1. PRESENTASI MATERI SOSIALISASI BENDAHARA BPKD

39
Kewajiban Bendahara di Bidang Perpajakan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia Tahun 2013 Sosialisasi Perpajakan Bagi Bendahara i Lingkungan Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Selata Makassar, 28-29 Agustus 2013

Transcript of 1. PRESENTASI MATERI SOSIALISASI BENDAHARA BPKD

Kewajiban Bendahara di Bidang

Perpajakan

Direktorat Jenderal PajakKementerian Keuangan Republik Indonesia

Tahun 2013

Sosialisasi Perpajakan Bagi Bendahara di Lingkungan Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Selatan

Makassar, 28-29 Agustus 2013

2

1. Life Cycle WP Bendahara2. Objek Pemotongan dan

Pemungutan3. Tata Cara Penyetoran4. Tata Cara Pelaporan5. Common Mistake6. Sanksi Perpajakan7. Rangkuman

Life Cycle dan Siklus Kewajiban Bendahara

HITUNG

POTONG / PUNGUT

SETOR

LAPOR

KPP Pratama Makassar Selatan 3

Awal: Pendaftaran

Sedang: Aktif

Akhir: Penutupan

Jenis Pajak dan PengeluaranPENGELUARANBENDAHARA

JASA

Orang Pribadi(OP)

Badan

BARANG

> PPh Pasal 22> PPN

> PPh Pasal 21

> PPh Pasal 23> PPN

Objek Pemotongan & Pemungutan yg Dilakukan BENDAHARA

PPh Pasal 21 : Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada org pribadi sehubungan dengan pekerjaan jabatan jasa & kegiatan

PPh Pasal 4 ayat (2) : Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan jasa tertentu & sumber tertentu

PPh Pasal 22 : Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan dengan pembelian Barang

PPh Pasal 23 : Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga, deviden, sewa, royalty dan jasa-jasa selain Objek PPh Pasal 21

PPh Pasal 26 : Pembayaran atas penghasilan kepada Wajib Pajak Luar Negeri

PPN dan PPnBM : Pemungutan atas pajak konsumsi yg dibayar sendiri sehubungan penyerahan Barang Kena Pajak & Jasa Kena Pajak

KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN

6MENGAMBIL SENDIRI FORMULIR YG SUDAH DITETAPKAN DALAM PERDIRJEN PAJAK

MEMBUAT & MEMBERIKAN BUKTI PEMOTONGAN PADA SAAT DILAKUKANPEMOTONGAN PAJAK

DALAM HAL TERJADI KELEBIHAN PENYETORAN PPh PSL 21 DAN/PPh PAL 26 YG TERUTANG PADA SUATU BULAN,KELEBIHAN TSB DAPAT DIPERHITUNGKAN DGN PPh PSL 21 DAN/ATAU PPh PASAL 26 YG TERUTANG PADA BLN BERIKUTNYA MELALUI SPT MASA PPh PSL 21 DAN/ATAU PPh PSL 26

MEMBUAT CATATAN ATAU KERTAS KERJA PERHITUNGAN PPh PSL 21 UTK MASING2PENERIMA PENGHASILAN, YG MENJADI DASAR PELAPORAN PPh PSL 21 DAN/ATAU PPh PSL 26 YG TERUTANG UTK SETIAPMASA PAJAK DAN WAJIB MENYIMPANCATATAN ATAU KERTAS KERJA PERHITUNGAN TSB

MENDAFTARKAN DIRI UNTUK MENDAPATKAN NPWP

MENGHITUNG, MEMOTONG, MENYETOR DAN MELAPOR PPh YANG TERUTANG SETIAP BULAN KALENDER TERMASUK LAPORAN PENGHITUNGAN PPh YG NIHIL

KEWAJIBAN BENDAHARA

PPH Pasal 21Pajak Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan/Jabatan,Jasa, dan Kegiatan yang dilakukan WP Orang Pribadi

Penghasilan Berupa : GAJI, UPAH, HONORARIUM, TUNJANGAN, Dan Pembayaran Lain Dengan Nama dan Dalam Bentuk Apapun

7

Penghitungan PPh Pasal 21

PENGHASILAN BRUTO

- GAJI KEHORMATAN- GAJI - TUNJANGAN YG TERKAIT

HONORARIUM DAN IMBALAN LAIN DGN NAMA APAPUNYANG DTERIMA PEJABAT NEGARA, PNS, ANGGOTA TNI/POLRI

DIKURANGI:- BIAYA JABATAN, 5% DARI PENGH. BRUTO MAKS

Rp 6.000.000,-/ THN ATAU Rp 500.000,-/BLN- IURAN YG TERIKAT DGN PENGH. TETAP

DIKURANGI:BIAYA PENSIUN, 5% DARI PENGH.BRUTO (UANG PENSIUN) MAKS Rp 2.400.000,00/THN ATAURp 200.000,00

PENGHASILAN NETO

PENGHASILAN KENA PAJAK

DIBEBANKAN KPD KEUANGAN NEGARA/

DAERAH

- UANG PENSIUN- TUNJANGAN YG TERKAIT

PTKP

TARIF PS.17 UU PPh

DIKURANGI

PAJAK TERUTANGDITANGGUNG OLEH PEMERINTAH

JIKA WP TDK MEMILIKI NPWP MAKATARIFNYA 20% LEBIH TINGGI

PENGHASILAN TERATUR DARI APBN/APBD

PENGHASILAN BRUTO

PENGHASILAN TIDAK TERATUR

DIPOTONG PPh Ps. 21 : 0%, 5% DAN 15% DARI

PENGH. BRUTO(FINAL)

Tarif Wajib Pajak Orang Pribadi Pasal 17 Ayat (1) a

NO.

LAPISAN PENGHASILAN KENA PAJAK

TARIFPunya NPWP

Tidak Punya NPWP

1. s.d. Rp 50.000.000,-5% 6%

(5% + 20%x 5%)

2.Di atas

Rp 50.000.000,- s.d. Rp 250.000.000

15% 18%(15% + 20%x

15%)

3.Di atas

Rp 250.000.000,- s.d. Rp 500.000.000,-

25% 30%(25% + 20%x

25%)

4. Di atas Rp 500.000.000,-

30% 36%(30% + 20%x

30%)

10

11

GOLONGAN TARIF LAMA TARIF BARUPNS Golongan I, dan Golongan II, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Tamtama dan Bintara, dan Pensiunannya;

0% 0%

PNS Golongan III, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Perwira Pertama, dan Pensiunannya;

15% 5%

Pejabat Negara, PNS Golongan IV, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Perwira Menengah dan Perwira Tinggi, dan Pensiunannya.

15% 15%

TARIF PPh PASAL 21 YANG BERSIFAT FINAL(Berdasarkan PP No. 80 Tahun 2010)

BERLAKU MULAI TANGGAL 1 JANUARI 2011

Aturan Pelaksanaannya: PMK 262/PMK.03/2010

12

DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN PPh PSL 22

13

SAAT PEMUNGUTAN

TARIF 1,5% DARI HARGA/NILAI PEMBELIAN BARANG

PADA SETIAP PELAKSANAAN PEMBAYARANATAS

PENYERAHAN BARANG OLEH REKANAN

JIKA REKANAN TDK MEMILIKI NPWP MAKATARIFNYA 100% LEBIH TINGGI

TARIF DAN DASAR PEMOTONGAN

Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Humas 14

PPh PASAL 23

SEWA DAN

JASA LAINNYA

TARIF15 %

PENGHASILAN BRUTO

DASAR PEMOTONGAN

HADIAH DANPENGHARGAAN, DEVIDEN, BUNGA

DAN ROYALTI

TARIF2 %

JIKA REKANAN TDK MEMILIKI NPWP MAKATARIFNYA 100% LEBIH TINGGI

Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Humas 15

OBJEK PEMOTONGAN PPh PASAL 4 AYAT (2)

Penghasilan dariJasa Persewaan

Penghasilan dariJasa Konstruksi

Penghasilan dariJasa Pengalihan Hak atas Tanah &/

bangunan

YANG DIBAYARKAN OLEH BENDAHARA

DIPOTONG DGN TARIF 10% DARI JUMLAH BRUTO

DIPOTONG DGN TARIFPELAKSANAAN :- 2% DARI JUMLAH BRUTO UTK YG MEMILIKI KUALIFIKASI USAHA KECIL - 4% DARI JUMLAH BRUTO UTK TIDAK MEMILIKI KUALIFIKASI USAHA - 3% DARI JUMLAH BRUTO YG MEMILIKI KUALIFIKASI MENENGAH DAN BESAR

PERENCANAAN & PENGAWASAN :- 4% DARI JUMLAH BRUTO UTK YG MEMILIKI KLASIFIKASI USAHA- 6% DARI JUMLAH BRUTO UTK YG TDK MEMILIKI KUALIFIKASI USAHA

1. DIPOTONG DGN TARIF 5% DARI JUMLAH BRUTO KECUALI < Rp 60 jt

2. DIPOTONG DGN TARIF 1% JUMLAH BRUTO KHUSUS UNTUK RUMAH SEDERHANA & RUMAH SUSUN SEDERHANA

Pasal

4

(2)

TARIF PPh FINAL – JASA KONSTRUKSI(PP 51/2008 Juncto PP 40/2009)

KEGIATAN

KUALIFIKASI USAHA

KECILTIDAK

MEMILIKI

LAINNYA (SELAIN KECIL DAN TIDAK

MEMILIKI)PELAKSANAAN 2% 4% 3%PERENCANAAN 4% 6% 4%PENGAWASAN 4% 6% 4%CATATAN:SELURUH TARIF DI ATAS DIKENAKAN PPH YANG BERSIFAT FINAL

SAAT DAN DASARPEMUNGUTAN PPN DAN PPn BM

17

SAAT PEMBAYARAN OLEH BENDAHARAKEPADA PKP REKANAN

PEMUNGUTANPPN DAN PPn BM

PEMBAYARAN OLEH BENDAHARATERMASUK PPN DAN/ATAU PPn BM

DASAR PEMUNGUTAN

CONTOH

TIDAK TERUTANG PPn BM TERUTANG PPn BM 20%

PPN YG DIPUNGUT10/110

YG DIPUNGUT• PPN 10/130• PPn BM 20/130

DASAR PEMUNGUTAN

18

PEMBAYARAN YANG TIDAK DIPUNGUT PPNOLEH BENDAHARA

TDK MELEBIHI DARI JML Rp 1.000.000,00 TERMASUK PPN DAN/ATAU PPn BM DAN MERUPAKAN PEMBAYARAN YG TDK DIPECAH-PECAH

BBM DAN NON-BBM YG PENYERAHANNYA DILAKUKAN OLEH PERTAMINA

ATAS JASA ANGKUTAN UDARA YG DISERAHKAN OLEH PERUSAHAAN PENERBANGAN

UNTUK PENYERAHAN BKP/JKP YG MEMPEROLEH FASILITAS PPN TDK DIPUNGUT

DALAM HALPEMBAYARAN

ATAS PENYERAHAN BKP/JKP YG MENURUT PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU, MENDAPAT FASILITAS PPN TIDAK DIPUNGUT DAN ATAU DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN

UNTUK PEMBEBASAN TANAH, KECUALI PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN TANAH OLEH REAL ESTATE ATAU INDUSTRIAL ESTATE

PEMBAYARAN YANG TIDAK MELEBIHI JUMLAH Rp 1.000.000,00 DAN MERUPAKAN PEMBAYARAN YANG TIDAK DIPECAH-PECAH

YANG DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN PPN/PPn BM

19

HARGA JUAL Rp 800.000,00PPN= 10 % X Rp 800.000 Rp 80.000,00PPn BM=20 % X Rp 800.000 Rp 160.000,00HARGA JUAL TERMSK PPN/PPn BM Rp 1.040.000,00

HARGA JUAL Rp 800.000,00PPN= 10 % X Rp 800.000 Rp 80.000,00PPn BM= 10 % X Rp 800.000 Rp 80.000,00HARGA JUAL TERMSK PPN/PPn BM Rp 960.000,00

CONTOH

Rp 1.040.000,- > Rp 1.000.000,- DIPUNGUTPPN/PPn BM

Rp 960.000,- £ Rp 1.000.000,- TIDAK DIPUNGUTPPN/PPn BM

PPN/PPn BM TERUTANGDISETOR SENDIRI

OLEH PKP

DIPUNGUT PPN/PPn BM :- PENYERAHAN OLEH BKN PKP- DENGAN PO/SPK

B

A

TATA CARA PENYETORAN

LEM BAR

Untuk Arsip W ajib Pajak

:

:

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Jum lah Pem bayaran :Terbilang :

…………………………………………… , Tanggal ……………...………….Cap dan tanda tangan

Nam a Jelas : ……………………………………. Nam a Jelas : …………………………………………..

F.2.0.32.01

………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….

Tanggal

SURAT SETORAN PAJAK

(SSP)

W ajib Pajak/Penyetor………………………………..

Diterim a oleh Kantor Penerim a Pem bayaran

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

Cap dan tanda tangan

Ruang Validasi Kantor Penerim a Pem bayaran" Terim a kasih Telah M em bayar Pajak - Pajak Untuk Pem bangunan Bangsa "

M asa Pajak

ALAM AT W P

/

ALAM AT OP

NOP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

DEPARTEM EN KEUANGAN R.I.DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPW P

Uraian Pem bayaran : ……………………………………………...……………………………….

:

NAM A W P :

:

1

OktSep Nov Des Tahun Pajak

/

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan

:

Jan Feb M ar Apr Ags

………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….

Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran ……………………………………………...…………………..…………………………………………………….

………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..

Diisi Tahun terutangnya Pajak

Nom or Ketetapan

Diisi dengan rupiah penuh

……………………………………………...…………………..…………………………………………………………………………………………………...…………………..……………………………………………………

………………………………….……………………………………………...…………………………...……………………………………………………………………

/

…………………………………………………………………………….…………………………………….

/

M ei Jun Jul

TATA CARA PENYETORAN

411121 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 21411122 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 22411124 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 23411128 Untuk Jenis Pajak PPh Final411211 Untuk Jenis Pajak PPN Dalam Negeri

402 PPh Final Pasal 21 atas honorarium atau imbalan lain yang diterima PejabatNegara, PNS, anggota TNI/POLRI dan paraPensiunnya

untuk pembayaran PPh Final Pasal 21 atas honorarium atau imbalan lain yang diterima Pejabat Negara, PNS, anggota TNI/POLRI dan para Pensiunnya.

100 Masa PPh Pasal 21 untuk pembayaran pajak yang masih harus disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 21.

100 Masa PPh Pasal 22 untuk pembayaran pajak yang harus disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 22.

900 Pemungut PPh Pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang dipungut oleh Pemungut.

104 PPh Pasal 23 atas Jasa untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus disetor atas jasa yang dibayarkan kepada Wajib Pajak dalam negeri yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 23.

100 Masa PPh Pasal 23 untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus disetor (selain PPh Pasal 23 atas dividen, bunga, royalti, dan jasa) yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 23.

403 PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Persewaan Tanah dan/atau Bangunan

untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Persewaan Tanah dan/atau Bangunan.

409 PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Jasa Konstruksi

untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas jasa konstruksi.

900 Pemungut PPN Dalam Negeri untuk penyetoran PPN dalam negeri yang dipungut oleh Pemungut.

Kode Akun Pajak

Kode Jenis Setoran

TATA CARA PELAPORAN

SPT Norm al

SPT Pem betulan Ke-____

1

M asa Pajak

Bagian A – Inform asi Identitas W ajib Pajak

Jum lahPenghasilan Bruto

(Rp)

Bagian B – O bjek PajakJum lah

Pajak Terutang(Rp)

(4) (5)

Alam at Em ail5

6 Pegawai TetapPenerim a Pensiun Berkala 7

(3)

Nom orTelepon4

No

NPW PNam a W P

Alam at

8

109

11

Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Kerja Lepas

3

(1) (2)

Jum lahPenerim a

Penghasilan

G olongan Penerim aPenghasilan

Distributor M LMPetugas Dinas Luar AsuransiPenjaja Barang Dagangan

2

Departem enKeuangan RIDirektoratJenderalPajak

0

Form ulir

1721

SPT M asaPajak Penghasilan

Pasal 21 dan/atau Pasal 26

Tahun KalenderForm ulir ini digunakan untuk m elaporkankew ajiban Pem otongan Pajak Penghasilan Pasal

21 dan/atau Pasal 26 20

2(Bulan/Tahun)

/

-

TATA CARA PELAPORAN

PEM O TO NG PAJAK (PIM PINAN) Kuasa W ajib Pajak

Tanda Tangan Tanggal (dd/m m /yyyy)

0

Bagian E – Pernyataan dan Tanda Tangan

Daftar Biaya untuk W ajib Pajak yangTidak W ajib M enyam paikan SPTTahunan PPh Badan (Disampaikanhanya pada Masa Pajak Desember)

Form ulir 1721 – II(Disampaikan hanya pada Masa Pajakterjadi perubahan Pegawai Tetap)

0

G olongan Penerim aPenghasilan

(2)Penerim a Uang Pesangon, Uang M anfaat Pensiun, TunjanganHari Tua atau Jam inan Hari Tua, dan Pem bayaran LainSejenis yang Dibayarkan SekaligusPejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI/PO LRIdan Pensiunan yang M enerim a Honorarium dan Im balan Lainyang Dibebankan Kepada Keuangan Negara/Daerah

Diisi oleh Petugas

SPT M asa Diterim a:

Langsung dari W P

M elalui PosNPW P -

Tanda TanganTanggal (dd/mm/yyyy)

f)

i)

Nam a

g)

e)

h)

a)

d)

b) Surat Kuasa Khusus/Surat Keterangan Kem atian

c)

Bagian D – Lam piran Surat Setoran Pajak ____ lem bar

Daftar Bukti Pem otongan PajakPenghasilan Tidak Final

Dengan m enyadari sepenuhnya akan segala akibatnya term asuk sanksi - sanksi sesuai dengan ketentuanperundang-undangan yang berlaku, saya m enyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas besertalam piran-lam pirannya adalah benar, lengkap dan jelas.

Surat Setoran Pajak PPh Pasal 21DTP

Form ulir 1721 – I(Disampaikan hanya pada MasaPajak Desember)

Daftar Bukti Pem otongan PajakPenghasilan Final

___/___/_____

(5)

Jum lahPenghasilan Bruto

(Rp)

(4)

30

0 Jum lah Bagian C (Penjum lahan Angka 29 s.d 30)31

29

(1)

Bagian C – Objek Pajak – Final

No Jum lah Penerim a Penghasilan

(3)

Jum lahPajak Terutang

(Rp)

TATA CARA PELAPORAN

SPT Norm al SPT Pem betulan Ke-

/

1. NPW P : - 2. Nam a :3. Alam at :

1. PPh Pasal 23 yang telah Dipotong

1.2.3.4.5.6.

a. Jasa Teknikb. Jasa M anajem enc. Jasa Konsultand. Jasa lain :****)

1) … … … … … … … … … … ...… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …2) … … … … … … … … … … ...… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …3) … … … … … … … … … … ...… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …

7.

Pajak Penghasilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26M asa Pajak

Jum lah Penghasilan Bruto (Rp) PPh yang Dipotong (Rp)

PAJAK PENG HASILAN PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26SURAT PEM BERITAHUAN (SPT) M ASA

BAG IAN A. IDENTITAS PEM O TO NG PAJAK/W AJIB PAJAK

Uraian

DEPARTEM EN KEUANGAN R.I.

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Form ulir ini digunakan untuk m elaporkan Pem otongan

(1)

BAG IAN B. O BJEK PAJAK

(3) (4)(2)KAP/KJS

411124/104411124/104

Dividen *)

… .… … … … … … … … … … … .… … … … … … .… … … .… .… … … … .… … … … .… …

Hadiah dan penghargaanRoyalti

JUM LAHTerbilang … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … .… … … … … … … … … … … … … … … … … .… … … … … … … … … ..… … … … … … … … … …

411124/101

411124/103411124/100

411124/102Bunga **)

411124/104dengan PM K-244/PM K.03/2008 :Jasa Teknik, Jasa M anajem en, Jasa Konsultansi dan jasa lain sesuaiSewa dan Penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta ***) 411124/100

TATA CARA PELAPORAN

1. Surat Setoran Pajak : lem bar. 4. Surat Kuasa Khusus.2. Daftar Bukti Pem otongan PPh Pasal 23 dan/atau Pasal 26. 5. Legalisasi fotocopy Surat Keterangan Dom isili yang m asih3. Bukti Pem otongan PPh Pasal 23 berlaku, dalam hal PPh Pasal 26 dihitung berdasarkan tarif

dan/atau Pasal 26 : lem bar. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B).

Dengan m enyadari sepenuhnya akan segala akibatnya term asuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya m enyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta SPT M asa Diterim a: lam piran-lam pirannya adalah benar, lengkap dan jelas. Langsung dari W P

PEM O TO NG PAJAK/PIM PINAN KUASA W AJIB PAJAK M elalui Pos

Nam a 2 0NPW P -

Tanggal 2 0 Tanda Tangan

F.1.1.32.03 Lam piran IV.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nom or PER- 53/PJ/2009

BAG IAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANG AN

tanggal bulan tahun

Diisi O leh Petugas

Tanggal

tanggal

BAG IAN C. LAM PIRAN

bulan tahun

Tanda Tangan & Cap

TATA CARA PELAPORAN

SPT Norm al SPT Pem betulan Ke-

/

1. NPW P : -2. Nam a :3. Alam at :

4. Hadiah Undian5. Persewaan Tanah dan/atau Bangunan

a. Penyewa sebagai Pem otong Pajakb. O rang Pribadi/Badan yang M enyetor Sendiri PPh

6. Jasa Konstruksia. Perencana Konstruksi

1) Pengguna Jasa sebagai Pem otong PPh2) Penyedia Jasa yang M enyetor Sendiri PPh

b. Pelaksana Konstruksi1) Pengguna Jasa sebagai Pem otong PPh2) Penyedia Jasa yang M enyetor Sendiri PPh

c. Pengawas Konstruksi1) Pengguna Jasa sebagai Pem otong PPh2) Penyedia Jasa yang M enyetor Sendiri PPh

7. W ajib Pajak yang M elakukan Pengalihan Hak atas Tanah/Bangunan

PPh yang Dipotong/Dipungut/Disetor Sendiri (Rp)

Tarif (% )(4)

M asa Pajak

BAG IAN A. IDENTITAS PEM OTO NG PAJAK/W AJIB PAJAK

BAG IAN B. O BJEK PAJAK

Uraian KAP/KJS

(1) (5)(2)

Nilai Obyek PajaK(Rp)(3)

DEPARTEM EN KEUANGAN R.I.

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

SURAT PEM BERITAHUAN (SPT) M ASAPAJAK PENG HASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2)

Form ulir ini digunakan untuk m elaporkan Pem otongan/Pem ungutanPajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat (2)

411128/409411128/409

411128/409411128/409

411128/405

411128/403

411128/409

411128/402

411128/403

411128/409

TATA CARA PELAPORAN

11.Penghasilan Tertentu Lainnyaa.b.c.

1. Surat Setoran Pajak : lem bar.2. Daftar Bukti Pem otongan/Pem ungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2).3. Bukti Pem otongan/Pem ungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2) : lem bar.4. Surat Kuasa Khusus.

SPT M asa Diterim a: Langsung dari W P

PEM OTONG PAJAK/PIM PINAN KUASA W AJIB PAJAK M elalui Pos

Nam a 2 0NPW P -

Tanda Tangan & Cap Tanggal 2 0 Tanda Tangan

F.1.1.32.04 Lam piran I.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nom or PER- 53/PJ/2009

… … … … … ...… … … … ..… … … … … … … … … … … … … …… … … … … ...… … … … … ...… … … … … … … … … … … … …

JUM LAH… … … … … ...… … … … … … … … ...… … … … … … … … … …

perundang-undangan yang berlaku, saya m enyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas besertalam piran-lam pirannya adalah benar, lengkap dan jelas.

Tanggal

tanggal bulan

tanggal bulan tahun

Terbilang : … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … ..BAG IAN C. LAM PIRAN

Dengan m enyadari sepenuhnya akan segala akibatnya term asuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan Diisi O leh Petugas

BAG IAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANG AN

tahun

TATA CARA PELAPORAN

SPT Norm al SPT Pem betulan Ke-

/

1. NPW P : -2. Nam a :3. Alam at :

1. Badan Usaha Industri/Eksportir2. Penjualan Barang yang tergolong Sangat M ewah3. Pem belian Barang O leh Bendaharawan/Badan

Tertentu Yang Ditunjuk4. Nilai Im por Bank Devisa/Ditjen Bea dan Cukai*)

a. APIb. Non API

5. Hasil Lelang (Ditjen Bea dan Cukai)6. Penjualan M igas O leh Pertam ina / Badan Usaha

Selain Pertam inaa. SPBU/Agen/Penyalur (Final)b. Pihak lain (Tidak Final)

7. … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …

Terbilang … … … … … … ...… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … .… … … … … … … … … ..… … … … … …

JUM LAH

(2) (3)

411122/100411122/100

411122/100

Form ulir ini digunakan untuk m elaporkan Pem ungutan

411122/100411122/403

411122/100

KAP/KJS

M asa Pajak

(4)

PPh yang Dipungut (Rp)

DEPARTEM EN KEUANGAN R.I.

SURAT PEM BERITAHUAN (SPT) M ASAPAJAK PENG HASILAN PASAL 22

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Pajak Penghasilan Pasal 22

BAG IAN A. IDENTITAS PEM UNGUT PAJAK/W AJIB PAJAK

BAG IAN B. O BJEK PAJAK

Nilai Objek Pajak (Rp)Uraian

(1)

411122/401411122/100

TATA CARA PELAPORAN

1. Daftar Surat Setoran Pajak PPh Pasal 22 (Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan Pertam ina/Badan Usaha selain Pertam ina).

2. Surat Setoran Pajak (SSP) yang disetor oleh im portir atau Pem beli Barang sebanyak: lem bar (Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan Pertam ina/Badan Usaha Selain Pertam ina).

3. SSP yang disetor oleh Pem ungut Pajak sebanyak: lem bar (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu, Ditjen Bea dan Cukai).

4. Daftar Bukti Pem ungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Im portir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).5. Bukti Pem ungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).6. Daftar rincian penjualan dan retur penjualan (dalam hal ada penjualan retur).7. Risalah lelang (dalam hal pelaksanaan lelang).8. Surat Kuasa Khusus.

SPT M asa Diterim a: Langsung dari W P

PEM UNGUT PAJAK/PIM PINAN KUASA W AJIB PAJAK M elalui Pos

Nam a 2 0NPW P -

Tanda Tangan & Cap Tanggal 2 0 Tanda Tangan

F.1.1.32.02 Lam piran III.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nom or PER- 53/PJ/2009

bulan tahun

Diisi O leh Petugas

tanggal

bulan

Tanggal

Dengan m enyadari sepenuhnya akan segala akibatnya term asuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya m enyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lam piran-lam pirannya adalah benar, lengkap dan jelas.

tanggal tahun

BAG IAN C. LAM PIRAN

BAG IAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN

TATA CARA PELAPORAN

Beri tanda X dalam

Nama Pemungut : NPW P : - - - - -

Alamat : M asa : -

No. Telp : … … .. (… … … … … … … … )

Usaha :

1 Rp … … … … … … … … … …

2 Rp … … … … … … … … … …

DEPARTEM EN KEUANGAN RIDIREKTORAT JENDERAL PAJAK

2

Perhatian

Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut

PPN yang dipungut

B. PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH SELAIN BENDAH ARAW AN PEM ERINTAH

PPn BM yang dipungut

PPN yang dipungut oleh Penerbit SPM m elalui KPPN

Lampiran :

Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran

Sesuaid

engankete

ntuanP

asal3

ayat(

7)UU

Nomo

r6Ta

hun1983sebagaim

anatelahbeberap

akalid

iubahter

akhirdenganU

UNo

mor16T

ahun

2000,apabil

aSPT

Masay

angS

audaras

ampaika

ntidakd

itandata

nganiata

utida

ksepenuhnyadilam

piri

keter

angan d

an/atau do

kume

n yang d

itetap

kan, ma

ka SPT

Saudara dia

nggap tida

k disa

mpaik

an.

PPN sebanyak … .… … … . Lembar

Rp

PPn BM yang dipungut oleh Penerbit SPM melalui KPPN

… … … … … … … … … … ..

FORM ULIR SURAT PEM BERITAHUAN M ASA

Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT M asa PPN

s.d.

1107 PUTPAJAK PERTAM BAHAN NILAI (SPT M ASA PPN)

BAGI PEM UNGUT PPN yang sesuai

SSP

Surat Kuasa Khusus

PPn BM sebanyak … … … … . Lembar

Pembetulan Ke :

A. PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARAW AN PEM ERINTAH

1

Rp

Rp

Rp

RpJumlah PPN dan PPn BM yang dipungut oleh Penerbit SPM melalui KPPN

Rp

PPN yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran

PPn BM yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran

Rp

Rp

Rp

1

2

3

Common Mistakes

1. Bendahara Tidak Update Data: Pindah, Ganti Nama, Ganti Bendahara

2. Bendahara tidak memotong/Tidak memungut Pajak3. Bendahara memungut/memotong Pajak, namun tidak

menyetor4. Bendahara memungut/memotong Pajak, namun terlambat

menyetor5. Bendahara memungut/memotong, menyetor dengan kode SSP

yang tidak tepat6. Bendahara tidak menyampaikan SPT7. Bendahara tidak membuat bukti potong8. Bendahara tidak mengajukan penutupan/status non

efektif9. Tarif Pajak yang dipotong benar, namun jenis pajaknya

tidak sesuai10.Sulit membedakan pengadaan barang sebagai PPh 22/PPh

23

32

NO JENIS PAJAK OBJEK PAJAK BATASAN TARIF DOKUMEN

OUT PUTSAAT

TERUTANG PENYETORAN PELAPORAN

1 PPh Pasal 21

Penghasilan OP atas pekerjaan, jasa, kegiatan PTKP

Pasal 17 (NO NPWP 20%LEBIH

TINGGI)

SSP dan 1721 A2

Saat dibayarkan Max tanggal 10

bln berikutnyaMax tanggal 20 bln berikutnyaPenghasilan tidak teratur

yang diterima PNS (FINAL) tidak adaGOL II=0%, GOL III 5%, GOL

IV=15%

SSP dan bukti potong

Saat dibayarkan

2 PPh Pasal 22

Pembayaran atas penyerahan barang oleh rekanan

> 2.000.000

1,5% (NO NPWP 100%LEBIH TINGGI)

SSP Saat dibayarkan

Hari yang sama dg saat

pelaksanaan pembayaran

Max tanggal 14 bln berikutnya

3 PPh Pasal 23/26

Pembayaran atas jasa, hadiah, sewa harta, dll tidak ada

JASA =2%, (NO NPWP 100%LEBIH TINGGI), HADIAH

=15%

SSP dan bukti potong

Saat dibayarkan

Max tanggal 10 bln berikutnya

Max tanggal 20 bln berikutnya

4 PPh Pasal 4(2)

Persewaan tanah dan/atau bangunan tidak ada 10%

SSP dan bukti potong

Saat dibayarkan

Max tanggal 10 bln berikutnya

Max tanggal 20 bln berikutnya

Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan

60.000.000 5%

SSP dan bukti potong

Saat dibayarkan

Max tanggal 10 bln berikutnya

Max tanggal 20 bln berikutnya

Penghasilan atas usaha Pelaksana Jasa Konstruksi tidak ada 2%, 3%, 4%

SSP dan bukti potong

Saat dibayarkan

Max tanggal 10 bln berikutnya

Max tanggal 20 bln berikutnya

Penghasilan atas usaha perencana, pengawas Jasa

Konstruksitidak ada 4%, 6%

SSP dan bukti potong

Saat dibayarkan

Max tanggal 10 bln berikutnya

Max tanggal 20 bln berikutnya

5 PPN/PPn BM Pajak atas konsumsi barang dan jasa

>1.000.000 10%

SSP dan Faktur Pajak

Saat dibayarkan

Max tanggal 7 bln berikutnya

Max akhir bulan

berikutnya

RANGKUMAN PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN BAGI BENDAHARA

Dasar hukum : PMK NOMOR 184/PMK.03/2007 JO. PMK NOMOR 80/PMK.03/2010TENTANG PENENTUAN TANGGAL JATUH TEMPO PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK, PENENTUAN TEMPAT PEMBAYARAN PAJAK, DAN TATA CARA PEMBAYARAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK, SERTA TATA CARA PENGANGSURAN DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK.

33

SANKSI ADMINISTRASI

DENDAPs. 7 UU KUP

BUNGAPs.8(2), 13(2), 14(3), 19(2)&(3) UU KUP

KENAIKANPs. 13(3), 15(2) UU KUP

Rp 100.000

Rp500.000

• SPT MASA PPh Ps.21/22/23/26 TERLAMBAT/ TIDAK DISAMPAIKAN

• SPT MASA PPN DAN PPnBM

TERLAMBAT/ TIDAK DISAMPAIKAN

2%/BULANmaks 24 BULAN

• PEMBETULAN SENDIRI SPT• HASIL PENELITIAN SPT AKIBAT SALAH TULIS DAN/ATAU SALAH HITUNG

• HASIL PEMERIKSAAN (SKPKB)

• DITERBITKAN NPWP DAN PKP SECARA JABATAN

• IZIN PENUNDAAN PENYAMPAIAN SPT

• IZIN MENGANGSUR ATAU MENUNDA PEMBAYARAN

50%SPT TERLAMBAT/ TIDAK DISAMPAIKAN SETELAH DITEGUR TERTULIS

100%PPh TIDAK / KURANG DIPUNGUT/ DIPOTONG/

DISETOR

100%KARENA DITERBITKAN

SKPKBT

PAJAK YANG TIDAK/KURANG DIBAYAR

DARI

Rp 100.000• SPT TAHUNAN PPh Ps. 21 TERLAMBAT/ TIDAK DISAMPAIKAN

(Untuk Tahun Pajak 2007

200% DITERBITKAN SKPKB

KARNA ALPA PERTAMA KALI

Tarif Pajak

Subjek Pajak 20092010 &

seterusnya

WP Orang PribadiPenghasilan Kena Pajak ≤Rp50juta 5% 5%Rp50juta< Penghasilan Kena Pajak ≤Rp250juta

15% 15%

Rp250juta< Penghasilan Kena Pajak ≤Rp500juta

25% 25%

Penghasilan Kena Pajak >Rp500juta 30% 30%WP BadanPenghasilan Bruto≤Rp 4.8 miliar 14% 12.5%Rp4.8 miliar < Penghasilan Bruto≤Rp 50 miliar

14-28% 12.5%-25%

Penghasilan Bruto>Rp 50 miliar 28% 25%Perusahaan Masuk Bursa* 23% 20%

PAJAK OBYEKTIF

Semua Barang adalah Barang Kena Pajak

Semua Jasa adalah Jasa Kena Pajak

Kecuali Ditetapkan Lain oleh Undang-Undang

NON BKP

Barang Hasil Pertambangan atau Hasil Pengeboran yang Diambil Langsung dari Sumbernya

Uang, Emas Batangan, dan Surat Berharga

Makanan dan Minuman yang Disajikan di Hotel, Restoran, Rumah Makan, Warung, dan Sejenisnya

Barang Kebutuhan Pokok yang Sangat Dibutuhkan oleh Rakyat Banyak

NON JKP

1. Jasa Pelayanan Kesehatan/Medis2. Jasa Pelayanan Sosial3. Jasa Pengiriman Surat Dengan Perangko4. Jasa Keuangan5. Jasa Asuransi6. Jasa Kesenian Dan Hiburan7. Jasa Penyiaran Yang Tidak Bersifat Iklan8. Jasa Angkutan Umum Di Darat Dan Di Air9. Jasa Tenaga Kerja10. Jasa Perhotelan11. Jasa Yang Disediakan Pemerintah12. Jasa Penyediaan Tempat Parkir13. Jasa Telepon Umum Dengan Uang Logam14. Jasa Pengiriman Uang Dengan Wesel Pos15. Jasa Boga Atau Katering

FASILITAS PPN

1. Tempat Penimbunan Berikat2. Peralatan TNI/POLRI3. Buku pelajaran dan kitab suci4. Rumah sederhana5. Armada angkutan6. Air bersih dan listrik7. Bibit, benih8. Barang hasil pertanian9. Makanan ternak10. Rusunami11. Barang modal12. Tempat ibadah13. Barang baku kerajinan perak14. Vaksin polio15. Jasa perawatan/reparasi KA, kapal, pesawat16. Jasa kepelabuhan17. Jasa persewaan rumah susun sederhana