Karya Ilmiah tentang Maag

30
PENGARUH POLA MAKAN TIDAK TERATUR REMAJA TERHADAP PENYAKIT MAAG (GASTRITIS) Disusun Oleh : Hasanah Puteri NIS : 17244 SMAN 1 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2013/2014

Transcript of Karya Ilmiah tentang Maag

PENGARUH POLA MAKAN TIDAK TERATUR REMAJA

TERHADAP PENYAKIT MAAG (GASTRITIS)

Disusun Oleh : Hasanah Puteri

NIS : 17244

SMAN 1 PEKANBARU

TAHUN AJARAN 2013/2014

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis atau makalah tentang “Perilaku Konsumerisme di

Kalangan Remaja” telah dibaca dan disetujui pada Februari 2014

Mengetahui:

Guru Pembimbing

Dra. Nelpaida Simanjuntak

NIP: 196307282007012003

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dankarunia-Nya, serta memberikan kemudahan

dalam mengerjakan makalah ini yang berjudul “Pengaruh Pola Makan

Tidak Teratur Remaja terhadap Penyakit Maag (Gastritis)” sehingga makalah ini

dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat.

Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

terlibat dala menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, terutama

kepada yang terhormat:

1. Guru pembimbing Makalah kelas XII IPA terima kasih atas

arahan dan bimbingannya.

2. Kedua orang tua, telah mmemberikan bantuan. Baik doa,

support, dan materi. Terima kasih atas fasilitas yang

telah diberikan.

3. Teman-teman seperjuangan, yang telah membantu.

Semoga tuhan senantiasa memberikan limpahan rahmat dan

karunianya kepada semua pihak yang terlibat dalam proses

pembuatan makalah ini.

Penulis selaku peneliti, mengucapkan mohon maaf yang

sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kesalahan dalam

penulisan makalah ini. Karna saya sadar bahwa makalah ini belum

sempurna. Maka dari itu, saya sangat mengharapkan kritik dan

saran pembaca untuk dijadikan pembelajaran dalam menyempurnakan

makalah ini.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga makalah yang

sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya dan

sebagai wahana menambah pengetahuan serta pemikiaran.

Pekanbaru, 18 Januari 2014

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan Penelitian 2

1.4 Manfaat Penelitian 2

1.5 Hipotesis 2

BAB 2 LANDASAN TEORI 3

2.1 Pengertian 3

2.2 Jenis-jenis Gastritis 4

2.3 Penyebab Gastritis 4

2.4 Dampak Pola Makan yang Buruk bagi Tubuh 7

2.5 Hubungan Pola Makan Buruk dan Penyakit Gastritis 7

2.6 Pola Makan Pelajar 8

BAB 3 METODE PENELITIAN 9

3.1 Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian 9

3.2 Waktu dan Tempat 9

3.3 Metode Pengumpulan Data 9

3.4 Grafik Pengaruh Pola Makan Tidak Teratur terhadap Penyakit Maag (gastritis) 10

3.5 Pembahasan Grafik 10

BAB 4 PENUTUP 12

4.1 Kesimpulan. 12

4.2 Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

LAMPIRAN 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPada era Globalisasi ini, semakin berkembang teknologi yangdapat dimanfaatkan manusia. Dari teknologi untuk pembuatanbarang pangan atau non pangan yang berguna memenuhikebutuhan manusia hingga teknologi untuk memuaskan manusia. Sehingga hal tersebut merubah pola hidup manusia yang dariterartur hingga menjadi tidak teratur. Bisa kita lihat disekeliling kita atau mungkin kita sendiri. Terutama polamakan. Sekarang banyak orang-orang terutama remaja melupakan atauacuh-tak acuh terhadap pola makan. Hal tersebut terjadikarna banyaknya remaja yang sibuk dengan belajar, bermain,malas, rasa tidak ingin makan, dan sifat pemilih makanan.Sehingga melupakan pola makan yang teratur.Dan dari pola makan yang tidak teratur tersebut, sebagianremaja memiliki penyakit pencernaan seperti maag(gastritis). Atau bahkan bisa penyakit lebih parah, namunakan terlihat saat sudah berusia lanjut. Namun para remajamengabaikan hal tersebut, dan terus melakukan kesalahan yangkecil namun sebenarnya sangat fatal.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah pola makan tidak teratur dapat mempengaruhi kondisitubuh?

Bagaimana jadwal makan siswa/i SMAN 1 Pekanbaru?

Apakah siswa/i SMAN 1 Pekanbaru mempunyai pola makan

teratur?

Apa sebab siswa/i SMAN 1 Pekanbaru tidak memiliki pola

makan teratur?

1.3 Tujuan Untuk mengetahui Mengetahui pola makan yang teratur

seperti apa

Untuk mengetahui pengaruh pola makan tidak teratur

terhadap tubuh/kondisi tubuh.

Untuk mengatahui pola makan siswa/i SMAN 1 Pekanbaru

Untuk mengetahui seberapa banyak penderita maag

(gastritis) di lingkungan siswa/i SMAN 1 Pekanbaru

Untuk mengetahui mengetahui sebab siswa/i SMAN 1 Pekanbaru

tidak memiliki pola makan yang teratur

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat penulis peroleh:

Mengetahui pola makan yang teratur seperti apa

Mengetahui pengaruh pola makan yang tidak teratur

terhadap tubuh

Mengetahui seberapa banyak penderita maag (gastritis) di

lingkungan siswa/i SMAN 1 Pekanbaru

Mengetahui sebab siswa/i SMAN 1 Pekanbaru tidak memiliki

pola makan yang teratur

Sebagai bahan acuan untuk menuju pola makan yang teratur

1.5 HipotesisPengaruh pola makan yang tidak sehat dan tidak teratur

remaja terhadap penyakit maag (gastritis).

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian2.1.1 Pola MakanMenurut Harper (1986), pola makan (dietary pattern) adalahcara yang ditempuh seseorang atau sekelompok untuk memilih makanan danmengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, budayadan sosial.Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturanjumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu sepertimempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah ataumembantu kesembuhan penyakit (Depkes RI, 2009).Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikangambaran mengenai macam dan jumlah bahan makanan yangdimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan cirikhas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu(Sulistyoningsih, 2011).

2.1.2 Maag (Gastritis)Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal daribahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung danitis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis bukanmerupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa

kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan padalambung. Biasanya, peradangan tersebut merupakan akibatdari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yangdapat mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacterpylori. Tetapi faktor-faktor lain seperti trauma fisik danpemakaian secara terus menerus beberapa obat penghilangsakit dapat juga menyebabkan gastritis.Dari defenisi-defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwagastritis adalah suatu peradangan atau perdarahan padamukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi,infeksi, dan ketidakteraturan dalam pola makan, misalnyatelat makan, makan terlalu banyak, cepat, makan makananyang terlalu banyak bumbu dan pedas. Hal tersebut dapatmenyebabkan terjadinya gastritis.

2.2 Jenis-jenis Gastritis2.2.1 Gastritis AkutGastritis akut adalah inflamasi akut pada sebagian besarkasus merupakan penyakit yang ringan dan sembuh sempurna(Hirlan,2001:127).Gastritis akut adalah inflamasi mukosa lambung akibatdiit sembrono (Brunner dan Suddarth,2001: 1062).Sedangkan menurut Silvia.A. Price dan M. Wilson (1995)Gastritis superfisial akut merupakan penyakit yang biasaditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh sendirimerupakan respon mukosa lambung terhadap berbagai iritanlokal.

2.2.2 Gastritis KronikGastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambungdan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Menurut

Hirlan dalam Suyono (2001: 127), gastritis adalah prosesinflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung, yangberkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhidengan bakteri atau bahan iritan lain.Sedangkan, menurut Lindseth dalam Prince (2005: 422),gastritis adalah suatu keadaan peradangan atau perdarahanmukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus,atau lokal.

2.3 Penyebab Gastritis 1. Frekuensi MakanFrekuensi makan adalah jumlah makan dalam sehari-haribaik kualitatif dan kuantitatif. Secara alamiah makanandiolah dalam tubuh melalui alat-alat pencernaan mulaidari mulut sampai usus halus. Lama makanan dalam lambungtergantung sifat dan jenis makanan. Jika rata-rata,umumnya lambung kosong antara 3-4 jam. Maka jadwal makanini pun menyesuaikan dengan kosongnya lambung (Okviani,2011).

Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambungsetiap waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jamsesudah makan biasanya kadar glukosa dalam darah telahbanyak terserap dan terpakai sehingga tubuh akanmerasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam lambungterstimulasi. Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam,maka asam lambung yang diproduksi semakin banyak danberlebih sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung sertamenimbulkan rasa nyeri di seitar epigastrium (Baliwati,2004).

Kebiasaan makan tidak teratur ini akan membuat lambungsulit untuk beradaptasi. Jika hal itu berlangsung lama,produksi asam lambung akan berlebihan sehingga dapatmengiritasi dinding mukosa pada lambung dan dapatberlanjut menjadi tukak peptik. Hal tersebut dapatmenyebabkan rasa perih dan mual. Gejala tersebut bisanaik ke kerongkongan yang menimbulkan rasa panasterbakar (Nadesul, 2005).

2. Jenis MakananJenis makanan adalah variasi bahan makanan yang kalaudimakan, dicerna, dan diserap akan menghasilkan palingsedikit susunan menu sehat dan seimbang. Menyediakanvariasi makanan bergantung pada orangnya, makanantertentu dapat menyebabkan gangguan pencernaan, sepertihalnya makanan pedas Mengkonsumsi makanan pedas secaraberlebihan akan merangsang sistem pencernaan, terutamalambung dan usus untuk berkontraksi. Hal ini akanmengakibatkan rasa panas dan nyeri di ulu hati yangdisertai dengan mual dan muntah. Gejala tersebut membuatpenderita makin berkurang nafsu makannya. Bila kebiasaanmengkonsumsi makanan pedas lebih dari satu kali dalamseminggu selama minimal 6 bulan dibiarkan terus-menerusdapat menyebabkan iritasi pada lambung yang disebutdengan gastritis (Okviani, 2011).

Gastritis dapat disebabkan pula dari hasil makanan yangtidak cocok. Makanan tertentu yang dapat menyebabkanpenyakit gastritis, seperti buah yang masih mentah,daging mentah, kari, dan makanan yang banyak mengandungkrim atau mentega. Bukan berarti makanan ini tidak dapatdicerna, melainkan karena lambung membutuhkan waktu yanglabih lama untuk mencerna makanan tadi dan lambat

meneruskannya kebagian usus selebih-nya. Akibatnya, isilambung dan asam lambung tinggal di dalam lambung untukwaktu yang lama sebelum diteruskan ke dalam duodenum danasam yang dikeluarkan menyebabkan rasa panas di ulu hatidan dapat mengiritasi (Iskandar, 2009).

3. Porsi MakanPorsi atau jumlah merupakan suatu ukuran maupun takaranmakanan yang dikonsumsi pada tiap kali makan. Setiaporang harus makan makanan dalam jumlah benar sebagaibahan bakar untuk semua kebutuhan tubuh. Jika konsumsimakanan berlebihan, kelebihannya akan disimpan di dalamtubuh dan menyebabkan obesitas (kegemukan). Selain itu,Makanan dalam porsi besar dapat menyebabkan refluks isilambung, yang pada akhirnya membuat kekuatan dindinglambung menurun. Kondisi seperti ini dapat menimbulkanperadangan atau luka pada lambung (Baliwati, 2004).

4. Stresa. Stress PsikisProduksi asam lambung akan meningkat pada keadaanstress,misalnya pada beban kerja berat, panik dantergesa-gesa. Kadar asam lambung yang meningkat dapatmengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan,lama-kelamaan dapat menyebabkan terjadinya gastritis.Bagi sebagian orang, keadaan stres umumnya tidak dapatdihindari. Oleh karena itu, maka kuncinya adalahmengendalikannya secara efektif dengan cara diet sesuaidengan kebutuhan nutrisi, istirahat cukup, olah ragateratur dan relaksasi yang cukup (Friscaan, 2010).

b. Stress Fisik

Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, lukabakar, refluks empedu atau infeksi berat dapatmenyebabkan gastritis dan juga ulkus serta pendarahanpada lambung. Perawatan terhadap kanker sepertikemoterapi dan radiasi dapat mengakibatkan peradanganpada dinding lambung yang selanjutnya dapat berkembangmenjadi gastritis dan ulkus peptik. Ketika tubuhterkena sejumlah kecil radiasi, kerusakan yang terjadibiasanya sementara, tapi dalam dosis besar akanmengakibatkan kerusakan tersebut menjadi permanen dandapat mengikis dinding lambung serta merusak kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung (Anonim, 2010).

2.4 Dampak Pola Makan yang Buruk bagi Tubuh Makan tidak teratur

Karena berbagai alasan, makan tidak teratur seringdilakukan. Padahal, pola makan tidak teratur bisamengacaukan metabolisme tubuh. Orang yang makan tidakteratur cenderung mengalami kenaikan berat badan lebihcepat dan lebih banyak dibanding orang yang makanteratur.

Makan larut malamTidak ada larangan bagi Anda untuk makan pada jammalam. Namun, ada efek samping berupa konsumsi kaloriberlebihan. Hati-hati, ngemil dan konsumsi makananpadat sebelum tidur bisa menaikkan berat badan Anda.Saat Anda makan sebelum tidur, tubuh akan melepaskaminsulin dalam jumlah besar. Insulin inilah yang akanmenyimpan makanan yang Anda konsumsi menjadi lemak.

Melewatkan jam makan

Melewati jam makan karena takut gemuk atau tidak sempatbisa menyebabkan Anda mengalami penurunan gula darah.Banyak orang kemudian melakukan kompensasi dengan makanlebih banyak pada jam berikutnya, yang justru akanmeningkatkan berat badan Anda.

2.5 Hubungan Pola Makan Buruk dengan Penyakit GastritisGastritis biasanya diawali oleh pola makan yang tidakteratur sehingga lambung menjadi sensitif bila asamlambung meningkat. Pola makan adalah berbagai informasiyang memberikan gambaran macam dan model bahan makananyang dikonsumsi setiap hari(Margatan, 1995). Pola makanterdiri dari frekuensi makan, waktu makan dan jenismakanan. Pola makan yang baik dan teratur merupakan salahsatu dari penatalaksanaan gastritis dan juga merupakantindakan preventif dalam mencegah kekambuhan gastritis.Menurut Yayuk Farida Baliwati (2004), terjadinya gastritisdapat disebabkan oleh pola makan yang tidak baik dan tidakteratur, yaitu frekuensi makan, jenis, dan jumlah makanan,sehingga lambung menjadi sensitif bila asam lambungmeningkat.

2.6 Pola Makan Remaja Berdasarkan hasil penelitian Frank Gc yang dikutip olehMoehyi (1992), mengatakan bahwa ada hubungan antarakebiasaan makan anak dengan ukuran tubuhnya. Makan siangdan makan malam remaja menyediakan 60% dari intake kalori,

sementara makanan jajanan menyediakan kalori 25%. Anakobes ternyata akan sedikit makan pada waktu pagi dan lebihbanyak makan pada waktu siang dibandingkan dengan anakkurus pada umur yang sama. Anak sekolah terutama pada masaremaja tergolong pada masa pertumbuhan dan perkembanganbaik fisik maupun mental serta peka terhadap rangsangandari luar. Konsumsi makanan merupakan salah satu factorpenting yang turut menentukan potensi pertumbuhan danperkembangan remaja. Jumlah atau porsi makanan sesuaidengan anjuran makanan bagi remaja menurut Sediaoetama(2004) yang disajikan pada tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1 Jumlah porsi makanan yang dianjurkan pada usia remaja

Makan pagi06.00-07.00

WIB

Makan siang13.00-14.00 WIB

Makan malam20.00 WIB

Nasi 1 porsi 100 gr beras

Telur 1 butir50 gr

Susu sapi 200gr

Nasi 2 porsi 200 gr beras

Daging 1 porsi 50 gr

Tempe 1 porsi 50 gr

Sayur 1 porsi 100 gr

Buah 1 porsi 75gr

Nasi 1 porsi 100gr beras

Daging 1 porsi 50 gr

Tahu 1 porsi 100gr

Sayur 1 porsi 100 gr

Buah 1 porsi 100gr

Susu skim 1 porsi 20 gr

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis PenelitianJenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan angket (penelitian yang berdasarkan dari pemberian pertanyaan-pertanyaan tentang penelitian kepada objek yang di teliti) yang di berikan kepada beberapa siswa/i kelas SMAN 1 Pekanbaru yang berisikan 10pertanyaan.

3.2 Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 18 Januari2014 s/d 28 Februari 2014 di SMA NEGERI 1 PEKANBARU dandisusun di rumah penulis yang beralamat di JalanKhayangan Gang Koramil Nomor 3, Pekanbaru.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalahdengan menggunakan pengambilan angket.

3.4 Grafik Pengaruh Pola Makan Tidak Teratur terhadap Penyakit Maag (gastritis)Melalui penyebaran 30 angket kepada siswa/i SMAN 1Pekanbaru secara acak menunjukkan perbandingan berapapersentase siswa/i SMAN 1 Pekanbaru yang makan 3 kalisehari, siswa/i yang makan secara teratur(sesuai jadwalmakan), dan siswa/i yang merasakan keluhan sakit disekitar bagian perut. Persentase hasil dari data-datatersebut akan kita lihat di tabel 1.1

Siswa/i makan 3 kali sehari

Siswa/i makan teratur(sesuai

jadwal)

Siswa/i yang merasakan sakit

di bagian sekitar...

0%

20%

40%

60%

80%

100%

57%

20%

88%

43%

80%

13%

Grafik Pengaruh Pola Makan Tidak Teratur terhadap Penyakit Maag (gastritis)

Siswa yang menjawab IyaSiswa yang menjawab Tidak

Grafik 1.1

3.5 Pembahasan GrafikDari grafik yang kita lihat, kita dapat mengetahui bahwadari 30 angket yang di sebarkan dan di berikan ke 30siswa/i SMAN 1 Pekanbaru yaitu :1. Dari 30 siswa/i SMAN 1 Pekanbaru mengaku 43% dari

mereka makan 3 kali sehari dan 57% dari mereka tidakmakan 3 kali sehari (lebih atau kurang dari 3 kalimakan dalam sehari).

2. Dari 30 siswa/i SMAN 1 Pekanbaru mengaku 20% darimereka makan secara teratur/makan sesuai jadwal dan 80%dari mereka tidak makan secara teratur/tidak makansesuai jadwal.

3. Dari 30 siswa/i SMAN 1 Pekanbaru mengaku 13,3% darimereka tidak pernah merasakan sakit di sekitar bagianperut dan 87,7% dari mereka pernah merasakan sakit disekitar bagian perut.

Dari data di atas, kita ketahui walaupun siswa/i SMAN 1Pekanbaru banyak makan 3 kali sehari namun mereka makansecara tidak teratur atau tidak sesuai dengan jadwal makanyang bagus untuk lambung yaitu makan pagi sekitar jam06.00-07.00, makan siang sekitar 13.00-14.00 dan makanmalam 20.00. Jadwal makan tersebut telah di sesuaikanuntuk lambung kita yang hanya bisa bertahan maksimalselama 8 jam tidak makan. Jika melewati waktu tersebut,maka lambung akan mengeluarkan asam dan dinding lambungyang selalu bekerja tanpa/ada makanan yang untuk di cernaakan luka dan terkena asam lambung (HCl) yang akan membuatperut kita sakit/nyeri dan berakibat penyakit maag(gastritis).

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KesimpulanKesimpulan yang dapat penulis peroleh dari makalah ini

adalah pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam

pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu

seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah

atau membantu kesembuhan penyakit. Sedangkan Maag

(gastritis) adalah suatu peradangan atau perdarahan pada

mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi, infeksi,

dan ketidakteraturan dalam pola makan, misalnya telat makan,

makan terlalu banyak, cepat, makan makanan yang terlalu

banyak bumbu dan pedas.

Dari angket yang di sebarkan diketahui bahwa :

1. Banyak pelajar yang makan 3 kali sehari ternyata di

antara mereka tidak makan secara teratur/terjadwal. Dan

walau mereka makan secara teratur, mereka tidak

mengetahui jadwal makan yang sesuai untuk lambung.

2. Pelajar yang tidak makan secara teratur beralasan bahwa

mereka mengabaikan jam makan mereka karna asyik/terbuai

dengan kegiatan yang menyenangkan mereka seperti bermain,

bertemu dengan teman-teman, dan lain-lain.

3. Dan beberapa dari mereka juga beralasan bahwa mereka

tidak makan secara teratur karna sibuk

belajar/mengerjakan tugas.

4. Pelajar-pelajar yang sering mengabaikan jam makan mereka

ternyata pernah merasakan sakit di sekitar perut yang

sebernarnya gejala dari sakit maag (gastritis). Namun

kebanyakkan dari mereka mengabaikan itu dan tidak

memeriksa ke dokter/meminum obat maag.

4.2.SaranPenulis mengharapkan pembaca untuk memberikan kritik dan

saran yang membangun demi peneyelesaian makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta

Hartono, A. (2000). Asuhan Nutrisi Rumah Sakit. Penerbit Buku Kedokteran. Yogjakarta.

Anne Lies Ranti Santoso Soegeng. 2004 . Kesehatan dan Gizi. Jakarta : PT.Asdi Mahasatya

Khumaidi, M, 1994. Gizi Masyarakat. Penerbit BPK Gunung Mulia, Jakarta

Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hirlan, 2001, Gastritis, in: Suyono S., ed., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV:127.

Brunner & Suddarth , 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah.Terjemahan Suzanne C. Smeltzer. Edisi 8. Vol 8. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Lindseth, N.G (2005) Apendistis. In Gangguan Usus Halus, Price,S.A and Wilson, L.M (eds) patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit edisi 6,jakarta:EGC.

Suyono, Slamet. (2001). Buku ajar penyakit dalam II FKUI. Jakarta : Balai Pustaka.

Arcole, Margatan, Kiat Menanggulangi Impotensi dan Ejakulasi Dini, Solo : Aneka, 1996.

Moehyi, S. 1992. Makanan Intitusi dan Jasa Boga. Bhratara, Jakarta.

Achmad Djaeni Sediaoetama.2004. Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi.edisi kelima. Jakarta:Dian Rakyat.

Baliwati, Y. F. (2004). Pengantar Pangan dan Gizi, Cetakan I. Jakarta: Penerbit Swadaya.

http://vitaharvy.blogspot.com/2012/12/gastritis.html

http://www.eramuslim.com/konsultasi/thibbun-nabawi/kenali-penyakit-maaggastritis.htm#.UwtSGeOSzKk

LAMPIRANAngket

Pengaruh Pola Makan Tidak Teratur Remaja terhadap PenyakitMaag (Gastritis)

Berikanlah tanda Ceklis pada setiap pertanyaan sesuai dengan hati nurani anda tanpa ada campur tangan orang lain! Jika jawaban anda tidak tau/ragu-ragu/bingung yang mengarah ke jawaban tidak silahkan beri tanda centang di kotak tidak, jika jawaban anda ragu-ragu/bingung yang mengarah ke jawaban iya silahkan beri tanda centang di kotak iya.

1. Apakah makan 3 kali sehari?

Iya Tidak

2. Apakah anda makan pagi sekitar jam 06.00-07.00?

Iya Tidak

3. Apakah anda makan siang sekitar 13.00-14.00?

Iya Tidak

4. Apakah anda makan malam sekitar jam 20.00?

Iya Tidak

5. Apakah anda sering mengabaikan jam makan anda?

Iya Tidak

6. Jika anda sering mengabaikan jam makan anda, apakah alasan anda mengabaikan jam makan anda karna sibuk belajar/mengerjakan tugas?

Iya Tidak

7. Jika anda sering mengabaikan jam makan anda, apakah alasan anda mengabaikan jam makan anda karna anda asyik dengan kegiatan yang menyenangkan diri anda?

Iya Tidak

8. Apakah anda pernah merasakan sakit di sekitar bagian perut?

Iya Tidak

9. Apakah anda sering mengabaikan sakit tersebut?Iya Tidak

10. Apakah anda mengira/memang anda seorang penderita maag?

Iya Tidak