tanggapan masyarakat terhadap layanan perpustakaan ...

90
TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN ELEKTRONIK KELILING (PUSTELING) PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Adab & Humaniora untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: NURUL FITRIA FARHA 107025101259 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H/ 2012 M

Transcript of tanggapan masyarakat terhadap layanan perpustakaan ...

TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN

PERPUSTAKAAN ELEKTRONIK KELILING (PUSTELING)

PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Adab & Humaniora untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

NURUL FITRIA FARHA

107025101259

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H/ 2012 M

TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN

PERPUSTAKAAN ELEKTRONIK KELILING (PUSTELING)

PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Adab & Humaniora untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

NURUL FITRIA FARHA

107025101259

Di bawah Bimbingan

Siti Maryam M.Hum

NIP. 19700705 199803 2 002

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H/ 2012 M

LEMBAR

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

Nama : Nurul Fitria Farha

NIM : 107025101259

Judul Skripsi : Tanggapan Masyarakat Terhadap Layanan Perpustakaan

Elektronik Keliling (Pusteling) Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia

Ujian Skripsi : Senin, 14 Mei 2012

Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim Penguji sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta,19 Mei 2012

Tanda Tangan Tanggal

1. Ketua Sidang : Pungki Purnomo, MLIS

NIP. 19641215 199903 1 005

2. Sekretaris Sidang : Mukmin Suprayogi, M.Si

NIP. 19620301 199903 1 001

3. Pembimbing : Siti Maryam M.Hum

NIP. 19700705 199803 2 002

1. Penguji I : Drs. Rizal Saiful-Haq, MA

NIP. 19530319 198303 1 008

2. Penguji II : Pungki Purnomo, MLIS

NIP. 19641215 199903 1 005

i

ABSTRAK

NURUL FITRIA FARHA

Tanggapan Masyarakat Terhadap Layanan Perpustakaan Elektronik

Keliling (Pusteling) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Penelitian ini membahas tentang tanggapan masyarakat terhadap Layanan

Pusteling di Perpustakaan Nasional RI. Waktu penelitian dilakukan pada bulan

Maret 2012, tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui fasilitas apa saja

yang ada pada layanan Pusteling di Perpustakaan Nasional RI, (2) Untuk

mengetahui kecepatan akses internet dalam memenuhi kepuasan pengguna, (3)

Untuk mengetahui jadwal pelaksanaan kegiatan Pusteling di Perpustakaan

Nasional RI, (4) Untuk mengetahui kinerja petugas dalam melayani pengguna

Pusteling di Perpustakaan Nasional RI. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskripsif ini digunakan

untuk mencari informasi faktual secara detail mengenai tanggapan masyarakat

terhadap layanan, fasilitas, waktu, dan petugas Pusteling di Perpustakan Nasional

RI. Populasi penelitian ini adalah pengguna Pusteling. Adapun sampel dari

penelitian ini adalah 15% dari populasi sebanyak 650 orang, sedangkan teknik

pengampilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling, yaitu sampel

yang digunakan tidak direncakan terlebih dahulu. Berdasarkan penelitian dapat

disimpulkan bahwa : Pertama, Tanggapan masyarakat terhadap fasilitas yaitu

hampir setengah dari jumlah responden (48%) menyatakan bahwa fasilitas yang

ada di Pusteling tersebut masih kurang dengan mempunyai 10 unit laptop. Kedua,

Tanggapan masyarakat terhadap kecepatan akses internet yaitu hampir setengah

dari jumlah responden (46%) menyatakan bahwa kecepatan akses intenet

Pusteling sudah cepat. Ketiga, Tanggapan masyarakat terhadap jadwal layanan

Pusteling yaitu sebagian besar dari jumlah responden (64%) menyatakan bahwa

waktu yang diberikan Pusteling dimulai pukul 09.00-13.00 WIB sudah cukup.

Keempat, Tanggapan masyarakat terhadap kinerja petugas Pusteling yaitu

sebagian besar dari jumlah responden (59%) menyatakan bahwa petugas Pusteling

baik dalam melayani dan memberikan informsi ke pengguna.

ii

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang

telah memberikan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “TANGGAPAN

MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN

ELEKTRONIK KELILING (PUSTELING) PERPUSTAKAAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA” ini dengan baik dan lancar. Topik skripsi ini penulis

pilih atas pertimbangan pentingnya melestarikan koleksi buku langka guna

menjaga kandungan informasinya dan menjaga bentuk fisiknya agar dapat secara

terus-menerus dimanfaatkan oleh pemustaka.

Disadari benar penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan

masih banyak kekurangannya, karena adanya keterbatasan referensi yang

digunakan. Dan tanpa bantuan, bimbingan, serta dorongan dari beberapa pihak,

penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab

itu pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu terwujudnya penulisan skripsi ini, diantaranya

yaitu kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya yang tidak

terhenti sampai kapanpun.

2. Bapak Drs. H. Abd. Wahid Hasyim, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab

dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan

dan Informasi, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

iii

4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Ibu Siti Maryam, M. Hum, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktunya ditengah-tengah kesibukannya dengan sabar

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama proses

penulisan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Rizal Saiful-Haq, MA, selaku dosen Penguji Skripsi dan

sebelumnya beliau menjabat sebagai Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan

periode 2008-2012 yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

arahan kepada penulis setalah ujian skripsi.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Adab dan Humaniora, khususnya

Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan

segala ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

8. Ibu C. Juli Odor Nainggolan selaku Kepala Bidang Layanan Pusteling

yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di

bagaian layanan Pusteling.

9. Bapak Suwanto, dan segenap staff Perpustakaan Nasional RI, yang telah

banyak memberikan bimbingan dan membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Kedua orangtuaku Ayahanda Alm. Arifin dan Ibunda tercinta Maryani,

SPd. serta kakak-adikku tersayang Fina Ariyani, SPd. dan Nazli Irvan

Adlani terima kasih untuk setiap untaian doa, kasih sayang, perhatian,

dukungan, semangat, dan motivasi yang begitu besar sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Tanpa dorongan dari kalian skripsi ini

tidak akan pernah ada.

iv

11. Teman-teman seperjuanganku pada Jurusan Ilmu Perpustakaan dan

Informasi angkatan 2007 khususnya Eva Maftuhah, Fauzah Novantri,

Mahdiah, Erma Yunita, Yuyu Yulianingsih, Nur aeni, Nisitah

Puspowardani, Nurmalasari dan Al-Arifina yang telah memberikan

motivasi dan semangat yang tiada henti kepada penulis.

12. Seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan yang tidak dapat

disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala kenangan yang telah

menjadi bagian dalam perjuangan hidup kita, saat ini dan yang akan

datang. Tetap jaga rasa kekeluargaan di Jurusan Ilmu Perpustakaan dan

Informasi.

13. Yupika Sulhayani, Siti Masitoh, Lia Hayatuddiniyah, Uun Fitriyani,

Hendra Prasetiawan, dan Priyo Supriyadi yang tidak pernah bosan untuk

selalu memberikan doa, semangat, dan motivasi kepada penulis.

Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hanya do’a dan ucapan

terimakasih yang dapat penulis sampaikan, semoga Allah SWT membalas segala

amal kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi

ini, Amin.

Jakarta, Oktober 2012

Nurul Fitria Farha

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGENTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................... 4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

E. Metode Penelitian..................................................................... 6

F. Definisi Operasional................................................................. 9

G. Sistematika Penulisan .............................................................. 11

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Pengertian Perpustakaan .......................................................... 13

B. Perpustakaan Nasional ............................................................. 13

1. Pengertian Perpustakaan Nasional ..................................... 13

2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Nasional ........................ 15

C. Layanan Perpustakaan Elektronik Keliling (Pusteling) ........... 15

1. Pengertian layanan ............................................................. 15

vi

2. Pengertian Elekronik ......................................................... 17

3. Pengertian Internet ............................................................. 17

a. Fungsi Internet ............................................................. 18

b. Manfaat Internet ........................................................... 19

4. Perpustakaan Elektronik Keliling (Pusteling) ............................. 20

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA

A. Sejarah Singkat Perpustakaan Nasional RI .............................. 24

B. Visi dan Misi Perpustakaan Nasional RI ................................ 26

C. Struktur Organisasi Perpustakaan nasional RI ......................... 27

D. Perpustakaan Elektronik Keliling (Pusteling) .......................... 27

1. Alasan Kegiatan dilaksanakannya Pusteling ...................... 28

2. Maksud dan Tujuan Pusteling ............................................ 29

3. Ruang Lingkup Kegiatan Pusteling ................................... 30

4. Pelaksanaan dan Tahapan Kegiatan Pusteling ................... 30

5. Petugas Pusteling ............................................................... 31

6. Tempat Pelaksanaan ........................................................... 32

7. Fasilitas Pusteling .............................................................. 32

8. Tata tertib Pusteling ........................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 36

B. Hasil Penelitian ........................................................................ 37

vii

1. Identitas Responden .......................................................... 37

2. Tanggapan Masyarakat Terhadap Waktu Pusteling ........... 40

3. Tanggapan Masyarakat Terhadap Fasilitas Pusteling ........ 45

4. Tanggapan Masyarakat Terhadap Kinerja Petugas

Pusteling ............................................................................. 48

5. Analisa Pertanyaan Terbuka .............................................. 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 57

B. Saran ......................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 60

LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nama dan Pedidikan Petugas Pusteling ............................................ 31

Tabel 2. Fasiltas Perangkat keras Pusteling .................................................... 32

Tabel 3. Tempat Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 36

Tabel 4. Jumlah Kuesioner .............................................................................. 37

Tabel 5. Usia Responden ................................................................................. 38

Tabel 6. Jenis Kelamin Responden ................................................................. 39

Tabel 7. Pendidikan Terakhir Responden ....................................................... 39

Tabel 8. Intensitas Kedatangan Pusteling ....................................................... 40

Tabel 9. Jam Pelayanan Pusteling ................................................................... 41

Tabel 10. Ketepatan Waktu Pusteling ............................................................... 42

Tabel 11. Batas Waktu Penggunan Internet ...................................................... 43

Tabel 12. Kecepatan Akses Layanan Internet Pusteling ................................... 43

Tabel 13. Ruangan Pusteling ............................................................................. 45

Tabel 14. Fasilitas Pusteling ............................................................................. 46

Tabel 15. Fasilitas lain yang ada di Pusteling ................................................... 47

Tabel 16. Sikap Petugas Pusteling dalam melayani .......................................... 48

Tabel 17. Penampilan Petugas Pusteling .......................................................... 49

Tabel 18. Petugas Pusteling menghadapi pengguna dalam kesulitan .............. 50

Tabel 19. Jumlah Petugas Pusteling .................................................................. 50

Tabel 20. Sumber Informasi Pengunjung Pusteling .......................................... 52

Tabel 21. Intensitas Pengunjung Pusteling ....................................................... 53

Tabel 22. Saran responden ................................................................................ 54

ix

Tabel 23. Pernyataan Tanggapan Masyarakat yang menyatakan baik terhadap

pelayanan Pusteling .......................................................................... 56

Tabel 24. Pernyataan Tanggapan masyarakat kurang baik terhadap layanan

Pusteling ............................................................................................ 59

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi

Lampiran 2 Kuesioner

Lampiran 3 Lembar Daftar Kunjungan Pusteling

Lampiran 4 Lembar Pengajuan Proposal Skripsi

Lampiran 5 Lembar Dosen Pembimbing

Lampiran 6 Lembar Izin Penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Layanan perpustakaan elektronik keliling (pusteling) merupakan salah

satu bentuk layanan perpustakaan Nasional Republik Indonesia (RI), yang

diluncurkan bertepatan HUT ke-27 Perpustaaan Nasional RI pada tanggal 30

Mei 2007 oleh Jusuf Kalla pada saat beliau masih menjabat sebagai wakil

presiden. Layanan ini berbeda dengan layanan Perpustakaan keliling, karena

di dalamnya tidak terdapat koleksi buku, dan pusteling hanya mempunyai

koleksi non buku seperti kaset dan CD, dan dilengkapi 10 unit laptop yang

berbagi koneksi internet melalui sebuah server menggunakan teknologi 3G

yang disediakan oleh beberapa operator telekomunikasi. Alasan penulis

meneliti tentang Pusteling ini karena layanan Pusteling ini masih baru dan

masih berkembang di Indonesia, peneliti juga sempat bekerja di Perpustkaan

Nasional RI, dan peneliti juga ingin lebih mengetahui tentang kegiatan

layanan Pusteling dan tanggapan masyarakat terhadap layanan Pusteling.

Banyak orang memberikan definisi yang keliru atau salah terhadap

perpustakaan. Sebagian besar orang mengasosiasikan perpustakaan dengan

buku, sehingga setiap tumpukan ataupun kumpulan buku pada suatu tempat

tertentu dapat disebut perpustakaan. Padahal tidak semua tumpukan itu dapat

dikatakan sebagai perpustakaan. Adapun pengertian perpustakaan menurut

Sulistyo Basuki adalah sebagai berikut: “Perpustakaan ialah sebuah ruangan,

bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk

2

menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata

susun tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual”.1

Perpustakaan adalah pelayanan. Pelayanan berarti kesibukan. Bahan-

bahan pustaka harus sewaktu-waktu tersedia bagi mereka yang

memerlukannya. Jelas bahwa perpustakaan adalah pelayanan, tidak ada

perpustakaan jika tidak ada pelayanan, dan karena itu perpustakaan

sebenarnya identik dengan pelayanan.2 Seiring dengan kemajuan zaman,

perpustakaan tidak hanya menyelenggarakan layanan perpustakaan dalam

gedung tetapi juga ikut aktif mengunjungi pemustaka dengan layanan

perpustakaan kelilingnya yang dapat berupa mobil pintar, motor pintar,

sepeda pintar, kapal pustaka dan bus perpustakaan elektronik keliling dengan

koleksi digitalnya.

Di Indonesia lahirnya Perpustakaan Elektronik Keliling (Pusteling)

diawali dari adanya kebijakan pemerintah untuk menjadikan internet agar

dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat dalam rangka menjadikan

bangsa Indonesia sebagai bangsa berinformasi (well-informed). Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia turut berpartisipasi untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa Indonesia antara lain dengan memberikan layanan

Pusteling. Keberhasilan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi sebuah

1 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1991), h. 1 2 Karmidi Martoatmodjo, Pelayanan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas

Terbuka,1999), h. 5

3

“proyek percontohan” bagi perpustakaan-perpustakaan Indonesia yang

merupakan binaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Perpustakaan Nasional RI bertindak juga sebagai badan koordinasi

bagi perpustakaan-perpustakaan di Indonesia, memprakarsai kerjasama untuk

peminjaman antar perpustakaan, dan membimbing kegiatan-kegiatan dalam

bidang perpustakaan. Visi Perpustakaan Nasional RI adalah modernisasi

perpustakaan dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan bangsa,

sedangkan misinya adalah mencerdaskan bangsa. Visi dan misi tersebut telah

diturunkan serta dijalankan ke dalam berbagai program peningkatan minat

baca dan layanan perpustakaan dan informasi bagi masyarakat Indonesia,

salah satunya adalah program E-Mobile Library atau Perpustakaan Elektronik

Keliling. Perpustakaan Elektronik Keliling selanjutnya disingkat Pusteling

merupakan layanan perpustakaan keliling yang dilaksanakan langsung oleh

Perpustakaan Nasional RI pada Pusat Layanan Jasa dan Informasi bagian unit

kerja bidang layanan umum. Layanan ini berupa layanan yang memberikan

fasilitas mengakses informasi melalui internet dan masyarakat juga dapat

mengetahui perkembangan pembangunan khususnya perkembangan kemajuan

pelayanan teknologi informasi.

Tujuan diadakannya Pusteling ini yaitu sebagai pengenalan sarana

teknologi informasi seperti pengenalan windows office kepada pelajar, koleksi

bahan pustaka dalam bentuk digital dari Perpustakaan Nasional RI, dan salah

satu layanan lainnnya yaitu jurnal online yang dapat diakses langsung serta

sarana penelusuran OPAC Perpustakaan Nasional RI sehingga apabila

pemustaka Pusteling ingin mencari koleksi bahan pustaka di Perpustakaan

4

Nasional RI, pemustaka telah mengetahui bahan pustaka apa yang ingin

dibaca dan telah mempunyai nomor panggil buku, sehingga dia dapat

langsung menuju lokasi bahan pustaka tanpa melalui lokasi penelusuran

katalog terlebih dahulu. Pusteling diperuntukkan bagi pelajar maupun

masyarakat umum, Panti Asuhan serta Rumah Tahanan dan Lembaga

Pemasyarakatan.

Berdasarkan paparan diatas, penulis ingin menuangkan penelitian

tersebut dalam sebuah karya ilmiah dengan judul “TANGGAPAN

MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN

ELEKTRONIK KELILING (PUSTELING) PERPUSTAKAAN

NASIONAL REPUBLIK INDONESIA”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang akan dibahas lebih jelas dan fokus, maka

penulis akan membatasi penelitian ini. Adapun pembatasan masalah

penelitian ini adalah fasilitas, kecepatan akses, jadwal layanan, kinerja

petugas layanan.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

permasalahan pada penelitian ini adalah tanggapan masyarakat terhadap

layanan elektronik keliling (Pusteling) yang disediakan oleh Perpustakaan

Nasional RI yaitu sebagai berikut :

5

a. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap fasilitas yang ada pada

layanan Pusteling di Perpustakaan Nasional RI?

b. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap kecepatan akses layanan

internet di Perpustakaan Nasional RI?

c. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap jadwal Pelaksanaan

Pusteling di Perpustakaan Nasional RI?

d. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap kinerja petugas Pusteling

di Perpustakaan Nasional RI?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui fasilitas apa saja yang ada pada layanan Pusteling di

Perpustakaan Nasional RI.

2. Untuk mengetahui kecepatan akses internet dalam memenuhi kepuasan

pemakai.

3. Untuk mengetahui jadwal pelaksanaan kegiatan Pusteling di Perpustakaan

Nasional RI.

4. Untuk mengetahui kinerja petugas dalam melayani pengguna Pusteling di

Perpustakaan Nasional RI.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa

manfaat sebagai berikut :

6

1. Memberikan masukan bagi Perpustakaan Nasional RI khususnya pada

layanan Pusteling agar dapat lebih meningkatkan sarana dan prasarana

yang ada di Pusteling.

2. Bagi peneliti sendiri dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam

hal karya tulis, dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah,

dapat meningkatkan kemampuan sebagai seorang sarjana jurusan ilmu

perpustakaan, dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kemampuan

hubungan interpersonal peneliti.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap layanan

elektronik keliling (Pusteling) Perpustakaan nasional RI. Penelitian

deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu

hal seperti apa adanya.3

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Kuantitatif adalah

analisis yang dilakukan terhadap angka, baik angka yang merupakan

representasi dari suatu kuantita (kuantitas murni) maupun angka yang

merupakan hasil dari konversi data kualitatif (yakni data kualitatif yang

dikuantifikasikan).4

3 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar teori dan panduan praktis

(Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 60 4 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar teori dan panduan praktis,

h.92

7

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan antara lain adalah:

a. Sumber data primer

Sumber data primer adalah data yang diabil langsung, tanpa

perantara, dari sumbernya. Data primer dalam penelitian ini di peroleh

dari kuesioner dan observasi.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diambil secara tidak

langsung dari sumbernya. Data sekunder diperoleh dari dokumen-

dokumen (laporan, karya tulis orang lain, Koran, majalah).5

3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah “keseluruhan unit atau individu dalam ruang

lingkup yang ingin di teliti”. Sedangkan Sampel adalah “bagian dari

populasi yang meiliki sifat-sifat yang sama dari objek yang merupakan

sumber data”.6 Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan

sampling by accident yakni yang memberikan kesempatan yang sama

untuk diambil kepada setiap elemen dengan cara pengambilan sampel

secara kebetulan, Populasi Penelitian ini adalah Pengguna Pusteling

Perpustakaan Nasional RI. Dari hasil observasi selama hampir satu bulan

yaitu pada bulan Maret 2012 Jumlah pengguna layanan Pusteling yaitu

berjumlah 650 orang. Adapun penarikan sampelnya didasarkan kepada

5 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: pengantar teori dan panduan praktis

(Jakarta: STIA-LAN, 1999), h.86 6 Sukandarrumidi, Metodelogi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004), h. 47

8

pendapat Suharsini Ari Kunto yang mengatakan jika populasi lebih dari

seratus orang, maka sampel dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau

sesuai dengan kemampuan penelitian. Dan apabila populasi kurang dari

100 orang, maka sampel dapat diambil semuanya.7 Maka berdasarkan

pendapat atas, penulis mengambil sampel dari jumlah populasi 650 orang

x 15% = 97.5 dan dibulatkan menjadi 100 orang.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini

penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu :

a. Angket/ kuesioner, yaitu penyebaran angket berupa pertanyaan-

partanyaan untuk mendapat data yang objektif dimana responden yang

dimaksud adalah pelajar dan masyarakat umum yang memakai jasa

layanan elektronik keliling (Pusteling).

b. Observasi, mengadakan pengamatan langsung terhadap lokasi yang

hendak diteliti. Obsevasi ini dilakukan di bagian layanan Pusteling

Perpustakaan Nasional RI agar dapat mengetahui tanggapan

masyarakat terhadap layanan elektronik keliling (Pusteling).

5. Analisis Data

Langkah yang harus dilakukan ketika data telah terkumpul, maka

data akan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

P = F x 100

N

7 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rieneka,

1992), h.102

9

Keterangan:

P : Persentase

F : Frekuensi yang diambil

N : Banyaknya individu (Number of case)

Adapun parameter untuk penafsiran nilai prosentase adalah:

a. 0 % : tidak ada satupun

b. 1% - 25% : sebagaian kecil

c. 26% - 49% : hampir setengahnya

d. 50% : setengahnya

e. 51% - 75% : sebagian besar

f. 76% - 99% : hampir seluruhhya

g. 100% : selurunya8

F. Definisi Operasional

1. Perpustakaan Nasional

Perpustakaan Nasional adalah perpustakaan yang bertanggung

jawab atas akuisisi dan pelestarian kopi semua terbitan yang signifikan,

yang diterbitkan disebuah Negara dan berfungsi sebagai “deposit”, baik

berdasarkan undang-undang maupun kesepakan lain, dengan tidak

memanang nama perpustakaan. Perpustakaan Nasional merupakan pusat

penyimpanan penerbitan-penerbitan nasional “ sebagai Khazanah

kebudayaan bangsa” dalam arti luas. Berdasarkan keputusan Presiden RI

8 Wasito Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta: Asosiasi Perguruan

Tinggi katolikdan Gramedia, 1993), h.60

10

no. 11 tahun 1989 tentang Perpustakaan Nasional, statusnya semula berada

di jajaran organisasi Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan, beralih

menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada dibawah dan

bertanggung jawab langsung kepada Presiden.9

2. Layanan Perpustakaan

Menurut Kamus Besar Indonesia Layanan adalah perihal atau cara

melayani, servis atau jasa.10

Jenis-jenis layanan yang biasanya disediakan

oleh perpustakaan umum antara lain adalah layanan sirkulasi, layanan

referensi, layanan jasa dokumentasi, layanan jasa informasi, layanan

bercerita (storytelling), layanan jasa terjemahan, layanan silang layan,

layanan perpustakaan keliling, dan layanan internet keliling.

3. Elektronik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penertian elektronik

merupakan alat yang dibuat berdasarkan prinsip elektronik; hal atau benda

yang mengunakan alat-alat yang dibentuk atau bekerja atas dasar

elektronika.11

4. Perpustakaan Elekronik Keliling

Perpustakaan elektronik keliling yaitu salah satu layanan kegiatan

yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional RI yang bertujuan untuk

mengenalkan serta menggalakan pemanfaatan teknologi informasi dan

9 Wasito Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian, h. 70

10 Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 504 11

Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 363

11

komunikasi (TIK) kepada masyarakat umum khususnya pelajar yaitu pada

tingkat SD, SLTP dan SLTA.

G. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika peulisan proposal ini penulis akan menguraikan

secara sistematis bab per bab, karena bab satu dengan bab yang lainnya

merupakan satu rangkaianserta mepunyai kaitan erat. Proposal ini dibagi

menjadi satu bab denan rincian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi, Latar belakang Masalah, Pembahasan masalah,

Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,

Metodode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini membahas tantang Pengertian Perpustakan, Pengertian

Perpustakaan Nasional, Tugas dan Fungsi Perpustakaan Nasional,

Pengertian Layanan, Jenis-jenis Layanan, Layanan Pusteling,

Perkembangan media elektronik dan internet.

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA

Bab ini menguraikan tentang Sejarah Perpustakaan Sejarah Singkat

Perpustakaan Nasional RI, Visi dan Misi Perpustakaan Nasional

RI, Struktur Organisasi Nasional RI, Gambaran Umum Pusteling,

Alasan Kegiatan, Maksud dan Tujuan, Ruang Lingkup Kegiatan,

12

Pelaksanaan dan Tahapan Kegiatan, Petugas, Tempat Pelaksanaan,

fasilitas, Tata Tertib Pusteling .

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian tentang tanggapan masyarakat

terhadap layanan Pusteling di Perpustakaan Nasional RI.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup, yang berisi kesimpulan dari seluruh

uraian diatas dan saran-saran yang dianggap perlu.

13

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan yaitu sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun

gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan

lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk

digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Atau suatu unit kerja yang

substansinya merupakan sumber informasi yang setiap saat dapat digunakan

oleh pengguna jasa layannya. Selain buku, didalamnya juga terdapat bahan

cetak lainnya seperti majalah, laporan, pamphlet, prosiding, manuskrip atau

naskah, lembaran musik, dan berbagai karya media audio visual seperti film,

slide, kaset, piringan hitam, serta bentuk mikro seperti mikrofilm, mikrofis,

dan mikroburam (micro opaque).12

B. Perpustakaan Nasional

1. Pengertian Perpustakaan Nasional

Perpustakaan Nasional di Indonesia terkenal dengan Pepustakaan

Nasioanal Republik Indonesia (Perpusnas RI). Perpustakan tersebut

merupakan satu-satunya di Indonesia. Begitu juga di negara-negara lain

biasanya hanya memiliki satu perpustakaan nasional bagi negaranya.

Perpustakaan nasional berkedudukan di Ibu Kota Negara. Perpustakaan

12

Wiji Suwarno. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan: sebuah pendekatan praktis

(Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2010) H.11

14

tersebut mempunyai jangkauan dan ruang lingkup secara nasional. Di

Indonesia, Perpustakaan Nasional berada di Ibukota Jakarta. Perpustakaan

Nasional tersebut merupakan salah satu Lembaga Pemerintah Non-

Depatemen (LPND), yang bertanggung jawab kepada Presiden.13

Perpustakaan nasional merupakan perpustakaan utama dan paling

konprehensif yang melayani keperluan informasi dari penduduk suatu

negara yang mempunyai tugas sebagai pusat penyimpanan penerbitan-

penerbitan nasional mengenai kebudayaan bangsa pada masa lampau dan

masa kini.14

Perpustakaan Nasional RI bertindak juga sebagai badan

koordinasi bagi perpustakaan-perpustakaan di Indonesia, memprakarsai

kerjasama untuk peminjaman antar perpustakaan, dan membimbing

kegiatan-kegiatan dalam bidang perpustakaan.

Perpustakaan Nasional biasanya merupakan perpustakan utama dan

paling lengkap melayani keperluan informasi dari penduduk suatu Negara.

Pada umumnya Perpustakaan Nasional bersifat umum, karena memang

diperuntukan untuk umum, sehingga terdapat segala jenis koleksi yang

bersifat umum. Oleh karena Perpustakaan Nasional diperuntukan untuk

umum maka Perpustakaan Nasional di harapkan dapat melayani pengguna

informasinya dari segala aspek dan latar belakang penggunannya.

13

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003),

h. 28 14

Mastini Hardjoprakoso, Bunga rampai kepustakawanan (Jakarta: Perpustakaan

Nasional RI, 2005), h. 13

15

2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Nasional

Berdasarkan keputusan Presiden Nomor 108 Tahun 2000 tentang

Susunan Organisasi dan Tugas Lembaga Pemerintah Non-Departemen,

sebagaimana telah diubah lagi dengan keputusan Presiden Nomor 17

Tahun 2001, dan diubah lagi dengan keputusan Presiden Nomor 103

Tahun 2001, tugas Perpustakaan Nasional adalah melaksanakan tugas

pemerintahan di bidang perpustakaan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan fungsi Perpustakaan

Nasional adalah memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi

pemerintah di bidang perpustakaan. Selanjutnya perpustakaan Nasional

menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti :

a. Pusat kerja sama antar berbagai perpustakaan di dalam dan luar negeri.

b. Pusat deposit nasional.

c. Pusat layanan referensi dan penelitian (adanya layanan perpustakaan

keliling dan Perpustakaan Elektronik Keliling atau Pusteling).

d. Pusat pengembangan sumber daya perpustakaan

e. Pusat Bibliografi Nasional.

f. Pusat pembinaan semua jenis perpustakaan di Indonesia.15

C. Layanan Perpustakaan Elektronik Keliling (Pusteling)

1. Pengertian Layanan

Adapun layanan yang diberikan perpustakaan kepada masyarakat

umum, yaitu mereka yang tinggal di suatu lingkungan masyarakat tempat

15

Mastini Hardjoprakoso, Bunga rampai kepustakawanan, h. 28-29

16

perpustakaan berada. Walaupun dapat memberikan layanan kepada

mereka yang tidak berdomisili di lingkungan tertentu, menurut katagori

tertentu dapat menjadi anggota dari suatu perpustakaan. Anggota

Perpustakaan tersebut tidak dipandang dari usia, ras, agama, dan

sebagainya. Jadi pada dasarnya sebuah perpustakaan harus dapat melayani

anak-anak, remaja, dan orang tua dari berbagai tingkatan pendidikan.16

Layanan diperpustakaan secara teknis terbagi kedalam 3 kategori.

Pertama, layanan teknis layanan ini biasanya berupa pengadaan dan

pengolahan bahan pustaka, serta menginformasikan bahan pustaka yang

telah diolah, serta ketersediaan berbagai fasilitas penunjang

lainnya.Kedua, layanan pemakai biasanya layanan yang berhubungan

langsung dengan pengguna perpustakaan yaitu: sirkulasi, skirpsi, referensi,

reserve, opac, internet, multi media dan lain sebagainya. Ketiga, layanan

administrasi layanan administrasi terdiri dari dua kategori, yaitu layanan

untuk administrasi perpustakaan/staf perpustakaan dan administrasi untuk

pengguna perpustakaan, jenis layanan biasanya berupa surat dan

pengarsipan dokumen.17

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa layanan

merupakan suatu tujuan perpustakaan dan merupakan bagian dari kegiatan

perpustakaan yang dilaksanakan dengan melakukan hubungan langsung

atau tidak langsung dengan pengguna jasa perpustakaan.berhasil tidaknya

misi perpustakaan, tidak hanya tergantung pada banyak sedikitnya koleksi,

16

Karmidi Martoatmojo, Pelayanan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999)

h. 2 17

Karmidi Martoatmojo, Pelayanan Bahan Pustaka, h. 5-6

17

tetapi juga tergantung pada layanan yang diberikan pada pemakai,

sehingga keberadaan perpustakaan dapat dirasakan manfaatnya oleh

masyarakat.

2. Pengertian Elektronik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian elektronik

merupakan alat yang dibuat berdasarkan prinsip elektronik; hal atau benda

yang mengunakan alat-alat yang dibentuk atau bekerja atas dasar

elektronika.18

Maksud dari Perpustakaan elektronik keliling yaitu salah satu

layanan kegiatan yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional RI yang di

dalamnya terdiri dari internet, kaset, CD, proyektor, print, dan lain-lain.

Semuanya itu merupakan barang-barang elektronik dan bertujuan untuk

mengenalkan serta menggalakan pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) kepada masyarakat umum khususnya pelajar yaitu pada

tingkat SD, SLTP dan SLTA.

3. Pengertian Internet

Pusteling mempunyai layanan internet, adapun pengertian internet

sebagai berikut :

a. Internet merupakan akronim dari dua kata, yaitu inter (antar) dan network

(jaringan). Internet merupakan contoh jaringan terbesar yang

menghubungkan jutaan komputer yang tersebar penjuru dunia dan tak

terikat pada satu organisasipun. Siapa saja dapat bergabung pada internet.

Dengan menggunakan jaringan ini, sebuah organisasi dapat melakukan

18

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008) h. 363

18

pertukaran informasi secara internal ataupun melakukan pertukaran

informasi secara eksternal dengan organisasi-organisasi yang lain. Dalam

hal ini, jaringan tersusun atas berbagai jenis computer dan system

operasi.19

b. Internet adalah sebuah jaringan komputer dalam sebuah perusahaan yang

menggunakan teknologi internet sehingga terbentuk lingkungan yang

seperti internet tetapi bersifat privat bagi perusahaan bersangkutan. Dalam

hal ini, pengaksesan informasi yang berkaitan dengan system basis data

juga dilakukan melalui Web Browser.20

Internet atau international network

merupakan rangkaian jaringan terbesar di dunia di mana semua jaringan

yang berada pada semua organisasi dihubungkan dengan suatu jaringan

terbesar sehingga dapat saling berkomunikasi.21

a. Fungsi Internet

Internet yang kita gunakan mempunyai beberapa fungsi antara lain:

1) Untuk Promosi atau iklan

2) Untuk mencari teman atau pasangan

3) Untuk mengirim surat

4) Untuk konferensi

5) Untuk berbicara secara langsung (alat komunikasi)

6) Sebagai resource sharing

7) Sebagai resource discovery

19

Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi (Yogyakarta: ANDI, 2003) h. 370 20

Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, h. 378 21

Agus Mulyanto, Sistem Informasi Konsep & Aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2009) h. 113

19

8) Sebagai komunitas.

9) Sebagai sarana mencari informasi dan ilmu pengetahuan. 22

b. Manfaat Internet

Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila

mempunyai akses internet diantaranya:

1) Informasi untuk kehidupan pribadi : kesehatan, rekreasi, hobby,

pengembangan pribadi, rohani, sosial.

2) Informasi untuk kehidupan profesional/ pekerjaan : ilmuwan,

teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi

profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum komunikasi.

3) Perpustakaan yang konvensional merupakan sumber informasi yang

tidak murah.

4) Buku-buku dan journal harus dibeli dengan harga mahal. Adanya

internet memungkinkan user dapat mengakses kepada sumber

informasi secara online.

5) Media kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat

dalam bidang pendidikan dapat terjadi dengan lebih mudah, efisien,

dan lebih murah. Ada hal yang menarik dari keanggotaan internet,

tidak dikenalnya batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau

faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran

atau gagasan. Komunitas berbasis internet siftnya sangat demokratis

serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat

22

Muhammad Fakhri Husain. Aplikasi komputer untuk perkantoran, Jakarta: Salemba

2002. Hal. 162

20

internet terutama diperoleh melalui kerjasama antarpribadi atau

kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.23

4. Perpustakaan Elektronik Keliling (Pusteling)

Bidang layanan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (RI)

terbagi menjadi 2 yaitu pertama bidang layanan koleksi khusus, kedua bidang

layanan koleksi umum. Adapun layanan Pusteling berada pada bidang layanan

koleksi umum. Selain di Perpustakaan Nasional RI, Pusteling juga terdapat

dibeberapa perpustakaan daerah seperti di Kantor Perpustakaan dan

Administrasi Jakarta Barat yang mempunyai mobil internet keliling dan di

kantor Perpustakaan Kotamadya Jakarta Timur yang mempunyai mobil 3 in 1.

Perpustakaan elektronik keliling (Pusteling) adalah bus perpustakaan

keliling yang bertujuan untuk mengenalkan serta menggalakan pemanfaatan

teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kepada masyarakat umum

khususnya pelajar yaitu pada tingkat SD, SLTP, dan SLTA.

Sebagai perpustakaan rujukan dan penelitian Perpustakaan Nasional RI

menyelenggarakan berbagai layanan masyarakat. Salah satu layanan tersebut

adalah E-mobile Library atau Layanan Perpustakaan Elektronik Keliling

(selanjutnya disebut Pusteling). Pusteling merupakan layanan perpustakaan

keliling yang dilaksanakan langsung oleh perpustakaan Nasional RI pada

pusat layanan yang memberikan fasilitas mengakses informasi melalui internet

dan masyarakat juga dapat mengetahui perkembangan pembangunan

khususnya perkembangan kemajuan layanan teknologi informasi. Layanan ini

23

Marsam. Manfaat Internet. diakseshttp://lnk-family.forum.st/t56-manfaat-internet.

tanggal 22 September 2011 jam 14.37 WIB.

21

merupakan salah satu bentuk layanan perpsuatakaan Nasional RI pada tanggal

30 Mei 2007 oleh wakil Presiden RI Bapak H. Jusuf Kalla. Pusteling di

lengkapi dengan 10 laptop yang berbagi koneksi internet melalui sebuah

server menggunkan teknologi 3G yang disediakan oleh beberapa operator

telekomunikasi. Pusteling juga menyediakan informasi dalam bentuk kemasan

VCD, DVD, dan CD-ROM.

a. Maksud Kegiatan Pusteling, sebagai berikut :

1) Agar masyarakat dapat mengenal dan menggunakan sarana teknologi

informasi sebagai sumber rujukan

2) Meningkatkan kegemaran membaca masyarakat

3) Mendukung pendidikan nasional

4) Menjadikan bagsa Indonesia bangsa informative (well-informed)

5) Mencerdaskan bangsa

6) Meningkatkan layanan menuju layanan prima

b. Tujuan Kegiatan Pusteling, sebagai berikut:

1) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pencarian informasi

melalui teknologi informasi atau internet atau digital

2) Sebagai sarana pengembangan layanan perpustakaan dan informasi di

Perpustakaan Nasional RI.

3) Terwujudnya peningkatan program dan pengembangan layanan

informasi kepada masyarakat umum

4) Agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang informatif (wee-informed)

5) Mencerdaskan bangsa

22

6) Sebagai upaya peningkatan layanan menuju layanan prima di

Perpustakaan Nasional RI.

c. Petugas Pusteling

Keberhasilan suatu perpustakaan terutama dapat dilihat dari

layanan yang diberikan.Suatu layanan dikatakan berhasil, apabila

perpustakaan tersebut mempunyai banyak pengunjung dan pemakai yang

memanfatkan fasilitas dan sumber-sumber yang disediakan. Berhasil

tidaknya suatu layanan sangat tergantung pada unsur pelaksaan atau

petugas yang melaksanakan kegiatan layanan tersebut. Oleh karena itu

petugas perpustakaan merupakan faktor yang memegang peranan penting

dalam kegiatan layanan perpustakaan. Petugas yang ada di bagian

Pusteling berjumlah 7 orang. Dari 7 orang petugas ini memilik latar

belakang pendidikan yang berbeda-beda dan tidak ada yang berlatar

belakang pendidikan perpustakaan (baik , S1, D3, dan SLTA).

Secara umum petugas pelayanan internet keliling harus memenuhi

kriteria sebagai berikut :

1) Ramah, sabar, sehingga masyarakat pengunjung mempunyai kesan

menyenangkan terhadap layanan internet keliling.

2) Cekatan dan terampil, karena waktu dan tempat pelayanan sangat

terbatas.

3) Mempunyai fisik sehat, karena harus berpindah-pindah dari satu pos ke

pos pelayanan berikutnya dengan penumpang kendaraan yang

melewati jalan-jalan yang kadang-kadang kurang baik kondisinya.

23

4) Bertingkah laku sopan dan menghormati adat istiadat setempat,

sehingga tidak menimbulkan citra buruk pada perpustakaan keliling.

5) Bersikap mandiri dan kreatif, sehingga dapat menyelesaikan masalah

sendiri apabila mendapatkan kesulitan pada waktu menjalankan tugas.

6) Lebih utamakan mengerti tentang teknologi, cara mengoperasikan

komputer dan internet dan mengerti tentang seluk beluk mesin

kendaraan yang dipakai untuk internet keliling, sehingga apabila ada

kerusakan kecil pada waktu melakukan pelayanan dapat memperbaiki

sendiri.

d. Tempat Pelaksaan Kegiatan Pusteling

Tempat kegiatan Pusteling biasanya ke sekolah-sekolah (tingkat

SLTP-SLTA) di daerah Jabodetabek. Ke tempat layanan sosial, yaitu Panti

Asuahan, Panti Sosial, Lembaga Pemasyarakatan, dan ke tempat Layanan

Masyarakat yaitu Puskesmas, Kelurahan, Kecamatan, tempat-tempat

rekreasi, Taman-taman, dan lain-lain.24

24

Perpustakaan Nasional Republik Indoesia, Buku Panduan Layanan Perpustakaan

layanan RI

24

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Perpustakaan Nasional RI

Perpustakaan nasional adalah perpustakaan yang dikelola oleh

pemerintah pada tingkat nasional yang berfungsi sebagai perpustakaan

nasional. Penambahan penjelasan “yang berfungsi sebagai perpustakaan

nasional” sengaja dilakukan, karena ada perpustakaan yang tidak dinyatakan

secara resmi sebagai perpustakaan nasional, namun berfungsi sebagai

perpustakaan nasional. Contohnya, Library of Congres di Amerika Serikat dan

Koninklijk Bibliotheek di Belanda.

Di Indonesia, PNRI baru didirikan pada tanggal 17 Mei 1980, melalui

Keputusan Menteri P dan K No. 0164/0/1980, dengan status sebagai salah satu

UPT dari Ditjen Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pendirian Perpustakaan Nasional merupakan gabungan dari empat

perpustakaan yang telah ada sebelumnya. Yaitu Perpustakaan Museum

Nasional (semula Bataviaasch Genootschap van Kunsten Wetenschapen) pada

tanggal 24 April 1778, Perpustakaan Sejarah Politik dan Sosial, (semula

perpustakaan Sticusa), Kantor Bibliografi Nasional; dan Perpustakaan

Wilayah (Negara) Jakarta.

Walaupun secara resmi Perpustakaan Nasional berdiri di pertengahan

tahun 1980, namun integrasi keseluruhan secara fisik baru dapat dilakukan

pada Januari 1981 sampai dengan tahun 1987. Perpustakaan Nasional RI

25

masih berlokasi di tiga tempat terpisah, yaitu Jl. Merdeka Barat 12 (Museum

Nasional), Jl. Merdeka Selatan No. 11 (Perpustakaan PSP), dan Jl.Imam

Bonjol No.1 (Museum Naskah Proklamasi). Kepala Perpustakaan Nasional

pada saat itu adalah Mastini Hardjoprakoso, MLS.

Dengan selesainya pembangunan dan renovasi sebagian gedung di Jl.

Salemba Raya No. 28 A, pada awal 1987 pimpinan dan staf dari tiga bidang

(kecuali Bidang Koleksi) pindah ke lokasi tersebut. Gedung baru ini

menyatakan semua kegiatan dibawah satu atap yang sebelumnya terpencar di

beberapa tempat di Jakarta.

Pada tahun 1989, status Perpustakaan Nasional berubah menjadi

Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), melalui Keputusan Presiden

RI No. 11 Tahun 1989. Dengan Keputusan Presiden ini, Perpustakaan

Nasional menjadi lembaga yang berdiri sendiri dan bertanggung jawab

langsung kepada Presiden. Implikasi dari perubahan status ini, antara lain

adalah Perpustakaan Wilayah yang semula di bawah Pusat Pembinaan

Perpustakaan, berubah menjadi bagian dari Perpustakaan Nasional. Sejak saat

itu, pembinaan dan pengembangan kegiatan perpustakaan di daerah-daerah di

seluruh Indonesia merupakan bagian dari tugas dan kewenangannya di bidang

perpustakaan.

Selanjutnya, pada tahun 2007 Undang-Undang (UU) No. 43 Tahun

2007 tentang Perpustakaan ditetapkan, yang lebih memperkuat status dan

kedudukan Perpustakaan Nasional secara hukum. Keberadaan Kepres nomor

11 Tahun 1989 dinilai kurang efektif lagi, terutama bila dikaitkan dengan telah

26

diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Kebijakan otonomi daerah dianggap telah mengakibatkan ketidakjelasan

kewenangan pusat dan daerah dalam bidang perpustakaan.

UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan memberi definisi

perpustakaan sebagai institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan

atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi

kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para

pemustaka (pengguna perpustakaan). Sementara itu, masih menurut UU

Perpustakaan menyebut Perpustakaan Nasional sebagai Lembaga Pemerintah

Non Departemen (LPND) yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam

bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan rujukan,

perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan

pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibukota negara.

B. Visi dan Misi Perpustakaan Nasional RI

Visi Perpustakaan Nasional RI:

Pemberdayaan potensi perpustakaan dalam meningkatkan kualitas kehidupan

bangsa.

Misi Perpustakaan Nasional RI:

1. Membina, mengembangkan dan mendayagunakan semua jenis

perpustakaan.

2. Membina, mengembangkan dan meningkatkan kebiasaan membaca

masyarakat.

27

3. Melestarikan bahan pustaka (karya cetak dan karya rekam) sebagai hasil

budaya bangsa.

4. Menyelenggarakan layanan perpustakaan.

C. Struktur Organisasi Perpustakaan Nasional RI

Berdasarkan Keppres No. 103 Tahun 2001 tentang kedudukan, tugas,

fungsi, kewenangan, susunan organisasi, dan tata kerja lembaga Non

Departemen, dan SK Kepala Perpusnas No.3 Tahun 2001 Tentang Organisasi

dan Tata Kerja PNRI yang berlaku mulai 01 Januari 2001 terdapat dalam

Lampiran 1.25

D. Perpustakaan Elektronik Keliling (Pusteling)

Sebagai perpustakaan rujukan dan penelitian Perpustakaan Nasional RI

menyelenggarakan berbagai layanan masyarakat. Salah satu layanan tersebut

adalah E-mobile Library atau Layanan Perpustakaan Elektronik Keliling

(selanjutnya disebut Pusteling). Dalam pelaksanaan Pusteling, banyak kendala

yang ditemui baik itu dari segi teknis layanan, sarana dan prasarana maupun

dari pemustaka itu sendiri. Pusteling merupakan layanan perpustakaan keliling

yang dilaksanakan langsung oleh Perpustakaan Nasional RI pada Pusat

Layanan Jasa dan Informasi bagian unit kerja bidang layanan umum. Layanan

ini berupa layanan yang memberikan fasilitas mengakses informasi melalui

internet dan masyarakat juga dapat mengetahui perkembangan pembangunan

25

“Struktur Organisasi Perpustakaan Nasional RI” diakses pada tanggal 08 Juli 2011 dari

http://www.pnri.go.id.

28

khususnya perkembangan kemajuan pelayanan teknologi informasi. Layanan

ini merupakan salah satu bentuk layanan perpustakaan Nasional RI pada

tanggal 30 Mei 2007 oleh wakil Presiden RI Bapak H. Jusuf Kalla. Pusteling

di lengkapi dengan 10 leptop yang berbagi koneksi internet melalui sebuah

server menggunakan teknologi 3G yang disediakan oleh beberapa operator

telekomunikasi. Pusteling juga menyediakan informasi dalam bentuk kemasan

VCD, DVD, dan CD-ROM.

Pusteling diperuntukkan bagi pelajar maupun masyarakat umum, Panti

Asuhan serta Rumah Tahanan dan Lembaga Pemasyarakatan. Bagi

masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan pusteling, dapat mengajukan

permohonan atau datang langsung ke kepala bidang layanan koleksi umum

Perpustakaan Nasional RI jl. Salemba Raya No. 28A Jakarta Pusat.

1. Alasan Kegiatan Dilaksanakannya Pusteling

Alasan diadakannya kegiatan ini agar layanan perpustakaan dapat

menjangkau sampai kepelosok-pelosok/ desa-desa; memberdayakan

teknologi informasi sebagai sumber rujukan; meningkatkan kegemaran

membaca bagi masyarakat khususnya di tempat yang jauh dari

perpustakaan; memberdayakan masyarakat agar tidak gagap teknologi

(gaptek); mendukung pendidikan nasional; menjadikan bangsa Indonesia

bangsa yang informative (well-informed); mencerdaskan bangsa; dan

untuk meningkatkan layanan menuju layanan prima.

29

2. Maksud dan Tujuan Pusteling

a. Maksud Kegiatan Pusteling, sebagai berikut :

1) Agar masyarakat dapat mengenal dan menggunakan sarana

teknologi informasi sebagai sumber rujukan

2) Meningkatkan kegemaran membaca masyarakat

3) Mendukung pendidikan nasional

4) Menjadikan bagsa Indonesia bangsa informative (well-informed)

5) Mencerdaskan bangsa

6) Meningkatkan layanan menuju layanan prima

b. Tujuan Kegiatan Pusteling, sebagai berikut:

1) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pencarian informasi

melalui teknologi informasi/ internet atau digital

2) Sebagai sarana pengembangan layanan perpustakaan dan informasi

di Perpustakaan Nasional RI

3) Terwujudnya peningkatan program dan pengembangan layanan

informasi kepada masyarakat umum

4) Agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang informative (wee-

informed)

5) Mencerdaskan bangsa

6) Sebagai upaya peningkatan layanan menuju layanan prima di

Perpustakaan Nasional RI

30

3. Ruang Lingkup Kegiatan Pusteling

Berhubung akses internet masih menggunakan kartu prabayar, dan

kendaraan Pusteling hanya 3 (tiga) unit, maka layanan Pusteling masih

dibatasi pada kawasan Jabodetabek, kecuali bila ada kegiatan mendadak

seperti pameran dan atau permintaan khusus dari daerah-daerah sekitar

Jabodetabek.

Kegiatan pusteling yaitu : a) memperkenalkan Perpustakaan

Nasional RI kepada pemustaka, b) mengajarkan cara mencari informasi

melalui internet atau digital, c) apabila pemustaka belum bisa

mempergunakan komputer, maka akan dipandu oleh petugas, d)

mengawasi pemustaka agar tidak website yang tidak mendidik, e)

Membantu pemustaka dalam mencari informasi yang dibutuhkan.

4. Pelaksanaan dan Tahapan Kegiatan Pusteling

a. Pelaksaan Kegiatan Pusteling, sebagai berikut :

1) Mendatangi lokasi kemudian mengajarkan cara menggunakan

teknologi informasi melalui internet atau digital

2) Menjalin kerjasama dengan Perpustakaan Umum Daerah di

wilayah Jabodetabek.

b. Tahapan Kegiatan Pusteling, sebagai berikut :

1) Membuat TOR

2) Rapat koordinasi: pembentukan tim kerja, pembagian kinerja, alur

kerja dan penentuan lokasi yang akan disurvei

31

3) Survey lokasi: mengecek akses internet, empat parkir, dan meminta

persetujuan dari pihak yang akan dikunjungi

4) Pembuatan jadwal

5) Kunjungan/ Layanan

6) Evaluasi kegiatan

7) Pembuatan laporan26

5. Petugas Pusteling

Petugas yang ada di bagian Pusteling berjumlah 7 orang. Dari 7

orang petugas ini memilik latar belakang pendidikan yang berbeda-beda

dan tidak ada yang berlatar belakang pendidikan perpustakaan (baik , S1,

D3, dan SLTA) di bawah ini disajikan tabel nama dan pendidikan petugas

Pusteling sebagai berikut:

Tabel 1

Nama dan Pendidikan Petugas Pusteling

No Nama Pendidikan Jurusan

1. C. Juli Odor Nainggolan S1 Ilmu Perpustakaan

2. Mery Rosmala, A.Md S1 Ilmu Perpustakaan

3. Setiawan S1 Administrasi Negara

4. Suwanto D3 Ilmu Perpustakaan

5. Heru Tri Wahyono SLTA

7. Muktyo Eko SLTA

8. Maman Tugiman SLTA

26

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Kerangka Acuan Kegiatan Pusteling

32

6. Tempat Pelaksaan Kegiatan Pusteling

Tempat kegiatan Pusteling biasanya ke sekolah-sekolah (tingkat

SLTP-SLTA) di daerah Jabodetabek, ke tempat layanan sosial, yaitu Panti

Asuahan, Panti Sosial, Lembaga Pemasyarakatan, dan ke tempat Layanan

Masyarakat yaitu Puskesmas, Kelurahan, Kecamatan, tempat-tempat rekreasi,

Taman-taman, dan lain-lain.

7. Fasilitas yang ada di Pusteling

a. Perangkat Keras

Fasilitas fisik untuk mendukung layanan Pusteling menurut Astra

International dalam spesifikasi kendaraan Pusteling antara lain:

Tabel 2

Fasilitas Perangkat Keras Pusteling

No. Fasilitas Pusteling

1. 1 server HP Compaq terkoneksi 10 unit laptop Compaq 510

2. LCD Proyektor BenQ infocus MP522 Lumens 2000

3. Printer HP Deskjet D2500

4. Modem Huawe HSDPA 7.2 speed

5. DVD player

6. Meja komputer dan laptop

7. Kursi yang nyaman

8. AC Kendaraan

9. Rak untuk menyimpan koleksi digital

b. Perangkat Lunak

Sebuah server Hawlet Packard ML 350 G series yang difungsikan

sebagai server komunikasi dan repositori bahan multimedia, dan perangkat

lunak instal windows 2007 original untuk 10 laptop yang dimiliki oleh

layanan Pusteling.

33

Pusteling menggunakan sambungan 3G dengan memanfaatkan jasa

sambungan internet dari Telkomsel flash. Pusteling jika dipandang perlu,

dapat juga memanfaatkan sambungan internet dial up dengan

memanfaatkan sambungan telepon di sekolah yang disediakan oleh PT.

Telkom.

8. Tata Tertib Pustelingdi Perpustakaan Nasional RI

Setiap Pengunjung perpustakaan diharapkan :

1. Mengisi buku daftar pengunjung

2. Sopan dan rapi

3. Menjaga kebersihan dan ketenangan

4. Tidak membawa senjata tajam

5. Tidak merokok, makan dan minum

6. Dilarang membuka situs porno

7. Pengunjung tidak mematuhi tata tertib akan diberikan teguran

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab I telah dijelaskan secara singkat mengenai metode yang

digunakan dalam penelitian ini. Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk

mendapatkan gambaran mengenai tanggapan masyarakat terhadap layanan

perpustakaan elektronik keliling (Pusteling) Perpustakaan Nasional RI. Dalam

bab ini akan disajikan hasil pengumpulan data dan analisis data. Pengumpulan

data berasal dari hasil observasi selama kurang lebih satu bulan maupun data yang

didapatkan dari responden dengan jalan mengisi kuesioner, yang menjadi

responden pada penelitian ini adalah masyarakat yang menggunakan layanan

perpustakaan elektronik keliling. Jumlah populasiselama penelitian berjumlah 650

orang. Jumlah 650 orang ini adalah jumlah pengunjung selama bulan Februari dan

Maret 2012.

Adapun penarikan sampelnya didasarkan kepada pendapat Suharsini

Arikunto yang mengatakan jika populasi lebih dari seratus orang, maka sampel

dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau sesuai dengan kemampuan

penelitian. Apabila populasi kurang dari seratus orang, maka sampel dapat

diambil semuanya. Maka berdasarkan pendapat diatas, penulis mengambil sampel

dari jumlah populasi sebanyak 650 orang x 15% = 97.5 dan dibulatkan menjadi

100 orang. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan

accidental sampling, yaitu metode pemilihan sampel tanpa memperhitungkan ciri-

ciri populasi. Siapa yang datang dan terjangkau oleh peneliti diambil sebagai

sampel. Menurut Suharsimi Arikunto, peneliti dapat menentukan sampel

35

P =N

F x 100

berdasarkan tujuan tertentu, namun perlu diketahui pengambilan sampel harus

berdasarkan ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri

pokok populasi. Dalam penelitian ini, sampel yang akan diambil adalah

masyarakat dari panti asuhan, lembaga pemasyarakatan, dan pelajar. Ketiga

tempat itu terpilih karena layanan Pusteling sering berkunjung kesana.

Adapun pengolahan data dilakukan dengan memprosentasikannya

menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

P : Persentase

F : Frekuensi yang diambil

N : Banyaknya individu (Number of case)

Adapun parameter untuk penafsiran nilai prosentase adalah:

a. 0 % : tidak ada satupun

b. 1% - 25% : sebagaian kecil

c. 26% - 49% : hampir setengahnya

d. 50% : setengahnya

e. 51% - 75% : sebagian besar

f. 76% - 99% : hampir seluruhya

g. 100% : seluruhnya27

27

Wasito Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Asosiasi Perguruan

Tinggi katolikdan Gramedia, 1993

36

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2012, yaitu berupa

penyebaran kuesiner dilakukan selamahampir satu bulan. Mulai tanggal 13,

14, 21, 28 Maret. Untuk lebih rinci dapat dilihat tabel 1 dibawah ini.

Tabel 3

Pelaksanaan Penelitian

Waktu Tempat Jumlah Kuesioner

Selasa/ 13 Maret 2012 Panti Asuhan Muslimin 20

Rabu/ 14 Maret 2012 LP Salemba 20

Rabu/ 21 Maret 2012 Panti Asuhan DEPSOS 30

Rabu/ 28 Maret 2012 SMK Setya Bhakti 30

Pada setiap tempat kuesioner dibagikan dalam jumlah yang sama. Hal

ini dilakukan agar kuesioner dapat tersebar secara merata secara merata ke

seluruh tempat yang telah ditentukan. Kuesioner yang disebarkan seluuhnya

berjumlah 100 dan jumlah kuisioner pada setiap tempat adalah 20 dan 30.

Menurut penulis jumlah kuesioner tersebut sudah dapat mewakili seluruh

masyarakat.

Tujuan pembagian kuesioner di setiap tempat dengan jumlah yang

sama bukan untuk mendapatkan hasil penelitian dari masing- masing tempat.

Akan tetapi, perlu diketahui bahwa tujuan dari penelitian ini yaitu untuk

tanggapan masyarakat dari berbagai kalangan.

Selama hampir satu bulan, kuesioner disebarkan ke empat tempat yang

telah ditentukan. Kuesioner-kuesioner tersebut disebarkan kepada pengguna

37

layanan Pusteling yang bersedia menjadi responden. Adapun hasil penyebaran

kuesioner yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 4

Hasil Penyebaran Keusioner

Kuesioner Jumlah kuesioner Persentase

Kuesioner yang tersebar 100 100 %

Kuesioner yang kembali 100 100 %

Layak olah 100 100 %

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian dilakukan penulis hampir

satu bulan, penyebaran kuesioner kepada 100 responden dibagian layanan

Pusteling Perpustakaan Nasional. Instrumen kuesioner tersebut terbagi

menjadi empat kelompok, yang pertama, memuat informasi mengenai

identitas responden dan latar belakang, kedua mengenai waktu layanan

Pusteling, ketiga mengenai fasilitas dan konten Pusteling, keempat mengenai

petugas Pusteling, dan terakhir mengenai analisa pertanyaan terbuka yang

termasuk saran untuk Pusteling.

1. Identitas dan Latar Belakang

Informasi mengenai data responden dalam suatu penelitian

sangatlah penting, karena dari data tersebut kita dapat mengetahui

keterwakilan populasi yang sedang diteliti, sehingga dapat ditarik

kesimpulan umum tentang keadaan populasi yang bersangkutan.

38

a. Usia Responden

Untuk mengetahui kelompok usia responden yang paling sering

mengunjungi Layanan Pusteling dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5

Usia Responden

Usia Frekuensi Persentase (%)

< 10 tahun 5 5 %

10-15 tahun 15 15 %

15-20 tahun 60 60 %

>20 tahun 20 20 %

Jumlah 100 100 %

Dari tabel diatas diketahui bahwa komposisi usia responden

adalah yang kurang dari 10 tahun yaitu berusia 8 tahun berjumlah 5

orang dengan persentase 5%. Yang berusia antara 10-15 tahun

berjumlah 15 orang dengan jumlah persentase 15%. Yang berusia

antara 15-20 tahun berjumlah 60 orang dengan jumlah persentase 60%.

Dan responden yang berusia lebih dari 20 tahun yaitu usia dari 20

sampai 40 tahun berjumlah 20 orang persentasenya adalah 20%.

Dapat disimpulkan bahwa komposisi usia dari responden

Pengunjung Pusteling yang paling banyak berusia antara 15-20 tahun

(60%). Dan sebagian kecil adalah usia kurang dari 10 tahun yaitu usia

8 tahun dengan jumlah 5 orang (5 %)

Selanjutnya akan penulis tampilkan komposisi reponden

berdasar jenis kelamin mereka yang selengkapnya dapat dilihat dalam

tabel di bawah ini.

39

b. Jenis Kelamin Responden

Tabel 6

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-Laki 62 62 %

Perempuan 48 48 %

Jumlah 100 100 %

Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah keseluruhan responden

sebanyak 100 orang. Responden yang berjenis kelamin laki-laki

berjumlah 62 orang dengan persentase 62%. Sedangkan responden

yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 48 orang dan

persentasenya adalah 48%. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa

responden yang lebih banyak adalah laki-laki.

Latar belakang pendidikan para responden atau pengunjung

Pusteling juga cukup bervariasi. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel

berikut.

c. Pendidikan Responden

Tabel 7

Pendidikan Responden

Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

SD 11 11 %

SMP 28 28 %

SMA 56 56 %

Lain-lain 5 5 %

Jumlah 100 100 %

40

Dapat dilihat pada tabel diatas, pendidikan terkahir responden. Pada

pendidikan SD terdapat 11 orang (11%), SMP 28 orang (28%), SMA 56

orang (56%), dan lain-lain seperti S1 berjumlah 3 orang, D3 berjumlah 2

orang, jumlahnya menjadi 5 orang (5%).

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dikatakan bahwa jenjang

pendidikan responden yang sering mengunjungi layanan Pusteling yaitu SMA

sebanyak 56 orang dengan persentase 56%, kemudian dilanjukan SMP

sebanyak 28 orang dengan persentase 28 %, yang paling sedikit adalah pada

jenjang pendidikan S1 3 orang, D3 2 orang dengan jumlah 5 orang (5 %)

terdapat didalam dan lain-lain.

2. Tanggapan Mayarakat Terhadap Waktu Pusteling

Berikut ini merupakan analisa data mengenai tanggapan pemakai

terhadap waktu Pusteling.

a. Intensitas Kedatangan Pusteling

Layanan Pusteling dilaksakan dengan jadwal 3 kali dalam satu

minggu yaitu hari Selasa, Rabu, dan Kamis. Lalu tanggapan responden

terhadap jadwal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 8

Intensitas Kedatangan Pusteling

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

Sangat memadai 18 18 %

Memadai 47 47 %

Kurang 29 29 %

Sangat kurang 6 6 %

Jumlah 100 100 %

41

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir setengah dari

jumlah responden dengan persentase 47% menyatakan kedatangan

Pusteling hanya 3 kali dalam seminggu tersebut memadai. Sedangkan

terdapat 6% dari jumlah responden menyatakan kedatangan Pusteling

hanya 3 kali dalam seminggu tersebut sangat kurang. Dengan demikian

jelas terlihat bahwa waktu layanan Pusteling 3 kali dalam seminggu sudah

memadai untuk melayani masyarakat.

b. Jam Pelayanan Pusteling

Jadwal waktu layanan Pusteling dimulai pukul 09.00 -13.00 WIB.

Lalu tanggapan responden terhadap jadwal waktu tersebut dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 9

Jam pelayanan pusteling

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

Sangat cukup 12 12 %

Cukup 64 64 %

kurang 19 19 %

Sangat kurang 5 5 %

Jumlah 100 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar dari

jumlah responden dengan persentase 64% menyatakan bahwa waktu yang

diberikan Pusteling dimulai pukul 09.00-13.00 WIB sudah cukup.

Sedangkan sebagian kecil dari jumlah responden 5% menyatakan bahwa

waktu yang diberikan Pusteling dimulai pukul 09.00-13.00 WIB sangat

kurang. Dengan demikian jelas terlihat bahwa waktu Pusteling dimulai

pukul 09.00-13.00 WIB sudah cukup melayani masyarakat.

42

c. Ketepatan Waktu Layanan

Layanan Pusteling selalu datang tepat waktu ke tempat yang

dikunjungi. Lalu tanggapan responden terhadap ketepatan waktu tersebut

dapat dilhat pada tabel berikut.

Tabel 10

Ketepatan Waktu Layanan

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

Sangat Tepat 14 14 %

Tepat 60 60 %

kurang 26 26 %

Sangat kurang 0 0 %

Jumlah 100 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar dari

jumlah responden dengan persentase 60% menyatakan bahwa layanan

Pusteling dibuka tepat waktu di setiap lokasi yang Pusteling dan ada

satupun dari responden yang menyatakan bahwa ketepatan waktu layanan

Pusteling tersebut sangat kurang. Dengan demikian jelas terlihat bahwa

layanan Pusteling selalu dibuka tepat waktu disetiap lokasi yang Pusteling

datangi.

d. Batas Waktu Penggunaan Internet

Layanan Pusteling memberikan batas waktu dalam menggunakan

intermet sekitar 20-25 menit. Lalu tanggapan responden terhadap waktu

penggunaan internet tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

43

Tabel 11

Batas Waktu Penggunaan Internet

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

Sangat Cukup 3 3 %

Cukup 38 38 %

kurang 48 48 %

Sangat kurang 11 11%

Jumlah 100 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir setengah dari

jumlah responden dengan persentase 48% menyatakan bahwa waktu yang

diberikan Pusteling dalam mengunakan internet sekitar 20-25 menit

tersebut kurang. Akan tetapi hanya 3% dari responden menyatakan sangat

cukup. Dengan demikian waktu yang diberikan Pusteling dalam

menggukan internet sekitar 20-25 menit tersebut kurang dan perlu adanya

penambahan waktu.

e. Kecepatan Akses layanan Internet Pusteling

Pada saat layanan, kecepatan akses internet perlu diperhatikan agar

dapat menelusur akses dengan cepat. Lalu tanggapan responden terhadap

kecepatan akses internet tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 12

Kecepatan Akses Layanan Internet Pusteling

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

Sangat Cepat 11 11 %

Cepat 46 46 %

kurang 36 36 %

Sangat kurang 7 7 %

Jumlah 100 100 %

44

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir setengah dari

jumlah responden dengan persentase 46% menyatakan bahwa kecepatan

akses internet yang diberikan Pusteling tersebut cepat. Sedangkan hanya

sedikit dari jumlah responden dengan persentase 7% yang menyatakan

sangat kurang terhadap kecepatan akses internet. Dengan demikian jelas

terlihat bahwa kecepatan akses layanan internet yang diberikan Pusteling

tersebut cepat.

f. Rekapitulasi Tanggapan Masyarakat terhadap Waktu Pusteling

Berdasarkan uraian dan penjelasan tabel diatas hampir setengah

dari jumlah reaponden dengan persentase 47% menyatakan bahwa

kedatangan Pusteling hanya 3 kali dalam seminggu sudah memadai.

Sebagian besar dari responden dengan prosentase 64% menyatakan bahwa

jam pelayanan Pusteling sudah cukup. Sebagian besar dari responden

dengan persentase 60% menyatakan bahwa layanan Pusteling sudah tepat

waktu. Hampir setengah dari responden dengan persentase 46%

menyatakan bahwa kecepatan akses layanan internet Pusteling sudah

cepat. Akan tetapi hampir setengah dari responden dengan persentase 48%

menyatakan bahwa waktu pemakaian internet yang diberikan Pusteling

masih kurang. Setelah diketahui hasil rata-rata jawaban tertinggi dengan

Persentasi 53%. Jumlah ini didapat dari hasil menyeluruh jawaban

tertinggi di bagi jumlah seluruh pertanyaan ∑ : 265/5= 53%. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tanggapan masyarakat terhadap waktu

Pusteling secara menyeluruh sudah baik.

45

3. Tanggapan Masyarakat Terhadap Fasilitas Pusteling

a. Ruangan Pusteling

Ruangan Pusteling yang terdapat di dalam mini bus, yang di

dalamnya terdapat 10 unit laptop dan fasilitas penunjang lainnya. Lalu

tanggapan responden terhadap ruang Pusteling tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 13

Ruangan pusteling

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

Sangat Luas 12 12 %

Luas 44 44 %

Sempit 39 39 %

Sangat Sempit 5 5 %

Jumlah 100 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir setengah dari

jumlah responden dengan persentase 44% menyatakan bahwa ruang

Pusteling yang berada di mini bus tersebut luas. Sedangkan hanya

sebagian kecil dari jumlah responden dengan persentase 5% menyatakan

bahwa ruang Pusteling yang terdapat di mini bus tersebut sempit. Dengan

demikian jelas terlihat bahwa ruang Pusteling yang berada di mini bus

tersebut luas, yang didalam terdapat 10 unit laptop dan fasilitas penunjang

lainnya.

46

b. Fasilitas Pusteling

Pusteling mempunyai 10 unit laptop. Lalu tanggapan responden

terhadap fasilitas Pusteling tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 14

Fasilitas Pusteling

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

Sangat Cukup 6 6 %

Cukup 44 44 %

Kurang 48 48 %

Sangat Kurang 2 2 %

Jumlah 100 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir setengah dari

jumlah responden dengan persentase 48% menyatakan bahwa fasilitas

yang ada di Pusteling tersebut masih kurang dengan mempunyai 10 unit

laptop dan hanya sebagian kecil dari jumlah responden dengan persentase

2% menyatakan bahwa fasilitas yang ada di Pusteling tersebut sangat

kurang. Dengan demikian jelas terlihat bahwa fasiltas yang ada di

Pusteling masih kurang dan perlu adanya penambahan unit laptop.

c. Fasilitas lain yang ada di Pusteling

Fasilitas lain yang ada di Pusteling yaitu selain layanan internet,

Pusteling mempunyai kaset dan CD. Lalu tanggapan responden terhadap

fasilitas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

47

Tabel 15

Fasilitas lain yang ada di Pusteling

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

Sangat Menarik 25 25 %

Menarik 63 63 %

Kurang Menarik 12 12 %

Tidak Menarik 0 0 %

Jumlah 100 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar dari

jumlah responden dengan persentase 63% menyatakan bahwa Pusteling

mempunyai fasilitas lain selain internet yaitu koleksi kaset dan CD

tersebut menarik. Sedangkan tidak ada yang menyatakan tidak menarik

bahwa Pusteling mempunyai fasilitas lain seperti koleksi kaset dan CD.

Dengan demikian jelas terlihat bahwa fasilitas Pusteling selain internet

seperti kaset dan CD menarik bagi para pengunjung Pusteling.

d. Rekapitulasi Tanggapan Masyarakat terhadap Fasilitas Pusteling

Berdasarkan uraian dan penjelasan tabel di atas hampir setengah

dari jumlah reaponden dengan persentase 44% menyatakan bahwa ruangan

Pusteling yang berada di mini bus tersebut sudah luas. Sebagian besar dari

responden dengan persentase 63% menyatakan bahwa Pusteling

mempunyai fasilitas lain selain internet, yaitu koleksi kaset dan CD

tersebut sudah menarik. Akan tetapi hampir setengah dari responden

dengan persentase 44% menyatakan bahwa fasilitas Pusteling dengan 10

unit laptop masih kurang. Setelah diketahui hasil rata-rata jawaban

48

tertinggi dengan Persentase 50,3%. Jumlah ini didapat dari hasil

menyeluruh jawaban tertinggi di bagi jumlah seluruh pertanyaan ∑ :

151/3= 50,3%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tanggapan

masyarakat terhadap fasilias dan konten Pusteling secara menyeluruh

sudah baik.

4. Tanggapan Masyarakat Terhadap Kinerja Petugas Pusteling

a. Sikap Petugas Pusteling dalam Melayani

Sikap petugas Pusteling dalam melayani dan membrikan informasi

kepada para pengguna. Lalu tanggapan responden terhadap sikap petugas

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 16

Sikap Petugas Pusteling dalam Melayani

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

Sangat Baik 41 41 %

Baik 59 59 %

Tidak Baik 0 0 %

Sangat Tidak Baik 0 0 %

Jumlah 100 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar dari

jumlah responden dengan persentase 59% menyatakan bahwa Petugas

Pusteling baik dalam melayani dan memberikan informsi ke pengguna.

Sedangkan tidak ada responden yang menyatakan bahwa Petugas

Pusteling dsangat tidak baik dalam melayani dan memberikan informsi ke

pengguna. Dengan demikian jelas terlihat bahwa masyarakat menilai baik

49

kepada para petugas Pusteling dalam melayani dan memberikan

informasi.

b. Penampilan Petugas Pusteling

Penampilan para petugas Pusteling pada saat melayani pengunjung.

Lalu tanggapan responden terhadap penampilan petugas tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 17

Penampilan Petugas Pusteling

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

Sangat Rapi 35 35 %

Rapi 63 63 %

Kurang Rapi 2 2 %

Tidak Rapi 0 0 %

Jumlah 100 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar dari

jumlah responden dengan persentase 63% menyatakan bahwa penampilan

dari petugas Pusteling tersebut rapi. Sedangkan tidak ada yang

menyatakan bahwa penampilan petugas Pusteling tersebut kurang rapi dan

tidak rapi. Dengan demikian jelas terlihat bahwa masyarakat menilai

penampilan dari para petugas Pusteling tersebut rapi.

c. Petugas Pusteling menghadapi pengguna dalam kesulitan

Pada saat menelusur internet, pengguna mengalami kesulitan. Lalu

tanggpan responden terhadap sikap petugas tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut.

50

Tabel 18

Petugas Pusteling menghadapi pengguna dalam kesulitan

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

Sangat Membantu 38 38 %

Membantu 57 57 %

Kurang 5 5 %

Sangat Kurang 0 0 %

Jumlah 100 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa seagian besar dari

jumlah responden dengan persentase 57% menyatakan bahwa petugas

Pusteling membantu dalam menghadapi pengguna pada saat kesulitan

menggunakan laptop. Sedangkan tidak ada responden yang menyatakan

Petugas Pusteling sangat kurang membantu dalam menghadapi pengguna

pada saat kesulitan menggunakan laptop. Dengan demikian jelas terlihat

bahwa masyarakat menilai kepada para petugas Pusteling membantu

dalam menghadapi kesulitan pada saat penggunaan internet.

d. Jumlah Petugas Pusteling

Pada saat layanan, petugas berjumlah 3 orang pada 1 unit

kendaraan mini bus. Lalu tanggapan responden terhadap jumlah petugas

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 19

Jumlah Petugas Pusteling

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

Sangat Cukup 24 24 %

Cukup 67 67 %

Kurang 7 7 %

Sangat Kurang 2 2 %

Jumlah 100 100 %

51

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besardari

jumlah responden dengan persentase 67% menyatakan bahwa Petugas

Pusteling berjumlah 3 orang sudah cukup pada saat pelayanan di

Pusteling. Sedangkan sebagian kecil dari jumlah responden dengan

persentase 2% menyatakan bahwa Petugas Pusteling 3 orang sangat

kurang pada saat pelayanan. Dengan demikian jelas terlihat bahwa jumlah

petugas pusteling 3 orang sudah mencukupi.

e. Rekapitulasi Tanggapan Masyarakat Terhadap Petugas Pusteling

Berdasarkan uraian dan penjelasan tabel diatas sebagian besar dari

jumlah reaponden dengan persentase 59% menyatakan bahwa sikap

petugas Pusteling dalam melayani pengguna sudah baik. Sebagian besar

bagian dari responden dengan persentase 63% menyatakan bahwa

penampilan dari para petugas Pusteling sudah rapi. Sebagian besar dari

responden dengan persetase 57% menyatakan bahwa petugas Pusteling

membantu dalam menghadapi pengguna pada saat kesulitan mengunakan

laptop. Dan sebagian basar dari responden dengan persentase 67%

menyatakan bahwa petugas Pusteling berjumlah 3 orang sudah cukup.

Setelah diketahui hasil rata-rata jawaban tertinggi dengan Persentasi

61.5%. Jumlah ini didapat dari hasil menyeluruh jawaban tertinggi di bagi

jumlah seluruh pertanyaan ∑ : 246/4= 61.5%. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa tanggapan masyarakat terhadap petugas Pusteling

secara menyeluruh sudah baik.

52

5. Analisa Pertanyaan Terbuka

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan diatas yang telah diuraikan,

penulis membuat pertanyaan secara umum yaitu pertanyaan terbuka dari

seluruh pertanyaan. Dari 100 kuesioner yang disebarkan, semua pertanyaan

tertutup dijawab oleh responen, sedangkan hanya 92 responden yang

menjawab pertanyaan-pertanyaan terbuka dan sisanya 8 tidak dijawab oleh

responden. Adapun petanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

a. Sumber Informasi Pengunjung Pusteling

Penulis membuat pertanyaan yaitu dari mana responden

mengetahui layanan Pusteling tersebut. Lalu alternatif jawaban dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 20

Sumber Informasi Pengunjung Pusteling

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Perpusnas 2 2.17 %

Sekolah 29 31.52 %

Petugas Pusteling 17 18.48 %

Petugas Panti Sosial 14 15.21 %

Petugas LP 11 11.96 %

Internet 4 4.35 %

Teman 15 16.31 %

Jumlah 92 100

Menurut tabel diatas dari 100 responden yang menjawab

pertanyaan umum sebanyak 92 responden, hampir setengahnya dari

responden dengan persentase 31.52% menyatakan bahwa pengunjung

mengetahui adanya Pusteling dari sekolah, karena intensitas

53

berkunjungnya Pusteling sering datang kesekolah-sekolahan khususnya

yang ada di daerah Jakarta. Sebagian kecil dari responden dengan

persentase 18.48% menyatakan bahwa pengunjung mengetahui adanya

Pusteling dari Petugas Pusteling. Sebagian kecil lain dari responden

dengan persentase 15.21% menyatakan bahwa pengujung mengetahui

adanya Pusteling dari petugas panti asuhan, karena Pusteling juga

melayani panti asuhan. Selanjutnya 11.96% dari responden menjawab

Petugas LP (Lembaga Pemasyarakatan), karena selain sekolah, panti

asuhan, Pusteling juga memberikan layanan kepada narapidana karena

mereka juga berhak mendapatkan ilmu pengetahuan dan informasi.

b. Intensitas Pengunjung Pusteling

Penulis membuat pertanyaan yaitu berapa sering responden

menggunakan fasilitas layanan Pusteling tersebut. Lalu alternatif jawaban

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 21

Intensitas Pengunjung Pusteling

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Setiap ada Pusteling 18 19.57 %

Sangat sering 4 4.35 %

Tidak terlalu sering 13 14. 13 %

Jarang 19 20. 65 %

Tiga Kali 3 3.26 %

Dua Kali 21 22.82 %

Pertama Kali 14 15.22 %

Jumlah 92 100

54

Menurut tabel diatas dari 100 responden yang menjawab

pertanyaan umum sebanyak 92 responden, bahwa intensitas pengunjung

Pusteling sebagian kecil dengan persentase 22.82% dari responden sudah

mengikuti layanan Pusteling sebanyak dua kali, dan dari responden dengan

persentase 19.57% yang menyatakan bahwa setiap ada Pusteling selalu

mengunjungi. Adapula pengunjung yang menyatakan baru pertamakali

menggunakan Pusteling yaitu sebanyak 15.22% dari responden.

c. Saran masyarakat untuk Pusteling

Pada bagian akhir, sebagai bahan masukan kepada responden

diminta untuk memberikan saran-saran yang berkenaan dengan layanan

Pusteling. Hal ini untuk membantu Pusteling dalam memperbaiki

layanannya dan meningkatkan mutunya. Banyak responden memberikan

bermacam-macam saran untuk terciptanya sebuah Pusteling yang lebih

baik dimata masyarakat. Secara garis besar, saran-saran tersebut dapat

dilihat sebagai pada table berikut ini

Tabel 22

Saran responden

Saran Responden Frekuensi

Fasilitas dan sarana ditambahkan 28

Waktu penggunaan internet ditambahkan 18

Menambahan jadwal Pusteling ditambahkan 22

kecepatan akses perlu dipercepat 11

disediakan koleksi buku 3

Adanya penambahan fasilitas lain, seperti earphone di

setiap unit laptop

2

Disediakannya makanan dan minuman pada saat layanan 2

55

Lebih di tingkatkan lagi kenyamanannya 2

Jadwal kunjungan Pusteling kalau bisa kepelosok-pelosok

daerah terpencil

2

Perlu penambahan ruangan dan unit kendaraan 2

Berdasarkan tabel diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

masyarakat mengharapkan adanya peningkatan pelayanan Pusteling

kepada masyarakat antara lain melalui adanya menambahan jadwal

layanan, menambahan fasilitas dan sarana, waktu penggunaan internet

ditambahkan lagi dan dan lebih ditingkatkan lagi kenyamanannya bagi

masyarakat.

Dari uraian dan tabel penjelasan diatas mengenai tanggapan

masyarakat terhadap pelayanan Pusteling yang disediakan oleh

Perpustakaan Nasional RI, responden menyatakan bahwa secara umum

Pusteling sudah cukup baik dalam melakukan pelayanannya. Adapun yang

menjawab kurang hanya beberapa pertanyaan yaitu mengenai waktu

pemakaian internet dan kurangnya fasilitas yang disediakan Pusteling. Hal

ini terbukti dari jawaban-jawaban tertinggi dari setiap pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan oleh penulis. Jabawan-jawaban tertinggi

tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

56

Tabel 23

Pernyataan Tanggapan Masyarakat yang Menyatakan Baik terhadap

Layanan Pusteling

Pertanyaan Jawaban Prosentase

Intensitas Kedatangan Pusteling Memadai 47%

Jam Pelayanan Pusteling Cukup 64%

Layanan Pusteling selalu dibuka tepat waktu Tepat 60%

Kecepatan akses layanan internet Pusteling Cepat 46%

Ruangan Pusteling Luas 44%

Fasilitas lain yang ada di Pusteling Menarik 63%

Sikap petugas Pusteling dalam melayani Baik 59%

Penampilan petugas Pusteling Rapi 63%

Petugas Pusteling dalam menghadapi

pengguna dalam kesulitan

membantu 57%

Jumlah petugas Pusteling Cukup 67%

Tabel 24

Pernyataan Tanggapan Masyarakat Kurang Baik terhadap Layanan

Pusteling

Pernyataan Jawaban Prosentase

Waktu internet yang diberikan oleh

Pusteling

Kurang 48%

Fasilitas Pusteling Kurang 48%

57

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pada bagian layanan

Pusteling di Perpustakaan Nasional RI, penulis mempunyai beberapa

kesimpulan tentang tanggapan masyarakat terhadap pelayanan Perpustakaan

elektronik keliling (Pusteling) di Perpustakaan Nasional RI :

1. Tanggapan masyarakat terhadap layanan Pusteling di Perpustakaan

Nasional RI sudah Baik. Hal ini terbukti hampir disetiap jawaban-jawaban

tertinggi disetiap pertanyaan-pertanyan yang diberikan oleh penulis.

layanan yang disediakan oleh Pusteling antara lain berupa waktu layanan,

ruang, fasilitas, dan petugas.

2. Tanggapan masyarakat terhadap waktu layanan yang diberikan oleh

Pusteling 3 hari dalam seminggu, hampir setengah dari responden

menyatakan sudah memadai dengan persentase 47%, dan sebagian besar

responden menyatakan Pusteling selalu datang tepat waktu dengan

persentase 60%. Hal ini menunjukan bahwa jadwal Pusteling sudah

memenuhi kebutuhan masyararat.

3. Tanggapan masyarakat terhadap fasilitas Pusteling masih kurang baik. Hal

ini dapat dibuktikan hampir sebagian dari responden (48%) menyatakan

kurangnya unit laptop pada saat pelayanan. Dan responden menyatakan

bahwa ruang pelayanan yang diberikan Pusteling sudah luas. Hal ini

57

58

terbukti dengan hampir setengah dari responden (44%) menyatakan bahwa

ruang Pusteling yang terdapat di mini bus sudah luas. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa fasilitas yang diberikan Pusteling masih kurang

dan perlu ada penambahan unit laptop sehingga dapat memuaskan

pengguna.

4. Tanggapan masyarakat terhadap petugas Pusteling secara umum

menyatakan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan sebagian besar dari

responden (57%) menyatakan bahwa Petugas Pusteling baik pada saat

melayani pengguna.Sebagian besar dari responden (59%) menyatakan

bahwa petugas membantu pengguna pada saat kesulitan menggunakan

laptop. Dan sebagian besar dari responden (63%) menyatakan penampilan

petugas Pusteling rapi.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan saran

pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penulis menyarankan agar pihak Pusteling hendaknya menambahkan

waktu pelayanan. Hal ini dikarenakan ada beberapa pengguna yang

memberikan saran pada kuesioner agar Pusteling bisa menambah waktu

2. Penulis menyarankan agar pihak Pusteling hendaknya menambahkan

fasilitas Pusteling, misalnya diadakan koleksi buku, penambahan unit

laptop, dan adanya penambahan fasilitas lain, seperti earphone di setiap

unit laptop.

59

3. Untuk meningkatkan pelayanan Pusteling, sebaiknya ditambahkan unit

kendaraan, tidak hanya mini bus, tetapi kendaraan yang lebih kecil,

misalnya mobil kijang karena bisa menjangkau kedaerah-dareah terpencil.

Di daerah-dareah terpencil masyarakat lebih membutuhkan informasi, dan

biasanya kurang mengenal tekhnologi dan informasi.

4. Perlu adanya kegiatan peningkatan layanan Pusteling, yang berkaitan

dengan unsur-unsur dalm penyelenggaraan layanan, misalnya berkaitan

dengan fasilitas atau sarana layanan dengan menambahkan armada dan

menggunakan satelit berbagai akses internet, meningkatkan kualitas

petugas layanan, koleksi, sistem, dan pemustakanya. Dengan adanya

kegiatan ini, diharapkan terjadi peningkatan layanan ke arah layanan prima

dan terjadi peningkatan dalam pendayagunaan teknologi informasi.

60

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong Barbara. Customer Focus: Obtaining Customer Input Sidney : The

Australian Library Journal, 1999.

Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta:

Rineka, 2010.

Hardjoprakoso, Mastini. Bunga Rampai Kepustakawanan. Jakarta: Perpustakaan

Nasional RI, 2005.

-------, Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling. Jakarta: Perpustakaan

Nasional RI, 1992.

Hermawan, Wasito. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Asosiasi

Perguruan Tinggi katolikdan Gramedia, 1993.

Husain, Muhammad Fakhri. Aplikasi Komputer untuk Perkantoran, Jakarta:

Salemba, 2002.

Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar teori dan panduan

praktis. Jakarta: STIA-LAN, 1999.

Kadir, Abdul. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI, 2003.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Kunto, Suharsini Ari. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rieneka, 1992.

Marsam. Manfaat Internet. diakseshttp://lnk-family.forum.st/t56-manfaat-internet.

tanggal 22 September 2011 jam 14.37 WIB.

Martoatmodjo, Karmidi. Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka,

1999.

Mulyanto, Agus. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009.

Perpustakaan Nasional. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah.

Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1992

Soeatminah. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustaka. Yogyakarta: Kanisius,

1992.

“Struktur Organisasi Perpustakaan Nasional RI” diakses pada 08 Juli 2011 dari

http://www.PNRI.go.id.

60

61

Sugiarto, et al. Teknik Sampling, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001.

Sukandarrumidi, Metodelogi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula,

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004.

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2011.

Supriyanto, Wahyu. Teknologi Informasi Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius,

2008.

Sutarno, NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2003.

-------. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto, 2006.

Suwarno, Wiji. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan: sebuah pendekatan praktis.

Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2010.

T, Jacob. Manusia, Ilmu dan Teknologi. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1985.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen

dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

1998.

Usman, Husaini. Metodelogi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Warsito, Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan

Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

Dalam rangka menyelesaikan skripsi pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis

bermaksud mengadakan penelitian dengan judul: ”Tanggapan Masyarakat Terhadap

Pelayanan Elektronik Keliling (Pusteling) Yang Disediakan Oleh Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia”.

Untuk itu penulis memohon bantuan anda untuk mengisi kuesioner ini. Semua

jawaban yang anda berikan terjamin kerahasiaannya dan hanya akan dipergunakan untuk

keperluan penelitian ini. Kesediaan anda menjawab kuesioner ini merupakan bantuan yang

sangat berarti bagi keberhasilan penelitian ini, dan karenanya penulis mengucapkan banyak

terima kasih atas kerjasama anda.

A. PETUNJUK PENGISIAN

1. Berikan tanda (X) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda.

2. Jawaban hendaknya diberikan dengan sejujur-jujurnya.

B. IDENTITAS RESPONDEN

1. Usia Anda saat ini :

a. < 10 tahun b. 10-15 tahun c. 16-20 tahun d. >20 tahun

2. Jenis Kelamin :

a. Laki-laki b. Perempuan

3. Jenjang Pendidikan :

a. SD b. SMP c. SMA d. Lain-lain (sebutkan)

I. TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP WAKTU PUSTELING

1. Pusteling hanya datang 3 kali dalam seminggu, menurut Anda waktu tersebut

bagaimana?

a. Sangat memadai b. Memadai c. Kurang d. Sangat Kurang

2. Pelayanan Pusteling dimulai pukul 09.00 sampai pukul 13.00 WIB, bagaimana menurut

Anda?

a. Sangat Cukup b. Cukup c. Kurang d. Sangat Kurang

3. Menurut Anda apakah layanan Pusteling selalu dibuka tepat waktu?

a. Sangat tepat b. Tepat c. Kurang d. Sangat Kurang

4. Dalam penggunanan internet, Pusteling memberikan waktu sekitar 20-25 menit dalam

sekali pemakaian, bagaimana menurut Anda waktu tersebut?

a. Sangat cukup b. cukup c. kurang d. sangat kurang

5. Bagaimana kecepatan akses internet yang dilayankan oleh Pusteling?

a. Sangat cepat b. cepat c. kurang d. sangat kurang

II. TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP FASILITAS PUSTELING

6. Ruang Pusteling terdapat di dalam mini bus, bagaimana menurut Anda luas ruang

tersebut?

a. Sangat luas b. Luas c. Sempit d. Sangat Sempit

7. Pusteling mempunyai fasilitas 10 unit laptop, menurut Anda apakah jumlah tersebut

mencukupi?

a. Sangat Cukup b. Cukup c. kurang d. sangat kurang

8. Selain internet, Pusteling juga mempunyai fasilitas koleksi kaset dan CD, menurut Anda

apakah koleksi tersebut menarik?

a. Sangat menarik b. Menarik c. Kurang Menarik d. Tidak Menarik

III. TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PETUGAS PUSTELING

9. Bagaimana sikap petugas dalam melayani dan memberikan informasi kepada para

pengguna Pusteling?

a. Sangat baik b. baik c. tidak baik d. sangat tidak baik

10. Menurut anda bagaimana penampilan para petugas Pusteling ?

a. Sangat Rapi b. Rapi c.Kurang Rapi d. Tidak Rapi

11. Pada saat menelusur internet, Anda mengalami kesulitan, menurut anda apakah petugas

Pusteling membantu Anda dalam menghadapi kesulitan tersebut?

a. Sangat membantu b. membantu c. kurang d. sangat kurang

12. Petugas Pusteling berjumlah 3 orang, apakah jumlah petugas pusteling menurut Anda

sudah mencukupi?

a. Sangat cukup b. cukup c. kurang d. sangat kurang

IV. PERTANYAAN UMUM

1. Dari mana anda tahu adanya layanan Pusteling?

Dari………………………………..

2. Seberapa sering anda menggunakan fasilitas Pusteling?

……………………………………..

3. Apa saran anda untuk peningkatan layanan Pusteling?

1. …………………………….

2. …………………………….

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Armada Pusteling

Gambar 2.Koleksikasetdan CD Pusteling

Gambar 3.Fasilitas Laptop Pusteling

Gambar 4.KegiatanPusteling

Gambar 5. Mesin Penggerak Pusteling

Gambar6.Respondensedangmengisikuesioner