ABSTRAK
Weni Fitri Yani (NPM. 12080024), Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api
Terakhir dari Paris Karya Mira W. Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2018.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kehidupan masyarakat yang tidak
pernah terlepas dari persoalan cinta kasih. Pembicaan tentang hal ini bukan lagi sesuatu hal yang janggal untuk dikaji. Dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W menggambarkan tentang berbagai macam cinta kasih di
antaranya cinta kasih antara orang tua dan anak, cinta kasih antara pria dan wanita, cinta kasih antara sesama manusia, dan cinta kasih antara manusia dan
Tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan romantisme cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode deskriptif. Data penelitian ini adalah kutipan kata, kalimat, atau paragraf yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W yang berkaitan dengan macam-macam cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir
dari Paris Karya Mira W. Sumber data penelitian ini adalah novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian romantisme cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W adalah membaca dan memahami,
menandai kalimat dan kutipan dalam novel berdasarkan romantisme cinta kasih, menginventarisasi data dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat macam bentuk cinta
kasih yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W,
yaitu (1) cinta kasih antara orang tua dan anak terlihat dari dari tokoh Aster, Arif,
dan Andika yang begitu menyayangi Ario. (2) Cinta kasih antara pria dan wanita terlihat dari tokoh Andika dan Aster, yang mempunyai hubungan sebagai
sepasang kekasih dan tunangan. (3) Cinta kasih antara sesama manusia terlihat dari tokoh Aster dan Arif. (4) Cinta kasih antara manusia dan Tuhan terlihat dari
tokoh Aster. Dari keempat cinta kasih di atas, maka yang paling dominan
ditemukan peneliti adalah cinta kasih antara pria dan wanita yang terlihat dari tokoh Andika dan Aster. Begitu banyak cobaan yang menghadang cinta antara
Aster dan Andika sehingga niat mereka untuk menikah susah diwujudkan, namun setelah melalui semuanya cobaan yang mengahadang baru mereka bisa menikah.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira
W”. Peneliti telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagi pihak dalam
proses menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, sebagai wujud rasa hormat penulis
ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini:
2) Aruna Laila,S.S., M.Pd, selaku pembimbing I yang telah membimbing penulis
dan memberikan arahan serta pengetahuan dalam skripsi ini.
3) Samsiarni,S.S., M.Hum, selaku pembimbing II dan sekretaris Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah membimbing penulis dan
memberikan arahan serta pengetahuan dalam skripsi ini.
4) Indriani Nisja, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
5) Bapak dan Ibu dosen program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang
telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pendidikan.
6) Kedua orang tua yang tidak hentinya memberikan semangat, motivasi, dan doa
kepada penulis.
7) Ricci Gemarni M.Pd, selaku PA yang memberikan saran dan motivasi.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan
dan kekhilafan. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
ii
membangun, mudah-mudahan segala amal dan bantuan dari pihak-pihak yang telah
disebutkan di atas mendapat pahala serta balasan dari Allah SWT. Sebagai manusia
biasa, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini
dan apabila tertadapat kesalahan dan kekurangan, penulis mohon maaf. Penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Padang, Februari 2018
penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK.................................................................................................................................. i
KATA PENGATAR ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................1
B. Fokus Masalah ..............................................................................................................4
C. Rumusan Masalah ........................................................................................................4
D. Tujuan Penelitian ..........................................................................................................4
E. Manfaat Penelitian.......................................................................................................5
F. Batasan Istilah ...............................................................................................................6
BAB II KERANGKA TEORITIS
A. KerangkaTeori ...............................................................................................................7
1. Hakikat Novel .......................................................................................................7
2. Hakikat Cinta Kasih 11
B. Penelitian yang Relevan............................................................................................ 14
C. Kerangka Konseptual ................................................................................................. 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................................ 18
B. Metode Penelitian ....................................................................................................... 18
C. Data dan Sumber Data ............................................................................................... 18
D. Instrumen Penelitian .................................................................................................. 18
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 19
F. Teknik Pengabsahan Data ........................................................................................ 20
G. Teknik Analisis Data ................................................................................................. 20
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Temuan Penelitian ...................................................................................................... 22
B. Analisis Data ................................................................................................................ 25
1. Cinta Kasih antara Orang Tua dan Anak ...................................................... 25
2. Cinta Kasih antara Pria dan Wanita ............................................................... 36
3. Cinta Kasih antara Sesama Manusia .............................................................. 55
4. Cinta Kasih antara Manusia dengan Tuhan ................................................. 56
iv
C. Pembahasan .................................................................................................................. 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 60
B. Saran................................................................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 64
LAMPIRAN
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
G. Latar Belakang Masalah
Sastra merupakan wujud gagasan seseorang melalui pandangan terhadap
lingkungan sosial yang berada disekelilingnya dengan menggunakan bahasa yang
indah. Sastra hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang
ada. Sastra sebagai karya fiksi memiliki eksistensi yang mendalam, bukan hanya
sekedar cerita khayal atau angan dari pengarang saja, melainkan wujud dari
kreativitas pengarang dalam menggali dan mengolah gagasan yang ada dalam
pikirannya.
Karya sastra membicarakan manusia dengan segala persoalan hidup
seseorang hidup seseorang, antara karya sastra dengan manusia memiliki
hubungan erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainya. Sastra merupakan
cerminan dari segi kehidupan manusia yang di dalamnya tergambar sikap, tingkah
laku, pemikiran, pengetahuan, perasaan dan imajinasi seorang pengarang.
Kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari persoalan cinta kasih.
Perasaan suka dan sayang kepada sesuatu hal yang disertai dengan pengorbanan,
belas kasihan, dan tanggung jawab disebut dengan cinta kasih. Cinta kasih
diartikan bukan hanya dalam konteks cinta kasih antara pasangan kekasih saja.
Tetapi, dalam konteks yang luas yaitu cinta kasih anak kepada orang tua atau
sebaliknya, cinta kasih sesama manusia, cinta kasih antara manusia dan Tuhan,
dan cinta kasih antara manusia dengan lingkungannya. Seperti perjuangan
seseorang Ibu yang rela menjadi supir truk supaya anaknya bisa sekolah.
1
2
Cinta kasih bukan hanya ada di dalam realita kehidupan masyarakat tetapi
juga ada di dalam novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W yang
menceritakan tentang cinta kasih antara Aster, Ario, Andika, dan Arif. Aster
adalah seorang kekasih yang setia terhadap Andika bahkan Aster selalu menunggu
Andika. Keadaan berbeda saat pesta pernikahan mereka akan dilaksanakan
Andika bersama teman-temanya mengadakan pesta malam bujangan, mereka
mabuk-mabukan dan sampai mereka berkelahi sehingga mengakibatkan salah
seorang sahabat mereka meninggal. Pada saat itu Andika tidak sadarkan diri
sehingga ia tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi yang bisa
mengakibatkan salah seorang temanya itu meninggal. Andika di fitnah dan
dituduh membunuh oleh sahabatnya Arif dan ia harus kabur dan harus melarikan
diri menjadi seorang buronan. Pada saat andika mengasingkan diri bukti cinta
Andika harus terkikis dengan keinginan Andika menyuruh sahabatnya untuk
menikahi Aster. Dia bernama Arif, alasan Andika ingin melakukanya karena Arif
yang bisa menjaga Aster disaat ia menjadi buronan polisi.
Selain itu, cinta kasih orang tua terhadap anak tampak dari pengorbanan
Arif yang rela mendonorkan mati supaya anaknya tetap hidup. Arif sengaja
menambrakkan mobilnya ke tiang listrik agar ia bisa mendonorkan kedua paru-
parunya untuk Ario, buah hatinya yang paling dia sayangi.
Novel Kereta Api Terakhir Dari Paris menarik untuk diteliti dengan
beberapa alasan diantaranya. (1) Cinta kasih yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam
novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W, Aster yang terpisah dengan
kekasihnya Andika karena difitnah sahabatnya dan Arif yang rela mendonorkan
paru-prunya untuk Ario. (2) Cinta kasih merupakan sebuah permasalahan
3
kompleks yang sering terjadi pada setiap diri manusia dalam menjalani kehidupan,
1. Meneliti cinta kasih yang terjadi pada tokoh-tokoh dalam karya sastra, maka
kita dapat melihat seberapa piawai pengarang dalam membawa pembaca kepada
isi dari romantisme cinta kasih tokoh-tokoh karya sastra tersebut, (4) Meneliti
cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W, kita dapat
menemukan pesan-pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui karya yang
diciptakanya.
Novel Kereta Api Terakhir Dari Paris ditulis oleh Mira W, 13 September
1951, ia dikenal sebagai salah satu penulis novel-novel roman popular di
Indonesia. Mira W lulusan dari Universitas Trisakti, setelah lulus dari Trisakti
Mira W menjadi staf pengajar di Universitas Moestopo. Mira W telah
menerbitkan lebih dari 40 novel, kebanyakan di antaranya telah diangkat menjadi
film dan sinetron.
Selain itu, karyanya yang diterbitkan beberapa novel Mira W yang pernah
diterbitkan adalah Cinta Sepanjang Amazon Nada Tanpa Kata (Gramedia Pustaka
Utama, 14September 2015), Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi Masih Ada
Kereta Yang Akan Lewat (Gramedia Pustaka Utama, September 2015), Jangan
Ucapkan Cinta Bukan Cinta Sesaat (Gramedia Pustaka Utama, September 2015),
Sampai Maut Memisakan Kita Merpati Tak Perna Ingkar Janji (Gramedia
Pustaka Utama, September 2015), dan Sisi Gelap Cinta(Gramedia Pustaka Utama,
September 2015).
Selain itu novel yang menceritakan tentang romantisme cinta kasih adalah
novel Air Mata Terakhir Bunda karya Kirana Kejora ini juga menceritakan
tentang cinta kasih antara pria dan wanita, yang tampak dikisahkan dari tokoh
4
Delta dan Luren. Cinta kasih yang telah berjalan satu tahun dengan berbagai
polemik yang dilalui. Akhirnya, dapat berjalan dengan baik yang dibuktikan
dengan pertualangan. Hal berikut merupakan contoh cinta kasih yang terdapat
dalam novel Air Mata Terakhir Bunda karya Kirana Kejora.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti berminat untuk
menganalisis cinta kasih yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir Dari
Paris karya Mira W. Permasalahan ini erat kaitanya dengan kehidupan nyata
manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Di lain sisi cinta kasih dalam
novel Kereta Api Terakhir Dari Paris ini belum ada dilakukan penelitian,
sehingga peneliti memandang perlu adanya dilakukan penelitian menyeluruh
terhadap romantisme cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir Dari Paris
karya Mira W.
H. Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini difokuskan
pada cinta kasih dalam novel Kereta Api Terkakhir dari Pariskarya Mira W.
I. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah yang dikemukakan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, bagaimanakah cinta kasih yang
terjadi dalam novel Kereta Api Terkakhir Dari Pariskarya Mira W?
J. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini yaitu,
mendeskripsi cinta kasih dalam novel Kereta Api Terkakhir Dari Paris karya Mira
W.
5
K. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Adapun
manfaat-manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis penelitian ini adalah untuk menambah pemahaman
tentang teori dalam bidang pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya
tentang romantisme dalam karya sastra fiksi seperti novel.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi pihak-
pihak terkait, seperti berikut ini :
a. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk
melakukan penlitian lebih lanjut tentang teori cinta kasih dan dapat menambah
wawasan tentang penelitian sastra.
b. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan dan pemahaman menentukan
cinta kasih dalam novel Kereta Api Dari Paris karya Mira W.
c. Bagi penulis sendiri, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan,
pengetahuan, dan pengalaman dalam menganalisis suatu karya sastra
khususnya novel.
L. Batasan Istilah
Batasan istilah yang terdapat dalam penelitian ini akan diuraikan sebagai
berikut :
5. Novel merupakan suatu karya sastra yang memaparkan berbagai kehidupan
manusia yang di ciptakan oleh pengarang ke dalam bentuk tulisan.
6
1. Cinta kasih adalah perasaan suka kepada seseorang atau makhluk hidup,
kepada alam, benda dan lainnya yang disertai dengan menaruh belas kasihan,
tanggung jawab, perhatian.
7
BAB II
KERANGKA TEORITIS
D. Kerangka Teori
Pada bab ini akan diuraikan tentang beberapa teori yang relevan untuk
mendukung penelitian ini. Teori-teori tersebut adalah (1) hakikat novel,(2) hakikat
cinta kasih.
1. Hakikat Novel
Teori novel akandigunakan dalam menjelaskan hakikat novel adalah
(a)pengertian novel, dan (b) unsur-unsur yang membangun novel.
a. Pengertian Novel
Novel dalam bahasa Itali yaitu novella masuk ke Indonesia menjadi novel
yang mengundang arti yang sama dengan istilah novelet yang berarti sebuah karya
fiksi yang tidak terlalu panjang, tetapi tidak juga terlalu pendek. Nurgiyantoro
(1995: 10) mengemukakan bahwa novel merupakan karya sastra yang dibangun
oleh unsur- unsur pembangun, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik.Novel adalah
hasil kesusastraan berbentuk prosa.
Muhardi dan Hasanudin (1992:6) mengatakan bahwa novel merupakan
beberapa kesatuan permasalahan yang membentuk rangkaian permasalahan
disertai faktor sebab akibat.Rangkaian ini terjadi disebabkan berpuluh-puluh
permasalahan. Dengan kata lain, novel memiliki karakteristik permasalahan yang
lebih luas dan komplek atau mengutarakan beberapa pokok permasalahan lain
seperti cerpen dan puisi. Novel merupakan karya sastra berisi cerita dengan suatu
alur yang cukup panjang mengisi satu buku atau lebih, yang menggarap
kehidupan pria dan wanita yang bersifat imajinatif (Tarigan, 2015: 167).
7
8
Berdasarkan pengertian novel dari beberapa pakar di atas di dapat
disimpulkan bahwa novel adalah sebuah cerita fiksi yang berjenis prosa yang
menggambarkan kehidupan tokoh yang ditulis oleh seorang pengarang maupun
kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu masyarakat.
b. Unsur-Unsur yang Membangun Novel
Menurut Nurgiyantoro (1995:23), karya sastra dibangun oleh dua unsur
penting, yakni unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur-unsur inilah yang
menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra.Unsur-unsur yang secara
faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra.
1) Unsur Instrinsik
Unsur instrinsik pada novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut
serta membangun cerita.Kepaduan antar berbagai unsur instrinsik inilah yang
membuat sebuah novel terwujud. Unsur-unsur tesebut adalah alur atau plot,
penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, tema dan amanat.
a) Alur atau Plot
Plot adalah peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak
bersifat sederhana karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu
berdasarkan kaitan sebab akibat. Jadi, alur atau plot adalah rangkaian suatu
peristiwa berdasarkan urutan waktu kejadian, yang menghubungkan urutan
kejadian peristiwa dalam cerita serta berusaha memecahkan konflik yang terjadi.
b) Penokohan
Tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya
naratif yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan
tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam
9
tindakan, penokohan termasuk masalah penamaan, pemeranan, keadaan fisik,
keadaan psikis, dan karakter.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tokoh atau perwatakan merupakan
gambaran dari sikap, tingkah laku dan juga keyakinan dari tokoh yang
digambarkan oleh pengarang di dalam karya sastra.
c) Latar
Latar atau setting merupakan penanda identitas permasalahan fiksi yang
secara samar diperlihatkan oleh alur atau penokohan. Latar atau setting disebut
juga sebagai landasan tumpu, menyaran kepada pengertian tempat, hubungan
waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristawa yang
diceritakan.unsur latar dapat dibedakan kedalam tiga unsur pokok, yaitu tempat,
waktu, dan sosial.
Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan
dalam sebuah karya sastra.Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan
terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.Latar
sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial
masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi
d) Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan salah satu unsur fiksi yang digolongkan sebagai
saran cerita. Sudut pandang haruslah diperhitungkan kehadirannya dan bentuknya,
sebab pemilihan sudut pandang akan berpengaruh terhadap penyajian berita.
Reaksi pembaca terhadap sebuah karya fiksi pun dalam banyak hal akan
dipengaruhi oleh bentuk sudut pandang. Ada bebeberapa jenis sudut pandang,
10
yaitu pengarang sebagai tokoh cerita orang pertama, pengarang sebagai tokoh
ketiga, dan sudut pandang campuran. Jadi, berdasarkan pendapat Nurgiyantoro
tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang adalah cara dari pengarang
menempatkan posisinya diadalam karya sastra tersebut.
e) Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara mengucapkan bahasa dalam prosa, atau
bagaimana seorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan dikemukakan.
Penggunaan bahasa harus relevan dan menunjang permasalahan-permasalahan
yang hendak dikemukakan, harus serasi dengan teknik-teknik yang digunakan,
dan harus tepat merumuskan alur, penokohan, latar, tema, dan amanat, Muhardi
dan Hasanuddin (1992:35). Gaya bahasa, sebuah karya sastra sudah tentu
menggunakan gaya bahasa dalam penyampaian agar karya sastra tersebut tidak
membosankan dan menarik untuk membaca.
f) Tema
Tema merupakan gagasan-gagasan dasar umum yang menopang sebuah
karya sastra dan terkadang didalam teks struktur semantis dan menyangkut
persaman-persamaan atau perbedaan-perbedaan. (Nurgiyantoro, 1995:68)
menyatakan bahwa pada umumnya tema tidak hanya dilukiskan secara langsung
atau khusus. Eksistensi dan kehadiran tema adalah terimplisit memasuki
keseluruhan cerita serta inilah yang menyebabkan kecilnya kemungkinan
pelukisan secara langsung. Jadi, tema dapat diartikan sebagai gagasan-gagasan
utama yang dihadirkan dalam karya sastra, namun tema biasanya tidak hanya
dilukiskan secara langsung.
11
g) Amanat
Bentuk penyampaian amanat dalam sebuah karya fiksi memiliki dua sifat,
yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Bentuk penyampaian secara
langsung adalah pengarang menyampaikan amanat dalam karya sastra dilakukan
secara langsung dan eksplisit. Bentuk penyampaian secara tidak langsung adalah
pesan itu hanya tersirat dalam cerita,berpadu secra koherensif dengan unsur-unsur
cerita yang lain.
2). Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik terdiri dari sejumlah unsur. Unusr-unsur yang dimaksud
adalah keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan
dan pandangan hidup yang semuanya akan mempengaruhi yang ditulisnya. Unsur
ekstrinsik berikutnya adalah psikologi, baik yang berupa psikologi
pengarang(yang mencangkup proses kreativitasnya), psikologi pembaca, maupun
penerapan prinsip psikologi dalam karya. Keadaan di lingkungan pengarang
seperti ekonomi, politik dan sosial juga berpengaruh terhadap karya sastra.
A Hakikat Cinta Kasih
Teori dan pendapat yang terkait dalam penelitian ini meliputi: (a)
pengertian cinta kasih dan (b) macam-macam cinta kasih.
D. Pengertian Cinta Kasih
Mawardi dan Hidayati (2009:167) menyatakan bahwa cinta kasihadalah
perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan, dan pengabdian yang
diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab.
Widagdho, dkk (2012:59) cinta kasih atau cinta sejati adalah cinta
kemanusiaan; yang tumbuh dan berkembang dalam lubuk sanubari setiap
12
manusia bukan karena dorongan sesuatu kepentingan; melainkan atas dasar
kesadaran bahwa pada hakikatnya kemanusiaan itu satu.Bagi cinta kasih
pengorbanan adalah suatu kebahagiaan.Sebaliknya ketidakmampuan
membahagiakan atau paling tidak meringankan beban yang dicintai atau
dikasihi adalah suatu penderitaan.Dengan demikian, cinta kasih merupakan
perasaan cinta yang diiringi dengan rasa belas kasihan, rela berkorban, serta
tanggung jawab.
b. Macam-Macam Cinta Kasih
Mawardi dan Hidayati (2009: 167), menjelaskan ada beberapa macam
cinta kasih. Cinta kasih tersebut meliputi lima pokok, yaitu 1) cinta kasih antara
orang tua dan anak, 2) cinta kasih antara pria dan wanita, 3) cinta kasih antara
sesama manusia, 4) cinta kasih antara manusia dan tuhan, dan 5) cinta kasih
antara manusia terhadap lingkungan. Berikut akan dijelaskan satu per satu.
1) Cinta Kasih Antara Orang Tua dan Anak
Orang tua yang meperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknnya, berarti
mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar
anaknya baik dan berguna dikemudian hari. (Mawardi dan Hidayati, 2009: 167)
Mustopo (1983:78), cinta keibuan adalah penguatan tanpa syarat terhadap
hidup dan kebutuhan anak.Penguatan (afermasi) hidup anak mempunyai dua segi,
pertama ialah perhatian dan yang kedua ialah tanggung jawab yang mutlak perlu
demi pemeliharaan hidup anak dan pertumbuhannya. Cinta keibuan menanamkan
kedalam anak cinta akan kehidupan dan tidak hanya keinginan untuk tetap hidup.
Menurut Widagdho, dkk (2012:42) mengetahui pula bahwa yang namanya
perhatian itu pada dasarnya merupakan salah satu unsur dari cinta kasih. Perhatian
13
tersebut bisa saja datang dari orang tua,saudara, suami atau isteri, kawan, atau
kelompok orang yang lebih luas lagi.
2) Cinta Kasih Antara Pria dan Wanita
Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku
baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar merah, berarti ia
menaruh cinta terhadap gadis itu (Mawardi dan Hidayati, 2009: 167).
3) Cinta Kasih Antara Sesama Manusia
Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang
sakit dan membawakan obat kepadanya berarti sahabat itu menaruh cinta kasih
terhadap kawannya yang sakit (Mawardi dan Hidayati, 2009: 168).
Memotivasi seseorang mencintai sesama manusia, menurut persepsi
sosiologis, disebabkan karena manusia itu tidak dapat hidup sendirian (manusia
sebagai makhluk sosial). Manusia perseorangan (individu) memiliki kelebihandan
kekurangan dalam segala hal sehingga manusia akan saling menutupi
kekurangannya apabila bekerja sama. Menurut persepsi ajaran agama (Islam),
mencintai sesama manusia itu merupakan kewajiban (Soelaeman, 2010:71).
4) Cinta Kasih Antara Manusia dan Tuhan
Apabila seseorang taat beribadah, menurut perintah Tuhan, dan menjauhi
larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih kepada Tuhan penciptanya
(Mawardi & Hidayati (2009:168). Selanjutnya, Wahyu (2008:143) menyatakan
bahwa cinta yang dibangun karena Allah akan menghasilkan kebaikan yang
sangat banyak dan berharga.
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih, dan spiritual ialah
cintanya kepada Allah dan kerinduan kepada-Nya.Tidak hanya shalat, pujian, dan
14
doanya, tetapi semua tindakan dan tingkah lakunya ditujukan kepada Allah,
mengharapkan penerimaan dan ridla-Nya. Cinta kepada Allah akan membuat
seseorang menjadi mencintai sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah, dan
seluruh alam semesta (Soelaeman, 2010:78).
5) Cinta Kasih Manusia Terhadap Lingkungan
Apabila seorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman
perkarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul
dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa
orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungannya.(Mawardi dan
Hidayati, 2009: 168)
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan
hidupnya.Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya,
kemudian barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya.Lebih dari itu,
manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan
kesejahteraan (Herimanto & Winarto, 2011:172-173).
E. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian tentang romantisme telah dilakukan oleh para peneliti
sebelumnya.Penelitian ini mempunyai relevansi dengan penelitian-penelitian
sebelumnya yang mengangkat tentang romantisme dalam karya sastra.
b. Penelitian yang dilakukan Rifai (2010) dalam skripsinya yang berjudul
“Romantisme Dalam Novel Bintang Tertusuk Cinta karya Reni Hapsari”. Hasil
penelitian Rifai diketahui bahwa Bintang dan Daniel adalah tokoh utama dalam
novel Bintang Tertusuk Cinta. Romantisme ditemukan dalam novel ini
diungkapkan melalui tokoh Bintang dan Daniel. Berawal dari sebuah
15
persahabatan Bintang dan Daniel sudah berjalan begitu lama dan akhirnya
muncul perasaan cinta. Bintang rela melakukan apa saja, atas nama cinta pula
Bintang berikan keperawanannya kepada Daniel. Persaman peneliian Rifai
adalah membahas tentang romantisme, perbedaan penelitian Rifai adalah teori
dan objek penelitian yang berbeda. Manfaat dari penelitian Rifai dapat
dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini.
1) Penelitian yang dilakukan Pratiwi (2014) dalam skripsinya yang berjudul
“Romantismedalam Novel Kerudung Merah Kirmizi karya Remy Sylad”. Hasil
penelitian ini menunjukkandalam novel Kerudung Merah Kirmizi karya Remy
Sylado digambarkan unsur romantisme yang dilihat berdasarkan latar dan
tokoh cerita. Romantisme kembali ke alam digambarkan melalui parasaan
tokoh yang bergantung pada alam. Alam merupakan tempat dalam
mencurahkan segala perasaan yang dialami oleh tokoh. Romantisme
kemurungan digambarkan melalui perasaan hati manusia yang mengalami
kemurungan akibat dari keterbencian, cinta yang tak bahagia sehingga tokoh
akan mencari tempat terpencil dalam merenungi nasib. Romantisme
primitivisme digambarkan melalui perasaan yang merindukan masa lalu yang
memiliki sebuah kenangan yang indah dan kenangan yang memilukan.
2) Penelitian yang dilakukan Ayu Permata Sari (2016) mahasiswa STKIP PGRI
Padang dengan judul Romantisme Cinta Kasih dalam Novel Air Mata Terakhir
Bunda karya Kirana Kejora.
Persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama mengkaji tentang sastra dan
romantisme.Perbedaannya dengan penelitian selajutnya, terletak pada data dan
16
sumber data. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Kereta Api Terakhir
dari Pariskarya Mira W.
F. Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini akan dianalisis salah satu jenis karya sastra yaitu novel.
Novel adalah suatu karangan fiksi yang berjenis prosa.Ciri romantisme yang
menggambarkan kehidupan tokoh yang ditulis oleh seorang pengarang
berdasarkan pengalaman pengarang maupun kejadian-kejadian yang dialami oleh
masyarakat.Unsur yang membangun novel ada dua yaitu unsur instrinsik dan
unsur ekstrinsik.Unsur instrinsik novel adalah unsur yang secara langsung turut
serta membangun cerita.Kepaduan antar berbagai unsur instrinsik dan ekstrinsik
inilah yang membuat novel menjadi sebuah bacaan yang bermanfaat.
Unsur-unsur tersebut adalah tema,amanat,alur(plot), latar, penokohan, sudut
pandang dan gaya bahasa.Novel juga dibangun oleh unsur ekstrinsik pengarang
dan realita objektif.Suatu karya sastra hadir dari tangan penulis atau pengarang.
Jadi tanpa pengarang sebuah karya tidak akan muncul, begitu pun dengan
pembaca. Tanpa pembaca hasil tulisan pengarang tidak akan dapat dinilai. Dengan
demikian antara pengarang, pembaca dan karya saling berkesinambungan.
Penelitian ini mengkaji tentang cinta kasih yang didapat dari perpaduan
antara unsur instrinsik (penokohan) dan (latar) serta unsur ekstrinsik (karya).
Cinta kasih yang dimaksud antara lain: 1) cinta kasih antara orang tua dan anak, 2)
cinta kasih antara pria dan wanita, 3) cinta kasih antara sesama manusia,
cinta kasih antara manusia dan tuhan dan, 5) cinta kasih antara manusia dan
lingkungannya.
17
Karya Sastra
Unsur Pembangun Novel
Ekstrinsik
Alur Instrinsik
Pengarang Realitas objektif Latar Tokoh
Tata
Nilai Norma- Konvensi Konvensi
Konvensi
norma sastra budaya bahasa
Cinta Kasih
Cinta Kasih antara
Cinta kasih antara Cinta Kasih Cinta Kasih Cinta Kasih Antara
Antara Sesama
Antara Manusia
Manusia dan Orang Tua dan Anak Pria dan Wanita
Manusia
dan Tuhan
Lingkungannya
Cinta Kasih Dalam Novel Kereta Api Terakhi Dari Paris karya Mira W
Bagan 1. Kerangka Konseptual Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir
Dari Paris Karya Mira W.
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif tidak semata-mata mendeskripsikan, tetapi yang
lebih penting lagi adalah menemukan makna yang terkandung dibaliknya, sebagai
makna tersembunyi atau dengan sengaja disembunyikan (Ratna, 2010:94).
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Menurut Ratna (2010:467), metode deskriptif adalah metode dengan
cara terlebih dahulu menguraikan objek penelitian kemudian menganalisis dengan
menggunakan teori-teori tertentu hinga mendapat hasil.
C. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitiaan ini adalah kutipan berupa kata, kalimat, atau
paragraf yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W
yang berkaitan dengan permasalahan romantisme cinta kasih. Sumber data
penelitian ini adalah novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W
diterbitkan pada tahun 2017 oleh penerbit Gramedia Pustaka dengan jumlah
halaman 320 halaman yang terdapat gambar menara eiffel dan kereta api.
D. Instrumen Penelitian
Menurut Moleong (2010:121), instrument penelitian merupakan
perencanaan dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan hasil penelitian.
Intrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti membaca novel
Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W secara keseluruhan,
mengidentifikasi dan menggambarkan cinta kasih dalam novel Kereta Api
18
19
Terakhir Dari Paris karya Mira W, mengumpulkan data berdasarkan pokok
masalah penelitian, dan memilih data sesuai penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2013:224) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data
merupakan langkah utama dalam penelitian karena tujuan utama penelitian adalah
memeroleh data dengan menggunakan berbagai macam teknik. Teknik
pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui teknik-teknik sebagai berikut.
1) Membaca dan memahami novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W.
2) Menandai kalimat dan kutipan yang berhubungan dengan cinta kasih dalam
novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W.
3) Mengklasifikasi data yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir dari
Paris karya Mira W.
4) Menginventarisasi data, yakni mencatat data-data yang berhubungan dangan
cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W.
Dari paparan di atas, maka penganalisisan akan dibuat dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Format Inventarisasi Data Cinta Kasih Novel Kereta Api Terakhir dari Paris
Karya Mira W
No Peristiwa Tokoh Kutipan Romantisme Cinta Kasih Halaman
1 2 3 4 5
Keterangan: 1) Cinta kasih antara orang tua dan anak. 2) Cinta kasih antara pria dan wanita. 3) Cinta kasih antara sesama manusia.
20
a Cinta kasih anatara manusia dengan tuhan. b Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya
F. Teknik Pengabsahan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengabsahan data triangulasi data
menurut Patton (dalam Moleong, 2006:178) triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap hal tersebut. Teknik pengabsahan
data penelitian ini adalah teknik triangulasi, yaitu baik data atau simpulan
mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya dapat diuji validitasnya dari
beberapa peneliti yang lain. Oleh karena itu penelitian ini difokuskan pada cinta
kasih dalam novel Kereta Api Terakhir Dari Paris Karya Mira W. Maka validator
dalam pengabsahan data ini adalah Mila Kurnia Sari, S.S., M.Pd sebagai dosen
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat.
G. Teknik Analisis Data
Data-data yang telah terkumpul kemudian dianalisis. Moleong (2010:248)
mendefinisikan analisis data sebagai upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, memilah-milah menjadi satuan yang bias dikelola, mengumpulkan
apa yang penting dan apa yang dipelajari. Analisis terhadap data penelitian yang
telah terkumpul dilakukan denganlangkah-langkah sebagai berikut :
2. Mendeskripsikan data berkaitan dengan cinta kasih novel Kereta Api Terakhir
Dari Paris karya Mira W.
3. Melakukanan analisis cinta kasih novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya
Mira W.
21
2) Menginterprestasikan data berdasarkan cinta kasih novel Kereta Api Terakhir
Dari Paris karya Mira W.
3) Menyimpulkan hasil penelitian.
4) Menulis hasil laporan penelitian.
22
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang temuan penelitian dan pembahasan
yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan data dan menganalisis data yang
berhubungan dengan cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris
karya Mira W. Data yang akan dipaparkan terdiri dari empat aspek, yaitu sebagai
berikut ini. Pertama, cinta kasih antara orang tua dan anak. Kedua, romantisme
cinta kasih antara pria dan wanita. Ketiga, cinta kasih antara sesama manusia.
Keempat, cinta kasih antara manusia dengan Tuhan. Berikut ini akan diuraikan
data-data yang ditemukan.
A. Temuan Penelitian
Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan ditemukan data cinta kasih
dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W sebanyak lima puluh
tujuh data. Cinta kasih tersebut terdiri dari lima aspek, yaitu sebagai berikut ini.
Pertama, cinta kasih antara orang tua dan anak. Kedua, cinta kasih antara pria dan
wanita. Ketiga, cinta kasih antara sesama manusia, keempat, cinta kasih cinta
kasih antara manusia dan Tuhan. Kelima, cinta kasih manusia terdadap
lingkungan. Masing-masing cinta kasih tersebut adalah.
Pertama, cinta kasih antara orang tua dan anak dalam novel Kereta Api
Terakhir dari Paris karya Mira W dapat terlihat dari pelukisan peristiwa yang
terjadi antara tokoh yang bernama Aster dan Ario, Andika dan Ario, Arif dan Ario
atau pun sebaliknya. Cinta kasih tersebut tampak jelas dari perlakuan lembut,
cinta, kasih sayang dari seorang ibu terhadap anaknya, ayah terhadap anaknya.
Cinta kasih antara orang tua dan anak terlihat dari tindakan Arif yang berperan
22
23
sebagai ayah Ario. Ia rela menggantikan Aster memandikan anaknya, menyuapi
makan, mengganti popok, dan mendongengi anaknya ketika mau tidur. Ia juga
sering menjemput antar Ario ke sekolah. Arif juga tidak segan-segan meberikan
donor paru kepada Ario. Selain itu, Aster juga sayang kepada anaknya. Ia selalu
membawa anaknya kemanapun ia pergi dan ketika Arif ingin memukul anaknya ia
langsung berdiri menghadang Arif agar anaknya tidak kena pukulan Arif. Andika
juga orang tua Ario yang sangat mencintai Ario. Ario diajar mandiri dan berani
oleh Andika. Ario diserahkan ke sekolah bela diri oleh Andika. Jika ayah tidak
ada, Ario bisa melindungi ibunya. Andika juga ingin diperiksa darahnya agar bisa
didonorkan untuk Ario. Andika juga rela dicegat polisi karena kasus pembunuhan
Teddy agar Ario bisa selamat.
Kedua, Cinta kasih antara pria dan wanita terlihat dari tindakan Andika
dengan Aster. Andika dan Aster merupakan pasangan kekasih yang sering
bermesraan. Cinta kasih tersebut terlihat dari pelukisan suasana yang terjadi saat
Andika memeluk dan mencium kekasihnya dan mengajak wanita yang ia cintai
untuk melaksanakan pertunangan dan pernikahan dengannya. Romantisme juga
tergambar dari tokoh Aster dan Andika. Aster begitu mencintai Andika dan hal itu
tergambar dari tindakan Aster yang selalu memperlakukan kekasihnya dengan
lembut dan mau merawat Andika saat ia amnesia. Aster juga berkorban ingin
mengembalikan nama baik Andika. Mereka saling memahami kondisi
pasangannya dan saling percaya. Jadi, dengan perlakuan baik Andika kepada
Aster atau pun sebaiknya terlihat adanya romantisme antara pria dan wanita
(pasangan kekasih).
24
Andika jujur dan terbuka pada Aster bahwa dalam keadaan mabuk telah
membunuh Teddy. Andika ingin Aster menikahi Arif karena jika Aster bersama
Andika, mereka berdua bisa menjadi buronan. Andika tidak ingin Aster hidup
sensara dan menderita. Andika berkorban dan meminta Arif menikah dengan
Aster. Arif ternyata telah lama memendam rasa kepada Aster. Walaupun Arif
sahabat Andika, tapi Andika tidak tahu perasaan Arif. Andika hanya percaya pada
Arif karena mereka bersahabat.
Ketiga, cinta kasih antara manusia dengan manusia terlihat dari Aster yang
merasa simpati dan kasihan karena Arif dibully oleh temannya setiap hari. Suatu
ketika Aster melihat Arif memakai senadal jepit ke dalam kelas. Aster sudah
menduga kalau itu pasti ulah teman-temannya. Aster kasihan sekali melihat Arif.
Setelah Arif pergi ke belang sekolah di tepi kali, kemudian Aster pun pergi
menyusul Arif untuk menghibur Arif. Sesampai di sana Aster melihat Arif duduk
termenung sendiri ditepi kali, Aster pun lang mengahampiri Arif dan langsung
duduk di sampingnya. Kemuan dia mulai bertanya kepada Arif secara perlahan
kemana pergi sepatunya, dan Aster pun menyuruh Arif untuk melaporkan semua
kelakuan teman itu kepada guru karena ia merasa kasihan melihat Arif setiap hari
dibully.
Keempat, cinta kasih antara manusia dengan Tuhan dari penguakuan Aster
yang memohon maaf kepada Tuhan karena selama ini ia lalai dan lupa
mensyukuri semua karunia Tuhan. Hari ini Aster hampir kehilangan buah hatinya
karena terbawa oleh gulungan ombak ketika mereka pergi berlibur ke tepi pantai.
Untungnya anaknya biasa diselamatkan, Aster merasa sangat beruntung dan
25
bersyukur kepada Tuhan karena telah membiarkan anaknya tetap selamat. Dan ia
berjani akan selalu mensykuri semua niknat Tuhan kepadanya.
B. Analisis Data
Berdasarkan temuan penelitian yang sudah dideskripsikan di atas. Maka
dapat dianalisis temuan penelitian tersebut yang berhubungan dengan romantisme
dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W.
1) Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W
Ditinjau dari Cinta Kasih antara Orang Tua dan Anak
Mawardi dan Hayati (2009: 167) mengemukakan bahwa cinta kasih antara
orang tua dan anak terlihat dari orang tua yang meperhatikan dan memenuhi
kebutuhan anaknnya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka
selalu mengharapkan agar anaknya baik dan berguna dikemudian hari.
Cinta kasih antara orang tua dan anak dalam novel Kereta Api Terakhir
dari Paris karya Mira W tergambar dari kasih sayang yang diberikan Aster,
Andika, dan Arif kepada Ario. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan-
kutipan data berikut ini.
Data 20: Namun di luar dugaan, ternyata Arif suami yang sangat baik. Sabar. Selalu
siap melayani anak-istrinya. Dan tidak pernah menuntut apa-apa. Arif
tidak segan-segan menggantikan popok. Menyuapi makan. Bahkan memandikan Rio. (Mira W, 2017:106-107)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua kepada anak
dapat dilihat pada perlakuan Arif kepada Ario walaupun Ario bukan anak
kandungnya Arif tetap sangat menyayangi Ario seperi anaknya sendiri. Arif selalu
sabar merawat anaknya, apapun yang bisa dia lakukan untuk mebantu istrinya
dalam merawat anaknya yang akan lakukan. Bahkan, Arif tidak segan-segan
26
mengganti popok anaknya. Arif merawat anaknya dengan penuh kasih sayang ia
sering menyuapi Rio untuk makan dan juga memandikan Rio. Arif melakukan
semua hal itu karena sayangnya kepada Ario. Dia ingin mengurus semua hal yang
diperlukan Ario tanpa memberatkan Aster. Arif ingin Ario mendapatkan kasih
sayang yang tulus dan utuh dari seorang ayah. Ia ingin Ario tumbuh dengan penuh
kasih sayangnya. Sedikit pun ia tidak pernah mengeluh melakukan semua hal itu.
Malah sebaliknya, Arif sangat senang melakukan semua pekerjaan itu karena ia
bisa selalu di samping anaknya dan bisa meringankan pekerjaan istrinya.
Data 21
Sambil tertawa Aster meraih tangan anaknya dengan gemas.
Dipeluknya dengan penuh kasih sayang. “Rio kenapa lucu banget sih?” Diremas-remasnya rambut Ario, dikecupnya dengan hangat.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat dari perlakuan Aster kepada Rio. Aster memberikan kasih sayang yang
tulus kepda anaknya. Hanyalah Ario yang menjadi tumpukan kasih sayang Aster.
Rio sudah semakin besar dan tingkah lakunya pun semakin lucu. Sehingga
membuat Aster semakin sayang dan gemas melihatnya. Dipeluknya dan
diciumnya Rio dengan penuh kasih sayang. Bagi Aster kelucuan Ario lah yang
menjadi penghiburnya, karena di rumah Arif Aster mendapat perlakuan yang tidak
enak setiap harinya dari Ibu Arif. Kelucuan Ario lah yang menjadi obat dari
segala derita yang ditanggung oleh Aster.
Data 22: Di luar dugaan, seseorang yang kelihatannya aneh seperti Arif dapat
mencintai seorang anak dengan cinta yang begitu tulus. Bahkan tampaknya
dia menggelontorkan semua cinta yang tersisa di lubuk hatinya hanya untuk Ario. Kagum melihat bagaimana Arif menceritakan dongeng-
dongeng klasik setiap kali Ario hendak tidur. Bahkan mengusap-usap paha Ario dengan lembut. (Mira W, 2017:118-119)
27
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada perlakuan Arif yang sangat mencintai Rio dengan setulus hati, bahkan
semua cintanya hanya tercurah untuk Rio. Setiap Rio akan tidur pasti Arif
menceritakan dongeng-dongeng klasik sebagai mengatar tidur Rio sambil ia
mengusap-ngusap Rio dengan penuh kasih sayang. Arif sangat mencintai Rio
yang sudah dianggapnya sebagai anaknya sendiri. Seorang yang kelihatan aneh
seperti Arif bisa mencintai anaknya yang bernama Ario. Arif yang tidak pernah
mempunyai pacar, anak yang pemalu, dan tidak pandai berkelahi ternyata
memiliki cinta yang luar biasa kepada Ario.
Data 23: Hampir setiap hari Arif mengantar Ario. Bahkan dia yang selalu menyempatkan diri menjemputnya. Dengan gesit Arif menangkap tubuhnya. Ketika dia sedang mendorong
tubuh anaknya, tidak sengaja dia melihat ke arah Aster. Dan dia hampir
tidak percaya ketika melihat mata istrinya basah berkaca-kaca.
Dia tidak pernah meninggalkan Ario begitu saja. Sepanjang jalan pun dia selalu memegang tangan anaknya. Erat tapi lembut. (Mira W, 2017:128, 129, & 130)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Arif yang setiap hari selalu mengantarkan Ario pergi ke
sekolah. Disepanjang perjalanan ke sekolah Arif pasti selalu memegang tangan
anaknya dan selalu mengajak anaknya bercanda. Bagi Arif mengatar dan
menjemput Ario adalah kebahagian terbesarnya. Bahka Arif juga menyempatkan
diri untuk selalu menjemput Ario walapun ia sibuk bekerja di rumah sakit, tetapi
karena sayangnya kepada anaknya ia selalu melakukan hal itu. Aster terharu
melihat kedekatan dan kasih sayang anaknya dengan Arif. Betapa cintanya Arif
28
pada Rio. Arif menyelamatkan Ario yang hampir terjengkang ke belakang karena
berlari-lari menghampiri ibunya.
Data 24 “Eh, Rio belum cium mama!” cetus Arif di ambang pintu. “O, iya!” Ario
berbalik. Dan berlari-lari menghampiri ibunya. Entah karena terlampau bersemangat, enatah karena ransel mungilnya terlalu berat, dia hampir
terjengkang ke belakang. Dengan gesit Arif menangkap tubuhnya.
Ketika dia sedang mendorong tubuh anaknya, tidak sengaja dia
melihat ke arah Aster. Dan dia hampir tidak percaya ketika melihat
mata istrinya basah berkaca-kaca.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Arif yang dengan sigap menangkap Ario yang hampir jatuh
ketika berlari-lari untuk mencium Aster sebelum pergi ke sekolah. Ario pasti akan
terjatu kalau tidak ditanggap oleh Arif karena ransel ayang dikenakannya sanggat
berat. Arif selalu mengajarkan kebiasaan yang baik kepada anaknya, setiap akan
berangkat ke sekolah Ario pasti disuruh terlebih dulu mencium mamanya. Arif
sangat menyayangi Ario, Ia tidak ingin anaknya sedikitpun terluka ataupun
mersakan sakit. Ia memang selalu memanjakan Ario.
Data 25
Arif selalu mengantar anaknya sampai ke depan kelas. Sampai ke
tempat dia tidak dapat menemaninya lebih jauh lagi. Dia tidak
pernah meninggalkan Ario begitu saja. Sepanjang jalan pun dia selalu
memegang tangan anaknya. Erat tapi lembut. Rio akan melangkah
sambil sekali-kali melompat, kalau ada genangan air, dia sengaja
menjejakan kakinya supaya air muncrat ke mana-mana. Lalu sibandel akan tertawa terbaha-bahak. Rio memang nakal. Tetapi justru karena nakal dia
lucu. Dan Arif semakin menyukainya.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan yang selalu mengantarkan Ario setiap pagi untuk pergi ke
sekolah. Arif tidak akan pernah melewatkan waktunya untuk mengatarkan Ario.
Disepanjang jalan ketika mengatarkan Ario Arif selalu memegang tangan
29
anakanya seolah ya tak ingin pernah melapaskan tangan mungil itu. Sambil
berjalan Rio akan melompat-lompat kesenangan, terkadang karena nakalnya kalau
ada genangan air ia akan menginjaknya sehingga airnya muncrat kemana-mana.
Walaupun, Ario nakal tetapi Arif semakin menyayangi anaknya.
Data 30 Tentu saja dia tidak bercanda. Tetapi Andika memang gencar mendekati anaknya. Walaupundengan pendekatan yang berbeda. Dia tidak menemani
Ario bermain mobil-mobillan. Menyusun kotak. Atau menonton TV. Dia
lebih banyak membawa Ario beraktivitas di luar.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Andika yang berusaha lebih dekat dengan anaknya. Tetapi,
Andika melakukan pendekatan yang berbeda dengan yang Arif lakukan Andika
sering mengajak anaknya bermain di luar seperti bermain bola, berenang, dan lain
sebagainya. Hal ini, dilakukan Andika agar anaknya tumbuh menjadi anak
pemberani dan kuat seperti lelaki sejati.
Data 34 Aster segera berlari ke pantai. Andika mengikutinya. Dan mereka melihat
anak-anak sedang berterian-teriak sambil menunjuk-nunjuk ke laut. Kepala seorang anak kecil timbul-tenggelam digulung ombak besar yang
tiba-tiba menerjang. Wajahnya tidak jelas. Tetapi naluri seorang ibu dapat mengenalinya, sesamar apapun tampaknya anaknya. “Rio”! teriak Aster panik. Dia sudah menceburkan diri kelaut.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Aster yang panik karena anaknya digulung ombak dan Aster
langsung menceburkan dirinya ke laut untuk menyelamatkan anknya. Ketika
Aster, Andika, dan Ario pergi berlibur ke pantai. Andika dan Aster sibuk memadu
cinta sedangkan Ario main pasir sendiri saja. Aster dan Andika terkejut saat orang
30
berteriak di tepi pantai, ternyata Ario digulung oleh ombak. Ternyata Ario
dibawa oleh ombak.
Data 35 “Jangan takut, Rio!” seru Andika sambil berenang secepat mungkin. Mengayunkan lengannya sekuat tenaga. “Papa datang!”
Andika tiba sesaat sebelum ombak liar menelan tubuh Ario.
Menggulungnya ke tengah laut. Tangannya berhasil meraih tangan
Rio. Menggapai tubuhnya. Dan merengkuhnya ke dalam pelukannya.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Andika yang sekuat tenaga berenang untuk menyelamatkan
anaknya. Andika berenang sekuat tegana dan melawan ombak supaya cepat
sampai di dekat anaknya. Ia tidak lagi memikirkan tentang keselamatannya sendiri
yang ada dalam pikirannya bagaimana ia bisa cepat sampai dan menyelamatkan
anaknya. Untungnya Andika datang sebelum ombak liar menggulung Rio. Andika
langsung menggapai dan memeluk anaknya dan langsung di bawa ke tepi pantai.
Data 36 “Salahku” rinti Aster dengan perasaan bersalah. “Aku yang lengah”. “Salah kita”, bisik Andika lembut. “Tapi cinta tak pernah salahkan?” Aster
tak sempat menanggapi. Karena saat itu Rio tebatuk-batuk dan memuntahkan air dari mulutnya. Secepat kilat Aster melepaskan dirinya
dari pelukan Andika dan memburu anaknya. “Rio...” desahnya getir.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Aster yang menyalahkan dirinya, kalau bukan karena
kelaliannya tentu Ario tidak akan digulung oleh ombak. Ketika Ario terbatuk-
batuk dan memuntakan air di dalam mulutnya Aster langsung melepaskan diri dari
pelukan Andika dan langsung meraih anaknya. Dia memanggil nama anaknya
dengan getir. Aster merasa bersalah karena Rio tenggelam oleh ombak karena
kelalaiannya.
31
Data 46
“Lihat apa yang papa simpan untukmu, Rio!” serga Arif getir. Dia berlari ke ruang tengah. Membuka lemari secepat mungkin dan menunjukkan semua permainan Ario. Mobil-mobilan. Kereta ai. Robot. Balok permainan. Semuanya tersusun rapi. “Lihat apa yang papa simpan untuk mu, Rio!” cetus Arif dengan
suara parau menahan kesedihan. “Lihat, Rio! Lihat! Serunya separuh kalap. “Papa punya koleksi
videomu sejak bayi! Kamu lihat? Ini kamu waktu bayi!
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Arif yang sangat bahagia karena setelah sekian lama terpisah
dengan Ario akhirnya dia bisa berjumpa lagi dengannya. Arif masih menyimpan
semua mainan Ario waktu kecil tidak ada yang berubah sedikitpun. Aster dan
Ario kembali ke Indonesia dan langsung menuju ke rumah Arif. Tetapi Ario tidak
mau mengakui bahwa Arif ayahnya. Arif menunjuukan semua mainan dan koleksi
video Ario waktu masih kecil.
Data 47
Dia tidak peduli Rio menampar wajahnya. Bahkan memukul
dadanya. Didekapnya anak itu erat-erat. Seolah-olah menumpahkan seluruh kerinduannya. “Rio... Rio...” desahnya lirih. “Ini Papa, Nak... Ini Papa, Sayang....”
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Rio yang tidak rela melihat ibunya diperlakukan kasar oleh
orang yang tidak dia kenal. Tetapi walaupun Ario memukul Arif, Arif tidak peduli
kalau ananknya tersebut memukulnya, ia bahkan medekap erat-erat anaknya. Ia
ingin melepaskan semua krinduannya selama ini yang terpendam dan meluap-luap
kepada anaknya. Ia tetap menjelaskan kepada anaknya bahwa ia adalah papanya.
Papa yang dulu sering mengajaknya bermain, membacakan dongeng, dan
mengantarkannya ke sekolah.
32
Data 48
“Rioooo...!!” pekik Arif histeris. Dilemparnya ponselnya. Diinjaknya pedal gas sampai ke dasar.
Dibanttingnya kemudi ke kiri. Dan mobilnya lompat ke atas trotoar. Dipacunya mobilnya tanpa menghiraukan pejalan kaki yang melompat
ketakutan menghindari serudukan mobilnya. Ketika dia tidak bisa lewat kaki lima lagi, dibantingnya kemudi ke kanan. Dan mobilnya kembali ke
jalan raya. “Riooo!!!” teriaknya seperti orang gila. “Tunggu papa, sayang!”.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Arif yang histeris ketika mendapatkan telpon dari Ibunya
kalau Ario ditabrak oleh mobil. Arif menitipkan Ario di rumah ibunya karena dia
harus pergi bekerja ke rumah sakit. Tiba-tiba Arif mendapat telpon dari ibunya
kalau Ario di tabrak mobil. Arif langsung memanggil nama anaknya sekeras
mungkin kemudian melemparkan ponselnya dan langsung menginjal gas
mobilnya sekenjang mungkin, dia tidak peduli dengan mobil lain dan orang yang
berjalan kaki. Arif menitipkan Ario di rumah ibunya karena dia harus pergi
bekerja ke rumah sakit. Tiba-tiba Arif mendapat telpon dari ibunya kalau Ario di
tabrak mobil.
Data 49 Tubuh Ari yang berlumuran dara didorong cepat di atas brankar menuju ke
unit gawat darurat. Arif mengikutinya di samping brankar sambil
memegangi tangan Ario. Wajahnya pusat pasi. Bibirnya gemetar.
Matanya bersorot cemas. “jangan tinggalkan papa, Rio,” pinta Arif
memelas.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat ketika Arif sampai di sana ia melihat anaknya telah berlumuran darah. Ario
segera dilarikan ke rumah sakit dan Arif mendampingi anaknya dan
menggenggam tangan anaknya. Dan ia langsung membawa anaknya ke rumah
sakit, dan ia mengiiri brankar yang membawa Ario masih tetap memegang
33
tangannya. Arif sangat cemas kalau Ario tidak bisa diselamatkan sehingga
wajanya pucat pasi, bibirnya gemetar.
Data 50
“Jadi apa yang bisa dilakukan untuk menolongnya, Dok?” desak
Andika gugup. Kekhawatiran melumuri wajahnya. Kesedihan bersorot pekat di matanya. “Katakan ke mana kami harus mencari pengobatan
untuk Ario!”
Ke manapun kami akan pergi untuk menyembuhkanmu, Rio, bisik
Andika pilu dalam hati. Apa pun taruhannya, Papa akan berjuang
untuk mencari obat yang dapat memulihkanmu!
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Andika yang akan melakukan apa saja demi keselamatan
anaknya. Andika sangat gugup dan khawatir. Sebelah paru-paru Ario luka parah,
Ario hanya bisa bernafas dengan bantuan mesin. Andika sangat kawatir tehadap
keselamatan anaknya. Andika mendesak dokter apa yang bisa dilakukan untuk
menyelamtkan Ario, karena ia akan membawa kemana pun asalkan Ario bisa
diselamtkan. Walapun Ario dalam keadaan tidak sadarkan diri Andika tetap
berbisik ditelinga anaknya dengan harapan anaknya bisa tetap bertahan melewati
masa kritis ini. Hati Andika terasa sangat pilu melihat buah hatinya terbaring tak
berdaya, maka ia akan berjuang mencarikan obat untuk kesembuhan Ario.
Data 51
Ketika melihat keadaan anak kesayangannya, Aster hampir tidak
dapat menahan tangisnya. Trenyuh sekali melihat anak yang bisa
lincah dan kuat kini terbaring lemah tak berdaya. Rio baru sadar dua
belas jam kemudian. Ketika dia membuka matanya, Aster hampir tidak
dapat mehaman tangisnya. Tetapi dia tidak menangis. Tidak mau Rio
sedih. Jadi ditahannya matian-matian tangisnya. Ketika air matanya melelh juga, digitnya bibirnya sampai berdarah. Digenggamnya tangan Rio earat-
erat. Seakan-akan ingin menyalurkan energi kehidupan kepada anaknya. Seperti yang diberikannya ketika Ario masih dalam kandungan.
34
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Aster yang tidak bisa menahan tangis ketika melihat
anaknya kesayangannya terbaring lemah tak berdaya. Sesampai Aster di rumah
sakit ia melihat anak kesayangannya lemas tak berdaya dan tidak sadarkan diri.
Setelah dua belas jam baru Ario sadar dari kritisnya dan Aster berusaha menahan
tangisnya suapaya Ario tidak sedih. Digenggamnya tangan Rio sekuat mungkin
supaya Ario kuat mengahadapi semua ini.
Data 52 ”Kamu kuat Rio,” bisik Andika ketika dia berada di dalam ketakutan menunggu Rio dioperasi. “Kamu pasti dapat melewatinya. Papa yakin
kamu mampu melewatinya. Papa yakin kamu mampu melewati pintu
itu. Kamu seorang suvivor.”
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Andika yang mendapingi Ario ketika akan mejalankan
operasi. Andika membisikan kepada Ario kalau Rio pasti kuat menjalankan semua
ini dan operasinya pasti akan berhasil. Ario akan menjalankan operasi, karena Arif
mau menyumbangkan paru-parunya untuk Rio. Dia rela mati asalkan anaknya
tetap bertahan hidup. Ketika Ario akan dibawa ke ruangan operasi Andika
memberikan semangat kepada anaknya, bahawa ia yakin Ario pasti mampu
melewati semua ini, karena Rio anak yang kuat.
Data 53 “Aku rela mendonorkan paruku untuk Rio,” katanya malam itu, di
kantin rumah sakit.
“Kita sama-sama menyayangi Rio!” potong Aster sengit. “Rela memberikan hidup kita sekalipun untuknya. Dan mas Arif yang
menyebabkan tragedi ini terjadi! Pantaskan minta sesuatu lagi?
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Arif yang rela mendonorkan paru-parunya untuk Ario.
35
Karena kasih sayangnya yang tulus untu Ario, Arif rela mati asalkan anaknya
tetap hidup. Malam itu Arif menyampaikan niat hatinya kepada Aster kalau ia
mau mendonorkan paru-parunya untu Ario. Aster menyalahkan Ario atas
kecelakaan yang menimpa Ario. Dan menurut Aster sudah sepatutnya Arif yang
bertanggung jawab untuk semua ini.
Data 54
“Tunggu mama kembali ia sayang” Aster membelai kepala anaknya dengan lembut. Air matanya berlinang-linang. “Jangan sia-siakan
pengorbanan mama. Jangan pergi sebelum mama kembali ke sampingmu.”
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Aster yang sangat berat untuk meninggalkan anaknya
walaupun hanya sebentar. Aster memenuhi permintaan terakhir Arif untuk pergi
ke SMA mereka dulu. Asalkan Arif mau mengorbankan hidupnya untuk
keselamatan anaknya. Tetapi, demi keselamatan anaknya Aster memenuhi
pemintaan Arif untuk pergi ke SMA mereka dulu, karena Arif ingin bernostalgia.
Data 55 Setengah jam kemudian, Arif sudah kembali ke rumah sakit. Tetapi dia sudah terbaring di atas brankar. Kepalanya luka parah. Mobilnya mengalami kecelakaan. Sebenarnya bukan kecelakaan. Karena Arif sengaja menabrakkan mobilnya ke tiang listrik. Ketika didorong ke ruang IGD dia masih sadar. Meskipun kondisinya kritis.
“Berikan kedua belah paruku untuk Rio,” itu kata-katanya yang
terakhir kepada Aster yang berada di sisi brankarnya sebelum dia
kehilangan kesadarannya.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Arif mengorbankan dirinya demi anaknya. Setelah Aster dan
Ariif pulang mengunjungi sekolah mereka dulu, Aster peulang lebih dulu ke
rumah sakit, sedangkan Arif pergi menemui Ibunya untuk terakhir kalinya terlebih
36
dahulu. Setelah beberpa saat kemudian Arif samapai dirumah sakit dan sudah
terbaring di atas brankar, mobilnya mengalami kecelakaan. Dia menabrakkan
mobilnya ke tiang listrik seakan dia mengalami kecelakaan. Karena pencangkokan
paru hanya bisa dilakukan dengan donor mati. Betapa cintanya Arif pada anaknya.
Data 56 “Kamu harus selalu kuat sepeti apa yang selama ini Papa ajarkan,” bisik Andika lirih ketika dia memeluk anaknya untuk terakhir kalinya. “Kamu
harus berjanji akan kembali dengan selamat. Ok, sayang?”.
Andika mencium dahi dan pipi Ario dengan penuh kasih sayang
membelai wajahnya untuk terakhir kali sebelum brankar
membawanya pergi.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Andika yang memberikan kekuatan untuk Ario sebelum
Ario melakukan operasi. Diciumnya pipi Rio dengan penuh kasih sayang sebelum
Ario menuju ke ruang operasi. Ario dapat segera melakukan operasi karena ia
mendapatkan donor paru-paru dari Arif. Arif sengaja menabrakan mobilnya ke
tiang listrik, setelah dinyatakan otak Arif dinyatakan tidak berfungsi, baru kedua
parunya diangkat secepat mungkin dan langsung diberikan kepada Ario.
1) Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W
Ditinjau dari Cinta Kasih antara Pria dan Wanita
Mawardi dan Hayati (2009: 167) mengemukakan bahwa cinta kasih antara
pria dan wanita terlihat dari sesepria menaruh perhatian terhadap seorang gadis
dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar
merah, berarti ia menaruh cinta terhadap gadis itu.
Cinta kasih antara pria dan wanita dalam novel Kereta Api Terakhir dari
Paris karya Mira W tergambar dari cinta kasih antara Aster dan Andika. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan-kutipan data berikut ini.
37
Data 1: Dadanya terasa lapang. Napasnya berembus lega. Walaupun kepala Aster masih terkulai manja di dadanya yang terbuka. Sama sekali tak terasa berat. Tak terasa membebani. Andika malah
tergoda ingin mengecup rambut yang terurai liar menggelitiki kulit
dadanya itu. Ingin mencium bibirnya yang merekah madu. Ingin
membelai bidadarinya yang begitu menggoda mata. Tetapi dia tidak tega. Tidak sampai hati membangunkan permata hatinya.
Dan bayangan malam yang romantis di Paris kembali mengusik kenangannya. (Mira W, 2017:22)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika dan Aster yang memadu kasih dengan manja. Pantas
saja Andika masih tertidur lelap walaupun lupa menutup tirai jendela. Andika
tidak merasa berat dan terbebani oleh kepala Aster yang berada di atas dadanya.
Andika malah tergoda ingin mengecup kekasihnya, tetapi ia tidak tega karena
takut membuatnya terbangun. Begitulah perasaan cinta Andika kepada Aster
kekasihnya.
Data 2: “Rasanya aku tidak ingin pulang,” Andika menggenggam tangan Aster
yang terkulai di atas meja. Diremasnya tangan gadis itu dengan
mesra. “Kita berpisah hanya sesaat. Sesudah itu kita akan bersama untuk selamanya. Tidak ada lagi perpisahan.” Andika membawa dan melekatkan tangan Aster di dadanya. “Janji,” katanya lembut tapi mantap. (Mira W, 2017:24)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada keinginan Aster ikut mengantar Andika untuk melanjutkan studinya
ke Belanda. Mereka mampir dulu di Paris karena pesawat yang mereka tumpangi
kebetulan juga transit di Paris. Mereka akan berpisah. Andika rasanya tidak ingin
pulang, tapi karena harus melanjutkan studinya mereka harus berpisah dan Andika
berjanji bahwa kita berpisah hanya sesasat. Sesudah itu kita akan selalu
38
bersama.Aster yang tidak ingin pulang dan tidak ingin berpisah dengan Andika.
Andika berjanji mereka hanya kan berpisah satu tahun saja. Untuk meyakinkan
kekasihnya tersebut, digenggam dan diremasnya tangan Ater kemudian dibawa ke
dadanya.
Data 3: “Dan aku tidak ingin berpisah,” sahut Aster lirih. Ditatapnya
tunangannya dengan getir. “Tidak mau kehilangan kamu biarpun
cuma sekejap.” (Mira W, 2017:24)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat Rasa cinta yang dimiliki Aster terhadap Andika sangat membuat Andika
bahagia. Aster tidak ingin berpisah dengan Andika walaupun hanya sekejap. Ia
rasanya tidak sanggup berpisah dari tunangannya Andika. Perpisahan mereka
dilakukan karena terpaksa sebab orang tua mereka masing-masing ingin anaknya
meraih mimpi terlebih dahulu. Orang tua mereka hanya memperbolehkan mereka
bertunangan. Setelah studi mereka selesai, Andika dan Aster baru diizinkan untuk
menikah. Oleh karena itu, mereka sangat menikmati sedikit waktu sebelum
berpisah. Aster mau tidak mau harus sanggup berpisah dengan tunangannya
karena Aster sangat menyayangi Andika dan ia ingin segera menikah dengan
Andika. Dipandangnya Andika dengan penuh kasih sayang.
Data 4: Andika duduk santai di bangku di sisi perahu. Disampinganya, Aster
merapat erat. Kepalanya terkulai mesra di bahu tunangannya.
Tangan mereka saling genggam. Menyalurlah desah cinta yang
mengalir hangat dalam setiap hembusan napas. (Mira W, 2017:24-25)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada kemesraan pasangan kekasih ini dapat terlihat dari cara mereka
bersama. Aster yang sedang menyandarkan kepalanya dengan mesra kepada
39
tunangannya yang bernama Andika. Tangan mereka pun saling genggam. Ada
cinta disetiap desahan nafas mereka.
Data 5: “Supaya cinta kita tetap abadi,” bisiknya di telinga Aster. “Tak lekang
oleh waktu. Seperti gembok yang sampai berkarat tak pernah bisa dipisahkan lagi.” (Mira W, 2017:25)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika ingin ikut menggantungkan gembok di Paris.
Menggantungkan gembok di Paris merupakan suatu hal yang sudah terkenal di
Paris. Katanya jika memasang gembok itu, cinta mereka akan abadi. Mereka ingin
cintanya tidak pernah terpisahkan sampai maut memisahkan.
Data 6:
Aster memperlihatkan cincin yang melingkari jarinya.
“Cincin ini takkan pernah terlepas lagi dari jariku.”
“Jadi aku hanya perlu berlutut dihadapanmu?”
“Perlukan aku memintanya?” Mereka saling tatap sambil tersenyum mesra. (Mira W, 2017:26-27)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika dan Aster yang bermesraan. Aster memperlihatkan
cincin yang melingkari jarinya. Dan ia ingin Andika melamarnya di depan menara
Eifel. Aster dan Andika saling tatap sambil tersenyum mesra. Mereka saling
bahagia berada di Paris. Mereka tertawa ria seakan-akan dunia mereka hanya
milik berdua.
Data 7: Kemudian Andika berlutut di depan Aster. Digenggamnya kedua belah
tangan gadis itu. Ditatapnya matanya dengan penuh kasih sayang.
“Aster Puspa Dewi, maukah kamu menjadi istriku?” Berlinang-
linang air mata Aster ketika dia menganggukkan kepalanya. (Mira W, 2017:27)
40
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika pun melamar Aster di Paris. Andika melamar Aster
sambil berlutut dan menggenggam kedua tangan Aster. Aster pun menganggukan
kepalanya pertanda menerima lamaran Andika dengan berlinang air mata. Andika
yang mengabulkan keinginan Aster untuk dilamar sekali lagi. Digenggamnya ke
dua belah tangan Aster dan ditatapnya dengan penuh kasih sayang. Kemudian
Andika melamar Aster. Berlinag-linang air mata Aster karena bahagia sekali. Dan
Aster menganggukkan kepala kalau untuk mengatakan kalau ia mau menjadi istri
Andika.
Data 8:
Lalu Andika bangkit. Memeluk kekasihnya. Dan mereka berciuman.
Lama. Lama sekali. Seolah bibir mereka enggan berpisah lagi. Seperti
hati mereka. Tubuh mereka. Hidup mereka. “Suatu hari kita akan kembali kemari, Sayang,” bisik Aster ketika mereka sedang berdekapan di depan Menara Eiffel yang menjulang megah. (Mira W, 2017:27)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang memeluk dan mencium Aster begitu lama.
Kemudian Andika berjanji akan membawa Aster kembali ke Paris untuk
meperbaharui sumpah setia mereka di depan menara Eifel. Hasrat cinta pasangan
kekasih yang tak terkendali. Rasa ingin bercinta Andika dan Aster meluap.
Mereka pun berpelukan dan berciuman dengan mesranya di depan Menara Eiffel
yang menjulang megah.
Data 9:
Sambil tertawa lembut Aster mengulurkan tisu untuk menyeka mulut
Andika. Tetapi Andika malah menempelkan bibirnya di bibir gadis
itu.
41
Aster terpekik pelan. Tidak menyangka mendapat serangan fajar. Tetapi Andika tidak peduli. Dia malah mengulum bibir kekasinya. (Mira W, 2017:28)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan yang selalu bermesraan di setiap kesempatan. Andika
mencium bibir Aster secara tiba-tiba. Aster mengulurkan tisu untuk menyeka
mulut Andika sambil tertawa lembut. Tiba-tiba Andika langsung menempelkan
bibirnya di bibir gadis itu. Aster pun ikut menikmatinya. Tetapi, Aster tidak
menyangka akan medapatkan kejutan sepeti itu dari Andika.
Data 10: Mereka berjalan sambil berpelukan mesra. Show yang disajikan para
penari di Lido begitu merangsang. Seperti menuang minyak ke bara api
yang berpijar di hati Andika dan Aster. Menyulut gairah yang langsung berkobar laksana jilatan api yang mebakar hati mereka. Menimbulkan
panas yang bergejolak di dada ketika darah muda mereka meletup seperti magma di perut gunung berapi. Aster belum sempat menginjak anak tangga yang paling bawah ketika Andika meraihnya ke dalam gendongannya. Napasnya tersengal, sesak menahan gairah, menggelitik wajah Aster. Sambil tersenyum Aster melingkarkan kedua belah lengannya ke
leher Andika matanya yang bening bersorot lembut, amat lembut,
sampai ingin rasanya Andika menghirupnya supaya dia dapat masuk
ke sanubari kekasihnya. Tenggelam di telaga hatinya. Dan terbenam
di sana sampai selama-lamanya. Andika mengecup bibir Aster dengan mesra. Dan menggendongnya
ke kamar mereka yang terletak di lantai satu. Tanpa dapat ditahan lagi, Andika menerkamnya. Mengoyak seluruh kain yang mmbungkus tubuh kekasihnya. Dan dia tidak dapat dihentikan
sampai Aster memkik. Kali ini di benar-benar memekik. Tapi dengan pikiran yang menyiratkan kepuasan yang luar biasa. Yang hanya Andika
yang mampu memberikannya. (Mira W, 2017:30-32)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika dan Aster yang berjalan sambil berpelukan mesra.
Sambil berjalan mereka melihat show yang ditampilkan oleh penari di Lido.
Tarian yang disajikan tersebut membakar hasrat cinta mereka sehingga ketika
42
hendak berjalan menurungi anak tangga Andika langsung mengendong Aster.
Aster langsung melingkarkan tangannya di bahu Andika. Kemudian, Andika
menggendongnya ke kamar.
Data 11:
“Aku mencintaimu, Sayang, “ bisiknya sambil memagut bibir Aster dan menciumnya dengan penuh kasih sayang. “Aku bersumpah akan
kembali tahun depan. Kita menikah.” Dan berbulan madu ke Paris.”
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang mencium Aster dengan penuh kasih sayang dan
dia mengatakan kalau dia mencintai Aster. Dan dia berjanji akan kembali dalam
setahun ke depan dan mereka akan menikah dan berbulan madu ke Paris.
Data 12 Akhirnya pertunangan itu dilangsungkan juga, walapun hanya dengan
upacara sederhana. Tetapi sesederhana apapun, Andika dan Aster merasa sangat bahagia. Begitu besar kebahagiaan mereka sampai ketika
memeluk tunangannya, Andika berbisik,
“Tuhan begitu baik padaku karena mengirim seseorang seperti kamu untuk mendampingiku seumur hidup. Aku berjanji tidak akan menyia-nyiakan anugrahNya”.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada kebahagian Aster dan Andika yang pada akhirnya bisa bertunangan.
Walaupun acara pertunangan mereka dilaksanakan biasa-biasa saja tetapi mereka
sangat bahagia. Begitu besar rasanya kebahagian yang mereka rasakan karena
sebentar lagi keinginan mereka akan terwujud. Sehingga Andika merasa kalau
Tuhan sangat baik sekali kepadanya karena telah mengirimkan wanita terbaik
dalm hidupnya dan berjanji tidak akan menyia-nyiakan anugrah yang diberika
Tuhan kepadanya.
43
Data 13: “Sampai umur dua empat aku sudah empat kali pacaran,” Andika tersenyum mesra. “Aku pernah mencium cewek lebih banyak daripada
jari-jari di tanganku. Tapi sekarang aku sadar, hanya seorang wanita
yang ingin kujadikan pacar seumur hidup, yang ingin kucium setiap kali bagun pagi...” Aster tidak menunggu sampai Andika selesai
mencurahkan isi hatinya. Tidak menunggu sampai dia melamar. Karena air matanya langsung meleleh. Dan dia memeluk Andika erat-erat. (Mira W,
2017:62)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang hanya ingin mengahabiskan sisa umurnya
dengan Aster walaupun ia telah mencium cewek lebih banyak dari jari-jari
tangannya, tetapi ia hanya ingin Aster lah yang ia cium setiap kali bangun pagi.
Air mata Aster langsung berlinang-linang karena bahagia dan ia langsung
memeluk Andika. Andika menyampaikan perasaan cintanya kepada Aster yang
kata-katanya membuat hati Aster tersentuh dan merasa bahagia memiliki Andika.
Ia menjelaskan bahwa sampai umur dua empat sudah empat kali pacaran, pernah
mencium cewek lebih banyak daripada jari-jari di tangan dan sekarang ia sadar,
hanya seorang wanita yang ingin dijadikan pacar seumur hidup, yang ingin dicium
setiap kali bagun pagi.
Data 14: “Kamu akan menepati janjimu kembali ke Utrecth secepatnya?” Aster
membelai pipi kekasihnya dengan lembut. Mata mereka saling tatap dengan mesra. Cinta terpancar dari
sekujur paras mereka. “Janji tetap janji. Harus ditepati.”
“Juga janji yang lain” “Janji apa?”
“Bulan madu ke Paris”
Senyum Andika melebar. “Aku berjanji akan membawamu ke Paris seperti mentari berjanji akan merekah esok pagi.”
44
Andika menyentuh bibirnya dan membawa jarinya menyentuh bibir Aster. Seolah-olah dia ingin merekatkan janji itu. (Mira W, 2017:70-71)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada kelakuan Aster yang membelei pipi tunangannya dengan lembut. Ia
mau Andika kembali secepatnya kepangkuannya. Aster mau Andika menepati
semua janji-janji yang telah diucapkan oleh Andika. Andika dan Aster bermesraan
dan Andika berjanji membawa Aster kembali ke Paris. Mereka saling tatap
dengan mesra dan Aster membelai pipi Andika dengan lembut. Andika
menyentuh bibirnya dan membawa jarinya menyentuh bibir Aster. Seolah-olah
dia ingin merekatkan janji itu.
Data 16: “Tapi aku tidak mau Aster ikut digelandang pulang sebagai tahanan! Tidak mau anakku ikut jadi buronan!”
Saat itu Andika yakin, cinta adalah pengorbanan. Dia rela menderita,
asal Aster dan anak mereka bahagia. Karena itu dia memilih jalan yang penuh banyak duri. (Mira W, 2017:96)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika sangat mencintai Aster dan rela berkorban demi
kebahagiaan Aster. Ia yakin cinta adalah pengorbanan. Ia tidak mau Aster ikut
digelandang pulang sebagai tahanan dan tidak mau anaknya ikut jadi buronan.
Oleh sebab itu, ia rela berkorban dan menderita demi kebahagiaan Aster dan
anaknya. Andika memilih jalan yang sangat menyakitkan demi kebahagiaan Aster
dan anaknya. Andika yang rela menderita asalkan Aster dan calon anaknya bisa
bahagia dan tidak menjadi gelandangan di negeri orang dan pulang menjadi
buronan. Ia rela Aster menikah dengan Arif.
45
Data 17
Andika meremas tangan Aster yang masih dalam genggamannya.
Mata mereka saling tatap. Ada kesedihan dalam tatapan mereka. Sekaligus cinta yang amat dalam. “Aku sangat mencintaimu sampai
kapanpun,” bisik Andika parau. “Tapi rupanya cinta kita tidak bisa dibawa ke perkawinan...”
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang tetap ingin pergi sendiri tanpa Aster. Ia mau
Aster menikah dengan Arif. Diremasnya tangan Aster yang di dalam
genggamannya. Walaupun harapan mereka menikah pupus, tetapi mereka tetap
akan tetap saling mencintai sampai kapanpun. Andika sangat mencintai Aster
walapun mereka tidak bisa menikah karena Andika telah membunuh Teddy
sahabatnya. Kejadiaan naas ini terjadi saat mereka melaksanakan pesta bujangan.
Data 18:
“Aku akan tetap menunggu,” bisik Aster menahan tangis. “Sampai
kapan pun. Biarpun seluruh rambutku telah memutih, sekujur hatiku
memerah digenangi darah, aku akan tetap menunggumu.” “Hukumanmu adalah hukumanku,” sahut Aster getir tapi tegas. “Aku akan pergi kemana pun kamu pergi.” (Mira W, 2017:98)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat dari Aster sangat mencintai Andika. Ia rela menunggu Andika sampai
kapan pun. Cinta Aster dan Andika adalah cinta sejati. Aster akan pergi
kemanapun Andika pergi. Ia tidak akan berpisah dengan Andika apapun masalah
yang dihadapinya karena masalah Andika juga merupakan masalahnya. Cinta
Aster terlihat nyata bagaikan cinta sejati yang tak pernah terpisahkan. Ucapan
janji setia Aster yang akan tetap menunggu Andika sampai kapanpun, walaupun
sampai rambutnya memutih. Andika marah mendengar janji setia yang
diucapakan oleh Aster, karena ia tidak ingin Aster menderita menunggunya.
46
Data 19 “Tidak,” Andika menggertakkan giginya. Emosinya meluap mendengar janji setia Aster. Tetapi cintanya membahana lebih dahsyat lagi. Tak ada
tanggul yang dapat menahannya. Sekuat apa pun tanggul itu. “Tidak,
Aster! Aku tidak rela kamu menderita! Aku tidak rela kamu ikut
menanggung hukumanku.” “Tidak akan kubiarkan kamu ikut menanggung hukumanku! Kamu harus
menikah dengan Arif. Hanya dialah yang kupercaya dapat menggantikan diriku menjaga kamu dan anak kita.”
“Justru karena aku ingin kamu hidup bahagia bersama anak kita...”
bisik Andika lembut. Diremas-remasnya tangan kekasihnya dengan penuh kasih sayang. “Aku rela berkorban.” Aster menelpon Andika
agar Andika bisa menjemputnya di Schiphol.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang tidak mau Aster ikut menanggung
hukumannya. Biarlah hukuman ini dia yang menjalankannya sendiri. dan Andika
tetap bersikeras agar Aster menikah dengan Arif karena Andika yakin bahwa dia
pasti akan bisa membuat Aster dan calon anaknya bahagia dan menggantikan
posisinya. Andika emosi mendengar janji setia cinta Aster. Andika tidak ingin
membebani dan membuat Aster sedih. Andika ingin Aster menikah dengan
sahabatnya Arif.
Data 26 “Aku akan menjemputmu di Charles de Gaulle!” cetus Andika bersemangat. “Paris?” desah Aster dengan napas tertahan.
“Menepati janji, “ Andika tersenyum lebar. Dadanya bergemuruh didesak kebahagian yang membludak. Kerinduan yang hampir tak
terbendung lagi.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang bersemangat untuk menjemput Aster dan
anaknya karena setelah sekian lama terpisah, baru sekarang pada akhirnya mereka
akan bertemu lagi. Andika merasakan kebahagian yang sangat luar biasa karena
47
pada akhirnya ia bisa melepaskan kerinduannya selama ini. Aster memutuskan
untuk menyusl Andika ke Belanda. Setelah Aster mengetahui kalau bukan Andika
yang yang membunuh Teddy, tetapi Ariflah yang mekukannya. Aster betekad
untuk membersikan nama Andika. Aster menelpon Andika agar dia bisa
menjemputnya di Schiphol.
Data 27
Lama Andika memandangi kalung itu. Betapa indahnya. Hijaunya
begitu memukau. Andika membayangkan betapa cantiknya Aster jika
kalung seindah ini melingkari lehernya yang jenjang. Di tumpukan paling atas, dia menaruh sebuah mobil-mobilan dengan remote control. Masih terbungkus rapi dalam kotaknya. Robot
Transformer. Dan boneka Spiderman yang lumayan besar. Entah yang mana yang lebih disukai Ario. Mula-mula permintaan cutinya pun ditolak penyelianya. Dia tidak bisa
pergi saat tenaganya sangat dibutuhkan. Tetapi Andika berkeras. Dia harus menjemput anak-istrinya di Paris.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan yang sudah mempersiapkan hadiah atas kedatangan Aster.
Dipandangnya begitu lama kalung yang akan ia berikan kepada Aster. Andika
membayangkan kalau memamakai kalung itu tentu Aster akan kelihatan cantik
sekali. Andika pun mengajukan untuk cuti bekerja supaya bisa menjemput anak
istrinya ke Paris.
Data 28: Saat pertama kali Aster berjumpa dengan Andika di ranjang rumah sakit, hatinya perih tak terperi. Lelaki yang dicintainya itu, pria gagah perkasa
yang amat dikaguminya, kini terbaring lemah tak berdaya. Kepalanya
dibalut perban putih. Wajahnya masih dipenuhi guratan jahitan. Bekas bercak darah masih menodai bibirnya yang luka. Tetapi yang paling
menyedihkan adalah matanya. Tetapi ketika sedang memeluknya, ketika merasakan darah mengalir dari
luka di hatinya, Aster bersumpah, dia akan tetap, mencintai lelaki ini
sampai kapan pun! Dia akan tetap mendampingi dan merawat
Andika, sekalipun dia sudah tidak mengenalnya lagi!
48
“Aku akan membawamu ke depan Menara Eiffel, sayang,” bisik Aster trenyuh. “Di sana kita akan memperbarui sumpah kita.” Tiap hari Aster mendampingi Andika di rumah sakit. Tiap hari dia mencoba memacu ingatan Andika. Siapa tahu suatu saat memorinya kembali. Dan tiba-tiba memanggil namanya. “Ingat kalung ini, sayang?” Aster membawa tangan Andika untuk membelai kalung yang melingkari lehernya. “Kamu membelikannya untuk wanita yang sangat kamu cintai.” (Mira W, 2017:168, 169 & 170)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat dari perasaan Aster yang hancur serta perih melihat lelaki yang dicintainya
telah terbaring di ranjang rumah sakit. Asterpun bersumpah akan mencintai lelaki
ini sampai kapan pun, dia tetap akan mendampingi dan merawat Andika walaupun
Andika kehilangan ingatannya dan tidak mengenali Aster. Aster pun
membuktikan cintanya dengan menemani Andika setiap hari. Dan sambil
berharap suatu hari Andika akan ingat semua kenangan dan janji-janji mereka.
Untuk memancing ingatan Andika, dia pun membawakan kalung yang telah
dibelikan Andika untuknya.
Data 29: “Tidak! Sahut Aster tegas. “Saya yang akan mendampingi dan
merawat Andika. Saya tidak akan pernah meninggalkannya lagi.” “Saya percaya saat itu akan tiba. Saat amnesia Andika sembuh, saya
akan membawanya pulang untuk membersihkan namanya. Kalau dementianya belum muncul! Tetapi kalaupun saat yang ditakuti itu
sudah tiba sebelum memorinya pulih, Aster tetap tidak akan pernah meninggalkannnya. (Mira W, 2017:174-175)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Aster yang bersikeras untuk tetap menemani dan merawat
Andika samapai sembuh dan untuk selamanya. Walaupun apa yang dia takuti tiba
sebelum Andika mendapatkan ingatannya kembali, ia akan tetap
mendampinginya.
49
Data 31: Jika Rio sudah terlelap, Aster naik ke ranjangnya. Duduk separuh berbaring di samping Andika. “Sekarang giliran ayahnya,” bisiknya sambil tersenyumlembut. “Kisah tujuh belas tahun ke atas. Sampai di mana kita kemarin?” Andika mengulurkan tangannya membelai pipi Aster. Tatapannya
berlumur kekaguman.
Andika meraih Aster ke dalam pelukannya. Dan bibir mereka
bertemu dalam sebuah ciuman yang sarat dengan kasih sayang. Malam itu mereka bercinta dengan amat mesra. Andika kini tidak seganas di Paris ketika darah muda mereka masih menggelegak. Tetapi selembut
apa pun gairah yang menyelubungi mereka, ada cinta yang mengikat kebersamaan mereka. Dan kepuasan yang mereka nikmati, tidak dapat
dibandingkan dengan apa pun. (Mira W, 2017:181-182)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat dari perlakuan Aster yang setiap malam setelah menidurkan Ario, ia pasti
akan menceritakan semua kenangan mereka dulu kepada Andika. Setelah usai
Aster bercerita, Andika membelai pipi Aster kemudian mereka bercinta dengan
mesra. Aster dan Andika telah lama bertemu dan hidup bersama di Belanda. Aster
merawat Andika begitu lama. Sekarang Andika sudah mulai pulih walaupun
amnesianya belum sembuh. Mereka masih mengikuti naluri perasaanya dan hasrat
cintanya untuk saling bercumbu.
Data 32: Andika meraih Aster ke dalam pelukannya. Dan mengecup pipinya
dengan lembut. “Aku mencintaimu,” bisik Andika ketika dia sedang memeluk Aster erat-
erat, sementara sepeda mereka bersandar santai di depan kafe di Nieuwmarkt. “ Aku tidak tahu dari mana kamu datang. Tapi hatiku
telah menemukanmu. Dan tidak ingin berpisah lagi.”
“Aku belahan jiwamu,” Aster berbisik lembut. “Ke mana pun aku pergi, kamu pasti akan menemukanku.” (Mira W, 2017:188, 189 &
190)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang memeluk dan mengecup pipi Aster dengan
50
lembutnya. Andika membisikkan ke telinga Aster kalau ia mencintai Aster dan tak
ingin berpisah lagi. Kemudian Aster juga membisikkan kepada Andika kalau
dialah belahan jiwanya. Andika dan Aster masih saling cinta. Walaupun amnesia
Andika belum pulih, perasaan Andika terhadap Aster masih seperti dulu.
Data 33:
Saat itu baik Andika maupun Aster sedang terlena dibuai kemesraan.
Tidak heran kalau mereka sampai melupakan Ario. Jari-jemari
Andika bukan hanya menggosok punggungnya. Jari-jari itu meraba.
Membelai, mengusap. Bahkan menggelitik. Membuat Aster bukan
hanya merasa geli. Dia terangsang. “Kulitmu halus sekali, Sayang,” bisik Andika di telinga Aster. Dia mengecup belakang telinga wanita itu sampai Aster terngah menahan gairah. Sekujur tubuhnya merespon sentuhan bibir Andika. Dadanya bergejolak.
Bulu romanya meremang. Badannya meregang. Nyaris menggigil. (Mira
W, 2017:191-192)
Mawardi dan Hayati (2009: 167) mengemukakan bahwa cinta kasih antara
pria dan wanita terlihat dari sesepria menaruh perhatian terhadap seorang gadis
dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar
merah, berarti ia menaruh cinta terhadap gadis itu. Berdasarkan kutipan di atas,
cinta kasih antara pria dan wanita dapat dilihat pada Andika dan Aster sedang
dibuai cinta sehingga ia melupakan Ario. Mereka bermesraan dan bercumbu
dengan bahagianya. Mereka hampir tidak sadar Ario tenggelam. Karena rasa cinta
yang tak terbendung mereka saling melepas hasratnya. Sehingga mereka terlena
dibuai kemesraan. Mujur saja Ario sempat diselamatkan. Mereka sangat
menikmati setiap sentuhannya dengan mesra.
Data 38:
Diraihnya tangan Aster ke dalam pelukannya. Tatkala merasakan
hangatnya dekapan laki-laki yang dicintainya dengan segenap
jiwanya itu, tak tertahankan tangis Aster pecah. Dia menyusupkan
51
kepalanya ke dada Andika. Dan air matanya membasahi baju lelaki
itu. “Ada apa, Sayang?” Andika mendekap Aster dan mengecup rambunya dengan mesra. “Kalau ada masalah, maukah kamu membaginya? Kita
akan memecahkannya bersama-sama. Otakku masih ada di tempatnya walaupun kotak memoriku kosong melompong.” Andika menganggkat dagu Aster dengan lembut. Menatapnya sambil tersenyum. (Mira W, 2017:199)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang langsung memeluk Aster ketika ia melihat
Aster dalam kesedihan. Ia mengangkat dagu Aster kemudian tersenyum supaya
Aster mau menceritakan apa yang sedang dirasakannya, apa yang membuatnya
bersedih. Andika merasakan ada sesuatu hal dalam pikiran Aster. Kelihatannya
Aster ada masalah. Andika menanyakan dan menghibur Aster dengan lembut dan
mesranya. Tapi Andika tidak menuntut jawaban Aster, Andika hanya memberikan
ketenangan kepada kekasihnya.
Data 39: Sekejap mereka saling tatap. Ketika melihat mata yang basah berair itu, Andika rela seandainya dia disuruh terjun dari puncak Menara Eiffel sekalipun demi kebahagiaan Aster. Sebaliknya manakala menatap mata yang sedang tersenyum itu,
Aster rela menderita seumur hidup dalam pusaran dendam Arif asal
Andika tidak usah menderita. Asal dia tidak usah masuk penjara! (Mira W, 2017:199-200)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Cinta Andika dan Aster membuat mereka sama-sama
berkorban demi kebahagiaan masing-masing. Andika rela seandainya dia disuruh
terjun dari puncak Menara Eiffel sekalipun demi kebahagiaan Aster. Aster juga
rela menderita seumur hidup dalam pusaran dendam Arif asal Andika tidak usah
menderita. Cinta Andika dan Aster membuat mereka sama-sama berkorban demi
52
kebahagiaan masing-masing. Andika rela seandainya dia disuruh terjun dari
puncak Menara Eiffel sekalipun demi kebahagiaan Aster. Aster juga rela
menderita seumur hidup dalam pusaran dendam Arif asal Andika tidak usah
menderita.
Data 40 Mereka melangkah ringan. Menyusuri jalan berbatu melompat ke depan
objek yang cantik. Berpose swafoto berdua. Persis anak muda yang baru menginjak masa remaja. Dan sedang gandrung-gandrungnya berwisata dan berfoto. Seolah-olah dunia tertawa bersama mereka. Tak ada kesedihan.
Tak ada kemurungan. Taka da ancaman yang mengintai. Andika merangkul Aster dari belakang. Mengacungkan dua jarinya
membentuk V di udara. Menjulurkan lidanya dengan kocak.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat dari kegiatan Andika dan Aster, mereka kembali pergi beribur ke Paris
dengan haraan ingantan Andika kembali pulih. Mereka kembali mengunjungi
temapat-temapat kenangan meraka waktu pertama kali pergi ke Paris dulu.
Sehingga mereka bisa melupakan semua kesedihan dan kemurungan yang ada
hanya kebahagian. Disepanjang perjalanan mereka berbermesraan sambil
bercanda.
Data 41 Bosan naik turun bus, mereka menyusuri Sungai Seine dengan bateaux bus. Duduk saling rangkul dengan mesra. Tidak peduli belasan anak
tanggung sedang bergurau dengan berisiknya sambil saling lempar topi, sementara yang lain sedang berswafoto.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika dan Aster yang tidak peduli dengan orang yang
disekitarnya, mereka telah dimabuk cinta. Mereka ingin mengahabiskan setiap
detiknya yang mereka punya berdua saja. Andika dan Aster menyusuri sungai
53
Seine sambil saling rangkul dengan mesra. Mereka tidak peduli dengan orang-
orang yang ada disekitarnya, mereka merasa dunia ini hanyalah milik berdua saja.
Data 42 “Ini cincin yang kamu berikan. Maukah kamu melamarku sekali lagi?” Andika mengambil cincin itu sambil tersenyum mesra. “Berapa puluh kali kamu minta aku melamarmu, aku tidak
keberatan”. Dia berlutut di depan Aster. Dan memegang tangannya.
“Aster Puspadewi, maukah kamu menjadi istriku?” Aster
mengangguk dengan air mata berlinang-linang.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada keinginan Aster yang ingin dilamar sekali lag oleh Andika. Andika
pun mengambil cincinnya dan dia mengatakan berpuluh kalipun ia mau melamar
Aster. Berliang-linang air mata bahagia Aster saat Andika melamarnya kembali.
Semua ini mengingatkan Aster akan semua kenangan mereka dulu. Walapun
sekarang Andika kehilangan inagatannya. Tetapi ia merasa Andika telah
mendapatkan semua ingatannya kembali.
Data 43
“Aku mencintaimu, Aster,” Andika menunduk dan mencium bibir
Aster dengan lembut. Kehangatan mengalir dari bibir ke hati mereka.
“Dan aku tidak akan pernah bisa mengucapkannya. Selama menara Eiffel masih berdiri tegak, cinta kita akan tetap abadi.”
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada ucapan Andika yang mengatakan bahwa ia menicintai Aster dan dia
berjanji selama menara Eifel masih berdiri tegak cinta mereka akan tetap abadi.
Andika mencium bibir Aster dengan lembut. Andika berjanji akan selalu
memperbaharui janji sumpa setia mereka setiap tahunya di depan menara Eifel.
Data 44 Aster ingin sekali menciumnya. Mengabadikannya di relung hatinya
yang paling dalam. Supaya dapat tetap memilikinya dalam kenangan
54
jika dia sudah kehilangan moment ini. Tetapi ia tidak tega. Khawatir membangunkan Andika.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Aster yang ingin mencium Andika. Tetapi, karena takut dan
tak tega membangunkannya Aster mengurungkan niatnya. Aster ingin tetap
menyimpan moment ini dalam relung hatinya walapun suatu saat nanti ia akan
kehilangan momen seperti ini.
Data 45 Andika membelai pipi Aster dengan lembut. Senyum melumuri
bibirnya. Senyum yang sangat digandrungi Aster. Tapi kini mampu
membuatnya menitikkan air mata. “Asal kamu janji balik secepatnya.”
Aku akan kembali...” desah Aster lirih. Entah kapan.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Aster ingin pulang ke Jakarta bersama Ario karena telah
diancam oleh Arif. Arif mengancam kalau Aster tidak membawa Ario pulang ke
Jakarta dia akan melaporkan Andika bahwa ia telah mebunuh Teddy. Aster
terpakasa pulang ke Indonesia, kalau-kalau Arif nekad melaporkan Andika, tentu
Andika akan mendekam dipenjara, karena Andika tidak bisa membela diri
disebabkan ingatannya belum pulih.Andika yang tidak ingin melepaskan Aster
pergi pulang ke Indonesia. Andika mau memberikan izin asalkan Aster mau
berjanji akan kemabali secepatnya.
Data 57:
“Rasanya aku tidak bisa membawamu ke depan Menara Eiffel untuk
memperbaharui sumpah kita, Sayang,” bisik Andika penuh
penyesalan. “Kita tidak dapat meninggalkan Rio dalam keadaan
seperti ini. Karena setiap hari dalam hidupnya tak ternilai artinya.”
(Mira W, 2017:313)
55
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang meminta maaf karena tidak bisa membawa
Aster ke depan menara Eifel untuk memperbaharui sumpah mereka. Karena
mereka tidak bisa meninggalkan Ario karena Ario baru saja selesai menjalankan
operasi setelah kecelakaan mobil tersebut. Walaupun mereka tidak bisa
memperbaharui sumpah mereka di sana, tetapi cinta mereka akan tetap abadi.
b. Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W
Ditinjau dari Cinta Kasih antara Sesama Manusia
Mawardi dan Hayati (2009: 168) mengemukakan bahwa cinta kasih antara
sesama manusia terlihat dari apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah
kawannya yang sedang sakit dan membawakan obat kepadanya berarti sahabat itu
menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit.
Cinta kasih antara sesama manusia dalam novel Kereta Api Terakhir dari
Paris karya Mira W tergambar dari perhatian yang berbentuk rasa kasihan yang
diberikan oleh Aster kepada Arif, kearena Arif sering dibuli oleh teman-teman di
sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan-kutipan data berikut ini.
Data 15 Kasihan sekali Aster melihatnya. Dia tidak tahu mengapa Arif memakai sandal jepit. Tetapi dia sudah menduga, itu pasti ulah teman-temannya.
Entah sampai kapan mereka bosan mengganggunya. Sekarang dia melihat Arif duduk termenung dipinggir kali. Apa yang sedang dipikirkannya? Aster duduk di dekat Arif tanpa ragu-ragu. Dia tidak peduli roknya kotor karena duduk di tanah di samping Arif. Merasa jengah, refleks Arif bergeser. “Kenapa Rif?” tanya Aster iba. Suaranya lembut seperti hembusan angin sepoi-sepoi di telinga Arif. “Kemana sepatu mu?”
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara sesama manusia dapat
dilihat dari Aster yang merasaka kasihan melihat Arif. Arif hampir setiap hari
56
dibully oleh teman-temannya di sekolah. Waktu itu Aster melihat Arif memakai
sendal jepit. Saat melihat Arif duduk termenung dipinggir kali, Aster datang
menghampirinya dan langsung duduk di sampaing Arif. Dia tidak mempedilkan
kalau pakaiannya akan kotor, secara perlahan Aster menanyakan kepada Arif
kemana pergi sepatunya. Walaupun sebenarnya Aster tau kalau sepatu Arif pasti
diambil oleh teman-temannya. Arif sangat benci dengan kehidupannya karena di
sekolah ia dibully oleh teman-temannya dan di rumah ia sering mendapatkan
perlakukan kasar dari ayahnya. Ayah arif adalah seorang tentara yang tegas dan
dia menginginkan anaknya tidak lembek seperti Arif. Sebenarnya, Arif berniat
untuk bunuh diri di kali itu, tapi untunglah Aster datang.
1. Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W
Ditinjau dari Cinta Kasih antara Manusia dengan Tuhan
Mawardi dan Hayati (2009: 168) mengemukakan bahwa cinta kasih antara
manusia dan Tuhan terlihat dari apabila seseorang taat beribadah, menurut
perintah Tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih
kepada Tuhan penciptanya.
Cinta kasih antara manusia dengan Tuhan dalam novel Kereta Api
Terakhir dari Paris karya Mira W tergambar dari Aster yang merasa menyesal
tidak mensykuri nikmat Tuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan-
kutipan data berikut ini.
Data 37
Dia berlutut di samping tubuh anaknya. Dan mengucap syukur kepada Tuhan.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara manusia dengan Tuhan
dapat dilihat pada tindakan Aster yang sangat menyesal karena selama ini ia lupa
57
mensykuri nimat Tuhan kepadanya. Ketika ia hampir kehilangan Ario karena
terbawa oleh gulungan ombak, namun akhinya bisa diselamatkan.
Data 38 Hampir saja dia kehilangan permata hatinya. Hampir saja dia kehilangan miliknya yang paling berharga. Maafkan aku Tuhan, doanya malam itu. Karena lupa menghitung
semua berkat yang telah Kau berikan kepadaku.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara manusia dengan Tuhan
dapat dilihat pada tindakan Aster mengucapkan syukur kepada Tuhan karena telah
menyelamatkan buah hatinya. Malamnya Aster berdoa kepada Tuhan supaya
Tuhan memaafkan kelalaiannya selama ini dan karena ia lupa menghitung semua
nikat yang telah diberikan Tuhan kepadanya. Aster baru menyadari kalau selama
ini betapa baiknya Tuhan kepadanya yang telah memberikankehidupan yang baik
untuk keluarganya. Baru hari ini ia menyadarinya ketika ia hampir kehilangan
Ario. Untung ada orang yang bertiriak-teriak kalau ada anak kecil yang terbawa
ombak dan Aster cepat mengetahui kalau itu adalah anaknya.
C. Pembahasan
Dalam kehidupan manusia cinta kasih itu pasti ada. Walaupun tidak
melalui tindakan, melalui rasa iba pun sudah dapat dikatakan sebagai cinta.
Bentuk cinta kasih juga dapat dicontohkan dari kelakuan pria dan wanita yang
saling bercinta. Kelakuan orang tua dengan anak yang saling kasih sayang. Selain
itu juga dapat dilihat dari sikap manusia yang berdoa dan meminta ampun kepada
Tuhannya. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai contoh cinta kasih antara manusia
dan Tuhannya. Misalnya kita melihat seorang teman yang selalu dibully dan
58
memunculkan rasa belas kasihan dari dalam diri kita ketika melihatnya. Dari hal
tersebutlah sudah terlihat cinta kasih antara sesama manusia.
Persoalan terdapat di dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya
Mira W. Bentuk Cinta kasih antara orang tua terhadap anak yang dapat dibuktikan
dengan kasih sayang, perhatian, rela berkorban, tanggung jawab, dan lainnya.
Dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W cinta kasih antara
orang tua dan anak dapat terlihat dari tokoh Arif yaitu berperan sebagai Ayah, dan
tokoh Ario yang berperan sebagai anak. Cinta kasih ini dibuktikan dengan
perjuangan Ayah yang rela berkorban mendonorkan parunya untuk Rio.
Begitupun dengan Aster sebagai ibunya, langsung berdiri di depan Ario yang
hampir dipukul oleh ayahnya. Andika yang membuat Ario mandiri dan berani,
yang diajarkan bela diri sehingga bisa melindungi ibunya jika ayah tidak ada.
Cinta kasih antara pria dan wanita dalam novel Kereta Api Terakhir dari
Paris karya Mira W terlihat dari tokoh Andika dan Aster yang merupakan
sepasang kekasih. Ungkapan cinta kasih Andika terhadap aster dibuktikan dengan
kejujuran dan saling percaya diantara mereka. Cinta kasih antara pria dan wanita
diiringi dengan pengorbanan, keterbukaan, kejujuran tanggung jawab, dan saling
percaya dan cinta kasih antara pria dan wanita. Cinta kasih itu akan menimbulkan
sebuah keluarga yang penuh dengan cinta.
Selanjutnya, cinta kasih antara sesama manusia dalam novel Kereta Api
Terakhir dari Paris karya Mira W terlihat dari tokoh, diantaranya Arif dan Aster.
Cinta kasih antara sesama manusia dilandasi oleh rasa belas kasihan. Belas
kasihan ini timbul karena ada penderitaan yang dialami manusia. Aster kasihan
59
kepada Arif karena sering dibuli dan tidak memiliki pacar. Dalam cinta kasih
berdasarkan belas kasihan ini tidak dikenal unsur pamrih, melainkan karena
keikhlasan semata-mata, sifat ingin menolong sesama manusia.
Cinta kasih antara manusia dengan Tuhan dapat terlihat dari tokoh Aster
yang memohon ampun dan merasa menyesal karena tidak mensyukuri semua
nikmat Tuhan kepadanya. Asterpun berdoa supay Tuhan mamu memaafkan
semua kesalahannya dan dia berjanji untuk kedepannya akan selalu mensykuri
semua nikmat-Nya.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini menemukan data cinta kasih dalam novel Kereta Api
Terakhir dari Paris karya Mira W sebanyak lima puluh tujuh data. Cinta kasih
tersebut terdiri dari empat macam, yaitu sebagai berikut ini. Pertama, cinta kasih
anatara orang tua dan anak. Kedua, cinta kasih anatara pria dan wanita. Ketiga,
cinta kasih anatara sesama manusia. Keempat, cinta kasih anatara manusia dengan
Tuhan.
Pertama, cinta kasih antara orang tua dan anak terlihat dari tindakan Arif
yang berperan sebagai ayah Ario. Ia rela menggantikan Aster memandikan
anaknya, menyuapi makan, mengganti popok, dan mendongengi anaknya ketika
mau tidur. Ia juga sering menjemput antar Ario ke sekolah. Arif juga tidak segan-
segan meberikan donor paru kepada Ario. Selain itu, Aster juga sayang kepada
anaknya. Ia selalu membawa anaknya kemanapun ia pergi dan ketika Arif ingin
memukul anaknya ia langsung berdiri menghadang Arif agar anaknya tidak kena
pukulan Arif. Andika juga orang tua Ario yang sangat mencintai Ario. Ario diajar
mandiri dan berani oleh Andika. Ario diserahkan ke sekolah bela diri oleh
Andika. Jika ayah tidak ada, Ario bisa melindungi ibunya. Andika juga ingin
diperiksa darahnya agar bisa didonorkan untuk Ario. Andika juga rela dicegat
polisi karena kasus pembunuhan Teddy agar Ario bisa selamat.
Tokoh Ario yang berperan sebagai anak, ia selalu menomor satukan ibu di
hatinya. Tidak ada yang dapat menggantikan ibu di dalam hatinya, Walaupun
60
61
masih kecil, ia mampu membela ibunya ketika ayah memukul ibunya. Ario kecil
memukul kembali Arif karena Arif berlaku kasar kepada Aster.
Kedua, cinta kasih antara pria dan wanita dalam novel Kereta Api Terakhir
dari Paris karya Mira W dapat dilihat dari hubungan Andika dan Aster.
Romantisme cinta kasih antara pria dan wanita tersebut tampak jelas dari
perlakuan lembut, cinta, kasih sayang dari pria dengan wanita begitu pun
sebaliknya. Selain itu, cinta kasih antara pria dan wanita juga terlihat dari tindakan
Andika dengan Aster. Andika dan Aster merupakan pasangan kekasih yang sering
bermesraan. Cinta kasih antara pria dan wanita tersebut terlihat dari pelukisan
suasana yang terjadi saat Andika memeluk dan mencium kekasihnya dan
mengajak wanita yang ia cintai untuk melaksanakan pertunangan dan pernikahan
dengannya.
Cinta kasih antara pria dan wanita juga tergambar dari tokoh Aster yang
begitu mencintai Andika dan hal itu tergambar dari tindakan Aster yang selalu
memperlakukan kekasihnya dengan lembut dan mau merawat Andika saat ia
amnesia. Aster juga berkorban ingin mengembalikan nama baik Andika. Mereka
saling memahami kondisi pasangannya dan saling percaya. Jadi, dengan perlakuan
baik Andika kepada Aster atau pun sebaiknya terlihat adanya cinta kasih antara
pria dan wanita (pasangan kekasih).
Andika jujur dan terbuka pada Aster bahwa dalam keadaan mabuk telah
membunuh Teddy. Andika ingin Aster menikahi Arif karena jika Aster bersama
Andika, mereka berdua bisa menjadi buronan. Andika tidak ingin Aster hidup
sensara dan menderita. Andika berkorban dan meminta Arif menikah dengan
62
Aster. Arif ternyata telah lama memendam rasa kepada Aster. Walaupun Arif
sahabat Andika, tapi Andika tidak tahu perasaan Arif. Andika hanya percaya pada
Arif karena mereka bersahabat.
Ketiga, cinta kasih antara sesama manusia tergambar dari rasa kasiha Aster
kepada Arif yang selalu dibuli oleh teman-temannya. Keempat, cinta kasih antara
manusia dan Tuhan tergambar dari tokoh Aster yang memohon ampun kepada
Tuhan atas kelalaiannya dalam mensyukuri nikmat Tuhan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka disimpulkan bahwa hasil temuan
penelitian yang berkaitan dengan cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir
dari Paris karya Mira W terdapat enam puluh sembilan data. Cinta kasih tersebut
dapat terlihat dari pelukisan peristiwa serta tindakan yang dilakukan ibu, ayah
atau pun anaknya dan antara pria dengan wanita, dan manusia dengan Tuhan, dan
cinta kasih sesama manusia.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang romantisme dalam novel Kereta Api
Terakhir dari Paris karya Mira W, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut
ini. Pertama, pembaca, dapat menambah daya apresiasi terhadap sastra Indonesia
khususnya dalam novel. Kedua, peneliti lain, dapat menambah pengetahuan dan
wawasan tentang karya sastra khususnya novel. Ketiga, masyarakat pecinta sastra,
dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang analisis novel. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat agar mengetahui
bahwa cinta kasih itu tidak hanya terdapat dalam hubungan sepasang kekasih saja,
63
tetapi juga terdapat pada hubungan orang tua dan anak, sesama manusia, manusia
dengan Tuhan, dan manusia dengan lingkungannya.
64
DAFTAR PUSTAKA
Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra: Epistemology, Model, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Caps
Faruk, 1995. Perlawanan Tak Kunjung Usai. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hadimadja, Aoh K. 2002. Aliran-Aliran Klasik, Romantik dan Realisme dalam Kesusastraan: Dasar-Dasar Perkembangan. Jakarta : Pustaka Jaya. Htm.
Indra Pratiwi. 2014. Romantisme dalam Novel Kerudung Merah Kirmizi karya Remy Sylado. Other thesis, Universitas Negeri Gorontalo.
Mawardi & Hidayati. 2009. Ilmu Alamiah Dasar-Ilmu Sosial Dasar-Ilmu Budaya Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
Muhardi dan Hasanuddin WS. 1992. Prosedur Analisis Fiksi. Padang: IKIP Padang Press.
Mustopo, M. Habib. 1983. Ilmu Budaya Dasar Kumpulan Essay-Manusia dan Budaya. Surabaya: Usaha Nasional.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Noor, Redyanto. 2007. Pengantar Pengkajian Sastra. Semarang : Fakultas Sastra
UNDIP.
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra.Yogyakarta: Kanisius.
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Teori, Metode, Dan Teknik Penelitian Sastra (Dari Strukturalisme Hingga Postrukturalisme, Perspektif Wacana Naratif).Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rifai, Mochamad Yusuf. 2010. “Romantisisme dalam Novel Bintang Tertusuk Cinta Karya Reni Hapsari”. Skripsi. IKIP PGRI Semarang.
Sari, Ayu Permata. 2016. “Romantisme Cinta Kasih Dalam Novel Air Mata Terakhir Bunda Karya Kirana Kejora”. Skripsi. STKIP PGRI Sumbar.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :
Alfabeta. Soelaeman, Munandar. 2010. Ilmu Budaya Dasar (Suatu Pengantar). Bandung:
Refika Aditama.
Sudibyo, Lies, dkk. 2 013. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: Andi.
65
Tarigan, Henry Guntur. 2015. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Wahyu, Ramdani. 2008. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1995. Teori Kesusastraan (terjemahan oleh Budianta). Jakarta: Gramedia.
Widagdho, Djoko, dkk. 2012. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Wijdaja, Mira.2017.Kereta Api Terakhir Dari Paris.Jakarta:Gramedia
66
Lampiran 1
Sinopsis Novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W.
Novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W diterbitkan pada tahun 2017 oleh
penerbit Gramedia Pustaka dengan jumlah halaman 320 halaman yang terdapat gambar
menara eiffel dan kereta api.
Sepasang kekasih yang cinta bersemi sejak SMA begitu murni. Mereka bernama
Andika dan Aster, Aster adalah seorang kekasih yang setia terhadap Andika bahkan Aster
selalu menunggu andika. Keadaan berbeda saat pesta pernikahan mereka dilaksanakan
Andika bersama teman-temanya mengadakan pesta bujangan, mereka mabuk-mabukan dan
sampai mereka berkelahi sehingga mengakibatkan salah seorang temanya meninggal. Pada
saat itu Andika tidak sadarkan diri sehingga ia tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi
pada saat itu yang bisa mengakibatkan salah seorang temanya itu meninggal. Andika di fitnah
dan dituduh membunuh oleh sahabatnya yang bernama Arif, sehingga Andika harus kabur
dan melarikan diri menjadi seorang buronan sehingga Andika tidak bisa menikahi Aster, dan
Andika meminta Arif untuk menikahi kekasih yang dilamarnya itu, alasan Andika ingin
melakukanya karena Arif yang bisa menjaga Aster disaat ia menjadi buronan polisi dan tidak
bisa menikahi Aster. Meskipun Aster dinikahi oleh Arif tapiAster tetap mencintai Andika dan
menunggu Andika kembali padanya, pada suatu ketika Aster memriksa lemari suaminya itu
dan ia mendapatkan sebuah pisau lipat dan ada bercak darah, lalu Aster berfikiran kalau pisau
lipat suaminya itulah yang mengakibatkan salah seorang temanya meninggal. Lalu Aster
kabur dari rumah dan membawa anaknya untuk mencari kekasih yang dicintainya dari sejak
SMA itu ke tempat persembunyianya di Amsterdam, ia akan menceritakan kepada Andika
bahwa Andika tidak bersalah. Pada akhirnya semua rahasia terbongkar bahwa yang
membunu8h temanya itu adalah Arif sahyabatnya. Akhirnya Aster bersatu kembali dengan
kekasihnya Andika.
67
Lampiran 2.
Tabel Inventarisasi Data Romantisme Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W.
Kode Romantisme Cinta Kasih
Data
No. Peristiwa Tokoh Kutipan Hal
1 2 3 4 5
1 01 Bangun dari tidurnya, Andika Andika Dadanya terasa lapang. Napasnya berembus √ 22 merasa sangat bahagia melihat dan lega. Walaupun kepala Aster masih terkulai
kekasihnya tidur di atas dadanya. Aster manja di dadanya yang terbuka.
Pantas saja Andika masih tertidur Sama sekali tak terasa berat. Tak terasa
lelap walaupun lupa menutup tirai membebani. Andika malah tergoda ingin
jendela. Andika ingin mengecup mengecup rambut yang terurai liar menggelitiki
kekasihnya, tetapi tidak tega karena kulit dadanya itu. Ingin mencium bibirnya yang
takut membuatnya terbangun. merekah madu. Ingin membelai bidadarinya yang begitu menggoda mata.
Tetapi dia tidak tega. Tidak sampai hati
membangunkan permata hatinya. Dan bayangan
malam yang romantis di Paris kembali mengusik
kenangannya.
2 02 Andika berjanjibahwakita Andika “Rasanya aku tidak ingin pulang,” Andika √ 24 berpisah hanya sesasat. Sesudah itu dan menggenggam tangan Aster yang terkulai di
kita akan selalu bersama. Aster atas meja. Diremasnya tangan gadis itu dengan
mesra.
“Kita berpisah hanya sesaat. Sesudah itu kita
akan bersama untuk selamanya. Tidak ada lagi
perpisahan.”
68
Andika membawa dan melekatkan tangan
Aster di dadanya.
“Janji,” katanya lembut tapi mantap.
3 03 Aster tidak ingin berpisah dengan Aster “Dan aku tidak ingin berpisah,” sahut Aster lirih. √ 24 Andika walaupun sekejap. dan Ditatapnya tunangannya dengan getir. “Tidak
Andika mau kehilangan kamu biarpun cuma
sekejap.”
4 04 Aster yang sedang menyandarkan Aster Andika duduk santai di bangku di sisi perahu. √ 24- kepalanya kepada tunangannya dan Disampinganya, Aster merapat erat. Kepalanya 25
Andika dan mereka saling Andika terkulai mesra di bahu tunangannya.
genggam. Tangan mereka saling genggam. Menyalurlah
desah cinta yang mengalir hangat dalam
setiap hembusan napas.
5 05 Andika ingin ikut menggantungkan Andika “Supaya cinta kita tetap abadi,” bisiknya di √ 25- gembok di Paris. dan telinga Aster. “Tak lekang oleh waktu. Seperti 26 Aster gembok yang sampai berkarat tak pernah bisa
dipisahkan lagi.”
“Cinta kita akan tetap abadi,” desah Aster
lembut. “Biarpun kita tidak digembok. Karena
hati kita memang telah diciptakan jadi satu.”
6 06 Aster dan Andika saling tatap Aster Aster memperlihatkan cincin yang melingkari √ 26- sambil tersenyum mesra. dan jarinya. 27
Andika “Cincin ini takkan pernah terlepas lagi dari
jariku.”
“Jadi aku hanya perlu berlutut dihadapanmu?”
“Perlukan aku memintanya?”
Mereka saling tatap sambil tersenyum mesra.
7 07 Andika melamar Aster di Paris Andika Kemudian Andika berlutut di depan Aster. √ 27
69
sambil berlutut dan menggenggam dan Digenggamnya kedua belah tangan gadis itu.
kedua tangan Aster. Aster Ditatapnya matanya dengan penuh kasih
sayang.
“Aster Puspa Dewi, maukah kamu menjadi
istriku?”
Berlinang-linang air mata Aster ketika dia
menganggukkan kepalanya.
8 08 Andika dan Aster berciuman Andika Lalu Andika bangkit. Memeluk kekasihnya. √ 27 mesra. dan Dan mereka berciuman. Lama. Lama sekali.
Aster Seolah bibir mereka enggan berpisah lagi.
Seperti hati mereka. Tubuh mereka. Hidup
mereka. “Suatu hari kita akan kembali kemari, Sayang,”
bisik Aster ketika mereka sedang berdekapan di
depan Menara Eiffel yang menjulang megah.
9 09 Andika mencium bibir Aster secara Andika Sambil tertawa lembut Aster mengulurkan √ 28 tiba-tiba. dan tisu untuk menyeka mulut Andika. Tetapi Aster Andika malah menempelkan bibirnya di bibir
gadis itu. Aster terpekik pelan. Tidak
menyangka mendapat serangan fajar. Tetapi
Andika tidak peduli. Dia malah mengulum bibir
kekasinya.
10 10 Sepulang menonton Show di Paris, Andika Mereka berjalan sambil berpelukan mesra. √ 30- jalan ke hotel dengan berpelukan, dan Show yang disajikan para penari di Lido begitu 32 dan hampir tiba di hotel Andika Aster merangsang. Seperti menuang minyak ke bara menggendong Aster sampai ke api yang berpijar di hati Andika dan Aster.
kamar lalu mereka berciuman dan Menyulut gairah yang langsung berkobar laksana
bermesraan di atas ranjang. jilatan api yang mebakar hati mereka.
70
Menimbulkan panas yang bergejolak di dada
ketika darah muda mereka meletup seperti magma di perut gunung berapi.
Aster belum sempat menginjak anak tangga yang
paling bawah ketika Andika meraihnya ke dalam
gendongannya. Napasnya tersengal, sesak
menahan gairah, menggelitik wajah Aster.
Sambil tersenyum Aster melingkarkan kedua
belah lengannya ke leher Andika matanya
yang bening bersorot lembut, amat lembut,
sampai ingin rasanya Andika menghirupnya
supaya dia dapat masuk ke sanubari kekasihnya. Tenggelam di telaga hatinya. Dan
terbenam di sana sampai selama-lamanya.
Andika mengecup bibir Aster dengan mesra.
Dan menggendongnya ke kamar mereka yang
terletak di lantai satu.
Tanpa dapat ditahan lagi, Andika menerkamnya.
Mengoyak seluruh kain yang mmbungkus tubuh
kekasihnya. Dan dia tidak dapat dihentikan
sampai Aster memkik. Kali ini di benar-benar
memekik. Tapi dengan pikiran yang menyiratkan
kepuasan yang luar biasa. Yang hanya Andika
yang mampu memberikannya.
11 11 Andika “Aku mencintaimu, Sayang, “ bisiknya sambil √ 34 dan memagut bibir Aster dan menciumnya
Aster dengan penuh kasih sayang. “Aku bersumpah akan kembali tahun depan. Kita
71
menikah.” Dan berbulan madu ke Paris.”
12 12 Andika dan Aster sangat bahagia Andika Akhirnya pertunangan itu dilangsungkan juga, √ 36 dengan dilaksanakannya pertungan dan walapun hanya dengan upacara sederhana. Tetapi
mereka walaupun acaranya Aster sesederhana apapun, Andika dan Aster merasa
sederhana. sangat bahagia. Begitu besar kebahagiaan
mereka sampai ketika memeluk tunangannya,
Andika berbisik,
“Tuhan begitu baik padaku karena mengirim
seseorang seperti kamu untuk
mendampingiku seumur hidup. Aku berjanji
tidak akan menyia-nyiakan anugrahNya”.
13 13 Aster membayangkan ketika Andika “Buta atau budek, kamu tidak boleh mencintai √ 47 Andika masih bersamnya, mereka dan siapapun kecuali aku!” Andika membelei pipi
sering mengajak Arif menonton Aster Aster dengan lembut. “janji?”
“Tergantung...” Aster tersenyum menggoda.
Matanya menatap Andika dengan nakal.
14 14 Andika dan Aster bermesraan dan Andika “Kamu akan menepati janjimu kembali ke √ 70- Andika berjanji membawa Aster dan Utrecth secepatnya?” Aster membelai pipi 71 kembali ke Paris. Aster kekasihnya dengan lembut.
Mata mereka saling tatap dengan mesra.
Cinta terpancar dari sekujur paras mereka.
“Janji tetap janji. Harus ditepati.”
“Juga janji yang lain”
“Janji apa?”
“Bulan madu ke Paris”
Senyum Andika melebar.
“Aku berjanji akan membawamu ke Paris seperti
mentari berjanji akan merekah esok pagi.”
72
Andika menyentuh bibirnya dan membawa
jarinya menyentuh bibir Aster. Seolah-olah
dia ingin merekatkan janji itu.
15 15 Aster merasa kasihan melihat Arif Aster Kasihan sekali Aster melihatnya. Dia tidak √ 79 yang tiba-tiba masuk ke kelas tanpa dan tahu mengapa Arif memakai sandal jepit.
memakai sepatunya. Arif Tetapi dia sudah menduga, itu pasti ulah
teman-temannya. Entah sampai kapan
mereka bosan mengganggunya.
Sekarang dia melihat Arif duduk termenung
dipinggir kali. Apa yang sedang dipikirkannya?
Aster duduk di dekat Arif tanpa ragu-ragu. Dia
tidak peduli roknya kotor karena duduk di tanah
di samping Arif. Merasa jengah, refleks Arif
bergeser.
“Kenapa Rif?” tanya Aster iba. Suaranya lembut
seperti hembusan angin sepoi-sepoi di telinga
Arif. “Kemana sepatu mu?”
16 16 Andika sangat mencintai Aster dan Andika “Tapi aku tidak mau Aster ikut digelandang √ 96 rela berkorban demi kebahagiaan dan pulang sebagai tahanan! Tidak mau anakku ikut
Aster dan anaknya. Aster jadi buronan!”
Saat itu Andika yakin, cinta adalah
pengorbanan. Dia rela menderita, asal Aster
dan anak mereka bahagia. Karena itu dia
memilih jalan yang penuh duri.
17 17 Andika sangat mencintai Aster Andika Andika meremas tangan Aster yang masih √ 97 walapun mereka tidak bisa dan dalam genggamannya. Mata mereka saling
menikah karena Andika telah Aster tatap. Ada kesedihan dalam tatapan mereka.
membunuh Teddy sahabatnya. Sekaligus cinta yang amat dalam. “Aku sangat
73
mencintaimu sampai kapanpun,” bisik Andika
parau. “Tapi rupanya cinta kita tidak bisa dibawa
ke perkawinan...”
18 18 Aster sangat mencintai Andika. Ia Aster “Aku akan tetap menunggu,” bisik Aster √ 98 rela menunggu Andika sampai dan menahan tangis. “Sampai kapan pun. Biarpun
kapan pun. Cinta Aster dan Andika Andika seluruh rambutku telah memutih, sekujur
adalah cinta sejati. hatiku memerah digenangi darah, aku akan
tetap menunggumu.”
“Hukumanmu adalah hukumanku,” sahut Aster
getir tapi tegas. “Aku akan pergi kemana pun
kamu pergi.”
19 19 Andika emosi mendengar janji Andika “Tidak,” Andika menggertakkan giginya. √ 98- setia cinta Aster. Andika tidak dan Emosinya meluap mendengar janji setia 99
ingin membebani dan membuat Aster Aster. Tetapi cintanya membahana lebih
Aster sedih. Andika ingin Aster dahsyat lagi. Tak ada tanggul yang dapat
menikah dengan sahabatnya Arif. menahannya. Sekuat apa pun tanggul itu.
“Tidak, Aster! Aku tidak rela kamu
menderita! Aku tidak rela kamu ikut
menanggung hukumanku.” “Tidak akan kubiarkan kamu ikut menanggung
hukumanku! Kamu harus menikah dengan Arif.
Hanya dialah yang kupercaya dapat menggantikan diriku menjaga kamu dan anak
kita.”
“Justru karena aku ingin kamu hidup
bahagiabersama anak kita...” bisik Andika
lembut. Diremas-remasnya tangan kekasihnya
dengan penuh kasih sayang. “Aku rela
74
berkorban.”
20 20 Arif sangat mencintai Aster dan Arif Namun di luar dugaan, ternyata Arif suami yang √ 106- anaknya. Arif suami yang baik dan sangat baik. Sabar. Selalu siap melayani anak- 107
yang mau membantu anak dan Ario istrinya. Dan tidak pernah menuntut apa-apa.
istrinya. Arif tidak segan-segan menggantikan popok.
Menyuapi makan. Bahkan memandikan Rio.
21 21 Aster merasa lucu dan senang Aster Sambil tertawa Aster meraih tangan anaknya √ 118 melihat tingkah laku Ario yang dan Rio dengan gemas. Dipeluknya dengan penuh
semakin hari semakin kasih sayang.
menggemaskan. “Rio kenapa lucu banget sih?” Diremas-
remasnya rambut Ario, dikecupnya dengan
hangat.
22 22 Arif sangat mencintai Rio yang Arif Di luar dugaan, seseorang yang kelihatannya √ 118- sudah dianggapnya sebagai dan aneh seperti Arif dapat mencintai seorang anak 119
anaknya sendiri. Ario dengan cinta yang begitu tulus. Bahkan
tampaknya dia menggelontorkan semua cinta
yang tersisa di lubuk hatinya hanya untuk
Ario.
Kagum melihat bagaimana Arif menceritakan
dongeng-dongeng klasik setiap kali Ario
hendak tidur. Bahkan mengusap-usap paha
Ario dengan lembut.
23 23 Aster terharu melihat kedekatan Arif Hampir setiap hari Arif mengantar Ario. √ 128 dan kasih sayang anaknya dengan dan Bahkan dia yang selalu menyempatkan diri
Arif. Betapa cintanya Arif pada Ario menjemputnya.
Rio. Arif menyelamatkan Ario Arif membenamkan topi bisbol mungil di kepala
yang hampir terjengkang ke anaknya. “Siap jagoan?” tanyanya sambil
belakang karena berlari-lari tersenyum. Memang kalau berkomunikasi
75
menghampiri ibunya. dengan anaknya, Arif bisa bersikap amat
lembut.
24 24 Ario hampir tejatuh ke belakang Aster, “Eh, Rio belum cium mama!” cetus Arif di √ 129 ketika belari-lari hendak mencium Ario, ambang pintu. “O, iya!” Ario berbalik. Dan
mamanya tetapi dengan gesit Arif dan berlari-lari menghampiri ibunya. Entah karena menangkap tubuh anaknya. Arif terlampau bersemangat, enatah karena ransel
mungilnya terlalu berat, dia hampir terjengkang
ke belakang.
Dengan gesit Arif menangkap tubuhnya.
Ketika dia sedang mendorong tubuh anaknya,
tidak sengaja dia melihat ke arah Aster. Dan
dia hampir tidak percaya ketika melihat mata
istrinya basah berkaca-kaca.
25 25 Rio memang anak yang nakal tetapi Arif Arif selalu mengantar anaknya sampai ke √ 130 karena kenakalannya dia menjadi dan depan kelas. Sampai ke tempat dia tidak
lucu sehingga Arif semakin Ario dapat menemaninya lebih jauh lagi.
menyayanginya. Dia tidak pernah meninggalkan Ario begitu
saja. Sepanjang jalan pun dia selalu memegang tangan anaknya. Erat tapi lembut.
Rio akan melangkah sambil sekali-kali
melompat, kalau ada genangan air, dia sengaja
menjejakan kakinya supaya air muncrat ke mana-
mana. Lalu sibandel akan tertawa terbaha-bahak. Rio memang nakal. Tetapi justru karena nakal
dia lucu. Dan Arif semakin menyukainya.
26 26 Aster menelpon Andika agar Andika “Aku akan menjemputmu di Charles de Gaulle!” √ 140
76
Andika bisa menjemputnya di dan cetus Andika bersemangat.
Schiphol. Aster “Paris?” desah Aster dengan napas tertahan. “Menepati janji, “ Andika tersenyum lebar.
Dadanya bergemuruh didesak kebahagian
yang membludak. Kerinduan yang hampir
tak terbendung lagi.
27 27 Karena cintanya pada Aster, Andika, Lama Andika memandangi kalung itu. Betapa √ 162- Andika mengorbankan Aster, indahnya. Hijaunya begitu memukau. Andika 163 pekerjaannya untuk bisa dan membayangkan betapa cantiknya Aster jika
menjemput anak istrinya. Andika Ario kalung seindah ini melingkari lehernya yang
telah menyiapkan kalung Zamrud jenjang.
untuk Aster dan mainan untuk Di tumpukan paling atas, dia menaruh sebuah
anaknya Rio mobil-mobilan dengan remote control. Masih
terbungkus rapi dalam kotaknya. Robot
Transformer. Dan boneka Spiderman yang
lumayan besar. Entah yang mana yang lebih
disukai Ario.
Mula-mula permintaan cutinya pun ditolak penyelianya. Dia tidak bisa pergi saat tenaganya
sangat dibutuhkan. Tetapi Andika berkeras. Dia
harus menjemput anak-istrinya di Paris.
28 28 Ternyata Andika tidak sengaja Aster Saat pertama kali Aster berjumpa dengan √ 168, terlambat dan tanpa kabar untuk dan Andika di ranjang rumah sakit, hatinya perih 169 menjemput Aster dan Rio di Paris, Andika tak terperi. Lelaki yang dicintainya itu, pria & Andika dirampok dan dihantam gagah perkasa yang amat dikaguminya, kini 170 benda keras dan hilang ingatan. terbaring lemah tak berdaya. Kepalanya
Penyelia Andika memberitahunya dibalut perban putih. Wajahnya masih dipenuhi
bahwa Andika masuk rumah sakit guratan jahitan. Bekas bercak darah masih
77
dan sekarang ia amnesia. Aster menodai bibirnya yang luka. Tetapi yang paling
tetap setia menemani Andika di menyedihkan adalah matanya.
rumah sakit sampai ia bisa pulang Tetapi ketika sedang memeluknya, ketika
dan berusaha membuat ingatan merasakan darah mengalir dari luka di
Andika kembali pulih. hatinya, Aster bersumpah, dia akan tetap,
mencintai lelaki ini sampai kapan pun! Dia
akan tetap mendampingi dan merawat Andika,
sekalipun dia sudah tidak mengenalnya lagi!
“Aku akan membawamu ke depan Menara Eiffel,
sayang,” bisik Aster trenyuh. “Di sana kita akan
memperbarui sumpah kita.”
Tiap hari Aster mendampingi Andika di rumah sakit. Tiap hari dia mencoba memacu
ingatan Andika. Siapa tahu suatu saat
memorinya kembali. Dan tiba-tiba memanggil
namanya.
“Ingat kalung ini, sayang?” Aster membawa
tangan Andika untuk membelai kalung yang
melingkari lehernya. “Kamu membelikannya
untuk wanita yang sangat kamu cintai.”
29 29 Cinta dan rasa bersalah Aster Aster “Tidak! Sahut Aster tegas. “Saya yang akan √ 174- membuat Aster tidak ingin lagi dan mendampingi dan merawat Andika. Saya 175 meninggalkan Andika dan ingin Ayah tidak akan pernah meninggalkannya lagi.”
merawatnya. Dia tidak ingin orang Andika “Saya percaya saat itu akan tiba. Saat
tua Andika merawat Andika. Aster amnesia Andika sembuh, saya akan
bersikeras ingin merawatnya. membawanya pulang untuk membersihkan
namanya. Kalau dementianya belum muncul! Tetapi
78
kalaupun saat yang dikatuki itu sudah tiba
sebelum memorinya pulih, Aster tetap tidak akan
pernah meninggalkannnya.
30 30 Andika berusaha melakukan Andika Tentu saja dia tidak bercanda. Tetapi Andika √ 180 pendekatan kepada Ario tetapi dan memang gencar mendekati anaknya.
dengan carayang berbeda Ario Walaupundengan pendekatan yang berbeda.
denganyang Arif lakukan. Dia tidak menemani Ario bermain mobil-
mobillan. Menyusun kotak. Atau menonton
TV. Dia lebih banyak membawa Ario
beraktivitas di luar.
31 31 Aster dan Andika telah lama Aster Jika Rio sudah terlelap, Aster naik ke ranjangnya. √ 181- bertemu dan hidup bersama. dan Duduk separuh berbaring di samping Andika. 182
Sekarang Andika sudah mulai pulih Andika “Sekarang giliran ayahnya,” bisiknya sambil walaupun amnesianya belum tersenyumlembut. “Kisah tujuh belas tahun ke
sembuh, Aster dan Andika masih atas. Sampai di mana kita kemarin?”
mengikuti naluri perasaanya untuk Andika mengulurkan tangannya membelai
saling bercumbu. pipi Aster. Tatapannya berlumur kekaguman.
Andika meraih Aster ke dalam pelukannya.
Dan bibir mereka bertemu dalam sebuah
ciuman yang sarat dengan kasih sayang. Malam itu mereka bercinta dengan amat
mesra. Andika kini tidak seganas di Paris ketika
darah muda mereka masih menggelegak. Tetapi
selembut apa pun gairah yang menyelubungi
mereka, ada cinta yang mengikat
kebersamaan mereka. Dan kepuasan yang
mereka nikmati, tidak dapat dibandingkan
dengan apa pun.
79
32 32 Andika dan Aster masih saling Andika Andika meraih Aster ke dalam pelukannya. √ 188,
cinta. Walaupun amnesia Andika dan Dan mengecup pipinya dengan lembut. 189 belum pulih, perasaan Andika Aster “Aku mencintaimu,” bisik Andika ketika dia & terhadap Aster masih seperti dulu. sedang memeluk Aster erat-erat, sementara 190 sepeda mereka bersandar santai di depan kafe
di Nieuwmarkt. “Aku tidak tahu dari mana
kamu datang. Tapi hatiku telah menemukanmu.
Dan tidak ingin berpisah lagi.”
“Aku belahan jiwamu,” Aster berbisik lembut.
“Ke mana pun aku pergi, kamu pasti akan
menemukanku.”
33 33 Andika dan Aster sedang dibuai Andika Saat itu baik Andika maupun Aster sedang √ 191- cinta sehingga ia melupakan Ario. dan terlena dibuai kemesraan. Tidak heran kalau 192 Mereka bermesraan dan bercumbu Aster mereka sampai melupakan Ario.
dengan bahagianya. Jari-jemari Andika bukan hanya menggosok
punggungnya. Jari-jari itu meraba.
Membelai, mengusap. Bahkan menggelitik.
Membuat Aster bukan hanya merasa geli. Dia
terangsang.
“Kulitmu halus sekali, Sayang,” bisik Andika di
telinga Aster. Dia mengecup belakang telinga
wanita itu sampai Aster terngah menahan
gairah.
Sekujur tubuhnya merespon sentuhan bibir
Andika. Dadanya bergejolak. Bulu romanya meremang. Badannya meregang. Nyaris
menggigil.
34 34 Aster dan Andika terkejut saat Aster Aster segera berlari ke pantai. Andika √ 193
80
orang berteriak di tepi pantai, dan mengikutinya. Dan mereka melihat anak-anak
ternyata Ario digulung oleh ombak. Ario sedang berterian-teriak sambil menunjuk-nunjuk ke laut. Kepala seorang anak kecil timbul-
tenggelam digulung ombak besar yang tiba-tiba
menerjang. Wajahnya tidak jelas. Tetapi naluri
seorang ibu dapat mengenalinya, sesamar apapun
tampaknya anaknya.
“Rio”! teriak Aster panik. Dia sudah
menceburkan diri kelaut.
35 35 Andika langsung berenang Andika “Jangan takut, Rio!” seru Andika sambil √ 193- menjemput Ario ke dalam dan berenang secepat mungkin. Mengayunkan 194
gulungan ombak. Ario lengannya sekuat tenaga. “Papa datang!”
Andika tiba sesaat sebelum ombak liar
menelan tubuh Ario. Menggulungnya ke
tengah laut. Tangannya berhasil meraih
tangan Rio. Menggapai tubuhnya. Dan
merengkuhnya ke dalam pelukannya.
36 36 Aster merasa bersalah karena Rio Aster “Salahku” rinti Aster dengan perasaan bersalah. √ 194 tenggelam oleh ombak karena dan “Aku yang lengah”.
kelalaiannya. Andika “Salah kita”, bisik Andika lembut. “Tapi cinta
tak pernah salahkan?”
Aster tak sempat menanggapi. Karena saat itu
Rio tebatuk-batuk dan memuntahkan air dari
mulutnya.
Secepat kilat Aster melepaskan dirinya dari
pelukan Andika dan memburu anaknya.
“Rio...” desahnya getir.
37 37 Aster merasa menyesal karena lupa Aster Dia berlutut di samping tubuh anaknya. Dan √ 195
81
mensyukuri nikmat Tuhan yang mengucap syukur kepada Tuhan.
telah diberikan-Nya selama ini. Hampir saja dia kehilangan permata hatinya.
Hampir saja dia kehilangan miliknya yang paling
berharga.
Maafkan aku Tuhan, doanya malam itu.
Karena lupa menghitung semua berkat yang
telah Kau berikan kepadaku.
38 38 Andika merasakan ada sesuatu hal Andika Diraihnya tangan Aster ke dalam pelukannya. √ 199 dalam pikiran Aster. Kelihatannya dan Tatkala merasakan hangatnya dekapan laki-
Aster ada masalah. Andika Aster laki yang dicintainya dengan segenap jiwanya
menanyakan dan menghibur Aster itu, tak tertahankan tangis Aster pecah. Dia
dengan lembut dan mesranya. Tapi menyusupkan kepalanya ke dada Andika.
Andika tidak menuntut jawaban Dan air matanya membasahi baju lelaki itu. Aster, Andika hanya memberikan “Ada apa, Sayang?” Andika mendekap Aster dan
ketenangan kepada kekasihnya. mengecup rambunya dengan mesra. “Kalau ada
masalah, maukah kamu membaginya? Kita akan memecahkannya bersama-sama. Otakku masih
ada di tempatnya walaupun kotak memoriku
kosong melompong.”
Andika menganggkat dagu Aster dengan lembut.
Menatapnya sambil tersenyum.
39 39 Cinta Andika dan Aster membuat Andika Sekejap mereka saling tatap. Ketika melihat √ 199- mereka sama-sama berkorban demi dan mata yang basah berair itu, Andika rela 200 kebahagiaan masing-masing. Aster seandainya dia disuruh terjun dari puncak
Menara Eiffel sekalipun demi kebahagiaan
Aster.
Sebaliknya manakala menatap mata yang sedang
tersenyum itu, Aster rela menderita seumur hidup
82
dalam pusaran dendam Arif asal Andika tidak
usah menderita. Asal dia tidak usah masuk penjara!
40 40 Aster dan Andika kembali ke Paris Andika Mereka melangkah ringan. Menyusuri jalan √ 201 dengan harapan memori Andika dan berbatu melompat ke depan objek yang cantik.
kembali lagi. Andika dan Aster Aster Berpose swafoto berdua. Persis anak muda yang
sangat menikmati kebersamaan baru menginjak masa remaja. Dan sedang mereka. gandrung-gandrungnya berwisata dan berfoto.
Seolah-olah dunia tertawa bersama mereka. Tak
ada kesedihan. Tak ada kemurungan. Taka da
ancaman yang mengintai.
Andika merangkul Aster dari belakang.
Mengacungkan dua jarinya membentuk V di
udara. Menjulurkan lidanya dengan kocak.
41 41 Andika dan Aster menyusuri Andika Bosan naik turun bus, mereka menyusuri √ 202 sungai Seine da Sungai Seine dengan bateaux bus. Duduk
Aster saling rangkul dengan mesra. Tidak peduli
belasan anak tanggung sedang bergurau dengan
berisiknya sambil saling lempar topi, sementara
yang lain sedang berswafoto.
42 42 Aster meminta Andika untuk Andika “Ini cincin yang kamu berikan. Maukah kamu √ 204 melamarnya sekali lagi dengan dan melamarku sekali lagi?”
cincin yang telah ditukar oleh Arif. Aster Andika mengambil cincin itu sambil tersenyum
mesra.
“Berapa puluh kali kamu minta aku melamarmu,
aku tidak keberatan”.
Dia berlutut di depan Aster. Dan memegang
83
tangannya.
“Aster Puspadewi, maukah kamu menjadi
istriku?”
Aster mengangguk dengan air mata
berlinang-linang.
43 43 Andika berjanji akan selalu Andika “Aku mencintaimu, Aster,” Andika √ 205 memperbaharui janji sumpa setia dan menunduk dan mencium bibir Aster dengan
mereka. Aster lembut. Kehangatan mengalir dari bibir ke
hati mereka. “Dan aku tidak akan pernah bosa
mengucapkannya. Selama menara Eiffel masih
berdiri tegak, cinta kita akan tetap abadi.”
44 44 Aster ingin mencium Andika tetapi Aster Aster ingin sekali menciumnya. √ 207 ia tkut akan membangunkannya dan Mengabadikannya di relung hatinya yang
Andika paling dalam. Supaya dapat tetap
memilikinya dalam kenangan jika dia sudah
kehilangan moment ini. Tetapi ia tidak tega.
Khawatir membangunkan Andika.
45 45 Aster ingin pulang ke Jakarta Andika Andika membelai pipi Aster dengan lembut. √ 209 bersama Ario karena telah diancam dan Senyum melumuri bibirnya. Senyum yang
oleh Arif. Aster sangat digandrungi Aster. Tapi kini mampu membuatnya menitikkan air mata.
“Asal kamu janji balik secepatnya.”
Aku akan kembali...” desah Aster lirih. Entah
kapan.
46 46 Aster dan Ario kembali ke Arif “Lihat apa yang papa simpan untukmu, Rio!” √ 217 Indonesia dan langsung menuju ke dan serga Arif getir.
rumah Arif. Tetapi Ario tidak mau Ario Dia berlari ke ruang tengah. Membuka lemari
84
mengakui bahwa Arif ayahnya. secepat mungkin dan menunjukkan semua
Arif menunjuukan semua mainan permainan Ario. Mobil-mobilan. Kereta ai.
dan koleksi video Ario waktu Robot. Balok permainan. Semuanya tersusun
masih kecil. rapi.
“Lihat apa yang papa simpan untuk mu,
Rio!” cetus Arif dengan suara parau menahan
kesedihan.
“Lihat, Rio! Lihat! Serunya separuh kalap.
“Papa punya koleksi videomu sejak bayi!
Kamu lihat? Ini kamu waktu bayi!
47 47 Arif mencengkram tangan Aster, Arif Dia tidak peduli Rio menampar wajahnya. √ 221 sehingga Ario menampar Arif. dan Bahkan memukul dadanya. Didekapnya anak Ario itu erat-erat. Seolah-olah menumpahkan
seluruh kerinduannya.
“Rio... Rio...” desahnya lirih. “Ini Papa, Nak...
Ini Papa, Sayang....”
48 48 Tiba-tiba Arif mendapat telpon dari Arif “Rioooo...!!” pekik Arif histeris. √ 249 ibunya kalau Ario di tabrak mobil. dan Dilemparnya ponselnya. Diinjaknya pedal gas
Ario sampai ke dasar. Dibanttingnya kemudi ke kiri.
Dan mobilnya lompat ke atas trotoar. Dipacunya mobilnya tanpa menghiraukan pejalan
kaki yang melompat ketakutan menghindari
serudukan mobilnya. Ketika dia tidak bisa lewat
kaki lima lagi, dibantingnya kemudi ke kanan.
Dan mobilnya kembali ke jalan raya.
“Riooo!!!” teriaknya seperti orang gila.
“Tunggu papa, sayang!”.
85
49 49 Ario segera dilarikan ke rumah Arif Tubuh Ari yang berlumuran dara didorong cepat √ 250
sakit dan Arif mendampingi dan di atas brankar menuju ke unit gawat darurat.
anaknya dan menggenggam tangan Ario Arif mengikutinya di samping brankar sambil
anaknya. memegangi tangan Ario. Wajahnya pusat
pasi. Bibirnya gemetar. Matanya bersorot
cemas.
“jangan tinggalkan papa, Rio,” pinta Arif
memelas.
50 50 Sebelah paru-paru Ario luka parah, Andika “Jadi apa yang bisa dilakukan untuk √ 255 Ario hanya bisa bernafas dengan dan menolongnya, Dok?” desak Andika gugup.
bantuan mesin. Ario Kekhawatiran melumuri wajahnya.
Kesedihan bersorot pekat di matanya.
“Katakan ke mana kami harus mencari
pengobatan untuk Ario!”
Ke manapun kami akan pergi untuk
menyembuhkanmu, Rio, bisik Andika pilu dalam hati. Apa pun taruhannya, Papa akan
berjuang untuk mencari obat yang dapat
memulihkanmu!
51 51 Sesampai Aster di rumah sakit ia Aster Ketika melihat keadaan anak kesayangannya, √ 262- melihat anak kesayangannya lemas dan Aster hampir tidak dapat menahan tangisnya. 263 tak berdaya dan tidak sadarkan diri. Ario Trenyuh sekali melihat anak yang bisa lincah
Setelah dua belas jam baru Ario dan kuat kini terbaring lemah tak berdaya.
sadar dari kritisnya dan Aster Rio baru sadar dua belas jam kemudian. Ketika
berusaha menahan tangisnya dia membuka matanya, Aster hampir tidak dapat suapaya Ario tidak sedih. mehaman tangisnya. Tetapi dia tidak menangis.
Tidak mau Rio sedih. Jadi ditahannya matian-
matian tangisnya. Ketika air matanya melelh
86
juga, digitnya bibirnya sampai berdarah.
Digenggamnya tangan Rio earat-erat. Seakan-
akan ingin menyalurkan energi kehidupan
kepada anaknya. Seperti yang diberikannya
ketika Ario masih dalam kandungan.
52 52 Ario akan menjalankan operasi Andika ”Kamu kuat Rio,” bisik Andika ketika dia √ 274 dan berada di dalam ketakutan menunggu Rio
Ario dioperasi. “Kamu pasti dapat melewatinya.
Papa yakin kamu mampu melewatinya. Papa
yakin kamu mampu melewati pintu itu. Kamu
seorang suvivor.”
53 53 Arif rela mendonorkan paru- Arif “Aku rela mendonorkan paruku untuk Rio,” √ 282- parunya untuk Rio, tetapi ia punya dan katanya malam itu, di kantin rumah sakit. 283 permintaan terakhir yaitu Aster “Kita sama-sama menyayangi Rio!” potong
bernostalgia kelmabi ke SMA Aster sengit. “Rela memberikan hidup kita
bersama dengan Aster. sekalipun untuknya. Dan mas Arif yang
menyebabkan tragedi ini terjadi! Pantaskan minta
sesuatu lagi?
54 54 Aster memenuhi permintaan Aster “Tunggu mama kembali ia sayang” Aster √ 287 terakhir Arif untu pergi ke SMA dan membelai kepala anaknya dengan lembut. Air
mereka dulu. Ario matanya berlinang-linang. “Jangan sia-siakan
pengorbanan mama. Jangan pergi sebelum
mama kembali ke sampingmu.”
55 55 Arif mengorbankan dirinya demi Arif Setengah jam kemudian, Arif sudah kembali ke √ 307 anaknya. Dia menabrakkan dan rumah sakit. Tetapi dia sudah terbaring di atas
mobilnya ke tiang listrik seakan dia Ario brankar. Kepalanya luka parah.
mengalami kecelakaan. Karena Mobilnya mengalami kecelakaan. Sebenarnya
87
pencangkokan paru hanya bisa bukan kecelakaan. Karena Arif sengaja
dilakukan dengan donor mati. menabrakkan mobilnya ke tiang listrik. Betapa cintanya Arif pada anaknya. Ketika didorong ke ruang IGD dia masih sadar.
Meskipun kondisinya kritis.
“Berikan kedua belah paruku untuk Rio,” itu
kata-katanya yang terakhir kepada Aster
yang berada di sisi brankarnya sebelum dia
kehilangan kesadarannya.
56 56 Ario akan segera melakukan Andika “Kamu harus selalu kuat sepeti apa yang selama √ 308 operasi karena ia mendapatkan dan ini Papa ajarkan,” bisik Andika lirih ketika dia
donor paru-paru dari Arif. Arif Ario memeluk anaknya untuk terakhir kalinya. “Kamu
sengaja menabrakan mobilnya ke harus berjanji akan kembali dengan selamat. Ok,
tiang listrik, setelah dinyatakan sayang?”.
otak Arif dinyatakan tidak Andika mencium dahi dan pipi Ario dengan
berfungsi, baru kedua parunya penuh kasih sayang.membelai wajahnya
diangkat secepat mungkin dan untuk terakhir kali sebelum brankar
langsung diberikan kepada Ario. membawanya pergi.
57 57 Andika sedikit menyesal karena Andika “Rasanya aku tidak bisa membawamu ke √ 313 tidak bisa lagi mengajak Aster ke dan depan Menara Eiffel untuk memperbaharui
Paris. Mereka harus menjaga Ario Aster sumpah kita, Sayang,” bisik Andika penuh karena Ario tidak dapat ditinggal penyesalan. “Kita tidak dapat meninggalkan Rio
dengan keadaannya yang belum dalam keadaan seperti ini. Karena setiap hari
sembuh total. Tetapi mereka sangat dalam hidupnya tak ternilai artinya.”
mencintai Rio.
Jumlah Data 21 34 1 1 0 57
Keterangan:
2. Cinta kasih antara orang tua dan anak. Cinta kasih antara pria dan wanita.
88
3. Cinta kasih antara sesama manusia.
4. Cinta kasih anatara manusia dengan tuhan.
5. Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya
ABSTRAK
Weni Fitri Yani (NPM. 12080024), Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api
Terakhir dari Paris Karya Mira W. Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2018.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kehidupan masyarakat yang tidak
pernah terlepas dari persoalan cinta kasih. Pembicaan tentang hal ini bukan lagi sesuatu hal yang janggal untuk dikaji. Dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W menggambarkan tentang berbagai macam cinta kasih di
antaranya cinta kasih antara orang tua dan anak, cinta kasih antara pria dan wanita, cinta kasih antara sesama manusia, dan cinta kasih antara manusia dan
Tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan romantisme cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode deskriptif. Data penelitian ini adalah kutipan kata, kalimat, atau paragraf yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W yang berkaitan dengan macam-macam cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir
dari Paris Karya Mira W. Sumber data penelitian ini adalah novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian romantisme cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W adalah membaca dan memahami,
menandai kalimat dan kutipan dalam novel berdasarkan romantisme cinta kasih, menginventarisasi data dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat macam bentuk cinta
kasih yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W,
yaitu (1) cinta kasih antara orang tua dan anak terlihat dari dari tokoh Aster, Arif,
dan Andika yang begitu menyayangi Ario. (2) Cinta kasih antara pria dan wanita terlihat dari tokoh Andika dan Aster, yang mempunyai hubungan sebagai
sepasang kekasih dan tunangan. (3) Cinta kasih antara sesama manusia terlihat dari tokoh Aster dan Arif. (4) Cinta kasih antara manusia dan Tuhan terlihat dari
tokoh Aster. Dari keempat cinta kasih di atas, maka yang paling dominan
ditemukan peneliti adalah cinta kasih antara pria dan wanita yang terlihat dari tokoh Andika dan Aster. Begitu banyak cobaan yang menghadang cinta antara
Aster dan Andika sehingga niat mereka untuk menikah susah diwujudkan, namun setelah melalui semuanya cobaan yang mengahadang baru mereka bisa menikah.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira
W”. Peneliti telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagi pihak dalam
proses menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, sebagai wujud rasa hormat penulis
ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini:
8) Aruna Laila,S.S., M.Pd, selaku pembimbing I yang telah membimbing penulis
dan memberikan arahan serta pengetahuan dalam skripsi ini.
9) Samsiarni,S.S., M.Hum, selaku pembimbing II dan sekretaris Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah membimbing penulis dan
memberikan arahan serta pengetahuan dalam skripsi ini.
10) Indriani Nisja, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
11) Bapak dan Ibu dosen program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang
telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pendidikan.
12) Kedua orang tua yang tidak hentinya memberikan semangat, motivasi, dan doa
kepada penulis.
13) Ricci Gemarni M.Pd, selaku PA yang memberikan saran dan motivasi.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan
dan kekhilafan. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
ii
membangun, mudah-mudahan segala amal dan bantuan dari pihak-pihak yang telah
disebutkan di atas mendapat pahala serta balasan dari Allah SWT. Sebagai manusia
biasa, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini
dan apabila tertadapat kesalahan dan kekurangan, penulis mohon maaf. Penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Padang, Februari 2018
penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK.................................................................................................................................. i
KATA PENGATAR ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................1
B. Fokus Masalah ..............................................................................................................4
C. Rumusan Masalah ........................................................................................................4
D. Tujuan Penelitian ..........................................................................................................4
E. Manfaat Penelitian.......................................................................................................5
F. Batasan Istilah ...............................................................................................................6
BAB II KERANGKA TEORITIS
A. KerangkaTeori ...............................................................................................................7
1. Hakikat Novel .......................................................................................................7
2. Hakikat Cinta Kasih 11
B. Penelitian yang Relevan............................................................................................ 14
C. Kerangka Konseptual ................................................................................................. 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................................ 18
B. Metode Penelitian ....................................................................................................... 18
C. Data dan Sumber Data ............................................................................................... 18
D. Instrumen Penelitian .................................................................................................. 18
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 19
F. Teknik Pengabsahan Data ........................................................................................ 20
G. Teknik Analisis Data ................................................................................................. 20
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Temuan Penelitian ...................................................................................................... 22
B. Analisis Data ................................................................................................................ 25
1. Cinta Kasih antara Orang Tua dan Anak ...................................................... 25
2. Cinta Kasih antara Pria dan Wanita ............................................................... 36
3. Cinta Kasih antara Sesama Manusia .............................................................. 55
4. Cinta Kasih antara Manusia dengan Tuhan ................................................. 56
iv
C. Pembahasan .................................................................................................................. 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 60
B. Saran................................................................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 64
LAMPIRAN
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
G. Latar Belakang Masalah
Sastra merupakan wujud gagasan seseorang melalui pandangan terhadap
lingkungan sosial yang berada disekelilingnya dengan menggunakan bahasa yang
indah. Sastra hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang
ada. Sastra sebagai karya fiksi memiliki eksistensi yang mendalam, bukan hanya
sekedar cerita khayal atau angan dari pengarang saja, melainkan wujud dari
kreativitas pengarang dalam menggali dan mengolah gagasan yang ada dalam
pikirannya.
Karya sastra membicarakan manusia dengan segala persoalan hidup
seseorang hidup seseorang, antara karya sastra dengan manusia memiliki
hubungan erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainya. Sastra merupakan
cerminan dari segi kehidupan manusia yang di dalamnya tergambar sikap, tingkah
laku, pemikiran, pengetahuan, perasaan dan imajinasi seorang pengarang.
Kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari persoalan cinta kasih.
Perasaan suka dan sayang kepada sesuatu hal yang disertai dengan pengorbanan,
belas kasihan, dan tanggung jawab disebut dengan cinta kasih. Cinta kasih
diartikan bukan hanya dalam konteks cinta kasih antara pasangan kekasih saja.
Tetapi, dalam konteks yang luas yaitu cinta kasih anak kepada orang tua atau
sebaliknya, cinta kasih sesama manusia, cinta kasih antara manusia dan Tuhan,
dan cinta kasih antara manusia dengan lingkungannya. Seperti perjuangan
seseorang Ibu yang rela menjadi supir truk supaya anaknya bisa sekolah.
1
2
Cinta kasih bukan hanya ada di dalam realita kehidupan masyarakat tetapi
juga ada di dalam novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W yang
menceritakan tentang cinta kasih antara Aster, Ario, Andika, dan Arif. Aster
adalah seorang kekasih yang setia terhadap Andika bahkan Aster selalu menunggu
Andika. Keadaan berbeda saat pesta pernikahan mereka akan dilaksanakan
Andika bersama teman-temanya mengadakan pesta malam bujangan, mereka
mabuk-mabukan dan sampai mereka berkelahi sehingga mengakibatkan salah
seorang sahabat mereka meninggal. Pada saat itu Andika tidak sadarkan diri
sehingga ia tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi yang bisa
mengakibatkan salah seorang temanya itu meninggal. Andika di fitnah dan
dituduh membunuh oleh sahabatnya Arif dan ia harus kabur dan harus melarikan
diri menjadi seorang buronan. Pada saat andika mengasingkan diri bukti cinta
Andika harus terkikis dengan keinginan Andika menyuruh sahabatnya untuk
menikahi Aster. Dia bernama Arif, alasan Andika ingin melakukanya karena Arif
yang bisa menjaga Aster disaat ia menjadi buronan polisi.
Selain itu, cinta kasih orang tua terhadap anak tampak dari pengorbanan
Arif yang rela mendonorkan mati supaya anaknya tetap hidup. Arif sengaja
menambrakkan mobilnya ke tiang listrik agar ia bisa mendonorkan kedua paru-
parunya untuk Ario, buah hatinya yang paling dia sayangi.
Novel Kereta Api Terakhir Dari Paris menarik untuk diteliti dengan
beberapa alasan diantaranya. (1) Cinta kasih yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam
novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W, Aster yang terpisah dengan
kekasihnya Andika karena difitnah sahabatnya dan Arif yang rela mendonorkan
paru-prunya untuk Ario. (2) Cinta kasih merupakan sebuah permasalahan
3
kompleks yang sering terjadi pada setiap diri manusia dalam menjalani kehidupan,
2. Meneliti cinta kasih yang terjadi pada tokoh-tokoh dalam karya sastra, maka
kita dapat melihat seberapa piawai pengarang dalam membawa pembaca kepada
isi dari romantisme cinta kasih tokoh-tokoh karya sastra tersebut, (4) Meneliti
cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W, kita dapat
menemukan pesan-pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui karya yang
diciptakanya.
Novel Kereta Api Terakhir Dari Paris ditulis oleh Mira W, 13 September
1951, ia dikenal sebagai salah satu penulis novel-novel roman popular di
Indonesia. Mira W lulusan dari Universitas Trisakti, setelah lulus dari Trisakti
Mira W menjadi staf pengajar di Universitas Moestopo. Mira W telah
menerbitkan lebih dari 40 novel, kebanyakan di antaranya telah diangkat menjadi
film dan sinetron.
Selain itu, karyanya yang diterbitkan beberapa novel Mira W yang pernah
diterbitkan adalah Cinta Sepanjang Amazon Nada Tanpa Kata (Gramedia Pustaka
Utama, 14September 2015), Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi Masih Ada
Kereta Yang Akan Lewat (Gramedia Pustaka Utama, September 2015), Jangan
Ucapkan Cinta Bukan Cinta Sesaat (Gramedia Pustaka Utama, September 2015),
Sampai Maut Memisakan Kita Merpati Tak Perna Ingkar Janji (Gramedia
Pustaka Utama, September 2015), dan Sisi Gelap Cinta(Gramedia Pustaka Utama,
September 2015).
Selain itu novel yang menceritakan tentang romantisme cinta kasih adalah
novel Air Mata Terakhir Bunda karya Kirana Kejora ini juga menceritakan
tentang cinta kasih antara pria dan wanita, yang tampak dikisahkan dari tokoh
4
Delta dan Luren. Cinta kasih yang telah berjalan satu tahun dengan berbagai
polemik yang dilalui. Akhirnya, dapat berjalan dengan baik yang dibuktikan
dengan pertualangan. Hal berikut merupakan contoh cinta kasih yang terdapat
dalam novel Air Mata Terakhir Bunda karya Kirana Kejora.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti berminat untuk
menganalisis cinta kasih yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir Dari
Paris karya Mira W. Permasalahan ini erat kaitanya dengan kehidupan nyata
manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Di lain sisi cinta kasih dalam
novel Kereta Api Terakhir Dari Paris ini belum ada dilakukan penelitian,
sehingga peneliti memandang perlu adanya dilakukan penelitian menyeluruh
terhadap romantisme cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir Dari Paris
karya Mira W.
H. Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini difokuskan
pada cinta kasih dalam novel Kereta Api Terkakhir dari Pariskarya Mira W.
I. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah yang dikemukakan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, bagaimanakah cinta kasih yang
terjadi dalam novel Kereta Api Terkakhir Dari Pariskarya Mira W?
J. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini yaitu,
mendeskripsi cinta kasih dalam novel Kereta Api Terkakhir Dari Paris karya Mira
W.
5
K. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Adapun
manfaat-manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis penelitian ini adalah untuk menambah pemahaman
tentang teori dalam bidang pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya
tentang romantisme dalam karya sastra fiksi seperti novel.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi pihak-
pihak terkait, seperti berikut ini :
a. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk
melakukan penlitian lebih lanjut tentang teori cinta kasih dan dapat menambah
wawasan tentang penelitian sastra.
b. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan dan pemahaman menentukan
cinta kasih dalam novel Kereta Api Dari Paris karya Mira W.
c. Bagi penulis sendiri, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan,
pengetahuan, dan pengalaman dalam menganalisis suatu karya sastra
khususnya novel.
L. Batasan Istilah
Batasan istilah yang terdapat dalam penelitian ini akan diuraikan sebagai
berikut :
6. Novel merupakan suatu karya sastra yang memaparkan berbagai kehidupan
manusia yang di ciptakan oleh pengarang ke dalam bentuk tulisan.
6
2. Cinta kasih adalah perasaan suka kepada seseorang atau makhluk hidup,
kepada alam, benda dan lainnya yang disertai dengan menaruh belas kasihan,
tanggung jawab, perhatian.
7
BAB II
KERANGKA TEORITIS
D. Kerangka Teori
Pada bab ini akan diuraikan tentang beberapa teori yang relevan untuk
mendukung penelitian ini. Teori-teori tersebut adalah (1) hakikat novel,(2) hakikat
cinta kasih.
1. Hakikat Novel
Teori novel akandigunakan dalam menjelaskan hakikat novel adalah
(a)pengertian novel, dan (b) unsur-unsur yang membangun novel.
a. Pengertian Novel
Novel dalam bahasa Itali yaitu novella masuk ke Indonesia menjadi novel
yang mengundang arti yang sama dengan istilah novelet yang berarti sebuah karya
fiksi yang tidak terlalu panjang, tetapi tidak juga terlalu pendek. Nurgiyantoro
(1995: 10) mengemukakan bahwa novel merupakan karya sastra yang dibangun
oleh unsur- unsur pembangun, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik.Novel adalah
hasil kesusastraan berbentuk prosa.
Muhardi dan Hasanudin (1992:6) mengatakan bahwa novel merupakan
beberapa kesatuan permasalahan yang membentuk rangkaian permasalahan
disertai faktor sebab akibat.Rangkaian ini terjadi disebabkan berpuluh-puluh
permasalahan. Dengan kata lain, novel memiliki karakteristik permasalahan yang
lebih luas dan komplek atau mengutarakan beberapa pokok permasalahan lain
seperti cerpen dan puisi. Novel merupakan karya sastra berisi cerita dengan suatu
alur yang cukup panjang mengisi satu buku atau lebih, yang menggarap
kehidupan pria dan wanita yang bersifat imajinatif (Tarigan, 2015: 167).
7
8
Berdasarkan pengertian novel dari beberapa pakar di atas di dapat
disimpulkan bahwa novel adalah sebuah cerita fiksi yang berjenis prosa yang
menggambarkan kehidupan tokoh yang ditulis oleh seorang pengarang maupun
kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu masyarakat.
b. Unsur-Unsur yang Membangun Novel
Menurut Nurgiyantoro (1995:23), karya sastra dibangun oleh dua unsur
penting, yakni unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur-unsur inilah yang
menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra.Unsur-unsur yang secara
faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra.
1) Unsur Instrinsik
Unsur instrinsik pada novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut
serta membangun cerita.Kepaduan antar berbagai unsur instrinsik inilah yang
membuat sebuah novel terwujud. Unsur-unsur tesebut adalah alur atau plot,
penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, tema dan amanat.
a) Alur atau Plot
Plot adalah peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak
bersifat sederhana karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu
berdasarkan kaitan sebab akibat. Jadi, alur atau plot adalah rangkaian suatu
peristiwa berdasarkan urutan waktu kejadian, yang menghubungkan urutan
kejadian peristiwa dalam cerita serta berusaha memecahkan konflik yang terjadi.
b) Penokohan
Tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya
naratif yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan
tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam
9
tindakan, penokohan termasuk masalah penamaan, pemeranan, keadaan fisik,
keadaan psikis, dan karakter.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tokoh atau perwatakan merupakan
gambaran dari sikap, tingkah laku dan juga keyakinan dari tokoh yang
digambarkan oleh pengarang di dalam karya sastra.
c) Latar
Latar atau setting merupakan penanda identitas permasalahan fiksi yang
secara samar diperlihatkan oleh alur atau penokohan. Latar atau setting disebut
juga sebagai landasan tumpu, menyaran kepada pengertian tempat, hubungan
waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristawa yang
diceritakan.unsur latar dapat dibedakan kedalam tiga unsur pokok, yaitu tempat,
waktu, dan sosial.
Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan
dalam sebuah karya sastra.Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan
terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.Latar
sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial
masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi
d) Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan salah satu unsur fiksi yang digolongkan sebagai
saran cerita. Sudut pandang haruslah diperhitungkan kehadirannya dan bentuknya,
sebab pemilihan sudut pandang akan berpengaruh terhadap penyajian berita.
Reaksi pembaca terhadap sebuah karya fiksi pun dalam banyak hal akan
dipengaruhi oleh bentuk sudut pandang. Ada bebeberapa jenis sudut pandang,
10
yaitu pengarang sebagai tokoh cerita orang pertama, pengarang sebagai tokoh
ketiga, dan sudut pandang campuran. Jadi, berdasarkan pendapat Nurgiyantoro
tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang adalah cara dari pengarang
menempatkan posisinya diadalam karya sastra tersebut.
e) Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara mengucapkan bahasa dalam prosa, atau
bagaimana seorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan dikemukakan.
Penggunaan bahasa harus relevan dan menunjang permasalahan-permasalahan
yang hendak dikemukakan, harus serasi dengan teknik-teknik yang digunakan,
dan harus tepat merumuskan alur, penokohan, latar, tema, dan amanat, Muhardi
dan Hasanuddin (1992:35). Gaya bahasa, sebuah karya sastra sudah tentu
menggunakan gaya bahasa dalam penyampaian agar karya sastra tersebut tidak
membosankan dan menarik untuk membaca.
f) Tema
Tema merupakan gagasan-gagasan dasar umum yang menopang sebuah
karya sastra dan terkadang didalam teks struktur semantis dan menyangkut
persaman-persamaan atau perbedaan-perbedaan. (Nurgiyantoro, 1995:68)
menyatakan bahwa pada umumnya tema tidak hanya dilukiskan secara langsung
atau khusus. Eksistensi dan kehadiran tema adalah terimplisit memasuki
keseluruhan cerita serta inilah yang menyebabkan kecilnya kemungkinan
pelukisan secara langsung. Jadi, tema dapat diartikan sebagai gagasan-gagasan
utama yang dihadirkan dalam karya sastra, namun tema biasanya tidak hanya
dilukiskan secara langsung.
11
g) Amanat
Bentuk penyampaian amanat dalam sebuah karya fiksi memiliki dua sifat,
yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Bentuk penyampaian secara
langsung adalah pengarang menyampaikan amanat dalam karya sastra dilakukan
secara langsung dan eksplisit. Bentuk penyampaian secara tidak langsung adalah
pesan itu hanya tersirat dalam cerita,berpadu secra koherensif dengan unsur-unsur
cerita yang lain.
2). Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik terdiri dari sejumlah unsur. Unusr-unsur yang dimaksud
adalah keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan
dan pandangan hidup yang semuanya akan mempengaruhi yang ditulisnya. Unsur
ekstrinsik berikutnya adalah psikologi, baik yang berupa psikologi
pengarang(yang mencangkup proses kreativitasnya), psikologi pembaca, maupun
penerapan prinsip psikologi dalam karya. Keadaan di lingkungan pengarang
seperti ekonomi, politik dan sosial juga berpengaruh terhadap karya sastra.
B Hakikat Cinta Kasih
Teori dan pendapat yang terkait dalam penelitian ini meliputi: (a)
pengertian cinta kasih dan (b) macam-macam cinta kasih.
E. Pengertian Cinta Kasih
Mawardi dan Hidayati (2009:167) menyatakan bahwa cinta kasihadalah
perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan, dan pengabdian yang
diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab.
Widagdho, dkk (2012:59) cinta kasih atau cinta sejati adalah cinta
kemanusiaan; yang tumbuh dan berkembang dalam lubuk sanubari setiap
12
manusia bukan karena dorongan sesuatu kepentingan; melainkan atas dasar
kesadaran bahwa pada hakikatnya kemanusiaan itu satu.Bagi cinta kasih
pengorbanan adalah suatu kebahagiaan.Sebaliknya ketidakmampuan
membahagiakan atau paling tidak meringankan beban yang dicintai atau
dikasihi adalah suatu penderitaan.Dengan demikian, cinta kasih merupakan
perasaan cinta yang diiringi dengan rasa belas kasihan, rela berkorban, serta
tanggung jawab.
b. Macam-Macam Cinta Kasih
Mawardi dan Hidayati (2009: 167), menjelaskan ada beberapa macam
cinta kasih. Cinta kasih tersebut meliputi lima pokok, yaitu 1) cinta kasih antara
orang tua dan anak, 2) cinta kasih antara pria dan wanita, 3) cinta kasih antara
sesama manusia, 4) cinta kasih antara manusia dan tuhan, dan 5) cinta kasih
antara manusia terhadap lingkungan. Berikut akan dijelaskan satu per satu.
1) Cinta Kasih Antara Orang Tua dan Anak
Orang tua yang meperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknnya, berarti
mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar
anaknya baik dan berguna dikemudian hari. (Mawardi dan Hidayati, 2009: 167)
Mustopo (1983:78), cinta keibuan adalah penguatan tanpa syarat terhadap
hidup dan kebutuhan anak.Penguatan (afermasi) hidup anak mempunyai dua segi,
pertama ialah perhatian dan yang kedua ialah tanggung jawab yang mutlak perlu
demi pemeliharaan hidup anak dan pertumbuhannya. Cinta keibuan menanamkan
kedalam anak cinta akan kehidupan dan tidak hanya keinginan untuk tetap hidup.
Menurut Widagdho, dkk (2012:42) mengetahui pula bahwa yang namanya
perhatian itu pada dasarnya merupakan salah satu unsur dari cinta kasih. Perhatian
13
tersebut bisa saja datang dari orang tua,saudara, suami atau isteri, kawan, atau
kelompok orang yang lebih luas lagi.
2) Cinta Kasih Antara Pria dan Wanita
Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku
baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar merah, berarti ia
menaruh cinta terhadap gadis itu (Mawardi dan Hidayati, 2009: 167).
3) Cinta Kasih Antara Sesama Manusia
Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang
sakit dan membawakan obat kepadanya berarti sahabat itu menaruh cinta kasih
terhadap kawannya yang sakit (Mawardi dan Hidayati, 2009: 168).
Memotivasi seseorang mencintai sesama manusia, menurut persepsi
sosiologis, disebabkan karena manusia itu tidak dapat hidup sendirian (manusia
sebagai makhluk sosial). Manusia perseorangan (individu) memiliki kelebihandan
kekurangan dalam segala hal sehingga manusia akan saling menutupi
kekurangannya apabila bekerja sama. Menurut persepsi ajaran agama (Islam),
mencintai sesama manusia itu merupakan kewajiban (Soelaeman, 2010:71).
4) Cinta Kasih Antara Manusia dan Tuhan
Apabila seseorang taat beribadah, menurut perintah Tuhan, dan menjauhi
larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih kepada Tuhan penciptanya
(Mawardi & Hidayati (2009:168). Selanjutnya, Wahyu (2008:143) menyatakan
bahwa cinta yang dibangun karena Allah akan menghasilkan kebaikan yang
sangat banyak dan berharga.
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih, dan spiritual ialah
cintanya kepada Allah dan kerinduan kepada-Nya.Tidak hanya shalat, pujian, dan
14
doanya, tetapi semua tindakan dan tingkah lakunya ditujukan kepada Allah,
mengharapkan penerimaan dan ridla-Nya. Cinta kepada Allah akan membuat
seseorang menjadi mencintai sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah, dan
seluruh alam semesta (Soelaeman, 2010:78).
5) Cinta Kasih Manusia Terhadap Lingkungan
Apabila seorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman
perkarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul
dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa
orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungannya.(Mawardi dan
Hidayati, 2009: 168)
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan
hidupnya.Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya,
kemudian barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya.Lebih dari itu,
manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan
kesejahteraan (Herimanto & Winarto, 2011:172-173).
E. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian tentang romantisme telah dilakukan oleh para peneliti
sebelumnya.Penelitian ini mempunyai relevansi dengan penelitian-penelitian
sebelumnya yang mengangkat tentang romantisme dalam karya sastra.
c. Penelitian yang dilakukan Rifai (2010) dalam skripsinya yang berjudul
“Romantisme Dalam Novel Bintang Tertusuk Cinta karya Reni Hapsari”. Hasil
penelitian Rifai diketahui bahwa Bintang dan Daniel adalah tokoh utama dalam
novel Bintang Tertusuk Cinta. Romantisme ditemukan dalam novel ini
diungkapkan melalui tokoh Bintang dan Daniel. Berawal dari sebuah
15
persahabatan Bintang dan Daniel sudah berjalan begitu lama dan akhirnya
muncul perasaan cinta. Bintang rela melakukan apa saja, atas nama cinta pula
Bintang berikan keperawanannya kepada Daniel. Persaman peneliian Rifai
adalah membahas tentang romantisme, perbedaan penelitian Rifai adalah teori
dan objek penelitian yang berbeda. Manfaat dari penelitian Rifai dapat
dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini.
3) Penelitian yang dilakukan Pratiwi (2014) dalam skripsinya yang berjudul
“Romantismedalam Novel Kerudung Merah Kirmizi karya Remy Sylad”. Hasil
penelitian ini menunjukkandalam novel Kerudung Merah Kirmizi karya Remy
Sylado digambarkan unsur romantisme yang dilihat berdasarkan latar dan
tokoh cerita. Romantisme kembali ke alam digambarkan melalui parasaan
tokoh yang bergantung pada alam. Alam merupakan tempat dalam
mencurahkan segala perasaan yang dialami oleh tokoh. Romantisme
kemurungan digambarkan melalui perasaan hati manusia yang mengalami
kemurungan akibat dari keterbencian, cinta yang tak bahagia sehingga tokoh
akan mencari tempat terpencil dalam merenungi nasib. Romantisme
primitivisme digambarkan melalui perasaan yang merindukan masa lalu yang
memiliki sebuah kenangan yang indah dan kenangan yang memilukan.
4) Penelitian yang dilakukan Ayu Permata Sari (2016) mahasiswa STKIP PGRI
Padang dengan judul Romantisme Cinta Kasih dalam Novel Air Mata Terakhir
Bunda karya Kirana Kejora.
Persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama mengkaji tentang sastra dan
romantisme.Perbedaannya dengan penelitian selajutnya, terletak pada data dan
16
sumber data. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Kereta Api Terakhir
dari Pariskarya Mira W.
F. Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini akan dianalisis salah satu jenis karya sastra yaitu novel.
Novel adalah suatu karangan fiksi yang berjenis prosa.Ciri romantisme yang
menggambarkan kehidupan tokoh yang ditulis oleh seorang pengarang
berdasarkan pengalaman pengarang maupun kejadian-kejadian yang dialami oleh
masyarakat.Unsur yang membangun novel ada dua yaitu unsur instrinsik dan
unsur ekstrinsik.Unsur instrinsik novel adalah unsur yang secara langsung turut
serta membangun cerita.Kepaduan antar berbagai unsur instrinsik dan ekstrinsik
inilah yang membuat novel menjadi sebuah bacaan yang bermanfaat.
Unsur-unsur tersebut adalah tema,amanat,alur(plot), latar, penokohan, sudut
pandang dan gaya bahasa.Novel juga dibangun oleh unsur ekstrinsik pengarang
dan realita objektif.Suatu karya sastra hadir dari tangan penulis atau pengarang.
Jadi tanpa pengarang sebuah karya tidak akan muncul, begitu pun dengan
pembaca. Tanpa pembaca hasil tulisan pengarang tidak akan dapat dinilai. Dengan
demikian antara pengarang, pembaca dan karya saling berkesinambungan.
Penelitian ini mengkaji tentang cinta kasih yang didapat dari perpaduan
antara unsur instrinsik (penokohan) dan (latar) serta unsur ekstrinsik (karya).
Cinta kasih yang dimaksud antara lain: 1) cinta kasih antara orang tua dan anak, 2)
cinta kasih antara pria dan wanita, 3) cinta kasih antara sesama manusia,
cinta kasih antara manusia dan tuhan dan, 5) cinta kasih antara manusia dan
lingkungannya.
17
Karya Sastra
Unsur Pembangun Novel
Ekstrinsik
Alur Instrinsik
Pengarang Realitas objektif Latar Tokoh
Tata
Nilai Norma- Konvensi Konvensi
Konvensi
norma sastra budaya bahasa
Cinta Kasih
Cinta Kasih antara
Cinta kasih antara Cinta Kasih Cinta Kasih Cinta Kasih Antara
Antara Sesama
Antara Manusia
Manusia dan Orang Tua dan Anak Pria dan Wanita
Manusia
dan Tuhan
Lingkungannya
Cinta Kasih Dalam Novel Kereta Api Terakhi Dari Paris karya Mira W
Bagan 1. Kerangka Konseptual Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir
Dari Paris Karya Mira W.
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif tidak semata-mata mendeskripsikan, tetapi yang
lebih penting lagi adalah menemukan makna yang terkandung dibaliknya, sebagai
makna tersembunyi atau dengan sengaja disembunyikan (Ratna, 2010:94).
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Menurut Ratna (2010:467), metode deskriptif adalah metode dengan
cara terlebih dahulu menguraikan objek penelitian kemudian menganalisis dengan
menggunakan teori-teori tertentu hinga mendapat hasil.
C. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitiaan ini adalah kutipan berupa kata, kalimat, atau
paragraf yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W
yang berkaitan dengan permasalahan romantisme cinta kasih. Sumber data
penelitian ini adalah novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W
diterbitkan pada tahun 2017 oleh penerbit Gramedia Pustaka dengan jumlah
halaman 320 halaman yang terdapat gambar menara eiffel dan kereta api.
D. Instrumen Penelitian
Menurut Moleong (2010:121), instrument penelitian merupakan
perencanaan dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan hasil penelitian.
Intrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti membaca novel
Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W secara keseluruhan,
mengidentifikasi dan menggambarkan cinta kasih dalam novel Kereta Api
18
19
Terakhir Dari Paris karya Mira W, mengumpulkan data berdasarkan pokok
masalah penelitian, dan memilih data sesuai penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2013:224) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data
merupakan langkah utama dalam penelitian karena tujuan utama penelitian adalah
memeroleh data dengan menggunakan berbagai macam teknik. Teknik
pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui teknik-teknik sebagai berikut.
5) Membaca dan memahami novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W.
6) Menandai kalimat dan kutipan yang berhubungan dengan cinta kasih dalam
novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W.
7) Mengklasifikasi data yang terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir dari
Paris karya Mira W.
8) Menginventarisasi data, yakni mencatat data-data yang berhubungan dangan
cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W.
Dari paparan di atas, maka penganalisisan akan dibuat dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Format Inventarisasi Data Cinta Kasih Novel Kereta Api Terakhir dari Paris
Karya Mira W
No Peristiwa Tokoh Kutipan Romantisme Cinta Kasih Halaman
1 2 3 4 5
Keterangan: 4) Cinta kasih antara orang tua dan anak. 5) Cinta kasih antara pria dan wanita. 6) Cinta kasih antara sesama manusia.
20
c Cinta kasih anatara manusia dengan tuhan. d Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya
F. Teknik Pengabsahan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengabsahan data triangulasi data
menurut Patton (dalam Moleong, 2006:178) triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap hal tersebut. Teknik pengabsahan
data penelitian ini adalah teknik triangulasi, yaitu baik data atau simpulan
mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya dapat diuji validitasnya dari
beberapa peneliti yang lain. Oleh karena itu penelitian ini difokuskan pada cinta
kasih dalam novel Kereta Api Terakhir Dari Paris Karya Mira W. Maka validator
dalam pengabsahan data ini adalah Mila Kurnia Sari, S.S., M.Pd sebagai dosen
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat.
G. Teknik Analisis Data
Data-data yang telah terkumpul kemudian dianalisis. Moleong (2010:248)
mendefinisikan analisis data sebagai upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, memilah-milah menjadi satuan yang bias dikelola, mengumpulkan
apa yang penting dan apa yang dipelajari. Analisis terhadap data penelitian yang
telah terkumpul dilakukan denganlangkah-langkah sebagai berikut :
4. Mendeskripsikan data berkaitan dengan cinta kasih novel Kereta Api Terakhir
Dari Paris karya Mira W.
5. Melakukanan analisis cinta kasih novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya
Mira W.
21
5) Menginterprestasikan data berdasarkan cinta kasih novel Kereta Api Terakhir
Dari Paris karya Mira W.
6) Menyimpulkan hasil penelitian.
7) Menulis hasil laporan penelitian.
22
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang temuan penelitian dan pembahasan
yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan data dan menganalisis data yang
berhubungan dengan cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris
karya Mira W. Data yang akan dipaparkan terdiri dari empat aspek, yaitu sebagai
berikut ini. Pertama, cinta kasih antara orang tua dan anak. Kedua, romantisme
cinta kasih antara pria dan wanita. Ketiga, cinta kasih antara sesama manusia.
Keempat, cinta kasih antara manusia dengan Tuhan. Berikut ini akan diuraikan
data-data yang ditemukan.
A. Temuan Penelitian
Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan ditemukan data cinta kasih
dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W sebanyak lima puluh
tujuh data. Cinta kasih tersebut terdiri dari lima aspek, yaitu sebagai berikut ini.
Pertama, cinta kasih antara orang tua dan anak. Kedua, cinta kasih antara pria dan
wanita. Ketiga, cinta kasih antara sesama manusia, keempat, cinta kasih cinta
kasih antara manusia dan Tuhan. Kelima, cinta kasih manusia terdadap
lingkungan. Masing-masing cinta kasih tersebut adalah.
Pertama, cinta kasih antara orang tua dan anak dalam novel Kereta Api
Terakhir dari Paris karya Mira W dapat terlihat dari pelukisan peristiwa yang
terjadi antara tokoh yang bernama Aster dan Ario, Andika dan Ario, Arif dan Ario
atau pun sebaliknya. Cinta kasih tersebut tampak jelas dari perlakuan lembut,
cinta, kasih sayang dari seorang ibu terhadap anaknya, ayah terhadap anaknya.
Cinta kasih antara orang tua dan anak terlihat dari tindakan Arif yang berperan
22
23
sebagai ayah Ario. Ia rela menggantikan Aster memandikan anaknya, menyuapi
makan, mengganti popok, dan mendongengi anaknya ketika mau tidur. Ia juga
sering menjemput antar Ario ke sekolah. Arif juga tidak segan-segan meberikan
donor paru kepada Ario. Selain itu, Aster juga sayang kepada anaknya. Ia selalu
membawa anaknya kemanapun ia pergi dan ketika Arif ingin memukul anaknya ia
langsung berdiri menghadang Arif agar anaknya tidak kena pukulan Arif. Andika
juga orang tua Ario yang sangat mencintai Ario. Ario diajar mandiri dan berani
oleh Andika. Ario diserahkan ke sekolah bela diri oleh Andika. Jika ayah tidak
ada, Ario bisa melindungi ibunya. Andika juga ingin diperiksa darahnya agar bisa
didonorkan untuk Ario. Andika juga rela dicegat polisi karena kasus pembunuhan
Teddy agar Ario bisa selamat.
Kedua, Cinta kasih antara pria dan wanita terlihat dari tindakan Andika
dengan Aster. Andika dan Aster merupakan pasangan kekasih yang sering
bermesraan. Cinta kasih tersebut terlihat dari pelukisan suasana yang terjadi saat
Andika memeluk dan mencium kekasihnya dan mengajak wanita yang ia cintai
untuk melaksanakan pertunangan dan pernikahan dengannya. Romantisme juga
tergambar dari tokoh Aster dan Andika. Aster begitu mencintai Andika dan hal itu
tergambar dari tindakan Aster yang selalu memperlakukan kekasihnya dengan
lembut dan mau merawat Andika saat ia amnesia. Aster juga berkorban ingin
mengembalikan nama baik Andika. Mereka saling memahami kondisi
pasangannya dan saling percaya. Jadi, dengan perlakuan baik Andika kepada
Aster atau pun sebaiknya terlihat adanya romantisme antara pria dan wanita
(pasangan kekasih).
24
Andika jujur dan terbuka pada Aster bahwa dalam keadaan mabuk telah
membunuh Teddy. Andika ingin Aster menikahi Arif karena jika Aster bersama
Andika, mereka berdua bisa menjadi buronan. Andika tidak ingin Aster hidup
sensara dan menderita. Andika berkorban dan meminta Arif menikah dengan
Aster. Arif ternyata telah lama memendam rasa kepada Aster. Walaupun Arif
sahabat Andika, tapi Andika tidak tahu perasaan Arif. Andika hanya percaya pada
Arif karena mereka bersahabat.
Ketiga, cinta kasih antara manusia dengan manusia terlihat dari Aster yang
merasa simpati dan kasihan karena Arif dibully oleh temannya setiap hari. Suatu
ketika Aster melihat Arif memakai senadal jepit ke dalam kelas. Aster sudah
menduga kalau itu pasti ulah teman-temannya. Aster kasihan sekali melihat Arif.
Setelah Arif pergi ke belang sekolah di tepi kali, kemudian Aster pun pergi
menyusul Arif untuk menghibur Arif. Sesampai di sana Aster melihat Arif duduk
termenung sendiri ditepi kali, Aster pun lang mengahampiri Arif dan langsung
duduk di sampingnya. Kemuan dia mulai bertanya kepada Arif secara perlahan
kemana pergi sepatunya, dan Aster pun menyuruh Arif untuk melaporkan semua
kelakuan teman itu kepada guru karena ia merasa kasihan melihat Arif setiap hari
dibully.
Keempat, cinta kasih antara manusia dengan Tuhan dari penguakuan Aster
yang memohon maaf kepada Tuhan karena selama ini ia lalai dan lupa
mensyukuri semua karunia Tuhan. Hari ini Aster hampir kehilangan buah hatinya
karena terbawa oleh gulungan ombak ketika mereka pergi berlibur ke tepi pantai.
Untungnya anaknya biasa diselamatkan, Aster merasa sangat beruntung dan
25
bersyukur kepada Tuhan karena telah membiarkan anaknya tetap selamat. Dan ia
berjani akan selalu mensykuri semua niknat Tuhan kepadanya.
B. Analisis Data
Berdasarkan temuan penelitian yang sudah dideskripsikan di atas. Maka
dapat dianalisis temuan penelitian tersebut yang berhubungan dengan romantisme
dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W.
2) Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W
Ditinjau dari Cinta Kasih antara Orang Tua dan Anak
Mawardi dan Hayati (2009: 167) mengemukakan bahwa cinta kasih antara
orang tua dan anak terlihat dari orang tua yang meperhatikan dan memenuhi
kebutuhan anaknnya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka
selalu mengharapkan agar anaknya baik dan berguna dikemudian hari.
Cinta kasih antara orang tua dan anak dalam novel Kereta Api Terakhir
dari Paris karya Mira W tergambar dari kasih sayang yang diberikan Aster,
Andika, dan Arif kepada Ario. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan-
kutipan data berikut ini.
Data 20: Namun di luar dugaan, ternyata Arif suami yang sangat baik. Sabar. Selalu
siap melayani anak-istrinya. Dan tidak pernah menuntut apa-apa. Arif
tidak segan-segan menggantikan popok. Menyuapi makan. Bahkan memandikan Rio. (Mira W, 2017:106-107)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua kepada anak
dapat dilihat pada perlakuan Arif kepada Ario walaupun Ario bukan anak
kandungnya Arif tetap sangat menyayangi Ario seperi anaknya sendiri. Arif selalu
sabar merawat anaknya, apapun yang bisa dia lakukan untuk mebantu istrinya
dalam merawat anaknya yang akan lakukan. Bahkan, Arif tidak segan-segan
26
mengganti popok anaknya. Arif merawat anaknya dengan penuh kasih sayang ia
sering menyuapi Rio untuk makan dan juga memandikan Rio. Arif melakukan
semua hal itu karena sayangnya kepada Ario. Dia ingin mengurus semua hal yang
diperlukan Ario tanpa memberatkan Aster. Arif ingin Ario mendapatkan kasih
sayang yang tulus dan utuh dari seorang ayah. Ia ingin Ario tumbuh dengan penuh
kasih sayangnya. Sedikit pun ia tidak pernah mengeluh melakukan semua hal itu.
Malah sebaliknya, Arif sangat senang melakukan semua pekerjaan itu karena ia
bisa selalu di samping anaknya dan bisa meringankan pekerjaan istrinya.
Data 21
Sambil tertawa Aster meraih tangan anaknya dengan gemas.
Dipeluknya dengan penuh kasih sayang. “Rio kenapa lucu banget sih?” Diremas-remasnya rambut Ario, dikecupnya dengan hangat.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat dari perlakuan Aster kepada Rio. Aster memberikan kasih sayang yang
tulus kepda anaknya. Hanyalah Ario yang menjadi tumpukan kasih sayang Aster.
Rio sudah semakin besar dan tingkah lakunya pun semakin lucu. Sehingga
membuat Aster semakin sayang dan gemas melihatnya. Dipeluknya dan
diciumnya Rio dengan penuh kasih sayang. Bagi Aster kelucuan Ario lah yang
menjadi penghiburnya, karena di rumah Arif Aster mendapat perlakuan yang tidak
enak setiap harinya dari Ibu Arif. Kelucuan Ario lah yang menjadi obat dari
segala derita yang ditanggung oleh Aster.
Data 22: Di luar dugaan, seseorang yang kelihatannya aneh seperti Arif dapat
mencintai seorang anak dengan cinta yang begitu tulus. Bahkan tampaknya
dia menggelontorkan semua cinta yang tersisa di lubuk hatinya hanya untuk Ario. Kagum melihat bagaimana Arif menceritakan dongeng-
dongeng klasik setiap kali Ario hendak tidur. Bahkan mengusap-usap paha Ario dengan lembut. (Mira W, 2017:118-119)
27
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada perlakuan Arif yang sangat mencintai Rio dengan setulus hati, bahkan
semua cintanya hanya tercurah untuk Rio. Setiap Rio akan tidur pasti Arif
menceritakan dongeng-dongeng klasik sebagai mengatar tidur Rio sambil ia
mengusap-ngusap Rio dengan penuh kasih sayang. Arif sangat mencintai Rio
yang sudah dianggapnya sebagai anaknya sendiri. Seorang yang kelihatan aneh
seperti Arif bisa mencintai anaknya yang bernama Ario. Arif yang tidak pernah
mempunyai pacar, anak yang pemalu, dan tidak pandai berkelahi ternyata
memiliki cinta yang luar biasa kepada Ario.
Data 23: Hampir setiap hari Arif mengantar Ario. Bahkan dia yang selalu menyempatkan diri menjemputnya. Dengan gesit Arif menangkap tubuhnya. Ketika dia sedang mendorong
tubuh anaknya, tidak sengaja dia melihat ke arah Aster. Dan dia hampir
tidak percaya ketika melihat mata istrinya basah berkaca-kaca.
Dia tidak pernah meninggalkan Ario begitu saja. Sepanjang jalan pun dia selalu memegang tangan anaknya. Erat tapi lembut. (Mira W, 2017:128, 129, & 130)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Arif yang setiap hari selalu mengantarkan Ario pergi ke
sekolah. Disepanjang perjalanan ke sekolah Arif pasti selalu memegang tangan
anaknya dan selalu mengajak anaknya bercanda. Bagi Arif mengatar dan
menjemput Ario adalah kebahagian terbesarnya. Bahka Arif juga menyempatkan
diri untuk selalu menjemput Ario walapun ia sibuk bekerja di rumah sakit, tetapi
karena sayangnya kepada anaknya ia selalu melakukan hal itu. Aster terharu
melihat kedekatan dan kasih sayang anaknya dengan Arif. Betapa cintanya Arif
28
pada Rio. Arif menyelamatkan Ario yang hampir terjengkang ke belakang karena
berlari-lari menghampiri ibunya.
Data 24 “Eh, Rio belum cium mama!” cetus Arif di ambang pintu. “O, iya!” Ario
berbalik. Dan berlari-lari menghampiri ibunya. Entah karena terlampau bersemangat, enatah karena ransel mungilnya terlalu berat, dia hampir
terjengkang ke belakang. Dengan gesit Arif menangkap tubuhnya.
Ketika dia sedang mendorong tubuh anaknya, tidak sengaja dia
melihat ke arah Aster. Dan dia hampir tidak percaya ketika melihat
mata istrinya basah berkaca-kaca.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Arif yang dengan sigap menangkap Ario yang hampir jatuh
ketika berlari-lari untuk mencium Aster sebelum pergi ke sekolah. Ario pasti akan
terjatu kalau tidak ditanggap oleh Arif karena ransel ayang dikenakannya sanggat
berat. Arif selalu mengajarkan kebiasaan yang baik kepada anaknya, setiap akan
berangkat ke sekolah Ario pasti disuruh terlebih dulu mencium mamanya. Arif
sangat menyayangi Ario, Ia tidak ingin anaknya sedikitpun terluka ataupun
mersakan sakit. Ia memang selalu memanjakan Ario.
Data 25
Arif selalu mengantar anaknya sampai ke depan kelas. Sampai ke
tempat dia tidak dapat menemaninya lebih jauh lagi. Dia tidak
pernah meninggalkan Ario begitu saja. Sepanjang jalan pun dia selalu
memegang tangan anaknya. Erat tapi lembut. Rio akan melangkah
sambil sekali-kali melompat, kalau ada genangan air, dia sengaja
menjejakan kakinya supaya air muncrat ke mana-mana. Lalu sibandel akan tertawa terbaha-bahak. Rio memang nakal. Tetapi justru karena nakal dia
lucu. Dan Arif semakin menyukainya.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan yang selalu mengantarkan Ario setiap pagi untuk pergi ke
sekolah. Arif tidak akan pernah melewatkan waktunya untuk mengatarkan Ario.
Disepanjang jalan ketika mengatarkan Ario Arif selalu memegang tangan
29
anakanya seolah ya tak ingin pernah melapaskan tangan mungil itu. Sambil
berjalan Rio akan melompat-lompat kesenangan, terkadang karena nakalnya kalau
ada genangan air ia akan menginjaknya sehingga airnya muncrat kemana-mana.
Walaupun, Ario nakal tetapi Arif semakin menyayangi anaknya.
Data 30 Tentu saja dia tidak bercanda. Tetapi Andika memang gencar mendekati anaknya. Walaupundengan pendekatan yang berbeda. Dia tidak menemani
Ario bermain mobil-mobillan. Menyusun kotak. Atau menonton TV. Dia
lebih banyak membawa Ario beraktivitas di luar.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Andika yang berusaha lebih dekat dengan anaknya. Tetapi,
Andika melakukan pendekatan yang berbeda dengan yang Arif lakukan Andika
sering mengajak anaknya bermain di luar seperti bermain bola, berenang, dan lain
sebagainya. Hal ini, dilakukan Andika agar anaknya tumbuh menjadi anak
pemberani dan kuat seperti lelaki sejati.
Data 34 Aster segera berlari ke pantai. Andika mengikutinya. Dan mereka melihat
anak-anak sedang berterian-teriak sambil menunjuk-nunjuk ke laut. Kepala seorang anak kecil timbul-tenggelam digulung ombak besar yang
tiba-tiba menerjang. Wajahnya tidak jelas. Tetapi naluri seorang ibu dapat mengenalinya, sesamar apapun tampaknya anaknya. “Rio”! teriak Aster panik. Dia sudah menceburkan diri kelaut.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Aster yang panik karena anaknya digulung ombak dan Aster
langsung menceburkan dirinya ke laut untuk menyelamatkan anknya. Ketika
Aster, Andika, dan Ario pergi berlibur ke pantai. Andika dan Aster sibuk memadu
cinta sedangkan Ario main pasir sendiri saja. Aster dan Andika terkejut saat orang
30
berteriak di tepi pantai, ternyata Ario digulung oleh ombak. Ternyata Ario
dibawa oleh ombak.
Data 35 “Jangan takut, Rio!” seru Andika sambil berenang secepat mungkin. Mengayunkan lengannya sekuat tenaga. “Papa datang!”
Andika tiba sesaat sebelum ombak liar menelan tubuh Ario.
Menggulungnya ke tengah laut. Tangannya berhasil meraih tangan
Rio. Menggapai tubuhnya. Dan merengkuhnya ke dalam pelukannya.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Andika yang sekuat tenaga berenang untuk menyelamatkan
anaknya. Andika berenang sekuat tegana dan melawan ombak supaya cepat
sampai di dekat anaknya. Ia tidak lagi memikirkan tentang keselamatannya sendiri
yang ada dalam pikirannya bagaimana ia bisa cepat sampai dan menyelamatkan
anaknya. Untungnya Andika datang sebelum ombak liar menggulung Rio. Andika
langsung menggapai dan memeluk anaknya dan langsung di bawa ke tepi pantai.
Data 36 “Salahku” rinti Aster dengan perasaan bersalah. “Aku yang lengah”. “Salah kita”, bisik Andika lembut. “Tapi cinta tak pernah salahkan?” Aster
tak sempat menanggapi. Karena saat itu Rio tebatuk-batuk dan memuntahkan air dari mulutnya. Secepat kilat Aster melepaskan dirinya
dari pelukan Andika dan memburu anaknya. “Rio...” desahnya getir.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Aster yang menyalahkan dirinya, kalau bukan karena
kelaliannya tentu Ario tidak akan digulung oleh ombak. Ketika Ario terbatuk-
batuk dan memuntakan air di dalam mulutnya Aster langsung melepaskan diri dari
pelukan Andika dan langsung meraih anaknya. Dia memanggil nama anaknya
dengan getir. Aster merasa bersalah karena Rio tenggelam oleh ombak karena
kelalaiannya.
31
Data 46
“Lihat apa yang papa simpan untukmu, Rio!” serga Arif getir. Dia berlari ke ruang tengah. Membuka lemari secepat mungkin dan menunjukkan semua permainan Ario. Mobil-mobilan. Kereta ai. Robot. Balok permainan. Semuanya tersusun rapi. “Lihat apa yang papa simpan untuk mu, Rio!” cetus Arif dengan
suara parau menahan kesedihan. “Lihat, Rio! Lihat! Serunya separuh kalap. “Papa punya koleksi
videomu sejak bayi! Kamu lihat? Ini kamu waktu bayi!
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Arif yang sangat bahagia karena setelah sekian lama terpisah
dengan Ario akhirnya dia bisa berjumpa lagi dengannya. Arif masih menyimpan
semua mainan Ario waktu kecil tidak ada yang berubah sedikitpun. Aster dan
Ario kembali ke Indonesia dan langsung menuju ke rumah Arif. Tetapi Ario tidak
mau mengakui bahwa Arif ayahnya. Arif menunjuukan semua mainan dan koleksi
video Ario waktu masih kecil.
Data 47
Dia tidak peduli Rio menampar wajahnya. Bahkan memukul
dadanya. Didekapnya anak itu erat-erat. Seolah-olah menumpahkan seluruh kerinduannya. “Rio... Rio...” desahnya lirih. “Ini Papa, Nak... Ini Papa, Sayang....”
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Rio yang tidak rela melihat ibunya diperlakukan kasar oleh
orang yang tidak dia kenal. Tetapi walaupun Ario memukul Arif, Arif tidak peduli
kalau ananknya tersebut memukulnya, ia bahkan medekap erat-erat anaknya. Ia
ingin melepaskan semua krinduannya selama ini yang terpendam dan meluap-luap
kepada anaknya. Ia tetap menjelaskan kepada anaknya bahwa ia adalah papanya.
Papa yang dulu sering mengajaknya bermain, membacakan dongeng, dan
mengantarkannya ke sekolah.
32
Data 48
“Rioooo...!!” pekik Arif histeris. Dilemparnya ponselnya. Diinjaknya pedal gas sampai ke dasar.
Dibanttingnya kemudi ke kiri. Dan mobilnya lompat ke atas trotoar. Dipacunya mobilnya tanpa menghiraukan pejalan kaki yang melompat
ketakutan menghindari serudukan mobilnya. Ketika dia tidak bisa lewat kaki lima lagi, dibantingnya kemudi ke kanan. Dan mobilnya kembali ke
jalan raya. “Riooo!!!” teriaknya seperti orang gila. “Tunggu papa, sayang!”.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Arif yang histeris ketika mendapatkan telpon dari Ibunya
kalau Ario ditabrak oleh mobil. Arif menitipkan Ario di rumah ibunya karena dia
harus pergi bekerja ke rumah sakit. Tiba-tiba Arif mendapat telpon dari ibunya
kalau Ario di tabrak mobil. Arif langsung memanggil nama anaknya sekeras
mungkin kemudian melemparkan ponselnya dan langsung menginjal gas
mobilnya sekenjang mungkin, dia tidak peduli dengan mobil lain dan orang yang
berjalan kaki. Arif menitipkan Ario di rumah ibunya karena dia harus pergi
bekerja ke rumah sakit. Tiba-tiba Arif mendapat telpon dari ibunya kalau Ario di
tabrak mobil.
Data 49 Tubuh Ari yang berlumuran dara didorong cepat di atas brankar menuju ke
unit gawat darurat. Arif mengikutinya di samping brankar sambil
memegangi tangan Ario. Wajahnya pusat pasi. Bibirnya gemetar.
Matanya bersorot cemas. “jangan tinggalkan papa, Rio,” pinta Arif
memelas.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat ketika Arif sampai di sana ia melihat anaknya telah berlumuran darah. Ario
segera dilarikan ke rumah sakit dan Arif mendampingi anaknya dan
menggenggam tangan anaknya. Dan ia langsung membawa anaknya ke rumah
sakit, dan ia mengiiri brankar yang membawa Ario masih tetap memegang
33
tangannya. Arif sangat cemas kalau Ario tidak bisa diselamatkan sehingga
wajanya pucat pasi, bibirnya gemetar.
Data 50
“Jadi apa yang bisa dilakukan untuk menolongnya, Dok?” desak
Andika gugup. Kekhawatiran melumuri wajahnya. Kesedihan bersorot pekat di matanya. “Katakan ke mana kami harus mencari pengobatan
untuk Ario!”
Ke manapun kami akan pergi untuk menyembuhkanmu, Rio, bisik
Andika pilu dalam hati. Apa pun taruhannya, Papa akan berjuang
untuk mencari obat yang dapat memulihkanmu!
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Andika yang akan melakukan apa saja demi keselamatan
anaknya. Andika sangat gugup dan khawatir. Sebelah paru-paru Ario luka parah,
Ario hanya bisa bernafas dengan bantuan mesin. Andika sangat kawatir tehadap
keselamatan anaknya. Andika mendesak dokter apa yang bisa dilakukan untuk
menyelamtkan Ario, karena ia akan membawa kemana pun asalkan Ario bisa
diselamtkan. Walapun Ario dalam keadaan tidak sadarkan diri Andika tetap
berbisik ditelinga anaknya dengan harapan anaknya bisa tetap bertahan melewati
masa kritis ini. Hati Andika terasa sangat pilu melihat buah hatinya terbaring tak
berdaya, maka ia akan berjuang mencarikan obat untuk kesembuhan Ario.
Data 51
Ketika melihat keadaan anak kesayangannya, Aster hampir tidak
dapat menahan tangisnya. Trenyuh sekali melihat anak yang bisa
lincah dan kuat kini terbaring lemah tak berdaya. Rio baru sadar dua
belas jam kemudian. Ketika dia membuka matanya, Aster hampir tidak
dapat mehaman tangisnya. Tetapi dia tidak menangis. Tidak mau Rio
sedih. Jadi ditahannya matian-matian tangisnya. Ketika air matanya melelh juga, digitnya bibirnya sampai berdarah. Digenggamnya tangan Rio earat-
erat. Seakan-akan ingin menyalurkan energi kehidupan kepada anaknya. Seperti yang diberikannya ketika Ario masih dalam kandungan.
34
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Aster yang tidak bisa menahan tangis ketika melihat
anaknya kesayangannya terbaring lemah tak berdaya. Sesampai Aster di rumah
sakit ia melihat anak kesayangannya lemas tak berdaya dan tidak sadarkan diri.
Setelah dua belas jam baru Ario sadar dari kritisnya dan Aster berusaha menahan
tangisnya suapaya Ario tidak sedih. Digenggamnya tangan Rio sekuat mungkin
supaya Ario kuat mengahadapi semua ini.
Data 52 ”Kamu kuat Rio,” bisik Andika ketika dia berada di dalam ketakutan menunggu Rio dioperasi. “Kamu pasti dapat melewatinya. Papa yakin
kamu mampu melewatinya. Papa yakin kamu mampu melewati pintu
itu. Kamu seorang suvivor.”
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Andika yang mendapingi Ario ketika akan mejalankan
operasi. Andika membisikan kepada Ario kalau Rio pasti kuat menjalankan semua
ini dan operasinya pasti akan berhasil. Ario akan menjalankan operasi, karena Arif
mau menyumbangkan paru-parunya untuk Rio. Dia rela mati asalkan anaknya
tetap bertahan hidup. Ketika Ario akan dibawa ke ruangan operasi Andika
memberikan semangat kepada anaknya, bahawa ia yakin Ario pasti mampu
melewati semua ini, karena Rio anak yang kuat.
Data 53 “Aku rela mendonorkan paruku untuk Rio,” katanya malam itu, di
kantin rumah sakit.
“Kita sama-sama menyayangi Rio!” potong Aster sengit. “Rela memberikan hidup kita sekalipun untuknya. Dan mas Arif yang
menyebabkan tragedi ini terjadi! Pantaskan minta sesuatu lagi?
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Arif yang rela mendonorkan paru-parunya untuk Ario.
35
Karena kasih sayangnya yang tulus untu Ario, Arif rela mati asalkan anaknya
tetap hidup. Malam itu Arif menyampaikan niat hatinya kepada Aster kalau ia
mau mendonorkan paru-parunya untu Ario. Aster menyalahkan Ario atas
kecelakaan yang menimpa Ario. Dan menurut Aster sudah sepatutnya Arif yang
bertanggung jawab untuk semua ini.
Data 54
“Tunggu mama kembali ia sayang” Aster membelai kepala anaknya dengan lembut. Air matanya berlinang-linang. “Jangan sia-siakan
pengorbanan mama. Jangan pergi sebelum mama kembali ke sampingmu.”
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Aster yang sangat berat untuk meninggalkan anaknya
walaupun hanya sebentar. Aster memenuhi permintaan terakhir Arif untuk pergi
ke SMA mereka dulu. Asalkan Arif mau mengorbankan hidupnya untuk
keselamatan anaknya. Tetapi, demi keselamatan anaknya Aster memenuhi
pemintaan Arif untuk pergi ke SMA mereka dulu, karena Arif ingin bernostalgia.
Data 55 Setengah jam kemudian, Arif sudah kembali ke rumah sakit. Tetapi dia sudah terbaring di atas brankar. Kepalanya luka parah. Mobilnya mengalami kecelakaan. Sebenarnya bukan kecelakaan. Karena Arif sengaja menabrakkan mobilnya ke tiang listrik. Ketika didorong ke ruang IGD dia masih sadar. Meskipun kondisinya kritis.
“Berikan kedua belah paruku untuk Rio,” itu kata-katanya yang
terakhir kepada Aster yang berada di sisi brankarnya sebelum dia
kehilangan kesadarannya.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Arif mengorbankan dirinya demi anaknya. Setelah Aster dan
Ariif pulang mengunjungi sekolah mereka dulu, Aster peulang lebih dulu ke
rumah sakit, sedangkan Arif pergi menemui Ibunya untuk terakhir kalinya terlebih
36
dahulu. Setelah beberpa saat kemudian Arif samapai dirumah sakit dan sudah
terbaring di atas brankar, mobilnya mengalami kecelakaan. Dia menabrakkan
mobilnya ke tiang listrik seakan dia mengalami kecelakaan. Karena pencangkokan
paru hanya bisa dilakukan dengan donor mati. Betapa cintanya Arif pada anaknya.
Data 56 “Kamu harus selalu kuat sepeti apa yang selama ini Papa ajarkan,” bisik Andika lirih ketika dia memeluk anaknya untuk terakhir kalinya. “Kamu
harus berjanji akan kembali dengan selamat. Ok, sayang?”.
Andika mencium dahi dan pipi Ario dengan penuh kasih sayang
membelai wajahnya untuk terakhir kali sebelum brankar
membawanya pergi.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara orang tua dan anak dapat
dilihat pada tindakan Andika yang memberikan kekuatan untuk Ario sebelum
Ario melakukan operasi. Diciumnya pipi Rio dengan penuh kasih sayang sebelum
Ario menuju ke ruang operasi. Ario dapat segera melakukan operasi karena ia
mendapatkan donor paru-paru dari Arif. Arif sengaja menabrakan mobilnya ke
tiang listrik, setelah dinyatakan otak Arif dinyatakan tidak berfungsi, baru kedua
parunya diangkat secepat mungkin dan langsung diberikan kepada Ario.
2) Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W
Ditinjau dari Cinta Kasih antara Pria dan Wanita
Mawardi dan Hayati (2009: 167) mengemukakan bahwa cinta kasih antara
pria dan wanita terlihat dari sesepria menaruh perhatian terhadap seorang gadis
dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar
merah, berarti ia menaruh cinta terhadap gadis itu.
Cinta kasih antara pria dan wanita dalam novel Kereta Api Terakhir dari
Paris karya Mira W tergambar dari cinta kasih antara Aster dan Andika. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan-kutipan data berikut ini.
37
Data 1: Dadanya terasa lapang. Napasnya berembus lega. Walaupun kepala Aster masih terkulai manja di dadanya yang terbuka. Sama sekali tak terasa berat. Tak terasa membebani. Andika malah
tergoda ingin mengecup rambut yang terurai liar menggelitiki kulit
dadanya itu. Ingin mencium bibirnya yang merekah madu. Ingin
membelai bidadarinya yang begitu menggoda mata. Tetapi dia tidak tega. Tidak sampai hati membangunkan permata hatinya.
Dan bayangan malam yang romantis di Paris kembali mengusik kenangannya. (Mira W, 2017:22)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika dan Aster yang memadu kasih dengan manja. Pantas
saja Andika masih tertidur lelap walaupun lupa menutup tirai jendela. Andika
tidak merasa berat dan terbebani oleh kepala Aster yang berada di atas dadanya.
Andika malah tergoda ingin mengecup kekasihnya, tetapi ia tidak tega karena
takut membuatnya terbangun. Begitulah perasaan cinta Andika kepada Aster
kekasihnya.
Data 2: “Rasanya aku tidak ingin pulang,” Andika menggenggam tangan Aster
yang terkulai di atas meja. Diremasnya tangan gadis itu dengan
mesra. “Kita berpisah hanya sesaat. Sesudah itu kita akan bersama untuk selamanya. Tidak ada lagi perpisahan.” Andika membawa dan melekatkan tangan Aster di dadanya. “Janji,” katanya lembut tapi mantap. (Mira W, 2017:24)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada keinginan Aster ikut mengantar Andika untuk melanjutkan studinya
ke Belanda. Mereka mampir dulu di Paris karena pesawat yang mereka tumpangi
kebetulan juga transit di Paris. Mereka akan berpisah. Andika rasanya tidak ingin
pulang, tapi karena harus melanjutkan studinya mereka harus berpisah dan Andika
berjanji bahwa kita berpisah hanya sesasat. Sesudah itu kita akan selalu
38
bersama.Aster yang tidak ingin pulang dan tidak ingin berpisah dengan Andika.
Andika berjanji mereka hanya kan berpisah satu tahun saja. Untuk meyakinkan
kekasihnya tersebut, digenggam dan diremasnya tangan Ater kemudian dibawa ke
dadanya.
Data 3: “Dan aku tidak ingin berpisah,” sahut Aster lirih. Ditatapnya
tunangannya dengan getir. “Tidak mau kehilangan kamu biarpun
cuma sekejap.” (Mira W, 2017:24)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat Rasa cinta yang dimiliki Aster terhadap Andika sangat membuat Andika
bahagia. Aster tidak ingin berpisah dengan Andika walaupun hanya sekejap. Ia
rasanya tidak sanggup berpisah dari tunangannya Andika. Perpisahan mereka
dilakukan karena terpaksa sebab orang tua mereka masing-masing ingin anaknya
meraih mimpi terlebih dahulu. Orang tua mereka hanya memperbolehkan mereka
bertunangan. Setelah studi mereka selesai, Andika dan Aster baru diizinkan untuk
menikah. Oleh karena itu, mereka sangat menikmati sedikit waktu sebelum
berpisah. Aster mau tidak mau harus sanggup berpisah dengan tunangannya
karena Aster sangat menyayangi Andika dan ia ingin segera menikah dengan
Andika. Dipandangnya Andika dengan penuh kasih sayang.
Data 4: Andika duduk santai di bangku di sisi perahu. Disampinganya, Aster
merapat erat. Kepalanya terkulai mesra di bahu tunangannya.
Tangan mereka saling genggam. Menyalurlah desah cinta yang
mengalir hangat dalam setiap hembusan napas. (Mira W, 2017:24-25)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada kemesraan pasangan kekasih ini dapat terlihat dari cara mereka
bersama. Aster yang sedang menyandarkan kepalanya dengan mesra kepada
39
tunangannya yang bernama Andika. Tangan mereka pun saling genggam. Ada
cinta disetiap desahan nafas mereka.
Data 5: “Supaya cinta kita tetap abadi,” bisiknya di telinga Aster. “Tak lekang
oleh waktu. Seperti gembok yang sampai berkarat tak pernah bisa dipisahkan lagi.” (Mira W, 2017:25)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika ingin ikut menggantungkan gembok di Paris.
Menggantungkan gembok di Paris merupakan suatu hal yang sudah terkenal di
Paris. Katanya jika memasang gembok itu, cinta mereka akan abadi. Mereka ingin
cintanya tidak pernah terpisahkan sampai maut memisahkan.
Data 6:
Aster memperlihatkan cincin yang melingkari jarinya.
“Cincin ini takkan pernah terlepas lagi dari jariku.”
“Jadi aku hanya perlu berlutut dihadapanmu?”
“Perlukan aku memintanya?” Mereka saling tatap sambil tersenyum mesra. (Mira W, 2017:26-27)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika dan Aster yang bermesraan. Aster memperlihatkan
cincin yang melingkari jarinya. Dan ia ingin Andika melamarnya di depan menara
Eifel. Aster dan Andika saling tatap sambil tersenyum mesra. Mereka saling
bahagia berada di Paris. Mereka tertawa ria seakan-akan dunia mereka hanya
milik berdua.
Data 7: Kemudian Andika berlutut di depan Aster. Digenggamnya kedua belah
tangan gadis itu. Ditatapnya matanya dengan penuh kasih sayang.
“Aster Puspa Dewi, maukah kamu menjadi istriku?” Berlinang-
linang air mata Aster ketika dia menganggukkan kepalanya. (Mira W, 2017:27)
40
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika pun melamar Aster di Paris. Andika melamar Aster
sambil berlutut dan menggenggam kedua tangan Aster. Aster pun menganggukan
kepalanya pertanda menerima lamaran Andika dengan berlinang air mata. Andika
yang mengabulkan keinginan Aster untuk dilamar sekali lagi. Digenggamnya ke
dua belah tangan Aster dan ditatapnya dengan penuh kasih sayang. Kemudian
Andika melamar Aster. Berlinag-linang air mata Aster karena bahagia sekali. Dan
Aster menganggukkan kepala kalau untuk mengatakan kalau ia mau menjadi istri
Andika.
Data 8:
Lalu Andika bangkit. Memeluk kekasihnya. Dan mereka berciuman.
Lama. Lama sekali. Seolah bibir mereka enggan berpisah lagi. Seperti
hati mereka. Tubuh mereka. Hidup mereka. “Suatu hari kita akan kembali kemari, Sayang,” bisik Aster ketika mereka sedang berdekapan di depan Menara Eiffel yang menjulang megah. (Mira W, 2017:27)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang memeluk dan mencium Aster begitu lama.
Kemudian Andika berjanji akan membawa Aster kembali ke Paris untuk
meperbaharui sumpah setia mereka di depan menara Eifel. Hasrat cinta pasangan
kekasih yang tak terkendali. Rasa ingin bercinta Andika dan Aster meluap.
Mereka pun berpelukan dan berciuman dengan mesranya di depan Menara Eiffel
yang menjulang megah.
Data 9:
Sambil tertawa lembut Aster mengulurkan tisu untuk menyeka mulut
Andika. Tetapi Andika malah menempelkan bibirnya di bibir gadis
itu.
41
Aster terpekik pelan. Tidak menyangka mendapat serangan fajar. Tetapi Andika tidak peduli. Dia malah mengulum bibir kekasinya. (Mira W, 2017:28)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan yang selalu bermesraan di setiap kesempatan. Andika
mencium bibir Aster secara tiba-tiba. Aster mengulurkan tisu untuk menyeka
mulut Andika sambil tertawa lembut. Tiba-tiba Andika langsung menempelkan
bibirnya di bibir gadis itu. Aster pun ikut menikmatinya. Tetapi, Aster tidak
menyangka akan medapatkan kejutan sepeti itu dari Andika.
Data 10: Mereka berjalan sambil berpelukan mesra. Show yang disajikan para
penari di Lido begitu merangsang. Seperti menuang minyak ke bara api
yang berpijar di hati Andika dan Aster. Menyulut gairah yang langsung berkobar laksana jilatan api yang mebakar hati mereka. Menimbulkan
panas yang bergejolak di dada ketika darah muda mereka meletup seperti magma di perut gunung berapi. Aster belum sempat menginjak anak tangga yang paling bawah ketika Andika meraihnya ke dalam gendongannya. Napasnya tersengal, sesak menahan gairah, menggelitik wajah Aster. Sambil tersenyum Aster melingkarkan kedua belah lengannya ke
leher Andika matanya yang bening bersorot lembut, amat lembut,
sampai ingin rasanya Andika menghirupnya supaya dia dapat masuk
ke sanubari kekasihnya. Tenggelam di telaga hatinya. Dan terbenam
di sana sampai selama-lamanya. Andika mengecup bibir Aster dengan mesra. Dan menggendongnya
ke kamar mereka yang terletak di lantai satu. Tanpa dapat ditahan lagi, Andika menerkamnya. Mengoyak seluruh kain yang mmbungkus tubuh kekasihnya. Dan dia tidak dapat dihentikan
sampai Aster memkik. Kali ini di benar-benar memekik. Tapi dengan pikiran yang menyiratkan kepuasan yang luar biasa. Yang hanya Andika
yang mampu memberikannya. (Mira W, 2017:30-32)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika dan Aster yang berjalan sambil berpelukan mesra.
Sambil berjalan mereka melihat show yang ditampilkan oleh penari di Lido.
Tarian yang disajikan tersebut membakar hasrat cinta mereka sehingga ketika
42
hendak berjalan menurungi anak tangga Andika langsung mengendong Aster.
Aster langsung melingkarkan tangannya di bahu Andika. Kemudian, Andika
menggendongnya ke kamar.
Data 11:
“Aku mencintaimu, Sayang, “ bisiknya sambil memagut bibir Aster dan menciumnya dengan penuh kasih sayang. “Aku bersumpah akan
kembali tahun depan. Kita menikah.” Dan berbulan madu ke Paris.”
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang mencium Aster dengan penuh kasih sayang dan
dia mengatakan kalau dia mencintai Aster. Dan dia berjanji akan kembali dalam
setahun ke depan dan mereka akan menikah dan berbulan madu ke Paris.
Data 12 Akhirnya pertunangan itu dilangsungkan juga, walapun hanya dengan
upacara sederhana. Tetapi sesederhana apapun, Andika dan Aster merasa sangat bahagia. Begitu besar kebahagiaan mereka sampai ketika
memeluk tunangannya, Andika berbisik,
“Tuhan begitu baik padaku karena mengirim seseorang seperti kamu untuk mendampingiku seumur hidup. Aku berjanji tidak akan menyia-nyiakan anugrahNya”.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada kebahagian Aster dan Andika yang pada akhirnya bisa bertunangan.
Walaupun acara pertunangan mereka dilaksanakan biasa-biasa saja tetapi mereka
sangat bahagia. Begitu besar rasanya kebahagian yang mereka rasakan karena
sebentar lagi keinginan mereka akan terwujud. Sehingga Andika merasa kalau
Tuhan sangat baik sekali kepadanya karena telah mengirimkan wanita terbaik
dalm hidupnya dan berjanji tidak akan menyia-nyiakan anugrah yang diberika
Tuhan kepadanya.
43
Data 13: “Sampai umur dua empat aku sudah empat kali pacaran,” Andika tersenyum mesra. “Aku pernah mencium cewek lebih banyak daripada
jari-jari di tanganku. Tapi sekarang aku sadar, hanya seorang wanita
yang ingin kujadikan pacar seumur hidup, yang ingin kucium setiap kali bagun pagi...” Aster tidak menunggu sampai Andika selesai
mencurahkan isi hatinya. Tidak menunggu sampai dia melamar. Karena air matanya langsung meleleh. Dan dia memeluk Andika erat-erat. (Mira W,
2017:62)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang hanya ingin mengahabiskan sisa umurnya
dengan Aster walaupun ia telah mencium cewek lebih banyak dari jari-jari
tangannya, tetapi ia hanya ingin Aster lah yang ia cium setiap kali bangun pagi.
Air mata Aster langsung berlinang-linang karena bahagia dan ia langsung
memeluk Andika. Andika menyampaikan perasaan cintanya kepada Aster yang
kata-katanya membuat hati Aster tersentuh dan merasa bahagia memiliki Andika.
Ia menjelaskan bahwa sampai umur dua empat sudah empat kali pacaran, pernah
mencium cewek lebih banyak daripada jari-jari di tangan dan sekarang ia sadar,
hanya seorang wanita yang ingin dijadikan pacar seumur hidup, yang ingin dicium
setiap kali bagun pagi.
Data 14: “Kamu akan menepati janjimu kembali ke Utrecth secepatnya?” Aster
membelai pipi kekasihnya dengan lembut. Mata mereka saling tatap dengan mesra. Cinta terpancar dari
sekujur paras mereka. “Janji tetap janji. Harus ditepati.”
“Juga janji yang lain” “Janji apa?”
“Bulan madu ke Paris”
Senyum Andika melebar. “Aku berjanji akan membawamu ke Paris seperti mentari berjanji akan merekah esok pagi.”
44
Andika menyentuh bibirnya dan membawa jarinya menyentuh bibir Aster. Seolah-olah dia ingin merekatkan janji itu. (Mira W, 2017:70-71)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada kelakuan Aster yang membelei pipi tunangannya dengan lembut. Ia
mau Andika kembali secepatnya kepangkuannya. Aster mau Andika menepati
semua janji-janji yang telah diucapkan oleh Andika. Andika dan Aster bermesraan
dan Andika berjanji membawa Aster kembali ke Paris. Mereka saling tatap
dengan mesra dan Aster membelai pipi Andika dengan lembut. Andika
menyentuh bibirnya dan membawa jarinya menyentuh bibir Aster. Seolah-olah
dia ingin merekatkan janji itu.
Data 16: “Tapi aku tidak mau Aster ikut digelandang pulang sebagai tahanan! Tidak mau anakku ikut jadi buronan!”
Saat itu Andika yakin, cinta adalah pengorbanan. Dia rela menderita,
asal Aster dan anak mereka bahagia. Karena itu dia memilih jalan yang penuh banyak duri. (Mira W, 2017:96)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika sangat mencintai Aster dan rela berkorban demi
kebahagiaan Aster. Ia yakin cinta adalah pengorbanan. Ia tidak mau Aster ikut
digelandang pulang sebagai tahanan dan tidak mau anaknya ikut jadi buronan.
Oleh sebab itu, ia rela berkorban dan menderita demi kebahagiaan Aster dan
anaknya. Andika memilih jalan yang sangat menyakitkan demi kebahagiaan Aster
dan anaknya. Andika yang rela menderita asalkan Aster dan calon anaknya bisa
bahagia dan tidak menjadi gelandangan di negeri orang dan pulang menjadi
buronan. Ia rela Aster menikah dengan Arif.
45
Data 17
Andika meremas tangan Aster yang masih dalam genggamannya.
Mata mereka saling tatap. Ada kesedihan dalam tatapan mereka. Sekaligus cinta yang amat dalam. “Aku sangat mencintaimu sampai
kapanpun,” bisik Andika parau. “Tapi rupanya cinta kita tidak bisa dibawa ke perkawinan...”
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang tetap ingin pergi sendiri tanpa Aster. Ia mau
Aster menikah dengan Arif. Diremasnya tangan Aster yang di dalam
genggamannya. Walaupun harapan mereka menikah pupus, tetapi mereka tetap
akan tetap saling mencintai sampai kapanpun. Andika sangat mencintai Aster
walapun mereka tidak bisa menikah karena Andika telah membunuh Teddy
sahabatnya. Kejadiaan naas ini terjadi saat mereka melaksanakan pesta bujangan.
Data 18:
“Aku akan tetap menunggu,” bisik Aster menahan tangis. “Sampai
kapan pun. Biarpun seluruh rambutku telah memutih, sekujur hatiku
memerah digenangi darah, aku akan tetap menunggumu.” “Hukumanmu adalah hukumanku,” sahut Aster getir tapi tegas. “Aku akan pergi kemana pun kamu pergi.” (Mira W, 2017:98)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat dari Aster sangat mencintai Andika. Ia rela menunggu Andika sampai
kapan pun. Cinta Aster dan Andika adalah cinta sejati. Aster akan pergi
kemanapun Andika pergi. Ia tidak akan berpisah dengan Andika apapun masalah
yang dihadapinya karena masalah Andika juga merupakan masalahnya. Cinta
Aster terlihat nyata bagaikan cinta sejati yang tak pernah terpisahkan. Ucapan
janji setia Aster yang akan tetap menunggu Andika sampai kapanpun, walaupun
sampai rambutnya memutih. Andika marah mendengar janji setia yang
diucapakan oleh Aster, karena ia tidak ingin Aster menderita menunggunya.
46
Data 19 “Tidak,” Andika menggertakkan giginya. Emosinya meluap mendengar janji setia Aster. Tetapi cintanya membahana lebih dahsyat lagi. Tak ada
tanggul yang dapat menahannya. Sekuat apa pun tanggul itu. “Tidak,
Aster! Aku tidak rela kamu menderita! Aku tidak rela kamu ikut
menanggung hukumanku.” “Tidak akan kubiarkan kamu ikut menanggung hukumanku! Kamu harus
menikah dengan Arif. Hanya dialah yang kupercaya dapat menggantikan diriku menjaga kamu dan anak kita.”
“Justru karena aku ingin kamu hidup bahagia bersama anak kita...”
bisik Andika lembut. Diremas-remasnya tangan kekasihnya dengan penuh kasih sayang. “Aku rela berkorban.” Aster menelpon Andika
agar Andika bisa menjemputnya di Schiphol.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang tidak mau Aster ikut menanggung
hukumannya. Biarlah hukuman ini dia yang menjalankannya sendiri. dan Andika
tetap bersikeras agar Aster menikah dengan Arif karena Andika yakin bahwa dia
pasti akan bisa membuat Aster dan calon anaknya bahagia dan menggantikan
posisinya. Andika emosi mendengar janji setia cinta Aster. Andika tidak ingin
membebani dan membuat Aster sedih. Andika ingin Aster menikah dengan
sahabatnya Arif.
Data 26 “Aku akan menjemputmu di Charles de Gaulle!” cetus Andika bersemangat. “Paris?” desah Aster dengan napas tertahan.
“Menepati janji, “ Andika tersenyum lebar. Dadanya bergemuruh didesak kebahagian yang membludak. Kerinduan yang hampir tak
terbendung lagi.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang bersemangat untuk menjemput Aster dan
anaknya karena setelah sekian lama terpisah, baru sekarang pada akhirnya mereka
akan bertemu lagi. Andika merasakan kebahagian yang sangat luar biasa karena
47
pada akhirnya ia bisa melepaskan kerinduannya selama ini. Aster memutuskan
untuk menyusl Andika ke Belanda. Setelah Aster mengetahui kalau bukan Andika
yang yang membunuh Teddy, tetapi Ariflah yang mekukannya. Aster betekad
untuk membersikan nama Andika. Aster menelpon Andika agar dia bisa
menjemputnya di Schiphol.
Data 27
Lama Andika memandangi kalung itu. Betapa indahnya. Hijaunya
begitu memukau. Andika membayangkan betapa cantiknya Aster jika
kalung seindah ini melingkari lehernya yang jenjang. Di tumpukan paling atas, dia menaruh sebuah mobil-mobilan dengan remote control. Masih terbungkus rapi dalam kotaknya. Robot
Transformer. Dan boneka Spiderman yang lumayan besar. Entah yang mana yang lebih disukai Ario. Mula-mula permintaan cutinya pun ditolak penyelianya. Dia tidak bisa
pergi saat tenaganya sangat dibutuhkan. Tetapi Andika berkeras. Dia harus menjemput anak-istrinya di Paris.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan yang sudah mempersiapkan hadiah atas kedatangan Aster.
Dipandangnya begitu lama kalung yang akan ia berikan kepada Aster. Andika
membayangkan kalau memamakai kalung itu tentu Aster akan kelihatan cantik
sekali. Andika pun mengajukan untuk cuti bekerja supaya bisa menjemput anak
istrinya ke Paris.
Data 28: Saat pertama kali Aster berjumpa dengan Andika di ranjang rumah sakit, hatinya perih tak terperi. Lelaki yang dicintainya itu, pria gagah perkasa
yang amat dikaguminya, kini terbaring lemah tak berdaya. Kepalanya
dibalut perban putih. Wajahnya masih dipenuhi guratan jahitan. Bekas bercak darah masih menodai bibirnya yang luka. Tetapi yang paling
menyedihkan adalah matanya. Tetapi ketika sedang memeluknya, ketika merasakan darah mengalir dari
luka di hatinya, Aster bersumpah, dia akan tetap, mencintai lelaki ini
sampai kapan pun! Dia akan tetap mendampingi dan merawat
Andika, sekalipun dia sudah tidak mengenalnya lagi!
48
“Aku akan membawamu ke depan Menara Eiffel, sayang,” bisik Aster trenyuh. “Di sana kita akan memperbarui sumpah kita.” Tiap hari Aster mendampingi Andika di rumah sakit. Tiap hari dia mencoba memacu ingatan Andika. Siapa tahu suatu saat memorinya kembali. Dan tiba-tiba memanggil namanya. “Ingat kalung ini, sayang?” Aster membawa tangan Andika untuk membelai kalung yang melingkari lehernya. “Kamu membelikannya untuk wanita yang sangat kamu cintai.” (Mira W, 2017:168, 169 & 170)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat dari perasaan Aster yang hancur serta perih melihat lelaki yang dicintainya
telah terbaring di ranjang rumah sakit. Asterpun bersumpah akan mencintai lelaki
ini sampai kapan pun, dia tetap akan mendampingi dan merawat Andika walaupun
Andika kehilangan ingatannya dan tidak mengenali Aster. Aster pun
membuktikan cintanya dengan menemani Andika setiap hari. Dan sambil
berharap suatu hari Andika akan ingat semua kenangan dan janji-janji mereka.
Untuk memancing ingatan Andika, dia pun membawakan kalung yang telah
dibelikan Andika untuknya.
Data 29: “Tidak! Sahut Aster tegas. “Saya yang akan mendampingi dan
merawat Andika. Saya tidak akan pernah meninggalkannya lagi.” “Saya percaya saat itu akan tiba. Saat amnesia Andika sembuh, saya
akan membawanya pulang untuk membersihkan namanya. Kalau dementianya belum muncul! Tetapi kalaupun saat yang ditakuti itu
sudah tiba sebelum memorinya pulih, Aster tetap tidak akan pernah meninggalkannnya. (Mira W, 2017:174-175)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Aster yang bersikeras untuk tetap menemani dan merawat
Andika samapai sembuh dan untuk selamanya. Walaupun apa yang dia takuti tiba
sebelum Andika mendapatkan ingatannya kembali, ia akan tetap
mendampinginya.
49
Data 31: Jika Rio sudah terlelap, Aster naik ke ranjangnya. Duduk separuh berbaring di samping Andika. “Sekarang giliran ayahnya,” bisiknya sambil tersenyumlembut. “Kisah tujuh belas tahun ke atas. Sampai di mana kita kemarin?” Andika mengulurkan tangannya membelai pipi Aster. Tatapannya
berlumur kekaguman.
Andika meraih Aster ke dalam pelukannya. Dan bibir mereka
bertemu dalam sebuah ciuman yang sarat dengan kasih sayang. Malam itu mereka bercinta dengan amat mesra. Andika kini tidak seganas di Paris ketika darah muda mereka masih menggelegak. Tetapi selembut
apa pun gairah yang menyelubungi mereka, ada cinta yang mengikat kebersamaan mereka. Dan kepuasan yang mereka nikmati, tidak dapat
dibandingkan dengan apa pun. (Mira W, 2017:181-182)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat dari perlakuan Aster yang setiap malam setelah menidurkan Ario, ia pasti
akan menceritakan semua kenangan mereka dulu kepada Andika. Setelah usai
Aster bercerita, Andika membelai pipi Aster kemudian mereka bercinta dengan
mesra. Aster dan Andika telah lama bertemu dan hidup bersama di Belanda. Aster
merawat Andika begitu lama. Sekarang Andika sudah mulai pulih walaupun
amnesianya belum sembuh. Mereka masih mengikuti naluri perasaanya dan hasrat
cintanya untuk saling bercumbu.
Data 32: Andika meraih Aster ke dalam pelukannya. Dan mengecup pipinya
dengan lembut. “Aku mencintaimu,” bisik Andika ketika dia sedang memeluk Aster erat-
erat, sementara sepeda mereka bersandar santai di depan kafe di Nieuwmarkt. “ Aku tidak tahu dari mana kamu datang. Tapi hatiku
telah menemukanmu. Dan tidak ingin berpisah lagi.”
“Aku belahan jiwamu,” Aster berbisik lembut. “Ke mana pun aku pergi, kamu pasti akan menemukanku.” (Mira W, 2017:188, 189 &
190)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang memeluk dan mengecup pipi Aster dengan
50
lembutnya. Andika membisikkan ke telinga Aster kalau ia mencintai Aster dan tak
ingin berpisah lagi. Kemudian Aster juga membisikkan kepada Andika kalau
dialah belahan jiwanya. Andika dan Aster masih saling cinta. Walaupun amnesia
Andika belum pulih, perasaan Andika terhadap Aster masih seperti dulu.
Data 33:
Saat itu baik Andika maupun Aster sedang terlena dibuai kemesraan.
Tidak heran kalau mereka sampai melupakan Ario. Jari-jemari
Andika bukan hanya menggosok punggungnya. Jari-jari itu meraba.
Membelai, mengusap. Bahkan menggelitik. Membuat Aster bukan
hanya merasa geli. Dia terangsang. “Kulitmu halus sekali, Sayang,” bisik Andika di telinga Aster. Dia mengecup belakang telinga wanita itu sampai Aster terngah menahan gairah. Sekujur tubuhnya merespon sentuhan bibir Andika. Dadanya bergejolak.
Bulu romanya meremang. Badannya meregang. Nyaris menggigil. (Mira
W, 2017:191-192)
Mawardi dan Hayati (2009: 167) mengemukakan bahwa cinta kasih antara
pria dan wanita terlihat dari sesepria menaruh perhatian terhadap seorang gadis
dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar
merah, berarti ia menaruh cinta terhadap gadis itu. Berdasarkan kutipan di atas,
cinta kasih antara pria dan wanita dapat dilihat pada Andika dan Aster sedang
dibuai cinta sehingga ia melupakan Ario. Mereka bermesraan dan bercumbu
dengan bahagianya. Mereka hampir tidak sadar Ario tenggelam. Karena rasa cinta
yang tak terbendung mereka saling melepas hasratnya. Sehingga mereka terlena
dibuai kemesraan. Mujur saja Ario sempat diselamatkan. Mereka sangat
menikmati setiap sentuhannya dengan mesra.
Data 38:
Diraihnya tangan Aster ke dalam pelukannya. Tatkala merasakan
hangatnya dekapan laki-laki yang dicintainya dengan segenap
jiwanya itu, tak tertahankan tangis Aster pecah. Dia menyusupkan
51
kepalanya ke dada Andika. Dan air matanya membasahi baju lelaki
itu. “Ada apa, Sayang?” Andika mendekap Aster dan mengecup rambunya dengan mesra. “Kalau ada masalah, maukah kamu membaginya? Kita
akan memecahkannya bersama-sama. Otakku masih ada di tempatnya walaupun kotak memoriku kosong melompong.” Andika menganggkat dagu Aster dengan lembut. Menatapnya sambil tersenyum. (Mira W, 2017:199)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang langsung memeluk Aster ketika ia melihat
Aster dalam kesedihan. Ia mengangkat dagu Aster kemudian tersenyum supaya
Aster mau menceritakan apa yang sedang dirasakannya, apa yang membuatnya
bersedih. Andika merasakan ada sesuatu hal dalam pikiran Aster. Kelihatannya
Aster ada masalah. Andika menanyakan dan menghibur Aster dengan lembut dan
mesranya. Tapi Andika tidak menuntut jawaban Aster, Andika hanya memberikan
ketenangan kepada kekasihnya.
Data 39: Sekejap mereka saling tatap. Ketika melihat mata yang basah berair itu, Andika rela seandainya dia disuruh terjun dari puncak Menara Eiffel sekalipun demi kebahagiaan Aster. Sebaliknya manakala menatap mata yang sedang tersenyum itu,
Aster rela menderita seumur hidup dalam pusaran dendam Arif asal
Andika tidak usah menderita. Asal dia tidak usah masuk penjara! (Mira W, 2017:199-200)
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Cinta Andika dan Aster membuat mereka sama-sama
berkorban demi kebahagiaan masing-masing. Andika rela seandainya dia disuruh
terjun dari puncak Menara Eiffel sekalipun demi kebahagiaan Aster. Aster juga
rela menderita seumur hidup dalam pusaran dendam Arif asal Andika tidak usah
menderita. Cinta Andika dan Aster membuat mereka sama-sama berkorban demi
52
kebahagiaan masing-masing. Andika rela seandainya dia disuruh terjun dari
puncak Menara Eiffel sekalipun demi kebahagiaan Aster. Aster juga rela
menderita seumur hidup dalam pusaran dendam Arif asal Andika tidak usah
menderita.
Data 40 Mereka melangkah ringan. Menyusuri jalan berbatu melompat ke depan
objek yang cantik. Berpose swafoto berdua. Persis anak muda yang baru menginjak masa remaja. Dan sedang gandrung-gandrungnya berwisata dan berfoto. Seolah-olah dunia tertawa bersama mereka. Tak ada kesedihan.
Tak ada kemurungan. Taka da ancaman yang mengintai. Andika merangkul Aster dari belakang. Mengacungkan dua jarinya
membentuk V di udara. Menjulurkan lidanya dengan kocak.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat dari kegiatan Andika dan Aster, mereka kembali pergi beribur ke Paris
dengan haraan ingantan Andika kembali pulih. Mereka kembali mengunjungi
temapat-temapat kenangan meraka waktu pertama kali pergi ke Paris dulu.
Sehingga mereka bisa melupakan semua kesedihan dan kemurungan yang ada
hanya kebahagian. Disepanjang perjalanan mereka berbermesraan sambil
bercanda.
Data 41 Bosan naik turun bus, mereka menyusuri Sungai Seine dengan bateaux bus. Duduk saling rangkul dengan mesra. Tidak peduli belasan anak
tanggung sedang bergurau dengan berisiknya sambil saling lempar topi, sementara yang lain sedang berswafoto.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika dan Aster yang tidak peduli dengan orang yang
disekitarnya, mereka telah dimabuk cinta. Mereka ingin mengahabiskan setiap
detiknya yang mereka punya berdua saja. Andika dan Aster menyusuri sungai
53
Seine sambil saling rangkul dengan mesra. Mereka tidak peduli dengan orang-
orang yang ada disekitarnya, mereka merasa dunia ini hanyalah milik berdua saja.
Data 42 “Ini cincin yang kamu berikan. Maukah kamu melamarku sekali lagi?” Andika mengambil cincin itu sambil tersenyum mesra. “Berapa puluh kali kamu minta aku melamarmu, aku tidak
keberatan”. Dia berlutut di depan Aster. Dan memegang tangannya.
“Aster Puspadewi, maukah kamu menjadi istriku?” Aster
mengangguk dengan air mata berlinang-linang.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada keinginan Aster yang ingin dilamar sekali lag oleh Andika. Andika
pun mengambil cincinnya dan dia mengatakan berpuluh kalipun ia mau melamar
Aster. Berliang-linang air mata bahagia Aster saat Andika melamarnya kembali.
Semua ini mengingatkan Aster akan semua kenangan mereka dulu. Walapun
sekarang Andika kehilangan inagatannya. Tetapi ia merasa Andika telah
mendapatkan semua ingatannya kembali.
Data 43
“Aku mencintaimu, Aster,” Andika menunduk dan mencium bibir
Aster dengan lembut. Kehangatan mengalir dari bibir ke hati mereka.
“Dan aku tidak akan pernah bisa mengucapkannya. Selama menara Eiffel masih berdiri tegak, cinta kita akan tetap abadi.”
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada ucapan Andika yang mengatakan bahwa ia menicintai Aster dan dia
berjanji selama menara Eifel masih berdiri tegak cinta mereka akan tetap abadi.
Andika mencium bibir Aster dengan lembut. Andika berjanji akan selalu
memperbaharui janji sumpa setia mereka setiap tahunya di depan menara Eifel.
Data 44 Aster ingin sekali menciumnya. Mengabadikannya di relung hatinya
yang paling dalam. Supaya dapat tetap memilikinya dalam kenangan
54
jika dia sudah kehilangan moment ini. Tetapi ia tidak tega. Khawatir membangunkan Andika.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Aster yang ingin mencium Andika. Tetapi, karena takut dan
tak tega membangunkannya Aster mengurungkan niatnya. Aster ingin tetap
menyimpan moment ini dalam relung hatinya walapun suatu saat nanti ia akan
kehilangan momen seperti ini.
Data 45 Andika membelai pipi Aster dengan lembut. Senyum melumuri
bibirnya. Senyum yang sangat digandrungi Aster. Tapi kini mampu
membuatnya menitikkan air mata. “Asal kamu janji balik secepatnya.”
Aku akan kembali...” desah Aster lirih. Entah kapan.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Aster ingin pulang ke Jakarta bersama Ario karena telah
diancam oleh Arif. Arif mengancam kalau Aster tidak membawa Ario pulang ke
Jakarta dia akan melaporkan Andika bahwa ia telah mebunuh Teddy. Aster
terpakasa pulang ke Indonesia, kalau-kalau Arif nekad melaporkan Andika, tentu
Andika akan mendekam dipenjara, karena Andika tidak bisa membela diri
disebabkan ingatannya belum pulih.Andika yang tidak ingin melepaskan Aster
pergi pulang ke Indonesia. Andika mau memberikan izin asalkan Aster mau
berjanji akan kemabali secepatnya.
Data 57:
“Rasanya aku tidak bisa membawamu ke depan Menara Eiffel untuk
memperbaharui sumpah kita, Sayang,” bisik Andika penuh
penyesalan. “Kita tidak dapat meninggalkan Rio dalam keadaan
seperti ini. Karena setiap hari dalam hidupnya tak ternilai artinya.”
(Mira W, 2017:313)
55
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara pria dan wanita dapat
dilihat pada tindakan Andika yang meminta maaf karena tidak bisa membawa
Aster ke depan menara Eifel untuk memperbaharui sumpah mereka. Karena
mereka tidak bisa meninggalkan Ario karena Ario baru saja selesai menjalankan
operasi setelah kecelakaan mobil tersebut. Walaupun mereka tidak bisa
memperbaharui sumpah mereka di sana, tetapi cinta mereka akan tetap abadi.
c. Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W
Ditinjau dari Cinta Kasih antara Sesama Manusia
Mawardi dan Hayati (2009: 168) mengemukakan bahwa cinta kasih antara
sesama manusia terlihat dari apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah
kawannya yang sedang sakit dan membawakan obat kepadanya berarti sahabat itu
menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit.
Cinta kasih antara sesama manusia dalam novel Kereta Api Terakhir dari
Paris karya Mira W tergambar dari perhatian yang berbentuk rasa kasihan yang
diberikan oleh Aster kepada Arif, kearena Arif sering dibuli oleh teman-teman di
sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan-kutipan data berikut ini.
Data 15 Kasihan sekali Aster melihatnya. Dia tidak tahu mengapa Arif memakai sandal jepit. Tetapi dia sudah menduga, itu pasti ulah teman-temannya.
Entah sampai kapan mereka bosan mengganggunya. Sekarang dia melihat Arif duduk termenung dipinggir kali. Apa yang sedang dipikirkannya? Aster duduk di dekat Arif tanpa ragu-ragu. Dia tidak peduli roknya kotor karena duduk di tanah di samping Arif. Merasa jengah, refleks Arif bergeser. “Kenapa Rif?” tanya Aster iba. Suaranya lembut seperti hembusan angin sepoi-sepoi di telinga Arif. “Kemana sepatu mu?”
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara sesama manusia dapat
dilihat dari Aster yang merasaka kasihan melihat Arif. Arif hampir setiap hari
56
dibully oleh teman-temannya di sekolah. Waktu itu Aster melihat Arif memakai
sendal jepit. Saat melihat Arif duduk termenung dipinggir kali, Aster datang
menghampirinya dan langsung duduk di sampaing Arif. Dia tidak mempedilkan
kalau pakaiannya akan kotor, secara perlahan Aster menanyakan kepada Arif
kemana pergi sepatunya. Walaupun sebenarnya Aster tau kalau sepatu Arif pasti
diambil oleh teman-temannya. Arif sangat benci dengan kehidupannya karena di
sekolah ia dibully oleh teman-temannya dan di rumah ia sering mendapatkan
perlakukan kasar dari ayahnya. Ayah arif adalah seorang tentara yang tegas dan
dia menginginkan anaknya tidak lembek seperti Arif. Sebenarnya, Arif berniat
untuk bunuh diri di kali itu, tapi untunglah Aster datang.
2. Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W
Ditinjau dari Cinta Kasih antara Manusia dengan Tuhan
Mawardi dan Hayati (2009: 168) mengemukakan bahwa cinta kasih antara
manusia dan Tuhan terlihat dari apabila seseorang taat beribadah, menurut
perintah Tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih
kepada Tuhan penciptanya.
Cinta kasih antara manusia dengan Tuhan dalam novel Kereta Api
Terakhir dari Paris karya Mira W tergambar dari Aster yang merasa menyesal
tidak mensykuri nikmat Tuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan-
kutipan data berikut ini.
Data 37
Dia berlutut di samping tubuh anaknya. Dan mengucap syukur kepada Tuhan.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara manusia dengan Tuhan
dapat dilihat pada tindakan Aster yang sangat menyesal karena selama ini ia lupa
57
mensykuri nimat Tuhan kepadanya. Ketika ia hampir kehilangan Ario karena
terbawa oleh gulungan ombak, namun akhinya bisa diselamatkan.
Data 38 Hampir saja dia kehilangan permata hatinya. Hampir saja dia kehilangan miliknya yang paling berharga. Maafkan aku Tuhan, doanya malam itu. Karena lupa menghitung
semua berkat yang telah Kau berikan kepadaku.
Berdasarkan kutipan di atas, cinta kasih antara manusia dengan Tuhan
dapat dilihat pada tindakan Aster mengucapkan syukur kepada Tuhan karena telah
menyelamatkan buah hatinya. Malamnya Aster berdoa kepada Tuhan supaya
Tuhan memaafkan kelalaiannya selama ini dan karena ia lupa menghitung semua
nikat yang telah diberikan Tuhan kepadanya. Aster baru menyadari kalau selama
ini betapa baiknya Tuhan kepadanya yang telah memberikankehidupan yang baik
untuk keluarganya. Baru hari ini ia menyadarinya ketika ia hampir kehilangan
Ario. Untung ada orang yang bertiriak-teriak kalau ada anak kecil yang terbawa
ombak dan Aster cepat mengetahui kalau itu adalah anaknya.
C. Pembahasan
Dalam kehidupan manusia cinta kasih itu pasti ada. Walaupun tidak
melalui tindakan, melalui rasa iba pun sudah dapat dikatakan sebagai cinta.
Bentuk cinta kasih juga dapat dicontohkan dari kelakuan pria dan wanita yang
saling bercinta. Kelakuan orang tua dengan anak yang saling kasih sayang. Selain
itu juga dapat dilihat dari sikap manusia yang berdoa dan meminta ampun kepada
Tuhannya. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai contoh cinta kasih antara manusia
dan Tuhannya. Misalnya kita melihat seorang teman yang selalu dibully dan
58
memunculkan rasa belas kasihan dari dalam diri kita ketika melihatnya. Dari hal
tersebutlah sudah terlihat cinta kasih antara sesama manusia.
Persoalan terdapat di dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya
Mira W. Bentuk Cinta kasih antara orang tua terhadap anak yang dapat dibuktikan
dengan kasih sayang, perhatian, rela berkorban, tanggung jawab, dan lainnya.
Dalam novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W cinta kasih antara
orang tua dan anak dapat terlihat dari tokoh Arif yaitu berperan sebagai Ayah, dan
tokoh Ario yang berperan sebagai anak. Cinta kasih ini dibuktikan dengan
perjuangan Ayah yang rela berkorban mendonorkan parunya untuk Rio.
Begitupun dengan Aster sebagai ibunya, langsung berdiri di depan Ario yang
hampir dipukul oleh ayahnya. Andika yang membuat Ario mandiri dan berani,
yang diajarkan bela diri sehingga bisa melindungi ibunya jika ayah tidak ada.
Cinta kasih antara pria dan wanita dalam novel Kereta Api Terakhir dari
Paris karya Mira W terlihat dari tokoh Andika dan Aster yang merupakan
sepasang kekasih. Ungkapan cinta kasih Andika terhadap aster dibuktikan dengan
kejujuran dan saling percaya diantara mereka. Cinta kasih antara pria dan wanita
diiringi dengan pengorbanan, keterbukaan, kejujuran tanggung jawab, dan saling
percaya dan cinta kasih antara pria dan wanita. Cinta kasih itu akan menimbulkan
sebuah keluarga yang penuh dengan cinta.
Selanjutnya, cinta kasih antara sesama manusia dalam novel Kereta Api
Terakhir dari Paris karya Mira W terlihat dari tokoh, diantaranya Arif dan Aster.
Cinta kasih antara sesama manusia dilandasi oleh rasa belas kasihan. Belas
kasihan ini timbul karena ada penderitaan yang dialami manusia. Aster kasihan
59
kepada Arif karena sering dibuli dan tidak memiliki pacar. Dalam cinta kasih
berdasarkan belas kasihan ini tidak dikenal unsur pamrih, melainkan karena
keikhlasan semata-mata, sifat ingin menolong sesama manusia.
Cinta kasih antara manusia dengan Tuhan dapat terlihat dari tokoh Aster
yang memohon ampun dan merasa menyesal karena tidak mensyukuri semua
nikmat Tuhan kepadanya. Asterpun berdoa supay Tuhan mamu memaafkan
semua kesalahannya dan dia berjanji untuk kedepannya akan selalu mensykuri
semua nikmat-Nya.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini menemukan data cinta kasih dalam novel Kereta Api
Terakhir dari Paris karya Mira W sebanyak lima puluh tujuh data. Cinta kasih
tersebut terdiri dari empat macam, yaitu sebagai berikut ini. Pertama, cinta kasih
anatara orang tua dan anak. Kedua, cinta kasih anatara pria dan wanita. Ketiga,
cinta kasih anatara sesama manusia. Keempat, cinta kasih anatara manusia dengan
Tuhan.
Pertama, cinta kasih antara orang tua dan anak terlihat dari tindakan Arif
yang berperan sebagai ayah Ario. Ia rela menggantikan Aster memandikan
anaknya, menyuapi makan, mengganti popok, dan mendongengi anaknya ketika
mau tidur. Ia juga sering menjemput antar Ario ke sekolah. Arif juga tidak segan-
segan meberikan donor paru kepada Ario. Selain itu, Aster juga sayang kepada
anaknya. Ia selalu membawa anaknya kemanapun ia pergi dan ketika Arif ingin
memukul anaknya ia langsung berdiri menghadang Arif agar anaknya tidak kena
pukulan Arif. Andika juga orang tua Ario yang sangat mencintai Ario. Ario diajar
mandiri dan berani oleh Andika. Ario diserahkan ke sekolah bela diri oleh
Andika. Jika ayah tidak ada, Ario bisa melindungi ibunya. Andika juga ingin
diperiksa darahnya agar bisa didonorkan untuk Ario. Andika juga rela dicegat
polisi karena kasus pembunuhan Teddy agar Ario bisa selamat.
Tokoh Ario yang berperan sebagai anak, ia selalu menomor satukan ibu di
hatinya. Tidak ada yang dapat menggantikan ibu di dalam hatinya, Walaupun
60
61
masih kecil, ia mampu membela ibunya ketika ayah memukul ibunya. Ario kecil
memukul kembali Arif karena Arif berlaku kasar kepada Aster.
Kedua, cinta kasih antara pria dan wanita dalam novel Kereta Api Terakhir
dari Paris karya Mira W dapat dilihat dari hubungan Andika dan Aster.
Romantisme cinta kasih antara pria dan wanita tersebut tampak jelas dari
perlakuan lembut, cinta, kasih sayang dari pria dengan wanita begitu pun
sebaliknya. Selain itu, cinta kasih antara pria dan wanita juga terlihat dari tindakan
Andika dengan Aster. Andika dan Aster merupakan pasangan kekasih yang sering
bermesraan. Cinta kasih antara pria dan wanita tersebut terlihat dari pelukisan
suasana yang terjadi saat Andika memeluk dan mencium kekasihnya dan
mengajak wanita yang ia cintai untuk melaksanakan pertunangan dan pernikahan
dengannya.
Cinta kasih antara pria dan wanita juga tergambar dari tokoh Aster yang
begitu mencintai Andika dan hal itu tergambar dari tindakan Aster yang selalu
memperlakukan kekasihnya dengan lembut dan mau merawat Andika saat ia
amnesia. Aster juga berkorban ingin mengembalikan nama baik Andika. Mereka
saling memahami kondisi pasangannya dan saling percaya. Jadi, dengan perlakuan
baik Andika kepada Aster atau pun sebaiknya terlihat adanya cinta kasih antara
pria dan wanita (pasangan kekasih).
Andika jujur dan terbuka pada Aster bahwa dalam keadaan mabuk telah
membunuh Teddy. Andika ingin Aster menikahi Arif karena jika Aster bersama
Andika, mereka berdua bisa menjadi buronan. Andika tidak ingin Aster hidup
sensara dan menderita. Andika berkorban dan meminta Arif menikah dengan
62
Aster. Arif ternyata telah lama memendam rasa kepada Aster. Walaupun Arif
sahabat Andika, tapi Andika tidak tahu perasaan Arif. Andika hanya percaya pada
Arif karena mereka bersahabat.
Ketiga, cinta kasih antara sesama manusia tergambar dari rasa kasiha Aster
kepada Arif yang selalu dibuli oleh teman-temannya. Keempat, cinta kasih antara
manusia dan Tuhan tergambar dari tokoh Aster yang memohon ampun kepada
Tuhan atas kelalaiannya dalam mensyukuri nikmat Tuhan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka disimpulkan bahwa hasil temuan
penelitian yang berkaitan dengan cinta kasih dalam novel Kereta Api Terakhir
dari Paris karya Mira W terdapat enam puluh sembilan data. Cinta kasih tersebut
dapat terlihat dari pelukisan peristiwa serta tindakan yang dilakukan ibu, ayah
atau pun anaknya dan antara pria dengan wanita, dan manusia dengan Tuhan, dan
cinta kasih sesama manusia.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang romantisme dalam novel Kereta Api
Terakhir dari Paris karya Mira W, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut
ini. Pertama, pembaca, dapat menambah daya apresiasi terhadap sastra Indonesia
khususnya dalam novel. Kedua, peneliti lain, dapat menambah pengetahuan dan
wawasan tentang karya sastra khususnya novel. Ketiga, masyarakat pecinta sastra,
dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang analisis novel. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat agar mengetahui
bahwa cinta kasih itu tidak hanya terdapat dalam hubungan sepasang kekasih saja,
63
tetapi juga terdapat pada hubungan orang tua dan anak, sesama manusia, manusia
dengan Tuhan, dan manusia dengan lingkungannya.
64
DAFTAR PUSTAKA
Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra: Epistemology, Model, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Caps
Faruk, 1995. Perlawanan Tak Kunjung Usai. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hadimadja, Aoh K. 2002. Aliran-Aliran Klasik, Romantik dan Realisme dalam Kesusastraan: Dasar-Dasar Perkembangan. Jakarta : Pustaka Jaya. Htm.
Indra Pratiwi. 2014. Romantisme dalam Novel Kerudung Merah Kirmizi karya Remy Sylado. Other thesis, Universitas Negeri Gorontalo.
Mawardi & Hidayati. 2009. Ilmu Alamiah Dasar-Ilmu Sosial Dasar-Ilmu Budaya Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
Muhardi dan Hasanuddin WS. 1992. Prosedur Analisis Fiksi. Padang: IKIP Padang Press.
Mustopo, M. Habib. 1983. Ilmu Budaya Dasar Kumpulan Essay-Manusia dan Budaya. Surabaya: Usaha Nasional.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Noor, Redyanto. 2007. Pengantar Pengkajian Sastra. Semarang : Fakultas Sastra
UNDIP.
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra.Yogyakarta: Kanisius.
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Teori, Metode, Dan Teknik Penelitian Sastra (Dari Strukturalisme Hingga Postrukturalisme, Perspektif Wacana Naratif).Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rifai, Mochamad Yusuf. 2010. “Romantisisme dalam Novel Bintang Tertusuk Cinta Karya Reni Hapsari”. Skripsi. IKIP PGRI Semarang.
Sari, Ayu Permata. 2016. “Romantisme Cinta Kasih Dalam Novel Air Mata Terakhir Bunda Karya Kirana Kejora”. Skripsi. STKIP PGRI Sumbar.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :
Alfabeta. Soelaeman, Munandar. 2010. Ilmu Budaya Dasar (Suatu Pengantar). Bandung:
Refika Aditama.
Sudibyo, Lies, dkk. 2 013. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: Andi.
65
Tarigan, Henry Guntur. 2015. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Wahyu, Ramdani. 2008. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1995. Teori Kesusastraan (terjemahan oleh Budianta). Jakarta: Gramedia.
Widagdho, Djoko, dkk. 2012. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Wijdaja, Mira.2017.Kereta Api Terakhir Dari Paris.Jakarta:Gramedia
66
Lampiran 1
Sinopsis Novel Kereta Api Terakhir Dari Paris karya Mira W.
Novel Kereta Api Terakhir dari Paris karya Mira W diterbitkan pada tahun 2017 oleh
penerbit Gramedia Pustaka dengan jumlah halaman 320 halaman yang terdapat gambar
menara eiffel dan kereta api.
Sepasang kekasih yang cinta bersemi sejak SMA begitu murni. Mereka bernama
Andika dan Aster, Aster adalah seorang kekasih yang setia terhadap Andika bahkan Aster
selalu menunggu andika. Keadaan berbeda saat pesta pernikahan mereka dilaksanakan
Andika bersama teman-temanya mengadakan pesta bujangan, mereka mabuk-mabukan dan
sampai mereka berkelahi sehingga mengakibatkan salah seorang temanya meninggal. Pada
saat itu Andika tidak sadarkan diri sehingga ia tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi
pada saat itu yang bisa mengakibatkan salah seorang temanya itu meninggal. Andika di fitnah
dan dituduh membunuh oleh sahabatnya yang bernama Arif, sehingga Andika harus kabur
dan melarikan diri menjadi seorang buronan sehingga Andika tidak bisa menikahi Aster, dan
Andika meminta Arif untuk menikahi kekasih yang dilamarnya itu, alasan Andika ingin
melakukanya karena Arif yang bisa menjaga Aster disaat ia menjadi buronan polisi dan tidak
bisa menikahi Aster. Meskipun Aster dinikahi oleh Arif tapiAster tetap mencintai Andika dan
menunggu Andika kembali padanya, pada suatu ketika Aster memriksa lemari suaminya itu
dan ia mendapatkan sebuah pisau lipat dan ada bercak darah, lalu Aster berfikiran kalau pisau
lipat suaminya itulah yang mengakibatkan salah seorang temanya meninggal. Lalu Aster
kabur dari rumah dan membawa anaknya untuk mencari kekasih yang dicintainya dari sejak
SMA itu ke tempat persembunyianya di Amsterdam, ia akan menceritakan kepada Andika
bahwa Andika tidak bersalah. Pada akhirnya semua rahasia terbongkar bahwa yang
membunu8h temanya itu adalah Arif sahyabatnya. Akhirnya Aster bersatu kembali dengan
kekasihnya Andika.
67
Lampiran 2.
Tabel Inventarisasi Data Romantisme Cinta Kasih dalam Novel Kereta Api Terakhir dari Paris Karya Mira W.
Kode Romantisme Cinta Kasih
Data
No. Peristiwa Tokoh Kutipan Hal
1 2 3 4 5
1 01 Bangun dari tidurnya, Andika Andika Dadanya terasa lapang. Napasnya berembus √ 22 merasa sangat bahagia melihat dan lega. Walaupun kepala Aster masih terkulai
kekasihnya tidur di atas dadanya. Aster manja di dadanya yang terbuka.
Pantas saja Andika masih tertidur Sama sekali tak terasa berat. Tak terasa
lelap walaupun lupa menutup tirai membebani. Andika malah tergoda ingin
jendela. Andika ingin mengecup mengecup rambut yang terurai liar menggelitiki
kekasihnya, tetapi tidak tega karena kulit dadanya itu. Ingin mencium bibirnya yang
takut membuatnya terbangun. merekah madu. Ingin membelai bidadarinya yang begitu menggoda mata.
Tetapi dia tidak tega. Tidak sampai hati
membangunkan permata hatinya. Dan bayangan
malam yang romantis di Paris kembali mengusik
kenangannya.
2 02 Andika berjanjibahwakita Andika “Rasanya aku tidak ingin pulang,” Andika √ 24 berpisah hanya sesasat. Sesudah itu dan menggenggam tangan Aster yang terkulai di
kita akan selalu bersama. Aster atas meja. Diremasnya tangan gadis itu dengan
mesra.
“Kita berpisah hanya sesaat. Sesudah itu kita
akan bersama untuk selamanya. Tidak ada lagi
perpisahan.”
68
Andika membawa dan melekatkan tangan
Aster di dadanya.
“Janji,” katanya lembut tapi mantap.
3 03 Aster tidak ingin berpisah dengan Aster “Dan aku tidak ingin berpisah,” sahut Aster lirih. √ 24 Andika walaupun sekejap. dan Ditatapnya tunangannya dengan getir. “Tidak
Andika mau kehilangan kamu biarpun cuma
sekejap.”
4 04 Aster yang sedang menyandarkan Aster Andika duduk santai di bangku di sisi perahu. √ 24- kepalanya kepada tunangannya dan Disampinganya, Aster merapat erat. Kepalanya 25
Andika dan mereka saling Andika terkulai mesra di bahu tunangannya.
genggam. Tangan mereka saling genggam. Menyalurlah
desah cinta yang mengalir hangat dalam
setiap hembusan napas.
5 05 Andika ingin ikut menggantungkan Andika “Supaya cinta kita tetap abadi,” bisiknya di √ 25- gembok di Paris. dan telinga Aster. “Tak lekang oleh waktu. Seperti 26 Aster gembok yang sampai berkarat tak pernah bisa
dipisahkan lagi.”
“Cinta kita akan tetap abadi,” desah Aster
lembut. “Biarpun kita tidak digembok. Karena
hati kita memang telah diciptakan jadi satu.”
6 06 Aster dan Andika saling tatap Aster Aster memperlihatkan cincin yang melingkari √ 26- sambil tersenyum mesra. dan jarinya. 27
Andika “Cincin ini takkan pernah terlepas lagi dari
jariku.”
“Jadi aku hanya perlu berlutut dihadapanmu?”
“Perlukan aku memintanya?”
Mereka saling tatap sambil tersenyum mesra.
7 07 Andika melamar Aster di Paris Andika Kemudian Andika berlutut di depan Aster. √ 27
69
sambil berlutut dan menggenggam dan Digenggamnya kedua belah tangan gadis itu.
kedua tangan Aster. Aster Ditatapnya matanya dengan penuh kasih
sayang.
“Aster Puspa Dewi, maukah kamu menjadi
istriku?”
Berlinang-linang air mata Aster ketika dia
menganggukkan kepalanya.
8 08 Andika dan Aster berciuman Andika Lalu Andika bangkit. Memeluk kekasihnya. √ 27 mesra. dan Dan mereka berciuman. Lama. Lama sekali.
Aster Seolah bibir mereka enggan berpisah lagi.
Seperti hati mereka. Tubuh mereka. Hidup
mereka. “Suatu hari kita akan kembali kemari, Sayang,”
bisik Aster ketika mereka sedang berdekapan di
depan Menara Eiffel yang menjulang megah.
9 09 Andika mencium bibir Aster secara Andika Sambil tertawa lembut Aster mengulurkan √ 28 tiba-tiba. dan tisu untuk menyeka mulut Andika. Tetapi Aster Andika malah menempelkan bibirnya di bibir
gadis itu. Aster terpekik pelan. Tidak
menyangka mendapat serangan fajar. Tetapi
Andika tidak peduli. Dia malah mengulum bibir
kekasinya.
10 10 Sepulang menonton Show di Paris, Andika Mereka berjalan sambil berpelukan mesra. √ 30- jalan ke hotel dengan berpelukan, dan Show yang disajikan para penari di Lido begitu 32 dan hampir tiba di hotel Andika Aster merangsang. Seperti menuang minyak ke bara menggendong Aster sampai ke api yang berpijar di hati Andika dan Aster.
kamar lalu mereka berciuman dan Menyulut gairah yang langsung berkobar laksana
bermesraan di atas ranjang. jilatan api yang mebakar hati mereka.
70
Menimbulkan panas yang bergejolak di dada
ketika darah muda mereka meletup seperti magma di perut gunung berapi.
Aster belum sempat menginjak anak tangga yang
paling bawah ketika Andika meraihnya ke dalam
gendongannya. Napasnya tersengal, sesak
menahan gairah, menggelitik wajah Aster.
Sambil tersenyum Aster melingkarkan kedua
belah lengannya ke leher Andika matanya
yang bening bersorot lembut, amat lembut,
sampai ingin rasanya Andika menghirupnya
supaya dia dapat masuk ke sanubari kekasihnya. Tenggelam di telaga hatinya. Dan
terbenam di sana sampai selama-lamanya.
Andika mengecup bibir Aster dengan mesra.
Dan menggendongnya ke kamar mereka yang
terletak di lantai satu.
Tanpa dapat ditahan lagi, Andika menerkamnya.
Mengoyak seluruh kain yang mmbungkus tubuh
kekasihnya. Dan dia tidak dapat dihentikan
sampai Aster memkik. Kali ini di benar-benar
memekik. Tapi dengan pikiran yang menyiratkan
kepuasan yang luar biasa. Yang hanya Andika
yang mampu memberikannya.
11 11 Andika “Aku mencintaimu, Sayang, “ bisiknya sambil √ 34 dan memagut bibir Aster dan menciumnya
Aster dengan penuh kasih sayang. “Aku bersumpah akan kembali tahun depan. Kita
71
menikah.” Dan berbulan madu ke Paris.”
12 12 Andika dan Aster sangat bahagia Andika Akhirnya pertunangan itu dilangsungkan juga, √ 36 dengan dilaksanakannya pertungan dan walapun hanya dengan upacara sederhana. Tetapi
mereka walaupun acaranya Aster sesederhana apapun, Andika dan Aster merasa
sederhana. sangat bahagia. Begitu besar kebahagiaan
mereka sampai ketika memeluk tunangannya,
Andika berbisik,
“Tuhan begitu baik padaku karena mengirim
seseorang seperti kamu untuk
mendampingiku seumur hidup. Aku berjanji
tidak akan menyia-nyiakan anugrahNya”.
13 13 Aster membayangkan ketika Andika “Buta atau budek, kamu tidak boleh mencintai √ 47 Andika masih bersamnya, mereka dan siapapun kecuali aku!” Andika membelei pipi
sering mengajak Arif menonton Aster Aster dengan lembut. “janji?”
“Tergantung...” Aster tersenyum menggoda.
Matanya menatap Andika dengan nakal.
14 14 Andika dan Aster bermesraan dan Andika “Kamu akan menepati janjimu kembali ke √ 70- Andika berjanji membawa Aster dan Utrecth secepatnya?” Aster membelai pipi 71 kembali ke Paris. Aster kekasihnya dengan lembut.
Mata mereka saling tatap dengan mesra.
Cinta terpancar dari sekujur paras mereka.
“Janji tetap janji. Harus ditepati.”
“Juga janji yang lain”
“Janji apa?”
“Bulan madu ke Paris”
Senyum Andika melebar.
“Aku berjanji akan membawamu ke Paris seperti
mentari berjanji akan merekah esok pagi.”
72
Andika menyentuh bibirnya dan membawa
jarinya menyentuh bibir Aster. Seolah-olah
dia ingin merekatkan janji itu.
15 15 Aster merasa kasihan melihat Arif Aster Kasihan sekali Aster melihatnya. Dia tidak √ 79 yang tiba-tiba masuk ke kelas tanpa dan tahu mengapa Arif memakai sandal jepit.
memakai sepatunya. Arif Tetapi dia sudah menduga, itu pasti ulah
teman-temannya. Entah sampai kapan
mereka bosan mengganggunya.
Sekarang dia melihat Arif duduk termenung
dipinggir kali. Apa yang sedang dipikirkannya?
Aster duduk di dekat Arif tanpa ragu-ragu. Dia
tidak peduli roknya kotor karena duduk di tanah
di samping Arif. Merasa jengah, refleks Arif
bergeser.
“Kenapa Rif?” tanya Aster iba. Suaranya lembut
seperti hembusan angin sepoi-sepoi di telinga
Arif. “Kemana sepatu mu?”
16 16 Andika sangat mencintai Aster dan Andika “Tapi aku tidak mau Aster ikut digelandang √ 96 rela berkorban demi kebahagiaan dan pulang sebagai tahanan! Tidak mau anakku ikut
Aster dan anaknya. Aster jadi buronan!”
Saat itu Andika yakin, cinta adalah
pengorbanan. Dia rela menderita, asal Aster
dan anak mereka bahagia. Karena itu dia
memilih jalan yang penuh duri.
17 17 Andika sangat mencintai Aster Andika Andika meremas tangan Aster yang masih √ 97 walapun mereka tidak bisa dan dalam genggamannya. Mata mereka saling
menikah karena Andika telah Aster tatap. Ada kesedihan dalam tatapan mereka.
membunuh Teddy sahabatnya. Sekaligus cinta yang amat dalam. “Aku sangat
73
mencintaimu sampai kapanpun,” bisik Andika
parau. “Tapi rupanya cinta kita tidak bisa dibawa
ke perkawinan...”
18 18 Aster sangat mencintai Andika. Ia Aster “Aku akan tetap menunggu,” bisik Aster √ 98 rela menunggu Andika sampai dan menahan tangis. “Sampai kapan pun. Biarpun
kapan pun. Cinta Aster dan Andika Andika seluruh rambutku telah memutih, sekujur
adalah cinta sejati. hatiku memerah digenangi darah, aku akan
tetap menunggumu.”
“Hukumanmu adalah hukumanku,” sahut Aster
getir tapi tegas. “Aku akan pergi kemana pun
kamu pergi.”
19 19 Andika emosi mendengar janji Andika “Tidak,” Andika menggertakkan giginya. √ 98- setia cinta Aster. Andika tidak dan Emosinya meluap mendengar janji setia 99
ingin membebani dan membuat Aster Aster. Tetapi cintanya membahana lebih
Aster sedih. Andika ingin Aster dahsyat lagi. Tak ada tanggul yang dapat
menikah dengan sahabatnya Arif. menahannya. Sekuat apa pun tanggul itu.
“Tidak, Aster! Aku tidak rela kamu
menderita! Aku tidak rela kamu ikut
menanggung hukumanku.” “Tidak akan kubiarkan kamu ikut menanggung
hukumanku! Kamu harus menikah dengan Arif.
Hanya dialah yang kupercaya dapat menggantikan diriku menjaga kamu dan anak
kita.”
“Justru karena aku ingin kamu hidup
bahagiabersama anak kita...” bisik Andika
lembut. Diremas-remasnya tangan kekasihnya
dengan penuh kasih sayang. “Aku rela
74
berkorban.”
20 20 Arif sangat mencintai Aster dan Arif Namun di luar dugaan, ternyata Arif suami yang √ 106- anaknya. Arif suami yang baik dan sangat baik. Sabar. Selalu siap melayani anak- 107
yang mau membantu anak dan Ario istrinya. Dan tidak pernah menuntut apa-apa.
istrinya. Arif tidak segan-segan menggantikan popok.
Menyuapi makan. Bahkan memandikan Rio.
21 21 Aster merasa lucu dan senang Aster Sambil tertawa Aster meraih tangan anaknya √ 118 melihat tingkah laku Ario yang dan Rio dengan gemas. Dipeluknya dengan penuh
semakin hari semakin kasih sayang.
menggemaskan. “Rio kenapa lucu banget sih?” Diremas-
remasnya rambut Ario, dikecupnya dengan
hangat.
22 22 Arif sangat mencintai Rio yang Arif Di luar dugaan, seseorang yang kelihatannya √ 118- sudah dianggapnya sebagai dan aneh seperti Arif dapat mencintai seorang anak 119
anaknya sendiri. Ario dengan cinta yang begitu tulus. Bahkan
tampaknya dia menggelontorkan semua cinta
yang tersisa di lubuk hatinya hanya untuk
Ario.
Kagum melihat bagaimana Arif menceritakan
dongeng-dongeng klasik setiap kali Ario
hendak tidur. Bahkan mengusap-usap paha
Ario dengan lembut.
23 23 Aster terharu melihat kedekatan Arif Hampir setiap hari Arif mengantar Ario. √ 128 dan kasih sayang anaknya dengan dan Bahkan dia yang selalu menyempatkan diri
Arif. Betapa cintanya Arif pada Ario menjemputnya.
Rio. Arif menyelamatkan Ario Arif membenamkan topi bisbol mungil di kepala
yang hampir terjengkang ke anaknya. “Siap jagoan?” tanyanya sambil
belakang karena berlari-lari tersenyum. Memang kalau berkomunikasi
75
menghampiri ibunya. dengan anaknya, Arif bisa bersikap amat
lembut.
24 24 Ario hampir tejatuh ke belakang Aster, “Eh, Rio belum cium mama!” cetus Arif di √ 129 ketika belari-lari hendak mencium Ario, ambang pintu. “O, iya!” Ario berbalik. Dan
mamanya tetapi dengan gesit Arif dan berlari-lari menghampiri ibunya. Entah karena menangkap tubuh anaknya. Arif terlampau bersemangat, enatah karena ransel
mungilnya terlalu berat, dia hampir terjengkang
ke belakang.
Dengan gesit Arif menangkap tubuhnya.
Ketika dia sedang mendorong tubuh anaknya,
tidak sengaja dia melihat ke arah Aster. Dan
dia hampir tidak percaya ketika melihat mata
istrinya basah berkaca-kaca.
25 25 Rio memang anak yang nakal tetapi Arif Arif selalu mengantar anaknya sampai ke √ 130 karena kenakalannya dia menjadi dan depan kelas. Sampai ke tempat dia tidak
lucu sehingga Arif semakin Ario dapat menemaninya lebih jauh lagi.
menyayanginya. Dia tidak pernah meninggalkan Ario begitu
saja. Sepanjang jalan pun dia selalu memegang tangan anaknya. Erat tapi lembut.
Rio akan melangkah sambil sekali-kali
melompat, kalau ada genangan air, dia sengaja
menjejakan kakinya supaya air muncrat ke mana-
mana. Lalu sibandel akan tertawa terbaha-bahak. Rio memang nakal. Tetapi justru karena nakal
dia lucu. Dan Arif semakin menyukainya.
26 26 Aster menelpon Andika agar Andika “Aku akan menjemputmu di Charles de Gaulle!” √ 140
76
Andika bisa menjemputnya di dan cetus Andika bersemangat.
Schiphol. Aster “Paris?” desah Aster dengan napas tertahan. “Menepati janji, “ Andika tersenyum lebar.
Dadanya bergemuruh didesak kebahagian
yang membludak. Kerinduan yang hampir
tak terbendung lagi.
27 27 Karena cintanya pada Aster, Andika, Lama Andika memandangi kalung itu. Betapa √ 162- Andika mengorbankan Aster, indahnya. Hijaunya begitu memukau. Andika 163 pekerjaannya untuk bisa dan membayangkan betapa cantiknya Aster jika
menjemput anak istrinya. Andika Ario kalung seindah ini melingkari lehernya yang
telah menyiapkan kalung Zamrud jenjang.
untuk Aster dan mainan untuk Di tumpukan paling atas, dia menaruh sebuah
anaknya Rio mobil-mobilan dengan remote control. Masih
terbungkus rapi dalam kotaknya. Robot
Transformer. Dan boneka Spiderman yang
lumayan besar. Entah yang mana yang lebih
disukai Ario.
Mula-mula permintaan cutinya pun ditolak penyelianya. Dia tidak bisa pergi saat tenaganya
sangat dibutuhkan. Tetapi Andika berkeras. Dia
harus menjemput anak-istrinya di Paris.
28 28 Ternyata Andika tidak sengaja Aster Saat pertama kali Aster berjumpa dengan √ 168, terlambat dan tanpa kabar untuk dan Andika di ranjang rumah sakit, hatinya perih 169 menjemput Aster dan Rio di Paris, Andika tak terperi. Lelaki yang dicintainya itu, pria & Andika dirampok dan dihantam gagah perkasa yang amat dikaguminya, kini 170 benda keras dan hilang ingatan. terbaring lemah tak berdaya. Kepalanya
Penyelia Andika memberitahunya dibalut perban putih. Wajahnya masih dipenuhi
bahwa Andika masuk rumah sakit guratan jahitan. Bekas bercak darah masih
77
dan sekarang ia amnesia. Aster menodai bibirnya yang luka. Tetapi yang paling
tetap setia menemani Andika di menyedihkan adalah matanya.
rumah sakit sampai ia bisa pulang Tetapi ketika sedang memeluknya, ketika
dan berusaha membuat ingatan merasakan darah mengalir dari luka di
Andika kembali pulih. hatinya, Aster bersumpah, dia akan tetap,
mencintai lelaki ini sampai kapan pun! Dia
akan tetap mendampingi dan merawat Andika,
sekalipun dia sudah tidak mengenalnya lagi!
“Aku akan membawamu ke depan Menara Eiffel,
sayang,” bisik Aster trenyuh. “Di sana kita akan
memperbarui sumpah kita.”
Tiap hari Aster mendampingi Andika di rumah sakit. Tiap hari dia mencoba memacu
ingatan Andika. Siapa tahu suatu saat
memorinya kembali. Dan tiba-tiba memanggil
namanya.
“Ingat kalung ini, sayang?” Aster membawa
tangan Andika untuk membelai kalung yang
melingkari lehernya. “Kamu membelikannya
untuk wanita yang sangat kamu cintai.”
29 29 Cinta dan rasa bersalah Aster Aster “Tidak! Sahut Aster tegas. “Saya yang akan √ 174- membuat Aster tidak ingin lagi dan mendampingi dan merawat Andika. Saya 175 meninggalkan Andika dan ingin Ayah tidak akan pernah meninggalkannya lagi.”
merawatnya. Dia tidak ingin orang Andika “Saya percaya saat itu akan tiba. Saat
tua Andika merawat Andika. Aster amnesia Andika sembuh, saya akan
bersikeras ingin merawatnya. membawanya pulang untuk membersihkan
namanya. Kalau dementianya belum muncul! Tetapi
78
kalaupun saat yang dikatuki itu sudah tiba
sebelum memorinya pulih, Aster tetap tidak akan
pernah meninggalkannnya.
30 30 Andika berusaha melakukan Andika Tentu saja dia tidak bercanda. Tetapi Andika √ 180 pendekatan kepada Ario tetapi dan memang gencar mendekati anaknya.
dengan carayang berbeda Ario Walaupundengan pendekatan yang berbeda.
denganyang Arif lakukan. Dia tidak menemani Ario bermain mobil-
mobillan. Menyusun kotak. Atau menonton
TV. Dia lebih banyak membawa Ario
beraktivitas di luar.
31 31 Aster dan Andika telah lama Aster Jika Rio sudah terlelap, Aster naik ke ranjangnya. √ 181- bertemu dan hidup bersama. dan Duduk separuh berbaring di samping Andika. 182
Sekarang Andika sudah mulai pulih Andika “Sekarang giliran ayahnya,” bisiknya sambil walaupun amnesianya belum tersenyumlembut. “Kisah tujuh belas tahun ke
sembuh, Aster dan Andika masih atas. Sampai di mana kita kemarin?”
mengikuti naluri perasaanya untuk Andika mengulurkan tangannya membelai
saling bercumbu. pipi Aster. Tatapannya berlumur kekaguman.
Andika meraih Aster ke dalam pelukannya.
Dan bibir mereka bertemu dalam sebuah
ciuman yang sarat dengan kasih sayang. Malam itu mereka bercinta dengan amat
mesra. Andika kini tidak seganas di Paris ketika
darah muda mereka masih menggelegak. Tetapi
selembut apa pun gairah yang menyelubungi
mereka, ada cinta yang mengikat
kebersamaan mereka. Dan kepuasan yang
mereka nikmati, tidak dapat dibandingkan
dengan apa pun.
79
32 32 Andika dan Aster masih saling Andika Andika meraih Aster ke dalam pelukannya. √ 188,
cinta. Walaupun amnesia Andika dan Dan mengecup pipinya dengan lembut. 189 belum pulih, perasaan Andika Aster “Aku mencintaimu,” bisik Andika ketika dia & terhadap Aster masih seperti dulu. sedang memeluk Aster erat-erat, sementara 190 sepeda mereka bersandar santai di depan kafe
di Nieuwmarkt. “Aku tidak tahu dari mana
kamu datang. Tapi hatiku telah menemukanmu.
Dan tidak ingin berpisah lagi.”
“Aku belahan jiwamu,” Aster berbisik lembut.
“Ke mana pun aku pergi, kamu pasti akan
menemukanku.”
33 33 Andika dan Aster sedang dibuai Andika Saat itu baik Andika maupun Aster sedang √ 191- cinta sehingga ia melupakan Ario. dan terlena dibuai kemesraan. Tidak heran kalau 192 Mereka bermesraan dan bercumbu Aster mereka sampai melupakan Ario.
dengan bahagianya. Jari-jemari Andika bukan hanya menggosok
punggungnya. Jari-jari itu meraba.
Membelai, mengusap. Bahkan menggelitik.
Membuat Aster bukan hanya merasa geli. Dia
terangsang.
“Kulitmu halus sekali, Sayang,” bisik Andika di
telinga Aster. Dia mengecup belakang telinga
wanita itu sampai Aster terngah menahan
gairah.
Sekujur tubuhnya merespon sentuhan bibir
Andika. Dadanya bergejolak. Bulu romanya meremang. Badannya meregang. Nyaris
menggigil.
34 34 Aster dan Andika terkejut saat Aster Aster segera berlari ke pantai. Andika √ 193
80
orang berteriak di tepi pantai, dan mengikutinya. Dan mereka melihat anak-anak
ternyata Ario digulung oleh ombak. Ario sedang berterian-teriak sambil menunjuk-nunjuk ke laut. Kepala seorang anak kecil timbul-
tenggelam digulung ombak besar yang tiba-tiba
menerjang. Wajahnya tidak jelas. Tetapi naluri
seorang ibu dapat mengenalinya, sesamar apapun
tampaknya anaknya.
“Rio”! teriak Aster panik. Dia sudah
menceburkan diri kelaut.
35 35 Andika langsung berenang Andika “Jangan takut, Rio!” seru Andika sambil √ 193- menjemput Ario ke dalam dan berenang secepat mungkin. Mengayunkan 194
gulungan ombak. Ario lengannya sekuat tenaga. “Papa datang!”
Andika tiba sesaat sebelum ombak liar
menelan tubuh Ario. Menggulungnya ke
tengah laut. Tangannya berhasil meraih
tangan Rio. Menggapai tubuhnya. Dan
merengkuhnya ke dalam pelukannya.
36 36 Aster merasa bersalah karena Rio Aster “Salahku” rinti Aster dengan perasaan bersalah. √ 194 tenggelam oleh ombak karena dan “Aku yang lengah”.
kelalaiannya. Andika “Salah kita”, bisik Andika lembut. “Tapi cinta
tak pernah salahkan?”
Aster tak sempat menanggapi. Karena saat itu
Rio tebatuk-batuk dan memuntahkan air dari
mulutnya.
Secepat kilat Aster melepaskan dirinya dari
pelukan Andika dan memburu anaknya.
“Rio...” desahnya getir.
37 37 Aster merasa menyesal karena lupa Aster Dia berlutut di samping tubuh anaknya. Dan √ 195
81
mensyukuri nikmat Tuhan yang mengucap syukur kepada Tuhan.
telah diberikan-Nya selama ini. Hampir saja dia kehilangan permata hatinya.
Hampir saja dia kehilangan miliknya yang paling
berharga.
Maafkan aku Tuhan, doanya malam itu.
Karena lupa menghitung semua berkat yang
telah Kau berikan kepadaku.
38 38 Andika merasakan ada sesuatu hal Andika Diraihnya tangan Aster ke dalam pelukannya. √ 199 dalam pikiran Aster. Kelihatannya dan Tatkala merasakan hangatnya dekapan laki-
Aster ada masalah. Andika Aster laki yang dicintainya dengan segenap jiwanya
menanyakan dan menghibur Aster itu, tak tertahankan tangis Aster pecah. Dia
dengan lembut dan mesranya. Tapi menyusupkan kepalanya ke dada Andika.
Andika tidak menuntut jawaban Dan air matanya membasahi baju lelaki itu. Aster, Andika hanya memberikan “Ada apa, Sayang?” Andika mendekap Aster dan
ketenangan kepada kekasihnya. mengecup rambunya dengan mesra. “Kalau ada
masalah, maukah kamu membaginya? Kita akan memecahkannya bersama-sama. Otakku masih
ada di tempatnya walaupun kotak memoriku
kosong melompong.”
Andika menganggkat dagu Aster dengan lembut.
Menatapnya sambil tersenyum.
39 39 Cinta Andika dan Aster membuat Andika Sekejap mereka saling tatap. Ketika melihat √ 199- mereka sama-sama berkorban demi dan mata yang basah berair itu, Andika rela 200 kebahagiaan masing-masing. Aster seandainya dia disuruh terjun dari puncak
Menara Eiffel sekalipun demi kebahagiaan
Aster.
Sebaliknya manakala menatap mata yang sedang
tersenyum itu, Aster rela menderita seumur hidup
82
dalam pusaran dendam Arif asal Andika tidak
usah menderita. Asal dia tidak usah masuk penjara!
40 40 Aster dan Andika kembali ke Paris Andika Mereka melangkah ringan. Menyusuri jalan √ 201 dengan harapan memori Andika dan berbatu melompat ke depan objek yang cantik.
kembali lagi. Andika dan Aster Aster Berpose swafoto berdua. Persis anak muda yang
sangat menikmati kebersamaan baru menginjak masa remaja. Dan sedang mereka. gandrung-gandrungnya berwisata dan berfoto.
Seolah-olah dunia tertawa bersama mereka. Tak
ada kesedihan. Tak ada kemurungan. Taka da
ancaman yang mengintai.
Andika merangkul Aster dari belakang.
Mengacungkan dua jarinya membentuk V di
udara. Menjulurkan lidanya dengan kocak.
41 41 Andika dan Aster menyusuri Andika Bosan naik turun bus, mereka menyusuri √ 202 sungai Seine da Sungai Seine dengan bateaux bus. Duduk
Aster saling rangkul dengan mesra. Tidak peduli
belasan anak tanggung sedang bergurau dengan
berisiknya sambil saling lempar topi, sementara
yang lain sedang berswafoto.
42 42 Aster meminta Andika untuk Andika “Ini cincin yang kamu berikan. Maukah kamu √ 204 melamarnya sekali lagi dengan dan melamarku sekali lagi?”
cincin yang telah ditukar oleh Arif. Aster Andika mengambil cincin itu sambil tersenyum
mesra.
“Berapa puluh kali kamu minta aku melamarmu,
aku tidak keberatan”.
Dia berlutut di depan Aster. Dan memegang
83
tangannya.
“Aster Puspadewi, maukah kamu menjadi
istriku?”
Aster mengangguk dengan air mata
berlinang-linang.
43 43 Andika berjanji akan selalu Andika “Aku mencintaimu, Aster,” Andika √ 205 memperbaharui janji sumpa setia dan menunduk dan mencium bibir Aster dengan
mereka. Aster lembut. Kehangatan mengalir dari bibir ke
hati mereka. “Dan aku tidak akan pernah bosa
mengucapkannya. Selama menara Eiffel masih
berdiri tegak, cinta kita akan tetap abadi.”
44 44 Aster ingin mencium Andika tetapi Aster Aster ingin sekali menciumnya. √ 207 ia tkut akan membangunkannya dan Mengabadikannya di relung hatinya yang
Andika paling dalam. Supaya dapat tetap
memilikinya dalam kenangan jika dia sudah
kehilangan moment ini. Tetapi ia tidak tega.
Khawatir membangunkan Andika.
45 45 Aster ingin pulang ke Jakarta Andika Andika membelai pipi Aster dengan lembut. √ 209 bersama Ario karena telah diancam dan Senyum melumuri bibirnya. Senyum yang
oleh Arif. Aster sangat digandrungi Aster. Tapi kini mampu membuatnya menitikkan air mata.
“Asal kamu janji balik secepatnya.”
Aku akan kembali...” desah Aster lirih. Entah
kapan.
46 46 Aster dan Ario kembali ke Arif “Lihat apa yang papa simpan untukmu, Rio!” √ 217 Indonesia dan langsung menuju ke dan serga Arif getir.
rumah Arif. Tetapi Ario tidak mau Ario Dia berlari ke ruang tengah. Membuka lemari
84
mengakui bahwa Arif ayahnya. secepat mungkin dan menunjukkan semua
Arif menunjuukan semua mainan permainan Ario. Mobil-mobilan. Kereta ai.
dan koleksi video Ario waktu Robot. Balok permainan. Semuanya tersusun
masih kecil. rapi.
“Lihat apa yang papa simpan untuk mu,
Rio!” cetus Arif dengan suara parau menahan
kesedihan.
“Lihat, Rio! Lihat! Serunya separuh kalap.
“Papa punya koleksi videomu sejak bayi!
Kamu lihat? Ini kamu waktu bayi!
47 47 Arif mencengkram tangan Aster, Arif Dia tidak peduli Rio menampar wajahnya. √ 221 sehingga Ario menampar Arif. dan Bahkan memukul dadanya. Didekapnya anak Ario itu erat-erat. Seolah-olah menumpahkan
seluruh kerinduannya.
“Rio... Rio...” desahnya lirih. “Ini Papa, Nak...
Ini Papa, Sayang....”
48 48 Tiba-tiba Arif mendapat telpon dari Arif “Rioooo...!!” pekik Arif histeris. √ 249 ibunya kalau Ario di tabrak mobil. dan Dilemparnya ponselnya. Diinjaknya pedal gas
Ario sampai ke dasar. Dibanttingnya kemudi ke kiri.
Dan mobilnya lompat ke atas trotoar. Dipacunya mobilnya tanpa menghiraukan pejalan
kaki yang melompat ketakutan menghindari
serudukan mobilnya. Ketika dia tidak bisa lewat
kaki lima lagi, dibantingnya kemudi ke kanan.
Dan mobilnya kembali ke jalan raya.
“Riooo!!!” teriaknya seperti orang gila.
“Tunggu papa, sayang!”.
85
49 49 Ario segera dilarikan ke rumah Arif Tubuh Ari yang berlumuran dara didorong cepat √ 250
sakit dan Arif mendampingi dan di atas brankar menuju ke unit gawat darurat.
anaknya dan menggenggam tangan Ario Arif mengikutinya di samping brankar sambil
anaknya. memegangi tangan Ario. Wajahnya pusat
pasi. Bibirnya gemetar. Matanya bersorot
cemas.
“jangan tinggalkan papa, Rio,” pinta Arif
memelas.
50 50 Sebelah paru-paru Ario luka parah, Andika “Jadi apa yang bisa dilakukan untuk √ 255 Ario hanya bisa bernafas dengan dan menolongnya, Dok?” desak Andika gugup.
bantuan mesin. Ario Kekhawatiran melumuri wajahnya.
Kesedihan bersorot pekat di matanya.
“Katakan ke mana kami harus mencari
pengobatan untuk Ario!”
Ke manapun kami akan pergi untuk
menyembuhkanmu, Rio, bisik Andika pilu dalam hati. Apa pun taruhannya, Papa akan
berjuang untuk mencari obat yang dapat
memulihkanmu!
51 51 Sesampai Aster di rumah sakit ia Aster Ketika melihat keadaan anak kesayangannya, √ 262- melihat anak kesayangannya lemas dan Aster hampir tidak dapat menahan tangisnya. 263 tak berdaya dan tidak sadarkan diri. Ario Trenyuh sekali melihat anak yang bisa lincah
Setelah dua belas jam baru Ario dan kuat kini terbaring lemah tak berdaya.
sadar dari kritisnya dan Aster Rio baru sadar dua belas jam kemudian. Ketika
berusaha menahan tangisnya dia membuka matanya, Aster hampir tidak dapat suapaya Ario tidak sedih. mehaman tangisnya. Tetapi dia tidak menangis.
Tidak mau Rio sedih. Jadi ditahannya matian-
matian tangisnya. Ketika air matanya melelh
86
juga, digitnya bibirnya sampai berdarah.
Digenggamnya tangan Rio earat-erat. Seakan-
akan ingin menyalurkan energi kehidupan
kepada anaknya. Seperti yang diberikannya
ketika Ario masih dalam kandungan.
52 52 Ario akan menjalankan operasi Andika ”Kamu kuat Rio,” bisik Andika ketika dia √ 274 dan berada di dalam ketakutan menunggu Rio
Ario dioperasi. “Kamu pasti dapat melewatinya.
Papa yakin kamu mampu melewatinya. Papa
yakin kamu mampu melewati pintu itu. Kamu
seorang suvivor.”
53 53 Arif rela mendonorkan paru- Arif “Aku rela mendonorkan paruku untuk Rio,” √ 282- parunya untuk Rio, tetapi ia punya dan katanya malam itu, di kantin rumah sakit. 283 permintaan terakhir yaitu Aster “Kita sama-sama menyayangi Rio!” potong
bernostalgia kelmabi ke SMA Aster sengit. “Rela memberikan hidup kita
bersama dengan Aster. sekalipun untuknya. Dan mas Arif yang
menyebabkan tragedi ini terjadi! Pantaskan minta
sesuatu lagi?
54 54 Aster memenuhi permintaan Aster “Tunggu mama kembali ia sayang” Aster √ 287 terakhir Arif untu pergi ke SMA dan membelai kepala anaknya dengan lembut. Air
mereka dulu. Ario matanya berlinang-linang. “Jangan sia-siakan
pengorbanan mama. Jangan pergi sebelum
mama kembali ke sampingmu.”
55 55 Arif mengorbankan dirinya demi Arif Setengah jam kemudian, Arif sudah kembali ke √ 307 anaknya. Dia menabrakkan dan rumah sakit. Tetapi dia sudah terbaring di atas
mobilnya ke tiang listrik seakan dia Ario brankar. Kepalanya luka parah.
mengalami kecelakaan. Karena Mobilnya mengalami kecelakaan. Sebenarnya
87
pencangkokan paru hanya bisa bukan kecelakaan. Karena Arif sengaja
dilakukan dengan donor mati. menabrakkan mobilnya ke tiang listrik. Betapa cintanya Arif pada anaknya. Ketika didorong ke ruang IGD dia masih sadar.
Meskipun kondisinya kritis.
“Berikan kedua belah paruku untuk Rio,” itu
kata-katanya yang terakhir kepada Aster
yang berada di sisi brankarnya sebelum dia
kehilangan kesadarannya.
56 56 Ario akan segera melakukan Andika “Kamu harus selalu kuat sepeti apa yang selama √ 308 operasi karena ia mendapatkan dan ini Papa ajarkan,” bisik Andika lirih ketika dia
donor paru-paru dari Arif. Arif Ario memeluk anaknya untuk terakhir kalinya. “Kamu
sengaja menabrakan mobilnya ke harus berjanji akan kembali dengan selamat. Ok,
tiang listrik, setelah dinyatakan sayang?”.
otak Arif dinyatakan tidak Andika mencium dahi dan pipi Ario dengan
berfungsi, baru kedua parunya penuh kasih sayang.membelai wajahnya
diangkat secepat mungkin dan untuk terakhir kali sebelum brankar
langsung diberikan kepada Ario. membawanya pergi.
57 57 Andika sedikit menyesal karena Andika “Rasanya aku tidak bisa membawamu ke √ 313 tidak bisa lagi mengajak Aster ke dan depan Menara Eiffel untuk memperbaharui
Paris. Mereka harus menjaga Ario Aster sumpah kita, Sayang,” bisik Andika penuh karena Ario tidak dapat ditinggal penyesalan. “Kita tidak dapat meninggalkan Rio
dengan keadaannya yang belum dalam keadaan seperti ini. Karena setiap hari
sembuh total. Tetapi mereka sangat dalam hidupnya tak ternilai artinya.”
mencintai Rio.
Jumlah Data 21 34 1 1 0 57
Keterangan:
3. Cinta kasih antara orang tua dan anak. Cinta kasih antara pria dan wanita.
88
6. Cinta kasih antara sesama manusia.
7. Cinta kasih anatara manusia dengan tuhan.
8. Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya
HALAMAN PERSE TUJUAI.{ SKRIPSI
Analisis Latar Ilalam Novel il'tenggapai
lllentari Karya Anastasia Biim lferman
Nama
: Dina Nofriani NPM
: 1 1080328 Program Studi : Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Institusi :
S^ekolah
Tinggi Keguruan danllmu pendidikan
(STKIP) PGRI Sumatera Barat
Padang, Z}Februari2A1 8
Disetujui oleh:
Pembiurbing I Pernbirnbing II
Emil Septia, S.S., M.pd. Wahyudi Rahmat, M.Hum.
Mengetahui,
Ketua Prograrn Studi
{, ,-rI
t
AWI,
"iI Y
I
Dra. lndriani Nisja, M.pd.
IIALAMAN PENGESAIIAN LULUS UJIAN SKRIPSI
Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan Tim penguji Skripsi Prograrn Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
Analisis Latar Dalam Novel Menggapai Mentari Karya Anastasia Elisa Herman
Nama : Dina Nofriani
NPM :11080328
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
lnstitusi : Sekolah Tinggi Kegu"ruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) PGRi Sumatera Barat
Padang, 22Februari 2018
Tim Penguji,
Jabatan Nama Tanda Tangan
Ketua : Ernil Septia, S.S., M.Pd. 'fulL Sekretaris : Wahyudi Rahmat, M.Hum.
Anggota : 1. Aruna Laila, S.S., M.Pd. 3 .r @ 2. Putri Dian Afrinda, M.Pd.
r$\ 3 Refa Lina Tiarvati, M.Pd.
Disahkan oleh,
KetuaWil **
Sekretaris Program Studi
Dra. lndriani Nisja, M Pd.
Sumatera Barat
. qfr
HALAMAN PERNTYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Dina Nofriani
NPM :12480216
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya ini-adalah karya saya
sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tingg manapur. SepzuUang pengetahuau saya tidak terdapat karya
ataupun pendapat yang ditulis atau dite6itkan orarg lain, kecuali yang secara
tertulis di dalam naskah ini disebut dalam daftar pustaka. Jika terdapat hal-hal
yang
tidak sesuai dengan isi pernyataan ini, maka saya bersedia gelar kesarjanaan
saya dicabut.
Padang, Februari 2018
Yangmenyatakan,
ABSTRAK
Dina Nofriani (NPM: 11080328), Analisis LatarDalamNovel Menggapai
Mentari Karya Elisa Herman.Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2018
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kekhasan dan keunikan novel dalam melukiskan latar dan peristiwa sehingga pembaca seolah-olah nyata
menyaksikannya. Novel ini penting untuk diteliti dalam khazana penganalisisan latar, sebab dekat dengan realita kehidupan. Novel Menggapai Mentari Karya
Elisa Herman, menggambarkan latar yang dapat dijadikan sebagai pelajaran
seperti tempat, waktu dan sosial, serta pelajaran hidup yang berbasis nyata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan analisis latar dalam novel
menggapai mentari karya Elisa Herman. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah teks berupa kata, kalimat, dan wacana tentang latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa
Herman. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Pertama, latar tempat yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman yaitu Rumah Sakit, tangga
Halte Transjakarta, Monumen Nasional, Gedung Kemerdekaan, Bundaran Hotel Indonesia, Kantor Gubenur Jakarta, Kantor Komisi Pemilihan Umum dan
beberapa tempat lainnya yang pernah di singgahi oleh tokoh Elisa untuk bertemu dengan Idolanya Joko Widodo. Kedua, latar waktu yang terdapat dalam novel
Menggapai Mentari karya Elisa Herman yaitu dengan kata “Sebulan”. Waktu yang dijelaskan tokoh dalam novel merupakan waktu 30 kalau di hitung dengan
hari. Waktu tersebut memaparkan “kapan” terjadinya peristiwa. Ketiga, latar
sosial dapat meyakinkan dan menggambarkan suasana kedaerahan tertentu melalui kehidupan sosial masyarakat. Latar sosial cara berpikir, sikap dan
keyakinan, cara tokoh meyakini sesuatu, nilai dan norma sosial, cara tradisi/kebiasaan hidup. Tertuang lewat sikap tokoh Elisa dalam memperjuangkan apa yang diiginkannya.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi penelitian
yang berjudul Analisis Latar dalam Novel Menggapai Mentari Karya Elisa
Herman.
Peneliti telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak dalam proses penelitian skripsi penelitian ini. Oleh karena itu, sebagai
wujud rasa hormat, peneliti sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak
berikut.
14) Emil Septia, S.S., M.Pd sebagai pembimbing I dan Wahyudi Rahmat, M. Hum
sebagai pembimbing II yang telah membimbing peneliti dan memberikan
arahan serta pengetahuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
15) Dra. Indriani Nisja, M.Pd dan Samsiarni M.Hum. sebagai ketua dan sekretaris
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
16) Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI Sumatera Barat yang telah membekali peneliti dengan ilmu
pendidikan.
17) Kedua orang tua yang tidak hentinya memberi semangat, motivasi, dan doa
kepada peneliti.
18) Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, yang tidak dapat
disebut satu persatu.
Mudah-mudahan segala amal dan bantuan dari pihak-pihak yang telah
disebutkan di atas, mendapatkan pahala serta balasan dari Allah Swt. Peneliti telah
i
berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini, dan apabila masih
terdapat kesalahan atau kekurangan, peneliti mohon maaf. Peneliti berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya dalam dunia
pendidikan.
Padang, Februari 2018
Peneliti
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Fokus Masalah ................................................................................. 4
C. Rumusan Masalah ...................................... ..................................... 5
D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
E. Manfaat Penelitia ............................................................................. 5
F. Batasan Istilah ................................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ................................................................................ 7
1. Novel sebagai Karya Sastra...................................................... 7
2. Kepribadian .............................................................................. 12
3. Teori Analisis Psikologis.......................................................... 15
B. Penelitian yang Relevan .................................................................. 19
C. Kerangka Konseptual ...................................................................... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Metode Penelitian ............................................................ 23
B. Data dan Sumber Data ..................................................................... 23
C. Instrumen Penelitian ........................................................................ 23
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 24
E. Teknik Pengabsahan Data ............................................................... 24
F. Teknik Analisis Data ............................................ ........................... 25
DAFTAR PUSTAKA
iii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
karya sastra mewakili kehidupan dan kenyataan sosial yang dalam diri
sastrawan dapat menjadi objek penciptaan karya sastra. Seorang pengarang dalam
hal ini berkedudukan sebagai pengamat kehidupan. Ia berusaha merefleksikan
hasil pengamatannya dalam bentuk karya sastra yang digunakan sebagai sarana
komunikasi. Pengarang dapat menceritakan pengalamn kehidupannya sendiri
ataupun kehidupan orang di sekitarnya sesuai dengan penceritaannya.
Sebagai sebuah karya imajiner, fiksi memberikan berbagai permasalahn
manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan. Pengarang mengahayati
berbagai permasalahan tersebut dengan penuh kesungguhan yang diungkapkannya
kembali melalui sarana fiksi sesuai dengan pandangannya salah satu jenis prosa
adalah novel. Novel merupakan bagian dari karya fiksi yang memuat pengalaman
manusia secara menyeluruh atau merupakan suatu terjemahan tentang hidup yang
bersentuhan dengan kehidupan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa karya
fiksi berupa novel adalah suatu potret realitas yang terwujud melalui bahasa yang
estetis dan kreatif. Karya kreatif dalam cerita fiksi, pengarang tidak hanya
bertindak sebagai pencerita melainkan sebagai aktor yang turut serta dalam
perkembangan peristiwa-peristiwa dalam cerpen. Disisi lain, pencerita tidak
mengungkapkan mengenai dirinya, namun pembaca dapat membayangkan
bagaimana pandangannya, status sosialnya, pendidikannya, dan keahliannya.
Bayangan ini akan mempengaruhi kesan pembaca mengenai dunia yang
1
2
dipaparkan dalam cerita itu. Oleh sebab itu, gambaran yang diperoleh dalam cerita
dapat kontras dengan dunia yang dipantulkan dalam cerita. Novel sebagai sebuah
karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang
diidealkan, dunia imajinatif, yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya
seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain- lain.
Latar merupakan salah satu unsur intrinsik pembangun sebuah novel.
Latar atau setting disebut juga sebagai landasan tumpu, menyaran pada pengertian
tempat terjadinya peristiwa – peristiwa yang diceritakan. Latar akan memberikan
pijakan cerita secara konkret dan jelas untuk memberi kesan realita kepada
pembaca dan menciptakan suasana tertentu untuk memberi kesan realitas kepada
pembaca dan menciptakan suasana tertentu yang seolah- olah benar terjadi.
Pentingnya mengidentifikasi latar dalam novel yaitu dengan
mengidentifikasi latar, seorang pembaca dapat melihat cerita secara utuh dengan
melihat dimana kejadian, kapan dan bagaimana peristiwa sosial tokoh. Hal itu
akan memudahkan guru khususnya guru bahasa Indonesia dalam mengajarkan
siswa baik di sekolah menegah pertama (SMP) maupun di sekolah menegah atas
(SMA) dalam mengidentifikasi aspek latar dalam novel Indonesia.
Selain membutuhkan tokoh cerita dan plot, setting juga termasuk bagian
terpenting dalam karya fiksi. Latar atau setting yang disebut juga sebagai landasan
tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial
tempat terjadinya peristia-peristiwa yang diceritakan.
Melalui analisis latar/setting, seseorang dapat mengetahui bagaimana
keadaan, pekerjaan, dan status sosial para tokoh. Seringkali setting juga
3
berhubungan erat dengan nasib seorang tokoh dalam sebuah teks. Artinya
lingkungan sekitar kerap memberikan efek secara langsung terhadap apa yang
dikerjakan seorang tokoh. Setting memberikan pijakan cerita secara konkret dan
jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca,
menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh ada dan benar-benar
terjadi. Setting dalam karya fiksi hadir secara realisme yang refleksi.
Unsur setting terbukti mampu mempengaruhi keseluruhan unsur yang
lain sehingga tampak bahwa berbagai unsur dari cerita bergantung pada setting.
Menyadari betapa pentingnya unsur setting dalam karya sastra fiksi, diperlukan
kajian-kajian penerkaan secara serius dan intensif untuk membedah kandungan
yang bernilai itu.Penginformasian tentang setting tertentu melalui sarana cerita
fiksi, adakalanya lebih efektif daripada sarana informasi yang lain. Hal itu
disebabkan latar dalam fiksi langsung dalam kaitannya dengan sikap, pandangan,
dan perlakuan tokoh. Sedang tokoh itu sendiri sering diidentifikasi diri oleh
pembaca. Selain itu, dengan mengidentifikasi latar secara utuh di dalam novel
dapat mempermudah pembaca dalam mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik novel
Menggapai Matahari karya Anastasia Elisa Herman.
Pengarang memilih latar tertentu untuk ceritanya dengan mempertimbangkan
unsur-unsur dan persoalan atau tema yang dikerjakannya. Unsur latar dalam
sebuah cerita akan menjelaskan kapan dan dimana sebuah peristiwa terjadi serta
hal- hal apa saja yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat
di suatu tempat tertentu. Penggunaan latar dalam sebuah cerita sangat penting
untuk menjelaskan sebuah peristiwa terjadi.
4
Berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya fiksi dan latar sosial yang menyaran pada hal- hal
yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat
yang diciptakan dalam novel. Dengan penggambaran latar yang sedemikian rupa,
latar mampu membangkitkan image dalam benak pembaca mengenai peristiwa
tertentu atau kisah- kisah dalam sebuah novel. Dengan demikian, deskripsi latar
dalam sebuah novel begitu penting untuk membuat novel memiliki identitas
peristiwa yang jelas dan terlihat nyata.
Novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman merupakan salah satu
novel yang menceritakan kisahnya untuk menggapai keberhasilan hidup setelah
melalui proses yang panjang dan penuh dengan rintangan. Tekad dan kerja keras
adalah kunci dari sebuah keberhasilan setelah mendaki gunung yang sangat
meletihkan. Elisa Herman merupakan seorang bidan serta perawat dan juga
terkenal dengan penulis novel. Novel Elisa Herman Menggapai Mentari yang
mengisahkan kisah nyata tentang perjuangan untuk kehidupan yang lebih maju.
Keberhasilan yang digapai setelah melewati berbagai perjuangan yang
meletihkan.
Berkaitan dengan latar, Elisa Hernan menggunakan berbagai tempat
sebagai latar, diantaranya Pekanbaru, Jakarta dan sebagainya. Latar waktu yang
digunakan diantaranya siang, malam dan sepanjang waktu, karena Elisa Herman
berprofesi sebagai bidan yang dibutuhkan oleh masyarakat tanpa batas waktu.
Latar sosial diantaranya adalah rasa tolong menolong dalam masyarakat.
5
Pemilihan novel Menggapai Mentari sebagai bahan kajian, dilatarbelakangi
oleh adanya keinginan untuk memahami latar dalam novel Menggapai Mentari
karya Elisa Herman sebagai bagian masalah yang diangkat pengarang melalui
karyanya. Tokoh Elisa Herman adalah seorang bidan yang memiliki tekad, kerja
keras dan keinginan yang kuat untuk menjadi seorang penulis walaupun bukan
seorang sarjana. Novel Menggapai Mentari adalah sebuah novel ketiga karya
Elisa Herman yang diterbitkan oleh penebar plus+ tahun 2016. Kelebihan novel
ini terletak pada jalinan cerita yang menggunakan berbagai tempat dalam jalan
cerita, waktu yang panjang serta adanya latar sosial yang berkaitan dengan tokoh
dalam novel. Tempat yang paling berkesan dan bersejarah bagi Elisa adalah di
Bundaran HI, dimana pertama kalinya ia bertemu dengan sosok yang dicari
selama ini. Elisa Herman merupakan seorang bidan yang bergaul dengan banyak
masyarakat. Dengan latar belakang tersebut, Elisa Herman juga ditugaskan
diberbagai tempat pada selang waktu tertentu.
Novel latar Elisa dibandingkan dengan Latar Sosial Budaya Cerbung Ting
Karya Dyah Kushar Pengetahuan dan kemampuan analisa, antara lain:
pengetahuan tentang keadaan, cara melakukan sesuatu, pengetahuan tentang
karakter wayang dan cirinya, ketidak-tahuan, analisis kasus, penyelidikan pelaku
kejahatan. Penelitian ini juga membahas mengenai karakter tokoh yang penuh
perjuangan.
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, alasan penulis
memilih novel ini sebagai kajian penelitian karena, persoalan yang diangkat dalam
novel Menggapai Mentari merupakan kisah nyata yang dialami oleh Elisa
6
Herman. Serta peristiwa-peristiwa menarik yang dialaminya.Latar yang
ditampilkan dalam tokoh Elisa Herman dapat dilihat dari perilaku- perilakunya
yang diceritakan dalamnovel. Dilihat dari segi penceritaannya, novel Menggapai
Mentari merupakan karya sastra yang inovatif dan mampu meningkatkan motivasi
serta sifat dan perilaku Elisa Herman yang bisa dicontoh oleh pembaca untuk
menggapai cita- cita yang diinginkan.
B. Fokus Masalah
Berdasarkan latarbelakang di atas, penelitian ini difokuskan pada
latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
sebagai berikut:
Bagaimanakah latar tempat yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari
karya Elisa Herman?
Bagaimanakah latar waktu yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari
karya Elisa Herman?
Bagaimanakah latar sosial yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari
karya Elisa Herman?
7. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan penelitian ini sebagai berikut:
3. Mendeskripsikan latar tempat yang terdapat dalam novel Menggapai
Mentari karya Elisa Herman.
7
1 Mendeskripsikan latar waktu yang terdapat dalam novel Menggapai
Mentari karya Elisa Herman.
2 Mendeskripsikan latar sosial yang terdapat dalam novel Menggapai
Mentari karya Elisa Herman.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak
sebagai berikut: 1) Bagi peneliti, diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan
pengalaman peneliti dalam menganalisis karya sastra. 2) Bagi siswa: a)
meningkatkan kemampuan dalam memahami karya sastra, b) memperluas ilmu
pengetahuan tentang ilmu sastra dan c) meningkatkan apresiasi karya sastra. 3)
Bagi pembaca diharapkan dapat membantu pembaca dalam mengungkapkan
makna yang terkandung.
F. Batasan Istilah
Berikut ini dikemukakan batasan istilah yang digunakan dalam
penelitian yaitu:
d. Latar adalah peristiwa dalam karya fiksi, baik berupa tempat, waktu,
maupun peristiwa. Latar dalam suatu cerita bisa bersifat factual atau bisa
pula imaijner. Latar berfungsi untuk memperkuat atau mempertegas
keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita. Dengan demikian
apabila pembaca sudah menerima latar itu sebagai sesuatu yang benar
adanya, maka cenderung dia pun akan lebih siap dalam menerima
perilaku ataupun kejadian- kejadian yang berada dalam latar.
8
5) Novel adalah merupakan gambaran kehidupan dan perilaku nyata pada
saat novel itu ditulis. Sebuah karya itu bisa dikatakan novel apabila
ditandai oleh beberapa hal yaitu ceritanya memberi efek realitas dengan
mempresentasikan karakter yang kompleks dengan motif yang
bercampur dengan kelas sosial ( Atmazaki, 2005:39 ).
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Teori- teori yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi: (1) Hakikat
novel, dan, (2) latar novel
1. Hakikat Novel
a. Pengertian Novel
Novel bersal dari bahasa Italia yaitu novella yang secara harfiah berarti
sebuah barang baru dan kecil kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam
bentuk prosa. Istilah novella memiliki pengertian yang sama dengan istilah yang
dipakai dalam bahasa Indonesia. Novella berarti sebuah karya prosa fiksi yang
cukup panjang tidak terlau panjang dan tidak terlalu pendek (Nurgiyantoro,
2010:9).
Menurut Muhardi dan Hasanuddin (1992:6) novel adalah sebuah cerita
yang memuat beberapa kesatuan persoalan disertai dengan faktor penyebab dan
akibatnya. Persoalan kehidupan yang diangkat seperti kesedihan, kegembiraan
penghianatan, kejujuran dan permasalahan kemanusian lainnya yang disajikan
penggarang, tokoh yang bergerak dari satu peristiwa ke peristiwa berikutnya.
Menurut Atmazaki (2005:39) novel merupakan gambaran kehidupan dan
perilaku nyata pada saat novel itu tertulis. Sebuah karya itu bisa dikatakan novel
apabila ditandai oleh beberapa hal yaitu ceritanya memberi efek realitas dengan
mempresentasikan karakter yang kompleks dengan motif yang bercampur dengan
kelas sosial.
9
10
Berdasarkan pendapat para ahli tesebut novel merupakan serangkaian
cerita yang menggambarkan waktu dari tokoh, berkaitan dengan persoalan
kehidupan yang diangkat seperti kesedihan, kegembiraan, pengkhianatan,
kejujuran dan permasalahan kemanusian baik itu cerita fiksi maupun non fiksi.
b. Jenis-jenis Novel
Berdasarkan nyata atau tidaknya suatu cerita, novel terbagi dua jenis
yaitu.
Novel fiksi sesuai namanya, novel berkisah tentang hal yang fiktif dan tidak
terjadi, tokoh, alur maupun latar belakangnya hanya rekaan penulis saja.
Contoh: novel Harry Potter
Novel non fiksinovel ini kebalikan dari novel fiksi yaitu novel yang bercerita
tentang hal nyata yang sudah pernah terjadi, lumrahnya jenis novel ini
berdasarkan pengalaman seseorang, kisah nyata atau berdasarkan sejarah.
Contoh: Laskar Pelangi
7) Unsur-unsur Novel
Seperti yang telah dibahas tadi novel adalah serangkaian cerita yang
menggambarkan watak dari tokoh, berkaitan dengan persoalan kehidupan yang
diangkat seperti kesedihan, kegembiraan, pengkhianatan, kejujuran dan
permasalahan kemanusian baik itu cerita fiktif maupun nonfiktif. Unsur-unsur
yang membangun karya sastra terdiri dari dua unsur yaitu unsur intrinsik, dan
unsur ekstrinsik.
11
1) Unsur Intrinsik
Menurut Nurgiyantoro (2010:23) unsur intrisik adalah unsur-unsur yang
membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya
sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai
jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur
yang secara langsung turut serta membanggun cerita` kepaduan antar berbagai
unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel berrealitas sosial budaya jawa.
Menurut Muhardi dan Hasanudin (1992:22) unsur-unsur intrinsik
tidaklah lepas satu sama lainnya tetapi secara bersama-bersama membentuk
kesatuan dan kepaduan fiksi. Kesatuan dan kepaduan unsur fiksi tersebut hanya
dapat dipisahkan dalam kepentingan teoritis dan praktis penganalisiannya. Jadi
dapat disimpukan bahwa unsur intrinsik adalah unsur yang membangun dari
dalam karya sastra itu sendiri.
a) Alur
Menurut Muhardi dan Hasanuddin (1992: 28) alur adalah hubungan
antara suatu peristiwa atau kelompok peristiwa dengan peristiwa yang lain.
Karakteristik alur menjadi dua yaitu, (1) alur konvensional adalah jika peristiwa
yang disajikan lebih dahulu selalu menjadi penyebab munculnya peristiwa yang
hadir sesudahnya, (2) alur inkonvensional adalah peristiwa yang diceritakan
kemudian menjadi penyebab dari peristiwa yang diceritakan lebih dahulu menjadi
akibat dari peristiwa yang diceritakan sesudahnya.
Selanjutnya menurut Luxemburg (1989:149) yang dimaksud dengan alur
adalah kontruksi yang dibuat pembaca mengenai sebuah deretan peristiwa yang
12
secara logic dan kronologik saling berkaitan dan yang mengakibatkan atau yang
dialami oleh para pelaku.
Sedangkan menurut Atmazaki (2005: 101) plot merupakan struktur
tindakan yang diartikan menuju keberhasilan efek emosional tertentu bagi
pembaca. Sebuah alur akan mengalir begitu saja tanpa ditentukan oleh
pengarang.Berdasarkan teori yang diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa alur
adalah rangkaian peristiwa yang terdapat pada novel. Alur tersebut
menghubungkan suatu peristiwa dengan perisyiwa lainnya dalam novel. b)
Penokohan
Menurut Nurgiyantoro (2010: 13) tokoh- tokoh cerita dalam novel
biasanya ditampilkan secara lengkap seperti ciri- ciri fisik, keadaan sosial, tingkah
laku, sifat dan kebiasaan termasuk bagaimana hubungan antar tokoh itu baik
dilukiskan secara langsung atau tidak langsung hal ini bertujuan agar dapat
memberikan gambaran yang jelas dan kongkret tentang keadaan para tokoh dalam
cerita tersebut dan agr tokoh- tokoh yang ditampilkan lebih mengesankan
sementara pembaca tidak harus mengkonsentrasikan gambaran yang lebih lengkap
tentang tokoh.
Menurut Muhardi dan Hasanuddin (1992: 24) penokohan termasuk
masalah penamaan, pemeranan keadaan fisik, keadaan psikis, dan karakter.
Bagian- bagian ini saling berhubungan dalam upaya membangun permasalahan
fiksi. Jadi dapat disimpulkan bahwa penokohan adalah gambaran bagaimana
watak seseorang dalam menampilkan cerita dan perubahan yang terjadi pada diri
seseorang sehingga cerita ini terlihat lebih jelas.
13
Berdasarkan pendapat ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
penokohan merupakan salah satu unsur intrinsik sastra. Penokohan adalah
seseorang yang tergambar dalam sebuah cerita atau pelaku dalam cerita.
Perwatakan merupakan sifat seseorang yang ada pada setiap tokoh. Hal ini akan
mempermudah embaca untuk menebak bagaimana tokoh mempengaruhi sebuah
cerita.
c) Latar
Menurut Muhardi dan Hasanuddin (1992: 30) latar adalah penanda
identitas permasalah fiksi yang secara samar diperlihatkan alur atau penokohan,
latar merupakan tempat terjadinya tindakan atau peristiwa. Abraham
(Nurgiyantoro, 2010: 216) mengatakan bahwa latar atau setting disebut juga
sebagai landas tumpu, menyarankan pada pengertian tempat, hubungan waktu,
dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Jadi
dapat disimpulkan bahwa latar adalah tempat, waktu dan suasana berlangsungnya
suatu peristiwa dalam fiksi.
d) Tema
Menurut Semi (1988: 43) tema merupakan suatu gagasan sentral yag
menjadi dasar sebuah karya sastra. Dalam tema tercakup persoalan dan tujuan dari
pengarang.Menurut Muhardi dan Hasanuddin (1992: 38) tema adalah inti
permasalahan yang hendak disampaikan pengarang dalam karyanya, dengan
demikian dalam suatu tema tercakup suatu persoalan dan tujuan utama dalam
pengarang menulis karya sastra.
14
Hartoko dan Rahmanto (Nurgiyantoro, 2010: 68) mengatakan bahwa
tema merupakan gagasan dasar umum yang menompang karya sastra dan yang
terkandung dalam teks sebagai struktur semantis dan yang menyangkut
persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
tema adalah inti permasalahan dalam sebuah cerita yang disajikan pijakan bagi
peneliti dalam menganalisis karya sastra.
Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa tema adalah gagasan
atau ide dari suatu cerita. Tema juga tergambar dari cerita yang dibuat di dalam
novel.
Berdasarkan bentuk dan unsur intrinsik, maka yang akan dipakai dalam
penelitian ini adalah latar. Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa latar merupakan salah satu unsur intrinsik sastra. latar adalah
tempat, waktu dan suasana berlangsungnya suatu peristiwa dalam fiksi. Hal ini
akan mempermudah pembaca untuk menebak bagaimana latar mempengaruhi
sebuah cerita.
2) Unsur Ekstrinsik
Menurut Nurgiyantoro ( 2010: 23) unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur
yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi
bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik merupakan unsur-
unsur yang mempengaruhi bangunan cerita karya sastra, namun tidak ikut menjadi
bagian di dalamnya. Walau demikian, unsur ekstrinsik cukup berpengaruh
terhadap totalitas bangunan cerita yang dihasilkan. Oleh karena itu unsur
ekstrinsik sebuah novel haruslah tetap dipandang sebagai sesuatu yang penting.
15
Menurut Muhardi dan Hasanuddin ( 1992: 20) aspek utama dari unsur
ekstrinsik adalah pengarang, sedangkan aspek penunjang adalah yang ada
disekitar pengarang seperti kehidupan pengarang tersebut. pengaruh luar yang
melatarbelakangi penciptaan lain cenderung dianggap juga sebagai unsur
ekstrinsik, misalnya sensitifitas atau kepekaan pengarang, dan pandangan hidup
pengarang. Realitas objektivitas yang ada disekitar pengarang juga merupakan
unsur ekstrinsik, namun pengaruhnya melalui pengarang. Bagian dari realitas
objektif yang mempengaruhi penciptaan fiksi antara lain tata nilai kemanusiaan
yang berlaku dalam masyarakat, konvensi budaya dan norma-norma yang berlaku
dalam masyarakat atau sosial.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada
di luar karya itu sendiri. Unsur ekstrinsik novel berisikan biografi pengarang.
Situasi dan kondisi secara langsung maupun tidak langsung dan nilai-nilai dalam
cerita.
2. Latar
a. Pengertian Latar
Menurut Tarigan, (2011:136) pertama latar yang dapat dengan terang dan
jelas serta mudah diingat, biasanya cenderung untuk memperbesar keyakinan
terhadap tokoh dan gerakannya serta tindakannya. dengan kata lain, apabila
membaca menerima latar itu sebagai sesuatu yang nyata, maka cenderung dia
lebih siap menerima orang-orang yang berbeda dalam latar itu dan tingkah laku
serta gerak-geriknya. penerimaan itu tentu menerima wajar, tidak berlebih-
lebihan. Kedua, latar suatu cerita mempunyai relasi yang lebih langsung dengan
16
arti keseluruhan dan arti yang umum dari suatu cerita. ketiga kadang-kadang
mungkin juga terjadi bahwa latar itu dapat bekerja bagi maksud-maksud yang
lebih tertentu dan terarah daripada menciptakan suatu atmosfer yang bermanfaat.
Menurut Anjelina Maria (2013:4) latar merupakan lingkungan tempat
peristiwa terjadi dalam karya sastra. Latar terdiri dari tiga unsur diantaranya:
unsur tempat, waktu dan sosial.
Menurut Wellek dan Austin (1988:79) yang paling banyak dibahas dalam
studi sastra adalah latar (setting) lingkungan dan hal-hal yang bersifat eksternal.
Metode ekstrinsik ini tidak terbatas pada studi tentang sastra lama, tetapi juga
dapat diterapkan pada kesusastraan modern.
Ramadansyah (2012:155), latar merupakan keterangan mengenai tempat,
waktu, ruang dan suasana dalam suatu cerita. Pada dasarnya, latar cerita mutlak
dibutuhkan untuk pembentukan tema dan plot karena latar harus bersatu antara isi
dan struktur sehingga menghasilkan cerita yang menarik, padat, dan berkualitas.
Menurut Muhardi dan Hasanuddin (1992:30) latar adalah penanda
identitas permasalahan fiksi yang mulaisecara samar diperlihatkan alur atau
penokohan. Jika permasalahan fiksi sudah diketahui melalui alur atau penokohan,
maka latar memperjelas suasana, tempat dan waktu peristiwa itu berlaku. Latar
memperjelas pembaca untuk mengidentifikasi permasalahan tahun 20-an atau 80-
an, pagi atau sore, siang atau malam, di kota atau di desa, di perkampungan atau
di hutan, berhubungan dengan kultur Minangkabau atau Sunda, permasalahan
orang dewasa atau remaja, dan lain-lain.
17
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa latar
adalah sesuatu yang menunjukkan waktu dan tempat dimana suatu cerita tersebut
terjadi. Latar sangat penting dalam sebuah cerita karena latar memiliki fungsi
untuk mempertegas atau menunjukkan suatu kejadian dimana peristiwa di dalam
cerita itu terjadi. Suatu fiksi meskipun merupakan bentuk rekaan, harus dapat
meyakinkan pembaca bahwa cerita yang disajikan benar-benar terjadi, sehingga
dapat membawa pembaca memvisualisasikan latar yang diceritakan upaya untuk
meyakinkan pembaca bahwa tempat atau situasi seperti yang digambarkan dalam
cerita itu benar-benar adanya, peran karakter, dan narasi sangatlah penting.
b. Unsur-unsur Latar
Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat,
waktu, dan sosial. Ketiga unsur itu walaupun masing-masing menawarkan
permasalahan yang berbeda dan dapat dibedakan secara sendiri, pada
kenyataannya saling berkaitan mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
1) Latar Tempat
Pelukisan tempat tertentu dengan sifat khasnya secara rinci biasanya
menjadi bersifat kedaerahan atau berupa pengangkatan suasana daerah.
Pengangkatan suasan kedaerahan, sesuatu yang mencerminkan unsur local color,
akan menyebabkan latar tempat menjadi unsur yang dominan dalam karya yang
bersangkutan. Tempat menjadi sesuatu yang bersifat khas, tipikal, dan fungsional.
(Nurgiyantoro, 2010:316). Latar akan mempengaruhi pengaluran dan penokohan,
dan karenanya menjadi koheren dengan cerita secara keseluruhan. Sifat
kedaerahan tak hanya ditentukan oleh rincinya deskripsi lokasi, melainkan
18
terlebih harus didukung oleh sifat kehidupan sosial masyarakat penghuninya.
Dengan kata lain, latar sosial, latar spiritual justru lebih menentukan ketipikalan
latar tempat yang ditunjuk.
Tidak semua latar tempat digarap secara teliti dalam berbagai fiksi. Pada
sebuah karya tertentu penunjukan latar hanya sekedar sebagai latar, lokasi hanya
sekedar tempat terjadinya peristiwa-peristiwa, dan kurang mempengaruhi
perkembangan alur dan tokoh. Misalnya nama-nama tempat tertentu sekedar
disebut: Jakarta, hotel, Yogyakarta, Malioboro, dan lain sebagainya sehingga
nama-nama itu dapat diganti dengan nama-nama lain begitu tanpa mempengaruhi
perkembangan cerita. Unsur tempat, dengan demikian menjadi kurang fungsional,
kurang koheren dengan unsur cerita yang lain dan dengan cerita secara
keseluruhan.
2) Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi, Nurgiyantoro (2010:318).
Masalah “kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan peristiwa sejarah.
Pengetahuan dan persepsi pembaca terhadap waktu sejarah itu kemudian
dipergunakan untuk mencoba masuk ke dalam suasana cerita, apakah berupa
penanggalan, penyebutan peristiwa bersejarah, penggambaran situasi malam,
siang, sore, dan lain-lain. Misalnya, senin, sekarang, 16 Desember, pada zaman
dahulu, atau pada pukul 13.00 WIB. Semua itu merupakan berbagai keterangan
tentang latar waktu.
19
Kejelasan waktu yang diceritakan amat penting dilihat dari segi waktu
penceritaannya. Tanpa kejelasan (urutan) waktu yang diceritakan, orang hampir
tak mungkin menulis cerita. Dalam hal ini kejelasan masalah waktu menjadi lebih
penting dari pada kejelasan unsur tempat, Nurgiyantoro (2010:231). Hal ini
disebabkan orang masih dapat menulis dengan baik walau unsur tempat tak
ditunjukkan secara pasti, namun tidak demikian halnya dengan pemilihan bentuk-
bentuk kebahasan sebagai sarana pengungkapannya.
3) Latar Sosial
Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku
kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi
(Nurgiyantoro, 2010:322). Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup
berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks. Ia dapat berupa kebiasaan
hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan
bersikap, dan lain-lain. Latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh
yang bersangkutan, misalnya rendah, menengah, dan atas.
Latar sosial dapat meyakinkan dan menggambarkan suasana kedaerahan
tertentu melalui kehidupan sosial masyarakat. Di samping berupa hal-hal yang
telah dikemukakan, latar sosial dapat pula berupa dan diperkuat dengan
penggunaan bahasa daerah atau dialek-dialek tertentu. Status sosial tokoh
merupakan salah satu hal yang perlu diperhitungkan dalam pemilihan latar. Ada
sejumlah novel yang membangun konflik berdasarkan kesenjangan status sosial
tokoh-tokohnya. Perbedaan status sosial dengan demikian, menjadi fungsional
dalam fiksi. Secara umum perlu adanya deskripsi perbedaan antara kehidupan
20
tokoh yang berbeda status sosialnya. Keduanya tentu memiliki perbedaan tingkah
laku, pandangan, cara berpikir dan bersikap, gaya hidup, dan mungkin
permasalahan yang dihadapi.
Perlu ditegaskan bahwa latar sosial merupakan bagian latar secara
keseluruhan. Jadi, latar sosial berada dalam kepaduan dengan unsur latar yang
lain, yaitu unsur tempat dan waktu. Ketiga unsur tersebut dalam satu kepaduan
jelas akan menyaran pada makna yang lebih khas dan meyakinkan dari pada
secara terpisah dan berbagai unsur yang lain, melainkan justru dari kepaduan dan
koherensinya dengan keseluruhan.
B. Penelitian yang Relevan
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Hermansyah (2015) dengan
judul penelitian “Latar dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata dan
kelayakannya”. Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) latar tempat, (2) latar
waktu, (3)latar sosial, dan (4) fungsi latar sebagai metafora dan atmosfer. Novel
Padang Bulan layak dijadikan sebagai alternatif bahan ajar sastra di SMA.
Kedua, Prasetya (2015) dengan judul “Deskripsi Latar dalam Novel Ayah
karya Andrea Hirata dan Rancangan pembelajarannya di Sekolah Menengah
Atas”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Ayah terdapat
pendekatan realistis, impresionistis, dan menurut sikap penulis serta diksi dan
kiasan untuk mendeskripsikan latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Diksi
yang digunakan yaitu (1) makna denotasi dan konotasi, (2) penggunaan kata
abstrak dan konkret, (3) penggunaan kata umum dan khusus, (4) penggunaan kata
21
populer dan kajian, dan (5) pengguanaan kata serapan dari bahasa asing dan
daerah, serta kiasan berupa (1) metafora, (2) simile, dan (3) personifikasi.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Maemonah (2013) dengan judul
Aspek Latar dalam novel Cinta di dalam gelas karya Andrea Hirata: Tinjauan
Psikologi Sastra dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa aspek latar dalam novel Cinta di Dalam Gelas
adalah (1) perempuan yang sabar, (2) perempuan yang tekun bekerja secara
teratur (3) perempuan yang tidak lekas putus asa, (4) perempuan yang berbicara
singkat, tetapi mantab, (5) perempuan yang cekatan. Hasil penelitian ini dapat
diimplementasikan sebagai bahan ajar sastra di SMA. Dengan demikian aspek
latar dalam novel Cinta di Dalam Gelas dapat dijadikan acuan oleh pembaca
untuk diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan sebagai bahan ajar
pembelajaran ajar di SMA.
Berdasarkan penelitian relevan di atas terdapat persamaan dan perbedaan
dalam penelitian. Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama memfokuskan
pada latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman,
yaitu peneliti lebih fokus pada latar dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa
Herman.
C. Kerangka Konseptual
Novel adalah salah satu karya sastra yang bersifat kreatif imajinatif dan
juga berangkat dari realitas sosial. Sebagai bentuk karya sastra, merupakan realita
di dalamnya terjadi peristiwa dan perilaku yang dialami dan dibuat manusia.
Selain itu novel juga dapat dijadikan sebagai media refleksi dan membangun jiwa.
22
Ada dua unsur yang membangun sebuah novel yaitu unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat dalam karya itu sendiri.
Unsur intrinsik terdiri dari alur, penokohan, latar, tema, amanat, sudut pandang,
dan gaya bahasa. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya itu
sendiri.
Selain itu novel juga berangkat dari realita yang ada di kehidupan
manusia, yang mengungkap latar seorang tokoh, faktor-faktor yang
mempengaruhi dan tipe-tipe perilaku tokoh itu sendiri. Salah satu tokoh tersebut
yang terdapat pada novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman menggunakan
berbagai latar, diantara tempat, waktu dan latar sosial. Dalam penelitian ini
peneliti menganalisis latar dalam novel yang menyangkut latar tempat, latar waktu
dan latar sosial. Untuk lebih jelasnya kerangka konseptual yang digambarkan
dalam penelitian sebagai berikut ini.
23
Novel
Unsur Intrinsik
Unsur Ekstrinsik
Alur Tokoh/Penoko Latar Tema Amanat Sudut Gaya Realitas Pandangan dunia
han
Pandang Bahasa Objektif
pengarang
Konvensi Budaya Sosial Tata Nilai
Analisis
Latar Tempat Latar Waktu Latar Sosial
Analisis Latar dalam Novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman
Bagan 1. Kerangka Konseptual Analisis Latardalam Novel Menggapai Mentari Karya Elisa Herman
24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut
Ratna (2004:46-47) penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan
cara-cara penafsiran dengan menyajikannya dalam bentuk deskripsi. Penelitian
kualitatif memberikan perhatian terhadap data alamiah, data dalam hubungannya
dengan konteks keberadaannya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analisis. Menurut Ratna (2004:53) metode deskriptif analisis adalah metode yang
dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul
dengan analisis. Secara etimologis deskripsi dan analisis berarti menguraikan.
Jadi, subjek dalam penelitian ini adalah latar dalam novel Menggapai Mentari
karya Elisa Herman.
B. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini adalah teks tentang latar yang terdapat dalam
novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman. Sumber data dalam penelitian ini
adalah novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman, 2016, penerbit plus+
Pustaka Pelajar, Jakarta Timur.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri serta dibantu oleh format
pencatatan data. Peneliti mencatat data yang berhubungan dengan fokus penelitian
yaitu latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman.
24
25
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa
langkah:
2 Membaca novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman, sehingga dapat
memahami pesan dan cerita yang jelas tentang isi novel yang diteliti.
3 Mencatat data tentang latar yang terdapat dalam novel Menggapai
Mentari karya Elisa Herman.
4 Mengelompokkan data yang berhubungan dengan latar tempat, latar
waktu dan latar sosial dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa
Herman.
Format Inventarisasi Latar pada novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman
No Kutipan Latar Halaman Catatan
Tempat Waktu Sosial
E. Teknik Pengabsahan Data
Teknik pengabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik uraian rinci. Moleong (2005:338) menyatakan bahwa teknik uraian rinci,
peneliti dituntut untuk melaporkan hasil penelitiannya melalui uraian yang diteliti
dan secermat mungkin dalam menggambarkan konteks penelitian. Uraian ini
26
harus mampu mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
pembaca agar dapat memahami penemuan-penemuan yang diperoleh dari hasil
penelitian. Hal itu berarti peneliti hendaknya mengadakan pengamatan dengan
teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol.
Pengabsahan data dilakukan dengan pembuktian yang diambil langsung
dalam novel yaitu latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa
Herman. Data yang diambil adalah cerita yang antar tokoh dan kata-kata yang
digunakan pengarang dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman.
Setelah didapat bagian tersebut, maka dikutip beberapa baris untuk
memperlihatkan hal yang dimaksud.
F. Teknik Analisis Data
Patton (Moleong, 2010:280) mengatakan bahwa analisis data merupakan
mengatur urutan data mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori, dan
satuan uraian dasar. Data yang sudah dikumpulkan dianalisis menurut langkah-
langkah berikut:
6. Mendeskripsikan data yang berhubungan dengan latar tempat, latar waktu
dan latar sosial.
7. Mengklasifikasikan data melalui tuturan yang dapat diabstraksikan sebagai
data latar tempat, latar waktu dan latar sosial pada novel Menggapai
Mentari karya Elisa Herman.
8. Menginterpretasikan data berdasarkan hubungan sebab-akibat ucapan dan
penokohan tokoh utama.
27
8) Menganalisis data hasil inventarisasi untuk mendapatkan fungsi latar
dalam novel.
Membuat kesimpulan dan melaporkan hasil penelitian.
28
BAB IV TEMUAN PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang temuan, analisis data, dan
pembahasan. Temuan data dalam penelitian ini yaitu data-data yang berhubungan
dengan analisis latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa
Herman. Setelah itu, dilakukan analisis data yang terdapat temuan data dengan
mengaitkan dengan teori yang dijelaskan pada bab II. Setelah data dianalisis,
maka dilakukan tahap pembahasan.
3) Temuan latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa
Herman
Bedasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka latar yang terdapat
dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman ini berjumlah empat puluh
sembilan (49) data. 1) latar tempat berjumlah 17, 2) latar waktu berjumlah 27, dan
3) latar sosial berjumlah 20. Penjelasannya dapat dilihat pada temuan data berikut
ini.
Latar Tempat
Tidak semua latar tempat digarap secara teliti dalam berbagai fiksi. Pada
sebuah karya tertentu penunjukan latar hanya sekedar sebagai latar, lokasi hanya
sekedar tempat terjadinya peristiwa-peristiwa, dan kurang mempengaruhi
perkembangan alur dan tokoh. Misalnya nama-nama tempat tertentu sekedar
disebut: Jakarta, hotel, Yogyakarta, Malioboro, dan lain sebagainya, sehingga
nama-nama itu dapat diganti dengan nama-nama lain. Latar tempat itu
mengisyaratkan bahwa terjadi peristiwa yang bisa dilakukan subjek/pelaku. Latar
tempat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman ditemukan sebanyak
28
29
tujuh belas (17) data. Hal itu terdapat pada beberapa peristiwa sebagai berikut.
Pertama, latar tempat “Rumah Sakit” yaitu adanya ruangan operasi, ruang inap,
ruang tunggu, dan lain-lain. Di Rumah Sakit ada dokter yang selalu siap siaga,
rekan medis dan beberapa perawat. Kedua, tangga “Halte Transjakarta”, tempat
pemberhentian orang yang akan pulang dari kantor atau pergi di luar rumah.
seperi karyawan buruh pabrik, Guru, Karyawan Swasta dan tentunya Elisa sendiri.
Halte ini sangat penting bagi masyarakat sebelum bepergian dan juga tempat
istirahat sejenak setelah bekerja sebelum pulang. Ketiga, “Monumen Nasional”,
yaitu tempat bersejerah yang didirikan oleh Presiden Soekarno dan gedung
kemerdekaan, Bundaran Hotel Indonesia, Kantor Gubenur Jakarta, kantor Komisi
Pemilihan Umum dan beberapa tempat lainnya yang pernah di singgahi oleh
Tokoh Elisa Untuk bertemu dengan sang Idolanya Joko Widodo. Semua tempat
tersebut hanya berhenti sehingga beberapa saat saja ketika tokoh ingin bertemu
dengan tokoh idolanya yaitu Ir. Joko Widodo Presiden RI.
2. Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah “kapan” tersebut
biasanya dihubungkan dengan peristiwa sejarah. Pengetahuan dan persepsi
pembaca terhadap waktu sejarah itu kemudian dipergunakan untuk mencoba
masuk ke dalam suasana cerita, apakah berupa penanggalan, penyebutan peristiwa
bersejarah, penggambaran situasi malam, siang, sore, dan lain-lain. Misalnya,
senin, sekarang, 16 Desember, pada zaman dahulu, atau pada pukul 13.00 WIB.
Semua itu merupakan berbagai keterangan tentang latar waktu. Latar waktu dalam
30
novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman ditemukan sebanyak dua puluh
tujuh (27) data. Pertama, latar waktu yaitu dengan kata-kata “Sebulan”. Waktu
dijelaskan tokoh dalam novel merupakan 30 kalau dihitung dengan hari. Kedua,
waktu yang dijelaskan tokoh dalam novel merupakan waktu, pagi hingga siang
hari. Waktu itu dijelaskan secara rinci dan diurai di dalam novel ini. Ketiga,
keesokan paginya, kejadian semalam, tiga hari kemudian, Malam itu, empat
bulan, dan waktu terperinci juga di gunakan seperti pukul 13.30 WIB. Tangal 28
September.
3. Latar Sosial
Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku
kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.
Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup
yang cukup kompleks. Ia dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi,
keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, dan lain-lain. Latar sosial
juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya rendah,
menengah, dan atas.
Latar sosial dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman
ditemukan sebanyak dua puluh (20). Pertama, latar sosial dapat meyakinkan dan
menggambarkan suasana kedaerahan tertentu melalui kehidupan sosial
masyarakat seperti acara Car Free Day. Kegiatan ini diadakan untuk memberikan
ruang dan waktu bagi warga agar menikmati suasana tanpa polusi. Kedua, adanya
keyakinan dalam diri Elisa untuk berobat seperti saya juga minum ramuan yang
konon sangat bagus untuk penderita stroke. Ketiga, adanya sikap dan pandangan
31
hidup dalam mengahargai kesehatan seperti saya semakin menghargai kesehatan.
Jika saya yang sudah tua telah terlanjur salah asuh, sebelum terlambat untuk
mendidik yang masih muda-muda. Latar sosial terlihat jelas dari peristiwa yang
dialami oleh tokoh dan beberapa tokoh cara berpikir, sikap dan keyakinan, cara
tokoh meyakini sesuatu, nilai dan norma sosial, cara tradisi/kebiasaan hidup.
B. Analisis Latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa
Herman
Berdasarkan temuan data yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari
karya Elisa Herman dilakukan analisis data. Data yang dianalisis tersebut berupa
latar tempat, waktu dan sosial. Data ini dianalisis berdasarkan yang terdapat dalam
novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman. Berikut ini paparan analisis data
analisis latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman.
d. Latar tempat dalam Novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman
Pelukisan tempat tertentu dengan sifat khasnya secara rinci biasanya
menjadi bersifat kedaerahan atau berupa pengangkatan suasana daerah.
Pengangkatan suasana kedaerahan, sesuatu yang mencerminkan unsur warna
kedaerahan yang menyebabkan latar tempat menjadi unsur yang dominan dalam
karya yang bersangkutan. Tempat menjadi sesuatu yang bersifat khas, tipikal, dan
fungsional. (Nurgiyantoro, 2010:316). Latar akan mempengaruhi pengaluran dan
penokohan, dan karenanya menjadi koheren dengan cerita secra keseluruhan. Sifat
kedaerahan tak hanya ditentukan oleh rincinya deskripsi lokasi, melainkan
terlebih harus didukung oleh sifat kehidupan sosial masyarakat penghuninya.
Dengan kata lain, latar sosial, latar spiritual justru lebih menentukan ketipikalan
32
latar tempat yang ditunjuk. Unsur tempat, dengan demikian cerita secara
keseluruhan terdapat beberapa latar tempat. Setelah dilakukan penelitian terdapat
latar dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman. Latar tempat itu
mengisyaratkan bahwa terjadi peristiwa yang bisa dilakukan subjek/pelaku.
Berikut dijelaskan latar tempat dalam novel Menggapai Mentari.
Data No. 2 Bulan pertama, saya berpergian dengan taksi. Setelah sebulan
terlewati, kondisi saya berangsur pulih, saya mulai naik
Transjakarta atau kendaraan umum. Pada saat saya melangkah
menaiki tangga Halte Transjakarta, napas saya mulai tersengal.
Pikiran negatif mulai simpang-siur di benak Elisa. (Herman,
2016: 21)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu tangga Halte Transjakarta dan taksi. Tangga Halte
Transjakarta merupakan tempat pemberhentian mobil Transjakarta. Tokoh Elisa
sering berhenti di tangga halte Transjakarta sebelum memasuki bus. Alat
transportasi tersebut merupakan alat transportasi yang paling cepat saat itu, sebab
ada rute tersendirinya. Halte itu juga banyak yang berjualan makanan ringan
sambil menunggu mobil angkutan datang. Elisa dan beberapa karyawan swasta
menunggu di Halte. Halte itu juga jalan alternatif menghilangkan capek setelah
bekerja seharian sebab di sana ada kursi yang nyaman untuk duduk. Tokoh Elisa
biasanya berhenti di Halte sebelum berpergian, seperti karyawan dan pengajar.
Elisa cenderung beristirahat jika sudah letih mencari Jokowi. Selanjutnya
peristiwa latar juga terlihat pada saat kunjungan ke Monas. Hal itu terlihat pada
kutipan berikut.
33
Data No. 4
“Demi menurunkan kadar kolesterol, saya memutuskan untuk
mulai olahraga. Olahraga yang paling mudah dan murah adalah
lari pagi. Saya memutuskan untuk lari pada minggu pagi saat Car
Free Day di Jakarta cukup panjang dari Bundaran Senayan sampai
Monumen Nasional (monas), pagi hingga siang hari. Dengan
berjalan waktu serta semakin padatnya masyarakat yang
berolahraga di sana, lokasi Car Free Day pun ditambah. Bisa
berolahraga di lingkungan yang tenang bersih, segar, dan bebas
polusi di Kota Metropolitan yang senantiasa hiruk-pikuk
merupakan suatu kebahagiaan yang tak terperi bagi saya.
(Herman, 2016: 22)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari latar tempat tersebut merupakan peristiwa yang ada dan
benar-benar terjadi. Monumen Nasional adalah lambang negara Indonesia.
Monumen itu juga melambangkan berdirinya bangsa Indonesia. Monumen
Nasional berdiri di bawah pemerintahan Presiden Soekarno. Disini terlihat tokoh
Elisa berolahraga di Monumen Nasional demi menurunkan kadar kolestrol. Tokoh
Elisa memutuskan untuk lari pagi di bundaran senayan sampai Monas. Monumen
ini adalah lambang Ibu Kota dan sekaligus tanda bahwa bangsa ini berdiri kokoh.
Hal itu terlihat pada kutipan “Bundaran Senayan sampai Monumen Nasional
(monas), pagi hingga siang hari”. Monumen ini selain lambang Ibu Kota juga
lambang Ibu Kota negara yang banyak di kunjugi atau tempat favorit keluarga
ketika berlibur. Di sini adalah tempat olahraga yang sering dikunjungi Elisa setiap
minggu. Selanjutnya peristiwa tempat terjadinya terjadi di rumah sakit. Hal itu
terlihat sebagai berikut.
Data No. 7 Awal mulanya, saya merawat Jacky bersama sahabat Elisa. Ketika itu, ia baru pulang dari Rumah Sakit setelah operasi
jantung dan menderita stroke yang kedua kali. (Herman, 2016: 28)
34
Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu latar “rumah sakit” merupakan tempat dimana tokoh
bersama tokoh lain berada di rumah sakit. Di rumah sakit biasanya terdapat
ruangan operasi, ruang inap, ruang tunggu. Disini terlihat bahwa tokoh Elisa berda
di Rumah Sakit untuk mendampingi pasiennya yang sakit Stroke. Rumah sakit
juga merupakan segala tempat untuk memeriksa kesehatan pasien. Tokoh utama
yaitu Elisa dengan tokoh lain sedang berada di rumah sakit, karena merawat
temannya. Elisa biasanya ke rumah sakit bila penyakit pertigonya kambuh. Elisa
tidak akan ke rumah sakit kalau tidak ada yang sakit. Elisa tahu bahwa tempat
rumah sakit merupakan tempat yang sangat menghantui pemikirannya.
Selanjutnya, peristiwa tempat juga terlihat pada keberadaan tokoh di sebuah
tempat yaitu apartemen yang digunakan sebagai tempat istirahat. Hal itu terlihat
pada kutipan berikut.
Data No. 11 saya sempat bingung dan takut untuk merawat dia di rumah dalam kondisi seperti itu. Setelah beristirahat selama 30 menit di lobi
gedung itu, akhirnya dengan berat hati, kami pun membawanya pulang. Sesampainya di Apartemen, saya mulai mencatat semua
hasil tekanan dan gejala apa saja yang terlihat selama lima hari dia berada di rumah. (Herman, 2016: 40)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu di apartemen dan lobi gedung. Apartemen merupakan
tempat istirahat, fungsinya sama dengan rumah, dan hotel. Namun, yang berbeda
dengan apartemen adalah fasilitasnya. Disini terlihat tokoh sedang beristirahat di
lobi Apartemen. Apartemen biasanya lebih mahal, baik penjualannya maupun
penyewaannya. Apartemen biasanya di sewa perbulan, dan biayanya rata-rata di
35
atas 30 Juta. Di sini juga disebutkan latar tempat di lobi gedung dalam kutipan
“Setelah beristirahat selama 30 menit di lobi gedung itu. Lobi gedung biasanya
dilengkapi dengan berbagai perangkat meja dan kursi, yang berfungsi sebagai
ruang duduk atau ruang tunggu. Sebelum berangkat ke apartemen, Elisa
beristirahat terlebih dahulu di lobi gedung. Kegiatan Elisa selama lima hari di
rumah yang terdapat di dalam kutipan yaitu mencatat semua hasil tekanan dan
gejala apa saja yang terlihat dengan pasiennya itu.
Selanjutnya, peritiwa latar tempat juga terlihat pada peristiwa
berkumpulannya tokoh utama dengan teman-temannya di warung dekat
Universitas Indonesia. Warung tersebut merupakan tempat biasa beristirahat dan
diskusi tokoh dengan teman-teman dekatnya. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 13
“Mulanya, satu kelas berisi sekitar 17 murid. Akhirnya yang
melaju hanya tinggal tiga orang: saya, Lena, dan Kathy. Kerena
tinggal bertiga, kelas kami pun tidak bisa dilanjutkan. Namun,
kami masih kerap berkumpul melepas rindu di warung samping
Universitas Indonesia atau restoran di mal. Lama-kelamaan
hanya sesekali kami bertemu karena terpisah benua. Kami
berkumpul jika sama-sama pulang ke Indonesia, di Plaza
Senayan, Jakarta untuk melepas rindu. (Herman, 2016: 47)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu ketika Elisa berkumpul di warung samping Universitas
Indonesia dan restoran di mal. Artinya Warung tersebut merupakan tempat
berkumpul Elisa bersama teman-temannya untuk melepas rindu. Selain di warung
samping Universitas Indonesia, tokoh Elisa dan teman-temannya juga berkumpul
di restoran di mal. Restoran adalah tempat menjual menu makanan dan minuman
dengan pelayanan yang baik dalam sebuah bangunan dengan standar tertentu yang
36
dapat digunakan untuk menerima tamu atau konsumen. Selanjutnya, peristiwa
latar tempat juga terlihat ketika tokoh pergi ke arah Senayan dari semanggi dan
terakhir Elisa berada kearah Bundaran Hotel Indonesia. Hal itu terlihat pada
kutipan berikut.
Data No. 17
“Sebagai catatan, setelah kena serangan vertigo saya selalu
ditemani putra saya berlari dari Semanggi ke arah Senayan pada
Car Free Day. Tetapi, karena kali ini putra saya tidak bisa
menemani saya mencoba berlari ke arah yang berlawanan. Saya
ingat betul pagi itu, Minggu 15 Desember 2013 sekitar pukul 07.15, saya berlari sendirian ke arah Bundaran Hotel Indonesia
Kempinski. (Herman, 2016: 59-60) Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari karya Elisa Herman. Ketika tokoh menjelaskan latar tempat
yang disinggahi yaitu semanggi, Senayan dan Bundaran Hotel Indonesia. Artinya
setelah terkena serangan penyakit vertigo, tokoh Elisa selalu ditemani putranya
pada kegiatan Car Free Day pada hari minggu. Tetapi, karena putranya tidak bisa
menemani, akhirnya tokoh Elisa berlari sendirian ke arah Bundaran HI. Bundaran
HI merupakan tempat yang berada persis di persimpangan jalan depan Hotel
Indonesia, di Jakarta Pusat. Disitu terdapat monumen patung Selamat Datang
khusus dibangun untuk menyambut kontingen duta olahraga pada pesta Asian
Games tahun 1962. Sekarang Bundaran HI menjadi tempat strategis di Ibu Kota
bagi para demonstrans untuk menyuarakan aspirasi serta membentangkan segala
bentuk poster dan spanduk saat berunjuk rasa. Selanjutnya, peritiwa latar tempat
juga terlihat ketika tokoh berada di Mal. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 21
“Tiba di Mal, saya bergegas mencari apa yang sedang saya
butuhkan. Akhirnya setelah mencari ke sana-kemari sekitar pukul
17.00, saya menemukan tempat isi ulang dan catrige baru di Mal.
37
Sekitar pukul 01.30, saya baru selesai. Untunglah, dalam perjalanan pulang dari mal, saya sempat menanyakan alamat
kantor Bapak Joko Widodo kepada pengemudi taksi yang saya tumpangi. Paginya sekitar pukul 06.30, saya langsung berangkat ke kantor Gubernur di Gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan No.8-9 sesuai
keterangan pengemudi taksi kemarin. (Herman, 2016: 64)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu ketika Elisa berada di Mal dan kantor Gubernur di
Gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan No.8-9.
Mal adalah tempat pusat perbelanjaan dengan arsitektur berupa bangunan tertutup
dengan suhu yang diatur. Umumnya mal memiliki tiga lantai. Biasanya di mal,
lebih lengkap dibandingkan dg tempat perbelanjaan yang lain. Serta memberikan
kenyamanan dan keamanan berbelanja bagi pengunjung. Di mal ini tokoh Elisa
sedang mencari tempat isi ulang catrige baru. Sementara Kantor Gubenur
merupakan tempat kepala pemerintahan wilayah. Tempat ini adalah tempat yang
akan dikunjungi tokoh Elisa untuk bertemu dengan tokoh idolanya Bapak Jokowi.
Selanjutnya, peritiwa latar tempat juga terlihat ketika Elisa dari Salemba menuju
jalan Merdeka Barat. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 29 “Pukul 10.45, saya pun bertolak dari Salemba ke tempat tujuan
saya di jalan Medan Merdeka Barat. Saya sengaja berangkat
lebih awal, ada waktu luang untuk menenangkan diri sebelum
bertemu dengan beliau karena lokasi tujuan saya, paling lama
ditempuh dalam waktu 20 menit. (Herman, 2016: 86)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu Salemba dan di jalan Medan Merdeka Barat. Artinya
latar tempat di gambarkan yaitu “dari Salemba ke tempat tujuan Elisa di jalan
Medan Merdeka Barat”. Salemba adalah nama sebuah kawasan di kecamatan
38
Senen, Jakarta Pusat. Nama ini juga terkenal karena adanya Universitas Indonesia
yang terletak di daerah tersebut. beberapa gedung yang dekat di daerah ini adalah
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Rumah Sakit Dr. Cipto
Mangunkusumo (RSCM). Jalan Merdeka Barat adalah nama salah satu jalan di
Jakrta yang mengelilingi kawasan Monas dan termasuk dalam wilayah Civic
Center. Sebagian jalan ini dilalui oleh Transjakarta. Tujuan Elisa datang kesini
adalah untuk bertemu dengan Bapak Jokowi. Sela- njutnya peristiwa latar juga
terlihat penggambarannya ketika Elisa berada di kantor Kemenkes RI. Hal itu
terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 30 “Siang itu, dengan semangat berpijar saya berangkat ke kantor
Kemenkes RI di jalan Percetakan Negara untuk berjumpa
dengan Bapak Dirjen. Jadwal saya untuk bertemu beliau pada
pukul 13.00. Tetapi, karena saya tiba lebih awal, pukul 12.00 dan
kebetulan beliau sedang kosong, saya langsung dipersilahkan
masuk. Pukul 13.00. (Herman, 2016: 92)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat kejadian tokoh yang berada
di kantor kemenkes. Kantor itu merupakan kantor pusat kesehatan Indonesia.
Disana dihuni oleh menteri-menteri yang telah di tunjuk presiden untuk
melakukan tugasnya yaitu memantau dan memberikan keputusan apa saja yang
berkaitan dengan kesehatan seluluruh masyarakat Indonesia. Elisa ke kantor
tersebut mencari Joko Widodo sosok idola yang sangat ia kagumi. Selanjutnya,
Elisa juga pergi ke tempat lain. Kali ini ia pergi ke kantor KPU. Hal itu terlihat
sebagai berikut.
Data No. 32
“Siang itu, 29 Mei 2014, saya tiba di kantor KPU lebih awal dari
jadwal, masih lengang. Di pintu masuk saya sempat dicegat. “Ibu
39
ada undangan?” Begitu saya menggeleng, mereka kembali
bertanya. (Herman, 2016: 115)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang disajikan oleh Elisa
terlihat jelas bahwa Elisa sekarang mengunjungi sebuah tempat yang bernama
KPU. KPU merupakan sebuah singkatan dari Komisi Pemilihan Umum. KPU
merupakan kantor pusat dimana kantor itu berfungsi memutuskan kepala daerah
atau presiden dari hasil pemilihan umum oleh warga negara Indonesia. Kantor
KPU juga mempunyai tugas selain harus independen, juga terbuka mengenai
informasi tentang pemilihan umum. KPU tugas biasanya memutuskan tentang
pemilihan Presiden melalui KPU Daerah. Selanjutnya, peristiwa latar tempat juga
diperlihatkan oleh tokoh Elisa ketika tokoh pergi ke posko di sebelah bundaran
Hotel Indonesia. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 33 “saya terdiam. Pantasan tadi pagi ketika saya berhenti di posko
depan Menara BCA, suara hati sempat mengingat kisah pertama
kali saya bertemu Jokowi di depan pos polisi Bundaran HI.
(Herman, 2016: 126)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu ketika Elisa berada di depan pos polisi Bundaran HI.
Bundaran HI merupakan singkatan dari tempat Bundaran Hotel Indonesia. Hotel
ini termasuk salah satu hotel tertua di Indonesia. Semenjak Jakarta bernama
Batavia dulunya. Tokoh berada di dekat pos polisi di Bundaran HI. Pos polisi ini
merupakan tempat penjagaan polisi jika ada sesuatu yang terjadi di Bundaran
Hotel Indonesia. Sebab, di tempat ini sering terjadi demo dan kampanye tentang
pemilihan Presiden atau menjatuhkan Presiden seperti peristiwa 98. Selanjutnya,
40
tokoh juga menjelaskan tentang tempat yang dialami. Hal itu terlihat pada kutipan
berikut.
Data No. 39
Benar, begitu tiba di halte GBK semua penumpang turun dan
tangga halte Transjakarta sontak penuh sesak. Bahkan, untuk
jalan keluar dari tangga halte orang harus mengantre panjang.
Selepas dari tangga, saya semakin terpesona melihat orang-orang
lalu-lalang di sekitar GBK. (Herman, 2016: 158)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu ketika Elisa tiba di halte GBK dan tangga halte
Transjakarta. Halte ini merupakan tempat pemberhentian sebelum seseorang pergi
menggunakan Transjakarta. Halte Transjakarta di desain berbeda dari halte
angkutan umum lainnya. Halte di sediakan tempat penyebrangan yang biasanya
terletak dekat lampu lalu lintas atau dibuat zebra cross. Di dalam halte disediakan
tempat duduk, tempat sampah, papan informasi mengenai rute Transjakarta, dan
lain-lain. Artinya, tokoh yang berada di tangga Halte menyaksikan orang-orang
lalu-lalang di sekitar GBK. Selanjutnya peristiwa terjadi pada Elisa adalah untuk
mencari identitas Pak Jokowi hal itu terlihat dengan tempat yang disinggahinya di
depan istana merdeka. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 43
“Setelah berselancar ke sana-sini, akhirnya saya menemukan
persyaratan lomba dan langsung mendaftarkan diri untuk lari
jarak 8 km. Lomba lari ini diselenggarakan guna memperingati
Hari Kemerdekaan Ke-69 RI yang akan diadakan pada 31
Agustus 2014, Pukul 06.00, dari depan Istana Merdeka.
(Herman, 2016: 212)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu Istana Merdeka. Istana Merdeka merupakan tempat
resmi kediaman dan kantor Presiden Indonesia yang letaknya menghadap ke
41
Taman Monas Jalan Merdeka Utara, Jakarta. Istana Merdeka digunakan untuk
penyelenggaraan acara-acara kenegaraan, anatara lain Peringatan detik-detik
Proklamasi, upacara penyambutan tamu negara dan penyerahan surat-surat
kepercayaan duta besar negara sahabat. Terlihat disini Elisa sangat ingin
mengikuti lomba lari yang akan diadakan dari depan Istana Merdeka. Selanjutnya
peristiwa yang dialami oleh tokoh mengenai penggambaran peristiwa ketika tokoh
berada di Monumen Nasional, hal itu terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 44
“Setelah Independendence Day Run 2014, saya mendaftarkan
diri untuk ikut fx Sunday Fun Run di Fx Sudirman. Pendaftaran
berjalan lancar dan tertib. Setelah kesuksesan Fx Sunday Fun
Run, saya mendaftarkan diri untuk ikut Mandiri Jakarta
Marathon 2014 di Monumen nasional (Monas) pada 26
Oktober 2014. Acara ini diikuti oleh para peserta nasional dan
international. (Herman, 2016: 259)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu di Monumen Nasional (Monas). Monumen itu
merupakan tempat bersejarah dan menjadi lambang Indonesia. Di sekeliling tugu
terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat
berolahraga. Pada hari-hari libur dipenuhi pengunjung yang berekreasi menikmati
pemandangan Tugu Monas dan melakukan berbagai aktivitas dalam taman.
Monumen tersebut di rancang pada pemerintahan Presiden pertama Indonesia
yaitu Ir. Soekarno. Disini terlihat Elisa mendaftarkan diri pada acara Mandiri
Jakarta Marathon 2014 setelah kesuksesannya di fx Sunday Fun Run. Selanjutnya,
latar tempat juga terlihat ketika tokoh mampir ke Istana. Hal itu terlihat pada
kutipan berikut.
42
Data No. 46
“Setelah puas mampir seharian di Istana, dengan langkah ringan
saya bergegas menuju Pesta Rakyat yang diselenggarakan di
Monas. Di pintu Monas, masyarakat sudah padat mengantre.
(Herman, 304)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang disajikan oleh Elisa.
Elisa mampir seharian di Istana dan di Monas. Di pintu Monas masyarakat sudah
padat mengantre. Istana Merdeka merupakan tempat resmi kediaman dan kantor
Presiden Indonesia yang letaknya menghadap ke Taman Monas Jalan Merdeka
Utara, Jakarta. Istana Merdeka digunakan untuk penyelenggaraan acara-acara
kenegaraan, antara lain Peringatan detik-detik Proklamasi, upacara penyambutan
tamu negara dan penyerahan surat-surat kepercayaan duta besar negara sahabat.
Monumen Nasional merupakan tempat bersejarah dan menjadi lambang
Indonesia. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa
lapangan terbuka tempat berolahraga. Disini Elisa mengahadiri pesta rakyat yang
diadakan di Monas. Selanjutnya, latar tempat juga dijelaskan ketika jutaan orang
menyemut di jalan Thamrin menuju istana dan Bundaran HI. Tempat tersebut
merupakan tempat persinggahan sementara Elisa sebelum bertemu Pak Jokowi.
Hal itu terlihat pada cuplikan berikut.
Data No. 47
“Jutaan orang menyemut di Jalan M.H.Thamrin menuju Istana
Negara. Mereka ingin menyambut kedatangan Presiden dan
Wakil Presiden RI yang baru saja dilantik, Joko Widodo dan
Jusuf Kalla. Sejak pukul 08.00, mereka rela dijerang mentari
memenuhi Bundaran Hotel Indonesia demi menunggu sang
Presiden yang akan melintasi jalur tersebut dengan menggunakan
kereta kuda. (Herman, 2016: 311)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu di Jalan M.H. Thamrin menuju Istana Negara dan
43
Bundaran HI. Jalan M. H. Thamrin adalah nama salah satu jalan utama Jakarta.
Jalan ini terdapat kedutaan-kedutaan besar, Hotel Indonesia dan Bundaran HI.
Bundaran HI terdapat monumen patung Selamat Datang khusus dibangun untuk
menyambut kontingen duta olahraga pada pesta Asian Games tahun 1962.
Sekarang Bundaran HI menjadi tempat strategis di Ibu Kota bagi para
demonstrans untuk menyuarakan aspirasi serta membentangkan segala bentuk
poster dan spanduk saat berunjuk rasa. Disini Elisa menceritakan bagaimana
antusias warga dalam menyambut kedatangan Presiden ketika dilantik.
Selanjutnya, latar tempat dijelaskan dalam novel yang pernah di datangi oleh Elisa
adalah Teras Istana Presiden. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 49
“Air mata saya memang jatuh di garis finish Independence Day
Run 2014 dan teras Istana Negara saat Upacara militer lepas
sambut Presiden pada 20 Oktober 2014. Tetapi, perjalanan Elisa
belum mencapai garis akhir. Belum, belum lagi usai. Saya masih
akan terus berlari, merengkuh impian saya walaupun tersengal,
walaupun terpuruk, walau terjal berliku. Perjalanan Elisa masih
belum usai. (Herman, 2016: 325)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar tempat yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu teras Istana Negara saat Upacara Militer lepas sambut
Presiden pada 20 Oktober 2014. Istana Negara adalah tempat penyelenggaraan
acar-acara yang bersifat kenegaraan, antara lain seperti pelantikan pejabat-pejabat
tinggi negara, rapat kerja nasional, serta jamuan yang bersifat kenegaraan. Artinya
peristiwa yang dialami tokoh ketika meneteskan air mata di “Teras Istana Negara
saat Upacara militer lepas sambut Presiden pada 20 Oktober 2014”. Tidak semua
orang bisa memasuki tempat tersebut. Tempat itu hanya bisa di masuki oleh
44
orang-orang yang memiliki kepentingan negara dan tempat yang paling bersejarah
bagi bangsa Indonesia.
2. Latar waktu dalam Novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman
Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi, Nurgiyantoro (2010:318).
Masalah “kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan peristiwa sejarah.
Kejelasan waktu yang diceritakan amat penting dilihat dari segi waktu
penceritaannya. Tanpa kejelasan (urutan) waktu yang diceritakan, orang hampir
tak mungkin menulis cerita. Latar waktu juga digambarkan dalam novel
Menggapai Mentari karya Elisa Herman. Latar waktu menerangkan “kapan”
peristiwa itu terjadi. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 1 “Sebulan berselang setelah vertigo menyerang, daya ingat saya
berangsur-angsur pulih. saya mulai beraktivitas ke lokasi yang
tidak terlalu jauh. Namun, di bawah tempurung kepala saya masih
terasa ada sesuatu yang mengganjal. (Herman, 2016: 20)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu “sebulan”. Disini terlihat bahwa kapan peristiwa
beberapa waktu yang lalu, Elisa mengalami penyakit vertigo yang pernah
menyerangnya. Waktu itu di jelaskan secara umum oleh tokoh Elisa. Elisa
mengindap penyakit vertigo. Venyakit ini bisa membuat orang mati seketika
sebab menyerang saraf dan jantung/pernafasan. Vertigo ini jenis penyakit pusing-
pusing atau sama dengan stroke ringan. Peristiwa tersebut dijelaskan di dalam
novel secara mendalam sehingga kita bisa menelaah lebih dalam mengenai waktu
tersebut. Selanjutnya peristiwa waktu juga terlihat dari peristiwa yang dialami
45
oleh tokoh. Tokoh juga menggambarkan dengan kata “waktu”. Hal itu terlihat
pada kutipan sebagai berikut.
Data No. 4
“Demi menurunkan kadar kolesterol, saya memutuskan untuk
mulai olahraga. Olahraga yang paling mudah dan murah adalah
lari pagi. saya memutuskan untuk lari pada Minggu pagi saat Car
Free Day di Jakarta cukup panjang dari Bundaran Senayan sampai
Monumen Nasional (monas), pagi hingga siang hari. Dengan
berjalan waktu serta semakin padatnya masyarakat yang
berolahraga di sana, lokasi Car Free Day pun ditambah. Bisa
berolahraga di lingkungan yang tenang bersih, segar, dan bebas
polusi di Kota Metropolitan yang senantiasa hiruk-pikuk
merupakan suatu kebahagiaan yang tak terperi bagi saya.
(Herman, 2016: 22)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu “minggu pagi dan siang hari”. Artinya pagi merupakan
melambangkan kapan terjadi peristiwa itu. Jika dihadapkan pertanyaan kapan
terjadi? Tentu jawabannya “pagi hari dan siang hari”. Artinya Elisa melakukan
aktifitasnya di pagi hari hingga siang hari dan merasakan lingkungan yang tenang
dan bersih. Elisa menjelaskan peristiwa yang pernah dilalui seperti pagi dan siang
hari. Perisr=tiwa yang di tulis Elisa secara sistematis sehingga pembaca bisa
memahami cerita Elisa secara optimal. Selanjutnya peristiwa waktu juga
dijelaskan tokoh pada peristiwa selanjutnya. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 6
“Keesokan paginya, saya terbangun seperti biasa dan telah lupa
pada kejadian semalam. Hari lekas bergulir karena kesibukan
mulai beruntun. Tiga hari kemudian, entah mengapa saya
merasa lebih nyaman. Tapi aneh, apa yang menyebabkan saya
lebih nyaman? saya mulai termenung. (Herman, 2016: 26)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu keesokan paginya, kejadian semalam, dan tiga hari
46
kemudian. Artinya tokoh menceritakan kapan terjadinya peristiwa yang ia alami.
Elisa yang bangun di pagi hari telah lupa peristiwa yang ia alami di pagi hari. Tiga
hari setelah itu, baru Elisa merasa lebih nyaman dan melakukan aktifitas kembali.
peritiwa ini dialami Elisa dalam semua aktifitasnya. Namun, waktu yang ditulis
Elisa terkadang secara umum dan terkadang di khususkannya seperi peritiwa ini
contoh waktu yang secara umum tanpa dijeskan jam dan menitnya. Selanjutnya
peristiwa lain yang dialami tokoh lewat waktu yaitu setiap kejadian yang dialami
dijelaskan dalalm bentuk “malam itu”. Hal itu terlihat pada kutipan sebagai
berikut.
Data No. 8
“Malam itu, saya menyiapkan sebuah jaket baru untuk Jacky
yang hendak cek ke dokter keesokan paginya, jaket sutera halus
itu telah lama ia beli di Perancis, tetapi tidak pernah dipakainya.
Jacky sangat senang ketika saya memberitahu bahwa jaket itu
akan menghangatkan bila ia pergi ke dokter. (Herman, 2016: 29)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu “malam itu dan keesokan paginya” merupakan
gambaran bahwa tokoh mengalami suatu peristiwa dimana Elisa menyiapkan
jaket baru untuk pasiennya yang hendak cek ke dokter pada besok pagi. Peristiwa
ini Elisa mencoba bersiap dan apa saja dibutuhkan bila pergi nantinya. Elisa
melihat bagaimana bahan jaket itu di beli dari Perancis dan tentunya barang
tersebut sangat bagus. Hangatnya sangat sempurna jika dipakai oleh orang sedang
sakit. Selanjutnya latar waktu terlihat pada kutipan sebagi berikut.
Data No. 10
“Empat bulan setelah Vera dipecat, saya menerima telepon dari
sebuah panti jompo. Mereka menanyakan apakah saya mengenal
Vera. Pertanyaan itu sempat mengagetkan saya. Sebab, setelah
peristiwa itu kami tidak pernah berhubungan lagi.Ternyata, Vera
47
melamar pekerjaan di situ. Dan, mereka meminta rekomendasi dari saya. (Herman, 2016: 37)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari karya Elisa Herman yaitu “Empat Bulan”. Waktu yang
dijelaskan oleh tokoh dalam cerita merupakan kapan terjadinya peristiwa yang
dihadapi Elisa. Bahwa setelah empat bulan lamanya, ia diingatkan kembali
dengan seorang teman ketika menerima telepon dari sebuah panti yang meminta
rekomendasi mengenai temannya itu. Empat bulan merupakan waktu umum yang
dijelaskan oleh tokoh utama. Selanjutnya peristiwa waktu juga terlihat ketika
tokoh mengalami peristiwa di dalam kehidupan dalam mencari identitas tokoh
idolanya. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 11
“saya sempat bingung dan takut untuk merawat dia di rumah
dalam kondisi seperti itu. Setelah beristirahat selama 30 menit
di lobi gedung itu, akhirnya dengan berat hati, kami pun
membawanya pulang. Sesampainya di apartemen, saya mulai
mencatat semua hasil tekanan dan gejala apa saja yang terlihat
selama lima hari dia berada di rumah. (Herman, 2016: 40)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu setelah beristirahat selama “30 menit” di lobi gedung
itu, akhirnya dengan berat hati, kami pun membawanya pulang. Sesampainya di
apartemen, Elisa mulai mencatat semua hasil tekanan dan gejala apa saja yang
terlihat selama lima hari dia berada di rumah. Sempat bingung dan takut untuk
merawat dia di rumah dalam kondisi seperti itu. Waktu yang dijelaskan dalam
novel sangat rinci seperti selama 30 menit di lobi gedung. Waktu yang dijelskan
secara rinci dan optimal sehingga pembaca bisa dengan mudah memahaminya.
48
Selanjutnya latar waktu juga terlihat ketika Elisa membuat janji dengan Jokowi.
Hal itu terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 16
“Dua hari berselang, Sabtu menjelang petang, putra saya
menelepon. “Ma, hari ini saya sangat lelah sehabis acara gathering di kantor. Kalau besok pagi saya bisa menemani lari pagi di car free day, apakah mama bisa pergi sendirian. (Herman, 2016: 59)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
itu yaitu “dua hari berselang, Sabtu menjelang petang. Artinya latar waktu di
jelaskan secara rinci yaitu dua hari berselang, sabtu menjelang petang. Itu artinya
waku yang disajikan oleh penulis sangat efektif sehingga pembaca bisa
memahaminya secara optimal. Selanjutnya peristiwa waktu juga di paparkan oleh
penulis lewat peristiwa yang terjadi di sebah tempat. Hal itu terlihat pada kutipan
sebagai berikut.
Data No. 17
“Sebagai catatan, setelah kena serangan vertigo saya selalu
ditemani putra saya berlari dari Semanggi ke arah Senayan pada
Car Free Day. Tetapi, karena kali ini putra saya tidak bisa
menemani, saya mencoba berlari ke arah yang berlawanan. Saya
ingat betul pagi itu, Minggu 15 Desember 2013 sekitar pukul
07.15, saya berlari sendirian ke arah Bundaran Hotel Indonesia
Kempinski. (Herman, 2016: 59)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang yang disajikan di dalam
novel Menggapai Mentari yaitu ketika putra tidak bisa menemani, Elisa mencoba
berlari ke arah yang berlawanan. Elisa ingat betul pagi itu, Minggu 15 Desember
2013 sekitar pukul 07.15, Elisa berlari sendirian ke arah Bundaran Hotel
Indonesia Kempinski. Artinya waktu yang dijelaskan oleh tokoh yaitu Minggu 15
Desember 2013 sekitar pukul 07.15.waktu itu sangat terperinci dan yang
49
dijelaskan oleh tokoh. Selanjutnya peristiwa waktu juga di paparkan oleh penulis
lewat peristiwa yang terjadi di sebah tempat. Hal itu terlihat pada kutipan sebagai
berikut.
Data No. 19 “Barangkali beliau membaca reaksi saya. Beliau kembali
tersenyum ramah. saya sadar itu bukan mimpi. Dengan tangan gemetar, saya bertanya, “jam berapa, pak? Antara pukul 08.00- 09.00 “oh terima kasih Bapak. (Herman, 2016: 62)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu di paparkan penulis
menggambarkan secara langsung dan tepat sehingga pembaca bisa memahami
novel secara rinci dan optimal. Sehingga di buatkan waktunya secara tepat. Waktu
digambarkan di dalam novel yaitu pukul 08.00-09.00. Selanjutnya peristiwa
waktu juga tergambarkan lewat apa yang dilakukan tokoh utama. Hal itu terlihat
pada kutipan berikut.
Data No. 20
“Pada saat saya sedang sibuk mencari tempat isi ulang tinta
printer, putri saya meminta saya untuk menemaninya beribadah
sekitar pukul 18.00. Waktu itu, jam sudah menunjukkan pukul
15.00. Konsentrasi sayaterpecah. (Herman, 2016: 63)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari. Artinya waktu dijelaskan dalam bentuk rinci sampai kepada
jamnya. Hal itu terlihat dari beribadah sekitar pukul 18.00. Waktu itu, jam sudah
menunjukkan pukul 15.00. Pukul tersebut mengisyaratkan peristiwa berlangsung
secara rinci dan terstruktur. Selanjutnya peristiwa latar waktu terlihat pada
peristiwa Elisa sedang melakukan kegiatan kunjungan ke Mal. Hal itu terlihat
pada kutipan berikut.
50
Data No. 21 Tiba di Mal, saya bergegas mencari apa yang sedang saya
butuhkan. Akhirnya setelah mencari kesana-kemari sekitar pukul 17.00, saya menemukan tempat isi ulang dan catrige baru di mal.
Sekitar pukul 01.30, saya baru selesai. Untunglah, dalam
perjalanan pulang dari mal, saya sempat menanyakan alamat
kantor Bapak Joko Widodo kepada pengemudi taksi yang saya tumpangi. Paginya sekitar pukul 06.30, saya langsung berangkat
ke kantor Gubernur di Gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta,
Jalan Medan Mardeka Selatan No.8-9 sesuai keterangan
pengemudi taksi kemarin. (Herman, 2016: 64)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
Menggapai Mentari yaitu jika di lihat dari sudut waktu. Latar waktu yang
ditampilkan dalam novel ini benar-benar akurat. Sebab, menjelaskan jamnya
secara rinci dan tetail dan bisa pembaca memahaminya secara optimal. Artinya
waktu yang ditampilkan secara baik sehingga novel ini benar-benar nyata di buat
oleh Elisa. Selanjutnya peristiwa latar waktu juga terlihat pada peristiwa
selanjutnya. Peristiwa tersebut terlihat ketika tokoh Elisa menanti sosok idolanya
tersebut.hal itu terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 23 Semua sahabat, penerbit, memberi jawaban bahwa saya tidak
mungkin bisa mendapatkan testimoni dari beliau karena saya bukan siapa-siapa. Dari beliau pribadi saja sulit, apalagi dari
beliau selaku Gubernur DKI. Namun, tiada semburat putus asa menyinggahi batin saya. Saya butuh obat pemicu semangat. Salah
satunya yang paling ampuh buatan Tuhan. Setiap malam saya terus berbincang kepada-Nya. (Herman, 2016: 69)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu ditampilkan dalam novel ini.
Itu artinya penulis menampilkan waktu tidak secara sempurna namun penulis
rincian waktunya pada peristiwa selanjutnya. Waktu sengaja di ciptakan secara
umum sehingga novel ini mengesankan lebih sempurna lewat peristiwa yang
ditampilkan.
51
Data No. 24
“Setelah sms terkirim, saya menanti hari senin tiba dengan
gelisah. saya menguntai kesimpulan jika nomor telepon tersebut
benar milik Joko Widodo dan jika beliau adalah sosok yang
memegang teguh janji dan komitmen kepada rakyat, ajudannya
akan menghubungi saya pada hari senin. (Herman, 2016: 71)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
ini yaitu ketika tokoh Elisa menanti hari senin tiba dengan gelisah. Elisa
menguntai kesimpulan jika nomor telepon tersebut benar milik Joko Widodo dan
jika beliau adalah sosok yang memegang teguh janji dan komitmen kepada rakyat,
ajudannya akan menghubungi Elisa pada hari Senin. Artinya “hari senin”
merupakan latar waktu yang dijelaskan oleh tokoh Elisa supaya rentetan peristiwa
bisa sesuai struktur dan sesuai dengan apa yang disebut koherensi. Selanjutnya
peristiwa tokoh juga terlihat dari pemaparan tokoh utama yaitu Elisa
mengutarakan apa yang terjadi menuju mimpinya. Hal itu terlihat pada kutipan
berikut.
Data No. 25
“Beberapa hari berselang, sekitar pukul 09.00 saya kembali
menelepon kantor gubernur. Begitu seringnya saya menelepon
sampai mereka sudah hafal nama dan mungkin suara saya. Saya
tidak peduli andai mereka menamakan saya si Bawel yang tidak
tahu diri. (Herman, 2016: 72)
Berdasarkan data di atas terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel ini
semacam peritiwa yang terjadi yang di hadapi tokoh Elisa. Tokoh utamanya Elsah
yang menggambarkan peristiwa latar waktu yaitu “sekitar pukul 09.00 Elisa
kembali menelepon kantor gubernur. Itu artinya Elisa memaparkan latar waktu
secara intensif dan lebih terperinci seperti “sekitar pukul 09.00 Elisa kembali
menelepon kantor gubernur” kutipan itu membuktikan bahwa waktu yang
52
ditampilkan oleh tokoh Elisa benar-benar terperinci. Selajutnya Elisa memaparkan
peristiwa yang terjadi di dalam novel dalam bentuk pemaparan langsung. Hal itu
terlihat sebagai berikut.
Data No. 28
“Gayung bersambut, permohonan saya diluluskan. Dengan penuh
semangat siang malam saya ramungkan naskah saya. Begitu
selesai, saya langsung menghubungi ajudan beliau untuk
memohon kesempatan bertemu. Sungguh beruntung, saya
langsung mendapat jadwal pada kamis, 3April 2008, Pukul
12.00. (Herman, 2016: 82)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
inibegitu selesai, Elisa langsung menghubungi ajudan beliau untuk memohon
kesempatan bertemu. Sungguh beruntung. Elisa langsung mendapat jadwal pada
kamis, 3 April 2008, Pukul 12.00. Artinya waktunya ada dua yang diidentifikasi
yaitu semangat siang malam, dan kamis, 3 April 2008, Pukul 12.00. yang
merupakan penjabaran secara rinci mengenai peristiwa yang terjadi di dalam
novel. Selanjutnya peristiwa waktu yang dialami tokoh juga terlihat dari
penjabaran tokoh utama yang mengiginkan mimpinya. Hal itu terlihat pada
kutipan berikut.
Data No. 29 “Pukul 10.45, sayapun bertolak dari Selemba ke tempat tujuan
saya di jalan Medan Merdeka Barat. saya sengaja berangkat lebih
awal, ada waktu luang untuk menenangkan diri sebelum bertemu
dengan beliau karena lokasi tujuan saya, paling lama ditempuh
dalam waktu 20 menit. (Herman, 2016: 85)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
itu yaitu ketika tokoh menggambarkan waktu “Pukul 10.45, Elisa pun bertolak
dari Selemba ke tempat tujuan Elisa di jalan Medan Merdeka Barat. Elisa sengaja
berangkat lebih awal, ada waktu luang untuk menenangkan diri sebelum bertemu
53
dengan beliau karena lokasi tujuan Elisa, paling lama ditempuh dalam waktu 20
menit. Artinya waktu yang dijelaskan ada dua yaitu pukul 10.45 dan waktu 20
menit. Waktu tersebut menjelaskan secara nyata kapan waktu itu terjadi.
Selanjutnya ketika peristiwa ketika tokoh utama berangkat ke kantor Kemenkes
RI di jalan Percetakan Negara untuk berjumpa dengan Bapak Dirjen. Hal itu
terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 30
“Siang itu, dengan semangat berpijar saya berangkat ke kantor
Kemenkes RI di jalan Percetakan Negara untuk berjumpa dengan
Bapak Dirjen. Jadwal saya untuk bertemu beliau pada pukul
13.00.tetapi, karena saya tiba lebih awal, pukul 12.00 dan
kebetulan beliau sedang kosong, saya langsung dipersilahkan
masuk. Pukul 13.00. (Herman, 2016: 92)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
itu yaitu jadwal Elisa untuk bertemu beliau pada pukul 13.00, karena Elisa tiba
lebih awal, pukul 12.00 dan kebetulan beliau sedang kosong, Elisa langsung
dipersilahkan masuk. Pukul 13.00. Itu artinya peristiwa latar waktu dijelaskan
secara rinci. Waktu pukul 13.00, pukul 12.00 dan Pukul 13.00.Itu merupakan
peristiwa yang terjadi dalam rentetan peristiwa tokoh dalam bentuk latar waktu.
Selanjutnya peristiwa waktu juga terjadi di dalam kehidupan tokoh Elisa.Hal itu
terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 32
Siang itu, 29 Mei 2014, saya tiba di kantor KPU lebih awal dari
jadwal, masih lengang. Di pintu masuk saya sempat dicegat.“Ibu
ada undangan?” begitu saya menggeleng, mereka kembali
bertanya. (Herman, 2016: 115)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
yaitu pada waktu “siang itu, 29 Mei 2014, Elisa tiba di kantor KPU lebih awal
54
dari jadwal, masih lengang. Di pintu masuk Elisa sempat dicegat”. Artinya waktu
yang dijelaskan “siang itu, 29 Mei 2014”. Merupakan gambaran tokoh yang
dijelaskan secara detail maka tokoh menjelaskan secara terperinci lewat waktu
yang telah dijelaskan. Selanjutnya peristiwa kaktu jiga terlihat ketika tokoh
menunggu Bapak Jokowi. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 36
“saya tidak boleh makan gula, Bu. saya tidak menyangka
masyarakat begitu antusias kemari. Tadi pagi, saya tiba pukul
06.30, tetapi jam 08.00 baru dapat parkir, macet sekali Bu.
(Herman, 2016: 141)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
ini yaitu Elisa tidak menyangka masyarakat begitu antusias kemarin. Tadi pagi,
Elisa tiba pukul 06.30, tetapi jam 08.00 baru dapat parkir, macet sekali Bu. Hal itu
merupakan waktu keterlambatan Elisa ketika menunggu orang yang ingn ia
jumpai. Waktu yang dijelaskan secara lebih rinci dan detail.Itu artinya peristiwa
yang dijelaskan benar-benar tegambar oleh pembaca. Selanjutnya peristiwa waktu
juga terlihat ketika tokoh utama yaitu Elisa menunggu lagi. Hal itu terlihat pada
kutipan sebagai berikut.
Data No. 38
Waktu itu jarum jam menunjukkan pukul 17.00. Saya harus menunggu sampai jam berapa? Kalau sampai tengah malam
barangkali Pak Jaya lelah dan tidak pantas lagi untuk diganggu.
(Herman, 2016: 154)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
ini ketika Elisa menunggu orang yang ingin ia jumpai. Kalau sampai tengah
malam barangkali Pak Jaya lelah dan tidak pantas lagi untuk diganggu. Itu artinya
waktu yang dijelaskan oleh penulis benar-benar nyata dan hidup sesuai dengan
konteks bagaimana peristiwa itu menjadi nyata. Penulis berusaha menyatakan
55
sebuah peristiwa yang terjadi di dalam novel itu. Selanjutnya peristiwa waktu juga
terlihat ketika tokoh melihat dan menyaksikan penentuan idolanya menjadi
Presiden. Hal itu terlihat pada kutipan beriku.
Data No. 40
“Pada 9 Juli 2014 ketika Pilpres berlangsung, keinginan itu
kembali menggelitik. Awalnya , saya berencana menanti beliau
pada pagi hari di TPS Menteng. Saya pikir barangkali ada cela
kesempatan untuk menyerahkan buku, pagi itu. (Herman, 2016:
161)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
ini yaitu“Pada 9 Juli 2014 ketika Pilpres berlangsung, keinginan itu kembali
menggelitik. Awalnya, Elisa berencana menanti beliau pada pagi hari di TPS
Menteng. Elisa Pikir barangkali ada cela kesempatan untuk menyerahkan buku,
Pagi itu. Itu artinya waktu yang ditampilkan oleh tokoh yaitu “Pada 9 Juli 2014
dan Pagi itu. Hal itu merupakan penjabaran tokoh utama dalam setiap konteks
peristiwa. Peristiwa itu merupakan gambaran yang terjadi di dalam novel.
Selanjutnya latar waktu juga terlihat pada kutipan sebagai berikut.
Data No. 41
“Keesokan harinya pada tanggal 25 Juli, putra saya menelepon
putri saya. Tak lama kemudian, putri saya bertanya, “Ma, kakak
bertanya-tanya tanggal 28 Mama butuh mobil? (Herman, 2016: 178)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
ini yaitu“keesokan harinya pada tanggal 25 Juli, putra Elisa menelepon putri
Elisa. Artinya waktu tanggal 25 Juli dan tanggal 28.Merupakan waktu peristiwa
yang disajikan oleh tokoh merupakan rentetan waktu yang disajikan oleh penulis
berupaya menyatakan semua peristiwa. Selanjutnya peristiwa lain juga dijelaskan
56
dalam konteks waktu yang terjadi di dalam novel ini. Hal itu terlihatsebagai
berikut.
Data No. 42
“Bu, kalau mau lebih yakin, besok pagi sekitar pukul 06.00-
07.00 sebelum berangkat, coba pantau di televisi dulu Jokowi
Salat Idul Fitri dimana. Kalau beliau salat di balai Kota maka
sudah pasti sehabis itu aka nada open house di Balai Kota.
(Herman, 2016: 186)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
ini“besok pagi sekitar pukul 06.00-07.00. Artinya waktu tersebut merupakan
gambaran peristiwa yang dialami oleh tokoh yang terjadi di dalam novel ini.
Waktu yang dijabarkan terpapar jelas bahwa latar waktu yang disajikan benar
terperinci dengan tujuan peristiwa yang disajikan dalam novel ini benar-banar
nampak secara nyata. Selanjutnya peristiwa latar waktu juga terlihat ketika tokoh
menemukan cara untuk bertemu tokoh idolanya. Hal itu terlihat pada kutipan
berikut.
Data No. 43
“Setelah bersilancar ke sana-sini, akhirnya saya menemukan
persyaratan lomba dan langsung mendaftarkan diri untuk lari
jarak 8 km. Lomba lari ini diselenggarakan guna memperingati
Hari Kemerdekaan Ke-69 RI yang akan diadakan pada 31
Agustus 2014, Pukul 06.00, dari depan Istana Merdeka.
(Herman, 2016: 212)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
ini yaitu“pada 31 Agustus 2014, Pukul 06.00, dari depan Istana Merdeka. Itu
artinya latar waktu di sajikan dalam bentuk nyata. Peristiwa dan kejadian
disajikan dalam bentuk kenyataan sebab penulis berusaha supaya pembaca bisa
meilihat bagaimana latar waktu benar-benar koherensi penjabarannya dan
pemaparannya. Selanjutnya peristiwa latar waktu juga terlihat ketika tokoh
57
melakukan Independendence Day Run 2014, Elisa mendaftarkan diri untuk ikut fx
Sunday Fun Run di Fx Sudirman. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 44
“Setelah Independendence Day Run 2014, saya mendaftarkan diri
untuk ikut fx Sunday Fun Run di Fx Sudirman. Pendaftaran
berjalan lancar dan tertib. Setelah kesuksesan Fx Sunday Fun
Run, saya mendaftarkan diri untuk ikut Mandiri Jakarta Marathon
2014 di Monumen Nasional (Monas) pada 26 Oktober 2014.
Acara ini diikuti oleh para peserta nasional dan international.
(Herman, 2016: 259)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
ini yaitu ketika tokoh mengikuti acara Independendence Day Run 2014, Elisa
mendaftarkan diri untuk ikut fx Sunday Fun Run di Fx Sudirman. Pendaftaran
berjalan lancar dan tertib. Setelah kesuksesan Fx Sunday Fun Run, Elisa
mendaftarkan diri untuk ikut Mandiri Jakarta Marathon 2014 di Monumen
Nasional (Monas) pada 26 Oktober 2014. Acara ini diikuti oleh para peserta
Nasional dan International. Artinya latar waktu terjadi pada tanggal 26 dan itu
pemaparannya secara jelas dan rinci. Selanjutnya peristiwa latar waktu juga
terlihat dari tokoh yang jalan M.H. Thamrin menuju Istana Negara. Hal itu terlihat
pada kutipan sebagai berikut.
Data No. 47
“Jutaan orang menyambut di Jalan M.H.Thamrin menuju Istana
Negera.Mereka ingin menyambut kedatangan Presiden dan Wakil
Presiden RI yang baru saja dilantik, Joko Widodo dan Jusuf
Kalla.Sejak pukul 08.00, mereka rela dijerang mentari memenuhi
Bundaran Hotel Indonesia demi menunggu sang Presiden yang
akan melintasi jalur tersebut dengan menggunakan kereta kuda.
(Herman, 2016: 311)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
ini yaitu sejak pukul 08.00, mereka rela dijerang mentari memenuhi Bundaran
58
Hotel Indonesia demi menunggu sang Presiden yang akan melintasi jalur tersebut
dengan menggunakan kereta kuda. Waktu secara terperinci dijelaskan yaitu,
“sejak pukul 08.00” artinya waktunya dijelaskan secara terperinci dan jelas agar
menyatakan setiap peristiwa yang terjadi di dalam novel. Selanjutnya peristiwa
latar waktu juga terlihat pada peristiwa tokoh yang kunjungan ke teras Istana
Negara saat Upacara Militer lepas sambut Presiden pada 20 Oktober 2014. Hal itu
terlihat pada kutipan sebagai berikut.
Data No. 49
“Air mata saya memang jatuh di garis finish Independence Day
Run 2014 dan teras Istana Negara saat Upacara Militer lepas
sambut Presiden pada 20 Oktober 2014. Tetapi, perjalanan saya
belum mencapai garis akhir. Belum lagi usai. saya masih akan
terus berlari, merengkuh impian saya walaupun tersengal, walau
terpuruk, walau terjal berliku. Perjalanan saya masih belum usai.
(Herman, 2016: 325)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar waktu yang terjadi di dalam novel
ini yaitu Elisa pergi ke teras Istana Negara saat Upacara Militer lepas sambut
Presiden pada 20 Oktober 2014. Tetapi, perjalanan Elisa belum mencapai garis
akhir. Belum lagi usai. Artinya waktu yang dipaparkan oleh tokoh secara jelas dan
rinci. Tujuan dari penulis untuk menyatakan supaya setiap peristiwa secara nyata
dan bisa di terima di masyarakat luas.
3. Latar sosial dalam Novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman
Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku
kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi
(Nurgiyantoro, 2010:322). Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup
berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks. Ia dapat berupa kebiasaan
hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan
59
bersikap, dan lain-lain. Latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh
yang bersangkutan, misalnya rendah, menengah, dan atas.
Perlu ditegaskan bahwa latar sosial merupakan bagian latar secara
keseluruhan. Jadi, latar sosial berada dalam kepaduan dengan unsur latar yang
lain, yaitu unsur tempat dan waktu. Ketiga unsur tersebut dalam satu kepaduan
jelas akan menyaran pada makna yang lebih khas dan meyakinkan dari pada
secara terpisah dan berbagai unsur yang lain, melainkan justru dari kepaduan dan
koherensinya dengan keseluruhan. Di dalam novel Menggapai Mentari karya
Elisa Herman. Latar sosial terlihat jelas dari peristiwa yang dialami oleh tokoh
dan beberapa tokoh lainnya juga terlibat dalam situasi sosial. Situasi sosial
dijelaskan secara rinci dalam novel ini.hal itu bisa di lihat pada kutipan sebagai
berikut.
Data No. 3
“Tetapi, saya tidak memedulikan pikiran saya yang terus
menduga-duga. saya terus melalui hari demi hari, sarat dengan
perjuangan. Dengan susah payah dan penuh bercucuran,
akhirnya saya bisa mencapai loket penjualan karcis yang
jaraknya mungkin hanya sekitar 40 mater. Anehnya, setelah
bersimbah peluh saya lebih segar. Hal itu terjadi beberapa kali.
(Herman, 2016: 21)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “cara berpikir,
sikap dan keyakinan”. Jika dilihat lebih dalam tokoh memiliki pemikiran “pikiran
Elisa yang terus menduga-duga” itu artinya jika dilihat dari latar sosial tokoh
memiliki sikap dan cara berpikir. Dan itu merupakan bagian dari latar sosial. Latar
sosial selain menjabarkan cara pikir juga bagaimana tokoh menduga-duga
terjadinya suatu. Hal itu juga dipertimbangkan lewat akal sehat dari tokoh Elisa.
Cara berpikir Elisa terlihat jelas bahwa Elisa mempunyai pemikiran dan
60
keyakinan dalam mencapai tujuannya dalam membeli karcis. Selanjuntya,
peristiwa latar sosial juga terlihat dari bagaimana tokoh menjelaskan sesuatu. Hal
itu terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 4
“Demi menurunkan kadar kolesterol, saya memutuskan
untuk mulai olahraga. Olahraga yang paling mudah dan
murah adalah lari pagi. saya memutuskan untuk lari pada
Minggu pagi saat Car Free Day di Jakarta cukup panjang dari
Bundaran Senayan sampai Monumen Nasional (monas), pagi
hingga siang hari. Dengan berjalan waktu serta semakin padatnya
masyarakat yang berolahraga di sana, lokasi Car Free Day pun
ditambah. Bisa berolahraga di lingkungan yang tenang bersih,
segar, dan bebas polusi di Kota Metropolitan yang senantiasa
hiruk-pikuk merupakan suatu kebahagiaan yang tak terperih bagi
saya. (Herman, 2016: 22)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “Kebiasaan hidup
dan Cara berpikir dan sikap”. Disini terlihat bagaimana Elisa membiasakan diri
untuk hidup sehat. Elisa berfikir olahraga yang paling mudah dan murah adalah
lari pagi. Setelah mengalami kolestrol, Elisa memutuskan untuk berolahraga.
Selanjutnya peristiwa latar sosial yang menggambarkan tokoh utama yaitu Elisa
takut mengalami Strok. Hal itu terlihat pada cuplikan teks sebagai berikut.
Data No. 5
“Setelah berjuang dengan diet ketat selama sekitar satu
bulan, pada bulan kedua saya mulai berani mengkonsumsi
daging ayam tanpa kulit dan sedikit daging ayam yang
dimasak tanpa minyak atau direbus. Dua kali sehari saya
minum satu sendok makan olive oil jenis extra virgin pada hari
saat perut masih kosong dan olive oil, saya juga minum ramuan
yang konon sangat bagus untuk penderita stroke, yaitu
campuran bawang putih, jahe, cuka apel, lemon dan madu,
dan terkadang sereh dan jahe. (Herman, 2016: 23)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “cara bersikap
dan meyakini sesuatu”. Disini terlihat cara Elisa dalam bersikap dengan mulai
61
berani mengkonsumsi ayam tanpa kulit serta dimasak tanpa minyak. Elisa juga
yakin terhadap suatu pengobatan yang dijalaninya dengan meminum ramuan-
ramuan bagi penderita stoke. Elisa mulai memperbaiki diri dan tidak mau hidup
sembarangan lagi sebab Elisa sudah banyak penyakit yang menyerangnya.
Selanjutnya peristiwa tokoh dari latar sosial juga tergambar atau terilihat pada
kutipan teks sebagai berikut.
Data No. 9
“saya langsung menghubungi satpam apartemen dan
meninggalkan pesan jika ada yang kehilangan sebuah tas
perempuan agar menghubungi saya. Setelah itu, saya meneliti
isi tas sekali lagi, untuk mencari petunjuk lainnya. Pada saat
itu saya menemukan botol kecil berisi botol bubuk putih berbau
sangat tajam seperti biang amoniak, tidak ada nomor telepon
sebagai petunjuk. (Herman, 2016: 34)
Berdasarkan data di atas, terlihatlah latar sosial tokoh yaitu “cara bersikap
dan nilai sosial” dimana tokoh Elisa melakukan sesuatu yang dianggapnya benar
dengan langsung menghubungi satpam ketika seseorang kehilangan tasnya.
Kemudian Elisa juga mencari petunjuk tentang siapa pemilik tas tersebut.
Selanjutnya peristiwa latar sosial juga dialami oleh tokoh utama yaitu ketika tokoh
utama mengalami peristiwa untuk menggapai mimpinya. Hal itu terlihat sebagai
berikut.
Data No. 12
Kata strok seakan membuat bulu roma saya berdiri ketakutan.
Setelah saya sadar bagaimana Tuhan menyembuhkan stroke
saya dengan benturan kepala tanpa sengaja, saya semakin menghargai kesehatan. Jikalau saya yang tua telah terlanjur
salah asuh, sebelum terlambat untuk mendidik yang masih muda-
muda. (Herman, 2016: 45)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “sikap dan cara
berfikir”. Selanjutnya di jelaskan cara Elisa dalam bersikap dan caranya berfikir.
62
Terlihat disana caranya berfikir bagaimana Tuhan menyembuhkan stroke Elisa
dengan benturan tanpa sengaja. Disini juga terlihat bagaimana Elisa dalam
bersikap dengan semakin menghargai kesehatannya. Kesehatan merupakan hal
yang paling penting bagi Elisa. Elisa kalau tidak sehat maka ia tidak akan dapat
bertemu dengan tokoh idolanya. tokoh idolanya adalah presiden Jokowi Dodo
yang merupakan presiden RI. Selanjutnya peristiwa latar sosial juga terdapat
beberapa perstiwa yang disajikan oleh Elisa. Hal itu terlihat pada kutipan sebagai
berikut.
Data No. 13
“Mulanya, satu kelas berisi sekitar 17 murid. Akhirnya yang
melaju hanya tinggal tiga orang: saya, Lena, dan Kathy. Karena
tinggal bertiga, kelas kami pun tidak bisa dilanjutkan. Namun,
kami masih kerap berkumpul melepas rindu di warung
samping Universitas Indonesia atau restoran di Mal. Lama-
kelamaan hanya sesekali kami bertemu karena terpisah benua. Kami berkumpul jika sama-sama pulang ke Indonesia, di
Plaza Senayan, Jakarta untuk melepas rindu. (Herman, 2016: 47)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “Kebiasaan
Hidup/tradisi.”. Itu artinya kebiasaan/tradisi yang dilakukan Elisa dengan teman-
temannya ketika berkumpul di warung samping Universitas Indonesia atau
restoran mal, jika mereka berada di Indonesia. Kebiasaan untuk mengenang
peristiwa- peristiwa ketika bersama dan melepas rindu. Itu menunjukkan latar
sosial yang diidentik dengan tradisi. Kebiasan hidup Elisa yaitu mengumpulkan
teman-teman melepas rindu yang sudah membengkak dan takutnya menjadi
penyakit yang tidak bisa disembuhkan namanya penyakit rindu berat. Selanjutnya
peristiwa latar sosial juga terjadi bagaimana tokoh berpikir dan bersikap. Hal itu
terlihat pada cuplikan sebagai berikut.
63
Data No. 14
“Setelah segenap emosi saya mereda, saya pun tenang kembali
dan mulai merenung. Perlahan pikiran positif mulai
menyembul, sedikit demi sedikit. saya terus berjuang agar pikiran positif itu semakin menguasai diri saya. Lalu, saya
membiarkan “pengacara hati saya” mengemukakan pembelaan, saya merenungkan alasan-alasan dan penjelasan yang masuk akal tentang perilaku Kathy selaku terdakwa. (Herman, 2016: 51)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “cara berpikir dan
bersikap”. Disini terlihat bagaimana Elisa bersikap dan berfikir dengan terus
melawan atau berjuang untuk selalu berfikiran positif terhadap perilaku
temannya..Itu artinya tokoh melakukan sesuatu di luar batas yaitu emosional dan
sekarang tokoh berhasil mengendalikan diri. Selanjutnya peristiwa latar sosial
pada tokoh Elisa juga terlihat ketika Elisa ingin bertemu gubenur idolanya, latar
ini bisa dikatakan sosial yang berkaitan dengan keyakinan. Hal itu terlihat pada
kutipan berikut.
Data No. 15
“Luar biasa! Kemajuan teknologi saat ini mampu dengan segera
memecahkan masalah saya, dengan hati berbunga-bunga saya
langsung melayangkan surat permohonan kepada Bapak
Gubernur. Dalam hitungan detik, email saya sudah terkirim. Saya
begitu bangga terhadap diri saya. Sambil tersenyum-senyum,
saya sudah membayangkan putri saya akan memuji saya.
(Herman, 2016: 55)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “keyakinan.”.
disini digambarkan bahwa Elisa yang begitu bangga dan yakin jika anaknya akan
memujinya, sebab ia merasa akan berhasil menemui tokoh idolanya yaitu bapak
Joko Widodo. Joko Widodo merupakan presiden RI yang merupakan orang no.1
dan orang yang sangat berpengaruh di bangsa Indonesia. Joko Widodo juga
banyak aktifitasnya namun berkat keyakinan Elisa di harapkan bisa bertemu
64
dengan Jokowi Dodo. Selanjutnya peristiwa latar yang dialami tokoh yaitu latar
sosial yang ada kaitannya dengan cara berfikir. Hal itu terlihat pada kutipan
berikut.
Data No. 18
“Yang pasti pada waktu itu sekujur tubuh saya sudah basah
oleh keringat, bau, dan rambut saya acak-acakkan.
Penampilan saya waktu itu lebih mirip orang gila atau
gelandangan. Namun, dengan tenang, penuh perhatian, dan
senyum cerah, Pak Jokowi mendengarkan maksud saya mencari
beliau, yaitu ingin memperoleh testimoni. (Herman, 2016: 61)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “cara berfikir dan
bersikap”. Disini terlihat cara Elisa berfikir dengan tubuhnya penuh dengan
keringat, bau serta rambutnya yang acak-acakan tidak menyurutkan niatnya untuk
bertemu Bapak Jokowi dan menyampaikan maksudnya dengan memperoleh
testimoni. Ia tidak percaya diri saat itu. Namun Elisa berusaha meyakinkan diri,
Selanjutnya peristiwa latar sosial yaitu ketika tokoh menemui secara langsung ke
kantor tempat bekerja. Selanjutnya peristiwa latar sosial juga tergambar dari
keyakinan tokoh untuk bertemu terhadap tokoh idolanya. Minggu demi Minggu
pun terlintasi, Elisa menanti dengan harap-harap cemas.Hal itu terlihat pada
kutipan berikut.
Data No. 22
“Minggu demi Minggu pun terlintasi, saya menanti dengan harap-
harap cemas. Semua sahabat, penerbit, memberi jawaban bahwa
saya tidak mungkin bisa mendapatkan testimoni dari beliau
karena saya bukan siapa-siapa. Dari beliau pribadi saja sulit,
apalagi dari beliau selaku Gubernur DKI. Namun, tiada
semburat putus asa menyinggahi batin saya. Saya butuh obat
pemicu semangat. Salah satunya yang paling ampuh buatan
Tuhan. Setiap malam saya terus berbincang kepada-Nya.
(Herman, 2016: 69)
65
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “keyakinan.” Dan
“cara berfikir”. Disini terlihat cara berfikir Elisa bahwa ia tidak mungkin bisa
mendapatkan testimoni dari Bapak Jokowi. Namun, semangat dan tak kenal kata
putus asa. Artinya Elisa berkeyakinan akan bertemu dengan Bapak Jokowi
tersebut dengan mengadu pada Tuhan untuk diberi kemudahan. Selanjutnya
peristiwa latar sosial juga terjadi ketika tokoh berusaha menjelaskan tradisi dari
budaya Indonesia. Hal itu terlihat sebagai berikut.
Data No. 25
“Sejak SMA, saya gemar mengumpulkan koin dan perangko.
Berbicara mengenai koin, pikiran kita sontak mengarah pada
sesuatu yang berharga dan mempunyai nilai tukar. Sebab koin
biasanya di buat dari jenis logam, mulai dari ringan sampai yang
berat, dari putih sampai yang kuning, dari yang bulat sampai
persegi. Ke negara mana pun kita berlabuh di dunia ini, mereka
pasti memiliki koin dengan desain atau corak tersendiri. (Herman,
2016: 74)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “kebiasaan
hidup”. Artinya Elisa mulai membiasakan untuk mengumpulkan koin dan
perangko sejak SMA. Koin adalah suatu jenis mata uang yang dimiliki oleh setiap
Negara. Di setiap Negara memiliki koin dengan desain atau corak tersendiri.
Selanjutnya peristiwa latar juga terlihat dari tokoh. Kali ini tokoh menjelaskan
latar sisal melalui nilai dan norma. Hal itu terlihat pada kutipan sebagai berikut.
Data No. 26
“Sebab, televisi negara Amerika jarang sekali memuat hal-hal
yang bagus tentang negera kita. Sebagian besar berita yang
disiarkan di sana berkisar pada demonstrasi dan bencana alam
yang terjadi. Jangankan di luar negeri, di sini apa yang terkenal
dari Indonesia? Jarang sekali orang menyebutnya Monas,
Raja Ampat, Bali. Dengan bangga mereka menjawab Macet
dan Banjir. (Herman, 2016: 79)
66
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “nilai dan norma”.
Artinya norma-norma dan nilai di Indonesia secara tidak langsung Elisa
menjelaskan pandangan orang tentang Indonesia. Jarang sekali orang
menyebutnya Monas, Raja Ampat, Bali. Dengan bangga mereka menjawab Macet
dan Banjir. Nilai yang tidak baik selalu di paparkan. Begitulah cara kita
menjelaskan sesuatu kepada orang lain lewat televisi. Selanjutnya peristiwa latar
sosial yang berkaitan dengan cara berfikir. Hal itu terlihat pada kutipan sebagai
berikut.
Data No. 30
“Mendengar ada titik terang Jokowi bisa menjadi Presiden
RI, saya semakin bersemangat dan berdoa. Namun, beberapa
hari kemudian, saya mulai sedih sebab media mulai
meragukan kesediaan Jokowi untuk dicalonkan. saya mulai
mengubah taktik doa. Rangkaian doa saya mulai terdengar aneh
dan terkadang mengundang tawa sendiri. (Herman, 2016: 111)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “cara berfikir dan
bersikap. Artinya Elisa merasa ragu sikapnya kali ini seperti kata- Elisa mulai
sedih sebab media mulai meragukan kesediaan Jokowi untuk dicalonkan. Namun
Elisa tetap semangat untuk menemui tokoh idolanya tersebut walaupun cara
berpikirnya seperti itu. Selanjutnya peristiwa latar sosial cara berpikir juga terlihat
ketika Elisa di cemooh oleh orang-orang. Hal itu terlihatsebagai berikut.
Data No. 33
Rangkain cemooh yang beruntun itu berubah menjadi
cambuk bagi saya untuk terus berjuang. Entah mengapa hari itu saya teringat pada acara Kick Andy yang telah beberapa kali
menampilkan orang-orang yang memperoleh Rekor MURI. Yang
terpikir di benak saya. Mereka yang tampil tidak semua orang
kaya. (Herman, 2016: 132)
67
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “cara berfikir dan
bersikap.”. Artinya cemooh merupakan sebagai cambuk bagi tokoh Elisa untuk
mendapatkan sesuatu yang diimpikannya. Begitula budaya Indonesia cemooh
merupakan sesuatu yang mematahkan semangat kita sementara jika orang yang
mempunyai motivasi tinggi itu merupakan cambuk bagi mereka. Selanjutnya
peristiwa latar sosial yang berkaitan dengan tradisi orang Indonesia yang baik di
jelaskan sebagai berikut.
Data No. 34
“Pada saat penumpang turun, jarang sekali ada yang
mengucapkan terima kasih atau tersenyum kepada mereka.
Sampai-sampai kalau ada yang mengucapkan terima kasih,
mereka seperti kaget. (Herman, 2016: 139)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “tradisi/kebiasaan.
Sepertinya budaya Indonesia yang ramah mulai terkikis dari sikap orang-orang
yang dilihat oleh Elisa. Biasanya kalau dulu orang Indonesia terkenal ramah dan
baik. Dan sering kalau ditolong mengucapkan kata terimaka kasih. Namun
sekarang sudah jarang lagi dan itu yang di kritik dalam latar sosial yang dijelaskan
oleh tokoh Elisa. Selanjutnya peristiwa latar sosial cara berpikir juga terlihat
ketika Elisa di cemooh oleh orang-orang. Hal itu terlihat sebagai berikut.
Data No. 35 Saya tidak boleh makan gula, Bu. Saya tidak menyangka masyarakat begitu antusias kemari. Tadi pagi, saya tiba pukul 06.30, tetapi jam 08.00 baru adapat parkir, macet sekali Bu.
Sempat terpikir bagaimana kalau saya yang pingsan, jika roti ini saya berikan kepadanya. Di sekitar tempat itu tidak terlihat
ada orang yang menjual makanan. Tiba- tiba, saya teringat pada
pasien yang sakit gula. Mereka tidak boleh terlambat makan,
bisa berakibat fatal. Tanpa ragu saya langsung merogoh
croissant saya dan memberikan kepadanya.
68
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “cara berfikir dan
bersikap”. Artinya Elisa takut jika nanti roti satu-satunya yang ada dalam tas
diberikan kepada orang itu, Elisa akan pingsan. Disebabkan tidak ada orang yang
menjual makanan di tempat itu. Tetapi, Elisa teringat pasien yang menderita sakit
gula. Jika terlambat makan, akan berakibat fatal. Lalu tokoh tersebut bersikap
dengan memberikan roti tersebut kepada orang yang di sampingnya. Selanjutnya
berdasarkan latar sosial, Elisa juga memaparkan bahwa anak sekarang sungguh
kreatif. Hal itu terlihat pada kutipan sebagai berikut.
Data No. 36
“saya harus mengakui bahwa anak muda sekarang memang
sangat kreatif. saya yang tadinya tidak mengerti tahap demi
tahap tetang email tadi. Pikiran saya terus berjalan mengolah
pendapatnya tadi yang sangat masuk akal. Lalu muncul argument
kuat di dalam diri saya. (Herman, 2016: 145)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “pandangan
hidup”. Elisa yang tadinya tidak mengerti tahap demi tahap tetang email tadi.
Artinya tokoh harus bisa kreatif dalam mengikuti arus globalisasi. Selanjutnya
peristiwa latar sosial juga terjadi ketika tokoh ingin melihat kebiasaan hidup orang
Jakarta. Hal itu terlihatsebagai berikut.
Data No. 39 Benar, begitu tiba di halte GBK semua penumpang turun dan
tangga halte Transjakarta sontak penuh sesak. Bahkan,
untuk jalan keluar dari tangga halte orang harus mengantre
panjang. Selepas dari tangga, saya semakin terpesona melihat
orang-orang lalu-lalang di sekitar GBK. (Herman, 2016: 158)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “kebiasaan
hidup”. Elisa yang tadinya tidak mengerti tahap demi tahap tetang email tadi.
Pikiran Elisa terus berjalan mengolah pendapatnya tadi yang sangat masuk akal.
69
Artinya Elisa mengakui bahwa latar sosial yang berkaitan dengan kebiasaan hidup
yaitu anak muda sekarang sungguh sangat penuh sesak. Selanjutnya peristiwa
keinginan yang menggebuh untuk bisa melihat langsung acara yang sedang
dilaksanakan. Hal itu terlihat pada kutipan sebagai berikut.
Data No. 45
“Keinginan yang menggebu untuk bisa melihat langsung acara
ini, menggerakkan saya untuk mulai berupaya mendulang
informasi. Awalnya, saya mencoba menghubungi sahabat
saya yang berprofesi wartawan. Tetapi, mereka juga tidak tahu
apa syarat untuk bisa terpilih serta harus berkumpul di mana.
Sebelum menyerah, saya mencoba men-tweet salah seorang
panitia, tetapi tidak menjawab. Setelah mencari dan bertanya
kian kemari, akhirnya saya menguntai kesimpulan harus langsung
berangkat dan memilih salah satu tempat strategis, GBK,
Bundaran HI, Monas atau Istana Negara. (Herman, 2016: 280)
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu keyakinan.
Awalnya, Elisa mencoba menghubungi sahabat Elisa yang berprofesi wartawan.
Tetapi, mereka juga tidak tahu apa syarat untuk bisa terpilih serta harus
berkumpul di mana. Sebelum menyerah, Elisa mencoba men-tweet salah seorang
panitia, tetapi tidak menjawab. Artinya tokoh berusaha meyakinkan diri untuk
mencoba menghubungi sahabat Elisa yang berprofesi wartawan. Agar Elisa benar-
benar memastikan bisa untuk bertemu dengan tokoh idolanya tersebut.selanjutnya
persitiwa latar sosial juga terlihat dari peran tokoh dari cara berfikir atau
pandangan hidup. Hal itu terlihat pada kutipan berikut.
Data No. 48
“Pengalaman jatuh bagun mengejar Jokowi untuk sekedar
menyerahkan novel Love, Life, Heaven juga membuat saya
menjadi penikmat politik dadakan. Selama berhari-hari saya
duduk manis di depan televisi menyimak hiruk-pikuk Pilpres.
Tidak ada tokoh lain yang saya ikuti pergerakkannya dengan
seksama selama berhari-hari. (Herman, 2016: 320)
70
Berdasarkan data di atas, terlihat latar sosial tokoh yaitu “cara
berfikir/bersikap. Selama berhari-hari Elisa duduk manis di depan televisi
menyimak hiruk-pikuk Pilpres. Artinya tokoh memiliki cara bersikap bahwa
pengalaman jatuh bagun mengejar Jokowi untuk sekedar menyerahkan novel
Love, Life, Heaven juga membuat Elisa menjadi penikmat politik dadakan dan itu
merupakan nilai kehidupan yang tiada tara, dan tidak mungkin terlupakan selama
hidupnya.
C. Pembahasan
Berdasarkan temuan data dan analisis data yang telah dilakukan, maka
dilakukan pembahasan terhadap analisis latar yang terdapat dalam novel
Menggapai Mentari karya Elisa Herman dapat ditemukan pembahasannya yaitu
3. Latar tempat dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman. 2) Latar
waktu dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman. 3) Latar social dalam
novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman. Berikut ini akan dibahas satu
persatu.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap beberapa tokoh dalam
novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman dapat disimpulkan bahwa beberapa
tokoh dalam novel ini terdapat latar tempat.
Pelukisan tempat tertentu dengan sifat khasnya secara rinci biasanya
menjadi bersifat kedaerahan atau berupa pengangkatan suasana daerah.
Pengangkatan suasana kedaerahan, sesuatu yang mencerminkan unsur warna
kedaerahan akan menyebabkan latar tempat menjadi unsur yang dominan dalam
71
karya yang bersangkutan. Tempat menjadi sesuatu yang bersifat khas, tipikal, dan
fungsional. (Nurgiyantoro, 2010:316).
Dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman. Peneliti
menemukan latar tempat yang di gambarkan di dalamnya, latar tempat Rumah
Sakit, tangga Halte Transjakarta, Monumen Nasional, gedung kemerdekaan,
Bundaran Hotel Indonesia, Kantor Gubenur Jakarta, kantor Komisi Pemilihan
Umum dan beberapa tempat lainnya yang pernah di singgahi oleh Tokoh Elisa
untuk bertemu dengan sang Idolanya Joko Widodo. Latar tempat selalu
menunjukkan pada suatu dimana kejadian itu terjadi seperti Jakarta, hotel,
Yogyakarta, Malioboro, dan lain sebagainya sehingga nama-nama itu dapat
diganti dengan nama-nama lain begitu tanpa mempengaruhi perkembangan cerita.
Unsur tempat, dengan demikian menjadi kurang fungsional, kurang koheren
dengan unsur cerita yang lain dan dengan cerita secara keseluruhan.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap beberapa tokoh dalam
novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman dapat disimpulkan bahwa beberapa
tokoh dalam novel ini terdapat latar waktu. Latar waktu berhubungan dengan
masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah
karya fiksi, Nurgiyantoro (2010:318). Masalah “kapan” tersebut biasanya
dihubungkan dengan peristiwa sejarah. Pengetahuan dan persepsi pembaca
terhadap waktu sejarah itu kemudian dipergunakan untuk mencoba masuk ke
dalam suasana cerita, apakah berupa penanggalan, penyebutan peristiwa
bersejarah, penggambaran situasi malam, siang, sore, dan lain-lain. Misalnya,
72
senin, sekarang, 16 Desember, pada zaman dahulu, atau pada pukul 13.00 WIB.
Semua itu merupakan berbagai keterangan tentang latar waktu.
Dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman, peneliti
menemukan waktu yang dapat di gambarkan di dalamnya, seperti latar waktu
yaitu dengan kata-kata “Sebulan”. Waktu yang dijelaskan tokoh dalam novel
merupakan waktu 30 kalau di hitung dengan hari, pagi hingga siang hari.
Keesokan paginya, kejadian semalam, tiga hari kemudian, Malam itu, empat
bulan, dan waktu terperinci juga di gunakan seperti pukul 13.30 WIB. Tangal 28
September.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap latar sosial dalam
novelMenggapai Mentari karya Elisa Herman, dapat disimpulkan bahwa latar
sosial yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu
tempat yang diceritakan dalam karya fiksi (Nurgiyantoro, 2010:322). Tata cara
kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang
cukup kompleks. Ia dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi,
keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, dan lain-lain. Latar sosial
juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya rendah,
menengah, dan atas.
Perlu ditegaskan bahwa latar sosial merupakan bagian latar secara
keseluruhan. Jadi, latar sosial berada dalam kepaduan dengan unsur latar yang
lain, yaitu unsur tempat dan waktu. Ketiga unsur tersebut dalam satu kepaduan
jelas akan menyaran pada makna yang lebih khas dan meyakinkan dari pada
secara terpisah dan berbagai unsur yang lain, melainkan justru dari kepaduan dan
73
koherensinya dengan keseluruhan. Di dalam novel Menggapai Mentari karya
Elisa Herman. Latar sosial terlihat jelas dari peristiwa yang dialami oleh tokoh
dan beberapa tokoh cara berpikir, sikap dan keyakinan, cara tokoh meyakini
sesuatu, nilai dan norma sosial, cara tradisi/kebiasaan hidup.
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan data, analisis data dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa analisis latar yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari
karya Elisa Herman, yaitu. Pertama, Latar tempat yang terdapat dalam novel
Menggapai Mentari karya Elisa Herman yaitu latar tempat Rumah Sakit, tangga
Halte Transjakarta, Monumen Nasional, gedung kemerdekaan, Bundaran Hotel
Indonesia, Kantor Gubenur Jakarta, kantor Komisi Pemilihan Umum dan
beberapa tempat lainnya yang pernah di singgahi oleh tokoh Elisa Untuk bertemu
dengan sang Idolanya Joko Widodo. Ini merupakan sebuah latar tempat karena
latar tempatdalam hal ini latar tempat selalu menunjukkan pada suatu dimana
kejadian itu terjadi seperti Jakarta, hotel, dan lain sebagainya dengan na
Kedua, latar waktu yang terdapat dalam novel Menggapai Mentari karya
Elisa Herman yaitu latar waktu yaitu dengan kata-kata “Sebulan”. Waktu yang
dijelaskan tokoh dalam novel merupakan waktu 30 kalau di hitung dengan hari,
pagi hingga siang hari. Keesokan paginya, kejadian semalam, tiga hari kemudian,
Malam itu, empat bulan, dan waktu terperinci juga di gunakan seperti pukul 13.30
WIB. Tangal 28 September. Waktu tersebut memaparkan “kapan” terjadinya
peristiwa tersebut.
Ketiga, Latar sosial dapat meyakinkan dan menggambarkan suasana
kedaerahan tertentu melalui kehidupan sosial masyarakat. Di samping berupa hal-
hal yang telah dikemukakan, latar sosial dapat pula berupa dan diperkuat dengan
penggunaan bahasa daerah atau dialek-dialek tertentu. Dalam novel Menggapai
74
75
Mentari karya Elisa Herman terdapat latar sosial yaitu cara berpikir, sikap dan
keyakinan, cara tokoh meyakini sesuatu, nilai dan norma sosial, cara
trandisi/kebiasaan hidup. Terlihat dari sikap tokoh Elisa dalam memperjuangkan
apa yang diiginkannya.
4. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini tentang analisis latar yang terdapat dalam
novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman, dapat ditemukan beberapa saran
sebagai berikut. Pertama, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas
khasanah ilmu pengetahuan terutama di bidang Bahasa dan Sastra Indonesia serta
menambah wawasan dan pengetahuan penulis, pembaca, dan pecinta sastra.
Terutama mengenai keilmuan tetang latar. Kedua, bagi peneliti lain, dapat
mengembangkan penelitian ini dari sudut pandang dan teori yang berbeda
sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik. Ketiga, bagi pembaca, dapat
menambahkan wawasan dan bacaan. Keempat, bagi penulis, dapat memperluas
wawasan dalam menganalisis karya sastra khususnya analisis latar yang terdapat
dalam novel Menggapai Mentari karya Elisa Herman.
DAFTAR PUSTAKA
Atmazaki. 2005. Ilmu Sastra, Teori, dan Terapan. Bandung: Citra Budaya.
Anjelia Maria. 2013. Analisis Tema Dan Latar Novel Kelana Cinta Syafiyya Karya Fitria Pratiwi. Jurnal Nasional.Jurusan Pendidikan Bahasa Dan
Sastra Indonesia Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pusat Bahasa
Herman, Elisa. 2016. Menggapai Mentari. Jakarta Timur: Penebar Plus+
Hermansyah. 2015. “Latar dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata dan
Kelayakannya”. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra dan Pembelajarnnya).
Agustus 2015
Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta:
Kanisius.
Kharisma, Ratna dkk. 2013. Setting Dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata.
Jurnal National. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Riau.
Kurniawan, Wiwin. 2013. Aspek Latar Sosial Budaya Dalam Novel Geger Wong Ndekep Macan Karya Hari Soemoyo. Skripsi. FBS. Universitas Negeri Yogyakarta
Maemonah, Siti. 2013. “Aspek Latar dalam novel Cinta di Dalam Gelas karya
Andrea Hirata: Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya sebagai
Bahan Ajar Sastra di SMA. Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesiadan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Moleong, Lexy. J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Muhardi, dan Hasanuddin WS. 1992. Prosedur Analisis Fiksi. Padang: IKIP Padang.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
Prasetya, Magista Wahyu. 2015. “Deskripsi Latar dalam novel Ayah karya Andrea
Hirata dan Rancangan Pembelajarannya di Sekolah Menengah Atas”.
Skripsi FKIP Universitas Lampung.
Ramadansyah. 2012. Paham dan Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Bandung: Dian Aksara Press.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Semi, M. Atar. 1988. Anatomi Sastra.Padang: IKIP Padang Press.
Tworisniawati, Mardiana. 2012. Latar Sosial Budaya Dalam Cerbung Ting Karya Dyah Kushar. Skripsi. FBS. Universitas Negeri Yogyakarta.
Tarigan, Hendri Guntur. 2011. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa
Bandung.
Wellek, Rene dan Warren Austin.1988. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.
77
LAMPIRAN COVER NOVEL
Judul buku : Menggapai Mentari
Penulis : Elisa Herman
Tebal Buku : 332 halaman
Penerbit : Penebar Plus+
Tahun Terbit : 2016
Sinopsis Novel “Menggapai Mentari” Karya Elisa Herman
Elisa adalah seorang bidan yang ingin menjadi seorang penulis walaupun
bukan seorang sarjana. Perjalanannya dimulai dari sebuah testimoni. Elisa pernah
merasakan pedihnya hidup, karena mendapatkan tekanan dari seorang sahabat
yang menolak memberikan testimoninya. Akibat itu, ia hampir mengalami stroke
ringan lagi. Untungnya Elisa berhasil mengalahkan dirinya sendiri hingga berani
memaafkan sahabatnya itu.
Malamnya, ia bercerita kepada putrinya tentang kejadian yang ia alami.
Putrinya mengusulkan bahwa “jika mama mendapatkan testimoni dari Bapak Joko
Widodo barulah mama orang hebat”. Elisa semakin terpuruk bagai orang yang
jatuh tertimpa tangga. Ia seperti disengat kalajengking. Jantungnya berdegup
sangat kuat. Kebahagiaannya terusik kembali. Elisa kembali memandangi
putrinya seakan tak percaya putrinya mengucapkan hal itu. Wajahnya tampak
biasa-biasa saja. Ia begitu tenang seolah-olah tidak pernah mengucapkan sesuatu
78
yang menikam batin mamanya. Tanpa memedulikan wajah mamanya yang
memucat, putrinya terus mengeringkan rambut.
Ia terus terbenam dalam kepedihan. Putri yang sangat ia cintai malah
mengutarakan sesuatu yang hampir mustahil. Elisa mulai merenung, tidak
mungkin putrinya memberi tantangan baru karena akan membuat mamanya stres
lagi. Bahkan, putrinya selalu berkata,”Mam, jangan capek-capek nanti sakit lagi”.
Ia membatin, mungkin putrinya bermaksud untuk menghibur.
Diam-diam, ketika putri Elisa tertidur pulas, ia membuka laptop berupaya
mencari alamat email Bapak Joko Widodo. Sekalipun tak pandai teknologi. Tanpa
mengulur waktu, Elisa langsung menemukan alamat yang ia cari. Ia langsung
melayangkan surat permohonan kepada Bapak Gubernur. Dalam hitungan detik,
emailnya sudah terkirim. Sambil tersenyum-senyum, ia sudah membayangkan
putrinya akan memuji dan berkata “Mamaku memang hebat dan banyak akal”.
Begitu email terkirim, ia langsung memeriksa email yang masuk. Ternyata
pengiriman gagal, karena email tersebut sudah tidak aktif lagi atau salah alamat.
Ia kembali terhenyak malu. Untunglah, putrinya tidak sempat tahu, karena masih
tidur. Dalam permenungan, ia berdoa pada Tuhan. Ia berkata “Mana mungkin
hamba yang bersahaja ini bisa memperoleh testimoni dari seorang pejabat negara,
apalagi dari seorang Gubernur DKI Jakarta yang begitu populer dan sangat sibuk
membenahi Ibu Kota dengan rentetan permasalahannya.
Begitulah hari berlalu, Elisa belum mau menyerah. Dua hari berselang,
putranya menelpon bahwa tidak bisa menemani Elisa lari pagi di Car Free Day.
Minggu, 15 Desember 2013 sekitar pukul 07.15, Elisa berlari sendirian ke arah
79
Bundaran Hotel Indonesia (HI) Kempinski. Hampir-hampir tak percaya, ia
menemukan sosok yang ia impikan yaitu Bapak Joko Widodo sedang dikerubuti
masyarakat. Tanpa pikir panjang ia menyelinap di antara kerumunan banyak
orang. Tepat di depan Bapak Joko Widodo, dengan luapan emosi dan tanpa pikir
panjang Elisa langsung menyampaikan maksudnya. “Bapak, Bapak, saya hanya
seorang bidan. Sudah berhari-hari saya mencari Bapak”. Setelah usai
mengucapkan hal itu, Bapak Gubernur mengatakan bahwa besok pagi, Ibu datang
ke kantor saya antara pukul 08.00-09.00 Wib.
Ternyata tidak semudah yang ia pikirkan. Ia harus melalui proses yang
panjang dan melelahkan dengan perjuangan yang tiada henti-hentinya. Akhirnya,
Elisa mendapatkan testimoni dari seorang Bapak Joko Widodo. Bukan hanya
testimoni Bapak Joko Widodo yang ia peroleh. Banyak orang-orang hebat yang ia
temui dan mendapatkan testimoni dari beliau. Dimulai dari Ibu Prof. Dr. Meutia
Hatta Swasono, Andi F. Noya, termasuk Bapak Anies R. Baswedan, Ph.D, dan
masih banyak lagi tokoh-tokoh yang ia temui. Bukan hanya sampai disitu
perjuangan seorang Elisa Herman. Setelah mendapatkan testimoni dari Bapak
Jokowi, Elisa harus menyerahkan bukunya ke genggaman Bapak Joko Widodo.
Dari mulai Joko Widodo menjadi Gubernur Pada waktu itu, Elisa sudah
kesusahan mencari beliau, apalagi akhirnya Joko Widodo mencalonkan diri
sebagai Presiden RI pada waktu itu. Tetapi, dengan semangat juang yang tinggi
tanpa mengenal kata putus asa, ia selalu berusaha demi memberikan sebuah buku
pada Joko Widodo.
80
Elisa juga mendapatkan rekor Muri sebagai “Bidan Pertama yang Menulis
Buku Pengalaman Pribadi”. Mendapatkan rekor Muri tidaklah mudah. Elisa
mendapatkan rekor Muri sebelum berhasil menyerahkan buku pada Bapak Joko
Widodo. Pada waktu itu Elisa mulai berpikir jika ia tidak memperoleh mukjizat
untuk bertemu dengan Bapak Joko Widodo sekali lagi demi menyerahkan buku,
barangkali Tuhan berkenan menganugerahkan mukjizat lain dengan Rekor Muri.
Dengan semangat yang membara, Elisa pun mencari tahu lewat penerbit
bagaimana cara mendapatkannya. Rangkaian cemooh pun ia dapatkan dari
adiknya sendiri.”Manalah mungkin kamu mendapatkan Rekor Muri dari sebuah
buku. Apalagi bukumu yang bisa mendapatkan rekor itu kalau membuat sesuatu
dalam jumlah besar. Misalnya, kamu bisa launching sepuluh novel dalam sehari
dan dibagikan gratis, nah itu baru fenomenal,” ujarnya. Dari kata itu, ia jadikan
cambuk untuk terus berjuang. Informasi dari manapun telah ia peroleh demi
mendapatkan Rekor Muri. Tiada kenal lelah ataupun putus asa. Apapun telah ia
lakukan untuk mendapatkan sebuah informasi dan terus berjuang. Setelah
memperoleh informasi, Elisa pun mengirimkannya ke MURI melalui email yang
alamatnya diperoleh dari Manajer MURI. Demi penantian, ia mendapat balasan
dari MURI, bahwa permohonannya disetujui. Setibanya di rumah dengan wajah
berseri-seri, Elisa menunjukkan email tersebut pada putranya. Putranya langsung
meneliti apakah email itu benar atau sekedar penipuan. Elisa dibikin kaget dan
sedih lagi dari pernyataan anaknya yang mengatakan bahwa email ini tidak resmi.
Dengan penuh keraguan dan takut malu jika ternyata berita itu salah alamat, sebab
saudaranya sendiri pernah mengingatkannya untuk melupakan angan-angan yang
81
tidak masuk akal itu. Dengan perasaan kecewa, esoknya Elisa menanyakan
kembali pada Manajer MURI apakah email itu benar atau tidak. Kemudian
Manajernya menjelaskan bahwa email itu benar. Ia menjelaskan bahwa email itu
hanya sebuah pemberitahuan, bukan piagam asli. Dari penjelasan Manajer itu
barulah Elisa bernafas lega dan senang mendengarnya. Akhirnya, setelah tertunda
tiga minggu barulah ia memutuskan untuk mengambil piagam tersebut.
Tabel Inventarisasi Latar Pada Novel Menggapai Mentari Karya Elisa Herman
No
1
2
Kutipan
Sebulan berselang setelah vertigo menyerang, daya ingat saya
berangsur-angsur pulih. Saya mulai beraktivitas ke lokasi yang tidak
terlalu jauh. Namun, di bawah tempurung kepala saya masih terasa
ada sesuatu yang mengganjal. Bulan pertama, saya bepergian dengan taksi. Setelah sebulan
terlewati, kondisi saya berangsur pulih, saya mulai naik
Transjakarta atau kendaraan umum. Pada saat saya melangkah
menaiki tangga Halte Transjakarta, napas saya mulai tersengal.
Pikiran negatif mulai simpang-siur di benak saya.
Latar Halaman Catatan
Tempat Waktu Sosial
20
21
3
4
Tetapi, saya tidak memedulikan pikiran saya yang terus 21 Cara berpikir,
menduga-duga. Saya terus melalui hari demi hari, syarat dengan sikap dan
perjuangan. Dengan susah payah dan penuh bercucuran, keyakinan
akhirnya saya bisa mencapai loket penjualan karcis yang
jaraknya mungkin hanya sekitar 40 mater. Anehnya, setelah
bersimbah peluh saya lebih segar. Hal itu terjadi beberapa kali.
Demi menurunkan kadar kolesterol, saya memutuskan untuk 22 Kebiasaan hidup
mulai olahraga. Olahraga yang paling mudah dan murah dan Cara berpikir
adalah lari pagi. Saya memutuskan untuk lari pada Minggu pagi dan sikap
saat Car Free Day di Jakarta cukup panjang dari Bundaran
Senayan sampai Monumen Nasional (monas), pagi hingga siang
hari. Dengan berjalan waktu serta semakin padatnya masyarakat
yang berolahraga di sana, lokasi Car Free Day pun ditambah. Bisa
berolahraga di lingkungan yang tenang bersih, segar, dan bebas
polusi di Kota Metropolitan yang senantiasa hiruk-pikuk merupakan
suatu kebahagiaan yang tak terperih bagi saya.
82
5
6
7
8
9
setelah berjuang dengan diet ketat selama sekitar satu bulan, 23 Cara bersikap dan
pada bulan kedua saya mulai berani mengkonsumsi daging keyakinan
ayam tanpa kulit dan sedikit daging ayam yang dimasak tanpa
minyak atau direbus. Dua kali sehari saya minum satu sendok
makan olive oil jenis extra virgin pada hari saat perut masih kosong
dan olive oil, saya juga minum ramuan yang konon sangat
bagus untuk penderita stroke, yaitu campuran bawang putih,
jahe, cuka apel, lemon dan madu, dan terkadang sereh dan
jahe.
Keesokan paginya, saya terbangun seperti biasa dan telah lupa 26
pada kejadian semalam. Hari lekas bergulir karena kesibukan
mulai beruntun. Tiga hari kemudian, entah mengapa saya merasa
lebih nyaman. Tapi aneh, apa yang menyebabkan saya lebih
nyaman? Saya mulai termenung.
Awal mulanya, saya merawat Jacky bersama sahabat saya. Ketika 28
itu, ia baru pulang dari rumah sakit setelah operasi jantung dan
menderita stroke yang kedua kali.
Malam itu, saya menyiapkan sebuah jaket baru untuk Jacky yang 29
hendak cek ke dokter keesokan paginya, jaket sutera halus itu telah
lama ia beli di Perancis, tetapi tidak pernah dipakainya. Jacky
sangat senang ketika saya memberitahu bahwa jaket itu akan
menghangatkan bila ia pergi ke dokter.
Saya langsung menghubungi satpam apartemen dan 34 Cara bersikap dan
meninggalkan pesan jika ada yang kehilangan sebuah tas nilai sosial
perempuan agar menghubungi saya. Setelah itu, saya meneliti isi
tas sekali lagi, untuk mencari petunjuk lainnya. Pada saat itu
saya menemukan botol kecil berisi botol bubuk putih berbau sangat
tajam seperti biang amoniak, tidak ada nomor telepon sebagai
petunjuk.
83
10
11
12
13
14
Empat bulan setelah Vera dipecat, saya menerima telepon dari
sebuah panti jompo. Mereka menanyakan apakah saya mengenal
Vera. Pertanyaan itu sempat mengagetkan saya. Sebab, setelah
peristiwa itu kami tidak pernah berhubungan lagi. Ternyata, Vera
melamar pekerjaan di situ. Dan, mereka meminta rekomendasi dari
saya. Saya sempat bingung dan takut untuk merawat dia di rumah dalam
kondisi seperti itu. Setelah beristirahat selama 30 menit di lobi
gedung itu, akhirnya dengan berat hati, kami pun membawanya
pulang. Sesampainya di apartemen, saya mulai mencatat semua
hasil tekanan dan gejala apa saja yang terlihat selama lima hari dia
berada di rumah. Kata strok seakan membuat bulu roma saya berdiri ketakutan.
Setelah saya sadar begaimana Tuhan menyembuhkan stroke
saya dengan benturan kepala tanpa sengaja, saya semakin menghargai kesehatan. Jikalau saya yang tua telah terlanjur salah
asuh, sebelum terlembat untuk mendidik yang masih muda-muda Mulanya, satu kelas berisi sekitar 17 murid. Akhirnya yang melaju
hanya tinggal tiga orang: saya, Lena, dan Kathy. Kerena tinggal
bertiga, kelas kami pun tidak bisa dilanjutkan. Namun, kami masih kerap berkumpul melepas rindu di warung samping
Universitas Indonesia atau restoran di mal. Lama-kelamaan
hanya sesekali kami bertemu karena terpisah benua. Kami
berkumpul jika sama-sama pulang ke Indonesia, di Plaza
Senayan, Jakarta untuk melepas rindu. Setelah segenap emosi saya mereda, saya pun tenang kembali dan
mulai merenung. Perlahan pikiran positif mulai menyembul, sedikit demi sedikit. Saya terus berjuang agar pikiran positif itu
semakin menguasai diri saya. Lalu, saya membiarkan “pengacara
37
40
45 sikap dan cara berfikir
47 Kebiasaan Hidup/tradisi
51Cara berpikir dan bersikap
84
15
16
17
18
19
hati saya” mengemukakan pembelaan, Saya merenungkan alasan-
alasan dan penjelasan yang masuk akal tentang perilaku Kathy
selaku terdakwa.
Luar biasa! Kemajuan teknoogi saat ini mampu dengan segera 55 Keyakinan
memecahkan masalah saya, dengan hati berbunga-bunga saya
langsung melayangkan surat permohonan kepada Bapak Gubernur.
Dalam hitungan detik, email saya sudah terkirim. Saya begitu
bangga terhadap diri saya. Sambil tersenyum-senyum, saya
sudah membayangkan putri saya akan memuji saya.
Dua hari berselang, Sabtu menjelang petang, putra saya 59
menelepon. “Ma, hari ini saya sangat lelah sehabis acara gathering
di kantor. Kalau besok pagi saya bisa menemani lari pagi di car
free day, apakah mama bisa peri sendirian.
Sebagai catatan, setelah kena serangan vertigo saya selalu ditemani 59-60
putra saya berlari dari Semanggi ke arah Senayan pada Car Free
Day. Tetapi, karena kali ini putra saya tidak bisa menemani saya
mencoba berlari ke arah yang berlawanan. Saya ingat betul pagi
itu, Minggu 15 Desember 2013 sekitar pukul 07.15, saya berlari
sendirian ke arah Bundaran Hotel Indonesia Kempinski.
Yang pasti pada waktu itu sekujur tubuh saya sudah basah oleh 61 Cara berpikir dan
keringat, bau, dan rambut saya acak-acakkan. Penamilan saya sikap
waktu itu lebih mirip orang gila atau gelandangan. Namun,
dengan tenang, penuh perhatian, dan senyum cerah, Pak Jokowi
mendengarkan maksud saya mencari beliau, yaitu ingin
memperoleh testimoni.
Brangkali beliau membaca reaksi saya. Beliau kembali tersenyum 62
ramah. Saya sadar itu bukan mimpi. Dengan tangan gemetar, saya
bertanya, “jam berapa, pak? Antara pukul 08.00-09.00 “oh terima
kasih Bapak.
85
20
21
22
23
Pada saat saya sedang sibuk mencari tempat isi ulang tinta ptinter, 63
putri saya meminta saya untuk menemaninya beribadah sekitar
pukul 18.00. waktu itu, jam sudah menunjukkan pukul 15.00.
kosentrasi saya terpecah.
Tiba di mal, saya bergegas mencari apa yang sedang saya 64
butuhkan. Akhirnya setelah mencari ke sana-kemari sekitar pukul
17.00, saya menemukan tempat isi ulang dab catrige baru di mal.
Sekitar pukul 01.30, saya baru selesai. Untunglah, dalam
perjalanan pulang dari mal, saya sempat menanyakan alamat kantor
Bapak Joko Widodo kepada pengemudi taksi yang saya tumpangi.
Paginya sekitar pukul 06.30, saya langsung berangkat ke kantor
Gubernur di Gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, Jalan
Medan Mardeka Selatan No.8-9 sesuai keterangan pengemudi
taksi kemarin
Minggu demi Minggu pun terlintasi, saya menanti dengan harap- 69 Keyakinan dan
harap cemas. Semua sahabat, penerbit, memberi jawabatan bahwa cara berfikir
saya tidak mungkin bisa mendapatkan testimoni dari beliau
karena saya bukan siapa-siapa. Dari beliau pribadi saja sulit,
apalagi dari beliau selaku Gubernur DKI. Namun, tiada semburat
putus asa menyinggahi batin saya. Saya butuh obat pemicu
semangat. Salah satunya yang paling ampuh buatan Tuhan.
Setiap malam saya terus berbincang kepada-Nya.
setelah sma terkirim, saya menanti hari senin tiba dengan gelisah. 71
Saya menguntai kesimpulan jika nomor telepon tersebut benar milik
Joko Widodo dan jika beliau adalah sosok yang memegang teguh
janji dan komitmen kepada rakyat, ajudannya akan menghubungi
saya pada hari Senin.
86
24
25
26
27
Beberapa hari berselang, sekitar pukul 09.00 saya kembali
menelepon kantor gubernur. Begitu seringnya saya menelepon
sampai mereka sudah hafal nama dan mungkin suara saya. Saya
tidak peduli andai mereka menamakan saya si Bawel yang tidak
tahu diri.
Sejak SMA, saya gemar mengumpulkan koin dan perangko. Berbicara mengenai koin, pikiran kita sontak mengarah pada
sesuatu yang berharga dan mempunyai nilai tukar. Sebab koin
biasanya di buat dari jenis logam, mulai dari ringan sampai yang
berat, dari putih sampai yang kuning, dari yang bulat sampai
persegi. Ke negara mana pun kita berlabuh di dunia ini, mereka
pasti memiliki koin dengan desain atau corak tersendiri.
Sebab, televisi negara Amerika jarang sekali memuat hal-hal
yang bagus tentang negera kita. Sebagian besar berita yang
disiarkan di sana berkisar pada demontrasi dab bencana alam yang
terjadi. Jangankan di luar negeri, di sini apa yang terkenal dari
Indonesia? Jarang sekali orang menyebutnya Monas, Raja
Ampat, Bali. Dengan bangga mereka menjawab Macet dan
Banjir.
Gayung bersambut, permohonan saya diluluskan. Dengan penuh
semangat siang malam saya ramungkan naskah saya. Begitu
selesai, saya langsung menghubungi ajudan beliau untuk memohon
kesempatan bertemu. Sungguh beruntung. Saya langsung mendapat
jadwal pada kamis, 3 April 2008, Pukul 12.00.
72
74 Kebiasaan hidup
79Nilai dan norma
82
28
Pukul 10.45, saya pun bertolak dari Selemba ke tempat tujuan 85
saya di jalan Medan Mardeka Barat. Saya sengaja berangkat
lebih awal, ada waktu luang untuk menenangkan diri sebelum
bertemu dengan beliau karena lokasi tujuan saya, paling lama
ditempuh dalam waktu 20 menit.
87
29
30
31
32
33
34
35
Siang itu, dengan semangat berpijar saya berangkat ke kantor
Kemenkes RI di jalan Percetakan Negara untuk berjumpa
dengan Bapak Dirjen. Jadwal saya untuk bertemu beliau pada
pukul 13.00. tetapi, karena saya tiba lebih awal, pukul 12.00 dan
kebetulan beliau sedang kosong, saya langsung dipersilahkan
masuk. Pukul 13.00 Mendengar ada titik terang Jokowi bisa menjadi Presiden RI,
saya semakin bersemangat dan berdoa. Namun, beberapa hari
kemudian, saya mulai sedih sebab media mulai meragukan
kesediaan Jokowi untuk dicalonkan. Saya mulai mengubah taktik
doa. Rangkaian dia saya mulai terdengar aneh dan terkadang
mengundang tawa sendiri. Siang itu, 29 Mei 2014, saya tiba di kantor KPU lebih awal dari
jadwal, masih lengang. Di pintu masuk saya sempat dicegat. :Ibu
ada undagan?”begitu saya menggeleng, mereka kembali bertanya. Saya terdiam. Pantasan tadi pagi ketika saya berhenti di posko
depan Menara BCA, suara hati sempat mengingat kisah pertama
kali saya bertemu Jokowi di depan pos polisi Bundaran HI.
Rangkain cemooh yang beruntun itu berubah menjadi cambuk
bagi saya untuk terus berjuang. Entah mengapa hari itu saya
teringat apda acara Kick Andy yang teelah beberapa kali
menampilkan orang-orang yang memperoleh Rekor MURI. Yang
terpikir di benak saya. Mereka yang tampil tidak semua orang kaya. Pada saat penumpang turun, jarang sekali ada yang mengucapkan
terima kasih atau tersenyum kepada mereka. Sampai-sampai
kalau ada yang mengucapkan terima kasih, mereka seperti
kaget. Saya tidak boleh makan gula, Bu. Saya tidak menyangka
masyarakat begitu antusias kemari. Tadi pagi, saya tiba pukul
92
111Cara berpikir dan bersikap
115
126
132Cara berpikir dan bersikap
139Tradisi/Kebiasaan Hidup
142 Cara berfikir dan
bersikap
88
36
37
38
39
40
41
06.30, tetapi jam 08.00 baru adapat parkir, macet sekali Bu.
Sempat terpikir bagaimana kalau saya yang pingsan, jika roti ini
saya berikan kepadanya. Di sekitar tempat itu tidak terlihat ada
orang yang menjual makanan. Tiba-tiba, saya teringat pada pasien
yang sakit gula. Mereka tidak boleh terlambat makan, bisa berakibat
fatal. Tanpa ragu saya langsung merogoh croissant saya dan
memberikan kepadanya.
Saya harus mengakui bahwa anak muda sekarang memang 145 Pandangan Hidup
sangat kreatif. Saya yang tadinya tidak mengerti tahap demi tahap
tetang email tadi. Pikiran saya terus berjalan mengolah pendapatnya
tadi yang sangat masuk akal. Lalu muncul argument kuat di dlam
diri saya.
Waktu itu jarum jam menunjukkan pukul 17.00. saya harus 154
menunggu sampai jam berapa? Kalau sampai tengah malam
barangkali Pak Jaya lelah dan tidak pantas lagi untuk diganggu.
Benar, begitu tiba di halte GBK semua penumpang turun dan 158 Kebiasaan Hidup
tangga halte Transjakarta sontak pennuh sesak. Bahkan, untuk
jalan keluar dari tangga halte orang harus mengantre panjang.
Selepas dari tangga, saya semakin terpesona melihat orang-orang
lalu-lalang di sekitar GBK.
Pada 9 Juli 2014 ketika Pilpres berlangsung, keiginan itu kembali 160
menggelitik. Awalnya , saya berencana menanti beliau pada pagi
hari di TPS Menteng. Saya Pikir barangkali ada cela kesempatan
untuk menyerahkan buku, Pagi itu.
Keesokan harinya pada tanggal 25 Juli, putra saya menelepon putri 178
saya. Tak lama kemudian, putri saya bertanya, “Ma, kakak bertanya
tanya tanggal 28 Mama butuh mobil?
Bu, kalau mau lebih yakin, besok pagi sekitar pukul 06.00-07.00 186
sebelum berangkat, coba pantau di televisi dulu Jokowi Salat Idul
89
42
43
44
45
46
Fitri di mana. Kalau beliau salat di balai Kota maka sudah pasti
sehabis itu aka nada open house di Balai Kota.
Setelah bersilancar ke sana-sini, akhirnya saya menemukan
persyaratan lomba dan langsung mendaftarkan diri untuk lari jarak 8
km. Lomba lari ini diselenggarakan guna memperingati Hari
Kemerdekaan Ke-69 RI yang akan diadakan pada 31 Agustus
2014, Pukul 06.00, dari depan Istana Mardeka. Setelah Independendence Day Run 2014, saya mendaftarkan diri
untuk ikut fx Sunday Fun Run di Fx Sudirman. Pendaftaran berjalan
lancer dan tertib. Setelah keseksesan Fx Sunday Fun Run , saya
mendaftaran diri untuk ikut Mandiri Jakarta Marathon 2014 di
Monumen nasional (Monas) pada 26 Oktober 2014. Acara ini
diikuti oleh para peserta nasional dan international. Keinginan yang menggebuh untuk bisa melihat langsung acara ini,
menggerakkan saya untuk mulai berupaya mendulang
informasi. Awalnya, saya mencoba menghubungi sahabat saya yang berprofesi wartawan. Tatapi, mereka juga tidak tahu apa
syarat untuk bisa terpilih serta harus berkumpul di mana. Sebelum
menyerah, saya mencoba men-tweet salah seorang panitia, tetapi tidak menjawab. Setelah mencari dan bertanya kian kemari,
akhirnya saya menguntai kesimpulan harus langsung berangkat dan
memilih salah satu tempat strategis, GBK, Bundaran HI, Monas
atau Istana Negara. Setalah puas mampir seharian di Istana, dengan langkah ringan
saya bergegas menuju Pesta Rakyat yang diselenggarakan di
Monas. Di pintu Monas masyarakat sudah padat mengantre. Jutaan orang menyambut di Jalan M.H.Thamrin menuju Istana
Negera. Mereka ingin menyebut kedatangan Presiden dan Wakil
Presiden RI yang baru saja dilantik, Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
212
259
280 Keyakinan
304
311
90
Sejak pukul 08.00, mereka rela dijerang mentari memenuhi
Bundaran Hotel Indonesia demi menunggu sang presiden yang akan
melintasi jalur tersebut dengan menggunakan kereta kuda.
a) Pengalaman jatuh bagun mengejar Jokowi untuk sekedar
menyerahkan novel Love, Life, Heaven juga membuat saya
menjadi penikmat politik dadakan. Selama berhari-hari saya
duduk manis di depan televisi menyimak hiruk-pikuk Pilpres. Tidak
ada tokoh lain yang saya ikuti pergerakkannya dengan seksama
selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan, seperti saya menguntit
jejak Jokowi.
b) Air mata saya memang jatuh di garis finish Independence Day Run
2014 dan teras Istana Negara saat Upacara militer lepas sambut
Presiden pada 20 Oktober 2014. Tetapi, perjalanan saya belum
mencapai garis akhir. Belum lagi usai. Saya masih akan terus
berlari, merengkuh impian saya walaupun tersengal, walau
terpuruk, walau terjal berliu. Perjalanan saya masih belum usai. Jumlah
320Cara berpikir dan bersikap
325
17 27 20
Top Related