Dampak Kabut Asap Terhadap Lingkungan

27
Page | 1 PENGARUH PENCEMARAN UDARA (KABUT ASAP) TERHADAP GANGUAN PSIKOLOGIS MASYARAKAT DI KOTAMADYA PAYAKUMBUH, BUKITTINGGI DAN PADANG, SUMATERA BARAT A. Latar Belakang Pencemaran lingkingan atau polusi adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan tersebut. Menurut Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982, pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Yang dikatakan sebagai polutan adalah suatu zat atau bahan yang kadarnya melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat, sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan, misalnya: bahan kimia, debu, panas dan suara. Polutan tersebut dapat menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya malah merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya. Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan (tempat terjadinya), pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: (1) Pencemaran air. (2) Pencemaran tanah (3) Pencemaran udara 1 . 1 Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti

Transcript of Dampak Kabut Asap Terhadap Lingkungan

P a g e | 1

PENGARUH PENCEMARAN UDARA (KABUT ASAP) TERHADAP GANGUANPSIKOLOGIS MASYARAKAT DI KOTAMADYA PAYAKUMBUH,

BUKITTINGGI DAN PADANG, SUMATERA BARAT

A. Latar Belakang

Pencemaran lingkingan atau polusi adalah proses masuknya

polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga dapat menurunkan

kualitas lingkungan tersebut. Menurut Undang-undang Pokok

Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982, pencemaran

lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam

lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan

manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan

turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan

menjadi tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan

peruntukannya. Yang dikatakan sebagai polutan adalah suatu zat

atau bahan yang kadarnya melebihi ambang batas serta berada

pada waktu dan tempat yang tidak tepat, sehingga merupakan

bahan pencemar lingkungan, misalnya: bahan kimia, debu, panas

dan suara. Polutan tersebut dapat menyebabkan lingkungan

menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan

akhirnya malah merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan (tempat

terjadinya), pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi 3

macam, yaitu: (1) Pencemaran air. (2) Pencemaran tanah (3)

Pencemaran udara1.

1 Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatanmanusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, ataumerusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumberalami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti

P a g e | 2

Selanjutnya penelitian ini berangkat dari fakta bahwa

pencemaran udara melalui kabut asap telah menyebar di delapan

Kabupaten Kota di Sumatera Barat2. Hal ini lebih disebabkan

oleh pembakaran hutan untuk membuka lahan kelapa sawit di

daerah Propinsi Riau. Kondisi ini sudah mulai berlangsung

selama lebih kurang dua bulan yakni, awal Januari hingga

pertengahan bulan Maret 2014. Tentunya hal sedemikian telah

memberikan kontribusi negatif pada kesehatan masyarakat di

berbagai daerah yang terkena dampak, di mana penyebaran kabut

asap telah merambah diberbagai daerah di tanah air misal ;

Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh dan Jambi. Namun

juga telah sampai ke beberapa negara tetanmgga seperti

Malaysia dan Singapura.

Berbagai penyakit telah menjadi konsekuensi logis dari

penyebaran polusi udara tersebut (kabut asap), diantaranya;

ISPA3 atau infeksi saluran pernapasan, asma dan berbagaipolusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusiudara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapatbersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. Pencemaran udara didalam ruangan dapat mempengaruhi kesehatan manusia sama buruknya denganpencemaran udara di ruang terbuka. Pencemar udara dibedakan menjadi duayaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalahsubstansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena iamerupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansipencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaranudara sekunder. 2 Padang Ekspres. Udara 8 Daerah Mengkhawatirkan. 11 Maret 2014. Hal 1. 3 Dalam empat hari terakhir terhitung sejak kamis (27/2) hingga minggu (3/2)sudah ditemukan 329 orang yang terserang ISPA, Asma, Bronchitis, iritasimata dan iritasi kulit di Payakumbuh. Sementara pada jumat (28/2) telahdijumpai 92 kasus ISPA, 1 kasus asma, 2 kasus iritasi mata dan 3 kasusiritasi kulit. Kemudian pada tanggal 1 Maret 2014 ditemukan 74 kasus ISPA,1 asma, 1 iritasi mata. Sehari berikutnya (2/3) ditemukan 40 kasus ISPA, 1

P a g e | 3

penyakit lain4 yang tentunya sangat merugikan masyarakat yang

terkena dampak penyebaran kabut asap itu. Malangnya, kondisi

demikian tidak hanya telah berlangsung di tahun ini saja,

bahkan telah terjadi lebih kurang lima tahun kebelakangan.

Berbagai pihak yang berkompeten untuk menangan persoalan ini

telah berusaha untuk mengatasi persoalan kabut asap tersebut.

Malangnya, dari tahun ke tahun peristiwa tadi terus

berlangsung atau berulang. Ini menunjukkan bahwa persoalan

kabut asap yang identik dengan polusi udara merupakan

permasalahan urgen yang perlu dipandang serius untuk segera

ditangani secara tuntans. Fakta empiris tentang kabut asap

yang terjadi di Sumatera Barat tergambar melalui pemberitaan

diantaranya; pada tanggal 13 Maret lalu diberitakan oleh

Harian Pagi Padang Ekspres bahwa, Sumbar telah menjadi daerah

Siaga 1 untuk bencana kabut asap (Polusi Udara), bahkan

sekolah akan diliburkan untuk mencegah anak-anak terserang

penyakit ISPA. Adapun anak-anak yang diliburkan adalah anak-

anak PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), TK (Taman Kanak-Kanak)iritasi mata dan 2 iritasi kuli. Berangkat dari data ini dapat disimpulkanbahwa bahaya kabut asap telah menjadi persoalan yang sangat serius diwilayah Payakumbuh. Bahkan telah menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa). PadangEkspres.ISPA, Asma Kian Mewabah. 4 Maret 2014. Hal. 13. 4 Berikut ini beberapa mekanisme biologis bagaimana polutan udaramencetuskan gejala penyakit: (1) Timbulnya reaksi radang/inflamasi padaparu, misalnya akibat PM atau ozon. (2) Terbentuknya radikal bebas/stresoksidatif, misalnya PAH(polyaromatic hydrocarbons). (3) Modifikasi ikatankovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim yangbekerja dalam tubuh. (4) Komponen biologis yang menginduksiinflamasi/peradangan dan gangguan system imunitas tubuh, misalnya golonganglukan dan endotoksin. (5) Stimulasi sistem saraf otonom dan nosioreseptoryang mengatur kerja jantung dan saluran napas. (6) Efek adjuvant (tidaksecara langsung mengaktifkan sistem imun) terhadap sistem imunitas tubuh,misalnya logam golongan transisi dan DEP/diesel exhaust particulate. (7)Efek procoagulant yang dapat menggangu sirkulasi darah dan memudahkanpenyebaran polutan ke seluruh tubuh, misalnya ultrafine PM. (8) Menurunkansistem pertahanan tubuh normal (misal: dengan menekan fungsi alveolarmakrofag pada paru).

P a g e | 4

hingga anak-anak SD (Sekolah dasar). Disamping pembatalan

terhadap keberangkatan penerbangan pesawat juga telah

dilakukan, Misal : GA 168 yang akan memberangkatkan jemaah

umrah dari Padang, mereka juga mengalami pembatan

keberangkatan karena kabut asap tersebut5.Selanjutnya untuk

mengantisipasi semakin meluasnya kabut asap ke wilayah

Dharmasraya maka, dinas pendidikan Dharmasraya membagikan

masker kepada para siswa, utamanya siswa PAUD6. Kemudian di

Bukittinggi dikabarkan bahwa, belasan Relawan Demokrasi

(Redasi) bersama Divisi Sosialisasi KPU (Komisi Pemilihan

Umum) Bukittinggi membagi-bagikan 500 masker secara gratis

kepada warga masyarakat. Saat ini jarak pandang di Bukittinggi

sekitar 500 – 1000 meter. Namun sehari sebelumnya jarak

pandang cukup jauh, mencapai 15 kilometer7. Seterusnya 43000

pelajar Payakumbuh diliburkan karena polusi udara sebagai

akibat dari serangan kabut asap pada daerah tersebut. Lebih

jauh Kadis Pendidikan Payakumbuh, Hasan Basri menyatakan bahwa

anak didik di bawah jajarannya 39 ribu. Terdiri dari 22 ribu

SD 6.300 SMP, 4000 siswa SMA, 3700 siswa SMK 3000 murid

TK/PAUD diliburkan karena bahaya kabut asap (polusi udara).

Sedangkan data dari Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag

meliburkan 4.198 orang siswa yang berada di bawah jajarannya.

Terdiri dari 1.393 orang pelajar MAN/MAS. 1870 siswa MTsN/MTS.

510 murid MIN/MIS dan 425 murid RA8. Sedangkan jarak pandang di

kota Payakumbuh hanya 200 meter antara jam 06.00 – 09.00 pagi.

Di Padang tercatat 1300 warga terserang infeksi saluran

5 Padang Ekspres. Sumbar Siaga 1 Kabut Asap. 13 Maret 2014. Hal 1 dan 7. 6 Pada Ekspres. Kabut Asap Makin Parah. 11 Maret 2014. Hal11.7 Padang Ekspres. Kabut Asap Lebih Pekat. 6. Maret 2014. Hal. 14. 8 Padang Ekspres. 43 Ribu Pelajar Payakumbuh Diliburkan. 11 Maret 2014.

P a g e | 5

pernapasan (ISPA) pada kurun waktu sepuluh hari terakhir,

selain akibat cuasa yang berfluktuatidf tapi juga disebabkan

oleh kabut asap. Hasil evaluasi RSUP M Jamil Padang mendapati

peningkatan penderita ISPA9 rata-rata 7000 – 8000 orang

perbulan.Salah satu penyebab peningkatan jumlah penderita ISPA

di Kota Padang adalah polusi udara yang disebabkan oleh kabut

asap10.

B. Tujuan

1. Menggambarkan kondisi polusi udara berupa kabut asap yang

terjadi di Kotamadya Payakumbuh, Bukittinggi dan Padang,

Sumatera Barat?

2. Menggambarkan kondisi psikologis masyarakat Kotamadya

Payakumbuh, Bukittinggi dan Padang, Sumatera Barat?

3. Menggambarkan pengaruh polusi udara terhadap kondisi

psikologis masyarakat Kotamadya Payakumbuh, Bukittinggi dan

Padang, Sumatera Barat?

9 Berikut ini beberapa mekanisme biologis bagaimana polutan udaramencetuskan gejala penyakit: (1) Timbulnya reaksi radang/inflamasi padaparu, misalnya akibat PM atau ozon. (2) Terbentuknya radikal bebas/stresoksidatif, misalnya PAH(polyaromatic hydrocarbons). (3) Modifikasi ikatankovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim yangbekerja dalam tubuh. (4) Komponen biologis yang menginduksiinflamasi/peradangan dan gangguan system imunitas tubuh, misalnya golonganglukan dan endotoksin. (5) Stimulasi sistem saraf otonom dan nosioreseptoryang mengatur kerja jantung dan saluran napas. (6) Efek adjuvant (tidaksecara langsung mengaktifkan sistem imun) terhadap sistem imunitas tubuh,misalnya logam golongan transisi dan DEP/diesel exhaust particulate. (7)Efek procoagulant yang dapat menggangu sirkulasi darah dan memudahkanpenyebaran polutan ke seluruh tubuh, misalnya ultrafine PM. (8) Menurunkansistem pertahanan tubuh normal (misal: dengan menekan fungsi alveolarmakrofag pada paru).10 Padang Ekspres. 43 Ribu Pelajar Payakumbuh Diliburkan. 11 Maret 2014

P a g e | 6

C. Perumusan Masalah

Adapun masalah penelitian dalam kajian ini adalah :

“Pengaruh polusi udara (kabut asap) terhadap kondisi

psikologis masyarakat di Kotamadya Payakumbuh, Bukittinggi dan

Padang, Sumatera Barat?”

D. Tinjauan Pustaka

1. Pencemaran Udara (Polusi Udara)

Polusi udara merupakan pencemaran terhadap kualitas

udara. Apabila kita tinggal di kota dengan tingkat polusi

tinggi, kita dianjurkan pergi kealam terbuka dengan tujuan

untuk dapat menghirup udara berkualitas lebih baik. Menghirup

udara berkualitas akan mengoptimalkan peredaran darah dalam

tubuh, dimana darah juga membawa oksigen ke otak kita. Apabila

kita melihat dampak polusi udara bagi kesehatan tubuh kita,

tentu kita akan menemukan banyak penyakit yang disebabkan oleh

polusi udara. Penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh polusi

udara seperti ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) asma,

bronchitis, radang paru, bahkan iritasi pada mata dan kulit

sebagai dampak yang paling sering terjadi.

Penyakit pernapasan ini juga dapat mempengaruhi kinerja

organ tubuh lainnya seperti jantung, jantung akan kesulitan

memompa darah ke seluruh tubuh apabila sistem pernapasan kita

mengalami penurunan akibat terlalu banyak timbal yang kita

hirup. Tak jarang dampak polusi udara berujung kematian.

Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya,

P a g e | 7

polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara

(atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara

(lingkungan). Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila

pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang

sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut

sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan

bila pencemarannya terjadi di lingkungan rumah, perkotaan,

bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang

(outdoor pollution). Umumnya, polutan yang mencemari udara

berupa gas dan asap. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil

proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang

dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan

kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut

merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan

bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx

(belerang oksida) dan NOx (nitrogen oksida).

a. Zat-zat Pencemaran Udara dan Dampak Fisik Pencemaran Udara

Pada Alam dan Manusia

Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran

udara, antara lain: (1) Karbon monoksida11, Nitrogen dioksida12,

11 Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan daripembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraanbermotor.12 Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.

P a g e | 8

Sulfur dioksida13, Partikulat14, Hidrokarbon15, CFC16, Timbal17,

Karbon dioksida18. Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak

terhadap lingkungan alam, antara lain: hujan asam, penipisan

lapisan ozon19 dan pemanasan global. SO2 dan NOx (NO2 dan NO3)

yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil

(kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan

pembangkit energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian

lainnya bercampur dengan O2 yang dihirup oleh makhluk hidup

dan sisanya akan langsung mengendap di tanah sehingga

mencemari air dan mineral tanah. SO2 dan NOx (NO2 dan NO3)20

13 Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.14 Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkandari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam partikel, yaitu :(a) Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara (b) Fog(kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara. (c)Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair danmelayang berhamburan di udara (d) Dust (debu) : aerosol yang berupa butiranpadat dan melayang-layang di udara. 15 Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakaryang tidak sempurna.16 Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosferbumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alatpemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) padaparfum dan hair spray.17 Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran padakendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksidayang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.18 Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraanbermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.19 Ozon merupakan oksidan fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentukakibat reaksi fotokimia dengan bantuan polutan lain seperti NOx, danVolatile organic compounds. Pajanan jangka pendek/akut dapat menginduksiinflamasi/peradangan pada paru dan menggangu fungsi pertahanan paru dankardiovaskular. Pajanan jangka panjang dapat menginduksi terjadinya asma,bahkan fibrosis paru. Penelitian epidemiologis pada manusia menunjukanpajanan ozon yang tinggi dapat meningkatkan jumlah eksaserbasi/seranganasma.20 NOx dan SOx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting. Terbentuksalah satunya dari pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil.Penelitian epidemologi menunjukan pajanan NO2,SO2 dan CO meningkatkan

P a g e | 9

yang menguap ke udara akan bercampur dengan embun. Dengan

bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi

tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan

asam. Namun, bila H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran

padat dan halus turun ke permukaan bumi akibat adanya gaya

gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan deposisi

asam. Proses penipisan lapisan Ozon, Ozon (O3) adalah senyawakimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di atmosfer, ozon

terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada

ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan

ini adalah untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet

yang dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi kehidupan.

Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS

(Ozone Depleting Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon)

ternyata mampu merusak lapisan ozon sehingga akhirnya lapisan

ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat kimia buatan

tersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang akan

mempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2. Lapisan ozon yang

berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone hole).Diperkirakan telah timbul adanya lubang ozon di Benua Artik dan

Antartika. Oleh karena itulah, PBB menetapkan tanggal 16

September sebagai hari ozon dunia dengan tujuan agar lapisan

ozon terjaga dan tidak mengalami kerusakan yang parah. Pemanasan

global, Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat

menghalangi pantulan panas dari bumi ke atmosfer sehingga

permukaan bumi menjadi lebih panas. Peristiwa ini disebut dengan

efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini mempengaruhi

kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner (jantung dan paru)serta meningkatkan angka perawatan rumah sakit akibat penyakit-penyakittersebut.

P a g e | 10

terjadinya kenaikan suhu udara di bumi (pemanasan global).

Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia

dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.

Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran

udara juga membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup

(organisme), baik hewan, tumbuhan dan manusia.

Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain: (a) Karbon

monoksida (CO) Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan

O2 ke jaringan tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan

gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek,

sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan

menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik

menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam darah

telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti

dengan kematian. (b) Nitrogen dioksida (SO2), Dapat

menyebabkan timbulnya serangan asma. (c) Hidrokarbon (HC),

Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung. (d)

Chlorofluorocarbon (CFC), Menyebabkan melanoma (kanker kulit)

khususnya bagi orang-orang berkulit terang, katarak dan

melemahnya sistem daya tahan tubuh. (e) Timbal (Pb),

menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan

mental serta mempengaruhi kecerdasan otak. (f) Ozon (O3),

Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar

dan memperkecil paru-paru. (g) NOx , Menyebabkan iritasi pada

paru-paru, mata dan hidung.

b. Dampak Psikologis Pencemaran Udara Terhadap Manusia

P a g e | 11

Setelah mengetahui dampak-dampak buruk bagi kesehatan

tubuh kita yang diakibatkan oleh polusi, mari kita lihat

dampak yang diakibatkan oleh polusi terhadap kesehatan

psikologis kita. Kondisi psikologis manusia sangat berhubungan

dengan kondisi kesehatan fisik kita. Kesehatan psikis dan

fisik dapat mencerminkan kualitas kehidupan kita. Polusi

udara, polusi suara, polusi air, dan polusi tanah dapat

membawa kita pada kondisi stres. Stress ini dipicu oleh unsur-

unsur kimia yang telah mencemari lingkungan. Sebagai contoh,

timbal dapat mengakibatkan penurunan kecerdasan pada anak.

Unsur-unsur kimia yang masuk kedalam tubuh manusia selain

menyebabkan penurunan kesehatan fisik, juga mengakibatkan

seseorang sulit untuk mengontrol perilaku mereka. Manusia akan

semakin mudah untuk marah, merasa putus asa, tidak percaya

diri, dan dampak psikis lainnya akibat pengaruh unsur kimia

yang masuk ke dalam tubuh dan mengganggu jalannya fungsi organ

tubuh dengan baik. Timbulnya amuk masa sebagai bentuk dari

penyaluran stres yang dimiliki oleh masyarakat, juga merupakan

bagian dari persoalan yang tak terpisahkan dari kontribusi

polusi udara. Amuk masa tersebut mungkin saja disebabkan oleh

kejadian sepele, seperti selisih paham pada saat mengantri

untuk masuk ke tempat hiburan, tersenggol pada saat berjoget

di tempat hiburan, kurangnya uang bayaran untuk naik kendaraan

umum dan sebagainya. Di mana amuk masa tersebut bisa berakibat

hilangnya nyawa manusia karena persoalan sepele itu. Hilangnya

mood (suasana hati) untuk bekerja lebih giat dalam

menghasilkan kinerja yang lebih optimal. Tentunya ini akan

berpengaruh terhadap produktifitas kerja yang dimiliki para

P a g e | 12

karyawan atau pekerja. Selanjutnya akibat psikologis lain yang

ditimbulkan oleh polusi uadara adalah berkurangnya

sensitivitas sosial masyarakat, di mana mereka semakin kurang

perduli terhadap kondisi sosial yang sedang terjadi

disekitarnya. Hal ini ditunjukkan oleh semakin kurang

perdulinya anggota masyarakat terhadap berbagai tindak

kejahatan disekelilingnya, di mana mereka tidak perduli lagi

apabila terjadi tindak kejahatan. Mereka hanya menjadi

penonton dan tidak segera memberikan pertolomgan kepada

anggota masyarakat yang menjadi korban tindak kejahatan

tersebut. Selanjutnya malas beraktivitas atau kurang

termotivasi untuk melakukan aktivitas diluar rumah, ini

merupakan konsekuensi real dari polusi udara yang

dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif atas kesehatan

warga masyarakat. Berikutnya prilaku agresivitas dikalangan

warga masyarakat semakin meningkat, seiring perubahan suhu

yang semakin panas dan ditambah lagi oleh polusi udara yang

menyesakkan dada. Stresor lingkungan perkotaan yang dialami

warga kota tidak pernah berdiri sendiri, melainkan selalu

merupakan stresor gabungan (miltiple stressor) yang datang

bertubi-tubi. Misalnya, polusi udara, kemacetan lalu lintas

yang didalamnya termasuk kebisingan, kesesakan sebagai stresor

utama, disamping stresor lainnya, seperti dikejar-kejar

waktu, ancaman kriminalitas, sampai kepada suhu udara yang

panas di dalam kendaraan bisa membuat orang didalamnya meledak

emosinya. Amuk jalan (road rage) adalah fenomena umum

menyangkut hal ini yang sering ditemui sehari-hari. Amuk jalan

adalah sebuah sindrom umum yang terjadi ketika pengendara

P a g e | 13

menyerang pengendara lain sebagai hasil ledakan kemarahan

ekstrim pada sebuah peristiwa kesalahpahaman di jalan atau

kecelakaan lalu lintas kecil. Amuk jalan bukan sebuah

kekerasan yang direncanakan, namun dapat berakibat fatal atau

bahkan pembunuhan ketika pengendara kehilangan kendali diri

akibat beban steres yang dialaminya baik di rumah, tempat

kerja dan sebagainya. Di tambah lagi dengan berbagai stresor

kemacetan sehingga amuk pun keluar tanapa dapat di kontrol

lagi. Dengan kata lain, amuk jalan biasanya terjadi di luar

proporsi yang seharusnya dari sebuah peristiwa sepele, namun

reaksinya bisa fatal. Penikaman mendadak, pemukulan dengan

benda berat atau pencekikan adalah sebagaian bentuk amuk

jalan. Bahkan, nyawa bisa melayang di depan anggota keluarga

yang ada di dalam kendaraan atau ingin membela / melindungi

mereka yang dicintai. Ini adalah bentuk kegilaan warga yang

muncul dari stresor lingkungan perkotaan.

Polusi udara merupakan ambient stresor (stresor yang

berhubungan dengan lingkungan) paling berbahaya yang pasti

ditemui di berbagai kota di dunia terutama di negara-negara

berkembang. Pemerintah kota yang belum memprioritaskan

kesehatan warganya karena uang pajak kendaraan bermotor (STNK)

jauh lebih menggiurkan daripada membuat udara lebih bersih.

Mendapat uang lebih menyenangkan daripada keluar uanguntuk

membersihkan lingkungan. Berbeda dengan fakta tersebut di

negara-negara maju, di mana mereka sangat peduli terhadap

polusi udara dan persoalan keruskan lingkungan. Selain itu

telah banyak penelitian medis tentang pengaruh polusi terhadap

P a g e | 14

kesehatan sudah sedemikian ekstensif. Contoh : Hasli

penelitian oleh Oborne mendapati bahwa , rokok menurunkan

kemampuan kognitif21. Polusi juga menurunkan sensitivitas

sosial dan dan melakukan rekreasi luar ruangan22. Polusi udara

bahkan membuat orang malas malas beraktivitas di dalam

ruangan23. Polusi udara juga menimbulkan agresivitas

sebagaimana halnya terjadi pada peningkatan tempratur24.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Monika Bullinger25 tentang

pengaruh polusi terhadap stres dan mood. Hasil penelitian ini

mendapati bahwa polusi udara berpengaruh terhadap stres dan

mood. Bullinger menemukan bahwa, warga di kota yang lebih

terpolusi secara signifikan mengalami stres lebih tinggi dan

ketidakseimbangan secara emosional yang lebih besar daripada

warga kota yang tingkat polusinya lebih rendah. Unjuk kerja

terhadap berbagai tugas-tugas kognitif juga menunjukkan hasil

yang lebih rendah (kurang baik) pada daerah dengan tingkat

polusi yang tinggi, sedangkan pada daerah dengan tingkat

polisi rendah maka, tugas-tugas kognitif dapat diselesaikan

dengan hasil yang lebih baik atau tinggi. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa, tingkat sulfur dioksida secara

langsung berkorelasi dengan stres temporer dan

ketidakseimbangan emosional. Kemudian sampel dalam penelitian

ini adalah warga kota yang telah tinggal di daerah tersebut21 Oberne. DK. 2011. The Cognitive Effect of Passive Smoking. Ergonomics.26. 22 Chapko MK. dan H. Solomon, 2012. Air Pollution and Recreational Behavior.Journal of Social Psychology. 100. 23 Bleda P dan E. Bleda. 2011. Effect of Sex and Polution and Reactions toSpatial Invasion at the Shopping Mall Journal of Social Psychology. 104. 24 Jones J.W. dan A. Bogart. 2012. Air Pollution and Human Agression.Psychology Report. 43.25 Bullinger, M. 2011. Psychological effect of Air Pollution and HealthyResidents. – A Time Series Apprach. Journal of Environmental Psychology. 9.

P a g e | 15

minimal dua tahun, sebagai indikasi telah beradaptasi dengan

baik. Meskipun hasilnya menunjukkan sebaliknya, bahkan

terhadap tingkat polusi yang rendah adaptasi tidak mampu

mencegah stres dan perubahan suasana hati.

Penelitian laboratorium lain juga menunjukkan bukti bahwa

perubahan suasana hati dipercepat oleh polusi udara26. Ini

bermakna bahwa suasana hati juga sangat dipengaruhi oleh

polusi udara. Bau badan yang menyengat dalam ruangan juga

dapat menimbulkan stres27. Kondisi stresful ini sangat mudah

kita temukan di terminal, stasiun, di dalam bus kota, kereta

apai dan kendaraan umum lainnya yang biasanya penuh sesak oleh

orang-orang yang bergelantungan mengeluarkan bau badan yang

tidak sedap ditambah lagi polusi udara yang menyesakkan dada.

Bisa dibayangkan bagaimana akumulasi stres yang dialami

kelompok warga ini setiap harinya. Tidak heran juka penumpang

kendaraan umum memiliki prilaku sembarangan, serobot sana dan

serobot sini, lompat sana dan lompat sini, meludah sana dan

meludah sini, sebagai bentuk mekanisme penyaluran stress yang

mereka hadapi sehari-hari. Tidak jarang fenomena main hakim

sendiri muncul terhadap peristiwa-peristiwa sepele sebagai

sarana penyaluran stres.

26 Zilman, D.R.A. Baron dan R. Tamborini. 2011. Social Cost of Smoking :Effect of Tobacco Smoke and Hostile. Journal of Applied Social Psychology.11. 27 James Rotten et al. 2012. Air Poluttion, Weather, and Vollent Crimes :Commitement Time Series. Journal of Personality and Social Psychology. 49. James Rotten at al. 2011. Air Pollution and Interpersonal Attraction. Journalof Applied Social Psychology. 49.

Kabut Asap (Polusi Udara)

P a g e | 16

Gambar 1: Kerangka Konseptual Penelitian

Selanjutnya hipotesis dalam penelitian ini adalah :

“Adanya pengaruh polusi udara (kabut asap) terhadap kondisi

psikologis masyarakat di Kotamadya Payakumbuh, Bukittinggi dan

Padang, Sumatera Barat?”

E. Ruang Lingkup

Penelitian ini menggunakan model rancangan deskriptif

kuantitatif. Lokasi penelitian meliputi tiga Kotamadya di

Sumatera Barat; Kotamadya Payakumbuh, Kotamadya Bukittinggi

dan Kotamadya Padang. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh warga yang tinggal di ketiga Kotamadya tersebut di

atas. Sementara sampel dalam penelitian ini adalah satu

kecamatan yang terdekat dengan daerah terjadinya polusi udara

Dampak Fisik:

1. Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA)

2. Iritasi Mata3. Asma

Dampak Psikologis

1. Amuk Masa2. Stres3. Prilaku Agresif4. Kurang Motivasi5. Hilangnya Mood6. Menipisnya

Teridentifikasinya Masalah Fisik dan Psikologis

Terbentuknya Prilaku Adaptif

P a g e | 17

yang berbentuk kabut asap. Pemilihan sampel lokasi penelitian

dilakukan secara multistage cluster random sampling (pengambilan sampel

dengan acak berdasarkan kluster mereka masing-masing). Hal ini

dilakukan mengingat sampel tersebar dalam kelompok-kelompok

yang bertingkat, mulai dari jorong atau desa, kecamatan dan

kota atau kabupaten. Sehingga untuk mendapatkan sampel yang

representatif dengan kondisi pola sampel sedemikian maka,

digunakan teknik penarikan sampel secara acak dengan gugus

bertahap tersebut.

F. Kontribusi

Yakni memperluas pemahaman kita tentang pengaruh

perubahan cuaca terhadap pola prilaku masyarakat. Utamanya

tentang penyebaran polusi udara terhadap kondisi psikologis

masyarakat. Tentunya penelitian ini tidak hanya berusaha untuk

menemukan gambaran tentang fakta yang menjadi permasalahan

polusi udara itu semata, namun juga berusaha untuk mencari

solusi terhadap persoalan psikologi yang terjadi sehungan

dengan kabut asap yang telah memberikan dampak negatif

terhadap kesehatan masyarakat dan juga kondisi psikologis

masyarakat Kota Payakumbuh, Bukittinggi dan Padang. Membantu

masyarakat untuk memahami berbagai persoalan psikologis yang

menjadi akibat dari penyebaran asap yang merupakan polusi

udara di tengah-tengah masyarakat Kota Payakumbuh. Membantu

pemerintah untuk mengatasi persoalan psikologis yang merupakan

efek dari perusakan lingkungan yang berorientasi pada polusi

udara, sehingga hal ini dapat meminimalisir tekanan psikologis

sebagai akibat polusi udara tersebut. Mendorong lahirnya

P a g e | 18

kajian psikologi lingkungan (environment psychology) yang

sehakikinya masih sangat minim sekali dilakukan oleh pemerhati

bidang kajian ilmu psikologi di tanah air.

G. Metode

Penelitian ini menggunakan skala psikologi yang dirancang

sendiri oleh tim peneliti. Kemudian sebelum skala tersebut

digunakan oleh tim penyelidik maka, terlebih dahulu diadakan uji

validas dan realibilitas alat ukur penelitian28, agar hasil yang

diperoleh dapat mengukur apa yang hendak diukur dalam

penelitian ini dengan baik dan benar29 Satu set kuesioner yang

digunakan adalah dalam bentuk skala likert lima mata.

Sedangkan pada bagian identitas responden pertanyaan berkisar

biodata responden. Cara penilaian terhadap skala didasarkan

pada bentuk item pernyataan yang diajukan. Apakah item

pertanyaan yang diajukan bersifat positif atau item pernyataan

yang diajukan bersifat negatif. Pada Tabel 1 berikut ini akan

ditunjukkan tata cara penilaian berdasarkan item pernyataan

yang bersifat positif dan negatf ;

Tabel 1: Tata Cara Penilaian Item Pernyataan

28 Meurut Black dan Champion terdapat dua aspek penting bagi sebuah alatukur penelitian adalah: (1) aspek validitas alat ukur penelitian, (2) aspekrelialibilitas alat ukur penyelidikan . Selanjutnya Kerlinger menyatakanpula bahwa, ”Reliabilitas adalah keajegan hasil yang diperoleh dari alatukur yang digunakan dalam penelitian. Sehingga apabila dilakukan ujian yangsama akan menghasilkan temuan yang konsisten pada masa yang berlainan. Dlm.Sutarto Wijono. 2010. Hubungan Motivasi dan Kepuasaan Kerja Karyawan. Tesis.Tidak Terbit, Malaysia : Universiti Kebangsaan Malaysia. 29 Reliabilitas untuk pengujian alat ukur adalah dengan menggunakan Cronbach’sAlpha yang memberikan petunjuk kepada derajat reliabilitas suatu pengujianyang dijalankan menurut Cronbach’s Alpha. Kaedah Cronbach’s Alpha sesuaiuntuk digunakan untuk mengukur reliabilitas bagi item-item yang menggunakanskala likert.

P a g e | 19

Item Positif Skor Item Negatif SkorSangat Setuju 4 Sangat Setuju 1

Setuju 3 Setuju 2Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3Sngat Tidak

Setuju1 Sangat Tidak

Setuju4

Sebelum skala diberikan kepada responden, maka dijelaskan

terlebih dahulu tujuan penelitian ini kepada mereka.

Selanjutnya responden diminta untuk menjawab lebih kurang 60

item pernyataan dalam jangka waktu lebih kurang 20 menit.

Setelah responden menyerahkan hasil jawaban terhadap skala

yang diajukan maka, langkah selanjutnya adalah pengecekan

ulang terhadap semua jawaban yang diberikan, serta

mengkonfirmasi jawaban yang dirasakan masih terdapat berbagai

informasi yang belum tergali dari proses pengumpulan data yang

menggunakan skala itu. Data yang dihimpun pada hari kerja

(senin hingga sabtu). Data yang dikumpulkan pada hari kerja,

waktu pengambilan data adalah antara jam 08.00 sampai dengan

jam 16.00.

H. Data dan Sumber Data

Populasi keseluruhan dalam penelitian ini adalah seluruh

warga masyarakat yang tinggal di Kotamadya Payakumbuh,

Bukittinggi dan Padang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

adalah warga yang tinggal di satu kecematan pada masing-masing

Kotamadya tersebut, yang berdekatan dengan sumber kabut asap

atau polusi udara. Adapun rumus penarikan sampel yang

digunakan adalah Slovin : n = N/1+N.e2. Dimana n = sampel, N =

P a g e | 20

poulasi. Sedangkan 1 adalah nilai konstanta. Manakala e

adalah selang kepercayaan dalam hal ini adalah 0,05.

Selanjutnya untuk menentukan responden maka, dilakukan

pengambilan responden secara simple random sampling (penarikan

sampel secara acak sederhana), yaitu melalui pengundian. Hal

ini dilakukan mengingat penelitian ini telah memiliki kerangka

sampel berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK).

I. Jadwal PelaksanaanTabel 2: Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kompetitif 2013

No.

Uraian Kegiatan

Bulan4 5 6 7 8 9 10 11

1 Pembuatan Proposala. Pengumpula

n Bahan literatur

b. PenelitianPendahuluan

c. PengetikanProposal

XX

XX

X

2 Pembuatan danPengujian Instrumen XXX

3. Pengumpulan Data: Observasi, Kuesioner danDokumentasi

X

XXXX XXX

4. Analisa Data X

XXX

5. Penyusunan Laporan Penelitian

X

XXX

6. Revisi LaporanPenelitian

X

XXXX

7. Penyerahan Laporan

XXXX

Catatan : x adalah dalam satuan minggu.

P a g e | 21

J. Personalia

Personalia pelaksana penelitian ini meliputi : Prima

Aswirna (Ketua Peneliti), memiliki latar belakang pendidikan

dalam bidang kimia murni. Beliau saat ini sedang menyelesaikan

pendidikan Doktoral di Universitas Negeri Padang. Selanjutnya

beliau mengampu mata kuliah Kimia Dasar 1 dan Kimia Dasar 2, Kimia

Lingkungan. Beliau juga pernah menjadi Research Assistent di

Malaysia (Universiti Kebangsaan Malaysia) dalam penelitian

tentang “Coprostanol as an Indicator of Sewage Contamination”;

“Water Pollution”; “Bacteria E-Coli”. Kinerja beliau dalam

penelitian ini selama 10 jam / minggu. Sedangkan Reza Fahmi.

MA (Anggota Peneliti), beliau adalah dosen tetap di Fakultas

Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang. Beliau mengampu mata

kuliah Psikologi Umum, Modifikasi Tingkah laku, Statistika dan Metodologi

Penelitian dan beliau juga sedang menyelesaikan pendidikan di

peringkat Doktoral pada Universitas Negeri Padang.

Keterlibatan beliau sebagai anggota peneliti adalah 6 jam /

minggu. Prof. Dr. H. Syafruddin Nurdin, MPd. (Anggota

Peneliti). Beliau adalah Guru Besar Ilmu Pendidikan dengan

bidang keahlian Ilmu Pendidikan di Fakultas Tarbiyah IAIN Imam

Bonjol Padang. Beliau aktif menulis buku dan artikel di

berbagai jurnal pendidikan, seminar nasional dan

internasional. Keikutsertaan beliau sebagai anggota tim

peneliti adalah selama 6 jam / perminggu. Penjelsan lebih

rinci tentang kinerja peneliti adalah sebagai berikut : Tabel 3 : Alokasi Waktu Tim Peneliti

No. Jabatan Hari

Keterangan

Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu

1 Reza

P a g e | 22

Fahmi.MA. (Ketua)

2 jam /hari

2 jam /hari

2 jam /hari

2 jam /hari

2 jam /hari

Total 10jam / minggu

2. Prima Aswirna, MSc(Anggota)

2 jam /hari

2 jam /hari

2 jam /hari

Total 6 jam / minggu

3. Prof. Dr. H.Syafruddin Nyrdin, MPd.(Anggota)

2 jam /hari

2 jam /hari

2 jam /hari

Total 6 jam / minggu

K. Anggaran Penelitian

Tabel 4 : Rancangan Anggaran Penelitian No. Uraian Kegiatan Jumlah 1.

Honor Peneliti selama 8 Bulan Rp 11.250.000,-

2 Belanja Bahan Rp 15.000.000,-3. Belanja Barang Non Oprasional Rp 7.500.000,-4. Belanja Jasa Profesi Rp 3.750.000,-5. Belanja Perjalanan / Transportasi

a. Transportasi Lokalb. Transportasi Antar Daerah Dalam

Propinsi

Rp 35.000.000,-

Total Keseluruhan Biaya Penelitian Rp 72.500.000,-*)Total Biaya Penelitian Terbilang : Tujuh Puluh Dua Juta Lima Ratus

Ribu Rupiah.

L. Biodata Peneliti

Nama : Prima Aswirna, S.Si., M.Sc.

NIP/NIK : 19710421 200501 2 007

Jenis Kelamin : □ Laki-laki V Perempuan

Golongan / Pangkat : III/d / Penata TK I

Perguruan Tinggi : Institut Agama Islam Negeri Imam

Bonjol Padang

P a g e | 23

Alamat : Jalan Prof. Mahmud Yunus Lubuk

Lintah Padang - Sumbar

Telp./Faks. : 0751-35711 / 0751-20923

Alamat Rumah : Jl. Napak Tilas 10 Balai Gadang Koto

Tangah Padang

Telp./Faks. : 0751-9940946 / 081374327335

Alamat e-mail : [email protected]

Prima Aswirna, S. Si. MSc. banyak terlibat dalam

penelitian di bidang Kimia antara lain: Koprostanol Sebagai Indikator

Pencemaran Tinja Dalam Air (2011), Pencemaran Air di Kawasan Sungai Linggi

Malaysia (2012), Pencemaran Bakteri E-coli dalam Air (2013),

=====================

Nama : Reza Fahmi. S.Sos. MA.

NIP / NIDN : 19690829 200212 1 002 /

2029086901

Jenis Kelamin : V Laki-laki Perempuan

Golongan / Pangkat : III/d / Penata Tk I

Perguruan Tinggi : Institut Agama Islam Negeri

Imam Bonjol Padang

Alamat : Jl.Prof. Mahmud Yunus, Lubuk Lintah

Padang

Telp. / Faks : 0751-35712 / 0751-35712 ,

0751-20923

Alamat Rumah : Jl. Napak Tilas No. 10 Balai Gadang

Koto Tangah

Telp. / Faks : 081270251544 /082172215044 /

08887255820

P a g e | 24

(HP) /

0751-484088 (Rumah)

E-mail : [email protected]

Reza Fahmi. MA. terlibat dalam beberapa penelitian

psikologi diantaranya: Peran Mahasiswa Psikologi Islam dalam

Mengatasi Trauma Pasca Gempa (2011). Perbadaan Motivasi Belajar

Mahasiswa: Antara Mahasiswa Yang Tinggal Di Asrama dan Diluar

Asrama (Studi Deskriptif Kuantitatif di STAIPIQ Padang)

(2012),

=====================

N a m a : Prof. Dr. H. Syafruddin Nurdin, M. Pd.

N I P : 19511107 198603 1001

Pangkat/Golongan : Pembina Utama /Guru Besar IV/e

A l a m a t : Ampang Kampung Jambak RT 2 /RW V

No.13 C

Padang-25154.

Alamat Kantor : Jl.Prof Mahmud Yunus Lubuk Lintah

Padang-25153.

Beliau aktif menulis buku dan artikel di berbagai jurnal

pendidikan serta melakukan penelitian dalam bidang penelitian,

diantaranya: Hubungan Antara Motivasi dan Kinerja Profesional

Guru Dalam Meningkatkan Hasil Proses Pembelajaran Di SMA Kota

Padang (2011), Pengaruh Program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI) Terhadap Kinerja Profesional Guru dan

Kemandirian serta Motivasi Berprestasi Siswa di SMAN Kota

Padang (2012)***.

Daftar Pustaka

P a g e | 25

Bleda P dan E. Bleda. 2011. Effect of Sex and Polution and

Reactions to Spatial Invasion at the Shopping Mall

Journal of Social Psychology. 104.

Bullinger, M. 2011. Psychological effect of Air Pollution and

Healthy Residents. – A Time Series Apprach. Journal of

Environmental Psychology. 9.

Chapko MK. dan H. Solomon, 2012. Air Pollution and

Recreational Behavior. Journal of Social Psychology. 100.

David Pennise and Kirk Smith. "Biomass Pollution Basics". WHO.

Evidence growing of air pollution’s link to heart disease,

death di Wayback Machine (diarsipkan 3 Juni 2010). //

American Heart Association. May 10, 2010

Fuels snd Their Exhaust Emissions, Sydney, Australia, 6-10April 1992 Geneva. Health and human Ecology 61:261-75

Goldstein, Allen H., Charles D. Koven, Colette L. Heald, Inez

Y. Fung (2009-05-05). "Biogenic carbon and anthropogenic

pollutants combine to form a cooling haze over the

southeastern United States". Proceedings of the National

Academy of Sciences. Diakses 2010-12-05.http://www.e-dukasi.net Diakses 10 Maret 2014.

Infant Inhalation Of Ultrafine Air Pollution Linked To Adult Lung Disease.

Sciencedaily.com. 2009-07-23. Diakses 2010-08-29.

International Workshop on Human Health and EnviromentalEffects of Motor Vehicle

James Rotten at al. 2011. Air Pollution and Interpersonal

Attraction. Journal of Applied Social Psychology. 49.

James Rotten et al. 2012. Air Poluttion, Weather, and Vollent

Crimes : Commitement Time Series. Journal of Personality and

Social Psychology. 49.

P a g e | 26

Japan International Cooperation Agency (1997) The Study on TheIntegrated air

Jones J.W. dan A. Bogart. 2012. Air Pollution and Human

Agression. Psychology Report. 43.

Kupchella CE & Hyland MC (1993) Environmental Science,Livingwithin the system nitrogen, Geneva.

Newly detected air pollutant mimics damaging effects of cigarette smoke (PDF).

Diakses 2010-08-29.

Oberne. DK. 2011. The Cognitive Effect of Passive Smoking.

Ergonomics. 26. of nature. Pp 270-307 oxides and

suspended particulate matter. Geneva Photochemical

oxidants. Geneva.

Pryde LT. 1973. Environmental Chemistry ; An Introduction.pp155-164

Tri-Tugaswati A, Suzuki S, Kiryu Y, Kawada T. Automotive AirPollution in World Health Organization. 1977. EnvironmentalHealth Criteria No. 3, Lead.

World Health Organization. 1977. Environmental Health CriteriaNo. 4, Oxides of

World Health Organization. 1979. Environmental Health CriteriaNo. 8, Sulfur

World Health Organization.1978. Environmental Health CriteriaNo. 7,

www. WorstPolluted.org. Diarsipkan dari aslinya pada tanggal

11 August 2010. Diakses 2010-08-29.

Zilman, D.R.A. Baron dan R. Tamborini. 2011. Social Cost of

Smoking : Effect of Tobacco Smoke and Hostile. Journal

of Applied Social Psychology. 11.

P a g e | 27