MANAJEMEN RISIKO PENGELOLAAN FARMASI RUMAH ...

40
MANAJEMEN RISIKO PENGELOLAAN FARMASI RUMAH SAKIT Dra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm

Transcript of MANAJEMEN RISIKO PENGELOLAAN FARMASI RUMAH ...

MANAJEMEN RISIKO PENGELOLAAN FARMASI RUMAH SAKIT

Dra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm

Aktivitas administratif dan klinis yang

dilakukan untuk mendeteksi, mengevaluasi dan mengurangi risiko cedera pada pasien, pegawai, pengunjung dan institusi itu sendiri

(Joint Commission)

Mengapa perlu manajemen risiko?

Meningkatkan mutu

Meningkatkan keselamatan

Meminimalkan kerugian

Manajemen Risiko dalam Standar Akreditasi KARS versi 2012

Standar PMKP.11.

Program manajemen risiko digunakan untuk

melakukan identifikasi dan mengurangi KTD terjadi

dan mengurangi risiko terhadap keselamatan pasien

dan staf.

Standar MPO 1 EP 4

Sekurang-kurangnya ada satu kajian (review) atas

sistem manajemen obat yang didokumentasikan

selama 12 bulan terakhir.

Medication errors =

Organisational / System errors

Pasien

Pegawai

Rumah Sakit

Lingkungan

SIAPA YANG PERLU DILINDUNGI ?

Manfaat Manajemen Risiko

Bagi Pasien:

- Mendapatkan pelayanan yang bermutu

- Meningkatnya keselamatan

Bagi Rumah Sakit:

- Perlindungan reputasi dan kepercayaan

- Mengurangi komplain, tuntutan

- Menghindari/meminimalkan kerugian

finansial

•3

MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT

9

SELEKSI

PERENCANAAN

PENGADAAN

PENERIMAAN

PENYIMPANAN

PENDISTRIBUSIAN

TITIK-TITIK RISIKO

DALAM PROSES PENGELOLAAN

PERESEPAN

PENYALINAN

PENYIAPAN (DISPENSING)

PEMBERIAN (ADMINISTRATION)

PEMANTAUAN

TITIK-TITIK RISIKO

DALAM PROSES PENGGUNAAN

SIKLUS

MANAJEMEN RISIKO

ASESMEN

PENGENDALIAN

EVALUASI

IDENTIFIKASI

Contoh Formulir Risk Register

Identifikasi Risiko

Sumber Data:

Laporan medication error

Komplain

Hasil audit

Hasil survei

Capaian indikator

Medical Record review

Hasil ronde/tracer

FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)

RCA (Root Cause Analysis)

Yang dilaporkan

Tidak dilaporkan

Identifikasi Risiko (…lanjutan)

Lakukan process mapping: proses, subproses

Dampak risiko: Finansial, Keselamatan, Properti,

Bisnis

Risiko dikelompokkan : risiko eksternal, internal

(Perspektif : RS? Instalasi Farmasi ?)

Risiko internal: dapat dikendalikan

- Organisasi

- SDM

- Fasilitas dan sarana

- Komunikasi

Risiko eksternal: sulit/ tidak dapat dikendalikan

17

PROSES RISIKO TINDAK LANJUT PIC

Seleksi

Perencanaan

Pengadaan

Penerimaan

Penyimpanan

Pendistribusian

Peresepan

Penyalinan

Penyiapan

Pemberian

Pemantauan

IDENTIFIKASI RISIKO MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT

Identifikasi Risiko (…lanjutan)

19

PROSES RISIKO

Seleksi

Seleksi Obat dilakukan dengan

mempertimbangkan aspek safety,

efficacy, quality

Seleksi obat hanya mempertimbangkan

harga

Tidak ada verifikasi dokumen mutu

(Surat Izin Edar, CPOB, CoA, batch QC,

BA/BE

Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung

Tidak mempertimbangkan produk LASA

dengan obat yang sudah distok oleh RS

Merek obat berganti-ganti untuk zat aktif

yang sama

IDENTIFIKASI RISIKO MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT

20

PROSES RISIKO

Pengadaan

Obat diadakan sesuai kebutuhan

pasien dan dilakukan sesuai

peraturan.

Obat tidak selalu tersedia ketika

diperlukan

Pengadaan obat tidak melalui jalur resmi

Anggaran untuk pembelian obat tidak

mencukupi

Tidak ada prosedur baku untuk

menangani kekosongan obat

Pengadaan obat non formularium tidak

dibatasi

Obat yang dibutuhkan belum memiliki

surat izin edar dari BPOM

Prosedur pengadaan obat melalui

Special Access Scheme (SAS) tidak

IDENTIFIKASI RISIKO MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT

21

PROSES RISIKO

Penyimpanan

Penyimpanan obat yang menjamin

stabilitas,keamanan, mudah dicari

Penyimpanan Obat LASA (NORUM)

tidak dipisah/ tidak ditandai

Penyimpanan obat high alert tidak

dipisah / tidak di tandai

Lokasi Penyimpanan elektrolit pekat

tidak dibatasi

Penyimpanan obat tidak FEFO

Kekuatan obat dengan zat aktif sama

sangat bervariasi

Suhu tempat penyimpanan obat tidak

sesuai dengan stabilitas obat

Stok obat di ruang perawatan tidak

disimpan dengan aman, misal: tidak

dikunci pada area publik

IDENTIFIKASI RISIKO MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT

22

PROSES RISIKO

Penyimpanan (.. Lanjutan)

Penyimpanan obat yang menjamin

stabilitas,keamanan, mudah dicari

Tempat penyimpanan obat tidak

diinspeksi secara berkala

Obat di troli emergensi tidak lengkap

Obat di troli emergensi tidak diinspeksi

secara berkala

Obat mendekati kadaluarsa tidak diberi

tanda

Obat kadaluarsa masih tersimpan

Obat yang dibawa pasien dari luar RS

tidak diperiksa mutunya

IDENTIFIKASI RISIKO MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT

23

PROSES RISIKO

Pendistribusian

Pendistribusian obat menjamin

kualitas dan kuantitas obat sampai di

tujuan

Tidak dilakukan pemeriksaan sebelum

obat diambil dari tempat penyimpanan

Peralatan transport obat (troli, cool box)

tidak memadai

Pengantaran obat dilakukan oleh

petugas yang tidak berwenang

Obat diterima oleh petugas yang tidak

berwenang

Obat recall belum ditarik

Pencatatan stok tidak dilakukan dengan

benar

IDENTIFIKASI RISIKO MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT

24

PROSES RISIKO

Peresepan

Resep/ Instruksi Pengobatan dibuat

dengan lengkap dan benar oleh

dokter yang berwenang

Resep/ Instruksi Pengobatan tidak

terbaca

Resep/ Instruksi Pengobatan tidak

lengkap sesuai kebijakan RS

Cara penulisan belum benar (singkatan,

istilah tidak baku)

Rekonsiliasi obat tidak dilakukan

Resep/ Instruksi pengobatan ditulis oleh

petugas yang tidak berwenang

Instruksi pengobatan dengan catatan

pemberian obat berbeda

IDENTIFIKASI RISIKO MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT

25

PROSES RISIKO

Penyalinan

Penyalinan dilakukan dari rekam

medik ke lembar resep dan/atau ke

catatan pemberian obat

Penulisan antara di rekam medik dan di

catatan pemberian obat berbeda

Petugas yang melaksanakan instruksi

pengobatan (farmasi untuk dispensing,

perawat untuk pemberian obat tidak

dapat mengakses instruksi asli)

IDENTIFIKASI RISIKO MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT

26

PROSES RISIKO

Penyiapan

Penyiapan obat dilakukan di tempat

yang bersih, aman.

Dilakukan sesuai persyaratan oleh

petugas yang kompeten.

Obat disiapkan akurat dan tepat

waktu.

Tempat penyiapan obat belum sesuai

standar

Petugas yang menyiapkan obat tidak

kompeten

Pengkajian resep tidak dilakukan

Pelabelan obat tidak lengkap/ tidak jelas

Terjadi keterlambatan penyiapan obat

Obat yang disiapkan tidak sesuai

dengan yang diminta/ dibutuhkan

IDENTIFIKASI RISIKO MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT

27

PROSES RISIKO

Pemberian

Pemberian obat dilakukan oleh

petugas yang berwenang.

Petugas melakukan verifikasi

sebelum obat diberikan ke pasien.

Pencatatan dilakukan untuk setiap

pemberian obat.

Pasien diberikan edukasi tentang cara

menggunakan obat yang benar.

Petugas yang memberikan obat tidak

berwenang

Verifikasi sebelum pemberian obat tidak

dilakukan

Pencatatan pemberian obat tidak

dilakukan dengan jelas dan benar

Pasien tidak diberi edukasi tentang cara

penggunaan obat yang benar

Perawat tidak dilatih mengenali

peralatan untuk pemberian obat (infusion

pump, alat infus)

Obat yang diberikan tidak sesuai

instruksi dokter

IDENTIFIKASI RISIKO MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT

28

PROSES RISIKO

Pemantauan

Pemantauan respons pasien terhadap

efek obat (efek terapi dan efek

samping)

Pencatatan dan pelaporan efek

samping obat

Pelaporan kesalahan obat

Pemantauan efek samping obat tidak

dilakukan

Pelaporan efek samping obat tidak

dilakukan

Belum ada prosedur baku dalam

pemantauan terapi obat

Tenaga kesehatan yang melakukan

pemantauan belum terlatih

Sumber informasi obat tidak tersedia

Kesalahan obat (KNC, KTC, KTD) tidak

dilaporkan

Laporan kesalahan obat tidak dianalisis

Hasil analisis laporan obat tidak

ditindaklanjuti

IDENTIFIKASI RISIKO MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT

Asesmen Risiko

SEVERITY PROBABILITY

FREQUENT LIKELY OCCASIONAL SELDOM UNLIKELY

CATASTROPHIC E E H H M

CRITICAL E H H M L

MARGINAL H M M L L

NEGLIGIBLE M L L L L

RISIKO DAMPAK (D) PROBABILITAS (P) CONTROLLABILITY (C) SKORING

(1-5) (1-5) (1-4) (DxPxC)

TABEL ASESMEN RISIKO

Failure Mode and Effects Analysis (FMEA)

Menganalisis proses dan outcome sebelum masalah muncul.

Mengidentifikasi secara proaktif di titik mana dan bagaimana suatu proses dapat gagal, mengapa dapat gagal, bagaimana mencegah kegagalan tersebut

Failure Mode and Effects Analysis

Deteksi modus

kegagalan

Tingkat Keparahan

Probabilitas

Detektabilitas

RPN

Redesain proses

FMEA

Root Cause Analysis (RCA)

Menganalisis secara retrospektif penyebab mendasar (root cause) mengapa suatu peristiwa tidak diharapkan terjadi

Pertanyaan pada RCA:

– Apa yang terjadi?

– Mengapa terjadi?

– Apa yang biasanya terjadi? (dalam kondisi normal)

– Apa yang seharusnya terjadi menurut kebijakan dan prosedur?

– Apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi lagi?

– Bagaimana mengevaluasi tindak lanjut?

Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagram)

Penanganan Risiko

Menghindari risiko

Mitigasi/modifikasi risiko

Menerima risiko

Berbagi/memindahkan risiko

Pharmaceutical Care

E-prescribing, Clinical

Decision Support

Sysytem (CDSS),

barcode, “forcing

function”, “Poke yoke”

Edukasi

Mitigasi/Modifikasi Risiko

37

Sumber: Institute for Safe Medication Practice

Formulary

Prescribing protocols

Medication review

Drug therapy monitoring

Admission medication history Allergy check

Drug distribution system

Opportunity

For Error

Administration instructions

Peran Farmasi RS meminimalkan risiko

•Formulary

Prescribing protocols

Medication review

Drug therapy monitoring

Admission medication history

Allergy check

Drug distribution system

•Adapted by P.Thornton from J. Reason, 9/01

Opportunity

For Error

Administration instructions

•What if we are not there!