Tentang Hukum Mengucapkan Natal

17
ANTARA NATAL dan TOLERANSI

Transcript of Tentang Hukum Mengucapkan Natal

ANTARA NATAL dan TOLERANSI

Apa itu natal? Dan apa itu toleransi? Bagaimana hukumnya jika seorang muslim mengucapkan selamat natal?

Lalu bagaimana muslim bersikap terhadap saudara yang merayakan natal?

Natal (dari bahasa Portugis yang berarti ("kelahiran") adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran yesus kristus. Yesus adalah Tuhan dalam pandangan Kristen yakni Nabi Isa ‘Alayhissalam mereka menyebutnya tuhan Yesus yang lahir dari Siti Maryam yang mereka sebut Bunda Maria. Siti Maryam yang serba ajaib belum pernah dikawini yakni tanpa suami, salah satu bukti kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Konsep ketuhanan mereka salah menurut Islam, karena dalam Islam Allah

tidak mempunyai anak, Isa ‘Alayhissalam bukan, tapi hanyalah seorang Rasul utusan Allah.

Oleh karena itu tidak sedikit orang muslim di

sekeliling kita ikut ikutan mengucapkan selamat natal,

sebagian memberikan alasan bahwa mereka masih terikat

pada pekerjaan yang dalam posisi sulit mengelak

mengucap 'Selamat Natal' pada relasi, customer, bos,

atau atasan. Sebagian yang lain beralasan karena untuk

menjaga hubungan baik, kekerabatan, ataupun

kekeluargaan yang

beragama Kristen, selalu hadir saat Idul Fitri,

memberikan

selamat dan bahkan ikut meramaikan perayaan

Idhul Fitri di rumah.

Maka, 'tidak enak' rasanya jika harus cuek kala mereka sedang merayakan Natal. Dan seringkali 'toleransi' dijadikan dalih untuk menempatkan Muslim pada posisi sulit sehingga terjebak untuk berpartisipasi dalam kegiatan Natal. So, apa arti toleransi disini? Mari kita bahas!!!

Toleransi di sini adalah toleransi beragama yakni saling menghormati dan berlapang dada terhadap pemeluk agama lain, tidak memakasa mereka untuk mengikuti agamanya dan tidak mencampuri agama masing masing, contoh toleransi di sini umat muslim diperbolehkan bekerja sama dengan pemeluk agama lain dalam aspek ekonomi, sosial dan

urusan duniawi lainnya.

Konsep tersebut berdasarkan firman Allah surah al-Mumtahanah ayat 8 sebagai berikut:“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu dan berlaku adil kepada mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu orang lain untuk mengusirmu dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan maka mereka itulah orang-orang yang berlaku zalim”

Lalu bagaimana hukumnya bila seorang muslim mengucapkan selamat natal bagi mereka yang merayakannya? Apakah ini masih dalam batas toleransi? INGAT!! Dalam akidah tidak ada toleransi sama sekali, jika dalam aspek sosial kemasyarakatan semangat toleransi menjadi sebuah anjuran. Namun dalam hal memberi ucapan selamat natal hal ini sungguh tidak dibenarkan dalam Islam.

Ucapan selamat natal itu sebenarnya punya makna yang mendalam dari sekadar basa-basi antar agama. Karena setiap upacara dan perayaan tiap agama memiliki nilai sakral dan berkaitan dengan kepercayaan dan akidah masing-masing. Oleh sebab itu masalah mengucapkan selamat kepada penganut agama lain tidak sesederhana yang dibayangkan. Sama tidak sederhananya bila seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat. Betapa dua kalimat Syahadat memiliki makna yang sangat mendalam dan konsekuensi hukum yang tidak seherhana.

Kesimpulannya berarti mengucapkan selamat natal (Merry Christmas) itu jelas jelas HARAM sebab bagi mereka mengucapkan selamat natal merupakan ibadah, masa iya kita mau maunya ikut ibadah di kepercayaan mereka juga prinsip toleransi “ كم������ ل���������ي�ن� د� ول��ي� كم ن� .Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku sudah cukup ”د��ي����

Hadistnya pun ada “Barang siapa mengikuti ajaran agama itu atau kebiasaannya maka ia termasuk kedalam golongan itu” Naudzubillah...

Kita sebagai muslim seyogyanya bersikap terhadap saudara kita yang merayakan natal cukup dengan mengucapkan:“bagaimana liburan natalnya? Semoga menyenangkan” ataupun dengan mengucapkan “selamat berlibur”.

Kalau Tuhan menampakkan dirinya, maka Dia tidak adil, karena orang buta

tidak bisa melihat-Nya¬Pidi Baiq¬

Oleh

Anita Muslimah

Laras Pusparanti

Novi WidiNeneng Sayati

Sekian.......