kementerian agama - LPM IAIN Lhokseumawe

23

Transcript of kementerian agama - LPM IAIN Lhokseumawe

KEMENTERIAN AGAMA KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE

NOMOR: 203 TAHUN 2017

TENTANG

BLUE PRINT PENGEMBANGAN DAN PEKMANFAATAN SISTEM INFORMASI DI

LINGKUNGAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) LHOKSEUMAWE

TAHUN ANGGARAN 2018

REKTOR IAIN LHOKSEUMAWE

Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Pengembangan sistem informasi Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe, perlu Pemberlakuan blue print

pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi di IAIN Lhokseumawe;

b. bahwa untuk terlaksananya tugas-tugas tersebut perlu ditetapkan dalam suatu

keputusan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor: 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-undang Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara;

4. Peraturan Pemerintah Nomor: 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 72 Tahun 2016 tentang

Pendirian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara

Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan APBN;

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 33/PMK.02/2016 tentang Standar

Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017;

8. PMK No.S-39/MK.02/2015 Tanggal 19 Januari 2015 Tentang Honorarium

Dosen/Pegawai yang Diberi Tugas Tambahan/Tugas Khusus Tertentu,

Honorarium Penyelenggara Kegiatan Akademik dan Kemahasiswaan, dan

Lain-lain pada Satker PTKN di Lingkungan Kemenag;

9. Keputusan Menteri Agama Nomor: 1 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga

atas Peraturan Menteri Agama Nomor: 2 Tahun 2006 tentang Mekanisme

Pelaksanaan Pembayaran atas Beban APBN di lingkungan Departemen

Agama;

10. Peraturan Menteri Agama Nomor 46 Tahun 2016 tentang ORTAKER IAIN

Lhokseumawe;

11. Peraturan Menteri Agama Nomor 58 Tahun 2016 tentang STATUTA IAIN

Lhokseumawe.

Memperhatikan………Hal: 2

2

Memperhatikan : Fungsi Pemberlakuan blue print pengembangan dan pemanfaatan sistem

informasi Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

LHOKSEUMAWE TENTANG PEMBERLAKUAN BLUE PRINT

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DI

LINGKUNGAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

LHOKSEUMAWE TAHUN ANGGARAN 2018;

Pertama : Surat keputusan ini merupakan surat resmi Pemberlakuan blue print

pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi di Lingkungan IAIN

Lhokseumawe

Kedua : Segala Biaya akibat dikeluarkannya keputusan ini dibebankan ke dalam

Anggaran DIPA IAIN Lhokseumawe tahun 2018

Ketiga : Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan

bahwa apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan

diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Lhokseumawe

Pada tanggal, 25 Maret 2017

Blue Print Pengembangan

dan Pemanfaatan Sistem Informasi

2017-2021 IAIN Lhokseumawe

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji syukur ke hadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya, hingga terwujudnya naskah Blueprint

Pengembangan dan Pemanfaatan Sistem Informasi IAIN Lhokseumawe 2017-

2021. Besar harapan kami, naskah Blueprint ini dapat menjadi rujukan

pengembangan Blueprint Pengembangan dan Pemanfaatan Sistem Informasi IAIN

Lhokseumawe, baik di sisi pengembangan sistem informasi maupun di sisi

penyediaaan SDM dan infrastruktur pendukungnya.

Tak lupa kami sampaikan terimakasih kepada pihak yang telah sangat

membantu dalam penyusunan Blueprint ini:

1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dan kemudahan urusan dan

menjawab segala doa yang Tim penyusun butuhkan dan memberikan

kesehatan, rezeki serta kesabaran bagi penulis.

2. Bapak Rektor IAIN Lhokseumawe Dr. H. Hafifuddin, M.Ag yang telah

memberikan dukungan dan fasilitas.

3. Seluruh Wakil Rektor IAIN Lhokseumawe yang telah memberikan

dukungan.

4. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan yang tidak

dapat kami sebutkan satu persatu.

Demikian, semoga memberikan manfaat dalam memajukan IAIN

Lhokseumawe. Masukan dan saran yang membangun akan kami perhatikan sebagai

perbaikan untuk masa-masa mendatang. Terimakasih.

Ditetapkan di Lhokseumawe

Pada tanggal, 25 Maret 2017

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................ .................................. i

DAFTAR ISI ............................................................... .................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum IAIN Lhokseumawe ......... .................................. 1

1.2 Visi dan Misi IAIN Lhokseumawe ................ .................................. 2

1.3 Tujuan Blueprint ............................................ .................................. 3

BAB II ANALISIS KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG

dan TANTANGAN

2.1 Kekuatan ........................................................ .................................. 4

2.2 Kelelmahan .................................................... .................................. 4

2.3 Peluang .......................................................... .................................. 4

2.4 Tantangan ...................................................... .................................. 4

2.5 Rencana Strategis........................................... .................................. 4

BAB III UNIT PENGELOLA SISTEM INFORMASI

3.1 Struktur Organisasi Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data 6

BAB IV PENGEMBANGAN dan PEMANFAATAN SISTEM

INFORMASI

4.1 Pengembangan Sistem Informasi IAIN Lhokseumawe .................... 7

4.2 Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi10

BAB V DISASTER RECOVERY PLAN (DRP)

5.1 Pengertian Disaster Recovery Plan ................ .................................. 14

5.2 Tahap Pelaksanaan DRP ................................ .................................. 14

BAB VI PENUTUP

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum IAIN Lhokseumawe

Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe merupakan transformasi dari

Akademi Ilmu Agama (AIA) yang diprakarsai oleh Drs. Tgk. H. A. Wahab

Dahlawi, saat menjabat sebagai bupati Aceh Utara. Bersama para tokoh masyarakat

lainnya, sang bupati, menginisiasi lahirnya lembaga perguruan tinggi Islam pertama

di Kota Lhokseumawe, ibukota Kabupaten Aceh Utara ketika itu. Tanggal 12 Juni

1969 merupakan angka keramat bagi keberadaan Akademi Ilmu Al-Qur’an. Selang

3 (tiga) tahun kemudian, yakni pada tanggal 24 Mei 1972, bupati bersama beberapa

tokoh masyarakat setempat mengadakan rapat penting Yayasan. Hasil rapat

menyebutkan bahwa untuk kepentingan pengembangan lembaga perguruan tinggi,

disepakati perubahan nama dari AIA menjadi Perguruan Tinggi Malikussaleh yang

selanjutnya disingkat dengan PERTIM. Keberadaan AIA kemudian dilebur

menjadi fakultas Syariah PERTIM. Pada tahun 1975 fakultas Syariah PERTIM

menjadi filial dari Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. Sejak pertma

berdiri AIA hingga tahun 1975 tampuk kepemimpinan berada di bawah Drs. Tgk.

H. A. Wahab Dahlawi.

Pada tanggal 15 Mei 1980 diputuskan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan dengan mengubah namanya menjadi Perguruan Tinggi Pendidikan

Malikussaleh di bawah yayasan Pendidikan Malikussaleh. Terjadi perubahan nama

kembali dan status lembaga perguruan tinggi Islam ini menjadi Sekolah Tinggi

Ilmu Syariah (STIS) dengan status terdaftar. Pada kurun waktu 1996-2001, tongkat

kepemimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah beralih ke tangan oleh Drs. H. A.

Muthalib Hasan. Di bawah otoritas kepemimpinannya, STIS Malikussaleh

mendapat penghargaan dari Departemen Agama RI dengan peningkatan status

menjadi diakui, sekaligus penambahan 1 (satu) jurusan yakni Tarbiyah dengan

status terdaftar untuk program studi Pendidikan Agama Islam berdasarkan SK

Menteri Agama RI No. 181 tahun 1996. Dengan bertambahnya satu jurusan lagi

maka pada tahun yang sama pemerintah pusat melalui Departemen Agama

2

Republik Indonesia mengapresiasi lembaga pendidikan tunggi dengan mengganti

nama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Malikussaleh (STAIM) dengan dua

jurusan yaitu jurusan Syariah dan Tarbiyah.

Setelah periode kepemimpinan Drs. H. A. Muthalib Hasan berakhir pada

bulan Juni 2001, berdasarkan keputusan hasil rapat senat STAI Malikussaleh

Lhokseumawe mengangkat Drs. Hafifuddin untuk memimpin lembaga ini periode

2001-2004. Pada masa kepemimpinannya, STAI Malikussaleh Lhokseumawe

mulai melakukan berbagai persiapan dan pembenahan menuju penegerian. Ikhtiar

tersebut membuahkan hasil dengan ditandatangani keputusan Presiden Megawati

Soekarno Putri, Nomor 2 tentang Penegerian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe pada tanggal 5 Januari 2005. Pasca

Penegerian institusi pendidikan tinggi Islam satu-satunya di kawasan industri saat

itu, Drs. Hafifuddin, M.Ag kembali mendapatkan amanah melanjutkan estafet

kepemimpinannya untuk periode 2006-2010. Kemudian, digantikan oleh Dr.

Iskandar Budiman, M.CL sejak 2010 hingga Tahun 2013.

Tahun 2014, dalam sebuah rapat senat STAIN Malikussaleh Lhokseumawe,

kembali Dr. Hafifuddin, M.Ag terpilih sebagai Ketua STAIN Malikussaleh

Lhokseumawe periode 2014-2018 setelah sela satu periode. Namum belum sempat

menghabiskan masa jabatan hingga tahun 2018, Hafifuddin bersama dengan para

mujahid/aktifis kampus berhasil melakukan konversi status institusi ini menjadi

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dengan terbitnya Peraturan

Presiden nomor 72 tahun 2016. Setelah peralihan status ke IAIN, Presiden melalui

Menteri Agama R.I., menunjuk Dr. Hafifuddin, M. Ag., melanjutkan amanah

kepemimpinan untuk jangka waktu 2017-2021.

1.2 Visi dan Misi IAIN Lhokseumawe

1.2.1 Visi :

“Menjadi Perguruan Tinggi Islam yang unggul dan berwawasan global dalam

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”

3

1.2.2 Misi :

a. Mencetak sarjana yang cerdas dan berakhlak mulia

b. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat

c. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian yang islami

melalui pengkajian dan penelitian ilmiah; dan

d. Membangun kerjasama tingkat lokal, nasional, dan internasional untuk

pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, pengabdian kepada

masyarakat, dan institusional

1.3 Tujuan Blue Print Pengembangan Dan Pemanfaatan Sistem Informasi

IAIN Lhokseumawe

1. Terwujudnya Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan

tinggi dalam proses pembelajaran yang memadai.

2. Tersedianya Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan

tinggi dalam administrasi.

3. Tersedianya Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan sarana

yang transparan, akurat dan cepat.

4. Terciptanya Sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support

system) yang lengkap, efektif, dan obyektif.

5. Peningkatan pemanfaatan sistem informasi untuk mahasiswa dan dosen

serta akses terhadap sumber informasi.

6. Tersedianya kapasitas internet dengan rasio bandwidth per mahasiswa

yang memadai

7. Kemudahan aksesibilitas data dalam sistem informasi dalam bentuk

pengembangan website yang menarik, aman, lengkap dan komunikatif.

8. Blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sistem informasi

yang lengkap.

4

BAB II

ANALISIS KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG dan TANTANGAN

2.1 Kekuatan

1. Jaringan internet sudah terpasang untuk pengajaran e-learning dan multi

media.

2. Sistem informasi sudah terhubung dengan internet pada semua fakultas

dan unit kerja masing-masing.

2.2 Kelemahan

1. Sistem informasi yang ada belum optimal untuk mendukung pengambilan

keputusan.

2. Sivitas akademika belum optimal dalam memanfaatkan sarana sistem

informasi.

3. Manajemen pengelolaan dan pemeliharaan aset kurang maksimal.

4. Cyber services yang ada belum dimanfaatkan dengan maksimal.

5. Jaringan internet yang kurang baik dalam menunjang kegiatan penelitian

dan

pengabdian kepada masyarakat.

6. Komitmen dosen dan mahasiswa dalam memanfaatkan sistem informasi

masih

kurang.

7. Sosialisasi layanan sistem infomasi pada dosen dan mahasiswa masih

kurang.

2.3 Peluang

1. Kesempatan pencarian sumber dana ekternal untuk menciptakan suasana

akademik dan sistem infromasi yang lebih baik.

2. Kesempatan bekerja sama dengan stakeholders dan job market dengan

menggunakan sarana dan prasarana yang ada.

3. Terbukanya kesempatan kerjasama bidang sistem informasi dengan

perguruan tinggi lain.

5

2.4 Tantangan

1. Tingginya biaya pengembangan sarana dan prasarana.

2. Semakin canggihnya cyber crime yang bisa mengancam keamanan sistem

informasi.

2.5 Rencana Strategis

1. Upgrade aplikasi pada sistem informasi akademik.

2. Penambahan infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung tridharma

perguruan tinggi.

3. Penambahan Kapasistas Layanan Informasi Akademik Skala Kecukupan

6

BAB III

UNIT PENGELOLA SISTEM INFORMASI

Pengelolaan sistem informasi di lingkungan IAIN Lhokseumawe

merupakan wewenang Unit Teknologi informasi dan Pangkalan Data (TIPD) yang

bertugas mengelola dan mengembangkan sistem teknologi informasi dan

pangkalan data IAIN Lhokseumawe.

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD)

Ka Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD)

Staf Admin Data Staf Developer

7

BAB IV

PENGEMBANGAN dan PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI

4.1 Pengembangan Sistem Informasi IAIN Lhokseumawe

Sistem informasi akademik adalah suatu sistem informasi akademik

untuk mengelola kalender akademik, info kurikulum, jadwal kuliah, jadwal

dosen, jadwal ujian, data mahasiswa, nilai hasil belajar mahasiswa, presensi

kehadiran mahasiswa, Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu Hasil studi (KHS).

Tabel 4.1

Sistem Informasi di IAIN Lhokseumawe

No Sistem Informasi Alamat

1

Sistem Informasi

Akademik (SIAKAD)

Regristasi (KRS),

Pembayaran Online,

Jadwal Kuliah,

Kartu Ujian,

Kartu Hasil Studi (KHS),

Materi Online

Pembelajaran

http://siakad.iainlhokseumawe.ac.id

2 Sistem Penelitian (E-

Jurnal) http://ejurnal.iainlhokseumawe.ac.id

IAIN Lhokseumawe saat ini telah memanfaatkan system informasi yang

dipergunakan untuk kegiatan administrasi yang dikenal dengan nama SIAKAD.

IAIN Lhokseumawe memiliki Sistem Administrasi Akademik

(http://iainlhokseumawe.siakadcloud.com), Pada system administrasi akademik,

mahasiswa dapat melakukan transaksi akademik secara online. Mahasiswa yang

telah memenuhi syarat untuk wisuda juga dapat melakukan

pendaftaran wisuda secara on line.

8

3 Sistem Kuliah Online (E-

Learning) https://edlink.id

4 Webmail https://mail.iainlhokseumawe.ac.id

5 Sistem Pendaftaran Mail https://bit.ly/2VdlxbN

6 Web Utama https://www.iainlhokseumawe.ac.id

8 Web Fakultas Ilmu

Keguruan (FTIK) https://ftik.iainlhokseumawe.ac.id

9 Web Fakultas Syariah https://fasya.iainlhokseumawe.ac.id

10 Web Fakultas Ushuluddin

Adab dan Dakwah https://fuad.iainlhokseumawe.ac.id

11 Web Fakultas Ekonomi

Bisnis Islam https://febi.iainlhokseumawe.ac.id

12 Web Pascasarjana https://pasca.iainlhokseumawe.ac.id

4.1.1 Pembangunan Sistem Informasi Terintegrasi

Sistem Informasi Terintegrasi adalah sistem informasi terintegrasi yang

mengkoneksikan/menghubungkan seluruh sistem informasi yang telah

dikembangkan oleh IAIN Lhokseumawe. Sistem Informasi ini akan memudahkan

seluruh civitas akademika mengakses seluruh aplikasi dengan sekali login.

Diharapkan dengan sistem ini akan membantu IAIN Lhokseumawe dalam

melaksanakan berbagai proses akademik dan administratif serta meningkatkan

mutu pelayanannya.

Selain itu, beberapa sistem informasi yang akan dibangun untuk

menciptakan lingkungan kerja yang terintegrasi dan berbasis teknologi adalah

sebagai berikut:

1. Sistem Informasi Akademik meliputi : data mahasiswa, data perkuliahan,

KRS, jadwal ujian dan nilai, kalender akademik.

2. Sistem Informasi Kepegawaian meliputi : Data tenaga pendidik dan

kependidikan.

3. Sistem Informasi Alumni dan Pusat Karir meliputi : Data alumni dan pusat

karir

9

4. Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Online meliputi : Data

pendaftar dan data pembayaran.

5. Sistem Informasi Keuangan meliputi : Data pembendaharaan Lembaga

Gambar 4.1

Sistem Terintegrasi IAIN Lhokseumawe

4.1.2 Revitalisasi Website Utama, Unit dan Fakultas

Website utama milik IAIN Lhokseumawe dapat diakses melalui alamat

https://www.iainlhokseumawe.ac.id/ yang beroperasi 24 jam sehari. Revitalisasi

website tersebut merupakan hal yang diperlukan agar para pengunjung

mendapatkan kenyamanan ketika membuka website. Beberapa langkah revitalisasi

dalah:

SISTEM INFORMASI

TERINTEGRASI

SISTEM INFORMASI

KEPEGAWAIAN (SIMPEG)

SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SIAKAD)

SISTEM INFORMASI

ALUMNI DAN PUSAT

KARIR(SIAPKA)

SPMB ONLINE

SISTEM INFORMASI KEUANGAN

(SIMKEU)

10

1. Memperkaya konten website

2. Memperbarui tampilan website secara berkala

3. Meningkatkan responsive tampilan website

4.2 Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi

4.2.1 Pembangunan dan Pengembangan Jaringan Intranet dan Internet

Penggunaan TI di lingkungan kampus dapat menunjang kegiatan belajar

mengajar. Semakin berkembangnya TI menyebabkan kebutuhan akan akses

informasi dapat dikatakan menjadi kebutuhan primer dalam saat ini.

Akses Internet menjadi salah satu sarana yang wajib ada dan dibutuhkan oleh setiap

sivitas akademika terutama di lingkungan IAIN Lhokseumawe. Kebutuhan

pembangunan dan pengembangan jaringan Intranet dan Internet sebagai tulang

punggung jaringan komputer mutlak diperlukan. Kegiatan komunikasi, sharing file

dan printer, serta akses informasi adalah kegiatan-kegiatan yang memerlukan

jaringan Intranet maupun Internet agar setiap komputer saling terhubung dan

melakukan kegiatan-kegiatan tersebut.

Beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh IAIN Lhokseumawe untuk

menyediakan layanan jaringan Intranet dan Internet yang cepat dan handal adalah:

1. Revitalisasi Jaringan Utama

2. Revitalisasi Jaringan Local Area Network (LAN)

3. Revitalisasi Jaringan Nirkabel (Wireless)

5. Revitalisasi Jaringan Hotspot Mahasiswa

4. Monitoring Jaringan

4.2.2 Pembangunan Data Center

Data center adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk penyimpanan data

secara digital. Keberadaan data center sangat diperlukan untuk penyimpanan data-

data penting secara terpusat yang dapat diakses 24 jam sehari dan 7 hari dalam satu

minggu. Keberadaan data center akan sangat besar manfaatnya manakala ada hal

tak terduga yang melanda sebuah kampus. Misalnya saja terjadi bencana alam yang

merusak kampus sehingga menyebabkan semua arsip data kampus musnah. Dengan

11

adanya data center, maka semuanya dapat diatasi karena data kampus tetap utuh di

lokasi data center.

4.2.3 Pengadaan Komputer dan Sarana Multimedia Dalam Perkuliahan

Dalam Perkuliahan adanya unit komputer sangat membantu sekali dalam

kegiatan perkuliahan, terutama untuk mata kuliah yang menggunakan aplikasi

komputer. Di IAIN Lhokseumawe sudah ada ruang Laboratorium Komputer

(Labkom) yang dapat digunakan sebagai ruang mata kuliah atau digunakan oleh

mahasiswa yang memang membutuhkan komputer untuk mendukung kegiatan

belajar mereka. Akan tetapi hal itu dirasa kurang mencukupi, sehingga rencananya

di setiap kelas akan diadakan sebuah unit komputer yang dapat digunakan oleh

dosen dan mahasiswa sewaktu-waktu tanpa harus menggunakan ruang Lab Centre.

Sarana multimedia dalam perkuliahan sangat diperlukan untuk mendukung

kegiatan belajar mengajar yang memang memerlukan perangkat multimedia seperti

kuliah bahasa, pemograman, dan sebagainya. Sarana multimedia ini nantinya

mendukung untuk kebutuhan audio, video, dan visual.

4.2.4 Penambahan Server Untuk Layanan TI (2018-2020)

Untuk saat ini IAIN Lhokseumawe masih belum menggunakan server

sendiri untuk menyimpan data ataupun aplikasi sistem informasi yang sudah ada.

Hal ini terjadi karena kurangnya sumber daya manusia yang menguasai perihal

server dan rinciannya.

Fokus pertama kali yang harus dilakukan adalah merekrut tenaga-tenaga

ahli di bidang server untuk layanan TI. Apabila hal tersebut sudah terpenuhi, maka

beberapa server yang perlu diadakan di lingkungan IAIN Lhokseumawe adalah

sebagai berikut:

1. Server Web

2. Server Hosting

3. Server Cloud

4. Mail Server

12

5. Server Backup

6. Server Aplikasi Sistem Informasi

7. Developer Server

4.2.5 Penguatan Jaringan Internet dan Intranet

Untuk memaksimalkan layanan kebutuhan internet di kampus IAIN

Lhokseumawe, maka TIPD dalam hal ini ayng bertanggung jawab penuh atas

penambahan sarana dan prasaran internet di Kawasan wilayah kampus akan selalu

berupaya memantapkan seluruh jaringan internet sehingga adanya penambahan

bandwith menjadi sebuah solusi dikarenakan pengunaan internet yang

diakategorikan sangat aktif.

Penambahan ini diharapkan nantinya akan menjadikan kampus IAIN

Lhokseumawe menjadi kampus cyber yang mana fasilitas internet dapat di rasakan

oleh semua civitas akademika kampus. Saat ini penambahan bandwith di area

kampus IAIN Lhokseumawe sangat lah signifikan:

1. Tahun 2010-2012, Total Bandwidth adalah 10 Mbps

2. Tahun 2013-2015, Total Bandwidth adalah 20 Mbps

3. Tahun 2017-2018, Total Bandwidth adalah 250 Mbps dengan rincian:

a. Gedung Biro 80 Mbps

b. Gedung Tarbiyah 1 10 Mbps

c. Gedung Tarbiyah 2 30 Mbps

d. Gedung Perpustakaan 40 Mbps

e. Gedung Syariah 40 Mbps

f. Gedung Dakwah 30 Mbps

g. Kampus Pascasarjana 20 Mbps

4. Tahun 2018-2020, Total Bandwidth adalah 250 Mbps dengan rincian:

a. Gedung Biro 40 Mbps

b. Gedung FTIK 40 Mbps

c. Gedung Perpustakaan 40 Mbps

d. Gedung FASYA 20 Mbps

e. Gedung FEBI 20 Mbps

f. Gedung FUAD 30 Mbps

13

g. Kampus Pascasarjana 20 Mbps

h. Gedung Lab Centre 40 Mbps

Pengguna internet aktif diantaranya adalah pegawai administrasi, pegawai

akademik (dosen) dan mahasiswa. Dengan 250 Mbps mahasiswa dapat

menggunakan bandwidth:

a. Mahasiswa 2Mb/2Mb

b. Dosen 5Mb/5Mb

c. Karyawan 5Mb/5Mb

d. Tamu Unlimited

14

BAB V

DISASTER RECOVERY PLAN

5.1 Pengertian Disaster Recovery Plan

Tujuan sistem disaster recovery yang dikembangkan di IAIN Lhokseumawe

adalah untuk melindungi dan menjaga sumber daya sistem informasi dan menjamin

keberlanjutan layanan sistem informasi. Disaster Recovery Plan/DRP (Rencana

Pemulihan Bencana) adalah tahapan-tahapan aktifitas yang akan dilakukan untuk

melindungi sistem apabila terjadi bencana yang dapat menimbulkan kerusakan pasa

sistem tersebut mulai dari pencegahan, kesiapasiagaan, tanggapan terhadap

bencana hingga pemulihan pasca terjadinya bencana.

Bencana yang terjadi selain disebabkan oleh alam, dapat juga disebabkan

oleh manusia. Bencana dapat terjadi kapan saja dan kita tidak dapat memprediksi

kapan terjadinya. Akibat yang ditimbulkannya akan lebih besar bagi mereka yang

tidak mempersiapkan diri terhadap kemungkinan-kemungkinan timbulnya

bencana. Untuk itulah DRP sangat mutlak diperlukan dalam rangka pencegahan

dan pemulihan semua aset-aset penting, sumber daya manusia, data-data penting,

serta fasilitas-fasilitas yang ada.

Beberapa tujuan adanya proses DRP antara lain:

1. Melindungi aset-aset (data-data) penting.

2. Mencegah meluasnya gangguan yang ditimbulkan.

3. Meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh bencana.

4. Menetapkan prosedur-prosedur yang akan dilakukan saat terjadinya dan

setelah terjadinya bencana.

5.2 Tahap Pelaksanaan DRP

Sistem DRP yang diterapkan di IAIN Lhokseumawe meliputi 6 (enam)

tahap pelaksanaan, yaitu:

a. Analisa Resiko

Kegiatan ini diperlukan untuk melakukan identifikasi dan analisa risiko agar dapat

menentukan klasifikasi dampak dan penyebab kejadian bencana yang mungkin

terjadi.

15

b. Pencegahan

Tahapan ini adalah tahapan paling awal yang harus dilakukan. Untuk bencana yang

ditimbulkan oleh alam misalkan banjir, gempa bumi, atau letusan gunung berapi

memang kita tidak dapat mencegahnya. Sedangkan untuk bencana yang

ditimbulkan oleh manusia dapat dicegah sejak dini. Akan tetapi pencegahan di sini

lebih difokuskan kepada perencanaan aktifitas untuk meminimalisir kerugian yang

diakibatkan oleh bencana serta pencegahan terhadap meluasnya kerusakan yang

diakibatkannya.

c. Penilaian Kejadian

Dalam tahapan ini, dilakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap suatu kejadian

yang dilaporkan atau terdeteksi untuk memastikan bahwa kejadian tersebut adalah

bencana atau tidak. Kriteria suatu kejadian dinyatakan sebagai bencana adalah :

1. Kerusakan besar yang disebabkan oleh alam

2. Data Center tidak beroperasi selama lebih dari 1 hari

3. Jaringan terputus selama lebih dari 1 hari

4. Kebakaran dalam gedung perusahaan

5. Pencurian/perampokan

6. Banjir

7. Gempa

d. Aktifasi DRP

Ketika suatu keadaan dinyatakan sebagai bencana, maka DRP akan diterapkan

untuk menanggulangi bencana tersebut. Dalam tahapan ini, penerapan DRP sesuai

dengan kejadian yang terjadi dalam kondisi saat itu dengan tujuan agar kegiatan

operasinal kampus tidak terganggu dengan adanya kejadian tersebut.

Jika bencana terjadi, maka diharapkan seluruh elemen yang terkait langsung

tanggap dan mengerti tugas masing-masing dalam prosedur DRP yang sudah

disiapkan. Utamakan penyelamatan aset-aset yang menjadi prioritas utama.

Semakin tinggi tingkat ketanggappan terhadap bencana, maka akan semakin

16

banyak yang dapat diselamatkan sehingga kerugian yang terjadi menjadi semakin

sedikit.

e. Pemulihan

Tahap ini merupakan tahap dimana ketika suatu kejadian yang dinyatakan sebagai

bencana, sudah berakhir. Dalam tahap ini, kegiatan operasional yang semulanya

dijalankan dengan kebijakan tertentu ketika dalam kondisi bencana, akan

dikembalikan ke dalam kondisi semula seperti pada saat sebelum bencana.

Proses berawal sesaat telah diputuskan untuk memindah proses utama layanan

sistem ke lokasi lain. Tim akan membangun sistem informasi cadangan untuk

memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan. Tujuan terpenting dari tahapan ini

adalah menjamin semua sistem informasi berjalan normal kembali.

Tahapan inilah sebuah proses DRP dapat dinilai berhasil atau tidak. Proses

pemulihan ini bergantung kepada 3 tahapan sebelumnya. Agar menjadi bahan

pertimbangan dan basis pengalaman, maka pada proses pemulihan ini diperlukan

analisis terhadap bencana yang sudah terjadi. Hal ini bertujuan untuk dijadikan

bahan pertimbangan dalam menyusun DRP selanjutnya.

f. Operasional Normal

Tahapan ini meliputi mengaktifkan kembali pusat data utama di lokasi awal atau

lokasi baru yang lebih aman dan nyaman. Pada akhir tahapan ini akan meninjau

ulang semua proses disaster recovery secara menyeluruh. Setiap kekurangan dalam

sistem disaster recovery dapat diperbaiki dengan memperbaiki rencana.

17

BAB VI

PENUTUP

Harapan besar dengan adanya blueprint 2017-2021 ini dapat menjadi arah,

panduan dalam mengembangkan sistem informasi dilingkungan IAIN

Lhokseumawe. Terutama yang menjadi pusat perhatian adalah bagian rencana

pengembangan. Sehingga apa yang dicita-citakan dapat terwujud dengan baik. Dan

diharapkan dapat membantu memberikan panduan bagi jajaran Pimpinan IAIN

Lhokseumawe dalam menerapkan dan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi di lingkungan IAIN Lhokseumwe dengan sebaik-baiknya sehingga

dapat memberikan manfaat bagi masyarakat kampus dan masyarakat luas.