HADITS TENTANG SEDEKAH
Transcript of HADITS TENTANG SEDEKAH
MAKALAH
HADITS TENTANG SEDEKAHDisusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Hadits-1
Dosen Pengampu:
Muhammad Ridho, M.A
Disusun Oleh:
Kelompok IV1. Imam Badarudin Sholeh (2811123106)
2. Karyadi (2811123117)
3. Levy Hafidzah Shofif
(2811123126)
4. M. Umarul Faruki
(2811123136)
i
JURUSAN TARBIYAH PRODI PAI-IID
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) TULUNGAGUNG
Tahun Akademik 2012/2013
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. atas
segala rahmat dan ridha-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW. atas jasa beliau kita dapat
keluar dari kegelapan menuju cahaya terang denga pancaran
nur Ilahi.
Penulisan makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Bapak DR. Maftukhin, M.Ag selaku Rektor STAIN
Tulungagung.
2. Bapak Muhammad Ridho, M.A, selaku dosen pengampu mata
kuliah Hadits
3. Segenap teman-teman PAI-IID yang telah memberikan
semangat dan membantu dalam penyelasaian makalah ini.
4. Dan semua pihak yang turut membantu dan memotivasi
hingga selesainya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran
sangat kami harapkan dari semua pihak dalam penyempurnaan
makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak, sehingga dapat membuka
iii
cakrawala berpikir serta memberikan setitik khasanah
pengetahuan. Demikianlah penulisan makalah ini, apabila ada
kekurangan kami mohon maaf.
Amiin-amiin ya Rabbal ‘Alamin
Tulungagung, 10 April
20123
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................ii
DAFTAR ISI.............................................iii
BAB I....................................................1
PENDAHULUAN..............................................1
A. Latar Belakang.......................................1
B. Rumusan Masalah......................................1
C. Tujuan Masalah.......................................1
BAB II...................................................2
PEMBAHASAN...............................................2
A. Hadits tentang perbuatan baik adalah sedekah.........2
1. Hadits.............................................2
2. Kandungan Hadits...................................2
3. Analisa...........................................10
B. Faedah Hadits tentang perbuautan baik adalah sedekah 12
BAB III.................................................13
PENUTUP.................................................13
A. Kesimpulan..........................................13
B. Saran...............................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................14
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sedekah, adalah kata yang senantiasa terngiang di
telinga kita, namun, sejauh manakah kita telah
mengimplementasikan dalam keseharian hidup kita. Sedekah
adalah amalan yang mulia. Sedekah dengan ikhlas akan
menjanjikan ganjaran pahala buat kita. Kerana setiap
perbuatan baik akan dibalas dengan perkara yang baik
juga. Allah akan melapangkan dada, membuatkan kita
gembira, melegakan perasaan dan mensejahterkan seluruh
hidup kita. Bersedekahlah kita walau sedikit dengan
seikhlasnya. Kerana, dalam setiap rezeki dan harta yang
kita miliki itu terdapat juga hak orang lain. Jadi,
adalah lebih baik jika ia dikongsi dan dinikmati
bersama. Beriman dengannya dan bersedekah seikhlasnya.
Sedekah seikhlasnya mampu meringankan beban seseorang
dan menjauhkan diri kita daripada panas api neraka.
Namun perlu diketahui bahwa sedekah tidak hanya berupa
materi saja namun bisa juga berupa non materi. Dari hal
tersebut maka dalam makalah ini akan membahas hadits
tentang sedekah yang berupa non materi yaitu perbuatan
baik adalah sedekah.
B. Rumusan Masalah
1
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah-
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini dirumuskan
sebagai berikut:
A.Bagaimanakah hadits tentang perbuatan baik adalah
sedekah?
B.Apa sajakah faedah dari hadits tentang sedekah?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang kami susun di atas,
maka penyusunan makalah ini bertujuan:
1.Untuk mengetahui bagaimanakah hadits tentang perbuatan
baik adalah sedekah?
2.Untuk mengetahui apa sajakah faedah dari hadits
tentang sedekah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perbuatan baik adalah sedekah
1. Hadits
ن� لامى م� � ل س م : ك� ل � ه وس لي� ى ال�ل ه ع� ل � ول ال�له ص ال رس� ال : ق�& ه ق�& ي( ى� ال�له ع� رة& رض( ي/� ر ه� ي� ب45 ن� ا7 ع�
ه ي& ب/9 ى� دا ل ف( ج�4 ن� ال�ر عي� ، وت�& ه& دق& � ص ن� ي� ن( J5ن� اب Kي دل ب�4 ع مس ت�& O ه ال�ش ي� لع ف�( ط وم ت�& ل ي�� ، ك� ه& دق& ه ص� لي� اس ع� ال�ن(
2
لاة& لي ال�ص ها ا ي� O مش وة& ت�& ط ل خ�( ك ، وب�4 ه& دق& ه& ص� ي4 Kي لمه& ال�ط ك ه& وال� دق& اعه ص� ن& ها م� لي� ع له ع� رف�( و ي�& ها ا7 لي� مله ع� ح ت& ف�(
اري� وم�سلم[ خ( ]رواة ال�ب4 ه& دق& ص� ق& ي}� ر ال�ط ن� ي ع� د( ط الا7 مي� ه& و ت�& دق& ص�“Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata : “Telah bersabda
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : ‘Setiap anggota badan manusia
diwajibkan bershadaqah setiap hari selama matahari masih terbit. Kamu
mendamaikan antara dua orang (yang berselisih) adalah shadaqah,
kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat
barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah shadaqah, berkata
yang baik itu adalah shadaqah, setiap langkah berjalan untuk shalat
adalah shadaqah, dan menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah
shadaqah ”. (HR.Bukhori Muslim)”1
2. Kandungan Hadits
Sedekah adalah suatu pemberian yang diberikan oleh
seseorang sebagai bentuk kebajikan yang mengharap
keridhoaan Allah SWT dan pahala semata. Sedekah
dibayarkan bukan berharap untuk mendapatkan pujian atas
sesama manusia. Sedekah merupakan bentuk rasa syukur
kita kepada Allah atas segala nikmat-Nya. Sedekah tidak
hanya dalam bentuk materi saja namun bisa juga non
materi, sedekah tidak hanya berupa membantu orang lain
namun juga dalam bertingkah laku terdapat nilai sedekah
yang cukup berarti.
1 An-Nawawie, Imam Abu Zakaria Yahya bin Syarf, Terjemah Riadhus Shalihun I, (Bandung: PT Al-Ma’arif, 1986) hlm, 250
3
Nabi telah mewajibkan setiap anggota badan untuk
bersedekah serta menyebutkan lima macam sedekah non
materi, yang jika dilakukan oleh setiap orang, ia akan
mendapat pahala dari Allah swt.
Kewajiban sedekah:
“Setiap anggota badan manusia diwajibkan bershadaqah setiap hari
selama matahari masih terbit”
Dalam shahih Muslim disebut jumlah anggota badan
ada tiga ratus enam puluh. Qadhi ‘Iyadh berkata : “Pada
asalnya kata لامى � (sulaama) berrmakna tulang, telapak س
tangan, jari-jari dan kaki, kemudian kata tersebut
biasa dipakai dengan arti seluruh anggota badan”.
Sekiranya tulang-tulang itu tidak mampu bersedekah,
hendaknya ditahan dari perbuatah buruk yang akan
merugikan orang lain, dan inipun temasuk sedekah. Tapi
yang penting ialah wajib mengikuti semua perintah dan
menjahui semua larangan. 2
Dalam hadits di atas perkataan Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam ( ه& دق& � ه ص لي� menunjukkan wajibnya. Bentuk (ع�dari hal ini adalah setiap orang harus bersyukur kepada
Allah setiap paginya atas keselamatan pada dirinya baik
keselamatan pada tangannya, kakinya, dan anggota tubuh
lainnya. Maka dia bersyukur kepada Allah karena nikmat
2 Ustad Abdulmajid Tamim, Hadist Arbain Nawawi, Sinar Wijaya 1984, hal 78-80
4
ini. Dengan kata lain setiap hari, persendian kita
mempunyai kewajiban untuk bershadaqah sebagai realisasi
syukur kita kepada Allah, Dzat yang telah
menciptakannya.
Kita tahu bahwa setiap tubuh manusia memiliki 360
persendian. Hal ini juga dijelaskan dalam hadits
Rasulullah dalam shahih muslim yang berbunyi
ل ص ف( م� ه& مائ�7 Oلات� Oن� وث�Kي ن& لى س� دم ع� �ى ا ن� ن� ب�9 م� سان� ن�( ل ا لق& ك� ه ج�( ئ�( ا“Sesungguhnya setiap manusia keturunan Adam diciptakan memiliki 360
persendian.” (HR. Muslim no. 2377)
Setiap hari diwajibkan bagi anggota tubuh kita
untuk bersedekah. Yaitu diwajibkan bagi setiap
persendian kita untuk bersedekah. Maka dalam setiap
minggu berarti ada 360 x 7 = 2520 sedekah. Dalam hal
ini bagaimana kita bersedekah atas persendian yang kita
miliki, jika dalam hal tersebut sulit dilakukan karena
setiap anggota badan harus dihitung untuk bersedekah.
Nabi telah memberikan ganti untuk hal tersebut yaitu
untuk mengganti 360 sedekah dari persendian yang ada.
Penggantinya adalah dengan mengerjakan shalat sunnah
Dhuha sebanyak 2 raka’at. Hal ini dijelaskan dalam
hadits Rasulullah, dari Abu Dzar, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
5
« ه& ل هلن� ل ت�& ه& وك� دق& � دة& ص � من ح ل ت�& ه& وك� دق& � ص ه& ح Kب ب9 س ل ن�& ك ه& ف�( دق& � م ص دك� ج� ن� ا7 لامى م� � ل س لى ك� ح ع� ب4 ص ت��
ك� ل� ن� د( ي7 م� ر( ج4 ه& وت�5 دق& � ر ص ك من( ال� ن� هى ع� ه& وت�( دق& � ص معروف( ال� ر ث�4 م ه& وا7 دق& � رة& ص ي� ب9 ك ل ث�¤ ه& وك� دق& � صى ح ن� ال�ض( عهما م� رك� ي�� ان� عن& رك�
“Pada pagi hari diwajibkan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk
bersedekah. Maka setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan
tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, dan setiap
bacaan takbir adalah sedekah. Begitu juga amar ma’ruf (memerintahkan
kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran)
adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan
melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.” (HR. Muslim no.
1704)
Rangkaian dzikir kepada Allah yang berupa tasbih,
tahmid, takbir dan tahlil serta ber’amar ma’ruf nahi
mungkar bisa membayarkan sedekah kita atas persendian.
Akan tetapi Rasulullah SAW juga memberikan cara lain
untuk membayar sedekah itu dengan cara mendirikan
sholat Dhuha 2 rakaat setiap pagi. Banyaknya amalan
yang harus kita lakukan untuk membayar sedekah
persendian tadi bisa digantikan dengan ibadah dhuha 2
rakaat setiap harinya.
Jadi, shadaqah yang dilakukan oleh anggota badan
tersebut dapat diganti dengan dua raka’at shalat Dhuha,
karena shalat merupakan kerja dari semua anggota badan.
6
Jika seseorang shalat, maka seluruh anggota badannya
menjalankan fungsinya masing-masing.
Sedekah pertama:
“Kamu mendamaikan antara dua orang (yang berselisih) adalah
shadaqah,”
Yaitu memisahkan di antara dua orang yang
berselisih baik dengan cara mendamaikan atau dengan
cara diadili. Pertama adalah menyelesaikan perselisihan
antara dua orang yang berselisih dengan cara
mendamaikan. Ini dilakukan jika belum jelas mana yang
benar di antara keduanya. Namun, apabila sudah jelas
yang benar di antara keduanya, dilarang untuk melakukan
islah (perdamaian). Kesalahan semacam inilah yang kadang
dilakukan oleh seorang qodhi (hakim). Di mana hakim
malah sering mendamaikan (mengadakan islah) terhadap
perselisihan antara dua belah pihak yang menuduh dan
tertuduh, padahal sudah diketahui kebenaran pada salah
satu pihak.
Sehingga dengan demikian, menyelesaikan perkara
antara dua orang yang berselisih baik dengan diadili
dan didamaikan termasuk sedekah. Akan tetapi, jika
telah diketahui bahwa kebenaran ada di salah satu
pihak, maka dalam hal ini tidak boleh diadakan islah
(perdamaian) bahkan harus diputuskan dengan memihak
pada yang benar.
7
Jadi sebenarnya sedekah itu sangatlah mudah dan
gampang, tinggal bagaimana seseorang hamba itu
mengetahui tata cara bersedekah. Dicontohkan bahwa
seseorang yang mendamaikan dua orang atau golongan yang
berselisih merupakan sedekah, asalkan ia mendamaikannya
dengan rasa ikhlas tanpa mengharap imbalan sesuatu
apapun.
Usaha mempererat hubungan antar manusia dan
menyatukan hati mereka merupakan perbuatan mulia yang
selalu ditekankan oleh ajaran Islam. Perbuatan ini
merupakan manifestasi dari pancaran cahaya keimanan
yang tertanam di dalam hati setiap Muslim. Dengan usaha
seperti ini maka kebenaran akan tegak dan tersebar di
antara kaum Muslimin. Namun usaha ini tidak akan
mendapatkan kesuksesan apabila tidak didukung dengan
adanya semangat kerjasama, solidaritas, saling tolong
dan saling bantu di antara sesama mereka.3
Sedekah kedua:
“kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat
barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah shadaqah,”
Maksudnya adalah menolong seseorang di atas
kendaraannya -misalnya di zaman dahulu adalah unta-,
dengan membantunya naik di atas kendaraannya adalah
3 http://rumahislam.com/hadis/arbain-imam-nawawi/112-nawawi26.html, minggu, 7 april 2013, jam 07.30 WIB
8
sedekah. Atau boleh jadi ( ه& دق& � ه ص اع ن& ا م� ه لي� ه ع� ع ل رف�( ,(ي�& denganmengangkat barang-barangnya yang digunakan untuk
bepergian jauh seperti makanan dan minuman, juga
termasuk sedekah.
Dalam realitas kehidupan sekarang, dalam hal ini
dicontohkan dengan terdapat atau melihat orang yang
hendak bepergian jauh dan membawa barang-barang yang
banyak serta kita melihatnya dan kita membantunya untuk
membawakan ke kendaraannya. Maka hal itu juga termasuk
sedekah. Hal tersebut bisa dikaitkan dengan tolong
menolong antar sesama. Dimana tolong menolong disini
juga termasuk sedekah. Dengan syarat melakukannya
dengan ikhlas.
Sedekah ketiga:
“berkata yang baik itu adalah shadaqah,”
Kata-kata yang baik yang di sisi Allah seperti
bacaan tasbih, takbir dan tahlil atau baik di sisi
manusia dengan berakhlak yang baik, ini juga termasuk
sedekah. Hadits ini memberi motivasi untuk berkata
dengan perkataan yang baik. Hal itu bisa berupa dzikir,
membaca, ta’lim (memberikan pelajaran), berdakwah dan
lain sebagainya.
Bersikap ramah kepada saudara dan bertutur yang
baik jelas merupakan amalan kebaikan, bahkan bila
seseorang tidak mendapatkan harta untuk disedekahkannya
9
di jalan Allah maka mengucapkan kalimat yang baik dapat
menggantikannya.
‘Adi bin Hatim berkata, Rasulullah bersabda:
ه& ي4 Kي ط� لمه& ك ب4 د ف�( خ4 ـم ت�� ، ف�(من� ل� مرة& ت�& ق& Oش و ن�9 ار ول� وا ال�ن( ق& ات�&“Jagalah kalian dari api neraka, walaupun dengan bersedekah sepotong
kurma. Namun siapa yang tidak mendapatkan sesuatu yang bisa
disedekahkannya maka dengan (berucap) kata-kata yang baik.” (HR. Al-
Bukhari no. 6023 dan Muslim no. 2346)
Al-Imam An-Nawawi berkata, “Hadits ini
menunjukkan bahwa kalimat thayyibah merupakan sebab
selamat dari neraka. Yang dimaksud kalimat thayyibah
adalah ucapan yang menyenangkan hati seseorang jika
ucapan itu mubah atau mengandung ketaatan.” (Al-Minhaj,
7/103)
Ibnu Baththal berkata, “Kalimat thayyibah
teranggap sebagai sedekah, dari sisi di mana pemberian
harta akan membahagiakan hati orang yang menerimanya
dan menghilangkan rasa tidak senang dari hatinya.
Demikian pula kalimat-kalimat yang baik, maka keduanya
(pemberian harta dan ucapan yang baik) serupa dari sisi
ini.” (Fathul Bari, 10/551)
Perkataan yang baik merupakan sedekah, dimana
tidak hanya berdzikir, memberikan ta’lim, membaca,
berdakwah yang mana itu semua merupakan sedekah bila
dilakukan secara ikhlas. Namun sedekah dengan perkataan
baik bisa dalam bentuk perkataan yang menyenangkan
10
hati seseorang dan perkataan yang membuat hati orang
lain bergembira. Allah swt. menjelaskan tentang
keutamaan perkataan yang baik didalam firman-Nya:
Allah swt. berfirman:
ي... د( عها ا7 ب4 ب¤ ب�� ه& دق& ن� ص� ر م� ي� رة& خ( ف( غ( عروف( وم� ول م� ...ق&“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah
yang diiringi tindakan menyakiti” [al-Baqarah/2:263]
عه... رف�( ح ي�� ال� عمل ال�ص ب4 وال� ي� لم ال�ط ك عد ال� ص ه ت�� ي� ل� ...ا“Kepada-Nya-lah akan naik perkataan-perkataan yang baik dan amal
kebajikan Dia akan mengangkatnya” [Fâthir/35:10]
Dari firman Allah di atas dapat diketahui bahwa
perkataan yang baik mempuyai keutamaan yang luar biasa
dalam arti dengan berkata-kata yang baik maka Allah
akan memberi pahala siapa saja yang berkata-kata baik
tersebut. Sebenarnya masih banyak lagi sedekah yang
berupa perkataan baik selain yang disebutkan di atas,
seperti menjawab salam, nasihat dan bimbingan, dan
lain-lain. Dimana itu semua juga merupakan sedekah.
Sedekah keempat:
“setiap langkah berjalan untuk shalat adalah shadaqah”
11
Hadits ini menjelaskan bahwa setiap langkah yang
menuju ke masjid untuk shalat merupakan sedekah. Dengan
kata lain setiap kita berjalan pergi ke masjid-masjid
untuk berkumpul dan berjama’ah, mempelajari ilmu,
memberikan nasihat, dan i’tikaf merupakan bentuk
sedekah. Dimana jika kita melangkah berjalan menuju
masjid untuk melakukan shalat berjamaah, mempelajari
ilmu, memberikan nasihat, dan i’tikaf, akan Allah
sediakan tempat tinggal disurga. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
و راح دا ا7 ما ع�( ل لا ك� ر� ي�( ه& ي( ج4 ى� ال� له ف( Åد اهلل ع� و راح ا7 د ا7 مسخ4 لي ال� دا ا ن� ع�( م�
“Barangsiapa pergi di pagi hari atau di sore hari menuju masjid, maka
Allah akan menyediakan baginya sebuah tempat tinggal di surga setiap
kali ia pergi di pagi hari atau di sore hari (menuju masjid).”
Dari Jâbir bin ‘Abdillâh Radhiyallahu anhu , ia
berkata, “Bani Salimah ingin pindah ke dekat masjid,
sedangkan tempat tersebut kosong. Ketika hal itu sampai
kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , maka beliau
bersabda:
م ارك� O5ث �ي&ب4 ا ك م ث�¤ ارك� ث/� لمه& ! د ى� س� ن� ا ب�9 ث��
12
“Wahai Bani Salimah! Tetaplah di pemukiman kalian karena langkah-
langkah kalian akan dicatat”.
Maksud dari “Tetaplah di pemukiman kalian karena langkah-
langkah kalian akan dicatat” adalah jika kalian tetap menetap
di pemukiman kalian maka langkah-langkah yang banyak
akan dicatat. Dengan kata lain, jika pemukiman kita
jauh dari masjid kita tidak usah merasa terbebani
karena jauhnya masjid dari pemukiman kita, karena
semakin jauh maka semakin banyak langkah kita menuju ke
masjid, dengan semakin banyaknya langkah kita maka kita
akan memperoleh pahala sebanyak langkah kita ke masjid
tersebut.
Berjalan menuju ke masjid untuk melakukan shalat
adalah sedekah, namun tidak hanya dalam melaksanakan
shalat saja, bisa juga untuk mempelajari ilmu seperti
ilmu-ilmu agama, memberikan nasihat-nasihat atau pun
mendengarkan nasihat-nasihat dari ulama’ atau ustadz
yang sedang memberikan nasihat-nasihatnya di masjid,
serta beri’tikaf di masjid merupakan bentuk dari
sedekah juga.
Sedekah kelima:
“menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah”
Menghilangkan apa saja yang mengganggu jalan kaum
Muslimin, baik berupa duri, pecahan kaca, batu besar,
batang pohon yang menghalangi jalan; demikian juga,
13
najis, kotoran, sampah-sampah, dan selainnya; maka
menyingkirkan semua itu termasuk sedekah.
Menyingkirkan suatu rintangan atau apa saja yang
mengganggu atau menghalangi jalan bagi setiap orang
baik berupa duri, batu basar, pecahan kaca atau pun
yang lainnya merupakan bentuk sedekah. Meskipun hal ini
kelihatan sepele namun mempunyai nilai yang besar,
dalam arti dengan melakukan hal tersebut kemungkinan
seseorang mendapatkan pahala yang besar dar Allah.
Abu Hurairah r.a mengabarkan dari Nabi Muhammad
saw., Nabi bersabda:
ن� ي� ال�مسلمي� د( و7 ك�ان�(ت& ي�& ق& ي}� ر هر ال�ط Îن� ظ� عها م� ط رة& ف�& ج4 Oى� ش� ف( ه& ي( ج4 ى� ال� ت4 ف( ل ق& ب& لا ب�� ن��ت& رج�4 د را7 ق& ل� “Sungguh aku melihat ada seseorang lelaki berpindah dari suatu
tempat ke tempat lain di surge (untuk berlezat-lezat dengan
kenikmatannya), disebabkan sebuah pohon yang dipotongnya dari
jalanan karena pohon tersebut mengganggu kaum muslimin yang lewat
di jalan tersebut.” (HR. Muslim no. 6614)
Dalam satu riwayat:
مر( ه� د( و7 �� ن� لا ي لمي� ال�مس ن� ا ع� د( ن� ه� خي� ت�( , لا7 ا ل: واهلل ق& و, ف�( ق& KÕت ر ر ط� ه Îلى ظ� رة& ع� ج4 O� ش ن� عص ل ت�4 ر رج�4 م
ه& ي( ل ال�ج4 دج�( ا7 ق�(“Seseorang melewati dahan pohon yang berada di atas jalanan, maka ia
berkata, “Demi Alla! Sungguh aku akan menyingkirkan dahan ini dari
jalan kaum muslimin agar tidak mengganggu mereka.” Orang ini pun
dimasukkan ke dalam surga. (HR. Muslim no.6613)
14
Dalam riwayat al-Bukhari (no.2472) dan Muslim
(no. 4917) disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:
ف(ر له غ( راهلل له ف�( ك Oس رة, ف�( ا7 خ�( ق�( ق& ر ي�� لى ط� وك�� ع� Oن� س� ص د غ�( وج�4 ق& ي}� ر ط ى� ت�4 Oمش ل ت�� ما رج�4 ن( Kب ب�9“Tatkala seseorang sedang berjalan di sebuah jalanan, ia mendapati
ada dahan/ranting berduri di atas jalanan. Ia pun menyingkirkannya.
Allah swt. pun mensykuri perbuatannya hingga Allah swt.
menganpuninya.”
Sekedar menghilangkan gangguan dari jalanan
ternyata memiliki keutamaan dan teranggap sebagai
amalan yang menjadi sebab pelakunya masuk surga.
(Syarhu Riyadhish Shalihin, Ibnu Ustmaimin, I/529)
Al-Imam an-Nawawie mengatakan, “Hadits di atas
menunjukkan keutamaan setiap perbuatan yang memberikan
kemanfaatan bagi kaum muslimin dan keutamaan
menghilangkan/menyingkirkan bahaya dari mereka.” (Al-
Minhaj. 16/386).4
Dari penjelasan-penjalasan di atas dapat
diketahui bahwa menyingkirkan atau menghilangkan
gangguan di jalan mempunyai keutaman dan sebagai amalan
yang membuahkan hasil yang manis yaitu surga. Meskipun
hal tersebut sangatlah sepele namun besar manfaatnya
bagi semua kalangan manusia.
3. Analisa
4 Al-Ustadzah Ummu Ishhaq al-Atsariyyah dkk, Asy Syari’ah vol.VI/N0.64, (Sleman: Oase Media, 2010), hlm. 81-82
15
Merujuk pada penjelasan-penjelasan yang
menjelaskan hadits tentang perbutan baik adalah
sedekah, kita bisa mengkaitkan dengan kehidupan yang
kita jalani sehari-hari. Semenjak pagi hari kita bangun
dari tidur semalaman kemudian beraktifitas seharian
hingga tidur kembali, banyak sekali nikmat Allah yang
kita rasakan dan kita nikmati. Seandainya kita mencoba
menghitungnya, maka tak akan pernah mampu kita untuk
menghitungnya. Seandainya air lautan dan seluruh jagad
raya ini dijadikan tinta, maka sampai habis tinta itu
untuk menuliskan nikmat Allah, maka tak kan pernah
cukup tinta itu untuk menuliskan nikmat Allah yang
dikaruniakan kepada seluruh mahluk di muka bumi ini.
Allah SWT telah berfirman:
“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa
yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat
Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya (menghitungnya).
Sesungguhnya manusia itu, sangat dzalim dan sangat mengingkari
(nikmat Allah)” [QS Ibrahim:34].
Sebagai wujud rasa syukur kita pada Sang Maha
Pemberi Rezeki, maka sepantasnyalah kita membayar
sedekah untuk berbagi dengan yang lain yang
membutuhkan. Allah SWT menjanjikan balasan yang
berlipat ganda bagi orang-orang yang bersedekah. Ketika
16
kita memancing ikan dengan umpan yang besar, maka kita
akan mendapatkan ikan yang besar. Akan tetapi
sebaliknya, jika umpannya kecil, maka ikan yang akan
kita dapat pun ikan kecil. Ketika kita bersedekahnya
sedikit, maka tak patut kiranya kita berharap sesuatu
yang banyak dari Allah SWT.
Sedekah tak selamanya harus dibayarkan dengan
uang atau bisa disebut dengan materi saja. Tapi
ketahuilah bahwa setiap persendian tubuh kita juga
memerlukan sedekah. Seperti hadits Rasulullah SAW
bahwa “Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedekah setiap
harinya mulai matahari terbit...” Hal itu menunjukkan bahwa
kewajiban bersedekah itu dalam rangka bersyukur atas
nikmat Allah yang begitu besar dalam kehidupan kita.
Dalam hal sedekah, seperti yang diungkapkan di
atas bahwa sedekah tidak hanya berupa materi saja,
namun sedekah bisa juga berbentuk non materi. Seperti
hadits Rasulullah saw. Bahwa “…Memisahkan [menyelesaikan
perkara] antara dua orang [yang berselisih] adalah sedekah. Menolong
seseorang naik ke atas kendaraanya atau mengangkat barang-
barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Berkata yang baik
juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk
menunaikan sholat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan
dari jalan adalah sedekah”. Jadi, sedekah bisa dilakukan
dengan berbuat baik, misalnya mendamaikan orang yang
sedang berselisih, menolong seseorang naik ke atas
kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya, berkata
17
baik, setiap langkah berjalan untuk melakukan shalat,
serta menyingkirkan suatu rintang dari jalan merupakan
sedekah.
Dari uraian yang dijelaskan di atas, dapat
diperoleh kesimpulan bahwa, sedekah tidak hanya berupa
materi saja, melainkan bisa juga dengan non materi
yaitu bersyukur atas nikmat Allah, menolong sesama,
melangkah demi kebaikan, berkata-kata baik yang membuat
orang senang dan gembira, serta memberi manfaat bagi
orang lain merupakan sedekah.
B. Faedah Hadits Tentang Perbuatan Baik Adalah Sedekah
Dari hadits di atas ada enam faedah yang bisa kita
ambil manfaatnya, yaitu:
1. Wajibnya sedekah bagi setiap orang dengan setiap
anggota badannya pada setiap harinya mulai dari
matahari terbit. Karena perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam ( ه& دق& ه ص� لي� menunjukkan wajibnya. Bentuk dari hal ini (ع�adalah setiap orang bersyukur kepada Allah setiap
paginya atas keselamatan pada dirinya baik keselamatan
pada tangannya, kakinya, dan anggota tubuh lainnya.
Maka dia bersyukur kepada Allah karena nikmat ini.
2. Hadits ini menunjukkan keutamaan berbuat adil di
antara dua orang yang berselisih. Dan Allah Ta’ala telah
mendorong kita agar berbuat islah (perdamaian).
3. Dalam hadits ini terdapat dorongan untuk menolong
saudara kita, karena melakukan seperti ini termasuk
18
sedekah. Baik dalam contoh yang diberikan oleh Rasul
shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini atau perbuatan
lainnya.
4. Hadits ini memberi motivasi untuk berkata dengan
perkataan yang baik. Hal itu bisa berupa dzikir,
membaca, ta’lim (memberikan pelajaran), berdakwah dan
lain sebagainya.
5. Dalam hadits ini juga ditunjukkan mengenai keutamaan
berjalan ke masjid.
6. Dalam hadits ini terdapat keutamaan menyingkirkan
gangguan dari jalanan.5
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari hadits-hadits yang telah disebutkan di atas yaitu
pada Hadits tentang perbuatan baik adalah sedekah,
terdapat enam bentuk sedekah non materi yaitu:
1. Wajibnya sedekah bagi setiap orang dengan setiap
anggota badannya pada setiap harinya mulai dari
5 http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3049-shalat-dhuha-bisa-menggantikan-sedekah-dengan-seluruh-persendian.html, Minggu 21/04/2013, jam 5.20 WIB
19
matahari terbit. Karena perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam ( ه& دق& ه ص� لي� menunjukkan wajibnya. Bentuk dari hal (ع�ini adalah setiap orang bersyukur kepada Allah setiap
paginya atas keselamatan pada dirinya baik keselamatan
pada tangannya, kakinya, dan anggota tubuh lainnya.
Maka dia bersyukur kepada Allah karena nikmat ini.
2. Mendamaikan dua orang yang berselisih adalah sedekah.
3. Tolong-menolong antar sesama adalah sedekah.
4. Berkata-kata baik yang membuat orang lain senang
adalah sedekah.
5. Berjalan menuju ke masjid untuk shalat adalah sedekah.
6. Menyingkirkan suatu yang menjadi penghalang di jalan
adalah sedekah.
B. Saran
Sebagai pembaca dan pendengar, kami harap tidak hanya
memahami tentang sedekah yang non materi dari makalah ini
saja. Tetapi bacalah buku-buku sebanyak mungkin agar
pengetahuan tentang hadits yang mengenai sedekah lebih
luas. Dan kami sebagai penulis mengakui bahwa makalah ini
jauh dari kesempurnaan. Apabila dalam makalah ini
terdapat kekurangan atau kesalahan, kami dengan senang
hati menerima saran dan pembenahan dari para teman
pembaca atau pendengar.
20
DAFTAR PUSTAKA
An-Nawawie, Imam Abu Zakaria Yahya bin Syarf, Terjemah
Riadhus Shalihun I. PT Al-Ma’arif, Bandung. 1986.
http://rumahislam.com/hadis/arbain-imam-nawawi/112-
nawawi26.html, minggu, 7 april 2013, jam 07.30 WIB
http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3049-shalat-dhuha-
bisa-menggantikan-sedekah-dengan-seluruh-
persendian.html, Minggu 21/04/2013, jam 5.20 WIB
Ishhaq al-Atsariyyah dkk, Ummu. Asy Syari’ah vol.VI/N0.64. Oase
Media, Sleman. 2010.
Tamim, Abdulmajid. Hadist Arbain Nawawi, Sinar Wijaya. 1984,
21