Pajak Penghasilan
Transcript of Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap
subyek pajak atas penghasilan yang diterima atau
diperolehnya dalam satu tahun pajak
Dasar Hukum Undang – undang : UU RI No. 7 th. 1983 jo UU RI No. 10 th. 1994 jo UU RI No. 17 th. 2000 UU RI No. 36 th. 2008 Peraturan Pemerintah Keputusan Menteri Keuangan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
10/18/22 2
10/18/22 3
• Orang Pribadi• Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak• Badan • Bentuk Usaha Tetap
Berdasarkan letak Geografis,
dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Subyek Pajak Dalam
Negeri2. Subyek Pajak Luar
Negeri
10/18/22 4
Subyek Pajak Dalam Negeri
Orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak
Subyek Pajak Luar Negeri
• Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia kurang dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan• Badan yang tidak didirikan atau bertempat tinggal di Indonesia, yang:
Yang menjalankan usaha atau kegiatan melalui Bentuk Usaha Tetap, atau Yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan di Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau kegiatan melalui Bentuk Usaha Tetap
SUBYEK PAJAK
Berdasarkan
LETAKGEOGRAFIS
1. Badan Perwakilan Negara Asing2. Pejabat-pejabat perwakilan diplomatik & konsulat atau
pejabat-pejabat lain dr Negara Asing3. Organisasi Internasional yg ditetapkan dg Keputusan
Menteri Keuangan dengan syarat : Indonesia tidak menjadi anggota organisasi
tersebut Tidak menjalankan usaha untuk memperoleh
penghasilan dari Indonesia selain pemberian pinjaman kepada pemerintah yg dananya berasal dr iuran para anggota
4. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi Internasional yg ditetapkan dg Keputusan Menteri Keuangan dengan syarat BUKAN WNI & tidak menjalankan usaha atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan di Indonesia
10/18/22 5
10/18/22 6
Kewajiban Pajak Subyektif Saat mulai dan berakhirnya Kewajiban Pajak Subyektif tersebut ditentukan sebagai berikut :Jenis Subyek Pajak Dimulai Berakhir
Orang Pribadi – Dalam negeri
-Saat dilahirkan-Saat berada di Ind atau berniat tinggal di Ind
-Saat meninggal-Saat meninggalkan Ind untuk selamanya
Badan – Dalam negeri
Saat didirikan atau berkedudukan di Ind
Saat dibubarkan atau tidak lagi bertempat kedudukan di Ind
Luar Negeri – BUT Saat menjalankan usaha melalui BUT di Indonesia
Saat tdk lagi melakukan kegiatan melalui BUT di Ind
Luar Negeri – tidak melalui BUT
Saat menerima penghasilan dari Ind
Saat tdk lagi menerima penghasilan di Indonesia
Warisan yang belum terbagi
Saat timbulnya warisan yang belum dibagikan
Saat warisan selesai dibagikan
10/18/22 7
OBYEK PAJAK PENGHASILAN
Penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak,
baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan
wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.
10/18/22 8
Dilihat dari mengalirnya (inflow) tambahan kemampuan ekonomis kepada
subyek pajak, penghasilan dapat dikelompokkan menjadi :
1. Penghasilan yang berasal dari pekerjaan.2. Penghasilan yang berasal dari usaha atau pekerjaan bebas3. Penghasilan yang berasal dari Harta atau Modal4. Penghasilan Lain-lain
10/18/22 9
Termasuk Obyek Pajak
Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali
dalam jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva Premi asuransi Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan
dari anggotanya yang terdiri WP yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
Tambahan kekayaan netto yang berasal dari penghasilan yang
belum dikenakan pajak
Bantuan atau sumbangan Harta hibahan yang diterima oleh keluarga
sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat dan badan keagamaan,pendidikan dan sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan Menteri Keuangan
Warisan Harta termasuk setoran tunai yang diterima
badan sebagai penyertaan modal Pembayaran asuransi kepada orang pribadi
sehubungan dengan asuransi jiwa, kesehatan, kecelakaan, dwiguna dan asuransi bea siswa
Dividen atau bagian laba yang diterima perseroan terbatas sebagai WP DN, koperasi, BUMN/D dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat-syarat tertentu.
10/18/22 10
Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yg diterima atau diperoleh dlm bentuk natura atau kenikmatan dari WP/Pemerintah, kecuali yg diberikan oleh bukan Wajib Pajak
Iuran yang diterima dana pension yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
Penghasilan dari modal yang diterima dana pension (yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan) dalam bidang-bidang tertentu yang ditetapkan Menteri Keuangan
Bagian laba yang diterima CV yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi
Bunga obligasi yang diterima perusahaan reksa dana selama 5 tahun pertama sejak pendiriannya
Penghasilan yang diterima perusahaan modal ventura berupa bagian laba dari badan pasangan usaha dengan syarat-syarat tertentu
10/18/22 11
10/18/22 12
PajakPenghasilan
YangTerhutang
PENGHASILAN
PengurangPenghasilan Bruto
Penghasilan Kena Pajak
Tarif Pajak
PPh Terhutang
10/18/22 13
Pengurangan Penghasilan Bruto
Beban yang mempunyai masa manfaat tidak
lebih 1 tahun
Beban yang mempunyaimasa manfaat lebih
1 tahun
Melalui :Penyusutan/AmortisasiPengeluaran yang
tidak dapat dibebankansebagai biaya
(Non DeductibleExpenses)
Pengeluaran yangDapat dibebankanSebagai biaya
(Deductible Expenses)
10/18/22 14
Biaya Yang Diperkenankan :Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan termasuk biaya pembelian bahan, gaji, upah, honorarium, bunga, sewa, royalty, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, premi asuransi, biaya administrasi, dan pajak kecuali PPh
Penyusutan dan amortisasi
Iuran kepada Dana Pensiun yang pendiriannya disahkan oleh Menteri Keuangan
Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
Kerugian dari selisih kurs mata uang asing
Biaya Penelitian, pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia
Biaya Bea Siswa, magang, dan pelatihan
Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat-syarat tertentu
Sisa kerugisn tahun-tahun yang lalu yang belum selesai diperhitungkanKhusus WP Orang Pribadi sebagai Subyek Pajak Dalam Negeri : Penghasilan Tidak Kena Pajak
Zakat dengan syarat-syarat tertentu
10/18/22 15
Biaya yang Tidak DiperkenankanPembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen, dan pembagian Sisa Hasil Usaha Koperasi
Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan utk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu atau anggota
Pemupukan atau pembentukan dana cadangan, kecuali utk usaha tertentu
Premi asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, asuransi dwiguna WP ybs
Penggantian/imbalan sehubungan dgn pekerjaan/jasa yg diberikan dalam bentuk natura atauKenikmatan, kecuali penyediaan makan & minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dlm bentuk natura atau kenikmatan di daerah tertentu yg ditetapkan oleh Menteri Keuangan
Jumlah yg melebihi kewajaran yg dibayarkan kpd pemegang saham atau kpd pihak yg mempunyai hubunganIstimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yg dilakukan
Pajak Penghasilan
Harta yang dihibahkan dan warisan
Biaya yg dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi WP atau orang yg menjadi tanggungannyaGaji yg dibayarkan kepada anggota persejutuan, firma, atau perseroan komanditer yg modalnya tidak terbagiAtas saham
10/18/22 16
KOMPENSASI KERUGIAN
Apabila penghasilan bruto Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap
setelah dilakukan pengurangan-pengurangan sesuai pengeluaran yang diperkenankan
ternyata didapat kerugian, maka kerugian tersebut dapat dikompensasikan dengan
penghasilan netto atau laba fiskal selama 5 (lima) tahun berturut-turut, dimulai
sejak tahun pajak berikutnya sesudah tahun didapatnya kerugian tersebut
TH PAJAK SUMBER L/R FISKAL
1998 1999 2000
1998 SKPLB (1.100) 0 0 01999 SKPLB (300) (1.100) 0 02000 SKPLB (150) (1.100) (300) 02001 SPT 100 (1.000) (300) (150)2002 SPT 200 (800) (300) (150)2003 SPT 300 (500) (300) (150)2004 SPT 400 0 0 (50)2005 SPT 500 0 0 0
PKP 450
10/18/22 17
10/18/22 18
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)Untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak dari wajib pajak orang pribadi dalam negeri, penghasilan netonya dikurangi dengan jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).Besarnya penghasilan tidak kena pajak yang berlaku:
Th 2009 Th 2013
Untuk diri WP orang pribadi Rp. 15.840.000 Rp. 24.300.000
Tambahan utk WP yg kawin Rp. 1.320.000 Rp. 2.025.000
Tambahan bagi seorang isteri yg penghasilannya digabung dg penghasilan suami
Rp. 15.840.000 Rp. 24.300.000
Tambahan utk keluarga yg menjadi tanggungan (maks.3 org) masing-masing
Rp. 1.320.000 Rp. 2.025.000
Penghitungan besarnya PTKP bagi Wajib Pajak dalam negeri Orang Pribadi ditentukan berdasarkan keadaan (status) wajib pajak pada awal tahun pajak atau awal bagian tahun pajak.
Tambahan tanggungan Keluarga Yang diperkenankan menjadi tanggungan adalah keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya yang tidak mempunyai penghasilan dan seluruh hidupnya ditanggung oleh wajib pajak
10/18/22 19
10/18/22 20
WAJIB PAJAK
SEDARAH SEMENDA
Lurus 1 derajat
•Orang Tua•Anak KandungAnak Angkat
Kesamping 1 derajat
•Saudara
Lurus 1 derajat
•MertuaAnak Tiri
Kesamping 1 derajat
•Ipar
Yang menjadi tanggungan untuk wajib pajak yang digunakan dalam perhitungan Penghasilan Tidak Kena Pajak adalah
anggota keluarga sedarah dan semenda lurus satu derajat
10/18/22 21
Penghasilan Tidak Kena Pajak Bagi Karyawati
Status kawin, PTKP hanya untuk dirinya sendiri
Status tidak kawin, PTKP untuk dirinya sendiri ditambah untuk tanggungan keluarga (kalau ada)
Status kawin dan suami tidak berpenghasilan
(dinyatakan dgn syarat keterangan dari Pemda, serendah- rendahnya Camat), disamping PTKP untuk diri sendiri diberikan tambahan PTKP untuk pegawai kawin dan tanggungan keluarga (kalau ada)
10/18/22 22
TARIP Pajak
TARIP TETAP :Adalah tarip pajak yg “jumlah nominal” nya tetap walaupun dasar pengenaan pajak (tax base) nya berbeda / berubah
TARIP SEBANDING :Adalah tarip pajak yg merupakan “prosentase” yg tetap, namun jumlah pajak yg terutang akan berubah secara sebanding dg dasar pengenaan pajaknya
TARIP MENINGKAT (Progresif):Adalah tarip pajak yg “PERSENTASE” nya semakin BESAR / meningkat apabila dasar pengenaan pajaknyameningkat
TARIP MENURUN (Degresif):Adalah tarip pajak yg “PERSENTASE” nya semakin KECIL / menurun apabila dasar pengenaan pajaknyameningkat
1234
10/18/22 23
Besarnya Tarif Pajak Penghasilan
(Pasal 17 UU No. 36 Tahun 2008)
Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif
Sampai dengan Rp. 50.000.000 5%Di atas Rp. 50.000.000 s/d Rp. 250.000.000
15%
Di atas Rp. 250.000.000 s/d Rp. 500.000.000
25%
Di atas Rp. 500.000.000 30%
10/18/22 24
Sejak Th 2010Tarif Tunggal
25 %WP DN dg omzet < 50 milyar
Diskon50 %
Untuk keperluan penerapan tarif, jumlah penghasilan kena pajak dibulatkan kebawah dalam ribuan rupiah penuh
10/18/22 25
Penilaian Harta
Jual Beli Harta Tukar MenukarHarta
Sebagai PenggantiPenyertaan Modal
Ada Hubungan Istimewa Bagi Pembeli
Bagi Pembeli :Harga yg sesungguhnya dibayar
Bagi Penjual :Harga yg sesungguhnya diterima
Harga perolehan harta adalah harga yg seharusnya dikeluarkanberdasarkan Harga Pasar
Dasar penilaian hartabagi badan yg menerimapengalihan adalah sama dengan nilai pasar dari harta yg dialihkantersebut
10/18/22 26
PENYUSUTANAktiva Tetap
Syarat :1. Harta berwujud, kecuali Tanah2. Mempunyai masa manfaat lebih
dari 1 (satu) tahun 3. Harta tersebut digunakan untuk
mendapatkan, menagih, danmemelihara penghasilan
Metode
BANGUNAN
SELAIN BANGUNAN
GARISLURUS
SALDOMENURUN
10/18/22 27
Penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan
Garis Lurus
Nilai Perolehan harta
Saldo Menurun
Nilai Sisa Buku
10/18/22 28
Kelompok Harta Berwujud & Tarif Penyusutan
Kelompok HartaBerwujud
MasaManfaat
Tarif PenyusutanGaris Lurus
Saldo Menurun
Bukan Bangunan : Kelompok 1Kelompok 2Kelompok 3Kelompok 4
4 tahun8 tahun16 tahun20 tahun
25 %12.5 %6.25 %5 %
50 %25 %12.5 %10 %
Bangunan :Permanen
Tidak Permanen20 tahun10 tahun
5 %10 %
10/18/22 29
Untuk Metode Saldo Menurun, penyusutan pada akhir masa manfaat adalah sebesar Nilai Sisa Buku Aktiva yang bersangkutan
Penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali harta yg masih dalam pengerjaan penyusutan dimulai pada bulan selesainya pengerjaan harta tersebut
Apabila terjadi penjualan atau penarikan harta dari pemakaian, sebesar nilai sisa buku dibebankan sebagai kerugian dan hasil penjualan/ penggantian asuransi diakui sebagai pendapatan
10/18/22 30
Penilaian dan Pemakaian Persediaan
Persediaan(stock)
HarusMenggunakan
Harga Perolehan
Dalam rangka menghitung Harga Pokok, Metode yg dapat digunakan, utk melakukan penilaian persediaan dan
pemakaian persediaan adalah :
Average FIFO
Penghasilan berupa bunga deposito dan Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi & surat tabungan lainnya, bunga obligasi & surat utang negara, dan bunga simpanan yang utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota dibayarkan oleh koperasi kepada anggota yang berupa orang pribadiyang berupa orang pribadi
Penjualan dari transaksi saham dan Penjualan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya di bursa efeksekuritas lainnya di bursa efek
Penghasilan dari hadiah undianPenghasilan dari hadiah undian Penghasilan dari pengalihan harta berupa Penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan (PP No.71 Th.2008)tanah dan atau bangunan (PP No.71 Th.2008)
Penghasilan dari persewaan tanah dan Penghasilan dari persewaan tanah dan bangunan (PP No. 5 Tahun 2002)bangunan (PP No. 5 Tahun 2002)
10/18/22 31
Penghasilan penjualan saham atau pengalihan Penghasilan penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangannya penyertaan modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan pasangannya yg yang diterima oleh perusahaan pasangannya yg diterima oleh perusahaan modal venturaditerima oleh perusahaan modal ventura
Penghasilan Usaha Penyalur / Dealer / Agen BBMPenghasilan Usaha Penyalur / Dealer / Agen BBM Imbalan Jasa selaku pelaksana/perencana/pengawas Konstruksi
Penghasilan Perwakilan Dagang asing Penghasilan perusahaan Pelayaran / Penerbangan Asing
Penghasilan Perusahaan Pelayaran Dalam Negeri Penilaian kembali Aktiva Tetap Transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa
10/18/22 32
10/18/22 33
Selama tahun pajak berjalan WP diwajibkan mengangsur besarnya pajak yang diperkirakan akan terutang dalam suatu tahun pajak, yaitu melalui pemotongan/pemungutan oleh pihak lain serta pembayaran sendiri oleh WP
• Penghasilan yang berasal dari Pekerjaan• Penghasilan yang berasal dari Usaha dan/atau Pekerjaan Bebas• Penghasilan yang berasal dari Harta atau Modal• Penghasilan yang berasal dari Luar Indonesia• Angsuran yang dilakukan sendiri oleh Wajib Pajak
Kecuali yang bersifat FINAL, merupakan angsuran pajak yang boleh dikreditkan terhadap PPh yang terutang atas seluruh penghasilan pada tahun pajak yang bersangkutan
10/18/22 34
PPh Pasal 21/ Pasal 26
Merupakan PPh yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji,honorarium,
tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk
apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang
dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi.
10/18/22 35
Adalah Pajak Penghasilan yang dipungut oleh Bendaharawan Pemerintah sehubungan dengan
Pembayaran atas penyerahan barang, Dan atau
Yang dipungut oleh badan badan tertentu terhadap Wajib Pajak yang melakukan kegiatan di bidang
Impor atau kegiatan usaha di bidang lain
PPh Pasal 22
10/18/22 36
Adalah Pajak Penghasilan yg dipotong atas penghasilan yg diterima atau diperoleh WP DN dan BUT yg berasal dari modal, penyerahan jasa atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong PPh pasal 21, yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah atau subyek pajak DN, penyelenggara kegiatan, BUT atau perwakilan perusahaan LN lainnya
PPh Pasal 23
10/18/22 37
PPh Pasal 24
PPh pasal 24 mengatur tentang perhitungan besarnya pajak atas penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang dapat dikreditkan terhadap pajak penghasilan yang terutang atas seluruh penghasilan Wajib Pajak dalam negeri Pengkreditan pajak luar negeri dilakukan dalam tahun digabungkannya penghasilan dari luar negeri dengan penghasilan di Indonesia.
Indonesia menganut Tax credit yang ordinary credit method dengan menerapkan per country limitation
10/18/22 38
Adalah angsuran PPh yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan dalam tahun pajak yang berjalan
Merupakan pajak penghasilan yang dibayar dimuka dan dapat dikreditkan terhadap PPh yang terutang atas seluruh penghasilan yang diterima atau diperoleh tahun pajak yang bersangkutan ( melalui penyampaian SPT Tahunan PPh )
PPh Pasal 25
10/18/22 39
PPh untuk WP Orang PribadiYang Pisah Harta
PPh untuk WP Orang Pribadi yang Tidak Pisah Harta
PAJAK PENGHASILAN
Penghasilan atau kerugian bagi wanita yang telah kawin dianggap sebagai penghasilan atau kerugian suaminya Kecuali bila penghasilan tersebut semata-mata diterima/diperoleh dari satu pemberi kerja yang telah dipotong PPh pasal 21 dan pemberi kerja tidak ada hubungannya dengan usaha atau pekerjaan bebas suami atau anggota keluarga yang lainnya
1 Suami – istri telah hidup terpisah Apabila suami – istri telah hidup terpisah, penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pengenaan Pajak Penghasilannya dilakukan sendiri-sendiri2 Dikehendaki secara tertulis oleh suami – istri berdasarkan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan Apabila suami – istri mengadakan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan secara tertulis, maka perhitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan penjumlahan penghasilan neto suami – istri dan besarnya Pajak Penghasilan yang harus dilunasi oleh masing-masing suami – istri dihitung sesuai dengan perbandingan penghasilan neto mereka
Nurdin mengadakan perjanjian pemisahan penghasilan secara tertulis dengan istrinya. Nurdin memperoleh penghasilan dari usaha sebesar Rp. 100.000.000 dan istri Nurdin bekerja sebagai pegawai dengan penghasilan sebesar Rp. 50.000.000. Selain menjadi pegawai, istri Nurdin juga menjalankan usaha, misal salon kecantikan dengan penghasilan sebesar Rp. 75.000.000.
Pengenaan Pajak Penghasilan untuk suami dan istri tersebut dihitung berdasarkan jumlah penghasilan sebesar Rp. 225.000.000 (Rp. 100.000.000 + Rp. 50.000.000 + Rp. 75.000.000)
Apabila diketahui bahwa Pajak Penghasilan yang terutang atas jumlah penghasilan tersebut adalah sebesar Rp. 56.250.000, maka untuk masing – masing suami dan istri pengenaan pajaknya dihitung sebagai berikut :
Suami :Rp. 100.000.000 x Rp. 56.250.000= Rp. 25.000.000
Rp. 225.000.000
Istri :Rp. 125.000.000 x Rp. 56.250.000 = Rp. 31.250.000
Rp. 225.000.000
10/18/22 40