Contoh laporan pkl (1)
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Contoh laporan pkl (1)
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
TANGERANG SELATAN
HALAMAN JUDUL
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
TINJAUAN EFEKTIVITAS PELAYANAN DI TEMPAT PELAYANAN
TERPADU TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SEMARANG GAYAMSARI
Diajukan oleh:
Syarifah Aulia Fardhani
NPM 103020007692
Mahasiswa Program Diploma III Keuangan
Spesialisasi Pajak
Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Dinyatakan Lulus Program Diploma III Keuangan
pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
2013
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
TANGERANG SELATAN
HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN PKL
TANDA PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
NAMA :SYARIFAH AULIA FARDHANI
NOMOR POKOK MAHASISWA :103020007692
DIPLOMA III KEUANGAN
SPESIALISASI :PAJAK
BIDANG PKL :PELAYANAN
JUDUL LAPORAN :TINJAUAN EFEKTIVITAS PELAYANAN
DI TEMPAT PELAYANAN TERPADU
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA SEMARANG GAYAMSARI
Tangerang Selatan,ii
Agustus 2013Mengetahui
Kepala Bidang Akademis
Pendidikan Pembantu
Akuntan,
Widya Novita, S.Psi.NIP 197103171996032001
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
Romlih, S.S.T.NIP 197807032000121003
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
TANGERANG SELATAN
HALAMAN PERNYATAAN LULUS DARI TIM PENILAI LAPORAN PKL
PERNYATAAN LULUS DARI TIM PENILAI
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
NAMA :SYARIFAH AULIA FARDHANI
NOMOR POKOK MAHASISWA :103020007692
DIPLOMA III KEUANGAN
SPESIALISASI :PAJAK
BIDANG PKL :PELAYANAN
JUDUL LAPORAN :TINJAUAN EFEKTIVITAS PELAYANAN
DI TEMPAT PELAYANAN TERPADU
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
iii
PADA TEMPAT PELAYANAN PAJAK
PRATAMA SEMARANG GAYAMSARI
Tangerang Selatan, September 2013
.................................
1. Romlih, S.S.T. Dosen Pembimbing/Penilai I
NIP 197807032000121003
..................................
2. Susi Zulvina, S.H., M.H. Dosen Penilai II
NIP 196604301993102001KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT atas perkenan limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-
Nya sehingga penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini
dapat selesai sesuai pada waktunya. Laporan Praktik Kerja
Lapangan ini merupakan salah satu syarat untuk dapat
dinyatakan lulus dari Program Diploma III Keuangan
Spesialisasi Pajak Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.
iv
Laporan dengan judul “TINJAUAN EFEKTIVITAS PELAYANAN
DI TEMPAT PELAYANAN TERPADU TERHADAP KEPATUHAN WAJIB
PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SEMARANG
GAYAMSARI” ini penyusunannya berdasarkan pengalaman dan
pengamatan selama PKL di KPP Pratama Semarang Gayamsari.
Dalam menyusun laporan ini tidak terlepas dari
berbagai hambatan dan kesulitan, namun karena tekad yang
kuat dan upaya terus-menerus untuk menyelesaikan laporan
ini dan berkat dorongan, bimbingan, serta saran yang
penulis terima dari berbagai pihak akhirnya dapat
terselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang
terhormat:
1. Ayahanda Drs. H. Ahmad Ishom, M.Pd. dan ibunda Dra. Hj.
Nunung Nurhayati, beserta kakakku Fariha Ainun Azkia,
S.Pi., M.Si. dan adik-adikku Nadya Faizul Muna dan
Sheila Yasmin Mumtaz yang senantiasa mendoakan, memberi
dorongan dan semangat terus menerus serta sumber
inspirasi bagi penulis.
2. Bapak Romlih, S.S.T. selaku dosen pembimbing yang telah
v
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan
konsultasi kepada penulis dalam penyusunan Laporan
Praktik Kerja Lapangan.
3. Bapak Kusmanadji Ak., MBA., selaku Direktur STAN dan
seluruh staf pengajar yang memberikan ilmu yang
bermanfaat kepada penulis.
4. Bapak Bayari, S.P., M.H., M.Tax., selaku Kepala Kantor
serta seluruh pegawai di KPP Pratama Semarang Gayamsari
yang telah memberi izin untuk melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan serta menerima penulis dengan baik.
5. Tyo, Adri, Ryan, Alam, Fariz, Elna, Fredyka, Rosyid,
Wiwid selaku teman-teman Praktik Kerja Lapangan di KPP
Pratama Semarang Gayamsari serta Flo, Sinar, Ana, Ari,
Panti, Dafi, dan Riza selaku teman-teman satu bimbingan
yang banyak memberi bantuan, sumbang saran dan
motivasi.
6. Teman-teman Princess dan Blossom House yang selalu
mewarnai hariku.
7. Levi, Kiki, Ditha, Laras, Sari, Ovi, dan Dyzza atas
persahabatan yang indah.
vi
8. Teman-teman mahasiswa spesialisasi Pajak STAN 2010
khususnya teman-teman di kelas 1C, 2B, 3T yang saling
memberikan dukungan untuk kesuksesan bersama.
9. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu
Tak ada gading yang tak retak, maka penulis
menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Akhirnya penulis berharap semoga Laporan
Praktik Kerja Lapangan ini dapat berguna bagi pembacanya.
Tangerang Selatan, Agustus 2013
Syarifah Aulia FardhaniNPM 103020007692
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan
bahwa yang tertulis dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan
ini seluruhnya benar-benar hasil karya saya sendiri,
bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya.
vii
Pendapat dan kutipan yang terdapat dalam laporan
Praktik Kerja Lapangan ini, telah dikutip berdasarkan
kode etik ilmiah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kemudian dalam laporan ini ditemui sebagian
atau seluruh isinya merupakan jiplakan dari karya orang
lain maka sesuai dengan Bab II A No. 7 dan Bab II B No. 3
Keputusan Direktur STAN No. KEP-100/PP.7/2001, saya
bersedia untuk dinyatakan tidak lulus/kelulusan
dibatalkan dan dikeluarkan dari Program Diploma III
Keuangan Spesialisasi Pajak.
Tangerang Selatan, Agustus 2013
Yang membuat pernyataan,
Syarifah Aulia FardhaniNPM 103020007692
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................i
HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN PKL........................ii
HALAMAN PERNYATAAN LULUS DARI TIM PENILAI LAPORAN PKL. iii
KATA PENGANTAR.........................................iv
SURAT PERNYATAAN.......................................vi
DAFTAR ISI............................................vii
DAFTAR TABEL.........................................viii
DAFTAR GAMBAR...........................................x
BAB I PENDAHULUAN.......................................1
A. Latar Belakang........................................1
B. Tujuan Penulisan......................................2
C. Ruang Lingkup Pembahasan..............................3
D. Metode Pengumpulan Data...............................3
E. Sistematika Penulisan.................................4
BAB II DATA DAN FAKTA...................................5
A. Gambaran Umum.........................................5
1. Gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang
Gayamsari.............................................5
ix
2. Struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Semarang Gayamsari....................................6
3. Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang
Gayamsari.............................................9
4. Sumber daya manusia Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Semarang Gayamsari...................................10
B. Data dan Fakta.......................................11
1. Rencana dan realisasi penerimaan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Semarang Gayamsari...........................11
2. Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang
Gayamsari............................................12
3. Kepatuhan penyampaian SPT Tahunan....................13
BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN..................15
A. Landasan Teori.......................................15
1. Dasar hukum..........................................15
2. Definisi pelayanan...................................16
3. Definisi pelayanan prima.............................16
4. Definisi Tempat Pelayanan Terpadu....................17
5. Definisi Wajib Pajak dan kepatuhan Wajib Pajak.......19
B. Pembahasan...........................................20
x
1. Tinjauan atas Tempat Pelayanan Terpadu Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Semarang Gayamsari.....................20
2. Tinjauan atas penerapan standar fasilitas Tempat
Pelayanan Terpadu Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Semarang Gayamsari...................................23
3. Tinjauan efektivitas pelayanan Tempat Pelayanan Terpadu
terhadap kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Semarang Gayamsari.....................28
BAB IV PENUTUP.........................................32
A. Simpulan.............................................32
B. Saran................................................33
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel II-1............Daftar Pegawai KPP Pratama Semarang
Gayamsari/Golongan...........................11
Tabel II-2........Jumlah Wajib Pajak KPP Pratama Semarang
Gayamsari....................................13
xi
Tabel II-3..............Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan
.............................................14
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II-1......Struktur Organisasi KPP Pratama Semarang
Gayamsari.....................................7
Gambar II-2. .Wilayah Kerja KPP Pratama Semarang Gayamsari
.............................................10
Gambar II-3. Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak (dalam
Milyar rupiah)...............................12
Gambar III-1 TPT KPP Pratama Semarang
Gayamsari………………………….....22
xiii
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pajak merupakan salah satu kewajiban warga negara
dalam membiayai berbagai keperluan negara untuk
pembangunan nasional. Sejak Direktorat Jenderal Pajak
memberlakukan reformasi perpajakan dengan menerapkan
sistem self assessment dalam pemungutan pajak, maka
kontribusi penerimaan pajak diharapkan semakin meningkat
dari tahun ke tahun.
Kantor Pelayanan Pajak sebagai unit pelaksana
pelayanan perpajakan merupakan ujung tombak Direktorat
Jenderal Pajak sangat menentukan proses tercapainya
tujuan organisasi. Pencapaian target penerimaan sebagai
ukuran kuantitatif kinerja Direktorat Jendral Pajak
sangat dipengaruhi oleh kepatuhan Wajib Pajak dalam
melaporkan dan menyetorkan pajak, namun kepatuhan Wajib
Pajak saat ini masih tergolong rendah.
15
Guna meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak maka D
irektorat Jenderal Pajak melakukan upaya melalui
penyuluhan (tax enforcement) dan peningkatan kualitas
pelayanan (tax service). Pelayanan merupakan tindakan atau
perbuatan seseorang dalam rangka memberikan kepuasan
kepada orang lain. Dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan Surat
Edaran Direktur Jenderal Pajak nomor SE-09/PJ/2013
tentang Pedoman Pelayanan Prima. Pelayanan prima dari
pegawai Direktorat Jenderal Pajak kepada Wajib Pajak
dilakukan melalui Tempat Pelayanan Terpadu (TPT).
TPT adalah suatu tempat pelayanan perpajakan yang
terintegerasi dengan sistem yang melekat pada Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) dalam memberikan pelayanan.
Pelayanan dibidang perpajakan merupakan salah satu bentuk
pelayanan publik agar dapat mempengaruhi persepsi Wajib
Pajak terhadap pelayanan yang diberikan. Kualitas
pelayanan yang optimal akan mampu memenuhi harapan Wajib
Pajak sehingga memberikan kepuasan kepada Wajib Pajak.
16
Wajib Pajak yang puas cenderung akan melaksanakan
kewajiban perpajakannya.
Guna mengetahui arti penting kualitas pelayanan di
TPT tersebut, maka penulis bermaksud membuat Laporan
Praktik Kerja Lapangan berjudul “TINJAUAN EFEKTIVITAS
PELAYANAN DI TEMPAT PELAYANAN TERPADU TERHADAP KEPATUHAN
WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SEMARANG
GAYAMSARI”.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penyusunan
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini antara lain:
1. Mengetahui gambaran pelaksanaan pelayanan di TPT pada
KPP Pratama Semarang Gayamsari.
2. Mengetahui hubungan antara efektivitas pelayanan di TPT
terhadap kepatuhan Wajib Pajak pada KPP Pratama
Semarang Gayamsari.
3. Membandingkan antara teori yang sudah diterima di
bangku kuliah dengan fakta atau kenyataan yang terjadi
di lapangan.
17
4. Menambah pengetahuan penulis mengenai perpajakan di
Indonesia pada umumnya dan permasalahan terkait
pelayanan perpajakan pada khususnya.
5. Untuk memenuhi sebagian dari syarat dinyatakan lulus
dari program Diploma III Keuangan Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara Spesialisasi Administrasi Perpajakan.
C. Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini,
penulis melakukan pembatasan masalah dengan cara hanya
membahas masalah tertentu. Pembahasan dibatasi hanya pada
pelaksanaan pelayanan yang dilakukan di TPT serta
pengaruhnya terhadap kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama
Semarang Gayamsari.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan PKL penulis menggunakan
metode:
1. Metode Kepustakaan
Dalam metode ini penulis memperoleh data dan
informasi melalui berbagai literatur dan buku seperti
18
Undang-Undang Perpajakan, peraturan pelaksana lainnya,
serta buku atau diktat yang mempunyai kaitan dengan
pelayanan yang diberikan TPT.
2. Metode Observasi
Dalam metode ini penulis mengadakan pengamatan dan
pengumpulan data secara langsung untuk memperoleh data
yang berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan di KPP
Pratama Semarang Gayamsari.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum penyusunan
Laporan PKL yang meliputi latar belakang penulisan,
perumusan masalah, tujuan penulisan, metode pengumpulan
data, ruang lingkup permasalahan, dan sistematika
penulisan yang dilakukan penulis dalam menyusun Laporan
PKL.
BAB II DATA DAN FAKTA
Pada bab ini penulis akan memberikan penjelasan
tentang gambaran umum yang meliputi struktur organisasi,
19
sumber daya manusia dan wilayah kerja KPP Pratama
Semarang Gayamsari. Selain itu penulis juga memberikan
data dan fakta mengenai rencana dan realisasi penerimaan
pajak, jumlah Wajib Pajak terdaftar dan kepatuhan
penyampaian SPT Tahunan di KPP Pratama Semarang
Gayamsari.
BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang landasan teori yang meliputi
dasar hukum, definisi pelayanan, definisi pelayanan
prima, definisi TPT, dan definisi Wajib Pajak serta
kepatuhan Wajib Pajak. Pada bab ini juga akan diutarakan
tinjauan atas TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari,
tinjauan atas penerapan standar fasilitas TPT, dan
tinjauan atas efektivitas pelayanan di TPT guna
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama
Semarang Gayamsari.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini berisi simpulan yang diberikan penulis
berdasarkan uraian-uraian bab sebelumnya. Selanjutnya
BAB II
BAB III
DATA DAN FAKTA
A. Gambaran Umum
1. Gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang
Gayamsari.
Reformasi birokrasi Direktorat Jenderal Pajak pada
tahun 2002 membawa banyak perubahan di tubuh Direktorat
Jenderal Pajak antara lain peningkatan kualitas sumber
daya manusia, penggunaan teknologi informasi dalam
administrasi perpajakan, dan restrukturisasi organisasi.
Restrukturisasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak
melebur Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak
Bumi dan Bangunan, dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan
21
Pajak (Karipka) menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama
(KPP Pratama).
KPP Pratama Semarang Gayamsari sebagai kantor pajak
modern merupakan hasil peleburan dari beberapa instansi
antara lain KPP Semarang Selatan, KPP Semarang Timur,
Kantor Pemeriksaan dan Pendidikan Pajak Semarang Dua, dan
Kantor Pelayanan PBB Semarang Dua. KPP Pratama Semarang
Gayamsari berlokasi di Gedung Keuangan Negara Semarang I
Jalan Pemuda Nomor 2 Kota Semarang, mulai beroperasi pada
tanggal 6 November 2007 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Pajak Nomor KEP-171/PJ/2007.
Ruang seksi pelayanan, TPT, dan ruang arsip pelayanan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Gayamsari
terletak di lantai 2 (dua) Gedung Keuangan Negara
Semarang I bersebelahan dengan TPT KPP Madya Semarang dan
KPP Pratama Semarang Tengah Satu. Ruangan seksi lainnya
22
berada di lantai 4 (empat) Gedung Keuangan Negara
Semarang I.
2. Struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Semarang Gayamsari.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Gayamsari
dipimpin oleh seorang kepala kantor yang membawahi 9
(sembilan) seksi yaitu Seksi Pelayanan, Seksi Pengolahan
Data dan Informasi (PDI), Seksi Penagihan, Seksi
Ekstensifikasi, Seksi Pengawasan dan Konsultasi (Waskon)
I, Seksi Waskon II, Seksi Waskon III, Seksi Waskon IV,
Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal, serta Subbagian
Umum dan Kelompok Jabatan Fungsional Pemeriksa.
Adapun pegawai yang menduduki jabatan kepala kantor
hingga kepala seksi antara lain:
Kepala Kantor : Bayari, S.P., M.H., M.Tax.
Kasubbag Umum : Teguh Ribawanto, S.E., M.T.
23
Kasi Pelayanan : Panca Kurniawan, S.E., M.M., M.Ed.
Kasi PDI : Riyo Widodo, S.E., M.T.
Kasi Penagihan : Eko Budiharjo, S.Sos., M.T.
Kasi Ekstensifikasi : Baskoro Nugroho, S.T., M.T.
Kasi Waskon I : Isman Sutarno, S.E., Ak., M.M.
Kasi Waskon II : Agung Putranto HAN, S.E., M.M.
Kasi Waskon III : Agus Tulasmono, S.E., Ak., M.M.
Kasi Waskon IV : Nanda Andito, S.E., M.M.
Kasi RIKI : Ahmad Hidayat, S.E., Ak., M.M.
Supervisor Pemeriksa : Drs. Rd Awang Suwargha R.,
Ak.
Noviantin Sabandani, S.E., Ak., M.M.
Agus Priyono, S.E., M.M.
Gambar II-1 Struktur Organisasi KPP Pratama Semarang
Gayamsari
24
Seksi Pelayanan
Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Seksi Penagihan
Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal
Seksi Pengawasan dan KonsultasiI-IV
Kelompok Fungsional Pemeriksa Pajak
Kepala Kantor
Subbag Umum
Sumber: Subbagian Umum KPP Pratama Semarang Gayamsari
2013
Setiap bagian memiliki tugas dan tanggung jawab yang
berbeda, namun tetap saling mendukung demi tercapainya
25
tujuan organisasi. Uraian tugas masing-masing seksi dan
Subbagian Umum antara lain:
a. Subbagian Umum
Mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan,
tata usaha, dan rumah tangga kantor.
b. Seksi Pelayanan
Mempunyai tugas melakukan urusan penetapan dan
penerbitan produk hukum perpajakan, pengadministrasian
dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan
Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya,
penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi Wajib
Pajak, serta melakukan kerjasama perpajakan.
c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pencarian, dan
pengolahan data, penyajian informasi perpajakan,
perekaman dokumen perpajakan, urusan tata usaha
26
penerimaan perpajakan, pelayanan dukungan teknis
komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing serta
penyiapan laporan kinerja.
d. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan
kewajiban perpajakan Wajib Pajak, bimbingan/himbauan
kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan,
penyusunan profil Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib
Pajak dalam rangka intensifikasi usulan pembetulan
ketetapan pajak, serta evaluasi hasil banding.
e. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal
Mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana
pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan,
penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan
Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya,
pemantauan pengendalian internal, pengelolaan resiko,
27
kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak
lanjut hasil pengawasan, serta penyusunan rekomendasi
perbaikan proses bisnis.
f. Seksi Penagihan
Mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan piutang
pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan
aktif, usulan penghapusan piutang pajak, serta
penyimpanan dokumen penagihan.
g. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi
perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, pembentukan
dan pemutakhiran nilai objek pajak dalam menunjang
ekstensifikasi.
28
3. Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang
Gayamsari.
Secara administrasi wilayah kerja KPP Pratama
Semarang Gayamsari meliputi 3 kecamatan yaitu (1)
Kecamatan Genuk (luas 2.738,443 Ha). Kecamatan Genuk
memiliki daerah yang paling luas terdiri dari 13
kelurahan yaitu Kelurahan Bangetayu Kulon, Bangetayu
Wetan, Banjardowo, Gebangsari, Genuksari, Karangroto,
Kudu, Muktiharjo Lor, Penggaron Lor, Sembungharjo,
Terboyo Kulon, Terboyo Wetan, dan Trimulyo. (2) Kecamatan
Gayamsari (luas 518,33 Ha) terdiri dari 7 kelurahan yaitu
Kelurahan Gayamsari, Kaligawe, Pandean Lamper, Sambirejo,
Sawah Besar, Siwalan, dan Tambakrejo, dan (3) Kecamatan
Pedurungan (luas 2.071,02 Ha) terdiri dari 11 kelurahan
yaitu Kelurahan Tlogomulyo, Pedurungan Tengah, Pedurungan
Lor, Pedurungan Kidul, Penggaron Kidul, Plamongansari,
29
Palebon, Gemah, Kalicari, Tlogosari Kulon, dan Muktiharjo
Kidul.
Gambar II-2 Wilayah Kerja KPP Pratama Semarang Gayamsari
Keterangan:
1= Kecamatan Genuk
2 = Kecamatan
Gayamsari
3= Kecamatan
Pedurungan
Sumber: Diolah dari KPP Pratama Semarang Gayamsari
Batas wilayah kerja KPP Pratama Semarang Gayamsari
meliputi:
30
Sebelah utara : Laut Jawa
Sebelah timur : Kabupaten Demak
Sebelah selatan : Kecamatan Tembalang
Sebelah barat : Kecamatan Semarang Timur dan
Kecamatan Semarang Selatan
4. Sumber daya manusia Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Semarang Gayamsari.
KPP Pratama Semarang Gayamsari memiliki 74 pegawai
dengan komposisi 40 pegawai laki-laki (54%) dan 34
pegawai wanita (46%) yang terdiri dari 1 orang kepala
kantor, 1 orang kepala subbagian umum, 9 orang kepala
seksi, 20 orang Account Representative, 28 orang pelaksana, 2
orang juru sita, 11 orang pemeriksa, 1 orang bendahara,
dan 1 orang sekertaris. Pada tabel II-1 dapat dilihat
komposisi pegawai KPP Pratama Semarang Gayamsari
berdasarkan golongan.
31
Tabel II-1 Daftar Pegawai KPP Pratama Semarang
Gayamsari/Golongan
Sumber: Diolah
dari
Subbagian Umum KPP Pratama Semarang Gayamsari
32
No
.
Golongan/Pangkat Jumlah
1. Pembina Utama Muda
(IV-c)
1
2. Pembina (IV-a) 2
3. Penata Tk. 1 (III/d) 11
4. Penata (III/c) 3
5. Penata Muda Tk. 1
(III/b)
17
6. Penata Muda (III/a) 16
7. Pengatur Tk. 1(II/d) 13
8. Pengatur (II/c) 9
9. Pengatur Muda Tk. 1
(II/b)
2
B. Data dan Fakta
1. Rencana dan realisasi penerimaan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Semarang Gayamsari.
Rencana penerimaan pajak KPP Pratama Semarang
Gayamsari pada tahun 2010 sebesar 222,4 milyar. Realisasi
penerimaan pajak hanya sebesar 215,1 milyar. Pada tahun
2011 rencana penerimaan pajak KPP Pratama Semarang
Gayamsari sebesar 213,4 milyar. Realisasi penerimaan
pajak sebesar 250,4 milyar.
Tahun 2012 rencana penerimaan pajak KPP Pratama
Semarang Gayamsari sebesar 276,6 milyar. Realisasi
penerimaan pajak tahun 2012 sebesar 290,3 milyar. Tahun
2013 rencana penerimaan pajak KPP Pratama Semarang
Gayamsari sebesar 330,2 milyar. Realisasi penerimaan
sampai dengan semester pertama tahun 2013 mencapai 147,4
milyar. Rencana dan realisasi penerimaan pajak Kantor
33
Pelayanan Pajak Pratama Semarang Gayamsari seperti
tertuang dalam gambar II-3.
Gambar II-3 Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak (dalam
Milyar rupiah)
2010 2011 2012 2013 (sd Juni)
0
50
100
150
200
250
300
350
222.4213.4
276.6330.2
215.1
250.4290.3
147.4 RencanaRealisasi
Sumber: Diolah dari Seksi PDI KPP Pratama Semarang
Gayamsari
34
2. Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang
Gayamsari.
Jumlah Wajib Pajak efektif di KPP Pratama Semarang
Gayamsari pada tahun 2010 sebanyak 45.549 Wajib Pajak
dengan komposisi 3.672 Wajib Pajak Badan, 41.663 Wajib
Pajak Orang Pribadi, dan 214 Wajib Pajak Bendaharawan.
Tahun 2011 jumlah Wajib Pajak efektif sebanyak 51.736
Wajib Pajak. Tahun 2012 jumlah Wajib Pajak efektif
sebanyak 57.365 Wajib Pajak. Tahun 2013 sampai dengan
bulan Juni jumlah Wajib Pajak efektif sebanyak 60.065
Wajib Pajak.
Persebaran Wajib Pajak paling banyak terdapat di
Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Genuk dan Kecamatan
Gayamsari. Jumlah Wajib Pajak di KPP Pratama Semarang
Gayamsari seperti tertuang dalam tabel II-2.
35
Tabel II-2 Jumlah Wajib Pajak KPP Pratama Semarang
Gayamsari
Tahun
Pajak
Badan Wajib Pajak
OP
Pemung
ut
Jumlah
Pusa
t
Caban
g
Pusat Caban
g
2010 3.38
9
283 40.51
6
1.147 214 45.549
2011 3.81
5
304 46.19
5
1.204 220 51.736
2012 4.26
5
334 51.15
3
1.252 361 57.365
2013
(sd
Juni)
4.52
1
352 53.52
4
1.285 383 60.065
Sumber: Diolah dari Seksi PDI KPP Pratama Semarang
Gayamsari
36
3. Kepatuhan penyampaian SPT Tahunan.
Sistem perpajakan di Indonesia menggunakan sistem self
assessment yang mengharuskan adanya kepatuhan sukarela dari
Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya.
Salah satu indikator kepatuhan perpajakan bisa diketahui
dari penyampaian SPT Tahunan.
Tahun pajak 2010 jumlah wajib SPT Badan 3.672 Wajib
Pajak, Orang Pribadi 41.663 Wajib Pajak, total wajib SPT
45.335 Wajib Pajak. Jumlah Wajib Pajak yang lapor SPT
Tahunan untuk Wajib Pajak Badan 2.042, Wajib Pajak Orang
Pribadi 25.148 jumlah total lapor SPT 27.190. Tingkat
kepatuhan penyampaian SPT Tahunan oleh Wajib Pajak KPP
Pratama Semarang Gayamsari pada tahun pajak 2010 mencapai
59,9% dengan komposisi kepatuhan penyampaian SPT Tahunan
Wajib Pajak Badan sebesar 55,6% dan Wajib Pajak Orang
Pribadi sebesar 60,3%.
37
Tahun pajak 2011 jumlah wajib SPT Badan 4.119 Wajib
Pajak, Orang Pribadi 47.399 Wajib Pajak, total wajib SPT
51.518 Wajib Pajak. Jumlah Wajib Pajak yang lapor SPT
Tahunan untuk Wajib Pajak Badan 2.182, Wajib Pajak Orang
Pribadi 26.146 jumlah total lapor SPT 28.328. Tahun pajak
2011 tingkat kepatuhan penyampaian SPT Tahunan menjadi
54,9% dengan komposisi kepatuhan penyampaian SPT Tahunan
Wajib Pajak Badan sebesar 52,9% dan Wajib Pajak Orang
Pribadi sebesar 55,2%.
Tahun pajak 2012 (data sampai dengan bulan Juni
2013) jumlah wajib SPT Badan 4.599 Wajib Pajak, Orang
Pribadi 52.405 Wajib Pajak, total wajib SPT 57.004 Wajib
Pajak. Jumlah Wajib Pajak yang lapor SPT Tahunan untuk
Wajib Pajak Badan 2.291, Wajib Pajak Orang Pribadi 26.208
jumlah total lapor SPT 28.499. Kepatuhan penyampaian SPT
Tahunan oleh Wajib Pajak KPP Pratama Semarang Gayamsari
38
pada tahun pajak 2012 mencapai 49,9% dengan komposisi
kepatuhan penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak Badan
sebesar 49,8% dan Wajib Pajak Orang Pribadi sebesar 50%.
Tingkat kepatuhan penyampaian SPT Tahunan di KPP Pratama
Semarang Gayamsari seperti tertuang dalam tabel II-3.
Tabel II-3 Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan
Tahun
Pajak
Wajib SPT Lapor SPT Kepatuhan (%)
Bada
n
OP Tota
l
Bada
n
OP Tota
l
Bada
n
OP Tota
l
2010 3.67
2
41.6
63
45.3
35
2.04
2
25.14
8
27.1
90
55,6 60,
3
59,9
2011 4.11
9
47.3
99
51.5
18
2.18
2
26.14
6
28.3
28
52,9 55,
2
54,9
2012* 4.59
9
52.4
05
57.0
04
2.29
1
26.20
8
28.4
99
49,8 50,
0
49,9
39
Sumber: Diolah dari Seksi PDI KPP Pratama Semarang
Gayamsari
*data sampai dengan bulan Juni 2013
BAB IV
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Dasar hukum.
Dasar hukum yang menjadi dasar bagi penulis dalam
menyusun laporan ini adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1983
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
40
b. Keputusan Direkur Jenderal Pajak Nomor KEP-27/PJ/2003
tentang Tempat Pelayanan Terpadu pada Kantor
Pelayanan Pajak.
c. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor
SE-09/PJ/2013 tentang Panduan Pelayanan Prima
Direktorat Jenderal Pajak.
d. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor
SE-84/PJ/2011 tentang Pelayanan Prima.
e. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor
SE-79/PJ/2010 tentang Standard Operating and Procedure
(SOP) Layanan Unggulan Perpajakan.
2. Definisi pelayanan.
Istilah pelayanan berasal dari kata “layan” yang
berarti kegiatan atau tindakan pemenuhan kebutuhan orang
lain. Pelayanan adalah suatu proses bantuan kepada orang
lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan
41
dan hubungan interpersonal agar tercipta kepuasan dan
keberhasilan (Boediono, 2003:60).
Sistem pelayanan yang baik terdiri dari tiga elemen,
yakni:
a. Sumber daya manusia yang professional dan kompeten
dalam memberikan layanan
b. Strategi pelayanan, merupakan strategi untuk memberikan
layanan sebaik mungkin kepada para pelanggan.
c. Sistem pelayanan, prosedur atau tata cara untuk
memberikan layanan kepada para pelanggan dengan
mengoptimalkan seluruh fasilitas dan sumber daya
manusia yang dimiliki.
3. Definisi pelayanan prima.
Pelayanan prima merupakan terjemahan istilah ”excellent
service” yang berarti pelayanan terbaik atau sangat baik.
Pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan
42
kepada pelanggan sesuai dengan standar pelayanan yang
berlaku sehingga tercipta kepuasan pelanggan (customer
satisfaction). Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang
setelah membandingkan antara hasil yang dirasakan sesuai
dengan apa yang diharapkan dari suatu pelayanan. Kepuasan
pelanggan atau Wajib Pajak merupakan tujuan utama dari
pelayanan prima yang diselenggarakan oleh Direktorat
Jenderal Pajak. Oleh karena itu Direktorat Jenderal Pajak
harus memberikan pelayanan terbaik demi kepuasan Wajib
Pajak.
Penerimaan dari sektor pajak merupakan sumber utama
pembiayaaan pengeluaran belanja pemerintah. Maka dari itu
Direktorat Jenderal Pajak sebagai ujung tombak dalam
penerimaan pajak harus bekerja keras agar dapat memenuhi
target penerimaan negara. Salah satu upaya untuk
mengoptimalkan penerimaan pajak dengan meningkatkan
43
kesadaran akan kepatuhan Wajib Pajak melalui pelayanan
prima (excellent service).
Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan Panduan
Pelayanan Prima Direktorat Jenderal Pajak dalam Surat
Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-09/PJ/2013.
Panduan pelayanan prima digunakan sebagai panduan umum
bagi aparat perpajakan dalam memberikan pelayanan kepada
Wajib Pajak sesuai dengan standar pelayanan Direktorat
Jenderal Pajak.
4. Definisi Tempat Pelayanan Terpadu.
TPT merupakan suatu tempat pelayanan perpajakan yang
terintegerasi dengan sistem yang melekat pada Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) dalam memberikan pelayanan
perpajakan. Adapun jenis pelayanan yang diberikan di TPT
meliputi pemberian informasi perpajakan, penerimaan
surat-surat permohonan dari Wajib Pajak dan surat
44
lainnya, penerimaan pelaporan SPT Tahunan PPh, penerimaan
SPT Masa PPh dan PPN, pembuatan NPWP/NPPKP, dan pelayanan
perpajakan lainnya. Beberapa hal menyangkut TPT antara
lain:
a. Standar pelayanan TPT
Jadwal pelayanan TPT hari Senin sampai Jumat dari pukul
08.00 sampai dengan 16.00 waktu setempat. Seluruh petugas
TPT sebelum bertugas wajib melakukan persiapan dan
melakukan evaluasi sesudah jam pelayanan. Pada jam
istirahat dan hari Jumat, pelayanan kepada Wajib Pajak
tetap berlangsung dan tidak dibenarkan TPT dalam keadaan
kosong.
b. Standar fasilitas TPT
Mengatur mengenai fasilitas yang terdapat di TPT
seperti sistem antrian, tempat duduk, papan informasi dan
kredo, tempat brosur dan leaflet, kotak kritik dan saran,
45
kotak kepuasan pelanggan, papan nama petugas, lemari
formulir pajak, telepon internal, pendingin ruangan,
bunga atau tanaman, ATK, tempat koran/majalah, jam
dinding, pengharum ruangan, prasarana pendukung, dan
fasilitas penyandang cacat.
c. Standar sumber daya manusia
Petugas di TPT terdiri petugas inti dan petugas
pendukung. Petugas inti terdiri dari (1) pengawas
(supervisor), (2) petugas TPT, dan (3) petugas konseling
atau helpdesk bertugas memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan Wajib Pajak yang memerlukan informasi
perpajakan. Petugas pendukung terdiri dari petugas
keamanan (satpam) dan petugas kebersihan (cleaning service).
d. Standar pakaian petugas TPT
Sesuai Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor
SE-634/MK.1/2011 mengenai ketentuan pakaian kerja, pada
46
hari Senin dan Rabu bagi petugas pria menggunakan baju
lengan panjang berwarna biru muda dan celana panjang
berwarna biru tua, dilengkapi dasi. Bagi petugas wanita
menggunakan baju/blouse lengan panjang berwarna biru
muda, blazer berwarna biru tua, dan celana atau rok
berwarna biru tua. Untuk hari Selasa dan Jumat
menggunakan pakaian batik, dan hari Kamis berpakaian
bebas dan rapi.
e. Etika dalam memberikan pelayanan
Definisi etika menurut Lampiran Surat Edaran Direktur
Jenderal Pajak Nomor SE-09/PJ/2013 yaitu “Etika merupakan
pola tindak, tutur kata dalam berkomunikasi dan tata
busana yang dilandasi oleh perubahan pola pikir untuk
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada Wajib
Pajak.” Etika tersebut meliputi melayani, etika berbusana
dan berpenampilan, etika duduk dan etika bertelepon.
47
5. Definisi Wajib Pajak dan kepatuhan Wajib Pajak.
a. Wajib Pajak
Wajib Pajak menurut Pasal 1 angka 2 (dua) Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan “Wajib Pajak adalah Orang Pribadi atau Badan,
meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut
pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.”
b. Kepatuhan Wajib Pajak
Kepatuhan merupakan motivasi seseorang, kelompok atau
organisasi untuk berbuat atau tidak berbuat sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan. Viqachunia (2012,
http://viqania.blogspot.com) mengutip pernyataan Wahyu
Santoso mengenai kepatuhan Wajib Pajak adalah Wajib Pajak
mempunyai kesediaan untuk memenuhi kewajiban
48
perpajakannya sesuai dengan peraturan yang berlaku tanpa
perlu diadakannya pemeriksaan, investigasi seksama,
peringatan ataupun ancaman dan penerapan sanksi baik
hukum maupun administrasi.
Kepatuhan Wajib Pajak meliputi: (1) Kepatuhan formal
adalah suatu keadaan di mana Wajib Pajak memenuhi
kewajiban secara formal sesuai dengan ketentuan dalam
Undang-Undang Perpajakan, dan (2) Kepatuhan material
adalah suatu keadaan di mana Wajib Pajak memenuhi semua
ketentuan material perpajakan, yakni sesuai dengan isi
dan jiwa Undang-Undang perpajakan.
Kepatuhan perpajakan yang dikemukan oleh Norman D.
Nowak sebagai “suatu iklim” kepatuhan dan kesadaran
pemenuhan kewajiban perpajakan tercermin dalam situasi
sebagai berikut (Devano, 2006:110):
49
Wajib Pajak paham atau berusaha untuk memahami semua
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan;
Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas;
Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar; dan
Membayar pajak yang terutang dengan tepat waktu.
B. Pembahasan
1. Tinjauan atas Tempat Pelayanan Terpadu Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Semarang Gayamsari.
KPP Pratama Semarang Gayamsari terdiri atas dua area
kantor yaitu area umum (public area) dan area terbatas
(restricted area). Area terbatas terletak di lantai 4 terdiri
atas ruangan Kepala Kantor, Subbagian Umum, Seksi
Pengawasan dan Konsultasi I-IV, Seksi Penagihan, Seksi
Pengolahan Data dan Informasi, Seksi Ekstensifikasi,
Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal, Fungsional
Pemeriksa, ruang konsultasi Wajib Pajak, ruang rapat,
50
aula kantor, dan ruang berkas dan sebagian terletak di
lantai 2 meliputi ruang arsip pelayanan dan ruang Seksi
Pelayanan.
Pada area terbatas pihak-pihak yang tidak
berkepentingan tidak diperbolehkan secara bebas keluar
masuk ruangan tersebut untuk mendapatkan pelayanan
perpajakan. Wajib Pajak yang memerlukan pelayanan
perpajakan di area terbatas harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
Mengisi buku tamu dengan menyatakan secara jelas
tujuannya;
Meninggalkan KTP atau kartu identitas lain untuk
ditukar dengan kartu tamu;
Ada petugas yang menunjukan/mengantar Wajib Pajak
menemui pegawai yang dituju.
51
TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari terletak di
lantai 2 Gedung Keuangan Negara Semarang I. TPT merupakan
area umum sehingga Wajib Pajak bebas keluar masuk ruangan
tanpa menggunakan atribut tertentu untuk mendapatkan
pelayanan perpajakan sesuai dengan standar mutu
pelayanan.
TPT sebagai pintu masuk pelayanan perpajakan kepada
Wajib Pajak melakukan pelayanan satu atap (one stop service)
sehingga mempermudah Wajib Pajak dalam memperoleh
pelayanan perpajakan. Pada TPT KPP Pratama Semarang
Gayamsari terdapat 6 (enam) loket pelayanan. Loket nomor
1 digunakan khusus untuk melayani Wajib Pajak yang
mengajukan permohonan pendaftaran NPWP. loket nomor 2, 3,
4, dan 5 untuk melayani penyampaian SPT Masa PPh dan PPN,
penyampaian SPT Tahunan, surat permohonan dari Wajib
Pajak dan lain-lain. Loket nomor 6 digunakan khusus untuk
52
melayani Wajib Pajak yang mengajukan permintaan kode
aktivasi dan nomor Faktur Pajak.
Gambar III-1 TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari
53
Sumber: KPP Pratama Semarang Gayamsari
Sumber daya manusia di TPT KPP Pratama Semarang
Gayamsari terdiri dari petugas inti dan petugas pendukung
antara lain:
1 orang pengawas (supervisor) yang bertugas bertanggung
jawab atas pemberian pelayanan di TPT;
6 orang petugas TPT yang bertugas di counter pelayanan;
54
Karena keterbatasan jumlah sumber daya manusia dan
tempat di TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari maka belum
terdapat fasilitas help desk dan petugas konseling yang
bertugas di help desk; dan
2 orang petugas pendukung terdiri dari 1 orang petugas
keamanan (satpam) dan 1 orang petugas kebersihan
(cleaning service).
TPT KPP Pratama Semarang belum memiliki fasilitas
help desk sehingga mengurangi efisiensi layanan terhadap
Wajib Pajak. Contoh hal tersebut Wajib Pajak mengalami
kebingungan apabila ingin berkonsultasi atau memperoleh
informasi perpajakan karena harus ke ruang konsultasi
yang berada di lantai 4 untuk menemui Account Representative
atau kepala seksi. Padahal jika terdapat fasilitas help
desk akan membantu Wajib Pajak dalam memperoleh informasi
perpajakan tanpa harus naik turun tangga ke lantai 4.
55
Sebaiknya KPP Pratama Semarang Gayamsari menyediakan
fasilitas help desk di TPT untuk efisiensi layanan terhadap
Wajib Pajak.
2. Tinjauan atas penerapan standar fasilitas Tempat
Pelayanan Terpadu Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Semarang Gayamsari.
Fasilitas yang terdapat di TPT KPP Pratama Semarang
Gayamsari antara lain:
a. Sistem antrian
Sistem antrian di TPT Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Semarang Gayamsari telah menggunakan mesin nomor urut
(queuning machine) yang ditempatkan di dekat pintu masuk.
Selain itu terdapat satpam yang membantu memberikan nomor
antrian sehingga Wajib Pajak merasa nyaman karena
diberlakukan secara adil sesuai dengan nomor urut
antrian.
56
b. Tempat duduk menunggu antrian
Pada ruang tunggu TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari
disediakan tempat duduk dengan kapasitas 50 orang Wajib
Pajak dalam menunggu antrian.
c. Layar informasi atau jika dimungkinkan terdapat layar
sentuh (touch screen)
Sesuai dengan standar fasilitas TPT diharapkan memiliki
layar informasi tetapi TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari
belum memiliki layar informasi.
d. Papan informasi dan kredo
1) Informasi jenis pelayanan dan prosedur perpajakan
TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari telah memiliki papan
informasi tentang jenis pelayanan yang disertai dengan
bagan alir (flowchart) atas beberapa SOP layanan unggulan.
2) Larangan merokok
57
TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari merupakan ruangan
bebas asap rokok (non-smoking room) sehingga Wajib Pajak
dilarang merokok di dalam TPT. Oleh karena itu terdapat
beberapa stiker larangan merokok di TPT untuk
mengingatkan Wajib Pajak agar tidak merokok di dalam TPT.
3) Visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak
Pada TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari terdapat papan
infomasi tentang visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak
yang berukuran besar sehingga mudah terbaca oleh Wajib
Pajak.
4) Papan pengumuman dan petunjuk arah toilet dan mushala
KPP Pratama Semarang Gayamsari telah memiliki papan
pengumuman yang terletak di depan pintu masuk TPT. Untuk
penunjuk tempat arah toilet/musala belum tersedia karena
TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari tidak dilengkapi
fasilitas toilet dan musala.
58
5) Jadwal pelayanan TPT
Pada TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari belum terdapat
jadwal pelayanan TPT yang berisi jadwal pelayanan kepada
Wajib Pajak
6) Informasi saluran pengaduan dan alamat website
Di dalam TPT Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang
Gayamsari terdapat poster yang mencantumkan informasi
saluran pengaduan Kring Pajak sehingga Wajib Pajak yang
ingin melakukan pengaduan atas pelayanan perpajakan bisa
langsung menghubungi Kring Pajak.
7) Visi misi KPP, moto KPP, janji pelayanan KPP
Pada TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari belum terdapat
papan informasi yang berisi visi dan misi, moto, maupun
janji pelayanan KPP.
8) Nilai-nilai Kementerian Keuangan
59
Pada TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari sudah terdapat
papan informasi yang berisi nilai-nilai Kementerian
Keuangan meliputi Integeritas, Pelayanan, Kesempurnaan,
Sinergi, dan Profesionalisme.
9) Slogan-slogan perpajakan
Pada TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari terdapat
beberapa slogan perpajakan antara lain:
Lunasi Pajaknya, Awasi Penggunaannya;
Kepuasan Anda adalah Kebanggaan Kami;
Tegurlah Kami, apabila Kami Lupa Senyum; dan
Seluruh Layanan Perpajakan tidak dipungut Biaya.
e. Tempat brosur dan leaflet perpajakan
Pada TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari telah tersedia
tempat untuk brosur perpajakan, leaflet perpajakan,
kuesioner, maupun lembarkritik dan saran.
f. Kotak kritik dan saran
60
g. Kotak kepuasan pelanggan
h. Papan nama petugas terpampang di setiap meja petugas
i. Lemari formulir pajak
Pada TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari lemari formulir
pajak diletakkan di dekat pintu masuk sehingga memudahkan
Wajib Pajak untuk mengambil formulir perpajakan yang
dibutuhkan.
j. Meja, kursi, printer, komputer dan software yang
diperlukan petugas pelayanan
k. Meja, kursi, printer, komputer dan softwaretax knowledge base
(TKB) yang diperlukan petugas konsultasi & informasi
belum tersedia karena TPT KPP Pratama Semarang
Gayamsari belum memiliki fasilitas helpdesk.
l. Tempat dokumen pelaporan dan surat-surat berupa kotak,
laci, atau keranjang
61
Pada TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari dokumen maupun
surat yang masuk untuk sementara diletakkan di meja counter
pelayanan, setelah dibuat register penerimaan surat atau
dokumen perpajakan kemudian di disposisi ke seksi lain.
m. Telepon internal
Pada TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari belum terdapat
sambungan telepon internal sehingga apabila ingin
berhubungan dengan seksi lain petugas TPT harus
menggunakan telepon internal yang terletak di ruang Seksi
Pelayanan.
n. Tempat Koran/majalah
o. Tempat sampah
p. Pendingin ruangan
q. Jam dinding denganukuran cukup besar sehingga mudah
terbaca
62
r. Televisi dan perangkat elektronik untuk penayangan
materi sosialisasi
Pada TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari terdapat
televisi namun belum memiliki perangkat elektronik untuk
penayangan materi sosialisasi.
s. Pengharum ruangan
t. Pengeras suara
u. Bunga atau tanaman
v. Alat tulis kantor lengkap, dan pulpen harus tersedia di
setiap counter
w. Dispenser/air mineral dilengkapi dengan gallon dan
gelas disposable
x. Permen belum tersedia di setiap counter meja pelayanan
y. Prasarana pendukung
Sarana pendukung TPT meliputi ruang khusus untuk
konsultasi dengan Account Representative/Fungsional
63
terpisah dengan TPT karena ruangan tersebut berada di
lantai 4. Pada TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari tidak
tersedia toilet dan musala.
z. Fasilitas untuk penyandang cacat
TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari belum memiliki
fasilitas khusus untuk penyandang cacat.
TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari belum sepenuhnya
menerapkan standar fasilitas berdasarkan Panduan
Pelayanan Prima Direktorat Jenderal Pajak dalam Surat
Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-09/PJ/2013 karena
terdapat beberapa fasilitas yang belum tersedia.
Sebaiknya KPP Pratama Semarang Gayamsari segera
melengkapi fasilitas yang belum tersedia untuk menunjang
pelayanan kepada Wajib Pajak.
64
3. Tinjauan efektivitas pelayanan Tempat Pelayanan Terpadu
terhadap kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Semarang Gayamsari.
a. Efektivitas pelayanan di TPT
Upaya meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dilakukan
melalui peningkatan kualitas pelayanan (pelayanan prima)
terutama pelayanan di TPT. Dengan cara meningkatkan
kualitas dan kemampuan teknis pegawai di bidang
perpajakan, memperbaiki infrastruktur TPT, dan
menggunakan sistem informasi dan teknologi untuk
memberikan kemudahan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya.
Aparat pajak khususnya petugas TPT harus mampu
berinteraksi dan berkomunikasi dengan Wajib Pajak
sehingga Wajib Pajak merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan dan meningkatkan mutu pelayanan pajak kepada
65
Wajib Pajak. Kepuasan Wajib Pajak sebagai pelanggan
adalah efektivitas dari sistem organisasi yang
keberhasilannya mempengaruhi pelanggan.
Dalam memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak,
petugas TPT wajib memberikan layanan dengan sepenuh hati,
dengan cara dimulai dari memperhatikan Wajib Pajak yang
datang, menjelaskan bagaimana cara mendaftar NPWP,
mengisi SPT dengan benar, memberikan informasi
perpajakan, menyediakan pembimbingan kepada Wajib Pajak
masalah perpajakan, dan mengoreksi kelengkapan SPT.
Adapun rangkaian kegiatan dalam memberikan pelayanan
prima antara lain:
Pegawai yang berhubungan langsung dengan Wajib Pajak
harus menjaga sopan santun dan prilaku, ramah,
tanggap, cermat dan cepat.
66
Memberikan pelayanan yang tidak menyulitkan dan
berbelit-belit sehingga Wajib Pajak mudah memahami.
Aparat perpajakan yang bertugas harus memberikan
penjelasan yang lengkap, wajar tidak dibuat-buat,
seperlunya sesuai dengan standar pelayanan sehingga
tidak memberatkan Wajib Pajak.
Dalam memberikan pelayanan didukung oleh sumber daya
manusia yang kompeten dan fasilitas sarana umum yang
menunjang pelayanan kepada Wajib Pajak.
Pelayanan prima harus dapat memberikan keamanan,
kenyamanan, kelancaran, dan kepastian hukum.
Pelayanan yang diberikan di TPT KPP Pratama Semarang
Gayamsari cukup efektif, terlihat dari kemampuan petugas
dalam memberikan pelayanan yang baik kepada Wajib Pajak.
Pelayanan yang diberikan secara baik, dapat menimbulkan
kepuasan bagi Wajib Pajak sehingga meningkatkan kepatuhan
67
masyarakat dalam memenuhi kewajiban membayar pajak. Hal
ini dapat dibuktikan dengan penerimaan pajak yang
meningkat dari tahun ke tahun. KPP Pratama Semarang
Gayamsari optimis realisasi penerimaan tahun 2013 dapat
melebihi rencana penerimaan pajak.
Rencana penerimaan pajak KPP Pratama Semarang
Gayamsari pada tahun 2010 sebesar 222,4 milyar tetapi
realisasi penerimaan pajak tidak mencapai target hanya
96,7% atau sebesar 215,1 milyar. Karena realisasi
penerimaan pajak tidak memenuhi target maka rencana
penerimaan pajak pada tahun 2011 diturunkan menjadi 213,4
milyar.
Rencana penerimaan pajak KPP Pratama Semarang
Gayamsari pada tahun 2011 sebesar 213,4 milyar. Realisasi
penerimaan pajak sebesar 250,4 milyar melebihi target
yang telah direncanakan dengan tingkat pencapaian 117,3%.
68
Tahun 2012 rencana penerimaan pajak dinaikkan
menjadi 276,6 milyar. Realisasi penerimaan pajak tahun
2012 sebesar 290,3 milyar melebihi target penerimaan
pajak dengan tingkat pencapaian 105%.
Tahun 2013 rencana penerimaan pajak KPP Pratama
Semarang Gayamsari sebesar 330,2 milyar. Realisasi
penerimaan sampai dengan semester pertama tahun 2013
telah mencapai 147,4 milyar atau 44,6%.
b. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak
Sistem pemungutan pajak berdasarkan self assessment yang
memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk
menghitung besarnya pajak terutang, menyetorkan pajak
terutang, dan melaporkan pajak terutang menuntut
kesadaran dan kepatuhan yang tinggi dari Wajib Pajak
dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Kepatuhan Wajib
Pajak dapat diukur dari pemahaman terhadap semua
69
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan,
mengisi formulir dengan lengkap dan jelas, menghitung
jumlah pajak yang terutang dengan benar, membayar dan
melaporkan pajak yang terutang tepat pada waktunya.
Berdasarkan data yang dikumpulkan penulis, jumlah
Wajib Pajak efektif KPP Pratama Semarang Gayamsari dari
tahun 2010 sampai dengan Juni 2013 mengalami
peningkatan. Pada tahun 2010 jumlah Wajib sebesar 45.549.
Tahun 2011 jumlah Wajib Pajak menjadi 51.738. Tahun 2012
menjadi 57.365 Wajib Pajak. Sampai dengan semester
pertama tahun 2013 jumlah Wajib Pajak menjadi 60.065.
Peningkatan Jumlah Wajib Pajak dari tahun 2010 sampai
dengan Juni 2013 sebesar 14.516 Wajib Pajak atau 31,9%.
Kenaikan yang besar menjadi tantangan tersendiri bagi
aparat perpajakan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih
baik kepada para Wajib Pajak.
70
Kenaikan jumlah Wajib Pajak di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Semarang Gayamsari tidak seimbang dengan
tingkat kepatuhan penyampaian SPT Tahunan oleh Wajib
Pajak. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam penyampaian
SPT Tahunan diukur dari persentase jumlah Wajib Pajak KPP
Pratama Semarang Gayamsari yang melaporkan SPT
Tahunannya.
Tahun pajak 2010 tingkat kepatuhan penyampaian SPT
Tahunan baik Wajib Pajak Badan maupun Wajib Pajak Orang
Pribadi mencapai 59,9%. Tahun pajak 2011 mencapai 54,9%,
dan tahun pajak 2012 data sampai dengan bulan Juni 2013
adalah 49,9 %. Berdasarkan data tingkat kepatuhan
penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak Badan maupun Wajib
Pajak Orang Pribadi di TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari
dari tahun pajak 2010 sampai dengan 2012 mengalami
penurunan sebesar 10%.
71
Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran dan
masih rendahnya tingkat pengetahuan serta pemahaman
terhadap ketentuan perpajakan yang berlaku. Wajib Pajak
yang tidak memahami peraturan perpajakan cenderung
menjadi Wajib Pajak yang tidak taat. Oleh karena itu
untuk meningkatkan tingkat kepatuhan penyampaian SPT
Wajib Pajak tidak dapat hanya melalui upaya peningkatan
pelayanan tetapi juga melalui upaya penyuluhan agar Wajib
Pajak memiliki kesadaran dan pemahaman yang cukup
terhadap ketentuan perpajakan.
72
BAB V
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada BAB III dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. TPT KPP Pratama Semarang belum memiliki fasilitas help
desk sehingga mengurangi efisiensi layanan terhadap
Wajib Pajak. Wajib Pajak mengalami kebingungan apabila
ingin berkonsultasi atau memperoleh informasi
perpajakan.
2. Fasilitas di TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari belum
sepenuhnya menerapkan standar fasilitas berdasarkan
Panduan Pelayanan Prima Direktorat Jenderal Pajak dalam
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor
73
SE-09/PJ/2013. Karena terdapat beberapa fasilitas yang
belum tersedia seperti layar informasi, penunjuk arah
toilet, jadwal pelayanan, Visi Misi KPP, Moto KPP,
Janji Pelayanan KPP, meja, kursi, printer, komputer dan
software tax knowledge base (TKB) yang diperlukan oleh
petugas konsultasi & informasi, permen, telepon
internal, peralatan elektronik untuk menayangkan materi
sosialisasi meliputi iklan layanan masyarakat, profil
kantor, dan video instruksional perpajakan, dan
fasilitas untuk penyandang cacat.
3. Efektivitas pelayanan yang diberikan di TPT Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Semarang Gayamsari cukup
tinggi, terlihat dari kemampuan petugas dalam
memberikan pelayanan yang baik dengan sepenuh hati
kepada Wajib Pajak menimbulkan kepuasan bagi Wajib
74
Pajak. Sehingga meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam
memenuhi kewajiban membayar pajak.
4. Berdasarkan data penerimaan pajak yang meningkat dari
tahun ke tahun. Realisasi penerimaan pajak dari tahun
2010 sampai dengan 2013 semester pertama mengalami
peningkatan sebesar 37,05%.
5. Jumlah Wajib Pajak efektif Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Semarang Gayamsari dari tahun 2010 sampai
dengan Juni 2013 mengalami peningkatan sebesar 14.516
Wajib Pajak atau 31,9%.
6. Berdasarkan data tingkat kepatuhan penyampaian SPT
Tahunan Wajib Pajak Badan maupun Wajib Pajak Orang
Pribadi di TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari dari
tahun pajak 2010 sampai dengan 2012 mengalami penurunan
sebesar 10%. Hal ini disebabkan karena kurangnya
kesadaran dan rendahnya tingkat pengetahuan serta
75
pemahaman Wajib Pajak terhadap ketentuan perpajakan
yang berlaku.
B. Saran
Setelah melihat dan meninjau kondisi yang terjadi di
lapangan, penulis bermaksud untuk memberikan saran
sebagai masukan bagi pihak-pihak yang terkait, antara
lain:
1. TPT KPP Pratama Semarang harus dilengkapi dengan
fasilitas help desk agar pelayanan yang diberikan kepada
Wajib Pajak dapat lebih optimal.
2. Fasilitas di TPT KPP Pratama Semarang Gayamsari
dilengkapi dengan fasilitas yang sesuai standar
fasilitas berdasarkan Panduan Pelayanan Prima
Direktorat Jenderal Pajak dalam Surat Edaran Direktur
Jenderal Pajak Nomor SE-09/PJ/2013.
76
3. KPP Pratama Semarang Gayamsari lebih menggiatkan lagi
program penyuluhan dan sosialisasi perpajakan sehingga
dapat meningkatkan kesadaran dan tingkat pemahaman
Wajib Pajak terhadap ketentuan perpajakan.
77
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku dan sumber lain
Boediono, B. 2003. Pelayanan Prima Perpajakan. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Devano, S. dan Siti Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan: Konsep,Teori, dan Isu. Jakarta: Prenada Media Group.
Direktorat Jenderal Pajak RI. 2013. Buku Panduan Pelayanan.Jakarta: Direktorat Jenderal Pajak RepublikIndonesia.
Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Yogyakarta: Andi.
Universitas Hasanuddin Repository. 2011.http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1601/BAB%20II (diakses 10 Agustus2013).
Universitas Sumatera Utara. 2011.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32311/4/Chapter%20II.pdf (diakses 10 Agustus 2013).
Viqachunia Danieella Nugraha Putrie. 2011. Kepatuhan WajibPajak. http://viqania.blogspot.com (diakses 11Agustus 2013).
Warung kopi okezone. 2011. Definisi Pelayanan Prima atau ServiceExcellence. http://warungkopi.okezone.com (diakses 10Agustus 2013).
2. Dokumen
Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakansebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 16 Tahun 2009
------------. Peraturan Menteri Keuangan NomorPMK-74/PMK.03/2012 tentang Tata Cara Penetapan &Pencabutan Penetapan Wajib Pajak dengan KriteriaTertentu dalam rangka Pengembalian PendahuluanKelebihan Pembayaran Pajak
------------. Keputusan Direktur Jenderal Pajak NomorKEP-27/PJ/2003 tentang Tempat Pelayanan Terpadu padaKantor Pelayanan Pajak
------------. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak NomorSE-09/PJ/2013 tentang Panduan Pelayanan PrimaDirektorat Jenderal Pajak
------------. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak NomorSE-84/PJ/2011 tentang Pelayanan Prima
------------. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak NomorSE-79/PJ/2010 tentang Standard Operating andProcedure (SOP) Layanan Unggulan Bidang Perpajakan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap :Syarifah Aulia Fardhani
Tempat/Tanggal Lahir : Semarang,
30 Juli 1991
Jenis Kelamin :Perempuan
Alamat :Jalan Palapa Sari 6 No 10
RT 08 RW 04 Pondok Majapahit 1 Semarang,
Jawa Tengah
Agama :Islam
Nomor Telepon : 085640359684
Email :[email protected]
Riwayat Pendidikan :
1.TK Bhayangkari Mranggen 1996-1997
2.SD Negeri Bandung Rejo 1 Mranggen 1997-2003
3.SMP Negeri 3 Semarang 2003-2006
4.SMA Negeri 3 Semarang 2006-2009
5.Prodip III Perpajakan STAN 2010-2013