Identitas Nasional
Transcript of Identitas Nasional
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik
seharusnya kita mengerti dan memahami arti serta
tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas
Nasional. Identitas Nasional merupakan pengertian
dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, selain itu
pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi
ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung
tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan
berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan
di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak
perlu di tanyakan lagi. Terutama di dalam bidang
Hukum.
Seharusnya untuk hal-hal yang seperti ini,
siapapun orangnya harus mengerti serta paham Aturan –
Aturan yang ada di dalam Negaranya. Tetapi tidak
sedikit orang yang acuh dan tidak perduli seolah –
olah tidak mempermasalahkan kekliruan yang terjadi di
Negaranya. Dan yang paling memprihatinkan, seolah –
olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan
mendukung kekeliruan tersebut. Pernyataan tersebut
1
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan
masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam
Negara tercinta ini.
Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah
penting untuk dipelajari hingga diterapkan pada
kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara
tercinta ini dapat mengubah dan memperbaiki segala
kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta
ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang
lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada
di Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala
kekeliruan yang terjadi.
Nasionalisme dapat didefinisikan rasa kebermilikanterhadap suatu bangsa.. Nasionalisme sebagai suatugejala historis telah berkembang sebagai jawabanterhadap kondisi politik, ekonomi, dan sosial khususyayang ditimbulkan oleh situasi kolonial.1 Ketidaksukaanbangsa yang terjajah terhadap pihak yang menjajahterakumulasi yang menimbulkan adanya rasa ingin bebasdan menjadi negara yang merdeka. Hal tersebutteraplikasikan dengan munculnya berbagai pergerakan.
Nasionalisme pertama kalinya di perkenalkan olehbangsa-bangsa Eropa saat mereka sedang
1 Sartono Kartodirdjo, 1993, Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasioanl dari Kolonialisme sampai Nasionalisme Jilid 2, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, hlm. 58.
2
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
menikmati euphoria revolusi industri. Fenomena tersebutsecara otomatis merubah strata sosial dalam masyarakat.Proses peralihan terjadi pada abad ke XVII yangdidahului oleh kapitalisme awal dan liberalisme.Kekuasaan feodal dengan raja, bangsawan, dan gerejalambat laun tidak mampu menghadapi desakan darigolongan di kota-kota yang menguasai perdagangan.Karena semangat mereka yang didasarkan pada factorekonomi semata, menjadikan mereka mencari daerahpemasaran baru atau daerah bahan baku. Hal inidilandasi semata-meta untuk mengabdi tetrhadapbangsanya. Makanya terjadilah penjajahan atas bangsaEropa terhadap bangsa lain, terutama Asia dan Afrika.
Sedangkan nasionalisme bangsa Asia sendirididasarkan pada keinginan lepas dari penjajahan danberrdaulat menjadi negara merdeka. Oleh karena itu,pasca PD II banyak lahir gerakan-gerakan pembebasan.Hampir di seluruh Asia merasakan euphoria tersebut, takterkecuali Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi identitas nasional Indonesia?
2. Apa masalah identitas nasional Indonesia?
3
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
3. Apa solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
masalah identitas nasional?
4. Apa pengertian nasionalisme?
5. Bagaimana latar belakang terbentuknya
nasionalisme di indonesia?
6. Bagaimana derivasi konsep nasionalisme
indonesia?
7. Apa pengertian Integritas Nasional ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah yang terkandung di dalam
Identitas Nasional Indonesia.
2. Mengetahui segala sesuatu yang ada di dalam
Identitas Nasional seperti Filsafat Pancasila dan
sejarah pembentukan Nasionalisme.
3. Mengetahui konsep Nasionalisme dan latar belakang
terbentuknya Nasionalisme di Indonesia
4. Mengatahui derivasi konsep Nasionalisme Indonesia
4
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
BAB II
IDENTITAS NASIONAL
2.1. Apa Yang Menjadi Identitas Nasional Indonesia ?
2.1.1 Pengertian Identitas Nasional
Identitas Nasional, Identitas sendiri memiliki arti
sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud
sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang
lain.Sedangkan Nasional atau Nasionalisme memiliki
arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan
tertinggi individu harus diserahkan kepada
Negara kebangsaan.
Faktor persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan
politik, adat-istiadat dan tradisi, atau persamaan
agama. Akan tetapi teranglah bahwa tiada satupun di
antara faktor – faktor ini bersifat hakiki untuk
menentukan ada - tidaknya atau untuk merumuskan bahwa
mereka harus seketurunan untuk merupakan suatu bangsa.
5
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
Faktor – faktor obyektif itu penting, namun unsur
yang terpenting ialah kemauan bersama yang hidup nyata.
Kemauan inilah yang kita namakan Nasionalisme. Yakni
suatu paham yang memberi ilham kepada sebagian terbesar
penduduk dan yang mewajibkan dirinya untuk mengilhami
segenap anggauta-anggautanya. Nasionalisme menyatakan
bahwa Negara kebangsaan adalah cita dan satu – satunya
bentuk sah dari organisasi politik dan bahwa bangsa
adalah sumber dari pada semua tenaga kebudayaan kreatif
dan kesejahteraan ekonomi.
Arti menyeluruh dari Identitas Nasional adalah Suatu
ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara
filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Berdasarkan pengertian di atas maka tiap bangsa
memiliki Identitas masing – masing, antara bangsa satu
dengan yang lain memiliki ciri khas yang berbeda – beda,
untuk menjadi pandangan tentang jati diri yang
sebenarnya yang dimiliki di dalam bangsa tersebut.
2.1.2 Sejarah Terbentuknya Identitas Nasional
Setiap bangsa pasti memiliki Identitas Nasional,
Identitas Nasional itu sendiri memiliki proses
pembentukan yang cukup lama, proses yang dialami untuk
membentuk serta menyepakati apa yang akan di tetapkan
6
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
untuk menjadi Identitas Nasional untuk bangsa Indonesia
tercinta.
Melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang
yaitu sejak zaman kerajaan – kerajaan pada abad ke – IV,
ke – V kemudian dasar – dasar kebangsaan Indonesia telah
mulai nampak pada abad ke – VIII, yaitu ketika timbulnya
kerajaan Sriwijaya dibawah wangsa Syailendra di
Palembang, kemidian kerajaan Airlangga dan Majapahit di
jawa timur serta kerajaan – kerajaan lainya.
Proses terbentuknya nasionalisme yang berakar pada
budaya ini menurut yamin di istilahkan sebagia fase
terbentuknya nasionalisme lama, dan oleh karena itu
secara objektif sebagai dasar Identitas Nasional
Indonesia.
Oleh karena itu akar – akar nasionalisme Indonesia
yang berkembang dalam perspektif sejarah sekaligus juga
merupakan unsur – unsur Identitas Nasional, yaitu nilai
– nilai yang tumbuh dan berkembang dalam sejarah
terbentuknya bangsa Indonesia.
2.1.3 Identitas Nasional Indonesia
Secara keseluruhan Identitas Nasional Negara Indoesia
antara lain:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa
Indonesia
7
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
Sebagai mana kita ketahui, setiap negara memiliki
bahasa yang berbeda – sebagai ciri khas yang di miliki
oleh Negara tersebut. Begitu pula dengan Indonesia,
Indonesia memiliki beragam bahasa hampir setiap wilayah
atau daerah memiliki bahasa tersendiri, Seperti jawa,
Madura, papua, batak, sunda, ambon, aceh, dll. Dan
bahasa tersebut di gunakan untuk berkomunikasi dengan
orang lain untuk bertukar pikiran maupun mengeluarkan
pendapatnya.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
Bendera merupakan salah satu lambang yang menjadi
Identitas yang dapat di kenali saat melihat warna serta
motif gambar di dalamnya. Setiap Negara pasti memiliki
bendera sebagai ciri dari Negara tersebut. Seperti
Indonesia, Bendera Indonesia berwarna Merah dan Putih,
seperti yang sudah tertera dalam UUD 1945 pasal 35 yang
menyebutkan bahwa “ Bendera Negara Indonesia adalah Sang
Merah Putih”. Warna Merah dan Putih yang menjadi warna
pilihan yang di pilih untuk melambangkan Indonesia itu
memiliki arti Merah artinya Berani sedangkan Putih
artinya Suci, yang diharapkan masyarakat Indonesia bisa
memikili jiwa Berani dan Suci seperti lambang Bendera
Indonesia.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
Lagu kebangsaan Indonesia dipublikasikan pada tahun
1928, yang dikarang oleh Wage Rudolf Soepratman
8
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
diciptakan tahun 1924. Pada tahun 1928 Wage Rudolf
Soepratman mengumumkan dan menyatakan bahwa lagu
karangannya menjadi atau ditetapkan sebagai lagu
kebangsaan Indonesia yang diberi judul “ Indonesia
Raya”, berikut adalah lirik lagu kebangsaan Indonesia.
“ Indonesia Raya ”
Indonesia tanah airku Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku Hiduplah negriku Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanyaBangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya Indonesia Raya
Merdeka Merdeka Tanahku negriku yang ku cinta
Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
9
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
Seperti pada Undang – undang Dasar 1945 yang telah di
tetapkan bahwa lambang negara Indonesia adalah Garuda
Pancasila.
Pancasila disini yang dimaksud adalah burung garuda
yang melambangkan kekuatan bangsa Indonesia. Burung
garuda sebagai lambang negara Indonesia memiliki warna
emas yang melambangkan kejayaan Indonesia. Sedangkan
perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa
Indonesia.
Simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan
sila-sila dalam pancasila,yaitu:
a. Bintang melambangkan sila ketuhanan Yang Maha Esa
(sila ke-1).
b. Rantai melmbangkan sila Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab (sila ke-2).
c. Pohon Beringin melambangkan Sila Persatuan Indonesia
(Sila ke-3).
d. Kepala Banteng melambangkan Sila Kerakyatan yang
Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan (Sila ke-4).
e. Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia (sila ke-5).
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
Bhineka Tnggal Ika berisi konsep pluralistik dan
multikulturalistik dalam kehidupan yang terikat dalam
suatu kesatuan.
10
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat sektarian dan
eksklusif, hal ini bermakna bahwa dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya
yang paling benar, paling hebat, dan tidak mengakui
harkat dan martabat pihak lain.
Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat eormalitas yang
hanya menunjukkan perilaku semu. Bhineka Tunggal Ika
dilandasi oleh sikap saling percaya mempercayai, saling
hormat menghormati, saling cinta mencintai dan rukun.
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang
meliputi sila-sila Pancasila sebagaimana yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945,
Pada hakikatnya pengertian Pancasila dapat
dikembalikan kepada dua pengertian, yakni Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan Pancasila
sebagai dasar Negara Republik Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
sering disebut juga sebagai pandangangan dunia,
pandangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup yang
dapat di artikan dari segi global atau sekala besar.
Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai pancaran
dari sila Pancasila karena Pancasila sebagai kesatuan
tidak bisa dipisah-pisahkan, keseluruhan sila dalam
Pancasila merupakan satu kesatuan organis sehingga
11
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
berfungsi sebagai cita-cita atau ide yang menjadi tujuan
utama bersama sebagai landasan dasar Negara.
Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa Pancasila
sebagai pegangan hidup yang merupakan pandangan hidup
bangsa, dalam pelaksanaan hidup sehari-hari tidak boleh
bertentangan denagn norma-norma agama, norma-norma sopan
santun, dan tidak bertentangan dengan norma-norma hukum
yang sudah ada dan telah ditetapkan atau saat ini
berlaku.
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
Disamping pengertian Undang – undang dasar, di
pergunakan juga istilah lain yaitu “ Konstitusi ”.
Istilah konstitusi berasal dari bahasa Inggris “
Constitution ” atau dari bahasa Belanda “ Constitutie ”.
Terjemahan dari istilah tersebuh adalah Undang – undang
dasar, dan hal ini memang sesuai dengan kebiasaan orang
belanda dan jerman, yang dalam percakapan sehari – hari
memakai kata “ Grondwet ” ( Grond = dasar, wet = Undang
– undang ) yang keduanya menunjukan naskah tertulis.
Namun pengertian Konstitusi dalam praktek
ketatanegaraan umumnya dapat mempunyai arti:
a. Lebih luas dari pada Undang – undang dasar, atau
b. Sama dengan penertian Undang – undang dasar.
12
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat
Yang di maksud dengan Bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat adalah Status Negara
Indonesia yang Bentuk Negara adalah kesatuan, sedangkan
bentuk pemerintah adalah republik.
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
Wawasan artinya pandanagan, tinjauan, penglihatan atau
tanggap indrawi.
Pengertia wawasan sendiri selain menunjukkan kegiatan
untuk mengetahui arti pengaruh-pengaruhnya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dan Sebagai cara
pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang serba beragam dan memiliki nilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional.
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai
Kebudayaan Nasional
Kebudayaan disini di artikan bahwa pengetahuan
manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang
secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya
13
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi
dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak
(dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan)
sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
Disisi lain kebudayaan bisa diartikan sebagai
kebiasaan atau tradisi yang sering di lakukan oleh
sebagian besar warga di wilayah tertentu yang sering di
sebut dengan istilah adat.
2.1.4 Faktor – faktor Pendukung Kelahiran Identitas
Nasional
Kelahiran suatu Identitas Nasional dari suatu bangsa
memiliki sejarah dalam kelahiranya sendiri, yang sangat
berkesan hingga akan dikenang terus sampai akhir
kehidupan bagi penerus bangsa atau anak cucu pewaris
bangsa hingga generasi yang paling akhir.
Adapun faktor – faktor yang mendukung kelahiran
Identitas Nasional bangsa Indonesia melipiti :
1. Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis
- ekologis dan demografis.
2. Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, sosial,
politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa
Indonesia ( suryo, 2002 )
Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia
sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan
terletak di persimpangan jalan komunikasi antarwilayah
14
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan
kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural
bangsa Indonesia. Selain itu faktor historis yang
dimiliki Indonesia ikut mempengaruhi proses pembentukan
masyarakat dan bangsa Indonesia beserta identitasnya,
melalui interaksi berbagai faktor yang ada di dalamnya.
Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut
melahirkan proses pembentukan masyarakat, bangsa, dan
negara bangsa beserta identitas bangsa Indonesia, yang
muncul tatkala nasionalisme berkembang di Indonesia pada
awal abad XX.
Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel
Castells dalam bukunya, The Power of Identity (Suryo,
2002), mengemukakan teori tentang munculnya identitas
nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi historis
antara empat faktor penting, yaitu faktor primer, faktor
pendorong, faktor penarik dan faktor reaktif. Faktor
pertama, mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama
dan yang sejenisnya. Bagi bangsa Indonesia yang tersusun
atas berbagai macam etnis, bahasa, agama wilayah serta
bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun
berbeda-beda dengan kekhasan masing-masing. Kesatuan
tersebut tidak menghilangkan keberanekaragaman, dan hal
inilah yang di kenal dengan Bhineka Tunggal Ika. Faktor
kedua, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi,
lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembangunan
lainnya dalam kehidupan Negara. Dalam hubungan ini bagi
suatu bangsa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
15
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
serta pembangunan negara dan bangsanya juga merupakan
suatu identitas nasional yang bersifat dinamis.
Pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat
ditentukan oleh tingkat kemampuan dan prestasi bangsa
Indonesia dalam membangun bangsa dan negaranya. Dalam
hubungan ini sangat diperlukan persatuan dan kesatuan
bangsa, serta langkah yang sama dalam memajukan bangsa
dan Negara Indonesia. Faktor ketiga, mencakup kodifikasi
bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya birokrasi
dan pemantapan sistem pendidikan nasional. Bagi bangsa
Indonesia unsur bahasa telah merupakan bahasa persatuan
dan kesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia telah
merupakan bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia.
Demikian pula menyangkut biroraksi serta pendidikan
nasional telah dikembangkan sedemikian rupa meskipun
sampai saat ini masih senantiasa dikembangkan. Faktor
keempat, meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian
identitas alternatif melalui memori kolektif rakyat.
Bangsa Indonesia yang hampir tiga setengah abad dikuasai
oleh bangsa lain sangat dominan dalam mewujudkan faktor
keempat melalui memori kolektif rakyat Indonesia.
Penderitaan, dan kesengsaraan hidup serta semangat
bersama dalam memperjuangkan kemerdekaan merupakan
faktor yang sangat strategis dalam membentuk memori
kolektif rakyat. Semangat perjuangan, pengorbanan,
menegakkan kebenaran dapat merupakan identitas untuk
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara
Indonesia.
16
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam
proses pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia,
yang telah berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia
mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa ini. Oleh
karena itu pembentukan identitas nasional Indonesia
melekat erat dengan unsur-unsur lainnya seperti sosial,
ekonomi, budaya, etnis, agama serta geografis, yang
saling berkaitan dan terbentuk melalui suatu proses yang
cukup panjang.
2.1.5 Unsur-unsur Pembentuk Indentitas Nasional
Unsur-unsur pembentuk Identitas Nasional, antara
lain:
1) Sejarah
Sebelum menjadi Negara yang modern Indonesia pernah
mengalami masa kejayaan yang gemilang pada masa kerajaan
Majapahit dan sriwijaya. Pada dua kerajaan tersebut
telah membekas pada semangat perjuangan bangsa Indonesia
pada abat-abat berikutnya.
2) Kebudayaan
Aspek kebuayaan yang menjadi unsur pembentuk
indentitas nasional meliputi: akal budi, peradaban, dan
pengetahuan. Misalnya sikap ramah dan santun bangsa
Indonesia.
3) Suku Bangsa
17
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
Kemajemukan merupakan indentitas lain bangsa
Indonesia. tradisi bangsa Indonesia untuk hidup bersama
dalam kemajemukan yang bersfat alamiah tersebut, tradisi
bangsa Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan
merupakan hal lain yang harus dikembangkan dan di
budayakan.
4) Agama
Keanekaragaman agama merupakan indentitas lain dari
kemajemukan dengan kata lain, agama dan keyakinan
Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi Negara,
tetapi juga merupakan suatu Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
yang harus tetap dipelihara dan disyukuri bangsa
Indonesia. Menyukuri nikmat kemajemukan pemberian Allah
dapat dilakukan dengan, salah satunya, sikap dan
tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan dan tradisi
suatu agama, baik mayoritas maupun minoritas, atau
kelompok lainnya.
5) Bahasa
Bahasa adalah salah satu atribut indentitas nasional
Indonesia. Sekalipun Indonesia memiliki ribuan bahasa
daerah, kedudukan bahasa Indonesia (bahasa yang
digunakan bangsa melayu) sebagai bahasa penghubung
(lingua franca) peristiwa sumpah pemuda tahun 1982, yang
18
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
bangsa Indonesia.
6) Kasta dan Kelas
Kasta adalah pembagian social atas dasar agama. Dalam
agama hindu para penganutnya dikelompokkan kedalam
beberapa kasta.kasta yang tertinggi adalah kasta
Brahmana (kelompok rohaniaan) dan kasta yang terendah
adalah kasta Sudra (orang biasa atau masyarakat biasa).
Kasta yang rendah tidak bisa kawin dengan kasta yang
lebih tingi dan begitu juga sebaliknya. Kelas menurut
Weber ialah suatu kelompok orang-orang dalam situasi
kelas yang sama, yaitu kesempatan untuk memperoleh
barang-barang dan untuk dapat menentukan sendiri keadaan
kehidupan ekstern dan nasib pribadi. Kekuasaan dan milik
merupakan komponen-komponen terpenting: berkat
kekuasaan, mka milik mengakibatkan monopolisasi dan
kesempatan-kesempatan.
19
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
BAB III
NASIONALISME
3.1 Pengertian Nasionalisme
Secara etimologis, kata nation berakar dari kataBahasa Latin yakni natio. Kata nation sendiri memilikiakar kata nasci, yang dalam penggunaan klasiknyacenderung memiliki makna negatif (peyoratif). Inikarena kata nasci digunakan masyarakat Romawi Kunountuk menyebut ras, suku, atau keturunan dari orangyang dianggap kasar atau yang tidak tahu adat menurutstandar atau patokan moralitas Romawi. Padanan denganbahasa Indonesia sekarang adalah tidak beradab,kampungan, kedaerahan, dan sejenisnya. Kata nation dariBahasa Latin ini kemudian diadopsi oleh bahasa-bahasaturunan Latin seperti Perancis yang menerjemahkannyasebagai nation, yang artinya bangsa atau tanah air.Juga Bahasa Italia yang memakai kata nascere yangartinya “tanah kelahiran”. Bahasa Inggris pun menggunakankata nation untuk menyebut “sekelompok orang yangdikenal atau diidentifikasi sebagai entitas berdasarkanaspek sejarah, bahasa, atau etnis yang dimiliki olehmereka”.
20
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
Kemudian pengertian nasionalisme di atas mengalamiperubahan ke arah positif. Nasionalisme di artikansebagai semangat kebangsaan dan loyalitas yang tinggiterhadap bangsa dan negaranya. Nasionalisme tidak bisadilepaskan dari negara. Ada dua macam teori pembentukNegara, yakni teori kebudayaan dan teori Negara. Teorikebudayan mengatakan bahwa Negara terbentuk atas dasarkesamaan kebudayaan. Sedangkan teori negara mengatakansekelompok orang yang memiliki kesadaran dan kemauanuntuk bergabung menjadi satu dalam suatu negara yangberdaulat dengan tidak menjadikan kebudayaan tertentumenjadi syaratnya.
3.1.1 Sejarah Nasionalisme
Nasionalisme muncul dan berkembang menjadi
sebuah paham (isme) yang dijadikan sebagai landasan
hidup bernegara, bermasyarakat dan berbudaya
dipengaruhi oleh kondisi histori dan dinamika
sosiokultural yang ada di masing-masing negara.
Pada mulanya unsur-unsur pokok nasionalisme itu
terdiri atas persamaan-persamaan darah (keturunan),
suku bangsa, daerah tempat tinggal, kepercayaan
agama, bahasa dan kebudayaan. Nasionalisme akan
muncul ketika suatu kelompok suku yang hidup di
suatu wilayah tertentu dan masih bersifat
21
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
primordial berhadapan dengan manusia-manusia yang
berasal dari luar wilayah kehidupan mereka. Lambat
laun ada unsur tambahan, yaitu dengan adanya
persamaan hak bagi setiap orang untuk memegang
peranan dalam kelompok atau masyarakat (demokrasi
politik dan demokrasi sosial) serta adanya
persamaan kepentingan ekonomi. Inilah yang kemudian
dikenal dengan istilah nasionalisme modern.
Kebanyakan teori menyebutkan bahwa sejarah
nasionalisme dan nilai-nilainya bermula dari Eropa.
Sebelum abad ke-17, belum terbentuk satu negara
nasional pun di Eropa. Yang ada pada periode itu
adalah kekuasaan kekaisaran-kekaisaran yang
meliputi wilayah yang luas, misalnya kekuasaan
kekaisaran Romawi Kuno atau Kekaisaran Jerman di
bawah pimpinan Karolus Agung. Yang jelas, kekuasaan
bergandengan tangan dengan gereja Katolik, sehingga
masyarakat menerima dan menaati penguasa yang
mereka anggap sebagai titisan Tuhan di dunia.
Karena itu, kesadaran akan suatu wilayah
(territory) sebagai milik suku atau etnis tertentu
belum terbentuk di Eropa sebelum abad ke-17.
Di awal abad ke-17 terjadi perang besar-besaran
selama kurang lebih tiga puluh tahun antara suku
22
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
bangsa-suku bangsa di Eropa. Misalnya, perang
Perancis melawan Spanyol, Prancis melawan Belanda,
Swiss melawan Jerman, dan Spanyol melawan Belanda,
dan sebagainya. Untuk mengakhiri perang ini suku
bangsa yang terlibat dalam perang akhirnya sepakat
untuk duduk bersama dalam sebuah perjanjian yang
diadakan di kota Westphalia di sebelah barat daya
Jerman. Pada tahun 1648 disepakati Perjanjian
Westphalia yang mengatur pembagian teritori dan
daerah-daerah kekuasaan negara-negara Eropa yang
umumnya masih dipertahankan sampai sekarang.
Adapun negara-bangsa (nation-states) sendiri
baru lahir pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-
19. Negara bangsa adalah negara-negara yang lahir
karena semangat nasionalisme. Semangat nasionalisme
yang pertama muncul di Eropa adalah nasionalisme
romantis (romantic nationalism) yang kemudian
dipercepat oleh munculnya Revolusi Prancis dan
penaklukan daerah-daerah selama era Napoleon
Bonaparte. Beberapa gerakan nasionalisme pada waktu
ini bersifat separatis, karena kesadaran
nasionalisme mendorong gerakan untuk melepaskan
diri dari kekaisaran atau kerajaan tertentu.
Misalnya, setelah kejatuhan Napoleon Bonaparte,
Kongres Wina (18141815) memutuskan bahwa Belgia
23
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
yang sebelumnya dikuasai Prancis menjadi milik
Belanda, dan lima belas tahun kemudian menjadi
negara nasional yang merdeka.
Begitu pula revolusi Yunani tahun 18211829
dimana Yunani ingin melepaskan diri dari belenggu
kekuasaan Kekaisaran Ottoman dari Turki. Sementara
di belahan Eropa lain, nasionalisme muncul sebagai
kesadaran untuk menyatukan wilayah atau daerah yang
terpecah-belah. Misalnya, Italia di bawah pimpinan
Giuseppe Mazzini, Camillo Cavour, dan Giusepe
Garibaldi, yang mempersatukan dan membentuk Italia
menjadi sebuah negara-kebangsaan tahun 1848. Di
Jerman sendiri, kelompok-kelompok negara kecil
akhirnya membentuk sebuah negara kesatuan Jerman
dengan nama Prusia pada tahun 1871 di bawah Otto
von Bismarck. Banyak negara kecil di bawah
kekuasaan kekaisaran Austria pun membentuk negara
bangsa sejak awal abad 19 sampai masa setelah
Perang Dunia I. Sementara itu, Revolusi 1917 di
Rusia juga telah melahirkan negara-bangsa Rusia.
Semangat nasionalisme itu kemudian menyebar ke
seantero dunia dan mendorong negara-negara Asia-
Afrika memperjuangkan kemerdekaannya. Hal ini
terjadi setelah Perang Dunia I dan selama Perang
24
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
Dunia II. Hanya dalam dua puluh lima tahun pasca
Perang Dunia II, sekitar 66 negara-bangsa pun
lahir. Indonesia termasuk salah satu dari negara
bangsa yang baru lahir pasca Perang Dunia II ini.
Di abad ini, semangat nasionalisme telah mendorong
negara-negara di bawah bekas Yugoslavia dan bekas
Uni Soviet lahir sebagai negara-negara bangsa.
Dapat dipastikan bahwa ke depan, nasionalisme akan
terus menjadi ideologi yang menginspirasi dan
mendorong gerakan pembentukan komunitas bersama
berdasarkan karakteristik etnis, kultur, atau pun
politik.
Hal – hal yang mendorong munculnya faham
nasionalisme , antara lain :
a. Adanya campur tangan bangsa lain misalnya
penjajahan dalam wilayahnya.
b. Adanya keinginan dan tekad bersama untuk
melepaskan diri dari belenggu kekuasaan
absolut, agar manusia mendapatkan hak –
haknya secara wajar sebagai warga negara.
c. Adanya ikatan rasa senasib dan seperjuangan.
d. Bertempat tinggal dalam suatu wilayah.
25
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
Sejarah munculnya faham nasionalisme di dunia,
juga tidak lepas dari pengaruh perang kemerdekaan
Amerika Serikat terhadap Revolusi Perancis dan
meletusnya revolusi industri di Inggris. Melalui
revolusi perancis, paham nasionlisme meyebar luas ke
seluruh dunia.
3.1.2 Makna Nasionalisme
Makna Nasionalisme secara politis merupakan
kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut
kemerdekaan atau menghilangkan penjajahan maupun
sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun
lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.
Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu
merasa bangga dan mencintai bangsa dan negara
Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap
bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih
hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan negara
lain. Kita tidak boleh memiliki semangat
nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi
26
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
kita harus mengembangkan sikap saling menghormati,
menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa
lain.
Jadi Nasionalisme dapat juga diartikan:
• Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu
sikap yang meninggikan bangsanya sendiri,
sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan
bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering
disebut chauvinisme.
• Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain.
3.1.3 Jenis-jenis Nasionalisme
27
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
Snyder membedakan empat jenis nasionalisme,
yaitu:
a. Nasionalisme revolusioner, (terjadi di Perancis
pada akhir abad ke18).
Untuk negeri yang dikatakan memiliki
nasionalisme revolusioner, ketika elite politik
sangat berkeinginan untuk melakukan
demokratisasi, tapi lembaga perwakilan yang ada
jauh dari memadai untuk mengimbanginya.
b. Nasionalisme kontrarevolusioner, (terjadi di
Jerman sebelum Perang Dunia I).
Negeri yang bernasionalisme
kontrarevolusioner, para elite politiknya
menganggap diri selalu benar dan untuk itu
lewat lembaga perwakilan yang ada, mereka
menyerang pihak yang mereka anggap sebagai
musuh atau melawan kepentingan mereka.
c. Nasionalisme sipil, (merujuk pada perkembangan
di wilayah Britania dan Amerika hingga
sekarang).
28
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
Suatu negeri dikatakan memiliki nasionalisme
sipil ketika ia memiliki lembaga perwakilan
yang kuat, dan juga para elite politiknya
memiliki kelenturan dalam berdemokrasi.
d. Nasionalisme SARA (diterjemahkan dari kata
ethnic nationalism) (terjadi di Yugoslavia atau
Rwanda).
SARA di sini merujuk pada akronim zaman Orde
Baru, yakni suku, agama, ras, dan antar
golongan, yang sering kali justru ditabukan
untuk dibicarakan dalam negeri yang sangat
plural ini. Dapat dikatakan nasionalisme SARA
jika para elite politik negara tersebut tidak
menganut paham demokrasi, dan mengekspresikan
kepentingannya hanya untuk membela satu
kelompok tertentu lewat lembaga-lembaga
perwakilan yang ada. Snyder memilah empat jenis
nasionalisme tersebut dan Ia membedakannya dari
interseksi kuat atau lemahnya lembaga
perwakilan politik, dan lentur atau tidak
29
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
lenturnya kepentingan elite politik terhadap
demokrasi.
3.1.4 Karakteristik Nasionalisme
Karakteristik Nasionalisme yang melambangkan
kekuatan suatu negara dan aspirasi yang
berkelanjutan, kemakmuran, pemeliharaan rasa hormat
dan penghargaan untuk hukum.
Nasionalisme tidak berdasarkan pada beberapa
bentuk atau komposisi pada pemerintahan tetapi
seluruh badan negara, hal ini lebih ditekankan pada
berbagi cerita oleh rakyat atau hal yang lazim,
kebudayaan atau lokasi geografi tetapi rakyat
berkumpul bersama dibawah suatu gelar rakyat dengan
konstitusi yang sama.
Karakteristik Nasionalisme yang ada antara lain:
30
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
1. Membanggakan pribadi bangsa dan sejarah
kepahlawanan pada suatu Negara.
2. Pembelaan dari kaum patriot dalam melawan pihak
asing
3. Kebangkitan pada tradisi masa lalu sebagai
bagian mengagungkan tradisi lama karena
nasionalisme memiliki hubungan kepercayaan
dengan kebiasaan kuno. Seperti nasionalisme
orang mesir bahwa kaum patriot harus memiliki
pengetahuan tentang kebudayaan mesir yang tua
dan hebat untuk menjaga kelangsungan dari
sejarah.
4. Suatu negara cenderung mengubah fakta sejarah
untuk kemuliaan dan kehebatan negaranya.
5. Ada spesial lambang nasionalisme yang diberikan
untuk sebuah kesucian. Bendera, lambang
nasionalisme dan lagu nasionalisme merupakan hal
yang suci untuk semua umat manusia sebagai
kewajiban untuk pengorbanan pribadi.
3.1.5 Beberapa Bentuk Nasionalisme
Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai
bagian paham negara atau gerakan (bukan negara) yang
populer berdasarkan pendapat warga negara etnis,
31
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut
lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme
mencampuradukkan sebagian atau semua elemen
tersebut. Nasionalisme dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
a. Nasionalisme Kewarganegaraan atau Nasionalisme
Sipil
Nasionalisme Kewarganegaraan adalah
nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran
politik dari penyertaan aktif rakyat. Rakyat
sebagai warganegara berkehendak untuk mewujudkan
negara, mengakui dan membela negaranya.
b. Nasionalisme Etnis
Di dalam nasionalisme etnis, negara memperoleh
kebenaran politik dari budaya asal atau etnis
sebuah masyarakat. Nasionalisme ini dibangun dari
pandangan Johann Gottfried von Herder, yang
memperkenalkan konsep volk (bahasa Jerman untuk
rakyat).
c. Nasionalisme Romantik atau Nasionalisme Organik
atau Nasionalisme Identitas
Nasionalisme Romantik adalah Kelanjutan dari
nasionalisme etnis, dimana negara memperoleh
kebenaran politik secara organik dari adanya
32
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
kesamaan bangsa atau ras,menurut semangat
romantisme cerita heroik yang terjadi dalam
kehidupan sejarah bangsa atau ras yang
bersangkutan
d. Nasionalisme Budaya
Didalam nasionalisme ini negara memperoleh
kebenaran politik dari budaya bersama yang ada,
berkembang, dan diakui, bukan yang berasal dari
sifat keturunan seperti warna kulit, ras dan
sebagainya. Sebagai contoh, rakyat Tionghoa yang
menganggap negara adalah berdasarkan kepada
budaya. Unsur ras telah dibelakangkan
e. Nasionalisme Kenegaraan
Nasionalisme Kenegaraan adalah variasi
nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan
dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik
ini sangat kuat sehingga diberi lebih keutamaan
mengatasi nilai-nilai yang bersifat universal,
misalnya kebebasan.
f. Nasionalisme Agama
Negara dalam nasionalisme agama memperoleh
legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun
begitu nasionalisme agama sering dicampuradukkan
dengan nasionalisme etnis.
33
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
3.2Nasionalisme Indonesia
Unsur nasionalisme yang di tunjukkan dalam diri
bangsa Indonesia sudah ada sejak lama. Hal ini dapat
dilihat adanya rasa kecintaan terhadap tanah kelahiran,
perlawanan rakyat bersama rajanya untuk menghadapi
kelicikan dan kekejaman penjajah,khususnya Belanda.
Pada masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit sudah muncul
dan berkembang kecintaan terhadap tanah kelahirannya.
Kedua kerajaan besar itu menyatukan wilayah-wilayah
kecil disekitarnya.
Perlawanan fisik terhadap penjajah belanda adalah
wujud nasionalisme bangsa untuk mempertahankan
wilayahnya Pada awalnya perlawanan itu masih bersifat
kedaerahan dan terpisah-pisah, karena belum ada
koordinasi antara perlawanan satu dengan yang lainnya.
Hal ini disebabkan karena nasionalisme perlawanan
tersebut sudah dipatahkan oleh Belanda. Disamping itu
karena minimnya teknologi dan persenjataan yang
dimiliki bangsa Indonesia. Penjajah memiliki studi
sosial yang lebih maju, mampu memetakan kondisi
masyarakat nusantara. Dengan pemetaan tersebut
digunakan untuk politik pecah belah yaitu mengadu domba
34
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
antar kelompok masyarakat nusantara satu dengan yang
lainnya.
Dari pengalaman itu, para pemimpin merubah strategi
perlawanan yaitu dengan perjuangan melalui jalur
pendidikan, menumbuhkan persatuan dan kesatuan,
penyadaran perlawanan yang terorganisir. Dengan
kesadaran akan pentingnya pendidikan, dapat diketahui
pada awal tahun 1990-an melahirkan pemuda yang cukup
memadai untuk mewujudkan nasionalisme yaitu membentuk
organisasi-organisasi sebagai wadah perlawanan terhadap
penjajah. Organisasi modern pertama kali muncul adalah
Budhi Utomo (1908). Kemudian disusul dengan berdirinya
Serikat Dagang Islam(SDI) pada tahun 1909 yang berubah
nama menjadi Serikat Islam (SI) pada tahun 1911. Bahkan
pada tahun 1913 lahir Indiche Partij yang menginginkan
perjuangan kemerdekaan dilakukan secara radikal. Pada
tahun 1927 didirikan PNI yang mempunyai tujuan
perjuangan Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan
nasional. Selain organisasi-organisasi politik,
muncullah organisasi sosial kemasyarakatan lainnya
seperti Muhammadiyah. Didirikan pada tahun 1912 oleh
KH. Akhmad Dahlan.
Wujud nasionalisme Indonesia adanya Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928, yang berisikan Satu
35
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
Bahasa, Satu Bangsa, Satu Tanah Air Indonesia. Didalam
konggres itu melahirkan sumpah pemuda dengan
mengumandangkan Lagu Indonesia Raya untuk
pertamakalinya. Hal tersebut menunjukkan nasionalisme
satu tanah air, bangsa dan satu bahasa untuk bersama-
sama membentuk Negara dan tanah air Indonesia.
Dengan semangat nasionalisme yang berkobar disusul
dengan datangnya penjajah Jepang yang berhasil
mengalahkan Belanda. Ketika Jepang memberi janji
kemerdekaan pada bangsa Indonesia maka dibentuklah
BPUPKI yang kemudian berhasil merumuskan rancangan
dasar negara dan undang-undang dasar negara. Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945
merupakan puncak perjuangan nasional Indonesia untuk
mendirikan negara merdeka. Kemudian dilanjutkan
berdirinya PPKI dengan menetapkan UUD 1945 sebagai
peraturan dasar penyelenggaraan Indonesia merdeka, yang
didalamnya juga terdapat Dasar Negara Pancasila pada
tanggal 18 Agustus 1945. Dalam sidang itu itu juga
telah di tetapkan presiden dan wakil presiden Indonesia
merdeka. Nasionalisme Indonesi menampakkan wujud
formalnya yaitu dengan berdiri dan terpenuhinya
persyaratan sebagai negara merdeka dan berdaulat.
3.3Derivasi Konsep Nasionalisme Indonesia
36
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
Nasionalisme yang dirumuskan diatas oleh para
pendiri bangsa dalam rumusan Dasar Negara Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945 memerlukan perumusan konsep
lebih lanjut. Konsep nasionalisme Indonesia yang
bersumber dari kedua landasan tersebut dikonkretkan
menjadi bentuk dan struktur negara Indonesia yang
berbentuk republik.
Konsep-konsep nasionalisme sesuai dengan
perkembangan dan dinamika saat ini antara lain:
a. Negara Bangsa
Konsep negara bangsa adalah konsep tentang negara
modern yaitu negara yang memiliki bangunan politik
seperti batas teritorial, pemerintahan sah, pengakuan
negara lain, kedaulatan ke dalam negaranya sendiri.
Syarat adanya negara adalah terpenuhinya syarat-syarat
pokok tersebut yang sekaligus sebagai modal sebuah
bangsa menjadi negara. Menurut UUD 1945 Pasal 1 ayat 1
yang berbunyi “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan
yang berbentuk Republik”. Bentuk pemerintahan republik
dipimpin oleh kepala pemerintahan yaitu presiden, yang
dipilih melalui pemilihan umum. UUD 1945 memuat juga
pasal-pasal tentang unsur-unsur kelengkapan Negara
Indonesialainnya seperti badan legislatif, eksekutif,
37
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
yudikatif, pemerintahan daerah dan sebagainya. Hal ini
sejalan dengan konsep negara bangsa.
b. Warga Negara
Warga negara menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
Hal ini sesuai UUD 1945 pasal 26 ayat 2 yang berbunyi
“Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing
yang bertempat tinggal di Indonesia”. Dirumuska juga
dalam UU No.12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan
Republik Indonesia. Hal ini sesuai dengan UUD 1945
pasal 26 ayat 1 menyatakan “Yang menjadi warga negara
ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara”. Sesuai kedua rumusan tersebut, mereka
yang termasuk dalam warga negara Indonesia semestinya
memiliki kecintaan dan rela berkorban untuk kepentingan
bangsa dan negara Indonesia.
c. Dasar Negara Pancasila
Sehari setelah Indonesia merdeka terjadi perdebatan
tentang Dasar Negara Indonesia merdeka. Perdebatan itu
terjadi dalam sidang BPUPKI antara kelompok nasionalis
islami dan nasionalisme sekuler yang terjadi sebelum
kemerdekaan.
d. Nasionalisme Pancasila
38
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
Pada prinsipnya nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia
senantiasa:
a) Menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan
b) Menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan Bangsa dan Negara
c) Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah
air Indonesia tidak rendah diri
d) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa
e) Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia
f) Mengembangkan sikap tenggang rasa
g) Tidak semena-mena terhadap orang lain
h) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
i) Senantiasa menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan
j) Berani membela kebenaran dan keadilan
k) Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan
bagian dari seluruh umat manusia.
39
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
l) Menganggap pentingnya sikap saling
menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
BAB IV
INTEGRITAS NASIONAL
4.1 Pengertian Integritas Nasional
Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata
yaitu integrasi dan nasional. Istilah integrasi
mempunyai arti pembauran/penyatuan sehingga menjadi
kesatuan yang utuh/bulat. Istilah nasional mempunyai
pengertian kebangsaan, bersifat bangsa sendiri,
meliputi suatu bangsa seperti cita-cita nasional,
tarian nasional, perusahaan nasional (Kamus Besar
Bahasa Indonesia: 1989 dalam Suhady 2006: 36). Hal-hal
yang menyangkut bangsa dapat berupa adat istiadat,
suku, warna kulit, keturunan, agama, budaya,
wilayah/daerah dan sebagainya.
40
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
Sehubungan dengan penjelasan kedua istilah di atas
maka integritas nasional identik dengan integritas
bangsa yang mempunyai pengertian suatu proses penyatuan
atau pembauran berbagai aspek sosial budaya ke dalam
kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional
atau bangsa (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1989 dalam
Suhady 2006: 36-37) yang harus dapat menjamin
terwujudnya keselarasan, keserasian dan kesimbangan
dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan
bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun
wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif
bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam
Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya
yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain
menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya
menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan
wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan
karakter atau manusia manusia yang berbeda pula
sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
4.2 Faktor Pendorong Integrasi Nasional
41
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai
berikut:
1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan
seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa
Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3.Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa
Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan
merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak
pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam
perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan
UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan
Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
4.3 Faktor Penghambat Integritas Nasional
Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai
berikut:
1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka
ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan
masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa
daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
42
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas
ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan
luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan
dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari
dalam maupun luar negeri.
4.Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan
pembangunan dan hasil-hasil pembangunan
menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan
keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras,
dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan
kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa
suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan
budayanya dan menganggap rendah budaya suku
bangsa lain.
4.4 Contoh Wujud Integrasi Nasional
Contoh wujud integrasi nasional, antara lain
sebagai berikut:
1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di
Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia yang
diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman
Mini Indonesia Indah terdapat anjungan dari semua
43
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27
provinsi). Setiap anjungan menampilkan rumah adat
beserta aneka macam hasil budaya di provinsi itu,
misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas
daerah, dan sebagainya.
2. Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun
agama kita berbeda dengan teman, tetangga atau
saudara, kita harus saling menghormati.
3. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki
kebudayan daerah lain, bahkan mau mempelajari
budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau
Sumatra, belajar menari legong yang merupakan
salah satu tarian adat Bali. Selain anjungan dari
semua propinsi di Indonesia, di dalam komplek
Taman Mini Indonesia Indah juga terdapat bangunan
tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di
Indonesia, yaitu masjid (untuk agama Islam),
gereja (untuk agama Kristen dan Katolik), pura
(untuk agama Hindu) dan wihara (untuk agama
Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu itu agama
resmi di Indonesia baru 5 (lima) macam.
44
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
BAB V
PENUTUP
5. Kesimpulan
Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang dimiliki
oleh suatu bangsa sebagai pembeda antara Negara satu
dengan negaralain.
Identitas nasional yang menunjukkan jati diri
Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut:
Identitas Nasional Indonesia :
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu
Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD
1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat
45
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai
Kebudayaan Nasional
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin
pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang
senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
dari pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan
kata lain, identitas nasional menjadi pola yang
mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam
rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan
bermayarakat, berbangsa dan bernegara.
Implementasi identitas nasional senantiasa
berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah
air secara utuh dan menyeluruh. Impementasi identitas
nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yamg
mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya,dan
pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola pikir,
pola sikap, dan pola tindak senantiasa mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik
Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Nasionalisme di artikan sebagai semangat kebangsaan
dan loyalitas yang tinggi terhadap bangsa dan
negaranya. Nasionalisme tidak bisa dilepaskan dari
negara. Rasa nasionalisme di indonesia mulai muncul
pada abad ke 20. Rasa Nasionalisme di Indonesia muncul
46
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
atas dasar keinginan bersam keluar dari belenggu
penjajahan dan memiliki negara yang merdeka, aman, dan
tentram.
Wujud nasionalisme Indonesia adanya Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928, yang berisikan Satu
Bahasa, Satu Bangsa, Satu Tanah Air Indonesia. Didalam
konggres itu melahirkan sumpah pemuda dengan
mengumandangkan Lagu Indonesia Raya untuk
pertamakalinya. Hal tersebut menunjukkan nasionalisme
satu tanah air, bangsa dan satu bahasa untuk bersama-
sama membentuk Negara dan tanah air Indonesia.
Integritas nasional mempunyai pengertian suatu
proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial
budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan
identitas nasional atau bangsa (Kamus Besar Bahasa
Indonesia: 1989 dalam Suhady 2006: 36-37) yang harus
dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan
kesimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu
bangsa.
Dari Integritas Nasional inilah kemudian timbul
rasa Nasionalisme dan muncullah Identitas Nasional dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
47
IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME
DAFTAR PUSTAKA
M.S, H. Kaelan, 2010, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK
PERGURUAN TINGGI, PARADIGMA, Yogyakarta.
Blog.ub.ac.id/makalah-pendidikan-kewarganegaraan-
identitas-nasional.
Kohn ,Prof.Hans,1984, NASIONALISME arti dan sejarahnya,
ERLANGGA, Jakarta
Sartono Kartodirdjo. 2005.Sejak Indische sampai Indonesia.Jakarta: Buku Kompas.
Slamet Muljana. 2008. Kesadaran Nasional dari Kolonialismesampai Kemerdekaan.Yogyakarta: LKIS.
Suhartono.2001.Sejarah Pergerakan
Nasional. Yogyakarta:pustaka pelajar.
http://weiliemabubakar.blogspot.com/2011/09/integritas-
nasional.html
48