Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya ...

298

Transcript of Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya ...

i

i

ii

iii

iv

ABSTRAK

Weni Fitri Yani (NPM. 12080024), Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api

Terakhir dari Paris Karya Mira W. Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2018.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kehidupan masyarakat yang tidak

pernah terlepas dari persoalan cinta kasih. Pembicaan tentang hal ini bukan lagi sesuatu hal yang janggal untuk dikaji. Dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W menggambarkan tentang berbagai macam cinta kasih di

antaranya cinta kasih antara orang tua dan anak, cinta kasih antara pria dan wanita, cinta kasih antara sesama manusia, dan cinta kasih antara manusia dan

Tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan romantisme cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan

metode deskriptif. Data penelitian ini adalah kutipan kata, kalimat, atau paragraf yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W yang berkaitan dengan macam-macam cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir

dari Paris Karya Mira W. Sumber data penelitian ini adalah novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian romantisme cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W adalah membaca dan memahami,

menandai kalimat dan kutipan dalam novel berdasarkan romantisme cinta kasih, menginventarisasi data dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat macam bentuk cinta

kasih yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W,

yaitu (1) cinta kasih antara orang tua dan anak terlihat dari dari tokoh Aster, Arif,

dan Andika yang begitu menyayangi Ario. (2) Cinta kasih antara pria dan wanita terlihat dari tokoh Andika dan Aster, yang mempunyai hubungan sebagai

sepasang kekasih dan tunangan. (3) Cinta kasih antara sesama manusia terlihat dari tokoh Aster dan Arif. (4) Cinta kasih antara manusia dan Tuhan terlihat dari

tokoh Aster. Dari keempat cinta kasih di atas, maka yang paling dominan

ditemukan peneliti adalah cinta kasih antara pria dan wanita yang terlihat dari tokoh Andika dan Aster. Begitu banyak cobaan yang menghadang cinta antara

Aster dan Andika sehingga niat mereka untuk menikah susah diwujudkan, namun setelah melalui semuanya cobaan yang mengahadang baru mereka bisa menikah.

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira

W”. Peneliti telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagi pihak dalam

proses menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, sebagai wujud rasa hormat penulis

ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini:

2) Aruna Laila,S.S., M.Pd, selaku pembimbing I yang telah membimbing penulis

dan memberikan arahan serta pengetahuan dalam skripsi ini.

3) Samsiarni,S.S., M.Hum, selaku pembimbing II dan sekretaris Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah membimbing penulis dan

memberikan arahan serta pengetahuan dalam skripsi ini.

4) Indriani Nisja, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

5) Bapak dan Ibu dosen program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang

telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pendidikan.

6) Kedua orang tua yang tidak hentinya memberikan semangat, motivasi, dan doa

kepada penulis.

7) Ricci Gemarni M.Pd, selaku PA yang memberikan saran dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan

dan kekhilafan. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang

ii

membangun, mudah-mudahan segala amal dan bantuan dari pihak-pihak yang telah

disebutkan di atas mendapat pahala serta balasan dari Allah SWT. Sebagai manusia

biasa, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini

dan apabila tertadapat kesalahan dan kekurangan, penulis mohon maaf. Penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Padang, Februari 2018

penulis

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK.................................................................................................................................. i

KATA PENGATAR ............................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................1

B. Fokus Masalah ..............................................................................................................4

C. Rumusan Masalah ........................................................................................................4

D. Tujuan Penelitian ..........................................................................................................4

E. Manfaat Penelitian.......................................................................................................5

F. Batasan Istilah ...............................................................................................................6

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. KerangkaTeori ...............................................................................................................7

1. Hakikat Novel .......................................................................................................7

2. Hakikat Cinta Kasih 11

B. Penelitian yang Relevan............................................................................................ 14

C. Kerangka Konseptual ................................................................................................. 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................................................ 18

B. Metode Penelitian ....................................................................................................... 18

C. Data dan Sumber Data ............................................................................................... 18

D. Instrumen Penelitian .................................................................................................. 18

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 19

F. Teknik Pengabsahan Data ........................................................................................ 20

G. Teknik Analisis Data ................................................................................................. 20

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Temuan Penelitian ...................................................................................................... 22

B. Analisis Data ................................................................................................................ 25

1. Cinta Kasih antara Orang Tua dan Anak ...................................................... 25

2. Cinta Kasih antara Pria dan Wanita ............................................................... 36

3. Cinta Kasih antara Sesama Manusia .............................................................. 55

4. Cinta Kasih antara Manusia dengan Tuhan ................................................. 56

iv

C. Pembahasan .................................................................................................................. 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 60

B. Saran................................................................................................................................ 62

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 64

LAMPIRAN

v

1

BAB I

PENDAHULUAN

G. Latar Belakang Masalah

Sastra merupakan wujud gagasan seseorang melalui pandangan terhadap

lingkungan sosial yang berada disekelilingnya dengan menggunakan bahasa yang

indah. Sastra hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang

ada. Sastra sebagai karya fiksi memiliki eksistensi yang mendalam, bukan hanya

sekedar cerita khayal atau angan dari pengarang saja, melainkan wujud dari

kreativitas pengarang dalam menggali dan mengolah gagasan yang ada dalam

pikirannya.

Karya sastra membicarakan manusia dengan segala persoalan hidup

seseorang hidup seseorang, antara karya sastra dengan manusia memiliki

hubungan erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainya. Sastra merupakan

cerminan dari segi kehidupan manusia yang di dalamnya tergambar sikap, tingkah

laku, pemikiran, pengetahuan, perasaan dan imajinasi seorang pengarang.

Kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari persoalan cinta kasih.

Perasaan suka dan sayang kepada sesuatu hal yang disertai dengan pengorbanan,

belas kasihan, dan tanggung jawab disebut dengan cinta kasih. Cinta kasih

diartikan bukan hanya dalam konteks cinta kasih antara pasangan kekasih saja.

Tetapi, dalam konteks yang luas yaitu cinta kasih anak kepada orang tua atau

sebaliknya, cinta kasih sesama manusia, cinta kasih antara manusia dan Tuhan,

dan cinta kasih antara manusia dengan lingkungannya. Seperti perjuangan

seseorang Ibu yang rela menjadi supir truk supaya anaknya bisa sekolah.

1

2

Cinta kasih bukan hanya ada di dalam realita kehidupan masyarakat tetapi

juga ada di dalam novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W yang

menceritakan tentang cinta kasih antara Aster, Ario, Andika, dan Arif. Aster

adalah seorang kekasih yang setia terhadap Andika bahkan Aster selalu menunggu

Andika. Keadaan berbeda saat pesta pernikahan mereka akan dilaksanakan

Andika bersama teman-temanya mengadakan pesta malam bujangan, mereka

mabuk-mabukan dan sampai mereka berkelahi sehingga mengakibatkan salah

seorang sahabat mereka meninggal. Pada saat itu Andika tidak sadarkan diri

sehingga ia tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi yang bisa

mengakibatkan salah seorang temanya itu meninggal. Andika di fitnah dan

dituduh membunuh oleh sahabatnya Arif dan ia harus kabur dan harus melarikan

diri menjadi seorang buronan. Pada saat andika mengasingkan diri bukti cinta

Andika harus terkikis dengan keinginan Andika menyuruh sahabatnya untuk

menikahi Aster. Dia bernama Arif, alasan Andika ingin melakukanya karena Arif

yang bisa menjaga Aster disaat ia menjadi buronan polisi.

Selain itu, cinta kasih orang tua terhadap anak tampak dari pengorbanan

Arif yang rela mendonorkan mati supaya anaknya tetap hidup. Arif sengaja

menambrakkan mobilnya ke tiang listrik agar ia bisa mendonorkan kedua paru-

parunya untuk Ario, buah hatinya yang paling dia sayangi.

Novel Kereta Api Terakhir Dari Paris menarik untuk diteliti dengan

beberapa alasan diantaranya. (1) Cinta kasih yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam

novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W, Aster yang terpisah dengan

kekasihnya Andika karena difitnah sahabatnya dan Arif yang rela mendonorkan

paru-prunya untuk Ario. (2) Cinta kasih merupakan sebuah permasalahan

3

kompleks yang sering terjadi pada setiap diri manusia dalam menjalani kehidupan,

1. Meneliti cinta kasih yang terjadi pada tokoh-tokoh dalam karya sastra, maka

kita dapat melihat seberapa piawai pengarang dalam membawa pembaca kepada

isi dari romantisme cinta kasih tokoh-tokoh karya sastra tersebut, (4) Meneliti

cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W, kita dapat

menemukan pesan-pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui karya yang

diciptakanya.

Novel Kereta Api Terakhir Dari Paris ditulis oleh Mira W, 13 September

1951, ia dikenal sebagai salah satu penulis novel-novel roman popular di

Indonesia. Mira W lulusan dari Universitas Trisakti, setelah lulus dari Trisakti

Mira W menjadi staf pengajar di Universitas Moestopo. Mira W telah

menerbitkan lebih dari 40 novel, kebanyakan di antaranya telah diangkat menjadi

film dan sinetron.

Selain itu, karyanya yang diterbitkan beberapa novel Mira W yang pernah

diterbitkan adalah Cinta Sepanjang Amazon Nada Tanpa Kata (Gramedia Pustaka

Utama, 14September 2015), Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi Masih Ada

Kereta Yang Akan Lewat (Gramedia Pustaka Utama, September 2015), Jangan

Ucapkan Cinta Bukan Cinta Sesaat (Gramedia Pustaka Utama, September 2015),

Sampai Maut Memisakan Kita Merpati Tak Perna Ingkar Janji (Gramedia

Pustaka Utama, September 2015), dan Sisi Gelap Cinta(Gramedia Pustaka Utama,

September 2015).

Selain itu novel yang menceritakan tentang romantisme cinta kasih adalah

novel Air Mata Terakhir Bunda karya Kirana Kejora ini juga menceritakan

tentang cinta kasih antara pria dan wanita, yang tampak dikisahkan dari tokoh

4

Delta dan Luren. Cinta kasih yang telah berjalan satu tahun dengan berbagai

polemik yang dilalui. Akhirnya, dapat berjalan dengan baik yang dibuktikan

dengan pertualangan. Hal berikut merupakan contoh cinta kasih yang terdapat

dalam novel Air Mata Terakhir Bunda karya Kirana Kejora.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti berminat untuk

menganalisis cinta kasih yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir Dari

Paris karya Mira W. Permasalahan ini erat kaitanya dengan kehidupan nyata

manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Di lain sisi cinta kasih dalam

novel Kereta Api Terakhir Dari Paris ini belum ada dilakukan penelitian,

sehingga peneliti memandang perlu adanya dilakukan penelitian menyeluruh

terhadap romantisme cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir Dari Paris

karya Mira W.

H. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini difokuskan

pada cinta kasih dalam novel Kereta Api Terkakhir dari Pariskarya Mira W.

I. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah yang dikemukakan di atas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, bagaimanakah cinta kasih yang

terjadi dalam novel Kereta Api Terkakhir Dari Pariskarya Mira W?

J. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini yaitu,

mendeskripsi cinta kasih dalam novel Kereta Api Terkakhir Dari Paris karya Mira

W.

5

K. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Adapun

manfaat-manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini adalah untuk menambah pemahaman

tentang teori dalam bidang pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya

tentang romantisme dalam karya sastra fiksi seperti novel.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi pihak-

pihak terkait, seperti berikut ini :

a. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk

melakukan penlitian lebih lanjut tentang teori cinta kasih dan dapat menambah

wawasan tentang penelitian sastra.

b. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan dan pemahaman menentukan

cinta kasih dalam novel Kereta Api Dari Paris karya Mira W.

c. Bagi penulis sendiri, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan,

pengetahuan, dan pengalaman dalam menganalisis suatu karya sastra

khususnya novel.

L. Batasan Istilah

Batasan istilah yang terdapat dalam penelitian ini akan diuraikan sebagai

berikut :

5. Novel merupakan suatu karya sastra yang memaparkan berbagai kehidupan

manusia yang di ciptakan oleh pengarang ke dalam bentuk tulisan.

6

1. Cinta kasih adalah perasaan suka kepada seseorang atau makhluk hidup,

kepada alam, benda dan lainnya yang disertai dengan menaruh belas kasihan,

tanggung jawab, perhatian.

7

BAB II

KERANGKA TEORITIS

D. Kerangka Teori

Pada bab ini akan diuraikan tentang beberapa teori yang relevan untuk

mendukung penelitian ini. Teori-teori tersebut adalah (1) hakikat novel,(2) hakikat

cinta kasih.

1. Hakikat Novel

Teori novel akandigunakan dalam menjelaskan hakikat novel adalah

(a)pengertian novel, dan (b) unsur-unsur yang membangun novel.

a. Pengertian Novel

Novel dalam bahasa Itali yaitu novella masuk ke Indonesia menjadi novel

yang mengundang arti yang sama dengan istilah novelet yang berarti sebuah karya

fiksi yang tidak terlalu panjang, tetapi tidak juga terlalu pendek. Nurgiyantoro

(1995: 10) mengemukakan bahwa novel merupakan karya sastra yang dibangun

oleh unsur- unsur pembangun, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik.Novel adalah

hasil kesusastraan berbentuk prosa.

Muhardi dan Hasanudin (1992:6) mengatakan bahwa novel merupakan

beberapa kesatuan permasalahan yang membentuk rangkaian permasalahan

disertai faktor sebab akibat.Rangkaian ini terjadi disebabkan berpuluh-puluh

permasalahan. Dengan kata lain, novel memiliki karakteristik permasalahan yang

lebih luas dan komplek atau mengutarakan beberapa pokok permasalahan lain

seperti cerpen dan puisi. Novel merupakan karya sastra berisi cerita dengan suatu

alur yang cukup panjang mengisi satu buku atau lebih, yang menggarap

kehidupan pria dan wanita yang bersifat imajinatif (Tarigan, 2015: 167).

7

8

Berdasarkan pengertian novel dari beberapa pakar di atas di dapat

disimpulkan bahwa novel adalah sebuah cerita fiksi yang berjenis prosa yang

menggambarkan kehidupan tokoh yang ditulis oleh seorang pengarang maupun

kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu masyarakat.

b. Unsur-Unsur yang Membangun Novel

Menurut Nurgiyantoro (1995:23), karya sastra dibangun oleh dua unsur

penting, yakni unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur-unsur inilah yang

menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra.Unsur-unsur yang secara

faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra.

1) Unsur Instrinsik

Unsur instrinsik pada novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut

serta membangun cerita.Kepaduan antar berbagai unsur instrinsik inilah yang

membuat sebuah novel terwujud. Unsur-unsur tesebut adalah alur atau plot,

penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, tema dan amanat.

a) Alur atau Plot

Plot adalah peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak

bersifat sederhana karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu

berdasarkan kaitan sebab akibat. Jadi, alur atau plot adalah rangkaian suatu

peristiwa berdasarkan urutan waktu kejadian, yang menghubungkan urutan

kejadian peristiwa dalam cerita serta berusaha memecahkan konflik yang terjadi.

b) Penokohan

Tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya

naratif yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan

tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam

9

tindakan, penokohan termasuk masalah penamaan, pemeranan, keadaan fisik,

keadaan psikis, dan karakter.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tokoh atau perwatakan merupakan

gambaran dari sikap, tingkah laku dan juga keyakinan dari tokoh yang

digambarkan oleh pengarang di dalam karya sastra.

c) Latar

Latar atau setting merupakan penanda identitas permasalahan fiksi yang

secara samar diperlihatkan oleh alur atau penokohan. Latar atau setting disebut

juga sebagai landasan tumpu, menyaran kepada pengertian tempat, hubungan

waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristawa yang

diceritakan.unsur latar dapat dibedakan kedalam tiga unsur pokok, yaitu tempat,

waktu, dan sosial.

Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan

dalam sebuah karya sastra.Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan

terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.Latar

sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial

masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi

d) Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan salah satu unsur fiksi yang digolongkan sebagai

saran cerita. Sudut pandang haruslah diperhitungkan kehadirannya dan bentuknya,

sebab pemilihan sudut pandang akan berpengaruh terhadap penyajian berita.

Reaksi pembaca terhadap sebuah karya fiksi pun dalam banyak hal akan

dipengaruhi oleh bentuk sudut pandang. Ada bebeberapa jenis sudut pandang,

10

yaitu pengarang sebagai tokoh cerita orang pertama, pengarang sebagai tokoh

ketiga, dan sudut pandang campuran. Jadi, berdasarkan pendapat Nurgiyantoro

tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang adalah cara dari pengarang

menempatkan posisinya diadalam karya sastra tersebut.

e) Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara mengucapkan bahasa dalam prosa, atau

bagaimana seorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan dikemukakan.

Penggunaan bahasa harus relevan dan menunjang permasalahan-permasalahan

yang hendak dikemukakan, harus serasi dengan teknik-teknik yang digunakan,

dan harus tepat merumuskan alur, penokohan, latar, tema, dan amanat, Muhardi

dan Hasanuddin (1992:35). Gaya bahasa, sebuah karya sastra sudah tentu

menggunakan gaya bahasa dalam penyampaian agar karya sastra tersebut tidak

membosankan dan menarik untuk membaca.

f) Tema

Tema merupakan gagasan-gagasan dasar umum yang menopang sebuah

karya sastra dan terkadang didalam teks struktur semantis dan menyangkut

persaman-persamaan atau perbedaan-perbedaan. (Nurgiyantoro, 1995:68)

menyatakan bahwa pada umumnya tema tidak hanya dilukiskan secara langsung

atau khusus. Eksistensi dan kehadiran tema adalah terimplisit memasuki

keseluruhan cerita serta inilah yang menyebabkan kecilnya kemungkinan

pelukisan secara langsung. Jadi, tema dapat diartikan sebagai gagasan-gagasan

utama yang dihadirkan dalam karya sastra, namun tema biasanya tidak hanya

dilukiskan secara langsung.

11

g) Amanat

Bentuk penyampaian amanat dalam sebuah karya fiksi memiliki dua sifat,

yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Bentuk penyampaian secara

langsung adalah pengarang menyampaikan amanat dalam karya sastra dilakukan

secara langsung dan eksplisit. Bentuk penyampaian secara tidak langsung adalah

pesan itu hanya tersirat dalam cerita,berpadu secra koherensif dengan unsur-unsur

cerita yang lain.

2). Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik terdiri dari sejumlah unsur. Unusr-unsur yang dimaksud

adalah keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan

dan pandangan hidup yang semuanya akan mempengaruhi yang ditulisnya. Unsur

ekstrinsik berikutnya adalah psikologi, baik yang berupa psikologi

pengarang(yang mencangkup proses kreativitasnya), psikologi pembaca, maupun

penerapan prinsip psikologi dalam karya. Keadaan di lingkungan pengarang

seperti ekonomi, politik dan sosial juga berpengaruh terhadap karya sastra.

A Hakikat Cinta Kasih

Teori dan pendapat yang terkait dalam penelitian ini meliputi: (a)

pengertian cinta kasih dan (b) macam-macam cinta kasih.

D. Pengertian Cinta Kasih

Mawardi dan Hidayati (2009:167) menyatakan bahwa cinta kasihadalah

perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan, dan pengabdian yang

diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab.

Widagdho, dkk (2012:59) cinta kasih atau cinta sejati adalah cinta

kemanusiaan; yang tumbuh dan berkembang dalam lubuk sanubari setiap

12

manusia bukan karena dorongan sesuatu kepentingan; melainkan atas dasar

kesadaran bahwa pada hakikatnya kemanusiaan itu satu.Bagi cinta kasih

pengorbanan adalah suatu kebahagiaan.Sebaliknya ketidakmampuan

membahagiakan atau paling tidak meringankan beban yang dicintai atau

dikasihi adalah suatu penderitaan.Dengan demikian, cinta kasih merupakan

perasaan cinta yang diiringi dengan rasa belas kasihan, rela berkorban, serta

tanggung jawab.

b. Macam-Macam Cinta Kasih

Mawardi dan Hidayati (2009: 167), menjelaskan ada beberapa macam

cinta kasih. Cinta kasih tersebut meliputi lima pokok, yaitu 1) cinta kasih antara

orang tua dan anak, 2) cinta kasih antara pria dan wanita, 3) cinta kasih antara

sesama manusia, 4) cinta kasih antara manusia dan tuhan, dan 5) cinta kasih

antara manusia terhadap lingkungan. Berikut akan dijelaskan satu per satu.

1) Cinta Kasih Antara Orang Tua dan Anak

Orang tua yang meperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknnya, berarti

mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar

anaknya baik dan berguna dikemudian hari. (Mawardi dan Hidayati, 2009: 167)

Mustopo (1983:78), cinta keibuan adalah penguatan tanpa syarat terhadap

hidup dan kebutuhan anak.Penguatan (afermasi) hidup anak mempunyai dua segi,

pertama ialah perhatian dan yang kedua ialah tanggung jawab yang mutlak perlu

demi pemeliharaan hidup anak dan pertumbuhannya. Cinta keibuan menanamkan

kedalam anak cinta akan kehidupan dan tidak hanya keinginan untuk tetap hidup.

Menurut Widagdho, dkk (2012:42) mengetahui pula bahwa yang namanya

perhatian itu pada dasarnya merupakan salah satu unsur dari cinta kasih. Perhatian

13

tersebut bisa saja datang dari orang tua,saudara, suami atau isteri, kawan, atau

kelompok orang yang lebih luas lagi.

2) Cinta Kasih Antara Pria dan Wanita

Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku

baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar merah, berarti ia

menaruh cinta terhadap gadis itu (Mawardi dan Hidayati, 2009: 167).

3) Cinta Kasih Antara Sesama Manusia

Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang

sakit dan membawakan obat kepadanya berarti sahabat itu menaruh cinta kasih

terhadap kawannya yang sakit (Mawardi dan Hidayati, 2009: 168).

Memotivasi seseorang mencintai sesama manusia, menurut persepsi

sosiologis, disebabkan karena manusia itu tidak dapat hidup sendirian (manusia

sebagai makhluk sosial). Manusia perseorangan (individu) memiliki kelebihandan

kekurangan dalam segala hal sehingga manusia akan saling menutupi

kekurangannya apabila bekerja sama. Menurut persepsi ajaran agama (Islam),

mencintai sesama manusia itu merupakan kewajiban (Soelaeman, 2010:71).

4) Cinta Kasih Antara Manusia dan Tuhan

Apabila seseorang taat beribadah, menurut perintah Tuhan, dan menjauhi

larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih kepada Tuhan penciptanya

(Mawardi & Hidayati (2009:168). Selanjutnya, Wahyu (2008:143) menyatakan

bahwa cinta yang dibangun karena Allah akan menghasilkan kebaikan yang

sangat banyak dan berharga.

Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih, dan spiritual ialah

cintanya kepada Allah dan kerinduan kepada-Nya.Tidak hanya shalat, pujian, dan

14

doanya, tetapi semua tindakan dan tingkah lakunya ditujukan kepada Allah,

mengharapkan penerimaan dan ridla-Nya. Cinta kepada Allah akan membuat

seseorang menjadi mencintai sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah, dan

seluruh alam semesta (Soelaeman, 2010:78).

5) Cinta Kasih Manusia Terhadap Lingkungan

Apabila seorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman

perkarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul

dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa

orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungannya.(Mawardi dan

Hidayati, 2009: 168)

Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan

hidupnya.Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya,

kemudian barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya.Lebih dari itu,

manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan

kesejahteraan (Herimanto & Winarto, 2011:172-173).

E. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian tentang romantisme telah dilakukan oleh para peneliti

sebelumnya.Penelitian ini mempunyai relevansi dengan penelitian-penelitian

sebelumnya yang mengangkat tentang romantisme dalam karya sastra.

b. Penelitian yang dilakukan Rifai (2010) dalam skripsinya yang berjudul

“Romantisme Dalam Novel Bintang Tertusuk Cinta karya Reni Hapsari”. Hasil

penelitian Rifai diketahui bahwa Bintang dan Daniel adalah tokoh utama dalam

novel Bintang Tertusuk Cinta. Romantisme ditemukan dalam novel ini

diungkapkan melalui tokoh Bintang dan Daniel. Berawal dari sebuah

15

persahabatan Bintang dan Daniel sudah berjalan begitu lama dan akhirnya

muncul perasaan cinta. Bintang rela melakukan apa saja, atas nama cinta pula

Bintang berikan keperawanannya kepada Daniel. Persaman peneliian Rifai

adalah membahas tentang romantisme, perbedaan penelitian Rifai adalah teori

dan objek penelitian yang berbeda. Manfaat dari penelitian Rifai dapat

dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini.

1) Penelitian yang dilakukan Pratiwi (2014) dalam skripsinya yang berjudul

“Romantismedalam Novel Kerudung Merah Kirmizi karya Remy Sylad”. Hasil

penelitian ini menunjukkandalam novel Kerudung Merah Kirmizi karya Remy

Sylado digambarkan unsur romantisme yang dilihat berdasarkan latar dan

tokoh cerita. Romantisme kembali ke alam digambarkan melalui parasaan

tokoh yang bergantung pada alam. Alam merupakan tempat dalam

mencurahkan segala perasaan yang dialami oleh tokoh. Romantisme

kemurungan digambarkan melalui perasaan hati manusia yang mengalami

kemurungan akibat dari keterbencian, cinta yang tak bahagia sehingga tokoh

akan mencari tempat terpencil dalam merenungi nasib. Romantisme

primitivisme digambarkan melalui perasaan yang merindukan masa lalu yang

memiliki sebuah kenangan yang indah dan kenangan yang memilukan.

2) Penelitian yang dilakukan Ayu Permata Sari (2016) mahasiswa STKIP PGRI

Padang dengan judul Romantisme Cinta Kasih dalam Novel Air Mata Terakhir

Bunda karya Kirana Kejora.

Persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama mengkaji tentang sastra dan

romantisme.Perbedaannya dengan penelitian selajutnya, terletak pada data dan

16

sumber data. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Kereta Api Terakhir

dari Pariskarya Mira W.

F. Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini akan dianalisis salah satu jenis karya sastra yaitu novel.

Novel adalah suatu karangan fiksi yang berjenis prosa.Ciri romantisme yang

menggambarkan kehidupan tokoh yang ditulis oleh seorang pengarang

berdasarkan pengalaman pengarang maupun kejadian-kejadian yang dialami oleh

masyarakat.Unsur yang membangun novel ada dua yaitu unsur instrinsik dan

unsur ekstrinsik.Unsur instrinsik novel adalah unsur yang secara langsung turut

serta membangun cerita.Kepaduan antar berbagai unsur instrinsik dan ekstrinsik

inilah yang membuat novel menjadi sebuah bacaan yang bermanfaat.

Unsur-unsur tersebut adalah tema,amanat,alur(plot), latar, penokohan, sudut

pandang dan gaya bahasa.Novel juga dibangun oleh unsur ekstrinsik pengarang

dan realita objektif.Suatu karya sastra hadir dari tangan penulis atau pengarang.

Jadi tanpa pengarang sebuah karya tidak akan muncul, begitu pun dengan

pembaca. Tanpa pembaca hasil tulisan pengarang tidak akan dapat dinilai. Dengan

demikian antara pengarang, pembaca dan karya saling berkesinambungan.

Penelitian ini mengkaji tentang cinta kasih yang didapat dari perpaduan

antara unsur instrinsik (penokohan) dan (latar) serta unsur ekstrinsik (karya).

Cinta kasih yang dimaksud antara lain: 1) cinta kasih antara orang tua dan anak, 2)

cinta kasih antara pria dan wanita, 3) cinta kasih antara sesama manusia,

cinta kasih antara manusia dan tuhan dan, 5) cinta kasih antara manusia dan

lingkungannya.

17

Karya Sastra

Unsur Pembangun Novel

Ekstrinsik

Alur Instrinsik

Pengarang Realitas objektif Latar Tokoh

Tata

Nilai Norma- Konvensi Konvensi

Konvensi

norma sastra budaya bahasa

Cinta Kasih

Cinta Kasih antara

Cinta kasih antara Cinta Kasih Cinta Kasih Cinta Kasih Antara

Antara Sesama

Antara Manusia

Manusia dan Orang Tua dan Anak Pria dan Wanita

Manusia

dan Tuhan

Lingkungannya

Cinta Kasih Dalam Novel Kereta Api Terakhi Dari Paris karya Mira W

Bagan 1. Kerangka Konseptual Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir

Dari Paris Karya Mira W.

18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif tidak semata-mata mendeskripsikan, tetapi yang

lebih penting lagi adalah menemukan makna yang terkandung dibaliknya, sebagai

makna tersembunyi atau dengan sengaja disembunyikan (Ratna, 2010:94).

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Menurut Ratna (2010:467), metode deskriptif adalah metode dengan

cara terlebih dahulu menguraikan objek penelitian kemudian menganalisis dengan

menggunakan teori-teori tertentu hinga mendapat hasil.

C. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitiaan ini adalah kutipan berupa kata, kalimat, atau

paragraf yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W

yang berkaitan dengan permasalahan romantisme cinta kasih. Sumber data

penelitian ini adalah novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W

diterbitkan pada tahun 2017 oleh penerbit Gramedia Pustaka dengan jumlah

halaman 320 halaman yang terdapat gambar menara eiffel dan kereta api.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Moleong (2010:121), instrument penelitian merupakan

perencanaan dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan hasil penelitian.

Intrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti membaca novel

Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W secara keseluruhan,

mengidentifikasi dan menggambarkan cinta kasih dalam novel Kereta Api

18

19

Terakhir Dari Paris karya Mira W, mengumpulkan data berdasarkan pokok

masalah penelitian, dan memilih data sesuai penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2013:224) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data

merupakan langkah utama dalam penelitian karena tujuan utama penelitian adalah

memeroleh data dengan menggunakan berbagai macam teknik. Teknik

pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui teknik-teknik sebagai berikut.

1) Membaca dan memahami novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W.

2) Menandai kalimat dan kutipan yang berhubungan dengan cinta kasih dalam

novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W.

3) Mengklasifikasi data yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir dari

Paris karya Mira W.

4) Menginventarisasi data, yakni mencatat data-data yang berhubungan dangan

cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W.

Dari paparan di atas, maka penganalisisan akan dibuat dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Format Inventarisasi Data Cinta Kasih Novel Kereta Api Terakhir dari Paris

Karya Mira W

No Peristiwa Tokoh Kutipan Romantisme Cinta Kasih Halaman

1 2 3 4 5

Keterangan: 1) Cinta kasih antara orang tua dan anak. 2) Cinta kasih antara pria dan wanita. 3) Cinta kasih antara sesama manusia.

20

a Cinta kasih anatara manusia dengan tuhan. b Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya

F. Teknik Pengabsahan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengabsahan data triangulasi data

menurut Patton (dalam Moleong, 2006:178) triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap hal tersebut. Teknik pengabsahan

data penelitian ini adalah teknik triangulasi, yaitu baik data atau simpulan

mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya dapat diuji validitasnya dari

beberapa peneliti yang lain. Oleh karena itu penelitian ini difokuskan pada cinta

kasih dalam novel Kereta Api Terakhir Dari Paris Karya Mira W. Maka validator

dalam pengabsahan data ini adalah Mila Kurnia Sari, S.S., M.Pd sebagai dosen

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat.

G. Teknik Analisis Data

Data-data yang telah terkumpul kemudian dianalisis. Moleong (2010:248)

mendefinisikan analisis data sebagai upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, memilah-milah menjadi satuan yang bias dikelola, mengumpulkan

apa yang penting dan apa yang dipelajari. Analisis terhadap data penelitian yang

telah terkumpul dilakukan denganlangkah-langkah sebagai berikut :

2. Mendeskripsikan data berkaitan dengan cinta kasih novel Kereta Api Terakhir

Dari Paris karya Mira W.

3. Melakukanan analisis cinta kasih novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya

Mira W.

21

2) Menginterprestasikan data berdasarkan cinta kasih novel Kereta Api Terakhir

Dari Paris karya Mira W.

3) Menyimpulkan hasil penelitian.

4) Menulis hasil laporan penelitian.

22

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang temuan penelitian dan pembahasan

yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan data dan menganalisis data yang

berhubungan dengan cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris

karya Mira W. Data yang akan dipaparkan terdiri dari empat aspek, yaitu sebagai

berikut ini. Pertama, cinta kasih antara orang tua dan anak. Kedua, romantisme

cinta kasih antara pria dan wanita. Ketiga, cinta kasih antara sesama manusia.

Keempat, cinta kasih antara manusia dengan Tuhan. Berikut ini akan diuraikan

data-data yang ditemukan.

A. Temuan Penelitian

Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan ditemukan data cinta kasih

dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W sebanyak lima puluh

tujuh data. Cinta kasih tersebut terdiri dari lima aspek, yaitu sebagai berikut ini.

Pertama, cinta kasih antara orang tua dan anak. Kedua, cinta kasih antara pria dan

wanita. Ketiga, cinta kasih antara sesama manusia, keempat, cinta kasih cinta

kasih antara manusia dan Tuhan. Kelima, cinta kasih manusia terdadap

lingkungan. Masing-masing cinta kasih tersebut adalah.

Pertama, cinta kasih antara orang tua dan anak dalam novel Kereta Api

Terakhir dari Paris karya Mira W dapat terlihat dari pelukisan peristiwa yang

terjadi antara tokoh yang bernama Aster dan Ario, Andika dan Ario, Arif dan Ario

atau pun sebaliknya. Cinta kasih tersebut tampak jelas dari perlakuan lembut,

cinta, kasih sayang dari seorang ibu terhadap anaknya, ayah terhadap anaknya.

Cinta kasih antara orang tua dan anak terlihat dari tindakan Arif yang berperan

22

23

sebagai ayah Ario. Ia rela menggantikan Aster memandikan anaknya, menyuapi

makan, mengganti popok, dan mendongengi anaknya ketika mau tidur. Ia juga

sering menjemput antar Ario ke sekolah. Arif juga tidak segan-segan meberikan

donor paru kepada Ario. Selain itu, Aster juga sayang kepada anaknya. Ia selalu

membawa anaknya kemanapun ia pergi dan ketika Arif ingin memukul anaknya ia

langsung berdiri menghadang Arif agar anaknya tidak kena pukulan Arif. Andika

juga orang tua Ario yang sangat mencintai Ario. Ario diajar mandiri dan berani

oleh Andika. Ario diserahkan ke sekolah bela diri oleh Andika. Jika ayah tidak

ada, Ario bisa melindungi ibunya. Andika juga ingin diperiksa darahnya agar bisa

didonorkan untuk Ario. Andika juga rela dicegat polisi karena kasus pembunuhan

Teddy agar Ario bisa selamat.

Kedua, Cinta kasih antara pria dan wanita terlihat dari tindakan Andika

dengan Aster. Andika dan Aster merupakan pasangan kekasih yang sering

bermesraan. Cinta kasih tersebut terlihat dari pelukisan suasana yang terjadi saat

Andika memeluk dan mencium kekasihnya dan mengajak wanita yang ia cintai

untuk melaksanakan pertunangan dan pernikahan dengannya. Romantisme juga

tergambar dari tokoh Aster dan Andika. Aster begitu mencintai Andika dan hal itu

tergambar dari tindakan Aster yang selalu memperlakukan kekasihnya dengan

lembut dan mau merawat Andika saat ia amnesia. Aster juga berkorban ingin

mengembalikan nama baik Andika. Mereka saling memahami kondisi

pasangannya dan saling percaya. Jadi, dengan perlakuan baik Andika kepada

Aster atau pun sebaiknya terlihat adanya romantisme antara pria dan wanita

(pasangan kekasih).

24

Andika jujur dan terbuka pada Aster bahwa dalam keadaan mabuk telah

membunuh Teddy. Andika ingin Aster menikahi Arif karena jika Aster bersama

Andika, mereka berdua bisa menjadi buronan. Andika tidak ingin Aster hidup

sensara dan menderita. Andika berkorban dan meminta Arif menikah dengan

Aster. Arif ternyata telah lama memendam rasa kepada Aster. Walaupun Arif

sahabat Andika, tapi Andika tidak tahu perasaan Arif. Andika hanya percaya pada

Arif karena mereka bersahabat.

Ketiga, cinta kasih antara manusia dengan manusia terlihat dari Aster yang

merasa simpati dan kasihan karena Arif dibully oleh temannya setiap hari. Suatu

ketika Aster melihat Arif memakai senadal jepit ke dalam kelas. Aster sudah

menduga kalau itu pasti ulah teman-temannya. Aster kasihan sekali melihat Arif.

Setelah Arif pergi ke belang sekolah di tepi kali, kemudian Aster pun pergi

menyusul Arif untuk menghibur Arif. Sesampai di sana Aster melihat Arif duduk

termenung sendiri ditepi kali, Aster pun lang mengahampiri Arif dan langsung

duduk di sampingnya. Kemuan dia mulai bertanya kepada Arif secara perlahan

kemana pergi sepatunya, dan Aster pun menyuruh Arif untuk melaporkan semua

kelakuan teman itu kepada guru karena ia merasa kasihan melihat Arif setiap hari

dibully.

Keempat, cinta kasih antara manusia dengan Tuhan dari penguakuan Aster

yang memohon maaf kepada Tuhan karena selama ini ia lalai dan lupa

mensyukuri semua karunia Tuhan. Hari ini Aster hampir kehilangan buah hatinya

karena terbawa oleh gulungan ombak ketika mereka pergi berlibur ke tepi pantai.

Untungnya anaknya biasa diselamatkan, Aster merasa sangat beruntung dan

25

bersyukur kepada Tuhan karena telah membiarkan anaknya tetap selamat. Dan ia

berjani akan selalu mensykuri semua niknat Tuhan kepadanya.

B. Analisis Data

Berdasarkan temuan penelitian yang sudah dideskripsikan di atas. Maka

dapat dianalisis temuan penelitian tersebut yang berhubungan dengan romantisme

dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W.

1) Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W

Ditinjau dari Cinta Kasih antara Orang Tua dan Anak

Mawardi dan Hayati (2009: 167) mengemukakan bahwa cinta kasih antara

orang tua dan anak terlihat dari orang tua yang meperhatikan dan memenuhi

kebutuhan anaknnya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka

selalu mengharapkan agar anaknya baik dan berguna dikemudian hari.

Cinta kasih antara orang tua dan anak dalam novel Kereta Api Terakhir

dari Paris karya Mira W tergambar dari kasih sayang yang diberikan Aster,

Andika, dan Arif kepada Ario. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan-

kutipan data berikut ini.

Data 20: Namun di luar dugaan, ternyata Arif suami yang sangat baik. Sabar. Selalu

siap melayani anak-istrinya. Dan tidak pernah menuntut apa-apa. Arif

tidak segan-segan menggantikan popok. Menyuapi makan. Bahkan memandikan Rio. (Mira W, 2017:106-107)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua kepada anak

dapat dilihat pada perlakuan Arif kepada Ario walaupun Ario bukan anak

kandungnya Arif tetap sangat menyayangi Ario seperi anaknya sendiri. Arif selalu

sabar merawat anaknya, apapun yang bisa dia lakukan untuk mebantu istrinya

dalam merawat anaknya yang akan lakukan. Bahkan, Arif tidak segan-segan

26

mengganti popok anaknya. Arif merawat anaknya dengan penuh kasih sayang ia

sering menyuapi Rio untuk makan dan juga memandikan Rio. Arif melakukan

semua hal itu karena sayangnya kepada Ario. Dia ingin mengurus semua hal yang

diperlukan Ario tanpa memberatkan Aster. Arif ingin Ario mendapatkan kasih

sayang yang tulus dan utuh dari seorang ayah. Ia ingin Ario tumbuh dengan penuh

kasih sayangnya. Sedikit pun ia tidak pernah mengeluh melakukan semua hal itu.

Malah sebaliknya, Arif sangat senang melakukan semua pekerjaan itu karena ia

bisa selalu di samping anaknya dan bisa meringankan pekerjaan istrinya.

Data 21

Sambil tertawa Aster meraih tangan anaknya dengan gemas.

Dipeluknya dengan penuh kasih sayang. “Rio kenapa lucu banget sih?” Diremas-remasnya rambut Ario, dikecupnya dengan hangat.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat dari perlakuan Aster kepada Rio. Aster memberikan kasih sayang yang

tulus kepda anaknya. Hanyalah Ario yang menjadi tumpukan kasih sayang Aster.

Rio sudah semakin besar dan tingkah lakunya pun semakin lucu. Sehingga

membuat Aster semakin sayang dan gemas melihatnya. Dipeluknya dan

diciumnya Rio dengan penuh kasih sayang. Bagi Aster kelucuan Ario lah yang

menjadi penghiburnya, karena di rumah Arif Aster mendapat perlakuan yang tidak

enak setiap harinya dari Ibu Arif. Kelucuan Ario lah yang menjadi obat dari

segala derita yang ditanggung oleh Aster.

Data 22: Di luar dugaan, seseorang yang kelihatannya aneh seperti Arif dapat

mencintai seorang anak dengan cinta yang begitu tulus. Bahkan tampaknya

dia menggelontorkan semua cinta yang tersisa di lubuk hatinya hanya untuk Ario. Kagum melihat bagaimana Arif menceritakan dongeng-

dongeng klasik setiap kali Ario hendak tidur. Bahkan mengusap-usap paha Ario dengan lembut. (Mira W, 2017:118-119)

27

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada perlakuan Arif yang sangat mencintai Rio dengan setulus hati, bahkan

semua cintanya hanya tercurah untuk Rio. Setiap Rio akan tidur pasti Arif

menceritakan dongeng-dongeng klasik sebagai mengatar tidur Rio sambil ia

mengusap-ngusap Rio dengan penuh kasih sayang. Arif sangat mencintai Rio

yang sudah dianggapnya sebagai anaknya sendiri. Seorang yang kelihatan aneh

seperti Arif bisa mencintai anaknya yang bernama Ario. Arif yang tidak pernah

mempunyai pacar, anak yang pemalu, dan tidak pandai berkelahi ternyata

memiliki cinta yang luar biasa kepada Ario.

Data 23: Hampir setiap hari Arif mengantar Ario. Bahkan dia yang selalu menyempatkan diri menjemputnya. Dengan gesit Arif menangkap tubuhnya. Ketika dia sedang mendorong

tubuh anaknya, tidak sengaja dia melihat ke arah Aster. Dan dia hampir

tidak percaya ketika melihat mata istrinya basah berkaca-kaca.

Dia tidak pernah meninggalkan Ario begitu saja. Sepanjang jalan pun dia selalu memegang tangan anaknya. Erat tapi lembut. (Mira W, 2017:128, 129, & 130)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Arif yang setiap hari selalu mengantarkan Ario pergi ke

sekolah. Disepanjang perjalanan ke sekolah Arif pasti selalu memegang tangan

anaknya dan selalu mengajak anaknya bercanda. Bagi Arif mengatar dan

menjemput Ario adalah kebahagian terbesarnya. Bahka Arif juga menyempatkan

diri untuk selalu menjemput Ario walapun ia sibuk bekerja di rumah sakit, tetapi

karena sayangnya kepada anaknya ia selalu melakukan hal itu. Aster terharu

melihat kedekatan dan kasih sayang anaknya dengan Arif. Betapa cintanya Arif

28

pada Rio. Arif menyelamatkan Ario yang hampir terjengkang ke belakang karena

berlari-lari menghampiri ibunya.

Data 24 “Eh, Rio belum cium mama!” cetus Arif di ambang pintu. “O, iya!” Ario

berbalik. Dan berlari-lari menghampiri ibunya. Entah karena terlampau bersemangat, enatah karena ransel mungilnya terlalu berat, dia hampir

terjengkang ke belakang. Dengan gesit Arif menangkap tubuhnya.

Ketika dia sedang mendorong tubuh anaknya, tidak sengaja dia

melihat ke arah Aster. Dan dia hampir tidak percaya ketika melihat

mata istrinya basah berkaca-kaca.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Arif yang dengan sigap menangkap Ario yang hampir jatuh

ketika berlari-lari untuk mencium Aster sebelum pergi ke sekolah. Ario pasti akan

terjatu kalau tidak ditanggap oleh Arif karena ransel ayang dikenakannya sanggat

berat. Arif selalu mengajarkan kebiasaan yang baik kepada anaknya, setiap akan

berangkat ke sekolah Ario pasti disuruh terlebih dulu mencium mamanya. Arif

sangat menyayangi Ario, Ia tidak ingin anaknya sedikitpun terluka ataupun

mersakan sakit. Ia memang selalu memanjakan Ario.

Data 25

Arif selalu mengantar anaknya sampai ke depan kelas. Sampai ke

tempat dia tidak dapat menemaninya lebih jauh lagi. Dia tidak

pernah meninggalkan Ario begitu saja. Sepanjang jalan pun dia selalu

memegang tangan anaknya. Erat tapi lembut. Rio akan melangkah

sambil sekali-kali melompat, kalau ada genangan air, dia sengaja

menjejakan kakinya supaya air muncrat ke mana-mana. Lalu sibandel akan tertawa terbaha-bahak. Rio memang nakal. Tetapi justru karena nakal dia

lucu. Dan Arif semakin menyukainya.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan yang selalu mengantarkan Ario setiap pagi untuk pergi ke

sekolah. Arif tidak akan pernah melewatkan waktunya untuk mengatarkan Ario.

Disepanjang jalan ketika mengatarkan Ario Arif selalu memegang tangan

29

anakanya seolah ya tak ingin pernah melapaskan tangan mungil itu. Sambil

berjalan Rio akan melompat-lompat kesenangan, terkadang karena nakalnya kalau

ada genangan air ia akan menginjaknya sehingga airnya muncrat kemana-mana.

Walaupun, Ario nakal tetapi Arif semakin menyayangi anaknya.

Data 30 Tentu saja dia tidak bercanda. Tetapi Andika memang gencar mendekati anaknya. Walaupundengan pendekatan yang berbeda. Dia tidak menemani

Ario bermain mobil-mobillan. Menyusun kotak. Atau menonton TV. Dia

lebih banyak membawa Ario beraktivitas di luar.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Andika yang berusaha lebih dekat dengan anaknya. Tetapi,

Andika melakukan pendekatan yang berbeda dengan yang Arif lakukan Andika

sering mengajak anaknya bermain di luar seperti bermain bola, berenang, dan lain

sebagainya. Hal ini, dilakukan Andika agar anaknya tumbuh menjadi anak

pemberani dan kuat seperti lelaki sejati.

Data 34 Aster segera berlari ke pantai. Andika mengikutinya. Dan mereka melihat

anak-anak sedang berterian-teriak sambil menunjuk-nunjuk ke laut. Kepala seorang anak kecil timbul-tenggelam digulung ombak besar yang

tiba-tiba menerjang. Wajahnya tidak jelas. Tetapi naluri seorang ibu dapat mengenalinya, sesamar apapun tampaknya anaknya. “Rio”! teriak Aster panik. Dia sudah menceburkan diri kelaut.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Aster yang panik karena anaknya digulung ombak dan Aster

langsung menceburkan dirinya ke laut untuk menyelamatkan anknya. Ketika

Aster, Andika, dan Ario pergi berlibur ke pantai. Andika dan Aster sibuk memadu

cinta sedangkan Ario main pasir sendiri saja. Aster dan Andika terkejut saat orang

30

berteriak di tepi pantai, ternyata Ario digulung oleh ombak. Ternyata Ario

dibawa oleh ombak.

Data 35 “Jangan takut, Rio!” seru Andika sambil berenang secepat mungkin. Mengayunkan lengannya sekuat tenaga. “Papa datang!”

Andika tiba sesaat sebelum ombak liar menelan tubuh Ario.

Menggulungnya ke tengah laut. Tangannya berhasil meraih tangan

Rio. Menggapai tubuhnya. Dan merengkuhnya ke dalam pelukannya.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Andika yang sekuat tenaga berenang untuk menyelamatkan

anaknya. Andika berenang sekuat tegana dan melawan ombak supaya cepat

sampai di dekat anaknya. Ia tidak lagi memikirkan tentang keselamatannya sendiri

yang ada dalam pikirannya bagaimana ia bisa cepat sampai dan menyelamatkan

anaknya. Untungnya Andika datang sebelum ombak liar menggulung Rio. Andika

langsung menggapai dan memeluk anaknya dan langsung di bawa ke tepi pantai.

Data 36 “Salahku” rinti Aster dengan perasaan bersalah. “Aku yang lengah”. “Salah kita”, bisik Andika lembut. “Tapi cinta tak pernah salahkan?” Aster

tak sempat menanggapi. Karena saat itu Rio tebatuk-batuk dan memuntahkan air dari mulutnya. Secepat kilat Aster melepaskan dirinya

dari pelukan Andika dan memburu anaknya. “Rio...” desahnya getir.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Aster yang menyalahkan dirinya, kalau bukan karena

kelaliannya tentu Ario tidak akan digulung oleh ombak. Ketika Ario terbatuk-

batuk dan memuntakan air di dalam mulutnya Aster langsung melepaskan diri dari

pelukan Andika dan langsung meraih anaknya. Dia memanggil nama anaknya

dengan getir. Aster merasa bersalah karena Rio tenggelam oleh ombak karena

kelalaiannya.

31

Data 46

“Lihat apa yang papa simpan untukmu, Rio!” serga Arif getir. Dia berlari ke ruang tengah. Membuka lemari secepat mungkin dan menunjukkan semua permainan Ario. Mobil-mobilan. Kereta ai. Robot. Balok permainan. Semuanya tersusun rapi. “Lihat apa yang papa simpan untuk mu, Rio!” cetus Arif dengan

suara parau menahan kesedihan. “Lihat, Rio! Lihat! Serunya separuh kalap. “Papa punya koleksi

videomu sejak bayi! Kamu lihat? Ini kamu waktu bayi!

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Arif yang sangat bahagia karena setelah sekian lama terpisah

dengan Ario akhirnya dia bisa berjumpa lagi dengannya. Arif masih menyimpan

semua mainan Ario waktu kecil tidak ada yang berubah sedikitpun. Aster dan

Ario kembali ke Indonesia dan langsung menuju ke rumah Arif. Tetapi Ario tidak

mau mengakui bahwa Arif ayahnya. Arif menunjuukan semua mainan dan koleksi

video Ario waktu masih kecil.

Data 47

Dia tidak peduli Rio menampar wajahnya. Bahkan memukul

dadanya. Didekapnya anak itu erat-erat. Seolah-olah menumpahkan seluruh kerinduannya. “Rio... Rio...” desahnya lirih. “Ini Papa, Nak... Ini Papa, Sayang....”

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Rio yang tidak rela melihat ibunya diperlakukan kasar oleh

orang yang tidak dia kenal. Tetapi walaupun Ario memukul Arif, Arif tidak peduli

kalau ananknya tersebut memukulnya, ia bahkan medekap erat-erat anaknya. Ia

ingin melepaskan semua krinduannya selama ini yang terpendam dan meluap-luap

kepada anaknya. Ia tetap menjelaskan kepada anaknya bahwa ia adalah papanya.

Papa yang dulu sering mengajaknya bermain, membacakan dongeng, dan

mengantarkannya ke sekolah.

32

Data 48

“Rioooo...!!” pekik Arif histeris. Dilemparnya ponselnya. Diinjaknya pedal gas sampai ke dasar.

Dibanttingnya kemudi ke kiri. Dan mobilnya lompat ke atas trotoar. Dipacunya mobilnya tanpa menghiraukan pejalan kaki yang melompat

ketakutan menghindari serudukan mobilnya. Ketika dia tidak bisa lewat kaki lima lagi, dibantingnya kemudi ke kanan. Dan mobilnya kembali ke

jalan raya. “Riooo!!!” teriaknya seperti orang gila. “Tunggu papa, sayang!”.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Arif yang histeris ketika mendapatkan telpon dari Ibunya

kalau Ario ditabrak oleh mobil. Arif menitipkan Ario di rumah ibunya karena dia

harus pergi bekerja ke rumah sakit. Tiba-tiba Arif mendapat telpon dari ibunya

kalau Ario di tabrak mobil. Arif langsung memanggil nama anaknya sekeras

mungkin kemudian melemparkan ponselnya dan langsung menginjal gas

mobilnya sekenjang mungkin, dia tidak peduli dengan mobil lain dan orang yang

berjalan kaki. Arif menitipkan Ario di rumah ibunya karena dia harus pergi

bekerja ke rumah sakit. Tiba-tiba Arif mendapat telpon dari ibunya kalau Ario di

tabrak mobil.

Data 49 Tubuh Ari yang berlumuran dara didorong cepat di atas brankar menuju ke

unit gawat darurat. Arif mengikutinya di samping brankar sambil

memegangi tangan Ario. Wajahnya pusat pasi. Bibirnya gemetar.

Matanya bersorot cemas. “jangan tinggalkan papa, Rio,” pinta Arif

memelas.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat ketika Arif sampai di sana ia melihat anaknya telah berlumuran darah. Ario

segera dilarikan ke rumah sakit dan Arif mendampingi anaknya dan

menggenggam tangan anaknya. Dan ia langsung membawa anaknya ke rumah

sakit, dan ia mengiiri brankar yang membawa Ario masih tetap memegang

33

tangannya. Arif sangat cemas kalau Ario tidak bisa diselamatkan sehingga

wajanya pucat pasi, bibirnya gemetar.

Data 50

“Jadi apa yang bisa dilakukan untuk menolongnya, Dok?” desak

Andika gugup. Kekhawatiran melumuri wajahnya. Kesedihan bersorot pekat di matanya. “Katakan ke mana kami harus mencari pengobatan

untuk Ario!”

Ke manapun kami akan pergi untuk menyembuhkanmu, Rio, bisik

Andika pilu dalam hati. Apa pun taruhannya, Papa akan berjuang

untuk mencari obat yang dapat memulihkanmu!

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Andika yang akan melakukan apa saja demi keselamatan

anaknya. Andika sangat gugup dan khawatir. Sebelah paru-paru Ario luka parah,

Ario hanya bisa bernafas dengan bantuan mesin. Andika sangat kawatir tehadap

keselamatan anaknya. Andika mendesak dokter apa yang bisa dilakukan untuk

menyelamtkan Ario, karena ia akan membawa kemana pun asalkan Ario bisa

diselamtkan. Walapun Ario dalam keadaan tidak sadarkan diri Andika tetap

berbisik ditelinga anaknya dengan harapan anaknya bisa tetap bertahan melewati

masa kritis ini. Hati Andika terasa sangat pilu melihat buah hatinya terbaring tak

berdaya, maka ia akan berjuang mencarikan obat untuk kesembuhan Ario.

Data 51

Ketika melihat keadaan anak kesayangannya, Aster hampir tidak

dapat menahan tangisnya. Trenyuh sekali melihat anak yang bisa

lincah dan kuat kini terbaring lemah tak berdaya. Rio baru sadar dua

belas jam kemudian. Ketika dia membuka matanya, Aster hampir tidak

dapat mehaman tangisnya. Tetapi dia tidak menangis. Tidak mau Rio

sedih. Jadi ditahannya matian-matian tangisnya. Ketika air matanya melelh juga, digitnya bibirnya sampai berdarah. Digenggamnya tangan Rio earat-

erat. Seakan-akan ingin menyalurkan energi kehidupan kepada anaknya. Seperti yang diberikannya ketika Ario masih dalam kandungan.

34

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Aster yang tidak bisa menahan tangis ketika melihat

anaknya kesayangannya terbaring lemah tak berdaya. Sesampai Aster di rumah

sakit ia melihat anak kesayangannya lemas tak berdaya dan tidak sadarkan diri.

Setelah dua belas jam baru Ario sadar dari kritisnya dan Aster berusaha menahan

tangisnya suapaya Ario tidak sedih. Digenggamnya tangan Rio sekuat mungkin

supaya Ario kuat mengahadapi semua ini.

Data 52 ”Kamu kuat Rio,” bisik Andika ketika dia berada di dalam ketakutan menunggu Rio dioperasi. “Kamu pasti dapat melewatinya. Papa yakin

kamu mampu melewatinya. Papa yakin kamu mampu melewati pintu

itu. Kamu seorang suvivor.”

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Andika yang mendapingi Ario ketika akan mejalankan

operasi. Andika membisikan kepada Ario kalau Rio pasti kuat menjalankan semua

ini dan operasinya pasti akan berhasil. Ario akan menjalankan operasi, karena Arif

mau menyumbangkan paru-parunya untuk Rio. Dia rela mati asalkan anaknya

tetap bertahan hidup. Ketika Ario akan dibawa ke ruangan operasi Andika

memberikan semangat kepada anaknya, bahawa ia yakin Ario pasti mampu

melewati semua ini, karena Rio anak yang kuat.

Data 53 “Aku rela mendonorkan paruku untuk Rio,” katanya malam itu, di

kantin rumah sakit.

“Kita sama-sama menyayangi Rio!” potong Aster sengit. “Rela memberikan hidup kita sekalipun untuknya. Dan mas Arif yang

menyebabkan tragedi ini terjadi! Pantaskan minta sesuatu lagi?

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Arif yang rela mendonorkan paru-parunya untuk Ario.

35

Karena kasih sayangnya yang tulus untu Ario, Arif rela mati asalkan anaknya

tetap hidup. Malam itu Arif menyampaikan niat hatinya kepada Aster kalau ia

mau mendonorkan paru-parunya untu Ario. Aster menyalahkan Ario atas

kecelakaan yang menimpa Ario. Dan menurut Aster sudah sepatutnya Arif yang

bertanggung jawab untuk semua ini.

Data 54

“Tunggu mama kembali ia sayang” Aster membelai kepala anaknya dengan lembut. Air matanya berlinang-linang. “Jangan sia-siakan

pengorbanan mama. Jangan pergi sebelum mama kembali ke sampingmu.”

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Aster yang sangat berat untuk meninggalkan anaknya

walaupun hanya sebentar. Aster memenuhi permintaan terakhir Arif untuk pergi

ke SMA mereka dulu. Asalkan Arif mau mengorbankan hidupnya untuk

keselamatan anaknya. Tetapi, demi keselamatan anaknya Aster memenuhi

pemintaan Arif untuk pergi ke SMA mereka dulu, karena Arif ingin bernostalgia.

Data 55 Setengah jam kemudian, Arif sudah kembali ke rumah sakit. Tetapi dia sudah terbaring di atas brankar. Kepalanya luka parah. Mobilnya mengalami kecelakaan. Sebenarnya bukan kecelakaan. Karena Arif sengaja menabrakkan mobilnya ke tiang listrik. Ketika didorong ke ruang IGD dia masih sadar. Meskipun kondisinya kritis.

“Berikan kedua belah paruku untuk Rio,” itu kata-katanya yang

terakhir kepada Aster yang berada di sisi brankarnya sebelum dia

kehilangan kesadarannya.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Arif mengorbankan dirinya demi anaknya. Setelah Aster dan

Ariif pulang mengunjungi sekolah mereka dulu, Aster peulang lebih dulu ke

rumah sakit, sedangkan Arif pergi menemui Ibunya untuk terakhir kalinya terlebih

36

dahulu. Setelah beberpa saat kemudian Arif samapai dirumah sakit dan sudah

terbaring di atas brankar, mobilnya mengalami kecelakaan. Dia menabrakkan

mobilnya ke tiang listrik seakan dia mengalami kecelakaan. Karena pencangkokan

paru hanya bisa dilakukan dengan donor mati. Betapa cintanya Arif pada anaknya.

Data 56 “Kamu harus selalu kuat sepeti apa yang selama ini Papa ajarkan,” bisik Andika lirih ketika dia memeluk anaknya untuk terakhir kalinya. “Kamu

harus berjanji akan kembali dengan selamat. Ok, sayang?”.

Andika mencium dahi dan pipi Ario dengan penuh kasih sayang

membelai wajahnya untuk terakhir kali sebelum brankar

membawanya pergi.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Andika yang memberikan kekuatan untuk Ario sebelum

Ario melakukan operasi. Diciumnya pipi Rio dengan penuh kasih sayang sebelum

Ario menuju ke ruang operasi. Ario dapat segera melakukan operasi karena ia

mendapatkan donor paru-paru dari Arif. Arif sengaja menabrakan mobilnya ke

tiang listrik, setelah dinyatakan otak Arif dinyatakan tidak berfungsi, baru kedua

parunya diangkat secepat mungkin dan langsung diberikan kepada Ario.

1) Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W

Ditinjau dari Cinta Kasih antara Pria dan Wanita

Mawardi dan Hayati (2009: 167) mengemukakan bahwa cinta kasih antara

pria dan wanita terlihat dari sesepria menaruh perhatian terhadap seorang gadis

dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar

merah, berarti ia menaruh cinta terhadap gadis itu.

Cinta kasih antara pria dan wanita dalam novel Kereta Api Terakhir dari

Paris karya Mira W tergambar dari cinta kasih antara Aster dan Andika. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan-kutipan data berikut ini.

37

Data 1: Dadanya terasa lapang. Napasnya berembus lega. Walaupun kepala Aster masih terkulai manja di dadanya yang terbuka. Sama sekali tak terasa berat. Tak terasa membebani. Andika malah

tergoda ingin mengecup rambut yang terurai liar menggelitiki kulit

dadanya itu. Ingin mencium bibirnya yang merekah madu. Ingin

membelai bidadarinya yang begitu menggoda mata. Tetapi dia tidak tega. Tidak sampai hati membangunkan permata hatinya.

Dan bayangan malam yang romantis di Paris kembali mengusik kenangannya. (Mira W, 2017:22)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika dan Aster yang memadu kasih dengan manja. Pantas

saja Andika masih tertidur lelap walaupun lupa menutup tirai jendela. Andika

tidak merasa berat dan terbebani oleh kepala Aster yang berada di atas dadanya.

Andika malah tergoda ingin mengecup kekasihnya, tetapi ia tidak tega karena

takut membuatnya terbangun. Begitulah perasaan cinta Andika kepada Aster

kekasihnya.

Data 2: “Rasanya aku tidak ingin pulang,” Andika menggenggam tangan Aster

yang terkulai di atas meja. Diremasnya tangan gadis itu dengan

mesra. “Kita berpisah hanya sesaat. Sesudah itu kita akan bersama untuk selamanya. Tidak ada lagi perpisahan.” Andika membawa dan melekatkan tangan Aster di dadanya. “Janji,” katanya lembut tapi mantap. (Mira W, 2017:24)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada keinginan Aster ikut mengantar Andika untuk melanjutkan studinya

ke Belanda. Mereka mampir dulu di Paris karena pesawat yang mereka tumpangi

kebetulan juga transit di Paris. Mereka akan berpisah. Andika rasanya tidak ingin

pulang, tapi karena harus melanjutkan studinya mereka harus berpisah dan Andika

berjanji bahwa kita berpisah hanya sesasat. Sesudah itu kita akan selalu

38

bersama.Aster yang tidak ingin pulang dan tidak ingin berpisah dengan Andika.

Andika berjanji mereka hanya kan berpisah satu tahun saja. Untuk meyakinkan

kekasihnya tersebut, digenggam dan diremasnya tangan Ater kemudian dibawa ke

dadanya.

Data 3: “Dan aku tidak ingin berpisah,” sahut Aster lirih. Ditatapnya

tunangannya dengan getir. “Tidak mau kehilangan kamu biarpun

cuma sekejap.” (Mira W, 2017:24)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat Rasa cinta yang dimiliki Aster terhadap Andika sangat membuat Andika

bahagia. Aster tidak ingin berpisah dengan Andika walaupun hanya sekejap. Ia

rasanya tidak sanggup berpisah dari tunangannya Andika. Perpisahan mereka

dilakukan karena terpaksa sebab orang tua mereka masing-masing ingin anaknya

meraih mimpi terlebih dahulu. Orang tua mereka hanya memperbolehkan mereka

bertunangan. Setelah studi mereka selesai, Andika dan Aster baru diizinkan untuk

menikah. Oleh karena itu, mereka sangat menikmati sedikit waktu sebelum

berpisah. Aster mau tidak mau harus sanggup berpisah dengan tunangannya

karena Aster sangat menyayangi Andika dan ia ingin segera menikah dengan

Andika. Dipandangnya Andika dengan penuh kasih sayang.

Data 4: Andika duduk santai di bangku di sisi perahu. Disampinganya, Aster

merapat erat. Kepalanya terkulai mesra di bahu tunangannya.

Tangan mereka saling genggam. Menyalurlah desah cinta yang

mengalir hangat dalam setiap hembusan napas. (Mira W, 2017:24-25)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada kemesraan pasangan kekasih ini dapat terlihat dari cara mereka

bersama. Aster yang sedang menyandarkan kepalanya dengan mesra kepada

39

tunangannya yang bernama Andika. Tangan mereka pun saling genggam. Ada

cinta disetiap desahan nafas mereka.

Data 5: “Supaya cinta kita tetap abadi,” bisiknya di telinga Aster. “Tak lekang

oleh waktu. Seperti gembok yang sampai berkarat tak pernah bisa dipisahkan lagi.” (Mira W, 2017:25)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika ingin ikut menggantungkan gembok di Paris.

Menggantungkan gembok di Paris merupakan suatu hal yang sudah terkenal di

Paris. Katanya jika memasang gembok itu, cinta mereka akan abadi. Mereka ingin

cintanya tidak pernah terpisahkan sampai maut memisahkan.

Data 6:

Aster memperlihatkan cincin yang melingkari jarinya.

“Cincin ini takkan pernah terlepas lagi dari jariku.”

“Jadi aku hanya perlu berlutut dihadapanmu?”

“Perlukan aku memintanya?” Mereka saling tatap sambil tersenyum mesra. (Mira W, 2017:26-27)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika dan Aster yang bermesraan. Aster memperlihatkan

cincin yang melingkari jarinya. Dan ia ingin Andika melamarnya di depan menara

Eifel. Aster dan Andika saling tatap sambil tersenyum mesra. Mereka saling

bahagia berada di Paris. Mereka tertawa ria seakan-akan dunia mereka hanya

milik berdua.

Data 7: Kemudian Andika berlutut di depan Aster. Digenggamnya kedua belah

tangan gadis itu. Ditatapnya matanya dengan penuh kasih sayang.

“Aster Puspa Dewi, maukah kamu menjadi istriku?” Berlinang-

linang air mata Aster ketika dia menganggukkan kepalanya. (Mira W, 2017:27)

40

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika pun melamar Aster di Paris. Andika melamar Aster

sambil berlutut dan menggenggam kedua tangan Aster. Aster pun menganggukan

kepalanya pertanda menerima lamaran Andika dengan berlinang air mata. Andika

yang mengabulkan keinginan Aster untuk dilamar sekali lagi. Digenggamnya ke

dua belah tangan Aster dan ditatapnya dengan penuh kasih sayang. Kemudian

Andika melamar Aster. Berlinag-linang air mata Aster karena bahagia sekali. Dan

Aster menganggukkan kepala kalau untuk mengatakan kalau ia mau menjadi istri

Andika.

Data 8:

Lalu Andika bangkit. Memeluk kekasihnya. Dan mereka berciuman.

Lama. Lama sekali. Seolah bibir mereka enggan berpisah lagi. Seperti

hati mereka. Tubuh mereka. Hidup mereka. “Suatu hari kita akan kembali kemari, Sayang,” bisik Aster ketika mereka sedang berdekapan di depan Menara Eiffel yang menjulang megah. (Mira W, 2017:27)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang memeluk dan mencium Aster begitu lama.

Kemudian Andika berjanji akan membawa Aster kembali ke Paris untuk

meperbaharui sumpah setia mereka di depan menara Eifel. Hasrat cinta pasangan

kekasih yang tak terkendali. Rasa ingin bercinta Andika dan Aster meluap.

Mereka pun berpelukan dan berciuman dengan mesranya di depan Menara Eiffel

yang menjulang megah.

Data 9:

Sambil tertawa lembut Aster mengulurkan tisu untuk menyeka mulut

Andika. Tetapi Andika malah menempelkan bibirnya di bibir gadis

itu.

41

Aster terpekik pelan. Tidak menyangka mendapat serangan fajar. Tetapi Andika tidak peduli. Dia malah mengulum bibir kekasinya. (Mira W, 2017:28)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan yang selalu bermesraan di setiap kesempatan. Andika

mencium bibir Aster secara tiba-tiba. Aster mengulurkan tisu untuk menyeka

mulut Andika sambil tertawa lembut. Tiba-tiba Andika langsung menempelkan

bibirnya di bibir gadis itu. Aster pun ikut menikmatinya. Tetapi, Aster tidak

menyangka akan medapatkan kejutan sepeti itu dari Andika.

Data 10: Mereka berjalan sambil berpelukan mesra. Show yang disajikan para

penari di Lido begitu merangsang. Seperti menuang minyak ke bara api

yang berpijar di hati Andika dan Aster. Menyulut gairah yang langsung berkobar laksana jilatan api yang mebakar hati mereka. Menimbulkan

panas yang bergejolak di dada ketika darah muda mereka meletup seperti magma di perut gunung berapi. Aster belum sempat menginjak anak tangga yang paling bawah ketika Andika meraihnya ke dalam gendongannya. Napasnya tersengal, sesak menahan gairah, menggelitik wajah Aster. Sambil tersenyum Aster melingkarkan kedua belah lengannya ke

leher Andika matanya yang bening bersorot lembut, amat lembut,

sampai ingin rasanya Andika menghirupnya supaya dia dapat masuk

ke sanubari kekasihnya. Tenggelam di telaga hatinya. Dan terbenam

di sana sampai selama-lamanya. Andika mengecup bibir Aster dengan mesra. Dan menggendongnya

ke kamar mereka yang terletak di lantai satu. Tanpa dapat ditahan lagi, Andika menerkamnya. Mengoyak seluruh kain yang mmbungkus tubuh kekasihnya. Dan dia tidak dapat dihentikan

sampai Aster memkik. Kali ini di benar-benar memekik. Tapi dengan pikiran yang menyiratkan kepuasan yang luar biasa. Yang hanya Andika

yang mampu memberikannya. (Mira W, 2017:30-32)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika dan Aster yang berjalan sambil berpelukan mesra.

Sambil berjalan mereka melihat show yang ditampilkan oleh penari di Lido.

Tarian yang disajikan tersebut membakar hasrat cinta mereka sehingga ketika

42

hendak berjalan menurungi anak tangga Andika langsung mengendong Aster.

Aster langsung melingkarkan tangannya di bahu Andika. Kemudian, Andika

menggendongnya ke kamar.

Data 11:

“Aku mencintaimu, Sayang, “ bisiknya sambil memagut bibir Aster dan menciumnya dengan penuh kasih sayang. “Aku bersumpah akan

kembali tahun depan. Kita menikah.” Dan berbulan madu ke Paris.”

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang mencium Aster dengan penuh kasih sayang dan

dia mengatakan kalau dia mencintai Aster. Dan dia berjanji akan kembali dalam

setahun ke depan dan mereka akan menikah dan berbulan madu ke Paris.

Data 12 Akhirnya pertunangan itu dilangsungkan juga, walapun hanya dengan

upacara sederhana. Tetapi sesederhana apapun, Andika dan Aster merasa sangat bahagia. Begitu besar kebahagiaan mereka sampai ketika

memeluk tunangannya, Andika berbisik,

“Tuhan begitu baik padaku karena mengirim seseorang seperti kamu untuk mendampingiku seumur hidup. Aku berjanji tidak akan menyia-nyiakan anugrahNya”.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada kebahagian Aster dan Andika yang pada akhirnya bisa bertunangan.

Walaupun acara pertunangan mereka dilaksanakan biasa-biasa saja tetapi mereka

sangat bahagia. Begitu besar rasanya kebahagian yang mereka rasakan karena

sebentar lagi keinginan mereka akan terwujud. Sehingga Andika merasa kalau

Tuhan sangat baik sekali kepadanya karena telah mengirimkan wanita terbaik

dalm hidupnya dan berjanji tidak akan menyia-nyiakan anugrah yang diberika

Tuhan kepadanya.

43

Data 13: “Sampai umur dua empat aku sudah empat kali pacaran,” Andika tersenyum mesra. “Aku pernah mencium cewek lebih banyak daripada

jari-jari di tanganku. Tapi sekarang aku sadar, hanya seorang wanita

yang ingin kujadikan pacar seumur hidup, yang ingin kucium setiap kali bagun pagi...” Aster tidak menunggu sampai Andika selesai

mencurahkan isi hatinya. Tidak menunggu sampai dia melamar. Karena air matanya langsung meleleh. Dan dia memeluk Andika erat-erat. (Mira W,

2017:62)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang hanya ingin mengahabiskan sisa umurnya

dengan Aster walaupun ia telah mencium cewek lebih banyak dari jari-jari

tangannya, tetapi ia hanya ingin Aster lah yang ia cium setiap kali bangun pagi.

Air mata Aster langsung berlinang-linang karena bahagia dan ia langsung

memeluk Andika. Andika menyampaikan perasaan cintanya kepada Aster yang

kata-katanya membuat hati Aster tersentuh dan merasa bahagia memiliki Andika.

Ia menjelaskan bahwa sampai umur dua empat sudah empat kali pacaran, pernah

mencium cewek lebih banyak daripada jari-jari di tangan dan sekarang ia sadar,

hanya seorang wanita yang ingin dijadikan pacar seumur hidup, yang ingin dicium

setiap kali bagun pagi.

Data 14: “Kamu akan menepati janjimu kembali ke Utrecth secepatnya?” Aster

membelai pipi kekasihnya dengan lembut. Mata mereka saling tatap dengan mesra. Cinta terpancar dari

sekujur paras mereka. “Janji tetap janji. Harus ditepati.”

“Juga janji yang lain” “Janji apa?”

“Bulan madu ke Paris”

Senyum Andika melebar. “Aku berjanji akan membawamu ke Paris seperti mentari berjanji akan merekah esok pagi.”

44

Andika menyentuh bibirnya dan membawa jarinya menyentuh bibir Aster. Seolah-olah dia ingin merekatkan janji itu. (Mira W, 2017:70-71)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada kelakuan Aster yang membelei pipi tunangannya dengan lembut. Ia

mau Andika kembali secepatnya kepangkuannya. Aster mau Andika menepati

semua janji-janji yang telah diucapkan oleh Andika. Andika dan Aster bermesraan

dan Andika berjanji membawa Aster kembali ke Paris. Mereka saling tatap

dengan mesra dan Aster membelai pipi Andika dengan lembut. Andika

menyentuh bibirnya dan membawa jarinya menyentuh bibir Aster. Seolah-olah

dia ingin merekatkan janji itu.

Data 16: “Tapi aku tidak mau Aster ikut digelandang pulang sebagai tahanan! Tidak mau anakku ikut jadi buronan!”

Saat itu Andika yakin, cinta adalah pengorbanan. Dia rela menderita,

asal Aster dan anak mereka bahagia. Karena itu dia memilih jalan yang penuh banyak duri. (Mira W, 2017:96)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika sangat mencintai Aster dan rela berkorban demi

kebahagiaan Aster. Ia yakin cinta adalah pengorbanan. Ia tidak mau Aster ikut

digelandang pulang sebagai tahanan dan tidak mau anaknya ikut jadi buronan.

Oleh sebab itu, ia rela berkorban dan menderita demi kebahagiaan Aster dan

anaknya. Andika memilih jalan yang sangat menyakitkan demi kebahagiaan Aster

dan anaknya. Andika yang rela menderita asalkan Aster dan calon anaknya bisa

bahagia dan tidak menjadi gelandangan di negeri orang dan pulang menjadi

buronan. Ia rela Aster menikah dengan Arif.

45

Data 17

Andika meremas tangan Aster yang masih dalam genggamannya.

Mata mereka saling tatap. Ada kesedihan dalam tatapan mereka. Sekaligus cinta yang amat dalam. “Aku sangat mencintaimu sampai

kapanpun,” bisik Andika parau. “Tapi rupanya cinta kita tidak bisa dibawa ke perkawinan...”

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang tetap ingin pergi sendiri tanpa Aster. Ia mau

Aster menikah dengan Arif. Diremasnya tangan Aster yang di dalam

genggamannya. Walaupun harapan mereka menikah pupus, tetapi mereka tetap

akan tetap saling mencintai sampai kapanpun. Andika sangat mencintai Aster

walapun mereka tidak bisa menikah karena Andika telah membunuh Teddy

sahabatnya. Kejadiaan naas ini terjadi saat mereka melaksanakan pesta bujangan.

Data 18:

“Aku akan tetap menunggu,” bisik Aster menahan tangis. “Sampai

kapan pun. Biarpun seluruh rambutku telah memutih, sekujur hatiku

memerah digenangi darah, aku akan tetap menunggumu.” “Hukumanmu adalah hukumanku,” sahut Aster getir tapi tegas. “Aku akan pergi kemana pun kamu pergi.” (Mira W, 2017:98)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat dari Aster sangat mencintai Andika. Ia rela menunggu Andika sampai

kapan pun. Cinta Aster dan Andika adalah cinta sejati. Aster akan pergi

kemanapun Andika pergi. Ia tidak akan berpisah dengan Andika apapun masalah

yang dihadapinya karena masalah Andika juga merupakan masalahnya. Cinta

Aster terlihat nyata bagaikan cinta sejati yang tak pernah terpisahkan. Ucapan

janji setia Aster yang akan tetap menunggu Andika sampai kapanpun, walaupun

sampai rambutnya memutih. Andika marah mendengar janji setia yang

diucapakan oleh Aster, karena ia tidak ingin Aster menderita menunggunya.

46

Data 19 “Tidak,” Andika menggertakkan giginya. Emosinya meluap mendengar janji setia Aster. Tetapi cintanya membahana lebih dahsyat lagi. Tak ada

tanggul yang dapat menahannya. Sekuat apa pun tanggul itu. “Tidak,

Aster! Aku tidak rela kamu menderita! Aku tidak rela kamu ikut

menanggung hukumanku.” “Tidak akan kubiarkan kamu ikut menanggung hukumanku! Kamu harus

menikah dengan Arif. Hanya dialah yang kupercaya dapat menggantikan diriku menjaga kamu dan anak kita.”

“Justru karena aku ingin kamu hidup bahagia bersama anak kita...”

bisik Andika lembut. Diremas-remasnya tangan kekasihnya dengan penuh kasih sayang. “Aku rela berkorban.” Aster menelpon Andika

agar Andika bisa menjemputnya di Schiphol.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang tidak mau Aster ikut menanggung

hukumannya. Biarlah hukuman ini dia yang menjalankannya sendiri. dan Andika

tetap bersikeras agar Aster menikah dengan Arif karena Andika yakin bahwa dia

pasti akan bisa membuat Aster dan calon anaknya bahagia dan menggantikan

posisinya. Andika emosi mendengar janji setia cinta Aster. Andika tidak ingin

membebani dan membuat Aster sedih. Andika ingin Aster menikah dengan

sahabatnya Arif.

Data 26 “Aku akan menjemputmu di Charles de Gaulle!” cetus Andika bersemangat. “Paris?” desah Aster dengan napas tertahan.

“Menepati janji, “ Andika tersenyum lebar. Dadanya bergemuruh didesak kebahagian yang membludak. Kerinduan yang hampir tak

terbendung lagi.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang bersemangat untuk menjemput Aster dan

anaknya karena setelah sekian lama terpisah, baru sekarang pada akhirnya mereka

akan bertemu lagi. Andika merasakan kebahagian yang sangat luar biasa karena

47

pada akhirnya ia bisa melepaskan kerinduannya selama ini. Aster memutuskan

untuk menyusl Andika ke Belanda. Setelah Aster mengetahui kalau bukan Andika

yang yang membunuh Teddy, tetapi Ariflah yang mekukannya. Aster betekad

untuk membersikan nama Andika. Aster menelpon Andika agar dia bisa

menjemputnya di Schiphol.

Data 27

Lama Andika memandangi kalung itu. Betapa indahnya. Hijaunya

begitu memukau. Andika membayangkan betapa cantiknya Aster jika

kalung seindah ini melingkari lehernya yang jenjang. Di tumpukan paling atas, dia menaruh sebuah mobil-mobilan dengan remote control. Masih terbungkus rapi dalam kotaknya. Robot

Transformer. Dan boneka Spiderman yang lumayan besar. Entah yang mana yang lebih disukai Ario. Mula-mula permintaan cutinya pun ditolak penyelianya. Dia tidak bisa

pergi saat tenaganya sangat dibutuhkan. Tetapi Andika berkeras. Dia harus menjemput anak-istrinya di Paris.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan yang sudah mempersiapkan hadiah atas kedatangan Aster.

Dipandangnya begitu lama kalung yang akan ia berikan kepada Aster. Andika

membayangkan kalau memamakai kalung itu tentu Aster akan kelihatan cantik

sekali. Andika pun mengajukan untuk cuti bekerja supaya bisa menjemput anak

istrinya ke Paris.

Data 28: Saat pertama kali Aster berjumpa dengan Andika di ranjang rumah sakit, hatinya perih tak terperi. Lelaki yang dicintainya itu, pria gagah perkasa

yang amat dikaguminya, kini terbaring lemah tak berdaya. Kepalanya

dibalut perban putih. Wajahnya masih dipenuhi guratan jahitan. Bekas bercak darah masih menodai bibirnya yang luka. Tetapi yang paling

menyedihkan adalah matanya. Tetapi ketika sedang memeluknya, ketika merasakan darah mengalir dari

luka di hatinya, Aster bersumpah, dia akan tetap, mencintai lelaki ini

sampai kapan pun! Dia akan tetap mendampingi dan merawat

Andika, sekalipun dia sudah tidak mengenalnya lagi!

48

“Aku akan membawamu ke depan Menara Eiffel, sayang,” bisik Aster trenyuh. “Di sana kita akan memperbarui sumpah kita.” Tiap hari Aster mendampingi Andika di rumah sakit. Tiap hari dia mencoba memacu ingatan Andika. Siapa tahu suatu saat memorinya kembali. Dan tiba-tiba memanggil namanya. “Ingat kalung ini, sayang?” Aster membawa tangan Andika untuk membelai kalung yang melingkari lehernya. “Kamu membelikannya untuk wanita yang sangat kamu cintai.” (Mira W, 2017:168, 169 & 170)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat dari perasaan Aster yang hancur serta perih melihat lelaki yang dicintainya

telah terbaring di ranjang rumah sakit. Asterpun bersumpah akan mencintai lelaki

ini sampai kapan pun, dia tetap akan mendampingi dan merawat Andika walaupun

Andika kehilangan ingatannya dan tidak mengenali Aster. Aster pun

membuktikan cintanya dengan menemani Andika setiap hari. Dan sambil

berharap suatu hari Andika akan ingat semua kenangan dan janji-janji mereka.

Untuk memancing ingatan Andika, dia pun membawakan kalung yang telah

dibelikan Andika untuknya.

Data 29: “Tidak! Sahut Aster tegas. “Saya yang akan mendampingi dan

merawat Andika. Saya tidak akan pernah meninggalkannya lagi.” “Saya percaya saat itu akan tiba. Saat amnesia Andika sembuh, saya

akan membawanya pulang untuk membersihkan namanya. Kalau dementianya belum muncul! Tetapi kalaupun saat yang ditakuti itu

sudah tiba sebelum memorinya pulih, Aster tetap tidak akan pernah meninggalkannnya. (Mira W, 2017:174-175)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Aster yang bersikeras untuk tetap menemani dan merawat

Andika samapai sembuh dan untuk selamanya. Walaupun apa yang dia takuti tiba

sebelum Andika mendapatkan ingatannya kembali, ia akan tetap

mendampinginya.

49

Data 31: Jika Rio sudah terlelap, Aster naik ke ranjangnya. Duduk separuh berbaring di samping Andika. “Sekarang giliran ayahnya,” bisiknya sambil tersenyumlembut. “Kisah tujuh belas tahun ke atas. Sampai di mana kita kemarin?” Andika mengulurkan tangannya membelai pipi Aster. Tatapannya

berlumur kekaguman.

Andika meraih Aster ke dalam pelukannya. Dan bibir mereka

bertemu dalam sebuah ciuman yang sarat dengan kasih sayang. Malam itu mereka bercinta dengan amat mesra. Andika kini tidak seganas di Paris ketika darah muda mereka masih menggelegak. Tetapi selembut

apa pun gairah yang menyelubungi mereka, ada cinta yang mengikat kebersamaan mereka. Dan kepuasan yang mereka nikmati, tidak dapat

dibandingkan dengan apa pun. (Mira W, 2017:181-182)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat dari perlakuan Aster yang setiap malam setelah menidurkan Ario, ia pasti

akan menceritakan semua kenangan mereka dulu kepada Andika. Setelah usai

Aster bercerita, Andika membelai pipi Aster kemudian mereka bercinta dengan

mesra. Aster dan Andika telah lama bertemu dan hidup bersama di Belanda. Aster

merawat Andika begitu lama. Sekarang Andika sudah mulai pulih walaupun

amnesianya belum sembuh. Mereka masih mengikuti naluri perasaanya dan hasrat

cintanya untuk saling bercumbu.

Data 32: Andika meraih Aster ke dalam pelukannya. Dan mengecup pipinya

dengan lembut. “Aku mencintaimu,” bisik Andika ketika dia sedang memeluk Aster erat-

erat, sementara sepeda mereka bersandar santai di depan kafe di Nieuwmarkt. “ Aku tidak tahu dari mana kamu datang. Tapi hatiku

telah menemukanmu. Dan tidak ingin berpisah lagi.”

“Aku belahan jiwamu,” Aster berbisik lembut. “Ke mana pun aku pergi, kamu pasti akan menemukanku.” (Mira W, 2017:188, 189 &

190)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang memeluk dan mengecup pipi Aster dengan

50

lembutnya. Andika membisikkan ke telinga Aster kalau ia mencintai Aster dan tak

ingin berpisah lagi. Kemudian Aster juga membisikkan kepada Andika kalau

dialah belahan jiwanya. Andika dan Aster masih saling cinta. Walaupun amnesia

Andika belum pulih, perasaan Andika terhadap Aster masih seperti dulu.

Data 33:

Saat itu baik Andika maupun Aster sedang terlena dibuai kemesraan.

Tidak heran kalau mereka sampai melupakan Ario. Jari-jemari

Andika bukan hanya menggosok punggungnya. Jari-jari itu meraba.

Membelai, mengusap. Bahkan menggelitik. Membuat Aster bukan

hanya merasa geli. Dia terangsang. “Kulitmu halus sekali, Sayang,” bisik Andika di telinga Aster. Dia mengecup belakang telinga wanita itu sampai Aster terngah menahan gairah. Sekujur tubuhnya merespon sentuhan bibir Andika. Dadanya bergejolak.

Bulu romanya meremang. Badannya meregang. Nyaris menggigil. (Mira

W, 2017:191-192)

Mawardi dan Hayati (2009: 167) mengemukakan bahwa cinta kasih antara

pria dan wanita terlihat dari sesepria menaruh perhatian terhadap seorang gadis

dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar

merah, berarti ia menaruh cinta terhadap gadis itu. Berdasarkan kutipan di atas,

cinta kasih antara pria dan wanita dapat dilihat pada Andika dan Aster sedang

dibuai cinta sehingga ia melupakan Ario. Mereka bermesraan dan bercumbu

dengan bahagianya. Mereka hampir tidak sadar Ario tenggelam. Karena rasa cinta

yang tak terbendung mereka saling melepas hasratnya. Sehingga mereka terlena

dibuai kemesraan. Mujur saja Ario sempat diselamatkan. Mereka sangat

menikmati setiap sentuhannya dengan mesra.

Data 38:

Diraihnya tangan Aster ke dalam pelukannya. Tatkala merasakan

hangatnya dekapan laki-laki yang dicintainya dengan segenap

jiwanya itu, tak tertahankan tangis Aster pecah. Dia menyusupkan

51

kepalanya ke dada Andika. Dan air matanya membasahi baju lelaki

itu. “Ada apa, Sayang?” Andika mendekap Aster dan mengecup rambunya dengan mesra. “Kalau ada masalah, maukah kamu membaginya? Kita

akan memecahkannya bersama-sama. Otakku masih ada di tempatnya walaupun kotak memoriku kosong melompong.” Andika menganggkat dagu Aster dengan lembut. Menatapnya sambil tersenyum. (Mira W, 2017:199)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang langsung memeluk Aster ketika ia melihat

Aster dalam kesedihan. Ia mengangkat dagu Aster kemudian tersenyum supaya

Aster mau menceritakan apa yang sedang dirasakannya, apa yang membuatnya

bersedih. Andika merasakan ada sesuatu hal dalam pikiran Aster. Kelihatannya

Aster ada masalah. Andika menanyakan dan menghibur Aster dengan lembut dan

mesranya. Tapi Andika tidak menuntut jawaban Aster, Andika hanya memberikan

ketenangan kepada kekasihnya.

Data 39: Sekejap mereka saling tatap. Ketika melihat mata yang basah berair itu, Andika rela seandainya dia disuruh terjun dari puncak Menara Eiffel sekalipun demi kebahagiaan Aster. Sebaliknya manakala menatap mata yang sedang tersenyum itu,

Aster rela menderita seumur hidup dalam pusaran dendam Arif asal

Andika tidak usah menderita. Asal dia tidak usah masuk penjara! (Mira W, 2017:199-200)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Cinta Andika dan Aster membuat mereka sama-sama

berkorban demi kebahagiaan masing-masing. Andika rela seandainya dia disuruh

terjun dari puncak Menara Eiffel sekalipun demi kebahagiaan Aster. Aster juga

rela menderita seumur hidup dalam pusaran dendam Arif asal Andika tidak usah

menderita. Cinta Andika dan Aster membuat mereka sama-sama berkorban demi

52

kebahagiaan masing-masing. Andika rela seandainya dia disuruh terjun dari

puncak Menara Eiffel sekalipun demi kebahagiaan Aster. Aster juga rela

menderita seumur hidup dalam pusaran dendam Arif asal Andika tidak usah

menderita.

Data 40 Mereka melangkah ringan. Menyusuri jalan berbatu melompat ke depan

objek yang cantik. Berpose swafoto berdua. Persis anak muda yang baru menginjak masa remaja. Dan sedang gandrung-gandrungnya berwisata dan berfoto. Seolah-olah dunia tertawa bersama mereka. Tak ada kesedihan.

Tak ada kemurungan. Taka da ancaman yang mengintai. Andika merangkul Aster dari belakang. Mengacungkan dua jarinya

membentuk V di udara. Menjulurkan lidanya dengan kocak.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat dari kegiatan Andika dan Aster, mereka kembali pergi beribur ke Paris

dengan haraan ingantan Andika kembali pulih. Mereka kembali mengunjungi

temapat-temapat kenangan meraka waktu pertama kali pergi ke Paris dulu.

Sehingga mereka bisa melupakan semua kesedihan dan kemurungan yang ada

hanya kebahagian. Disepanjang perjalanan mereka berbermesraan sambil

bercanda.

Data 41 Bosan naik turun bus, mereka menyusuri Sungai Seine dengan bateaux bus. Duduk saling rangkul dengan mesra. Tidak peduli belasan anak

tanggung sedang bergurau dengan berisiknya sambil saling lempar topi, sementara yang lain sedang berswafoto.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika dan Aster yang tidak peduli dengan orang yang

disekitarnya, mereka telah dimabuk cinta. Mereka ingin mengahabiskan setiap

detiknya yang mereka punya berdua saja. Andika dan Aster menyusuri sungai

53

Seine sambil saling rangkul dengan mesra. Mereka tidak peduli dengan orang-

orang yang ada disekitarnya, mereka merasa dunia ini hanyalah milik berdua saja.

Data 42 “Ini cincin yang kamu berikan. Maukah kamu melamarku sekali lagi?” Andika mengambil cincin itu sambil tersenyum mesra. “Berapa puluh kali kamu minta aku melamarmu, aku tidak

keberatan”. Dia berlutut di depan Aster. Dan memegang tangannya.

“Aster Puspadewi, maukah kamu menjadi istriku?” Aster

mengangguk dengan air mata berlinang-linang.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada keinginan Aster yang ingin dilamar sekali lag oleh Andika. Andika

pun mengambil cincinnya dan dia mengatakan berpuluh kalipun ia mau melamar

Aster. Berliang-linang air mata bahagia Aster saat Andika melamarnya kembali.

Semua ini mengingatkan Aster akan semua kenangan mereka dulu. Walapun

sekarang Andika kehilangan inagatannya. Tetapi ia merasa Andika telah

mendapatkan semua ingatannya kembali.

Data 43

“Aku mencintaimu, Aster,” Andika menunduk dan mencium bibir

Aster dengan lembut. Kehangatan mengalir dari bibir ke hati mereka.

“Dan aku tidak akan pernah bisa mengucapkannya. Selama menara Eiffel masih berdiri tegak, cinta kita akan tetap abadi.”

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada ucapan Andika yang mengatakan bahwa ia menicintai Aster dan dia

berjanji selama menara Eifel masih berdiri tegak cinta mereka akan tetap abadi.

Andika mencium bibir Aster dengan lembut. Andika berjanji akan selalu

memperbaharui janji sumpa setia mereka setiap tahunya di depan menara Eifel.

Data 44 Aster ingin sekali menciumnya. Mengabadikannya di relung hatinya

yang paling dalam. Supaya dapat tetap memilikinya dalam kenangan

54

jika dia sudah kehilangan moment ini. Tetapi ia tidak tega. Khawatir membangunkan Andika.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Aster yang ingin mencium Andika. Tetapi, karena takut dan

tak tega membangunkannya Aster mengurungkan niatnya. Aster ingin tetap

menyimpan moment ini dalam relung hatinya walapun suatu saat nanti ia akan

kehilangan momen seperti ini.

Data 45 Andika membelai pipi Aster dengan lembut. Senyum melumuri

bibirnya. Senyum yang sangat digandrungi Aster. Tapi kini mampu

membuatnya menitikkan air mata. “Asal kamu janji balik secepatnya.”

Aku akan kembali...” desah Aster lirih. Entah kapan.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Aster ingin pulang ke Jakarta bersama Ario karena telah

diancam oleh Arif. Arif mengancam kalau Aster tidak membawa Ario pulang ke

Jakarta dia akan melaporkan Andika bahwa ia telah mebunuh Teddy. Aster

terpakasa pulang ke Indonesia, kalau-kalau Arif nekad melaporkan Andika, tentu

Andika akan mendekam dipenjara, karena Andika tidak bisa membela diri

disebabkan ingatannya belum pulih.Andika yang tidak ingin melepaskan Aster

pergi pulang ke Indonesia. Andika mau memberikan izin asalkan Aster mau

berjanji akan kemabali secepatnya.

Data 57:

“Rasanya aku tidak bisa membawamu ke depan Menara Eiffel untuk

memperbaharui sumpah kita, Sayang,” bisik Andika penuh

penyesalan. “Kita tidak dapat meninggalkan Rio dalam keadaan

seperti ini. Karena setiap hari dalam hidupnya tak ternilai artinya.”

(Mira W, 2017:313)

55

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang meminta maaf karena tidak bisa membawa

Aster ke depan menara Eifel untuk memperbaharui sumpah mereka. Karena

mereka tidak bisa meninggalkan Ario karena Ario baru saja selesai menjalankan

operasi setelah kecelakaan mobil tersebut. Walaupun mereka tidak bisa

memperbaharui sumpah mereka di sana, tetapi cinta mereka akan tetap abadi.

b. Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W

Ditinjau dari Cinta Kasih antara Sesama Manusia

Mawardi dan Hayati (2009: 168) mengemukakan bahwa cinta kasih antara

sesama manusia terlihat dari apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah

kawannya yang sedang sakit dan membawakan obat kepadanya berarti sahabat itu

menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit.

Cinta kasih antara sesama manusia dalam novel Kereta Api Terakhir dari

Paris karya Mira W tergambar dari perhatian yang berbentuk rasa kasihan yang

diberikan oleh Aster kepada Arif, kearena Arif sering dibuli oleh teman-teman di

sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan-kutipan data berikut ini.

Data 15 Kasihan sekali Aster melihatnya. Dia tidak tahu mengapa Arif memakai sandal jepit. Tetapi dia sudah menduga, itu pasti ulah teman-temannya.

Entah sampai kapan mereka bosan mengganggunya. Sekarang dia melihat Arif duduk termenung dipinggir kali. Apa yang sedang dipikirkannya? Aster duduk di dekat Arif tanpa ragu-ragu. Dia tidak peduli roknya kotor karena duduk di tanah di samping Arif. Merasa jengah, refleks Arif bergeser. “Kenapa Rif?” tanya Aster iba. Suaranya lembut seperti hembusan angin sepoi-sepoi di telinga Arif. “Kemana sepatu mu?”

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara sesama manusia dapat

dilihat dari Aster yang merasaka kasihan melihat Arif. Arif hampir setiap hari

56

dibully oleh teman-temannya di sekolah. Waktu itu Aster melihat Arif memakai

sendal jepit. Saat melihat Arif duduk termenung dipinggir kali, Aster datang

menghampirinya dan langsung duduk di sampaing Arif. Dia tidak mempedilkan

kalau pakaiannya akan kotor, secara perlahan Aster menanyakan kepada Arif

kemana pergi sepatunya. Walaupun sebenarnya Aster tau kalau sepatu Arif pasti

diambil oleh teman-temannya. Arif sangat benci dengan kehidupannya karena di

sekolah ia dibully oleh teman-temannya dan di rumah ia sering mendapatkan

perlakukan kasar dari ayahnya. Ayah arif adalah seorang tentara yang tegas dan

dia menginginkan anaknya tidak lembek seperti Arif. Sebenarnya, Arif berniat

untuk bunuh diri di kali itu, tapi untunglah Aster datang.

1. Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W

Ditinjau dari Cinta Kasih antara Manusia dengan Tuhan

Mawardi dan Hayati (2009: 168) mengemukakan bahwa cinta kasih antara

manusia dan Tuhan terlihat dari apabila seseorang taat beribadah, menurut

perintah Tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih

kepada Tuhan penciptanya.

Cinta kasih antara manusia dengan Tuhan dalam novel Kereta Api

Terakhir dari Paris karya Mira W tergambar dari Aster yang merasa menyesal

tidak mensykuri nikmat Tuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan-

kutipan data berikut ini.

Data 37

Dia berlutut di samping tubuh anaknya. Dan mengucap syukur kepada Tuhan.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara manusia dengan Tuhan

dapat dilihat pada tindakan Aster yang sangat menyesal karena selama ini ia lupa

57

mensykuri nimat Tuhan kepadanya. Ketika ia hampir kehilangan Ario karena

terbawa oleh gulungan ombak, namun akhinya bisa diselamatkan.

Data 38 Hampir saja dia kehilangan permata hatinya. Hampir saja dia kehilangan miliknya yang paling berharga. Maafkan aku Tuhan, doanya malam itu. Karena lupa menghitung

semua berkat yang telah Kau berikan kepadaku.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara manusia dengan Tuhan

dapat dilihat pada tindakan Aster mengucapkan syukur kepada Tuhan karena telah

menyelamatkan buah hatinya. Malamnya Aster berdoa kepada Tuhan supaya

Tuhan memaafkan kelalaiannya selama ini dan karena ia lupa menghitung semua

nikat yang telah diberikan Tuhan kepadanya. Aster baru menyadari kalau selama

ini betapa baiknya Tuhan kepadanya yang telah memberikankehidupan yang baik

untuk keluarganya. Baru hari ini ia menyadarinya ketika ia hampir kehilangan

Ario. Untung ada orang yang bertiriak-teriak kalau ada anak kecil yang terbawa

ombak dan Aster cepat mengetahui kalau itu adalah anaknya.

C. Pembahasan

Dalam kehidupan manusia cinta kasih itu pasti ada. Walaupun tidak

melalui tindakan, melalui rasa iba pun sudah dapat dikatakan sebagai cinta.

Bentuk cinta kasih juga dapat dicontohkan dari kelakuan pria dan wanita yang

saling bercinta. Kelakuan orang tua dengan anak yang saling kasih sayang. Selain

itu juga dapat dilihat dari sikap manusia yang berdoa dan meminta ampun kepada

Tuhannya. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai contoh cinta kasih antara manusia

dan Tuhannya. Misalnya kita melihat seorang teman yang selalu dibully dan

58

memunculkan rasa belas kasihan dari dalam diri kita ketika melihatnya. Dari hal

tersebutlah sudah terlihat cinta kasih antara sesama manusia.

Persoalan terdapat di dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya

Mira W. Bentuk Cinta kasih antara orang tua terhadap anak yang dapat dibuktikan

dengan kasih sayang, perhatian, rela berkorban, tanggung jawab, dan lainnya.

Dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W cinta kasih antara

orang tua dan anak dapat terlihat dari tokoh Arif yaitu berperan sebagai Ayah, dan

tokoh Ario yang berperan sebagai anak. Cinta kasih ini dibuktikan dengan

perjuangan Ayah yang rela berkorban mendonorkan parunya untuk Rio.

Begitupun dengan Aster sebagai ibunya, langsung berdiri di depan Ario yang

hampir dipukul oleh ayahnya. Andika yang membuat Ario mandiri dan berani,

yang diajarkan bela diri sehingga bisa melindungi ibunya jika ayah tidak ada.

Cinta kasih antara pria dan wanita dalam novel Kereta Api Terakhir dari

Paris karya Mira W terlihat dari tokoh Andika dan Aster yang merupakan

sepasang kekasih. Ungkapan cinta kasih Andika terhadap aster dibuktikan dengan

kejujuran dan saling percaya diantara mereka. Cinta kasih antara pria dan wanita

diiringi dengan pengorbanan, keterbukaan, kejujuran tanggung jawab, dan saling

percaya dan cinta kasih antara pria dan wanita. Cinta kasih itu akan menimbulkan

sebuah keluarga yang penuh dengan cinta.

Selanjutnya, cinta kasih antara sesama manusia dalam novel Kereta Api

Terakhir dari Paris karya Mira W terlihat dari tokoh, diantaranya Arif dan Aster.

Cinta kasih antara sesama manusia dilandasi oleh rasa belas kasihan. Belas

kasihan ini timbul karena ada penderitaan yang dialami manusia. Aster kasihan

59

kepada Arif karena sering dibuli dan tidak memiliki pacar. Dalam cinta kasih

berdasarkan belas kasihan ini tidak dikenal unsur pamrih, melainkan karena

keikhlasan semata-mata, sifat ingin menolong sesama manusia.

Cinta kasih antara manusia dengan Tuhan dapat terlihat dari tokoh Aster

yang memohon ampun dan merasa menyesal karena tidak mensyukuri semua

nikmat Tuhan kepadanya. Asterpun berdoa supay Tuhan mamu memaafkan

semua kesalahannya dan dia berjanji untuk kedepannya akan selalu mensykuri

semua nikmat-Nya.

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini menemukan data cinta kasih dalam novel Kereta Api

Terakhir dari Paris karya Mira W sebanyak lima puluh tujuh data. Cinta kasih

tersebut terdiri dari empat macam, yaitu sebagai berikut ini. Pertama, cinta kasih

anatara orang tua dan anak. Kedua, cinta kasih anatara pria dan wanita. Ketiga,

cinta kasih anatara sesama manusia. Keempat, cinta kasih anatara manusia dengan

Tuhan.

Pertama, cinta kasih antara orang tua dan anak terlihat dari tindakan Arif

yang berperan sebagai ayah Ario. Ia rela menggantikan Aster memandikan

anaknya, menyuapi makan, mengganti popok, dan mendongengi anaknya ketika

mau tidur. Ia juga sering menjemput antar Ario ke sekolah. Arif juga tidak segan-

segan meberikan donor paru kepada Ario. Selain itu, Aster juga sayang kepada

anaknya. Ia selalu membawa anaknya kemanapun ia pergi dan ketika Arif ingin

memukul anaknya ia langsung berdiri menghadang Arif agar anaknya tidak kena

pukulan Arif. Andika juga orang tua Ario yang sangat mencintai Ario. Ario diajar

mandiri dan berani oleh Andika. Ario diserahkan ke sekolah bela diri oleh

Andika. Jika ayah tidak ada, Ario bisa melindungi ibunya. Andika juga ingin

diperiksa darahnya agar bisa didonorkan untuk Ario. Andika juga rela dicegat

polisi karena kasus pembunuhan Teddy agar Ario bisa selamat.

Tokoh Ario yang berperan sebagai anak, ia selalu menomor satukan ibu di

hatinya. Tidak ada yang dapat menggantikan ibu di dalam hatinya, Walaupun

60

61

masih kecil, ia mampu membela ibunya ketika ayah memukul ibunya. Ario kecil

memukul kembali Arif karena Arif berlaku kasar kepada Aster.

Kedua, cinta kasih antara pria dan wanita dalam novel Kereta Api Terakhir

dari Paris karya Mira W dapat dilihat dari hubungan Andika dan Aster.

Romantisme cinta kasih antara pria dan wanita tersebut tampak jelas dari

perlakuan lembut, cinta, kasih sayang dari pria dengan wanita begitu pun

sebaliknya. Selain itu, cinta kasih antara pria dan wanita juga terlihat dari tindakan

Andika dengan Aster. Andika dan Aster merupakan pasangan kekasih yang sering

bermesraan. Cinta kasih antara pria dan wanita tersebut terlihat dari pelukisan

suasana yang terjadi saat Andika memeluk dan mencium kekasihnya dan

mengajak wanita yang ia cintai untuk melaksanakan pertunangan dan pernikahan

dengannya.

Cinta kasih antara pria dan wanita juga tergambar dari tokoh Aster yang

begitu mencintai Andika dan hal itu tergambar dari tindakan Aster yang selalu

memperlakukan kekasihnya dengan lembut dan mau merawat Andika saat ia

amnesia. Aster juga berkorban ingin mengembalikan nama baik Andika. Mereka

saling memahami kondisi pasangannya dan saling percaya. Jadi, dengan perlakuan

baik Andika kepada Aster atau pun sebaiknya terlihat adanya cinta kasih antara

pria dan wanita (pasangan kekasih).

Andika jujur dan terbuka pada Aster bahwa dalam keadaan mabuk telah

membunuh Teddy. Andika ingin Aster menikahi Arif karena jika Aster bersama

Andika, mereka berdua bisa menjadi buronan. Andika tidak ingin Aster hidup

sensara dan menderita. Andika berkorban dan meminta Arif menikah dengan

62

Aster. Arif ternyata telah lama memendam rasa kepada Aster. Walaupun Arif

sahabat Andika, tapi Andika tidak tahu perasaan Arif. Andika hanya percaya pada

Arif karena mereka bersahabat.

Ketiga, cinta kasih antara sesama manusia tergambar dari rasa kasiha Aster

kepada Arif yang selalu dibuli oleh teman-temannya. Keempat, cinta kasih antara

manusia dan Tuhan tergambar dari tokoh Aster yang memohon ampun kepada

Tuhan atas kelalaiannya dalam mensyukuri nikmat Tuhan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka disimpulkan bahwa hasil temuan

penelitian yang berkaitan dengan cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir

dari Paris karya Mira W terdapat enam puluh sembilan data. Cinta kasih tersebut

dapat terlihat dari pelukisan peristiwa serta tindakan yang dilakukan ibu, ayah

atau pun anaknya dan antara pria dengan wanita, dan manusia dengan Tuhan, dan

cinta kasih sesama manusia.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang romantisme dalam novel Kereta Api

Terakhir dari Paris karya Mira W, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut

ini. Pertama, pembaca, dapat menambah daya apresiasi terhadap sastra Indonesia

khususnya dalam novel. Kedua, peneliti lain, dapat menambah pengetahuan dan

wawasan tentang karya sastra khususnya novel. Ketiga, masyarakat pecinta sastra,

dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang analisis novel. Hasil

penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat agar mengetahui

bahwa cinta kasih itu tidak hanya terdapat dalam hubungan sepasang kekasih saja,

63

tetapi juga terdapat pada hubungan orang tua dan anak, sesama manusia, manusia

dengan Tuhan, dan manusia dengan lingkungannya.

64

DAFTAR PUSTAKA

Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra: Epistemology, Model, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Caps

Faruk, 1995. Perlawanan Tak Kunjung Usai. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hadimadja, Aoh K. 2002. Aliran-Aliran Klasik, Romantik dan Realisme dalam Kesusastraan: Dasar-Dasar Perkembangan. Jakarta : Pustaka Jaya. Htm.

Indra Pratiwi. 2014. Romantisme dalam Novel Kerudung Merah Kirmizi karya Remy Sylado. Other thesis, Universitas Negeri Gorontalo.

Mawardi & Hidayati. 2009. Ilmu Alamiah Dasar-Ilmu Sosial Dasar-Ilmu Budaya Dasar. Bandung: Pustaka Setia.

Muhardi dan Hasanuddin WS. 1992. Prosedur Analisis Fiksi. Padang: IKIP Padang Press.

Mustopo, M. Habib. 1983. Ilmu Budaya Dasar Kumpulan Essay-Manusia dan Budaya. Surabaya: Usaha Nasional.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Noor, Redyanto. 2007. Pengantar Pengkajian Sastra. Semarang : Fakultas Sastra

UNDIP.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra.Yogyakarta: Kanisius.

Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Teori, Metode, Dan Teknik Penelitian Sastra (Dari Strukturalisme Hingga Postrukturalisme, Perspektif Wacana Naratif).Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rifai, Mochamad Yusuf. 2010. “Romantisisme dalam Novel Bintang Tertusuk Cinta Karya Reni Hapsari”. Skripsi. IKIP PGRI Semarang.

Sari, Ayu Permata. 2016. “Romantisme Cinta Kasih Dalam Novel Air Mata Terakhir Bunda Karya Kirana Kejora”. Skripsi. STKIP PGRI Sumbar.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :

Alfabeta. Soelaeman, Munandar. 2010. Ilmu Budaya Dasar (Suatu Pengantar). Bandung:

Refika Aditama.

Sudibyo, Lies, dkk. 2 013. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: Andi.

65

Tarigan, Henry Guntur. 2015. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Wahyu, Ramdani. 2008. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: Pustaka Setia.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1995. Teori Kesusastraan (terjemahan oleh Budianta). Jakarta: Gramedia.

Widagdho, Djoko, dkk. 2012. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Wijdaja, Mira.2017.Kereta Api Terakhir Dari Paris.Jakarta:Gramedia

66

Lampiran 1

Sinopsis Novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W.

Novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W diterbitkan pada tahun 2017 oleh

penerbit Gramedia Pustaka dengan jumlah halaman 320 halaman yang terdapat gambar

menara eiffel dan kereta api.

Sepasang kekasih yang cinta bersemi sejak SMA begitu murni. Mereka bernama

Andika dan Aster, Aster adalah seorang kekasih yang setia terhadap Andika bahkan Aster

selalu menunggu andika. Keadaan berbeda saat pesta pernikahan mereka dilaksanakan

Andika bersama teman-temanya mengadakan pesta bujangan, mereka mabuk-mabukan dan

sampai mereka berkelahi sehingga mengakibatkan salah seorang temanya meninggal. Pada

saat itu Andika tidak sadarkan diri sehingga ia tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi

pada saat itu yang bisa mengakibatkan salah seorang temanya itu meninggal. Andika di fitnah

dan dituduh membunuh oleh sahabatnya yang bernama Arif, sehingga Andika harus kabur

dan melarikan diri menjadi seorang buronan sehingga Andika tidak bisa menikahi Aster, dan

Andika meminta Arif untuk menikahi kekasih yang dilamarnya itu, alasan Andika ingin

melakukanya karena Arif yang bisa menjaga Aster disaat ia menjadi buronan polisi dan tidak

bisa menikahi Aster. Meskipun Aster dinikahi oleh Arif tapiAster tetap mencintai Andika dan

menunggu Andika kembali padanya, pada suatu ketika Aster memriksa lemari suaminya itu

dan ia mendapatkan sebuah pisau lipat dan ada bercak darah, lalu Aster berfikiran kalau pisau

lipat suaminya itulah yang mengakibatkan salah seorang temanya meninggal. Lalu Aster

kabur dari rumah dan membawa anaknya untuk mencari kekasih yang dicintainya dari sejak

SMA itu ke tempat persembunyianya di Amsterdam, ia akan menceritakan kepada Andika

bahwa Andika tidak bersalah. Pada akhirnya semua rahasia terbongkar bahwa yang

membunu8h temanya itu adalah Arif sahyabatnya. Akhirnya Aster bersatu kembali dengan

kekasihnya Andika.

67

Lampiran 2.

Tabel Inventarisasi Data Romantisme Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W.

Kode Romantisme Cinta Kasih

Data

No. Peristiwa Tokoh Kutipan Hal

1 2 3 4 5

1 01 Bangun dari tidurnya, Andika Andika Dadanya terasa lapang. Napasnya berembus √ 22 merasa sangat bahagia melihat dan lega. Walaupun kepala Aster masih terkulai

kekasihnya tidur di atas dadanya. Aster manja di dadanya yang terbuka.

Pantas saja Andika masih tertidur Sama sekali tak terasa berat. Tak terasa

lelap walaupun lupa menutup tirai membebani. Andika malah tergoda ingin

jendela. Andika ingin mengecup mengecup rambut yang terurai liar menggelitiki

kekasihnya, tetapi tidak tega karena kulit dadanya itu. Ingin mencium bibirnya yang

takut membuatnya terbangun. merekah madu. Ingin membelai bidadarinya yang begitu menggoda mata.

Tetapi dia tidak tega. Tidak sampai hati

membangunkan permata hatinya. Dan bayangan

malam yang romantis di Paris kembali mengusik

kenangannya.

2 02 Andika berjanjibahwakita Andika “Rasanya aku tidak ingin pulang,” Andika √ 24 berpisah hanya sesasat. Sesudah itu dan menggenggam tangan Aster yang terkulai di

kita akan selalu bersama. Aster atas meja. Diremasnya tangan gadis itu dengan

mesra.

“Kita berpisah hanya sesaat. Sesudah itu kita

akan bersama untuk selamanya. Tidak ada lagi

perpisahan.”

68

Andika membawa dan melekatkan tangan

Aster di dadanya.

“Janji,” katanya lembut tapi mantap.

3 03 Aster tidak ingin berpisah dengan Aster “Dan aku tidak ingin berpisah,” sahut Aster lirih. √ 24 Andika walaupun sekejap. dan Ditatapnya tunangannya dengan getir. “Tidak

Andika mau kehilangan kamu biarpun cuma

sekejap.”

4 04 Aster yang sedang menyandarkan Aster Andika duduk santai di bangku di sisi perahu. √ 24- kepalanya kepada tunangannya dan Disampinganya, Aster merapat erat. Kepalanya 25

Andika dan mereka saling Andika terkulai mesra di bahu tunangannya.

genggam. Tangan mereka saling genggam. Menyalurlah

desah cinta yang mengalir hangat dalam

setiap hembusan napas.

5 05 Andika ingin ikut menggantungkan Andika “Supaya cinta kita tetap abadi,” bisiknya di √ 25- gembok di Paris. dan telinga Aster. “Tak lekang oleh waktu. Seperti 26 Aster gembok yang sampai berkarat tak pernah bisa

dipisahkan lagi.”

“Cinta kita akan tetap abadi,” desah Aster

lembut. “Biarpun kita tidak digembok. Karena

hati kita memang telah diciptakan jadi satu.”

6 06 Aster dan Andika saling tatap Aster Aster memperlihatkan cincin yang melingkari √ 26- sambil tersenyum mesra. dan jarinya. 27

Andika “Cincin ini takkan pernah terlepas lagi dari

jariku.”

“Jadi aku hanya perlu berlutut dihadapanmu?”

“Perlukan aku memintanya?”

Mereka saling tatap sambil tersenyum mesra.

7 07 Andika melamar Aster di Paris Andika Kemudian Andika berlutut di depan Aster. √ 27

69

sambil berlutut dan menggenggam dan Digenggamnya kedua belah tangan gadis itu.

kedua tangan Aster. Aster Ditatapnya matanya dengan penuh kasih

sayang.

“Aster Puspa Dewi, maukah kamu menjadi

istriku?”

Berlinang-linang air mata Aster ketika dia

menganggukkan kepalanya.

8 08 Andika dan Aster berciuman Andika Lalu Andika bangkit. Memeluk kekasihnya. √ 27 mesra. dan Dan mereka berciuman. Lama. Lama sekali.

Aster Seolah bibir mereka enggan berpisah lagi.

Seperti hati mereka. Tubuh mereka. Hidup

mereka. “Suatu hari kita akan kembali kemari, Sayang,”

bisik Aster ketika mereka sedang berdekapan di

depan Menara Eiffel yang menjulang megah.

9 09 Andika mencium bibir Aster secara Andika Sambil tertawa lembut Aster mengulurkan √ 28 tiba-tiba. dan tisu untuk menyeka mulut Andika. Tetapi Aster Andika malah menempelkan bibirnya di bibir

gadis itu. Aster terpekik pelan. Tidak

menyangka mendapat serangan fajar. Tetapi

Andika tidak peduli. Dia malah mengulum bibir

kekasinya.

10 10 Sepulang menonton Show di Paris, Andika Mereka berjalan sambil berpelukan mesra. √ 30- jalan ke hotel dengan berpelukan, dan Show yang disajikan para penari di Lido begitu 32 dan hampir tiba di hotel Andika Aster merangsang. Seperti menuang minyak ke bara menggendong Aster sampai ke api yang berpijar di hati Andika dan Aster.

kamar lalu mereka berciuman dan Menyulut gairah yang langsung berkobar laksana

bermesraan di atas ranjang. jilatan api yang mebakar hati mereka.

70

Menimbulkan panas yang bergejolak di dada

ketika darah muda mereka meletup seperti magma di perut gunung berapi.

Aster belum sempat menginjak anak tangga yang

paling bawah ketika Andika meraihnya ke dalam

gendongannya. Napasnya tersengal, sesak

menahan gairah, menggelitik wajah Aster.

Sambil tersenyum Aster melingkarkan kedua

belah lengannya ke leher Andika matanya

yang bening bersorot lembut, amat lembut,

sampai ingin rasanya Andika menghirupnya

supaya dia dapat masuk ke sanubari kekasihnya. Tenggelam di telaga hatinya. Dan

terbenam di sana sampai selama-lamanya.

Andika mengecup bibir Aster dengan mesra.

Dan menggendongnya ke kamar mereka yang

terletak di lantai satu.

Tanpa dapat ditahan lagi, Andika menerkamnya.

Mengoyak seluruh kain yang mmbungkus tubuh

kekasihnya. Dan dia tidak dapat dihentikan

sampai Aster memkik. Kali ini di benar-benar

memekik. Tapi dengan pikiran yang menyiratkan

kepuasan yang luar biasa. Yang hanya Andika

yang mampu memberikannya.

11 11 Andika “Aku mencintaimu, Sayang, “ bisiknya sambil √ 34 dan memagut bibir Aster dan menciumnya

Aster dengan penuh kasih sayang. “Aku bersumpah akan kembali tahun depan. Kita

71

menikah.” Dan berbulan madu ke Paris.”

12 12 Andika dan Aster sangat bahagia Andika Akhirnya pertunangan itu dilangsungkan juga, √ 36 dengan dilaksanakannya pertungan dan walapun hanya dengan upacara sederhana. Tetapi

mereka walaupun acaranya Aster sesederhana apapun, Andika dan Aster merasa

sederhana. sangat bahagia. Begitu besar kebahagiaan

mereka sampai ketika memeluk tunangannya,

Andika berbisik,

“Tuhan begitu baik padaku karena mengirim

seseorang seperti kamu untuk

mendampingiku seumur hidup. Aku berjanji

tidak akan menyia-nyiakan anugrahNya”.

13 13 Aster membayangkan ketika Andika “Buta atau budek, kamu tidak boleh mencintai √ 47 Andika masih bersamnya, mereka dan siapapun kecuali aku!” Andika membelei pipi

sering mengajak Arif menonton Aster Aster dengan lembut. “janji?”

“Tergantung...” Aster tersenyum menggoda.

Matanya menatap Andika dengan nakal.

14 14 Andika dan Aster bermesraan dan Andika “Kamu akan menepati janjimu kembali ke √ 70- Andika berjanji membawa Aster dan Utrecth secepatnya?” Aster membelai pipi 71 kembali ke Paris. Aster kekasihnya dengan lembut.

Mata mereka saling tatap dengan mesra.

Cinta terpancar dari sekujur paras mereka.

“Janji tetap janji. Harus ditepati.”

“Juga janji yang lain”

“Janji apa?”

“Bulan madu ke Paris”

Senyum Andika melebar.

“Aku berjanji akan membawamu ke Paris seperti

mentari berjanji akan merekah esok pagi.”

72

Andika menyentuh bibirnya dan membawa

jarinya menyentuh bibir Aster. Seolah-olah

dia ingin merekatkan janji itu.

15 15 Aster merasa kasihan melihat Arif Aster Kasihan sekali Aster melihatnya. Dia tidak √ 79 yang tiba-tiba masuk ke kelas tanpa dan tahu mengapa Arif memakai sandal jepit.

memakai sepatunya. Arif Tetapi dia sudah menduga, itu pasti ulah

teman-temannya. Entah sampai kapan

mereka bosan mengganggunya.

Sekarang dia melihat Arif duduk termenung

dipinggir kali. Apa yang sedang dipikirkannya?

Aster duduk di dekat Arif tanpa ragu-ragu. Dia

tidak peduli roknya kotor karena duduk di tanah

di samping Arif. Merasa jengah, refleks Arif

bergeser.

“Kenapa Rif?” tanya Aster iba. Suaranya lembut

seperti hembusan angin sepoi-sepoi di telinga

Arif. “Kemana sepatu mu?”

16 16 Andika sangat mencintai Aster dan Andika “Tapi aku tidak mau Aster ikut digelandang √ 96 rela berkorban demi kebahagiaan dan pulang sebagai tahanan! Tidak mau anakku ikut

Aster dan anaknya. Aster jadi buronan!”

Saat itu Andika yakin, cinta adalah

pengorbanan. Dia rela menderita, asal Aster

dan anak mereka bahagia. Karena itu dia

memilih jalan yang penuh duri.

17 17 Andika sangat mencintai Aster Andika Andika meremas tangan Aster yang masih √ 97 walapun mereka tidak bisa dan dalam genggamannya. Mata mereka saling

menikah karena Andika telah Aster tatap. Ada kesedihan dalam tatapan mereka.

membunuh Teddy sahabatnya. Sekaligus cinta yang amat dalam. “Aku sangat

73

mencintaimu sampai kapanpun,” bisik Andika

parau. “Tapi rupanya cinta kita tidak bisa dibawa

ke perkawinan...”

18 18 Aster sangat mencintai Andika. Ia Aster “Aku akan tetap menunggu,” bisik Aster √ 98 rela menunggu Andika sampai dan menahan tangis. “Sampai kapan pun. Biarpun

kapan pun. Cinta Aster dan Andika Andika seluruh rambutku telah memutih, sekujur

adalah cinta sejati. hatiku memerah digenangi darah, aku akan

tetap menunggumu.”

“Hukumanmu adalah hukumanku,” sahut Aster

getir tapi tegas. “Aku akan pergi kemana pun

kamu pergi.”

19 19 Andika emosi mendengar janji Andika “Tidak,” Andika menggertakkan giginya. √ 98- setia cinta Aster. Andika tidak dan Emosinya meluap mendengar janji setia 99

ingin membebani dan membuat Aster Aster. Tetapi cintanya membahana lebih

Aster sedih. Andika ingin Aster dahsyat lagi. Tak ada tanggul yang dapat

menikah dengan sahabatnya Arif. menahannya. Sekuat apa pun tanggul itu.

“Tidak, Aster! Aku tidak rela kamu

menderita! Aku tidak rela kamu ikut

menanggung hukumanku.” “Tidak akan kubiarkan kamu ikut menanggung

hukumanku! Kamu harus menikah dengan Arif.

Hanya dialah yang kupercaya dapat menggantikan diriku menjaga kamu dan anak

kita.”

“Justru karena aku ingin kamu hidup

bahagiabersama anak kita...” bisik Andika

lembut. Diremas-remasnya tangan kekasihnya

dengan penuh kasih sayang. “Aku rela

74

berkorban.”

20 20 Arif sangat mencintai Aster dan Arif Namun di luar dugaan, ternyata Arif suami yang √ 106- anaknya. Arif suami yang baik dan sangat baik. Sabar. Selalu siap melayani anak- 107

yang mau membantu anak dan Ario istrinya. Dan tidak pernah menuntut apa-apa.

istrinya. Arif tidak segan-segan menggantikan popok.

Menyuapi makan. Bahkan memandikan Rio.

21 21 Aster merasa lucu dan senang Aster Sambil tertawa Aster meraih tangan anaknya √ 118 melihat tingkah laku Ario yang dan Rio dengan gemas. Dipeluknya dengan penuh

semakin hari semakin kasih sayang.

menggemaskan. “Rio kenapa lucu banget sih?” Diremas-

remasnya rambut Ario, dikecupnya dengan

hangat.

22 22 Arif sangat mencintai Rio yang Arif Di luar dugaan, seseorang yang kelihatannya √ 118- sudah dianggapnya sebagai dan aneh seperti Arif dapat mencintai seorang anak 119

anaknya sendiri. Ario dengan cinta yang begitu tulus. Bahkan

tampaknya dia menggelontorkan semua cinta

yang tersisa di lubuk hatinya hanya untuk

Ario.

Kagum melihat bagaimana Arif menceritakan

dongeng-dongeng klasik setiap kali Ario

hendak tidur. Bahkan mengusap-usap paha

Ario dengan lembut.

23 23 Aster terharu melihat kedekatan Arif Hampir setiap hari Arif mengantar Ario. √ 128 dan kasih sayang anaknya dengan dan Bahkan dia yang selalu menyempatkan diri

Arif. Betapa cintanya Arif pada Ario menjemputnya.

Rio. Arif menyelamatkan Ario Arif membenamkan topi bisbol mungil di kepala

yang hampir terjengkang ke anaknya. “Siap jagoan?” tanyanya sambil

belakang karena berlari-lari tersenyum. Memang kalau berkomunikasi

75

menghampiri ibunya. dengan anaknya, Arif bisa bersikap amat

lembut.

24 24 Ario hampir tejatuh ke belakang Aster, “Eh, Rio belum cium mama!” cetus Arif di √ 129 ketika belari-lari hendak mencium Ario, ambang pintu. “O, iya!” Ario berbalik. Dan

mamanya tetapi dengan gesit Arif dan berlari-lari menghampiri ibunya. Entah karena menangkap tubuh anaknya. Arif terlampau bersemangat, enatah karena ransel

mungilnya terlalu berat, dia hampir terjengkang

ke belakang.

Dengan gesit Arif menangkap tubuhnya.

Ketika dia sedang mendorong tubuh anaknya,

tidak sengaja dia melihat ke arah Aster. Dan

dia hampir tidak percaya ketika melihat mata

istrinya basah berkaca-kaca.

25 25 Rio memang anak yang nakal tetapi Arif Arif selalu mengantar anaknya sampai ke √ 130 karena kenakalannya dia menjadi dan depan kelas. Sampai ke tempat dia tidak

lucu sehingga Arif semakin Ario dapat menemaninya lebih jauh lagi.

menyayanginya. Dia tidak pernah meninggalkan Ario begitu

saja. Sepanjang jalan pun dia selalu memegang tangan anaknya. Erat tapi lembut.

Rio akan melangkah sambil sekali-kali

melompat, kalau ada genangan air, dia sengaja

menjejakan kakinya supaya air muncrat ke mana-

mana. Lalu sibandel akan tertawa terbaha-bahak. Rio memang nakal. Tetapi justru karena nakal

dia lucu. Dan Arif semakin menyukainya.

26 26 Aster menelpon Andika agar Andika “Aku akan menjemputmu di Charles de Gaulle!” √ 140

76

Andika bisa menjemputnya di dan cetus Andika bersemangat.

Schiphol. Aster “Paris?” desah Aster dengan napas tertahan. “Menepati janji, “ Andika tersenyum lebar.

Dadanya bergemuruh didesak kebahagian

yang membludak. Kerinduan yang hampir

tak terbendung lagi.

27 27 Karena cintanya pada Aster, Andika, Lama Andika memandangi kalung itu. Betapa √ 162- Andika mengorbankan Aster, indahnya. Hijaunya begitu memukau. Andika 163 pekerjaannya untuk bisa dan membayangkan betapa cantiknya Aster jika

menjemput anak istrinya. Andika Ario kalung seindah ini melingkari lehernya yang

telah menyiapkan kalung Zamrud jenjang.

untuk Aster dan mainan untuk Di tumpukan paling atas, dia menaruh sebuah

anaknya Rio mobil-mobilan dengan remote control. Masih

terbungkus rapi dalam kotaknya. Robot

Transformer. Dan boneka Spiderman yang

lumayan besar. Entah yang mana yang lebih

disukai Ario.

Mula-mula permintaan cutinya pun ditolak penyelianya. Dia tidak bisa pergi saat tenaganya

sangat dibutuhkan. Tetapi Andika berkeras. Dia

harus menjemput anak-istrinya di Paris.

28 28 Ternyata Andika tidak sengaja Aster Saat pertama kali Aster berjumpa dengan √ 168, terlambat dan tanpa kabar untuk dan Andika di ranjang rumah sakit, hatinya perih 169 menjemput Aster dan Rio di Paris, Andika tak terperi. Lelaki yang dicintainya itu, pria & Andika dirampok dan dihantam gagah perkasa yang amat dikaguminya, kini 170 benda keras dan hilang ingatan. terbaring lemah tak berdaya. Kepalanya

Penyelia Andika memberitahunya dibalut perban putih. Wajahnya masih dipenuhi

bahwa Andika masuk rumah sakit guratan jahitan. Bekas bercak darah masih

77

dan sekarang ia amnesia. Aster menodai bibirnya yang luka. Tetapi yang paling

tetap setia menemani Andika di menyedihkan adalah matanya.

rumah sakit sampai ia bisa pulang Tetapi ketika sedang memeluknya, ketika

dan berusaha membuat ingatan merasakan darah mengalir dari luka di

Andika kembali pulih. hatinya, Aster bersumpah, dia akan tetap,

mencintai lelaki ini sampai kapan pun! Dia

akan tetap mendampingi dan merawat Andika,

sekalipun dia sudah tidak mengenalnya lagi!

“Aku akan membawamu ke depan Menara Eiffel,

sayang,” bisik Aster trenyuh. “Di sana kita akan

memperbarui sumpah kita.”

Tiap hari Aster mendampingi Andika di rumah sakit. Tiap hari dia mencoba memacu

ingatan Andika. Siapa tahu suatu saat

memorinya kembali. Dan tiba-tiba memanggil

namanya.

“Ingat kalung ini, sayang?” Aster membawa

tangan Andika untuk membelai kalung yang

melingkari lehernya. “Kamu membelikannya

untuk wanita yang sangat kamu cintai.”

29 29 Cinta dan rasa bersalah Aster Aster “Tidak! Sahut Aster tegas. “Saya yang akan √ 174- membuat Aster tidak ingin lagi dan mendampingi dan merawat Andika. Saya 175 meninggalkan Andika dan ingin Ayah tidak akan pernah meninggalkannya lagi.”

merawatnya. Dia tidak ingin orang Andika “Saya percaya saat itu akan tiba. Saat

tua Andika merawat Andika. Aster amnesia Andika sembuh, saya akan

bersikeras ingin merawatnya. membawanya pulang untuk membersihkan

namanya. Kalau dementianya belum muncul! Tetapi

78

kalaupun saat yang dikatuki itu sudah tiba

sebelum memorinya pulih, Aster tetap tidak akan

pernah meninggalkannnya.

30 30 Andika berusaha melakukan Andika Tentu saja dia tidak bercanda. Tetapi Andika √ 180 pendekatan kepada Ario tetapi dan memang gencar mendekati anaknya.

dengan carayang berbeda Ario Walaupundengan pendekatan yang berbeda.

denganyang Arif lakukan. Dia tidak menemani Ario bermain mobil-

mobillan. Menyusun kotak. Atau menonton

TV. Dia lebih banyak membawa Ario

beraktivitas di luar.

31 31 Aster dan Andika telah lama Aster Jika Rio sudah terlelap, Aster naik ke ranjangnya. √ 181- bertemu dan hidup bersama. dan Duduk separuh berbaring di samping Andika. 182

Sekarang Andika sudah mulai pulih Andika “Sekarang giliran ayahnya,” bisiknya sambil walaupun amnesianya belum tersenyumlembut. “Kisah tujuh belas tahun ke

sembuh, Aster dan Andika masih atas. Sampai di mana kita kemarin?”

mengikuti naluri perasaanya untuk Andika mengulurkan tangannya membelai

saling bercumbu. pipi Aster. Tatapannya berlumur kekaguman.

Andika meraih Aster ke dalam pelukannya.

Dan bibir mereka bertemu dalam sebuah

ciuman yang sarat dengan kasih sayang. Malam itu mereka bercinta dengan amat

mesra. Andika kini tidak seganas di Paris ketika

darah muda mereka masih menggelegak. Tetapi

selembut apa pun gairah yang menyelubungi

mereka, ada cinta yang mengikat

kebersamaan mereka. Dan kepuasan yang

mereka nikmati, tidak dapat dibandingkan

dengan apa pun.

79

32 32 Andika dan Aster masih saling Andika Andika meraih Aster ke dalam pelukannya. √ 188,

cinta. Walaupun amnesia Andika dan Dan mengecup pipinya dengan lembut. 189 belum pulih, perasaan Andika Aster “Aku mencintaimu,” bisik Andika ketika dia & terhadap Aster masih seperti dulu. sedang memeluk Aster erat-erat, sementara 190 sepeda mereka bersandar santai di depan kafe

di Nieuwmarkt. “Aku tidak tahu dari mana

kamu datang. Tapi hatiku telah menemukanmu.

Dan tidak ingin berpisah lagi.”

“Aku belahan jiwamu,” Aster berbisik lembut.

“Ke mana pun aku pergi, kamu pasti akan

menemukanku.”

33 33 Andika dan Aster sedang dibuai Andika Saat itu baik Andika maupun Aster sedang √ 191- cinta sehingga ia melupakan Ario. dan terlena dibuai kemesraan. Tidak heran kalau 192 Mereka bermesraan dan bercumbu Aster mereka sampai melupakan Ario.

dengan bahagianya. Jari-jemari Andika bukan hanya menggosok

punggungnya. Jari-jari itu meraba.

Membelai, mengusap. Bahkan menggelitik.

Membuat Aster bukan hanya merasa geli. Dia

terangsang.

“Kulitmu halus sekali, Sayang,” bisik Andika di

telinga Aster. Dia mengecup belakang telinga

wanita itu sampai Aster terngah menahan

gairah.

Sekujur tubuhnya merespon sentuhan bibir

Andika. Dadanya bergejolak. Bulu romanya meremang. Badannya meregang. Nyaris

menggigil.

34 34 Aster dan Andika terkejut saat Aster Aster segera berlari ke pantai. Andika √ 193

80

orang berteriak di tepi pantai, dan mengikutinya. Dan mereka melihat anak-anak

ternyata Ario digulung oleh ombak. Ario sedang berterian-teriak sambil menunjuk-nunjuk ke laut. Kepala seorang anak kecil timbul-

tenggelam digulung ombak besar yang tiba-tiba

menerjang. Wajahnya tidak jelas. Tetapi naluri

seorang ibu dapat mengenalinya, sesamar apapun

tampaknya anaknya.

“Rio”! teriak Aster panik. Dia sudah

menceburkan diri kelaut.

35 35 Andika langsung berenang Andika “Jangan takut, Rio!” seru Andika sambil √ 193- menjemput Ario ke dalam dan berenang secepat mungkin. Mengayunkan 194

gulungan ombak. Ario lengannya sekuat tenaga. “Papa datang!”

Andika tiba sesaat sebelum ombak liar

menelan tubuh Ario. Menggulungnya ke

tengah laut. Tangannya berhasil meraih

tangan Rio. Menggapai tubuhnya. Dan

merengkuhnya ke dalam pelukannya.

36 36 Aster merasa bersalah karena Rio Aster “Salahku” rinti Aster dengan perasaan bersalah. √ 194 tenggelam oleh ombak karena dan “Aku yang lengah”.

kelalaiannya. Andika “Salah kita”, bisik Andika lembut. “Tapi cinta

tak pernah salahkan?”

Aster tak sempat menanggapi. Karena saat itu

Rio tebatuk-batuk dan memuntahkan air dari

mulutnya.

Secepat kilat Aster melepaskan dirinya dari

pelukan Andika dan memburu anaknya.

“Rio...” desahnya getir.

37 37 Aster merasa menyesal karena lupa Aster Dia berlutut di samping tubuh anaknya. Dan √ 195

81

mensyukuri nikmat Tuhan yang mengucap syukur kepada Tuhan.

telah diberikan-Nya selama ini. Hampir saja dia kehilangan permata hatinya.

Hampir saja dia kehilangan miliknya yang paling

berharga.

Maafkan aku Tuhan, doanya malam itu.

Karena lupa menghitung semua berkat yang

telah Kau berikan kepadaku.

38 38 Andika merasakan ada sesuatu hal Andika Diraihnya tangan Aster ke dalam pelukannya. √ 199 dalam pikiran Aster. Kelihatannya dan Tatkala merasakan hangatnya dekapan laki-

Aster ada masalah. Andika Aster laki yang dicintainya dengan segenap jiwanya

menanyakan dan menghibur Aster itu, tak tertahankan tangis Aster pecah. Dia

dengan lembut dan mesranya. Tapi menyusupkan kepalanya ke dada Andika.

Andika tidak menuntut jawaban Dan air matanya membasahi baju lelaki itu. Aster, Andika hanya memberikan “Ada apa, Sayang?” Andika mendekap Aster dan

ketenangan kepada kekasihnya. mengecup rambunya dengan mesra. “Kalau ada

masalah, maukah kamu membaginya? Kita akan memecahkannya bersama-sama. Otakku masih

ada di tempatnya walaupun kotak memoriku

kosong melompong.”

Andika menganggkat dagu Aster dengan lembut.

Menatapnya sambil tersenyum.

39 39 Cinta Andika dan Aster membuat Andika Sekejap mereka saling tatap. Ketika melihat √ 199- mereka sama-sama berkorban demi dan mata yang basah berair itu, Andika rela 200 kebahagiaan masing-masing. Aster seandainya dia disuruh terjun dari puncak

Menara Eiffel sekalipun demi kebahagiaan

Aster.

Sebaliknya manakala menatap mata yang sedang

tersenyum itu, Aster rela menderita seumur hidup

82

dalam pusaran dendam Arif asal Andika tidak

usah menderita. Asal dia tidak usah masuk penjara!

40 40 Aster dan Andika kembali ke Paris Andika Mereka melangkah ringan. Menyusuri jalan √ 201 dengan harapan memori Andika dan berbatu melompat ke depan objek yang cantik.

kembali lagi. Andika dan Aster Aster Berpose swafoto berdua. Persis anak muda yang

sangat menikmati kebersamaan baru menginjak masa remaja. Dan sedang mereka. gandrung-gandrungnya berwisata dan berfoto.

Seolah-olah dunia tertawa bersama mereka. Tak

ada kesedihan. Tak ada kemurungan. Taka da

ancaman yang mengintai.

Andika merangkul Aster dari belakang.

Mengacungkan dua jarinya membentuk V di

udara. Menjulurkan lidanya dengan kocak.

41 41 Andika dan Aster menyusuri Andika Bosan naik turun bus, mereka menyusuri √ 202 sungai Seine da Sungai Seine dengan bateaux bus. Duduk

Aster saling rangkul dengan mesra. Tidak peduli

belasan anak tanggung sedang bergurau dengan

berisiknya sambil saling lempar topi, sementara

yang lain sedang berswafoto.

42 42 Aster meminta Andika untuk Andika “Ini cincin yang kamu berikan. Maukah kamu √ 204 melamarnya sekali lagi dengan dan melamarku sekali lagi?”

cincin yang telah ditukar oleh Arif. Aster Andika mengambil cincin itu sambil tersenyum

mesra.

“Berapa puluh kali kamu minta aku melamarmu,

aku tidak keberatan”.

Dia berlutut di depan Aster. Dan memegang

83

tangannya.

“Aster Puspadewi, maukah kamu menjadi

istriku?”

Aster mengangguk dengan air mata

berlinang-linang.

43 43 Andika berjanji akan selalu Andika “Aku mencintaimu, Aster,” Andika √ 205 memperbaharui janji sumpa setia dan menunduk dan mencium bibir Aster dengan

mereka. Aster lembut. Kehangatan mengalir dari bibir ke

hati mereka. “Dan aku tidak akan pernah bosa

mengucapkannya. Selama menara Eiffel masih

berdiri tegak, cinta kita akan tetap abadi.”

44 44 Aster ingin mencium Andika tetapi Aster Aster ingin sekali menciumnya. √ 207 ia tkut akan membangunkannya dan Mengabadikannya di relung hatinya yang

Andika paling dalam. Supaya dapat tetap

memilikinya dalam kenangan jika dia sudah

kehilangan moment ini. Tetapi ia tidak tega.

Khawatir membangunkan Andika.

45 45 Aster ingin pulang ke Jakarta Andika Andika membelai pipi Aster dengan lembut. √ 209 bersama Ario karena telah diancam dan Senyum melumuri bibirnya. Senyum yang

oleh Arif. Aster sangat digandrungi Aster. Tapi kini mampu membuatnya menitikkan air mata.

“Asal kamu janji balik secepatnya.”

Aku akan kembali...” desah Aster lirih. Entah

kapan.

46 46 Aster dan Ario kembali ke Arif “Lihat apa yang papa simpan untukmu, Rio!” √ 217 Indonesia dan langsung menuju ke dan serga Arif getir.

rumah Arif. Tetapi Ario tidak mau Ario Dia berlari ke ruang tengah. Membuka lemari

84

mengakui bahwa Arif ayahnya. secepat mungkin dan menunjukkan semua

Arif menunjuukan semua mainan permainan Ario. Mobil-mobilan. Kereta ai.

dan koleksi video Ario waktu Robot. Balok permainan. Semuanya tersusun

masih kecil. rapi.

“Lihat apa yang papa simpan untuk mu,

Rio!” cetus Arif dengan suara parau menahan

kesedihan.

“Lihat, Rio! Lihat! Serunya separuh kalap.

“Papa punya koleksi videomu sejak bayi!

Kamu lihat? Ini kamu waktu bayi!

47 47 Arif mencengkram tangan Aster, Arif Dia tidak peduli Rio menampar wajahnya. √ 221 sehingga Ario menampar Arif. dan Bahkan memukul dadanya. Didekapnya anak Ario itu erat-erat. Seolah-olah menumpahkan

seluruh kerinduannya.

“Rio... Rio...” desahnya lirih. “Ini Papa, Nak...

Ini Papa, Sayang....”

48 48 Tiba-tiba Arif mendapat telpon dari Arif “Rioooo...!!” pekik Arif histeris. √ 249 ibunya kalau Ario di tabrak mobil. dan Dilemparnya ponselnya. Diinjaknya pedal gas

Ario sampai ke dasar. Dibanttingnya kemudi ke kiri.

Dan mobilnya lompat ke atas trotoar. Dipacunya mobilnya tanpa menghiraukan pejalan

kaki yang melompat ketakutan menghindari

serudukan mobilnya. Ketika dia tidak bisa lewat

kaki lima lagi, dibantingnya kemudi ke kanan.

Dan mobilnya kembali ke jalan raya.

“Riooo!!!” teriaknya seperti orang gila.

“Tunggu papa, sayang!”.

85

49 49 Ario segera dilarikan ke rumah Arif Tubuh Ari yang berlumuran dara didorong cepat √ 250

sakit dan Arif mendampingi dan di atas brankar menuju ke unit gawat darurat.

anaknya dan menggenggam tangan Ario Arif mengikutinya di samping brankar sambil

anaknya. memegangi tangan Ario. Wajahnya pusat

pasi. Bibirnya gemetar. Matanya bersorot

cemas.

“jangan tinggalkan papa, Rio,” pinta Arif

memelas.

50 50 Sebelah paru-paru Ario luka parah, Andika “Jadi apa yang bisa dilakukan untuk √ 255 Ario hanya bisa bernafas dengan dan menolongnya, Dok?” desak Andika gugup.

bantuan mesin. Ario Kekhawatiran melumuri wajahnya.

Kesedihan bersorot pekat di matanya.

“Katakan ke mana kami harus mencari

pengobatan untuk Ario!”

Ke manapun kami akan pergi untuk

menyembuhkanmu, Rio, bisik Andika pilu dalam hati. Apa pun taruhannya, Papa akan

berjuang untuk mencari obat yang dapat

memulihkanmu!

51 51 Sesampai Aster di rumah sakit ia Aster Ketika melihat keadaan anak kesayangannya, √ 262- melihat anak kesayangannya lemas dan Aster hampir tidak dapat menahan tangisnya. 263 tak berdaya dan tidak sadarkan diri. Ario Trenyuh sekali melihat anak yang bisa lincah

Setelah dua belas jam baru Ario dan kuat kini terbaring lemah tak berdaya.

sadar dari kritisnya dan Aster Rio baru sadar dua belas jam kemudian. Ketika

berusaha menahan tangisnya dia membuka matanya, Aster hampir tidak dapat suapaya Ario tidak sedih. mehaman tangisnya. Tetapi dia tidak menangis.

Tidak mau Rio sedih. Jadi ditahannya matian-

matian tangisnya. Ketika air matanya melelh

86

juga, digitnya bibirnya sampai berdarah.

Digenggamnya tangan Rio earat-erat. Seakan-

akan ingin menyalurkan energi kehidupan

kepada anaknya. Seperti yang diberikannya

ketika Ario masih dalam kandungan.

52 52 Ario akan menjalankan operasi Andika ”Kamu kuat Rio,” bisik Andika ketika dia √ 274 dan berada di dalam ketakutan menunggu Rio

Ario dioperasi. “Kamu pasti dapat melewatinya.

Papa yakin kamu mampu melewatinya. Papa

yakin kamu mampu melewati pintu itu. Kamu

seorang suvivor.”

53 53 Arif rela mendonorkan paru- Arif “Aku rela mendonorkan paruku untuk Rio,” √ 282- parunya untuk Rio, tetapi ia punya dan katanya malam itu, di kantin rumah sakit. 283 permintaan terakhir yaitu Aster “Kita sama-sama menyayangi Rio!” potong

bernostalgia kelmabi ke SMA Aster sengit. “Rela memberikan hidup kita

bersama dengan Aster. sekalipun untuknya. Dan mas Arif yang

menyebabkan tragedi ini terjadi! Pantaskan minta

sesuatu lagi?

54 54 Aster memenuhi permintaan Aster “Tunggu mama kembali ia sayang” Aster √ 287 terakhir Arif untu pergi ke SMA dan membelai kepala anaknya dengan lembut. Air

mereka dulu. Ario matanya berlinang-linang. “Jangan sia-siakan

pengorbanan mama. Jangan pergi sebelum

mama kembali ke sampingmu.”

55 55 Arif mengorbankan dirinya demi Arif Setengah jam kemudian, Arif sudah kembali ke √ 307 anaknya. Dia menabrakkan dan rumah sakit. Tetapi dia sudah terbaring di atas

mobilnya ke tiang listrik seakan dia Ario brankar. Kepalanya luka parah.

mengalami kecelakaan. Karena Mobilnya mengalami kecelakaan. Sebenarnya

87

pencangkokan paru hanya bisa bukan kecelakaan. Karena Arif sengaja

dilakukan dengan donor mati. menabrakkan mobilnya ke tiang listrik. Betapa cintanya Arif pada anaknya. Ketika didorong ke ruang IGD dia masih sadar.

Meskipun kondisinya kritis.

“Berikan kedua belah paruku untuk Rio,” itu

kata-katanya yang terakhir kepada Aster

yang berada di sisi brankarnya sebelum dia

kehilangan kesadarannya.

56 56 Ario akan segera melakukan Andika “Kamu harus selalu kuat sepeti apa yang selama √ 308 operasi karena ia mendapatkan dan ini Papa ajarkan,” bisik Andika lirih ketika dia

donor paru-paru dari Arif. Arif Ario memeluk anaknya untuk terakhir kalinya. “Kamu

sengaja menabrakan mobilnya ke harus berjanji akan kembali dengan selamat. Ok,

tiang listrik, setelah dinyatakan sayang?”.

otak Arif dinyatakan tidak Andika mencium dahi dan pipi Ario dengan

berfungsi, baru kedua parunya penuh kasih sayang.membelai wajahnya

diangkat secepat mungkin dan untuk terakhir kali sebelum brankar

langsung diberikan kepada Ario. membawanya pergi.

57 57 Andika sedikit menyesal karena Andika “Rasanya aku tidak bisa membawamu ke √ 313 tidak bisa lagi mengajak Aster ke dan depan Menara Eiffel untuk memperbaharui

Paris. Mereka harus menjaga Ario Aster sumpah kita, Sayang,” bisik Andika penuh karena Ario tidak dapat ditinggal penyesalan. “Kita tidak dapat meninggalkan Rio

dengan keadaannya yang belum dalam keadaan seperti ini. Karena setiap hari

sembuh total. Tetapi mereka sangat dalam hidupnya tak ternilai artinya.”

mencintai Rio.

Jumlah Data 21 34 1 1 0 57

Keterangan:

2. Cinta kasih antara orang tua dan anak. Cinta kasih antara pria dan wanita.

88

3. Cinta kasih antara sesama manusia.

4. Cinta kasih anatara manusia dengan tuhan.

5. Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya

67

ii

iii

iv

ABSTRAK

Weni Fitri Yani (NPM. 12080024), Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api

Terakhir dari Paris Karya Mira W. Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2018.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kehidupan masyarakat yang tidak

pernah terlepas dari persoalan cinta kasih. Pembicaan tentang hal ini bukan lagi sesuatu hal yang janggal untuk dikaji. Dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W menggambarkan tentang berbagai macam cinta kasih di

antaranya cinta kasih antara orang tua dan anak, cinta kasih antara pria dan wanita, cinta kasih antara sesama manusia, dan cinta kasih antara manusia dan

Tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan romantisme cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan

metode deskriptif. Data penelitian ini adalah kutipan kata, kalimat, atau paragraf yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W yang berkaitan dengan macam-macam cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir

dari Paris Karya Mira W. Sumber data penelitian ini adalah novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian romantisme cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W adalah membaca dan memahami,

menandai kalimat dan kutipan dalam novel berdasarkan romantisme cinta kasih, menginventarisasi data dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat macam bentuk cinta

kasih yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W,

yaitu (1) cinta kasih antara orang tua dan anak terlihat dari dari tokoh Aster, Arif,

dan Andika yang begitu menyayangi Ario. (2) Cinta kasih antara pria dan wanita terlihat dari tokoh Andika dan Aster, yang mempunyai hubungan sebagai

sepasang kekasih dan tunangan. (3) Cinta kasih antara sesama manusia terlihat dari tokoh Aster dan Arif. (4) Cinta kasih antara manusia dan Tuhan terlihat dari

tokoh Aster. Dari keempat cinta kasih di atas, maka yang paling dominan

ditemukan peneliti adalah cinta kasih antara pria dan wanita yang terlihat dari tokoh Andika dan Aster. Begitu banyak cobaan yang menghadang cinta antara

Aster dan Andika sehingga niat mereka untuk menikah susah diwujudkan, namun setelah melalui semuanya cobaan yang mengahadang baru mereka bisa menikah.

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira

W”. Peneliti telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagi pihak dalam

proses menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, sebagai wujud rasa hormat penulis

ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini:

8) Aruna Laila,S.S., M.Pd, selaku pembimbing I yang telah membimbing penulis

dan memberikan arahan serta pengetahuan dalam skripsi ini.

9) Samsiarni,S.S., M.Hum, selaku pembimbing II dan sekretaris Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah membimbing penulis dan

memberikan arahan serta pengetahuan dalam skripsi ini.

10) Indriani Nisja, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

11) Bapak dan Ibu dosen program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang

telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pendidikan.

12) Kedua orang tua yang tidak hentinya memberikan semangat, motivasi, dan doa

kepada penulis.

13) Ricci Gemarni M.Pd, selaku PA yang memberikan saran dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan

dan kekhilafan. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang

ii

membangun, mudah-mudahan segala amal dan bantuan dari pihak-pihak yang telah

disebutkan di atas mendapat pahala serta balasan dari Allah SWT. Sebagai manusia

biasa, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini

dan apabila tertadapat kesalahan dan kekurangan, penulis mohon maaf. Penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Padang, Februari 2018

penulis

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK.................................................................................................................................. i

KATA PENGATAR ............................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................1

B. Fokus Masalah ..............................................................................................................4

C. Rumusan Masalah ........................................................................................................4

D. Tujuan Penelitian ..........................................................................................................4

E. Manfaat Penelitian.......................................................................................................5

F. Batasan Istilah ...............................................................................................................6

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. KerangkaTeori ...............................................................................................................7

1. Hakikat Novel .......................................................................................................7

2. Hakikat Cinta Kasih 11

B. Penelitian yang Relevan............................................................................................ 14

C. Kerangka Konseptual ................................................................................................. 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................................................ 18

B. Metode Penelitian ....................................................................................................... 18

C. Data dan Sumber Data ............................................................................................... 18

D. Instrumen Penelitian .................................................................................................. 18

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 19

F. Teknik Pengabsahan Data ........................................................................................ 20

G. Teknik Analisis Data ................................................................................................. 20

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Temuan Penelitian ...................................................................................................... 22

B. Analisis Data ................................................................................................................ 25

1. Cinta Kasih antara Orang Tua dan Anak ...................................................... 25

2. Cinta Kasih antara Pria dan Wanita ............................................................... 36

3. Cinta Kasih antara Sesama Manusia .............................................................. 55

4. Cinta Kasih antara Manusia dengan Tuhan ................................................. 56

iv

C. Pembahasan .................................................................................................................. 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 60

B. Saran................................................................................................................................ 62

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 64

LAMPIRAN

v

1

BAB I

PENDAHULUAN

G. Latar Belakang Masalah

Sastra merupakan wujud gagasan seseorang melalui pandangan terhadap

lingkungan sosial yang berada disekelilingnya dengan menggunakan bahasa yang

indah. Sastra hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang

ada. Sastra sebagai karya fiksi memiliki eksistensi yang mendalam, bukan hanya

sekedar cerita khayal atau angan dari pengarang saja, melainkan wujud dari

kreativitas pengarang dalam menggali dan mengolah gagasan yang ada dalam

pikirannya.

Karya sastra membicarakan manusia dengan segala persoalan hidup

seseorang hidup seseorang, antara karya sastra dengan manusia memiliki

hubungan erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainya. Sastra merupakan

cerminan dari segi kehidupan manusia yang di dalamnya tergambar sikap, tingkah

laku, pemikiran, pengetahuan, perasaan dan imajinasi seorang pengarang.

Kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari persoalan cinta kasih.

Perasaan suka dan sayang kepada sesuatu hal yang disertai dengan pengorbanan,

belas kasihan, dan tanggung jawab disebut dengan cinta kasih. Cinta kasih

diartikan bukan hanya dalam konteks cinta kasih antara pasangan kekasih saja.

Tetapi, dalam konteks yang luas yaitu cinta kasih anak kepada orang tua atau

sebaliknya, cinta kasih sesama manusia, cinta kasih antara manusia dan Tuhan,

dan cinta kasih antara manusia dengan lingkungannya. Seperti perjuangan

seseorang Ibu yang rela menjadi supir truk supaya anaknya bisa sekolah.

1

2

Cinta kasih bukan hanya ada di dalam realita kehidupan masyarakat tetapi

juga ada di dalam novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W yang

menceritakan tentang cinta kasih antara Aster, Ario, Andika, dan Arif. Aster

adalah seorang kekasih yang setia terhadap Andika bahkan Aster selalu menunggu

Andika. Keadaan berbeda saat pesta pernikahan mereka akan dilaksanakan

Andika bersama teman-temanya mengadakan pesta malam bujangan, mereka

mabuk-mabukan dan sampai mereka berkelahi sehingga mengakibatkan salah

seorang sahabat mereka meninggal. Pada saat itu Andika tidak sadarkan diri

sehingga ia tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi yang bisa

mengakibatkan salah seorang temanya itu meninggal. Andika di fitnah dan

dituduh membunuh oleh sahabatnya Arif dan ia harus kabur dan harus melarikan

diri menjadi seorang buronan. Pada saat andika mengasingkan diri bukti cinta

Andika harus terkikis dengan keinginan Andika menyuruh sahabatnya untuk

menikahi Aster. Dia bernama Arif, alasan Andika ingin melakukanya karena Arif

yang bisa menjaga Aster disaat ia menjadi buronan polisi.

Selain itu, cinta kasih orang tua terhadap anak tampak dari pengorbanan

Arif yang rela mendonorkan mati supaya anaknya tetap hidup. Arif sengaja

menambrakkan mobilnya ke tiang listrik agar ia bisa mendonorkan kedua paru-

parunya untuk Ario, buah hatinya yang paling dia sayangi.

Novel Kereta Api Terakhir Dari Paris menarik untuk diteliti dengan

beberapa alasan diantaranya. (1) Cinta kasih yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam

novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W, Aster yang terpisah dengan

kekasihnya Andika karena difitnah sahabatnya dan Arif yang rela mendonorkan

paru-prunya untuk Ario. (2) Cinta kasih merupakan sebuah permasalahan

3

kompleks yang sering terjadi pada setiap diri manusia dalam menjalani kehidupan,

2. Meneliti cinta kasih yang terjadi pada tokoh-tokoh dalam karya sastra, maka

kita dapat melihat seberapa piawai pengarang dalam membawa pembaca kepada

isi dari romantisme cinta kasih tokoh-tokoh karya sastra tersebut, (4) Meneliti

cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W, kita dapat

menemukan pesan-pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui karya yang

diciptakanya.

Novel Kereta Api Terakhir Dari Paris ditulis oleh Mira W, 13 September

1951, ia dikenal sebagai salah satu penulis novel-novel roman popular di

Indonesia. Mira W lulusan dari Universitas Trisakti, setelah lulus dari Trisakti

Mira W menjadi staf pengajar di Universitas Moestopo. Mira W telah

menerbitkan lebih dari 40 novel, kebanyakan di antaranya telah diangkat menjadi

film dan sinetron.

Selain itu, karyanya yang diterbitkan beberapa novel Mira W yang pernah

diterbitkan adalah Cinta Sepanjang Amazon Nada Tanpa Kata (Gramedia Pustaka

Utama, 14September 2015), Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi Masih Ada

Kereta Yang Akan Lewat (Gramedia Pustaka Utama, September 2015), Jangan

Ucapkan Cinta Bukan Cinta Sesaat (Gramedia Pustaka Utama, September 2015),

Sampai Maut Memisakan Kita Merpati Tak Perna Ingkar Janji (Gramedia

Pustaka Utama, September 2015), dan Sisi Gelap Cinta(Gramedia Pustaka Utama,

September 2015).

Selain itu novel yang menceritakan tentang romantisme cinta kasih adalah

novel Air Mata Terakhir Bunda karya Kirana Kejora ini juga menceritakan

tentang cinta kasih antara pria dan wanita, yang tampak dikisahkan dari tokoh

4

Delta dan Luren. Cinta kasih yang telah berjalan satu tahun dengan berbagai

polemik yang dilalui. Akhirnya, dapat berjalan dengan baik yang dibuktikan

dengan pertualangan. Hal berikut merupakan contoh cinta kasih yang terdapat

dalam novel Air Mata Terakhir Bunda karya Kirana Kejora.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti berminat untuk

menganalisis cinta kasih yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir Dari

Paris karya Mira W. Permasalahan ini erat kaitanya dengan kehidupan nyata

manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Di lain sisi cinta kasih dalam

novel Kereta Api Terakhir Dari Paris ini belum ada dilakukan penelitian,

sehingga peneliti memandang perlu adanya dilakukan penelitian menyeluruh

terhadap romantisme cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir Dari Paris

karya Mira W.

H. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini difokuskan

pada cinta kasih dalam novel Kereta Api Terkakhir dari Pariskarya Mira W.

I. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah yang dikemukakan di atas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, bagaimanakah cinta kasih yang

terjadi dalam novel Kereta Api Terkakhir Dari Pariskarya Mira W?

J. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini yaitu,

mendeskripsi cinta kasih dalam novel Kereta Api Terkakhir Dari Paris karya Mira

W.

5

K. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Adapun

manfaat-manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini adalah untuk menambah pemahaman

tentang teori dalam bidang pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya

tentang romantisme dalam karya sastra fiksi seperti novel.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi pihak-

pihak terkait, seperti berikut ini :

a. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk

melakukan penlitian lebih lanjut tentang teori cinta kasih dan dapat menambah

wawasan tentang penelitian sastra.

b. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan dan pemahaman menentukan

cinta kasih dalam novel Kereta Api Dari Paris karya Mira W.

c. Bagi penulis sendiri, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan,

pengetahuan, dan pengalaman dalam menganalisis suatu karya sastra

khususnya novel.

L. Batasan Istilah

Batasan istilah yang terdapat dalam penelitian ini akan diuraikan sebagai

berikut :

6. Novel merupakan suatu karya sastra yang memaparkan berbagai kehidupan

manusia yang di ciptakan oleh pengarang ke dalam bentuk tulisan.

6

2. Cinta kasih adalah perasaan suka kepada seseorang atau makhluk hidup,

kepada alam, benda dan lainnya yang disertai dengan menaruh belas kasihan,

tanggung jawab, perhatian.

7

BAB II

KERANGKA TEORITIS

D. Kerangka Teori

Pada bab ini akan diuraikan tentang beberapa teori yang relevan untuk

mendukung penelitian ini. Teori-teori tersebut adalah (1) hakikat novel,(2) hakikat

cinta kasih.

1. Hakikat Novel

Teori novel akandigunakan dalam menjelaskan hakikat novel adalah

(a)pengertian novel, dan (b) unsur-unsur yang membangun novel.

a. Pengertian Novel

Novel dalam bahasa Itali yaitu novella masuk ke Indonesia menjadi novel

yang mengundang arti yang sama dengan istilah novelet yang berarti sebuah karya

fiksi yang tidak terlalu panjang, tetapi tidak juga terlalu pendek. Nurgiyantoro

(1995: 10) mengemukakan bahwa novel merupakan karya sastra yang dibangun

oleh unsur- unsur pembangun, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik.Novel adalah

hasil kesusastraan berbentuk prosa.

Muhardi dan Hasanudin (1992:6) mengatakan bahwa novel merupakan

beberapa kesatuan permasalahan yang membentuk rangkaian permasalahan

disertai faktor sebab akibat.Rangkaian ini terjadi disebabkan berpuluh-puluh

permasalahan. Dengan kata lain, novel memiliki karakteristik permasalahan yang

lebih luas dan komplek atau mengutarakan beberapa pokok permasalahan lain

seperti cerpen dan puisi. Novel merupakan karya sastra berisi cerita dengan suatu

alur yang cukup panjang mengisi satu buku atau lebih, yang menggarap

kehidupan pria dan wanita yang bersifat imajinatif (Tarigan, 2015: 167).

7

8

Berdasarkan pengertian novel dari beberapa pakar di atas di dapat

disimpulkan bahwa novel adalah sebuah cerita fiksi yang berjenis prosa yang

menggambarkan kehidupan tokoh yang ditulis oleh seorang pengarang maupun

kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu masyarakat.

b. Unsur-Unsur yang Membangun Novel

Menurut Nurgiyantoro (1995:23), karya sastra dibangun oleh dua unsur

penting, yakni unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur-unsur inilah yang

menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra.Unsur-unsur yang secara

faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra.

1) Unsur Instrinsik

Unsur instrinsik pada novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut

serta membangun cerita.Kepaduan antar berbagai unsur instrinsik inilah yang

membuat sebuah novel terwujud. Unsur-unsur tesebut adalah alur atau plot,

penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, tema dan amanat.

a) Alur atau Plot

Plot adalah peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak

bersifat sederhana karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu

berdasarkan kaitan sebab akibat. Jadi, alur atau plot adalah rangkaian suatu

peristiwa berdasarkan urutan waktu kejadian, yang menghubungkan urutan

kejadian peristiwa dalam cerita serta berusaha memecahkan konflik yang terjadi.

b) Penokohan

Tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya

naratif yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan

tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam

9

tindakan, penokohan termasuk masalah penamaan, pemeranan, keadaan fisik,

keadaan psikis, dan karakter.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tokoh atau perwatakan merupakan

gambaran dari sikap, tingkah laku dan juga keyakinan dari tokoh yang

digambarkan oleh pengarang di dalam karya sastra.

c) Latar

Latar atau setting merupakan penanda identitas permasalahan fiksi yang

secara samar diperlihatkan oleh alur atau penokohan. Latar atau setting disebut

juga sebagai landasan tumpu, menyaran kepada pengertian tempat, hubungan

waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristawa yang

diceritakan.unsur latar dapat dibedakan kedalam tiga unsur pokok, yaitu tempat,

waktu, dan sosial.

Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan

dalam sebuah karya sastra.Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan

terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.Latar

sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial

masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi

d) Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan salah satu unsur fiksi yang digolongkan sebagai

saran cerita. Sudut pandang haruslah diperhitungkan kehadirannya dan bentuknya,

sebab pemilihan sudut pandang akan berpengaruh terhadap penyajian berita.

Reaksi pembaca terhadap sebuah karya fiksi pun dalam banyak hal akan

dipengaruhi oleh bentuk sudut pandang. Ada bebeberapa jenis sudut pandang,

10

yaitu pengarang sebagai tokoh cerita orang pertama, pengarang sebagai tokoh

ketiga, dan sudut pandang campuran. Jadi, berdasarkan pendapat Nurgiyantoro

tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang adalah cara dari pengarang

menempatkan posisinya diadalam karya sastra tersebut.

e) Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara mengucapkan bahasa dalam prosa, atau

bagaimana seorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan dikemukakan.

Penggunaan bahasa harus relevan dan menunjang permasalahan-permasalahan

yang hendak dikemukakan, harus serasi dengan teknik-teknik yang digunakan,

dan harus tepat merumuskan alur, penokohan, latar, tema, dan amanat, Muhardi

dan Hasanuddin (1992:35). Gaya bahasa, sebuah karya sastra sudah tentu

menggunakan gaya bahasa dalam penyampaian agar karya sastra tersebut tidak

membosankan dan menarik untuk membaca.

f) Tema

Tema merupakan gagasan-gagasan dasar umum yang menopang sebuah

karya sastra dan terkadang didalam teks struktur semantis dan menyangkut

persaman-persamaan atau perbedaan-perbedaan. (Nurgiyantoro, 1995:68)

menyatakan bahwa pada umumnya tema tidak hanya dilukiskan secara langsung

atau khusus. Eksistensi dan kehadiran tema adalah terimplisit memasuki

keseluruhan cerita serta inilah yang menyebabkan kecilnya kemungkinan

pelukisan secara langsung. Jadi, tema dapat diartikan sebagai gagasan-gagasan

utama yang dihadirkan dalam karya sastra, namun tema biasanya tidak hanya

dilukiskan secara langsung.

11

g) Amanat

Bentuk penyampaian amanat dalam sebuah karya fiksi memiliki dua sifat,

yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Bentuk penyampaian secara

langsung adalah pengarang menyampaikan amanat dalam karya sastra dilakukan

secara langsung dan eksplisit. Bentuk penyampaian secara tidak langsung adalah

pesan itu hanya tersirat dalam cerita,berpadu secra koherensif dengan unsur-unsur

cerita yang lain.

2). Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik terdiri dari sejumlah unsur. Unusr-unsur yang dimaksud

adalah keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan

dan pandangan hidup yang semuanya akan mempengaruhi yang ditulisnya. Unsur

ekstrinsik berikutnya adalah psikologi, baik yang berupa psikologi

pengarang(yang mencangkup proses kreativitasnya), psikologi pembaca, maupun

penerapan prinsip psikologi dalam karya. Keadaan di lingkungan pengarang

seperti ekonomi, politik dan sosial juga berpengaruh terhadap karya sastra.

B Hakikat Cinta Kasih

Teori dan pendapat yang terkait dalam penelitian ini meliputi: (a)

pengertian cinta kasih dan (b) macam-macam cinta kasih.

E. Pengertian Cinta Kasih

Mawardi dan Hidayati (2009:167) menyatakan bahwa cinta kasihadalah

perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan, dan pengabdian yang

diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab.

Widagdho, dkk (2012:59) cinta kasih atau cinta sejati adalah cinta

kemanusiaan; yang tumbuh dan berkembang dalam lubuk sanubari setiap

12

manusia bukan karena dorongan sesuatu kepentingan; melainkan atas dasar

kesadaran bahwa pada hakikatnya kemanusiaan itu satu.Bagi cinta kasih

pengorbanan adalah suatu kebahagiaan.Sebaliknya ketidakmampuan

membahagiakan atau paling tidak meringankan beban yang dicintai atau

dikasihi adalah suatu penderitaan.Dengan demikian, cinta kasih merupakan

perasaan cinta yang diiringi dengan rasa belas kasihan, rela berkorban, serta

tanggung jawab.

b. Macam-Macam Cinta Kasih

Mawardi dan Hidayati (2009: 167), menjelaskan ada beberapa macam

cinta kasih. Cinta kasih tersebut meliputi lima pokok, yaitu 1) cinta kasih antara

orang tua dan anak, 2) cinta kasih antara pria dan wanita, 3) cinta kasih antara

sesama manusia, 4) cinta kasih antara manusia dan tuhan, dan 5) cinta kasih

antara manusia terhadap lingkungan. Berikut akan dijelaskan satu per satu.

1) Cinta Kasih Antara Orang Tua dan Anak

Orang tua yang meperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknnya, berarti

mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar

anaknya baik dan berguna dikemudian hari. (Mawardi dan Hidayati, 2009: 167)

Mustopo (1983:78), cinta keibuan adalah penguatan tanpa syarat terhadap

hidup dan kebutuhan anak.Penguatan (afermasi) hidup anak mempunyai dua segi,

pertama ialah perhatian dan yang kedua ialah tanggung jawab yang mutlak perlu

demi pemeliharaan hidup anak dan pertumbuhannya. Cinta keibuan menanamkan

kedalam anak cinta akan kehidupan dan tidak hanya keinginan untuk tetap hidup.

Menurut Widagdho, dkk (2012:42) mengetahui pula bahwa yang namanya

perhatian itu pada dasarnya merupakan salah satu unsur dari cinta kasih. Perhatian

13

tersebut bisa saja datang dari orang tua,saudara, suami atau isteri, kawan, atau

kelompok orang yang lebih luas lagi.

2) Cinta Kasih Antara Pria dan Wanita

Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku

baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar merah, berarti ia

menaruh cinta terhadap gadis itu (Mawardi dan Hidayati, 2009: 167).

3) Cinta Kasih Antara Sesama Manusia

Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang

sakit dan membawakan obat kepadanya berarti sahabat itu menaruh cinta kasih

terhadap kawannya yang sakit (Mawardi dan Hidayati, 2009: 168).

Memotivasi seseorang mencintai sesama manusia, menurut persepsi

sosiologis, disebabkan karena manusia itu tidak dapat hidup sendirian (manusia

sebagai makhluk sosial). Manusia perseorangan (individu) memiliki kelebihandan

kekurangan dalam segala hal sehingga manusia akan saling menutupi

kekurangannya apabila bekerja sama. Menurut persepsi ajaran agama (Islam),

mencintai sesama manusia itu merupakan kewajiban (Soelaeman, 2010:71).

4) Cinta Kasih Antara Manusia dan Tuhan

Apabila seseorang taat beribadah, menurut perintah Tuhan, dan menjauhi

larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih kepada Tuhan penciptanya

(Mawardi & Hidayati (2009:168). Selanjutnya, Wahyu (2008:143) menyatakan

bahwa cinta yang dibangun karena Allah akan menghasilkan kebaikan yang

sangat banyak dan berharga.

Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih, dan spiritual ialah

cintanya kepada Allah dan kerinduan kepada-Nya.Tidak hanya shalat, pujian, dan

14

doanya, tetapi semua tindakan dan tingkah lakunya ditujukan kepada Allah,

mengharapkan penerimaan dan ridla-Nya. Cinta kepada Allah akan membuat

seseorang menjadi mencintai sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah, dan

seluruh alam semesta (Soelaeman, 2010:78).

5) Cinta Kasih Manusia Terhadap Lingkungan

Apabila seorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman

perkarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul

dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa

orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungannya.(Mawardi dan

Hidayati, 2009: 168)

Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan

hidupnya.Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya,

kemudian barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya.Lebih dari itu,

manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan

kesejahteraan (Herimanto & Winarto, 2011:172-173).

E. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian tentang romantisme telah dilakukan oleh para peneliti

sebelumnya.Penelitian ini mempunyai relevansi dengan penelitian-penelitian

sebelumnya yang mengangkat tentang romantisme dalam karya sastra.

c. Penelitian yang dilakukan Rifai (2010) dalam skripsinya yang berjudul

“Romantisme Dalam Novel Bintang Tertusuk Cinta karya Reni Hapsari”. Hasil

penelitian Rifai diketahui bahwa Bintang dan Daniel adalah tokoh utama dalam

novel Bintang Tertusuk Cinta. Romantisme ditemukan dalam novel ini

diungkapkan melalui tokoh Bintang dan Daniel. Berawal dari sebuah

15

persahabatan Bintang dan Daniel sudah berjalan begitu lama dan akhirnya

muncul perasaan cinta. Bintang rela melakukan apa saja, atas nama cinta pula

Bintang berikan keperawanannya kepada Daniel. Persaman peneliian Rifai

adalah membahas tentang romantisme, perbedaan penelitian Rifai adalah teori

dan objek penelitian yang berbeda. Manfaat dari penelitian Rifai dapat

dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini.

3) Penelitian yang dilakukan Pratiwi (2014) dalam skripsinya yang berjudul

“Romantismedalam Novel Kerudung Merah Kirmizi karya Remy Sylad”. Hasil

penelitian ini menunjukkandalam novel Kerudung Merah Kirmizi karya Remy

Sylado digambarkan unsur romantisme yang dilihat berdasarkan latar dan

tokoh cerita. Romantisme kembali ke alam digambarkan melalui parasaan

tokoh yang bergantung pada alam. Alam merupakan tempat dalam

mencurahkan segala perasaan yang dialami oleh tokoh. Romantisme

kemurungan digambarkan melalui perasaan hati manusia yang mengalami

kemurungan akibat dari keterbencian, cinta yang tak bahagia sehingga tokoh

akan mencari tempat terpencil dalam merenungi nasib. Romantisme

primitivisme digambarkan melalui perasaan yang merindukan masa lalu yang

memiliki sebuah kenangan yang indah dan kenangan yang memilukan.

4) Penelitian yang dilakukan Ayu Permata Sari (2016) mahasiswa STKIP PGRI

Padang dengan judul Romantisme Cinta Kasih dalam Novel Air Mata Terakhir

Bunda karya Kirana Kejora.

Persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama mengkaji tentang sastra dan

romantisme.Perbedaannya dengan penelitian selajutnya, terletak pada data dan

16

sumber data. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Kereta Api Terakhir

dari Pariskarya Mira W.

F. Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini akan dianalisis salah satu jenis karya sastra yaitu novel.

Novel adalah suatu karangan fiksi yang berjenis prosa.Ciri romantisme yang

menggambarkan kehidupan tokoh yang ditulis oleh seorang pengarang

berdasarkan pengalaman pengarang maupun kejadian-kejadian yang dialami oleh

masyarakat.Unsur yang membangun novel ada dua yaitu unsur instrinsik dan

unsur ekstrinsik.Unsur instrinsik novel adalah unsur yang secara langsung turut

serta membangun cerita.Kepaduan antar berbagai unsur instrinsik dan ekstrinsik

inilah yang membuat novel menjadi sebuah bacaan yang bermanfaat.

Unsur-unsur tersebut adalah tema,amanat,alur(plot), latar, penokohan, sudut

pandang dan gaya bahasa.Novel juga dibangun oleh unsur ekstrinsik pengarang

dan realita objektif.Suatu karya sastra hadir dari tangan penulis atau pengarang.

Jadi tanpa pengarang sebuah karya tidak akan muncul, begitu pun dengan

pembaca. Tanpa pembaca hasil tulisan pengarang tidak akan dapat dinilai. Dengan

demikian antara pengarang, pembaca dan karya saling berkesinambungan.

Penelitian ini mengkaji tentang cinta kasih yang didapat dari perpaduan

antara unsur instrinsik (penokohan) dan (latar) serta unsur ekstrinsik (karya).

Cinta kasih yang dimaksud antara lain: 1) cinta kasih antara orang tua dan anak, 2)

cinta kasih antara pria dan wanita, 3) cinta kasih antara sesama manusia,

cinta kasih antara manusia dan tuhan dan, 5) cinta kasih antara manusia dan

lingkungannya.

17

Karya Sastra

Unsur Pembangun Novel

Ekstrinsik

Alur Instrinsik

Pengarang Realitas objektif Latar Tokoh

Tata

Nilai Norma- Konvensi Konvensi

Konvensi

norma sastra budaya bahasa

Cinta Kasih

Cinta Kasih antara

Cinta kasih antara Cinta Kasih Cinta Kasih Cinta Kasih Antara

Antara Sesama

Antara Manusia

Manusia dan Orang Tua dan Anak Pria dan Wanita

Manusia

dan Tuhan

Lingkungannya

Cinta Kasih Dalam Novel Kereta Api Terakhi Dari Paris karya Mira W

Bagan 1. Kerangka Konseptual Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir

Dari Paris Karya Mira W.

18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif tidak semata-mata mendeskripsikan, tetapi yang

lebih penting lagi adalah menemukan makna yang terkandung dibaliknya, sebagai

makna tersembunyi atau dengan sengaja disembunyikan (Ratna, 2010:94).

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Menurut Ratna (2010:467), metode deskriptif adalah metode dengan

cara terlebih dahulu menguraikan objek penelitian kemudian menganalisis dengan

menggunakan teori-teori tertentu hinga mendapat hasil.

C. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitiaan ini adalah kutipan berupa kata, kalimat, atau

paragraf yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W

yang berkaitan dengan permasalahan romantisme cinta kasih. Sumber data

penelitian ini adalah novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W

diterbitkan pada tahun 2017 oleh penerbit Gramedia Pustaka dengan jumlah

halaman 320 halaman yang terdapat gambar menara eiffel dan kereta api.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Moleong (2010:121), instrument penelitian merupakan

perencanaan dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan hasil penelitian.

Intrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti membaca novel

Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W secara keseluruhan,

mengidentifikasi dan menggambarkan cinta kasih dalam novel Kereta Api

18

19

Terakhir Dari Paris karya Mira W, mengumpulkan data berdasarkan pokok

masalah penelitian, dan memilih data sesuai penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2013:224) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data

merupakan langkah utama dalam penelitian karena tujuan utama penelitian adalah

memeroleh data dengan menggunakan berbagai macam teknik. Teknik

pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui teknik-teknik sebagai berikut.

5) Membaca dan memahami novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W.

6) Menandai kalimat dan kutipan yang berhubungan dengan cinta kasih dalam

novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W.

7) Mengklasifikasi data yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir dari

Paris karya Mira W.

8) Menginventarisasi data, yakni mencatat data-data yang berhubungan dangan

cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W.

Dari paparan di atas, maka penganalisisan akan dibuat dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Format Inventarisasi Data Cinta Kasih Novel Kereta Api Terakhir dari Paris

Karya Mira W

No Peristiwa Tokoh Kutipan Romantisme Cinta Kasih Halaman

1 2 3 4 5

Keterangan: 4) Cinta kasih antara orang tua dan anak. 5) Cinta kasih antara pria dan wanita. 6) Cinta kasih antara sesama manusia.

20

c Cinta kasih anatara manusia dengan tuhan. d Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya

F. Teknik Pengabsahan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengabsahan data triangulasi data

menurut Patton (dalam Moleong, 2006:178) triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap hal tersebut. Teknik pengabsahan

data penelitian ini adalah teknik triangulasi, yaitu baik data atau simpulan

mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya dapat diuji validitasnya dari

beberapa peneliti yang lain. Oleh karena itu penelitian ini difokuskan pada cinta

kasih dalam novel Kereta Api Terakhir Dari Paris Karya Mira W. Maka validator

dalam pengabsahan data ini adalah Mila Kurnia Sari, S.S., M.Pd sebagai dosen

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat.

G. Teknik Analisis Data

Data-data yang telah terkumpul kemudian dianalisis. Moleong (2010:248)

mendefinisikan analisis data sebagai upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, memilah-milah menjadi satuan yang bias dikelola, mengumpulkan

apa yang penting dan apa yang dipelajari. Analisis terhadap data penelitian yang

telah terkumpul dilakukan denganlangkah-langkah sebagai berikut :

4. Mendeskripsikan data berkaitan dengan cinta kasih novel Kereta Api Terakhir

Dari Paris karya Mira W.

5. Melakukanan analisis cinta kasih novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya

Mira W.

21

5) Menginterprestasikan data berdasarkan cinta kasih novel Kereta Api Terakhir

Dari Paris karya Mira W.

6) Menyimpulkan hasil penelitian.

7) Menulis hasil laporan penelitian.

22

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang temuan penelitian dan pembahasan

yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan data dan menganalisis data yang

berhubungan dengan cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris

karya Mira W. Data yang akan dipaparkan terdiri dari empat aspek, yaitu sebagai

berikut ini. Pertama, cinta kasih antara orang tua dan anak. Kedua, romantisme

cinta kasih antara pria dan wanita. Ketiga, cinta kasih antara sesama manusia.

Keempat, cinta kasih antara manusia dengan Tuhan. Berikut ini akan diuraikan

data-data yang ditemukan.

A. Temuan Penelitian

Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan ditemukan data cinta kasih

dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W sebanyak lima puluh

tujuh data. Cinta kasih tersebut terdiri dari lima aspek, yaitu sebagai berikut ini.

Pertama, cinta kasih antara orang tua dan anak. Kedua, cinta kasih antara pria dan

wanita. Ketiga, cinta kasih antara sesama manusia, keempat, cinta kasih cinta

kasih antara manusia dan Tuhan. Kelima, cinta kasih manusia terdadap

lingkungan. Masing-masing cinta kasih tersebut adalah.

Pertama, cinta kasih antara orang tua dan anak dalam novel Kereta Api

Terakhir dari Paris karya Mira W dapat terlihat dari pelukisan peristiwa yang

terjadi antara tokoh yang bernama Aster dan Ario, Andika dan Ario, Arif dan Ario

atau pun sebaliknya. Cinta kasih tersebut tampak jelas dari perlakuan lembut,

cinta, kasih sayang dari seorang ibu terhadap anaknya, ayah terhadap anaknya.

Cinta kasih antara orang tua dan anak terlihat dari tindakan Arif yang berperan

22

23

sebagai ayah Ario. Ia rela menggantikan Aster memandikan anaknya, menyuapi

makan, mengganti popok, dan mendongengi anaknya ketika mau tidur. Ia juga

sering menjemput antar Ario ke sekolah. Arif juga tidak segan-segan meberikan

donor paru kepada Ario. Selain itu, Aster juga sayang kepada anaknya. Ia selalu

membawa anaknya kemanapun ia pergi dan ketika Arif ingin memukul anaknya ia

langsung berdiri menghadang Arif agar anaknya tidak kena pukulan Arif. Andika

juga orang tua Ario yang sangat mencintai Ario. Ario diajar mandiri dan berani

oleh Andika. Ario diserahkan ke sekolah bela diri oleh Andika. Jika ayah tidak

ada, Ario bisa melindungi ibunya. Andika juga ingin diperiksa darahnya agar bisa

didonorkan untuk Ario. Andika juga rela dicegat polisi karena kasus pembunuhan

Teddy agar Ario bisa selamat.

Kedua, Cinta kasih antara pria dan wanita terlihat dari tindakan Andika

dengan Aster. Andika dan Aster merupakan pasangan kekasih yang sering

bermesraan. Cinta kasih tersebut terlihat dari pelukisan suasana yang terjadi saat

Andika memeluk dan mencium kekasihnya dan mengajak wanita yang ia cintai

untuk melaksanakan pertunangan dan pernikahan dengannya. Romantisme juga

tergambar dari tokoh Aster dan Andika. Aster begitu mencintai Andika dan hal itu

tergambar dari tindakan Aster yang selalu memperlakukan kekasihnya dengan

lembut dan mau merawat Andika saat ia amnesia. Aster juga berkorban ingin

mengembalikan nama baik Andika. Mereka saling memahami kondisi

pasangannya dan saling percaya. Jadi, dengan perlakuan baik Andika kepada

Aster atau pun sebaiknya terlihat adanya romantisme antara pria dan wanita

(pasangan kekasih).

24

Andika jujur dan terbuka pada Aster bahwa dalam keadaan mabuk telah

membunuh Teddy. Andika ingin Aster menikahi Arif karena jika Aster bersama

Andika, mereka berdua bisa menjadi buronan. Andika tidak ingin Aster hidup

sensara dan menderita. Andika berkorban dan meminta Arif menikah dengan

Aster. Arif ternyata telah lama memendam rasa kepada Aster. Walaupun Arif

sahabat Andika, tapi Andika tidak tahu perasaan Arif. Andika hanya percaya pada

Arif karena mereka bersahabat.

Ketiga, cinta kasih antara manusia dengan manusia terlihat dari Aster yang

merasa simpati dan kasihan karena Arif dibully oleh temannya setiap hari. Suatu

ketika Aster melihat Arif memakai senadal jepit ke dalam kelas. Aster sudah

menduga kalau itu pasti ulah teman-temannya. Aster kasihan sekali melihat Arif.

Setelah Arif pergi ke belang sekolah di tepi kali, kemudian Aster pun pergi

menyusul Arif untuk menghibur Arif. Sesampai di sana Aster melihat Arif duduk

termenung sendiri ditepi kali, Aster pun lang mengahampiri Arif dan langsung

duduk di sampingnya. Kemuan dia mulai bertanya kepada Arif secara perlahan

kemana pergi sepatunya, dan Aster pun menyuruh Arif untuk melaporkan semua

kelakuan teman itu kepada guru karena ia merasa kasihan melihat Arif setiap hari

dibully.

Keempat, cinta kasih antara manusia dengan Tuhan dari penguakuan Aster

yang memohon maaf kepada Tuhan karena selama ini ia lalai dan lupa

mensyukuri semua karunia Tuhan. Hari ini Aster hampir kehilangan buah hatinya

karena terbawa oleh gulungan ombak ketika mereka pergi berlibur ke tepi pantai.

Untungnya anaknya biasa diselamatkan, Aster merasa sangat beruntung dan

25

bersyukur kepada Tuhan karena telah membiarkan anaknya tetap selamat. Dan ia

berjani akan selalu mensykuri semua niknat Tuhan kepadanya.

B. Analisis Data

Berdasarkan temuan penelitian yang sudah dideskripsikan di atas. Maka

dapat dianalisis temuan penelitian tersebut yang berhubungan dengan romantisme

dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W.

2) Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W

Ditinjau dari Cinta Kasih antara Orang Tua dan Anak

Mawardi dan Hayati (2009: 167) mengemukakan bahwa cinta kasih antara

orang tua dan anak terlihat dari orang tua yang meperhatikan dan memenuhi

kebutuhan anaknnya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka

selalu mengharapkan agar anaknya baik dan berguna dikemudian hari.

Cinta kasih antara orang tua dan anak dalam novel Kereta Api Terakhir

dari Paris karya Mira W tergambar dari kasih sayang yang diberikan Aster,

Andika, dan Arif kepada Ario. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan-

kutipan data berikut ini.

Data 20: Namun di luar dugaan, ternyata Arif suami yang sangat baik. Sabar. Selalu

siap melayani anak-istrinya. Dan tidak pernah menuntut apa-apa. Arif

tidak segan-segan menggantikan popok. Menyuapi makan. Bahkan memandikan Rio. (Mira W, 2017:106-107)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua kepada anak

dapat dilihat pada perlakuan Arif kepada Ario walaupun Ario bukan anak

kandungnya Arif tetap sangat menyayangi Ario seperi anaknya sendiri. Arif selalu

sabar merawat anaknya, apapun yang bisa dia lakukan untuk mebantu istrinya

dalam merawat anaknya yang akan lakukan. Bahkan, Arif tidak segan-segan

26

mengganti popok anaknya. Arif merawat anaknya dengan penuh kasih sayang ia

sering menyuapi Rio untuk makan dan juga memandikan Rio. Arif melakukan

semua hal itu karena sayangnya kepada Ario. Dia ingin mengurus semua hal yang

diperlukan Ario tanpa memberatkan Aster. Arif ingin Ario mendapatkan kasih

sayang yang tulus dan utuh dari seorang ayah. Ia ingin Ario tumbuh dengan penuh

kasih sayangnya. Sedikit pun ia tidak pernah mengeluh melakukan semua hal itu.

Malah sebaliknya, Arif sangat senang melakukan semua pekerjaan itu karena ia

bisa selalu di samping anaknya dan bisa meringankan pekerjaan istrinya.

Data 21

Sambil tertawa Aster meraih tangan anaknya dengan gemas.

Dipeluknya dengan penuh kasih sayang. “Rio kenapa lucu banget sih?” Diremas-remasnya rambut Ario, dikecupnya dengan hangat.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat dari perlakuan Aster kepada Rio. Aster memberikan kasih sayang yang

tulus kepda anaknya. Hanyalah Ario yang menjadi tumpukan kasih sayang Aster.

Rio sudah semakin besar dan tingkah lakunya pun semakin lucu. Sehingga

membuat Aster semakin sayang dan gemas melihatnya. Dipeluknya dan

diciumnya Rio dengan penuh kasih sayang. Bagi Aster kelucuan Ario lah yang

menjadi penghiburnya, karena di rumah Arif Aster mendapat perlakuan yang tidak

enak setiap harinya dari Ibu Arif. Kelucuan Ario lah yang menjadi obat dari

segala derita yang ditanggung oleh Aster.

Data 22: Di luar dugaan, seseorang yang kelihatannya aneh seperti Arif dapat

mencintai seorang anak dengan cinta yang begitu tulus. Bahkan tampaknya

dia menggelontorkan semua cinta yang tersisa di lubuk hatinya hanya untuk Ario. Kagum melihat bagaimana Arif menceritakan dongeng-

dongeng klasik setiap kali Ario hendak tidur. Bahkan mengusap-usap paha Ario dengan lembut. (Mira W, 2017:118-119)

27

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada perlakuan Arif yang sangat mencintai Rio dengan setulus hati, bahkan

semua cintanya hanya tercurah untuk Rio. Setiap Rio akan tidur pasti Arif

menceritakan dongeng-dongeng klasik sebagai mengatar tidur Rio sambil ia

mengusap-ngusap Rio dengan penuh kasih sayang. Arif sangat mencintai Rio

yang sudah dianggapnya sebagai anaknya sendiri. Seorang yang kelihatan aneh

seperti Arif bisa mencintai anaknya yang bernama Ario. Arif yang tidak pernah

mempunyai pacar, anak yang pemalu, dan tidak pandai berkelahi ternyata

memiliki cinta yang luar biasa kepada Ario.

Data 23: Hampir setiap hari Arif mengantar Ario. Bahkan dia yang selalu menyempatkan diri menjemputnya. Dengan gesit Arif menangkap tubuhnya. Ketika dia sedang mendorong

tubuh anaknya, tidak sengaja dia melihat ke arah Aster. Dan dia hampir

tidak percaya ketika melihat mata istrinya basah berkaca-kaca.

Dia tidak pernah meninggalkan Ario begitu saja. Sepanjang jalan pun dia selalu memegang tangan anaknya. Erat tapi lembut. (Mira W, 2017:128, 129, & 130)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Arif yang setiap hari selalu mengantarkan Ario pergi ke

sekolah. Disepanjang perjalanan ke sekolah Arif pasti selalu memegang tangan

anaknya dan selalu mengajak anaknya bercanda. Bagi Arif mengatar dan

menjemput Ario adalah kebahagian terbesarnya. Bahka Arif juga menyempatkan

diri untuk selalu menjemput Ario walapun ia sibuk bekerja di rumah sakit, tetapi

karena sayangnya kepada anaknya ia selalu melakukan hal itu. Aster terharu

melihat kedekatan dan kasih sayang anaknya dengan Arif. Betapa cintanya Arif

28

pada Rio. Arif menyelamatkan Ario yang hampir terjengkang ke belakang karena

berlari-lari menghampiri ibunya.

Data 24 “Eh, Rio belum cium mama!” cetus Arif di ambang pintu. “O, iya!” Ario

berbalik. Dan berlari-lari menghampiri ibunya. Entah karena terlampau bersemangat, enatah karena ransel mungilnya terlalu berat, dia hampir

terjengkang ke belakang. Dengan gesit Arif menangkap tubuhnya.

Ketika dia sedang mendorong tubuh anaknya, tidak sengaja dia

melihat ke arah Aster. Dan dia hampir tidak percaya ketika melihat

mata istrinya basah berkaca-kaca.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Arif yang dengan sigap menangkap Ario yang hampir jatuh

ketika berlari-lari untuk mencium Aster sebelum pergi ke sekolah. Ario pasti akan

terjatu kalau tidak ditanggap oleh Arif karena ransel ayang dikenakannya sanggat

berat. Arif selalu mengajarkan kebiasaan yang baik kepada anaknya, setiap akan

berangkat ke sekolah Ario pasti disuruh terlebih dulu mencium mamanya. Arif

sangat menyayangi Ario, Ia tidak ingin anaknya sedikitpun terluka ataupun

mersakan sakit. Ia memang selalu memanjakan Ario.

Data 25

Arif selalu mengantar anaknya sampai ke depan kelas. Sampai ke

tempat dia tidak dapat menemaninya lebih jauh lagi. Dia tidak

pernah meninggalkan Ario begitu saja. Sepanjang jalan pun dia selalu

memegang tangan anaknya. Erat tapi lembut. Rio akan melangkah

sambil sekali-kali melompat, kalau ada genangan air, dia sengaja

menjejakan kakinya supaya air muncrat ke mana-mana. Lalu sibandel akan tertawa terbaha-bahak. Rio memang nakal. Tetapi justru karena nakal dia

lucu. Dan Arif semakin menyukainya.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan yang selalu mengantarkan Ario setiap pagi untuk pergi ke

sekolah. Arif tidak akan pernah melewatkan waktunya untuk mengatarkan Ario.

Disepanjang jalan ketika mengatarkan Ario Arif selalu memegang tangan

29

anakanya seolah ya tak ingin pernah melapaskan tangan mungil itu. Sambil

berjalan Rio akan melompat-lompat kesenangan, terkadang karena nakalnya kalau

ada genangan air ia akan menginjaknya sehingga airnya muncrat kemana-mana.

Walaupun, Ario nakal tetapi Arif semakin menyayangi anaknya.

Data 30 Tentu saja dia tidak bercanda. Tetapi Andika memang gencar mendekati anaknya. Walaupundengan pendekatan yang berbeda. Dia tidak menemani

Ario bermain mobil-mobillan. Menyusun kotak. Atau menonton TV. Dia

lebih banyak membawa Ario beraktivitas di luar.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Andika yang berusaha lebih dekat dengan anaknya. Tetapi,

Andika melakukan pendekatan yang berbeda dengan yang Arif lakukan Andika

sering mengajak anaknya bermain di luar seperti bermain bola, berenang, dan lain

sebagainya. Hal ini, dilakukan Andika agar anaknya tumbuh menjadi anak

pemberani dan kuat seperti lelaki sejati.

Data 34 Aster segera berlari ke pantai. Andika mengikutinya. Dan mereka melihat

anak-anak sedang berterian-teriak sambil menunjuk-nunjuk ke laut. Kepala seorang anak kecil timbul-tenggelam digulung ombak besar yang

tiba-tiba menerjang. Wajahnya tidak jelas. Tetapi naluri seorang ibu dapat mengenalinya, sesamar apapun tampaknya anaknya. “Rio”! teriak Aster panik. Dia sudah menceburkan diri kelaut.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Aster yang panik karena anaknya digulung ombak dan Aster

langsung menceburkan dirinya ke laut untuk menyelamatkan anknya. Ketika

Aster, Andika, dan Ario pergi berlibur ke pantai. Andika dan Aster sibuk memadu

cinta sedangkan Ario main pasir sendiri saja. Aster dan Andika terkejut saat orang

30

berteriak di tepi pantai, ternyata Ario digulung oleh ombak. Ternyata Ario

dibawa oleh ombak.

Data 35 “Jangan takut, Rio!” seru Andika sambil berenang secepat mungkin. Mengayunkan lengannya sekuat tenaga. “Papa datang!”

Andika tiba sesaat sebelum ombak liar menelan tubuh Ario.

Menggulungnya ke tengah laut. Tangannya berhasil meraih tangan

Rio. Menggapai tubuhnya. Dan merengkuhnya ke dalam pelukannya.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Andika yang sekuat tenaga berenang untuk menyelamatkan

anaknya. Andika berenang sekuat tegana dan melawan ombak supaya cepat

sampai di dekat anaknya. Ia tidak lagi memikirkan tentang keselamatannya sendiri

yang ada dalam pikirannya bagaimana ia bisa cepat sampai dan menyelamatkan

anaknya. Untungnya Andika datang sebelum ombak liar menggulung Rio. Andika

langsung menggapai dan memeluk anaknya dan langsung di bawa ke tepi pantai.

Data 36 “Salahku” rinti Aster dengan perasaan bersalah. “Aku yang lengah”. “Salah kita”, bisik Andika lembut. “Tapi cinta tak pernah salahkan?” Aster

tak sempat menanggapi. Karena saat itu Rio tebatuk-batuk dan memuntahkan air dari mulutnya. Secepat kilat Aster melepaskan dirinya

dari pelukan Andika dan memburu anaknya. “Rio...” desahnya getir.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Aster yang menyalahkan dirinya, kalau bukan karena

kelaliannya tentu Ario tidak akan digulung oleh ombak. Ketika Ario terbatuk-

batuk dan memuntakan air di dalam mulutnya Aster langsung melepaskan diri dari

pelukan Andika dan langsung meraih anaknya. Dia memanggil nama anaknya

dengan getir. Aster merasa bersalah karena Rio tenggelam oleh ombak karena

kelalaiannya.

31

Data 46

“Lihat apa yang papa simpan untukmu, Rio!” serga Arif getir. Dia berlari ke ruang tengah. Membuka lemari secepat mungkin dan menunjukkan semua permainan Ario. Mobil-mobilan. Kereta ai. Robot. Balok permainan. Semuanya tersusun rapi. “Lihat apa yang papa simpan untuk mu, Rio!” cetus Arif dengan

suara parau menahan kesedihan. “Lihat, Rio! Lihat! Serunya separuh kalap. “Papa punya koleksi

videomu sejak bayi! Kamu lihat? Ini kamu waktu bayi!

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Arif yang sangat bahagia karena setelah sekian lama terpisah

dengan Ario akhirnya dia bisa berjumpa lagi dengannya. Arif masih menyimpan

semua mainan Ario waktu kecil tidak ada yang berubah sedikitpun. Aster dan

Ario kembali ke Indonesia dan langsung menuju ke rumah Arif. Tetapi Ario tidak

mau mengakui bahwa Arif ayahnya. Arif menunjuukan semua mainan dan koleksi

video Ario waktu masih kecil.

Data 47

Dia tidak peduli Rio menampar wajahnya. Bahkan memukul

dadanya. Didekapnya anak itu erat-erat. Seolah-olah menumpahkan seluruh kerinduannya. “Rio... Rio...” desahnya lirih. “Ini Papa, Nak... Ini Papa, Sayang....”

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Rio yang tidak rela melihat ibunya diperlakukan kasar oleh

orang yang tidak dia kenal. Tetapi walaupun Ario memukul Arif, Arif tidak peduli

kalau ananknya tersebut memukulnya, ia bahkan medekap erat-erat anaknya. Ia

ingin melepaskan semua krinduannya selama ini yang terpendam dan meluap-luap

kepada anaknya. Ia tetap menjelaskan kepada anaknya bahwa ia adalah papanya.

Papa yang dulu sering mengajaknya bermain, membacakan dongeng, dan

mengantarkannya ke sekolah.

32

Data 48

“Rioooo...!!” pekik Arif histeris. Dilemparnya ponselnya. Diinjaknya pedal gas sampai ke dasar.

Dibanttingnya kemudi ke kiri. Dan mobilnya lompat ke atas trotoar. Dipacunya mobilnya tanpa menghiraukan pejalan kaki yang melompat

ketakutan menghindari serudukan mobilnya. Ketika dia tidak bisa lewat kaki lima lagi, dibantingnya kemudi ke kanan. Dan mobilnya kembali ke

jalan raya. “Riooo!!!” teriaknya seperti orang gila. “Tunggu papa, sayang!”.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Arif yang histeris ketika mendapatkan telpon dari Ibunya

kalau Ario ditabrak oleh mobil. Arif menitipkan Ario di rumah ibunya karena dia

harus pergi bekerja ke rumah sakit. Tiba-tiba Arif mendapat telpon dari ibunya

kalau Ario di tabrak mobil. Arif langsung memanggil nama anaknya sekeras

mungkin kemudian melemparkan ponselnya dan langsung menginjal gas

mobilnya sekenjang mungkin, dia tidak peduli dengan mobil lain dan orang yang

berjalan kaki. Arif menitipkan Ario di rumah ibunya karena dia harus pergi

bekerja ke rumah sakit. Tiba-tiba Arif mendapat telpon dari ibunya kalau Ario di

tabrak mobil.

Data 49 Tubuh Ari yang berlumuran dara didorong cepat di atas brankar menuju ke

unit gawat darurat. Arif mengikutinya di samping brankar sambil

memegangi tangan Ario. Wajahnya pusat pasi. Bibirnya gemetar.

Matanya bersorot cemas. “jangan tinggalkan papa, Rio,” pinta Arif

memelas.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat ketika Arif sampai di sana ia melihat anaknya telah berlumuran darah. Ario

segera dilarikan ke rumah sakit dan Arif mendampingi anaknya dan

menggenggam tangan anaknya. Dan ia langsung membawa anaknya ke rumah

sakit, dan ia mengiiri brankar yang membawa Ario masih tetap memegang

33

tangannya. Arif sangat cemas kalau Ario tidak bisa diselamatkan sehingga

wajanya pucat pasi, bibirnya gemetar.

Data 50

“Jadi apa yang bisa dilakukan untuk menolongnya, Dok?” desak

Andika gugup. Kekhawatiran melumuri wajahnya. Kesedihan bersorot pekat di matanya. “Katakan ke mana kami harus mencari pengobatan

untuk Ario!”

Ke manapun kami akan pergi untuk menyembuhkanmu, Rio, bisik

Andika pilu dalam hati. Apa pun taruhannya, Papa akan berjuang

untuk mencari obat yang dapat memulihkanmu!

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Andika yang akan melakukan apa saja demi keselamatan

anaknya. Andika sangat gugup dan khawatir. Sebelah paru-paru Ario luka parah,

Ario hanya bisa bernafas dengan bantuan mesin. Andika sangat kawatir tehadap

keselamatan anaknya. Andika mendesak dokter apa yang bisa dilakukan untuk

menyelamtkan Ario, karena ia akan membawa kemana pun asalkan Ario bisa

diselamtkan. Walapun Ario dalam keadaan tidak sadarkan diri Andika tetap

berbisik ditelinga anaknya dengan harapan anaknya bisa tetap bertahan melewati

masa kritis ini. Hati Andika terasa sangat pilu melihat buah hatinya terbaring tak

berdaya, maka ia akan berjuang mencarikan obat untuk kesembuhan Ario.

Data 51

Ketika melihat keadaan anak kesayangannya, Aster hampir tidak

dapat menahan tangisnya. Trenyuh sekali melihat anak yang bisa

lincah dan kuat kini terbaring lemah tak berdaya. Rio baru sadar dua

belas jam kemudian. Ketika dia membuka matanya, Aster hampir tidak

dapat mehaman tangisnya. Tetapi dia tidak menangis. Tidak mau Rio

sedih. Jadi ditahannya matian-matian tangisnya. Ketika air matanya melelh juga, digitnya bibirnya sampai berdarah. Digenggamnya tangan Rio earat-

erat. Seakan-akan ingin menyalurkan energi kehidupan kepada anaknya. Seperti yang diberikannya ketika Ario masih dalam kandungan.

34

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Aster yang tidak bisa menahan tangis ketika melihat

anaknya kesayangannya terbaring lemah tak berdaya. Sesampai Aster di rumah

sakit ia melihat anak kesayangannya lemas tak berdaya dan tidak sadarkan diri.

Setelah dua belas jam baru Ario sadar dari kritisnya dan Aster berusaha menahan

tangisnya suapaya Ario tidak sedih. Digenggamnya tangan Rio sekuat mungkin

supaya Ario kuat mengahadapi semua ini.

Data 52 ”Kamu kuat Rio,” bisik Andika ketika dia berada di dalam ketakutan menunggu Rio dioperasi. “Kamu pasti dapat melewatinya. Papa yakin

kamu mampu melewatinya. Papa yakin kamu mampu melewati pintu

itu. Kamu seorang suvivor.”

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Andika yang mendapingi Ario ketika akan mejalankan

operasi. Andika membisikan kepada Ario kalau Rio pasti kuat menjalankan semua

ini dan operasinya pasti akan berhasil. Ario akan menjalankan operasi, karena Arif

mau menyumbangkan paru-parunya untuk Rio. Dia rela mati asalkan anaknya

tetap bertahan hidup. Ketika Ario akan dibawa ke ruangan operasi Andika

memberikan semangat kepada anaknya, bahawa ia yakin Ario pasti mampu

melewati semua ini, karena Rio anak yang kuat.

Data 53 “Aku rela mendonorkan paruku untuk Rio,” katanya malam itu, di

kantin rumah sakit.

“Kita sama-sama menyayangi Rio!” potong Aster sengit. “Rela memberikan hidup kita sekalipun untuknya. Dan mas Arif yang

menyebabkan tragedi ini terjadi! Pantaskan minta sesuatu lagi?

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Arif yang rela mendonorkan paru-parunya untuk Ario.

35

Karena kasih sayangnya yang tulus untu Ario, Arif rela mati asalkan anaknya

tetap hidup. Malam itu Arif menyampaikan niat hatinya kepada Aster kalau ia

mau mendonorkan paru-parunya untu Ario. Aster menyalahkan Ario atas

kecelakaan yang menimpa Ario. Dan menurut Aster sudah sepatutnya Arif yang

bertanggung jawab untuk semua ini.

Data 54

“Tunggu mama kembali ia sayang” Aster membelai kepala anaknya dengan lembut. Air matanya berlinang-linang. “Jangan sia-siakan

pengorbanan mama. Jangan pergi sebelum mama kembali ke sampingmu.”

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Aster yang sangat berat untuk meninggalkan anaknya

walaupun hanya sebentar. Aster memenuhi permintaan terakhir Arif untuk pergi

ke SMA mereka dulu. Asalkan Arif mau mengorbankan hidupnya untuk

keselamatan anaknya. Tetapi, demi keselamatan anaknya Aster memenuhi

pemintaan Arif untuk pergi ke SMA mereka dulu, karena Arif ingin bernostalgia.

Data 55 Setengah jam kemudian, Arif sudah kembali ke rumah sakit. Tetapi dia sudah terbaring di atas brankar. Kepalanya luka parah. Mobilnya mengalami kecelakaan. Sebenarnya bukan kecelakaan. Karena Arif sengaja menabrakkan mobilnya ke tiang listrik. Ketika didorong ke ruang IGD dia masih sadar. Meskipun kondisinya kritis.

“Berikan kedua belah paruku untuk Rio,” itu kata-katanya yang

terakhir kepada Aster yang berada di sisi brankarnya sebelum dia

kehilangan kesadarannya.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Arif mengorbankan dirinya demi anaknya. Setelah Aster dan

Ariif pulang mengunjungi sekolah mereka dulu, Aster peulang lebih dulu ke

rumah sakit, sedangkan Arif pergi menemui Ibunya untuk terakhir kalinya terlebih

36

dahulu. Setelah beberpa saat kemudian Arif samapai dirumah sakit dan sudah

terbaring di atas brankar, mobilnya mengalami kecelakaan. Dia menabrakkan

mobilnya ke tiang listrik seakan dia mengalami kecelakaan. Karena pencangkokan

paru hanya bisa dilakukan dengan donor mati. Betapa cintanya Arif pada anaknya.

Data 56 “Kamu harus selalu kuat sepeti apa yang selama ini Papa ajarkan,” bisik Andika lirih ketika dia memeluk anaknya untuk terakhir kalinya. “Kamu

harus berjanji akan kembali dengan selamat. Ok, sayang?”.

Andika mencium dahi dan pipi Ario dengan penuh kasih sayang

membelai wajahnya untuk terakhir kali sebelum brankar

membawanya pergi.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat

dilihat pada tindakan Andika yang memberikan kekuatan untuk Ario sebelum

Ario melakukan operasi. Diciumnya pipi Rio dengan penuh kasih sayang sebelum

Ario menuju ke ruang operasi. Ario dapat segera melakukan operasi karena ia

mendapatkan donor paru-paru dari Arif. Arif sengaja menabrakan mobilnya ke

tiang listrik, setelah dinyatakan otak Arif dinyatakan tidak berfungsi, baru kedua

parunya diangkat secepat mungkin dan langsung diberikan kepada Ario.

2) Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W

Ditinjau dari Cinta Kasih antara Pria dan Wanita

Mawardi dan Hayati (2009: 167) mengemukakan bahwa cinta kasih antara

pria dan wanita terlihat dari sesepria menaruh perhatian terhadap seorang gadis

dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar

merah, berarti ia menaruh cinta terhadap gadis itu.

Cinta kasih antara pria dan wanita dalam novel Kereta Api Terakhir dari

Paris karya Mira W tergambar dari cinta kasih antara Aster dan Andika. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan-kutipan data berikut ini.

37

Data 1: Dadanya terasa lapang. Napasnya berembus lega. Walaupun kepala Aster masih terkulai manja di dadanya yang terbuka. Sama sekali tak terasa berat. Tak terasa membebani. Andika malah

tergoda ingin mengecup rambut yang terurai liar menggelitiki kulit

dadanya itu. Ingin mencium bibirnya yang merekah madu. Ingin

membelai bidadarinya yang begitu menggoda mata. Tetapi dia tidak tega. Tidak sampai hati membangunkan permata hatinya.

Dan bayangan malam yang romantis di Paris kembali mengusik kenangannya. (Mira W, 2017:22)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika dan Aster yang memadu kasih dengan manja. Pantas

saja Andika masih tertidur lelap walaupun lupa menutup tirai jendela. Andika

tidak merasa berat dan terbebani oleh kepala Aster yang berada di atas dadanya.

Andika malah tergoda ingin mengecup kekasihnya, tetapi ia tidak tega karena

takut membuatnya terbangun. Begitulah perasaan cinta Andika kepada Aster

kekasihnya.

Data 2: “Rasanya aku tidak ingin pulang,” Andika menggenggam tangan Aster

yang terkulai di atas meja. Diremasnya tangan gadis itu dengan

mesra. “Kita berpisah hanya sesaat. Sesudah itu kita akan bersama untuk selamanya. Tidak ada lagi perpisahan.” Andika membawa dan melekatkan tangan Aster di dadanya. “Janji,” katanya lembut tapi mantap. (Mira W, 2017:24)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada keinginan Aster ikut mengantar Andika untuk melanjutkan studinya

ke Belanda. Mereka mampir dulu di Paris karena pesawat yang mereka tumpangi

kebetulan juga transit di Paris. Mereka akan berpisah. Andika rasanya tidak ingin

pulang, tapi karena harus melanjutkan studinya mereka harus berpisah dan Andika

berjanji bahwa kita berpisah hanya sesasat. Sesudah itu kita akan selalu

38

bersama.Aster yang tidak ingin pulang dan tidak ingin berpisah dengan Andika.

Andika berjanji mereka hanya kan berpisah satu tahun saja. Untuk meyakinkan

kekasihnya tersebut, digenggam dan diremasnya tangan Ater kemudian dibawa ke

dadanya.

Data 3: “Dan aku tidak ingin berpisah,” sahut Aster lirih. Ditatapnya

tunangannya dengan getir. “Tidak mau kehilangan kamu biarpun

cuma sekejap.” (Mira W, 2017:24)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat Rasa cinta yang dimiliki Aster terhadap Andika sangat membuat Andika

bahagia. Aster tidak ingin berpisah dengan Andika walaupun hanya sekejap. Ia

rasanya tidak sanggup berpisah dari tunangannya Andika. Perpisahan mereka

dilakukan karena terpaksa sebab orang tua mereka masing-masing ingin anaknya

meraih mimpi terlebih dahulu. Orang tua mereka hanya memperbolehkan mereka

bertunangan. Setelah studi mereka selesai, Andika dan Aster baru diizinkan untuk

menikah. Oleh karena itu, mereka sangat menikmati sedikit waktu sebelum

berpisah. Aster mau tidak mau harus sanggup berpisah dengan tunangannya

karena Aster sangat menyayangi Andika dan ia ingin segera menikah dengan

Andika. Dipandangnya Andika dengan penuh kasih sayang.

Data 4: Andika duduk santai di bangku di sisi perahu. Disampinganya, Aster

merapat erat. Kepalanya terkulai mesra di bahu tunangannya.

Tangan mereka saling genggam. Menyalurlah desah cinta yang

mengalir hangat dalam setiap hembusan napas. (Mira W, 2017:24-25)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada kemesraan pasangan kekasih ini dapat terlihat dari cara mereka

bersama. Aster yang sedang menyandarkan kepalanya dengan mesra kepada

39

tunangannya yang bernama Andika. Tangan mereka pun saling genggam. Ada

cinta disetiap desahan nafas mereka.

Data 5: “Supaya cinta kita tetap abadi,” bisiknya di telinga Aster. “Tak lekang

oleh waktu. Seperti gembok yang sampai berkarat tak pernah bisa dipisahkan lagi.” (Mira W, 2017:25)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika ingin ikut menggantungkan gembok di Paris.

Menggantungkan gembok di Paris merupakan suatu hal yang sudah terkenal di

Paris. Katanya jika memasang gembok itu, cinta mereka akan abadi. Mereka ingin

cintanya tidak pernah terpisahkan sampai maut memisahkan.

Data 6:

Aster memperlihatkan cincin yang melingkari jarinya.

“Cincin ini takkan pernah terlepas lagi dari jariku.”

“Jadi aku hanya perlu berlutut dihadapanmu?”

“Perlukan aku memintanya?” Mereka saling tatap sambil tersenyum mesra. (Mira W, 2017:26-27)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika dan Aster yang bermesraan. Aster memperlihatkan

cincin yang melingkari jarinya. Dan ia ingin Andika melamarnya di depan menara

Eifel. Aster dan Andika saling tatap sambil tersenyum mesra. Mereka saling

bahagia berada di Paris. Mereka tertawa ria seakan-akan dunia mereka hanya

milik berdua.

Data 7: Kemudian Andika berlutut di depan Aster. Digenggamnya kedua belah

tangan gadis itu. Ditatapnya matanya dengan penuh kasih sayang.

“Aster Puspa Dewi, maukah kamu menjadi istriku?” Berlinang-

linang air mata Aster ketika dia menganggukkan kepalanya. (Mira W, 2017:27)

40

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika pun melamar Aster di Paris. Andika melamar Aster

sambil berlutut dan menggenggam kedua tangan Aster. Aster pun menganggukan

kepalanya pertanda menerima lamaran Andika dengan berlinang air mata. Andika

yang mengabulkan keinginan Aster untuk dilamar sekali lagi. Digenggamnya ke

dua belah tangan Aster dan ditatapnya dengan penuh kasih sayang. Kemudian

Andika melamar Aster. Berlinag-linang air mata Aster karena bahagia sekali. Dan

Aster menganggukkan kepala kalau untuk mengatakan kalau ia mau menjadi istri

Andika.

Data 8:

Lalu Andika bangkit. Memeluk kekasihnya. Dan mereka berciuman.

Lama. Lama sekali. Seolah bibir mereka enggan berpisah lagi. Seperti

hati mereka. Tubuh mereka. Hidup mereka. “Suatu hari kita akan kembali kemari, Sayang,” bisik Aster ketika mereka sedang berdekapan di depan Menara Eiffel yang menjulang megah. (Mira W, 2017:27)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang memeluk dan mencium Aster begitu lama.

Kemudian Andika berjanji akan membawa Aster kembali ke Paris untuk

meperbaharui sumpah setia mereka di depan menara Eifel. Hasrat cinta pasangan

kekasih yang tak terkendali. Rasa ingin bercinta Andika dan Aster meluap.

Mereka pun berpelukan dan berciuman dengan mesranya di depan Menara Eiffel

yang menjulang megah.

Data 9:

Sambil tertawa lembut Aster mengulurkan tisu untuk menyeka mulut

Andika. Tetapi Andika malah menempelkan bibirnya di bibir gadis

itu.

41

Aster terpekik pelan. Tidak menyangka mendapat serangan fajar. Tetapi Andika tidak peduli. Dia malah mengulum bibir kekasinya. (Mira W, 2017:28)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan yang selalu bermesraan di setiap kesempatan. Andika

mencium bibir Aster secara tiba-tiba. Aster mengulurkan tisu untuk menyeka

mulut Andika sambil tertawa lembut. Tiba-tiba Andika langsung menempelkan

bibirnya di bibir gadis itu. Aster pun ikut menikmatinya. Tetapi, Aster tidak

menyangka akan medapatkan kejutan sepeti itu dari Andika.

Data 10: Mereka berjalan sambil berpelukan mesra. Show yang disajikan para

penari di Lido begitu merangsang. Seperti menuang minyak ke bara api

yang berpijar di hati Andika dan Aster. Menyulut gairah yang langsung berkobar laksana jilatan api yang mebakar hati mereka. Menimbulkan

panas yang bergejolak di dada ketika darah muda mereka meletup seperti magma di perut gunung berapi. Aster belum sempat menginjak anak tangga yang paling bawah ketika Andika meraihnya ke dalam gendongannya. Napasnya tersengal, sesak menahan gairah, menggelitik wajah Aster. Sambil tersenyum Aster melingkarkan kedua belah lengannya ke

leher Andika matanya yang bening bersorot lembut, amat lembut,

sampai ingin rasanya Andika menghirupnya supaya dia dapat masuk

ke sanubari kekasihnya. Tenggelam di telaga hatinya. Dan terbenam

di sana sampai selama-lamanya. Andika mengecup bibir Aster dengan mesra. Dan menggendongnya

ke kamar mereka yang terletak di lantai satu. Tanpa dapat ditahan lagi, Andika menerkamnya. Mengoyak seluruh kain yang mmbungkus tubuh kekasihnya. Dan dia tidak dapat dihentikan

sampai Aster memkik. Kali ini di benar-benar memekik. Tapi dengan pikiran yang menyiratkan kepuasan yang luar biasa. Yang hanya Andika

yang mampu memberikannya. (Mira W, 2017:30-32)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika dan Aster yang berjalan sambil berpelukan mesra.

Sambil berjalan mereka melihat show yang ditampilkan oleh penari di Lido.

Tarian yang disajikan tersebut membakar hasrat cinta mereka sehingga ketika

42

hendak berjalan menurungi anak tangga Andika langsung mengendong Aster.

Aster langsung melingkarkan tangannya di bahu Andika. Kemudian, Andika

menggendongnya ke kamar.

Data 11:

“Aku mencintaimu, Sayang, “ bisiknya sambil memagut bibir Aster dan menciumnya dengan penuh kasih sayang. “Aku bersumpah akan

kembali tahun depan. Kita menikah.” Dan berbulan madu ke Paris.”

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang mencium Aster dengan penuh kasih sayang dan

dia mengatakan kalau dia mencintai Aster. Dan dia berjanji akan kembali dalam

setahun ke depan dan mereka akan menikah dan berbulan madu ke Paris.

Data 12 Akhirnya pertunangan itu dilangsungkan juga, walapun hanya dengan

upacara sederhana. Tetapi sesederhana apapun, Andika dan Aster merasa sangat bahagia. Begitu besar kebahagiaan mereka sampai ketika

memeluk tunangannya, Andika berbisik,

“Tuhan begitu baik padaku karena mengirim seseorang seperti kamu untuk mendampingiku seumur hidup. Aku berjanji tidak akan menyia-nyiakan anugrahNya”.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada kebahagian Aster dan Andika yang pada akhirnya bisa bertunangan.

Walaupun acara pertunangan mereka dilaksanakan biasa-biasa saja tetapi mereka

sangat bahagia. Begitu besar rasanya kebahagian yang mereka rasakan karena

sebentar lagi keinginan mereka akan terwujud. Sehingga Andika merasa kalau

Tuhan sangat baik sekali kepadanya karena telah mengirimkan wanita terbaik

dalm hidupnya dan berjanji tidak akan menyia-nyiakan anugrah yang diberika

Tuhan kepadanya.

43

Data 13: “Sampai umur dua empat aku sudah empat kali pacaran,” Andika tersenyum mesra. “Aku pernah mencium cewek lebih banyak daripada

jari-jari di tanganku. Tapi sekarang aku sadar, hanya seorang wanita

yang ingin kujadikan pacar seumur hidup, yang ingin kucium setiap kali bagun pagi...” Aster tidak menunggu sampai Andika selesai

mencurahkan isi hatinya. Tidak menunggu sampai dia melamar. Karena air matanya langsung meleleh. Dan dia memeluk Andika erat-erat. (Mira W,

2017:62)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang hanya ingin mengahabiskan sisa umurnya

dengan Aster walaupun ia telah mencium cewek lebih banyak dari jari-jari

tangannya, tetapi ia hanya ingin Aster lah yang ia cium setiap kali bangun pagi.

Air mata Aster langsung berlinang-linang karena bahagia dan ia langsung

memeluk Andika. Andika menyampaikan perasaan cintanya kepada Aster yang

kata-katanya membuat hati Aster tersentuh dan merasa bahagia memiliki Andika.

Ia menjelaskan bahwa sampai umur dua empat sudah empat kali pacaran, pernah

mencium cewek lebih banyak daripada jari-jari di tangan dan sekarang ia sadar,

hanya seorang wanita yang ingin dijadikan pacar seumur hidup, yang ingin dicium

setiap kali bagun pagi.

Data 14: “Kamu akan menepati janjimu kembali ke Utrecth secepatnya?” Aster

membelai pipi kekasihnya dengan lembut. Mata mereka saling tatap dengan mesra. Cinta terpancar dari

sekujur paras mereka. “Janji tetap janji. Harus ditepati.”

“Juga janji yang lain” “Janji apa?”

“Bulan madu ke Paris”

Senyum Andika melebar. “Aku berjanji akan membawamu ke Paris seperti mentari berjanji akan merekah esok pagi.”

44

Andika menyentuh bibirnya dan membawa jarinya menyentuh bibir Aster. Seolah-olah dia ingin merekatkan janji itu. (Mira W, 2017:70-71)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada kelakuan Aster yang membelei pipi tunangannya dengan lembut. Ia

mau Andika kembali secepatnya kepangkuannya. Aster mau Andika menepati

semua janji-janji yang telah diucapkan oleh Andika. Andika dan Aster bermesraan

dan Andika berjanji membawa Aster kembali ke Paris. Mereka saling tatap

dengan mesra dan Aster membelai pipi Andika dengan lembut. Andika

menyentuh bibirnya dan membawa jarinya menyentuh bibir Aster. Seolah-olah

dia ingin merekatkan janji itu.

Data 16: “Tapi aku tidak mau Aster ikut digelandang pulang sebagai tahanan! Tidak mau anakku ikut jadi buronan!”

Saat itu Andika yakin, cinta adalah pengorbanan. Dia rela menderita,

asal Aster dan anak mereka bahagia. Karena itu dia memilih jalan yang penuh banyak duri. (Mira W, 2017:96)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika sangat mencintai Aster dan rela berkorban demi

kebahagiaan Aster. Ia yakin cinta adalah pengorbanan. Ia tidak mau Aster ikut

digelandang pulang sebagai tahanan dan tidak mau anaknya ikut jadi buronan.

Oleh sebab itu, ia rela berkorban dan menderita demi kebahagiaan Aster dan

anaknya. Andika memilih jalan yang sangat menyakitkan demi kebahagiaan Aster

dan anaknya. Andika yang rela menderita asalkan Aster dan calon anaknya bisa

bahagia dan tidak menjadi gelandangan di negeri orang dan pulang menjadi

buronan. Ia rela Aster menikah dengan Arif.

45

Data 17

Andika meremas tangan Aster yang masih dalam genggamannya.

Mata mereka saling tatap. Ada kesedihan dalam tatapan mereka. Sekaligus cinta yang amat dalam. “Aku sangat mencintaimu sampai

kapanpun,” bisik Andika parau. “Tapi rupanya cinta kita tidak bisa dibawa ke perkawinan...”

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang tetap ingin pergi sendiri tanpa Aster. Ia mau

Aster menikah dengan Arif. Diremasnya tangan Aster yang di dalam

genggamannya. Walaupun harapan mereka menikah pupus, tetapi mereka tetap

akan tetap saling mencintai sampai kapanpun. Andika sangat mencintai Aster

walapun mereka tidak bisa menikah karena Andika telah membunuh Teddy

sahabatnya. Kejadiaan naas ini terjadi saat mereka melaksanakan pesta bujangan.

Data 18:

“Aku akan tetap menunggu,” bisik Aster menahan tangis. “Sampai

kapan pun. Biarpun seluruh rambutku telah memutih, sekujur hatiku

memerah digenangi darah, aku akan tetap menunggumu.” “Hukumanmu adalah hukumanku,” sahut Aster getir tapi tegas. “Aku akan pergi kemana pun kamu pergi.” (Mira W, 2017:98)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat dari Aster sangat mencintai Andika. Ia rela menunggu Andika sampai

kapan pun. Cinta Aster dan Andika adalah cinta sejati. Aster akan pergi

kemanapun Andika pergi. Ia tidak akan berpisah dengan Andika apapun masalah

yang dihadapinya karena masalah Andika juga merupakan masalahnya. Cinta

Aster terlihat nyata bagaikan cinta sejati yang tak pernah terpisahkan. Ucapan

janji setia Aster yang akan tetap menunggu Andika sampai kapanpun, walaupun

sampai rambutnya memutih. Andika marah mendengar janji setia yang

diucapakan oleh Aster, karena ia tidak ingin Aster menderita menunggunya.

46

Data 19 “Tidak,” Andika menggertakkan giginya. Emosinya meluap mendengar janji setia Aster. Tetapi cintanya membahana lebih dahsyat lagi. Tak ada

tanggul yang dapat menahannya. Sekuat apa pun tanggul itu. “Tidak,

Aster! Aku tidak rela kamu menderita! Aku tidak rela kamu ikut

menanggung hukumanku.” “Tidak akan kubiarkan kamu ikut menanggung hukumanku! Kamu harus

menikah dengan Arif. Hanya dialah yang kupercaya dapat menggantikan diriku menjaga kamu dan anak kita.”

“Justru karena aku ingin kamu hidup bahagia bersama anak kita...”

bisik Andika lembut. Diremas-remasnya tangan kekasihnya dengan penuh kasih sayang. “Aku rela berkorban.” Aster menelpon Andika

agar Andika bisa menjemputnya di Schiphol.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang tidak mau Aster ikut menanggung

hukumannya. Biarlah hukuman ini dia yang menjalankannya sendiri. dan Andika

tetap bersikeras agar Aster menikah dengan Arif karena Andika yakin bahwa dia

pasti akan bisa membuat Aster dan calon anaknya bahagia dan menggantikan

posisinya. Andika emosi mendengar janji setia cinta Aster. Andika tidak ingin

membebani dan membuat Aster sedih. Andika ingin Aster menikah dengan

sahabatnya Arif.

Data 26 “Aku akan menjemputmu di Charles de Gaulle!” cetus Andika bersemangat. “Paris?” desah Aster dengan napas tertahan.

“Menepati janji, “ Andika tersenyum lebar. Dadanya bergemuruh didesak kebahagian yang membludak. Kerinduan yang hampir tak

terbendung lagi.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang bersemangat untuk menjemput Aster dan

anaknya karena setelah sekian lama terpisah, baru sekarang pada akhirnya mereka

akan bertemu lagi. Andika merasakan kebahagian yang sangat luar biasa karena

47

pada akhirnya ia bisa melepaskan kerinduannya selama ini. Aster memutuskan

untuk menyusl Andika ke Belanda. Setelah Aster mengetahui kalau bukan Andika

yang yang membunuh Teddy, tetapi Ariflah yang mekukannya. Aster betekad

untuk membersikan nama Andika. Aster menelpon Andika agar dia bisa

menjemputnya di Schiphol.

Data 27

Lama Andika memandangi kalung itu. Betapa indahnya. Hijaunya

begitu memukau. Andika membayangkan betapa cantiknya Aster jika

kalung seindah ini melingkari lehernya yang jenjang. Di tumpukan paling atas, dia menaruh sebuah mobil-mobilan dengan remote control. Masih terbungkus rapi dalam kotaknya. Robot

Transformer. Dan boneka Spiderman yang lumayan besar. Entah yang mana yang lebih disukai Ario. Mula-mula permintaan cutinya pun ditolak penyelianya. Dia tidak bisa

pergi saat tenaganya sangat dibutuhkan. Tetapi Andika berkeras. Dia harus menjemput anak-istrinya di Paris.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan yang sudah mempersiapkan hadiah atas kedatangan Aster.

Dipandangnya begitu lama kalung yang akan ia berikan kepada Aster. Andika

membayangkan kalau memamakai kalung itu tentu Aster akan kelihatan cantik

sekali. Andika pun mengajukan untuk cuti bekerja supaya bisa menjemput anak

istrinya ke Paris.

Data 28: Saat pertama kali Aster berjumpa dengan Andika di ranjang rumah sakit, hatinya perih tak terperi. Lelaki yang dicintainya itu, pria gagah perkasa

yang amat dikaguminya, kini terbaring lemah tak berdaya. Kepalanya

dibalut perban putih. Wajahnya masih dipenuhi guratan jahitan. Bekas bercak darah masih menodai bibirnya yang luka. Tetapi yang paling

menyedihkan adalah matanya. Tetapi ketika sedang memeluknya, ketika merasakan darah mengalir dari

luka di hatinya, Aster bersumpah, dia akan tetap, mencintai lelaki ini

sampai kapan pun! Dia akan tetap mendampingi dan merawat

Andika, sekalipun dia sudah tidak mengenalnya lagi!

48

“Aku akan membawamu ke depan Menara Eiffel, sayang,” bisik Aster trenyuh. “Di sana kita akan memperbarui sumpah kita.” Tiap hari Aster mendampingi Andika di rumah sakit. Tiap hari dia mencoba memacu ingatan Andika. Siapa tahu suatu saat memorinya kembali. Dan tiba-tiba memanggil namanya. “Ingat kalung ini, sayang?” Aster membawa tangan Andika untuk membelai kalung yang melingkari lehernya. “Kamu membelikannya untuk wanita yang sangat kamu cintai.” (Mira W, 2017:168, 169 & 170)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat dari perasaan Aster yang hancur serta perih melihat lelaki yang dicintainya

telah terbaring di ranjang rumah sakit. Asterpun bersumpah akan mencintai lelaki

ini sampai kapan pun, dia tetap akan mendampingi dan merawat Andika walaupun

Andika kehilangan ingatannya dan tidak mengenali Aster. Aster pun

membuktikan cintanya dengan menemani Andika setiap hari. Dan sambil

berharap suatu hari Andika akan ingat semua kenangan dan janji-janji mereka.

Untuk memancing ingatan Andika, dia pun membawakan kalung yang telah

dibelikan Andika untuknya.

Data 29: “Tidak! Sahut Aster tegas. “Saya yang akan mendampingi dan

merawat Andika. Saya tidak akan pernah meninggalkannya lagi.” “Saya percaya saat itu akan tiba. Saat amnesia Andika sembuh, saya

akan membawanya pulang untuk membersihkan namanya. Kalau dementianya belum muncul! Tetapi kalaupun saat yang ditakuti itu

sudah tiba sebelum memorinya pulih, Aster tetap tidak akan pernah meninggalkannnya. (Mira W, 2017:174-175)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Aster yang bersikeras untuk tetap menemani dan merawat

Andika samapai sembuh dan untuk selamanya. Walaupun apa yang dia takuti tiba

sebelum Andika mendapatkan ingatannya kembali, ia akan tetap

mendampinginya.

49

Data 31: Jika Rio sudah terlelap, Aster naik ke ranjangnya. Duduk separuh berbaring di samping Andika. “Sekarang giliran ayahnya,” bisiknya sambil tersenyumlembut. “Kisah tujuh belas tahun ke atas. Sampai di mana kita kemarin?” Andika mengulurkan tangannya membelai pipi Aster. Tatapannya

berlumur kekaguman.

Andika meraih Aster ke dalam pelukannya. Dan bibir mereka

bertemu dalam sebuah ciuman yang sarat dengan kasih sayang. Malam itu mereka bercinta dengan amat mesra. Andika kini tidak seganas di Paris ketika darah muda mereka masih menggelegak. Tetapi selembut

apa pun gairah yang menyelubungi mereka, ada cinta yang mengikat kebersamaan mereka. Dan kepuasan yang mereka nikmati, tidak dapat

dibandingkan dengan apa pun. (Mira W, 2017:181-182)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat dari perlakuan Aster yang setiap malam setelah menidurkan Ario, ia pasti

akan menceritakan semua kenangan mereka dulu kepada Andika. Setelah usai

Aster bercerita, Andika membelai pipi Aster kemudian mereka bercinta dengan

mesra. Aster dan Andika telah lama bertemu dan hidup bersama di Belanda. Aster

merawat Andika begitu lama. Sekarang Andika sudah mulai pulih walaupun

amnesianya belum sembuh. Mereka masih mengikuti naluri perasaanya dan hasrat

cintanya untuk saling bercumbu.

Data 32: Andika meraih Aster ke dalam pelukannya. Dan mengecup pipinya

dengan lembut. “Aku mencintaimu,” bisik Andika ketika dia sedang memeluk Aster erat-

erat, sementara sepeda mereka bersandar santai di depan kafe di Nieuwmarkt. “ Aku tidak tahu dari mana kamu datang. Tapi hatiku

telah menemukanmu. Dan tidak ingin berpisah lagi.”

“Aku belahan jiwamu,” Aster berbisik lembut. “Ke mana pun aku pergi, kamu pasti akan menemukanku.” (Mira W, 2017:188, 189 &

190)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang memeluk dan mengecup pipi Aster dengan

50

lembutnya. Andika membisikkan ke telinga Aster kalau ia mencintai Aster dan tak

ingin berpisah lagi. Kemudian Aster juga membisikkan kepada Andika kalau

dialah belahan jiwanya. Andika dan Aster masih saling cinta. Walaupun amnesia

Andika belum pulih, perasaan Andika terhadap Aster masih seperti dulu.

Data 33:

Saat itu baik Andika maupun Aster sedang terlena dibuai kemesraan.

Tidak heran kalau mereka sampai melupakan Ario. Jari-jemari

Andika bukan hanya menggosok punggungnya. Jari-jari itu meraba.

Membelai, mengusap. Bahkan menggelitik. Membuat Aster bukan

hanya merasa geli. Dia terangsang. “Kulitmu halus sekali, Sayang,” bisik Andika di telinga Aster. Dia mengecup belakang telinga wanita itu sampai Aster terngah menahan gairah. Sekujur tubuhnya merespon sentuhan bibir Andika. Dadanya bergejolak.

Bulu romanya meremang. Badannya meregang. Nyaris menggigil. (Mira

W, 2017:191-192)

Mawardi dan Hayati (2009: 167) mengemukakan bahwa cinta kasih antara

pria dan wanita terlihat dari sesepria menaruh perhatian terhadap seorang gadis

dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar

merah, berarti ia menaruh cinta terhadap gadis itu. Berdasarkan kutipan di atas,

cinta kasih antara pria dan wanita dapat dilihat pada Andika dan Aster sedang

dibuai cinta sehingga ia melupakan Ario. Mereka bermesraan dan bercumbu

dengan bahagianya. Mereka hampir tidak sadar Ario tenggelam. Karena rasa cinta

yang tak terbendung mereka saling melepas hasratnya. Sehingga mereka terlena

dibuai kemesraan. Mujur saja Ario sempat diselamatkan. Mereka sangat

menikmati setiap sentuhannya dengan mesra.

Data 38:

Diraihnya tangan Aster ke dalam pelukannya. Tatkala merasakan

hangatnya dekapan laki-laki yang dicintainya dengan segenap

jiwanya itu, tak tertahankan tangis Aster pecah. Dia menyusupkan

51

kepalanya ke dada Andika. Dan air matanya membasahi baju lelaki

itu. “Ada apa, Sayang?” Andika mendekap Aster dan mengecup rambunya dengan mesra. “Kalau ada masalah, maukah kamu membaginya? Kita

akan memecahkannya bersama-sama. Otakku masih ada di tempatnya walaupun kotak memoriku kosong melompong.” Andika menganggkat dagu Aster dengan lembut. Menatapnya sambil tersenyum. (Mira W, 2017:199)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang langsung memeluk Aster ketika ia melihat

Aster dalam kesedihan. Ia mengangkat dagu Aster kemudian tersenyum supaya

Aster mau menceritakan apa yang sedang dirasakannya, apa yang membuatnya

bersedih. Andika merasakan ada sesuatu hal dalam pikiran Aster. Kelihatannya

Aster ada masalah. Andika menanyakan dan menghibur Aster dengan lembut dan

mesranya. Tapi Andika tidak menuntut jawaban Aster, Andika hanya memberikan

ketenangan kepada kekasihnya.

Data 39: Sekejap mereka saling tatap. Ketika melihat mata yang basah berair itu, Andika rela seandainya dia disuruh terjun dari puncak Menara Eiffel sekalipun demi kebahagiaan Aster. Sebaliknya manakala menatap mata yang sedang tersenyum itu,

Aster rela menderita seumur hidup dalam pusaran dendam Arif asal

Andika tidak usah menderita. Asal dia tidak usah masuk penjara! (Mira W, 2017:199-200)

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Cinta Andika dan Aster membuat mereka sama-sama

berkorban demi kebahagiaan masing-masing. Andika rela seandainya dia disuruh

terjun dari puncak Menara Eiffel sekalipun demi kebahagiaan Aster. Aster juga

rela menderita seumur hidup dalam pusaran dendam Arif asal Andika tidak usah

menderita. Cinta Andika dan Aster membuat mereka sama-sama berkorban demi

52

kebahagiaan masing-masing. Andika rela seandainya dia disuruh terjun dari

puncak Menara Eiffel sekalipun demi kebahagiaan Aster. Aster juga rela

menderita seumur hidup dalam pusaran dendam Arif asal Andika tidak usah

menderita.

Data 40 Mereka melangkah ringan. Menyusuri jalan berbatu melompat ke depan

objek yang cantik. Berpose swafoto berdua. Persis anak muda yang baru menginjak masa remaja. Dan sedang gandrung-gandrungnya berwisata dan berfoto. Seolah-olah dunia tertawa bersama mereka. Tak ada kesedihan.

Tak ada kemurungan. Taka da ancaman yang mengintai. Andika merangkul Aster dari belakang. Mengacungkan dua jarinya

membentuk V di udara. Menjulurkan lidanya dengan kocak.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat dari kegiatan Andika dan Aster, mereka kembali pergi beribur ke Paris

dengan haraan ingantan Andika kembali pulih. Mereka kembali mengunjungi

temapat-temapat kenangan meraka waktu pertama kali pergi ke Paris dulu.

Sehingga mereka bisa melupakan semua kesedihan dan kemurungan yang ada

hanya kebahagian. Disepanjang perjalanan mereka berbermesraan sambil

bercanda.

Data 41 Bosan naik turun bus, mereka menyusuri Sungai Seine dengan bateaux bus. Duduk saling rangkul dengan mesra. Tidak peduli belasan anak

tanggung sedang bergurau dengan berisiknya sambil saling lempar topi, sementara yang lain sedang berswafoto.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika dan Aster yang tidak peduli dengan orang yang

disekitarnya, mereka telah dimabuk cinta. Mereka ingin mengahabiskan setiap

detiknya yang mereka punya berdua saja. Andika dan Aster menyusuri sungai

53

Seine sambil saling rangkul dengan mesra. Mereka tidak peduli dengan orang-

orang yang ada disekitarnya, mereka merasa dunia ini hanyalah milik berdua saja.

Data 42 “Ini cincin yang kamu berikan. Maukah kamu melamarku sekali lagi?” Andika mengambil cincin itu sambil tersenyum mesra. “Berapa puluh kali kamu minta aku melamarmu, aku tidak

keberatan”. Dia berlutut di depan Aster. Dan memegang tangannya.

“Aster Puspadewi, maukah kamu menjadi istriku?” Aster

mengangguk dengan air mata berlinang-linang.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada keinginan Aster yang ingin dilamar sekali lag oleh Andika. Andika

pun mengambil cincinnya dan dia mengatakan berpuluh kalipun ia mau melamar

Aster. Berliang-linang air mata bahagia Aster saat Andika melamarnya kembali.

Semua ini mengingatkan Aster akan semua kenangan mereka dulu. Walapun

sekarang Andika kehilangan inagatannya. Tetapi ia merasa Andika telah

mendapatkan semua ingatannya kembali.

Data 43

“Aku mencintaimu, Aster,” Andika menunduk dan mencium bibir

Aster dengan lembut. Kehangatan mengalir dari bibir ke hati mereka.

“Dan aku tidak akan pernah bisa mengucapkannya. Selama menara Eiffel masih berdiri tegak, cinta kita akan tetap abadi.”

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada ucapan Andika yang mengatakan bahwa ia menicintai Aster dan dia

berjanji selama menara Eifel masih berdiri tegak cinta mereka akan tetap abadi.

Andika mencium bibir Aster dengan lembut. Andika berjanji akan selalu

memperbaharui janji sumpa setia mereka setiap tahunya di depan menara Eifel.

Data 44 Aster ingin sekali menciumnya. Mengabadikannya di relung hatinya

yang paling dalam. Supaya dapat tetap memilikinya dalam kenangan

54

jika dia sudah kehilangan moment ini. Tetapi ia tidak tega. Khawatir membangunkan Andika.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Aster yang ingin mencium Andika. Tetapi, karena takut dan

tak tega membangunkannya Aster mengurungkan niatnya. Aster ingin tetap

menyimpan moment ini dalam relung hatinya walapun suatu saat nanti ia akan

kehilangan momen seperti ini.

Data 45 Andika membelai pipi Aster dengan lembut. Senyum melumuri

bibirnya. Senyum yang sangat digandrungi Aster. Tapi kini mampu

membuatnya menitikkan air mata. “Asal kamu janji balik secepatnya.”

Aku akan kembali...” desah Aster lirih. Entah kapan.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Aster ingin pulang ke Jakarta bersama Ario karena telah

diancam oleh Arif. Arif mengancam kalau Aster tidak membawa Ario pulang ke

Jakarta dia akan melaporkan Andika bahwa ia telah mebunuh Teddy. Aster

terpakasa pulang ke Indonesia, kalau-kalau Arif nekad melaporkan Andika, tentu

Andika akan mendekam dipenjara, karena Andika tidak bisa membela diri

disebabkan ingatannya belum pulih.Andika yang tidak ingin melepaskan Aster

pergi pulang ke Indonesia. Andika mau memberikan izin asalkan Aster mau

berjanji akan kemabali secepatnya.

Data 57:

“Rasanya aku tidak bisa membawamu ke depan Menara Eiffel untuk

memperbaharui sumpah kita, Sayang,” bisik Andika penuh

penyesalan. “Kita tidak dapat meninggalkan Rio dalam keadaan

seperti ini. Karena setiap hari dalam hidupnya tak ternilai artinya.”

(Mira W, 2017:313)

55

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat

dilihat pada tindakan Andika yang meminta maaf karena tidak bisa membawa

Aster ke depan menara Eifel untuk memperbaharui sumpah mereka. Karena

mereka tidak bisa meninggalkan Ario karena Ario baru saja selesai menjalankan

operasi setelah kecelakaan mobil tersebut. Walaupun mereka tidak bisa

memperbaharui sumpah mereka di sana, tetapi cinta mereka akan tetap abadi.

c. Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W

Ditinjau dari Cinta Kasih antara Sesama Manusia

Mawardi dan Hayati (2009: 168) mengemukakan bahwa cinta kasih antara

sesama manusia terlihat dari apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah

kawannya yang sedang sakit dan membawakan obat kepadanya berarti sahabat itu

menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit.

Cinta kasih antara sesama manusia dalam novel Kereta Api Terakhir dari

Paris karya Mira W tergambar dari perhatian yang berbentuk rasa kasihan yang

diberikan oleh Aster kepada Arif, kearena Arif sering dibuli oleh teman-teman di

sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan-kutipan data berikut ini.

Data 15 Kasihan sekali Aster melihatnya. Dia tidak tahu mengapa Arif memakai sandal jepit. Tetapi dia sudah menduga, itu pasti ulah teman-temannya.

Entah sampai kapan mereka bosan mengganggunya. Sekarang dia melihat Arif duduk termenung dipinggir kali. Apa yang sedang dipikirkannya? Aster duduk di dekat Arif tanpa ragu-ragu. Dia tidak peduli roknya kotor karena duduk di tanah di samping Arif. Merasa jengah, refleks Arif bergeser. “Kenapa Rif?” tanya Aster iba. Suaranya lembut seperti hembusan angin sepoi-sepoi di telinga Arif. “Kemana sepatu mu?”

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara sesama manusia dapat

dilihat dari Aster yang merasaka kasihan melihat Arif. Arif hampir setiap hari

56

dibully oleh teman-temannya di sekolah. Waktu itu Aster melihat Arif memakai

sendal jepit. Saat melihat Arif duduk termenung dipinggir kali, Aster datang

menghampirinya dan langsung duduk di sampaing Arif. Dia tidak mempedilkan

kalau pakaiannya akan kotor, secara perlahan Aster menanyakan kepada Arif

kemana pergi sepatunya. Walaupun sebenarnya Aster tau kalau sepatu Arif pasti

diambil oleh teman-temannya. Arif sangat benci dengan kehidupannya karena di

sekolah ia dibully oleh teman-temannya dan di rumah ia sering mendapatkan

perlakukan kasar dari ayahnya. Ayah arif adalah seorang tentara yang tegas dan

dia menginginkan anaknya tidak lembek seperti Arif. Sebenarnya, Arif berniat

untuk bunuh diri di kali itu, tapi untunglah Aster datang.

2. Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W

Ditinjau dari Cinta Kasih antara Manusia dengan Tuhan

Mawardi dan Hayati (2009: 168) mengemukakan bahwa cinta kasih antara

manusia dan Tuhan terlihat dari apabila seseorang taat beribadah, menurut

perintah Tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih

kepada Tuhan penciptanya.

Cinta kasih antara manusia dengan Tuhan dalam novel Kereta Api

Terakhir dari Paris karya Mira W tergambar dari Aster yang merasa menyesal

tidak mensykuri nikmat Tuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan-

kutipan data berikut ini.

Data 37

Dia berlutut di samping tubuh anaknya. Dan mengucap syukur kepada Tuhan.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara manusia dengan Tuhan

dapat dilihat pada tindakan Aster yang sangat menyesal karena selama ini ia lupa

57

mensykuri nimat Tuhan kepadanya. Ketika ia hampir kehilangan Ario karena

terbawa oleh gulungan ombak, namun akhinya bisa diselamatkan.

Data 38 Hampir saja dia kehilangan permata hatinya. Hampir saja dia kehilangan miliknya yang paling berharga. Maafkan aku Tuhan, doanya malam itu. Karena lupa menghitung

semua berkat yang telah Kau berikan kepadaku.

Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara manusia dengan Tuhan

dapat dilihat pada tindakan Aster mengucapkan syukur kepada Tuhan karena telah

menyelamatkan buah hatinya. Malamnya Aster berdoa kepada Tuhan supaya

Tuhan memaafkan kelalaiannya selama ini dan karena ia lupa menghitung semua

nikat yang telah diberikan Tuhan kepadanya. Aster baru menyadari kalau selama

ini betapa baiknya Tuhan kepadanya yang telah memberikankehidupan yang baik

untuk keluarganya. Baru hari ini ia menyadarinya ketika ia hampir kehilangan

Ario. Untung ada orang yang bertiriak-teriak kalau ada anak kecil yang terbawa

ombak dan Aster cepat mengetahui kalau itu adalah anaknya.

C. Pembahasan

Dalam kehidupan manusia cinta kasih itu pasti ada. Walaupun tidak

melalui tindakan, melalui rasa iba pun sudah dapat dikatakan sebagai cinta.

Bentuk cinta kasih juga dapat dicontohkan dari kelakuan pria dan wanita yang

saling bercinta. Kelakuan orang tua dengan anak yang saling kasih sayang. Selain

itu juga dapat dilihat dari sikap manusia yang berdoa dan meminta ampun kepada

Tuhannya. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai contoh cinta kasih antara manusia

dan Tuhannya. Misalnya kita melihat seorang teman yang selalu dibully dan

58

memunculkan rasa belas kasihan dari dalam diri kita ketika melihatnya. Dari hal

tersebutlah sudah terlihat cinta kasih antara sesama manusia.

Persoalan terdapat di dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya

Mira W. Bentuk Cinta kasih antara orang tua terhadap anak yang dapat dibuktikan

dengan kasih sayang, perhatian, rela berkorban, tanggung jawab, dan lainnya.

Dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W cinta kasih antara

orang tua dan anak dapat terlihat dari tokoh Arif yaitu berperan sebagai Ayah, dan

tokoh Ario yang berperan sebagai anak. Cinta kasih ini dibuktikan dengan

perjuangan Ayah yang rela berkorban mendonorkan parunya untuk Rio.

Begitupun dengan Aster sebagai ibunya, langsung berdiri di depan Ario yang

hampir dipukul oleh ayahnya. Andika yang membuat Ario mandiri dan berani,

yang diajarkan bela diri sehingga bisa melindungi ibunya jika ayah tidak ada.

Cinta kasih antara pria dan wanita dalam novel Kereta Api Terakhir dari

Paris karya Mira W terlihat dari tokoh Andika dan Aster yang merupakan

sepasang kekasih. Ungkapan cinta kasih Andika terhadap aster dibuktikan dengan

kejujuran dan saling percaya diantara mereka. Cinta kasih antara pria dan wanita

diiringi dengan pengorbanan, keterbukaan, kejujuran tanggung jawab, dan saling

percaya dan cinta kasih antara pria dan wanita. Cinta kasih itu akan menimbulkan

sebuah keluarga yang penuh dengan cinta.

Selanjutnya, cinta kasih antara sesama manusia dalam novel Kereta Api

Terakhir dari Paris karya Mira W terlihat dari tokoh, diantaranya Arif dan Aster.

Cinta kasih antara sesama manusia dilandasi oleh rasa belas kasihan. Belas

kasihan ini timbul karena ada penderitaan yang dialami manusia. Aster kasihan

59

kepada Arif karena sering dibuli dan tidak memiliki pacar. Dalam cinta kasih

berdasarkan belas kasihan ini tidak dikenal unsur pamrih, melainkan karena

keikhlasan semata-mata, sifat ingin menolong sesama manusia.

Cinta kasih antara manusia dengan Tuhan dapat terlihat dari tokoh Aster

yang memohon ampun dan merasa menyesal karena tidak mensyukuri semua

nikmat Tuhan kepadanya. Asterpun berdoa supay Tuhan mamu memaafkan

semua kesalahannya dan dia berjanji untuk kedepannya akan selalu mensykuri

semua nikmat-Nya.

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini menemukan data cinta kasih dalam novel Kereta Api

Terakhir dari Paris karya Mira W sebanyak lima puluh tujuh data. Cinta kasih

tersebut terdiri dari empat macam, yaitu sebagai berikut ini. Pertama, cinta kasih

anatara orang tua dan anak. Kedua, cinta kasih anatara pria dan wanita. Ketiga,

cinta kasih anatara sesama manusia. Keempat, cinta kasih anatara manusia dengan

Tuhan.

Pertama, cinta kasih antara orang tua dan anak terlihat dari tindakan Arif

yang berperan sebagai ayah Ario. Ia rela menggantikan Aster memandikan

anaknya, menyuapi makan, mengganti popok, dan mendongengi anaknya ketika

mau tidur. Ia juga sering menjemput antar Ario ke sekolah. Arif juga tidak segan-

segan meberikan donor paru kepada Ario. Selain itu, Aster juga sayang kepada

anaknya. Ia selalu membawa anaknya kemanapun ia pergi dan ketika Arif ingin

memukul anaknya ia langsung berdiri menghadang Arif agar anaknya tidak kena

pukulan Arif. Andika juga orang tua Ario yang sangat mencintai Ario. Ario diajar

mandiri dan berani oleh Andika. Ario diserahkan ke sekolah bela diri oleh

Andika. Jika ayah tidak ada, Ario bisa melindungi ibunya. Andika juga ingin

diperiksa darahnya agar bisa didonorkan untuk Ario. Andika juga rela dicegat

polisi karena kasus pembunuhan Teddy agar Ario bisa selamat.

Tokoh Ario yang berperan sebagai anak, ia selalu menomor satukan ibu di

hatinya. Tidak ada yang dapat menggantikan ibu di dalam hatinya, Walaupun

60

61

masih kecil, ia mampu membela ibunya ketika ayah memukul ibunya. Ario kecil

memukul kembali Arif karena Arif berlaku kasar kepada Aster.

Kedua, cinta kasih antara pria dan wanita dalam novel Kereta Api Terakhir

dari Paris karya Mira W dapat dilihat dari hubungan Andika dan Aster.

Romantisme cinta kasih antara pria dan wanita tersebut tampak jelas dari

perlakuan lembut, cinta, kasih sayang dari pria dengan wanita begitu pun

sebaliknya. Selain itu, cinta kasih antara pria dan wanita juga terlihat dari tindakan

Andika dengan Aster. Andika dan Aster merupakan pasangan kekasih yang sering

bermesraan. Cinta kasih antara pria dan wanita tersebut terlihat dari pelukisan

suasana yang terjadi saat Andika memeluk dan mencium kekasihnya dan

mengajak wanita yang ia cintai untuk melaksanakan pertunangan dan pernikahan

dengannya.

Cinta kasih antara pria dan wanita juga tergambar dari tokoh Aster yang

begitu mencintai Andika dan hal itu tergambar dari tindakan Aster yang selalu

memperlakukan kekasihnya dengan lembut dan mau merawat Andika saat ia

amnesia. Aster juga berkorban ingin mengembalikan nama baik Andika. Mereka

saling memahami kondisi pasangannya dan saling percaya. Jadi, dengan perlakuan

baik Andika kepada Aster atau pun sebaiknya terlihat adanya cinta kasih antara

pria dan wanita (pasangan kekasih).

Andika jujur dan terbuka pada Aster bahwa dalam keadaan mabuk telah

membunuh Teddy. Andika ingin Aster menikahi Arif karena jika Aster bersama

Andika, mereka berdua bisa menjadi buronan. Andika tidak ingin Aster hidup

sensara dan menderita. Andika berkorban dan meminta Arif menikah dengan

62

Aster. Arif ternyata telah lama memendam rasa kepada Aster. Walaupun Arif

sahabat Andika, tapi Andika tidak tahu perasaan Arif. Andika hanya percaya pada

Arif karena mereka bersahabat.

Ketiga, cinta kasih antara sesama manusia tergambar dari rasa kasiha Aster

kepada Arif yang selalu dibuli oleh teman-temannya. Keempat, cinta kasih antara

manusia dan Tuhan tergambar dari tokoh Aster yang memohon ampun kepada

Tuhan atas kelalaiannya dalam mensyukuri nikmat Tuhan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka disimpulkan bahwa hasil temuan

penelitian yang berkaitan dengan cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir

dari Paris karya Mira W terdapat enam puluh sembilan data. Cinta kasih tersebut

dapat terlihat dari pelukisan peristiwa serta tindakan yang dilakukan ibu, ayah

atau pun anaknya dan antara pria dengan wanita, dan manusia dengan Tuhan, dan

cinta kasih sesama manusia.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang romantisme dalam novel Kereta Api

Terakhir dari Paris karya Mira W, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut

ini. Pertama, pembaca, dapat menambah daya apresiasi terhadap sastra Indonesia

khususnya dalam novel. Kedua, peneliti lain, dapat menambah pengetahuan dan

wawasan tentang karya sastra khususnya novel. Ketiga, masyarakat pecinta sastra,

dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang analisis novel. Hasil

penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat agar mengetahui

bahwa cinta kasih itu tidak hanya terdapat dalam hubungan sepasang kekasih saja,

63

tetapi juga terdapat pada hubungan orang tua dan anak, sesama manusia, manusia

dengan Tuhan, dan manusia dengan lingkungannya.

64

DAFTAR PUSTAKA

Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra: Epistemology, Model, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Caps

Faruk, 1995. Perlawanan Tak Kunjung Usai. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hadimadja, Aoh K. 2002. Aliran-Aliran Klasik, Romantik dan Realisme dalam Kesusastraan: Dasar-Dasar Perkembangan. Jakarta : Pustaka Jaya. Htm.

Indra Pratiwi. 2014. Romantisme dalam Novel Kerudung Merah Kirmizi karya Remy Sylado. Other thesis, Universitas Negeri Gorontalo.

Mawardi & Hidayati. 2009. Ilmu Alamiah Dasar-Ilmu Sosial Dasar-Ilmu Budaya Dasar. Bandung: Pustaka Setia.

Muhardi dan Hasanuddin WS. 1992. Prosedur Analisis Fiksi. Padang: IKIP Padang Press.

Mustopo, M. Habib. 1983. Ilmu Budaya Dasar Kumpulan Essay-Manusia dan Budaya. Surabaya: Usaha Nasional.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Noor, Redyanto. 2007. Pengantar Pengkajian Sastra. Semarang : Fakultas Sastra

UNDIP.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra.Yogyakarta: Kanisius.

Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Teori, Metode, Dan Teknik Penelitian Sastra (Dari Strukturalisme Hingga Postrukturalisme, Perspektif Wacana Naratif).Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rifai, Mochamad Yusuf. 2010. “Romantisisme dalam Novel Bintang Tertusuk Cinta Karya Reni Hapsari”. Skripsi. IKIP PGRI Semarang.

Sari, Ayu Permata. 2016. “Romantisme Cinta Kasih Dalam Novel Air Mata Terakhir Bunda Karya Kirana Kejora”. Skripsi. STKIP PGRI Sumbar.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :

Alfabeta. Soelaeman, Munandar. 2010. Ilmu Budaya Dasar (Suatu Pengantar). Bandung:

Refika Aditama.

Sudibyo, Lies, dkk. 2 013. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: Andi.

65

Tarigan, Henry Guntur. 2015. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Wahyu, Ramdani. 2008. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: Pustaka Setia.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1995. Teori Kesusastraan (terjemahan oleh Budianta). Jakarta: Gramedia.

Widagdho, Djoko, dkk. 2012. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Wijdaja, Mira.2017.Kereta Api Terakhir Dari Paris.Jakarta:Gramedia

66

Lampiran 1

Sinopsis Novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W.

Novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W diterbitkan pada tahun 2017 oleh

penerbit Gramedia Pustaka dengan jumlah halaman 320 halaman yang terdapat gambar

menara eiffel dan kereta api.

Sepasang kekasih yang cinta bersemi sejak SMA begitu murni. Mereka bernama

Andika dan Aster, Aster adalah seorang kekasih yang setia terhadap Andika bahkan Aster

selalu menunggu andika. Keadaan berbeda saat pesta pernikahan mereka dilaksanakan

Andika bersama teman-temanya mengadakan pesta bujangan, mereka mabuk-mabukan dan

sampai mereka berkelahi sehingga mengakibatkan salah seorang temanya meninggal. Pada

saat itu Andika tidak sadarkan diri sehingga ia tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi

pada saat itu yang bisa mengakibatkan salah seorang temanya itu meninggal. Andika di fitnah

dan dituduh membunuh oleh sahabatnya yang bernama Arif, sehingga Andika harus kabur

dan melarikan diri menjadi seorang buronan sehingga Andika tidak bisa menikahi Aster, dan

Andika meminta Arif untuk menikahi kekasih yang dilamarnya itu, alasan Andika ingin

melakukanya karena Arif yang bisa menjaga Aster disaat ia menjadi buronan polisi dan tidak

bisa menikahi Aster. Meskipun Aster dinikahi oleh Arif tapiAster tetap mencintai Andika dan

menunggu Andika kembali padanya, pada suatu ketika Aster memriksa lemari suaminya itu

dan ia mendapatkan sebuah pisau lipat dan ada bercak darah, lalu Aster berfikiran kalau pisau

lipat suaminya itulah yang mengakibatkan salah seorang temanya meninggal. Lalu Aster

kabur dari rumah dan membawa anaknya untuk mencari kekasih yang dicintainya dari sejak

SMA itu ke tempat persembunyianya di Amsterdam, ia akan menceritakan kepada Andika

bahwa Andika tidak bersalah. Pada akhirnya semua rahasia terbongkar bahwa yang

membunu8h temanya itu adalah Arif sahyabatnya. Akhirnya Aster bersatu kembali dengan

kekasihnya Andika.

67

Lampiran 2.

Tabel Inventarisasi Data Romantisme Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W.

Kode Romantisme Cinta Kasih

Data

No. Peristiwa Tokoh Kutipan Hal

1 2 3 4 5

1 01 Bangun dari tidurnya, Andika Andika Dadanya terasa lapang. Napasnya berembus √ 22 merasa sangat bahagia melihat dan lega. Walaupun kepala Aster masih terkulai

kekasihnya tidur di atas dadanya. Aster manja di dadanya yang terbuka.

Pantas saja Andika masih tertidur Sama sekali tak terasa berat. Tak terasa

lelap walaupun lupa menutup tirai membebani. Andika malah tergoda ingin

jendela. Andika ingin mengecup mengecup rambut yang terurai liar menggelitiki

kekasihnya, tetapi tidak tega karena kulit dadanya itu. Ingin mencium bibirnya yang

takut membuatnya terbangun. merekah madu. Ingin membelai bidadarinya yang begitu menggoda mata.

Tetapi dia tidak tega. Tidak sampai hati

membangunkan permata hatinya. Dan bayangan

malam yang romantis di Paris kembali mengusik

kenangannya.

2 02 Andika berjanjibahwakita Andika “Rasanya aku tidak ingin pulang,” Andika √ 24 berpisah hanya sesasat. Sesudah itu dan menggenggam tangan Aster yang terkulai di

kita akan selalu bersama. Aster atas meja. Diremasnya tangan gadis itu dengan

mesra.

“Kita berpisah hanya sesaat. Sesudah itu kita

akan bersama untuk selamanya. Tidak ada lagi

perpisahan.”

68

Andika membawa dan melekatkan tangan

Aster di dadanya.

“Janji,” katanya lembut tapi mantap.

3 03 Aster tidak ingin berpisah dengan Aster “Dan aku tidak ingin berpisah,” sahut Aster lirih. √ 24 Andika walaupun sekejap. dan Ditatapnya tunangannya dengan getir. “Tidak

Andika mau kehilangan kamu biarpun cuma

sekejap.”

4 04 Aster yang sedang menyandarkan Aster Andika duduk santai di bangku di sisi perahu. √ 24- kepalanya kepada tunangannya dan Disampinganya, Aster merapat erat. Kepalanya 25

Andika dan mereka saling Andika terkulai mesra di bahu tunangannya.

genggam. Tangan mereka saling genggam. Menyalurlah

desah cinta yang mengalir hangat dalam

setiap hembusan napas.

5 05 Andika ingin ikut menggantungkan Andika “Supaya cinta kita tetap abadi,” bisiknya di √ 25- gembok di Paris. dan telinga Aster. “Tak lekang oleh waktu. Seperti 26 Aster gembok yang sampai berkarat tak pernah bisa

dipisahkan lagi.”

“Cinta kita akan tetap abadi,” desah Aster

lembut. “Biarpun kita tidak digembok. Karena

hati kita memang telah diciptakan jadi satu.”

6 06 Aster dan Andika saling tatap Aster Aster memperlihatkan cincin yang melingkari √ 26- sambil tersenyum mesra. dan jarinya. 27

Andika “Cincin ini takkan pernah terlepas lagi dari

jariku.”

“Jadi aku hanya perlu berlutut dihadapanmu?”

“Perlukan aku memintanya?”

Mereka saling tatap sambil tersenyum mesra.

7 07 Andika melamar Aster di Paris Andika Kemudian Andika berlutut di depan Aster. √ 27

69

sambil berlutut dan menggenggam dan Digenggamnya kedua belah tangan gadis itu.

kedua tangan Aster. Aster Ditatapnya matanya dengan penuh kasih

sayang.

“Aster Puspa Dewi, maukah kamu menjadi

istriku?”

Berlinang-linang air mata Aster ketika dia

menganggukkan kepalanya.

8 08 Andika dan Aster berciuman Andika Lalu Andika bangkit. Memeluk kekasihnya. √ 27 mesra. dan Dan mereka berciuman. Lama. Lama sekali.

Aster Seolah bibir mereka enggan berpisah lagi.

Seperti hati mereka. Tubuh mereka. Hidup

mereka. “Suatu hari kita akan kembali kemari, Sayang,”

bisik Aster ketika mereka sedang berdekapan di

depan Menara Eiffel yang menjulang megah.

9 09 Andika mencium bibir Aster secara Andika Sambil tertawa lembut Aster mengulurkan √ 28 tiba-tiba. dan tisu untuk menyeka mulut Andika. Tetapi Aster Andika malah menempelkan bibirnya di bibir

gadis itu. Aster terpekik pelan. Tidak

menyangka mendapat serangan fajar. Tetapi

Andika tidak peduli. Dia malah mengulum bibir

kekasinya.

10 10 Sepulang menonton Show di Paris, Andika Mereka berjalan sambil berpelukan mesra. √ 30- jalan ke hotel dengan berpelukan, dan Show yang disajikan para penari di Lido begitu 32 dan hampir tiba di hotel Andika Aster merangsang. Seperti menuang minyak ke bara menggendong Aster sampai ke api yang berpijar di hati Andika dan Aster.

kamar lalu mereka berciuman dan Menyulut gairah yang langsung berkobar laksana

bermesraan di atas ranjang. jilatan api yang mebakar hati mereka.

70

Menimbulkan panas yang bergejolak di dada

ketika darah muda mereka meletup seperti magma di perut gunung berapi.

Aster belum sempat menginjak anak tangga yang

paling bawah ketika Andika meraihnya ke dalam

gendongannya. Napasnya tersengal, sesak

menahan gairah, menggelitik wajah Aster.

Sambil tersenyum Aster melingkarkan kedua

belah lengannya ke leher Andika matanya

yang bening bersorot lembut, amat lembut,

sampai ingin rasanya Andika menghirupnya

supaya dia dapat masuk ke sanubari kekasihnya. Tenggelam di telaga hatinya. Dan

terbenam di sana sampai selama-lamanya.

Andika mengecup bibir Aster dengan mesra.

Dan menggendongnya ke kamar mereka yang

terletak di lantai satu.

Tanpa dapat ditahan lagi, Andika menerkamnya.

Mengoyak seluruh kain yang mmbungkus tubuh

kekasihnya. Dan dia tidak dapat dihentikan

sampai Aster memkik. Kali ini di benar-benar

memekik. Tapi dengan pikiran yang menyiratkan

kepuasan yang luar biasa. Yang hanya Andika

yang mampu memberikannya.

11 11 Andika “Aku mencintaimu, Sayang, “ bisiknya sambil √ 34 dan memagut bibir Aster dan menciumnya

Aster dengan penuh kasih sayang. “Aku bersumpah akan kembali tahun depan. Kita

71

menikah.” Dan berbulan madu ke Paris.”

12 12 Andika dan Aster sangat bahagia Andika Akhirnya pertunangan itu dilangsungkan juga, √ 36 dengan dilaksanakannya pertungan dan walapun hanya dengan upacara sederhana. Tetapi

mereka walaupun acaranya Aster sesederhana apapun, Andika dan Aster merasa

sederhana. sangat bahagia. Begitu besar kebahagiaan

mereka sampai ketika memeluk tunangannya,

Andika berbisik,

“Tuhan begitu baik padaku karena mengirim

seseorang seperti kamu untuk

mendampingiku seumur hidup. Aku berjanji

tidak akan menyia-nyiakan anugrahNya”.

13 13 Aster membayangkan ketika Andika “Buta atau budek, kamu tidak boleh mencintai √ 47 Andika masih bersamnya, mereka dan siapapun kecuali aku!” Andika membelei pipi

sering mengajak Arif menonton Aster Aster dengan lembut. “janji?”

“Tergantung...” Aster tersenyum menggoda.

Matanya menatap Andika dengan nakal.

14 14 Andika dan Aster bermesraan dan Andika “Kamu akan menepati janjimu kembali ke √ 70- Andika berjanji membawa Aster dan Utrecth secepatnya?” Aster membelai pipi 71 kembali ke Paris. Aster kekasihnya dengan lembut.

Mata mereka saling tatap dengan mesra.

Cinta terpancar dari sekujur paras mereka.

“Janji tetap janji. Harus ditepati.”

“Juga janji yang lain”

“Janji apa?”

“Bulan madu ke Paris”

Senyum Andika melebar.

“Aku berjanji akan membawamu ke Paris seperti

mentari berjanji akan merekah esok pagi.”

72

Andika menyentuh bibirnya dan membawa

jarinya menyentuh bibir Aster. Seolah-olah

dia ingin merekatkan janji itu.

15 15 Aster merasa kasihan melihat Arif Aster Kasihan sekali Aster melihatnya. Dia tidak √ 79 yang tiba-tiba masuk ke kelas tanpa dan tahu mengapa Arif memakai sandal jepit.

memakai sepatunya. Arif Tetapi dia sudah menduga, itu pasti ulah

teman-temannya. Entah sampai kapan

mereka bosan mengganggunya.

Sekarang dia melihat Arif duduk termenung

dipinggir kali. Apa yang sedang dipikirkannya?

Aster duduk di dekat Arif tanpa ragu-ragu. Dia

tidak peduli roknya kotor karena duduk di tanah

di samping Arif. Merasa jengah, refleks Arif

bergeser.

“Kenapa Rif?” tanya Aster iba. Suaranya lembut

seperti hembusan angin sepoi-sepoi di telinga

Arif. “Kemana sepatu mu?”

16 16 Andika sangat mencintai Aster dan Andika “Tapi aku tidak mau Aster ikut digelandang √ 96 rela berkorban demi kebahagiaan dan pulang sebagai tahanan! Tidak mau anakku ikut

Aster dan anaknya. Aster jadi buronan!”

Saat itu Andika yakin, cinta adalah

pengorbanan. Dia rela menderita, asal Aster

dan anak mereka bahagia. Karena itu dia

memilih jalan yang penuh duri.

17 17 Andika sangat mencintai Aster Andika Andika meremas tangan Aster yang masih √ 97 walapun mereka tidak bisa dan dalam genggamannya. Mata mereka saling

menikah karena Andika telah Aster tatap. Ada kesedihan dalam tatapan mereka.

membunuh Teddy sahabatnya. Sekaligus cinta yang amat dalam. “Aku sangat

73

mencintaimu sampai kapanpun,” bisik Andika

parau. “Tapi rupanya cinta kita tidak bisa dibawa

ke perkawinan...”

18 18 Aster sangat mencintai Andika. Ia Aster “Aku akan tetap menunggu,” bisik Aster √ 98 rela menunggu Andika sampai dan menahan tangis. “Sampai kapan pun. Biarpun

kapan pun. Cinta Aster dan Andika Andika seluruh rambutku telah memutih, sekujur

adalah cinta sejati. hatiku memerah digenangi darah, aku akan

tetap menunggumu.”

“Hukumanmu adalah hukumanku,” sahut Aster

getir tapi tegas. “Aku akan pergi kemana pun

kamu pergi.”

19 19 Andika emosi mendengar janji Andika “Tidak,” Andika menggertakkan giginya. √ 98- setia cinta Aster. Andika tidak dan Emosinya meluap mendengar janji setia 99

ingin membebani dan membuat Aster Aster. Tetapi cintanya membahana lebih

Aster sedih. Andika ingin Aster dahsyat lagi. Tak ada tanggul yang dapat

menikah dengan sahabatnya Arif. menahannya. Sekuat apa pun tanggul itu.

“Tidak, Aster! Aku tidak rela kamu

menderita! Aku tidak rela kamu ikut

menanggung hukumanku.” “Tidak akan kubiarkan kamu ikut menanggung

hukumanku! Kamu harus menikah dengan Arif.

Hanya dialah yang kupercaya dapat menggantikan diriku menjaga kamu dan anak

kita.”

“Justru karena aku ingin kamu hidup

bahagiabersama anak kita...” bisik Andika

lembut. Diremas-remasnya tangan kekasihnya

dengan penuh kasih sayang. “Aku rela

74

berkorban.”

20 20 Arif sangat mencintai Aster dan Arif Namun di luar dugaan, ternyata Arif suami yang √ 106- anaknya. Arif suami yang baik dan sangat baik. Sabar. Selalu siap melayani anak- 107

yang mau membantu anak dan Ario istrinya. Dan tidak pernah menuntut apa-apa.

istrinya. Arif tidak segan-segan menggantikan popok.

Menyuapi makan. Bahkan memandikan Rio.

21 21 Aster merasa lucu dan senang Aster Sambil tertawa Aster meraih tangan anaknya √ 118 melihat tingkah laku Ario yang dan Rio dengan gemas. Dipeluknya dengan penuh

semakin hari semakin kasih sayang.

menggemaskan. “Rio kenapa lucu banget sih?” Diremas-

remasnya rambut Ario, dikecupnya dengan

hangat.

22 22 Arif sangat mencintai Rio yang Arif Di luar dugaan, seseorang yang kelihatannya √ 118- sudah dianggapnya sebagai dan aneh seperti Arif dapat mencintai seorang anak 119

anaknya sendiri. Ario dengan cinta yang begitu tulus. Bahkan

tampaknya dia menggelontorkan semua cinta

yang tersisa di lubuk hatinya hanya untuk

Ario.

Kagum melihat bagaimana Arif menceritakan

dongeng-dongeng klasik setiap kali Ario

hendak tidur. Bahkan mengusap-usap paha

Ario dengan lembut.

23 23 Aster terharu melihat kedekatan Arif Hampir setiap hari Arif mengantar Ario. √ 128 dan kasih sayang anaknya dengan dan Bahkan dia yang selalu menyempatkan diri

Arif. Betapa cintanya Arif pada Ario menjemputnya.

Rio. Arif menyelamatkan Ario Arif membenamkan topi bisbol mungil di kepala

yang hampir terjengkang ke anaknya. “Siap jagoan?” tanyanya sambil

belakang karena berlari-lari tersenyum. Memang kalau berkomunikasi

75

menghampiri ibunya. dengan anaknya, Arif bisa bersikap amat

lembut.

24 24 Ario hampir tejatuh ke belakang Aster, “Eh, Rio belum cium mama!” cetus Arif di √ 129 ketika belari-lari hendak mencium Ario, ambang pintu. “O, iya!” Ario berbalik. Dan

mamanya tetapi dengan gesit Arif dan berlari-lari menghampiri ibunya. Entah karena menangkap tubuh anaknya. Arif terlampau bersemangat, enatah karena ransel

mungilnya terlalu berat, dia hampir terjengkang

ke belakang.

Dengan gesit Arif menangkap tubuhnya.

Ketika dia sedang mendorong tubuh anaknya,

tidak sengaja dia melihat ke arah Aster. Dan

dia hampir tidak percaya ketika melihat mata

istrinya basah berkaca-kaca.

25 25 Rio memang anak yang nakal tetapi Arif Arif selalu mengantar anaknya sampai ke √ 130 karena kenakalannya dia menjadi dan depan kelas. Sampai ke tempat dia tidak

lucu sehingga Arif semakin Ario dapat menemaninya lebih jauh lagi.

menyayanginya. Dia tidak pernah meninggalkan Ario begitu

saja. Sepanjang jalan pun dia selalu memegang tangan anaknya. Erat tapi lembut.

Rio akan melangkah sambil sekali-kali

melompat, kalau ada genangan air, dia sengaja

menjejakan kakinya supaya air muncrat ke mana-

mana. Lalu sibandel akan tertawa terbaha-bahak. Rio memang nakal. Tetapi justru karena nakal

dia lucu. Dan Arif semakin menyukainya.

26 26 Aster menelpon Andika agar Andika “Aku akan menjemputmu di Charles de Gaulle!” √ 140

76

Andika bisa menjemputnya di dan cetus Andika bersemangat.

Schiphol. Aster “Paris?” desah Aster dengan napas tertahan. “Menepati janji, “ Andika tersenyum lebar.

Dadanya bergemuruh didesak kebahagian

yang membludak. Kerinduan yang hampir

tak terbendung lagi.

27 27 Karena cintanya pada Aster, Andika, Lama Andika memandangi kalung itu. Betapa √ 162- Andika mengorbankan Aster, indahnya. Hijaunya begitu memukau. Andika 163 pekerjaannya untuk bisa dan membayangkan betapa cantiknya Aster jika

menjemput anak istrinya. Andika Ario kalung seindah ini melingkari lehernya yang

telah menyiapkan kalung Zamrud jenjang.

untuk Aster dan mainan untuk Di tumpukan paling atas, dia menaruh sebuah

anaknya Rio mobil-mobilan dengan remote control. Masih

terbungkus rapi dalam kotaknya. Robot

Transformer. Dan boneka Spiderman yang

lumayan besar. Entah yang mana yang lebih

disukai Ario.

Mula-mula permintaan cutinya pun ditolak penyelianya. Dia tidak bisa pergi saat tenaganya

sangat dibutuhkan. Tetapi Andika berkeras. Dia

harus menjemput anak-istrinya di Paris.

28 28 Ternyata Andika tidak sengaja Aster Saat pertama kali Aster berjumpa dengan √ 168, terlambat dan tanpa kabar untuk dan Andika di ranjang rumah sakit, hatinya perih 169 menjemput Aster dan Rio di Paris, Andika tak terperi. Lelaki yang dicintainya itu, pria & Andika dirampok dan dihantam gagah perkasa yang amat dikaguminya, kini 170 benda keras dan hilang ingatan. terbaring lemah tak berdaya. Kepalanya

Penyelia Andika memberitahunya dibalut perban putih. Wajahnya masih dipenuhi

bahwa Andika masuk rumah sakit guratan jahitan. Bekas bercak darah masih

77

dan sekarang ia amnesia. Aster menodai bibirnya yang luka. Tetapi yang paling

tetap setia menemani Andika di menyedihkan adalah matanya.

rumah sakit sampai ia bisa pulang Tetapi ketika sedang memeluknya, ketika

dan berusaha membuat ingatan merasakan darah mengalir dari luka di

Andika kembali pulih. hatinya, Aster bersumpah, dia akan tetap,

mencintai lelaki ini sampai kapan pun! Dia

akan tetap mendampingi dan merawat Andika,

sekalipun dia sudah tidak mengenalnya lagi!

“Aku akan membawamu ke depan Menara Eiffel,

sayang,” bisik Aster trenyuh. “Di sana kita akan

memperbarui sumpah kita.”

Tiap hari Aster mendampingi Andika di rumah sakit. Tiap hari dia mencoba memacu

ingatan Andika. Siapa tahu suatu saat

memorinya kembali. Dan tiba-tiba memanggil

namanya.

“Ingat kalung ini, sayang?” Aster membawa

tangan Andika untuk membelai kalung yang

melingkari lehernya. “Kamu membelikannya

untuk wanita yang sangat kamu cintai.”

29 29 Cinta dan rasa bersalah Aster Aster “Tidak! Sahut Aster tegas. “Saya yang akan √ 174- membuat Aster tidak ingin lagi dan mendampingi dan merawat Andika. Saya 175 meninggalkan Andika dan ingin Ayah tidak akan pernah meninggalkannya lagi.”

merawatnya. Dia tidak ingin orang Andika “Saya percaya saat itu akan tiba. Saat

tua Andika merawat Andika. Aster amnesia Andika sembuh, saya akan

bersikeras ingin merawatnya. membawanya pulang untuk membersihkan

namanya. Kalau dementianya belum muncul! Tetapi

78

kalaupun saat yang dikatuki itu sudah tiba

sebelum memorinya pulih, Aster tetap tidak akan

pernah meninggalkannnya.

30 30 Andika berusaha melakukan Andika Tentu saja dia tidak bercanda. Tetapi Andika √ 180 pendekatan kepada Ario tetapi dan memang gencar mendekati anaknya.

dengan carayang berbeda Ario Walaupundengan pendekatan yang berbeda.

denganyang Arif lakukan. Dia tidak menemani Ario bermain mobil-

mobillan. Menyusun kotak. Atau menonton

TV. Dia lebih banyak membawa Ario

beraktivitas di luar.

31 31 Aster dan Andika telah lama Aster Jika Rio sudah terlelap, Aster naik ke ranjangnya. √ 181- bertemu dan hidup bersama. dan Duduk separuh berbaring di samping Andika. 182

Sekarang Andika sudah mulai pulih Andika “Sekarang giliran ayahnya,” bisiknya sambil walaupun amnesianya belum tersenyumlembut. “Kisah tujuh belas tahun ke

sembuh, Aster dan Andika masih atas. Sampai di mana kita kemarin?”

mengikuti naluri perasaanya untuk Andika mengulurkan tangannya membelai

saling bercumbu. pipi Aster. Tatapannya berlumur kekaguman.

Andika meraih Aster ke dalam pelukannya.

Dan bibir mereka bertemu dalam sebuah

ciuman yang sarat dengan kasih sayang. Malam itu mereka bercinta dengan amat

mesra. Andika kini tidak seganas di Paris ketika

darah muda mereka masih menggelegak. Tetapi

selembut apa pun gairah yang menyelubungi

mereka, ada cinta yang mengikat

kebersamaan mereka. Dan kepuasan yang

mereka nikmati, tidak dapat dibandingkan

dengan apa pun.

79

32 32 Andika dan Aster masih saling Andika Andika meraih Aster ke dalam pelukannya. √ 188,

cinta. Walaupun amnesia Andika dan Dan mengecup pipinya dengan lembut. 189 belum pulih, perasaan Andika Aster “Aku mencintaimu,” bisik Andika ketika dia & terhadap Aster masih seperti dulu. sedang memeluk Aster erat-erat, sementara 190 sepeda mereka bersandar santai di depan kafe

di Nieuwmarkt. “Aku tidak tahu dari mana

kamu datang. Tapi hatiku telah menemukanmu.

Dan tidak ingin berpisah lagi.”

“Aku belahan jiwamu,” Aster berbisik lembut.

“Ke mana pun aku pergi, kamu pasti akan

menemukanku.”

33 33 Andika dan Aster sedang dibuai Andika Saat itu baik Andika maupun Aster sedang √ 191- cinta sehingga ia melupakan Ario. dan terlena dibuai kemesraan. Tidak heran kalau 192 Mereka bermesraan dan bercumbu Aster mereka sampai melupakan Ario.

dengan bahagianya. Jari-jemari Andika bukan hanya menggosok

punggungnya. Jari-jari itu meraba.

Membelai, mengusap. Bahkan menggelitik.

Membuat Aster bukan hanya merasa geli. Dia

terangsang.

“Kulitmu halus sekali, Sayang,” bisik Andika di

telinga Aster. Dia mengecup belakang telinga

wanita itu sampai Aster terngah menahan

gairah.

Sekujur tubuhnya merespon sentuhan bibir

Andika. Dadanya bergejolak. Bulu romanya meremang. Badannya meregang. Nyaris

menggigil.

34 34 Aster dan Andika terkejut saat Aster Aster segera berlari ke pantai. Andika √ 193

80

orang berteriak di tepi pantai, dan mengikutinya. Dan mereka melihat anak-anak

ternyata Ario digulung oleh ombak. Ario sedang berterian-teriak sambil menunjuk-nunjuk ke laut. Kepala seorang anak kecil timbul-

tenggelam digulung ombak besar yang tiba-tiba

menerjang. Wajahnya tidak jelas. Tetapi naluri

seorang ibu dapat mengenalinya, sesamar apapun

tampaknya anaknya.

“Rio”! teriak Aster panik. Dia sudah

menceburkan diri kelaut.

35 35 Andika langsung berenang Andika “Jangan takut, Rio!” seru Andika sambil √ 193- menjemput Ario ke dalam dan berenang secepat mungkin. Mengayunkan 194

gulungan ombak. Ario lengannya sekuat tenaga. “Papa datang!”

Andika tiba sesaat sebelum ombak liar

menelan tubuh Ario. Menggulungnya ke

tengah laut. Tangannya berhasil meraih

tangan Rio. Menggapai tubuhnya. Dan

merengkuhnya ke dalam pelukannya.

36 36 Aster merasa bersalah karena Rio Aster “Salahku” rinti Aster dengan perasaan bersalah. √ 194 tenggelam oleh ombak karena dan “Aku yang lengah”.

kelalaiannya. Andika “Salah kita”, bisik Andika lembut. “Tapi cinta

tak pernah salahkan?”

Aster tak sempat menanggapi. Karena saat itu

Rio tebatuk-batuk dan memuntahkan air dari

mulutnya.

Secepat kilat Aster melepaskan dirinya dari

pelukan Andika dan memburu anaknya.

“Rio...” desahnya getir.

37 37 Aster merasa menyesal karena lupa Aster Dia berlutut di samping tubuh anaknya. Dan √ 195

81

mensyukuri nikmat Tuhan yang mengucap syukur kepada Tuhan.

telah diberikan-Nya selama ini. Hampir saja dia kehilangan permata hatinya.

Hampir saja dia kehilangan miliknya yang paling

berharga.

Maafkan aku Tuhan, doanya malam itu.

Karena lupa menghitung semua berkat yang

telah Kau berikan kepadaku.

38 38 Andika merasakan ada sesuatu hal Andika Diraihnya tangan Aster ke dalam pelukannya. √ 199 dalam pikiran Aster. Kelihatannya dan Tatkala merasakan hangatnya dekapan laki-

Aster ada masalah. Andika Aster laki yang dicintainya dengan segenap jiwanya

menanyakan dan menghibur Aster itu, tak tertahankan tangis Aster pecah. Dia

dengan lembut dan mesranya. Tapi menyusupkan kepalanya ke dada Andika.

Andika tidak menuntut jawaban Dan air matanya membasahi baju lelaki itu. Aster, Andika hanya memberikan “Ada apa, Sayang?” Andika mendekap Aster dan

ketenangan kepada kekasihnya. mengecup rambunya dengan mesra. “Kalau ada

masalah, maukah kamu membaginya? Kita akan memecahkannya bersama-sama. Otakku masih

ada di tempatnya walaupun kotak memoriku

kosong melompong.”

Andika menganggkat dagu Aster dengan lembut.

Menatapnya sambil tersenyum.

39 39 Cinta Andika dan Aster membuat Andika Sekejap mereka saling tatap. Ketika melihat √ 199- mereka sama-sama berkorban demi dan mata yang basah berair itu, Andika rela 200 kebahagiaan masing-masing. Aster seandainya dia disuruh terjun dari puncak

Menara Eiffel sekalipun demi kebahagiaan

Aster.

Sebaliknya manakala menatap mata yang sedang

tersenyum itu, Aster rela menderita seumur hidup

82

dalam pusaran dendam Arif asal Andika tidak

usah menderita. Asal dia tidak usah masuk penjara!

40 40 Aster dan Andika kembali ke Paris Andika Mereka melangkah ringan. Menyusuri jalan √ 201 dengan harapan memori Andika dan berbatu melompat ke depan objek yang cantik.

kembali lagi. Andika dan Aster Aster Berpose swafoto berdua. Persis anak muda yang

sangat menikmati kebersamaan baru menginjak masa remaja. Dan sedang mereka. gandrung-gandrungnya berwisata dan berfoto.

Seolah-olah dunia tertawa bersama mereka. Tak

ada kesedihan. Tak ada kemurungan. Taka da

ancaman yang mengintai.

Andika merangkul Aster dari belakang.

Mengacungkan dua jarinya membentuk V di

udara. Menjulurkan lidanya dengan kocak.

41 41 Andika dan Aster menyusuri Andika Bosan naik turun bus, mereka menyusuri √ 202 sungai Seine da Sungai Seine dengan bateaux bus. Duduk

Aster saling rangkul dengan mesra. Tidak peduli

belasan anak tanggung sedang bergurau dengan

berisiknya sambil saling lempar topi, sementara

yang lain sedang berswafoto.

42 42 Aster meminta Andika untuk Andika “Ini cincin yang kamu berikan. Maukah kamu √ 204 melamarnya sekali lagi dengan dan melamarku sekali lagi?”

cincin yang telah ditukar oleh Arif. Aster Andika mengambil cincin itu sambil tersenyum

mesra.

“Berapa puluh kali kamu minta aku melamarmu,

aku tidak keberatan”.

Dia berlutut di depan Aster. Dan memegang

83

tangannya.

“Aster Puspadewi, maukah kamu menjadi

istriku?”

Aster mengangguk dengan air mata

berlinang-linang.

43 43 Andika berjanji akan selalu Andika “Aku mencintaimu, Aster,” Andika √ 205 memperbaharui janji sumpa setia dan menunduk dan mencium bibir Aster dengan

mereka. Aster lembut. Kehangatan mengalir dari bibir ke

hati mereka. “Dan aku tidak akan pernah bosa

mengucapkannya. Selama menara Eiffel masih

berdiri tegak, cinta kita akan tetap abadi.”

44 44 Aster ingin mencium Andika tetapi Aster Aster ingin sekali menciumnya. √ 207 ia tkut akan membangunkannya dan Mengabadikannya di relung hatinya yang

Andika paling dalam. Supaya dapat tetap

memilikinya dalam kenangan jika dia sudah

kehilangan moment ini. Tetapi ia tidak tega.

Khawatir membangunkan Andika.

45 45 Aster ingin pulang ke Jakarta Andika Andika membelai pipi Aster dengan lembut. √ 209 bersama Ario karena telah diancam dan Senyum melumuri bibirnya. Senyum yang

oleh Arif. Aster sangat digandrungi Aster. Tapi kini mampu membuatnya menitikkan air mata.

“Asal kamu janji balik secepatnya.”

Aku akan kembali...” desah Aster lirih. Entah

kapan.

46 46 Aster dan Ario kembali ke Arif “Lihat apa yang papa simpan untukmu, Rio!” √ 217 Indonesia dan langsung menuju ke dan serga Arif getir.

rumah Arif. Tetapi Ario tidak mau Ario Dia berlari ke ruang tengah. Membuka lemari

84

mengakui bahwa Arif ayahnya. secepat mungkin dan menunjukkan semua

Arif menunjuukan semua mainan permainan Ario. Mobil-mobilan. Kereta ai.

dan koleksi video Ario waktu Robot. Balok permainan. Semuanya tersusun

masih kecil. rapi.

“Lihat apa yang papa simpan untuk mu,

Rio!” cetus Arif dengan suara parau menahan

kesedihan.

“Lihat, Rio! Lihat! Serunya separuh kalap.

“Papa punya koleksi videomu sejak bayi!

Kamu lihat? Ini kamu waktu bayi!

47 47 Arif mencengkram tangan Aster, Arif Dia tidak peduli Rio menampar wajahnya. √ 221 sehingga Ario menampar Arif. dan Bahkan memukul dadanya. Didekapnya anak Ario itu erat-erat. Seolah-olah menumpahkan

seluruh kerinduannya.

“Rio... Rio...” desahnya lirih. “Ini Papa, Nak...

Ini Papa, Sayang....”

48 48 Tiba-tiba Arif mendapat telpon dari Arif “Rioooo...!!” pekik Arif histeris. √ 249 ibunya kalau Ario di tabrak mobil. dan Dilemparnya ponselnya. Diinjaknya pedal gas

Ario sampai ke dasar. Dibanttingnya kemudi ke kiri.

Dan mobilnya lompat ke atas trotoar. Dipacunya mobilnya tanpa menghiraukan pejalan

kaki yang melompat ketakutan menghindari

serudukan mobilnya. Ketika dia tidak bisa lewat

kaki lima lagi, dibantingnya kemudi ke kanan.

Dan mobilnya kembali ke jalan raya.

“Riooo!!!” teriaknya seperti orang gila.

“Tunggu papa, sayang!”.

85

49 49 Ario segera dilarikan ke rumah Arif Tubuh Ari yang berlumuran dara didorong cepat √ 250

sakit dan Arif mendampingi dan di atas brankar menuju ke unit gawat darurat.

anaknya dan menggenggam tangan Ario Arif mengikutinya di samping brankar sambil

anaknya. memegangi tangan Ario. Wajahnya pusat

pasi. Bibirnya gemetar. Matanya bersorot

cemas.

“jangan tinggalkan papa, Rio,” pinta Arif

memelas.

50 50 Sebelah paru-paru Ario luka parah, Andika “Jadi apa yang bisa dilakukan untuk √ 255 Ario hanya bisa bernafas dengan dan menolongnya, Dok?” desak Andika gugup.

bantuan mesin. Ario Kekhawatiran melumuri wajahnya.

Kesedihan bersorot pekat di matanya.

“Katakan ke mana kami harus mencari

pengobatan untuk Ario!”

Ke manapun kami akan pergi untuk

menyembuhkanmu, Rio, bisik Andika pilu dalam hati. Apa pun taruhannya, Papa akan

berjuang untuk mencari obat yang dapat

memulihkanmu!

51 51 Sesampai Aster di rumah sakit ia Aster Ketika melihat keadaan anak kesayangannya, √ 262- melihat anak kesayangannya lemas dan Aster hampir tidak dapat menahan tangisnya. 263 tak berdaya dan tidak sadarkan diri. Ario Trenyuh sekali melihat anak yang bisa lincah

Setelah dua belas jam baru Ario dan kuat kini terbaring lemah tak berdaya.

sadar dari kritisnya dan Aster Rio baru sadar dua belas jam kemudian. Ketika

berusaha menahan tangisnya dia membuka matanya, Aster hampir tidak dapat suapaya Ario tidak sedih. mehaman tangisnya. Tetapi dia tidak menangis.

Tidak mau Rio sedih. Jadi ditahannya matian-

matian tangisnya. Ketika air matanya melelh

86

juga, digitnya bibirnya sampai berdarah.

Digenggamnya tangan Rio earat-erat. Seakan-

akan ingin menyalurkan energi kehidupan

kepada anaknya. Seperti yang diberikannya

ketika Ario masih dalam kandungan.

52 52 Ario akan menjalankan operasi Andika ”Kamu kuat Rio,” bisik Andika ketika dia √ 274 dan berada di dalam ketakutan menunggu Rio

Ario dioperasi. “Kamu pasti dapat melewatinya.

Papa yakin kamu mampu melewatinya. Papa

yakin kamu mampu melewati pintu itu. Kamu

seorang suvivor.”

53 53 Arif rela mendonorkan paru- Arif “Aku rela mendonorkan paruku untuk Rio,” √ 282- parunya untuk Rio, tetapi ia punya dan katanya malam itu, di kantin rumah sakit. 283 permintaan terakhir yaitu Aster “Kita sama-sama menyayangi Rio!” potong

bernostalgia kelmabi ke SMA Aster sengit. “Rela memberikan hidup kita

bersama dengan Aster. sekalipun untuknya. Dan mas Arif yang

menyebabkan tragedi ini terjadi! Pantaskan minta

sesuatu lagi?

54 54 Aster memenuhi permintaan Aster “Tunggu mama kembali ia sayang” Aster √ 287 terakhir Arif untu pergi ke SMA dan membelai kepala anaknya dengan lembut. Air

mereka dulu. Ario matanya berlinang-linang. “Jangan sia-siakan

pengorbanan mama. Jangan pergi sebelum

mama kembali ke sampingmu.”

55 55 Arif mengorbankan dirinya demi Arif Setengah jam kemudian, Arif sudah kembali ke √ 307 anaknya. Dia menabrakkan dan rumah sakit. Tetapi dia sudah terbaring di atas

mobilnya ke tiang listrik seakan dia Ario brankar. Kepalanya luka parah.

mengalami kecelakaan. Karena Mobilnya mengalami kecelakaan. Sebenarnya

87

pencangkokan paru hanya bisa bukan kecelakaan. Karena Arif sengaja

dilakukan dengan donor mati. menabrakkan mobilnya ke tiang listrik. Betapa cintanya Arif pada anaknya. Ketika didorong ke ruang IGD dia masih sadar.

Meskipun kondisinya kritis.

“Berikan kedua belah paruku untuk Rio,” itu

kata-katanya yang terakhir kepada Aster

yang berada di sisi brankarnya sebelum dia

kehilangan kesadarannya.

56 56 Ario akan segera melakukan Andika “Kamu harus selalu kuat sepeti apa yang selama √ 308 operasi karena ia mendapatkan dan ini Papa ajarkan,” bisik Andika lirih ketika dia

donor paru-paru dari Arif. Arif Ario memeluk anaknya untuk terakhir kalinya. “Kamu

sengaja menabrakan mobilnya ke harus berjanji akan kembali dengan selamat. Ok,

tiang listrik, setelah dinyatakan sayang?”.

otak Arif dinyatakan tidak Andika mencium dahi dan pipi Ario dengan

berfungsi, baru kedua parunya penuh kasih sayang.membelai wajahnya

diangkat secepat mungkin dan untuk terakhir kali sebelum brankar

langsung diberikan kepada Ario. membawanya pergi.

57 57 Andika sedikit menyesal karena Andika “Rasanya aku tidak bisa membawamu ke √ 313 tidak bisa lagi mengajak Aster ke dan depan Menara Eiffel untuk memperbaharui

Paris. Mereka harus menjaga Ario Aster sumpah kita, Sayang,” bisik Andika penuh karena Ario tidak dapat ditinggal penyesalan. “Kita tidak dapat meninggalkan Rio

dengan keadaannya yang belum dalam keadaan seperti ini. Karena setiap hari

sembuh total. Tetapi mereka sangat dalam hidupnya tak ternilai artinya.”

mencintai Rio.

Jumlah Data 21 34 1 1 0 57

Keterangan:

3. Cinta kasih antara orang tua dan anak. Cinta kasih antara pria dan wanita.

88

6. Cinta kasih antara sesama manusia.

7. Cinta kasih anatara manusia dengan tuhan.

8. Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya

67

HALAMAN PERSE TUJUAI.{ SKRIPSI

Analisis Latar Ilalam Novel il'tenggapai

lllentari Karya Anastasia Biim lferman

Nama

: Dina Nofriani NPM

: 1 1080328 Program Studi : Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Institusi :

S^ekolah

Tinggi Keguruan danllmu pendidikan

(STKIP) PGRI Sumatera Barat

Padang, Z}Februari2A1 8

Disetujui oleh:

Pembiurbing I Pernbirnbing II

Emil Septia, S.S., M.pd. Wahyudi Rahmat, M.Hum.

Mengetahui,

Ketua Prograrn Studi

{, ,-rI

t

AWI,

"iI Y

I

Dra. lndriani Nisja, M.pd.

E

IIALAMAN PENGESAIIAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan Tim penguji Skripsi Prograrn Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

Analisis Latar Dalam Novel Menggapai Mentari Karya Anastasia Elisa Herman

Nama : Dina Nofriani

NPM :11080328

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

lnstitusi : Sekolah Tinggi Kegu"ruan dan Ilmu Pendidikan

(STKIP) PGRi Sumatera Barat

Padang, 22Februari 2018

Tim Penguji,

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua : Ernil Septia, S.S., M.Pd. 'fulL Sekretaris : Wahyudi Rahmat, M.Hum.

Anggota : 1. Aruna Laila, S.S., M.Pd. 3 .r @ 2. Putri Dian Afrinda, M.Pd.

r$\ 3 Refa Lina Tiarvati, M.Pd.

Disahkan oleh,

KetuaWil **

Sekretaris Program Studi

Dra. lndriani Nisja, M Pd.

Sumatera Barat

. qfr

HALAMAN PERNTYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Dina Nofriani

NPM :12480216

Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya ini-adalah karya saya

sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tingg manapur. SepzuUang pengetahuau saya tidak terdapat karya

ataupun pendapat yang ditulis atau dite6itkan orarg lain, kecuali yang secara

tertulis di dalam naskah ini disebut dalam daftar pustaka. Jika terdapat hal-hal

yang

tidak sesuai dengan isi pernyataan ini, maka saya bersedia gelar kesarjanaan

saya dicabut.

Padang, Februari 2018

Yangmenyatakan,

ABSTRAK

Dina Nofriani (NPM: 11080328), Analisis LatarDalamNovel Menggapai

Mentari Karya Elisa Herman.Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2018

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kekhasan dan keunikan novel dalam melukiskan latar dan peristiwa sehingga pembaca seolah-olah nyata

menyaksikannya. Novel ini penting untuk diteliti dalam khazana penganalisisan latar, sebab dekat dengan realita kehidupan. Novel Menggapai Mentari Karya

Elisa Herman, menggambarkan latar yang dapat dijadikan sebagai pelajaran

seperti tempat, waktu dan sosial, serta pelajaran hidup yang berbasis nyata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan analisis latar dalam novel

menggapai mentari karya Elisa Herman. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan

metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah teks berupa kata, kalimat, dan wacana tentang latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa

Herman. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Pertama, latar tempat yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman yaitu Rumah Sakit, tangga

Halte Transjakarta, Monumen Nasional, Gedung Kemerdekaan, Bundaran Hotel Indonesia, Kantor Gubenur Jakarta, Kantor Komisi Pemilihan Umum dan

beberapa tempat lainnya yang pernah di singgahi oleh tokoh Elisa untuk bertemu dengan Idolanya Joko Widodo. Kedua, latar waktu yang terdapat dalam novel

Menggapai Mentari karya Elisa Herman yaitu dengan kata “Sebulan”. Waktu yang dijelaskan tokoh dalam novel merupakan waktu 30 kalau di hitung dengan

hari. Waktu tersebut memaparkan “kapan” terjadinya peristiwa. Ketiga, latar

sosial dapat meyakinkan dan menggambarkan suasana kedaerahan tertentu melalui kehidupan sosial masyarakat. Latar sosial cara berpikir, sikap dan

keyakinan, cara tokoh meyakini sesuatu, nilai dan norma sosial, cara tradisi/kebiasaan hidup. Tertuang lewat sikap tokoh Elisa dalam memperjuangkan apa yang diiginkannya.

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi penelitian

yang berjudul Analisis Latar dalam Novel Menggapai Mentari Karya Elisa

Herman.

Peneliti telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak dalam proses penelitian skripsi penelitian ini. Oleh karena itu, sebagai

wujud rasa hormat, peneliti sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak

berikut.

14) Emil Septia, S.S., M.Pd sebagai pembimbing I dan Wahyudi Rahmat, M. Hum

sebagai pembimbing II yang telah membimbing peneliti dan memberikan

arahan serta pengetahuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

15) Dra. Indriani Nisja, M.Pd dan Samsiarni M.Hum. sebagai ketua dan sekretaris

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

16) Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

STKIP PGRI Sumatera Barat yang telah membekali peneliti dengan ilmu

pendidikan.

17) Kedua orang tua yang tidak hentinya memberi semangat, motivasi, dan doa

kepada peneliti.

18) Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, yang tidak dapat

disebut satu persatu.

Mudah-mudahan segala amal dan bantuan dari pihak-pihak yang telah

disebutkan di atas, mendapatkan pahala serta balasan dari Allah Swt. Peneliti telah

i

berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini, dan apabila masih

terdapat kesalahan atau kekurangan, peneliti mohon maaf. Peneliti berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya dalam dunia

pendidikan.

Padang, Februari 2018

Peneliti

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Fokus Masalah ................................................................................. 4

C. Rumusan Masalah ...................................... ..................................... 5

D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

E. Manfaat Penelitia ............................................................................. 5

F. Batasan Istilah ................................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ................................................................................ 7

1. Novel sebagai Karya Sastra...................................................... 7

2. Kepribadian .............................................................................. 12

3. Teori Analisis Psikologis.......................................................... 15

B. Penelitian yang Relevan .................................................................. 19

C. Kerangka Konseptual ...................................................................... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian ............................................................ 23

B. Data dan Sumber Data ..................................................................... 23

C. Instrumen Penelitian ........................................................................ 23

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 24

E. Teknik Pengabsahan Data ............................................................... 24

F. Teknik Analisis Data ............................................ ........................... 25

DAFTAR PUSTAKA

iii

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

karya sastra mewakili kehidupan dan kenyataan sosial yang dalam diri

sastrawan dapat menjadi objek penciptaan karya sastra. Seorang pengarang dalam

hal ini berkedudukan sebagai pengamat kehidupan. Ia berusaha merefleksikan

hasil pengamatannya dalam bentuk karya sastra yang digunakan sebagai sarana

komunikasi. Pengarang dapat menceritakan pengalamn kehidupannya sendiri

ataupun kehidupan orang di sekitarnya sesuai dengan penceritaannya.

Sebagai sebuah karya imajiner, fiksi memberikan berbagai permasalahn

manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan. Pengarang mengahayati

berbagai permasalahan tersebut dengan penuh kesungguhan yang diungkapkannya

kembali melalui sarana fiksi sesuai dengan pandangannya salah satu jenis prosa

adalah novel. Novel merupakan bagian dari karya fiksi yang memuat pengalaman

manusia secara menyeluruh atau merupakan suatu terjemahan tentang hidup yang

bersentuhan dengan kehidupan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa karya

fiksi berupa novel adalah suatu potret realitas yang terwujud melalui bahasa yang

estetis dan kreatif. Karya kreatif dalam cerita fiksi, pengarang tidak hanya

bertindak sebagai pencerita melainkan sebagai aktor yang turut serta dalam

perkembangan peristiwa-peristiwa dalam cerpen. Disisi lain, pencerita tidak

mengungkapkan mengenai dirinya, namun pembaca dapat membayangkan

bagaimana pandangannya, status sosialnya, pendidikannya, dan keahliannya.

Bayangan ini akan mempengaruhi kesan pembaca mengenai dunia yang

1

2

dipaparkan dalam cerita itu. Oleh sebab itu, gambaran yang diperoleh dalam cerita

dapat kontras dengan dunia yang dipantulkan dalam cerita. Novel sebagai sebuah

karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang

diidealkan, dunia imajinatif, yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya

seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain- lain.

Latar merupakan salah satu unsur intrinsik pembangun sebuah novel.

Latar atau setting disebut juga sebagai landasan tumpu, menyaran pada pengertian

tempat terjadinya peristiwa – peristiwa yang diceritakan. Latar akan memberikan

pijakan cerita secara konkret dan jelas untuk memberi kesan realita kepada

pembaca dan menciptakan suasana tertentu untuk memberi kesan realitas kepada

pembaca dan menciptakan suasana tertentu yang seolah- olah benar terjadi.

Pentingnya mengidentifikasi latar dalam novel yaitu dengan

mengidentifikasi latar, seorang pembaca dapat melihat cerita secara utuh dengan

melihat dimana kejadian, kapan dan bagaimana peristiwa sosial tokoh. Hal itu

akan memudahkan guru khususnya guru bahasa Indonesia dalam mengajarkan

siswa baik di sekolah menegah pertama (SMP) maupun di sekolah menegah atas

(SMA) dalam mengidentifikasi aspek latar dalam novel Indonesia.

Selain membutuhkan tokoh cerita dan plot, setting juga termasuk bagian

terpenting dalam karya fiksi. Latar atau setting yang disebut juga sebagai landasan

tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial

tempat terjadinya peristia-peristiwa yang diceritakan.

Melalui analisis latar/setting, seseorang dapat mengetahui bagaimana

keadaan, pekerjaan, dan status sosial para tokoh. Seringkali setting juga

3

berhubungan erat dengan nasib seorang tokoh dalam sebuah teks. Artinya

lingkungan sekitar kerap memberikan efek secara langsung terhadap apa yang

dikerjakan seorang tokoh. Setting memberikan pijakan cerita secara konkret dan

jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca,

menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh ada dan benar-benar

terjadi. Setting dalam karya fiksi hadir secara realisme yang refleksi.

Unsur setting terbukti mampu mempengaruhi keseluruhan unsur yang

lain sehingga tampak bahwa berbagai unsur dari cerita bergantung pada setting.

Menyadari betapa pentingnya unsur setting dalam karya sastra fiksi, diperlukan

kajian-kajian penerkaan secara serius dan intensif untuk membedah kandungan

yang bernilai itu.Penginformasian tentang setting tertentu melalui sarana cerita

fiksi, adakalanya lebih efektif daripada sarana informasi yang lain. Hal itu

disebabkan latar dalam fiksi langsung dalam kaitannya dengan sikap, pandangan,

dan perlakuan tokoh. Sedang tokoh itu sendiri sering diidentifikasi diri oleh

pembaca. Selain itu, dengan mengidentifikasi latar secara utuh di dalam novel

dapat mempermudah pembaca dalam mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik novel

Menggapai Matahari karya Anastasia Elisa Herman.

Pengarang memilih latar tertentu untuk ceritanya dengan mempertimbangkan

unsur-unsur dan persoalan atau tema yang dikerjakannya. Unsur latar dalam

sebuah cerita akan menjelaskan kapan dan dimana sebuah peristiwa terjadi serta

hal- hal apa saja yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat

di suatu tempat tertentu. Penggunaan latar dalam sebuah cerita sangat penting

untuk menjelaskan sebuah peristiwa terjadi.

4

Berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa yang

diceritakan dalam sebuah karya fiksi dan latar sosial yang menyaran pada hal- hal

yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat

yang diciptakan dalam novel. Dengan penggambaran latar yang sedemikian rupa,

latar mampu membangkitkan image dalam benak pembaca mengenai peristiwa

tertentu atau kisah- kisah dalam sebuah novel. Dengan demikian, deskripsi latar

dalam sebuah novel begitu penting untuk membuat novel memiliki identitas

peristiwa yang jelas dan terlihat nyata.

Novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman merupakan salah satu

novel yang menceritakan kisahnya untuk menggapai keberhasilan hidup setelah

melalui proses yang panjang dan penuh dengan rintangan. Tekad dan kerja keras

adalah kunci dari sebuah keberhasilan setelah mendaki gunung yang sangat

meletihkan. Elisa Herman merupakan seorang bidan serta perawat dan juga

terkenal dengan penulis novel. Novel Elisa Herman Menggapai Mentari yang

mengisahkan kisah nyata tentang perjuangan untuk kehidupan yang lebih maju.

Keberhasilan yang digapai setelah melewati berbagai perjuangan yang

meletihkan.

Berkaitan dengan latar, Elisa Hernan menggunakan berbagai tempat

sebagai latar, diantaranya Pekanbaru, Jakarta dan sebagainya. Latar waktu yang

digunakan diantaranya siang, malam dan sepanjang waktu, karena Elisa Herman

berprofesi sebagai bidan yang dibutuhkan oleh masyarakat tanpa batas waktu.

Latar sosial diantaranya adalah rasa tolong menolong dalam masyarakat.

5

Pemilihan novel Menggapai Mentari sebagai bahan kajian, dilatarbelakangi

oleh adanya keinginan untuk memahami latar dalam novel Menggapai Mentari

karya Elisa Herman sebagai bagian masalah yang diangkat pengarang melalui

karyanya. Tokoh Elisa Herman adalah seorang bidan yang memiliki tekad, kerja

keras dan keinginan yang kuat untuk menjadi seorang penulis walaupun bukan

seorang sarjana. Novel Menggapai Mentari adalah sebuah novel ketiga karya

Elisa Herman yang diterbitkan oleh penebar plus+ tahun 2016. Kelebihan novel

ini terletak pada jalinan cerita yang menggunakan berbagai tempat dalam jalan

cerita, waktu yang panjang serta adanya latar sosial yang berkaitan dengan tokoh

dalam novel. Tempat yang paling berkesan dan bersejarah bagi Elisa adalah di

Bundaran HI, dimana pertama kalinya ia bertemu dengan sosok yang dicari

selama ini. Elisa Herman merupakan seorang bidan yang bergaul dengan banyak

masyarakat. Dengan latar belakang tersebut, Elisa Herman juga ditugaskan

diberbagai tempat pada selang waktu tertentu.

Novel latar Elisa dibandingkan dengan Latar Sosial Budaya Cerbung Ting

Karya Dyah Kushar Pengetahuan dan kemampuan analisa, antara lain:

pengetahuan tentang keadaan, cara melakukan sesuatu, pengetahuan tentang

karakter wayang dan cirinya, ketidak-tahuan, analisis kasus, penyelidikan pelaku

kejahatan. Penelitian ini juga membahas mengenai karakter tokoh yang penuh

perjuangan.

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, alasan penulis

memilih novel ini sebagai kajian penelitian karena, persoalan yang diangkat dalam

novel Menggapai Mentari merupakan kisah nyata yang dialami oleh Elisa

6

Herman. Serta peristiwa-peristiwa menarik yang dialaminya.Latar yang

ditampilkan dalam tokoh Elisa Herman dapat dilihat dari perilaku- perilakunya

yang diceritakan dalamnovel. Dilihat dari segi penceritaannya, novel Menggapai

Mentari merupakan karya sastra yang inovatif dan mampu meningkatkan motivasi

serta sifat dan perilaku Elisa Herman yang bisa dicontoh oleh pembaca untuk

menggapai cita- cita yang diinginkan.

B. Fokus Masalah

Berdasarkan latarbelakang di atas, penelitian ini difokuskan pada

latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

sebagai berikut:

Bagaimanakah latar tempat yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari

karya Elisa Herman?

Bagaimanakah latar waktu yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari

karya Elisa Herman?

Bagaimanakah latar sosial yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari

karya Elisa Herman?

7. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan penelitian ini sebagai berikut:

3. Mendeskripsikan latar tempat yang terdapat dalam novel Menggapai

Mentari karya Elisa Herman.

7

1 Mendeskripsikan latar waktu yang terdapat dalam novel Menggapai

Mentari karya Elisa Herman.

2 Mendeskripsikan latar sosial yang terdapat dalam novel Menggapai

Mentari karya Elisa Herman.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak

sebagai berikut: 1) Bagi peneliti, diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan

pengalaman peneliti dalam menganalisis karya sastra. 2) Bagi siswa: a)

meningkatkan kemampuan dalam memahami karya sastra, b) memperluas ilmu

pengetahuan tentang ilmu sastra dan c) meningkatkan apresiasi karya sastra. 3)

Bagi pembaca diharapkan dapat membantu pembaca dalam mengungkapkan

makna yang terkandung.

F. Batasan Istilah

Berikut ini dikemukakan batasan istilah yang digunakan dalam

penelitian yaitu:

d. Latar adalah peristiwa dalam karya fiksi, baik berupa tempat, waktu,

maupun peristiwa. Latar dalam suatu cerita bisa bersifat factual atau bisa

pula imaijner. Latar berfungsi untuk memperkuat atau mempertegas

keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita. Dengan demikian

apabila pembaca sudah menerima latar itu sebagai sesuatu yang benar

adanya, maka cenderung dia pun akan lebih siap dalam menerima

perilaku ataupun kejadian- kejadian yang berada dalam latar.

8

5) Novel adalah merupakan gambaran kehidupan dan perilaku nyata pada

saat novel itu ditulis. Sebuah karya itu bisa dikatakan novel apabila

ditandai oleh beberapa hal yaitu ceritanya memberi efek realitas dengan

mempresentasikan karakter yang kompleks dengan motif yang

bercampur dengan kelas sosial ( Atmazaki, 2005:39 ).

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Teori- teori yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi: (1) Hakikat

novel, dan, (2) latar novel

1. Hakikat Novel

a. Pengertian Novel

Novel bersal dari bahasa Italia yaitu novella yang secara harfiah berarti

sebuah barang baru dan kecil kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam

bentuk prosa. Istilah novella memiliki pengertian yang sama dengan istilah yang

dipakai dalam bahasa Indonesia. Novella berarti sebuah karya prosa fiksi yang

cukup panjang tidak terlau panjang dan tidak terlalu pendek (Nurgiyantoro,

2010:9).

Menurut Muhardi dan Hasanuddin (1992:6) novel adalah sebuah cerita

yang memuat beberapa kesatuan persoalan disertai dengan faktor penyebab dan

akibatnya. Persoalan kehidupan yang diangkat seperti kesedihan, kegembiraan

penghianatan, kejujuran dan permasalahan kemanusian lainnya yang disajikan

penggarang, tokoh yang bergerak dari satu peristiwa ke peristiwa berikutnya.

Menurut Atmazaki (2005:39) novel merupakan gambaran kehidupan dan

perilaku nyata pada saat novel itu tertulis. Sebuah karya itu bisa dikatakan novel

apabila ditandai oleh beberapa hal yaitu ceritanya memberi efek realitas dengan

mempresentasikan karakter yang kompleks dengan motif yang bercampur dengan

kelas sosial.

9

10

Berdasarkan pendapat para ahli tesebut novel merupakan serangkaian

cerita yang menggambarkan waktu dari tokoh, berkaitan dengan persoalan

kehidupan yang diangkat seperti kesedihan, kegembiraan, pengkhianatan,

kejujuran dan permasalahan kemanusian baik itu cerita fiksi maupun non fiksi.

b. Jenis-jenis Novel

Berdasarkan nyata atau tidaknya suatu cerita, novel terbagi dua jenis

yaitu.

Novel fiksi sesuai namanya, novel berkisah tentang hal yang fiktif dan tidak

terjadi, tokoh, alur maupun latar belakangnya hanya rekaan penulis saja.

Contoh: novel Harry Potter

Novel non fiksinovel ini kebalikan dari novel fiksi yaitu novel yang bercerita

tentang hal nyata yang sudah pernah terjadi, lumrahnya jenis novel ini

berdasarkan pengalaman seseorang, kisah nyata atau berdasarkan sejarah.

Contoh: Laskar Pelangi

7) Unsur-unsur Novel

Seperti yang telah dibahas tadi novel adalah serangkaian cerita yang

menggambarkan watak dari tokoh, berkaitan dengan persoalan kehidupan yang

diangkat seperti kesedihan, kegembiraan, pengkhianatan, kejujuran dan

permasalahan kemanusian baik itu cerita fiktif maupun nonfiktif. Unsur-unsur

yang membangun karya sastra terdiri dari dua unsur yaitu unsur intrinsik, dan

unsur ekstrinsik.

11

1) Unsur Intrinsik

Menurut Nurgiyantoro (2010:23) unsur intrisik adalah unsur-unsur yang

membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya

sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai

jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur

yang secara langsung turut serta membanggun cerita` kepaduan antar berbagai

unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel berrealitas sosial budaya jawa.

Menurut Muhardi dan Hasanudin (1992:22) unsur-unsur intrinsik

tidaklah lepas satu sama lainnya tetapi secara bersama-bersama membentuk

kesatuan dan kepaduan fiksi. Kesatuan dan kepaduan unsur fiksi tersebut hanya

dapat dipisahkan dalam kepentingan teoritis dan praktis penganalisiannya. Jadi

dapat disimpukan bahwa unsur intrinsik adalah unsur yang membangun dari

dalam karya sastra itu sendiri.

a) Alur

Menurut Muhardi dan Hasanuddin (1992: 28) alur adalah hubungan

antara suatu peristiwa atau kelompok peristiwa dengan peristiwa yang lain.

Karakteristik alur menjadi dua yaitu, (1) alur konvensional adalah jika peristiwa

yang disajikan lebih dahulu selalu menjadi penyebab munculnya peristiwa yang

hadir sesudahnya, (2) alur inkonvensional adalah peristiwa yang diceritakan

kemudian menjadi penyebab dari peristiwa yang diceritakan lebih dahulu menjadi

akibat dari peristiwa yang diceritakan sesudahnya.

Selanjutnya menurut Luxemburg (1989:149) yang dimaksud dengan alur

adalah kontruksi yang dibuat pembaca mengenai sebuah deretan peristiwa yang

12

secara logic dan kronologik saling berkaitan dan yang mengakibatkan atau yang

dialami oleh para pelaku.

Sedangkan menurut Atmazaki (2005: 101) plot merupakan struktur

tindakan yang diartikan menuju keberhasilan efek emosional tertentu bagi

pembaca. Sebuah alur akan mengalir begitu saja tanpa ditentukan oleh

pengarang.Berdasarkan teori yang diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa alur

adalah rangkaian peristiwa yang terdapat pada novel. Alur tersebut

menghubungkan suatu peristiwa dengan perisyiwa lainnya dalam novel. b)

Penokohan

Menurut Nurgiyantoro (2010: 13) tokoh- tokoh cerita dalam novel

biasanya ditampilkan secara lengkap seperti ciri- ciri fisik, keadaan sosial, tingkah

laku, sifat dan kebiasaan termasuk bagaimana hubungan antar tokoh itu baik

dilukiskan secara langsung atau tidak langsung hal ini bertujuan agar dapat

memberikan gambaran yang jelas dan kongkret tentang keadaan para tokoh dalam

cerita tersebut dan agr tokoh- tokoh yang ditampilkan lebih mengesankan

sementara pembaca tidak harus mengkonsentrasikan gambaran yang lebih lengkap

tentang tokoh.

Menurut Muhardi dan Hasanuddin (1992: 24) penokohan termasuk

masalah penamaan, pemeranan keadaan fisik, keadaan psikis, dan karakter.

Bagian- bagian ini saling berhubungan dalam upaya membangun permasalahan

fiksi. Jadi dapat disimpulkan bahwa penokohan adalah gambaran bagaimana

watak seseorang dalam menampilkan cerita dan perubahan yang terjadi pada diri

seseorang sehingga cerita ini terlihat lebih jelas.

13

Berdasarkan pendapat ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

penokohan merupakan salah satu unsur intrinsik sastra. Penokohan adalah

seseorang yang tergambar dalam sebuah cerita atau pelaku dalam cerita.

Perwatakan merupakan sifat seseorang yang ada pada setiap tokoh. Hal ini akan

mempermudah embaca untuk menebak bagaimana tokoh mempengaruhi sebuah

cerita.

c) Latar

Menurut Muhardi dan Hasanuddin (1992: 30) latar adalah penanda

identitas permasalah fiksi yang secara samar diperlihatkan alur atau penokohan,

latar merupakan tempat terjadinya tindakan atau peristiwa. Abraham

(Nurgiyantoro, 2010: 216) mengatakan bahwa latar atau setting disebut juga

sebagai landas tumpu, menyarankan pada pengertian tempat, hubungan waktu,

dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Jadi

dapat disimpulkan bahwa latar adalah tempat, waktu dan suasana berlangsungnya

suatu peristiwa dalam fiksi.

d) Tema

Menurut Semi (1988: 43) tema merupakan suatu gagasan sentral yag

menjadi dasar sebuah karya sastra. Dalam tema tercakup persoalan dan tujuan dari

pengarang.Menurut Muhardi dan Hasanuddin (1992: 38) tema adalah inti

permasalahan yang hendak disampaikan pengarang dalam karyanya, dengan

demikian dalam suatu tema tercakup suatu persoalan dan tujuan utama dalam

pengarang menulis karya sastra.

14

Hartoko dan Rahmanto (Nurgiyantoro, 2010: 68) mengatakan bahwa

tema merupakan gagasan dasar umum yang menompang karya sastra dan yang

terkandung dalam teks sebagai struktur semantis dan yang menyangkut

persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

tema adalah inti permasalahan dalam sebuah cerita yang disajikan pijakan bagi

peneliti dalam menganalisis karya sastra.

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa tema adalah gagasan

atau ide dari suatu cerita. Tema juga tergambar dari cerita yang dibuat di dalam

novel.

Berdasarkan bentuk dan unsur intrinsik, maka yang akan dipakai dalam

penelitian ini adalah latar. Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa latar merupakan salah satu unsur intrinsik sastra. latar adalah

tempat, waktu dan suasana berlangsungnya suatu peristiwa dalam fiksi. Hal ini

akan mempermudah pembaca untuk menebak bagaimana latar mempengaruhi

sebuah cerita.

2) Unsur Ekstrinsik

Menurut Nurgiyantoro ( 2010: 23) unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur

yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi

bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik merupakan unsur-

unsur yang mempengaruhi bangunan cerita karya sastra, namun tidak ikut menjadi

bagian di dalamnya. Walau demikian, unsur ekstrinsik cukup berpengaruh

terhadap totalitas bangunan cerita yang dihasilkan. Oleh karena itu unsur

ekstrinsik sebuah novel haruslah tetap dipandang sebagai sesuatu yang penting.

15

Menurut Muhardi dan Hasanuddin ( 1992: 20) aspek utama dari unsur

ekstrinsik adalah pengarang, sedangkan aspek penunjang adalah yang ada

disekitar pengarang seperti kehidupan pengarang tersebut. pengaruh luar yang

melatarbelakangi penciptaan lain cenderung dianggap juga sebagai unsur

ekstrinsik, misalnya sensitifitas atau kepekaan pengarang, dan pandangan hidup

pengarang. Realitas objektivitas yang ada disekitar pengarang juga merupakan

unsur ekstrinsik, namun pengaruhnya melalui pengarang. Bagian dari realitas

objektif yang mempengaruhi penciptaan fiksi antara lain tata nilai kemanusiaan

yang berlaku dalam masyarakat, konvensi budaya dan norma-norma yang berlaku

dalam masyarakat atau sosial.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada

di luar karya itu sendiri. Unsur ekstrinsik novel berisikan biografi pengarang.

Situasi dan kondisi secara langsung maupun tidak langsung dan nilai-nilai dalam

cerita.

2. Latar

a. Pengertian Latar

Menurut Tarigan, (2011:136) pertama latar yang dapat dengan terang dan

jelas serta mudah diingat, biasanya cenderung untuk memperbesar keyakinan

terhadap tokoh dan gerakannya serta tindakannya. dengan kata lain, apabila

membaca menerima latar itu sebagai sesuatu yang nyata, maka cenderung dia

lebih siap menerima orang-orang yang berbeda dalam latar itu dan tingkah laku

serta gerak-geriknya. penerimaan itu tentu menerima wajar, tidak berlebih-

lebihan. Kedua, latar suatu cerita mempunyai relasi yang lebih langsung dengan

16

arti keseluruhan dan arti yang umum dari suatu cerita. ketiga kadang-kadang

mungkin juga terjadi bahwa latar itu dapat bekerja bagi maksud-maksud yang

lebih tertentu dan terarah daripada menciptakan suatu atmosfer yang bermanfaat.

Menurut Anjelina Maria (2013:4) latar merupakan lingkungan tempat

peristiwa terjadi dalam karya sastra. Latar terdiri dari tiga unsur diantaranya:

unsur tempat, waktu dan sosial.

Menurut Wellek dan Austin (1988:79) yang paling banyak dibahas dalam

studi sastra adalah latar (setting) lingkungan dan hal-hal yang bersifat eksternal.

Metode ekstrinsik ini tidak terbatas pada studi tentang sastra lama, tetapi juga

dapat diterapkan pada kesusastraan modern.

Ramadansyah (2012:155), latar merupakan keterangan mengenai tempat,

waktu, ruang dan suasana dalam suatu cerita. Pada dasarnya, latar cerita mutlak

dibutuhkan untuk pembentukan tema dan plot karena latar harus bersatu antara isi

dan struktur sehingga menghasilkan cerita yang menarik, padat, dan berkualitas.

Menurut Muhardi dan Hasanuddin (1992:30) latar adalah penanda

identitas permasalahan fiksi yang mulaisecara samar diperlihatkan alur atau

penokohan. Jika permasalahan fiksi sudah diketahui melalui alur atau penokohan,

maka latar memperjelas suasana, tempat dan waktu peristiwa itu berlaku. Latar

memperjelas pembaca untuk mengidentifikasi permasalahan tahun 20-an atau 80-

an, pagi atau sore, siang atau malam, di kota atau di desa, di perkampungan atau

di hutan, berhubungan dengan kultur Minangkabau atau Sunda, permasalahan

orang dewasa atau remaja, dan lain-lain.

17

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa latar

adalah sesuatu yang menunjukkan waktu dan tempat dimana suatu cerita tersebut

terjadi. Latar sangat penting dalam sebuah cerita karena latar memiliki fungsi

untuk mempertegas atau menunjukkan suatu kejadian dimana peristiwa di dalam

cerita itu terjadi. Suatu fiksi meskipun merupakan bentuk rekaan, harus dapat

meyakinkan pembaca bahwa cerita yang disajikan benar-benar terjadi, sehingga

dapat membawa pembaca memvisualisasikan latar yang diceritakan upaya untuk

meyakinkan pembaca bahwa tempat atau situasi seperti yang digambarkan dalam

cerita itu benar-benar adanya, peran karakter, dan narasi sangatlah penting.

b. Unsur-unsur Latar

Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat,

waktu, dan sosial. Ketiga unsur itu walaupun masing-masing menawarkan

permasalahan yang berbeda dan dapat dibedakan secara sendiri, pada

kenyataannya saling berkaitan mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

1) Latar Tempat

Pelukisan tempat tertentu dengan sifat khasnya secara rinci biasanya

menjadi bersifat kedaerahan atau berupa pengangkatan suasana daerah.

Pengangkatan suasan kedaerahan, sesuatu yang mencerminkan unsur local color,

akan menyebabkan latar tempat menjadi unsur yang dominan dalam karya yang

bersangkutan. Tempat menjadi sesuatu yang bersifat khas, tipikal, dan fungsional.

(Nurgiyantoro, 2010:316). Latar akan mempengaruhi pengaluran dan penokohan,

dan karenanya menjadi koheren dengan cerita secara keseluruhan. Sifat

kedaerahan tak hanya ditentukan oleh rincinya deskripsi lokasi, melainkan

18

terlebih harus didukung oleh sifat kehidupan sosial masyarakat penghuninya.

Dengan kata lain, latar sosial, latar spiritual justru lebih menentukan ketipikalan

latar tempat yang ditunjuk.

Tidak semua latar tempat digarap secara teliti dalam berbagai fiksi. Pada

sebuah karya tertentu penunjukan latar hanya sekedar sebagai latar, lokasi hanya

sekedar tempat terjadinya peristiwa-peristiwa, dan kurang mempengaruhi

perkembangan alur dan tokoh. Misalnya nama-nama tempat tertentu sekedar

disebut: Jakarta, hotel, Yogyakarta, Malioboro, dan lain sebagainya sehingga

nama-nama itu dapat diganti dengan nama-nama lain begitu tanpa mempengaruhi

perkembangan cerita. Unsur tempat, dengan demikian menjadi kurang fungsional,

kurang koheren dengan unsur cerita yang lain dan dengan cerita secara

keseluruhan.

2) Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi, Nurgiyantoro (2010:318).

Masalah “kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan peristiwa sejarah.

Pengetahuan dan persepsi pembaca terhadap waktu sejarah itu kemudian

dipergunakan untuk mencoba masuk ke dalam suasana cerita, apakah berupa

penanggalan, penyebutan peristiwa bersejarah, penggambaran situasi malam,

siang, sore, dan lain-lain. Misalnya, senin, sekarang, 16 Desember, pada zaman

dahulu, atau pada pukul 13.00 WIB. Semua itu merupakan berbagai keterangan

tentang latar waktu.

19

Kejelasan waktu yang diceritakan amat penting dilihat dari segi waktu

penceritaannya. Tanpa kejelasan (urutan) waktu yang diceritakan, orang hampir

tak mungkin menulis cerita. Dalam hal ini kejelasan masalah waktu menjadi lebih

penting dari pada kejelasan unsur tempat, Nurgiyantoro (2010:231). Hal ini

disebabkan orang masih dapat menulis dengan baik walau unsur tempat tak

ditunjukkan secara pasti, namun tidak demikian halnya dengan pemilihan bentuk-

bentuk kebahasan sebagai sarana pengungkapannya.

3) Latar Sosial

Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku

kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi

(Nurgiyantoro, 2010:322). Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup

berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks. Ia dapat berupa kebiasaan

hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan

bersikap, dan lain-lain. Latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh

yang bersangkutan, misalnya rendah, menengah, dan atas.

Latar sosial dapat meyakinkan dan menggambarkan suasana kedaerahan

tertentu melalui kehidupan sosial masyarakat. Di samping berupa hal-hal yang

telah dikemukakan, latar sosial dapat pula berupa dan diperkuat dengan

penggunaan bahasa daerah atau dialek-dialek tertentu. Status sosial tokoh

merupakan salah satu hal yang perlu diperhitungkan dalam pemilihan latar. Ada

sejumlah novel yang membangun konflik berdasarkan kesenjangan status sosial

tokoh-tokohnya. Perbedaan status sosial dengan demikian, menjadi fungsional

dalam fiksi. Secara umum perlu adanya deskripsi perbedaan antara kehidupan

20

tokoh yang berbeda status sosialnya. Keduanya tentu memiliki perbedaan tingkah

laku, pandangan, cara berpikir dan bersikap, gaya hidup, dan mungkin

permasalahan yang dihadapi.

Perlu ditegaskan bahwa latar sosial merupakan bagian latar secara

keseluruhan. Jadi, latar sosial berada dalam kepaduan dengan unsur latar yang

lain, yaitu unsur tempat dan waktu. Ketiga unsur tersebut dalam satu kepaduan

jelas akan menyaran pada makna yang lebih khas dan meyakinkan dari pada

secara terpisah dan berbagai unsur yang lain, melainkan justru dari kepaduan dan

koherensinya dengan keseluruhan.

B. Penelitian yang Relevan

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Hermansyah (2015) dengan

judul penelitian “Latar dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata dan

kelayakannya”. Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) latar tempat, (2) latar

waktu, (3)latar sosial, dan (4) fungsi latar sebagai metafora dan atmosfer. Novel

Padang Bulan layak dijadikan sebagai alternatif bahan ajar sastra di SMA.

Kedua, Prasetya (2015) dengan judul “Deskripsi Latar dalam Novel Ayah

karya Andrea Hirata dan Rancangan pembelajarannya di Sekolah Menengah

Atas”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Ayah terdapat

pendekatan realistis, impresionistis, dan menurut sikap penulis serta diksi dan

kiasan untuk mendeskripsikan latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Diksi

yang digunakan yaitu (1) makna denotasi dan konotasi, (2) penggunaan kata

abstrak dan konkret, (3) penggunaan kata umum dan khusus, (4) penggunaan kata

21

populer dan kajian, dan (5) pengguanaan kata serapan dari bahasa asing dan

daerah, serta kiasan berupa (1) metafora, (2) simile, dan (3) personifikasi.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Maemonah (2013) dengan judul

Aspek Latar dalam novel Cinta di dalam gelas karya Andrea Hirata: Tinjauan

Psikologi Sastra dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa aspek latar dalam novel Cinta di Dalam Gelas

adalah (1) perempuan yang sabar, (2) perempuan yang tekun bekerja secara

teratur (3) perempuan yang tidak lekas putus asa, (4) perempuan yang berbicara

singkat, tetapi mantab, (5) perempuan yang cekatan. Hasil penelitian ini dapat

diimplementasikan sebagai bahan ajar sastra di SMA. Dengan demikian aspek

latar dalam novel Cinta di Dalam Gelas dapat dijadikan acuan oleh pembaca

untuk diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan sebagai bahan ajar

pembelajaran ajar di SMA.

Berdasarkan penelitian relevan di atas terdapat persamaan dan perbedaan

dalam penelitian. Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama memfokuskan

pada latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman,

yaitu peneliti lebih fokus pada latar dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa

Herman.

C. Kerangka Konseptual

Novel adalah salah satu karya sastra yang bersifat kreatif imajinatif dan

juga berangkat dari realitas sosial. Sebagai bentuk karya sastra, merupakan realita

di dalamnya terjadi peristiwa dan perilaku yang dialami dan dibuat manusia.

Selain itu novel juga dapat dijadikan sebagai media refleksi dan membangun jiwa.

22

Ada dua unsur yang membangun sebuah novel yaitu unsur intrinsik dan unsur

ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat dalam karya itu sendiri.

Unsur intrinsik terdiri dari alur, penokohan, latar, tema, amanat, sudut pandang,

dan gaya bahasa. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya itu

sendiri.

Selain itu novel juga berangkat dari realita yang ada di kehidupan

manusia, yang mengungkap latar seorang tokoh, faktor-faktor yang

mempengaruhi dan tipe-tipe perilaku tokoh itu sendiri. Salah satu tokoh tersebut

yang terdapat pada novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman menggunakan

berbagai latar, diantara tempat, waktu dan latar sosial. Dalam penelitian ini

peneliti menganalisis latar dalam novel yang menyangkut latar tempat, latar waktu

dan latar sosial. Untuk lebih jelasnya kerangka konseptual yang digambarkan

dalam penelitian sebagai berikut ini.

23

Novel

Unsur Intrinsik

Unsur Ekstrinsik

Alur Tokoh/Penoko Latar Tema Amanat Sudut Gaya Realitas Pandangan dunia

han

Pandang Bahasa Objektif

pengarang

Konvensi Budaya Sosial Tata Nilai

Analisis

Latar Tempat Latar Waktu Latar Sosial

Analisis Latar dalam Novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman

Bagan 1. Kerangka Konseptual Analisis Latardalam Novel Menggapai Mentari Karya Elisa Herman

24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut

Ratna (2004:46-47) penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan

cara-cara penafsiran dengan menyajikannya dalam bentuk deskripsi. Penelitian

kualitatif memberikan perhatian terhadap data alamiah, data dalam hubungannya

dengan konteks keberadaannya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

analisis. Menurut Ratna (2004:53) metode deskriptif analisis adalah metode yang

dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul

dengan analisis. Secara etimologis deskripsi dan analisis berarti menguraikan.

Jadi, subjek dalam penelitian ini adalah latar dalam novel Menggapai Mentari

karya Elisa Herman.

B. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah teks tentang latar yang terdapat dalam

novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman. Sumber data dalam penelitian ini

adalah novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman, 2016, penerbit plus+

Pustaka Pelajar, Jakarta Timur.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri serta dibantu oleh format

pencatatan data. Peneliti mencatat data yang berhubungan dengan fokus penelitian

yaitu latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman.

24

25

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa

langkah:

2 Membaca novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman, sehingga dapat

memahami pesan dan cerita yang jelas tentang isi novel yang diteliti.

3 Mencatat data tentang latar yang terdapat dalam novel Menggapai

Mentari karya Elisa Herman.

4 Mengelompokkan data yang berhubungan dengan latar tempat, latar

waktu dan latar sosial dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa

Herman.

Format Inventarisasi Latar pada novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman

No Kutipan Latar Halaman Catatan

Tempat Waktu Sosial

E. Teknik Pengabsahan Data

Teknik pengabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik uraian rinci. Moleong (2005:338) menyatakan bahwa teknik uraian rinci,

peneliti dituntut untuk melaporkan hasil penelitiannya melalui uraian yang diteliti

dan secermat mungkin dalam menggambarkan konteks penelitian. Uraian ini

26

harus mampu mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh

pembaca agar dapat memahami penemuan-penemuan yang diperoleh dari hasil

penelitian. Hal itu berarti peneliti hendaknya mengadakan pengamatan dengan

teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol.

Pengabsahan data dilakukan dengan pembuktian yang diambil langsung

dalam novel yaitu latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa

Herman. Data yang diambil adalah cerita yang antar tokoh dan kata-kata yang

digunakan pengarang dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman.

Setelah didapat bagian tersebut, maka dikutip beberapa baris untuk

memperlihatkan hal yang dimaksud.

F. Teknik Analisis Data

Patton (Moleong, 2010:280) mengatakan bahwa analisis data merupakan

mengatur urutan data mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori, dan

satuan uraian dasar. Data yang sudah dikumpulkan dianalisis menurut langkah-

langkah berikut:

6. Mendeskripsikan data yang berhubungan dengan latar tempat, latar waktu

dan latar sosial.

7. Mengklasifikasikan data melalui tuturan yang dapat diabstraksikan sebagai

data latar tempat, latar waktu dan latar sosial pada novel Menggapai

Mentari karya Elisa Herman.

8. Menginterpretasikan data berdasarkan hubungan sebab-akibat ucapan dan

penokohan tokoh utama.

27

8) Menganalisis data hasil inventarisasi untuk mendapatkan fungsi latar

dalam novel.

Membuat kesimpulan dan melaporkan hasil penelitian.

28

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang temuan, analisis data, dan

pembahasan. Temuan data dalam penelitian ini yaitu data-data yang berhubungan

dengan analisis latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa

Herman. Setelah itu, dilakukan analisis data yang terdapat temuan data dengan

mengaitkan dengan teori yang dijelaskan pada bab II. Setelah data dianalisis,

maka dilakukan tahap pembahasan.

3) Temuan latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa

Herman

Bedasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka latar yang terdapat

dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman ini berjumlah empat puluh

sembilan (49) data. 1) latar tempat berjumlah 17, 2) latar waktu berjumlah 27, dan

3) latar sosial berjumlah 20. Penjelasannya dapat dilihat pada temuan data berikut

ini.

Latar Tempat

Tidak semua latar tempat digarap secara teliti dalam berbagai fiksi. Pada

sebuah karya tertentu penunjukan latar hanya sekedar sebagai latar, lokasi hanya

sekedar tempat terjadinya peristiwa-peristiwa, dan kurang mempengaruhi

perkembangan alur dan tokoh. Misalnya nama-nama tempat tertentu sekedar

disebut: Jakarta, hotel, Yogyakarta, Malioboro, dan lain sebagainya, sehingga

nama-nama itu dapat diganti dengan nama-nama lain. Latar tempat itu

mengisyaratkan bahwa terjadi peristiwa yang bisa dilakukan subjek/pelaku. Latar

tempat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman ditemukan sebanyak

28

29

tujuh belas (17) data. Hal itu terdapat pada beberapa peristiwa sebagai berikut.

Pertama, latar tempat “Rumah Sakit” yaitu adanya ruangan operasi, ruang inap,

ruang tunggu, dan lain-lain. Di Rumah Sakit ada dokter yang selalu siap siaga,

rekan medis dan beberapa perawat. Kedua, tangga “Halte Transjakarta”, tempat

pemberhentian orang yang akan pulang dari kantor atau pergi di luar rumah.

seperi karyawan buruh pabrik, Guru, Karyawan Swasta dan tentunya Elisa sendiri.

Halte ini sangat penting bagi masyarakat sebelum bepergian dan juga tempat

istirahat sejenak setelah bekerja sebelum pulang. Ketiga, “Monumen Nasional”,

yaitu tempat bersejerah yang didirikan oleh Presiden Soekarno dan gedung

kemerdekaan, Bundaran Hotel Indonesia, Kantor Gubenur Jakarta, kantor Komisi

Pemilihan Umum dan beberapa tempat lainnya yang pernah di singgahi oleh

Tokoh Elisa Untuk bertemu dengan sang Idolanya Joko Widodo. Semua tempat

tersebut hanya berhenti sehingga beberapa saat saja ketika tokoh ingin bertemu

dengan tokoh idolanya yaitu Ir. Joko Widodo Presiden RI.

2. Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah “kapan” tersebut

biasanya dihubungkan dengan peristiwa sejarah. Pengetahuan dan persepsi

pembaca terhadap waktu sejarah itu kemudian dipergunakan untuk mencoba

masuk ke dalam suasana cerita, apakah berupa penanggalan, penyebutan peristiwa

bersejarah, penggambaran situasi malam, siang, sore, dan lain-lain. Misalnya,

senin, sekarang, 16 Desember, pada zaman dahulu, atau pada pukul 13.00 WIB.

Semua itu merupakan berbagai keterangan tentang latar waktu. Latar waktu dalam

30

novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman ditemukan sebanyak dua puluh

tujuh (27) data. Pertama, latar waktu yaitu dengan kata-kata “Sebulan”. Waktu

dijelaskan tokoh dalam novel merupakan 30 kalau dihitung dengan hari. Kedua,

waktu yang dijelaskan tokoh dalam novel merupakan waktu, pagi hingga siang

hari. Waktu itu dijelaskan secara rinci dan diurai di dalam novel ini. Ketiga,

keesokan paginya, kejadian semalam, tiga hari kemudian, Malam itu, empat

bulan, dan waktu terperinci juga di gunakan seperti pukul 13.30 WIB. Tangal 28

September.

3. Latar Sosial

Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku

kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.

Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup

yang cukup kompleks. Ia dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi,

keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, dan lain-lain. Latar sosial

juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya rendah,

menengah, dan atas.

Latar sosial dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman

ditemukan sebanyak dua puluh (20). Pertama, latar sosial dapat meyakinkan dan

menggambarkan suasana kedaerahan tertentu melalui kehidupan sosial

masyarakat seperti acara Car Free Day. Kegiatan ini diadakan untuk memberikan

ruang dan waktu bagi warga agar menikmati suasana tanpa polusi. Kedua, adanya

keyakinan dalam diri Elisa untuk berobat seperti saya juga minum ramuan yang

konon sangat bagus untuk penderita stroke. Ketiga, adanya sikap dan pandangan

31

hidup dalam mengahargai kesehatan seperti saya semakin menghargai kesehatan.

Jika saya yang sudah tua telah terlanjur salah asuh, sebelum terlambat untuk

mendidik yang masih muda-muda. Latar sosial terlihat jelas dari peristiwa yang

dialami oleh tokoh dan beberapa tokoh cara berpikir, sikap dan keyakinan, cara

tokoh meyakini sesuatu, nilai dan norma sosial, cara tradisi/kebiasaan hidup.

B. Analisis Latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa

Herman

Berdasarkan temuan data yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari

karya Elisa Herman dilakukan analisis data. Data yang dianalisis tersebut berupa

latar tempat, waktu dan sosial. Data ini dianalisis berdasarkan yang terdapat dalam

novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman. Berikut ini paparan analisis data

analisis latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman.

d. Latar tempat dalam Novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman

Pelukisan tempat tertentu dengan sifat khasnya secara rinci biasanya

menjadi bersifat kedaerahan atau berupa pengangkatan suasana daerah.

Pengangkatan suasana kedaerahan, sesuatu yang mencerminkan unsur warna

kedaerahan yang menyebabkan latar tempat menjadi unsur yang dominan dalam

karya yang bersangkutan. Tempat menjadi sesuatu yang bersifat khas, tipikal, dan

fungsional. (Nurgiyantoro, 2010:316). Latar akan mempengaruhi pengaluran dan

penokohan, dan karenanya menjadi koheren dengan cerita secra keseluruhan. Sifat

kedaerahan tak hanya ditentukan oleh rincinya deskripsi lokasi, melainkan

terlebih harus didukung oleh sifat kehidupan sosial masyarakat penghuninya.

Dengan kata lain, latar sosial, latar spiritual justru lebih menentukan ketipikalan

32

latar tempat yang ditunjuk. Unsur tempat, dengan demikian cerita secara

keseluruhan terdapat beberapa latar tempat. Setelah dilakukan penelitian terdapat

latar dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman. Latar tempat itu

mengisyaratkan bahwa terjadi peristiwa yang bisa dilakukan subjek/pelaku.

Berikut dijelaskan latar tempat dalam novel Menggapai Mentari.

Data No. 2 Bulan pertama, saya berpergian dengan taksi. Setelah sebulan

terlewati, kondisi saya berangsur pulih, saya mulai naik

Transjakarta atau kendaraan umum. Pada saat saya melangkah

menaiki tangga Halte Transjakarta, napas saya mulai tersengal.

Pikiran negatif mulai simpang-siur di benak Elisa. (Herman,

2016: 21)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu tangga Halte Transjakarta dan taksi. Tangga Halte

Transjakarta merupakan tempat pemberhentian mobil Transjakarta. Tokoh Elisa

sering berhenti di tangga halte Transjakarta sebelum memasuki bus. Alat

transportasi tersebut merupakan alat transportasi yang paling cepat saat itu, sebab

ada rute tersendirinya. Halte itu juga banyak yang berjualan makanan ringan

sambil menunggu mobil angkutan datang. Elisa dan beberapa karyawan swasta

menunggu di Halte. Halte itu juga jalan alternatif menghilangkan capek setelah

bekerja seharian sebab di sana ada kursi yang nyaman untuk duduk. Tokoh Elisa

biasanya berhenti di Halte sebelum berpergian, seperti karyawan dan pengajar.

Elisa cenderung beristirahat jika sudah letih mencari Jokowi. Selanjutnya

peristiwa latar juga terlihat pada saat kunjungan ke Monas. Hal itu terlihat pada

kutipan berikut.

33

Data No. 4

“Demi menurunkan kadar kolesterol, saya memutuskan untuk

mulai olahraga. Olahraga yang paling mudah dan murah adalah

lari pagi. Saya memutuskan untuk lari pada minggu pagi saat Car

Free Day di Jakarta cukup panjang dari Bundaran Senayan sampai

Monumen Nasional (monas), pagi hingga siang hari. Dengan

berjalan waktu serta semakin padatnya masyarakat yang

berolahraga di sana, lokasi Car Free Day pun ditambah. Bisa

berolahraga di lingkungan yang tenang bersih, segar, dan bebas

polusi di Kota Metropolitan yang senantiasa hiruk-pikuk

merupakan suatu kebahagiaan yang tak terperi bagi saya.

(Herman, 2016: 22)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari latar tempat tersebut merupakan peristiwa yang ada dan

benar-benar terjadi. Monumen Nasional adalah lambang negara Indonesia.

Monumen itu juga melambangkan berdirinya bangsa Indonesia. Monumen

Nasional berdiri di bawah pemerintahan Presiden Soekarno. Disini terlihat tokoh

Elisa berolahraga di Monumen Nasional demi menurunkan kadar kolestrol. Tokoh

Elisa memutuskan untuk lari pagi di bundaran senayan sampai Monas. Monumen

ini adalah lambang Ibu Kota dan sekaligus tanda bahwa bangsa ini berdiri kokoh.

Hal itu terlihat pada kutipan “Bundaran Senayan sampai Monumen Nasional

(monas), pagi hingga siang hari”. Monumen ini selain lambang Ibu Kota juga

lambang Ibu Kota negara yang banyak di kunjugi atau tempat favorit keluarga

ketika berlibur. Di sini adalah tempat olahraga yang sering dikunjungi Elisa setiap

minggu. Selanjutnya peristiwa tempat terjadinya terjadi di rumah sakit. Hal itu

terlihat sebagai berikut.

Data No. 7 Awal mulanya, saya merawat Jacky bersama sahabat Elisa. Ketika itu, ia baru pulang dari Rumah Sakit setelah operasi

jantung dan menderita stroke yang kedua kali. (Herman, 2016: 28)

34

Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu latar “rumah sakit” merupakan tempat dimana tokoh

bersama tokoh lain berada di rumah sakit. Di rumah sakit biasanya terdapat

ruangan operasi, ruang inap, ruang tunggu. Disini terlihat bahwa tokoh Elisa berda

di Rumah Sakit untuk mendampingi pasiennya yang sakit Stroke. Rumah sakit

juga merupakan segala tempat untuk memeriksa kesehatan pasien. Tokoh utama

yaitu Elisa dengan tokoh lain sedang berada di rumah sakit, karena merawat

temannya. Elisa biasanya ke rumah sakit bila penyakit pertigonya kambuh. Elisa

tidak akan ke rumah sakit kalau tidak ada yang sakit. Elisa tahu bahwa tempat

rumah sakit merupakan tempat yang sangat menghantui pemikirannya.

Selanjutnya, peristiwa tempat juga terlihat pada keberadaan tokoh di sebuah

tempat yaitu apartemen yang digunakan sebagai tempat istirahat. Hal itu terlihat

pada kutipan berikut.

Data No. 11 saya sempat bingung dan takut untuk merawat dia di rumah dalam kondisi seperti itu. Setelah beristirahat selama 30 menit di lobi

gedung itu, akhirnya dengan berat hati, kami pun membawanya pulang. Sesampainya di Apartemen, saya mulai mencatat semua

hasil tekanan dan gejala apa saja yang terlihat selama lima hari dia berada di rumah. (Herman, 2016: 40)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu di apartemen dan lobi gedung. Apartemen merupakan

tempat istirahat, fungsinya sama dengan rumah, dan hotel. Namun, yang berbeda

dengan apartemen adalah fasilitasnya. Disini terlihat tokoh sedang beristirahat di

lobi Apartemen. Apartemen biasanya lebih mahal, baik penjualannya maupun

penyewaannya. Apartemen biasanya di sewa perbulan, dan biayanya rata-rata di

35

atas 30 Juta. Di sini juga disebutkan latar tempat di lobi gedung dalam kutipan

“Setelah beristirahat selama 30 menit di lobi gedung itu. Lobi gedung biasanya

dilengkapi dengan berbagai perangkat meja dan kursi, yang berfungsi sebagai

ruang duduk atau ruang tunggu. Sebelum berangkat ke apartemen, Elisa

beristirahat terlebih dahulu di lobi gedung. Kegiatan Elisa selama lima hari di

rumah yang terdapat di dalam kutipan yaitu mencatat semua hasil tekanan dan

gejala apa saja yang terlihat dengan pasiennya itu.

Selanjutnya, peritiwa latar tempat juga terlihat pada peristiwa

berkumpulannya tokoh utama dengan teman-temannya di warung dekat

Universitas Indonesia. Warung tersebut merupakan tempat biasa beristirahat dan

diskusi tokoh dengan teman-teman dekatnya. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 13

“Mulanya, satu kelas berisi sekitar 17 murid. Akhirnya yang

melaju hanya tinggal tiga orang: saya, Lena, dan Kathy. Kerena

tinggal bertiga, kelas kami pun tidak bisa dilanjutkan. Namun,

kami masih kerap berkumpul melepas rindu di warung samping

Universitas Indonesia atau restoran di mal. Lama-kelamaan

hanya sesekali kami bertemu karena terpisah benua. Kami

berkumpul jika sama-sama pulang ke Indonesia, di Plaza

Senayan, Jakarta untuk melepas rindu. (Herman, 2016: 47)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu ketika Elisa berkumpul di warung samping Universitas

Indonesia dan restoran di mal. Artinya Warung tersebut merupakan tempat

berkumpul Elisa bersama teman-temannya untuk melepas rindu. Selain di warung

samping Universitas Indonesia, tokoh Elisa dan teman-temannya juga berkumpul

di restoran di mal. Restoran adalah tempat menjual menu makanan dan minuman

dengan pelayanan yang baik dalam sebuah bangunan dengan standar tertentu yang

36

dapat digunakan untuk menerima tamu atau konsumen. Selanjutnya, peristiwa

latar tempat juga terlihat ketika tokoh pergi ke arah Senayan dari semanggi dan

terakhir Elisa berada kearah Bundaran Hotel Indonesia. Hal itu terlihat pada

kutipan berikut.

Data No. 17

“Sebagai catatan, setelah kena serangan vertigo saya selalu

ditemani putra saya berlari dari Semanggi ke arah Senayan pada

Car Free Day. Tetapi, karena kali ini putra saya tidak bisa

menemani saya mencoba berlari ke arah yang berlawanan. Saya

ingat betul pagi itu, Minggu 15 Desember 2013 sekitar pukul 07.15, saya berlari sendirian ke arah Bundaran Hotel Indonesia

Kempinski. (Herman, 2016: 59-60) Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari karya Elisa Herman. Ketika tokoh menjelaskan latar tempat

yang disinggahi yaitu semanggi, Senayan dan Bundaran Hotel Indonesia. Artinya

setelah terkena serangan penyakit vertigo, tokoh Elisa selalu ditemani putranya

pada kegiatan Car Free Day pada hari minggu. Tetapi, karena putranya tidak bisa

menemani, akhirnya tokoh Elisa berlari sendirian ke arah Bundaran HI. Bundaran

HI merupakan tempat yang berada persis di persimpangan jalan depan Hotel

Indonesia, di Jakarta Pusat. Disitu terdapat monumen patung Selamat Datang

khusus dibangun untuk menyambut kontingen duta olahraga pada pesta Asian

Games tahun 1962. Sekarang Bundaran HI menjadi tempat strategis di Ibu Kota

bagi para demonstrans untuk menyuarakan aspirasi serta membentangkan segala

bentuk poster dan spanduk saat berunjuk rasa. Selanjutnya, peritiwa latar tempat

juga terlihat ketika tokoh berada di Mal. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 21

“Tiba di Mal, saya bergegas mencari apa yang sedang saya

butuhkan. Akhirnya setelah mencari ke sana-kemari sekitar pukul

17.00, saya menemukan tempat isi ulang dan catrige baru di Mal.

37

Sekitar pukul 01.30, saya baru selesai. Untunglah, dalam perjalanan pulang dari mal, saya sempat menanyakan alamat

kantor Bapak Joko Widodo kepada pengemudi taksi yang saya tumpangi. Paginya sekitar pukul 06.30, saya langsung berangkat ke kantor Gubernur di Gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan No.8-9 sesuai

keterangan pengemudi taksi kemarin. (Herman, 2016: 64)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu ketika Elisa berada di Mal dan kantor Gubernur di

Gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan No.8-9.

Mal adalah tempat pusat perbelanjaan dengan arsitektur berupa bangunan tertutup

dengan suhu yang diatur. Umumnya mal memiliki tiga lantai. Biasanya di mal,

lebih lengkap dibandingkan dg tempat perbelanjaan yang lain. Serta memberikan

kenyamanan dan keamanan berbelanja bagi pengunjung. Di mal ini tokoh Elisa

sedang mencari tempat isi ulang catrige baru. Sementara Kantor Gubenur

merupakan tempat kepala pemerintahan wilayah. Tempat ini adalah tempat yang

akan dikunjungi tokoh Elisa untuk bertemu dengan tokoh idolanya Bapak Jokowi.

Selanjutnya, peritiwa latar tempat juga terlihat ketika Elisa dari Salemba menuju

jalan Merdeka Barat. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 29 “Pukul 10.45, saya pun bertolak dari Salemba ke tempat tujuan

saya di jalan Medan Merdeka Barat. Saya sengaja berangkat

lebih awal, ada waktu luang untuk menenangkan diri sebelum

bertemu dengan beliau karena lokasi tujuan saya, paling lama

ditempuh dalam waktu 20 menit. (Herman, 2016: 86)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu Salemba dan di jalan Medan Merdeka Barat. Artinya

latar tempat di gambarkan yaitu “dari Salemba ke tempat tujuan Elisa di jalan

Medan Merdeka Barat”. Salemba adalah nama sebuah kawasan di kecamatan

38

Senen, Jakarta Pusat. Nama ini juga terkenal karena adanya Universitas Indonesia

yang terletak di daerah tersebut. beberapa gedung yang dekat di daerah ini adalah

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Rumah Sakit Dr. Cipto

Mangunkusumo (RSCM). Jalan Merdeka Barat adalah nama salah satu jalan di

Jakrta yang mengelilingi kawasan Monas dan termasuk dalam wilayah Civic

Center. Sebagian jalan ini dilalui oleh Transjakarta. Tujuan Elisa datang kesini

adalah untuk bertemu dengan Bapak Jokowi. Sela- njutnya peristiwa latar juga

terlihat penggambarannya ketika Elisa berada di kantor Kemenkes RI. Hal itu

terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 30 “Siang itu, dengan semangat berpijar saya berangkat ke kantor

Kemenkes RI di jalan Percetakan Negara untuk berjumpa

dengan Bapak Dirjen. Jadwal saya untuk bertemu beliau pada

pukul 13.00. Tetapi, karena saya tiba lebih awal, pukul 12.00 dan

kebetulan beliau sedang kosong, saya langsung dipersilahkan

masuk. Pukul 13.00. (Herman, 2016: 92)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat kejadian tokoh yang berada

di kantor kemenkes. Kantor itu merupakan kantor pusat kesehatan Indonesia.

Disana dihuni oleh menteri-menteri yang telah di tunjuk presiden untuk

melakukan tugasnya yaitu memantau dan memberikan keputusan apa saja yang

berkaitan dengan kesehatan seluluruh masyarakat Indonesia. Elisa ke kantor

tersebut mencari Joko Widodo sosok idola yang sangat ia kagumi. Selanjutnya,

Elisa juga pergi ke tempat lain. Kali ini ia pergi ke kantor KPU. Hal itu terlihat

sebagai berikut.

Data No. 32

“Siang itu, 29 Mei 2014, saya tiba di kantor KPU lebih awal dari

jadwal, masih lengang. Di pintu masuk saya sempat dicegat. “Ibu

39

ada undangan?” Begitu saya menggeleng, mereka kembali

bertanya. (Herman, 2016: 115)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang disajikan oleh Elisa

terlihat jelas bahwa Elisa sekarang mengunjungi sebuah tempat yang bernama

KPU. KPU merupakan sebuah singkatan dari Komisi Pemilihan Umum. KPU

merupakan kantor pusat dimana kantor itu berfungsi memutuskan kepala daerah

atau presiden dari hasil pemilihan umum oleh warga negara Indonesia. Kantor

KPU juga mempunyai tugas selain harus independen, juga terbuka mengenai

informasi tentang pemilihan umum. KPU tugas biasanya memutuskan tentang

pemilihan Presiden melalui KPU Daerah. Selanjutnya, peristiwa latar tempat juga

diperlihatkan oleh tokoh Elisa ketika tokoh pergi ke posko di sebelah bundaran

Hotel Indonesia. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 33 “saya terdiam. Pantasan tadi pagi ketika saya berhenti di posko

depan Menara BCA, suara hati sempat mengingat kisah pertama

kali saya bertemu Jokowi di depan pos polisi Bundaran HI.

(Herman, 2016: 126)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu ketika Elisa berada di depan pos polisi Bundaran HI.

Bundaran HI merupakan singkatan dari tempat Bundaran Hotel Indonesia. Hotel

ini termasuk salah satu hotel tertua di Indonesia. Semenjak Jakarta bernama

Batavia dulunya. Tokoh berada di dekat pos polisi di Bundaran HI. Pos polisi ini

merupakan tempat penjagaan polisi jika ada sesuatu yang terjadi di Bundaran

Hotel Indonesia. Sebab, di tempat ini sering terjadi demo dan kampanye tentang

pemilihan Presiden atau menjatuhkan Presiden seperti peristiwa 98. Selanjutnya,

40

tokoh juga menjelaskan tentang tempat yang dialami. Hal itu terlihat pada kutipan

berikut.

Data No. 39

Benar, begitu tiba di halte GBK semua penumpang turun dan

tangga halte Transjakarta sontak penuh sesak. Bahkan, untuk

jalan keluar dari tangga halte orang harus mengantre panjang.

Selepas dari tangga, saya semakin terpesona melihat orang-orang

lalu-lalang di sekitar GBK. (Herman, 2016: 158)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu ketika Elisa tiba di halte GBK dan tangga halte

Transjakarta. Halte ini merupakan tempat pemberhentian sebelum seseorang pergi

menggunakan Transjakarta. Halte Transjakarta di desain berbeda dari halte

angkutan umum lainnya. Halte di sediakan tempat penyebrangan yang biasanya

terletak dekat lampu lalu lintas atau dibuat zebra cross. Di dalam halte disediakan

tempat duduk, tempat sampah, papan informasi mengenai rute Transjakarta, dan

lain-lain. Artinya, tokoh yang berada di tangga Halte menyaksikan orang-orang

lalu-lalang di sekitar GBK. Selanjutnya peristiwa terjadi pada Elisa adalah untuk

mencari identitas Pak Jokowi hal itu terlihat dengan tempat yang disinggahinya di

depan istana merdeka. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 43

“Setelah berselancar ke sana-sini, akhirnya saya menemukan

persyaratan lomba dan langsung mendaftarkan diri untuk lari

jarak 8 km. Lomba lari ini diselenggarakan guna memperingati

Hari Kemerdekaan Ke-69 RI yang akan diadakan pada 31

Agustus 2014, Pukul 06.00, dari depan Istana Merdeka.

(Herman, 2016: 212)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu Istana Merdeka. Istana Merdeka merupakan tempat

resmi kediaman dan kantor Presiden Indonesia yang letaknya menghadap ke

41

Taman Monas Jalan Merdeka Utara, Jakarta. Istana Merdeka digunakan untuk

penyelenggaraan acara-acara kenegaraan, anatara lain Peringatan detik-detik

Proklamasi, upacara penyambutan tamu negara dan penyerahan surat-surat

kepercayaan duta besar negara sahabat. Terlihat disini Elisa sangat ingin

mengikuti lomba lari yang akan diadakan dari depan Istana Merdeka. Selanjutnya

peristiwa yang dialami oleh tokoh mengenai penggambaran peristiwa ketika tokoh

berada di Monumen Nasional, hal itu terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 44

“Setelah Independendence Day Run 2014, saya mendaftarkan

diri untuk ikut fx Sunday Fun Run di Fx Sudirman. Pendaftaran

berjalan lancar dan tertib. Setelah kesuksesan Fx Sunday Fun

Run, saya mendaftarkan diri untuk ikut Mandiri Jakarta

Marathon 2014 di Monumen nasional (Monas) pada 26

Oktober 2014. Acara ini diikuti oleh para peserta nasional dan

international. (Herman, 2016: 259)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu di Monumen Nasional (Monas). Monumen itu

merupakan tempat bersejarah dan menjadi lambang Indonesia. Di sekeliling tugu

terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat

berolahraga. Pada hari-hari libur dipenuhi pengunjung yang berekreasi menikmati

pemandangan Tugu Monas dan melakukan berbagai aktivitas dalam taman.

Monumen tersebut di rancang pada pemerintahan Presiden pertama Indonesia

yaitu Ir. Soekarno. Disini terlihat Elisa mendaftarkan diri pada acara Mandiri

Jakarta Marathon 2014 setelah kesuksesannya di fx Sunday Fun Run. Selanjutnya,

latar tempat juga terlihat ketika tokoh mampir ke Istana. Hal itu terlihat pada

kutipan berikut.

42

Data No. 46

“Setelah puas mampir seharian di Istana, dengan langkah ringan

saya bergegas menuju Pesta Rakyat yang diselenggarakan di

Monas. Di pintu Monas, masyarakat sudah padat mengantre.

(Herman, 304)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang disajikan oleh Elisa.

Elisa mampir seharian di Istana dan di Monas. Di pintu Monas masyarakat sudah

padat mengantre. Istana Merdeka merupakan tempat resmi kediaman dan kantor

Presiden Indonesia yang letaknya menghadap ke Taman Monas Jalan Merdeka

Utara, Jakarta. Istana Merdeka digunakan untuk penyelenggaraan acara-acara

kenegaraan, antara lain Peringatan detik-detik Proklamasi, upacara penyambutan

tamu negara dan penyerahan surat-surat kepercayaan duta besar negara sahabat.

Monumen Nasional merupakan tempat bersejarah dan menjadi lambang

Indonesia. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa

lapangan terbuka tempat berolahraga. Disini Elisa mengahadiri pesta rakyat yang

diadakan di Monas. Selanjutnya, latar tempat juga dijelaskan ketika jutaan orang

menyemut di jalan Thamrin menuju istana dan Bundaran HI. Tempat tersebut

merupakan tempat persinggahan sementara Elisa sebelum bertemu Pak Jokowi.

Hal itu terlihat pada cuplikan berikut.

Data No. 47

“Jutaan orang menyemut di Jalan M.H.Thamrin menuju Istana

Negara. Mereka ingin menyambut kedatangan Presiden dan

Wakil Presiden RI yang baru saja dilantik, Joko Widodo dan

Jusuf Kalla. Sejak pukul 08.00, mereka rela dijerang mentari

memenuhi Bundaran Hotel Indonesia demi menunggu sang

Presiden yang akan melintasi jalur tersebut dengan menggunakan

kereta kuda. (Herman, 2016: 311)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu di Jalan M.H. Thamrin menuju Istana Negara dan

43

Bundaran HI. Jalan M. H. Thamrin adalah nama salah satu jalan utama Jakarta.

Jalan ini terdapat kedutaan-kedutaan besar, Hotel Indonesia dan Bundaran HI.

Bundaran HI terdapat monumen patung Selamat Datang khusus dibangun untuk

menyambut kontingen duta olahraga pada pesta Asian Games tahun 1962.

Sekarang Bundaran HI menjadi tempat strategis di Ibu Kota bagi para

demonstrans untuk menyuarakan aspirasi serta membentangkan segala bentuk

poster dan spanduk saat berunjuk rasa. Disini Elisa menceritakan bagaimana

antusias warga dalam menyambut kedatangan Presiden ketika dilantik.

Selanjutnya, latar tempat dijelaskan dalam novel yang pernah di datangi oleh Elisa

adalah Teras Istana Presiden. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 49

“Air mata saya memang jatuh di garis finish Independence Day

Run 2014 dan teras Istana Negara saat Upacara militer lepas

sambut Presiden pada 20 Oktober 2014. Tetapi, perjalanan Elisa

belum mencapai garis akhir. Belum, belum lagi usai. Saya masih

akan terus berlari, merengkuh impian saya walaupun tersengal,

walaupun terpuruk, walau terjal berliku. Perjalanan Elisa masih

belum usai. (Herman, 2016: 325)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu teras Istana Negara saat Upacara Militer lepas sambut

Presiden pada 20 Oktober 2014. Istana Negara adalah tempat penyelenggaraan

acar-acara yang bersifat kenegaraan, antara lain seperti pelantikan pejabat-pejabat

tinggi negara, rapat kerja nasional, serta jamuan yang bersifat kenegaraan. Artinya

peristiwa yang dialami tokoh ketika meneteskan air mata di “Teras Istana Negara

saat Upacara militer lepas sambut Presiden pada 20 Oktober 2014”. Tidak semua

orang bisa memasuki tempat tersebut. Tempat itu hanya bisa di masuki oleh

44

orang-orang yang memiliki kepentingan negara dan tempat yang paling bersejarah

bagi bangsa Indonesia.

2. Latar waktu dalam Novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi, Nurgiyantoro (2010:318).

Masalah “kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan peristiwa sejarah.

Kejelasan waktu yang diceritakan amat penting dilihat dari segi waktu

penceritaannya. Tanpa kejelasan (urutan) waktu yang diceritakan, orang hampir

tak mungkin menulis cerita. Latar waktu juga digambarkan dalam novel

Menggapai Mentari karya Elisa Herman. Latar waktu menerangkan “kapan”

peristiwa itu terjadi. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 1 “Sebulan berselang setelah vertigo menyerang, daya ingat saya

berangsur-angsur pulih. saya mulai beraktivitas ke lokasi yang

tidak terlalu jauh. Namun, di bawah tempurung kepala saya masih

terasa ada sesuatu yang mengganjal. (Herman, 2016: 20)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu “sebulan”. Disini terlihat bahwa kapan peristiwa

beberapa waktu yang lalu, Elisa mengalami penyakit vertigo yang pernah

menyerangnya. Waktu itu di jelaskan secara umum oleh tokoh Elisa. Elisa

mengindap penyakit vertigo. Venyakit ini bisa membuat orang mati seketika

sebab menyerang saraf dan jantung/pernafasan. Vertigo ini jenis penyakit pusing-

pusing atau sama dengan stroke ringan. Peristiwa tersebut dijelaskan di dalam

novel secara mendalam sehingga kita bisa menelaah lebih dalam mengenai waktu

tersebut. Selanjutnya peristiwa waktu juga terlihat dari peristiwa yang dialami

45

oleh tokoh. Tokoh juga menggambarkan dengan kata “waktu”. Hal itu terlihat

pada kutipan sebagai berikut.

Data No. 4

“Demi menurunkan kadar kolesterol, saya memutuskan untuk

mulai olahraga. Olahraga yang paling mudah dan murah adalah

lari pagi. saya memutuskan untuk lari pada Minggu pagi saat Car

Free Day di Jakarta cukup panjang dari Bundaran Senayan sampai

Monumen Nasional (monas), pagi hingga siang hari. Dengan

berjalan waktu serta semakin padatnya masyarakat yang

berolahraga di sana, lokasi Car Free Day pun ditambah. Bisa

berolahraga di lingkungan yang tenang bersih, segar, dan bebas

polusi di Kota Metropolitan yang senantiasa hiruk-pikuk

merupakan suatu kebahagiaan yang tak terperi bagi saya.

(Herman, 2016: 22)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu “minggu pagi dan siang hari”. Artinya pagi merupakan

melambangkan kapan terjadi peristiwa itu. Jika dihadapkan pertanyaan kapan

terjadi? Tentu jawabannya “pagi hari dan siang hari”. Artinya Elisa melakukan

aktifitasnya di pagi hari hingga siang hari dan merasakan lingkungan yang tenang

dan bersih. Elisa menjelaskan peristiwa yang pernah dilalui seperti pagi dan siang

hari. Perisr=tiwa yang di tulis Elisa secara sistematis sehingga pembaca bisa

memahami cerita Elisa secara optimal. Selanjutnya peristiwa waktu juga

dijelaskan tokoh pada peristiwa selanjutnya. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 6

“Keesokan paginya, saya terbangun seperti biasa dan telah lupa

pada kejadian semalam. Hari lekas bergulir karena kesibukan

mulai beruntun. Tiga hari kemudian, entah mengapa saya

merasa lebih nyaman. Tapi aneh, apa yang menyebabkan saya

lebih nyaman? saya mulai termenung. (Herman, 2016: 26)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu keesokan paginya, kejadian semalam, dan tiga hari

46

kemudian. Artinya tokoh menceritakan kapan terjadinya peristiwa yang ia alami.

Elisa yang bangun di pagi hari telah lupa peristiwa yang ia alami di pagi hari. Tiga

hari setelah itu, baru Elisa merasa lebih nyaman dan melakukan aktifitas kembali.

peritiwa ini dialami Elisa dalam semua aktifitasnya. Namun, waktu yang ditulis

Elisa terkadang secara umum dan terkadang di khususkannya seperi peritiwa ini

contoh waktu yang secara umum tanpa dijeskan jam dan menitnya. Selanjutnya

peristiwa lain yang dialami tokoh lewat waktu yaitu setiap kejadian yang dialami

dijelaskan dalalm bentuk “malam itu”. Hal itu terlihat pada kutipan sebagai

berikut.

Data No. 8

“Malam itu, saya menyiapkan sebuah jaket baru untuk Jacky

yang hendak cek ke dokter keesokan paginya, jaket sutera halus

itu telah lama ia beli di Perancis, tetapi tidak pernah dipakainya.

Jacky sangat senang ketika saya memberitahu bahwa jaket itu

akan menghangatkan bila ia pergi ke dokter. (Herman, 2016: 29)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu “malam itu dan keesokan paginya” merupakan

gambaran bahwa tokoh mengalami suatu peristiwa dimana Elisa menyiapkan

jaket baru untuk pasiennya yang hendak cek ke dokter pada besok pagi. Peristiwa

ini Elisa mencoba bersiap dan apa saja dibutuhkan bila pergi nantinya. Elisa

melihat bagaimana bahan jaket itu di beli dari Perancis dan tentunya barang

tersebut sangat bagus. Hangatnya sangat sempurna jika dipakai oleh orang sedang

sakit. Selanjutnya latar waktu terlihat pada kutipan sebagi berikut.

Data No. 10

“Empat bulan setelah Vera dipecat, saya menerima telepon dari

sebuah panti jompo. Mereka menanyakan apakah saya mengenal

Vera. Pertanyaan itu sempat mengagetkan saya. Sebab, setelah

peristiwa itu kami tidak pernah berhubungan lagi.Ternyata, Vera

47

melamar pekerjaan di situ. Dan, mereka meminta rekomendasi dari saya. (Herman, 2016: 37)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari karya Elisa Herman yaitu “Empat Bulan”. Waktu yang

dijelaskan oleh tokoh dalam cerita merupakan kapan terjadinya peristiwa yang

dihadapi Elisa. Bahwa setelah empat bulan lamanya, ia diingatkan kembali

dengan seorang teman ketika menerima telepon dari sebuah panti yang meminta

rekomendasi mengenai temannya itu. Empat bulan merupakan waktu umum yang

dijelaskan oleh tokoh utama. Selanjutnya peristiwa waktu juga terlihat ketika

tokoh mengalami peristiwa di dalam kehidupan dalam mencari identitas tokoh

idolanya. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 11

“saya sempat bingung dan takut untuk merawat dia di rumah

dalam kondisi seperti itu. Setelah beristirahat selama 30 menit

di lobi gedung itu, akhirnya dengan berat hati, kami pun

membawanya pulang. Sesampainya di apartemen, saya mulai

mencatat semua hasil tekanan dan gejala apa saja yang terlihat

selama lima hari dia berada di rumah. (Herman, 2016: 40)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu setelah beristirahat selama “30 menit” di lobi gedung

itu, akhirnya dengan berat hati, kami pun membawanya pulang. Sesampainya di

apartemen, Elisa mulai mencatat semua hasil tekanan dan gejala apa saja yang

terlihat selama lima hari dia berada di rumah. Sempat bingung dan takut untuk

merawat dia di rumah dalam kondisi seperti itu. Waktu yang dijelaskan dalam

novel sangat rinci seperti selama 30 menit di lobi gedung. Waktu yang dijelskan

secara rinci dan optimal sehingga pembaca bisa dengan mudah memahaminya.

48

Selanjutnya latar waktu juga terlihat ketika Elisa membuat janji dengan Jokowi.

Hal itu terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 16

“Dua hari berselang, Sabtu menjelang petang, putra saya

menelepon. “Ma, hari ini saya sangat lelah sehabis acara gathering di kantor. Kalau besok pagi saya bisa menemani lari pagi di car free day, apakah mama bisa pergi sendirian. (Herman, 2016: 59)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

itu yaitu “dua hari berselang, Sabtu menjelang petang. Artinya latar waktu di

jelaskan secara rinci yaitu dua hari berselang, sabtu menjelang petang. Itu artinya

waku yang disajikan oleh penulis sangat efektif sehingga pembaca bisa

memahaminya secara optimal. Selanjutnya peristiwa waktu juga di paparkan oleh

penulis lewat peristiwa yang terjadi di sebah tempat. Hal itu terlihat pada kutipan

sebagai berikut.

Data No. 17

“Sebagai catatan, setelah kena serangan vertigo saya selalu

ditemani putra saya berlari dari Semanggi ke arah Senayan pada

Car Free Day. Tetapi, karena kali ini putra saya tidak bisa

menemani, saya mencoba berlari ke arah yang berlawanan. Saya

ingat betul pagi itu, Minggu 15 Desember 2013 sekitar pukul

07.15, saya berlari sendirian ke arah Bundaran Hotel Indonesia

Kempinski. (Herman, 2016: 59)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang yang disajikan di dalam

novel Menggapai Mentari yaitu ketika putra tidak bisa menemani, Elisa mencoba

berlari ke arah yang berlawanan. Elisa ingat betul pagi itu, Minggu 15 Desember

2013 sekitar pukul 07.15, Elisa berlari sendirian ke arah Bundaran Hotel

Indonesia Kempinski. Artinya waktu yang dijelaskan oleh tokoh yaitu Minggu 15

Desember 2013 sekitar pukul 07.15.waktu itu sangat terperinci dan yang

49

dijelaskan oleh tokoh. Selanjutnya peristiwa waktu juga di paparkan oleh penulis

lewat peristiwa yang terjadi di sebah tempat. Hal itu terlihat pada kutipan sebagai

berikut.

Data No. 19 “Barangkali beliau membaca reaksi saya. Beliau kembali

tersenyum ramah. saya sadar itu bukan mimpi. Dengan tangan gemetar, saya bertanya, “jam berapa, pak? Antara pukul 08.00- 09.00 “oh terima kasih Bapak. (Herman, 2016: 62)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu di paparkan penulis

menggambarkan secara langsung dan tepat sehingga pembaca bisa memahami

novel secara rinci dan optimal. Sehingga di buatkan waktunya secara tepat. Waktu

digambarkan di dalam novel yaitu pukul 08.00-09.00. Selanjutnya peristiwa

waktu juga tergambarkan lewat apa yang dilakukan tokoh utama. Hal itu terlihat

pada kutipan berikut.

Data No. 20

“Pada saat saya sedang sibuk mencari tempat isi ulang tinta

printer, putri saya meminta saya untuk menemaninya beribadah

sekitar pukul 18.00. Waktu itu, jam sudah menunjukkan pukul

15.00. Konsentrasi sayaterpecah. (Herman, 2016: 63)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari. Artinya waktu dijelaskan dalam bentuk rinci sampai kepada

jamnya. Hal itu terlihat dari beribadah sekitar pukul 18.00. Waktu itu, jam sudah

menunjukkan pukul 15.00. Pukul tersebut mengisyaratkan peristiwa berlangsung

secara rinci dan terstruktur. Selanjutnya peristiwa latar waktu terlihat pada

peristiwa Elisa sedang melakukan kegiatan kunjungan ke Mal. Hal itu terlihat

pada kutipan berikut.

50

Data No. 21 Tiba di Mal, saya bergegas mencari apa yang sedang saya

butuhkan. Akhirnya setelah mencari kesana-kemari sekitar pukul 17.00, saya menemukan tempat isi ulang dan catrige baru di mal.

Sekitar pukul 01.30, saya baru selesai. Untunglah, dalam

perjalanan pulang dari mal, saya sempat menanyakan alamat

kantor Bapak Joko Widodo kepada pengemudi taksi yang saya tumpangi. Paginya sekitar pukul 06.30, saya langsung berangkat

ke kantor Gubernur di Gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta,

Jalan Medan Mardeka Selatan No.8-9 sesuai keterangan

pengemudi taksi kemarin. (Herman, 2016: 64)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

Menggapai Mentari yaitu jika di lihat dari sudut waktu. Latar waktu yang

ditampilkan dalam novel ini benar-benar akurat. Sebab, menjelaskan jamnya

secara rinci dan tetail dan bisa pembaca memahaminya secara optimal. Artinya

waktu yang ditampilkan secara baik sehingga novel ini benar-benar nyata di buat

oleh Elisa. Selanjutnya peristiwa latar waktu juga terlihat pada peristiwa

selanjutnya. Peristiwa tersebut terlihat ketika tokoh Elisa menanti sosok idolanya

tersebut.hal itu terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 23 Semua sahabat, penerbit, memberi jawaban bahwa saya tidak

mungkin bisa mendapatkan testimoni dari beliau karena saya bukan siapa-siapa. Dari beliau pribadi saja sulit, apalagi dari

beliau selaku Gubernur DKI. Namun, tiada semburat putus asa menyinggahi batin saya. Saya butuh obat pemicu semangat. Salah

satunya yang paling ampuh buatan Tuhan. Setiap malam saya terus berbincang kepada-Nya. (Herman, 2016: 69)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu ditampilkan dalam novel ini.

Itu artinya penulis menampilkan waktu tidak secara sempurna namun penulis

rincian waktunya pada peristiwa selanjutnya. Waktu sengaja di ciptakan secara

umum sehingga novel ini mengesankan lebih sempurna lewat peristiwa yang

ditampilkan.

51

Data No. 24

“Setelah sms terkirim, saya menanti hari senin tiba dengan

gelisah. saya menguntai kesimpulan jika nomor telepon tersebut

benar milik Joko Widodo dan jika beliau adalah sosok yang

memegang teguh janji dan komitmen kepada rakyat, ajudannya

akan menghubungi saya pada hari senin. (Herman, 2016: 71)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

ini yaitu ketika tokoh Elisa menanti hari senin tiba dengan gelisah. Elisa

menguntai kesimpulan jika nomor telepon tersebut benar milik Joko Widodo dan

jika beliau adalah sosok yang memegang teguh janji dan komitmen kepada rakyat,

ajudannya akan menghubungi Elisa pada hari Senin. Artinya “hari senin”

merupakan latar waktu yang dijelaskan oleh tokoh Elisa supaya rentetan peristiwa

bisa sesuai struktur dan sesuai dengan apa yang disebut koherensi. Selanjutnya

peristiwa tokoh juga terlihat dari pemaparan tokoh utama yaitu Elisa

mengutarakan apa yang terjadi menuju mimpinya. Hal itu terlihat pada kutipan

berikut.

Data No. 25

“Beberapa hari berselang, sekitar pukul 09.00 saya kembali

menelepon kantor gubernur. Begitu seringnya saya menelepon

sampai mereka sudah hafal nama dan mungkin suara saya. Saya

tidak peduli andai mereka menamakan saya si Bawel yang tidak

tahu diri. (Herman, 2016: 72)

Berdasarkan data di atas terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel ini

semacam peritiwa yang terjadi yang di hadapi tokoh Elisa. Tokoh utamanya Elsah

yang menggambarkan peristiwa latar waktu yaitu “sekitar pukul 09.00 Elisa

kembali menelepon kantor gubernur. Itu artinya Elisa memaparkan latar waktu

secara intensif dan lebih terperinci seperti “sekitar pukul 09.00 Elisa kembali

menelepon kantor gubernur” kutipan itu membuktikan bahwa waktu yang

52

ditampilkan oleh tokoh Elisa benar-benar terperinci. Selajutnya Elisa memaparkan

peristiwa yang terjadi di dalam novel dalam bentuk pemaparan langsung. Hal itu

terlihat sebagai berikut.

Data No. 28

“Gayung bersambut, permohonan saya diluluskan. Dengan penuh

semangat siang malam saya ramungkan naskah saya. Begitu

selesai, saya langsung menghubungi ajudan beliau untuk

memohon kesempatan bertemu. Sungguh beruntung, saya

langsung mendapat jadwal pada kamis, 3April 2008, Pukul

12.00. (Herman, 2016: 82)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

inibegitu selesai, Elisa langsung menghubungi ajudan beliau untuk memohon

kesempatan bertemu. Sungguh beruntung. Elisa langsung mendapat jadwal pada

kamis, 3 April 2008, Pukul 12.00. Artinya waktunya ada dua yang diidentifikasi

yaitu semangat siang malam, dan kamis, 3 April 2008, Pukul 12.00. yang

merupakan penjabaran secara rinci mengenai peristiwa yang terjadi di dalam

novel. Selanjutnya peristiwa waktu yang dialami tokoh juga terlihat dari

penjabaran tokoh utama yang mengiginkan mimpinya. Hal itu terlihat pada

kutipan berikut.

Data No. 29 “Pukul 10.45, sayapun bertolak dari Selemba ke tempat tujuan

saya di jalan Medan Merdeka Barat. saya sengaja berangkat lebih

awal, ada waktu luang untuk menenangkan diri sebelum bertemu

dengan beliau karena lokasi tujuan saya, paling lama ditempuh

dalam waktu 20 menit. (Herman, 2016: 85)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

itu yaitu ketika tokoh menggambarkan waktu “Pukul 10.45, Elisa pun bertolak

dari Selemba ke tempat tujuan Elisa di jalan Medan Merdeka Barat. Elisa sengaja

berangkat lebih awal, ada waktu luang untuk menenangkan diri sebelum bertemu

53

dengan beliau karena lokasi tujuan Elisa, paling lama ditempuh dalam waktu 20

menit. Artinya waktu yang dijelaskan ada dua yaitu pukul 10.45 dan waktu 20

menit. Waktu tersebut menjelaskan secara nyata kapan waktu itu terjadi.

Selanjutnya ketika peristiwa ketika tokoh utama berangkat ke kantor Kemenkes

RI di jalan Percetakan Negara untuk berjumpa dengan Bapak Dirjen. Hal itu

terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 30

“Siang itu, dengan semangat berpijar saya berangkat ke kantor

Kemenkes RI di jalan Percetakan Negara untuk berjumpa dengan

Bapak Dirjen. Jadwal saya untuk bertemu beliau pada pukul

13.00.tetapi, karena saya tiba lebih awal, pukul 12.00 dan

kebetulan beliau sedang kosong, saya langsung dipersilahkan

masuk. Pukul 13.00. (Herman, 2016: 92)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

itu yaitu jadwal Elisa untuk bertemu beliau pada pukul 13.00, karena Elisa tiba

lebih awal, pukul 12.00 dan kebetulan beliau sedang kosong, Elisa langsung

dipersilahkan masuk. Pukul 13.00. Itu artinya peristiwa latar waktu dijelaskan

secara rinci. Waktu pukul 13.00, pukul 12.00 dan Pukul 13.00.Itu merupakan

peristiwa yang terjadi dalam rentetan peristiwa tokoh dalam bentuk latar waktu.

Selanjutnya peristiwa waktu juga terjadi di dalam kehidupan tokoh Elisa.Hal itu

terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 32

Siang itu, 29 Mei 2014, saya tiba di kantor KPU lebih awal dari

jadwal, masih lengang. Di pintu masuk saya sempat dicegat.“Ibu

ada undangan?” begitu saya menggeleng, mereka kembali

bertanya. (Herman, 2016: 115)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

yaitu pada waktu “siang itu, 29 Mei 2014, Elisa tiba di kantor KPU lebih awal

54

dari jadwal, masih lengang. Di pintu masuk Elisa sempat dicegat”. Artinya waktu

yang dijelaskan “siang itu, 29 Mei 2014”. Merupakan gambaran tokoh yang

dijelaskan secara detail maka tokoh menjelaskan secara terperinci lewat waktu

yang telah dijelaskan. Selanjutnya peristiwa kaktu jiga terlihat ketika tokoh

menunggu Bapak Jokowi. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 36

“saya tidak boleh makan gula, Bu. saya tidak menyangka

masyarakat begitu antusias kemari. Tadi pagi, saya tiba pukul

06.30, tetapi jam 08.00 baru dapat parkir, macet sekali Bu.

(Herman, 2016: 141)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

ini yaitu Elisa tidak menyangka masyarakat begitu antusias kemarin. Tadi pagi,

Elisa tiba pukul 06.30, tetapi jam 08.00 baru dapat parkir, macet sekali Bu. Hal itu

merupakan waktu keterlambatan Elisa ketika menunggu orang yang ingn ia

jumpai. Waktu yang dijelaskan secara lebih rinci dan detail.Itu artinya peristiwa

yang dijelaskan benar-benar tegambar oleh pembaca. Selanjutnya peristiwa waktu

juga terlihat ketika tokoh utama yaitu Elisa menunggu lagi. Hal itu terlihat pada

kutipan sebagai berikut.

Data No. 38

Waktu itu jarum jam menunjukkan pukul 17.00. Saya harus menunggu sampai jam berapa? Kalau sampai tengah malam

barangkali Pak Jaya lelah dan tidak pantas lagi untuk diganggu.

(Herman, 2016: 154)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

ini ketika Elisa menunggu orang yang ingin ia jumpai. Kalau sampai tengah

malam barangkali Pak Jaya lelah dan tidak pantas lagi untuk diganggu. Itu artinya

waktu yang dijelaskan oleh penulis benar-benar nyata dan hidup sesuai dengan

konteks bagaimana peristiwa itu menjadi nyata. Penulis berusaha menyatakan

55

sebuah peristiwa yang terjadi di dalam novel itu. Selanjutnya peristiwa waktu juga

terlihat ketika tokoh melihat dan menyaksikan penentuan idolanya menjadi

Presiden. Hal itu terlihat pada kutipan beriku.

Data No. 40

“Pada 9 Juli 2014 ketika Pilpres berlangsung, keinginan itu

kembali menggelitik. Awalnya , saya berencana menanti beliau

pada pagi hari di TPS Menteng. Saya pikir barangkali ada cela

kesempatan untuk menyerahkan buku, pagi itu. (Herman, 2016:

161)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

ini yaitu“Pada 9 Juli 2014 ketika Pilpres berlangsung, keinginan itu kembali

menggelitik. Awalnya, Elisa berencana menanti beliau pada pagi hari di TPS

Menteng. Elisa Pikir barangkali ada cela kesempatan untuk menyerahkan buku,

Pagi itu. Itu artinya waktu yang ditampilkan oleh tokoh yaitu “Pada 9 Juli 2014

dan Pagi itu. Hal itu merupakan penjabaran tokoh utama dalam setiap konteks

peristiwa. Peristiwa itu merupakan gambaran yang terjadi di dalam novel.

Selanjutnya latar waktu juga terlihat pada kutipan sebagai berikut.

Data No. 41

“Keesokan harinya pada tanggal 25 Juli, putra saya menelepon

putri saya. Tak lama kemudian, putri saya bertanya, “Ma, kakak

bertanya-tanya tanggal 28 Mama butuh mobil? (Herman, 2016: 178)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

ini yaitu“keesokan harinya pada tanggal 25 Juli, putra Elisa menelepon putri

Elisa. Artinya waktu tanggal 25 Juli dan tanggal 28.Merupakan waktu peristiwa

yang disajikan oleh tokoh merupakan rentetan waktu yang disajikan oleh penulis

berupaya menyatakan semua peristiwa. Selanjutnya peristiwa lain juga dijelaskan

56

dalam konteks waktu yang terjadi di dalam novel ini. Hal itu terlihatsebagai

berikut.

Data No. 42

“Bu, kalau mau lebih yakin, besok pagi sekitar pukul 06.00-

07.00 sebelum berangkat, coba pantau di televisi dulu Jokowi

Salat Idul Fitri dimana. Kalau beliau salat di balai Kota maka

sudah pasti sehabis itu aka nada open house di Balai Kota.

(Herman, 2016: 186)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

ini“besok pagi sekitar pukul 06.00-07.00. Artinya waktu tersebut merupakan

gambaran peristiwa yang dialami oleh tokoh yang terjadi di dalam novel ini.

Waktu yang dijabarkan terpapar jelas bahwa latar waktu yang disajikan benar

terperinci dengan tujuan peristiwa yang disajikan dalam novel ini benar-banar

nampak secara nyata. Selanjutnya peristiwa latar waktu juga terlihat ketika tokoh

menemukan cara untuk bertemu tokoh idolanya. Hal itu terlihat pada kutipan

berikut.

Data No. 43

“Setelah bersilancar ke sana-sini, akhirnya saya menemukan

persyaratan lomba dan langsung mendaftarkan diri untuk lari

jarak 8 km. Lomba lari ini diselenggarakan guna memperingati

Hari Kemerdekaan Ke-69 RI yang akan diadakan pada 31

Agustus 2014, Pukul 06.00, dari depan Istana Merdeka.

(Herman, 2016: 212)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

ini yaitu“pada 31 Agustus 2014, Pukul 06.00, dari depan Istana Merdeka. Itu

artinya latar waktu di sajikan dalam bentuk nyata. Peristiwa dan kejadian

disajikan dalam bentuk kenyataan sebab penulis berusaha supaya pembaca bisa

meilihat bagaimana latar waktu benar-benar koherensi penjabarannya dan

pemaparannya. Selanjutnya peristiwa latar waktu juga terlihat ketika tokoh

57

melakukan Independendence Day Run 2014, Elisa mendaftarkan diri untuk ikut fx

Sunday Fun Run di Fx Sudirman. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 44

“Setelah Independendence Day Run 2014, saya mendaftarkan diri

untuk ikut fx Sunday Fun Run di Fx Sudirman. Pendaftaran

berjalan lancar dan tertib. Setelah kesuksesan Fx Sunday Fun

Run, saya mendaftarkan diri untuk ikut Mandiri Jakarta Marathon

2014 di Monumen Nasional (Monas) pada 26 Oktober 2014.

Acara ini diikuti oleh para peserta nasional dan international.

(Herman, 2016: 259)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

ini yaitu ketika tokoh mengikuti acara Independendence Day Run 2014, Elisa

mendaftarkan diri untuk ikut fx Sunday Fun Run di Fx Sudirman. Pendaftaran

berjalan lancar dan tertib. Setelah kesuksesan Fx Sunday Fun Run, Elisa

mendaftarkan diri untuk ikut Mandiri Jakarta Marathon 2014 di Monumen

Nasional (Monas) pada 26 Oktober 2014. Acara ini diikuti oleh para peserta

Nasional dan International. Artinya latar waktu terjadi pada tanggal 26 dan itu

pemaparannya secara jelas dan rinci. Selanjutnya peristiwa latar waktu juga

terlihat dari tokoh yang jalan M.H. Thamrin menuju Istana Negara. Hal itu terlihat

pada kutipan sebagai berikut.

Data No. 47

“Jutaan orang menyambut di Jalan M.H.Thamrin menuju Istana

Negera.Mereka ingin menyambut kedatangan Presiden dan Wakil

Presiden RI yang baru saja dilantik, Joko Widodo dan Jusuf

Kalla.Sejak pukul 08.00, mereka rela dijerang mentari memenuhi

Bundaran Hotel Indonesia demi menunggu sang Presiden yang

akan melintasi jalur tersebut dengan menggunakan kereta kuda.

(Herman, 2016: 311)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

ini yaitu sejak pukul 08.00, mereka rela dijerang mentari memenuhi Bundaran

58

Hotel Indonesia demi menunggu sang Presiden yang akan melintasi jalur tersebut

dengan menggunakan kereta kuda. Waktu secara terperinci dijelaskan yaitu,

“sejak pukul 08.00” artinya waktunya dijelaskan secara terperinci dan jelas agar

menyatakan setiap peristiwa yang terjadi di dalam novel. Selanjutnya peristiwa

latar waktu juga terlihat pada peristiwa tokoh yang kunjungan ke teras Istana

Negara saat Upacara Militer lepas sambut Presiden pada 20 Oktober 2014. Hal itu

terlihat pada kutipan sebagai berikut.

Data No. 49

“Air mata saya memang jatuh di garis finish Independence Day

Run 2014 dan teras Istana Negara saat Upacara Militer lepas

sambut Presiden pada 20 Oktober 2014. Tetapi, perjalanan saya

belum mencapai garis akhir. Belum lagi usai. saya masih akan

terus berlari, merengkuh impian saya walaupun tersengal, walau

terpuruk, walau terjal berliku. Perjalanan saya masih belum usai.

(Herman, 2016: 325)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel

ini yaitu Elisa pergi ke teras Istana Negara saat Upacara Militer lepas sambut

Presiden pada 20 Oktober 2014. Tetapi, perjalanan Elisa belum mencapai garis

akhir. Belum lagi usai. Artinya waktu yang dipaparkan oleh tokoh secara jelas dan

rinci. Tujuan dari penulis untuk menyatakan supaya setiap peristiwa secara nyata

dan bisa di terima di masyarakat luas.

3. Latar sosial dalam Novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman

Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku

kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi

(Nurgiyantoro, 2010:322). Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup

berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks. Ia dapat berupa kebiasaan

hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan

59

bersikap, dan lain-lain. Latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh

yang bersangkutan, misalnya rendah, menengah, dan atas.

Perlu ditegaskan bahwa latar sosial merupakan bagian latar secara

keseluruhan. Jadi, latar sosial berada dalam kepaduan dengan unsur latar yang

lain, yaitu unsur tempat dan waktu. Ketiga unsur tersebut dalam satu kepaduan

jelas akan menyaran pada makna yang lebih khas dan meyakinkan dari pada

secara terpisah dan berbagai unsur yang lain, melainkan justru dari kepaduan dan

koherensinya dengan keseluruhan. Di dalam novel Menggapai Mentari karya

Elisa Herman. Latar sosial terlihat jelas dari peristiwa yang dialami oleh tokoh

dan beberapa tokoh lainnya juga terlibat dalam situasi sosial. Situasi sosial

dijelaskan secara rinci dalam novel ini.hal itu bisa di lihat pada kutipan sebagai

berikut.

Data No. 3

“Tetapi, saya tidak memedulikan pikiran saya yang terus

menduga-duga. saya terus melalui hari demi hari, sarat dengan

perjuangan. Dengan susah payah dan penuh bercucuran,

akhirnya saya bisa mencapai loket penjualan karcis yang

jaraknya mungkin hanya sekitar 40 mater. Anehnya, setelah

bersimbah peluh saya lebih segar. Hal itu terjadi beberapa kali.

(Herman, 2016: 21)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “cara berpikir,

sikap dan keyakinan”. Jika dilihat lebih dalam tokoh memiliki pemikiran “pikiran

Elisa yang terus menduga-duga” itu artinya jika dilihat dari latar sosial tokoh

memiliki sikap dan cara berpikir. Dan itu merupakan bagian dari latar sosial. Latar

sosial selain menjabarkan cara pikir juga bagaimana tokoh menduga-duga

terjadinya suatu. Hal itu juga dipertimbangkan lewat akal sehat dari tokoh Elisa.

Cara berpikir Elisa terlihat jelas bahwa Elisa mempunyai pemikiran dan

60

keyakinan dalam mencapai tujuannya dalam membeli karcis. Selanjuntya,

peristiwa latar sosial juga terlihat dari bagaimana tokoh menjelaskan sesuatu. Hal

itu terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 4

“Demi menurunkan kadar kolesterol, saya memutuskan

untuk mulai olahraga. Olahraga yang paling mudah dan

murah adalah lari pagi. saya memutuskan untuk lari pada

Minggu pagi saat Car Free Day di Jakarta cukup panjang dari

Bundaran Senayan sampai Monumen Nasional (monas), pagi

hingga siang hari. Dengan berjalan waktu serta semakin padatnya

masyarakat yang berolahraga di sana, lokasi Car Free Day pun

ditambah. Bisa berolahraga di lingkungan yang tenang bersih,

segar, dan bebas polusi di Kota Metropolitan yang senantiasa

hiruk-pikuk merupakan suatu kebahagiaan yang tak terperih bagi

saya. (Herman, 2016: 22)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “Kebiasaan hidup

dan Cara berpikir dan sikap”. Disini terlihat bagaimana Elisa membiasakan diri

untuk hidup sehat. Elisa berfikir olahraga yang paling mudah dan murah adalah

lari pagi. Setelah mengalami kolestrol, Elisa memutuskan untuk berolahraga.

Selanjutnya peristiwa latar sosial yang menggambarkan tokoh utama yaitu Elisa

takut mengalami Strok. Hal itu terlihat pada cuplikan teks sebagai berikut.

Data No. 5

“Setelah berjuang dengan diet ketat selama sekitar satu

bulan, pada bulan kedua saya mulai berani mengkonsumsi

daging ayam tanpa kulit dan sedikit daging ayam yang

dimasak tanpa minyak atau direbus. Dua kali sehari saya

minum satu sendok makan olive oil jenis extra virgin pada hari

saat perut masih kosong dan olive oil, saya juga minum ramuan

yang konon sangat bagus untuk penderita stroke, yaitu

campuran bawang putih, jahe, cuka apel, lemon dan madu,

dan terkadang sereh dan jahe. (Herman, 2016: 23)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “cara bersikap

dan meyakini sesuatu”. Disini terlihat cara Elisa dalam bersikap dengan mulai

61

berani mengkonsumsi ayam tanpa kulit serta dimasak tanpa minyak. Elisa juga

yakin terhadap suatu pengobatan yang dijalaninya dengan meminum ramuan-

ramuan bagi penderita stoke. Elisa mulai memperbaiki diri dan tidak mau hidup

sembarangan lagi sebab Elisa sudah banyak penyakit yang menyerangnya.

Selanjutnya peristiwa tokoh dari latar sosial juga tergambar atau terilihat pada

kutipan teks sebagai berikut.

Data No. 9

“saya langsung menghubungi satpam apartemen dan

meninggalkan pesan jika ada yang kehilangan sebuah tas

perempuan agar menghubungi saya. Setelah itu, saya meneliti

isi tas sekali lagi, untuk mencari petunjuk lainnya. Pada saat

itu saya menemukan botol kecil berisi botol bubuk putih berbau

sangat tajam seperti biang amoniak, tidak ada nomor telepon

sebagai petunjuk. (Herman, 2016: 34)

Berdasarkan data di atas, terlihatlah latar sosial tokoh yaitu “cara bersikap

dan nilai sosial” dimana tokoh Elisa melakukan sesuatu yang dianggapnya benar

dengan langsung menghubungi satpam ketika seseorang kehilangan tasnya.

Kemudian Elisa juga mencari petunjuk tentang siapa pemilik tas tersebut.

Selanjutnya peristiwa latar sosial juga dialami oleh tokoh utama yaitu ketika tokoh

utama mengalami peristiwa untuk menggapai mimpinya. Hal itu terlihat sebagai

berikut.

Data No. 12

Kata strok seakan membuat bulu roma saya berdiri ketakutan.

Setelah saya sadar bagaimana Tuhan menyembuhkan stroke

saya dengan benturan kepala tanpa sengaja, saya semakin menghargai kesehatan. Jikalau saya yang tua telah terlanjur

salah asuh, sebelum terlambat untuk mendidik yang masih muda-

muda. (Herman, 2016: 45)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “sikap dan cara

berfikir”. Selanjutnya di jelaskan cara Elisa dalam bersikap dan caranya berfikir.

62

Terlihat disana caranya berfikir bagaimana Tuhan menyembuhkan stroke Elisa

dengan benturan tanpa sengaja. Disini juga terlihat bagaimana Elisa dalam

bersikap dengan semakin menghargai kesehatannya. Kesehatan merupakan hal

yang paling penting bagi Elisa. Elisa kalau tidak sehat maka ia tidak akan dapat

bertemu dengan tokoh idolanya. tokoh idolanya adalah presiden Jokowi Dodo

yang merupakan presiden RI. Selanjutnya peristiwa latar sosial juga terdapat

beberapa perstiwa yang disajikan oleh Elisa. Hal itu terlihat pada kutipan sebagai

berikut.

Data No. 13

“Mulanya, satu kelas berisi sekitar 17 murid. Akhirnya yang

melaju hanya tinggal tiga orang: saya, Lena, dan Kathy. Karena

tinggal bertiga, kelas kami pun tidak bisa dilanjutkan. Namun,

kami masih kerap berkumpul melepas rindu di warung

samping Universitas Indonesia atau restoran di Mal. Lama-

kelamaan hanya sesekali kami bertemu karena terpisah benua. Kami berkumpul jika sama-sama pulang ke Indonesia, di

Plaza Senayan, Jakarta untuk melepas rindu. (Herman, 2016: 47)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “Kebiasaan

Hidup/tradisi.”. Itu artinya kebiasaan/tradisi yang dilakukan Elisa dengan teman-

temannya ketika berkumpul di warung samping Universitas Indonesia atau

restoran mal, jika mereka berada di Indonesia. Kebiasaan untuk mengenang

peristiwa- peristiwa ketika bersama dan melepas rindu. Itu menunjukkan latar

sosial yang diidentik dengan tradisi. Kebiasan hidup Elisa yaitu mengumpulkan

teman-teman melepas rindu yang sudah membengkak dan takutnya menjadi

penyakit yang tidak bisa disembuhkan namanya penyakit rindu berat. Selanjutnya

peristiwa latar sosial juga terjadi bagaimana tokoh berpikir dan bersikap. Hal itu

terlihat pada cuplikan sebagai berikut.

63

Data No. 14

“Setelah segenap emosi saya mereda, saya pun tenang kembali

dan mulai merenung. Perlahan pikiran positif mulai

menyembul, sedikit demi sedikit. saya terus berjuang agar pikiran positif itu semakin menguasai diri saya. Lalu, saya

membiarkan “pengacara hati saya” mengemukakan pembelaan, saya merenungkan alasan-alasan dan penjelasan yang masuk akal tentang perilaku Kathy selaku terdakwa. (Herman, 2016: 51)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “cara berpikir dan

bersikap”. Disini terlihat bagaimana Elisa bersikap dan berfikir dengan terus

melawan atau berjuang untuk selalu berfikiran positif terhadap perilaku

temannya..Itu artinya tokoh melakukan sesuatu di luar batas yaitu emosional dan

sekarang tokoh berhasil mengendalikan diri. Selanjutnya peristiwa latar sosial

pada tokoh Elisa juga terlihat ketika Elisa ingin bertemu gubenur idolanya, latar

ini bisa dikatakan sosial yang berkaitan dengan keyakinan. Hal itu terlihat pada

kutipan berikut.

Data No. 15

“Luar biasa! Kemajuan teknologi saat ini mampu dengan segera

memecahkan masalah saya, dengan hati berbunga-bunga saya

langsung melayangkan surat permohonan kepada Bapak

Gubernur. Dalam hitungan detik, email saya sudah terkirim. Saya

begitu bangga terhadap diri saya. Sambil tersenyum-senyum,

saya sudah membayangkan putri saya akan memuji saya.

(Herman, 2016: 55)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “keyakinan.”.

disini digambarkan bahwa Elisa yang begitu bangga dan yakin jika anaknya akan

memujinya, sebab ia merasa akan berhasil menemui tokoh idolanya yaitu bapak

Joko Widodo. Joko Widodo merupakan presiden RI yang merupakan orang no.1

dan orang yang sangat berpengaruh di bangsa Indonesia. Joko Widodo juga

banyak aktifitasnya namun berkat keyakinan Elisa di harapkan bisa bertemu

64

dengan Jokowi Dodo. Selanjutnya peristiwa latar yang dialami tokoh yaitu latar

sosial yang ada kaitannya dengan cara berfikir. Hal itu terlihat pada kutipan

berikut.

Data No. 18

“Yang pasti pada waktu itu sekujur tubuh saya sudah basah

oleh keringat, bau, dan rambut saya acak-acakkan.

Penampilan saya waktu itu lebih mirip orang gila atau

gelandangan. Namun, dengan tenang, penuh perhatian, dan

senyum cerah, Pak Jokowi mendengarkan maksud saya mencari

beliau, yaitu ingin memperoleh testimoni. (Herman, 2016: 61)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “cara berfikir dan

bersikap”. Disini terlihat cara Elisa berfikir dengan tubuhnya penuh dengan

keringat, bau serta rambutnya yang acak-acakan tidak menyurutkan niatnya untuk

bertemu Bapak Jokowi dan menyampaikan maksudnya dengan memperoleh

testimoni. Ia tidak percaya diri saat itu. Namun Elisa berusaha meyakinkan diri,

Selanjutnya peristiwa latar sosial yaitu ketika tokoh menemui secara langsung ke

kantor tempat bekerja. Selanjutnya peristiwa latar sosial juga tergambar dari

keyakinan tokoh untuk bertemu terhadap tokoh idolanya. Minggu demi Minggu

pun terlintasi, Elisa menanti dengan harap-harap cemas.Hal itu terlihat pada

kutipan berikut.

Data No. 22

“Minggu demi Minggu pun terlintasi, saya menanti dengan harap-

harap cemas. Semua sahabat, penerbit, memberi jawaban bahwa

saya tidak mungkin bisa mendapatkan testimoni dari beliau

karena saya bukan siapa-siapa. Dari beliau pribadi saja sulit,

apalagi dari beliau selaku Gubernur DKI. Namun, tiada

semburat putus asa menyinggahi batin saya. Saya butuh obat

pemicu semangat. Salah satunya yang paling ampuh buatan

Tuhan. Setiap malam saya terus berbincang kepada-Nya.

(Herman, 2016: 69)

65

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “keyakinan.” Dan

“cara berfikir”. Disini terlihat cara berfikir Elisa bahwa ia tidak mungkin bisa

mendapatkan testimoni dari Bapak Jokowi. Namun, semangat dan tak kenal kata

putus asa. Artinya Elisa berkeyakinan akan bertemu dengan Bapak Jokowi

tersebut dengan mengadu pada Tuhan untuk diberi kemudahan. Selanjutnya

peristiwa latar sosial juga terjadi ketika tokoh berusaha menjelaskan tradisi dari

budaya Indonesia. Hal itu terlihat sebagai berikut.

Data No. 25

“Sejak SMA, saya gemar mengumpulkan koin dan perangko.

Berbicara mengenai koin, pikiran kita sontak mengarah pada

sesuatu yang berharga dan mempunyai nilai tukar. Sebab koin

biasanya di buat dari jenis logam, mulai dari ringan sampai yang

berat, dari putih sampai yang kuning, dari yang bulat sampai

persegi. Ke negara mana pun kita berlabuh di dunia ini, mereka

pasti memiliki koin dengan desain atau corak tersendiri. (Herman,

2016: 74)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “kebiasaan

hidup”. Artinya Elisa mulai membiasakan untuk mengumpulkan koin dan

perangko sejak SMA. Koin adalah suatu jenis mata uang yang dimiliki oleh setiap

Negara. Di setiap Negara memiliki koin dengan desain atau corak tersendiri.

Selanjutnya peristiwa latar juga terlihat dari tokoh. Kali ini tokoh menjelaskan

latar sisal melalui nilai dan norma. Hal itu terlihat pada kutipan sebagai berikut.

Data No. 26

“Sebab, televisi negara Amerika jarang sekali memuat hal-hal

yang bagus tentang negera kita. Sebagian besar berita yang

disiarkan di sana berkisar pada demonstrasi dan bencana alam

yang terjadi. Jangankan di luar negeri, di sini apa yang terkenal

dari Indonesia? Jarang sekali orang menyebutnya Monas,

Raja Ampat, Bali. Dengan bangga mereka menjawab Macet

dan Banjir. (Herman, 2016: 79)

66

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “nilai dan norma”.

Artinya norma-norma dan nilai di Indonesia secara tidak langsung Elisa

menjelaskan pandangan orang tentang Indonesia. Jarang sekali orang

menyebutnya Monas, Raja Ampat, Bali. Dengan bangga mereka menjawab Macet

dan Banjir. Nilai yang tidak baik selalu di paparkan. Begitulah cara kita

menjelaskan sesuatu kepada orang lain lewat televisi. Selanjutnya peristiwa latar

sosial yang berkaitan dengan cara berfikir. Hal itu terlihat pada kutipan sebagai

berikut.

Data No. 30

“Mendengar ada titik terang Jokowi bisa menjadi Presiden

RI, saya semakin bersemangat dan berdoa. Namun, beberapa

hari kemudian, saya mulai sedih sebab media mulai

meragukan kesediaan Jokowi untuk dicalonkan. saya mulai

mengubah taktik doa. Rangkaian doa saya mulai terdengar aneh

dan terkadang mengundang tawa sendiri. (Herman, 2016: 111)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “cara berfikir dan

bersikap. Artinya Elisa merasa ragu sikapnya kali ini seperti kata- Elisa mulai

sedih sebab media mulai meragukan kesediaan Jokowi untuk dicalonkan. Namun

Elisa tetap semangat untuk menemui tokoh idolanya tersebut walaupun cara

berpikirnya seperti itu. Selanjutnya peristiwa latar sosial cara berpikir juga terlihat

ketika Elisa di cemooh oleh orang-orang. Hal itu terlihatsebagai berikut.

Data No. 33

Rangkain cemooh yang beruntun itu berubah menjadi

cambuk bagi saya untuk terus berjuang. Entah mengapa hari itu saya teringat pada acara Kick Andy yang telah beberapa kali

menampilkan orang-orang yang memperoleh Rekor MURI. Yang

terpikir di benak saya. Mereka yang tampil tidak semua orang

kaya. (Herman, 2016: 132)

67

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “cara berfikir dan

bersikap.”. Artinya cemooh merupakan sebagai cambuk bagi tokoh Elisa untuk

mendapatkan sesuatu yang diimpikannya. Begitula budaya Indonesia cemooh

merupakan sesuatu yang mematahkan semangat kita sementara jika orang yang

mempunyai motivasi tinggi itu merupakan cambuk bagi mereka. Selanjutnya

peristiwa latar sosial yang berkaitan dengan tradisi orang Indonesia yang baik di

jelaskan sebagai berikut.

Data No. 34

“Pada saat penumpang turun, jarang sekali ada yang

mengucapkan terima kasih atau tersenyum kepada mereka.

Sampai-sampai kalau ada yang mengucapkan terima kasih,

mereka seperti kaget. (Herman, 2016: 139)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “tradisi/kebiasaan.

Sepertinya budaya Indonesia yang ramah mulai terkikis dari sikap orang-orang

yang dilihat oleh Elisa. Biasanya kalau dulu orang Indonesia terkenal ramah dan

baik. Dan sering kalau ditolong mengucapkan kata terimaka kasih. Namun

sekarang sudah jarang lagi dan itu yang di kritik dalam latar sosial yang dijelaskan

oleh tokoh Elisa. Selanjutnya peristiwa latar sosial cara berpikir juga terlihat

ketika Elisa di cemooh oleh orang-orang. Hal itu terlihat sebagai berikut.

Data No. 35 Saya tidak boleh makan gula, Bu. Saya tidak menyangka masyarakat begitu antusias kemari. Tadi pagi, saya tiba pukul 06.30, tetapi jam 08.00 baru adapat parkir, macet sekali Bu.

Sempat terpikir bagaimana kalau saya yang pingsan, jika roti ini saya berikan kepadanya. Di sekitar tempat itu tidak terlihat

ada orang yang menjual makanan. Tiba- tiba, saya teringat pada

pasien yang sakit gula. Mereka tidak boleh terlambat makan,

bisa berakibat fatal. Tanpa ragu saya langsung merogoh

croissant saya dan memberikan kepadanya.

68

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “cara berfikir dan

bersikap”. Artinya Elisa takut jika nanti roti satu-satunya yang ada dalam tas

diberikan kepada orang itu, Elisa akan pingsan. Disebabkan tidak ada orang yang

menjual makanan di tempat itu. Tetapi, Elisa teringat pasien yang menderita sakit

gula. Jika terlambat makan, akan berakibat fatal. Lalu tokoh tersebut bersikap

dengan memberikan roti tersebut kepada orang yang di sampingnya. Selanjutnya

berdasarkan latar sosial, Elisa juga memaparkan bahwa anak sekarang sungguh

kreatif. Hal itu terlihat pada kutipan sebagai berikut.

Data No. 36

“saya harus mengakui bahwa anak muda sekarang memang

sangat kreatif. saya yang tadinya tidak mengerti tahap demi

tahap tetang email tadi. Pikiran saya terus berjalan mengolah

pendapatnya tadi yang sangat masuk akal. Lalu muncul argument

kuat di dalam diri saya. (Herman, 2016: 145)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “pandangan

hidup”. Elisa yang tadinya tidak mengerti tahap demi tahap tetang email tadi.

Artinya tokoh harus bisa kreatif dalam mengikuti arus globalisasi. Selanjutnya

peristiwa latar sosial juga terjadi ketika tokoh ingin melihat kebiasaan hidup orang

Jakarta. Hal itu terlihatsebagai berikut.

Data No. 39 Benar, begitu tiba di halte GBK semua penumpang turun dan

tangga halte Transjakarta sontak penuh sesak. Bahkan,

untuk jalan keluar dari tangga halte orang harus mengantre

panjang. Selepas dari tangga, saya semakin terpesona melihat

orang-orang lalu-lalang di sekitar GBK. (Herman, 2016: 158)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “kebiasaan

hidup”. Elisa yang tadinya tidak mengerti tahap demi tahap tetang email tadi.

Pikiran Elisa terus berjalan mengolah pendapatnya tadi yang sangat masuk akal.

69

Artinya Elisa mengakui bahwa latar sosial yang berkaitan dengan kebiasaan hidup

yaitu anak muda sekarang sungguh sangat penuh sesak. Selanjutnya peristiwa

keinginan yang menggebuh untuk bisa melihat langsung acara yang sedang

dilaksanakan. Hal itu terlihat pada kutipan sebagai berikut.

Data No. 45

“Keinginan yang menggebu untuk bisa melihat langsung acara

ini, menggerakkan saya untuk mulai berupaya mendulang

informasi. Awalnya, saya mencoba menghubungi sahabat

saya yang berprofesi wartawan. Tetapi, mereka juga tidak tahu

apa syarat untuk bisa terpilih serta harus berkumpul di mana.

Sebelum menyerah, saya mencoba men-tweet salah seorang

panitia, tetapi tidak menjawab. Setelah mencari dan bertanya

kian kemari, akhirnya saya menguntai kesimpulan harus langsung

berangkat dan memilih salah satu tempat strategis, GBK,

Bundaran HI, Monas atau Istana Negara. (Herman, 2016: 280)

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu keyakinan.

Awalnya, Elisa mencoba menghubungi sahabat Elisa yang berprofesi wartawan.

Tetapi, mereka juga tidak tahu apa syarat untuk bisa terpilih serta harus

berkumpul di mana. Sebelum menyerah, Elisa mencoba men-tweet salah seorang

panitia, tetapi tidak menjawab. Artinya tokoh berusaha meyakinkan diri untuk

mencoba menghubungi sahabat Elisa yang berprofesi wartawan. Agar Elisa benar-

benar memastikan bisa untuk bertemu dengan tokoh idolanya tersebut.selanjutnya

persitiwa latar sosial juga terlihat dari peran tokoh dari cara berfikir atau

pandangan hidup. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.

Data No. 48

“Pengalaman jatuh bagun mengejar Jokowi untuk sekedar

menyerahkan novel Love, Life, Heaven juga membuat saya

menjadi penikmat politik dadakan. Selama berhari-hari saya

duduk manis di depan televisi menyimak hiruk-pikuk Pilpres.

Tidak ada tokoh lain yang saya ikuti pergerakkannya dengan

seksama selama berhari-hari. (Herman, 2016: 320)

70

Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “cara

berfikir/bersikap. Selama berhari-hari Elisa duduk manis di depan televisi

menyimak hiruk-pikuk Pilpres. Artinya tokoh memiliki cara bersikap bahwa

pengalaman jatuh bagun mengejar Jokowi untuk sekedar menyerahkan novel

Love, Life, Heaven juga membuat Elisa menjadi penikmat politik dadakan dan itu

merupakan nilai kehidupan yang tiada tara, dan tidak mungkin terlupakan selama

hidupnya.

C. Pembahasan

Berdasarkan temuan data dan analisis data yang telah dilakukan, maka

dilakukan pembahasan terhadap analisis latar yang terdapat dalam novel

Menggapai Mentari karya Elisa Herman dapat ditemukan pembahasannya yaitu

3. Latar tempat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman. 2) Latar

waktu dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman. 3) Latar social dalam

novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman. Berikut ini akan dibahas satu

persatu.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap beberapa tokoh dalam

novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman dapat disimpulkan bahwa beberapa

tokoh dalam novel ini terdapat latar tempat.

Pelukisan tempat tertentu dengan sifat khasnya secara rinci biasanya

menjadi bersifat kedaerahan atau berupa pengangkatan suasana daerah.

Pengangkatan suasana kedaerahan, sesuatu yang mencerminkan unsur warna

kedaerahan akan menyebabkan latar tempat menjadi unsur yang dominan dalam

71

karya yang bersangkutan. Tempat menjadi sesuatu yang bersifat khas, tipikal, dan

fungsional. (Nurgiyantoro, 2010:316).

Dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman. Peneliti

menemukan latar tempat yang di gambarkan di dalamnya, latar tempat Rumah

Sakit, tangga Halte Transjakarta, Monumen Nasional, gedung kemerdekaan,

Bundaran Hotel Indonesia, Kantor Gubenur Jakarta, kantor Komisi Pemilihan

Umum dan beberapa tempat lainnya yang pernah di singgahi oleh Tokoh Elisa

untuk bertemu dengan sang Idolanya Joko Widodo. Latar tempat selalu

menunjukkan pada suatu dimana kejadian itu terjadi seperti Jakarta, hotel,

Yogyakarta, Malioboro, dan lain sebagainya sehingga nama-nama itu dapat

diganti dengan nama-nama lain begitu tanpa mempengaruhi perkembangan cerita.

Unsur tempat, dengan demikian menjadi kurang fungsional, kurang koheren

dengan unsur cerita yang lain dan dengan cerita secara keseluruhan.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap beberapa tokoh dalam

novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman dapat disimpulkan bahwa beberapa

tokoh dalam novel ini terdapat latar waktu. Latar waktu berhubungan dengan

masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah

karya fiksi, Nurgiyantoro (2010:318). Masalah “kapan” tersebut biasanya

dihubungkan dengan peristiwa sejarah. Pengetahuan dan persepsi pembaca

terhadap waktu sejarah itu kemudian dipergunakan untuk mencoba masuk ke

dalam suasana cerita, apakah berupa penanggalan, penyebutan peristiwa

bersejarah, penggambaran situasi malam, siang, sore, dan lain-lain. Misalnya,

72

senin, sekarang, 16 Desember, pada zaman dahulu, atau pada pukul 13.00 WIB.

Semua itu merupakan berbagai keterangan tentang latar waktu.

Dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman, peneliti

menemukan waktu yang dapat di gambarkan di dalamnya, seperti latar waktu

yaitu dengan kata-kata “Sebulan”. Waktu yang dijelaskan tokoh dalam novel

merupakan waktu 30 kalau di hitung dengan hari, pagi hingga siang hari.

Keesokan paginya, kejadian semalam, tiga hari kemudian, Malam itu, empat

bulan, dan waktu terperinci juga di gunakan seperti pukul 13.30 WIB. Tangal 28

September.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap latar sosial dalam

novelMenggapai Mentari karya Elisa Herman, dapat disimpulkan bahwa latar

sosial yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu

tempat yang diceritakan dalam karya fiksi (Nurgiyantoro, 2010:322). Tata cara

kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang

cukup kompleks. Ia dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi,

keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, dan lain-lain. Latar sosial

juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya rendah,

menengah, dan atas.

Perlu ditegaskan bahwa latar sosial merupakan bagian latar secara

keseluruhan. Jadi, latar sosial berada dalam kepaduan dengan unsur latar yang

lain, yaitu unsur tempat dan waktu. Ketiga unsur tersebut dalam satu kepaduan

jelas akan menyaran pada makna yang lebih khas dan meyakinkan dari pada

secara terpisah dan berbagai unsur yang lain, melainkan justru dari kepaduan dan

73

koherensinya dengan keseluruhan. Di dalam novel Menggapai Mentari karya

Elisa Herman. Latar sosial terlihat jelas dari peristiwa yang dialami oleh tokoh

dan beberapa tokoh cara berpikir, sikap dan keyakinan, cara tokoh meyakini

sesuatu, nilai dan norma sosial, cara tradisi/kebiasaan hidup.

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan data, analisis data dan pembahasan, maka dapat

disimpulkan bahwa analisis latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari

karya Elisa Herman, yaitu. Pertama, Latar tempat yang terdapat dalam novel

Menggapai Mentari karya Elisa Herman yaitu latar tempat Rumah Sakit, tangga

Halte Transjakarta, Monumen Nasional, gedung kemerdekaan, Bundaran Hotel

Indonesia, Kantor Gubenur Jakarta, kantor Komisi Pemilihan Umum dan

beberapa tempat lainnya yang pernah di singgahi oleh tokoh Elisa Untuk bertemu

dengan sang Idolanya Joko Widodo. Ini merupakan sebuah latar tempat karena

latar tempatdalam hal ini latar tempat selalu menunjukkan pada suatu dimana

kejadian itu terjadi seperti Jakarta, hotel, dan lain sebagainya dengan na

Kedua, latar waktu yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya

Elisa Herman yaitu latar waktu yaitu dengan kata-kata “Sebulan”. Waktu yang

dijelaskan tokoh dalam novel merupakan waktu 30 kalau di hitung dengan hari,

pagi hingga siang hari. Keesokan paginya, kejadian semalam, tiga hari kemudian,

Malam itu, empat bulan, dan waktu terperinci juga di gunakan seperti pukul 13.30

WIB. Tangal 28 September. Waktu tersebut memaparkan “kapan” terjadinya

peristiwa tersebut.

Ketiga, Latar sosial dapat meyakinkan dan menggambarkan suasana

kedaerahan tertentu melalui kehidupan sosial masyarakat. Di samping berupa hal-

hal yang telah dikemukakan, latar sosial dapat pula berupa dan diperkuat dengan

penggunaan bahasa daerah atau dialek-dialek tertentu. Dalam novel Menggapai

74

75

Mentari karya Elisa Herman terdapat latar sosial yaitu cara berpikir, sikap dan

keyakinan, cara tokoh meyakini sesuatu, nilai dan norma sosial, cara

trandisi/kebiasaan hidup. Terlihat dari sikap tokoh Elisa dalam memperjuangkan

apa yang diiginkannya.

4. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini tentang analisis latar yang terdapat dalam

novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman, dapat ditemukan beberapa saran

sebagai berikut. Pertama, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas

khasanah ilmu pengetahuan terutama di bidang Bahasa dan Sastra Indonesia serta

menambah wawasan dan pengetahuan penulis, pembaca, dan pecinta sastra.

Terutama mengenai keilmuan tetang latar. Kedua, bagi peneliti lain, dapat

mengembangkan penelitian ini dari sudut pandang dan teori yang berbeda

sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik. Ketiga, bagi pembaca, dapat

menambahkan wawasan dan bacaan. Keempat, bagi penulis, dapat memperluas

wawasan dalam menganalisis karya sastra khususnya analisis latar yang terdapat

dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman.

DAFTAR PUSTAKA

Atmazaki. 2005. Ilmu Sastra, Teori, dan Terapan. Bandung: Citra Budaya.

Anjelia Maria. 2013. Analisis Tema Dan Latar Novel Kelana Cinta Syafiyya Karya Fitria Pratiwi. Jurnal Nasional.Jurusan Pendidikan Bahasa Dan

Sastra Indonesia Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Pusat Bahasa

Herman, Elisa. 2016. Menggapai Mentari. Jakarta Timur: Penebar Plus+

Hermansyah. 2015. “Latar dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata dan

Kelayakannya”. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra dan Pembelajarnnya).

Agustus 2015

Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta:

Kanisius.

Kharisma, Ratna dkk. 2013. Setting Dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata.

Jurnal National. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Riau.

Kurniawan, Wiwin. 2013. Aspek Latar Sosial Budaya Dalam Novel Geger Wong Ndekep Macan Karya Hari Soemoyo. Skripsi. FBS. Universitas Negeri Yogyakarta

Maemonah, Siti. 2013. “Aspek Latar dalam novel Cinta di Dalam Gelas karya

Andrea Hirata: Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya sebagai

Bahan Ajar Sastra di SMA. Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesiadan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Moleong, Lexy. J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Muhardi, dan Hasanuddin WS. 1992. Prosedur Analisis Fiksi. Padang: IKIP Padang.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

Prasetya, Magista Wahyu. 2015. “Deskripsi Latar dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata dan Rancangan Pembelajarannya di Sekolah Menengah Atas”.

Skripsi FKIP Universitas Lampung.

Ramadansyah. 2012. Paham dan Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Bandung: Dian Aksara Press.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Semi, M. Atar. 1988. Anatomi Sastra.Padang: IKIP Padang Press.

Tworisniawati, Mardiana. 2012. Latar Sosial Budaya Dalam Cerbung Ting Karya Dyah Kushar. Skripsi. FBS. Universitas Negeri Yogyakarta.

Tarigan, Hendri Guntur. 2011. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa

Bandung.

Wellek, Rene dan Warren Austin.1988. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

77

LAMPIRAN COVER NOVEL

Judul buku : Menggapai Mentari

Penulis : Elisa Herman

Tebal Buku : 332 halaman

Penerbit : Penebar Plus+

Tahun Terbit : 2016

Sinopsis Novel “Menggapai Mentari” Karya Elisa Herman

Elisa adalah seorang bidan yang ingin menjadi seorang penulis walaupun

bukan seorang sarjana. Perjalanannya dimulai dari sebuah testimoni. Elisa pernah

merasakan pedihnya hidup, karena mendapatkan tekanan dari seorang sahabat

yang menolak memberikan testimoninya. Akibat itu, ia hampir mengalami stroke

ringan lagi. Untungnya Elisa berhasil mengalahkan dirinya sendiri hingga berani

memaafkan sahabatnya itu.

Malamnya, ia bercerita kepada putrinya tentang kejadian yang ia alami.

Putrinya mengusulkan bahwa “jika mama mendapatkan testimoni dari Bapak Joko

Widodo barulah mama orang hebat”. Elisa semakin terpuruk bagai orang yang

jatuh tertimpa tangga. Ia seperti disengat kalajengking. Jantungnya berdegup

sangat kuat. Kebahagiaannya terusik kembali. Elisa kembali memandangi

putrinya seakan tak percaya putrinya mengucapkan hal itu. Wajahnya tampak

biasa-biasa saja. Ia begitu tenang seolah-olah tidak pernah mengucapkan sesuatu

78

yang menikam batin mamanya. Tanpa memedulikan wajah mamanya yang

memucat, putrinya terus mengeringkan rambut.

Ia terus terbenam dalam kepedihan. Putri yang sangat ia cintai malah

mengutarakan sesuatu yang hampir mustahil. Elisa mulai merenung, tidak

mungkin putrinya memberi tantangan baru karena akan membuat mamanya stres

lagi. Bahkan, putrinya selalu berkata,”Mam, jangan capek-capek nanti sakit lagi”.

Ia membatin, mungkin putrinya bermaksud untuk menghibur.

Diam-diam, ketika putri Elisa tertidur pulas, ia membuka laptop berupaya

mencari alamat email Bapak Joko Widodo. Sekalipun tak pandai teknologi. Tanpa

mengulur waktu, Elisa langsung menemukan alamat yang ia cari. Ia langsung

melayangkan surat permohonan kepada Bapak Gubernur. Dalam hitungan detik,

emailnya sudah terkirim. Sambil tersenyum-senyum, ia sudah membayangkan

putrinya akan memuji dan berkata “Mamaku memang hebat dan banyak akal”.

Begitu email terkirim, ia langsung memeriksa email yang masuk. Ternyata

pengiriman gagal, karena email tersebut sudah tidak aktif lagi atau salah alamat.

Ia kembali terhenyak malu. Untunglah, putrinya tidak sempat tahu, karena masih

tidur. Dalam permenungan, ia berdoa pada Tuhan. Ia berkata “Mana mungkin

hamba yang bersahaja ini bisa memperoleh testimoni dari seorang pejabat negara,

apalagi dari seorang Gubernur DKI Jakarta yang begitu populer dan sangat sibuk

membenahi Ibu Kota dengan rentetan permasalahannya.

Begitulah hari berlalu, Elisa belum mau menyerah. Dua hari berselang,

putranya menelpon bahwa tidak bisa menemani Elisa lari pagi di Car Free Day.

Minggu, 15 Desember 2013 sekitar pukul 07.15, Elisa berlari sendirian ke arah

79

Bundaran Hotel Indonesia (HI) Kempinski. Hampir-hampir tak percaya, ia

menemukan sosok yang ia impikan yaitu Bapak Joko Widodo sedang dikerubuti

masyarakat. Tanpa pikir panjang ia menyelinap di antara kerumunan banyak

orang. Tepat di depan Bapak Joko Widodo, dengan luapan emosi dan tanpa pikir

panjang Elisa langsung menyampaikan maksudnya. “Bapak, Bapak, saya hanya

seorang bidan. Sudah berhari-hari saya mencari Bapak”. Setelah usai

mengucapkan hal itu, Bapak Gubernur mengatakan bahwa besok pagi, Ibu datang

ke kantor saya antara pukul 08.00-09.00 Wib.

Ternyata tidak semudah yang ia pikirkan. Ia harus melalui proses yang

panjang dan melelahkan dengan perjuangan yang tiada henti-hentinya. Akhirnya,

Elisa mendapatkan testimoni dari seorang Bapak Joko Widodo. Bukan hanya

testimoni Bapak Joko Widodo yang ia peroleh. Banyak orang-orang hebat yang ia

temui dan mendapatkan testimoni dari beliau. Dimulai dari Ibu Prof. Dr. Meutia

Hatta Swasono, Andi F. Noya, termasuk Bapak Anies R. Baswedan, Ph.D, dan

masih banyak lagi tokoh-tokoh yang ia temui. Bukan hanya sampai disitu

perjuangan seorang Elisa Herman. Setelah mendapatkan testimoni dari Bapak

Jokowi, Elisa harus menyerahkan bukunya ke genggaman Bapak Joko Widodo.

Dari mulai Joko Widodo menjadi Gubernur Pada waktu itu, Elisa sudah

kesusahan mencari beliau, apalagi akhirnya Joko Widodo mencalonkan diri

sebagai Presiden RI pada waktu itu. Tetapi, dengan semangat juang yang tinggi

tanpa mengenal kata putus asa, ia selalu berusaha demi memberikan sebuah buku

pada Joko Widodo.

80

Elisa juga mendapatkan rekor Muri sebagai “Bidan Pertama yang Menulis

Buku Pengalaman Pribadi”. Mendapatkan rekor Muri tidaklah mudah. Elisa

mendapatkan rekor Muri sebelum berhasil menyerahkan buku pada Bapak Joko

Widodo. Pada waktu itu Elisa mulai berpikir jika ia tidak memperoleh mukjizat

untuk bertemu dengan Bapak Joko Widodo sekali lagi demi menyerahkan buku,

barangkali Tuhan berkenan menganugerahkan mukjizat lain dengan Rekor Muri.

Dengan semangat yang membara, Elisa pun mencari tahu lewat penerbit

bagaimana cara mendapatkannya. Rangkaian cemooh pun ia dapatkan dari

adiknya sendiri.”Manalah mungkin kamu mendapatkan Rekor Muri dari sebuah

buku. Apalagi bukumu yang bisa mendapatkan rekor itu kalau membuat sesuatu

dalam jumlah besar. Misalnya, kamu bisa launching sepuluh novel dalam sehari

dan dibagikan gratis, nah itu baru fenomenal,” ujarnya. Dari kata itu, ia jadikan

cambuk untuk terus berjuang. Informasi dari manapun telah ia peroleh demi

mendapatkan Rekor Muri. Tiada kenal lelah ataupun putus asa. Apapun telah ia

lakukan untuk mendapatkan sebuah informasi dan terus berjuang. Setelah

memperoleh informasi, Elisa pun mengirimkannya ke MURI melalui email yang

alamatnya diperoleh dari Manajer MURI. Demi penantian, ia mendapat balasan

dari MURI, bahwa permohonannya disetujui. Setibanya di rumah dengan wajah

berseri-seri, Elisa menunjukkan email tersebut pada putranya. Putranya langsung

meneliti apakah email itu benar atau sekedar penipuan. Elisa dibikin kaget dan

sedih lagi dari pernyataan anaknya yang mengatakan bahwa email ini tidak resmi.

Dengan penuh keraguan dan takut malu jika ternyata berita itu salah alamat, sebab

saudaranya sendiri pernah mengingatkannya untuk melupakan angan-angan yang

81

tidak masuk akal itu. Dengan perasaan kecewa, esoknya Elisa menanyakan

kembali pada Manajer MURI apakah email itu benar atau tidak. Kemudian

Manajernya menjelaskan bahwa email itu benar. Ia menjelaskan bahwa email itu

hanya sebuah pemberitahuan, bukan piagam asli. Dari penjelasan Manajer itu

barulah Elisa bernafas lega dan senang mendengarnya. Akhirnya, setelah tertunda

tiga minggu barulah ia memutuskan untuk mengambil piagam tersebut.

Tabel Inventarisasi Latar Pada Novel Menggapai Mentari Karya Elisa Herman

No

1

2

Kutipan

Sebulan berselang setelah vertigo menyerang, daya ingat saya

berangsur-angsur pulih. Saya mulai beraktivitas ke lokasi yang tidak

terlalu jauh. Namun, di bawah tempurung kepala saya masih terasa

ada sesuatu yang mengganjal. Bulan pertama, saya bepergian dengan taksi. Setelah sebulan

terlewati, kondisi saya berangsur pulih, saya mulai naik

Transjakarta atau kendaraan umum. Pada saat saya melangkah

menaiki tangga Halte Transjakarta, napas saya mulai tersengal.

Pikiran negatif mulai simpang-siur di benak saya.

Latar Halaman Catatan

Tempat Waktu Sosial

20

21

3

4

Tetapi, saya tidak memedulikan pikiran saya yang terus 21 Cara berpikir,

menduga-duga. Saya terus melalui hari demi hari, syarat dengan sikap dan

perjuangan. Dengan susah payah dan penuh bercucuran, keyakinan

akhirnya saya bisa mencapai loket penjualan karcis yang

jaraknya mungkin hanya sekitar 40 mater. Anehnya, setelah

bersimbah peluh saya lebih segar. Hal itu terjadi beberapa kali.

Demi menurunkan kadar kolesterol, saya memutuskan untuk 22 Kebiasaan hidup

mulai olahraga. Olahraga yang paling mudah dan murah dan Cara berpikir

adalah lari pagi. Saya memutuskan untuk lari pada Minggu pagi dan sikap

saat Car Free Day di Jakarta cukup panjang dari Bundaran

Senayan sampai Monumen Nasional (monas), pagi hingga siang

hari. Dengan berjalan waktu serta semakin padatnya masyarakat

yang berolahraga di sana, lokasi Car Free Day pun ditambah. Bisa

berolahraga di lingkungan yang tenang bersih, segar, dan bebas

polusi di Kota Metropolitan yang senantiasa hiruk-pikuk merupakan

suatu kebahagiaan yang tak terperih bagi saya.

82

5

6

7

8

9

setelah berjuang dengan diet ketat selama sekitar satu bulan, 23 Cara bersikap dan

pada bulan kedua saya mulai berani mengkonsumsi daging keyakinan

ayam tanpa kulit dan sedikit daging ayam yang dimasak tanpa

minyak atau direbus. Dua kali sehari saya minum satu sendok

makan olive oil jenis extra virgin pada hari saat perut masih kosong

dan olive oil, saya juga minum ramuan yang konon sangat

bagus untuk penderita stroke, yaitu campuran bawang putih,

jahe, cuka apel, lemon dan madu, dan terkadang sereh dan

jahe.

Keesokan paginya, saya terbangun seperti biasa dan telah lupa 26

pada kejadian semalam. Hari lekas bergulir karena kesibukan

mulai beruntun. Tiga hari kemudian, entah mengapa saya merasa

lebih nyaman. Tapi aneh, apa yang menyebabkan saya lebih

nyaman? Saya mulai termenung.

Awal mulanya, saya merawat Jacky bersama sahabat saya. Ketika 28

itu, ia baru pulang dari rumah sakit setelah operasi jantung dan

menderita stroke yang kedua kali.

Malam itu, saya menyiapkan sebuah jaket baru untuk Jacky yang 29

hendak cek ke dokter keesokan paginya, jaket sutera halus itu telah

lama ia beli di Perancis, tetapi tidak pernah dipakainya. Jacky

sangat senang ketika saya memberitahu bahwa jaket itu akan

menghangatkan bila ia pergi ke dokter.

Saya langsung menghubungi satpam apartemen dan 34 Cara bersikap dan

meninggalkan pesan jika ada yang kehilangan sebuah tas nilai sosial

perempuan agar menghubungi saya. Setelah itu, saya meneliti isi

tas sekali lagi, untuk mencari petunjuk lainnya. Pada saat itu

saya menemukan botol kecil berisi botol bubuk putih berbau sangat

tajam seperti biang amoniak, tidak ada nomor telepon sebagai

petunjuk.

83

10

11

12

13

14

Empat bulan setelah Vera dipecat, saya menerima telepon dari

sebuah panti jompo. Mereka menanyakan apakah saya mengenal

Vera. Pertanyaan itu sempat mengagetkan saya. Sebab, setelah

peristiwa itu kami tidak pernah berhubungan lagi. Ternyata, Vera

melamar pekerjaan di situ. Dan, mereka meminta rekomendasi dari

saya. Saya sempat bingung dan takut untuk merawat dia di rumah dalam

kondisi seperti itu. Setelah beristirahat selama 30 menit di lobi

gedung itu, akhirnya dengan berat hati, kami pun membawanya

pulang. Sesampainya di apartemen, saya mulai mencatat semua

hasil tekanan dan gejala apa saja yang terlihat selama lima hari dia

berada di rumah. Kata strok seakan membuat bulu roma saya berdiri ketakutan.

Setelah saya sadar begaimana Tuhan menyembuhkan stroke

saya dengan benturan kepala tanpa sengaja, saya semakin menghargai kesehatan. Jikalau saya yang tua telah terlanjur salah

asuh, sebelum terlembat untuk mendidik yang masih muda-muda Mulanya, satu kelas berisi sekitar 17 murid. Akhirnya yang melaju

hanya tinggal tiga orang: saya, Lena, dan Kathy. Kerena tinggal

bertiga, kelas kami pun tidak bisa dilanjutkan. Namun, kami masih kerap berkumpul melepas rindu di warung samping

Universitas Indonesia atau restoran di mal. Lama-kelamaan

hanya sesekali kami bertemu karena terpisah benua. Kami

berkumpul jika sama-sama pulang ke Indonesia, di Plaza

Senayan, Jakarta untuk melepas rindu. Setelah segenap emosi saya mereda, saya pun tenang kembali dan

mulai merenung. Perlahan pikiran positif mulai menyembul, sedikit demi sedikit. Saya terus berjuang agar pikiran positif itu

semakin menguasai diri saya. Lalu, saya membiarkan “pengacara

37

40

45 sikap dan cara berfikir

47 Kebiasaan Hidup/tradisi

51Cara berpikir dan bersikap

84

15

16

17

18

19

hati saya” mengemukakan pembelaan, Saya merenungkan alasan-

alasan dan penjelasan yang masuk akal tentang perilaku Kathy

selaku terdakwa.

Luar biasa! Kemajuan teknoogi saat ini mampu dengan segera 55 Keyakinan

memecahkan masalah saya, dengan hati berbunga-bunga saya

langsung melayangkan surat permohonan kepada Bapak Gubernur.

Dalam hitungan detik, email saya sudah terkirim. Saya begitu

bangga terhadap diri saya. Sambil tersenyum-senyum, saya

sudah membayangkan putri saya akan memuji saya.

Dua hari berselang, Sabtu menjelang petang, putra saya 59

menelepon. “Ma, hari ini saya sangat lelah sehabis acara gathering

di kantor. Kalau besok pagi saya bisa menemani lari pagi di car

free day, apakah mama bisa peri sendirian.

Sebagai catatan, setelah kena serangan vertigo saya selalu ditemani 59-60

putra saya berlari dari Semanggi ke arah Senayan pada Car Free

Day. Tetapi, karena kali ini putra saya tidak bisa menemani saya

mencoba berlari ke arah yang berlawanan. Saya ingat betul pagi

itu, Minggu 15 Desember 2013 sekitar pukul 07.15, saya berlari

sendirian ke arah Bundaran Hotel Indonesia Kempinski.

Yang pasti pada waktu itu sekujur tubuh saya sudah basah oleh 61 Cara berpikir dan

keringat, bau, dan rambut saya acak-acakkan. Penamilan saya sikap

waktu itu lebih mirip orang gila atau gelandangan. Namun,

dengan tenang, penuh perhatian, dan senyum cerah, Pak Jokowi

mendengarkan maksud saya mencari beliau, yaitu ingin

memperoleh testimoni.

Brangkali beliau membaca reaksi saya. Beliau kembali tersenyum 62

ramah. Saya sadar itu bukan mimpi. Dengan tangan gemetar, saya

bertanya, “jam berapa, pak? Antara pukul 08.00-09.00 “oh terima

kasih Bapak.

85

20

21

22

23

Pada saat saya sedang sibuk mencari tempat isi ulang tinta ptinter, 63

putri saya meminta saya untuk menemaninya beribadah sekitar

pukul 18.00. waktu itu, jam sudah menunjukkan pukul 15.00.

kosentrasi saya terpecah.

Tiba di mal, saya bergegas mencari apa yang sedang saya 64

butuhkan. Akhirnya setelah mencari ke sana-kemari sekitar pukul

17.00, saya menemukan tempat isi ulang dab catrige baru di mal.

Sekitar pukul 01.30, saya baru selesai. Untunglah, dalam

perjalanan pulang dari mal, saya sempat menanyakan alamat kantor

Bapak Joko Widodo kepada pengemudi taksi yang saya tumpangi.

Paginya sekitar pukul 06.30, saya langsung berangkat ke kantor

Gubernur di Gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, Jalan

Medan Mardeka Selatan No.8-9 sesuai keterangan pengemudi

taksi kemarin

Minggu demi Minggu pun terlintasi, saya menanti dengan harap- 69 Keyakinan dan

harap cemas. Semua sahabat, penerbit, memberi jawabatan bahwa cara berfikir

saya tidak mungkin bisa mendapatkan testimoni dari beliau

karena saya bukan siapa-siapa. Dari beliau pribadi saja sulit,

apalagi dari beliau selaku Gubernur DKI. Namun, tiada semburat

putus asa menyinggahi batin saya. Saya butuh obat pemicu

semangat. Salah satunya yang paling ampuh buatan Tuhan.

Setiap malam saya terus berbincang kepada-Nya.

setelah sma terkirim, saya menanti hari senin tiba dengan gelisah. 71

Saya menguntai kesimpulan jika nomor telepon tersebut benar milik

Joko Widodo dan jika beliau adalah sosok yang memegang teguh

janji dan komitmen kepada rakyat, ajudannya akan menghubungi

saya pada hari Senin.

86

24

25

26

27

Beberapa hari berselang, sekitar pukul 09.00 saya kembali

menelepon kantor gubernur. Begitu seringnya saya menelepon

sampai mereka sudah hafal nama dan mungkin suara saya. Saya

tidak peduli andai mereka menamakan saya si Bawel yang tidak

tahu diri.

Sejak SMA, saya gemar mengumpulkan koin dan perangko. Berbicara mengenai koin, pikiran kita sontak mengarah pada

sesuatu yang berharga dan mempunyai nilai tukar. Sebab koin

biasanya di buat dari jenis logam, mulai dari ringan sampai yang

berat, dari putih sampai yang kuning, dari yang bulat sampai

persegi. Ke negara mana pun kita berlabuh di dunia ini, mereka

pasti memiliki koin dengan desain atau corak tersendiri.

Sebab, televisi negara Amerika jarang sekali memuat hal-hal

yang bagus tentang negera kita. Sebagian besar berita yang

disiarkan di sana berkisar pada demontrasi dab bencana alam yang

terjadi. Jangankan di luar negeri, di sini apa yang terkenal dari

Indonesia? Jarang sekali orang menyebutnya Monas, Raja

Ampat, Bali. Dengan bangga mereka menjawab Macet dan

Banjir.

Gayung bersambut, permohonan saya diluluskan. Dengan penuh

semangat siang malam saya ramungkan naskah saya. Begitu

selesai, saya langsung menghubungi ajudan beliau untuk memohon

kesempatan bertemu. Sungguh beruntung. Saya langsung mendapat

jadwal pada kamis, 3 April 2008, Pukul 12.00.

72

74 Kebiasaan hidup

79Nilai dan norma

82

28

Pukul 10.45, saya pun bertolak dari Selemba ke tempat tujuan 85

saya di jalan Medan Mardeka Barat. Saya sengaja berangkat

lebih awal, ada waktu luang untuk menenangkan diri sebelum

bertemu dengan beliau karena lokasi tujuan saya, paling lama

ditempuh dalam waktu 20 menit.

87

29

30

31

32

33

34

35

Siang itu, dengan semangat berpijar saya berangkat ke kantor

Kemenkes RI di jalan Percetakan Negara untuk berjumpa

dengan Bapak Dirjen. Jadwal saya untuk bertemu beliau pada

pukul 13.00. tetapi, karena saya tiba lebih awal, pukul 12.00 dan

kebetulan beliau sedang kosong, saya langsung dipersilahkan

masuk. Pukul 13.00 Mendengar ada titik terang Jokowi bisa menjadi Presiden RI,

saya semakin bersemangat dan berdoa. Namun, beberapa hari

kemudian, saya mulai sedih sebab media mulai meragukan

kesediaan Jokowi untuk dicalonkan. Saya mulai mengubah taktik

doa. Rangkaian dia saya mulai terdengar aneh dan terkadang

mengundang tawa sendiri. Siang itu, 29 Mei 2014, saya tiba di kantor KPU lebih awal dari

jadwal, masih lengang. Di pintu masuk saya sempat dicegat. :Ibu

ada undagan?”begitu saya menggeleng, mereka kembali bertanya. Saya terdiam. Pantasan tadi pagi ketika saya berhenti di posko

depan Menara BCA, suara hati sempat mengingat kisah pertama

kali saya bertemu Jokowi di depan pos polisi Bundaran HI.

Rangkain cemooh yang beruntun itu berubah menjadi cambuk

bagi saya untuk terus berjuang. Entah mengapa hari itu saya

teringat apda acara Kick Andy yang teelah beberapa kali

menampilkan orang-orang yang memperoleh Rekor MURI. Yang

terpikir di benak saya. Mereka yang tampil tidak semua orang kaya. Pada saat penumpang turun, jarang sekali ada yang mengucapkan

terima kasih atau tersenyum kepada mereka. Sampai-sampai

kalau ada yang mengucapkan terima kasih, mereka seperti

kaget. Saya tidak boleh makan gula, Bu. Saya tidak menyangka

masyarakat begitu antusias kemari. Tadi pagi, saya tiba pukul

92

111Cara berpikir dan bersikap

115

126

132Cara berpikir dan bersikap

139Tradisi/Kebiasaan Hidup

142 Cara berfikir dan

bersikap

88

36

37

38

39

40

41

06.30, tetapi jam 08.00 baru adapat parkir, macet sekali Bu.

Sempat terpikir bagaimana kalau saya yang pingsan, jika roti ini

saya berikan kepadanya. Di sekitar tempat itu tidak terlihat ada

orang yang menjual makanan. Tiba-tiba, saya teringat pada pasien

yang sakit gula. Mereka tidak boleh terlambat makan, bisa berakibat

fatal. Tanpa ragu saya langsung merogoh croissant saya dan

memberikan kepadanya.

Saya harus mengakui bahwa anak muda sekarang memang 145 Pandangan Hidup

sangat kreatif. Saya yang tadinya tidak mengerti tahap demi tahap

tetang email tadi. Pikiran saya terus berjalan mengolah pendapatnya

tadi yang sangat masuk akal. Lalu muncul argument kuat di dlam

diri saya.

Waktu itu jarum jam menunjukkan pukul 17.00. saya harus 154

menunggu sampai jam berapa? Kalau sampai tengah malam

barangkali Pak Jaya lelah dan tidak pantas lagi untuk diganggu.

Benar, begitu tiba di halte GBK semua penumpang turun dan 158 Kebiasaan Hidup

tangga halte Transjakarta sontak pennuh sesak. Bahkan, untuk

jalan keluar dari tangga halte orang harus mengantre panjang.

Selepas dari tangga, saya semakin terpesona melihat orang-orang

lalu-lalang di sekitar GBK.

Pada 9 Juli 2014 ketika Pilpres berlangsung, keiginan itu kembali 160

menggelitik. Awalnya , saya berencana menanti beliau pada pagi

hari di TPS Menteng. Saya Pikir barangkali ada cela kesempatan

untuk menyerahkan buku, Pagi itu.

Keesokan harinya pada tanggal 25 Juli, putra saya menelepon putri 178

saya. Tak lama kemudian, putri saya bertanya, “Ma, kakak bertanya

tanya tanggal 28 Mama butuh mobil?

Bu, kalau mau lebih yakin, besok pagi sekitar pukul 06.00-07.00 186

sebelum berangkat, coba pantau di televisi dulu Jokowi Salat Idul

89

42

43

44

45

46

Fitri di mana. Kalau beliau salat di balai Kota maka sudah pasti

sehabis itu aka nada open house di Balai Kota.

Setelah bersilancar ke sana-sini, akhirnya saya menemukan

persyaratan lomba dan langsung mendaftarkan diri untuk lari jarak 8

km. Lomba lari ini diselenggarakan guna memperingati Hari

Kemerdekaan Ke-69 RI yang akan diadakan pada 31 Agustus

2014, Pukul 06.00, dari depan Istana Mardeka. Setelah Independendence Day Run 2014, saya mendaftarkan diri

untuk ikut fx Sunday Fun Run di Fx Sudirman. Pendaftaran berjalan

lancer dan tertib. Setelah keseksesan Fx Sunday Fun Run , saya

mendaftaran diri untuk ikut Mandiri Jakarta Marathon 2014 di

Monumen nasional (Monas) pada 26 Oktober 2014. Acara ini

diikuti oleh para peserta nasional dan international. Keinginan yang menggebuh untuk bisa melihat langsung acara ini,

menggerakkan saya untuk mulai berupaya mendulang

informasi. Awalnya, saya mencoba menghubungi sahabat saya yang berprofesi wartawan. Tatapi, mereka juga tidak tahu apa

syarat untuk bisa terpilih serta harus berkumpul di mana. Sebelum

menyerah, saya mencoba men-tweet salah seorang panitia, tetapi tidak menjawab. Setelah mencari dan bertanya kian kemari,

akhirnya saya menguntai kesimpulan harus langsung berangkat dan

memilih salah satu tempat strategis, GBK, Bundaran HI, Monas

atau Istana Negara. Setalah puas mampir seharian di Istana, dengan langkah ringan

saya bergegas menuju Pesta Rakyat yang diselenggarakan di

Monas. Di pintu Monas masyarakat sudah padat mengantre. Jutaan orang menyambut di Jalan M.H.Thamrin menuju Istana

Negera. Mereka ingin menyebut kedatangan Presiden dan Wakil

Presiden RI yang baru saja dilantik, Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

212

259

280 Keyakinan

304

311

90

Sejak pukul 08.00, mereka rela dijerang mentari memenuhi

Bundaran Hotel Indonesia demi menunggu sang presiden yang akan

melintasi jalur tersebut dengan menggunakan kereta kuda.

a) Pengalaman jatuh bagun mengejar Jokowi untuk sekedar

menyerahkan novel Love, Life, Heaven juga membuat saya

menjadi penikmat politik dadakan. Selama berhari-hari saya

duduk manis di depan televisi menyimak hiruk-pikuk Pilpres. Tidak

ada tokoh lain yang saya ikuti pergerakkannya dengan seksama

selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan, seperti saya menguntit

jejak Jokowi.

b) Air mata saya memang jatuh di garis finish Independence Day Run

2014 dan teras Istana Negara saat Upacara militer lepas sambut

Presiden pada 20 Oktober 2014. Tetapi, perjalanan saya belum

mencapai garis akhir. Belum lagi usai. Saya masih akan terus

berlari, merengkuh impian saya walaupun tersengal, walau

terpuruk, walau terjal berliu. Perjalanan saya masih belum usai. Jumlah

320Cara berpikir dan bersikap

325

17 27 20

91