falsafah ukiran melayu riau
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of falsafah ukiran melayu riau
FALSAFAH UKIRAN MELAYU RIAUOleh :
Annajmu Sasna Junaidi
Awanda PrasonoDea YennisaIzma RuselaSyafariah RizqaYunita Sari
2 A BIOLOGI
BENTUK DASAR UKIRAN
Seni ukir Riau yang disebut juga “Ukiran Melayu” memiliki jenis dan bentuk dasar. Semuanya dianggap sebagai induk ukiran Melayu yang penuh variasi. Motif flora ada 10 jenis, motif fauna ada enam macam
Makna Ukiran
Selembayung
Selembayung disebut juga “ Selo Bayung “ dan “Tanduk Buang” adalah hiasan yang terletak bersilangan pada kedua ujung perabung bangunan.
Sayap layang-layang atau sayap layang
Hiasan ini terdapat pada keempat cucuran atap. Bentuknya hampir sama dengan selembayung, setiap bangunan yang berselembayung haruslah memakai sayap layangan sebagai padanannya.
ITIK SEKAWAN (ITIK PULANG PETANG)
menggambarkan tingkah laku hewan itik yang selalu berjalan beriringan ketika petang hari akan pulang ke kandang
NAGA-NAGAAN
Walau di Melayu, ornamen hewan secara utuh sangat jarang bisa kita temukan, namun motif Naga Bekaluk di atas tampak utuh.
BIDAI
Teban Layar atau Singap atau pun Bidai dipasang di bagian penutup segitiga (layar) atap pada jenis rumah bumbung panjang atau atap pelana yang terbuka di ujung depan dan di belakang
Bidai tingkat 1untuk rumah orang biasaBidai tingkat 2umumnya untuk rumah
bangsawan
Bidai tingkat 3 untuk rumah keluarga raja
CORAK MOTIF KALUK PAKIS (KALUK PAKU)
gambaran pohon/tetumbuhan pakis/paku yang berkeluk-keluk atau meliuk-liuk, tak hanya diperuntukkan bagi kerajinan tekat maupun tenunan dan sejenisnya.
AWAN LARAT
Awan larat merupakan rangkaian dari motif yang tersusun rapi berdampingan dan berhubungan
Awan Larat Kuntum Berangkai Lengkap
Awan Larat Kembang Teratur