makalah dampak kenaikan bbm

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Hal ini berarti penggunaan minyak bumi secara terus menerus dapat menghabiskan persediaan minyak bumi yang ada. Sementara industrialisasi semakin menggelora, kebutuhan akan minyak bumi sebagai bahan bakar semakin tinggi. Hal ini mengakibatkan produksi minyak bumi semakin tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan kebutuhannya. Implikasi dari masalah di atas adalah harga minyak mentah dunia yang kian hari kian melonjak. Pada awal tahun 2012, harga minyak mentah dunia pun telah meroket sampai berada pada level U$$ 115 per barel. Tingginya harga minyak mentah dunia ini mengakibatkan beban subsidi pemerintah semakin berat. Subsisi BBM yang selama ini diberikann oleh pemerintah ternyata mengakibatkan beban keuangan Negara bertambah. Kenaikan BBM merupakan konsekuensi yang harus diterima semua kalangan dari melonjaknya harga minyak mentah dunia. Mengingat BBM memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional, maka pemerintah memiliki andil untuk mengendalikan penyaluran dan menentukan harga BBM. Akhirnya, dalam rangka mengurangi beban subsidi APBN pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikan harga BBM guna menyelamatkan Page 1

Transcript of makalah dampak kenaikan bbm

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat

diperbaharui. Hal ini berarti penggunaan minyak bumi secara

terus menerus dapat menghabiskan persediaan minyak bumi yang

ada. Sementara industrialisasi semakin menggelora, kebutuhan

akan minyak bumi sebagai bahan bakar semakin tinggi. Hal ini

mengakibatkan produksi minyak bumi semakin tidak berbanding

lurus dengan pertumbuhan kebutuhannya.

Implikasi dari masalah di atas adalah harga minyak mentah

dunia yang kian hari kian melonjak. Pada awal tahun 2012,

harga minyak mentah dunia pun telah meroket sampai berada

pada level U$$ 115 per barel. Tingginya harga minyak mentah

dunia ini mengakibatkan beban subsidi pemerintah semakin

berat. Subsisi BBM yang selama ini diberikann oleh pemerintah

ternyata mengakibatkan beban keuangan Negara bertambah.

Kenaikan BBM merupakan konsekuensi yang harus diterima semua

kalangan dari melonjaknya harga minyak mentah dunia.

Mengingat BBM memiliki peranan yang sangat penting dalam

perekonomian nasional, maka pemerintah memiliki andil untuk

mengendalikan penyaluran dan menentukan harga BBM. Akhirnya,

dalam rangka mengurangi beban subsidi APBN pemerintah

mengeluarkan kebijakan menaikan harga BBM guna menyelamatkan

Page1

anggaran Negara. Kebijakan ini mengundang pro dan kontra yang

berkepanjangan dalam masyarakat.

1.2     Rumusan Masalah

Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini

adalah mengenai dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak

(BBM) terhadap perekonomian Indonesia, yang didalamnya juga

berdampak pada tingkat inflasi. Masalah ini diambil karena

kenaikan harga BBM dapat mempengaruhi kondisi perekonomian

nasional. Dalam makalah ini, penulis merumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apa saja dampak dari kenaikan harga BBM?

2. Bagaimana dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi

dan perekonomian indonesia?

3. Bagaimana langkah yang ditempuh pemerintah untuk

mengatasi inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga

BBM?

1.3   Tujuan Makalah

Dari masalah diatas, secara garis besar tujuan dari

penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan mengenai

dampak dari kenaikan harga BBM pada perekonomian saat ini &

pengaruhnya terhadap harga – harga, inflasi dan pendapatan

masyarakat. Adapun tujuan dari makalah ini adalah agar dapat

mengetahui secara jelas mengenai :

Page2

1.Dampak dari kenaikan harga BBM, baik itu dampak positif

maupun dampak

negatifnya.

2.Dapat mengetahui mengenai dampak kenaikan harga BBM

terhadap inflasi yang akan terjadi.

3.Mengetahui langkah-langkah pemerintah dalam mengatasi

inflasi.

4.Mengetahui dampak kenaikan harga BBM terhadap kegiatan

perekonomian

nasional.

5.Mengetahui apakah kebijakan harga BBM sudah tepat

1.4 Manfaat Makalah

Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan

kegunaaan atau manfaat baik secara teoritis maupun secara

praktis. Secara teoritis, makalah ini berguna sebagai

pengembangan ilmu, sesuai dengan masalah yang dibahas dalam

makalah ini. Secara praktis, makalah ini diharapkan

bermanfaat bagi:

1. penulis, seluruh kegiatan penyusunan dan hasil dari

penyusunan makalah ini diharapkan dapat menambah

pengalaman, wawasan dan ilmu dari masalah yang dibahas

dalam makalah ini;

2. pembaca, makalah ini daharapkan dapat dijadikan sebagai

sumber tambahan dan sumber informasi dalam menambah

wawasan pembaca.

Page3

BAB II

PEMBAHASAN

Kebijakan pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar

minyak (BBM) dalam negeri menyebabkan perubahan perekonomian

secara drastis. Kenaikan BBM ini akan diikuti oleh naiknya

harga barang-barang dan jasa-jasa di masyarakat. Kenaikan

harga barang dan jasa ini menyebabkan tingkat inflasi di

Indonesia mengalami kenaikan dan mempersulit perekonomian

masyarakat terutama masyarakat yang berpenghasilan tetap.

Jika terjadi kenaikan harga BBM di negara ini, akan sangat

berpengaruh terhadap permintaan (demand) dan penawaran

(supply). Permintaan adalah keinginan yang disertai dengan

kesediaan serta kemampuan untuk membeli barang yang

bersangkutan (Rosyidi, 2009:291). Sementara penawaran adalah

banyaknya jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh

produsen pada tingkat harga dan waktu tertentu.

Permintaan dari masyarakat akan berkurang karena harga

barang dan jasa yang ditawarkan mengalami kenaikan. Begitu

juga dengan penawaran, akan berkurang akibat permintaan dari

masyarakat menurun. Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi

melonjak akibat dari naiknya biaya produksi dari barang dan

jasa. Ini adalah imbas dari kenaikan harga BBM. Hal ini

sesuai dengan hukum permintaan, “Jika harga suatu barang

naik, maka jumlah barang yang diminta akan turun, dan

Page4

sebaliknya jika harga barang turun, jumlah barang yang

diminta akan bertambah” (Jaka, 2007:58).

Masalah lain yang akan muncul akibat dari kenaikan harga

BBM adalah kekhawatiran akan terhambatnya pertumbuhan

ekonomi. Ini terjadi karena dampak kenaikan harga barang dan

jasa yang terjadi akibat komponen biaya yang mengalami

kenaikan. Kondisi perekonomian Indonesia juga akan mengalami

masalah. Daya beli masyarakat akan menurun, munculnya

pengangguran baru, dan sebagainya.

Inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga BBM tidak dapat

atau sulit untuk dihindari, karena BBM adalah unsur vital

dalam proses produksi dan distribusi barang. Disisi lain,

kenaikan harga BBM juga tidak dapat dihindari, karena

membebani APBN. Sehingga Indonesia sulit untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi, baik itu tingkat investasi, maupun

pembangunan-pembangunan lain yang dapat memajukan kondisi

ekonomi nasional.

Dengan naiknya tingkat inflasi, diperlukan langkah-langkah

atau kebijakan-kebijakan untuk mengatasinya, demi menjaga

kestabilan perekonomian nasional. Diperlukan kebijakan

pemerintah, dalam hal ini Bank Sentral yakni Bank Indonesia

untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jumlah

uang yang beredar di masyarakat ini berhubungan dengan

tingkat inflasi yang terjadi. Banyaknya uang yang beredar di

masyarakat ini adalah dampak konkret dari kenaikan harga BBM.

Page5

Bank Indonesia selaku lembaga yang memiliki wewenang untuk

mengatasi masalah ini, selain pemerintah tentunya, bertugas

untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Salah

satu langkah yang dilakukan untuk mengatasi inflasi ini

adalah dengan mengatur tingkat suku bunga. Kebijakan menaikan

dan menurunkan tingkat suku bunga ini dikenal dengan sebutan

politik diskonto yang merupakan salah satu instrumen

kebijakan moneter.

2.1 Pengertian Inflasi

Dalam ilmu ekonomi, kata inflasi sering muncul, terutama

jika dalam pembahasan mengenai ilmu ekonomi makro. Begitu

juga dalam masalah keuangan dan perbankan. Secara sederhana,

inflasi dapat diartikan sebagai turunnya atau melemahnya

nilai mata uang akibat banyaknya jumlah uang yang beredar

dimasyarakat. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata

inflasi memiliki arti kemerosotan nilai uang (kertas) karena

banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga

menyebabkan naiknya harga barang-barang (Depdiknas,

2005:423).

Menurut Jaka (2007:113) menyatakan,

Inflasi adalah suatu gejala ekonomi dimana terjadi

kemerosotan nilai uang karena banyaknya uang yang beredar

atau suatu keadaan yang menyatakan terjadinya kenaikan harga-

harga secara umum dan menunjukan suatu proses turunnya nilai

uang secara continue.

Page6

Pendapat lain menyatakan bahwa inflasi adalah proses

meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus

berkaitan dengan mekanisme pasar yang disebabkan oleh

berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang

meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu

konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat

adanya ketidaklancaran distribusi barang (Samuelson,

1986:292). Inflasi terjadi apabila tingkat harga dan biaya

umum naik; harga bahan pokok, harga bahan bakar, tingkat

upah, harga tanah, sewa barang-barang modal juga naik

(Samuelson, 1986:293).

Ada beberapa pengertian inflasi yang disampaikan para ahli.

Menurut A.P. Lehner, inflasi adalah keadaan dimana terjadi

kelebihan permintaan (Excess Demand) terhadap barang-barang

dalam perekonomian secara keseluruhan. Ahli yang lain, yaitu

Ackley memberi pengertian inflasi sebagai suatu kenaikan

harga yang terus menerus dari barang dan jasa secara umum

(bukan satu macam barang saja dan sesaat). Sedangkan menurut

Boediono, inflasi sebagai kecenderungan dari harga-harga

untuk naik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari

satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi,

kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada atau

mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari barang-barang

lain.

Dalam definisi lain, inflasi merupakan proses dimana

terjadinya kenaikan harga barang-barang dan jasa-jasa secara

Page7

menyeluruh dalam satu periode tertentu, biasanya dalam satu

tahun. Inflasi terjadi ketika harga mengalami kenaikan,

sementara nilai uang mengalami penurunan. Inflasi juga dapat

diartikan sebagai proses menurunnya nilai mata uang yang

diakibatkan karena jumlah uang yang beredar di masyarakat

lebih banyak dibandingkan jumlah barang dan jasa yang

tersedia. Berdasarkan berbagai definisi yang telah

dikemukakan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

secara umum inflasi adalah suatu gejala naiknya harga secara

terus-menerus (berkelanjutan) terhadap sejumlah barang.

Kenaikan yang sifatnya sementara tidak dikatakan inflasi dan

kenaikan harga terhadap satu jenis komoditi juga tidak

dikatakan inflasi

1. Jenis-Jenis Inflasi

a.      Berdasarkan Tingkat Keparahan

1.      Inflasi ringan (creeping inflation) :Besarnya

inflasi ini di bawah 10% dalam setahun.

2.      Inflasi sedang :Besarnya inflasi antara 10% - 30%

setahun.

3.      Inflasi berat : Besarnya inflasi antara 30% -

100%.

4.      Hiperinflasi : Besarnya inflasi ini diatas 100%

dalam setahun.

Page8

b.      Berdasarkan Sumbernya

1.      Importer Inflation

Inflasi ini berasal atau bersumber dari luar negeri,

yang terjadi karena adanya kecenderungan kenaikan barang-

barang di luar negeri.

2.      Domestic Inflation

Inflasi ini berasal atau bersumber dari dalam negeri

sendiri, yang akan memengaruhi pertumbuhan perekonomian

dalam negeri. Domestic inflation terjadi akibat terjadinya

defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara

mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga

mengalami kenaikan.

c.       Berdasarkan Penyebabnya

1.      Demand Full Inflation

Adalah inflasi yang timbul karena adanya kenaikan

yang sangat tinggi terhadap permintaan barang dan jasa.

2.      Cost Push Inflation

Adalah inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan

biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa, bukan karena

adanya ketidak seimbangan antara permintaan dan penawaran.

Selain demand full inflation dan cost push inflation, ada

beberapa jenis inflasi jika dilihat dari faktor

penyebabnya, yaitu:

1. Inflasi Tarikan Permintaan

Page9

2. Inflasi tarikan permintaan terjadi sebagai akibat dari

adanya kenaikan permintaan agregat (AD) yang terlalu

besar atau pesat dibandingkan dengan penawaran atau

produksi agregat. Inflasi Dorongan Biaya Inflasi

dorongan biaya terjadi sebagai akibat adanya kenaikan

biaya produksi yang pesat dibandingkan dengan

produktivitas dan efisiensi proses produksi dari suatu

perusahaan.

3. Inflasi Struktural

Inflasi struktural terjadi akibat dari berbagai

kendala atau kekakuan struktural yang menyebabkan

penawaran menjadi tidak responsif terhadap permintaan

yang meningkat.

2.      Penyebab Terjadinya Inflasi

Inflasi terjadi apabila tingkat harga dan biaya umum naik;

harga bahan pokok, harga bahan bakar, tingkat upah, harga

tanah, sewa barang-barang modal juga naik. Selain itu,

inflasi juga diakibatkan oleh:

a.       Pengeluaran pemerintah lebih banyak dari

permintaan,

b.      Adanya tuntutan upah yang tinggi,

c.       Adanya lonjakan permintaan barang-barang dan jasa-

jasa,

d.      Adanya kenaikan dalam biaya produksi.

Page10

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan

permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang

kedua adalah desakan (tekanan) produksi dan distribusi

(kurangnya produksi (product or service) juga termasuk

kurangnya distribusi). Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi

dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral),

sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran

negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang

oleh Pemerintah (Government) seperti kebijakan fiskal

(perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan

pembangunan infrastruktur dan regulasi.

Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) terjadi

akibat adanya permintaan total yang berlebihan dimana

biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar

sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan

pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau

likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan

jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-

faktor produksi tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap

faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor

produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu

kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang

bersangkutan dalam situasi full employment, dimanana biasanya

lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar

yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga

disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya

Page11

kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang,

kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi

spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.

Inflasi desakan biaya (cost push inflation) terjadi akibat adanya

kelangkaan produksi dan juga termasuk adanya kelangkaan

distribusi, meskipun permintaan secara umum tidak ada

perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-

lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi

yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu

kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan dan

penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai

keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola

atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi

sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya

masalah teknis di sumber produksi, bencana alam, cuaca, atau

kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi, aksi

spekulasi (penimbunan), sehingga memicu kelangkaan produksi

yang terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama

dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini faktor

infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.

Jika dihubungkan dengan kenaikan harga BBM, inflasi yang

terjadi disebabkan oleh adanya tekanan dalam proses produksi

dan distribusi. Para produsen akan mengurangi jumlah barang

yang akan diproduksi atas pertimbangan biaya produksi yang

melonjak. Kalaupun proses produksi tetap lancar, proses

distribusi lah yang akan menghambatnya. Akibat dari kenaikan

Page12

harga BBM biaya atau ongkos untuk mendistribusikan barang

hasil produksi akan mengalami kenaikan.

2.2 Dampak Kenaikan Harga BBM

Dalam situasi ekonomi masyarakat yang sulit, maka kenaikan

BBM bisa kontraproduktif. Kenaikan harga BBM akan menimbulkan

kemarahan masal, sehingga ketidakstabilan dimasyarakat akan

meluas (Hamid, 2000:144). Sebagian masyarakat merasa tidak

siap untuk menerima kenaikan harga BBM. Kenaikan BBM ini

merupakan tindakan pemerintah yang beresiko tinggi.

Meskipun demikian, kenaikan harga BBM juga dapat

menimbulkan dampak yang positif.

a.       Dampak Positif

Munculnya bahan bakar dan kendaraan alternatif

Seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia, muncul

berbagai bahan bakar alternatif baru. Yang sudah di

kenal oleh masyarakat luas adalah BBG (Bahan Bakar Gas).

Harga juga lebih murah dibandingkan dengan harga BBM

bersubsidi. Ada juga bahan bakar yang terbuat dari

kelapa sawit. Tentunya bukan hal sulit untuk menciptakan

bahan bakar alternatif mengingat Indonesia adalah Negara

yang kaya akan Sumber Daya Alam. Selain itu, akan muncul

juga berbagai kendaraan pengganti yang tidak menggunakan

BBM, misalnya saja mobil listrik, mobil yang berbahan

bakar gas, dan kendaraan lainnya.

Page13

Pembangunan Nasional akan lebih pesat

Pembangunan nasional akan lebih pesat karena dana APBN

yang awalnya

Digunakan untuk memberikan subsidi BBM, jika harga BBM

naik, maka subsid

dicabut dan dialihkan untuk digunakan dalam pembangunan

di berbagai wilayah

hingga ke seluruh daerah.

Hematnya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)

Jika harga BBM mengalami kenaikan, maka jumlah subsidi

yang dikeluarkan oleh

pemerintah akan berkurang. Sehingga Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara dapat diminimalisasi.

Mengurangi Pencemaran Udara

Jika harga BBM mengalami kenaikan, masyarakat akan

mengurangi pemakaian

bahan bakar. Sehingga hasil pembuangan dari bahan bakar

tersebut dapat

berkurang, dan akan berpengaruh pada tingkat kebersihan

udara.

b.      Dampak negatif

Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi lebih mahal.

Harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan disebabkan

oleh naiknya biaya produksi sebagai imbas dari naiknya

harga bahan bakar.

Page14

Apabila harga BBM memang dinaikkan, maka akan berdampak

bagi perekonomian khususnya UMKM (usaha mikro, kecil dan

menengah)

Meningkatnya biaya produksi yang diakibatkan oleh:

misalnya harga bahan, beban transportasi dll.

Kondisi keuangan UMKM menjadi rapuh, maka rantai

perekonomian akan terputus.

Terjadi Peningkatan jumlah pengangguran.

Dengan meningkatnya biaya operasi perusahaan, maka

kemungkinan akan terjadi PHK.

Inflasi

Inflasi akan terjadi jika harga BBM menglami kenaikan.

Inflasi yang terjadi karena meningkatnya biaya produksi

suatu barang atau jasa.

2.3 Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap

Inflasi

Jika terjadi kenaikan harga BBM, maka akan terjadi inflasi.

Terjadinya inflasi ini tidak dapat dihindari karena bahan

bakar, dalam hal ini premium, merupakan kebutuhan vital bagi

masyarakat, dan merupakan jenis barang komplementer. Meskipun

ada berbagai cara untuk mengganti penggunaan BBM, tapi BBM

tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari.

Inflasi akan terjadi karena apabila subsidi BBM dicabut,

harga BBM akan naik. Masyarakat mengurangi pembelian BBM.

Uang tidak tersalurkan ke pemerintah tapi tetap banyak

Page15

beredar di masyarakat. Jika harga BBM naik, harga barang dan

jasa akan mengalami kenaikan pula. Terutama dalam biaya

produksi. Inflasi yang terjadi dalam kasus ini adalah “Cost

Push Inflation”. Karena inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan

dalam biaya produksi. Ini jika inflasi dilihat berdasarkan

penyebabnya. Sementara jika dilihat berdasarkan sumbernya,

yang akan terjadi adalah “Domestic Inflation”, sehingga akan

berpengaruh terhadap perekonomian dalam negeri.

Kenaikan harga BBM akan membawa pengaruh terhadap kehidupan

iklim berinvestasi. Biasanya kenaikan BBM akan mengakibatkan

naiknya biaya produksi, naiknya biaya distribusi dan menaikan

juga inflasi. Harga barang-barang menjadi lebih mahal, daya

beli merosot, kerena penghasilan masyarakat yang tetap. 

Ujungnya perekonomian akan stagnan dan tingkat kesejahteraan

terganggu.

Di sisi lain, kredit macet semakin kembali meningkat, yang

paling parah adalah semakin sempitnya lapangan kerja karena

dunia usaha menyesuaikan produksinya sesuai dengan kenaikan

harga serta penurunan permintaan barang.

Hal-hal di atas terjadi jika harga BBM dinaikkan, Bagaimana

jika tidak? Subsidi pemerintah terhadap BBM akan semakin

meningkat juga. Meskipun negara kita merupakan penghasil

minyak, dalam kenyataannya untuk memproduksi BBM kita masih

membutuhkan impor bahan baku minyak juga.

Dengan tidak adanya kenaikan BBM, subsidi yang harus

disediakan pemerintah juga semakin besar. Untuk menutupi

Page16

sumber subsidi, salah satunya adalah kenaikan pendapatan

ekspor. Karena kenaikan harga minyak dunia juga mendorong

naiknya harga ekspor komoditas tertentu. Seperti kelapa

sawit, karena minyak sawit mentah (CPO) merupakan subsidi

minyak bumi. Income dari naiknya harga CPO tidak akan

sebanding dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk

subsidi minyak.

2.4     Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian Nasional

Kenaikan harga BBM berdampak pada meningkatnya inflasi.

Dampak dari terjadinya inflasi terhadap perekonomian nasional

adalah sebagai berikut:

1.      Inflasi akan mengakibatkan perubahan output dan

kesempatan kerja di masyarakat,

2.      Inflasi dapat mengakibatkan ketidak merataan

pendapatan dalam masyarakat,

3.      Inflasi dapat menyebabkan penurunan efisiensi

ekonomi.

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif,

tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu

ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti

Page17

dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan

pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk

bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam

masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak

terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau

dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak

bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan

produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima

pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta

serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan

mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin

merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Sementara dampak inflasi bagi masyarakat, ada yang merasa

dirugikan dan ada juga yang diuntungkan. Golongan masyarakat

yang dirugikan adalah golongan masyarakat yang berpenghasilan

tetap, masyarakat yang menyimpan hartanya dalam bentuk uang,

dan para kreditur. Sementara golongan masyarakat yang

diuntungkan adalah kaum spekulan, para pedagang dan

industriawan, dan para debitur.

Inflasi dapat dikatakan sebagai salah satu indikator untuk

melihat stabilitas ekonomi suatu wilayah negara atau daerah.

Yang mana tingkat inflasi menunjukkan perkembangan harga

barang dan jasa secara umum yang dihitung dari indeks harga

konsumen (IHK). Dengan demikian angka inflasi sangat

mempengaruhi daya beli masyarakat yang berpenghasilan tetap,

Page18

dan disisi lain juga mempengaruhi besarnya produksi dari

suatu barang dan jasa.

2.5 Dampak Kenaikan BBM terhadap Harga –Harga Sembako

Isu kenaikan BBM beberapa bulan yang lalu telah melahirkan

banyak konflik dan pro kontra antara pemerintah dan rakyat,

seperti terjadinya demonstrasi besar-besaran oleh masyarakat

dan mahasiswa, sehingga banyak menimbulkan kerusakan-

kerusakan. Namun dalam hal ini kami tertarik untuk

menganalisa isu kenaikan BBM tersebut dari sisi lain, yaitu

dari sisi ekonomi, bagaimana dampak isu kenaikan BBM terhadap

berbagai harga barang-barang di pasaran berhubung kami adalah

mahasiswa jurusan ekonomi, dimana masalah ini sangat

berkaitan langsung dengan disiplin ilmu yang sedang kami

geluti. Dan kami berharap nantinya apa yang telah kami coba

lakukan ini dapat memberikan masukan kepada pemerintah yang

akan mengambil keputusan terkait naik atau tidaknya harga BBM

ini.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan harga sembako

Perbandingan permintaan dan penawaran yang tidak

seimbang. Ini sesuai dengan hukum ekonomi yaitu jika

permintaan naik sementara penawaranan tetap atau

berkurang maka harga akan cenderung turun.

Faktor pedagang. Kenaikan beras misalnya, selain dipicu

oleh faktor Supply and Demand, dipicu juga oleh

Page19

permainan para pedagang/tengkulak, di mana petani lebih

memilih menjual ke pasar bebas daripada ke Bulog

dikarenakan harga GKP (Gabah Kering Panen) dan GKG

(Gabah Kering Giling) lebih tinggi daripada harga GKP

dan GKG yang dipatok oleh Bulog.

Kebijakan pemerintah. Tidak di ragukan lagi bahwa

kebijakan pemerintah akan sangat mempengaruhi harga

barang-barang di pasar, kebijakan pemerintah untuk

menaikkan atau menurunkan pajak ataupun subsidi

misalnya. Jika pemerintah menaikkan tarif pajak maka

harga barang akan naik,begitu pula sebaliknya jika

pemerintah menurunkan tariff pajak maka harga barang

juga akan turun. Adapun subisdi jika pemerintah

memberikan subsidi maka harga barang akan turun dan

sebaliknya jika pemerintah mencabut subsidi maka harga

barang akan naik.

Stok barang

Faktor yang satu ini juga sangat berpengaruh terhadap

harga barang-barang, khususnya sembako. Jika

stok/pasokan barang banyak maka harga barang cenderung

menurun, dan sebaliknya jika pasokan barang sedikit maka

harga barang akan naik. Hal ini dapat kita lihat pada

saat panen raya banyak produk-produk pertanian yang

harganya anjlok seprti tomat,cabe,dan sebagainya.

Page20

2.6 Dampak Kenaikan Harga BBM Terhadap Pendapatan

Masyarakat

Pengaruh kenaikan harga BBM akan sangat terasa untuk para

buruh nasional. "Kenaikan BBM akan sangat dirasakan oleh

kalangan buruh nasional kita, perjuangan mereka kemarin untuk

menaikkan upah minimumnya terasa sia-sia," ujar anggota

komisi IX DPR RI Herlini Amran. Legislator Partai Keadilan

Sejahtera ini melanjutkan, daya beli buruh yang diharapkan

naik pasca kenaikan UMK kemarin, seperti tercabik-cabik

akibat kenaikan harga BBM. Apalagi, 46 Komponen KHL dalam

Permenaker 17/2005 sudah otomatis akan naik nominal harganya.

"Contoh sederhana, harga sandang, pangan, sewa kamar pasti

dan lain-lainnya pasti akan naik, sedangkan revisi komponen

KHL untuk menyesuaikan harga komponen tersebut di lakukan

pada akhir tahun.

    Kenaikan harga BBM juga dapat berakibat naiknya biaya

produksi yang menyebabkan kenaikan biaya produksi sehingga

membebankan kenaikan biaya produksi tersebut kepada pekerja,

seperti menunda pembayaran gaji, memotong gaji atau

mengurangi jumlah pekerja. Anggota DPR asal Kepulauan Riau

ini meminta Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(kemenakertras) untuk mengimbau Apindo agar tidak melakukan

hal-hal tersebut kepada karyawannya, akibat dampak kenaikan

harga BBM yang berdampak pada sektor Industri. Herlini

meminta pemerintah sebaiknya mengkaji ulang dampak dari

kenaikan harga BBM yang nyata-nyatanya berdampak luas pada

Page21

masyarakat kelas menengah kebawah seperti kalangan buruh ini.

"Jelang kenaikan BBM ini saja, harga obat generik ditetapkan

naik 6 sampai 9 persen oleh Kemenkes, salah satu alasannya

adalah akibat kenaikan harga BBM," ujarnya.

Masih ada solusi lain untuk mengatasi kenaikan harga minyak

dunia selain menaikkan harga BBM bila Pemerintah mau kreatif

dan tidak selalu mencari solusi yang paling mudah. Seperti

melakukan penghematan anggaran dengan melakukan diet ketat

untuk tidak belanja hal-hal yang tidak penting, memaksimalkan

pendapatan pajak agar tidak bocor dan lain-lainnya. "Asal ada

good will saja dari pemerintah untuk tidak menaikkan harga

BBM," ujarnya.

Page22

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, penulis dapat

mengemukakan simpulan dari masalah yang dibahas. Inflasi

merupakan melemahnya atau menurunnya nilai mata uang karena

banyaknya jumlah uang yang beredar dimasyarakat, atau suatau

keadaan dimana terjadinya kenaikan harga-harga secara umum

dan terjadi secara terus-menerus (continue).

Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak bagi

masyarakat. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif.

Dampak yang signifikan akan terjadi pada tingkat inflasi dan

pada kondisi perekonomian nasional. Dampak kenaikan harga BBM

terhadap inflasi adalah akan terjadi kenaikan pada tingkat

Page23

persentase inflasi. Jumlah uang yang beredar di masyarakat

akan bertambah, dan akan berdampak pula pada harga berbagai

jenis barang dan jasa. Kondisi perekonomian akan mengalami

goncangan, ketidakstabilan akan terjadi. Iklim investasi akan

menurun, sehingga berpengaruh pada jumlah pendapatan dan

pengeluaran pemerintah. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi

inflasi adalah dengan kebijakan moneter. Seluruh instrumen

kebijakan moneter efektif dalam mengurangi dan mengatasi

inflasi.

3.2 Saran

Sesuai dengan kesimpulan diatas, penulis merumuskan saran

sebagai berikut.

1. Pemerintah hendaknya memilih waktu yang tepat untuk

mengeluarkan kebijakan menaikan harga bahan bakar minyak

(BBM).

2. Jika inflasi terjadi akibat dampak dari kebijakan

pemerintah, diperlukan suatu langkah yang tepat dalam

mengatasi inflasi yang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa

Indonesia.

Page24

Jakarta: Balai Pustaka.

Hamid, Edi Suandi. (2000). Perekonomian Indonesia: Masalah dan

Kebijakan

Kontemporer. Jogjakarta: UII Press.

Jaka, Nur dkk. (2007). Intisari Ekonomi untuk SMA. Bandung: CV

Pustaka

Mandiri.

Mankiw, N. Gregory. (2006). Makroekonomi Edisi-6. Jakarta:

Erlangga.

Rosyidi, Suherman. (2009). Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada

Teori

Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta: Rajawali Pers.

Samuelson, Paul A. dan William D. Nordhaus. (1986). Ekonomi

Edisi Ke-12.

Jakarta: Erlangga.

Wahyuningsih, Endang. (2012). Dampak Kenaikan Harga Minyak

Terhadap

Kondisi Ekonomi Indonesia. [Online]. Tersedia:

http://www.wealthindonesia.com/wealth-growth-and-

accumulation/dampak-kenaikan-harga-minyak-terhadap-kondisi-

ekonomi-indo.html. [21 Oktober 2012]

Page25