Animalia tugas biologi

16
6. Berdasarkan atas kerangka tubuh (sifat skeletonnya) atau spikulanya, Porifera dibagi menjadi tiga kelas. 1. Kelas Calcarea, kerangka tubuh berupa spikula seperti duri-duri kecil dari Kalsium Karbonat, skeleton terdiri dari spikula zat kapur (CaCO3). Misalnya Scypa, Grantia, Leucosolenia botrioides, Sycon ciliatum, Clathrina sp. 2. Kelas Hexatinellida, kerangka tubuh berupa spikula yang mengandung Silikat atau Kersik (SiO2). Bentuk tubuh umumnya berbentuk silinder atau corong. Misalnya Euplectella aspergilium, Phenorem sp. 3. Kelas Demospongia, kerangka tubuh terbuat dari spongin saja, atau campuran spongin dan zat kersik. Misalnya Euspongia sp dan Spongilla sp. 7. 8. . Aurelia Aurita Aurellia memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betina.Seperti Obelia, Aurellia juga mengalami

Transcript of Animalia tugas biologi

6. Berdasarkan atas kerangka tubuh (sifat skeletonnya) atau spikulanya, Porifera dibagi menjadi tiga kelas.1. Kelas Calcarea, kerangka tubuh berupa spikula seperti duri-duri kecil dari Kalsium Karbonat, skeleton terdiri dari spikula zat kapur(CaCO3). Misalnya Scypa, Grantia, Leucosolenia botrioides, Sycon ciliatum, Clathrina sp.2. Kelas Hexatinellida, kerangka tubuh berupa spikula yang mengandung Silikat atau Kersik (SiO2). Bentuk tubuh umumnya berbentuk silinder atau corong. Misalnya Euplectella aspergilium, Phenorem sp.3. Kelas Demospongia, kerangka tubuh terbuat dari spongin saja, ataucampuran spongin dan zat kersik. Misalnya Euspongia sp dan Spongillasp.

7.

8. . Aurelia Aurita

Aurellia memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantandan betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betina.Seperti Obelia, Aurellia juga mengalami

pergiliran keturunan seksual dan aseksual. Aurellia memiliki alatkelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betina.Seperti Obelia, Aurellia juga mengalami pergiliran keturunan seksual dan aseksual. Aurellia memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betina.Pergiliran keturunan antara fase sporofit dan gametofit itulah yang disebut metagenesis. Beberapa hewan tingkat rendah juga mengalami metagenesis, contohnya Obelia dan Aurelia.

1. Obelia sp

metagenesis terjadi antara fasa vegetatif adalah dalam bentuk polip, dan satu generatif adalah dalam bentuk medusa. Medusa memiliki bentuk seperti dan payung, aktif berenang dan menghasilkan gamet. medusa Male memproduksi sel sperma, sedangkansatu perempuan menghasilkan sel telur (ovum).

sel sperma akan dirilis dan berenang ke ovarium, dimana sel teluryang dihasilkan. Hasil pembuahan adalah zigot. Zigot akan berkembang menjadi larva yang disebut planula. Planula akan meninggalkan induk betina dan berenang untuk mencari tempat untukmenempel pada dan berkembang menjadi polip baru. Metagenesis jugaterjadi pada tanaman, seperti lumut dan ferms. Fase generatif dalam lumut dan pakis disebut fase gametofit, sementara fase vegetatif disebut fase sporophyte. 

9. Artropoda memiliki empat kelas, diantaranya yaitu :

1. Kelas Myriapoda.2. Kelas Crustacea.3. Kelas Arachnida.4. Kelas Insecta.

Tabel artropoda

ciri Crustacea Arachnida Myriapoda Insecta

Tubuh mempunyai rangka yang keras

Terdiri atasdua bagian yaitu kepala-dada dan perut

Terdiriatas 2 bagian yaitu kepala-dada dan perut

Chilopoda: kepala danbadan gepeng (dorso ventra)

Diplopoda: kepala danbadan silindris

Terdiriatas kepala,dada dan abdomen(perut)

Kaki 1 pasang pada setiap segmen tubuh

4 pasang pada kepala-dada

1 pasang atau 2 pasang pada setiap ruas

3 pasang pada dada atau tidak ada

Sayap Tdk ada Tidak ada

Tidak ada 2 pasang atau tidak ada

Antena 2 pasang Tidak ada

Chilopoda: 1pasang danpanjang

Diplopoda: 1 pasang dan pendek

1 pasang

Organ Pernafasan

Insang atau seluruh permukaan tubuh

Paru-paru buku

Trakea Trakea

Tempat hidup

Air tawar, air laut

darat darat darat

Sub Kelas Pterygota : Eksopyterygota

1. Ordo Isoptera.

Isoptera berasal dari bahasa Latin iso = sama, pteron = sayapyang berarti Insekta bersayap sama.

Ciri-ciri lain yang dimiliki oleh ordo Isoptera adalah : Memiliki dua pasang sayap tipis yang tipe dan ukurannya

sama. Mengalami metamorfosis tidak sempurna. Tipe mulut menggigit. Cara hidupnya membentuk koloni dengan sistem pembagian

tugas tertentu yang disebut polimorfisme. Pembagian tugas itu adalah raja, ratu dan prajurit atau tentara.

Contoh : Helanithermis sp. (rayap).

2. Ordo Orthoptera

Orthoptera berasal dari bahasa Latin orthop = lurus, pteron = sayap yang berarti Insekta bersayap lurus.

Ciri-ciri lain yang dimiliki oleh ordo orthoptera adalah :

Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap bagian depan lurus, lebih tebal, dan kaku (perkamen), sedangkan sayap belakang tipis sepertiselaput.

Mengalami metamorfosis tidak sempurna. Tipe mulut menggigit. Kaki paling belakang (kaki ketiga membesar). Contoh : Kecoa (Periplaneta americana)

               Jangkrik (Grillus sp.).                Belalang sembah (Tenodora sp.).

3. Ordo Hemiptera

Ciri-ciri lain yang dimiliki oleh ordo hemiptera adalah : Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan satu

pasang seperti berkulit dan sayap belakang transparan. Mengalami metamorfosis tidak sempurna. Tipe mulut menusuk dan menghisap. Contoh : Kutu busuk (Cymex rotundus).

               Walang sangit (Leptocorisa acuta).

4. Ordo Odonata.

Ciri-ciri yang dimiliki oleh ordo homoptera adalah : Memiliki dua pasang sayap tipis seperti selaput. Mengalami metamorfosis tidak sempurna. Tipe mulut menggigit. Contoh : Capung (Aesha sp.)

Sub Kelas Pterygota : Endopterygota

1. Ordo Coleoptera

Coleoptera berasala dari bahasa Latin coleos = perisai, pteron = sayap, berarti insekta bersayap perisai.

Ciri-ciri ordo Coleoptera adalah : Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap

belakang. Sayap depan tebal dan permukaan luarnya halusyang mengandung zat tanduk sehingga disebut elytra, sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput.

Mengalami metamorfosis sempurna. Tipe mulut menggigit. Contoh : Kumbang kelapa (Oycies rhinoceros), Kutu gabah

(Rhyzoperta dominica)

2. Ordo Hymenoptera

Ciri-ciri ordo hymenoptera adalah : Mengalami metamorfosis sempurna. Tipe mulut menggigit dan ada yang kombinasi untuk

menggigit dan menjilat. Contoh : Lebah madu (Apis), tawon (Xylocopa latipes), semut

hitam (Monomorium sp.).

3. Ordo Diptera

Ciri-ciri ordo diptera adalah : Memiliki satu pasang sayap depan dan sayap belakang

mengalami redukasi membentuk halter (alat keseimbangan).

Mengalami metamorfosis sempurna. Tipe mulut menusuk dan menghisap serta menjilat. Dan memiliki tubuh ramping. Contoh : Nyamuk rumah (Culex pipiens), nyamuk malaria

(Anopheles sp.), nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti), lalat buah (Drosophila melanogaster), lalat tsetse (Glossina palpalis).

4. Ordo Lepidoptera

Ciri-ciri ordo Lepidoptera adalah : Memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus. Mengalami metamorfosis sempurna. Tipe mulut pada tahap larva menggigit, sedangkan pada

tahap dewasa menghisap. Mata fasetnya besar. Contoh : Kupu-kupu Swallowtail, kupu-kupu sutera

(Bombyx mori), kupu-kupu elang     (Acherontia atropos).

5. Ordo Shiponaptera

Ciri-ciri ordo shiponaptera adalah : Tidak memiliki sayap. Mengalami metamorfosis sempurna. Tipe mulut menusuk dan menghisap. Kakinya pipih panjang dan digunakan untuk meloncat. Contaoh : Kutu manusia (Pulex irritans), kutu kucing

(Stenossphalus felic).

6. Ordo Dermaptera

Ciri-ciri ordo dermaptera adalah : Memiliki dua pasang sayap (satu pasang seperti

berkulit, dan satu pasang bermembran), atau tidak bersayap.

Mengalami metamorfosis sempurna. Tipe mulut menggigit. Contoh : Earwig

11. Sub kelas Apterygota. Sub kelas Apterygota ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Tidak bersayap. Tidak mengalami metamorfosis (ametabola).

Tipe mulutnya menggigit. Batas antara kepala, dada, dan perut tidak jelas. Antenanya panjang tidak beruas-ruas. Contoh speciesnya yaitu kutu buku (Lepisma sacharina) Kutu buku dapat merusak buku karena dapat mengeluarkan enzim

selulase.

Sub kelas Pterygota.Sub kelas Pterygota ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Memiliki sayap. Mengalami metamorfosis. Tipe mulutnya bervariasi.

12. 2. Klasifikasi Echinodermata

Phylum Echinodermata dibagi menjadi 5 kelas,yaitu:

a. Asteroidea (bintang laut) Asteroidea sering disebut sebagai bintang laut, hewan ini memiliki bentuk seperti bintang dengan lima lengan

pada tubuhnya. Pada permukaan tubuhnya dilengkapi dengan duri. Organ tubuh yang dimiliki bercabang kelima buah lengannya.. Pada permukaan bawah tubuhnya terdapat mulut dan kaki tabung

yang digunakan untuk bergerak. Pada bagian atas atau aboral terdapat anus dan madreporit

yang merupakan saluran penghubung air laut dengan sistempembuluh air yang ada dalam tubuh. Contoh: Astropectenirregularis, Culeitin.

b. Ophiuroidea (bintang ular laut) Hewan ini disebut juga sebagai bintang ular laut tubuhnya memiliki lima lengan yang apabila digerak-gerakkan

menyerupai gerakan ular.

hewan ini tidak memiliki anus sehingga sisa pencernaannyadikeluarkan lewat mulutnya..

Hewan ini makanannya adalah udang, kerang, ataupun sampahdari organisme lain, contohnya adalah Ophioplocus.

c. Crinoidea (lili laut) hewan ini sangat mirip dengan tumbuhan yang hidup di laut. Hidupnya menempel pada substrat yang ada di laut. Memiliki lima buah lengan dan sering disebut sebagai lili

laut, contohnya adalah Antedon sp, Holopus sp. 

d. Echinoidea Bentuk tubuh bulat dan diliputi duri yang banyak, contoh Diadema (bulu babi) dan Echinus (landak laut). Mulut terletak di bagian oral dan dilengkapi dengan 5 buah

gigi, sedangkan madreporit, anus, dan lubang kelamin terletak di

bagian aboral!

e. Holothuroidea Berperan sebagai pembersih di laut karena merupakan pemakan

kotoran dan sisa makhluk hidup yang lain, contohnya Holothuria Sp. (teripang) . Hewan ini memiliki duri yang halus. Bentuk tubuhnya menyerupai mentimun sehingga disebut juga

sebagai mentimun laut atau teripang. Mulut terletak pada bagian anterior dan anus terletak pada

bagian posterior. Tiga baris kaki di daerah ventral untuk bergerak dan dua

baris di bagian dorsal digunakan untuk bernapas.

13. Secara umum ciri-ciri filum arthropoda adalahsebagai berikut:

1. Tubuh beruas-ruas atau berbuku (arthros)2. Memiliki 3 lapisan (triploblastik) yaitu ektoderm, mesoderm danendoderm dengan rongga tubuh.Bagian tubuh terbungkus oleh eksoskelet yang mengandung khitin

3. Sistem reproduksinya secara seksual yaitu dengan peluburan selgamet jantan (spermatozoid) dan sel gamet betina (ovum).4. Sistem pencernaannya berupa saluran tubular, terdapat mulut dananus5. Memiliki sistem peredaran darah terbuka6. Sistem syaraf terdiri dari ganglion anterior yang merupkan “otak”terletak di atas saluran pencernaan, sepasang syaraf yangmenghubungkan otak dengan syaraf sebelah ventral,serta pasangan-pasangan ganglion ventral yang dihubungkan  satu dengan yang lain olehurat syaraf ventral, berjalan  sepanjang tubuh dari depan ke belakangdi bawah saluran pencernaan.7.Sistem eksresinya berupa berupa saluran-saluran malphigi8. Alat respirasinya memakai insang, trakhea dan spirakel

. Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur.

Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung anterior yang membesarberupa otak.

Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.

Memiliki celah faring atau insang dan batang saraf dorsal Mempunyai chorda dorsalis Bentuk tubuh simetri bilateral

14. taenia solium

Proglotid yang mengandung telur masak akan keluar ke alambebas bersama faeces manusia. Dia alam bebas telur termakanoleh hewan babi.

Dalam usus babi, proglotid terbawa aliran darah dalam bentukOnkosfera (larva heksakan)

 dan masuk ke dalam otot lemak dengan melepaskan aitanyamenjadi Sistiserkus.

Bila manusia makan daging yang mengandung sistiserkus akanmenjadi cacing ddewasa dalam tubuh manusia.

Cholochis sinensis

Siklus Hidup

Telur akan menetas dan mengeluarkan mirasidium bila termakanhospes perantara I keong air.Dalam keong air akan berturut-turutberkembang menjadi sporokista ridia I,redia II,danserkaria.Serkaria keluar keluar dari keong air dan mencari hospesperantara II(famili Cyprinidae).Serkaria menembus hospes perantaradua dan melepaskan ekornya .Dalam tubuh hospes perantara IIserkaria membuntuk kista yang disebut metaserkaria(bentukinfektif).Dalam duodenum metaserkaria pecah kemudian mengeluarkanlarva dan kemudian masuk kedalam saluran empedu.Setelah satubulan didalm saluran empedu,larva berkembang menjadi dewasa.

Fasciola hepaticaTelur –> Larva Mirasidium masuk ke dalam tubuh siput Lymnea –> Sporokista –> berkembang menjadi Larva (II) : Redia –> Larva (III) : Serkaria yang berekor, kemudian keluar dari tubuh keong –> Kista yang menempel pada tetumbuhan air (terutama selada air –>Nasturqium officinale) kemudian termakan hewan ternak (dapat tertularke orang, apabila memakan selada air) –> masuk ke tubuh dan menjadi Cacing dewasa menyebabkan Fascioliasis.

Ascaris Pada tinja penderita askariasis yang membuang air tidak pada tempatnya dapat mengandung telur askariasis yang telah dubuahi. Telur ini akan matang dalam waktu 21 hari. bila terdapat orang lain yang memegang tanah yang telah tercemar telur Ascaris dan tidak mencuci tangannya, kemudian tanpa sengaja makan dan menelantelur Ascaris.

Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larva pada usus. Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh

darah. Ia akan beredar mengikuti sistem peredaran, yakni hati, jantung dan kemudian di paru-paru.

Pada paru-paru, cacing akan merusak alveolus, masuk ke bronkiolus, bronkus, trakea, kemudian di laring. Ia akan tertelankembali masuk ke saluran cerna. Setibanya di usus, larva akan menjadi cacing dewasa.

Cacing akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur. Telur ini pada akhirnya akan keluar kembali bersama tinja. Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada tempatnya.

Enterobius 1. Telur disimpan di lipatan perianal (1). 2. Infeksi dari diri sendiri terjadi dengan memindahkan telur yang

infektif ke mulutdengan menggunakan tangan yang telah menggaruk daerah perianal (2).

3. Penularan dari orang ke orang dapat terjadimelalui penanganan pakaian atau linen tempat tidur yang telah terkontaminasi. Enterobiasis juga dapat diperolehmelalui permukaan di lingkungan yang terkontaminasi dengan telur cacing kremi (misalnya, gorden, karpet). Sejumlahkecil telur dapat ditularkan melalui udara dan dihirup. Telur-telur ini akan ditelan dan mengikuti perkembangan yangsama dengan telur yang ditelan. Setelah telur ditelan, larva menetas di usus halus (3) dan cacing dewasaberkembang di usus besar

4. Waktu interval dari menelan telur yang infektif sampai cacing tersebut menjadi cacingbetina yang mampu bertelur membutuhkan waktu satu bulan. Masa hidup cacing dewasa adalah selama dua bulan.Cacing betina yang hamil berpindah di malam hari keluar dari anus dan meletakkan telurnya ketika merangkak ke kulitdi daerah perianal (5)

5. . Telur yang terdapat di dalam telur berkembang (telur menjadi infektif) dalam waktu 4-6 jamdalam kondisi yang optimal (1).

6. Retroinfeksi, or berpindahnya larva yang baru menetas dari kulitanus kembali kerectum, dapat terjadi tetapi seberapa seringnya hal ini terjadi masih belum diketahui

Wuchereria

Siklus HidupCacing dewasa jantan dan betina hidup disaluran dan kelenjar limfe. Mikrofilaria ini hidup di dalam darah dan terdapat di aliran darah tepi pada waktu tertentu (periodisitas). Pada umumnya, mikrofilaria Wuchereria bancrofti bersifat periodisitas noktuna, artinya mikrofilaria hanya terdapat di dalam darah tepi pada waktu malam. Padasiang hari mikrofilaria terdapat di kapiler alat dalam (paru-paru, jantung, ginjal, dan sebagainya). Di daerah Pasifik, microfilaria Wuchereria bancrofti mempunyai periodisitas subperiodik diurna, artinya terdapat di dalam darah pada siang dan malam, tetapi jumlahnyalebih banyak pada waktu siang.