hubungan antara dukungan organisasi dengan
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of hubungan antara dukungan organisasi dengan
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN
KUALITAS KEHIDUPAN KERJA PADA TENAGA KESEHATAN
PENANGANAN COVID-19
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Persyaratan
Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Psikologi (S1)
Oleh:
ZIKRA FARHANI
NIM. 11760124737
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2022
LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN KUALITAS
KEHIDUPAN KERJA PADA TENAGA KESEHATAN PENANGANAN
COVID -19
SKRIPSI
Telah Diterima Dan Disetujui Untuk Diseminarkan Sidang Munaqasyah
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
ZIKRA FARHANI
11760124737
Pekanbaru, 28 Desember 2021
Pembimbing,
Adfadia Mera, S.Psi, M.A
NIK. 130611033
iv
MOTTO
“Hidup bukanlah sebuah masalah yang harus diatasi, tapi realita yang harus
dijalani”
-Sören Kierkegaard
“You know you’re in love when you can’t feel asleep because reality is finally
better than your dreams”
-Dr. Seuss
v
PERSEMBAHAN
Untuk diriku sendiri, terima kasih sudah selalu berusaha, hidup akan terus
berjalan dan beban semakin bertambah apapun yang di hadapan kamu harus kamu
lewati dengan baik. Skripsi ini salah satu medan yang membuat kamu banyak
belajar untuk sabar, ikhlas, dan selalu bertawakal memohon pertolongan kepada
Allah SWT.
Untuk kedua orang tuaku, terima kasih telah memberikan dukungan
sebesar-besarnya, mendengarkan segala keluh kesahku, dan memberikanku
semangat setiap harinya. Segala yang ayah mama berikan tidak mungkin bisaku
balas, untuk itu terimalah persembahanku ini untuk kedua orang tuaku.
Untuk dosen pembimbingku, Ibu Adfadia Mera, M.A terimakasih banyak
atas bimbingannya dan selalu mengingatkan mahasiswanya untuk selalu sabar.
Karena buah dari kesabaran adalah kebahagiaan
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur senantiasa peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, atas anugerah
rahmat, dan hidayah serta inayah-Nya peneliti dapat menyusun skripsi ini meskipun
tidak cepat tetapi Insya Allah diwaktu yang tepat karena janji Allah untuk orang-
orang yang bersabar. Sholawat serta salam peneliti limpahkan kepada junjungan
besar yakni Nabi Muhammad SAW karena telah membawa penerangan dari zaman
jahiliyah menjadi zaman pengetahuan. Alhamdulillah peneliti telah menyelesaikan
skripsi dengan judul hubungan dukungan organisasi dengan kualitas kehidupan
kerja pada tenaga kesehatan penanganan Covid-19, peneliti menyadari bahwa
penyusunan skripsi ini belum mendekati kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti
mengharapkan saran dan perbaikan dari berbagai pihak.
Penulisan skripsi ini tidak bisa terselesaikan dengan baik manakala tidak
mendapatkan dorongan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung terlibat di dalam prosesnya. Maka dari itu peneliti
ingin menyampaikan ucapan terimakasih secara khusus kepada orang yang sangat
berjasa dan berpengaruh di hidup peneliti yaitu kedua orang tua ayah Syamsurizal
dan mama Enita yang tidak henti-hentinya mendoakan kesuksesan anaknya dan
selalu memberi dukungan kepada peneliti. Pada kesempatan lain, peneliti ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
vii
1. Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Prof. Dr.
Hairunnas Rajab, M.Ag beserta jajarannya.
2. Bapak Dr. Kusnadi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
3. Wakil Dekan I Bapak Dr. Zuriatul Khairi, M.Ag, Wakil Dekan II Ibu Dr.
Vivik Shofiah, M.Si, Wakil Dekan III Ibu Dr. Yusnelita Muda, terimakasih
telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menimba ilmu di
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
4. Ibu Reni Susanti, S.Psi., M.Psi, Psikolog selaku penasehat akademik yang
telah memberikan nasihat, dukungan dan selalu memberikan motivasi kepada
peneliti selama perkuliahan.
5. Ibu Adfadia Mera, S.Psi., M.A selaku pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan ilmu, meluangkan waktu dengan penuh kesabaran untuk
membimbing peneliti serta memotivasi yang tak henti diberikan agar peneliti
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
6. Ibu Ami Widyastuti, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku narasumber I peneliti
mengucapkan terimakasih banyak telah bersedia memberikan saran dan
masukan demi perbaikan skripsi ini.
7. Ibu Linda Aryani, S.Psi., M.Si sebagai penguji I peneliti mengucapkan
terimakasih banyak telah bersedia memberikan masukan dan saran demi
perbaikan skripsi ini.
viii
8. Ibu Rita Susanti, S.Psi., M.A selaku penguji II peneliti mengucapkan
terimakasih banyak memberikan masukan dan saran kepada peneliti demi
perbaikan skripsi ini.
9. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat bagi
peneliti, baik itu dalam hal akademik maupun dalam menjalani kehidupan.
10. Seluruh staf akademik umum, administrasi dan staf perpustakaan yang tidak
dapat disebutkan satu persatu namanya, peneliti ucapkan terimakasih karena
telah memperlancar dalam pengurusan administrasi skripsi ini.
11. Direktur Rumah Sakit Daerah Madani peneliti mengucapkan terimakasih
karena telah memberikan izin untuk melakukan try out alat ukur.
12. Direktur RS Jiwa Tampan peneliti mengucapkan banyak terimakasih karena
telah memberikan izin penelitian.
13. Seluruh tenaga kesehatan penanganan Covid-19 dalam penelitian ini peneliti
ucapkan banyak terimakasih telah meluangkan waktunya untuk
berpartisipasi.
14. Teruntuk adikku Rifandi Arif dan Sadina Azzura atas dukungan dan semangat
yang diberikan.
15. Terimakasih juga untuk teman-teman sepermainan Ayesha, Nisak, Diana,
Uti, Ikhlas. Teman-teman kelas TPP untuk semangat dan dukungannya dan
teman-teman Psikologi angkatan 2017 khususnya kelas D’logy’17 yang
berjuang Bersama dan memberikan semangat selama perkuliahan ini.
ix
16. Seluruh pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, terima kasih
segala dukungan dan bantuan yang telah diberikan untuk membantu peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga amal baik yang telah kalian berikan mendapatkan keridhaan dan
balasan dari Allah SWT. Akhir kata, peneliti mengharapkan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Aamiin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pekanbaru, 28 Mei 2021
Peneliti
x
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
MOTTO ................................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
ABSTRAK .......................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6
D. Keaslian Penelitian .................................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 9
A. Kualitas Kehidupan Kerja ....................................................................... 9
1. Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja ................................................. 9
2. Dimensi Kualitas Kehidupan Kerja .................................................. 11
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Kehidupan Kerja ......... 12
B. Dukungan Organisasi ............................................................................ 15
1. Pengertian Dukungan Organisasi ...................................................... 15
2. Dimensi Dukungan Organisasi ......................................................... 17
3. Faktor yang mempengaruhi dukungan organisasi ............................ 18
C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 19
D. Hipotesis ................................................................................................ 22
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 23
A. Desain Penelitian ................................................................................... 23
xi
B. Identifikasi Variabel Penelitian ............................................................. 23
C. Definisi Operasional .............................................................................. 23
D. Partisipan Penelitian .............................................................................. 24
E. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 25
F. Uji Coba Alat Ukur ............................................................................... 28
G. Validitas Dan Reliabilitas ...................................................................... 28
H. Teknik Analisis Data ............................................................................. 34
I. Jadwal Penelitian ................................................................................... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 36
A. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 36
B. Hasil Penelitian ...................................................................................... 36
1. Deskripsi Subjek Penelitian .............................................................. 36
2. Uji Asumsi ........................................................................................ 39
3. Deskripsi Kategorisasi Data .............................................................. 42
C. Analisis Tambahan ................................................................................ 45
D. Pembahasan ........................................................................................... 46
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 50
A. Kesimpulan ............................................................................................ 50
B. Saran ...................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 51
LAMPIRAN .......................................................................................................... 56
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Tenaga Kesehatan Covid-19 ..................................... 24
Tabel 3.2, Blueprint Skala Kualitas Kehidupan Kerja .......................................... 26
Tabel 3.3, Blueprint Skala Dukungan Organisasi ................................................. 27
Tabel 3.4, Koefisien Reliabilitas Variabel ............................................................. 30
Tabel 3.5, Blueprint Skala Kualitas Kehidupan Kerja (Try Out) ........................... 31
Tabel 3.6, Blueprint Skala Kualitas Kehidupan Kerja (Penelitian) ....................... 32
Tabel 3.7, Blueprint Skala Dukungan Organisasi (Try Out) .................................. 33
Tabel 3.8, Blueprint Skala Dukungan Organisasi (Penelitian) ............................. 34
Tabel 3.9, Jadwal Penelitian................................................................................... 35
Tabel 4.1, Usia ....................................................................................................... 37
Tabel 4.2, Jenis Kelamin ........................................................................................ 37
Tabel 4.3, Profesi ................................................................................................... 38
Tabel 4.4, Status Kepegawaian .............................................................................. 38
Tabel 4.5, Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 39
Tabel 4.6, Hasil Uji Linearitas ............................................................................... 40
Tabel 4.7, Hasil Uji Hipotesis ................................................................................ 41
Tabel 4.8, Norma Kategorisasi............................................................................... 42
Tabel 4.9, Gambaran Hipotetik dan Empirik Dukungan Organisasi ..................... 43
Tabel 4.10, Kategorisasi Dukungan Organisasi ..................................................... 43
Tabel 4.11, Gambaran Hipotetik dan Empirik Kualitas Kehidupan Kerja ............ 44
Tabel 4.12, Kategorisasi Kualitas Kehidupan Kerja .............................................. 44
Tabel 4.13, Uji Perbedaan Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................... 45
Tabel 4.12, Uji Perbedaan Berdasarkan Status Kepegawaian ............................... 46
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Lembar Validasi Alat Ukur .............................................................. 57
Lampiran B Skala Try Out .................................................................................... 84
Lampiran C Tabulasi Data Try Out ....................................................................... 89
Lampiran D Uji Reliabilitas .................................................................................. 95
Lampiran E Skala Penelitian ............................................................................... 100
Lampiran F Tabulasi Data Penelitian .................................................................. 105
Lampiran G Uji Asumsi (Uji Normalitas, Linearitas dan Hipotesis).................. 112
Lampiran H Uji Data Empirik ............................................................................ 117
Lampiran I Analisis Tambahan .......................................................................... 119
Lampiran J Panduan Wawancara ....................................................................... 122
Lampiran K Surat Kelengkapan Penelitian ......................................................... 125
xiv
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN
KUALITAS KEHIDUPAN KERJA PADA TENAGA KESEHATAN
PENANGANAN COVID-19
Oleh:
Zikra Farhani
Fakultas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Abstrak
Kualitas kehidupan kerja pada tenaga kesehatan penanganan Covid-19 merupakan
hal penting yang patut diperhatikan oleh rumah sakit. Tingkat kualitas kehidupan
kerja yang tinggi dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan yang
diberikan. Banyak diantaranya faktor yang mempengaruhi kualitas kehidupan
kerja, salah satunya dukungan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
hubungan antara dukungan organisasi dengan kualitas kehidupan kerja pada tenaga
kesehatan penanganan Covid-19. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah
sebanyak 64 orang dengan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling
yaitu sampel jenuh. Pengumpulan data penelitian menggunakan skala psikologi
yaitu skala kualitas kehidupan kerja oleh Zin (2004) dengan reliabilitas 0,935 dan
skala dukungan organisasi oleh Rhoades & Eisenberger (2002) dengan reliabilitas
0,905. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
korelasi product moment dari Pearson dibantu SPSS 26.0 for windows. Hasil
analisis menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) 0,614 dengan signifikan p=0,000
(p<0,01) artinya hipotesis diterima, yaitu ada hubungan yang signifikan antara
dukungan organisasi dengan kualitas kehidupan kerja pada tenaga kesehatan
penanganan Covid-19.
Kata Kunci: Dukungan Organisasi, Kualitas Kehidupan Kerja.
xv
THE RELATIONSHIP BETWEEN ORGANIZATIONAL SUPPORT WITH
QUALITY OF WORK LIFE IN HEALTH WORKER HANDLING COVID-19
By:
Zikra Farhani
Fakultas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Abstract
The Quality of work life in health worker handling Covid-19 is an important thing
that should be considered by the hospital. A high quality of work life can affect the
quality of health services provided. Many factors can influence quality of work life,
one of which is organizational support. This study aims to see the relationships
between organizational support and quality of work life among health workers
handling Covid-19. The number of subjects in this study were as many as 64 people
with nonprobability sampling techniques, namely saturated samples. The research
data used a psychological scale, namely a scale of quality of work life by Zin (2004)
with a reliability of 0,935 and a scale of organizational support by Rhoades &
Eisenberger (2002) with reliability of 0,905. The data analysis used in this study
was the Pearson product moment correlation analysis technique assisted by SPSS
26.0 for windows. The result of the analysis show that the correlation coefficient (r)
is 0,614 with a significant p=0,000 (p<0,01), meaning that the hypothesis is
accepted, that is, there is a significant relationship between organizational support
and quality of work life in health workers handling Covid-19.
Keywords: Organizational Support, Quality of Work Life.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir tahun 2019, World Health Organization (WHO) menerima laporan
adanya kasus pneumonia pertama di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Kasus ini
diduga berkaitan dengan pasar basah yang menjual berbagai hasil laut, sayuran dan
daging segar. Pada 10 januari 2020 penyebab dari kasus pneumonia kemudian
mulai teridentifikasi dan didapatkan kode genetiknya yakni virus corona baru atau
Covid-19 (Handayani dkk, 2020). Dalam kurun waktu kurang dari sebulan
peningkatan kasus ini menyebar hingga ke berbagai provinsi lain di China, Jepang,
Korea Selatan dan Thailand (Susilo dkk, 2020). Penyebaran penyakit yang sangat
cepat dan meluas hingga ke berbagai negara diluar Asia menyebabkan WHO
(World Health Organization) akhirnya mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi
pada 12 Maret 2020 (Adiputra, 2020).
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini menimbulkan ancaman di
berbagai sektor, terutama pada sektor pelayanan kesehatan. Kehadiran pandemi
telah membuka realita akan rentannya pelayanan kesehatan di Indonesia. Meskipun
sudah memiliki penanggulangan bencana di rumah sakit (Hospital Disaster Plan)
dan bahkan melakukan simulasi, ternyata rumah sakit masih tidak siap dan rentan
terhadap kejadian non alam (Manajemenrumahsakit.net, 2020). Situasi ini dapat
berpengaruh pada kualitas pelayanan yang diberikan pada pasien Covid-19 maupun
non-Covid-19.
2
Pelayanan rumah sakit berkualitas merupakan salah satu tujuan yang ingin
dicapai rumah sakit meskipun di tengah situasi pandemi Covid-19. Memastikan
pemberian pelayanan tetap memenuhi standar-standar mutu dan aman bagi pasien
menjadi bagian dari tolak ukur keberhasilan berkualitasnya pelayanan kesehatan di
rumah sakit (Manajemenrumahsakit.net, 2020). Tercapainya tujuan pelayanan
kesehatan berkualitas ini juga tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia
(karyawan) yakni tenaga kesehatan maupun non-kesehatan.
Tenaga kesehatan penanganan Covid-19 memiliki tanggung jawab dalam
merawat dan memenuhi kebutuhan pasien terinfeksi Covid-19. Tentunya tanggung
jawab tersebut tidak lepas dari beberapa tantangan yang mereka hadapi seperti
kontak langsung dengan pasien terinfeksi untuk jangka waktu panjang, sesak karena
penggunaan APD berlapis, beban kerja yang tinggi akibat lonjakan jumlah pasien,
lembur karena kurangnya ketenagakerjaan, dan stres akibat penolakan dari
masyarakat (Manajemenrumahsakit.net, 2020). Menurut Dhar (2008) Kondisi dan
tantangan yang dihadapi karyawan saat bekerja merupakan faktor potensial yang
berdampak pada kualitas kehidupan kerja.
Kualitas kehidupan kerja menurut Zin (2004) merupakan kondisi dimana
kebutuhan-kebutuhan karyawan terpenuhi dalam bekerja dan kesempatan bagi
karyawan untuk terlibat dalam menentukan pekerjaannya. Cascio (2003)
mendefinisikan kualitas kehidupan kerja merupakan persepsi karyawan yang
menginginkan rasa aman, kepuasan, keseimbangan hidup dan kemampuan untuk
tumbuh dan berkembang sebagai manusia.
3
Kualitas kehidupan kerja pada karyawan merupakan hal penting yang patut
diperhatikan oleh organisasi. Berg dan Martins (2013) mengungkapkan bahwa
pentingnya kualitas kehidupan kerja dikarenakan sebagian besar kehidupan
karyawan terikat dan diatur berdasarkan tindakan organisasi. Kualitas kehidupan
kerja bagi individu juga dinilai penting untuk mencapai tujuan dan kesuksesan
organisasi karena pengalaman kualitas kehidupan kerja individu secara langsung
terkait dengan berbagai hasil organisasi yang diinginkan (Sinha, 2012).
Kualitas kehidupan kerja terdiri dari beberapa aspek yang secara keseluruhan
menjadikan kualitas kehidupan kerja penting bagi organisasi. Menurut Zin (2004)
terdapat tujuh aspek dalam kualitas kehidupan kerja yaitu: lingkungan fisik yang
kondusif, pertumbuhan dan pengembangan karyawan, kesempatan partisipasi, gaji
dan benefit yang sesuai, hubungan baik dengan atasan, relevansi sosial, serta
integrasi tempat kerja.
Penerapan kualitas kehidupan kerja dapat dilihat dari fenomena yang dilansir
oleh CNN Indonesia, tenaga kesehatan penanganan Covid-19 mengungkapkan
insentif untuk mereka mengalami keterlambatan pencairannya dan gaji yang belum
dibayarkan oleh pihak rumah sakit. Hal ini menyebabkan adanya kekhawatiran
tentang kesulitan keuangan untuk bertahan hidup. Selain itu, dilansir oleh
Kompas.com sejumlah rumah sakit rujukan bagi pasien Covid-19 mengalami stok
APD (Alat Pelindung Diri) yang dikabarkan kian menipis. Didukung oleh hasil
wawancara pada 29 Oktober 2020, nakes covid-19 mengungkapkan minimnya stok
APD ini meningkatkan rasa cemas dan takut akibat minimnya proteksi keselamatan
tenaga kesehatan dalam menangani pasien Covid-19.
4
Dari hasil wawancara juga diperoleh adanya perubahan pada hubungan
dengan rekan kerja, tenaga kesehatan merasakan timbulnya rasa kurang percaya diri
berkomunikasi rekan kerja lainnya. Beberapa rekan kerja yang tidak menangani
pasien Covid-19 cenderung takut, menghindari dan menjaga jarak saat bertemu
mereka. Berdasarkan fenomena tersebut menunjukkan bahwa kurang terpenuhinya
kebutuhan-kebutuhan tenaga kesehatan penanganan Covid-19 dapat
mengakibatkan turunnya kualitas kehidupan kerja. Menurunnya kualitas kehidupan
kerja ini memicu penurunan motivasi kerja sehingga berimbas pada kualitas mutu
pemberian pelayanan kesehatan.
Jewel & Siegall (dalam Idrus, 2006) menyatakan bahwa kualitas kehidupan
kerja yang rendah ditandai dengan tingkat kejenuhan dan kehilangan semangat
kerja pada karyawan. Menurut Firdousiya & Jayan (2013) intensitas perilaku yang
disebabkan oleh kualitas kehidupan kerja yang rendah ini dapat merugikan
organisasi secara langsung maupun tidak langsung sehingga berdampak terhadap
pencapaian organisasi.
Sinha (2012) menjelaskan bahwa salah satu faktor yang berkontribusi dalam
meningkatkan kualitas kehidupan kerja yakni dukungan organisasi. Rhoades &
Eisenberger (2002) mendefinisikan dukungan organisasi sebagai keyakinan yang
dibentuk oleh karyawan terhadap organisasi mengenai sejauh mana organisasi
menghargai kontribusi mereka dan peduli dengan kesejahteraan karyawan.
Dukungan organisasi menurut Mujiasih (2015) adalah persepsi karyawan tentang
sejauh mana organisasi memberi dukungan kepada mereka dan sejauh mana
kesiapan organisasi dalam memberikan bantuan saat dibutuhkan oleh karyawan.
5
Dukungan organisasi menurut Rhoades & Eisenberger (2002) dapat diberikan
dengan dua bentuk yakni memberikan penghargaan terhadap kontribusi karyawan,
seperti gaji, pengakuan dan promosi jabatan serta memperhatikan kesejahteraan
karyawan. Memberikan dukungan organisasi yang baik kepada karyawan dapat
membuat karyawan memberikan kontribusi lebih dalam bentuk melakukan
pekerjaan melebihi yang diisyaratkan secara sukarela karena timbulnya perasaan
hutang budi karena telah mendukung mereka (Fatdina, 2009).
Berdasarkan wawancara mengenai dukungan organisasi yang dirasakan
tenaga kesehatan penanganan Covid-19 mengungkapkan mulai merasakan stres
karena bekerja terus menerus akibat penangguhan cuti oleh pihak rumah sakit.
Sugiarto, Marisda & Karlina (2018) menunjukkan bahwa kurangnya dukungan
organisasi yang dirasakan karyawan dapat meningkatkan stres kerja. Oleh karena
itu, kurangnya dukungan organisasi ini dapat mempengaruhi kualitas kehidupan
kerja tenaga kesehatan penanganan Covid-19.
Menurut penelitian Jahani, Mahmoudi, Yaminfirooz dan Shahrdami (2017)
dukungan organisasi memiliki hubungan positif dengan kualitas kehidupan kerja.
Sejalan dengan penelitian Rozaini, Norailis, dan Aida (2015) menyebutkan
organisasi perlu memberikan usaha lebih dalam bentuk dukungan organisasi untuk
membangun kualitas kehidupan kerja yang baik. Usaha ini membuat tenaga
kesehatan penanganan Covid-19 akan merasa dihargai, diperhatikan, memiliki
pekerjaan yang menyenangkan serta stres dan tegangan-tegangan lebih rendah di
lingkungan kerjanya sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
kepada pasien.
6
Berdasarkan dari fenomena diatas, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan
antara dukungan organisasi dengan kualitas kehidupan kerja pada tenaga kesehatan
penanganan Covid-19.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas maka peneliti menetapkan
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara
dukungan organisasi dengan kualitas kehidupan kerja pada tenaga kesehatan
penanganan Covid-19?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menguji secara ilmiah adakah hubungan
antara dukungan organisasi dengan kualitas kehidupan kerja pada tenaga kesehatan
penanganan Covid-19.
D. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian ini merujuk pada beberapa penelitian sebelumnya yang
mempunyai variabel terikat yang sama. Namun, berbeda dalam subjek penelitian,
teknik pengambilan sampel, dan metode analisis data yang digunakan. Adapun
diantaranya:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Aryansah & Putri, (2013) berjudul Iklim
Organisasi dengan Kualitas Kehidupan Kerja dengan hasil penelitian yakni
adanya hubungan signifikan antara iklim organisasi dengan kualitas kehidupan
kerja karyawan.
7
2. Pada penelitian yang dilakukan oleh Rozaini, Norailis, dan Aida (2015)
berjudul Roles of Organization Support In Quality Of Work Life In Insurance
Industry dengan subjek 155 pekerja menunjukkan hasil penelitian bahwa
meningkatkan kualitas kehidupan kerja karyawan, perusahaan perlu
memberikan strategi dan upaya lebih dalam bentuk dukungan organisasi.
3. Penelitian yang dilakukan Oyoh, Somantri, dan Yudianto (2017) berjudul
Kualitas Kehidupan Kerja Perawat Di Puskesmas Pangandaran dengan subjek
48 orang perawat menunjukkan hasil penelitian salah satu aspek kualitas
kehidupan kerja dirasa baik yakni dengan support service. Perawat dan
pegawai merasakan puas dan sejahtera dalam mendapatkan dukungan dari tim
atau petugas lain.
4. Penelitian yang dilakukan Jahani, Mahmoudi, Yaminfirooz dan Shahrdami
(2017) berjudul Structural Model of the Relationship between Perceived
Organisational Support and Quality of Working life of Employees of the
Selected Hospital of North Of Iran menunjukkan hasil penelitian bahwa
dukungan organisasi memiliki hubungan positif dengan kualitas kehidupan
kerja. Semakin baik dukungan organisasi yang dirasakan karyawan maka akan
semakin tinggi kualitas kehidupan kerjanya.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menambah ilmu psikologi
khususnya psikologi industri dan organisasi. Penelitian ini juga diharapkan
8
memberikan informasi serta sumbangan ilmu mengenai kajian teori dan
fenomena terkait dukungan organisasi dengan kualitas kehidupan kerja.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi rumah
sakit mengenai dukungan organisasi yang dirasakan dan kualitas kehidupan
kerja tenaga kesehatan penanganan Covid-19.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kualitas Kehidupan Kerja
1. Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja
Istilah kualitas kehidupan kerja diperkenalkan pada akhir tahun 1960-an
sebagai cara pengelolaan sumber daya manusia untuk berfokus pada efek
pekerjaan terhadap kesehatan dan kesejahteraan serta upaya untuk
meningkatkan kualitas kenyamanan karyawan pada pengalaman kerjanya
(Lawler dalam Kiriago & Bwisa, 2013). Kualitas kehidupan kerja kemudian
diperkenalkan lebih luas pada tahun 1972 dalam International Relation
Conference di Roma.
Kualitas kehidupan kerja menurut Zin (2004) merupakan kondisi dimana
kebutuhan-kebutuhan karyawan terpenuhi dalam bekerja dan kesempatan bagi
karyawan untuk terlibat dalam menentukan pekerjaannya. Cascio (2003)
mendefinisikan kualitas kehidupan kerja merupakan persepsi karyawan yang
menginginkan rasa aman, kepuasan, keseimbangan hidup dan kemampuan
untuk tumbuh dan berkembang sebagai manusia. Swamy & Rashmi (2015)
mendefinisikan kualitas kehidupan kerja sejauh mana seorang karyawan
merasa puas dari segi kebutuhan pribadi dan pekerjaan melalui partisipasi
dalam tempat kerja mencapai tujuan organisasi. Nawawi dalam Hadiwijaya
(2016) menambahkan kualitas kehidupan kerja merupakan program yang
ruang lingkupnya mencakup dalam peningkatan kualitas kehidupan kerja
dengan menciptakan karyawan terbaik. Gibson, dkk (2012) menyatakan
10
program kualitas kehidupan kerja ditujukkan untuk meningkatkan kepercayaan
karyawan, retensi, keterlibatan, pemecahan masalah dan produktivitas
sehingga dapat meningkatkan baik kepuasan pekerja dan juga efektivitas suatu
organisasi.
Menurut Cascio (1998) terdapat dua cara melihat pengertian kualitas
kehidupan kerja. Cara pertama, melihat kualitas kehidupan kerja sebagai
seperangkat kondisi dan praktik organisasi yang objektif (misalnya, kondisi
kerja yang aman, kebijakan promosi, keterlibatan karyawan dan pengawasan
demokratis). Cara kedua, kualitas kehidupan kerja menjadi cerminan dari
bentuk persepsi karyawan bahwa mereka merasa aman dalam bekerja,
kepuasan kerja, dan integrasi antara kehidupan kerja dan kehidupan lainnya
serta mampu berkembang sebagai manusia.
Kualitas kehidupan kerja adalah salah satu hal yang penting yang perlu
diperhatikan organisasi. Kualitas kehidupan kerja akan menunjukkan kepuasan
karyawan terhadap lingkungan kerja, sehingga karyawan akan terlibat dalam
organisasi, berusaha mencapai tujuan organisasi, tidak mudah keluar dari
pekerjaan, dan memiliki turnover yang rendah (Sinha dalam Susanti &
Cucuani, 2018). Karyawan dengan kualitas kehidupan kerja yang baik akan
memupuk keinginan untuk tetap bertahan dan tinggal di dalam organisasi dan
dapat menunjukkan rasa puas karyawan terhadap perlakuan organisasi kepada
dirinya (Setiyadi dkk, 2016).
11
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas kehidupan
kerja merupakan sejauh mana karyawan merasa kebutuhannya terpenuhi oleh
organisasi melalui kesempatan berpartisipasi, adanya rasa aman dan
merancang kehidupannya di dalam lingkup pekerjaan.
2. Dimensi Kualitas Kehidupan Kerja
Zin (2004) menyatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas kehidupan
kerja terdapat tujuh (7) dimensi yang perlu diperhatikan, diantara adalah:
a. Pertumbuhan dan Perkembangan
Kesempatan untuk menggunakan keterampilan kerja dan melakukan
pekerjaan yang menantang
b. Partisipasi
Kesempatan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan terkait dengan
pekerjaannya
c. Lingkungan Fisik
Lingkungan kerja yang kondusif dan jam bekerja yang sesuai
d. Atasan
Hubungan yang baik dengan atasan dan saling pengertian
e. Gaji dan Tunjangan
Keadilan dan kebutuhan sesuai dengan standar hidup serta standar
pengupahan yang berlaku
f. Relevansi Sosial
Hubungan yang sinergis antara pekerjaan dengan aspek kehidupan lainnya
12
g. Integrasi Tempat Kerja
Sesama rekan kerja memiliki hubungan yang baik dan kekompakkan
dalam bekerja
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan terdapat tujuh (7)
dimensi kualitas kehidupan kerja yakni pertumbuhan dan pengembangan,
partisipasi, lingkungan fisik, atasan, gaji dan benefit, relevansi sosial dan
integrasi tempat kerja.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Kehidupan Kerja
Sinha (2012) menjelaskan kualitas kehidupan kerja dipengaruhi oleh
beberapa faktor yakni:
a. Komunikasi
Pencapaian pertumbuhan secara pribadi sangat berkaitan dengan
kualitas komunikasi di suatu organisasi. Komunikasi yang efektif
memainkan peran penting untuk mencapai hasil dalam bidang prioritas ini.
King (dalam Sinha, 2012) mengusulkan dalam upaya meningkatkan
kualitas kehidupan kerja yang menekankan sifat dan kualitas komunikasi
sebagai visi dan misi perlu adanya pengarahan tim dari organisasi sebagai
langkah awal dalam proses partisipasi karyawan.
b. Pengembangan dan Pertumbuhan Karir
Perencanaan karir bertujuan sebagai program pengembangan
karyawan yang tidak hanya membantu karyawan merasa ikut
berpartisipasi dalam organisasi tetapi juga membantu setiap karyawan
13
mengelola berbagai aspek dalam kehidupan mereka serta menghadapi
kenyataan bahwa karyawan memiliki jalur promosi yang jelas.
c. Komitmen Organisasi
Karyawan yang memiliki komitmen organisasi akan tetap bertahan
atau bersama organisasi untuk jangka waktu yang lama. Sedangkan
karyawan dengan komitmen organisasi yang rendah akan cenderung
berkeinginan untuk menghindari pekerjaan serta sikap positif terhadap
pekerjaan mereka.
d. Dukungan Pengawasan Emosional
Dukungan emosional dapat menjadi alat bantu dalam
menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga sehingga meningkatkan
kontribusi dan tingkat energi karyawan. Meningkatkan energi karyawan
melalui dukungan pengawasan dengan membahas masalah terkait
keluarga menciptakan citra positif karena adanya umpan balik, dan dapat
mengurangi stress dengan pemberian pemahaman terkait kehidupan
pribadi karyawan. (Lapierre & Allen dalam Sinha, 2012).
e. Pengaturan Kerja
Pengaturan kerja yang fleksibel dipandang berkontribusi terhadap
motivasi dan dedikasi kerja. Pengaturan kerja yang fleksibel membuat
karyawan dapat memanfaatkan waktunya agar lebih efisien dan dapat
menjadwalkan aktivitas dengan cara yang paling sesuai dengan situasi
mereka.
14
f. Budaya Organisasi
Budaya organisasi berperan penting dalam menjaga keseimbangan
antara kehidupan kerja dan kehidupan keluarga. Lingkungan kerja yang
suportif memberikan karyawan dukungan secara emosional seperti
toleransi, saran dan pengakuan.
g. Motivasi Karyawan
Berdasarkan studi Hawthorne membuktikan bahwa kompensasi
bukan satunya-satunya mempengaruhi motivasi dan kinerja karyawan.
Namun, banyak diantara faktor lingkungan lainnya yang juga memainkan
peran dalam meningkatkan motivasi kerja. Penting untuk organisasi
mengenali motif-motif unik yang dimiliki individu untuk bekerja dan
seringkali sulit mengetahui apa yang memotivasi karyawan.
h. Iklim Organisasi
Luthan (dalam Aryansah & Putri, 2013) mengatakan mengubah
lingkungan kerja dan iklim organisasi dapat meningkatkan kualitas
kehidupan kerja. Idrus (dalam Aryansah & Putri, 2013) mengatakan bahwa
terciptanya lingkungan yang memiliki kebudayaan dan sosial ditempat
kerja dapat menentukan bagaimana kualitas kehidupan kerja karyawan.
i. Dukungan Organisasi
Salah satu hal terpenting dalam kualitas kehidupan kerja yakni
sejauh mana karyawan memandang organisasi menghargai kontribusi dan
peduli terhadap kesejahteraan karyawannya. Dukungan organisasi
15
berpengaruh kepada kepuasan kerja, komitmen karyawan terhadap
organisasi dan kualitas kehidupan kerja.
j. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor utama dan dinilai
sebagai indikator penting dalam kualitas kehidupan kerja dimana
menentukan sejauh mana karyawan puas dan rasa senang tentang
pekerjaanya.
k. Penghargaan dan Keuntungan
Kualitas kehidupan kerja merupakan interaksi antara lingkungan
kerja dan kebutuhan pribadi karyawan. Interaksi ini terlihat dari kepuasan
karyawan terkait penghargaan dan keuntungan yang didapatkan karyawan
melalui pekerjaanya (Hackman dan Oldhams dalam Sinha, 2012).
l. Kompensasi
Kompensasi merupakan salah satu indikator kualitas kehidupan
kerja dalam organisasi. Pemberian gaji pokok sekarang tidak hanya dilihat
dari kenaikan gaji dengan dipromosikannya karyawan tetapi kompensasi
diterima oleh karyawan sesuai dengan pengembangan karyawan itu
sendiri.
B. Dukungan Organisasi
1. Pengertian Dukungan Organisasi
Konsep formal dari dukungan organisasi mulai diperkenalkan pada awal
tahun 1970-an yang awalnya menggunakan istilah yang berbeda dan baru
16
mulai tahun 1680-an merujuk pada kesamaan makna dan bahasan yang
sederhananya (Artanti, 2017). Lebih lanjut, menurut Artanti (2017) dukungan
organisasi, beberapa penulis menyebutnya dengan Perceived Organizational
Support atau biasanya disebut dengan dukungan organisasi yang dirasakan.
Dukungan organisasi menurut Sinha (2012) didefinisikan sebagai sejauh
mana karyawan memandang bahwa organisasi menghargai kontribusi
karyawannya dan kepedulian terhadap karyawan. Rhoades & Eisenberger
(2002) mendefinisikan dukungan organisasi sebagai keyakinan yang dibentuk
oleh karyawan terhadap organisasi mengenai sejauh mana organisasi
menghargai kontribusi mereka dan peduli dengan kesejahteraan karyawan.
Dukungan organisasi dinilai sangat penting dalam menjelaskan interaksi antara
karyawan dan organisasinya. Dukungan organisasi juga dinilai sebagai
jaminan akan ketersediaannya bantuan dari organisasi pada situasi
menegangkan dan situasi yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan
individu secara efektif (Rhoades & Eisenberger, 2002). Singkatnya, dukungan
organisasi yang dirasakan karyawan menggambarkan bagaimana organisasi
memperlakukan mereka.
Robbins dan Judge (dalam Ramadhani & Sawitri, 2017) mengatakan
bahwa dukungan organisasi yang dirasakan menunjukkan tingkat keyakinan
karyawan terhadap organisasi menghargai kontribusi dan peduli dengan
kesejahteraan mereka, sebaliknya tidak adanya dukungan dari manajemen,
karyawan akan melihat tugas-tugas yang diberikan sebagai sesuatu yang tidak
menyenangkan sehingga menghasilkan pekerjaan yang tidak efektif bagi
17
organisasi. Selain itu, dukungan organisasi dapat dianggap sebagai suatu
komitmen organisasi kepada karyawan (Hutchinson, 1997).
Dukungan organisasi menjadi faktor kunci dalam kualitas umum
kehidupan kerja (Sinha, 2012). Han (Sudarma & Murniasih, 2016) menyatakan
segala bentuk dukungan organisasi pada pekerjaan karyawan akan membentuk
persepsi yang disebut sebagai persepsi dukungan organisasi. Baiknya persepsi
karyawan karena dukungan organisasi akan menimbulkan perasaan hutang
budi karyawan kepada organisasi sehingga karyawan memiliki rasa kewajiban
untuk membayarnya (Kambu dkk, 2012).
Berdasarkan paparan tokoh diatas dapat disimpulkan dukungan
organisasi merupakan keyakinan karyawan terkait sejauh mana organisasi
menghargai kontribusi karyawannya dan peduli terhadap kesejahteraan
karyawan.
2. Dimensi Dukungan Organisasi
Rhoades & Eisenberger (2002) menjelaskan bahwa terdapat dua (2) dimensi
dalam dukungan organisasi yang berasal dari definisinya yakni:
a. Penghargaan organisasi terhadap kontribusi karyawan
Penghargaan dari organisasi atas usaha dan kontribusi yang telah
dilakukan karyawan dapat berupa pengakuan, reward (gaji dan
kompensasi) dan promosi jabatan. Serta pemberian pelatihan selama
bekerja dan akses lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan
kerja yang baik.
18
b. Peduli pada kesejahteraan karyawan
Bentuk peduli dari organisasi dapat berupa memperhatikan
kesejahteraan karyawan, memperhatikan pekerjaan karyawan serta
mendengarkan pendapat dan keluhan dari karyawan. Perhatian ini dilihat
sebagai upaya positif organisasi demi tercapainya tujuan bersama.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan terdapat dua (2)
dimensi dukungan organisasi yakni penghargaan terhadap kontribusi karyawan
dan peduli pada kesejahteraan karyawan.
3. Faktor yang mempengaruhi dukungan organisasi
Menurut Ghani & Hussin (2009) beberapa faktor yang mempengaruhi
dukungan organisasi yakni:
a. Rasa percaya
Kepercayaan karyawan pada organisasi cenderung mempengaruhi
persepsi mereka tentang kualitas hubungan yang timbal balik dengan
organisasi. Kepercayaan merupakan asumsi bahwa individu dapat
diandalkan dalam menjalankan yang diperintahkan. Salah satu aspek
kepercayaan adalah komunikasi terbuka, dengan komunikasi yang terbuka
antara karyawan dan organisasi dapat meningkatkan tingkat kepercayaan
karyawan. Karyawan yang saling percaya dapat menghargai dan
menghormati perbedaan di antara mereka.
b. Akses terhadap informasi
Berbagi informasi merupakan suatu mekanisme yang digunakan bagi
karyawan dengan memberikan dan melibatkan informasi tersebut untuk
19
mencapai tujuannya. Informasi ini dapat berupa data dan pengetahuan
teknik yang dibutuhkan melalui pelatihan dan pendidikan. Jika atasan
bersedia memberikan informasi yang baik maupun buruk kepada
karyawan dapat memunculkan rasa percaya pada karyawan. Karyawan
akan merasa diperhatikan dan diberikan kepercayaan oleh atasan. Akan
tetapi, adanya pembatasan informasi yang ada untuk karyawan dapat
mengarahkan asumsi bahwa karyawan tidak dapat dipercaya dan terkesan
tidak peduli dan khawatir dapat menyalahgunakan informasi tersebut.
c. Akses terhadap kesempatan untuk belajar dan berkembang
Kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan perilaku merupakan hal
yang perlu didapatkan karyawan untuk mengerjakan pekerjaannya dengan
baik dan efektif. Kebutuhan ini dapat dipenuhi melalui pelatihan dan
pendidikan (diklat). Pelatihan seperti pelatihan kepemimpinan yang
fasilitatif, kerjasama tim dan manajemen perubahan berkontribusi dalam
memberikan pengetahuan yang dibutuhkan karyawan untuk memecahkan
masalah yang kolaboratif. Pengembangan memungkinkan karyawan
memperluas dan menyesuaikan kerjanya, merefleksikan pengalamannya
dan meningkatkan pemahaman karyawan terhadap peran dan tekad
mereka untuk mencapai tujuan organisasi.
C. Kerangka Berpikir
Memastikan tetap memberikan pelayanan kesehatan berkualitas di tengah
pandemi Covid-19 merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh rumah
sakit. Tercapainya tujuan tersebut tidak terlepas dari peran penting sumber daya
20
manusianya (karyawan) yakni tenaga kesehatan maupun non kesehatan. Menurut
Irawati (2015) pencapaian tujuan organisasi melalui sumber daya yang berkualitas
dapat dilakukan dengan menciptakan kondisi kualitas kehidupan kerja.
Kualitas kehidupan kerja merupakan suatu filsafat yang diterapkan oleh
manajemen dalam mengelola sumber daya manusianya. Kualitas kehidupan kerja
menurut Zin (2004) merupakan kondisi dimana kebutuhan-kebutuhan karyawan
terpenuhi dalam bekerja dan kesempatan bagi karyawan untuk terlibat dalam
menentukan pekerjaannya.
Zin (2004) menyatakan bahwa tercapainya kualitas kehidupan kerja pada
karyawan dapat dilakukan dengan memperhatikan lingkungan fisik yang kondusif,
kesempatan partisipasi, pertumbuhan dan pengembangan karyawan, sistem
imbalan, hubungan baik dengan atasan, relevansi sosial dan integrasi tempat kerja.
Sehingga, kualitas kehidupan kerja yang tercapai akan meningkatkan motivasi pada
karyawan, keinginan untuk bertahan, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif,
dan hubungan interpersonal yang baik (Srivastava & Kanpur, 2014).
Dampak dari kualitas kehidupan kerja memperkuat pentingnya kualitas
kehidupan kerja bagi karyawan maupun organisasi. Sinha (2012) menyatakan
peningkatan kualitas kehidupan kerja dapat dilakukan dengan memberikan
dukungan organisasi. Dukungan organisasi menurut Rhoades & Eisenberger (2002)
merupakan keyakinan yang dibentuk oleh karyawan terhadap organisasi mengenai
sejauh mana organisasi menghargai kontribusi mereka dan peduli dengan
kesejahteraan karyawan.
21
Dukungan organisasi merupakan faktor kunci kualitas umum kehidupan kerja
(Sinha, 2012). Dukungan organisasi dinilai berdampak baik dalam meningkatkan
keterlibatan kerja, kinerja karyawan, menurunkan ketegangan saat bekerja dan
keinginan untuk bertahan dalam organisasi, serta menurunkan tingkat withdrawal
behavior agar produktivitas kerja meningkat (Rhoades & Eisenberger, 2002).
Untuk itu, pemberian dukungan organisasi yang optimal dapat dilakukan dengan
dua bentuk yakni memberikan penghargaan terhadap kontribusi karyawan, seperti
gaji, pengakuan dan promosi jabatan serta memperhatikan kesejahteraan karyawan
(Rhoades & Eisenberger, 2002).
Menurut Rozaini, Norailis dan Aida (2015) dukungan organisasi memiliki
peran terhadap kualitas kehidupan kerja. Rhoades & Eisenberger (2002) dukungan
organisasi yang dirasakan karyawan dinilai dapat mengurangi tingkat pemaparan
stressor di lingkungan kerjanya sehingga membentuk lingkungan kerja yang
kondusif. Menurut (Wayne dkk, 1997) dukungan organisasi dapat membuat
karyawan merasakan adanya kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan
melalui pengalaman kerjanya. Worley, Fuqua & Hellman (2009) berpendapat
dukungan organisasi juga memunculkan keyakinan karyawan bahwa organisasi
menghargai kontribusi mereka melalui upah dan kompensasi dan bentuk lainnya.
Dukungan organisasi dianggap sebagai upaya untuk memberikan penghargaan,
perhatian, dan peningkatan kesejahteraan kepada setiap karyawan sesuai dengan
usaha yang diberikan untuk organisasi (Fedora, 2017).
Karyawan yang memiliki dukungan organisasi baik maka akan memiliki
kualitas kehidupan kerja yang tinggi (Jahani dkk, 2017). Jika dukungan organisasi
22
yang dirasakan baik maka tenaga kesehatan merasa dapat memenuhi kebutuhan
dalam bekerja, merasa dihargai dan diperhatikan, merasakan pekerjaan lebih
menyenangkan, memiliki hubungan yang baik dengan atasan dan rekan kerja, dan
merasa puas dengan pekerjaanya sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan
kerja tenaga kesehatan penanganan Covid-19. Sebaliknya apabila dukungan
organisasi yang dirasakan buruk maka tenaga kesehatan merasa kebutuhannya tidak
terpenuhi, merasakan pekerjaannya suatu beban, hubungan yang buruk dengan
atasan dan rekan kerja serta merasa tidak puas terhadap pekerjaannya yang dapat
menurunkan kualitas kehidupan kerja tenaga kesehatan penanganan Covid-19.
D. Hipotesis
Berdasarkan pemaparan kerangka berfikir yang telah dijelaskan diatas, maka
peneliti mengajukan hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara
dukungan organisasi dengan kualitas kehidupan kerja.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang menjelaskan
bagaimana cara peneliti melakukan penelitian (Susanti, Wahyuni, dan Yulianti,
2016). Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional.
Penelitian korelasional bertujuan untuk melihat hubungan antara satu atau lebih
variabel bebas (faktor) terhadap variabel independen (Susanti, Wahyuni dan
Yulianti, 2016).
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Adapun variabel yang digunakan pada penelitian ini:
1. Variabel Bebas (X) = Dukungan Organisasi
2. Variabel Terikat (Y) = Kualitas Kehidupan Kerja
C. Definisi Operasional
Berikut operasionalisasi variabel yang digunakan pada penelitian ini:
1. Kualitas Kehidupan Kerja
Kualitas kehidupan kerja merupakan sejauh mana tenaga kesehatan
penanganan Covid-19 merasa kebutuhannya terpenuhi oleh rumah sakit
melalui kesempatan berpartisipasi, adanya rasa aman dan dapat merancang
kehidupannya di dalam lingkup pekerjaan. Kualitas kehidupan kerja diukur
menggunakan dimensi-dimensi yang dikemukakan oleh Zin (2004) yakni
24
pertumbuhan dan pengembangan, partisipasi, lingkungan fisik, atasan, gaji
dan benefit, relevansi sosial dan integrasi tempat kerja.
2. Dukungan Organisasi
Dukungan organisasi didefinisikan sebagai keyakinan tenaga kesehatan
penanganan Covid-19 terkait sejauh mana organisasi atau rumah sakit
menghargai kontribusi karyawannya dan peduli terhadap kesejahteraan
karyawan. Dukungan organisasi diukur menggunakan dimensi-dimensi yang
dikemukakan oleh Rhoades & Eisenberger (2002) yakni penghargaan
terdapat kontribusi karyawan dan peduli terhadap kesejahteraan karyawan.
D. Partisipan Penelitian
Berikut merupakan populasi dan subjek dalam penelitian ini:
1. Populasi
Populasi merupakan suatu wilayah yang secara umum terdiri dari objek
dan subjek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang sudah ditetapkan
oleh peneliti untuk dikaji dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2013). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan yang
menangani pasien Covid-19 yang berjumlah 64 orang di rumah sakit rujukan
Covid-19 yakni RS Jiwa Tampan.
Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Tenaga Kesehatan Covid-19
No Profesi Jumlah
1. Dokter 13 Orang
2. Perawat 39 Orang
3. Analis Kesehatan 5 Orang
4. Radiografer 5 Orang
5. Farmasi 2 Orang
Total 64 Orang
(Sumber: SK Covid-19 2021)
25
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2010). Roscoe (Sugiyono, 2015) menentukan ukuran sampel yang
layak dalam penelitian adalah antara 30-500. Sampel penelitian ini diambil
dengan menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu sampel jenuh.
Teknik sampling jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2013). Arikunto
(2010) mengatakan jika sampel penelitian kurang dari 100 sebaiknya diambil
semuanya. Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti menggunakan
seluruh sampel penelitian yang terdiri dari 64 tenaga kesehatan penanganan
Covid-19 yang terdiri dari Perawat, Dokter, Analis Kesehatan, Radiografer,
dan Farmasi.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode
kuesioner. Kuesioner menurut Sugiyono (2013) merupakan teknik pengumpulan
data dengan metode memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawab. Kuesioner yang digunakan pada penelitian
adalah skala kualitas kehidupan kerja dan dukungan organisasi.
1. Skala Kualitas Kehidupan Kerja
Penyusunan item dalam skala kualitas kehidupan kerja menggunakan
bentuk skala Likert berdasarkan dimensi kualitas kehidupan menurut Zin
26
(2004) yang dimodifikasi dari Aulia (2018) dan disesuaikan kembali dengan
kebutuhan penelitian.
Skala untuk penelitian ini, dikategorikan ke dalam kelompok
Favourable dengan skor, yakni: 4 untuk Sangat Setuju (SS), 3 untuk Setuju
(S), 2 untuk Tidak Setuju (TS) dan 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS).
Tabel 3.2
Blue Print Skala Kualitas Kehidupan Kerja (Sebelum Try Out)
No Dimensi Indikator Aitem Jumlah
F UF
1. Pertumbuhan
dan
pengembangan
1. Kesempatan
menggunakan
keterampilan
kerja
1, 11 - 3
2. Melakukan
pekerjaan yang
menantang
3, 22 - 3
2. Partisipasi Kesempatan
untuk terlibat
dalam
pengambilan
keputusan
15, 6 - 3
3. Lingkungan
fisik
1. Lingkungan
kerja yang
kondusif
17, 14 - 2
2. Jam bekerja 5, 20 - 2
4. Atasan 1. Hubungan
dengan atasan
16, 2 - 2
2. Saling pengertian 13, 21 - 2
5. Gaji dan
benefit
Keadilan gaji 12, 9,
4
- 3
6. Integrasi
tempat kerja
Kekompakan
dalam bekerja
8, 9,
23
- 3
7. Relevansi
sosial
Hubungan dan
aspek kehidupan
7, 18,
10
- 3
Total 23 0 23
27
2. Skala Dukungan Organisasi
Penelitian menggunakan bentuk skala Likert berdasarkan dimensi
dukungan organisasi menurut Rhoades & Eisenberger (2002) yang
dimodifikasi dari Mulyono (2015) dan disesuaikan kembali dengan
kebutuhan penelitian.
Skala untuk penelitian ini, dikategorikan ke dalam 2 kelompok yaitu:
Favourable dengan skor, yakni: 4 untuk Sangat Setuju (SS), 3 untuk Setuju
(S), 2 untuk Tidak Setuju (TS) dan 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS).
Begitupun sebaliknya untuk penyataan unfavourable dengan skor, yakni: 1
untuk Sangat Setuju (SS), 2 untuk Setuju (S), 3 untuk Tidak Setuju (TS) dan
4 untuk Sangat Tidak Setuju (STS).
Tabel 3.3
Blue Print Skala Dukungan Organisasi (Sebelum Try Out)
No Dimensi Indikator Aitem Jumlah
F UF
1. Penghargaan
terhadap
kontribusi
karyawan
1. Pengakuan 1, 4 9 3
2. Gaji dan
kompensasi
7, 8 11 3
2. Peduli
terhadap
kesejahteraan
karyawan
1. Memperhatikan
kesejahteraan
karyawan
2, 13,
14
- 3
2. Memperhatikan
pekerjaan
karyawan
3, 6,
14
- 3
3. Mendengar
pendapat dan
keluhan
karyawan
10 5 2
Total 11 3 14
28
F. Uji Coba Alat Ukur
Uji coba alat ukur merupakan pengujian alat ukur berupa skala penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas suatu alat ukur sebelum
digunakan dalam penelitian. Uji coba alat ukur dilakukan dengan memberikan
skala penelitian kepada subjek yang dituju yang mana pada penelitian ini subjek
ialah tenaga kesehatan penanganan Covid-19 di RS Madani. Pelaksanaan uji coba
alat ukur dilaksanakan pada tanggal 10-17 Oktober 2021, dengan menyebar skala
uji coba penelitian kepada 51 orang tenaga kesehatan penanganan Covid-19 di
Rumah Sakit Daerah Madani. Alat ukur yang diuji coba adalah modifikasi dari
skala kualitas kehidupan kerja yang disusun oleh Aulia (2018) dan skala dukungan
organisasi oleh Mulyono (2015).
G. Validitas Dan Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2016) kriteria utama dari data hasil penelitian dalam
penelitian kuantitatif yakni reliabel, valid, dan objektif. Untuk mendapatkan hasil
penelitian yang valid dan reliabel peneliti harus memenuhi syarat yaitu instrumen
yang valid dan reliabel (Sugiyono, 2016).
1. Validitas
Validitas menurut Azwar (2015) berasal dari kata validity yang artinya
sejauh mana suatu instrumen pengukur (tes) memiliki ketetapan dan
kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya. Pengujian validitas digunakan
untuk mengetahui kemampuan suatu skala menghasilkan data yang akurat serta
sesuai dengan tujuan ukurnya (Azwar, 2015).
29
Validitas pada penelitian ini menggunakan validitas isi, dimana validitas
isi menunjukkan sejauh mana aitem-aitem yang terdapat dalam instrumen
pengukuran dapat mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh
alat ukur tersebut. Tidak hanya komprehensif, skala juga harus relevan, serta
tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran (Azwar, 2016). Validitas isi tidak
hanya didasarkan pada penilaian penulis tes sendiri, namun memerlukan
kesepakatan penilaian oleh beberapa penilai yang ahli dan kompeten (expert
judgement) (Azwar, 2017). Expert judgement dalam penelitian ini dilakukan
oleh pembimbing dan narasumber dari peneliti.
2. Reliabilitas
Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability yakni mampu
menghasilkan skor yang cermat dengan error pengukuran kecil (Azwar, 2017).
Reliabilitas alat ukur dilihat apabila alat itu dapat mengukur suatu gejala pada
waktu yang berbeda selalu menunjukkan hasil yang sama (Taniredja &
Mustafidah, 2014). Alat ukur yang dapat menghasilkan data yang reliabel
adalah alat ukur yang memiliki reliabilitas tinggi. Tinggi-rendahnya
reliabilitas, secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien
reliabilitas (Azwar, 2017).
Koefisien reliabilitas dinyatakan teoritik berkisar antara 0˗1,00.
Koefisien reliabilitas yang mendekati angka 1,00 berarti tinggi reliabilitasnya.
Sebaliknya, koefisien reliabilitas mendekati angka 0 berarti rendah
reabilitasnya (Azwar, 2015).
30
Berdasarkan hasil uji reliabilitas terhadap data try out skala penelitian
diperoleh koefisien reliabilitas dari setiap variabel sebagai berikut:
Tabel 3.4
Koefisien Reliabilitas Variabel
Variabel Jumlah Aitem Cronbach’s
Alpha
Keterangan
Kualitas Kehidupan
Kerja
21 0,935 Reliabel
Dukungan Organisasi 12 0,905 Reliabel
Hasil Uji reliabilitas diatas dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi
(α) dari variabel kualitas kehidupan kerja dan dukungan organisasi tergolong
cukup tinggi, sehingga alat ukur layak digunakan dalam penelitian.
3. Uji Daya Beda
Uji daya beda adalah sejauh mana kemampuan aitem untuk membedakan
satu individu dengan individu lainnya berdasarkan atribut pengukuran yang
dinyatakan sebagai discriminating power atau parameter daya diskriminasi
aitem (Azwar, 2016). Pengujian daya diskriminasi dilakukan melalui
menghitung koefisien korelasi distribusi skor aitem dengan distribusi skor
skala itu sendiri, hasil dari perhitungan ini akan menunjukkan nilai koefisien
aitem-total (Azwar, 2017).
Menurut Azwar (2009) indeks daya diskriminasi pada skala psikologi
minimal 0,30, jika aitem-aitem tersebut memiliki nilai < 0,30 maka aitem
memiliki daya beda rendah dan bias sehingga dapat dinyatakan gugur. Aitem
yang memiliki nilai koefisien korelasi aitem total = 0,30 atau > 0,30 dan secara
spesifikasi jumlahnya melebihi rencana untuk dijadikan skala, aitem-aitem
31
tersebut dapat dipilih yang memiliki indeks daya beda tertinggi (Azwar, 2015).
Sebaliknya, apabila jumlah aitem yang nilainya kecil < 0,30 dan tidak
mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dipertimbangkan untuk menurunkan
batas kriteria menjadi 0,25 sehingga jumlah aitem yang diinginkan dapat
tercapai (Azwar, 2015). Pada penelitian ini peneliti menggunakan batas indeks
daya beda aitem sebesar 0,30.
Dalam penelitian ini peneliti menyatakan aitem dipilih jika memenuhi
batasan ≥ 0,30. Hasil uji coba 23 aitem skala kualitas kehidupan kerja terdapat
2 aitem yang digugurkan yakni aitem 4 dan aitem 9. 21 aitem lainnya valid
dengan koefisien korelasi total berkisar antara 0,327 – 0,824. Rekapitulasi
skala kualitas kehidupan kerja setelah try out dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.5
Blue Print Skala Kualitas Kehidupan Kerja (Try Out)
No Dimensi Indikator Aitem
Valid
Gugur Jumlah
F UF F UF
1. Pertumbuhan
dan
pengembangan
1. Kesempatan
menggunakan
keterampilan
kerja
1, 11 - - - 2
2. Melakukan
pekerjaan
yang
menantang
3, 22 - - - 2
2. Partisipasi Kesempatan
untuk terlibat
dalam
pengambilan
keputusan
15, 6 - - - 2
3. Lingkungan
fisik
1. Lingkungan
kerja yang
kondusif
17,
14
- - - 2
2. Jam bekerja 5, 20 - - - 2
32
No Dimensi Indikator Aitem
Valid
Gugur Jumlah
F UF F UF
4. Atasan 1. Hubungan
dengan atasan
16, 2 - - - 2
2. Saling
pengertian
13,
21
- - - 2
5. Gaji dan
benefit
Keadilan gaji 12, - 4,
9
- 1
6. Integrasi
tempat kerja
Kekompakan
dalam bekerja
8, 19,
23
- - - 3
7. Relevansi
sosial
Hubungan dan
aspek
kehidupan
7, 18,
10
- - - 3
Total 21 0 2 0 21
Setelah diperoleh aitem-aitem yang memenuhi kriteria dan gugur, aitem
disusun kembali seperti pola aitem sebelumnya dan dibuat blue print skala
kualitas kehidupan kerja yang akan digunakan untuk penelitian. Uraian dapat
dilihat pada tabel 3.6.
Tabel 3.6
Blue Print Skala Kualitas Kehidupan Kerja (Penelitian)
No Dimensi Indikator Aitem Jumlah
F UF
1. Pertumbuhan
dan
pengembangan
1. Kesempatan
menggunakan
keterampilan kerja
1, 11 - 3
2. Melakukan
pekerjaan yang
menantang
3, 15 - 3
2. Partisipasi Kesempatan untuk
terlibat dalam
pengambilan
keputusan
2, 8 - 3
3. Lingkungan
fisik
1. Lingkungan kerja
yang kondusif
17, 14 - 2
2. Jam bekerja 9, 20 - 2
4. Atasan 1. Hubungan dengan
atasan
18, 6 - 2
2. Saling pengertian 13, 16 - 2
33
No Dimensi Indikator Aitem Jumlah
F UF
5. Gaji dan
benefit
Keadilan gaji 5 - 1
6. Integrasi
tempat kerja
Kekompakan dalam
bekerja
4, 10,
12
- 3
7. Relevansi
sosial
Hubungan dan
aspek kehidupan
7, 19,
21
- 3
Total 21 0 21
Pada Hasil try out skala dukungan organisasi terdapat 2 aitem yang
digugurkan yakni aitem 9 dan aitem 11. Kemudian, 12 aitem lainnya valid
dengan koefisien korelasi total berkisar antara 0,354 – 0,837. Rekapitulasi
skala kualitas kehidupan kerja setelah try out dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7
Blue Print Skala Dukungan Organisasi (Try Out)
No Dimensi Indikator Aitem
Valid
Gugur Jumlah
F UF F UF
1. Penghargaan
terhadap
kontribusi
karyawan
1. Pengakuan 1, 4 - - 9 2
2. Gaji dan
kompensasi
7, 8 - - 11 2
2. Peduli
terhadap
kesejahteraan
karyawan
1. Memperhatikan
kesejahteraan
karyawan
2,
13,
14
- - - 3
2. Memperhatikan
pekerjaan
karyawan
3, 6,
12
- - - 3
3. Mendengar
pendapat
dan
keluhan
karyawan
10 5 - - 1
Total 11 1 0 2 12
Setelah diperoleh aiten-aitem yang memenuhi kriteria, kemudian aitem
34
disusun kembali seperti pola aitem sebelumnya dan dibuat blue print skala
dukungan organisasi yang akan digunakan untuk penelitian. Uraian dapat
dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8
Blue Print Skala Dukungan Organisasi (Penelitian)
No Dimensi Indikator Aitem Jumlah
F UF
1. Penghargaan
terhadap
kontribusi
karyawan
1. Pengakuan 1, 4 - 2
2. Gaji dan
kompensasi
5, 6 - 2
2. Peduli
terhadap
kesejahteraan
karyawan
1. Memperhatikan
kesejahteraan
karyawan
8, 11,
10
- 3
2. Memperhatikan
pekerjaan
karyawan
2, 9, 3 - 3
3. Mendengar
pendapat dan
keluhan
karyawan
12 7 1
Total 11 1 12
H. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh nantinya akan dianalisis menggunakan teknik
analisis korelasi product moment oleh Pearson melalui program IBM SPSS
(Statistical Product and Service Solution) versi 26 For Windows. Analisis product
moment menurut Hasan (1999) adalah alat uji statistik yang biasa digunakan untuk
menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan) dua variabel. Teknik analisis data ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan organisasi (X) terhadap
kualitas kehidupan kerja (Y).
35
I. Jadwal Penelitian
Tabel 3.8
Jadwal Penelitian
No. Nama Kegiatan Waktu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pengajuan Proposal
Seminar Proposal
Validasi Instrumen Penelitian
Try Out Instrumen Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Seminar Hasil
Sidang Munaqasyah
28 Juni 2021
09 Agustus 2021
23 September 2021
10 -17 Oktober 2021
1-7 November 2021
23 Desember 2021
13 Januari 2022
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan antara dukungan organisasi dengan kualitas kehidupan kerja pada tenaga
kesehatan penanganan Covid-19. Hubungan positif antara dukungan organisasi dan
kualitas kehidupan kerja ditunjukkan dengan koefisien korelasi 0,614 dengan taraf
signifikan p=0,000 (p<0,01). Hal ini mengindikasi bahwa semakin tinggi dukungan
organisasi yang dirasakan tenaga kesehatan penanganan Covid-19 maka semakin
tinggi pula kualitas kehidupan kerjanya.
B. Saran
Dari hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka saran-saran yang dapat diajukan antara lain:
1. Bagi Pihak Rumah Sakit
Pihak rumah sakit diharapkan agar dapat mempertahankan dukungan
organisasi dengan memberikan penghargaan terhadap kontribusi dan
memperhatikan kesejahteraan tenaga kesehatan agar tercapai kualitas
kehidupan kerja yang baik.
2. Bagi penelitian selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat menambahkan lebih banyak teori-teori
mengenai dukungan organisasi dan kualitas kehidupan kerja, serta
menambahkan variabel lain agar lebih dapat memperdalam, mengembangkan
dan memperluas informasi terkait penelitian.
51
DAFTAR PUSTAKA
Adiputra, P. A. T. (2020). Dampak Pandemi COVID-19 pada Pelayanan Pasien
Kanker di Rumah Sakit Tersier di Indonesia: Serial Kasus. JBN (Jurnal Bedah
Nasional), 4(1), 29.
Agung, Ivan. M. (2016). Aplikasi SPSS untuk Penelitian Psikologi. Pekanbaru: Al-
Mujtahadah Press.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Aryansah, I., & Putri, E. K. (2013). Iklim Organisasi Dan Kualitas Kehidupan
Kerja. Humanitas, 10(1), 76–86.
Artanti, Y. (2017). Peran Dukungan Organisasional Pada Pemasaran Internal
Perusahaan: Analisis Strategi dan Pengaruhnya. In Seminar Nasional Riset
Inovatif (Vol. 5, pp. 690-697).
Avianto, B., Derriawan, & Tabroni. (2019). Pengaruh Praktik Manajemen Sumber
Daya Manusia Dan Persepsi Dukungan Organisasi Terhadap Keterikatan
Karyawan Dengan Kualitas Kehidupan Kerja Sebagai Variabel Intervening.
Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Manajemen, 4(1), 140–164.
Azwar, S. (2015). Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2015). Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2016). Konstruksi Tes Kemampuan Kognitif. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Azwar, S. (2017). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aulia, S. F. (2018). Hubungan Iklim Organisasi dengan Kualitas Kehidupan Kerja.
Skripsi. Universitas Sultan Syarif Kasim Riau: Fakultas Psikologi
Berg, Y., & Martins, N. (2013). The relationship between organizational trust and
quality of work life. SA Journal of Human Resource Management, 11(1), 1–
13.
Cascio, W.F. (1998). Managing Human Resources – Productivity, Quality of Work
Life, Profits. United States: McGraw-Hill.
Cascio, W. F. (2003). Managing Human Resources. Colorado: McGraw-Hill.
CNN Indonesia.com. (2021, Juli 23). Pilu Nakes, Insentif Belum Cair dan Gaji
52
belum dibayar RS. Diakses 27 Desember 2021.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210723113532-532-671213/pilu-
nakes-insentif-belum-cair-dan-gaji-belum-dibayar-rs/amp
Dhar, R. L. (2008). Quality of work life: A Study of municipal corporation drivers.
The Journal of International Social Research, 1(5), 251-273.
Dessler, Gary. (1992). Manajemen SDM Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Prenhallindo.
Eisenberger, R., Huntington, R., Hutchison, S., & Sowa, D. (1986). Perceived
Organizational Support. Journal of Applied Psychology, 71(3), 500–507.
Fatdina. (2009). Peran Dukungan Organisasi Yang Dirasakan Karyawan Sebagai
Mediator Pengaruh Keadilan Prosedural Terhadap Perilaku Kewarganegaraan
Organisasi. Jurnal Psikologi 36(1), 1-7
Fedora, G., & Sawitri, D. R. (2017). Hubungan antara dukungan organisasi dengan
keterikatan kerja pada karyawan PT. X di Bogor. Jurnal empati, 6(1), 199-
205.
Firdousiya & Jayan, C. (2013). Relationship Between Quality of Work Life,
Relationship Quotient and Counterproductive Work Behavior. International
Journal of Social Science & Interdisciplinary Research,Vol. 2, No.5.
Ghani, N. A., & Hussin, T. A. (2009). Antecedents Of Perceived Organizational
Support. Canadian Social Science, 5(6), 121–130.
Gibson L, James., dkk (2012). Organizations Behavior, Structure, Processes. New
York: McGraw Hill
Hadiwijaya, H. (2016). Pengaruh Quality Of Work Life Terhadap Person
Organization Fit Dan Implikasinya Pada Kinerja Karyawan. Jurnal
Manajemen Dan Bisnis Sriwijaya, 14(4), 438–448.
Handayani, D., Hadi, D., Isbaniah, F., Burhan, E., & Agustin, H. (2020). Penyakit
Virus Corona 2019. Respirologi Indonesia, 40(2), 119–129.
Hurlock, E. B. (1991). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Hutchinson, S. (1997). Perceived Organizational Support: Further Evidence of
Construct Validity. Educational and Psychological Measurement Journal, 57,
1025-1034.
Idrus, M. (2006). Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kualitas
Kehidupan Kerja Karyawan. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3(1).
53
Irawati, A, S. (2015). Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sampang. Jurnal
Neo-Bis, 9(2), 41-52.
Jahani, M. A., Mahmoudi, G., Yaminfirooz, M., & Shahrdami, Y. (2017). Structural
Model of the Relationship between Perceived Organizational Support and
Quality of Working life of Employees of the Selected Hospital of North of
Iran. Ambient Science, 03 & 04(Sp1, Sp2 & 01), 23–27.
Kiriago, A. N., Bwisa, H. M. (2013). Working Environment Factors that Affect
Quality of Work Life among Attendants in Petrol Station in Kitale Town in
Kenya”. International Journal of Academia Research in Business and Social
Sciences. 3(5), 289-296.
Kompas.com. (2020, Maret 27). IDI: Laporan dari RS Rujukan stok APD Hanya
Cukup untuk Sepekan). Diakses 27 Desember 2021.
https://amp.kompas.com/nasional/read/2020/03/27/10421301/idi-laporan-
dari-rs-rujukan-stok-apd-hanya-cukup-untuk-sepekan.
Manajemenrumahsakit.net (2020, 04 April). Kesejahteraan Hak dan Kewajiban
Tenaga Medis di tengah Pandemi. Diakses 21 Januari 2020.
https://manajemenrumahsakit.net/2020/04/kesejahteraan-hak-dan-kewajiban-
tenaga-medis-di-tengah-pandemi/.html
Manajemenrumahsakit.net (2021, 21 Juli). Mengukur mutu pelayanan RS pada
masa pandemi COVID-19. Diakses 5 Agustus 2021.
https://manajemenrumahsakit.net/2021/07/mengukur-mutu-pelayanan-rs-
pada-masa-pandemi-covid-19/
Mebaki, B., Fouatih, M., E & Mokdad, M. (2019). Quality of Work Life and
Differences in Demographic Characteristics among Managerial Staff in
Algerian Tertiary Sector. Work, 62, (425-442).
Mujiasih, E. (2015). Hubungan Antara Persepsi Dukungan Organisasi (Perceived
Organizational Support) Dengan Keterikatan Karyawan (Employee
Engagement). Jurnal Psikologi Undip, 14(1), 40–51.
Mulyono, R. A. (2015). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Dukungan Organisasi
dengan Employee Engagement Pada Karyawan Toko Di Yogyakarta. Skripsi.
Universitas Sanata Dharma; Yogyakarta.
Oyoh, O., Somantri, I., & Yudianto, K. (2017). Kualitas Kehidupan Kerja Nakes di
Puskesmas Pangandaran. Padjadjaran Nursing Journal, 5(3), 289–296.
Pujilestari, S., Giyatmi, G., Basriman, I., Batubara, C. (2019). Dampak Intervensi
Terhadap Aspek Keamanan Pangan Serta Disertifikasi Produk. Teknologi
Pangan dan Kesehatan, 1(2), 122-131.
54
Robbins, T. L., Crino, M. D., & Fredendall, L. D. (2002). An Integrative Model of
the Empowerment Process. Human Resource Management Review, 12(3),
491-433.
Rhoades, L., & Eisenberger, R. (2002). Perceived organizational support: A review
of the literature. Journal of Applied Psychology, 87(4), 698–714.
Rozaini, R., Norailis, A. W., & Aida, B. (2015). Roles of Organizational Support
in Quality of Work Life in Insurance Industry. Journal of Economics, Business
and Management, 3(8), 753–757.
Setiyadi, Y. W., Wartini, S., Manajemen, J., Ekonomi, F., Semarang, U. N., &
Artikel, I. (2016). Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening. Management
Analysis Journal, 5(4), 315–324.
Sinha, C. (2012). Factors Affecting Quality Of Work Life: Empirical Evidence
From Indian Organizations. Australian Journal of Business and Management
Research, 1(11), 31–40.
Srivastava, S., & Kanpur, R. (2014). A Study On Quality Of Work Life: Key
Elements Camp; It’s Implications. IOSR Journal of Business and
Management, 16(3), 54–59.
Sudarma, K., & Murniasih, E. (2016). Pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi dan
Kompensasi pada Kinerja Karyawan Dimediasi Komitmen Afektif.
Management Analysis Journal, 5(1), 24–35.
Sugiarto, Marisdaya. R, & Karlina, I. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Stres Kerja Pada Guru SD Di Yayasan SLB Prof. Dr. Sri Soedewi.
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa. 2581-2858.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta.
Susanti, R., & Cucuani, H. (2018). Psikologi Di Tempat Kerja. Pekanbaru: Al-
Mujtahadah Press.
Susilo, A., dkk (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini.
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45.
Swamy, D. R., & Rashmi, S. (2015). Quality of Work Life: Scale Development and
Validation. International Journal of Caring Sciences, 8(2), 281–300.
55
Taniredja, Tukiran & Mustafidah, Hidayati. (2012). Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Alfabeta.
Wahyuni, S., Susanti, R., & Yulianti, A. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif
& Statistik.
Wayne, S. J., Shore, L. M., & Liden, R. C. (1997). Perceived organizational support
and leader-member exchange: A social exchange perspective. Academy of
Management Journal, 40(1), 82–111.
Worley, J. A., Fuqua, D. R., & Hellman, C. M. (2009). The Survey of Perceived
Organizational Support: Which Measure Should We Use? SA Journal of
Industrial Psychology, 35(1).
Zin, R. . (2004). Perception Of Professional Engineers Toward Quality Of Work
Life And Organizational Commitment A Case Study. Gadjah Mada
International Journal Of Business, 6(3), 323–334.
58
LEMBAR VALIDASI ALAT UKUR
(Skala Kualitas Kehidupan Kerja)
Definisi Operasional : Kualitas kehidupan kerja merupakan sejauh mana tenaga
kesehatan penanganan Covid-19 merasa kebutuhannya terpenuhi oleh rumah sakit
melalui kesempatan berpartisipasi, adanya rasa aman dan dapat merancang
kehidupannya di dalam lingkup pekerjaan. Zin (2004) mengatakan bahwa kualitas
kehidupan kerja mempunyai beberapa dimensi yaitu sebagai berikut:
a. Pertumbuhan dan Pengembangan
b. Partisipasi
c. Lingkungan fisik
d. Atasan
e. Gaji dan benefit
f. Integrasi tempat kerja
g. Relevansi sosial
Bentuk skala yang digunakan : Skala Likert
[ ] Buat Sendiri, [ ] Terjemahan, [ ] Modifikasi
Jumlah Aitem : 23 aitem
Jenis dan Format Respon : SS, S, TS, dan STS
59
Penilaian setiap butir aitem
Petunjuk:
Pada bagian ini, saya memohon kepada Bapak/Ibu untuk memberikan
penilaian pada setiap pernyataan di dalam skala. Skala ini bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara dukungan organisasi dengan kualitas
kehidupan kerja.
Bapak/Ibu dimohon untuk menilai berdasarkan kesesuaian pernyataan
(aitem) dengan indikator yang diajukan. Penilaian dilakukan dengan memilih salah
satu dari alternatif jawaban yang disediakan, yaitu : Relevan (R), Kurang Relevan
(KR), atau Tidak Relevan (TR). Untuk jawaban yang dipilih mohon Bapak/Ibu
memberikan tanda centang () pada kolom yang telah disediakan.
Contoh menjawab:
1. Aitem : Rumah sakit melaksanakan saran dari karyawan
(Kualitas kehidupan kerja – favourable)
R KR TR
( ) ( ) ( )
Jika Bapak/Ibu menilai aitem saya relevan dengan indikator, maka Bapak/Ibu
mencentang pada kolom R ( )
Demikian seterusnya untuk semua aitem yang tersedia.
60
Dimensi Indikator No Pernyataan
Alternatif
Jawaban
Ket
R KR TR
Pertumbuhan
dan
perkembangan
Kesempatan
untuk
menggunakan
keterampilan
1 Pekerjaan saya
memberikan
peluang yang
cukup untuk
berkembang (F)
11 Pekerjaan saya
memungkinkan
untuk berbagi
keterampilan (F)
Pekerjaan
yang
menantang
3 Bekerja disini
adalah tantangan
bagi saya (F)
22 Pekerjaan ini
membuat saya
tertantang untuk
menyelesaikannya
hingga tuntas (F)
Partisipasi Kesempatan
untuk terlibat
dalam
15 Tempat saya
bekerja
memberikan
61
pengambilan
keputusan
kesempatan untuk
saya
menyumbangkan
gagasan (F)
6 Tempat saya
bekerja selalu
mengadakan
pertemuan untuk
tenaga kesehatan
menyalurkan
saran-saran (F)
Lingkungan
fisik
Lingkungan
kerja
17 Lingkungan kerja
saya aman (F)
14 Tempat saya
bekerja memiliki
fasilitas yang baik
(F)
Penjadwalan
kerja
5 Jam kerja saya
sesuai dengan
ketentuan (F)
20 Saya merasa
jadwal kerja
62
sudah berjalan
baik
Atasan Hubungan
dengan
atasan
16 Atasan
mempercayai
kemampuan
bawahannya (F)
2 Atasan mampu
mengembangkan
kerjasama tim (F)
Saling
pengertian
13 Atasan
memahami
kondisi
bawahannya (F)
21 Atasan
memberikan
bantuan ketika
saya sedang
dalam masalah
(F)
Gaji dan
benefit
Keadilan dan
manfaat
moneter yang
memadai
12 Gaji yang saya
terima sesuai
dengan beban
pekerjaan (F)
63
9 Pembayaran
dilakukan dengan
pantas (F)
4 Rumah sakit
menyediakan
tunjangan
sebagaimana
ketentuannya (F)
Relevansi
sosial
Pekerjaan
dan aspek
kehidupan
lainnya
7 Pekerjaan saya
memberi
kontribusi bagi
masyarakat (F)
18 Saya mampu
mengejar
kepentingan
lainnya, meski
tetap harus
bekerja (F)
10 Pekerjaan saya
sesuai dengan
nilai yang saya
miliki (F)
64
Integrasi
tempat kerja
Kekompakan
antar rekan
kerja
8 Saya memiliki
tim kerja yang
kompak (F)
19 Rekan kerja
saling mendukung
satu sama lain (F)
23 Saya bersama tim
mampu bekerja
sama dengan baik
(F)
Catatan :
1. Isi (kesesuaian dengan indikator)
2. Bahasa
3. Jumlah Aitem
Pekanbaru, 22 Juni 2021
Validator,
Adfadia Mera, S.Psi, M.A
NIK. 130611033
65
LEMBAR VALIDASI ALAT UKUR
(Skala Dukungan Organisasi)
Definisi Operasional : Dukungan organisasi merupakan keyakinan tenaga
kesehatan Covid-19 terkait sejauh mana organisasi atau rumah sakit menghargai
kontribusi karyawannya dan peduli terhadap kesejahteraan karyawan. Rhoades &
Eisenberger (2002) menyatakan terdapat dua (2) dimensi dukungan organisasi yang
berasal dari definisinya yaitu sebagai berikut:
a. Penghargaan organisasi terhadap kontribusi karyawan
b. Peduli pada kesejahteraan karyawan
Bentuk skala yang digunakan : Skala Likert
[ ] Buat Sendiri, [ ] Terjemahan, [ ] Modifikasi
Jumlah Aitem : 14 aitem
Jenis dan Format Respon : SS, S, TS, dan STS
66
Penilaian setiap butir aitem
Petunjuk:
Pada bagian ini, saya memohon kepada Bapak/Ibu untuk memberikan
penilaian pada setiap pernyataan di dalam skala. Skala ini bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara dukungan organisasi dengan kualitas
kehidupan kerja.
Bapak/Ibu dimohon untuk menilai berdasarkan kesesuaian pernyataan
(aitem) dengan indikator yang diajukan. Penilaian dilakukan dengan memilih salah
satu dari alternatif jawaban yang disediakan, yaitu : Relevan (R), Kurang Relevan
(KR), atau Tidak Relevan (TR). Untuk jawaban yang dipilih mohon Bapak/Ibu
memberikan tanda centang () pada kolom yang telah disediakan.
Contoh menjawab:
1. Aitem : Rumah sakit bangga dengan pencapaian saya di tempat kerja
(Dukungan organisasi – favourable)
R KR TR
( ) ( ) ( )
Jika Bapak/Ibu menilai aitem saya relevan dengan indikator, maka Bapak/Ibu
mencentang pada kolom R ( )
Demikian seterusnya untuk semua aitem yang tersedia
67
Dimensi Indikator No Pernyataan
Alternatif
Jawaban Ket
R KR TR
Penghar-
gaan
terhadap
kontribusi
karyawan
Pengakuan 1 Saya mendapatkan
pujian atas
kontribusi yang saya
berikan (F)
4 Feedback yang saya
terima dari atasan
membuat saya
merasa bahwa
pekerjaan saya
dihargai (F)
9 Saya merasa usaha
maksimal yang telah
saya lakukan kurang
dihargai (UF)
Gaji dan
kompensasi
7 Gaji yang saya
terima sesuai
dengan hasil kerja
saya (F)
8 Rumah sakit
memberikan bonus
68
lebih pada tenaga
kesehatan yang
berprestasi (F)
11 Tidak adanya
jaminan kesehatan
bagi tenaga
kesehatan yang sakit
(UF)
kepedulian
terhadap
kesejahter-
aan
karyawan
Memperhati-
kan
kesejahteraan
karyawan
2 Atasan
memperhatikan
tenaga kesehatan
apabila sedang sakit
(F)
13 Rumah sakit
memperlakukan
tenaga kesehatannya
secara adil (F)
14 Rumah sakit
memperhatikan
kenyamanan kondisi
lingkungan kerja
tenaga kesehatannya
(F)
69
Memperhati-
kan pekerjaan
karyawan
3 Atasan mengawasi
dengan baik setiap
pekerjaan tenaga
kesehatannya (F)
14 Atasan
memperhatikan
apakah saya sudah
menjalankan
pekerjaan dengan
baik (UF)
6 Rumah sakit
menyediakan
fasilitas yang dapat
menunjang
pekerjaan saya (F)
Mendengar-
an pendapat
dan keluhan
karyawan
10 Atasan mau
mendengarkan
masukan maupun
pendapat yang saya
berikan (F)
5 Atasan sering
mengabaikan
70
keluhan dari saya
saat bekerja (UF)
Catatan :
1. Isi (kesesuaian dengan indikator)
2. Bahasa
3. Jumlah Aitem
Pekanbaru, 22 Juni 2021
Validator,
Adfadia Mera, S.Psi, M.A
NIK. 130611033
71
LEMBAR VALIDASI ALAT UKUR
(Skala Kualitas Kehidupan Kerja)
Definisi Operasional : Kualitas kehidupan kerja merupakan sejauh mana tenaga
kesehatan penanganan Covid-19 merasa kebutuhannya terpenuhi oleh rumah sakit
melalui kesempatan berpartisipasi, adanya rasa aman dan dapat merancang
kehidupannya di dalam lingkup pekerjaan. Zin (2004) mengatakan bahwa kualitas
kehidupan kerja mempunyai beberapa dimensi yaitu sebagai berikut:
a. Pertumbuhan dan Pengembangan
b. Partisipasi
c. Lingkungan fisik
d. Atasan
e. Gaji dan benefit
f. Integrasi tempat kerja
g. Relevansi sosial
Bentuk skala yang digunakan : Skala Likert
[ ] Buat Sendiri, [ ] Terjemahan, [ ] Modifikasi
Jumlah Aitem : 23 aitem
Jenis dan Format Respon : SS, S, TS, dan STS
72
Penilaian setiap butir aitem
Petunjuk:
Pada bagian ini, saya memohon kepada Bapak/Ibu untuk memberikan
penilaian pada setiap pernyataan di dalam skala. Skala ini bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara dukungan organisasi dengan kualitas
kehidupan kerja.
Bapak/Ibu dimohon untuk menilai berdasarkan kesesuaian pernyataan
(aitem) dengan indikator yang diajukan. Penilaian dilakukan dengan memilih salah
satu dari alternatif jawaban yang disediakan, yaitu : Relevan (R), Kurang Relevan
(KR), atau Tidak Relevan (TR). Untuk jawaban yang dipilih mohon Bapak/Ibu
memberikan tanda centang () pada kolom yang telah disediakan.
Contoh menjawab:
1. Aitem : Rumah sakit melaksanakan saran dari karyawan
(Kualitas kehidupan kerja – favourable)
R KR TR
( ) ( ) ( )
Jika Bapak/Ibu menilai aitem saya relevan dengan indikator, maka Bapak/Ibu
mencentang pada kolom R ( )
Demikian seterusnya untuk semua aitem yang tersedia.
73
Dimensi Indikator No Pernyataan
Alternatif
Jawaban
Ket
R KR TR
Pertumbuhan
dan
perkembangan
Kesempatan
untuk
menggunakan
keterampilan
1 Pekerjaan saya
memberikan
peluang yang
cukup untuk
berkembang (F)
11 Pekerjaan saya
memungkinkan
untuk berbagi
keterampilan (F)
Pekerjaan
yang
menantang
3 Bekerja disini
adalah tantangan
bagi saya (F)
22 Pekerjaan ini
membuat saya
tertantang untuk
menyelesaikannya
hingga tuntas (F)
Partisipasi Kesempatan
untuk terlibat
dalam
15 Tempat saya
bekerja
memberikan
74
pengambilan
keputusan
kesempatan untuk
saya
menyumbangkan
gagasan (F)
6 Tempat saya
bekerja selalu
mengadakan
pertemuan untuk
tenaga kesehatan
menyalurkan
saran-saran (F)
Lingkungan
fisik
Lingkungan
kerja
17 Lingkungan kerja
saya aman (F)
14 Tempat saya
bekerja memiliki
fasilitas yang baik
(F)
Penjadwalan
kerja
5 Jam kerja saya
sesuai dengan
ketentuan (F)
20 Saya merasa
jadwal kerja
75
sudah berjalan
baik
Atasan Hubungan
dengan
atasan
16 Atasan
mempercayai
kemampuan
bawahannya (F)
2 Atasan mampu
mengembangkan
kerjasama tim (F)
Saling
pengertian
13 Atasan
memahami
kondisi
bawahannya (F)
21 Atasan
memberikan
bantuan ketika
saya sedang
dalam masalah
(F)
Gaji dan
benefit
Keadilan dan
manfaat
moneter yang
memadai
12 Gaji yang saya
terima sesuai
dengan beban
pekerjaan (F)
76
9 Pembayaran
dilakukan dengan
pantas (F)
4 Rumah sakit
menyediakan
tunjangan
sebagaimana
ketentuannya (F)
Relevansi
sosial
Pekerjaan
dan aspek
kehidupan
lainnya
7 Pekerjaan saya
memberi
kontribusi bagi
masyarakat (F)
18 Saya mampu
mengejar
kepentingan
lainnya, meski
tetap harus
bekerja (F)
10 Pekerjaan saya
sesuai dengan
nilai yang saya
miliki (F)
77
Integrasi
tempat kerja
Kekompakan
antar rekan
kerja
8 Saya memiliki
tim kerja yang
kompak (F)
19 Rekan kerja
saling mendukung
satu sama lain (F)
23 Saya bersama tim
mampu bekerja
sama dengan baik
(F)
Catatan :
1. Isi (kesesuaian dengan indikator)
Sesuai
2. Bahasa
Dapat dipahami
3. Jumlah Aitem
Sudah mewakili
Pekanbaru, 23 September 2021
Validator,
Ami Widyastuti, M.Psi., Psikolog
NIK. 19820306300812006
78
LEMBAR VALIDASI ALAT UKUR
(Skala Dukungan Organisasi)
Definisi Operasional : Dukungan organisasi merupakan keyakinan tenaga
kesehatan Covid-19 terkait sejauh mana organisasi atau rumah sakit menghargai
kontribusi karyawannya dan peduli terhadap kesejahteraan karyawan. Rhoades &
Eisenberger (2002) menyatakan terdapat dua (2) dimensi dukungan organisasi yang
berasal dari definisinya yaitu sebagai berikut:
a. Penghargaan organisasi terhadap kontribusi karyawan
b. Peduli pada kesejahteraan karyawan
Bentuk skala yang digunakan : Skala Likert
[ ] Buat Sendiri, [ ] Terjemahan, [ ] Modifikasi
Jumlah Aitem : 14 aitem
Jenis dan Format Respon : SS, S, TS, dan STS
79
Penilaian setiap butir aitem
Petunjuk:
Pada bagian ini, saya memohon kepada Bapak/Ibu untuk memberikan
penilaian pada setiap pernyataan di dalam skala. Skala ini bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara dukungan organisasi dengan kualitas
kehidupan kerja.
Bapak/Ibu dimohon untuk menilai berdasarkan kesesuaian pernyataan
(aitem) dengan indikator yang diajukan. Penilaian dilakukan dengan memilih salah
satu dari alternatif jawaban yang disediakan, yaitu : Relevan (R), Kurang Relevan
(KR), atau Tidak Relevan (TR). Untuk jawaban yang dipilih mohon Bapak/Ibu
memberikan tanda centang () pada kolom yang telah disediakan.
Contoh menjawab:
1. Aitem : Rumah sakit bangga dengan pencapaian saya di tempat kerja
(Dukungan organisasi – favourable)
R KR TR
( ) ( ) ( )
Jika Bapak/Ibu menilai aitem saya relevan dengan indikator, maka Bapak/Ibu
mencentang pada kolom R ( )
Demikian seterusnya untuk semua aitem yang tersedia
80
Dimensi Indikator No Pernyataan
Alternatif
Jawaban Ket
R KR TR
Penghar-
gaan
terhadap
kontribusi
karyawan
Pengakuan 1 Saya mendapatkan
pujian atas
kontribusi yang saya
berikan (F)
4 Feedback yang saya
terima dari atasan
membuat saya
merasa bahwa
pekerjaan saya
dihargai (F)
9 Saya merasa usaha
maksimal yang telah
saya lakukan kurang
dihargai (UF)
Gaji dan
kompensasi
7 Gaji yang saya
terima sesuai
dengan hasil kerja
saya (F)
8 Rumah sakit
memberikan bonus
81
lebih pada tenaga
kesehatan yang
berprestasi (F)
11 Tidak adanya
jaminan kesehatan
bagi tenaga
kesehatan yang sakit
(UF)
kepedulian
terhadap
kesejahter-
aan
karyawan
Memperhati-
kan
kesejahteraan
karyawan
2 Atasan
memperhatikan
tenaga kesehatan
apabila sedang sakit
(F)
13 Rumah sakit
memperlakukan
tenaga kesehatannya
secara adil (F)
14 Rumah sakit
memperhatikan
kenyamanan kondisi
lingkungan kerja
tenaga kesehatannya
(F)
82
Memperhati-
kan pekerjaan
karyawan
3 Atasan mengawasi
dengan baik setiap
pekerjaan tenaga
kesehatannya (F)
14 Atasan
memperhatikan
apakah saya sudah
menjalankan
pekerjaan dengan
baik (UF)
6 Rumah sakit
menyediakan
fasilitas yang dapat
menunjang
pekerjaan saya (F)
Mendengar-
an pendapat
dan keluhan
karyawan
10 Atasan mau
mendengarkan
masukan maupun
pendapat yang saya
berikan (F)
5 Atasan sering
mengabaikan
83
keluhan dari saya
saat bekerja (UF)
Catatan :
1. Isi (kesesuaian dengan indikator)
Sesuai
2. Bahasa
Dapat dipahami
3. Jumlah Aitem
Sudah mewakili
Pekanbaru, 23 September 2021
Validator,
Ami Widyastuti, M.Psi., Psikolog
NIK. 19820306300812006
85
Identitas Diri Responden
Nama/Inisial :
Usia :
Jenis Kelamin :
Profesi :
Status : PNS / Non PNS
PETUNJUK PENGERJAAN
Berikut ini terdapat sebuah skala. Diharapkan kepada Bapak/Ibu untuk
membaca petunjuk pengisian sebelum memberikan respon jawaban.
Bekerjalah secara mandiri dan berikanlah respon dengan jujur sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya, karena kejujuran Bapak/Ibu sangat penting dalam
penelitian ini. Seluruh respon yang Bapak/Ibu berikan dijaga keamanan dan
kerahasiaanya oleh peneliti, sesuai dengan etika didalam sebuah penelitian.
Atas bantuan dan kerjasama dari Bapak/Ibu, peneliti mengucapkan terima
kasih.
Zikra Farhani
PETUNJUK PENGISIAN SKALA
a. Bacalah pernyataan dengan seksama
b. Isilah semua nomor dengan memilih satu diantara empat alternatif jawaban
dengan memberikan tanda checklist () pada kolom yang sudah disediakan
(jangan sampai ada nomor yang dikosongkan). Respon jawaban berupa:
SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak
Setuju)
c. Semua jawaban yang anda pilih adalah benar, asalkan jawaban anda jujur.
d. Contoh :
No. Pertanyaan SS S TS STS
1. Rumah sakit bangga dengan
pencapaian saya di tempat kerja
Keterangan: Artinya anda merasa penyataan diatas sesuai dengan diri anda yang
sebenarnya.
86
Skala I
No. Pertanyaan SS S TS STS
1. Saya mendapatkan pujian atas kontribusi
yang saya berikan
2. Atasan memperhatikan tenaga kesehatan
apabila sedang sakit
3. Atasan mengawasi dengan baik setiap
pekerjaan tenaga kesehatannya
4. Feedback yang saya terima dari atasan
membuat saya merasa bahwa pekerjaan
saya dihargai
5. Atasan sering mengabaikan keluhan dari
saya saat bekerja
6. Rumah sakit menyediakan fasilitas yang
dapat menunjang pekerjaan saya
7. Gaji yang saya terima sesuai dengan hasil
kerja saya
8. Rumah sakit memberikan bonus lebih pada
tenaga kesehatan yang berprestasi
9. Saya merasa usaha maksimal yang telah
saya lakukan kurang dihargai
10. Atasan mau mendengarkan masukan
maupun pendapat yang saya berikan
11. Tidak adanya jaminan kesehatan bagi
tenaga kesehatan yang sakit
12. Atasan memperhatikan apakah saya sudah
menjalankan pekerjaan dengan baik
13. Rumah sakit memperlakukan tenaga
kesehatannya secara adil
87
14. Rumah sakit memperhatikan kenyamanan
kondisi lingkungan kerja tenaga
kesehatannya
Skala II
No. Pertanyaan SS S TS STS
1. Pekerjaan saya memberikan peluang yang
cukup untuk perkembangan
2. Atasan mampu mengembangkan kerjasama
tim
3. Bekerja disini adalah tantangan bagi saya
4. Rumah sakit menyediakan tunjangan
sebagaimana ketentuannya
5. Jam kerja saya sesuai dengan ketentuan
6. Tempat saya bekerja selalu mengadakan
pertemuan untuk tenaga kesehatan
menyalurkan saran-saran
7. Pekerjaan saya memberi kontribusi bagi
masyarakat
8. Saya memiliki tim kerja yang kompak
9. Pembayaran dilakukan dengan pantas
10. Pekerjaan saya sesuai dengan nilai yang
saya miliki
11. Pekerjaan saya memungkinkan untuk
berbagi keterampilan
12. Gaji yang saya terima sesuai dengan beban
pekerjaan
13. Atasan memahami kondisi bawahannya
14. Tempat saya bekerja memiliki fasilitas yang
baik
88
15. Tempat saya bekerja memberikan
kesempatan untuk saya menyumbangkan
gagasan
16. Atasan mempercayai kemampuan
bawahannya
17. Lingkungan kerja saya aman
18. Saya mampu mengejar kepentingan lainnya,
meski tetap harus bekerja
19. Rekan kerja saling mendukung satu sama
lain
20. Saya merasa jadwal kerja sudah berjalan
baik
21. Atasan memberikan bantuan ketika saya
sedang dalam masalah
22. Pekerjaan ini membuat saya tertantang
untuk menyelesaikannya hingga tuntas
23. Saya bersama tim mampu bekerja sama
dengan baik
“Terima Kasih Telah Mengisi Skala Ini Dengan Baik”
90
Tabulasi Data Try Out Dukungan Organisasi
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4
3 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 3 4 4 4
4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3
5 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
6 2 3 3 2 2 3 3 3 1 2 2 4 2 2
7 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3 4
11 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3
12 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3
13 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3
14 3 3 1 3 2 1 3 1 2 1 2 3 3 3
15 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3
16 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3
17 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2
18 2 3 3 3 2 2 4 2 2 3 4 3 2 3
19 2 1 1 1 1 1 3 2 2 1 3 2 2 3
20 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
91
23 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
24 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
25 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
26 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
27 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2
28 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3
29 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3
30 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3
31 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
32 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
34 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2
35 3 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 3 2 3
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
37 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
38 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4
40 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3
41 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3
42 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3
43 4 4 4 4 1 4 4 2 1 4 4 4 4 4
44 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
46 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
47 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
48 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3
92
49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
50 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Tabulasi Data Try Out Kualitas Kehidupan Kerja
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4
3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4
5 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4
6 2 2 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4
7 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2
8 3 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
9 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
10 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
14 3 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3
16 2 4 3 2 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4
17 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
18 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
19 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
93
20 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
25 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
27 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3
28 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
30 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
34 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
35 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
38 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
39 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
40 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
41 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
43 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
44 4 4 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
94
46 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
47 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
96
UJI RELIABILITAS 1 KUALITAS KEHIDUPAN KERJA
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 51 100.0
Excludeda 0 .0
Total 51 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach’s Alpha if
Item Deleted
QWL1 66.45 32.133 .327 .915
QWL2 66.37 29.758 .663 .909
QWL3 66.53 30.734 .406 .916
QWL4 66.71 33.852 -.099 .926
QWL5 66.24 30.144 .671 .909
QWL6 66.51 30.575 .488 .913
QWL7 66.29 30.492 .598 .910
QWL8 66.29 30.892 .586 .911
QWL9 66.57 33.730 -.078 .923
QWL10 66.33 31.707 .571 .912
QWL11 66.37 31.478 .627 .911
QWL12 66.47 31.374 .420 .914
QWL13 66.37 29.798 .726 .908
QWL14 66.51 29.495 .640 .910
QWL15 66.49 30.375 .610 .910
QWL16 66.37 28.958 .824 .905
QWL17 66.31 30.500 .727 .909
QWL18 66.39 30.403 .630 .910
QWL19 66.24 30.384 .706 .909
QWL20 66.29 30.692 .757 .909
QWL21 66.35 31.033 .573 .911
QWL22 66.33 29.907 .712 .908
QWL23 66.25 29.834 .770 .907
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.915 23
97
UJI RELIABILITAS 2 KUALITAS KEHIDUPAN KERJA
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.935 21
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach’s Alpha if
Item Deleted
QWL1 60.90 32.730 .343 .936
QWL2 60.82 30.348 .672 .931
QWL3 60.98 31.260 .426 .937
QWL5 60.69 30.780 .672 .931
QWL6 60.96 31.118 .508 .934
QWL7 60.75 31.114 .603 .932
QWL8 60.75 31.594 .573 .933
QWL10 60.78 32.253 .608 .933
QWL11 60.82 32.068 .648 .932
QWL12 60.92 32.034 .419 .935
QWL13 60.82 30.548 .701 .930
QWL14 60.96 30.038 .656 .931
QWL15 60.94 31.016 .610 .932
QWL16 60.82 29.588 .823 .928
QWL17 60.76 31.144 .727 .930
QWL18 60.84 30.975 .646 .931
QWL19 60.69 31.060 .697 .931
QWL20 60.75 31.274 .775 .930
QWL21 60.80 31.681 .573 .933
QWL22 60.78 30.533 .714 .930
QWL23 60.71 30.412 .784 .929
98
UJI RELIABILITAS 1 DUKUNGAN ORGANISASI
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 51 100.0
Excludeda 0 .0
Total 51 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.878 14
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach’s Alpha if
Item Deleted
DO1 37.69 21.300 .685 .864
DO2 37.49 20.615 .745 .860
DO3 37.53 20.374 .736 .860
DO4 37.61 20.923 .827 .858
DO5 38.08 21.914 .451 .876
DO6 37.78 20.573 .737 .860
DO7 37.59 23.407 .382 .877
DO8 38.04 22.278 .345 .883
DO9 37.94 23.336 .205 .889
DO10 37.61 20.043 .837 .854
DO11 37.90 23.530 .165 .891
DO12 37.59 22.767 .556 .871
DO13 37.71 21.692 .691 .865
DO14 37.61 22.323 .564 .870
99
UJI RELIABILITAS 2 DUKUNGAN ORGANISASI
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.905 12
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach’s Alpha if
Item Deleted
DO1 32.27 18.483 .691 .894
DO2 32.08 17.714 .779 .889
DO3 32.12 17.506 .764 .890
DO4 32.20 18.121 .837 .888
DO5 32.67 19.587 .354 .912
DO6 32.37 17.638 .778 .889
DO7 32.18 20.468 .385 .907
DO8 32.63 19.038 .408 .911
DO10 32.20 17.361 .832 .886
DO12 32.18 19.788 .583 .900
DO13 32.29 18.772 .718 .894
DO14 32.20 19.401 .579 .900
101
Identitas Diri Responden
Nama/Inisial :
Usia :
Jenis Kelamin :
Profesi :
Status : PNS / Non PNS
PETUNJUK PENGERJAAN
Berikut ini terdapat sebuah skala untuk Tenaga Kesehatan Penanganan
Pasien Covid-19. Diharapkan kepada Bapak/Ibu untuk membaca petunjuk
pengisian sebelum memberikan respon jawaban.
Bekerjalah secara mandiri dan berikanlah respon dengan jujur sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya, karena kejujuran Bapak/Ibu sangat penting dalam
penelitian ini. Seluruh respon yang Bapak/Ibu berikan dijaga keamanan dan
kerahasiaanya oleh peneliti, sesuai dengan etika didalam sebuah penelitian.
Atas bantuan dan kerjasama dari Bapak/Ibu, peneliti mengucapkan terima
kasih.
Zikra Farhani
PETUNJUK PENGISIAN SKALA
a. Bacalah pernyataan dengan seksama
b. Isilah semua nomor dengan memilih satu diantara empat alternatif jawaban
dengan memberikan tanda checklist () pada kolom yang sudah disediakan
(jangan sampai ada nomor yang dikosongkan). Respon jawaban berupa:
SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak
Setuju)
c. Semua jawaban yang anda pilih adalah benar, asalkan jawaban anda jujur.
d. Contoh :
No. Pertanyaan SS S TS STS
1. Rumah sakit bangga dengan
pencapaian saya di tempat kerja
Keterangan: Artinya anda merasa penyataan diatas sesuai dengan diri anda yang
sebenarnya.
102
Skala I
No. Pertanyaan SS S TS STS
1. Pekerjaan saya memberikan peluang yang
cukup untuk berkembang
2. Tempat saya bekerja memberikan kesempatan
saya menyumbangkan gagasan
3. Bekerja disini adalah tantangan bagi saya
4. Pekerjaan saya memberi kontribusi bagi
masyarakat
5. Gaji yang saya terima sesuai dengan beban
pekerjaan
6. Atasan mampu mengembangkan kerjasama
tim
7. Saya memiliki tim kerja yang kompak
8. Tempat saya bekerja selalu mengadakan
pertemuan untuk tenaga kesehatan
menyalurkan saran-saran
9. Jam kerja saya sesuai dengan ketentuan
10. Saya mampu mengejar kepentingan lainnya,
meski tetap harus bekerja
11. Pekerjaan saya memungkinkan untuk berbagi
keterampilan
12. Pekerjaan saya sesuai dengan nilai yang saya
miliki
13. Atasan memahami kondisi bawahannya
14. Tempat saya bekerja memiliki fasilitas yang
baik
15. Pekerjaan ini membuat saya tertantang untuk
menyelesaikannya hingga tuntas
103
16. Atasan memberikan bantuan ketika saya
sedang dalam masalah
17. Lingkungan kerja saya aman
18. Atasan mempercayai kemampuan bawahannya
19. Rekan kerja saling mendukung satu sama lain
20. Saya merasa jadwal kerja sudah berjalan baik
21. Saya Bersama tim mampu bekerja sama
dengan baik
Skala II
No. Pertanyaan SS S TS STS
1. Saya mendapatkan pujian atas kontribusi
yang saya berikan
2. Atasan mengawasi dengan baik setiap
pekerjaan tenaga kesehatannya
3. Rumah sakit menyediakan fasilitas yang
dapat menunjang pekerjaan saya
4. Feedback yang saya terima dari atasan
membuat saya merasa bahwa pekerjaan saya
dihargai
5. Gaji yang saya terima sesuai dengan hasil
kerja saya
6. Rumah sakit memberikan bonus lebih pada
tenaga kesehatan yang berprestasi
7. Atasan sering mengabaikan keluhan dari saya
saat bekerja
8. Rumah sakit memperhatikan tenaga
kesehatannya apabila sedang sakit
9. Atasan memperhatikan apakah saya sudah
menjalankan pekerjaan dengan baik
104
10. Rumah sakit memperhatikan kenyamanan
kondisi lingkungan kerja tenaga kesehatannya
11. Rumah sakit memperhatikan tenaga
kesehatannya secara adil
12. Atasan mau mendengarkan masukan maupun
pendapat yang saya berikan
“Terima Kasih Telah Mengisi Skala Ini Dengan Baik”
106
Tabulasi Data Penelitian Dukungan Organisasi
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
4 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2
5 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2
6 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2
7 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2
8 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2
9 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3
10 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3
11 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
12 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2
13 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
14 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2
15 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
16 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2
17 3 4 3 3 2 2 4 1 3 4 2 4
18 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2
19 2 2 2 2 4 3 1 2 3 2 2 1
20 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 4
21 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3
22 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3
23 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3
24 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
107
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
27 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
28 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
29 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3
30 3 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 3
31 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2
32 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3
33 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
34 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3
35 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
36 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3
37 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3
38 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
39 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3
40 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3
41 3 3 1 3 3 3 2 2 3 1 1 3
42 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2
43 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
44 3 3 3 2 1 1 1 2 3 2 2 2
45 3 3 3 2 1 1 1 2 3 3 3 3
46 3 3 3 2 1 1 1 2 3 2 2 2
47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
49 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3
50 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2
108
51 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3
52 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
53 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2
54 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3
55 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
56 3 3 3 2 1 1 1 2 3 2 2 2
57 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
58 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
59 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2
60 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3
61 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3
62 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2
63 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
64 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
109
Tabulasi Data Penelitian Kualitas Kehidupan Kerja
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4
2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4
3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2
9 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
10 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3
11 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4
12 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3
13 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4
14 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3
15 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4
16 3 4 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3
17 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
19 3 3 3 4 4 2 1 3 3 3 3 3 1 2 4 2 2 2 2 3 2
20 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4
21 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3
22 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 2 4
23 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
24 4 3 1 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3
110
25 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
26 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3
27 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
28 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
29 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
30 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
32 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3
33 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
34 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
37 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
39 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
40 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4
41 4 3 3 4 3 3 3 1 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
43 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
44 3 3 4 1 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3
45 3 3 2 4 1 3 4 3 3 3 3 2 2 2 4 2 3 3 3 3 3
46 3 3 4 1 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3
47 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4
48 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
49 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
50 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3
111
51 4 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3
52 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
53 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
54 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
55 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
56 3 3 2 4 1 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3
57 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4
58 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
59 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3
60 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3
61 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3
62 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3
63 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
113
UJI NORMALITAS
A. Dukungan Organisasi
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
QWL 64 100.0% 0 0.0% 64 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
QWL Mean 62.72 .554
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 61.61
Upper Bound 63.83
5% Trimmed Mean 62.70
Median 62.00
Variance 19.666
Std. Deviation 4.435
Minimum 52
Maximum 72
Range 20
Interquartile Range 6
Skewness .174 .299
Kurtosis -.327 .590
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
QWL .105 64 .076 .977 64 .282
a. Lilliefors Significance Correction
114
B. Kualitas Kehidupan Kerja
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
DO 64 100.0% 0 0.0% 64 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
DO Mean 31.34 .472
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 30.40
Upper Bound 32.29
5% Trimmed Mean 31.31
Median 31.50
Variance 14.261
Std. Deviation 3.776
Minimum 25
Maximum 40
Range 15
Interquartile Range 7
Skewness -.053 .299
Kurtosis -.838 .590
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
DO .109 64 .057 .963 64 .052
a. Lilliefors Significance Correction
115
UJI LINEARITAS
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
QWL * DO 64 100.0% 0 0.0% 64 100.0%
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
QWL *
DO
Between
Groups
(Combined) 836.439 14 59.746 7.273 .000
Linearity 467.642 1 467.642 56.931 .000
Deviation from
Linearity
368.797 13 28.369 3.454 .001
Within Groups 402.498 49 8.214
Total 1238.937 63
116
UJI HIPOTESIS
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
QWL 62.72 4.435 64
DO 31.34 3.776 64
Correlations
QWL DO
QWL Pearson Correlation 1 .614**
Sig. (2-tailed) .000
N 64 64
DO Pearson Correlation .614** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 64 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
QWL * DO .614 .377 .822 .675
118
UJI DATA EMPIRIK
A. Dukungan Organisasi
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
DO 64 15 25 40 31.34 .472 3.776
Valid N (listwise) 64
B. Kualitas Kehidupan Kerja
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
QWL 64 20 52 72 62.72 .554 4.435
Valid N (listwise) 64
120
Analisis Tambahan
A. Berdasarkan Jenis Kelamin
Group Statistics
Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
QWL Laki-Laki 22 62.27 3.978 .848
Perempuan 42 62.95 4.685 .723
DO Laki-Laki 22 30.73 3.807 .812
Perempuan 42 31.67 3.765 .581
Independent Samples Test
Levene’s Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
QWL Equal
variances
assumed
1.105 .297 -
.579
62 .565 -.680 1.173 -3.025 1.666
Equal
variances
not assumed
-
.610
49.274 .545 -.680 1.114 -2.919 1.560
DO Equal
variances
assumed
.035 .851 -
.944
62 .349 -.939 .995 -2.928 1.049
Equal
variances
not assumed
-
.941
42.342 .352 -.939 .998 -2.953 1.075
121
Berdasarkan Status Kepegawaian
Group Statistics
Status Kepegawaian N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
QWL PNS 35 62.46 4.559 .771
Non PNS 29 63.03 4.338 .806
DO PNS 35 31.51 3.501 .592
Non PNS 29 31.14 4.138 .768
Independent Samples Test
Levene’s Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
QWL Equal
variances
assumed
.009 .923 -
.515
62 .608 -.577 1.120 -2.816 1.662
Equal
variances not
assumed
-
.518
60.778 .606 -.577 1.115 -2.807 1.652
DO Equal
variances
assumed
.696 .407 .394 62 .695 .376 .955 -1.532 2.285
Equal
variances not
assumed
.388 55.101 .699 .376 .970 -1.567 2.320
123
PANDUAN WAWANCARA
KUALITAS KEHIDUPAN KERJA
1. Dalam pengambilan keputusan tugas menangani pasien covid-19, apakah
pihak rumah sakit memberikan kesempatan dan kebebasan kepada tenaga
kesehatannya untuk mengambil keputusan tersebut?
2. Apakah pihak rumah sakit memberikan pelatihan menangani pasien covid dan
tenaga kesehatan diberikan kesempatan untuk pelatihan tersebut?
3. Apakah antara atasan atau pihak dari rumah sakit dengan tenaga kesehatan
memiliki hubungan yang baik? Pernah terjadinya konflik yang tidak
terselesaikan dalam menangani pasien covid-19?
4. Apakah ada perubahan komunikasi antara bapak/ibu dengan rekan kerja?
5. Apakah kompensasi yang bapak/ibu terima sesuai dengan hasil pekerjaan
bapak/ibu?
6. Bagaimana kondisi lingkungan kerja bapak/ibu sekarang? Dari lingkungan
fisik nyaman dan APD cukup?
7. Selama menjadi Nakes covid-19 hubungan antara pekerjaan-urusan keluarga-
sosial apakah terganggu? Apakah memiliki masalah?
124
PANDUAN WAWANCARA
DUKUNGAN ORGANISASI
1. Apakah pihak rumah sakit memperhatikan pekerjaan bapak/ibu sama tenaga
kesehatan yang lain?
2. Pernah atau tidak merasa upaya/usaha/kinerja selama menjadi nakes covid-19
kurang dihargai dan diperhatikan? (Jika iya, seberapa sering?)
3. Apakah adanya layanan konseling untuk tenaga kesehatan yang menangani
pasien Covid-19?
4. Apakah pihak rumah sakit atau atasan mendengarkan keluhan dan pendapat
dari tenaga kesehatannya?
DAFTAR RIWAYAT PENELITI
Zikra Farhani, lahir di Pekanbaru pada tanggal 21 Mei
1999, merupakan anak pertama dari pasangan Bapak
Syamsurizal dan Ibu Enita. Peneliti mulai menempuh
pendidikan formal di Sekolah Dasar Negri 024 Pekanbaru,
kemudian melanjutkan pendidikan di SMPIT Al-Fityah
Pekanbaru dan meneruskan kembali di SMAIT Al-Fityah
Pekanbaru. Pada tahun 2017 peneliti dterima sebagai Mahasiswa Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau di Fakultas Psikologi. Peneliti dinyatakan lulus
pada 13 Januari 2022 dan berhak menyandang gelar Sarjana Psikologi (S.Psi).