BAB IV PENGUJIAN RELAI ARUS LEBIH / OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN RELAI GANGGUAN TANAH / GROUND FAULT...
Transcript of BAB IV PENGUJIAN RELAI ARUS LEBIH / OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN RELAI GANGGUAN TANAH / GROUND FAULT...
BAB IV
PENGUJIAN RELAI ARUS LEBIH / OVER CURRENT RELAY
(OCR) DAN RELAI GANGGUAN TANAH / GROUND FAULT
RELAY (GFR)
Pengujian relai arus lebih / over current relay (OCR) dan
relai gangguan tanah / ground fault relay (GFR) merupakan
pengujian yang dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja
relai sehingga dapat disimpulkan apakah relai tersebut
masih layak digunakan atau tidak dalam sistem proteksi
distribusi 20 kV. Relai yang akan dilakukan pengujian
yaitu jenis MCGG82, SPAJ 140C dan MiCOM 122/123,
sedangkan alat uji yang digunakan adalah SVERKER 760.
4.1 Relai Arus Lebih / Over Current Relay (OCR) dan Relai
Gangguan Tanah / Ground Fault Relay (GFR)
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya
bahwa OCR adalah relai yang dipasang antar fasa dan
bekerja berdasarkan indikator arus yang telah
disetting sedangkan GFR adalah relai gangguan tanah
yang dipasang antara fasa dan ground. Kedua relai ini
pada dasarnya sama yang membedakan adalah
pemasangannya pada sistem tenaga listrik, yaitu OCR
pada fasa-fasa dan GFR pada fasa-tanah.
28
29
Gambar 4.1 Relai arus lebih dan relai gangguan tanah
4.2 Pengujian Relai Arus Lebih / Over Current Relai (OCR)
Pengujian Relai Arus Lebih / Over Current Relay (OCR)
terdapat dua jenis, yaitu
a. Pengujian individual
Pengujian individual adalah pengujian individu
relai itu sendiri , untuk mengetahui apakah
masih dalam keadaan standar atau tidak
b. Pengujian fungsi
Pengujian fungsi adalah menguji fungsi dari
sistem proteksi secara keseluruhan apakah
masih berfungsi atau tidak
Selain itu juga terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan pengujian relai, yaitu :
1. Cara setting
2. Internal diagram relai
3. Alat uji / rangkaian pengujian
4. Item pengujian
30
5. Prosedur pengujian
6. Hasil uji dan kesimpulan
Sehingga diharapkan apabila telah benar-benar
memperhatikan komponen di atas pengujian relai dapat
berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang
presisi sesuai dengan yang diinginkan.
Bebapa komponen pengujian diantaranya adalah
1. Arus pick up (arus awal / mula)
Arus pick up adalah arus minimum yang
menyebabkan relai bekerja
2. Arus drop off (reset/ kembali)
Arus drop off adalah arus maksimum yang
menyebabkan relai tidak bekerja.
3. Rasio arus pick up dengan drop off
Rasio antara arus pick up dan arus drop off yang
akan menjadi pertimbangan dalam setting relai
4.3 Pengujian Relai Gangguan Tanah / Ground Fault Relay
(GFR)
Seperti halnya relai arus lebih, relai gangguan
tanah juga terdapat dua jenis pengujian yaitu :
a. Pengujian individual
Pengujian individual adalah pengujian individu
relai itu sendiri , untuk mengetahui apakah
masih dalam keadaan standar atau tidak
31
b. Pengujian fungsi
Pengujian fungsi adalah menguji fungsi dari
sistem proteksi secara keseluruhan apakah
masih berfungsi atau tidak
Untuk pengujian relai gangguan tanah terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
pengujian, yaitu :
1. Sistem pentanahan titik netral
Pentanahan sistem atau pentanahan titik
netral adalah cara menghubungkan titik netral
dari sistem (generator dan transfomer tenaga)
ke tanah. Pentanahan sistem ini akan menentukan
terhadap pengaruh tegangan dan arus masing
masing fasa ke tanah pada saat terjadi gangguan
tanah. Sehingga pola pengaman untuk masing
masing sistem tergantung pada pola pentanahan
sistemnya.
2. Besarnya arus hubung singkat satu fasa ke
tanah
Besarnya arus hubung singkat fasa-tanah
dipengaruhi oleh pola system pentanahan yang
dipakai
3. Arus ketidakseimbangan beban
32
Arus maksimum yang dapat ditanggung oleh
sistem pada saat terjadi ketidakseimbangan
beban
4. Arus kapasitansi jaringan
Arus kapasitas jaringan adalah arus
maksimum yang dapat ditanggung oleh sistem
Jenis pentanahan sistem yang digunakan yaitu :
1. Sistem Yang Tidak Ditanahkan ( Floating System)
2. Sistem Ditanahkan Lewat Impedansi :
a. Tahanan tinggi
b. Tahanan rendah
Pada sistem yang ditanahkan melaui
Tahanan rendah, kemencengan tegangan pada
saat terjadi gangguan ke tanah relatif kecil
dibandingkan dengan sistem yang ditanahkan
melalui tahanan tinggi. Arus resistif
relatif lebih besar dibandingkan dengan arus
kapasitif.
c. kumparan (reaktansi)
d. Trafo pentanahan ( untuk Generator )
3. Sistem Ditanahkan Langsung ( Solid Grounding)
33
Pada sistem ini arus gangguan satu fasa ke
tanah relatip sangat besar. Sehingga pengaruh
dari arus kapasitip dapat diabaikan. Demikian
juga tegangan pada fasa yang sehat relatip
tetap sama dengan tegengan fasa fasa dibagi
.
4.4 Prosedur Pengujian Relai Arus Lebih / Over Current Relay
(OCR) dan Relai Gangguan Tanah / Ground Fault Relay (GFR)
Pada prosedur pengujian ini masing-masing jenis
relai mempunyai prosedur yang berbeda, hal ini
dikarenakan dari setiap jenis relai yang digunakan
selalu ada teknologi baru yag diterapakan mulai dari
relai MCGG, SPAJ sampai dengan jenis MiCOM yang sudah
menggunakan system logic. Sedangkan alat uji yang
digunakan pada ketiga jenis relai tersebut masih sama
yaitu jenis SVERKER 760.
4.4.1 SVERKER 760
SVERKER 760 adalah salah satu alat pengujian
relai 1 fasa yang digunakan oleh para engineer. Kontrol
√3
34
panel yang digunakan mempunyai fitur tampilan
logika. Fitur ini membuat pengujian yang dilakukan
lebih efisien dan lebih mudah. Sebagai contoh hasil
pengukuran dapat ditampilkan untuk pengukuran Z, R,
X, S, P, dan Q serta cos phi-nya. Semua hasil
pengukuran ditampilkan dalam tampilan yang mudah
untuk dibaca.
Gambar 4.2 Sverker 750/760
35
a. Keterangan tombol dan fitur pada SVERKER 750/760
Gambar 4.3 Fungsi Tombol SVERKER 750/760
Keterangan :
1. Pengaturan resistor
Plug-in pengaturan berfungsi untuk membuat kenaikan
tegangan dan arus masukan lebih fleksibel
2. Display
Display yang menampilkan waktu, arus, tegangan dan
besaran yang lain. Juga digunakan dalam
36
pengaturan yang lain dengan cara menekan mode
setting pada tombol yang ada.
3. Tombol Freeze
Tombol yang digunakan untuk menghentikan display
yang terus berganti karena besaran yang terus
berubah.
4. Kondisi start dan stop
Digunakan untuk mengatur waktu kapan untuk start
dan kapan untuk stop pengujian. Hal ini dapat
dikondisikan sehingga dapat seperti halnya pada
autorecloser.
5. Indikator status
Mengindikasikan bahwa rangkaian sudah tertutup.
Hal ini memungkinkan untuk mengecek apakah
sirkuit sudah terhubung sempurna atau belum.
6. Masukan waktu
Masukan waktu dibedakan masing-masing untuk
kondisi start dan stop, hal ini dapat digunakan
untuk pengukuran waktu start dan stop secara
bersamaan pada siklus pengujian.
7. Start Switch
Digunakan untuk mengontrol masukan sumber arus
dan mengatur waktu.
37
8. Serial Port
Untuk menghubungkan alat ini dengan computer/PC
9. Make/Brake Contact
Dapat merubah posisi kontak meskipun pada saat
dilakukan pengujian.
10. Sumber Arus
Menyediakan range antara lain 0-250 A AC, 250V AC
dan 0-300 V DC. Tergantung dengan output
rangkaian yang diinginkan.
11. Plug-in untuk ammeter dan voltmeter
Digunakan sebagai plug-in apabila dibutuhkan
ammeter atau voltmeter tambahan pada saat
pengujian.
12. Sumber Tegangan
Menyediakan dalam range 20-220V DC.
13. Sumber Tegangan AC
Digunakan terutama untuk masukan tegangan pada
peralatan proteksi relai.
14. Tripping Indicator
Berupa lampu indicator yang akan berkedip apabila
relai yang dipasang sudah dalam kondisi trip.
15. Knob Utama
Digunakan untuk mengatur output arus dari sumber
arus yang terpasang.
38
Gambar 4.4 Contoh pemasangan SVERKER 750/760
4.4.2 Prosedur Pengujian Relai Arus Lebih /
Over Current Relay (OCR) dan Relai Gangguan Tanah /
Ground Fault Relay (GFR) jenis MCGG82
a) Relai MCGG82
39
Gambar 4.5 Relai MCGG82
Relai arus lebih MCGG82 adalah jenis relai arus
lebih 3 fasa yang juga dilengkapi dengan relai
gangguan tanah serta pengaturan komponen waktu
instan. Relai ini digunakan pada sistem yang
membutuhkan relai arus lebih dan relai gangguan tanah
secara bersamaan. Relai ini dapat digunakan pada
sistem tegangan tinggi dan system distribusi. Relai
ini adalah jenis relai yang paling konvesional yang
sampai sekarang masih digunakan dalam sistem tenaga
listrik terutama sistem distribusi 20 kV.
Kelebihan dari relai MCGG82 ini adalah cenderung
tidak terlalu sulit dalam pengoperasiannya karena
40
semua bentuk setting dapat langsung dilihat pada luar
relai.
b) Wiring Diagram Internal MCGG82
Gambar 4.6 Wiring internal relai MCGG82
c) Pemasangan wiring MCGG82 dengan SVERKER 760
41
Gambar 4.7 Wiring sverker760 dengan MCGG82
d) Prosedur pengujian
Prosedur pengujian yang dapat dilakukan yaitu
setting awal relai sebelum digunakan, fungsi arus
pick-up dan arus drop-off, fungsi waktu kerja instan
dan fungsi waktu kerja tunda.
1. Setting awal
Setting awal adalah langkah pertama yang
harus dilakukan sebelum melakukan pengujian,
langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Buat rangkaian pengujian seperti gambar
diatas
Hubungkan arus oitput dari alat uji
ke input arus relai yang diuji.
42
Hubungkan input Stop dari Timer
( STOP ) ke kontak trip relai yang
diuji.
Jika arus uji tidak begtu besr dapat
disambung ke tahanan yang
disambungseri ke dalam sirkuit arus
dan hubungkan terminal Rx/Cx dari
alat uji.
2. Hidupkan alat uji dengan menekan tombol
main Switch.
3. Pindahkan Ammeter test point ke output
arus yang diinginkan, bila mengukur arus
kira kira 6A , gunakan Ammeter yang
lebih teliti. Ini dapat dilkukan tep
demi step dengan tombol A yang
dialokasikan disebelah kanan . Bila test
point dipilih lampu indikator menyala.
4. Aktipkan kondisi top yang diingikan
untuk Timerdengan menset top input untuk
fungsi kontak make dan atau break dan
untuk kontak nertegangan atau beba.
5. Jika display berhenti membaca arus pada
saat operasi , cek apakah fungsi HOLD
berfungsi / tidak. ( ini dapat diktipkan
dengan tombol HOLD )
43
2. Fungsi arus pick-up dan drop-off
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
kapan arus pick-up dan drop-off yang dimiliki
oleh relai. Langkah pengujiannya adalah
sebagai berikut :
1. Hidupkan sumber arus dengan mengktipkan
Start Switch pada posisi ON ( tekan tombol
ON sekali dimana lampu indikator kan
menyala )
2. Naikkan arus perlahan lhan dengan memutar
Main Knob sampai relai pick up ( I> ON ),
dimana indikator trip akan menyala.
3. Baca / catat besarnya arus pada display.
4. Tekan tombol HOLD dua kali ( reset )
5. Kurangi nilai arus perlahan lahan sampai
relai drop off ( I> OFF ) dimana indikator
trip akan padam.
6. Baca / catat nilai arus pada display
7. Kurangi nilai tegangan sampi nol ( main
knob putar kekiri )
8. Matikan sumber arus dengan menekan tombol
start switch pada posisi OO
44
3. Fungsi Kerja Tunda Waktu ( I > On + Time Delay
)
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui waktu tunda relai yang telah
diatur dengan waktu tunda yang sebenarnya,
apakah keduanya saling bersesuaian atau tidak.
Berikut langkah pengujiannya :
1. Hidupkan sumber aru dengan menekan tombol
start swirch pda posisi ON, dimana lampu
indikator ON akan menyala.
2. Naikan arus 1,5 kali arus pick up ( i>
ON )
3. Matikan sumber arus dengan menekan tombol
start swich pada posisi OFF
4. Aktipkan I> ON + Time Delay dengan menekan
tombol start switch , dimana timer akan
start.
5. Bila relai bekerja maka timer akan stop
ecara otomatis, sumber arus akan mati, dan
indikator trip akan menyala.
6. Baca dan catat waktu kerja pada display
7. Ulangi langkah 3 s/d 6untuk arus uji 2
kali dan 3 kali I> ON Time Delay, dan juga
fasa fasa yang lainnya
45
4. Fungsi Instant Arus Pick Up/Drop Off
Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai arus pick up dan drop off pada setting
1. Pindahkan hubungan ke output arus yang
sesuai
2. Hubungkan kontak trip ke timer stop
input ) STOP ) bila kontaknya berbeda
dengan kontak I>
3. Hidupkan sumber arus dengan menekan tombol
start switch, dimana lampu indikator ON
akan menyala.
4. Naikan arus dengan cepat sampai relai
kerja dan lampu indikator trip akan
menyala.
5. Catat nilai arus ini
6. Kurangi nilai arus sampai relai drop off,
lampu trip akan mati.
7. Cata nilai arus ini.
5. Waktu Kerja Instantaneous
Berikut langkah pengujian yang dilakukan :
1. Hidupkan sumber arus dengan menekan tombol
start switch pada posisi on, lampu
indikator ON akan menyala.
46
2. Naikan arus s/d 1,5 kali I>> ON
3. Matikan sumber arus dengan menekan tombol
start swich pada off.
4. Aktipkan ON+TIME dengan menggunakan start
swich, dimana timer akan tart.
5. Bila relai kerja timer stop dan indikator
menyala.
6. Catat waktu kerja yang ditampilkan oleh
display
7. Ulangi pengujian diatas untuk fasa fasa
yang lain
4.4.3 Prosedur Pengujian Relai Arus Lebih /
Over Current Relay (OCR) dan Relai Gangguan Tanah /
Ground Fault Relay (GFR) jenis SPAJ 140C
a) Relai SPAJ 140 C
. Gambar 4.8 Relai SPAJ 140 C
47
Gambar 4.9 Relai SPAJ 140 C
Relai SPAJ ini adalah relai semi konvensional,
yang sudah lebih canggih dari relai jenis MCGG.
Relai ini merupakan relai dwifungsi yang bisa
berfungsi sebagai relai arus lebih dan relai
gangguan tanah yang dipasang pada system 3 fasa.
Pada penerapannya, ketika relai ini bekerja maka
akan memberikan perintah kepada Circuit Breaker untuk
trip dan auto-recloser untuk bekerja, menyalakan alarm
dan mencatat hasil gangguan. Type karakteristik yang
dimiliki relai dimaksud adalah Normal Inverse, Very
0 0 0 0
48
Inverse, Extremely Inverse, Definite Time &
Instantaneous.
Pada relai SPAJ 140 ini terdapat bebarapa
terminal utama yaitu terminal 65, 66 yang digunakan
untuk pengujian arus trip sedangkan terminal 74, 75
untuk pengujian arus pick-up/starting. Untuk pemilihan
fungsi OCR/GFR terdapat pada terminal 1, 3 (OCR) dan
25,27 (GFR).
b) Langkah pengujian
Cek Mula
Setelah relai disambungkan dengan aux SUPLLY DC
80 265 Volt melalui terminal relai nomor 61
dan 62, sesaat kemudian lampu indikator Uaux
menyala dan display menyala per”Segment”nya,
kemudian display akan padam.
Kemudian periksa lampu indikator Trip, caranya
sebagai berikut :
a) Tekan tombol Step Reset sehingga display
menunjuk seperti di bawah ini : [ n x 1 s ]
b) Kemudian tekan Push Botton Program kira-kira 5
detik sampai display menunjuk seperti di bawah
ini : [ 5 s ]
0 0 0 0I > [ In ]t > [ s ]kI >> [ In ]T >> [ s ]Io > [ In ]to > [ s ]Io >> [ In ]to >> [ s ]S G FS G BS G R
ResetStep
Program
TRIP
0 0 0 0
0 0 0 0
49
c) Kemudian tekan push botton Program kira-kira 1
detik sampai display menunjuk seperti di bawah
ini ( lampu indikator tk>/tk>>/tok</tok>> menyala
).
d) Kemudian tekan push botton Reset Step dan
Program secara bersamaan, maka lampu indikator
Trip akan menyala dan display menunjuk seperti
di bawah ini ( berarti relai sudah reset dan
siap untuk digunakan).
0 0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
50
e) Kondisi display dibawah ini, kemudian tekan 1
detik push button Step Reset, maka lampu
indikator IRF akan menyala ( berarti OKE ).
c) Cara Setting ( Pemrograman )
Setelah melakukan pengecekkan seperti dijelaskan
sebelumnya, kemudian kita harus melakukan setting
selanjutnya seperti dibawah ini.
a) Tekan push button Step Reset sampai lampu LED
indikator SGF menyala dan display menunjuk
seperti dibawah ini.
b) Kemudian tekan push button Program kira-kira 1
detik sehingga display menunjuk seperti dibawah
ini.
c) Kemudian tekan push button Program kira-kira 5
detik sehingga display menunjuk seperti di bawah
ini.
1 1 0
1 2 0
1 3 0
51
d) Kemudian tekan push button Program 1 kali,
sehingga display menunjuk seperti di bawah ini :
e) Kemudian tekan push button Program kira-kira 1
detik, sehingga display menunjuk seperti di bawah
ini :
f) Kemudian tekan kembali push button Program kira-
kira 1 detik, sehingga display menunjuk seperti di
bawah ini.
d) Cara Pemrograman ( Setting )
I>/I>>/Io>/Io>>/tk>/tk>>/tok>/tok>>
1) Setting I> : misalnya Iset = 1,05 x In.
Caranya adalah sebagai berikut :
0 8 0
1 0 8 0
1 0 8 0
1 0 8 0
52
Tekan push button RESET STEP kira-kira 5 detik,
sehingga lampu LED I> menyala dan display
menunjuk seperti di bawah ini.
Kemudian tekan Push Botton PROGRAM kira-kira 1
detik, sehingga display menunjuk seperti dibawah
ini.
Kemudian tekan Push Button PROGRAM kira-kira 5
detik, sehingga display menunjuk seperti di bawah
ini.
Kemudian tekan Push Button PROGRAM kira-kira 1
detik sehingga display menunjuk seperti di bawah
ini.
Kemudian tekan Push Button RESET STEP 5 kali,
sehingga display menunjuk seperti di bawah ini.
1 0 8 5
1 0 8 5
1 0 0 5
1 0 0 5
1 1 0 5
53
Kemudian tekan Push Button PROGRAM kira-kira 1
detik, sehingga display menunjuk seperti di bawah
ini.
Kemudian tekan Push Button RESET STEP 2 kali
sehingga display menunjuk seperti di bawah ini.
Kemudian tekan Push Button PROGRAM kira-kira 1
detik, sehingga display menunjuk seperti di bawah
ini.
Kemudian tekan Push Button RESET STEP 1 kali,
sehingga display menunjuk seperti di bawah ini.
1 1 0 5
1 1 0 5
1 1 0 51 - - -
54
Kemudian tekan Push Button PROGRAM kira-kira 1
detik, sehingga display menunjuk seperti di bawah
ini.
Kemudian bila kita menghendaki perubahan
titik desimal ( memindahkan titik desimal ),
maka tekan Push Botton Step Reset sesuai keinginan
kita.
Kemudian tekan Push Button PROGRAM kira-kira 1
detik, sehingga display menunjuk seperti di bawah
ini.
Kemudian tekan Push Botton Reset Step dan program
secara bersamaan, sehingga display menunjuk
seperti di bawah ini.
Artinya :Semua data
sudahdisimpan.
Selanjutnya :Display
Menunjuk sptdiatas
1 1 0 5
2 1 0 5
55
Catatan :
1. Jika menghendaki untuk pemrograman (setting)
untuk STAGE 2, setelah melakukan langkah pada
butir m) diatas, kemudian tekan Push Button
PROGRAM kira-kira 5 detik, sehingga display
menunjuk seperti di bawah ini.
2. Kemudian tekan Push Button RESET STEP
kira-kira 1 detik ( merubah angka stage ),
sehingga display menunjuk seperti di bawah ini.
3. Setelah itu lakukan seperti prosedur ( langkah-
langkah ) pada butir d) sampai dengan butir m).
56
Gambar 4.10 Relai SPAJ 140 C
4.4.4 Prosedur Pengujian Relai Arus Lebih /
Over Current Relay (OCR) dan Relai Gangguan Tanah /
Ground Fault Relay (GFR) jenis MiCOM 122/123
a. Relai MiCOM 122/123
57
Gambar 4.11 Relai MiCOM 122/123
Relai jenis MiCOM adalah relai universal yang
dapat digunakan dalam berbagai sistem seperti
pengaturan, proteksi dan pengawasan pada instalasi
industri, sistem distribusi, jaringan dan gardu
induk serta sebagai sistem back-up pada sistem
tegangan tinggi (TT) dan tegangan ekstra tinggi
(TET).
59
Gambar 4.14 Internal Diagram MiCOM 122/123
b) Prosedur Pengujian MiCOM 122/123
Berikut prosedur yang dilakukan untuk melakukan
pengujian relai MiCOM 122/123 :
Cara Melihat / Merubah Setting
1. Tekan tombol akan muncul OP PARAMETER, kemudian
tekan sampai muncul PROTECTION G1 , artinya
setting Grup 1
60
2. Tekan muncul [ 50/51 ]Phase OCR artinya
dipilih OCR
3. Tekan muncul I> ? YES artinya OCR diaktipkan
(*1) Untuk mengubah menjadi NO (OCR tidak
diaktipkan)
Tekan , bila muncul PASSWORD, selanjutnya
tekan akan muncul PASSWORD OK
Tekan maka cursor berkedip pada YES , tekan
atau maka YES akan berubah menjadi NO,
kemudian tekan .
4. Tekan muncul nilai setting I> 1,0 In, artinya
OCR disetting 1,0 xIn rele ( 1A atau 5A )
5. Tekan Delay Type IDMT, tekan muncul Idmt ,
IEC SI artinya menggunakan kurva SI ( standar
invers )
6. Tekan muncul Tms 0,5 , artinya setting Tms pada
0,5. Kalau ingin mengubah kurva SI menjadi VI/EI dan
mengubah setting. Tms maka lakukan seperti pada (*1)
7. Tekan muncul t RESET 0ms
8. Tekan muncul I >> ? NO , artinya setting I
>> diblok. Untuk mengaktipkan setting instant atau
mengubah NO menjadi I >> ? YES maka lakukan
seperti pada (*1)
61
9. Selanjutnya tekan muncul [50/51N] E/Gnd artinya
setting GFR, selanjuenya lakukan seperti item no
1s/d8
10. Selanjutnya apabila sudah selesai menyetel GFR,
tekan maka pada display muncul [50/51N] E /Gnd
11. Dari posisi [50/51N] E/Gnd tekan muncul [46]
Neg Sec OC , tekan muncul [49]Therm OL,
tekan muncul [37] Under Current, tekan muncul
[79] Eutorecloder.
12. Untuk melihat / mengubah setting pada posisi
seperti item no 11 lakukan dengan menekan dan
lakukan seperti pada (*1 ) untuk melakukan perubahan
setting.
Untuk Mengubah Output Contact Relay (R2 Sd R8)
1. Tekan muncul OP PARAMETER, tekan-tekan sampai
dengan muncul AUTOMAT. CTRL.
2. Tekan muncul TRIP COMMOND, tekan-tekan
sampai dengan muncul OUTPUT RELAY
62
3. Kemudian tekan muncul Trip : 8 7 6 5 4 3
2
0 0 0
0 0 0 0
ini artinya Relai 2 sd 8 posisi tidak aktip
4. Tekan muncul I > : 8 7 6 5 4 3 2
0 0 0 0 0 0 0
Ini artinya untuk starting OCR tidak menggunakan
kontak dari 2 sd 8. Kalau untuk starting OCR
menggunakan kontak dari salah satu R2 sd R8 (artinya
mengaktipkan salah satu R2 sd R8) maka lakukan
seperti pada (*1)
5. Tekan muncul tI > : 8 7 6 5 4 3 2
0 0 0 1 0 0
0
Ini artinya untuk Trip OCR menggunakan kontak no 5
6. Selanjutnya tekan untuk memilih Relay 2 sd 8
untuk fungsi-fungsi lainnya (I >> ; tI >> dsb)