EVALUASI LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING DAERAH ...

150
0 EVALUASI LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana pendidikan (S.Pd) Oleh: Anisha Fitriani NIM. 1150182000031 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of EVALUASI LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING DAERAH ...

0

EVALUASI LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING

DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Anisha Fitriani

NIM. 1150182000031

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019

i

ABSTRAK

Anisha Fitriani (NIM 11150182000031) Evaluasi Layanan Perpustakaan

Keliling Daerah Kota Tangerang Selatan. Skripsi Program Strata satu (S-1)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi salah satu Program Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang Selatan yaitu Layanan

Perpustakaan Keliling dan merekomendasikan untuk meningkatkan layanan

perpustakaan keliling daerah Tangerang Selatan. Penelitian menggunakan

pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif melalui teknik pengumpulan data

berupa Wawancara, Observasi dan Studi Dokumen. Sumber data diperoleh dari

staf layanan perpustakaan umum, petugas perpustakaan keliling, dan pemustaka

perpustakaan keliling daerah Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan

model Evaluasi Analisis Sistem (System Analysis Evaluation Model) atau sering

disebut juga Management Evaluation Model, dengan tahapan masukan, proses

dan keluaran.

Hasil dari penelitian ini secara keseluruhan menunjukan bahwa layanan

perpustakaan keliling daerah Tangerang Selatan sudah baik dan maksimal dalam

pelaksanaannya. Namun terdapat beberapa kekurangan dalam tahap operasional.

Pada tahapan Input, aspek yang belum optimal adalah rencana kegiatan

perpustakaan keliling belum terorganisir dengan baik dan hanya mengandalkan

jadwal yang dibuat selama satu bulan sekali. Dan juga semua petugas

perpustakaan keliling bukan dari kalangan pustakawan. Pada tahapan Process,

aspek yang belum optimal yaitu perpustakaan keliling belum memiliki SOP

(Standar Operasional Prosedur), belum adanya pendaftaran anggota, pinjam

meminjam koleksi di perpustakaan keliling, layanan mendongeng yang belum

diadakan di masyarakat umum, dan ragam perlombaan yang diadakan. Pada

tahapan Output, aspek yang belum optimal yaitu survai kepuasan pengunjung

yang diadakan satu tahun sekali.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, direkomendasikan kepada pengurus

perpustakaan keliling daerah kota Tangerang Selatan untuk lebih melengkapi

dokumen perpustakaan keliling seperti Standar Operasional Prosedur, Peraturan,

Rencana Kegiatan agar lebih memaksimalkan kinerja dari perpustakaan keliling.

Lebih mempromosikan lagi jadwal perpustakaan keliling kepada masyarakat,

misalnya melalui media sosial seperti Instagram, facebook atau twitter agar

masyarakat lebih mengetahui bahwa di taman dekat tempat tinggalnya terdapat

perpustakaan keliling. Pada aspek kinerja perpustakaan keliling diharapkan dapat

menjadi pelayanan untuk pendidikan yang lebih diterima oleh masyarakat luas

dalam meningkatkan minat baca khususnya masyarakat Tangerang Selatan.

Kata kunci : Evaluasi Layanan Perpustakaan Keliling, Kota Tangerang

Selatan

ii

ABSTRACT

Anisha Fitriani (NIM 11150182000031) The Evaluation of The Mobile Library

South Tangerang City. Skripsi of Education Management at Faculty of

Tarbiyah and Teachers Training, State Islamic University Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2019.

This study aims to evaluate one of the programs of the Departement of

Libraries and Archives South Tangerang City, namely the Mobile Library and

submit recommendations to improve the mobile library service area South

Tangerang, especially in the region of the general public. This research use

approach qualitative with descriptive method through data collection techniques

of Interview, Observation and Document Study. sources of data obtained from

Service Staff Public Library, Clerk the mobile Library, and library Users the

mobile Library Tangerang Selatan City. This study uses the System Analysis

Evaluation Model, or often called Management Evaluation Model, which focuses

on input, process and output.

The results of this study overall indicate that the mobile library service

South Tangerang City is better and the maximum in the operational phase.

however, there are some shortcomings in its implementation. At the stage of Input,

the aspect that is not optimal is the plan of activities of the mobile library is not

well organized and just rely on a schedule that was made for a month once. and

also all the officers of the mobile library is not from among the Librarians. on the

stages of the process, aspects that are not optimal that the mobile library does not

yet have SOP Standard Operating Procedures, the absence of registration of the

members of the library and also loan service a collection on the mobile library

Service, Storytelling that could not be held in public, and a veriety of competitions

are held. at the stage of output, the aspect that is not optimal, namely the

assessment of visitor satisfaction which are still held once a year.

Based on the results of such research, recommended to the board of the

mobile library South Tangerang City, to further enhance the document library

around like SOP, regulation of the mobile library, a Plan of activities to maximize

the performance again from the mobile library. Also to further promote again the

schedule of the mobile library to the community, can also be shared on social

media such as Instagram, Facebook, or Twitter. so the more people know again

that in the park near his place of residence there is a mobile library. and judging

from the performance of the mobile library, is expected to be of service to higher

education can be accepted by the wider community and can increase interest in

reading, especially the people of South Tangerang.

keywords : The Evaluation of The Mobile Library Services, South Tangerang

City

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan dan

dipermudah untuk menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam selalu

tercurah limpahkan kepada junjungan umat yakni Nabi Muhammad SAW, beserta

para keluarga dan sahabatnya yang sudah membawa umatnya dari zaman jahiliah

ampai zaman penuh ilmu.

Selama penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa tidak sedikit

kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun, berkat kerja keras, do‟a,

perjuangan, kesungguhan hati, bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis sampaikan

rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan kepada penulis baik

dimasa perkuliahan sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Muarif SAM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik

yang telah membantu, memberikan nasehat dan semangat sehingga penulis

mampu menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini.

3. Dr. Tengku Rusman Nurhakim, M.Pd, dosen pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran dengan penuh kesabaran

membimbing dan mengarahkan proses penulisan skripsi ini.

4. Lolytasari, M.Si, dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan,

nasehat dan masukan serta meluangkan waktunya dalam membantu

penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.

iv

5. Seluruh dosen dan staff Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah

memberikan segenap ilmu, keahlian dan pengalamannya selama

perkuliahan sehingga akhirnya skripsi ini selesai.

6. Staff layanan Perpustakaan Umum, semua Petugas Mobil Perpustakaan

keliling dan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang

Selatan yang bersedia membantu dan menerima penulis untuk

mengadakan penelitian di salah satu program kerja DPAD Kota Tangetang

Selatan.

7. Ayahanda Abdul Haris dan Ibunda Rohaeti, orang tua tersayang yang yang

tiada lelahnya membimbing, mendidik, mendukung anaknya baik secara

moril maupun materil, yang mendo‟akan putrinya dan memberikan

motivasi hidup dan pengalaman yang berharga kepada penulis.

8. Kepada adik-adikku tersayang Syeikhul Imam Maliki dan Muhammad

Billal Na-Syeikhan yang senantiasa menemani penulis mendapatkan

motivasi dan ide baru sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Semua keluarga yang selalu mendukung dan mensupport sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabatku tercinta Widia, Dawiyah, Mia, Rizka, Tasya, Erna,

Syifa, Desfi dan Fariha yang senantiasa membantu, menemani dan

memotivasi penulis dimasa perkuliahan dan dalam penulisan skripsi ini.

11. Naufal Khairul Mahmudah yang memberikan dukungan dan motivasi

sehingga penulis dapat menyelesaikan semua tugas dan penulisan skripsi

ini.

12. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2015 dan

khususnya kelas A, yang sudah menjadi teman, sahabat bahkan keluarga

baru yang memberikan pengalaman berharga selama ini.

13. Teman-teman KKN Divergent 061 yang telah memberikan pengalaman

hidup yang tak akan penulis lupakan di Desa Sukasari, Rajeg, Tangerang.

14. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini yang

tidak dapat penulis disebutkan satu persatu.

v

Jazakumullah Khoirun Katsiran, Hanya Allah yang dapat membalas jasa

dan kebagian kalian semua, semoga amal dan kebaikan yang sudah diberikan

kepada penulis diberikan berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiiin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk

itu penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Namun

dengan kerendahan hati penulis sangat berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat

dan menambah wawasan pengetahuan bagi semua pihak.

Jakarta, 10 November 2019

Penulis

Anisha Fitriani

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................................... i

ABSTRACT ....................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7

E. Tujuan dan Manfaat Evaluasi......................................................................... 7

BAB II ACUAN TEORETIK......................................................................................... 9

A. Pengertian Riset Evaluasi .............................................................................. 9

B. Model Riset Evaluasi ................................................................................... 11

1. Model-model Riset Evaluasi .................................................................. 11

2. Model Evaluasi yang digunakan ............................................................ 12

C. Layanan Perpustakaan Keliling ................................................................... 14

1. Perpustakaan Keliling ............................................................................ 14

2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Keliling ............................................... 18

3. Tujuan Perpustakaan Keliling ................................................................ 19

4. Koleksi Perpustakaan Keliling ............................................................... 20

5. Layanan Perpustakaan Keliling ............................................................. 21

6. Sarana Perpustakaan Keliling ................................................................ 23

vii

7. Pendidikan Masyarakat .......................................................................... 24

D. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 27

E. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................................... 32

BAB III METODOLOGI EVALUASI ........................................................................ 36

A. Tempat dan Waktu Evaluasi ........................................................................ 36

B. Jenis, Metode dan Model Evaluasi .............................................................. 37

C. Sumber Data dan Informasi ......................................................................... 38

D. Teknik Pengambilan Sampel ....................................................................... 39

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 40

F. Kisi-kisi Instrumen Evaluasi ........................................................................ 42

G. Teknik Analisis Data ................................................................................... 46

BAB IV HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN .................................................. 48

A. Gambaran Umum Perpustakaan Keliling .................................................... 48

B. Deskripsi dan Analisis Data Evaluasi .......................................................... 51

C. Unit Analisis Evaluasi Layanan Perpustakaan Keliling .............................. 86

D. Pembahasan Hasil Temuan Evaluasi ........................................................... 91

E. Keterbatasan Evaluasi .................................................................................. 96

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI .............................................................. 98

A. Simpulan ...................................................................................................... 98

B. Rekomendasi ................................................................................................ 99

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 101

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................... 104

BIODATA PENULIS .................................................................................................... 133

viii

DAFTAR TABEL

Table 3.1 Jadwal Penelitian ....................................................................................... 36

Table 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Staf Layanan Perpustakaan Umum ......... 42

Table 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Petugas Perpustakaan Keliling ............... 42

Table 3.4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Masyarakat/Pengguna Perpusling ........... 43

Table 3.5 Pedoman Observasi Sarana dan Prasarana Perpustakaan Keliling ........... 43

Table 3.6 Pedoman Observasi Layanan Perpustakaan Keliling ................................ 44

Table 3.7 Intrumen Dokumen Layanan Perpustakaan Keliling ................................ 46

Table 4.1 Daftar Petugas Perpustakaan Keliling ....................................................... 52

Table 4.2 Daftar Klasifikasi Mobil Perpustakaan Keliling ....................................... 55

Tabel 4.3 Pengunjung perpustakaan keliling tahun 2017 ......................................... 59

Table 4.4 Pengunjung Perpustakaan Keliling tahun 2018 ........................................ 60

Table 4.5 Pengunjung Perpustakaan Keliling tahun 2019 ........................................ 60

Table 4.6 Daftar Ceklis Observasi Sarana dan Prasarana Perpusling ....................... 62

Table 4.7 Daftar Mobil Perpustakaan Keliling ......................................................... 65

Table 4.8 Jadwal Petugas Mobil Perpustakaan Keliling ........................................... 70

Table 4.9 Tabel Hasil kepuasan pengguna perpustakaan keliling di 3 tempat ......... 83

Table 4.10 Unit Analisis Ketercapaian Layanan Perpustakaan Keliling ................... 85

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perpustakaan Umum .............................................. 50

Gambar 4.2 Pendataan stock opname di aplikasi inlislite ......................................... 56

Gambar 4.3 Penataan buku di rak mobil Perpusling ................................................. 58

Gambar 4.4 Tata letak buku di rak mobil perpustakaan keliling .............................. 59

Gambar 4.5 Mobil perpustakaan keliling .................................................................. 65

Gambar 4.6 Mobil perpustakaan keliling tampak depan .......................................... 66

Gambar 4.7 Mobil perpustakaan keliling tampak samping ...................................... 67

Gambar 4.8 Mobil perpustakaan keliling tampak belakang ...................................... 68

Gambar 4.9 Aktifitas membaca Perpusling di Taman Kota 2 Jaletreng BSD .......... 74

Gambar 4.10 Seperangkat alat audio visual yang ada di perpustakaan keliling ....... 77

Gambar 4.11 Buku kunjungan perpustakaan keliling di sekolah .............................. 79

Gambar 4.12 Daftar pengunjung perpustakaan keliling tempat umum/rekreasi ....... 79

Gambar 4.13 Grafik Pengunjung perpusling dari tahun 2017, 2018 dan 2019 ......... 80

Gambar 4.14 Bukti kunjungan perpustakaan keliling di Tandon Ciater BSD .......... 81

Gambar 4.15 Kepuasan Pengunjung perpustakaan keliling ...................................... 84

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara ............................................................................ 102

Lampiran 2 Hasil Wawancara Perpustakaan Keliling .............................................. 105

Lampiran 3 Bukti Kunjungan .................................................................................... 114

Lampiran 4 Daftar Pengunjung Perpustakaan Keliling ............................................ 115

Lampiran 5 Hasil Kepuasan Pengunjung .................................................................. 116

Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian Perpustakaan Keliling .................................... 117

Lampiran 7 Jadwal Piket Bulan Oktober Perputakaan Keliling ................................ 118

Lampiran 8 Surat Bimbingan Skripsi ......................................................................... 119

Lampiran 9 Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................................... 120

Lampiran 10 Lembar Uji Referensi ........................................................................... 121

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada perkembangan jaman yang semakin maju seperti sekarang

ini, ilmu pengetahuan dan informasi semakin berkembang. Sehingga

informasi akan semakin mudah didapatkan, meskipun tidak semua

informasi yang didapatkan merupakan informasi yang benar dan relevan.

Banyak sekali informasi-informasi yang kebenarannya masih diragukan

bahkan tidak benar yang sekarang akrab dengan sebutan berita “hoaks.”

Untuk memilah dan memilih berita di era sekarang dengan kemajuan

teknologi yang semakin pesat cukup sulit, dibutuhkan ketelitian dan tidak

mudah percaya pada berita yang belum jelas asal usul berita itu berasal.

Salah satu sarana untuk mendapatkan informasi yang relevan, tepat

dan akurat adalah Perpustakaan. Perpustakaan juga berfungsi memperluas

wawasan dan meningkatkan ilmu pengetahuan guna mencerdaskan

kehidupan bangsa khususnya untuk generasi muda Indonesia. Dalam

Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 tahun 2007, tentang

Perpustakaan pasal 04 dijelaskan bahwa „Perpustakaan berfungsi sebagai

wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk

menngkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.‟ Perpustakaan di

Indonesia banyak jenisnya dari Perpustakaan Nasional, Perpustakaan

Daerah, Perpustakaan Sekolah, perusahaan dan berbagai instansi

pemerintah maupun swasta juga memiliki perpustakaan.

Berbicara tetang perpustakaan pasti berkaitan dengan dunia

pendidikan. Banyak masyarakat yang berpendapat bahwa mendapatkan

pendidikan hanya bisa didapatkan dengan bersekolah saja, selain itu

masyarakat tidak bisa mendapatkan pendidikan. Namun, arti dari

pendidikan itu sendiri adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, baik dibidang keilmuan,

2

sosial dan keagamaan. Dalam lingkungan masyarakat pun bisa dinyatakan

medapat pendidikan, dikarenakan pendidikan itu dilakukan oleh

masyarakat dari masyarakat dan untuk masyarakat. Yang menjadi

perbedaannya adalah jika sekolah formal seperti Sekolah Dasar sampai

dengan Universitas sudah memiliki standar juga persetujuan dari

pemerintah, jika non formal yaitu pendidikan untuk menyetarakan sekolah

formal seperti kejar paket A, B dan C, sedangkan pendidikan informal

yaitu seperti les, homeschooling dan sebagainya. Pada Undang-Undang

No. 20 tahun 2003 pada pasal 13 ayat (1) meyebutkan bahwa „Jalur

pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal informal dan yang

dapat saling melengkapi dan memperkaya.1 Dalam Undang-Undang diatas

menyebutkan bahwa pendidikan bukan hanya pendidikan yang berbasis

formal atau biasa kita sebut dengan sekolah tetapi dimana saja dan kapan

saja masyarakat bias mendapatkan pendidikan dengan sangat mudah cepat

dan juga tidak selalu memerlukan biaya yang mahal. Perpustakaan keliling

merupakan salah satu perangkat penyelenggaraan pendidikan non-formal

yang berupaya ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.2

Bagi masyarakat sekarang atau bahkan generasi muda yang disebut

juga sebagai generasi milenial atau generasi Y, yaitu Generasi ini banyak

menggunakan teknologi komunikasi instan, seperti: email, SMS, instant

messaging dan media sosial seperti facebook dan twitter. Dengan kata lain

generasi Y adalah generasi yang tumbuh pada era internet booming.3

Sudah dijelaskan bahwa generasi yang akan menjadi penerus bangsa ini

yaitu generasi yang ingin layanan secara instan, maka datang ke

perpustakaan menjadi hal yang sangat menyita waktu dan tenaga, karena

1Toto Seharto. “Konsep Dasar Pendidikan Berbasis Masyarakat.” Fakultas Tarbiyah IAIN

Raden Fatahilah Palembang. Cakrawala Pendidikan, November 2005. Thn. Xxiv, No. 4. Hlm 334.

Diakses pada hari Minggu 17 Maret 2019. 2Mutia Farasa Nia Sari, Drs. Zulfan M. Hum. “Pengaruh Program Perpustakaan Keliling

Terhadap Minat Baca Masyarakat”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3 No. 2 44-53 3Yanuar Surya Putra. Theoritical Review: Teori Perbedaan Generasi. Dosen Tetap Stie

Ama Salatiga. Jurnal. Among Makarti Vol. 19 No. 18, hlm. 129. Desember 2016. Diakses pada

hari Rabu, 13 Februari 2019.

3

semua yang dibutuhkan sudah bisa didapatkan dalam genggaman tangan

yaitu handphone dan perangkat elektronik lainnya.

Generasi milenial menumbuhkan budaya pergaulan yang sangat

luas cakupannya, bahkan sampai ke mancanegara dengan adanya alat

telekomunikasi seperti sosial media facebook, twitter, instagram, telegram

dan lain sebagainya memudahkan mereka berinteraksi dan saling bertukar

informasi. Dalam hal ini generasi milenial sudah mengenal budaya literasi,

yaitu budaya masyarakat yang sudah memiliki minat menulis dan

membaca. Istilah literasi sudah mengalami perkembangan makna sehingga

didefinisikan sebagai pemahaman dan kemampuan yang dimiliki

seseorang dalam menyadari kapan informasi dibutuhkan dan juga

memiliki kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi dan menggunakan

informasi tersebut secara efektif sesuai informasi yang dibutuhkan.4

Umumnya para generasi milenial lebih banyak menghabiskan waktunya

dengan membaca sosial media dari pada membaca ilmu pengetahuan

khususnya yang ada didalam buku.

Cara menumbuhkan budaya literasi atau budaya gemar membaca

kepada masyarakat khususnya para pemuda yang akan menjadi generasi

bangsa kita selanjutnya, yaitu dengan menumbuhkan rasa keingintahuan

yang tinggi akan suatu informasi, juga dengan memotivasi para pemuda

untuk gemar membaca agar memiliki pengetahuan yang tinggi. Karena,

bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki kualitas pendidikan yang

baik. Dengan ini perpustakaan umum di Daerah mempunyai solusi untuk

memperluas wawasan dan meningkatkan ilmu pengetahuan kepada para

siswa dan masyarakat dengan mengadakan layanan perpustakaan keliling

yang mengunjungi sekolah-sekolah disekitarnya khususnya di jenjang

sekolah dasar dan menengah. Dengan adanya program ini diharapkan

budaya literasi untuk generasi milenial khususnya bisa tersalurkan dengan

baik dan benar. Dikarenakan nilai tambah yang akan diperoleh dari

4Ike Iswari Lawanda. Intergrasi Pustakawan Menuju Masyarakat Informasi:Suatu

Perspektif Sosial – Budaya. (Jakarta: CV Sangung Seto 2015), hlm.102.

4

membaca adalah kemampuan seseorang dalam melakukan update

informasi yang dimilikinya.

Perpustakaan keliling merupakan bentuk perluasan layanan dari

perpustakaan menetap (Station Library).5 Atau jenis layanan yang

dikembangkan (Extension) pada perpustakaan umum, yang disebut Unit

Layanan Perpustakaan Keliling. Maksudnya agar perpustakaan tersebut

dapat memberikan layanan berkeliling (Mobile) mendatangi tempat

pemukiman penduduk, tempat kegiatan masyarakat seperti sekolah, kantor

kelurahan atau tempat-tempat tertentu yang dianggap strategis.6

Perpustakaan keliling mendorong masyarakat untuk gemar

membaca guna menambah wawasan berpikir yang luas dan terbuka. Selain

berkunjung ke sekolah-sekolah pada hari kerja, perpustakaan keliling juga

berkunjung kepada masyarakat, seperti dihari sabtu dan minggu berada di

taman-taman dan berbagai acara-acara masyarakat. Dengan adanya

layanan perpustakaan keliling yang berkunjung ke sekolah-sekolah dan

taman-taman maka diharapkan masyarakat yang tidak memiliki bahan

bacaan atau tidak memiliki banyak referensi buku yang mencukupi untuk

dibaca bisa terbantu dengan adanya layanan dari perpustakaan daerah ini.

Perpustakaan keliling juga bertujuan untuk menjangkau ke daerah

yang letaknya jauh dipelosok yang sulit terjangka dan kurang

mendapatkan bantuan oleh pemerintah khususnya dalam pengadaan bahan

bacaan. Maka perpustakaan keliling harus mampu mengembangkan

koleksi yang dimilikinya. Salah satu fungsi perpustakaan keliling

meningkatkan layanan yang baik, koleksi yang ada dalam perpustakaan

keliling juga harus menarik masyarakat juga para siswa untuk membaca

bahan pustaka yang ada di perpustakaan keliling.

5Rulli Khairul Anwar, Penyediaan Bahan bacaan Masyarakat Melalui Perpustakaan

Keliling, Mobile Library di Kabupaten Cianjur. Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan.

Vol.3/No.2, Desember 2015. hlm.138. 6 Sutarno NS Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik (jakarta: CV Agung

Seto 2006), hlm.41.

5

Hal-hal yang menyebabkan program-program perpustakaan yang

sudah direncanakan berjalan kurang maksimal adalah kendala yang

dihadapi oleh perpustakaan keliling. Oleh karena itu, perlu adanya

evaluasi terhadap layanan yang belum dicapai oleh perpustakaan keliling

daerah yang mengunjungi masyarakat dan sekolah dalam memberikan

informasi agar pengunjung lebih tertarik untuk membaca koleksi yang ada

di perpustakaan keliling. Salah satu keberhasilan perpustakaan adalah

apabila berhasil memenuhi/memuaskan in formasi apa yang dibutuhkan

oleh pemustaka.7 Untuk itu perpustakaan keliling harus mengetahui apa

yang dibutuhkan dan apa yang menjadi prioritas masyarakat yang akan

dikunjunginya.

Pentingnya dilakukan evaluasi dalam penelitian ini yaitu untuk

mengetahui sejauh mana pelayanan yang sudah diberikan oleh

Perpustakaan Keliling yang berhubungan langsung dengan masyarakat

untuk menyampaikan informasi dan ilmu pengetahuan agar masyarakat

memiliki pengetahuan yang luas. Karena jika penulis lihat dan amati

perpustakaan keliling sudah banyak diminati didalam sekolah-sekolah

yang ada di Tangerang Selatan, buktinya jadwal perpustakaan keliling

sudah padat untuk berkeliling diseluruh sekolah yang ada di kecamatan di

Tangerang Selatan, sampai-sampai pihak sekolah jika ingin dikunjungi

oleh perpustakaan keliling harus menunggu jadwal antrian perpustakaan

keliling yang begitu padat. Penulis lebih memilih untuk mengetahui

keberhasilan program Perpustakaan Keliling di Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Kota Tangerang Selatan dilihat pada pelayanan dan

memberikan kebutuhan yang masyarakat butuhkan.

Oleh karena itu, penulis perlu melakukan evaluasi mengenai

“Evaluasi Layanan Perpustakaan Keliling Daerah Kota Tangerang

Selatan”

7Nurtakhiyah, Eksistensi Perpustakaan di Era Teknologi. Jurnal Iqra. Volume 11 No. 02

Oktober 2017. hlm 51.

6

B. Identifikasi Masalah

Pada pelaksanaan layanan Perpustakaan Keliling Daerah Tangerang

Selatan, terdapat berbagai komponen yang perlu diamati dan dievaluasi

untuk mengetahui berbagai ketercapaian program tersebut. Terkait

pelaksanaan penelitian evaluasi maka identifikasi masalah yang

ditemukan pada saat studi pendahuluan dalam Layanan Perpustakaan

Keliling sebagai berikut :

1. Perencanaan layanan Perpustakaan Keliling Daerah Tangerang

Selatan yang belum optimal.

2. Jadwal kegiatan Perpustakaan Keliling yang belum dipublikasikan dan

diketahui masyarakat.

3. Kurangnya prosedur pelaksanaan layanan Perpustakaan Keliling.

4. Kurangnya perijinan dari pihak setempat.

5. Kualitas sarana dan prasarana yang belum memadai.

6. Ketersediaan koleksi buku yang terbatas.

7. Kontribusi layanan perpustakaan keliling belum menjangkau ke

seluruh daerah sekitar Tangerang Selatan.

8. Kurangnya upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala

pengelolaan layanan perpustakaan keliling yang dijalankan oleh

Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan untuk mencerdaskan

anak bangsa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, diadakannya kegiatan

evaluasi pada pelayanan Perpustakaan Keliling sangat penting. Oleh

karena itu, penulis membatasi masalah berdasarkan komponen evaluasi

yang telah dipilih yaitu dengan pendekatan goal Oriented Evaluation

Approach dimana pendekatan evaluasi ini fokus pada tujuan dari

program yang sudah ada. pendekatan ini dipilih sebagai instrument

dalam melakukan evaluasi dengan tujuan agar mendapatkan gambaran

secara menyeluruh tentang layanan perpustakaan keliling yang dijalankan

oleh Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan. Namun, didalam

7

pendekatan ini ada beberapa model dan model yang akan penulis jadikan

alat untuk evaluasi dengan model sistem analisis, dimana dalam system

analisis terdapat lima tahap yaitu Input, Proses, Output, Outcome dan

Impact. Namun dalam evaluasi ini, evaluasi Outcome dan Impact tidak

dilakukan.

D. Rumusan Masalah

Dengan demikian terdapat perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana evaluasi masukan (input) perpustakaan keliling

Pemerintah Kota Tangerang Selatan?

2. Bagaimana evaluasi proses (process) perpustakaan keliling

Pemerintah Kota Tangerang Selatan?

3. Bagaimana evaluasi keluaran (output) perpustakaan keliling

Pemerintah Kota Tangerang Selatan?

E. Tujuan dan Manfaat Evaluasi

1. Tujuan Evaluasi

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat

mengetahui tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengidentifikasi evaluasi input perpustakaan keliling

Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

b. Untuk menjelaskan evaluasi process perpustakaan keliling

Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

c. Untuk mendeskrispsikan evaluasi output perpustakaan keliling

Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

2. Manfaat Evaluasi

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai

manfaat terutama bagi perkembangan ilmu pengetahuan, adapun manfaat

yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai berikut:

a. Kegunaan secara Teoritis adalah sebagai berikut:

1) Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah

wawasan dan ilmu pengetahuan, khususnya tentang Ilmu

8

Perpustakaan mengenai layanan perpustakaan keliling yang

melayani sektor pendidikan, serta kaitannya dengan

manajemen di bidang pendidikan.

2) Untuk memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan

penulis tentang manajemen dibidang pendidikan, khususnya

dalam pengelolaan layanan perpustakaan keliling yang

berkunjung ke sekolah-sekolah yang ada disekitar Tangerang

Selatan.

b. Kegunaan secara Praktis adalah sebagai berikut:

Selain manfaat teoritis, hasil penelitian ini juga diharapkan

memberi manfaat secara praktis yaitu sebagai berikut:

1) Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan

kualitas layanan perpustakaan keliling agar lebih maksimal

dalam melayani masyarakat.

2) Untuk membantu menyosialisasikan perpustakaan keliling

Kota Tangerang Selatan kepada masyarakat luas.

3) Untuk menjadi bahan rujukan dan referensi bagi evaluator lain

tentang perpustakaan keliling .

9

BAB II

ACUAN TEORETIK

A. Pengertian Riset Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata “evaluation” (bahasa Inggris), kata

tersebut diserap ke dalam perbendaharaan dalam bahasa Indonesia

dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan penyesuaian lafal

Indonesia menjadi „evaluasi‟.8 Selanjutnya dijelaskan juga bahwa

evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang

bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk

menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.9 Evaluasi

juga termasuk kedalam riset terapan yang bertujuan untuk menyelesaikan

masalah yang dihadapi oleh masyarakat maupun organisasi.

Thorndike, Hagen dan Ebel, yang dikutip oleh Ananda dan Rafida

menekankan bahwa ”evaluation come to defined as roughly synonymous

educational measurement.” (evaluasi didenfinisikan sebagai pengukuran

pendidikan yang hampir identik), Dari pengertian di atas yaitu bahwa

evaluasi disamaartikan sebagai suatu pengukuran dalam bidang

pendidikan. Bersamaan dengan itu pula ada yang mengatakan bahwa

“evaluation as synonimous with profesional jugemment.”10

(Evaluasi

identik dengan penilaian profesional), dari pengertian di atas bahwa

evaluasi juga dikenal sebagai penilaian yang dilakukan secara profesional

dan dengan orang yang ahli di bidangnya. Dari dua istilah evaluasi diatas

yaitu menunjukan seberapa jauh suatu proses yang dijalankan secara

sistematis dalam menentukan apakah sudah sampai kepada tujuan yang

ingin dicapai oleh suatu program, ataukah melenceng dari yang sudah

direncanakan sebelumnya.

8Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan,

pedoman teoritis praktis bagi mahasiswa dan praktisi pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara 2010).

Cet.4. hlm 1. 9Rusydi Ananda dan Tien Rafida, Pengantar Evaluasi Program Pendidikan (Medan:

Perdana Publishing, 2017), hlm 1. 10

A. Muri Yusuf, Asesmen dan Evaluasi Pendidikan : Pilar Penyedia Informasi dan

Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2015), hlm 18-19.

10

Menurut Kifer, mendefinisikan evaluasi sebagai penyelidikan

untuk menentukan nilai atau manfaat (worth) suatu program, produk

prosedur atau proyek.11

Definisi yang diterangkan menurut Kifer diatas,

yaitu menjelaskan bahwa evaluasi yaitu sebuah kegiatan penyelidikan

atau percobaan untuk suatu produk agar dapat ditemukan suatu nilai yang

ada di dalam suatu objek yang dievaluasi.

Menurut The Joint Commite menyatakan bahwa evaluation is the

systematic assasment of the worth or merit of an object. Evaluasi adalah

penilaian yang sistematik tentang nilai, harga atau manfaat dar suatu

objek.12

Dari pengertian menurut The Joint evaluasi dilakukan secara

sistematik artinya sebuah evaluasi dilakukan secara formal atau resmi

dan terstruktur bukan sekedar penilaian yang asal-asalan.

Dari banyak pengertian tentang evaluasi menurut para ahli diatas

bisa dibuat kesimpulan bahwa, evaluasi yaitu suatu proses atau kegiatan

yang dilakukan secara terencana dan sistematis, untuk mengetahui nilai

dari berjalannya suatu program atau kegiatan, setelah itu diadakan

tindakan perbaikan atau bahkan penghapusan proram atau kegiatan yang

sudah berjalan.

Untuk mencapai pelayanan yang baik dan bermutu diperlukan

adanya evaluasi. Layanan yang dievaluasi merupakan suatu kegiatan

yang hanya dapat dirasakan oleh pelanggan, tidak bisa dilihat dan

diketahui bentuknya. Layanan atau bisa disebut juga service menyiratkan

segala sesuatu yang dilakukan pihak tertentu (individu maupun

kelompok) kepada pihak lain (individu maupun kelompok).13

Menurut

definisi diatas bahwa pelayanan atau service bergerak pada bidang jasa,

dimana kegiatan antara individu kepada individu atau kelompok lainnya

dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Seperti yang dikemukakan

oleh Vargo dan Lusch dalam Fandy mengatakan „Service is an

11

Op. Cit, Rusydi Ananda dan Tien Rafida. hlm. 1. 12

Ibid., hlm.2 13

Fandy Tjiptono, Service Manajemen, mewujudkan pelayanan prima, (Yogyakarta:

Andi, 2017), ed.3, hlm.3.

11

interactive process of doing something for someone‟ (layanan adalah

proses interaktif untuk melakukan sesuatu untuk seseorang).14

Dari setiap pendapat tentang evaluasi dan pelayanan diatas dapat

disimpulkan bahwa evaluasi layanan adalah proses atau kegiatan yang

dilakukan secara terencana untuk meningkatkan kualitas suatu kegiatan

guna memberikan kepuasan kepada pelanggan jasa pelayanan.

B. Model Riset Evaluasi

1. Model-model Riset Evaluasi

a. Model Evaluasi Berbasis Tujuan

Model Evaluasi Berbasis tujuan dalam bahaa Inggis disebut juga

Goal Based Evaluation Model atau Objective Oriented Evaluation

atau atau Objective-Referenced Evaluation Model atau Objective

Oriented Approach dan lain sebagainya. Model evaluasi ini

merupakan model yang paling tertua diantara model evaluasi yang

lain dan dikembangkan oleh Ralph W Tyler. Ia mendefinisikan

evaluasi ini yaitu evaluasi merupakan proses menentukan seberapa

tinggi tujuan pendidikan sesungguhnya dapat dicapai.

b. Model Evaluasi Bebas Tujuan

Model evaluasi ini dalam bahasa inggris yaitu Goal Free Evaluation

Model. Model evaluasi bebas tujuan ini adalah model evaluasi di

mana evaluator melakukan evaluasi tanpa mempunyai pengetahuan

atau referensi dari gol atau objektif serta pengaruh yang diharapkan

oleh perancang program. Model ini dikembangkan oleh Michael

Sriven.

c. Model Evaluasi CIPP

Model Evaluasi CIPP adalah kepanjangan dari Context, Input,

Process, dan Product. Definisi dari evaluasi ini adalah evaluasi

sebagai melukiskan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang

berguna untuk menilai alternatif-alternatif pembuatan keputusan.

14

Ibid.,hlm.2.

12

Evaluasi ini dikembangkan oleh Danniel Stufflebeam pada tahun

1966.

d. Model Evaluasi Sistem Analisis

Evaluasi ini dalam bahasa inggris yaitu System Analysis Model atau

sering disebut juga sebagai Management Evaluation Model, yang

artinya model evaluasi manajemen, dikarenakan manajemen yaitu

sesuatu yang terarah, terukur dan sistematis seperti sekumpulan

system yang saling berkaitan satu sama lainnya. Ilmuan yang

pertamakali mengemukakan teori Umum Sistem adalah Karl Luwig

von Bertalanffy.

2. Model Evaluasi yang digunakan

Model evaluasi yang digunakan dari berbagai model diatas adalah

Model Evaluasi Sistem Analisis (System Analysis Model) atau sering

disebut Management Evaluation Model, ilmuan yang pertamakali

mengemukakan teori Umum Sistem (General System Theory) adalah

Karl Luwig von Bertalanffy, seorang biolog Jerman.15

Menurut Bertalanffy dalam buku Wirawan mengemukakan bahwa

teori system merupakan science of wholeness atau sains mengenai

keseluruhan,16

bisa juga diartikan pengetahuan secara keseluruhan

objek evaluasi.

Setiap program mempunyai tujuan program, yaitu apa yang akan

dicapai dengan dirancang dan dilaksanakan oleh program tersebut.

Dalam program sosial, tujuan program adalah menciptakan perubahan

sosial dengan melakukan intervensi sosial. Indikator dari evaluasi ini

menjadi parameter dan dasar penilaian pelaksanaan kegiatan.

Pengkajian ulang akan dilakukan terhadap kegiatan yang tidak

15

Wirawan, Evaluasi, Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi (Jakarta: Raja

Grafindo Persada 2016), hlm 153. 16

Ibid., hlm 154.

13

memenuhi indikator-indikator tersebut. Dalam evaluasi sistem analisis

terdapat langkah-langkah evaluasi yaitu:

1. Evaluasi masukan (input evaluation).

Yaitu mengevaluasi masukan rencana program terdahulu untuk

dijadikan program yang akan dilaksanakan. Tujuan dari evaluasi ini

adalah untuk menganalisis dan menilai kecukupan kuantitas dan

kualitas masukan yang diperlukan untuk melaksanakan program.17

2. Evaluasi proses (process evaluation).

Evaluasi proses lebih fokus pada pelaksanaan program dan

menyediakan informasi mengenai kemungkinan program akan

diperbaiki. Dan evaluasi ini juga merupakan evaluasi yang bersifat

formatif yaitu berupaya mencari jawaban dari setiap pertanyaan

yang muncul dibenak evaluator.

3. Evaluasi keluaran (output evaluation).

Evaluasi keluaran mengukur dan menilai keluaran atau hasil dari

suatu program, yaitu produk yang dihasilkan program. Berapa

banyak dan seberapa baik produk dari program yang sudah

dijalankan.

4. Evaluasi akibat (outcome evaluation).

Evaluasi akibat yaitu mengukur apakah masyarakat yang

mendapatkan layanan program berubah menjadi lebih baik seperti

yang diharapkan oleh masyarakat atau sebaliknya.

5. Evaluasi Pengaruh (impact evaluation).

Evaluasi Pengaruh yaitu menilai perubahan yang terjadi terhadap

masyarakat sebagai akibat dari program yang sudah dijalankan.

Evaluasi ini mengukur pengaruh program sebagai hasil program

dalam jangka panjang.18

Namun dalam evaluasi ini peneliti tidak mencantumkan dua

indikator dari lima indikator evaluasi sistem analisis di atas, peneliti

17

Ibid., hlm. 156. 18

Ibid.,

14

hanya menggunakan tiga indikator evaluasi yaitu, evaluasi masukan,

evaluasi proses dan evaluasi keluaran. Dikarenakan evaluasi akibat

(outcome evaluation), juga evaluasi pengaruh (impact evaluation)

cangkupannya lebih luas dengan dimensi masyarakat yang lebih

kompleks, juga akan lebih lama memakan waktu jika diteruskan dalam

kegiatan evaluasi yang akan dilakukan peneliti.

Teori model analisis ada persamaannya dengan model CIPP.

Akantetapi, dalam model CIPP evaluasi akibat dan evaluasi pengaruh

dijasikan dalam satu indikator yaitu bernama evaluasi produk.

Sedangkan dalam Evaluasi Sistem analisis keduanya terpisah. Dalam

model Evaluasi, setiap jenis Evaluasi dapat dilakukan secara parsial

sedangkan dalam model CIPP keempat jenis evaluasinya merupakan

kesatuan yang linier. Dalam evaluasi system analisis setiap jenis

evaluasi dapat dilakukan secara terpisah. Misalnya, evaluator hanya

mengevaluasi masukan saja tergantung dari kebutuhan yang akan

dievaluasi.19

C. Layanan Perpustakaan Keliling

1. Perpustakaan Keliling

Perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti buku.

Setelah mendapat awalan per dan akhitan -an menjadi perpustakaan,

yang berarti kitab, kitab primbon, atau sekumpulan buku-buku, yang

kemudian disebut bahan pustaka.20

Perpustakaan merupakan sumber

dari semua ilmu, karena seperti yang dijelaskan dalam pengertian diatas

perpustakaan merupakan tempat atau wadah perkumpulnya sumber-

sumber bacaan dari mulai jaman dahulu sampai sekarang masih

dikumpulkan dalam perpustakaan.

Menurut Basuki yang dikutip dari Suwarno mengatakan bahwa

„perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagiaan sebuah gedung atau

19

Ibid., hlm 158. 20

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: CV Agung

Seto, 2006), hlm.11.

15

gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan

lainnya yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk

digunakan membaca bukan untuk dijual.‟21

Yang dimaksud oleh Basuki

di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah sebuah tempat

yang menjadi wadah penyimpanan atau kumpulan sumber informasi

atau ilmu, dengan menggunakan system penyusunan yang sudah

ditetapkan oleh lembaga dan undang-undang.

Menurut Undang Undang No. 43 tahun 2007 pasal 1 disebutkan

bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya

cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang

baku guna memenuhu kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,

informasi dan rekreasi para pemustaka. Menurut Undang-Undang diatas

perpustakaan adalah sebuah lembaga yang mengelola buku-buku,

tulisan, karya-karya yang sudah teruji kelegalannya mulai dari karya

tulis, karya cetak, sampai dengan karya rekam dengan menggunakan

sistem yang sudah ditetapkan oleh institusi dan undang-undang.

Dari semua pengertian tentang perpustakaan di atas dapat

disimpulkan bahwa perpustakaan adalah ruang untuk pengumpulan

koleksi dari karya para ahli untuk dijadikan bahan referensi juga bahan

bacaan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat maupun

pemustaka yang datang di perpustakaan yang mengakses perpustakaan

secara online maupun offline.

Tugas perpustakaan yang paling utama yaitu melayani

masyarakat dengan menyediakan layanan berupa informasi dan ilmu

yang relefan dan lengkap. Perpustakaan juga berperan penting bagi

kemajuan dalam bidang pendidikan juga edukasi untuk masyarakat

umum mulai dari anak-anak, remaja, dewasa bahkan lansia yang masih

gemar membaca.

21

Wiji Suwarno, Pengetahuan Dasar Kepustakaan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010),

cet.1, hlm. 31.

16

Di setiap Negara harus memiliki lembaga informasi, lembaga

informasi meliputi .baik itu perpustakaan pusat maupun perpustakaan

yang terletak di setiap kota di belahan negaranya masing-masing. Di

Indonesia sendiri perpustakaan pusat terletak di ibukota Negara

Indonesia yaitu daerah Jakarta pusat dan dinamakan Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia.

Perpustakaan Nasional adalah lembaga pemerintah non

departemen (LPND) yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam

bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan Pembina,

perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian,

perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan.

Perpustakaan Nasional memiliki Visi dan Misi perpustakaan

yaitu, visinya „Terwujudnya Indonesia Cerdas Melalui Gemar

Membaca Dengan Memberdayakan Perpustakaan‟ adapun misina yaitu

(1) Terwujudnya Layanan Prima. (2) Terwujudnya perpustakaan

sebagai pelestarian Khazanah Bangsa dan yang terakhir yaitu (3)

Terwujudnya Perpustakaan Sesuai Standar Nasional Perpustakaan.

Untuk mewujudkan visi dan misinya perpustakaan Nasional

membuat Standar Nasional Indonesia di Bidang Perpustakaan dan

Kepustakawanan yang dinaungi oleh Undang-Undang. Dimana di

dalamnya ada berbagai jenis perpustakaan untuk menunjang keilmuan

generasi bangsa, mulai dari Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan

Perguruan Tinggi, Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota, Perpustakaan

Khusus Instansi Pemerintah, Perpustakaan Desa/Kelurahan. Salah satu

dari beberapa jenis perpustakaan yang sudah disebutkan, perpustakaan

yang berkenaan langsung dengan masyarakat adalah perpustakaan

umum daerah/kota.

Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukan bagi

masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa

membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama dan status sosial-

ekonomi. Perpustakaan umum berada di tiga tingkatan pemerintahan

17

yakni 1) Perpustakaan Umum Kabupeten/Kota di seluruh Indonesia. 2)

Perpustakaan Umum Kecamatan. 3) Perpustakaan Umum

Desa/Kelurahan.22

Adapun misi perpustakaan umum kabupaten/kota sendiri yaitu

menyediakan materi perpustakaan dan akses informasi bagi semua

anggota masyarakat untuk kepentingan pendidikan, kebudayaan, ilmu

pengetahuan, literasi informasi dan rekreasi.23

Dan salah atu tugas dari

perpustakaan umum kabupaten kota adalah „menyelenggarakan

perluasan layanan antara lain melalui perpustakaan keliling.‟

Diadakannya layanan perpustakaan keliling sendiri yaitu untuk

memperluas cangkupan layanan perpustakaan nasional maupun

perpustakaan umum guna mencapai seluruh masyarakat di daerah yang

terpencil maupun masyarakat yang tidak mempunyai waktu untuk

berkunjung ke perpustakaan nasional maupun umum.

Perpustakaan keliling adalah bagian dari pelayanan perpustakaan

umum yang mendatangi/ mengunjungi pembacanya dengan

menggunakan kendaraan, baik darat (mobil, motor), maupun air

(perahu). Dengan kata lain perpustakaan keliling adalah perpustakaan

yang bergerak dengan membawa bahan perpustakaan untuk melayani

masyarakat dari satu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau oleh

perpustakaan umum.24

Dalam panduan penyelenggaraan perpustakaan keliling juga

dijelaskan bahwa perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang

bergerak dengan membawa bahan pustaka seperti buku, dan lain-lain

untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat lain yang

22

Sutarno NS, op. cit.,, hlm 37. 23

SNI Standar Nasional Indonesia Bidang perpustakaan dan kepustakawanan (Jakarta:

Perpustakaan Nasional R.I 2009), hlm.2. 24

Layanan Perpustakaan Keliling Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten

temanggung. https://dinarpus.temanggungkab.go.id/index.php/home/halaman/88/layanan-

perpustakaan-keliling.

18

belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap.25

Yang artinya

perpustakaan keliling yaitu perpustakaan yang bisa bergerak untuk

mendatangi masyarakat langsung, juga memotivasi agar masyarakat

gemar membaca buku, khususnya buku keilmuan yang ada di

perpustakaan.

Sistem pengelolaan Perpustakaan keliling secara umum sama

dengan sistem pengelolaan pada perpustakaan-perpustakaan menetap,

yang membedakannya hanyalah pada bentuk dan sifatnya yang bisa

bergerak.26

Yang artinya bahwa semua pengelolaan dalam perpustakaan

keliling seluruhnya sama dengan perpustakaan pada umunya,

dikarenakan perpustakaan keliling merupakan layanan dari

perpustakaan umum maupun dari perpustakaan nasional untuk

mencangkup masyarakat yang lebih luas lagi.

Konsep pelayanan perpustakaan keliling sendiri hamper sama

dengan pelayanan terantar, tetapi dalam pelayanan terantar jangkauan

pelayanannya bersifat kelembagaan dan mempunyai pelayanan

pengguna lebih spesifik, jika dalam perpustakaan keliling sifatnya lebih

umum, karena perpustakaan keliling adalah kepanjangan tagan dari

perpustakaan umum dan tujuan pelayanannya pun mencangkup

masyarakat umum dari semua kalangan yang secara geografis dan

teknis sulit dijangkau oleh system pelayanan perpustakaan umum

sebagai induknya.27

2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Keliling

Perpustakaan keliling memiliki tugas melayani masyarakat yang

belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap, karena di lokasi

tersebut belum terdapat gedung perpustakaan atau bisa saja karena

25

Perpustakaan Nasional R.I., Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah. 1992,p.4

Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. 26

Pawit M Yusup, Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan, (Jakarta: Bumi Aksara).

hlm.258. 27

Ibid., hlm 258.

19

situasi dan kondisi tertentu yang membuat pemustaka tidak bisa

mengunjungi perpustakaan umum.

Perpustakaan keliling juga merupakan jenis perpustakaan yang

bergerak dari satu tempat ke tempat yang laindengan tujuan

mengunjungi langsung kepada masyarakat. Dan fungsi perpustakaan

keliling yaitu

a. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di daerah,

khususnya di daerah pedesaan dan daerah terpencil.

b. Pemerataan pemgembangan pendidikan.

c. Sebagai media penerangan bagi masyarakat.

d. Memasyarakatkan perpustakaan dan minat baca di kalangan

masyarakat.28

Dari fungsi perpustakaan keliling diatas maka bisa dijabarkan

bahwa perpustakaan keliling mempunyai peranan untuk

menyamaratakan pengetahuan dalam masyarakat khususnya di daerah

yang kurang mendapat perhatian tentang pendidikan. Dikarenakan, di

zaman sekarang tidak semua daerah memiliki pengetahuan juga

pendidikan yang merata meskipun itu di daerah perkotaan yang maju

dalam bidang perekonomian maupun industry. Makadari itu dengan

adanya perpustakaan keliling diharapkan bisa menjadi media belajar

dan menggali pengetahuan lebih dalam lagi secara cuma-cuma karena

tidak memerlukan biaya untuk mengunjunginya.

Fungsi kegiatan pelayanan perpustakaan adalah sebagai jembatan

antara bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dengan pemakai yang

membutuhkannya guna mengoptimalisasikan pemanfaatan bahan

pustaka/sumber informasi yang ada.

3. Tujuan Perpustakaan Keliling

Setiap kegiatan pastilah memiliki tujuan, agar kegiatan yang

dilaksanakan bisa berjalan dan memiliki arah yang akan dicapai. Maka

perpustakaan layanan perpustakaan keliling juga memiliki tujuannya

28

Zurni Zahara, Konsep Dasar Ilmu Perpustakaan, (Medan: USU digital library,2004),

hlm.9.

20

dan tidak sama seperti perpustakaan pada umumnya. Tujuan

perpustakaan keliling adalah :

a. Meratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat

sampai ke daerah terpencil yang belum/tidak memungkinkan

adanya perpustakaan permanen;

b. Membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan

nonformal kepada publik luas;

c. Memperkenalkan buku-buku dan bahan pustaka lainnya kepada

publik;

d. Memperkenalkan jasa perpustakaan kepada publik;

e. Meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku pada

masyarakat; dan

f. Mengadakan kerja sama dengan lembaga masyarakat sosial,

pendidikan, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan

kemampuan intelektual dan kultural masyarakat.29

Dari definisi diatas perpustakaan keliling juga bisa dijadikan

alternatif bagi perpustakaan umum menjangkau daerah yang tidak

terjamah oleh perpustakaan umum yang hanya menetap di satu tempat

saja. Maka perpustakaan keliling juga bertujuan untuk menjalankan

tugas perpustakaan umum yang belum bisa dijangkau, seperti melayani

masyarakat luas dan sebagainya.

4. Koleksi Perpustakaan Keliling

Koleksi yang ada di dalam perpustakaan keliling berasal dari

koleksi di dalam perpustakaan umum daerah yang menaunginya.

Dikarenakan dalam UU RI No.43 tahun 2007 pasal 22 dijelaskan bahwa

„Pemerintaha, pemerintah Provinsi, dan/atau kabupaten/kota

melaksanakan layanan perpustakaan keliling bagi daerah yang belum

terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap.‟ Dari undang-undang

diatas jelas disebutkan bahwa perpustakaan keliling berda dalam

naungan perpustakaan umum maka koleksi di dalam perpustakaan

keliling juga berasal dari perpustakaan umum.

29

Layanan Perpustakaan Keliling Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten

temanggung. https://dinarpus.temanggungkab.go.id/index.php/home/halaman/88/layanan-

perpustakaan-keliling.

21

Menurut Tarto, bahan perpustakaan yang disediakan untuk

kepentingan belajar, informasi, rekreasi kultural, dan penelitian bagi

semua lapisan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja maupun

dewasa. Terdiri dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi

yang bersifat ilmiah dan non-ilmiyah (fiksi) meliputi hal-hal berikut.

a. Karya cetak berupa buku teks, buku referensi (rujukan) seperti

ensiklopedia, kamus, almanak, annual, direktori, annual, handbook,

biografi, sumber geografi, terbitan pemerintah.

b. Karya rekam berupa kaset audio VCD, CD, CD-Room

pengetahuan, video cassete, televisi, dsb.

c. Media elektronis yang disebut tidak direkam atau not-recordered,

yaitu media penyimpanan informasi berupa pangkalan data yang

ditayangkan melalui monitor komputer, misalkan internet.30

5. Layanan Perpustakaan Keliling

Layanan Perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama

disetiap perpustakaan. Kegiatan tersebut yang langsung terhubung

dengan masyarakat, dan sekaligus menjadi barometer keberhasilan

penyelenggaraan perpustakaan.31

Untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan dari pelayanan perpustakaan yaitu dilihat dari seberapa

puas para pengunjung yang merasakan layanan perpustakaan.

Adapun layanan yang terdapat pada layanan perpustakaan

keliling antara lain:32

a. Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi yaitu suatu kegiatan melayani pemustaka yang

ingin meminjam koleksi yang ada di perpustakaan setelah itu

diberikan oleh pustakawan kepada pemustaka dengan tujuan yang

berhubungan dengan pemanfaatan koleksi yang ada di

perpustakaan.

Tetapi dalam hal ini tidak semua perpustakaan keliling memakai

system layanan sirkulasi. Dikarenakan, banyak koleksi yang

30

Wiji Suwarno, Perpustakaan dan Buku: Wacana penulisan dan penerbitan

(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2011) hlm 60-61. 31

Sutarno NS, op. cit., hlm.90. 32

Supriyanto, dkk., Aksentuasi Perpustakaan. (Jakarta: Ikatan Pustakawanan Indonesia

Pengurus Daerah DKI Jakarta, 2006), Hlm 124-12.

22

dipinjam tidak dikembalikan lagi. Juga, perpustakaan keliling yaitu

berbentuk perpustakaan yang tidak menetap, maka ditakutkan

koleksinya rusak maupun hilang oleh pemustaka.

b. Layanan Referensi (Rujukan)

Pelayanan referensi berhubungan dengan pelayanan yang

membantu pemakai perpustakaan yang kesulitan dalam

memperoleh informasi atau bahan pustaka dan diberikan petunjuk

agar informasi atau bahan pustaka yang dicari dapat ditemukan. Di

dalam layanan referensi juga terdapat waktu pengoperasian

perpustakaan.

c. Layanan membaca di perpustakaan

Gunanya memberi kesempatan bagi pengunjung yang belum

menjadi anggota perpustakaan, mereka dapat membaca saja, maka

disediakan layanan membaca di tempat layanan (service point).

d. Layanan Bercerita

Layanan bercerita bisa juga disebut dengan layanan mendongeng

atau (story telling) tujuan utamanya adalah meningkatkan minat

baca anak-anak, terutama anak pra sekolah. Walaupun layanan ini

lebih sering dilakukan oleh perpustakaan umum kotamadya, namun

perpustakaan keliling dapat juga memberikan layanan ini, dalam

hal pemerataan pelayanan kepada masyarakat yang jaraknya tidak

terjangkau oleh layanan perpustakaan umum kotamadya menetap.

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan adalah pembawa ceritanya

terampil bercerita, materi cerita tepat, dan pembawaanya ramah

serta dapat menghidupkan cerita yang disesuaikan dengan koleksi-

koleksi yang ada di dalam perpustakaan keliling tersebut.

e. Pemutaran Film

Pemutaran film merupakan jenis layanan yang sangat digemari oleh

masyarakat. Pemutaran film merupakan sarana yang sangat efektif

untuk menyampaikan pesan-pesan moral maupun promosi untuk

perpustakaan itu sendiri, jenis layanan ini memang belum populer,

23

tetapi perlu dipertimbangkan untuk masa-masa yang akan datang

sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

informasi yang begitu pesat. Dengan layanan pemutaran film juga

lebih menarik minat terutama untuk anak-anak karena bisa

langsung dilihat juga bisa dilakukan secara beramai-ramai.

f. Layanan Jasa Informasi

Untuk memenuhi kebutuhan informasi, orang tidak cukup hanya

melalui satu sarana jasa informasi saja, melainkan dari berbagai

sarana jasa informasi lainnya, termasuk perpustakaan keliling

sebagai salah satu sarana layanan jasa informasi, misalnya

pengunjung dapat bertanya kepada petugas perpustakaan keliling.

g. Layanan anak

Layanan anak atau permainan anak (seperti play, games and kids).

Layanan anak dalam perpustakaan lebih cenderung kepada anak

usia taman kanak-kanak maupun paud. Perpustakaan harus

menyediakan berbagai jenis permainan untuk mengembangkan

daya kreatiftas, imajinasi, motivasi dan kemampuan berfikir serta

keingin tahuan yang dirangsang melalui koleksi yang ada dalam

perpustakaan.33

6. Sarana Perpustakaan Keliling

Sarana dan prasarana perpustakaan adalah semua benda, barang

dan inventaris yang menjadi milik perpustakaan dan dipergunakan

untuk menunjang penyelenggaraan kegiatan perustakaan.34

Perlengkapan dan prabot sekurang kurangnya sebuah

perpustakaan mempunyai rak-rak buku, meja dan kursi untuk pegawai,

lemari penyimpanan bahan pustaka, meja kursi baca, dan lemari

catalog.35

Secara umum telah diketahui bahwa pengoperasian

perpustakaan keliling dilakukan dengan menggunakan sarana kendaraan

33

Sutarno NS op. cit., hlm.98. 34

Ibid., hlm.218. 35

Ibid hlm 48.

24

baik darat maupun air. Di Perpustakaan keliling Daerah Kota

Tangerang Selatan yaitu menggunakan kendaraan berbentuk mobil.

Lingkungan perpustakaan keliling sebaiknya tempat yang tenang

dan nyaman bagi pemakainya sebagai sarana belajar atau mencari

informasi, karena keberadaan perpustakaan juga mempunyai fungsi

sebagai sumber belajar yang juga berperan sebagai tempat belajar oleh

karena itu fasilitas yang ada di perpustakaan harus dilengkapi dengan

katalogisasi, komputer, meja dan kursi bagi pembaca. Semuan yaitu

sudah terpenuhi khususnya pada mobil perpustakaan keliling.

7. Pendidikan Masyarakat

a. Pengertian Pendidikan Masyarakat

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendidikan berasal dari

kata „didik‟ (mendidik) yaitu memelihara dan memberi latihan

(ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.

Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian proses pengubahan

sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan,

proses perbuatan, cara mendidik.36

Menurut Sihombing yang dikutip oleh Suharto pendidikan

berbasis masyarakat adalah merupakan pendidikan yang dirancang,

dilaksanakan, dinilai dan dikembangkan oleh masyarakat yang

mengarah pada usaha menjawab tantangan dan peluang yang ada di

lingkungan masyarakat tertentu dengan berorientasi kepada masa

depan. Dengan kata lain, pendidikan berbasis masyarakat adalah

konsep pendidikan “dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk

masyarakat.” Dalam buku Suharto juga menegaskan bahwa yang

menjadi acuan dalam memahami pendidikan masyarakat adalah

36

Nurkholis, “Pendidikan dalam Memajukan Teknologi,” jurnal kependidikan, Vol. 1 No.

1 November 2013, hlm 26.

25

pendidikan luar sekolah, karena pendidikan luar sekolah itu

bertumpu pada pada masyarakat, bukan pada pemerintah.37

b. Tujuan Pendidikan Masyarakat

Tujuan pendidikan adalah komponen dari system

pendidikan yang berisi seperangkat hasil pendidikan yang dicapai

setelah diselenggarakan kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan

Nasional dalam pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa, kecerdasan yang dimaksud ini bukanlah semata

mata kecerdasan yang hanya berorientasi pada kecerdasan

intelektual saja, melainkan kecerdasan menyeluruh yang

mengandung makna yang lebih luas.38

Tujuan pendidikan masyarakat pada hakikatnya yaitu untuk

memberdayakan masyarakat kea rah yang lebih baik, demi

terwujudnya masyarakat yang unggul dan kompeten juga bisa

menyelaraskan dengan perkembangan di era modern ini. Melalui

pendidikan ini, masyarakat diberdayakan segala potensi dan

kemampuan yang dimilikinya. Dikarenakan pendidikan masyarakat

bersifat terus menerus dan seumur hidup.

c. Model Pendidikan Masyarakat

Undang-Undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun

2003 menyebutkan bahwa, model pendidikan berbasis masyarakat

termasuk pada jalur pendidikan non-formal sebagaimana diatur

pada pasal 26 sebagai berikut:

1) Pendidikan non-formal diselenggarakan bagi warga

masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang

berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/ atau pelengkap

37

Toto Suharto. “Konsep Dasar Pendidikan Masyarakat.” Jurnal Cakrawala pendidikan

November 2005, th.XXIV, No. 3 hlm. 333-334. 38

Burhan Yusuf Abdul Aziizu. ”Tujuan Besar Pendidikan adalah Tindakan,” Prosiding

KS Riset & PKM, Volume 2, Nomor 2, ISSN: 2442-4480. Hlm.296.

26

pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat.

2) Pendidikan non-formal berfungsi mengembangkan potensi

peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan

dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan

kepribadian profesional.

3) Pendidikan non-formal meliputi pendidikan kecakapan hidup,

pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan,

pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,

pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan

kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk

mengembangkan kemampuan peserta didik.

4) Satuan pendidikan non-formal terdiri atas lembaga kursus,

lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar

masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang

sejenis.

5) Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang

memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan

hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan

profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

6) Hasil pendidikan non-formal dapat dihargai setara dengan hasil

program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian

penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau

Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional

pendidikan.39

Dari undang-undang di atas bisa diketahui bahwa tidak setiap

pendidikan berasal dari sekolah formal atau lembaga-lembaga

kepemerintahan. Tetapi pendidikan yaitu bisa diartikan sebagai

39

Masdudi, “Demokratisasi Manajemen Pendidikan Berbasis Masyarakat”, Jurnal

Edueksos, Vol III No 2, Juli- Desember 2014, hlm.101-102.

27

pembelajaran, pengetahuan juga keterampilan seseorang dan

membentuk kepribadiannya menjadi lebih baik dari

sebelumnya.Menurut undang-undang diatas maka perpustakaan

keliling termasuk kedalam pendidikan non-formal yang bergerak

pada bidang kemasyarakatan juga kependidikan, dikarenakan

perpustakaan keliling berkontribusi menunjang pendidikan siswa

di sekolah karena dalam satu minggu ada lima hari perpustakaan

keliling menunjungi sekolah-sekolah yang ada di kota Tangerang

Selatan.

D. Kerangka Berpikir

Perpustakaan keliling daerah kota Tangerang Selatan merupakan

sebuah layanan di bawah naunagan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Kota Tangerang Selatan untuk melayani masyarakat di wilayah Tangerang

Selatan guna menumbuhkan budaya literasi atau budaya gemar membaca

kepada masyarakat luas, khususnya para pemuda yang akan menjadi

generasi bangsa, yaitu dengan menumbuhkan rasa keingintahuan yang

tinggi akan suatu informasi, juga dengan memotivasi para pemuda untuk

gemar membaca agar memiliki pengetahuan yang tinggi.

Dalam pelaksanaan Layanan Perpustakaan Keliling Daerah Kota

Tangerang Selatan, bertujuan untuk menjangkau ke daerah yang letaknya

jauh dipelosok yang sulit terjangka dan kurang mendapatkan bantuan oleh

pemerintah khususnya dalam pengadaan bahan bacaan. Walaupun di kota

Tangerang Selatan sudah termasuk kedalam daerah yang maju tetapi harus

juga ditunjang dengan fasilitas yang mendukung dalam bidang keilmuan

yaitu seperti perpustakaan keliling.

Namun dalam kenyataan di lapangan walaupun perpustakaan

keliling daerah kota Tangerang Selatan sudah mempunyai program-

program yang bagus dan kreatif, masih banyak warga Tangerang Selatan

yang belum mengetahui bahwa di Tangerang Selatan sudah memiliki

perpustakaan keliling juga bahkan ada yang tidak mengetahui keberadaan

perpustakaan daerahnya sendiri.

28

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tentu harus diadakan

sebuah evaluasi agar mengetahui keberhasilan program perpustakaan

keliling di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang Selatan

apakah sudah mencapai tujuannya atau belum berhasil mencapai apa yang

sudah direncanakan sebelumnya. Kerangka pikir dalam penelitian ini

guna untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang dicapai terkait dari

pelaksanaan Layanan Perpustakaan Keliling daerah kota Tangerang

Selatan.

Evaluasi yang akan dilaksanakan yaitu tentang evaluasi salah satu

program kepustakaan yaitu perpustakaan keliling maka dalam prosesnya

harus dilakukan dengan berbagai macam tujuan. Wallace dan Fleet dalam

buku Wirawan mengemukakan tujuan evaluasi perpustakaan adalah:40

1. Pengambilan keputusan administratif

Dari berbagai evaluasi tentang perpustakaan sebagian besar

bertujuan untuk pengambilan keputusan mengenai administatif

seperti perencanaan, pengendalian, pengorganisasian juga kinerja

para pegawai untuk mencapai tujuan perpustakaan itu sendiri.

Dikarenakan tujuan dari evaluasi ini yaitu sangat fokus, kongkret.

2. Hubungan masyarakat

Evaluasi tentang hubungan masyarakat ini berfokus kepada

pemustaka yang menggunakan fasilitas perpustakaan secara

langsung, dalam evaluasinya diterapkan survey pasar, survey

pemustaka juga pemasaran perpustakaan terhadap lingkungan

masyarakat. Dengan adanya evaluasi masyarakat ini diharapkan

bisa berperan untuk mendidik dan mempengaruhi masyarakat

bahkan bisa menjelaskan kepada sekolah dan lembaga masyarakat

agar mengenal perpustakaan lebih luas lagi.

3. Politik

40

Wirawan, Evaluasi, Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi (Jakarta: Raja

Grafindo Persada 2016) hlm. 334.

29

Perpustakaan berasal dari lembaga kepemerintahan yang mana

tidak terpisahkan mengenai politik, maka evaluasi dalam bidang

politik bertujuan untuk melakukan pertimbangan dan menjelaskan

keputusan administrative kepada lembaga pemerintah dan para

administrator yang lebih tinggi jabatannya dari perpustakaan itu

sendiri.

Tujuan evaluasi yang dikemukakan oleh Wallace dan Van Fleet di

atas menjelaskan secara umum tentang tujuan diadakannya evaluasi

perpustakaan dan harus dilakukan tindakan lebih lanjut agar tujuan dari

evaluasi perpustakaan yang akan penulis teliti lebih terperinci dan fokus.

Mengevaluasi perpustakaan harus berkaitan dengan masyarakat,

karena yang menjadi objek adanya perpustakaan yaitu masyarakat yang

disebut dengan pemustaka yang dilayani. Layanan perpustakaan akan

mempunyai nilai dan manfaatnya jika dikaitkan dengan masyarakat yang

merupakan lingkungan eksternalnnya. Disamping itu, objek evaluasi

sangat banyak yang dapat dikelompokkan menjadi masukan, proses,

keluaran dan perubahan masyarakat sebagai eksistensi perpustakaan,

maka model evaluasi yang komprehensif untuk mengevaluasi

perpustakaan adalah model evaluasi system analisis.41

Perpustakaan merupakan sebuah program yang dibutuhkan oleh

masyarakat secara terus menerus. Masyarakat yang semakin maju juga

membutuhkan informasi yang semakin terkini yang mengharuskan

perpustakaan juga harus semakin berkembang. Perpustakaan merupakan

suatu organisasi yang diciptakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

informasinya dan tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun

berada.

Untuk mencapai tujuan dari evaluasi yang sudah direncanakan

maka hendaklah dijabarkan antara langkah-langkah evaluasi dengan

41

Ibid., hlm. 337.

30

pengevaluasian yang ada dalam perpustakaan keliling yaitu sebagai

berikut.

Masukan atau input yang akan dilaksanakan untuk evaluasi yaitu

rencana kegiatan yang ada dalam perpustakaan keliling, apakah rencana

dari kegiatannya sudah sesuai dengan visi misi yang sudah ditentukan

dan berkesinambungan dengan perpustakaan umum yang menaunginya.

Koleksi yang ada di perpustakaan keliling mencangkup seluruh

masyarakat yang ada di kota Tangerang Selatan. Pemustaka atau

masyarakat yang berkunjung ke perpustakaan keliling kota Tangerang

Selatan dari berbagai usia dan latar belakang. Pustakawan atau petugas

perpustakaan yang berjaga bertanggung jawab sesuai apa yang sudah

ditugaskan. Anggaran pemerintah daerah untuk perpustakaan keliling

daerah kota Tangerang Selatan sesuai dengan standar yang sudah

ditetapkan. Kemudian yaitu fasilitas yang dimiliki oleh perpustakaan

keliling daerah kota Tangerang Selatan layak disebut dengan

perpustakaan keliling atau belum.

Proses atau Process yaitu pelaksanaan dari kegiatan yang akan

dievaluasi. Proses yang akan dijadikan bahan evaluasi perpustakaan

keliling darah kota Tangerang Selatan yaitu Standar Operasional

Prosedur (SOP), Layanan referensi, Layanan sirkulasi, Layanan

membaca, Layanan mendongeng, Layanan audiovisual, Layanan anak,

Perlombaan, Event yang diadakan oleh perpustakaan keliling maupun

kontribusi perpustakaan keliling untuk membantu kegiatan perpustakaan

umum.

Keluaran atau Output dari pelaksanaan layanan perpustakaan

keliling yang akan dievaluasi yaitu grafik pengunjung dari setiap

datangnya perpustakaan keliling di satu tempat, kontribusi perpustakaan

keliling untuk masyarakat dengan mengadakan pelayanan disetiap

minggunya ke taman-taman yang ada di kota tagerang selatan, juga

31

kepuasan pengunjung terhadap pelayanan yang dilakukan oleh

perpustakaan keliling.

Dalam penelitian ini akan digunakan untuk mengevaluasi sebuah

program yang ada dalam Perpustakaan Daerah yang ada di Kota

Tangerang Selatan. Kerangka berpikir penelitian dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Perpustakaan Keliling Daerah Tangerang Selatan

Keluaran (Output)

a. Grafik pengunjung

b. Pengadaan

perpustakaan

keliling di

masyarakat

c. Kepuasan

pengunjung

Evaluasi Keluaran

Masukan (Input)

a. SDM

b. Rencana kegiatan

c. Koleksi

d. Pemustaka/masyarak

at

e. Anggaran

f. Fasilitas

Evaluasi Masukan

Proses (Process)

a. Standar

Operasional

Prosedur (SOP)

b. Layanan referensi

c. Layanan sirkulasi

d. Layanan

membaca

e. Layanan

mendongeng

f. Layanan

audiovisual

g. Layanan anak

h. Perlombaan

i. Event (book fair

dsb. )

Evaluasi Proses

REKOMENDASI

32

E. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nuzliani Khadariyah dari Universitas

Islam Negeri Jakarta yang berjudul “Pengelolaan Perpustakaan Keliling

di Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan”. Penelitian yang

dilakukan oleh Khadariyah membahas tentang pengelolaan

perpustakaan keliling di Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan.

Penelitian yang dilakukan Khadariyah bertujuan untuk mengetahui

pengelolaan layanan perpustakaan keliling, pemanfaatan layanan

perpustakaan keliling dan upaya yang dilakukan dalam mengatasi

kendala perpustakaan keliling. Penelitiannya yaitu bersifat deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian yang sudah dilakukan

oleh Khadariyah yaitu dari penelitiannya menunjukan bahwa

pengelolaan perpustakaan keliling sudah memiliki kebijakan, program

kerja yang bersifat jangka pendek, belum melakukan kerjasama dengan

lembaga lain tidak ada pemilihan petugas perpustakaan keliling,

pengawasan perpustakaan keliling dilakukan oleh kepala kantor

perpustakaan daerah, seksi pembinaan dan seksi layanan dan system

informasi.

Persamaan penelitian yang terdahulu dengan yang saya teliti yaitu

terletak pada tempat yang diteliti. Perbedaannya yaitu penelitian yang

sebelumnya untuk mengetahui pengelolaan Perpustakaan keliling

sedangkan peneliti yaitu mengevaluasi layanan Perpustakaan keliling.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sabirin yang berjudul “Evaluasi

Layanan Perpustakaan Keliling Kantor Arsip dan Perpustakaan

kabupaten Gayo Lues dan kaitannya dengan Tingkat Peminjaman

Koleksi”. Dari Universitas Negeri Ar-Raniry Darusalam - Banda Aceh.

Tujuan penelitian yang dilakukan Sabirin yaitu untuk mengetahui

layanan perpustakaan keliling yang dijalankan oleh kantor arsip dan

perpustakaan kabupaten Gayo Lues. Penelitian yang dilakukannya

merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Dengan

menggunakan model deskriptif dan presentase. Hasil dari penelitian

33

yang dilakukan di perpustakaan keliling kantor arsip dan perpustakaan

kabupaten Gayo Lues dapat diketahui secara umum bahwa

perpustakaan keliling tersebut telah memberikan layanan yang baik

terhadap pemustaka yaitu dengan presentasi yang merasa sangat puas

mencapai 52,27% dan 47,73% puas terhadaplyanan perpustakaan

keliling.

Persamaan penelitian yang terdahulu dengan yang saya teliti yaitu

terletak pada evaluasi tentang Perpustakaan keliling di daerah juga

terletak pada model evaluasi yang dilakukan peneliti yang terdahulu.

Perbedaannya yaitu penelitian yang sebelumnya untuk mengetahui

tingkat peminjaman koleksi perpustakaan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Gadis Shella Mutia yang berjudul

”Evaluasi Kualitas Layanan Perpustakaan Umum daerah Provinsi DKI

Jakarta berdasarkan Metode Libqual ”. Hasil dari penelitian yang ia

lakukan yaitu tentang pengevaluasian kualitas layanan di perpustakaan

umum yang ada di daerah Jakarta.

Persamaan penelitian yang terdahulu dengan penulis yaitu tentang

evaluasi layanan yang ada di perpustakaan. Perbedanaannya yaitu jika

terdahulu meneliti dengan menggunakan teknik kuantitatif dan penulis

meneliti dengan kualitatif. Perbedaan selanjutnya yaitu peneliti

terdahulu meneliti tentang kualitas layanan di perpustakaan umum,

sedangkan peneliti meneliti tentang evaluasi layanan di perpustakaan

keliling.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Anita Anisyah dari Universitas

Indonesia yang berjudul ”Evaluasi proses pelaksanaan program

Perpustakaan Keliling, Studi kasus pada yayasan kesejahteraan anak

Indonesia di kelurahan Kwitang dan Kelurahan Pengadengan”.

Penelitian yang dilakuakan oleh Anita membahas tentang evaluasi

proses pelaksanaan program perpustakaan keliling yang

diselenggarakan oleh Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, serta

hambatan dan pendukung yang ditemukan dalam proses pelaksanaan

34

program tersebut. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan

kualitatif, sementara itu jenis evaluasi yang dilakukannya adalah

formatif. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah membandingkan

antara pelaksanaan perpustakaan keliling YKAI (Yayasan

Kesejahteraan Anak Indonesia) dengan best practice standards yang

dijadikan pedoman dalam kriteria evaluasi pada penelitian yang

dilakukan.

Persamaan penelitian yang terdahulu dengan penulis yaitu tentang

pengevaluasian perpustakaan keliling. Perbedanaannya yaitu jika

terdahulu meneliti tentang proses pelaksanaan program perpustakaan

keliling juga membandingkan dengan pedoman dari best practice

standards . Perbedaan selanjutnya yaitu peneliti terdahulu meneliti

perpustakaan keliling dari lembaga masyarakat yaitu YKAI(Yayasan

Kesejahteraan Anak Indonesia).

5. Penelitian yang dilakukan oleh Rifda Herlani dari Universitas Islam

Negeri yang berjudul ”Evaluasi Layanan Perpustakaan Keliling di SMA

Negeri 3 Tangerang Selatan.” Penelitian yang dilakukan oleh Herlani

bertujuan untuk menemukan kesenjangan pada layanan perpustakaan

dan mengajukan rekomendasi untuk meningkatkan layanan

perpustakaan di SMAN 3 Kota Tangerang Selatan, khususnya pada

jenis layanan perpustakaan yaitu layanan sirkulasi, layanan referensi

dan layanan penelusuran informasi. Model penelitian yang digunakan

yaitu dengan menggunakan model DEM (Discrepancy Evaluation

Model) atau bisa juga disebut sebagai model evaluasi kesenjangan

yang berfokus terhadap masukan, proses dan keluaran, pendekatan

penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode

deskriptif. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Rifda bahwa

terdapat beberapa kesenjangan pada layanan perpustakaan di SMAN 3

Kota Tangerang Selatan untuk diperbaiki.

Persamaan penelitian yang terdahulu dengan penulis yaitu tentang

pengevaluasian layanan perpustakaan. Perbedanaannya yaitu jika

35

terdahulu meneliti tentang layanan perpustakaan yang ada di dalam

sekolah juga menggunakan model evaluasi yang berbeda yaitu DEM.

Sedangkan penelitian ini meneliti tentang layanan perpustakaan keliling

daerah kota Tangerang Selatan dengan model evaluasi Analisis Sistem.

36

BAB III

METODOLOGI EVALUASI

A. Tempat dan Waktu Evaluasi

Kegiatan evaluasi ini dilakukan di tiga tempat yaitu Tandon Ciater,

Jl. Widya Kencana Ciater, kel. Buaran, kec. Serpong, Kota Tangerang

Selatan, Banten, Situ Gintung kec. Ciputat Timur, kota Tangerang Selatan,

Banten dan Taman Kota BSD City, Jl. Letnan Sutopo, Lengkong Gudang

Tim., kec Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Pemilihan lokasi ini

dikarenakan Perpustakaan keliling daerah Tangerang Selatan yang akan

dievaluasi terletak di taman rekreasi sekitar kota Tangerang Selatan.

Layanan perpustakaan keliling yang dilaksanakan oleh perpustakaan

umum daerah kota Tangerang Selatan ada diberbagai tempat diantaranya

yaitu layanan di hari sabtu dan minggu untuk melayani masyarakat umum

yaitu di taman rekeasi Tandon Ciater, Waduk Situ Gintung juga di Taman

Kota 2 BSD City Tangerang Selatan.

Waktu evaluasi dibuat dengan model Gantt Chart dilaksanakan

selama kurang lebih 8 bulan, mulai September 2019. Dengan rincian

sebagai berikut:

Table 3.1

Jadwal Penelitian

No

Kegiatan

Waktu

6

2018

2

2019

3

2019

6

2019

7

2019

8

2019

9

2019

10

2019

11

2019

1 Observasi Awal

2 Pengesahan proposal

3 Revisi Proposal

4 Pencarian Referensi

5 Izin Penelitian

6 Bimbingan

7 Mengumpulkan data

di lapangan

8 Mengolah dan

menganalisis data

9 Membuat laporan

lengkap

10 Munaqosah

37

B. Jenis, Metode dan Model Evaluasi

Menurut Sugiyono pengertian penelitian kualitatif yaitu penelitian

naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah

(Natural Setting)42

, yang dimaksud dengan alamiah yaitu objek yang

diteliti berjalan dengan apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan

kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika berjalannya suatu objek

yang akan diteliti. Data yang dihasilkan penelitian kulaitatif bersifat narasi

atau cenderung menggunakan analisis dari peneliti yang menjadi pusat

informasi itu sendiri, dikarenakan dalam penelitian berjenis kualitatif

tergantung pada peneliti

Metode penelitian ini berbentuk deskriptif yaitu suatu rumusan

masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan memotret

situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas, dan mendalam.43

Dalam penelitian berbentuk deskriptif maka peneliti bisa lebih luas

menyelidiki setiap masalah yang ditemukan peneliti.

Adapun model evaluasi ini menggunakan Model Evaluasi Sistem

Analisis (System Analysis Model) atau sering disebut Management

Evaluation Model, model evaluasi ini termasuk kedalam program sosial

dimana evaluasi ini akan menjadi dasar penilaian dalam pelaksanaan

kegiatan yang akan diteliti. Adapun tahapan dari evaluasi analisis sistem

yaitu Evaluasi masukan (input evaluation), Evaluasi proses (process

evaluation), Evaluasi keluaran (output evaluation), Evaluasi akibat

(outcome evaluation) dan Evaluasi Pengaruh (impact evaluation).44

Dalam

penelitian ini tidak mencantumkan dua tahapan yang ada dalam evaluasi

Sistem Analisis yaitu evaluasi keluaran dan evaluasi akibat, dikarenakan

jika keduanya dicantumkan akan lebih luas cangkupan masyarakatnya juga

lebih banyak memakan waktu dalam proses evaluasi yang dilaksanakan.

42

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,

2012)Hlm.8. 43

Ibid., hlm.209. 44

Wirawan, Evaluasi, Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi (Jakarta: Raja

Grafindo Persada 2016) hlm. 156.

38

Dalam penelitian ini menggunakan evaluasi masukan (input

evaluation), evaluasi proses (process evaluation), dan evaluasi keluaran

(output evaluation), bisa disingkat juga dengan sebutan IPO. Tujuan dari

diadakan evaluasi ini adalah untuk mengumpulkan informasi tentang

perpustakaan keliling yang ada di Kota Tangerang Selatan dan membantu

mengevaluasi sebuah layanan yang ada didalam Perpustakaan Daerah

yang ada di Kota Tangerang Selatan agar dapat mengetahui seberapa puas

pengunjung dengan adanya layanan perpustakaan keliling di Kota

Tangerang Selatan.

C. Sumber Data dan Informasi

Sumber adalah asal atau awal mula. Sedangkan data yaitu

keterangan yang benar dan nyata dan dapat digunakan sebagai bahan

kajian, analisis atau kesimpulan. Maka sumber data yaitu segala sesuatu

yang berkenaan dengan asal atau awal mula data ditemukan. Sumber data

dengan menggunakan pendekatan kualitatif dapat berupa 3P dalam bahasa

inggris yaitu:45

1. Person (orang)

Jika sumbernya berupa orang, pengungkapan data dilakukan dengan

wawancara (ditanya melalui lisan) atau angket (ditanya melalui

tulisan). Sumber data berupa orang ini terdiri dari staf layanan

perpustakaan keliling, petugas perpustakaan keliling di lapangan juga

masyarakat sebagai pengunjung layanan perpustakaan keliling.

2. Paper (dokumen)

Paper diatas bukan hanya dibatasi dengan kertas saja, tetapi segala

bentuk simbol yang berupa grafis: tulisan, gambar, denah, motif dan

lain-lain. Sumber data berupa paper ini terdiri dari dokumen yang

dimiliki perpustakaan keliling melalui perpustakaan umum daerah

kota Tangerang Selatan

45

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan,

pedoman teoritis praktis bagi mahasiswa dan praktisi pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara 2010).

Cet.4. hlm 88.

39

3. Place (tempat)

Yang dimaksud dengan Place diatas bukan hanya ruangan tetapi hal

lain yang dalam posisi berada di suatu tempat (ruang). Dalam hal ini

tempat memuat dua jenis data yang dapat dikumpulkan, yaitu dengan

mengamati atau observasi pada pelayanan perpustakan keliling di

masyarakat. Yang bertempat di:

a. Tandon Ciater, Jl. Widya Kencana Ciater, kel. Buaran, kec.

Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten.

b. Situ Gintung kec. Ciputat Timur, kota Tangerang Selatan, Banten.

c. Taman Kota BSD City, Jl. Letnan Sutopo, Lengkong Gudang Tim.,

kec Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Jenis data dalam evaluasi ini yaitu:

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang didapatkan melalui sumber data pertama

dan ketiga yaitu Person dan Place dengan menggunakan teknik

pengumpulan data melalui wawancara, angket dan observasi.

2. Data skunder

Data skunder yaitu data yang didapatkan melalui sumberdata kedua

yaitu Paper dengan menggunakan teknik pengumpulan data studi

dokumen.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam melakukan penelitian, peneliti harus menentukan teknik

pengambilan sampel, sebaiknya memperhatikan objek juga pendekatan

dan model yang sudah dipilih oleh peneliti. teknik pemilihan sampel yang

akan dipilih peneliti dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan dua

metode yaitu pemilihan sampel secara purposive dan kebetulan

(accidental).

Pemilihan sampel secara kebetulan ini yaitu seseorang yang secara

kebetulan ditemukan oleh peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila

dipandang orang tersebut masuk dalam kriteria menjadi sampel yang

diinginkan oleh peneliti. Cara pemilihan sampel ini adalah cara yang

40

paling lemah dari cara pengambilan sampel tidak acak, mungkin juga

paling sering dilakukan. Pemilihan sampel ini dilakuakan untuk

mewawancarai masyarakat atau pengunjung perpustakaan keliling jumlah

sampel rencana minimal 15 informan dari masyarakat pengguna.

Didalam pelaksanaannya teknik ini memiliki kelemahannya yaitu

peneliti tidak memberikan kesempatan pada seluruh unit sampel dalam

populasi untuk terambil sebagai sampel. Namun dengan menggunakan

cara ini peneliti lebih bisa tertata dan memfokuskan penelitiannya dengan

sampel yang sudah ditentukan.

Pemilihan sampel secara purposive yaitu dipilih dengan

pertimbangan dan tujuan tertentu.46

Pemilihan sampel dengan metode ini

dilakukan untuk menggali sumber informasi yang akurat dengan informan

yang berada dalam lingkup bidang yang akan dievaluasi. Informan dalam

pengambilan sampel ini yaitu staf layanan perpustakaan umum dan

petugas mobil layanan perpustakaan keliling.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang objektif, maka dalam penelitian

diperlukan metode dan teknik yang tepat serta alat pengumpul data yang

relavan. Pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data

dengan melakukan wawancara, observasi dan studi dokumen untuk

mendapatkan data pendukung. Teknik pengumpulan data meliputi;

a. Wawancara

Wawancara merupakan pembicara yang mempunyai tujuan dan

didahului pertanyaan informal.47

Wawancara digunakan untuk

memperoleh data mengenai layanan atau program perpustakaan

keliling mulai dari konteks, perencanaan, masukan sampai dengan

hasil. Mewawancarai staf pelayanan perpustakaan untuk

memperoleh data tentang latar belakang perpustakaan keliling daerah

46

Sugiyono, Op.Cit hlm 216. 47

Imam Gunawan, Metodologi Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2013),hlm. 160.

41

kota Tangerang Selatan, mewawancarai kepala sekolah untuk

memperoleh data tentang kontribusi perpustakaan keliling bagi

masyarakat, mewawancarai petugas perpustakaan keliling di

lapangan juga mewawancarai masyarakat sebagai pengunjung, untuk

memperoleh data sejauh mana kepuasan siswa dalam pelayanan

perpustakaan keliling yang datang ke sekolahnya.

b. Observasi

Istilah observasi diturunkan dari bahasa latin yang berarti „melihat‟

dan „memerhatikan‟ observasi juga diarahkan pada kegiatan

memerhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan

mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena

tersebut.48

Observasi digunakan untuk memperoleh data tambahan

terkait dengan pelaksanaan layanan Perpustakaan Keliling yang

datang ke masyarakat di daerah Tangerang Selatan. Dengan

demikian fokus observasi ditujukan pada layanan yang dilakukan

oleh staf pelayanan perpustakaan dan yang merasakan pelayanan

perpustakaan keliling, seperti petugas perpustakaan keliling yang

bertugas di lapangan dan masyarakat sebagai pengunjung

perpustakaan keliling. Observasi dilakukan dengan menggunakan

pedoman observasi.

c. Studi Dokumen

Studi Dokumen adalah setiap proses pembuktian yang didasarkan

atas jenis sumber apapun, baik itu yang bersifat tulisan, lisan,

gambaran atau arkeologis.49

Studi Dokumen dilakukan untuk

mendapatkan data tentang profil Perpustakaan, visi dan misi

perpustakaan, jadwal kegiatan perpustakaan keliling, dokumen

tentang sarana dan Prasarana yang ada di perpustakaan keliling,

kepuasan para pengguna layanan perpustakaan keliling di taman-

taman dan sarana umum di kota Tangerng Selatan.

48

Ibid., hlm. 143. 49

Ibid., hlm. 175

42

F. Kisi-kisi Instrumen Evaluasi

1. Kisi-kisi Instrumen wawancara

Table 3.2

Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Staf Layanan Perpustakaan Umum Daerah Kota Tangerang

Selatan

Tahapan Indikator No Butir Jumlah

Input Latar belakang pendidikan 1,4 2

Tugas staf layanan perpustakaan 2 1

Perpustakaan keliling Tangerang

Selatan 3,5,6,7,8 5

Pembiayaan perpustakaan keliling 9 1

Sarana dan prasarana 10,11 2

Proses Pengelolaan layanan perpustakaan

keliling 12,13 2

Tata tertib perpustakaan keliling 14 1

Output Pengawasan perpustakaan keliling 15,16,17,18 4

Kendala dalam pelaksanaan

perpustakaan keliling 19,20 2

Table 3.3

Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Petugas Perpustakaan Keliling

Tahapan Indikator No Butir Jumlah

Input Latar belakang pendidikan 1 1

Petugas perpustakaan keliling 2,3,4 3

Koleksi 5,6,12 2

Anggaran perpustakaan keliling 8 1

Sarana dan prasarana 9 1

Proses Peraturan perpustakaan keliling 10,11 2

Pelaksanaan layanan sirkulasi 7,13,14,15,16 5

43

Pelaksanaan layanan referensi 17,18,19,20 4

Pelaksanaan layanan membaca 21,22 2

Pelaksanaan layanan mendongeng 23 1

Pelaksanaan layanan audio visual 24 1

Pelaksanaan layanan anak 25,26 2

Perlombaan dan Event 27,28 2

Output Laporan statistic data pengunjung 29 1

Kendala di lapangan 31 1

Alat survai Kepuasan 30,32,33 3

Table 3.4

Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Masyarakat/Pengguna Perpustakaan Keliling

Tahapan Indikator No Butir Jumlah

Input Pengetahuan tentang perpustakaan

keliling 1 1

Pengetahuan tentang perpustakaan

keliling Tangerang Selatan 2,3,4 3

Kenaggotaan 2, 1

Proses Pelaksanaan layanan perpustakaan

keliling 5,6,7,8 4

Output Pengaruh perpustakaan keliling 9, 1

Kepuasan pengunjung 10,11,12 3

2. Intrumen observasi

Table 3.5

Pedoman Observasi Sarana dan Prasarana Perpustakaan

Keliling

No Aspek Pengamatan

A. Kelengkapan sarana dan prasasarana

44

1. Mobil perpustakaan keliling

2. Kursi dan meja baca pengunjung

3. Kursi dan meja kerja petugas

4. Rak buku

5. Satu set computer/laptop

6. Internet

7. Hotspot

8. Akses digital Library

9. Televisi

10. Radio

11. Alat pemutar (VCD/DVD)

12. Tempat Sampah

13. Soket listrik

B. Ketersediaan koleksi perpustakaan keliling

14. Buku teks pelajaran

15. Buku penunjang kurikulum

16. Buku bacaan

17. Buku referensi

18. Majalah

19. Surat kabar

20. Audio visual

21. Globe

22.

23.

Peta

Alat mewarnai

24. Laporan statistik berupa grafik

25. Kepuasan pengguna

45

Table 3.6

Pedoman Observasi Layanan Perpustakaan Keliling

No Aspek yang diamati

1. Kedisiplinan dengan jadwal yang sudah dibuat

2. Ketersediaan koleksi perpustakaan keliling

3. Kerapihan penataan buku dalam mobil perpustakaan keliling

4. Pemahaman staf/petugas terhadap perpustakaan keliling

5. Kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia

6. Ketersediaan dan pelaksanaan layanan sirkulasi

7. Ketersediaan dan pelaksanaan layanan referensi

8. Ketersediaan dan pelaksanaan layanan membaca

9. Ketersediaan dan pelaksanaan layanan mendongeng

10. Ketersediaan dan pelaksanaan layanan audio visual

11. Ketersediaan dan pelaksanaan layanan anak

12. Keterlibatan petugas perpustakaan keliling dengan masyarakat

13. Antusiasme masyarakat dengan datangnya mobil perpustakaan

keliling

3. Instrumen studi dokumen

Table 3.7

Intrumen Dokumen Layanan Perpustakaan Keliling

No Indikator

A. Dokumen identitas perpustakaan keliling daerah kota Tangerang

Selatan

1. Profil perpustakaan keliling

2. Nomor pokok perpustakaan keliling

3. Struktur perpustakaan keliling

4. Data petugas perpustakaan keliling

5. Tata tertib dan peraturan perpustakaan keliling

B. Dokumen Masukan

46

6. SK/sertifikat petugas perpustakaan keliling

7. Data koleksi perpustakaan keliling

8. Data sarana dan prasarana perpustakaan keliling

9. Data anggaran perpustakaan keliling

C. Dokumen proses

10. Data jam buka perpustakaan keliling

11. Data aturan layanan perpustakaan keliling

D. Dokumen pengunjung perpustakaan keliling

12. Data pengunjung tiap bulan perpustakaan keliling

13. Data buku yang dibaca

14. Data rangking buku yang sering dipinjam

15. Data lainnya yang mendukung

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data yang digunakan

sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau

menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal.50

Dikarenakan

dalam penelitian kualitatif, data yang didapat diperoleh dari berbagai

sumber dengan menggunakan teknik yang bermacam-macam

(Triangulasi), dan juga dilakukan secara terus- menerus sampai data yang

diperoleh sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti.

Menurut Sugiyono disimpulkan bahwa „analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting

dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.51

Proses analisis data yang dilakukan peneliti dibagi menjadi tiga

yang pertama yaitu analisis sebelum dilapangan, kedua selama di lapangan

50

Sugiyono Op.Cit., , hlm.243. 51

Ibid. hlm.244.

47

dan yang terakhir yaitu setelah selesai di lapangan. Dalam buku Sugiyono

Nasution menyatakan bahwa „analisis telah mulai sejak merumuskan dan

menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus

sampai penulisan hasil penelitian.‟52

Setelah data di lapangan sudah didapatkan maka data akan

dianalisa melalui proses klarifikasi data, kategorisasi dan penarikan

kesimpulan, seperti penjelasan dibawah ini:

1. Data Reduction (reduksi data)

Yakni merangkum, memilih hal-hal yang pokok menfokuskan pada

hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang

tidak perlu.53

Dengan adanya proses reduksi pada data, maka data

yang dihasilkan akan menjadi lebih jelas dan terperinci, sehingga

memudahkan peneliti mencari data yang yang diperlukan.

2. Data Display (penyajian data)

Dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart dan sejenisnya.54

Dengan melakukan penyajian

data yang sudah didapatkan maka akan lebih memudahkan penulis

dalam menentukan dan merencanakan kegiatan yanga akan dilakukan.

3. Conclusion Drawing/Verification

Yaitu sebuah temuan yang berbentuk deskripsi atau gambar suatu

objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga

setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual atau

interaktif, hipotesis atau teori.55

Dengan menemukan kesimpulan

berupa gambar maupun deskripsi lebih memudahkan peneliti

mendapatkan hasil yang ingin didapatkan.

52

Ibid., hlm. 245. 53

Ibid., hlm 338. 54

Ibid., hlm 341. 55

Ibid., hlm 345.

48

BAB IV

HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perpustakaan Keliling

1. Sejarah Perpustakaan Keliling Kota Tangerang Selatan

Perpustakaan Keliling Kota Tangerang Selatan terbentuk dari

dinas Pendidikan, semenjak adanya pemekaran kota Tangerang

Selatan maka berdirilah Kantor Perpustakaan, adapun perpustakaan

keliling sendiri diambil dari masing-masing UPT (unit pelaksana

teknis) pendidikan dari masing-masing kecamatan dan akhirnya

diambil alih oleh perpustakaan. Awal berdirinya perpustakaan keliling

daerah kota Tangerang Selatan berjumlah 7 unit mobil operasional

tahun 2011 mendapatkan 1 unit mobil dari perpustakaan nasional, juga

setelah resmi menjadi dinas mendapatkan hibah 1 buah mobil dari

angkasa pura, jadi diawal berdirinya perpustakaan keliling mempunyai

8 unit mobil setelah resmi menjadi dinas mendapatkan hibah 1 unit

mobil, jadi sampai sekarang sudah memiliki 9 mobil yang setiap hari

berkeliling mengunjungi sekolah-sekolah dan masyarakat.56

Perpustakaan Keliling Kota Tangerang Selatan di bawah

naungan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daeah Tangerang Selatan

yang berletak di Jl. Siliwangi Raya No.3 Pondok Benda- Pamulang-

Tangerang Selatan, Banten. Dalam Peraturan Wali Kota Tangerang

Selatan No 69 tahun 2016 yaitu tentang kedudukan, susunan

organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja dinas perpustakaan dan arsip

daerah, di paragraf 6 (enam) tentang pelayanan perpustakaan salah

satu tugasnya yaitu memfasilitasi pelayanan perpustakaan keliling ke

wilayah Kecamatan.

Dengan berdasarkan peraturan tersebut maka Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang Selatan mendirikan

56

Agan, Petugas Mobil Perpustakaan Keliling. Wawancara. Kamis, 21 September 2019.

49

Perpustakaan Keliling untuk memfasilitasi masyarakat kota Tangerang

Selatan.

Perpustakaan menjadi salah satu program dalam kegiatan

bidang pelayanan perpustakaan dan arsip yang berbunyi. Program

peningkatan pelayanan perpustakaan, dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Peningkatan Layanan Mobil Perpustakaan Keliling

b. Peningkatan Layanan Umum Mobil Perpustakaan Keliling

c. Pelatihan Mendongeng Petugas Perpustakaan Keliling

d. Workshop Pelayanan Prima Perpustakaan

e. Keterampilan Kokoru Petugas Pelayanan Perpustakaan57

Perpustakaan keliling diresmikan pada tanggal 05 Juli 2012.

Saat ini untuk pelayanan operasional mobil perpustakaan keliling kota

Tangerang Selatan sudah mempunyai 9 (Sembilan) unit, tetapi

pelayanan dan jangkauan pepustakaan keliling di seluruh wilayah kota

Tangerang Selatan masih sangat terbatas.58

2. Visi, Misi, tujuan dan struktur organisasi

Visi Misi Perpustakaan Keliling Kota Tangerang Selatan

masih bersatu dengan Visi Misi yang ada di Perpustakaan Umum

Daerah Kota Tangerang Selatan.

a. Visi

Terwujudnya perpustakaan sebagai pusat layanan informasi

menuju peningkatan mutu pendidikan kota Tangerang Selatan

yang Cerdas, Modern dan Religius.59

b. Misi

1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan

perpustakaan.

2) Meningkatkan kualitas sumber daya pengelolaan perpustakaan.

57

Profil Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah kota tangerang selatan tahun 2017. hlm 14. 58

Profil Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah kota tangerang selatan tahun 2018. 59

Profil Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia. Perpustakaan

nasional RI cet.1 tahun 2011. hlm 11.

50

3) Meningkatkan kualitas pelayanan serta permasyarakatan

perpustakaan.

4) Meningkatkan pengembangan, pembinaan perpustakaan.

5) Meningkatkan jaringan informasi dan kerjasama perpustakaan.

6) Meningkatkan minat budaya baca masyarakat.

7) Meningkatkan penyelamatan dan pelestarian hasil budaya

bangsa berupa karya cetak dan karya rekam baik dalam bentuk

hardcopy maupun softcopy.60

c. Motto Perpustakaan Keliling Kota Tangerang Selatan

Datang Dan Layani Arrive And Serve.

d. Struktur organisasi perpustakaan

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Daerah Kota Tangerang

Selatan

Sumber: Profil Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang

Selatan Tahun 2018. hlm.14.

60

Ibid., hlm 11.

51

Perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan tidak masuk

ke dalam struktur organisasi di atas, dikarenakan perpustakaan

keliling yaitu bagian dari pelayanan Perpustakaan Umum Daerah

Kota Tangerang Selatan kepada masyarakat jadi ada di dalam

Kepala Bidang Pelayanan Perpustakaan dan Arsip tepatnya ada di

bagian Seksi Pelayanan Perpustakaan.

B. Deskripsi dan Analisis Data Evaluasi

1. Analisis Masukan (input)

a. Sumber Daya Manusia Perpustakaan Keliling

Perpustakaan Keliling Kota Tangerang Selatan bernaung di

bawah Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang

Selatan, maka Sumber daya manusia untuk perpustakaan keliling

juga bersumber dari DPAD Kota Tangerang Selatan yang terdiri

dari bagian teknis atau (back office) dan bagian pelayanan (front

office).

Walaupun Perpustakaan Keliling (Perpusling) adalah

bagian dari staff layanan perpustakaan umum daerah kota

Tangerang Selatan, namun Perpusling mempunyai andil sendiri

untuk membuat tugasnya masing-masing dan juga mempunyai

petugas khusus dan bukan bagian dari staff layanan perpustakaan

umum. Seperti yang dijelaskan dalam wawancara sebagai berikut.

“Perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan termasuk

bagian dari layanan perpustakaan umum, tetapi staf layanan

perpustakaan umum hanya memberikan buku untuk

membaca kepada masyarakat dan selebihnya tugas-tugas

perpustakaan keliling diserahkan kepada petugas

perpustakaan keliling sendiri yang menjadi koordinator

untuk berjalannya perpustakaan keliling.”61

Hasil wawancara di atas dijelaskan bahwa Perpusling

memiliki wewenang untuk mengurus dan membuat jadwalnya

61

Aria. Staff Perpustakaan Umum. Wawancara. Kamis, 19 September 2019.

52

sendiri dan tidak ditetaapkan oleh staff layanan perpustakaan

umum daerah sebagai seksi pelayanan yang menaunginya.

Berikut petugas perpustakaan keliling kota Tangerang

Selatan.

Table 4.1

Daftar Petugas Perpustakaan Keliling

No Nama Jabatan Wilayah

1. Agan Yuliagani Pengemudi mobil pusling 1045 Pamulang

Budi Nurhakimi Tutor Perpusling

2. Fariz A. Nur Pengemudi mobil pusling 1046 Setu

Wendy Santana Tutor Perpusling

3. Indra Kurniawan Pengemudi mobil pusling 1047 Serpong

Bhastari Tutor Perpusling

4. Angga Kurniawan Pengemudi mobil pusling 1048 Serpong

Utara Angga Adrian Tutor Perpusling

5. Arman Nurjayansyah Pengemudi mobil pusling 1042

Pondok Aren Hardiansyah Tutor Perpusling

6. Aryadi Saputra Pengemudi mobil pusling 1043 Ciputat

Timur Deni Cahya Tutor Perpusling

7. Muktafi Pengemudi mobil pusling 1044 Ciputat

Juju Jumaenah Tutor Perpusling

8. Irfan Pengemudi mobil pusling 9399 Back up

permintaan

kunjungan Pratama Tutor Perpusling

9. M Akmal Permana Pengemudi mobil pusling 9005 Back up

permintaan

kunjungan Tya Fransisca Tutor Perpusling

Sumber: Dokumen perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan, 2019.

Latar belakang pendidikan untuk petugas perpustakaan

keliling juga tidak semuanya berlatar belakang pendidikan

53

pustakawan, seperti yang dijelaskan dalam wawancara sebagai

berikut.

“Latar belakang pendidikan petugasnya tidak harus yang

muluk-muluk kita cuman menggunakan orang yang ada

kita latih, tidak fokus harus pustakawan, tetapi disini kita

memang adanya sekian ya, kita pakai tetapi kita juga

mengadakan pelatihan-pelatihan khusus, seperti

diadakannya pelatihan KOKORU (Colour Corrugated

Paper), Jadi untuk kasih pelayanan yang terbaik lah

ibaratnya gitu.”62

Seperti dalam wawancara di atas bahwa petugas dalam

Perpusling tidak harus merekrut orang yang berkecimpung dalam

pustakawan sebelumnya, tetapi siapa saja dapat bergabung untuk

menjadi petugas yang nantinya akan diberdayakan oleh

perpustakaan umum daerah kota Tangerang Selatan dengan

diadakannya pelatihan-pelatihan yang menunjang petugasnya

mempunyai ilmu kepustakaan. Seperti dalam wawancara sebagai

berikut.

“Kalau perpustakaan Nasional kita belum pernah, tapi kalo

dari kitanya sendiri pernah melakukan itu sih pelatihan.

Pelatihnnya untuk tim yang bagian ini aja pelayanan gitu,

cara melayani pengunjung dan melayani di perpustkaan

umum.”63

Dalam wawancara di atas menjelaskan bahwa petugas

perpustakaan keliling belum mendapatkan pelatihan dari

perpustakaan nasional hanya mendapatkan pelatihan dari

perpustakaan umum daerah kota Tangerang Selatan.

b. Rencana Kegiatan Perpustakaan Keliling

Rencana kegiatan adalah sekumpulan kegiatan yang

disusun dengan sistematis kemudian dijadikan acuan untuk

melaksanakan suatu program atau kegiatan. Rencana kegiatan

62

Ibid., 63

Irfan. Petugas Mobil Perpustakaan Keliling. Wawancara. Kamis, 19

September 2019.

54

perpustakaan keliling dibuat dalam satu bulan sekali, dikarenakan

mengingat padatnya jadwal perpustakaan mengunjungi sekolah-

sekolah di hari Senin sampai dengan Jum‟at dan di taman dan

tempat umum sekitaran kota Tangerang Selatan di hari Sabtu dan

Minggu. Seperti yang dijelaskan oleh Aria dalam wawancara

berikut. “Programnya setiap hari, jadi sudah menjadi rutinitas

mobil tersebar kemana-mana dan terjadwal oleh pak deni

(koordinator).”

c. Koleksi Perpustakaan Keliling Kota Tangerang Selatan

Koleksi yaitu sebagai bagian dari pokok pengadaan

perpustakaan. Jenis koleksi yang berada dalam setiap mobil

perpustakaan keliling yaitu berupa buku teks, dsb. Seperti dalam

wawancara sebagai berikut.

“Hampir semua koleksi yang ada di perpustakaan umum

kita bawa tetapi kita utamakan membawa buku untuk

bacaan anak-anak di sd sd gitu, novel tempat umum.”64

Hasil wawancara di atas dapat dilihat bahwa Perpustakaan

Keliling Kota Tangerang Selatan termasuk dalam program kerja

dari Perpustakaan Umum Daerah kota Tangerang Selatan

dikarenakan semua koleksi buku yang dibawa oleh Perpusling

adalah termasuk juga dalam koleksi perpustakaan umum daerah

kota Tangerang Selatan. Dalam wawancara juga dijelaskan sebagai

berikut.

“Banyak sih ada koleksi sesuai dengan klasifikasinya mba,

misalnya yang ada klasifikasi 0 atau klasifikasi 1 kan

psikologi umum, namun dari kebanyakan yang ada

koleksinya disini itu tentang sastra, bisnis yang klasifikasi

600, adapun yang lainnya seperti tambahan koleksi buku

cerita bergambar yang ramah buat anak.”65

64

Deni, Petugas Mobil Perpustakaan Keliling. Wawancara. Kamis, 19 September 2019. 65

Agan, Petugas Mobil Perpustakaan Keliling. Wawancara. Kamis, 21 September 2019.

55

Klasifikasi 0 yang dikatakan dalam wawancara diatas yakni

klasifikasi 000 dan klasifikasi 1 juga menunjukan klasifikasi 100.

Karena klasifikasi perpustakaan umum maupun keliling kota

Tangerang Selatan menggunakan DDC (Dewey Decimal

Clasification). Hasil wawancara di atas dijelaskan bahwa koleksi

perpustakaan keliling terdiri dari berbagai macam koleksi yang

mencakup untuk balita, anak-anak, remaja, orang dewasa bahkan

lansia yang memang ingin mengunjungi perpustakaan keliling. Di

bawah ini klasifikasi dalam mobil Perpusling.

Table 4.2

Daftar Klasifikasi Mobil Perpustakaan Keliling

No Klasifikasi Jumlah Judul Jumlah Eksemplar

1 000 59 59

2 100 60 60

3 200 55 55

4 300 91 91

5 400 22 22

6 500 27 27

7 600 109 109

8 700 19 19

9 800 46 46

10 900 23 23

Jumlah 511 511

Sebelum koleksi di simpan di setiap mobil perpustakaan

keliling, sebelumnya diadakan stock opname dimana buku dari

perpustakaan umum didata dan diberi barcode agar buku yang ada

di mobil perpustakaan keliling terdata dan terorganisir di

perpustakaan umum. Stock opname diadakan setahun sekali seperti

dalam wawancara berikut.

56

“Ada setiap setahun sekali, nanti kita nih menjelang stok

opnam dulu di kantor pas udah baru kita yang di mobilnya,

perbulan yang sudah-sudah sih menjelang akhir tahun

kurang lebih antara September-oktober, kebetulan tahun ini

antara bulan September-oktober”66

Gambar 4.2

Pendataan stock opname di aplikasi inlislite.

Gambar di atas menunjukan bahwa pada saat diadakannya

stock opname untuk koleksi di perpustakaan keliling, perpustakaan

umum daerah mendata koleksi yang masuk di mobil Perpusling

dengan menggunakan aplikasi inlislite yang mana didalamnya

terdapat cantuman sebagai berikut.

1) Tanggal Cek, menunjukan tanggal stock opname diadakan.

2) Nomor Barcode, menunjukan presentasi suatu barang agar dapat

dipindai secara digital.

3) No Induk, menunjukan kode buku dan nomor induk dan nomor

barcode mempunyai kode yang sama.

4) Judul, menunjukan judul buku yang diopame.

5) Pengarang, menunjukan nama pengarang pada buku.

6) Penerbit, menunjukan nama penerbit pada buku.

66

Ibid,.

57

7) Lokasi Sebelumnya, menunjukan lokasi buku sebelum diadakan

stock opname, misalkan sebelum buku dilakukan atau dipilih

untuk dijadikan koleksi Perpusling buku awalnya berada di

perpustakaan umum daerah kota Tangerang Selatan.

8) Lokasi Sekarang, menunjukan dimana koleksi berada saat

diadakan stok opname. Apakah masih didalam rak perpustakaan

umum, atau di gudang persediaan perpustakaan umum atau

sudah ada dalam mobil Perpusling.

9) Ketersediaan Sebelumnya, menunjukan apakah koleksi yang

akan dilakukan stock opname tersedia ataukah masih dipinjam

oleh pemustaka.

10) Ketersediaan Sekarang, menunjukan bahwa koleksi sudah dapat

dilakukan stock opname jika ketersediaan berstatus tidak

tersedia maka dilakukan pencarian atau dapat diadakan

pergantian koleksi yang baru.

11) Akses Sebelumnya, menunjukan status koleksi dapat dipinjam

dan tidak dapat dipinjam. Contohnya jika koleksi sebelumnya

berada dalam perpustakaan umum maka status dalam akses

sebelumnya adalah „dapat dipinjam‟.

12) Akses Sekarang, sama seperti keterangan di nomor sebelumnya,

tetapi dikarenakan untuk koleksi di mobil perpustakaan keliling

belum dapat untuk dipinjam maka status dalam Akses Sekarang

berubah menjadi „Tidak dapat dipinjam‟.

13) User, yaitu dalam bahasa Indonesia diartikan pengguna,

menunjukan nomor mobil tempat koleksi berada.

58

Gambar 4.3

Penataan buku di rak mobil Perpusling.

Gambar di atas menunjukan petugas mobil perpustakaan

keliling menata buku di rak setelah dilakukan pendataan stock

opname di kantor perpustakaan umum daerah Tangerang Selatan.

Penataan buku didalam rak tidak menggunakan sesuai dengan

klasifikasi tetapi dengan menggunakan umur dan tingkatan

pendidikan. Dikarenakan, agar memudahkan anak-anak

menjangkau dan memilih buku yang ingin mereka baca dan

mencegah anak-anak menjangkau koleksi yang belum cukup untuk

umur mereka menelaah dan mengartikannya. Seperti buku tentang

agama, politik maupun bisnis. Seperti dalam wawancara sebagai

berikut.

“Karena mobil perpustakaan keliling setiap hari kita jalan

kalau kita tata mungkin kadang-kadang kita agak ribet

kalau kita tata sesuai perkelasnya. Jadi seperti yang diawal

saya sebutkan jika kita menpunyai 3 rak buku jadi kita tata

seauai dengan usia, jadi kita yang atas kita siapkan dengan

buku bacaan seperti novel dan umum dan tengah kita tata

dengan buku-buku untuk SMP sampai SMA dan di rak

bawah kita tata dengan buku buku anak, agar mudah

diambil. Jadi di perpustakaan keliling tidak menggunakan

klasifikasi.”67

67

Deni, loc. cit.

59

Gambar 4.4

Tata letak buku di rak mobil perpustakaan keliling

d. Pemustaka Perpustakaan Keliling

Pemustaka yaitu istlah dari orang atau masyarakat yang

berkunjung ke perpustakaan. Pemustaka dari perpustakaan keliling

kota Tangerang Selatan yaitu dari berbagai kalangan, yaitu mulai

dari balita, remaja dewasa sampai dengan lansia.

Tabel 4.3

Pengunjung perpustakaan keliling tahun 2017

No Bulan Jumlah

1 Januari -

2 Februari 20.541

3 Maret 24.296

4 April 24.204

5 Mei 21.115

6 Juni 10.071

7 Juli 19.475

8 Agustus 28.845

9 September 25.611

10 Oktober 22.385

11 November 26.031

12 Desember 15.870

TOTAL 238.444 Sumber: Pengunjung Perpustakaan Keliling Tahun 2017.

68

68

Profil Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2018.

hlm.23.

60

Table 4.4

Pengunjung Perpustakaan Keliling tahun 2018.

No Bulan Perpusling

1 Januari 26.572

2 Februari 26.499

3 Maret 24.356

4 April 29.565

5 Mei 0

6 Juni 0

7 Juli 17.794

8 Agustus 26.052

9 September 22.453

10 Oktober 23.738

11 November 26.857

12 Desember 12.304

TOTAL 236.200 Sumber: Dokumen perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan, 2019.

Table 4.5

Pengunjung Perpustakaan Keliling tahun 2019.

No Bulan Perpusling

1 Januari 30.698

2 Februari 21.791

3 Maret 22.753

4 April 22.580

5 Mei 17.711

6 Juni 9.169

7 Juli 26.413

8 Agustus 25.676

9 September 21.616

10 Oktober -

11 November -

12 Desember -

TOTAL - Sumber: Dokumen perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan, 2019.

Berdasarkan dari keterangan tabel di atas dijelaskan bahwa

pengunjung (pemustaka) perpustakaan menurun dari tahun 2017

mencapai jumlah 238.444 orang dan ditahun 2018 hanya mencapai

236.200 orang dan penurunan jumlah pemustaka yaitu berjumlah

61

2.244 pengunjung dikarenakan di tahun 2018 Perpusling di bulan

Mei dan Juni tidak mencatat jumlah pemustaka mobil Perpusling.

Pemustaka di perpustakaan keliling berasal dari segala

umur dan latar belakang pendidikan.dari yang masih balita, anak-

anak, remaja, dewasa hingga orang tua sekalipun, dikarenakan

berada di taman dan tempat umum jadi pengunjung yang menjadi

sasaran juga dari semua kalangan.

e. Anggaran Perpustakaan Keliling

Anggaran yang ada di perpustakaan keliling seluruhnya

didapat dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota

Tangerang Selatan dan sudah diatur dibagian keuangan dinas.

Seperti dari hasil wawancara dengan staf dan petugas di bawah ini.

“Dananya dari pemda sendiri, bukan kita punya usaha

sendiri, kita dibiayai dari pemerintah karena ini berada di

naungan pemda sendiri.”69

Hasil wawancara dengan staf diatas menunjukan bahwa

staff selaku pelaksana program perpustakaan keliling kota

Tangerang Selatan tidak mengetahui secara terperinci tentang

pendanaan yang didapat oleh perpustakaan sendiri. Diperkuat

dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan petugas

perpustakaan keliling sebagai berikut.

“Kita menjalankan saja tugas yang sudah ada, sesuai

dengan kebutuhan dari dinasnya, jadi anggaran yang kita

dapat kita terima saja seperti itu. Uang jalan kita tidak ada

cuman kita adanya uang bensin, dan untuk kebijakan tetap

ada di bagian umum untuk jumlah-jumlah uangnya

petugasnya tidak mengetahui secara detile tentang

anggarannya, mencukupi untuk operasionalnya.”70

Dari wawancara di atas menunjukan bahwa baik staff

layanan perpustakaan umum selaku bagian yang ditugaskan

69

Aria, loc. cit,. 70

Deni, loc. cit,.

62

menjadi pengelola Perpusling dan petugas mobil Perpusling sendiri

tidak mengetahui secara pasti jumlah dan anggaran yang diberikan

dinas untuk kegiatan operasional perpustakaan keliling itu sendiri,

karena semuanya sudah diatur oleh bagian umum yang mengatur

semua keuangan.

f. Fasilitas Perpustakaan Keliling Kota Tangerang Selatan

Table 4.6

Daftar Ceklis Observasi Sarana dan Prasarana Perpustakaan Keliling

No Aspek Pengamatan Status

Keterangan

Ada Tidak

A Kelengkapan sarana dan prasasarana

26.

Mobil

perpustakaan

keliling

Jumlah keseluruhan 9

mobil perpustakaan

keliling , 2 mobil bagus

dan 7 mobil lainnya

sudah tua tetapi masih

layak pakai.

27.

Kursi , karpet dan

meja baca

pengunjung

Kursi disetiap mobil ada

4, karpet disetiap mobil

ada 2 dan 12 meja kecil

ada disetiap mobil jika

dibutuhkan karena milik

perpustakaan umum.

28. Kursi dan meja

kerja petugas

Di 8 mobil ada dan

letaknya menyatu

didalam mobil.

29. Rak buku

Masing-masing mobil

memiliki 2 rak

disamping kanan dan

kiri mobil dan masing-

masing memiliki 3

tingkatan.

30. Satu set

computer/laptop

Di tahun 2010 sempat

diadakan, dikarenakan

banyak yang rusak jadi

dikembalikan lagi di

kantor dinas

Perpustakaan dan arsip.

31. Internet Ditahun sebelumnya

sempat diadakan dengan

63

menggunakan modem

tetapi saat ini sudah

tidak berlaku lagi.

32. Akses digital

Library

Tidak ada

33. Televisi LCD

3 televisi rusak dan 4

masih berfungsi dengan

baik.

34. Alat pemutar

(VCD/DVD)

Alat pemutar

menggunakan hardisk 3

alat rusak dan 4 masih

berfungsi dengan baik.

35. Tempat Sampah Layak.

36. Soket listrik Layak.

B. Ketersediaan koleksi perpustakaan keliling

37. Buku teks

pelajaran Ada tetapi lebih sedikit

dari koleksi yang lain.

38. Buku penunjang

kurikulum

39. Buku bacaan

40. Buku referensi

41. Majalah

42. Surat kabar

43. Audio visual Ada disetiap mobil

perpustakaan keliling

44.

Alat mewarnai

Ada disetiap mobil

perpustakaan keliling

dan layak.

45. Laporan

kunjungan

46. Kepuasan

pengguna

Dikarenakan diadakan

survey di setiap tahun.

47. P3K Tersedia disetiap mobil.

48. APAR (alat

pemadam api

ringan)

Tersedia disetiap mobil.

49. Kanopi mobil

portable

Tersedia disetiap mobil,

tetapi 8 sudah tidak

terpakai dan 1 yang

masih dapat berfungsi

64

dengan baik.

50. Generator Set

(genset)

Tersedia 1 genset, dan

dibawa jika diperlukan

oleh perpustakaan

keliling.

Jumlah 21 4

Sumber: Hasil Observasi dan Dokumen Sarana dan Prasarana Perpustakaan

keliling daerah kota Tangerang Selatan.

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa sarana dan

prasarana di dalam mobil perpustakaan keliling sudah mewadai

dan menunjang dari kegiatan perpustakaan keliling untuk

mengunjungi masyarakat yang ada di kota Tangerang Selatan, baik

di sekolah, taman kota dan event yang diadakan oleh pemerintah

kota Tangerang Selatan. Dengan mengunakan mobil yang

notabenenya kecil dan sempit sudah dapat menunjang pelayanan

perpustakaan keliling secara maksimal. Akan tetapi tujuh dari

kesembilan mobil yang dimiliki oleh perpustakaan keliling sudah

dikatakan tua untuk umur mobil yang masih dioperasikan secara

terus menerus yaitu mobil hibah dari dinas pendidikan dari tahun

2009 sampai sekarang, dan diantaranya sudah ada rak yang rusak

dan hanya diperbaiki oleh petugas mobil perpustakaan keliling.

seperti dalam wawancara berikut.

“Untuk sarana dan prasarana di perpustakaan keliling sih

cukup mewadai saja tapi memang mobil operasionalnya

sudah lama, jadi ada beberapa rak buku yang sudah tidak

layak cuman kita sering perbaiki saja, dan juga tv sudah ada

yang mati jadi cukup sih untuk memberikan pelayanan ke

sekolah-sekolah dan masyarakat.”71

71

Ibid,.

65

Table 4.7

Daftar Mobil Perpustakaan Keliling

N

o

Nama

barang Merek/Tipe Warna

No.

Polisi Thn Ket.

1

Kendaraan

roda empat

(Perpusling)

Mitsubishi L300 Putih B 1042

WQN 9009

Hibah

Dindik

2 Mitsubishi L300 Putih B 1043

WQN 9009

Hibah

Dindik

3 Mitsubishi L300 Putih B 1044

WQN 9009

Hibah

Dindik

4 Mitsubishi L300 Putih B 1045

WQN 9009

Hhibah

Dindik

5 Mitsubishi L300 Putih B 1046

WQN 9009

Hibah

Dindik

6 Mitsubishi L300 Putih B 1047

WQN 9009

Hibah

Dindik

7 Mitsubishi L300 Putih B 1048

WQN 9009

Hibah

Dindik

8 Toyota/Hilux

PU 2.OL MT

Biru

Kombinasi

B 9399

PQU 9011

Hibah

Perpusnas

9 ISUZU Biru

Kombinasi

B 9005

NQO 9018

H. Profinsi/

Angkasa

pura

Sumber: mobil Perpustakaan Keliling. Profil Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2018. hlm.24.

Gambar 4.5

Mobil perpustakaan keliling.

Mobil merupakan sarana yang sangat penting bagi

perpustakaan keliling, dikarenakan tanpa adanya mobil maka

perpustakaan tidak mungkin memobile koleksinya. Mobil

perpustakaan keliling didesain semaksimal mungkin agar

pemustaka yang membaca koleksi atau berkunjung tertarik untuk

66

mengunjungi mobil perpustakaan keliling tersebut. Desain mobil

perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan yaitu sebagai

berikut.

Gambar 4.6

Mobil perpustakaan keliling tampak depan.72

Desain mobil perpustakaan keliling hampir semuanya sama

dan mirip, yang membedakannya hanya jenis mobil dan besar dan

luas mobilnya saja. Gambar 4.6 menunjukan tampak depan dari

mobil perpustakan keliling sama dengan mobil pada umumnya

yang membedakannya ada pengeras suara untuk member tahukan

kepada masyarakat jika perpustakaan keliling sedang beroperasi,

nama dan logo perpustakaan dan kota Tangerang Selatan

menunjukan bahwa mobil tersebut milik dinas Perpustakaan

Tangerang Selatan dan dipergunakan untuk kepentingan

masyarakat.

72

Perpustakaankeliling_tangsel

https://www.instagram.com/p/BbGNqbRnqhJ/?igshid=397gw5saffgx diakses pada sabtu tanggal

12 Oktober 2019, 12.05 WIB.

67

Gambar 4.7

Mobil perpustakaan keliling tampak samping.73

Gambar 4.7 tampak samping dari mobil perpustakaan

keliling yaitu dibagian paling atas ada nama „Perpustakaan

Keliling‟ yang dapat ditarik dan muncul Kanopi mobil portable

agar jika terjadi gerimis hujan maupun panas pemustaka masih

nyaman menggunakan fasilitas perpustakaan keliling, di bawahnya

ada rak buku tempat menyimpan semua koleksi dan meja dan

kursi tempat pemustaka membaca di tempat, disamping rak ada

ruangan kecil yaitu didalamnya terdapat meja dan kursi untuk

petugas jika ada berkas atau buku administrasi yang penting atau

bisa juga disebut meja kerja petugas Perpusling.

73

Perpustakaankeliling_tangsel

https://www.instagram.com/p/BbEmESLnbKy/?igshid=jfbt9hbz5u0n diakses pada sabtu tanggal

12 Oktober 2019, 12.15 WIB.

68

Gambar 4.8

Mobil perpustakaan keliling tampak belakang.

Gambar 4.8 tampak bagian belakang mobil yang menjadi

tempat penyimpanan dan layanan untuk audiovisual, ada TV untuk

menampilkan gambar, pengeras suara untuk mendengarkan audio,

hardisk untuk menyimpan film edukasi yang akan ditayangkan,

dan ada juga apar untuk waspada adanya konsleting atau

kebakaran.

2. Analisis Proses (prccess)

a. Aturan jam operasional

Jam perpustakaan yaitu dimana waktu operasional

perpustakaan berlangsung. Perpustakaan keliling sendiri tidak

memiliki jam khusus untuk dijadikan acuan buka dan tutupnya

perpustakaan, dikarenakan waktu yang ditempuh dari kantor

perpustakaan umum sebagai tempat garasi mobil Perpusling

dengan jarak ke tempat yang akan dikunjungi tidak selalu sama dan

dapat juga terjebak macet di jalan yang dilalui atau sedang ada

perbaikan jalan, tidak jarang juga petugas menemukan portal yang

mengharuskannya berputar arah dan harus menemukan jalan baru.

Seperti dalam wawancara berikut.

69

“Kalo dijalan, ya mungkin medan-medannya ya jalurnya itu

ada yang gak bisa dilalui oleh mobil itu sih kendala yang

sering dihadapi, biasanya di medannya.”74

Sama halnya wawancara dengan petugas Perpusling yang lain,

sebagai berikut.

“Biasanya itu akses mba, misalnya itu gangnya sempit atau

ada portal yak an ataupun ada pedagang-pedagang

pinggiran jalan yang tidak bisa kita lalui sehingga kita tidak

bisa mendatangi tempat perpustakaan keliling.”75

Tetapi jika akan berkeliling ke taman atau tempat-tempat

umum di Tangerang Seatan petugas sudah berangkat dari

perpustakaan umum dan mengambil mobil kurang lebih dari jam

06.00 WIB dan sudah sampai sekitar setengah 7 Agar dapat

mendapatkan spot dan tempat yang baik dan strategis untuk

pemustaka perpustakaan dan tidak didahulukan oleh mobil

pengunjung taman yang akan parkir di tempat yang sama. Seperti

dalam wawancara sebagai berikut.

“Kendalanya lokasi nya karena biasanya kita bertabrakan

dengan parkir mobil umumnya jadi kita saling dulu duluan

karena kita harus menentukan spot mana saja yang enak

untuk masyarakat bacanya jadi kadang-kadang kita

biasanya kalau sudah sampai di tempat umum sudah

banyak, jadi kita susah menentukan spot yang cocok.”76

Table 4.8

Jadwal Petugas Mobil Perpustakaan Keliling

N

o Hari/tgl Mobil Pengganti Petugas Lokasi Waktu

1 Sabtu, 5

Oktober

2019

B 1044 WQN Muktafi Juju J Tandon

Ciater

07.00-1100

B 1045 WQN Agan Y Budi N Taman

Kota 2

07.00-1100

Jadwal Permintan

2 Minggu,

6

B 1046 WQN Fariz A Wendy Tandon

Ciater

07.00-1100

74

Ibid., 75

Agan. loc. cit,. 76

Deni. loc. cit,.

70

Oktober

2019

B 1044 WQN Indra Bastari Taman

Kota

07.00-1100

Jadwal permintaan

3 Sabtu,

12

Oktober

2019

B 1048 WQN Angga

K

Angga

N

Tandon

Ciater

07.00-1100

B 9399 PQU Irfan Pratama Taman

Kota 2

07.00-1100

Jadwal Permintaan

4 Minggu,

13

Oktober

2019

B 9005NQU Akmal

P

Tya F Situ

Gintung

07.00-1100

B 1042 WQN Arman Hardian

syah

Tandon

Ciater

07.00-1100

Jadwal Permintaan

Tabel di atas menunjukan jadwal piket bulan Oktober tahun

2019. Jadwal piket perpustakaan keliling dibuat oleh koordinator

petugas perpustakaan keliling itu sendiri, dan jadwal dibuat setiap

satu bulan sekali baik untuk Perpusling berkunjung ke tempat

umum maupun ke sekolah-sekolah yang ada di Tangerang Selatan,

pembuatan jadwal selama satu bulan sekali agar lebih mudah

menentukan dan mengatur jadwal kunjungan, dikarenakan untuk

menyeimbangkan jika ada permintaan kunjungan dari

pemerintahan, sekolah-sekolah, masyarakat maupun dari dinas

perpustakaan sendiri.

b. Layanan referensi

Layana refensi atau rujukan adalah layanan yang membantu

pemustaka dalam menggunakan fasilitas yang ada di perpustakaan.

Di perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan terdapat banyak

layanan referensi dan umumnya tidak banyak diketahui oleh

petugas perpustakaan keliling itu sendiri jika mereka sudah

melakukan layanan referensi. Dikarenakan mainset dari orang-

orang jika layanan referensi hanya berupa koleksi referensi yang

71

ada di sebuah perpustakaan. Antara lain layanan referensi yang ada

di perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan adalah.

1) Layanan Jasa referensi

Jasa referensi yaitu dimana petugas sebagai pustakawan

membantu pemustaka dalam memanfaatkan perpustakaan.

Seperti memberikan informasi umum kepada pustakawan

tentang keberadaan perpustakaan keliling di setiap minggunya

atau letak perpustakaan umum yang menaungi perpustakaan

keliling, dikarenakan belum banyak yang mengetahui

keberadaan perpustakan umum daerah kota Tangerang Selatan

selain belum memiliki gedung tersendiri dan letaknya tidak

strategis untuk dikunjungi masyarakat. Antara lain memberikan

informasi tentang letak buku yang akan dibaca pemustaka.

Seperti dalam wawancara sebagai berikut.

“Seperti yang mba lihat sendiri kita menyambut

pengunjung yang dateng kesini dicarikan buku apa yang

mereka butuhkan, biasanya kan kalo di sekolahan ada audio

visualnya kita tayangin film-film pendidikan buat anak-

anak, kalau disini kan kendalanya make setrum kita, kita

gak dapet akses strumnya gitu.”77

2) Koleksi referensi

Koleksi referensi yaitu buku rujukan untuk menemukan

informasi tertentu. Di perpustakaan keliling juga terdapat

koleksi referensi yang dibawa di dalam mobilnya. Seperti,

kamus, ensiklopedia dan sebagainya. Namun, ketersediaannya

koleksi referensi sangat terbatas karena tidak dapat membawa

koleksi seperti ensiklopedia, kamus besar, terjemahan al-Quran,

tafsir dan lain sebagainya.

77

Irfan, loc. cit,.

72

c. Layanan sirkulasi

Sistem yang diterapkan oleh perpustakaan keliling yaitu

dengan sistem terbuka atau yang biasa disebut (Open Access

System) dimana pengunjung/pemustaka bebas menentukan dan

mencari sendiri koleksi yang akan mereka baca. Tetapi, dalam

layanan Perpustakaan Keliling belum dapat untuk diadakan

peminjaman buku hanya bia dibaca ditempat yang sudah

disediakan saja. Seperti dalam wawancara sebagai berikut.

“Untuk di mobil perpustakaan keliling tidak bisa

meminjamkan buku, untuk peminjaman sendiri tetap kita

ada di perpustakaan umumnya.”78

Hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa tidak adanya

sirkulasi peminjaman di mobil perpustakaan keliling, dan hanya

dapat meminjam di perpustakaan umum daerah kota Tangerang

Selatan. Diperjelas juga dengan adanya wawancara di bawah ini.

“Gak ada. Kita hanya sosialisasi aja sih, misalkan nih ada

pengunjung yang mau minjem ya kita saranin kalau di

mobil ini gak bisa dipinjam bu atau pak kalau mau minjam

nanti di kantor jadi bisa bikin kartu angota.”79

Dari hasil wawancara di atas dijelaskan bahwa belum dapat

diadakan peminjaman koleksi dari perpustakaan keliling, karena

tidak setiap minggu mobil perpustakaan keliling ditempatkan

ditempat yang sama dan dengan petugas yang sama juga.

Diterangkan juga bahwa di perpustakaan keliling belum dapat

untuk mendaftar menjadi anggota perpustakaan karena kartu

perpustakaan keliling dengan kartu perpustakaan umum daerah

kota Tangerag Selatan sama, karena dari dinas yang sama juga.

Tetapi dalam wawancara yang lain menyebutkan bahwa

perpustakaan keliling juga kedepannya diharapkan akan dapat

78

Ibid,. 79

Ibid,.

73

dilakukan layanan peminjaman didalamnya, seperti dalam

wawancara sebagai berikut.

“Untuk pendaftaran anggota bisa, tetapi untuk sekarang

belum bisa mendaftarkan tetapi rencana akan ada seperti

menjemput bola. Jadi programnya bisa meminjam buku

juga bisa mendaftarkan menjadi anggota juga, cuman itu

belum berjalan.”80

Namun, sirkulasi dari perpustakaan umum daerah kota

Tangerang Selatan dengan Perpustakaan kelilingnya terdapat

integrasi antar keduanya, seperti dalam wawancara sebagai berikut.

“Sampai dengan saat ini sih fleksibel aja sih mba, misalnya

ketika ada yang mau mengembalikan masyarakat kebetulan

ada perpustakaan keliling ya bisa kita menerimanya,

misalkan mau mengembalikan tapi gak sempat ke kantor

maka melalui perpustakaan keliling bisa. Tetapi untuk

meminjamkan buku dari perpustakaan keliling sendiri kita

belum bisa.”81

Jadi semua sistem layanan Perpustakaan Umum daerah

kota Tangerang Selatan dan Perpustakaan Keliling kota Tangerang

selatan saling berkaitan dan Perpusling lebih mengikuti aturan

yang dibuat oleh perpustakaan umum dikarenakan perpustakaan

keliling adalah program kerja yang diadakan oleh perpustakaan

umum daerah kota Tagerang Selatan.

d. Layanan membaca

Layanan yang diadakan oleh perpustakaan keliling kota

Tangerang Selatan adalah dengan membaca di tempat yang

sudah disediakan oleh perpustakaan keliling it sendiri. Seperti,

dengan menggunakan alas tikar juga kursi baca yang disediakan

oleh perpustakaan keliling. seperti dalam wawancara dijelaskan

“Paling disekitar mobil, disekeliling mobil aja sih.”82

Namun

dalam wawancara lain menyebutkan bahwa pemustaka seringkali

80

Agan. loc. cit,. 81

Ibid,. 82

Ibid,.

74

membawa koleksi perpustakaan umum ke tempat yang jauh dari

mobil Perpusling, dikarenakan pemustaka mencari tempat yang

menurutnya lebih nyaman, seperti dalam wawancara sebagai

berikut.

“Ya kadang ada aja ya, karena kita menemui berbagai

macam karakter orang karena dia suka dengan buku itu

terus setelah baca mungkin dia lupa atau bagaimana jadi

terbawa gitu, biasanya sih gitu. Kadang dia minjem disini

bacanya disana di tempat-tempat yang lebih nyaman gitu

kadang lupa mengembalikan, ya kita juga nyamperin sana

orangnya udah gak ada udah pulang gitu, bukunya juga

terbawa”.83

Gambar 4.9

Aktifitas membaca Perpusling di Taman Kota 2 Jaletreng BSD.

Berdasarkan gambar di atas adalah salah satu contoh

aktifitas membaca di perpustakaan keliling di taman dan fasilitas

umum kota Tangerang Selatan. Terlihat dari gambar di atas bahwa

aktifitas baca berada di sekitar mobil perpustakaan keliling dan

menggunakan alas karpet lipat juga kursi yang disediakan oleh

perpustakaan keliling, ada anak-anak yang mewarnai, remaja, ibu-

ibu dan bapak-bapak yang membaca buku sambil melihat anaknya

mewarnai dan sesekali mengajarkan baca dari koleksi yang

disediakan oleh perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan.

83

Irfan. ibid,.

75

e. Layanan mendongeng

Layanan mendongeng di dalam perpustakaan keliling kota

Tangerang Selatan untuk jadwal di taman atau fasilitas umum kota

Tangerang selatan belum dapat dilaksanakan, seperti dalam

wawancara sebagai berikut.

“Kalau program itu biasanya kita kunjungan gak hanya di

tingkat SD tetapi kita ke TK juga ke PAUD kita

menyesuaikan tempatnya lah dimana kita bertemu dengan

anak-anak kita menyesuaikan porsi kita sebagai sama

seperti dia gitu. Ya di sekolah kalau kita di TK PIAUD,

kalau di taman-taman belum karena kan di taman kita masa

mendongengin ibu-ibu sama bapak-bapak.”84

Dalam wawancara dengan petugas lain juga dijelaskan

sebagai berikut.

“Sampai dengan saat ini sih belum ada. Baru dilatih lah

selama ini sih masih dilatih lah untuk petugas-petugasnya,

jadi belum sampai mendongeng ke masyarakat, tetapi

masih dalam tahap pelatihan-pelatihan saja dari yang bisa

pakarnya.”85

Dalam wawancara dengan petugas lain juga disebutkan

bahwa.

“Kalau untuk layanan mendongeng kita tidak setiap hari

kita hanya sesuai permintaan, misalkan ada suatu TK

meminta kunjungan perpustakaan keliling, nah di tk

tersebut pengen ada dongeng namun di tempat umum dan

wisata itu kita tidak ada layanan mendongeng.”86

Maka dapat disimpulkan dari wawancara dengan petugas

mobil perpustakaan Keliling di atas bahwa layanan mendongeng

diadakan jika ada permintaan dari sekolah maupun masyarakat,

dikarenakan belum atau tidak semua orang dapat melakukan

kegiatan mendongeng yang membutuhkan keahlian khusus dengan

menarik perhatian anak-anak. Layanan mendongeng juga lebih

84

Ibid,. 85

Agan. loc. cit,. 86

Deni. loc. cit,.

76

tepat untuk diadakan disekolah-sekolah, karena di tempat umum

pemustaka yang berkunjung berasal dari berbagai latar belakang

baik umur, pekerjaan maupun pendidikan. Tetapi, dalam

wawancara di atas juga disebutkan bahwa petugas perpustakaan

keliling masih dalam tahap pelatihan.

f. Layanan audiovisual

Layanan audio visual yang diadakan oleh perpustakaan

keliling hampir dilakukan setiap kali kunjungan ke sekolah-sekolah

maupun taman atau fasilitas umum yang menyediakan colokan

listrik di tempat perpuatakaan keliling berada. Seperti dalam

wawancara sebagai berikut.

“Kalau untuk layanan audiovisual itu kita ada TV dan

biasanya yang ditayangkan itu film-film anak, nabi dan

sebagainya. Kalau untuk layanan audiovisual itu kita

laksanakan setiap hari. Jadi kija kita membuka rak bukunya

dan audio visualnya seperti menonton tv film tetapi untuk

mendongeng sesuai dengan permintaan pemustakanya saja.

Kalau ditempat umumnya kita ada yang ada dan ada yang

tidak ada karena kita tergantung dari kontak listriknya,

contohnya jika di taman kota kan kita tidak ada stop

kontaknya jadi kita tidak bisa melaksanakan pelayanan

tersebut jadi kadang kita tidak ada. Tetapi kita sempat

adakan di car free day di bsd setiap minggu tetapi sekarang

kan lagi off kan jadi tidak bisa. Jadi setiap car free day kita

siapkan untuk audio visual juga.”87

Layanan audio visual dalam perpustakaan keliling

peralatannya sudah sangat lengkap dengan adanya TV, pengeras

suara, hard disk (untuk menyimpan film atau video edukasi),

genset seperti dalam gambar di bawah ini.

87

Ibid,.

77

Gambar 4.10

Seperangkat alat audio visual yang ada di perpustakaan keliling.

g. Layanan anak

Layanan anak yang ada di perpustakaan keliling kota

Tangerang Selatan yaitu seperti mewarnai, diadakan buku-buku

dongeng dan lain sebagainya. Dengan adanya perpustakaan

keliling kota Tangerang Selatan juga masyarakat terbantu seperti

dalam wawancara sebagi berikut.

“Alhamdulillah sikap pemustaka bisa terbantu dengan

adanya perpustakaan keliling dan masalah nyaman juga

tentunya, jadi perpustakaan keliling sendiri istilahnya yaitu

menjemput bola jadi dengan di tempat wisata dan umum

pemustaka jadi lebih aman, jadi misalkan sedang olahraga

anaknya dititipkan di perpustakaan keliling seperti itu.”88

Dalam wawancara lain juga menyebutkan bahwa

perpustakaan keliling tidak memfokuskan kepada pelayanan anak

jika di taman ataufasilitas kota, dikarenakan pemustaka dalam

perpustakaan keliling bersifat umum dan siapa saja, namun anak-

anak pun menjadi tertarik untuk berkunjung dikarenakan ada

fasilitas mewarnai di perpustakaan keliling dan hasilnya dapat

88

Ibid,.

78

dibawa pulang dan gratis untuk pemustaka perpustakaan keliling.

Seperti dalam wawancara sebagai berikut.

“Kita sih program layanan anak, semua program layanan

anak dari bapak-bapak, ibu-ibu semua usia ya kita layani

dengan baik. Dengan anak-anak bagaimana kita

nyiasatinnya. Biasanya kan kita puterin film-film

pendidikan, film-film yang kayak lagi rame sekarang kayak

Nusa terus menggambar, origami, mewarnai gitu.”89

h. Perlombaan/Event

Perlombaan atau even yang diadakan oleh perpustakaan

keliling sendiri belum ada, tetapi dikarenakan perpustakaan

keliling adalah salah satu program dari pelayanaan perpustakaan

umum daerah kota Tangerang Selatan, maka semua kegiatan yang

diadakan oleh dinas jika diperlukan adanya perpustakaan keliling

selalu siap dan sedia. Seperti dalam wawancara sebagai berikut.

“Kalau event sih sampai saat ini lomba itu ada yang

diadakan dari dinas perpustakaan dan arsip, jadi

perpustakaan keliling ini bersinergi aja sih mba, jadi artinya

perpustakaan keliling itu mensuport dinas perpustakaan dan

arsip untuk mengundang para masyarakat untuk mengikuti

lomba biasnya itu anak-anak sekolah.”90

Dalam wawancara lain juga disebutkan jika ada permintaan

mengenai perlombaan atau event maka perpustakaan akan

menyediakannya, dikarenakan harus ada kontribusi dari sekolah

atau pihak peminta bukan hanya oleh perpustakaan keliling saja.

Seperti dalam wawancara di bawah ini.

“Ada jadi ketika kita berkunjung ke sekolah ada permintaan

dari sekolah atau TK jadi kita menyiapkan suatu lomba

mewarnai tingkat TK, jadi disitu anak-anak tk disiapkan

kertas menggambar dan meja, jadi anak-anak tk itu

menggambar dan mewarnai nanti kita lombakan jadi

petugas perpustakaan keliling yang menilai, kita

mendapatkan pemenangnya lalu diberi hadiah kayak

gitu.”91

89

Irfan. ibid,. 90

Agan. loc. cit,. 91

Deni. loc. cit,.

79

3. Analisis Keluaran (output)

a. Grafik pengunjung

Perpustakaan keliling membuat daftar pengunjung

perpustakaan keliing untuk di tempat umum dan buku kunjungan

untuk di sekolah-sekolah disetiap kunjungan yang dilakukan oleh

perpustakaan keliling di suatu tempat, baik disekolah maupun

fasilitas umum yang ada di kota Tangerang Selatan.

Gambar 4.11

Buku kunjungan perpustakaan keliling di sekolah.

Gambar 4.12

Daftar pengunjung perpustakaan keliling tempat umum/rekreasi.

Gambar 4.12 menunjukan buku kunjungan perpustakaan

keliling untuk sekolah-sekolah. Dan gambar 4.13 menunjukan

daftar pengunjung perpustakaan keliling yang ada di tempat

80

umum/rekreasi yang ada di Tangerang Selatan, yang nantinya

menjadi data arsip jumlah pengunjung perpustakaan keliling setiap

bulan.

Gambar 4.13

Grafik Pengunjung perpustakaan dari tahun 2017, 2018 dan

tahun 2019.

Dari grafik di atas menunjukan bahwa kunjungan yang

dilakukan oleh perpustakaan keliling maupun umum berjalan

setiap bulannya namun belum stabil, artinya disetiap bulan ada

yang naik dan menurun.

b. Mobilisasi perpustakaan keliling di masyarakat

Perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan beroperasi

setiap harinya meliputi semua wilayah di kota Tangerang Selatan,

mulai dari hari senin sampai dengan hari minggu dibidang

pendidikan seperti sekolah umum maupun swasta, tidak terkecuali

berkeliling mengunjungi masyarakat umum seperti taman-taman

kota atau fasilitas umum di Tangerang Selatan. Perpustakaan

keliling yang berkunjung ke masyarakat sama dengan berkunjung

ke sekolah-sekolah atau instansi lainnya. Seperti, mengurusi

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

2017

2018

2019

81

perijinan, mencari tempat dan fasilitas lainnya. Seperti dalam

wawancara sebagai berikut.

“Tugasnya itu seperti biasa kita itu membawa mobil

keliling ke setiap instansi sekolah kalau ketika normal,

namun ketika sedang ujian dan sebagainya kita biasanya

layani ke warga-warga jadi kita datang meminta ijin ke

lokasi pada pihak yang berwenang disana, kalau ke sekolah

ke kepala sekolah atau yang mewakili, kalau ke warga itu

biasanya kita ke pejabat setempat kayak ke RT/RW atau

kecamatan, kelurahan. Misalkan kita ada di lokasi Tandon

Ciater nanti kita ijinnya ke pejabat area sekitar sini seperti

ke kantor kelurahan Ciater.”92

Dan menyerahkan bukti kunjungan kepada pihak terkait

seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.14

Bukti kunjungan perpustakaan keliling di Tandon Ciater BSD.

Gambar di atas adalah contoh bukti kunjungan yang

dilakukan oleh perpustakaan keliling jika sudah melakukan

kegiatan kunjungan, dan ditanda tangani oleh pejabat setempat atau

pengurus dari tempat yang dikunjungi perpustakaan keliling. yang

mana bukti kunjungan tersebut meliputi, hari/tanggal, tempat

kunjungan, jumlah pengunjung laki-laki dan perempuan, buku

yang paling diminati, alamat kunjungan, telp/fax, kendala

92Agan. loc. cit,.

82

perpustakaan di lapangan, ttd dan nama petugas perpustakaan,

yang terakhir, ttd dan stempel penerima kunjungan.

c. Kepuasan pengunjung

Kepuasan pengunjung menjadi tolok ukur kegiatan layanan

di perpustakaan keliling, maka semua petugas maupun instansi

harus mengetahui seberapa puas pengunjung menggunakan

layanan yang sudah diberikan kepada mereka, karena inilah yang

menentukan kesuksesan sebuah layanan.

Untuk mengetahui kepuasan pengunjung di perpustakaan

keliling maupun perpustakaan umum daerah kota Tangerang

selatan maka, dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah rutin

melakukan surfei dalam satu tahun sekali untuk mendapatkan hasil

yang signifikan. Seperti dalam wawancara sebagai berikut.

“Jadi kita mempunyai satu kegiatan, yaitu survei kepuasan

masyarakat , nah itu tujuannya kita ngansih kuisioner untuk

perpustakaan keliling dan umum sendiri dan nanti ketahuan

nialinya. Dan diadakan satu tahun sekali jika tidak akhir

tahun ya pertengahan tahun. Setelah ada kegiatan,

pokoknya berapa bulan menjelang awal tahun kita

mengadakan surfei. Dikarenakan biasanya kan surfei itu

diadakan satu tahun sekali, misalkan kita mengadakan

surfei cuman beberapa bulan sekali tidak signifikan dan

nilainya akan segitu-segitu aja. Dan diadakan surfei

inginnya akhir tahun terus kalau bisa.”93

Hasil wawancara di atas adalah yang dilakukan oleh

instansi yang bersifat presentase, sedangkan untuk mengetahui

kepuasan pengunjung juga harus dilakukan secara rill di lapangan.

Seperti dalam wawancara dengan petugas mobil perpustakaan

keliling sebagai berikut.

“Untuk mengetahuinya kita melihat antusiasme pemustaka

itu ketika kita datang, jadi ketika kita datang itu pemustaka-

pemustaka sudah datang dan sudah nungguin jadi saya

pernah buka misalnya di tendon, saya buka saja sudah

93

Aria. loc. cit,.

83

banyak anak-anak ibu-ibu itu sudah nugguin, jadi mereka

itu sudah tau lokasinya dimana dan mereka sudah

menunggu kita. Jadi masyarakat di tangsel itu minat

bacanya sudah tinggi dan dari situ saja bisa kita ketahui jika

minat baca di tangsel itu sangat tinggi. Dan kita juga nanti

ada kegiatan indeks kepuasan masyarakat nah itu nanti di

bagian umum dari perpustakaan umum maupun keliling.”94

Selain melihat kepuasan pengunjung secara langsung, dan

dari petugas lapangan perpustakaan keliling, evaluator juga harus

meneliti dan mengukur untuk mengetahui lebih jelas tentang

kepuasan pengunjung perpustakaan keliling, maka evaluator

mengukur kepuasan pengunjung dengan menggunakan wawancara

yang sudah dilekukan evaluator.

Table 4.9

Tabel Hasil kepuasan pengguna perpustakaan keliling di 3 tempat

No Tempat

Kategori

Sangat Puas

(SP)

Puas

(P)

Tidak Puas

(TP)

1 Tandon Ciater 7 3 -

2 Taman Kota 2 3 2 -

3 Situ Gintung 2 3 -

Jumlah 12 8 -

Sumber: hasil olah data pengguna Perpusling.

Bersadasarkan dari data tersebut dapat dihitung rata-rata

jawaban berdasarkan scoring setiap jawaban dari responden.

Berdasarkan skor atau bobot yang telah ditetapkan dapat dihitung

sebagai berikut.

Jumlah skor untuk 12 orang yang menjawab SP 12 × 3 = 36

Jumlah skor untuk 8 orang yang menjawab P 8 × 2 = 16

Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab TP 0 × 1= 0

Jumlah total = 52

Jumlah skor ideal untuk seluruh item adalah 20 × 3 = 60

(Seandainya semua menjawab SP). Jumlah skor yang diperoleh

dari penelitian = 52 maka berdasarkan dari data itu maka tingkat

94

Deni. loc. cit,.

84

kepuasan pengguna terhadap layanan perpustakaan (52:60) × 100%

= 86,6% dari yang diharapkan (100%).

Gambar 4.15

Kepuasan Pengunjung perpustakaan keliling

Berdasarkan dari data kepuasan pengguna layanan

perpustakaan keliling dengan rincian sebagai berikut. 12 orang

pengguna menyatakan Sangat Puas dengan jumlah skor 36, 16

orang pengguna menyatakan Puas dengan jumlah skor 16 dan 0

orang menyatakan Tidak Puas dengan jumlah skor 0. Dari data

diatas didapatkan tingkat kepuasan penguna perpustakaan keliling

mencapai 86,6%.

Dari hasil wawancara dengan pengunjung perpustakaan

keliling sebagian besar mengatakan sangat puas adalah di wilayah

Tandon Ciater dikarenakan Perpustakaan keliling sangat intens

hampir setiap hari Sabtu dan Minggu ada di Tandon Ciater

menjadikan masyarakat lebih gemar membaca dan berkunjung ke

perpustakaan keliling.

87%

13%

0%

kepuasan pengunjung

SP Sangat Puas

P Puas

TP Tidak Puas

85

d. Akibat dan Pengaruh

Akibat dan pengaruh dalam sebuah program menandakan

keberhasilan dari suatu program dibuat dan dilaksanakan. Dalam

evaluasi perpustakaan keliling akibat yang dihasilkan oleh

mobilisasi perpustakaan keliling di Tangerang Selatan yaitu seperti

dalam wawancara di bawah ini.

“Ya sangat pengaruh bagi anak-anak terutama ya

pengen tahu gemar membacannya harus giat. Pengaruh

banget terutama anak-anak ya, dimulai dari giat membaca

jangan main hp mulu ya.”

Dari hasil wawancara di atas, adalah salah satu pengunjung

di Taman Kota 2 seorang bapak yang membawa dua anak

perempuannya untuk mengenal buku dan belajar membaca. Lain

halnya dengan pendapat mahasiswa sebagai pengunjung di Situ

Gintung seperti dibawah ini.

“Menurut saya pengaruhnya sangat besar sekali, karena

bukan hanya Tangsel ya, bangsa Indonesia ini menurut penelitian

krisis membaca, mereka lebih suka menonton, jadi dengan adanya

perpustakaan dibeberapa titik daerah terutama di Tangsel yang

notabenenya pertama banyak mahasiswa, banyak pekerja-pekerja

dari daerah lain masuk ke sini gitu kan mereka tidak sekolah, itu

mungkin bisa mengajak anak-anak juga kan ada spot-spot yang

kampung pemulung namanya disitu perpustakaan keliling harusnya

bisa mengajak mereka yang tidak sekolah juga menikmati

bagaimana dunia pendidikan itu, perannya sangat bagus.”

Juga dari pendapat seorang wali kelas di salah satu SD di

Jombang yang sedang berkunjung di Tandon Ciater berkata bahwa.

“Pengaruh banget sih saya bilang ya jadi paling

tidak ada jeda anak itu menanti perpustakaan keliling

datang. Kalau ada perpustakaan keliling tuh jadinya have

fun ya tapi entahlah saya tidak melihat ya cara mereka ke

anak-anak ya tapi mungkin disetelin film-film edukasi ya

jadinya menarik ya. Sejauh ini sih pengennya rutin ya yang

tadinya sebulan sekali jadi sebulan dua kali gitu. Cuman

karena kondisi mobilnya tidak terlalu banyak kali ya ini

juga kan cangkupannya se-Tangsel jadi kan sekitar 7

kecamatan.”

86

Dari ketiga wawancara diatas menunjukan bahwa secara

tidak langsung perpustakaan keliling sudah berpengaruh terhadap

pendidikan di Tangerang Selatan baik bagi masyarakat biasa

maupun yang berkecimpung di dunia kependidikan. Dan

mengakibatkan anak-anak atau masyarakat yang tadinya jarang

pergi ke perpustakaan atau membaca buku dengan adanya

perpustakaan yang mengunjungi, masyarakat lebih menarik dan

tertarik untuk sekedar mengetahui maupun berkunjung untuk

membaca dikarenakan tidak dipungut biaya, ekonomis dan praktis.

C. Unit Analisis Evaluasi Layanan Perpustakaan Keliling

Table 4.10

Unit Analisis Ketercapaian Layanan Perpustakaan Keliling Kota Tangerang

Selatan

Fokus Kriteria

Objektif Realita %

Aktualisasi

Objek Judgment

Rn Mo Tg

M

a

s

u

k

a

n

SDM

perpustaka-

an

1. Adanya

petugas yang

menjadi

pustakawan.

1. Petugas

Perpusling

seluruhnya

bukan dari

pustakawan

50%

2. Adanya

pelatihan

kepustakawan

an.

2. Sudah diadakan

pelatihan yang

diadakan oleh

DPAD.

80%

3. Jumlah

petugas dan

mobil

seimbang.

3. Jumlah petugas

dan mobil

seimbang. 100%

Rencana

kegiatan

Terdapat

rencana

kegiatan setiap

tempat

kunjungan.

Tersedianya

jadwal kunungan

setiap hari. 80%

Koleksi 1. Adanya buku

teks pelajaran

2. Buku

penunjang

kurikulum

3. Buku bacaan

4. Buku referensi

Semua koleksi

yang ada di

Perpusling dari

koleksi

perpustakaan

umum dan sudah

mencangkup

100%

87

5. Majalah

6. Surat kabar

semua kalangan.

Pemustaka Terdapat

pengunjung dari

berbagai latar

belakang usia,

pendidikan dan

pekerjaan.

Pengunjung

perpustakaan

keliling berasal

dari balita, anak-

anak, remaja,

orang tua bahkan

lansia.

100%

Anggaran Terdapat

anggaran yang

disediakan dinas

setiap

kunjungan.

Terdapat

anggaran setiap

hari dari dinas

namun staf dan

petugas tidak

mengetahui secara

pasti.

50%

Fasilitas Terdapat sarana

dan prasarana

yang menunjang

kegiatan

Perpusling.

Semua sarana dan

prasarana

perpustakaan

keliling sangat

menunjang untuk

operasional

mobil.

100%

Terdapat sarana

tambahan sesuai

dengan K3

Dalam mobil

perpustakaan

terdapat kesehatan

dan keselamatan

kerja.

100%

Nilai 84,44%

P

r

o

s

e

s

Standar

Operasion-

al Prosedur

(SOP)

Terdapat SOP

perpustakaan

keliling.

Dokumen SOP

tertulis Perpusling

sudah ada namun,

sampai sekarang

belum di acc dari

dinas.

30%

Layanan

referensi

Adanya

pengaturan

waktu dan

jadwal

perpustakaan

keliling

Tersedia

pengaturan

jadwal kunjungan

setiap hari

Perpusling juga

petugas dan

pendamping

Perpusling.

100%

88

1. Terdapat

layanan

informasi

umum

1. Tersedianya

layanan

informasi

umum untuk

pengunjung dari

petugas

Perpusling.

100%

2. Memberikan

bantuan

pencarian

koleksi

Perpusling.

2. Setiap

pengunjung

dibantu mencari

koleksi yang

ingin dibaca.

100%

3. Memiliki

pemahamam

tentang

perpustakaan

keliling.

3. Setiap petugas

Perpusling

memahami

peran dan tugas

yang

diembannya.

100%

Layanan

sirkulasi

Adanya sistem

layanan

sirkulasi.

Sistem layanan

yang ada di

perpustakaan

keliling yaitu

sistem terbuka.

100%

1. Terdapat

kegiatan

pinjam

meminjam

1. Tidak terdapat

pinjam

meminjam di

Perpusling

0%

2. Terdapat

kegiatan

pendaftaran

anggota

2. Tidak terdapat

pendaftaran

anggota 0%

3. Terdapat

kegiatan

penataan

buku.

3. Kegiatan

penataan buku

dilakukan

sebelum dan

setelah

Perpusling

selesai

berkunjung

100%

4. Terdapat

kegiatan

pergantian

koleksi.

4. Kegiatan

pergantian

koleksi disebut

dengan stock

opname

100%

89

Layanan

membaca

1. Terdapat

tempat yang

nyaman.

1. Petugas

Perpusling

selalu mencari

tempat yang

nyaman untuk

tempat baca

pengungjung.

100%

2. Adanya

rangking buku

yang sering

dibaca.

2. Rangking buku

yang sering

dibaca terdapat

disetiap akhir

kunjungan.

100%

3. Adanya kursi/

karpet baca

pengunjung

3. Disetiap mobil

Perpusling

disediakan

kursi, meja dan

fasilitas untuk

pembaca.

100%

Layanan

mendong-

eng

Terdapat

layanan

mendongeng

anak di

perpustakaan

keliling.

Layanan

mendongeng

terdapat jika

Perpusling

berkunjung ke

sekolah TK atau

PIAUD dan

belum berlaku

untuk ke taman/

fasilitas umum.

25%

Layanan

audiovisual

1. Terdapat

fasilitas

audiovisual

1. Fasilitas untuk

audiovisual

sangat

memadai.

100%

2. Terdapat film

edukasi

2. Film/video

edukasi terdapat

disetiap hardisk

yang dibawa

petugas.

100%

Layanan

anak

1. Terdapat alat

mewarnai

1. Alat mewarnai

ada disetiap

kunjungan

Perpusling

80%

2. Terdapat

gambar

mewarnai

2. Ada berbagai

macam gambar

yang dapat

dipilih anak

untuk mewarnai

100%

3. Terdapat meja

mewarnai

3. meja lipat

tersedia jika

dibutuhkan

disetiap

80%

90

kunjungan

Perpusling.

Perlombaan Terdapat

perlombaan dari

Perpusling.

Perlombaan yang

diadakan

Perpusling sesuai

dengan

permintaan dari

pihak kunjungan.

60%

Nilai 78,75%

K

e

l

u

a

r

a

n

Grafik

pengunjung

Terdapat buku

dan dokumen

terkait

pengunjung

setiap

pelaksanaan

Perpusling.

Dokumen yang

ada di mobil

perpustakaan

keliling yaitu

buku kunjungan,

bukti kunjungan,

daftar pengunjung

80%

Pengadaan

perpustaka-

an keliling

di

masyarakat

1. Memberikan

kenyamanan

kepada

masyarakat

1. Masyarakat

sangat antusias

dengan adanya

Perpusling di

tempat umum.

85%

2. Membantu

masyarakat

tentang

keilmuan

2. Masyarakat

sangat terbantu

dengan adanya

koleksi

Perpusling.

85%

Kepuasan

pengunjung

Terdapat survey

kepuasan

pengunjung

mengenai

layanan

perpustakaan.

Survei kepuasan

pengunjung

diadakan setiap

satu tahun sekali

melalui angket

yang disebar oleh

dinas

perpustakaan.

87%

Nilai 84,25%

Adapun kategori dalam menentukan penilaian dari tahapan

evaluasi ini adalah sebagai berikut

0% - 33,33% Rendah

33,34% - 66,66% Moderat/Sedang

66,67% - 100% Tinggi

Berdasarkan tabel diatas, peneliti menemukan presentase nilai di

setiap tahapan evaluasi baik di tahapan Evaluasi Masukan, Evaluasi Proses

91

maupun Evaluasi Keluaran, peneliti menggunakan nilai 100% untuk setiap

kegiatan yang memenuhi kriteria yang dibuat oleh peneliti. Dengan

demikian dapat dilihat dari tahapan masukan secara keseluruhan memiliki

nilai rata-rata sebesar 84,44% yang artinya dalam tahapan masukan

memiliki nilai dalam kategori tinggi. Kemudian pada tahapan proses

secara keseluruhan memiliki nilai rata-rata sebesar 78,75% yang artinya

dalam tahapan proses memiliki nilai dalam kategori tinggi. Dan yang

terakhir yaitu tahapan keluaran secara keseluruhan memiliki nilai rata-rata

sebesar 84,25 yang artinya dalam tahapan keluaran memiliki nilai dalam

kategori tinggi. Dari semua data yang didapatkan diatas yaitu berdasarkan

penelitian dan temuan peneliti di lapangan dan dari semua tahapan

evaluasi mulai dari masukan, proses dan keluaran maka dapat disimpulkan

semuanya memiliki nilai dalam kategori tinggi yang artinya layanan

perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan sudah sangat baik dalam

melayani masyarakat kota Tangerang Selatan dalam hal penunjang

pendidikan melalui buku atau koleksi yang disediakan oleh perpustakaan

keliling.

D. Pembahasan Hasil Temuan Evaluasi

Dari hasil evaluasi layanan perpustakaan keliling yang diadakan di

kota Tangerang Selatan, dapat ditemukan hasil temuan, yaitu sebagai

berikut:

1. Tahapan Masukan

Tahapan masukan dalam penelitian ini yaitu mencangkup Sumber

Daya Manusia, Rencana kegiatan, Koleksi, Pemustaka/masyarakat,

Anggaran dan Fasilitas. Terdapat dari hasil temuan tahap masukan

dalam penelitian ini yaitu dari segi sumber daya manusia, dalam UU

No. 43 pasal 2 2007 yang berbunyi „Perpustakaan diselenggarakan

berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan,

keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran, dan kemitraan‟95

dari

95

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 pasal 2 2007 tentang perpustakaan.

hlm.4.

92

undang-undang tersebut dijelaskan bahwa perpustakaan perlu

dikembangkan secara profesional yang artinya pengelola perpustakaan

atau sumber daya manusia yang mengelola perpustakaan sudah

mendukung dengan kriteria sebagai pustakawan, baik dalam latar

belakang bidang pendidikan maupun dengan pelatihan pelatihan yang

diadakan oleh dinas terkait. Dalam perpustakaan keliling maupun

perpustakaan umum daerah kota Tangerang Selatan yang berlatar

belakang pendidikan sebagai pustakawan adalah hanya kepala bagian

atau pimpinan dari kepala sub bagian, sedangkan bawahannya hanya

diadakan pelatihan-pelatihan. Bahkan, ditemukan bahwa petugas

perpustakaan keliling hanya mendapat pelatihan dari dinas

perpustakaan dan arsip daerah kota Tangerang saja, dan belum

mendapatkan pelatihan dari Perpustakaan Nasional yang menjadi acuan

perpustakaan di Indonesia.

Dalam hal rencana kegiatan perpustakaan keliling masih belum

terorganisir dengan baik, karena hanya mempunyai jadwal piket yang

dibuat selama satu bulan sekali oleh koordinator Perpusling, dan bukan

daftar kegiatan terperinci seperti di suatu tempat Perpusling akan

melakukan kegiatan apa saja, apa saja yang membutuhkan. Selama ini

kegiatan Perpusling berjalan dengan fleksibel mengikuti kegiatan dari

perpustakaan umum daerah dan belum memiliki acuan tersendiri dalam

kegiatan-kegiatannya.

Selanjutnya yaitu dalam anggaran, baik staf layanan perpustakaan

umum dan petugas Perpusling masih tertutup mengenai anggaran, dan

tidak tahu menahu tentang nominal anggaran yang didapatkan oleh

perpustakaan keliling setiap beroperasi setiap hari.

2. Tahapan Proses

Tahapan proses dalam penelitian ini berfokus kepada pelayanan

yang diberikan oleh perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan yaitu

Layanan referensi, Layanan sirkulasi, Layanan membaca, Layanan

mendongeng, Layanan audiovisual, Layanan anak, Perlombaan dan

93

Event. Terdapat dari hasil temuan tahapan proses dalam penelitian ini

yaitu tentang SOP perpustakaan keliling, bahwa selama ini Perpusling

kota Tangerang Selatan belum memiliki SOP yang resmi dikarenakan

sampai sekarang belum di sah kan oleh DPAD itu sendiri. Baik petugas

maupun staf sudah membuat SOP perpustakaan keliling dengan

lengkap namun, dari pihak atasan menjelaskan bahwa Perpusling belum

menyerahkan SOP nya kepada atasan untuk diresmikan. Dalam temuan

ini maka dapat disimpulkan bahwa kurangnya koordinasi atau

komunikasi baik dari pihak Perpusling maupun atasan dari DPAD.

Tentang aturan tempat dan waktu jadwal perpustakaan keliling di

taman dan fasilitas umum kota Tangerang Selatan. Bahwa tidak adanya

sosialisasi atau pemberitahuan kepada masyarakat dan belum

konsistennya jadwal dalam setiap minggu atau bulan perpustakaan

keliling di hari minggu dan sabtu ada di sebuah taman di Tangerang

Selatan. Contohnya, di hari minggu di minggu ke dua setiap bulan

perpustakaan keliling berada di Situ Gintung, Ciputat Timur tetapi,

tidak banyak orang yang mengetahui jika perpustakaan keliling pernah

berada di Situ Gintung. Penempatan mobil perpustakaan keliling juga

berpengaruh terhadap jumlah pengunjung yang mengunjungi

perpustakaan keliling, jika penempatan mobil tidak di tempat yang

stategis maka masyarakat tidak mengetahui jika ada perpustakaan

keliling di taman dan fasilitas kota. Namun, jika penempatan mobil di

tempat yang strategis maka pengunjung pun semakin banyak karena

melihat dan akhirnya mampir untuk sekedar membaca atau melihat-

lihat koleksi yang ada di perpustakaan keliling. Contohnya, pada hari

minggu di taman kota 2 Jaletreng, dikarenakan penempatan mobil yang

terlalu masuk ke dalam menjadi tidak strategis dan karena itu

masyarakat yang berkunjung pun sangat sedikit dan tidak ada anak-

anak yang mewarnai. Dihari minggu esoknya tempatnya di taman kota

2 Jaletreng sangat ramai pengunjung dan banyak anak-anak mewarnai

juga, dikarenakan penempatan mobil perpustakaan keliling yang sangat

94

strategis sehingga masyarakat tertarik untuk mengunjungi perpustakaan

keliling.

Selanjutnya yaitu dalam layanan sirkulasi, dalam layanan sirkulasi

tidak adanya kegiatan pinjam meminjam dan pendaftaran anggota

perpustakaan dalam pengoperasian perpustakaan keliling. Diketahui

bahwa tidak adanya pinjam meminjam dalam mobil perpustakaan

keliling dikarenakan belum terorganisirnya data koleksi dalam mobil

dan opac belum terdapat diakses secara online, kendala selanjutnya

yaitu dikarenakan mobil yang beroperasi setiap hari berbeda-beda di

tempat yang berbeda juga, ditakutkan menyulitkan pemustaka

mengembalikan koleksi yang ingin dikembalikan di mobil Perpusling

dan kendala yang terakhir yaitu meminimalisir kehilangan koleksi

perpustakaan keliling oleh pemustaka. Tidak adanya pendaftaran

anggota di Perpusling dikarenakan petugas Perpusling hanya melayani

pemustaka baca di tempat dan pendaftaran yaitu tugas dari bagian lain

yang ada di kantor DPAD.

Selanjutnya yaitu Layanan Mendongeng, di dalam pengoperasian

Perpusling hanya melayani layanan mendongeng jika ada permintaan

dari pihak peminta seperti PIAUD TK atau sekolah lainnya. Dan jika

beroperasi di taman atau fasilitas kota perpustakaan keliling tidak

melakaukan kegiatan mendongeng dikarenakan tidak semua petugas

memiliki kemampuan mendongeng.

Dalam layanan anak dalam Perpusling mengadakan mewarnai

dengan krayon dan gambar yang sudah dicetak, namun ternyata

Perpusling sendiri belum mempunyai alat mewarnai dan meja lipat

sendiri, melainkan jika dibutuhkan Perpusling akan mengambil alat

mewarnai dan meja dari kantor DPAD dan itu milik staf Layanan

Perpustakaan Umum dengan jumlah yang terbatas dan dibagi menjadi

dua mobil di hari Sabtu dan Minggu, masing-masing mobil Perpusling

hanya dapat membawa 6 meja lipat dan 6 alat mewarnai.

95

Temuan lainnya yaitu dalam perlombaan yang diadakan oleh

perpustakaan keliling, bahwa perpustakaan keliling selama ini hanya

megadakan lomba atau event jika ada permintaan dari pihak sekolah

maupun pihak yang bersangkutan. Bukan dari perpustakaan kelilingnya

sendiri yang mengadakan perlombaan.

Dalam tahapan proses evaluator meneliti di tiga tempat berbeda

yaitu Taman Kota 2 di Jaletreng Puspitek, Tandon Ciater di BSD dan

Waduk Situ Gintung di Ciputat Timur. Dari ketiga tempat tersebut yang

sering dikunjungi oleh perpustakaan keliling hampir di setiap

minggunya yaitu di Tandon Ciater, dikarenakan tempatnya yang

strategis dan banyak masyarakat yang sangat antusias mendatangi

mobil perpustakaan keliling, hanya sekedar mencari buku, baca buku

dan menemani anak-anaknya mewarnai.

Taman Kota 2 di Jaletreng Puspitek baru intens dikunjungi oleh

perpustakaan keliling dari pertengahan bulan Agustus sampai dengan

sekarang, dikarenakan sebelumnya perpustakaan keliling lebih sering di

Taman Kota 1 BSD yang sekarang masih dalam perbaikan. Menjadikan

pengunjung di Taman Kota 2 belum seramai di Tandon Ciater,

dikarenakan baru melihat adanya perpustakaan keliling berada di

Taman Kota 2.

Waduk Situ Gintung pengunjung yang datang tidak seramai taman

kota 2 dan Tandon Ciater, dikarenakan jadwal dari perpustakaan

keliling untuk berkunjung ke Situ Gintung juga hanya 1 kali dalam

sebulan, yaitu di minggu kedua. Selain dari jadwal kunjungan

perpustakaan keliling yang hanya satu kali dalam satu bulan, faktor lain

yang menjadikan perpustakaan keliling di Situ Gintung sepi

pengunjung yaitu karena tempat yang tidak strategis menjadikan

pengunjung di Situ Gintung tidak tertarik dengan adanya perpustakaan

keliling.

3. Tahapan Keluaran

96

Tahapan keluaran dalam penelitian ini berfokus kepada Grafik

pengunjung, Mobilisasi perpustakaan keliling di masyarakat, Kepuasan

pengunjung perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan. Terdapat

dari hasil temuan tahapan proses dalam penelitian ini yaitu tentang

grafik pengunjung perpustakaan keliling, dikarenakan perpustakaan

keliling tidak membuat grafik pengunjung tersendiri melainkan

bergabung dengan layanan perpustakaan umum daerah Tangerang

Selatan.

Selanjutnya yaitu pengadaan perpustakaan keliling di masyarakat,

walaupun nilai Perpusling dalam analisis termasuk dalam kategori

tinggi tetapi masih banyak yang harus diperbaiki sehingga dapat lebih

baik lagi. Dalam pengadaan perpustakaan di masyarakat juga masih

memerlukan banyak perbaikan agar masyarakat lebih nyaman dalam

menggunakan fasilitas Perpusling dan masyarakat dapat lebih bijak

menggunakan fasilitas Perpusling yang sudah disediakan oleh

pemerintah Tangerang Selatan.

Temuan lainnya yaitu terdapat dari kepuasan pengunjung

perpustakaan keliling. Bahwa kepuasan pengunjung perpustakaan

diperoleh dari penyebaran angket setiap satu tahun sekali dan belum

adanya konsistensi waktu dalam penlilaiannya. Dan jangka satu tahun

sekali bukan waktu yang efektif untuk melakukan penilaian kepuasan

pengunjung, namun dapat diadakan dengan menggunakan alat penilaian

kepuasan pengunjung dengan diadakan kotak saran atau box kepuasan

yang berisi sangat puas, puas dan tidak puas.

E. Keterbatasan Evaluasi

Selama evaluator melakukan evaluasi layanan di perpustakaan

keliling kota Tangerang Selatan tidak semua data yang dbutuhkan tersedia,

baik dari dokumen maupun informasi secara lisan. Seperti, dokumen

mengenai Standar Operasional Perpustakaan keliling yang belum di sah

kan oleh dinas perpustakaan dan arsip daerah dan juga informasi mengenai

97

keuangan perpustakaan keliling daerah Tangerang Selatan juga sampel

kepuasan pengunjung yang belum maksimal.

Selain itu terdapat keterbatasan waktu yang dimiliki evaluator

dalam mengevaluasi layanan perpustakaan keliling kota Tangerang

Selatan, juga menjadi kendala dalam menghasilkan evaluasi program yang

representatif dan keterbatasan data tentang penyelenggaraaan layanan

perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan.

98

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian evaluasi yang sudah

dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa layanan perpustakaan keliling

kota Tangerang Selatan sudah berjalan dengan baik dan maksimal dalam

pelaksanaannya. Hal ini bisa dilihat dari aspek yang sudah diteliti sebagai

berikut:

1. Pada Aspek Input (Masukan). Dalam aspek masukan sebagian besar

sudah terlaksana dan berjalan dengan baik, karena walaupun petugas

tidak berasal dari pendidikan pustakawan perpustakaan keliling kota

Tangerang Selatan dapat berjalan dan mengemban amanat dari

perpustakaan umum dengan baik. Juga pengadaan koleksi di

perpustakaan keliling kurang lebih sudah terorganisir dan sistematis

dengan diadakannya stock opname setiap satu tahun sekali.

2. Pada Aspek Process (Proses). Dalam aspek proses perpustakaan

keliling kota Tangerang Selatan sudah berjalan secara maksimal.

Dilihat dari berbagai macam layanan yang tersedia di perpustakaan

keliling dan konsistensi penjadwalan mulai dari senin sampai dengan

jumat berkunjung ke sekolah-sekolah dan di hari sabtu dan minggu

berkunjung ke taman dan fasilitas umum di kota Tagerang Selatan.

3. Pada Aspek Output (Keluaran). Dalam aspek keluaran perpustakaan

keliling kota Tangerang Selatan sebagian besar sudah terlaksana,

namun masih ada aspek-aspek yang masih harus diperbaiki seperti

penilaian kepuasan pengunjung setiap satu tahun sekali. Jika dilihat di

lapangan masyarakat di berbagai tempat berbeda keantusiasannya,

mulai dari biasa saja sampai bersemangat mengunjungi mobil

perpustakaan keliling membawa serta anak dan keluarganya. Dari hal

itu bisa dilihat bahwa perputakaan keliling sudah dikenal oleh berbagai

masyarakat baik pelajar maupun masyarakat umum.

99

B. Rekomendasi

Berdasarkan dari temuan-temuan dan simpulan hasil penelitian

tentang layanan perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan maka

berikut rekomendasi yang peneliti berikan untuk lebih mengoptimalkan

kinerja dari perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan.

1. Staf layanan perpustakaan umum

Seharusnya staf layanan perpustakaan umum sebagai pelaksana

program perpustakaan keliling dipertahankan dan meningkatkan

kualitas petugas layanan perpustakaan khususnya petugas perpustakaan

keliling dengan mengadakan pelatihan atau diklat untuk para petugas

layanan perpustakaan keliling, seperti pelatihan yang diadakan oleh

perpustakaan nasional. Dan lebih meningkatkan program-program

literasi untuk masyarakat dengan melibatkan perpustakaan keliling

didalamnya. Juga menyelesaikan rencana kegiatan dan SOP agar

kegiatan Perpusling mempunyai acuan yang jelas dan terstruktur.

2. Petugas perpustakaan keliling

Petugas hendaknya lebih memaksimalkan lagi kinerjanya agar lebih

profesional dalam tugas yang sudah diamanatkan. seyogyanya lebih

memaksimalkan lagi layanan-layanan yang sudah berjalan dalam

pengoperasian Perpusling seperti layanan sirkulasi pinjam meminjam,

layanan mendongeng layanan anak juga memperbanyak perlombaan

yang berfariasi seperti story telling,membaca puisi, origami, spelling

bee dan lain sebagainya. Selain itu petugas perpustakaan sebagai

pelaksana program di lapangan agar lebih mempromosikan dan

mensosialisasikan lagi terutama jadwal tempat dan waktu perpustakaan

keliling berada di taman dan fasilitas umum. Dikarenakan perpustakaan

keliling kota Tangerang Selatan sudah memiliki sosial media seperti

instagram, haruslah lebih bisa mepromosikan jadwal dengan membuat

status tentang keberadaan perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan

disetiap minggunya.

100

3. Kepuasan Pemustaka

Seharusnya bisa mempertahankan kepuasan pemustaka yang

mengunjungi Perpustakaan keliling baik di taman dan fasilitas kota

maupun di sekolah atau instansi penidikan yang lainnya. Dikarenakan

dilihat dari antusias masyarakat sangat baik dalam menyambut program

pemerintah Tangerang Selatan yaitu perpustakaan keliling.

101

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safrudin Abdul Jabar. Evaluasi Program

Pendidikan, pedoman teoritis praktis bagi mahasiswa dan praktisi

pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara 2010. Cet.4.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

Aziizu, Yusuf, Burhan, Abdul. ”Tujuan Besar Pendidikan adalah Tindakan,”

Prosiding KS Riset & PKM, Volume 2, Nomor 2, ISSN: 2442-4480.

Farasa Mutia Nia Sari dan Zulfan M. Hum. Pengaruh Program Perpustakaan

Keliling Terhadap Minat Baca Masyarakat, Jurnal Ilmiah Mahasiswa

FISIP Unsyiah, Vol. 3 No. 2 44-53

Gunawan, Imam. Metodologi Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, Jakarta:

Bumi Aksara, 2013.

Khairul Rulli Anwar, Penyediaan Bahan bacaan Masyarakat Melalui

Perpustakaan Keliling, Mobile Library di Kabupaten Cianjur. Jurnal

Kajian Informasi dan Perpustakaan. Vol.3/No.2, Desember 2015

Lawanda, Iswari, Ike. Intergrasi Pustakawan Menuju Masyarakat

Informasi:Suatu Perspektif Sosial – Budaya, Jakarta: CV Sangung Seto

2015.

Layanan Perpustakaan Keliling Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten

temanggung. https://dinarpus.temanggungkab.go.id/index.php/home/

halaman/88/ layanan-perpustakaan-keliling.

Masdudi, “Demokratisasi Manajemen Pendidikan Berbasis Masyarakat”, Jurnal

Edueksos, Vol III No 2, Juli- Desember 2014.

N.S, Sutarno, Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: CV

Agung Seto, 2006.

N.S, Sutarno. Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: CV

Agung Seto 2006.

Nurkholis, “Pendidikan dalam Memajukan Teknologi,” Jurnal Kependidikan,

Vol. 1 No. 1 November 2013.

102

Nurtakhiyah, “Eksistensi Perpustakaan di Era Teknologi.” Jurnal Iqra. Volume

11 No. 02 Oktober 2017.

Perpustakaan Nasional R.I., Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah.

1992,p.4 Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Rusydi, Ananda dan Tien Rafida. Pengantar Evaluasi Program Pendidikan

Medan: Perdana Publishing, 2017.

Seharto Toto. Konsep Dasar Pendidikan Berbasis Masyarakat. Fakultas Tarbiyah

IAIN Raden Fatahilah Palembang. Cakrawala Pendidikan, November

2005. Thn. Xxiv, No. 4.

SNI Standar Nasional Indonesia Bidang perpustakaan dan kepustakawanan

(Jakarta: Perpustakaan Nasional R.I 2011),

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2012.

Sugiyono. Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2008.

Suharto, Toto. “Konsep Dasar Pendidikan Masyarakat.” Jurnal Cakrawala

pendidikan November 2005, th.XXIV, No. 3.

Sukardi. Evaluasi Pendidikan, Prinsip dan Operasionalnya, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2011), cet.5, hlm. 1

Supriyanto, dkk. Aksentuasi Perpustakaan. Jakarta: Ikatan Pustakawanan

Indonesia Pengurus Daerah DKI Jakarta, 2006.

Suwarno, Wiji. Pengetahuan Dasar Kepustakaan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

cet.1.

Suwarno, Wiji. Perpustakaan dan Buku: Wacana penulisan dan penerbitan,

Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2011.

Tjiptono, Fandy. Service Manajemen, mewujudkan pelayanan prima, Yogyakarta:

Andi, 2017, ed.3.

Wirawan, Evaluasi, Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi, Jakarta: Raja

Grafindo Persada 2016.

103

Yanuar Putra Surya. Theoritical Review: Teori Perbedaan Generasi. Dosen Tetap

Stie Ama Salatiga. Jurnal Among Makarti Vol. 19 No. 18, Desember

2016.

Yusuf, A. Muri, Asesmen dan Evaluasi Pendidikan : Pilar Penyedia Informasi

dan Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2015.

Yusup, Pawit, M. Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan, ed.2 Jakarta:

Bumi Aksara, 2016.

Zahara, Zurni. Konsep Dasar Ilmu Perpustakaan, Medan: USU digital

library,2004.

104

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman Wawancara Staf Layanan Perpustakaan Umum

1. Bagaimana latar pendidikan ibu sebagai staf layanan perpustakaan Umum

Daerah Tangerang Selatan?

2. Bagaimana tugas staf Layanan Perpustakaan Umum Daerah Tangerang

Selatan?

3. Berapa jumlah petugas Perpustakaan Keliling Daerah Tangerang Selatan?

4. Latar belakang pendidikan semua petugas layanan perpustaaan keliling?

5. Bagaimana perkembangan perpustakaan keliling hingga sekarang?

6. Adakah program perpustakaan keliling setiap tahun? Siapa yang

merencanakan?

7. Bagaimana visi misi perpustakaan keliling daerah Tangerang Selatan?

8. Apakah perpustakaan keliling memiliki pedoman khusus dalam

pelaksanaannya?

9. Bagaimana mengatur pembiayaan dana untuk perpustakaan keliling?

10. Apakah sarana dan prasarana perpustakaan keliling sudah mengikuti standar

layanan dari perpustakaan nasional?

11. Bagaimana koleksi yang tersedia di perpustakaan keliling?

12. Bagaimana mengelola layanan yang ada di perpustakaan keliling?

13. Apakah sudah sesuai dengan standar yang sudah diterapkan?

14. Apakah ada tata tertib pagi petugas maupun pengunjung di perpustakaan

keliling?

15. Bagaimana dan siapa yang melaksanakan pengawasan untuk perpustakaan

keliling?

16. Laporan apa saja yang diberikan petugas perpustakaan keliling kepada staf

layanan perpustakaan umum? Laporan statistik.

17. Apakah menurut ibu/bapak pelaksanaan layanan perpustakaan keliling sudah

optimal?

18. Bagaimana cara staf layanan perpustakaan umum mengetahui pengunjung

perpustakaan keliling sudah merasa puas terhadap layanan yang diberikan?

19. Apakah masih ada kendala dalam pelaksanaan layanan perpustakaan keliling?

20. Baik di lapangan maupun penyediaannya?

105

Pedoman Wawancara Petugas Perpustakaan Keliling

1. Bagaimana latar belakang pendidikan bapak sebagai petugas layanan

perpustakaan keliling daerah Tangerang Selatan?

2. Apa saja pekerjaan petugas perpustakaan keliling?

3. Apakah semua petugas layanan perpustakaan keliling sudah mendapatkan

pelatihan secara umum dari perpustakaan nasional mengenai pelaksanaan

perpustakaan keliling?

4. Bagaimana pelaksanaan visi dan misi perpustakaan keliling dilaksanakan?

5. Koleksi apa saja yang disediakan di perpustakaan keliling?

6. Ada berapa jenis dan jumlah buku yang disediakan di mobil perpustakaan

keliling bawa setiap bertugas?

7. Apakah ada sirkulasi pergantian koleksi yang akan disediakan dan dilayankan

kepada masyarakat? Jika ada berapa kali dalam satu bulan atau tahun

8. Bagaimana catalog yang tersedia di perpustakaan keliling?

9. Bagaimana peran petugas layanan perpustakaan keliling terhadap pengaturan

anggaran pada perpustakaan keliling?

10. Apakah sarana dan prasarana yang tersedia sudah sesuai standar pelaksanaan

layanan perpustakaan keliling?

11. Bagaimana peraturan perpustakaan keliling yang sudah dibuat dan

dilaksanakan?

12. Apakah ada masyarakat yang melanggar peraturan yang dibuat? Contohnya?

13. Bagaimana penataan buku di perpustakaan keliling?

14. Apakah di dalam mobil perpustakaan keliling diadakan registrasi untuk

pembuatan anggota perrpustakaan dan daftar pengunjung?

15. Apakah ada integrasi layanan sirkulasi antara layanan perpustakaan umum

dengan perpustakaan keliling?

16. Apakah diperbolehkan adanya pinjam meminjam buku di perpustakaan

keliling?

17. Apakah boleh mengembalikan buku dari perpustakaan umum ke perpustakaan

keliling?

18. Apa bisa mendaftarkan sebagai anggota perpustakaan umum di perpustakaan

keliling?

19. Apakah perpustakaan keliling memberikan layanan terkait informsi

perpustakaan?

20. Bagaimana petugas perpustakaan keliling memberikan kenyamanan bagi

pemustakanya, baik tempat maupun pemustaka dalam membaca?

21. Bagaimana sikap baca pemustaka di perpustakaan keliling?

22. Bagaimana perpustakaan keliling melakukan program layanan mendongeng

dan kapan dilaksanakan?

106

23. Bagaimana perpustakaan keliling melakukan program layanan audiovisual

dilaksanakan?

24. Apakah ada program layanan anak di perpustakaan keliling?

25. Apa saja layanan yang diberikan kepada anak di perpustakaan keliling setiap

minggunya?

26. Apakah anak-anak tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan keliling?

27. Apakah ada perlombaan atau event yang diadakan oleh perpustakaan keliling?

28. Seberapa besar peran kontribusi terhadap minat baca dan pengembangan

Tangerang Selatan?

29. Laporan statistik apa saja yang dibuat oleh perpustakaan keliling?

30. Bagaimana sikap masyarakat terhaap keberadaan perpustakaan keliling?

31. Kendala apa saja yang dihadapi petugas dalam melaksanakan program layanan

perpustakaan keliling?

32. Bagaimana cara petugas perpustakaan keliling mengetahui tingkat kepuasan

pengguna perpustakaan keliling?

Pedoman Wawancara Pengunjung Perpustakaan Keliling

1. Apakah bapak/ibu telah mengetahui keberadaan perpustakaan keliling?

2. Apakah bapak/ibu mengetahui jika setiap hari sabtu dan minggu perpustkaan

keliling berada disini?

3. Apakah bapak/ibu sudah terdaftar menjadi anggota perpustakaan keliling

daerah Tagerang Selatan?

4. Apakah bapak/ibu sering mengunjungi perpustakaan keliling?

5. Apa tujuan bapak/ibu mengunjungi perpustakaan keliling?

6. Bagaimana menurut bapak/ibu pelayanan yang ada di perpustakaan keliling?

7. Bagaimana peran petugas dalam melayani bapak/ibu?

8. Bagaimana cara bapak/ibu mencari buku yang ingin anda baca?

9. Apakah bapak/ibu pernah menggunakan fasilitas yang disediakan oleh

perpustakaan keliling?

10. Menurut bapak/ibu seberapa besar perpustakaan keliling berpengaruh terhadap

pendidikan di masyarakat?

11. Menurut bapak/ibu bagaimana pelayanan yang ada di perpustakaan keliling

daerah Tangerang Selatan?

12. Menurut bapak/ibu adakah peningkatan yang harus dilakukan oleh

perpustakaan keliling agar lebih memaksimalkan kinerjanya?

107

Lampiran 2

HASIL WAWANCARA LAYANAN PERPUSTAKAAN

KELILING

Hasil Wawancara Staf layanan perpustakaan keliling

Hasil wawancara staf perpustakaan yang bernama Aria sebagai berikut

1. Bagaimana tugas staf Layanan Perpustakaan Umum Daerah Tangerang

Selatan?

- Perpustakaan keliling daerah kota tangerang selatan termasuk bagian

dari layanan perpustakaan umum, tetapi staf layanan perpustakaan

umum hanya memberikan buku untuk membaca kepada masyarakat

dan selebihnya tugas-tugas perpustakaan keliling diserahkan kepada

petugas perpustakaan keliling sendiri yang menjadi koordinator untuk

berjalannya perpustakaan keliling.

2. Berapa jumlah petugas Perpustakaan Keliling Daerah Tangerang Selatan?

- Jumlah petugas perpustakaan keliling ada 14 orang dalam satu mobil

terdapat dua orang petugas.

3. Latar belakang pendidikan semua petugas layanan perpustaaan keliling?

- Latar belakang pendidikan petugasnya tidak harus yang muluk-muluk

kita cuman menggunakan orang yang ada kita latih, tidak fokus harus

pustakawan, tetapi disini kita memang adanya sekian ya kita pakai

tetapi kita juga mengadakan pelatihan-pelatihan khusus, seperti

diadakannya pelatihan KOKORU Jadi untuk kasih pelayanan yang

terbaik lah ibaratnya gitu

- Pelatihannya dari mana ya pak? Pelatihannya dari kita sendiri, jadi kita

memberikan pelatihan khususnya untuk stafnya dan masyaraktnya juga

ada, kegiatannya bukan cumin kita doing. Pelatihan dari luarnya ke

sekolah-sekolah ke guru

4. Bagaimana perkembangan perpustakaan keliling hingga sekarang?

- Jadi awalnya perpustakaan itu awalnya memang perpustakaan keliling

bukan perpustakaan umum, dulu kita tempatnya nyewa di sebuah

rumah di BSD. Berdirinya tahun 2011

5. Adakah program perpustakaan keliling setiap tahun? Siapa yang

merencanakan?

- Programnya setiap hari, jadi sudah menjadi rutinitas mobil tersebar

kemana-mana dan terjadwal oleh pak deni (koordinator)

6. Bagaimana visi misi perpustakaan keliling daerah Tangerang Selatan?

108

- Visi misi perpustakaan keliling mengikuti visi misi dari kota

Tangerang Selatan dikarenakan belum memiliki visi misi tersendiri

cerdas dan religious digabung mengikuti pemda.

7. Apakah perpustakaan keliling memiliki pedoman khusus dalam

pelaksanaannya?

- Semua pasti menginginkan yang terbaik, walaupun kita masih begini

begin ya pelan-pelan, tetapi insya allah rencana kita mempunyai

gedung sendiri, karena disini masih sewa. Kalau pedoman dari

perpustakaan nasional tidak ada sih, karena kita perpustakaan daerah,

kalau perpustakaan nasional sendiri hanya sekedar membantu

pengadaan buku misalkan kayak hibah mobil dapat dari perpustakaan

nasional.

- Kurang tahu tetapi kita hanya mengikuti perintah atasan kita aja sih,

apa yang

8. Bagaimana mengatur pembiayaan dana untuk perpustakaan keliling?

- Dananya dari pemda sendiri, bukan kita punya usaha sendiri, kita

dibiayai dari pemerintah karena ini berada dinaungan pemda sendiri

9. Apakah sarana dan prasarana perpustakaan keliling sudah mengikuti

standar layanan dari perpustakaan nasional?

- Jika standar sih kita menggunakan semaksimal mungkin jadi kalau

dibilang standar belum penuh tetapi kita sudah memaksimalkan apa

yang kita punya tetapi kalau dibilang standar belum, kita juga

menginginkan yang terbaik tetapi kita memaksimalkan apa yang ada

aja dulu.

10. Bagaimana koleksi yang tersedia di perpustakaan keliling?

- Kalau pengadaan koleksi bukan dari bagian pelayanan tetapi itu ada di

bagian deposit, kalau bagian pelayanan itu dia hanya melayani dan

menampilkan buku.

11. Bagaimana mengelola layanan yang ada di perpustakaan keliling?

- Banyak tatatertibnya, kita biar supaya kita aman tidak diambilin

bukunya tasnya gak boleh dibawa,

12. Bagaimana dan siapa yang melaksanakan pengawasan untuk perpustakaan

keliling?

- Pegawasan perpustakaan keliling dari atasan langsung, biasanya dia

kadang-kadang ditelfon dan ditanya “lagi dimana?” dan dikunjungi

langsung oleh atasan pelayanan, kepala bidang dan kepala seksi

13. Laporan apa saja yang diberikan petugas perpustakaan keliling kepada staf

layanan perpustakaan umum? Laporan statistik.

- Bukti kunjungan dan laporan nama-nama sekolah yang dikunjungi,

jika sabtu minggu juga sama dihari yang sama

109

14. Apakah menurut ibu/bapak pelaksanaan layanan perpustakaan keliling

sudah optimal?

- Kalau misalkan sudah optimal, kita mengoptimalkan apa yang ada, ya

sudah cukup memadai, daripada dulu mobil saja kita masih dibawa

oleh petugas masing-masing ke rumahnya pulang. Sekarang sudah ada

parkiran luas jadi tidak usah dibawa pulang lagi.

15. Bagaimana cara staf layanan perpustakaan umum mengetahui pengunjung

perpustakaan keliling sudah merasa puas terhadap layanan yang diberikan?

- Jadi kita mempunyai satu kegiatan, yaitu survey kepuasan masyarakat ,

nah itu tujuannya kita ngansih kuisioner untuk perpustakaan keliling

dan umum sendiri dan nanti ketahuan nialinya. Dan diadakan satu

tahun sekali jika tidak akhir tahun ya pertengahan tahun. Setelah ada

kegiatan, pokoknya berapa bulan menjelang awal tahun kita

mengadakan surfei. Dikarenakan biasanya kan surfei itu diadakan satu

tahun sekali, misalkan kita mengadakan surfei cumin beberapa bulan

sekali tidak signifikan dan nilainya akan segitu-segitu aja. Dan

diadakan surfei inginnya akhir tahun terus kalau bisa

16. Apakah masih ada kendala dalam pelaksanaan layanan perpustakaan

keliling?

- Kendalanya kadang-kadang ada tapi kita, kendalanya dari pribadi

kurang tenaga kerja PNS dikarenakan disini PNS nya hanya

pimpinananya saja kalau petugasnya itu rata-rata belum dan tenaganya

juga kurang sebagai pendamping.

Wawancara Petugas Layanan Perpustakaan Keliling

Nama : Irfan dan Deni Cahya

1. Apa saja pekerjaan petugas perpustakaan keliling?

- Seperti yang mba lihat sendiri kita menyambut pengunjung yang

dateng kesini dicarikan buku apa yang mereka butuhkan, biasanya kan

kalo di sekolahan ada audio visualnya kita tayangin film-film

pendidikan buat anak-anak, kalau disini kan kendalanya make setrum

kita, kita gak dapet akses strumnya gitu.

- Melayani pemustaka yang berada di sekolah-sekolah SD/MI, SMP,

SMA atau instansi-instansi yang berbentuk sekolah, kita juga untuk

hari sabtu dan minggu ke tempat rekreasi, ke tempat wisata seperti

tendon, taman kota 2. Untuk jadwal senin sampai jumat ke sekolah-

sekolah misalkan ke SD/MI SMP atau SMA sabtu dan minggu le

tempat wisata tandon dan taman kota, kita juga bisa datang jika ada

permintaan seperti ke TBM komplek TPA TPQ.

110

2. Apakah semua petugas layanan perpustakaan keliling sudah mendapatkan

pelatihan secara umum dari perpustakaan nasional mengenai pelaksanaan

perpustakaan keliling?

- Kalau perpustakaan Nasional kita belum pernah, tapi kalo dari kitanya

sendiri pernah melakukan itu sih pelatihan. Pelatihnnya untuk tim

yang bagian ini aja pelayanan gitu, cara melayani pengunjung dan

melayani di perpustkaan umum.

- Kalau untuk perpustakaan nasional kita sudah ada sebagian tentang

pelayanan perpustakaannya.

3. Koleksi apa saja yang disediakan di perpustakaan keliling?

- Koleksi dari buku-buku novel, buku-buku agama, buku-buku anak-

anak semuanya ada, Karena memang di mobil terbatas tempatnya,

yang mba sendiri lihat yah ini koleksi-koleksi yang ada di mobil

perpustakaan keliling. Semua mobil bisa dibuka capnya disamping

kanan kiri dan belakang.

- Hampir semua koleksi yang ada di perpustakaan umum kita bawa

tetapi kita utamakan membawa buku untuk bacaan anak-anak di sd sd

gitu, novel tempat umum. Mobil sama untuk di sekolah dan

masyarakat. Di rak ada 3 tahap di rak 1 kita usahakan untuk SMP dan

umum dan 2 untuk anak anak

4. Ada berapa jenis dan jumlah buku yang disediakan di mobil perpustakaan

keliling bawa setiap bertugas?

- Kalau jenis jumlah bukunya kalau secara eksemplar sih hampir 3oo an

lebih ya, kalau judul lebih banyak gitu.

5. Apakah ada sirkulasi pergantian koleksi yang akan disediakan dan

dilayankan kepada masyarakat? Jika ada berapa kali dalam satu bulan atau

tahun?

- Iya ada, biasanya pertahun diganti bahkan kemaren pernah perbuka

penambahan buku koleksi-koleksi terbaru, bagaimana ketersediaannya

di perpustakaan umum.

- Kita adakan pergantian selama 6 bulan sekali, jadi kita mempunyai

stok opnam nah disitu kita ganti buku-bukunya, jadi jika ada buku

yang masuk kita ganti atau pindahkan ke perpustakaan keliling.

6. Bagaimana catalog yang tersedia di perpustakaan keliling?

- Semuanya sudah ada katalognya seperti untuk pinjam meminjam.

Semuanya ada yang ada di mobil ini semuanya ada. Karena memang

yang di mobil ini belum bisa dipinjemin kita mobile terus keliling terus

setiap hari berbeda tempat jadi tidak bisa dipijem gitu yang di mobil

perpustakaan keliling.

111

- Kita disana di perpustakaan keliling tidak menyediakan buku secara

detile dari perkelasnya jadi anak anak tinggal membaca dan memilih

saja, jika tidak kita bantu carikan buku yang ingin mereka baca,

7. Bagaimana peran petugas layanan perpustakaan keliling terhadap

pengaturan anggaran pada perpustakaan keliling?

- Kalau masalah anggaran kita enggak karena kita menjalankan tugas

sebagai petugas perpustakaan keliling ya gini aja.

- Kita menjalankan saja tugas yang sudah ada, sesuai dengan kebutuhan

dari dinasnya, jadi anggaran yang kita dapat kita terima saja seperti itu,

Uang jalan kita tidak ada cuman kita adanya uang bensin, dan untuk

kebijakan tetap ada di bagian umum untuk jumlah-jumlah uangnya

petugasnya tidak mengetahui secara detile tentang anggarannya,

mencukupi untuk operasionalnya.

8. Apakah sarana dan prasarana yang tersedia sudah sesuai standar

pelaksanaan layanan perpustakaan keliling?

- Kalau pendapat saya sih standar di perpustakaan keliling itu ya buat

mobil perpustakaan keliling yang ada buku, ada gak cuman buku ya

audio visual, ya kita Alhamdulillah sudah ada.

- Untuk sarana dan prasarana di perpustakaan keliling sih cukup

mewadai saja tapi memang mobil operasionalnya sudah lama, jadi ada

beberapa rak buku yang sudah tidak layak cuman kita sering perbaiki

saja, dan juga tv sudah ada yang mati jadi cukup sih untuk memberikan

pelayanan ke sekolah-sekolah dan masyarakat.

9. Bagaimana peraturan perpustakaan keliling yang sudah dibuat dan

dilaksanakan?

- Alhamdulillah berjalan, yang dimobil kalo kita sistemnya tidak bisa

dipinjamkan, hanya untuk baca di tempat gitu.

- Sop dari perpustakaan keliling pasti kita akan jelakan dahulu ke anak-

anak, jadi pas di perpustakaan keliling itu kita memberik arahan dulu

sebelum kita membuka perpustakaan keliling, jadi anak-anak diperikan

arahan dulu dan sopnya seperti apa , kalau ke masyarakat kita sebagian

aja sih. Misalkan kita datang ke tandon atau taman kota sebelumnya

kita koordinasi dulu ke pihak pengelolaan disana lalu sudah disetujui

dam di acc kita tinggal datang dan menentukan lokasi dan spot-spot

yang layak dipakai untuk tempat perpustakaan keliling. Jadi setelah itu

kita tinggal membuka pintu untuk perpustakaannya dan menyiapkan

bangku dan meja dan lain-lainnya tinggal kita menunggu masyarakat

yang datang berkunjung ke perpustakaan kelilingnya

10. Apakah ada masyarakat yang melanggar peraturan yang dibuat?

Contohnya?

112

- Ya kadang ada aja ya, karena kita menemui berbagai macam karakter

orang karena dia suka dengan buku itu terus setelah baca mungkin dia

lupa atau bagaimana jadi terbawa gitu, biasanya sih gitu. Kadang dia

minjem disini bacanya disana di tempat-tempat yang lebih nyaman gitu

kadang lupa mengembalikan, ya kita juga nyamperin sana orangnya

udah gak ada udah pulang gitu, bukunya juga terbawa.

-

11. Bagaimana penataan buku di perpustakaan keliling?

- Ya penataannya sesuai dengan ininya katalognya ya karena memang

disini pengambilannya secara manual ya kita agak ini juga agak ribet

juga gitu.

- Karena mobil perpustakaan keliling setiap hari kita jalan kalau kita tata

mungkin kadang-kadang kita agak ribet kalau kita tata sesuai

perkelasnya. Jadi seperti yang diawal saya sebutkan jika kita

menpunyai 3 rak buku jadi kita tata seauai dengan usia, jadi kita yang

atas kita siapkan dengan buku bacaan seperti novel dan umum dan

tengah kita tata dengan buku-buku untuk SMP sampai SMA dan di rak

bawah kita tata dengan buku buku anak, agar mudah diambil. Jadi di

perpustakaan keliling tidak menggunakan klasifikasi.

12. Apakah di dalam mobil perpustakaan keliling diadakan registrasi untuk

pembuatan anggota perrpustakaan dan daftar pengunjung?

- Gak ada. Kita hanya sosialisasi aja sih, misalkan nih ada pengunjung

yang mau minjem ya kita saranin kalau di mobil ini gak bisa dipinjem

bu atau pak kalau mau minjem nanti di kantor jadi bisa bikin kartu

angota gitu.

13. Apakah ada integrasi layanan sirkulasi antara layanan perpustakaan umum

dengan perpustakaan keliling?

- Ya kita seperti yang mba lihat ya sirkulasi yang ada disana di kantor

kita saling kasih masukan buku ini nih yang dibutuhkan masyarakat

nanti bagian sirkulasi sana yang menyiapkan.

- Ada integrasi layanan antara perpustakaan umum dengan keliling, jadi

jika ada pihak pemustaka yang datang ke kantor perpustakaan

umumnya, misalkan dia menemukan mobil perpustakaan keliling maka

kita bisa balikan ke perpustakaan umum, tinggal pemustaka

memberikan nomor atau kartu anggota perpustakaannya saja.

14. Apakah diperbolehkan adanya pinjam meminjam buku di perpustakaan

keliling?

- Sudah dijawab di no 14

- Untuk di mobil perpustakaan keliling tidak bisa meminjamkan buku,

untuk peminjaman sendiri tetap kita ada di perpustakaan umumnya.

113

15. Apakah boleh mengembalikan buku dari perpustakaan umum ke

perpustakaan keliling?

- Jadi kan kalo yang pinjem itu dia harus punya kartu anggota atau

nomor anggotanya nanti si peminjamnya bisa mengembalikan disana.

Tetapi selama ini saya belum pernah nemuin yang mengembalikan

buku ke perpustakaan keliling.

16. Apa bisa mendaftarkan sebagai anggota perpustakaan umum di

perpustakaan keliling?

- Untuk pendaftaran anggota bisa, tetapi untuk sekarang belum bisa

mendaftarkan tetapi rendcana aka nada seperti menjemput bola. Jadi

programnya bisa meminjam buku juga bisa mendaftarkan menjadi

anggota juga, cumin itu belum berjalan

17. Apakah perpustakaan keliling memberikan layanan terkait informsi

perpustakaan?

18. Bagaimana petugas perpustakaan keliling memberikan kenyamanan bagi

pemustakanya, baik tempat maupun pemustaka dalam membaca?

- Salah satunya memberikan kenyamanan ya mencarikan buku apa yang

ingin dicari, apa yang mau dicari bukunya nanti kami bantu carikan.

19. Bagaimana sikap baca pemustaka di perpustakaan keliling?

- Kalau di perpustakaan keliling Alhamdulillah antusisnya cukup bagus

ya.

- Alhamdulillah sikap pemustaka bisa terbantu dengan danya

perpustakaan keliling dan masalah nyaman juga tentunya, jadi

perpustakaan keliling sendiri istilahnya yaitu menjemput bola jadi

dengan di tempat wisata dan umum pemustaka jadi lebih aman, jadi

misalkan sedang olahraga anaknya dititipkan di perpustakaan keliling

seperti itu.

20. Bagaimana perpustakaan keliling melakukan program layanan

mendongeng dan kapan dilaksanakan?

- Kalau program itu biasanya kita kunjungan gak hanya di tingkat SD

tetapi kita ke TK juga ke PAUD kita menyesuaikan tempatnya lah

dimana kita bertemu dengan anak-anak kita menyesuaikan porsi kita

sebagai sama seperti dia gitu. Ya di sekolah kalau kita di TK PIAUD,

kalau di taman-taman belum karena kan di taman kita masa

mendongengin ibu-ibu sama bapak-bapak.

- Kalau untuk layanan mendongeng kita tidak setiap hari kita hanya

sesuai permintaan, misalkan ada suatu TK meminta kunjungan

perpustakaan keliling, nah di tk tersebut pengen ada dongeng namun di

tempat umum dan wisata itu kita tidak ada layanan mendongeng.

114

21. Bagaimana perpustakaan keliling melakukan program layanan audiovisual

dilaksanakan?

- Sudah dijawab di no 2

- Kalau untuk layanan audiovisual itu kita ada TV dan biasanya yang

ditayangkan itu film-film anak, nabi dan sebagainya. Kalau untuk

layanan audiovisual itu kita laksanakan setiap hari. Jadi kija kita

membuka rak bukunya dan audio visualnya seperti menonton tv film

tetapi untuk mendongeng sesuai dengan permintaan pemustakanya

saja. Kalau ditempat umumnya kita ada yang ada dan ada ayang ada

karena kita tergantung dari kontak listriknya, contohnya jika di taman

kota kan kita tidak ada stop kontaknya jadi kita tidak bisa

melaksanakan pelayanan tersebut jadi kadang kita tidak ada. Tetapi

kita sempat adakan di car free day di bsd setiap minggu tetapi sekarang

kan lagi off kan jadi tidak bisa. Jadi setiap car free day kita siapkan

untuk audio visual juga.

22. Apakah ada program layanan anak di perpustakaan keliling?

- Kita sih program layanan anak, semua program layanan anak dari

bapak-bapak, ibu-ibu semua usia ya kita layani dengan baik. Dengan

anak-anak bagaimana kita nyiasatinnya. Biasanya kan kita puterin

film-film pendidikan, film-film yang kayak lagi rame sekarang kayak

Nusa terus menggambar, origami, mewarnai gitu.

23. Apa saja layanan yang diberikan kepada anak di perpustakaan keliling

setiap minggunya?

24. Apakah anak-anak tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan keliling?

- Ya Alhamdulillah tertarik karena kita yang bikin dia tertarik itu banyak

mewarnai gitu, banyak hal yang baru dia temukan gitu di perpustakaan

keliling.

- Untuk di perpustakaan keliling tidak ada tetapi di perpustakaan umum

ada, hanya seperti kunjungan ke perpustakaan saja.

25. Apakah ada perlombaan atau event yang diadakan oleh perpustakaan

keliling?

- Kita kan satu dinas mba, jadi dalam satu bidang itu pasti kita punya

kegiatan, kayak kemarin kita melakukan kegiatan literasi kegiatan

banyak lah kegiatan-kegiatan literasi yang kita lakukan gitu.

Contohnya kayak kegiatan hari kunjung yang dimana tiap siswa siswi

yang berkunjung disana kita melakukan kegiatan yang salah satunya

kita mengenalkan kota tangerang selatan, bahwa perpustakaan kota

tangerang selatan ada loh gitu ini buat masyarakat sekitar.

- Ada jadi ketika kita berkunjung ke sekolah ada permintaan dari

sekolah atau TK jadi kita menyiapkan suatu lomba mewarnai tingkat

115

TK, jadi disitu anak-anak tk disiapkan kertas menggambar dan meja,

jadi anak-anak tk itu menggambar dan mewarnai nanti kita lombakan

jadi petugas perpustakaan keliling yang menilai, kita mendapatkan

pemenangnya lalu diberi hadiah kayak gitu.

26. Seberapa besar peran kontribusi terhadap minat baca dan pengembangan

Tangerang Selatan?

- Ya kalo kita yang bagian lapangan ya karena kita memang kelilingnya

setiap hari dan beda-beda lokasi ya itu yang kita lakukan peranan yang

kita lakukan bagi tangerang selatan ya kita melayani pemustaka-

pemustaka yang membutuhkan bacaan-bacaan tersebut.

- Sangat besar, dengan adanya perpustakaan keliling kan kontribusinya

sangat besar karena istilahnya perputakaan keliling itu media dimana

masyarakat yang ingin membaca itu dipermudah, jadi dengan

diadakannya perpustakaan keliling masyarakat tidak usah jauh-jauh

harus ke perpustakaan umumnya atau kemana, jadi dengan adanya

perpustakaan keliling di tempat umum mempermudah masyarakat

untuk meningkatkan minat baca.

27. Laporan statistik apa saja yang dibuat oleh perpustakaan keliling?

- Kalo yang kita keliling ini kan kayak gini kan kita ada absen ya, jadi

setiap keliling itu kita mengadakan absen satu hari itu berapa

pegunjung yang ada di perpustakaan keliling itu kita ada.

- Jumlah pengunjung yang datang di perpustakaan keliling, Buku yang

paling diminati, Buku setiap harinya yang paling diminati.

28. Bagaimana sikap masyarakat terhadap keberadaan perpustakaan keliling?

- Alhamdulillah setiap kita berkunjung ke masyarakat selama ini belum

pernah ada bahasa yang gak enak ke kita, mereka menyambut baik kok

dengan kedatangan perpustakaan keliling, baik itu di tempat umum

seperti ini dan ke sekolah dan ke masyarakat sekalipun jadi

Alhamdulillah disambut dengan baik.

- Mereka sangat senang dan mendukung dengan adanya perpustakaan

keliling ini. mereka melihat adanya perpustakaan keliling di Tangsel

ini malah mereka mendukung dengan memberikan buku ke kita jadi

ada sebagian masyarakat yang misalnya saya buku di umum datang

pemustaka dan bertanya kepada saya „pak bagaimana nih pak saya

ingin membantu perpustakaan keliling saya ada bukunya, saya bisa

hibah gak?‟ jadi di sini banyak buku-buku hibah yang di mobil

perpustakaan keliling.

29. Kendala apa saja yang dihadapi petugas dalam melaksanakan program

layanan perpustakaan keliling?

116

- Kalo dijalan, ya mungkin medan-medannya ya jalurnya itu ada yang

gak bisa dilalui oleh mobil itu sih kendala yang sering dihadapi,

biasanya di medannya.

- Kendalanya lokasi nya karena biasanya kita bertabrakan dengan parkir

mobil umumnya jadi kita saling dulu duluan karena kita harus

menentukan spot mana saja yang enak untuk masyarakat bacanya jadi

kadang-kadang kita biasanya kalau sudah sampai di tempat umum

sudah banyak, jadi kita susah menentukan spot yang cocok gitu. Satu

lagi kendalanya kalau di sekolah-sekolah pas hujan, jadi kalau hujan

kan emang tenda dari setiap mobil tendanya itu sudah rusak jadi ketika

di lapangan pas hujan itu kita tidak bisa apa-apa jadi kita langsung

tutup saja pintunya (mobil perpustakaan keliling) paling sebagian buku

yang akan dibaca dan kita siapkan di kelas yang skolah sediakan

seperti itu.

30. Bagaimana cara petugas perpustakaan keliling mengetahui tingkat

kepuasan pengguna perpustakaan keliling?

- Ya kita biasanya liat dari keceriaan anak-anak yang mengunjungi

mobil perpustakaan keliling ini dengan ceria gitu. Antusias mereka

untuk datang ke mobil perpustakaan keliling sendiri.

- Untuk mengetahuinya kita melihat antusiasme pemustaka itu ketika

kita datang, jadi ketika kita datang itu pemustaka-pemustaka sudah

datang dan sudah nungguin jadi saya pernah buka misalnya di tendon,

saya buka saja sudah banyak anak-anak ibu-ibu itu sudah nugguin, jadi

mereka itu sudah tau lokasinya dimana dan mereka sudah menunggu

kita. Jadi masyarakat di tangsel itu minat bacanya sudah tinggi dan dari

situ saja bisa kita ketahui jika minat baca di tangsel itu sangat tinggi.

Dan kita juga nanti ada kegiatan indeks kepuasan masyarakat nah itu

nanti di bagian umum dari perpustakaan umum maupun keliling.

Hasil Wawancara masyarakat/pengunjung perpustakaan keliling

Nama : Indah dan Dedi

1. Apakah bapak/ibu telah mengetahui keberadaan perpustakaan keliling?

- Sudah tahu, biasanya kan dia ke sekolah-sekolah salah satunya juga

kan saya pengajar jadi memang sekolah dan kebetulan juga suami saya

dinas disini.

- Tahu saya kan guru jadi perpustakaan keliling sering datang ke sekolah

dalam satu bulan sekali datang, kita juga di sekolah juga punya

perpustakaan juga.

2. Apakah bapak/ibu mengetahui jika setiap hari sabtu dan minggu

perpustkaan keliling berada disini?

117

- Iya tahu sabtu dan minggu memang sudah ada jadwalnya disini tiap

taman kota itu mereka ada.

- Tahu, kan kalo minggu ke tiga di Car Free Day di Bintaro dateng, kalo

ada acara-acara apapun dateng.

3. Apakah bapak/ibu sudah terdaftar menjadi anggota perpustakaan keliling

daerah Tagerang Selatan?

- Otomatis ya katena kan saya istri dari petugasnya.

- Enggak cuman saya termasuk ya kalau kata orang mah kalau pedagang

itu sudah jadi costumer dateng ke sekolah pasti setiap minggu dateng

telponnya ke saya, makannya tadi pas saya liat ada perpustakaan

keliling sudah kenal orangnya. Kalau di sekolah perpustakaan

kelilingnya dateng sendiri sebulan sekali pas istirahat setegah sepuluh

anak-anak kita biarkan baca sampai jam dua belas dibiarkan saja anak-

anak baca, masalahnya kan ini program pemerintah jadi harus kita

dukung.

4. Apakah bapak/ibu sering mengunjungi perpustakaan keliling?

- Kalo mengunjungi sih, kalau dalam rangka kegiatan ke tandon doang

sih tapi kalo sengaja mengunjungi belum.

- Sering, ya dimana aja pokoknya kalo ada mah perpustakaan keliling

mah pasti saya ada gitu walaupun saya main-main ke jalan jalan ya

saya baca-baca aja iseng sambil tambah tambah pengetahuan aja.

5. Apa tujuan bapak/ibu mengunjungi perpustakaan keliling?

- Paling niat saya buat cari modul-modul buat ngajar kebetulan pernah

sekali, tapi karena banyak sekali bukunya saya juga pusing nyarinya

tanpa dibantu sama petugasnya yaudah saya nanti aja beli sendiri

jadinya. Salah satunya juga untuk observasi buat mengundang acara-

acara yang ada di sekolah-sekolahan saya juga kan ngajar di

pendidikan, saya pengen kerjasama sih antara dinas perpustakaan dan

dinas pendidikan biar ada keterkaitan biat masyarakat juga semakin

tahu.

- Satu Nambah ilmu, Dua Refreshing aja dengan baca-baca kita kan

nambah ilmu pengetahuan, Mau sekalian liat liat aja gitu

6. Bagaimana menurut bapak/ibu pelayanan yang ada di perpustakaan

keliling?

- Sejauh ini sih untuk anak-anak menyenangkan ya jadi untuk ke

sekolah-sekolah juga pasti dinanti banget walaupun gak tau ya

kondisinya kalau di sekolah anak baca atau enggak tapi ya have fun

aja. Kalau di sekolahan saya sudah terjadwal ya sebulan sekali mah

ada.

118

- Bagus sekali pelayanannya enak, ya sesuai dengan arahan mungkin

dari pemerintah kota tangerang selatan menjadikan perpustakaan

keliling ini dasar bagi anak-anak untuk membaca. Perbedaannya di

sekolah dan taman. Mungkin di sekolah itu kita jemu juga ya cuman

buku meja, sedangkan di taman itu kan agak enak gitu lah bacanya.

7. Bagaimana peran petugas dalam melayani bapak/ibu?

- Sejauh ini sih baik ya. Ya membantu ke anak-anak juga ramah kan

utamanya kan itu ya, agar perpustakaan keliling itu dinanti jadi ya

tujuannya harus ramah ke anak, karena kan ini gini nih untuk

meningkatkan daya anak supaya lebih ramah ke buku. Tujuan kita juga

kan untuk menjauhkan gadget.

- Ramah-ramah tidak ada keluhannya, berjalan dengan normal aja.

8. Bagaimana cara bapak/ibu mencari buku yang ingin anda baca?

- Kalau sejauh ini kan udah pake elektronik yah jadi udah gampang kalo

sejauh ini, kita tinggal ketik aja mau yang mana aja kita cari nanti

stafnya bantu. Saya lupa sih nama webnya apa nanti Tanya aja ke

petugasnya pernah sosialisasi juga tapi saya lupa namanya apa.

- Kita liat-liat aja dulu mana yang kita inginkan kayak hiburan, komik-

komik atau buku-buku pelajaran, gimana kita enaknya aja lah, kalau

tidak tau ya kita nanya sama petugasnya.

9. Apakah bapak/ibu pernah menggunakan fasilitas yang disediakan oleh

perpustakaan keliling?

- Fasilitasnya sejauh ini memang ke sekolah ya jadi sudah memang

merasakan.

- Cuman baca aja sih, cuman dia juga pernah nyumbangin buku aja sih

ke sekolah. Kalau misalkan kita butuh buku tinggal bilang aja ke dinas

perpustakaannya aja gitu.

10. Menurut bapak/ibu seberapa besar perpustakaan keliling berpengaruh

terhadap pendidikan di masyarakat?

- Pengaruh banget sih saya bilang ya jadi paling tidak ada jeda anak itu

menanti perpustakaan keliling datang. Kalau ada perpustakaan keliling

tuh jadinya have fun ya tapi entahlah saya tidak melihat ya cara mereka

ke anak-anak ya tapi mungkin disetelin film-film edukasi ya jadinya

menarik ya. Sejauh ini sih pengennya rutin ya yang tadinya sebulan

sekali jadi sebulan dua kali gitu. Cuman karena kondisi mobilnya tidak

terlalu banyak kali ya ini juga kan cangkupannya setangsel jadi kan

sekitar 7 kecamatan.

- Sangat berpengaruh sekali jadi anak-anak yang belum pernah baca jadi

baca, kalau menurut saya sih perpustakaan keliling ini sangat bagus

sekali untuk menarik gairah anak-anak untuk membaca.

119

11. Menurut bapak/ibu bagaimana pelayanan yang ada di perpustakaan

keliling daerah Tangerang Selatan?

- Pelayanannya ya baik. Sama halnya kayak tadi ya, ramah anak ini kan

memang eventnya sabtu minggu aja kan jadi ya sejauh ini cukuplah,

yang penting kalo udah continue disini yaudah disini aja, pasti kan

anak-anak sudah nanyain.

- Itu saya bilang pelayanannya berjalan dengan baik tidak ada

permasalahan enak pelayanannya enak tidak ada masalah kok.

12. Menurut bapak/ibu adakah peningkatan yang harus dilakukan oleh

perpustakaan keliling agar lebih memaksimalkan kinerjanya?

- Paling tidak harusnya diadakan lomba-lomba ya, paling tidak ada

kegiatan yang lebih memacu buat anak-anak. Kayak dating itu ke

sekolah jangan sekedar nonton, kayak dibikin lomba literasi antar

sekolah. Jadi anak-anak tertantang, jadi bakalan anak tuh berfikir bisa

baca saya tuh ada reward. Sejauh ini kan mereka cuman dating gak ada

evaluasi yah, jadi kita kasih top literasi antar kelas, saya sih pengen

usulin kayak gitu ya, tapi kalau atasannya belom ini kan saya juga kan

enggak terkait di dinas perpustakaannya. Berkali-kali saya sudah

bilang coba lah bikin event lomba literasi, karena kan literasi itu

kanpenting anak-anak untuk dipacu untuk baca buku paling enggak

siapa yang pinter baca buku dongengnya karena kan itu event-event

yang ada di O2SN bakal dilombaim juga di tangsel itu kita ada

lombanya, makanya digalinya harusnya seperti itu diadakan lomba

antar kelas atau sekolah dulu di ranah paling kecil dulu. Udah bagus,

ya sudah oke, tingkatkan lagi aja ya biar ada evaluasi, kayak ini jangan

cuman mewarnai saja adalah sesekali dikasi reward lah biar semangat.

- Peningkatannya paling dari buku-bukunya aja, karena kan semua

cuman buku-buku cerita, buku-buku tentang politik, tinggal buku-buku

tentang pembelajaran anak aja gitu belum ada. Maksud saya di kelas 6

itu kan anak-anak mau ujian soal-soal ujian lah.

120

Lampiran 3

121

Lampiran 4

122

Lampiran 5

HASIL KEPUASAN PENGUNJUNG

No Nama Kategori

SP P TP

1. Ardis yansyah

2. Dedi

3. Lia

4. Naura Andika Safitri

5. Musa

6. Misbah

7. Indah

8. Selamet

9. Ninis

10. Ani

11. Nur Fadlah

12. Raka Aditya

13. Farika

14. Mutho

15. Irwan Jaya

16. Nana

17. Haikal

18. Billal

19. Suci

20. Nur ikhsan

Jumlah 12 8

No Tempat

Kategori

Sangat Puas

(SP)

Puas

(P)

Tidak Puas

(TP)

1 Tandon Ciater 7 3 -

2 Taman Kota 2 3 2 -

3 Situ Gintung 2 3 -

Jumlah 12 8 -

123

Lampiran 6

Dokumentasi penelitian Perpustakaan keliling

124

Lampiran 7

125

Lampiran 8

126

Lampiran 9

127

Lampiran 10 Lembar Uji Referensi

128

129

130

131

132

133

BIODATA PENULIS

Anisha Fitriani Lahir di Brebes, 30 November 1996.

Mengawali pendidikan di TKI Miftahul Ulum, lanjut

ke MI Negeri Rungkang di Brebes Jawa Tengah,

SMP-SMA di Ponpes Al-Ikhlash Putri Kuningan Jawa

Barat. Dan sekarang menjadi Mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pendidikan di Jurusan

Manajemen Pendidikan angkatan 2015/2016.

Pengalaman organisasi menjadi pengurus di

Organisasi Pondok Pesantren Modern (OPPM),

danpengurus di Pramuka.Hoby menggambar, membaca dan membuat kerajinan.

Motto hidup “Start up Your Life with Fresh Mind and New Spirit to Reach

Success”.

134

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH

Skripsi berjudul “Evaluasi Layanan Perpustakaan Keliling Daerah Kota

Tangerang Selatan” di susun oleh Anisha Fitriani, NIM: 11150182000031,

diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam ujian Munaqosah pada tanggal 21

November 2019 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar S1 (S.Pd) dibidang Manajemen Pendidikan

Jakarta, 21 November 2019

Panitia Ujian Munaqosah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan MP)

Drs. Muarif SAM, M.Pd

NIP. 19650717 199403 1 005 ................... ...................

Sekretaris Jurusan MP

Dr. Zahruddin, Lc, M.Pd

NIP: 19730602 200501 1 002 ................... ...................

Penguji I

Alfida, S.Ag., S.IP., MLSI.

NIP: 19710215 199903 2 001 ................... ...................

Penguji II

Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd

NIP: 19671020 200112 2 001 ................... ...................

Mengetahui,

Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dr. Sururin, M. Ag

NIP. 19710319 199803 2 001