Bhn Ajar PPKn
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of Bhn Ajar PPKn
Kewarganegaraan
BAHAN AJAR
Pendidikan kewarganegaraan
O L E H :
ANDI RUHBAN, SST, M.Kes
KEMENTERIAN KESEHATAN RIPOLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
1
Kewarganegaraan
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGANMAKASSAR2012
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANSK. DIRJEN DIKTI No.43/DIKTI/KEP/2006
POKOK BAHASAN 1. KEWARGANEGARAAN
1.1. PENGERTIAN 1.2. LANDASAN ( DASAR HUKUM)
1.3. HAK KEWAJIBAN WARGA NEGARA 1.4. HAM a. PENGERIAN HAM b. SEJARAH HAM c. HAM DI INDONESIA d. HAM DIBIDANG KESEHATAN 1.5. DEMOKRASI a. PENGERTIAN b. DEMOKRASI MENURUT UUD. 45 c. OTODA 1.6. WANUS a. DASAR PEMIKIRAN DAN PENGERTIAN b. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI c. UNSUR-UNSUR DASAR d. IMPLEMENTASI 1.7. TANNAS a. LATAR BELAKANG DAN LANDASAN b. RUANG LINGKUP
c.PENGARUH HAM, DEMOKRASI DAN LINGKUNGAN HIDUPTERHADAP TANNASd. PENGARUH TANNAS TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DANBERNEGARA
1.8. POLSTRANAS a. PENGERTIAN b. POLITIK STRATEGI NASIONAL INDONESIA c. IMPLEMENTASI POLSTRANAS 1.9. HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN
2. PANCASILA2.1. LANSDASAN PEND.PANCASILA
2
Kewarganegaraan
2.2. PEMBAHSAN PS. SECARA ILMIAH2.3. PENGERTIAN PS.2.4. SEJARAH PERJUANGAN BGS.INDO.2.5. PROKLAMASI & KEMERSDEKAAN2.6. PEMBUKAAN UUD.452.7. HAKEKAT PEMBUKAAN UUD.452.8. PENGERTIAN & KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD.452.9. FUNGSI & PEMB.UUD.452.10.HUB.PEMB.UUD.45 DGN BATANG TUBUH PS.& PROKLAMASI
17 AGUSTUS 452.11.UUD.45 2.12.HUKUM DASAR 2.13.KONSTITUSI2.14.STRUKTUR PEMERINTAHAN2.15.HUB.ANTARA LEMBAGA NEGARA2.16.DINAMIKA PELAKS.UUD.45 2.17.PS SBG.SISTEM FILSAFAT 2.18.RUMUSAN SILA-SILA PS.2.19.KESATUAN SILA-SILA SBG.SUATU SISTEM FILSAFAT2.20.PENGERTIAN NILAI,NORMA,& MORAL2.21.PS.SBG. NILAI DASAR FUNDAMENTAL2.22.MAKNA NILAI SETIAP SILA PS.2.23.PS. SBG.SISTEM IDEOLOGI BGS.2.24.PS.SBG PARADIGMA DLM PEMB.2.25.PS. SBG.PARADIGMA REFORMASI2.26.AKTUALISASI PS.
BAHAN RUJUKAN
1.ABDUL GANI, RUSLAN, 1998 : PS & REFORMASI, MAKALAH, SEMINAR NASIONAL, KAGMA, YOGYAKARTA.
2.KAELAN, 2004, PEND. PS.,PARADIGMA, YOGYAKARTA3.LEMBAGA PERTAHAN NASIONAL, 2000, PEND.KEWARGANEGARAAN,
LEMHAMNAS RI.4.SURADINATA, ERMAYA, HUKUM DASAR GEOPOLITIK &
GEOSTRATEGI DLM.RANGKA KESATUAN NKRI, JAKARTA, 20055.THALIB DAHLAN, 1994 PS.YURIDIS KENEGARAAN, YOGYAKARTA.6.IKATAN DOSEN KEWARGANEGARAAN SULAWESI, MAKASSAR, 20027.KAELAN, PEND.KEWARGANEGARAAN UNTUK PERGURUAN TINGGI
PARADIGMA YOGYAKARTA, 20078.UU NO.39/1999 TTG.HAM, FARMANA BANDUNG, 2006
3
Kewarganegaraan
9.UU NO.12/2006 TTG.KEWARGANEGARAAN RI, FARMANA BANDUNG,2006
TUJUAN PEND.KEWARGANEGARAAN
BERDASARKAN KEPUTUSAN DIRJEN DIKTI NO.43/DIKTI/KEP/2006 TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DIRUMUSKAN DLM VISI & MISI & KOMPETENSI SBB :
VISI :PEND. KEWARGANEGARAAN ADL.MERUPAKAN SUMBER NILAI & PEDOMAN DLM PENGEMBANGAN & PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI,GUNA MENGANTARKAN MAHASISWA MEMANTAPKAN KEPRIBADIANNYA SBG MANUSIA SEUTUHNYA. HAL INI BERDASARKAN PD SUATU REALITAS YG DIHADAPI, BHW MAHASISWA ADL.SBG GENERASI BGS YG HRS MEMILIKI VISI INTELEKTUAL, RELEGIUS BERKEADABAN, BERKEMANUSIAAN & CINTA TANAH AIR & BGS
MISI :UTK MEMBANTU MAHASISWA MEMANTAPKAN KEPRIBADIAANNYA, AGAR SECARA KONSISTEN MAMPU MEWUJUDKAN NILAI-NILAI DASAR PS, RASA KEBANGSAAN & CINTA TANAH AIR DLM MENGUASAI, MENERAPKAN & MENGEMBANGKAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI & SENI DGN RASA TANGGUNG JAWAB & BERMORAL
KOMPETENSI :OLEH KRN ITU KOMPETENSI YG DIHARAPKAN MAHASISWA ADL.:UTK MENJADI ILMUAWAN & PROFESIONAL YG MEMILIKI RASA KEBANGSAAN & CINTA TANAH AIR, DEMOKRATIS, BERKEADABAN, SELAIN ITU KOMPETENSI YG DIHARAPKAN AGAR MAHASISWA MENJADI WARGA NEGARA YG MEMILIKI DAYA SAING, BERDISIPLIN,BERPARTISIPASI AKTIF DLM MEMBANGUN, KEHIDUPAN YG DAMAI BERDASARKAN SISTEM PS.
LANDASAN :
LANDASAN ILMIAH :
SETIAP ILMU HARUS MEMPUNYAI SYARAT-SYARAT ILMIAH YAITU MEMPUNYAI OBJEK, METODE, SISTEM & UNIVERSAL
4
Kewarganegaraan
OBJEK MATERIAL : PEND.KEWARGANEGARAAN ADL.SEGALA HAL YG BERKAITAN DGN WARGANEGARA YG MELIPUTI WAWASAN, SIKAP & PERILAKU WARGANEGARA DLM KESATUAN BGS & NEG.OBJEK FORMA : HUB.WARGANEGARA DGN NEGARA & SEGI PEMBELAANNEGARA
LANDASAN HUKUM :
1.UUD.45PEMB.UUD.45 ALINEA KE 2 & KE 4, YG MEMUAT CITA-CITA, TUJUAN & ASPIRASI BGS.INDO TTG KEMERDEKAAN.PASAL 27 (1) SEGALA WARGANEGARA BERSAMAAN KEDUDUKANNYA DI DLM HUKUM & PEMERINTAHANPASAL 27 (3) TIAP WARGANEGARA BERHAK & WAJIB IKUT SERTA DLM UPAYA PEMBELAAN NEGARAPASAL 31 (1) TIAP WARGANEGARA BERHAK MENDAPATKAN PENGAJARAN
2.KETETAPAN MPR NO. II/MPR/1999 TTG GBHN3.UU NO.20 THN 1982 TTG KETENTUAN POKOK PERTAHANAN
KEAMANAN NEG.RI.4.UU NO. 20 THN 2003, TTG SISDIKNAS5.SK DIRJEN DIKTI NO.43/DIKTI/KEP/2006 TTG RAMBU-RAMBU
PELAKS.MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN (MPK) DI PERGURUAN TINGGI
PENDAHULUAN
Dewasa ini wacana pendidikan demokrasi melalui jalur pendidikan formal
maupun nonformal banyak diperbincangkan lewat tulisan di media massa
maupun forum-forum diskusi dan seminar. Bahkan uji coba pendidikan
demokrasi yang dimodifikasi dalam bentuk civic education (pendidikan
kewarganegaraan) telah mulai dilakukan di tingkat sekolah lanjutan
tingkat pertama (SLTP) dan perguruan tinggi. Sementara pendidikan
demokrasi lewat jalur informal sudah banyak diprakarsai oleh organisasi
– organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah serta
ormas keagamaan sejenis lainnya.
5
Kewarganegaraan
Fenomena ini tidak lepas dari pengaruh trend civic education di negara-
negara yang telah maju dalam berdemokrasi seperti Amerika, Inggris,
Australia, dan negara-negara di Eropa. Gejala ini setidaknya merupakan
indikator akan semakin besarnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
demokrasi sebagai sebuah nilai dan mekanisme hidup bersama sesama
warganegara. Sejalan dengan momentum transisi menuju demokrasi seperti
ini dianggap sebagai kesempatan paling baik untuk membangun demokrasi di
Indonesia.
Berbarengan dengan kesadaraan tersebut, demokrasi yang seharusnya
menjadi sesuatu yang biasa-biasa saja bagi masyarakat dapat menjadi hal
yang sangat mewah tanpa upaya untuk mewujudkannya.
Asumi ini tidaklah berlebihan bila dikaitkan dengan warisan tradisi
tidak demokratis yang ditinggalkan kekuasaan masa lalu. Artinya sebagai
sebuah pilihan terbaik demokrasi harus dibiasakan dan di
transformasikan, khususnya bagi generasi muda melalui jalur pendidikan
demokrasi yang dikemas dalam bentuk program civic education.
Program ini diharapkan dapat memberikan bekal serta pengalaman
berdemokrasi kepada generasi muda, sehingga mereka mampu menyemaikan
landasan kultural bagi perwujudan masyarakat sipil Indonesia yang cerdas
dan kritis terhadap berbagai persoalan bangsa dan negara (smart, good
and critical citizenship).
Pendidikan Demokrasi di Perguruan Tinggi
Pendidikan dinilai banyak pakar demokrasi merupakan media paling tepat
untuk mentransformasikan nilai-nilai demokrasi. Menengok pengalaman
beberapa negara Barat yang telah maju dalam berdemokrasi, kepedulian
terhadap masa depan demokrasi mereka diwujudkan melalui program
pengintegrasian pendidikan demokrasi ke dalam pelajaran pendidikan
kewargaan (civic education) dalam pendidikan formal di sekolah dan
perguruan tinggi.
6
Kewarganegaraan
Inggris misalnya sejak 1997 telah melakukan program pendidikan kewargaan
yang mereka namakan democratic citizenship yang diadakan oleh lembaga
pendidikan warga negara demokratis, the Education for Democratic
Citizenship (EDC).
Program serupa dijumpai pula di Amerika, Kanada, Australia dan sejumlah
negara Eropa dengan nama yang berbeda namun memiliki kesamaan tujuan
yakni bagaimana menjadikan demokrasi sebagai kultur dan mekanisme
bermasyarakat warganegara mereka. Civic education bukanlah sesuatu yang
baru di Indonesia. Pada tingkat pendidikan dasar dan menengah pendidikan
”demokrasi” Indonesia itu dirumuskan dalam bermacam model dan nama.
Model pertama dikenal dengan nama Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang
diajarkan sejak 1975. Mata pelajaran ini kemudian pada 1994 diganti
dengan pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Sedangkan untuk jenjang perguruan tinggi pendidikan kewargaan tersebut
di kenal dengan nama mata kuliah pendidikan Kewiraan dan Pancasila.
Sayangnya bila dikaitkan dengan realitas sosial-politik sekarang ini,
agenda nasional pendidikan kewarganegaraan itu lebih tepat dikatakan
telah mengalami kegagalan. Tindakan tidak demokratis dengan cara
kekerasan masih banyak dilakukan oleh sebagian besar masyarakat.
Politik pengerahan massa akar rumput masih dominan dijadikan modus
politik oleh sebagian elit politik. Perilaku serupa terjadi pula di
kalangan generasi muda dalam bentuk tawuran sesama pelajar dan bentrokan
fisik antara aparat keamanan dengan mahasiswa. Kenyataan seperti ini
merupakan salah satu indikator kegagalan dari pendidikan kewarganegaraan
yang selama ini dilakukan.
Bertolak dari kenyataan tersebut dan peluang memanfaatkan era transisi
menuju demokrasi seperti saat ini, reformasi pendidikan kewargaan
nasional sudah mendesak dilakukan.
7
Kewarganegaraan
Sebagaimana banyak kalangan menilai, bahwa dalam konteks wacana global
tentang demokrasi dan trend civic education serta semangat reformasi di
Indonesia, kedua model pendidikan kewarganegaraan nasional di atas
dianggap kurang sejalan lagi dengan dua tuntutan refromasi yakni
penegakan demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Mempertimbangkan peran strategis mahasiswa sebagai penggerak
demokratisasi, reformasi substantif dan metodologis pendidikan
kewarganegaraan mendesak dilakukan tarhadap mata kuliah pendidikan
Kewiraan dan Pancasila di perguruan tinggi. Hal ini penting dilakukan
mengingat mahasiswa sebagai komponen vital dari gerakan reformasi
merupakan aset paling potensial dan strategis bagi proses transformasi
demokrasi Indonesia kini dan mendatang.
Menurut Azyumardi Azra (2001), setidaknya terdapat tiga faktor mengapa
pendidikan kewarganegaraan nasional dalam beragam bentuknya mengalami
kegagalan. Pertama, menyangkut substantif, PPKn, mata kuliah Pancasila
dan Kewiraan tidak disiapkan sebagai materi pendidikan demokrasi dan
kewargaan. Kedua, menyangkut strategi pembelajaran mata pelajaran dan
kedua Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) bersifat indoktrinatif,
regimentatif, monologis dan tidak partisipatif.
Ketiga, ketiga subjek tersebut lebih bersifat teoritis daripada praksis.
Walhasil hasil pembelajaran ketiga model pendidika kewargaan produk Orde
Baru itu lebih tepat dianalogikan dengan ungkapan klasik ”jauh panggang
dari api” ; kurang menyentuh realitas yang berkembang di masyarakat
lokal maupun internasional.
Kebijakan Baru Semangat Lama
Kebijakan nasional terbaru tentang pendidikan kewarganegaraan di
perguruan tinggi adalah Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Depdiknas N0. 267/DIKTI/Kep/2000. Keputusan ini lahir sebagai respon
pemerintah terhadap perkembangan situasi politik pasca kejatuhan Orde
Baru.
8
Kewarganegaraan
Namun patut disayangkan, sekalipun keputusan ini lahir di era reformasi,
tetapi secara substansial belum menampakkan pergeseran paradigma
hubungan antara negara dan warganegara secara signifikan. Masih kuatnya
semangat pendekatan keamanan (security approach) dapat dicermati pada
bunyi pasal 5 keputusan tersebut.
Menurut pasal tersebut materi pendidikan kewarganegaraan meliputi empat
pokok bahasan yaitu: pengantar pendidikan kewarganegaraan, wawasan
nusantara, ketahanan nasional, dan politik dan strategi nasional.
Sekalipun materi demokrasi dan HAM dijadikan salah satu unusr dari pokok
bahasan yang pertama, nampaknya sampai saat ini pihak pemerintah belum
merealisasikannya dengan sungguh-sungguh dalam bentuk kurikulum yang
sejalan dengan tuntutan reformasi dan penegakan HAM.
Kuatnya paradigma lama yang lebih mengedapankan kontrol negara (state)
atas warga negara dalam keputusan itu dapat pula dicermati pada
pernyataan pasal 7 tentang evaluasi belajar MKDU yang sudah diperbaharui
itu. Menurut pasal tersebut, evaluasi belajar dinyatakan dengan kalimat,
”dilakukan dengan cara yang memungkinkan terdeteksinya perkembangan
sikap tingkah laku mahasiswa”. Dari redaksi pasal ini nampaknya nuansa
militeritsik masih begitu kental bersembunyi dibalik kebijakan
tersebut.
Pendidikan Kewarganegaraan Model Baru
Usaha sosialisasi demokrasi di Indonesia melalui jalur pendidikan formal
nampaknya masih membutuhkan jalan panjang. Reformasi orientasi
pendidikan kewarganegaran sudah semestinya dilakukan baik peraturan,
paradigma, materi maupun pelaksanannya di lapangan. Orientasi pendidikan
kewarganegaraan yang bertujuan untuk mengembangkan sikap demokratis dan
daya kritis peserta didik selayaknya di jadikan common plat-form para
pengambil kebijakan pendidikan nasional. Kesamaan pandangan ini
selanjutnya dapat ditungkan kedalam penyusunan kurikulum yang sejalan
dengan semangat dan tuntutan demokrasi.
9
Kewarganegaraan
Dalam tataran reformasi metodologi pengajarannya, pendekatan belajar
yang berpusat pada mahasiswa (learner-centered) sudah waktunya di
terapkan pada perkuliahan mata kuliah pendidikan kewarganegaraan
mendatang. Menurut Jhon Dewey, tokoh pendekatan belajar ini, mazhab
pendekatan ini memusatkan perhatian pada kemampuan analisis mahasiswa
terhadap pengetahuan dan pemahaman yang mereka miliki, dan (dosen)
mengarahkannya untuk belajar mandiri dan bertanggung jawab terhadap apa
yang mereka pelajari.
Sealur dengan pendekatan ini, pembelajaran pendidikan kewargaan mestilah
berlangsung dalam suasana demokratis. Selama perkuliahan berlangsung
dosen dituntut mampu menciptakan suasana kelas yang dinamis, kritis dan
menyenangkan.
Pandangan selama ini bahwa dosen sebagai satu-satunya sumber pengetahuan
sudah waktunya ditinggalkan. Pemahaman kadaluarsa ini harus segera
diubah melalui pembelajaran yang demokratis dimana dosen berperan
sebagai fasilitator dan pemacu atau motivator dinamika kelas. Untuk
mewujudkan ini semua, rasa empati terhadap beragam pandangan mahasiswa
merupakan sesuatu yang harus dimiliki dosen atau siapa saja yang peduli
dengan pendidikan demokrasi.
Bersandar pada pendekatan pengajaran di atas, pengembangan pendidikan
kewarganegaraan di tingkat perguruan tinggi mendatang diharapkan mampu
menjadikan kampus sebagai rahim bagi lahirnya civic cultur dan
persemaian masyarakat beradab (civilized citizen). Tentunya semangat ini
harus diawali oleh keprihatinan semua pihak, khususnya praktisi
pendidikan akan nasib dan masa depan demokrasi di negeri ini.
Sejarah perjalanan panjang bangsa Indonesia dimulai era sebelum dan
selama penjajahan, kemudian dilanjutkan pada era perebutan dan
mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan akan
menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai zamannnya.
Perbedaan dan kondisi serta tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi
10
Kewarganegaraan
bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai yang senantiasa tumbuh dan
berkembang berdasarkan nilai perjuangan bangsa. Kesamaan nilai-nilai
tersebut dilandasi oleh jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan, yang
akhirnya sebagai pondasi kekuatan dalam proses terwujudnya Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak mengenal menyerah
terbukti dengan diproklamasikannya NKRI pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kemerdekaaan itu tidak terlepas dari anugrah Tuhan YME dan dilandasi
rasa iman untuk rela berkorban.
Nilai-nilai perjuangan bansa Indonesia dalam perjuangan fisik baik dalam
merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan telah mengalami pasang
surut sesuai dinamika kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
Semangat perjuangan bangsa yang telah dilakukan dalam perjalanannya
mengalami penurunan pada titik yang kritis, dan akhirnya akan
berpengaruh terhadap sendi kehidupan dalam berbangsa dan bernegara, hal
tersebut tidak terlepas dari pengaruh globalisasi.
Dalam menghadapi pengaruh globalisasi dan menyongsong masa depan yang
lebih baik, harus dilakukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidangnya
masing-masing dengan perjuangan yang dilandasi oleh nilai- nilai
perjuangan bangsa Indonesia, sehingga kita tetap memiliki wawasan dan
kesadaran sikap dan prilaku yang cinta tanah air dan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam wadah NKRI.
Perjuangan non fisik tersebut memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi
seluruh warga Negara dengan melalui pendidikan kewrganegaraan.
1.1.Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan
a.Dasar Pemikiran
Semangat dan jiwa yang tertuang dalam pembukaan dan batang tubuh UUD
1945 (antara lain pasal 30), serta pengalaman perjuangan bangsa
Indonesia untuk menjamin tetap tegaknya NKRI selama lebih dari setengah
abad telah menumbuhkan tekad dan keyakinan bangsa Indonesia serta
merupakan suatu hal yang tak terelakan, bahwa kelangsungan hidup bangsa
dan Negara Indonesia.
11
Kewarganegaraan
Semangat demikian inilah yang tersirat dalam pasal 30 UUD 1945 yang
menegaskan bahwa “ Tiap-tiap warganegara Indonesia berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pembelaan Negara”. Rumusan pasal 30 UUD 1945 ini
mengandung makna adanya semangat semangat “demakratisasi” dalam
penyelenggaraan pembelaan Negara. Dekratisasi dalam bidang aspek-aspek
kehidupan bangsa, mempersyaratkan tiap-tiap warganegara memiliki
kesadaran akan hak dan kewajibannya itu. Namun demikian disadari bahwa
kesadaran warganegara terhadap hak dan kewajibannya itu tidak dibawa
sejak lahir, tetapi harus ditanamkan, ditumbuhkan serta dikembangkan
yaitu melalui upaya sosialisasi.
Sosialisasi adalah upaya memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada
seseorang agar ia dapat melaksanakan peranannya dalam kehidupan social
tertentu. Upaya sosialisasi yang terbaik adalah melalui pendidikan.
Berdasarkan pada pemikiran demikian itu, pendidikan kewiraan sebagai
upaya untuk menumbuh kembangkan kesadaran hak dan kewajiban warganegara
dalam bela Negara dimasukan dalam kurikulum pendidikan tinggi.
b.Pendidikan Kewiraan
1. Pengertian, tujuan/sasaran Pendidikan kewiraan
Istilah pendidikan pada hakekatnya dari masa kemasa sejalan dan
sederhana dinyatakan merupakan usaha sadar untuk mengciptakan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi
peranannya dimasa datang. Istilah kewiraan berdasarkan pada kata Wira
yang nmengandung beberapa arti seperti patriot, pahlawan, satria,
perkasa dan berani.
Atas dasar itu dirumuskanlah pengertian pendidikan kewiraan adalah usaha
sadar untuk menciptakan warganegara (sumber calon pemimpin bangsa)
melalui kegiatan bimbingan, bagi peranannya untuk menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan Negara menuju kejayaannya.
Tujuan/sasarannya ialah terbentuknya sarjana Indonesia yang mencintai
tanah airnya, memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia yang
tinggi, memiliki keyakinan yang tinggi terhadap pancasila sebagai dasar
dan ideology serta siap dan rela berkorban untuk bangsa dan Negara.
12
Kewarganegaraan
Melalui pendidikan kewiraan ini diharapkan warganegra Indonesia memiliki
sikap mental yang meyakini hak dan kewajiban serta tanggung jawab
sebagai warganegara yang rela berkorban untuk membela bangsa dan Negara
serta kepentingan nasionalnya.
2. Landasan Hukum
Pendidikan kewiraan dimasukan dalam kurikulum Pendidikan Tinggi
berdasarkan keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan
Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia melalui surat keputusan nomor : 022/U/1973-kep/B/43/XII/1973
tanggal 8 desember 1973 tentang Penyelenggaraan pendidikan kewiraan.
Namun realisasi dari surat keputusan bersama tersebut baru terwujud pada
tahun akademik 1974/1975, berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan
kebudayaan No.0228/U/1974 tanggal 2 oktober 1974. Undang-undang yang
melandasi kerjasama Menteri Hankam dan Menteri Dikbud pada waktu itu
ialah UU No.22 tahun 1954 tentang Perguruan Tinggi.
Dengan terbitnya UU No.20 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok
pertahanan keamanan Negara, hal-hal yang berkaitan dengan Pendidikan
kewiraan diakomodasikan dalam UU itu sebagai berikut
1.Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) adalah Pendidikan dasar bela
Negara guna menumbuhkan kecintaan kepada tanah air, kesadaran berbangsa
dan bernegara, kerelaan berkorban untuk Negara serta memberikan
kemampuan awal bela Negara
2.PPBN sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam sistem pendidikan
nasional
3.PPBN diselenggarakan guna memasyarakatkan upaya bela Negara serta
menegakkan hak dan kewajiban warganegara dalam bela Negara
4.PPBN wajib ikut oleh setiap warga Negara dan dilaksanakan secara
bertahap yaitu :
a.Tahap awal pada Pendidikan Dasar sampai menengah Atas dan dalam
gerakan
b. Tahap lanjutan dalam bentuk Pendidikan Kewiraan
13
Kewarganegaraan
Dengan terbitnya UU No.20 tahun 1982 itu, Penyelenggaraan Pendidikan
Kewiraan , mengalami penyempurnaannya. Dengan surat keputusan bersama
Mendikbud dan Menhankam No.061/U/1985 dan No Kep/002/11/1985 tanggal I
februari 1985 tentang kerjasama dalam pembinaan Pendidikan Kewiraan
dilingkungan Perguruan Tinggi dan ditetapkan sebagai mata kuliah wajib
dan merupakan bagian dari mata kuliah umum (MKDU).
c. Pendidikan kewarganegaraan
Dalam era reformasi, berturut-turut dengan keputusan Mendiknas
No.232/U/2000, Kep Dirjen Dikti No.38/Dikti/Kep/2002, ditentukan bahwa
nama mata kuliah Pendidikan kewiraan secara formal tidak lagi digunakan,
istilah yang digunakan Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam komponen
kurikulum Pendidikan tinggi. Pendidikan kewarganegaraan bersama-sama
pendidikan pancasila dan pendidikan Agama merupakan Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian (MPK).
1.2.Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Dasar Kelompok MPK
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai dasar kelompok Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian (MPK) sesuai dengan keputusan Menteri
Pendidikan Nasional No.232/U/2000 . Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK) ialah kelompok bahan kajian dari mata pelajaran untuk
mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta
mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
1.3.Visi, Misi dan Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan
a.Visi Pendidikan Kewarganegaraan
Visi Pendidikan kewarganegaraan di Perguruan Tinggi adalah : Menjadi
sumber nilai dan pedoman penyelenggaraan program studi dalam
mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya selaku warga Negara
yang berperan aktif menegakkan demokrasi menuju masyarakat madani.
b. Misi Pendidikan Kewarganegaraan
Misi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi adalah : Membantu
mahasiswa selaku warga Negara agar mampu mewujudkan nilai-nilai dasar
14
Kewarganegaraan
perjuangan bangsa Indonesia serta kesadaran berbangsa, bernegara dalam
menerapkan ilmunya secara bertanggunmg jawab terhadap kemanusiaan
c.Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan
Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi bertujuan
untuk menguasai kemampuan berpikir, bersikap rasional dan dinamis,
berpandangan luas sebagai manusia intelektual, serta mengantarkan
mahasiswa selaku warga Negara RI yang memiliki :
1.Wawasan kesadaran bernegara untuk bela Negara dengan cinta tanah air
2.Wawasan kebangsaan, kesadaran berbangsa demi ketahanan nasional
3.Pola fakir, sikap yang komprehensif integrative (menyeluruh dan
terpadu) pada seluruh aspek kehidupan nasional.
1.4. Penutup
Pembahasan tentang pemahaman kesadaran bernegara untuk bela Negara dan
memiliki pola piker, pola sikap dan pola tindak bagi mahasiswa, agar
cinta tanah air dan dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara. Pada
hakekatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan
pemerintah suatu Negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan
generasi penerusnya, selaku warga masyarakat, bangsa dan Negara, secara
berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi hari depan mereka yang
senantiasa berubah dan selalu terkait dengan kontak dinamika budaya,
bangsa, Negara dan hubungan internasionalnya.
Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Warga Negara Republik Indonesia
diharapkan mampu “Memahami, menganalisa dan menjawab masalah-masalah
yang dihadapi masyarakat, bangsa dan Negara secara berkesinambungan dan
konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan
dalam UUD 1945”.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek:.1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalamperbedaan,Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, SumpahPemuda,Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam
15
Kewarganegaraan
pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan RepublikIndonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupankeluarga,Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat,Peraturan peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa danbernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilaninternasional3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajibananggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan,penghormatan dan perlindungan HAM4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga dirisebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaanmengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri,Persamaan kedudukan warga negara5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusiyang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,Hubungan dasar negara dengan konstitusi6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistempolitik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani,Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara danideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,Pengamalan nilainilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasilasebagai ideologi terbuka8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luarnegeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubunganinternasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasiglobalisasi.
PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
A. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Dasar Kelompok MPK
1. Pentingnya Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
Bahwa di Negara maupun di dunia ini akan menginginkan Negara dan
bangsanya tetap berdiri tegak, berbagai upaya akan dilakukan tidak
terkecuali melalui dunia pendidikan, oleh karena itu dalam General
Education/Humanities selalu ada materi sebagai pembekuan dasar sikap
prilaku bangsanya, seperti di:
16
Kewarganegaraan
- Amerika Serika mempunyai:
History, Humanity, and Philosophy
- Jepang mempunyai:
Japanese History, Ethis, Philosophy and Science Religion
- Philipina mempunyai:
Philipino, Family Planning, Taxion and Land Reform, ThePhilipina
New Constitution, Study of Human Right
- Indonesia mempunyai:
Agama, Pancasila, dan Pendidikan Kewarganegaraan
2. Rasionalisasi Pendidikan
Pendidikan hakekatnya sebagai upaya sadar dari masyarakat dan
pemerintah suatu Negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan
generasi penerusnya selaku warga masyarakat, bangsa dalam Negara, secara
berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi hari depan dengan
dinamika perubahannya karena adanya pengaruh global.
Untuk menjawab itu dibutuhkan pembekuan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berlandaskan nilai-nilai keagamann dan nilai-nilai budaya
bangsa yang dapat menjadi pedoman hidup warga Negara.
Keanekaragaman suku, adapt-istiadat, dan agama serta berada pada
ribuan pulau yang berbeda sumber kekayaan alamnya, memungkinkan untuk
terjadi keanekaragaman kehendak dalam Negara karena tumbuhnya sikap
premordalisme sempit, yang akhirnya dapat terjadi konflik yang negative,
oleh karena itu dalam pendidikan dibutuhkan alat perekat bangsa dengan
17
Kewarganegaraan
adanya kesamaan cara pandang tentang misi dan visi Negara melalui
wawasan nusantara sekaligus akan menjadi kemampuan menangkal ancaman
pada berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Kompetisi yang Diharapkan dari Pendidikan Kewarganegaraan
Hakekat Pendidikan
Masyarakat dan pendidikan suatu Negara berupaya untuk menjamin
kelangsungan hidup serta kehidupan generasi penerusnya secara berguna
(berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan bermakna (berkaitan dengan
kemampuan koknitif dan spikomotorik). Generasi penerus tersebut
diharapkan akan mampu mengantisipasi hari depan mereka yang senantiasa
berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa,
negara, dan hubungan internasional. Pendidikan tinggi tidah dapat
mengabaikan realita kehidupan global yang digambarkan sebagai perubahan
kehidupan yang penuh paradoks dan ketakterdugaan. Karena itu Pendidikan
Kewarganegaraan dimaksudkan agar kita memiliki wawasan kesadaran
bernegara untuk bela negara dan memiliki pola piker, pola sikap dan
prilaku sebagai pola tindak cinta tanah air berdasarkan pancasila. Semua
itu diperlukan demi tetap utuhnya dan tegaknya NKRI.
Kemampuan Warga Negara
Tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan
wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta prilaku yang cinta tanah
air dan bersendikat kebudayaan bangsa, wawasan nusantara serta
ketahanannasional dalam diri para mahasiswa calon sarjana/ilmuan warga
18
Kewarganegaraan
Negara NKRI yang sedang mengkaji dan akan menguasai IPTEK dan seni.
Kwalitas warga negara akan ditentukan terutama oleh keyakinan dan sikap
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara disamping derajat
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajari.
Berkaitan dengan pemupukan nilai, sikap, dan kepribadian seperti
yang tersebut diatas, pembekalan pada peserta didik di Indonesia
dilakukan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara, Ilmu social Dasar,
Ilmu Budaya dasar, dan Ilmu Alamiah Dasar sebagai latar aplikasi nilai
dalam kehidupan yang disebut kelompok Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian (MKPK) kurikulum perguruan tinggi.
Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan
Jiwa patriotic, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan,
kesetiakawanan social, kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap
menghargai jasa para pahlawan dikalangan mahaisiwa hendak dipupuk
melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Kehidupan kampus pendidika tinggi
dikembangkan sebagai lingkungan ilmiah yang dinamis, berwawasan budaya
bangsa, bermoral keagamaan dan berkepribadian Indonesia.
Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan nasional
menyebutkan bahwa kurikulum dan isi pendidikan yang memuat Pendidikan
Pancasila, Pendidikan agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan terus
ditingkatkan dan dikembangkan di semua jalur, jenis, dan jenjang
pendidikan. Itu berarti bahwa materi instruksional Pendidikan
Kewarganegaraan di perguruan tinggi harus terus-menerus ditingkatkan,
metodologi pengajarannya dikembangkan kecocokannya dan efektifitas
19
Kewarganegaraan
manajemenpembelajarannya termasuk kwalitas dan prospek karir
pengajarnya.
Kompetensi yang Diharapkan
Kompetisi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa
tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seorang pengajar agar Ia mampu
melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu.
Adapun kompetensi yang diharapkan dari pendidikan kewarganegaraan
adalah:
- Terbentuknya sikap prilaku dan cara berpikir dari cara berpikir
sektoral pada acra berpikir komperhensif integral dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
- Menumbuhkan rasa cinta tanah air sehingga rela berkorban untuk
membela tetap tegaknya Negara dan keutuhan bangsa.
B. Sejarah Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan
1. UU No. 2, 1989 tentang system pendidikan nasional dalam pasal 39
yang memuat klosul jenis-jenis kurikulum pendidikan antara lain
kurikulum pendidikan kewarganegaraan.
2. Penjelasan tentang pasal 39 khusus mengenai pendidikan
kewarganegaraan dikatakan:
a. Ayat 1 mengatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah
hubungan warga Negara, warga Negara dengan Negara serta
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
20
Kewarganegaraan
b. Ayat 2 mengatakan untuk Perguruan Tinggi melalui Pendidikan
Kewiraan
3. UU No. 20, 1989 tentang Pokok-Pokok Negara, dalam pasal 17, 18
ataupun pada UU No. 3 tahun 2000 memberikan penjelasan tentang
kewajiban warga Negara untuk membela Negara melalui Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara yang terbagi dalam dua tahapan, yaitu:
a. PPBN tahap awal diberikan dari tingkat TK-SMA
b. PPBN tahap lanjutan diberikan di Perguruan Tinggi
disebut Kewiraan
4. Tuntutan Reformasi tentang Supremasi Hukum
Berdasarkan acuan diatas maka Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional menganggap perlu mengadakan
penyesuaian GBPP di perguruan tinggi, yaitu:
a. Kurikulum pendidikan agama, kurikulum pendidikan pancasila dan
kurikulum pendidikan kewarganegaraan dari kelompok mata kuliah
umum (MKDU) menjadi Mata Kuliah Pembinaan Kepribadian (MKPK)
b. GBPP pendidikan kewiraan menjadi GBPP poendidikan
kewarganegaraan.
5. KEP. MENDIKNAS No. 232/U/2000 tanggal 20 desember 2000 tentang
Pedoman Penyusunan kurikulum DIKTI dan Penilaian Hasil Belajar,
21
Kewarganegaraan
Kurikulum pendidikan tinggi meliputi KURIKULUM INTI dan KURIKULUM
INSTITUSIONAL yang berisikan:
- Kurikulum inti merupakan kelompokbahan kajian pelajaran yang harus
dicakup dalam satu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum
yang berlaku secara nasional.
- Kurikulum instutional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran
yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikn tinggi, terdiri atas
tambahan dari kelompok ilmu dan kurikulum inti yang disusun dengan
memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta cirri khas
perguruan tinggi yang bersangkutan.
KUTI, MPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian)
MKK (Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan)
MKB (Mata Kuliah Keahlian Berkarya)
MPB (Mata Kuliah Prilaku Berkarya)
MBB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat)
KUNAL : Keseluruhan atau sebagian dari KUTI
6. Keputusan Direktorat Pendidikan Tinggi No. 38/U/2002 tentang rambu-
rambu substansi kajian Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
meliputi anatara lain:
a. Pengantar Penting Kewarganegaraan,
b. Pemahaman Kenegaraan
Melalui pendidikan kewarganegaraan, warga Negara NKRI ini
diharapkan mampu:
22
Kewarganegaraan
- Memehami, menganalisa dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi
oleh masyarakat, bangsa dan Negara secara berkesinambungan dan
konsisten dengan cita-cita serta tujuan nasional seperti yang
digariskan dalam pembukaan UUD 1945
- Mempertahankan jatidiri bangsa yang berjiwa patriotic dan cinta
tanah air didalam perjuangan nonfisik sesuai dengan prospesinya
masing-masing.
PEMAHAMAN TTG. WARGA NEGARA BGS, NEGARA, MASYARAKAT,HAK DAN KEWAJIBAN
a) WARGA NEGARA
Tugas Mandiri Mahasiswa, Mengacu Pd Uu Ri.No.12/2006 Ttg Kewarganegaraan Khususnya Pd : Ps 1 (1), Ps 2, Ps 4 (A,B,C,D,F,G), Ps 5 (1) & (2)
b) BANGSA IALAH :
1). Org Yg Bersamaan Asal, Keturunan, Adat, Bahasa,Sejarah Sertta Berpemerintahansendiri
2).Kumpulan Manusia Yg Terikat Krn Kesatuan Bahasa &Wilayah Tertentu
3).Bgs Indo Ialah Sekelompok Manusia Yg MempunyaiKepentingan Sama & Menyatakan Dirinya Sbg Suatu BgsSerta Berproses Didlm Suatu Wilayah Di Indo (Nusantara)
c) NEGARA IALAH :
1). Suatu Organisasi Diantara Sekelompok/BeberapaKelompok Manusia Yg Bersama-Sama Mendiami Suatu WilTertentu Dg Mengakui Adanya Suatu Pemerintahan YgMengurus Tata Tertib & Keselamatan Sekelompok /BeberpaKelompok
2).Suatu Perserikatan Yg Melaksanakan Suatu PemerintahanMelalui Hukum Yg Mengikat Masy. Dg Kekuasaan Dlm SuatuWil.(Robert Mac Iver)
d) MASYARAKAT IALAH :
23
Kewarganegaraan
1). Suatu Kelompok Manusia Yg Hidup & Bekerja Sama UtkMencapai Terlaksananya Kegiatan-2 Mereka Bersama (HaroldJ.Laski)
2).Suatu Sistem Hubungan Yg Ditertibkan
e) TUJUAN NEGARA :
1). Neg.Dipandang Sbg Asosiasi Manusia Yg Hidup & BekerjaSama Utk Mencapai Tujuan
2).Menciptakan Kebahagiaan Bg Rakyatnya 3).Neg. Yg Haluannya Marxime, Lenimisme Tujuannya
Membangun Neg.Komunis4).Tercantum Dlm Pemb.Uud 45 Alinea 4 Melindungi …..
* KEDUDUKAN NEG. KESATUAN RI.
1.Neg. Merdeka & Berdaulat & Mempunyai Darat, Udara &Laut, Ada Pemerintahan, Ada Penduduk, Ada Uud, AdaPengakuan Internasional & Menjadi Anggota Pbb
2.Kedudukan & Kewajiban Yg Sama Dg Negara-2 Lain & TurutSerta Memelihara Perdamaian Dunia
2. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA(SESUAI PASAL-2 DLM UUD-1945)
a).Psl.27:1Menetapkan Hak Warga Neg.Yg Sama Dlm Hukum &Pemerintahan & Kewajiban Utk Menjunjung Hukum &Pemerintahan
B).Psl.27:2Menetapkan Hak Warga Neg.Atas Pekerjaan &Penghidupan Yg Layak Bg Kemanusiaan
C).Psl.27:3Menetapkan Hak Warga Neg.Utk Ikut Serta DlmUpaya Pembelaan Negara
D).Psl.28Menetapkan Hak Kemerdekaan Warga Neg UtkBerserikat, Berkumpul, Mengeluarkan Pikiran Lisan /Tulisan
E).Psl.29:2 Kemerdekaan Utk Memeluk Agama Masing-Masing &Beribadat Menurut Agamanya
24
Kewarganegaraan
F) Psl.30:1 Hak Dan Kewajiban Utk Ikut Serta Dlm UsahaPertahanan & Keamanan Negara
G).Psl.31:1Bhw Tiap Warga Neg.Berhak MendapatkanPengajaran
H) Psl. 33 & 34 Adl. Hak Warga Neg MendapatkanKesejahteraan Pasal 33 Perekonomian Disusun …………. Dst.
Bumi & Air Kekayaan, Cabang-2 Produksi Yg Penting…. Dst.
Pasal 34 Fakir Miskin & Anak2 Yatim TerlantarDipelihara Oleh Negara
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA
A. Proses Berbangsa dan Bernegara
Proses bangsa yang menegara memberikan gambaran tentaang bagaimana
terbentuknya bangsa dimana sekelompok manusia yang berada didalamnya
merasa sebagai bagian dari bangsa. Negara merupakan organisasi yang
mewadai bagsa bangsa tersebut merasakan pentingnya keberadaan Negara
sehingga tumbuhlah kesadaran untuk mempertahankan untuk tetap tegaknya
dan utuhnya Negara melalui upaya bela Negara.
Pada zaman modern adanya Negara lazimnya dibenarkan oleh anggapan
atau pandangan kemanusiaan. Adabanyak perbedaan konsep tentang
kenegaraan yang dilandasi oleh pemikiran ideologis. Demikian pula halnya
dengan bangsa Indonesia. Yang memiliki beberapa konsep tentang
terbentuknya bangsa Indonesia. Ini dapat dilihat lewat alinea pertama
pembukaan UUd 1945 merumuskan bahwa adanya NKRI ialah karena adanya
kemerdekaan adalah hak segala bangsa sehingga penjajahan yang
25
Kewarganegaraan
bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan harus dihapuskan.
Dan alinea kedua pembukaan UUd 1945 bangsa Indonesia beranggapan bahwa
terjadinya Negara merupakan proses atau rangkaian tahap-tahap yang
berkesinambungan. Secara ringkas, proses tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia,
b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan,
c. Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan mekmur.
Bangsa Indonesia menerjemahkan secara terperinci perkembangan teori
kenegaraan tentang terjadinya Negara kesatuan republic Indonesia sebagai
berikut:
1. Terjadinya NKRI merupakan suatu proses yang tidak sekedar dimulai
dari proklamasi. Perjuangan kemerdekaanpun mempunyai peran khusus
dalam pembentukan ide-ide dasar yang dicita-citakan.
2. Proklamasi baru “menghantarkan bangsa Indonesia” sampai ke pintu
gerbang kemerdekaan. Adanya proklamasi tidak berarti bahwa kita telah
selesai bernegara.
3. Keadaan bernegara yang dicita-citakan belum tercapai halnya adanya
pemerintahan, wilayah, dan bangsa melainkan harus kita isi untuk
menuju keadaan merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur.
4. Terjadinya Negara adalah kehendak seluruh bangsa bukanlah sekedar
keinginan golongan yang kaya daan yang pandai atau golongan ekonomi
lemah yang menentang golongan ekonomi kuat seperti dalam teori kelas.
26
Kewarganegaraan
5. Religiositas yang tampak pada terjadinya neegara menunjukkan
kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Demikianlah terjadinya Negara menurut bangsa Indonesia daan tampak
yang diharapkan akan muncul dalam bernegara.
Proses bangsa yang bernegara di Indonesia diawali dengan adanya
pengakuan yang sama atas kebenaran hakikih dan kesejahteraan yang
merupakan gambaran kebenaran secara factual dan otentik.
B. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Sebagai komponen dari suatu bangsa, warga negara akan mendapatkan
kompensasi dari negaranya sebagai hak yang harus diperoleh, selain
memberikan kontribusi tanggung jawab sebagai kewajiban pada negaranya.
Berikut ini beberapa hak dan kewajiban yang dimiliki warga negara
Indonesia yang telah tercantum dalam undang-undang dasar 1945:
1. Hak atas kesamaan kedudukan dalam hokum dan pemerintahan
Ini merupakn konsekuensi dari prinsip kedaulatan rakyat yang
bersifat kerakyatan yang dianut Indonesia. Pasal 27 (1) menyatakan
tentang kesamaan kedudukan warga Negara dalam hukum dan pemerintahan
tanpa pengecualian. Pasal ini menunjukkan kepedulian kita terhadap hak
asasi sekaligus keseimbangan antara hak dan kewajiban daan tidak adanya
diskriminasi diantara warga negara.
2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
Sesuai dengan yang tertuang dalam pasal 27 (2). Pasal ini
menunjukkan asas keadilan social dan kerakyatan.
27
Kewarganegaraan
3. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
Pasal 28 UUD 1945 menetapkan hak warga negara dan penduduk untuk
berserikat daan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan maupun
tulisan dan sebagainya. Syarat-syaratnya akan diatur dalam undang-
undang. Pelaksanaan pasal 28 telah diatur dalam undang-undang antara
lain:
1. UU No.1 Tahun 1985 tentang perubahan atas UU no. 15 tahun 1969
tentang pemilihan umum anggota Badan permusyawaratan/perwakilan
Rakyat sbagai mana telah diubah dengan UU No. 4 tahun 1975 daan UU
No. 3 tahun 1980.
2. UU No. 2 tahun 1985 tentang perubahan aatas UU No. 16 tahun 1969
tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, dan DPRD sebagaimana telah
diubah dengan UU No. 5 tahun 1975
4. Kemerdekaan memeluk agama
Pasal 29 (1),(2) UUD 1945 mengatur kemerdekaan beragama di
Indonesia. Hak atas kebebasan beragama bukan pemberian Negara atau
golongan melainkan berdasarkan keyakinan sehinga tidak dapat dipaksakan.
5. Hak dan kewajiban bela Negara
Pasal 30 (1) UUD 1945 menyatakan keewajiban dan hak setiap warga
negara untuk ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan ayat (2)
menyatakan bahwa pengaturannya lebih lanjut dilakukan dengan undang-
undang. Undang-undang yang dimaksudkan adalah UU No. 20 tahun 1982.
6. Hak mendapatkan pengajaran
28
Kewarganegaraan
Termuat dalam pasal 31 (1),(2) UUd 1945, ini sesuai dengan tujuan
Negara kta dalam pembukaan UUD 1945 bahwa bangsa Indonesia antara lain
berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. HUBUNGAN WARGA NEGARA DGN. NEGARA
a).Hub.Yg Bersifat EmosionalWujud Hub Warga Neg Dg. Neg Diperlukan Berupa Nilai-2 YgMemungkinkan Tumbuh Pd Mahasiswa Yaitu Antara Lain SikapBangga, Cinta & Rela Berkorban Utk Neg & Bgsnya
B).Hub Yg Bersifat FormalDiperlukan Seperangkat Pengetahuan, Anatara Lain IlmuHukum, Ketatanegaraan, Sejarah Perjuangan Bgs, Adm.Neg.,Ilmu Politik Dll.
C).Hub Yg Bersifat FungsionalWujudnya Lebih Banyak Menggambarkan Peranan & FungsiWarga Neg. Dlm. Bermasyarakat, Berbangsa & Bernegara &Bagaimana Partisipasi Warga Neg.Dlm Kehidupan Bernegara.
PEMAHAMAN DEMOKRASI & HAM
1. DEMOKRASIDemokrasi Bhs Yunani Demos = Rakyat
Kratein = PemerintahanJadi Demokrasi Adl. Suatu Pemerintahan Yg Dipegang OlehRakyat Atau Pemerintahan Dari Rakyat, Oleh Rakyat & UtkRakyatDlm Kenyataannya Baik Dlm Konsep Maupun Dlm Praktek Demos Bukanlah Rakyat Keseluruhan, Ttp Hanyalah RakyatTertentu Yg Duduk Dlm Perwakilan Krn Mampu MembangunPengaruh & Menguasai Suara Politik Yg Terpilih Sbg Wakil,Sementara Sebagian Besar Rakyat Hanya Dpt Puas JikaKepentingannya Terwakili
Demokrasi Menurut Uud 45 Yaitu Demokrasi Ps. Yg Sesuai DgnWatak Asli Bgs Indo Yg Dasarnya Ada Pd Sila Ke 4
29
Kewarganegaraan
Pedoman Demokrasi Ps Pd Psl 1 Uud 45 Yg Rumusnya :Kerakyatan Yg Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan DlmPermusyawaratan/Perwakilan Dgn Rahmat Tuhan Yme, YgDilaksanakan Dgn Menjunjung Tinggi Kemanusiaan Yg Adil &Beradab & Persatuan Indo Serta Mewujudkan Keadilan SosialBagi Seluruh Rakyat Indo
Jadi Demokrasi Ini Dpt Diformulasikan Sbb :
Demokrasi Yg Berketuhanan Yme, Yg Berkemanusiaan Yg Adil &Beradab, Yg Berpersatuan Indo.,& Berkeadilan Sosial BagiSeluruh Rakyat Indo
Perkembangan Demokrasi Di Indo :1.Periode 1945-1959 : Masa Demokrasi Parlementer Yg
Menonjolkan Peranan Parlemen & Partai-Partai Politik& Dpr. Akibatnya Persatuan Utk Melawan Musuh MenjadiKendor Setelah Kemerdekaan
2.Periode 1959-1965 : Masa Demokrasi Terpimpin. PeriodeIni Banyak Yang Menympang Dari DemokrasiKonstitusional, Krn Didominasi Oleh Presiden, PeranPartai Politik Terbatas, Pengaruh Komunis Berkembang,Peran Abri Semakin Meluas
3.Periode 1966-1998: Masa Demokrasi Ps. Era Orde BaruYg Menonjolkan Sistem Residensial. Landasan FormalPeriode Ini Adl.Ps, Uud 45 & Ketetapan Mprs/Mpr DlmRangka Meluruskan Kembali Penyelewengan Uud 45 YgTerjadi Dimasa Demokrasi Terpimpin. Namun DlmPerkembangannya Peran Presiden Dominan TerhadapLembaga-Lembaga Negara Sehingga Demokrasi Tdk SesuaiNilai-Nilai Ps
4.Periode 1999-Sekarang : Masa Demokrasi Ps EraReformasi Yg Berakar Pd Multi Partai Yg BerusahaMengembalikan Perimbangan Kekuatan Antara LembagaNegara, Eksekutif, Legeslatif & Yudikatif. Pd SaatIni Peran Partai Politik Menonjol, Sehingga IklimDemokrasi Mulai Baik. Tetapi Dlm PelaksanaannyaSetelah Pemilu Banyak Kebijakan Tdk Berpihak PdRakyat, Melainkan Lebih Kearah Pembagian Kekuasaan
30
Kewarganegaraan
Antara Presiden & Partai Politik Dlm Dpr. JdDemokrasi Era Reformasi Kurang Mendasarkan PdKeadilan Seluruh Rakyat Indo.
DEMOKRASI
A. Konsep Demokrasi
Demokrasi merupakan wujud kebersamaan dalam negara juga merupakan
hak sekaligus kewajiban bagi warga negara karena sistem kekuasaan yang
berlaku adalah :”Res Publica” dari, oleh dan untuk rakyat.
Demokrasi berasal dari bahasa yunani, yakni kata “demos” berarti
rakyat atau penduduk suatu tempat dan “cratein” atau “cratos” yang
berarti kekuasaan atau kedaulatan, dengan demikian maka demokrasi dapat
diartikan kekuasaan atau kedaulatan rakyat.
Walaupun sebenarnya ditinjau dari pemahaman agama bahwa kekuasaan
rakyat di bumi adalah kekuasaan rakyat, karena memang pada saat umat
manusia diturunkan kebumi sekaligus diserahkan pengaturannya oleh tuhan
kepada manusia atau rakyat yang diciptakannya, sedangkan pengertian
dalam bahasa yunani tidak hanya mengadopsi dari agama disesuaikan dengan
kehidupan.
Konsep demokrasi berkembang sejak 2000 tahun yang lalu
diperkenalkan oleh plato dan aristoteles dengan isyarat agar penuh hati-
hati karena demokrasi disamping sangat baik, namun dapat juga menjadi
kejam karena mendewakan kebebasan yang akhirnya dapat menimbulkan
anarki, oleh karena itu perlu dicari adalah “mekanismenya” seperti
31
Kewarganegaraan
kehendak tuhan tadi bahwa pengaturan di bumi diserahkan pada manusia
ataupun rakyatnya.
Dengan demikian secara termologis demokrasi mempunyai pengertian arti
antara lain :
Yosefh A.Schmer, mengatakan :
“Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai
keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk
memutuskan denagn cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat.”
Sidney Hook, mengatakan :
“demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung
didasarkan pada kesepakan mayoritas yang diberikan secara bebas dari
rakyat dewasa.”
Pemahaman rakyat itu sendiri sebenarnya belum ada kesepakan karena
pada kenyataan komunitas-komunitas tertentu tidak mau disamakan sebagai
rakyat, seperti pada jaman martin luther dengan para bangsawan berjuang
merebut kekuasaan dari gereja mengatakan pemerintah bangsawan di bawah
luther adalah demokrasi, kemudian perjuangan kaum proletar adalah
pemerintah demokrasi.
B. Demokrasi Dalam Sistem Negara Kesatuan RI
32
Kewarganegaraan
Dalam penerapan dinegara kesatuan republik indonesia demokrasi
dapat dipandang sebagai suatu mekanisme dan cita-cita hidup berkelompok
yang ada dalam UUD 1945 yang disebut kerakyatan.
Demokrasi dapat juga dipandang sebagai pola hidup berkelompok dalam
organisasi negara, sesuai dengan keinginan orang-orang yang hidup dalam
kelompok tersebut (demos).
Keinginan orang-orang yang ada dalam kelompok tersebut ditentukan
oleh pandangan hidupnya (weltanschaung), falsafah hidupnya (filosofiche
Gronslag) dan ideologi bangsa yang bersangkutan.
Dengan demikian demokrasi atau pemerintahan rakyat di indonesia
didasarkan pada :
Nilai-nilai falsafah pancasila atau pemerintahan dari, oloh dan
untuk rakyat berdasarkan sila-sila pancasila.
Transformasi nilai-nilai pancasila pada bentuk dan sistem
pemerintahan
Merupakan konsekuaensi dan komitmen terhadap nilai-nilai pancasila
dan UUD 1945
Berdasrkan pemahaman ini maka beberapa pakar Indonesia memberikan
pengertian sebagai berikut :
Sri Soemantri mengatakan :
“Demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang mengandung semangat
ketuhanna yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia dan keadilan sosial”(Soemantri 1967:7)
33
Kewarganegaraan
Pamudji mengatakan :
“Demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang dipimpin oleh
kebijaksaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan yang maha
esa yang berprikemanusian yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”(pamudji,1979:11).
Untuk melihat rumusan-rumusan tersebut dalam tatanan praktis dapat
dicermati dalam gagasan demokrasi mengalir seperti lahinya konsep-konsep
demokrasi dari para tokoh republik Indonesia, soekarno, Hatta, M.Natsir,
Sharir dan kemudian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang
perkembangannya dapat dirasakan pada 2 tahapan yaitu :
Tahapan Pra Kemerdekaan dan Tahapan Pasca Kemerdekaan.
Pada tahapan pra kemerdekanan pemahaman demokrasi belum dapat
diartikan sebagai wujud pemerintahan rakyat karena saat itu belum ada
negara, tentunya belum ada juga pemerintahan , namun pemahaman demokrasi
saat itu adalah semua orang sebagai komponen bangsa semua berkumpul
untuk memperbincnagkan bagaimana baiknya dalam menyiapkan pembentukan
negara secara rill, yaitu penyiapan anggaran dasar atau UUD, penyiapan
sistem pemerintahan yang harus dijalankan, bagaimana bentuknya, sipa
yang akan menjadi kepala dan wakil kepala pemerintahan, kesepakatan
dalam musywarah dengan modal semngat kebangsaan ingin mempunyai negara,
hasilnya adalah rumusan yang tertera dalam UUD 1945.
Dengan demikian bahwa pemahaman konsep demokrasi pada pra
kemerdekaan adalah bermusyawah sebagi mekanisme kehidupan dari
keanekaragaman kehendak atau aspirasi komponen bangsa.
34
Kewarganegaraan
Sementar itu perkembangan demokrasi pasca kemerdekanan telah
mengalaimi pasang surut(fluktuasi) dari masa kemerdekaan sampai saat
ini.
a. Periode 1945-1959
Masa ini disebut demokrasi parlementer, karena kedudukan parlemen
sangat kuat dan pada gilirannya menguat pula kedudukan partai politik.
Perdebatan antar partai politik sering terjadi pula dengan
kebijakan pemerintah bahkan sering berakhir dengan ketidaksepakatan.
Hal ini mendorong Presiden Soekarno untuk mengeluarkan dekrit
presiden 5 juli 1959, untuk kembali pada UUD 1945.
b. Periode 1959-1965
masa ini disebut demokrasi terpimpin kareana demokrasi dikendalikan
presiden yang mengakibatkan komunikasi tersumbat.
c. Periode 1965-1998
Masa ini disebut demokrasi retorika karena baru gagasan untuk
mengadakan koreksi total terhadap demokrasi terpimpin dan melaksanakan
kehidupan berbangsa da bernegra berdasarkan UUD 1945 dan pancasila
secara murni dan konsekuen. Namun belum sampai pada tataran praktis,
karena dalam kenyataannya sama seperti yang dilakukan sebelumnya
terpimpin kembali dengan metode lain bahkan terjadi kembali penyumbatan
kominikasi politik.
d. Periode 1998-sekarang
Masa kini yang disebur era reformasi ternyata tidak menemukan
konsep mekanisme kehidupan negara yang baru karena metoda yang
35
Kewarganegaraan
dilaksanakan mengandung ciri-ciri yang sama dengan periode 1945-1959,
antara lain : menguatnya kedudukan DPR berarti mengutanya kedudukan
partai politik contoh anggota DPRD dapat menjatuhkan Gubernur, Walikota
dan Bupati.
Sebenarnya sisitem demokrasi yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia
adalah rumusan “mekanisme hidup berkelompok, bermasyrakat, berbangsa dan
bernegara yang dapat menjawab keanekaragaman suku adat-istiadat, bahasa
dan agama dan keanekaragaman kehendak” atau kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyawratan perwakilan dan ini hanya
akan dapat dilaksanakan apabila rakyat ini :
Memiliki kesadaran bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan rasa
nasionalisme yang tinggi.
Memiliki kebesaran jiwa dan sportif
Konstitusional
Terjamin keamanan
Bebas dari campur tangan asing
Sadar akan adanya perbedaan
Oleh karena itu perlu diberikan pemahaman yang dapat mengantar untuk
memenuhi persyaratan tersebut antara lain melalui pemahaman wawasan
nusantara.
BENTUK DEMOKRASI DLM PENGERTIAN SISTEM PEMERINTAHANa).Bentuk Demokrasi
5.Pemerintahan Monarchi Yaitu Monarchi Absolut (Mutlak)Monarchi Konstitusional & Monarchi Parlementer
36
Kewarganegaraan
6.Pemerintahan Republik Yaitu Pemerintahan Yg DijalankanOleh & Utk Kepentingan Rakyat (Org Banyak)
B) Landasan Teori1.Trias Politika Menurut “John Lucke” Kekuasaan
Pemerintahan Dipisah Menjadi 3 Cabang Kekuasaan Kekuasaan Legislatif Yaitu Kekuasaan Utk Membuat
Uu Yg Dijalankanoleh Parlemen Kekuasaan Eksekutuf Yaitu Kekuasaan Utk
Menjalankan Uu Yg Dijalankan Oleh Pemerintah Kekuasaan Federatif Yaitu Kekuasaan Utk
Menyatakan Perang & Damai
2.Trias Politika Menurut “Montesque” Kekuasaan Neg YgDibagi & Dilaksanakan Oleh 3 Org Atau Badan & BerdiriSendiri (Independen) Tanpa Pengaruh Badan Yg LainnyaAitu : Badan Legislatif Badan Yg Memegang Kekuasaan Utk
Membuat Undang-2 Badan Eksekutuf Yang Memegang Kekuasaan Utk
Menjalankan Undang-2 Badan Yudikatif Yg Memegang Kekuasaan Utk
Mengadili Jalannya Pelaksanaan Undang-2
C) Sistem Kepartaian, Dikenal Al. : Sistem Multipartai (Poly Party Sistem),Misalnya :
Indo, Malaysia, Belanda Perancis, Swedia Dll. Sistem Dua Partai (Biparty Sistem) Misalnya
Di Inggris Partai Buruh (Partai Konservatif)Di Amerika Partai Demokrasi & Partai Republik
Sistem Satu Partai (Mono Party) Misalnya Di Afrika,Rrc, Eropa Timur, Uni Sovyet. Sistem Partai TunggalSuatu Istilah Salah Kaprah, Krn Hanya Satu /Tunggal. Kadang-2 Bisa Lebih Satu, Ada Satu YgKekuatannya Dominan, Sehingga Suasana Non –KooperatifContohnya Golkar Di Masa Orde Baru
D) Sistem Demokrasi
37
Kewarganegaraan
Demokrasi Liberal Bertujuan Utk Kebebasan ManusiaDemi Kepentingan Mempertahankan Serta MengembangkanKemanusiaanHampir Semua Penduduk Dewasa Mempengaruhi KeputusanKebijaksanaan Pemerintah
Demokrasi Totaliter Sistem Pemerintahan Yg LebihMengutamakan Tujuan Utk Memajukan KepentinganKemanusiaan Dg Mengesampingkan CaraHub/Informasi Timbal Balik Dari Warga Negara KpdPemerintah Kurang, Apa Yg Dilakukan PemerintahJarang/Tdk Selalu Diinformasikan Kpd Seluruh Rakyat.
Demokrasi Tituler Mirip Dg Demokrasi Terpimpin PdMasa Orde Lama, Yaitu Campuran Antara Otokrasi DgDemokrasi, Namun Fungsi Politik & PemerintahanDiselenggarakan Menurut Gaya Politik Fragmentasi.Fragmentasi Campuran Unsur Modern Dg Tradisional
Demokrasi Proleter Ala Demokrasi Komunistik,Sistem Pemerintahan Yg Mengutamakan Kpd Neg.(Segalanya Neg.) Atau Rakyat Dikuasai Oleh Neg.Suara(Aspirasi) Rakyat Tdk Didengar (Diktator –Proletariat).
Demokrasi Terpimpin Sebenarnya, Berdasarkan SilaKe-4 Ps, Hikma Kebijaksanaan Didalamnya MengandungPerpaduan Anatara Kebenaran Tuhan Yme & KebenaranAkal Sehat Manusia, Namun Dlm Praktek BukanDemokrasi Yg Menonjol Ttp Aspek KepemimpinannyaYaitu Kekuasaan Berada Disatu Tangan Yaitu PemimpinBesar Revolusi Atau Paduka Yg Mulia. AkhirnyaMangburkan Makna Demokrasi Hal Ini PernahBerjalan Di Indonesia
Demokrasi Pancasila Sesuai Dg Watak Asli Bgs IndoBersumber Pd Kepribadian & Nilai-2 Bgs Indo Sendiri.Ps Merupakan Satu Kesatuan Yg Utuh Dr KelimaSilanya,Demokrasi Ini Dpt Diformulasikan Sbb :
38
Kewarganegaraan
Demokrasi Yg Berketuhanan Yme, Yg BerkemanusiaanAdil & Beradab, Yg Berpersatuan Indo, Yg BerkerakYatan, & Yg Berkeadilan Sosial Seluruh Rakyat Indo
CIRI-CIRI DEMOKRASI PANCASILA
(1). Berazaskan Kekeluargaan. (2).Kebebasan Individu Tdk Mutlak / Diselaraskan DgTg.Jawab, (3).Perbedaan Pendapat Dihargai, (4).Tdk Mengenal Oposisi, (5).Keputusan Berdasarkan Musyawarah Utk Mufakat.
2. HAK ASASI MANUSIA 2.1. Pengertian Ham
A. Ham Ialah Hak-2 Dasar Atau Pokok Yg Dimiliki &Dibawah Manusia Sejak Lahir Sbg Anugrah Dr Tuhan YmeAtau Hak Yg Melekat Pd Martabat Manusia Sbg InsanCiptaan Tuhan Yme
B. Menurut Uu-Ri No.39 Thn 1999 Ham Adl.SeperangkatHak Yg Melekat Pd Hakikat & Keberadaan Manusia SbgMakhluk Tuhan Yme & Merupakan Anugrah-Nya Yg WajibDihormati, Dijunjung Tinggi & Dilindungi Oleh Neg,Hukum, Pemerintah & Setiap Org Demi Kehormatan SertaPerlindungan Harkat & Martabat Manusia
C. Yg Dimaksud Pelanggaran Ham Adl.Setiap PerbuatanSeseorg Atau Kelompok Termasuk Aparat Neg, BaikSengaja Atau Tdk Maupun Kelalaian Yg Melawan Hukum,Mengurangi, Menghalangi, Membatasi & Atau Mencabut HakAsasi Manusia Seseorg Atau Kelompok Org Yg DijaminOleh Undang-2
2.2. Macam-2 Ham : Menurut Uu-45 Setelah Diamandemen(Baca Psl 28 A S/D 28 J)
2.3. Ham Dlm Deklarasi Universal Diumumkan Oleh Pbb Ada30 Psl
2.4. Ham Yg Diatur Dlm Uu No.39 Thn 1999Dikelompokkan Menjadi 10 Bagian :
39
Kewarganegaraan
Bg Kesatu : Ttg Hak Hidup Bg Kedua : Ttg Hak Berkeluarga & Melanjutkan
Keturunan Bg Ketiga : Ttg Hak Pengembangan Diri Bg Keempat : Ttg Hak Memperoleh Keadilan Bg Kelima : Ttg Hak Atas Kebebasan Pribadi Bg Enam : Ttg Hak Atas Rasa Aman Bg Ketujuh : Ttg Hak Atas Kesejahteraan Bg Delapan : Ttg Hak Turut Serta Dlm Pemerintahan Bg Sembilan : Ttg Hak Wanita Bg Sepuluh : Ttg Hak Anak
2.5. Sejarah Timbulnya Ham Ham Mulai Dibahas Di Inggris Pd Abad Xiii Pada Saat Itu Raja Inggris “John Leckland”Memerintah
Sewenang-Wenang (1199-1216) & Diprotes Oleh KalanganBangsawan
Hasil Protes Ini, Maka Lahirlah Sebuah Piagam Namanya“Marga Charta” (1215),Tetapi Blm Sempurna,Krn HanyaPerlindungan Kaum Bangsawan & Gereja
Pada Thn 1628 Di Inggris Terjadi Pertentangan AntaraRaja Charles I Dg Parlemen (Utusan Rakyat) YgMenghasilkan “Petition Of Rights” Petisi Ini MemuatBhw Penetapan Pajak & Hak-Hak Istimewa Hrs SeizinParlemen, & Siapapun Tdk Boleh Ditangkap TanpaTuduhan-Tuduhan Yg Sah
Perjuangan Ham Lebih Nyata Thn 1689 Pd Saat Raja“Willem Iii” Menandatangani “Bill Of Rights” & MerubahWajah Demokrasi Yaitu Perpindahan Kekuasaan Dr Raja KeParlemen Di Inggris
Dlm Bill Of Rights Ditetapkan Antara Lain : BhwPenetapan Pajak, Pembuatan Uu & Pemilikan Tentara HrsSeizin Parlemen. Parlemen Jg Berhak Mengubah KeputusanRaja, Bebas Berbicara & Berpendapat Serta PemilihanParlemen Bebas.
Selain Perkembangan Ham Di Inggris JgTdk Dpt Dilepaskan Dr Pemikiran ParaFilsuf Antara Lain :
Thomas Hobbes (Perancis) Melihat Kondisi MasyarakatKacau & Liar Dgn Ungkapannya “Homo Homini Lupus”
40
Kewarganegaraan
John Luck (Perancis) Memandang Manusia Sbg MakhlukSosial Yg Padanya Melekat Hak-Hak Asasi YangMeliputi :Hak Hidup, Hak Kemerdekaan & Hak Atas Milik
Kemudian “Montesqueu” Menyusun Teori “Trias Politica”Yaitu Pemisahan Kekuasaan Antara Legeslatif,Eksekutif, Yudikatif.
Kemudian “Rousseau” Menyatakan Bhw Neg.DilahirkanBebas Yg Tak Boleh Dibelenggu Oleh Manusia LainTermasuk Raja. Pandangan Ini Memberikan Semangat PdRakyat Yg Tertindas Diperancis Untuk MemperjuangkanHaknya.
Di Era Pemerintahan Raja “Louis” Di Perancis RakyatBaru Membentuk Dewan Nasional Sbg Perwakilan SehinggaKehidupan Perubahan Dari Peodalistis MenjadiDemokratis
Setelah Selesai Perang Dunia I & Ii Maka Pbb Thn 1946Membentuk Komisi Ham
Pasal-Pasal Ttg Ham Dlm Deklarasi Universal Ttg HamPbb Ada 30 Pasal (Tugas Anda Ditulis Dgn Tangan)
Ham Menurut Uu 45 Setelah Di Amandemen (Ham Di Indo)(Tugas Anda Mulai Pasal 28a S/D Pasal 28j Tulis Tangan)
HAK ASASI MANUSIA
A. Pengakuan Atas Martabat dan Hak-Hak Yang Sama Sebagai Manusia
Pandangan ontology yang sprirtualistik di satu sisi dan pandangan
materialistik di sisi lain jelas akan melahirkan konsep mengenai HAM
yang tidak saja berbeda, bahkan bertentangan, yang implikasinya akan
berkembang dalam pertentangan untuk memperlakukan nilai-nilai etik dan
moral dalam kehidupan bermasyarakat.
Namun demikian bangsa Indonesia yang memiliki pancasila sebagai landasan
filsafatinya menyatakan bahwa arti dan makna HAM terletak pada manusia
sebagai person yang secara kodrati diciptakan Tuhan Sang Pencipta dengan
41
Kewarganegaraan
dikaruniai derajat, harkat, dan martabat yang sama bagi siapapun,
sedemikian rupa sehingga tanpa terkecuali manusia sebagai persona
memiliki hak dan kewajiban yang sama pula.
Sebagai bagian dari masyarakat internasional, sudah dengan sendirinya
bangsa Indonesia menghormati, menghargai dan menjunjung tinggi prinsip-
prinsip yang telah digariskan dalam Universal declaration of Human
Rights yang dikeluarkan PBB pada tahun 1948, disamping juga menerima apa
yang disebut sebagai Vienna declaration and Programme of action of the
World Conference of Human Rights.
Pembukaan UUD 1945 beserta batang tubuh UUd-nya pada hakikatnya
telah merupakan dasar dan arah bagaimana HAM dibina dan dikembangkan di
Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa sesuai dengan nilai-nilai yang
digariskan dalam pembukaan UUD 1945, pandangan ontologik Pancasila
tentang apa dan siapa manusian itu, ialah, bahwa manusia adalah makhluk
pribadi dan sekaligus makhluk social, makhluk jasmani sekaligus rohani
yang disebut sebagai manusia monopluralis yang memiliki harkat dan
martabat yang sama.
B. Penghargaan dan Pengakuan atas Hak-Hak Manusia dengan Perlindungan
Hukum
Didalam Mukkadimah Deklarasi Universal tentang hak asasi manusia
yang telah disetujui dan diumumkan oleh Resolusi Majelis Umum PBB No.
217A (III) tanggal 10 Desember 1948 terdapat pertimbangan sebagai
berikut:
42
Kewarganegaraan
a. Menimbang bahwa pengakuan atas martabat yang melekat dan hak-
hak yang sama dan tidak terasingkan dari semua anggota
keluarga kemanusiaan, keadilan dan perdamaian dunia.
b. Menimbang bahwa mengabaikan dan memandang rendah pada hak-hak
asasi manisia mengakibatkan perbuatan-perbuatan bengis yang
menimbulkan rasa kemarahan dalam hati nurani umat manusia dan
bahwa terbentuknya suatu dunia dimana manusia akan mengecap
kenikmatan kebebasan berbicara dan agama serta kebebasan dari
rasa takut dan kekurangan telah dinyatakan aspirasi tertinggi
dari rakyat jelata.
c. Menimbang bahwa hak-hak manusia perlu dilindingi oleh
peraturan hokum supaya orang tidak akan terpaksa memilih
pemberontakan sebagai usaha yang terakhir guna menentang
kezaliman dan penjajahan.
d. Menimbang bahwa persahabatan antar Negara-negara perlu
diajukan.
e. Menimbang bahwa bangsa-bangsa dari anggota PBB dalam piagam
menyatakan sekali lagi kepercayaan mereka atas hak-hak dasar
dari manusia, martabat serta penghargaan dari seorang manusia
dan hak-hak yang sama bagi laki-laki dan perempuan dan telah
memutuskan akan meningkatkan kemajuan social dan tingkat
penghidupan yang lebih baik dalam kemerdekaan yang lebih luas.
f. Menimbang bahwa Negara-negara anggota telah berjanji akan
mencapai perbaikan penghargaan umum terhadap pelaksanaan hak-
43
Kewarganegaraan
hak asasi manusia dan kebebasa-kebebasan asa dalam kerja sama
dengan PBB.
g. Menimbang bahwa pengertian umum terhadap ini adalah penting
sekali guna pelaksanaan janji ini secara benar.
Ketujuh pertimbangan adsar ini kemudian dituangkan dalam piagam PBB
yang terdiri dari 30 pasal dan 32 ayat pada dasarnya berisikan:
Pengakuan atas martabat dan hak-hak yang sama sebagai manusian
Penghargaan dan penghormatan atas hak-hak manusia dengan
perlindungan hokum.
Atas pertimbangan diatas, Majelis Umum PBB menyatakan deklarasi
Universal; tentang Hak-Hak Asasi Manusia ini merupakan suatu pelaksanaan
umum baku bagi semua bangsa dan Negara. Setiap orang dan setiap badan
dalam masyarakat perlu senantiasa mengingat prnyataan ini dan berusaha
dengan cara mengajar dan mendidik, mempertinggi penghargaan terhadap
hak-hak dan kebebasan ini, melalui tindakan-tindakan program secara
nasional maupun internasional, menjamin pengakuan dan pelaksanaan hak-
hak, kebebasan-kebebasan itu secara umum dan efektif oleh bangsa dari
Negara-negara naggota maupun daerah-daerah yang berada di bawah
kekuasaan hokum mereka.
Di Indonesia penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia telah
tertuang dalam berbagai peraturan hokum dan Undang-Undang yang ada.
Diantaranya UU RI No.39 tahun 1999 tentang HAM.
HAM di Indonesia meliputi:
i. Hak untuk Hidup
44
Kewarganegaraan
ii. Hak untuk berkeluarga dan melanjutkan keturunan
iii. Hak untuk mengembangkan diri
iv. Hak untuk memperoleh keadilan
v. Hak untuk kebebasan pribadi
vi. Hak untukrasa aman
vii. Hak untuk kesejahteraan
viii. Hak untuk turut dalam pemerintahan
ix. Hak wanita
x. Hak anak
PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA (PPBN)
1. HAK DAN KEWAJIBAN PEMBELAAN NEGARA1.1. Dlm. Uu-45 Psl 27:3 Setiap Warga Neg Berhak & Wajib
Ikut Serta Dlm Upaya Pembelaan Neg.1.2. Uu No.20 Thn 1982 Ttg Ketentuan-2 Pokok Hankam Neg Ri.
Psl 1:2, 1:3,17:1, 17:2, & Psl 18
2. PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGPPBN ADL.PENDIDIKAN DASAR BELA NEG GUNA MENUMBUHKAN :2.1. Kecintaan Tanah Air Cth Perwujudan Sikap & Prilaku
Warga Neg Ialah(A). Mengenal & Memahami Wilayah Nusantara Dg Baik(B). Melestarikan & Mencintai Lingkungan(C). Menjaga Nama Baik Neg Indo Dimata Dunia(D). Setiap Saat Siap Membela Tanah Air
2.2. Kesadaran Berbangsa Bernegara Indo ContohPerwujudan Sikap & Prilaku Warga Neg(A). Menyadari Perlunya Rasa Persatuan & Kesatuan(B). Memiliki Jiwa Besar & Patriotisme
45
Kewarganegaraan
(C). Mentaati Segala Peraturan & Undang-2(D). Sadar Atas Tugas & Tanggung Jawabnya Sbg Warga Neg
2.3. Keyakinan Akan Kesaktian Ps Contoh Perwujudan Sikap& Prilaku Warga Neg. Ialah :(A). Sadar Bhw Dg Mengamalkan & Melaksanakan Ps. Dlm
Kehidupan Sehari-Hari, Indo Tetap Jaya(B). Sadar Dlm Menyelesaikan Masalah Dg Musywarah
Mufakat Sesuai Demokrasi Ps.
2.4. Kerelaan Berkorban Utk Bgs & Neg Contoh Perwujudan,Sikap & Prilaku Warga Neg. Ialah :(A). Bersedia Mengorbankan Segala Miliknya Utk
Kepentingan Bgs & Neg(B). Rela Melakukan Kegiatan Apapun Demi Bgs & Neg(C). Mau Berkorban Demi Mentaati Peraturan Neg
2.5. Memberikan Kemampuan Awal Bela Neg. Contoh PerwujudanSikap & Prilaku Warga Neg :(A). Memiliki Sifat Disiplin, Ulet, Kerja Keras, Taat
Pd Peraturan.(B). Percaya Diri Sendiri(C). Hormat Kpd Orang Tua Atau Yg Dituakan
Psl 19:1 Mengamanatkan Bhw, Ppbn Diselenggarakan GunaMemasyarakatkan Upaya Bela Neg Serta Menegakkan Hak &Kewajiban Warga Neg Dlm Upaya Bela NegaraPsl 19:2 Menyatakan Bhw, Ppbn Wajib Diikuti Oleh Setiap WargaNeg. & Dilaksanakan Secara Bertahap :(A). Tahap Awal Di Tk, Sd, Sltp, & Slta(B).Tahap Lanjutan Diperguruan Tinggi Melalui Pendidikan
Kewarganegaraa
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA PERIODE ORDE LAMA (1945 – 1965)
Pd Periode Ini Yg Dihadapi Adl Ancaman Fisik Dari Dalam : Pemberontakan Bersenjata
Dari Luar Thn 1945 Kekuatan Bersenjata SekutuContoh : Nica, Tentara Dai Nippo & Agresi Belanda
46
Kewarganegaraan
Dari Bentuk Ancaman Ini, Maka Thn 1954 Terbit Undang-2 Ttg Pend.Pendahuluan Perlawanan Rakyat (Pppr) Yg MenghasilkanOrganisasi-2 Perlawanan Rakyat :* Di Desa Disebut Opr Berkembang Menjadi Organisasi
Keamanan Desa (Okd)* Di Sekolah Namanya Organisasi Keamanan Sekolah (Oks)
PERIODE ORDE BARU (1965 – 1998)Periode Ini Yg Dihadapi Adl.Tantangan Non-Fisik Dr Gejolak SosialMaka Utk Mewujudkan Bela Neg, Maka Dibuat Rumusan Bagaimana Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air, Bgs & NegaraOlehnya Itu Pd Thn 1973 Dlm Tap Mpr No.Iv/Mpr/1973 Ttg GbhnWawasan Nusantara & Ketahanan NasionalPeriode Sekarang Yaitu Periode “Reformasi”
WAWASAN NUSANTARA
1. LATAR BELAKANG DG GAGASAN NASIONAL BGS INDONESIA Latar Belakang Wawasan Nusantara Dr Bhs Sangsekerta “Nessos” (Nusa) Artinya Pulau Kata Antara Artinya Diapit
Jadi Nusantara Artinya “Pulau Yg Diapit Oleh Air AtauPulau Yg Ditengah-2 Air. Secara Luas Diartikan Wilayah Perairan & Gugusan Pulau Indo Diantara Oleh Benua “Australia” & “Asia” & Samudra “Hindia” & “Pasifik”
Paham Ttg Negara (State) Indo Menganut Paham Neg Kepualauan Yaitu Paham Yg Dikembangkan Dr ArchipelagoArtinya Neg Kepulauan (Pulau) Yg Diapit Oleh Air & Merupakan Satu Kesatuan Yg Tidak Dpt Dipisahkan
Wanus Artinya Cara Pandang Bgs Indo Ttg Diri & Lingkungannya Yg Berdasarkan Ideologi Nasionalnya Yaitu Ps. & Uud-1945
Sejarah Perkembangan Wawasan Nasional Bgs IndoA. Wanus Sbg Wawasan Wilayah
1. Ordonansi 19392. Deklarasi Juanda 13 – 12 – 19573. Perpu No.4 Thn 1960
47
Kewarganegaraan
4. Zona Ekonomi Eksekutif & Deklarasi Landas Kontinen Tgl 17-02-1969
5. Indo Memiliki Hak Berdaulat Tgl 21 Maret 1980B. Wanus Sbg Wawasan Kekuatan Sampai Thn 1965 Wawasan
Abri Berbeda-2, Akhirnya Timbul Persaingan Tdk Sehat Antar Angkatan, Kemudian Dimanfaatkan Pki Utk Adu Domba
C. Wanus Sbg Wawasan Ketatanegaraan Yaitu Wawasan Nasional Kita Mencakup Ipoleksos Bud Hankam Dg Ketetapan Mpr :
No. Ii Thn 1973No. Ii Thn 1978No. Ii Thn 1983No. Ii Thn 1988
Gagasan Terbentuknya Wawasan Nasional Bgs IndoA. Bertolak Dr Pengertian “Archipelago” Yg Artinya Neg
Kepulauan Yg Dikaitkan Dg Cita-Cita Proklamasi, Falsafah Neg & Kepentingan Nasional
B. Prinsip Wanus Lair Tgl 13-12-1957 (Deklarasi Djuanda)Dg Pengumuman Pemerintah Ttg Perairan Wilayah Ri.
C. Wawasan Hankamnas Sbg Wawasan Nasional Bgs Indo Dikembangkan Oleh Lenhamnas & Dikukuhkan Dlm Tap Mpr No.Iv/73 Sbg Wawasan Dlm Mencapai Pembangunan Nasional
2. DASAR-DASAR PEMIKIRAN :
Latar Belakang Pemikiran Wanus Berdasarkan Ps. :a.Indo Adl.Neg Kepulauan Yg Bersifat Nusantara Dg
Asas Archipelago & Berada Diantara 2 Benua & 2 Samudra
b.Wanus Menjamin Kelangsungan Hidup Bgs & Neg Ri Yg Berarti Menjamin & Menyelenggarakan Juga Kepentingan Nasional
c.Pengesahan Wanus Sbg Wawasan Nusantara Ketatanegaraan Yaitu Dlm Tap Mpr No.Ii/Mpr/1973 & Tap Mpr No.Ii/Mpr/1988
d.Nilai-2 Ps Telah Bersemayan & Berkembang Dlm Hati &Kesadaran Bgs. Indo, Termasuk Dlm Menggali & Mengembangkan Wawasan Nasional, Yg Terlihat Dlm Sila-2 Ps.
48
Kewarganegaraan
Latar Belakang Pemikiran Berdasarkan Kewilayahan Nusantara Geografis Indonesia
* Posisi Indo Berada Pd Posisi Silang Dunia (Diapit 2 Benua & 2 Samudra)* Berada Sebelah Menyebelah Garis Khatulistiwa Dg Iklim Tropis
* Terdiri Dr Ribuan Pulau Kecil & Besar. *Secara Sosial Berpenduduk Majemuk & Ber Bhinneka Tunggal Ika Yg Beragam
* Wilayah Darat, Laut, & Udara Adl Satu Yg Disebut “Tanah Air”
Geo Politik Bgs IndonesiaGeo Politik Artinya Penentuan Kebijaksanaan PemerintahBerdasarkan Konstelasi (Seluk Beluk) Geografis YgDitempati Oleh Suatu Bgs
WAWASAN NUSANTARA
A. Latar Belakang Filososfis Wawasan Nusantara
Tuhan telah menciptkan empat golongan mahkluk yang dapat ditangkap
dengan indera yaitu :
a. benda mati yang hanya mempunyai bentuk dan wujud
b. Flora yang mempunyai wujud serta kehidupan
c. Fauna yang mempunyai bentuk, kehidupan serta reaksi dan naluri
d. Manusia yang mempunyai bentu, wujud, kehidupan, daya reaksi naluri
serta ahklak
Manusia merupakan mahluk yang tertinggi derajatnya karena punya
akhlak dan daya pikir serta dapat menerima firman tuhan sehingga dapat
melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan, antara lain ;
49
Kewarganegaraan
Menyembah penciptanya
Melanjutkan keturunan
Mengusai alam untuk kelangsungan hidupnya
Dalam melaksanakan tugas tersebut manusia bergerak dalam 2 bidang
yaitu :
Bidang Universal filosofis, yang bersifat ideal dan mencangkup
transceden, hati nurani, sistem nilai dala hubungan antar sesama,
dengan kata hati dan milik materi.
Bidang sosial politik, yang bersifat realistis, mencangkup hal-hal
yang dapat dirasakan (imanen), hal-hal hukum serta norma-norma yang
berkaitan dan berhubungan dengan tempat kedudukan di bumi serta
kehidupannya.
Faktor idealis bagi bangsa Indonesia terwujud dalam pancasila
sedangkan faktor realistis terwujud dalam kesejarahan (histotycity),
eksistensi serta proyeksinya dari zaman ke zaman yang kesemuanya ini
dapat menumbuhkan rangsanagan (drives), ditambah dengan letak geografis
Indonesia sangat strategis karena berada diantara dua
benua(Asia_Australia) dan dalam jalur laut hubungan dunia barat dan
dunia timur, kondisis ini mendorong bangsa Indonesia berdaya upaya untuk
memelihara, mempertahankan, menjaga dan menjamin kelangsungan hidupnya.
Salah satu upayanya adalah dengan menyamakan persepsi tentang
negara dan bangsa Indonesia adar dapat mempertahankan eksistensinya
untuk tetap dapat mewujudkan tujuan nasionalnya melalui wawasan
nusantara.
50
Kewarganegaraan
Negara secara konstitutif mempunyai prasyratan dalam perwujutan dan
pencapaian tujuan yang ada.
Secara jelas bahwa pemerintah dalam penyelenggraannya akan
dipengaruhi oleh paham kekuasaan serta akan mengakibatkan adanya masalah
karena perbedaan paham kekuasaan dengan mereka yang berada di lingkungan
kebebasan.
Paham-paham kekuasaan seperti antara lain :
a. Paham Machiavelli (abad XVII), cara pandang bangsa-bangsa eropa
barat telah berkembang sejak islam masuk di eropa pada abad VII,
sehingga menghasilkan peradaban modern seperti sekarang, di bidang
politik dan kenegaran motor atau sumber pemilikinya adalah
Machiavelli seorang pakar ilmu poltik dalam pemerintahan republik
Florence sebuah negara kecil di italia utara
Machiavelli mengatakan dalam bukunya yang diterjemahkan dalam
bahasa inggris “The Prince” apabila ingin mempertahankan kekuasaan agar
tetap kokoh maka lakukan beberapa hal berikut :
Rebut kekuasaan dengan segala cara
Perthankan kekuasaan dengan politik “devide et imper”
Dalam poltik disamkan dengan kehidupan binatang buas, siap
yang kuat itu yang menang, dan sebaliknya.
b. Paham Feurbeck dan Hegel
Paham mateerialistik Feurbeck dan teori sintesa Hegel yang akhirnya
menelorkan paham liberalisme dan komunisme.
c. paham Leninisme dan Mao Zhe Dong
51
Kewarganegaraan
Adalah paham yang menyatakan bahwa untuk memperthankan atau
memperluas kekuasaan mereka berpendapat bahwa dapat dengan pertumpahan
darah adalah syah-syah saja.
d. Paham Lucian W.Pie, dia mengatakan dalam bukunya “political cultur
and political development “Priencesten University 1972, mengatakan
bahwa sistem politik yang baik dalam sebuah negara adalah mengakar
pada akar budaya bangsa.
Wawasan nasioanal suatu bangsa disebut sebagi NATIONAL OUT LOOK
yang unsur dasarnya terdiri dari :wadah (contour), isi (Content), dan
tata laku (condact).
Wawasan suatu bangsa harus mampu memberi inspirasi suatu bangsa
dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan oleh
lingkungan strategis tersebut.
Untuk mewujudkannya perlu pertimbangan beberapa hal pokok :
Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup
Jiwa, tekad dan semangat rakyatnya
Lingkungan sekitarnya
NATIONAL OUT LOOK INDONESIA, disebut WAWASAN NUSANTARA, yang pada
dasarnya unsure yang menjadikan pertimbangan tidak berbeda dengan negara
lain yaitu :contour (geografi),content (penduduk, aspirasi,kebhinekaan),
condact (sikap cinta tanah air).
Tujuan pemahaman wawasan nusantara adalah untuk mengembangkan
pengertian tentang maksud wawasan dalam hubungannya dengan ketiga unsur
52
Kewarganegaraan
dasar yang akan berkaitan dengan pandangan-pandangan berdasarkan
disiplin ilmu-ilmu lain, sehingga akan terjadi gambaran secara bulat
tentang kehidupan suatu bangsa dalam lingkungannya untuk mewujudkan
segenap aspek kehidupan, baik ilmiah maupun aspek sosial dalam
pencapaian tujuan nasional.
Wawasan nusantara secara harfiah selain menunjukkan isi, juga
mengandung pengertian pandangan, tinjauan, penglihtan, dan cara
tanggapan indrawi.
Sedangkan kata nasioanl adalah kata sifat yang berbentuk nasional
atau bangsa yang telah mewujudkan diri dalam kehidupan bernegara.
Dengan demikian wawasan nusantara mengandung pengertian :
Cara pandang bangsa Indonesia
“Mengenai diri dan lingkungannya yang serba bernilai strategis
dengan mengutamakn persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.”
Cara pandang bangsa Indonesia
“Yang telah menegar tentang diri dan lingkungannya dalam
eksistensinya yang serba terhubung melalui interelasi dalam
pembangunan di lingkungan nasional, regional serta global.
Hakekat wawasan nusantara :
“Menumbuhkan kesadaran nasional yang tinggi bagi bangsa Indonesia
sehingga tercipta persatuan dan kesatuan.”
53
Kewarganegaraan
Guna memahami maksud dari wawasan nusantara dan hakekatnya dapat
dilakukan dengan beberapa pendekatan antara lain : pendekatan kenegaraan
dan pendekatan
kebangsaan.
B. Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Mewujudkan Persatuan dan
Kesatuan.
Implementasi wawasan nusantara dapat dilakukan dalam seluruh aspek
kehidupan nasional dalam wilayah meliputi :
Kehidupan dalam sumber kekayaan alam
Kehidupan diantara penduduk
Kehidupan ideology
Kehidupan ekonomi
Kehidupan politik
Kehidupan sosial budaya
Kehidupan hankam
Tantangan wawasan nusantara :
a. Perubahan nasionalisme
Secara global :
Nasionalisme dari ideologi menjadi identitas
Nasionalisme dari politik menjadi kultur
Nasional :
Kebangkitan komponen-komponen bangsa yang dikwatirkan menadi
chauvinisme, kebangsaan yang sempit.
b. Global Paradox
54
Kewarganegaraan
Yaitu situasi dimana peranan rakyat dengan didukung keamapuan bekal
ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi diberikan sebesar-besarnya,
pemerintah hanya sebagai fasilitator, padahal rakyat kita belum
mempunyai kemampuan yang tinggi mengenai IPTEK.
c. Dunia tanpa batas
Yaitu kondisis kehidupan yang akan dipengaruhi kehidupan global.
d. New cavitalisme
Yaitu sistem ekonomi dalam kondisi liberalisme ekonomi
e. Kesadaran warga negara
Keberhasilan wawasan nusantara
Tercermin pada sikap dan prilaku yang mengandung pancaran sinar :
Etika dan moral
Kesadaran untuk melaksankan hak dan kewajiban
Kesadaran bangsa Indonesia bahwa nusantara sangat diperlukan.
BEBERAPA FUNGSI GEOPOLITIK KE DLM & KELUAR
(a). Fungsi Hankam Melindungi Seluruh Tumpah Darah Indo (Ke Dlm) & Ikut Serta Mewujudkan Perdamaian Dunia (Keluar)
(B). Fungsi Ekonomi Meningkatkan Kesejahteraan Masy.(Ke Dlm) & Meningkatkan Devisa Negara (Keluar)
(C). Fungsi Politik Menyadarkan Warga Neg Akan Hak & Kewajibanya (Ke Dlm) & Kepentingan Politik Serta Ketertiban Masy. Dunia (Keluar)
55
Kewarganegaraan
(D). Fungsi Sosbud Utk Mencerdaskan Kehidupan Bgs (Ke Dlm) & Pengiriman Missi Olah Raga & Kesenian Keluar Negeri Secara Bergiliran (Keluar)
GEO STRATEGI INDONESIAArtinya Perumusan Strategi Nasional Yg Memperhitungkan Konstelasi Geografis Neg(A). Secara Fisik Indo Berada Pd Posisi Silang Dunia Yg
Berarti Ikut Menentukan/Mengatur Lalu Lintas Kekuatan Dunia
(B). Secara Sosial Indo Berada Diantara 2 Kekuatan Sosial Dunia (Dunia Barat & Timur)DUNIA BARAT DUNIA INDONESIA DUNIA TIMUR
IndividualismeDemokrasi LiberalKapitalismeLiberalismeWesternisasiTipisMaritin
IdiologiPolitikEkonomiSistem SosialBudayaDemografisHankam
KomunismeDemokrasi TerpimpinSentralisasiSosialisasiSintoismePadatContinental
(c). Pengaruh Terhadap Geografis Indo Dpt Melalui Diplomatik/Damai/Subversi & Agresi / Invasi
2.3. Latar Belakang Pemikiran Berdasarkan Aspek Sosial Budaya
Budaya Dpt Diungkapkan Sbg Cipta, Rasa & Karsa (KrnManusia Tdk Bekerja Hanya Dg Budi Ttp Jg Dg Perasaan,Fantasi & Kehendak)
Pengaruh Faktor Alamiah Membentuk Perbedaan Secara KhasKebudayaan Masyarakat.
Ciri Ruang Hidup Yg Menjadi Asal Usul Suatu Masy., MudahDikenali Perbedaannya Yaitu :(A). Masy. Nelayan Yg Pemberani/Menentang Alam, Agresif
& Terbuka. Masy. Petani/Agraris Yg Teratur/Mengikuti Ruang Alam, Mementingkan Keakraban & Kurang Terbuka
(B). Masy. Desa Yg Memegang Teguh Nilai-2 Relegius, Kekerabatan, Gotong Royong. Masy. Kota Materialistik, Individual
56
Kewarganegaraan
Berdasarkan Ciri & Sifat Kebudayaan Serta Kondisi &Konstelasi Geografis Neg Ri. Tergambar Bhw Masy. IndoAdl. Masy. Majemuk Sehingga Mengandung Potensi KomplikUtk Itu Persatuan & Kesatuan Perlu Mendpt PerhatianDiantara Kita Semua
2.4. Latar Belakang & Pemikiran Berdasarkan Aspek Sejarah :Perjuangan Bgs Dlm Meraih Cita-2, Tumbuh & BerkembangAkibat Latar Belakang SejarahA. Zaman Kerajaan Kalingga (Abad Ix), Sriwijaya (Abad
(Viii), Majapahit (Abad Xv), Mataram (Abad (Xvi), Pajajaran, Gowa Dll.
B. Pd Zaman Eropa (Abad Xvi) Yaitu Bgs Eropa (Inggris, Perancis, Portugis, Spanyol) Datang Di Indo Dg Alasan Berdagang, Kenyataannya Menjajah Timbul Perlawanan Secara Fisik Oleh Sultan Agung Di Mataram (1613), SultanIskandar Muda Di Aceh (1636), Sultan Tirtayasa Di Banten(1650), Sultan Hasanuddin Di Makassar (1660), Diponegoro-Imam Bonjol – Pattimura
Perlawanan Non Fisik R.A. Kartini (1902), Budi Utomo (1908), Sdi, Indiche Party Dll.
C. Zaman Proklamasi 17 Agustus 1945 Kita Menghadapi Pemberontakan Dari Luar Negeri Yaitu Gurkha, Belanda, Inggris Misalnya Bandung Lautan Api, Puputan Jembrana DiBali, Peristiwa Surabaya, Semarang, Dll.
D. Zaman Jepang (1942) Indo Menderita
Pemberontak Dlm Negeri Pki Di Madium, Di/Ti/Prri Di Sumatra, Permesta Di Sulawesi & G.30.S/Pki
3. ARAH PANDANG
4. HAKEKAT WANUSADL. KEUTUHAN NUSANTARA ATAU NASIONAL DLM PENGERTIAN CARA PANDANG YG SELALU UTUH MENYELURUH DLM LINGKUP NUSANTARA
57
Kewarganegaraan
DEMI KEPENTINGAN NASIONAL ARTINYA SETIAP WARGA NEG, APARATUR NEG & PENYELENGGARA NEG HRS BERFIKIR & BERTINDAK SECARA UTUH MENYELURUH DEMI KEPENTINGAN BGS & NEG.
5. ASAS WANUS / NUSANTARAAsas Wanus Terdiri Dr Kepentingan Yg Sama, Tujuan Yg Sama, Keadilan, Kejujuran, Solidaritas, Kerjasama & Kesetiaan Pd Ikrar (Kesepakatan Bersama) Demi Terpeliharanya Integritas Bgs Dlm Kebhinnekaan.
6. KEDUDUKAN WANUS Visi Wanus Adl. Menyelenggarakan Kehidupan Nasional, Maka :
Ps. Adl. Landasan Idiilnya Uud – 1945 Adl. Landasan Konstitusionalnya Tannas Adl. Landasan Konsepsionalnya Gbhn Adl. Operasionalnya Wanus Adl. Landasan Visionalnya.
7. FUNGSI WANUS :Adl. Sbg Pedoman, Motivasi/Dorongan & Rambu-2 DlmMenentukan Segala Kebijaksanaan, Keputusan, Tindakan &Perbuatan Baik Bg Para Penyelenggara Neg. Ditingkat Pusat &Daerah, Maupun Bg Seluruh Rakyat/Masy.Indo Dlm KehidupanBermasy.,Berbgs & Bernegara
8. TUJUAN WANUS8.1. Kedlm Ialah Mewujudkan Satu Kesatuan Aspek Kehidupan
Nas, Baik Aspek Alamiah Maupun Aspek Sosial8.2. Keluar Utk Ikut Serta Mewujudkan Kebahagiaan,
Ketertiban & Perdamaian Seluruh Umat Manusia Di Dunia
UNSUR-2 DASAR WANUS / WASANTARA
1. WADAH WANUS :1.1. Nusantara Bertempat Dlm Arciplase State (Perairan
Nusantara) Ialah Neg.Kepulauan & Bentuk Ujud SifatnyaManunggal & Utuh Menyeluruh
58
Kewarganegaraan
1.2. Nusantara Kita Dlm Tata Susunan Inti Organisasi :Meliputi Bentuk & Kedaulatan, Kekuasaan PemerintahanNeg. & Sistem Perwakilan (Lembaga-2 Neg)
1.3. Dlm.Tata Kelengkapan Organisasi Meliputi : AparaturNeg. (Pns, Tni, Polri),Kesadaran Politik, Pers & MediaMassa, Partisipasi Rakyat.
2. ISI WANUS :2.1. Cita-2 Sesuai Dlm Pemb.Uud-45 Yg Meliputi : Keadilan
Sosial (Ke Dlm.) & Perdaiaan Dunia (Keluar)
2.2. Sifat/Ciri-2 Manunggal Utuh Menyeluruh
2.3. Cara Kerja Berpedoman Pd Ps.
3. TATA LAKU WANUS :3.1. Tata Laku Lahiriyah, Yg Diiringi Dlm Program
Perencanaan, Pelaksanaan & Pengawasan
3.2. Tata Laku Batiniah, Tumbuh Krn Proses PertumbuhanHidup Yg Dipengaruhi Keyakinan, Agama, Kepercayaan,Lingkungan/Alam & Kebiasaan Sehingga Melahirkan SikapMental Bgs.
IMPLEMENTASI & APLIKASI
IMPLEMENTASI I Perwujudan Kepulauan Nusantara SbgKesatuan Politik, Artinya : Kepulauan Wil.Nas Dg Segala Kekayaannya Merupakan Satu
Kesatuan Wil, Wadah, Ruang Hidup & Matra Bgs Indo Terdiri Berbagai Suku & Berbicara Berbagai Macam
Bhs Daerah Serta Meyakini Berbagai Agama & Kepercayaan PdTuhan Yme, Yg Semuanya Merupakan Satu Kesatuan Yg Bulat.
Secara Psikologis,Bgs Indo Adl Senasib Sepenanggungan,Sebgs & Setanah Air
Kehidupan Politik Merupakan Satu Kesatuan Diseluruh WilNusantara
Satu Hukum Utk Kepentingan Nasional
59
Kewarganegaraan
APLIKASINYA :
Mencegah Sikap Egoisme, Sukuisme, Daerahisme Dsb. Mencegah Berubahnya Nilai-2 Kebersamaan Dg Cara
Menghindari Gaya Hidup Mewah, Memupuk Rasa KesetiaKawanan, Sikap Solidaritas Dsb
Mencegah Timbulnya T.A.H.G Dg Jalan Kadarkum, KesatuanLangkah Dsb.
Menciptakan Iklim Penyelenggaraan Neg Yg Sehat SehinggaSistem Pemerintahan Kuat & Terpercaya Yg Dibangun SbgPenjelmaan Kedaulatan Rakyat.
IMPLEMENTASI 2 :
Perwujudan Kepualauan Nusantara Sbg Satu Kesatuan Ekonomi Artinya :
Kekayaan Wil. Nusantara Adl.Modal & Milik Bersama Bgs Indo
Tingkat Perkembangan Ekonomi Hrs Serasi & Seimbang Di Seluruh Daerah
Kehidupan Perekonomian, Diselenggarakan Berdasarkan Asas Usaha Bersama & Kekeluargaan Utk Kemakmuran Rakyat
APLIKASINYA :
Pemanfaatan Kekayaan Alam Seoptimal Mungkin Dg PenyediaanGudang-2 Koperasi Dsb
Menghilangkan Kesenjangan Perekonomian Kota/Desa Pengelolaan Sumber Daya Alam & Pelestariannya Dg
Memperhatikan Keserasian Dlm Masy.
IMPLEMENTASI 3 :
Perwujudan Kepulauan Nusantara Sbg Satu Kesatuan Sosial Budaya, Artinya :
Masy. Indo Adl.Satu, Pri Kehidupan Bgs Merupakan Kehidupan Yg Serasi Dg Tingkat Kemajuan Masy. Yg Sama, Merata, Seimbang, Serta Selaras Dg Tingkat Kemajuan Bgs
Budaya Bgs Adl.Satu & Corak Ragam Budaya Merupakan Kekayaan Budaya Bgs Yg Menjadi Modal & Landasan
60
Kewarganegaraan
Pengembangan Budaya Bgs Seluruhnya & Tdk Menolak Budaya Asing Asalkan Tdk Bertentangan Dg Budaya Bgs
Budaya Nasional Berakar Dlm Budaya Daerah, Maka Budaya Daerah Hrs Maju
APLIKASINYA : Kita Bersama Hrs Menghilangkan Kemiskinan, Kebodohan,
Keterbelakangan, Pengangguran
Meningkatkan Budaya Daerah, Penyajian Seni Budaya Di Media Massa Secara Bergiliran, Menghapuskan Nilai Fiodal,Mencegah Budaya Asing Yg Tdk Sesuai Dg Budaya Kita.
Menciptakan Kehidupan Masy.Yg Rukun, Bersatu Tanpa Membedakan Suku, Daerah, Golongan, Agama
Mewujudkan Sikap Batiniah & Lahiriah Yg Mengakui Menerima& Menghormati Segala Bentuk Perbedaan Atau Kebhinnekaan Yg Ada Disekitar Kita.
IMPLEMENTASI 4 :
Perwujudan Kepulauan Nusantara Sbg Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan, Artinya :
Setiap Warga Neg.Memiliki Hak & Kewajiban Yg Sama Dlm Pembelaan Bgs & Negara
Wil.Nusantara Hrs Dipertahankan & Diamankan Serta Melibatkan Seluruh Komponen Bgs & Neg., Makanya Kita Bertanggung Jawab Bersama Sbg Bgs.
Ancaman Terhadap Satu Wil. Nusantara, Berarti Ancaman Seluruh Bgs. Makanya Kita Bertanggung Jawab Bersama Sebagai Bgs.
APLIKASINYA :
Meningkatkan Kebersamaan Antar Daerah Dlm Pertahanan & Keamanan Wilayah.
Membangkitkan Semangat Nasionalisme, Kebanggaan Nasional,Menghargai Jasa-2 Para Pahlawan Atau Pejuang Bgs.
61
Kewarganegaraan
Menumbuhkembangkan Kesadaran Cinta Tanah Air & Bgs, Agar Terbentuk Sikap Bela Neg Pd Setiap Individu Warga Neg Indonesia
TANTANGAN IMPLEMENTASI WANUS
1). Pemberdayaan Masy Artinya Berikan Peran Aktif Pd Masy.Guna Mencapai Tujuan Nasional.
2). Globalisasi Artinya Keterbatasan Kualitas Sdm Di Bid. Iptek Merupakan Tantangan Serius Menghadapi Globalisasi
3). Era Baru Kapitalisme Dg Issu Global4). Kesadaran Warga Neg Atas Hak & Kewjibannya &
Meningkatkan Kesadaran Warga Neg Dlm Hal Mengutamakan Kepentingan Pribadi & Golongan
SKEMA IKHTISAR WANUS
- NUSANTARA - POSISI SILANG- MANUNGGAL UTUH MENYEL
- BENTUK & KEDAULATAN- KEKUASAAN PEMERINTAH- SISTEM PEMERINTAHAN
- APARATUR NEGARA- KESADARAN POLITIK MASY.- MEDIA PERS
- PEMB.UUD.45 (ALINEA 2)
- UTUH MENYELURUH- MANUNGGAL
- PEDOMAN- MAWAS DIRI- OLAH BUDI
- LANDASAN FALSAFAH - SIKAP MENTAL BANGSA
62
W
A
N
U
S
WADAH
I
S
I
BENTUK WUJUD
TATA INTIORGANISASI
TATA KELENGKAPAN
CITA-CITA
SIFAT / CIRI-CIRI
CARA KERJA
TATA LAKUBATINIAH
TATA
LAKU
Kewarganegaraan
- TATA PERENCANAA- TATA PELAKSANAAN- TATA PENGAWASAN
KETAHANAN NASIONAL
* PENGERTIAN :
Bgs.Indo Mempunyai Cita-2 Yg Ingin Dicapai (Pemb.Uud-45 Alinea 2 Merupakan Tujuan Nas.
Utk Mencapai Cita-2 (Tujuan Nas) Kita Akan Menghadapi Tantangan, Ancaman, Hambatan, Gangguan Hal Ini Perlu Ditanggulangi
Olehnya Itu Bgs Indo Hrs Mempunyai Kemauan, Kekuatan, Ketangguhan & Keuletan Guna Menghadapi T.A.H.G.
Jadi Pengetian Tannas Adl. Merupakan Kondisi Dinamik Suatu Bgs, Berisi Keuletan & Ketangguhan, Yg Mengandung Kemampuan Mengembangkan Kekuatan Nasional, Didlm Menghadapi T.A.H.G. Baik Dari Luar Maupun Dr Dlm, Langsung Maupun Tdk Langsung Membahayakan Integritas, Identitas, Kelangsungan Hidup Bgs & Neg Serta PerjuanganMengejar Tujuan Nas
Beberapa Istilah Dari Pengettian Tsb.- Ketangguhan = Kuat Menderita Atau Menanggulangi Beban- Keuletan = Usaha Terus, Giat Dg Kemauan Keras Dlm
Menggunakan Kemampuan & Kecakapan Utk Mencapai Tujuan/ Cita-2
63
TATA INTILAHIRIAH
Kewarganegaraan
- Identitas = Ciri Khas Suatu Bgs Dilihat Secara Keseluruhan (Holistik).
- Integritas = Kesatuan Yg Menyeluruh Dlm Kehiudpan Nas.,Baik Sosial, Alamiah, Potensi Dll
- Ancaman = Usaha Yg Bersifat Mengubah/Merombak Kebijaksanaan & Dilakukan Secara Konsepsional, Kriminal & Politik
- Tantangan = Usaha Yg Betujuan/Bersifat Menggugah Kemampuan
- Hambatan = Usaha Bersal Dari Dlm Diri Sendiri Bertujuan Melemahkan/Menghalangi Secara Tdk Konsepsional
- Gangguan = Usaha Berasal Dari Luar Bersifat Melemahkan/Menghalangi Secara Tdk Konsepsional
Sifat Tannas :- Manunggal Integratif Secara Serasi & Selaras Semua
Aspek Alamiah & Aspek Sosial- Mawas Kedlm = Terutama Diarahkan Kpd Diri Sendiri- Berwibawah = Mempunyai Daya Pencegah- Berubah Menurut Waktu = Tanna Selalu Berubah Menurut
Sikon- Tidak Membenarkan Sikap Adu Kekuatan & Kekuasaan =
Tannas Mementingkan Konsultasi, Saling Menghargai & Menjauhi Permusuhan/Konfrontasi
- Percaya Diri Sendiri = Tdk Tergantung Pd Neg Manapun. Rumah Tangga Diatur Sendiri
KETAHANAN NASIOANAL
A. Konsep Ketahanan Nasioanal Yang Dikembangkan Untuk Menjamin
Kelangsungan Hidup Menuju Kejayaan Bangsa Dan Negara.
Pengertian ketahanan nasioanal :
Sebagai kondisi dianamis bangsa adalah
“kondisi bansa yang bersikan keuletan, keterampilan, ketangguhan
serta kemampuan mengembangkan seluruh potensi nasional untuk
64
Kewarganegaraan
menghadapi hakekat ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam,
langsung maupun tidak lansung.
Sebagai konsepsi adalah :
“serasi,selaras dan seimbang pada seluruh aspek kehidupan nasioanal
baik pada aspek alamiah yang bersifat statis maupun pada aspek sosial
yang bersifta dinamis karena masing-masing ada keterkaitan dan
keterhubungan satu sama lain.”
Pokok-pokok pikiran ketahanan nasional didasarkan pada :
Tujuan nasional, cita-cita dan falsafah bangsa ;
Wawasan nasional
Kesejahteraan dan keamanan
Sedangkan sifatbya terlihat jelas terdiri dari :
Integratif
waspada
Wibawa
Dinamis
Kostitusi dan saling menghargai
Untuk memperoleh keseimbangan dalam mewujudkan ketahan nasional
maka pembangunan harus tertata pada berbagai aspek serta dapat
mengakomodir kepentingan nasional.
Konsepsi pembangunan inilah yang menjadi konsepsi ketahanan
nasional yang harus dituangkan dalam peraturan yang jelas sebagai paying
65
Kewarganegaraan
pembangunan, peraturan ini harus dihasilakan dalam sebuah proses
politik.
B. Fungsi Ketahanan Nasional Sebagai Kondisi Dokrin Dan Metode Dalam
Kehidupan Berbangsa dan bernegara.
Berdasarkan rimisan pengertian pertahanan nasional dan kondisi
kehidupan berbangsa dan bernegara, ketahanan nasional sesungguhnya
merupakan gambaran dokrin dan metode daam berbagai aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dengan adanya ketahanan nasional yang telah
memuat berbagai visi dan misi serta metode yang ada maka diharapkan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia mampu mengatasi
berbagai pengaruh yang ada dari berbagai aspek-aspek kehidupan, meliputi
:
Pengaruh aspek ideologi
Pengaruh aspek politik
Pengaruh aspek ekonomi
Pengaruh aspek sosial budaya
Pengaruh pertahanan nasional
ASTRA GATRA = (3 GATRA = ASPEK = UNSUR)- ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA DIBAGI 2 GOLONGAN
1.GOL.ASPEK ALAMIAH 2.GOL.ASPEK SOSIAL (KE-2 ASPEK INI DINAMAKAN “ASTRA GATRA”
- ASPEK ALAMIAH (TRI GATRA) :1.GEOGRAFI2.SUMBER DAYA ALAM3.DEMOGRAFI
66
Kewarganegaraan
- ASPEK SOSIAL (PANCA GATRA) :1.IDIOLOGI 4. SOS.BUDAYA2.POLITIK 5. MILITER (HANKAM)3.EKONOMI
PENGERTIAN TANNAS DALAM SKEMA
LANGSUNG
DARI LUAR
DARI DALAM
TIDAK LANGSUNG
MEMBAHAYAKAN
INTEGRITAS IDENTITAS KELANGSUNGAN HIDUP PERJUANGAN UTK MENCAPAI TUJUAN NAS
PERWUJUDAN & PENGARUH TANNAS PD KEHIDUPAN NASIONAL
1. PERWUJUDAN ASPEK ALAMIAH (TRI GATRA)
1.1. Posisi & Lokasi Geografi Negara Bentuk & Wujud Neg.Indo Adl. Neg.Kepulauan (Archipe Lago State)Indonesia Posisi Hubnya Dg Neg.Tetangga Dibatasi Laut & Letaknya Pada Posisi Silang Dunia (Diantarai 2 Benua & 2
67
KEMAMPUANMENGEMBANG
KAN KEKUATANNASIONAL
KEULETAN&
KETANGGUHAN
TANTANGANANCAMANHAMBATANGANGGUAN
LAWAN
Kewarganegaraan
Samudra). Hal Ini Sangat Mempengaruhi Kelangsungan HidupBgs & Neg Dlm Hal Pengaturan Keamanan & Kesejahteraan.
Contoh : Neg.Kepulauan Dlm Membina Tannasnya Hrs Lebih
Banyak Memanfaatkan Potensi Lautnya & Neg Pulau Lebih Banyak Memanfaatkan Potensi Daratnya.
Kesimpulannya Bhw Posisi & Lokasi Geografi Suatu Neg Sangat Menentukan Peranan Dlm Percaturan Lalu Lintas Dunia Guna Menghadapi Hakekat Ancaman
1.2. Keadaan & Sumber Kekayaan Alam Artinya Kekayaan Alam Yg Bersumber Dr Potensi Alam (Udara, Bumi, Laut)Bila Kekayaann Alam Suatu Neg Kurang Atau Tdk Ada MakaNeg Tsb Akan Berupaya Mendapatkan Dr Neg.Lain Dg Berbagai Cara Sehingga Timbul Masalah Poltik, Sosek, Budaya & Hankam
Utk Itu Perlu Dibina Kesadaran Nas.Utk Pemanfaatan Kekayaan Alam, Agar Tercapai Nilai Guna & Hasil Guna Demi Pembangunan Nasional Utk Mengatasi Kerawanan & Menanggulangi Ancaman Yg Mungkin TimbulFaktor Kekayaan Alam Ini Bila Dikelola Dg Cermat Dpt Menignkatkan Ketahanan Nas (Lestarikan Kekayaan Alam Di Neg. Kita)
1.3.Keadaan & Kemampuan Penduduk Dlm Suatu Neg. Manusia Merupakan Faktor Penentu. Masalah Yg Berkaitan Dg Keadaan & Kemampuan Penduduk
Dll.A). Berubahnya Jml.Penduduk Yg Disebabkan Kematian
(Mortalitas), Kelahiran (Pertilitas) & MigrasiBila Penduduk Bertambah Hrs Diimbangi Dg Sdm, Lapangan Kerja, Kesejahteraan Yg Memadai Jika Hal Ini Tdk Diperhatikan Akan Melemahkan Tannas Kita
B). Komposisi Penduduk Menurut :Umur , Kelamin, Tingkat Pendidikan Dll. Dpt Mempengaruhi TannasContoh : Umur Yg Produktif Lebih Banyak Dr Pd Umur Non Produktif Dpt Meningkatkan Tannas
68
Kewarganegaraan
Kesimpulan Bhw Keseimbangan Antara Umur Produktif DgUmur Non Produktif Sangat Mempengaruhi Tingkat Kesejahteraan
C). Penyebaran Penduduk (Distribusi) Berpengaruh Pd Kesejahteraan & Keamanan NasionalContoh : Mendistribusikan Penduduk Ketempat Yg Kosong/Merata Sangat Berpengaruh Terhadap Tannas & Pengelolaan Sda Meningkat (Kesejahteraan Meningkat)Caranya : Transmigrasi & Penyebaran Pusat-2 Industri Supaya Tannas Meningkat
D). Tingkatkan Sdm Dg Jalan Menambah Iptek, Berikan Keterampilan Hal Ini Sangat Mempengaruhi Tannas
2. PERWUJUDAN ASPEK SOSIAL (PANCA GATRA)
GATRA IDIOLOGI
a). Idiologi Merupakan Seperangkat Nilai Yg Diyakini Kebenarannya, Tersusun Secara Sistimatis Digunakan Suatu Bgs Utk Menata Masy. Demi Kelangsungan Hidup BgsIdiologi Dijadikan Dasar Serta Memberi Arah & Tujuan Yg Ingin Dicapai Dlm Kelangsungan Hidup Bgs & Negara.
B). Kekuatan Idiologi Terletak Pada :- Rangkaian Nilai Yg Ada Didlm.Nya Yg Mampu Menampung
Aspirasi Hidup & Kehidupan Manusia Yg Menganutnya- Penghayatan & Pengamalan Oleh Neg Dlm Kehidupan
Sehari-2
C). Ketahan Idiologi Ialah Kondisi Dinamis Suatu Bgs Yg Berisi Keiletan & Ketangguhan Yg Mengandung Kemampuan Mengembangkan Kekuatan Nasional Dlm Menghadapi & Mengatasi Athg Luar/Dlm, Langsung/Tdk Langsung Membahayakan Kelangsungan Hidup Idiologi BGS.
GATRA POLITIK
a). Politik Diartikan Sbg Asas, Haluan & Kebijaksaan Yg Digunakan Utk Mencapai Tujuan & Kekuasaan. Jd Politik Selalu Dihubungkan Dg Masalah Kekuasaan Dlm. Neg.Yg Berada Ditangan Pemerintah.
69
Kewarganegaraan
B). Kehidupan Politik Disektor Masy., Berfungsi Memberi Masukan (Inpu) Berupa Aspirasi Atau Tuntutan KebutuhanMasy. (Input).Kehidupan Politik Disektor Pemerintahu Berfungsi Sbg Keluaran (Output) Berupa Kebijaksanaan Yg Melahirkan Uu & Peraturan-2 Yg Berujud Keputusan Politik
C). Sistem Politik Menentukan Bg Kehidupan Politik Dilaksanakan Sbg Pencerminan Interaksi Antara Input & Output* Sebaiknya Hrs Serasi Input & Output* Jika Output Kebih Dominan Maka Sistem Pemerintahan
Menjadi Otoriter/Diktator* Jika Input Lebih Dominan Dp Output Maka Sistem
Pemerintahan Menjadi Liberal
D). Upaya Bgs Indo Utk Meningkatkan Ketahanan Politik Upaya Utk Mencapai Keseimbangan Input & Output (Demokrasi Ps)
E). Ketahan Politik Ialah Kondisi Dinamik Suatu Bgs Yg Berisi Keuletan & Ketangguhan Yg Mampu Mengembangkan Kekuatan Nasional Dlm Menghadapi & Mengatasi Athg BaikDr Dlm/Luar, Langsung/Tdk Langsung Yg Dpt MembahayakanKehidupan Politik Bgs & Negara
GATRA EKONOMI
a). Kegiatan Ekonomi Adl Kelseluruhan Kegiatan Pemerintah & Masy. Dlm Pengelolaan Faktor Produksi Berupa Sda, Tenaga Kerja, Modal Teknologi & ManagementSerta Distribusi Brg & Jasa Hasil Produksi Utk Kesejahteraan Rakyat
B). Keadaan Eko Suatu Neg Adl.Pencerminan Dr Keseimbangan Antara Produksi & Distribusi Hasil Produksi
C). Upaya Utk Meningkatkan Ketahanan Eko Yaitu Upaya Meningkatkan Kapasitas Produksi (Brg & Jasa) & Meningkatkan Distribusinya
70
Kewarganegaraan
D). Aght Terhadap Kelangsungan Eko Pd Hakekatnya Ditujukan Pd Faktor Produksi Baik Dlm Neg Maupun Hub Dg Luar Negeri
E). Faktor-2 Yg Mempengaruhi Ketahanan Eko Adl.Bumi & Sumber Alam, Modal, Tenaga Kerja, Industrialisasi, Teknologi, Sarana & Management
F).Ketahanan Nas Di Bid.Eko Ialah Kondisi Dinamik Suatu Bgs Yg Berisikan Keuletan & Ketangguhan Yg Mengandung Kemampuan Utk Mengembangkan Kekuatan Nas Di Dlm Mengahdapi & Mengatasi Segala Bentuk Aght Baik Dr Dlm Maupun Dr Luar Yg Dpt Membahayakan Kehidupan Eko Bgs &Neg.
GATRA SOSIAL & BUDAYA
a). Sos-Bud Menunjukkan Dua Segi Kehidupan Yaitu 1 . Kemasyarakatan 2. Kebudayaan
Kemasyarakatan Artinya Manusia Dlm Memenuhi Kebutuhannya (Kelangsungan Hidupnya) Hrs Hidup Berkelompok, Berhubungan Satu Sama Lain (Bekerja Sama)
Kebudayaan Cara Hidup Masy.Yg Dimanifestasikan Tingkah Laku Yg Sdh Melembaga Yg Tercipta Krn :* Kebutuhan Hakiki Manusia * Lingkungan Alam Yg Melahirkan Kebiasaan Hidup Dlm
Suatu Daerah* Lingkungan Sejarahnya
B). Ketahanan Nas Di Bid Sos-Bud Adl. Kondisi Dinamik Dst…………. S.D Yg Dpt Membahayakan Kehidupan Sos-Bud Bgs.
C). Faktor-2 Yg Mempengaruhi Tannas Di Bid Sos-Bud * Tradisi Hindari Tradisi Yg Tdk Wajar Atau Yg
Berlebihhan (Yg Menghambat Kemajuan)* Pendidikan Dg Pendidikan Dpt Merubah Prilaku
Manusia Agar Dpt Mengembangkan Potensinya
71
Kewarganegaraan
* Kepemimpinan Nas Hrs Kuat & Berwibawah Dlm Membina & Membangun Masy.
* Tujuan Nasional Merupakan Pengarah, Pemersatu, Pemberi Motivasi Hal Ini Dpt Menguatkan Tannas DiBid. Sos-Bud
* Kepribadian Nasional Perlu Dipupuk Dibina & Dimasyarakatkan Pd Setiap Generasi Krn Hal Ini Merupakan Daya Utk Mengahdapi Pengaruh Asing
GATRA PERTAHANAN KEAMANANa). Pertahanan Keamanan Adl Upaya Rakyat Semesta Dg Tni
& Polri Sbg Intinya Dlm Mempertahankan & Mengamankan Bgs & Neg.
B).Utk Meningkatkan Ketahanan Nas Di Bid.Hankam Partisipasi & Kesadaran Masy. Perlu Ditingkatkan
C). Ketahanan Nas Di Bid Hankam Adl. Kondisi Dinamik Dst…………. S.D Yg Dpt Membahayakan Hankam Bgs.& Neg
HAKEKAT ANCAMAN ASTAGATRA
1.ANCAMAN UNSUR TRIGATRA : a). Lokasi & Posisi Geografis Negara
1. Dampak Lingkungan Polusi Udara, Air, Polusi Bumi, Polusi Suara Dll.
2.Ketebukaan Posisi Geografis Indo Dari Segala PenjuruDunia Rawan Bg Indo
B). Keadaan & Kekayaan Alam1. Modal Kurang Utk Mengelola Kekayaan Alam &
Keterampilan Penduduk Kurang 2.Kesediaan Tenaga Ahli Dr Luar Yg Ingin
Mengelola/Menggali Kekayaan Alam Kita
C). Kemampuan Penduduk
72
Kewarganegaraan
1. Penyebaran Penduduk Tdk Merata.2.Kesadaran & Partisipasi Masy. Terhadap Fungsi &
Makna Tannas Masih Kurang.
2.ANCAMAN UNSUR PANCAGATRA : a). Idiologi
1. Masih Adanya Sikap Sekelompok Masy.Kita Yg Blm Menerima Ps. Sbg Satu-2nya Asas Bermasy. Berbgs & Ber Neg
2.Usaha Para Penganut Pki Yg Ingin Merubah Ps Menjadi Idiologi Komunis
B). Politik1. Ada Kelompok Tertentu Yg Tdk Setuju Dg Sistem
Politik Demokrasi Ps.2.Kegiatan Organisasi Peserta Pemilu Yg Menyebarkan
Isyu-2 Bhw Sistem Politik Kita Tdk Demokratis3.Kegiatan-2 Provokator Dlm Pemilu4.Sikap Sekelompok Tertentu Yg Blm Memahami Tentang
Kehidupan Politik Indonesia
C). Ekonomi1. Modal Kurang2.Kualitas Pekerja Rendah3.Adanya Sekelompok Ekonom Yg Mencari Keuntungan
Sebesar-2nya, Tanpa Memperhatikan Kepentingan Rakyat
D). Sos - Budaya1. Masih Ada Oknum Yg Menerapkan Konsep Individualis
Yg Mengorbankan Org Lain2.Vidio Biru (Adat Asing) Merusak Moral Bgs (Awas
Budaya Toris)3.Ada Keengganan Generasi Muda Utk Mempelajari Budaya
Asli Daerahnya/Budaya Nasional
E). Hankam1. Kelompok Ekstrim Yg Menghasut Masy. Utk Menentang
Pemerintah Yg Syah2.Sikap Masy. Yg Tdk Mau Kerja Sama Dg Pengamanan Dll.
73
Kewarganegaraan
POLITIK STRATEGI NASIONALPOLTRANAS
a). POLITIKPolitik Dr Segi Kepentingan Penggunaannya :1. Dlm Arti Kepentingan Umum
Suatu Rangkaian Azas/Prinsip, Keadaan Serta Jalan, Cara Serta Alat Yg Akan Digunakan Utk Mencapai Tujuan TertentuContoh : Partai Politik, Orgganisasi Politik Dsb
2.Dalam Arti Kebijaksanaan : (Policy)Adl Penggunaan Pertimbangan Tertentu Yg Dianggap Lebih Menjamin Terlaksananya Suatu Usaha, Cita-2/Keinginan Atau Keadaan Yg Dikehendaki Contoh : Politik Ekonomi, Hukum, Pendidikan Dll
Politik Nas Adl.Azas Haluan, Usaha Serta Kebijaksanaan Tindakan Dg Negara Tentang Pembinaan : Pernecanaan, Pengembangan, Pemeliharaan & Pengendalian,Serta Penggunaan Secara Totalitas Dr Potensi Nas Utk Mencapai Tujuan Nas Yg Dibagi Dlm Tahap-2 Yaitu : 1. Jangka Panjang
2. Jangka Menengah3. Jangka Pendek
POLITIK STRATEGI NASIONAL
A. Politik Dan Strategi Nasional Sebagai Politik Nasional Dan Strategi
Nasional Untuk Mengantisipasi Perkembangan Globalisasi Kehidupan dan
Perdagangan Bebas.
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan penganbilan
kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Strategi
nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam uasaha
pencapaian sasaran dan tujuan politik nasional. Jadi berdasarkan
pengertian keduanya politik dan stategi nasional sangat bermanfaat untuk
74
Kewarganegaraan
mengantisipasi perkembangan globalisasi kehidupan dan perdagangan bebas
yang akan dihadapi bangsa kita. Adapun implementasi polstranas dalam
mengantisipasi perkembangan globalisasi kehidupan dan perdagangan bebas
dapat ditinjau dari berbagai bidang kehidupan, antara lain :
Bidang Ekonomi
1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpuh
pada mekanisme pasar yang adil berdasarkan prinsip
persingan sehat.
2. Mengembangkan persingan yang sehat dan adil serta
menghindari terjadinya struktur pasar monopilistik dan
berbagai pasar distortif.
3. Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan kemanusian
yang adil bagi masyarakat.
4. mengembangkan perekonomian yang berorientasi global.
5. Melakukan berbagai upaya terpadu untuk mempercepat
proses kemiskinan dan mengurangi pengganguran.
Bidang sosial budaya
1. Meningkatkan mutu sumber daya manusia dan
lingkungan yang saling mendukung.
2. Mengembangkan dan membina kebudayaan
nasioanal.
3. Mengembangkan apresiasi seni dan budaya
tradisional
Bidang politik
75
Kewarganegaraan
1. Mempertahankan dan menciptakan kondisi politik dalam negeri
yang kondusif dan menegaskan arah politik luar negeri
Indonesia Yang bebas aktif.
2. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas komunikasi di
berbagai bidang.
3. Memantapkan fungsi, peran dan kedudukan agama sebagai
landasan moral, spritual dan etika.
4. Mengupayakan perluasan dan pemerataan pendidikan serta
peningkatan kualitas clembaga pendidikan yang
diselenggarakan masyarakat maupun pemerintah.
Bidang pertahanan keamanan
1. Menata kembali Tentara Nasional Indonesia sesuai paradigma
baru yang konsisten sekaligus peningkatan kulitasnya.
2. Mengembangkan kemampuan sistem pertahanan keamanan rakyat
semesta.
B. Politik Nasional Sebagai Hakekat Materil Politik
a. Sistem Politik
Perkembangan struktur politik dalam sistem ketatanegaraan di negara
Indonesia membagi struktur politik dalam dua hal, yaitu supra struktur
politik dalam lembag-lembag pemerintahan dan insfrastruktur politik
dalam bentuk wadah kemasyarakatan organisasi politik.
Manusia-manusia yang berada pada tatanan supra struktur politik
terjadi dari hasil proses yang dilakukan oleh insfrastruktur politik ,
dengan demikian maka penyusunanan politik nasioanal sebagai hakekat
76
Kewarganegaraan
materiil adalah perwujudan dari hasil interaksi antar insfrastruktur
politik dan suprastruktur politik.
Saat ini pandangan masyarakat tentang politik sudah lebih jauh
berkembang karena :
Semakin tingginya kesadran bermasyrakat, berbangsa dan bernegara
Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya.
Semakin meningkatnya kemampuan menentukan pilihan dalam menentukan
pemenuhan kebutuhan hidup.
Semakin meningkatnya kemampuan mengatasi persoalan seiring dengan
kemajuan yang diperoleh dari hasil pendidikan yang tinggi, baik
ilmu maupun teknologi
Semakin kritis dan terbukanya dengan ide-ide baru.
Dengan demikian politik nasional sebagi hakekat materiil adalah
hasil maksimal yang dilakukan oleh suprastruktur dan insfrastruktur
politik dalam negara sebagai manajemen nasional yang pada dasarnya
mempunyai unsur sebagai berikut :
1. Negara sebagai organisasi kekuasaan mempunyai peranan atas
pemilikan, pengaturan dan pelayanan yang diperlukan guna
mewujudkan cita-cita bangsa.
2. bangsa Indonesia sebagai unsur pemilik negara berperan dalam
menentukan sistem nilai dan arah/kebijakan negara guna
landasan serta pedoman diberbagi penyelenggaraan negara dalam
melaksanakan fungsinya.
77
Kewarganegaraan
3. pemerintah sebagai manajer berperan dalam penyelenggaraan
fungsi pemerintahan umum dan pembangunan ke arah cita-cita
bangsa dan kelangsungan serta pertumbuhan kehidupan.
4. Masyarakat sebagai unsur penunjang dan pemakai berperan
sebagai kontributor, penerima dan konsumen bagi berbagi hasil
kegiatan penyelenggaran fungsi pemerintahan.
*Strategi Nasional sebagai Hakekat Seni Dan Ilmu Politik Pembangunan
Nasional
Strategi dalam pembangunan dalam konsep ini dimaksudkan guna
mewujudkan konsep ketahanan nasional yang di arahkan pada :
Geografi
Wadah sekaligus ruang lingkup bangsa dan tempat kegiatan dalam
penyelenggaraan kenegaran baik di tingkat pusat maupun daerah, semua
wilayah yang penting dalam keseutuhan suatu negara.
Kekayaam alam
Kependudukan
Ideologi
Pancasila yang menjunjung tinggi 5 nilai tertinggi yaitu : ketuhana
yang maha esa, kemanusian yang adil dan beradap, persatuan yang
berisikan faktor pengikat bangsa yang beraneka ragam dan persatuan
spiritual, kerakyatan dan keadilan sosial.
Politik
Ekonomi
Sosial Budaya
78
Kewarganegaraan
Pertahanan keamanan
Keberhasilan dari pelaksanan politik strategi nasional akan
terlibat dalam hasil yang dilakukan oleh penyelenggara kekuasaan untuk
menciptakan kewibawaan yang bebas dari KKN secar umum akan
menghasilkan :
Masyarakat yang IMTAQ
Kebersamaan, kegotongroyongan, keseutuhan musyawarah sampai mufakat
untuk kepentingan nasional
Percaya diri
Sadar dan patuh serta taat pada hukum
Pengendalian diri yang tinggi
Dapat mendahulukan kepentingan nasioanal
Tantangan baik global maupun lokal akan tetap ada, oleh karena itu
pendidikan tinggi menjadi sangat penting karena perguruan tinggi
mempunyai fungsi ganda :
1. Sebagai institusi ilmiah berkewajiaban untuk secara terus menerus
mengembangkan IPTEK
2. Sebagai Instrumen nasional berkewajiban untuk mencetak kader-kader
pemimpin bangsa.
POLITIK NASIONAL AL :
1.Pol.Dlm.Negeri : Utk Mengangkat Harkat Derajat & Potensi Rakyat Indo (Pernah Dijajah)
79
Kewarganegaraan
2.Pol.Luar Negeri : Bebas Aktif, Anti Imperialisme & Kolonialisme, Solidarotas Sesama Bgs Utamanya Bgs Asia/Afrika
3.Pol.Ekonomi : Bersifat Swambada/Swadaya & Tdk Berarti Mengesolasi Diri Diarahkan Utk Meningkatkan Taraf Hidup Rakyat Indonesia
4.Pol.Pertahanan – Keamanan : Bersifat Defensif & Diarahkan Kpd Pengamanan Serta Perlindungan Bgs & Neg, & Penanggulangan Segala Macam Tantangan, Ancaman & Hambatan
HAKIKAT POLITIK NASIONAL :
Hakikat Pol.Nas Sama Dg Kebijakaksanaan Nas. Yaitu Menjadi Landasan, Arah Utk Menyusun Konsep Stranas
Pol. Nas Dpt Juga Diartikan Sbg Alat Perjuangan Yg MengarahPd Pencerminan Ideologi & Menivastasi Dr Pd Ide & Sikap Kearah Tindakan Yg Nyata
Perumusan Pol.Nas Dilakukan Oleh : Mandataris Mpr, Dibantu Oleh Lembaga-2 Tinggi Negara : Dpa, Dpr, Bpk, & Ma
Dlm Menyusun Pol.Nas Terdpt Beberapa Masalah Yg Perlu Diperhatikan :
A). Kebutuhan Pokok Nas, Seperti Masalah Kesejahteraan & Masalah Pertahanan Keamanan
B). Hal-2 Yg Timbul Dr Lingkungan Sendiri Yg Mencakup Situasi & Kondisi Ipoleksosbud
C). Hal-2 Yg Timbul Dr Luar Lingkungan Yg Bersifat Membantu, Menghambat, Memusuhi Pol. Nas Kita
STRATEGI
* Strategi Diciptakan Oleh Jend.Jomini Dari Prusia Perancis, Clavssewitz Dari Jerman
80
Kewarganegaraan
* Berasal Dr Bhs Yunani Strategos, Dlm Bhs. Inggris “The Art Of General” Artinya Seni Kejenderalan Atau Seni Seorg Panglima Yg Biasa Dibgunakan Dlm Peperangan
* Pd Abad Modern Tdk Lagi Digunakan Oleh Panglima Utk Perang,Ttp Sudah Meluas PenggunaanyaContoh : Strategis Dlm Mencapai Tujuan Ekonomi, Hankam Dll
* Strategi Pd Dasarnya Merupakan Suatu Kerangka Rencana & Tindakan Yg Disusun & Disiapkan Dlm Mencapai Tujuan
(Biasa Disebut Strategi Secara “Terminologis)
* Strategi Nasional :Perjuangan Nas Tdk Hanya Memerlukan Diplomasi & Perang, Tetapi Jg Kekuatan Ideologi, Psikologi, Kekuatan Politik, Kekuatan Ekonomi, Kekuatan Sos-Bud & Kekuatan Militer(Di Dlm Perang Maupun Diluar Perang)Semua Kekuatan Ini Menghendaki : Integrasi, Pengaturan & Penyusunan Serta Penggunaan Yg Terarah, Maka Digunakan Strategi Nasional
DARI URAIAN DIATAS MAKA :
Strategi Nas. Adl. Seni & Ilmu Mengembangkan & Menggunakan Kekuatan-2 Nas. (Ipoleksosbud & Militer) Pd Saat Damai Maupun Perang Utk Mendukung Pencapaian Tujuan-2 Yg Ditetapkan Oleh Politik Nasional
* Faktor-2 Yg Mempengaruhi Poltranas : Idiologi & Politik = Dlm Potensinya Dihimpun Utk Kesatuan
& Persatuan Nas, Keyakinan Atas Kemampuan Sendiri, Kesanggupan Menolong Bgs Lain Yg Terjajah
Ekonomi = Kesuburan, Kekayaan, Tenaga Kerja Dll, Merupakan Potensi Ekonomi Manfaatkan Dg Baik, Begitu Pula Posisi Silang Indonesia
* SOS – BUD :
81
Kewarganegaraan
Beraneka Suku, Bahasa, Dialek, Tradisi, Adat, Bukan Mempersulit Persatuan & Kesatuan Tapi Dg Bhinneka Tunggal Ika Merupakan Pengikat Persatuan
* HAN - KAMMemiliki Potensi Yg Disebut Sishankamrata
* ANCAMAN :Memiliki Athg Yg Negatif Dpt Mengganggu Kelangsungan Hidup Bgs.CONTOH :US + RRC = INGIN MEMPERLUAS IDEOLOGINYAUS + AS = INGIN MEMPERLUAS POLITIKNYAJEPANG = EKSPANSI EKONOMINYA DLL
GARIS-2 BESAR POLITIK NAS. & STRATEGI NAS.POLITIK NASIONALa). Hakekat Pol.Nas == (Kebenaran Pol.Nas)
Adl. Sama Dg Kebijkasanaan Nasional, Menjadi Landasan SertaArah Dg Penyusunan Konsep – Strategi Nas.Politik Nasional Dpt Jg Diartikan Sbg Alat Perjuangan & Konsep Perjuangan
B). Perumusan Pol. Nasional Ditetapkan Mpr Dlm Bentuk Gbhn & Dilaksanakan Oleh Presiden (Mandataris Mpr)Dibantu Oleh Lembaga-2 Tinggi Negara Yaitu :Kabinet Presiden, Dpa, Bpk, & Ma
C). Masalah Pokok Politik Nasional :Ada 3 Problem Yg Hrs Dipecahkan Yaitu :1.Keb. Pokok Nas Pertahanan, Keamanan & Kesejahteraan2.Hal-2 Yg Timbul Dr Lingkungan Sendiri Yg Mencakup
Situasi/Kondis “Ipoleksos – Bud”3.Hal-2 Yg Timbul Dr Luar Lingkungan, Hal Ini Bisa Bersifat
Membantu, Bisa Jg Sebaliknya Memusuhi Politik Nasional
D). Pertimbangan-2 Dlm Merumuskan & Memikirkan Pol.Nas1.Menilai Secara Tepat Ancaman/Gangguan Dr Luar &
Hambatan/Gangguan Dr Dlm
82
Kewarganegaraan
2.Menilai Faktor-2 Dinamik Maupun Statik Di Wil. Kita Maupun Sekitarnya
3.Menilai Secara Tepat Kemampuan Yg Ada Al. : Ipoleksosbud,Jiwa Bgs, Keuangan Dll
4.Menilai Pengalaman-2 Yg Lalu
* POLA UMUM PEMBANGUNAN ADA 4 BIDANG (POL.NAS == POL. PEMBANGUNAN)
1.PEMB. BID. EKONOMI2.PEMB. BID. SOS-BUD3.PEMB. BID. POLITIK4.PEMB. BID. HANKAMNAS
STRATEGI NASIONAL
Strategis Nas Adl. Cara Melaksanakan Politik Nas Utk Mencapai Tujuan
Agar Strategi Nas Berjalan Sesuai Dg Apa Yg Dikehendaki Pol.Nas Maka Terlebih Dahulu Hrs Melaksanakan Telaahan & Perkiraan Strategi Nas.A). Telaahan Strategi :
Yaitu Suatu Kajian Terhadap Lingkungan Yg Akan Berpengaruh Pd Strategi Yg Akan DitempuhDlm Menelaah Lingkungan Politik Nas, Maka Yg Perlu Diperhatikan :
1.Pembidangan Politik Nas, Mencakup Sektor Ipoleksos Bud. Hankam
2.Penentuan Sasaran Masing-2 Bidang Utk Mencapai Tujuan Politik Nas.
3.Pedoman Pelaksanaan4.Sikap & Pendirian Terhadap Masalah-2 Nasional &
Internasional5.Pengendalian Perencanaan
B). Perkiraan Strategi Nasional Yaitu :Suatu Analisa Yg Akan Menghasilkan Sasaran Alternatif Yg Ditetapkan Serta Cara Bertindak Yg Akan Digunakan Utk Mencapai Sasaran-2 Tadi
83
Kewarganegaraan
Perkiraan Strategi Nasional = Prosedur Pd Umumnya :1.Mempelajari Lingkungan2.Pengembangan Sasaran-2 Alternatif & Cara Bertindak Yg
Perlu Ditempuh3.Analisa Kekuatan4.Batas Waktu Berlaku Penilaian Strategik5.Tersedianya Anggaran & Biaya6.Tersedianya Data & Informasi Yg Up To Date
“Visi & Misi Gbhn”“Visi Polstranas Yg Tertuang Dlm Gbhn Adl.Terwujudnya Masy. Indo Yg Damai, Demokratis, Berkeadilan, Berdaya Saing Maju & Sejahtera & Didukung Oleh Manusia Indo YgSehat, Mandiri, Beriman, Bertakwa, Berahlak Mulia, Cinta TanahAir, Sadar Hukum & Lingkungan, Menguasai Iptek, Etos Kerja Tinggi & Disiplin
Utk Mencapai Visi Bgs Indo Tsb Maka Ditetapkan Misi Sbb :
a.Pengamalan Ps. Dlm Kehidupan b.Penekanan Kedaulatan Rakyat Dlm Segala Aspek Kehidupanc.Peningkatan Pengamalan Ajaran Agama & Memantapkan
Persaudaraan Ummat Beragama Dlm Kehidupand.Menjamin Kondisi Aman, Damai, Tertibe.Menjamin Tegaknya Supermasi Hukum & Ham Berdasarkan
Keadilan & Kebenaranf.Pemberdayaan Masy. Dlm Mengembangkan Sistem Ekonomi
“Kerakyatan Yg Berbasis Pd Sda & Sdm Yg Produktifg.Perwujudan Otonomi Daerahh.Mewujudkan Kesejahteraan Rakyati.Mewujudkan Aparatur Negara Yg Bersihj.Perwujudan Sistem & Iklim Pendidikan Yg Bermutuk.Perwujudan Politik Luar Negeri Yg Bebas & Pro Aktif Bagi
Kepentingan Negara
IMPLEMENTASI POLTRANAS
BIDANG HUKUM – ANTARA LAIN :
84
Kewarganegaraan
1.Mengembangkan Budaya Hukum Pd Semua Masy.2.Menegakkan Hukum Secara Menyeluruh (Nasional) & Terpadu
Dg Mengakui & Menghormati Hukum3.Menegakkan Hukum Secara Konsisten4.Meningkatkan Integritas Moral & Keprofesionalan, Aparat
Penegak Hukum, Termasuk Polri5.Mewujudkan Lembaga Peradilan Yg Mandiri & Bebas Dr
Pengaruh Penguasa / Pihak Lain6.Menyelenggarakan Proses Hukum Dg Cepat7.Meningkatkan Pemahaman, Penyadaran, Perlindungan,
Penghormatan & Penegakan Ham Di Seluruh Aspek Kehidupan8.Menyelesaikan Proses Peradilan Terhadap Pelanggaran Ham
Yg Belum Tuntas
BIDANG EKONOMI – ANTARA LAIN :
1.Mengembangkan Sistem Ekonomi Masy Yg Bertumpu Pd Mekanisme Pasar Yg Adil
2.Mengembangkan Persaingan Sehat & Adil & Menghindari PasarMonopolitik
3.Mengoptimalkan Peranan Pemerintah Dlm Mengoreksi Pasar 4.Mengupayakan Kehidupan Yg Layak5.Mengembangkan Kebijakan Industri, Perdagangan & Investasi6.Memberdayakan Pengusaha Kecil, Menengah & Koperasi Agar
Produktif7.Meningkatkan Kualitas & Kuantitas Penempatan Tenaga Kerja
Keluar Negeri8.Meningkatkan Penguasaan, Pengembangan & Pemanfaatan Iptek9.Mempercepat Pemulihan Ekonomi10.Mempercepat Proses Pengentasan Masy. Dr Kemiskinan &
Pengangguran11.Menata Bumn Secara Efisien, Transparant & Profesional12.Proaktif Melakukan Negoisasi Dlm Kerja Sama Ekonomi
Acuan PerkuliahanI. Buku Teks
1. Abidin, Andi Zainal. 1983. Persepsi Orang Bugis Makassar tentang Hukum, Negara dan DuniaLuar. Bandung: Alumni
2. Budiono, Kabul. 2009. Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta3. Chazawi, Adam. 2002. Kejahatan terhadap Keamanan & Keselamatan Negara. Jakarta:
Rajagrafindo Persada
85
Kewarganegaraan
4. Hazairin, 1985. Demokrasi Pancasila (sumbangan pemikiran bagi LPHN). Jakarta: PT.Bina Aksara
5. Huda, Ni’matul. 2005. Otonomi Daerah: Filosofi, Sejarah Perkembangan dan Problematika.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
6. Ikatan Dosen Kewiraan Sulawesi. 1990. Pokok-Pokok Materi Pendidikan Kewiraan. UjungPandang: Yayasan Pengembangan Ilmu dan Teknologi (IPTEK College)
7. Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma8. Kaelan dan Achmad Zubaidi. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi
(Berdasarkan SK Dirjen Dikti No.43/DIKTI/KEP/2006. Yogyakarta: Paradigma9. Konrad Adenaurer Stiftung. 2005. Perspektif Baru Melebarkan Sayap: Kumpulan Wawancara
Perspektif Baru 2003-2005 (ed. Wimar Witoelar). Jakarta: Gramedia Pustaka Pratama10. Laboratorium Pancasila IKIP Malang. 1990. Glossarium Sekitar Pancasila. Surabaya:
Usaha Nasional11. Lemhanas dan Ditjen Dikti. 1992. Kewiraan untuk Mahasiswa. Jakarta: Gramedia12. Mansyur, Hamdan dkk (penyunting). 2002. Pendidikan Kewarganegaraan . Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama13. Rahim, Abdul dan Anwar Ibrahim. 2004. Nilai Demokrasi dalam Budaya Bugis Makassar
(ed.Muhammad Masrury dan Muhammad Ruslan). Makassar: Dinas Kebudayaan danPariwisata Provinsi Sulawesi Selatan
14. Rasyid, Muhammad Ryass. 1998. Nasionalisme & Demokrasi Indonesia: MenghadapiTantangan Globalisasi (ed. Lamusu Laruhun). Jakarta: PT Yasrif Watampone
15. Salam, Dharma Setyawan. 2002. Otonomi Daerah: dalam Perspektif Lingkungan, Nilai, danSumber Daya. Jakarta: Djambatan
16. Srijanti, A. Rahman H.I. dan Purwanto S.K. 2008. Etika Berwarga Negara:Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta: Salemba Empat
17. Syarbaini, Syahrial (ed). 2005. Materi Perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).Jakarta: Suscadoswar Dikti
18. Team Dosen. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan Perguruan Tinggi. Makassar: IkatanDosen Kewarganegaraan Sulawesi-Kordinator Kodam VII Wirabuana
19. Tim Dosen UGM. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi (edisiReformasi). Yogyakarta: Paradigma
20. Ubaedillah, A & Abdul Rozak (ed.). 2009. Pendidikan Kewargaan: Demokrasi, Hak AsasiManusia, dan Masyarakat Madani (edisi Ketiga). Jakarta. ICCE UIN
21. Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara-Universitas Sebelas Maret
22. Yusra, Dhoni (ed). 2007. Membangun Karakter dan Kepribadian Melalui PendidikanKewarganegaraan. Jakarta: Graha Ilmu
II. Peraturan Perundang-undangan
1. Undang-Undang Dasar 1945 (Hasil Amandemen)2. Deklarasi PBB tahun 1948 tentang HAM (U.N. DOC. A/811)3. Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa4. Kepmendiknas No. 45/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi5. Kep Ditjen Dikti Depdiknas No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu
Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi6. Undang-Undang RI No. 9 tahun 1998 tentang Kebebasan Berpendapat7. Undang-Undang RI No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia8. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional9. Undang-Undang RI No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia10. Undang-Undang RI N0. 7 tahun 2007 tentang RPJP11. Undang-Undang RI No. 43 tahun 2008 tentang Wilayah Negara12. RPJMN 2010-2014
86