Identitas Nasional

48
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional. Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi. Terutama di dalam bidang Hukum. Seharusnya untuk hal-hal yang seperti ini, siapapun orangnya harus mengerti serta paham Aturan – Aturan yang ada di dalam Negaranya. Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak perduli seolah – olah tidak mempermasalahkan kekliruan yang terjadi di Negaranya. Dan yang paling memprihatinkan, seolah – olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan mendukung kekeliruan tersebut. Pernyataan tersebut 1

Transcript of Identitas Nasional

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

BAB I

PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik

seharusnya kita mengerti dan memahami arti serta

tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas

Nasional. Identitas Nasional merupakan pengertian

dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, selain itu

pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi

ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung

tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan

berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan

di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak

perlu di tanyakan lagi. Terutama di dalam bidang

Hukum.

Seharusnya untuk hal-hal yang seperti ini,

siapapun orangnya harus mengerti serta paham Aturan –

Aturan yang ada di dalam Negaranya. Tetapi tidak

sedikit orang yang acuh dan tidak perduli seolah –

olah tidak mempermasalahkan kekliruan yang terjadi di

Negaranya. Dan yang paling memprihatinkan, seolah –

olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan

mendukung kekeliruan tersebut. Pernyataan tersebut

1

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan

masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam

Negara tercinta ini.

Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah

penting untuk dipelajari hingga diterapkan pada

kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara

tercinta ini dapat mengubah dan memperbaiki segala

kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta

ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang

lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada

di Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala

kekeliruan yang terjadi.

Nasionalisme dapat didefinisikan rasa kebermilikanterhadap suatu bangsa.. Nasionalisme sebagai suatugejala historis telah berkembang sebagai jawabanterhadap kondisi politik, ekonomi, dan sosial khususyayang ditimbulkan oleh situasi kolonial.1  Ketidaksukaanbangsa yang terjajah terhadap pihak yang menjajahterakumulasi yang menimbulkan adanya rasa ingin bebasdan menjadi negara yang merdeka. Hal tersebutteraplikasikan dengan munculnya berbagai pergerakan.

Nasionalisme pertama kalinya di perkenalkan olehbangsa-bangsa Eropa saat mereka sedang

1 Sartono Kartodirdjo, 1993, Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasioanl dari Kolonialisme sampai Nasionalisme Jilid 2, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, hlm. 58.

2

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

menikmati euphoria revolusi industri. Fenomena tersebutsecara otomatis merubah strata sosial dalam masyarakat.Proses peralihan terjadi pada abad ke XVII yangdidahului oleh kapitalisme awal dan liberalisme.Kekuasaan feodal dengan raja, bangsawan, dan gerejalambat laun tidak mampu menghadapi desakan darigolongan di kota-kota yang menguasai perdagangan.Karena semangat mereka yang didasarkan pada factorekonomi semata, menjadikan mereka mencari daerahpemasaran baru atau daerah bahan baku. Hal inidilandasi semata-meta untuk mengabdi tetrhadapbangsanya. Makanya terjadilah penjajahan atas bangsaEropa terhadap bangsa lain, terutama Asia dan Afrika.

Sedangkan nasionalisme bangsa Asia sendirididasarkan pada keinginan lepas dari penjajahan danberrdaulat menjadi negara merdeka. Oleh karena itu,pasca PD II banyak lahir gerakan-gerakan pembebasan.Hampir di seluruh Asia merasakan euphoria tersebut, takterkecuali Indonesia.

1.2   Rumusan Masalah

1.    Apa yang menjadi identitas nasional Indonesia?

2.    Apa masalah identitas nasional Indonesia?

3

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

3.    Apa solusi yang ditawarkan untuk mengatasi

masalah identitas nasional?

4. Apa pengertian nasionalisme?

5. Bagaimana latar belakang terbentuknya

nasionalisme di indonesia?

6. Bagaimana derivasi konsep nasionalisme

indonesia?

7. Apa pengertian Integritas Nasional ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui sejarah yang terkandung di dalam

Identitas Nasional Indonesia.

2. Mengetahui segala sesuatu yang ada di dalam

Identitas Nasional seperti Filsafat Pancasila dan

sejarah pembentukan Nasionalisme.

3. Mengetahui konsep Nasionalisme dan latar belakang

terbentuknya Nasionalisme di Indonesia

4. Mengatahui derivasi konsep Nasionalisme Indonesia

4

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

BAB II

IDENTITAS NASIONAL

2.1.   Apa Yang Menjadi Identitas Nasional Indonesia ?

2.1.1  Pengertian Identitas Nasional

Identitas Nasional, Identitas sendiri memiliki arti

sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud

sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang

lain.Sedangkan Nasional atau Nasionalisme memiliki

arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan

tertinggi individu harus diserahkan kepada

Negara kebangsaan.

Faktor persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan

politik, adat-istiadat dan tradisi, atau persamaan

agama. Akan tetapi teranglah bahwa tiada satupun di

antara faktor – faktor ini bersifat hakiki untuk

menentukan ada - tidaknya atau untuk merumuskan bahwa

mereka harus seketurunan untuk merupakan suatu bangsa.

5

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

Faktor – faktor obyektif itu penting, namun unsur

yang terpenting ialah kemauan bersama yang hidup nyata.

Kemauan inilah yang kita namakan Nasionalisme. Yakni

suatu paham yang memberi ilham kepada sebagian terbesar

penduduk dan yang mewajibkan dirinya untuk mengilhami

segenap anggauta-anggautanya. Nasionalisme menyatakan

bahwa Negara kebangsaan adalah cita dan satu – satunya

bentuk sah dari organisasi politik dan bahwa bangsa

adalah sumber dari pada semua tenaga kebudayaan kreatif

dan kesejahteraan ekonomi.

Arti menyeluruh dari Identitas Nasional adalah Suatu

ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara

filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.

Berdasarkan pengertian di atas maka tiap bangsa

memiliki Identitas masing – masing, antara bangsa satu

dengan yang lain memiliki ciri khas yang berbeda – beda,

untuk menjadi pandangan tentang jati diri yang

sebenarnya yang dimiliki di dalam bangsa tersebut.

2.1.2  Sejarah Terbentuknya Identitas Nasional

Setiap bangsa pasti memiliki Identitas Nasional,

Identitas Nasional itu sendiri memiliki proses

pembentukan yang cukup lama, proses yang dialami untuk

membentuk serta menyepakati apa yang akan di tetapkan

6

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

untuk menjadi Identitas Nasional untuk bangsa Indonesia

tercinta.

Melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang

yaitu sejak zaman kerajaan – kerajaan pada abad ke – IV,

ke – V kemudian dasar – dasar kebangsaan Indonesia telah

mulai nampak pada abad ke – VIII, yaitu ketika timbulnya

kerajaan Sriwijaya dibawah wangsa Syailendra di

Palembang, kemidian kerajaan Airlangga dan Majapahit di

jawa timur serta kerajaan – kerajaan lainya.

Proses terbentuknya nasionalisme yang berakar pada

budaya ini menurut yamin di istilahkan sebagia fase

terbentuknya nasionalisme lama, dan oleh karena  itu

secara objektif sebagai dasar Identitas Nasional

Indonesia.

Oleh karena itu akar – akar nasionalisme Indonesia

yang berkembang dalam perspektif sejarah sekaligus juga

merupakan unsur – unsur Identitas Nasional, yaitu nilai

– nilai yang tumbuh dan berkembang dalam sejarah

terbentuknya bangsa Indonesia.

2.1.3  Identitas Nasional Indonesia

Secara keseluruhan Identitas Nasional Negara Indoesia

antara lain:

1.  Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa

Indonesia

7

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

Sebagai mana kita ketahui, setiap negara memiliki

bahasa yang berbeda – sebagai ciri khas yang di miliki

oleh Negara tersebut. Begitu pula dengan Indonesia,

Indonesia memiliki beragam bahasa hampir setiap wilayah

atau daerah memiliki bahasa tersendiri, Seperti jawa,

Madura, papua, batak, sunda, ambon, aceh, dll. Dan

bahasa tersebut di gunakan untuk berkomunikasi dengan

orang lain untuk bertukar pikiran maupun mengeluarkan

pendapatnya.

2.  Bendera negara yaitu Sang Merah Putih

Bendera merupakan salah satu lambang yang menjadi

Identitas yang dapat di kenali saat melihat warna serta

motif gambar di dalamnya. Setiap Negara pasti memiliki

bendera sebagai ciri dari Negara tersebut. Seperti

Indonesia, Bendera Indonesia berwarna Merah dan Putih,

seperti yang sudah tertera dalam UUD 1945 pasal 35 yang

menyebutkan bahwa “ Bendera Negara Indonesia adalah Sang

Merah Putih”. Warna Merah dan Putih yang menjadi warna

pilihan yang di pilih untuk melambangkan Indonesia itu

memiliki arti Merah artinya Berani sedangkan Putih

artinya Suci, yang diharapkan masyarakat Indonesia bisa

memikili jiwa Berani dan Suci seperti lambang Bendera

Indonesia.

3.  Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya

Lagu kebangsaan Indonesia dipublikasikan pada tahun

1928, yang dikarang oleh Wage Rudolf Soepratman

8

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

diciptakan tahun 1924. Pada tahun 1928 Wage Rudolf

Soepratman mengumumkan dan menyatakan bahwa lagu

karangannya menjadi atau ditetapkan sebagai lagu

kebangsaan Indonesia yang diberi judul “ Indonesia

Raya”, berikut adalah lirik lagu kebangsaan Indonesia.

“ Indonesia Raya ”

Indonesia tanah airku Tanah tumpah darahku

Disanalah aku berdiri Jadi pandu ibuku

Indonesia kebangsaanku Bangsa dan Tanah Airku

Marilah kita berseru Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku Hiduplah negriku Bangsaku Rakyatku semuanya

Bangunlah jiwanyaBangunlah badannya

Untuk Indonesia Raya Indonesia Raya

Merdeka Merdeka Tanahku negriku yang ku cinta

Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya

Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya

4.  Lambang Negara yaitu Pancasila

9

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

Seperti pada Undang – undang  Dasar 1945 yang telah di

tetapkan bahwa lambang negara Indonesia adalah Garuda

Pancasila.

Pancasila disini yang dimaksud adalah burung garuda

yang melambangkan kekuatan bangsa Indonesia. Burung

garuda sebagai lambang negara Indonesia memiliki warna

emas yang melambangkan kejayaan Indonesia. Sedangkan

perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa

Indonesia.

Simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan

sila-sila dalam pancasila,yaitu:

a. Bintang melambangkan sila ketuhanan Yang Maha Esa

(sila ke-1).

b. Rantai melmbangkan sila Kemanusiaan Yang Adil dan

Beradab (sila ke-2).

c. Pohon Beringin melambangkan Sila Persatuan Indonesia

(Sila ke-3).

d. Kepala Banteng melambangkan Sila Kerakyatan yang

Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratan/Perwakilan (Sila ke-4).

e. Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi

Seluruh Rakyat Indonesia (sila ke-5).

5.  Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika

Bhineka Tnggal Ika berisi konsep pluralistik dan

multikulturalistik dalam kehidupan yang terikat dalam

suatu kesatuan.

10

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat sektarian dan

eksklusif, hal ini bermakna bahwa dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya

yang paling benar, paling hebat, dan tidak mengakui

harkat dan martabat pihak lain.

Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat eormalitas yang

hanya menunjukkan perilaku semu. Bhineka Tunggal Ika

dilandasi oleh sikap saling percaya mempercayai, saling 

hormat menghormati, saling cinta mencintai dan rukun.

6.  Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila

Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang

meliputi sila-sila Pancasila sebagaimana yang tercantum

dalam pembukaan UUD 1945,

Pada hakikatnya pengertian Pancasila dapat

dikembalikan kepada dua pengertian, yakni Pancasila

sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan Pancasila

sebagai dasar Negara Republik Indonesia.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia

sering disebut juga sebagai pandangangan dunia,

pandangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup yang

dapat di artikan dari segi global atau sekala besar.

Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai pancaran

dari sila Pancasila karena Pancasila sebagai kesatuan

tidak bisa dipisah-pisahkan, keseluruhan sila dalam

Pancasila merupakan satu kesatuan organis sehingga

11

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

berfungsi sebagai cita-cita atau ide yang menjadi tujuan

utama bersama sebagai landasan dasar Negara.

Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa Pancasila

sebagai pegangan hidup yang merupakan pandangan hidup

bangsa, dalam pelaksanaan hidup sehari-hari tidak boleh

bertentangan denagn norma-norma agama, norma-norma sopan

santun, dan tidak bertentangan dengan norma-norma hukum

yang sudah ada dan telah ditetapkan atau saat ini

berlaku.

7.  Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945

Disamping pengertian Undang – undang dasar, di

pergunakan juga istilah lain yaitu “ Konstitusi ”.

Istilah konstitusi berasal dari bahasa Inggris “

Constitution ” atau dari bahasa Belanda “ Constitutie ”.

Terjemahan dari istilah tersebuh adalah Undang – undang

dasar, dan hal ini memang sesuai dengan kebiasaan orang

belanda dan jerman, yang dalam percakapan sehari – hari

memakai kata “ Grondwet ” ( Grond = dasar, wet = Undang

– undang ) yang keduanya menunjukan naskah tertulis.

Namun pengertian Konstitusi dalam praktek

ketatanegaraan umumnya dapat mempunyai arti:

a. Lebih luas dari pada Undang – undang dasar, atau

b. Sama dengan penertian Undang – undang dasar.

12

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

8.  Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

berkedaulatan rakyat

Yang di maksud dengan Bentuk Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang berkedaulatan rakyat adalah Status Negara

Indonesia yang Bentuk Negara adalah kesatuan, sedangkan

bentuk pemerintah adalah republik.

9.  Konsepsi Wawasan Nusantara

Wawasan artinya pandanagan, tinjauan, penglihatan atau

tanggap indrawi.

Pengertia wawasan sendiri selain menunjukkan kegiatan

untuk mengetahui arti pengaruh-pengaruhnya dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara dan Sebagai cara

pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya

yang serba beragam dan memiliki nilai strategis dengan

mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta

kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai

tujuan nasional.

10.  Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai

Kebudayaan Nasional

Kebudayaan disini di artikan bahwa pengetahuan

manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah

perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang

secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya

13

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi

dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak

(dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan)

sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.

Disisi lain kebudayaan bisa diartikan sebagai

kebiasaan atau tradisi yang sering di lakukan oleh

sebagian besar warga di wilayah tertentu yang sering di

sebut dengan istilah adat.

2.1.4  Faktor – faktor Pendukung Kelahiran Identitas

Nasional

Kelahiran suatu Identitas Nasional dari suatu bangsa

memiliki sejarah dalam kelahiranya sendiri, yang sangat

berkesan hingga akan dikenang terus sampai akhir

kehidupan bagi penerus bangsa atau anak cucu pewaris

bangsa hingga generasi yang paling akhir.

Adapun faktor – faktor yang mendukung kelahiran

Identitas Nasional bangsa Indonesia melipiti :

1.  Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis

- ekologis dan demografis.

2.  Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, sosial,

politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa

Indonesia ( suryo, 2002 )

Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia

sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan

terletak di persimpangan jalan komunikasi antarwilayah

14

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan

kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural

bangsa Indonesia. Selain itu faktor historis yang

dimiliki Indonesia ikut mempengaruhi proses pembentukan

masyarakat dan bangsa Indonesia beserta identitasnya,

melalui interaksi berbagai faktor yang ada di dalamnya.

Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut

melahirkan proses pembentukan masyarakat, bangsa, dan

negara bangsa beserta identitas bangsa Indonesia, yang

muncul tatkala nasionalisme berkembang di Indonesia pada

awal abad XX.

Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel

Castells dalam bukunya, The Power of Identity (Suryo,

2002), mengemukakan teori tentang munculnya identitas

nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi historis

antara empat faktor penting, yaitu faktor primer, faktor

pendorong, faktor penarik dan faktor reaktif. Faktor

pertama, mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama

dan yang sejenisnya. Bagi bangsa Indonesia yang tersusun

atas berbagai macam etnis, bahasa, agama wilayah serta

bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun

berbeda-beda dengan kekhasan masing-masing. Kesatuan

tersebut tidak menghilangkan keberanekaragaman, dan hal

inilah yang di kenal dengan Bhineka Tunggal Ika. Faktor

kedua, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi,

lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembangunan

lainnya dalam kehidupan Negara. Dalam hubungan ini bagi

suatu bangsa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

15

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

serta pembangunan negara dan bangsanya juga merupakan

suatu identitas nasional yang bersifat dinamis.

Pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat

ditentukan oleh tingkat kemampuan dan prestasi bangsa

Indonesia dalam membangun bangsa dan negaranya. Dalam

hubungan ini sangat diperlukan persatuan dan kesatuan

bangsa, serta langkah yang sama dalam memajukan bangsa

dan Negara Indonesia. Faktor ketiga, mencakup kodifikasi

bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya birokrasi

dan pemantapan sistem pendidikan nasional. Bagi bangsa

Indonesia unsur bahasa telah merupakan bahasa persatuan

dan kesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia telah

merupakan bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia.

Demikian pula menyangkut biroraksi serta pendidikan

nasional telah dikembangkan sedemikian rupa meskipun

sampai saat ini masih senantiasa dikembangkan. Faktor

keempat, meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian

identitas alternatif melalui memori kolektif rakyat.

Bangsa Indonesia yang hampir tiga setengah abad dikuasai

oleh bangsa lain sangat dominan dalam mewujudkan faktor

keempat melalui memori kolektif rakyat Indonesia.

Penderitaan, dan kesengsaraan hidup serta semangat

bersama dalam memperjuangkan kemerdekaan merupakan

faktor yang sangat strategis dalam membentuk memori

kolektif rakyat. Semangat perjuangan, pengorbanan,

menegakkan kebenaran dapat merupakan identitas untuk

memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara

Indonesia.

16

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam

proses pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia,

yang telah berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia

mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa ini. Oleh

karena itu pembentukan identitas nasional Indonesia

melekat erat dengan unsur-unsur lainnya seperti sosial,

ekonomi, budaya, etnis, agama serta geografis, yang

saling berkaitan dan terbentuk melalui suatu proses yang

cukup panjang.

2.1.5  Unsur-unsur Pembentuk Indentitas Nasional

Unsur-unsur pembentuk Identitas Nasional, antara

lain:

1)  Sejarah

Sebelum menjadi Negara yang modern Indonesia pernah

mengalami masa kejayaan yang gemilang pada masa kerajaan

Majapahit dan sriwijaya. Pada dua kerajaan tersebut

telah membekas pada semangat perjuangan bangsa Indonesia

pada abat-abat berikutnya.

2)  Kebudayaan

Aspek kebuayaan yang menjadi unsur pembentuk

indentitas nasional meliputi: akal budi, peradaban, dan

pengetahuan. Misalnya sikap ramah dan santun bangsa

Indonesia.

3)  Suku Bangsa

17

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

Kemajemukan merupakan indentitas lain bangsa

Indonesia. tradisi bangsa Indonesia untuk hidup bersama

dalam kemajemukan yang bersfat alamiah tersebut, tradisi

bangsa Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan

merupakan hal lain yang harus dikembangkan dan di

budayakan.

4)  Agama

Keanekaragaman agama merupakan indentitas lain dari

kemajemukan dengan kata lain, agama dan keyakinan

Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi Negara,

tetapi juga merupakan suatu Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

yang harus tetap dipelihara dan disyukuri bangsa

Indonesia. Menyukuri nikmat kemajemukan pemberian Allah

dapat dilakukan dengan, salah satunya, sikap dan

tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan dan tradisi

suatu agama, baik mayoritas maupun minoritas, atau

kelompok lainnya.

5)  Bahasa

Bahasa adalah salah satu atribut indentitas nasional

Indonesia. Sekalipun Indonesia memiliki ribuan bahasa

daerah, kedudukan bahasa Indonesia (bahasa yang

digunakan bangsa melayu) sebagai bahasa penghubung

(lingua franca) peristiwa sumpah pemuda tahun 1982, yang

18

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan

bangsa Indonesia.

6)   Kasta dan Kelas

Kasta adalah pembagian social atas dasar agama. Dalam

agama hindu para penganutnya dikelompokkan kedalam

beberapa kasta.kasta yang tertinggi adalah kasta

Brahmana (kelompok rohaniaan) dan kasta yang terendah

adalah kasta Sudra (orang biasa atau masyarakat biasa).

Kasta yang rendah tidak bisa kawin dengan kasta yang

lebih tingi dan begitu juga sebaliknya. Kelas menurut

Weber ialah suatu kelompok orang-orang dalam situasi

kelas yang sama, yaitu kesempatan untuk memperoleh

barang-barang dan untuk dapat menentukan sendiri keadaan

kehidupan ekstern dan nasib pribadi. Kekuasaan dan milik

merupakan komponen-komponen terpenting: berkat

kekuasaan, mka milik mengakibatkan monopolisasi dan

kesempatan-kesempatan.

19

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

BAB III

NASIONALISME

3.1 Pengertian Nasionalisme

Secara etimologis, kata nation berakar dari kataBahasa Latin yakni natio. Kata nation sendiri memilikiakar kata nasci, yang dalam penggunaan klasiknyacenderung memiliki makna negatif (peyoratif). Inikarena kata nasci digunakan masyarakat Romawi Kunountuk menyebut ras, suku, atau keturunan dari orangyang dianggap kasar atau yang tidak tahu adat menurutstandar atau patokan moralitas Romawi. Padanan denganbahasa Indonesia sekarang adalah tidak beradab,kampungan, kedaerahan, dan sejenisnya. Kata nation dariBahasa Latin ini kemudian diadopsi oleh bahasa-bahasaturunan Latin seperti Perancis yang menerjemahkannyasebagai nation, yang artinya bangsa atau tanah air.Juga Bahasa Italia yang memakai kata nascere yangartinya “tanah kelahiran”. Bahasa Inggris pun menggunakankata nation untuk menyebut “sekelompok orang yangdikenal atau diidentifikasi sebagai entitas berdasarkanaspek sejarah, bahasa, atau etnis yang dimiliki olehmereka”.

20

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

Kemudian pengertian nasionalisme di atas mengalamiperubahan ke arah positif. Nasionalisme di artikansebagai semangat kebangsaan dan loyalitas yang tinggiterhadap bangsa dan negaranya. Nasionalisme tidak bisadilepaskan dari negara. Ada dua macam teori pembentukNegara, yakni teori kebudayaan dan teori Negara. Teorikebudayan mengatakan bahwa Negara terbentuk atas dasarkesamaan kebudayaan. Sedangkan teori negara mengatakansekelompok orang yang memiliki kesadaran dan kemauanuntuk bergabung menjadi satu dalam suatu negara yangberdaulat dengan tidak menjadikan kebudayaan tertentumenjadi syaratnya.  

3.1.1 Sejarah Nasionalisme

Nasionalisme muncul dan berkembang menjadi

sebuah paham (isme) yang dijadikan sebagai landasan

hidup bernegara, bermasyarakat dan berbudaya

dipengaruhi oleh kondisi histori dan dinamika

sosiokultural yang ada di masing-masing negara.

Pada mulanya unsur-unsur pokok nasionalisme itu

terdiri atas persamaan-persamaan darah (keturunan),

suku bangsa, daerah tempat tinggal, kepercayaan

agama, bahasa dan kebudayaan. Nasionalisme akan

muncul ketika suatu kelompok suku yang hidup di

suatu wilayah tertentu dan masih bersifat

21

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

primordial berhadapan dengan manusia-manusia yang

berasal dari luar wilayah kehidupan mereka. Lambat

laun ada unsur tambahan, yaitu dengan adanya

persamaan hak bagi setiap orang untuk memegang

peranan dalam kelompok atau masyarakat (demokrasi

politik dan demokrasi sosial) serta adanya

persamaan kepentingan ekonomi. Inilah yang kemudian

dikenal dengan istilah nasionalisme modern.

Kebanyakan teori menyebutkan bahwa sejarah

nasionalisme dan nilai-nilainya bermula dari Eropa.

Sebelum abad ke-17, belum terbentuk satu negara

nasional pun di Eropa. Yang ada pada periode itu

adalah kekuasaan kekaisaran-kekaisaran yang

meliputi wilayah yang luas, misalnya kekuasaan

kekaisaran Romawi Kuno atau Kekaisaran Jerman di

bawah pimpinan Karolus Agung. Yang jelas, kekuasaan

bergandengan tangan dengan gereja Katolik, sehingga

masyarakat menerima dan menaati penguasa yang

mereka anggap sebagai titisan Tuhan di dunia.

Karena itu, kesadaran akan suatu wilayah

(territory) sebagai milik suku atau etnis tertentu

belum terbentuk di Eropa sebelum abad ke-17.

Di awal abad ke-17 terjadi perang besar-besaran

selama kurang lebih tiga puluh tahun antara suku

22

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

bangsa-suku bangsa di Eropa. Misalnya, perang

Perancis melawan Spanyol, Prancis melawan Belanda,

Swiss melawan Jerman, dan Spanyol melawan Belanda,

dan sebagainya. Untuk mengakhiri perang ini suku

bangsa yang terlibat dalam perang akhirnya sepakat

untuk duduk bersama dalam sebuah perjanjian yang

diadakan di kota Westphalia di sebelah barat daya

Jerman. Pada tahun 1648 disepakati Perjanjian

Westphalia yang mengatur pembagian teritori dan

daerah-daerah kekuasaan negara-negara Eropa yang

umumnya masih dipertahankan sampai sekarang.

Adapun negara-bangsa (nation-states) sendiri

baru lahir pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-

19. Negara bangsa adalah negara-negara yang lahir

karena semangat nasionalisme. Semangat nasionalisme

yang pertama muncul di Eropa adalah nasionalisme

romantis (romantic nationalism) yang kemudian

dipercepat oleh munculnya Revolusi Prancis dan

penaklukan daerah-daerah selama era Napoleon

Bonaparte. Beberapa gerakan nasionalisme pada waktu

ini bersifat separatis, karena kesadaran

nasionalisme mendorong gerakan untuk melepaskan

diri dari kekaisaran atau kerajaan tertentu.

Misalnya, setelah kejatuhan Napoleon Bonaparte,

Kongres Wina (18141815) memutuskan bahwa Belgia

23

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

yang sebelumnya dikuasai Prancis menjadi milik

Belanda, dan lima belas tahun kemudian menjadi

negara nasional yang merdeka.

Begitu pula revolusi Yunani tahun 18211829

dimana Yunani ingin melepaskan diri dari belenggu

kekuasaan Kekaisaran Ottoman dari Turki. Sementara

di belahan Eropa lain, nasionalisme muncul sebagai

kesadaran untuk menyatukan wilayah atau daerah yang

terpecah-belah. Misalnya, Italia di bawah pimpinan

Giuseppe Mazzini, Camillo Cavour, dan Giusepe

Garibaldi, yang mempersatukan dan membentuk Italia

menjadi sebuah negara-kebangsaan tahun 1848. Di

Jerman sendiri, kelompok-kelompok negara kecil

akhirnya membentuk sebuah negara kesatuan Jerman

dengan nama Prusia pada tahun 1871 di bawah Otto

von Bismarck. Banyak negara kecil di bawah

kekuasaan kekaisaran Austria pun membentuk negara

bangsa sejak awal abad 19 sampai masa setelah

Perang Dunia I. Sementara itu, Revolusi 1917 di

Rusia juga telah melahirkan negara-bangsa Rusia.

Semangat nasionalisme itu kemudian menyebar ke

seantero dunia dan mendorong negara-negara Asia-

Afrika memperjuangkan kemerdekaannya. Hal ini

terjadi setelah Perang Dunia I dan selama Perang

24

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

Dunia II. Hanya dalam dua puluh lima tahun pasca

Perang Dunia II, sekitar 66 negara-bangsa pun

lahir. Indonesia termasuk salah satu dari negara

bangsa yang baru lahir pasca Perang Dunia II ini.

Di abad ini, semangat nasionalisme telah mendorong

negara-negara di bawah bekas Yugoslavia dan bekas

Uni Soviet lahir sebagai negara-negara bangsa.

Dapat dipastikan bahwa ke depan, nasionalisme akan

terus menjadi ideologi yang menginspirasi dan

mendorong gerakan pembentukan komunitas bersama

berdasarkan karakteristik etnis, kultur, atau pun

politik.

Hal – hal yang mendorong munculnya faham

nasionalisme , antara lain :

a. Adanya campur tangan bangsa lain misalnya

penjajahan dalam wilayahnya.

b. Adanya keinginan dan tekad bersama untuk

melepaskan diri dari belenggu kekuasaan

absolut, agar manusia mendapatkan hak –

haknya secara wajar sebagai warga negara.

c. Adanya ikatan rasa senasib dan seperjuangan.

d. Bertempat tinggal dalam suatu wilayah.

25

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

Sejarah munculnya faham nasionalisme di dunia,

juga tidak lepas dari pengaruh perang kemerdekaan

Amerika Serikat terhadap Revolusi Perancis dan

meletusnya revolusi industri di Inggris. Melalui

revolusi perancis, paham nasionlisme meyebar luas ke

seluruh dunia.

3.1.2 Makna Nasionalisme

Makna Nasionalisme secara politis merupakan

kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan

pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut

kemerdekaan atau menghilangkan penjajahan maupun

sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun

lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu

merasa bangga dan mencintai bangsa dan negara

Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap

bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih

hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan negara

lain. Kita tidak boleh memiliki semangat

nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi

26

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

kita harus mengembangkan sikap saling menghormati,

menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa

lain.

Jadi Nasionalisme dapat juga diartikan:

• Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu

sikap yang meninggikan bangsanya sendiri,

sekaligus tidak menghargai bangsa lain

sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas

mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan

bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering

disebut chauvinisme.

• Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan

pandangan tentang rasa cinta yang wajar

terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus

menghormati bangsa lain.

3.1.3 Jenis-jenis Nasionalisme

27

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

Snyder membedakan empat jenis nasionalisme,

yaitu:

a. Nasionalisme revolusioner, (terjadi di Perancis

pada akhir abad ke18).

Untuk negeri yang dikatakan memiliki

nasionalisme revolusioner, ketika elite politik

sangat berkeinginan untuk melakukan

demokratisasi, tapi lembaga perwakilan yang ada

jauh dari memadai untuk mengimbanginya.

b. Nasionalisme kontrarevolusioner, (terjadi di

Jerman sebelum Perang Dunia I).

Negeri yang bernasionalisme

kontrarevolusioner, para elite politiknya

menganggap diri selalu benar dan untuk itu

lewat lembaga perwakilan yang ada, mereka

menyerang pihak yang mereka anggap sebagai

musuh atau melawan kepentingan mereka.

c. Nasionalisme sipil, (merujuk pada perkembangan

di wilayah Britania dan Amerika hingga

sekarang).

28

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

Suatu negeri dikatakan memiliki nasionalisme

sipil ketika ia memiliki lembaga perwakilan

yang kuat, dan juga para elite politiknya

memiliki kelenturan dalam berdemokrasi.

d. Nasionalisme SARA (diterjemahkan dari kata

ethnic nationalism) (terjadi di Yugoslavia atau

Rwanda).

SARA di sini merujuk pada akronim zaman Orde

Baru, yakni suku, agama, ras, dan antar

golongan, yang sering kali justru ditabukan

untuk dibicarakan dalam negeri yang sangat

plural ini. Dapat dikatakan nasionalisme SARA

jika para elite politik negara tersebut tidak

menganut paham demokrasi, dan mengekspresikan

kepentingannya hanya untuk membela satu

kelompok tertentu lewat lembaga-lembaga

perwakilan yang ada. Snyder memilah empat jenis

nasionalisme tersebut dan Ia membedakannya dari

interseksi kuat atau lemahnya lembaga

perwakilan politik, dan lentur atau tidak

29

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

lenturnya kepentingan elite politik terhadap

demokrasi.

3.1.4 Karakteristik Nasionalisme

Karakteristik Nasionalisme yang melambangkan

kekuatan suatu negara dan aspirasi yang

berkelanjutan, kemakmuran, pemeliharaan rasa hormat

dan penghargaan untuk hukum.

Nasionalisme tidak berdasarkan pada beberapa

bentuk atau komposisi pada pemerintahan tetapi

seluruh badan negara, hal ini lebih ditekankan pada

berbagi cerita oleh rakyat atau hal yang lazim,

kebudayaan atau lokasi geografi tetapi rakyat

berkumpul bersama dibawah suatu gelar rakyat dengan

konstitusi yang sama.

Karakteristik Nasionalisme yang ada antara lain:

30

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

1. Membanggakan pribadi bangsa dan sejarah

kepahlawanan pada suatu Negara.

2. Pembelaan dari kaum patriot dalam melawan pihak

asing

3. Kebangkitan pada tradisi masa lalu sebagai

bagian mengagungkan tradisi lama karena

nasionalisme memiliki hubungan kepercayaan

dengan kebiasaan kuno. Seperti nasionalisme

orang mesir bahwa kaum patriot harus memiliki

pengetahuan tentang kebudayaan mesir yang tua

dan hebat untuk menjaga kelangsungan dari

sejarah.

4. Suatu negara cenderung mengubah fakta sejarah

untuk kemuliaan dan kehebatan negaranya.

5. Ada spesial lambang nasionalisme yang diberikan

untuk sebuah kesucian. Bendera, lambang

nasionalisme dan lagu nasionalisme merupakan hal

yang suci untuk semua umat manusia sebagai

kewajiban untuk pengorbanan pribadi.

3.1.5 Beberapa Bentuk Nasionalisme

Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai

bagian paham negara atau gerakan (bukan negara) yang

populer berdasarkan pendapat warga negara etnis,

31

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut

lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme

mencampuradukkan sebagian atau semua elemen

tersebut. Nasionalisme dapat dikelompokkan sebagai

berikut:

a. Nasionalisme Kewarganegaraan atau Nasionalisme

Sipil

Nasionalisme Kewarganegaraan adalah

nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran

politik dari penyertaan aktif rakyat. Rakyat

sebagai warganegara berkehendak untuk mewujudkan

negara, mengakui dan membela negaranya.

b. Nasionalisme Etnis

Di dalam nasionalisme etnis, negara memperoleh

kebenaran politik dari budaya asal atau etnis

sebuah masyarakat. Nasionalisme ini dibangun dari

pandangan Johann Gottfried von Herder, yang

memperkenalkan konsep volk (bahasa Jerman untuk

rakyat).

c. Nasionalisme Romantik atau Nasionalisme Organik

atau Nasionalisme Identitas

Nasionalisme Romantik adalah Kelanjutan dari

nasionalisme etnis, dimana negara memperoleh

kebenaran politik secara organik dari adanya

32

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

kesamaan bangsa atau ras,menurut semangat

romantisme cerita heroik yang terjadi dalam

kehidupan sejarah bangsa atau ras yang

bersangkutan

d. Nasionalisme Budaya

Didalam nasionalisme ini negara memperoleh

kebenaran politik dari budaya bersama yang ada,

berkembang, dan diakui, bukan yang berasal  dari

sifat keturunan seperti warna kulit, ras dan

sebagainya. Sebagai contoh, rakyat Tionghoa yang

menganggap negara adalah berdasarkan kepada

budaya. Unsur ras telah dibelakangkan

e. Nasionalisme Kenegaraan

Nasionalisme Kenegaraan adalah variasi

nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan

dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik

ini sangat kuat sehingga diberi lebih keutamaan

mengatasi nilai-nilai yang bersifat universal,

misalnya kebebasan.

f. Nasionalisme Agama

Negara dalam nasionalisme agama memperoleh

legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun

begitu nasionalisme agama sering dicampuradukkan

dengan nasionalisme etnis.

33

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

3.2Nasionalisme Indonesia

Unsur nasionalisme yang di tunjukkan dalam diri

bangsa Indonesia sudah ada sejak lama. Hal ini dapat

dilihat adanya rasa kecintaan terhadap tanah kelahiran,

perlawanan rakyat bersama rajanya untuk menghadapi

kelicikan dan kekejaman penjajah,khususnya Belanda.

Pada masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit sudah muncul

dan berkembang kecintaan terhadap tanah kelahirannya.

Kedua kerajaan besar itu menyatukan wilayah-wilayah

kecil disekitarnya.

Perlawanan fisik terhadap penjajah belanda adalah

wujud nasionalisme bangsa untuk mempertahankan

wilayahnya Pada awalnya perlawanan itu masih bersifat

kedaerahan dan terpisah-pisah, karena belum ada

koordinasi antara perlawanan satu dengan yang lainnya.

Hal ini disebabkan karena nasionalisme perlawanan

tersebut sudah dipatahkan oleh Belanda. Disamping itu

karena minimnya teknologi dan persenjataan yang

dimiliki bangsa Indonesia. Penjajah memiliki studi

sosial yang lebih maju, mampu memetakan kondisi

masyarakat nusantara. Dengan pemetaan tersebut

digunakan untuk politik pecah belah yaitu mengadu domba

34

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

antar kelompok masyarakat nusantara satu dengan yang

lainnya.

Dari pengalaman itu, para pemimpin merubah strategi

perlawanan yaitu dengan perjuangan melalui jalur

pendidikan, menumbuhkan persatuan dan kesatuan,

penyadaran perlawanan yang terorganisir. Dengan

kesadaran akan pentingnya pendidikan, dapat diketahui

pada awal tahun 1990-an melahirkan pemuda yang cukup

memadai untuk mewujudkan nasionalisme yaitu membentuk

organisasi-organisasi sebagai wadah perlawanan terhadap

penjajah. Organisasi modern pertama kali muncul adalah

Budhi Utomo (1908). Kemudian disusul dengan berdirinya

Serikat Dagang Islam(SDI) pada tahun 1909 yang berubah

nama menjadi Serikat Islam (SI) pada tahun 1911. Bahkan

pada tahun 1913 lahir Indiche Partij yang menginginkan

perjuangan kemerdekaan dilakukan secara radikal. Pada

tahun 1927 didirikan PNI yang mempunyai tujuan

perjuangan Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan

nasional. Selain organisasi-organisasi politik,

muncullah organisasi sosial kemasyarakatan lainnya

seperti Muhammadiyah. Didirikan pada tahun 1912 oleh

KH. Akhmad Dahlan.

Wujud nasionalisme Indonesia adanya Sumpah Pemuda

pada tanggal 28 Oktober 1928, yang berisikan Satu

35

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

Bahasa, Satu Bangsa, Satu Tanah Air Indonesia. Didalam

konggres itu melahirkan sumpah pemuda dengan

mengumandangkan Lagu Indonesia Raya untuk

pertamakalinya. Hal tersebut menunjukkan nasionalisme

satu tanah air, bangsa dan satu bahasa untuk bersama-

sama membentuk Negara dan tanah air Indonesia.

Dengan semangat nasionalisme yang berkobar disusul

dengan datangnya penjajah Jepang yang berhasil

mengalahkan Belanda. Ketika Jepang memberi janji

kemerdekaan pada bangsa Indonesia maka dibentuklah

BPUPKI yang kemudian berhasil merumuskan rancangan

dasar negara dan undang-undang dasar negara. Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945

merupakan puncak perjuangan nasional Indonesia untuk

mendirikan negara merdeka. Kemudian dilanjutkan

berdirinya PPKI dengan menetapkan UUD 1945 sebagai

peraturan dasar penyelenggaraan Indonesia merdeka, yang

didalamnya juga terdapat Dasar Negara Pancasila pada

tanggal 18 Agustus 1945. Dalam sidang itu itu juga

telah di tetapkan presiden dan wakil presiden Indonesia

merdeka. Nasionalisme Indonesi menampakkan wujud

formalnya yaitu dengan berdiri dan terpenuhinya

persyaratan sebagai negara merdeka dan berdaulat.

3.3Derivasi Konsep Nasionalisme Indonesia

36

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

Nasionalisme yang dirumuskan diatas oleh para

pendiri bangsa dalam rumusan Dasar Negara Pancasila dan

Undang-undang Dasar 1945 memerlukan perumusan konsep

lebih lanjut. Konsep nasionalisme Indonesia yang

bersumber dari kedua landasan tersebut dikonkretkan

menjadi bentuk dan struktur negara Indonesia yang

berbentuk republik.

Konsep-konsep nasionalisme sesuai dengan

perkembangan dan dinamika saat ini antara lain:

a. Negara Bangsa

Konsep negara bangsa adalah konsep tentang negara

modern yaitu negara yang memiliki bangunan politik

seperti batas teritorial, pemerintahan sah, pengakuan

negara lain, kedaulatan ke dalam negaranya sendiri.

Syarat adanya negara adalah terpenuhinya syarat-syarat

pokok tersebut yang sekaligus sebagai modal sebuah

bangsa menjadi negara. Menurut UUD 1945 Pasal 1 ayat 1

yang berbunyi “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan

yang berbentuk Republik”. Bentuk pemerintahan republik

dipimpin oleh kepala pemerintahan yaitu presiden, yang

dipilih melalui pemilihan umum. UUD 1945 memuat juga

pasal-pasal tentang unsur-unsur kelengkapan Negara

Indonesialainnya seperti badan legislatif, eksekutif,

37

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

yudikatif, pemerintahan daerah dan sebagainya. Hal ini

sejalan dengan konsep negara bangsa.

b. Warga Negara

Warga negara menjadi bagian yang tidak terpisahkan.

Hal ini sesuai UUD 1945 pasal 26 ayat 2 yang berbunyi

“Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing

yang bertempat tinggal di Indonesia”. Dirumuska juga

dalam UU No.12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan

Republik Indonesia. Hal ini sesuai dengan UUD 1945

pasal 26 ayat 1 menyatakan “Yang menjadi warga negara

ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang

bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai

warga negara”. Sesuai kedua rumusan tersebut, mereka

yang termasuk dalam warga negara Indonesia semestinya

memiliki kecintaan dan rela berkorban untuk kepentingan

bangsa dan negara Indonesia.

c. Dasar Negara Pancasila

Sehari setelah Indonesia merdeka terjadi perdebatan

tentang Dasar Negara Indonesia merdeka. Perdebatan itu

terjadi dalam sidang BPUPKI antara kelompok nasionalis

islami dan nasionalisme sekuler yang terjadi sebelum

kemerdekaan.

d. Nasionalisme Pancasila

38

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

Pada prinsipnya nasionalisme Pancasila adalah

pandangan atau paham kecintaan manusia

Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang

didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip

nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai

Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia

senantiasa:

a) Menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan

dan keselamatan bangsa dan negara di atas

kepentingan pribadi atau kepentingan golongan

b) Menunjukkan sikap rela berkorban demi

kepentingan Bangsa dan Negara

c) Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah

air Indonesia tidak rendah diri

d) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan

kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa

e) Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama

manusia

f) Mengembangkan sikap tenggang rasa

g) Tidak semena-mena terhadap orang lain

h) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan

i) Senantiasa menjunjung tinggi nilai

kemanusiaan

j) Berani membela kebenaran dan keadilan

k) Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan

bagian dari seluruh umat manusia.

39

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

l) Menganggap pentingnya sikap saling

menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

BAB IV

INTEGRITAS NASIONAL

4.1 Pengertian Integritas Nasional

Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata

yaitu integrasi dan nasional. Istilah integrasi

mempunyai arti pembauran/penyatuan sehingga menjadi

kesatuan yang utuh/bulat. Istilah nasional mempunyai

pengertian kebangsaan, bersifat bangsa sendiri,

meliputi suatu bangsa seperti cita-cita nasional,

tarian nasional, perusahaan nasional (Kamus Besar

Bahasa Indonesia: 1989 dalam Suhady 2006: 36). Hal-hal

yang menyangkut bangsa dapat berupa adat istiadat,

suku, warna kulit, keturunan, agama, budaya,

wilayah/daerah dan sebagainya.

40

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

Sehubungan dengan penjelasan kedua istilah di atas

maka integritas nasional identik dengan integritas

bangsa yang mempunyai pengertian suatu proses penyatuan

atau pembauran berbagai aspek sosial budaya ke dalam

kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional

atau bangsa (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1989 dalam

Suhady 2006: 36-37) yang harus dapat menjamin

terwujudnya keselarasan, keserasian dan kesimbangan

dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan

bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun

wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif

bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam

Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya

yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain

menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya

menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan

wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan

karakter atau manusia manusia yang berbeda pula

sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.

4.2 Faktor Pendorong Integrasi Nasional

41

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai

berikut:

1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan

seperjuangan.

2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa

Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah

Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

3.Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa

Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan

merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.

4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan

Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak

pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.

5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam

perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan

UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan

Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.

4.3 Faktor Penghambat Integritas Nasional

Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai

berikut:

1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka

ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan

masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa

daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.

42

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas

ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan

luas.

3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan

dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan

dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari

dalam maupun luar negeri.

4.Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan

pembangunan dan hasil-hasil pembangunan

menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan

keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras,

dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan

kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.

5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa

suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan

budayanya dan menganggap rendah budaya suku

bangsa lain.

4.4 Contoh Wujud Integrasi Nasional

Contoh wujud integrasi nasional, antara lain

sebagai berikut:

1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di

Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia yang

diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman

Mini Indonesia Indah terdapat anjungan dari semua

43

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27

provinsi). Setiap anjungan menampilkan rumah adat

beserta aneka macam hasil budaya di provinsi itu,

misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas

daerah, dan sebagainya.

2. Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun

agama kita berbeda dengan teman, tetangga atau

saudara, kita harus saling menghormati.

3. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki

kebudayan daerah lain, bahkan mau mempelajari

budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau

Sumatra, belajar menari legong yang merupakan

salah satu tarian adat Bali. Selain anjungan dari

semua propinsi di Indonesia, di dalam komplek

Taman Mini Indonesia Indah juga terdapat bangunan

tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di

Indonesia, yaitu masjid (untuk agama Islam),

gereja (untuk agama Kristen dan Katolik), pura

(untuk agama Hindu) dan wihara (untuk agama

Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu itu agama

resmi di Indonesia baru 5 (lima) macam.

44

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

BAB V

PENUTUP

5. Kesimpulan

Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang dimiliki

oleh suatu bangsa sebagai pembeda antara Negara satu

dengan negaralain.

Identitas nasional yang menunjukkan jati diri

Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut:

Identitas Nasional Indonesia :

1.    Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu

Bahasa Indonesia.

2.    Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.

3.    Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya

4.    Lambang Negara yaitu Pancasila

5.    Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika

6.    Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila

7.    Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD

1945

8.    Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia

yang berkedaulatan rakyat

45

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

9.    Konsepsi Wawasan Nusantara

10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai

Kebudayaan Nasional

Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin

pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang

senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara

dari pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan

kata lain, identitas nasional menjadi pola yang

mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam

rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan

bermayarakat, berbangsa dan bernegara.

Implementasi identitas nasional senantiasa

berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah

air secara utuh dan menyeluruh. Impementasi identitas

nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yamg

mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya,dan

pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola pikir,

pola sikap, dan pola tindak senantiasa mengutamakan

kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik

Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan.

Nasionalisme di artikan sebagai semangat kebangsaan

dan loyalitas yang tinggi terhadap bangsa dan

negaranya. Nasionalisme tidak bisa dilepaskan dari

negara. Rasa nasionalisme di indonesia mulai muncul

pada abad ke 20. Rasa Nasionalisme di Indonesia muncul

46

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

atas dasar keinginan bersam keluar dari belenggu

penjajahan dan memiliki negara yang merdeka, aman, dan

tentram.

Wujud nasionalisme Indonesia adanya Sumpah Pemuda

pada tanggal 28 Oktober 1928, yang berisikan Satu

Bahasa, Satu Bangsa, Satu Tanah Air Indonesia. Didalam

konggres itu melahirkan sumpah pemuda dengan

mengumandangkan Lagu Indonesia Raya untuk

pertamakalinya. Hal tersebut menunjukkan nasionalisme

satu tanah air, bangsa dan satu bahasa untuk bersama-

sama membentuk Negara dan tanah air Indonesia.

Integritas nasional mempunyai pengertian suatu

proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial

budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan

identitas nasional atau bangsa (Kamus Besar Bahasa

Indonesia: 1989 dalam Suhady 2006: 36-37) yang harus

dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan

kesimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu

bangsa.

Dari Integritas Nasional inilah kemudian timbul

rasa Nasionalisme dan muncullah Identitas Nasional dari

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

47

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

DAFTAR PUSTAKA

M.S, H. Kaelan, 2010, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK

PERGURUAN TINGGI, PARADIGMA, Yogyakarta.

Blog.ub.ac.id/makalah-pendidikan-kewarganegaraan-

identitas-nasional.

Kohn ,Prof.Hans,1984, NASIONALISME arti dan sejarahnya,

ERLANGGA, Jakarta

Sartono Kartodirdjo. 2005.Sejak Indische sampai Indonesia.Jakarta: Buku Kompas.

Slamet Muljana. 2008. Kesadaran Nasional dari Kolonialismesampai Kemerdekaan.Yogyakarta: LKIS.

Suhartono.2001.Sejarah Pergerakan

Nasional. Yogyakarta:pustaka pelajar. 

http://weiliemabubakar.blogspot.com/2011/09/integritas-

nasional.html

48