Dasar - dasar Manajemen Koperasi
-
Upload
besta-indonesia -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Dasar - dasar Manajemen Koperasi
Dasar – dasar Manajemen KoperasiOleh : Muhammad Hanif Hidayat
Latar Belakang
Tak bisa dipungkiri bahwa peranan lembaga keuangan
mikro memang sangat penting untuk mengangkat fondasi
perekonomian masyarakat yang berpenghasilan menengah
kebawah. Selain itu kehadiran lembaga keuangan mikro atau
yang lebih spesifik lagi koperasi diharapkan bisa menjadi
solusi terhadap isu kemiskinan yang dihadapi rakyat saat
ini, dan tentunya koperasi dapat berdiri dengan landasan
hukum dan keuangan yang kuat.
Keberadaan lembaga keuangan mikro bukannya tanpa
tujuan. Tujuan dari lembaga keuangan mikro yang
selanjutnya disingkat LKM berdasarkan undang-undang No. 1
Tahun 2013 ialah meningkatkan akses pendanaan skala mikro
bagi masyarakat, membantu peningkatan pemberdayaan
ekonomi dan produktivitas masyarakat, serta membantu
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Nampaknya hal ini juga sejalan dengan tujuan pendirian
koperasi yang dimana lebih mengutamakan peningkatan
kesejahteraan dari masyarakat yang menjadi anggota
Selama 1 dekade terakhir (dari tahun 2002 hingga
2012) pertumbuhan jumlah koperasi di Indonesia
menunjukkan perubahan yang sangat besar yaitu sebesar dua
kali lipat dari jumlah awalnya yang hanya sekitar 90.000
unit saja menjadi 190.000 unit. Hal ini tentu saja
mengherankan karena pertumbuhan koperasi yang besar tidak
di imbangi dengan kesejahteraan masyarakat saat ini.
Namun perlu di ingat bahwa dari total badan koperasi
tersebut tidak semua dapat beroperasi atau dengan kata
lain beberapa unit koperasi telah mengalami kebangkrutan.
Kesuksesan sebuah koperasi sejatinya tidak terlepas
dari management yang efektif baik dari jajaran pengurus
internal koperasi, maupun anggotanya. Kemampuan
management juga penting untuk mengatur segala aspek yang
ada ditubuh koperasi, seperti arus pendapatan,
pengeluaran, sistematika pembagian tugas, maupun
pembagian hasil agar sebuah koperasi dapat berjalan
secara seimbang dan bisa bertahan di tengah banyaknya
supermarket yang berdiri akhir-akhir ini.
Landasan Teori
Definisi Manajemen
Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan
seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi
lainnya. (Nickles, McHugh and McHugh, 1997). Sedangkan
menurut G. Terry manajemen merupakan suatu proses
tertentu yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan penggunaan suatu ilmu dan
seni yang bersama-sama menyelesaikan tugas untuk mencapai
tujuan.
Fungsi Manajemen
A. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah menetapkan suatu cara untuk
bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan.
Dengan kata lain bahwa dalam perencanaan hendaknya
orang harus berpikir terlebih dahulu tentang apa yang
akan dilakukan, bagaimana cara melakukannya serta
tanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. Oleh karena
itu perencanaan sangat penting bagi organisasi dalam
rangka mencapai tujuannya.
Syarat-syarat perencanaan yang baik
a) Berdasarkan pada alternative
Agar dapat menetapkan perencanaan yang baik maka
sebelumnya harus disusun dulu berbagai alternatif
dari rencana, misalnya untung dan rugi, kelebihan
dan kekurangannya, kendala dan dukungannya sehingga
dapat menentukan perencanaan yang paling baik
b) Harus realistis
Bila perencanaan tidak realistis, mungkin baik
diatas kertas saja akan tetapi tidak dapat
dilaksanakan dalam prakteknya. Misalnya :
Keterbatasan teknologi, keterbatasan modal, tenaga
kerja, dan sebagainya.
c) Harus efisien
Disamping keterbatasan diatas, juga harus
mempertimbangkan tingkat efisien dalam suatu
rencana. Hindari faktor pemborosan, biaya, waktu,
tempat, dan lain-lain
d) Harus luwes (fleksible)
Artinya setiap saat dapat dievaluasi sesuai dengan
perkembangan organisasi, situasi, dan kondisi pada
waktu tersebut. Pada dasarnya perencanaan itu
disusun berdasarkan hasil penelitian sebelumnya,
namun dalam prakteknya sering terjadi berbagai
penyimpangan yang tidak dapat dihindarkan.
e) Didasari partisipasi
Dalam pembuatan perencanaan hendaknya dapat di
ikutkan berbagai pihak untuk memperoleh masukan
(input) agar lebih sempurna. Dengan adanya
partisipasi, perusahaan akan memperoleh manfaat
ganda, karena disamping rencana menjadi lebih baik,
juga dapat menambah semangat kerja para karyawan.
Manfaat Perencanaan bagi Organisasi
1. Sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan
2. Untuk memilih dan menetapkan skala proritas
3. Untuk mengarahkan dan menuntun pelaksanaan kegiatan
4. Untuk mengurangi dan menghadapi ketidakpastian
5. Mendorong tercapainya tujuan, misalnya kesejahteraan
anggota, memperluas usaha, dan sebagainya.
Konten-konten yang terdapat dalam perencanaan
1. Falsafah 6. Program
2. Kebijakan 7. Aturan
3. Tujuan 8. Jadwal
4. Strategi 9. Anggaran
5. Prosedur
Tahap-tahap penyusunan perencanaan
Menetapkan dan merumuskan tujuan
Melakukan analisis kesempatan/ swot
Melakukan analisis sumber daya
Identifikasi dan pengembangan alternative
Implementasi strategi
Pelaksanaan keputusan
Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis adalah suatu proses perencanaan
jangka panjang yang disusun untuk mencapai tujuan
organisasi.
1. Sifat-sifat perencanaan strategi
Menyangkut kurun waktu yang panjang
Menyangkut persoalan yang mendasar
Memberikan kerangka dasar pengambilan keputusan
Sebagai alat pemersatu dalam pengambilan
keputusan
Umumnya digunakan oleh manajer puncak
2. Faktor-faktor yang memengaruhi pentingnya
perencanaan strategis
Adanya peningkatan dan perubahan teknologi
Semakin rumit dan kompleksnya tugas manajerial
Makin panjangnya waktu dan dampak dimasa depan
Makin rumitnya lingkungan luar
B. Pengorganisasian
Dwight Waldo mendefinisikan bahwa organisasi adalah
struktur hubangan antar manusia berdasarkan wewenang
dan kelanggengan dalam sebuah sistem administrasi.
Secara umum pengorganisasian adalah proses manajemen
yang menetapkan cara terbaik dalam mengatur sumber daya
dan aktivitas organisasi menjadi struktur yang logis.
Azas-azas Organisasi
Azas-azas organisasi merupakan pedoman yang hendaknya
dilaksanakan agar diperoleh struktur organisasi yang baik
dan aktivitas organisasi dapat berjalan lancar. Adapun
urutannya adalah:
1. Perumusan tujuan jelas, hal ini untuk memudahkan
penetapan haluan organisasi, pemilihan bentuk,
pembentukan struktur, kebutuhan pejabat, kecakapan
daya kreasi dari para anggota organisasi
2. Pembagian tugas, merupakan perincian serta
pengelompokan aktivitas yang semacam atau erat
hubungannya satu sama lain dalam satuan organisasi.
3. Koordinasi
Manfaat koordinasi adalah:
Menghindari konflik
Menghindari rebutan fasilitas
Menghindari pekerjaan yang tumpang tindih
Menjamin kesatuan sikap
Menjamin kesatuan pelaksanaan
Koordinasi dapat dilakukan dengan cara:
Pertemuan informal
Pertemuan resmi
Menggunakan buku pedoman, dan lain-lain
4. Pelimpahan Wewenang
5. Rentang kendali, maksudnya disini ialah jumlah
bawahan yang dipegang atau di awasi oleh seorang
atasan dalam suatu organisasi. Makin banyak bawahan
yang berada dalam pimpinannya, maka beban seorang
atasan akan semakin berat.
6. Jenjang organisasi, merupakan tingkat-tingkat satuan
organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas,
serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari
atas sampai bawah dalam suatu fungsi.
7. Kesatuan Perintah
8. Fleksibilitas, sebuah organisasi harus dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas yang
sedang berjalan.
C. Actuating
Koperasi hakekatnya dibangun untuk memberdayakan
masyarakat dari kesulitan, kekurangan, kelemahan, dan
kemiskinan. Misi ini sangat erat kaitannya dengan pola
pengaturan kelembagaan dari masyarakat (komunitas anggota
koperasi) sendiri membangun kesejahteraan secara bersama-
sama. Untuk mencapai tujuan koperasi tersebut maka
koperasi harus menunjukkan jatidirinya yang mandiri.
Manfaat bagi anggota dari usaha koperasi:
1. Keuntungan ekonomis:
Peningkatan skala usaha
Pemasaran
Pengadaan barang dan jasa
Fasilitas kredit
Pembagian SHU
2. Keuntungan Sosial:
Keuntungan kelompok demi kepentingan banyak
orang
Pendidikan dan pelatihan
Program sosial lainnya, seperti kesetiakawanan
antar anggota
Sesuai dengan pengertian dan jatidiri serta nilai-nilai
koperasi tersebut dalam melaksanakan perannya antara lain
ditujukan untuk:
a) Membangun dan meningkatkan peran dan partsisipasi
anggota.
Anggota Koperasi sebagai modal utama dari koperasi,
maju atau mundurnya kinerja koperasi akan ditentukan
oleh peran aktif anggota baik sebagai pemodal
(pemilik), nasabah (konsumen) serta sebagai
penerima manfaat atau dengan kata lain Anggota
adalah Raja. Ini adalah realita dalam perkoperasian
karena anggota sebagai pemilik koperasi memberikan
makna bahwa anggota memiliki hak penuh menentukan
diterima atau disetujuinya perencanaan usaha yang
diajukan oleh Pengurus dan Pengawas dalam forum
Rapat Anggota. Sikap loyal anggota karena memiliki
koperasi dapat ditumbuhkan melalui kegiatan
perencanaan usaha koperasi sejak awal, program
kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk anggota yang
terpola dan berkesinambungan. Hal ini selain membuka
cakrawala wawasan bagi anggota koperasi juga
membangun watak koperasi (budaya) dari anggotanya.
b) Membangun kemampuan pengelola dan kaderisasi
Pengelola atau pengurus koperasi harus memiliki
kemampuan kepemimpinan, kewirausahaan, professional,
serta terutama memiliki kejujuran dan rasa tanggung
jawab. Pengurus dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya mampu menghasilkan pelayanan yang
dapat memberikan manfaat kepada anggotanya (baik
aspek manfaat fisik, ekonomi maupun manfaat
psikologis).
c) Memiliki kesehatan keuangan
Keadaan keuangan dilaporkan secara berkala sesuai
kaidah-kaidah akuntansi, terbuka, dan bertanggung
jawab. Untuk itu peran aktif pengurus membangun
koordinasi pengawasan (internal) dengan badan
pengawas koperasi harus menganut sistem pengawasan
dan pendeteksian dini (early warning system),
mengkoreksi dan memperbaiki sedini mungkin masalah
keuangan koperasi sebelum kerugian menjadi beban
yang harus dipikul oleh anggota karena kesalahan
prosedural oleh pengelola.
d) Membangun kemitraan antar koperasi dan dengan badan
usaha lain
Mendorong koperasi juga menjalin kerjasama kemitraan
dengan pihak lain, seperti Badan Usaha Milik
Negara/Daerah, perlu dilaksanakan secara sungguh-
sungguh, agar koperasi dapat dan mampu memasuki
perdagangan internasional, maupun dapat secara
bersama-sama membangun jaringan usaha.
D. Pengawasan
Pengawasan merupakan tindakan atas proses kegiatan
untuk mengetahui hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan,
lalu kemudian dilakukan evaluasi perbaikan dan mencegah
terulangnya kembali kesalah tersebut. H. Koontz dan CO
Donnel mengatakan bahwa perencanaan dan pengawasan ibarat
kedua sisi dari mata uang yang sama
Fungsi Pengawasan:
Mencegah terjadinya berbagai penyimpangan atau
kesalahan
Memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan
yang terjadi
Untuk mendinamiskan organisasi atau koperasi serta
segenap kegiatan manajemen lainnya
Untuk mempertebal rasa tanggung jawab.
Prinsip-prinsip Dasar Pengawasan:
Adanya perencanaan tertentu dalam pengawasan
Adanya pemberian instruksi atau perintah dan
wewenang
Dapat merefleksikan berbagai sifat dan kebutuhan
dari berbagai kegiatan yang diawasi
Pengawasan harus bersifat fleksibel
Dapat merefleksikan pola organisasi
Macam-macam Pengawasan:
Pengawasan dapat dibedakan dari berbagai sudut pandang,
antara lain:
1) Dari subyek yang mengawasi:
Pengawasan internal dan eksternal
Pengawasan langsung dan tidak langsung
Pengawasan formal dan informal
Pengawasan manajerial dan staf
2) Dari sudut obyek yang diawasi:
- Material dan produk jadi, yang sasarannya:
a. Kualitas produk atau material dengan standar
kualitas
b. Kuantitas produk atau material dengan standar
kuantitas
- Keuangan dan biaya, yang sasarannya:
a. Anggaran dan pelaksanaanya
b. Biaya-biaya yang dikeluarkannya
c. Pendapatan dalam bentuk uang
- Waktu, sasarannya adalah:
a. Penggunaan waktu
b. Pemberian waktu atau timing
c. Kecepatan penyelesaian
- Pesonalian, sasarannya adalah :
a. Tingkat kejujuran
b. Kesetian atau loyalitas
c. Kerajinan
d. Tingkah laku dan kesetiakawanan
Waktu Pengawasan:
1. Pengawasan preventif, dilakukan sebelum terjadinya
penyimpangan
2. Pengawasan represif, dilakukan setelah terjadinya
penyimpangan
Sifat Pengawasan:
1. Inspektif, yaitu melakukan pemeriksaan setempat
untuk mengetahui sendiri realita yang sebenarnya
2. Komporatif, yaitu membandungkan antara hasil dengan
rencana yang ada
3. Verifikasi, yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh
staf terutama bidang keuangan dan atau material
4. Investigatif, yaitu melakukan penyelidikan untuk
mengetahui terjadinya penyelewengan yang
tersembunyi.
Prosedur Pengawasan:
Langkah-langkah yang ditempuh meliputi:
1. Menetapkan rencana pengawasan
2. Melaksanakan pengawasan
3. Melakukan penilaian atau evaluasi
Teknik-teknik Pengawasan:
Agar dapat melakukan pengawasan efektif dan efisien,
perlu teknik pengawasan sebagai berikut:
1. Pengawasan yang menitik beratkan pada hal-hal yang
mencolok
2. Pengawasan yang menitik beratkan pada pengeluaran
3. Pengawasan yang menitik beratkan pada orang-orang
yang dipercaya
4. Pengawasan dengan menjalankan suatu rangkaian
pemeriksaan, verifikasi, atau audit secara
sistematis.
Manajemen Koperasi
Tugas manajemen koperasi adalah menghimpun,
mengkoordinasi dan mengembangkan seluruh potensi atau
sumber daya yang dimiliki oleh koperasi agar menjadi
kekuatan untuk meningkatkan taraf hidup anggota sendiri
melalui proses “nilai tambah”. Hal itu dapat dilakukan
bila sumber daya yang ada dapat dikelola secara efisien
dan penuh kreatifitas (inovatif) serta di imbangi oleh
kemampuan kepemimpinan yang tangguh. Manajemen koperasi
memiliki tugas membangkitkan kemampuan dan motif yang
tersedia yaitu dengan cara memahami kondisi objektif dari
anggota sebagaimana layaknya manusia lainnya. Pihak
manajemen dituntut untuk selalu berfikir selangkah lebih
maju di dalam memberi manfaat dibanding pesaing, hanya
dengan anggota atau calon anggota tergerak untuk memilih
koperasi sebagai alternatif yang lebih rasional dalam
melakukan transaksi ekonominya.
1. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan kolektibilitas suara anggota
sebagai pemilik organisasi dan juga merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam Undang-Undang RI
No 25 Tahun 1992, tentang perkoperasian pasal 23
disebutkan bahwa rapat anggota menetapkan:
Anggaran Dasar
Kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen
dan usaha koperasi
Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian
pengurus dan pengawas
Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan
koperasi dan koperasi, serta pengesahan laporan
keuangan
Pengesahan pertanggung jawaban pengurus
pelaksanaan tugasnya
Pembagian sisa hasil usaha dan penggabungan,
peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi
Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus
merangkap sebagai pengguna jasa (identitas ganda anggota
koperasi), merupakan ciri universal dari badan usaha
koperasi, bila pemilik badan usaha dan pengguna jasa
tidak identik, maka badan usaha tersebut bukanlah
koperasi. Identitas anggota koperasi yang unik inilah
yang membangun kekuatan pokok dari koperasi, jadi yang
disatukan ke dalam koperasi sebenarnya adalah kepentingan
atau tujuan ekonomi yang sama dari sekelompok individu.
Karena itu lebih tepat apabila koperasi disebut sebagai
kumpulan dari kepentingan ekonomi yang sama dari
sekelompok orang-orang atau sekelompok badan hukum
koperasi
2. Pengurus
Pengurus merupakan wakil dari anggota yang dipilih
dalam rapat anggota yang dari dan oleh anggota untuk
menjalankan atau mewakili anggota dalam menggerakkan
perusahaan koperasi. Pengurus bertanggung jawab mengenai
segala kegiatan pengelolaan koperasi dan usahanya kepada
semua anggota. Sebagian pihak yang dipercaya oleh rapat
anggota untuk menjalankan roda organisasi dan bisnis,
maka pengurus wajib melaksanakan harapan dan amanah yang
diberikan oleh anggota dalam rapat anggota. Pengurus
harus mampu menjabarkan kehendak anggota dalam program
kerja yang lebih teknis.
3. Tugas pengurus
Pengurus memperbolehkan wewenang dan kekuasaan dari
rapat anggota dan melaksanakan seluruh keputusan rapat.
Anggota tersebut guna memberikan manfaat kepada anggota
koperasi. Atas dasar itulah pengurus merumuskan berbagai
kebijaksanaan yang harus dilakukan pengelola dan
menjalankan tugas-tugasnya seperti yang diungkapkan pada
Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 1992 Tentang
Perkoperasian Pasal 30 sebagai berikut:
Mengelola koperasi dan usahanya; sebagai pihak
yang dipercaya oleh rapat anggota untuk mengelola
organisasi dan usaha kopersi. Pengurus koperasi
harus berusaha menjalankan semua kebijakan dan
rencana kerja yang telah disepakati dalam rapat
anggota
Mengajukan Rancangan Program Kerja serta Rencana
Pendapatan dan Belanja Koperasi (RAPBK); sebagai
pengelola usaha koperasi, pengurus harus memiliki
wawasan bisnis yang cukup.
Menyelenggarakan rapat anggota; sebagai pengelola
organisasi koperasi, pengurus harus mampu
menyelenggarakan rapat anggota koperasi dengan
sebaik-baiknya
Mengajukan laporan keuanhan dan pertanggung
jawaban pelaksanaan tugas; sebagai pengelola
organisasi dan usaha koperasi, pengurus memiliki
kewajiban untuk mempertanggung jawabkan
kepengurusannya dalam rapat anggota
Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan
inventaris secara tertib
Memelihara daftar buku anggota. Salah satu ukuran
organisasi yang sehat adalah terselenggaranya
administrasi organisasi yang teratur dan
sistematis.
Selain itu pengurus juga memiliki tugas lain dalam
memberikan pelayanan kepada anggota koperasi dan
masyarakat, mendelegasikan tugas kepada manajer,
meningkatkan pengetahuan perangkat pelaksanaan dan
anggota, meningkatkan penyuluhan dan pendidikan kepada
anggota, mencatat mulai dari awal sampai dengan
berakhirnya masa kepengurusan, dan mencatat keluar
masuknya anggota.
4. Wewenang Pengurus
Wewenang pengurus ialah:
Mewakili koperasi di dalam dan di luar
Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru
serta pemberhentian anggota sesuai ketentuan dalam
peraturan yang telah disepakati sebelumnya.
Melakukan tindakan upaya bagi kepentingan dan
kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya
dan keputusan rapat anggota.
5. Persyaratan Menjadi Pengurus
Mengingat begitu pentingnya dan strategisnya tugas
pengurus koperasi, maka dalam memilih pengurus koperasi
hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan bekerja
Percaya pada koperasi, mengadakan inventarisasi dan
aktif dalam usaha koperasi
Mampu dan cakap untuk mengambil keputusan bagi
kepentingan organisasi
Dapat bekerjasama dengan pengurus lainnya sebagai
sebuah tim (kompak), dan menyokong keputusan-
keputusan yang di ambil dengan suara terbanyak
Tidak memberi keistimewaan khusus bagi dirinya
sendiri, saudara-saudaranya, atau kawan-kawan
terdekatnya
Tidak membocorkan rahasia organisasi
Mempunyai wawasan yang luas serta mempunyai pikiran
maju untuk mengembangkan ide baru yang dapat membawa
keberhasilan koperasi serta berani mencoba.
Memiliki tekad yang kuat untuk mengabdi dan
mengembangkan koperasi dan lain sebagainya.
6. Fungsi Pengurus
Pengurus mempunyai fungsi idiil (ideal function),
dan karenanya pengurus mempunyai fungsi yang luas, yaitu:
Sebagai penasihat, fungsi ini berlaku baik terhadap
para manajer, karyawan, maupun bagi para anggota-
anggota
Sebagai pengawas, maksudnya adalah bahwa pengurus
memiliki kepercayaan dari anggota untuk mengatasi,
menertibkan, dan melindungi semua kekayaan
organisasi.
Sebagai penjaga kelangsungan hidup organisasi, agar
organisasi tetap berlanjut maka pengurus harus mampu
menghadirkan adanya eksekutif atau manajer yang
cakap dalam organisasi, memberikan pengarahan kepada
para manajer dan anggota, dan mengikuti perkembangan
pasar. Dengan demikian mereka bisa dengan tepat
memproduksi jenis barang atau jasa yang sesuai
dengan perkembangan permintaan di pasar dengan
memperhatikan profitabilitas usaha.
Sebagai simbol. Pengurus merupakan simbol dari
kekuatan, kepemimpinan, dan sebagai motivator bagi
tercapainya tujuan organisasi.
7. Rapat-rapat Pengurus
Salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh
pengurus koperasi dalam mengelola koperasi adalah
menyelenggarakan rapat pengurus secara rutin. Hal-hal
yang penting untuk dibicarakan adalah:
Membicarakan berbagai kebijakan yang berhubungan
dengan pelaksanaan keputusan rapat anggota, sehingga
berbagai keputusan tersebut dapat ditindak lanjuti
dengan sebaik-baiknya
Membicarakan pembagian tugas antara sesama anggota
pengurus, sehingga setiap anggota mengetahui batas-
batas wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing.
Dengan demikian akan tercipta suatu tata kerja
pengurus yang baik dan serasi.
Menetapkan pekerjaan yang perlu dilakukan oleh
pegawai dan komponen koperasi lainnya. Jika usaha
koperasi mengalami peningkatan maka tidak tertutup
kemungkinan bagi koperasi untuk memiliki organisasi
yang cukup besar dengan jumlah pegawai yang tidak
sedikit jumlahnya. Dalam hal ini, pembagian
pekerjaan secara jelas tidak hanya pada tingkat
pengurus, tetapi harus dilakukan hingga ke tingkat
pegawai yang paling rendah.
Studi Kasus
1.Iming-iming Keuntungan Besar oleh Koperasi
Langit Biru
Setahun yang lalu lebih tepatnya pada bulan Juni 2012
ada sebuah kasus yang menyangkut tentang koperasi di
daerah tangerang. Koperasi Langit Biru atau yang biasa
disingkat KLB dengan direksi utamanya Jaya Komara kini
sering menjadi perbincangan publik, dikarenakan pembagian
bonus yang dijanjikan kepada 125.000 anggotanya tiba-tiba
berhenti ditengah jalan. Berdasarkan informasi dari polda
metro jaya, koperasi ini memiliki usaha pengelolaan
daging dan hasil peternakan. Usaha tersebut juga
menjalankan kemitraan dengan 62 supplier daging sapi.
Untuk struktur kepengurusan KLB sendiri terdiri dari
direksi utama, komisaris, direktur keuangan, wadir
keuangan, kabag urusan dalam, kabag urusan luar, IT, GA,
HRD, accounting, purchasing, staff, CSO, operator,
teller, dan dokumenter. Sementara untuk cabang KLB
struktur kepengurusannya lebih sederhana cabang KLB
hanya mempunyai kepala cabang, wakil kepala cabang,
bendahara, humas, dan anggota. Koperasi ini juga memiliki
legalitas badan usaha dengan akta notaris nomor AHU
0006152.AH.01.09 Tahun 2011. Tak hanya itu KLB juga
memperoleh surat keputusan menkumham no 7 tahun 2005 dan
keputusan menteri koperasi dan UKM provinsi banten no 81
tahun 2011 dan no registrasi koperasi banten No 5089.
Cara kerja koperasi langit biru dilakukan dengan
sistem binary (jaringan) yakni orang yang diatas (upline)
mengajak anggota baru (downline) untuk bergabung dan
mendapatkan bonus dari koperasi. Bonus yang diperoleh
nasabah adalah 10 persen dari investasi yang ditanamkan.
Persyaratan menjadi anggota KLB yaitu dengan membawa
fotokopi KTP 2 lembar, fotokopi kartu keluarga, pas photo
berwarna 3x4 sebanyak 2 lembar, materai 6000 sebanyak 2
lembar, serta beragama islam. Sistem pendaftarannya
dibuka setiap tanggal 1-20, sedangkan untuk tanggal 21-30
untuk pengambilan dana investor serta bagi investor akan
diberikan bukti kwitansi asli dan kartu tanda anggota.
Sedangkan untuk surat perjanjian (SP) akan diberikan satu
minggu terhitung tanggal mendaftar.
Menurut saya koperasi langit biru secara struktur
maupun landasan hukumnya sudah baik dan memenuhi syarat
berdasarkan fakta yang telah saya baca. Akan tetapi dalam
pelaksanaan sistem kerjanya tidak sama dengan sifat
koperasi yang lebih menerapkan sifat sukarela dan
terbuka, karena dari pernyataan diatas bisa saya
simpulkan bahwa koperasi ini menganut semacam pola
perusahaan multilevel marketing atau lebih dikenal dengan
istilah MLM. Anggota hanyalah sebagai investor karena
hanya menanamkan modal saja kepada koperasi, pembagian
keuntungan sebesar 10 persen dari jumlah modal yang
ditanamkan kepada semua anggota sedikit tidak realistis
mengingat tidak semua usaha bisa menghasilkan keuntungan
yang sama secara terus menerus. Masyarakat harus lebih
meningkatkan kewaspadaan dalam menanamkan modalnya atau
mendaftarkan diri menjadi anggota koperasi, karena tidak
adanya transparansi dan pengawasan yang efektif dari para
anggota maupun pengelola koperasi sendiri, telah
menimbulkan kerugian materi yang tidak sedikit jumlahnya.Source : Tribun Timur
2.Koperasi Sejahtera Bersama raup Rp 9.6 milliar
per bulan
Salah satu contoh koperasi yang sukses beroperasi
dan patut dijadikan contoh oleh semua lembaga koperasi
adalah Koperasi Sejahtera Bersama (KSB) Bogor. Koperasi
ini berdiri pada bulan januari tahun 2004 dan bergerak
dalam berbagai bidang usaha antara lain Usaha Simpan
Pinjam dan Usaha Perdagangan. Visi dari koperasi ini
adalah berperan aktif menciptakan masyarakat sejahtera,
sedangkan untuk misi sendiri KSB memiliki empat poin
salah satunya adalah membangun dan mengembangkan potensi
dan kemampuan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
KSB mempunyai filosofi yaitu, persatuan dan
kebersamaan, teguh memegang amanah, serta usaha adil dan
terbuka yang menjadikan koperasi ini banyak dipercaya
oleh kalangan masyarakat. Selain itu KSB juga telah
memiliki 5 unit usaha dimana salah satunya yang kita
sudah kenal yaitu SB mart, dan juga 4 Mitra usaha yang
terdiri dari perusahaan mebel, perusahaan distributor
consumer product, dan layanan asuransi jiwa. Untuk
masalah legalitas usaha, KSB telah mengantongi banyak
perijinan dari pemerintah pusat
Memiliki 22 kantor cabang dan tersebar di pulau jawa
menjadikan koperasi ini lebih dikenal oleh masyarakat
umum. Hingga saat ini jumlah anggota dari koperasi
sejahtera bersama telah mencapai 13.000 orang dan telah
menyerap tenaga kerja kurang lebih sebanyak 850 orang
tenaga kerja. Dengan 45 gerai yang dimiliki yang tersebar
di bandung, bogor, dan kawasan puncak tidak heran perhari
koperasi ini dapat meraup keuntungan 8 juta perharinya
hanya dari 1 gerai sb mart. Sebulan keseluruhan mini
market menghasilkan Rp 9.6 milliar per bulan, ditambah
dengan sembilan toko mebel yang perbulannya bisa meraih
keuntungan hingga Rp 1.3 milliar. Sehingga dengan
demikian keuntungan atas koperasi ini dapat digunakan
untuk mensejahterakan semua anggota, dan masyarakat
disekitar akan terbantu dari pelayanan yang diberikan
oleh koperasi ini.
Daftar PustakaRusdarti dan kusmuriyanto. 2008. Fenomena Ekonomi Di Sekitar
Kita 3. Yogyakarta: Platinum
http://www.smecda.com/files/dep_sdm/buku_saku_koperasi/
3_manajemen_koperasi.pdf
Griffin, Ricky W, and Ronald Ebert. 2006. Pengantar Bisnis.
Jakarta: Erlangga
Tutik (2009), Manajemen Koperasi, Tersedia:
http://www.koperasiku.com/artikel/manajemen-koperasi
Undang-undang No. 17 Tahun 2013
Undang-undang No. 25 Tahun 1992
Felisiani, Theresia (2012, 7 Juni), Rekam Jejak Koperasi Langit
Biru, Tribun Timur [online], Tersedia:
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2012/06/07/rekam-
jejak-koperasi-langit-biru
Kristiant, Feri (2011, 22 Juli), Gagal Bisnis Rajutan, Dasep
Sukses Kelola Koperasi, Kompas [online], Tersedia:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/07/22/09245175
/Gagal.Bisnis.Rajutan.Dasep.Sukses.Kelola.Koperasi
http://www.depkop.go.id
http://www.ksusb.co.id/page/sekilas-koperasi-sejahtera-
bersama