INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE 2017

25
PEDOMAN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE 2017

Transcript of INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE 2017

PEDOMAN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE

2017

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam senantiasa

tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam

gelap gulita menuju alam yang terang-benderang dengan cahaya Islam.

Panduan ini memuat berbagai informasi dan ketentuan yang terkait dengan

pengelolaan Sistem Pengelolaan Sistem Informasi. Seluruh pihak di lingkungan IAIN

Lhokseumawe diharapkan dapat mencermati dan mengikuti ketentuan-ketentuan

dalam buku panduan ini.

Tim mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu

terselesaikannya dokumen ini, kepada Rektor IAIN Lhokseumawe yang telah

memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyusun dokumen ini. Terima kasih

juga kami sampaikan kepada semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per

satu, yang telah membantu terselesaikannya dokumen ini.

Penulis menyadari bahwa buku pedoman ini masih jauh dari sempurna. Untuk

itu saran dan kritik dari semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan sangat

diharapkan. Akhirnya, semoga buku panduan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang

berkepentingan.

Lhokseumawe, Juli 2017

Tim Penyusun

3

KEMENTERIAN AGAMA KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE

NOMOR: 193 TAHUN 2017

TENTANG PEMBERLAKUAN BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN

SISTEM INFORMASI IAIN LHOKSEUMAWE DI LINGKUNGAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) LHOKSEUMAWE

TAHUN ANGGARAN 2017

REKTOR IAIN LHOKSEUMAWE

Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran Penerapan Buku Pedoman Pengelolaan

Sistem Informasi IAIN Lhokseumawe, perlu Pemberlakuan Buku

Pedoman Pengelolaan Sistem Informasi IAIN Lhokseumawe di

IAIN Lhokseumawe;

b. bahwa untuk terlaksananya penerapan tersebut perlu ditetapkan

dalam suatu keputusan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor: 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-undang Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara;

4. Peraturan Pemerintah Nomor: 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan

Tinggi;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 72 Tahun 2016

tentang Pendirian Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 190/PMK.05/2012 tentang

Tata Cara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan APBN;

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 33/PMK.02/2016 tentang

Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017;

8. PMK No.S-39/MK.02/2015 Tanggal 19 Januari 2015 Tentang

Honorarium Dosen/Pegawai yang Diberi Tugas Tambahan/Tugas

Khusus Tertentu, Honorarium Penyelenggara Kegiatan Akademik

dan Kemahasiswaan, dan Lain-lain pada Satker PTKN di

Lingkungan Kemenag;

9. Keputusan Menteri Agama Nomor: 1 Tahun 2012 tentang

Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Agama Nomor: 2 Tahun

4

2006 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban

APBN dilingkungan Departemen Agama;

10. Peraturan Menteri Agama Nomor 46 Tahun 2016 tentang

ORTAKER IAIN Lhokseumawe;

11. Peraturan Menteri Agama Nomor 58 Tahun 2016 tentang

STATUTA IAIN Lhokseumawe.

Memperhatikan : Fungsi Buku Pedoman Pengelolaan Sistem Informasi IAIN

Lhokseumawe di Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

LHOKSEUMAWE TENTANG PEMBERLAKUAN BUKU

PEDOMAN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI IAIN

LHOKSEUMAWE DI LINGKUNGAN INSTITUT AGAMA

ISLAM NEGERI (IAIN) LHOKSEUMAWE TAHUN ANGGARAN 2017;

Pertama : Surat keputusan ini merupakan surat resmi Pemberlakuan Buku

Pedoman Pengelolaam Sistem Informasi IAIN Lhokseumawe di

Lingkungan IAIN Lhokseumawe

Kedua : Segala Biaya akibat dikeluarkannya keputusan ini dibebankan ke

dalam Anggaran DIPA IAIN Lhokseumawe tahun 2017

Ketiga : Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan dengan

ketentuan bahwa apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam

penetapan ini akan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Lhokseumawe Pada tanggal, 24 Maret 2017

5

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

SURAT KEPUTUSAN REKTOR ........................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Maksud dan Tujuan ............................................................. 1

C. Ruang Lingkup .................................................................... 1

D. Pengertian ............................................................................ 2

E. Prinsip Dasar ....................................................................... 4

BAB II RUANG LINGKUP INTRANET & INTERNET DAN UNSUR PENDUKUNG APLIKASI ....................................................

5 A. Sistem Informasi lingkup Intranet dan Internet .................... 5 B. Aplikasi Pendukung Sistem Informasi ................................. 5

BAB III

UNSUR PENDUKUNG MANAJEMEN INFORMASI ......

7 A. Pengoperasian dan Pemeliharaan Sistem Informasi ........... 7 B. Pengembangan Prosedur perasional Strandar Informasi .... 7 C. Peningkatan Kemampuan.................................................... 7

BAB IV

TOPOLOGI SISTEM INFORMASI LINGKUP INTRANET..............................................................................

8

BAB V

STANDAR PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI .........

9 A. Penggunaan Persuratan Elektronis ...................................... 9 B. Penggunaan Penelusuran Surat .......................................... 9 C. Penggunaan Penelusuran Disposisi..................................... 9 D. Penggunaan Kearspisan Elektronik..................................... 9 E. Penggunaan Agenda Harian Elektronik .............................. 9 F. Penggunaan Sistem Data ..................................................... 10 G. Penggunaan Sistem Pengamanan ........................................ 10 H. Standar Operasional Komputer ........................................... 10

6

INFORMASI .......................................................................... 12

A. Instalasi Jaringan ................................................................. 12

B. Regestrasi Email.................................................................. 15

BAB VIII PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA ..................

17

BAB IX PENUTUP ................................................................................

19

BAB VI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SISTEM INFORMASI LINGKUP INTRANET DAN INTERNET .......................... 11 A. Unit Kerja Teknologi Informasi data Pangkalan Data ....... 11

BAB VII PROSEDUR EVALUASI PENGGUNANAAN SISTEM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja pelayanan data dan

informasi serta peningkatan kemampuan komputer di lingkungan IAIN

Lhokseumawe, perlu diupayakan peningkatan pelayanan yang efisien, cepat, mudah,

akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya

melalui sistem otomasi pelayanan dengan memanfaatkan Teknologi Informasi

melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer. Pesatnya kemajuan teknologi dibidang informasi telah melahirkan perubahan

tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.

Pemanfaatan sistem Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah fasilitasi kepada civitas IAIN Lhokseumawe sebagai perwujudan penyelenggaraan kegiatan kampus yang baik.

Dalam mengantisipasi dampak globalisasi yang ditandai dengan meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global yang difasilitasi oleh pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, maka peran unit kerja pengelola data dan Informasi IAIN Lhokseumawe dalam pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi di lingkungan IAIN Lhokseumawe perlu didukung oleh perangkat peraturan yang jelas dalam menerapkan dan mengoperasionalkan pelayanan data dan informasi berbasis komputer kepada masyarakat pengguna jasa informasi IAIN Lhokseumawe.

B. MAKSUD DAN TUJUAN Buku Pedoman Pengelolaan Sistem Informasi di Lingkungan IAIN

Lhokseumawe dimaksudkan sebagai pedoman dan acuan bagi para CIVITAS baik

staff dan dosen maupun mahasiswa dan pelaksana pengolah data dan informasi

berbasis komputer diseluruh unit kerja di lingkungan IAIN Lhokseumawe. Tujuan penyusunan pedoman ini adalah untuk mewujudkan keterpaduan,

keserasian dan keseragaman dalam hal pengelolaan data dan informasi melalui peningkatan kemampuan komputer dengan meningkatkan pendayagunaan sarana, tenaga dan sumberdaya lainnya secara efektif dan efisien.

C. RUANG LINGKUP Ruang lingkup Pedoman Pengelolaan Sistem Informasi di Lingkungan

IAIN LHokseumawe meliputi: a. Sistem Informasi Lingkup Intranet & Internet dan Unsur Pendukung

Aplikasinya.

1) Unsur Pendukung Manajemen Sistem Informasi.

2

2) Topologi Jaringan

3) Standar Penggunaan Sistem dan Operasional Komputer.

4) Tugas dan Tanggung Jawab sistem Lingkup Intranet & Internet dan

Operasional Komputer.

D. PENGERTIAN

Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan:

1. Jaringan Lokal (Local Area Network, LAN) adalah sekelompok

komputer dengan perangkat pendukungnya yang terhubung dan

dapat berkomunikasi dalam area kerja tertentu. 2. Jaringan Jarak Jauh (Wide Area Network, WAN) adalah dua atau

lebih LAN yang terhubung dan dapat berkomunikasi. 3. Jaringan Komputer Lokal Berbasis Internet (Intranet) adalah suatu

jaringan komputer yang menggunakan fasilitas LAN dan atau WAN untuk keperluan internal.

4. Jaringan Komputer Global (Internet) adalah kumpulan jaringan komputer yang saling terhubung dan menganut konsep terbuka, sehingga informasi yang ada didalamnya dapat diakses secara luas.

5. Penyedia Layanan Internet (Internet Service Provider, ISP) adalah suatu kegiatan usaha yang menyediakan layanan akses ke jaringan internet.

6. Kartu Antarmuka Jaringan (Network Interface Card) adalah

perangkat keras pada komputer yang digunakan sebagai interface dari

komputer ke jaringan komputer serta mengatur pengiriman dan

penerimaan data dari dan ke dalam jaringan.

7. Perangkat Lunak Jaringan adalah sarana untuk dapat berhubungan

dengan komputer lain melalui jaringan, sehingga pertukaran data dapat

terjadi dengan mudah.

8. Perangkat Lunak Aplikasi adalah sebagai interface untuk menuliskan

pesan yang akan dikirimkan kepada orang lain termasuk situs web.

9. Penyimpan Data (Disk Storage, Storage Devices) adalah perangkat

keras yang digunakan sebagai sarana menyimpan data dalam bentuk

elektronik. 10. Sistem Informasi (Electronic Office, e-Office) adalah aplikasi

perkantoran yang mengganti proses administrasi berbasis manual ke proses berbasis elektronis dengan memanfaatkan fasilitas LAN.

11. Persuratan Elektronis (Electronic Mail, e-mail) adalah sistem korespondensi yang menggunakan media elektronis, baik dalam lingkup internal maupun eksternal.

12. Pengarsipan Elektronis (Electronic Filling, e-Filling) adalah sistem penyimpanan, pencarian dan penyajian dokumen dan korespondensi secara elektronis.

13. Kode Akses (Password) adalah kombinasi huruf, angka dan karakter khusus sebagai pengenal dan pengaman dalam mengakses sistem komputer.

3

14. Identitas Pengguna ( Account) adalah data pengguna yang perlu dicatat

untuk mendapatkan alokasi ruang dalam mengoperasikan Sistem

Informasi dengan memasukkan kode akses.

15. Sistem Pengamanan (Security System) adalah sistem yang dibangun

untuk mencegah pengaksesan secara tidak sah dan perusakan, serta

menjamin kerahasiaan data.

16. Penampil Informasi/Penjelajah (Browser) adalah perangkat lunak

untuk menjelajah data dan informasi yang terdapat pada jaringan

komputer baik melalui intranet maupun Internet.

17. Lemari Penyimpanan File Elektronis (Folder) adalah wadah

penyimpanan data elektronis dalam bentuk file yang tersusun dengan

baik. 18. Pengaman Sistem Jaringan Komputer (Firewall) adalah

perangkat lunak dan/atau perangkat keras untuk menjamin penguna yang memiliki otorisasi dalam mengakses jaringan.

19. Program adalah serangkaian instruksi yang memerintah komputer tentang apa yang harus dilaksanakan dan bagaimana cara melaksanakannya.

20. Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media.

21. Database adalah kumpulan semua data yang disimpan dalam suatu file atau beberapa file.

22. Sistem Basis Data (Database System) adalah sistem yang memuat data yang terorganisasi dengan baik sehingga memudahkan penyimpanan dan pengambilan kembali secara elektronis.

23. Informasi adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang

berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi

pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek

masa depan. 24. Perekaman data adalah kegiatan manajemen data atau pengelolaan

data yang meliputi memasukkan isi variabel tertentu ke dalam database. 25. Peremajaan data adalah kegiatan manajemen data yang meliputi

menambah, mengubah, dan menghapus data tertentu dan merekamnya ke dalam database.

26. Milis (Mailing List) adalah suatu kumpulan alamat email yang digunakan oleh perorangan atau suatu organisasi untuk mengirimkan pesan kepada seluruh anggota group tersebut.

27. Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang

digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan

yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control

Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang

terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS

membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP

28. Cincin Tiket (Token Ring) adalah suatu desain jaringan komputer

berbentuk lingkaran yang memiliki suatu frame jaringan yang disebut

sebagai tiket (token) dan hanya komputer yang memiliki token yang

mempunyai hak untuk menggunakan jaringan dalam periode waktu

tertentu.

29.Komputer ke Komputer (Peer-to-Peer) adalah suatu desain jaringan

yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dalam

4

tingkat jaringan yang sama sehingga komputer-komputer tersebut dapat

bertukar informasi secara langsung tanpa melalui server.

E. PRINSIP DASAR

1. Kebebasan Memperoleh Informasi Setiap unit kerja di lingkungan IAIN Lhokseumawe sesuai dengan kewenangannya berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Program Sistematis Penguasaan teknologi komunikasi dan informasi memerlukan program yang sistematis, terencana dengan baik dan berkesinambungan.

3. Implikatif Penerapan teknologi informasi dan komunikasi akan meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas kerja.

4. Partisipatif Seluruh CIVITAS di lingkungan IAIN Lhokseumawe berpartisipasi memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsinya.

5. Akuntabilitas Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi harus dapat dipertanggungjawabkan.

5

BAB II RUANG LINGKUP INTRANET & INTERNET DAN UNSUR

PENDUKUNG APLIKASINYA

A. SISTEM INFORMASI LINGKUP INTRANET DAN INTERNET

Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan efisiensi di lingkungan

IAIN Lhokseumawe, perlu diaplikasikan suatu sistem yang terintegrasi dengan

menerapkan teknologi komunikasi dan informasi pada setiap unit kerja yang

ada dalam lingkungan operasional IAIN Lhokseumawe, sehingga menjadi sarana

utama media pertukaran data dengan memanfaatkan penerapan sistem informasi.

Pemanfaatan sistem informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data

dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat,

terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan

mempermudah fasilitasi ke mahasiswa sebagai perwujudan penyelenggaraan

kegiatan kampus yang baik.

Jaringan komputer antar unit kerja lingkup IAIN Lhokseumawe perlu

dibangun secara transparan, efektif, dan effisien dengan memanfaatkan, dan

mengembangkan infrastruktur system informasi di masing-masing unit kerja

dengan platform baku, umum dan terbuka dengan memperhatikan kaidah yang

berlaku dengan menggunakan aplikasi sistem informasi berbahasa Indonesia sesuai

kebutuhan.

Dengan memanfaatkan sumber daya informasi melalui kerjasama yang

sinergis dengan seluruh unit kerja sebagaimana dimaksud diatas akan

menghindarkan terjadinya tumpang tindih dan kontra produktif penyajian data dan

informasi serta dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja secara kuantitatif

sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan penggunaan system informasi lingkup

intranet.

B. UNSUR PENDUKUNG APLIKASI SISTEM INFORMASI

1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras terdiri dari server primer, server cadangan, komputer kerja (workstation), peripheral (printer, scanner dan lain sebagainya) dan perangkat keras pendukung seperti UPS.

2. Perangkat Lunak (Perangkat lunak (Software)) Perangkat lunak sistem komputer antara lain: 1) Sistem operasi, baik jaringan maupun stand alone, misalnya MS

Windows 2010 Server dan sejenisnya, Novell Netware, MS Windows 9X, UNIX, open source (Linux, freeBSD) dan lain-lain;

2) Program Tools dan Data Base, misalnya Microsoft Tools, Oracle Script, Oracle, Open Source data base dan lain-lain;

3) Sistem Pengamanan, misalnya antivirus, firewall dan lain-lain; 4) Customized Application Program, dikembangkan untuk mendukung

unjuk kerja dari instansi itu sendiri, baik yang dikembangkan sendiri maupun hasil modifikasi

6

5) Generic Application Program, misalnya microsoft office, lotus smart suite, star office dan lain-lain;

6) Perangkat lunak lainnya yang dapat diaplikasikan secara mudah dan memasyarakat.

3. Jaringan Komputer (LAN/WAN)

Sistem jaringan komputer merupakan syarat utama untuk

mengimplementasikan sistem informasi, baik dalam lingkup IAIN Lhokseumawe

maupun dengan unit kerja di luar IAIN Lhokseumawe dalam rangka otomasi

pertukaran data. Peran dan fungsi pelayanan "data dan informasi IAN

Lhokseumawe dalam penerapannya perlu didukung oleh aplikasi yang baik dan

adaptif dengan perkembangan yang ada, guna pelayanan "data dan informasi" yang

lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien,

sebagai perwujudan dari penyelenggaraan kegiatan kampus yang baik. Untuk membangun sistem jaringan komputer diperlukan perangkat

pendukung, diantaranya adalah: 1) Media transmisi (Wireline dan Wireless) yang dapat

mengkomunikasikan data (kabel Coaxial, kabel UTP, serat optik dan lain- lain);

2) Konektor kabel transmisi ke peralatan (modem, Ethernet card, hub, switch, router, dan lain-lain)

3) Network interface card (NIC); 4) Perangkat lunak jaringan (driver dari NIC); 5) Penyimpan data (storage device).

7

BAB III UNSUR PENDUKUNG MANAJEMEN SISTEM INFORMASI

A. PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI Perangkat Sistem Informasi yang harus dioperasikan dan dipelihara meliputi

semua perangkat komputer pusat (server), perangkat jaringan, dan perangkat

komputer lain yang terhubung dalam jaringan komputer (misalnya: modem, hub,

switch, printer dan lain-lain). Pengoperasian serta pemeliharaan perangkat Sistem

Informasi didasarkan pada standar pengoperasian yang ditetapkan.

Pendukung (support) yang tersedia di setiap lokasi terdiri dari dua level.

Level pertama adalah pendukung yang disediakan oleh unit Sistem Informasi

(termasuk help desk) internal IAIN Lhokseumawe. Level kedua adalah pendukung

yang disediakan oleh kontraktor atau vendor eksternal IAIN Lhokseumawe

1. Pendukung Level Pertama Area pendukung dari unit Sistem Informasi internal IAIN

Lhokseumawe adalah pengoperasian, perawatan sistem, dan

troubleshooting untuk masalah ringan. Teknologi Informasi dan

Pangkalan Data (TIPD) dapat menyelesaikan masalah-masalah yang paling

sering terjadi dengan menggunakan sistem informasi pendukung

penggunaan teknologi informasi.

2. Pendukung Level Kedua Jika unit Sistem Informasi internal IAIN Lhokseumawe belum dapat memecahkan permasalahan, pendukung tingkat berikutnya akan disediakan oleh kontraktor atau vendor.

B. PENGEMBANGAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

SISTEM INFORMASI Untuk mengurangi kesalahan pengoperasian Sistem Informasi yang

disebabkan oleh faktor manusia, maka berbagai prosedur pengoperasian standar

harus ditetapkan dan disebarluaskan ke semua pemakai maupun calon pemakai

sistem informasi IAIN Lhokseumawe menggunakan berbagai media.

C. PENINGKATAN KEMAMPUAN Peningkatan kemampuan untuk berbagai macam produk Sistem Informasi

yang ditawarkan oleh berbagai konsultan ataupun perusahaan penyedia peningkatan

kemampuan Sistem Informasi ternyata hasilnya belum tentu optimal. Keadaan

ini terjadi karena peningkatan kemampuan tersebut tidak dirancang secara khusus

sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Dilihat dari segi biaya, peningkatan

kemampuan semacam ini tidak efisien, karena perlu waktu, biaya, dan

mengajarkan bermacam-macam teknologi yang belum tentu diperlukan. Peningkatan kemampuan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna

dalam suatu organisasi dan metodologi pelatihan yang tepat dan memberikan kemampuan peserta untuk menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan efisien merupakan hal yang mendasar untuk dijadikan dasar pertimbangan untuk melakukan peningkatan kemampuan.

8

BAB IV

TOPOLOGI SISTEM INFORMASI LINGKUP INTRANET

Dalam rangka penerapan Sistem Informasi Lingkup Intranet & Internet

yang produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien

di lingkungan Universitas Gunadarma, maka diperlukan topologi Sistem Informasi

yang dinamis, detail dan jelas.

Sistem jaringan informasi IAIN Lhokseumawe telah memanfatkan fasilitas

LAN, dan WAN dengan database server berada pada Unit Pengelola Data dan

Informasi, seluruh unit kerja yang berada dilingkup IAIN Lhokseumawe telah

terhubung. Untuk yang lebih luas IAIN Lhokseumawe juga telah memanfatkan

sistem jaringan internet (24 jam on line) dalam berhubungan dengan seluruh

pemanfaatan jasa informasi, baik internal maupun eksternal.

Topologi Sistem Informasi tersebut memberi peluang yang sangat mudah,

cepat dan efisien kepada seluruh unit kerja yang ada untuk bertukar informasi serta

mencari data dan informasi yang dibutuhkan.

9

BAB V

STANDAR PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI

A. PENGGUNAAN PERSURATAN ELEKTRONIS

Sejalan dengan semakin tingginya arus pertukaran informasi dalam

perkantoran dan meningkatnya kebutuhan kecepatan dalam penyampaian

informasi, maka dibutuhkan alat bantu berupa persuratan elektronis

(Electronic mail).Persuratan elektronis mempunyai beberapa kelebihan, yaitu

tanggapan lebih cepat, menyediakan komunikasi jarak jauh, mampu menjangkau

lokasi jarak jauh, mengatasi masalah perbedaan waktu, menyediakan informasi

dalam komunikasi bisnis dan menyediakan alternatif pengganti.

Persuratan elektronis merupakan perangkat lunak yang mampu melakukan

distribusi, penyimpanan dan pengambilan informasi baik berupa suara, data maupun

gambar secara elektronis. Bentuk korespondensi yang diproses dalam kegiatan

Sistem Informasi meliputi jadwal kegiatan, memo, undangan, laporan, persuratan

dinas, bahan pidato, makalah dan persuratan sejenis lainnya.

B. PENGGUNAAN PENELUSURAN SURAT Penelusuran surat adalah sistem yang menelusuri dan memantau seluruh

aliran korespondensi secara elektronis untuk memastikan korespondensi diproses dengan benar dan transparan.

C. PENGGUNAAN PENELUSURAN DISPOSISI Penelusuran disposisi adalah sistem yang menelusuri dan memantau aliran

disposisi korespondensi secara elektronis untuk memastikan disposisi korespondensi

diproses dengan benar.

D. PENGGUNAAN KEARSIPAN ELEKTRONIK Struktur folder dalam penggunaan sistem pengarsipan elektronis di

lingkungan IAIN Lhokseumawe dapat menggunakan struktur folder seperti

pada umumnya. Fungsi folder disini adalah untuk menampung seluruh arsip

dari seluruh dokumen dan korespondensi yang ada disetiap instansi. Fasilitas ini

dapat menampung seluruh arsip yang dibuat dengan berbagai perangkat lunak

sistem Sistem Informasi seperti aplikasi word processing dan spreadsheet atau

aplikasi komputer lainnya. Versi format elektronis dari dokumen tersebut dapat

segera dimasukan dalam e- filling yang foldernya telah disebutkan di atas. Folder

elektronis ini diproteksi dengan sistem pengamanan dimana hanya pejabat yang

berwenang atau yang mendapat otoritas saja yang dapat mengoperasikan sistem ini.

E. PENGGUNAAN AGENDA HARIAN ELEKTRONIS Agenda harian elektronis berfungsi sebagai alat untuk mencatat,

mengingatkan dan menunjukkan rencana pengguna. Sesama Civitas dapat melihat

rencana kegiatan pengguna dan agenda elektronis ini akan memudahkan proses

pencarian waktu luang dari masing-masing pejabat untuk diundang menghadiri

10

suatu rapat. Kegiatan pemilik agenda elektronis dapat ditampilkan ulang dalam

dimensi waktu, seperti harian, mingguan, atau bulanan.

F. PENGGUNAAN SISTEM BASIS DATA Sistem basis data berisikan informasi profile sampai keterangan rinci masing-

masing entitas informasi seperti data kepegawaian, data perlengkapan dan

sebagainya di lingkungan IAIN Lhokseumawe untuk dapat diakses oleh pemakai.

G. PENGGUNAAN SISTEM PENGAMANAN Untuk mencegah kerusakan dan penyalahgunaan data atau informasi yang

bersifat rahasia diperlukan sistem keamanan yang handal melalui kode akses

(password), identitas pengguna (account), tingkat otoritas (authorization level),

dan alat proteksi (block protection). Aspek keamanan merupakan salah satu aspek

yang sering dipertanyakan dalam implementasi sebuah sistem informasi. Jika kita

ingin membuat sistem informasi yang sangat aman, maka akan sulit digunakan

secara mudah dan bahkan menjadikannya tidak berfungsi. Untuk itu penggunaan

tiap aplikasi perlu diberikan batasan.

Keamanan merupakan sebuah proses, bukan sebuah produk akhir. Maksud

dari pernyataan ini adalah kita tidak mungkin membuat sebuah sistem yang 100

% aman untuk selama-lamanya. Setelah berjalan untuk suatu waktu akan

ditemukan lubang keamanan (security hole) yang dapat dieksploitasi. Selain

ditemukan adanya lubang keamanan pada sistem yang lama, sistem informasi sering

mendapat perbaikan dengan menambah perangkat dan teknologi baru. Penambahan

perangkat baru ini dapat menimbulkan lubang baru yang tidak diprediksi

sebelumnya. Untuk itu pengamanan sistem informasi harus dilakukan secara terus

menerus.

Dilihat dari fungsinya dalam sebuah sistem informasi, keamanan dapat dibagi

menjadi tiga kelompok, yaitu network security, sistem pengamanan yang terfokus

pada media pembawa informasi/data, misalnya firewall dan lainnya; computer

security, sistem pengamanan yang terfokus pada komputer (server, workstation,

terminal), termasuk didalamnya masalah yang berhubungan dengan operating

system; dan application security, sistem pengamanan yang terfokus pada program

aplikasi (Perangkat lunak (Software)) dan database.

H. STANDAR OPERASIONAL KOMPUTER Standar operasional komputer mengikuti petunjuk umum yang berlaku

sesuai dengan tahapan-tahapan yang ditetapkan pada buku petunjuk masing-

masing komputer yang ada dan dimiliki oleh masing-masing unit kerja.

11

BAB VI TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB SISTEM INFORMASI LINGKUP

INTRANET DAN INTERNET SERTA OPERASIONAL KOMPUTER

Unit kerja pengelola data dan informasi IAIN Lhokseumawe mempunyai

tugas melaksanakan pembinaan pengembangan sistem informasi, serta pelayanan

data dan informasi. Untuk itu dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang terkait

dengan penerapan Sistem Informasi Lingkup Intranet & Internet serta

operasional komputer di lingkungan Universitas Gunadarma, maka Unit Kerja

Pengelola Data dan Informasi IAIN LHokseumawe merupakan unit kerja yang

memiliki peran yang utama, dimana untuk selanjutnya melakukan koordinasi dengan

unit-unit kerja lain yang terkait, yaitu dengan pembagian tugas dan tanggung jawab

sebagai berikut:

A. UNIT KERJA TEKNOLOGI INFORMASI DAN PANGKALAN DATA

(TIPD)

1. Merancang, mengembangkan dan merawat instalasi jaringan (spesifikasi

perangkat keras, standardisasi alamat, penamaan, perangkat lunak,

pengkabelan, pemeliharaan, dan koneksi internet);

2. Merancang, mengembangkan dan merawat e-mail;

3. Merancang, mengembangkan, merawat dan mengevaluasi aplikasi;

4. Melakukan evaluasi dan pembinaan operasional terhadap aspek Sistem Informasi lingkup IAIN Lhokseumawe;

5. Melaksanakan pelayanan teknis dan peningkatan kemampuan komputerisasi lingkung IAIN Lhokseumawe.

12

BAB VII PROSEDUR DAN EVALUASI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI

SERTA OPERASIONAL KOMPUTER

Dalam melaksanakan penerapan Sistem Informasi dan operasional komputer

lingkungan Universitas Gunadarma, beberapa aspek yang diatur dan prosedur yang

menjadi acuan untuk dipedomani adalah sebagai berikut:

A. Instalasi Jaringan Dalam penggunaan dan pengembangan sistem jaringan, khususnya intranet

IAIN Lhokseumawe ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Komponen penting yang perlu diketahui untuk dapat mengaplikasikan

suatu program atau perangkat lunak (Software) serta mempercepat akses ke

jaringan adalah fasilitas hardware yang dimiliki. Untuk itu spesifikasi dalam

setiap pengadaan unit komputer mengacu pada standar minimal yang

ditetapkan.

Untuk perkembangan spesifikasi hardware akan selalu disampaikan

melalui surat resmi oleh Unit Pengelola Data dan Informasi IAIN

Lhokseumawe kepada seluruh unit kerja lingkungan IAIN Lhokseumawe

secara berkala per enam bulan sekali atau setiap kali ada penyesuaian dan

perubahan mendasar dalam penggunaan hardware.

2. Standardisasi Pengkabelan

Jaringan yang dibuat dan dikembangkan akan dapat terakses

dengan baik apabila didukung oleh pengkabelan yang baik dan benar. Untuk

itu dalam kerangka sistem jaringan di lingkungan IAIN Lhokseumawe

ditetapkan standar kabel yang digunakan dalam pemanfaatan sistem

jaringan serta diberikan pelindung dalam pemasangannya. Untuk Network

Cabling diantaranya yaitu kable jenis UTP Verified Category 5E, dengan

konektor RJ 45, Fiber Optic untuk Koneksi antar gedung serta wireless untuk

koneksi antar kampus dan didukung MPLS sebagai koneksi backup jika

koneksi wireless terputus.

3. Standardisasi Alamat (Internet Protocol/IP Address) Alamat IP ditulis berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh

InterNIC yaitu suatu organisasi yang bertanggung jawab dalam administrasi

pengalamatan IP Internet sedangkan untuk alamat lokal ditentukan

berdasarkan otoritas penomoran internet yaitu Internet Assigned

Numbers Authority (IANA).

13

Jenis Kelas IP

Kelas A 10.0.0.0 - 10.255.255.255

Kelas B 172.16.0.0 - 172.31.255.255

Kelas C 192.168.0.0 - 192.168.255.255

Jenis Kelas Antara Jumlah Jumlah Host Per Jaringan

Kelas A 1-126 126 i 16.777.214

Kelas B 128-191 16.384 65.534

Kelas C 192-223 2.097.152 254

Penjelasan singkat pengalamatan IP secara umum dapat dilihat dalam tabel berikut :

Sedangkan Penjelasan singkat pengalamatan IP secara private dapat dilihat dalam tabel berikut :

Untuk lingkungan IAIN Lhokseumawe standardisasi IP lokal ( private

IP) menggunakan tipe kelas C yang penomorannya dimulai dengan 192.168.1.1 s/d 192.168.255.255 untuk jaringan yang menggunakan.

4. Standardisasi Penamaan

DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap

komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan

Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan

mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan

menggunakan host name. Lalu komputer akan menghubungi DNS server

untuk mencek host name yang diminta tersebut, berapa IP address-nya. IP

address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer dengan

komputer lainnya.

Seperti halnya pembuatan alamat, maka untuk memberikan kemudahan

dalam mendeteksi sumber atau alamat pengguna dalam sistem jaringan di

lingkungan IAIN Lhokseumawe, maka ditetapkan standardisasi penamaan.

Seluruh unit kerja yang akan membuat penamaan, baik instansi ataupun

personal dilakukan secara resmi melalui surat ke Unit Pengelola Data dan

Informasi IAIN Lhokseumawe, dimana dalam pembuatan penamaan

seluruhnya menjadi kewenangan Unit TIPD IAIN Lhokseumawe.

Domain penamaan di IAIN Lhokseumawe, menggunakan domain :http://www.iainlhoksemaw. ac.id

5. Standardisasi Perangkat Lunak (Software)

1) Security

Securty merupakan software yang berguna untuk menjaga keamanan suatu

sistem dalam jaringan dari gangguan yang berasal dari luar atau orang yang

tidak mempunyai hak akses seperti hacker. Standardisasi

software security yang digunakan untuk komputer pribadi (personal computer - PC) dan server adalah zone alarm security.

2) Antivirus

Antivirus merupakan program yang berguna untuk menjaga, mendeteksi

dan menghapus virus dari sistem komputer. Dengan demikian perlu digunakan standardisasi penggunaan antivirus untuk mencegah jaringan dari serangan virus yang dapat menyebabkan gangguan dalam menggunakan jaringan.

3) Service pack Service pack merupakan produk windows yang merupakan updater atau pembaharuan dari sistem operasi yang berguna untuk memperbaiki kesalahan dan menambahkan suatu fasilitas tertentu sehingga sistem operasi tetap terkini (up to date). Standardisasi service pack di lingkungan IAIN Lhokseumawe menggunakan service pack versi terbaru.

4) Sistem operasi

Sistem operasi merupakan kumpulan program yang bertanggung

jawab mengelola perangkat keras dan meyediakan berbagai fasilitas

operasi dasar , misalnya penyimpanan file, akses ke jaringan, eksekusi

program dan pemanfaatan memori. Sistem operasi berbasis windows

yang banyak digunakan pada di lingkungan IAIN Lhokseumawe yaitu

Windows 98,Windows 2000 , Windows XP Profesional. Sedangkan

sistem operasi yang digunakan untuk server adalah Windows 2010

Advance Server ,Linux Redhat Series, Unix Series.

6. Standardisasi Alamat Persuratan Elektronis (e-Mail Address) Untuk memberikan penyeragaman dan memudahkan dalam

mendeteksi sumber atau alamat pengguna dalam sistem jaringan di

lingkungan IAIN Lhokseumawe, maka ditetapkan standardisasi alamat

persuratan elektronis. Seluruh unit kerja yang akan membuat alamat

persuratan elektronis, baik instansi ataupun personal dilakukan secara resmi

melalui surat ke Unit Pengelola Data dan Informasi IAIN Lhokseumawe,

dimana dalam pembuatan alamat seluruhnya menjadi kewenangan TIPD

IAIN Lhokseumawe.

7. Pemeliharaan Setelah seluruh sistem jaringan yang dibangun dan

dikembangkan selesai, maka sebagai tahap selanjutnya diperlukan

pemeliharaan sebagai upaya jangka panjang guna mempermudah dan

memperlancar akses dalam pemakaian fasilitas jaringan. Dalam hal ini

peran Unit Pengelola Data dan Informasi IAIN Lhokseumawe untuk

menyiapkan tenaga teknisi yang handal dan mampu memahami bidangnya

secara profesional. Standardisasi pemeliharaan jaringan adalah updating

service serta updating dan upgrade sistem operasi. Dan yang paling penting

dalam pemeliharaan untuk komputer client yaitu: peremajaan (Updating)

antivirus, Windows atau service pack, pengecekan pada hardware

apakah masih layak pakai atau terdapat

14

hardware yang sudah lemah, serta harus ganti hardware atau di

tingkatkan (upgrade). Pengecekan pada sistem jaringan seperti IP address,

dns, domain atau workgroup, subnet mask, dan gateway apakah sudah

terkonfigurasi dengan benar atau tidak.

Standardisasi pemeliharaan yang dilakukan setelah sistem informasi

atau program yang telah selesai dibuat adalah pembuatan dokumentasi

sistem, petunjuk operasional sistem, mengadakan pelatihan untuk pengguna

sistem, memperbaiki sistem apabila terdapat kesalahan (bug) pada sistem

tersebut, serta menambahkan fasilitas pada sistem agar sistem tetap yang

terkini (up-to-date).

8. Koneksi Jaringan Standardisasi koneksi jaringan yang digunakan di lingkungan IAIN

Lhokseumawe, yaitu koneksi jaringan antar gedung dan antar komputer

dalam satu gedung menerapkan desain jaringan topologi star dengan

teknologi kabel dan tanpa kabel (wireless).

B. Registrasi e-mail Pada hakekatnya Elektronic Mail (e-mail) dapat dimilliki oleh seluruh staff

dan dosen yang terdaftar secara resmi di lingkungan IAIN Lhokseumawe. Dalam hal ini e-mail dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu : 1. E-mail unit kerja/ bagian.

Untuk membuat e-mail ini harus secara resmi pengusulannya oleh unit kerja

yang bersangkutan atau dapat pula dibuat langsung oleh Unit TIPD IAIN

Lhokseumawe dengan persetujuan kemudian dari unit kerja yang dibuatkan

e-mailnya. Hal ini guna tidak terjadi duplikasi istilah atau nama yang akan

mengakibatkan kerancuan dalam jaringan.

2. E-mail staff

E-mail staff dapat dimiliki oleh seluruh staff dan dosen IAIN Lhokseumawe.

Untuk membuat e-mail ini dilakukan secara pribadi dengan surat resmi

permohonan pembuatan e-mail tersebut bekerja atau dapat pula dibuat

langsung oleh TIPD IAIN LHokseumawe apabila ada kegiatan-kegiatan

resmi terkait dengan peningkatan kemampuan SDM pengelola komputer atau

sejenisnya dengan persetujuan kemudian dari unit kerja karyawan yang

dibuatkan e-mailnya. Hal ini guna tidak terjadi duplikasi istilah atau nama

yang akan mengakibatkan kerancuan dalam jaringan.

3. E-mail student

E-mail student dapat dimiliki oleh seluruh mahasiswa IAIN Lhokseumawe.

Untuk membuat e-mail ini dilakukan secara pribadi pada saat menjadi

mahasiswa dengan cara aktivasi secara Online dalam pembuatan e-mail

tersebut atau dapat pula dibuat langsung oleh bagian TIPD IAIN

Lhokseumawe apabila ada kegiatan-kegiatan resmi terkait dengan

peningkatan kemampuan SDM pengelola komputer atau sejenisnya

dengan persetujuan kemudian dari unit kerja karyawan yang dibuatkan e-

mailnya. Hal ini guna tidak terjadi duplikasi istilah atau nama yang akan

mengakibatkan kerancuan dalam jaringan.

15

4. Milis (mailing list) - Milis staff Milis staff ini merupakan kumpulan alamat email yang digunakan oleh

kelompok staff IAIN Lhokseumawe unit kerja masing-masing untuk rutinitas

kerja.

Prosedur registrasi untuk milis komunitas, milis staff pembuatannya

harus secara resmi diajukan oleh pihak yang bersangkutan atau dapat

pula dibuat langsung oleh TIPD IAIN Lhokseumawe atas persetujuan

kemudian dari pihak tersebut yang dibuatkan e-mailnya. Hal ini guna tidak

terjadi duplikasi istilah atau nama yang akan mengakibatkan kerancuan

dalam jaringan.

16

17

BAB VIII PENINGKATAN KEMAMPUAN SUMBER DAYA

MANUSIA

Program peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM)

mempunyai dua kebutuhan dasar yang menjadi patokan dalam aktivitas inventarisasi

dan kebutuhan, yaitu:

1. Kebutuhan untuk memperkenalkan program kerja yang didukung teknologi

elektronis dengan sendirinya membutuhkan penguasaan keahlian baru

(instructional needs).

2. Kebutuhan untuk dapat mencapai/memenuhi standar sertifikasi keahlian

direalisasikan melalui pelatihan SDM dibidang keahlian baru (need

assessment).

Tujuan utama peningkatan kemampuan SDM adalah untuk dapat memenuhi

kebutuhan peningkatan kemampuan tersebut diatas. Secara spesifik perlu

digambarkan struktur pencapaiannya, yang pada prinsipnya menjelaskan bagaimana

tujuan global direncanakan akan dicapai. Struktur umum pencapaian tujuan utama,

digambarkan secara berjenjang dalam urutan beberapa pencapaian tujuan

antara, sehingga keberhasilan pencapaian tujuan utama dengan mudah dapat di

evaluasi

Adapun urutan pencapaian tujuan tersebut dimulai dari tujuan utama sampai

dengan tujuan elementer adalah sebagai berikut : a. Tujuan Utama

Merupakan tujuan akhir program dari peningkatan kemampuan SDM.

Keberhasilan pemanfaatan Sistem Informasi dalam rangka otomasi prosedur

kerja harian instansi pemerintah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi

kerja. Sebagai contoh: metode manual pengolahan data digantukan dengan

metode elektronis secara lintas instansi; pengarsipan manual digantikan dengan

pengarsipan elektronis lintas instansi.

b. Tujuan Program

Merupakan tujuan antara turunan level pertama dari tujuan utama yang

spesifik diterapkan dalam masing-masing unit program. Tujuan utama

memiliki beberapa tujuan program. Sebagai contoh untuk dapat

merealisasikan tujuan utama pada butir a, harus disiapkan SDM yang

kompeten untuk mengaplikasikan program networking (LAN/WAN) sehingga

komunikasi elektronis internal dan lintas instansi dapat direalisasikan untuk

dapat mengoperasikan penyiapan dan pengolahan data elektronis harus disiapkan

personal yang mampu mengoperasikan program database instansi pemerintah

tersebut.

c. Tujuan Kursus/Unit Peningkatan Kemampuan

Merupakan tujuan antara turunan level kedua dari tujuan utama. Setiap tujuan

program memiliki beberapa tujuan kursus. Sebagai contoh untuk menjadi

kompeten didalam mengoperasikan jaringan (LAN/WAN), SDM harus

mampu mengimplementasikan pengetahuan dasar protocol komunikasi dasar;

juga menguasai pengoperasian hardware/Perangkat lunak (Software)

komunikasi yang terkait dengan peralatan komunikasi seperti router, switch,

18

hub dan lain sebagainya melalui unit pelatihan pengoperasian peralatan

komunikasi.

d. Tujuan penguasaan Kemampuan Operasional Elementer (Enabling Objectives)

Merupakan tujuan antara turunan level ketiga dari tujuan utama. Setiap

tujuan kursus/unit peningkatan kemampuan didalamnya terkandung beberapa

tujuan, berupa kemampuan penguasaan operasional elementer. Sebagai contoh

kursus/unit peningkatan kemampuan protokol komunikasi dasar mempunyai

beberapa enabling objectives, misalnya kemampuan mendesain dan

mempersiapkan cetak biru pengembangan LAN; kemampuan mendesain dan

mempersiapkan cetak biru WAN. Contoh lain enabling objectives ditingkat

paling elementer untuk program aplikasi MS-Word, antara lain kemampuan

memformat dokumen, kemampuan menggabungkan beberapa file menjadi

satu file dan lain sebagainya.

Penganggaran pembangunan Sistem Informasi dianjurkan untuk bersifat

komperhensif dan tidak dipisahkan antara penganggaran pembelian perangkat

keras, perangkat lunak untuk Sistem Informasi, dan penganggaran peningkatan

kemampuan SDM. Untuk meminimumkam kerugian negara, setiap usulan

peningkatan kemampuan SDM yang tidak dilengkapi dengan analisa seperti yang

telah diuraikan, sebaiknya ditunda sampai dengan selesai disiapkannya analisa

tersebut. Bantuan asing baik yang berupa hibah maupun pinjaman

pemanfaatannya juga didasarkan pada analisa kebutuhan.

BAB IX PENUTUP

Pedoman ini merupakan acuan bagi para pejabat dan pelaksana pengelola data dan

informasi berbasis komputer, serta seluruh unit kerja yang terkait dalam peningkatan

kemampuan Pengelolaan sistem informasi di lingkungan IAIN Lhokseumawe.

Pedoman ini bersifat dinamis dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan

perkembangan teknologi dan informasi.

19