MAKALAH - Dampak Pendidikan Karakter

16
MAKALAH PENDIDIKAN KEPRIBADIAN BERKARAKTER “Dampak Pendidikan Karakter” Dosen : Dewi Mayang Sari, S.Psi., M.Psi. UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA PENDIDIKAN INFORMATIKA Jl. Raya Telang PO BOX 2 Kamal, Bangkalan Madura 031-3011146, Fax. 031-3011506 www.trunojoyo.ac.id 2014 Oleh : Kelompok 7 Moh. Haris (130631100136) Ulfatun Hasanah (130631100137) Cyntia Desy Pratiwi (130631100140) Bagus Ario Wardiansyah (130631100142) Faita Puspita Sari (130631100143)

Transcript of MAKALAH - Dampak Pendidikan Karakter

MAKALAH

PENDIDIKAN KEPRIBADIAN BERKARAKTER

“Dampak Pendidikan Karakter”

Dosen : Dewi Mayang Sari, S.Psi., M.Psi.

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA

PENDIDIKAN INFORMATIKA

Jl. Raya Telang PO BOX 2 Kamal, Bangkalan Madura

031-3011146, Fax. 031-3011506

www.trunojoyo.ac.id

2014

Oleh : Kelompok 7

Moh. Haris (130631100136)

Ulfatun Hasanah (130631100137)

Cyntia Desy Pratiwi (130631100140)

Bagus Ario Wardiansyah (130631100142)

Faita Puspita Sari (130631100143)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah

ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas

mengenai “Dampak Pendidikan Karakter”.

Makalah ini dibuat dengan berbagai referensi, sumber dan beberapa bantuan

dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan dan hambatan selama

mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

makalah ini.

Selain dari pada itu, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Yang terhormat Bapak Rektor Universitas Trunojoyo Madura Prof. Dr. Ir. H.

Arifin, MS.

2. Dosen Pengajar Pendidikan Kepribadian berkarakter, Ibu Dewi Mayang Sari,

S.Psi., M.Psi.

3. Kedua orang tua kami, serta

4. Teman-teman kami.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah

ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta

kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami

harap kan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhirnya, kami berharap agar tulisan sederhana ini mendapat ridha dari Allah

SWT. Dan bermanfaat bagi kita semua. Amin yaarabbal alamin.

Bangkalan, 4 Mei 2014

Penulis

ii

DAFTAR ISI

Cover .............................................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Tujuan ........................................................................................... 1

1.3 Rumusan Masalah ......................................................................... 1

1.4 Ruang Lingkup ............................................................................. 1

BAB II : KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 2

2.1 Pengertian Dampak ....................................................................... 2

2.2 Pengertian Pendidikan .................................................................. 2

2.3 Pengertian Karakter ...................................................................... 3

BAB III : PEMBAHASAN ......................................................................... 5

3.1 Definisi Pendidikan Karakter ....................................................... 5

3.2 Dampak Pendidikan Karakter ....................................................... 6

3.2.1 Terhadap Pembangunan SDM Secara Keseluruhan ........... 6

3.2.2 Terhadap Keberhasilan Akademik ..................................... 7

BAB IV : KESIMPULAN & SARAN ....................................................... 10

4.1 Kesimpulan ................................................................................... 10

4.2 Saran ............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 12

LAMPIRAN ................................................................................................. 13

1 Dampak Pendidikan Karakter

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karakter adalah sebuah tameng untuk menangkis berbagai pengaruh

negatif dari era globalisasi saat ini. Berbagai macam kasus negatif yang muncul

ke permukaan yang menimpa sumber daya manusia membuktikan bahwa perlu

adanya perubahan di berbagai bidang, khususnya pendidikan.

Pendidikan berbasis karakter adalah salah satu cara yang dilakukan untuk

membangun manusia-manusia yang berkarakter sehingga hal-hal buruk /

negatif bisa diminimalisasi, diantisipasi, dan dihilangkan. Perlu kerjasama dan

kekompakan dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, guru, atau

orang tua dalam menyukseskan pendidikan berbasis karakter.

Pendidik termasuk guru sebagai salah satu pihak yang bertanggung

jawab terhadap pendidikan berbasis karakter di sekolah harus senantiasa

melakukan koreksi dan melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan

kualitasnya sehingga mampu membangun generasi penerus bangsa yang

berkarakter.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan memahami definisi dari Pendidikan Karakter

2. Mengetahui dampak-dampak pendidikan karakter

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang terurai diatas maka penulis membuat

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa pendidikan karakter

2. Apa dampak dari pendidikan karakter

1.4 Ruang Lingkup

Dalam makalah ini akan lebih dijelaskan dampak pendidikan karakter,

khususnya dalam dunia pendidikan pada masa kini serta menunjukkan betapa

pentingnya menumbuhkan jiwa berkarakter pada setiap anak bangsa.

2 Dampak Pendidikan Karakter

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Dampak

Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat.

Dalam setiap keputusan yang diambil oleh se-seorang biasanya mempunyai

dampak tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak negatif.

Pengertian dampak menurut KBBI adalah benturan, pengaruh yang

mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Pengaruh adalah daya yang

ada dan timbul dari sesuatu (orang / benda) yang ikut membentuk watak,

kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan dimana

ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa yang

mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi. (KBBI Online, 2010).

2.2 Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang tak

pernah ditinggalkan. Sebagai sebuah proses, ada dua hal asumsi yang berbeda

mengenai pendidikan dalam kehidupan manusia. Pertama, bisa dianggap

sebagai sebuah proses yang terjadi secara tidak disengaja atau berjalan secara

alamiah. Pendidikan bukanlah proses yang diorganisasi secara teratur,

terencana, dan mengunakan metode-metode yang dipelajari serta berdasarkan

aturan-aturan yang telah disepakati mekanisme penyelenggaraannya oleh suatu

komunitas masyarakat (Negara), melainkan lebih merupakan bagian dari

kehiupan yang memang telah berjalan sejak manusia itu ada.

Pengertian ini menunjuk bahwa pada dasarnya manusia secara alamiah

merupakan mahkluk yang belajar dari peristiwa alam dan gejala-gejala

kehidupan yang ada untuk mengembangkan kehidupannya. Kedua, pendidikan

dianggap sebagai proses yang terjadi secara sengaja, disengaja, dan

diorganisasi berdasarkan aturan yang berlaku, terutama perundang-undangan

yang dibuat atas dasar kesepakatan masyarakat.

Pendidikan sebagai sebuah kegiatan dan proses aktivitas yang disengaja

ini merupakan gejala masyarakat ketika sudah mulai disadari pentingnya upaya

3 Dampak Pendidikan Karakter

untuk membentuk, mengarahkan, dan mengatur manusia sebagaimana dicita-

citakan masyarakat terutama cita-cita orang yang mendapatkan kekuasaan.

Cara mengatur manusia dalam pendidikan ini tentunya berkaitan dengan

bagaimana masyarakat akan diatur. Artinya, tujuan dan pengorganisasian

pendidikan mengikuti arah perkembangan sosial-ekonomi yang berjalan. Jadi,

ada aspek material yang menjelaskan bagaimana arah pendidikan didesain

berdasarkan siapa yang paling berkuasa dalam masyarakat tersebut. Karakter

merupakan perpaduan antara moral, etika, dan akhlak. Moral lebih menitik

beratkan pada kualitas perbuatan, tindakan atau perilaku manusia atau apakah

perbuatan itu bisa dikatakan baik atau buruk, atau benar atau salah.

Sebaliknya, etika memberikan penilaian tentang baik dan buruk,

berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat tertentu,

sedangkan akhlak tatanannya lebih menekankan bahwa pada hakikatnya dalam

diri manusia itu telah tertanam keyakinan di mana ke duanya (baik dan buruk)

itu ada. Karenanya, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan

nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang

tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan

keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik itu, dan mewujudkan

kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

2.3 Pengertian Karakter

Istilah “karakter” dihubungkan dengan istilah etika, ahlak dan atau nilai

dan berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi positif, bukan netral.

Sedangkan Karakter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008)

merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan

seseorang dari yang lain. Dengan demikian karakter adalah nilai-nilai yang

unik, baik yang tersimpan dalam diri dan terwujudkan dalam perilaku. Karakter

secara keseluruhan memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan

karsa, serta olahraga seseorang atau sekelompok orang.

Karakter juga sering diasosiasikan dengan istilah apa yang disebut

dengan temperamen yang lebih memberi penekanan pada definisi psikososial

yang dihubungkan dengan pendidikan dan konteks lingkungan. Sedangkan

4 Dampak Pendidikan Karakter

karakter dilihat dari sudut pandang behaviorial lebih menekankan pada unsur

somatopsikis yang dimiliki seseorang sejak lahir. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa proses perkembangan karakter pada seseorang dipengaruhi

oleh banyak faktor yang khas yang ada pada orang yang bersangkutan yang

juga disebut faktor bawaan (nature) dan lingkungan (nurture) dimana orang

yang bersangkutan tumbuh dan berkembang. Faktor bawaan boleh dikatakan

berada di luar jangkauan masyarakat dan individu untuk mempengaruhinya.

Sedangkan faktor lingkungan merupakan faktor yang berada pada jangkauan

masyarakat dan individu. Jadi usaha pengembangan atau pendidikan karakter

seseorang dapat dilakukan oleh masyarakat atau individu sebagai bagian dari

lingkungan melalui rekayasa faktor lingkungan.

5 Dampak Pendidikan Karakter

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Definisi Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter

yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan

untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan. Pengembangan karakter

bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang.

Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya

tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat

dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan.

Artinya, perkembangan budaya dan karakter dapat dilakukan dalam

suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan

sosial, budaya masyarakat, dan budaya bangsa. Lingkungan sosial dan budaya

bangsa adalah Pancasila, jadi pendidikan budaya dan karakter adalah

mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peseta didik melalui pendidikan

hati, otak, dan fisik.

Pengertian pendidikan karakter ini merupakan salah satu alat yang paling

penting dan harus dimiliki oleh setiap orang. Sehingga tingkat pengertian

pendidikan karakter seseorang juga merupakan salah satu alat terbesar yang

akan menjamin kualitas hidup seseorang dan keberhasilan pergaulan di dalam

masyarakat. Disamping pendidikan formal yang kita dapatkan, kemampuan

memperbaiki diri dan pengalaman juga merupakan hal yang mendukung upaya

pendidikan seseorang di dalam bermasyarakat. Tanpa itu pengembangan

individu cenderung tidak akan menjadi lebih baik. Pendidikan karakter

diharapkan tidak membentuk siswa yang suka tawuran, nyontek, malas,

pornografi, penyalahgunaan obat-obatan dan lain-lain.

Pada kenyataannya moral adalah faktor utama yang mendukung

pendidikan karakter seseorang tetapi masih ada beberapa faktor yang

menyebabkan siswa tidak dapat menyerap pendidikan karakter yang diberikan.

Sebagian besar dikarenakan terbentur dari sisi latar belakang ekonomi dan

sosial, kemampuan seorang siswa sebenarnya ada akan tetapi karena terbentur

6 Dampak Pendidikan Karakter

oleh faktor di atas maka terbentur pula kemampuan seorang siswa untuk dapat

menyerap apa yang telah diberikan kepadanya. Umumnya siswa dari keluarga

yang memiliki tingkat ekonomi lebih baik akan lebih mudah untuk memilih

jenis pendidikan yang diingikannya walaupun kemampuan seseorang berbeda-

beda. Tingkat ekonomi juga menyumbang banyak pengaruh kepada tingkat

penyerapan seorang siswa, siswa dengan tingkat ekonomi tinggi memiliki

kesempatan berpendidikan dan berkarakter lebih baik dibanding dengan siswa

yang kurang mampu walaupun hal ini tidak menjadi sebuah patokan. Hal ini

pula yang meyakinkan kepada program pemerintah bahwa setiap tingkatan

ekonomi masyarakat haruslah dapat memperoleh pendidikan semaksimal

mungkin, termasuk pendidikan karakter.

3.2 Dampak Pendidikan Karakter

3.2.1 Terhadap Pembangunan SDM Secara Keseluruhan

Pendidikan karakter bukan saja dapat membuat seorang anak

mempunyai akhlak yang mulia, tetapi juga dapat meningkatkan

keberhasilan akademiknya. Beberapa hasil penelitian menunjukkan

bahwa ada kaitan erat antara keberhasilan pendidikan karakter dengan

keberhasilan akademik, serta perilaku pro-sosial anak, sehingga dapat

membuat suasana sekolah dapat begitu menyenangkan dan kondusif

untuk proses belajar-mengajar yang efektif. Anak-anak yang

berkarakter baik adalah mereka yang mempunyai kematangan emosi

dan spiritual tinggi, sehingga dapat mengelola stressnya dengan lebih

baik, yang akhirnya dapat meningkatkan kesehatan fisiknya.

Para pakar pendidikan berpendapat bahwa terlalu menekankan

pendidikan akademik (kognotif atau otak kiri) dan mengecilkan

pentingnya pendidikan karakter (kecerdasan emosi atau otak kanan),

adalah penyebab utama gagalnya membangun manusia yang

berkualitas. Hal ini dibuktikan dari beberapa studi yang menunjukkan

bahwa keberhasilan manusia dalam dunia kerja 80 persen ditentukan

oleh kualitas karakternya, dan hanya 20 persen ditentukan oleh

kemampuan akademiknya.

7 Dampak Pendidikan Karakter

Sehingga tidak berlebihan untuk menempatkan pendidikan

karakter sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia

seutuhnya, dimana karakter adalah input yang penting sekali dalam

pembangunan sumber daya manusia.

Bahkan manusia bukan saja harus mempunyai kecerdasan

emosi, tetapi harus mempunyai kecerdasan spiritual (spiritual

quotient-SQ) agar dapat menjadi manusia yang sebenarnya manusia.

Kualitas mutu sumber daya manusia sekarang sudah dilihat secara

holistik, membuat aspek kecerdasan emosi dan spiritual menjadi

aspek yang penting, dan pendidikan karakter yang menanamkan nilai-

nilai kebajikan universal menjadi input yang sangat menentukan bagi

peningkatan kualitas sumber daya manusia secara utuh.

3.2.2 Terhadap Keberhasilan Akademik

Apa dampak pendidikan karakter terhadap keberhasilan

akademik? Beberapa penelitian bermunculan untuk menjawab

pertanyaan ini. Ringkasan dari beberapa penemuan penting mengenai

hal ini diterbitkan oleh sebuah buletin, Character Educator, yang

diterbitkan oleh Character Education Partnership.

Dalam buletin tersebut diuraikan bahwa hasil studi Dr. Marvin

Berkowitz dari University of Missouri - St. Louis menunjukkan

peningkatan motivasi siswa sekolah dalam meraih prestasi akademik

pada sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan karakter. Kelas-

kelas yang secara komprehensif terlibat dalam pendidikan karakter

menunjukan penurunan drastis pada perilaku negatif siswa yang dapat

menghambat keberhasilan akademik.

Sebuah buku berjudul “Emotional Intelligence and School

Success” mengompilasikan berbagai hasil penelitian tentang

pengaruh positif kecerdasan emosi anak terhadap keberhasilan di

sekolah. Dikatakan bahwa ada sederet faktor resiko penyebab

kegagalan anak di sekolah. Faktor-faktor resiko yang disebutkan

ternyata bukan terletak pada kecerdasan otak, tetapi pada karakter,

8 Dampak Pendidikan Karakter

yaitu rasa percaya diri, kemampuan bekerja sama, kemampuan

bergaul, kemampuan berkonsentrasi, rasa empati, dan kemampuan

berkomunikasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Daniel Goleman

tentang keberhasilan seseorang di masyarakat, ternyata 80 persen

dipengaruhi oleh kecerdasan emosi, dan lanya 20 persen ditentukan

oleh kecerdasan otak (IQ).

Anak-anak yang mempunyai masalah dalam kecerdasan

emosinya akan mengalami kesulitan belajar, kesulitan bergaul

(kuper) dan tidak lapat mengontrol emosinya. Anak-anak yang

bermasalah ini sudah dapat dilihat sejak usia pra-sekolah dan kalau

tidak ditangani akan terbawa sampai usia dewasa. Sebaliknya, para

remaja yang berkarakter atau mempunyai kecerdasan emosi tinggi

akan terhindar dari masalah-masalah umum yang dihadapi oleh

remaja seperti kenakalan, tawuran, narkoba, miras, perilaku seks

bebas, dan sebagainya.

Pendidikan karakter di sekolah sangat diperlukan, walaupun

dasar dari pendidikan karakter adalah di dalam keluarga. Kalau

seorang anak mendapatkan pendidikan karakter yang baik dari

keluarganya, anak tersebut akan berkarakter baik pada tahap

selanjutnya. Namun banyak orang tua yang lebih mementingkan

aspek kecerdasan otak ketimbang pendidikan karakter. Selain itu,

Daniel Goleman juga mengatakan bahwa banyak orang tua yang

gagal dalam mendidik karakter anak-anaknya baik karena kesibukan

maupun karena lebih mementingkan aspek kognitif anak. Meskipun

demikian, kondisi ini dapat ditanggulangi dengan memberikan

pendidikan karakter di sekolah.

Permasalahan selanjutnya adalah kebijakan pendidikan di

Indonesia yang lebih mementingkan aspek kecerdasan otak, walaupun

belakangan ini pentingnya pendidikan budi pekerti menjadi bahan

pembicaraan hangat. Ada yang mengatakan bahwa kurikulum

pendidikan di Indonesia dibuat hanya cocok untuk diberikan pada 10-

20 persen otak-otak terbaik. Artinya, sebagian besar anak sekolah (80-

9 Dampak Pendidikan Karakter

90 persen) tidak dapat mengikuti kurikulum pelajaran di sekolah.

Akibatnya sejak usia dini, sebagian besar anak-anak akan merasa

“bodoh” karena kesulitan menyesuaikan dengan kurikulum yang ada.

Ditambah lagi dengan adanya sistem ranking yang telah “memvonis”

anak-anak yang tidak masuk “10 besar” sebagai anak yang kurang

pandai. Sistem seperti ini tentunya berpengaruh negatif terhadap

usaha membangun karakter, dimana sejak dini anak-anak justru sudah

“dibunuh” rasa percaya dirinya.

Rasa tidak mampu yang berkepanjangan yang akan membentuk

pribadi yang tidak percaya diri, akan menimbulkan stres

berkepanjangan. Pada usia remaja biasanya keadaan ini akan

mendorong remaja berperilaku negatif. Maka tidak heran kalau kita

melihat perilaku remaja kita yang senang tawuran, terlibat

kriminalitas, putus sekolah, dan menurunnya mutu lulusan SMP dan

SMU.

10 Dampak Pendidikan Karakter

BAB IV

KESIMPULAN & SARAN

3.3 Kesimpulan

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang

melibatkan aspek teori pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan

tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka

pendidikan karakter tidak akan efektif, dan pelaksanaannya pun harus

dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Dengan pendidikan karakter,

seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi adalah bekal

terpenting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan. Dengan

kecerdesana emosi seseorang akan dapat berhasil dalam menghadapi segala

macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.

Jadi, pendidikan karakter atau budi pekerti plus adalah suatu yang urgent

untuk dilakukan. Kalau kita peduli untuk meningkatkan mutu lulusan SD, SMP

dan SMU maka tanpa pendidikan karakter adalah usaha yang sia-sia. Ingatlah

kata-kata bijak dari pemikir besar dunia berikut Mahatma Gandhi

memperingatkan tentang salah satu tujuh dosa fatal yaitu “education without

characrter” (pendidikan tanpa karakter). Dr. Martir Luther King pernah

berkata: “Intelligence plus character….that is the goa of true education”

(Kecerdasan plus karakter….itu adalah tujuan akhir dari pendidikan

sebenarnya). Theodore Roosevelt juga mengatakan: “The educate a person in

mind and not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik seseorang

dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral adalah ancaman

marabahaya kepada masyarakat).

11 Dampak Pendidikan Karakter

3.4 Saran

Menurut saya Pendidikan Karakter sangatlah penting, setelah kita

menyimak penjelasan dari makalah ini diatas. Maka akan semakin menekankan

betapa pentingnya pendidikan karakter bagi dunia pendidikan, lingkungan dan

seluruh aspek kehidupan masyarakat. Terlebih dengan kondisi pada jaman

sekarang yang dimana para generasi penerus indonesia mengalami penurunan

karakter dan jati diri mereka. Dan seharusnya penerapan pendidikan karakter

dapat dilakukan pada seluruh aspek kehidupan, tidak hanya mementingkan

pengetahuan saja, tetapi juga moral dan spiritual harus dibangun.

12 Dampak Pendidikan Karakter

DAFTAR PUSTAKA

Muin, Facthul. 2011. Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik dan Praktik.

Yogyakarta: Ars-ruzz Media.

Goble, G. Frank. 1991. Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maslow.

Yagyakarta: Kanisius.

Ananua, Pramoedya Toer. 2006. Anak Semua Bangsa. Jakarta: Lentera Dipantara.

Drs. Kusuma, Darma, M.Pd. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik

disekolah. Bandung: Rosda.

Megawangi, Ratna. 2004. Pendidikan Karakter Solusi untuk Membangun Bangsa.

http://dewirosiani.blogspot.com/2012/10/makalah-pendidikan-karakter.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter%20II.pdf

http://lampung.kemenag.go.id/file/file/subbagHukmas/wjkn1352768153.pdf

http://carapedia.com/pengertian_definisi_dampak_info2123.html

http://pndkarakter.wordpress.com/category/tujuan-dan-fungsi-pendidikan-

karakter/

http://niticute10.blogspot.com/2013/01/pengertian-pendidikan-karakter.html

13 Dampak Pendidikan Karakter

LAMPIRAN