Dasar - dasar Manajemen Koperasi

26
Dasar – dasar Manajemen Koperasi Oleh : Muhammad Hanif Hidayat Latar Belakang Tak bisa dipungkiri bahwa peranan lembaga keuangan mikro memang sangat penting untuk mengangkat fondasi perekonomian masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah. Selain itu kehadiran lembaga keuangan mikro atau yang lebih spesifik lagi koperasi diharapkan bisa menjadi solusi terhadap isu kemiskinan yang dihadapi rakyat saat ini, dan tentunya koperasi dapat berdiri dengan landasan hukum dan keuangan yang kuat. Keberadaan lembaga keuangan mikro bukannya tanpa tujuan. Tujuan dari lembaga keuangan mikro yang selanjutnya disingkat LKM berdasarkan undang-undang No. 1 Tahun 2013 ialah meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi masyarakat, membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan produktivitas masyarakat, serta membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Nampaknya hal ini juga sejalan dengan tujuan pendirian koperasi yang dimana lebih mengutamakan peningkatan kesejahteraan dari masyarakat yang menjadi anggota Selama 1 dekade terakhir (dari tahun 2002 hingga 2012) pertumbuhan jumlah koperasi di Indonesia menunjukkan perubahan yang sangat besar yaitu sebesar dua kali lipat dari jumlah awalnya yang hanya sekitar 90.000

Transcript of Dasar - dasar Manajemen Koperasi

Dasar – dasar Manajemen KoperasiOleh : Muhammad Hanif Hidayat

Latar Belakang

Tak bisa dipungkiri bahwa peranan lembaga keuangan

mikro memang sangat penting untuk mengangkat fondasi

perekonomian masyarakat yang berpenghasilan menengah

kebawah. Selain itu kehadiran lembaga keuangan mikro atau

yang lebih spesifik lagi koperasi diharapkan bisa menjadi

solusi terhadap isu kemiskinan yang dihadapi rakyat saat

ini, dan tentunya koperasi dapat berdiri dengan landasan

hukum dan keuangan yang kuat.

Keberadaan lembaga keuangan mikro bukannya tanpa

tujuan. Tujuan dari lembaga keuangan mikro yang

selanjutnya disingkat LKM berdasarkan undang-undang No. 1

Tahun 2013 ialah meningkatkan akses pendanaan skala mikro

bagi masyarakat, membantu peningkatan pemberdayaan

ekonomi dan produktivitas masyarakat, serta membantu

peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Nampaknya hal ini juga sejalan dengan tujuan pendirian

koperasi yang dimana lebih mengutamakan peningkatan

kesejahteraan dari masyarakat yang menjadi anggota

Selama 1 dekade terakhir (dari tahun 2002 hingga

2012) pertumbuhan jumlah koperasi di Indonesia

menunjukkan perubahan yang sangat besar yaitu sebesar dua

kali lipat dari jumlah awalnya yang hanya sekitar 90.000

unit saja menjadi 190.000 unit. Hal ini tentu saja

mengherankan karena pertumbuhan koperasi yang besar tidak

di imbangi dengan kesejahteraan masyarakat saat ini.

Namun perlu di ingat bahwa dari total badan koperasi

tersebut tidak semua dapat beroperasi atau dengan kata

lain beberapa unit koperasi telah mengalami kebangkrutan.

Kesuksesan sebuah koperasi sejatinya tidak terlepas

dari management yang efektif baik dari jajaran pengurus

internal koperasi, maupun anggotanya. Kemampuan

management juga penting untuk mengatur segala aspek yang

ada ditubuh koperasi, seperti arus pendapatan,

pengeluaran, sistematika pembagian tugas, maupun

pembagian hasil agar sebuah koperasi dapat berjalan

secara seimbang dan bisa bertahan di tengah banyaknya

supermarket yang berdiri akhir-akhir ini.

Landasan Teori

Definisi Manajemen

Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk

mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan

seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi

lainnya. (Nickles, McHugh and McHugh, 1997). Sedangkan

menurut G. Terry manajemen merupakan suatu proses

tertentu yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengawasan penggunaan suatu ilmu dan

seni yang bersama-sama menyelesaikan tugas untuk mencapai

tujuan.

Fungsi Manajemen

A. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah menetapkan suatu cara untuk

bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan.

Dengan kata lain bahwa dalam perencanaan hendaknya

orang harus berpikir terlebih dahulu tentang apa yang

akan dilakukan, bagaimana cara melakukannya serta

tanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. Oleh karena

itu perencanaan sangat penting bagi organisasi dalam

rangka mencapai tujuannya.

Syarat-syarat perencanaan yang baik

a) Berdasarkan pada alternative

Agar dapat menetapkan perencanaan yang baik maka

sebelumnya harus disusun dulu berbagai alternatif

dari rencana, misalnya untung dan rugi, kelebihan

dan kekurangannya, kendala dan dukungannya sehingga

dapat menentukan perencanaan yang paling baik

b) Harus realistis

Bila perencanaan tidak realistis, mungkin baik

diatas kertas saja akan tetapi tidak dapat

dilaksanakan dalam prakteknya. Misalnya :

Keterbatasan teknologi, keterbatasan modal, tenaga

kerja, dan sebagainya.

c) Harus efisien

Disamping keterbatasan diatas, juga harus

mempertimbangkan tingkat efisien dalam suatu

rencana. Hindari faktor pemborosan, biaya, waktu,

tempat, dan lain-lain

d) Harus luwes (fleksible)

Artinya setiap saat dapat dievaluasi sesuai dengan

perkembangan organisasi, situasi, dan kondisi pada

waktu tersebut. Pada dasarnya perencanaan itu

disusun berdasarkan hasil penelitian sebelumnya,

namun dalam prakteknya sering terjadi berbagai

penyimpangan yang tidak dapat dihindarkan.

e) Didasari partisipasi

Dalam pembuatan perencanaan hendaknya dapat di

ikutkan berbagai pihak untuk memperoleh masukan

(input) agar lebih sempurna. Dengan adanya

partisipasi, perusahaan akan memperoleh manfaat

ganda, karena disamping rencana menjadi lebih baik,

juga dapat menambah semangat kerja para karyawan.

Manfaat Perencanaan bagi Organisasi

1. Sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan

2. Untuk memilih dan menetapkan skala proritas

3. Untuk mengarahkan dan menuntun pelaksanaan kegiatan

4. Untuk mengurangi dan menghadapi ketidakpastian

5. Mendorong tercapainya tujuan, misalnya kesejahteraan

anggota, memperluas usaha, dan sebagainya.

Konten-konten yang terdapat dalam perencanaan

1. Falsafah 6. Program

2. Kebijakan 7. Aturan

3. Tujuan 8. Jadwal

4. Strategi 9. Anggaran

5. Prosedur

Tahap-tahap penyusunan perencanaan

Menetapkan dan merumuskan tujuan

Melakukan analisis kesempatan/ swot

Melakukan analisis sumber daya

Identifikasi dan pengembangan alternative

Implementasi strategi

Pelaksanaan keputusan

Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis adalah suatu proses perencanaan

jangka panjang yang disusun untuk mencapai tujuan

organisasi.

1. Sifat-sifat perencanaan strategi

Menyangkut kurun waktu yang panjang

Menyangkut persoalan yang mendasar

Memberikan kerangka dasar pengambilan keputusan

Sebagai alat pemersatu dalam pengambilan

keputusan

Umumnya digunakan oleh manajer puncak

2. Faktor-faktor yang memengaruhi pentingnya

perencanaan strategis

Adanya peningkatan dan perubahan teknologi

Semakin rumit dan kompleksnya tugas manajerial

Makin panjangnya waktu dan dampak dimasa depan

Makin rumitnya lingkungan luar

B. Pengorganisasian

Dwight Waldo mendefinisikan bahwa organisasi adalah

struktur hubangan antar manusia berdasarkan wewenang

dan kelanggengan dalam sebuah sistem administrasi.

Secara umum pengorganisasian adalah proses manajemen

yang menetapkan cara terbaik dalam mengatur sumber daya

dan aktivitas organisasi menjadi struktur yang logis.

Azas-azas Organisasi

Azas-azas organisasi merupakan pedoman yang hendaknya

dilaksanakan agar diperoleh struktur organisasi yang baik

dan aktivitas organisasi dapat berjalan lancar. Adapun

urutannya adalah:

1. Perumusan tujuan jelas, hal ini untuk memudahkan

penetapan haluan organisasi, pemilihan bentuk,

pembentukan struktur, kebutuhan pejabat, kecakapan

daya kreasi dari para anggota organisasi

2. Pembagian tugas, merupakan perincian serta

pengelompokan aktivitas yang semacam atau erat

hubungannya satu sama lain dalam satuan organisasi.

3. Koordinasi

Manfaat koordinasi adalah:

Menghindari konflik

Menghindari rebutan fasilitas

Menghindari pekerjaan yang tumpang tindih

Menjamin kesatuan sikap

Menjamin kesatuan pelaksanaan

Koordinasi dapat dilakukan dengan cara:

Pertemuan informal

Pertemuan resmi

Menggunakan buku pedoman, dan lain-lain

4. Pelimpahan Wewenang

5. Rentang kendali, maksudnya disini ialah jumlah

bawahan yang dipegang atau di awasi oleh seorang

atasan dalam suatu organisasi. Makin banyak bawahan

yang berada dalam pimpinannya, maka beban seorang

atasan akan semakin berat.

6. Jenjang organisasi, merupakan tingkat-tingkat satuan

organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas,

serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari

atas sampai bawah dalam suatu fungsi.

7. Kesatuan Perintah

8. Fleksibilitas, sebuah organisasi harus dapat

menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang

terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas yang

sedang berjalan.

C. Actuating

Koperasi hakekatnya dibangun untuk memberdayakan

masyarakat dari kesulitan, kekurangan, kelemahan, dan

kemiskinan. Misi ini sangat erat kaitannya dengan pola

pengaturan kelembagaan dari masyarakat (komunitas anggota

koperasi) sendiri membangun kesejahteraan secara bersama-

sama. Untuk mencapai tujuan koperasi tersebut maka

koperasi harus menunjukkan jatidirinya yang mandiri.

Manfaat bagi anggota dari usaha koperasi:

1. Keuntungan ekonomis:

Peningkatan skala usaha

Pemasaran

Pengadaan barang dan jasa

Fasilitas kredit

Pembagian SHU

2. Keuntungan Sosial:

Keuntungan kelompok demi kepentingan banyak

orang

Pendidikan dan pelatihan

Program sosial lainnya, seperti kesetiakawanan

antar anggota

Sesuai dengan pengertian dan jatidiri serta nilai-nilai

koperasi tersebut dalam melaksanakan perannya antara lain

ditujukan untuk:

a) Membangun dan meningkatkan peran dan partsisipasi

anggota.

Anggota Koperasi sebagai modal utama dari koperasi,

maju atau mundurnya kinerja koperasi akan ditentukan

oleh peran aktif anggota baik sebagai pemodal

(pemilik), nasabah (konsumen)  serta sebagai

penerima manfaat  atau dengan kata lain Anggota

adalah Raja. Ini adalah realita dalam perkoperasian

karena anggota sebagai pemilik koperasi memberikan

makna bahwa anggota memiliki hak penuh menentukan

diterima atau disetujuinya perencanaan usaha yang

diajukan oleh Pengurus dan Pengawas dalam forum

Rapat Anggota. Sikap loyal anggota karena memiliki

koperasi dapat ditumbuhkan melalui  kegiatan

perencanaan usaha koperasi sejak awal, program

kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk anggota yang

terpola dan berkesinambungan. Hal ini selain membuka

cakrawala wawasan  bagi anggota koperasi  juga

membangun watak koperasi (budaya) dari anggotanya.

b) Membangun kemampuan pengelola dan kaderisasi

Pengelola atau pengurus koperasi harus memiliki

kemampuan kepemimpinan, kewirausahaan, professional,

serta terutama memiliki kejujuran dan rasa tanggung

jawab. Pengurus dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya mampu menghasilkan pelayanan yang

dapat memberikan manfaat kepada anggotanya (baik

aspek manfaat fisik, ekonomi maupun manfaat

psikologis).

c) Memiliki kesehatan keuangan

Keadaan keuangan dilaporkan secara berkala sesuai

kaidah-kaidah akuntansi, terbuka, dan bertanggung

jawab. Untuk itu peran aktif pengurus membangun

koordinasi pengawasan (internal) dengan badan

pengawas koperasi harus menganut sistem pengawasan

dan pendeteksian dini (early warning system),

mengkoreksi dan memperbaiki sedini mungkin masalah

keuangan koperasi sebelum kerugian menjadi beban

yang harus dipikul oleh anggota karena kesalahan

prosedural oleh pengelola.

d) Membangun kemitraan antar koperasi dan dengan badan

usaha lain

Mendorong koperasi juga menjalin kerjasama kemitraan

dengan pihak lain, seperti Badan Usaha Milik

Negara/Daerah, perlu dilaksanakan secara sungguh-

sungguh, agar koperasi dapat dan mampu memasuki

perdagangan internasional, maupun dapat secara

bersama-sama membangun jaringan usaha.

D. Pengawasan

Pengawasan merupakan tindakan atas proses kegiatan

untuk mengetahui hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan,

lalu kemudian dilakukan evaluasi perbaikan dan mencegah

terulangnya kembali kesalah tersebut. H. Koontz dan CO

Donnel mengatakan bahwa perencanaan dan pengawasan ibarat

kedua sisi dari mata uang yang sama

Fungsi Pengawasan:

Mencegah terjadinya berbagai penyimpangan atau

kesalahan

Memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan

yang terjadi

Untuk mendinamiskan organisasi atau koperasi serta

segenap kegiatan manajemen lainnya

Untuk mempertebal rasa tanggung jawab.

Prinsip-prinsip Dasar Pengawasan:

Adanya perencanaan tertentu dalam pengawasan

Adanya pemberian instruksi atau perintah dan

wewenang

Dapat merefleksikan berbagai sifat dan kebutuhan

dari berbagai kegiatan yang diawasi

Pengawasan harus bersifat fleksibel

Dapat merefleksikan pola organisasi

Macam-macam Pengawasan:

Pengawasan dapat dibedakan dari berbagai sudut pandang,

antara lain:

1) Dari subyek yang mengawasi:

Pengawasan internal dan eksternal

Pengawasan langsung dan tidak langsung

Pengawasan formal dan informal

Pengawasan manajerial dan staf

2) Dari sudut obyek yang diawasi:

- Material dan produk jadi, yang sasarannya:

a. Kualitas produk atau material dengan standar

kualitas

b. Kuantitas produk atau material dengan standar

kuantitas

- Keuangan dan biaya, yang sasarannya:

a. Anggaran dan pelaksanaanya

b. Biaya-biaya yang dikeluarkannya

c. Pendapatan dalam bentuk uang

- Waktu, sasarannya adalah:

a. Penggunaan waktu

b. Pemberian waktu atau timing

c. Kecepatan penyelesaian

- Pesonalian, sasarannya adalah :

a. Tingkat kejujuran

b. Kesetian atau loyalitas

c. Kerajinan

d. Tingkah laku dan kesetiakawanan

Waktu Pengawasan:

1. Pengawasan preventif, dilakukan sebelum terjadinya

penyimpangan

2. Pengawasan represif, dilakukan setelah terjadinya

penyimpangan

Sifat Pengawasan:

1. Inspektif, yaitu melakukan pemeriksaan setempat

untuk mengetahui sendiri realita yang sebenarnya

2. Komporatif, yaitu membandungkan antara hasil dengan

rencana yang ada

3. Verifikasi, yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh

staf terutama bidang keuangan dan atau material

4. Investigatif, yaitu melakukan penyelidikan untuk

mengetahui terjadinya penyelewengan yang

tersembunyi.

Prosedur Pengawasan:

Langkah-langkah yang ditempuh meliputi:

1. Menetapkan rencana pengawasan

2. Melaksanakan pengawasan

3. Melakukan penilaian atau evaluasi

Teknik-teknik Pengawasan:

Agar dapat melakukan pengawasan efektif dan efisien,

perlu teknik pengawasan sebagai berikut:

1. Pengawasan yang menitik beratkan pada hal-hal yang

mencolok

2. Pengawasan yang menitik beratkan pada pengeluaran

3. Pengawasan yang menitik beratkan pada orang-orang

yang dipercaya

4. Pengawasan dengan menjalankan suatu rangkaian

pemeriksaan, verifikasi, atau audit secara

sistematis.

Manajemen Koperasi

Tugas manajemen koperasi adalah menghimpun,

mengkoordinasi dan mengembangkan seluruh potensi atau

sumber daya yang dimiliki oleh koperasi agar menjadi

kekuatan untuk meningkatkan taraf hidup anggota sendiri

melalui proses “nilai tambah”. Hal itu dapat dilakukan

bila sumber daya yang ada dapat dikelola secara efisien

dan penuh kreatifitas (inovatif) serta di imbangi oleh

kemampuan kepemimpinan yang tangguh. Manajemen koperasi

memiliki tugas membangkitkan kemampuan dan motif yang

tersedia yaitu dengan cara memahami kondisi objektif dari

anggota sebagaimana layaknya manusia lainnya. Pihak

manajemen dituntut untuk selalu berfikir selangkah lebih

maju di dalam memberi manfaat dibanding pesaing, hanya

dengan anggota atau calon anggota tergerak untuk memilih

koperasi sebagai alternatif yang lebih rasional dalam

melakukan transaksi ekonominya.

1. Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan kolektibilitas suara anggota

sebagai pemilik organisasi dan juga merupakan

pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam Undang-Undang RI

No 25 Tahun 1992, tentang perkoperasian pasal 23

disebutkan bahwa rapat anggota menetapkan:

Anggaran Dasar

Kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen

dan usaha koperasi

Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian

pengurus dan pengawas

Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan

koperasi dan koperasi, serta pengesahan laporan

keuangan

Pengesahan pertanggung jawaban pengurus

pelaksanaan tugasnya

Pembagian sisa hasil usaha dan penggabungan,

peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi

Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus

merangkap sebagai pengguna jasa (identitas ganda anggota

koperasi), merupakan ciri universal dari badan usaha

koperasi, bila pemilik badan usaha dan pengguna jasa

tidak identik, maka badan usaha tersebut bukanlah

koperasi. Identitas anggota koperasi yang unik inilah

yang membangun kekuatan pokok dari koperasi, jadi yang

disatukan ke dalam koperasi sebenarnya adalah kepentingan

atau tujuan ekonomi yang sama dari sekelompok individu.

Karena itu lebih tepat apabila koperasi disebut sebagai

kumpulan dari kepentingan ekonomi yang sama dari

sekelompok orang-orang atau sekelompok badan hukum

koperasi

2. Pengurus

Pengurus merupakan wakil dari anggota yang dipilih

dalam rapat anggota yang dari dan oleh anggota untuk

menjalankan atau mewakili anggota dalam menggerakkan

perusahaan koperasi. Pengurus bertanggung jawab mengenai

segala kegiatan pengelolaan koperasi dan usahanya kepada

semua anggota. Sebagian pihak yang dipercaya oleh rapat

anggota untuk menjalankan roda organisasi dan bisnis,

maka pengurus wajib melaksanakan harapan dan amanah yang

diberikan oleh anggota dalam rapat anggota. Pengurus

harus mampu menjabarkan kehendak anggota dalam program

kerja yang lebih teknis.

3. Tugas pengurus

Pengurus memperbolehkan wewenang dan kekuasaan dari

rapat anggota dan melaksanakan seluruh keputusan rapat.

Anggota tersebut guna memberikan manfaat kepada anggota

koperasi. Atas dasar itulah pengurus merumuskan berbagai

kebijaksanaan yang harus dilakukan pengelola dan

menjalankan tugas-tugasnya seperti yang diungkapkan pada

Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 1992 Tentang

Perkoperasian Pasal 30 sebagai berikut:

Mengelola koperasi dan usahanya; sebagai pihak

yang dipercaya oleh rapat anggota untuk mengelola

organisasi dan usaha kopersi. Pengurus koperasi

harus berusaha menjalankan semua kebijakan dan

rencana kerja yang telah disepakati dalam rapat

anggota

Mengajukan Rancangan Program Kerja serta Rencana

Pendapatan dan Belanja Koperasi (RAPBK); sebagai

pengelola usaha koperasi, pengurus harus memiliki

wawasan bisnis yang cukup.

Menyelenggarakan rapat anggota; sebagai pengelola

organisasi koperasi, pengurus harus mampu

menyelenggarakan rapat anggota koperasi dengan

sebaik-baiknya

Mengajukan laporan keuanhan dan pertanggung

jawaban pelaksanaan tugas; sebagai pengelola

organisasi dan usaha koperasi, pengurus memiliki

kewajiban untuk mempertanggung jawabkan

kepengurusannya dalam rapat anggota

Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan

inventaris secara tertib

Memelihara daftar buku anggota. Salah satu ukuran

organisasi yang sehat adalah terselenggaranya

administrasi organisasi yang teratur dan

sistematis.

Selain itu pengurus juga memiliki tugas lain dalam

memberikan pelayanan kepada anggota koperasi dan

masyarakat, mendelegasikan tugas kepada manajer,

meningkatkan pengetahuan perangkat pelaksanaan dan

anggota, meningkatkan penyuluhan dan pendidikan kepada

anggota, mencatat mulai dari awal sampai dengan

berakhirnya masa kepengurusan, dan mencatat keluar

masuknya anggota.

4. Wewenang Pengurus

Wewenang pengurus ialah:

Mewakili koperasi di dalam dan di luar

Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru

serta pemberhentian anggota sesuai ketentuan dalam

peraturan yang telah disepakati sebelumnya.

Melakukan tindakan upaya bagi kepentingan dan

kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya

dan keputusan rapat anggota.

5. Persyaratan Menjadi Pengurus

Mengingat begitu pentingnya dan strategisnya tugas

pengurus koperasi, maka dalam memilih pengurus koperasi

hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan bekerja

Percaya pada koperasi, mengadakan inventarisasi dan

aktif dalam usaha koperasi

Mampu dan cakap untuk mengambil keputusan bagi

kepentingan organisasi

Dapat bekerjasama dengan pengurus lainnya sebagai

sebuah tim (kompak), dan menyokong keputusan-

keputusan yang di ambil dengan suara terbanyak

Tidak memberi keistimewaan khusus bagi dirinya

sendiri, saudara-saudaranya, atau kawan-kawan

terdekatnya

Tidak membocorkan rahasia organisasi

Mempunyai wawasan yang luas serta mempunyai pikiran

maju untuk mengembangkan ide baru yang dapat membawa

keberhasilan koperasi serta berani mencoba.

Memiliki tekad yang kuat untuk mengabdi dan

mengembangkan koperasi dan lain sebagainya.

6. Fungsi Pengurus

Pengurus mempunyai fungsi idiil (ideal function),

dan karenanya pengurus mempunyai fungsi yang luas, yaitu:

Sebagai penasihat, fungsi ini berlaku baik terhadap

para manajer, karyawan, maupun bagi para anggota-

anggota

Sebagai pengawas, maksudnya adalah bahwa pengurus

memiliki kepercayaan dari anggota untuk mengatasi,

menertibkan, dan melindungi semua kekayaan

organisasi.

Sebagai penjaga kelangsungan hidup organisasi, agar

organisasi tetap berlanjut maka pengurus harus mampu

menghadirkan adanya eksekutif atau manajer yang

cakap dalam organisasi, memberikan pengarahan kepada

para manajer dan anggota, dan mengikuti perkembangan

pasar. Dengan demikian mereka bisa dengan tepat

memproduksi jenis barang atau jasa yang sesuai

dengan perkembangan permintaan di pasar dengan

memperhatikan profitabilitas usaha.

Sebagai simbol. Pengurus merupakan simbol dari

kekuatan, kepemimpinan, dan sebagai motivator bagi

tercapainya tujuan organisasi.

7. Rapat-rapat Pengurus

Salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh

pengurus koperasi dalam mengelola koperasi adalah

menyelenggarakan rapat pengurus secara rutin. Hal-hal

yang penting untuk dibicarakan adalah:

Membicarakan berbagai kebijakan yang berhubungan

dengan pelaksanaan keputusan rapat anggota, sehingga

berbagai keputusan tersebut dapat ditindak lanjuti

dengan sebaik-baiknya

Membicarakan pembagian tugas antara sesama anggota

pengurus, sehingga setiap anggota mengetahui batas-

batas wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing.

Dengan demikian akan tercipta suatu tata kerja

pengurus yang baik dan serasi.

Menetapkan pekerjaan yang perlu dilakukan oleh

pegawai dan komponen koperasi lainnya. Jika usaha

koperasi mengalami peningkatan maka tidak tertutup

kemungkinan bagi koperasi untuk memiliki organisasi

yang cukup besar dengan jumlah pegawai yang tidak

sedikit jumlahnya. Dalam hal ini, pembagian

pekerjaan secara jelas tidak hanya pada tingkat

pengurus, tetapi harus dilakukan hingga ke tingkat

pegawai yang paling rendah.

Studi Kasus

1.Iming-iming Keuntungan Besar oleh Koperasi

Langit Biru

Setahun yang lalu lebih tepatnya pada bulan Juni 2012

ada sebuah kasus yang menyangkut tentang koperasi di

daerah tangerang. Koperasi Langit Biru atau yang biasa

disingkat KLB dengan direksi utamanya Jaya Komara kini

sering menjadi perbincangan publik, dikarenakan pembagian

bonus yang dijanjikan kepada 125.000 anggotanya tiba-tiba

berhenti ditengah jalan. Berdasarkan informasi dari polda

metro jaya, koperasi ini memiliki usaha pengelolaan

daging dan hasil peternakan. Usaha tersebut juga

menjalankan kemitraan dengan 62 supplier daging sapi.

Untuk struktur kepengurusan KLB sendiri terdiri dari

direksi utama, komisaris, direktur keuangan, wadir

keuangan, kabag urusan dalam, kabag urusan luar, IT, GA,

HRD, accounting, purchasing, staff, CSO, operator,

teller, dan dokumenter. Sementara untuk cabang KLB

struktur kepengurusannya lebih sederhana cabang KLB

hanya mempunyai kepala cabang, wakil kepala cabang,

bendahara, humas, dan anggota. Koperasi ini juga memiliki

legalitas badan usaha dengan akta notaris nomor AHU

0006152.AH.01.09 Tahun 2011. Tak hanya itu KLB juga

memperoleh surat keputusan menkumham no 7 tahun 2005 dan

keputusan menteri koperasi dan UKM provinsi banten no 81

tahun 2011 dan no registrasi koperasi banten No 5089.

Cara kerja koperasi langit biru dilakukan dengan

sistem binary (jaringan) yakni orang yang diatas (upline)

mengajak anggota baru (downline) untuk bergabung dan

mendapatkan bonus dari koperasi. Bonus yang diperoleh

nasabah adalah 10 persen dari investasi yang ditanamkan.

Persyaratan menjadi anggota KLB yaitu dengan membawa

fotokopi KTP 2 lembar, fotokopi kartu keluarga, pas photo

berwarna 3x4 sebanyak 2 lembar, materai 6000 sebanyak 2

lembar, serta beragama islam. Sistem pendaftarannya

dibuka setiap tanggal 1-20, sedangkan untuk tanggal 21-30

untuk pengambilan dana investor serta bagi investor akan

diberikan bukti kwitansi asli dan kartu tanda anggota.

Sedangkan untuk surat perjanjian (SP) akan diberikan satu

minggu terhitung tanggal mendaftar.

Menurut saya koperasi langit biru secara struktur

maupun landasan hukumnya sudah baik dan memenuhi syarat

berdasarkan fakta yang telah saya baca. Akan tetapi dalam

pelaksanaan sistem kerjanya tidak sama dengan sifat

koperasi yang lebih menerapkan sifat sukarela dan

terbuka, karena dari pernyataan diatas bisa saya

simpulkan bahwa koperasi ini menganut semacam pola

perusahaan multilevel marketing atau lebih dikenal dengan

istilah MLM. Anggota hanyalah sebagai investor karena

hanya menanamkan modal saja kepada koperasi, pembagian

keuntungan sebesar 10 persen dari jumlah modal yang

ditanamkan kepada semua anggota sedikit tidak realistis

mengingat tidak semua usaha bisa menghasilkan keuntungan

yang sama secara terus menerus. Masyarakat harus lebih

meningkatkan kewaspadaan dalam menanamkan modalnya atau

mendaftarkan diri menjadi anggota koperasi, karena tidak

adanya transparansi dan pengawasan yang efektif dari para

anggota maupun pengelola koperasi sendiri, telah

menimbulkan kerugian materi yang tidak sedikit jumlahnya.Source : Tribun Timur

2.Koperasi Sejahtera Bersama raup Rp 9.6 milliar

per bulan

Salah satu contoh koperasi yang sukses beroperasi

dan patut dijadikan contoh oleh semua lembaga koperasi

adalah Koperasi Sejahtera Bersama (KSB) Bogor. Koperasi

ini berdiri pada bulan januari tahun 2004 dan bergerak

dalam berbagai bidang usaha antara lain Usaha Simpan

Pinjam dan Usaha Perdagangan. Visi dari koperasi ini

adalah berperan aktif menciptakan masyarakat sejahtera,

sedangkan untuk misi sendiri KSB memiliki empat poin

salah satunya adalah membangun dan mengembangkan potensi

dan kemampuan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

KSB mempunyai filosofi yaitu, persatuan dan

kebersamaan, teguh memegang amanah, serta usaha adil dan

terbuka yang menjadikan koperasi ini banyak dipercaya

oleh kalangan masyarakat. Selain itu KSB juga telah

memiliki 5 unit usaha dimana salah satunya yang kita

sudah kenal yaitu SB mart, dan juga 4 Mitra usaha yang

terdiri dari perusahaan mebel, perusahaan distributor

consumer product, dan layanan asuransi jiwa. Untuk

masalah legalitas usaha, KSB telah mengantongi banyak

perijinan dari pemerintah pusat

Memiliki 22 kantor cabang dan tersebar di pulau jawa

menjadikan koperasi ini lebih dikenal oleh masyarakat

umum. Hingga saat ini jumlah anggota dari koperasi

sejahtera bersama telah mencapai 13.000 orang dan telah

menyerap tenaga kerja kurang lebih sebanyak 850 orang

tenaga kerja. Dengan 45 gerai yang dimiliki yang tersebar

di bandung, bogor, dan kawasan puncak tidak heran perhari

koperasi ini dapat meraup keuntungan 8 juta perharinya

hanya dari 1 gerai sb mart. Sebulan keseluruhan mini

market menghasilkan Rp 9.6 milliar per bulan, ditambah

dengan sembilan toko mebel yang perbulannya bisa meraih

keuntungan hingga Rp 1.3 milliar. Sehingga dengan

demikian keuntungan atas koperasi ini dapat digunakan

untuk mensejahterakan semua anggota, dan masyarakat

disekitar akan terbantu dari pelayanan yang diberikan

oleh koperasi ini.

Daftar PustakaRusdarti dan kusmuriyanto. 2008. Fenomena Ekonomi Di Sekitar

Kita 3. Yogyakarta: Platinum

http://www.smecda.com/files/dep_sdm/buku_saku_koperasi/

3_manajemen_koperasi.pdf

Griffin, Ricky W, and Ronald Ebert. 2006. Pengantar Bisnis.

Jakarta: Erlangga

Tutik (2009), Manajemen Koperasi, Tersedia:

http://www.koperasiku.com/artikel/manajemen-koperasi

Undang-undang No. 17 Tahun 2013

Undang-undang No. 25 Tahun 1992

Felisiani, Theresia (2012, 7 Juni), Rekam Jejak Koperasi Langit

Biru, Tribun Timur [online], Tersedia:

http://www.tribunnews.com/metropolitan/2012/06/07/rekam-

jejak-koperasi-langit-biru

Kristiant, Feri (2011, 22 Juli), Gagal Bisnis Rajutan, Dasep

Sukses Kelola Koperasi, Kompas [online], Tersedia:

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/07/22/09245175

/Gagal.Bisnis.Rajutan.Dasep.Sukses.Kelola.Koperasi

http://www.depkop.go.id

http://www.ksusb.co.id/page/sekilas-koperasi-sejahtera-

bersama