Bhn Ajar PPKn

87
Kewarganegaraan BAHAN AJAR Pendidikan kewarganegaraan O L E H : ANDI RUHBAN, SST, M.Kes KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR 1

Transcript of Bhn Ajar PPKn

Kewarganegaraan

BAHAN AJAR

Pendidikan kewarganegaraan

O L E H :

ANDI RUHBAN, SST, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN RIPOLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

1

Kewarganegaraan

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGANMAKASSAR2012

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANSK. DIRJEN DIKTI No.43/DIKTI/KEP/2006

POKOK BAHASAN 1. KEWARGANEGARAAN

1.1. PENGERTIAN 1.2. LANDASAN ( DASAR HUKUM)

1.3. HAK KEWAJIBAN WARGA NEGARA 1.4. HAM a. PENGERIAN HAM b. SEJARAH HAM c. HAM DI INDONESIA d. HAM DIBIDANG KESEHATAN 1.5. DEMOKRASI a. PENGERTIAN b. DEMOKRASI MENURUT UUD. 45 c. OTODA 1.6. WANUS a. DASAR PEMIKIRAN DAN PENGERTIAN b. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI c. UNSUR-UNSUR DASAR d. IMPLEMENTASI 1.7. TANNAS a. LATAR BELAKANG DAN LANDASAN b. RUANG LINGKUP

c.PENGARUH HAM, DEMOKRASI DAN LINGKUNGAN HIDUPTERHADAP TANNASd. PENGARUH TANNAS TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DANBERNEGARA

1.8. POLSTRANAS a. PENGERTIAN b. POLITIK STRATEGI NASIONAL INDONESIA c. IMPLEMENTASI POLSTRANAS 1.9. HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN

2. PANCASILA2.1. LANSDASAN PEND.PANCASILA

2

Kewarganegaraan

2.2. PEMBAHSAN PS. SECARA ILMIAH2.3. PENGERTIAN PS.2.4. SEJARAH PERJUANGAN BGS.INDO.2.5. PROKLAMASI & KEMERSDEKAAN2.6. PEMBUKAAN UUD.452.7. HAKEKAT PEMBUKAAN UUD.452.8. PENGERTIAN & KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD.452.9. FUNGSI & PEMB.UUD.452.10.HUB.PEMB.UUD.45 DGN BATANG TUBUH PS.& PROKLAMASI

17 AGUSTUS 452.11.UUD.45 2.12.HUKUM DASAR 2.13.KONSTITUSI2.14.STRUKTUR PEMERINTAHAN2.15.HUB.ANTARA LEMBAGA NEGARA2.16.DINAMIKA PELAKS.UUD.45 2.17.PS SBG.SISTEM FILSAFAT 2.18.RUMUSAN SILA-SILA PS.2.19.KESATUAN SILA-SILA SBG.SUATU SISTEM FILSAFAT2.20.PENGERTIAN NILAI,NORMA,& MORAL2.21.PS.SBG. NILAI DASAR FUNDAMENTAL2.22.MAKNA NILAI SETIAP SILA PS.2.23.PS. SBG.SISTEM IDEOLOGI BGS.2.24.PS.SBG PARADIGMA DLM PEMB.2.25.PS. SBG.PARADIGMA REFORMASI2.26.AKTUALISASI PS.

BAHAN RUJUKAN

1.ABDUL GANI, RUSLAN, 1998 : PS & REFORMASI, MAKALAH, SEMINAR NASIONAL, KAGMA, YOGYAKARTA.

2.KAELAN, 2004, PEND. PS.,PARADIGMA, YOGYAKARTA3.LEMBAGA PERTAHAN NASIONAL, 2000, PEND.KEWARGANEGARAAN,

LEMHAMNAS RI.4.SURADINATA, ERMAYA, HUKUM DASAR GEOPOLITIK &

GEOSTRATEGI DLM.RANGKA KESATUAN NKRI, JAKARTA, 20055.THALIB DAHLAN, 1994 PS.YURIDIS KENEGARAAN, YOGYAKARTA.6.IKATAN DOSEN KEWARGANEGARAAN SULAWESI, MAKASSAR, 20027.KAELAN, PEND.KEWARGANEGARAAN UNTUK PERGURUAN TINGGI

PARADIGMA YOGYAKARTA, 20078.UU NO.39/1999 TTG.HAM, FARMANA BANDUNG, 2006

3

Kewarganegaraan

9.UU NO.12/2006 TTG.KEWARGANEGARAAN RI, FARMANA BANDUNG,2006

TUJUAN PEND.KEWARGANEGARAAN

BERDASARKAN KEPUTUSAN DIRJEN DIKTI NO.43/DIKTI/KEP/2006 TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DIRUMUSKAN DLM VISI & MISI & KOMPETENSI SBB :

VISI :PEND. KEWARGANEGARAAN ADL.MERUPAKAN SUMBER NILAI & PEDOMAN DLM PENGEMBANGAN & PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI,GUNA MENGANTARKAN MAHASISWA MEMANTAPKAN KEPRIBADIANNYA SBG MANUSIA SEUTUHNYA. HAL INI BERDASARKAN PD SUATU REALITAS YG DIHADAPI, BHW MAHASISWA ADL.SBG GENERASI BGS YG HRS MEMILIKI VISI INTELEKTUAL, RELEGIUS BERKEADABAN, BERKEMANUSIAAN & CINTA TANAH AIR & BGS

MISI :UTK MEMBANTU MAHASISWA MEMANTAPKAN KEPRIBADIAANNYA, AGAR SECARA KONSISTEN MAMPU MEWUJUDKAN NILAI-NILAI DASAR PS, RASA KEBANGSAAN & CINTA TANAH AIR DLM MENGUASAI, MENERAPKAN & MENGEMBANGKAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI & SENI DGN RASA TANGGUNG JAWAB & BERMORAL

KOMPETENSI :OLEH KRN ITU KOMPETENSI YG DIHARAPKAN MAHASISWA ADL.:UTK MENJADI ILMUAWAN & PROFESIONAL YG MEMILIKI RASA KEBANGSAAN & CINTA TANAH AIR, DEMOKRATIS, BERKEADABAN, SELAIN ITU KOMPETENSI YG DIHARAPKAN AGAR MAHASISWA MENJADI WARGA NEGARA YG MEMILIKI DAYA SAING, BERDISIPLIN,BERPARTISIPASI AKTIF DLM MEMBANGUN, KEHIDUPAN YG DAMAI BERDASARKAN SISTEM PS.

LANDASAN :

LANDASAN ILMIAH :

SETIAP ILMU HARUS MEMPUNYAI SYARAT-SYARAT ILMIAH YAITU MEMPUNYAI OBJEK, METODE, SISTEM & UNIVERSAL

4

Kewarganegaraan

OBJEK MATERIAL : PEND.KEWARGANEGARAAN ADL.SEGALA HAL YG BERKAITAN DGN WARGANEGARA YG MELIPUTI WAWASAN, SIKAP & PERILAKU WARGANEGARA DLM KESATUAN BGS & NEG.OBJEK FORMA : HUB.WARGANEGARA DGN NEGARA & SEGI PEMBELAANNEGARA

LANDASAN HUKUM :

1.UUD.45PEMB.UUD.45 ALINEA KE 2 & KE 4, YG MEMUAT CITA-CITA, TUJUAN & ASPIRASI BGS.INDO TTG KEMERDEKAAN.PASAL 27 (1) SEGALA WARGANEGARA BERSAMAAN KEDUDUKANNYA DI DLM HUKUM & PEMERINTAHANPASAL 27 (3) TIAP WARGANEGARA BERHAK & WAJIB IKUT SERTA DLM UPAYA PEMBELAAN NEGARAPASAL 31 (1) TIAP WARGANEGARA BERHAK MENDAPATKAN PENGAJARAN

2.KETETAPAN MPR NO. II/MPR/1999 TTG GBHN3.UU NO.20 THN 1982 TTG KETENTUAN POKOK PERTAHANAN

KEAMANAN NEG.RI.4.UU NO. 20 THN 2003, TTG SISDIKNAS5.SK DIRJEN DIKTI NO.43/DIKTI/KEP/2006 TTG RAMBU-RAMBU

PELAKS.MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN (MPK) DI PERGURUAN TINGGI

PENDAHULUAN

Dewasa ini wacana pendidikan demokrasi melalui jalur pendidikan formal

maupun nonformal banyak diperbincangkan lewat tulisan di media massa

maupun forum-forum diskusi dan seminar. Bahkan uji coba pendidikan

demokrasi yang dimodifikasi dalam bentuk civic education (pendidikan

kewarganegaraan) telah mulai dilakukan di tingkat sekolah lanjutan

tingkat pertama (SLTP) dan perguruan tinggi. Sementara pendidikan

demokrasi lewat jalur informal sudah banyak diprakarsai oleh organisasi

– organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah serta

ormas keagamaan sejenis lainnya.

5

Kewarganegaraan

Fenomena ini tidak lepas dari pengaruh trend civic education di negara-

negara yang telah maju dalam berdemokrasi seperti Amerika, Inggris,

Australia, dan negara-negara di Eropa. Gejala ini setidaknya merupakan

indikator akan semakin besarnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

demokrasi sebagai sebuah nilai dan mekanisme hidup bersama sesama

warganegara. Sejalan dengan momentum transisi menuju demokrasi seperti

ini dianggap sebagai kesempatan paling baik untuk membangun demokrasi di

Indonesia. 

Berbarengan dengan kesadaraan tersebut, demokrasi yang seharusnya

menjadi sesuatu yang biasa-biasa saja bagi masyarakat dapat menjadi hal

yang sangat mewah tanpa upaya untuk mewujudkannya. 

Asumi ini tidaklah berlebihan bila dikaitkan dengan warisan tradisi

tidak demokratis yang ditinggalkan kekuasaan masa lalu. Artinya sebagai

sebuah pilihan terbaik demokrasi harus dibiasakan dan di

transformasikan, khususnya bagi generasi muda melalui jalur pendidikan

demokrasi yang dikemas dalam bentuk program civic education. 

Program ini diharapkan dapat memberikan bekal serta pengalaman

berdemokrasi kepada generasi muda, sehingga mereka mampu menyemaikan

landasan kultural bagi perwujudan masyarakat sipil Indonesia yang cerdas

dan kritis terhadap berbagai persoalan bangsa dan negara (smart, good

and critical citizenship). 

Pendidikan Demokrasi di Perguruan Tinggi

Pendidikan dinilai banyak pakar demokrasi merupakan media paling tepat

untuk mentransformasikan nilai-nilai demokrasi. Menengok pengalaman

beberapa negara Barat yang telah maju dalam berdemokrasi, kepedulian

terhadap masa depan demokrasi mereka diwujudkan melalui program

pengintegrasian pendidikan demokrasi ke dalam pelajaran pendidikan

kewargaan (civic education) dalam pendidikan formal di sekolah dan

perguruan tinggi. 

6

Kewarganegaraan

Inggris misalnya sejak 1997 telah melakukan program pendidikan kewargaan

yang mereka namakan democratic citizenship yang diadakan oleh lembaga

pendidikan warga negara demokratis, the Education for Democratic

Citizenship (EDC). 

Program serupa dijumpai pula di Amerika, Kanada, Australia dan sejumlah

negara Eropa dengan nama yang berbeda namun memiliki kesamaan tujuan

yakni bagaimana menjadikan demokrasi sebagai kultur dan mekanisme

bermasyarakat warganegara mereka. Civic education bukanlah sesuatu yang

baru di Indonesia. Pada tingkat pendidikan dasar dan menengah pendidikan

”demokrasi” Indonesia itu dirumuskan dalam bermacam model dan nama.

Model pertama dikenal dengan nama Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang

diajarkan sejak 1975. Mata pelajaran ini kemudian pada 1994 diganti

dengan pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

Sedangkan untuk jenjang perguruan tinggi pendidikan kewargaan tersebut

di kenal dengan nama mata kuliah pendidikan Kewiraan dan Pancasila. 

Sayangnya bila dikaitkan dengan realitas sosial-politik sekarang ini,

agenda nasional pendidikan kewarganegaraan itu lebih tepat dikatakan

telah mengalami kegagalan. Tindakan tidak demokratis dengan cara

kekerasan masih banyak dilakukan oleh sebagian besar masyarakat. 

Politik pengerahan massa akar rumput masih dominan dijadikan modus

politik oleh sebagian elit politik. Perilaku serupa terjadi pula di

kalangan generasi muda dalam bentuk tawuran sesama pelajar dan bentrokan

fisik antara aparat keamanan dengan mahasiswa. Kenyataan seperti ini

merupakan salah satu indikator kegagalan dari pendidikan kewarganegaraan

yang selama ini dilakukan.

Bertolak dari kenyataan tersebut dan peluang memanfaatkan era transisi

menuju demokrasi seperti saat ini, reformasi pendidikan kewargaan

nasional sudah mendesak dilakukan. 

7

Kewarganegaraan

Sebagaimana banyak kalangan menilai, bahwa dalam konteks wacana global

tentang demokrasi dan trend civic education serta semangat reformasi di

Indonesia, kedua model pendidikan kewarganegaraan nasional di atas

dianggap kurang sejalan lagi dengan dua tuntutan refromasi yakni

penegakan demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM). 

Mempertimbangkan peran strategis mahasiswa sebagai penggerak

demokratisasi, reformasi substantif dan metodologis pendidikan

kewarganegaraan mendesak dilakukan tarhadap mata kuliah pendidikan

Kewiraan dan Pancasila di perguruan tinggi. Hal ini penting dilakukan

mengingat mahasiswa sebagai komponen vital dari gerakan reformasi

merupakan aset paling potensial dan strategis bagi proses transformasi

demokrasi Indonesia kini dan mendatang.

Menurut Azyumardi Azra (2001), setidaknya terdapat tiga faktor mengapa

pendidikan kewarganegaraan nasional dalam beragam bentuknya mengalami

kegagalan. Pertama, menyangkut substantif, PPKn, mata kuliah Pancasila

dan Kewiraan tidak disiapkan sebagai materi pendidikan demokrasi dan

kewargaan. Kedua, menyangkut strategi pembelajaran mata pelajaran dan

kedua Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) bersifat indoktrinatif,

regimentatif, monologis dan tidak partisipatif. 

Ketiga, ketiga subjek tersebut lebih bersifat teoritis daripada praksis.

Walhasil hasil pembelajaran ketiga model pendidika kewargaan produk Orde

Baru itu lebih tepat dianalogikan dengan ungkapan klasik ”jauh panggang

dari api” ; kurang menyentuh realitas yang berkembang di masyarakat

lokal maupun internasional.

Kebijakan Baru Semangat Lama

Kebijakan nasional terbaru tentang pendidikan kewarganegaraan di

perguruan tinggi adalah Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

Depdiknas N0. 267/DIKTI/Kep/2000. Keputusan ini lahir sebagai respon

pemerintah terhadap perkembangan situasi politik pasca kejatuhan Orde

Baru. 

8

Kewarganegaraan

Namun patut disayangkan, sekalipun keputusan ini lahir di era reformasi,

tetapi secara substansial belum menampakkan pergeseran paradigma

hubungan antara negara dan warganegara secara signifikan. Masih kuatnya

semangat pendekatan keamanan (security approach) dapat dicermati pada

bunyi pasal 5 keputusan tersebut. 

Menurut pasal tersebut materi pendidikan kewarganegaraan meliputi empat

pokok bahasan yaitu: pengantar pendidikan kewarganegaraan, wawasan

nusantara, ketahanan nasional, dan politik dan strategi nasional.

Sekalipun materi demokrasi dan HAM dijadikan salah satu unusr dari pokok

bahasan yang pertama, nampaknya sampai saat ini pihak pemerintah belum

merealisasikannya dengan sungguh-sungguh dalam bentuk kurikulum yang

sejalan dengan tuntutan reformasi dan penegakan HAM.

Kuatnya paradigma lama yang lebih mengedapankan kontrol negara (state)

atas warga negara dalam keputusan itu dapat pula dicermati pada

pernyataan pasal 7 tentang evaluasi belajar MKDU yang sudah diperbaharui

itu. Menurut pasal tersebut, evaluasi belajar dinyatakan dengan kalimat,

”dilakukan dengan cara yang memungkinkan terdeteksinya perkembangan

sikap tingkah laku mahasiswa”. Dari redaksi pasal ini nampaknya nuansa

militeritsik masih begitu kental bersembunyi dibalik kebijakan

tersebut. 

Pendidikan Kewarganegaraan Model Baru

Usaha sosialisasi demokrasi di Indonesia melalui jalur pendidikan formal

nampaknya masih membutuhkan jalan panjang. Reformasi orientasi

pendidikan kewarganegaran sudah semestinya dilakukan baik peraturan,

paradigma, materi maupun pelaksanannya di lapangan. Orientasi pendidikan

kewarganegaraan yang bertujuan untuk mengembangkan sikap demokratis dan

daya kritis peserta didik selayaknya di jadikan common plat-form para

pengambil kebijakan pendidikan nasional. Kesamaan pandangan ini

selanjutnya dapat ditungkan kedalam penyusunan kurikulum yang sejalan

dengan semangat dan tuntutan demokrasi.

9

Kewarganegaraan

Dalam tataran reformasi metodologi pengajarannya, pendekatan belajar

yang berpusat pada mahasiswa (learner-centered) sudah waktunya di

terapkan pada perkuliahan mata kuliah pendidikan kewarganegaraan

mendatang. Menurut Jhon Dewey, tokoh pendekatan belajar ini, mazhab

pendekatan ini memusatkan perhatian pada kemampuan analisis mahasiswa

terhadap pengetahuan dan pemahaman yang mereka miliki, dan (dosen)

mengarahkannya untuk belajar mandiri dan bertanggung jawab terhadap apa

yang mereka pelajari. 

Sealur dengan pendekatan ini, pembelajaran pendidikan kewargaan mestilah

berlangsung dalam suasana demokratis. Selama perkuliahan berlangsung

dosen dituntut mampu menciptakan suasana kelas yang dinamis, kritis dan

menyenangkan. 

Pandangan selama ini bahwa dosen sebagai satu-satunya sumber pengetahuan

sudah waktunya ditinggalkan. Pemahaman kadaluarsa ini harus segera

diubah melalui pembelajaran yang demokratis dimana dosen berperan

sebagai fasilitator dan pemacu atau motivator dinamika kelas. Untuk

mewujudkan ini semua, rasa empati terhadap beragam pandangan mahasiswa

merupakan sesuatu yang harus dimiliki dosen atau siapa saja yang peduli

dengan pendidikan demokrasi.

Bersandar pada pendekatan pengajaran di atas, pengembangan pendidikan

kewarganegaraan di tingkat perguruan tinggi mendatang diharapkan mampu

menjadikan kampus sebagai rahim bagi lahirnya civic cultur dan

persemaian masyarakat beradab (civilized citizen). Tentunya semangat ini

harus diawali oleh keprihatinan semua pihak, khususnya praktisi

pendidikan akan nasib dan masa depan demokrasi di negeri ini. 

Sejarah perjalanan panjang bangsa Indonesia dimulai era sebelum dan

selama penjajahan, kemudian dilanjutkan pada era perebutan dan

mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan akan

menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai zamannnya.

Perbedaan dan kondisi serta tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi

10

Kewarganegaraan

bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai yang senantiasa tumbuh dan

berkembang berdasarkan nilai perjuangan bangsa. Kesamaan nilai-nilai

tersebut dilandasi oleh jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan, yang

akhirnya sebagai pondasi kekuatan dalam proses terwujudnya Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak mengenal menyerah

terbukti dengan diproklamasikannya NKRI pada tanggal 17 Agustus 1945.

Kemerdekaaan itu tidak terlepas dari anugrah Tuhan YME dan dilandasi

rasa iman untuk rela berkorban.

Nilai-nilai perjuangan bansa Indonesia dalam perjuangan fisik baik dalam

merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan telah mengalami pasang

surut sesuai dinamika kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.

Semangat perjuangan bangsa yang telah dilakukan dalam perjalanannya

mengalami penurunan pada titik yang kritis, dan akhirnya akan

berpengaruh terhadap sendi kehidupan dalam berbangsa dan bernegara, hal

tersebut tidak terlepas dari pengaruh globalisasi.

Dalam menghadapi pengaruh globalisasi dan menyongsong masa depan yang

lebih baik, harus dilakukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidangnya

masing-masing dengan perjuangan yang dilandasi oleh nilai- nilai

perjuangan bangsa Indonesia, sehingga kita tetap memiliki wawasan dan

kesadaran sikap dan prilaku yang cinta tanah air dan mengutamakan

persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam wadah NKRI.

Perjuangan non fisik tersebut memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi

seluruh warga Negara dengan melalui pendidikan kewrganegaraan.

1.1.Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan

a.Dasar Pemikiran

Semangat dan jiwa yang tertuang dalam pembukaan dan batang tubuh UUD

1945 (antara lain pasal 30), serta pengalaman perjuangan bangsa

Indonesia untuk menjamin tetap tegaknya NKRI selama lebih dari setengah

abad telah menumbuhkan tekad dan keyakinan bangsa Indonesia serta

merupakan suatu hal yang tak terelakan, bahwa kelangsungan hidup bangsa

dan Negara Indonesia.

11

Kewarganegaraan

Semangat demikian inilah yang tersirat dalam pasal 30 UUD 1945 yang

menegaskan bahwa “ Tiap-tiap warganegara Indonesia berhak dan wajib ikut

serta dalam usaha pembelaan Negara”. Rumusan pasal 30 UUD 1945 ini

mengandung makna adanya semangat semangat “demakratisasi” dalam

penyelenggaraan pembelaan Negara. Dekratisasi dalam bidang aspek-aspek

kehidupan bangsa, mempersyaratkan tiap-tiap warganegara memiliki

kesadaran akan hak dan kewajibannya itu. Namun demikian disadari bahwa

kesadaran warganegara terhadap hak dan kewajibannya itu tidak dibawa

sejak lahir, tetapi harus ditanamkan, ditumbuhkan serta dikembangkan

yaitu melalui upaya sosialisasi.

Sosialisasi adalah upaya memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada

seseorang agar ia dapat melaksanakan peranannya dalam kehidupan social

tertentu. Upaya sosialisasi yang terbaik adalah melalui pendidikan.

Berdasarkan pada pemikiran demikian itu, pendidikan kewiraan sebagai

upaya untuk menumbuh kembangkan kesadaran hak dan kewajiban warganegara

dalam bela Negara dimasukan dalam kurikulum pendidikan tinggi.

b.Pendidikan Kewiraan

1. Pengertian, tujuan/sasaran Pendidikan kewiraan

Istilah pendidikan pada hakekatnya dari masa kemasa sejalan dan

sederhana dinyatakan merupakan usaha sadar untuk mengciptakan peserta

didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi

peranannya dimasa datang. Istilah kewiraan berdasarkan pada kata Wira

yang nmengandung beberapa arti seperti patriot, pahlawan, satria,

perkasa dan berani.

Atas dasar itu dirumuskanlah pengertian pendidikan kewiraan adalah usaha

sadar untuk menciptakan warganegara (sumber calon pemimpin bangsa)

melalui kegiatan bimbingan, bagi peranannya untuk menjamin kelangsungan

hidup bangsa dan Negara menuju kejayaannya.

Tujuan/sasarannya ialah terbentuknya sarjana Indonesia yang mencintai

tanah airnya, memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia yang

tinggi, memiliki keyakinan yang tinggi terhadap pancasila sebagai dasar

dan ideology serta siap dan rela berkorban untuk bangsa dan Negara.

12

Kewarganegaraan

Melalui pendidikan kewiraan ini diharapkan warganegra Indonesia memiliki

sikap mental yang meyakini hak dan kewajiban serta tanggung jawab

sebagai warganegara yang rela berkorban untuk membela bangsa dan Negara

serta kepentingan nasionalnya.

2. Landasan Hukum

Pendidikan kewiraan dimasukan dalam kurikulum Pendidikan Tinggi

berdasarkan keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan

Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata Republik

Indonesia melalui surat keputusan nomor : 022/U/1973-kep/B/43/XII/1973

tanggal 8 desember 1973 tentang Penyelenggaraan pendidikan kewiraan.

Namun realisasi dari surat keputusan bersama tersebut baru terwujud pada

tahun akademik 1974/1975, berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan

kebudayaan No.0228/U/1974 tanggal 2 oktober 1974. Undang-undang yang

melandasi kerjasama Menteri Hankam dan Menteri Dikbud pada waktu itu

ialah UU No.22 tahun 1954 tentang Perguruan Tinggi.

Dengan terbitnya UU No.20 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok

pertahanan keamanan Negara, hal-hal yang berkaitan dengan Pendidikan

kewiraan diakomodasikan dalam UU itu sebagai berikut

1.Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) adalah Pendidikan dasar bela

Negara guna menumbuhkan kecintaan kepada tanah air, kesadaran berbangsa

dan bernegara, kerelaan berkorban untuk Negara serta memberikan

kemampuan awal bela Negara

2.PPBN sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam sistem pendidikan

nasional

3.PPBN diselenggarakan guna memasyarakatkan upaya bela Negara serta

menegakkan hak dan kewajiban warganegara dalam bela Negara

4.PPBN wajib ikut oleh setiap warga Negara dan dilaksanakan secara

bertahap yaitu :

a.Tahap awal pada Pendidikan Dasar sampai menengah Atas dan dalam

gerakan

b. Tahap lanjutan dalam bentuk Pendidikan Kewiraan

13

Kewarganegaraan

Dengan terbitnya UU No.20 tahun 1982 itu, Penyelenggaraan Pendidikan

Kewiraan , mengalami penyempurnaannya. Dengan surat keputusan bersama

Mendikbud dan Menhankam No.061/U/1985 dan No Kep/002/11/1985 tanggal I

februari 1985 tentang kerjasama dalam pembinaan Pendidikan Kewiraan

dilingkungan Perguruan Tinggi dan ditetapkan sebagai mata kuliah wajib

dan merupakan bagian dari mata kuliah umum (MKDU).

c. Pendidikan kewarganegaraan

Dalam era reformasi, berturut-turut dengan keputusan Mendiknas

No.232/U/2000, Kep Dirjen Dikti No.38/Dikti/Kep/2002, ditentukan bahwa

nama mata kuliah Pendidikan kewiraan secara formal tidak lagi digunakan,

istilah yang digunakan Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam komponen

kurikulum Pendidikan tinggi. Pendidikan kewarganegaraan bersama-sama

pendidikan pancasila dan pendidikan Agama merupakan Mata Kuliah

Pengembangan Kepribadian (MPK).

1.2.Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Dasar Kelompok MPK

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai dasar kelompok Mata Kuliah

Pengembangan Kepribadian (MPK) sesuai dengan keputusan Menteri

Pendidikan Nasional No.232/U/2000 . Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

(MPK) ialah kelompok bahan kajian dari mata pelajaran untuk

mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa dan berbudi luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta

mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

1.3.Visi, Misi dan Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan

a.Visi Pendidikan Kewarganegaraan

Visi Pendidikan kewarganegaraan di Perguruan Tinggi adalah : Menjadi

sumber nilai dan pedoman penyelenggaraan program studi dalam

mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya selaku warga Negara

yang berperan aktif menegakkan demokrasi menuju masyarakat madani.

b. Misi Pendidikan Kewarganegaraan

Misi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi adalah : Membantu

mahasiswa selaku warga Negara agar mampu mewujudkan nilai-nilai dasar

14

Kewarganegaraan

perjuangan bangsa Indonesia serta kesadaran berbangsa, bernegara dalam

menerapkan ilmunya secara bertanggunmg jawab terhadap kemanusiaan

c.Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan

Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi bertujuan

untuk menguasai kemampuan berpikir, bersikap rasional dan dinamis,

berpandangan luas sebagai manusia intelektual, serta mengantarkan

mahasiswa selaku warga Negara RI yang memiliki :

1.Wawasan kesadaran bernegara untuk bela Negara dengan cinta tanah air

2.Wawasan kebangsaan, kesadaran berbangsa demi ketahanan nasional

3.Pola fakir, sikap yang komprehensif integrative (menyeluruh dan

terpadu) pada seluruh aspek kehidupan nasional.

1.4. Penutup

Pembahasan tentang pemahaman kesadaran bernegara untuk bela Negara dan

memiliki pola piker, pola sikap dan pola tindak bagi mahasiswa, agar

cinta tanah air dan dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara. Pada

hakekatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan

pemerintah suatu Negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan

generasi penerusnya, selaku warga masyarakat, bangsa dan Negara, secara

berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi hari depan mereka yang

senantiasa berubah dan selalu terkait dengan kontak dinamika budaya,

bangsa, Negara dan hubungan internasionalnya.

Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Warga Negara Republik Indonesia

diharapkan mampu “Memahami, menganalisa dan menjawab masalah-masalah

yang dihadapi masyarakat, bangsa dan Negara secara berkesinambungan dan

konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan

dalam UUD 1945”.

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek:.1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalamperbedaan,Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, SumpahPemuda,Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam

15

Kewarganegaraan

pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan RepublikIndonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupankeluarga,Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat,Peraturan peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa danbernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilaninternasional3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajibananggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan,penghormatan dan perlindungan HAM4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga dirisebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaanmengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri,Persamaan kedudukan warga negara5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusiyang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,Hubungan dasar negara dengan konstitusi6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistempolitik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani,Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara danideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,Pengamalan nilainilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasilasebagai ideologi terbuka8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luarnegeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubunganinternasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasiglobalisasi.

PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

A. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Dasar Kelompok MPK

1. Pentingnya Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

Bahwa di Negara maupun di dunia ini akan menginginkan Negara dan

bangsanya tetap berdiri tegak, berbagai upaya akan dilakukan tidak

terkecuali melalui dunia pendidikan, oleh karena itu dalam General

Education/Humanities selalu ada materi sebagai pembekuan dasar sikap

prilaku bangsanya, seperti di:

16

Kewarganegaraan

- Amerika Serika mempunyai:

History, Humanity, and Philosophy

- Jepang mempunyai:

Japanese History, Ethis, Philosophy and Science Religion

- Philipina mempunyai:

Philipino, Family Planning, Taxion and Land Reform, ThePhilipina

New Constitution, Study of Human Right

- Indonesia mempunyai:

Agama, Pancasila, dan Pendidikan Kewarganegaraan

2. Rasionalisasi Pendidikan

Pendidikan hakekatnya sebagai upaya sadar dari masyarakat dan

pemerintah suatu Negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan

generasi penerusnya selaku warga masyarakat, bangsa dalam Negara, secara

berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi hari depan dengan

dinamika perubahannya karena adanya pengaruh global.

Untuk menjawab itu dibutuhkan pembekuan ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni yang berlandaskan nilai-nilai keagamann dan nilai-nilai budaya

bangsa yang dapat menjadi pedoman hidup warga Negara.

Keanekaragaman suku, adapt-istiadat, dan agama serta berada pada

ribuan pulau yang berbeda sumber kekayaan alamnya, memungkinkan untuk

terjadi keanekaragaman kehendak dalam Negara karena tumbuhnya sikap

premordalisme sempit, yang akhirnya dapat terjadi konflik yang negative,

oleh karena itu dalam pendidikan dibutuhkan alat perekat bangsa dengan

17

Kewarganegaraan

adanya kesamaan cara pandang tentang misi dan visi Negara melalui

wawasan nusantara sekaligus akan menjadi kemampuan menangkal ancaman

pada berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. Kompetisi yang Diharapkan dari Pendidikan Kewarganegaraan

Hakekat Pendidikan

Masyarakat dan pendidikan suatu Negara berupaya untuk menjamin

kelangsungan hidup serta kehidupan generasi penerusnya secara berguna

(berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan bermakna (berkaitan dengan

kemampuan koknitif dan spikomotorik). Generasi penerus tersebut

diharapkan akan mampu mengantisipasi hari depan mereka yang senantiasa

berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa,

negara, dan hubungan internasional. Pendidikan tinggi tidah dapat

mengabaikan realita kehidupan global yang digambarkan sebagai perubahan

kehidupan yang penuh paradoks dan ketakterdugaan. Karena itu Pendidikan

Kewarganegaraan dimaksudkan agar kita memiliki wawasan kesadaran

bernegara untuk bela negara dan memiliki pola piker, pola sikap dan

prilaku sebagai pola tindak cinta tanah air berdasarkan pancasila. Semua

itu diperlukan demi tetap utuhnya dan tegaknya NKRI.

Kemampuan Warga Negara

Tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan

wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta prilaku yang cinta tanah

air dan bersendikat kebudayaan bangsa, wawasan nusantara serta

ketahanannasional dalam diri para mahasiswa calon sarjana/ilmuan warga

18

Kewarganegaraan

Negara NKRI yang sedang mengkaji dan akan menguasai IPTEK dan seni.

Kwalitas warga negara akan ditentukan terutama oleh keyakinan dan sikap

hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara disamping derajat

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajari.

Berkaitan dengan pemupukan nilai, sikap, dan kepribadian seperti

yang tersebut diatas, pembekalan pada peserta didik di Indonesia

dilakukan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara, Ilmu social Dasar,

Ilmu Budaya dasar, dan Ilmu Alamiah Dasar sebagai latar aplikasi nilai

dalam kehidupan yang disebut kelompok Mata Kuliah Pengembangan

Kepribadian (MKPK) kurikulum perguruan tinggi.

Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan

Jiwa patriotic, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan,

kesetiakawanan social, kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap

menghargai jasa para pahlawan dikalangan mahaisiwa hendak dipupuk

melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Kehidupan kampus pendidika tinggi

dikembangkan sebagai lingkungan ilmiah yang dinamis, berwawasan budaya

bangsa, bermoral keagamaan dan berkepribadian Indonesia.

Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan nasional

menyebutkan bahwa kurikulum dan isi pendidikan yang memuat Pendidikan

Pancasila, Pendidikan agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan terus

ditingkatkan dan dikembangkan di semua jalur, jenis, dan jenjang

pendidikan. Itu berarti bahwa materi instruksional Pendidikan

Kewarganegaraan di perguruan tinggi harus terus-menerus ditingkatkan,

metodologi pengajarannya dikembangkan kecocokannya dan efektifitas

19

Kewarganegaraan

manajemenpembelajarannya termasuk kwalitas dan prospek karir

pengajarnya.

Kompetensi yang Diharapkan

Kompetisi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa

tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seorang pengajar agar Ia mampu

melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu.

Adapun kompetensi yang diharapkan dari pendidikan kewarganegaraan

adalah:

- Terbentuknya sikap prilaku dan cara berpikir dari cara berpikir

sektoral pada acra berpikir komperhensif integral dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

- Menumbuhkan rasa cinta tanah air sehingga rela berkorban untuk

membela tetap tegaknya Negara dan keutuhan bangsa.

B. Sejarah Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan

1. UU No. 2, 1989 tentang system pendidikan nasional dalam pasal 39

yang memuat klosul jenis-jenis kurikulum pendidikan antara lain

kurikulum pendidikan kewarganegaraan.

2. Penjelasan tentang pasal 39 khusus mengenai pendidikan

kewarganegaraan dikatakan:

a. Ayat 1 mengatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah

hubungan warga Negara, warga Negara dengan Negara serta

Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.

20

Kewarganegaraan

b. Ayat 2 mengatakan untuk Perguruan Tinggi melalui Pendidikan

Kewiraan

3. UU No. 20, 1989 tentang Pokok-Pokok Negara, dalam pasal 17, 18

ataupun pada UU No. 3 tahun 2000 memberikan penjelasan tentang

kewajiban warga Negara untuk membela Negara melalui Pendidikan

Pendahuluan Bela Negara yang terbagi dalam dua tahapan, yaitu:

a. PPBN tahap awal diberikan dari tingkat TK-SMA

b. PPBN tahap lanjutan diberikan di Perguruan Tinggi

disebut Kewiraan

4. Tuntutan Reformasi tentang Supremasi Hukum

Berdasarkan acuan diatas maka Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional menganggap perlu mengadakan

penyesuaian GBPP di perguruan tinggi, yaitu:

a. Kurikulum pendidikan agama, kurikulum pendidikan pancasila dan

kurikulum pendidikan kewarganegaraan dari kelompok mata kuliah

umum (MKDU) menjadi Mata Kuliah Pembinaan Kepribadian (MKPK)

b. GBPP pendidikan kewiraan menjadi GBPP poendidikan

kewarganegaraan.

5. KEP. MENDIKNAS No. 232/U/2000 tanggal 20 desember 2000 tentang

Pedoman Penyusunan kurikulum DIKTI dan Penilaian Hasil Belajar,

21

Kewarganegaraan

Kurikulum pendidikan tinggi meliputi KURIKULUM INTI dan KURIKULUM

INSTITUSIONAL yang berisikan:

- Kurikulum inti merupakan kelompokbahan kajian pelajaran yang harus

dicakup dalam satu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum

yang berlaku secara nasional.

- Kurikulum instutional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran

yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikn tinggi, terdiri atas

tambahan dari kelompok ilmu dan kurikulum inti yang disusun dengan

memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta cirri khas

perguruan tinggi yang bersangkutan.

KUTI, MPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian)

MKK (Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan)

MKB (Mata Kuliah Keahlian Berkarya)

MPB (Mata Kuliah Prilaku Berkarya)

MBB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat)

KUNAL : Keseluruhan atau sebagian dari KUTI

6. Keputusan Direktorat Pendidikan Tinggi No. 38/U/2002 tentang rambu-

rambu substansi kajian Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

meliputi anatara lain:

a. Pengantar Penting Kewarganegaraan,

b. Pemahaman Kenegaraan

Melalui pendidikan kewarganegaraan, warga Negara NKRI ini

diharapkan mampu:

22

Kewarganegaraan

- Memehami, menganalisa dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi

oleh masyarakat, bangsa dan Negara secara berkesinambungan dan

konsisten dengan cita-cita serta tujuan nasional seperti yang

digariskan dalam pembukaan UUD 1945

- Mempertahankan jatidiri bangsa yang berjiwa patriotic dan cinta

tanah air didalam perjuangan nonfisik sesuai dengan prospesinya

masing-masing.

PEMAHAMAN TTG. WARGA NEGARA BGS, NEGARA, MASYARAKAT,HAK DAN KEWAJIBAN

a) WARGA NEGARA

Tugas Mandiri Mahasiswa, Mengacu Pd Uu Ri.No.12/2006 Ttg Kewarganegaraan Khususnya Pd : Ps 1 (1), Ps 2, Ps 4 (A,B,C,D,F,G), Ps 5 (1) & (2)

b) BANGSA IALAH :

1). Org Yg Bersamaan Asal, Keturunan, Adat, Bahasa,Sejarah Sertta Berpemerintahansendiri

2).Kumpulan Manusia Yg Terikat Krn Kesatuan Bahasa &Wilayah Tertentu

3).Bgs Indo Ialah Sekelompok Manusia Yg MempunyaiKepentingan Sama & Menyatakan Dirinya Sbg Suatu BgsSerta Berproses Didlm Suatu Wilayah Di Indo (Nusantara)

c) NEGARA IALAH :

1). Suatu Organisasi Diantara Sekelompok/BeberapaKelompok Manusia Yg Bersama-Sama Mendiami Suatu WilTertentu Dg Mengakui Adanya Suatu Pemerintahan YgMengurus Tata Tertib & Keselamatan Sekelompok /BeberpaKelompok

2).Suatu Perserikatan Yg Melaksanakan Suatu PemerintahanMelalui Hukum Yg Mengikat Masy. Dg Kekuasaan Dlm SuatuWil.(Robert Mac Iver)

d) MASYARAKAT IALAH :

23

Kewarganegaraan

1). Suatu Kelompok Manusia Yg Hidup & Bekerja Sama UtkMencapai Terlaksananya Kegiatan-2 Mereka Bersama (HaroldJ.Laski)

2).Suatu Sistem Hubungan Yg Ditertibkan

e) TUJUAN NEGARA :

1). Neg.Dipandang Sbg Asosiasi Manusia Yg Hidup & BekerjaSama Utk Mencapai Tujuan

2).Menciptakan Kebahagiaan Bg Rakyatnya 3).Neg. Yg Haluannya Marxime, Lenimisme Tujuannya

Membangun Neg.Komunis4).Tercantum Dlm Pemb.Uud 45 Alinea 4 Melindungi …..

* KEDUDUKAN NEG. KESATUAN RI.

1.Neg. Merdeka & Berdaulat & Mempunyai Darat, Udara &Laut, Ada Pemerintahan, Ada Penduduk, Ada Uud, AdaPengakuan Internasional & Menjadi Anggota Pbb

2.Kedudukan & Kewajiban Yg Sama Dg Negara-2 Lain & TurutSerta Memelihara Perdamaian Dunia

2. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA(SESUAI PASAL-2 DLM UUD-1945)

a).Psl.27:1Menetapkan Hak Warga Neg.Yg Sama Dlm Hukum &Pemerintahan & Kewajiban Utk Menjunjung Hukum &Pemerintahan

B).Psl.27:2Menetapkan Hak Warga Neg.Atas Pekerjaan &Penghidupan Yg Layak Bg Kemanusiaan

C).Psl.27:3Menetapkan Hak Warga Neg.Utk Ikut Serta DlmUpaya Pembelaan Negara

D).Psl.28Menetapkan Hak Kemerdekaan Warga Neg UtkBerserikat, Berkumpul, Mengeluarkan Pikiran Lisan /Tulisan

E).Psl.29:2 Kemerdekaan Utk Memeluk Agama Masing-Masing &Beribadat Menurut Agamanya

24

Kewarganegaraan

F) Psl.30:1 Hak Dan Kewajiban Utk Ikut Serta Dlm UsahaPertahanan & Keamanan Negara

G).Psl.31:1Bhw Tiap Warga Neg.Berhak MendapatkanPengajaran

H) Psl. 33 & 34 Adl. Hak Warga Neg MendapatkanKesejahteraan Pasal 33 Perekonomian Disusun …………. Dst.

Bumi & Air Kekayaan, Cabang-2 Produksi Yg Penting…. Dst.

Pasal 34 Fakir Miskin & Anak2 Yatim TerlantarDipelihara Oleh Negara

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA

A. Proses Berbangsa dan Bernegara

Proses bangsa yang menegara memberikan gambaran tentaang bagaimana

terbentuknya bangsa dimana sekelompok manusia yang berada didalamnya

merasa sebagai bagian dari bangsa. Negara merupakan organisasi yang

mewadai bagsa bangsa tersebut merasakan pentingnya keberadaan Negara

sehingga tumbuhlah kesadaran untuk mempertahankan untuk tetap tegaknya

dan utuhnya Negara melalui upaya bela Negara.

Pada zaman modern adanya Negara lazimnya dibenarkan oleh anggapan

atau pandangan kemanusiaan. Adabanyak perbedaan konsep tentang

kenegaraan yang dilandasi oleh pemikiran ideologis. Demikian pula halnya

dengan bangsa Indonesia. Yang memiliki beberapa konsep tentang

terbentuknya bangsa Indonesia. Ini dapat dilihat lewat alinea pertama

pembukaan UUd 1945 merumuskan bahwa adanya NKRI ialah karena adanya

kemerdekaan adalah hak segala bangsa sehingga penjajahan yang

25

Kewarganegaraan

bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan harus dihapuskan.

Dan alinea kedua pembukaan UUd 1945 bangsa Indonesia beranggapan bahwa

terjadinya Negara merupakan proses atau rangkaian tahap-tahap yang

berkesinambungan. Secara ringkas, proses tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia,

b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan,

c. Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu,

berdaulat, adil dan mekmur.

Bangsa Indonesia menerjemahkan secara terperinci perkembangan teori

kenegaraan tentang terjadinya Negara kesatuan republic Indonesia sebagai

berikut:

1. Terjadinya NKRI merupakan suatu proses yang tidak sekedar dimulai

dari proklamasi. Perjuangan kemerdekaanpun mempunyai peran khusus

dalam pembentukan ide-ide dasar yang dicita-citakan.

2. Proklamasi baru “menghantarkan bangsa Indonesia” sampai ke pintu

gerbang kemerdekaan. Adanya proklamasi tidak berarti bahwa kita telah

selesai bernegara.

3. Keadaan bernegara yang dicita-citakan belum tercapai halnya adanya

pemerintahan, wilayah, dan bangsa melainkan harus kita isi untuk

menuju keadaan merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur.

4. Terjadinya Negara adalah kehendak seluruh bangsa bukanlah sekedar

keinginan golongan yang kaya daan yang pandai atau golongan ekonomi

lemah yang menentang golongan ekonomi kuat seperti dalam teori kelas.

26

Kewarganegaraan

5. Religiositas yang tampak pada terjadinya neegara menunjukkan

kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Demikianlah terjadinya Negara menurut bangsa Indonesia daan tampak

yang diharapkan akan muncul dalam bernegara.

Proses bangsa yang bernegara di Indonesia diawali dengan adanya

pengakuan yang sama atas kebenaran hakikih dan kesejahteraan yang

merupakan gambaran kebenaran secara factual dan otentik.

B. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

Sebagai komponen dari suatu bangsa, warga negara akan mendapatkan

kompensasi dari negaranya sebagai hak yang harus diperoleh, selain

memberikan kontribusi tanggung jawab sebagai kewajiban pada negaranya.

Berikut ini beberapa hak dan kewajiban yang dimiliki warga negara

Indonesia yang telah tercantum dalam undang-undang dasar 1945:

1. Hak atas kesamaan kedudukan dalam hokum dan pemerintahan

Ini merupakn konsekuensi dari prinsip kedaulatan rakyat yang

bersifat kerakyatan yang dianut Indonesia. Pasal 27 (1) menyatakan

tentang kesamaan kedudukan warga Negara dalam hukum dan pemerintahan

tanpa pengecualian. Pasal ini menunjukkan kepedulian kita terhadap hak

asasi sekaligus keseimbangan antara hak dan kewajiban daan tidak adanya

diskriminasi diantara warga negara.

2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

Sesuai dengan yang tertuang dalam pasal 27 (2). Pasal ini

menunjukkan asas keadilan social dan kerakyatan.

27

Kewarganegaraan

3. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul

Pasal 28 UUD 1945 menetapkan hak warga negara dan penduduk untuk

berserikat daan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan maupun

tulisan dan sebagainya. Syarat-syaratnya akan diatur dalam undang-

undang. Pelaksanaan pasal 28 telah diatur dalam undang-undang antara

lain:

1. UU No.1 Tahun 1985 tentang perubahan atas UU no. 15 tahun 1969

tentang pemilihan umum anggota Badan permusyawaratan/perwakilan

Rakyat sbagai mana telah diubah dengan UU No. 4 tahun 1975 daan UU

No. 3 tahun 1980.

2. UU No. 2 tahun 1985 tentang perubahan aatas UU No. 16 tahun 1969

tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, dan DPRD sebagaimana telah

diubah dengan UU No. 5 tahun 1975

4. Kemerdekaan memeluk agama

Pasal 29 (1),(2) UUD 1945 mengatur kemerdekaan beragama di

Indonesia. Hak atas kebebasan beragama bukan pemberian Negara atau

golongan melainkan berdasarkan keyakinan sehinga tidak dapat dipaksakan.

5. Hak dan kewajiban bela Negara

Pasal 30 (1) UUD 1945 menyatakan keewajiban dan hak setiap warga

negara untuk ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan ayat (2)

menyatakan bahwa pengaturannya lebih lanjut dilakukan dengan undang-

undang. Undang-undang yang dimaksudkan adalah UU No. 20 tahun 1982.

6. Hak mendapatkan pengajaran

28

Kewarganegaraan

Termuat dalam pasal 31 (1),(2) UUd 1945, ini sesuai dengan tujuan

Negara kta dalam pembukaan UUD 1945 bahwa bangsa Indonesia antara lain

berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa.

3. HUBUNGAN WARGA NEGARA DGN. NEGARA

a).Hub.Yg Bersifat EmosionalWujud Hub Warga Neg Dg. Neg Diperlukan Berupa Nilai-2 YgMemungkinkan Tumbuh Pd Mahasiswa Yaitu Antara Lain SikapBangga, Cinta & Rela Berkorban Utk Neg & Bgsnya

B).Hub Yg Bersifat FormalDiperlukan Seperangkat Pengetahuan, Anatara Lain IlmuHukum, Ketatanegaraan, Sejarah Perjuangan Bgs, Adm.Neg.,Ilmu Politik Dll.

C).Hub Yg Bersifat FungsionalWujudnya Lebih Banyak Menggambarkan Peranan & FungsiWarga Neg. Dlm. Bermasyarakat, Berbangsa & Bernegara &Bagaimana Partisipasi Warga Neg.Dlm Kehidupan Bernegara.

PEMAHAMAN DEMOKRASI & HAM

1. DEMOKRASIDemokrasi Bhs Yunani Demos = Rakyat

Kratein = PemerintahanJadi Demokrasi Adl. Suatu Pemerintahan Yg Dipegang OlehRakyat Atau Pemerintahan Dari Rakyat, Oleh Rakyat & UtkRakyatDlm Kenyataannya Baik Dlm Konsep Maupun Dlm Praktek Demos Bukanlah Rakyat Keseluruhan, Ttp Hanyalah RakyatTertentu Yg Duduk Dlm Perwakilan Krn Mampu MembangunPengaruh & Menguasai Suara Politik Yg Terpilih Sbg Wakil,Sementara Sebagian Besar Rakyat Hanya Dpt Puas JikaKepentingannya Terwakili

Demokrasi Menurut Uud 45 Yaitu Demokrasi Ps. Yg Sesuai DgnWatak Asli Bgs Indo Yg Dasarnya Ada Pd Sila Ke 4

29

Kewarganegaraan

Pedoman Demokrasi Ps Pd Psl 1 Uud 45 Yg Rumusnya :Kerakyatan Yg Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan DlmPermusyawaratan/Perwakilan Dgn Rahmat Tuhan Yme, YgDilaksanakan Dgn Menjunjung Tinggi Kemanusiaan Yg Adil &Beradab & Persatuan Indo Serta Mewujudkan Keadilan SosialBagi Seluruh Rakyat Indo

Jadi Demokrasi Ini Dpt Diformulasikan Sbb :

Demokrasi Yg Berketuhanan Yme, Yg Berkemanusiaan Yg Adil &Beradab, Yg Berpersatuan Indo.,& Berkeadilan Sosial BagiSeluruh Rakyat Indo

Perkembangan Demokrasi Di Indo :1.Periode 1945-1959 : Masa Demokrasi Parlementer Yg

Menonjolkan Peranan Parlemen & Partai-Partai Politik& Dpr. Akibatnya Persatuan Utk Melawan Musuh MenjadiKendor Setelah Kemerdekaan

2.Periode 1959-1965 : Masa Demokrasi Terpimpin. PeriodeIni Banyak Yang Menympang Dari DemokrasiKonstitusional, Krn Didominasi Oleh Presiden, PeranPartai Politik Terbatas, Pengaruh Komunis Berkembang,Peran Abri Semakin Meluas

3.Periode 1966-1998: Masa Demokrasi Ps. Era Orde BaruYg Menonjolkan Sistem Residensial. Landasan FormalPeriode Ini Adl.Ps, Uud 45 & Ketetapan Mprs/Mpr DlmRangka Meluruskan Kembali Penyelewengan Uud 45 YgTerjadi Dimasa Demokrasi Terpimpin. Namun DlmPerkembangannya Peran Presiden Dominan TerhadapLembaga-Lembaga Negara Sehingga Demokrasi Tdk SesuaiNilai-Nilai Ps

4.Periode 1999-Sekarang : Masa Demokrasi Ps EraReformasi Yg Berakar Pd Multi Partai Yg BerusahaMengembalikan Perimbangan Kekuatan Antara LembagaNegara, Eksekutif, Legeslatif & Yudikatif. Pd SaatIni Peran Partai Politik Menonjol, Sehingga IklimDemokrasi Mulai Baik. Tetapi Dlm PelaksanaannyaSetelah Pemilu Banyak Kebijakan Tdk Berpihak PdRakyat, Melainkan Lebih Kearah Pembagian Kekuasaan

30

Kewarganegaraan

Antara Presiden & Partai Politik Dlm Dpr. JdDemokrasi Era Reformasi Kurang Mendasarkan PdKeadilan Seluruh Rakyat Indo.

DEMOKRASI

A. Konsep Demokrasi

Demokrasi merupakan wujud kebersamaan dalam negara juga merupakan

hak sekaligus kewajiban bagi warga negara karena sistem kekuasaan yang

berlaku adalah :”Res Publica” dari, oleh dan untuk rakyat.

Demokrasi berasal dari bahasa yunani, yakni kata “demos” berarti

rakyat atau penduduk suatu tempat dan “cratein” atau “cratos” yang

berarti kekuasaan atau kedaulatan, dengan demikian maka demokrasi dapat

diartikan kekuasaan atau kedaulatan rakyat.

Walaupun sebenarnya ditinjau dari pemahaman agama bahwa kekuasaan

rakyat di bumi adalah kekuasaan rakyat, karena memang pada saat umat

manusia diturunkan kebumi sekaligus diserahkan pengaturannya oleh tuhan

kepada manusia atau rakyat yang diciptakannya, sedangkan pengertian

dalam bahasa yunani tidak hanya mengadopsi dari agama disesuaikan dengan

kehidupan.

Konsep demokrasi berkembang sejak 2000 tahun yang lalu

diperkenalkan oleh plato dan aristoteles dengan isyarat agar penuh hati-

hati karena demokrasi disamping sangat baik, namun dapat juga menjadi

kejam karena mendewakan kebebasan yang akhirnya dapat menimbulkan

anarki, oleh karena itu perlu dicari adalah “mekanismenya” seperti

31

Kewarganegaraan

kehendak tuhan tadi bahwa pengaturan di bumi diserahkan pada manusia

ataupun rakyatnya.

Dengan demikian secara termologis demokrasi mempunyai pengertian arti

antara lain :

Yosefh A.Schmer, mengatakan :

“Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai

keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk

memutuskan denagn cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat.”

Sidney Hook, mengatakan :

“demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan

pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung

didasarkan pada kesepakan mayoritas yang diberikan secara bebas dari

rakyat dewasa.”

Pemahaman rakyat itu sendiri sebenarnya belum ada kesepakan karena

pada kenyataan komunitas-komunitas tertentu tidak mau disamakan sebagai

rakyat, seperti pada jaman martin luther dengan para bangsawan berjuang

merebut kekuasaan dari gereja mengatakan pemerintah bangsawan di bawah

luther adalah demokrasi, kemudian perjuangan kaum proletar adalah

pemerintah demokrasi.

B. Demokrasi Dalam Sistem Negara Kesatuan RI

32

Kewarganegaraan

Dalam penerapan dinegara kesatuan republik indonesia demokrasi

dapat dipandang sebagai suatu mekanisme dan cita-cita hidup berkelompok

yang ada dalam UUD 1945 yang disebut kerakyatan.

Demokrasi dapat juga dipandang sebagai pola hidup berkelompok dalam

organisasi negara, sesuai dengan keinginan orang-orang yang hidup dalam

kelompok tersebut (demos).

Keinginan orang-orang yang ada dalam kelompok tersebut ditentukan

oleh pandangan hidupnya (weltanschaung), falsafah hidupnya (filosofiche

Gronslag) dan ideologi bangsa yang bersangkutan.

Dengan demikian demokrasi atau pemerintahan rakyat di indonesia

didasarkan pada :

Nilai-nilai falsafah pancasila atau pemerintahan dari, oloh dan

untuk rakyat berdasarkan sila-sila pancasila.

Transformasi nilai-nilai pancasila pada bentuk dan sistem

pemerintahan

Merupakan konsekuaensi dan komitmen terhadap nilai-nilai pancasila

dan UUD 1945

Berdasrkan pemahaman ini maka beberapa pakar Indonesia memberikan

pengertian sebagai berikut :

Sri Soemantri mengatakan :

“Demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang mengandung semangat

ketuhanna yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan

Indonesia dan keadilan sosial”(Soemantri 1967:7)

33

Kewarganegaraan

Pamudji mengatakan :

“Demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang dipimpin oleh

kebijaksaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan yang maha

esa yang berprikemanusian yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia”(pamudji,1979:11).

Untuk melihat rumusan-rumusan tersebut dalam tatanan praktis dapat

dicermati dalam gagasan demokrasi mengalir seperti lahinya konsep-konsep

demokrasi dari para tokoh republik Indonesia, soekarno, Hatta, M.Natsir,

Sharir dan kemudian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang

perkembangannya dapat dirasakan pada 2 tahapan yaitu :

Tahapan Pra Kemerdekaan dan Tahapan Pasca Kemerdekaan.

Pada tahapan pra kemerdekanan pemahaman demokrasi belum dapat

diartikan sebagai wujud pemerintahan rakyat karena saat itu belum ada

negara, tentunya belum ada juga pemerintahan , namun pemahaman demokrasi

saat itu adalah semua orang sebagai komponen bangsa semua berkumpul

untuk memperbincnagkan bagaimana baiknya dalam menyiapkan pembentukan

negara secara rill, yaitu penyiapan anggaran dasar atau UUD, penyiapan

sistem pemerintahan yang harus dijalankan, bagaimana bentuknya, sipa

yang akan menjadi kepala dan wakil kepala pemerintahan, kesepakatan

dalam musywarah dengan modal semngat kebangsaan ingin mempunyai negara,

hasilnya adalah rumusan yang tertera dalam UUD 1945.

Dengan demikian bahwa pemahaman konsep demokrasi pada pra

kemerdekaan adalah bermusyawah sebagi mekanisme kehidupan dari

keanekaragaman kehendak atau aspirasi komponen bangsa.

34

Kewarganegaraan

Sementar itu perkembangan demokrasi pasca kemerdekanan telah

mengalaimi pasang surut(fluktuasi) dari masa kemerdekaan sampai saat

ini.

a. Periode 1945-1959

Masa ini disebut demokrasi parlementer, karena kedudukan parlemen

sangat kuat dan pada gilirannya menguat pula kedudukan partai politik.

Perdebatan antar partai politik sering terjadi pula dengan

kebijakan pemerintah bahkan sering berakhir dengan ketidaksepakatan.

Hal ini mendorong Presiden Soekarno untuk mengeluarkan dekrit

presiden 5 juli 1959, untuk kembali pada UUD 1945.

b. Periode 1959-1965

masa ini disebut demokrasi terpimpin kareana demokrasi dikendalikan

presiden yang mengakibatkan komunikasi tersumbat.

c. Periode 1965-1998

Masa ini disebut demokrasi retorika karena baru gagasan untuk

mengadakan koreksi total terhadap demokrasi terpimpin dan melaksanakan

kehidupan berbangsa da bernegra berdasarkan UUD 1945 dan pancasila

secara murni dan konsekuen. Namun belum sampai pada tataran praktis,

karena dalam kenyataannya sama seperti yang dilakukan sebelumnya

terpimpin kembali dengan metode lain bahkan terjadi kembali penyumbatan

kominikasi politik.

d. Periode 1998-sekarang

Masa kini yang disebur era reformasi ternyata tidak menemukan

konsep mekanisme kehidupan negara yang baru karena metoda yang

35

Kewarganegaraan

dilaksanakan mengandung ciri-ciri yang sama dengan periode 1945-1959,

antara lain : menguatnya kedudukan DPR berarti mengutanya kedudukan

partai politik contoh anggota DPRD dapat menjatuhkan Gubernur, Walikota

dan Bupati.

Sebenarnya sisitem demokrasi yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia

adalah rumusan “mekanisme hidup berkelompok, bermasyrakat, berbangsa dan

bernegara yang dapat menjawab keanekaragaman suku adat-istiadat, bahasa

dan agama dan keanekaragaman kehendak” atau kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyawratan perwakilan dan ini hanya

akan dapat dilaksanakan apabila rakyat ini :

Memiliki kesadaran bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan rasa

nasionalisme yang tinggi.

Memiliki kebesaran jiwa dan sportif

Konstitusional

Terjamin keamanan

Bebas dari campur tangan asing

Sadar akan adanya perbedaan

Oleh karena itu perlu diberikan pemahaman yang dapat mengantar untuk

memenuhi persyaratan tersebut antara lain melalui pemahaman wawasan

nusantara.

BENTUK DEMOKRASI DLM PENGERTIAN SISTEM PEMERINTAHANa).Bentuk Demokrasi

5.Pemerintahan Monarchi Yaitu Monarchi Absolut (Mutlak)Monarchi Konstitusional & Monarchi Parlementer

36

Kewarganegaraan

6.Pemerintahan Republik Yaitu Pemerintahan Yg DijalankanOleh & Utk Kepentingan Rakyat (Org Banyak)

B) Landasan Teori1.Trias Politika Menurut “John Lucke” Kekuasaan

Pemerintahan Dipisah Menjadi 3 Cabang Kekuasaan Kekuasaan Legislatif Yaitu Kekuasaan Utk Membuat

Uu Yg Dijalankanoleh Parlemen Kekuasaan Eksekutuf Yaitu Kekuasaan Utk

Menjalankan Uu Yg Dijalankan Oleh Pemerintah Kekuasaan Federatif Yaitu Kekuasaan Utk

Menyatakan Perang & Damai

2.Trias Politika Menurut “Montesque” Kekuasaan Neg YgDibagi & Dilaksanakan Oleh 3 Org Atau Badan & BerdiriSendiri (Independen) Tanpa Pengaruh Badan Yg LainnyaAitu : Badan Legislatif Badan Yg Memegang Kekuasaan Utk

Membuat Undang-2 Badan Eksekutuf Yang Memegang Kekuasaan Utk

Menjalankan Undang-2 Badan Yudikatif Yg Memegang Kekuasaan Utk

Mengadili Jalannya Pelaksanaan Undang-2

C) Sistem Kepartaian, Dikenal Al. : Sistem Multipartai (Poly Party Sistem),Misalnya :

Indo, Malaysia, Belanda Perancis, Swedia Dll. Sistem Dua Partai (Biparty Sistem) Misalnya

Di Inggris Partai Buruh (Partai Konservatif)Di Amerika Partai Demokrasi & Partai Republik

Sistem Satu Partai (Mono Party) Misalnya Di Afrika,Rrc, Eropa Timur, Uni Sovyet. Sistem Partai TunggalSuatu Istilah Salah Kaprah, Krn Hanya Satu /Tunggal. Kadang-2 Bisa Lebih Satu, Ada Satu YgKekuatannya Dominan, Sehingga Suasana Non –KooperatifContohnya Golkar Di Masa Orde Baru

D) Sistem Demokrasi

37

Kewarganegaraan

Demokrasi Liberal Bertujuan Utk Kebebasan ManusiaDemi Kepentingan Mempertahankan Serta MengembangkanKemanusiaanHampir Semua Penduduk Dewasa Mempengaruhi KeputusanKebijaksanaan Pemerintah

Demokrasi Totaliter Sistem Pemerintahan Yg LebihMengutamakan Tujuan Utk Memajukan KepentinganKemanusiaan Dg Mengesampingkan CaraHub/Informasi Timbal Balik Dari Warga Negara KpdPemerintah Kurang, Apa Yg Dilakukan PemerintahJarang/Tdk Selalu Diinformasikan Kpd Seluruh Rakyat.

Demokrasi Tituler Mirip Dg Demokrasi Terpimpin PdMasa Orde Lama, Yaitu Campuran Antara Otokrasi DgDemokrasi, Namun Fungsi Politik & PemerintahanDiselenggarakan Menurut Gaya Politik Fragmentasi.Fragmentasi Campuran Unsur Modern Dg Tradisional

Demokrasi Proleter Ala Demokrasi Komunistik,Sistem Pemerintahan Yg Mengutamakan Kpd Neg.(Segalanya Neg.) Atau Rakyat Dikuasai Oleh Neg.Suara(Aspirasi) Rakyat Tdk Didengar (Diktator –Proletariat).

Demokrasi Terpimpin Sebenarnya, Berdasarkan SilaKe-4 Ps, Hikma Kebijaksanaan Didalamnya MengandungPerpaduan Anatara Kebenaran Tuhan Yme & KebenaranAkal Sehat Manusia, Namun Dlm Praktek BukanDemokrasi Yg Menonjol Ttp Aspek KepemimpinannyaYaitu Kekuasaan Berada Disatu Tangan Yaitu PemimpinBesar Revolusi Atau Paduka Yg Mulia. AkhirnyaMangburkan Makna Demokrasi Hal Ini PernahBerjalan Di Indonesia

Demokrasi Pancasila Sesuai Dg Watak Asli Bgs IndoBersumber Pd Kepribadian & Nilai-2 Bgs Indo Sendiri.Ps Merupakan Satu Kesatuan Yg Utuh Dr KelimaSilanya,Demokrasi Ini Dpt Diformulasikan Sbb :

38

Kewarganegaraan

Demokrasi Yg Berketuhanan Yme, Yg BerkemanusiaanAdil & Beradab, Yg Berpersatuan Indo, Yg BerkerakYatan, & Yg Berkeadilan Sosial Seluruh Rakyat Indo

CIRI-CIRI DEMOKRASI PANCASILA

(1). Berazaskan Kekeluargaan. (2).Kebebasan Individu Tdk Mutlak / Diselaraskan DgTg.Jawab, (3).Perbedaan Pendapat Dihargai, (4).Tdk Mengenal Oposisi, (5).Keputusan Berdasarkan Musyawarah Utk Mufakat.

2. HAK ASASI MANUSIA 2.1. Pengertian Ham

A. Ham Ialah Hak-2 Dasar Atau Pokok Yg Dimiliki &Dibawah Manusia Sejak Lahir Sbg Anugrah Dr Tuhan YmeAtau Hak Yg Melekat Pd Martabat Manusia Sbg InsanCiptaan Tuhan Yme

B. Menurut Uu-Ri No.39 Thn 1999 Ham Adl.SeperangkatHak Yg Melekat Pd Hakikat & Keberadaan Manusia SbgMakhluk Tuhan Yme & Merupakan Anugrah-Nya Yg WajibDihormati, Dijunjung Tinggi & Dilindungi Oleh Neg,Hukum, Pemerintah & Setiap Org Demi Kehormatan SertaPerlindungan Harkat & Martabat Manusia

C. Yg Dimaksud Pelanggaran Ham Adl.Setiap PerbuatanSeseorg Atau Kelompok Termasuk Aparat Neg, BaikSengaja Atau Tdk Maupun Kelalaian Yg Melawan Hukum,Mengurangi, Menghalangi, Membatasi & Atau Mencabut HakAsasi Manusia Seseorg Atau Kelompok Org Yg DijaminOleh Undang-2

2.2. Macam-2 Ham : Menurut Uu-45 Setelah Diamandemen(Baca Psl 28 A S/D 28 J)

2.3. Ham Dlm Deklarasi Universal Diumumkan Oleh Pbb Ada30 Psl

2.4. Ham Yg Diatur Dlm Uu No.39 Thn 1999Dikelompokkan Menjadi 10 Bagian :

39

Kewarganegaraan

Bg Kesatu : Ttg Hak Hidup Bg Kedua : Ttg Hak Berkeluarga & Melanjutkan

Keturunan Bg Ketiga : Ttg Hak Pengembangan Diri Bg Keempat : Ttg Hak Memperoleh Keadilan Bg Kelima : Ttg Hak Atas Kebebasan Pribadi Bg Enam : Ttg Hak Atas Rasa Aman Bg Ketujuh : Ttg Hak Atas Kesejahteraan Bg Delapan : Ttg Hak Turut Serta Dlm Pemerintahan Bg Sembilan : Ttg Hak Wanita Bg Sepuluh : Ttg Hak Anak

2.5. Sejarah Timbulnya Ham Ham Mulai Dibahas Di Inggris Pd Abad Xiii Pada Saat Itu Raja Inggris “John Leckland”Memerintah

Sewenang-Wenang (1199-1216) & Diprotes Oleh KalanganBangsawan

Hasil Protes Ini, Maka Lahirlah Sebuah Piagam Namanya“Marga Charta” (1215),Tetapi Blm Sempurna,Krn HanyaPerlindungan Kaum Bangsawan & Gereja

Pada Thn 1628 Di Inggris Terjadi Pertentangan AntaraRaja Charles I Dg Parlemen (Utusan Rakyat) YgMenghasilkan “Petition Of Rights” Petisi Ini MemuatBhw Penetapan Pajak & Hak-Hak Istimewa Hrs SeizinParlemen, & Siapapun Tdk Boleh Ditangkap TanpaTuduhan-Tuduhan Yg Sah

Perjuangan Ham Lebih Nyata Thn 1689 Pd Saat Raja“Willem Iii” Menandatangani “Bill Of Rights” & MerubahWajah Demokrasi Yaitu Perpindahan Kekuasaan Dr Raja KeParlemen Di Inggris

Dlm Bill Of Rights Ditetapkan Antara Lain : BhwPenetapan Pajak, Pembuatan Uu & Pemilikan Tentara HrsSeizin Parlemen. Parlemen Jg Berhak Mengubah KeputusanRaja, Bebas Berbicara & Berpendapat Serta PemilihanParlemen Bebas.

Selain Perkembangan Ham Di Inggris JgTdk Dpt Dilepaskan Dr Pemikiran ParaFilsuf Antara Lain :

Thomas Hobbes (Perancis) Melihat Kondisi MasyarakatKacau & Liar Dgn Ungkapannya “Homo Homini Lupus”

40

Kewarganegaraan

John Luck (Perancis) Memandang Manusia Sbg MakhlukSosial Yg Padanya Melekat Hak-Hak Asasi YangMeliputi :Hak Hidup, Hak Kemerdekaan & Hak Atas Milik

Kemudian “Montesqueu” Menyusun Teori “Trias Politica”Yaitu Pemisahan Kekuasaan Antara Legeslatif,Eksekutif, Yudikatif.

Kemudian “Rousseau” Menyatakan Bhw Neg.DilahirkanBebas Yg Tak Boleh Dibelenggu Oleh Manusia LainTermasuk Raja. Pandangan Ini Memberikan Semangat PdRakyat Yg Tertindas Diperancis Untuk MemperjuangkanHaknya.

Di Era Pemerintahan Raja “Louis” Di Perancis RakyatBaru Membentuk Dewan Nasional Sbg Perwakilan SehinggaKehidupan Perubahan Dari Peodalistis MenjadiDemokratis

Setelah Selesai Perang Dunia I & Ii Maka Pbb Thn 1946Membentuk Komisi Ham

Pasal-Pasal Ttg Ham Dlm Deklarasi Universal Ttg HamPbb Ada 30 Pasal (Tugas Anda Ditulis Dgn Tangan)

Ham Menurut Uu 45 Setelah Di Amandemen (Ham Di Indo)(Tugas Anda Mulai Pasal 28a S/D Pasal 28j Tulis Tangan)

HAK ASASI MANUSIA

A. Pengakuan Atas Martabat dan Hak-Hak Yang Sama Sebagai Manusia

Pandangan ontology yang sprirtualistik di satu sisi dan pandangan

materialistik di sisi lain jelas akan melahirkan konsep mengenai HAM

yang tidak saja berbeda, bahkan bertentangan, yang implikasinya akan

berkembang dalam pertentangan untuk memperlakukan nilai-nilai etik dan

moral dalam kehidupan bermasyarakat.

Namun demikian bangsa Indonesia yang memiliki pancasila sebagai landasan

filsafatinya menyatakan bahwa arti dan makna HAM terletak pada manusia

sebagai person yang secara kodrati diciptakan Tuhan Sang Pencipta dengan

41

Kewarganegaraan

dikaruniai derajat, harkat, dan martabat yang sama bagi siapapun,

sedemikian rupa sehingga tanpa terkecuali manusia sebagai persona

memiliki hak dan kewajiban yang sama pula.

Sebagai bagian dari masyarakat internasional, sudah dengan sendirinya

bangsa Indonesia menghormati, menghargai dan menjunjung tinggi prinsip-

prinsip yang telah digariskan dalam Universal declaration of Human

Rights yang dikeluarkan PBB pada tahun 1948, disamping juga menerima apa

yang disebut sebagai Vienna declaration and Programme of action of the

World Conference of Human Rights.

Pembukaan UUD 1945 beserta batang tubuh UUd-nya pada hakikatnya

telah merupakan dasar dan arah bagaimana HAM dibina dan dikembangkan di

Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa sesuai dengan nilai-nilai yang

digariskan dalam pembukaan UUD 1945, pandangan ontologik Pancasila

tentang apa dan siapa manusian itu, ialah, bahwa manusia adalah makhluk

pribadi dan sekaligus makhluk social, makhluk jasmani sekaligus rohani

yang disebut sebagai manusia monopluralis yang memiliki harkat dan

martabat yang sama.

B. Penghargaan dan Pengakuan atas Hak-Hak Manusia dengan Perlindungan

Hukum

Didalam Mukkadimah Deklarasi Universal tentang hak asasi manusia

yang telah disetujui dan diumumkan oleh Resolusi Majelis Umum PBB No.

217A (III) tanggal 10 Desember 1948 terdapat pertimbangan sebagai

berikut:

42

Kewarganegaraan

a. Menimbang bahwa pengakuan atas martabat yang melekat dan hak-

hak yang sama dan tidak terasingkan dari semua anggota

keluarga kemanusiaan, keadilan dan perdamaian dunia.

b. Menimbang bahwa mengabaikan dan memandang rendah pada hak-hak

asasi manisia mengakibatkan perbuatan-perbuatan bengis yang

menimbulkan rasa kemarahan dalam hati nurani umat manusia dan

bahwa terbentuknya suatu dunia dimana manusia akan mengecap

kenikmatan kebebasan berbicara dan agama serta kebebasan dari

rasa takut dan kekurangan telah dinyatakan aspirasi tertinggi

dari rakyat jelata.

c. Menimbang bahwa hak-hak manusia perlu dilindingi oleh

peraturan hokum supaya orang tidak akan terpaksa memilih

pemberontakan sebagai usaha yang terakhir guna menentang

kezaliman dan penjajahan.

d. Menimbang bahwa persahabatan antar Negara-negara perlu

diajukan.

e. Menimbang bahwa bangsa-bangsa dari anggota PBB dalam piagam

menyatakan sekali lagi kepercayaan mereka atas hak-hak dasar

dari manusia, martabat serta penghargaan dari seorang manusia

dan hak-hak yang sama bagi laki-laki dan perempuan dan telah

memutuskan akan meningkatkan kemajuan social dan tingkat

penghidupan yang lebih baik dalam kemerdekaan yang lebih luas.

f. Menimbang bahwa Negara-negara anggota telah berjanji akan

mencapai perbaikan penghargaan umum terhadap pelaksanaan hak-

43

Kewarganegaraan

hak asasi manusia dan kebebasa-kebebasan asa dalam kerja sama

dengan PBB.

g. Menimbang bahwa pengertian umum terhadap ini adalah penting

sekali guna pelaksanaan janji ini secara benar.

Ketujuh pertimbangan adsar ini kemudian dituangkan dalam piagam PBB

yang terdiri dari 30 pasal dan 32 ayat pada dasarnya berisikan:

Pengakuan atas martabat dan hak-hak yang sama sebagai manusian

Penghargaan dan penghormatan atas hak-hak manusia dengan

perlindungan hokum.

Atas pertimbangan diatas, Majelis Umum PBB menyatakan deklarasi

Universal; tentang Hak-Hak Asasi Manusia ini merupakan suatu pelaksanaan

umum baku bagi semua bangsa dan Negara. Setiap orang dan setiap badan

dalam masyarakat perlu senantiasa mengingat prnyataan ini dan berusaha

dengan cara mengajar dan mendidik, mempertinggi penghargaan terhadap

hak-hak dan kebebasan ini, melalui tindakan-tindakan program secara

nasional maupun internasional, menjamin pengakuan dan pelaksanaan hak-

hak, kebebasan-kebebasan itu secara umum dan efektif oleh bangsa dari

Negara-negara naggota maupun daerah-daerah yang berada di bawah

kekuasaan hokum mereka.

Di Indonesia penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia telah

tertuang dalam berbagai peraturan hokum dan Undang-Undang yang ada.

Diantaranya UU RI No.39 tahun 1999 tentang HAM.

HAM di Indonesia meliputi:

i. Hak untuk Hidup

44

Kewarganegaraan

ii. Hak untuk berkeluarga dan melanjutkan keturunan

iii. Hak untuk mengembangkan diri

iv. Hak untuk memperoleh keadilan

v. Hak untuk kebebasan pribadi

vi. Hak untukrasa aman

vii. Hak untuk kesejahteraan

viii. Hak untuk turut dalam pemerintahan

ix. Hak wanita

x. Hak anak

PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA (PPBN)

1. HAK DAN KEWAJIBAN PEMBELAAN NEGARA1.1. Dlm. Uu-45 Psl 27:3 Setiap Warga Neg Berhak & Wajib

Ikut Serta Dlm Upaya Pembelaan Neg.1.2. Uu No.20 Thn 1982 Ttg Ketentuan-2 Pokok Hankam Neg Ri.

Psl 1:2, 1:3,17:1, 17:2, & Psl 18

2. PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGPPBN ADL.PENDIDIKAN DASAR BELA NEG GUNA MENUMBUHKAN :2.1. Kecintaan Tanah Air Cth Perwujudan Sikap & Prilaku

Warga Neg Ialah(A). Mengenal & Memahami Wilayah Nusantara Dg Baik(B). Melestarikan & Mencintai Lingkungan(C). Menjaga Nama Baik Neg Indo Dimata Dunia(D). Setiap Saat Siap Membela Tanah Air

2.2. Kesadaran Berbangsa Bernegara Indo ContohPerwujudan Sikap & Prilaku Warga Neg(A). Menyadari Perlunya Rasa Persatuan & Kesatuan(B). Memiliki Jiwa Besar & Patriotisme

45

Kewarganegaraan

(C). Mentaati Segala Peraturan & Undang-2(D). Sadar Atas Tugas & Tanggung Jawabnya Sbg Warga Neg

2.3. Keyakinan Akan Kesaktian Ps Contoh Perwujudan Sikap& Prilaku Warga Neg. Ialah :(A). Sadar Bhw Dg Mengamalkan & Melaksanakan Ps. Dlm

Kehidupan Sehari-Hari, Indo Tetap Jaya(B). Sadar Dlm Menyelesaikan Masalah Dg Musywarah

Mufakat Sesuai Demokrasi Ps.

2.4. Kerelaan Berkorban Utk Bgs & Neg Contoh Perwujudan,Sikap & Prilaku Warga Neg. Ialah :(A). Bersedia Mengorbankan Segala Miliknya Utk

Kepentingan Bgs & Neg(B). Rela Melakukan Kegiatan Apapun Demi Bgs & Neg(C). Mau Berkorban Demi Mentaati Peraturan Neg

2.5. Memberikan Kemampuan Awal Bela Neg. Contoh PerwujudanSikap & Prilaku Warga Neg :(A). Memiliki Sifat Disiplin, Ulet, Kerja Keras, Taat

Pd Peraturan.(B). Percaya Diri Sendiri(C). Hormat Kpd Orang Tua Atau Yg Dituakan

Psl 19:1 Mengamanatkan Bhw, Ppbn Diselenggarakan GunaMemasyarakatkan Upaya Bela Neg Serta Menegakkan Hak &Kewajiban Warga Neg Dlm Upaya Bela NegaraPsl 19:2 Menyatakan Bhw, Ppbn Wajib Diikuti Oleh Setiap WargaNeg. & Dilaksanakan Secara Bertahap :(A). Tahap Awal Di Tk, Sd, Sltp, & Slta(B).Tahap Lanjutan Diperguruan Tinggi Melalui Pendidikan

Kewarganegaraa

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA PERIODE ORDE LAMA (1945 – 1965)

Pd Periode Ini Yg Dihadapi Adl Ancaman Fisik Dari Dalam : Pemberontakan Bersenjata

Dari Luar Thn 1945 Kekuatan Bersenjata SekutuContoh : Nica, Tentara Dai Nippo & Agresi Belanda

46

Kewarganegaraan

Dari Bentuk Ancaman Ini, Maka Thn 1954 Terbit Undang-2 Ttg Pend.Pendahuluan Perlawanan Rakyat (Pppr) Yg MenghasilkanOrganisasi-2 Perlawanan Rakyat :* Di Desa Disebut Opr Berkembang Menjadi Organisasi

Keamanan Desa (Okd)* Di Sekolah Namanya Organisasi Keamanan Sekolah (Oks)

PERIODE ORDE BARU (1965 – 1998)Periode Ini Yg Dihadapi Adl.Tantangan Non-Fisik Dr Gejolak SosialMaka Utk Mewujudkan Bela Neg, Maka Dibuat Rumusan Bagaimana Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air, Bgs & NegaraOlehnya Itu Pd Thn 1973 Dlm Tap Mpr No.Iv/Mpr/1973 Ttg GbhnWawasan Nusantara & Ketahanan NasionalPeriode Sekarang Yaitu Periode “Reformasi”

WAWASAN NUSANTARA

1. LATAR BELAKANG DG GAGASAN NASIONAL BGS INDONESIA Latar Belakang Wawasan Nusantara Dr Bhs Sangsekerta “Nessos” (Nusa) Artinya Pulau Kata Antara Artinya Diapit

Jadi Nusantara Artinya “Pulau Yg Diapit Oleh Air AtauPulau Yg Ditengah-2 Air. Secara Luas Diartikan Wilayah Perairan & Gugusan Pulau Indo Diantara Oleh Benua “Australia” & “Asia” & Samudra “Hindia” & “Pasifik”

Paham Ttg Negara (State) Indo Menganut Paham Neg Kepualauan Yaitu Paham Yg Dikembangkan Dr ArchipelagoArtinya Neg Kepulauan (Pulau) Yg Diapit Oleh Air & Merupakan Satu Kesatuan Yg Tidak Dpt Dipisahkan

Wanus Artinya Cara Pandang Bgs Indo Ttg Diri & Lingkungannya Yg Berdasarkan Ideologi Nasionalnya Yaitu Ps. & Uud-1945

Sejarah Perkembangan Wawasan Nasional Bgs IndoA. Wanus Sbg Wawasan Wilayah

1. Ordonansi 19392. Deklarasi Juanda 13 – 12 – 19573. Perpu No.4 Thn 1960

47

Kewarganegaraan

4. Zona Ekonomi Eksekutif & Deklarasi Landas Kontinen Tgl 17-02-1969

5. Indo Memiliki Hak Berdaulat Tgl 21 Maret 1980B. Wanus Sbg Wawasan Kekuatan Sampai Thn 1965 Wawasan

Abri Berbeda-2, Akhirnya Timbul Persaingan Tdk Sehat Antar Angkatan, Kemudian Dimanfaatkan Pki Utk Adu Domba

C. Wanus Sbg Wawasan Ketatanegaraan Yaitu Wawasan Nasional Kita Mencakup Ipoleksos Bud Hankam Dg Ketetapan Mpr :

No. Ii Thn 1973No. Ii Thn 1978No. Ii Thn 1983No. Ii Thn 1988

Gagasan Terbentuknya Wawasan Nasional Bgs IndoA. Bertolak Dr Pengertian “Archipelago” Yg Artinya Neg

Kepulauan Yg Dikaitkan Dg Cita-Cita Proklamasi, Falsafah Neg & Kepentingan Nasional

B. Prinsip Wanus Lair Tgl 13-12-1957 (Deklarasi Djuanda)Dg Pengumuman Pemerintah Ttg Perairan Wilayah Ri.

C. Wawasan Hankamnas Sbg Wawasan Nasional Bgs Indo Dikembangkan Oleh Lenhamnas & Dikukuhkan Dlm Tap Mpr No.Iv/73 Sbg Wawasan Dlm Mencapai Pembangunan Nasional

2. DASAR-DASAR PEMIKIRAN :

Latar Belakang Pemikiran Wanus Berdasarkan Ps. :a.Indo Adl.Neg Kepulauan Yg Bersifat Nusantara Dg

Asas Archipelago & Berada Diantara 2 Benua & 2 Samudra

b.Wanus Menjamin Kelangsungan Hidup Bgs & Neg Ri Yg Berarti Menjamin & Menyelenggarakan Juga Kepentingan Nasional

c.Pengesahan Wanus Sbg Wawasan Nusantara Ketatanegaraan Yaitu Dlm Tap Mpr No.Ii/Mpr/1973 & Tap Mpr No.Ii/Mpr/1988

d.Nilai-2 Ps Telah Bersemayan & Berkembang Dlm Hati &Kesadaran Bgs. Indo, Termasuk Dlm Menggali & Mengembangkan Wawasan Nasional, Yg Terlihat Dlm Sila-2 Ps.

48

Kewarganegaraan

Latar Belakang Pemikiran Berdasarkan Kewilayahan Nusantara Geografis Indonesia

* Posisi Indo Berada Pd Posisi Silang Dunia (Diapit 2 Benua & 2 Samudra)* Berada Sebelah Menyebelah Garis Khatulistiwa Dg Iklim Tropis

* Terdiri Dr Ribuan Pulau Kecil & Besar. *Secara Sosial Berpenduduk Majemuk & Ber Bhinneka Tunggal Ika Yg Beragam

* Wilayah Darat, Laut, & Udara Adl Satu Yg Disebut “Tanah Air”

Geo Politik Bgs IndonesiaGeo Politik Artinya Penentuan Kebijaksanaan PemerintahBerdasarkan Konstelasi (Seluk Beluk) Geografis YgDitempati Oleh Suatu Bgs

WAWASAN NUSANTARA

A. Latar Belakang Filososfis Wawasan Nusantara

Tuhan telah menciptkan empat golongan mahkluk yang dapat ditangkap

dengan indera yaitu :

a. benda mati yang hanya mempunyai bentuk dan wujud

b. Flora yang mempunyai wujud serta kehidupan

c. Fauna yang mempunyai bentuk, kehidupan serta reaksi dan naluri

d. Manusia yang mempunyai bentu, wujud, kehidupan, daya reaksi naluri

serta ahklak

Manusia merupakan mahluk yang tertinggi derajatnya karena punya

akhlak dan daya pikir serta dapat menerima firman tuhan sehingga dapat

melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan, antara lain ;

49

Kewarganegaraan

Menyembah penciptanya

Melanjutkan keturunan

Mengusai alam untuk kelangsungan hidupnya

Dalam melaksanakan tugas tersebut manusia bergerak dalam 2 bidang

yaitu :

Bidang Universal filosofis, yang bersifat ideal dan mencangkup

transceden, hati nurani, sistem nilai dala hubungan antar sesama,

dengan kata hati dan milik materi.

Bidang sosial politik, yang bersifat realistis, mencangkup hal-hal

yang dapat dirasakan (imanen), hal-hal hukum serta norma-norma yang

berkaitan dan berhubungan dengan tempat kedudukan di bumi serta

kehidupannya.

Faktor idealis bagi bangsa Indonesia terwujud dalam pancasila

sedangkan faktor realistis terwujud dalam kesejarahan (histotycity),

eksistensi serta proyeksinya dari zaman ke zaman yang kesemuanya ini

dapat menumbuhkan rangsanagan (drives), ditambah dengan letak geografis

Indonesia sangat strategis karena berada diantara dua

benua(Asia_Australia) dan dalam jalur laut hubungan dunia barat dan

dunia timur, kondisis ini mendorong bangsa Indonesia berdaya upaya untuk

memelihara, mempertahankan, menjaga dan menjamin kelangsungan hidupnya.

Salah satu upayanya adalah dengan menyamakan persepsi tentang

negara dan bangsa Indonesia adar dapat mempertahankan eksistensinya

untuk tetap dapat mewujudkan tujuan nasionalnya melalui wawasan

nusantara.

50

Kewarganegaraan

Negara secara konstitutif mempunyai prasyratan dalam perwujutan dan

pencapaian tujuan yang ada.

Secara jelas bahwa pemerintah dalam penyelenggraannya akan

dipengaruhi oleh paham kekuasaan serta akan mengakibatkan adanya masalah

karena perbedaan paham kekuasaan dengan mereka yang berada di lingkungan

kebebasan.

Paham-paham kekuasaan seperti antara lain :

a. Paham Machiavelli (abad XVII), cara pandang bangsa-bangsa eropa

barat telah berkembang sejak islam masuk di eropa pada abad VII,

sehingga menghasilkan peradaban modern seperti sekarang, di bidang

politik dan kenegaran motor atau sumber pemilikinya adalah

Machiavelli seorang pakar ilmu poltik dalam pemerintahan republik

Florence sebuah negara kecil di italia utara

Machiavelli mengatakan dalam bukunya yang diterjemahkan dalam

bahasa inggris “The Prince” apabila ingin mempertahankan kekuasaan agar

tetap kokoh maka lakukan beberapa hal berikut :

Rebut kekuasaan dengan segala cara

Perthankan kekuasaan dengan politik “devide et imper”

Dalam poltik disamkan dengan kehidupan binatang buas, siap

yang kuat itu yang menang, dan sebaliknya.

b. Paham Feurbeck dan Hegel

Paham mateerialistik Feurbeck dan teori sintesa Hegel yang akhirnya

menelorkan paham liberalisme dan komunisme.

c. paham Leninisme dan Mao Zhe Dong

51

Kewarganegaraan

Adalah paham yang menyatakan bahwa untuk memperthankan atau

memperluas kekuasaan mereka berpendapat bahwa dapat dengan pertumpahan

darah adalah syah-syah saja.

d. Paham Lucian W.Pie, dia mengatakan dalam bukunya “political cultur

and political development “Priencesten University 1972, mengatakan

bahwa sistem politik yang baik dalam sebuah negara adalah mengakar

pada akar budaya bangsa.

Wawasan nasioanal suatu bangsa disebut sebagi NATIONAL OUT LOOK

yang unsur dasarnya terdiri dari :wadah (contour), isi (Content), dan

tata laku (condact).

Wawasan suatu bangsa harus mampu memberi inspirasi suatu bangsa

dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan oleh

lingkungan strategis tersebut.

Untuk mewujudkannya perlu pertimbangan beberapa hal pokok :

Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup

Jiwa, tekad dan semangat rakyatnya

Lingkungan sekitarnya

NATIONAL OUT LOOK INDONESIA, disebut WAWASAN NUSANTARA, yang pada

dasarnya unsure yang menjadikan pertimbangan tidak berbeda dengan negara

lain yaitu :contour (geografi),content (penduduk, aspirasi,kebhinekaan),

condact (sikap cinta tanah air).

Tujuan pemahaman wawasan nusantara adalah untuk mengembangkan

pengertian tentang maksud wawasan dalam hubungannya dengan ketiga unsur

52

Kewarganegaraan

dasar yang akan berkaitan dengan pandangan-pandangan berdasarkan

disiplin ilmu-ilmu lain, sehingga akan terjadi gambaran secara bulat

tentang kehidupan suatu bangsa dalam lingkungannya untuk mewujudkan

segenap aspek kehidupan, baik ilmiah maupun aspek sosial dalam

pencapaian tujuan nasional.

Wawasan nusantara secara harfiah selain menunjukkan isi, juga

mengandung pengertian pandangan, tinjauan, penglihtan, dan cara

tanggapan indrawi.

Sedangkan kata nasioanl adalah kata sifat yang berbentuk nasional

atau bangsa yang telah mewujudkan diri dalam kehidupan bernegara.

Dengan demikian wawasan nusantara mengandung pengertian :

Cara pandang bangsa Indonesia

“Mengenai diri dan lingkungannya yang serba bernilai strategis

dengan mengutamakn persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan

wilayah dalam

menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara untuk mencapai tujuan nasional.”

Cara pandang bangsa Indonesia

“Yang telah menegar tentang diri dan lingkungannya dalam

eksistensinya yang serba terhubung melalui interelasi dalam

pembangunan di lingkungan nasional, regional serta global.

Hakekat wawasan nusantara :

“Menumbuhkan kesadaran nasional yang tinggi bagi bangsa Indonesia

sehingga tercipta persatuan dan kesatuan.”

53

Kewarganegaraan

Guna memahami maksud dari wawasan nusantara dan hakekatnya dapat

dilakukan dengan beberapa pendekatan antara lain : pendekatan kenegaraan

dan pendekatan

kebangsaan.

B. Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Mewujudkan Persatuan dan

Kesatuan.

Implementasi wawasan nusantara dapat dilakukan dalam seluruh aspek

kehidupan nasional dalam wilayah meliputi :

Kehidupan dalam sumber kekayaan alam

Kehidupan diantara penduduk

Kehidupan ideology

Kehidupan ekonomi

Kehidupan politik

Kehidupan sosial budaya

Kehidupan hankam

Tantangan wawasan nusantara :

a. Perubahan nasionalisme

Secara global :

Nasionalisme dari ideologi menjadi identitas

Nasionalisme dari politik menjadi kultur

Nasional :

Kebangkitan komponen-komponen bangsa yang dikwatirkan menadi

chauvinisme, kebangsaan yang sempit.

b. Global Paradox

54

Kewarganegaraan

Yaitu situasi dimana peranan rakyat dengan didukung keamapuan bekal

ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi diberikan sebesar-besarnya,

pemerintah hanya sebagai fasilitator, padahal rakyat kita belum

mempunyai kemampuan yang tinggi mengenai IPTEK.

c. Dunia tanpa batas

Yaitu kondisis kehidupan yang akan dipengaruhi kehidupan global.

d. New cavitalisme

Yaitu sistem ekonomi dalam kondisi liberalisme ekonomi

e. Kesadaran warga negara

Keberhasilan wawasan nusantara

Tercermin pada sikap dan prilaku yang mengandung pancaran sinar :

Etika dan moral

Kesadaran untuk melaksankan hak dan kewajiban

Kesadaran bangsa Indonesia bahwa nusantara sangat diperlukan.

BEBERAPA FUNGSI GEOPOLITIK KE DLM & KELUAR

(a). Fungsi Hankam Melindungi Seluruh Tumpah Darah Indo (Ke Dlm) & Ikut Serta Mewujudkan Perdamaian Dunia (Keluar)

(B). Fungsi Ekonomi Meningkatkan Kesejahteraan Masy.(Ke Dlm) & Meningkatkan Devisa Negara (Keluar)

(C). Fungsi Politik Menyadarkan Warga Neg Akan Hak & Kewajibanya (Ke Dlm) & Kepentingan Politik Serta Ketertiban Masy. Dunia (Keluar)

55

Kewarganegaraan

(D). Fungsi Sosbud Utk Mencerdaskan Kehidupan Bgs (Ke Dlm) & Pengiriman Missi Olah Raga & Kesenian Keluar Negeri Secara Bergiliran (Keluar)

GEO STRATEGI INDONESIAArtinya Perumusan Strategi Nasional Yg Memperhitungkan Konstelasi Geografis Neg(A). Secara Fisik Indo Berada Pd Posisi Silang Dunia Yg

Berarti Ikut Menentukan/Mengatur Lalu Lintas Kekuatan Dunia

(B). Secara Sosial Indo Berada Diantara 2 Kekuatan Sosial Dunia (Dunia Barat & Timur)DUNIA BARAT DUNIA INDONESIA DUNIA TIMUR

IndividualismeDemokrasi LiberalKapitalismeLiberalismeWesternisasiTipisMaritin

IdiologiPolitikEkonomiSistem SosialBudayaDemografisHankam

KomunismeDemokrasi TerpimpinSentralisasiSosialisasiSintoismePadatContinental

(c). Pengaruh Terhadap Geografis Indo Dpt Melalui Diplomatik/Damai/Subversi & Agresi / Invasi

2.3. Latar Belakang Pemikiran Berdasarkan Aspek Sosial Budaya

Budaya Dpt Diungkapkan Sbg Cipta, Rasa & Karsa (KrnManusia Tdk Bekerja Hanya Dg Budi Ttp Jg Dg Perasaan,Fantasi & Kehendak)

Pengaruh Faktor Alamiah Membentuk Perbedaan Secara KhasKebudayaan Masyarakat.

Ciri Ruang Hidup Yg Menjadi Asal Usul Suatu Masy., MudahDikenali Perbedaannya Yaitu :(A). Masy. Nelayan Yg Pemberani/Menentang Alam, Agresif

& Terbuka. Masy. Petani/Agraris Yg Teratur/Mengikuti Ruang Alam, Mementingkan Keakraban & Kurang Terbuka

(B). Masy. Desa Yg Memegang Teguh Nilai-2 Relegius, Kekerabatan, Gotong Royong. Masy. Kota Materialistik, Individual

56

Kewarganegaraan

Berdasarkan Ciri & Sifat Kebudayaan Serta Kondisi &Konstelasi Geografis Neg Ri. Tergambar Bhw Masy. IndoAdl. Masy. Majemuk Sehingga Mengandung Potensi KomplikUtk Itu Persatuan & Kesatuan Perlu Mendpt PerhatianDiantara Kita Semua

2.4. Latar Belakang & Pemikiran Berdasarkan Aspek Sejarah :Perjuangan Bgs Dlm Meraih Cita-2, Tumbuh & BerkembangAkibat Latar Belakang SejarahA. Zaman Kerajaan Kalingga (Abad Ix), Sriwijaya (Abad

(Viii), Majapahit (Abad Xv), Mataram (Abad (Xvi), Pajajaran, Gowa Dll.

B. Pd Zaman Eropa (Abad Xvi) Yaitu Bgs Eropa (Inggris, Perancis, Portugis, Spanyol) Datang Di Indo Dg Alasan Berdagang, Kenyataannya Menjajah Timbul Perlawanan Secara Fisik Oleh Sultan Agung Di Mataram (1613), SultanIskandar Muda Di Aceh (1636), Sultan Tirtayasa Di Banten(1650), Sultan Hasanuddin Di Makassar (1660), Diponegoro-Imam Bonjol – Pattimura

Perlawanan Non Fisik R.A. Kartini (1902), Budi Utomo (1908), Sdi, Indiche Party Dll.

C. Zaman Proklamasi 17 Agustus 1945 Kita Menghadapi Pemberontakan Dari Luar Negeri Yaitu Gurkha, Belanda, Inggris Misalnya Bandung Lautan Api, Puputan Jembrana DiBali, Peristiwa Surabaya, Semarang, Dll.

D. Zaman Jepang (1942) Indo Menderita

Pemberontak Dlm Negeri Pki Di Madium, Di/Ti/Prri Di Sumatra, Permesta Di Sulawesi & G.30.S/Pki

3. ARAH PANDANG

4. HAKEKAT WANUSADL. KEUTUHAN NUSANTARA ATAU NASIONAL DLM PENGERTIAN CARA PANDANG YG SELALU UTUH MENYELURUH DLM LINGKUP NUSANTARA

57

Kewarganegaraan

DEMI KEPENTINGAN NASIONAL ARTINYA SETIAP WARGA NEG, APARATUR NEG & PENYELENGGARA NEG HRS BERFIKIR & BERTINDAK SECARA UTUH MENYELURUH DEMI KEPENTINGAN BGS & NEG.

5. ASAS WANUS / NUSANTARAAsas Wanus Terdiri Dr Kepentingan Yg Sama, Tujuan Yg Sama, Keadilan, Kejujuran, Solidaritas, Kerjasama & Kesetiaan Pd Ikrar (Kesepakatan Bersama) Demi Terpeliharanya Integritas Bgs Dlm Kebhinnekaan.

6. KEDUDUKAN WANUS Visi Wanus Adl. Menyelenggarakan Kehidupan Nasional, Maka :

Ps. Adl. Landasan Idiilnya Uud – 1945 Adl. Landasan Konstitusionalnya Tannas Adl. Landasan Konsepsionalnya Gbhn Adl. Operasionalnya Wanus Adl. Landasan Visionalnya.

7. FUNGSI WANUS :Adl. Sbg Pedoman, Motivasi/Dorongan & Rambu-2 DlmMenentukan Segala Kebijaksanaan, Keputusan, Tindakan &Perbuatan Baik Bg Para Penyelenggara Neg. Ditingkat Pusat &Daerah, Maupun Bg Seluruh Rakyat/Masy.Indo Dlm KehidupanBermasy.,Berbgs & Bernegara

8. TUJUAN WANUS8.1. Kedlm Ialah Mewujudkan Satu Kesatuan Aspek Kehidupan

Nas, Baik Aspek Alamiah Maupun Aspek Sosial8.2. Keluar Utk Ikut Serta Mewujudkan Kebahagiaan,

Ketertiban & Perdamaian Seluruh Umat Manusia Di Dunia

UNSUR-2 DASAR WANUS / WASANTARA

1. WADAH WANUS :1.1. Nusantara Bertempat Dlm Arciplase State (Perairan

Nusantara) Ialah Neg.Kepulauan & Bentuk Ujud SifatnyaManunggal & Utuh Menyeluruh

58

Kewarganegaraan

1.2. Nusantara Kita Dlm Tata Susunan Inti Organisasi :Meliputi Bentuk & Kedaulatan, Kekuasaan PemerintahanNeg. & Sistem Perwakilan (Lembaga-2 Neg)

1.3. Dlm.Tata Kelengkapan Organisasi Meliputi : AparaturNeg. (Pns, Tni, Polri),Kesadaran Politik, Pers & MediaMassa, Partisipasi Rakyat.

2. ISI WANUS :2.1. Cita-2 Sesuai Dlm Pemb.Uud-45 Yg Meliputi : Keadilan

Sosial (Ke Dlm.) & Perdaiaan Dunia (Keluar)

2.2. Sifat/Ciri-2 Manunggal Utuh Menyeluruh

2.3. Cara Kerja Berpedoman Pd Ps.

3. TATA LAKU WANUS :3.1. Tata Laku Lahiriyah, Yg Diiringi Dlm Program

Perencanaan, Pelaksanaan & Pengawasan

3.2. Tata Laku Batiniah, Tumbuh Krn Proses PertumbuhanHidup Yg Dipengaruhi Keyakinan, Agama, Kepercayaan,Lingkungan/Alam & Kebiasaan Sehingga Melahirkan SikapMental Bgs.

IMPLEMENTASI & APLIKASI

IMPLEMENTASI I Perwujudan Kepulauan Nusantara SbgKesatuan Politik, Artinya : Kepulauan Wil.Nas Dg Segala Kekayaannya Merupakan Satu

Kesatuan Wil, Wadah, Ruang Hidup & Matra Bgs Indo Terdiri Berbagai Suku & Berbicara Berbagai Macam

Bhs Daerah Serta Meyakini Berbagai Agama & Kepercayaan PdTuhan Yme, Yg Semuanya Merupakan Satu Kesatuan Yg Bulat.

Secara Psikologis,Bgs Indo Adl Senasib Sepenanggungan,Sebgs & Setanah Air

Kehidupan Politik Merupakan Satu Kesatuan Diseluruh WilNusantara

Satu Hukum Utk Kepentingan Nasional

59

Kewarganegaraan

APLIKASINYA :

Mencegah Sikap Egoisme, Sukuisme, Daerahisme Dsb. Mencegah Berubahnya Nilai-2 Kebersamaan Dg Cara

Menghindari Gaya Hidup Mewah, Memupuk Rasa KesetiaKawanan, Sikap Solidaritas Dsb

Mencegah Timbulnya T.A.H.G Dg Jalan Kadarkum, KesatuanLangkah Dsb.

Menciptakan Iklim Penyelenggaraan Neg Yg Sehat SehinggaSistem Pemerintahan Kuat & Terpercaya Yg Dibangun SbgPenjelmaan Kedaulatan Rakyat.

IMPLEMENTASI 2 :

Perwujudan Kepualauan Nusantara Sbg Satu Kesatuan Ekonomi Artinya :

Kekayaan Wil. Nusantara Adl.Modal & Milik Bersama Bgs Indo

Tingkat Perkembangan Ekonomi Hrs Serasi & Seimbang Di Seluruh Daerah

Kehidupan Perekonomian, Diselenggarakan Berdasarkan Asas Usaha Bersama & Kekeluargaan Utk Kemakmuran Rakyat

APLIKASINYA :

Pemanfaatan Kekayaan Alam Seoptimal Mungkin Dg PenyediaanGudang-2 Koperasi Dsb

Menghilangkan Kesenjangan Perekonomian Kota/Desa Pengelolaan Sumber Daya Alam & Pelestariannya Dg

Memperhatikan Keserasian Dlm Masy.

IMPLEMENTASI 3 :

Perwujudan Kepulauan Nusantara Sbg Satu Kesatuan Sosial Budaya, Artinya :

Masy. Indo Adl.Satu, Pri Kehidupan Bgs Merupakan Kehidupan Yg Serasi Dg Tingkat Kemajuan Masy. Yg Sama, Merata, Seimbang, Serta Selaras Dg Tingkat Kemajuan Bgs

Budaya Bgs Adl.Satu & Corak Ragam Budaya Merupakan Kekayaan Budaya Bgs Yg Menjadi Modal & Landasan

60

Kewarganegaraan

Pengembangan Budaya Bgs Seluruhnya & Tdk Menolak Budaya Asing Asalkan Tdk Bertentangan Dg Budaya Bgs

Budaya Nasional Berakar Dlm Budaya Daerah, Maka Budaya Daerah Hrs Maju

APLIKASINYA : Kita Bersama Hrs Menghilangkan Kemiskinan, Kebodohan,

Keterbelakangan, Pengangguran

Meningkatkan Budaya Daerah, Penyajian Seni Budaya Di Media Massa Secara Bergiliran, Menghapuskan Nilai Fiodal,Mencegah Budaya Asing Yg Tdk Sesuai Dg Budaya Kita.

Menciptakan Kehidupan Masy.Yg Rukun, Bersatu Tanpa Membedakan Suku, Daerah, Golongan, Agama

Mewujudkan Sikap Batiniah & Lahiriah Yg Mengakui Menerima& Menghormati Segala Bentuk Perbedaan Atau Kebhinnekaan Yg Ada Disekitar Kita.

IMPLEMENTASI 4 :

Perwujudan Kepulauan Nusantara Sbg Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan, Artinya :

Setiap Warga Neg.Memiliki Hak & Kewajiban Yg Sama Dlm Pembelaan Bgs & Negara

Wil.Nusantara Hrs Dipertahankan & Diamankan Serta Melibatkan Seluruh Komponen Bgs & Neg., Makanya Kita Bertanggung Jawab Bersama Sbg Bgs.

Ancaman Terhadap Satu Wil. Nusantara, Berarti Ancaman Seluruh Bgs. Makanya Kita Bertanggung Jawab Bersama Sebagai Bgs.

APLIKASINYA :

Meningkatkan Kebersamaan Antar Daerah Dlm Pertahanan & Keamanan Wilayah.

Membangkitkan Semangat Nasionalisme, Kebanggaan Nasional,Menghargai Jasa-2 Para Pahlawan Atau Pejuang Bgs.

61

Kewarganegaraan

Menumbuhkembangkan Kesadaran Cinta Tanah Air & Bgs, Agar Terbentuk Sikap Bela Neg Pd Setiap Individu Warga Neg Indonesia

TANTANGAN IMPLEMENTASI WANUS

1). Pemberdayaan Masy Artinya Berikan Peran Aktif Pd Masy.Guna Mencapai Tujuan Nasional.

2). Globalisasi Artinya Keterbatasan Kualitas Sdm Di Bid. Iptek Merupakan Tantangan Serius Menghadapi Globalisasi

3). Era Baru Kapitalisme Dg Issu Global4). Kesadaran Warga Neg Atas Hak & Kewjibannya &

Meningkatkan Kesadaran Warga Neg Dlm Hal Mengutamakan Kepentingan Pribadi & Golongan

SKEMA IKHTISAR WANUS

- NUSANTARA - POSISI SILANG- MANUNGGAL UTUH MENYEL

- BENTUK & KEDAULATAN- KEKUASAAN PEMERINTAH- SISTEM PEMERINTAHAN

- APARATUR NEGARA- KESADARAN POLITIK MASY.- MEDIA PERS

- PEMB.UUD.45 (ALINEA 2)

- UTUH MENYELURUH- MANUNGGAL

- PEDOMAN- MAWAS DIRI- OLAH BUDI

- LANDASAN FALSAFAH - SIKAP MENTAL BANGSA

62

W

A

N

U

S

WADAH

I

S

I

BENTUK WUJUD

TATA INTIORGANISASI

TATA KELENGKAPAN

CITA-CITA

SIFAT / CIRI-CIRI

CARA KERJA

TATA LAKUBATINIAH

TATA

LAKU

Kewarganegaraan

- TATA PERENCANAA- TATA PELAKSANAAN- TATA PENGAWASAN

KETAHANAN NASIONAL

* PENGERTIAN :

Bgs.Indo Mempunyai Cita-2 Yg Ingin Dicapai (Pemb.Uud-45 Alinea 2 Merupakan Tujuan Nas.

Utk Mencapai Cita-2 (Tujuan Nas) Kita Akan Menghadapi Tantangan, Ancaman, Hambatan, Gangguan Hal Ini Perlu Ditanggulangi

Olehnya Itu Bgs Indo Hrs Mempunyai Kemauan, Kekuatan, Ketangguhan & Keuletan Guna Menghadapi T.A.H.G.

Jadi Pengetian Tannas Adl. Merupakan Kondisi Dinamik Suatu Bgs, Berisi Keuletan & Ketangguhan, Yg Mengandung Kemampuan Mengembangkan Kekuatan Nasional, Didlm Menghadapi T.A.H.G. Baik Dari Luar Maupun Dr Dlm, Langsung Maupun Tdk Langsung Membahayakan Integritas, Identitas, Kelangsungan Hidup Bgs & Neg Serta PerjuanganMengejar Tujuan Nas

Beberapa Istilah Dari Pengettian Tsb.- Ketangguhan = Kuat Menderita Atau Menanggulangi Beban- Keuletan = Usaha Terus, Giat Dg Kemauan Keras Dlm

Menggunakan Kemampuan & Kecakapan Utk Mencapai Tujuan/ Cita-2

63

TATA INTILAHIRIAH

Kewarganegaraan

- Identitas = Ciri Khas Suatu Bgs Dilihat Secara Keseluruhan (Holistik).

- Integritas = Kesatuan Yg Menyeluruh Dlm Kehiudpan Nas.,Baik Sosial, Alamiah, Potensi Dll

- Ancaman = Usaha Yg Bersifat Mengubah/Merombak Kebijaksanaan & Dilakukan Secara Konsepsional, Kriminal & Politik

- Tantangan = Usaha Yg Betujuan/Bersifat Menggugah Kemampuan

- Hambatan = Usaha Bersal Dari Dlm Diri Sendiri Bertujuan Melemahkan/Menghalangi Secara Tdk Konsepsional

- Gangguan = Usaha Berasal Dari Luar Bersifat Melemahkan/Menghalangi Secara Tdk Konsepsional

Sifat Tannas :- Manunggal Integratif Secara Serasi & Selaras Semua

Aspek Alamiah & Aspek Sosial- Mawas Kedlm = Terutama Diarahkan Kpd Diri Sendiri- Berwibawah = Mempunyai Daya Pencegah- Berubah Menurut Waktu = Tanna Selalu Berubah Menurut

Sikon- Tidak Membenarkan Sikap Adu Kekuatan & Kekuasaan =

Tannas Mementingkan Konsultasi, Saling Menghargai & Menjauhi Permusuhan/Konfrontasi

- Percaya Diri Sendiri = Tdk Tergantung Pd Neg Manapun. Rumah Tangga Diatur Sendiri

KETAHANAN NASIOANAL

A. Konsep Ketahanan Nasioanal Yang Dikembangkan Untuk Menjamin

Kelangsungan Hidup Menuju Kejayaan Bangsa Dan Negara.

Pengertian ketahanan nasioanal :

Sebagai kondisi dianamis bangsa adalah

“kondisi bansa yang bersikan keuletan, keterampilan, ketangguhan

serta kemampuan mengembangkan seluruh potensi nasional untuk

64

Kewarganegaraan

menghadapi hakekat ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam,

langsung maupun tidak lansung.

Sebagai konsepsi adalah :

“serasi,selaras dan seimbang pada seluruh aspek kehidupan nasioanal

baik pada aspek alamiah yang bersifat statis maupun pada aspek sosial

yang bersifta dinamis karena masing-masing ada keterkaitan dan

keterhubungan satu sama lain.”

Pokok-pokok pikiran ketahanan nasional didasarkan pada :

Tujuan nasional, cita-cita dan falsafah bangsa ;

Wawasan nasional

Kesejahteraan dan keamanan

Sedangkan sifatbya terlihat jelas terdiri dari :

Integratif

waspada

Wibawa

Dinamis

Kostitusi dan saling menghargai

Untuk memperoleh keseimbangan dalam mewujudkan ketahan nasional

maka pembangunan harus tertata pada berbagai aspek serta dapat

mengakomodir kepentingan nasional.

Konsepsi pembangunan inilah yang menjadi konsepsi ketahanan

nasional yang harus dituangkan dalam peraturan yang jelas sebagai paying

65

Kewarganegaraan

pembangunan, peraturan ini harus dihasilakan dalam sebuah proses

politik.

B. Fungsi Ketahanan Nasional Sebagai Kondisi Dokrin Dan Metode Dalam

Kehidupan Berbangsa dan bernegara.

Berdasarkan rimisan pengertian pertahanan nasional dan kondisi

kehidupan berbangsa dan bernegara, ketahanan nasional sesungguhnya

merupakan gambaran dokrin dan metode daam berbagai aspek kehidupan

berbangsa dan bernegara. Dengan adanya ketahanan nasional yang telah

memuat berbagai visi dan misi serta metode yang ada maka diharapkan

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia mampu mengatasi

berbagai pengaruh yang ada dari berbagai aspek-aspek kehidupan, meliputi

:

Pengaruh aspek ideologi

Pengaruh aspek politik

Pengaruh aspek ekonomi

Pengaruh aspek sosial budaya

Pengaruh pertahanan nasional

ASTRA GATRA = (3 GATRA = ASPEK = UNSUR)- ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA DIBAGI 2 GOLONGAN

1.GOL.ASPEK ALAMIAH 2.GOL.ASPEK SOSIAL (KE-2 ASPEK INI DINAMAKAN “ASTRA GATRA”

- ASPEK ALAMIAH (TRI GATRA) :1.GEOGRAFI2.SUMBER DAYA ALAM3.DEMOGRAFI

66

Kewarganegaraan

- ASPEK SOSIAL (PANCA GATRA) :1.IDIOLOGI 4. SOS.BUDAYA2.POLITIK 5. MILITER (HANKAM)3.EKONOMI

PENGERTIAN TANNAS DALAM SKEMA

LANGSUNG

DARI LUAR

DARI DALAM

TIDAK LANGSUNG

MEMBAHAYAKAN

INTEGRITAS IDENTITAS KELANGSUNGAN HIDUP PERJUANGAN UTK MENCAPAI TUJUAN NAS

PERWUJUDAN & PENGARUH TANNAS PD KEHIDUPAN NASIONAL

1. PERWUJUDAN ASPEK ALAMIAH (TRI GATRA)

1.1. Posisi & Lokasi Geografi Negara Bentuk & Wujud Neg.Indo Adl. Neg.Kepulauan (Archipe Lago State)Indonesia Posisi Hubnya Dg Neg.Tetangga Dibatasi Laut & Letaknya Pada Posisi Silang Dunia (Diantarai 2 Benua & 2

67

KEMAMPUANMENGEMBANG

KAN KEKUATANNASIONAL

KEULETAN&

KETANGGUHAN

TANTANGANANCAMANHAMBATANGANGGUAN

LAWAN

Kewarganegaraan

Samudra). Hal Ini Sangat Mempengaruhi Kelangsungan HidupBgs & Neg Dlm Hal Pengaturan Keamanan & Kesejahteraan.

Contoh : Neg.Kepulauan Dlm Membina Tannasnya Hrs Lebih

Banyak Memanfaatkan Potensi Lautnya & Neg Pulau Lebih Banyak Memanfaatkan Potensi Daratnya.

Kesimpulannya Bhw Posisi & Lokasi Geografi Suatu Neg Sangat Menentukan Peranan Dlm Percaturan Lalu Lintas Dunia Guna Menghadapi Hakekat Ancaman

1.2. Keadaan & Sumber Kekayaan Alam Artinya Kekayaan Alam Yg Bersumber Dr Potensi Alam (Udara, Bumi, Laut)Bila Kekayaann Alam Suatu Neg Kurang Atau Tdk Ada MakaNeg Tsb Akan Berupaya Mendapatkan Dr Neg.Lain Dg Berbagai Cara Sehingga Timbul Masalah Poltik, Sosek, Budaya & Hankam

Utk Itu Perlu Dibina Kesadaran Nas.Utk Pemanfaatan Kekayaan Alam, Agar Tercapai Nilai Guna & Hasil Guna Demi Pembangunan Nasional Utk Mengatasi Kerawanan & Menanggulangi Ancaman Yg Mungkin TimbulFaktor Kekayaan Alam Ini Bila Dikelola Dg Cermat Dpt Menignkatkan Ketahanan Nas (Lestarikan Kekayaan Alam Di Neg. Kita)

1.3.Keadaan & Kemampuan Penduduk Dlm Suatu Neg. Manusia Merupakan Faktor Penentu. Masalah Yg Berkaitan Dg Keadaan & Kemampuan Penduduk

Dll.A). Berubahnya Jml.Penduduk Yg Disebabkan Kematian

(Mortalitas), Kelahiran (Pertilitas) & MigrasiBila Penduduk Bertambah Hrs Diimbangi Dg Sdm, Lapangan Kerja, Kesejahteraan Yg Memadai Jika Hal Ini Tdk Diperhatikan Akan Melemahkan Tannas Kita

B). Komposisi Penduduk Menurut :Umur , Kelamin, Tingkat Pendidikan Dll. Dpt Mempengaruhi TannasContoh : Umur Yg Produktif Lebih Banyak Dr Pd Umur Non Produktif Dpt Meningkatkan Tannas

68

Kewarganegaraan

Kesimpulan Bhw Keseimbangan Antara Umur Produktif DgUmur Non Produktif Sangat Mempengaruhi Tingkat Kesejahteraan

C). Penyebaran Penduduk (Distribusi) Berpengaruh Pd Kesejahteraan & Keamanan NasionalContoh : Mendistribusikan Penduduk Ketempat Yg Kosong/Merata Sangat Berpengaruh Terhadap Tannas & Pengelolaan Sda Meningkat (Kesejahteraan Meningkat)Caranya : Transmigrasi & Penyebaran Pusat-2 Industri Supaya Tannas Meningkat

D). Tingkatkan Sdm Dg Jalan Menambah Iptek, Berikan Keterampilan Hal Ini Sangat Mempengaruhi Tannas

2. PERWUJUDAN ASPEK SOSIAL (PANCA GATRA)

GATRA IDIOLOGI

a). Idiologi Merupakan Seperangkat Nilai Yg Diyakini Kebenarannya, Tersusun Secara Sistimatis Digunakan Suatu Bgs Utk Menata Masy. Demi Kelangsungan Hidup BgsIdiologi Dijadikan Dasar Serta Memberi Arah & Tujuan Yg Ingin Dicapai Dlm Kelangsungan Hidup Bgs & Negara.

B). Kekuatan Idiologi Terletak Pada :- Rangkaian Nilai Yg Ada Didlm.Nya Yg Mampu Menampung

Aspirasi Hidup & Kehidupan Manusia Yg Menganutnya- Penghayatan & Pengamalan Oleh Neg Dlm Kehidupan

Sehari-2

C). Ketahan Idiologi Ialah Kondisi Dinamis Suatu Bgs Yg Berisi Keiletan & Ketangguhan Yg Mengandung Kemampuan Mengembangkan Kekuatan Nasional Dlm Menghadapi & Mengatasi Athg Luar/Dlm, Langsung/Tdk Langsung Membahayakan Kelangsungan Hidup Idiologi BGS.

GATRA POLITIK

a). Politik Diartikan Sbg Asas, Haluan & Kebijaksaan Yg Digunakan Utk Mencapai Tujuan & Kekuasaan. Jd Politik Selalu Dihubungkan Dg Masalah Kekuasaan Dlm. Neg.Yg Berada Ditangan Pemerintah.

69

Kewarganegaraan

B). Kehidupan Politik Disektor Masy., Berfungsi Memberi Masukan (Inpu) Berupa Aspirasi Atau Tuntutan KebutuhanMasy. (Input).Kehidupan Politik Disektor Pemerintahu Berfungsi Sbg Keluaran (Output) Berupa Kebijaksanaan Yg Melahirkan Uu & Peraturan-2 Yg Berujud Keputusan Politik

C). Sistem Politik Menentukan Bg Kehidupan Politik Dilaksanakan Sbg Pencerminan Interaksi Antara Input & Output* Sebaiknya Hrs Serasi Input & Output* Jika Output Kebih Dominan Maka Sistem Pemerintahan

Menjadi Otoriter/Diktator* Jika Input Lebih Dominan Dp Output Maka Sistem

Pemerintahan Menjadi Liberal

D). Upaya Bgs Indo Utk Meningkatkan Ketahanan Politik Upaya Utk Mencapai Keseimbangan Input & Output (Demokrasi Ps)

E). Ketahan Politik Ialah Kondisi Dinamik Suatu Bgs Yg Berisi Keuletan & Ketangguhan Yg Mampu Mengembangkan Kekuatan Nasional Dlm Menghadapi & Mengatasi Athg BaikDr Dlm/Luar, Langsung/Tdk Langsung Yg Dpt MembahayakanKehidupan Politik Bgs & Negara

GATRA EKONOMI

a). Kegiatan Ekonomi Adl Kelseluruhan Kegiatan Pemerintah & Masy. Dlm Pengelolaan Faktor Produksi Berupa Sda, Tenaga Kerja, Modal Teknologi & ManagementSerta Distribusi Brg & Jasa Hasil Produksi Utk Kesejahteraan Rakyat

B). Keadaan Eko Suatu Neg Adl.Pencerminan Dr Keseimbangan Antara Produksi & Distribusi Hasil Produksi

C). Upaya Utk Meningkatkan Ketahanan Eko Yaitu Upaya Meningkatkan Kapasitas Produksi (Brg & Jasa) & Meningkatkan Distribusinya

70

Kewarganegaraan

D). Aght Terhadap Kelangsungan Eko Pd Hakekatnya Ditujukan Pd Faktor Produksi Baik Dlm Neg Maupun Hub Dg Luar Negeri

E). Faktor-2 Yg Mempengaruhi Ketahanan Eko Adl.Bumi & Sumber Alam, Modal, Tenaga Kerja, Industrialisasi, Teknologi, Sarana & Management

F).Ketahanan Nas Di Bid.Eko Ialah Kondisi Dinamik Suatu Bgs Yg Berisikan Keuletan & Ketangguhan Yg Mengandung Kemampuan Utk Mengembangkan Kekuatan Nas Di Dlm Mengahdapi & Mengatasi Segala Bentuk Aght Baik Dr Dlm Maupun Dr Luar Yg Dpt Membahayakan Kehidupan Eko Bgs &Neg.

GATRA SOSIAL & BUDAYA

a). Sos-Bud Menunjukkan Dua Segi Kehidupan Yaitu 1 . Kemasyarakatan 2. Kebudayaan

Kemasyarakatan Artinya Manusia Dlm Memenuhi Kebutuhannya (Kelangsungan Hidupnya) Hrs Hidup Berkelompok, Berhubungan Satu Sama Lain (Bekerja Sama)

Kebudayaan Cara Hidup Masy.Yg Dimanifestasikan Tingkah Laku Yg Sdh Melembaga Yg Tercipta Krn :* Kebutuhan Hakiki Manusia * Lingkungan Alam Yg Melahirkan Kebiasaan Hidup Dlm

Suatu Daerah* Lingkungan Sejarahnya

B). Ketahanan Nas Di Bid Sos-Bud Adl. Kondisi Dinamik Dst…………. S.D Yg Dpt Membahayakan Kehidupan Sos-Bud Bgs.

C). Faktor-2 Yg Mempengaruhi Tannas Di Bid Sos-Bud * Tradisi Hindari Tradisi Yg Tdk Wajar Atau Yg

Berlebihhan (Yg Menghambat Kemajuan)* Pendidikan Dg Pendidikan Dpt Merubah Prilaku

Manusia Agar Dpt Mengembangkan Potensinya

71

Kewarganegaraan

* Kepemimpinan Nas Hrs Kuat & Berwibawah Dlm Membina & Membangun Masy.

* Tujuan Nasional Merupakan Pengarah, Pemersatu, Pemberi Motivasi Hal Ini Dpt Menguatkan Tannas DiBid. Sos-Bud

* Kepribadian Nasional Perlu Dipupuk Dibina & Dimasyarakatkan Pd Setiap Generasi Krn Hal Ini Merupakan Daya Utk Mengahdapi Pengaruh Asing

GATRA PERTAHANAN KEAMANANa). Pertahanan Keamanan Adl Upaya Rakyat Semesta Dg Tni

& Polri Sbg Intinya Dlm Mempertahankan & Mengamankan Bgs & Neg.

B).Utk Meningkatkan Ketahanan Nas Di Bid.Hankam Partisipasi & Kesadaran Masy. Perlu Ditingkatkan

C). Ketahanan Nas Di Bid Hankam Adl. Kondisi Dinamik Dst…………. S.D Yg Dpt Membahayakan Hankam Bgs.& Neg

HAKEKAT ANCAMAN ASTAGATRA

1.ANCAMAN UNSUR TRIGATRA : a). Lokasi & Posisi Geografis Negara

1. Dampak Lingkungan Polusi Udara, Air, Polusi Bumi, Polusi Suara Dll.

2.Ketebukaan Posisi Geografis Indo Dari Segala PenjuruDunia Rawan Bg Indo

B). Keadaan & Kekayaan Alam1. Modal Kurang Utk Mengelola Kekayaan Alam &

Keterampilan Penduduk Kurang 2.Kesediaan Tenaga Ahli Dr Luar Yg Ingin

Mengelola/Menggali Kekayaan Alam Kita

C). Kemampuan Penduduk

72

Kewarganegaraan

1. Penyebaran Penduduk Tdk Merata.2.Kesadaran & Partisipasi Masy. Terhadap Fungsi &

Makna Tannas Masih Kurang.

2.ANCAMAN UNSUR PANCAGATRA : a). Idiologi

1. Masih Adanya Sikap Sekelompok Masy.Kita Yg Blm Menerima Ps. Sbg Satu-2nya Asas Bermasy. Berbgs & Ber Neg

2.Usaha Para Penganut Pki Yg Ingin Merubah Ps Menjadi Idiologi Komunis

B). Politik1. Ada Kelompok Tertentu Yg Tdk Setuju Dg Sistem

Politik Demokrasi Ps.2.Kegiatan Organisasi Peserta Pemilu Yg Menyebarkan

Isyu-2 Bhw Sistem Politik Kita Tdk Demokratis3.Kegiatan-2 Provokator Dlm Pemilu4.Sikap Sekelompok Tertentu Yg Blm Memahami Tentang

Kehidupan Politik Indonesia

C). Ekonomi1. Modal Kurang2.Kualitas Pekerja Rendah3.Adanya Sekelompok Ekonom Yg Mencari Keuntungan

Sebesar-2nya, Tanpa Memperhatikan Kepentingan Rakyat

D). Sos - Budaya1. Masih Ada Oknum Yg Menerapkan Konsep Individualis

Yg Mengorbankan Org Lain2.Vidio Biru (Adat Asing) Merusak Moral Bgs (Awas

Budaya Toris)3.Ada Keengganan Generasi Muda Utk Mempelajari Budaya

Asli Daerahnya/Budaya Nasional

E). Hankam1. Kelompok Ekstrim Yg Menghasut Masy. Utk Menentang

Pemerintah Yg Syah2.Sikap Masy. Yg Tdk Mau Kerja Sama Dg Pengamanan Dll.

73

Kewarganegaraan

POLITIK STRATEGI NASIONALPOLTRANAS

a). POLITIKPolitik Dr Segi Kepentingan Penggunaannya :1. Dlm Arti Kepentingan Umum

Suatu Rangkaian Azas/Prinsip, Keadaan Serta Jalan, Cara Serta Alat Yg Akan Digunakan Utk Mencapai Tujuan TertentuContoh : Partai Politik, Orgganisasi Politik Dsb

2.Dalam Arti Kebijaksanaan : (Policy)Adl Penggunaan Pertimbangan Tertentu Yg Dianggap Lebih Menjamin Terlaksananya Suatu Usaha, Cita-2/Keinginan Atau Keadaan Yg Dikehendaki Contoh : Politik Ekonomi, Hukum, Pendidikan Dll

Politik Nas Adl.Azas Haluan, Usaha Serta Kebijaksanaan Tindakan Dg Negara Tentang Pembinaan : Pernecanaan, Pengembangan, Pemeliharaan & Pengendalian,Serta Penggunaan Secara Totalitas Dr Potensi Nas Utk Mencapai Tujuan Nas Yg Dibagi Dlm Tahap-2 Yaitu : 1. Jangka Panjang

2. Jangka Menengah3. Jangka Pendek

POLITIK STRATEGI NASIONAL

A. Politik Dan Strategi Nasional Sebagai Politik Nasional Dan Strategi

Nasional Untuk Mengantisipasi Perkembangan Globalisasi Kehidupan dan

Perdagangan Bebas.

Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan penganbilan

kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Strategi

nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam uasaha

pencapaian sasaran dan tujuan politik nasional. Jadi berdasarkan

pengertian keduanya politik dan stategi nasional sangat bermanfaat untuk

74

Kewarganegaraan

mengantisipasi perkembangan globalisasi kehidupan dan perdagangan bebas

yang akan dihadapi bangsa kita. Adapun implementasi polstranas dalam

mengantisipasi perkembangan globalisasi kehidupan dan perdagangan bebas

dapat ditinjau dari berbagai bidang kehidupan, antara lain :

Bidang Ekonomi

1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpuh

pada mekanisme pasar yang adil berdasarkan prinsip

persingan sehat.

2. Mengembangkan persingan yang sehat dan adil serta

menghindari terjadinya struktur pasar monopilistik dan

berbagai pasar distortif.

3. Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan kemanusian

yang adil bagi masyarakat.

4. mengembangkan perekonomian yang berorientasi global.

5. Melakukan berbagai upaya terpadu untuk mempercepat

proses kemiskinan dan mengurangi pengganguran.

Bidang sosial budaya

1. Meningkatkan mutu sumber daya manusia dan

lingkungan yang saling mendukung.

2. Mengembangkan dan membina kebudayaan

nasioanal.

3. Mengembangkan apresiasi seni dan budaya

tradisional

Bidang politik

75

Kewarganegaraan

1. Mempertahankan dan menciptakan kondisi politik dalam negeri

yang kondusif dan menegaskan arah politik luar negeri

Indonesia Yang bebas aktif.

2. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas komunikasi di

berbagai bidang.

3. Memantapkan fungsi, peran dan kedudukan agama sebagai

landasan moral, spritual dan etika.

4. Mengupayakan perluasan dan pemerataan pendidikan serta

peningkatan kualitas clembaga pendidikan yang

diselenggarakan masyarakat maupun pemerintah.

Bidang pertahanan keamanan

1. Menata kembali Tentara Nasional Indonesia sesuai paradigma

baru yang konsisten sekaligus peningkatan kulitasnya.

2. Mengembangkan kemampuan sistem pertahanan keamanan rakyat

semesta.

B. Politik Nasional Sebagai Hakekat Materil Politik

a. Sistem Politik

Perkembangan struktur politik dalam sistem ketatanegaraan di negara

Indonesia membagi struktur politik dalam dua hal, yaitu supra struktur

politik dalam lembag-lembag pemerintahan dan insfrastruktur politik

dalam bentuk wadah kemasyarakatan organisasi politik.

Manusia-manusia yang berada pada tatanan supra struktur politik

terjadi dari hasil proses yang dilakukan oleh insfrastruktur politik ,

dengan demikian maka penyusunanan politik nasioanal sebagai hakekat

76

Kewarganegaraan

materiil adalah perwujudan dari hasil interaksi antar insfrastruktur

politik dan suprastruktur politik.

Saat ini pandangan masyarakat tentang politik sudah lebih jauh

berkembang karena :

Semakin tingginya kesadran bermasyrakat, berbangsa dan bernegara

Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya.

Semakin meningkatnya kemampuan menentukan pilihan dalam menentukan

pemenuhan kebutuhan hidup.

Semakin meningkatnya kemampuan mengatasi persoalan seiring dengan

kemajuan yang diperoleh dari hasil pendidikan yang tinggi, baik

ilmu maupun teknologi

Semakin kritis dan terbukanya dengan ide-ide baru.

Dengan demikian politik nasional sebagi hakekat materiil adalah

hasil maksimal yang dilakukan oleh suprastruktur dan insfrastruktur

politik dalam negara sebagai manajemen nasional yang pada dasarnya

mempunyai unsur sebagai berikut :

1. Negara sebagai organisasi kekuasaan mempunyai peranan atas

pemilikan, pengaturan dan pelayanan yang diperlukan guna

mewujudkan cita-cita bangsa.

2. bangsa Indonesia sebagai unsur pemilik negara berperan dalam

menentukan sistem nilai dan arah/kebijakan negara guna

landasan serta pedoman diberbagi penyelenggaraan negara dalam

melaksanakan fungsinya.

77

Kewarganegaraan

3. pemerintah sebagai manajer berperan dalam penyelenggaraan

fungsi pemerintahan umum dan pembangunan ke arah cita-cita

bangsa dan kelangsungan serta pertumbuhan kehidupan.

4. Masyarakat sebagai unsur penunjang dan pemakai berperan

sebagai kontributor, penerima dan konsumen bagi berbagi hasil

kegiatan penyelenggaran fungsi pemerintahan.

*Strategi Nasional sebagai Hakekat Seni Dan Ilmu Politik Pembangunan

Nasional

Strategi dalam pembangunan dalam konsep ini dimaksudkan guna

mewujudkan konsep ketahanan nasional yang di arahkan pada :

Geografi

Wadah sekaligus ruang lingkup bangsa dan tempat kegiatan dalam

penyelenggaraan kenegaran baik di tingkat pusat maupun daerah, semua

wilayah yang penting dalam keseutuhan suatu negara.

Kekayaam alam

Kependudukan

Ideologi

Pancasila yang menjunjung tinggi 5 nilai tertinggi yaitu : ketuhana

yang maha esa, kemanusian yang adil dan beradap, persatuan yang

berisikan faktor pengikat bangsa yang beraneka ragam dan persatuan

spiritual, kerakyatan dan keadilan sosial.

Politik

Ekonomi

Sosial Budaya

78

Kewarganegaraan

Pertahanan keamanan

Keberhasilan dari pelaksanan politik strategi nasional akan

terlibat dalam hasil yang dilakukan oleh penyelenggara kekuasaan untuk

menciptakan kewibawaan yang bebas dari KKN secar umum akan

menghasilkan :

Masyarakat yang IMTAQ

Kebersamaan, kegotongroyongan, keseutuhan musyawarah sampai mufakat

untuk kepentingan nasional

Percaya diri

Sadar dan patuh serta taat pada hukum

Pengendalian diri yang tinggi

Dapat mendahulukan kepentingan nasioanal

Tantangan baik global maupun lokal akan tetap ada, oleh karena itu

pendidikan tinggi menjadi sangat penting karena perguruan tinggi

mempunyai fungsi ganda :

1. Sebagai institusi ilmiah berkewajiaban untuk secara terus menerus

mengembangkan IPTEK

2. Sebagai Instrumen nasional berkewajiban untuk mencetak kader-kader

pemimpin bangsa.

POLITIK NASIONAL AL :

1.Pol.Dlm.Negeri : Utk Mengangkat Harkat Derajat & Potensi Rakyat Indo (Pernah Dijajah)

79

Kewarganegaraan

2.Pol.Luar Negeri : Bebas Aktif, Anti Imperialisme & Kolonialisme, Solidarotas Sesama Bgs Utamanya Bgs Asia/Afrika

3.Pol.Ekonomi : Bersifat Swambada/Swadaya & Tdk Berarti Mengesolasi Diri Diarahkan Utk Meningkatkan Taraf Hidup Rakyat Indonesia

4.Pol.Pertahanan – Keamanan : Bersifat Defensif & Diarahkan Kpd Pengamanan Serta Perlindungan Bgs & Neg, & Penanggulangan Segala Macam Tantangan, Ancaman & Hambatan

HAKIKAT POLITIK NASIONAL :

Hakikat Pol.Nas Sama Dg Kebijakaksanaan Nas. Yaitu Menjadi Landasan, Arah Utk Menyusun Konsep Stranas

Pol. Nas Dpt Juga Diartikan Sbg Alat Perjuangan Yg MengarahPd Pencerminan Ideologi & Menivastasi Dr Pd Ide & Sikap Kearah Tindakan Yg Nyata

Perumusan Pol.Nas Dilakukan Oleh : Mandataris Mpr, Dibantu Oleh Lembaga-2 Tinggi Negara : Dpa, Dpr, Bpk, & Ma

Dlm Menyusun Pol.Nas Terdpt Beberapa Masalah Yg Perlu Diperhatikan :

A). Kebutuhan Pokok Nas, Seperti Masalah Kesejahteraan & Masalah Pertahanan Keamanan

B). Hal-2 Yg Timbul Dr Lingkungan Sendiri Yg Mencakup Situasi & Kondisi Ipoleksosbud

C). Hal-2 Yg Timbul Dr Luar Lingkungan Yg Bersifat Membantu, Menghambat, Memusuhi Pol. Nas Kita

STRATEGI

* Strategi Diciptakan Oleh Jend.Jomini Dari Prusia Perancis, Clavssewitz Dari Jerman

80

Kewarganegaraan

* Berasal Dr Bhs Yunani Strategos, Dlm Bhs. Inggris “The Art Of General” Artinya Seni Kejenderalan Atau Seni Seorg Panglima Yg Biasa Dibgunakan Dlm Peperangan

* Pd Abad Modern Tdk Lagi Digunakan Oleh Panglima Utk Perang,Ttp Sudah Meluas PenggunaanyaContoh : Strategis Dlm Mencapai Tujuan Ekonomi, Hankam Dll

* Strategi Pd Dasarnya Merupakan Suatu Kerangka Rencana & Tindakan Yg Disusun & Disiapkan Dlm Mencapai Tujuan

(Biasa Disebut Strategi Secara “Terminologis)

* Strategi Nasional :Perjuangan Nas Tdk Hanya Memerlukan Diplomasi & Perang, Tetapi Jg Kekuatan Ideologi, Psikologi, Kekuatan Politik, Kekuatan Ekonomi, Kekuatan Sos-Bud & Kekuatan Militer(Di Dlm Perang Maupun Diluar Perang)Semua Kekuatan Ini Menghendaki : Integrasi, Pengaturan & Penyusunan Serta Penggunaan Yg Terarah, Maka Digunakan Strategi Nasional

DARI URAIAN DIATAS MAKA :

Strategi Nas. Adl. Seni & Ilmu Mengembangkan & Menggunakan Kekuatan-2 Nas. (Ipoleksosbud & Militer) Pd Saat Damai Maupun Perang Utk Mendukung Pencapaian Tujuan-2 Yg Ditetapkan Oleh Politik Nasional

* Faktor-2 Yg Mempengaruhi Poltranas : Idiologi & Politik = Dlm Potensinya Dihimpun Utk Kesatuan

& Persatuan Nas, Keyakinan Atas Kemampuan Sendiri, Kesanggupan Menolong Bgs Lain Yg Terjajah

Ekonomi = Kesuburan, Kekayaan, Tenaga Kerja Dll, Merupakan Potensi Ekonomi Manfaatkan Dg Baik, Begitu Pula Posisi Silang Indonesia

* SOS – BUD :

81

Kewarganegaraan

Beraneka Suku, Bahasa, Dialek, Tradisi, Adat, Bukan Mempersulit Persatuan & Kesatuan Tapi Dg Bhinneka Tunggal Ika Merupakan Pengikat Persatuan

* HAN - KAMMemiliki Potensi Yg Disebut Sishankamrata

* ANCAMAN :Memiliki Athg Yg Negatif Dpt Mengganggu Kelangsungan Hidup Bgs.CONTOH :US + RRC = INGIN MEMPERLUAS IDEOLOGINYAUS + AS = INGIN MEMPERLUAS POLITIKNYAJEPANG = EKSPANSI EKONOMINYA DLL

GARIS-2 BESAR POLITIK NAS. & STRATEGI NAS.POLITIK NASIONALa). Hakekat Pol.Nas == (Kebenaran Pol.Nas)

Adl. Sama Dg Kebijkasanaan Nasional, Menjadi Landasan SertaArah Dg Penyusunan Konsep – Strategi Nas.Politik Nasional Dpt Jg Diartikan Sbg Alat Perjuangan & Konsep Perjuangan

B). Perumusan Pol. Nasional Ditetapkan Mpr Dlm Bentuk Gbhn & Dilaksanakan Oleh Presiden (Mandataris Mpr)Dibantu Oleh Lembaga-2 Tinggi Negara Yaitu :Kabinet Presiden, Dpa, Bpk, & Ma

C). Masalah Pokok Politik Nasional :Ada 3 Problem Yg Hrs Dipecahkan Yaitu :1.Keb. Pokok Nas Pertahanan, Keamanan & Kesejahteraan2.Hal-2 Yg Timbul Dr Lingkungan Sendiri Yg Mencakup

Situasi/Kondis “Ipoleksos – Bud”3.Hal-2 Yg Timbul Dr Luar Lingkungan, Hal Ini Bisa Bersifat

Membantu, Bisa Jg Sebaliknya Memusuhi Politik Nasional

D). Pertimbangan-2 Dlm Merumuskan & Memikirkan Pol.Nas1.Menilai Secara Tepat Ancaman/Gangguan Dr Luar &

Hambatan/Gangguan Dr Dlm

82

Kewarganegaraan

2.Menilai Faktor-2 Dinamik Maupun Statik Di Wil. Kita Maupun Sekitarnya

3.Menilai Secara Tepat Kemampuan Yg Ada Al. : Ipoleksosbud,Jiwa Bgs, Keuangan Dll

4.Menilai Pengalaman-2 Yg Lalu

* POLA UMUM PEMBANGUNAN ADA 4 BIDANG (POL.NAS == POL. PEMBANGUNAN)

1.PEMB. BID. EKONOMI2.PEMB. BID. SOS-BUD3.PEMB. BID. POLITIK4.PEMB. BID. HANKAMNAS

STRATEGI NASIONAL

Strategis Nas Adl. Cara Melaksanakan Politik Nas Utk Mencapai Tujuan

Agar Strategi Nas Berjalan Sesuai Dg Apa Yg Dikehendaki Pol.Nas Maka Terlebih Dahulu Hrs Melaksanakan Telaahan & Perkiraan Strategi Nas.A). Telaahan Strategi :

Yaitu Suatu Kajian Terhadap Lingkungan Yg Akan Berpengaruh Pd Strategi Yg Akan DitempuhDlm Menelaah Lingkungan Politik Nas, Maka Yg Perlu Diperhatikan :

1.Pembidangan Politik Nas, Mencakup Sektor Ipoleksos Bud. Hankam

2.Penentuan Sasaran Masing-2 Bidang Utk Mencapai Tujuan Politik Nas.

3.Pedoman Pelaksanaan4.Sikap & Pendirian Terhadap Masalah-2 Nasional &

Internasional5.Pengendalian Perencanaan

B). Perkiraan Strategi Nasional Yaitu :Suatu Analisa Yg Akan Menghasilkan Sasaran Alternatif Yg Ditetapkan Serta Cara Bertindak Yg Akan Digunakan Utk Mencapai Sasaran-2 Tadi

83

Kewarganegaraan

Perkiraan Strategi Nasional = Prosedur Pd Umumnya :1.Mempelajari Lingkungan2.Pengembangan Sasaran-2 Alternatif & Cara Bertindak Yg

Perlu Ditempuh3.Analisa Kekuatan4.Batas Waktu Berlaku Penilaian Strategik5.Tersedianya Anggaran & Biaya6.Tersedianya Data & Informasi Yg Up To Date

“Visi & Misi Gbhn”“Visi Polstranas Yg Tertuang Dlm Gbhn Adl.Terwujudnya Masy. Indo Yg Damai, Demokratis, Berkeadilan, Berdaya Saing Maju & Sejahtera & Didukung Oleh Manusia Indo YgSehat, Mandiri, Beriman, Bertakwa, Berahlak Mulia, Cinta TanahAir, Sadar Hukum & Lingkungan, Menguasai Iptek, Etos Kerja Tinggi & Disiplin

Utk Mencapai Visi Bgs Indo Tsb Maka Ditetapkan Misi Sbb :

a.Pengamalan Ps. Dlm Kehidupan b.Penekanan Kedaulatan Rakyat Dlm Segala Aspek Kehidupanc.Peningkatan Pengamalan Ajaran Agama & Memantapkan

Persaudaraan Ummat Beragama Dlm Kehidupand.Menjamin Kondisi Aman, Damai, Tertibe.Menjamin Tegaknya Supermasi Hukum & Ham Berdasarkan

Keadilan & Kebenaranf.Pemberdayaan Masy. Dlm Mengembangkan Sistem Ekonomi

“Kerakyatan Yg Berbasis Pd Sda & Sdm Yg Produktifg.Perwujudan Otonomi Daerahh.Mewujudkan Kesejahteraan Rakyati.Mewujudkan Aparatur Negara Yg Bersihj.Perwujudan Sistem & Iklim Pendidikan Yg Bermutuk.Perwujudan Politik Luar Negeri Yg Bebas & Pro Aktif Bagi

Kepentingan Negara

IMPLEMENTASI POLTRANAS

BIDANG HUKUM – ANTARA LAIN :

84

Kewarganegaraan

1.Mengembangkan Budaya Hukum Pd Semua Masy.2.Menegakkan Hukum Secara Menyeluruh (Nasional) & Terpadu

Dg Mengakui & Menghormati Hukum3.Menegakkan Hukum Secara Konsisten4.Meningkatkan Integritas Moral & Keprofesionalan, Aparat

Penegak Hukum, Termasuk Polri5.Mewujudkan Lembaga Peradilan Yg Mandiri & Bebas Dr

Pengaruh Penguasa / Pihak Lain6.Menyelenggarakan Proses Hukum Dg Cepat7.Meningkatkan Pemahaman, Penyadaran, Perlindungan,

Penghormatan & Penegakan Ham Di Seluruh Aspek Kehidupan8.Menyelesaikan Proses Peradilan Terhadap Pelanggaran Ham

Yg Belum Tuntas

BIDANG EKONOMI – ANTARA LAIN :

1.Mengembangkan Sistem Ekonomi Masy Yg Bertumpu Pd Mekanisme Pasar Yg Adil

2.Mengembangkan Persaingan Sehat & Adil & Menghindari PasarMonopolitik

3.Mengoptimalkan Peranan Pemerintah Dlm Mengoreksi Pasar 4.Mengupayakan Kehidupan Yg Layak5.Mengembangkan Kebijakan Industri, Perdagangan & Investasi6.Memberdayakan Pengusaha Kecil, Menengah & Koperasi Agar

Produktif7.Meningkatkan Kualitas & Kuantitas Penempatan Tenaga Kerja

Keluar Negeri8.Meningkatkan Penguasaan, Pengembangan & Pemanfaatan Iptek9.Mempercepat Pemulihan Ekonomi10.Mempercepat Proses Pengentasan Masy. Dr Kemiskinan &

Pengangguran11.Menata Bumn Secara Efisien, Transparant & Profesional12.Proaktif Melakukan Negoisasi Dlm Kerja Sama Ekonomi

Acuan PerkuliahanI. Buku Teks

1. Abidin, Andi Zainal. 1983. Persepsi Orang Bugis Makassar tentang Hukum, Negara dan DuniaLuar. Bandung: Alumni

2. Budiono, Kabul. 2009. Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta3. Chazawi, Adam. 2002. Kejahatan terhadap Keamanan & Keselamatan Negara. Jakarta:

Rajagrafindo Persada

85

Kewarganegaraan

4. Hazairin, 1985. Demokrasi Pancasila (sumbangan pemikiran bagi LPHN). Jakarta: PT.Bina Aksara

5. Huda, Ni’matul. 2005. Otonomi Daerah: Filosofi, Sejarah Perkembangan dan Problematika.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

6. Ikatan Dosen Kewiraan Sulawesi. 1990. Pokok-Pokok Materi Pendidikan Kewiraan. UjungPandang: Yayasan Pengembangan Ilmu dan Teknologi (IPTEK College)

7. Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma8. Kaelan dan Achmad Zubaidi. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi

(Berdasarkan SK Dirjen Dikti No.43/DIKTI/KEP/2006. Yogyakarta: Paradigma9. Konrad Adenaurer Stiftung. 2005. Perspektif Baru Melebarkan Sayap: Kumpulan Wawancara

Perspektif Baru 2003-2005 (ed. Wimar Witoelar). Jakarta: Gramedia Pustaka Pratama10. Laboratorium Pancasila IKIP Malang. 1990. Glossarium Sekitar Pancasila. Surabaya:

Usaha Nasional11. Lemhanas dan Ditjen Dikti. 1992. Kewiraan untuk Mahasiswa. Jakarta: Gramedia12. Mansyur, Hamdan dkk (penyunting). 2002. Pendidikan Kewarganegaraan . Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama13. Rahim, Abdul dan Anwar Ibrahim. 2004. Nilai Demokrasi dalam Budaya Bugis Makassar

(ed.Muhammad Masrury dan Muhammad Ruslan). Makassar: Dinas Kebudayaan danPariwisata Provinsi Sulawesi Selatan

14. Rasyid, Muhammad Ryass. 1998. Nasionalisme & Demokrasi Indonesia: MenghadapiTantangan Globalisasi (ed. Lamusu Laruhun). Jakarta: PT Yasrif Watampone

15. Salam, Dharma Setyawan. 2002. Otonomi Daerah: dalam Perspektif Lingkungan, Nilai, danSumber Daya. Jakarta: Djambatan

16. Srijanti, A. Rahman H.I. dan Purwanto S.K. 2008. Etika Berwarga Negara:Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta: Salemba Empat

17. Syarbaini, Syahrial (ed). 2005. Materi Perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).Jakarta: Suscadoswar Dikti

18. Team Dosen. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan Perguruan Tinggi. Makassar: IkatanDosen Kewarganegaraan Sulawesi-Kordinator Kodam VII Wirabuana

19. Tim Dosen UGM. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi (edisiReformasi). Yogyakarta: Paradigma

20. Ubaedillah, A & Abdul Rozak (ed.). 2009. Pendidikan Kewargaan: Demokrasi, Hak AsasiManusia, dan Masyarakat Madani (edisi Ketiga). Jakarta. ICCE UIN

21. Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara-Universitas Sebelas Maret

22. Yusra, Dhoni (ed). 2007. Membangun Karakter dan Kepribadian Melalui PendidikanKewarganegaraan. Jakarta: Graha Ilmu

II. Peraturan Perundang-undangan

1. Undang-Undang Dasar 1945 (Hasil Amandemen)2. Deklarasi PBB tahun 1948 tentang HAM (U.N. DOC. A/811)3. Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan

Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa4. Kepmendiknas No. 45/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi5. Kep Ditjen Dikti Depdiknas No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu

Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi6. Undang-Undang RI No. 9 tahun 1998 tentang Kebebasan Berpendapat7. Undang-Undang RI No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia8. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional9. Undang-Undang RI No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia10. Undang-Undang RI N0. 7 tahun 2007 tentang RPJP11. Undang-Undang RI No. 43 tahun 2008 tentang Wilayah Negara12. RPJMN 2010-2014

86

Kewarganegaraan

87