EVALUASI LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING DAERAH ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of EVALUASI LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING DAERAH ...
0
EVALUASI LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING
DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Anisha Fitriani
NIM. 1150182000031
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019
i
ABSTRAK
Anisha Fitriani (NIM 11150182000031) Evaluasi Layanan Perpustakaan
Keliling Daerah Kota Tangerang Selatan. Skripsi Program Strata satu (S-1)
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi salah satu Program Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang Selatan yaitu Layanan
Perpustakaan Keliling dan merekomendasikan untuk meningkatkan layanan
perpustakaan keliling daerah Tangerang Selatan. Penelitian menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif melalui teknik pengumpulan data
berupa Wawancara, Observasi dan Studi Dokumen. Sumber data diperoleh dari
staf layanan perpustakaan umum, petugas perpustakaan keliling, dan pemustaka
perpustakaan keliling daerah Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan
model Evaluasi Analisis Sistem (System Analysis Evaluation Model) atau sering
disebut juga Management Evaluation Model, dengan tahapan masukan, proses
dan keluaran.
Hasil dari penelitian ini secara keseluruhan menunjukan bahwa layanan
perpustakaan keliling daerah Tangerang Selatan sudah baik dan maksimal dalam
pelaksanaannya. Namun terdapat beberapa kekurangan dalam tahap operasional.
Pada tahapan Input, aspek yang belum optimal adalah rencana kegiatan
perpustakaan keliling belum terorganisir dengan baik dan hanya mengandalkan
jadwal yang dibuat selama satu bulan sekali. Dan juga semua petugas
perpustakaan keliling bukan dari kalangan pustakawan. Pada tahapan Process,
aspek yang belum optimal yaitu perpustakaan keliling belum memiliki SOP
(Standar Operasional Prosedur), belum adanya pendaftaran anggota, pinjam
meminjam koleksi di perpustakaan keliling, layanan mendongeng yang belum
diadakan di masyarakat umum, dan ragam perlombaan yang diadakan. Pada
tahapan Output, aspek yang belum optimal yaitu survai kepuasan pengunjung
yang diadakan satu tahun sekali.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, direkomendasikan kepada pengurus
perpustakaan keliling daerah kota Tangerang Selatan untuk lebih melengkapi
dokumen perpustakaan keliling seperti Standar Operasional Prosedur, Peraturan,
Rencana Kegiatan agar lebih memaksimalkan kinerja dari perpustakaan keliling.
Lebih mempromosikan lagi jadwal perpustakaan keliling kepada masyarakat,
misalnya melalui media sosial seperti Instagram, facebook atau twitter agar
masyarakat lebih mengetahui bahwa di taman dekat tempat tinggalnya terdapat
perpustakaan keliling. Pada aspek kinerja perpustakaan keliling diharapkan dapat
menjadi pelayanan untuk pendidikan yang lebih diterima oleh masyarakat luas
dalam meningkatkan minat baca khususnya masyarakat Tangerang Selatan.
Kata kunci : Evaluasi Layanan Perpustakaan Keliling, Kota Tangerang
Selatan
ii
ABSTRACT
Anisha Fitriani (NIM 11150182000031) The Evaluation of The Mobile Library
South Tangerang City. Skripsi of Education Management at Faculty of
Tarbiyah and Teachers Training, State Islamic University Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2019.
This study aims to evaluate one of the programs of the Departement of
Libraries and Archives South Tangerang City, namely the Mobile Library and
submit recommendations to improve the mobile library service area South
Tangerang, especially in the region of the general public. This research use
approach qualitative with descriptive method through data collection techniques
of Interview, Observation and Document Study. sources of data obtained from
Service Staff Public Library, Clerk the mobile Library, and library Users the
mobile Library Tangerang Selatan City. This study uses the System Analysis
Evaluation Model, or often called Management Evaluation Model, which focuses
on input, process and output.
The results of this study overall indicate that the mobile library service
South Tangerang City is better and the maximum in the operational phase.
however, there are some shortcomings in its implementation. At the stage of Input,
the aspect that is not optimal is the plan of activities of the mobile library is not
well organized and just rely on a schedule that was made for a month once. and
also all the officers of the mobile library is not from among the Librarians. on the
stages of the process, aspects that are not optimal that the mobile library does not
yet have SOP Standard Operating Procedures, the absence of registration of the
members of the library and also loan service a collection on the mobile library
Service, Storytelling that could not be held in public, and a veriety of competitions
are held. at the stage of output, the aspect that is not optimal, namely the
assessment of visitor satisfaction which are still held once a year.
Based on the results of such research, recommended to the board of the
mobile library South Tangerang City, to further enhance the document library
around like SOP, regulation of the mobile library, a Plan of activities to maximize
the performance again from the mobile library. Also to further promote again the
schedule of the mobile library to the community, can also be shared on social
media such as Instagram, Facebook, or Twitter. so the more people know again
that in the park near his place of residence there is a mobile library. and judging
from the performance of the mobile library, is expected to be of service to higher
education can be accepted by the wider community and can increase interest in
reading, especially the people of South Tangerang.
keywords : The Evaluation of The Mobile Library Services, South Tangerang
City
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan dan
dipermudah untuk menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam selalu
tercurah limpahkan kepada junjungan umat yakni Nabi Muhammad SAW, beserta
para keluarga dan sahabatnya yang sudah membawa umatnya dari zaman jahiliah
ampai zaman penuh ilmu.
Selama penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa tidak sedikit
kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun, berkat kerja keras, do‟a,
perjuangan, kesungguhan hati, bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis sampaikan
rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan kepada penulis baik
dimasa perkuliahan sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Muarif SAM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membantu, memberikan nasehat dan semangat sehingga penulis
mampu menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini.
3. Dr. Tengku Rusman Nurhakim, M.Pd, dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran dengan penuh kesabaran
membimbing dan mengarahkan proses penulisan skripsi ini.
4. Lolytasari, M.Si, dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan,
nasehat dan masukan serta meluangkan waktunya dalam membantu
penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.
iv
5. Seluruh dosen dan staff Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah
memberikan segenap ilmu, keahlian dan pengalamannya selama
perkuliahan sehingga akhirnya skripsi ini selesai.
6. Staff layanan Perpustakaan Umum, semua Petugas Mobil Perpustakaan
keliling dan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang
Selatan yang bersedia membantu dan menerima penulis untuk
mengadakan penelitian di salah satu program kerja DPAD Kota Tangetang
Selatan.
7. Ayahanda Abdul Haris dan Ibunda Rohaeti, orang tua tersayang yang yang
tiada lelahnya membimbing, mendidik, mendukung anaknya baik secara
moril maupun materil, yang mendo‟akan putrinya dan memberikan
motivasi hidup dan pengalaman yang berharga kepada penulis.
8. Kepada adik-adikku tersayang Syeikhul Imam Maliki dan Muhammad
Billal Na-Syeikhan yang senantiasa menemani penulis mendapatkan
motivasi dan ide baru sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Semua keluarga yang selalu mendukung dan mensupport sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
10. Sahabat-sahabatku tercinta Widia, Dawiyah, Mia, Rizka, Tasya, Erna,
Syifa, Desfi dan Fariha yang senantiasa membantu, menemani dan
memotivasi penulis dimasa perkuliahan dan dalam penulisan skripsi ini.
11. Naufal Khairul Mahmudah yang memberikan dukungan dan motivasi
sehingga penulis dapat menyelesaikan semua tugas dan penulisan skripsi
ini.
12. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2015 dan
khususnya kelas A, yang sudah menjadi teman, sahabat bahkan keluarga
baru yang memberikan pengalaman berharga selama ini.
13. Teman-teman KKN Divergent 061 yang telah memberikan pengalaman
hidup yang tak akan penulis lupakan di Desa Sukasari, Rajeg, Tangerang.
14. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini yang
tidak dapat penulis disebutkan satu persatu.
v
Jazakumullah Khoirun Katsiran, Hanya Allah yang dapat membalas jasa
dan kebagian kalian semua, semoga amal dan kebaikan yang sudah diberikan
kepada penulis diberikan berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiiin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Namun
dengan kerendahan hati penulis sangat berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat
dan menambah wawasan pengetahuan bagi semua pihak.
Jakarta, 10 November 2019
Penulis
Anisha Fitriani
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7
E. Tujuan dan Manfaat Evaluasi......................................................................... 7
BAB II ACUAN TEORETIK......................................................................................... 9
A. Pengertian Riset Evaluasi .............................................................................. 9
B. Model Riset Evaluasi ................................................................................... 11
1. Model-model Riset Evaluasi .................................................................. 11
2. Model Evaluasi yang digunakan ............................................................ 12
C. Layanan Perpustakaan Keliling ................................................................... 14
1. Perpustakaan Keliling ............................................................................ 14
2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Keliling ............................................... 18
3. Tujuan Perpustakaan Keliling ................................................................ 19
4. Koleksi Perpustakaan Keliling ............................................................... 20
5. Layanan Perpustakaan Keliling ............................................................. 21
6. Sarana Perpustakaan Keliling ................................................................ 23
vii
7. Pendidikan Masyarakat .......................................................................... 24
D. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 27
E. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................................... 32
BAB III METODOLOGI EVALUASI ........................................................................ 36
A. Tempat dan Waktu Evaluasi ........................................................................ 36
B. Jenis, Metode dan Model Evaluasi .............................................................. 37
C. Sumber Data dan Informasi ......................................................................... 38
D. Teknik Pengambilan Sampel ....................................................................... 39
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 40
F. Kisi-kisi Instrumen Evaluasi ........................................................................ 42
G. Teknik Analisis Data ................................................................................... 46
BAB IV HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN .................................................. 48
A. Gambaran Umum Perpustakaan Keliling .................................................... 48
B. Deskripsi dan Analisis Data Evaluasi .......................................................... 51
C. Unit Analisis Evaluasi Layanan Perpustakaan Keliling .............................. 86
D. Pembahasan Hasil Temuan Evaluasi ........................................................... 91
E. Keterbatasan Evaluasi .................................................................................. 96
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI .............................................................. 98
A. Simpulan ...................................................................................................... 98
B. Rekomendasi ................................................................................................ 99
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 101
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................... 104
BIODATA PENULIS .................................................................................................... 133
viii
DAFTAR TABEL
Table 3.1 Jadwal Penelitian ....................................................................................... 36
Table 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Staf Layanan Perpustakaan Umum ......... 42
Table 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Petugas Perpustakaan Keliling ............... 42
Table 3.4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Masyarakat/Pengguna Perpusling ........... 43
Table 3.5 Pedoman Observasi Sarana dan Prasarana Perpustakaan Keliling ........... 43
Table 3.6 Pedoman Observasi Layanan Perpustakaan Keliling ................................ 44
Table 3.7 Intrumen Dokumen Layanan Perpustakaan Keliling ................................ 46
Table 4.1 Daftar Petugas Perpustakaan Keliling ....................................................... 52
Table 4.2 Daftar Klasifikasi Mobil Perpustakaan Keliling ....................................... 55
Tabel 4.3 Pengunjung perpustakaan keliling tahun 2017 ......................................... 59
Table 4.4 Pengunjung Perpustakaan Keliling tahun 2018 ........................................ 60
Table 4.5 Pengunjung Perpustakaan Keliling tahun 2019 ........................................ 60
Table 4.6 Daftar Ceklis Observasi Sarana dan Prasarana Perpusling ....................... 62
Table 4.7 Daftar Mobil Perpustakaan Keliling ......................................................... 65
Table 4.8 Jadwal Petugas Mobil Perpustakaan Keliling ........................................... 70
Table 4.9 Tabel Hasil kepuasan pengguna perpustakaan keliling di 3 tempat ......... 83
Table 4.10 Unit Analisis Ketercapaian Layanan Perpustakaan Keliling ................... 85
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perpustakaan Umum .............................................. 50
Gambar 4.2 Pendataan stock opname di aplikasi inlislite ......................................... 56
Gambar 4.3 Penataan buku di rak mobil Perpusling ................................................. 58
Gambar 4.4 Tata letak buku di rak mobil perpustakaan keliling .............................. 59
Gambar 4.5 Mobil perpustakaan keliling .................................................................. 65
Gambar 4.6 Mobil perpustakaan keliling tampak depan .......................................... 66
Gambar 4.7 Mobil perpustakaan keliling tampak samping ...................................... 67
Gambar 4.8 Mobil perpustakaan keliling tampak belakang ...................................... 68
Gambar 4.9 Aktifitas membaca Perpusling di Taman Kota 2 Jaletreng BSD .......... 74
Gambar 4.10 Seperangkat alat audio visual yang ada di perpustakaan keliling ....... 77
Gambar 4.11 Buku kunjungan perpustakaan keliling di sekolah .............................. 79
Gambar 4.12 Daftar pengunjung perpustakaan keliling tempat umum/rekreasi ....... 79
Gambar 4.13 Grafik Pengunjung perpusling dari tahun 2017, 2018 dan 2019 ......... 80
Gambar 4.14 Bukti kunjungan perpustakaan keliling di Tandon Ciater BSD .......... 81
Gambar 4.15 Kepuasan Pengunjung perpustakaan keliling ...................................... 84
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara ............................................................................ 102
Lampiran 2 Hasil Wawancara Perpustakaan Keliling .............................................. 105
Lampiran 3 Bukti Kunjungan .................................................................................... 114
Lampiran 4 Daftar Pengunjung Perpustakaan Keliling ............................................ 115
Lampiran 5 Hasil Kepuasan Pengunjung .................................................................. 116
Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian Perpustakaan Keliling .................................... 117
Lampiran 7 Jadwal Piket Bulan Oktober Perputakaan Keliling ................................ 118
Lampiran 8 Surat Bimbingan Skripsi ......................................................................... 119
Lampiran 9 Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................................... 120
Lampiran 10 Lembar Uji Referensi ........................................................................... 121
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada perkembangan jaman yang semakin maju seperti sekarang
ini, ilmu pengetahuan dan informasi semakin berkembang. Sehingga
informasi akan semakin mudah didapatkan, meskipun tidak semua
informasi yang didapatkan merupakan informasi yang benar dan relevan.
Banyak sekali informasi-informasi yang kebenarannya masih diragukan
bahkan tidak benar yang sekarang akrab dengan sebutan berita “hoaks.”
Untuk memilah dan memilih berita di era sekarang dengan kemajuan
teknologi yang semakin pesat cukup sulit, dibutuhkan ketelitian dan tidak
mudah percaya pada berita yang belum jelas asal usul berita itu berasal.
Salah satu sarana untuk mendapatkan informasi yang relevan, tepat
dan akurat adalah Perpustakaan. Perpustakaan juga berfungsi memperluas
wawasan dan meningkatkan ilmu pengetahuan guna mencerdaskan
kehidupan bangsa khususnya untuk generasi muda Indonesia. Dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 tahun 2007, tentang
Perpustakaan pasal 04 dijelaskan bahwa „Perpustakaan berfungsi sebagai
wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk
menngkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.‟ Perpustakaan di
Indonesia banyak jenisnya dari Perpustakaan Nasional, Perpustakaan
Daerah, Perpustakaan Sekolah, perusahaan dan berbagai instansi
pemerintah maupun swasta juga memiliki perpustakaan.
Berbicara tetang perpustakaan pasti berkaitan dengan dunia
pendidikan. Banyak masyarakat yang berpendapat bahwa mendapatkan
pendidikan hanya bisa didapatkan dengan bersekolah saja, selain itu
masyarakat tidak bisa mendapatkan pendidikan. Namun, arti dari
pendidikan itu sendiri adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, baik dibidang keilmuan,
2
sosial dan keagamaan. Dalam lingkungan masyarakat pun bisa dinyatakan
medapat pendidikan, dikarenakan pendidikan itu dilakukan oleh
masyarakat dari masyarakat dan untuk masyarakat. Yang menjadi
perbedaannya adalah jika sekolah formal seperti Sekolah Dasar sampai
dengan Universitas sudah memiliki standar juga persetujuan dari
pemerintah, jika non formal yaitu pendidikan untuk menyetarakan sekolah
formal seperti kejar paket A, B dan C, sedangkan pendidikan informal
yaitu seperti les, homeschooling dan sebagainya. Pada Undang-Undang
No. 20 tahun 2003 pada pasal 13 ayat (1) meyebutkan bahwa „Jalur
pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal informal dan yang
dapat saling melengkapi dan memperkaya.1 Dalam Undang-Undang diatas
menyebutkan bahwa pendidikan bukan hanya pendidikan yang berbasis
formal atau biasa kita sebut dengan sekolah tetapi dimana saja dan kapan
saja masyarakat bias mendapatkan pendidikan dengan sangat mudah cepat
dan juga tidak selalu memerlukan biaya yang mahal. Perpustakaan keliling
merupakan salah satu perangkat penyelenggaraan pendidikan non-formal
yang berupaya ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.2
Bagi masyarakat sekarang atau bahkan generasi muda yang disebut
juga sebagai generasi milenial atau generasi Y, yaitu Generasi ini banyak
menggunakan teknologi komunikasi instan, seperti: email, SMS, instant
messaging dan media sosial seperti facebook dan twitter. Dengan kata lain
generasi Y adalah generasi yang tumbuh pada era internet booming.3
Sudah dijelaskan bahwa generasi yang akan menjadi penerus bangsa ini
yaitu generasi yang ingin layanan secara instan, maka datang ke
perpustakaan menjadi hal yang sangat menyita waktu dan tenaga, karena
1Toto Seharto. “Konsep Dasar Pendidikan Berbasis Masyarakat.” Fakultas Tarbiyah IAIN
Raden Fatahilah Palembang. Cakrawala Pendidikan, November 2005. Thn. Xxiv, No. 4. Hlm 334.
Diakses pada hari Minggu 17 Maret 2019. 2Mutia Farasa Nia Sari, Drs. Zulfan M. Hum. “Pengaruh Program Perpustakaan Keliling
Terhadap Minat Baca Masyarakat”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3 No. 2 44-53 3Yanuar Surya Putra. Theoritical Review: Teori Perbedaan Generasi. Dosen Tetap Stie
Ama Salatiga. Jurnal. Among Makarti Vol. 19 No. 18, hlm. 129. Desember 2016. Diakses pada
hari Rabu, 13 Februari 2019.
3
semua yang dibutuhkan sudah bisa didapatkan dalam genggaman tangan
yaitu handphone dan perangkat elektronik lainnya.
Generasi milenial menumbuhkan budaya pergaulan yang sangat
luas cakupannya, bahkan sampai ke mancanegara dengan adanya alat
telekomunikasi seperti sosial media facebook, twitter, instagram, telegram
dan lain sebagainya memudahkan mereka berinteraksi dan saling bertukar
informasi. Dalam hal ini generasi milenial sudah mengenal budaya literasi,
yaitu budaya masyarakat yang sudah memiliki minat menulis dan
membaca. Istilah literasi sudah mengalami perkembangan makna sehingga
didefinisikan sebagai pemahaman dan kemampuan yang dimiliki
seseorang dalam menyadari kapan informasi dibutuhkan dan juga
memiliki kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi dan menggunakan
informasi tersebut secara efektif sesuai informasi yang dibutuhkan.4
Umumnya para generasi milenial lebih banyak menghabiskan waktunya
dengan membaca sosial media dari pada membaca ilmu pengetahuan
khususnya yang ada didalam buku.
Cara menumbuhkan budaya literasi atau budaya gemar membaca
kepada masyarakat khususnya para pemuda yang akan menjadi generasi
bangsa kita selanjutnya, yaitu dengan menumbuhkan rasa keingintahuan
yang tinggi akan suatu informasi, juga dengan memotivasi para pemuda
untuk gemar membaca agar memiliki pengetahuan yang tinggi. Karena,
bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki kualitas pendidikan yang
baik. Dengan ini perpustakaan umum di Daerah mempunyai solusi untuk
memperluas wawasan dan meningkatkan ilmu pengetahuan kepada para
siswa dan masyarakat dengan mengadakan layanan perpustakaan keliling
yang mengunjungi sekolah-sekolah disekitarnya khususnya di jenjang
sekolah dasar dan menengah. Dengan adanya program ini diharapkan
budaya literasi untuk generasi milenial khususnya bisa tersalurkan dengan
baik dan benar. Dikarenakan nilai tambah yang akan diperoleh dari
4Ike Iswari Lawanda. Intergrasi Pustakawan Menuju Masyarakat Informasi:Suatu
Perspektif Sosial – Budaya. (Jakarta: CV Sangung Seto 2015), hlm.102.
4
membaca adalah kemampuan seseorang dalam melakukan update
informasi yang dimilikinya.
Perpustakaan keliling merupakan bentuk perluasan layanan dari
perpustakaan menetap (Station Library).5 Atau jenis layanan yang
dikembangkan (Extension) pada perpustakaan umum, yang disebut Unit
Layanan Perpustakaan Keliling. Maksudnya agar perpustakaan tersebut
dapat memberikan layanan berkeliling (Mobile) mendatangi tempat
pemukiman penduduk, tempat kegiatan masyarakat seperti sekolah, kantor
kelurahan atau tempat-tempat tertentu yang dianggap strategis.6
Perpustakaan keliling mendorong masyarakat untuk gemar
membaca guna menambah wawasan berpikir yang luas dan terbuka. Selain
berkunjung ke sekolah-sekolah pada hari kerja, perpustakaan keliling juga
berkunjung kepada masyarakat, seperti dihari sabtu dan minggu berada di
taman-taman dan berbagai acara-acara masyarakat. Dengan adanya
layanan perpustakaan keliling yang berkunjung ke sekolah-sekolah dan
taman-taman maka diharapkan masyarakat yang tidak memiliki bahan
bacaan atau tidak memiliki banyak referensi buku yang mencukupi untuk
dibaca bisa terbantu dengan adanya layanan dari perpustakaan daerah ini.
Perpustakaan keliling juga bertujuan untuk menjangkau ke daerah
yang letaknya jauh dipelosok yang sulit terjangka dan kurang
mendapatkan bantuan oleh pemerintah khususnya dalam pengadaan bahan
bacaan. Maka perpustakaan keliling harus mampu mengembangkan
koleksi yang dimilikinya. Salah satu fungsi perpustakaan keliling
meningkatkan layanan yang baik, koleksi yang ada dalam perpustakaan
keliling juga harus menarik masyarakat juga para siswa untuk membaca
bahan pustaka yang ada di perpustakaan keliling.
5Rulli Khairul Anwar, Penyediaan Bahan bacaan Masyarakat Melalui Perpustakaan
Keliling, Mobile Library di Kabupaten Cianjur. Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan.
Vol.3/No.2, Desember 2015. hlm.138. 6 Sutarno NS Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik (jakarta: CV Agung
Seto 2006), hlm.41.
5
Hal-hal yang menyebabkan program-program perpustakaan yang
sudah direncanakan berjalan kurang maksimal adalah kendala yang
dihadapi oleh perpustakaan keliling. Oleh karena itu, perlu adanya
evaluasi terhadap layanan yang belum dicapai oleh perpustakaan keliling
daerah yang mengunjungi masyarakat dan sekolah dalam memberikan
informasi agar pengunjung lebih tertarik untuk membaca koleksi yang ada
di perpustakaan keliling. Salah satu keberhasilan perpustakaan adalah
apabila berhasil memenuhi/memuaskan in formasi apa yang dibutuhkan
oleh pemustaka.7 Untuk itu perpustakaan keliling harus mengetahui apa
yang dibutuhkan dan apa yang menjadi prioritas masyarakat yang akan
dikunjunginya.
Pentingnya dilakukan evaluasi dalam penelitian ini yaitu untuk
mengetahui sejauh mana pelayanan yang sudah diberikan oleh
Perpustakaan Keliling yang berhubungan langsung dengan masyarakat
untuk menyampaikan informasi dan ilmu pengetahuan agar masyarakat
memiliki pengetahuan yang luas. Karena jika penulis lihat dan amati
perpustakaan keliling sudah banyak diminati didalam sekolah-sekolah
yang ada di Tangerang Selatan, buktinya jadwal perpustakaan keliling
sudah padat untuk berkeliling diseluruh sekolah yang ada di kecamatan di
Tangerang Selatan, sampai-sampai pihak sekolah jika ingin dikunjungi
oleh perpustakaan keliling harus menunggu jadwal antrian perpustakaan
keliling yang begitu padat. Penulis lebih memilih untuk mengetahui
keberhasilan program Perpustakaan Keliling di Dinas Perpustakaan dan
Arsip Daerah Kota Tangerang Selatan dilihat pada pelayanan dan
memberikan kebutuhan yang masyarakat butuhkan.
Oleh karena itu, penulis perlu melakukan evaluasi mengenai
“Evaluasi Layanan Perpustakaan Keliling Daerah Kota Tangerang
Selatan”
7Nurtakhiyah, Eksistensi Perpustakaan di Era Teknologi. Jurnal Iqra. Volume 11 No. 02
Oktober 2017. hlm 51.
6
B. Identifikasi Masalah
Pada pelaksanaan layanan Perpustakaan Keliling Daerah Tangerang
Selatan, terdapat berbagai komponen yang perlu diamati dan dievaluasi
untuk mengetahui berbagai ketercapaian program tersebut. Terkait
pelaksanaan penelitian evaluasi maka identifikasi masalah yang
ditemukan pada saat studi pendahuluan dalam Layanan Perpustakaan
Keliling sebagai berikut :
1. Perencanaan layanan Perpustakaan Keliling Daerah Tangerang
Selatan yang belum optimal.
2. Jadwal kegiatan Perpustakaan Keliling yang belum dipublikasikan dan
diketahui masyarakat.
3. Kurangnya prosedur pelaksanaan layanan Perpustakaan Keliling.
4. Kurangnya perijinan dari pihak setempat.
5. Kualitas sarana dan prasarana yang belum memadai.
6. Ketersediaan koleksi buku yang terbatas.
7. Kontribusi layanan perpustakaan keliling belum menjangkau ke
seluruh daerah sekitar Tangerang Selatan.
8. Kurangnya upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala
pengelolaan layanan perpustakaan keliling yang dijalankan oleh
Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan untuk mencerdaskan
anak bangsa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, diadakannya kegiatan
evaluasi pada pelayanan Perpustakaan Keliling sangat penting. Oleh
karena itu, penulis membatasi masalah berdasarkan komponen evaluasi
yang telah dipilih yaitu dengan pendekatan goal Oriented Evaluation
Approach dimana pendekatan evaluasi ini fokus pada tujuan dari
program yang sudah ada. pendekatan ini dipilih sebagai instrument
dalam melakukan evaluasi dengan tujuan agar mendapatkan gambaran
secara menyeluruh tentang layanan perpustakaan keliling yang dijalankan
oleh Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan. Namun, didalam
7
pendekatan ini ada beberapa model dan model yang akan penulis jadikan
alat untuk evaluasi dengan model sistem analisis, dimana dalam system
analisis terdapat lima tahap yaitu Input, Proses, Output, Outcome dan
Impact. Namun dalam evaluasi ini, evaluasi Outcome dan Impact tidak
dilakukan.
D. Rumusan Masalah
Dengan demikian terdapat perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana evaluasi masukan (input) perpustakaan keliling
Pemerintah Kota Tangerang Selatan?
2. Bagaimana evaluasi proses (process) perpustakaan keliling
Pemerintah Kota Tangerang Selatan?
3. Bagaimana evaluasi keluaran (output) perpustakaan keliling
Pemerintah Kota Tangerang Selatan?
E. Tujuan dan Manfaat Evaluasi
1. Tujuan Evaluasi
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat
mengetahui tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengidentifikasi evaluasi input perpustakaan keliling
Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
b. Untuk menjelaskan evaluasi process perpustakaan keliling
Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
c. Untuk mendeskrispsikan evaluasi output perpustakaan keliling
Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
2. Manfaat Evaluasi
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai
manfaat terutama bagi perkembangan ilmu pengetahuan, adapun manfaat
yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai berikut:
a. Kegunaan secara Teoritis adalah sebagai berikut:
1) Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan, khususnya tentang Ilmu
8
Perpustakaan mengenai layanan perpustakaan keliling yang
melayani sektor pendidikan, serta kaitannya dengan
manajemen di bidang pendidikan.
2) Untuk memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan
penulis tentang manajemen dibidang pendidikan, khususnya
dalam pengelolaan layanan perpustakaan keliling yang
berkunjung ke sekolah-sekolah yang ada disekitar Tangerang
Selatan.
b. Kegunaan secara Praktis adalah sebagai berikut:
Selain manfaat teoritis, hasil penelitian ini juga diharapkan
memberi manfaat secara praktis yaitu sebagai berikut:
1) Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan
kualitas layanan perpustakaan keliling agar lebih maksimal
dalam melayani masyarakat.
2) Untuk membantu menyosialisasikan perpustakaan keliling
Kota Tangerang Selatan kepada masyarakat luas.
3) Untuk menjadi bahan rujukan dan referensi bagi evaluator lain
tentang perpustakaan keliling .
9
BAB II
ACUAN TEORETIK
A. Pengertian Riset Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata “evaluation” (bahasa Inggris), kata
tersebut diserap ke dalam perbendaharaan dalam bahasa Indonesia
dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan penyesuaian lafal
Indonesia menjadi „evaluasi‟.8 Selanjutnya dijelaskan juga bahwa
evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang
bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.9 Evaluasi
juga termasuk kedalam riset terapan yang bertujuan untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi oleh masyarakat maupun organisasi.
Thorndike, Hagen dan Ebel, yang dikutip oleh Ananda dan Rafida
menekankan bahwa ”evaluation come to defined as roughly synonymous
educational measurement.” (evaluasi didenfinisikan sebagai pengukuran
pendidikan yang hampir identik), Dari pengertian di atas yaitu bahwa
evaluasi disamaartikan sebagai suatu pengukuran dalam bidang
pendidikan. Bersamaan dengan itu pula ada yang mengatakan bahwa
“evaluation as synonimous with profesional jugemment.”10
(Evaluasi
identik dengan penilaian profesional), dari pengertian di atas bahwa
evaluasi juga dikenal sebagai penilaian yang dilakukan secara profesional
dan dengan orang yang ahli di bidangnya. Dari dua istilah evaluasi diatas
yaitu menunjukan seberapa jauh suatu proses yang dijalankan secara
sistematis dalam menentukan apakah sudah sampai kepada tujuan yang
ingin dicapai oleh suatu program, ataukah melenceng dari yang sudah
direncanakan sebelumnya.
8Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan,
pedoman teoritis praktis bagi mahasiswa dan praktisi pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara 2010).
Cet.4. hlm 1. 9Rusydi Ananda dan Tien Rafida, Pengantar Evaluasi Program Pendidikan (Medan:
Perdana Publishing, 2017), hlm 1. 10
A. Muri Yusuf, Asesmen dan Evaluasi Pendidikan : Pilar Penyedia Informasi dan
Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2015), hlm 18-19.
10
Menurut Kifer, mendefinisikan evaluasi sebagai penyelidikan
untuk menentukan nilai atau manfaat (worth) suatu program, produk
prosedur atau proyek.11
Definisi yang diterangkan menurut Kifer diatas,
yaitu menjelaskan bahwa evaluasi yaitu sebuah kegiatan penyelidikan
atau percobaan untuk suatu produk agar dapat ditemukan suatu nilai yang
ada di dalam suatu objek yang dievaluasi.
Menurut The Joint Commite menyatakan bahwa evaluation is the
systematic assasment of the worth or merit of an object. Evaluasi adalah
penilaian yang sistematik tentang nilai, harga atau manfaat dar suatu
objek.12
Dari pengertian menurut The Joint evaluasi dilakukan secara
sistematik artinya sebuah evaluasi dilakukan secara formal atau resmi
dan terstruktur bukan sekedar penilaian yang asal-asalan.
Dari banyak pengertian tentang evaluasi menurut para ahli diatas
bisa dibuat kesimpulan bahwa, evaluasi yaitu suatu proses atau kegiatan
yang dilakukan secara terencana dan sistematis, untuk mengetahui nilai
dari berjalannya suatu program atau kegiatan, setelah itu diadakan
tindakan perbaikan atau bahkan penghapusan proram atau kegiatan yang
sudah berjalan.
Untuk mencapai pelayanan yang baik dan bermutu diperlukan
adanya evaluasi. Layanan yang dievaluasi merupakan suatu kegiatan
yang hanya dapat dirasakan oleh pelanggan, tidak bisa dilihat dan
diketahui bentuknya. Layanan atau bisa disebut juga service menyiratkan
segala sesuatu yang dilakukan pihak tertentu (individu maupun
kelompok) kepada pihak lain (individu maupun kelompok).13
Menurut
definisi diatas bahwa pelayanan atau service bergerak pada bidang jasa,
dimana kegiatan antara individu kepada individu atau kelompok lainnya
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Seperti yang dikemukakan
oleh Vargo dan Lusch dalam Fandy mengatakan „Service is an
11
Op. Cit, Rusydi Ananda dan Tien Rafida. hlm. 1. 12
Ibid., hlm.2 13
Fandy Tjiptono, Service Manajemen, mewujudkan pelayanan prima, (Yogyakarta:
Andi, 2017), ed.3, hlm.3.
11
interactive process of doing something for someone‟ (layanan adalah
proses interaktif untuk melakukan sesuatu untuk seseorang).14
Dari setiap pendapat tentang evaluasi dan pelayanan diatas dapat
disimpulkan bahwa evaluasi layanan adalah proses atau kegiatan yang
dilakukan secara terencana untuk meningkatkan kualitas suatu kegiatan
guna memberikan kepuasan kepada pelanggan jasa pelayanan.
B. Model Riset Evaluasi
1. Model-model Riset Evaluasi
a. Model Evaluasi Berbasis Tujuan
Model Evaluasi Berbasis tujuan dalam bahaa Inggis disebut juga
Goal Based Evaluation Model atau Objective Oriented Evaluation
atau atau Objective-Referenced Evaluation Model atau Objective
Oriented Approach dan lain sebagainya. Model evaluasi ini
merupakan model yang paling tertua diantara model evaluasi yang
lain dan dikembangkan oleh Ralph W Tyler. Ia mendefinisikan
evaluasi ini yaitu evaluasi merupakan proses menentukan seberapa
tinggi tujuan pendidikan sesungguhnya dapat dicapai.
b. Model Evaluasi Bebas Tujuan
Model evaluasi ini dalam bahasa inggris yaitu Goal Free Evaluation
Model. Model evaluasi bebas tujuan ini adalah model evaluasi di
mana evaluator melakukan evaluasi tanpa mempunyai pengetahuan
atau referensi dari gol atau objektif serta pengaruh yang diharapkan
oleh perancang program. Model ini dikembangkan oleh Michael
Sriven.
c. Model Evaluasi CIPP
Model Evaluasi CIPP adalah kepanjangan dari Context, Input,
Process, dan Product. Definisi dari evaluasi ini adalah evaluasi
sebagai melukiskan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang
berguna untuk menilai alternatif-alternatif pembuatan keputusan.
14
Ibid.,hlm.2.
12
Evaluasi ini dikembangkan oleh Danniel Stufflebeam pada tahun
1966.
d. Model Evaluasi Sistem Analisis
Evaluasi ini dalam bahasa inggris yaitu System Analysis Model atau
sering disebut juga sebagai Management Evaluation Model, yang
artinya model evaluasi manajemen, dikarenakan manajemen yaitu
sesuatu yang terarah, terukur dan sistematis seperti sekumpulan
system yang saling berkaitan satu sama lainnya. Ilmuan yang
pertamakali mengemukakan teori Umum Sistem adalah Karl Luwig
von Bertalanffy.
2. Model Evaluasi yang digunakan
Model evaluasi yang digunakan dari berbagai model diatas adalah
Model Evaluasi Sistem Analisis (System Analysis Model) atau sering
disebut Management Evaluation Model, ilmuan yang pertamakali
mengemukakan teori Umum Sistem (General System Theory) adalah
Karl Luwig von Bertalanffy, seorang biolog Jerman.15
Menurut Bertalanffy dalam buku Wirawan mengemukakan bahwa
teori system merupakan science of wholeness atau sains mengenai
keseluruhan,16
bisa juga diartikan pengetahuan secara keseluruhan
objek evaluasi.
Setiap program mempunyai tujuan program, yaitu apa yang akan
dicapai dengan dirancang dan dilaksanakan oleh program tersebut.
Dalam program sosial, tujuan program adalah menciptakan perubahan
sosial dengan melakukan intervensi sosial. Indikator dari evaluasi ini
menjadi parameter dan dasar penilaian pelaksanaan kegiatan.
Pengkajian ulang akan dilakukan terhadap kegiatan yang tidak
15
Wirawan, Evaluasi, Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi (Jakarta: Raja
Grafindo Persada 2016), hlm 153. 16
Ibid., hlm 154.
13
memenuhi indikator-indikator tersebut. Dalam evaluasi sistem analisis
terdapat langkah-langkah evaluasi yaitu:
1. Evaluasi masukan (input evaluation).
Yaitu mengevaluasi masukan rencana program terdahulu untuk
dijadikan program yang akan dilaksanakan. Tujuan dari evaluasi ini
adalah untuk menganalisis dan menilai kecukupan kuantitas dan
kualitas masukan yang diperlukan untuk melaksanakan program.17
2. Evaluasi proses (process evaluation).
Evaluasi proses lebih fokus pada pelaksanaan program dan
menyediakan informasi mengenai kemungkinan program akan
diperbaiki. Dan evaluasi ini juga merupakan evaluasi yang bersifat
formatif yaitu berupaya mencari jawaban dari setiap pertanyaan
yang muncul dibenak evaluator.
3. Evaluasi keluaran (output evaluation).
Evaluasi keluaran mengukur dan menilai keluaran atau hasil dari
suatu program, yaitu produk yang dihasilkan program. Berapa
banyak dan seberapa baik produk dari program yang sudah
dijalankan.
4. Evaluasi akibat (outcome evaluation).
Evaluasi akibat yaitu mengukur apakah masyarakat yang
mendapatkan layanan program berubah menjadi lebih baik seperti
yang diharapkan oleh masyarakat atau sebaliknya.
5. Evaluasi Pengaruh (impact evaluation).
Evaluasi Pengaruh yaitu menilai perubahan yang terjadi terhadap
masyarakat sebagai akibat dari program yang sudah dijalankan.
Evaluasi ini mengukur pengaruh program sebagai hasil program
dalam jangka panjang.18
Namun dalam evaluasi ini peneliti tidak mencantumkan dua
indikator dari lima indikator evaluasi sistem analisis di atas, peneliti
17
Ibid., hlm. 156. 18
Ibid.,
14
hanya menggunakan tiga indikator evaluasi yaitu, evaluasi masukan,
evaluasi proses dan evaluasi keluaran. Dikarenakan evaluasi akibat
(outcome evaluation), juga evaluasi pengaruh (impact evaluation)
cangkupannya lebih luas dengan dimensi masyarakat yang lebih
kompleks, juga akan lebih lama memakan waktu jika diteruskan dalam
kegiatan evaluasi yang akan dilakukan peneliti.
Teori model analisis ada persamaannya dengan model CIPP.
Akantetapi, dalam model CIPP evaluasi akibat dan evaluasi pengaruh
dijasikan dalam satu indikator yaitu bernama evaluasi produk.
Sedangkan dalam Evaluasi Sistem analisis keduanya terpisah. Dalam
model Evaluasi, setiap jenis Evaluasi dapat dilakukan secara parsial
sedangkan dalam model CIPP keempat jenis evaluasinya merupakan
kesatuan yang linier. Dalam evaluasi system analisis setiap jenis
evaluasi dapat dilakukan secara terpisah. Misalnya, evaluator hanya
mengevaluasi masukan saja tergantung dari kebutuhan yang akan
dievaluasi.19
C. Layanan Perpustakaan Keliling
1. Perpustakaan Keliling
Perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti buku.
Setelah mendapat awalan per dan akhitan -an menjadi perpustakaan,
yang berarti kitab, kitab primbon, atau sekumpulan buku-buku, yang
kemudian disebut bahan pustaka.20
Perpustakaan merupakan sumber
dari semua ilmu, karena seperti yang dijelaskan dalam pengertian diatas
perpustakaan merupakan tempat atau wadah perkumpulnya sumber-
sumber bacaan dari mulai jaman dahulu sampai sekarang masih
dikumpulkan dalam perpustakaan.
Menurut Basuki yang dikutip dari Suwarno mengatakan bahwa
„perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagiaan sebuah gedung atau
19
Ibid., hlm 158. 20
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: CV Agung
Seto, 2006), hlm.11.
15
gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan
lainnya yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk
digunakan membaca bukan untuk dijual.‟21
Yang dimaksud oleh Basuki
di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah sebuah tempat
yang menjadi wadah penyimpanan atau kumpulan sumber informasi
atau ilmu, dengan menggunakan system penyusunan yang sudah
ditetapkan oleh lembaga dan undang-undang.
Menurut Undang Undang No. 43 tahun 2007 pasal 1 disebutkan
bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya
cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang
baku guna memenuhu kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi dan rekreasi para pemustaka. Menurut Undang-Undang diatas
perpustakaan adalah sebuah lembaga yang mengelola buku-buku,
tulisan, karya-karya yang sudah teruji kelegalannya mulai dari karya
tulis, karya cetak, sampai dengan karya rekam dengan menggunakan
sistem yang sudah ditetapkan oleh institusi dan undang-undang.
Dari semua pengertian tentang perpustakaan di atas dapat
disimpulkan bahwa perpustakaan adalah ruang untuk pengumpulan
koleksi dari karya para ahli untuk dijadikan bahan referensi juga bahan
bacaan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat maupun
pemustaka yang datang di perpustakaan yang mengakses perpustakaan
secara online maupun offline.
Tugas perpustakaan yang paling utama yaitu melayani
masyarakat dengan menyediakan layanan berupa informasi dan ilmu
yang relefan dan lengkap. Perpustakaan juga berperan penting bagi
kemajuan dalam bidang pendidikan juga edukasi untuk masyarakat
umum mulai dari anak-anak, remaja, dewasa bahkan lansia yang masih
gemar membaca.
21
Wiji Suwarno, Pengetahuan Dasar Kepustakaan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010),
cet.1, hlm. 31.
16
Di setiap Negara harus memiliki lembaga informasi, lembaga
informasi meliputi .baik itu perpustakaan pusat maupun perpustakaan
yang terletak di setiap kota di belahan negaranya masing-masing. Di
Indonesia sendiri perpustakaan pusat terletak di ibukota Negara
Indonesia yaitu daerah Jakarta pusat dan dinamakan Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia.
Perpustakaan Nasional adalah lembaga pemerintah non
departemen (LPND) yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam
bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan Pembina,
perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian,
perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan.
Perpustakaan Nasional memiliki Visi dan Misi perpustakaan
yaitu, visinya „Terwujudnya Indonesia Cerdas Melalui Gemar
Membaca Dengan Memberdayakan Perpustakaan‟ adapun misina yaitu
(1) Terwujudnya Layanan Prima. (2) Terwujudnya perpustakaan
sebagai pelestarian Khazanah Bangsa dan yang terakhir yaitu (3)
Terwujudnya Perpustakaan Sesuai Standar Nasional Perpustakaan.
Untuk mewujudkan visi dan misinya perpustakaan Nasional
membuat Standar Nasional Indonesia di Bidang Perpustakaan dan
Kepustakawanan yang dinaungi oleh Undang-Undang. Dimana di
dalamnya ada berbagai jenis perpustakaan untuk menunjang keilmuan
generasi bangsa, mulai dari Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan
Perguruan Tinggi, Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota, Perpustakaan
Khusus Instansi Pemerintah, Perpustakaan Desa/Kelurahan. Salah satu
dari beberapa jenis perpustakaan yang sudah disebutkan, perpustakaan
yang berkenaan langsung dengan masyarakat adalah perpustakaan
umum daerah/kota.
Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukan bagi
masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa
membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama dan status sosial-
ekonomi. Perpustakaan umum berada di tiga tingkatan pemerintahan
17
yakni 1) Perpustakaan Umum Kabupeten/Kota di seluruh Indonesia. 2)
Perpustakaan Umum Kecamatan. 3) Perpustakaan Umum
Desa/Kelurahan.22
Adapun misi perpustakaan umum kabupaten/kota sendiri yaitu
menyediakan materi perpustakaan dan akses informasi bagi semua
anggota masyarakat untuk kepentingan pendidikan, kebudayaan, ilmu
pengetahuan, literasi informasi dan rekreasi.23
Dan salah atu tugas dari
perpustakaan umum kabupaten kota adalah „menyelenggarakan
perluasan layanan antara lain melalui perpustakaan keliling.‟
Diadakannya layanan perpustakaan keliling sendiri yaitu untuk
memperluas cangkupan layanan perpustakaan nasional maupun
perpustakaan umum guna mencapai seluruh masyarakat di daerah yang
terpencil maupun masyarakat yang tidak mempunyai waktu untuk
berkunjung ke perpustakaan nasional maupun umum.
Perpustakaan keliling adalah bagian dari pelayanan perpustakaan
umum yang mendatangi/ mengunjungi pembacanya dengan
menggunakan kendaraan, baik darat (mobil, motor), maupun air
(perahu). Dengan kata lain perpustakaan keliling adalah perpustakaan
yang bergerak dengan membawa bahan perpustakaan untuk melayani
masyarakat dari satu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau oleh
perpustakaan umum.24
Dalam panduan penyelenggaraan perpustakaan keliling juga
dijelaskan bahwa perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang
bergerak dengan membawa bahan pustaka seperti buku, dan lain-lain
untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat lain yang
22
Sutarno NS, op. cit.,, hlm 37. 23
SNI Standar Nasional Indonesia Bidang perpustakaan dan kepustakawanan (Jakarta:
Perpustakaan Nasional R.I 2009), hlm.2. 24
Layanan Perpustakaan Keliling Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten
temanggung. https://dinarpus.temanggungkab.go.id/index.php/home/halaman/88/layanan-
perpustakaan-keliling.
18
belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap.25
Yang artinya
perpustakaan keliling yaitu perpustakaan yang bisa bergerak untuk
mendatangi masyarakat langsung, juga memotivasi agar masyarakat
gemar membaca buku, khususnya buku keilmuan yang ada di
perpustakaan.
Sistem pengelolaan Perpustakaan keliling secara umum sama
dengan sistem pengelolaan pada perpustakaan-perpustakaan menetap,
yang membedakannya hanyalah pada bentuk dan sifatnya yang bisa
bergerak.26
Yang artinya bahwa semua pengelolaan dalam perpustakaan
keliling seluruhnya sama dengan perpustakaan pada umunya,
dikarenakan perpustakaan keliling merupakan layanan dari
perpustakaan umum maupun dari perpustakaan nasional untuk
mencangkup masyarakat yang lebih luas lagi.
Konsep pelayanan perpustakaan keliling sendiri hamper sama
dengan pelayanan terantar, tetapi dalam pelayanan terantar jangkauan
pelayanannya bersifat kelembagaan dan mempunyai pelayanan
pengguna lebih spesifik, jika dalam perpustakaan keliling sifatnya lebih
umum, karena perpustakaan keliling adalah kepanjangan tagan dari
perpustakaan umum dan tujuan pelayanannya pun mencangkup
masyarakat umum dari semua kalangan yang secara geografis dan
teknis sulit dijangkau oleh system pelayanan perpustakaan umum
sebagai induknya.27
2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Keliling
Perpustakaan keliling memiliki tugas melayani masyarakat yang
belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap, karena di lokasi
tersebut belum terdapat gedung perpustakaan atau bisa saja karena
25
Perpustakaan Nasional R.I., Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah. 1992,p.4
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. 26
Pawit M Yusup, Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan, (Jakarta: Bumi Aksara).
hlm.258. 27
Ibid., hlm 258.
19
situasi dan kondisi tertentu yang membuat pemustaka tidak bisa
mengunjungi perpustakaan umum.
Perpustakaan keliling juga merupakan jenis perpustakaan yang
bergerak dari satu tempat ke tempat yang laindengan tujuan
mengunjungi langsung kepada masyarakat. Dan fungsi perpustakaan
keliling yaitu
a. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di daerah,
khususnya di daerah pedesaan dan daerah terpencil.
b. Pemerataan pemgembangan pendidikan.
c. Sebagai media penerangan bagi masyarakat.
d. Memasyarakatkan perpustakaan dan minat baca di kalangan
masyarakat.28
Dari fungsi perpustakaan keliling diatas maka bisa dijabarkan
bahwa perpustakaan keliling mempunyai peranan untuk
menyamaratakan pengetahuan dalam masyarakat khususnya di daerah
yang kurang mendapat perhatian tentang pendidikan. Dikarenakan, di
zaman sekarang tidak semua daerah memiliki pengetahuan juga
pendidikan yang merata meskipun itu di daerah perkotaan yang maju
dalam bidang perekonomian maupun industry. Makadari itu dengan
adanya perpustakaan keliling diharapkan bisa menjadi media belajar
dan menggali pengetahuan lebih dalam lagi secara cuma-cuma karena
tidak memerlukan biaya untuk mengunjunginya.
Fungsi kegiatan pelayanan perpustakaan adalah sebagai jembatan
antara bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dengan pemakai yang
membutuhkannya guna mengoptimalisasikan pemanfaatan bahan
pustaka/sumber informasi yang ada.
3. Tujuan Perpustakaan Keliling
Setiap kegiatan pastilah memiliki tujuan, agar kegiatan yang
dilaksanakan bisa berjalan dan memiliki arah yang akan dicapai. Maka
perpustakaan layanan perpustakaan keliling juga memiliki tujuannya
28
Zurni Zahara, Konsep Dasar Ilmu Perpustakaan, (Medan: USU digital library,2004),
hlm.9.
20
dan tidak sama seperti perpustakaan pada umumnya. Tujuan
perpustakaan keliling adalah :
a. Meratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat
sampai ke daerah terpencil yang belum/tidak memungkinkan
adanya perpustakaan permanen;
b. Membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan
nonformal kepada publik luas;
c. Memperkenalkan buku-buku dan bahan pustaka lainnya kepada
publik;
d. Memperkenalkan jasa perpustakaan kepada publik;
e. Meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku pada
masyarakat; dan
f. Mengadakan kerja sama dengan lembaga masyarakat sosial,
pendidikan, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan
kemampuan intelektual dan kultural masyarakat.29
Dari definisi diatas perpustakaan keliling juga bisa dijadikan
alternatif bagi perpustakaan umum menjangkau daerah yang tidak
terjamah oleh perpustakaan umum yang hanya menetap di satu tempat
saja. Maka perpustakaan keliling juga bertujuan untuk menjalankan
tugas perpustakaan umum yang belum bisa dijangkau, seperti melayani
masyarakat luas dan sebagainya.
4. Koleksi Perpustakaan Keliling
Koleksi yang ada di dalam perpustakaan keliling berasal dari
koleksi di dalam perpustakaan umum daerah yang menaunginya.
Dikarenakan dalam UU RI No.43 tahun 2007 pasal 22 dijelaskan bahwa
„Pemerintaha, pemerintah Provinsi, dan/atau kabupaten/kota
melaksanakan layanan perpustakaan keliling bagi daerah yang belum
terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap.‟ Dari undang-undang
diatas jelas disebutkan bahwa perpustakaan keliling berda dalam
naungan perpustakaan umum maka koleksi di dalam perpustakaan
keliling juga berasal dari perpustakaan umum.
29
Layanan Perpustakaan Keliling Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten
temanggung. https://dinarpus.temanggungkab.go.id/index.php/home/halaman/88/layanan-
perpustakaan-keliling.
21
Menurut Tarto, bahan perpustakaan yang disediakan untuk
kepentingan belajar, informasi, rekreasi kultural, dan penelitian bagi
semua lapisan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja maupun
dewasa. Terdiri dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi
yang bersifat ilmiah dan non-ilmiyah (fiksi) meliputi hal-hal berikut.
a. Karya cetak berupa buku teks, buku referensi (rujukan) seperti
ensiklopedia, kamus, almanak, annual, direktori, annual, handbook,
biografi, sumber geografi, terbitan pemerintah.
b. Karya rekam berupa kaset audio VCD, CD, CD-Room
pengetahuan, video cassete, televisi, dsb.
c. Media elektronis yang disebut tidak direkam atau not-recordered,
yaitu media penyimpanan informasi berupa pangkalan data yang
ditayangkan melalui monitor komputer, misalkan internet.30
5. Layanan Perpustakaan Keliling
Layanan Perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama
disetiap perpustakaan. Kegiatan tersebut yang langsung terhubung
dengan masyarakat, dan sekaligus menjadi barometer keberhasilan
penyelenggaraan perpustakaan.31
Untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan dari pelayanan perpustakaan yaitu dilihat dari seberapa
puas para pengunjung yang merasakan layanan perpustakaan.
Adapun layanan yang terdapat pada layanan perpustakaan
keliling antara lain:32
a. Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi yaitu suatu kegiatan melayani pemustaka yang
ingin meminjam koleksi yang ada di perpustakaan setelah itu
diberikan oleh pustakawan kepada pemustaka dengan tujuan yang
berhubungan dengan pemanfaatan koleksi yang ada di
perpustakaan.
Tetapi dalam hal ini tidak semua perpustakaan keliling memakai
system layanan sirkulasi. Dikarenakan, banyak koleksi yang
30
Wiji Suwarno, Perpustakaan dan Buku: Wacana penulisan dan penerbitan
(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2011) hlm 60-61. 31
Sutarno NS, op. cit., hlm.90. 32
Supriyanto, dkk., Aksentuasi Perpustakaan. (Jakarta: Ikatan Pustakawanan Indonesia
Pengurus Daerah DKI Jakarta, 2006), Hlm 124-12.
22
dipinjam tidak dikembalikan lagi. Juga, perpustakaan keliling yaitu
berbentuk perpustakaan yang tidak menetap, maka ditakutkan
koleksinya rusak maupun hilang oleh pemustaka.
b. Layanan Referensi (Rujukan)
Pelayanan referensi berhubungan dengan pelayanan yang
membantu pemakai perpustakaan yang kesulitan dalam
memperoleh informasi atau bahan pustaka dan diberikan petunjuk
agar informasi atau bahan pustaka yang dicari dapat ditemukan. Di
dalam layanan referensi juga terdapat waktu pengoperasian
perpustakaan.
c. Layanan membaca di perpustakaan
Gunanya memberi kesempatan bagi pengunjung yang belum
menjadi anggota perpustakaan, mereka dapat membaca saja, maka
disediakan layanan membaca di tempat layanan (service point).
d. Layanan Bercerita
Layanan bercerita bisa juga disebut dengan layanan mendongeng
atau (story telling) tujuan utamanya adalah meningkatkan minat
baca anak-anak, terutama anak pra sekolah. Walaupun layanan ini
lebih sering dilakukan oleh perpustakaan umum kotamadya, namun
perpustakaan keliling dapat juga memberikan layanan ini, dalam
hal pemerataan pelayanan kepada masyarakat yang jaraknya tidak
terjangkau oleh layanan perpustakaan umum kotamadya menetap.
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan adalah pembawa ceritanya
terampil bercerita, materi cerita tepat, dan pembawaanya ramah
serta dapat menghidupkan cerita yang disesuaikan dengan koleksi-
koleksi yang ada di dalam perpustakaan keliling tersebut.
e. Pemutaran Film
Pemutaran film merupakan jenis layanan yang sangat digemari oleh
masyarakat. Pemutaran film merupakan sarana yang sangat efektif
untuk menyampaikan pesan-pesan moral maupun promosi untuk
perpustakaan itu sendiri, jenis layanan ini memang belum populer,
23
tetapi perlu dipertimbangkan untuk masa-masa yang akan datang
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi yang begitu pesat. Dengan layanan pemutaran film juga
lebih menarik minat terutama untuk anak-anak karena bisa
langsung dilihat juga bisa dilakukan secara beramai-ramai.
f. Layanan Jasa Informasi
Untuk memenuhi kebutuhan informasi, orang tidak cukup hanya
melalui satu sarana jasa informasi saja, melainkan dari berbagai
sarana jasa informasi lainnya, termasuk perpustakaan keliling
sebagai salah satu sarana layanan jasa informasi, misalnya
pengunjung dapat bertanya kepada petugas perpustakaan keliling.
g. Layanan anak
Layanan anak atau permainan anak (seperti play, games and kids).
Layanan anak dalam perpustakaan lebih cenderung kepada anak
usia taman kanak-kanak maupun paud. Perpustakaan harus
menyediakan berbagai jenis permainan untuk mengembangkan
daya kreatiftas, imajinasi, motivasi dan kemampuan berfikir serta
keingin tahuan yang dirangsang melalui koleksi yang ada dalam
perpustakaan.33
6. Sarana Perpustakaan Keliling
Sarana dan prasarana perpustakaan adalah semua benda, barang
dan inventaris yang menjadi milik perpustakaan dan dipergunakan
untuk menunjang penyelenggaraan kegiatan perustakaan.34
Perlengkapan dan prabot sekurang kurangnya sebuah
perpustakaan mempunyai rak-rak buku, meja dan kursi untuk pegawai,
lemari penyimpanan bahan pustaka, meja kursi baca, dan lemari
catalog.35
Secara umum telah diketahui bahwa pengoperasian
perpustakaan keliling dilakukan dengan menggunakan sarana kendaraan
33
Sutarno NS op. cit., hlm.98. 34
Ibid., hlm.218. 35
Ibid hlm 48.
24
baik darat maupun air. Di Perpustakaan keliling Daerah Kota
Tangerang Selatan yaitu menggunakan kendaraan berbentuk mobil.
Lingkungan perpustakaan keliling sebaiknya tempat yang tenang
dan nyaman bagi pemakainya sebagai sarana belajar atau mencari
informasi, karena keberadaan perpustakaan juga mempunyai fungsi
sebagai sumber belajar yang juga berperan sebagai tempat belajar oleh
karena itu fasilitas yang ada di perpustakaan harus dilengkapi dengan
katalogisasi, komputer, meja dan kursi bagi pembaca. Semuan yaitu
sudah terpenuhi khususnya pada mobil perpustakaan keliling.
7. Pendidikan Masyarakat
a. Pengertian Pendidikan Masyarakat
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendidikan berasal dari
kata „didik‟ (mendidik) yaitu memelihara dan memberi latihan
(ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian proses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan,
proses perbuatan, cara mendidik.36
Menurut Sihombing yang dikutip oleh Suharto pendidikan
berbasis masyarakat adalah merupakan pendidikan yang dirancang,
dilaksanakan, dinilai dan dikembangkan oleh masyarakat yang
mengarah pada usaha menjawab tantangan dan peluang yang ada di
lingkungan masyarakat tertentu dengan berorientasi kepada masa
depan. Dengan kata lain, pendidikan berbasis masyarakat adalah
konsep pendidikan “dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
masyarakat.” Dalam buku Suharto juga menegaskan bahwa yang
menjadi acuan dalam memahami pendidikan masyarakat adalah
36
Nurkholis, “Pendidikan dalam Memajukan Teknologi,” jurnal kependidikan, Vol. 1 No.
1 November 2013, hlm 26.
25
pendidikan luar sekolah, karena pendidikan luar sekolah itu
bertumpu pada pada masyarakat, bukan pada pemerintah.37
b. Tujuan Pendidikan Masyarakat
Tujuan pendidikan adalah komponen dari system
pendidikan yang berisi seperangkat hasil pendidikan yang dicapai
setelah diselenggarakan kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan
Nasional dalam pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa, kecerdasan yang dimaksud ini bukanlah semata
mata kecerdasan yang hanya berorientasi pada kecerdasan
intelektual saja, melainkan kecerdasan menyeluruh yang
mengandung makna yang lebih luas.38
Tujuan pendidikan masyarakat pada hakikatnya yaitu untuk
memberdayakan masyarakat kea rah yang lebih baik, demi
terwujudnya masyarakat yang unggul dan kompeten juga bisa
menyelaraskan dengan perkembangan di era modern ini. Melalui
pendidikan ini, masyarakat diberdayakan segala potensi dan
kemampuan yang dimilikinya. Dikarenakan pendidikan masyarakat
bersifat terus menerus dan seumur hidup.
c. Model Pendidikan Masyarakat
Undang-Undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun
2003 menyebutkan bahwa, model pendidikan berbasis masyarakat
termasuk pada jalur pendidikan non-formal sebagaimana diatur
pada pasal 26 sebagai berikut:
1) Pendidikan non-formal diselenggarakan bagi warga
masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang
berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/ atau pelengkap
37
Toto Suharto. “Konsep Dasar Pendidikan Masyarakat.” Jurnal Cakrawala pendidikan
November 2005, th.XXIV, No. 3 hlm. 333-334. 38
Burhan Yusuf Abdul Aziizu. ”Tujuan Besar Pendidikan adalah Tindakan,” Prosiding
KS Riset & PKM, Volume 2, Nomor 2, ISSN: 2442-4480. Hlm.296.
26
pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat.
2) Pendidikan non-formal berfungsi mengembangkan potensi
peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan
dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan
kepribadian profesional.
3) Pendidikan non-formal meliputi pendidikan kecakapan hidup,
pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan,
pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan
kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik.
4) Satuan pendidikan non-formal terdiri atas lembaga kursus,
lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar
masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang
sejenis.
5) Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang
memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan
hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan
profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
6) Hasil pendidikan non-formal dapat dihargai setara dengan hasil
program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian
penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau
Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan.39
Dari undang-undang di atas bisa diketahui bahwa tidak setiap
pendidikan berasal dari sekolah formal atau lembaga-lembaga
kepemerintahan. Tetapi pendidikan yaitu bisa diartikan sebagai
39
Masdudi, “Demokratisasi Manajemen Pendidikan Berbasis Masyarakat”, Jurnal
Edueksos, Vol III No 2, Juli- Desember 2014, hlm.101-102.
27
pembelajaran, pengetahuan juga keterampilan seseorang dan
membentuk kepribadiannya menjadi lebih baik dari
sebelumnya.Menurut undang-undang diatas maka perpustakaan
keliling termasuk kedalam pendidikan non-formal yang bergerak
pada bidang kemasyarakatan juga kependidikan, dikarenakan
perpustakaan keliling berkontribusi menunjang pendidikan siswa
di sekolah karena dalam satu minggu ada lima hari perpustakaan
keliling menunjungi sekolah-sekolah yang ada di kota Tangerang
Selatan.
D. Kerangka Berpikir
Perpustakaan keliling daerah kota Tangerang Selatan merupakan
sebuah layanan di bawah naunagan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kota Tangerang Selatan untuk melayani masyarakat di wilayah Tangerang
Selatan guna menumbuhkan budaya literasi atau budaya gemar membaca
kepada masyarakat luas, khususnya para pemuda yang akan menjadi
generasi bangsa, yaitu dengan menumbuhkan rasa keingintahuan yang
tinggi akan suatu informasi, juga dengan memotivasi para pemuda untuk
gemar membaca agar memiliki pengetahuan yang tinggi.
Dalam pelaksanaan Layanan Perpustakaan Keliling Daerah Kota
Tangerang Selatan, bertujuan untuk menjangkau ke daerah yang letaknya
jauh dipelosok yang sulit terjangka dan kurang mendapatkan bantuan oleh
pemerintah khususnya dalam pengadaan bahan bacaan. Walaupun di kota
Tangerang Selatan sudah termasuk kedalam daerah yang maju tetapi harus
juga ditunjang dengan fasilitas yang mendukung dalam bidang keilmuan
yaitu seperti perpustakaan keliling.
Namun dalam kenyataan di lapangan walaupun perpustakaan
keliling daerah kota Tangerang Selatan sudah mempunyai program-
program yang bagus dan kreatif, masih banyak warga Tangerang Selatan
yang belum mengetahui bahwa di Tangerang Selatan sudah memiliki
perpustakaan keliling juga bahkan ada yang tidak mengetahui keberadaan
perpustakaan daerahnya sendiri.
28
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tentu harus diadakan
sebuah evaluasi agar mengetahui keberhasilan program perpustakaan
keliling di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang Selatan
apakah sudah mencapai tujuannya atau belum berhasil mencapai apa yang
sudah direncanakan sebelumnya. Kerangka pikir dalam penelitian ini
guna untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang dicapai terkait dari
pelaksanaan Layanan Perpustakaan Keliling daerah kota Tangerang
Selatan.
Evaluasi yang akan dilaksanakan yaitu tentang evaluasi salah satu
program kepustakaan yaitu perpustakaan keliling maka dalam prosesnya
harus dilakukan dengan berbagai macam tujuan. Wallace dan Fleet dalam
buku Wirawan mengemukakan tujuan evaluasi perpustakaan adalah:40
1. Pengambilan keputusan administratif
Dari berbagai evaluasi tentang perpustakaan sebagian besar
bertujuan untuk pengambilan keputusan mengenai administatif
seperti perencanaan, pengendalian, pengorganisasian juga kinerja
para pegawai untuk mencapai tujuan perpustakaan itu sendiri.
Dikarenakan tujuan dari evaluasi ini yaitu sangat fokus, kongkret.
2. Hubungan masyarakat
Evaluasi tentang hubungan masyarakat ini berfokus kepada
pemustaka yang menggunakan fasilitas perpustakaan secara
langsung, dalam evaluasinya diterapkan survey pasar, survey
pemustaka juga pemasaran perpustakaan terhadap lingkungan
masyarakat. Dengan adanya evaluasi masyarakat ini diharapkan
bisa berperan untuk mendidik dan mempengaruhi masyarakat
bahkan bisa menjelaskan kepada sekolah dan lembaga masyarakat
agar mengenal perpustakaan lebih luas lagi.
3. Politik
40
Wirawan, Evaluasi, Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi (Jakarta: Raja
Grafindo Persada 2016) hlm. 334.
29
Perpustakaan berasal dari lembaga kepemerintahan yang mana
tidak terpisahkan mengenai politik, maka evaluasi dalam bidang
politik bertujuan untuk melakukan pertimbangan dan menjelaskan
keputusan administrative kepada lembaga pemerintah dan para
administrator yang lebih tinggi jabatannya dari perpustakaan itu
sendiri.
Tujuan evaluasi yang dikemukakan oleh Wallace dan Van Fleet di
atas menjelaskan secara umum tentang tujuan diadakannya evaluasi
perpustakaan dan harus dilakukan tindakan lebih lanjut agar tujuan dari
evaluasi perpustakaan yang akan penulis teliti lebih terperinci dan fokus.
Mengevaluasi perpustakaan harus berkaitan dengan masyarakat,
karena yang menjadi objek adanya perpustakaan yaitu masyarakat yang
disebut dengan pemustaka yang dilayani. Layanan perpustakaan akan
mempunyai nilai dan manfaatnya jika dikaitkan dengan masyarakat yang
merupakan lingkungan eksternalnnya. Disamping itu, objek evaluasi
sangat banyak yang dapat dikelompokkan menjadi masukan, proses,
keluaran dan perubahan masyarakat sebagai eksistensi perpustakaan,
maka model evaluasi yang komprehensif untuk mengevaluasi
perpustakaan adalah model evaluasi system analisis.41
Perpustakaan merupakan sebuah program yang dibutuhkan oleh
masyarakat secara terus menerus. Masyarakat yang semakin maju juga
membutuhkan informasi yang semakin terkini yang mengharuskan
perpustakaan juga harus semakin berkembang. Perpustakaan merupakan
suatu organisasi yang diciptakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
informasinya dan tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun
berada.
Untuk mencapai tujuan dari evaluasi yang sudah direncanakan
maka hendaklah dijabarkan antara langkah-langkah evaluasi dengan
41
Ibid., hlm. 337.
30
pengevaluasian yang ada dalam perpustakaan keliling yaitu sebagai
berikut.
Masukan atau input yang akan dilaksanakan untuk evaluasi yaitu
rencana kegiatan yang ada dalam perpustakaan keliling, apakah rencana
dari kegiatannya sudah sesuai dengan visi misi yang sudah ditentukan
dan berkesinambungan dengan perpustakaan umum yang menaunginya.
Koleksi yang ada di perpustakaan keliling mencangkup seluruh
masyarakat yang ada di kota Tangerang Selatan. Pemustaka atau
masyarakat yang berkunjung ke perpustakaan keliling kota Tangerang
Selatan dari berbagai usia dan latar belakang. Pustakawan atau petugas
perpustakaan yang berjaga bertanggung jawab sesuai apa yang sudah
ditugaskan. Anggaran pemerintah daerah untuk perpustakaan keliling
daerah kota Tangerang Selatan sesuai dengan standar yang sudah
ditetapkan. Kemudian yaitu fasilitas yang dimiliki oleh perpustakaan
keliling daerah kota Tangerang Selatan layak disebut dengan
perpustakaan keliling atau belum.
Proses atau Process yaitu pelaksanaan dari kegiatan yang akan
dievaluasi. Proses yang akan dijadikan bahan evaluasi perpustakaan
keliling darah kota Tangerang Selatan yaitu Standar Operasional
Prosedur (SOP), Layanan referensi, Layanan sirkulasi, Layanan
membaca, Layanan mendongeng, Layanan audiovisual, Layanan anak,
Perlombaan, Event yang diadakan oleh perpustakaan keliling maupun
kontribusi perpustakaan keliling untuk membantu kegiatan perpustakaan
umum.
Keluaran atau Output dari pelaksanaan layanan perpustakaan
keliling yang akan dievaluasi yaitu grafik pengunjung dari setiap
datangnya perpustakaan keliling di satu tempat, kontribusi perpustakaan
keliling untuk masyarakat dengan mengadakan pelayanan disetiap
minggunya ke taman-taman yang ada di kota tagerang selatan, juga
31
kepuasan pengunjung terhadap pelayanan yang dilakukan oleh
perpustakaan keliling.
Dalam penelitian ini akan digunakan untuk mengevaluasi sebuah
program yang ada dalam Perpustakaan Daerah yang ada di Kota
Tangerang Selatan. Kerangka berpikir penelitian dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Perpustakaan Keliling Daerah Tangerang Selatan
Keluaran (Output)
a. Grafik pengunjung
b. Pengadaan
perpustakaan
keliling di
masyarakat
c. Kepuasan
pengunjung
Evaluasi Keluaran
Masukan (Input)
a. SDM
b. Rencana kegiatan
c. Koleksi
d. Pemustaka/masyarak
at
e. Anggaran
f. Fasilitas
Evaluasi Masukan
Proses (Process)
a. Standar
Operasional
Prosedur (SOP)
b. Layanan referensi
c. Layanan sirkulasi
d. Layanan
membaca
e. Layanan
mendongeng
f. Layanan
audiovisual
g. Layanan anak
h. Perlombaan
i. Event (book fair
dsb. )
Evaluasi Proses
REKOMENDASI
32
E. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Nuzliani Khadariyah dari Universitas
Islam Negeri Jakarta yang berjudul “Pengelolaan Perpustakaan Keliling
di Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan”. Penelitian yang
dilakukan oleh Khadariyah membahas tentang pengelolaan
perpustakaan keliling di Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan.
Penelitian yang dilakukan Khadariyah bertujuan untuk mengetahui
pengelolaan layanan perpustakaan keliling, pemanfaatan layanan
perpustakaan keliling dan upaya yang dilakukan dalam mengatasi
kendala perpustakaan keliling. Penelitiannya yaitu bersifat deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian yang sudah dilakukan
oleh Khadariyah yaitu dari penelitiannya menunjukan bahwa
pengelolaan perpustakaan keliling sudah memiliki kebijakan, program
kerja yang bersifat jangka pendek, belum melakukan kerjasama dengan
lembaga lain tidak ada pemilihan petugas perpustakaan keliling,
pengawasan perpustakaan keliling dilakukan oleh kepala kantor
perpustakaan daerah, seksi pembinaan dan seksi layanan dan system
informasi.
Persamaan penelitian yang terdahulu dengan yang saya teliti yaitu
terletak pada tempat yang diteliti. Perbedaannya yaitu penelitian yang
sebelumnya untuk mengetahui pengelolaan Perpustakaan keliling
sedangkan peneliti yaitu mengevaluasi layanan Perpustakaan keliling.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Sabirin yang berjudul “Evaluasi
Layanan Perpustakaan Keliling Kantor Arsip dan Perpustakaan
kabupaten Gayo Lues dan kaitannya dengan Tingkat Peminjaman
Koleksi”. Dari Universitas Negeri Ar-Raniry Darusalam - Banda Aceh.
Tujuan penelitian yang dilakukan Sabirin yaitu untuk mengetahui
layanan perpustakaan keliling yang dijalankan oleh kantor arsip dan
perpustakaan kabupaten Gayo Lues. Penelitian yang dilakukannya
merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Dengan
menggunakan model deskriptif dan presentase. Hasil dari penelitian
33
yang dilakukan di perpustakaan keliling kantor arsip dan perpustakaan
kabupaten Gayo Lues dapat diketahui secara umum bahwa
perpustakaan keliling tersebut telah memberikan layanan yang baik
terhadap pemustaka yaitu dengan presentasi yang merasa sangat puas
mencapai 52,27% dan 47,73% puas terhadaplyanan perpustakaan
keliling.
Persamaan penelitian yang terdahulu dengan yang saya teliti yaitu
terletak pada evaluasi tentang Perpustakaan keliling di daerah juga
terletak pada model evaluasi yang dilakukan peneliti yang terdahulu.
Perbedaannya yaitu penelitian yang sebelumnya untuk mengetahui
tingkat peminjaman koleksi perpustakaan.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Gadis Shella Mutia yang berjudul
”Evaluasi Kualitas Layanan Perpustakaan Umum daerah Provinsi DKI
Jakarta berdasarkan Metode Libqual ”. Hasil dari penelitian yang ia
lakukan yaitu tentang pengevaluasian kualitas layanan di perpustakaan
umum yang ada di daerah Jakarta.
Persamaan penelitian yang terdahulu dengan penulis yaitu tentang
evaluasi layanan yang ada di perpustakaan. Perbedanaannya yaitu jika
terdahulu meneliti dengan menggunakan teknik kuantitatif dan penulis
meneliti dengan kualitatif. Perbedaan selanjutnya yaitu peneliti
terdahulu meneliti tentang kualitas layanan di perpustakaan umum,
sedangkan peneliti meneliti tentang evaluasi layanan di perpustakaan
keliling.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Anita Anisyah dari Universitas
Indonesia yang berjudul ”Evaluasi proses pelaksanaan program
Perpustakaan Keliling, Studi kasus pada yayasan kesejahteraan anak
Indonesia di kelurahan Kwitang dan Kelurahan Pengadengan”.
Penelitian yang dilakuakan oleh Anita membahas tentang evaluasi
proses pelaksanaan program perpustakaan keliling yang
diselenggarakan oleh Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, serta
hambatan dan pendukung yang ditemukan dalam proses pelaksanaan
34
program tersebut. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan
kualitatif, sementara itu jenis evaluasi yang dilakukannya adalah
formatif. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah membandingkan
antara pelaksanaan perpustakaan keliling YKAI (Yayasan
Kesejahteraan Anak Indonesia) dengan best practice standards yang
dijadikan pedoman dalam kriteria evaluasi pada penelitian yang
dilakukan.
Persamaan penelitian yang terdahulu dengan penulis yaitu tentang
pengevaluasian perpustakaan keliling. Perbedanaannya yaitu jika
terdahulu meneliti tentang proses pelaksanaan program perpustakaan
keliling juga membandingkan dengan pedoman dari best practice
standards . Perbedaan selanjutnya yaitu peneliti terdahulu meneliti
perpustakaan keliling dari lembaga masyarakat yaitu YKAI(Yayasan
Kesejahteraan Anak Indonesia).
5. Penelitian yang dilakukan oleh Rifda Herlani dari Universitas Islam
Negeri yang berjudul ”Evaluasi Layanan Perpustakaan Keliling di SMA
Negeri 3 Tangerang Selatan.” Penelitian yang dilakukan oleh Herlani
bertujuan untuk menemukan kesenjangan pada layanan perpustakaan
dan mengajukan rekomendasi untuk meningkatkan layanan
perpustakaan di SMAN 3 Kota Tangerang Selatan, khususnya pada
jenis layanan perpustakaan yaitu layanan sirkulasi, layanan referensi
dan layanan penelusuran informasi. Model penelitian yang digunakan
yaitu dengan menggunakan model DEM (Discrepancy Evaluation
Model) atau bisa juga disebut sebagai model evaluasi kesenjangan
yang berfokus terhadap masukan, proses dan keluaran, pendekatan
penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Rifda bahwa
terdapat beberapa kesenjangan pada layanan perpustakaan di SMAN 3
Kota Tangerang Selatan untuk diperbaiki.
Persamaan penelitian yang terdahulu dengan penulis yaitu tentang
pengevaluasian layanan perpustakaan. Perbedanaannya yaitu jika
35
terdahulu meneliti tentang layanan perpustakaan yang ada di dalam
sekolah juga menggunakan model evaluasi yang berbeda yaitu DEM.
Sedangkan penelitian ini meneliti tentang layanan perpustakaan keliling
daerah kota Tangerang Selatan dengan model evaluasi Analisis Sistem.
36
BAB III
METODOLOGI EVALUASI
A. Tempat dan Waktu Evaluasi
Kegiatan evaluasi ini dilakukan di tiga tempat yaitu Tandon Ciater,
Jl. Widya Kencana Ciater, kel. Buaran, kec. Serpong, Kota Tangerang
Selatan, Banten, Situ Gintung kec. Ciputat Timur, kota Tangerang Selatan,
Banten dan Taman Kota BSD City, Jl. Letnan Sutopo, Lengkong Gudang
Tim., kec Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Pemilihan lokasi ini
dikarenakan Perpustakaan keliling daerah Tangerang Selatan yang akan
dievaluasi terletak di taman rekreasi sekitar kota Tangerang Selatan.
Layanan perpustakaan keliling yang dilaksanakan oleh perpustakaan
umum daerah kota Tangerang Selatan ada diberbagai tempat diantaranya
yaitu layanan di hari sabtu dan minggu untuk melayani masyarakat umum
yaitu di taman rekeasi Tandon Ciater, Waduk Situ Gintung juga di Taman
Kota 2 BSD City Tangerang Selatan.
Waktu evaluasi dibuat dengan model Gantt Chart dilaksanakan
selama kurang lebih 8 bulan, mulai September 2019. Dengan rincian
sebagai berikut:
Table 3.1
Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
Waktu
6
2018
2
2019
3
2019
6
2019
7
2019
8
2019
9
2019
10
2019
11
2019
1 Observasi Awal
2 Pengesahan proposal
3 Revisi Proposal
4 Pencarian Referensi
5 Izin Penelitian
6 Bimbingan
7 Mengumpulkan data
di lapangan
8 Mengolah dan
menganalisis data
9 Membuat laporan
lengkap
10 Munaqosah
37
B. Jenis, Metode dan Model Evaluasi
Menurut Sugiyono pengertian penelitian kualitatif yaitu penelitian
naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
(Natural Setting)42
, yang dimaksud dengan alamiah yaitu objek yang
diteliti berjalan dengan apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan
kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika berjalannya suatu objek
yang akan diteliti. Data yang dihasilkan penelitian kulaitatif bersifat narasi
atau cenderung menggunakan analisis dari peneliti yang menjadi pusat
informasi itu sendiri, dikarenakan dalam penelitian berjenis kualitatif
tergantung pada peneliti
Metode penelitian ini berbentuk deskriptif yaitu suatu rumusan
masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan memotret
situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas, dan mendalam.43
Dalam penelitian berbentuk deskriptif maka peneliti bisa lebih luas
menyelidiki setiap masalah yang ditemukan peneliti.
Adapun model evaluasi ini menggunakan Model Evaluasi Sistem
Analisis (System Analysis Model) atau sering disebut Management
Evaluation Model, model evaluasi ini termasuk kedalam program sosial
dimana evaluasi ini akan menjadi dasar penilaian dalam pelaksanaan
kegiatan yang akan diteliti. Adapun tahapan dari evaluasi analisis sistem
yaitu Evaluasi masukan (input evaluation), Evaluasi proses (process
evaluation), Evaluasi keluaran (output evaluation), Evaluasi akibat
(outcome evaluation) dan Evaluasi Pengaruh (impact evaluation).44
Dalam
penelitian ini tidak mencantumkan dua tahapan yang ada dalam evaluasi
Sistem Analisis yaitu evaluasi keluaran dan evaluasi akibat, dikarenakan
jika keduanya dicantumkan akan lebih luas cangkupan masyarakatnya juga
lebih banyak memakan waktu dalam proses evaluasi yang dilaksanakan.
42
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2012)Hlm.8. 43
Ibid., hlm.209. 44
Wirawan, Evaluasi, Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi (Jakarta: Raja
Grafindo Persada 2016) hlm. 156.
38
Dalam penelitian ini menggunakan evaluasi masukan (input
evaluation), evaluasi proses (process evaluation), dan evaluasi keluaran
(output evaluation), bisa disingkat juga dengan sebutan IPO. Tujuan dari
diadakan evaluasi ini adalah untuk mengumpulkan informasi tentang
perpustakaan keliling yang ada di Kota Tangerang Selatan dan membantu
mengevaluasi sebuah layanan yang ada didalam Perpustakaan Daerah
yang ada di Kota Tangerang Selatan agar dapat mengetahui seberapa puas
pengunjung dengan adanya layanan perpustakaan keliling di Kota
Tangerang Selatan.
C. Sumber Data dan Informasi
Sumber adalah asal atau awal mula. Sedangkan data yaitu
keterangan yang benar dan nyata dan dapat digunakan sebagai bahan
kajian, analisis atau kesimpulan. Maka sumber data yaitu segala sesuatu
yang berkenaan dengan asal atau awal mula data ditemukan. Sumber data
dengan menggunakan pendekatan kualitatif dapat berupa 3P dalam bahasa
inggris yaitu:45
1. Person (orang)
Jika sumbernya berupa orang, pengungkapan data dilakukan dengan
wawancara (ditanya melalui lisan) atau angket (ditanya melalui
tulisan). Sumber data berupa orang ini terdiri dari staf layanan
perpustakaan keliling, petugas perpustakaan keliling di lapangan juga
masyarakat sebagai pengunjung layanan perpustakaan keliling.
2. Paper (dokumen)
Paper diatas bukan hanya dibatasi dengan kertas saja, tetapi segala
bentuk simbol yang berupa grafis: tulisan, gambar, denah, motif dan
lain-lain. Sumber data berupa paper ini terdiri dari dokumen yang
dimiliki perpustakaan keliling melalui perpustakaan umum daerah
kota Tangerang Selatan
45
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan,
pedoman teoritis praktis bagi mahasiswa dan praktisi pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara 2010).
Cet.4. hlm 88.
39
3. Place (tempat)
Yang dimaksud dengan Place diatas bukan hanya ruangan tetapi hal
lain yang dalam posisi berada di suatu tempat (ruang). Dalam hal ini
tempat memuat dua jenis data yang dapat dikumpulkan, yaitu dengan
mengamati atau observasi pada pelayanan perpustakan keliling di
masyarakat. Yang bertempat di:
a. Tandon Ciater, Jl. Widya Kencana Ciater, kel. Buaran, kec.
Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten.
b. Situ Gintung kec. Ciputat Timur, kota Tangerang Selatan, Banten.
c. Taman Kota BSD City, Jl. Letnan Sutopo, Lengkong Gudang Tim.,
kec Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Jenis data dalam evaluasi ini yaitu:
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang didapatkan melalui sumber data pertama
dan ketiga yaitu Person dan Place dengan menggunakan teknik
pengumpulan data melalui wawancara, angket dan observasi.
2. Data skunder
Data skunder yaitu data yang didapatkan melalui sumberdata kedua
yaitu Paper dengan menggunakan teknik pengumpulan data studi
dokumen.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam melakukan penelitian, peneliti harus menentukan teknik
pengambilan sampel, sebaiknya memperhatikan objek juga pendekatan
dan model yang sudah dipilih oleh peneliti. teknik pemilihan sampel yang
akan dipilih peneliti dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan dua
metode yaitu pemilihan sampel secara purposive dan kebetulan
(accidental).
Pemilihan sampel secara kebetulan ini yaitu seseorang yang secara
kebetulan ditemukan oleh peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang tersebut masuk dalam kriteria menjadi sampel yang
diinginkan oleh peneliti. Cara pemilihan sampel ini adalah cara yang
40
paling lemah dari cara pengambilan sampel tidak acak, mungkin juga
paling sering dilakukan. Pemilihan sampel ini dilakuakan untuk
mewawancarai masyarakat atau pengunjung perpustakaan keliling jumlah
sampel rencana minimal 15 informan dari masyarakat pengguna.
Didalam pelaksanaannya teknik ini memiliki kelemahannya yaitu
peneliti tidak memberikan kesempatan pada seluruh unit sampel dalam
populasi untuk terambil sebagai sampel. Namun dengan menggunakan
cara ini peneliti lebih bisa tertata dan memfokuskan penelitiannya dengan
sampel yang sudah ditentukan.
Pemilihan sampel secara purposive yaitu dipilih dengan
pertimbangan dan tujuan tertentu.46
Pemilihan sampel dengan metode ini
dilakukan untuk menggali sumber informasi yang akurat dengan informan
yang berada dalam lingkup bidang yang akan dievaluasi. Informan dalam
pengambilan sampel ini yaitu staf layanan perpustakaan umum dan
petugas mobil layanan perpustakaan keliling.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang objektif, maka dalam penelitian
diperlukan metode dan teknik yang tepat serta alat pengumpul data yang
relavan. Pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data
dengan melakukan wawancara, observasi dan studi dokumen untuk
mendapatkan data pendukung. Teknik pengumpulan data meliputi;
a. Wawancara
Wawancara merupakan pembicara yang mempunyai tujuan dan
didahului pertanyaan informal.47
Wawancara digunakan untuk
memperoleh data mengenai layanan atau program perpustakaan
keliling mulai dari konteks, perencanaan, masukan sampai dengan
hasil. Mewawancarai staf pelayanan perpustakaan untuk
memperoleh data tentang latar belakang perpustakaan keliling daerah
46
Sugiyono, Op.Cit hlm 216. 47
Imam Gunawan, Metodologi Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2013),hlm. 160.
41
kota Tangerang Selatan, mewawancarai kepala sekolah untuk
memperoleh data tentang kontribusi perpustakaan keliling bagi
masyarakat, mewawancarai petugas perpustakaan keliling di
lapangan juga mewawancarai masyarakat sebagai pengunjung, untuk
memperoleh data sejauh mana kepuasan siswa dalam pelayanan
perpustakaan keliling yang datang ke sekolahnya.
b. Observasi
Istilah observasi diturunkan dari bahasa latin yang berarti „melihat‟
dan „memerhatikan‟ observasi juga diarahkan pada kegiatan
memerhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan
mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena
tersebut.48
Observasi digunakan untuk memperoleh data tambahan
terkait dengan pelaksanaan layanan Perpustakaan Keliling yang
datang ke masyarakat di daerah Tangerang Selatan. Dengan
demikian fokus observasi ditujukan pada layanan yang dilakukan
oleh staf pelayanan perpustakaan dan yang merasakan pelayanan
perpustakaan keliling, seperti petugas perpustakaan keliling yang
bertugas di lapangan dan masyarakat sebagai pengunjung
perpustakaan keliling. Observasi dilakukan dengan menggunakan
pedoman observasi.
c. Studi Dokumen
Studi Dokumen adalah setiap proses pembuktian yang didasarkan
atas jenis sumber apapun, baik itu yang bersifat tulisan, lisan,
gambaran atau arkeologis.49
Studi Dokumen dilakukan untuk
mendapatkan data tentang profil Perpustakaan, visi dan misi
perpustakaan, jadwal kegiatan perpustakaan keliling, dokumen
tentang sarana dan Prasarana yang ada di perpustakaan keliling,
kepuasan para pengguna layanan perpustakaan keliling di taman-
taman dan sarana umum di kota Tangerng Selatan.
48
Ibid., hlm. 143. 49
Ibid., hlm. 175
42
F. Kisi-kisi Instrumen Evaluasi
1. Kisi-kisi Instrumen wawancara
Table 3.2
Kisi-kisi Pedoman Wawancara
Staf Layanan Perpustakaan Umum Daerah Kota Tangerang
Selatan
Tahapan Indikator No Butir Jumlah
Input Latar belakang pendidikan 1,4 2
Tugas staf layanan perpustakaan 2 1
Perpustakaan keliling Tangerang
Selatan 3,5,6,7,8 5
Pembiayaan perpustakaan keliling 9 1
Sarana dan prasarana 10,11 2
Proses Pengelolaan layanan perpustakaan
keliling 12,13 2
Tata tertib perpustakaan keliling 14 1
Output Pengawasan perpustakaan keliling 15,16,17,18 4
Kendala dalam pelaksanaan
perpustakaan keliling 19,20 2
Table 3.3
Kisi-kisi Pedoman Wawancara
Petugas Perpustakaan Keliling
Tahapan Indikator No Butir Jumlah
Input Latar belakang pendidikan 1 1
Petugas perpustakaan keliling 2,3,4 3
Koleksi 5,6,12 2
Anggaran perpustakaan keliling 8 1
Sarana dan prasarana 9 1
Proses Peraturan perpustakaan keliling 10,11 2
Pelaksanaan layanan sirkulasi 7,13,14,15,16 5
43
Pelaksanaan layanan referensi 17,18,19,20 4
Pelaksanaan layanan membaca 21,22 2
Pelaksanaan layanan mendongeng 23 1
Pelaksanaan layanan audio visual 24 1
Pelaksanaan layanan anak 25,26 2
Perlombaan dan Event 27,28 2
Output Laporan statistic data pengunjung 29 1
Kendala di lapangan 31 1
Alat survai Kepuasan 30,32,33 3
Table 3.4
Kisi-kisi Pedoman Wawancara
Masyarakat/Pengguna Perpustakaan Keliling
Tahapan Indikator No Butir Jumlah
Input Pengetahuan tentang perpustakaan
keliling 1 1
Pengetahuan tentang perpustakaan
keliling Tangerang Selatan 2,3,4 3
Kenaggotaan 2, 1
Proses Pelaksanaan layanan perpustakaan
keliling 5,6,7,8 4
Output Pengaruh perpustakaan keliling 9, 1
Kepuasan pengunjung 10,11,12 3
2. Intrumen observasi
Table 3.5
Pedoman Observasi Sarana dan Prasarana Perpustakaan
Keliling
No Aspek Pengamatan
A. Kelengkapan sarana dan prasasarana
44
1. Mobil perpustakaan keliling
2. Kursi dan meja baca pengunjung
3. Kursi dan meja kerja petugas
4. Rak buku
5. Satu set computer/laptop
6. Internet
7. Hotspot
8. Akses digital Library
9. Televisi
10. Radio
11. Alat pemutar (VCD/DVD)
12. Tempat Sampah
13. Soket listrik
B. Ketersediaan koleksi perpustakaan keliling
14. Buku teks pelajaran
15. Buku penunjang kurikulum
16. Buku bacaan
17. Buku referensi
18. Majalah
19. Surat kabar
20. Audio visual
21. Globe
22.
23.
Peta
Alat mewarnai
24. Laporan statistik berupa grafik
25. Kepuasan pengguna
45
Table 3.6
Pedoman Observasi Layanan Perpustakaan Keliling
No Aspek yang diamati
1. Kedisiplinan dengan jadwal yang sudah dibuat
2. Ketersediaan koleksi perpustakaan keliling
3. Kerapihan penataan buku dalam mobil perpustakaan keliling
4. Pemahaman staf/petugas terhadap perpustakaan keliling
5. Kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia
6. Ketersediaan dan pelaksanaan layanan sirkulasi
7. Ketersediaan dan pelaksanaan layanan referensi
8. Ketersediaan dan pelaksanaan layanan membaca
9. Ketersediaan dan pelaksanaan layanan mendongeng
10. Ketersediaan dan pelaksanaan layanan audio visual
11. Ketersediaan dan pelaksanaan layanan anak
12. Keterlibatan petugas perpustakaan keliling dengan masyarakat
13. Antusiasme masyarakat dengan datangnya mobil perpustakaan
keliling
3. Instrumen studi dokumen
Table 3.7
Intrumen Dokumen Layanan Perpustakaan Keliling
No Indikator
A. Dokumen identitas perpustakaan keliling daerah kota Tangerang
Selatan
1. Profil perpustakaan keliling
2. Nomor pokok perpustakaan keliling
3. Struktur perpustakaan keliling
4. Data petugas perpustakaan keliling
5. Tata tertib dan peraturan perpustakaan keliling
B. Dokumen Masukan
46
6. SK/sertifikat petugas perpustakaan keliling
7. Data koleksi perpustakaan keliling
8. Data sarana dan prasarana perpustakaan keliling
9. Data anggaran perpustakaan keliling
C. Dokumen proses
10. Data jam buka perpustakaan keliling
11. Data aturan layanan perpustakaan keliling
D. Dokumen pengunjung perpustakaan keliling
12. Data pengunjung tiap bulan perpustakaan keliling
13. Data buku yang dibaca
14. Data rangking buku yang sering dipinjam
15. Data lainnya yang mendukung
G. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data yang digunakan
sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau
menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal.50
Dikarenakan
dalam penelitian kualitatif, data yang didapat diperoleh dari berbagai
sumber dengan menggunakan teknik yang bermacam-macam
(Triangulasi), dan juga dilakukan secara terus- menerus sampai data yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti.
Menurut Sugiyono disimpulkan bahwa „analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting
dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.51
Proses analisis data yang dilakukan peneliti dibagi menjadi tiga
yang pertama yaitu analisis sebelum dilapangan, kedua selama di lapangan
50
Sugiyono Op.Cit., , hlm.243. 51
Ibid. hlm.244.
47
dan yang terakhir yaitu setelah selesai di lapangan. Dalam buku Sugiyono
Nasution menyatakan bahwa „analisis telah mulai sejak merumuskan dan
menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus
sampai penulisan hasil penelitian.‟52
Setelah data di lapangan sudah didapatkan maka data akan
dianalisa melalui proses klarifikasi data, kategorisasi dan penarikan
kesimpulan, seperti penjelasan dibawah ini:
1. Data Reduction (reduksi data)
Yakni merangkum, memilih hal-hal yang pokok menfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang
tidak perlu.53
Dengan adanya proses reduksi pada data, maka data
yang dihasilkan akan menjadi lebih jelas dan terperinci, sehingga
memudahkan peneliti mencari data yang yang diperlukan.
2. Data Display (penyajian data)
Dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori, flowchart dan sejenisnya.54
Dengan melakukan penyajian
data yang sudah didapatkan maka akan lebih memudahkan penulis
dalam menentukan dan merencanakan kegiatan yanga akan dilakukan.
3. Conclusion Drawing/Verification
Yaitu sebuah temuan yang berbentuk deskripsi atau gambar suatu
objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga
setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual atau
interaktif, hipotesis atau teori.55
Dengan menemukan kesimpulan
berupa gambar maupun deskripsi lebih memudahkan peneliti
mendapatkan hasil yang ingin didapatkan.
52
Ibid., hlm. 245. 53
Ibid., hlm 338. 54
Ibid., hlm 341. 55
Ibid., hlm 345.
48
BAB IV
HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perpustakaan Keliling
1. Sejarah Perpustakaan Keliling Kota Tangerang Selatan
Perpustakaan Keliling Kota Tangerang Selatan terbentuk dari
dinas Pendidikan, semenjak adanya pemekaran kota Tangerang
Selatan maka berdirilah Kantor Perpustakaan, adapun perpustakaan
keliling sendiri diambil dari masing-masing UPT (unit pelaksana
teknis) pendidikan dari masing-masing kecamatan dan akhirnya
diambil alih oleh perpustakaan. Awal berdirinya perpustakaan keliling
daerah kota Tangerang Selatan berjumlah 7 unit mobil operasional
tahun 2011 mendapatkan 1 unit mobil dari perpustakaan nasional, juga
setelah resmi menjadi dinas mendapatkan hibah 1 buah mobil dari
angkasa pura, jadi diawal berdirinya perpustakaan keliling mempunyai
8 unit mobil setelah resmi menjadi dinas mendapatkan hibah 1 unit
mobil, jadi sampai sekarang sudah memiliki 9 mobil yang setiap hari
berkeliling mengunjungi sekolah-sekolah dan masyarakat.56
Perpustakaan Keliling Kota Tangerang Selatan di bawah
naungan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daeah Tangerang Selatan
yang berletak di Jl. Siliwangi Raya No.3 Pondok Benda- Pamulang-
Tangerang Selatan, Banten. Dalam Peraturan Wali Kota Tangerang
Selatan No 69 tahun 2016 yaitu tentang kedudukan, susunan
organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja dinas perpustakaan dan arsip
daerah, di paragraf 6 (enam) tentang pelayanan perpustakaan salah
satu tugasnya yaitu memfasilitasi pelayanan perpustakaan keliling ke
wilayah Kecamatan.
Dengan berdasarkan peraturan tersebut maka Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang Selatan mendirikan
56
Agan, Petugas Mobil Perpustakaan Keliling. Wawancara. Kamis, 21 September 2019.
49
Perpustakaan Keliling untuk memfasilitasi masyarakat kota Tangerang
Selatan.
Perpustakaan menjadi salah satu program dalam kegiatan
bidang pelayanan perpustakaan dan arsip yang berbunyi. Program
peningkatan pelayanan perpustakaan, dilaksanakan melalui kegiatan:
a. Peningkatan Layanan Mobil Perpustakaan Keliling
b. Peningkatan Layanan Umum Mobil Perpustakaan Keliling
c. Pelatihan Mendongeng Petugas Perpustakaan Keliling
d. Workshop Pelayanan Prima Perpustakaan
e. Keterampilan Kokoru Petugas Pelayanan Perpustakaan57
Perpustakaan keliling diresmikan pada tanggal 05 Juli 2012.
Saat ini untuk pelayanan operasional mobil perpustakaan keliling kota
Tangerang Selatan sudah mempunyai 9 (Sembilan) unit, tetapi
pelayanan dan jangkauan pepustakaan keliling di seluruh wilayah kota
Tangerang Selatan masih sangat terbatas.58
2. Visi, Misi, tujuan dan struktur organisasi
Visi Misi Perpustakaan Keliling Kota Tangerang Selatan
masih bersatu dengan Visi Misi yang ada di Perpustakaan Umum
Daerah Kota Tangerang Selatan.
a. Visi
Terwujudnya perpustakaan sebagai pusat layanan informasi
menuju peningkatan mutu pendidikan kota Tangerang Selatan
yang Cerdas, Modern dan Religius.59
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan
perpustakaan.
2) Meningkatkan kualitas sumber daya pengelolaan perpustakaan.
57
Profil Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah kota tangerang selatan tahun 2017. hlm 14. 58
Profil Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah kota tangerang selatan tahun 2018. 59
Profil Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia. Perpustakaan
nasional RI cet.1 tahun 2011. hlm 11.
50
3) Meningkatkan kualitas pelayanan serta permasyarakatan
perpustakaan.
4) Meningkatkan pengembangan, pembinaan perpustakaan.
5) Meningkatkan jaringan informasi dan kerjasama perpustakaan.
6) Meningkatkan minat budaya baca masyarakat.
7) Meningkatkan penyelamatan dan pelestarian hasil budaya
bangsa berupa karya cetak dan karya rekam baik dalam bentuk
hardcopy maupun softcopy.60
c. Motto Perpustakaan Keliling Kota Tangerang Selatan
Datang Dan Layani Arrive And Serve.
d. Struktur organisasi perpustakaan
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Daerah Kota Tangerang
Selatan
Sumber: Profil Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang
Selatan Tahun 2018. hlm.14.
60
Ibid., hlm 11.
51
Perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan tidak masuk
ke dalam struktur organisasi di atas, dikarenakan perpustakaan
keliling yaitu bagian dari pelayanan Perpustakaan Umum Daerah
Kota Tangerang Selatan kepada masyarakat jadi ada di dalam
Kepala Bidang Pelayanan Perpustakaan dan Arsip tepatnya ada di
bagian Seksi Pelayanan Perpustakaan.
B. Deskripsi dan Analisis Data Evaluasi
1. Analisis Masukan (input)
a. Sumber Daya Manusia Perpustakaan Keliling
Perpustakaan Keliling Kota Tangerang Selatan bernaung di
bawah Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang
Selatan, maka Sumber daya manusia untuk perpustakaan keliling
juga bersumber dari DPAD Kota Tangerang Selatan yang terdiri
dari bagian teknis atau (back office) dan bagian pelayanan (front
office).
Walaupun Perpustakaan Keliling (Perpusling) adalah
bagian dari staff layanan perpustakaan umum daerah kota
Tangerang Selatan, namun Perpusling mempunyai andil sendiri
untuk membuat tugasnya masing-masing dan juga mempunyai
petugas khusus dan bukan bagian dari staff layanan perpustakaan
umum. Seperti yang dijelaskan dalam wawancara sebagai berikut.
“Perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan termasuk
bagian dari layanan perpustakaan umum, tetapi staf layanan
perpustakaan umum hanya memberikan buku untuk
membaca kepada masyarakat dan selebihnya tugas-tugas
perpustakaan keliling diserahkan kepada petugas
perpustakaan keliling sendiri yang menjadi koordinator
untuk berjalannya perpustakaan keliling.”61
Hasil wawancara di atas dijelaskan bahwa Perpusling
memiliki wewenang untuk mengurus dan membuat jadwalnya
61
Aria. Staff Perpustakaan Umum. Wawancara. Kamis, 19 September 2019.
52
sendiri dan tidak ditetaapkan oleh staff layanan perpustakaan
umum daerah sebagai seksi pelayanan yang menaunginya.
Berikut petugas perpustakaan keliling kota Tangerang
Selatan.
Table 4.1
Daftar Petugas Perpustakaan Keliling
No Nama Jabatan Wilayah
1. Agan Yuliagani Pengemudi mobil pusling 1045 Pamulang
Budi Nurhakimi Tutor Perpusling
2. Fariz A. Nur Pengemudi mobil pusling 1046 Setu
Wendy Santana Tutor Perpusling
3. Indra Kurniawan Pengemudi mobil pusling 1047 Serpong
Bhastari Tutor Perpusling
4. Angga Kurniawan Pengemudi mobil pusling 1048 Serpong
Utara Angga Adrian Tutor Perpusling
5. Arman Nurjayansyah Pengemudi mobil pusling 1042
Pondok Aren Hardiansyah Tutor Perpusling
6. Aryadi Saputra Pengemudi mobil pusling 1043 Ciputat
Timur Deni Cahya Tutor Perpusling
7. Muktafi Pengemudi mobil pusling 1044 Ciputat
Juju Jumaenah Tutor Perpusling
8. Irfan Pengemudi mobil pusling 9399 Back up
permintaan
kunjungan Pratama Tutor Perpusling
9. M Akmal Permana Pengemudi mobil pusling 9005 Back up
permintaan
kunjungan Tya Fransisca Tutor Perpusling
Sumber: Dokumen perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan, 2019.
Latar belakang pendidikan untuk petugas perpustakaan
keliling juga tidak semuanya berlatar belakang pendidikan
53
pustakawan, seperti yang dijelaskan dalam wawancara sebagai
berikut.
“Latar belakang pendidikan petugasnya tidak harus yang
muluk-muluk kita cuman menggunakan orang yang ada
kita latih, tidak fokus harus pustakawan, tetapi disini kita
memang adanya sekian ya, kita pakai tetapi kita juga
mengadakan pelatihan-pelatihan khusus, seperti
diadakannya pelatihan KOKORU (Colour Corrugated
Paper), Jadi untuk kasih pelayanan yang terbaik lah
ibaratnya gitu.”62
Seperti dalam wawancara di atas bahwa petugas dalam
Perpusling tidak harus merekrut orang yang berkecimpung dalam
pustakawan sebelumnya, tetapi siapa saja dapat bergabung untuk
menjadi petugas yang nantinya akan diberdayakan oleh
perpustakaan umum daerah kota Tangerang Selatan dengan
diadakannya pelatihan-pelatihan yang menunjang petugasnya
mempunyai ilmu kepustakaan. Seperti dalam wawancara sebagai
berikut.
“Kalau perpustakaan Nasional kita belum pernah, tapi kalo
dari kitanya sendiri pernah melakukan itu sih pelatihan.
Pelatihnnya untuk tim yang bagian ini aja pelayanan gitu,
cara melayani pengunjung dan melayani di perpustkaan
umum.”63
Dalam wawancara di atas menjelaskan bahwa petugas
perpustakaan keliling belum mendapatkan pelatihan dari
perpustakaan nasional hanya mendapatkan pelatihan dari
perpustakaan umum daerah kota Tangerang Selatan.
b. Rencana Kegiatan Perpustakaan Keliling
Rencana kegiatan adalah sekumpulan kegiatan yang
disusun dengan sistematis kemudian dijadikan acuan untuk
melaksanakan suatu program atau kegiatan. Rencana kegiatan
62
Ibid., 63
Irfan. Petugas Mobil Perpustakaan Keliling. Wawancara. Kamis, 19
September 2019.
54
perpustakaan keliling dibuat dalam satu bulan sekali, dikarenakan
mengingat padatnya jadwal perpustakaan mengunjungi sekolah-
sekolah di hari Senin sampai dengan Jum‟at dan di taman dan
tempat umum sekitaran kota Tangerang Selatan di hari Sabtu dan
Minggu. Seperti yang dijelaskan oleh Aria dalam wawancara
berikut. “Programnya setiap hari, jadi sudah menjadi rutinitas
mobil tersebar kemana-mana dan terjadwal oleh pak deni
(koordinator).”
c. Koleksi Perpustakaan Keliling Kota Tangerang Selatan
Koleksi yaitu sebagai bagian dari pokok pengadaan
perpustakaan. Jenis koleksi yang berada dalam setiap mobil
perpustakaan keliling yaitu berupa buku teks, dsb. Seperti dalam
wawancara sebagai berikut.
“Hampir semua koleksi yang ada di perpustakaan umum
kita bawa tetapi kita utamakan membawa buku untuk
bacaan anak-anak di sd sd gitu, novel tempat umum.”64
Hasil wawancara di atas dapat dilihat bahwa Perpustakaan
Keliling Kota Tangerang Selatan termasuk dalam program kerja
dari Perpustakaan Umum Daerah kota Tangerang Selatan
dikarenakan semua koleksi buku yang dibawa oleh Perpusling
adalah termasuk juga dalam koleksi perpustakaan umum daerah
kota Tangerang Selatan. Dalam wawancara juga dijelaskan sebagai
berikut.
“Banyak sih ada koleksi sesuai dengan klasifikasinya mba,
misalnya yang ada klasifikasi 0 atau klasifikasi 1 kan
psikologi umum, namun dari kebanyakan yang ada
koleksinya disini itu tentang sastra, bisnis yang klasifikasi
600, adapun yang lainnya seperti tambahan koleksi buku
cerita bergambar yang ramah buat anak.”65
64
Deni, Petugas Mobil Perpustakaan Keliling. Wawancara. Kamis, 19 September 2019. 65
Agan, Petugas Mobil Perpustakaan Keliling. Wawancara. Kamis, 21 September 2019.
55
Klasifikasi 0 yang dikatakan dalam wawancara diatas yakni
klasifikasi 000 dan klasifikasi 1 juga menunjukan klasifikasi 100.
Karena klasifikasi perpustakaan umum maupun keliling kota
Tangerang Selatan menggunakan DDC (Dewey Decimal
Clasification). Hasil wawancara di atas dijelaskan bahwa koleksi
perpustakaan keliling terdiri dari berbagai macam koleksi yang
mencakup untuk balita, anak-anak, remaja, orang dewasa bahkan
lansia yang memang ingin mengunjungi perpustakaan keliling. Di
bawah ini klasifikasi dalam mobil Perpusling.
Table 4.2
Daftar Klasifikasi Mobil Perpustakaan Keliling
No Klasifikasi Jumlah Judul Jumlah Eksemplar
1 000 59 59
2 100 60 60
3 200 55 55
4 300 91 91
5 400 22 22
6 500 27 27
7 600 109 109
8 700 19 19
9 800 46 46
10 900 23 23
Jumlah 511 511
Sebelum koleksi di simpan di setiap mobil perpustakaan
keliling, sebelumnya diadakan stock opname dimana buku dari
perpustakaan umum didata dan diberi barcode agar buku yang ada
di mobil perpustakaan keliling terdata dan terorganisir di
perpustakaan umum. Stock opname diadakan setahun sekali seperti
dalam wawancara berikut.
56
“Ada setiap setahun sekali, nanti kita nih menjelang stok
opnam dulu di kantor pas udah baru kita yang di mobilnya,
perbulan yang sudah-sudah sih menjelang akhir tahun
kurang lebih antara September-oktober, kebetulan tahun ini
antara bulan September-oktober”66
Gambar 4.2
Pendataan stock opname di aplikasi inlislite.
Gambar di atas menunjukan bahwa pada saat diadakannya
stock opname untuk koleksi di perpustakaan keliling, perpustakaan
umum daerah mendata koleksi yang masuk di mobil Perpusling
dengan menggunakan aplikasi inlislite yang mana didalamnya
terdapat cantuman sebagai berikut.
1) Tanggal Cek, menunjukan tanggal stock opname diadakan.
2) Nomor Barcode, menunjukan presentasi suatu barang agar dapat
dipindai secara digital.
3) No Induk, menunjukan kode buku dan nomor induk dan nomor
barcode mempunyai kode yang sama.
4) Judul, menunjukan judul buku yang diopame.
5) Pengarang, menunjukan nama pengarang pada buku.
6) Penerbit, menunjukan nama penerbit pada buku.
66
Ibid,.
57
7) Lokasi Sebelumnya, menunjukan lokasi buku sebelum diadakan
stock opname, misalkan sebelum buku dilakukan atau dipilih
untuk dijadikan koleksi Perpusling buku awalnya berada di
perpustakaan umum daerah kota Tangerang Selatan.
8) Lokasi Sekarang, menunjukan dimana koleksi berada saat
diadakan stok opname. Apakah masih didalam rak perpustakaan
umum, atau di gudang persediaan perpustakaan umum atau
sudah ada dalam mobil Perpusling.
9) Ketersediaan Sebelumnya, menunjukan apakah koleksi yang
akan dilakukan stock opname tersedia ataukah masih dipinjam
oleh pemustaka.
10) Ketersediaan Sekarang, menunjukan bahwa koleksi sudah dapat
dilakukan stock opname jika ketersediaan berstatus tidak
tersedia maka dilakukan pencarian atau dapat diadakan
pergantian koleksi yang baru.
11) Akses Sebelumnya, menunjukan status koleksi dapat dipinjam
dan tidak dapat dipinjam. Contohnya jika koleksi sebelumnya
berada dalam perpustakaan umum maka status dalam akses
sebelumnya adalah „dapat dipinjam‟.
12) Akses Sekarang, sama seperti keterangan di nomor sebelumnya,
tetapi dikarenakan untuk koleksi di mobil perpustakaan keliling
belum dapat untuk dipinjam maka status dalam Akses Sekarang
berubah menjadi „Tidak dapat dipinjam‟.
13) User, yaitu dalam bahasa Indonesia diartikan pengguna,
menunjukan nomor mobil tempat koleksi berada.
58
Gambar 4.3
Penataan buku di rak mobil Perpusling.
Gambar di atas menunjukan petugas mobil perpustakaan
keliling menata buku di rak setelah dilakukan pendataan stock
opname di kantor perpustakaan umum daerah Tangerang Selatan.
Penataan buku didalam rak tidak menggunakan sesuai dengan
klasifikasi tetapi dengan menggunakan umur dan tingkatan
pendidikan. Dikarenakan, agar memudahkan anak-anak
menjangkau dan memilih buku yang ingin mereka baca dan
mencegah anak-anak menjangkau koleksi yang belum cukup untuk
umur mereka menelaah dan mengartikannya. Seperti buku tentang
agama, politik maupun bisnis. Seperti dalam wawancara sebagai
berikut.
“Karena mobil perpustakaan keliling setiap hari kita jalan
kalau kita tata mungkin kadang-kadang kita agak ribet
kalau kita tata sesuai perkelasnya. Jadi seperti yang diawal
saya sebutkan jika kita menpunyai 3 rak buku jadi kita tata
seauai dengan usia, jadi kita yang atas kita siapkan dengan
buku bacaan seperti novel dan umum dan tengah kita tata
dengan buku-buku untuk SMP sampai SMA dan di rak
bawah kita tata dengan buku buku anak, agar mudah
diambil. Jadi di perpustakaan keliling tidak menggunakan
klasifikasi.”67
67
Deni, loc. cit.
59
Gambar 4.4
Tata letak buku di rak mobil perpustakaan keliling
d. Pemustaka Perpustakaan Keliling
Pemustaka yaitu istlah dari orang atau masyarakat yang
berkunjung ke perpustakaan. Pemustaka dari perpustakaan keliling
kota Tangerang Selatan yaitu dari berbagai kalangan, yaitu mulai
dari balita, remaja dewasa sampai dengan lansia.
Tabel 4.3
Pengunjung perpustakaan keliling tahun 2017
No Bulan Jumlah
1 Januari -
2 Februari 20.541
3 Maret 24.296
4 April 24.204
5 Mei 21.115
6 Juni 10.071
7 Juli 19.475
8 Agustus 28.845
9 September 25.611
10 Oktober 22.385
11 November 26.031
12 Desember 15.870
TOTAL 238.444 Sumber: Pengunjung Perpustakaan Keliling Tahun 2017.
68
68
Profil Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2018.
hlm.23.
60
Table 4.4
Pengunjung Perpustakaan Keliling tahun 2018.
No Bulan Perpusling
1 Januari 26.572
2 Februari 26.499
3 Maret 24.356
4 April 29.565
5 Mei 0
6 Juni 0
7 Juli 17.794
8 Agustus 26.052
9 September 22.453
10 Oktober 23.738
11 November 26.857
12 Desember 12.304
TOTAL 236.200 Sumber: Dokumen perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan, 2019.
Table 4.5
Pengunjung Perpustakaan Keliling tahun 2019.
No Bulan Perpusling
1 Januari 30.698
2 Februari 21.791
3 Maret 22.753
4 April 22.580
5 Mei 17.711
6 Juni 9.169
7 Juli 26.413
8 Agustus 25.676
9 September 21.616
10 Oktober -
11 November -
12 Desember -
TOTAL - Sumber: Dokumen perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan, 2019.
Berdasarkan dari keterangan tabel di atas dijelaskan bahwa
pengunjung (pemustaka) perpustakaan menurun dari tahun 2017
mencapai jumlah 238.444 orang dan ditahun 2018 hanya mencapai
236.200 orang dan penurunan jumlah pemustaka yaitu berjumlah
61
2.244 pengunjung dikarenakan di tahun 2018 Perpusling di bulan
Mei dan Juni tidak mencatat jumlah pemustaka mobil Perpusling.
Pemustaka di perpustakaan keliling berasal dari segala
umur dan latar belakang pendidikan.dari yang masih balita, anak-
anak, remaja, dewasa hingga orang tua sekalipun, dikarenakan
berada di taman dan tempat umum jadi pengunjung yang menjadi
sasaran juga dari semua kalangan.
e. Anggaran Perpustakaan Keliling
Anggaran yang ada di perpustakaan keliling seluruhnya
didapat dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota
Tangerang Selatan dan sudah diatur dibagian keuangan dinas.
Seperti dari hasil wawancara dengan staf dan petugas di bawah ini.
“Dananya dari pemda sendiri, bukan kita punya usaha
sendiri, kita dibiayai dari pemerintah karena ini berada di
naungan pemda sendiri.”69
Hasil wawancara dengan staf diatas menunjukan bahwa
staff selaku pelaksana program perpustakaan keliling kota
Tangerang Selatan tidak mengetahui secara terperinci tentang
pendanaan yang didapat oleh perpustakaan sendiri. Diperkuat
dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan petugas
perpustakaan keliling sebagai berikut.
“Kita menjalankan saja tugas yang sudah ada, sesuai
dengan kebutuhan dari dinasnya, jadi anggaran yang kita
dapat kita terima saja seperti itu. Uang jalan kita tidak ada
cuman kita adanya uang bensin, dan untuk kebijakan tetap
ada di bagian umum untuk jumlah-jumlah uangnya
petugasnya tidak mengetahui secara detile tentang
anggarannya, mencukupi untuk operasionalnya.”70
Dari wawancara di atas menunjukan bahwa baik staff
layanan perpustakaan umum selaku bagian yang ditugaskan
69
Aria, loc. cit,. 70
Deni, loc. cit,.
62
menjadi pengelola Perpusling dan petugas mobil Perpusling sendiri
tidak mengetahui secara pasti jumlah dan anggaran yang diberikan
dinas untuk kegiatan operasional perpustakaan keliling itu sendiri,
karena semuanya sudah diatur oleh bagian umum yang mengatur
semua keuangan.
f. Fasilitas Perpustakaan Keliling Kota Tangerang Selatan
Table 4.6
Daftar Ceklis Observasi Sarana dan Prasarana Perpustakaan Keliling
No Aspek Pengamatan Status
Keterangan
Ada Tidak
A Kelengkapan sarana dan prasasarana
26.
Mobil
perpustakaan
keliling
Jumlah keseluruhan 9
mobil perpustakaan
keliling , 2 mobil bagus
dan 7 mobil lainnya
sudah tua tetapi masih
layak pakai.
27.
Kursi , karpet dan
meja baca
pengunjung
Kursi disetiap mobil ada
4, karpet disetiap mobil
ada 2 dan 12 meja kecil
ada disetiap mobil jika
dibutuhkan karena milik
perpustakaan umum.
28. Kursi dan meja
kerja petugas
Di 8 mobil ada dan
letaknya menyatu
didalam mobil.
29. Rak buku
Masing-masing mobil
memiliki 2 rak
disamping kanan dan
kiri mobil dan masing-
masing memiliki 3
tingkatan.
30. Satu set
computer/laptop
Di tahun 2010 sempat
diadakan, dikarenakan
banyak yang rusak jadi
dikembalikan lagi di
kantor dinas
Perpustakaan dan arsip.
31. Internet Ditahun sebelumnya
sempat diadakan dengan
63
menggunakan modem
tetapi saat ini sudah
tidak berlaku lagi.
32. Akses digital
Library
Tidak ada
33. Televisi LCD
3 televisi rusak dan 4
masih berfungsi dengan
baik.
34. Alat pemutar
(VCD/DVD)
Alat pemutar
menggunakan hardisk 3
alat rusak dan 4 masih
berfungsi dengan baik.
35. Tempat Sampah Layak.
36. Soket listrik Layak.
B. Ketersediaan koleksi perpustakaan keliling
37. Buku teks
pelajaran Ada tetapi lebih sedikit
dari koleksi yang lain.
38. Buku penunjang
kurikulum
39. Buku bacaan
40. Buku referensi
41. Majalah
42. Surat kabar
43. Audio visual Ada disetiap mobil
perpustakaan keliling
44.
Alat mewarnai
Ada disetiap mobil
perpustakaan keliling
dan layak.
45. Laporan
kunjungan
46. Kepuasan
pengguna
Dikarenakan diadakan
survey di setiap tahun.
47. P3K Tersedia disetiap mobil.
48. APAR (alat
pemadam api
ringan)
Tersedia disetiap mobil.
49. Kanopi mobil
portable
Tersedia disetiap mobil,
tetapi 8 sudah tidak
terpakai dan 1 yang
masih dapat berfungsi
64
dengan baik.
50. Generator Set
(genset)
Tersedia 1 genset, dan
dibawa jika diperlukan
oleh perpustakaan
keliling.
Jumlah 21 4
Sumber: Hasil Observasi dan Dokumen Sarana dan Prasarana Perpustakaan
keliling daerah kota Tangerang Selatan.
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa sarana dan
prasarana di dalam mobil perpustakaan keliling sudah mewadai
dan menunjang dari kegiatan perpustakaan keliling untuk
mengunjungi masyarakat yang ada di kota Tangerang Selatan, baik
di sekolah, taman kota dan event yang diadakan oleh pemerintah
kota Tangerang Selatan. Dengan mengunakan mobil yang
notabenenya kecil dan sempit sudah dapat menunjang pelayanan
perpustakaan keliling secara maksimal. Akan tetapi tujuh dari
kesembilan mobil yang dimiliki oleh perpustakaan keliling sudah
dikatakan tua untuk umur mobil yang masih dioperasikan secara
terus menerus yaitu mobil hibah dari dinas pendidikan dari tahun
2009 sampai sekarang, dan diantaranya sudah ada rak yang rusak
dan hanya diperbaiki oleh petugas mobil perpustakaan keliling.
seperti dalam wawancara berikut.
“Untuk sarana dan prasarana di perpustakaan keliling sih
cukup mewadai saja tapi memang mobil operasionalnya
sudah lama, jadi ada beberapa rak buku yang sudah tidak
layak cuman kita sering perbaiki saja, dan juga tv sudah ada
yang mati jadi cukup sih untuk memberikan pelayanan ke
sekolah-sekolah dan masyarakat.”71
71
Ibid,.
65
Table 4.7
Daftar Mobil Perpustakaan Keliling
N
o
Nama
barang Merek/Tipe Warna
No.
Polisi Thn Ket.
1
Kendaraan
roda empat
(Perpusling)
Mitsubishi L300 Putih B 1042
WQN 9009
Hibah
Dindik
2 Mitsubishi L300 Putih B 1043
WQN 9009
Hibah
Dindik
3 Mitsubishi L300 Putih B 1044
WQN 9009
Hibah
Dindik
4 Mitsubishi L300 Putih B 1045
WQN 9009
Hhibah
Dindik
5 Mitsubishi L300 Putih B 1046
WQN 9009
Hibah
Dindik
6 Mitsubishi L300 Putih B 1047
WQN 9009
Hibah
Dindik
7 Mitsubishi L300 Putih B 1048
WQN 9009
Hibah
Dindik
8 Toyota/Hilux
PU 2.OL MT
Biru
Kombinasi
B 9399
PQU 9011
Hibah
Perpusnas
9 ISUZU Biru
Kombinasi
B 9005
NQO 9018
H. Profinsi/
Angkasa
pura
Sumber: mobil Perpustakaan Keliling. Profil Dinas Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2018. hlm.24.
Gambar 4.5
Mobil perpustakaan keliling.
Mobil merupakan sarana yang sangat penting bagi
perpustakaan keliling, dikarenakan tanpa adanya mobil maka
perpustakaan tidak mungkin memobile koleksinya. Mobil
perpustakaan keliling didesain semaksimal mungkin agar
pemustaka yang membaca koleksi atau berkunjung tertarik untuk
66
mengunjungi mobil perpustakaan keliling tersebut. Desain mobil
perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan yaitu sebagai
berikut.
Gambar 4.6
Mobil perpustakaan keliling tampak depan.72
Desain mobil perpustakaan keliling hampir semuanya sama
dan mirip, yang membedakannya hanya jenis mobil dan besar dan
luas mobilnya saja. Gambar 4.6 menunjukan tampak depan dari
mobil perpustakan keliling sama dengan mobil pada umumnya
yang membedakannya ada pengeras suara untuk member tahukan
kepada masyarakat jika perpustakaan keliling sedang beroperasi,
nama dan logo perpustakaan dan kota Tangerang Selatan
menunjukan bahwa mobil tersebut milik dinas Perpustakaan
Tangerang Selatan dan dipergunakan untuk kepentingan
masyarakat.
72
Perpustakaankeliling_tangsel
https://www.instagram.com/p/BbGNqbRnqhJ/?igshid=397gw5saffgx diakses pada sabtu tanggal
12 Oktober 2019, 12.05 WIB.
67
Gambar 4.7
Mobil perpustakaan keliling tampak samping.73
Gambar 4.7 tampak samping dari mobil perpustakaan
keliling yaitu dibagian paling atas ada nama „Perpustakaan
Keliling‟ yang dapat ditarik dan muncul Kanopi mobil portable
agar jika terjadi gerimis hujan maupun panas pemustaka masih
nyaman menggunakan fasilitas perpustakaan keliling, di bawahnya
ada rak buku tempat menyimpan semua koleksi dan meja dan
kursi tempat pemustaka membaca di tempat, disamping rak ada
ruangan kecil yaitu didalamnya terdapat meja dan kursi untuk
petugas jika ada berkas atau buku administrasi yang penting atau
bisa juga disebut meja kerja petugas Perpusling.
73
Perpustakaankeliling_tangsel
https://www.instagram.com/p/BbEmESLnbKy/?igshid=jfbt9hbz5u0n diakses pada sabtu tanggal
12 Oktober 2019, 12.15 WIB.
68
Gambar 4.8
Mobil perpustakaan keliling tampak belakang.
Gambar 4.8 tampak bagian belakang mobil yang menjadi
tempat penyimpanan dan layanan untuk audiovisual, ada TV untuk
menampilkan gambar, pengeras suara untuk mendengarkan audio,
hardisk untuk menyimpan film edukasi yang akan ditayangkan,
dan ada juga apar untuk waspada adanya konsleting atau
kebakaran.
2. Analisis Proses (prccess)
a. Aturan jam operasional
Jam perpustakaan yaitu dimana waktu operasional
perpustakaan berlangsung. Perpustakaan keliling sendiri tidak
memiliki jam khusus untuk dijadikan acuan buka dan tutupnya
perpustakaan, dikarenakan waktu yang ditempuh dari kantor
perpustakaan umum sebagai tempat garasi mobil Perpusling
dengan jarak ke tempat yang akan dikunjungi tidak selalu sama dan
dapat juga terjebak macet di jalan yang dilalui atau sedang ada
perbaikan jalan, tidak jarang juga petugas menemukan portal yang
mengharuskannya berputar arah dan harus menemukan jalan baru.
Seperti dalam wawancara berikut.
69
“Kalo dijalan, ya mungkin medan-medannya ya jalurnya itu
ada yang gak bisa dilalui oleh mobil itu sih kendala yang
sering dihadapi, biasanya di medannya.”74
Sama halnya wawancara dengan petugas Perpusling yang lain,
sebagai berikut.
“Biasanya itu akses mba, misalnya itu gangnya sempit atau
ada portal yak an ataupun ada pedagang-pedagang
pinggiran jalan yang tidak bisa kita lalui sehingga kita tidak
bisa mendatangi tempat perpustakaan keliling.”75
Tetapi jika akan berkeliling ke taman atau tempat-tempat
umum di Tangerang Seatan petugas sudah berangkat dari
perpustakaan umum dan mengambil mobil kurang lebih dari jam
06.00 WIB dan sudah sampai sekitar setengah 7 Agar dapat
mendapatkan spot dan tempat yang baik dan strategis untuk
pemustaka perpustakaan dan tidak didahulukan oleh mobil
pengunjung taman yang akan parkir di tempat yang sama. Seperti
dalam wawancara sebagai berikut.
“Kendalanya lokasi nya karena biasanya kita bertabrakan
dengan parkir mobil umumnya jadi kita saling dulu duluan
karena kita harus menentukan spot mana saja yang enak
untuk masyarakat bacanya jadi kadang-kadang kita
biasanya kalau sudah sampai di tempat umum sudah
banyak, jadi kita susah menentukan spot yang cocok.”76
Table 4.8
Jadwal Petugas Mobil Perpustakaan Keliling
N
o Hari/tgl Mobil Pengganti Petugas Lokasi Waktu
1 Sabtu, 5
Oktober
2019
B 1044 WQN Muktafi Juju J Tandon
Ciater
07.00-1100
B 1045 WQN Agan Y Budi N Taman
Kota 2
07.00-1100
Jadwal Permintan
2 Minggu,
6
B 1046 WQN Fariz A Wendy Tandon
Ciater
07.00-1100
74
Ibid., 75
Agan. loc. cit,. 76
Deni. loc. cit,.
70
Oktober
2019
B 1044 WQN Indra Bastari Taman
Kota
07.00-1100
Jadwal permintaan
3 Sabtu,
12
Oktober
2019
B 1048 WQN Angga
K
Angga
N
Tandon
Ciater
07.00-1100
B 9399 PQU Irfan Pratama Taman
Kota 2
07.00-1100
Jadwal Permintaan
4 Minggu,
13
Oktober
2019
B 9005NQU Akmal
P
Tya F Situ
Gintung
07.00-1100
B 1042 WQN Arman Hardian
syah
Tandon
Ciater
07.00-1100
Jadwal Permintaan
Tabel di atas menunjukan jadwal piket bulan Oktober tahun
2019. Jadwal piket perpustakaan keliling dibuat oleh koordinator
petugas perpustakaan keliling itu sendiri, dan jadwal dibuat setiap
satu bulan sekali baik untuk Perpusling berkunjung ke tempat
umum maupun ke sekolah-sekolah yang ada di Tangerang Selatan,
pembuatan jadwal selama satu bulan sekali agar lebih mudah
menentukan dan mengatur jadwal kunjungan, dikarenakan untuk
menyeimbangkan jika ada permintaan kunjungan dari
pemerintahan, sekolah-sekolah, masyarakat maupun dari dinas
perpustakaan sendiri.
b. Layanan referensi
Layana refensi atau rujukan adalah layanan yang membantu
pemustaka dalam menggunakan fasilitas yang ada di perpustakaan.
Di perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan terdapat banyak
layanan referensi dan umumnya tidak banyak diketahui oleh
petugas perpustakaan keliling itu sendiri jika mereka sudah
melakukan layanan referensi. Dikarenakan mainset dari orang-
orang jika layanan referensi hanya berupa koleksi referensi yang
71
ada di sebuah perpustakaan. Antara lain layanan referensi yang ada
di perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan adalah.
1) Layanan Jasa referensi
Jasa referensi yaitu dimana petugas sebagai pustakawan
membantu pemustaka dalam memanfaatkan perpustakaan.
Seperti memberikan informasi umum kepada pustakawan
tentang keberadaan perpustakaan keliling di setiap minggunya
atau letak perpustakaan umum yang menaungi perpustakaan
keliling, dikarenakan belum banyak yang mengetahui
keberadaan perpustakan umum daerah kota Tangerang Selatan
selain belum memiliki gedung tersendiri dan letaknya tidak
strategis untuk dikunjungi masyarakat. Antara lain memberikan
informasi tentang letak buku yang akan dibaca pemustaka.
Seperti dalam wawancara sebagai berikut.
“Seperti yang mba lihat sendiri kita menyambut
pengunjung yang dateng kesini dicarikan buku apa yang
mereka butuhkan, biasanya kan kalo di sekolahan ada audio
visualnya kita tayangin film-film pendidikan buat anak-
anak, kalau disini kan kendalanya make setrum kita, kita
gak dapet akses strumnya gitu.”77
2) Koleksi referensi
Koleksi referensi yaitu buku rujukan untuk menemukan
informasi tertentu. Di perpustakaan keliling juga terdapat
koleksi referensi yang dibawa di dalam mobilnya. Seperti,
kamus, ensiklopedia dan sebagainya. Namun, ketersediaannya
koleksi referensi sangat terbatas karena tidak dapat membawa
koleksi seperti ensiklopedia, kamus besar, terjemahan al-Quran,
tafsir dan lain sebagainya.
77
Irfan, loc. cit,.
72
c. Layanan sirkulasi
Sistem yang diterapkan oleh perpustakaan keliling yaitu
dengan sistem terbuka atau yang biasa disebut (Open Access
System) dimana pengunjung/pemustaka bebas menentukan dan
mencari sendiri koleksi yang akan mereka baca. Tetapi, dalam
layanan Perpustakaan Keliling belum dapat untuk diadakan
peminjaman buku hanya bia dibaca ditempat yang sudah
disediakan saja. Seperti dalam wawancara sebagai berikut.
“Untuk di mobil perpustakaan keliling tidak bisa
meminjamkan buku, untuk peminjaman sendiri tetap kita
ada di perpustakaan umumnya.”78
Hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa tidak adanya
sirkulasi peminjaman di mobil perpustakaan keliling, dan hanya
dapat meminjam di perpustakaan umum daerah kota Tangerang
Selatan. Diperjelas juga dengan adanya wawancara di bawah ini.
“Gak ada. Kita hanya sosialisasi aja sih, misalkan nih ada
pengunjung yang mau minjem ya kita saranin kalau di
mobil ini gak bisa dipinjam bu atau pak kalau mau minjam
nanti di kantor jadi bisa bikin kartu angota.”79
Dari hasil wawancara di atas dijelaskan bahwa belum dapat
diadakan peminjaman koleksi dari perpustakaan keliling, karena
tidak setiap minggu mobil perpustakaan keliling ditempatkan
ditempat yang sama dan dengan petugas yang sama juga.
Diterangkan juga bahwa di perpustakaan keliling belum dapat
untuk mendaftar menjadi anggota perpustakaan karena kartu
perpustakaan keliling dengan kartu perpustakaan umum daerah
kota Tangerag Selatan sama, karena dari dinas yang sama juga.
Tetapi dalam wawancara yang lain menyebutkan bahwa
perpustakaan keliling juga kedepannya diharapkan akan dapat
78
Ibid,. 79
Ibid,.
73
dilakukan layanan peminjaman didalamnya, seperti dalam
wawancara sebagai berikut.
“Untuk pendaftaran anggota bisa, tetapi untuk sekarang
belum bisa mendaftarkan tetapi rencana akan ada seperti
menjemput bola. Jadi programnya bisa meminjam buku
juga bisa mendaftarkan menjadi anggota juga, cuman itu
belum berjalan.”80
Namun, sirkulasi dari perpustakaan umum daerah kota
Tangerang Selatan dengan Perpustakaan kelilingnya terdapat
integrasi antar keduanya, seperti dalam wawancara sebagai berikut.
“Sampai dengan saat ini sih fleksibel aja sih mba, misalnya
ketika ada yang mau mengembalikan masyarakat kebetulan
ada perpustakaan keliling ya bisa kita menerimanya,
misalkan mau mengembalikan tapi gak sempat ke kantor
maka melalui perpustakaan keliling bisa. Tetapi untuk
meminjamkan buku dari perpustakaan keliling sendiri kita
belum bisa.”81
Jadi semua sistem layanan Perpustakaan Umum daerah
kota Tangerang Selatan dan Perpustakaan Keliling kota Tangerang
selatan saling berkaitan dan Perpusling lebih mengikuti aturan
yang dibuat oleh perpustakaan umum dikarenakan perpustakaan
keliling adalah program kerja yang diadakan oleh perpustakaan
umum daerah kota Tagerang Selatan.
d. Layanan membaca
Layanan yang diadakan oleh perpustakaan keliling kota
Tangerang Selatan adalah dengan membaca di tempat yang
sudah disediakan oleh perpustakaan keliling it sendiri. Seperti,
dengan menggunakan alas tikar juga kursi baca yang disediakan
oleh perpustakaan keliling. seperti dalam wawancara dijelaskan
“Paling disekitar mobil, disekeliling mobil aja sih.”82
Namun
dalam wawancara lain menyebutkan bahwa pemustaka seringkali
80
Agan. loc. cit,. 81
Ibid,. 82
Ibid,.
74
membawa koleksi perpustakaan umum ke tempat yang jauh dari
mobil Perpusling, dikarenakan pemustaka mencari tempat yang
menurutnya lebih nyaman, seperti dalam wawancara sebagai
berikut.
“Ya kadang ada aja ya, karena kita menemui berbagai
macam karakter orang karena dia suka dengan buku itu
terus setelah baca mungkin dia lupa atau bagaimana jadi
terbawa gitu, biasanya sih gitu. Kadang dia minjem disini
bacanya disana di tempat-tempat yang lebih nyaman gitu
kadang lupa mengembalikan, ya kita juga nyamperin sana
orangnya udah gak ada udah pulang gitu, bukunya juga
terbawa”.83
Gambar 4.9
Aktifitas membaca Perpusling di Taman Kota 2 Jaletreng BSD.
Berdasarkan gambar di atas adalah salah satu contoh
aktifitas membaca di perpustakaan keliling di taman dan fasilitas
umum kota Tangerang Selatan. Terlihat dari gambar di atas bahwa
aktifitas baca berada di sekitar mobil perpustakaan keliling dan
menggunakan alas karpet lipat juga kursi yang disediakan oleh
perpustakaan keliling, ada anak-anak yang mewarnai, remaja, ibu-
ibu dan bapak-bapak yang membaca buku sambil melihat anaknya
mewarnai dan sesekali mengajarkan baca dari koleksi yang
disediakan oleh perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan.
83
Irfan. ibid,.
75
e. Layanan mendongeng
Layanan mendongeng di dalam perpustakaan keliling kota
Tangerang Selatan untuk jadwal di taman atau fasilitas umum kota
Tangerang selatan belum dapat dilaksanakan, seperti dalam
wawancara sebagai berikut.
“Kalau program itu biasanya kita kunjungan gak hanya di
tingkat SD tetapi kita ke TK juga ke PAUD kita
menyesuaikan tempatnya lah dimana kita bertemu dengan
anak-anak kita menyesuaikan porsi kita sebagai sama
seperti dia gitu. Ya di sekolah kalau kita di TK PIAUD,
kalau di taman-taman belum karena kan di taman kita masa
mendongengin ibu-ibu sama bapak-bapak.”84
Dalam wawancara dengan petugas lain juga dijelaskan
sebagai berikut.
“Sampai dengan saat ini sih belum ada. Baru dilatih lah
selama ini sih masih dilatih lah untuk petugas-petugasnya,
jadi belum sampai mendongeng ke masyarakat, tetapi
masih dalam tahap pelatihan-pelatihan saja dari yang bisa
pakarnya.”85
Dalam wawancara dengan petugas lain juga disebutkan
bahwa.
“Kalau untuk layanan mendongeng kita tidak setiap hari
kita hanya sesuai permintaan, misalkan ada suatu TK
meminta kunjungan perpustakaan keliling, nah di tk
tersebut pengen ada dongeng namun di tempat umum dan
wisata itu kita tidak ada layanan mendongeng.”86
Maka dapat disimpulkan dari wawancara dengan petugas
mobil perpustakaan Keliling di atas bahwa layanan mendongeng
diadakan jika ada permintaan dari sekolah maupun masyarakat,
dikarenakan belum atau tidak semua orang dapat melakukan
kegiatan mendongeng yang membutuhkan keahlian khusus dengan
menarik perhatian anak-anak. Layanan mendongeng juga lebih
84
Ibid,. 85
Agan. loc. cit,. 86
Deni. loc. cit,.
76
tepat untuk diadakan disekolah-sekolah, karena di tempat umum
pemustaka yang berkunjung berasal dari berbagai latar belakang
baik umur, pekerjaan maupun pendidikan. Tetapi, dalam
wawancara di atas juga disebutkan bahwa petugas perpustakaan
keliling masih dalam tahap pelatihan.
f. Layanan audiovisual
Layanan audio visual yang diadakan oleh perpustakaan
keliling hampir dilakukan setiap kali kunjungan ke sekolah-sekolah
maupun taman atau fasilitas umum yang menyediakan colokan
listrik di tempat perpuatakaan keliling berada. Seperti dalam
wawancara sebagai berikut.
“Kalau untuk layanan audiovisual itu kita ada TV dan
biasanya yang ditayangkan itu film-film anak, nabi dan
sebagainya. Kalau untuk layanan audiovisual itu kita
laksanakan setiap hari. Jadi kija kita membuka rak bukunya
dan audio visualnya seperti menonton tv film tetapi untuk
mendongeng sesuai dengan permintaan pemustakanya saja.
Kalau ditempat umumnya kita ada yang ada dan ada yang
tidak ada karena kita tergantung dari kontak listriknya,
contohnya jika di taman kota kan kita tidak ada stop
kontaknya jadi kita tidak bisa melaksanakan pelayanan
tersebut jadi kadang kita tidak ada. Tetapi kita sempat
adakan di car free day di bsd setiap minggu tetapi sekarang
kan lagi off kan jadi tidak bisa. Jadi setiap car free day kita
siapkan untuk audio visual juga.”87
Layanan audio visual dalam perpustakaan keliling
peralatannya sudah sangat lengkap dengan adanya TV, pengeras
suara, hard disk (untuk menyimpan film atau video edukasi),
genset seperti dalam gambar di bawah ini.
87
Ibid,.
77
Gambar 4.10
Seperangkat alat audio visual yang ada di perpustakaan keliling.
g. Layanan anak
Layanan anak yang ada di perpustakaan keliling kota
Tangerang Selatan yaitu seperti mewarnai, diadakan buku-buku
dongeng dan lain sebagainya. Dengan adanya perpustakaan
keliling kota Tangerang Selatan juga masyarakat terbantu seperti
dalam wawancara sebagi berikut.
“Alhamdulillah sikap pemustaka bisa terbantu dengan
adanya perpustakaan keliling dan masalah nyaman juga
tentunya, jadi perpustakaan keliling sendiri istilahnya yaitu
menjemput bola jadi dengan di tempat wisata dan umum
pemustaka jadi lebih aman, jadi misalkan sedang olahraga
anaknya dititipkan di perpustakaan keliling seperti itu.”88
Dalam wawancara lain juga menyebutkan bahwa
perpustakaan keliling tidak memfokuskan kepada pelayanan anak
jika di taman ataufasilitas kota, dikarenakan pemustaka dalam
perpustakaan keliling bersifat umum dan siapa saja, namun anak-
anak pun menjadi tertarik untuk berkunjung dikarenakan ada
fasilitas mewarnai di perpustakaan keliling dan hasilnya dapat
88
Ibid,.
78
dibawa pulang dan gratis untuk pemustaka perpustakaan keliling.
Seperti dalam wawancara sebagai berikut.
“Kita sih program layanan anak, semua program layanan
anak dari bapak-bapak, ibu-ibu semua usia ya kita layani
dengan baik. Dengan anak-anak bagaimana kita
nyiasatinnya. Biasanya kan kita puterin film-film
pendidikan, film-film yang kayak lagi rame sekarang kayak
Nusa terus menggambar, origami, mewarnai gitu.”89
h. Perlombaan/Event
Perlombaan atau even yang diadakan oleh perpustakaan
keliling sendiri belum ada, tetapi dikarenakan perpustakaan
keliling adalah salah satu program dari pelayanaan perpustakaan
umum daerah kota Tangerang Selatan, maka semua kegiatan yang
diadakan oleh dinas jika diperlukan adanya perpustakaan keliling
selalu siap dan sedia. Seperti dalam wawancara sebagai berikut.
“Kalau event sih sampai saat ini lomba itu ada yang
diadakan dari dinas perpustakaan dan arsip, jadi
perpustakaan keliling ini bersinergi aja sih mba, jadi artinya
perpustakaan keliling itu mensuport dinas perpustakaan dan
arsip untuk mengundang para masyarakat untuk mengikuti
lomba biasnya itu anak-anak sekolah.”90
Dalam wawancara lain juga disebutkan jika ada permintaan
mengenai perlombaan atau event maka perpustakaan akan
menyediakannya, dikarenakan harus ada kontribusi dari sekolah
atau pihak peminta bukan hanya oleh perpustakaan keliling saja.
Seperti dalam wawancara di bawah ini.
“Ada jadi ketika kita berkunjung ke sekolah ada permintaan
dari sekolah atau TK jadi kita menyiapkan suatu lomba
mewarnai tingkat TK, jadi disitu anak-anak tk disiapkan
kertas menggambar dan meja, jadi anak-anak tk itu
menggambar dan mewarnai nanti kita lombakan jadi
petugas perpustakaan keliling yang menilai, kita
mendapatkan pemenangnya lalu diberi hadiah kayak
gitu.”91
89
Irfan. ibid,. 90
Agan. loc. cit,. 91
Deni. loc. cit,.
79
3. Analisis Keluaran (output)
a. Grafik pengunjung
Perpustakaan keliling membuat daftar pengunjung
perpustakaan keliing untuk di tempat umum dan buku kunjungan
untuk di sekolah-sekolah disetiap kunjungan yang dilakukan oleh
perpustakaan keliling di suatu tempat, baik disekolah maupun
fasilitas umum yang ada di kota Tangerang Selatan.
Gambar 4.11
Buku kunjungan perpustakaan keliling di sekolah.
Gambar 4.12
Daftar pengunjung perpustakaan keliling tempat umum/rekreasi.
Gambar 4.12 menunjukan buku kunjungan perpustakaan
keliling untuk sekolah-sekolah. Dan gambar 4.13 menunjukan
daftar pengunjung perpustakaan keliling yang ada di tempat
80
umum/rekreasi yang ada di Tangerang Selatan, yang nantinya
menjadi data arsip jumlah pengunjung perpustakaan keliling setiap
bulan.
Gambar 4.13
Grafik Pengunjung perpustakaan dari tahun 2017, 2018 dan
tahun 2019.
Dari grafik di atas menunjukan bahwa kunjungan yang
dilakukan oleh perpustakaan keliling maupun umum berjalan
setiap bulannya namun belum stabil, artinya disetiap bulan ada
yang naik dan menurun.
b. Mobilisasi perpustakaan keliling di masyarakat
Perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan beroperasi
setiap harinya meliputi semua wilayah di kota Tangerang Selatan,
mulai dari hari senin sampai dengan hari minggu dibidang
pendidikan seperti sekolah umum maupun swasta, tidak terkecuali
berkeliling mengunjungi masyarakat umum seperti taman-taman
kota atau fasilitas umum di Tangerang Selatan. Perpustakaan
keliling yang berkunjung ke masyarakat sama dengan berkunjung
ke sekolah-sekolah atau instansi lainnya. Seperti, mengurusi
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
35.000
2017
2018
2019
81
perijinan, mencari tempat dan fasilitas lainnya. Seperti dalam
wawancara sebagai berikut.
“Tugasnya itu seperti biasa kita itu membawa mobil
keliling ke setiap instansi sekolah kalau ketika normal,
namun ketika sedang ujian dan sebagainya kita biasanya
layani ke warga-warga jadi kita datang meminta ijin ke
lokasi pada pihak yang berwenang disana, kalau ke sekolah
ke kepala sekolah atau yang mewakili, kalau ke warga itu
biasanya kita ke pejabat setempat kayak ke RT/RW atau
kecamatan, kelurahan. Misalkan kita ada di lokasi Tandon
Ciater nanti kita ijinnya ke pejabat area sekitar sini seperti
ke kantor kelurahan Ciater.”92
Dan menyerahkan bukti kunjungan kepada pihak terkait
seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.14
Bukti kunjungan perpustakaan keliling di Tandon Ciater BSD.
Gambar di atas adalah contoh bukti kunjungan yang
dilakukan oleh perpustakaan keliling jika sudah melakukan
kegiatan kunjungan, dan ditanda tangani oleh pejabat setempat atau
pengurus dari tempat yang dikunjungi perpustakaan keliling. yang
mana bukti kunjungan tersebut meliputi, hari/tanggal, tempat
kunjungan, jumlah pengunjung laki-laki dan perempuan, buku
yang paling diminati, alamat kunjungan, telp/fax, kendala
92Agan. loc. cit,.
82
perpustakaan di lapangan, ttd dan nama petugas perpustakaan,
yang terakhir, ttd dan stempel penerima kunjungan.
c. Kepuasan pengunjung
Kepuasan pengunjung menjadi tolok ukur kegiatan layanan
di perpustakaan keliling, maka semua petugas maupun instansi
harus mengetahui seberapa puas pengunjung menggunakan
layanan yang sudah diberikan kepada mereka, karena inilah yang
menentukan kesuksesan sebuah layanan.
Untuk mengetahui kepuasan pengunjung di perpustakaan
keliling maupun perpustakaan umum daerah kota Tangerang
selatan maka, dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah rutin
melakukan surfei dalam satu tahun sekali untuk mendapatkan hasil
yang signifikan. Seperti dalam wawancara sebagai berikut.
“Jadi kita mempunyai satu kegiatan, yaitu survei kepuasan
masyarakat , nah itu tujuannya kita ngansih kuisioner untuk
perpustakaan keliling dan umum sendiri dan nanti ketahuan
nialinya. Dan diadakan satu tahun sekali jika tidak akhir
tahun ya pertengahan tahun. Setelah ada kegiatan,
pokoknya berapa bulan menjelang awal tahun kita
mengadakan surfei. Dikarenakan biasanya kan surfei itu
diadakan satu tahun sekali, misalkan kita mengadakan
surfei cuman beberapa bulan sekali tidak signifikan dan
nilainya akan segitu-segitu aja. Dan diadakan surfei
inginnya akhir tahun terus kalau bisa.”93
Hasil wawancara di atas adalah yang dilakukan oleh
instansi yang bersifat presentase, sedangkan untuk mengetahui
kepuasan pengunjung juga harus dilakukan secara rill di lapangan.
Seperti dalam wawancara dengan petugas mobil perpustakaan
keliling sebagai berikut.
“Untuk mengetahuinya kita melihat antusiasme pemustaka
itu ketika kita datang, jadi ketika kita datang itu pemustaka-
pemustaka sudah datang dan sudah nungguin jadi saya
pernah buka misalnya di tendon, saya buka saja sudah
93
Aria. loc. cit,.
83
banyak anak-anak ibu-ibu itu sudah nugguin, jadi mereka
itu sudah tau lokasinya dimana dan mereka sudah
menunggu kita. Jadi masyarakat di tangsel itu minat
bacanya sudah tinggi dan dari situ saja bisa kita ketahui jika
minat baca di tangsel itu sangat tinggi. Dan kita juga nanti
ada kegiatan indeks kepuasan masyarakat nah itu nanti di
bagian umum dari perpustakaan umum maupun keliling.”94
Selain melihat kepuasan pengunjung secara langsung, dan
dari petugas lapangan perpustakaan keliling, evaluator juga harus
meneliti dan mengukur untuk mengetahui lebih jelas tentang
kepuasan pengunjung perpustakaan keliling, maka evaluator
mengukur kepuasan pengunjung dengan menggunakan wawancara
yang sudah dilekukan evaluator.
Table 4.9
Tabel Hasil kepuasan pengguna perpustakaan keliling di 3 tempat
No Tempat
Kategori
Sangat Puas
(SP)
Puas
(P)
Tidak Puas
(TP)
1 Tandon Ciater 7 3 -
2 Taman Kota 2 3 2 -
3 Situ Gintung 2 3 -
Jumlah 12 8 -
Sumber: hasil olah data pengguna Perpusling.
Bersadasarkan dari data tersebut dapat dihitung rata-rata
jawaban berdasarkan scoring setiap jawaban dari responden.
Berdasarkan skor atau bobot yang telah ditetapkan dapat dihitung
sebagai berikut.
Jumlah skor untuk 12 orang yang menjawab SP 12 × 3 = 36
Jumlah skor untuk 8 orang yang menjawab P 8 × 2 = 16
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab TP 0 × 1= 0
Jumlah total = 52
Jumlah skor ideal untuk seluruh item adalah 20 × 3 = 60
(Seandainya semua menjawab SP). Jumlah skor yang diperoleh
dari penelitian = 52 maka berdasarkan dari data itu maka tingkat
94
Deni. loc. cit,.
84
kepuasan pengguna terhadap layanan perpustakaan (52:60) × 100%
= 86,6% dari yang diharapkan (100%).
Gambar 4.15
Kepuasan Pengunjung perpustakaan keliling
Berdasarkan dari data kepuasan pengguna layanan
perpustakaan keliling dengan rincian sebagai berikut. 12 orang
pengguna menyatakan Sangat Puas dengan jumlah skor 36, 16
orang pengguna menyatakan Puas dengan jumlah skor 16 dan 0
orang menyatakan Tidak Puas dengan jumlah skor 0. Dari data
diatas didapatkan tingkat kepuasan penguna perpustakaan keliling
mencapai 86,6%.
Dari hasil wawancara dengan pengunjung perpustakaan
keliling sebagian besar mengatakan sangat puas adalah di wilayah
Tandon Ciater dikarenakan Perpustakaan keliling sangat intens
hampir setiap hari Sabtu dan Minggu ada di Tandon Ciater
menjadikan masyarakat lebih gemar membaca dan berkunjung ke
perpustakaan keliling.
87%
13%
0%
kepuasan pengunjung
SP Sangat Puas
P Puas
TP Tidak Puas
85
d. Akibat dan Pengaruh
Akibat dan pengaruh dalam sebuah program menandakan
keberhasilan dari suatu program dibuat dan dilaksanakan. Dalam
evaluasi perpustakaan keliling akibat yang dihasilkan oleh
mobilisasi perpustakaan keliling di Tangerang Selatan yaitu seperti
dalam wawancara di bawah ini.
“Ya sangat pengaruh bagi anak-anak terutama ya
pengen tahu gemar membacannya harus giat. Pengaruh
banget terutama anak-anak ya, dimulai dari giat membaca
jangan main hp mulu ya.”
Dari hasil wawancara di atas, adalah salah satu pengunjung
di Taman Kota 2 seorang bapak yang membawa dua anak
perempuannya untuk mengenal buku dan belajar membaca. Lain
halnya dengan pendapat mahasiswa sebagai pengunjung di Situ
Gintung seperti dibawah ini.
“Menurut saya pengaruhnya sangat besar sekali, karena
bukan hanya Tangsel ya, bangsa Indonesia ini menurut penelitian
krisis membaca, mereka lebih suka menonton, jadi dengan adanya
perpustakaan dibeberapa titik daerah terutama di Tangsel yang
notabenenya pertama banyak mahasiswa, banyak pekerja-pekerja
dari daerah lain masuk ke sini gitu kan mereka tidak sekolah, itu
mungkin bisa mengajak anak-anak juga kan ada spot-spot yang
kampung pemulung namanya disitu perpustakaan keliling harusnya
bisa mengajak mereka yang tidak sekolah juga menikmati
bagaimana dunia pendidikan itu, perannya sangat bagus.”
Juga dari pendapat seorang wali kelas di salah satu SD di
Jombang yang sedang berkunjung di Tandon Ciater berkata bahwa.
“Pengaruh banget sih saya bilang ya jadi paling
tidak ada jeda anak itu menanti perpustakaan keliling
datang. Kalau ada perpustakaan keliling tuh jadinya have
fun ya tapi entahlah saya tidak melihat ya cara mereka ke
anak-anak ya tapi mungkin disetelin film-film edukasi ya
jadinya menarik ya. Sejauh ini sih pengennya rutin ya yang
tadinya sebulan sekali jadi sebulan dua kali gitu. Cuman
karena kondisi mobilnya tidak terlalu banyak kali ya ini
juga kan cangkupannya se-Tangsel jadi kan sekitar 7
kecamatan.”
86
Dari ketiga wawancara diatas menunjukan bahwa secara
tidak langsung perpustakaan keliling sudah berpengaruh terhadap
pendidikan di Tangerang Selatan baik bagi masyarakat biasa
maupun yang berkecimpung di dunia kependidikan. Dan
mengakibatkan anak-anak atau masyarakat yang tadinya jarang
pergi ke perpustakaan atau membaca buku dengan adanya
perpustakaan yang mengunjungi, masyarakat lebih menarik dan
tertarik untuk sekedar mengetahui maupun berkunjung untuk
membaca dikarenakan tidak dipungut biaya, ekonomis dan praktis.
C. Unit Analisis Evaluasi Layanan Perpustakaan Keliling
Table 4.10
Unit Analisis Ketercapaian Layanan Perpustakaan Keliling Kota Tangerang
Selatan
Fokus Kriteria
Objektif Realita %
Aktualisasi
Objek Judgment
Rn Mo Tg
M
a
s
u
k
a
n
SDM
perpustaka-
an
1. Adanya
petugas yang
menjadi
pustakawan.
1. Petugas
Perpusling
seluruhnya
bukan dari
pustakawan
50%
2. Adanya
pelatihan
kepustakawan
an.
2. Sudah diadakan
pelatihan yang
diadakan oleh
DPAD.
80%
3. Jumlah
petugas dan
mobil
seimbang.
3. Jumlah petugas
dan mobil
seimbang. 100%
Rencana
kegiatan
Terdapat
rencana
kegiatan setiap
tempat
kunjungan.
Tersedianya
jadwal kunungan
setiap hari. 80%
Koleksi 1. Adanya buku
teks pelajaran
2. Buku
penunjang
kurikulum
3. Buku bacaan
4. Buku referensi
Semua koleksi
yang ada di
Perpusling dari
koleksi
perpustakaan
umum dan sudah
mencangkup
100%
87
5. Majalah
6. Surat kabar
semua kalangan.
Pemustaka Terdapat
pengunjung dari
berbagai latar
belakang usia,
pendidikan dan
pekerjaan.
Pengunjung
perpustakaan
keliling berasal
dari balita, anak-
anak, remaja,
orang tua bahkan
lansia.
100%
Anggaran Terdapat
anggaran yang
disediakan dinas
setiap
kunjungan.
Terdapat
anggaran setiap
hari dari dinas
namun staf dan
petugas tidak
mengetahui secara
pasti.
50%
Fasilitas Terdapat sarana
dan prasarana
yang menunjang
kegiatan
Perpusling.
Semua sarana dan
prasarana
perpustakaan
keliling sangat
menunjang untuk
operasional
mobil.
100%
Terdapat sarana
tambahan sesuai
dengan K3
Dalam mobil
perpustakaan
terdapat kesehatan
dan keselamatan
kerja.
100%
Nilai 84,44%
P
r
o
s
e
s
Standar
Operasion-
al Prosedur
(SOP)
Terdapat SOP
perpustakaan
keliling.
Dokumen SOP
tertulis Perpusling
sudah ada namun,
sampai sekarang
belum di acc dari
dinas.
30%
Layanan
referensi
Adanya
pengaturan
waktu dan
jadwal
perpustakaan
keliling
Tersedia
pengaturan
jadwal kunjungan
setiap hari
Perpusling juga
petugas dan
pendamping
Perpusling.
100%
88
1. Terdapat
layanan
informasi
umum
1. Tersedianya
layanan
informasi
umum untuk
pengunjung dari
petugas
Perpusling.
100%
2. Memberikan
bantuan
pencarian
koleksi
Perpusling.
2. Setiap
pengunjung
dibantu mencari
koleksi yang
ingin dibaca.
100%
3. Memiliki
pemahamam
tentang
perpustakaan
keliling.
3. Setiap petugas
Perpusling
memahami
peran dan tugas
yang
diembannya.
100%
Layanan
sirkulasi
Adanya sistem
layanan
sirkulasi.
Sistem layanan
yang ada di
perpustakaan
keliling yaitu
sistem terbuka.
100%
1. Terdapat
kegiatan
pinjam
meminjam
1. Tidak terdapat
pinjam
meminjam di
Perpusling
0%
2. Terdapat
kegiatan
pendaftaran
anggota
2. Tidak terdapat
pendaftaran
anggota 0%
3. Terdapat
kegiatan
penataan
buku.
3. Kegiatan
penataan buku
dilakukan
sebelum dan
setelah
Perpusling
selesai
berkunjung
100%
4. Terdapat
kegiatan
pergantian
koleksi.
4. Kegiatan
pergantian
koleksi disebut
dengan stock
opname
100%
89
Layanan
membaca
1. Terdapat
tempat yang
nyaman.
1. Petugas
Perpusling
selalu mencari
tempat yang
nyaman untuk
tempat baca
pengungjung.
100%
2. Adanya
rangking buku
yang sering
dibaca.
2. Rangking buku
yang sering
dibaca terdapat
disetiap akhir
kunjungan.
100%
3. Adanya kursi/
karpet baca
pengunjung
3. Disetiap mobil
Perpusling
disediakan
kursi, meja dan
fasilitas untuk
pembaca.
100%
Layanan
mendong-
eng
Terdapat
layanan
mendongeng
anak di
perpustakaan
keliling.
Layanan
mendongeng
terdapat jika
Perpusling
berkunjung ke
sekolah TK atau
PIAUD dan
belum berlaku
untuk ke taman/
fasilitas umum.
25%
Layanan
audiovisual
1. Terdapat
fasilitas
audiovisual
1. Fasilitas untuk
audiovisual
sangat
memadai.
100%
2. Terdapat film
edukasi
2. Film/video
edukasi terdapat
disetiap hardisk
yang dibawa
petugas.
100%
Layanan
anak
1. Terdapat alat
mewarnai
1. Alat mewarnai
ada disetiap
kunjungan
Perpusling
80%
2. Terdapat
gambar
mewarnai
2. Ada berbagai
macam gambar
yang dapat
dipilih anak
untuk mewarnai
100%
3. Terdapat meja
mewarnai
3. meja lipat
tersedia jika
dibutuhkan
disetiap
80%
90
kunjungan
Perpusling.
Perlombaan Terdapat
perlombaan dari
Perpusling.
Perlombaan yang
diadakan
Perpusling sesuai
dengan
permintaan dari
pihak kunjungan.
60%
Nilai 78,75%
K
e
l
u
a
r
a
n
Grafik
pengunjung
Terdapat buku
dan dokumen
terkait
pengunjung
setiap
pelaksanaan
Perpusling.
Dokumen yang
ada di mobil
perpustakaan
keliling yaitu
buku kunjungan,
bukti kunjungan,
daftar pengunjung
80%
Pengadaan
perpustaka-
an keliling
di
masyarakat
1. Memberikan
kenyamanan
kepada
masyarakat
1. Masyarakat
sangat antusias
dengan adanya
Perpusling di
tempat umum.
85%
2. Membantu
masyarakat
tentang
keilmuan
2. Masyarakat
sangat terbantu
dengan adanya
koleksi
Perpusling.
85%
Kepuasan
pengunjung
Terdapat survey
kepuasan
pengunjung
mengenai
layanan
perpustakaan.
Survei kepuasan
pengunjung
diadakan setiap
satu tahun sekali
melalui angket
yang disebar oleh
dinas
perpustakaan.
87%
Nilai 84,25%
Adapun kategori dalam menentukan penilaian dari tahapan
evaluasi ini adalah sebagai berikut
0% - 33,33% Rendah
33,34% - 66,66% Moderat/Sedang
66,67% - 100% Tinggi
Berdasarkan tabel diatas, peneliti menemukan presentase nilai di
setiap tahapan evaluasi baik di tahapan Evaluasi Masukan, Evaluasi Proses
91
maupun Evaluasi Keluaran, peneliti menggunakan nilai 100% untuk setiap
kegiatan yang memenuhi kriteria yang dibuat oleh peneliti. Dengan
demikian dapat dilihat dari tahapan masukan secara keseluruhan memiliki
nilai rata-rata sebesar 84,44% yang artinya dalam tahapan masukan
memiliki nilai dalam kategori tinggi. Kemudian pada tahapan proses
secara keseluruhan memiliki nilai rata-rata sebesar 78,75% yang artinya
dalam tahapan proses memiliki nilai dalam kategori tinggi. Dan yang
terakhir yaitu tahapan keluaran secara keseluruhan memiliki nilai rata-rata
sebesar 84,25 yang artinya dalam tahapan keluaran memiliki nilai dalam
kategori tinggi. Dari semua data yang didapatkan diatas yaitu berdasarkan
penelitian dan temuan peneliti di lapangan dan dari semua tahapan
evaluasi mulai dari masukan, proses dan keluaran maka dapat disimpulkan
semuanya memiliki nilai dalam kategori tinggi yang artinya layanan
perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan sudah sangat baik dalam
melayani masyarakat kota Tangerang Selatan dalam hal penunjang
pendidikan melalui buku atau koleksi yang disediakan oleh perpustakaan
keliling.
D. Pembahasan Hasil Temuan Evaluasi
Dari hasil evaluasi layanan perpustakaan keliling yang diadakan di
kota Tangerang Selatan, dapat ditemukan hasil temuan, yaitu sebagai
berikut:
1. Tahapan Masukan
Tahapan masukan dalam penelitian ini yaitu mencangkup Sumber
Daya Manusia, Rencana kegiatan, Koleksi, Pemustaka/masyarakat,
Anggaran dan Fasilitas. Terdapat dari hasil temuan tahap masukan
dalam penelitian ini yaitu dari segi sumber daya manusia, dalam UU
No. 43 pasal 2 2007 yang berbunyi „Perpustakaan diselenggarakan
berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan,
keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran, dan kemitraan‟95
dari
95
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 pasal 2 2007 tentang perpustakaan.
hlm.4.
92
undang-undang tersebut dijelaskan bahwa perpustakaan perlu
dikembangkan secara profesional yang artinya pengelola perpustakaan
atau sumber daya manusia yang mengelola perpustakaan sudah
mendukung dengan kriteria sebagai pustakawan, baik dalam latar
belakang bidang pendidikan maupun dengan pelatihan pelatihan yang
diadakan oleh dinas terkait. Dalam perpustakaan keliling maupun
perpustakaan umum daerah kota Tangerang Selatan yang berlatar
belakang pendidikan sebagai pustakawan adalah hanya kepala bagian
atau pimpinan dari kepala sub bagian, sedangkan bawahannya hanya
diadakan pelatihan-pelatihan. Bahkan, ditemukan bahwa petugas
perpustakaan keliling hanya mendapat pelatihan dari dinas
perpustakaan dan arsip daerah kota Tangerang saja, dan belum
mendapatkan pelatihan dari Perpustakaan Nasional yang menjadi acuan
perpustakaan di Indonesia.
Dalam hal rencana kegiatan perpustakaan keliling masih belum
terorganisir dengan baik, karena hanya mempunyai jadwal piket yang
dibuat selama satu bulan sekali oleh koordinator Perpusling, dan bukan
daftar kegiatan terperinci seperti di suatu tempat Perpusling akan
melakukan kegiatan apa saja, apa saja yang membutuhkan. Selama ini
kegiatan Perpusling berjalan dengan fleksibel mengikuti kegiatan dari
perpustakaan umum daerah dan belum memiliki acuan tersendiri dalam
kegiatan-kegiatannya.
Selanjutnya yaitu dalam anggaran, baik staf layanan perpustakaan
umum dan petugas Perpusling masih tertutup mengenai anggaran, dan
tidak tahu menahu tentang nominal anggaran yang didapatkan oleh
perpustakaan keliling setiap beroperasi setiap hari.
2. Tahapan Proses
Tahapan proses dalam penelitian ini berfokus kepada pelayanan
yang diberikan oleh perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan yaitu
Layanan referensi, Layanan sirkulasi, Layanan membaca, Layanan
mendongeng, Layanan audiovisual, Layanan anak, Perlombaan dan
93
Event. Terdapat dari hasil temuan tahapan proses dalam penelitian ini
yaitu tentang SOP perpustakaan keliling, bahwa selama ini Perpusling
kota Tangerang Selatan belum memiliki SOP yang resmi dikarenakan
sampai sekarang belum di sah kan oleh DPAD itu sendiri. Baik petugas
maupun staf sudah membuat SOP perpustakaan keliling dengan
lengkap namun, dari pihak atasan menjelaskan bahwa Perpusling belum
menyerahkan SOP nya kepada atasan untuk diresmikan. Dalam temuan
ini maka dapat disimpulkan bahwa kurangnya koordinasi atau
komunikasi baik dari pihak Perpusling maupun atasan dari DPAD.
Tentang aturan tempat dan waktu jadwal perpustakaan keliling di
taman dan fasilitas umum kota Tangerang Selatan. Bahwa tidak adanya
sosialisasi atau pemberitahuan kepada masyarakat dan belum
konsistennya jadwal dalam setiap minggu atau bulan perpustakaan
keliling di hari minggu dan sabtu ada di sebuah taman di Tangerang
Selatan. Contohnya, di hari minggu di minggu ke dua setiap bulan
perpustakaan keliling berada di Situ Gintung, Ciputat Timur tetapi,
tidak banyak orang yang mengetahui jika perpustakaan keliling pernah
berada di Situ Gintung. Penempatan mobil perpustakaan keliling juga
berpengaruh terhadap jumlah pengunjung yang mengunjungi
perpustakaan keliling, jika penempatan mobil tidak di tempat yang
stategis maka masyarakat tidak mengetahui jika ada perpustakaan
keliling di taman dan fasilitas kota. Namun, jika penempatan mobil di
tempat yang strategis maka pengunjung pun semakin banyak karena
melihat dan akhirnya mampir untuk sekedar membaca atau melihat-
lihat koleksi yang ada di perpustakaan keliling. Contohnya, pada hari
minggu di taman kota 2 Jaletreng, dikarenakan penempatan mobil yang
terlalu masuk ke dalam menjadi tidak strategis dan karena itu
masyarakat yang berkunjung pun sangat sedikit dan tidak ada anak-
anak yang mewarnai. Dihari minggu esoknya tempatnya di taman kota
2 Jaletreng sangat ramai pengunjung dan banyak anak-anak mewarnai
juga, dikarenakan penempatan mobil perpustakaan keliling yang sangat
94
strategis sehingga masyarakat tertarik untuk mengunjungi perpustakaan
keliling.
Selanjutnya yaitu dalam layanan sirkulasi, dalam layanan sirkulasi
tidak adanya kegiatan pinjam meminjam dan pendaftaran anggota
perpustakaan dalam pengoperasian perpustakaan keliling. Diketahui
bahwa tidak adanya pinjam meminjam dalam mobil perpustakaan
keliling dikarenakan belum terorganisirnya data koleksi dalam mobil
dan opac belum terdapat diakses secara online, kendala selanjutnya
yaitu dikarenakan mobil yang beroperasi setiap hari berbeda-beda di
tempat yang berbeda juga, ditakutkan menyulitkan pemustaka
mengembalikan koleksi yang ingin dikembalikan di mobil Perpusling
dan kendala yang terakhir yaitu meminimalisir kehilangan koleksi
perpustakaan keliling oleh pemustaka. Tidak adanya pendaftaran
anggota di Perpusling dikarenakan petugas Perpusling hanya melayani
pemustaka baca di tempat dan pendaftaran yaitu tugas dari bagian lain
yang ada di kantor DPAD.
Selanjutnya yaitu Layanan Mendongeng, di dalam pengoperasian
Perpusling hanya melayani layanan mendongeng jika ada permintaan
dari pihak peminta seperti PIAUD TK atau sekolah lainnya. Dan jika
beroperasi di taman atau fasilitas kota perpustakaan keliling tidak
melakaukan kegiatan mendongeng dikarenakan tidak semua petugas
memiliki kemampuan mendongeng.
Dalam layanan anak dalam Perpusling mengadakan mewarnai
dengan krayon dan gambar yang sudah dicetak, namun ternyata
Perpusling sendiri belum mempunyai alat mewarnai dan meja lipat
sendiri, melainkan jika dibutuhkan Perpusling akan mengambil alat
mewarnai dan meja dari kantor DPAD dan itu milik staf Layanan
Perpustakaan Umum dengan jumlah yang terbatas dan dibagi menjadi
dua mobil di hari Sabtu dan Minggu, masing-masing mobil Perpusling
hanya dapat membawa 6 meja lipat dan 6 alat mewarnai.
95
Temuan lainnya yaitu dalam perlombaan yang diadakan oleh
perpustakaan keliling, bahwa perpustakaan keliling selama ini hanya
megadakan lomba atau event jika ada permintaan dari pihak sekolah
maupun pihak yang bersangkutan. Bukan dari perpustakaan kelilingnya
sendiri yang mengadakan perlombaan.
Dalam tahapan proses evaluator meneliti di tiga tempat berbeda
yaitu Taman Kota 2 di Jaletreng Puspitek, Tandon Ciater di BSD dan
Waduk Situ Gintung di Ciputat Timur. Dari ketiga tempat tersebut yang
sering dikunjungi oleh perpustakaan keliling hampir di setiap
minggunya yaitu di Tandon Ciater, dikarenakan tempatnya yang
strategis dan banyak masyarakat yang sangat antusias mendatangi
mobil perpustakaan keliling, hanya sekedar mencari buku, baca buku
dan menemani anak-anaknya mewarnai.
Taman Kota 2 di Jaletreng Puspitek baru intens dikunjungi oleh
perpustakaan keliling dari pertengahan bulan Agustus sampai dengan
sekarang, dikarenakan sebelumnya perpustakaan keliling lebih sering di
Taman Kota 1 BSD yang sekarang masih dalam perbaikan. Menjadikan
pengunjung di Taman Kota 2 belum seramai di Tandon Ciater,
dikarenakan baru melihat adanya perpustakaan keliling berada di
Taman Kota 2.
Waduk Situ Gintung pengunjung yang datang tidak seramai taman
kota 2 dan Tandon Ciater, dikarenakan jadwal dari perpustakaan
keliling untuk berkunjung ke Situ Gintung juga hanya 1 kali dalam
sebulan, yaitu di minggu kedua. Selain dari jadwal kunjungan
perpustakaan keliling yang hanya satu kali dalam satu bulan, faktor lain
yang menjadikan perpustakaan keliling di Situ Gintung sepi
pengunjung yaitu karena tempat yang tidak strategis menjadikan
pengunjung di Situ Gintung tidak tertarik dengan adanya perpustakaan
keliling.
3. Tahapan Keluaran
96
Tahapan keluaran dalam penelitian ini berfokus kepada Grafik
pengunjung, Mobilisasi perpustakaan keliling di masyarakat, Kepuasan
pengunjung perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan. Terdapat
dari hasil temuan tahapan proses dalam penelitian ini yaitu tentang
grafik pengunjung perpustakaan keliling, dikarenakan perpustakaan
keliling tidak membuat grafik pengunjung tersendiri melainkan
bergabung dengan layanan perpustakaan umum daerah Tangerang
Selatan.
Selanjutnya yaitu pengadaan perpustakaan keliling di masyarakat,
walaupun nilai Perpusling dalam analisis termasuk dalam kategori
tinggi tetapi masih banyak yang harus diperbaiki sehingga dapat lebih
baik lagi. Dalam pengadaan perpustakaan di masyarakat juga masih
memerlukan banyak perbaikan agar masyarakat lebih nyaman dalam
menggunakan fasilitas Perpusling dan masyarakat dapat lebih bijak
menggunakan fasilitas Perpusling yang sudah disediakan oleh
pemerintah Tangerang Selatan.
Temuan lainnya yaitu terdapat dari kepuasan pengunjung
perpustakaan keliling. Bahwa kepuasan pengunjung perpustakaan
diperoleh dari penyebaran angket setiap satu tahun sekali dan belum
adanya konsistensi waktu dalam penlilaiannya. Dan jangka satu tahun
sekali bukan waktu yang efektif untuk melakukan penilaian kepuasan
pengunjung, namun dapat diadakan dengan menggunakan alat penilaian
kepuasan pengunjung dengan diadakan kotak saran atau box kepuasan
yang berisi sangat puas, puas dan tidak puas.
E. Keterbatasan Evaluasi
Selama evaluator melakukan evaluasi layanan di perpustakaan
keliling kota Tangerang Selatan tidak semua data yang dbutuhkan tersedia,
baik dari dokumen maupun informasi secara lisan. Seperti, dokumen
mengenai Standar Operasional Perpustakaan keliling yang belum di sah
kan oleh dinas perpustakaan dan arsip daerah dan juga informasi mengenai
97
keuangan perpustakaan keliling daerah Tangerang Selatan juga sampel
kepuasan pengunjung yang belum maksimal.
Selain itu terdapat keterbatasan waktu yang dimiliki evaluator
dalam mengevaluasi layanan perpustakaan keliling kota Tangerang
Selatan, juga menjadi kendala dalam menghasilkan evaluasi program yang
representatif dan keterbatasan data tentang penyelenggaraaan layanan
perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan.
98
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian evaluasi yang sudah
dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa layanan perpustakaan keliling
kota Tangerang Selatan sudah berjalan dengan baik dan maksimal dalam
pelaksanaannya. Hal ini bisa dilihat dari aspek yang sudah diteliti sebagai
berikut:
1. Pada Aspek Input (Masukan). Dalam aspek masukan sebagian besar
sudah terlaksana dan berjalan dengan baik, karena walaupun petugas
tidak berasal dari pendidikan pustakawan perpustakaan keliling kota
Tangerang Selatan dapat berjalan dan mengemban amanat dari
perpustakaan umum dengan baik. Juga pengadaan koleksi di
perpustakaan keliling kurang lebih sudah terorganisir dan sistematis
dengan diadakannya stock opname setiap satu tahun sekali.
2. Pada Aspek Process (Proses). Dalam aspek proses perpustakaan
keliling kota Tangerang Selatan sudah berjalan secara maksimal.
Dilihat dari berbagai macam layanan yang tersedia di perpustakaan
keliling dan konsistensi penjadwalan mulai dari senin sampai dengan
jumat berkunjung ke sekolah-sekolah dan di hari sabtu dan minggu
berkunjung ke taman dan fasilitas umum di kota Tagerang Selatan.
3. Pada Aspek Output (Keluaran). Dalam aspek keluaran perpustakaan
keliling kota Tangerang Selatan sebagian besar sudah terlaksana,
namun masih ada aspek-aspek yang masih harus diperbaiki seperti
penilaian kepuasan pengunjung setiap satu tahun sekali. Jika dilihat di
lapangan masyarakat di berbagai tempat berbeda keantusiasannya,
mulai dari biasa saja sampai bersemangat mengunjungi mobil
perpustakaan keliling membawa serta anak dan keluarganya. Dari hal
itu bisa dilihat bahwa perputakaan keliling sudah dikenal oleh berbagai
masyarakat baik pelajar maupun masyarakat umum.
99
B. Rekomendasi
Berdasarkan dari temuan-temuan dan simpulan hasil penelitian
tentang layanan perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan maka
berikut rekomendasi yang peneliti berikan untuk lebih mengoptimalkan
kinerja dari perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan.
1. Staf layanan perpustakaan umum
Seharusnya staf layanan perpustakaan umum sebagai pelaksana
program perpustakaan keliling dipertahankan dan meningkatkan
kualitas petugas layanan perpustakaan khususnya petugas perpustakaan
keliling dengan mengadakan pelatihan atau diklat untuk para petugas
layanan perpustakaan keliling, seperti pelatihan yang diadakan oleh
perpustakaan nasional. Dan lebih meningkatkan program-program
literasi untuk masyarakat dengan melibatkan perpustakaan keliling
didalamnya. Juga menyelesaikan rencana kegiatan dan SOP agar
kegiatan Perpusling mempunyai acuan yang jelas dan terstruktur.
2. Petugas perpustakaan keliling
Petugas hendaknya lebih memaksimalkan lagi kinerjanya agar lebih
profesional dalam tugas yang sudah diamanatkan. seyogyanya lebih
memaksimalkan lagi layanan-layanan yang sudah berjalan dalam
pengoperasian Perpusling seperti layanan sirkulasi pinjam meminjam,
layanan mendongeng layanan anak juga memperbanyak perlombaan
yang berfariasi seperti story telling,membaca puisi, origami, spelling
bee dan lain sebagainya. Selain itu petugas perpustakaan sebagai
pelaksana program di lapangan agar lebih mempromosikan dan
mensosialisasikan lagi terutama jadwal tempat dan waktu perpustakaan
keliling berada di taman dan fasilitas umum. Dikarenakan perpustakaan
keliling kota Tangerang Selatan sudah memiliki sosial media seperti
instagram, haruslah lebih bisa mepromosikan jadwal dengan membuat
status tentang keberadaan perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan
disetiap minggunya.
100
3. Kepuasan Pemustaka
Seharusnya bisa mempertahankan kepuasan pemustaka yang
mengunjungi Perpustakaan keliling baik di taman dan fasilitas kota
maupun di sekolah atau instansi penidikan yang lainnya. Dikarenakan
dilihat dari antusias masyarakat sangat baik dalam menyambut program
pemerintah Tangerang Selatan yaitu perpustakaan keliling.
101
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safrudin Abdul Jabar. Evaluasi Program
Pendidikan, pedoman teoritis praktis bagi mahasiswa dan praktisi
pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara 2010. Cet.4.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
Aziizu, Yusuf, Burhan, Abdul. ”Tujuan Besar Pendidikan adalah Tindakan,”
Prosiding KS Riset & PKM, Volume 2, Nomor 2, ISSN: 2442-4480.
Farasa Mutia Nia Sari dan Zulfan M. Hum. Pengaruh Program Perpustakaan
Keliling Terhadap Minat Baca Masyarakat, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FISIP Unsyiah, Vol. 3 No. 2 44-53
Gunawan, Imam. Metodologi Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, Jakarta:
Bumi Aksara, 2013.
Khairul Rulli Anwar, Penyediaan Bahan bacaan Masyarakat Melalui
Perpustakaan Keliling, Mobile Library di Kabupaten Cianjur. Jurnal
Kajian Informasi dan Perpustakaan. Vol.3/No.2, Desember 2015
Lawanda, Iswari, Ike. Intergrasi Pustakawan Menuju Masyarakat
Informasi:Suatu Perspektif Sosial – Budaya, Jakarta: CV Sangung Seto
2015.
Layanan Perpustakaan Keliling Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten
temanggung. https://dinarpus.temanggungkab.go.id/index.php/home/
halaman/88/ layanan-perpustakaan-keliling.
Masdudi, “Demokratisasi Manajemen Pendidikan Berbasis Masyarakat”, Jurnal
Edueksos, Vol III No 2, Juli- Desember 2014.
N.S, Sutarno, Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: CV
Agung Seto, 2006.
N.S, Sutarno. Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: CV
Agung Seto 2006.
Nurkholis, “Pendidikan dalam Memajukan Teknologi,” Jurnal Kependidikan,
Vol. 1 No. 1 November 2013.
102
Nurtakhiyah, “Eksistensi Perpustakaan di Era Teknologi.” Jurnal Iqra. Volume
11 No. 02 Oktober 2017.
Perpustakaan Nasional R.I., Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah.
1992,p.4 Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
Rusydi, Ananda dan Tien Rafida. Pengantar Evaluasi Program Pendidikan
Medan: Perdana Publishing, 2017.
Seharto Toto. Konsep Dasar Pendidikan Berbasis Masyarakat. Fakultas Tarbiyah
IAIN Raden Fatahilah Palembang. Cakrawala Pendidikan, November
2005. Thn. Xxiv, No. 4.
SNI Standar Nasional Indonesia Bidang perpustakaan dan kepustakawanan
(Jakarta: Perpustakaan Nasional R.I 2011),
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2012.
Sugiyono. Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2008.
Suharto, Toto. “Konsep Dasar Pendidikan Masyarakat.” Jurnal Cakrawala
pendidikan November 2005, th.XXIV, No. 3.
Sukardi. Evaluasi Pendidikan, Prinsip dan Operasionalnya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2011), cet.5, hlm. 1
Supriyanto, dkk. Aksentuasi Perpustakaan. Jakarta: Ikatan Pustakawanan
Indonesia Pengurus Daerah DKI Jakarta, 2006.
Suwarno, Wiji. Pengetahuan Dasar Kepustakaan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.
cet.1.
Suwarno, Wiji. Perpustakaan dan Buku: Wacana penulisan dan penerbitan,
Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2011.
Tjiptono, Fandy. Service Manajemen, mewujudkan pelayanan prima, Yogyakarta:
Andi, 2017, ed.3.
Wirawan, Evaluasi, Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi, Jakarta: Raja
Grafindo Persada 2016.
103
Yanuar Putra Surya. Theoritical Review: Teori Perbedaan Generasi. Dosen Tetap
Stie Ama Salatiga. Jurnal Among Makarti Vol. 19 No. 18, Desember
2016.
Yusuf, A. Muri, Asesmen dan Evaluasi Pendidikan : Pilar Penyedia Informasi
dan Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2015.
Yusup, Pawit, M. Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan, ed.2 Jakarta:
Bumi Aksara, 2016.
Zahara, Zurni. Konsep Dasar Ilmu Perpustakaan, Medan: USU digital
library,2004.
104
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA
Pedoman Wawancara Staf Layanan Perpustakaan Umum
1. Bagaimana latar pendidikan ibu sebagai staf layanan perpustakaan Umum
Daerah Tangerang Selatan?
2. Bagaimana tugas staf Layanan Perpustakaan Umum Daerah Tangerang
Selatan?
3. Berapa jumlah petugas Perpustakaan Keliling Daerah Tangerang Selatan?
4. Latar belakang pendidikan semua petugas layanan perpustaaan keliling?
5. Bagaimana perkembangan perpustakaan keliling hingga sekarang?
6. Adakah program perpustakaan keliling setiap tahun? Siapa yang
merencanakan?
7. Bagaimana visi misi perpustakaan keliling daerah Tangerang Selatan?
8. Apakah perpustakaan keliling memiliki pedoman khusus dalam
pelaksanaannya?
9. Bagaimana mengatur pembiayaan dana untuk perpustakaan keliling?
10. Apakah sarana dan prasarana perpustakaan keliling sudah mengikuti standar
layanan dari perpustakaan nasional?
11. Bagaimana koleksi yang tersedia di perpustakaan keliling?
12. Bagaimana mengelola layanan yang ada di perpustakaan keliling?
13. Apakah sudah sesuai dengan standar yang sudah diterapkan?
14. Apakah ada tata tertib pagi petugas maupun pengunjung di perpustakaan
keliling?
15. Bagaimana dan siapa yang melaksanakan pengawasan untuk perpustakaan
keliling?
16. Laporan apa saja yang diberikan petugas perpustakaan keliling kepada staf
layanan perpustakaan umum? Laporan statistik.
17. Apakah menurut ibu/bapak pelaksanaan layanan perpustakaan keliling sudah
optimal?
18. Bagaimana cara staf layanan perpustakaan umum mengetahui pengunjung
perpustakaan keliling sudah merasa puas terhadap layanan yang diberikan?
19. Apakah masih ada kendala dalam pelaksanaan layanan perpustakaan keliling?
20. Baik di lapangan maupun penyediaannya?
105
Pedoman Wawancara Petugas Perpustakaan Keliling
1. Bagaimana latar belakang pendidikan bapak sebagai petugas layanan
perpustakaan keliling daerah Tangerang Selatan?
2. Apa saja pekerjaan petugas perpustakaan keliling?
3. Apakah semua petugas layanan perpustakaan keliling sudah mendapatkan
pelatihan secara umum dari perpustakaan nasional mengenai pelaksanaan
perpustakaan keliling?
4. Bagaimana pelaksanaan visi dan misi perpustakaan keliling dilaksanakan?
5. Koleksi apa saja yang disediakan di perpustakaan keliling?
6. Ada berapa jenis dan jumlah buku yang disediakan di mobil perpustakaan
keliling bawa setiap bertugas?
7. Apakah ada sirkulasi pergantian koleksi yang akan disediakan dan dilayankan
kepada masyarakat? Jika ada berapa kali dalam satu bulan atau tahun
8. Bagaimana catalog yang tersedia di perpustakaan keliling?
9. Bagaimana peran petugas layanan perpustakaan keliling terhadap pengaturan
anggaran pada perpustakaan keliling?
10. Apakah sarana dan prasarana yang tersedia sudah sesuai standar pelaksanaan
layanan perpustakaan keliling?
11. Bagaimana peraturan perpustakaan keliling yang sudah dibuat dan
dilaksanakan?
12. Apakah ada masyarakat yang melanggar peraturan yang dibuat? Contohnya?
13. Bagaimana penataan buku di perpustakaan keliling?
14. Apakah di dalam mobil perpustakaan keliling diadakan registrasi untuk
pembuatan anggota perrpustakaan dan daftar pengunjung?
15. Apakah ada integrasi layanan sirkulasi antara layanan perpustakaan umum
dengan perpustakaan keliling?
16. Apakah diperbolehkan adanya pinjam meminjam buku di perpustakaan
keliling?
17. Apakah boleh mengembalikan buku dari perpustakaan umum ke perpustakaan
keliling?
18. Apa bisa mendaftarkan sebagai anggota perpustakaan umum di perpustakaan
keliling?
19. Apakah perpustakaan keliling memberikan layanan terkait informsi
perpustakaan?
20. Bagaimana petugas perpustakaan keliling memberikan kenyamanan bagi
pemustakanya, baik tempat maupun pemustaka dalam membaca?
21. Bagaimana sikap baca pemustaka di perpustakaan keliling?
22. Bagaimana perpustakaan keliling melakukan program layanan mendongeng
dan kapan dilaksanakan?
106
23. Bagaimana perpustakaan keliling melakukan program layanan audiovisual
dilaksanakan?
24. Apakah ada program layanan anak di perpustakaan keliling?
25. Apa saja layanan yang diberikan kepada anak di perpustakaan keliling setiap
minggunya?
26. Apakah anak-anak tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan keliling?
27. Apakah ada perlombaan atau event yang diadakan oleh perpustakaan keliling?
28. Seberapa besar peran kontribusi terhadap minat baca dan pengembangan
Tangerang Selatan?
29. Laporan statistik apa saja yang dibuat oleh perpustakaan keliling?
30. Bagaimana sikap masyarakat terhaap keberadaan perpustakaan keliling?
31. Kendala apa saja yang dihadapi petugas dalam melaksanakan program layanan
perpustakaan keliling?
32. Bagaimana cara petugas perpustakaan keliling mengetahui tingkat kepuasan
pengguna perpustakaan keliling?
Pedoman Wawancara Pengunjung Perpustakaan Keliling
1. Apakah bapak/ibu telah mengetahui keberadaan perpustakaan keliling?
2. Apakah bapak/ibu mengetahui jika setiap hari sabtu dan minggu perpustkaan
keliling berada disini?
3. Apakah bapak/ibu sudah terdaftar menjadi anggota perpustakaan keliling
daerah Tagerang Selatan?
4. Apakah bapak/ibu sering mengunjungi perpustakaan keliling?
5. Apa tujuan bapak/ibu mengunjungi perpustakaan keliling?
6. Bagaimana menurut bapak/ibu pelayanan yang ada di perpustakaan keliling?
7. Bagaimana peran petugas dalam melayani bapak/ibu?
8. Bagaimana cara bapak/ibu mencari buku yang ingin anda baca?
9. Apakah bapak/ibu pernah menggunakan fasilitas yang disediakan oleh
perpustakaan keliling?
10. Menurut bapak/ibu seberapa besar perpustakaan keliling berpengaruh terhadap
pendidikan di masyarakat?
11. Menurut bapak/ibu bagaimana pelayanan yang ada di perpustakaan keliling
daerah Tangerang Selatan?
12. Menurut bapak/ibu adakah peningkatan yang harus dilakukan oleh
perpustakaan keliling agar lebih memaksimalkan kinerjanya?
107
Lampiran 2
HASIL WAWANCARA LAYANAN PERPUSTAKAAN
KELILING
Hasil Wawancara Staf layanan perpustakaan keliling
Hasil wawancara staf perpustakaan yang bernama Aria sebagai berikut
1. Bagaimana tugas staf Layanan Perpustakaan Umum Daerah Tangerang
Selatan?
- Perpustakaan keliling daerah kota tangerang selatan termasuk bagian
dari layanan perpustakaan umum, tetapi staf layanan perpustakaan
umum hanya memberikan buku untuk membaca kepada masyarakat
dan selebihnya tugas-tugas perpustakaan keliling diserahkan kepada
petugas perpustakaan keliling sendiri yang menjadi koordinator untuk
berjalannya perpustakaan keliling.
2. Berapa jumlah petugas Perpustakaan Keliling Daerah Tangerang Selatan?
- Jumlah petugas perpustakaan keliling ada 14 orang dalam satu mobil
terdapat dua orang petugas.
3. Latar belakang pendidikan semua petugas layanan perpustaaan keliling?
- Latar belakang pendidikan petugasnya tidak harus yang muluk-muluk
kita cuman menggunakan orang yang ada kita latih, tidak fokus harus
pustakawan, tetapi disini kita memang adanya sekian ya kita pakai
tetapi kita juga mengadakan pelatihan-pelatihan khusus, seperti
diadakannya pelatihan KOKORU Jadi untuk kasih pelayanan yang
terbaik lah ibaratnya gitu
- Pelatihannya dari mana ya pak? Pelatihannya dari kita sendiri, jadi kita
memberikan pelatihan khususnya untuk stafnya dan masyaraktnya juga
ada, kegiatannya bukan cumin kita doing. Pelatihan dari luarnya ke
sekolah-sekolah ke guru
4. Bagaimana perkembangan perpustakaan keliling hingga sekarang?
- Jadi awalnya perpustakaan itu awalnya memang perpustakaan keliling
bukan perpustakaan umum, dulu kita tempatnya nyewa di sebuah
rumah di BSD. Berdirinya tahun 2011
5. Adakah program perpustakaan keliling setiap tahun? Siapa yang
merencanakan?
- Programnya setiap hari, jadi sudah menjadi rutinitas mobil tersebar
kemana-mana dan terjadwal oleh pak deni (koordinator)
6. Bagaimana visi misi perpustakaan keliling daerah Tangerang Selatan?
108
- Visi misi perpustakaan keliling mengikuti visi misi dari kota
Tangerang Selatan dikarenakan belum memiliki visi misi tersendiri
cerdas dan religious digabung mengikuti pemda.
7. Apakah perpustakaan keliling memiliki pedoman khusus dalam
pelaksanaannya?
- Semua pasti menginginkan yang terbaik, walaupun kita masih begini
begin ya pelan-pelan, tetapi insya allah rencana kita mempunyai
gedung sendiri, karena disini masih sewa. Kalau pedoman dari
perpustakaan nasional tidak ada sih, karena kita perpustakaan daerah,
kalau perpustakaan nasional sendiri hanya sekedar membantu
pengadaan buku misalkan kayak hibah mobil dapat dari perpustakaan
nasional.
- Kurang tahu tetapi kita hanya mengikuti perintah atasan kita aja sih,
apa yang
8. Bagaimana mengatur pembiayaan dana untuk perpustakaan keliling?
- Dananya dari pemda sendiri, bukan kita punya usaha sendiri, kita
dibiayai dari pemerintah karena ini berada dinaungan pemda sendiri
9. Apakah sarana dan prasarana perpustakaan keliling sudah mengikuti
standar layanan dari perpustakaan nasional?
- Jika standar sih kita menggunakan semaksimal mungkin jadi kalau
dibilang standar belum penuh tetapi kita sudah memaksimalkan apa
yang kita punya tetapi kalau dibilang standar belum, kita juga
menginginkan yang terbaik tetapi kita memaksimalkan apa yang ada
aja dulu.
10. Bagaimana koleksi yang tersedia di perpustakaan keliling?
- Kalau pengadaan koleksi bukan dari bagian pelayanan tetapi itu ada di
bagian deposit, kalau bagian pelayanan itu dia hanya melayani dan
menampilkan buku.
11. Bagaimana mengelola layanan yang ada di perpustakaan keliling?
- Banyak tatatertibnya, kita biar supaya kita aman tidak diambilin
bukunya tasnya gak boleh dibawa,
12. Bagaimana dan siapa yang melaksanakan pengawasan untuk perpustakaan
keliling?
- Pegawasan perpustakaan keliling dari atasan langsung, biasanya dia
kadang-kadang ditelfon dan ditanya “lagi dimana?” dan dikunjungi
langsung oleh atasan pelayanan, kepala bidang dan kepala seksi
13. Laporan apa saja yang diberikan petugas perpustakaan keliling kepada staf
layanan perpustakaan umum? Laporan statistik.
- Bukti kunjungan dan laporan nama-nama sekolah yang dikunjungi,
jika sabtu minggu juga sama dihari yang sama
109
14. Apakah menurut ibu/bapak pelaksanaan layanan perpustakaan keliling
sudah optimal?
- Kalau misalkan sudah optimal, kita mengoptimalkan apa yang ada, ya
sudah cukup memadai, daripada dulu mobil saja kita masih dibawa
oleh petugas masing-masing ke rumahnya pulang. Sekarang sudah ada
parkiran luas jadi tidak usah dibawa pulang lagi.
15. Bagaimana cara staf layanan perpustakaan umum mengetahui pengunjung
perpustakaan keliling sudah merasa puas terhadap layanan yang diberikan?
- Jadi kita mempunyai satu kegiatan, yaitu survey kepuasan masyarakat ,
nah itu tujuannya kita ngansih kuisioner untuk perpustakaan keliling
dan umum sendiri dan nanti ketahuan nialinya. Dan diadakan satu
tahun sekali jika tidak akhir tahun ya pertengahan tahun. Setelah ada
kegiatan, pokoknya berapa bulan menjelang awal tahun kita
mengadakan surfei. Dikarenakan biasanya kan surfei itu diadakan satu
tahun sekali, misalkan kita mengadakan surfei cumin beberapa bulan
sekali tidak signifikan dan nilainya akan segitu-segitu aja. Dan
diadakan surfei inginnya akhir tahun terus kalau bisa
16. Apakah masih ada kendala dalam pelaksanaan layanan perpustakaan
keliling?
- Kendalanya kadang-kadang ada tapi kita, kendalanya dari pribadi
kurang tenaga kerja PNS dikarenakan disini PNS nya hanya
pimpinananya saja kalau petugasnya itu rata-rata belum dan tenaganya
juga kurang sebagai pendamping.
Wawancara Petugas Layanan Perpustakaan Keliling
Nama : Irfan dan Deni Cahya
1. Apa saja pekerjaan petugas perpustakaan keliling?
- Seperti yang mba lihat sendiri kita menyambut pengunjung yang
dateng kesini dicarikan buku apa yang mereka butuhkan, biasanya kan
kalo di sekolahan ada audio visualnya kita tayangin film-film
pendidikan buat anak-anak, kalau disini kan kendalanya make setrum
kita, kita gak dapet akses strumnya gitu.
- Melayani pemustaka yang berada di sekolah-sekolah SD/MI, SMP,
SMA atau instansi-instansi yang berbentuk sekolah, kita juga untuk
hari sabtu dan minggu ke tempat rekreasi, ke tempat wisata seperti
tendon, taman kota 2. Untuk jadwal senin sampai jumat ke sekolah-
sekolah misalkan ke SD/MI SMP atau SMA sabtu dan minggu le
tempat wisata tandon dan taman kota, kita juga bisa datang jika ada
permintaan seperti ke TBM komplek TPA TPQ.
110
2. Apakah semua petugas layanan perpustakaan keliling sudah mendapatkan
pelatihan secara umum dari perpustakaan nasional mengenai pelaksanaan
perpustakaan keliling?
- Kalau perpustakaan Nasional kita belum pernah, tapi kalo dari kitanya
sendiri pernah melakukan itu sih pelatihan. Pelatihnnya untuk tim
yang bagian ini aja pelayanan gitu, cara melayani pengunjung dan
melayani di perpustkaan umum.
- Kalau untuk perpustakaan nasional kita sudah ada sebagian tentang
pelayanan perpustakaannya.
3. Koleksi apa saja yang disediakan di perpustakaan keliling?
- Koleksi dari buku-buku novel, buku-buku agama, buku-buku anak-
anak semuanya ada, Karena memang di mobil terbatas tempatnya,
yang mba sendiri lihat yah ini koleksi-koleksi yang ada di mobil
perpustakaan keliling. Semua mobil bisa dibuka capnya disamping
kanan kiri dan belakang.
- Hampir semua koleksi yang ada di perpustakaan umum kita bawa
tetapi kita utamakan membawa buku untuk bacaan anak-anak di sd sd
gitu, novel tempat umum. Mobil sama untuk di sekolah dan
masyarakat. Di rak ada 3 tahap di rak 1 kita usahakan untuk SMP dan
umum dan 2 untuk anak anak
4. Ada berapa jenis dan jumlah buku yang disediakan di mobil perpustakaan
keliling bawa setiap bertugas?
- Kalau jenis jumlah bukunya kalau secara eksemplar sih hampir 3oo an
lebih ya, kalau judul lebih banyak gitu.
5. Apakah ada sirkulasi pergantian koleksi yang akan disediakan dan
dilayankan kepada masyarakat? Jika ada berapa kali dalam satu bulan atau
tahun?
- Iya ada, biasanya pertahun diganti bahkan kemaren pernah perbuka
penambahan buku koleksi-koleksi terbaru, bagaimana ketersediaannya
di perpustakaan umum.
- Kita adakan pergantian selama 6 bulan sekali, jadi kita mempunyai
stok opnam nah disitu kita ganti buku-bukunya, jadi jika ada buku
yang masuk kita ganti atau pindahkan ke perpustakaan keliling.
6. Bagaimana catalog yang tersedia di perpustakaan keliling?
- Semuanya sudah ada katalognya seperti untuk pinjam meminjam.
Semuanya ada yang ada di mobil ini semuanya ada. Karena memang
yang di mobil ini belum bisa dipinjemin kita mobile terus keliling terus
setiap hari berbeda tempat jadi tidak bisa dipijem gitu yang di mobil
perpustakaan keliling.
111
- Kita disana di perpustakaan keliling tidak menyediakan buku secara
detile dari perkelasnya jadi anak anak tinggal membaca dan memilih
saja, jika tidak kita bantu carikan buku yang ingin mereka baca,
7. Bagaimana peran petugas layanan perpustakaan keliling terhadap
pengaturan anggaran pada perpustakaan keliling?
- Kalau masalah anggaran kita enggak karena kita menjalankan tugas
sebagai petugas perpustakaan keliling ya gini aja.
- Kita menjalankan saja tugas yang sudah ada, sesuai dengan kebutuhan
dari dinasnya, jadi anggaran yang kita dapat kita terima saja seperti itu,
Uang jalan kita tidak ada cuman kita adanya uang bensin, dan untuk
kebijakan tetap ada di bagian umum untuk jumlah-jumlah uangnya
petugasnya tidak mengetahui secara detile tentang anggarannya,
mencukupi untuk operasionalnya.
8. Apakah sarana dan prasarana yang tersedia sudah sesuai standar
pelaksanaan layanan perpustakaan keliling?
- Kalau pendapat saya sih standar di perpustakaan keliling itu ya buat
mobil perpustakaan keliling yang ada buku, ada gak cuman buku ya
audio visual, ya kita Alhamdulillah sudah ada.
- Untuk sarana dan prasarana di perpustakaan keliling sih cukup
mewadai saja tapi memang mobil operasionalnya sudah lama, jadi ada
beberapa rak buku yang sudah tidak layak cuman kita sering perbaiki
saja, dan juga tv sudah ada yang mati jadi cukup sih untuk memberikan
pelayanan ke sekolah-sekolah dan masyarakat.
9. Bagaimana peraturan perpustakaan keliling yang sudah dibuat dan
dilaksanakan?
- Alhamdulillah berjalan, yang dimobil kalo kita sistemnya tidak bisa
dipinjamkan, hanya untuk baca di tempat gitu.
- Sop dari perpustakaan keliling pasti kita akan jelakan dahulu ke anak-
anak, jadi pas di perpustakaan keliling itu kita memberik arahan dulu
sebelum kita membuka perpustakaan keliling, jadi anak-anak diperikan
arahan dulu dan sopnya seperti apa , kalau ke masyarakat kita sebagian
aja sih. Misalkan kita datang ke tandon atau taman kota sebelumnya
kita koordinasi dulu ke pihak pengelolaan disana lalu sudah disetujui
dam di acc kita tinggal datang dan menentukan lokasi dan spot-spot
yang layak dipakai untuk tempat perpustakaan keliling. Jadi setelah itu
kita tinggal membuka pintu untuk perpustakaannya dan menyiapkan
bangku dan meja dan lain-lainnya tinggal kita menunggu masyarakat
yang datang berkunjung ke perpustakaan kelilingnya
10. Apakah ada masyarakat yang melanggar peraturan yang dibuat?
Contohnya?
112
- Ya kadang ada aja ya, karena kita menemui berbagai macam karakter
orang karena dia suka dengan buku itu terus setelah baca mungkin dia
lupa atau bagaimana jadi terbawa gitu, biasanya sih gitu. Kadang dia
minjem disini bacanya disana di tempat-tempat yang lebih nyaman gitu
kadang lupa mengembalikan, ya kita juga nyamperin sana orangnya
udah gak ada udah pulang gitu, bukunya juga terbawa.
-
11. Bagaimana penataan buku di perpustakaan keliling?
- Ya penataannya sesuai dengan ininya katalognya ya karena memang
disini pengambilannya secara manual ya kita agak ini juga agak ribet
juga gitu.
- Karena mobil perpustakaan keliling setiap hari kita jalan kalau kita tata
mungkin kadang-kadang kita agak ribet kalau kita tata sesuai
perkelasnya. Jadi seperti yang diawal saya sebutkan jika kita
menpunyai 3 rak buku jadi kita tata seauai dengan usia, jadi kita yang
atas kita siapkan dengan buku bacaan seperti novel dan umum dan
tengah kita tata dengan buku-buku untuk SMP sampai SMA dan di rak
bawah kita tata dengan buku buku anak, agar mudah diambil. Jadi di
perpustakaan keliling tidak menggunakan klasifikasi.
12. Apakah di dalam mobil perpustakaan keliling diadakan registrasi untuk
pembuatan anggota perrpustakaan dan daftar pengunjung?
- Gak ada. Kita hanya sosialisasi aja sih, misalkan nih ada pengunjung
yang mau minjem ya kita saranin kalau di mobil ini gak bisa dipinjem
bu atau pak kalau mau minjem nanti di kantor jadi bisa bikin kartu
angota gitu.
13. Apakah ada integrasi layanan sirkulasi antara layanan perpustakaan umum
dengan perpustakaan keliling?
- Ya kita seperti yang mba lihat ya sirkulasi yang ada disana di kantor
kita saling kasih masukan buku ini nih yang dibutuhkan masyarakat
nanti bagian sirkulasi sana yang menyiapkan.
- Ada integrasi layanan antara perpustakaan umum dengan keliling, jadi
jika ada pihak pemustaka yang datang ke kantor perpustakaan
umumnya, misalkan dia menemukan mobil perpustakaan keliling maka
kita bisa balikan ke perpustakaan umum, tinggal pemustaka
memberikan nomor atau kartu anggota perpustakaannya saja.
14. Apakah diperbolehkan adanya pinjam meminjam buku di perpustakaan
keliling?
- Sudah dijawab di no 14
- Untuk di mobil perpustakaan keliling tidak bisa meminjamkan buku,
untuk peminjaman sendiri tetap kita ada di perpustakaan umumnya.
113
15. Apakah boleh mengembalikan buku dari perpustakaan umum ke
perpustakaan keliling?
- Jadi kan kalo yang pinjem itu dia harus punya kartu anggota atau
nomor anggotanya nanti si peminjamnya bisa mengembalikan disana.
Tetapi selama ini saya belum pernah nemuin yang mengembalikan
buku ke perpustakaan keliling.
16. Apa bisa mendaftarkan sebagai anggota perpustakaan umum di
perpustakaan keliling?
- Untuk pendaftaran anggota bisa, tetapi untuk sekarang belum bisa
mendaftarkan tetapi rendcana aka nada seperti menjemput bola. Jadi
programnya bisa meminjam buku juga bisa mendaftarkan menjadi
anggota juga, cumin itu belum berjalan
17. Apakah perpustakaan keliling memberikan layanan terkait informsi
perpustakaan?
18. Bagaimana petugas perpustakaan keliling memberikan kenyamanan bagi
pemustakanya, baik tempat maupun pemustaka dalam membaca?
- Salah satunya memberikan kenyamanan ya mencarikan buku apa yang
ingin dicari, apa yang mau dicari bukunya nanti kami bantu carikan.
19. Bagaimana sikap baca pemustaka di perpustakaan keliling?
- Kalau di perpustakaan keliling Alhamdulillah antusisnya cukup bagus
ya.
- Alhamdulillah sikap pemustaka bisa terbantu dengan danya
perpustakaan keliling dan masalah nyaman juga tentunya, jadi
perpustakaan keliling sendiri istilahnya yaitu menjemput bola jadi
dengan di tempat wisata dan umum pemustaka jadi lebih aman, jadi
misalkan sedang olahraga anaknya dititipkan di perpustakaan keliling
seperti itu.
20. Bagaimana perpustakaan keliling melakukan program layanan
mendongeng dan kapan dilaksanakan?
- Kalau program itu biasanya kita kunjungan gak hanya di tingkat SD
tetapi kita ke TK juga ke PAUD kita menyesuaikan tempatnya lah
dimana kita bertemu dengan anak-anak kita menyesuaikan porsi kita
sebagai sama seperti dia gitu. Ya di sekolah kalau kita di TK PIAUD,
kalau di taman-taman belum karena kan di taman kita masa
mendongengin ibu-ibu sama bapak-bapak.
- Kalau untuk layanan mendongeng kita tidak setiap hari kita hanya
sesuai permintaan, misalkan ada suatu TK meminta kunjungan
perpustakaan keliling, nah di tk tersebut pengen ada dongeng namun di
tempat umum dan wisata itu kita tidak ada layanan mendongeng.
114
21. Bagaimana perpustakaan keliling melakukan program layanan audiovisual
dilaksanakan?
- Sudah dijawab di no 2
- Kalau untuk layanan audiovisual itu kita ada TV dan biasanya yang
ditayangkan itu film-film anak, nabi dan sebagainya. Kalau untuk
layanan audiovisual itu kita laksanakan setiap hari. Jadi kija kita
membuka rak bukunya dan audio visualnya seperti menonton tv film
tetapi untuk mendongeng sesuai dengan permintaan pemustakanya
saja. Kalau ditempat umumnya kita ada yang ada dan ada ayang ada
karena kita tergantung dari kontak listriknya, contohnya jika di taman
kota kan kita tidak ada stop kontaknya jadi kita tidak bisa
melaksanakan pelayanan tersebut jadi kadang kita tidak ada. Tetapi
kita sempat adakan di car free day di bsd setiap minggu tetapi sekarang
kan lagi off kan jadi tidak bisa. Jadi setiap car free day kita siapkan
untuk audio visual juga.
22. Apakah ada program layanan anak di perpustakaan keliling?
- Kita sih program layanan anak, semua program layanan anak dari
bapak-bapak, ibu-ibu semua usia ya kita layani dengan baik. Dengan
anak-anak bagaimana kita nyiasatinnya. Biasanya kan kita puterin
film-film pendidikan, film-film yang kayak lagi rame sekarang kayak
Nusa terus menggambar, origami, mewarnai gitu.
23. Apa saja layanan yang diberikan kepada anak di perpustakaan keliling
setiap minggunya?
24. Apakah anak-anak tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan keliling?
- Ya Alhamdulillah tertarik karena kita yang bikin dia tertarik itu banyak
mewarnai gitu, banyak hal yang baru dia temukan gitu di perpustakaan
keliling.
- Untuk di perpustakaan keliling tidak ada tetapi di perpustakaan umum
ada, hanya seperti kunjungan ke perpustakaan saja.
25. Apakah ada perlombaan atau event yang diadakan oleh perpustakaan
keliling?
- Kita kan satu dinas mba, jadi dalam satu bidang itu pasti kita punya
kegiatan, kayak kemarin kita melakukan kegiatan literasi kegiatan
banyak lah kegiatan-kegiatan literasi yang kita lakukan gitu.
Contohnya kayak kegiatan hari kunjung yang dimana tiap siswa siswi
yang berkunjung disana kita melakukan kegiatan yang salah satunya
kita mengenalkan kota tangerang selatan, bahwa perpustakaan kota
tangerang selatan ada loh gitu ini buat masyarakat sekitar.
- Ada jadi ketika kita berkunjung ke sekolah ada permintaan dari
sekolah atau TK jadi kita menyiapkan suatu lomba mewarnai tingkat
115
TK, jadi disitu anak-anak tk disiapkan kertas menggambar dan meja,
jadi anak-anak tk itu menggambar dan mewarnai nanti kita lombakan
jadi petugas perpustakaan keliling yang menilai, kita mendapatkan
pemenangnya lalu diberi hadiah kayak gitu.
26. Seberapa besar peran kontribusi terhadap minat baca dan pengembangan
Tangerang Selatan?
- Ya kalo kita yang bagian lapangan ya karena kita memang kelilingnya
setiap hari dan beda-beda lokasi ya itu yang kita lakukan peranan yang
kita lakukan bagi tangerang selatan ya kita melayani pemustaka-
pemustaka yang membutuhkan bacaan-bacaan tersebut.
- Sangat besar, dengan adanya perpustakaan keliling kan kontribusinya
sangat besar karena istilahnya perputakaan keliling itu media dimana
masyarakat yang ingin membaca itu dipermudah, jadi dengan
diadakannya perpustakaan keliling masyarakat tidak usah jauh-jauh
harus ke perpustakaan umumnya atau kemana, jadi dengan adanya
perpustakaan keliling di tempat umum mempermudah masyarakat
untuk meningkatkan minat baca.
27. Laporan statistik apa saja yang dibuat oleh perpustakaan keliling?
- Kalo yang kita keliling ini kan kayak gini kan kita ada absen ya, jadi
setiap keliling itu kita mengadakan absen satu hari itu berapa
pegunjung yang ada di perpustakaan keliling itu kita ada.
- Jumlah pengunjung yang datang di perpustakaan keliling, Buku yang
paling diminati, Buku setiap harinya yang paling diminati.
28. Bagaimana sikap masyarakat terhadap keberadaan perpustakaan keliling?
- Alhamdulillah setiap kita berkunjung ke masyarakat selama ini belum
pernah ada bahasa yang gak enak ke kita, mereka menyambut baik kok
dengan kedatangan perpustakaan keliling, baik itu di tempat umum
seperti ini dan ke sekolah dan ke masyarakat sekalipun jadi
Alhamdulillah disambut dengan baik.
- Mereka sangat senang dan mendukung dengan adanya perpustakaan
keliling ini. mereka melihat adanya perpustakaan keliling di Tangsel
ini malah mereka mendukung dengan memberikan buku ke kita jadi
ada sebagian masyarakat yang misalnya saya buku di umum datang
pemustaka dan bertanya kepada saya „pak bagaimana nih pak saya
ingin membantu perpustakaan keliling saya ada bukunya, saya bisa
hibah gak?‟ jadi di sini banyak buku-buku hibah yang di mobil
perpustakaan keliling.
29. Kendala apa saja yang dihadapi petugas dalam melaksanakan program
layanan perpustakaan keliling?
116
- Kalo dijalan, ya mungkin medan-medannya ya jalurnya itu ada yang
gak bisa dilalui oleh mobil itu sih kendala yang sering dihadapi,
biasanya di medannya.
- Kendalanya lokasi nya karena biasanya kita bertabrakan dengan parkir
mobil umumnya jadi kita saling dulu duluan karena kita harus
menentukan spot mana saja yang enak untuk masyarakat bacanya jadi
kadang-kadang kita biasanya kalau sudah sampai di tempat umum
sudah banyak, jadi kita susah menentukan spot yang cocok gitu. Satu
lagi kendalanya kalau di sekolah-sekolah pas hujan, jadi kalau hujan
kan emang tenda dari setiap mobil tendanya itu sudah rusak jadi ketika
di lapangan pas hujan itu kita tidak bisa apa-apa jadi kita langsung
tutup saja pintunya (mobil perpustakaan keliling) paling sebagian buku
yang akan dibaca dan kita siapkan di kelas yang skolah sediakan
seperti itu.
30. Bagaimana cara petugas perpustakaan keliling mengetahui tingkat
kepuasan pengguna perpustakaan keliling?
- Ya kita biasanya liat dari keceriaan anak-anak yang mengunjungi
mobil perpustakaan keliling ini dengan ceria gitu. Antusias mereka
untuk datang ke mobil perpustakaan keliling sendiri.
- Untuk mengetahuinya kita melihat antusiasme pemustaka itu ketika
kita datang, jadi ketika kita datang itu pemustaka-pemustaka sudah
datang dan sudah nungguin jadi saya pernah buka misalnya di tendon,
saya buka saja sudah banyak anak-anak ibu-ibu itu sudah nugguin, jadi
mereka itu sudah tau lokasinya dimana dan mereka sudah menunggu
kita. Jadi masyarakat di tangsel itu minat bacanya sudah tinggi dan dari
situ saja bisa kita ketahui jika minat baca di tangsel itu sangat tinggi.
Dan kita juga nanti ada kegiatan indeks kepuasan masyarakat nah itu
nanti di bagian umum dari perpustakaan umum maupun keliling.
Hasil Wawancara masyarakat/pengunjung perpustakaan keliling
Nama : Indah dan Dedi
1. Apakah bapak/ibu telah mengetahui keberadaan perpustakaan keliling?
- Sudah tahu, biasanya kan dia ke sekolah-sekolah salah satunya juga
kan saya pengajar jadi memang sekolah dan kebetulan juga suami saya
dinas disini.
- Tahu saya kan guru jadi perpustakaan keliling sering datang ke sekolah
dalam satu bulan sekali datang, kita juga di sekolah juga punya
perpustakaan juga.
2. Apakah bapak/ibu mengetahui jika setiap hari sabtu dan minggu
perpustkaan keliling berada disini?
117
- Iya tahu sabtu dan minggu memang sudah ada jadwalnya disini tiap
taman kota itu mereka ada.
- Tahu, kan kalo minggu ke tiga di Car Free Day di Bintaro dateng, kalo
ada acara-acara apapun dateng.
3. Apakah bapak/ibu sudah terdaftar menjadi anggota perpustakaan keliling
daerah Tagerang Selatan?
- Otomatis ya katena kan saya istri dari petugasnya.
- Enggak cuman saya termasuk ya kalau kata orang mah kalau pedagang
itu sudah jadi costumer dateng ke sekolah pasti setiap minggu dateng
telponnya ke saya, makannya tadi pas saya liat ada perpustakaan
keliling sudah kenal orangnya. Kalau di sekolah perpustakaan
kelilingnya dateng sendiri sebulan sekali pas istirahat setegah sepuluh
anak-anak kita biarkan baca sampai jam dua belas dibiarkan saja anak-
anak baca, masalahnya kan ini program pemerintah jadi harus kita
dukung.
4. Apakah bapak/ibu sering mengunjungi perpustakaan keliling?
- Kalo mengunjungi sih, kalau dalam rangka kegiatan ke tandon doang
sih tapi kalo sengaja mengunjungi belum.
- Sering, ya dimana aja pokoknya kalo ada mah perpustakaan keliling
mah pasti saya ada gitu walaupun saya main-main ke jalan jalan ya
saya baca-baca aja iseng sambil tambah tambah pengetahuan aja.
5. Apa tujuan bapak/ibu mengunjungi perpustakaan keliling?
- Paling niat saya buat cari modul-modul buat ngajar kebetulan pernah
sekali, tapi karena banyak sekali bukunya saya juga pusing nyarinya
tanpa dibantu sama petugasnya yaudah saya nanti aja beli sendiri
jadinya. Salah satunya juga untuk observasi buat mengundang acara-
acara yang ada di sekolah-sekolahan saya juga kan ngajar di
pendidikan, saya pengen kerjasama sih antara dinas perpustakaan dan
dinas pendidikan biar ada keterkaitan biat masyarakat juga semakin
tahu.
- Satu Nambah ilmu, Dua Refreshing aja dengan baca-baca kita kan
nambah ilmu pengetahuan, Mau sekalian liat liat aja gitu
6. Bagaimana menurut bapak/ibu pelayanan yang ada di perpustakaan
keliling?
- Sejauh ini sih untuk anak-anak menyenangkan ya jadi untuk ke
sekolah-sekolah juga pasti dinanti banget walaupun gak tau ya
kondisinya kalau di sekolah anak baca atau enggak tapi ya have fun
aja. Kalau di sekolahan saya sudah terjadwal ya sebulan sekali mah
ada.
118
- Bagus sekali pelayanannya enak, ya sesuai dengan arahan mungkin
dari pemerintah kota tangerang selatan menjadikan perpustakaan
keliling ini dasar bagi anak-anak untuk membaca. Perbedaannya di
sekolah dan taman. Mungkin di sekolah itu kita jemu juga ya cuman
buku meja, sedangkan di taman itu kan agak enak gitu lah bacanya.
7. Bagaimana peran petugas dalam melayani bapak/ibu?
- Sejauh ini sih baik ya. Ya membantu ke anak-anak juga ramah kan
utamanya kan itu ya, agar perpustakaan keliling itu dinanti jadi ya
tujuannya harus ramah ke anak, karena kan ini gini nih untuk
meningkatkan daya anak supaya lebih ramah ke buku. Tujuan kita juga
kan untuk menjauhkan gadget.
- Ramah-ramah tidak ada keluhannya, berjalan dengan normal aja.
8. Bagaimana cara bapak/ibu mencari buku yang ingin anda baca?
- Kalau sejauh ini kan udah pake elektronik yah jadi udah gampang kalo
sejauh ini, kita tinggal ketik aja mau yang mana aja kita cari nanti
stafnya bantu. Saya lupa sih nama webnya apa nanti Tanya aja ke
petugasnya pernah sosialisasi juga tapi saya lupa namanya apa.
- Kita liat-liat aja dulu mana yang kita inginkan kayak hiburan, komik-
komik atau buku-buku pelajaran, gimana kita enaknya aja lah, kalau
tidak tau ya kita nanya sama petugasnya.
9. Apakah bapak/ibu pernah menggunakan fasilitas yang disediakan oleh
perpustakaan keliling?
- Fasilitasnya sejauh ini memang ke sekolah ya jadi sudah memang
merasakan.
- Cuman baca aja sih, cuman dia juga pernah nyumbangin buku aja sih
ke sekolah. Kalau misalkan kita butuh buku tinggal bilang aja ke dinas
perpustakaannya aja gitu.
10. Menurut bapak/ibu seberapa besar perpustakaan keliling berpengaruh
terhadap pendidikan di masyarakat?
- Pengaruh banget sih saya bilang ya jadi paling tidak ada jeda anak itu
menanti perpustakaan keliling datang. Kalau ada perpustakaan keliling
tuh jadinya have fun ya tapi entahlah saya tidak melihat ya cara mereka
ke anak-anak ya tapi mungkin disetelin film-film edukasi ya jadinya
menarik ya. Sejauh ini sih pengennya rutin ya yang tadinya sebulan
sekali jadi sebulan dua kali gitu. Cuman karena kondisi mobilnya tidak
terlalu banyak kali ya ini juga kan cangkupannya setangsel jadi kan
sekitar 7 kecamatan.
- Sangat berpengaruh sekali jadi anak-anak yang belum pernah baca jadi
baca, kalau menurut saya sih perpustakaan keliling ini sangat bagus
sekali untuk menarik gairah anak-anak untuk membaca.
119
11. Menurut bapak/ibu bagaimana pelayanan yang ada di perpustakaan
keliling daerah Tangerang Selatan?
- Pelayanannya ya baik. Sama halnya kayak tadi ya, ramah anak ini kan
memang eventnya sabtu minggu aja kan jadi ya sejauh ini cukuplah,
yang penting kalo udah continue disini yaudah disini aja, pasti kan
anak-anak sudah nanyain.
- Itu saya bilang pelayanannya berjalan dengan baik tidak ada
permasalahan enak pelayanannya enak tidak ada masalah kok.
12. Menurut bapak/ibu adakah peningkatan yang harus dilakukan oleh
perpustakaan keliling agar lebih memaksimalkan kinerjanya?
- Paling tidak harusnya diadakan lomba-lomba ya, paling tidak ada
kegiatan yang lebih memacu buat anak-anak. Kayak dating itu ke
sekolah jangan sekedar nonton, kayak dibikin lomba literasi antar
sekolah. Jadi anak-anak tertantang, jadi bakalan anak tuh berfikir bisa
baca saya tuh ada reward. Sejauh ini kan mereka cuman dating gak ada
evaluasi yah, jadi kita kasih top literasi antar kelas, saya sih pengen
usulin kayak gitu ya, tapi kalau atasannya belom ini kan saya juga kan
enggak terkait di dinas perpustakaannya. Berkali-kali saya sudah
bilang coba lah bikin event lomba literasi, karena kan literasi itu
kanpenting anak-anak untuk dipacu untuk baca buku paling enggak
siapa yang pinter baca buku dongengnya karena kan itu event-event
yang ada di O2SN bakal dilombaim juga di tangsel itu kita ada
lombanya, makanya digalinya harusnya seperti itu diadakan lomba
antar kelas atau sekolah dulu di ranah paling kecil dulu. Udah bagus,
ya sudah oke, tingkatkan lagi aja ya biar ada evaluasi, kayak ini jangan
cuman mewarnai saja adalah sesekali dikasi reward lah biar semangat.
- Peningkatannya paling dari buku-bukunya aja, karena kan semua
cuman buku-buku cerita, buku-buku tentang politik, tinggal buku-buku
tentang pembelajaran anak aja gitu belum ada. Maksud saya di kelas 6
itu kan anak-anak mau ujian soal-soal ujian lah.
122
Lampiran 5
HASIL KEPUASAN PENGUNJUNG
No Nama Kategori
SP P TP
1. Ardis yansyah
2. Dedi
3. Lia
4. Naura Andika Safitri
5. Musa
6. Misbah
7. Indah
8. Selamet
9. Ninis
10. Ani
11. Nur Fadlah
12. Raka Aditya
13. Farika
14. Mutho
15. Irwan Jaya
16. Nana
17. Haikal
18. Billal
19. Suci
20. Nur ikhsan
Jumlah 12 8
No Tempat
Kategori
Sangat Puas
(SP)
Puas
(P)
Tidak Puas
(TP)
1 Tandon Ciater 7 3 -
2 Taman Kota 2 3 2 -
3 Situ Gintung 2 3 -
Jumlah 12 8 -
133
BIODATA PENULIS
Anisha Fitriani Lahir di Brebes, 30 November 1996.
Mengawali pendidikan di TKI Miftahul Ulum, lanjut
ke MI Negeri Rungkang di Brebes Jawa Tengah,
SMP-SMA di Ponpes Al-Ikhlash Putri Kuningan Jawa
Barat. Dan sekarang menjadi Mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pendidikan di Jurusan
Manajemen Pendidikan angkatan 2015/2016.
Pengalaman organisasi menjadi pengurus di
Organisasi Pondok Pesantren Modern (OPPM),
danpengurus di Pramuka.Hoby menggambar, membaca dan membuat kerajinan.
Motto hidup “Start up Your Life with Fresh Mind and New Spirit to Reach
Success”.
134
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH
Skripsi berjudul “Evaluasi Layanan Perpustakaan Keliling Daerah Kota
Tangerang Selatan” di susun oleh Anisha Fitriani, NIM: 11150182000031,
diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam ujian Munaqosah pada tanggal 21
November 2019 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak
memperoleh gelar S1 (S.Pd) dibidang Manajemen Pendidikan
Jakarta, 21 November 2019
Panitia Ujian Munaqosah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Panitia (Ketua Jurusan MP)
Drs. Muarif SAM, M.Pd
NIP. 19650717 199403 1 005 ................... ...................
Sekretaris Jurusan MP
Dr. Zahruddin, Lc, M.Pd
NIP: 19730602 200501 1 002 ................... ...................
Penguji I
Alfida, S.Ag., S.IP., MLSI.
NIP: 19710215 199903 2 001 ................... ...................
Penguji II
Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd
NIP: 19671020 200112 2 001 ................... ...................
Mengetahui,
Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dr. Sururin, M. Ag
NIP. 19710319 199803 2 001