pancasila sebagai falsafah

16

Transcript of pancasila sebagai falsafah

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

1. CARA BERFIKIR FILSAFATA. Pengertian Filsafat • Secara etimologis istilah ”filsafat“ atau dalam

bahasa yunani “philosophi”• “philos”  (pilia, cinta) • “sophia”  (kearifan/kebijaksanaan)

Jadi filsafat adalah artinya cinta akan kebijakan atau hakikat kebenaran. upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi konsep kebijakan hidup yang bermanfaat bagi peradaban manusia

B. Sistem Filsafat Ajaran filsafat yang bulat mengajarkan tentang berbagai segi kehidupan yang mendasar. Suatu sistem filsafat sedikitnya mengajarkan tentang sumber dan hakikat realitas, filsafat hidup dan tata nilai (etika), termasuk teori terjadinya pengetahuan dan logika. Sebaliknya, filsafat yang mengajarkan hanya sebagian kehidupan tak dapat disebut sistem filsafat, melainkan hanya ajaran filosofis seorang ahli filsafat. Sistem filsafat sedikitnya mengajarkan tentang sumber dan hakikat realita, filsafat hidup dan tata nilai (etika), termasuk teori terjadinya pengetahuan manusia dan logika.

C. ALIRAN ALIRAN FILSAFAT

Aliran materaialisme

Aliran realisme

Aliran idealisme/spiritualism

e

2. PENGERTIAN PANCASILA SECARA FILSAFAT

• Secara filsafat pancasila diartikan sebagai pandangan hidup. Yang mana didalamnya terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan, pikiran yang terdalam dan gagasan mengenai kehidupan yang dianggap baik. Maka Pancasila menjadi pedoman dalam bertingkah laku dan berbuat dalam segala bidang kehidupan, baik ekonomi, politik, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.

A. Rumusan Pancasila  Secara benar, sah dan tetap, rumusan Pancasila sebagai dasar filsafat negara dapat kita temukan dalam pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945, alinea IV. Dalam alinea IV itu, kita dapat menemukan asas-asas yang dipakai sebagai dasar dalam mendirikan negara, yaitu asas tujuan, asas politik, asas kedaulatan rakyat, asas konstitusional, yaitu ditentukannya suatu Undang-undang Dasar, serta asas kerohanian Pancasila.

Perumusan Pancasila bertujuan merumuskan dasar negara Indonesia merdeka. Badan yang diserahi tugas untuk merumuskan Pancasila adalah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), yang kemudian disempurnakan oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah nilai-nilai luhur yang digali dan ditemukan dari kehidupan bangsa Indonesia, dalam kehidupan agama, budaya dan adat istiadatnya. Bila dilihat proses terjadinya, rumusan Pancasila yang terdapat dalam pembukaan UUD

B. Susunan dan Arti Dari Rumusan Pancasila

Keberadaan kelima sila Pancasila ini tidak terpisahkan, melainkan membentuk suatu sistem filsafat. Sifat kefilsafatan itu terwujud dalam rumus abstrak dari kelima sila Pancasila. Rumusan ini disebut abstrak, umum dan universal karena imbuhan ke- dan –an serta per- dan –an yang terdapat pada kata-kata inti Pancasila, yakni:

1. Ke-tuhan-an2. Ke-manusia-an3. Per-satu-an4. Ke-rakyat-an 5. Ke-adil-an

C. Fungsi Filsafat Pancasila• filsafat Pancasila memberi jawaban atas

pertanyaan yang bersifat fundamental atau mendasar dalam tentang hakikat kehidupan bernegara.

• filsafat Pancasila mencari kebenaran yang bersifat substansi tentang hakikat negara, ide negara atau tujuan bernegara.

• filsafat Pancasila berusaha menempatkan dan menjadi perangkat dari berbagai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan bernegara

• Aspek Epistemologi dari sila-sila Pancasila• cabang yang menyelidiki makna dan nilai ilmu

pengetahuan, sumbernya, syarat-syarat dan proses terjadinya ilmu, termasuk semantik, logika, matematika dan teori ilmu.

• Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu sistem pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari Pancasila menjadi pedoman atau dasar bagi bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa, dan negara tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi manusia Indonesia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan.

Aspek-aspek Pancasila sebagai Filsafat• Aspek Ontologis dari sila-sila Pancasila• ontologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki makna

yang ada (eksistensi dan keberadaan), sumber ada, jenis ada, dan hakikat ada, termasuk ada alam, manusia, metafisika dan alam semesta atau kosmologi.

• Dasar ontologi Pancasila adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak mono pluralis, oleh karenanya disebut juga sebagai dasar antropologi. Subyek pendukungnya adalah manusia, yakni : yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang bersatuan, yang berkerakyatan dan yang berkeadilan pada hakikatnya adalah manusia. Hal yang sama juga berlaku dalam konteks negara Indonesia, Pancasila adalah filsafat negara dan pendukung pokok negara adalah rakyat

• Aspek Aksiologi dari Sila-sila Pancasilaaksiologi adalah cabang fisafat yang menyelidiki makna n;Iai, sumber nilai, jenis nilai, tingkatan nilai dan hakikat nilal, termasuk estetika, etika, ketuhanan dan agama.

3. NILAI-NILAI PANCASILA MENJADI DASAR DAN ARAH KESEIMBANGAN   ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN AZASI MANUSIA

• Untuk menciptakan keseimbangan antara hubungan hak dan kewajiban menurut nilai-nilai dari Pancasila, ada tiga hal yang perlu diketahui:

1. Hubungan Vertikal 2. Hubungan Horisontal 3. Hubungan Alamiah

4. PENDALAMAN MATERIsetelah kita membahas pemaparan diatas kita telah mengetahui bahwa filsafat berbicara tentang segala sesuatu yang ada dan mencakup berbahagai hal dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Jika menyebut pancasila secara filsafat itu berarti pancasila mempunyai kesanggupan menelusuri seluruh sisi hidup bangsa kita, mulai dari hukum, politik, sosial, agama, ekonomi, budaya dll. Pancasila yang kita mengerti sekarang adalah adalah kristal-kristal nilai luhur yang berisi kesepakatan bangsa yang harus kita amalkan dan jadikan tolak ukur bersikap dalam berbagai hal.