II SEGMENTASI PASAR & ANALISIS DEMOGRAFI
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of II SEGMENTASI PASAR & ANALISIS DEMOGRAFI
II SEGMENTASI PASAR & ANALISIS DEMOGRAFI
A. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang heterogen
kedalam satuan-satuan pembeli yang homogen, dimana kepada
setiap satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan sasaran
pasar yang dicapai dengan marketing mix tersendiri. Dengan
demikian yang semula pasarnya satu dan luas,kemudian dibagi-
bagi atau disegmentasi oleh pemasar menjadi beberapa bagian
pasar yang sifatnya homogen. Homogenitas pasar tersebut dicari
dan ditentukan sendiri oleh pihak pemasar. Mengingat luasnya
pasar, maka kegiatan segmentasi pasar harus dilakukan dengan
maksud dan tujuan sebagai berikut:
1. Pasar lebih mudah dibedakan
Setiap produk yang dihasilkan adalah untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar produk tersebut dapat
diterima tentunya haruslah sesuai dengan selera konsumen.
Sedangkan dilain pihak dengan keadaan pasar yang heterogen dan
selera konsumen yang selalu berkembang tentunya sulit untuk
dapat diikuti oleh perusahaan secara terus menerus. Dalam hal
ini perusahaan akan cenderung mencari sekelompok konsumen yang
sifatnya homogen sehingga lebih mudah untuk memahami selera
konsumen. Dengan demikian pasar lebih mudah dibedakan dengan
kelompok pasar yang lain.
2. Pelayanan kepada pembeli menjadi lebih baik
Dalam memenuhi kebutuhannya konsumen selalu menginginkan
empat hal penting yaitu kualitas barang yang bagus, harga yang
terjangkau serta pelayanan yang baik dan memuaskan serta
ketepatan waktu. Dari keempat hal tersebut yang sangat dominan
adalah perihal pelayanan. Banyak konsumen lari ketempat lain
karena masalah pelayanan. Harga dan kualitas kadang menjadi
nomor dua dibanding pelayanan. Menyadari hal tersebut maka
segmentaasi pasar harus dilakukan agar dapat memberikan
pelayanan yang mengarah kepada pasarnya. Bentuk pelayanan yng
diberikan oleh perusahaan adalah menyediakan tempat parkir
yang luas dan gratis. Pelayanan ini juga dimaksudkan untuk
menarik perhatian konsumen
3. Strategi pemasaran menjadi lebih mengarah
Mengingat luas dan beragamnya pasar konsumen, maka akan
sulit untuk melayani semua konsumen yang sangat heterogen
tersebut. Maka dengan melayani konsumen yang sifatnya homogen
maka strategi pemasaran yang direncanakan dapat lebih mengarah
dalam menyusun marketing mix yang meliputi perencanaan produk,
harga, distribusi dan promosinya sehingga menjadi lebih tajam
4. Mendesain Produk
Mendisain produk-produk yang lebih responsif terhadap
kebutuhan pasar karena hanya dengan memahami segmen-segmen
yang responsif terhadap suatu stimuli maka pemasar dapat
mendisain produk yang sesuai dengan kebutuhan segmen ini.
Teknik-teknik riset yang dikembangkan dalam beberapa tahun
terakhir ini seperti Analisis Faktor, Analisis Klaster,
Conjoint, dan Discriminant.
a. Menganalisis Pasar
Segmentasi pasar membantu pihak manajemen mendeteksi
siapa saja yang akan menggerogoti pasar produknya. Para
pesaing itu memiliki kemampuan untuk memberikan
alternatif pilihan produk bagi konsumen dan tidak sekedar
menghasilkan produk yang sama.
b. Menemukan Ceruk Peluang (nieche)
Setelah menganalisis pasar, perusahaan yang menguasai
segmen pasar dengan baik akan sampai pada ide untuk
menenmukan peluang. Peluang ini tidak selalu sesuatu yang
besar.
c. Menguasai posisi yang superior dan kompetitif
Perusahaan yang menguasai segmen dengan baik umumnya
adalah mereka yang paham betul konsumennya. Mereka
mempelajari pergeseran-pergeseran yang terjadi
di dalam segmennya.
d. Menentukan Strategi komunikasi yang efektif dan efisien
Komunikasi dengan konsumen akan lebih efektif jika
perusahaan tahu persis siapa segmennya termasuk warna
favoritnya, jenis musik kesukaan, kegiatan sehari-hari
dan pendapatnya pribadi tentang lingkungan sekitarnya.
Aplikasi media iklan pun akan berbeda-beda menurut
segmennya seperti media cetak ekslusif tentu cocok dengan
segmen premium.
DASAR – DASAR SEGMENTASI
Variabel-variabel yang berbeda dipergunakan untuk
membentuk segmen pasar konumen. Variabel-variabel tersebut
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar. Beberapa peneliti
mencoba membentuk segmen dengan melihat pada
karakteistik/sifat konsumen. Pada umumnya mereka menggunakan
segmen demografis, geografis dan psikografis. Kemudian mereka
menguji apakah konsumen ini menunjukkan respon produk atau
kebutuhan yang berbeda? Sebagai contoh mereka mungkin menguji
perbedaan sikap dari para professional kerah baju (blue
collars), dan kelompok lain dengan mengatakan : keselamatan
(safety) sebagai manfaat mobil.
Begitu segmen dibentuk peneliti melihat apakah perbedaan
karakteristik konsumen terkait dengan respon konsumen pada
setiap segmen.
Untuk mengadakan segmentasi pasar dapat ditempuh dengan
beberapa cara yang berbeda. Metode tersebut juga dapat berbeda
antara suatu produk ke produk lainnya. Salah satu cara dalam
mengadakan segmentasi pasar adalah dengan membagi segmen pasar
berdasarkan sembilan kategori berikut :
1. Geografi
Segmentasi geografi akan membagi pasar ke dalam beberapa
bagian geografi yang berbeda-beda seperti negara, negara
bagian, wilayah, kota, dan desa. Perusahaan akan beroperasi
pada satu atau beberapa area geografi yang dipandang potensial
dan menguntungkan.
2. Demografi
Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi grup-
grup dengan dasar pembagian seperti usia, jenis kelamin,
tingkat pendekatan, tingkat pendidikan, dan agama. Setidaknya
ada lima alasan mengapa pendekatan demografi ini hampir selalu
disertakan, antara lain adalah informasi demografi adalah
informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah untuk
mengidentifikasikan target market, informasi demografi
memberikan insight tentang trend yang sedang terjadi, meski
tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen, demografi
dapat dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka produk
dan yang terakhir demografi dapat digunakan untuk mengevaluasi
kampanye-kampanye pemasaran.
3. Psikografi
Ciri-ciri psikologis berkenaan dengan inner atau kualitas
intrinsic dari consumer individual. Strategi segmentasi
konsumen kadang-kadang didasarkan pada variabel psikologis
yang spesifik.
Konsumen dapat dibagi menurut demografi tetapi seringkali ini
tidaklah cukup. Perusahaan ingin tahu lebih jauh apa
sebenarnya yang membuat orang-orang yang memiliki usia,
penghasilan, pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda dalam
merespon suatu stimuli pemasaran. Dalam segmentasi
psikografis, perilaku konsumen diobservasi melalui kelas
sosial (social class), gaya hidup (lifestyle), nilai-nilai
kehidupan yang dianut (value) dan kepribadian (personality).
4. Sosiocultural
Variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya)
merupakan variabel sosiokultural, meyediakan dasar lebih
lanjut untuk segmentasi pasar. Untuk segmen pasar yang sukses
dibagi lagi dalam segmen sesuai dengan tahap pada :
1. Daur hidup keluarga
2. Kelas sosial
3. Budaya dan sub budaya dan
4. Lintas budaya atau segmentasi pemasaran global
5. Segmen hubungan menggunakan cara ekstrim
Sebuah cara ekstrim yang popular dan bentuk efektif segmentasi
untuk kategori penggunaan merek, seperti :
1. Tingkat penggunaan : perbedaan segmentasi antara pengguna
berat, pengguna sedang, pengguna ringan dan bukan
pengguna untuk sebuah produk, jasa atau merek khusus
2. Tingkat kesadaran : kesadaran konsumen pada produk,
tingkat ketertarikan pada produk, kesiapan membeli produk
atau apakah konsumen butuh informasi tentang produk
menyangkut semua aspek kesadaran
3. Loyalitas merek : kadang-kadang digunakan sebagai dasar
untuk segmentasi. Pemasar kadang mencoba untuk
mengidentifikasikan karakteristik konsumen yang loyal
merek tentu mereka bisa langsung menjadi pendukung
promosi mereka ke orang dengan karakteristik yang sama
dalam populasi yang lebih besar.
6. Segmen situasi penggunaan
Pemasar mengenal bahwa kesempatan atau situasi kadang-kadang
menentukan apakah konsumen akan membeli atau mengkonsumsi.
Untuk alasan ini mereka kadang-kadang focus pada situasi
penggunaan sebagai sebuah variabel segmentasi. Segmentasi
berdasarkan kesempatan dapat membantu perusahaan memperluas
penggunaan produk.
7. Segmen benefit
Bentuk segmentasi yang kuat adalah dengan mengklasifikasikan
pembeli sesuai dengan manfaat berbeda yang mereka cari dari
produk. Eksekutif pemasaran dan periklanan secara konstan
mencoba mengidentifikasikan sebuah keuntungan paling penting
dari produk atau jasa yang akan menjadi sangat berarti bagi
consumer. Sebuah studi yang meguji apakah yang mengendalikan
preferensi konsumen terhadap micro atau craftbeer,
terindenfikasi lima kenutungan strategic brand yaitu :
1. Fungsional (contoh kualitas)
2. Nilai uang
3. Manfaat sosial
4. Manfaat emosi positif
5. Manfaat emosi negative
Segmentasi benefit bisa juga digunakan untuk bermacam-macam
posisi merek dalam kategori produk yang sama.
8. Segmen hybrid
Pemasar secara umum membentuk segmen pasar dengan kombinasi
beberapa variabel segmen berdasarkan sebuah segmen tunggal.
Segmen geodemografis, adalah sangat berguna bagi ketika
sesesorang pengiklan atau pemasar menemukan prospek terbaik
(kepribadian, tujuan dan ketertarikan) bisa diisolasi di mana
mereka hidup. Segmen lintasbudaya & global marketing merupakan
segmen geodemografis.
9. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli
berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi
mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa
variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk
membentuk segmen pasar.
1. Segmentasi dan kepuasan
Menurut Philip Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu
produk dengan harapannya.
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari
fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan
membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh
dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan
bangga karena mendapat pelayanan
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .
Pengelompokan inilah yang sering kita dengar sebagai
segmentasi pelanggan. Segmentasi ini mutlak dilakukan secara
bervariasi. Dapat di bagi beberapa segmen berdasarkan :
a. letak geografis
b. volume pembelian demografis
c. produk yang dibeli
d. sesuai kebutuhan Anda
Umumnya, tiap segmen adalah unik dan juga memberi kontribusi
yang berbeda terhadap organisasi.
2. Segmentasi dan profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
a. Tingkatkan Efisiensi Proses ProduksiProses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin tinggi. Terapkan prinsip-prinsip “Total Quality Management” sistem produksi Anda untuk memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.b. Fokus Pada “Core Business” Terpenting AndaApakah Anda sudah mengetahui apa sebenarnya Core Business di mana Anda harus menfokuskan waktu, energi dan pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal yang tidak penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya yang sangat berharga, yaitu waktu Anda.c. Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui KepemimpinanManusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.d. Pertajam Kecerdasan OrganisasiApakah organisasi Anda merupakan organisasi yang cerdas? Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan diri ke arah masa depan yang lebih baik. Seberapa sering Anda memberikan pelatihan-pelatihan berkualitas bagi para karyawan untuk mempertajam kemampuan mereka dalam mengelola organisasi secara lebih profesional. Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi tingkat
profitabilitas perusahaan Anda.e. Kompensasi Yang SesuaiManusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan yang terbaik bagi organisasi Anda. Jikakita melihat negara-negara yang sistem ekonominya telah maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan merefleksikan kinerja.
3. Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaranAgar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.• Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayanisecara efektif.• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarikdan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
B. Analisis demografi
Pada point ini secara spesifik akan dibahas mengeai analisis demografi
Pengertian
Analisis demografi adalah menganalisis secara rinci pada variable demografi untuk menghasilkan informasi yang spesifik
dan akurat guna dijadikan patokan dalam mengambil keputusan maupun penentuan target dan segmentasi pasar, hal tersebut diharapkan agar produk yang akan dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan dapat memuaskan konsumen.
Variabel Demografi
Variabel – variable yang dianalisis dalam analisis demografi diantaranya usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dll.
Kelebihan Analisis Demografi
-Informasi relatif mudah dijangka.
-Variabel pada analsis demografi lebih konsisten
B. Segmentasi dan Profitabilitas
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif, yaitu: o Dapat diukur. o Dapat dicapai. o Cukup besar atau cukup menguntungkan. o Dapat dibedakan. o Dapat dilaksanakan.
Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untukmenghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baikuntuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitasperseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan(income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerjaperseroan.
C. Penggunaan Segmentasi dalam Strategi Pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhibeberapa karakteristik, diantaranya:
Measurable, yaitu ukuran, daya beli, dan profil segmenharus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulitdiukur.
Accessible, yaitu segmen pasar harus dapat dijangkau dandilayani secara efektif.
Substantial, yaitu segmen pasar harus cukup besar danmenguntungkan untuk dilayani
Differentiable, yaitu segmen‐segmen dapat dipisahkan secarakonseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadapelemen‐elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
Actionable, yaitu program yang efektif dapat dibuat untukmenarik dan melayani segmen‐segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi, yaitu: Mensegmen pasar menggunakan variabel‐variabel permintaan,
seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasipemakaian.
Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan denganmenggunakan variabel‐variabel yang dapat membantu perusahaanmemahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan caraberkomunikasi dengan konsumen.
Analisis Demografi
Demografi adalah uraian tentang penduduk terutama tentangkelahiran, perkawinan, kematian, dan migrasi. Demografimeliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis,komposisi penduduk, serta bagaimana faktor‐faktor ini berubah.Analisis yang dilakukan meliputi :
Pertumbuhan populasi dunia Bauran umur populasi Etnis dan pasar lain Kelompok pendidikan
Pola rumah tangga Pergeseran geografis dalam populasi Perusahaan yang berhasil biasanya mengenali dan menanggapi
kebutuhan dan tren yang belum terpenuhi dengan mendapatkan laba dari aktifitas pemasaran yang di lakukan oleh marketer. Perusahaan mendapatkan laba yang sangat besar jika mereka dapat memanfaatkan fenomena yang terjadi dalam faktor demografi dengan baik. Di lain sisi, perusahaan juga harus mampu meminimalisir resiko dan ancaman yang timbul dari faktordemografi.
2. Rencana Perubahan
A. Analisis konsumen dan Kebijakan Sosial
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumenmengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya. Prosespengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalamiberbagai tahapan‐tahapan sebagai berikut:
Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi
keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinyasendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melaluilingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun darikomunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa,brosur, dan lain‐lain.
Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan,konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisamemenuhi kebutuhannya.
Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasiterhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai darikeuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biayayang harus ia keluarkan.
Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membelimerek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkutsikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi
suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannyadengan produk atau jasa tersebut atau tidak.
Analisis Kebijakan Sosial
Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan denganpembuatan atau pengembangan kebijakan (policy development).Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal perumusankebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebihmenekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementaraitu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan pada prosespembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru. Namundemikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangankebijakan keduanya memfokuskan pada konsekuensi‐konsekuensikebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telahberjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjukbagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru. Dengandemikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakansosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberianpenjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi(prescription or recommendation) terhadap konsekuensi‐konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahanterhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip‐prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan‐pilihan tindakansebagai berikut:
Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjaminkeilmiahan dari analisis yang dilakukan.
Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untukmenilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dansalah.
Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untukmenjamin keamanan dan stabilitas.
B. Perubahan Struktur Pasar Konsumen Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlahprodusen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yangsejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contohproduknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, danlain‐lain. Sifat‐sifat pasar persaingan sempurna :
o Jumlah penjual dan pembeli banyak o Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain o Penjual bersifat pengambil harga (price taker) o Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran
(demand and supply) o Posisi tawar konsumen kuat o Sulit memperoleh keuntungan di atas rata‐rata o Sensitif terhadap perubahan harga o Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
Pasar Monopolistik Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen
atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namundi mana konsumen produk tersebut berbeda‐beda antara produsenyang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah sepertimakanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dansebagainya. Sifat‐sifat pasar monopolistik :
o Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda o Mirip dengan pasar persaingan sempurna o Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda‐beda o Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah
harga o Relatif mudah keluar masuk pasar
Pasar Oligopoli Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang
didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satuwilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalahindustri semen di Indonesia, industri mobil di AmerikaSerikat, dan sebagainya. Sifat‐sifat pasar oligopoli :
o Harga produk yang dijual relatif sama o Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukseso Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar o Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
Pasar Monopoli Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen
hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnyaseperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln),perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat‐sifat pasar monopoli :
o Hanya terdapat satu penjual atau produsen o Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai
oleh perusahaan monopoli
II. PEMBELIAN
A. Proses Keputusan Membeli
Menurut Kotler ( 2000 : 168 ) terdapat 5 peran yang dapatdimainkan setiap individi di dalam keputusan pembelian, yaitu:
Pencetus, yaitu seorang yang pertama kali mengusulkangagasan untuk membeli produk dan jasa.
Pemberi pengaruh, yaitu seorang dengan pandangan atau saranyang mempengaruhi keputusan.
Pengambil keputusan, yaitu seseorang yang memutuskan setiapkomponen dari suatu keputusan pembelian apakah membeli, tidakmembeli, bagaimana membeli dan dimanakah membeli.
Pembeli, yaitu orang yang melakukan pembelian yangsesungguhnya.
Pemakai, yaitu seseorang yang mengkonsumsi atau mengunakanproduk atau jasa yang bersangkutan.
Menurut Kotler (2000 : 171) terdapat lima tahapan bagikonsumen dalam membuat keputusan pembelian yaitu :
A. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuahmasalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antarakeadaan aktualnya dengan keadaan yang dinginkannya. Kebutuhantersebut dapat berasal dari rangsangan internal ataueksternal.
B. Pencari Informasi Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan
mencari informasi lebih lanjut. Sumber informasi konsumendigolongkan ke dalam empat kelompok yaitu:
Sumber pribadi: Keluarga. teman, tetangga, kenalan Sumber komersial: Iklan, wiranaga, penyalur, kemasan.
Pajangan Sumber publik: Media massa, organisasi konsumen Sumber pengalaman: Penanganan, Pengkajian dan Pemakaian
produk Sumber‐sumber ini memberikan pengaruh yang relatif berbeda‐
beda sesuai dengan.jenis produk dan karakteristik pembeli.
C. Evaluasi Alternatif Konsumen membentuk penilaian atas produk terutama
berdasarkan kesadaran dan rasio. Beberapa konsep dasar untukmemahami proses evaluasi. Pertama, konsumen berusaha memenuhisuatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu darisolusi produk. Ketiga, konsumen memandang setiap produksebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda dalammemberikan manfaat yang dicari untuk memuaskan kebutuhan ini.Konsumen memiliki sikap yang berbeda dalam memandang atribut‐atribut yang dianggap relevan dan penting.
D. Keputusan Pembelian Setelah mengadakan penilaian terhadap merek‐merek yang ada,
maka selanjutnya konsumen akan membentuk suatu niat untukmembeii, namun terdapat dua faktor yang berbeda diantara niatpembelian dengan keputusan pembelian. Faktor pertama adalahpendirian orang, tergantung atas pendirian orang lain terhadapalternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untukmenuruti keinginan orang lain. Sedangkan faktor kedua adalahfaktor situasi yang tidak diantisipasi. Faktor ini dapatmuncul clan mengubah niat pembelian. Dalam menjalankan niatpembelian, konsumen dapat membuat lima sub‐keputusan yaitu
keputusan merek, pemasok, kuantitas, waktu dan metodepembayaran.
E. Perilaku Pasca Pembelian Setelah membeli suatu produk, akan mengalami tingkat
kepuasan atau ketidakpuasan. .Jika produk lebih rendahdaripada harapan pembeli, maka pembeli akan kecewa. Jikakinerja produk sesuai harapan pembeli, maka pembeli akan,merasa puas. Hal ini akan membedakan apakah pembeli akanmembeli kembali produk tersebut dan membicarakan hal‐hal yangmenguntungkan atau tidak menguntungkan tentang produk tersebutpada orang lain. Kepuasan dan ketidak puasan konsumen denganproduk yang dibeli akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya.Apabila konsumen puas, maka akan memperlihatkan peluang,pembeli yang lebih tinggi. Namun jika tidak puas konsumenkemungkinan akan melakukan salah satu tindakan sepertimeninggalkan produk, mengembalikan produk, mencari informasilebih lanjut untuk mempertegas nilai guna produk tersebut,menyampaikan keluhan pada perusahaan atau mendatangi ahlihukum.
B. Memilih Alternatif Terbaik
Terjadinya transaksi pembelian (dipandang dari sisi pemasaran) yaitu : Pembelian yang direncanakan, biasanya terjadi berdasarkankebutuhan, artinya si konsumen memang membutuhkan barang‐barang tertentu. Dalam hal pembelian yang telah direncanakan,biasanya konsumen telah memiliki pengetahuan yang lengkaptentang produk yang hendak mereka beli. Misalnya pengetahuantentang merek, tentang harga, kemasan, keandalan, pelayanandan lain sebagainya. Perhatian utamanya adalah pada barang‐barang yang biasa atau terbiasa dia konsumsi/gunakan kecualiada rangsangan‐rangsangan tertentu dari produk substitusisehingga si konsumen melihat manfaat lebih dari produksubstitusi tersebut.
Pembelian yang tidak direncanakan, terjadi karena konsumenmelihat atau merasakan manfaat lain dari manfaat utama produkyang mereka beli. Faktor‐faktor yang mempengaruhi pembeliantidak direncanakan, yaitu:
o Lingkungan fisik atau pengetahuan konsumen tentang toko,supermarket atau mall dimana si konsumen beraktifitas:mencakup pilihan lokasi , tata letak (layout) rak pajangan(rack display), tata ruang, warna interior, pengaturan udara,musik (suara) dan layout produk. Pemilihan lokasi yang tepat,lahan parkir yang luas, kemudahan akses dari dan ketoko/supermarket/mall, termasuk juga keamanan lokasi sangatmenentukan apakah konsumen mau berkunjung ke toko Anda atautidak.
o Masalah waktu. Ketersediaan waktu juga mempengaruhi konsumendalam pengambilan keputusan melakukan pembelian. Jika merekatidak mempunyai cukup banyak waktu, maka mereka akanmengurangi waktu untuk pencarian informasi. Penggunaaninformasi yang tersedia juga akan menurun, dan informasinegatif atau yang tidak menguntungkan turut pula dijadikanpertimbangan dalam pengambilan keputusan akibat adanya tekananwaktu, sehingga mereka hanya akan melakukan pembelian yangtelah direncanakan saja. Sebaliknya bagi konsumen yangmempunyai waktu mencukupi akan melakukan pencarian informasidan mengolahnya dengan baik sehingga diharapkan dapatmemunculkan keinginan pembelian barang yang tidakdirencanakannya. Namun pembelian yang tidak direncanakan yang
dilakukan konsumen terlebih dahulu mempertimbangkan kebutuhan,nilai dan ketertarikannya pada produk yang akan dibeli.
o Adanya rangsangan‐rangsangan tertentu yang “sengaja”diciptakan oleh para pemasar sehingga konsumen melakukanpembelian yang tidak direncanakan, bahkan seringkali tanpamempertimbangkan kebutuhan dan ketertarikannya pada barangyang dibeli. Rangsangan itu dapat berupa potongan pembelian,gift, gimmick, promo, launching produk baru (atau yangdiperbarui), obral, dan seterusnya. Kegiatan belanja yangtampaknya sederhana ternyata melibatkan interaksi rumit antaraberbagai aspek lingkungan dimana kegiatan belanja dilakukansehingga strategi pemasaran dirancang untuk memahami perilakuberbelanja konsumen ini.
C. Memilih Sumber‐sumber Pembelian Terbagi atas Sumber pembelian intern dan sumber pembelianekstern seperti berikut.
- Sumber‐Sumber Pembelian Intern : Motivasi
Merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkanseseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut.Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbuldari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar,rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan‐kebutuhanlain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul darikeadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui,kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima. Seperti yangditerangkan oleh teori Robert Maslow: Dimulai dengankebutuhan‐kebutuhan fisiologis (lapar, haus), disusulkebutuhan‐kebutuhan keselamatan (perasaan aman, perlindungan),kemudian kebutuhan‐kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggotalingkungan dan dicintai), selanjutnya kebutuhan‐kebutuhanuntuk dihargai (harga diri, pengakuan, status) dan mengkerucutke kebutuhan‐kebutuhan pernyataan diri (pengembangan danperwujudan diri).
Belajar Proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan,
mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaranyang berarti dari dunia ini. Sewaktu orang berbuat, merekabelajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilakuseseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Melaluiperbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap.Kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang dianut olehseseorang tentang sesuatu. Sebuah sikap, menggambarkanpenilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan‐perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahanselama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.
Kepribadian Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi seperti umur, tahapan daur hidup,pekerjaan,situasiekonomi,gaya hidup,serta kepribadian dan konsep diripembeli.Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklushidup keluarga.Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa ang
dibelinya.Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhipemilihan produk.
- Sumber‐sumber Pembelian ekstern
Kebudayaan Faktor budaya adalah salah satu pengaruh yang paling
berdampak luas dalam perilaku konsumen. Contohnya saja seorangkonsumen yang sudah sangat cinta dengan kebudayaanbangsanya,sehingga ia selalu menggunakan prodak dalam negeridan tidak mau menggunakan prodak luar.memang tidak semuakonsumen seperti itu,masih terdapat konsumen‐konsumen yangtidak mempunyai jiwa kebudayaan yang melekat utuh di dalamdirinya, sehingga ia masih dengan mudah terpengaruh olehkebudayaan asing,dan menggunakan produk‐produk dari luar.
Kelompok Sosial dan Referensi Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang
sekitas dan lingkungannya tentang produk apa yang harusdibeli. Faktor Sosial terdiri dari 3 bagian, yaitu :
o Kelompok acuan : semua kelompok yang memilki pengaruh langsungterhadap sikap / prilaku seseorang. Dengan pendapat yangdiperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuatkeputusan konsumsi.
o Keluarga sebagai organisasi pembelian konsumen yang palingpenting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusanseseorang dalam membeli barang sehari‐hari. Peran : meliputikegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatuproduk atau merk dapat menggambarkan peran dan statuspamakainya.
Keluarga Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga,tergantung pada produk, iklan dan situasi. Seseorang umumnyaberpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya‐keluarga, klub,organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapatdiidentifikasikan dalam peran dan status. Setiap peran membawastatus yang mencerminkan penghargaan yang diberikan olehmasyarakat. Para anggota keluarga dapat mempengaruhi dengankuat terhadap perilaku membeli. Kita dapat membedakan duamaaca keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga