SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN) JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) NASIONAL (JKN

45
SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN) JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) NASIONAL (JKN) Kantor Pusat BPJS Kesehatan Jl. Letjen. Soeprapto - Cempaka Putih Jakarta Pusat, Indonesia - 10510

Transcript of SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN) JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) NASIONAL (JKN

SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN)

JAMINAN KESEHATAN

NASIONAL (JKN)NASIONAL (JKN)

Kantor Pusat

BPJS Kesehatan

Jl. Letjen. Soeprapto - Cempaka Putih

Jakarta Pusat, Indonesia - 10510

Pengantar

Kepesertaan

Iuran

PT. Askes (Persero)

Manfaat Jaminan Kesehatan

Koordinasi Manfaat

Fasilitas Kesehatan

PENGANTAR

Jaminan Sosial adalah bentuk pelindungan sosial untuk menjamin

seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya

yang layak

Tujuan

Sistem Jaminan Sosial Nasional

• Standar minimal Jaminan Sosial (Tunjangan kesehatan, tunjangan sakit, tunjangan pengangguran, tunjangan hari tua, tunjangan kecelakaan kerja, tunjangan keluarga, tunjanganpersalinan, tunjangan kecacatan, tunjangan ahli waris

Konvensi ILO 102 tahun 1952

“Setiap orang berhak atas Jaminan Sosial yang memungkinkanPasal 28 H ayat 3

Hak konstitusional setiap orang Wujud tanggung jawab negara+

• “Setiap orang berhak atas Jaminan Sosial yang memungkinkanpengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermanfaat".

Pasal 28 H ayat 3 UUD 45

• "Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruhrakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidakmampu sesuai dengan martabat kemanusiaan".

Pasal 34 ayat 2

UUD 45

Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur

�Kegotong-royongan

�Nirlaba

�Keterbukaan

�Kehati-hatian

9 Prinsip

� Jaminan Kesehatan

(diselenggarakan oleh

BPJS Kesehatan mulai 01

Jan 2014

5 Program� Kemanusiaan

�Manfaat

�Keadilan sosial bagiseluruh rakyatIndonesia

3 Azas

Sistem Jaminan Sosial Nasional

�Akuntabilitas

�Portabilitas

�Kepesertaan wajib

�Dana amanat

�Hasil pengelolaan danadigunakan seluruhnyauntuk pengembanganprogram dan sebesar-besarnya untukkepentingan peserta

� Jaminan Kecelakaan Kerja

� Jaminan Hari Tua

� Jaminan Kematian

� Jaminan Pensiun

(diselenggarakan oleh

BPJS Ketenagakerjaan

mulai 01 Juli 2015)

Indonesia

Dasar Hukum

”1 JANUARI 2014, PT ASKES (PERSERO) MENJADI BPJS KESEHATAN”

KEPESERTAAN

Peserta Jaminan

Bukan PenerimaBantuan Iuran

(Bukan PBI)

Pekerja Penerima Upah(PPU)

Pekerja BukanPenerima Upah

Bukan PekerjaPeserta JaminanKesehatan

Bukan Pekerja

Penerima BantuanIuran

(PBI)

Miskin

Orang Tidak Mampu

Pegawai

Anak kandung, anak tiri

dan/atau anak angkat yang

sah dari peserta

(maksimal 3 orang)

Isteri/Suami yang sah dari

Pegawai

Peserta

(maksimal 3 orang)

Tidak atau belum pernahmenikah atau tidak mempunyaipenghasilan sendiri

Belum berusia 21 (dua puluhsatu) tahun atau belum berusia25 (dua puluh lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikanformal

� Anggota keluarga yang ditanggung Perusahaan sebanyak-banyaknya berjumlah 5 (lima) orang yaitu

Pegawai dengan status K3

PHK/Cacat Total Tetap

Tidak bekerjakembali dan tidak Bekerja kembali

Peserta dengan Status PHK & Cacat Total Tetap

Dalam hal karyawan/pekerja yang menjadi Peserta Bukan PBI (Penerima Bantuan Iuran) mengalami

PHK / Cacat Total Tetap :

kembali dan tidakmampu bayar iuran

(6 bulan)

Menjadi

Peserta PBI

(Penerima Bantuan

Iuran)

Bekerja kembali

(6 bulan)

Perpanjang status kepesertaan dan bayar

iuran

IURAN

Berdasarkan Batas Upah (ceiling wage) Pegawai yang ditetapkanmaksimum 2x PTKP Status Wajib Pajak K1

� Pemberi Kerja : 4%

� Pekerja : 0,5% *)

Berlaku 01 Jan 2014 – 30 Jun 2015

Iuran bersumber dari : �Pemberi Kerja

�Pekerja

PekerjaPenerima Upah

(PPU)

Iuran

Kelas 1 Rp.59.500,-/org/bln

Kelas 2 Rp.42.500,-/org/bln

Kelas 3 Rp. 25,500,-/org/bln

Iuran bersumber dari :individu peserta

–Pekerja BukanPenerima Upah(PBPU)

– Bukan Pekerja(BP)

Keterangan :

*) Per 1 Juli 2015, kontribusi Pekerja meningkat menjadi 1%

Simulasi Perhitungan IuranDaftar PTKP per bulan

PTKP K/3 2.700.000

PTKP K/2 2.531.250

PTKP K/1 2.362.500

PTKP K/0 2.193.750

PTKP TK/0 2.025.000

Perhitungan Iuran Jaminan Kesehatan

Besaran Iuran untuk Penerima Upah Sesuai Pasal 16 C Perpres JK adalah

4% Ditanggung Pemberi kerja

BPJS Kesehatan

4% Ditanggung Pemberi kerja

0,50% Ditanggung oleh pekerja

Batas Minimum adalah UMK

Batas Maksimum adalah PTKP K1

1 Apabila pekerja gajinya dibawah PTKP

Perhitungannya :

Batas UMK 1.000.000

Gaji si A 1.500.000

Iuran BPJS adalah

Pemberi Kerja 60.000 4%

Pekerja 7.500 0,50%

Total 67.500

Berlaku sd

Juni 2015

Simulasi Perhitungan Iuran2 Apabila pekerja gajinya sama PTKP

Perhitungannya :

Batas UMK 1.000.000

Gaji si A 2.362.500

Iuran BPJS adalah

Pemberi Kerja 94.500 4%

Pekerja 11.813 0,50%

Total 106.313

3 Apabila pekerja gajinya diatas PTKP K1

Perhitungannya :

Batas UMK 1.000.000

Berlaku sd

Juni 2015

BPJS Kesehatan

Batas UMK 1.000.000

Gaji si A 4.000.000

Iuran BPJS adalah

Pemberi Kerja 160.000 4%

Pekerja 20.000 0,50%

Total 180.000

4 Apabila pekerja gajinyadiatas 2 kali PTKP

Perhitungannya :

Batas UMK 1.000.000

Gaji si A 10.000.000

Iuran BPJS adalah

Pemberi Kerja 189.000 4% 4.725.000,00 Batas Max

Pekerja 23.625 0,50%

Total 212.625

Berlaku sd

Juni 2015

Berlaku sd

Juni 2015

MANFAAT JAMINAN KESEHATAN

Bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup :

pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, pelayanan obat,

bahan medis habis pakai sesuai dengan indikasi medis yang diperlukan

1. Manfaat Medis yang tidak terikat dengan besaran iuran yang

dibayarkan

Manfaat Jaminan Kesehatan

dibayarkan

2. Manfaat Non Medis yang ditentukan berdasarkan skala besaran

iuran yang dibayarkan, termasuk didalamnya manfaat akomodasi

Ambulans diberikan untuk pasien rujukan dari fasilitas kesehatan dengankondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan

Pelayanan Kesehatan Tingkat

Pertama (RJTP dan RITP)

Pelayanan Kesehatan Rujukan

Tingkat Lanjutan (RJTL dan RITL)

Pelayanan Kesehatan yang Dijamin

Tingkat Lanjutan (RJTL dan RITL)

Pelayanan Kesehatan Lain yang

ditetapkan oleh Menteri

Faskes Primer meliputi

pelayanan

1. Administrasi pelayanan;

2. Pelayanan promotif dan preventif, meliputi :

– Penyuluhan Kesehatan

– Imunisasi Dasar

– Keluarga Berencana

– Screening Kesehatan

3. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;

4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun

Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

(Faskes Primer)

pelayanankesehatan non

spesialistik yang mencakup:

4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun

non operatif;

5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;

6. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis;

7. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat

pratama; dan

8. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi

medis (144 jenis penyakit yang hanya dilayani di Faskes

Primer).

Pelayanan Promotif dan Preventif

Penyuluhan Kesehatan adalah Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) di Faskes Tingkat I

(Puskesmas, Dokterkeluarga, Klinik) , dan di Faskes Tingkat Lanjutan (Poli Spesialis).

Imunisasi Dasar mencakup BCG, DPT, Polio, campak dan Hepatitis B

Keluarga Berencana :

� Pelayanan yang diberikan adalah untuk kontrasepsi mantap : Steril; vasektomi dan

tubektomi yang merupakan pelayanan rujukan di Rumah Sakittubektomi yang merupakan pelayanan rujukan di Rumah Sakit

� Pelayanan KB seperti PIL, IUD, susuk, suntik ( alatkontrasepsi) dijamin jasanya di

Pemberi Pelayanan Kesehatan Tingkat I menjadi bagian dari kapitasi tetapi untuk

alat kontrasepsinya dari program Pemerintah (BKKBN)

Screening Kesehatan :

� Pemriksaan IVA maksimal Rp. 25.000.-

� Pemriksaan Pap Smear maksimal Rp. 125.000.-

� Pemeriksaan gula darah maksimal Rp. 10.000.- Rp. 20.000.-

Pelayanan kesehatan

rujukan tingkat lanjutan,

mencakup :

� Rawat Jalan tingkat

1. Administrasi pelayanan;

2. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh

dokter spesialis & subspesialis;

3. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non

bedah sesuai dengan indikasi medis;

4. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;

5. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan

indikasi medis;

6. Rehabilitasi medis;

Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan

� Rawat Jalan tingkat

lanjutan (Poli spesialis

RS) dan

� Rawat inap di Rumah

Sakit

yang meliputi :

6. Rehabilitasi medis;

7. Pelayanan darah;

8. Pelayanan kedokteran forensik klinik; dan

9. Pelayanan jenazah pasien yang meninggal di Fasilitas

Kesehatan.

10. Perawatan inap non intensif; dan

11. Perawatan inap di ruang intensif.

12. Pelayanan Kesehatan lain yang di tetapkan oleh Menteri

Pelayanan Promotif dan Preventif

Pelayanan PersalinanPersalinan yang ditanggung BPJS Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat

Pertama maupun Tingkat Lanjutan adalah persalinan sampai dengan anak ketiga.

Ambulan. Ambulan hanya diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan satu ke

fasilitas kesehatan lainnya, dengan tujuan menyelamatkan nyawa pasien.fasilitas kesehatan lainnya, dengan tujuan menyelamatkan nyawa pasien.

Alat Bantu Kesehatan

Nilai Jaminan yang Dibayarkan Syarat Penggantian

(minimal)

Eilibility

Peserta Kelas 1 Rp.300.000 – sferis 0,5D

– silindris 0,25D

Paling cepat 2 Th.

Sekali sesuai dg.

indikasi medis Peserta Kelas 2 Rp.200.000

Peserta Kelas 3 Rp.150.000

Kacamata

Peserta datang Faskes Tingkat I, secara indikasi medis dirujuk ke polimata di RS jaringan BPJS

Kesehatan, mendapatkan resep kacamata, dilegalisir oleh Petugas BPJS Kesehatan, peserta

ke Optik jaringan BPJS Kesehatan

Nilai Jaminan yang

Dibayarkan

Eilibility

Maksimal

Rp. 1.000.000

Paling cepat 5 tahun sekali

sesuai dengan indikasi

medis

Alat Bantu Dengar

Nilai Jaminan yang

Dibayarkan

Eilibility

Maksimal

Rp. 350.000

Paling cepat 5 tahun

sekali sesuai dengan

indikasi medis

Kruk

ke Optik jaringan BPJS Kesehatan

Pemberian Alat Bantu Kesehatan merupakan pelayanan di Fasilitas Tingkat Lanjutan di Rumah Sakit.

Diberikan dengan Sistem Rujukan dengan bukti penunjang diagnostic dari dokter Spesialis bahwa pasien

membutuhkan alat bantu kesehatan.

Alat bantu disediakan oleh Rumah Sakit untuk nantinya ditagihkan ke BPJS Kesehatan oleh Rumah Sakit yang

bekerjasama

Alat Bantu Kesehatan

Collar Neck

Nilai Jaminan yang

Dibayarkan

Eilibility

Maksimal

Rp. 150.000

Paling cepat 2 tahun

sekali sesuai dengan

indikasi medis

Nilai Jaminan yang

Dibayarkan

Eilibility

Maksimal

Rp. 2.500.000

Tangan & kaki palsu

paling cepat 5 tahun

sekali sesuai dengan

indikasi medis

Protesa Alat Gerak

Korset Tulang Belakang

Nilai Jaminan yang EilibilityNilai Jaminan yang

Dibayarkan

Eilibility

Maksimal

Rp. 350.000

Paling cepat 2 tahun sekali

sesuai dengan indikasi

medis

Pemberian Alat Bantu Kesehatan merupakan pelayanan di Fasilitas Tingkat Lanjutan di Rumah Sakit.

Diberikan dengan Sistem Rujukan dengan bukti penunjang diagnostic dari dokter Spesialis bahwa pasien

membutuhkan alat bantu kesehatan.

Alat bantu disediakan oleh Rumah Sakit untuk nantinya ditagihkan ke BPJS Kesehatan oleh Rumah Sakit yang

bekerjasama

Alat Bantu Kesehatan

Protesa Gigi

Nilai Jaminan yang Dibayarkan Eilibility

Maksimal

Rp. 500.000 untuk masing2 rahang

Paling cepat 2 th. sekali

dengan Indikasi medis

Maksimal

Rp. 1.000.000

untuk gigi yang sama & full protesa

• Untuk prothese gigi dapat dilayani Faskes Tk I/ Faskes Primer atau Faskes Tk. Lanjutan

• Prothese gigi diberikan kepada Peserta BPJS Kesehatan yang kehilangan gigi sesuai indikasi medis• Prothese gigi diberikan kepada Peserta BPJS Kesehatan yang kehilangan gigi sesuai indikasi medis

• Penjaminan prothese gigi diberikan atas rekomendasi dari Dokter Gigi,

• Prosedur pelayanan :

– Peserta dating ke Dokter gigi jaringan BPJS Kesehatan, untuk kemudian dilaksanakan prothese gigi dan

klaim akan ditagihkan oleh Faskes Dokter gigi .

– Atau atas rujukan dari Dokter gigi dirujuk ke Poli Gigi RS jaringan untuk kemudian dilakukan prothese

gigi dan klaim akan ditagihkan oleh RumahSakit.

PESERTA

Bukan

Penerima Bantuan Iuran (PBI)

Penerima Bantuan Iuran

(PBI)

Manfaat Akomodasi

PekerjaPenerima

Upah

Kelas I dan II

Pekerja BukanPenerima Upah

Kelas I, II dan III

Bukan Pekerja

Kelas I, II dan III

Miskin

Kelas III

Orang TidakMampu

Kelas III

Manfaat Akomodasi

Ruang Perawatan Kelas I

1. Pejabat Negara dan anggota keluarganya;

2. Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun pegawai negeri sipil golongan ruang III dan

golongan ruang IV beserta anggota keluarganya;

3. Anggota TNI dan penerima pensiun Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan

ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya;

4. Anggota Polri dan penerima pensiun Anggota Polri yang setara Pegawai Negeri Sipil

golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya;golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya;

5. Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya;

6. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan

7. Peserta Pekerja Penerima Upah dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri dengan gaji

atau upah diatas 1,5 (satu koma lima) sampai dengan 2 (dua) kali penghasilan tidak kena

pajak dengan status kawin dengan 1 (satu) anak, beserta anggota keluarganya; dan

8. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja dengan iuran untuk

Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I.

Manfaat Akomodasi

Ruang Perawatan Kelas II

1. Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan

golongan ruang II beserta anggota keluarganya;

2. Anggota TNI dan penerima pensiun Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan

ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;

3. Anggota Polri dan penerima pensiun Anggota Polri yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan

ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;

4. Peserta Pekerja Penerima Upah dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri dengan gaji

Ruang Perawatan Kelas III

1. Peserta PBI Jaminan Kesehatan serta penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah;

dan

2. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja dengan iuran untuk

Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III.

4. Peserta Pekerja Penerima Upah dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri dengan gaji

atau upah sampai dengan 1,5 (satu koma lima) kali penghasilan tidak kena pajak dengan

status kawin dengan 1 (satu) anak, beserta anggota keluarganya; dan

5. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja yang membayar iuran

untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II;

Peserta

Faskes Primer

dokkel, klinik,

PuskesmasRumah Sakit

Rujuk / Rujuk BalikRujukan Sesuai Indikasi Medis

Alur Pelayanan Kesehatan

PuskesmasRumah Sakit

yang kerjasama dg BPJS

KesehatanKondisi Gawat Darurat

Klaim

Kantor BPJS Kesehatan

1. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana diatur

dalam peraturan yang berlaku;

2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang tidak

bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat;

3. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja

terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja;

4. Pelayanan Kesehatan yang dijamin oleh program kecelakaan lalu lintas yang

Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin

4. Pelayanan Kesehatan yang dijamin oleh program kecelakaan lalu lintas yang

besifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu

lintas.

5. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;

6. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;

7. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas;

8. Pelayanan meratakan gigi (ortodonsi);

9. Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol;

10. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat

melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;

11. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk akupuntur, shin

she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian

teknologi kesehatan (health technology assessment);

12. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan

(eksperimen);

13. Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;

Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin

13. Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;

14. Perbekalan kesehatan rumah tangga;

15. Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar

biasa/wabah;

16. Biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah

(preventable adverse events); dan

17. Biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat Jaminan

Kesehatan yang diberikan.

FASILITAS KESEHATANFASILITAS KESEHATAN

Penyelenggara Pelayanan Kesehatan

• memenuhi persyaratan(credentialing)

• wajib bekerjasamadengan BPJS Kesehatan

FasilitasKesehatan

milikPemerintah

• memenuhi persyaratan(credentialing)

• dapat menjalin kerjasamadengan BPJS Kesehatan

FasilitasKesehatan

milik swasta

MEKANISME

PENDAFTARAN PESERTAPENDAFTARAN PESERTA

CALON PESERTA

DARI BU/PERUSAHAANKANTOR BPJS KESEHATAN

PEKERJA PENERIMA UPAH (PPU)

1. Pekerja penerima upah didaftarkan oleh Pemberi kerja, mengisi dan menyerahkan

form registrasi Badan Usaha/Badan Hukum Lainnya dengan dilampiri data karyawan

dan anggota keluarga dengan format standar yang telah ditentukan

2. Setelah data BU di entry oleh

petugas maka akan diberi3. Petugas perusahaan Membayar iuran ke Bank

Mekanisme Pendaftaran Melalui Kantor

BPJS Kesehatan

BANK

petugas maka akan diberi

No. Virtual Account

berlaku 1 (satu) perusahaan

3. Petugas perusahaan Membayar iuran ke Bank

sesuai dengan Nomor Virtual Account

4. Dengan membawa bukti pembayaran

untuk dicetakkan Kartu BPJS Kesehatan dan sudah

dapat memanfaatkan jaminan kesehatannya

Pekerja Penerima Upah (PPU) yang tidak didaftarkan oleh Pemberi Kerja, dapat

mendaftarkan secara perorangan mengikuti mekanisme pendaftaran PBPU

CALON PESERTA KANTOR BPJS KESEHATAN

PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH (PBPU) & BUKAN PEKERJA (BP)

1. Mengisi Daftar Isian Peserta dengan mebawa :

Kartu Keluarga/KTP/paspor Pas Foto berwarna 3X4 1lbr

2. Setelah data di entry oleh

petugas maka akan diberi

3. Peserta Membayar lewat ATM/i-banking/Tunai

sesuai dengan Nomor Virtual Account

Mekanisme Pendaftaran Melalui Kantor

BPJS Kesehatan

BANKTeller / ATM

petugas maka akan diberi

nomor Virtual Account (VA)

setiap orang 1 (satu) No. VA

sesuai dengan Nomor Virtual Account

4. Dengan membawa bukti pembayaran

untuk dicetakkan Kartu BPJS Kesehatan

CALON PESERTA KANTOR BPJS KESEHATAN

4. Ke Kantor BPJS Kesehatan dengan

membawa :

� Bukti pembayaran di Bank

Mekanisme Pendaftaran Melalui Bank

Pekerja Bukan Penerima Upah (PPU) & Bukan Pekerja (BP)

BANK

1. Membawa : Kartu Keluarga/KTP

2. Peserta mendaftar di Bank dan akan mendapatkan Nomor Virtual Account

3. Membayar lewat ATM/Tunai

� Bukti pembayaran di Bank

� KTP/KK sertaPas Foto Berwarna 3X4 1lbr

Untuk dicetakkan Kartu BPJS Kesehatan

HAK HAK HAK HAK –––– KEWAJIBAN & SANKSIKEWAJIBAN & SANKSIKEWAJIBAN & SANKSIKEWAJIBAN & SANKSIHAK HAK HAK HAK –––– KEWAJIBAN & SANKSIKEWAJIBAN & SANKSIKEWAJIBAN & SANKSIKEWAJIBAN & SANKSI

Hak Peserta

Kartu Peserta

Setiap peserta mendapatkan masing-masing

satu kartu

Akses Informasi

� Buku Panduan

� Pusat Layanan Informasi BPJS Kesehatan

500 400 � 7 hari/ 24 jam.

� Kantor BPJS Kesehatan

Pelayanan Kesehatan

Pengaduan/

Kritik/Saran

� Kantor BPJS Kesehatan

Pelayanan Berjenjang pada :

� Faskes Tk. I yang dipilih

� Faskes Tk. Lanjutan berdasarkan rujukan

kecuali dalam kondisi emergency

� Kantor BPJS Kesehatan setempat

� Hot Line Service BPJS Kesehatan (No.

Mobile di setiap Kantor Perwakilan BPJS

Kesehatan)

• Melaporkan perubahan data peserta, baik karena pernikahan, perceraian,

kematian, kelahiran, pindah alamat atau pindah Fasilitas Kesehatan Tk. 1.

• Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh

orang yang tidak berhak.

• Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan (prosedur

Kewajiban Peserta

• Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan (prosedur

BPJS Kesehatan).

• Pembayaran iuran lebih dari tanggal 10 dikenakan denda 2% per bulan dari

total iuran yang tertunggak, maksimal 3 bulan untuk PPU dan 6 bulan untuk

BPPU dan BP

• Lebih dari 3 bulan untuk PPU dan 6 bulan untuk BPPU dan BP penjaminan

kesehatan diberhentikan sementara

• Apabila tidak mendaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan maka dikenakan

Sanksi Administratif sesuai PerPres No.86 tahun 2013 berupa :

Sanksi

Sanksi Administratif sesuai PerPres No.86 tahun 2013 berupa :

• Teguran tertulis (2X teguran)

• Denda 0,1% (nol koma satu persen) setiap bulan dari iuran yang

seharusnya dibayar yang dihitung sejak teguran tertulis kedua berakhir;

dan/atau

• Tidak mendapat pelayanan publik tertentu

SANKSI bagi Pemberi Kerja, tidak mendapatkan pelayanan publik meliputi :

� Perizinan terkait usaha

� Izin yang diperlukan dalam mengikuti tender proyek

� Izin mempekerjakan tenaga kerja asing

� Izin perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh; atau

� Izin Mendirkan Bangunan (IMB)

SANKSI bagi Setiap orang, tidak mendapatkan pelayanan publik meliputi :

Sanksi

SANKSI bagi Setiap orang, tidak mendapatkan pelayanan publik meliputi :

� Izin Mendirkan Bangunan (IMB)

� Surat Izin Mengemudi (SIM)

� Sertifikat Tanah

� Paspor; atau

� Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)

Contoh Kartu Peserta

Nomor Peserta BPJS Kesehatan

NIK (sebagai Identitas Tunggal peserta)

Fasilitas Kesehatan TK I

Barcode (nomor register)

Tanggal cetak kartu

Peserta dapat menghubungi :

Jika ada keperluan koreksi kartu peserta karena ada

kesalahan data (nama, tanggal lahir, dan data lainnya

yang tidak berdampak pada iuran) maka pencetakan

kartu tersebut dilakukan di cabang BPJS Kesehatan

setempat

Peserta dapat menghubungi :

� Kantor Cabang BPJS Kesehatan terdekat

� Pusat Layanan Informasi BPJS Kesehatan 500 400

� Untuk pelayanan di RumahSakit dapat menghubungi BPJS Center di Rumah Sakit

provider BPJS Kesehatan

� Keluhan dapat dikirimkan ke kantor BPJS Kesehatan terdekat : Kantor Cabang BPJS

Kesehatan, Kantor Layanan Operasional Kota/ Kabupaten BPJS Kesehatan

Pelayanan Informasi

Kesehatan, Kantor Layanan Operasional Kota/ Kabupaten BPJS Kesehatan

TERIMA KASIHTERIMA KASIH