BAB IV PENGUJIAN RELAI ARUS LEBIH / OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN RELAI GANGGUAN TANAH / GROUND FAULT...

35
BAB IV PENGUJIAN RELAI ARUS LEBIH / OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN RELAI GANGGUAN TANAH / GROUND FAULT RELAY (GFR) Pengujian relai arus lebih / over current relay (OCR) dan relai gangguan tanah / ground fault relay (GFR) merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja relai sehingga dapat disimpulkan apakah relai tersebut masih layak digunakan atau tidak dalam sistem proteksi distribusi 20 kV. Relai yang akan dilakukan pengujian yaitu jenis MCGG82, SPAJ 140C dan MiCOM 122/123, sedangkan alat uji yang digunakan adalah SVERKER 760. 4.1 Relai Arus Lebih / Over Current Relay (OCR) dan Relai Gangguan Tanah / Ground Fault Relay (GFR) Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa OCR adalah relai yang dipasang antar fasa dan bekerja berdasarkan indikator arus yang telah disetting sedangkan GFR adalah relai gangguan tanah yang dipasang antara fasa dan ground. Kedua relai ini pada dasarnya sama yang membedakan adalah pemasangannya pada sistem tenaga listrik, yaitu OCR pada fasa-fasa dan GFR pada fasa-tanah. 28

Transcript of BAB IV PENGUJIAN RELAI ARUS LEBIH / OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN RELAI GANGGUAN TANAH / GROUND FAULT...

BAB IV

PENGUJIAN RELAI ARUS LEBIH / OVER CURRENT RELAY

(OCR) DAN RELAI GANGGUAN TANAH / GROUND FAULT

RELAY (GFR)

Pengujian relai arus lebih / over current relay (OCR) dan

relai gangguan tanah / ground fault relay (GFR) merupakan

pengujian yang dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja

relai sehingga dapat disimpulkan apakah relai tersebut

masih layak digunakan atau tidak dalam sistem proteksi

distribusi 20 kV. Relai yang akan dilakukan pengujian

yaitu jenis MCGG82, SPAJ 140C dan MiCOM 122/123,

sedangkan alat uji yang digunakan adalah SVERKER 760.

4.1 Relai Arus Lebih / Over Current Relay (OCR) dan Relai

Gangguan Tanah / Ground Fault Relay (GFR)

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya

bahwa OCR adalah relai yang dipasang antar fasa dan

bekerja berdasarkan indikator arus yang telah

disetting sedangkan GFR adalah relai gangguan tanah

yang dipasang antara fasa dan ground. Kedua relai ini

pada dasarnya sama yang membedakan adalah

pemasangannya pada sistem tenaga listrik, yaitu OCR

pada fasa-fasa dan GFR pada fasa-tanah.

28

29

Gambar 4.1 Relai arus lebih dan relai gangguan tanah

4.2 Pengujian Relai Arus Lebih / Over Current Relai (OCR)

Pengujian Relai Arus Lebih / Over Current Relay (OCR)

terdapat dua jenis, yaitu

a. Pengujian individual

Pengujian individual adalah pengujian individu

relai itu sendiri , untuk mengetahui apakah

masih dalam keadaan standar atau tidak

b. Pengujian fungsi

Pengujian fungsi adalah menguji fungsi dari

sistem proteksi secara keseluruhan apakah

masih berfungsi atau tidak

Selain itu juga terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam melakukan pengujian relai, yaitu :

1. Cara setting

2. Internal diagram relai

3. Alat uji / rangkaian pengujian

4. Item pengujian

30

5. Prosedur pengujian

6. Hasil uji dan kesimpulan

Sehingga diharapkan apabila telah benar-benar

memperhatikan komponen di atas pengujian relai dapat

berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang

presisi sesuai dengan yang diinginkan.

Bebapa komponen pengujian diantaranya adalah

1. Arus pick up (arus awal / mula)

Arus pick up adalah arus minimum yang

menyebabkan relai bekerja

2. Arus drop off (reset/ kembali)

Arus drop off adalah arus maksimum yang

menyebabkan relai tidak bekerja.

3. Rasio arus pick up dengan drop off

Rasio antara arus pick up dan arus drop off yang

akan menjadi pertimbangan dalam setting relai

4.3 Pengujian Relai Gangguan Tanah / Ground Fault Relay

(GFR)

Seperti halnya relai arus lebih, relai gangguan

tanah juga terdapat dua jenis pengujian yaitu :

a. Pengujian individual

Pengujian individual adalah pengujian individu

relai itu sendiri , untuk mengetahui apakah

masih dalam keadaan standar atau tidak

31

b. Pengujian fungsi

Pengujian fungsi adalah menguji fungsi dari

sistem proteksi secara keseluruhan apakah

masih berfungsi atau tidak

Untuk pengujian relai gangguan tanah terdapat

beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan

pengujian, yaitu :

1. Sistem pentanahan titik netral

Pentanahan sistem atau pentanahan titik

netral adalah cara menghubungkan titik netral

dari sistem (generator dan transfomer tenaga)

ke tanah. Pentanahan sistem ini akan menentukan

terhadap pengaruh tegangan dan arus masing

masing fasa ke tanah pada saat terjadi gangguan

tanah. Sehingga pola pengaman untuk masing

masing sistem tergantung pada pola pentanahan

sistemnya.

2. Besarnya arus hubung singkat satu fasa ke

tanah

Besarnya arus hubung singkat fasa-tanah

dipengaruhi oleh pola system pentanahan yang

dipakai

3. Arus ketidakseimbangan beban

32

Arus maksimum yang dapat ditanggung oleh

sistem pada saat terjadi ketidakseimbangan

beban

4. Arus kapasitansi jaringan

Arus kapasitas jaringan adalah arus

maksimum yang dapat ditanggung oleh sistem

Jenis pentanahan sistem yang digunakan yaitu :

1. Sistem Yang Tidak Ditanahkan ( Floating System)

2. Sistem Ditanahkan Lewat Impedansi :

a. Tahanan tinggi

b. Tahanan rendah

Pada sistem yang ditanahkan melaui

Tahanan rendah, kemencengan tegangan pada

saat terjadi gangguan ke tanah relatif kecil

dibandingkan dengan sistem yang ditanahkan

melalui tahanan tinggi. Arus resistif

relatif lebih besar dibandingkan dengan arus

kapasitif.

c. kumparan (reaktansi)

d. Trafo pentanahan ( untuk Generator )

3. Sistem Ditanahkan Langsung ( Solid Grounding)

33

Pada sistem ini arus gangguan satu fasa ke

tanah relatip sangat besar. Sehingga pengaruh

dari arus kapasitip dapat diabaikan. Demikian

juga tegangan pada fasa yang sehat relatip

tetap sama dengan tegengan fasa fasa dibagi

.

4.4 Prosedur Pengujian Relai Arus Lebih / Over Current Relay

(OCR) dan Relai Gangguan Tanah / Ground Fault Relay (GFR)

Pada prosedur pengujian ini masing-masing jenis

relai mempunyai prosedur yang berbeda, hal ini

dikarenakan dari setiap jenis relai yang digunakan

selalu ada teknologi baru yag diterapakan mulai dari

relai MCGG, SPAJ sampai dengan jenis MiCOM yang sudah

menggunakan system logic. Sedangkan alat uji yang

digunakan pada ketiga jenis relai tersebut masih sama

yaitu jenis SVERKER 760.

4.4.1 SVERKER 760

SVERKER 760 adalah salah satu alat pengujian

relai 1 fasa yang digunakan oleh para engineer. Kontrol

√3

34

panel yang digunakan mempunyai fitur tampilan

logika. Fitur ini membuat pengujian yang dilakukan

lebih efisien dan lebih mudah. Sebagai contoh hasil

pengukuran dapat ditampilkan untuk pengukuran Z, R,

X, S, P, dan Q serta cos phi-nya. Semua hasil

pengukuran ditampilkan dalam tampilan yang mudah

untuk dibaca.

Gambar 4.2 Sverker 750/760

35

a. Keterangan tombol dan fitur pada SVERKER 750/760

Gambar 4.3 Fungsi Tombol SVERKER 750/760

Keterangan :

1. Pengaturan resistor

Plug-in pengaturan berfungsi untuk membuat kenaikan

tegangan dan arus masukan lebih fleksibel

2. Display

Display yang menampilkan waktu, arus, tegangan dan

besaran yang lain. Juga digunakan dalam

36

pengaturan yang lain dengan cara menekan mode

setting pada tombol yang ada.

3. Tombol Freeze

Tombol yang digunakan untuk menghentikan display

yang terus berganti karena besaran yang terus

berubah.

4. Kondisi start dan stop

Digunakan untuk mengatur waktu kapan untuk start

dan kapan untuk stop pengujian. Hal ini dapat

dikondisikan sehingga dapat seperti halnya pada

autorecloser.

5. Indikator status

Mengindikasikan bahwa rangkaian sudah tertutup.

Hal ini memungkinkan untuk mengecek apakah

sirkuit sudah terhubung sempurna atau belum.

6. Masukan waktu

Masukan waktu dibedakan masing-masing untuk

kondisi start dan stop, hal ini dapat digunakan

untuk pengukuran waktu start dan stop secara

bersamaan pada siklus pengujian.

7. Start Switch

Digunakan untuk mengontrol masukan sumber arus

dan mengatur waktu.

37

8. Serial Port

Untuk menghubungkan alat ini dengan computer/PC

9. Make/Brake Contact

Dapat merubah posisi kontak meskipun pada saat

dilakukan pengujian.

10. Sumber Arus

Menyediakan range antara lain 0-250 A AC, 250V AC

dan 0-300 V DC. Tergantung dengan output

rangkaian yang diinginkan.

11. Plug-in untuk ammeter dan voltmeter

Digunakan sebagai plug-in apabila dibutuhkan

ammeter atau voltmeter tambahan pada saat

pengujian.

12. Sumber Tegangan

Menyediakan dalam range 20-220V DC.

13. Sumber Tegangan AC

Digunakan terutama untuk masukan tegangan pada

peralatan proteksi relai.

14. Tripping Indicator

Berupa lampu indicator yang akan berkedip apabila

relai yang dipasang sudah dalam kondisi trip.

15. Knob Utama

Digunakan untuk mengatur output arus dari sumber

arus yang terpasang.

38

Gambar 4.4 Contoh pemasangan SVERKER 750/760

4.4.2 Prosedur Pengujian Relai Arus Lebih /

Over Current Relay (OCR) dan Relai Gangguan Tanah /

Ground Fault Relay (GFR) jenis MCGG82

a) Relai MCGG82

39

Gambar 4.5 Relai MCGG82

Relai arus lebih MCGG82 adalah jenis relai arus

lebih 3 fasa yang juga dilengkapi dengan relai

gangguan tanah serta pengaturan komponen waktu

instan. Relai ini digunakan pada sistem yang

membutuhkan relai arus lebih dan relai gangguan tanah

secara bersamaan. Relai ini dapat digunakan pada

sistem tegangan tinggi dan system distribusi. Relai

ini adalah jenis relai yang paling konvesional yang

sampai sekarang masih digunakan dalam sistem tenaga

listrik terutama sistem distribusi 20 kV.

Kelebihan dari relai MCGG82 ini adalah cenderung

tidak terlalu sulit dalam pengoperasiannya karena

40

semua bentuk setting dapat langsung dilihat pada luar

relai.

b) Wiring Diagram Internal MCGG82

Gambar 4.6 Wiring internal relai MCGG82

c) Pemasangan wiring MCGG82 dengan SVERKER 760

41

Gambar 4.7 Wiring sverker760 dengan MCGG82

d) Prosedur pengujian

Prosedur pengujian yang dapat dilakukan yaitu

setting awal relai sebelum digunakan, fungsi arus

pick-up dan arus drop-off, fungsi waktu kerja instan

dan fungsi waktu kerja tunda.

1. Setting awal

Setting awal adalah langkah pertama yang

harus dilakukan sebelum melakukan pengujian,

langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Buat rangkaian pengujian seperti gambar

diatas

Hubungkan arus oitput dari alat uji

ke input arus relai yang diuji.

42

Hubungkan input Stop dari Timer

( STOP ) ke kontak trip relai yang

diuji.

Jika arus uji tidak begtu besr dapat

disambung ke tahanan yang

disambungseri ke dalam sirkuit arus

dan hubungkan terminal Rx/Cx dari

alat uji.

2. Hidupkan alat uji dengan menekan tombol

main Switch.

3. Pindahkan Ammeter test point ke output

arus yang diinginkan, bila mengukur arus

kira kira 6A , gunakan Ammeter yang

lebih teliti. Ini dapat dilkukan tep

demi step dengan tombol A yang

dialokasikan disebelah kanan . Bila test

point dipilih lampu indikator menyala.

4. Aktipkan kondisi top yang diingikan

untuk Timerdengan menset top input untuk

fungsi kontak make dan atau break dan

untuk kontak nertegangan atau beba.

5. Jika display berhenti membaca arus pada

saat operasi , cek apakah fungsi HOLD

berfungsi / tidak. ( ini dapat diktipkan

dengan tombol HOLD )

43

2. Fungsi arus pick-up dan drop-off

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

kapan arus pick-up dan drop-off yang dimiliki

oleh relai. Langkah pengujiannya adalah

sebagai berikut :

1. Hidupkan sumber arus dengan mengktipkan

Start Switch pada posisi ON ( tekan tombol

ON sekali dimana lampu indikator kan

menyala )

2. Naikkan arus perlahan lhan dengan memutar

Main Knob sampai relai pick up ( I> ON ),

dimana indikator trip akan menyala.

3. Baca / catat besarnya arus pada display.

4. Tekan tombol HOLD dua kali ( reset )

5. Kurangi nilai arus perlahan lahan sampai

relai drop off ( I> OFF ) dimana indikator

trip akan padam.

6. Baca / catat nilai arus pada display

7. Kurangi nilai tegangan sampi nol ( main

knob putar kekiri )

8. Matikan sumber arus dengan menekan tombol

start switch pada posisi OO

44

3. Fungsi Kerja Tunda Waktu ( I > On + Time Delay

)

Pengujian ini dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui waktu tunda relai yang telah

diatur dengan waktu tunda yang sebenarnya,

apakah keduanya saling bersesuaian atau tidak.

Berikut langkah pengujiannya :

1. Hidupkan sumber aru dengan menekan tombol

start swirch pda posisi ON, dimana lampu

indikator ON akan menyala.

2. Naikan arus 1,5 kali arus pick up ( i>

ON )

3. Matikan sumber arus dengan menekan tombol

start swich pada posisi OFF

4. Aktipkan I> ON + Time Delay dengan menekan

tombol start switch , dimana timer akan

start.

5. Bila relai bekerja maka timer akan stop

ecara otomatis, sumber arus akan mati, dan

indikator trip akan menyala.

6. Baca dan catat waktu kerja pada display

7. Ulangi langkah 3 s/d 6untuk arus uji 2

kali dan 3 kali I> ON Time Delay, dan juga

fasa fasa yang lainnya

45

4. Fungsi Instant Arus Pick Up/Drop Off

Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

nilai arus pick up dan drop off pada setting

1. Pindahkan hubungan ke output arus yang

sesuai

2. Hubungkan kontak trip ke timer stop

input ) STOP ) bila kontaknya berbeda

dengan kontak I>

3. Hidupkan sumber arus dengan menekan tombol

start switch, dimana lampu indikator ON

akan menyala.

4. Naikan arus dengan cepat sampai relai

kerja dan lampu indikator trip akan

menyala.

5. Catat nilai arus ini

6. Kurangi nilai arus sampai relai drop off,

lampu trip akan mati.

7. Cata nilai arus ini.

5. Waktu Kerja Instantaneous

Berikut langkah pengujian yang dilakukan :

1. Hidupkan sumber arus dengan menekan tombol

start switch pada posisi on, lampu

indikator ON akan menyala.

46

2. Naikan arus s/d 1,5 kali I>> ON

3. Matikan sumber arus dengan menekan tombol

start swich pada off.

4. Aktipkan ON+TIME dengan menggunakan start

swich, dimana timer akan tart.

5. Bila relai kerja timer stop dan indikator

menyala.

6. Catat waktu kerja yang ditampilkan oleh

display

7. Ulangi pengujian diatas untuk fasa fasa

yang lain

4.4.3 Prosedur Pengujian Relai Arus Lebih /

Over Current Relay (OCR) dan Relai Gangguan Tanah /

Ground Fault Relay (GFR) jenis SPAJ 140C

a) Relai SPAJ 140 C

. Gambar 4.8 Relai SPAJ 140 C

47

Gambar 4.9 Relai SPAJ 140 C

Relai SPAJ ini adalah relai semi konvensional,

yang sudah lebih canggih dari relai jenis MCGG.

Relai ini merupakan relai dwifungsi yang bisa

berfungsi sebagai relai arus lebih dan relai

gangguan tanah yang dipasang pada system 3 fasa.

Pada penerapannya, ketika relai ini bekerja maka

akan memberikan perintah kepada Circuit Breaker untuk

trip dan auto-recloser untuk bekerja, menyalakan alarm

dan mencatat hasil gangguan. Type karakteristik yang

dimiliki relai dimaksud adalah Normal Inverse, Very

0 0 0 0

48

Inverse, Extremely Inverse, Definite Time &

Instantaneous.

Pada relai SPAJ 140 ini terdapat bebarapa

terminal utama yaitu terminal 65, 66 yang digunakan

untuk pengujian arus trip sedangkan terminal 74, 75

untuk pengujian arus pick-up/starting. Untuk pemilihan

fungsi OCR/GFR terdapat pada terminal 1, 3 (OCR) dan

25,27 (GFR).

b) Langkah pengujian

Cek Mula

Setelah relai disambungkan dengan aux SUPLLY DC

80 265 Volt melalui terminal relai nomor 61

dan 62, sesaat kemudian lampu indikator Uaux

menyala dan display menyala per”Segment”nya,

kemudian display akan padam.

Kemudian periksa lampu indikator Trip, caranya

sebagai berikut :

a) Tekan tombol Step Reset sehingga display

menunjuk seperti di bawah ini : [ n x 1 s ]

b) Kemudian tekan Push Botton Program kira-kira 5

detik sampai display menunjuk seperti di bawah

ini : [ 5 s ]

0 0 0 0I > [ In ]t > [ s ]kI >> [ In ]T >> [ s ]Io > [ In ]to > [ s ]Io >> [ In ]to >> [ s ]S G FS G BS G R

ResetStep

Program

TRIP

0 0 0 0

0 0 0 0

49

c) Kemudian tekan push botton Program kira-kira 1

detik sampai display menunjuk seperti di bawah

ini ( lampu indikator tk>/tk>>/tok</tok>> menyala

).

d) Kemudian tekan push botton Reset Step dan

Program secara bersamaan, maka lampu indikator

Trip akan menyala dan display menunjuk seperti

di bawah ini ( berarti relai sudah reset dan

siap untuk digunakan).

0 0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

50

e) Kondisi display dibawah ini, kemudian tekan 1

detik push button Step Reset, maka lampu

indikator IRF akan menyala ( berarti OKE ).

c) Cara Setting ( Pemrograman )

Setelah melakukan pengecekkan seperti dijelaskan

sebelumnya, kemudian kita harus melakukan setting

selanjutnya seperti dibawah ini.

a) Tekan push button Step Reset sampai lampu LED

indikator SGF menyala dan display menunjuk

seperti dibawah ini.

b) Kemudian tekan push button Program kira-kira 1

detik sehingga display menunjuk seperti dibawah

ini.

c) Kemudian tekan push button Program kira-kira 5

detik sehingga display menunjuk seperti di bawah

ini.

1 1 0

1 2 0

1 3 0

51

d) Kemudian tekan push button Program 1 kali,

sehingga display menunjuk seperti di bawah ini :

e) Kemudian tekan push button Program kira-kira 1

detik, sehingga display menunjuk seperti di bawah

ini :

f) Kemudian tekan kembali push button Program kira-

kira 1 detik, sehingga display menunjuk seperti di

bawah ini.

d) Cara Pemrograman ( Setting )

I>/I>>/Io>/Io>>/tk>/tk>>/tok>/tok>>

1) Setting I> : misalnya Iset = 1,05 x In.

Caranya adalah sebagai berikut :

0 8 0

1 0 8 0

1 0 8 0

1 0 8 0

52

Tekan push button RESET STEP kira-kira 5 detik,

sehingga lampu LED I> menyala dan display

menunjuk seperti di bawah ini.

Kemudian tekan Push Botton PROGRAM kira-kira 1

detik, sehingga display menunjuk seperti dibawah

ini.

Kemudian tekan Push Button PROGRAM kira-kira 5

detik, sehingga display menunjuk seperti di bawah

ini.

Kemudian tekan Push Button PROGRAM kira-kira 1

detik sehingga display menunjuk seperti di bawah

ini.

Kemudian tekan Push Button RESET STEP 5 kali,

sehingga display menunjuk seperti di bawah ini.

1 0 8 5

1 0 8 5

1 0 0 5

1 0 0 5

1 1 0 5

53

Kemudian tekan Push Button PROGRAM kira-kira 1

detik, sehingga display menunjuk seperti di bawah

ini.

Kemudian tekan Push Button RESET STEP 2 kali

sehingga display menunjuk seperti di bawah ini.

Kemudian tekan Push Button PROGRAM kira-kira 1

detik, sehingga display menunjuk seperti di bawah

ini.

Kemudian tekan Push Button RESET STEP 1 kali,

sehingga display menunjuk seperti di bawah ini.

1 1 0 5

1 1 0 5

1 1 0 51 - - -

54

Kemudian tekan Push Button PROGRAM kira-kira 1

detik, sehingga display menunjuk seperti di bawah

ini.

Kemudian bila kita menghendaki perubahan

titik desimal ( memindahkan titik desimal ),

maka tekan Push Botton Step Reset sesuai keinginan

kita.

Kemudian tekan Push Button PROGRAM kira-kira 1

detik, sehingga display menunjuk seperti di bawah

ini.

Kemudian tekan Push Botton Reset Step dan program

secara bersamaan, sehingga display menunjuk

seperti di bawah ini.

Artinya :Semua data

sudahdisimpan.

Selanjutnya :Display

Menunjuk sptdiatas

1 1 0 5

2 1 0 5

55

Catatan :

1. Jika menghendaki untuk pemrograman (setting)

untuk STAGE 2, setelah melakukan langkah pada

butir m) diatas, kemudian tekan Push Button

PROGRAM kira-kira 5 detik, sehingga display

menunjuk seperti di bawah ini.

2. Kemudian tekan Push Button RESET STEP

kira-kira 1 detik ( merubah angka stage ),

sehingga display menunjuk seperti di bawah ini.

3. Setelah itu lakukan seperti prosedur ( langkah-

langkah ) pada butir d) sampai dengan butir m).

56

Gambar 4.10 Relai SPAJ 140 C

4.4.4 Prosedur Pengujian Relai Arus Lebih /

Over Current Relay (OCR) dan Relai Gangguan Tanah /

Ground Fault Relay (GFR) jenis MiCOM 122/123

a. Relai MiCOM 122/123

57

Gambar 4.11 Relai MiCOM 122/123

Relai jenis MiCOM adalah relai universal yang

dapat digunakan dalam berbagai sistem seperti

pengaturan, proteksi dan pengawasan pada instalasi

industri, sistem distribusi, jaringan dan gardu

induk serta sebagai sistem back-up pada sistem

tegangan tinggi (TT) dan tegangan ekstra tinggi

(TET).

58

Gambar 4.12 Wiring Diagram Relai MiCOM 122/123

Gambar 4.13 Push button relai MiCOM 122/123

59

Gambar 4.14 Internal Diagram MiCOM 122/123

b) Prosedur Pengujian MiCOM 122/123

Berikut prosedur yang dilakukan untuk melakukan

pengujian relai MiCOM 122/123 :

Cara Melihat / Merubah Setting

1. Tekan tombol akan muncul OP PARAMETER, kemudian

tekan sampai muncul PROTECTION G1 , artinya

setting Grup 1

60

2. Tekan muncul [ 50/51 ]Phase OCR artinya

dipilih OCR

3. Tekan muncul I> ? YES artinya OCR diaktipkan

(*1) Untuk mengubah menjadi NO (OCR tidak

diaktipkan)

Tekan , bila muncul PASSWORD, selanjutnya

tekan akan muncul PASSWORD OK

Tekan maka cursor berkedip pada YES , tekan

atau maka YES akan berubah menjadi NO,

kemudian tekan .

4. Tekan muncul nilai setting I> 1,0 In, artinya

OCR disetting 1,0 xIn rele ( 1A atau 5A )

5. Tekan Delay Type IDMT, tekan muncul Idmt ,

IEC SI artinya menggunakan kurva SI ( standar

invers )

6. Tekan muncul Tms 0,5 , artinya setting Tms pada

0,5. Kalau ingin mengubah kurva SI menjadi VI/EI dan

mengubah setting. Tms maka lakukan seperti pada (*1)

7. Tekan muncul t RESET 0ms

8. Tekan muncul I >> ? NO , artinya setting I

>> diblok. Untuk mengaktipkan setting instant atau

mengubah NO menjadi I >> ? YES maka lakukan

seperti pada (*1)

61

9. Selanjutnya tekan muncul [50/51N] E/Gnd artinya

setting GFR, selanjuenya lakukan seperti item no

1s/d8

10. Selanjutnya apabila sudah selesai menyetel GFR,

tekan maka pada display muncul [50/51N] E /Gnd

11. Dari posisi [50/51N] E/Gnd tekan muncul [46]

Neg Sec OC , tekan muncul [49]Therm OL,

tekan muncul [37] Under Current, tekan muncul

[79] Eutorecloder.

12. Untuk melihat / mengubah setting pada posisi

seperti item no 11 lakukan dengan menekan dan

lakukan seperti pada (*1 ) untuk melakukan perubahan

setting.

Untuk Mengubah Output Contact Relay (R2 Sd R8)

1. Tekan muncul OP PARAMETER, tekan-tekan sampai

dengan muncul AUTOMAT. CTRL.

2. Tekan muncul TRIP COMMOND, tekan-tekan

sampai dengan muncul OUTPUT RELAY

62

3. Kemudian tekan muncul Trip : 8 7 6 5 4 3

2

0 0 0

0 0 0 0

ini artinya Relai 2 sd 8 posisi tidak aktip

4. Tekan muncul I > : 8 7 6 5 4 3 2

0 0 0 0 0 0 0

Ini artinya untuk starting OCR tidak menggunakan

kontak dari 2 sd 8. Kalau untuk starting OCR

menggunakan kontak dari salah satu R2 sd R8 (artinya

mengaktipkan salah satu R2 sd R8) maka lakukan

seperti pada (*1)

5. Tekan muncul tI > : 8 7 6 5 4 3 2

0 0 0 1 0 0

0

Ini artinya untuk Trip OCR menggunakan kontak no 5

6. Selanjutnya tekan untuk memilih Relay 2 sd 8

untuk fungsi-fungsi lainnya (I >> ; tI >> dsb)