BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Stroberi ...

13
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Stroberi Tanaman stroberi merupakan tanaman buah tahunan berbentuk semak yang berasal dari daerah subtropik yaitu daerah pegunungan chili. Tanaman stroberi yang dibudidayakan, atau dikenal dengan nama ilmiah Fragaria x ananassa var duchesne adalah hasil persilangan antara Fragaria Virginiana L var duschene dari Amerika Utara dengan Fragaria chiloensis L. var duschene dari Chili, Ameika Selatan. Spesies tanaman stroberi yaitu Fragaria chiloensis L. var duschene menyebar ke berbagai Negara di Amerika, Eropa, dan Asia. Persilangan ini dilakukan pada tahun 1750. Persilangan-persilangan lebih lanjut menghasilkan jenis stroberi dengan buah berukuran besar, harum, dan manis. Sementara spesies lainya yaitu F.Vesca yang lebih luas penyebarannya dan jenis stroberi inilah yang pertama kali masuk ke Indonesia (Adanikid, 2008). Tanaman stroberi dalam tatanama (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut (Radford, 1986) : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatopyta Kelas : Dicotyledonae Sub Divisi : Angiospermae Ordo : Rosales Familia : Rosaideae Sub famili : Rosaceae Genus : Fragaria spesies : Fragariaspp. Pada mulanya, pengembangan stroberi dilakukan pada daerah subtropis. Namun,seiring dengan berkembangnya ilmu dan teknologi pertanian, pengembangan stroberi pun dapat dibudidayakan pada daerah tropis, walaupun stroberi bukan merupakan tanaman asli Indonesia. Hal ini disebabkan karena

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Stroberi ...

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Botani Tanaman Stroberi

Tanaman stroberi merupakan tanaman buah tahunan berbentuk semak yang

berasal dari daerah subtropik yaitu daerah pegunungan chili. Tanaman stroberi yang

dibudidayakan, atau dikenal dengan nama ilmiah Fragaria x ananassa var duchesne

adalah hasil persilangan antara Fragaria Virginiana L var duschene dari Amerika

Utara dengan Fragaria chiloensis L. var duschene dari Chili, Ameika Selatan.

Spesies tanaman stroberi yaitu Fragaria chiloensis L. var duschene menyebar ke

berbagai Negara di Amerika, Eropa, dan Asia. Persilangan ini dilakukan pada tahun

1750. Persilangan-persilangan lebih lanjut menghasilkan jenis stroberi dengan buah

berukuran besar, harum, dan manis. Sementara spesies lainya yaitu F.Vesca yang

lebih luas penyebarannya dan jenis stroberi inilah yang pertama kali masuk ke

Indonesia (Adanikid, 2008).

Tanaman stroberi dalam tatanama (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan sebagai

berikut (Radford, 1986) :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatopyta

Kelas : Dicotyledonae

Sub Divisi : Angiospermae

Ordo : Rosales

Familia : Rosaideae

Sub famili : Rosaceae

Genus : Fragaria

spesies : Fragariaspp.

Pada mulanya, pengembangan stroberi dilakukan pada daerah subtropis.

Namun,seiring dengan berkembangnya ilmu dan teknologi pertanian, pengembangan

stroberi pun dapat dibudidayakan pada daerah tropis, walaupun stroberi bukan

merupakan tanaman asli Indonesia. Hal ini disebabkan karena

6

gaya masyarakat yang ingin sehat karena buah stroberi dapat dinikmati langsung

dalam keadaan buah segar maupun hasil olahan seperti sirup, selai, jus, manisan, es

krim, yougert, salad buah, serta olahan lainnya. Stroberi sangat kaya akan kandungan

gizi (nutrisi). Pada 100 gram buah stroberi segar mengandung energi 37 kalori;

protein 0,8 gr; lemak 0,5 gr; karbohidrat 8 gr; kalium 28 mg; fosfat 27 mg; zat besi

0,8 mg; magnesium 10 mg; potassium 10 mg; selesium 0,7 mg; asam folat 17,7 mg;

vitamin A 60 SI; vitamin B 0,03 mg; vitamin C 60 mg dan air 89,9 gr (Budiman,

2008a). Selain zat gizi, stroberi juga mengandung senyawa fitikimia yang disebut

etlagic acid, yaitu suatu persenyawaan fenol yang berpotensi sebagai antikarasinogen

dan antimutagen, dapat mempercantik kulit, menjadikan gigi putih, menghilangkan

bau mulut, serta meningkatkan kekuatan otak dan penglihatan (Budiman,

2006b).Senyawa karsinogen yang memicu timbul kanker tesebar di lingkungan kita.

Senyawa fitokimia ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan guna bagi anti virus.

Tanaman stroberi merupakan tanaman berakar tunggang (radix primaria).

Akarnya terus tumbuh, berukuran besar dan dapat mencapai panjang 100 cm, namun

akarnya hanya dapat menembus lapisan tanah atas sedalam 15-45 cm. secara

morfologi, akar tanaman stroberi terdiri atas pangkal akar (collum), batang akar

(corpus), ujung akar (apeks), bulu akar (pilus radicalis) dan tudung akar (calyptras).

Tanaman stoberi memiliki batang yang beruas-ruas pendek dan berbentuk

buku. Batang tanaman banyak mengandung air dan tertutupi oleh pelepah daun

sehingga seolah-olah tampak seperti rumpun tanpa batang. Buku-buku batang tertutup

oleh sisi daun yang mempunyai kuncup (gemma). Kuncup pada ketiak daun dapat

tumbuh menjadi anakan atau stolon. Stolon biasanya tumbuh memanjang dan

menghasilkan beberapa calon tanaman baru. Stolon adalah cabangkecil yang tumbuh

mendatar atau menjalar di permukaan tanah. Tunas yang berakar dan tumbuh akan

membentuk generasi (tanaman) baru, yang digunakan sebagai bibit untuk

perbanyakan vegetatif tanaman stroberi. Bibit yang berasal dari stolon disebut geragih

atau runners (Rukmana, 1998).

7

Daun stroberi tersusun pada tangkai yang berukuran cukup panjang. Tangkai

daun berbentuk bulat dan seluruh permukaannya ditumbuhi oleh bulu-bulu halus.

Helai daun bersusun tiga (trifoliate). Bagian tepi daun bergerigi, berwarna hijau, dan

berstruktur tipis. Daun dapat bertahan hidup selama 1-3 bulan, selanjutnya ketika

buah telah dipanen maka daun akan menggering kemudian mati.

Tanaman stroberi memiliki bunga yang berbentuk klaster (tandan) pada

beberapa tangkai bunga. Biasanya bunga mekar tidak bersamaan, bunga yang lebih

awal mekar ukurannya lebih besar daripada bunga yang mekar terakhir. Bunga

stroberi berwarna putih, berdiameter 2,5-3,5 cm, terdiri dari 5-10 kelopak bunga

berwarna hijau dan 5 mahkota bunga .

Stroberi memiliki warna buah yang sangat menarik yaitu berwarna merah

menyala. Buahstroberi adalah buah semu, yang merupakan pembesaran yaitu

receptacle (tangkai buah). Buah sejati yang berasal dari pembuahan ovul berkembang

menjadi buah kering dengan biji yang kerasdisebut achen, dimana pembentukannya

ditentukan oleh jumlah pistil dan keefektifan penyerbukan .

Menurut Sjechnadarfuddin (2005) bahwa tinggi rendahnya tingkat kuantitas

dan kualitas hasil suatu tanaman dipengaruhi oleh varietas yang digunakan. Selain itu

varietas unggul biasanya memiliki tingkat resistensi/ketahanan yang lebih tinggi

terhadap serangan OPT, kualitas yang lebih baik seperti penampakan buah (warna,

ukuran, dan bentuk), kekerasan buah, aroma, rasa dan kandungan nutrisinya. Varietas

unggul memegang peranan penting dalam peningkatan produktivitas stroberi, karena

memiliki sifat baik, secara genetik seragam, sehingga diharapkan dapat menghasilkan

hasil yang lebih tinggi daripada varietas yang lain.

Varietas introdruksi yang dapat ditanam di Indonesia yaitu Sweet Charlie

(asal Amerika Serikat), Oso Grande (asal California), Tristar (asal Amerika Barat),

Nyoho (asal Jepang Selatan dan Korea), Hokowaze (asal Jepang Utara), Rosa Linda

(asal Florida), dan Chandler (asal California). Varietas-varietas ini telah banyak

dibudidayakan, khususnya di daerah dataran tinggi seperti Lembang. Cianjur,

Cipanas dan Sukabumi (Jawa Barat), Batu dan Sitobondo (Jawa Timur), Magelang

8

dan Purbalingga (Jawa Tengah), Bedugul (Bali), dan Berastagi (Sumatra Utara).

Varietas stroberi seperti Sweet Charlie, Erlybride dan camarosaa banyak juga

ditemukan pada lahan budidaya petani stroberi di Sembalun, NTB (Balitjestro, 2009)

2.2. Budidaya Tanaman Stroberi

a. Syarat Tumbuh

Stroberi merupakan tanaman subtropik yang di daerah tropis dapat beradaptasi

dengan baik didaerah yang memiliki curah hujan 600-700 mm/tahun dengan lama

penyinaran 8-10 jam setiap harinya. Beradaftasi dengan baik didaerah dengan suhu

diantara 17-20 ºC dengan kelembaban udara antara 80-90% (Prihartman, 2006).

Derajat keasaman tanah (pH tanah yang ideal untuk budidaya stroberi yaitu sekitar

6.5-7.0 dengan ketinggian tempat sekitar 1.000-1.300 mdpl. Tinggi tempat dari

permukaan laut menentukan suhu udara dan internsitas sinar matahari yang diterima

oleh tanaman. Semakin tinggi suatu tempat, semakin rendah suhu tempat tersebut,

demikian juga intensitas matahari semakin berkurang. Suhu dan penyinaran inilah

yang nantinya akan menggolongkan tanaman apa yang sesuai untuk dataran tinggi

atau dataran rendah (Guslim, 2007).

Selain di daerah dataran tinggi, di Indonesia beberapa varietas tanaman

stroberi juga dapat tumbuh dan berproduksi di daerah dataran medium dengan

ketinggian 600 md dpl dengan suhu dan sinar matahari penuh pada pagi hari. Di

ketinggian ini, suhu pada siang hari akan berkisar antara 22-25 ºC dan pada malam

hari yaitu 14-18 ºC (Wijoyo, 2008)

Tanah yang dibutuhkan adalah tanah liat berpasir, subur, gembur,

mengandung banyak bahan organik, tata air dan udara yang baik. Ketersedian oksigen

didalam tanah sangat penting untuk pernafasan akar tanaman dan meningkatkan

drainase. Pertumbuhan tanaman stroberi akan baik apabila berada pada tanah yang

datar atau sedikit miring. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang ideal untuk

budidaya stroberi di kebun adalah 5,4-7,0, sedangkan untuk budidaya di pot adalah

6,5-7,0. Jika ditanam dikebun maka kedalaman air tanah stroberi tersusun pada

tangkai yang berukuran cukup panjang. Tangkai daun berbentuk bulat dan seluruh

permukaannya ditumbuhi oleh bulu-bulu halus. Helai daun bersusun tiga (trifoliate).

9

Bagian tepi daun bergerigi, berwarna hijau, dan berstruktur tipis. Daun dapat bertahan

hidup selama 1-3 bulan, selanjutnya ketika buah telah dipanen maka daun akan

menggering kemudian mati ( Gayo,2009 ).

Tanaman stroberi memiliki bunga yang berbentuk klaster (tandan) pada

beberapa tangkai bunga. Biasanya bunga mekar tidak bersamaan, bunga yang lebih

awal mekar ukurannya lebih besar daripada bunga yang mekar terakhir. Bunga

stroberi berwarna putih, berdiameter 2,5-3,5 cm, terdiri dari 5-10 kelopak bunga

berwarna hijau dan 5 mahkota bunga (Yudi,2007).

Stroberi memiliki warna buah yang sangat menarik yaitu berwarna merah

menyala. Buahstroberi adalah buah semu, yang merupakan pembesaran yaitu

receptacle (tangkai buah). Buah sejati yang berasal dari pembuahan ovul berkembang

menjadi buah kering dengan biji yang kerasdisebut achen, dimana pembentukannya

ditentukan oleh jumlah pistil dan keefektifan penyerbukan ( Prihartman,2006 ).

Menurut Sjechnadarfuddin (2005) bahwa tinggi rendahnya tingkat kuantitas

dan kualitas hasil suatu tanaman dipengaruhi oleh varietas yang digunakan. Selain itu

varietas unggul biasanya memiliki tingkat resistensi/ketahanan yang lebih tinggi

terhadap serangan OPT, kualitas yang lebih baik seperti penampakan buah (warna,

ukuran, dan bentuk), kekerasan buah, aroma, rasa dan kandungan nutrisinya. Varietas

unggul memegang peranan penting dalam peningkatan produktivitas stroberi, karena

memiliki sifat baik, secara genetik seragam, sehingga diharapkan dapat menghasilkan

hasil yang lebih tinggi daripada varietas yang lain (Amarta, 2009).

2.3. Teknik Budidaya Stroberi di Lapangan

Budidaya stroberi di lapangan dapat dilakukan di kebun maupun sawah.

Budidaya di lapangan diawali dengan penyiapan dan pengolahan untuk

mengkondisikan tanah menjadi gembur, subur, berhumus, memiliki drainase yang

baik serta pH yang ideal. Tanah diolah dengan cara dibajak dan dibalik kemudian

kering anginkan selama 2-3 minggu agar residu tanaman, materi organik tanah dan

nutrisi tanah menjadi lebih merata. Tanah kemudian digaru dan dibuat bedengan

dengan lebar 80 x 120 cm, tinggi 30-40 cm, dan jarak antar bedengan 50-60 cm.

10

Pembuatan parit keliling perlu dilakukan untuk mengatur drainase supaya ketika

hujan air tidak tergenang (Livy, 1996).

Pemupukan merupakan langkah penting dalam budidaya stroberi . pemupukan

yang umum dilakukan adalah dengan 200 kg/ha urea , 250 kg/ha SP-36 dan 100 kg/ha

KCl. Stroberi adalah adalah tanaman yang buahnya dikonsumsi dalam bentuk segar,

oleh karena itu kecendrungan budidaya yang berkembang adalah budidaya secara

organik. Pada budidaya secara organik pupuk kandang merupakan sumber utama

nutrisi sehingga diberikan dalam jumlah yang cukup banyak. Pupuk kandang

diberikan dengan dosisi 23 ton/ha. Selain pemupukan, pengukuran pH tanah perlu

dilakukan untuk mengetahui apakah pH dalam keadaan basa maupun asam. Apabila

pH tanah asam maka dilakukan pengapuran untuk menetralkan pH tanah. Bedengan

perlu diari terlebih dahulu setelah dilakukan pempupukan dasar dan pemasangan

mulsa. Mulsa plastik dipasang pada saat udara panas dan plastik sedang memuai,

warna hitam pada plastik menghadap ketanah, sedangkan bagian yang berwarna

perak menghadap keatas (Budiman, 2006).

Penanaman stroberi dilakukan setelah bedengan siap. tanam dibuat satu

minggu sebelum penanaman bibit. Lubang tanam dibuat dengan jarak 40 x 30 cm, 50

x 50 cm atau 50 x 40 cm tergantung varietas tanaman. Sebelum ditanam sebaiknya

dilakukan seleksi bibit terlebih dahulu agar tanaman tumbuh seragam, subur, tegak

dan sehat. Bibit ditanam, dan bagian perakaran dipadatkan kemudian tanaman

disiram. Pemeliharaan tanaman yang dilakukan adalah penyulaman tanaman yang

mati dengan tanaman yang baru, pemangkasan, penyiraman dan pengendalian OPT.

Penyiangan dilakukan pada tanaman stroberi tanpa ataupun dengan mulsa. Pada saat

penyiangan, mulsa yang berada diantara barisan/bedengan dicabut atau dibenamkan

ke dalam tanah. Waktu penyiangan tergantung dari pertumbuhan gulma. Gulma

merupakan tumbuhan yang dapat mengganggu pertumbuhan dan kesehatan tanaman

(Rukmana, 1998).

Pemangkasan dilakukan terhadap tanaman yang daunnya terlalu rimbun atau

terkena penyakit. Pemangkasan dilakukan secara teratur untuk mengarahkan

11

pertumbuhan ke produksi (Aswita, 2007). Pengairan dan penyiraman dilakukan

apabila tanah kering. Pengairan bisa dilakukan dengan penyiraman tau menjenuhi

parit antar bedengan dengan air. Pemberatasan hama dan penyakit tanaman dapat

dilakukan dengan cara manual atau menggunakan pestisida. Beberapa hama yang

menyerang tanaman stroberi yaitu seperti kutu daun, tungau, kumbang penggerek,

kutu putih, nematode dan kutu putih. Adapula penyakit yang menyerang tanaman

stroberi yaitu seperti kapang kelabu, busuk buah matang, busuk rizopus, empulur

merah, embun tepung, daun gosong, dan bercak daun (Balijestro, 2014).

Tanaman asal stolon dan anakan mulai berbunga ketika umur 2 bulan setelah

tanam. Bunga pertama sebaiknya dibuang agar buahnya memiliki kualitas yang

bagus, seperti bentuk/fisik yang lebih besar . Setelah tanaman berumur 4 bulan, bunga

dibiarkan tumbuh menjadi buah. Buah dapat dipanen setelah berumur 2 minggu sejak

pembungaan atau 10 hari setelah awal pembentukan buah. Buah yang siap panen

ditandai dengan warna kulit buah yang didominasi warna merah: hijau kemerahan

hingga kuning kemerahan, serta buah sudah agak kenyal dan agak empuk. Dalam satu

tanaman buah yang dapat berproduksi atau dipanen yaitu 1-2 buah (Rukmana, 1998).

2.4. Teknik Budidaya di Pekarangan

Budidaya tanaman stroberi tidak harus di lakukan dilapangan,seperti sawah

maupun kebun yang luas. Lahan yang terbatas, seperti pekarangan juga dapat

dimanfaaatkan sebagai tempat budidaya stroberi. Budidaya stroberi di pekarangan

dapat menggunakan wadah seperti polibag maupun pot. Salah satu faktor penting

dalam penyediaan dan pemilihan pot adalah ukurannya yang sesuai dengan ukuran

tanaman stroberi. Wadah yang digunakan harus dapat menampung media tanah yang

cukup agar perakaran stroberi tumbuh dengan leluasa (Rukmana, 1998).

Media tanam yang digunakan adalah, campuran tanah : pasir : humus (1 : 1 :

1), campuran tanah : NPK mutiara : pupuk organik mabar (1 : 1 : 1) karena dapat

meningkatkan daya simpan air dan kation-kation tanah semakin meningkat serta

mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah (Nusyamsi, 1997). Media

tanam dicampur merata dan diisi kewadah yang telah dipersiapkan. Seleksi bibit

dilakukan untuk memperoleh tanaman yang tumbuh dengan sehat dan baik. Bibit

12

stroberi beserta tanahnya dikeluarkan lalu ditanam ke dalam polibag/pot yang telah

dibuatkan lubang tanam. Pada saat penanaman, posisi bibit stroberi harus diatur agar

tanaman tegak dan posisinya sesuai dengan bibir pot. Pot atau polibag diatur dengan

jarak antara tanaman yaitu 40 x 40 cm atau 40 x 50 cm. setelah penanaman, dilakukan

penyiraman secara perlahan-lahan agar media tanam memadat dan tanaman segar

kembali. Pemeliharaan tanaman stroberi yang dibudidayakan di pot/polibag tidak jauh

berbeda dengan tanaman yang dibudidayakan di lapangan. Tanaman perlu dipangkas,

disiangi, disiram secara teratur serta dilakukan pemupukan susulan dan pengedalian

hama dan penyakit (Edy, 1989)`

2.5. NPK MUTIARA 16-16-16

Pupuk ini adalah salah satu pupuk yang sedikitnya mengandung 5 unsur hara

makro dan mikro dengan kandungan sekitar 16% Nitrogen, 16 % Phospate, 16%

Kalium, 0,5% Magnesium dan 6% Kalsium. Pupuk ini sering disebut degan istilah

NOK 16-16-16 karena kandungannya, dan pupuk ini dikenal salah satu pupuk yang

tergolong mahal karena imporan dari Norwegia.

1. Kombinasi Sumber Nitrogen yang Unik

NPK Mutiara 16-16-16 mengandung kombinasi terbaik dari Nitrat-

Nitrogen (NO3), yang langsung tersedia untuk tanaman. Pupuk ini juga

mengandung Amonium-Nitrogen (NH4), yang secara perlahan tersedia sebagai

cadangan. Kombinasi kedua jenis Nitrogen ini akan memberikan respon pertumbuhan

tanaman lebih cepat dan hasil panen lebih banyak. Sumber Nitrogen yang efisiendi

dapat mengurangi kehilangan hara ke lingkungan.

2. Pupuk Majemuk Lengkap

Setiap prill dari pupuk NPK Mutiara 16-16-16 mengandung N, P, dan K yang

lengkap dan seimbang untuk menjamin keseragaman penyebaran semua hara agar

pertumbuhan dan hasil tanaman menjadi maksimal.

13

3. Kalium untuk Kualitas Panen

NPK Mutiara 16-16-16 adalah pupuk lengkap yang menyediakan hara Kalium

seimbang. Kalium diperlukan oleh tanaman karena berperan sebagai pengatur

keseimbangan air di dalam sel, turgor sel, kehilangan air karena transpirasi;

bertanggung jawab dalam produksi dan pembentukan protein; meningkatkan toleransi

tanaman terhadap stres kekeringan atau dingin serta serangan hama dan penyakit.

Meningkatkan kualitas hasil produksi baik warna, rasa, dan daya simpannya.

4. Keuntungan

1. Kualitas prill

2. Mengandung hara yang seimbang di setiap butiran pupuknya

3. Nitrogen dalam bentuk Amonium dan Nitrat

4. Hara-hara dengan cepat akan tersedia

5. Penanganan dan cara aplikasi yang mudah dan merata

6. Kualitasnya sudah terbukti

7. Rendah debu

5. Manfaat NPK Mutiara Untuk Tanaman Stroberi

Pupuk NPK Mutiara mengandung 16% N (Nitrogen), 16% P2O5 (Phospate), 16%

K2O (Kalium), 0.5% MgO (Magnesium), dan 6% CaO (Kalsium). Karena kandungan

tersebut pupuk ini juga dikenal dengan istilah pupuk NPK 16-16-16. Pupuk ini

memiliki banyak keunggulan dibanding pupuk NPK lainnya seperti pupuk NPK

Phonska dan pupuk NPK Pelangi. Keunggulan tersebut diantaranya adalah:

1. Mengandung unsur hara NPK sekaligus hara mikro CaO dan MgO yang

sangat dibutuhkan tanaman.

2. Dibuat menggunakan proses Odda sehingga bersifat mobile dan cepat

bereaksi pada tanaman.

3. Menjaga keseimbangan unsur hara makro dan mikro pada tanah.

14

4. Pengapliaksiannya yang cukup mudah sehingga biaya pemupukan relatif lebih

kecil.

Penggunaan pupuk ini tidak terbatas hanya untuk tanaman tertentu. Baik tanaman

pangan, hortikultura, ataupun perkebunan, semuanya dapat menerima khasiat dan

manfaat dari pupuk NPK mutiara ini. Pada tanaman keras seperti tanaman

perkebunan, pupuk ini dapat diaplikasikan dengan menaburkannya sebanyak satu

sendok teh pada tanah di sekitar perakaran tanaman. Sedangkan untuk tanaman

hortikultura penggunaannya dapat dengan diencerkan terlebih dahulu, baru kemudian

dikocorkan ke tanaman.

1. Manfaat pupuk NPK Mutiara yang pertama adalah dapat mempercepat,

memperbanyak, memperkuat, serta memperpanjang akar tanaman. Sehingga

dengan demikian akar akan mudah menyerap hara pada tanah.

2. Mencegah tanaman agar tidak kerdil.

3. Mempercepat pertumbuhan tunas pada tanaman.

4. Memperkecil kemungkinan tanaman mengalami kerontokan bunga dan juga

buah, sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian.

5. Dapat meningkatkan fotosintesis tanaman sehingga pembentukan zat gula,

tepung dan protein lebih meningkat.

6. Meningkatkan produksi buah.

Untuk Keunggulan Pupuk NPK Mutiara ini sangatlah banyak,diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Untuk menjaga keseimbangan unsur hara makro dan mikro pada tanah.

2. Mengandung banyak unsur hara NPK serta unsur hara mikro seperti CaO dan

MgO yang jelas sangat dibutuhkan tanaman.

3. Sangat mudah dalam penggunaannya karena pupuk ini mudah larut.

15

6. Kandungan Unsur Hara Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 :

1. N (Nitrogen) Sebanyak 16%

2. PO2O5 (Fosfat) Sebanyak 16%

3. K2O (Kalium Oksida) Sebanyak 16%

4. NO3 (Nitrate Nitrogen) Sebanyak 6,5%

5. MgO (Magnesium Oksida) Sebanyak 1,5%

6. CaO (Kalsium Oksida) Sebanyak 5,0%

7. NH4 (Ammonium Nitrogen) Sebanyak 9,5%

2.6. Pupuk Mabar Fine Compost

MABAR® FINE COMPOST diproses dari limbah peternakan dengan

menggunakan bakteri pengurai dan teknologi dekomposisi terkini yang telah teruji

dan telah banyak digunakan untuk berbagai jenis komoditas tanaman pangan,

sayuran, hortikultura, tanaman perkebunan maupun perikanan/pertambakan.

MABAR® FINE COMPOST merupakan pupuk organik lengkap berkualitas

tinggi yang mengandung unsur hara makro dan mikro yang sangat bermanfaat,

mudah digunakan dan ekonomis.

MABAR® FINE COMPOST merupakan Pupuk Organik Lengkap Berkualitas

Tinggi Untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah & Hasil Produksi yang diproduksi

dengan Bahan Baku dari limbah peternakan ayam PT. MABAR FEED INDONESIA,

kemudian diproses dengan menggunakan bakteri pengurai bahan organik dengan

teknologi dekomposer terkini serta Pengawasan Mutu yang ketat sehingga

menghasilkan produk yang aman dan stabil kualitasnya.

1. Legalitas MABAR® FINE COMPOST :

a. Produksi : PT. Mabar Feed Indonesia Medan Sumut

b. Pendaftaran : Dirjen Bina Sarana Pertanian Direktorat Pupuk dan Pestisida

c. No. Pendaftaran : P012 / ORGANIK / BSP / IX / 2011.

2. KANDUNGAN MABAR® FINE COMPOST :

a. Kadar Air/Kelembababan : ± 20-30%

b. Total N : ± 1,81%

16

c. P2O5 : ± 2,76%

d. K2O : ±1,96%

e. CaO : ± 2,96%

f. MgO : ±3,18%

g. C/N Ratio : < 20%

h. Nilai Tukar Kation (CEC) : > 75 me/100 gr

i. PH : 6,8 – 7,2

j. Unsur Hara Mikro (Cu, Mn, Bo, Mo, Zn) : Tersedia.

3. Kandungan Mikroba Dalam MABAR® FINE COMPOST :

a. Lactobacillus Sp ≥ 10⁷

b. Bacillus Sp ≥ 10⁷

c. Thiobacillus Sp ≥ 10⁷

d. Azotobacter Sp ≥ 10⁷

e. Azospirillum Sp ≥ 10⁷

f. Sreptococcus Sp ≥ 10⁷

g. Pseudomonas Sp ≥ 10⁷

h. Rhizobium Sp ≥ 10⁷

i. Bradhyrhizobium Sp ≥ 10⁷

j. Azospirilium ≥ 10⁷

k. Trichoderma Sp ≥ 10⁵

l. Saccharomyces Sp ≥ 10⁵

4. Mikroorganisme Yang Terkandung Diatas Memiliki Fungsi Sebagai :

1. Penambat Nitrogen

2. Pelarutan Posfat

3. Penghasil Fitohormon

4. Perombak Bahan Organik Selulolitik dan Lignolitik.

5. Dengan Kandungan Mikroba di atas, MABAR® FINE COMPOST Memiliki

Manfaat Sebagai :

17

1. Bio Fertilizer (Pupuk Hayati)

2. Bio Stimulant (Perangsang Tanaman)

3. Bio Protectant (Pelindung Tanaman).

6. STANDAR MUTU MABAR® FINE COMPOST :

a. Bebas bakteri dan jamur patogen

b. Bebas parasit dan telur-telurnya

c. Bebas biji tanaman liar

d. Bebas racun tanaman

e. Bebas Bau.

7. MANFAAT DAN KEGUNAAN MABAR® FINE COMPOST :

1. Memperbaiki fisik tanah (tekstur, struktur, dll)

2. Meningkatkan kesuburan biologi tanah

3. Mengikat air lebih baik

4. Memperbaiki dan menstabilkan pH tanah

5. Memaksimalkan penyerapan pupuk kimia, sehingga biaya pemakaian pupuk

kimia dapat dikurangi

6. Merangsang pertumbuhan tanaman yang sehat agar dijauhi hama dan penyakit

7. Meningkatkan hasil produksi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.