BURNOUT PADA KONSULTAN PAJAK PROVINSI BALI Ketut ...

10
BURNOUT PADA KONSULTAN PAJAK PROVINSI BALI 10 BURNOUT PADA KONSULTAN PAJAK PROVINSI BALI Ketut Budiartha 1 I Gusti Ayu Nyoman Budiasih 2 Ida Bagus Darsana 3 1,2,3 (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana) 1 email: [email protected] Abstract The type of stress that affects negative or dysfunctional (distress) on performance is called bur- nout. Role stressors as the cause of stress due to the role of role conflict, role ambiguity, and role overloads are factors that can affect burnout. This study aims to provide empirical evidence and discuss about the influence of role conflict, role ambiguity, and role overloads on burno- ut experienced by tax consultants. Role theory is used as the main theory that learned about the behavior in accordance with the position performed in the work environment and society. Population in this research is all tax consultants who work at Tax Consultant Office in Bali Pro- vince which have license of practice according to IKPI Directory year 2015. The research sample is determined by choosing purposive sampling method. The measurement instrument used in this research is questionnaire. Multiple linear regression analysis is a data analysis technique used in this study. The results showed tax consultants who experienced a burnout due to tax consultants experience role conflict, role ambiguity, and role overload in running the profession. Keywords: burnout, role conflict, role ambiguity, role overload, tax consultant I. PENDAHULUAN Self assessment system membebaskan wajib pajak untuk melakukan sendiri proses perhitungan, pembayaran, serta pelaporan pajak terutangnya. Kondisi tersebut mem- buat banyak wajib pajak yang melakukan kewajiban pajak tidak sesuai dengan atur- an perpajakan dan banyak juga wajib pajak yang kurang memahami aturan perpajakan. Hal ini mengakibatkan sering terjadi salah tafsir atas aturan perpajakan. Selain itu juga dikarenakan terlalu banyaknya aturan per- pajakan dan seringnya perubahan aturan perpajakan. Minimnya informasi tentang perpajakan, pandangan masyarakat yang menganggap pajak tersebut sesuatu hal yang menakut- kan dan merugikan mengakibatkan rendah- nya kesadaran wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Mengatasi hal ter- sebut, maka diperlukan bantuan konsultan pajak untuk dapat memberikan solusi atas permasalahan wajib pajak. Konsultan pajak membantu wajib pajak melakukan kewajiban perpajakan berupa perhitungan, pembayar- an dan pelaporan kewajiban perpajakannya. Selain itu konsultan pajak juga dapat mewa- kili wajib pajak dalam hal pemeriksaan pajak ataupun pengadilan pajak. Bantuan konsul- tan pajak juga berperan dalam peningkatan kesadaran wajib pajak dalam memahami kewajiban perpajakannya (Ernawati, 2008). Peranan Konsultan Pajak sangat diharapkan oleh masyarakat untuk dapat membantu memenuhi hak dan kewajiban perpajakan bagi wajib pajak. Sebagai pihak yang profe- sional, konsultan pajak akan memberikan pemahaman, pembinaan serta perencanaan yang matang sehingga kewajiban perpajakan dapat terlaksana dengan baik. Berdasarkan fenomena tersebut banyak wajib pajak yang memerlukan konsultan pajak untuk mengarahkan dan membantu wajib pajak menangani kewajiban perpajak- annya. Kondisi tersebut akan membuat kon- sultan pajak memerlukan waktu extra dalam membina wajib pajak yang menjadi kliennya. Hal tersebut menyebabkan terjadinya overlo- ad beban kerja bagi konsultan pajak. Kon- sultan pajak secara langsung dan tidak lang- sung memberikan edukasi mengenai aturan perpajakan. Banyak hal yang dihadapi kon- sultan pajak dalam mengedukasi wajib pa- jak, di antaranya keinginan setiap wajib pa- jak, masalah perpajakan yang dihadapi oleh wajib pajak dan karakter wajib pajak yang berbeda-beda, sehingga hal tersebut menja- di salah satu pemicu stress. Selain tuntutan dari wajib pajak tersebut, perbedaan penda- pat antara wajib pajak dengan pihak fiskus juga merupakan situasi di mana konsultan pajak tidak dapat lepas dari tekanan peran (role stress) dalam pekerjaan. Konsultan pajak merupakan individu

Transcript of BURNOUT PADA KONSULTAN PAJAK PROVINSI BALI Ketut ...

BURNOUT PADA KONSULTAN PAJAK PROVINSI BALI10

BURNOUT PADA KONSULTAN PAJAK PROVINSI BALI

Ketut Budiartha1

I Gusti Ayu Nyoman Budiasih2

Ida Bagus Darsana3

1,2,3 (FakultasEkonomidanBisnisUniversitasUdayana)1email:[email protected]

Abstract

The type of stress that affects negative or dysfunctional (distress) on performance is called bur-nout. Role stressors as the cause of stress due to the role of role conflict, role ambiguity, and role overloads are factors that can affect burnout. This study aims to provide empirical evidence and discuss about the influence of role conflict, role ambiguity, and role overloads on burno-ut experienced by tax consultants. Role theory is used as the main theory that learned about the behavior in accordance with the position performed in the work environment and society. Population in this research is all tax consultants who work at Tax Consultant Office in Bali Pro-vince which have license of practice according to IKPI Directory year 2015. The research sample is determined by choosing purposive sampling method. The measurement instrument used in this research is questionnaire. Multiple linear regression analysis is a data analysis technique used in this study. The results showed tax consultants who experienced a burnout due to tax consultants experience role conflict, role ambiguity, and role overload in running the profession.

Keywords: burnout, role conflict, role ambiguity, role overload, tax consultant

I. PENDAHULUANSelf assessment system membebaskan

wajibpajakuntukmelakukansendiriprosesperhitungan, pembayaran, serta pelaporanpajak terutangnya. Kondisi tersebut mem-buat banyak wajib pajak yang melakukankewajiban pajak tidak sesuai dengan atur-anperpajakandanbanyakjugawajibpajakyangkurangmemahamiaturanperpajakan.Hal ini mengakibatkan sering terjadi salahtafsiratasaturanperpajakan.Selainitujugadikarenakan terlalubanyaknya aturanper-pajakan dan seringnya perubahan aturanperpajakan.

Minimnyainformasitentangperpajakan,pandangan masyarakat yang menganggappajak tersebut sesuatu hal yang menakut-kandanmerugikanmengakibatkanrendah-nyakesadaranwajibpajakuntukmemenuhikewajibanperpajakannya.Mengatasihalter-sebut,makadiperlukanbantuankonsultanpajakuntukdapatmemberikan solusi ataspermasalahanwajibpajak.Konsultanpajakmembantuwajibpajakmelakukankewajibanperpajakanberupaperhitungan,pembayar-andanpelaporankewajibanperpajakannya.Selainitukonsultanpajakjugadapatmewa-kiliwajibpajakdalamhalpemeriksaanpajakataupunpengadilanpajak.Bantuankonsul-tanpajakjugaberperandalampeningkatankesadaran wajib pajak dalam memahamikewajiban perpajakannya (Ernawati, 2008).

PerananKonsultanPajaksangatdiharapkanoleh masyarakat untuk dapat membantumemenuhi hak dan kewajiban perpajakanbagiwajibpajak.Sebagaipihakyangprofe-sional, konsultan pajak akan memberikanpemahaman,pembinaansertaperencanaanyangmatangsehinggakewajibanperpajakandapatterlaksanadenganbaik.

Berdasarkanfenomenatersebutbanyakwajib pajak yang memerlukan konsultanpajak untuk mengarahkan dan membantuwajibpajakmenanganikewajibanperpajak-annya.Kondisitersebutakanmembuatkon-sultanpajakmemerlukanwaktuextra dalam membinawajibpajakyangmenjadikliennya.Haltersebutmenyebabkanterjadinyaoverlo-ad bebankerja bagi konsultan pajak.Kon-sultanpajaksecaralangsungdantidaklang-sungmemberikanedukasimengenaiaturanperpajakan.Banyakhalyangdihadapikon-sultan pajak dalammengedukasiwajib pa-jak,diantaranyakeinginansetiapwajibpa-jak,masalahperpajakanyangdihadapiolehwajib pajak dan karakter wajib pajak yangberbeda-beda,sehinggahaltersebutmenja-disalahsatupemicustress.Selaintuntutandariwajibpajaktersebut,perbedaanpenda-patantarawajibpajakdenganpihakfiskusjugamerupakansituasidimanakonsultanpajak tidakdapat lepasdari tekananperan(role stress)dalampekerjaan.

Konsultan pajak merupakan individu

JUARA Vol. 08 No. 1, Maret 2018 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 11

yang sangat rentan terhadap gejala stresskarena seringkali giat bekerja, agresif, per-feksionisdanbertanggungjawabpada pe-kerjaannya.Konsultanpajakberadadibawahtekananuntukmenyajikanpeker-jaanyangberkualitasdanseringkalibeker-ja dalam batasan anggaran yang ketat un-tukmenyelesaikanpekerjaandenganwaktuyang sesingkat mungkin. Hal tersebut me-rupakanpemicuterjadinyastressbagiparakonsultanpajak.

Tipestress yangberdampaknegatifataudisfungsional(distress) padakinerjadisebutdenganistilahburnout (UtamidanNahartyo,2013).Burnout merupakanistilahyangper-tamakalidikemukakanolehFreudenberger(1974) yang merupakan representasi darisindromstressecarapsikologis.Burnout me-rupakan sindromkelelahan, baik secara fi-sikmaupunmentalyangtermasukdidalam-nya berkembang konsep diri yang negatif,kurangnya konsentrasi serta perilaku kerjayangnegatif(PinesdanMaslach,1993).Bur-nout menyebabkan performance seseorangmenurun(CordesdanDougherty,1993).

Faktorpenyebabburnout adalah role cha-racteristic, yangdibagimenjaditiga,yaitu(1)role conflict, yang berkaitan dengan konflikjabatanatauperandalampekerjaandenganharapan diri; (2) role ambiguity, berkaitandengankejelasanakantugasyangharusdi-kerjakansesuaidengandeskripsikerja,dan(3) role overloads/underload, berhubungandengan banyak dan sedikitnya pekerjaanyangdiberikan(Greenhauset al., 2000).Jadikecenderungankonsultanpajakmengalamiburnout disebabkan ketiga karakteristik te-kanan peran yang terdiri dari role conflict, role ambiguity, dan role overload yang dia-lamidalammenjalankanprofesinya.

Stres yang berdampak negatif (burnout)bagiparakonsultanpajaktersebutyangdi-perkirakandipengaruhiolehtekananperan-annya haruslah diketahui penyebab masa-lahnya dengan pasti sehingga nantinya di-harapkandapatdiberikansolusipemecahanmasalahnya.Burnoutdapatdialamiolehse-seorangyangmengalamisindromkelelahanhingga menyebabkan kinerja yang kurangproduktifdanperilakukerja cenderungne-gatif. Temuan ini diharapkan dapatmenja-di pertimbangan pihak manajemen KantorKonsultanPajak(KKP)untukmembuatatur-anataupolakerjayangdapatmeminimalisirterjadinyaburnout.Denganmengetahuidanmemahamifaktoryangdapatmempengaruhiterjadinya burnout, nantinya diharapkan

dapat mencari solusi untukmencegah ter-jadinyaburnoutsehinggakinerjakonsultanpajakakhirnyatidakmengalamipenurunan.

Berdasarkanlatarbelakangmasalahter-sebut,makadapatdirumuskanpermasalah-an penelitian ini adalah bagaimanakah pe-ngaruh role conflict, role ambiguity, dan role overload padaburnout yangdihadapikonsul-tanpajakdiKantorKonsultanPajakse-Pro-vinsiBali?

II. TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESISTeori yang mendukung penelitian ini

adalah teori peran (role theory) yang dike-mukakanolehKahndkk.(1964).TeoriPeranmenjelaskan interaksiyangdilakukanolehindividu yangmemainkanperannyadalamsebuahorganisasi.TeoriPeranmempelajariperilakusesuaidenganposisiyangdilaku-kandi lingkungankerjamaupunmasyara-kat.Modelinididasarkanpadapengamatanbahwaorangberperilakudengancarayangdapatdiprediksi,danbahwaperilaku indi-viduadalahkonteks tertentu,berdasarkanposisisosialdanfaktorlainnya.Merekame-nyatakanperilakuperandanharapanakansuatu peran seseorang dapat dipengaruhiolehlingkunganorganisasi.

Profesi akuntanmerupakan salah satudarisepuluhprofesiyangmengandungting-kat stress tertinggidiAmerikaSerikat(Cohenet al., 1988). Penyebab stress yang dialamioleh profesi akuntan adalah terperangkapdalamsituasiyangtidakdapatlepasdarite-kanan peran (role stress) dalam pekerjaan.Kondisiketidakberdayaanuntukmemperta-hankan kelanjutan pekerjaan karena an-camansituasidari suatupekerjaandapatmenjadipemicustress.Praktisipajakmeru-pakankomponenintegraldariprofesiakun-tan, sehingga konsultan pajak juga rentanmengalamistress dalammenjalankanprofe-sinya(Stuebset al., 2010).Fenomenastress yangdialamiolehparaprofesiakuntandapatdicermatidilingkungankerjanya,salahsatu-nyaadalahKantorKonsultanPajak.Bervari-asinya jasayangdapatdiberikanolehkon-sultanpajakdapatmenimbulkanterjadinyaberbagai macam tekanan kerja. Konsultanpajakmerupakanindividuyangsangatren-tan terhadap gejala stres karena seringkaligiat bekerja, agresif, perfeksionis dan ber-tanggungjawabterhadappekerjaannya.Kon-sultanpajakberadadibawahtekananuntukmenyajikanpekerjaanyangberkualitasdanseringkali bekerja dalam batasan anggaran

BURNOUT PADA KONSULTAN PAJAK PROVINSI BALI12

yang ketat untukmenyelesaikan pekerjaandenganwaktuyangsesingkatmungkin(Seti-awanImam,2009).

Burnout adalah tipe stress yang dapatmenimbulkandampaknegatif (distress) da-lam kinerja seseorang (Utami dan Nahrtyo,2013).Burnoutdapatdialamiolehseseorangyang mengalami sindrom kelelahan hing-ga menyebabkan kinerja yang kurang pro-duktifdanperilakukerjacenderungnegatif(Pines dan Maslach, 1993). Faktor penye-babburnout adalah role characteristic, yangdibagimenjadi tiga, yaitu role conflict yangberkaitandengankonflikjabatanatauperandalam pekerjaan dengan harapan diri, role ambiguity berkaitandengankejelasanakantugasyangharusdikerjakansesuaidengandeskripsikerjadan role overload/underload berhubungandenganbanyakdansedikitnyapekerjaanyangdiberikan(Greenhauset al., 2000).

Role conflictterjadiketikaantaraharapanperanyangdimainkanseseorangmengalamiketidakcocokansehinggapemenuhanharap-anuntuksatuperanmengakibatkankesulit-anuntukmemenuhiperanlainnya(Wiryathi,2014).Role Conflictmerupakankonflikataukebingunganyangterjadikarenamunculnyaduaperintahataulebihyangdatangsecaraberturutturuttetapitidakkonsisten.Haliniakanmembuatseseorangakanbekerjalebihextradaribiasanyauntukmemenuhikebu-tuhantersebut.Jikakeadaansepertiitute-rusberlanjut,makaseseorangdapatmeng-alami burnout(Maslach,1982dalamForgatyet al.,2000).Role conflictberpengaruhpositifdengankelelahanemosionalyangdirasakanketikamengalamiburnout(MaslachdanJac-kson,1981).Role conflictberpengaruhpositifpadaburnout (Murtiasri danGhozali, 2006;Forgatyet al.,2000).H1: Role conflict berpengaruh positif padaburnoutkonsultanpajakTidakmemilikiarahyangjelasmengenaiharapan akan perannya dalamsuatuor-ganisasimerupakansalahsatugejalaambi-guitas peran (Yousef, 2002).Role ambiguity merupakankondisistressyangdisebabkanoleh kebingungan karena ekspektasi perantidakdipahamisecarajelasdantidakadanyainformasi yang memadai yang diperlukanseseorang untuk memenuhi peran merekasecara memuaskan (Wiryathi, 2014). Jack-sonet al.(1986)dalamUtamidanNahartyo(2013)menyatakanrole ambiguityyangting-gimengarahpadakelelahanemosionalyangmerupakansalahsatudimensiburnout. Pe-

ngurasanenergidankelelahanmentalyangberakibat pada peningkatan tingkat emosi-onal seseorang yang diakibatkan tingginyarole ambiguityyangdialami(Maslach,1982).Role ambiguityberpengaruhpositifpadabur-nout (MurtiasridanGhozali,2006;Joneset al.,2010;Forgatyet al.,2000).H2:Role ambiguityberpengaruhpositifpadaburnout konsultanpajakTipekonflikperanyangterjadiketikaharap-anuntukpemegangperandapatdigabung-kantetapikinerjanyasudahmelebihiwaktuyangditentukanuntukmelaksanakankegi-atantersebutdisebutrole overload(Mondyet al.,1990).Fogartyet al.(2000),MurtiasridanGhozali(2006)danJoneset al.(2010)mem-berikan dukungan empiris pada hubunganantara role overloadsdankelelahan.Dalamprofesi akuntan, peningkatan beban kerjaterjadipadabeberapaperiodekritis(saatau-ditterjadi,pelaporanpajakyangjatuhtem-po,danlayananprofesionaldalamtuntutantinggi)adalahpenyebabutamastres.Akun-tan padamasa sibuk ini bekerja lebih darisepuluh jam sehari selama sebulan (Joneset al., 2010). Sweeney dan Summer (2002)menemukanbahwapadaakhirmusimsibukbagiprofesi akuntanmengalamipeningkat-an emotional exhaustion secara signifikan.Penelitianyangmenemukanadanyapenga-ruhpositifrole overload padaburnoutsepertidalampenelitianForgatyet al. (2000) sertaMurtiasridanGhozali(2006).H3:Role overloadsberpengaruhpositifpadaburnout konsultanpajakPenelitian ini dilakukanuntukmenguji pe-ngaruhrole conflict, role ambiguity,danrole overloads padaburnoutyangdialamikonsul-tanpajakdiKantorKonsultanPajakProvin-si Bali. Alasan dipilihnya konsultan pajakpadaKantorKonsultanPajak(KKP)sebagairespondendikarenakankonsultanpajakme-rupakan salah satu profesi akuntan yangmengalamitingkatstressyangcukuptinggi.

III. METODE PENELITIANPenelitianinimerupakanpenelitianem-

piris untuk menguji pengaruh role stress yangdiproksikanoleh role conflict, role am-biguity, danrole overloadspadaburnout. Va-riabel-variabeldalampenelitiansebelumnyadikombinasikan dalam penelitian ini gunamemperolehhasilpenelitiandengandimensiobjek,waktudantempatyangberbeda(con-firmatory research).

Berdasarkan pokok permasalahan danhipotesis yang dirumuskan, maka variabel

JUARA Vol. 08 No. 1, Maret 2018 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 13

yangdianalisisdalampenelitianiniadaduajenisyaituvariabelbebas(independent vari-able)yaituvariabelyangmempengaruhiataumenjadi penyebab berubahnya atau tim-bulnya variabel terikat (dependent variable)yaitu suatu variabel yangdipengaruhi ataumenjadiakibatadanyavariabelbebas.Padapenelitianinivariabelbebasyangdigunakanyaitu:Role Conflict, Role Ambiguity, dan Role Overloads. Variabel terikat yang digunakanadalah Burnout konsultanpajakse-provinsiBali.

Brief et al. (1980) dalam Nimran(2004:101) mendefinisikanRole Conflict se-bagai the incongruity of expectation associ-ated with a role. Jadi Role Conflict adalah adanya ketidakcocokan antara harapan-harapan yang berkaitan dengan suatu pe-ran.SecaralebihspesifikLeighet al.(1988)dalamNimran (2004:102)menyatakanRole conflict is the result of an employee facing the inconsistent expectations of various par-ties or personal needs, values, etc. Artinya,Role Conflict itumerupakanhasildariketi-dakkonsistenan harapan-harapan berbagaipihakataupersepsiadanyaketidakcocokanantara tuntutan peran dengan kebutuhan,nilai-nilaiindividudansebagainya.

Yousef(2002)mendeskripsikanambigu-itasperansebagai situasidimana individutidakmemilikiarahyangjelasmengenaiha-rapanakanperannyadalamorganisasi.Am-biguitasperanmunculketikaseorangkarya-wanmerasa bahwa terdapat banyak sekaliketidakpastian dalam aspek-aspek peranataukeanggotaankaryawantersebutdalamkelompok(Lapopolo,2002).

Role overloads merupakan tipe konflikperan yang lebih kompleks, terjadi ketikaharapan yang dikirimkan pada pemegangperandapatdigabungkanakantetapikiner-janyamelampaui jumlahwaktuyang terse-diabagiorangyangmelaksanakanaktivitasyangdiharapkan(Mondyet al.,1990:490).

Burnout adalah sindrom psikologisyang disebabkan adanya rasakelelah-an yang luar biasa baik secara fisik, men-tal,maupunemosional,yangmenyebabkanseseorangterganggudanterjadipenurunanpencapaian prestasi pribadi. Maslach danJackson(Reggio,1993)menyebutkantigain-dikatorburnout, yaitu emotional exhaustion, depersonalization, dan low of performance. BarondanGrenberg(2003)membagiburno-ut menjaditiga,yaitu:(1) Physical exhaustion dan Emotional exhaustion. Ditandai denganpenurunanenergi tubuhdanmudahmera-

sa lelah. Syndrom lainnya yang dirasakanoleh fisik antara lain mudah terserang sa-kit kepala, sulit tidur dan perubahan padapola makan. Emotional exhaustion ditandaidengandepresi,merasa tidakberdaya, danmerasa terkukung dengan pekerjaannya;(2) Depersonalization. Depersonalisasi ada-lahsuatukondisiyangdialamiolehpende-rita burnout dimanamunculnya kelelahandalammelakukan hubungan sosial denganoranglain.Penderitabiasanyamenunjukkansikapnegatifsepertisinis,apatispadaoranglain; (3) Feeling of low personal accomplish-ment. Orangyangmengalamiburnout merasabahwadirinya tidakmampumenyelesaikantugas-tugasnya, tidak mampu memberikanyangterbaikdaridirinyadanmerasabahwatidakakanmungkinmeraihsuksesdimasadepan.

Penelitianinimenggunakanseluruhkon-sultan pajak pada Kantor Konsultan Pajak(KKP) Provinsi Bali sebagai populasi dalampenelitianini.KKPdiProvinsiBaliyangtelahmemiliki izin praktek sesuai Direktori IKPI(2015),sertamasihberstatusaktifdantidakdibatasi jabatannya, baik sebagai Part-ner,Manajer/AsistenManajer,Supervisor, dan konsultan junior. Pengambilan sampelmenggunakan purposive sampling method, yaitupengambilansampelsecaratidakacakdenganberdasarkanataskriteria–kriteriater-tentu.Adapunkriteria yangdijadikandasarpemilihan anggota sampel pada penelitianiniadalahsebagaiberikut: (1)masihbersta-tusaktifyangtidakdibatasijabatannya,baiksebagai Partner, Manajer/Asistant manager, Supervisor, maupun konsultan junior; (2)sekurang-kurangnya memiliki masa kerjaminimal1tahunkarenamenurutSweeneydanSummer(2002)bahwapadaakhirmusimsibukbagi profesi akuntansimengalami pe-ningkatanemotional exhaustion secarasigni-fikan.Apabilasudahbekerjaminimal1tahunmaka sudah pernah mengalami pelaporanSPT tahunan yang dimanamerupakanmu-simsibukbagikonsultanpajak.

LokasipenelitiandilakukanpadaKantorKonsultanPajak (KKP)ProvinsiBali.Waktupenelitianadalahtahun2015.PengambilanlokasipenelitiandiKKPProvinsiBali,dika-renakan konsultan pajakmerupakan salahsatu profesi akuntan yangmengalami ting-kat stress yangcukuptinggi.

Syarat agar teknik analisis data dapatberjalan dengan baik dan akurat, terlebihdahuludilakukanpengujianinstrumenpe-nelitian. Hal tersebut menjadi syarat agar

BURNOUT PADA KONSULTAN PAJAK PROVINSI BALI14

teknikanalisisdatadapatberjalandenganbaik dan semestinya. Model regresi harusdiujiterlebihdahulumelaluiujiasumsikla-siksebelumdianalisisdenganteknikregresiagarmemenuhi kriteriaBest Linear Unbia-sed Estimator (BLUE). Modelregresidapatdinyatakan baik apabila telah memenuhikriteria tersebut. Penelitian inimengguna-kananalisisregresi linierberganda.Ujire-gresi linier berganda dalam penelitianme-rupakan alat untuk menghitung besarnyapengaruh role conflict, role ambiguity, danrole overloadspadaburnout.

Uji regresi linier berganda dalam pene-litian ini digunakan untukmenghitung be-sarnyapengaruhrole conflict, role ambiguity, dan role overloads padaburnout.Pengolah-ananalisis regresi linierbergandamenggu-nakanprogramStatistical Package for Social Science (SPSS) for Windows dengan rumusmenurutSugiyono(2012):

Y =a+b1X1+b2X2+b3X3+e..…..1)Keterangan:Y =Burnouta =NilaiKonstantaX1=role conflictX2=role ambiguityX3=role overloadsb =koefisienregresi

Instrumenpengukuranyangdigunakandalam penelitian ini adalah kuesioner. Ku-

esioner yangdigunakanpadapenelitian inimerupakankuesioneryangdiadopsidaripe-nelitian terdahulu. Pengujian konflik peran(role conflict),ambiguitasperan(role ambigu-ity), kelebihan beban kerja (role overloads),dan Burnout diukur dengan mengadopsikuesionerdariWiryathi (2014).Skalapeng-ukuran instrumen didasarkan pada tang-gapan subjek dengan penilaian pada skalaLikert-typetujuhpoin.Skalapengukurandi-mulaidariangka1(sangattidaksetujuatausangatkecilataujarangsekali)sampaiang-ka7 (sangatsetujuatausangatbesaratauhampir setiap hari). Alasan menggunakanskalaLikert7poin,pemilihankategoridalamkuesionerakanmenjadi lebihspesfik(Mus-tafa,2009).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KonsultanPajakadalahrepondendalampenelitianini,sebanyak244kuesionerdise-barkandanhanya185kuesioneryangdapatdigunakan dalam penelitian ini. Sugiyono(2010) menyatakan bahwa ukuran sampelminimumyang layakdalampenelitianada-lah30, sehinggapenelitian ini layakuntukdilanjutkan.

Statistik deskriptif dapat memberikaninformasi tentang karateristik variabel pe-nelitian khususnya mengenai mean danstandard deviation. Tabel 1 menunjukkanstatistik deskriptif dari variabel-variabelyangditeliti.

Tabel 1 Hasil Statistik Deskriptif

Variabel N Min. Max. Mean Standar deviationRole Conflict (X1) 190 7 29 13,38 6,06Role Ambiguity (X2) 190 6 23 10,33 5,49Role Overload (X3) 190 3 12 5,34 2,76Burnout (Y) 190 22 87 41,44 18,38Sumber:Dataprimer,2017

HasilstatistikdeskriptifpadaTabel1me-nunjukkankecenderunganvariabel role con-flictmemilikinilaiminimumsebesar7,nilaimaksimum 29 serta nilai rata-rata sebesar13,38.Memilikiartibahwarata-ratarespon-den cenderungmengalami role conflict yangrendah.Variabelrole ambiguitymemilikinilaiminimumsebesar6,nilaimaksimum23ser-tanilairata-ratasebesar10,33.Memilikiartibahwarata-ratarespondencenderungmeng-alami role ambiguity yang rendah. Variabelrole overloadmemilikinilaiminimumsebesar

3, nilai maksimum 12 serta nilai rata-ratasebesar 5,34. Memiliki arti bahwa rata-ratarespondencenderungmengalami role overlo-adyangrendah.Nilaistandar deviation tidak mendekatiataumelebihinilaimean,dapatdi-interpretasikanbahwa respondendalampe-nelitianinimemilikipersepsiyangcenderungsamaterhadapvariabelrole conflict, role ambi-guity, danrole overloaddanburnout.

Semuabutirpernyataandalampenelitianinidinyatakanvaliduntukdigunakan.Instru-menpenelitian yang validberarti instrumen

JUARA Vol. 08 No. 1, Maret 2018 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 15

yang tepat untuk mengukur sesuatu yangakandiukur.Alatukurdalampenelitian inisudah reliabel (andal). Uji inimenggunakanuji statistik Cronbach Alpha. Suatu varia-beldikatakan reliabel jikamemberikannilaiCronbach Alpha(α)>0,70(Ghozali,2013).

Alatukurdalampenelitianinisudahreli-abel(andal).UjiinimenggunakanujistatistikCronbach Alpha.Suatuvariabeldikatakanre-liabel jikamemberikannilaiCronbach Alpha (α)>0,70(Ghozali,2013).

Model regresi yang baik diharapkan ti-dak menghasilkan hasil yang bias, sehing-gasebelumdianalisisdenganteknikregresimakamodelpersamaanregresiharusmela-luiujiasumsiklasik.Suatumodelregresiti-

daklayakuntukdilanjutkanataudigunakanjika tidak lolosuji asumsiklasikPengujiannormalitas, multikolinearitas dan heteroke-dastisitas yangmenunjukan tidak terdapatmasalahdatadariseginormalitas,multikoli-neritas,danheteroskedastisitas.

Pengujian hipotesis dapat dilihat padaTabel 2 dengan menggunakan analisis re-gresi linier berganda. Pengolahan analisisregresibergandadenganmenggunakanSta-tistical Package for Social Science (SPSS) forWindows. Hasil dari analisismenunjukkanadanyapengaruhpositifrole conflict, role am-biguity, danrole overloadpadaburnout yangdialamikonsultanpajakdiProvinsiBalida-lammenjalaniprofesinya.

Tabel 2 Hasil Regresi Linear Berganda

VariabelUnstandardized

coefficientsStandardized coefficients P - Value Hasil Uji

HipotesisB Std. Error BetaConstant 2,513 1,116 0,026

Role Conflict (X1) 0,684 0,124 0,225 0,000 BerpengaruhSignifikan

Role Ambiguity (X2) 1,106 0,142 0,330 0,000 BerpengaruhSignifikan

Role Overload (X3) 1,057 0,273 0,159 0,000 BerpengaruhSignifikan

R-square 0, 896AdjustedR-square 0, 894

F-hitung 384,883Signifikansi 0,000Sumber:DataPrimerdiolah,2017

PersamaanregresibergandayangdapatdijabarkandariTabel2sebagaiberikut:Y=2,513+0,684X1+1,106X2+1,057X3

Nilai konstantapositif (2,513),memilikiartibahwajikanilaivariabelbebassamade-ngannol,makakonsultanpajakdiProvinsiBalisudahmengalamiburnout.Nilaisignifi-kasiFsebesar0,000lebihkecildariα=0,05,yang berarti model yang digunakan dalampenelitian ini telah layak (fit).BesarnyaAd-justed R2adalahsebesar0,894.Nilaitesebutmenunjukkan bahwa 89,4% dari burnout yangdialamikonsultanpajakdiBalidijelas-kanolehvariabelrole conflict, role ambiguity, dan role overload.Sedangkansisanya tidakdijelaskandalammodelpenelitianini.

Hipotesispertama(H1)menyatakanbah-wa Role conflictberpengaruhpositifpadabur-nout konsultanpajak.HasilujistatistikpadaTabel2menunjukkannilaikoefisienregresisebesar 0,684 dan P-Value 0,000. Memiliki

arti bahwa role conflict berpengaruh positifpadaburn out,atausemakintinggirole confli-ctyangdialamikonsultanpajakmakasema-kintinggikecenderunganterjadinyaburn out, makahipotesispertama(H1)diterima.

Role Conflictmerupakankonflikatauke-bingungan yang terjadi karena munculnyaduaperintahataulebihyangdatangsecaraberturutturuttetapitidakkonsisten.Haliniakanmembuatseseorangakanbekerjalebihextradaribiasanyauntukmemenuhikebu-tuhantersebut.Konflikperanjugaterjadike-tikadilaksanakansatuperantertentumem-buatnyakesulitanmemenuhiharapanperanyangsatunyakarenacarauntukmemenuhisetiap peran tersebut saling bertentangan(Koustelioset al.,2004)

Konsultan pajakmengalami situasiBo-undary Spanning Activites(BSA)yangsangatberpotensimengalamitekananperan.Sese-orang yang berada dalam situasi boundary

BURNOUT PADA KONSULTAN PAJAK PROVINSI BALI16

spanning activites akan berpotensi untukmengalamitekananperan(Agustina,2009).Hal tersebut disebabkan karena interaksiyangdilakukandenganberbagaimacamin-dividuyangmemilikiberbagaiharapandankeinginan. Hal tersebut dapat memicu ter-jadinya konflik peran di mana pemenuhanharapan dari suatu peran akan membuatpemenuhan terhadap peran lain lebih su-lit.Jikakeadaansepertiituterusberlanjut,maka seseorang dapat mengalami burnout (Maslach,1982dalamForgatyet al.,2000).

Penelitian inimemberikanhasil senadadenganpenelitianyangdilakukanolehMas-lachdanJackson(1981)ditemukanhubung-anantaratingginyarole conflictdenganaspekkelelahan emosional dalam burnout. SertapenelitianJoneset al. (2010),Forgatyet al. (2000) serta Murtiasri dan Ghozali (2006)yangmemberikan hasil senada dengan pe-nelitian ini. Secara umum, hasil penelitianinimenunjukkansemakintinggirole conflict yangdialamikonsultanpajak,maka sema-kintinggikecenderunganterjadinyaburnout.

Hipotesiskedua(H2)menyatakanbahwarole ambiguityberpengaruhpositifpadabur-nout konsultanpajak.HasilujistatistikpadaTabel2menunjukkannilaikoefisienregresisebesar 1,106 dan P-Value 0,000. Memiliki artibahwarole ambiguityberpengaruhposi-tifpadaburnout,atausemakintinggirole am-biguity yangdialamikonsultanpajakmakasemakin tinggi kecenderungan terjadinyaburnout,makahipotesiskedua(H2)diterima.

Role ambiguity merupakankondisistressyangdisebabkanolehkebingungankarenaekspektasiperantidakdipahamisecarajelasdan tidak adanya informasi yangmemadaiyangdiperlukanseseoranguntukmemenuhiperan mereka secara memuaskan (Wiryat-hi2014).Jacksonet al.(1986)dalamUtamidanNahartyo(2013)menyatakanrole ambi-guity yang tinggimengarah pada kelelahanemosional yang merupakan salah satu di-mensiburnout. MenurutRobbin dan Judge(2009),role ambiguitydirasakandimanasu-atu ekspektasi peran tidak dapat dipahamidengan jelas dan pekerja merasa bingungdalammengambil suatu tindakan. Rizzo et al. (1970)menyatakantugasdantanggung-jawab setiap posisi dalam suatu organisasiformalharusdijabarkandenganjelas.

Kurangnya arahan dan bimbingan darisupervisoratauatasandapatmembuatsese-orangmengalami role ambiguity. Hal itudi-sebebkankarenakebingunganuntukmeme-nuhiekspektasiperanyang tidakdipahami

dan tidakadanya informasi yangmemadai.Maslach et al. (2001) berpendapat bahwaarahandantujuanyangtidakjelasberkon-tribusiterhadaptimbulnyaburnout.

Penelitian inimemberikanhasil senadadenganpenelitianMaslach(1981)denganha-silrole ambiguityberpengaruhpositifdengankelelahan emosional yang dirasakan ketikamengalamiburnout.SertapenelitianJoneset al.(2010),Forgatyet al.(2000)sertaMurtias-ridanGhozali(2006)yangmemberikanhasilsenadadenganpenelitianini.Secaraumum,hasil penelitian ini menunjukkan semakintinggirole ambiguityyangdialamikonsultanpajak,makasemakin tinggikecenderunganterjadinyaburnout.

Hipotesisketiga(H3)menyatakanbahwarole overload berpengaruh positif pada bur-nout konsultanpajak.HasilujistatistikpadaTabel2menunjukkannilaikoefisienregresisebesar1,057danP-Value0,000.Halterse-butmemilikiartibahwarole overload berpe-ngaruh positif pada burnout, atau semakintinggi role overload yang dialami konsultanpajak maka semakin tinggi kecenderunganterjadinya burnout, maka hipotesis ketiga(H3)diterima.

Role overloadsterjadiketikapekerjabe-kerja melebihi waktu yang sudah ditetap-kanakibattingginyabebandalampekerjaan(RobbinsdanJudge,2009).Haltersebutme-nyebabkantuntutandalampekerjaanmen-jaditinggidanmengakibatkanpekerjaakanmelakukan lembur untuk memenuhi tun-tutan tersebut. Padaprofesi akuntansi, pe-ningkatanbebankerjaterjadipadabeberapaperiode kritis (saat audit terjadi, pelaporanpajakyangjatuhtempo,danlayananprofesi-onaldalamtuntutantinggi)adalahpenyebabutamastres.

Akuntanpadamasasibukinibekerjale-bihdarisepuluhjamsehariselamasebulan(Jones et al., 2010). Sweeney dan Summer(2002)menemukan bahwa pada akhirmu-simsibukbagiprofesiakuntansimengalamipeningkatan emotional exhaustion secarasignifikan.Role overloads akan terjadi keti-kakonsultanpajakberadapadakeadaandimanatuntutandanbebandalampekerjaanyang dilakukan tidak sesuai denganwaktuyangdimiliki.

Penelitian inimemberikanhasil senadadenganpenelitianyangmenemukanadanyapengaruhpositifrole overloads padaburnout sepertidalampenelitianForgatyet al.(2000),Utami dan Nahartyo (2013) serta Murtias-ri dan Ghozali (2006). Secara umum, hasil

JUARA Vol. 08 No. 1, Maret 2018 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 17

penelitian ini menunjukkan semakin tinggirole overloadsyangdialamikonsultanpajak,makasemakintinggikecenderunganterjadi-nyaburnout.

V. SIMPULAN DAN SARANSimpulanyangdapatdiambilberdasar-

kan hasil penelitian ini berupa role conflict berpengaruhpositifpadaburnout,dapatdi-artikan jika konsultan pajak dalammenja-lani profesinya semakin tinggi mengalamirole conflictmakakecenderunganterjadinyaburnout juga semakintinggi.Role ambiguity berpengaruhpositif padaburnout,hasil pe-nelitianinimemilikiartijikasemakintinggirole ambiguityyangdialamikonsultanpajakdalammenjalankanprofesinyamakasema-kin tinggi kecenderungan terjadinya burno-ut. Role overloads berpengaruhpositif padaburnout,artinyadalammenjalankanprofesi-nyaapabilarole overloadsyangdialamikon-sultan pajak semakin tinggimaka semakintinggi pula kecenderungan akan terjadinyaburnout.

Saran yangdapatdiberikanuntukma-najemenKKPyangdidasarkandarijawabanrespondensebaiknyadalamsetiappenugas-analangkahbaiknyadiberlakukanstandart operating procedure (SOP)yangsamauntukprosedurkerjasetiappenugasan.Halinida-patmeminimalisir terjadinyakonflik peran,ambiguitas peran, antara satu penugasandenganpenugasanyanglainya.Haltersebutjuga akanmembuat efesiensi waktu dalamsetiappenugasanuntukmenghindarioverlo-ad kerja.Hal inidikarenakan jawabandarirespondenpenelitiancenderungtinggipadaitemyangmenyatakancaramelakukanpe-kerjaanyangtidaksamaantarsuatutimdanmerasadalamsetiappenugasankekurangansumberdaya.

Padasetiappenugasanyangmembentuksebuah tim kerja alangkah baiknya dileng-kapidengantime scheduleyangjelas.Halinibertujuan untuk mengetahui batas waktudari masing-masing penugasan. Sehingganantinyatidakakankesulitandalammenga-turwaktudalammenyelesaikanpenugasan.

Fokus penelitian ini adalah konsultanpajakyangbekerjadiKKPProvinsiBali,se-hingga penelitian lain dapat menggunakanresponden profesi akuntan yang berbeda.Penelitian inimenggunakan kuisioner yangbersifat self assesment (responden menilaidirinya sendiri), jadi dikhawatirkan respon-denhanyaakanmengarahkanresponnyakearahyangpositif.Penelitianselanjutnyada-

patdikembangkanmelalui studi laboratori-um (eksperimen).Hal itumerupakansaranyangdapatdiberikankepadapenelitiselan-jutnya berdasarkan kendala-kendala sertaketerbatasandalampenelitianini.

Peluang bagi penelitian selanjutnyauntuk mengembangkan penelitian terkaitfaktor-faktor yang mempengaruhi kecende-rungan konsultan pajak mengalami burno-ut denganmengekplorasi penyebabburnout di luar faktor organisasional danpekerjaanyangdilakukansepertikehidupanberumahtangga (non work pressure).Selainitupene-litiselanjutnyajugadapatmengembangkanpenelitian terkait dengam menambahkanfaktor-faktor yang mereduksi dan mence-gahterjadinyaburnout, misalnya kecerdasanemosionalataureligiusitas.

DAFTAR RUJUKANAgustina,Lidya.2009.PengaruhKonflikPe-

ran,KetidakjelasanPeran,danKelebih-an Peran terhadap Kepusan Kerja danKinerjaAuditor (Penelitian PadaKantorAkuntan Publik yang Bermitra denganKantorAkuntanPublikBig FourdiWila-yahDKIJakarta).Jurnal Akuntansi Vol.1 No.1 p. 40-69.

Ernawati, Emi. 2008. Pengaruh BantuanKonsultan Pajak Terhadap PeningkatanKesadaranWajib Pajak DalamMemba-yarPajak (StudiEmpirisTerhadapPer-usahaan Yang Pembayaran PajaknyaMenggunakan Jasa Kantor KonsultanPajakFiska PratamaMalang). E-JurnalUniversitasMuhamadyahMalang.

Ferdiansyah.2011.PengaruhRoleAmbigu-ity,RoleConflictDanRoleOverloadTer-hadapBurnout.Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi, Vol.3,No.2.

Fogarty,T.J,J.Singh,G.K.RoadsandR.K.Moore. 2000.Antesedent andConsequ-encesofBurnoutInAccounting:BeyondtheRoleStressModel.Behavioral Rese-arch In Accounting. Vol. 12.p. 31-67.

Freudenberger,H.1974.StafBurnout.Jour-nal of Social Issues. Vol. 30. p.159-165.

Ghorpade,Jai.2011.PersonalityAsAMedi-ator Of The Relationship Between RoleConflict, Role Ambiguity And Burnout.Journal of applied social Physology. Vol. 41, Issue 6.p.1275-1298.

Greenhalgh L, Rosenblatt Z. 1984. Job in-security:towardconceptualclarity.Aca-demy of Management Review 9.p. 438-448.

Greenhaus, Jeffrey H., Callanan Gerad A.,

BURNOUT PADA KONSULTAN PAJAK PROVINSI BALI18

andGodshalk,VeronicaM, 2000. Career Management. ThirdEdition.TheDrydenPress.HarcourtCollegePublishers.

Hair, J.F, RE. Anderson, R.L Tatham andW.C. Black. 1995. Multivariate Data Analysis With Reading.Indianapolis,IN:Mac.MillanPublisingCompany.

Hair,J.F.2007.Multivariate Data Analysis. 6 th Edition.NewJersey:PearsonEduca-tionInc.

Hobfoll SE. 1989.Conservation of resources:a new attempt at conceptualizing stress.American Psychologist, Vol.44. p. 513-524.

ImamGhozali.2002.Aplikasi Analisis Multi-variate Dengan Program SPSS.BadanPe-nerbitUniversitasDiponegoroSemarang.

Irene,Jesica.2008.HubunganantaraOccu-pational Self Efficacy & Job Insecuritypada Tenaga Kerja Outsorching.Depok:E-JurnalFakultas Psikologi UI.

Izzo, J. 1987.Organizational Behavior. NewYork:Mc.GrawHill

Jackson, Jeane. 1998. Contemporary Criti-cismsofRoleTheory.Journal of Occupa-tional Science,LosAngeles

Jackson,S.EandSchuler.1986.TowardanUnderstandingoftheBurnoutPhenome-non.Journal of Applied Psychology 71 (4). p. 630-640.

Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bis-nis: Salah Kaprah dan Pengalaman-peng-alaman.Cetakan pertama.Yogyakarta:BPFE.

Jones, Ambrose. 2010. Healthy Lifestyle asaCopingMechanism for Role Stress inPublic Accounting.Behavioral Research In Accounting,Vol.22,No.1.p.21–41.

Kahn,R.L,D.M.Wolve,R.PQuin,J.D.Sno-eckandR.A.Rosenthal.1964.Organiza-tional Stress: Studies in Role Conflict and Role Ambiguity.Wiley

Kantz, D and R.L. Kahn. 1978. The Social Psychology of Organization,2ndEdition.JohnWilleyAndSon.NewYork.

Leiter,Maslach. 1999.Six Area of Worklife: Model of The Organization Context of Bur-nout.JHHSASpring

Macslah,CandS.Jackson.1981.BurnoutinOrganizationalSettings. AppliedSo-cialpsychologyAnnual.Vol.5.133-153.Contributors of Behavioral Research InAccunting 1989-1998.Behavioral Rese-arch In Accounting,Vol.13.p.253-278.

Masclah, C. 1982. Understanding Burnout: Definitional Issues in Analyzing a Com-plex Phenomenon.InJobstressandBur-nout: Research, Theory and Interventi-

ons Perspectives, editedW Paine. : 29-40.BeverlyHills.CA:SagePublishers.

Miller, G Springen. A Mur dan D. Cohen.1988. Stress on the Job.NewsweekVol.116.p.40-45.

Mondy, R. Wayne & Noe M. Robert. 1990.Human Resource Management,AllynandBacon.

Murtiasari,Eka.2007.AntesedendanKon-sekuensiBurnoutpadaAuditor:Pengem-banganterhadapRoleStressmodel.Sim-posium Nasional Akuntansi 9 Padang.

Murtiasri,EkadanGhozali,Imam.2006.An-tesedendanKonsekuensiBurnoutpadaAuditor: Pengembangan terhadap RoleStressModel.Simposium Nasional Akun-tansi IX. Padang.

MustafaHasan.2009.Metodologi Penelitian. Cetakan kesepuluh. Jakarta; Bumi Ak-sara.

Novita, Dian Iva Prestiana dan Trias, Xan-dria Andari Putri. 2013. Internal LocusOfControlDanJobInsecurityTerhadapBurnout Pada Guru Honorer SekolahDasar Negeri Di Bekasi Selatan. Jurnal Soul.Vol.6.No.1

Noviarini, Ni Made. 2013. ‘Peran Locus OfControl Dalam Hubungan Job Insecu-rity Dengan Komitmen Organisasi DanKepuasanKerjaStudiKasus:KaryawanPLN Denpasar’. Tesis. Universitas Uda-yana

Nurjayadi,Rostiana.2005.KejenuhanKerja(Burnout) pada Karyawan. Jurnal Phro-nesis.

Oberlechner,T.,danNimgade,A.2005.WorkStressandPerformanceAmongFinancialTraders.Stress and Health, Vol.21.Pp.285-293.

Pines,A.,&Maslach,C.1979.Experiencing social psychology: Readings and projects. NewYork:A.A.Knopf.

Rahayu, Dyah Sih. 2002. Anteseden danKonsekuensiTekananPeran(RoleStres)pada Auditor Independen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.Vol.5.No.2.

Ratnawati,VincedanIndraWijayakusuma.2002. Pengaruh Job Insecurity, FaktorAnteseden, danKonsekuensinya Terha-dapKeinginanBerpindahnyaKaryawan:StudiEmpirispadaKantorAkuntanPub-lik di Indonesia,Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,Vol.5.No.3.Pp.277-290.

Resmi,Siti.2011.Perpajakan Teori dan Ka-sus.Jakarta:PenerbitSalembaEmpat.

Rizzo,J,JHouseandSLirtzman.1970.Role Conflict and Ambiguity in Complex Orga-

JUARA Vol. 08 No. 1, Maret 2018 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 19

nization. Administrative Science Quar-tely.Vol.15.Pp.150-163.

Robbins, Stephen P & Judge, Timothy A.2009. Organizational Behavior. 13th Editi-on.NewJersey:PrenticeHall.Inc

Schaufeli,W.B.,Maslach,C.,MarekT.1993.Professional burnout: Recent developmen-ts in theory and research. Washington,DC:Taylor&Francis.

Schick,A,L.Gordon,andS.Haka.1990.In-formationOverload: A Temporal Appro-ach. Accounting, Organizations and Soci-ety.Vol.15.Pp.199-220

Setiawan, Imam. 2009. Analisis PengaruhFaktor-Faktor Pemicu Stres (Stressors)TerhadapStresKerjaInternalAuditorptBankNegaraIndonesia(Persero)Tbk.Te-sis.UniversitasDiponogoro.

Sugiyono.2012.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B.Bandung:Alfabeta.

Stuebs,MartinandWilkonson,Brett.2010.Ethics and the Tax Profession: Restoring the Public Interest Focus.AmericanAcco-untingAssociation

Sweeney,J.T.andS.L.Summers.2002.TheEffect of theBusy SeasonWorkload onPublicAccountants’JobBurnout,Beha-vioral Research in Accounting.Vol.14.Pp.

223-245.Utami, Intiyas dan Nahartyo, Ertambang.

2013. The Effect Of Type A PersonalityOnAuditorBurnout:EvidenceFromIn-donesia.Individual Issues & Organizatio-nal Behaviour eJournal.Vol.14,No.25.

Wikaningtyas, Theresa Sila. 2007. HubunganAntaraPerilakuTipeAdanTipeBdenganStres Kerja, E-Jurnal Fakultas Psikologi, UniversitasIndonesia.

Westman, Mina, Etzion, Dalia and Danon,Esti.2001.Job insecurity and crossover of burnout in married couples.WileyPeri-odicalsInc.

Wiryathi, Ni Made. 2014. Pengaruh RoleStressorsPadaBurnoutAuditorDenganKecerdasan Emosional Sebagai VariabelPemoderasi.E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana3(5).p.227-244.

Wolfe,DMandSnoek.1962.AStudyofTen-sionandAdjustmentUnderRoleConflictJournal of Social Issue.July.p.102-121.

Yousef,DarwisA.2002.JobSatisfactionasaMediatorofTheRelationshipbetweenRoleStressorsandOrganizationalCom-mitment:AStudyfronAnArabicCultu-ralPerspective. Journal of Management Psychology,Vol.17,No.4.p. 250-266.