HIPERTENSI KEHAMILAN

16
Hipertensi dalam Kehamilan KELOMPOK 4A DIII KEBIDANAN STIKes Muhammadiyah Gombong

Transcript of HIPERTENSI KEHAMILAN

Hipertensi dalam Kehamilan

KELOMPOK 4ADIII KEBIDANAN

STIKes Muhammadiyah Gombong

Kelompok 4• Dina Fransiska Putri (B1301038)

• Eka Riyanti (B1301045)• Eka Velly Handayani (B1301046)• Esty Nurul Hatam (B1301051)• Ety Purnaningsih (B1201052)• Fatimah Nur Rahma (B1301053)

Macam-Macam Hipertensi dalam Kehamilan

Hipertensi KronikHipertensi Kronik dengan Super Imposed

Preeklampsia

Definisi

Hipertensi yang didapat sebelum umur kehamilan 20 minggu dengan tekanan darah

> 140/80 mmHg.

Hipertensi kronik dengan proteinuria (+) dan tanda lain

preeklampsia.

Etiologi

1. Primer2. Sekunder

(berhubungan ginjal, pembuluh darah, dan vaskular kolagen endokrin).

Kelainan ginjal dengan proteinuria.

Hipertensi KronikHipertensi Kronik dengan Super Imposed

Preeklampsia

Tanda Gejala

1. Umur ibu diatas 35 tahun

2. TD (>140/90 mmHg)3. Multipara4. Umumnya ditemukan

kelainan jantung, ginjal, dan DM

5. Obesitas6. Penggunaan obat-obat

sebelum kehamilan 7. Hipertensi yang

menetap postpartum

1. Proteinuria (+)2. Gejala neurologik(+)3. Nyeri kepala hebat4. Gangguan fisus5. Anasarka (oedema

patologis yang menyeluruh)

6. Oedema paru7. Oliguria8. Trombositopeni9. Kenaikan serum

kreatin10.Kenaikan serum hepar

Dampak

A. Ibu 1. Solusio

Plasenta 2. Super Imposed

PreeklampsiaB. Janin 1. IUGR 2. Peningkatan

persalinan preterm

A. Ibu 1. Solusio

PlasentaB. Janin 1. IUFD

Hipertensi KronikHipertensi Kronik dengan Super Imposed

Preeklampsia

Px Lab

1. EKG2. Mata3. USG ginjal, fungsi

ginjal, Hepar, Hb, Ht, Trombosit.

Proteinuria (+)

Pengelolaan

1. Alfa-metildopa 500 mg 3x/hari max 3 gr/hari.

2. Ca-Chanel-Blockers3. Diuretik Thazide

(tidak diberikan karena menganggu aliran darah).

1. Pemberian transfusi darah

2. Jika serviks matang, induksi oksitoksin 2-5 IU dalam 500 ml dekstrose per infus 10 tpm atau dengan prostaglandin.

3. Jika serviks belum matang beri prostaglandin, misoprostol atau kateter folley.

A.Definisi Gestasional Hipertensi yang ditimbulkan atau diperberat oleh kehamilan.

B. Etiologi Gestasional 1.Terpapar vill korialis pertama

kalinya. 2.Terpapar vili korealis jumlah

banyak pada kehamilan kembar/mola.

3.Riwayat penyakit vaskuler.4.Punya cenderung genetik

hipertensi.

C. Ciri-ciri Gestasional 1. Penurunan berat badan (karena malnutrisi).2. Pembentukan antibody terhambat atau antigen plasenta terganggu.

D. Dampak Gestasional1. Malnutrisi2. BBLR

E. Px Lab Gestasional Proteinuria (-)

F. Pengelolaan1. Perbaiki kebutuhan protein.2. Perbaiki kebutuhan nutrisi.3. Perbaiki imunologi.

Preeklampsia Eklampsia

Definisi

Penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, oedema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan.

Serangan konvulsi yang biasa terjadi pada kehamilan, tetapi tidak selalu komplikasi dari preeklampsia.

Etiologi1. Primigravida2. Tuanya kehamilan3. Kehamilan ganda

Dalam eklampsia berat terdapat hipoksia serebral yang disebabkan karena spasme kuat dan oedema. Hipoksia sereblar menunjukkan kenaikan dysrhytmia serebral dan ini mungkin terjadi karena konvulsi. Oleh karena itu, konvulsi terjadi mengikuti bentuk yang lebih kuat dari preeklampsia.

Preeklampsia Eklampsia

Tanda Gejala

1. Pertambahan BB yang berlebihan.

2. Oedema.3. Hipertensi.4. Proteinuria.5. Sakit kepala di

daerah frontal6. Skotoma7. Diploma.8. Penglihatan kabur9. Nyeri epigastrum10.Mual dan muntah

1. Nyeri kepala di daerah frontal.

2. Nyeri epigastrum.3. Hiperefleksia.4. Gangguan penglihatan.5. Mual.6. Jika tidak segera

diobati, akan timbul kejangan (konvulsi eklampsi)

Px Lab Proteinuria (1+) 1. Proteinuria (2+)

Preeklampsia Eklampsia

Dampak

1. Meningkatnya kerja jantung, volume darah dan cardiac output

2. Pengurangan cairan ke IV

3. Hipoksia4. Oedema5. Meningkatnya

produksi trombositopenia dan responsible.

1. Bagi Ibu : Perbedaan konvulsi

dan kelelahan, hati gagal berkembang, cerebral hemorrhage, oedema paru atau gagal ginjal, asfiksia atau pnumonia,

2. Bagi Janin Ketidakutuhan

plasenta, IUGR dan hipoksia.

Penanganan

1. Berbaring tidur miring

2. Diet : cukup protein, rendah karbohidrat, lemak, dan garam.

3. Sedative ringan (jika tidak bisa istirahat) tablet Fenobarbital 3x30 mg peroral selama 2 hari.

4. Roboransia5. Kunjungan ulang tiap

1 minggu

Jika terjadi konvulsi :1. Beri pertolongan

pertama sebelum dibawa ke RS.

2. Memelihara kebersihan jalan nafas.

3. Melindungi wanita dari luka-luka.