BIOLOGI - OSTEOPOROSIS

13
SENIN, 10 AGUSTUS 2015 METODE ILMIAH BIOLOGI OSTEOPOROSIS DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4

Transcript of BIOLOGI - OSTEOPOROSIS

SENIN, 10 AGUSTUS 2015

METODE ILMIAH BIOLOGI

OSTEOPOROSIS

DISUSUN OLEH :KELOMPOK 4

P a g e | 2

KELAS X MIA 1

SMA NEGERI 1 BANJARBARU

KELOMPOK 4 :

ABDUL ZULFIKAR YAHYAERWINDA RIZKYANI

MAULIDYA PUTRI SUTANTIMUHAMMAD AZEEM RAHMAN

RESTU PROBOWATI

P a g e | 3

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapatmenyelesaikan tugas dalam bentuk makalah dengan judul :

“METODE ILMIAHOSTEOPOROSIS”

ini dengan baik dan tepat waktu.Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah

ini. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, kritik dansaran yang sangat membangun sangat penulis harapkan demiperbaikan dan penyempurnaan makalah yang akan datang.

Kami juga berharap makalah ini dapat dijadikan sumber bacaanuntuk menambah ilmu dan wawasan bagi para pembaca.

                                                                                     Banjarbaru, 10 Agustus 2015

                                                                                                 Penyusun

P a g e | 4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 3

DAFTAR ISI

4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG 5

1.2 RUMUSAN MASALAH 5

1.3 TUJUAN PENELITIAN 5

1.4 MANFAAT PENELITIAN 5

BAB II PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

2.1 PENGERTIAN OSTEOPOROSIS 62.2 FAKTOR PENYEBAB OSTEOPOROSIS 72.3 CARA MENCEGAH OSTEOPOROSIS 82.4 BAHAYA OSTEOPOROSIS 8

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN 10

3.2 SARAN 10

DAFTAR PUSTAKA 11

P a g e | 5

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGPenyakit osteoporosis selama ini kita kita kenal dalam

masyarakat dimana tulang menjadi keropos. Osteoporosisadalah kondisi progresif di mana tulang menjadi lemah dan secarastruktural lebih mungkin untuk fraktur atau patah. Biasanya,tubuh membentuk jaringan tulang baru yang diserap oleh tubuhuntuk menyeimbangkan jumlah jaringan tulang yang dipecah dalamtubuh. Ini adalah proses alami yang terjadi pada tubuh setiapmanusia. Sepanjang bagian awal kehidupan, jumlah tulang yanghilang dan jumlah yang diperoleh tetap seimbang. Massa tulang(ukuran dan ketebalan) meningkat selama masa kanak-kanak dankehidupan dewasa awal, mencapai maksimum pada usia 20 sampai 25.

Di masyarakat, banya informasi mengenai hanya perempuan atauwanita yang mengalaminya. Hal ini menjadi pertanyaan, apakahpresepsi masyarakat benar atau salah. Hal ini perlu menjadipemikiran agar masyarakat dapat mengenal lebih baik mengenaipenyakit yang sudah sangat umum di masyarakat.

1.2 RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka

masalah penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Apa pengertian osteoporosis?2. Apa faktor yang mempengaruhi adanya penyakit osteoporosis?3. Bagaimana cara pencegahan penyakit osteoporosis?4. Bahaya yang ditimbulkan penyakit Osteoporosis?

1.3 TUJUAN PENELITIAN1. Menjelaskan pengertian osteoporosis.2. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi osteoporosis.3. Mengetahui cara pencegahan penyakit osteoporosis.4. Menjelaskan tentang bahaya penyakit Osteoporosis.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

P a g e | 6

Penulisan metode ilmiah ini menambah pengetahuan kami selakumurid, dan berbagi informasi ataupun mengetahuan kepada muridatau siswa lain. Selain itu penulisan metode ilmiah ini didasarioleh tugas Biologi yang diberikan oleh ibu yang bermanfaat untukmelatih wawasan kami selaku murid beliau, sebagai bagian daripembelajaran dan mengisi kolom nilai tugas.

P a g e | 7

BAB IIPEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

2.1 PENGERTIAN OSTEOPOROSIS

Osteoporosis atau yang lebih dikenal dengan istilahpengeroposan tulang, merupakan salah satu masalah kesehatan yangdisebabkan berkurangnya produksi hormon estrogen. Jika tidaksecara dini diantisipasi, maka setelah 5 sampai dengan 10 tahunmasa menopause banyak wanita akan mengalami pengeroposan tulang.

Secara ilmiah osteoporosis adalah penyakit rapuh tulang yangditandai dengan hilangnya kepadatan tulang sehingga tulang mudahpatah serta tidak tahan dengan benturan ringan. Sebenarnyaosteoporosis tidak hanya menimpa kaum wanita saja, pria pun dapatmengalami penyusutan kepadatan tulang setelah mencapai usia tua.Akan tetapi wanita mempunyai peluang lebih besar dibanding pria,karena penyusutan tulang sangat banyak dipengaruhi oleh hormonestrogen.

Proses menuju menopause terjadi ketika fungsi indung telurmengalami penurunan dalam memproduksi hormon. Pada saat mulaiterjadi penurunan fungsi ini gejala-gejala menopause mungkin muaiterasa meskipun menstruasi tetap datang. Saat mulai nampak adaperubahan pada haid,misalnya menjadi lebih singkat atau lebih

P a g e | 8

memanjang, atau banyaknya darah haid yang keluar tidak konsistenlagi dari bulan ke bulan.

Pada saat ini sebaiknya wanita lebih banyak mengonsumsivitamin-vitamin dan zat kapur (kalsium) sebagai suplemen(tambahan) dan penyangga karena penurunan produksi hormonestrogen akan diikuti dengan meningkatnya kalsium yang terbuangdari tubuh seorang perempuan. Banyak wanita setelah meopause akanmengalami kerapuhan tulang. Hal ini disebabkan oleh faktorketurunan dan kekurangan salah satu zat gizi terutama kalsiumyang berfungsi sebagai pembentuk tulang.

2.2 FAKTOR PENYEBAB OSTEOPOROSISBanyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang terkena

penyakit osteoporosis. Osteoporosis juga disebabkan oleh banyakfaktor yaitu :

Faktor usia. Wanita yang sudah menopause lebih berpotensiterserang osteoporosis. Ini disebabkan karena pada wanitamenopause produksi hormone estrogen akan berkurang sehinggaberakibat pada penurunan fungsi faktor pembentukan tulang.

Konsumsi obat-obatan yang mengandung kortikosteroid dalamjangka lama, misalnya obat asma, lupus dan lain sebagainya.

Gaya hidup yang kurang sehat, antara lain merokok dan minum-minuman beralkohol.

Kurang asupan kalsium Kurang latihan fisik dan aktivitas Haid tidak teratur atau lama tidak haid Kurang paparan sinar matahari. Cukup paparan sinar matahari

selama 30 menit, yaitu sebelum jam 9 pagi dan sesudah jam 4sore bisa menghindarkan serangan osteoporisis.

Kekurangan protein, baik nabati atau hewani Kurang kalsium Kurang asupan vitamin D. Penelitian menunjukkan, vitamin D

atau paparan sinar matahari pada masyarakat Asia kurang Konsumsi alkohol dan kafein berlebih Berat badan berkurang Gaya hidup, olahraga dan aktivitas fisik kurang, kurang

paparan sinar matahari, merokok dan menggunakan obat-obatantertentu.

Penyebab Osteoporosis Dini

P a g e | 9

Normalnya osteoporosis terjadi pada wanita pasca menopauseatau pada pria usia lanjut. Ini disebut osteoporosis primer.Ada juga osteoporisis sekunder, yakni karena penyakit. Misalnyamenopause dini, gangguan fungsi hati, ginjal, hematologi,kelainan endokrin, dan saluran pencernaan.

Gaya hidup juga dapat menjadi faktor resiko terhadapterjadinya osteoporosis. Antara lain merokok, banyak mengandungkafein (kopi) dan alkohol, kurang terpapar sinar matahari sehnggamengalami defisiensi vitamin D, dan malas bergerak. Semua inisebenarnya dapat dihindari.

Rokok diketahui sebagai faktor resiko osteoporosis sejak 20tahun lalu. Berbagai studi menunjukkan merokok meningkatkanresiko fraktur (patah tulang). Ditemukan bahwa makin lama danmakin banyak seseorang merokok, resiko fraktur menjadi semakinbesar. Perokok yang mengalami fraktur, biasanya membutuhkan waktulebih lama untuk pulih. Menjadi perokok pasif di usia muda, dapatmeningkatkan resiko rendahnya massa tulang. Berhenti merokok akanmengurangi resiko seseorang mengalami massa tulang rendah danfraktur.

Dampak rokok terhadap kesehatan tulang belum diketahui pastiapakah penurunan massa tulang memang disebabkan oleh rokok, atauoleh faktor resiko lain. Misalnya secara umum tubuh para perokokcenderung lebih kurus. Berat badan ringan adalah salah satufaktor resiko massa resiko massa tulang rendah. Perokok jugacenderung lebih akrab terhadap alkohol, kurang aktif dan memilikipola makan yang kurang baik. Dan wanita perokok umumnya memilikikadar estrogen lebih rendah, dan cenderung lebih cepat mengalamimenopause. Namun, beberapa literatur menyebutkan bahwa merokokdapat mengurangi penyerapan kalsium oleh tubuh.

Konsumsi kafein dan alkohol berlebihan juga meningkatkanresiko osteoporosis. Tak lain karena kedua jenis minuman inimengurangi kemampuan tubuh menyerap kalsium dan mengahambatosteoblast (pembentukan tulang). Air seni peminum kafeinmengandung lebih banyak kalsium. Ini berarti banyak kalsium yangdibuang dari dalam tubuh sehingga, tentunya tabungan tulang akanmenipis.

2.3 CARA MENCEGAH OSTEOPOROSIS1) Konsumsi Kalsium Yang Cukup

Untuk mencukup kebutuhan kalsium, perlu perhatikan produkpangan yang disantap. Salah satu sumber kalsium yang cukupbaik adalah susu. Dua gelas susu sehari sudah dapat memenuhi

P a g e | 10

kebutuhan tubuh. Sumber kalsium lainnya adalah ikan(terutama yang dimakan beserta tulangnya), daging, unggas,telur, ayam, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

2) Berhati-hati Menggunakan ObatBeberapa jenis obat ternyata dapat mengganggu kinerjatulang. Salah satu contohnya adalah obat kortikosteroid yangdapat menekan kerja hormon pembentukan tulang. Contoh lainadalah antasida, obat pencahar, cholestiramine, obatdiuretik, anti gout dan beberapa jenis obat anti rematik.Obat-obatan tersebut memiliki efek mengganggu penyerapankalsium.

3) Batasi Konsumsi GaramGaram dapur (NaCl) terdiri dari unsur natrium (Na) danklorida (Cl).Konsumsi natrium (sodium) yang berlebih, baikyang berasal dari garam dapur maupun monosodium glutamat(MSG) dapat berdampak buruk terhadap kesehatan.Selainmemiliki efek hipertensi, natrium juga berpotensi untukmenghilangkan kalsium dari tubuh. Natrium akan mengeluarkankalsium dari tubuh. Natrium akan mengeluarkan kalsiummelalui urine. Cara menghindari kehilangan kalsium akibatnatrium adalah dengan membatasi konsumsinya.Sebaiknyahindari makanan-makanan tinggi natrium dan makanan awetanyang menggunakan garam sebagai pengawet.

4) Cukupi Konsumsi Vitamin DVitamin D diketahui mampu memelihara kesehatan tulang dengancara meningkatkan penyerapan kalsium dan sistem pencernaan,serta mengurangi pembuangannya dari ginjal.

5) Aktif BerolahragaPenurunan aktivitas fisik pada usia lanjut dapat menurunkanmassa tulang. Oleh karena itu, olahraga aktif secara rutinmerupakan bentuk antisipasi terhadap penurunan massa tulang.

6) Bantu Dengan ObatJenis obat ini diantaranya adalah estrogen, kalsitonin,biophosphonat, dan tetsosteron. Estrogen merupakan hormonyang menurunkan jumlahnya dalam tubuh apabila wanitamengalami menopause.

2.4 BAHAYA OSTEOPOROSIS1. Patah Tulang (Bone Fractures)

P a g e | 11

Sering hilangnya kepadatan, tulang menjadi lebih mudahrapuh. Akibatnya, kejadian seperti jatuh atau terpelesetbisa menyebabkan patah tulang, terutama tulang pinggul.

2. Fraktur Kompresi (Compression Fractures)Seperti daerah lain dari tubuh, tulang belakang juga akanrentan terhadap efek osteoporosis.Banyak penderita osteoporosis yang mengalami frakturkompresi, kondisi dimana tulang belakang menjadi tumbangtindih antara satu dengan yang lainnya.Fraktur kompresi biasanya terjadi saat melakukan kegiatansehari-hari seperti membungkuk dan mengangkat benda berat.

3. Perubahan Penampilan atau Cacat FisikAkibat terjadinya fraktur kompresi yang disebabkan olehosteoporosis, seseorang akan kehilang tinggi badan sekitar15-20 persen dari tinggi semula.Pada beberapa kasus, fraktur juga bisa menyebabkan kifosis.

4. NyeriKetika kondisi osteoporosis semakin memburuk, orang yangmenderita osteoporosis sering mengalami nyeri tulang yangterlokalisasi di area tertentu, misalnya punggung, pinggul,leher, bahu, dan kaki.

5. Kehilangan KeseimbanganNyeri yang ditimbulkan osteoporosis sering menyebabkan tubuhlebih kaku untuk bergerak, sehingga berdampak negativeterhadap keseimbangan.Kondisi ini sering menyebabkan jatuh, yang bisa menyebabkanpatah tulang, sehingga menciptakan siklus nyeri yang lebihparah karena patah tulang.

6. Tekanan Pada Organ DalamKetika tulang mulai membungkuk secara tidak wajar, penderitaakan merasa kesulitan untuk bernafas dan juga akan merasanyeri pada daerah perut karena organ dalam tubuh mengalamitekanan. Kurangnya penyangga pada punggung akibat tulangbelakang yang melengkung juga akan menyebabkan tulang rusukmenekan kebawah jaringan lunak sehingga menekan organ dalamlainnya seperti paru-paru, perut, dan usus.

P a g e | 12

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULANOsteoporosis adalah penyakit rapuh tulang yang ditandai

dengan hilangnya kepadatan tulang sehingga tulang mudah patahserta tidak tahan dengan benturan ringan. Sebenarnyaosteoporosis tidak hanya menimpa kaum wanita saja, pria pundapat mengalami penyusutan kepadatan tulang setelah mencapaiusia tua. Akan tetapi wanita mempunyai peluang lebih besardibanding pria, karena penyusutan tulang sangat banyakdipengaruhi oleh hormonSekitar 80% persen penderita penyakitosteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yangmengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea).Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkanrisiko terkena osteoporosisrogen.

3.2 SARANSebaiknya sejak dini kita harus memperhatikan pola makan

dengan cara mengkonsumsi kalsium yang cukup, berhati-hatimengkonsumsi obat, membatasi konsumsi garam, mencukupikonsumsi vitamin D, aktif berolahraga, dan dibantu denganobat.