PROGRAM AKTA IV UNIVERSITAS ISLAM DJAKARTA 2008
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of PROGRAM AKTA IV UNIVERSITAS ISLAM DJAKARTA 2008
PROGRAM AKTA IVUNIVERSITAS ISLAM DJAKARTA
2008Perbedaan KTSP dan KBK
Pendahuluan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah konsep kurikulum
yang dikembangkan Departemen Pendidikan Nasional RI untuk
menggantikan Kurikulum 1994. KBK merupakan sebuah konsep
kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan
melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar
performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh
siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi
tertentu.
KBK lahir sebagai implikasi dari Undang-Undang Nomor 22
tahun 1999 tentang pemerintah Daerah dan Peraturan
Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom. Dengan
adanya Undang-Undang tersebut, maka terjadi perubahan
kebijakan pengelolaan pendidikan dari yang bersifat
sentralistik kepada desentralistik. Perubahan kebijakan
tersebut sudah barang tentu berimplikasi pada penyempurnaan
kurikulum. Melalui Kurikulum 2004, daerah diberi keleluasaan
untuk mengembangkan dunia pendidikan di wilayahnya
berdasarkan karakteristik daerah tersebut.
KBK juga lahir sebagai respon atas berbagai persoalan yang
dihadapi dunia pendidikan di Indonesia, diantaranya adalah
pergeseran orientasi pendidikan, dari orientasi berkelompok
kepada individual. Maksudnya pendidikan diarahkan untuk
membentuk individu yang mempunyai potensi dan bakat yang
berbeda dan bervariasi, sehingga perlu pehatikan secara
berbeda
Perbedaan antara KBK dan KTSP
Tabel : Perbandingan Kurikulum 2004 dan 2006
ASPEK KURIKULUM 2004 KURIKULUM 2006
1. Landasan Hukum Tap MPR/GBHN Tahun 1999-
2004
UU No. 20/1999 –
Pemerintah-an Daerah
UU Sisdiknas No 2/1989
kemudian diganti dengan UU
No. 20/2003
PP No. 25 Tahun 2000
tentang pembagian
kewenangan
UU No. 20/2003 –
Sisdiknas
PP No. 19/2005 – SPN
Permendiknas No.
22/2006 – Standar Isi
Permendiknas No.
23/2006 – Standar
Kompetensi Lulusan
2. Implementasi /
Pelaksanaan
Kurikulum
Bukan dengan Keputusan/
Peraturan Mendiknas RI
Keputusan Dirjen Dikdasmen
No.399a/C.C2/Kep/DS/2004
Tahun 2004.
Keputusan Direktur Dikme-
num No. 766a/C4/MN/2003
Peraturan Mendiknas RI
No. 24/2006 tentang
Pelaksanaan Peraturan
Menteri No. 22 tentang
SI dan No. 23 tentang
SKL
Tahun 2003, dan No. 1247a/
C4/MN/2003 Tahun 2003.
3. Ideologi
Pendidik-
an yang Dianut
Liberalisme Pendidikan :
terciptanya SDM yang
cerdas, kompeten,
profesional dan kompetitif
Liberalisme
Pendidikan :
terciptanya SDM yang
cerdas, kompeten,
profesional dan
kompetitif
4. Sifat (1) Cenderung Sentralisme
Pendidikan : Kurikulum
disusun oleh Tim Pusat
secara rinci;
Daerah/Sekolah hanya
melaksanakan
Cenderung Desentralisme
Pendidikan : Kerangka
Dasar Kurikulum disusun
oleh Tim Pusat; Daerah
dan Sekolah dapat
mengembangkan lebih
lanjut.
5. Sifat (2) Kurikulum disusun rinci
oleh Tim Pusat (Ditjen
Kurikulum merupakan
kerangka dasar oleh Tim
Dikmenum/ Dikmenjur dan
Puskur)
BSNP
6. Pendekatan Berbasis Kompetensi
Terdiri atas : SK, KD, MP
dan Indikator Pencapaian
Berbasis Kompetensi
Hanya terdiri atas : SK
dan KD. Komponen lain
dikembangkan oleh guru
7. Struktur Berubahan relatif banyak
dibandingkan kurikulum
sebelumnya (1994 suplemen
1999)
Ada perubahan nama mata
pelajaran
Ada penambahan mata
pelajaran (TIK) atau
penggabungan mata
pelajaran (KN dan PS di
SD)
Penambahan mata
pelajaran untuk Mulok
dan Pengem-bangan diri
untuk semua jenjang
sekolah
Ada pengurangan mata
pelajaran (Misal TIK di
SD)
Ada perubahan nama mata
pelajaran
KN dan IPS di SD
dipisah lagi
Ada perubahan jumlah
jam pelajaran setiap
mata pelajaran
8. Beban Belajar Jumlah Jam/minggu :
SD/MI = 26-32/minggu
SMP/MTs = 32/minggu
SMA/SMK = 38-39/minggu
Lama belajar per 1 JP:
SD = 35 menit
SMP = 40 menit
SMA/MA = 45 menit
Jumlah Jam/minggu :
SD/MI 1-3 = 27/minggu
SD/MI 4-6 = 32/minggu
SMP/MTs = 32/minggu
SMA/MA= 38-39/minggu
Lama belajar per 1 JP:
SD/MI = 35 menit
SMP/MTs = 40 menit
SMA/MA = 45 menit
9. Pengembangan
Kurikulum lebih
Hanya sekolah yang mampu
dan memenuhi syarat dapat
Semua sekolah /satuan
pendidikan wajib
lanjut mengembangkan KTSP.
Guru membuat silabus atas
dasar Kurikulum Nasional
dan RP/Skenario
Pembelajaran
membuat KTSP.
Silabus merupakan
bagian tidak
terpisahkan dari KTSP
Guru harus membuat
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
10. Prinsip
Pengembangan
Kurikulum
Keimanan, Budi Pekerti
Luhur, dan Nilai-nilai
Budaya
Penguatan Integritas
Nasional
Keseimbangan Etika,
Logika, Estetika, dan
Kinestetika
Kesamaan Memperoleh
Kesempatan
Berpusat pada potensi,
perkembangan,
kebutuhan, dan
kepentingan peserta
didik dan lingkungannya
Beragam dan terpadu
Tanggap terhadap
perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan
seni
Perkembangan Pengetahuan dan
Teknologi Informasi
Pengembangan Kecakapan
Hidup
Belajar Sepanjang Hayat
Berpusat pada Anak
Pendekatan Menyeluruh dan
Kemitraan
Relevan dengan
kebutuhan kehidupan
Menyeluruh dan
berkesinam-bungan
Belajar sepanjang hayat
Seimbang antara
kepentingan nasional
dan kepentingan daerah
11. Prinsip
Pelaksanaan
Kurikulum
Tidak terdapat prinsip
pelaksanaan kurikulum
1.Didasarkan pada
potensi, perkembangan
dan kondisi peserta
didik untuk menguasai
kompetensi yang berguna
bagi dirinya.
2 .Menegakkan lima
pilar belajar:
belajar untuk beriman
dan bertakwa kepada
Tuhan YME,
belajar untuk memahami
dan menghayati,
belajar untuk mampu
melaksanakan dan
berbuat secara efektif,
belajar untuk hidup
bersama dan berguna
bagi orang lain,
belajar untuk membangun
dan menemukan jati
diri, melalui proses
pembela-jaran yang
efektif, aktif, kreatif
& menyenangkan.
3. Memungkinkan peserta
didik mendapat
pelayanan perbaik-an,
pengayaan, dan/atau
percepatan sesuai
dengan potensi, tahap
perkembangan, dan
kondisinya dengan
memperhatikan
keterpaduan
pengembangan pribadi
peserta didik yang
berdimensi ke-Tuhanan,
keindividuan,
kesosialan, dan moral.
Dilaksanakan dalam
suasana hubungan
peserta didik dan
pendidik yang saling
meneri-ma dan
menghargai, akrab,
terbuka, dan hangat,
dengan prinsip tut wuri
handayani, ing madia mangun
karsa, ing ngarsa sung tulada
5. Menggunakan
pendekatan
multistrategi dan
multimedia, sumber
belajar dan teknologi
yang memadai, dan
meman-faatkan
lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar.
6. Mendayagunakan
kondisi alam, sosial
dan budaya serta
kekayaan daerah untuk
keberhasilan pendidikan
dengan muatan seluruh
bahan kajian secara
optimal.
7. Diselenggarakan
dalam kese-imbangan,
keterkaitan, dan
kesinambungan yang
cocok dan memadai
antarkelas dan jenis
serta jenjang
pendidikan.
12. Pedoman
Pelaksanaan
Kurikulum
Bahasa Pengantar
Intrakurikuler
Ekstrakurikuler
Remedial, pengayaan,
akselerasi
Bimbingan & Konseling
Tidak terdapat pedoman
pelaksanaan kurikulum
seperti pada Kurikulum
2004.
Nilai-nilai Pancasila
Budi Pekerti
Tenaga Kependidikan
Sumber dan Sarana Belajar
Tahap Pelaksanaan
Pengembangan Silabus
Pengelolaan Kurikulum
Untuk sementara baru 12 aspek yang saya temukan, dimana
hanya 2 (dua) hal saja yang sama, yakni landasan ideologis
dan pendekatan yang digunakan. Sementara 10 aspek lainnya
berbeda sangat nyata, meskipun ada kemiripan pada butir-
butir tertentu.
Bila kita lihat dari beberapa aspek yang terdapat dalam KBK
maupun KTSP, ada kesamaan antara keduanya. Kesamaan tersebut
diantaranya adalah :
1. Pendekatan pembelajaran berorintasi pada kompetensi
(competence based approach).
2 . Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan
keberagaman
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode yang bervariasi
4. Penilaian memperhatikan pada proses dan hasil
belajar (authentic assessment)
5. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber
belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif
Rangkuman
KTSP itu bukan menggantikan KBK, hanya masalah segi aspeknya
saja yang berbeda. Bicara KBK adalah lebih mengacu pada
desain kurikulum. seperti digambarkan oleh Sowel (2002),
desain kurikulum adalah cara mengorganisasikan materi
kurikulum. Sedangkan KTSP lebih mengacu pada tingkatan
(level) pengembangan kurikulum. Dengan kata lain Kurikulum
yang dipakai masih tetap berpola pada KBK, sedangkan segi
tingkat pengembangan sampai pada tingkat satuan pendidikan,
harapannya tentu memberikan otonomi seluas-luasnya kepada
guru dan sekolah untuk mengembangan kompetensi based sesuai
dengan kondisi yang ada di masing-masing daerah
Tetapi pada prinsipnya, model KTSP bukanlah kurikulum baru,
hanya modifikasi dari model kurikulum yang sudah ada. “Jadi
bukan berarti kita ganti kurikulum,”
Daftar Pustaka :
Perbedaan KBK dan KTSP oleh Nanang Rijono ,
www.nanangrijono.worpress.com
Perbdaan KBK dan KTSP oelh Deni Suyatna. ,
www.imtsnurulazhar.wordpress.com