01312448 Anin Dyaningsih.pdf - Universitas Islam Indonesia

86
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STOCK SPLIT DAN DAMPAK YANG DITIMBULKANNYA SKRIPSI Oleh: Anin Dyaningsih No. Mahasiswa: 01312448 Program Studi : Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2006

Transcript of 01312448 Anin Dyaningsih.pdf - Universitas Islam Indonesia

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STOCK SPLIT

DAN DAMPAK YANG DITIMBULKANNYA

SKRIPSI

Oleh:

Anin DyaningsihNo. Mahasiswa: 01312448Program Studi : Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAYOGYAKARTA

2006

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STOCK SPLIT

DAN DAMPAK YANG DTTIMBULKANNYA

SKRIPSI

disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagai salahsatu syarat untuk

mencapai derajat Sarjana Strata-1 jurusan Akuntansi

pada Fakultas Ekonomi UII

Oleh:

Nama

No. Mahasiswa

Program Studi

Anin Dyaningsih

01312448

Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2006

n

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

" Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yangpernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yangpernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacudalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Dan apabila dikemudian hariterbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerimahukuman/sanksi apapun sesuai peraturan yangberlaku."

in

Yogyakarta, Agustus 2006

Penyusun,

(Anin Dyaningsih)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STOCK SPLIT

DAN DAMPAKYANG DnTMBULKANNYA

Hasil Penelitian

diajukan oleh-

Nama : Anin Dyaningsih

Nomor Mahasiswa: 01312448

Program Studi : Akuntansi

Telah disetujui Dosen Pembimbing

Pada tanggal 19 ((VM t0° DDos^n Pembimbing

Dra. Abriyani Puspaningsih M.Si, Ak

BERITA ACARA UJLAN SKRIPSI

SKIUPSIBERJUDUL

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stock Split Dan DampakYang Ditimbulkannya

Disusun Oleh: ANIN DYANINGSIH

Nomor mahasiswa: 01312448

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan LULUSPada tanggal: 28 Agustus 2006

Pembimbing Skripsi/Penguji : Dra. Abriyani Puspaningsih, M.Si, Ak

Penguji ; Drs. Dekar Urumsah, S.Si, M.Com

Mengetahuiltas Ekonomi

slam Indonesia

ai Ishak, M.Bus, Ph.D

i

h

2?-2

5.

41fI

r

I1.2*to

rǤ2 ir

1!5f

S"

H*§

«f5*

2««

|f

CO

Q

dC

V\

i1

|H/•9

ft

1f

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan karunia, rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi berjudul "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI STOCK SPLIT DAN DAMPAK YANG

DITIMBULKANNYA" ini. Tak lupa shalawat dan salam tercurah ke atas nabi

Muhammad saw yang selalu penulis nantikan syafaatnya kelak diyaumul akhir.

Skripsi ini disusun sebagai salahsatu syarat untuk mencapai derajat

Sarjana Strata-1 jurusan akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Indonesia. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan stock split dan dampak yang ditimbulkan oleh peristiwa

tersebut.

Rasa terimakasih yang tak terhingga dengan tulus penulis haturkan

kepada Dra. Abriyani M.Si, Akt atas bimbingan dan pengarahannya dalam

menyusun karya ini yang penuh dengan kesabaran. Tak lupa penulis ucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah sangat

membantu dalampenulisan skripsi ini. Diantaranya adalah

1. Drs. Asma'i Ishak, M.Bus, Dekan Fakultas Ekonomi U1I

2. Dra. Erna Hidayah, M.Si, Akt, Ketua Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UII

3. AriefRahman, SE,M.Comm, Dosen Pembimbing Akademik

4. Seluruh stafpengajar program SI dan para karyawan Fakultas Ekonomi UII

5. Bapak H. Margana & Ibu Hj. Sardjiyem dan adik-adikku (ImaARieznaANisa),

atas doa dandukungan moral dan materialnya yang tak henti-henti selama ini.

6. Bulik Tatik dan Oom Di, di Soropadan, atas tumpangannya saat ku malas

pulang...

via

7. Simbah-simbahku kakung-putri, pakdhe-budhe, paklik-bulik, mas-mba, dan

adik-adikku, untukdoadansemuanya,., maturnuwwisanget,^nggih ...

8. Teman dan sahabat yang tak lelah bertanya, "Gimana skripsinya?", "Kapan

wisudanya?", "Kok ra lek lulus?", dan tak jemu berkata, "Ayo! Semangat!!"

• HenyAYanti, NunungAAyik, RaniANeniAAgnes. Setelah tertunda sekian

lama ... akhirnya ... makasih ya ...

The PowerpuffGirls: RirinANonik, akhirnya kuikuti juga kalian...

Nak Nova, dek Nana, Ma'ah, Amri & Jalu Hehe... aku yang terakhir, ya?

LeandroAUudAMartha & mba Dwi... you'll be in my heart...

Yeyen, thanks a lot ya ...

Nafi, makasih komputer dan printernya...

Specialfor Endah... Untung ada kamu ... Makasiiih buanget ya!!...

Cah New Kid, matur nuwun...

9. Kenshin dan Buttercup, yang setia mengantarku menembus jarak ruang dan

waktu.

10. Dan masih banyak lagi pihak lain yang tak dapat penulis sebut satu demi satu.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu

saran dan kritik sangat penulis harapkan. Akhirnya, semoga skripsi ini

memberikan manfaat bagi pihak yang berkepentingan. Amin.

Penulis

Anin Dyaningsih

IX

DAFTARISI

Halaman Judul 1 l

Halaman Judul 2 n

Halaman Pemyataan Bebas Plagiarisme ui

Halaman Pengesahan 1V

Berita Acara Ujian Skripsi v

Halaman Motto •• Wl

Halaman Persembahan vn

Kata Pengantar viil

Daftar Isi x

DaftarTabel xiv

Daftar Lampiran xv

Abstrak xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2PerumusanMasalah 5

1.3 Batasan Penelitian 6

1.4 Tujuan Penelitian 6

1.5 Manfaat Penelitian 6

1.6 Sistematika Penelitian 7

BAB H KAJIAN PUSTAKA

21. PasarModal :.:..:.....:...:. .... :.:.::....;.:.::.:. 9

2.1.1. Pengertian Pasar Modal dan Bursa Efek 9

2.1.2. Peranan dan Fungsi Pasar Modal 10

2.1.3. Pasar Modal di Indonesia 11

2.1.4. Informasi dan Efisiensi Pasar 14

2.2. Saham 16

2.3. Stock Split 17

2.3.1. Pengertian Stock Split 17

2.3.2. Jenis-Jenis Stock Split 19

2.3.3. Teori-Teori di Seputar Stock Split 20

2.3.4. A\asan Stock Split 23

2.3.5. Kerugian Stock Split 23

2.3.6. Perlakuan Akuntansi Stock Split 24

2.4. Tinjauan Penelitian Terdahulu 24

2.5. Formulasi Hipotesis

2.5.1. Hipotesis Kesatu 28

2.5.2. Hipotesis Kedua 29

2.5.3. Hipotesis Ketiga 30

2.5.4. Hipotesis Keempat 30

XI

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 31

3.1.1. Stock Split 31

3.1.2. Harga Saham 31

3.1.3. Frekuensi Perdagangan Saham 32

3.1.4. Earning 32

3.2. Populasi danSampel 33

3.3. Data dan Sumber Data 35

3.4. Metode Analisis 35

3.5. Langkah Pengujian Hipotesis 37

3.5.1. Menentukan Ho dan Ha 37

3.5.2. Syarat Penolakan Ho 38

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Deskriptif 39

4.2. Pengujian Hipotesis 42

4.2.1. Pengujian Hipotesis : Harga Saham Berpengaruh Positif

Terhadap Keputusan Stock Split 42

4.2.2. Pengujian Hipotesis : Frekuensi Perdagangan Saham Berpengaruh

Negatif Terhadap Keputusan Stock Split 43

4.2.3. Pengujian Hipotesis : Terdapat Perbedaan Frekuensi Perdagangan

Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split 43

XII

4.2.4. Pengujian Hipotesis : TerdapatPerbedaanHarga Saham

Sebelum dan SesudahStock Split 46

4.3. Pembahasan 48

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan 51

5.2. Keterbatasan Penelitian 51

5.3. Saran 52

REFERENSI 55

LAMPIRAN

Xlll

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

3.1.TAHAPANPEMILIHANSAMPEL 34

4.1.DESKRIPSISTATISTIK 40

4.2. HASIL UJI REGRESILOGISTIK UNTUK HI DAN H2 42

4.3. HASIL UJI KORELASI UNTUK HIPOTESIS TIGA 44

4.4. HASIL UJI PAIRED T-TEST UNTUK HIPOTESIS KETIGA 45

4.5. HASIL UJI KORELASI UNTUK HIPOTESIS KEEMPAT 46

4.6. HASIL UJI PAIRED T-TEST UNTUK HIPOTESIS KEEMPAT..... .. 47

XIV

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran HaT

1. Perusahaan yang Melakukan Stock Split Tahun 2000 -2004 57

2. Daftar Perusahaan yang Tidak Sesuai Kriteria 59

3. Daftar Sampel Akhir Perusahaan yang Melakukan Stock SplitTahun

2000-2004 60

4. Data ClosingPrice dan Frekuensi Perdagangan Saham 41 Perusahaan

Nonstock Split Tahun 2000-2004 61

5. Data Harga Saham Penutupan Mingguan 62

6. Data Frekuensi Perdagangan Saham Tahunan 65

7. Data Frekuensi Perdagangan Saham 7 Hari Sebelum (T-7) dan 7 Hari

Sesudah Split (T+7) 66

8. Data Operating Income 2 Kuartal Sebelumdan 2 Kuartal Sesudah

StockSplit 67

9. UjiRegresi Logistik 68

lO.UjiPaired t-Test Frekuensi Perdagangan Saham 69

ll.Uji Pairedt-TestEarning 70

xv

Abstrak

Stock split adalah suatu fenomena yang cukup menarik di pasar modal.Secara ekonomis, peristiwa ini tidak menimbulkan perubahan, namun cukupbanyak emitenyang melakukan kebijakan stock split ini.

Tujuan penelitian ini mencoba menemukan bukti empiris mengenaifaktor-faktoryang mempengaruhi stocksplit serta dampak yang ditimbulkannya.Sampelyang digunakan adalah 41 perusahaan yang melakukan kebijakan stock splittahun 2000-2004 tidak bersamaan dengan pengumuman kebijkan lain sepertideviden, bonus, right issue, warrant, dll. Data yang digunakan adalah rata-rataclosing price mingguan, frekuensi perdagangan saham tahunan, frekuensiperdagangan saham 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah stock split serta operatingincome 2 kuartalsebelum dan 2 kuartal sesudah stock split.

Regresi logistik dilakukan untuk menguji pengaruh harga saham danfrekuensi perdagangan saham terhadap keputusan perusahaan untuk melakukanstock split. Paired t-test digunakan untum menguji ada tidaknya perbedaanfrekuensi perdagangan saham dan earning (pertumbuhan laba operasi) sebelumdan sesudah dilakukannya stock split.

Hasil penelitian ini tidak berhasil menunjukkan bahwa harga saham danfrekuensi perdagangan saham mempengaruhi keputusan perusahaan untukmelakukan stock split. Penelitian ini juga tidak berhasil menunjukkan adanyaperbedaanfrekuensiperdagangan saham dan earning sebelum dan sesudah stocksplit

Kata kunci: stock split, trading range theory, signalling theory

xvi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi jual beli saham di pasar modal,

seorang investor memerlukan informasi untuk mendukung keputusannya. Informasi

ini dilakukan untuk melakukan pemilihan portofolio investasi yang paling

menguntungkan dengan tingkat resiko tertentu. Investor dapat menemukan berbagai

informasi di pasar modal. Informasi tersebut dapat digolongkan menjadi dua, yaitu

informasi publik dan informasi privat. Informasi publik yaitu informasi yang

dipublikasikan kepada masyarakat dan bersifat terbuka, sedangkan informasi privat

bersifat tertutup dan hanya diketahui oleh pihak intern (Yuli Hidayat, 2004).

Beberapa tahun terakhir ini, cukup banyak terjadi peristiwa stock split di BEJ.

Hal tersebut mengesankan stock split merupakan salah satu alat yang cukup populer

di kalangan manajer perusahaan untuk menata kembali harga pasar saham sekaligus

mengindikasikan bahwa stocksplit merupakan alat yang penting dalam praktik pasar

modal.

Stock split ibarat menukar uang besar dengan uang kecil, uang Rp 10.000 rupiah

dapat ditukar dengan dua lembar lima ribuan bahkan sepuluh lembar seribuan. Dari

sudut daya beli, secara logis nilai uang tidak berubah, karena saat ingin membeli

barang seharga Rp 10.000 maka seluruh uang yang dimiliki harus diserahkan.

Namun, secara psikologis bisa jadi berbeda. Misalnya, dompet terasa lebih tebal, atau

saat ingin membeli harang vanp herharna renrtah tidak nerln mir

terlalu lama. Jadi .vtocfc A/?//r merupakan suatu fenomena yang cukup

membingungkan, sebab tidak memiliki nilai secara ekonomis, namun secara

psikologis bisa jadi mampu membuat investor merasa 'lebih kaya' karena memiliki

jumlah lembar saham yang lebih banyak.

Stock split diartikan sebagai pemecahan selembar saham menjadi n lembar

saham, dengan perubahan besar nilai nominal (par value) saham baru sebesar 1/n dari

nilai nominal saham lama. Pada pemecahan saham satu jadi dua (twofor one stock).

Pemegang saham akan memperoleh dua saham untuk setiap satu saham yang dimiliki

sebelumnya. Adapun nilai nominal saham baru adalah setengah dari nilai nominal

saham lama. Pada pemecahan saham satu jadi tiga (three for one stock), pemegang

saham akan menerima tiga saham untuk setiap selembar saham yang dimilikinya,

dengan nilai nominal saham baru adalah sepertigadari nilai nominal saham lama, dan

seterusnya. Jadi tidak terdapat perubahan pada total ekuitas perusahaan.

Banyak teori dan riset empiris yang dikembangkan untuk membahas praktik

stock split di pasar modal, meskipun stock split tidak memiliki nilai ekonomis,

pertanyaannya. mengapa masih banyak perusahaan yang melakukan stock splitl

Motivasi apa yang mendorong atau mendasari mereka untuk melakukan stock splitl

Menurut Keown, Scott Jr, Martin, Petty, 2001 alasan umum manajemcn

perusahaan melakukan stock split adalah:

1. Supaya harga saham tidak terlalu mahal sehingga dapat meningkatkan jumlah

pemegang saham dan meningkatkan likuiditas perdagangan saham.

2. Untuk mengembangkan harga dan ukuran perdagangan rata-rata saham kepada

kisaran yang telah ditargetkan.

3. Untuk membawa informasi tentang kesempatan investasi yang berupa

peningkatan laba dan dividen kas.

Stock split cenderung disukai karena diduga membawa informasi yang diketahui

oleh manajer tentang perusahaan. Di antaranya mengenai dividen atau arus kas yang

lebih baik di masa depan.

Dalam kondisi pasar modal lesu banyak saham yang tidak aktif ditransaksikan

yang sering disebut sebagai saham yang tidak likuid. Hal ini dapat mempersempit

ruang gerak investor dalam berinvestasi dan tentu saja akan sangat merugikan

investor karena saham tersebut tidak mudah untuk ditransaksikan. Bagi emiten,

saham yang tidak likuid ini bisa menyebabkan dilakukannya delisting terhadap

emiten dari pasar modal (Ary Wibawa, 2002).

Berbagai penelitian yang dilakukan terhadap peristiwa stock split,

mengimplikasikan hasil yang berbeda. Adayang mendukung teori stock split, namun

adapula yang menentangnya.

Pihak yang mendukung stock split berkeyakinan bahwa harga saham yang lebih

rendah, akan meningkatkan investor kecil untuk melakukan investasi, sehingga saham

yang kembali aktif diperdagangkan tersebut akan menjadi semakin likuid. Hal itu

terjadi karena meskipun investor kecil kurang memiliki informasi mengenai saham

tersebut, namun mereka lebihmenyukai saham yangberharga rendah.

Pihak lain yang menentangstocksplitberpendapat bahwa tingkat harga sekarang

belum cukup pasti untuk menjamin berhasilnya stock split karena adanya

ketidakpastian bisnis. Tingkat harga saham yang turun setelah stock split akan

membawa perusahaan pada kelompok perusahaan yang memiliki nilai saham rendah

sehingga berakibat semakin menurunnya kepercayaan investor terhadap saham

tersebut. Di samping itu peningkatan jumlah lembar saham akibat stock split akan

meningkatkan biaya pelayanan bagi pemegang saham.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Rohana dkk (2003). Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Rohana dkk adalah sebagai

berikut:

1. Lama periode yang diteliti. Penelitian ini menggunakan metode yang lebih lama

yaitu selama 5 tahun, sedangkan penelitian Rohana dkk hanya menggunakan

periode 3 tahun.

2. Variabel frekuensi perdagangan saham (hipotesis kedua) pada penelitian ini

menggunakan data 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah stock split, sedangkan

Rohana dkk menggunakan data 2 kuartal sebelum dan 2 kuartal sesudah stock

split.

3. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada perusahaan yang

hanya melakukan kebijakan stock split saja, tidak bersamaan dengan

pengumumankebijakan lain seperti dividen saham, saham bonus, right issue, dan

pengumuman lainnya, sedangkan Rohana dkk tidak melakukan pembatasan ini.

iTiuuraw paiiu^ uihujii yang mciaiaroeiaKangi KeoijaKan stocK split ini aaaialT

agar saham perusahaan menjadi lebih likuid Informasi mengenai aYocA: Ap/»Y serta

faktor-faktor yang memotivasi perusahaan untuk melakukan stock split dan dampak

yang ditimbulkannya merupakan hal yang sangat perlu dipertimbangkan oleh investor

dalam mengambil keputusan untuk membeli atau melepas saham yang dimilikinya,

oleh karena itu penelitian ini mengambil judul "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI STOCK SPLIT DAN DAMPAK YANG

DITIMBULKANNYA"

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka perumusan masalahnya adalah

sebagai berikut:

1 Apakah harga saham berpengaruh secara positif terhadap keputusan stock splitl

2. Apakah frekuensi perdagangan saham berpengaruh secara negatif terhadap

keputusan stocksplitl

3. Apakah terdapat perbedaan frekuensi perdagangan saham sebelum dan sesudah

terjadinya stocksplitl

4. Apakah terdapat perbedaan earning sebelum dan sesudah terjadinya stock splitl

1.3. Batasan Penelitian

Penelitian ini membatasi pada perusahaan yang terdaftar di BEJ selama periode

1999-2005 yang melakukan pengumuman stock split pada rentang waktu mulai 1

Januari 2000 sampai dengan 31 Desember 2004, dan pada perusahaan yang

melakukan stock split tidak bersamaan dengan pengumuman lainnya seperti saham

bonus, right issue, dividen saham, warrant, dan sebagainya).

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan perusahaan untuk melakukan stock split dan dampak yang ditimbulkannya,

untuk memberikan masukan empiris mengenai peristiwa stock split yang dilakukan

oleh emiten. Hal ini cukup penting sebab investor tidak bisa dengan mudah menduga

informasi apa yang dibawa oleh stock split tersebut karena perbedaan motivasi

manajer dalam melakukan stock split.

1.5. Manfaat Penelitian

Informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini diharapkan mampu

memberikan manfaat bagi:

1 Investor dan calon investor

Dapat dijadikari sebagai salahsatu bahan pertimbangan dalam melakukan

keputusan investasi.

-2r- Perusahaan-

Dapat dijadikan sebagai salahsatu wacana dalam upaya peningkatan likuiditas

saham di bursa sehingga mampu menarik investor untuk membeli saham tersebut.

3. Para peneliti

Dapat dijadikan sebagai salahsatu acuan untuk mengembangkan penelitian serupa

di masa yang akan datang.

4. Kalangan akademis

Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan tentang saham dan pasar modal.

1.6. Sistematika Penelitian

Skripsi ini dibagi dalam lima bab yang masing-masing bab terbagi lagi dalam

beberapa sub bab untuk memudahkan pembahasan.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai pengertian pasar modal, peranan dan fungsi

pasar modal, pasar modal di indonesia, informasi dan efisiensi pasar;

saham; pengertian stock split, jenis stock split, teori-teori di seputar

peristiwa stock split, alasan dilakukannya stock split, kerugian

dilakukannya stock split, perlakuan akuntansi slock split; hasil-hasil

penelitian terdahulu; dan formulasi hipotesis yang didasarkan pada kajian

pustaka.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mendetail mengenai variabel penelitian, populasi dan

sampel penelitian, data dan sumber data, metode penelitian, pengolahan

data, dan langkah pengujian hipotesis.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang pengolahan data-data variabel penelitian yang

meliputi stock split, harga saham, frekuensi perdagangan saham, dan

earning. Kemudian akan membahas analisis statistik sesuai dengan

metode yangtelah ditentukan dan pembahasan yang lebihlanjut.

BAB V PENUTUP

Babterakhir iniberisikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran-

saran bagi beberapa pihak yang terkait.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pasar Modal

2.1.1. Pengertian Pasar Modal dan Bursa Efek

Menurut UU RI No. 8 Th. 1995, pasar modal (capital market) adalah kegiatan

yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan

publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi

yang berkaitan dengan efek.

Pasar modal terdiri dari pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder

(secondary market). Pasar perdana (primary market) adalahpenawavan surat berharga

dari emiten kepada pemodal selama jangka waktu tertentu sebelum surat berharga

(sekuritas) tersebut terdaftar di bursa efek. Sedangkan pasar sekunder merupakan

perdagangan surat berharga (sekuritas) setelah melewati masa penawaran pada pasar

perdana (Martono, 2002).

Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau

sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan

tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Tujuan didirikannva bursa efek ini

adalah untuk menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien.

Fungsinya untuk menjaga kontinuitas pasar, dan menciptakan harga efek yang wajar

melalui mekanisme permintaan dan penawaran (Martono, 2002).

10

2.1.2. Peran dan Fungsi Pasar Modal

Menurut Suad Husnan (1993 : 10), pasar modal memiliki dua fungsi utama. Yaitu

fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah sebagai

salahsatu sistem mobilisasi dana jangka panjang yang efisien bagi pemerintah.

Adapun fungsi keuangan pasar modal adalah sebagai salah satu media yang efisien

untuk mengalokasikan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor)

kepada pihak yang membutuhkan dana (perusahaan).

Pasar modal memiliki peran yang cukup penting bagi berbagai pihak,

diantaranya:

1 Bagi pemerintah

Pasar modal merupakan alternatif sumber pembiayaan dalam pembangunan

nasional. Melalui pasar modal pemerintah dapat menghimpun dana dari masyarakat

kemudian menyalurkannya pada sektor-sektor pembangunan yang produktif. Manfaat

lain dari pasar modal adalah sebagai sarana untuk meningkatkan peran serta

masyarakat dalam pembangunan sekaligus pemerataan hasil-hasilnya. Karena dengan

membeli sekuritas berarti secara tidak langsung, masyarakat telah menanamkan dana

ke proyek investasi pemerintah maupun swasta. Dengan sekuritas tersebut,

masyarakat akan mendapat bagian keuntungan dari investasi yang bersangkutan.

2. Bagi perusahaan

Pasar modal merupakan alternatif sumber pembiayaan eksternal di samping

sistem perbankan. Perusahaan dapat memperoleh dana yang dibutuhkan untuk

membiayai kegiatan operasi dari pihak di luar perusahaan selain dalam bentuk kredit.

11

—Secara umum_sumber pembiayaaiLpenisahaan terdiri dari dua sumber. Yang pertama

adalah sumber dana internal (berasal dari dalam perusahaan) yang berupa laba yang

ditahan dan akumulasi penyusutan. Yang kedua adalah sumber dana eksternal

(berasal dari luar perusahaan) yang berbentuk modal saham dan utang (bank dan

obligasi).

3. Bagi investor

Pasar modal merupakan alternatif investasi selain bank dan real assets. Dengan

pasar modal, investor dapat melakukan diversifikasi dan membentuk portofolio

investasi sesuai dengan preferensi resiko dan tingkat keuntungan yang dikehendaki.

Semakin tinggi resiko yang dihadapi investor, semakin tinggi pula tingkat

keuntungan yang diisyaratkan. Investor juga memiliki kesempatan untuk mengubah

bentuk portofolio investasi setiap saat. Hal itu karena investasi pada sekuritas di pasar

modal mempunyai tingkat likuiditas yang sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh

mudah dan cepatnya proses jual beli sekuritas di pasar modal. Dengan demikian

pemodal dapat memilih investasi yang sesuai dengan tingkat resiko yang bersedia

ditanggung dalam tingkat keuntungan yang diharapkan.

2.1.3. Pasar Modal Indonesia

Pasar modal di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda bertujuan untuk

menghimpun dana penunjang ekspansi usaha perkebunan milik orang-orang Belanda

di Indonesia. Para investor yang berkecimpung di bursa efek saat itu adalah orang

Hindia Belanda dan orang Eropa lainnya. Munculnya pasar modal Indonesia secara

resmi diawali dengan didirikannya Veremging voor de Effectenhandel di Jakarta pada

12

tanggal 14 Desember 1912. Perkembangan yang menggemhirakan mendorong

Belanda untuk membuka bursa efek di Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925 dan di

Semarang pada tanggal I Agustus 1925.

Gejolak politik (1939) di Eropa yang mempengaruhi perdagangan efek di

Indonesia m'embuat Belanda menutup bursa efek di Semarang dan di Surabaya, dan

memusatkan perdagangan efek di Jakarta. Pada tanggal 10 Mei 1940 bursa efek di

Jakarta ditutup, disebabkan oleh Perang Dunia II. Penutupan ketiga bursa efek

tersebut mengakibatkan kegiatan perdagangan efek di Indonesia menjadi terhenti.

Tanggal 1 September 1951, setelah pengakuan kedaulatan dari pemerintah

Hindia Belanda, pemerintah mengeluarkan undang-undang darurat No. 13 tentang

bursa untuk mengaktifkan kembali bursa efek Indonesia yang kemudian ditetapkan

sebagai Undang-undang no. 15 tahun 1952. Sejak itu, bursa efek dibuka kembali,

dengan memperdagangkan efek yang dikeluarkan sebelum PDII. Namun, keadaan ini

hanya berlangsung sampai tahun 1958. Penutupan bursa efeksaatitu berlatarbelakang

politis, terutama agar sistem perekonomian nasional lebih mengarah ke sistemsosial.

Tanggal 10 Agustus 1977, Presiden RI secara resmi membuka kembali pasar

modal Indonesiayang ditandai dengan go publicnya. PT. SemenCibinong. Sejaksaat

itu, bursa efek terus berkembang. Pemerintah memberi beberapa kemudahan yang

mengatur tentang pelaksanaan bursa efek. Terakhir, pemerintah bersama-sama

dengan DPR telah menyusun Undang-Undang nomoi 8 tahun 1995 tentang pasar

modal. Dengan lahirnya undang-undang ini, mekanisme transaksi bursa efek di

Indonesia beserta lembaga-lembaga penunjangnya memperoleh kepastian hukum

13

dalam menjalankan misinya. Oleh karena itu, perkembangan pasar modal Indonesia

setelahtahun 1988 menunjukkan jumlah perkembangan yangcukupsignifikan.

Perkembangan jumlah emiten menjadikan perdagangan secara manual sudah

tidak relevan lagi, sehingga mengharuskan BEJ mengotomatisasi operasi

perdagangan efek terpadu, yaitu sistem perdagangan efek berbasis komputer yang

disebutJakartaAutomatic Trading System (JATS). Implementasi JATS dilaksanakan

mulai tanggal 22 Mei 1995. Sistem perdagangan baru yang bersifat otomatis ini,

memberikan fasilitas yang memungkinkan frekuensi perdagangan saham yang lebih

besar, dan praktik pasar yang lebih transparan karena sistem ini memungkinkan

distribusi informasi yang lebih akurat dan kepada pelaku pasar dengan efisien dan

realtime.

Berbagai upaya terus dilakukan oleh BEJ untuk meningkatkan pelayanan

kepada para pelaku pasar modal. Salah satu upaya tersebut adalah menyusun format

standar laporan emiten ke BEJ dengan tujuan penyeragaman penyampaian laporan

serta kelengkapan administrasi. Pada tahap ini emiten akan mengirimkan laporan

sesuai dengan format dalam luird copy (kertas), kemudian akan ditingkatkan dalam

bentuk laporan secara elektronik. Selanjutnya mengarah kepada sistem administrasi

tanpa kertas (paperless). Jadi semua laporan harus disampaikan melalui komputer.

Dengan demikian informasi yang disampaikan akan realtime dan semakin berharga

(Disarikan dari Sunariyah, 2003).

14

2.1.4. Informasi dan Efisiensi Pasar Modal

Pasar modal adalah tempat bertemunya pemodal atau investor sebagai pihak

yang berkelebihan dana dengan perusahaan atau emiten sebagai pihak yang

membutuhkan dana. Investor dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya dalam

berbagai bentuk surat berharga dengan harapan akan adanya keuntungan di masa

yang akan datang. Perusahaan memanfaatkan pasar modal untuk mendapatkan

sumber pembiayaan bagi perusahaan untuk mendapatkan pendapatan dan laba di

masa yang akan datang.

Sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi jual beli saham di pasar

modal, seorang investor memerlukan informasi untuk mendukung keputusannya.

Informasi ini dilakukan untuk melakukan pemilihan portofolio investasi yang paling

menguntungkan dengan tingkat resiko tertentu. Investor dapat menemukan berbagai

informasi di pasar modal. Informasi tersebut dapat digolongkan menjadi dua, yaitu

informasi publik dan informasi privat. Informasi publik yaitu informasi yang

dipublikasikan kepada masyarakat dan bersifat terbuka, sedangkan informasi privat

bersifat tertutup dan hanya diketahui oleh pihak intern (Yuli Hidayat, 2004).

Pengumuman stock split merupakan salah satu informasi publik yang tersedia di

pasar. Seberapa jauh informasi mencerminkan harga, tergantung pada kondisi

efisiensi pasar. Efisiensi pasar dapat dilihat dari hubungan antara harga sekuritas

dengan informasi maupun kinerja para pelaku pasar. Suatu pasar dikatakan efisien

jika harga dapat dengan cepat dan akurat mencerminkan informasi baru.

15

Fama (1970) dalam Jogiyanto (2003 :284) membagi efisiensi pasar menjadi tiga

bentuk, yaitu:

1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weakform)

Suatu pasar dikatakan memiliki efisiensi dalam bentuk lemah apabila harga

sekuritas tercermin penuh informasi historis. Informasi historis yaitu informasi yang

sudah terjadi. Bentuk ini berkait dengan teori yang menyatakan bahwa data masa lalu

tidak berhubungan dengan nilai sekarang. Jika pasar efisiensi lemah, maka nilai masa

lalu tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan

yang tidak normal.

2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semi strong form)

Suatu pasar dikatakan memiliki efisiensi bentuk setengah kuat apabila harga

sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi publik termasuk informasi-

informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan emiten.

3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strongform)

Suatu pasar memiliki efisiensi bentuk kuat apabila harga sekuritas mencerminkan

semua informasi baik informasi publik maupun informasi privat, sehingga tidak ada

investor individu atau grup investor tertentu yang memperoleh keuntungan tidak

normal karena adanya informasi privat.

Pasar modal di Indonesia termasuk yang mana? Hanafi dan Husnan dalam

penehtiannya di BEJ pada tahun 1990 menemukan bahwa saat itu BEJ masuk ke

dalam efisiensi pasar bentuk lemah. Karena harga sekuritasnya mencerminkan

informasi masa lalu. Namun, dalam penelitian yang dilakukan oleh Indrianto dan

16

_^Husnan pada tahun 1996 dan-1997-ditemukM bahwa BEJ memiliki efisiensi pasar"bentuk setengah kuat, karena harga sekuritas dipengaruhi oleh informasi publik dan

juga informasi dalam laporan keuangan emiten (Yuli Hidayat, 2004).

2.2. Saham

Saham adalah tanda penyertaan kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu

perusahaan yang berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat tersebut. Macam-macam

saham menurut Jogiyanto (2003 :53) adalah sebagai berikut:

1. Saham biasa (common stock)

Saham yang diperjualbelikan dengan asumsi seorang yang memiliki saham

tersebut hanya menerima dividen dan capital gain tanpa hak untuk menentukan

kebijakan perusahaan

2. Saham preferen (preferredstock)

Saham yang memberikan prioritas kepemilikan (preferen) kepada pemegangnya,yang memiliki sifat di antara saham biasa dan obligasi. Misalnya, seperti obligasi

yang memberikan bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang

tetap berupa dividen preferen. Seperti saham biasa, dalam hal likuidasi, klaim

pemegang saham preferan di bawah klaim pemegang obligasi. Berbeda dengan saham

biasa, saham preferen mempunyai beberapa hak diantaranya hak atas dividen tetapdan hak pembayaran terlebih dulu apabila terjadi likuidasi.

17

3. Saham treasuri (treasury stock)

Saham milik perusahaan yang sudah pemah dikeluarkan dan beredar yangkemudian dibeli kembali oleh perusahaan, tidak untuk dipensiunkan tetapi disimpansebagai treasuri.

Jenis saham yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah saham biasa. Hal

tersebut dilakukan dengan asumsi bahwa saham biasa perusahaan go public mudah

ditemukan di BEJ dan lebih aktif diperdagangkan dibandingkan dengan jenis sahamyang lain.

2.3. Stock Split

2.3.1. Pengertian Stock split

Stock split adalah peningkatan jumlah lembar saham yang beredar dengan

mengurangi nilai nominal saham (Van Home dan Wachowicz, 2001). Pemecahan

saham (stock split-up) adalah tindakan perusahaan untuk menambah jumlah saham

yang beredar, seperti menggandakan jumlah saham yang beredar misalnya dengan

memberikan kepada setiap pemegang saham nlembar saham untuk setiap satu lembarsaham yang dimiliki sebelumnya (Brigham dan Houston, 1998).

Keputusan untuk melakukan stock split oleh perusahaan merupakan kesepakatan

para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Umumnya

pemegang saham mayoritas adalah pengelola perusahaan tersebut sehingga dapat

dikatakan keputusan ini cenderung menguntungkan pihak perusahaan, karena dengan

18

melakukan stock split pihak perusahaan mengharapkan agar saham tersebut menjadi

lebih likuid di pasaran (Fika Azmi, 2004).

Setelah mencapai kesepakatan dalam RUPS, maka sesuai dengan keputusan

ketua BAPEPAM No. Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 peraturan nomor

X.K.I tentang keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publik,

maka setiap emiten yang pemyataan pendaftarannya telah efektif, harus

menyampaikan kepada BAPEPAM dan mengumumkannya kepada masyarakat

secepat mungkin. Paling lambat hari kerja kedua setelah keputusan atau terjadinya

peristiwa informasi atau fakta material yang mungkin dapat mempengaruhi nilai efek

perusahaan atau keputusan investasi pemodal.

Stock split merupakan peristiwa yang menyebabkan terjadinya perubahan nilai

nominal saham, jumlah saham yang beredar, dan bahkan nilai pasar saham, sehingga

stock split dapat dikategorikan sebagai peristiwa informasi atau fakta material yang

mungkin dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi

pemodal. Maka keputusan untuk melakukan stock split ini harus segera dimumkan

kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan BAPEPAM melalui pengumuman di

bursamaupun iklan di beberapa surat kabar.

Stock split diartikan sebagai pemecahan selembar saham menjadi n lembar

saham, dengan perubahan nilai nominal (par value) saham baru sebesar l/n dari nilai

nominal saham lama [Weston dan Copeland (1997:154)]. Pada pemecahan saham

satu jadi dua (two for one stock), pemegang saham akan memperoleh dua saham

untuk setiap satu saham yang dimiliki sebelumnya. Adapun nilai nominal saham baru

19

adalah setengah dari nilai nominal saham lama. Pada pemecahan saham satu jadi tiga

(three for one stock), pemegang saham akan menerima tiga saham untuk setiap

selembar saham yang dimilikinya, dengan nilai nominal saham baru adalah sepertiga

dari nilai nominal saham lama, dan setemsnya. Jadi tidak terdapat perubahan pada

total ekuitas perusahaan. Misalnya, jumlah saham yang beredar adalah 10.000 lembar

dengan nilai nominal Rp 100/lembar, maka nilai ekuitas perusahaan adalah sebesar

lO.OOOx Rp 100= Rp 1.000.000. Kemudian perusahaan melakukan pemecahan dua

untuk satu, sehingga harga per lembar saham barunya adalah Rp 50/lembar kemudian

jumlah saham yang beredar naik menjadi 20.000 lembar, maka tidak ada perubahan

ekuitas perusahaan yaitu sebesar 20.000xRp 50=Rpl.000.000.

2.3.2. Jenis-Jenis Stocksplit

Terdapat dua jenis stock split yaitu pemecahan saham naik (sttx:k split-up) dan

pemecahan saham turun (stock split-down).

1. Stock split-up yaitu penurunan nilai nominal per lembar saham yang

mengakibatkan bertambahnya jumlah lembar saham. Misalnya stock split dengan

split factor 2:1 maksudnya adalah dua lembar saham baru dapat ditukar dengan

satu lembar saham lama. Misalnya stock split dengan splitfactor 3:1 maksudnya

adalah tiga lembar saham baru dapat ditukar dengan satulembar saham lama.

2. Stock split-down (reverse stock split) yaitu peningkatan nilai nominal per lembar

saham dengan mengurangi jumlah saham yang beredar. Misalnya stock split

dengan splitfactor 1:2 maksudnya adalah satu lembar saham baru dapat ditukar

dengan dua lembar saham lama. Misalnya stock split dengan split factor 1:3

20

maksudnya adalah satu lembar saham baru dapat ditukar dengan tiga lembar

saham lama.

Stock split yang terjadi di Indonesia adalah stock split-up. Perusahaan go public

di BEJ yang melakukan stock split adalah stock split-up. sehingga yang dimaksudkan

dengan stock split penelitian ini adalah stock split-up.

New York Stock Exchange (NYSE) membedakan stock split menjadi dua yaitu

pemecahan saham sebagian (partial stock split) untuk stock split sebesar 25% lebih

dan kurang dari 100% dari jumlah saham yang beredar dan pemecahan saham penuh

(full stock split) untuk stock split sebesar 100% atau lebih dari jumlah saham yang

beredar (Fika Azmi, 2004).

2.3.3. Teori-Teori di Seputar Stock Split

Likuiditas suatu aset diukur dari seberapa cepat aset tersebut dapat berubah

menjadi kas. Semakin cepat ia berubah menjadi kas, semakin tinggi pula tingkat

likuiditasnya. Salahsatu faktor penting yang menentukan nilai saham suatu

perusahaan adalah tingkat likuiditas saham tersebut. Likuiditas ini ditentukan dengan

mudahnya saham diperjualbelikan dalam waktu yang singkat dan diminati oleh

banyak investor. Salah satu daya tarik agar saham diminati oleh investor adalah harga

yang rendah.

Teori-teori dalam beberapa penelitian yang berkaitan dengan peristiwa stock

split yang cukup populer adalah tradingrange theory dan signalling theory. Adapula

yang menyebutnya dengan istilah liquidity hypothesis dan information assymetry

hipothesis.

21

Trading range theory atau liquidity hypothesis menyatakan bahwa stock split

akan meningkatkan likuiditas saham. Manajemen melakukan stock split karena

adanya anggapan yang cukup populer di kalangan pelaku pasar bahwa ada rentang

harga optimal (optimal price range) pada saham [Brigham dan Houston (1998:94)].

Jika harga berada pada rentang tersebut maka nilai perusahaan akan dimaksimumkan.

Harga saham yang terlalu tinggi akan mengakibatkan saham tersebut kurang

aktif diperdagangkan. Hal ini dapat mempersempit ruang gerak investor dalam

berinvestasi dan tentu saja akan sangat merugjkan investor karena saham tersebut

tidak mudah untuk ditransaksikan. Bagi emiten, saham yang tidak likuid ini bisa

menyebabkan dilakukannya delisting terhadap emiten dari pasar modal (Ary Wibawa,

2002). Manajemen melakukan stock split didorong oleh perilaku pasar yang

menganggap bahwa stock split akan menjaga harga saham tidak terlalu mahal

sehingga akan semakin banyak investor yang melakukan transaksi.

Menurut Baker dan Galagher (1980) manajer cenderung menyebutkan alasan

likuiditas sebagai motivasi stock split. McNichols dan Dravid (1990) menyatakan

bahwa stock split merupakan upaya manajemen untuk menata harga saham pada

rentang tertentu sehingga diharapkan semakin banyak partisipan pasar yang akan

terlibat dalam perdagangan yang akan meningkatkan likuiditas saham di bursa.

McGough (1993) menyatakan manfaat yang diperoleh dari stock split adalah

penurunan harga saham yang selanjutnya menambah daya tarik untuk memiliki

saham tersebut. Ikenberry et al. (1996) menyatakan bahwa pemecahan saham

22

mengakibatkan penataan kembali harga saham pada rentang yang lebih rendah (dari

Rohana dkk, 2003).

Signalling theory menyatakan bahwa stock split memberikan sinyal positif

karena manajer perusahaan akan menginformasikan prospek masa depan yang lebih

baik kepada publik. Hal tersebut erat dengan adanya information assymetri yang

terjadi karena manajemen memiliki informasi yang lebih mengenai perusahaan

dibandingkan investor. Stock split dapat mengurangi asimetri informasi tersebut

dengan memberikan sinyal positif tentang prospek perusahaan di masa yang akan

datang secara langsung kepada investor. Perusahaan melakukan stock split tentusaja

memerlukan biaya sehingga teori ini didukung juga dengan kenyataan bahwa hanya

perusahaan yang mempunyai kondisi kinerja yang baik sajalah yang melakukan stock

split.

Baker dan Powell (1993) dan Ikenberry et al. (1996) menggunakan penjelasan

asimetri informasi untuk menjelaskan signalling theory. Manajemen memiliki

informasi lebih tentang perusahaan (termasuk prospek) dibandingkan pihak luar

(investor). Menurut Copeiand (1979), stock spHt merupakan upaya untuk menarik

perhatian investor, dengan memberikan sinyal bahwa perusahaan memiliki kondisi

yang baik. Menurut Grinblatt (1984); Lakonishok dan Lev(1987) stock split bagi

manajemen merupakan alat untuk menyampaikan informasi yang menguntungkan ke

pasar. (Dari Rohana dkk, 2003)

23

2.3.4 . Alasan Stock Split

Banyak eksekutif yang percaya ada rentang harga yang optimal. Nilai pasar

saham yang maksimum, akan menurunkan daya beli investor, karena turunnya

permintaan maka harga pun akan menurun [Keown et al (2001: 629)]. Harga pasar

saham mencerminkan nilai suatu perusahaan, semakin tinggi harga maka semakin

tinggi pula nilai perusahaan tersebut. Namun harga saham yang terlalu tinggi akan

menurunkan minat investor untuk berinvestasi sehingga harga sulit untuk meningkat

lagi. Untuk mengantisipasinya banyak manajer melakukan stock split (Rohana dkk,

2003).

Adanya asimetri informasi yang terjadi karena manajemen memiliki informasi

yang iebih mengenai perusahaan dibandingkan investor menjadikan stock split dapat

mengurangi asimetri informasi tersebut dengan memberikan sinyal positif tentang

prospek perusahaan di masa yang akan datang secara langsung kepada investor. Stock

split, oleh investor, dianggap menguntungkan karena peristiwa ini memiliki

kandungan informasi yang menyiratkan bahwa pendapatan perusahaan mengalami

peningkatan [Keown et al (2001: 629)].

2.3.5 Kerugian Stock Split

Menurut Hasan Zein dalam Ary Wibawa (2002), manfaat ilusionistik dalam

peristiwa stock split harus ditebus dengan beberapa konsekuensi, diantaranya adalah

naiknya biaya surat saham, karena kepemilikan yang tadinya cukup diwakili selembar

surat saham menjadi dua lembar saham. Biaya back office di perusahaan efek, biaya

24

kliring, dan biaya kustodian yang dipengaruhi oleh jumlah fisik surat saham adalah

biaya broker yang setelah stock split akan lebih tinggi.

Menurut McGough dalam Fika Azmi (2004), salah satu kerugian dilakukannya

stock split bagi perusahaan adalah adalah adanya biaya pemecahan termasuk di

dalamnya biaya transfer agen untuk proses sertifikat dan biaya lainnya, sedangkan

bagi pemegang saham tidak ada kerugiannya. Biaya broker setelah stock split

menyebabkan bertambahnya biaya yang dikeluarkan perusahaan akibat stock split.

Tingginya biaya broker ini merupakan daya tarik bagi broker untuk melakukan

analisis setepat mungkin agar harga saham berada pada tingkat perdagangan yang

optimal dan mampu memberikan informasi yang menguntungkan bagi perusahaan

maupun investor.

2.3.6. Perlakuan Akuntansi Stock Split

Pengaturan akuntansi terhadap peristiwa stock split tidak terdapat dalam Standar

Akuntansi Keuangan. Yang ada hanya aturan mengenai dividen saham yang

dibagikan perusahan yang tertuang dalam PSAK No. 21 paragraf23 tahun 2002.

Menurut Zaki Baridwan (1992 : 429), karena jumlah lembar saham berubah

maka perusahaan yang melakukan stock split seharusnya mencatat dengan memo atau

jurnal untuk menutup rekening modal saham lama dan membuka rekening modal

saham baru.

2.4. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu mengenai stock split yang pernah dilakukan baik

di luar negeri maupun di Indonesia cukup banyak, diantaranya adalah:

25

1. Fama et al (1696) menemukan bahwa sebanyak 71,5% dari sampel perusahaan

yang ditelitinya mengalami persentasekenaikan dividen pada tahun sesudah stock

split yang lebih besar dibandingkan rata-rata kenaikan sekuritas di NYSE

(Rohana dkk, 2003).

2. Barker ("1956) meneliti 90 perusahaan stock split di NYSE pada tahun 1951-1953

dengan splitfactor 1.00 dan 2.00. Hasilnya setelah split, harga saham naik tapi

penekanannya adalah kenaikan itu tidak disebabkan oleh stock split tetapi

pengumuman dividen perusahaan (Retno Miliasih, 2000).

3. Johnson (1966) meneliti sampel 146 perusahaan stock split NYSE tahun 1959

menemukan bahwa harga saham bereaksi positif dan signifikan terhadap

pengumuman stock split sedangkan pembayaran dividen tidak mempengaruhi

harga secara signifikan (Retno Miliasih, 2000).

4. Copeiand (1979) menemukan bahwa likuiditas mengalami penurunan setelah

stock split, volume perdagangan menjadi lebih rendah, biaya transaksi meningkat,

dan bid-ask spread menjadi lebih tinggi (Marwata, 2002; Rohana dkk, 2003;

Retno Miliasih, 2000).

5. Brooks dan Buckmaster (1980) menemukan bahwa kenaikan earning yang besar

umumnya bersifat sementara dan akan diikuti dengan penurunan earning (Retno

Miliasih, 2000).

6. Grinblatt (1984) menemukan bahwa perusahaan yang tidak mcmbayar dividen

tunai 3 tahun sebelum stock split, reaksi harga sahamnya signifikan terhadap

pengumuman stock split (Rohana dkk, 2003).

26

7. Lakonishok dan Lev (1987) menemukan adanya pertumbuhan earning di seputar

peristiwa stock split (Marwata, 2002).

8. Klein dan Peterson (1989) menemukan bahwa perusahaan yang melakukan split

peningkatan labanya lebih besar dibandingkan dengan perusahaan non split

(Retno Miliasih, 2000).

9. Asquith et al (1989) meneliti 121 perusahaan yang tidak membagikan dividen

tunai pada tahun 1970-1980 menemukan bahwa perusahaan mengalami

peningkatan earning yang signifikan untuk 4 tahun sebelum stock split dan

mengalami peningkatan terbesar setahun sebelum stock split (Retno Miliasih,

2000).

10. Ikenberry et al ( 1996) membuktikan bahwa stock split mengakibatkan terjadinya

penataan kembali harga saham pada rentang yang lebih rendah (Marwata, 2002).

11. Sri Fatmuvvati (1999) menemukan adanya kenaikan harga saham sesudah stock

split dan terjadinya return yang positif yang berarti pasar bereaksi positif akibat

kebijakan tersebut.

12. Ewijaya dan Nur Indriantoro (1999) yang meneliti apakah pemecahan

berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham relatif menemukan

bahwa pemecahan saham berpengaruh negatif signifikan terhadap perubahan

harga saham relatif, sementara dividen dan perubahan dividen berpengaruh

positif signifikan terhadap perubahan harga relatif.

13. Retno Miliasih (2000) menemukan pengumuman stock split tidak menyebabkan

terjadinya kenaikan earning pada periode sebelum dan sesudah stock split, reaksi

27

pasar yang ditunjukkan oleh return market menunjukkan tidak terdapat hubungan

yang positif dengan perubahan earning di seputar periode stock split, dan annual

abnormal return menunjukkan tidak terdapat hubungan dengan perubahan

earningdi seputar pengumuman stock split.

14. Wahyu Anggraini dan Jogiyanto HM (2000) menemukan bahwa tahun-tahun

setelah stock split tidak ada pertumbuhan laba yang signifikan dan tidak ada

hubungan antara reaksi pasar pada saat pengumuman stock split dan perubahan

laba.

15. Marwata (2002) menemukan bahwa kinerja keuangan yang diproksi dengan net

profit dan EPS yang melakukan stock split tidak lebih tinggi daripada perusahaan

yang tidak stock split. Marwata (2002) juga menemukan adanya peningkatan laba

dari tahun ketiga sampai dengan tahun pertama sebelum stock split dan harga

saham sebelum stock split menjadi lebih mahal daripada perusahaan yang tidak

stock split.

16. Ary Wibawa (2002) menemukan bahwa pemecahan saham mempengaruhi

likuiditas saham yang diproksi dengan total volume activitysecara signifikan.

17. Rohana dkk (2003) menemukan bahwa harga saham mempunyai hubungan yang

signifikan dengan keputusan perusahaan untuk melakukan stock split, sedangkan

frekuensi perdagangan tidak mempunyai hubungan dengan keputusan perusahaan

untuk melakukan stock split, selain itu juga menemukan adanya perbedaaan

frekuensi perdagangan saham antara dua kuartal sebelum dan dua kuartal sesudah

28

stock split, namun earning yang diproksi dengan operating profit tidak

mengalami kenaikan dari dua kuartal sebelum dan dua kuartal sesudah stocksplit.

18. Fika Azmi (2004) menemukan bahwa harga saham setelah pemecahan mengalami

kenaikan secara signifikan dibandingkan dengan sebelum pemecahan.

19. Yuli Hidayat (2004) meneliti pengaruh stock split terhadap likuiditas saham pada

saat sebelum krisis moneter dan selama krisis moneter di Indonesia dengan

pendekatan pengukuran bid-ask spreadsebelum dan sesudah stocksplit.

2.5. Formulasi Hipotesis

2.5.1. Hipotesis Kesatu

Harga saham mewakili nilai suatu perusahaan. Semakin tinggi harga saham

maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut, dan sebaliknya. Harga saham

yang terlalu rendah mengindikasikan kinerja perusahaan yang kurang baik. Namun

harga saham yang terlalu tinggi akan mengurangi minat investor untuk berinvestasi

sehingga menyebabkan harga saham sulit untuk meningkat lagi. Untuk

mengantisipasinya banyak perusahaan yang melakukan stock split. Dengan stock split

harga saham menjadi tidak terlalu tinggi, sehingga akan semakin banyak investor

yang mampu bertransaksi khususnya investor menengah dan investor kecil.

Ikenberry et al (1996) dalam Marwata dkk (2003) menyatakan stock split

mengakibatkan terjadinya kembali pcnataan harga saham pada rentang yang lebih

rendah. Rohana dkk (2003) juga menemukan bahwa harga saham mempunyai

hubungan yang signifikan terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan stock

29

split. Berdasarkan argumentasi tersebut di atas hipotesis alternatif kesatunya adalah

sebagai berikut:

Hal = Harga saham berpengaruh positif terhadap keputusan perusahaan untuk

melakukan stock split

2.5.2. Hipotesis Kedua

Menurut trading range theory, harga saham yang terlalu tinggi akan

menyebabkan saham tersebut kurang menarik minat investor untuk melakukan

transaksi sehingga saham menjadi kurang aktif diperdagangkan. Kurang aktifnya

saham tersebut menyebabkan rendahnya frekuensi perdagangan saham. Dengan stock

split harga saham menjadi tidak terlalu tinggi, sehingga akan semakin banyak

investor yang mampu bertransaksi khususnya investor menengah dan investor kecil.

Rendahnya frekuensi perdagangan saham ini disinyalir menjadi sebab perusahaan

melakukan stock split. Dengan dilakukannya stock split ini diharapkan frekuensi

saham mampu meningkat sejalan dengan bertambahnya minat investor terhadap

saham tersebut.

Baker dan Gallagher (1980) dalam Retno Miliasih (2000) menunjukkan

bahwa manajer cenderung untuk menyebutkan alasan likuiditas ini sebagai motivasi

aktivitas stock split. Rumusan hipotesis alternatif kedua adalah sebagai berikut:

Ha2 = Frekuensi perdagangan saham berpengaruh negatif terhadap keputusan

perusahaan untuk melakukan stock split

30

2.5.3. Hipotesis Ketiga

Secara teoritis, semakin tinggi harga saham semakin rendah frekuensi

perdagangan sahamnya, begitu juga sebaliknya. Jadi setelah stock split diharapkan

frekuensi perdagangan saham pun ikut mengalami peningkatan, maka rumusan

hipotesis alternatifkeempat adalah sebagai berikut:

Ha3 = Terdapat perbedaan frekuensi perdagangan saham sebelum dan sesudah

stock split

2.5.5. Hipotesis Keempat

Signaling theory menyatakan bahwa stock split memberikan informasi kepada

investor tentang prospek peningkatan return di masa depan yang substansial [Fama,

Fisher, Jensen dan Roll (1969) dalam Rohana dkk (2003)]. Return yang meningkat

tersebut dapat diprediksi dan merupakan sinyal tentang laba jangka pendek dan

jangka panjang [Bar-Josef dan Brown, 1977 dalam Yuli Hidayat (2004)]. Stock split

dianggap sebagai sinyal yang diberikan oleh manajemen kepada publik bahwa

perusahaan memiliki kinerja dan prospek yang bagus di masa yang akan datang. Dari

penelitian tersebut, maka rumusan hipotesis alternatifkelima adalah sebagai berikut:

Ha4 = Terdapat perbedaan earnings sebelum dan sesudah stock split

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Variabel dan Pengukurannya

3.1.1. StockSplit

Variabel tergantung (dependent variable) dalam penelitian ini adalah stock split.

Untuk hipotesis kesatu (HI) dan hipotesis kedua (H2) variabel ini bersifat kuantitatif

sehingga pengukuran yang dilakukan hanyalah membeli nilai nol (0) untuk

perusahaan yang tidak melakukan stock split dan satu (1) untuk perusahaan yang

melakukan stock split. Variabel yang memberi nilai nol dan satu disebut variabel

dummy.

3.1.2. Harga saham

Variabel bebas (independent variable) yang pertama adalah harga saham. Harga

saham untuk hipotesis kesatu (HI) diproksi dengan rata-rata closing price mingguan

selama setahun. Closing price yang digunakan adalah closing price pada periode

yang berakhir 31 Desember tahun sebelum stock split dilakukan. Jadi emiten yang

melakukan pemecahan pada tahun 2000, closing price yang digunakan adalah closing

price tahun 1999; emiten yang melakukan pemecahan tahun 2001, closing price yang

digunakan adalah closing price tahun 2000, dst.

Sedangkan untuk perusahaan yang tidak melakukan stock split, closing price

tahunan yang digunakan adalah rata-rata closing price selama lima tahun, yaitu tahun

2000, 2001, 2002, 2003 dan 2004.

32

3.1.3. Frekuensi Perdagangan Saham

Frekuensi perdagangan saham adalah berapa kali terjadinya transaksi jual beli

pada saham yang bersangkutan pada waktu tertentu. Dengan mendasarkan pada

frekuensi transaksi dapat terlihat bahwa saham tersebut diminati oleh investor

ataukah tidak.

Untuk hipotesis kedua (H2), frekuensi perdagangan saham diproksi dengan

frekuensi transaksi tahunan, yang digunakan adalah frekuensi transaksi tahunan pada

periode yang berakhir pada 31 Desember tahun sebelum dilakukannya stock split.

Jadi emiten yang melakukan pemecahan pada tahun 2000, frekuensi transaksi tahunan

yang digunakan adalah frekuensi transaksi tahunan tahun 1999; emiten yang

melakukan pemecahan tahun 2001, frekuensi transaksi tahunan yang digunakan

adalah frekuensi transaksi tahunan tahun 2000, dst.

Sedangkan untuk perusahaan yang tidak melakukan stock split, frekuensi

transaksi tahunan yang digunakan adalah rata-rata frekuensi transaksi selama lima

tahun, yaitu tahun 2000, 2001, 2002, 2003, dan 2004.

Untuk hipotesis ketiga (H3), frekuensi perdagangan saham diproksi dengan

frekuensi transaksi harian, yaitu 7 sebelum (T-7) dan 7 hari (T+7) sesudah terjadinya

stock split. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari periode pengamatan yang

terlalu panjang maupun terlalu pendek.

3.1.4. Earning

Earning adalah alat manajemen yang digunakan untuk mengukur besarnya

bagian keuntungan yang didapat oleh pemegang saham atau investor. Earning juga

33

digunakan sebagai alat pengukuran untuk menilai pertumbuhan atau perkembangan

perusahaan. Untuk hipotesis keempat (H4), earning dalam penelitian ini diproksi

dengan menggunakan operating income. Pertumbuhan laba operasi atau operating

income dapat dihitung sebagai berikut:

tSQp\lnc,, =PP1™,-0PJ™,JOp./nc,

Dalam hal ini:

AOp. Incj., = perubahan laba operasi perusahaan j pada kuartal t

Op. Inc, = laba operasi kuartal ke t

Op. Inc,.i = laba operasi kuartal ke t-1

3.2. Populasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari publikasi di Bursa

Efek Jakarta (BEJ). Populasi penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang terdaftar

di BEJ. Sampel perusahaan stock split diambil dengan metode purposive sampling

untuk sampel bersyarat yang ditentukan dengan kriteria tertentu. Kriteria perusahaan

yang menjadi sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada periode 1999-2005

2. Perusahaan yang melakukan stock split pada periode 2000-2004

3. Perusahaan yang tidak melakukan stock split pada periode 2000-2004

34

4. Perusahaan yang melakukan pengumuman stock split tidak bersamaan dengan

pengumuman kebijakan lain (laporan keuangan, dividen, dividen saham, saham

bonus, right issue, warrant, dll)

5. Perusahaan yang datanya tersedia secara lengkap untuk kebutuhan analisis

Berdasa'rkan kriteria-kriteria tersebut di atas, akhirnya diperoleh sampel

sebanyak 41 perusahaan. Adapun tahapan pemilihan sampel ini dapat dilihat pada

TABEL 3.1 di bawah ini.

TABEL 3.1

TAHAPAN PEMILIHAN SAMPEL

Populasi

Perusahaan yang tidak melakukan

stock split tahun 2000-2004

Perusahaan yang melakukan

kebijakan stock split tahun 2000-2004

Perusahaan yang tidak memenuhi

kriteria pemilihan sampel

Sampel akhir

400 perusahaan

(330) perusahaan

70 perusahaan Lihat Lampiran

(29) perusahaan Lihat Lampiran 2

41 perusahaan Lihat Lampiran 3

Penelitian ini juga menggunakan sampel perusahaan non stock split untuk

hipotesis kesatu dan kedua. Perusahaan yang digunakan adalah 41 perusahaan yang

tidak melakukan stock split dari tahun 2000-2004 yang dipilih secara acak (lihat

lampiran 4).

35

3.3. Data dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari berbagai sumber,

antara lain: data transaksi harian di pojok BEJ UII maupun JSXStatistics Annual, JSX

Statistics Quarterly, internet, dan laporan keuangan kuartalan. Data ini digunakan

dengan alasan lebih murah dan relatif mudah didapatkan. Selain itu penggunaan data

sekunder dalam penelitian pun sudah sangat lazim dilakukan. Data-data yang

diperlukan antara lain:

1. Nama perusahaan yang melakukan stock split antara tahun 2000-2004. Data ini

diperoleh dari JSX Statistics dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

2. Tanggal pengumuman stock split. Data ini diperoleh dari JSX Statistics dan

Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

3. Data harga saham (closing price) mingguan dan data frekuensi perdagangan

saham tahunan tahun 1999-2003. Data ini diperoleh dari pojok BEJ FE UII dan

JSX Statistics pada bagian label oftrading by industry (lihat lampiran 5dan 6).

4. Data frekuensi perdagangan saham 7hari sebelum dan 7hari sesudah stock split

diperoleh dari data transakasi harian di pojok BEJ UII (lihat lampiran 7).

5. Data operating income kuartalan diperoleh dari JSX Quarterly bagian financial

data andratio (lihat lampiran 8).

3.4. Metode Analisis

Untuk menguji keterkaitan antara variabel-variabel yang ada dalam hipotesis

pertama (HI) dan dua (112) digunakan analisis regresi logistik yang dilakukan untuk

36

mengetahui apakah variabel independen (harga saham dan frekuensi perdagangan

saham) memiliki pengaruh terhadap variabel dependent (stock split). Regresi logistik

digunakan karena variabel dependent pada penelitian ini adalah variabel dummy, yang

dalam penelitian ini bentuk formulanya adalah sebagai berikut:

, stocksplit ,, , , „ „In L = a + b\x\ + blxl + e

1- stocksplit

dalam hal ini:

a = konstanta

bl = koefisien variabel closingprice

xl = closing price

b2 = koefisien variabel frekuensi perdagangan saham

x2 = frekuensi perdagangan saham

e = error

Pengujian hipotesis tiga (H3) dan empat (H4) menggunakan pengujian paired t-

test, yaitu pengujian hipotesis secara parsial untuk menunjukkan peran tiap variabei

independen secara individu terhadap variabel independen. Uji hipotesis tiga (H3)

untuk mengetahui perbedaan frekuensi perdagangan saham tujuh hari sebelum (T-7)

sebelum stock split dengan tujuh hari sesudah (T+7) setelah stock split dan hipotesis

empat (H4) untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan operating income kuartal

kedua, kuartal satu sebelum stock split dengan kuartal kedua, kuartal satu setelah

stock split.

37

Untuk hipotesis ketiga (113) digunakan formula:

Xt = -7,...,-l <xt=+I +7

Xt = frekuensi perdagangan saham 7 hari sebelum stock split dan 7 hari setelah

stocksplit

Untuk hipotesis keempat (H4) digunakan formula:

AOp.Inc,, =-2,-1 < AOp./nc,, = +],+2

AOp. Incj., = perubahan laba operasi dua kuartal sebelum dan sesudah stock split

3.5. Langkah Pengujian Hipotesis

Langkah-langkah pengujian hipotesis pada penditia,: ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) [lihat sub bab 3.5.1]

2. Menentukan tingkat a = 5%

3. Melakukan pengujian hipotesis = regresi logistik untuk hipotesis kesatu dan

hipotesis kedua dan uji paired t-lesl untuk hipotesis ketiga dan keempat

4. Hipotesis nol (Ho) ditolak jika signifikansi <a (lihat sub bab 3.5.2)

5. Pengambilan keputusan (dibahas pada bab empat penelitian ini)

6. Kesimpulan (dibahas pada bab lima penelitian ini)

3.5.1. Menentukan Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha)

1. Ho 1= Harga saham tidak mempengaruhi keputusan stock split secara positif

Hal = Harga saham mempengaruhi keputusan stock split secara positif

38

2. 1lo2 - Frekuensi perdagangan saham tidak mempengaruhi keputusan stock split

secara negatif

Ha2 = Frekuensi perdagangan saham mempengaruhi keputusan stock split

secara negatif

3. Ho3 = Tidak terdapat perbedaan frekuensi perdagangan saham sebelum dan

sesudah stock split

Ha3 = Terdapat perbedaan frekuensi perdagangan saham sebelum dan sesudah

slock split

5. Ho4 = Tidak terdapat perbedaan earning sebelum dan sesudah stock split

Ha4 = Terdapat perbedaan earning sebelum dan sesudah stock split

3.5.2. Syarat Penolakan Hipotesis Nol

1. Hipotesis Kesatu, jika besamya signifikansi lebih kecil atau sama dengan alpha

yang digunakan (0,05) dan beta bernilai positif maka Ho ditolak (harga saham

mempengaruhi keputusan stocksplit secara positif).

2. Hiputesis Kedua, jika besamya signifikansi lebih kecil atau sama dengan alpha

yang digunakan (0,05) dan beta bernilai negatif maka Ho ditolak (frekuensi

perdagangan saham mempengaruhi keputusan stock split secara negatif)-

3. Hipotesis Ketiga dan Hipotesis Keempat, jika signifikansi t lebih kecil atau sama

dengan alpha (0,05) maka Ho ditolak (terdapat perbedaan earning dan frekuensi

perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split).

39

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan proses penganalisisan terhadap data-data sekunder

yang diolah dengan software statistik SPSS versi 11.0. Pertama dan kedua, pengaruh

harga saham terhadap keputusan manajer untuk melakukan stock split, dan pengaruh

frekuensi perdagangan saham terhadap keputusan manajer untuk melakukan stock

split dianalisis dengan menggunakan regresi logistik karena variabel dependentnya

merupakan variabel dummy. Ketiga, perbedaan frekuensi perdagangan sebelum dan

sesudah split dianalisis dengan menggunakan uji parametrik paired t-test. Keempat,

perbedaan earning yang diproksi dengan operating income dianalisis pula dengan

menggunakan uji parametrik pairedt-test.

4.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian adalah analisis yang menggambarkan data-

data variabel penelitian serta gejalanya antara perusahaan yang melakukan stock split

dan perusahaan yang tidak melakukan stock split. Tabel 4.1 berikut ini akan

menjelaskan deskripsi data dari variabel harga saham dan frekuensi perdagangan

saham yang akan digunakan dalam penelitian.

40

TABEL 4.1

DESKRIPSI STATISTIK

Harga stock split non stock split Frekuensi stock split nonstock splitMean 3100.85 737.29 Mean 16255.37 18820.88

Standard Error 1339.87 127.34 Standard Error 4205.69 4536.48

Median 664.42 411.59 Median 6938 00 3625.20

Mode #N/A #N/A Mode #N/A #N/A

Standard 8579.38 815.40 Standard 26929.61 29047 64

Deviation Deviation

Sample 73605665.76 664881.18 Sample 725203686.54 843765515.24

Variance VarianceKurtosis 26.05 5.00 Kurtosis 8.48 6.48

Skewness 4.87 222 Skewness 2.79 2.33

Range 51211.15 3515.11 Range 130169.00 136999.80

Minimum 15.29 57.21 Minimum 3.00 10.60

Maximum 51226.44 3572.31 Maximum 130172.00 137010.40

Sum 127134.67 30228.92 Sum 666470.00 771656.05

Count 41 41 Count 41 41

Confidence 2707.98 257.37 Confidence 8500.03 9168.57Level(95.0%) Level(95.0%)

Selama periode 2000 sampai dengan 2004, terdapat 100 perusahaan yang

dijadikan sampel. Dari jumlah tersebut, perusahaan yang melakukan stock split

sebanyak 41 dan perusahaan yang tidak melakukan stocksplit sebanyak 50.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata harga saham perusahaan yang

melakukan stock split adalah sebesar 3100,85. Hal ini berarti bahwa harga simam

perusahaan yang melakukan stock split rata-rata harga sahamnya selahun sebelum

stock splitadalah sebesar Rp 3100,85, nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-

rata harga saham perusahaan yang tidak melakukan stock split yaitu sebesar Rp

737,29. Standar deviasi pada perusahaan yang melakukan stock split lebih tinggi

dibandingkan pada perusahaan yang tidak melakukan stock split yaitu sebesar

41

—8579-37 sedangkan standar deviasi perusahaan non stock split sebesar 815,40. Nilai

minimum untuk perusahaan yang melakukan stock split adalah sebesar Rp 15,29 dan

untuk perusahaan yang tidak melakukan stock split adalah sebesar Rp 57,21. Nilai

maksimum untuk perusahaan yang melakukan stock split adalah Rp 51.226,44 dan

untuk perusahaan yang tidak melakukan stock split adalah Rp 3.572,31. Hal ini

menunjukkan gejala bahwa perusahaan yang memiliki harga saham yang tinggimemiliki kecenderungan untuk melakukan stock split.

Rata-rata frekuensi perdagangan saham perusahaan yang melakukan stock splitadalah sebesar 16.255,37. Hal ini berarti bahwa frekuensi perdagangan saham

perusahaan yang melakukan stock rata-rata frekuensi perdagangan saham nya setahun

sebelum stock split adalah sebesar 16.255,37 kali, nilai ini lebih rendah dibandingkan

dengan rata-rata frekuensi perdagangan saham perusahaan yang tidak melakukan

stock split yaitu sebesar 18.820,88 kali. Standar devias. pada perusahaan yang

melakukan stock split sebesar 26.926,61 yang lebih rendah dibandingkan pada

perusahaan yang tidak melakukan stock split yaitu sebesar 29.047,64. Nilai minimum

untuk perusahaan yang melakukan stock split adalah sebesar 3dan untuk perusahaan

yang tidak melakukan stock split adalah sebesar 10,6. Nilai maksimum untuk

perusahaan yang melakukan stock split adalah 130.172 dan untuk perusahaan yang

tidak melakukan stock split adalah 137.010,4. Hal mi menunjukkan gejala bahwa

perusahaan yang memiliki frekuensi perdagangan saham yang rendah memiliki

kecenderungan untuk melakukan stock split.

42

4.2. Pengujian Hipotesis

4.2.1.Pengujian Hipotesis Kesatu :Harga Saham Berpengaruh Positif Terhadap

Keputusan Perusahaan Untuk Melakukan Stock Split

Pengujian hipotesis kesatu menggunakan regresi logistik karena variabel

dependennya adalah variabel dummy. Hasil pengujian terhadap hipotesis ini dapat

dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

TABEL 4.2

HASIL UJI REGRESI LOGISTIK UNTUK HI DAN H2

Variables in the Equation

B SE Wald df Sig. Exp(B)95.0%C.l.forEXP(B)

Lower UpperSJep HARGA1 FREK

Constant

000

.000

.017

.000

000

.274

.000

.015

.004

1

1

1

.986

.903

.950

1 000

1 000

1017

1 000

1.000

1 000

1.000

a Variables) ent ered on step 1: HARGA, F:REK.

Sumber: data sekunder diolah (lampiran 9)

Berdasarkan tabel tersebut di atas, diperoleh bahwa variabel harga saham

(HARGA) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.986/2 = 0.493 dan beta 0.000.

Hipotesis alternatif kesatu penelitian ini menyatakan bahwa harga saham berpengaruh

positif terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan stock split. Melihat nilai

signifikasi tersebut (0.493) yang berarti lebih besar dari alpha (0.05) dan beta bernilai

0.000, maka dari itu hipotesis nol gagal ditolak atau dengan kata lain hipotesis

altematifnya ditolak. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian Rohana dkk (2003),

karena dapat disimpulkan bahwa dalam pengujian ini tidak ditemukan pengaruh yang

signifikan antara variabel harga saham dengan variabel stocksplit.

43

4.2.2.Pengujian Hipotesis Kedua : Frekuensi Perdagangan Saham Berpengaruh

Negatif Terhadap Keputusan Perusahaan Untuk Melakukan Stock Split

Berdasarkan tabel tersebut di atas, diperoleh bahwa variabel frekuensi

perdagangan saham (FREK) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.903/2 = 0.452

dan beta 0.000. Hipotesis alternatif kedua penelitian ini menyatakan bahwa frekuensi

perdagangan saham berpengaruh negatif terhadap keputusan perusahaan untuk

melakukan stock split. Melihat nilai signifikasi tersebut (0.452) yang berarti lebih

besar dari alpha (0.05) dan beta bernilai 0.000, maka dari itu hipotesis nol gagal

ditolak atau dengan kata lain hipotesis altematifnya ditolak. Hal ini sejalan dengan

hasil penelitian Rohana dkk (2003), karena dapat disimpulkan bahwa dalam

pengujian ini juga tidak ditemukan pengaruh yang signifikan antara variabel

frekuensi perdagangan saham dengan variabel stock split.

4.2.3.Pengujian Hipotesis Ketiga: Terdapat Perbedaan Frekuensi Perdagangan

Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split

Sebelum melakukan uji parametrik paired t-test, yaitu pengujian hipotesis

secara parsial guna menunjukkan peran tiap variabel independen secara individu

terhadap variabe' dependen, untuk mengetahui hubungan antara kedua data yang diuji

tersebut, teriebih dahulu dilakukan uji korelasi. Hasil pengujian hubungan kedua

pasang data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3.

TABEL 4.3

HASILUJI KORELASI UNTUK HIPOTESIS KETIGA

Paired Samples Correlations

Pair 1 FREKSBL& FREKSSDN

41

Correlation

.346

Sig.

.027

44

Sumber: data sekunder diolah (lampiran 10)

Tabel 4.3 di atas memperlihatkan korelasi antara frekuensi perdagangan saham

tujuh hari sebelum (T-7) dan tujuh hari sesudah (T+7) stock split. Korelasi sebesar

0.346 menunjukkan hubungan positif yang lemah antara frekuensi perdagangansebelum dan sesudah stock spin. Hubungan tersebut signifikan karena nilai

signifikansinya sebesar 0.027 lebih kecil dan a (0.05). Hal tersebut menunjukkan

bahwa kedua pasang data yang akan diuji memiliki hubungan.

Setelah mengetahui korelasi kedua data tersebut, langkah selanjutnya yang

dilakukan untuk pengujian hipotesis ketiga ini adalah dengan menggunakan uji

parametrik paired t-test, yaitu pengujian hipotesis secara parsial guna menunjukkan

peran tiap variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Hipotesis

ketiga menyatakan bahwa terdapat perbedaan frekuensi perdagangan saham sebelum

dan sesudah stock split. Untuk mengetahui hasil uji t ini dapat dilihat pada tabel 4.4.

TABEL 4.4

HASIL UJI PAIRED T-TEST UNTUK HIPOTESIS KETIGA

KLTL'RANGAN HASIL

Mean sebelum stock split 130.8641

Mean sesudah stock split 490.7561

Selisih 359.8920

41

t hitung -1.229

Sig. (2-tailed) 0.226

Sumber: data sekunder diolah (lampiran 10)

Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa rata-rata frekuensi perdagangan saham

sebelum stock split lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata frekuensi

perdagangan saham sesudah stock split. Hal ini berarti bahwa frekuensi perdagangan

saham sesudah stock split cenderung positif. Dari hasil pengujian tersebut juga

ditemukan bahwa signifikansinya adalah sebesar 0.226 yang berarti lebih besar dari a

(0.05). Hipotesis ketiga menyatakan bahwa terdapat perbedaan frekuensi

perdagangan saham sebelum dan sesudah stock spin, namun karena signifikansinya

lebih besar dan a (0.05) maka Ho3 gagal ditolak dengan kata Iain peneltian ini tidak

berhasil membuktikan bahwa ada perbedaan antara frekuensi perdagangan saham

sebelum dan sesudah stock split. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Rohana dkk

(2003) yang menemukan hal sebaliknya.

45

46

4.2.4.Pengujian Hipotesis Keempat: Terdapat Perbedaan Earning Sebelum dan

Sesudah Stock Split

Sebelum melakukan uji parametrik paired t-test, yaitu pengujian hipotesis secara

parsial guna menunjukkan peran tiap variabel independen secara individu terhadap

variabel dependen, untuk mengetahui hubungan antara kedua data yang diuji tersebut,

teriebih dahulu dilakukan uji korelasi. Hasil pengujian hubungan kedua pasang data

tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5.

TABEL 4.5

HASH. UJI KORELASI UNTUK HIPOTESIS KEEMPAT

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.Pairl EARNSBL & EARNSSD 41 .112 .484

Sumber: data sekunder diolah (lampiran 11)

Tabel 4.5 di atas memperlihatkan korelasi antara earning yang diproksi dengan

pertumbuhan operating income dua kuartal sebelum dan dua kuartal sesudah stock

split. Korelasi sebesar 0.112 menunjukkan hubungan positif yang lemah antara

pertumbuhan earning sebelum dan sesudah stock split. Hubungan tersebut tidak

signifikan karena nilai signifikansinya sebesar 0.484 lebih besar dari a (0.05). Hal

tersebut menunjukkan bahwa kedua pasang data yang akan diuji tidak memiliki

hubungan.

Setelah mengetahui korelasi kedua data tersebut, langkah selanjutnya yang

dilakukan untuk pengujian hipotesis keempat ini adalah dengan menggunakan uji

47

parametrik paired t-test, yaitu pengujian hipotesis secara parsial guna menunjukkan

peran tiap variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Hipotesis

keempat menyatakan bahwa terdapat perbedaan earning sebelum dan sesudah stock

split. Untuk mengetahui hasil uji t ini dapat dilihat pada tabel 4.6.

TABEL 4.6

HASIL UJI PAIRED T-TEST UNTUK HIPOTESIS KEEMPAT

KLILRANGAN HASTL

Mean sebelum stock split -0.7480

Mean sesudah stocksplit -0.6366

Selisih 0.1114

n 41

t hitung -0.175

Sig. (2-tailed) 0.862

Sumber: data sekunder diolah (lampiran 11)

Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan earning sebel

stock split lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan earning sesudah

stock split. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan earning sesudah stock split cenderung

positif. Dari hasil pengujian tersebut juga ditemukan bahwa signifikansinya adalah

sebesar 0.862 yang berarti lebih besar dari a (0.05). Hipotesis keempat menyatakan

bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan earning sebelum dan sesudah stock split,

namun karena signifikansinya lebih besar dari a (0.05) maka Ho4 gagal ditolak

um

48

—dengan kata lain penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa ada perbedaan

antara pertumbuhan earning sebelum dan sesudah stock split. Hasil ini sejalan dengan

penelitian Rohana dkk (2003) yang menemukan hal yang sama.

4.3.Pembahasan

Hasil pengujian terhadap hipotesis pada penelitian yang merupakan replikasi

dari penelitian yang telah dilakukan oleh Rohana dkk (2003) ini akan dibahas sebagai

berikut. Hipotesis pertama menyatakan bahwa harga saham berpengaruh positif

terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan stock split. Pengujian terhadap

hipotesis ini memperoleh signifikansi sebesar 0.493 dengan beta 0.000. Hal tersebut

menunjukkan bahwa penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa harga saham

mempengaruhi secara positif keputusan perusahaan untuk melakukan stock split.

Hasil ini tidak sejalan dengan hasil yang ditemukan oleh Rohana dkk (2003).

Tidak sesuai pula dengan beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Ikenberry (1996) bahwa stock split akan menata harga sahain pada rentang yang lebih

rendah, Copeiand (1979) yang menyatakan bahwa stock split adalah upaya manajer

untuk menata harga saham pada rentang yang lebih rendah, Sri Fatmawati (1999)

yang menemukan adanya kenaikan harga saham sesudah stocksplit, Johnson (1966)

yang menemukan bahwa harga saham bereaksi positif terhadap pengumuman stock

split, Marwata (2002) yang menemukan harga saham menjadi lebih mahal sesaat

sebelum stock split, dan Fika Azmi (2004) yang menemukan bahwa harga saham

setelah stocksplit mengalami kenaikan secara signifikan.

49

Hasil penelitian terhadap hipotesis kesatu ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Barker (1959) yang menemukan bahwa harga saham yang naik pada

saat stock split itu bukan disebabkan oleh peristiwa stock split itu sendiri melainkan

disebabkan oleh pengumuman dividen yang dilakukan oleh perusahaan. Sejalan pula

dengan penelitian Ewijaya dan Nur Indriantono (1999) yang menemukan bahwa stock

split justru berpengaruh secara negatif terhadap perubahan harganya, sedangkan yang

berpengaruh secara positif adalah dividen dan perubahan dividen.

Hipotesis kedua menyatakan bahwa frekuensi perdagangan saham berpengaruh

negatif terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan stock split. Pengujian

terhadap hipotesis ini memperoleh signifikansi sebesar 0.452 dengan beta 0.000. Hal

tersebut menunjukkan bahwa penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa

frekuensi perdagangan saham mempengaruhi secara negatif keputusan perusahaanuntuk melakukan stock split.

Hasil ini sejalan dengan hasil yang ditemukan oleh Rohana dkk (2003) dan

Copeiand (1979) yang menemukan bahwa likuiditas pasar cenderung lebih rendah

sesudah stock split, namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Baker

dan Galagher (1980) yang menunjukkan bahwa manajer cenderung menyebutkan

alasan likuiditas sebagai motivasi untuk melakukan stock split. Tidak sejalan pula

dengan hasil penelitian Ary Wibawa (2002) yang menemukan bahwa stock splitmempengaruhi likuiditas saham secara signifikan.

Hasil pengujian terhadap kedua hipotesis tersebut tidak berhasil mendukung

trading range theory. Baik frekuensi perdagangan saham maupun harga saham tidak

50

^menunjukkan penganih-^ang-gignifitan terhadap keputusan manajei untuk

melakukan stock split. Hal mi sejalan dengan Copeiand (1979) yang juga menemukan

bahwa likuiditas pasar menjadi lebih rendah sesudah stock split, volume perdagangansecara proporsional menjadi lebih rendah daripada sebelum, hal tersebut disebabkan

oleh tingkat harga sekarang yang belum cukup pasti untuk menjamin berhasilnyastock split karena adanya ketidakpastian bisnis. Indonesia yang mengalami krisis

moneter pada sekitar awal tahun 1997 belum benar-benar pulih dari kondisi tersebut

hingga periode penelitian ini (Yuli Hidayat, 2004).

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa terdapat perbedaan frekuensi perdagangansaham sebelum dan sesudah stocksplit. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkanbahwa kedua data memiliki hubungan (signifikansi 0.027) dan hubungan positif yanglemah 0.346, namun hasil uji pair terhadap hipotesis ini memperoleh signifikansisebesar 0.226 yang lebih besar dari alpha 5%.

Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian ini tidak berhasil membuktikan

trading range theory bahwa terdapat perbedaan frekuensi perdagangan saham

sebelum dan sesudah stock split. Hasil ini tidak sejalan dengan hasil yang ditemukan

oleh Rohana dkk (2003), dan Ary Wibawa (2002) yang menemukan bahwa

pemecahan saham mempengaruhi likuiditas saham secara signifikan. Hasil

penelitiann ini sejalan dengan Copeiand (1979) yang menemukan bahwa bahwa

likuiditas pasar menjadi lebih rendah sesudah stock split, volume perdagangan secara

proporsional menjadi lebih rendah daripada sebelum, juga sejalan dengan penelitian

Yuli Hidayat (2004) yang meneliti pengaruh stock split terhadap likuiditas saham

51

seputar masa krisis^moneterHidak menemukan pengaruh yang signifikan terhadap

likuiditas saham.

Hipotesis keempat menyatakan bahwa terdapat perbedaan earning sebelum dan

sesudah stock split. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa kedua data

tidak memiliki hubungan (signifikansi 0.484) meskipun korelasi positif yang lemah

0.112, namun hasil uji pair terhadap hipotesis ini memperoleh signifikansi sebesar

0.862 yang lebih besar dari alpha 5%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penelitian

ini tidak berhasil membuktikan bahwa terdapat perbedaan earning sebelum dan

sesudah stock split.

Hasil penelitian terhadap hipotesis ini sejalan dengan hasil yang ditemukan oleh

Rohana dkk (2003), Retno Miliasih (2000) yang menyatakan bahwa perusahaan yang

melakukan stock split tidak menunjukkan kenaikan earning yang signifikan selama

dua kuartal sebelum dan dua kuartal sesudah stock split, juga penelitian Wahyu

Anggraini dan Jogiyanto (2000) yang menemukan bahwa tahun-tahun setelah stock

split tidak ada pertumbuhan laba yang signifikan dan tidak ada hubungan antara

reaksi pasar pada saat pengumuman stock split dan laba.

Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Lakoni-hok dan Lev (1987) yang

menemukan adanya pertumbuhan earning di seputar peristiwa stock split, Klein dan

Peterson (1989) menemukan bahwa perusahaan yang melakukan split peningkatan

labanya iebih besar dibandingkan dengan perusahaan non split, Asquith et al (1989),

menemukan bahwa perusahaan mengalami peningkatan earning yang signifikan

52

untuk 4 tahun sebelum stock split dan mengalami peningkatan terror ^H„„sebelum stock split.

Hasil penelitian terhadap hipotesis keempat ini tidak berhasil menunjukkansignalling theory. Menurut Brooks dan Buckmaster (1980) , sekalipun ada kenaikanearning yang besar, umumnya bersifat sementara dan akan ditkuti dengan penurunanearning.

BABV

PENUTUP

53

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Harga saham tidak mempunyai hubungan dengan keputusan perusahaan untuk

melakukan stock split dengan tingkat signifikansi sebesar 0.493 dan beta 0.000,dengan demikian hipotesis alternatifpertama ditolak.

2. Frekuensi perdagangan saham tidak mempunyai hubungan dengan keputusanperusahaan untuk melakukan stock spin dengan tingkat signifikansi sebesar 0.452

dan beta 0.000, dengan demikian hipotesis alternatif kedua ditolak.

3. Hasil pengujian terhadap hipotesis ketiga dengan signifikansi sebesar 0.226 tidak

berhasil membuktikan adanya perbedaan frekuensi perdagangan saham sebelumdan sesudah stock split, maka hipotesis alternatif ketiga ditolak.

4. Hasil pengujian terhadap hipotesis keempat dengan sigmfikans. sebesar 0.862

tidak berhasil membuktikan adanya perbedaan earning saham sebelum dan

sesudah stocksplit, maka hipotesis alternatifkeempat ditolak.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian im masih memiliki beberapa hal yang menjadi keterbatasan, yaitu:

I. Sampel yang diambil hanya sebesar 41 perusahaan sehingga belum dapatmenggenerahsasikan hasil penelitian untuk keseluruhan populasi.

54

ia periode lima tahun, sedangkan beberapa

penelitian tentang stock split di luar negeri bisa menggunakan periode 10 tahun

pengamatan.

5.3. Saran

Untuk penelitiandi masayangakan datang perlu diperhatikan beberapa hal ini:

1. Periode yang dianalisis hendaknya lebih dari lima tahun agar hasil penelitian lebih

baik lagi.

2. Sebaiknya menambah variabel independent lain seperti ukuran perusahaan,

kinerja perusahaan, faktor pemecahan, dan Iain-lain.

3. Sampel yang diteliti hendaknya mewakili masing-masing jenis industri secara

proporsional.

55

DAFTAR PUSTAKA

^ ^We,' Anal'SiS PenZaruh Pemecahan Saham Terhadap Likuiditas Saham DiBEJ. Skripsi FE UII, Yogyakarta, 2002

Ewijaya dan Nur Indrianto, Analisis Pengaruh Pemecahan Saham TerhadapPerubahan Harga Saham, JRAI Vol.2 No.2 Januari 1999

Fika Azmi, Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Perubahan HargaSaham. Skripsi FE UII, Yogyakarta, 2004.

Ikatan^Ajaintansi Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan.. Salemba Empat, Jakarta

Jogiyanto HM, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, edisi 3. Yogyakarta BPFEYogyakarta, 2003.

Keowr. Arthur J; David F. Scott; John D. Martin; dan J. William Petty, Dasar-DasarManajemen Keuangan, Buku 2. Salemba Empat, Jakarta, 2000.

Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Yogyakarta: Ekonisia, 2002.

Marwata, Kinerja Keuangan, Harga Saham dan Pemecahan Saham. SimposiumNasional Akuntansi V, Semarang 5-6 September 2002.

Retno Miliasih, Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Earning. Jumal Bisnis danAkuntansi Vol.2, No.2, Agustus 2000, 131-144.

Rohana Jeannet dan Mukhlasin, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi StockSplit dan Dampak Yang Ditimbulkannya. Simposium Nasional Akuntansi VISurabaya 16-17Oktober 2003.

Sri Fatmawati, Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham YangL),ukurDengan Besamya Bid-Ask Spread di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnisdan Akuntansi Indonesia, Vol.14, No.4, 1999.

Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Portofolio: Analisis Sekuritas di Pasar ModalYogyakarta: UPP AMP YKPN, 1993.

SUnaf^xf3f'"r Pe"Zetahmn Posar Modal. Ed.si 3, Yogyakarta: UPP AMPi JvrN, 2003.

56

Van Home, Jame^C, Financial Management andpolicy, 12th ed. New York- PrenticeHall. Inc., 2001.

Wahyu Anggraini dan Jogiyanto HM, Penelitian Tentang Informasi Laba danDividen Kas yang Dibawa Oleh Pengumuman Pemecahan Saham. JurnalBisnis dan Akuntansi, Vol.2 No.2 Agustus 2000, Hal 131-144.

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeiand, 1997. Managerial Finance, 9,h edi NewYork: The Dryden Press, 1997.

Yuli Hidayat, Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham Pada SaatSebelum Krisis Moneter dan Selama Krisis Moneter. Skripsi FE UIIYogyakarta, 2004.

Zaki Baridwan, Intermediate Accounting. BPFE Yogyakarta, 1999.

LAMPIRAN I

PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN KEBIJAKAN STOCK SPLITTAHUN 2000-2004

NO KODE NAMA PERUSAHAANBHIT Bhakti Investama TbkTMPI AGIS Tbk

ASGR Astra Graphia TbkSONA Sona Topas Tourism Industry TbkTRIM Trimegah Securities TbkRMBA Bentoel International Investama TbkTIRT

MEDC

Tirta Mahakam Plywood TbkMedco Energi Internasional Tbk

9MREI

10

11

M1RA

APLI

Maskapai Reasuransi Indonesia TbkMitra Rajasa Tbk

12 UNTR

Asiaplast Industries TbkUnited Tractors Tbk

13

14

15

ENDF

AHAP

16

MITI

Indofood Sukses Makmur TbkAsuransi Harta Aman Pratama Tbk

TRST

Siwani Trimitra Tbk

Trias Sentosa Tbk17

IS

BASS

INTA

Bahtera Adimina SamuderaIntraco Penta Tbk

19 UNVR Unilever Indonesia Tbk20 FAST

21 EST1

22 ASIA

SUBA

CPIN

25 ULTJ

26 DSFI

97 RALS

28 BBCA

29 TURI

30 SMPL

31 SRSN

32 SIMM

SDPC

34 HMSP

35 TBLA

36 STTP

Fastfood Indonesia Tbk

Ever Shine Textile Industry TbkAsia Grain International TbkSuba Indah Tbk

Charoen Pokphand Indonesia TbkUltrajaya Milk Industries TbkDharma Samudera Fishing Industries TbkRamayana Lestari Sentosa TbkBank Central Asia Tbk

Tunas Ridean Tbk

Summitplast InterbenuaSarasa Nugraha TbkSurya Intirindo Makmur TbkMillenium Pharmacon International TbkHM Sampoerna Tbk

Tunas Baru Lampung TbkSiantar Top Tbk

TGL PEMECAHAN

8-Feb-00

18-Feb-00

7-Mar-00

7-Apr-00

24-Apr-00

15-Mav-00

25-Apr-00

2-Jun-00

8-Aug-00

14-Aug-OO23-Aug_-005-Sep-OO

29-Sep-00

6-Oct-00

9-Oct-00

9-Oa-00

13-Oct-00

6-Nov-OO

6-Nov-OO

5-Dec-00

ll-Dec-00

22-Dec-00

12-Jan-01

15-Jan-01

16-Jan-01

22-Jan-01

15-Feb-01

15-May-01

6-Jul-01

31-Jul-01

6-Aug-01

30-Aus-Ol—at-

3-Sep-01

24-Sep-01

29-Oct-01

20-Dec-01

57

37 ACAP

38 BLTA

39 VOKS

40 JAKA

41 ASDM

42 FMII

43

44

45

46

47

48

49

_5051

_5253

HEXA

MRAT

SMRA

PANS

BBIA

PBRX

BDMN

NISP

SMMA

CITA

MTFN

_5455

PNIN

CFIN

56 SMSM

57 PNLF

58

59

UNVR

AHAP

60

61

SUBA

62

63

64

65

66

67

68

69

70

CNKO

POOL

EPMT

BNTI

KLBF

TLKM

RALS

UNSP

BLTA

DAVO

58

Andhi Candra Automotive Products Tbk 7-Jan-02

Berlian Laju Tanker Tbk 16-Feb-02

Voksel Electric 19-Mar-Q2

Jaka Artha Graha Tbk

Asuransi Dayin Mitra TbkFortune Mate Indonesia Tbk

l6-May-02

29-May-02

2-Jul-02

Hexindo Adiperkasa TbkMustika Ratu Tbk

Summarecon Agung TbkPanin Sekuritas Tbk

Bank Buana Indonesia Tbk

29-Jul-02

2-Aug-02

12-Aug-02

18-Sep-02

18-Dec-02

Pan Brothers Tex Tbk 10-Jan-03

Bank Danamon Tbk 22-Jan-03

Bank NISP Tbk 10-Feb-03

Sinar Mas Multhi Artha Tbk 4-Mar-03

Cipta Panelutama TbkGlobal Financindo Tbk

21-Feb-03

6-Mar-03

Panin Insurance Tbk 3-Jun-03

Clipan Finance Indonesia TbkSelamat Sempurna TbkPanin Life Tbk

2-Jul-03

8-Jul-03

28-Jul-03

Unilever Indonesia Tbk

Asuransi Harta Aman Pratama TbkS-Sep-03

15-Seo-03Suba Indah Tbk l-Oct-03

Central Korporindo TbkPool Advista Indonesia Tbk

19-Nov-03

5-Dec-03

Enseval putra Mega Trading TbkBank Intemasional Indonesia Tbk

ll-Dec-03

23-Dec-03

Kalbe Farma Tbk 2-Jan-04

Telkom Tbk

Ramayana Lestari Sentosa Tbk

Bakrie Sumatra Plantations Tbk

28-Sep-0422-Oct-04

3-Nov-04

Berlian Laju Tanker TbkDavomas Abadi Tbk

9-Nov-04

17-Dec-04

LAMPIRAN 2

DAFTAR PERUSAHAAN YANG TIDAK MEMENUHI KRJTERL*

59

iVO^ KODE NAMA PERUSAHAAN^ TGL PEMECAHAN ALASANTRIM

RiMBA

MEDC

APLI

UNTR

TRST

BASS

ESTI

ASIA

10 SUBA

J_l12

14

15

_16_1718

19

20

21

22

CPIN

DSFI

RALS

BBCA

SMPL

SIMM

TBLA

ACAP

BLTA

HEXA

MRAT

SMRA

BBIA

NISP24

25

26

-IZj28

29

CITA

PNLF

AHAP

EPMT

BLTA

Trimcgah Securities TbkBcntocl International InvestamaTbkMcdco Encrgi Intemasional TbkAsiaplast Industries TbkUnited Tractors TbkTrias Sentosa Tbk

Bahtera Adimina SamuderaEver Shine Textile Industry TbkAsia Grain International TbkSubalndah Tbk

Charoen Pokphand Indonesia TbkDharma Samudera FishingIndustries TbkRamavana Lestari Sentosa TbkBank Central Asia Tbk

Summitplast InterbenuaSurya Intirindo Makmur TbkTunas Baru Lampung TbkAndhi Candra Automotive ProductsTbkBerlian Laju Tanker TbkHexindo Adiperkasa TbkMustika Ratu Tbk

Summarecon Agung TbkBank Buana Indonesia TbkBank NISP Tbk

Cipta Panelutama TbkPanin Life Tbk

Asuransi Harta Aman Pratama TbkEnseval putra MegaTrading TbkBerlian Laju Tanker Tbk

24-Apr-OO25-Apr-OO

-Jun-00

23-Aug-OO-Sep-00

9-Oct-00

13-Oct-00

U-Dec-OO

22-Dec-OO

12-Jan-01

15-Jan-01

22-Jan-Ol

15-Feb-01

15-Mav-01

31-Jul-Ol

30-Aug-0129-Oct-01

7-Jan-02

16-Feb-02

29-Jul-02•). Aug-02

12-Aug-0218-Dec-02

!0-Feb-03

21-Feb-03

28-JuI-O:

15-Sep-03

ll-Dec-03

9-Nov-04

Bonus Share

Right IssueData Tidak LengkapRight Issue

Bonus Share

Stock Dividend

Warrant

Right IssueWarrant

Right IssueBonus Share

Warrant

Data Tidak LengkapWarrant

Data Tidak LengkapData Tidak LengkapBonus Share

Data Tidak LengkapWarrant

Data Tidak LengkapData Tidak lengkapStock Dividend

Right Issue

Stock Dividend

Data Tidak LengkapWarrant

Stock Dividend

Data Tidak LengkapWarrant

LAMPIRAN 3

DAFTAR SAMPEL AKHIR

PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT TAHUN 2000-2004

NO KODE NAMA PERUSAHAAN TGL PEMECAHAN

1 BHIT Bhakti Investama Tbk 8-Feb-002 TMPI AG1S Tbk 18-Fcb-OO

3 ASGR Astra Graphia Tbk 7-Mar-00

4 SONA Sona Topas Tourism Industry Tbk 7-Apr-005 TIRT Tirta Mahakam Plwvood Tbk 15-Mav-00

6 MREI Maskapai Rcasuraiisi Indonesia Tbk 8-Aua-00

7 MIRA Mitra Rajasa Tbk 14-Aug-008 INDF Indofood Sukscs Makmur Tbk 29-Scd-OO

9 AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk 6-Oct-OO

10 MITI Sivvani Trimilra Tbk 9-Ocl-00

11 INTA Intraco Penta Tbk 6-Nov-OO

12 UNVR Unilever Indonesia Tbk 6-Nov-OO

13 FAST Fasuood Indonesia Tbk 5-Dec-00

14 ULTJ Ullrajaya Milk IndusUics Tbk 16-Jan-Ol

15 TURI Tunas Ridean Tbk 6-Jul-01

16 SRSN Sarasa Nugraha Tbk 6-Aua-01

17 SDPC Millenium Pharmacon International Tbk 3-Sep-0118 HMSP HM Sampocrna Tbk 24-Scd-OI

19 STTP Siantar Top Tbk 20-Dec-01

20 VOKS VokscI Electric 19-Mar-02

21 JAKA Jaka Artha Graha Tbk 16-Mav-02

22 ASDM Asuransi Davin Mitra Tbk 29-Mav-02

23 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk 2-Jul-02

24 PANS Panin Sekuritas Tbk 18-Sep-0225 PBRX Pan Brothers Tex Tbk 10-Jan-03

26 BDMN Bank Danamon Tbk 22-Jan-03

27 SMMA Sinar Mas Multhi Artha Tbk 4-Mar-03

28 MTFN Global Financindo Tbk 6-Mar-03

29 PNTN Panin Insurance Tbk 3-Jun-03

30 CFTN Clipan Finance Indonesia Tbk 2-Jul4)3

31 SMSM Selamat Sempurna Tbk 8-M-03

32 UNVR Unilever Indonesia Tbk 3-Sep-0333 SUBA Suba Indah Tbk l-Oct-03

34 CNKO Central Korporindo Tbk 19-Nov-03

35 POOL Pool Advista Indonesia Tbk 5-Dec-03

36 BNII Bank Intemasional Indonesia Tbk 23-Dcc-03

37 KLBF Kalbe Farma Tbk 2-Jan-04

38 TLKM Tclkom Tbk 28-Scp-0439 RALS Ramav ana Lestari Sentosa Tbk 22-Oct-04

40 UNSP Bakric Sumatra Plantations Tbk 3-NOV-04

41 DAVO Davomas Abadi Tbk 17-Dec-04

60

....

..,

I.A

MP

IUA

.N4

DA1A

(I.O.

SINU

PRICK

DANn

HCKl-

KN*P

KRIM

CUNC

ANSA

HAM

SAMP

E,PK

K,SAH

AAN

NONS

TOCK

SPUT

TAHU

N2000

-2004

NO

k'o

in:

NA

MA

I'K

UU

.SA

IIA

AN

1A

AI.

I

AII

DA

Ast

raA

rpi

Lcx

lnri

Th

k

Asu

rans

iH

imi

Dun

nA

ria

Thk

Al.

kA

Ala

kasa

Indu

slri

mln

llik

AN

TM

Anc

kaT

amha

naI'b

kA

SH

I

AS

H

Asu

rans

iB

nila

imll

ik

Asl

ruIn

lem

ati

on

alT

hk

AU

TO

Ast

raA

ulop

arls

Thk

HI'

lN

lill

'l'

III

I'ina

iieo

Indo

nesi

aT

hk

10H

NH

K

Hliu

tvan

aial

ain

ilah

Per

nuii

Tbk

lakr

ieA

Hio

ther

sll

ikH

NO

AIl

ink

Nia

pa

Tb

k1

2I1

NI.

IIl

ink

I'em

mla

Tli

k13

IHI.

MI

liu

mi

Res

ou

rces

'Iti

k1

4C

PD

WC

ipen

daw

aA

gro

lndu

slri

Tbk

15D

AR

TD

tila

Aii

Bim

JaR

eall

yIW

.16

DN

KS

Dnn

kos

Inl

Min

ilor

ios'[

"bk

17

UJ'l

T.

CiK

IV

IID

TX

Cia

jflli

Tm

ii'g

alT

lik

Ure

alR

iwrr

Inte

rnat

iona

lT

hk

1'ai

uisi

aIn

Jusv

nlO

NIb

k2

0II

KR

Oll

cni

Supe

rmar

ket

Tli

k_2

±IN

CI-

'

IND

R

INK

I'

•KJ

IMA

-ill

27

2X 29

.10

.11,

.12

.1.1

.15

•H'R

S

kll

l.M

I.M

SI

I

I.P

UN

l.l'

IN

I.P

I.I

I.P

IT

Ml

PI.

rd

tx

scco

36

37

_38

39

SM

CH

TII

MS

TI-

'CO

TO

KA

40

IK[M

_"l

NIC

lixl

ncil

raI'i

nanc

eIb

k

Inla

i)W

ijav

aIn

lcm

alio

nal

llik

hxlo

ram

aSv

iifl

ieli

cs'l

lik

lixt

atik

ial

Pul

pft

Pape

rT

hkJA

PI'A

Com

leed

Indo

nesi

aT

bkJa

vaI'a

riSl

oel

llik

kab

elin

do

Mu

mi

Tb

k

Lio

nnie

shP

rim

aT

bk

l.ipp

oH

ank

llik

Mnl

liP

rim

aSe

jahl

era

Tbk

l.ipp

ol-.

-N'u

ill

ikP

ieil

icI

llam

all

ik

Mnl

lipi

'laiC

orpo

iali

oii'

llik

Kod

aV

ivn

lex

Tb

kS

uca

co

Tb

k

IIol

cim

Indo

nesi

a'l"

bk

Icii

ihan

aM

ulin

Seni

anan

Ibk

flt-

ICO

'IT)k

Ti|;a

Rak

saSa

lria

Ibk

I'ahr

ikK

oili

isT

jiw

iK

imia

Thk

I'ii

fuul

Inda

hC

alia

va'll

ik

21

)00

20

01

15

01

.75

9X

0.7

2

66

9.7

53

69

.37

62

0.5

319

8.81

1

11

07

.15

90

8.1

6

14

25

.44

38

2.5

5

2*

87

.13

19

04

.80

19

56

.88

14

62

.45

32

2.3

41

79

.49

12

8.5

64

1.9

2

15

1.5

34

9.0

0

10

1.7

26

3.0

4

29

1.1

55

0.8

6

19

1.5

97

5.5

9

71

8.3

94

47

.84

17

8.5

49

6.2

!

81

8.8

15

27

.63

59

8.0

32

52

.00

64

8.2

45

37

.41

54

8.4

34

60

.63

16

15

.54

97

2.4

5

46

9.8

11

85

.53

r..

9.1:

53

5.4

9

94

.03

56

8.4

17

37

.34

97

2.7

3

42

3.9

31

75

.73

39

4.2

31

25

.94

41

8.4

12

12

.18

88

1.4

96

84

.08

11

8.1

07

2.7

1

15

66

.84

10

08

.47

36

2.4

79

3.1

2

74

6.4

01

98

.80

63

3.4

92

98

.31

11

67

.26

99

0.3

1

75

1.5

19

23

.37

43

9.7

74

05

.84

24

42

.68

28

29

.49

62

8.3

53

85

.41

(I.

OS

INt;

I'H

ICK

20

02

15

15

.56

27

3.2

2

16

8.7

3

82

3.4

1

37

7.4

1

30

95

.71

15

94

.18

29

7.6

9

26

.61

21

.59

64

.47

47

.63

33

.41

22

8.2

4

95

.59

53

0.6

9

22

4.7

8

41

6.5

9

17

3.2

7

11

26

.94

18

2.1

8

43

7.1

0

57

2.1

0

20

9.9

2

11

3.4

5

12

8.8

4

98

.10

82

4.2

9

62

.67

60

0.4

1

53

.55

25

5.0

0

25

6.5

1

10

95

.51

96

6.2

2

25

5.6

5

25

86

.73

29

8.4

7

20

03

15

42

.57

25

2.7

5

12

2.4

8

92

851

34

10

7

35

62

.09

14

33

.26

52

5.7

6

29

.90

17

.27

34

.11

30

.97

10

0.2

3

22

7.1

3

11

3.7

8

84

7.2

3

41

2.1

1

57

7.1

0

25

02

7

92

9.2

5

11

9.6

5

28

4.5

2

45

2.3

4

38

4.3

8

21

3.3

3

24

8.6

0

71

.84

45

4.0

0

45

1.3

9

51

5.0

8

35

.46

15

6.1

5

18

8.6

6

90

6.2

2

99

6.4

9

29

1.8

2

22

09

.81

19

4.1

9

20

04

HA

TA

2

23

46

.50

15

77

.42

44

0.2

34

01

.06

14

8.7

32

51

.87

13

93

.46

10

32

.14

37

4.7

95

80

.25

64

11

.83

35

72

.31

15

32

.57

15

95

.87

10

57

.16

47

6.4

9

71

.74

59

.75

46

.64

57

.21

22

9.7

79

8.6

2

55

4.0

71

94

.94

60

7.9

02

01

.74

74

.88

33

9.3

0

15

9.8

11

28

.79

74

2.4

36

93

.36

57

1.0

64

11

.60

47

9.0

0•>

3I.6

7

42

2.3

43

72

.19

13

83

.82

12

05

.60

12

3.1

72

16

.07

34

8.6

54

92

.98

50

2.9

06

07

.76

75

5.6

68

12

.01

19

8.5

92

25

.01

58

3.8

22

96

.29

72

.26

17

4.5

6

98

9.5

27

66

.68

56

9.0

0

10

95

.02

25

4.7

7

95

7.1

6

47

.34

11

8.3

9

78

.42

28

6.9

5

30

2.1

43

35

.82

84

6.6

8

10

27

.80

10

01

.20

93

3.0

8

38

0.1

53

5-1

.65

22

93

.05

24

72

.35

23

1.8

73

12

0.5

03

46

0.4

13

60

7.7

63

11

7.3

63

47

.66

35

19

.71

33

65

.15

13

63

.70

22

33

.28

24

1.8

2

12

48

.98

18

2.1

63

83

.64

12

84

.69

18

05

.89

91

7.6

3

24

79

.46

61

7.7

9

18

10

.46

20

00

16

43

3

8li

:

47

9

23

79

4

16

02

14

26

80

37

21

3

42

69

93

97

11

98

(

64

80

91

58

20

01

9

84

0

87

90

17

95

2

37

73

4

48

04

63

8

63

34

29

8

23

1

14

64

5

16

34

39

40

49

75

f

14

24

25

24

89

8

26

13

60

90

2(

13

36

03

2i:

67

:

11

60

46

13

0

31

0

79

64628

384

KUKK

1IK

.NSI

l'KH

»A«A

XGAN

SAH

AM

"2(101

2002

76360

4475

188

26445

5008

191067

299(4

2030

3098

15270

6008

2706

18132

34

972

10201

24785

1798

326

8815

80

156;

19224

116902

1061

349

171

15009

13

40244 15

99106

154

2378

9667

87

15

29

64780

1062

65305

% 67

28391

1577

176684

16525

2583

2111

11663

35657

5000

7856 16

2X3

11351

36102

786

1X6

3566 19

1369

80X6

58618

302

620

1057

41269

9726

46274 23

340

36937

16

131 16

15864

326

2003

40467

138

113

27366

"T373

'W458

11208

4277

3382

17901

154531

747

n91349

27

67.1

13713

5.1456

953

70

2293

30

2965

1.1405

82159

2568

2206

1657

91

34251 15

5781

33144

46

90

62639

46

269

10

23869

682

2004

3190:

387

13

5707;

1513

75163

1611.

25246

12918

102668

55573

16243

113759 17

358

846:

26677

1208

90

967

9919

1176(1

51354

1188

9X90

2711

152

17507

52

7418

4458 16

13

KATA2

4o093.4

2642.6

[76

32613.6

2214.6

137010.4

22204.4

7681

6187.2

31897.6

23834.2

8115.6

50223

190.8

2215.2

12335.8

35750.8

1909.8

26;

4395

86.4

3625.

13425.2

94494.4

1833.6

2764.

1408

69.6

26586.8

21.8

39855.8

10.6

63317

90.2

702.6

56322.25

53

152

10

22318

161

66.4

175.4

28.8

3X295.8

52.1

0\

Minggu kc-

I

10

II

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

J238

39

40

_4J42

43

44

45

46

47

48

49

SO

51

52

Rita-raU

LAMPIRAN 5

DATA HARGA PENUTUPAN SAHAM MINCGUAN

AHAP

400

400

400

400

400

400

ASCK

750

650

700

650

BHIT

700

650

FAST INDK I.NTA

175

ISO

ISO

125

125

125

125

MIRA

125125

125125lOO'lOO'IOO'IOO"IOO"IOO"50"75 "125"IOO"IOO"IOO"130 "200 ~200 ~225"330 "325 "400 "575 ~425 ~423 ~400~375 ~375 ~375

350

300"300

300

300

275

250

250

300

325

300

330

300

423

425

S00

400

425

.430

400

475

400

400

400

400

400

400

400

425

425

425

425'425'425'425'425"

_S2S"525"525 "525 "525"525 "525"525 "525 "525 "525

525 ~525 ~525 ~525~323"525 ~550~550

550 ~530 ~350

550

550 ~550

350

725

2000

2000

2500

625

625

575

550

325

550

550

575 '650 '673 '650"600'675 "775 "87S"925 "1000 "1150 "1800 "1625 "1625 "1500 "1500 "1450 ~1450 ~1400 ~1300 "1425"1375

1375 ~1375 ~1400 ~1400 ~1475

147S

1500

1475 ~1573

2473

3900

3925

3400

3473

3750

3575

3725

4125

725

700

675

630

600

373

325

425

400

425

425

325

530

523

600"625'_650"_650"630 '850"850 "850 "92S"9S0"1100 "nop"1050 "I07S"925"925 "930 "925 "525 ~500 ~430 "475 "475 ~300 ~630

623 ~750 ~WO

850 ~800

800

900

1050

1250

1300

S75

375

575 '575 '375'575'575"575"575 "575"575"575 "575 "625 ~6S0"650 "650 "650 "675"700"700 "700"1800 "2000 ~2300 ~3000 ~3500"4500 ~5000 ~5000 ~5000 ~5000

5800 ~3575

4500

5475

4300

•4300

4300

4300

4300

3800

7000

7000

7000

7000

9000

9500

9800"8500 '9500 '

5075

4800

4850

4450

4600 '4900"4725 '4875 '4600 "4950 "5100"3430 "6300 "6250 "5575 "6400"7830 "88S0"8473 "80S0"8500"9350 "IIIOO"9150 ~9525 ~9450 "9100 ~8650 ~8300 ~8400 ~777S~7900~8425

8025

7900

7775

7123 ~8000

7800

7500

7950

8100

8650

8625

8950

8250

8525 '8700"8500'8600 '8750 "

100

100

100

75

75100

125

100

100

200

300"250 "323'300 '475 '500"62s"60o"600 "625 "725"725 "700 "700"700 "800 "975 ~875"875 "823"925~900~850 ~900~830 ~1100 ~1300 ~1450 ~1350 ~1575 ~1725

1675

1700

1600

•MIT1

75

MREI

1700

1700

1700

1700

SONA

325

;J25275

300'275 '275 '225 "

~27S"250 "250 "223 "200 "200"225"

75

75757S757575"IOO"75 "125 '125 'IOO"IOO"100 "100 "100 "250 "275 "325 "475"523 "775 "825 "775~900"975 "975"1050 "1200 ~725"675 ~675 ~400~375 ~375

400

475

475

450 ~S00~323

773

600

575

523

500

500

525

SSO

600

1700

1700

1700

1700

1700

1700

1700

1700

1700

1700

1700 '1700 '1650 '1650 "1630 "1650 '1650 "1650 "1600"1600"1600"1600"1600 "1600 "1600 "1600 "1600 "1600 "1600 "1600 "1600 ~1600 "1600 "1600 ~1600 ~1600 ~1600

1600 ~1600 ~1600 ~1600 ~1600

1600

1600

1600

1600 ""1600

225

225

225

375

450

700

650"650'675 '625 '600 '500"525 '575"575"600 "575 "525"575 "525 "525 "500 "300"400"_550~575"550"600 ~575 ~575~600 ~625_650

675 ~650 ~650 ~800

823 ~477.40

62

T1RT TMPI

925

-824

750

675

650

625

550

UNVR

30000

-30000

29975

30000

30000

30000

30000

30000

30000

30000

30000

30000

30000

27000

27000

24500

24500

33000

3S000

34930

34930

33000

33000

33000

33000

40500

41200

41200

42000

41000

41600

41000

43000

50000

70000

70000

74500

6S0O0

72000

66000

65000

80000

74500

7700Q

80000

91000

88000

91000

110000

115200

115200

115000

975

1000

1150

975

1000

1150"975'IOOO'1150 "975'1000 '1150 "975"IOOO"1130 "973 "IOOO"1150"975"1000 "1150 "975 "IOOO"1150"975~IOOO"1150"975 ~IOOO"1150 ~975 "1000

1150

975 ~1000 ~1150~975 ~1000

1150

975

1000

1150

975

IOOO""IISO

975

1000

1150

975

1000

1150

575

475

625

550

350

550

500

475

500

700

650

625

600

600

725

825"900 "775'700"850 "750"775 "725 "625"650"625"600 "550"575 "323"575"625 "625"600"673"650 "77$ "825 ~900~800 "875~900~1050 ~1250 ~1250

582.35 1512.7S| 733.82 3363.24 7440.69 636.27 271.57 432.35 1637.25 1041.67 702.4015122614

MInggu kt-

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

HMSP

17900

18IS0

"17950

15625

17150

16250

13875

12150

13600

12300

13300

13075

12600

11400

11575

11100

11475

13425

12975

12325

11725

11025

12325

12200

12223

12700

13775

13750

13880

13650

13175

13200

13000

13090

12475

12650

11675

10100

11255

11250

11000

12150

11700

11350

13600

13450

14500

14100

15850

15600

14900

SDPC

1100

1100

TtOO

1100

1100

1000

1350

14S0

1450

1250

1025

1023

1025

1025

1025

1025

1025

1025

1025

1025

1025

1025

1025

1100

700

700

700

700

700

705

710

750

690

850

850

850

800

605

685

750

725

750

700

725

700

700

700

700

750

850

10S0

SRSN

600

600

~600

600

600

750

750

750

600

600

800

700

800

950

925

900

750

750

800

850

800

800

800

800

800800

795

700

800

950

900

950

810

800

800

850

800

900

900

900

900

900

900

900

900

900

900

900

900

925

STTP

3950

3950

"3950

3950

3600

3700

4000

4100

4100

4100

4100

4000

4200

4200

4200

4200

3900

3500

3300

3700

3700

3700

4200

4200

4000

4000

4000

3300

2600

2400

2200

2025

2050

2635

2400

2900

2500

2500

3000

3800

3500

3S00

3500

3350

3600

3500

1550

1500

1575

1200

1450

TUR1

1350

1500

1300

1475

1500

1300

1325

1500

1400

1425

1475

1825

2150

2175

2025

1925

2000

2050

2000

1975

2000

1900

1900

1925

1900

2000

2000

2000

1955

1900

1990

2030

1930

1705

1490

1460

1330

1030

1150

1250

1135

1200

1150

1125

1125

1125

1150

1125

1125

1100

1125

IILTJ

1125

1175

1150

1350

1175

1275

1225

1200

1075

1175

1125

1100

1100

1025

1050

1025

975

975

975

950

900

850

875

950

IOOO

975

990

1000

1005

980

1015

1050

1100

1125

1220

1115

1022

1130

1125

1080

1075

1050

1175

1100

1125

1150

1150

1100

1125

1175

ASDM

370

390

360

380

430

375

390

420

400

400

395

355

360

360

330

300

285

330

340

335

380

385

400

380

385

375

360

370

365

345

345

345

345

350

325

325

285

280

245

260

260

240

250

250

275

325

325

325

325

325

FM1I

700

700

675

700

700

675

675

700

675

650

625

625

625

625

625

625

575

600

575

600

600

600

600

625

650

650

630

650

625

650

625

650

650

625

650

650

625

700

700

700

700

700

700

700

700

700

725

725

750

775

775

775

JAKA

295

190

220

230

205

205

205

295

220

200

160

150

110

150

150

110

120

150

130

120

150

ISO

150

115

135

145

130

130

130

140

135

150

140

140

185

170

150

150

140

120

115

135

135

135

IIS

185

225

290

365

405

385

775

PANS

305

280

275

280

305

290

295

290

290

280

260

230

245

215

215

190

215

225

215

215

225

225

225

240

325310

295

320

330

320

325

295

283

280

265

250

245

220

215

205

205

205

220

200

200

200

205

265

265

275

290

295

VOKS

290

290

290

290

270

280

270

275

275

275

275

275

275

275

275

275

275

250

250

250

250

250

250

250

260

260

260

260

325

325

325

325

325

250

250

250

250

200

140

175

165

165

175

195

180

175

175

175

225

200

200

200

BDMN

280

270

275

270

295

280

335

340

345

365

410

525

525

525

550

550

525

500

525

500

490

460

470

450

443

415

380

370

_380370

365

345

370

370

350

340

330

330

325

325

320

305

320

320

345

355

360

370

365

325

350

63

BNII

25

25

25

20

25

25

25

20

25

30

30

30

30

25

25

30

30

25

30

25

20

15

15

20

135

130

120

120

US

120

90

95

90

75

85

75

65

60

40

50

45

35

40

40

40

40

40

40

50

50

50

55

CF1N

110

120

125

135

140

125

130

130

125

135

135

135

160

150

225

220

215

210

230

220

200

210

205

235

220

210

205

190

180

145

155

150

155

170

160

145

145

135

130

125

110

liO

110

125

130

120

120

130

125

120

125

Rata-rata 13245.59 912.16 807.10 3318.73 1600.10 1079.14 341.10 664.42 187.21 256.54 247.88 384.41 49.71 156.67

toZ3i£

aa

1<a

5!

s:s

Ss

s

s

Zzeaa.

z(hH2s

OXzo

§ON

©

aaa

©ag«N

I

g

g

ss

gVO

o©aa

g

g8

5

oM

g

8Ia

s

a

gs

<nm

a

?

o

gi-.

g8

a

g

a

ag

s

og

388

g

ooOS

g8oVI

8

8omm

8

8

©•i

"O

o3£

20»

o

g00

o3

gr-

©s

«

g88

©

ogg

ov>

Oo3

>on•n

lv.

oVI

3

oVO

e*

©

g

©©o

8oVI

04

LAMPIRAN 6

DATA FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM TAHUNAN

65

NO Kode NAMA PERUSAHAAN TGL FREKWENSI

STOCK SPLIT1 AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk

PENGUMUMAJ>

ASGR

BHIT

Astra Graphia Tbk

Bhakti Investama TbkFAST Fastfood Indonesia TbkINDF

INTA

MIRA

8 MITI

MKEI

10 SONA

11 TIRT

TMPI

13 UNVR

14 HMSP

15 SDPC

16 SRSN

17 STTP

Indofood Sukses Makmur TbkIntraco Penta Tbk

Mitra Rajasa TbkSiwani Trimitra Tbk

Maskapai Reasuransi Indonesia TbkSona Topas Tourism Industry TbkTirta Mahakam Plywood TbkAGIS Tbk

Unilever Indonesia Tbk

HM Sampoema Tbk

Millenium Pharmacon International TbkSarasa Nugraha Tbk

18 TURI

19 ULTJ

20 ASDM

21 FMII

22 JAKA

23 PANS

24 VOKS

25 BDMN

26 BNII

27 CFIN

28 CNKO

29 MTFN

30 PBRX

Siantar Top TbkTunas Ridean Tbk

Ultrajaya Milk Industries TbkAsuransi Dayin Mitra TbkFortune Mate Indonesia TbkJaka Artha Graha Tbk

Panin Sekuritas Tbk

Voksel Electric

Bank Danamon Tbk

Bank Intemasional Indonesia TbkClipan Finance Indonesia Tbk

Central Korporindo TbkGlobal Financindo Tbk

31 PNIN

32 POOL

33 SMMA

34 SMSM

35 SUBA

36 UNVR

37 DAVO

38 KLBF

39 RALS

40 TLKM

41 UNSP

Pan Brothers Tex Tbk

Panin Insurance Tbk

Pool Advista Indonesia TbkSinar Mas Multhi Artha Tbk

Selamat Sempurna TbkSuba Indah Tbk

Unilever Indonesia TbkDavomas Abadi Tbk

Kalbe Farma Tbk

Ramayana Lestari Sentosa Tbk

Telkom Tbk

Bakrie Sumatra Plantations Tbk

6-Oct-00

7-Mar-00

8-Feb-00

5-Dec-00

29-Sep-00

6-Nov-OO

14-Aug-00

9-Oct-00

8-Aug-00

7-Apr-00

15-May-00

18-Feb-00

6-Nov-OO

24-Sep-01

3-Sep-01

6-Aug-0120-Dec-01

6-Jul-01

16-Jan-01

29-May-02

2-Jul-02

16-May-02

18-Sep-02

19-Mar-02

22-Jan-03

23-Dec-03

2-Jul-03

19-Nov-03

6-Mar-03

10-Jan-03

3-Jun-03

5-Dec-03

4-Mar-03

8-Jul-03

l-Oct-03

3-Sep-03

17-Dec-04

2-Jan-04

22-Oct-04

28-Sep-04

3-Nov-04

TAHUNAN

25

14222

16189

150

64214

13334

5426

19838

12

8038

1079

28606

522

91864

791

654

278

11612

44693

1139

1346

3580

6967

218

6938

12468

13877

61078

478

838

12467

1441

1964

3873

6477

22684

31542

14917

130172

10456

NO

KO

DK

AII

AI'

I'M

I'I

TIK

I-

SO

NA

mk

j:i

Mil

l

MIR

A

1N

TA

IND

1-

10

I'A

ST

IIH

I11

1

12

AS

OR

13U

NV

R

14U

I.I'

J

15T

UR

I

16

SR

SN

17S

DI'

C

18II

MS

I'

19S

TT

1'

20

VO

KS

21JA

KA

22

AS

IJM

23

1-M

11

24

PA

NS

25

I'll

RX

26

DD

MN

27

SM

MA

28

MT

I-N

29

I'N

IN

30

CF

IN

31S

MS

M

.12

UN

VR

.13

SU

BA

34

CN

KO

.15

'()(

)!.

-Hi

BN

II

.17

Kl.

lll-

'

.18

TI.

KM

19K

AI.

S

UN

SI'

40

lii

DA

VO

LA

MP

IRA

N7

FRKK

UKNS

IPER

DAGA

NGAN

SAIIA

VI(x)

7HAR

ISEB

ELUM

(T-7)

DAN

7HAR

ISES

UDAH

(T+7)

STOC

KSP

LIT

-7-5

0

33

88

24

55

55

4

55

47

68

52

25

30

0

19

81

12

96

58

4

93

76

75

12

13

45

31

14

15

61

10

27

3

37

54

04

43

0

0

26

32

05

20

22 13

17

16

41

50

39

44

64

11

2

14

20

83

82

67

36

14

5

47

66

82

_95

102

II9

0

41

5

19

29

5

60

i} 15 15

10

9

18

6

14

13

56

25

0

20

6

24

4

15

2

18

9 0

19

4

25

20

14

5

38

0 5

54

9

17 18

20

23

7

14

1

56

14

6

19

23

3

34

J67

_58 39 0

-J

0

59

7

37

83

29

16

9

24

5

66

95

86

42

3

52

2

52

10

10

3

17

9

96

39

91 46

71

0

70

27

-2 37

8

24

1

41

12

7

51

7

10

76

30

35

3

50

6

53

73

87

12

3

28

9

45

18

8

11

5

28

6

82

14

3

81

67

6 14 10

77

0

41

42

6

69

1

79

76

50

14

6

89

7

26 19 62 10

16

0

11

4

57

22

3

55

33

0

70

40

7

18

9

19

8

26

I 58

0 I4

66

42

5

45 13

24

19

78

1

21

41 14

14

7

89

36

7 0

17

83

45

8 15 38

31

25

6

23

73

78

2

85

54

0

11

5

30

48

7

11

9

11

4 I9T

1 20

91

75

34

50

4

17

77

59

7

78

5-1

30

55

50

31

6

96

61

47

6

13

63

76

t

17

12

0

39

26

1

54

7

22

4 II 87

14 13 76

81 47

14

73

24

81

9

131

23

0

34

4

71

36

0

0

49

7

83

8

42

45

20

5

34

7

85

:

33.1 2!)

14

2

10

0

19

3

2t

58

36

8

44

88

2<X

i

28

(i 44

69

12

67

19

59

59

7

30

20

60

18

42

10

5

46

2

26

35

41

7

33

4

39

9

11

4

11

9

42

98

48

34

8

35

_24 0

72

61

12

5

20

50

10

25

57

0

12

43

25

5

39

3

10

29

24

9

22

2

60

7

_2

12

9

64 0

19

11

7

96

24

9

22

27

36

37

7

58

38

48

42

19 65

64

10

6

Z3

67

1IK

S

42

23

48

1

45

2

18

1

35

4

80

14

7

22

3

11

4

28

73

46

3

40

30

4

17

5

64

0

47

5

53

1

_55

64

11

8

76

2

40

69 6

90

5

24

9

22

8

36

97

12

3

I47

28

8

21

86

9

27

68

11

0

52

6

15

7

37

26

6

32

3

55

2

33

97 13

III

21

09

18

U 25

69

2

28

7

43

8

93

64

18

4

36

8

12

9

10

70

II 68

13

74

22

9

13

25

0

20

0

28

9

24

83

49

8

16

5

RA

TA

2(T

-7)

0.2

85

7

11

79

.14

29

1.8

57

1

10

.14

29

4.1

42

9

20

6.7

14

3

39

.14

29

2.2

85

7

30

3.0

00

0

0.0

00

0

78

6.8

57

1

60

.57

14

2.8

57

1

81

.14

29

12

1.4

28

6

35

8.7

14

3

1.2

85

7

47

9.5

71

4

2.5

71

4

15

.14

29

0.2

85

7

5.4

28

6

2.8

57

1

1.2

85

7

0.2

85

7

38

.00

00

9.7

14

3

7.8

57

1

17

0.8

57

1

10

0.0

00

0

18

.14

29

13

7.5

71

4

29

.57

14

6.5

71

4

0.0

00

0

29

3.7

14

3

90

.28

57

RA

TA

2(T

+7)

0.0

00

0

12

4.5

71

4

12

29

.00

00

11

.42

86

43

4.0

00

0

44

.71

43

50

5.5

71

4

4.8

57

1

10

86

.42

86

0.0

00

0

45

8.2

85

7

47

2.2

85

7

20

.42

86

11

0.4

28

6

16

8.1

42

9

23

4.5

71

4

0.7

14

3

46

9.1

42

9

3.0

00

0

25

.57

14

39

1.8

57

1

53

.57

14

63

.42

86

4.0

00

0

0.2

85

7

23

.71

43

0.0

00

0

2.5

71

4

10

5.8

57

1

20

9.1

42

9

26

.00

00

44

9.8

57

1

47

.85

71

19

8.0

00

0

0.0

00

0

17

9.5

71

4

25

0.7

14

36

20

.14

29

93

.14

29

64

.57

14

3118

.285

7

12

52

0.1

42

9

64

.42

86

12

0.2

85

7

6.5

71

4

OS

OS

67

LAMPIRAN 8

OPERATING INCOME 2 KUARTAL SEBELUM DAN 2 KUARTAL SESUDAH STOCK SPLIT(DALAM MILYAR RCPL4H)

NO KODE NAMA PERUSAHAAN TGL -2 -1 1 21 BHTT Bhakti Investama Tbk 8-Feb-OC1 3 22 96 1052 TMPI AGIS Tbk 18-Feb-OC 2 3 1 03 ASGR Astra Graphia Tbk 7-Mar-OO 59 91 22 524 SONA Sona Topas Tourism Industries Tbk 7-Apr-OO 12 12 12 83 TIRT Tirta Mahakam Plwvood Tbk 15-Mav-00 11 11 22 86 MREI Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk 8-Aug-OO 3 1 1 1.51 MIRA Mitra* Rajasa Tbk 14-Aug-OO 4 4 11 98 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 29-Sep-O0 2285 649 1898 1059 AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk 6-Oct-OO 0.3 0 0.6 0.65

10 MTTI Sivvani Trimitra Tbk 9-Oct-OO -18 -11 -j -211 INTA Intraco Penta Tbk 6-Nov-OO 40 29 31 34.512 UNVR Unilever Indonesia Tbk 6-Nov-OO 791 536 445 62713 FAST Fastfood Indonesia Tbk 5-Dec-00 24 16 28 3414 ULTJ Ultrajava Milk Industries Tbk 16-Jan-01 29 41 51 6115 TURI Tunas Ridean Tbk 6-Jul-01 84 94 112 6516

17

SRSN Sarasa Nugraha Tbk 6-Aug-01 -21 -29 -15 25SDPC Millenium Pharmacon International Tbk 3-Sep-Ol 21 15 14.2 24.6

18 HMSP HM. Sampoerna Tbk 24-Scp-01 1125 1347 694 176419 S'lTP Siantar Top Tbk 20-Dec-Ol 32 35 34 3920 VOKS Voksel Electric Tbk 19-.\tar-02 5 6 4 -121 JAKA Jaka Artha Graha Tbk 16-May-02 0.9 0.2 1 0.122 ASDM Asuransi Davin Mitra Tbk 29-NUV-02 8 6 5 1023 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk 2-Jul-02 5 424 PANS Panin Securities Tbk 18-Sep-02 66 4 7 4425 PBRX Pan Brothers Tex Tbk 10-Jan-03 20 12 13 826 BDMN Bank Danamon Tbk 22-Jan-03 447 672 894 104427 SMMA Sinar Mas Multhi Artha Tbk 4-.Mar-03

^

j 2 1.3 428 MTFN Global Financindo Tbk 6-Mar-03 -28 -31 -30 -2029

30

PNTN Panin Insurance Tbk 3-Jun-03 300 51 129 129CFIN Clipan Finance Indonesia Tbk 2-Jul-03 12 64 32 42

31 SMSM Selamat Sempurna Tbk 8-Jul-03 74 59 42 9032 UNVR Unilever Indonesia Tbk 3-Sep-03 2116 1257 1346 174933 SUBA Suba Indah Tbk l-Oct-03 -10 -9 -11 -534 CNKO Central Korporindo Tbk 19-Nov-03 3 2.6 4 335 POOL Pool Advista Indonesia Tbk 5-Dec-03 1.4 2 2 336 BNII Bank Intemasional Indonesia Tbk 23-Dcc-03 560 559 623 63237 KLBF fCalbe Farma Tbk 2-Jan-04 573 546 513 61038 'ILKM 'relkom Tbk 28-Scp-04 9959 10003 10425 1371239 ]RALS 1Ramavana Lestari Sentosa Tbk 22-Oct04 137 148 152 17640 1JNSP 13akne Sumatra Plantations Tbk 3-Nov-04 63 74 82 7641 DAVO IDavomas Abadi Tbk 17-Dec-04 75 81 79 83

Observed

LAMPIRAN 9

REGRESI LOGISTIK

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

NONSTOCKSPLIT

STOCKSPLIT

Classification Table4

Predicted

STSPLIT

NONSTO

CKSPLIT STOCKSPLIT

Step 1 STSPLIT NONSTOCKSPLIT

STOCKSPLIT

13

10

28

31

Percentage

Correct

31.7

75.6

53.7Overall Percentage

a- The cut value is .500

SJep1

HARGA

FREK

Constant

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95.0% Cl.fof EXP03)

Lower Upper

.000

.000

.017

.000

.000

.274

.000

.015

.004

1

1

1

.986

.903

.950

1.000

1.000

1.017

1.000

1.000

1.000

1.000

a. Variable(s) entered on step 1: HARGA, FREK.

Correlation Matrix

Constant HARGA FREK

Step Constant 1.000 -.216 -.515

1 HARGA -.216 1.000 -.147

FREK -.515 -.147 1.000

68

Pai

r1

FR

EK

SB

L-

FR

EK

SS

D

LA

MP

IRA

N10

PA

IRE

DT

-TE

STF

RE

KU

EN

SIP

ER

DA

GA

NG

AN

SAH

AM

Pai

red

Sa

mp

les

Stat

isti

cs

Mean

NS

td.

Dev

iati

on

Std

.E

rro

r

Mean

Pair

1

FR

EK

SB

L

FR

EK

SS

D

13

0.8

64

1

49

0.7

56

1

41

41

24

3.9

60

5

19

45

.22

43

38

.10

02

30

3.7

93

0

Pai

red

Sa

mp

les

Cor

rela

tion

s

NC

orr

ela

tio

nSi

q.I

Pair

lH

RE

KS

BL

&F

RE

KS

SD

41

.34

6.0

27|

Mea

n

-35

9.8

92

0

Pai

red

Sa

mp

les

Tes

t

Pai

red

Dif

fere

nce

s

Std

.D

evia

tio

n

18

74

.89

71

Std

.E

rro

r

Mean

29

2.8

09

7

95

%C

on

fid

ence

Inte

rval

of

the

Dif

fere

nce

Lo

wer

-95

1.6

82

5

Upp

er2

31

.89

86

t -1.2

29

df

40

Sig.

(2-t

aile

d).2

26

•pai

r!E

AR

NSB

L-

EA

RN

SSD

LA

MP

IRA

N11

PA

IRE

DT

-TE

ST

EA

RN

ING

Pai

red

Sam

ples

Stat

isti

cs

Mea

nS

td.

Dev

iati

on

Pai

rE

AR

NSB

L1

EA

RN

SS

D

-.7

48

0

-.6

36

6

41

41

2.6

10

3

3.4

54

3

Std

.E

rro

r

Mea

n

.40

77

.53

95

Pai

red

Sam

ples

Cor

rela

tion

s

NC

orr

ela

tio

nSi

g.

Pal

ME

AR

NSB

L&

EA

RN

SSD

41

.11

2.4

84

Mea

n

.11

15

Pai

red

Sa

mp

les

Tes

t

Pa

ired

Dif

fere

nce

s

Std

.D

evia

tio

n

4.0

88

9

Std

.E

rro

r

Mea

n

.63

86

95

%C

on

fid

ence

Inte

rval

ofth

eD

iffe

ren

ce

Lo

wer

-1.4

02

1

UP

Per

1.1

79

1-.

17

5

df

40

Sig.

(2-t

aile

d).8

62

-J

o