PATOLOGI KEHAMILAN 1
-
Upload
nathansaputra -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of PATOLOGI KEHAMILAN 1
Meliputi :II.Komplikasi sebagai akibat langsung kehamilan1. Hiperemesis Gravidarum2. Preeklamsia dan Eklamsia3. Kelainan dan lamanya kehamilan4. Kehamilan Ektopik5. Kelainan plasenta dan Selaput janin6. Perdarahan AntePartum7. Kehamilan Kembar
Keadaan dimana penderita muntah-muntah yang berlebihan (lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat sehingga mengganggu kesehatan penderita
Kriteria diagnosis :1.muntah-muntah sering2.Perasaan tenggorokan kering dan rasa haus3.Kulit menjadi kering ( dehidrasi )4.Berat badan turun dengan cepat5.Timbul ikterus dan gangguan saraf ( berat )
PRE EKLAMSIAPatologi kehamilan yg
ditandai dg trias : Hipertensi, Edema dan
Proteinuria yg terjadi uk > 20 mg dan
setelah persalinanEKLAMSIA
Kejang atau koma yang menyertai keadaan
pre eklamsia
Epidemiologi :
Insiden :o 6% dari seluruh kelahirano 12 % dari primigravidaKematian maternal :o 3-15% ( negara maju )o 9,8-25,5% ( berkembang )
0
50
100
150
200
250
2000 2001 2002 2003
Kasus PE/EAK - PE/ E
Data Kasus Preeklamsi/ Eklamsi dan Angka kematian karena Preeklamsia/ Eklamsia di RSUD Dr. Moewardi Solo
0
2
4
6
8
10
12
2000 2001 2002 2003
AK - PE/ EAK M aternal
Data Angka kematian maternal dan Angka kematian karena Preeklamsia/ Eklamsia di RSUD Dr. Moewardi Solo
Diagnosis :1. Preeklamsia ringan ( PER )
- Tensi : > 140/90 - < 170/ 110 mmHg
- Proteinuria : < 5 gr/ lt – 24 jam
- Edema : lokal atau general
2. Preeklamsia berat (PEB)- Tensi : > 170/110 mmHg- Proteinuria : > 5 gr/lt
– 24 jam (+4)- Edema masif- Oliguria : < 500 ml/24
jam
Lanjutan Dx :Preeklamsia berat ( PEB )
- Gangguan visus dan serebral- Nyeri epigastrium (abdomen
atas)- Terdapat sindrom HELLP
HELLP : Haemolysis, Elevated Liver Enzymes and Low Platelet Count )
Faktor Predisposisi :- Nullipara - Hipertensi kronis
- Riwayat kel. Preeklamsi - Mola hidatidosa- Gemelli - Hidrops fetalis- Diabetes
Diagnosis Eklamsia :- Tanda pre eklamsia berat dan serangan kejang
DD Eklamsia : Epilepsi, Kejang krn anestesi, Koma karena sebab lain ( DM , meningitis, perdarahan otak )
Komplikasi Eklamsia :- Solusio plasenta - Nekrosis hati- Hipofibrinogenemia - Hellp syndrom- Hemolisis - Kelainan ginjal- Perdarahan otak - Prematuritas, IUFD - Kelainan mata - DIC- Edema paru
Penanganan :Pre eklamsia ringan• Rawat jalan- Banyak istirahat- Pmx laboratorium ( Darah+ urin rutin, AT, LFT, RFT )- Kontrol tiap minggu
• Rawat Inap- Jika dalam 2 mg tidak perubahan membaik- Kenaikan berat badan > 1 kg/mg- Timbul gejala salah satu gejala preeklamsia berat
Penanganan Pre eklamsi berat
• Bed rest di ruangan tenang, tidur miring ke kiri
• Infus D5% diselingi infus RL• Magnesium sulfat ( syarat terpenuhi …. )• Anti Hipertensi • Diuretika• Tindakan obstetrika. Konservatif : dipertahankan persln spontanb. Aktif : - Indikasi : …………- Terminasi : induksi, seksio sesaria
Penanganan EklamsiaPrinsip : hentikan serangan kejang berulang & akhiri kehamilans
• Pengobatan sama dengan PEB• Anti konvulsi ( diazepam )• Magnesium Sulfat dihentikan – 24 jam pasca bersalin
• Persalinan diusahakan pervaginam 4-8 jam pasca kejang atau pasien sudah sadar. Jika harus seksio sesaria 12 jam bebas kejang.
• Pasien dg gangguan kesadaran terminasi kehamilan didasarkan atas indikasi ibu
Dr. Hermawan U. SpOGObstetri & GinekologiRSUD Dr. MoewardiSurakarta
Meliputi :1.Solusio Plasenta2.Plasenta Previa3.Vasa Previa
Epidemiologi•Insiden :- 3% seluruh persalinan- 14,3% ( data RSCM )
•Mortalitas :- 5 – 10% ( ibu )- 70 – 80 % ( janin )
Perdarahan Ante Partum :Perdarahan pervaginam pada usia kehamilan > 22 mg
KRITERIA DIAGNOSIS :
1.Anamnesa :- Perdarahan pervaginam UK > 22 mg- Perdarahan pervaginam tjd spontan- Disertai nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi- Faktor predisposisi :
- Riw. Solusio plasenta- Perokok- Hipertensi- Multiparitas
2. Pemeriksaan Fisik :- Keadaan umum, Vital sign- Pemeriksaan luar : bagian bawah janin masuk panggul ? atau ada kelainan letak atau tidak ?- Inspekulo : apakah perdarahan berasal dari Ostium Uteri, serviks atau vagina- PDMO ( periksan dalam di Meja Operasi ) jika akan mengakhiri kehamilan- USGDiagnosa Banding :- Solusio
Plasenta- Plasenta Previa- Vasa Previa
Solusio Plasenta : Terlepasnya plasenta yg letaknya normal pada fundus uteri/korpus uteri sebelum janin lahir.• Sol Plas Ringan• Sol Plas Sedang• Sol Plas BeratPlasenta Previa : Plasenta yg letaknya tidak normal shg menutupi sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir.• Plasenta previa total• Plasenta previa partial• Plasenta letak rendahVasa Previa :
Tali pusat berinsersi pada selaput ketuban dimana pembuluh darahnya berjalan di antara lapisan amnion dan korion melalui pembukaan serviks
Pemeriksaan Penunjang- Laboratorium : Hb, Ht, AT, CT, BT, PTT, APTT
- Kardiotokografi- Laenec, Doppler- USG : - menilai letak plasenta - Usia kehamilan - Keadaan janin
Penanganan :
Tanpa Syok :- UK < 36 mg at TBJ < 2500 gr1. Sol-Plas :2. Plasenta previa :3. Vasa Previa :
- UK > 36 mg at TBJ > 2500 gr1. Sol-Plas :2. Plasenta previa :3. Vasa Previa :
Dengan Syok :1.Sol-Plas : 2.Plasenta Previa :Prinsip : atasi syok ( resusitasi cairan ) dan perbaikan KU
Penyulit :- IBU : syok, gagal ginjal, DIC, plasenta akreta, atonia uteri, perdarahan pada implantasi uterus segmen bawah
- Janin : asfiksia, BBLR, RDS ( respiratory distress sindrom )
ABORTUS
Abortus adalah : Berakhirnya kehamilan dengan umur kehamilan < 20 mg atau berat janin < 500 gr.Berakhirnya kehamilan dengan cara apapun sebelum janin cukup berkembang untuk dapat hidup diluar kandungan.Klasifikasi :Menurut jenisnya :- Abortus Spontan : abortus yang berlangsung tanpa tindakan - Abortus Buatan : pengakhiran kehamilan sebelum 20 mg akibat tindakan * Abortus provokatus terapeutik : abortus buatan yg dilakukan atas indikasi medik * Abortus provokatus kriminalis/ tidak aman (unsafe)
Menurut derajadnya :- Abortus Iminens : perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 mg, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus dan tanpa adanya dilatasi serviks.- Abortus Insipiens : perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 mg dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih di uterus.- Abortus Inkompletus : pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 mg dengan masih ada sisa yang tertinggal di uterus.- Abortus kompletus : semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan- Missed Abortion : Kematian janin sebelum 20 mg, tetapi janin mati tidak dikeluarkan selama 8 mg atau lebih.
DERAJAD ABORTUS :
Diagnosa
Perdarahan Serviks
Besar Uterus Gejala lain
Ab Iminens
Sedikit - sedang
Tertutup
Sesuai dengan usia kehamilan
- uji hamil (+)- Kram- Uterus lunak
Ab Insipiens
Sedang – banyak
Terbuka
Sesuai atau lebih kecil
- Kram- Uterus lunak
Ab Inkomplet
Sedikit – banyak
Terbuka
Lebih kecil dari usia kehamilan
- Kram- Keluar jaringan- Uterus lunak
Ab Komplet
Sedikit at tidak ada
Lunak (terbuka – tertutup)
Lebih kecil dari usia kehamilan
- Sedikit at tidak ada kram- Keluar massa kehamilan- Uterus kenyal
Missed Abortion
Sedikit, warna kehitaman
Agak kenyal dan tertutup
Lebih kecil dari usia kehamilan
- Menghilang sebagian gejala kehamilan- Uterus tidak membesar- Embrio mati
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU AKUTDeff. : Hamil diluar Endometrium Cav. Uteri robek NyeriDX :- Amenore/ Irreguler- Perdarahan Vagina- Nyeri s/d pingsan- Massa Adnexa- SLINGER PAIN (+)- USG = GS diluar Cav. Ut, Perdarahan Retro Uteri.TX. :- Obat nyeri- Transfusi- Laparatomi
GEMELLIKeadaan dimana dlm satu kehamilan tjd 2 janinAngka kejadian : - Gemelli : 1 dlm 90 kehamilan- Triplet : 1 dlm 10 kehamilan
Predisposisi :- Ras- Hereditas- Usia ( > 35 th )- Stimulasi ovulasi :
- Klomifen- Gonadotropin
Macam Gemelli :1. Monozigotic ( asal 1 telur )2. Dizigotic ( 2 telur dari 1 at 2 ovarium )
Diagnosa : perut > 100 cm- Teraba 2 bagian keras, 1 bagian kecil- Terdengar 2 punctum max DJJ - RO : tdp 2 kepala dan 2 columna
vertebralis- USG : tdp 2 janin, 2 kepala, 2DJJ, 2
vertebra, 2 gerakan
Deff : cairan di dalam ruang amnion ( N=1000–1500 ml )
Bau khas : amisBD : 1,006Komposisi : 98% - air
2 % - garam organik/ anorganik, lanugo, sel-sel epitel, vernik kaseosa, lemak, protein/ albumin 2,6 gr/dl
Fungsi : - Memungkinkan fetus bergerak bebas- Peredam goncangan - Menstabilkan suhu intrauterin
Cairan amnion / liquar amnii/ air ketuban
Kelainan Cairan Amnion :1.Polihidramnion ( hidramion )2.Oligohidramnion
POLIHIDRAMNION
Deff : kelainan dimana cairan amnion > 2000 mlKausa : adanya defek pd sirkulasi cairan amnion fetomaternal
Kematian perinatal cukup tinggi karena berhubunganDengan prematuritas dan kelainan kongenital.
Terjadinya :- Akut : secara tiba-tiba dlm bbrp
hari, TM II- Kronis : perlahan-lahan ( bbrp
minggu/ bulan ), kehamilan lebih tua.
Penyebab :Janin : 18 %
- kehamilan ganda/ gemeli - Kelainan kongenital
Ibu : 15 %- Rhesus isoimunisasi - Diabetes mellitus
Plasenta : < 1 %- Plasenta chorioangioma - Sindrom plasenta sirkumvallata
Idiopatik : 65 %
Diagnosa :Anamnesa : perasaan sakit didaerah uterus sesak nafas, gangguan pencernaan, oedem tungkai dan labia, wasir.
Pemeriksaan fisik : dinding perut tegang/mengkilat fundus uteri lebih dari semestinya bagian janin sukar diraba undulasi (+) denyut jantung janin susah didengar / terdengar jauh didalam.
Prognosis anak kurang baik karena :• Kelainan bawaan (anencephalus, atresi oesopagus )
• Preeklamsi, DM, Eritroblastosis• Prematuritas • Prolapsus funiculi
Makna klinis bahayanya pada ibu :• Solusio plasenta• Inersia uteri• Perdarahan post partum
Penatalaksanaan Hidramnion :1. Hidramnion ringan :
- Tidak memerlukan terapi khusus- Diet pantang garam- Sedativa
2. Hidramnion dengan gangguan :( sesak napas, sulit jalan )- Mondok- Bed rest + sedativa- Belum membaik amniosentesis perlahan
OLIGOHIDRAMION
• Jumlah cairan amnion kurang dari normal ( < 500 ml )
• Cairan kental, keruh, berwarna kuning kehijauan
• Prognosis untuk janin :– Deformitas dan amputasi ekstremitas– Gangguan pertumbuhan janin
Plasenta normal : bulat, ceper, 15-20 cm, tebal 1.5-3 cm, berinsersi di dinding depan at belakang dekat fundus. Berat 500 gr atau 1/6 x BB anak
• Penyakit serta kelainan plasenta :– Kelainan bentuk plasenta– Kelainan implantasi– Kalsifikasi plasenta– Tumor plasenta– Disfungsi plasenta
1. Kelainan bentuk plasenta :– Plasenta membranacea :Plasenta lebar dan tipis meliputi seluruh ruangan kavum uteri.
- Plasenta anularis :Plasenta berbentuk cincin
- Plasenta bipartita (duplex/ biloba) :Terdiri dari 2 lobus yang dipisahkan o/ selaput ketuban
Kelainan bentuk dan bobot plasenta :
o Plasenta membranaceao Plasenta anulariso Plasenta bipartita (duplex)o Plasenta sucsentariao Plasenta spuria
Insufisiensi Plasenta- Terjadi pada post maturitas- Fungsi plasenta menurun- Janin kecil atau mati k/ kurang nutrisi & oksigenasi
Penyakit Plasenta : Infark Plasenta Tumor Plasenta Insufisiensi Plasenta