layanan publik - Kementerian Perindustrian

22
Untuk mewujudkan pelayanan cepat, tepat dan sederhana setiap Badan Publik menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), membuat dan mengembangkan sistem penyediaan pelayanan informasi secara cepat, mudah dan wajar sesuai petunjuk teknis standar layanan Informasi Publik yang berlaku secara nasional, hal ini sesuai dengan Pasal 13 UU no. 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP). Tugas dan tanggungjawab PPID juga diatur dalam Perpu no. 61 tahun 2010 tentang Pelaksanaan UU no. 14 tahun 2008. Berdasar Peraturan Komisi Informasi no. 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik, PPID bertanggungjawab mengkoordinasikan penyimpanan dan pendokumentasian seluruh informasi publik yang berada di Badan Publik. Kementerian Perindustrian menunjuk dan mengangkat Kepala Biro Humas sebagai PPID Pusat Kementerian Perindustrian melalui Keputusan Menteri Perindustrian No. 351/M-IND/KEP/7/2011. PPID Pusat bertugas dalam mengkoordinasikan: Ÿ Pengumpulan seluruh Informasi Publik secara fisik dari setiap unit/satuan kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian. Ÿ Pendataan Informasi Publik yang dikuasai setiap unit/satuan kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian dalam rangka pembuatan dan pemutakhiran daftar informasi publik. PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) Ÿ Penyediaan dan pelayanan informasi publik melalui pengumuman dan/atau permohonan. Ÿ Pelaksanaan pengumuman informasi publik melalui media yang secara efektif dapat menjangkau seluruh pemangku kepentingan. Ÿ Penyampaian informasi publik dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, mudah dipahami serta mempertimbangkan bahasa yang digunakan penduduk setempat. Ÿ Pemberian informasi publik yang dapat diakses oleh publik melalui petugas informasi di berbagai unit/satuan kerja untuk memenuhi permohonan informasi publik. Ÿ Pengujian tentang konsekuensi yang timbul sebelum menyatakan informasi publik tertentu dikecualikan untuk diakses oleh setiap orang sebagaimana diatur dalam Pasal 19 UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Ÿ Penyertaan alasan tertulis pengecualian informasi publik secara jelas dan tegas dalam hal permohonan informasi publik ditolak. Ÿ Penghitaman atau pengaburan informasi publik yang dikecualikan beserta alasannya. Ÿ Pengembangan kapasitas pejabat fungsional dan/ atau petugas informasi dalam rangka peningkatan kualitas layanan informasi publik.

Transcript of layanan publik - Kementerian Perindustrian

Untuk mewujudkan pelayanan cepat, tepat dan sederhana setiap Badan Publik menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), membuat dan mengembangkan sistem penyediaan pelayanan informasi secara cepat, mudah dan wajar sesuai petunjuk teknis standar layanan Informasi Publik yang berlaku secara nasional, hal ini sesuai dengan Pasal 13 UU no. 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP).

Tugas dan tanggungjawab PPID juga diatur dalam Perpu no. 61 tahun 2010 tentang Pelaksanaan UU no. 14 tahun 2008.

Berdasar Peraturan Komisi Informasi no. 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik, PPID bertanggungjawab mengkoordinasikan penyimpanan dan pendokumentasian seluruh informasi publik yang berada di Badan Publik.

Kementerian Perindustrian menunjuk dan mengangkat Kepala Biro Humas sebagai PPID Pusat Kementerian Perindustrian melalui Keputusan Menteri Perindustrian No. 351/M-IND/KEP/7/2011.

PPID Pusat bertugas dalam mengkoordinasikan:

Ÿ Pengumpulan seluruh Informasi Publik secara fisik dari setiap unit/satuan kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian.

Ÿ Pendataan Informasi Publik yang dikuasai setiap unit/satuan kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian dalam rangka pembuatan dan pemutakhiran daftar informasi publik.

PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

Ÿ Penyediaan dan pelayanan informasi publik melalui pengumuman dan/atau permohonan.

Ÿ Pelaksanaan pengumuman informasi publik melalui media yang secara efektif dapat menjangkau seluruh pemangku kepentingan.

Ÿ Penyampaian informasi publik dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, mudah dipahami serta mempertimbangkan bahasa yang digunakan penduduk setempat.

Ÿ Pemberian informasi publik yang dapat diakses oleh publik melalui petugas informasi di berbagai unit/satuan kerja untuk memenuhi permohonan informasi publik.

Ÿ Pengujian tentang konsekuensi yang timbul sebelum

menyatakan informasi publik ter tentu dikecualikan untuk diakses oleh setiap orang sebagaimana diatur dalam Pasal 19 UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Ÿ Penyertaan alasan ter tulis pengecualian informasi publik secara jelas dan tegas dalam hal permohonan informasi publik ditolak.

Ÿ Penghitaman atau pengaburan informasi publik yang dikecualikan beserta alasannya.

Ÿ Pengembangan kapasitas pejabat fungsional dan/ atau petugas informasi dalam rangka peningkatan kualitas layanan informasi publik.

Permohonan Informasi Identitas diri

Tanda Bukti dan Nomor Pendaftaran

Pendaftaran diproses Tanggapan berupa surat pemberitahuan

Jawaban permohonan informasi

PEMOHON

PETUGAS INFORMASI

PPID

ALUR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

LAYANAN INFORMASIPaling lambat 10 (sepuluh) hari kerja diterimanya permintaan, badan publik yang bersangkutan wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis yang berisikan:1. Informasi yang diminta berada di bawah penguasaannya ataupun

tidak;2. Badan Publik wajib memberitahukan Badan Publik yang menguasai

informasi yang diminta apabila informasi yang diminta tidak berada dibawah penguasaannya dan Badan Publik yang menerima permintaan mengetahui keberadaan informasi yang diminta.

3. Penerimaan atau penolakan permintaan dengan alasan yang tercantum sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 UU KIP.

4. Dalam hal permintaan diterima seluruhnya atau sebagian dicantumkan materi informasi yang akan diberikan;

5. Dalam hal suatu dokumen mengandung materi yang dikecualikan sebagaimana dalam pasal 17 UU KIP; maka informasi yang dikecualikan tersebut dapat dihitamkan dengan disertai alasan dan materinya;

6. Alat penyampaian dan format informasi yang akan diberikan dan/atau;

Badan Publik yang bersangkutan dapat memperpanjang waktu untuk mengirimkan pemberitahuan, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja berikutnya dengan memberikan alasan secara tertulis.

Pemohon dapat memperoleh Informasi Publik secara langsung maupun melalui media.

Untuk layanan langsung, pemohon dapat datang langsung ke Desk Layanan Informasi Kementerian Perindustrian di Lobby Gedung Kementerian Perindustrian, Jl. Jend. Gatot Soebroto kav. 52-53, Jakata Selatan.

Untuk layanan informasi melalui media, pemohon dapat menghubungi:

Telp.: (021) 5255509 ext. 2737Fax: (021) 5255609email: [email protected]: http://kemenperin.go.id/informasi-publik

Waktu Pelayanan Senin- Kamis 09.00-15.00 WIB Istirahat 12.00-13.00 WIBJumat 09.00-15.00 WIB Istirahat 11.00-13.00 WIB

Pemohon mengajukan permohonan informasi secara langsung atau melalui surat, internet/ email, atau telepon

Pemohon informasi memberikan identitas diri: nama, no. KTP, alamat, no. telp /HP, email, rincian informasi yang dibutuhkan, tujuan penggunaan dan cara penyampaian informasi yang dibutuhkan.

Petugas informasi mencatat identitas diri pemohon dan kelengkapan permohonan informasi. Petugas memberikan tanda bukti telah melakukan permohonan informasi dan nomor pendaftaran permintaan.

Petugas meneruskan surat permohonan kepada PPID untuk diproses. Permohonan yang subs-tansinya sesuai dengan ketentuan akan diproses dan diteruskan ke satuan kerja yang menguasai informasi tersebut melalui tim penghubung.

PPID memberikan tanggapan kepada pemohon informasi berupa surat pemberitahuan yang mem-buat ada/tidaknya informasi, cara pengiriman informasi dan biaya informasi

PPID memberikan jawaban permohonan informasi secara tertulis paling lambat 10 (sepul-uh) hari kerja sejak permohonan diterima oleh petugas informasi

1 2 3 4 5 6

1. Transparan. Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

2. Akuntabilitas. Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Kondisional. Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektifitas.

4. Partisipatif. Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

5. Kesamaan Hak. Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan susu, ras, agama, golongan, gender dan status ekonomi.

6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban. Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak sesuai ketentuan yang berlaku.

KATA PENGANTAR

ASAS PELAYANAN

Membangun Kepercayaan masyarakat dan dunia usaha atas pelayanan publik merupakan kegiatan yang dilakukan penyelenggara pelayanan untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan dunia usaha dalam memperoleh pelayanan publik. Hal ini perlu dilakukan untuk mewujudkan tanggung jawab aparatur Kementerian Perindustrian dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Berdasarkan keputusan Menteri Perindustrian no. 55/M-IND/per/6/2011 telah dibentuk Unit Pelayanan Publik (UPP) Kementerian Perindustrian. UPP Kementerian Perindustrian adalah unit kerja non struktural yang bertugas melakukan kegiatan penyelenggaraan pelayanan publik non perizinan di lingkungan Kementerian Perindustrian mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen.

Melalui publikasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang memadai sekaligus memberi kemudahan akses bagi dunia usah industri dalam memperoleh layanan publik yang dibutuhkan. Sekiranya diperlukan informasi lain terkait dengan sektor industri dapat menghubungi UPP:

UNIT PELAYANAN PUBLIK (UPP)

www.kemenperin.go.id/informasi-publik

021-5229585

[email protected]

)

*

KEPALA

SEKRETARIAT

Unit layanan Industri Agro

Unit layanan Industri Kimia,

Farmasi dan Tekstil

Unit layanan Industri Logam,

Mesin, Alat transportasi dan

Elektronika

Unit layanan Industri Kecil, Menengah dan

Aneka

Unit layanan Ketahanan,

Perwilayahan, dan Akses IndustriInternasional

Unit layananPenelitian dan Pengembangan

Industri

Unit layanan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Industri

TATA CARA PENYAMPAIAN PENGADUAN LAYANAN

JENIS-JENIS PELAYANAN PUBLIK

TATA CARA PENGAWASAN

STRUKTUR ORGANISASI

Pengawasan penyelenggaraan pelayanan publik, dilakukan melalui:

1. Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan Unit Kerja dan pengawasan yang dilakukan oleh atasan langsung, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Pengawasan fungsional yaitu pengawasan yang dilakukan

oleh aparat pengawasan fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Pengawasan masyarakat yaitu pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat, berupa laporan atau pengaduan masyarakat tentang penyimpangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

1. Pengaduan dapat tertulis, telepon, SMS, Facsimile, e-mail, atau kotak saran serta harus disampaikan secara jelas dan bertanggungjawab dengan menyebutkan identitas yang jelas.

2. Pengaduan dapat juga disampaikan kepada pejabat penerima pengaduan di Biro Hubungan Masyarakat.

3. Pejabat penerima pengaduan melakukan pengecekan kepada petugas yang diadukan untuk dilakukan investigasi.

4. Apabila terbukti petugas dimaksud melakukan pelanggaran Kode Etik Pelayan Publik dikenakan sanksi sesuai Peraturan Menteri Perindustrian No. 34/M-IND/PER/3/2010 Tentang Kode Etik Pelayan Publik dan Penyelenggara Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian Perindustrian.

1. Pemberian informasi dan konsultasi iklim investasi, fasilitas industri, kawasan industri dan lainnya;

2. Klinik pengembangan desain kemasan dan merek bagi IKM;

3. Pemberian informasi dan konsultasi tata cara pendaftaran hak kekayaan intelektual (HKI);

4. Pemberian informasi dan konsultasi sertifikasi SNI dan pengujian barang pada Laboratorium.

5. Layanan dunia usaha/industri non perizinan dalam bentuk rekomendasi, pertimbangan teknis dan lainnya.

Ÿ Pengujian

Ÿ Kalibrasi

Ÿ Sertifikasi sistem mutu dan lingkungan

Ÿ Sertifikasi produk

Ÿ Sertifikasi personil

Ÿ Pelatihan Teknis

Ÿ Inspeksi teknik

Ÿ Penyelenggara uji profisiensi

Ÿ Pengujian Produk

Ÿ Kalibrasi

Ÿ Sertifikasi

Ÿ Konsultansi

Ÿ Pelatihan

Ÿ Riset

Ÿ RBPI (rancang bangun peralatan industri)

Ÿ Jasa Uji Profisiensi

Ÿ Jasa Inspeksi Teknis

Ÿ Penelitian dan Pengembangan

Ÿ Pengujian

Ÿ Kalibrasi

Ÿ Sertifikasi

Ÿ Pelatihan

Ÿ Konsultansi

Ÿ Standardisasi

Ÿ Riset

Ÿ Standarisasi

Ÿ Pengujian bahan & produk

Ÿ Kalibrasi peralatan

Ÿ Sertifikasi produk

Ÿ Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu

Ÿ Sertifikasi Industri Hijau

Ÿ Pelatihan Teknis & Manajemen

Ÿ Konsultansi teknis

Ÿ Rancang Bangun & Perekayasaan Peralatan Industri

Ÿ Jasa layanan teknis lainnya

Ÿ Pengujian

Ÿ Kalibrasi

Ÿ Sertifikasi Produk

Ÿ Sertifikasi Sistem Manajemen

Ÿ Pelatihan Teknis dan Uji Kompetensi

Ÿ Penelitian & Pengembangan

Ÿ Industri Hijau

Ÿ Pengujian Tekstil

Ÿ Pengujian lingkungan

Ÿ Kalibrasi

Ÿ Sertifikasi SMM

Ÿ Sertifikasi Produk

Ÿ Pelatihan Teknis

Ÿ Konsultansi

Ÿ Kerjasama inkubasi/teknologi proses/lain-lain

Ÿ Wisata Tekstil

Ÿ Penelitian & Pengembangan

Ÿ Sertifikasi

Ÿ Pengujian

Ÿ Kalibrasi

Ÿ Standardisasi

Ÿ Alih Teknologi & Inkubasi

Ÿ Pelatihan Teknis

Ÿ Konsultansi

Ÿ Rancang Bangun & Perekayasaan

Ÿ Penanganan Limbah Industri

Ÿ Pelayanan Jasa Teknis

Ÿ Pengujian Kimia

Ÿ Pengujian Kemasan

Ÿ Pengujian Cemaran

Ÿ Pengujian Mikrobiologi

Ÿ Pengujian Helm dan Korek Api

Balai Besar Kimia dan Kemasan

Balai Besar Bahan & Barang Teknik

Balai Besar Industri Agro

Balai Besar Pulp & Kertas

Balai Besar Keramik

Balai Besar Logam & Mesin

Balai Besar Tekstil

Balai Besar Kulit, Karet & Plastik

BALAI BESAR

Ÿ Kalibrasi

Ÿ Labelisasi Batik Mark

Ÿ Sertifikasi Produk

Ÿ Kunjungan Wisata Teknologi

Ÿ Penelitian dan Magang

Ÿ Kerjasama Perekayasaaan

Ÿ Pelatihan Teknis Kerajinan dan Batik

Ÿ Permintaan

Ÿ Penelitian dan Pengembangan

Ÿ Pelatihan Teknis

Ÿ Pengujian

Ÿ Konsultansi

Ÿ Standarisasi dan Pengawasan Mutu Produk

Ÿ Kalibrasi

Ÿ Sertifikasi

Ÿ Penanganan Pencemaran

Ÿ konsultansi,

Ÿ Pelatihan Teknis

Ÿ rancang bangun perekayasaan industri

Ÿ Penelitian dan Pengembangan

Ÿ Pengujian

Ÿ Pemantauan Lingkungan

Ÿ Kalibrasi

Ÿ Sertifikasi

Balai Besar Kerajinan dan Batik

Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri

Balai Besar Indusri Hasil Perkebunan

Ÿ Sertifikasi Produk

Ÿ Pelatihan Pengolahan Produk Industri

Ÿ Rancang Bangun Peralatan Industri

Ÿ Pengujian Bahan dan Produk Industri

Ÿ Pemantauan dan Pengujian Lingkungan

Ÿ Pelayanan HKI

Ÿ Penelitian dan Pengembangan

Ÿ Pengujian

Ÿ Kalibrasi

Ÿ Sertifikasi

Ÿ Pelatihan

Ÿ Konsultansi

Ÿ Penelitian dan pengembangan

Ÿ Sertifikasi produk (LSPro)

Ÿ Laboratorium Penguji

Ÿ Workshop pengembangan mesin & peralatan

Ÿ Kalibrasi

Ÿ Jasa pelayanan pelatihan & konsultansi

Ÿ Rancang bangun dan perekayasaan

Ÿ Teknis

Ÿ Pengujian Bahan dan Barang

Ÿ Kalibrasi Peralatan dan Mesin

Ÿ Bimbingan, Konsultansi dan Pelatihan

Ÿ Sertifikasi Produk dan Sistem Mutu

Ÿ Penelitian dan Pengembangan Industri

Ÿ Pengujian

Ÿ Sertifikasi

Ÿ Pelatihan dan Konsultansi

Ÿ Kerjasama Riset

Ÿ Pelatihan Teknis

Ÿ Konsultansi

Ÿ Pengujian

Ÿ Konsultansi

Ÿ Kalibrasi

Ÿ Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM)

Ÿ Pelatihan teknis

Ÿ Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH)

Ÿ Lembaga Sertifikasi Produk (LS-PRO)

Ÿ Pengujian

Ÿ Konsultansi

Ÿ Pendidikan dan Pelatihan

Ÿ Sertifikasi Produk

Ÿ Kalibrasi Peralatan

Ÿ Pengujian

Ÿ Riset

BARISTANDACEH

BARISTANDBANDAR LAMPUNG

BARISTANDMEDAN

BARISTANDSURABAYA

BARISTANDPADANG

BARISTAND BANJARBARU

BARISTANDPALEMBANG

BARISTANDPONTIANAK

BALAI RISET DAN STANDARISASI (BARISTAND)

Ÿ Pengujian lingkungan & Produk

Ÿ Lembaga Sertifikasi Produk

Ÿ Pelatihan & Konsultansi Teknis

Ÿ Bimbingan & Konsultansi HKI

Ÿ Laboratorium Uji

Ÿ Lembaga Sertifikasi Produk

Ÿ Litbang Produk

Ÿ Pelatihan dan Konsultansi

Ÿ Jasa Rancang Bangun

Ÿ Pengambilan Contoh

Ÿ Kunjungan Ilmiah

Ÿ Pelayanan Informasi

Ÿ Pengujian

Ÿ Rekayasa Alat

Ÿ Pelatihan

Ÿ Konsultansi

BARISTAND SAMARINDA

BARISTANDMANADO

BARISTANDAMBON

Fokus pada penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia pada industri pengolahan kelapa sawit dan karet.

Fokus pada penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia industri berbasis kompetensi pada bidang elektronika, telematika dan tekstil.

Fokus penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia industri berbasis kompetensi pada bidang bordir dan fesyen.

Fokus pada penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia industri berbasis kompetensi pada bidang animasi, kerajinan dan barang seni.

Fokus pada penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia industri dengan fokus spesialisasi aneka olahan ikan, aneka olahan cokelat, aneka olahan rumput laut dan operator mesin pengolahan kakao, operator mesin pengolahan rumput laut, furniture.

Fokus pada penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia industri berbasis kompetensi pada bidang tekstil dan produk tekstil.

Fokus pada penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia industri berbasis kompetensi pada bidang komoditas industri plastik, logam dan kerajinan dan alas kaki.

BALAI DIKLAT INDUSTRI MEDANJL. Damai No.32 Medan - Indonesia

Telp. (6261) 786 [email protected]

bdimedan.kemenperin.go.id

BALAI DIKLAT INDUSTRI SURABAYAJl. Gayung Kebonsari Dalam No 12

Surabaya, Jawa TimurTelp. (031)-8292002

[email protected]

BALAI DIKLAT INDUSTRI PADANGJl. Bungo Pasang, Tabing,

Kota Padang, Sumatera BaratTelp. (62751) 7051879

[email protected]

BALAI DIKLAT INDUSTRI DENPASARJalan WR.Supratman 302,

Tohpati, [email protected]

Telp.: (0361) 465455bdidenpasar.kemenperin.go.id

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA Jalan Balai Kimia No 1 A, Pekayon,

Pasar Rebo, Jakarta-13710Telp. (021) 87702734

[email protected]

BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSARJl. Perintis Kemerdekaan KM.17

Makassar, Sulawesi Selatan, Telp: (0411) 556617

[email protected]

BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA

Jalan Gedongkuning 140, Yogyakarta

Telp. (0274) 373912bdiyogyakarta@kemenperin.go.idbdiyogyakarta.kemenperin.go.id

BALAI DIKLATINDUSTRI (BDI)

Jl. Limau Manis, Limau Manis, Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat 25176

Telepon: (0751) 777702

www.smk-smakpa.sch.id

JL. Jendral Sudirman No. 43 Kec. Enggal, Bandar Lampung, Indonesia

Telepon: +62 721 256738 - 253383

smksmtibdl@kemenperin.

Jl. Ir. H. Juanda no.2 Padang

Telp. (0751) 7053522

www.smtipdg.sch.id

Jl. Binamarga I, Ciheuleut, Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor 16143

Telp. (0251) 8323138

[email protected]

www.smakbo.sch.id

Jalan Pajjaiang No 18 A Makassar

Telp: 0411-4721807 S

www.smktimakassar.sch.id

Jl. Urip Sumoharjo KM 4, Pampang, Makassar, Sulawesi Selatan

Telp: (0411) 452927

smk-smakmakassar.sch.id

Jl. Sulawesi dalam No. 31 Pontianak

Telp: 0561-766427/732128

[email protected]

www.smtipontianak.sch.id

Jl. Kusumanegara no.3 Yogyakarta 55166

Telp. 0274-513201/512125

[email protected]

www.smtijogja.sch.id

Jl. Tgk. Diblang no. 50, Kampung Mulia, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh

Telepon: (0651) 8082603

[email protected]

SMK-SMAK Padang

SMK-SMTI Bandar Lampung

SMK-SMTI Padang

SMK-SMAK Bogor

SMK-SMTI Makassar

SMK-SMTI Makassar

SMK-SMTI Pontianak

SMK-SMTI Yogyakarta

SMK-SMTI Banda Aceh

SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Jalan Bungo Pasang Tabing - Padang 25171

Telp. : (0751) 7055053

[email protected]

www.poltekatipdg.ac.id

Jalan Sunu No.220, Suangga, Tallo, Suangga, Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90152telp.: (0411)449-609 [email protected]

Jalan Medan Tenggara VII Medan, Sumatera Utara

Telp. 061. 7867810

[email protected]

www.ptki.ac.id

Politeknik ATT

Padang

Politeknik AT Makassar

Politeknik Teknologi Kimia Industri

Medan

Jl. Letjen Suprapto 26 Cempaka Putih,Jakarta Pusat - [email protected]+62 21 42801783www.stmi.ac.id ppid.stmi.ac.id

Jalan Ringroad Selatan, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta 55188

Telp : (0274) 383727

E-mail: [email protected]

Website: www.atk.ac.id

www.stmi.ac.id

Komplek Solo Technopark, Jl. Ki Hajar Dewantara, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126Telp : (0271) [email protected]

Jl. Jakarta No. 31, Bandung 40272

Telp: 022-7272580

Email: [email protected]

www.stttekstil.ac.id

Jl. Timbul No. 34, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan

Telp: (021) 7867382 – 7867383

www.poltekapp.ac.id

Jl. Pangeran Sogiri No. 283 Tanah Baru Bogor Utara 16154 - Jawa Barat

Email: [email protected] telp.: 0899-446-8282

www.aka.ac.id

Politeknik STMI Jakarta

Politeknik ATK Yogyakarta

Akademi Komunitas Industri Tekstil dan

Produk Tekstil Surakarta

Politeknik STTT Bandung

Politeknik APP Jakarta

Politeknik AKA Bogor

TENTANGBalai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementrian Perindustrian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Pelayanan jasa BPIPI adalah kegiatan pendidikan pelatihan, pengembangan desain dan konsultasi di bidang persepatuan.

TUGAS DAN FUNGSIBerdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor : 103/M-IND/PER/12/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan, pengembangan desain dan pelayanan konsultasi di bidang persepatuan, dan layanan pengujian alas kaki.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia menyelenggarakan fungsi :

Ÿ Penyusunan rencana, program dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang persepatuan;

Ÿ Pelaksana layanan bimbingan teknis produksi sepatu dan manajeman persepatuan;

Ÿ Pelaksanaan pemgembangan desain di bidang persepatuan;

Ÿ Pelayanan informasi teknologi persepatuan;

Ÿ Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, inventarisasi barang milik Negara, tata persuratan, perlengkapan, kearsipan, rumahtangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan, serta pengelolaan perpustakaan BPIPI.

VISI

Mewujudkan Pusat Pelayanan yang Profesional Menuju Industri Persepatuan Berdaya Saing Global.

MISIŸ Memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan.

Ÿ Memberikan bantuan konsultasi teknis dan manajemen.

Ÿ Mengembangkan pusat desain persepatuan.

Ÿ Memberikan informasi teknologi dan promosi persepatuan.

Ÿ Memberikan pelayanan pengujian mutu / sertifikasi.

BALAIPENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUANINDONESIA (BPIPI)

SEJARAH SINGKAT

Berdirinya Balai pengembangan Industri persepatuan Indonesia (BPIPI) diawalai dengan ide dari 4 (empat) stakeholder; Deperindag RI, Pemprov Jatim, Pemkab Sidoarjo, dan Aprisindo (Asosiasi Persepatuan Indonesia) untuk mendirikan lembaga yg bergerak khusus dibidang persepatuan.

2003: Pemerintah Italia dengan Pemerintah Indonesia yang diwakili Dirjen IDKM Departemen Perindustrian

Republik Indonesia pada tanggal 30 Januari 2003 mendirikan Pusat Pelayanan Persepatuan Indonesia yang diberi nama Indonesian Footwear Service Centre (IFSC).

2008: Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian RI nomor 103/M-IND/PER/12/2008 Indonesian Footwear Service Centre (IFSC) ganti nama menjadi Balai Pengembangan Perindustrian Persepatuan Indonesia (BPIPI).

Dalam rangka mengoptimalkan HKI di masyarakat industri kecil menengah. Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (Ditjen IKM) terus memacu program pembinaan dan pengembangan HKI dengan membentuk “Klinik HKI-IKM" yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang perlindungan terhadap karya-karya intelektual yaitu: Paten, Merek, Indikasi Geografis, Cipta, Desain Industri, Rahasia Dagang dan DTLST melalui pelatihan, bimbingan dan konsultasi, advokasi, layanan pendaftaran serta promosi dan informasi.

VISIŸ Menjadikan Klinik HKI-IKM sebagai Lembaga Layanan Kekayaan

Intelektual yang profesional, dinamis dan bersinergi dengan meningkatkan daya saing IKM.

Ÿ Meningkatkan daya saing IKM melalui pelayanan klinik HKI Ditjen IKM.

Ÿ Klinik HKI Ditjen IKM sebagai lembaya layanan kekayaan intelektual yang profesional dalam meningkatkan daya saing IKM.

MISIŸ Meningkatkan kemampuan SDM Klinik HKI Ditjen IKM dan aparat

pembina IKM baik di pusat maupun daerah.

Ÿ Menyebarluaskan informasi HKI kepada masyarakat industri khususnya IKM.

Ÿ Meningkatkan kinerja Klinik HKI Ditjen IKM dengan menambahkan pelayanan HKI.

Ÿ Meningkatkan kerjasama dengan lembaga terkait dalam pengembangan HKI bagi IKM.

TINGKAT PEMULA DAN TINGKAT LANJUTJUMLAH FASILITATOR HKI

1.015

KLINIK KONSULTASIHAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM)

SASARANŸ Meningkatnya jumlah dan kemampuan fasilitator HKI-IKM.

Ÿ Meningkatnya kesadaran para pengusaha industri kecil menengah untuk memanfaatkan layanan pendaftaran subyek-subyek HKI.

Ÿ Meningkatnya jumlah IKM yang menerapkan HKI.

Ÿ Terciptanya kesamaan persepsi antara para pengusaha kecil menengah dan aparat pembina.

Dalam rangka memperluas pembinaan dan penyebarluasan informasi HKI bagi IKM maka setiap tahun Direktorat Jenderal IKM melakukan Pelatihan Fasislitator HKI Tingkat Pemula. Sasaran peserta pelatihan tersebut berasal dari Dinas Perindag Provinsi maupun Kabupaten/kota, Satuan kerja di Lingkungan Kementerian Perindustrian (Direktorat Jenderal IKM). Pelatihan ini dimaksudkan untuk menambah tenaga fasilitator KI pada setiap satuan kerja baik di daerah maupun di lingkungan Kementerian Perindustrian yang dapat memberikan layanan tentang HKI bagi pelaku usaha dan masyarakat luas.

Bimbingan dan Konsultasi

Ditjen IKM

PROGRAM LAYANAN

Untuk penelusuran online mengenai merek bisa klik:

http://e-statushki.dgip.go.id

Kerjasama Kelembagaan

Promosi &Informasi

Fasilitasi

Advokasi

BIMBINGAN DAN KONSULTASI

Memberikan sosialisasi, bimbingan & konsultasi serta menyelenggarakan

pelatihan fasilitator HKI bagi aparat pembina baik di

Pusat/Daerah.

ADVOKASI

Memberikan layanan sumbang saran dan

memfasilitasi IKM dalam rangka penyelesaian kasus/sengketa HKI.

PROMOSI DAN INFORMASI

Memberikan layanan dan pemberian informasi tentang

HKI pada IKM dan masyarakat luas.

FASILITASI

Memberikan fasilitasi kepada IKM berupa

pendaftaran di bidang HKI yaitu Paten, merek, Indikasi Geografis, Desain Industri

dan Cipta.

KERJASAMA KELEMBAGAAN

KIKH-IKM melakukan kerjasama kelembagaan dengan instansi terkait di

bidang HKI.

Pengiriman Formulir Pendaftaran HKI

KLINIK HKI

Pengajuan Formulir Pendaftaran HKI

IKM

Klinik Pengembangan Desain Kemasan & Merek didirikan pada tahun 2003 yang difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi IKM (Industri Kecil dan Menengah) khususnya dalam perbaikan desain merek dan kemasan serta melakukan layanan informasi teknologi kemasan.

VISIMenjadi mitra kerja yang Profesional dan kreatif bagi IKM.

MISIMeningkatkan citar merek dan kemasan produk IKM agar sesuai dengan tuntutan konsumen sehingga dapat lebih bersaing di pasar dalam dan luar negeri.

MOTTOProduk IKM dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan dapat eksis di pasar global.

TUJUANMeningkatkan mutu desain merek dan kemasan menjadi lebih baik dan menarik sesuai dengan karakteristik produk serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan factor ekonomis.

KLINIK PENGEMBANGANDESAIN KEMASAN DAN MEREK

FASILITASSarana dan Prasarana:

Ÿ Ruang kerja, PC & Mac, program aplikasi desain, peralatan dan contoh kemasan.

Ÿ Tenaga Ahli

Ÿ Desainer produk dan desainer grafis

· Uji coba bantuan kemasan dalam penginkatan pemasaran.

4. Pengembangan klinik desain di daerah potensial

· Sosialisasi Pendidikan klinik desain merek dan kemasan di daerah

· Sarana magang bagi calon pengelola klinik desain merek dan kemasan di daerah.

· Seminar dan workshop desain.

· Bimbingan dan konsultasi desain merek dan kemasan

LAYANAN YANG DILAKUKAN KLINIK PENGEMBANGAN MEREK & DESAIN KEMASAN1. Peningkatan Kualitas

· Pelatihan dan bimbingan desain kemasan dan merek kepada pengusaha IKM dan apparat Pembina

· Sarana magang bagi apparat Pembina IKM dan mahasiswa dalam pengembangan desain kemasan dan merek.

2. Pemberian layanan konsultasi dan informasi

· Perancangan dan pelayanan desain merek, label dan konstruksi kemasan

· Penyusunan buku, brosur dan leaflet tentang merek dan kemasan.

· Pemberian informasi yang terkait dengan merek dan kemasan.

3. Fasilitasi bantuan kemasan bagi IKM potensial

· Fasilitasi perbaikan desain merek dan kemasan bagi IKM.

IKM

Klinik Desain Kemasan & Merk(Proses Desain)

DINASPERINDAG

HASIL

2

3

4

YA

Berita Acara

1

Tembusan4

Mekanisme Layanan Klinik Pengembangan Desain Kemasan & Merk

LPSE adalah unit kerja yang dibentuk di seluruh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi Lainnya (K/L/D/I) untuk menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik serta memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik. ULP/Pejabat Pengadaan pada Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi/BUMN yang tidak membentuk LPSE dapat menggunakan fasilitas LPSE yang terdekat dengan tempat kedudukannya untuk melaksanakan pengadaan secara elektronik. Selain memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik LPSE juga melayani registrasi penyedia barang dan jasa yang berdomisili di wilayah kerja LPSE yang bersangkutan.

Pengadaan barang/jasa secara elektronik akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat, memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan, mendukung proses monitoring dan audit dan memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time guna mewujudkan clean and good government dalam pengadaan barang/jasa pemerintah.

LAYANANPENGADAANSECARAELEKTRONIK (LPSE)

Dasar hukum pembentukan LPSE adalah Pasal 111 Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah yang ketentuan teknis operasionalnya diatur oleh Peraturan Kepala LKPP Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan pengadaan Secara Elektronik. LPSE dalam menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik juga wajib memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Layanan yang tersedia dalam Sistem Pengadaan Secara

Elektronik saat ini adalah e-tendering yang ketentuan teknis operasionalnya diatur dengan Peraturan Kepala LKPP Nomor 1 Tahun 2011 tentang Tata Cara E-Tendering. Selain itu LKPP juga menyediakan fasilitas Katalog Elektronik (e-Catalogue) yang merupakan sistem informasi elektronik yang memuat daftar,jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai penyedia barang/jasa pemerintah, proses audit secara online (e-Audit), dan tata cara pembelian barang/jasa melalui katalog elektronik (e-Purchasing).

SPSE (SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK)SPSE merupakan aplikasi e-procurement yang dikembangkan oleh Direktorat Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik - LKPP untuk digunakan oleh LPSE di seluruh K/L/D/I. Aplikasi ini dikembangkan dengan semangat efisiensi nasional sehingga tidak memerlukan biaya lisensi, baik lisensi SPSE itu sendiri maupun perangkat lunak pendukungnya.

SPSE dikembangkan oleh LKPP bekerja sama dengan:

1. Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk fungsi enkripsi dokumen;

2. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk sub sistem audit.

LKPPLembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan dibentuk berdasarkan Perpres No 106 tahun 2007.

LKPP merupakan lembaga pemerintah satu-satunya yang mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan perumusan kebijakan pengadaan barang/jasa Pemerintah, dan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya LKPP dikoordinasikan oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional.

Koordinator LPSE

Tim Trainer

Tim Teknologi Informasi dan Komunikasi

Tim Verifikator & Helpdesk

Lembaga Sandi NegaraBadan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan (BPKP)

Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian PerindustrianJl. Gatot Subroto Kav. 52-53Jakarta 12950

PLASA INDUSTRI