Bab 1 Dasar-dasar Ilmu Farmasi

26
BAB I KONSEP KEFARMASIAN A. Pendahuluan Ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat. Ada anggapan bahwa ilmu ini mengandung sedikit kesenian, maka dapat dikatakan bahwa ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari seni meracik obat (art of drug compounding), terutama ditujukan untuk melayani resep dari dokter. Penyediaan obat-obatan disini mengandung arti pengumpulan, pengenalan, pengawetan dan pembakuan dari bahan obat-obatan. Melihat ruang lingkup dunia farmasi yang cukup luas, maka mudah dipahami bahwa ilmu resep tidak dapat berdiri sendiri tanpa kerja sama yang baik dengan cabang ilmu yang lain, seperti fisika, kimia, biologi dan farmakologi. Pada waktu seseorang mulai terjun masuk kedalam pendidikan kefarmasian berarti dia mulai mempersiapkan dirinya untuk melayani masyarakat dalam hal : Memenuhi kebutuhan obat-obatan yang aman dan bermutu. Pengaturan dan pengawasan distribusi obat-obatan yang beredar di masyarakat. Meningkatkan peranan dalam bidang penyelidikan dan pengembangan obat-obatan. Mempelajari resep berarti mempelajari penyediaan obat-obatan untuk kebutuhan si sakit. Seseorang akan sakit bila mendapatkan serangan dari bibit penyakit, sedangkan bibit tersebut telah ada semenjak diturunkannya manusia pertama. B. Sejarah Kefarmasian Ilmu resep sebenarnya telah ada dikenal yakni semenjak timbulnya penyakit. Dengan adanya manusia di dunia ini mulai 1

Transcript of Bab 1 Dasar-dasar Ilmu Farmasi

BAB IKONSEP KEFARMASIAN

A. Pendahuluan

Ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang carapenyediaan obat-obatan menjadi bentuk tertentu hingga siapdigunakan sebagai obat. Ada anggapan bahwa ilmu ini mengandungsedikit kesenian, maka dapat dikatakan bahwa ilmu resep adalahilmu yang mempelajari seni meracik obat (art of drugcompounding), terutama ditujukan untuk melayani resep daridokter.

Penyediaan obat-obatan disini mengandung arti pengumpulan,pengenalan, pengawetan dan pembakuan dari bahan obat-obatan.Melihat ruang lingkup dunia farmasi yang cukup luas, maka mudahdipahami bahwa ilmu resep tidak dapat berdiri sendiri tanpa kerjasama yang baik dengan cabang ilmu yang lain, seperti fisika,kimia, biologi dan farmakologi.

Pada waktu seseorang mulai terjun masuk kedalam pendidikankefarmasian berarti dia mulai mempersiapkan dirinya untukmelayani masyarakat dalam hal :

Memenuhi kebutuhan obat-obatan yang aman dan bermutu. Pengaturan dan pengawasan distribusi obat-obatan yang

beredar di masyarakat. Meningkatkan peranan dalam bidang penyelidikan dan

pengembangan obat-obatan.

Mempelajari resep berarti mempelajari penyediaan obat-obatanuntuk kebutuhan si sakit. Seseorang akan sakit bila mendapatkanserangan dari bibit penyakit, sedangkan bibit tersebut telah adasemenjak diturunkannya manusia pertama.

B. Sejarah Kefarmasian

Ilmu resep sebenarnya telah ada dikenal yakni semenjaktimbulnya penyakit. Dengan adanya manusia di dunia ini mulai

1

timbul peradaban dan mulai terjadi penyebaran penyakit yangdilanjutkan dengan usaha masyarakat untuk melakukan usahapencegahan terhadap penyakit.

Ilmuwan- ilmuwan yang berjasa dalam perkembangan farmasi dankedokteran adalah :

- Hipocrates (460-370), adalah dokter Yunani yangmemperkenalkan farmasi dan kedokteran secara ilmiah. DanHipocrates disebut sebagai Bapak Ilmu Kedokteran

- Dioscorides (abad ke-1 setelah Masehi), adalah ahlibotani Yunani, merupakan orang pertama yang menggunakantumbuh- tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan. KaryanyaDe Materia Medica. Obat-obatan yang dibuatnya yaituAspiridium, Opium, Ergot, Hyosyamus dan Cinnamon.

- Galen (130-200 setelah Masehi), adalah dokter dan ahlifarmasi bangsa Yunani. Karyanya dalam ilmu kedokteran danobat-obatan yang berasal dari alam, formula dan sediaanfarmasi yaitu Farmasi Galenika.

- Philipus Aureulus Theopratus Bombatus Van Hohenheim(1493-1541 setelah masehi), Adalah seorang dokter danahli kimia dari Swiss yang menyebut dirinya Paracelcus ,sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan farmasi,menyiapkan bahan obat spesifik dan memperkenalkan zatkimia sebagai obat internal.

Ilmu farmasi baru menjadi ilmu pengetahuan yang sesungguhnyapada abad XVII di Perancis. Pada tahun 1797 telah berdiri sekolahfarmasi yang pertama di perancis dan buku tentang farmasi mulaiditerbitkan dalam beberapa bentuk antara lain buku pelajaran,majalah, Farmakope maupun komentar. Kemajuan di Perancis inidiikuti oleh negara Eropa yang lain, misalnya Italia, Inggris,Jerman, dan lain-lain. Di Amerika sekolah farmasi pertama berdiripada tahun 1821 di Philadelphia.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka ilmufarmasipun mengalami perkembangan hingga terpecah menjadi ilmu

2

yang lebih khusus, tetapi saling berkaitan, misalnya farmakologi,farmakognosi, galenika dan kimia farmasi.

Perkembangan farmasi di Indonesia sudah dimulai semenjakzaman Belanda, sehingga buku pedoman maupun undang-undang yangberlaku pada waktu itu berkiblat pada negeri Belanda. Setelahkemerdekaan, buku pedoman maupun undang-undang yang dirasa masihcocok tetap dipertahankan, sedangkan yang tidak sesuai lagidihilangkan.

Pekerjaan kefarmasian terutama pekerjaan meracik obat-obatandikerjakan di apotek yang dilakukan oleh Asisten Apoteker dibawah pengawasan Apoteker. Bentuk apotek yang pernah ada diIndonesia ada 3 macam : apotek biasa, apotek darurat dan apotekdokter.

Dalam melakukan kegiatan di apotek mulai dari mempersiapkanbahan sampai penyerahan obat, kita harus berpedoman pada bukuresmi farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan, antaralain buku Farmakope (berasal dari kata “Pharmacon” yang berartiracun/obat dan “pole” yang berarti membuat). Buku ini memuatpersyaratan kemurniaan, sifat kimia dan fisika, cara pemeriksaan,serta beberapa ketentuan lain yang berhubungan dengan obat-obatan.

Hampir setiap negara mempunyai buku farmakope sendiri, seperti : Farmakope Indonesia milik negara Indonesia United State Pharmakope ( U.S.P ) milik Amerika British Pharmakope ( B.P ) milik Inggris Nederlands Pharmakope milik Belanda

Pada farmakope-farmakope tersebut ada perbedaan dalamketentuan, sehingga menimbulkan kesulitan bila suatu resep darinegara A harus dibuat di negara B. Oleh karena itu badan duniadalam bidang kesehatan, WHO ( world health organization )menerbitkan buku Farmakope Internasional yang dapat disetujuioleh semua anggotanya. Tetapi sampai sekarang masing-masingnegara memegang teguh farmakopenya.

Sebelum Indonesia mempunyai farmakope, yang berlaku adalahfarmakope Belanda. Baru pada tahun 1962 pemerintah RI menerbitkanbuku farmakope yang pertama, dan semenjak itu farmakope Belandadipakai sebagai referensi saja.

3

Buku-buku farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan : Farmakope Indonesia edisi I jilid I terbit tanggal

20 Mei 1962 Farmakope Indonesia edisi I jilid II terbit

tanggal 20 Mei 1965 Formularium Indonesia ( FOI ) terbit 20 Mei 1966 Farmakope Indonesia edisi II terbit 1 April 1972 Ekstra Farmakope Indonesia terbit 1 April 1974 Formularium Nasional terbit 12 Nopember 1978 Farmakope Indonesia III terbit 9 Oktober 1979 Farmakope Indonesia IV terbit 5 Desember 1995

C. Farmakope

Farmakope memuat persyaratan kemurniaan, sifat kimia danfisika, cara pemeriksaan, serta beberapa ketentuan lain yangberhubungan dengan obat-obatan.

Ketentuan Umum Farmakope Indonesia IVFarmakope edisi terbaru yang berlaku hingga saat ini adalah

Farmakope Indonesia edisi Empat. Judul tersebut dapat disingkatmenjadi Farmakope Indonesia edisi IV atau FI IV. Jikadigunakan istilah FI tanpa keterangan lain selama periodeberlakunya Farmakope Indonesia ini, maka yang dimaksudkan adalahFI IV dan semua suplemennya.

Bahan dan ProsesSediaan resmi dibuat dari bahan-bahan yang memenuhi persyaratandalam monografi Farmakope untuk masing-masing bahan yangbersangkutan, yang monografinya tersedia dalam Farmakope.

Air yang digunakan sebagai bahan dalam sediaan resmi harusmemenuhi persyaratan untuk air, air untuk injeksi atau salah satubentuk steril air yang tercantum dalam monografi dalam FI ini.Air yang dapat diminum dan memenuhi persyaratan air minum yangdiatur oleh pemerintah dapat digunakan dalam memproduksi sediaanresmi.

4

Bahan resmi harus dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip carapembuatan yang baik dan dari bahan yang telah memenuhipersyaratan yang ditetapkan, untuk menjamin agar bahan yangdihasilkan memenuhi semua persyaratan yang tertera pada monografiFarmakope.

Apabila monografi suatu sediaan memerlukan bahan yang jumlahnyadinyatakan sebagai zat yang telah dikeringkan, bahan tersebuttidak perlu dikeringkan terlebih dahulu sebelum digunakan,asalkan adanya air atau zat lain yang mudah menguap diperkenankandalam jumlah yang ditetapkan.

Bahan TambahanBahan resmi yang dibedakan dari sediaan resmi tidak bolehmengandung bahan yang ditambahkan kecuali secara khususdiperkenankan dalam monografi. Apabila diperkenankan padapenandaan harus tertera nama dan jumlah bahan tam-bahan tersebut.

Kecuali dinyatakan lain dalam monografi atau dalam ketentuanumum, bahan-bahan yang diperlukan seperti bahan dasar, penyalut,pewarna, penyedap, pengawet, pemantap dan pembawa dapatditambahkan ke dalam sediaan resmi untuk meningkatkan stabilitas,manfaat atau penampilan maupun untuk memudahkan pembuatan. Bahantambahan tersebut dianggap tidak sesuai dan dilarang digunakan,kecuali :1. bahan tersebut tidak membahayakan dalam jumlah yang

digunakan2. tidak melebihi jumlah minimum yang diperlukan untuk

memberikan efek yang diharapkan.3. tidak mengurangi ketersediaan hayati, efek terapi atau

keamanan dari sediaan resmi.4. tidak mengganggu dalam pengujian dan penetapan kadar.

Udara didalam wadah sediaan resmi dapat dikeluarkan atau digantidengan karbondioksida, helium, nitrogen atau gas lain yangsesuai. Gas tersebut harus dinyatakan pada etiket kecualidinyatakan lain dalam monografi.

5

Tangas Uap.Jika dinyatakan penggunaan tangas uap, yang dimaksud adalahtangas dengan uap panas mengalir. Dapat juga digunakan pamanaslain yang dapat diatur hingga suhunya sama dengan uap panasmengalir.

Tangas AirJika dinyatakan penggunaan tangas air, tanpa menyebutkan suhutertentu, yang dimaksud adalah tangas air yang mendidih kuat.

Larutan.Kecuali dinyatakan lain, larutan untuk pengujian atau penetapankadar dibuat dengan air sebagai pelarut.

Pernyataan 1 dalam 10 mempunyai arti 1 bagian volume cairan atau1 bagian bobot zat padat diencerkan dengan atau dilarutkan dalampengencer atau pelarut secukupnya hingga volume akhir 10 bagianvolume.

Pernyataan 20 : 5 : 2 mempunyai arti beberapa cairan denganperbandingan volume seperti yang disebutkan, dicampur.

Bobot JenisKecuali dinyatakan lain, bobot jenis adalah perbandingan bobotzat diudara pada suhu 25 o terhadap bobot air dengan volume samapada suhu 25 o

SuhuKecuali dinyatakan lain, semua suhu di dalam Farmakope dinyatakandalam derajat celcius dan semua pengukuran dilakukan pada suhu25 o. Jika dinyatakan suhu kamar terkendali , yang dimaksudadalah suhu 15 o dan 30 o

AirKecuali dinyatakan lain, yang dimaksud dengan air dalam pengujiandan penetapan kadar adalah air yang dimurnikan.

Pemerian

6

Pemerian memuat paparan mengenai sifat zat secara umum terutamameliputi wujud, rupa, warna, rasa, bau dan untuk beberapa haldilengkapi dengan sifat kimia atau sifat fisika, dimaksudkanuntuk dijadikan petunjuk dalam pengelolaan, peracikan, danpenggunaan.

Pernyataan dalam pemerian tidak cukup kuat dijadikan syarat baku,tetapi meskipun demikian secara tidak langsung dapat membantudalam penilaian pendahuluan terhadap mutu zat yang bersangkutan.

KelarutanKelarutan zat yang tercantum dalam farmakope dinyatakan denganistilah sebagai berikut :

Istilah

kelarutanJumlah bagian pelarut yangdiperlukan untuk melarutkan

satu bagian zat.

Sangat mudah larutMudah larutLarutAgak sukar larutSukar larutSangat sukar larutPraktis tidak larut

Kurang dari 11 sampai 1010 sampai 3030 sampai 100100 sampai 10001000 sampai 10.000lebih dari 10.000

Wadah dan PenyimpananWadah dan sumbatnya tidak boleh mempengaruhi bahan yang disimpandidalamnya baik secara kimia maupun secara fisika, yang dapatmengakibatkan perubahan kekuatan, mutu atau kemurniannya hinggatidak memenuhi persyaratan resmi.

7

Kecuali dinyatakan lain, persyaratan wadah yang tertera diFarmakope juga berlaku untuk wadah yang digunakan dalampenyerahan obat oleh apoteker.

Kemasan tahan rusakWadah suatu bahan steril yang dimaksudkan untuk pengobatan mataatau telinga, kecuali yang disiapkan segera sebelum diserahkanatas resep dokter , harus disegel sedemikian rupa hingga isinyatidak dapat digunakan tanpa merusak segel.

Wadah tidak tembus cahayaWadah tidak tembus cahaya harus dapat melindungi isi daripengaruh cahaya, dibuat dari bahan khusus yang mempunyai sifatmenahan cahaya atau dengan melapisi wadah tersebut .

Wadah yang bening dan tidak berwarna atau wadah yang tembuscahaya dapat dibuat tidak tembus cahaya dengan cara memberipembungkus yang buram. Dalam hal ini pada etiket harus disebutkanbahwa pembungkus buram diperlukan sampai isi dari wadah habiskarena diminum atau digunakan untuk keperluan lain.

Jika dalam monografi dinyatakan “Terlindung dari cahaya “dimaksudkan agar penyimpanan dilakukan dalam wadah tidak tembuscahaya.

Wadah tertutup baikWadah tertutup baik harus melindungi isi terhadap masuknya bahanpadat dan mencegah kehilangan bahan selama penanganan ,pengangkutan, penyimpanan dan distribusi.

Wadah tertutup rapatHarus melindungi isi terhadap masuknya bahan cair , bahan padatatau uap dan mencegah kehilangan, merekat, mencair ataumenguapnya bahan selama pena-nganan , pengangkutan dan distribusidan harus dapat ditutup rapat kembali. Wadah tertutup rapat dapatdiganti dengan wadah tertutup kedap untuk bahan dosis tunggal.

Wadah tertutup kedap

8

Harus dapat mencegah menembusnya udara atau gas selamapenanganan, pengangkutan, penyimpanan dan distribusi.

Wadah satuan tunggalDigunakan untuk produk obat yang dimaksudkan untuk digunakansebagai dosis tunggal yang harus digunakan segera setelah dibuka.Wadah atau pembung-kusnya sebaiknya dirancang sedemikian rupa,hingga dapat diketahui apabila wadah tersebut pernah dibuka.Tiap wadah satuan tunggal harus diberi etiket yang menye-butkanidentitas, kadar atau kekuatan, nama produsen, nomor batch dantanggal ka-daluarsa.

Wadah dosis tunggalAdalah wadah satuan tunggal untuk bahan untuk bahan yang hanyadigunakan secara parenteral.

Wadah dosis satuanAdalah wadah satuan tunggal untuk bahan yang digunakan bukansecara parenteral dalam doosis tunggal, langsung dari wadah.

Wadah satuan gandaAdalah wadah yang memungkinkan dapat diambil isinya beberapa kalitanpa mengakibatkan perubahan kekuatan, mutu atau kemurnian sisazat dalam wadah tersebut.

Wadah dosis gandaAdalah wadah satuan ganda untuk bahan yang digunakan hanya secaraparenteral

Suhu penyimpanan

Dingin adalah suhu tidak lebih dari 8o

Lemari pendingin memiliki suhu antara 2o dan 8o

sedangkan lemari pembeku mempunyai suhu antara -20o dan -10o

Sejuk adalah suhu antara 8o dan 15o.Kecuali dinyatakan lain harus disimpan pada suhusejuk dapat disimpan didalam lemari pendingin

9

Suhu kamar adalah suhu pada ruang kerja.Suhu kamar terkendali adalah suhu yang diaturantara 15 o dan 30o

Hangat adalah suhu antara 30o dan 40 o

Panasberlebih

adalah suhu di atas 40o

PenandaanBahan dan sediaan yang disebutkan dalam farmakope harus diberipenandaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

Persen- Persen bobot per bobot ( b/b) , menyatakan jumlah gram zat

dalam 100 gram larutan atau campuran,.- Persen bobot per volume ( b/v) , menyatakan jumlah gram zat

dalam 100 ml larutan, sebagai pelarut dapat digunakan airatau pelarut lain.

- Persen volume per volume (v/v), menyatakan jumlah ml zatdalam 100 ml larutan

Pernyataan persen tanpa penjelasan lebih lanjut untukcampuran padat atau setengah padat, yang dimaksud adalah b/b,untuk larutan dan suspensi suatu zat padat dalam cairan yangdimaksud adalah b/v , untuk larutan cairan di dalam cairan yangdimak-sud adalah v/v dan untuk larutan gas dalam cairan yangdimaksud adalah b/v.

Daluarsa Adalah waktu yang menunjukkan batas terakhir obat masih memenuhisyarat baku. Daluarsa dinyatakan dalam bulan dan tahun, harusdicantumkan dalam etiket.

D. Obat dan Sediaan

10

Pengertian Obat Secara Umum

Obat ialah semua bahan tunggal/campuran yang dipergunakanoleh semua makhluk untuk bagian dalam maupun luar, guna mencegah,meringankan ataupun menyembuhkan penyakit.

Menurut undang – undang yang dimaksud obat ialah suatu bahanatau bahan-bahan yang dimaksudkan untuk dipergunakan dalammenetapkan diagnosa, mencegah , mengurangi, menghilangkan,menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainanbadaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, untuk memperelokbadan atau bagian badan manusia.

Pengertian Obat Secara Khusus1 Obat Jadi Yakni obat dalam keadaan murni atau campuran

dalam bentuk serbuk, cairan, salep, tablet, pil,suppositoria atau bentuk lain yang mempunyaiteknis sesuai dengan Farmakope Indonesia ataubuku lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

2 ObatPatent

Yakni obat jadi dengan nama dagang yangterdaftar atas nama si pembuat pembuat yangdikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli daripabrik yang memproduksinya.

3 Obat Baru Yakni obat yang terdiri atau berisi zat, baiksebagai bagian yang berkhasiat, ataupun yangtidak berkhasiat, misalnya lapisan, pengisi,pelarut, pembantu atau komponen lain, yang belumdikenal sehingga tidak diketahui khasiat dankegunaannya.

4 Obat Asli Yakni obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alamiah Indonesia, terolah secara

11

sederhana atas dasar pengalaman dan digunakandalam pengobatan tradisional.

5 ObatEsensial

Adalah obat yang paling dibutuhkan untukpelayanan kesehatan masyarakat terbanyak dantercantum dalam Daftar Obat Esensial yangditetapkan oleh Menteri Kesehatan

6 ObatGenerik

Adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkandalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiatyang dikandungnya.

Penggolongan ObatMacam-macam penggolongan obat :

1. Menurut kegunaannya obat dapat dibagi :a). untuk menyembuhkan (terapeutic)

b). untuk mencegah (prophylactic)c). untuk diagnosa (diagnostic)

2. Menurut cara penggunaan obat dapat dibagi :a). Medicamentum ad usum internum (pemakaian dalam),

adalah obat yang digunakan melalui orang dan diberitanda etiket putih

b). Medicamentum ad usum externum (pemakaian luar),adalah obat yang cara penggunaannya selain melaluioral dan diberi tanda etiket biru. Contohnyaimplantasi, injeksi, topikal, membran mukosal, rektal,vaginal, nasal, opthal, aurical, collutio/gargarisma.

3. Menurut cara kerjanya obat dapat dibagi :a). Lokal, adalah obat yang bekerjanya pada jaringan

setempat, seperti obat – obat yang digunakan secaratopikal pemakaian topikal. Contohnya salep, linimentadan cream

b). Sistemis, adalah obat yang didistribusikankeseluruh tubuh. Contohnya tablet, kapsul, obat minumdan lain – lain.

12

4. Menurut undang-undang kesehatan obat digolongkan dalam :a). Obat narkotika (obat bius), merupakan obat yang

diperlukan dalam bidang pengobatan dan ilmupengetahuan dan dapat pula menimbulkan ketergantunganyang sangat merugikan apabila dipergunakan tanpapembatasan dan pengawasan.

b). Obat Psikotropika (obat berbahaya), obat yangmempengaruhi proses mental, merangsang ataumenenangkan, mengubah pikiran/perasaan / kelakuanorang.

c). Obat keras adalah semua obat yang : mempunyai takaran maksimum atau yang tercantum

dalam daftar obat keras. diberi tanda khusus lingkaran bulat berwarna merah

dengan garis tepi berwarna hitam dengan huruf Kyang menyentuh garis tepi.

obat baru , kecuali dinyatakan Departemen Kesehatantidak membahayakan

semua sediaan parenteral

d). Obat Bebas Terbatas adalah obat keras yang dapatdiserahkan tanpa resep dokter dengan penyerahan dalambungkus aslinya dan diberi tanda peringatan(P1 s/d P6)

e). Obat Bebas adalah obat yang dapat dibeli secarabebas, dan tidak membahayakan bagi si pemakai dandiberi tanda lingkaran hijau dengan garis tepiberwarna hitam.

Sumber ObatObat yang kita gunakan ini berasal dari berbagai sumber antaralain :1. Tumbuhan (flora, nabati), seperti digitalis folium, kina,

minyak jarak.2. Hewan (fauna, hayati) seperti minyak ikan, adeps lanae,

cera.

13

3. Mineral (pertambangan) seperti kalium iodida, garam dapur,parafin, vaselin.

4. Sintetis (tiruan/buatan) seperti kamfer sintetis, vitamin C5. Mikroba seperti antibiotik penicillin dari Penicillium notatum.

Dari sumber-sumber ini supaya lebih sederhana dan lebih mudahdalam pemakaian dan penyimpanan masih harus diolah menjadisediaan kimia dan sediaan galenis. Contoh :

Simplisia Preparat Kimia Preparat

GalenisBelladonnae

herba

Atropin sulfas

Scopolamini

hydrobromidum

Belladonna

extractum

Belladonnae

tincturaOpium Morphini

hydrochloridum

Codeini

Hydrochloridum

Opii extractum

Opii tinctura

E. Resep

Pengertian ResepResep adalah permintaan tertulis seorang dokter , dokter gigi

atau dokter hewan yang diberi ijin berdasarkan peraturanperundang-undangan yang berlaku kepada apoteker pengelola apotikuntuk menyediakan dan menyerahkan obat-obatan bagi penderita.Resep disebut juga formulae medicae, terdiri dari formulae officinalis(yaitu resep yang tercantum dalam buku farma-kope atau bukulainnya dan merupakan standar) dan formulae magistralis (yaitu resepyang ditulis oleh dokter)

Resep selalu dimulai dengan tanda R/ yang artinya recipe(ambilah). Dibelakang tanda ini (R/) biasanya baru tertera namadan jumlah obat. Umumnya resep ditulis dalam bahasa latin. Suaturesep yang lengkap harus memuat :

14

Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi ataudokter hewan

Tanggal penulisan resep, nama setiap obat atau komposisiobat

Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Nama pasien, jenis hewan, umur, serta alamat/pemilik hewan Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat

yang jumlahnya melebihi dosis maksimal.

Contoh bentuk resep dokter adalah sebagai berikut :

Dr. S.H. PudjihadiDSP/50005/03.P/75B

Jl. Yusuf Adiwinata SH 62 – Jakarta,Telp. 45011Jam bicara 3 - 5 soreHari Senin , Rabu, Jum’at

Jakarta, 20 Mei 2000R/ Extr.

Bellad120 mg

HCl Ephed. 300 mgC.T.M 50 mgDoveriPulv.

3

O.B.H 300 mlm.f. potios.t.d.d. C

Paraf dokterPro : HalimahUmur : 7 tahunAlamat

: Jl. A. Yani 57 Surabaya.

15

Pembagian suatu resep yang lengkap :1). Tanggal dan tempat ditulisnya resep ( inscriptio )2). Aturan pakai dari obat yang tertulis ( signatura )3). Paraf/tanda tangan dokter yang menulis resep

( subcriptio )4). Tanda buka penulisan resep dengan R/ ( invecatio )5). Nama obat, jumlah dan cara membuatnya ( praescriptio

atau ordinatio )

Yang berhak menulis resep adalah dokter, dokter gigi(terbatas pada pengobatan gigi dan mulut) dan dokter hewan(terbatas pada pengobatan hewan). Dokter gigi diberi ijin menulisresep dari segala macam obat untuk pemakaian melalui mulut,injeksi (parentral) atau cara pemakaian lainnya, khusus untukmengobati penyakit gigi dan mulut. Sedangkan pembiusan / patirasasecara umum tetap dilarang bagi dokter gigi (S.E.) Depkes No.19/Ph/62 Mei 1962.

Resep untuk pengobat segeraUntuk penderita yang memerlukan pengobatan segera dokter

dapat memberi tanda :Cito : segeraUrgent : pentingStatim : pentingP.I.M : Periculum In Mora = berbahaya bila ditunda.

pada bagian atas kanan resep, apoteker harus mendahulukanpelayanan resep ini termasuk resep antidotum .

Bila dokter ingin agar resepnya dapat diulang, maka dalamresep ditulis Iteratie. Dan ditulis berapa kali resep boleh diulang.Misalkan iteratie 3 X, artinya resep dapat dilayani 1 + 3 kaliulangan = 4 X . Untuk resep yang mengandung narkotika, tidakdapat ditulis iteratie tetapi selalu dengan resep baru.

Komponen Resep Menurut FungsiMenurut fungsi bahan obatnya resep terbagi atas :1). Remidium Cardinal, adalah obat yang berkhasiat utama2). Remidium Ajuvans, adalah obat yang menunjang bekerjanya

bahan obat utama

16

3). Corrigens, adalah zat tambahan yang digunakan untukmemperbaiki warna, rasa dan bau dari obat utama. Corrigens dapat kita bedakan sebagai berikut :a.

CorrigensActionis,

digunakan untuk memperbaiki kerja zatberkhasiat utama. Contohnya pulvis doveri terdiri darikalii sulfas, ipecacuanhae radix, danopii pulvis. Opii pulvis sebagai zatberkhasiat utama menyebabkan orangsukar buang air besar, karena itu diberikalii sulfas sebagai pencahar sekaligusmemperbaiki kerja opii pulvis tsb.

b.

CorrigensOdoris,

digunakan untuk memperbaiki bau dariobat. Contohnya oleum Cinnamommi dalamemulsi minyak ikan.

c.

CorrigensSaporis,

digunakan untuk memperbaiki rasa obat.Contohnya saccharosa atau sirupussimplex untuk obat - obatan yang pahitrasanya.

d.

CorrigensColoris,

digunakan untuk memperbaiki warna obat .Contohnya obat untuk anak diberi warnamerah agar menarik untuk diminum.

e.

CorrigensSolubilis,

digunakan untuk memperbaiki kelarutandari obat utama. Contohnya Iodium dapatmudah larut dalam larutan pekat KI /NaI

4). Constituens / Vehiculum / Exipiens, merupakan zat tambahan. Adalahbahan obat yang bersifat netral dan dipakai sebagai bahanpengisi dan pemberi bentuk, sehingga menjadi obat yangcocok. Contohnya laktosum pada serbuk, amylum dan talcumpada bedak tabur.

Contoh resep berdasarkan fungsi bahan obatnya.

17

R/ Sulfadiazin 0,500 - RemidiumCardinale

Bic, Natric 0,300 - RemidiumAjuvans

Saccharum 0,100 - Corrigens SaporisLact. 0,200 - ConstituensMf. Pulv.dtd no XS.t.d.d.p. IPro : Tn. Budi

Salinan Resep (Copy Resep)Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotik, selain

memuat semua keterangan yang terdapat dalam resep asli juga harusmemuat :1). Nama dan alamat apotik2). Nama dan nomer izin apoteker pengelola apotik.3). Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotik4). Tanda det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan dan

tanda nedet (nedetur) untuk obat yang belum diserahkan, padaresep dengan tanda ITER …X diberi tanda detur orig / detur…..X

5). Nomor resep dan tanggal pembuatan.

Contoh salinan resep.

APOTIK BAHARI

18

Jl. Thamrin No. 3 Jakarta - Telp. 378945

APA : Drs. Bambang Hariyanto, AptSIK ...............................................

......Salinan resep No : 259Dari dokter : Joko SusiloDitulis tanggal : 5 Nofember 2001Pro : Nn. Andriani

R/ Amoxycillin 500 No. XII S.3.d.d.I----- detR/ Ponstan FCT No. XII S.p.r.n. I-----ne det

Jakarta, 5 Nofember 2001 Cap apotik pcc Tanda tangan APA

Istilah lain dari copy resep adalah apograph, exemplum, afschrif.Apabila Apoteker Pengelola Apotik berhalangan melakukan tugasnya,penandatanganan atau pencantuman paraf pada salinan resep yangdimaksud diatas dilakukan oleh Apoteker Pendamping atau ApotekerPengganti dengan mencantumkan nama terang dan status yangbersangkutan.

Salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulisresep atau yang merawat penderita, penderita sendiri dan petugaskesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut perundang-undangan yang berlaku (contohnya petugas pengadilan bila diper-lukan untuk suatu perkara).

Penyimpanan Resep

19

Apoteker Pengelola Apotik mengatur resep yang telahdikerjakan menurut urutan tanggal dan nomor urut penerimaanresep. Resep harus disimpan sekurang-kurangnya selama 3 tahun.Resep yang mengandung narkotika harus dipisahkan dari reseplainnya.Resep yang disimpan melebihi jangka 3 tahun dapatdimusnahkan.

Pemusnahan resep dilakukan dengan cara dibakar atau dengancara lain yang memadai oleh Apoteker Pengelola Apotik bersama-sama dengan sekurang-kurangnya seorang petugas apotik. Padapemusnahan resep harus dibuat berita acara pemusnahan sesuaidengan bentuk yang telah ditentukan, rangkap 4 dan ditanda-tangani oleh APA bersama dengan sekurang-kurangnya seorangpetugas apotik.

Apoteker tidak dibenarkan mengulangi penyerahan obat atasdasar resep yang sama apabila pada resep aslinya tercantum tandan.i. ( ne iteratur = tidak boleh diulang) atau obat narkotikaatau obat lain yang oleh Menkes (khususnya Dir Jen. POM) yangditetapkan sebagai obat yang tidak boleh diulang tanpa resep barudari dokter.

F. Dosis

Pengertian DosisKecuali dinyatakan lain, yang dimaksud dengan dosis adalah

dosis maksimum, yaitu dosis maksimum dewasa untuk pemakaianmelalui mulut, injeksi subkutis dan rektal. Selain dosis maksimaljuga dikenal dosis lazim, dalam Farmakope edisi III tercantumdosis lazim untuk dewasa juga untuk bayi dan anak. Umumnyamerupakan petunjuk dan tidak mengikat.

Definisi dosis (takaran) suatu obat ialah banyaknya suatuobat yang dapat dipergunakan atau diberikan kepada seorangpenderita baik untuk dipakai sebagai obat dalam maupun obat luar.Ketentuan Umum FI edisi III mencantumkan 2 dosis yakni :

1). Dosis Maksimal ( maximum), berlaku untuk pemakaian sekali dansehari. Penyerahan obat dengan dosis melebihi dosis maksimumdapat dilakukan dengan membubuhi tanda seru dan paraf dokterpenulisan resep, diberi garis dibawah nama obat tersebutatau banyaknya obat hendaknya ditulis dengan huruf lengkap.

20

2). Dosis Lazim (Usual Doses), merupakan petunjuk yang tidak mengikattetapi digunakan sebagai pedoman umum (dosis yang biasa /umum digunakan).

Macam – Macam DosisDitinjau dari dosis (takaran) yang dipakai, maka dapat dibagisebagai berikut :

1).

Dosisterapi

adalah dosis (takaran) yang diberikan dalamkeadaan biasa dan dapat menyembuhkan sisakit.

2).

Dosismaksimum

adalah dosis (takaran) yang terbesar yangdapat diberikan kepada orang dewasa untukpemakaian sekali dan sehari tanpamembahayakan.

3).

L.D.50 adalah dosis (takaran) yang menyebabkankematian pada50% hewan percobaan.

4).

L.D.100 adalah dosis (takaran) yang menyebabkankematian pada 100 % hewan percobaan

Daftar dosis maksimal menurut FI digunakan untuk orangdewasa berumur 20 - 60 tahun, dengan berat badan 58 – 60 kg.Untuk orang yang sudah berusia lanjut dan pertumbuhan fisiknyasudah mulai menurun, maka pemberian dosis lebih kecil dari padadosis dewasa.

Perbandingan dosis orang usia lanjut terhadap dosis dewasa :

Umur Dosis60-70 tahun 4/5 x dosis

21

dewasa70-80 tahun ¾ x dosis

dewasa80-90 tahun 2/3 x dosis

dewasa90 tahun keatas ½ x dosis

dewasa

Dosis untuk wanita hamil Untuk wanita hamil yang peka terhadap obat-obatan sebaiknya

diberi dalam jumlah yang lebih kecil, bahkan untuk beberapa obatyang dapat mengakibatkan abortus dilarang, juga wanita menyusui,karena obat dapat diserap oleh bayi melalui ASI. Untuk anakdibawah 20 tahun mempunyai perhitungan khusus.

Dosis untuk anak dan bayiRespon tubuh anak dan bayi terhadap obat tidak dapat

disamakan dengan orang dewasa. Dalam memilih dan menetapkan dosismemang tidak mudah karena harus diperhitungkan beberapa faktor,antara lain umur, berat badan, jenis kelamin, sifat penyakit,daya serap obat, ekskresi obat. Faktor lain kondisi pasien, kasuspenyakit, jenis obatnya juga faktor toleransi, habituasi, adiksidan sensitip.

Aturan pokok untuk memperhitungkan dosis untuk anak tidakada, karena itu beberapa tokoh mencoba untuk membuat perhitunganberdasarkan umur, bobot badan dan luas permukaan (bodysurface ) . Sebagai patokan dapat kita ambil salah satu carasebagai berkut :

Menghitung Dosis Maksimum Untuk Anak

(1) Berdasarkan Umur.

22

- Rumus YOUNG : x dosis maksimal

dewasa, dimana n adalah umur dari anak 8 tahunkebawah.

- Rumus DILLING : x dosis maksimal

dewasa, dimana n adalah umur dari anak 8 tahunkebawah.

- Rumus FRIED : x dosis

maksimal dewasa, n adalah umur bayi dalam bulan

(2) Berdasarkan Berat Badan (BB)

- Rumus CLARK (Amerika) :

Berat badan anak dalam kg x dosismaksimal dewasa 150

atau Berat Badan Anak dalam pound x dosismaksimal dewasa 68

- Rumus Thermich ( Jerman ) : Berat Badan Anak dalam kg x dosismaksimal dewasa 70

Ada 3 macam bahan yang mempunyai DM untuk obat luar yaitu :Naphthol, guaiacol,kreosot

untuk kulit

Sublimat untuk mataIodoform untuk obat

pompa

23

Dosis maksimum gabunganBila dalam resep terdapat lebih dari satu macam obat yang

mempunyai kerja bersamaan/searah, maka harus dibuat dosismaksimum gabungan. Dosis maksimum gabungan dinyatakan tidaklampau bila : pemakaian 1 kali zat A + pemakaian 1 kali zat B, hasilnya kurang dari100 %, demikian pula pemakaian 1 harinya.

Contoh obat yang memiliki DM gabungan : Atropin Sulfasdengan Extractum Belladonnae, Pulvis Opii dengan Pulvis Doveri,Coffein dengan Aminophyllin, Arsen Trioxyda dengan Natrii Arsenasdan lain-lain

Dosis dengan pemakaian berdasar jam, contohnya s.o.t.h. (setiap tiga jam)

(1) Menurut FI edisi II untuk pemakaian sehari dihitung :

X = X = 8 kali minum dalam sehari semalam

(2) Menurut Van Duin :

+ 1 X = + 1 = 6 kali minum obat untuk

sehari semalam, kecuali untuk antibiotika dan sulfonamidadihitung 24 jam (seperti rumus dari FI. II)

Dosis untuk larutan mengandung sirup jumlah besarHarus diperhatikan didalam obat minum yang mengandung sirup

dalam jumlah besar yaitu lebih dari 16,67 % atau lebih dari 1/6bagian, BJ larutan akan berubah dari 1 menjadi 1,3, sehinggaberat larutan tidak akan sama dengan volume larutan.

Pengenalan Pertimbangan Dosis Selain dosis maksimal kita juga mengenal dosis lazim yaitu

dosis suatu obat yang dapat diharapkan menimbulkan efek pada

24

pengobatan orang dewasa yang sesuai dengan gejalanya. Rentangandosis lazim suatu obat menunjukkan kisaran kuantitatif ataujumlah obat yang dapat ditentukan dalam pengobatan biasa .Pemakaian diluar dosis lazim (kurang atau lebih) menyebabkansuatu permasalahan . Misalnya kuman menjadi kebal atau penyakittidak sembuh.

Dalam Farmakope Indonesia edisi III dicantumkan dosis lazimuntuk orang dewasa dan dosis lazim untuk bayi dan anak-anakSelain dinyatakan dalam umur, dosis lazim juga bisa dihitungberdasarkan berat badan pasien mengingat beberapa pasien ada yangtidak sesuai antara umur dan berat badannya.

Untuk obat-obat tertentu, dosis awal atau pemakaian pertamakadang jumlahnya besar, hal tersebut mungkin dibutuhkan untuktercapainya konsentrasi obat yang diinginkan dalam darah ataujaringan, kemudian dilanjutkan dengan dosis perawatan. Dosislazim memberi kita sejumlah obat yang cukup tapi tidak berlebihuntuk menghasilkan suatu efek terapi.

Obat-obat paten yang dijual di apotik pada umumnya sudahtersedia dalam dosis lazimnya, sehingga memudahkan tenagakesehatan (dokter/farmasis) untuk menentukan besarnya dosis lazimuntuk orang dewasa maupun anak. Contohnya CTM tablet (4mg/tablet), Dexamethason tablet ( 0,5 mg/tablet), Prednisontablet (5 mg/tablet), Ampisillin kapsul (250mg/kapsul atau 500 mg/kapsul), Ampisillin sirup (125 mg/cth) danlain – lain.

Mengapa kita perlu mempertimbangkan dosis obat, bila dosismaximalnya tidak lampau ?Hal tersebut perlu dipertimbangkan karena beberapa macam obat DMnya tidak lampau tetapi dianggap tidak lazim. Misalnya dosismaximal CTM 40 mg per hari, sedangkan dosis lazimnya 6-16 mg/hari. Bila pasien minum CTM tablet 3 kali sehari 2 tablet,dosis maksimalnya belum dilampaui, tetapi dianggap tidak lazimkarena efek terapi sudah dapat dicapai cukup dengan pemberian 3kali sehari 1 tablet.

25

26