Keadilan dalam Persfektif pancasila (ID)

26
KATA PENGANTAR Pujiserta syukur kehadirat tuhan yang maha Esa karena dalam menjalani kehidupan ini memberikan rahmat dan anugerahnya selalu kepada kita,” Keadilan Dalam persfektif Pancasila” adalah sebuah makalah tentang bagaimana sebenernya pancasila memandang keadilan dalam pandanganya, makalah ini akan memuat beberapa teori keadilan universal yang dalam hal ini akan menjadi salah satu kajian apa sebenarnya keadilan yang harus ada di Indonesia yang tentunya berdasar pancasila sebagai falsafah dasar Negara Indonesia. Susungguhnya makalah ini di tujukan untuk pemenuhan tugas Pendidikan Pancasila di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman tahun 2014, ucapan terimakasih penulis Berikan kepada Tuhan yang maha Esa, orang tua keluarga dan sahabat serta tentunya dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila Drs. Muh Taufiq M.H yang telah memberikan bimbingannya dalam penyelesaian makalah ini, Kami sadar dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan maka kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. 1 | Keadilan Dalam Persfektif Pancasila

Transcript of Keadilan dalam Persfektif pancasila (ID)

KATA PENGANTAR

Pujiserta syukur kehadirat tuhan yang maha Esa karena

dalam menjalani kehidupan ini memberikan rahmat dan

anugerahnya selalu kepada kita,” Keadilan Dalam persfektif

Pancasila” adalah sebuah makalah tentang bagaimana sebenernya

pancasila memandang keadilan dalam pandanganya, makalah ini

akan memuat beberapa teori keadilan universal yang dalam hal

ini akan menjadi salah satu kajian apa sebenarnya keadilan

yang harus ada di Indonesia yang tentunya berdasar pancasila

sebagai falsafah dasar Negara Indonesia.

Susungguhnya makalah ini di tujukan untuk pemenuhan

tugas Pendidikan Pancasila di lingkungan Fakultas Hukum

Universitas Jenderal Soedirman tahun 2014, ucapan terimakasih

penulis Berikan kepada Tuhan yang maha Esa, orang tua

keluarga dan sahabat serta tentunya dosen mata kuliah

Pendidikan Pancasila Drs. Muh Taufiq M.H yang telah

memberikan bimbingannya dalam penyelesaian makalah ini, Kami

sadar dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat kesalahan

dan kekurangan maka kritik dan saran yang membangun sangat

kami harapkan.

1 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

Purwokerto, 2014

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai sebuah negara dengan asas tunggal

pancasila tentu nya memiliki konsekuensi bahwa setiap sendi

kehidupannya akan di atur oleh Pancasila itu sendiri, tak

terlepas di bidang hukum dan keadilan, hal ini tentunya akan

membuat sebuah definisi baru akan keadilan berdasrkan

pancasila, asas ini lah nantinya yang harus di jadikan

pedoman dan patokan setiap praktek keadilan, karena menurut

Undang Undang kekuasaan kehakiman setiap kekuasaan kehakiman

harus berdasarkan pancasila, maka kami pandang perlu di

definisikan apa itu keadilan berdasarkan persfektif

pancasila,

2 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

I.2 Perumusan masalah

Kami akan merumuskan makalah ini mejadi beberapa bagian

pembahasan

Yaitu:

a. Pengerian umum tentang keadilan

b. Teori Teori Keadilan Dari Pendapat tokoh dan

hukum nasional

c. Keadilan dalam Pandangna Pancasila

d. Prinsip Keadilan Pancasila

e. Pokok pokok keadilan Pancasila

f. Keadilan Sosial dalam Pancasila

BAB II

KEADILAN DALAM PERSFEKTIF PANCASILA

II.1 Pengertian Keadilan

Sifat hakiki hukum yang kedua adalah keadilan. Tuntutan

keadilan itu pun mempunyai dua arti yaitu arti formal dan

3 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

arti material. Dalam arti formal keadilan menuntut bahwa

hukum berlaku umum,sedangkan dalam arti material kadilan

dituntut sesuai dengan cita-cita keadilan dalam masyarakat.

Keadilan menuntut agar semua orang dalam situasi yang

sama diperlakukan dengan sama. Dalam bidang hukum itu berarti

hukum berlaku umum. Yang dimaksud bukan hhukum di seluruh

dunia sama saja atau hukum diseluruh dunia tidak mengenal

pengecualian. Melainkan bahwa setiap orang, entah siapapun

dia,selalu diperlakukan menurut hukum yang berlaku. Setiap

orang karena kedudukan, fungsi,atau kelakuannya memenuhi

deskripsi yang dimaksud dalam suatu norma hukum akan

diperlakukan menurut norma hukum itu. Jadi kalau seseorang

memakai jalan umum, peraturan-peraturan lalu lintas akan

diberlakukan kepada orang tersebut, karena peraturan lalu

lintas itu berlaku bagi siapa saja yang dapat disebut pemakai

jalan. Dan apabila orang tersebut ditangkap karena suatu

pelanggaran, orang tersebut tidak dapat membela diri dengan

argumen bahwa orang lainlah yang bersalah. Misalpun ada

pengecualian, maka kekecualian itu sendiri harus termuat

dalam aturan hukum bagi yang dimaksud. Jadi semua orang di

hadapan hukum sama derajatnya,semua orang berhak atas

perlindungan hukum dan tidak ada yang kebal dengan hukum.

Namun membicarakan keadilan yang paling sulit dari jaman

sebelum Aristoteles sampai sekarang sulit untuk memberikan

arti keadilan. Banyak orang berbondong-bondong mencari

keadilan tapi kadang yang didapat justru

ketidakadilan,sebagai contoh yang baru-baru ini terjadi kasus

4 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

nenek Minah yang dituduh mencuri buah coklat dan diproses

menjadi suatu putusan yang kontroveersial oleh Pengadilan

Negeri Purwokerto,nenek tersebut dijatuhi pidana yang

mengakibatkan putusan ini menjadi topik berita baik oleh

televisi maupun media surat kabar.

Perbuatannya apabila dilihat sama-sama mencuru jika

dibandingkan dengan korupsi yang dilakukan oleh para koruptor

dimana pidana yang dijatuhkan berbeda dan apabila dilihat

kerugiannya korban pencurian tidak sampai milyaran tapi kalau

perbuatan korupsi justru lebih merugikan karena yang

dirugikan Negara(masyarakat)

Kalau ditanya, dimana keadilan? Banyak hal dikatakan adil dan

tidak adil,tidak hanya hukum,institusi,sistem sosial bahkan

tindakan tertentu termasuk putusan pengadilan dan keputusan

yang lain penilaian tentang baik/buruk tergantung siapa yang

menilai termasuk tuduhan.

Dalam suatu masyarakat yang tertata dengan baik semua

orang diasumsikan bertindak dengan baik,bertindak

adil,memainkan perannya dalam lembaga-lembaga yang adil,

seolah-olah sempurna pendapat Hume bahwa keadilan merupakan

kebajikan yang sangat diharapkan dan diperhatikan.

Pengertian tentang keadilan itu banyak,setiap mahasiswa

fakultas Hukum sejak tingkat pertama juga diajarkan tentang

apa itu keadilan. Ada keadilan legal, keadilan comutatif,

keadilan distributif,dan keadilan sosial. Tidak perlu orang

sekolahan,nenek moyang kita juga sudah tahu apa itu keadilan.

5 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

Walaupun mereka tidak sekolah, tetapi hati nurani mereka

sangat tahu tentang ini hak orang lain, itu salah, itu

melanggar hukum, melanggar moral dan seterusnya.

Keadilan itu berhubungan dengan hati nurani,bukan soal

difinisi dan juga bukan soal formal. Ia sangat berhubungan

erat dengan praksis kehidupan sehari-hari dari menusia karena

keadilan tertinggi itu adalah ada pada hati nurani manusia.

II.2 Teori keadilan berdasarkan Pendapat Pakar dan Hukum

Nasional

A.  Teori-teori Keadilan Dalam Pandangan Hukum

Teori-teori Hukum Alam sejak Socretes hingga Francois Geny,

tetap mempertahankan keadilan sebagai mahkota hukum. Teori

Hukum Alam  mengutamakan “the search for justice”.1  Berbagai

macam teori mengenai keadilan dan masyarakat yang adil.

Teori-teori ini menyangkut hak dan kebebasan, peluang

kekuasaan, pendapatan dan kemakmuran. Diantara teori-teori

itu dapat disebut : teori keadilan Aristoteles dalam

6 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

bukunyanicomachean ethics dan teori keadilan sosial John Rawl

dalam bukunya a theory of justicedan teori hukum dan keadilan

Hans Kelsen dalam bukunya general theory of law and state.

1.      Teori Keadilan Aritoteles

Pandangan Aristoteles tentang keadilan bisa didapatkan dalam

karyanyanichomachean ethics, politics, dan rethoric. Spesifik

dilihat dalam buku nicomachean ethics, buku itu sepenuhnya

ditujukan bagi keadilan, yang, berdasarkan filsafat hukum

Aristoteles, mesti dianggap sebagai inti dari filsafat

hukumnya, “karena hukum hanya bisa ditetapkan dalam kaitannya

dengan keadilan”. 

Pada pokoknya pandangan keadilan ini sebagai suatu pemberian

hak persamaan tapi bukan persamarataan. Aristoteles

membedakan hak persamaanya sesuai dengan hak proposional.

Kesamaan hak dipandangan manusia sebagai suatu unit atau

wadah yang sama. Inilah yang dapat dipahami bahwa semua orang

atau setiap warga negara dihadapan hukum sama. Kesamaan

proposional memberi tiap orang apa yang menjadi haknya sesuai

dengan kemampuan dan prestasi yang telah dilakukanya.

Lebih lanjut, keadilan menurut pandangan Aristoteles dibagi

kedalam dua macam keadilan, keadilan “distributief” dan

keadilan “commutatief”. Keadilan distributief ialah keadilan

yang memberikan kepada tiap orang porsi menurut pretasinya.

Keadilan commutatief memberikan sama banyaknya kepada setiap

orang tanpa membeda-bedakan prestasinya dalam hal ini

berkaitan dengan peranan tukar menukar barang dan jasa. Dari

7 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

pembagian macam keadilan ini Aristoteles mendapatkan banyak

kontroversi dan perdebatan.

[1] Theo Huijbers, Filsafat Hukum dalam lintasan sejarah, cet VIII, Yogyakarta:kanisius, 1995 hlm. 196.Keadilan distributif menurut Aristoteles berfokus pada

distribusi, honor, kekayaan, dan barang-barang lain yang

sama-sama bisa didapatkan dalam masyarakat. Dengan

mengesampingkan “pembuktian” matematis, jelaslah bahwa apa

yang ada dibenak Aristoteles ialah distribusi kekayaan dan

barang berharga lain berdasarkan nilai yang berlaku

dikalangan warga. Distribusi yang adil boleh jadi merupakan

distribusi yang sesuai degan nilai kebaikannya, yakni

nilainya bagi masyarakat.

2.      Teori Keadilan Hans Kelsen

Hans Kelsen dalam bukunya general theory of law and state,

berpandangan bahwa hukum sebagai tatanan sosial yang dapat

dinyatakan adil apabila dapat mengatur perbuatan manusia

dengan cara yang memuaskan sehingga dapat menemukan

kebahagian didalamnya.2

Pandangan Hans Kelsen ini pandangan yang bersifat

positifisme, nilai-nilai keadilan individu dapat diketahui

dengan aturan-aturan hukum yang mengakomodir nilai-nialai

umum, namun tetap pemenuhan rasa keadilan dan kebahagian

diperuntukan tiap individu.

8 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

Lebih lanjut Hans Kelsen mengemukakan keadilan sebagai

pertimbangan nilai yang bersifat subjektif. Walaupun suatu

tatanan yang adil yang beranggapan bahwa suatu tatanan bukan

kebahagian setiap perorangan, melainkan kebahagian sebesar-

besarnya bagi sebanyak mungkin individu dalam arti kelompok,

yakni terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tertentu, yang oleh

penguasa atau pembuat hukum, dianggap sebagai kebutuhan-

kebutuhan yang patut dipenuhi, seperti kebutuhan sandang,

pangan dan papan. Tetapi kebutuhan-kebutuhan manusia yang

manakah yang patut diutamakan. Hal ini apat dijawab dengan

menggunakan pengetahuan rasional, ang merupakan sebuah

pertimbangan nilai, ditentukan oleh faktor-faktor emosional

dn oleh sebab itu bersifat subjektif.

Sebagai aliran posiitivisme Hans Kelsen mengakui juga bahwa

keadilan mutlak berasal dari alam, yakni lahir dari hakikat

suatu benda atau hakikat manusia, dari penalaran manusia atau

kehendak Tuhan. Pemikiran tersebut diesensikan sebagai

doktrin yang disebut hukum alam. Doktrin hukum alam

beranggapan bahwa ada suatu keteraturan hubungan-hubungan

manusia yang berbeda dari hukum positif, yang lebih tinggi

dan sepenuhnya sahih dan adil, karena berasal dari alam, dari

penalaran manusia atau kehendak Tuhan.

[ 2 ]  Hans Kelsen, General Theory of Lawand State, diterjemahkan

olehRasisulMuttaqien, Bandung, Nusa Media 2011,

9 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

Pemikiran tentang konsep keadilan, Hans Kelsen yang menganut

aliran positifisme, mengakui juga kebenaran dari hukum alam.

Sehingga pemikirannya terhadap konsep keadilan menimbulkan

dualisme antara hukum positif dan hukum alam.

B.  Perspektif Keadilan Dalam Hukum Nasional

Pandangan keadilan dalam hukum nasional bersumber pada dasar

negara. Pancasila sebagai dasar negara atau falsafah negara

(fiolosofische grondslag) sampai sekarang tetap dipertahankan

dan masih tetap dianggap penting bagi negara Indonesia.

Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung

nilai-nilai Pancasila (subcriber of values Pancasila). Bangsa

Indonesia yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang

berpersatuan, yang berkerakyatan, dan yang berkeadilan

sosial.

Sebagai pendukung nilai, bangsa Indnesialah yang menghargai,

mengakui, serta menerima Pancasila sebagai suatu bernilai.

Pengakuan, penghargaan, dan penerimaan Pancasila sebagai

sesuatu yang bernilai itu akan tampak merefleksikan dalam

sikap, tingkah laku, dan perbuata bangsa Indonesia. Kalau

pengakuan, penerimaan,

atau penghargaan itu direfleksikan dalam sikap, tingkah laku,

serta perbuatan manusia dan bangsa Indonesia dalam hal ini

sekaligus adalah pengembannya dalam sikap, tingkah laku, dan

perbuatan manusia Indonesia. Oleh karenanya Pancasila sebagai

suatu sumber hukum tertinggi secara irasional dan sebagai

10 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

rasionalitasnya adalah sebagai sumber hukum nasional bangsa

Indonesia.

Pandangan keadilan dalam hukum nasional bangsa Indonesia

tertuju pada dasar negara, yaitu Pancasila, yang mana sila

kelimanya berbunyi : “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia”. Yang menjadi persoalan sekarang adalah apakah

yang dinamakan adil menurut konsepsi hukum nasional yang

bersumber pada Pancasila.

Menurut Kahar Masyhur dalam bukunya mengemukakan pendapat-

pendapat tentang apakah yang dinamakan adil, terdapat tigal

hal tentang pengertian adil.3

(1)   “Adil” ialah : meletakan sesuatu pada tempatnya.

(2)   “Adil” ialah : menerimahak tanpa lebih dan memberikan

orang lain tanpa kurang.

(3)   “Adil” ialah : memberikan hak setiap yang berhak secara

lengkap tanpa lebih tanpa kurang antara sesama yang berhak

dalam keadaan yang sama, dan penghukuman orang jahat atau

yang melanggar hukum, sesuai dengan kesalahan dan

pelanggaran”.

11 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

Untuk lebih lanjut menguraikan tentang keadilan dalam

perspektif hukum nasional, terdapat diskursus penting tentang

adil dan keadilan sosial. Adil dan keadilan adalah pengakuan

dan perlakukan seimbang antara hak dan kewajiban. Apabila ada

pengakuan dan perlakukan yang seimbang hak dan kewajiban,

dengan sendirinya apabila kita mengakui “hak hidup”, maka

sebaliknya harus mempertahankan hak hidup tersebut denga

jalan bekerja keras, dan kerja keras yang dilakukan tidak

pula menimbulkan kerugian terhadap orang lain, sebab orang

lain itu juga memiliki hak yang sama (hak untuk hidup)

sebagaimana halnya hak yang ada pada diri individu.

Dengan pengakuan hak hidup orang lain, dengan sendirinya

diwajibkan memberikan kesempatan kepada orang lain tersebut

untuk mempertahankan hak hidupnya.

Konsepsi demikian apabila dihubungkan dengan sila kedua dari

Pancasila sebagai sumber hukum nasional bangsa Indonesia,

pada hakikatnya menginstruksikan agar senantiasa melakukan

perhubungan  yang serasi antar manusia secara individu dengan

kelompok individu yang lainnya sehingga tercipta hubungan

yang adil dan beradab.

.

12 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

[ 3 ]  Kahar Masyhur, Membina Moral dan Akhlak, Jakarta, Kalam Mulia, 1985, hlm.71.

II.3 Keadilan Dalam Pandangan Pancasila

Hakekat daripada adil adalah dipenuhinya sebagai wajib

segala sesuatu yang telah merupakan suatu hak didalam

hubungan hidup kemanusiaan,sebagai penjelmaan hakekat

manusia(dimana wajib lebih di utamakan daripada hak,meliputi

hubungan antara negara sebagai pendukung wajib dan warga-

warganya,disebut keadilan membagi(distibutif),sebaliknya

antara warga-warga negara sebagai pendukung wajib dan

negara,disebut keadilan bertaat (legal) antara sesama warga

disebut keadilan sama-sama timbal-balik.Sila keadilan sosial

mengandung prinsip bahwa setiap orang di indonesia akan

mendapat perlakuan yang adil dalam bidang

hukum,politik,sosial,ekonomi dan kebudayaan (didalam rumus

panitia Ad-Hoc yang satunya hanya sampai disini) sehingga

penghisapan oleh manusia terhadap manusia tidak dibenarkan

dalam usaha mencapai masyarakat adildan makmur.Keadilan

sosial juga menjiwai ABRI guna menciptakan kondisi dan

situasi masyarakat Sosialis Pancasila,yang adil dan

makmur,materiil dan spirituil tanpa memihak dan terikat

kepada sesuatu apapun,kecuali kepada rakyat,bangsa dan

revolusi indonesia.4

13 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dapat

diartikan sebagai oleh rakyat,dari rakyat,dan untuk

rakyat.Didalam kedudukan yang sederajat dan semartabat maka

akan tercipta hubungan antar bangsa -bangsa yang saling

hormat menghormpati datan dan saling menghargai kedudukan

masing-masing.Jadi dapat dikatakan bahwa azaz kebermanfaatan

keadilan pancasila adalah adil itu sendiri tidak harus

menyamaratakan antara orang yang satu dengan orang yang

lain,tergantung dari posisi,kedudukan,dan kebutuhan yang kita

perlukan,dan kembali kepada rakyatlah keadilan itu akan dapat

dilaksanakan dengan baik sesuai sila ke-5 Pancasila yang

berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.5

[4] ”Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila”karangan Prof.Dr.Drs.Notonagoro

S.H.Cetakan kedelapan.Penerbit Pantjuran Tudjuh-Jakarta 1979.

[5]”Pancasila Suatu Tinjauan Aspek Historis dan Sosio-Politis”karangan

Drs.Jarmanto.Cetakan Pertama.Penerbit Liberty,Yogyakarta 1982.

Pada prinsipnya Sila Keadilan Sosial menghendaki adanya

kemakmuran yang merata diantara seluruh Rakyat bukan merata

yang statis melainkan merata yang dinamis dan meningkat.

Artinya seluruh kekayaan alam Indonesia,seluruh potensi

bangsa,diolah bersama-sama menurut kemampuan dan masing-

masing,untuk kemudian dimanfaatkan bagi kebahagiaan yang

sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat. Keadilan sosial berarti

14 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

harus melindungi yang lemah;hal ini bukan berarti yang lemah

lalu boleh tidak bekerja dan sekedar menuntut

perlindungan,melainkan sebaliknya justru harus bekerja

menurut kemampuan dan bidangnya. Perlindungan yang diberikan

adalah untuk mencegah kesewenang-wenangan dari yang

kuat,untuk menjamin adanya keadilan.”(Peringatan Hari

Lahirnya Pancasila,1-6-1967 dijakarta)

Realisasi daripada prinsip keadilan sosial tidak lain

adalah dengan jalan pembangunan yang benar-benar dapat

dilaksanakan dan berguna serta dinikmati oleh seluruh lapisan

rakyat.”Karena itu sangat terang bahwa kita harus meniadakan

segala bentuk kepincangaan sosial dan kepincangaan dalam

pembagian kekayaan nasional kita.

“Kita harus memberantas kemiskinan itu langsung dari

sumber dan akar-akarnya, baik kemiskinan lahir maupun

kemiskinan rohani. Dan satu-satunya jalan untuk itu adalah

dengan melaksanakan pembangunan yang dapat memberantas sumber

kemiskinan itu.Ini berarti kita laksanakan pembangunan yang

dapat memberi kesempatan bekerja pada setiap orang,

pembangunan yang mampu memberikan perluasan lapangan

pekerjaan, pembangunan yang dapat menaikkan penghasilan semua

orang; juga pembangunan yang mencerminkan keadilan soaial dan

meninggikan martabat manusia.

“Dan jika dikatakan bahwa pembangunan memerlukan

pembaharuan,maka pembaharuan ini sama sekali bukan pembaratan

(westernisasi)yang akan berarti pengetrapan kebudayaan lain

15 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

yang asing bagi kita. Pembaharuan tidak lain adalah usaha

dari bangsa sendiri untuk secara bagaimana mengembangkan

kepribadian sendiri dengan membuang yang buruk dan

menguatkan yang baik mengadakan penyesuaian dengan tuntutan

dan kebutuhan pembangunan masyarakat modern6

[6]“pandangan presiden soeharto tentang Pancasila Disusun dan diterbitkan,

CSIS ,Jakarta

Keadilan sosial berwujud hendak melaksanakan kesejahteraan

umum bagi seluruh anggota masyarakat.

Dengan ini dimaksudkan adanya keadilan bagi sesama anggota

masyarakat(sosial). Keadilan yang dimaksud adalah keadilan

yang memberi perimbangan dimana hak milik berfungsi sosial.

Ini berarti tiap-tiap orang dapat menikmati kehidupan yang

layak sebagi manusia yang terhormat dalam arti tidak ada

kepincangaan dimana ada segolongan yang hidup mewah sedang

golongan lain sangat melarat atau dengan kata lain tiap orang

harus mendapat kesempatan yang sama untuk mendapat nafkah dan

jaminan hidup yang layak dalam lapangan ekonomi dan sosial

dengan tidak saling merugikan atau menindas melainkan saling

harga-menghargai dan bantu-membantu untuk kepentingaan

masyarakat dan negara.

Jadi dalam paham keadilan sosial dijamin hak untuk hidup

layak, dijamin adanya hak milik, hak atas jaminan sosial,

16 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

adanya hak atas pekerjaan dengan sistem pengupahan dan

syarat-syarat kerja yang adil dan baik, berhak atas tingkat

hidup yang menjamin kesehatan dan lain-lain yang semuanya itu

telah menjadi hak asasi yang tela diakui oleh UUD maupun

Universal Declaration of Human Rights.7

[7] Pancasila dan Undang undang Dasar1945, Dasar Falsafah Negara Drs C.S.T.

Kansil. S.H. Pradnya Paramita, Jakarta

II.4 Prinsip Keadilan Pancasila

Setiap orang mempunyai hak yang sama atas kebebasan

dasar yang paling luas,seluas kebebasan yang sama bagi semua

orang.

17 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

Ketimpangan social dan ekonomi mesti diatur sedemikian

rupa sehingga dapat diharapkan memberi keuntungan semua

orang,dan semua posisi dan jabatan terbuka bagi semua orang.

Kebebasan dasar warganegara adalah kebebasan politik(hak

untuk memilih dan dipilih menduduki jabatan public)bersama

dengan kebebasan berbicara dan berserikat;kebebasan

berkeyakinan dan kebebasan berpikir;kebebasan seseorang

seiring dengan kebebasan untuk mempertahankan hak

milik(personal);dan kebebasan dari penangkapan sewenang-

wenang sebagaimana didefinisikan oleh konsep rule of

law.Kebebasan-kebebasan ini oleh prinsip pertama diharuskan

setara,karena warga suatu masyarakat yang adil mempunyai hak-

hak dasar yang sama.

Sementara distribusi kekayaan dan pendapatan tidak perlu

sma,harus demi keuntungan semua orang,dan pada saat yang

sama,posisi-posisi otoritas dan jabatan komando harus bisa

diakses oleh semua orang.Masyarakat yang menerapkan prisip

tersebut dengan dengan membuat posisi-posisinya terbuka bagi

semua orang,sehingga tunduk dengan batasan ini,akan mengatur

ketimpangan social ekonomi sedemikian hingga semua orang

diuntungkan8

18 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

[8] John Rawls;Teori Keadilan,terjemahan Uzair Fauzan dan Heru Prasetyo,Pustaka

Pelajar,Yogyakarta,2006 hal.72-73

II.5 Pokok Pokok Keadilan Pancasila

Perikeadilan dan perikemanusiaan menjadi ukuran

penentuan,yaitu bahwa dalam batas-batas keadilan dan

kemanusiaan,manusia sebagai individu diakui kemandiriannya

sehingga diakui pula hak –hak kebebasannya.

Pengertian hak kemerdekaan sebagai hak kodrat segala

bangsa tidak langsung tertuju pada hak yuridis,tetapi lebih

merupakan hak moral yang pada gilirannya mengharuskan adanya

kewajiban moral untuk menghormatinya.Dalam ukuran

keadaban,semakin maju taraf peradaban manusia,bertambah pula

tuntutan bagi pemenuhan hak moral itu.

Negara Indonesia yang adil yaitu mengandung pengertian

bahwa didalam lingkungan kekuasaan negara,oleh negara

diwujudkan tegaknya perikeadilan yang menyangkut negara

terhadap warganegara,warganegara terhadap negara,dan diantara

sesame warga negara.Secara lebih luas dapat disebutkan

hubungan antara masyarakatnya dan diantara warga masyarakat

dalam keseimbangan pemenuhan dan penggunaan hak maupun

kewajiban,baik dalam bidang hukum maupun dalam bidang

19 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

moral.Dengan ukuran keseimbangan ini berlakulah bentuk-bentuk

keadilan dalam hubungan hidup masyarakat dan bernegara yang

dalam ilmu pengetahuan dikenal dengan keadilan komutatif

(Commutative Justice) antar sesama warga negara atau warga

masyarakat dalam kesaman derajatnya;dan keadilan distributive

(Distributive Justice) antar negara/masyarakat dan warganya;keadilan

fungsional/legal (functional/legal Justice) antar warga

dengan masyarakat atau nagaranya.Keadilan soial(Social

Justice)mencakup bentuk-bentuk keadilan distributif dan keadilan

fungsional/legal.9

[9] Prof.Darji Darmodiharjo,SH;Santiaji Pancasila,PT Gramedia Pustaka

Utama,Jakarta,1995,hal.196-199

II.6 Keadilan Sosial Dalam Pancasila

Konsep keadilan sosial (social justice) berbeda dari ide

keadilan hukum yang biasa dipaksakan berlakunya melalui

proses hukum. Tetapi konsep keadilan sosial tentu juga tidak

hanya menyangkut persoalan moralitas dalam kehidupan

bermasyarakat yang berbeda-beda dari satukebudayaan ke

20 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

kebudayaan lain sehingga derajat universilitasnya menjadi

tidak pasti. Seperti dikemukakan di atas, keadilan social

memang harus dibedakan dari pelbagai dimensi keadilan,

seperti keadilan hukum, keadilan politik, keadilan ekonomi,

dan sebagainya, meskipun dapat juga dipahami bahwa

keseluruhan ide tentang keadilan itu pada akhirnya dapat

dicakup oleh dan berujung padaidekeadilan sosial. Karena pada

akhirnya, keadilan hukum dan keadilan ekonomi harus

membuahkan hasil akhirpada perwujudan keadilan social bagi

semua. Di dalamnya, terkandung pengertian bahwa ketidakadilan

yang ada selama ini harus ditanggulangi sampai ke titik yang

terendah,redistribusi kekayaan, kekuasaan dan status

individu, komunitas, dan kekayaan social (societal

good),negara dan pemerintah bertanggungjawab pemerintahan

untuk memastikan kualitas dasar kehidupan bagi seuruh

warganegara.10

Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat

Indonesia

Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti

dinamis dan meningkat.

Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi

kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing.

Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat

dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.

 Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang

mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-

royong.

21 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

 Bersikap adil.

[10] Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH, Pesan Konstitusional Keadilan

Sosial,Malang,2011.

Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

 Menghormati hak-hak orang lain.

 Suka memberi pertolongan kepada orang lain.

 Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.

Tidak bersifat boros.

Tidak bergaya hidup mewah.

Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan

umum.

Suka bekerja keras.

Menghargai hasil karya orang lain.

Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata

dan berkeadilan sosial.

22 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 Kesimpulan

Keadilan adalah suatu hak yang harus kita miliki agar

dapat memperjuangkan hak dalam suatu bidang yang bernama

keadilan. Jadi pada intinya kita harus mengerti terlebih

dahulu apa yang namanya keadilan dalam sebuah perspektif.

Hakekat daripada adil adalah dipenuhinya sebagai wajib segala

sesuatu yang telah merupakan suatu hak didalam hubungan hidup

kemanusiaan,sebagai penjelmaan hakekat manusia(dimana wajib

lebih di utamakan daripada hak,meliputi hubungan antara

23 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

negara sebagai pendukung wajib dan warga-warganya,disebut

keadilan membagi(distibutif),sebaliknya antara warga-warga

negara sebagai pendukung wajib dan negara,disebut keadilan

bertaat (legal) antara sesama warga disebut keadilan sama-

sama timbal-balik. Dan keadilan pancasila adalah ide keadilan

hukum yang biasa dipaksakan berlakunya melalui proses hukum.

Tetapi konsep keadilan sosial tentu juga tidak hanya

menyangkut persoalan moralitas dalam kehidupan bermasyarakat

yang berbeda-beda dari satukebudayaan ke kebudayaan lain

sehingga derajat universilitasnya menjadi tidak pasti dan

bertujuan melindungi yang lemah;hal ini bukan berarti yang

lemah lalu boleh tidak bekerja dan sekedar menuntut

perlindungan,melainkan sebaliknya justru harus bekerja

menurut kemampuan dan bidangnya

III.2 Saran

Kami berpendapat, Keadilan perlu ditindak lanjuti di

Indonesia karena keadilan di indonesia itu sangat mudah untuk

diperjual-belikan. Apalagi sekarang mungkin di Indonesia

sudah ditidak ada lagi yang namanya keadilan. Pemeintah perlu

membenahi dan melakukan sidak, agar keadilan diindonesia

dapat diterapkan sebagaimana mestinya oleh para pemerintah

dan pejabat

24 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

DAFTAR PUSTAKA

1. Huijbers Theo, 1995 Filsafat Hukum dalam lintasan

sejarah, Yogyakarta: kanisius,

2.  Kelsen. Hans, 2011 General Theory of Lawand State,

Bandung, Nusa Media

3.  Masyhur.Kahar, 1985 Membina Moral dan Akhlak, Jakarta,

Kalam Mulia.

4. Notonagoro Prof.Dr.Drs. S.H, 1979 Beberapa Hal Mengenai

Falsafah Pancasila.Cetakan kedelapan. Jakarta Penerbit

Pantjuran Tudjuh.

5. Jarmanto Drs 1982.Pancasila Suatu Tinjauan Aspek Historis

dan Sosio-Politis. Yogyakarta.. Penerbit Liberty,

6. Centre For Strategic and International

Studies(CSIS);Pandangan Presiden Soeharto tentang pancasila

7. Kansil. C.S.T..S.H.; 2002 Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945 Dasar Falsafah Negara; Jakarta P.T.Pradnya

Paramita

8. Rawls John; 2006 Teori Keadilan;terjemahan: Uzair Fauzan

dan Heru Prasetyo Yogyakarta;P.T.Pustaka Pelajar-,.

9. Darmodiharj Prof.Darji ,S.H.; 1995 Santiaji Pancasila;

Jakarta P.T. Gramedia Pustaka Utama-,.

10 Asshiddiqie. Prof. Dr. Jimly,S.H.; 2011 Pesan

Konstitusional Keadilan Sosial-Malang,.

Pancasila; Jakarta CSIS-.

.

25 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a

26 | K e a d i l a n D a l a m P e r s f e k t i f P a n c a s i l a