Vattmsma - Universitas Islam Indonesia

127
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN ISTRI MENGHADAPI MASA PERSALINAN ISLAM Vattmsma SKRIPSI DISUSUNOLEH: YEYEN FITRIANI 97 320 002 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2002

Transcript of Vattmsma - Universitas Islam Indonesia

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMIDENGAN TINGKAT KECEMASAN ISTRI

MENGHADAPI MASA PERSALINAN

ISLAM

Vattmsma

SKRIPSI

DISUSUNOLEH:

YEYEN FITRIANI

97 320 002

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2002

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI

DENGAN TINGKAT KECEMASAN ISTRI

MENGHADAPI MASA PERSALINAN

SKRIPSI

Diajukan kepaua Fakultas Psiko.ogi

'universitas Islam Indonesia

Guna Memenuhi Sebagum dari Sya:a;-syarat

I ntuk Memperobh Deryjat Sarjana

DIM'SijNOLFJ! :

YEYEN FITRIANI

97 320 002

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2002

HALAMAN PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Ujian Skripsi

Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia

Dan Diterima Untuk Memenuhi Sebagian

Syarat-syarat Guna Memperoleh

Derajat Sarjana S-I Psikologi

Pada Tanggal

Dewan Penguji

Mengesahkan,

Fakultas Psikologi

Universitas Islam Indonesia

Dekan

Dr. Sukarti

1. Prof. Dr. Sri Rahayu Partosuwido

2. Dr. Sukarti

3. Uly Gusniarti S. Psi

Tanda Tangan

i

5!r11̂

1-I

V

-I?51•I

^^

s!

1s|

8S

1I

T!5

•15

^1

J>.x^>

•S3

IV

MOTTO

< J J r.

Vfc» 'A>»» /w,,,,,,^,, ^^ mamma mtuk Makii 6aj^

»«^„w ,l„„^, me„yap,h„ya kmanya tiga puM Sub,,....(QS. 46: JJ)

n,yLi.

(^•-s-Ljjg i -4JJI

ypa pun „ik,,u,tya„a &„„^^ Uu^^^.^^pun musiOaf, yang me„„„pam„. itu ^ uUmi ^ ^mengutusmu «6agai %uu( un^segcuap ,na„ush, CuHuphi MMmenjadi sa({si. "(QS. 4:79)

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah...Puji syukur kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam

senantiasa penulis limpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad

SAW beserta keluargaNya. Akhirnya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini

setelah melewati han-hari yang panjang dan penuh dengan perjuangan.

Penulis merasa penyusunan skripsi ini memberi makna tersendiri, bersifat

fenomenalogis dan memberikan pengalaman religius. Bergelut dengan kehamilan

dan persalinan sebelum waktunya semakin mendatangkan kebahagiakan serta

mengharukan. Begitu besar kekuasaan Allah SWT dengan menciplakan manusia

yang sesungguhnya diluar kemampuan manusia. Dengan cinta dan kasih

sayangMu yang abadi dilimpahkan pada manusia (Ibu Hamil) semoga

mendatangkan ketenangan dan keikhlasan.

Saling menjaga, saling menyayangi, saling menghargai, saling

memperhatikan dan saling mendukung sesama hamba Allah SWT (Suami Istri)

suatu hal yang familiar tapi penting untuk diingat. Semoga kita termasuk orang

yang ingat akan itu.

Masih banyak kekurangan penulis, bila ada perkataan atau perbuatan

penulis yang kurang berkenan. Dengan segenap hati penulis memohon maaf.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 7 September 2002

Penulis

VI

UCAPAN TERIMA KASIH

Perjalanan panjang ini akhirnya telah membuahkan hasil yang tidak luputdan bantuan dan peran serta p.hak lain, oleh karenanya penulis mginmenyampaikan rasa tenma kasih yang tidak terhingga

Kepada Dr Sukarti selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas IslamIndonesia yang telah membenkan senyuman dan keramahan kepada kami "anak-anakmu" Terima kasih juga saya haturkan kepada Dr. Sukarti yang telah bersediamenjadi dosen penguji sehingga lancarnya proses ujian pendadaran.

Terima kasih kepada Prof. Dr. Sri Rahayu Partosuwido, yang telahbersedia menjadi pembimbing utama penulisan skripsi ini, selalu menyediakanwaktu sekalipun dalam keadaan sakit, selalu membenkan dorongan monlsehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktu yangdiinginkan. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmafNya kepada Ibu.

Terima kasih untuk Ibu Uly Gusmarti, S.Psi, yang telah bersedia menjadipembimbing kedua skripsi ini, selalu menyediakan waktu untuk membimbingpenulisditengah-tengah kesibukan.

Terima kasih untuk Bapak H. M. Bakhtiar, MM, selaku dosenpembimbing akademik yang telah memben bimbingan, dorongan dan motivasikepada penulis selama masa perkuliahan hingga akhir penulisan skripsi ini.

Terima kasih kepada Bu Ratna, Bu Yuli, Pak Fuad, Pak Irwan, Pak Sus,Bu Hepy, Bu Uyun, Bu Retno, Mbak Miftah, Mbak Mira, Mas Sonny, selakudosen fakultas Psikologi UII yang telah membagi ilmunya selama penulis menjadimahasiswa di Fakultas Psikologi UII.

Terima kasih untuk Mas Fery, Mas Widodo, Mbak Mus, Mbak Tiwi, PakSumino, Pak Fatur, Pak Imron, Mbak Umi, Bu Munjiah, Pak Rani, Bu Rohimah,Pak Supnbadi, Pak Alweis Mas, selaku karyawan Fakultas Psikologi UII yangtelah banyak membantu penulis selama masa kuliah hingga akhir penulisan skripsiini.

VI1

Kepada dr Saribin Hasibuan, SpOG, selaku Kepala Direksi Klinik Bersalin

Pura Raharja, yang telah memberi ijin untuk pengambilan data sknpsi. Terimakasih juga untuk wejangannya yang telah memberi makna tersendin bagi penulis.Penuhs juga bertenma kasih kepada semua karyawan dan bidan yang bekerja diklinik bersalin Pura Raharja dengan keramahannya dan keterbukaannya menerimapenulis.

Kepada dr H.M Sulchan S. DSOG, Ph.D, selaku pemilik Klinik Bersalin

Rachmi, yang telah memberikan ijin untuk pengambilan data sknpsi. Terimakasih juga untuk Pak Rahman, Mbak Anik, dan semua karyawan klinik Rachmi,yang telah banyak membantu kelancaran pengambilan data.

Terima kasih sekali kepada Ibu-ibu hamil yang telah bersedia meluangkanwaktu untuk mengisi angket demi kelancaran proses pengambilan data penulis.Semoga Allah SWT melimpahkan kesehatan kepada ibu sekalian.

Kepada Papaku, makasih atas dukungan dan kasih sayang untuk kelima

perempuan yang telah bersama papa selama ini. Kasih sayang dan perhatian Papaselalu mewarnai hidup kami. Untuk Mamaku sayang, terima kasih yang takterhingga atas semua yang telah mama berikan semenjak aku ada dikandunganhingga saat ini. Buat Adik-adiku, Toet, Iya, Arel, canda tawa kalian membuat

yeyen ingin selalu bersama-sama kalian selamanya. Yeyen sayang kalian semua.

Buat Mas Dian, kesabaranmu, pengertianmu, kesetiaanmu setiap saatmembuatku ingin selalu mendampingimu dalam suka maupun duka.

Kepada keluarga besar di Solo, Almarhum Papa Kung, Mama Bu, Mas

Ari+Mbak Devi, Mas Dani+Mbak In, Mas Ndut+Mbak Neni, Dek Erik, dansemua keponakanku, terima kasih atas dukungan kalian. Semoga kebahagiaanselalu bersama kita. Amien.

Kepada keluarga besar di Palembang, Nenek terima kasih atas kasih

sayangnya, Ayah makasih telah mendoakan dan membangunkan yeyen untuk

sholat malam, Ibu, Bapak, Bik Cik, dan semua adik-adikku, terima kasih untukperhatian yang telah kalian berikan untukku.

Kepada bapak Drs. KH. Muhadi Lc.MA beserta keluarga, terima kasih

atas ilmu yang telah dibenkan selama saya berada di Pondok Pesantren Al

Vlll

Muhsin. Tenmakas.h juga atas dukungan teman-temanku Ulfe, Mbak Yam,Mbak Uke, Ana, Indri, Mbak As dan seluruh teman-temanku di pondok yang takdapat disebutkan semua.

Terima kasih Neneng dan Yanie, yang telah menyediakan waktu danterjun langsung dalam membantu penyelesaian skripsi ini. Buat Nov, tenma kasihuntuk motivasinya dan semoga cepat menyusul.

Buat kakak-kakakku, Mas Shohib, Mas Has.b, Mas Didi, Mas Bagus, MasUdin, dan semuanya, tenma kasih atas motivasi, dorongan, diskusi selama ini.

Buat Lukman, Anto, Agus, Dam, Zuhn, Azis, Ima, Imel, Devi, Nita, Desi,Yet,, dan semua teman-teman angkatan '97 yang tidak dapat disebutkan, terimakasih atas kebersamaan kita selama kuliah di Fakultas Psikologi UII tercinta.

Buat adekku Diding maksih ya... udah ngebantuin banyak, Vida, Fitri,Ayuek, Atiek dan Linda. Semoga selalu bahagia.

Tenma kasih untuk teman-teman kost GENADA, Umi Nia, Mbak Rinn,Yanie, Nam, Titik, Ita, kebahagiaan milik kita bersama.

Terakhir tenma kasih untuk semua pihak yang telah membantu kelancaranpenulis selama menjadi mahasiswa Fakultas Psikolog, UII atas bantuan yang telahdiberikan selama ini.

IX

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN "

HALAMAN PERSEMBAHAN iii

MOTTO iv

KATA PENGANTAR v

UCAPAN TERIMA KASIH vi

DAFTAR ISI »x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

BA3I PENDAHULUAN 1

A. LatarBelakang Masalah 1

B. Keaslian Penelitian 6

C. Tujuan Penelitian 7

D. Manfaat Penelitian 8

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 9

A. TINJAUAN PUSTAKA 9

1. Kecemasan Istri Menghadapi Masa Persahnan 9

1.1. Pengertian Kecemasan 9

1.2. Gejala kecemasan 12

1.3. Penyebab Kecemasan 13

1.4. Macam Kecemasan 14

1.5. Tingkat Kecemasan 15

1.6. Pengertian Persahnan 16

1.7. Tahap-tahap Persahnan 17

1.8. Tanda-tanda Permulaan Persahnan 18

1.9. Faktor-faktor yang Mempenggaruhi Kecemasan

Istri Menghadapi Masa Persahnan 20

1.10. Cin-ciri Istri yang Mengalami Kecemasan

Menghadapi Masa Persahnan 22

1.11. Kecemasan Menghadapi Persalinan 24

2. DUKUNGAN SUAMI 26

2.1. Pengertian Dukungan Suami 26

2.2. Bentuk-bentuk Dukungan Suami 29

2.3. Cin-ciri Suami yang Membenkan Dukungan 30

3. HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT

KECEMASAN ISTRI MENGAHADAPl MASA

PERSALINAN 31

B.LANDASAN TEORI 33

C. HIPOTES1S 41

BAB III METODE PENELITIAN 42

A. Identifikasi Variabel Penelitian 42

B. Operasionahsasi Variabel 42

1. Kecemasan Menghadapi Masa Persalinan 42

XI

2. Dukungan Suami 43

C. Subjek Penelitian 44

D. Metode Pengambilan Data 45

E. Metode Analisa Data 47

BAB IV PELAKSANAAN, ANALISIS DATA, HASIL PENELITIAN

DAN PEMBAHASAN 48

A. Orientasi Kancah dan Persiapan 48

1. Orientasi Kancah 48

2. Persiapan Penelitian 49

B. Pelaksanaan Penelitian 52

C. Hasil Penelitian 53

D. Pembahasan 58

BAB V PENUTUP 64

A. Kesimpulan 64

B. Saran-saran 64

DAFTAR PUSTAKA 66

LAMPIRAN 69

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Blue Print Sebaran Butir-butir Skala Kecemasan Menghadapi

Masa Persahnan Sebelum Uji Coba 46

Tabel 2. Blue Print Sebaran Butir-butir Skala Dukungan SuamiSebelum

Uji Coba 46

Tabel 3. Blue Print Sebaran Butir-butir Skala Dukungan Suami Hasil

Uji Coba 51

Tabel 4. Blue Pnnt Sebaran Butir-butir Skala Kecemasan Menghadapi

Masa Persahnan Hasil Uji Coba 51

Tabel 5. Kategori Skor Variabel Dukungan Suami 54

Tabel 6. Kategori Skor Variabel Kecemasan Istri Menghadapi Masa

Persahnan 55

XII

Xlll

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Alat Ukur Uji Coba 69

LAMPIRAN B Alat Ukur Data Penelitian 77

LAMPIRAN C Hasil Uji Coba Alat Ukur 83

LAMPIRAN D Hasil Analisis Data 96

LAMPIRAN E Surat Ijin Penelitian 109

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehamilan merupakan peristiwa alamiah dan fase hidup yang palingistimewa dalam kehidupan seorang calon ibu, namun semuanya itu tergantungpada calon ibu memandang kehamilannya. J,ka calon ibu merasa belum smpuntuk hamil atau menerima kehadiran seorang anak dalam kehidupannya, makakehamilan yang secara fisik sudah berat bag, seorang wamta, terasa semakin

berat. Keadaan ini menyebabkan kehamilan bukan suatu hal yang menyenangkandan tidak menutup kemungkinan terjadi penolakan seorang calon ibu terhadapkehamilannya. Penolakan ini dalam bentuk ketidakstabilan emos, yang berleb.hanseperti perasaan dan suasana hati yang tidak menentu sepanjang kehamilan.

Menurut penelitian Field (2001), 10 %wamta yang terkena depresi ketikahamil dapat menularkan kesedihanya pada janin di dalam kandungannya. Adapunproses penularannya terjadi secara biokimia, ibu yang depresi akan memngkatkan

hormon stres dan aktifitas otak sang janin. Hal mi berdampak pada bayi setelahlahir, ia menunjukan gejala depresi m.salkan tidur gelisah atau menolak untuk

minum (Ayahbunda, 2001). Menghindan kemungkinan ini, calon ibu atau ibuharus mempersiapkan mental secara matang dalam menghadapi kehamilannya.

Selain persiapan mental calon ibu juga harus mempersiapkan hal lain ya.tusiap secara fisik, siap menghadapi perubahan bentuk tubuh, siap menghadapi

perubahan peran, dan tentunya siap finansial. Kes.apan fisik calon ibu sebelum

ataupun sesudah sesungguhnya sangat mempengaruhi kehamilan. Calon ibu siap

juga menghadapi perubahan bentuk tubuh yang sangat berpengaruh pada suasana

hati calon ibu, walaupun perubahan itu bersifat sementara. Kesiapan menghadapi

perubahan peran sangatlah penting bagi calon ibu maupun ayah, karena adanya

perbedaan peran sebelumnya dengan peran yang akan disandangnya. Persiapan

lainnya adalah kesiapan finansial, dengan persiapan yang baik dalam segi ini

mendatangkan ketenangan bagi calon ibu. Albert Camus seorang ilmuwan abad

pertengahan Prancis mengatakan: "Persiapan masa depan yang baik, sangat

tergantung pada apa yang dilakukan saat ini" (dalam Ayahbunda, 2001).

Persiapan menghadapi kehamilan ini tidak hanya dilakukan oleh calon ibu.

Namun dukungan suami juga sangat diperlukan untuk membantu istri menghadapi

kehamilannya. Leifer (2001) mengungkapkan bahwa pasangan yang saling

mendukung akan membangun pandangan positif tentang kehamilan dan ibu yang

memiliki sikap positif terhadap kehamilannya akan memandang peran orang tua

sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri.

Kehamilan dan persahnan adalah kejadian alamiah yang tidak perlu

dikhawatirkan jika saja diperhatikan dengan baik. Sayangnya, Angka Kematian

Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat besar. Sekitar 400/100.000 kelahiran hidup,

ini hampir sama dengan keadaan Inggris sekitar 70 tahun yang lalu. Tmgginya

angka kematian ibu ini tidak dapat dielakan lagi sekitar 19.000 ibu setahun

memnggal, berarti 52 ibu hamil meninggal setiap han. Salah satu faktor

penyebabnya karena tidak disayang suami. Penelitian di Jawa Barat dan Jawa

Tengah membuktikan hal ,tu (Ayahbunda, 2000). Keadaan istn yang tidak

disayang suami ini memang bukan satu-satunya penyebab kematian ibu hamil,

karena penyebab kematian ibu hamil itu sendiri cukup beragam. Namun,

sebagaian besar dan mereka mempunyai kecenderungan sama, yaitu mereka

kurang mendapat perhatian dan dukungan dan keluarga terutama suami, ungkap

Abdullah Chohl, Sekretaris Menteri Urusan Peranan Wanita (dalam Ayahbunda,

2000).

Kematian ibu pada kehamilan dan persahnan itu sendin selama ini

dipercaya bermuara pada tiga macam keteriambatan. Pertama, terlambat

memutuskan mencari pertolongan karena sebagian besar status ekonomi yang

rendah. Tingginya biaya berobat membuat mereka enggan ke rumah sakit. Kedua,

terlambat menyediakan transportasi pada saat ibu hamil akan melahirkan. Ketiga.

adalah terlambat mendapat pertolongan segera setelah tiba di fasihtas kesehatan.

Mengatasi keteriambatan ini berbagai cara dicoba, bukan saja secara fisik yang

perlu diatasi. Tetapi yang utama adalah keteriibatan suami untuk ikut mengatasi

kendala tersebut sejak awal kehamilan dengan program yang disebut Suami Siaga

atau Siap Antar Jaga (dalam Ayahbunda, 2000).

Alasan penulis memilih judul ini karena melihat fenomena angka kematian

ibu hamil yang sangat tinggi. Di Indonesia menurut Utomo, setiap jam ada dua

ibu hamil yang meninggal. "Keadaan ini tak ubahnya seperti sebuah pesawat

jumbo jet berisi 400 ibu hamil jatuh di tanah Indonesia setiap minggunya," (dalam

Aura, 2000). Ditambah lagi dengan adanya kasus yang dialami Fatimah berusia

26 tahun, hamil untuk keempat kalinya. Anak pertamanya berumur 8tahun, vang

kedua 5 tahun, sementara kehamilan ketiga berakhir dengan keguguran. Ketika

usia kehamilannya genap 9 bulan, Fatimah merasakan kontraksi pertama. Namun

demikian la masih bisa bicara walaupun tekanan darahnya sudah mencapai 200

mg hg. Ketika di rumah sakit, Fatimah mengalami kejang-kejang dan dua jam

kemudian ia meninggal dunia dengan bayi masih di dalam kandungan. Suami

Fatimah tidak mengetahui apa yang terjadi. "Menjelang kematiannya, Fatimah

tampak biasa-biasa saja. Ia masih mengerjakan pekerjaan rumah tangganya tanpa

pernah mengeluh," ungkap suaminya. Sebulan sebelum kematiannya, Fatimah

menderita tekanan darah tinggi dan pembengkakan pada kakinya. Tanda-tanda ini

tidak pernah disampaikan pada suaminya dan masih mengkonsumsi nasi dengan

lauk ikan asin seperti hari-hari sebelumnya. Padahal makanan itu dapat

meningkatkan tekanan darah. Ketika semua ini terungkap semua sudah terlambat

(dari Motherhood Friendly Movement dalam Ayahbunda, 2001).

Dari kasus ini terlihat jelas bahwa perhatian suami terhadap ibu hamil

masih sangat kurang. Sementara ia menanggung kehamilannya, ia juga harus

menanggung pekerjaan rumah tangga, sedangkan dari pihak suami menganggap,

semua itu memang tugas perempuan. Ia tidak pernah tahu bahwa istnnya perlu

mendapat perhatian lebih. Kalau saja kepedulian suami terhadap ibu hamil bisa

lebih besar, mungkin tidak banyak terjadi kematian ibu dan bayi pada saat

persahnan.

Kepedulian dan dukungan suami sangat diperlukan istri dalam menjalani

kehamilan serta menghadapi persahnan. Menurut Ivan (2001), ayah dan seorang

anak mengatakan bahwa kesiagaan sebagai suami bukan hanya dilakukan untuk

menjaga dan mengantar istri semasa hamil dan persahnan, tetapi perlu dini lagi.

Yaitu, ketika mulai hamil, saat merencanakan punya anak, kemudian saat

konsepsi. Seorang suami juga memiliki kesiapan fisik dan mental. Siap fisik,

termasuk menyediakan waktu ekstra untuk mengantar istri ke dokter, ikut

mengurus anak, juga siap untuk datang karena istri akan melahirkan walaupun

sedang meeting. Sedangkan kesiapan mental, suami perlu sabar dengan keadaan

istri.

Pemberian dukungan pada istri dirasakan semakin penting oleh sebagian

suami-suami yang peduli kesehatan istri dan calon bayinya. Berangkat dari

pengalaman masa kecilnya di Flores, Yoseph (2001) mengungkapkan

pengalamannya yang sering melihat ibu hamil ditandu untuk dibawa ke bidan di

desa tetangga dan tidak jarang ibu hamil itu di bawa pulang dalam keadaaan tidak

bernyawa karena lambatnya pertolongan. Pengalaman ini membuat ia bertekad

harus mendampingi istrinya saat melahirkan.

Sekarang ini cukup banyak suami yang memberikan dukungan dan terhbat

langsung dengan kehamilan serta persahnan yang dihadapi oleh istrinya. Namun

masih banyak juga suami yang membiarkan istrinya bergelut sendiri menjalani

kehamilan dan menghadapi persalinannya sendirian. Sementara suami disibukkan

dengan kegiatan atau pekerjaan yang bertujuan sebagai pemenuhan kebutuhan

fisik semata. Kebutuhan psikis istri diabaikan, padahal kebutuhan ini lebih utama

bagi istri dalam menjalani kehamilan dan menghadapi persahnan.

Adhim (2002) mengungkapkan bahwa keberhasilan menjalani kehamilan

yang sehat bukan cuma tanggung jawab istri. Karena janin yang ada di dalam

rahim istri adalah benih dan merupakan buah kasih sayang dan pasangan suami

istri. Karena itu suami perlu banyak melibatkan diri selama istri menghadapi

kehamilan dan persahnan. Keteriibatan suami antara lain, memahami perubahan

istri, memberi perhatian, berempati, dan memberi dukungan.

Perhatian dan dukungan suami ini akan menumbuhkan kepercayaan diri

istri dan harga diri sebagai seorang istri. Ia merasa yakin bahwa ia tidak hanya

tepat sebagai istri, tapi juga akan bahagia menjadi calon ibu bagi anak yang

dikandungnya. Perasaan yakin dan bahagia ini membuat jiwa calon ibu lebih

matang dan stabil. Sebaliknya, calon ibuyang tidak memiliki keyakinan dan tidak

bahagia karena kurang dukungan dari suaminya dapat menyebabkan

ketidakstabilan emosi. Ketidakstabilan emosi ini dapat menyebabkan kecemasan

khususnya menghadapi persahnan.

B. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai hubungan dukungan suami terhadap tingkat

kecemasan istri menghadapi masa persahnan belum pernah dilakukan. Namunada

beberapa penelitian yang memiliki kesamaan variabel, diantaranya penelitianyang

dilakukan Aristiani (2000), dengan judul Hubungan antara Dukungan Suami

dengan Tingkat Kecemasan Istri Menghadapi Monopause. Perbedaan penelitian

Aristiani dengan penelitian yang dilakukan penulis pada variabel tergantung

>akni kecemasan istri menghadapi masa monopause. Begitu juga dengan

penelitian yang dilakukan Astuti (2000) dengan judul Hubungan Dukungan

Keluarga dengan Penyesuaian Diri Perempuan Pada Kehamilan Pertama.

PenelitianHusodo juga memiliki kesamaan padavariabel tergantung dengan judul

Hubungan antara Dukungan Sosial Suami dengan Tingkat Kecemasan Wanita

Bekerja Pada Karyawan Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jakarta.

Penelitian yang menunjukan kesamaan pada variabel bebas antara lain

penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (1997) dengan judul penelitian Hubungan

antara Kepercayaan Din dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Masa Kelahiran

Bayi Pada Wanita Hamil Pertama. Perbedaan penelitian ini pada variabel

tergantung, penelitian Dariyo dengan menggunakan kepercayaan diri penelitian

penulis dengan menggunakan dukungan suami. Perbedaan lainnya penulis tidak

membatasi subjek penelitian hanya pada kehamilan pertama saja namun pada

kehamilan kedua sampai berikutnya.

Sebuah penelitian yang berjudul Perbedaan Kecemasan Pada Ibu Hamil

Primigravida dan Multigravida Menghadapi Masa Persahnan, yang diteliti oleh

Mardeyanti pada tahun 2001 memiliki kesamaan subjek penelitian yakni wanita

hamil pertama dan hamil seterusnya. Perbedaan penelitian ini penulis

menghubungkan tingkat kecemasan ibu hamil yang menghadapi masa persahnan

dengan dukungan suami. Penelitian ini dapat dikatakan asli karena belum ada

penelitian yang menghubungkan antara dukungan suami dangan tingkat

kecemasan istri menghadapi masa persahnan.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui hubungan dukungan yang dibenkan suami pada masa kehamilan,

apakah dapat menurunkan tingkat kecemasan menghadapi masa persahnan yang

terjadi pada ibu hamil.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis yang dapat diperoleh adalah memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan di bidang psikologi klinis.

2. Dapat memberikan tambahan wawasan pengetahuan kepada pasangan suami

istri menghadapai masa kehamilan dan saat kelahiran.

3. Agar para calon ayah atau suami dapat memberi dukungan penuh pada calon

ibu atau istri yang akan melahirkan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Kecemasan Istri Menghadapi Masa Persalinan

1.1 Pengertian Kecemasan

Respon yang paling umum terhadap suatu tekanan adalah kecemasan.

Sebagian besar manusia merasa cemas dan tegang jika menghadapi situasi yang

mengancam. Perasaan tersebut merupakan reaksi normal terhadap stres (Atkinson,

dkk, 1993). Menurut Masrun (1977), munculnya kecemasan ada kaitannya dengan

frustrasi dan konflik. Frustrasi adalah ketegangan psikis yang disebabkan oleh

adanya dorongan-dorongan yang tidak mendapat kepuasan. Frustrasi dapat timbul

karena keadaan lingkungan dan keadaan yang terdapat dalam diri manusia itu

sendiri. Frustrasi yang disebabkan oleh lingkungan dapat digolongkan menjadi

dua golongan, yaitu :

a. Frustrasi Privasi terjadi apabila dorongan-dorongan atau nafsu-nafsu tidak

dapat diberi kepuasan, karena objek kepuasan itu tidak terdapat di sekitarnya.

b. Frustrasi Deprivasi terjadi apabila objek yang dapat memberi kepuasan telah

ada tetapi karena suatu hal orang tidak dapat mencapai objek.

Frustrasi yang disebabkan oleh peristiwa yang terdapat pada diri manusia

itu sendiri disebut konflik. Konflik dapat terjadi karena adanya pertentangan

antara dorongan satu dengan yang lain. Frustrasi yang disertai oleh perasaan takut

dapat memmbulkan kecemasan.

10

Kecemasan merupakan petunjuk ego bahwa orang dalam keadaan bahaya

akibatnya kecemasan menimbulkan ketegangan dan merupakan pendorong

manusia untuk berbuat sesuatu ungkap Freud (dalam Masrun, 1975). Hal senada

diungkapkan Sullivan (dalam Masrun, 1975) bahwa manusia sebagai makhluk

hidup merupakan sistem ketegangan. Adapun sumber ketegangan ada dua macam

yakni, ketegangan yang timbul akibat dari kebutuhan psikologis individu yang

tidak terpenuhi dan ketegangan yang timbul dari kecemasan.

Sullivan (dalam Masrun, 1975) mengartikan kecemasan sebagai

pengalaman dari ketegangan yang berasal dari ancaman-ancaman terhadap

keamanan. Pada umumnya kecemasan ini dapat mengganggu usaha manusia

mencapai kebutuhannya, mengganggu hubungan interpersonal, dan dapat

menyebabkan pikiran kacau.

Menurut Prawirohusodo (1998), kecemasan merupakan pengalaman emosi

yang tidak menyenangkan yang datang dari dalam, sifatnya meningkat,

menggelisahkan dan menakutkan, menghubungkan dengan suatu ancaman yang

berbahaya namun tidak diketahui oleh individu. Perasaan ini disertai oleh

komponen-komponen somatik, fisiologik, autonomik, biokimia, hormonal dan

perilaku.

Pada kecemasan terlihat adanya reaksi emosional dan fisik yang tidak

sepadan dengan besarnya ancaman yang dihadapi penderita tidak dapat mengatasi

reaksi tersebut dengan kekuatan sendiri atau dengan tindakan tertentu (Prawitasari

1988). Kecemasan merupakan bagian intrinsik kemanusiaan, suatu respon natural

yang diterapkan dalam pola kemanusian terhadap rangsangan dari lingkungan

11

maupun psikologis (Prawirohusodo,1988). Kecemasan merupakan efek yang tidak

menyenangkan dan serupa dengan ketakutan {fear) baik subyektif maupun dalam

proses faalnya (Siswowijoto,1983). Kecemasan merupakan reaksi emosional

terhadap penilaian individu yang subyektif, yang dipengaruhi oleh alam bawah

sadar dan tidak diketahui secara khusus penyebabnya (Depkes, 1988).

Kecemasan sering muncul pada orang dan dianggap normal. Bagi orang

biasa, intensitas dan lamanya kecemasan yang dialaminya relatif rmgan dan

singkat. Bagi orang yang tergolong neurotik, kecemasan yang dialami biasanya

berat dan lama. Orang yang normal, ketika melihat bahaya akan menimbulkan

rasa cemas dan rasa takut, mengatasinya dengan melawan atau menghindar. Bagi

orang yang neurotik, bahaya yang dihadapinya biasanya tidak reahstik, dan

mencoba mengatasinya dengan selalu menghindar atau menank diri dari sesuatu

yang dianggapnya berbahaya tersebut. Menurut teon psikodinamika, kecemasan

neurotik muncul apabila individu mengalami ketakutan terhadap keinginan-

keinginan yang mungkin bertentangan dengan hati nurani (Prawitasan, 1988).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan muncul

bila seseorang menghadapi suatu hal yang mengancam. Kecemasan juga

merupakan reaksi emosional terhadap penilaian yang sifatnya subjektif dan tidak

diketahui secara pasti penyebab munculnya kecemasan. Kecemasan dapat

menimbukan ketegangan di mana ketegangan itu sendiri timbul akibat kebutuhan

psikologis subjek yang tidak terpenuhi karena objek yang memenuhi kebutuhan

tersebut tidak ada di sekitarnya.

12

1.2 Gejala kecemasan

Kecemasan merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan yang

ditandai dengan rasa khawatir, perhatian, tegang, dan rasa takut yang dialami oleh

semua dengan derajat yang berbeda (Atkinson dkk, 1993). Pendapat ini senada

dengan yang diungkapkan Gilmer (dalam Dariyo, 1997) bahwa kecemasan sebagai

suatu yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan perasaan takut, gelisah, dan

khawatir terhadap apa yang terjadi pada masa yang akan datang.

Selain tanda-tanda di atas ada gejala lain yang menunjukan seseorang

mengalami kecemasan, seperti yang diungkapkan McMahon dkk (1987) bahwa

kecemasan dimulai dengan gejala-gejala fisiologis dan psikologis. Gejala fisologis

yang tampak bila seseorang mengalami kecemasan yakni, tegang, sesak nafas,

cepat lelah, berkeringat, mulut terasa kering, jantung berdebar, dada terasa sakit,

pusing, perut terasa kosong, nafsu makan menurun, mual-mual, muntah-muntah,

ujung jari terasa dingin, ingin buang air kecil terus, mudah marah, tekanan darah

naik, dan pingsan. Gejala-gejala psikologis yang menunjukkan kecemasan antara

lain, rasa takut, gelisah, khawatir, tidak tenang, binggung, mudah marah, mudah

tersinggung, ragu-ragu, tidak berdaya, rendah diri, tertekan, kurang percaya diri,

tidak puas, kecewa, tidak bahagia, panik dan tidak dapat kosentrasi.

Menurut Supratiknya (1995), seseorang yang mengalami kecemasan

umum akan menunjukkan simtom ataugejala sebagai berikut:

1. Senantiasa diliputi ketegangan, rasa was-was dan keresahan yang bersifat

tidak menentu (Diffuse Uneasiness).

13

2. Terlalu peka (mudah tersinggung) dalam pergaulan, sering merasa tidak

mampu, minder, depresi, dan sedih.

3. Sulit berkosentrasi dan mengambil keputusan, serta takut salah.

4. Rasa tegang menjadi yang bersangkutan selalu bersikap tegang-lamban,

bereaksi secara berlebihan terhadap rangsangan yang datang secara tiba-tiba

atau yang tidak diharapkan, dan melakukan gerakan-gerakan neurotik tertentu,

seperti mematahkan buku jari.

5. Sering mengeluh bahwa ototnya tegang, khususnya pada leher dan bahu

bagian atas, mengalami diare, sering buang air kecil, sulit tidur, dan

mengalami mimpi buruk.

6. Mengeluarkan banyak keringat dan telapak tangannya sering basah.

7. Sering berdebar-debar, tekanan darahnya tinggi, sulit bernafas, badan terasa

dingin, dan sakit perut.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa kecemasan muncul dengan

menunjukkan gejala yang bersifat fisiologis dan psikologis.

1.3 Penyebab Kecemasan

Menurut Priest (1991), wanita beresiko lebih banyak mengalami

kecemasan karena disebabkan:

1. Menstmasi dan Stres, karena ketidakstabilan hormonal menjelang menstruasi

dapat mempengaruhi keadaan fisik dan psikis.

2. Kehamilan, wanita yang belum siap menerima kehadiran bayi dapat merasa

gelisah dan ketidakmampuan untuk berperan sebagai ibu.

14

3. Wanita yang mengalami keguguran akan merasa kehilangan dan tertekan.

4. Gejala yang muncul pada wanita menopause dapat menyebabkan wanita

merasa cemas dan merasa tidak dihargai lagi.

Bahar (1995) mengatakan penyebab terjadinya kecemasan dapat

dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu ;

1. Tekanan fisik-biologik yang disebabkan keadaan yang dingin atau panas, suara

bising, infeksi, rasa nyeri, pukulan, dan luka.

2. Tekanan psikologis karena adanya perasaaan takut, situasi bahaya, kesepian,

kecewa, patah hati, jatuh cinta, marah, jengkel, cemburu dan iri hati.

3. Tekanan sosial-budaya karena menganggur, kondisi perumahan yang buruk,

keterasingan, cerai, kena PHK, perselisihan dengan atasan, pensiun, promosi

jabatan, transmigrasi, berhutang, dan perkara hukum.

1.4 Macam Kecemasan

MenurutFreud(dalam Masrun, 1977), kecemasan ada 3 macam yaitu:

a. Kecemasan obyektif

Kecemasan dinamakan obyektif apabila sumbernya terdapat di luar diri orang

itu. Misalkan, orang yang takut ular dan orang yang takut pada ruangan yang

tertutup.

b. Kecemasan neurotis

Kecemasan neurotis adalah kecemasan yang bersumber pada Id. Apabila orang

tidak bisa mengendahkan nafsunya, maka ia akan berbuat sesuatu menurut

15

kehendaknya sendiri. Namun subjek takut akan hukuman masyarakat di

sekitarnya sehingga ia mampu mengendalikan nafsu-nafsunya.

c. Kecemasan moral

Ini merupakan kecemasan yang bersumber kata hati. Orang takut melakukan

sesuatu yang tidak baik karena kata hatinya mengingatkan bahwa itu tidak

baik. Pada tahap ini sebelumnya individu telah melakukan internalisasi

terhadap nonna yang ada di sekitarnya. Apabila individu melakukan sesuatu

yang tidak sesuai dengan norma yang ada maka individu akan merasa tidak

enak, mengalami ketegangan, dan timbul rasa takut.

1.5 Tingkat Kecemasan

Menurut Carpenito (1998), tingkat kecemasan mempunyai dampak pada

kemampuan individu yang bervariasi, antara lain:

1. Kecemasan ringan.

Individu yang mengalami kecemasan ringan akan berdampak peningkatan

kosentrasi dan perhatian, waspada, mampu menghadapi situasi yang

bermasalah, dapat mengintegrasikan pengalaman masa lalu, saat ini dan yang

akan datang, adanya semangat belajar, dapat memvalidasi secara konsensual,

yakni menyusun makna, ingin tahu, mengulang pertanyaan, dan kurang tidur.

2. Kecemasan sedang

Persepsi terhadap sesuatu cenderung lebih sempit, tidak dapat memberikan

perhatian secara selektif, tetapi dapat mengarahkan perhatian, cukup sulit

konsentrasi, membutuhkan usaha yang lebih dalam belajar, pandangan

16

terhadap pengalaman masa kini dikaitkan dengan masa lalu, adanya

kemungkinan mengabaikan kejadian dalam situasi tertentu. Kesuhtan dalam

beradaptasi dan menganahsa, adanya perubahan suara atau nada, pernapasandan denyut nadi meningkat.

3. Kecemasan berat

Persepsi sangat menurun, fokus pada detil-detil yang terpisah, tidak dapat

lebih memperhatikan meskipun diberi intruksi, proses belajar menjadi

terganggu, sangat kebinggungan, tidak mampu berkonsentrasi. Selalu

mengaitkan pengalaman saat ini dengan masa lalu, hampir tidak mampu

mengerti terhadap situasi yang dihadapi saat ini, penurunan fungsi, mengalami

kesulitan untuk mengerti dalam berkomunikasi, sakit kepala, dan mual.

4. Panik

Penyimpangan terhadap persepsi, tidak mampu belajar, tidak mampu

mengintegrasi pengalaman; tidak dapat terfokus pada saat ini. Tidak mampu

melihat dan mengerti situasi, kehilangan cara untuk mengungkapkan apa yang

ada dalam pikirannya, peningkatan aktivitas motorik, memiliki respon yang

tidak dapat diperkirakan terhadap stimulus minor sekalipun. Selain itu ketika

berkomunikasi tidak dapat dipahami dan merasa akan pings?san.

1.6 Pengertian Persalinan

Persahnan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

plasenta) yang dapat hidup ke dunia luar, dan rahim melalui jalan lahir atau

dengan jalan bantuan (Muchtar, 1995). Persalinan adalah peristiwa lahirnya anak

17

disertai plasenta dan air ketuban dari kandungan ibunya (Ibrahim, 1994).

Persahnan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari

dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Sarwono, 1998).

Pengertian persalinan normal menurut WHO (1998) adalah persalinan

yang dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan, dan tetap

demikian selama proses kehamilan.

1.7. Tahap - tahap Persalinan

Persalinan normal itu memiliki beberapa tahapan. Menurut Sloane dan

Benedict (1997) persalinanterdiri dan tiga tahap :

a. Tahap Pertama, merupakan tahap yang jauh lebih panjang waktunya. Tahap ini

rata-rata memakan waktu 10-14 jam bagi bayi pertama. Pada persalinan

berikutnya waktu yang diperlukan lebih pendek. Pada tahap ini dibagi menjadi

tiga fase :

• Fase Laten: Fase ini memakan waktu enam sampai delapan jam. Pada fase

itu terjadi penipisan dan pelebaran tiga sentimeter pada serviks serta

diikuti kontraksi yangmulai teratur tiap 5-10 menit.

• Fase Aktif: Waktu yang digunakan untuk fase ini antara 5-3 jam,

pelebaran servik antara 3-8 sentimeter, dan diikuti kontraksi yang semakin

kuat setiap 3-5 menit.

• Transisi: Pada fase transisi ini waktu yangdigunakan relatif sedikit antara

1 jam-30 menit dengan diikuti kontraksi yang teratur dan kuat dan

19

1. Daerah sekitar perut terasa lega dan tiba-tiba timbul nafsu makan. Hal im

terjadi karena posisi janin dan rahim yang sudah mulai turun, sehingga

tekanan terhadap perut berkurang. Biasanya ini merupakan gejala yang paling

mudah dirasakan.

2. Bila melihat bentuk perut di cermin, akan tampak bahwa posisi perut lebih

menonjol ke arah bawah, dan bukannya ke depan seperti biasanya.

3. Perut mudah menegang. Ini karena rahim lebih sensitif dan mudah mengkerut

untuk menghadapi persalinan. Adakalanya selain perut ada juga yang

merasakan penegangan pada pinggang, sehingga timbul nyeri pada pinggang.

Semua ini merupakan bukti bahwa rahim sudah mulai mempersiapkan diri

untuk memasuki persalinan.

4. Posisi janin sudah turun sehinggamenekan kandung kemih dan usus besar. Ini

menyebabkan timbulnya rasa ingin buang air kecil atau sembelit. Bila dalam

semalam terpaksa 2-3 kali harus bangun akibat rasa ingin buang air kecil,

persalinan sudah dekat.

5. Detak jantung bayi yang sering terasa sebelumnya, terasa sedikit melemah. Ini

karena posisi bayi berubah dengan kepala di bawah dan sudah mulai

memasuki tulang panggul sehingga ruang gerak bayi sangat terbatas.

6. Adakalanya pangkal kaki terasa lemas atau mau lepas, sehingga sulit berjalan.

Ini karena tulang panggul dan persendiannya mulai longgar dan le: itur sebagai

persiapan untuk menghadapi persalinan.

terkadang disertai rasa mual dan menggigil. Pada serviks mengalami

pelebaran antara 8-10 cm.

b. Tahap Kedua, padatahap ini dikenal dengan tahap mendorong dengan ditandai

kontraksi yang semakin kuat dan pelebaran serviks yang menyebabkan

turunnya kepalabayi. Pada tahap ini proses yang berlangsung 60-90 menit.

c. Tahap Ketiga, tahap kelahiran yang memakan waktu 5-20 menit dengan

disertai kontraksi yang cenderung ringan.

1.8 Tanda-tanda Permulaan Persalinan

Sebelum terjadi persalinan, beberapa minggu sebelumnya merupakan

"bulannya atau minggunya atau harinya" yang disebut kala pendahuluan. Ini

memberikan tanda sebegai berikut:

a. Lightening atau setting atau droping yaitu kepala turun memasuki PAP

terutama pada primipara.

b. Perut kelihatan lebih melebar,fundus uteri turun.

c. Perasaan sering-sering kencing atau susah kencing.

d. Sakit diperut dan dipinggang oleh adanya konstraksi lemah uterus.

e. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresintabertambah (Muchtar,

1995).

Berikut adalah bebeiLpa gejala umum saat mendekati persalinan. Ada

kalanya gejala ini sudah mulai timbul pada usia kehamilan 36 minggu. Ibu yang

pernah melahirkan, ada kalanya tidak muncul gejala yang bisa dirasakan meski

sudah memasuki usia kehamilan 37 minggu. Gejala-gejala yang tampak, yakni:

20

7. Keluarnya lendir semacam keputihan yang agak banyak dari biasa. Cairan ini

berguna untuk membantu melicinkan saluran kelahiran sehingga bayi lebih

mudah keluar (Keluarga.com, 2002).

1.9 Faktor-faktor yang Mempenggaruhi Kecemasan Istri Menghadapi Masa

Persalinan.

Lancar tidaknya proses persalinan tergantung pada beberapa faktor,

adapun faktor yang mempengaruhinya antara lain :

a. Kecemasan

Kecemasan merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap

jalannya persalinan dan berakibat pembukaan yang kurang lancar

(Prawirohoesodo, 1988). Perasaan takut dapat menimbulkan rasa sakit pada

persalinan dan berakibat timbulnya kontraksi uterus dan dilatasi serviks yang

tidak baik (Pritchard, et al., 1985)

b. Umur

Aktivitas uterus yang diperiukan agar terjadi pembukaan pada seviks, pada

kelompok usia 20-29 tahun, paling rendah bila dibandingkan dengan

kelompok umur yang lain (Burnhil, et al., 1962).

c. Paritas

Paritas diartikan sebagai kondisi uterus pada saat kehamilan. Burnhill et al.,

(1962) menyimpulkan bahwa aktivitas uterus yang terbaik adalah pada

kehamilan kedua sampai kehamilan kelima dibanding kelompok paritas yang

lain.

21

d. Riwayat Kehamilan dan Persahnan

Ibu-ibu yang mengalami kejadian abortus, lahir mati, kematian neonatal,

mempunyai efek psikologis dan hal tersebut dapat timbul kembah pada

kehamilan berikutnya (Prawirohoesodo, 1988).

e. Sosial Ekonomi

Faktor sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap gizi, hygiene dan

pelayanan kesehatan ibu sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi

proses persalinan (Prawirohoesodo, 1988).

f. Kelainan Letak, Posisi Janin dan Presentasi

Kelainan letak akan menghambat jalannya persalinan. Kelainan presentasi dan

posisi janin berakibat terganggunya proses penurunan bagian terendah janin

dan penekanan pada serviks sehingga berakibat tidak lancarnya proses

pembukaan serviks (Friedmann, 1993)

g. Dukungan Suami

Menurut Cohen (1991), dukungan dari suami saat persalinan sangat berharga.

Ibu bersalin menginginkan suaminya memberikan tindakan dukungan dan

memberikan lebih banyak rasa sejahtera dibanding petugas profesional. Dalam

penelitian Cohen, ibu bersalin menyatakan bahwa suami mereka membantu

pada saat terjadi kontraksi, melatih bernafas, memberikan pengaruh terhadap

ketenangan, menurunkan kesepian, dan memberikan teknik distraksi yang

bermanfaat.

Menurut Read (dalam Pitt, 1992), ketakutan menyebabkan ketegangan

dalam persalinan, ketegangan menimbulkan nyeri, nyen memperbesar ketakutan

22

dan seterusnya, sehingga persalinan terjebak dalam lingkaran setan dan akan

berlangsung lama.

Banyak faktor yang mempengaruhi kelancaran persalinan cukup banyak,

dan kesemuanya bermuara pada keselamatan ibu serta bayinya pada saat

melahirkan. Dengan keterbatasan penulis, faktor yang dapat diteliti adalah

kecemasan dan dukungan suami disertai dengan faktor lain yakni umur ibu, urutan

kelahiran, dan sosial ekonomi.

1.10 Ciri-ciri Istri yang Mengalami Kecemasan Menghadapi Masa

Persalinan

Sejak awal kehamilan sebelum ibu mengalami perubahan fisik seperti

mengencangnya payudara, berubahnya bentuk tubuh, mual, pusing, ibu juga

mengalami perubahan emosi. Perubahan emosi ibu ini sangat cepat, misalkan saja

pada suatu saat merasa bahagia, dua jam kemudian ia merasa tertekan bahkan

sampai menangis tersedu-sedu tanpa sebab. Selain itu juga ibu juga sering merasa

kosong, datar, dan sering diganggu mimpi buruk yang dapat mempengaruhi

kehamilannya. Awal kehamilan dialami secara berbeda pada masing-masing ibu

hamil, ada yang wajahnya berseri-seri, adanya tambahan energi, dan merasa sehat.

Namun ada pula yang merasa kehilangan nafsu makan dan mudah bosan (Masters

dkk, 1992)

Pada tiga bulan pertama kehamilan, banyak mengalami mimpi buruk dan

timbulnya kekhawatiran atau kecemasan, mi salnya kekhawatiran apakah anaknya

akan lahir secara nomal atau tidak. Namun pada pertengahan masa kehamilan

23

biasanya ibu merasa tenang dan mendapat kepercayaan kembah. Pada trisemester

akhir masa kehamilan ibu kembali mengalami kekhawatiran atau cemas terutama

tentang proses persalinan. Kecemasan yang dialami oleh ibu hamil ini sering

sekali diabaikan oleh lingkungannya. Ibu dianggap sebagai orang yang berbahagia

dan kecemasan mereka adalah suatu hal yang tidak mungkin karena kecemasan

pada ibu hamil merupakan hal yang biasa dan tidak perlu dirisaukan (Unger &

Crawford, 1992). Selama masa kehamilan trisemester akhir ini ibu hamil

memasuki masa persalinan. Proses persalinan padasetiap ibu hamil berbeda-beda.

Ada ibu yang mengalami kesulitan dalam proses persalinan yang disebabkan oleh

banyak hal termasuk karena faktor fisiologis dan faktor psikologisnya (Verny &

Melly, 1981). Faktor fisiologisnya tergantung pada struktur pelvis ibu dan ukuran

bayi yang mempenggaruhi sulit atau tidaknya proses persalinan. Faktor

psikologisnya yang berkaitan dengan kondisi emosi ibu. ketakutan, kekhawatiran,

dan stres dapat menyebabkan otot semakin tegang yang dapat merubah susunan

kimia sehingga menambah rasa sakit saat melahirkan (Snow, 1989).

Gejala-gejala lain yang menandakan kecemasan pada ibu hamil antara lain

gejala fisiologis yakni, sesak nafas, cepat lelah, berkeringat, mulut terasa kering,

jantung berdebar-debar, sakit kepala, nafsu makan menurun atau hilang, mual-

mual, dan tekanan darah naik (Darajat, 1986). Gejala psikologis diantaranya, rasa

takut, gelisah, khawatir, tidak tenang, mudah marah, mudah tervnggung, ragu-

ragu, tidak berdaya, rendah diri, tertekan, kurang percaya diri, panik, dan merasa

tidak bahagia (Darajat, 1986).

24

1.11 Kecemasan Menghadapi Persalinan

Kehadiran seseorang bayi dalam sebuah keluarga menumbuhkan perasaan

yang menyenangkan, mengembirakan, dan membahagiakan, apalagi bila bayi itu

sangat dikehendaki atau direncanakan sebelumnya oleh pasangan suami-istri

(Arthur & Coleman, 1980; Moshonan dkk, 1987). Perasaan gembira, senang, dan

bahagia itu hadir tapi dalam menghadapi kelahiran bayi pada wanita hamil

merupakan situasi yang mengancam atau memberi tekanan yang akan

menimbulkan stres seperti emosi, marah, takut, cemas, dan khawatir (Morgan

dkk, 1950).

Hal senada diutarakan Arthur dkk (1980), bahwa menghadapi kelahiran

bayi atau masa persalinan merupakan suatu situasi yang mengancam keberadaan

wanita hamil tersebut sehingga menimbulkan perasaan-perasaan yang

mendebarkan, menegangkan, mencemaskan, mengkhawatirkan dan menakutkan.

Kartono (1992), mengungkapkan bahwa bayi itu memang ada dalam perut

atau kandungan ibu, namun hakekat dan sifat-sifat bayi itu sendiri tidak diketahui.

Cantik atau buruk, utuh atau cacat, laki atau perempuan bayi itu tetap harus

diterima. Ketidakpastian dan ketidaktahuan imlah yng menimbulkan kecemasan,

ketegangan, kecemasan, dan ketakutan.

Perasaan yang berkecamuk tersebut dapat menjadi sebab kegelisahan dan

ketakutan menghadapi persalinan. Ada empat sebab yang dapat menimbulkan

perasaan tersebut, yakni :

25

1. Takut mati

Sekalipun peristiwa kelahiran itu adalah fenomena fisiologis yang normal,

namun hal tersebut tidak lepas dari resiko-resiko dan bahaya kematian.

Bahkan pada proses yang normal sekalipun senantiasa disertai pendarahan dan

rasa sakit yang hebat. Peristiwa inilah yang menimbulkan ketakutan-ketakutan

khususnya takut mati, baik kematian dirinya sendiri, maupun anak atau bayi

yang dilahirkan.

2. Trauma kelahiran

Ketakutan akan berpisahnya bayi dari rahim ibunya. Seorang ibu yang merasa

amat takut kalau-kalau bayinya akan terpisah dengan dirinya.

3. Perasaan bersalah/berdosa

Perasaan bersalah atau berdosa terhadap ibunya yang membuat dirinya

menjadi tidak mampu berpungsi sebagai ibu yang bahagia, sebab selalu saja ia

dibebani atau dikejar-kejar rasa berdosa.

4. Ketakutan riil

Pada setiap wanita hamil ketakutan untuk melahirkan bayinya bisa diperkuat

oleh sebab-sebab konkret lainnya, antara lain :

a. Ketakutan apabila bayi lahir cacat, atau lahir dalam kondisi patologis.

b. Ketakutan apabila bayi bernasib buruk disebabkan oleh dosa-dosa ibu itu

sendiri dimasa silam.

c. Ketakutan apabila beban hidupnya menjadi semakin berat oleh kelahiran

bayi.

d. Ketakutan apabila ia dipisahkan dengan bayinya.

26

e. Ketakutan kehilangan bayinya yang sering muncul sejak masa kehamilan

sampai waktu melahirkan, (Kartono. 1992).

Menghadapi masa persalinan pada wanita hamil merupakan suatu hal yang

membahagiakan, menyenangkan dan menggembirakan. Akan mendatangkan

kepuasan tersendiri baginya tapi dalam sisi lain tidak dapat dielakan karena

semakin dekat dengan masa persalinan maka ketakutan dan kecemasan ibu

semakin meningkat.

2. DUKUNGAN SUAMI

2.1 Pengertian Dukungan Suami

Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan kehadiran orang

lain dalam hidupnya. Kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk sosial ada dua

macam yakni kebersamaan atau rasa memiliki dan saling memiliki dan

memperoleh dukungan dari lingkungan (Straus dan Sayles, 1980). Dalam hal ini

manusia membutuhkan kehadiran individu lain diantaranya pasangan hidupnya

untuk memberikan dukungan dan bantuan apabila menghadapi masalah.

Menurut Chaplin (dalam Kartono, 1999), dukungan adalah mengadakan

atau menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan orang lam. Dukungan

sosial sebagai bentuk dukungan emosi yang berupa simpati, yang merupakan

bukti adanya rasa sayang, perhatian, dan keinginun untuk mendengarkan keluh

kesah orang lain (Psikologika, No 12 ThVI 2001)

Sumber dukungan sosial adalah orang-orang berarti yang ada di sekitar

individu. Dukungan tersebut biasanya diinginkan dari orang-orang penting yang

27

memiliki derajat keteriibatan erat dengan individu. La Rocco, dkk (dalam,

Watson, dkk, 1984) menyebutkan sumber-sumber dukungan sosial antara lain

orang tua, saudara kandung, kerabat, pasangan hidup (suami atau istri), sahabat,

rekan kerja dan tetangga. Sejumlah orang lain yang potensial memberikan

dukungan disebut sebagai significant others, misalkan bagi seorang istri

significant othersnya (orang yang dianggap penting) adalah suami, anak, orang

tua dan teman akrab (Psikologika, No 12 ThVI 2001)

Dari suatu studi naturalistik tentang dukungan sosial menunjukkan bahwa

pasangan adalah jalurutama dari perilaku pemberian bantuan yang dilakukan oleh

individu yang mengalami tekanan psikologis (Wills & Symc, 1985). Kebutuhan

seorang istri akan dukungan seorang suami untuk memenuhi kebutuhan istri akan

dukungan dan bantuan, dapat membantu istri melampaui masa yang unik didalam

kehidupannya.

Dalam penelitian Saranson, dkk (1983) menunjukan hasil bahwa orang-

orang yang mendapatkan dukungan sosial yang tinggi mengalami hal-hal positif

dalam hidupnya, memiliki harga diri yang lebih tinggi dan mempunyai pandangan

yang lebih optimis terhadap kehidupannya daripada orang-orang yang rendah

dukungan sosialnya.

Dukungan sosial terutama suami berkaitan dengan kemampuan

kesejahteratn psikologis dan penurunan resiko kemungkinan terjangkitnya

penyakit fisik (Shryock, 1982). Manne dan Jauta (dalam Pepetti, 1989)

mengemukakan bahwa dukungan sosial dari pasangan berguna untuk membantu

28

individu dalam memperoleh strategi pemecahan masalah yang efektif ketika

individu mengalami masalah dan bermanfaat dalam memperingan stres.

Dukungan suami adalah dukungan yang diberikan suami terhadap istri,

suatu bentuk dukungan di mana suami dapat memberikan bantuan secara

psikologis baik berupa motivasi, perhatian dan penerimaan. Dukungan suami

merupakan hubungan bersifat menolong yang mempunyai nilai khusus bagi istri

sebagai tanda adanya ikatan-ikatan yang bersifat positif (Goldberger & Breznis,

1982).

Dukungan suami dan pemberian perhatian akan membantu isteri dalam

mendapat kepercayaan diri dan harga diri sebagai seorang isteri. Dengan perhatian

suami membuat istri merasa lebih yakin, bahwa ia tidak saja tepat menjadi isteri,

tapi isteri juga akan bahagia menjadi (calon) ibu bagi anak yang dikandungnya

(Adhim, 2002). Dukungan yang diberikan orang lain sangat mungkin untuk

memberi sumbangan terhadap kestabilan psikologis seseorang (Hersen,1983).

Menurut Cohen dan Syme (1984) ada beberapa hal yang membuat

dukungan sosial dari pasangan (suami atau istri) memberi pengaruh penting bagi

individu bersangkutan, yakni:

1. Keterdekatan hubungan

Pemberian dukungan sosial dari suami atau istri lebih memiliki keterdekatan

yang lebih tinggi dari pada sumber dukungan yang lainnya. Keter iekatan yang

dimaksud di sini lebih menekankan pada kuahtas hubungan bukan

kuantitasnya. Individu yang memiliki suatu hubungan dekat dapat dipercaya

cenderung memiliki kesehatan mental yang baik.

29

2. Ketersediaan pemberi dukungan

Individu yang yakin mendapat dukungan dari pasangannnya apabila

menghadapi kesulitan dapat mengatasi permasalahannya dengan lebih kreatif

dari pada mereka yang ragu dengan ketersedian dukungan.

3. Kualitas pertemuan

Pasangan hidup mempunyai frekuensi pertemuan yang lebih tinggi dibanding

dengan sumber dukungan yang lain. Sehingga pemberian dukungan sosial

dapat lebih senng diberikan oleh suami atau istri daripada sumber-sumber

yang lain

2.2 Bentuk-bentuk Dukungan Suami

Menurut Cohen dan Syme (1985) aspek-aspek dukungan dan suami ada

empat aspek yakni :

a. Emosi

Individu membutuhkan empati, cinta, dan kepercayaan diri dari orang lain dan

ini merupakan motivasi utama dalam tingkah laku menolong individu yang

berempati merasa mengalami sendin emosi yang dialami oleh orang lain.

Merasa atau mengantisipasi perasaan orang lain dapat memotivasi tingkah

laku yang arahnya meningkatkan kesejahteraan orang lain tersebut.

b. Informasi

Dukungan informasi yang dibenkan untuk menambahkan pengetahuan

seseorang dalam mencan jalan keluar atau memecahkan masalah meliputi

nasehat serta pengetahuan.

30

c. Instrumentalia

Dukungan yang berupa penyediaan sarana untuk mempermudah perilaku

menolong orang yang menghadapi masalah dalam bentuk materi, akan tetapi

dapat juga berupa pemberian kesempatan atau peluang waktu.

d. Penilaian Positif

Dukungan berupa pemberian penghargaan ataupun memberikan penilaian

atas usaha yang telah dilakukan, memberikan umpan balik mengenai hasil

atau prestasinya serta memperkuat dan meningkatkan perasaan harga diri dan

kepercayaan akan kemampuan individu tersebut.

2.3 Ciri-ciri Suami yang Memberikan Dukungan

Menurut Cohen (1991) suami yang memberikan dukungan pada istri pada

masa kehamilan, diantaranya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

c. Memberikan tindakan suportif.

d. Dapat memberikan rasa aman.

e. Memberikan bantuan bila istn membutuhkan.

f. Bersedia meluangkan waktu untuk keperluan.

g. Mampu memberikan motivasi.

Suami yang menjalankan kewajibannya kepada istri sesuai dengan ajaran

agama Islam dapat digolongkan suami yang memberikan dukungan pada istn.

Menurut Ramyulis dkk (1990), ada beberapa kewajiban suami pada istn antara

lam :

31

1- Memimpin dan memehhara serta membimbing istri dan keluarga lahir dan

batin, bertanggung jawab atas keselamatan dan kesejahteraannya.

2. Memberi nafkah istri berupa nafkah lahir, sepert, makan, minum, pakaian,perumahan, keperluan-keperluan lainnya dan nafkah batin seperti

menggaulinya dengan baik, menentramkan jiwanya menurut kemampuan

suami serta melindungi istri dari segala kesukaran.

3. Menolong istn dalam melaksanakan tugas sehari-hari, terlebih lag, dalammerawat, memehhara dan mendidik anak-anak dan berusaha menggauh istnsecara baik.

4. Bersifat jujur memehhara amanah dan kepercayaan serta dapatmenggembirakan istri dangan baik.

3. HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT

KECEMASAN ISTRI MENGHADAPI MASA PERSALINAN

Dukungan sosial dan suami adalah bantuan yang dibenkan oleh suaminya(dalam Fitri, 2000). Dukungan sosial menurut Sarafino (dalam Kumolohadi,2001), adanya orang-orang yang memperhatikan, menghargai dan mencintai.

Dukungan sosial merupakan faktor sosial yang berada d, luar individu yang dapatmeningkatkan kemampuan menghadapi stres akibat adanya konflik

Dukungan suami saat kehamilan dan persalinan sangat penting, di mana

suami dapat memberikan rasa aman dan ketenangan. Dukungan moril suami akan

sangat membantu dalam mengatasi berbagai stres yang timbul selama hamil dan

setelah melahirkan (Dhyanti, 2000). Hal ini juga diutarakan Utami Roesl, (2000),

bahwa dukungan moril yang diberikan suami bisa mengubah hambatan menjadi

keberhasilan. Sikap suami membesarkan hati istri menjadi lebih percaya diri dan

lebih tenang. Selain dukungan moril suami juga memenuhi kebutuhan materil istri

pada saat kehamilan dan melahirkan. Pemberian dukungan ini akan menurunkan

tingkat kecemasan istri menghadapi masa persalinan.

33

B. LANDASAN TEORI

Benkut ini ada beberapa teori yang menjadi landasan dalam menentukan

hipotesis penelitian mengenai dukungan suami terhadap tingkat kecemasan istri

menghadapi persalinan

Respon yang paling umum terhadap suatu stresor adalah kecemasan.

Sebagian besar manusia merasa cemas dan tegang jika menghadapi situasi yangmengancam (Atkinson, dkk, 1993).

Sullivan (dalam Masrun,1975) mengartikan kecemasan sebagai

pengalaman dan ketegangan yang berasal dan ancaman-ancaman terhadap

keamanan. Pada umumnya kecemasan ini dapat mengganggu usaha manusia

mencapai kebutuhannya, mengganggu hubungan interpersonal, dan dapat

menyebabkan pikiran kacau. Atkinson dkk, (1993) mengungkapkan hal yang

senada bahwa kecemasan merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan yang

ditandai dengan rasa khawatir, perhatian, tegang, dan rasa takut yang dialami oleh

semua dengan derajatyang berbeda.

Menghadapi tekanan-tekanan yang ada menurut Priest (1991) bahwa

wanita beresiko lebih banyak mengalami kecemasan. Penyebab kecemasan pada

wanita diantaranya disebabkan oleh kehamilan dan keguguran. Wanita yang

belum siap menenma kehadiran bayi dapat merasa gelisah dan tidak mampu

untuk berperan sebagai ibu, sedangkan wanita yang mengalami keguguran akan

merasa kehilangan dan tertekan. Selain kehamilan dan keguguran faktor lain

menyebabkan kecemasan. karena adanya stresor fisik-biologik, sepert, keadaan

34

keadaan cuaca yang dingin atau panas, suara bising, infeksi, rasa nyeri, pukulan,

dan luka. Atau adanya stresor psikologis karena adanya perasaaan takut, situasi

bahaya, kesepian, kecewa, patah hati, jatuh cinta, marah, jengkel, cemburu dan iri

hati (Bahar, 1995)

Kehadiran seseorang bayi dalam sebuah keluarga menumbuhkan perasaan

yang menyenangkan, mengembirakan, dan membahagiakan, apalagi bila bayi itu

sangat dikehendaki atau direncanakan sebelumnya oleh pasangan suami istri

(Arthur dan Coleman, 1980; Moshonan dkk, 1987). Menurut Arthur dkk

(1980), menghadapi kelahiran bayi atau masa persalinan merupakan suatu situasi

yangmengancam wanita hamil tersebut sehingga menimbulkan perasaan-perasaan

yang mendebarkan, menegangkan, mencemaskan, mengkhawatirkan, dan

menakutkan.

Perasaan yang bercampur tersebut dapat menjadi sebab kegelisahan dan

ketakutan menghadapi persalinan. Ada empat sebab yang dapat menimbulkan

perasaan ini yaitu :

1. Takut mati

Sekalipun peristiwa kelahiran itu adalah fenomena fisiologis yang normal,

namun hal tersebut tidak lepas dari resiko-resiko dan bahaya kematian.

Bahkan pada proses yang normal sekalipun senantiasa disertai pendarahan dan

rasa sakit hebat. Peristiwa inilah yang menimbulkan ketakutan-ketakutan

khususnya takut akan kematian dirinya sendiri, maupun bayi yang dilahirkan.

35

2. Trauma kelahiran

Ketakutan akan berpisahnya bayi dari rahim ibunya. Seorang ibu akan merasa

amat takut kalau-kalau bayinya akan terpisah dengan dirinya.

3. Perasaan bersalah/berdosa

Perasaan bersalah atau berdosa terhadap ibunya yang membuat dirinya

menjadi tidak mampu berfungsi sebagai ibu yang bahagia, sebab selalu saja ia

dibebani atau dikejar-kejar oleh rasa berdosa.

4. Ketakutan riil

pada setiap wanita hamil ketakutan untuk melahirkan bayinya bisa diperkuat

oleh sebab-sebab konkret lainnya, antara lain :

a. Ketakutan bayinya akan lahir cacat, atau lahir dalam kondisi patologis.

b. Ketakutan bayinya akan bernasib buruk disebabkan oleh dosa-dosa ibu itu

sendiri dimasa silam.

c. Ketakutan beban hidupnya menjadi semakin berat oleh kelahiran bayinya.

d. Ketakutan ia akan dipisahkan dengan bayinya.

e. Ketakutan kehilangan bayinya yang sering muncul sejak masa kehamilan

sampai waktu melahirkan bayinya (Kartono, 1992).

Menghadapi masa persalinan pada wanita hamil merupakan suatu hal yang

membahagiakan, menyenangkan dan menggembirakan. Di sisi lain tidak dapat

dielakkan bahwa semakin dekat dengan masa persalinan maka ketakutan dan

kecemasan ibu semakin meningkat. Kartono (1992) mengungkapkan bahwa saat

melahirkan bayi merupakan suatu peristiwa yang disertai banyak derita kesakitan

36

jasmani dan ketidakpastian secara simultan akan menyebabkan banyak

ketegangan, ketakutan, kecemasan, dan emosi-emosi yang lainnya.

Faktor yang mempengaruhi lancar tidaknya proses persalinan tergantung

pada beberapa faktor, antara lain :

a. Kecemasan

Kecemasan merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap

jalannya persalinan dan berakibat pembukaan yang kurang lancar

(Prawirohoesodo, 1988). Perasaan takut dapat menimbulkan rasa sakit pada

persalinan dan berakibat timbulnya kontraksi uterus dan dilatasi serviks yang

tidak baik (Pritchard, et al., 1985).

b. Umur

Aktivitas uterus yang diperiukan agar terjadi pembukaan pada seviks, pada

kelompok usia 20-29 tahun, paling rendah bila dibandingkan dengan

kelompok umur yang lain (Burnhil, et al., 1962).

c. Paritas

Paritas diartikan sebagai keadaan uterus saat kehamilan. Burnhill et al., (1962)

menyimpulkan bahwa aktivitas uterus yang terbaik adalah pada kehamilan

kedua sampai kehamilan kelimadibanding kelompok paritas yang lain.

d. Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Ibu-ibu yang mengalami kejadian abortus, lahir mati, kematian neonatal,

mempunyai efek psikologis dan hal tersebut dapat timbul kembali pada

kehamilan berikutnya (Prawirohoesodo, 1988).

37

e. Sosial Ekonomi

Faktor sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap gizi, hygiene dan

pelayanan kesehatan ibu sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi

proses persalinan (Prawirohoesodo, 1988).

f. Kelainan Letak, Posisi Janin dan Presentasi

Kelainan letak akan menghambat jalannya persalinan. Kelainan presentasi dan

posisi janin berakibat terganggunya proses penurunan bagian terendah janin

dan penekanan pada serviks sehingga berakibat tidak lancarnya proses

pembukaan serviks (Friedmann, 1993)

g. Dukungan Suami

Menurut Cohen (1991), dukungan dari suami saat persalinan sangat berharga.

Ibu bersalin menginginkan suaminya memberikan tindakan suportif dan

memberikan lebih banyak rasa sejahtera dibanding petugasprofesional. Dalam

penelitian Cohen ibu bersalin menyatakan bahwa suami mereka membantu

pada saat terjadi kontraksi, melatih bernafas, memberikan pengaruh terhadap

ketenangan, menurunkan kesepian, dan memberikan teknik distraksi yang

bermanfaat.

Gejala-gejala yang menandakan kecemasan pada ibu hamil antara lain

gejala fisiologis yakni; sesak nafas, cepat lelah, berkeringat, mulut terasa kering,

jantung berdebar-debar, sakit kepala, nafsu makan menurun atau hilang, mual-

mual, dan tekanan darah naik (Darajat, 1986). Gejala psikologis diantaranya, rasa

takut, gelisah, khawatir, tidak tenang, binggung, mudah marah, mudah

38

tersmggung, ragu-ragu, tidak berdaya, rendah din, tertekan, kurang percaya diri,

panik, dan merasa tidak bahagia (Darajat, 1986).

Menurut Carpenito (1998) bahwa tingkat kecemasan mempunyai dam'pak

pada kemampuan individu yang bervariasi, antara lain:

2. Kecemasan ringan

Individu yang mengalami kecemasan ringan akan berdampak peningkatan

kosentrasi dan perhatian, waspada, mampu menghadapi situasi yang

bermasalah, dapat mengintegrasikan pengalaman masa lalu, saat ini dan yang

akan datang, adanya semangat belajaran, dapat memvalidasi secara

konsensual; menyusun makna, ingin tahu, mengulang pertanyaan, dan kurang

tidur.

2. Kecemasan sedang

Persepsi terhadap sesuatu cenderung lebih sempit, tidak dapat memberikan

perhatian secara selektif, tetapi dapat mengarahkan perhatian, cukup sulit

konsentrasi, membutuhkan usaha yang lebih dalam belajar, pandangan

terhadap pengalaman masa kini dikaitkan dengan masa lalu, adanya

kemungkinan mengabaikan kejadian dalam situasi tertentu, kesulitan dalam

beradaptasi dan menganalisa, adanya perubahan suara atau nada, pernapasan

dan denyut nadi meningkat.

3. Kecemasan berat

Persepsi sangat menurun, fokus pada detil-detil yang terpisah, tidak dapat

lebih memperhatikan meskipun diberi intruksi, proses belajar menjadi

terganggu, sangat kebingungan, tidak mampu berkonsentrasi, pandangan

terhadap pengalaman saat ini dikaitkan dengan masa lalu, hampir tidak

mampu mengerti terhadap situasi yang dihadapi saat ini, penurunan fungsi;

mengalami kesulitan untuk mengerti dalam berkomunikasi, sakit kepala, dan

mual.

4. Panik

Penyimpangan terhadap persepsi, tidak mampu belajar, tidak mampu

mengintegrasi pengalaman, tidak dapat terfokus pada saat ini. Tidak mampu

melihat dan mengerti situasi, kehilangan cara untuk mengungkapkan apa yang

ada dalam pikirannya, peningkatan aktivitas motorik, memiliki respon yang

tidak dapat diperkirakan terhadap stimulus minor sekalipun, dalam

berkomunikasi tidak dapat dipahami dan merasa akan pingsan.

Utami Roesli (2000), mengungkapkan bahwa dukungan moril yang

diberikan suami bisa mengubah hambatan menjadi keberhasilan. Dukungan

tersebut dapat membesarkan hati istri menjadi lebih percaya diri dan lebih tenang.

Selain dukungan moril suami juga memenuhi kebutuhan matriel istri pada saat

kehamilan dan melahirkan. Dukungan suami dan pemberian perhatian akan

membantu isteri dalam mendapat kepercayaan diri dan harga diri sebagai seorang

isteri. Perhatian suami membuat istri merasa lebih yakin bahwa, ia tidak saja tepat

menjadi isteri, tapi isteri juga akan bahagia menjadi (calon) ibu bagi anak yang

dikandungnya (Adhim, 2002).

Menurut Cohen & Syme (1985) aspek-aspek dukungan dan suami ada

empat aspek yakni, secara emosi, memberi infonnasi, instumentalia, dan

pemberian penilaian positif padan istri. Bentuk konkret keempat aspek tersebut

40

adalah berempati, cinta, memberi kepercayaan diri pada istri, memotivasi,

menolong, memberikan informasi yang dibutuhkan orang lain, membantu

memecahkan masalah istn, memberikan nasehat, penyedian sarana dan prasarana,

pemberian kesempatan, memberikan waktu untuk istri, memberi penghargaan atas

usaha yang dilakukan istri, memberikan umpan balik mengenai hasil atau prestasi

yang telah diterima, memperkuat dan meningkatkan perasaan harga diri dan

kepercayaan diri akan kemampuan istri.

C. HIPOTESIS

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya maka hipot.

penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara dukungan suami dengan tingkat

kecemasan istri menghadapi masa persalinan. Semakin tinggi suami memberikan

dukungan pada istri maka semakin ringan tingkat kecemasan yang dialami pihakistn pada saat menghadapi masa persalinan.

41

esis

BAB HI

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Tergantung : Kecemasan Menghadapi Masa Persalinan.

2. Variabel Bebas : Dukungan Suami.

B. Definisi Operasional

1. Kecemasan Menghadapi Masa Persalinan

Kecemasan menghadapi masa persalinan adalah perasaan menegangkan,

menakutkan, dan mengkuatirkan bagi ibu hamil. Perasaan cemas ini akan semakin

meningkat pada trisemester akhir. Adapun kecemasan yang dialami wanita hamil

itu lebih bersifat fisiologis dan psikologis.

Secara fisiologis dapat terjadi sesak nafas, cepat lelah, berkeringat, mulut

terasa kering, jantung berdebar-debar, sakit kepala, nafsu makan menurun atau

hilang, mual-mual, dan tekanan darah naik. Gejala psikologis yakni, rasa takut,

gelisah, khawatir, tidak tenang, bingung, mudah marah, mudah tersinggung, ragu-

ragu, tidak berdaya, rendah diri, tertekan, kurang percaya diri, panik, dan merasa

tidak bahagia.

Skala kecemasan menghadapi persalinan dibuat peneliti berdasarkan gejala-

gejala di atas. Gajala-gejala diatas dapat menunjukan tingkat kecemasan subjek

dengan cara memilih salah satu jawaban dan ke lima pilihan yang paling sesuai

42

43

dengan diri subjek. Lima jawaban itu terdiri dan jawaban Sangat Sering (SS),Sering (S), Kadang-Kadang (KK), Jarang (J), dan Tidak Pernah (TP) Aitemskala i„i bersifat favourabe, dan unfavourabe,. Aitem yang bersifat favourabelmemiliki rentang skor 4- 0, skor 4untuk jawaban Sangat Sering (SS) dan skor 0untuk jawaban Tidak Pernah (TP). Sebaliknya aitem yang bersifat unfaVoi,abe,memiliki rentang skor 0- 4, skor 0untuk jawaban Sangat Sering (SS) dan skor 4untuk jawaban Tidak Pernah (TP). Skor total yang d.peroleh subjek menunjukkansemakin t.ngg, skor subjek maka semakin cemas subjek tersebut. Sebaliknyasemakin rendah skor totalnya maka semakin rendah kecemasan warnta itu.

2. Dukungan Suami

Dukungan suam, adalah dukungan penuh suam, terhadap istri dengan caramendampmgi, memberi rasa aman dan menunjukan kas.h sayangnya. Pemberiandukungan ini akan membua, istri leb.h percaya diri dan merasa damai dalammenghadap, proses persahnan. Adapun bentuk dukungan itu sanga, beragam daripembenan perhatian, memberi penghargaan, pembenan informasi, dan memenuhikebutuhan matenal dalam kehamilan sampai proses persahnan.

Aspek-aspek dukungan dari suam, ada empat aspek yakni secara emos,,memberi mformas,, tnstumentalia, dan pembenan penila.an pos.tif pada ,s,n.Bentuk konkret empat aspek tersebut adalah berempati, cinta, memberikepercayaan diri pada ,s,ri, memotivasi, menolong, memberikan mformas, yangd.butuhkan orang lam, membantu memeeahkan masalah ,s,ri, memberikannasehat, penyed.an sarana dan prasarana, pemberian kesempatan, memberikan

44

waktu untuk istn, memberi penghargaan atas usaha yang dilakukan istri,membenkan umpan balik mengena, hasil atau prestasi yang telah d.terima,

memperkuat dan meningkatkan perasaan harga diri dan kepercayaan din akankemampuan istri.

Skala dukungan suami menggunakan empat aspek tersebut, pada tiapaitem memiliki lima jawaban yang harus di pilih salah satu oleh subjek. Lima

jawaban tersebut yakni Sangat Sering (SS), Sering (S), Kadang-Kadang (KK),Jarang (J), dan Tidak Pernah (TP). Aitem skala mi bersifat favourable dan

unfavourable, aitem favourable memiliki rentang skor tiap aitem adalah 4- 0,skor 4untuk jawaban Sangat Sering (SS) dan skor 0untuk jawaban Tidak Pernah

(TP). Skor total dan skala ini menunjukkan subjek, semakin tinggi skor subjekmaka semak.n besar dukungan yang dibenkan dan aitem yang bersifat

unfavourable memiliki rentang skor tiap aitem antara 0- 4, skor 0untuk jawabanSangat Sering (SS) dan skor 4untuk jawaban Tidak Pernah (TP) semakin tinggiskor totalnya maka semakin rendah dukungan yang diberikan.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah ibu hamil yang sudah masuk trisemester akhir

dan menghadapi masa persalinan yakni usia kehamilan dan 7bulan sampai 9bulan ke atas.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik

Purposive Sampling (Nawawi, 1998) alasan digunakannya teknik in. karena

subjek yang memiliki ciri-ciri sama tidak diketahui sebelumnya.

"A\' i *

D. Metode Pengambilan Data '^

Metode pengambilan data yang digunakan untuk memperoleh data yang.epat dan relevan dengan metode skala. Hal mi bertujuan agar penelit.an mem.hkivaliditas dan reliabilitas yang tinggi

Adapun skala yang digunakan dalam penelitian hubungan antara dukungansuami dengan ,i„gka, kecemasan istr, menghadapi masa persahnan adalah :I Skala Kecemasan pada Ibu Hamil yang Mengnadap, Masa Persahnan

Skala ini digunakan untuk mengungkap kecemasan subjek yang disusuno.eh peneht, send.n. Skala ,„, d.susun berdasarkan gejala-gejala atau man.festas,perilaku yang nampak bila individu dalam keadaan cemas. Keadaan ini d.tinjaudar, teor, Darajat (1986), yang mengungkapkan bahwa gejala kecemasan itubersifat fisiologis dan psikologis.

Dalam skala kecemasan menghadapi masa persalinan mi d,sediakan limajawaban, yaitu Sanga, Sering (SS), Sering (S), Kadang-Kadang (KK), Jarang(J), dan Tidak Pernah (TP), A.tem skala ini bersifat fa„,uraM danunfavourabel, aitem yang bersifat favouraM memihk, remang skor 4- 0dansebaliknya aitem yang bersifat unfavourabel memilik, rentang skor 0-4Skor•otal yang d.peroleh subjek menunjukkan semakm tinggi skor subjek makasemakin cemas subjek tersebut. SebaHknya semakm rendah skor totamya makasemakm rendah kecemasan wan.ta „u Adapun sebaran bu„r-bu„r skalakecemasan menghadapi masa persahnan pada wan.ta ham,! sebelum d,uj, cobadapat dilihat pada tabel 1.

45

Tabel 1 (Blue Print)Sebaran Butir-butir Skala Kecemasan Menghadapi Masa Persalinan

Sebelum Uji Coba

46

Aspek Nomor Aitem Jumlah

Kecemasan Favourable Unfovourable

Fisiologis 2,6, 7, 10, 12, 13, 16,25,

26,31,35,36,37, 38,39,

44, 49.

1, 7,9, 14, 15,

40, 47, 50.

24

Psikologis 4, 5, 8, 11, 17, 20, 21, 22,

23, 24, 27, 28, 29, 30, 33,

34,41,43.

3, 18, 19,32,42,

45, 46, 48.

26

Jumlah 34 16 50

2. Skala Dukungan Suami

Skala dukungan suami ini digunakan untuk mengukur kecenderungan

pemberian dukungan suami pada saat istri hamil dan menghadapi masa

persalinan. Adapun aspek dalam pengukuran dukungan suami terdiri dari empat

aspek yakni aspek emosi, aspek informasi, aspek instrumentalia, dan aspek

penilaian positif. Adapun sebaran butir-butir skala ini sebelum diuji coba dapat

dilihat pada tabel 2.

Tabel 2

Sebaran Butir-butir Skala Dukungan SuamiSebelum Uji Coba

AspekDukungan Suami

Emosi

Infonnasi

Istaimentalia

Nomor Aitem

Favourable

1,3, 13, 15,21,23,24,

26, 28, 49.

4,6, 18,22,47.

! 10, 11, 12, 17,27,29,31,36,

Unfovourable

20, 30, 33, 38, 40.

2, 5, 8, 35, 44.

14,25,43,45, 50.

Jumlah

15

15

1 | 39, 48. : i

i Penilaian Positifi !

7, 16, (9, 37,46. 9,32, 34,41,42 ! io

i Jumlah 30 20 50 ,

47

Dalam skala dukungan suami ini memiliki lima jawaban, yakni Sangat

Sering (SS), Sering (S), Kadang-Kadang (KX), Jarang (J), dan Tidak Pernah

(TP). Aitem skala ini bersifat favourable dan unfavorable, aitem favourable

memiliki rentang skor tiap aitem adalah 4 - 0, skor 4 untuk jawaban Sangat

Sering (SS) dan skor 0 untuk jawaban Tidak Pernah (TP). Skor total dari skala ini

menunjukkan subjek, semakin tinggi skor subjek maka semakin besar dukungan

yang diberikan dan aitem yang bersifat unfavourable memiliki rentang skor tiap

aitem antara 0-4, skor 0 untuk jawaban Sangat Sering (SS) dan skor 4 untuk

jawaban Tidak Pernah (TP) semakin tinggi skor totalnya maka semakin rendah

dukungan yang diberikan.

E. Metode Analisa Data

Dalam penelitian ini data yang diperoleh akan dianalisis kuantitatif dengan

menggunakan teknik statistik Product Moment dari Karl Pearson untuk

mengetahui hubungan variabel tergantung dengan variabel bebas. Analisis yang

digunakan untuk perhitungan statistik dibantu program komputer dari Statistical

Package For Sosial Science (SPSS) 11.0 (2002) for Windows.

BAB IV

PELAKSANAAN, ANALISIS DATA,

HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan

1. Orientasi Kancah

Pengambilan sampel penelitian ini lebih bersifat insidental. Peneliti dapat

mengambil data pada subjek yang ditemui, tentunya sesuai dengan karakteristik

subjek penelitian. Subjek penelitian dengan karakteristik tersebut memilikijumlah

yang terbatas. Peneliti menggunakan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya

pada klinik bersalin untuk mempermudah dalam mendapatkan subjek penelitian.

Klinik bersalin yang digunakan tempat penelitian ini adalah klinik bersalin

"Pura Raharja" dan klinik bersalin "Rachmi". Diperkirakan memiliki pasien ibu

hamil yang cukup banyak dan memiliki kesesuaian karakteristik penelitian.

Klinik bersalin "Pura Raharja" didirikan pada tanggal 20 Desember 1971

dengan menggunakan dana kesehatan pegawai negeri dan dikelola oleh

departemen sosial dan bernaung di bawah BKKBN. Pada tahun 1976 dipindahkan

kepada KORPRI di bawah naungan Yayasan Abdi Negara KORPRI Propinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta yang tercatat dalam surat kepi tusan No. 48/326-

YA/VI1/91 yang ditetapkan pada tanggal 29 Juni 1991. Klmik Bersalin Pura

Rahaja dilengkapi dengan praktek dokter spesialis kandungan dan kebidanan,

48

49

praktek dokter spesialis anak dan praktek bidan. Melayani pemeriksaan pasien ibu

hamil, imunisasi, persalinan, perawatan, kosultasi dan pelayanan KB.

Klinik bersalin "Rachmi" yang didirikan oleh dr. HM. Sulchan Soefoewan

DSOG. Ph. D. dilengkapi dengan fasilitas praktek dokter spesialis kandungan dan

kebidanan, praktek dokter gigi, praktek dokter spesialis anak, praktek dokter

umum, rumah bersalin, klinik keluarga berencana dan apotek.

2. Persiapan Penelitian

a. Perijinan

Ijin penelitian yangdikeluarkan oleh Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Islam Indonesia pada tanggal 31 Juli 2002, dengan nomor

283/Dek/70/FP/VIII/2002 . Dengan surat ijin tersebut beserta satu bendel proposal

penelitian. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin ini ke beberapa instansi

diantaranya Rumah Sakit "Panti Rapih", Klinik Bersalin "Pura Rahaja", Klinik

Bersalin "Rachmi", dan beberapa tempat praktek dokter spesialis kandungan dan

kebidanan. Namun pemohonan ijin penelitian ini mendapat ijin di Klinik Bersalin

"Pura Rahaja" dan "Rachmi".

b. Persiapan Alat Ukur

Sebelum mengambil data penelitian sesungguhnya, terlebih dahulu

dilakukan uji coba terhadap dua alat ukur. Alat ukur pertama adalah skala

dukungan suami dan alat ukur yang kedua adalah skala kecemasan istri

menghadapi masa persalinan yang disusun sendin oleh peneliti. Uji coba kedua

50

alat ukur ini dilakukan untuk mengukur vahditas dan reliabilitas dan aitem-aiten

pada skala yang dibuat.

c. Uji Coba Alat Ukur

Uji coba alat ukur ini dilaksanakan selama lima han dari tanggal 5 sampai

9 Agustus 2002. Subjek penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 7

bulan ke atas atau masuk 26 minggu ke atas.

Subjek penelitian pada uji coba alat ukur ini berjumlah 32 orang,

sedikitnya jumlah subjek penelitian ini karena keterbatasan subjek yang memiliki

karakteristik tersebut. Subjek penelitian diminta untuk mengisi satu bendel angket

yang terdiri dari dua skala, yakni skala dukungan suami dan skala kecemasan istri

menghadapi masa pesalinan.

d. Hasil uji coba alat ukur

Uji vahditas dan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan

fasihtas komputer program SPSS versi 11.00. Berdasarkan hasil uji coba, dari

total 50 aitem terdapat 11 aitem yang gugur pada skala dukungan suami. Aitem-

aitem yang gugur dikatakan tidak valid karena memiliki koefisien vahditas

kurang dari 0,300 dan aitem dikatakan sahih bila memiliki koefisien vahditas

lebih dari 0,300. Uji reliabilitas dan 39 aitem diperoleh koefisien reliabilitas alpha

sebesar 0,9485. Alat ukur ini cukup reliabel karena mendekati koefisien 1,0.

Tabel 3

Sebaran Butir-butir Skala Dukungan SuamiHasil Uji Coba

51

AspekDukungan Suami

1 Nomor Aitem

JumlahFavourable j UnfovourableEmosi 1,3, 13, 15,21,23,24,

26, 28, 49.

20, 30, 33, 38, 40. 12

Infonnasi 4,6, 18,22,47. 2, 5, 8, 35, 44. 9

Istrumentalia 10, 11, 12, 17,27,29,31,

36, 39,48.

14,25,43,45,50. 14

Penilaian Positif 7, 16, 19, 37, 46. 9,32,34,41,42 4

Jumlah 25 14 39

Keterangan : Nomor yang dicetak tebal adalah nomor aitem yang gugur

Skala kecemasan menghadapi masa persalinan dari 50 aitem yang

disajikan terdapat 16 aitem yang gugur, sehingga aitem yang sahih menjadi 34

aitem. Uji reliabilitas diperoleh koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0,9401.

Tabel 4

Sebaran Butir-butir Skala Kecemasan Menghadapi Masa PersalinanHasil Uji Coba

AspekKecemasan

Nomor Aitem Jumlah

Favourable Unfovourable

Fisiologis 2,6,7, 10,12, 13, 16,25, 1, 7, 9, 14, 15, 15

26,31,35,36,37,38,39, 40, 47, 50.

44, 49.

Psikologis 4,5,8, 11, 17,20,21,22, 3, 18, 19,32,42, 19

23, 24, 27, 28, 29, 30, 33, 45, 46, 48.

34,41,43.

Jumlah 30 4 34

Keterangan : Nomor yang dicetak tebal adalah nomor aitem yang gugur

52

B. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 12 sampai 16 Agustus

2002. Subjek merupakan ibu hamil dengan usia kehamilan tujuh bulan ke atas

atau 26 minggu keatas.

Pengambilan data ini dilakukan di klinik bersalin "Pura Raharja" dan

klinik bersalin "Rachmi". Sebelum proses pencarian data peneliti memohon ijin

untuk mengambil data pada bidan dan perawat yang menjaga dan meminta

keterangan tentang ibu hamil yang berusia tujuh bulan ke atas. Mengetahui lebih

lanjut tentang karakteristik subjek, peneliti menanyakan usia kehamilan ibu.

Apabila subjek memiliki karakteristik yang diinginkan. Peneliti meminta subjek

untuk mengisikan satu bendel alat ukur yang terdiri dari dua skala, yakni skala

dukungan suami dan skala kecemasan istri menghadapi masa persalinan.

Pengambilan data ini dilakukan saat ibu hamil memeriksakan

kehamilannya pada dokter. Pengisian satu bendel skala ini biasanya dilakukan

saat menunggu giliran pemeriksaan, apabila subjek belum selesai menyelesaikan

dapat diteruskan di rumah subjek. Peneliti mengambil satu bendel skala tersebut

ke rumah atau kantor subjek. Pada usia kehamilan tujuh bulan ke atas ibu hamil

melakukan pemeriksaan rutin berkisar dua sampai empat kali dalam sebulan.

Sehingga peneliti memiliki keterbatasan dalam mencari subjek penelitian untuk

menanggulangi subjek penelitian yang mengalami dua kali tes. Jumlah subjek

penelitian yang dapat dikumpulkan berjumlah 41 orang.

53

C. Hasil Penelitian

1. Uji Asumsi

Uji asumsi ini meliputi uji normalitas dan uji linieritas hubungan, yang

digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang dimaksudkan adalah uji yang digunakan untuk

menguji apakah setiap variabel terdistribusi secara nomal. Uji ini menggunakan

tehnik One Sample Kolmagorov-Smirnov lest. Tes ini dapat dikatakan normal

jika p > 0,05.

Nilai normal parameter untuk variabel dukungan suami sebesar 17,225

dengan p=0,074. Dengan hasil tersebut sebaran skor dukungan suami termasuk

dalam katagori normal karena p > 0,05.

Uji normalitas pada variabel kecemasan menghadapi persalinan diperoleh

nilai sebesar 17,632 dengan p= 0,068. Hasil tersebut menunjukkan sebaran skor

kecemasan menghadapi masa persalinan termasuk dalam katagori normal karena

p>0,05.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linieritas hubungan antara

variabel dukungan suami terhadap kecemasan istri menghadapi persalinan. Dari

hasil perhitungan diperoleh bahwa F=l,210 dengan p= 0,068 karena p > 0,05

maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara dukungan suami dengan

kecemasan istri menghadapi persalinan adalah linier.

54

2. Analisis Hasil

lnterprestasi skor skala ditetapkan dengan menggunakan kategorisasi yang

dibuat berdasarkan sebaran hipotetik. Kategorisasi ini bersifat relatif sehingga

dibagi sesuai dengan tingkat perbedaan yang dikehendaki.

a. Dukungan Suami

Dukungan Suami dikategorikan ke dalam tiga kelompok yakni, tinggi,

sedang, dan rendah. Diketahui bahwa skor terendah aitem adalah 0 dan skor

tertinggi adalah 4, sehingga dapat diperoleh skor minimal hipotetiknya 0dan skor

maksimal hipotetiknya sebesar 156. Skor minimal empirisnya sebesar 72 dan skor

maksimum empirisnya sebesar 151. Mean hipotetik yang diperoleh sebesar 78,

sedangkan mean empins yang diperoleh sebesar 126,05. Standar deviasi hipotetik

sebesar 26 dan standar deviasi empirisnya sebesar 17,225. Dari desknpsi tersebut

dapat dilakukan perhitungan untuk menentukan skor tinggi (batas atas) dan skor

rendah (batas bawah) dari kategori yang digunakan.

Tabel 5

Kategori Skor Variabel Dukungan Suami

Kategori Kategorisasi Skor

Tinggi {Mean+ (1,0 SD)} <X 105.00- 156

Sedang (Mean + (1,0 SD)} < X<{Mean - (1,0 SD)} 53.00- 104.00

Rendah X $ {Mean + (1,0 SD)} 0-52.00

Mean empins variabel dukungan suami sebesar 126,225 maka termasuk

dalam kategori tinggi yang menunjukan bahwa sempel penelitian menerima

bentuk dukungan suami yang termasuk dalam kategori tinggi.

55

b. Kecemasan Menghadapi Persalinan

Kecemasan menghadapi persalinan dikategorikan dalam tiga kelompok

yakni tinggi, sedang dan rendah. Diketahui bahwa skor terendah aitem adalah 0

dan skor yang tertinggi adalah 4, sehingga dapat diketahui skor minimal

hipotetiknya adalah 0 dan skor maksimal hipotetiknya sebesar 136. Sedangkan

skor minimal empiris yang didapat sebesar 6 dan skor maksimal empirisnya

sebesar 72. Mean hipotetiknya sebesar 68 dengan mean empinsnya sebesar 36,63

dan standar deviasi empirisnya sebesar 17, 632, sedangkan standar deviasi

hipotetiknya sebesar 22, 67. Dan deskripsi data hipotetik, maka dapat dilakukan

perhitungan untuk menentukan skor tinggi (batas atas) dan skor rendah (batas

bawah) dan kategori yang akan digunakan.

Tabel 6

Kategori Skor Variabel Kecemasan Istri Menghadapi Masa Persalinan

Kategori Kategorisasi Skor

Tinggi {Mean + (1,0 SD)} <X 91.00-136

Sedang {Mean + (1,0 SD)} < X$ {Mean - (1,0 SD)} 46.00 - 90.00

Rendah X $ {Mean+ (1,0 SD)} 0-45.00

Rerata empins variabel kecemasan menghadapi masa persalinan sebesar

36,63 maka termasuk dalam kategori rendah, yang menunjukan bahwa kecemasan

yang diterima istri menghadapi masa persalinan pada sampel penelitian termasuk

dalam kategori rendah.

3. Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara dukungan

suami dengan tingkat kecemasan istn menghadapi masa persahnan. Semakin

56

tinggi suami memberikan dukungan pada istri maka semakin ringan tingkat

kecemasan yang dialami pihak istn pada saat menghadapi masa persalinan. Hasil

analisis data untuk hubungan dukungan suami dengan kecemasan istri

menghadapi masa persalinan menunjukkan koefisien korelasi sebesar -0,221

dengan p = 0,165. Dengan hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

yang signifikan antara dukungan suami dengan kecemasan istri menghadapi

persahnan.

4. Analisis Tambahan

Adanya data tambahan mengenai subjek yakni usia ibu hamil dan urutan

kelahiran maka dapat diperoleh hipotesis tambahan, bahwa ada hubungan negatif

antara usia ibu hamil dengan tingkat kecemasan menghadapi persalinan yang

menunjukkan koefisien korelasi sebesar -0,485 dengan p = 0,001. Taraf

signifikansinya sebesar p< 0,01, yang berarti semakin bertambah usia (Y) maka

semakin rendah tingkat kecemasan menghadapi persalinan (X) dan sebaliknya

semakin muda usianya maka semakin tinggi tingkat kecemasan menghadapi

persalinan.

Berdasarkan hasil uji beda tingkat kecemasan menghadapi persalinan

antara persalinan yang pertama dan persalinan yang kedua dan seterusnya, hasil

analisis menunjukkan tingkat kecemasan menghadapi persalinan pada persahnan

pertama memiliki mean sebesar 41,25 dan standar deviasi sebesar 17,423 dengan

taraf kepercayaan 95% sebesar -1,889 (bawah) dan 19,913 (atas). Tingkat

kecemasan menghadapi persalinan pada persalinan kedua dan seterusnya memiliki

mean sebesar 32,42 dan standar deviasi 17,082 dengan taraf kepercayaan 95%

57

sebesar -1,896 (bawah) dan 19,920 (atas). Hasil analisis data ini menunjukkan

tidak adanya perbedaan tingkat kecemasan menghadapi masa persalinan antara

persalinan pertama dan persalinan kedua dan seterusnya.

58

D. Pembahasan

Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi sebesar-0,221 dengan

p = 0,165. Hasil ini menunjukkan bahwa antara dukungan suami dengan

kecemasan istri menghadapi persalinan tidak signifikan. Hipotesis adanya

hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan istri menghadapi

persalinan ditolak.

Tidak adanya hubungan antara dukungan suami dengan kecemasan istn

menghadapi persalinan ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya tingkat

kecemasan istri menghadapi persalinan tidak tergantung pada satu faktor saja

dalam hal ini dukungan suami. Namun ada beberapa faktor lain yang dapat

mempengaruhi tingkat kecemasan istri menghadapi masa persalinan.

Beberapa ahli mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi proses

persalinan yakni kecemasan, umur, paritas, riwayat kehamilan dan persalinan,

sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan dukungan suami. Dalam penelitian ini

peneliti mencoba menghubungkan antara kecemasan dan dukungan suami

terhadap masa persalinan.

Menurut Prawirohoesodo (1988) kecemasan merupakan salah satu faktor

utama yang mempengaruhi terhadap jalannya persalinan dan dapat mengakibatkan

pembukaan kurang lancar. Hal ini juga di dukung dengan pemyataan Pritchard

dkk (1985) bahwa perasaan takut dapat menimbulkan rasa sakit pada persalinan

dan berakibat timbulnya kontraksi uterus dan laktasi serviks yang tidak baik.

Faktor lam yang berpengaruh pada persalinan adalah dukungan suami.

Menurut Cohen (1991) dukungan dari suami saat persalinan sangat berharga, ibu

59

bersalin menginginkan suaminya memberikan tindakan suportif dan memberikan

lebih banyak rasa sejahtera dibanding petugas profesional. Selain kedua faktor ini

ada beberapa faktor yang juga berpengaruh terhadap lancar tidaknya proses

persalinan diantaranya adalah faktor umur. Menurut Brunhil dkk (1962) aktivitas

uterus yang diperiukan agar terjadi pembukaan pada serviks lebih rendah pada

usia 20-29 dibandingkan dengan kelompok umur yang lain.

Membuktikan hal ini peneliti menghubungkan antara kecemasan

menghadapi masa persalinan dengan usia ibu hamil tersebut. Hasil analisis data

yang diperoleh menunjukan bahwa ada hubungan negatif antara usia ibu hamil

dengan tingkat kecemasan menghadapi persalinan yang menunjukkan koefisien

korelasi sebesar -0,485 dengan p=0,001. Taraf signifikansinya sebesar p< 0,01,

yang berarti semakin bertambah usia (Y) maka semakin rendah tingkat kecemasan

menghadapi persalinan (X) dan sebaliknya semakin muda usianya maka semakin

tinggi tingkat kecemasan menghadapi persalinan. Hal ini juga didukung dengan

penelitian Mardeyanti (2001) bahwa ibu hamil yang cemas paling tinggi pada

kelompok usia kurang dari 20 tahun dan dari 24 subjek penelitian dengan jenjang

usia 20 - 24, 12subjek mengalami kecemasan.

Faktor lain yang juga berpengaruh pada persahnan adalah tingkat

pendidikan dan sosial ekonomi. Menurut Soewadi (1987) status pendidikan dan

sta'us ekonomi yang rendah pada seseorang akan menyebabkan orang tersebut

mudah stres dan begitu juga dengan usia orang yang lebih muda lebih mudah stres

ketimbang usia yang lebih tua. Meichati (1983) menyatakan bahwa pendidikan

bagi seorang individu merupakan pengaruh dinamis dalam perkembangan

60

jasmani, jnva, perasaan dan susila, sehingga tingkat pendidikan yang berbeda

akan memberikan jenis pengalaman serta nilai-nilai hidup yang berbeda pula.

Penelitian Mardeyanti (2001) menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat

pendidikan ibu hamil maka kecemasan menghadapi persalinan lebih tinggi dan

sebaliknya ibu hamil yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi maka

kecemasan menghadapi persalinan makin rendah. Penelitiannya juga

menunjukkan bahwa 61,7 %dari 60 ibu hamil cemas memikirkan keuangan untuk

persalinan nanti. Hal ini menunjukkan bahwa faktor ekonomi akan berpengaruh

terhadap timbulnya kecemasan pada ibu dalam menghadapi persalinan.

Kecemasan menghadapi persalinan pada trisemester terakhir ini sering

dialami ibu hamil. Namun kecemasan yang dialami ibu hamil itu sendiri berbeda-

beda tingkatannya. Dari hasil analisis data diperoleh rerata empiris variabel

kecemasan menghadapi masa persalinan sebesar 36,63 yang termasuk dalam

kategori rendah, yang menunjukan bahwa kecemasan yang diterima istri

menghadapi masa persalinan pada sampel penelitian termasuk dalam kategori

rendah.

Tingkat kecemasan yang rendah atau ringan ini menurut Carpenito (1998)

mempunyai dampak pada kemampuan mdividu. Individu yang mengalami

kecemasan ringan akan berdampak peningkatan kosentrasi dan perhatian;

waspada, mampu menghadapi situasi yang bermasalah, dapat mengintegrasikan

pengalaman masa lalu, saat ini dan yang akan datang, adanya semangat belajaran;

dapat memvalidasi secara konsensual; menyusun makna, ingin tahu, mengulang

pertanyaan, dan kurang tidur. Kemampuan yang dimiliki individu tersebut juga

61

menunjukkan adanya toleransi kecemasan (Anxiety Tolerance) dengan tingkat

kecemasan yang masih dapat ditanggung individu tanpa menimbulkan gangguan

psikologis senus atau tanpa mengakibatkan ketidakmampuan menyesuaikan diri

(Chaplin, 1999).

Menurut Enkson (dalam Astuti,2000) bahwa kehamilan adalah salah satu

tugas perkembangan yang menumbuhkan kemampuan penyesuaian din sekahgus

penyelesaian konflik-konfhk yang terjadi pada masa tersebut maupun masa-masa

sebelumnya. Kehamilan pada wanita merupakan salah satu tugas perkembangan

walaupun dalam kehamilan tersebut khususnya trisemester terakhir ibu hamil

sering mengalami kecemasan. Pada tingkat kecemasan yang ringan, ibu hamil

masih dapat menanggung dan menyelesaikan konflik yang terjadi pada masa

kehamilan tersebut serta melakukan penyesuaian din dengan kehamilannya.

Namun kecemasan yang dialami oleh ibu hamil ini senng sekali diabaikan

oleh lingkungannya. Ibu dianggap sebagai orang yang berbahagia dan kecemasan

mereka adalah suatu hal yang tidak mungkin karena kecemasan pada ibu hamil

merupakan hal yang biasa dan tidak perlu dinsaukan (Unger &Crawford, 1992).

Pengabaian dan lingkungan ini juga menyebabkan ibu merasa kecemasannya

pada masa kehamilan khususnya trisemester akhir ini memang harus dihadapinya

sendiri.

Saat mulai hamil, wanita langsung merasakan perubahan pada tubuh. Hal

ini secara psikologis turut berperan mematangkan persiapan menjadi ibu yang

sebenarnya. Di lain pihak, suami boleh dibilang sama sekali tidak merasakan

perubahan yang terjadi langsung sehingga suami lambat dalam mempersiapkjcan

62

dm secara psikologis sebagai ayah. Sehingga b.sa dikatakan bahwa istn sudah

mulai merasa sebagai ibu sejak mulai hamil, sedangkan suami baru merasakannya

saat melihat bayi lahir (Keluarga.Org)

Dan penelitian ini menunjukkan hasil bahwa suami memberikan dukungan

yang tinggi pada istri dan istri memiliki tingkat kecemasan yang rendah. Namun

antara dukungan suami dan tingkat kecemasaan istri tidak menunjukan adanya

hubungan. Penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan suami pada masa

kehamilan khususnya trisemester ketiga antara 7-9 bulan dapat menurunkan

kecemasan istn menghadapi masa persahnan karena kecemasan yang dihadapi ibu

hamil ini dapat ditoleransi dan ditanggulangi ibu hamil sendiri.

Namun kecemasan akan berbeda apabila subjek penehtiannya memiliki

karaktenstik yang lebih khusus lagi antara lain usia kehamilan masuk 40 minggu

atau diatas 9bulan dan sudah memasuki pada kala I. Hal mi terjadi karena pada

saat itu ibu mengalami kontraksi yang menimbulkan rasa nyeri dan sakit.

Menurut Read (dalam Pitt, 1992) bahwa ketakutan menyebabkan

ketegangan dalam persalinan, ketegangan menimbulkan nyeri, nyeri memperbesar

ketakutan dan seterusnya, sehingga persalinan terjebak dalam lingkaran setan dan

akan berlangsung lama. Hal senada diungkapkan Read (dalam Sloane dkk, 1997)

bahwa rasa takut dan ketegangan, bukan kontraksi itu sendin, yang merupakan

penyebab utama kesengsaraan persalinan. Hal ini tergambar pada gambar berikut:

63

Tegang

Daur rasa takut-kelegangan-rasa sakit selama persalinan.

Dukungan suami yang dibutuhkan oleh istri pada masa ini dalam bentuk

pertolongan, dengan membantu istn dalam melatih pernapasan dan memberi

dorongan semangat pada saat persalinan berlangsung dengan cara

mendampinginya. Dari data yang diperoleh juga menunjukkan bahwa 40 subjek

dan 41 subjek penelitian menginginkan didampingi suaminya saat melahirkan

dengan harapan akan memberikan ketenangan, memberikan semangat, danpercaya diri saat melahirkan.

BAB V

PEMJTirp

A. KESIMPULAN

Dan penelitian mi danat Hn,rii- i-dapa, dnank kes,mpU|a„ bahwa „dak ada „ub»„M„anlara dukungan suami deniaii tin»k»f l„

" ngka* keCemaSan m™8hadap, masa persahnan" menUnMka" ^ ** - »-**. „ngkal tecemasan istn

d,ber,ka" SUam' D- ~ «— -„ ,ak,„r kemand,r,a„ padapada saat persalinan.

B. SARAN-SARAN

Pene""an '"' ,mrUPaka" »"* - -*. ™,k memperkaya ,e,aah-tang keee.asan Wan„a khlB1Bny. pada saa, menghadapi persa„na, Pene„t,a„" berUSate Um" raen~" "-*» — —p lst, Saran_nvang dapat dijadikan pert,mbangan adalah:

' D'adakann-Va Pene""a" ^ —^ *— a,ltara dukun.an suam,«engan lingte kecemasa„ ,s ^^ ^^ ^ ^Pene„t,a„ yang memil,kl ^^ ^ ^ ^ ^ ^ ^

keham''an ^ ~ **« «*** - *. ham,, dan tl„gka,-a, ek„„om, dengan berdasarkan karegcnsa, Per,u„ya pe„ambaha„

64

65

-^ah *n pemera,aa„ penvebara„ sub,ek penehban pada settap ,apisa„ekonomi.

2- Perlunya diadakan penelitian yang berk.itan h.v ng oerkaitan dengan kemand.nan dalammenghadapi masa persahnan.

3'""" 'emb~- — «* -yebar luaskan ,„f„rmaS,

— * «* s,ap da,am menghadap, keham.lan dan persahnan sertamengetahui haknva dalam proses reproduksi.

" P— ^ ^ga-lembaga terka,, per,unya penmgkatan kuabtaspelavanan terhadap ibu hamil ba,k dan seg, fas.hia, f l"" segi tasihtas tisik maupun psikis ibuhamil tersebut.

66

DAFTAR PUSTAKA

Adhim. MF, 1995. Men)uJ, ,bu bag, Muslnnah, Y0gyakarta. M.tra Pustaka

^^Pulka2002- **** 'W "'""" ^ "— Vog.akarta. M„ra

ArthW t^Z:Z:X,k"'OIV m,"k """•«" ""-"- <T—• H,r,a„y.S,,

AS,U"' D^^el^Za IT r^" Ke'"ar*a **»'~UCM. toW™ /W™. sknpsl Faku|tas psiko|og|>

Aura, 2000, O, l„d>mesia r,ap Mmggu m/hu^^.^ ^ ^

, ,999. A*mw/ Ma/„ra„ Yayasan Asp|rasi pemuda> jakam

,2000, Se„aP Han. 52 Ibu Uen,ngga, Yayasan Aspirasi Pemuda. Jakarta.

Azwar, S. 2000, Penyusunan Skala Pslh„„gL Pustaka Pe,ajar ^^. ,997, Mao* /w/,„a„. Pustaka Pelajar. Yogvakarta.

Bahar. E. 1995. Sires dan Kesehatan :PalembangChaphn, j.p. 1999, Kama PnMogl, pT ^ ^^^ ^

^^"'fnch* Syme' CJ985- S"^'S"PP'"-' <* "«**• London. Aeadem.c Press,

Darajat, Z, ,986 Kesehatan Mental Jakarta Gunung Agung

67

Danyo,A, 1997. Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan KecemasanMenghadapi Kelahiran Bayi Pada Wanita Hamil Pertama. Skripsi.Fakultas Psikologi. UGM

Depkes RI, 1998. Buku Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Di EasilitasiPelayanan Kesehatan Umum. Direktorat Jenral Pelayanan Medik : Jakarta.

Endjun, J.J. 2002, Mempersiapkan Persalinan Sehat, Puspa Swara, Jakarta.

Fitri, I, 2000, lntensitas Konflik Peran Ganda Perempuan Bekerja Ditmjau DanTingkat Religusitas dan Dukungan Sosial Keluarga. Skripsi. FakultasPsikologi. UGM

Husodo, S, 2002. Hubungan Antara Dukungan Sosial Suami dengan TingkatKecemasan Wanita Berkerja Pada Karyawan Diretorat Jenderal Bea danCukai Jakarta. Sknpsi. Fakultas Psikologi UGM.

Ibrahim, C.S. 1994. Perawatan Kebidanan Jilid 11. Bhratana : Jakarta.

Kartono, K. 1992. Psikologi Wanita.Jilid2 Mandar Maju. Bandung.

, 2002, Persalinan, Keluarga. Com. http://www.situs-keluarga.com.1-6-2002.

Mardeyanti, 2001. Perbedaan Tingkat Kecemasan pada Ibu Hamil Primigravidadan Multigravida Menghadapi Persalinan. Skripsi. Fakultas Kedokteran.UGM

McMahan, F.B, & McMahon. J. W, 1982. Psychology : Life Hybrid Science (5Th. ed) L.A. The Dorocypresa.

Meiliy, E. 2000. Tingkat Kecemasan Suami dalam Pendampingan Calon Ibu SaatPersalinan Kala I. Skripsi. Fakultas Kedokteran. UGM.

Muchtar, R. 1995. Sinopsis Obstetri dan Patologi. EGC. Jakarta.

Nawawi, H. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada UniversityPress. Yogyakarta.

Panji Masyarakat, 1999, "Para Suami, Janganlah Cuek". No. 45 24/2.

Pepetti, R. L. 1989, Effect of Daily Work Load OfSubsequent Behavior DuringMenial Infraction The Role of Social Withdrawal and Spouse SupportJurnalofPersonality Social Psychology 57-651-659.

68

Prawirohusodo, S. 1988. Kumpulan Makalah Simposiuni Stres dan Kecemasan.Yogyakarta.

Prawitasari, J.E, 1988. Kumpulan Makalah Simposiuni Stress dan Kecemasan.Yogyakarta.

Priest, R, 1991, Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasi Kecemasan DanDepresi, Dahara Prize. Semarang.

Psikologika, 2001, Tingkat Sires Dosen Perempuan III! Ditiniau dan DukunganSuami. Nomor 12, tahun VI.

Santoso, S. 1999. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT Gramedia.Jakarta.

Sloane, D.P, & Benedict, S. 1997, Petunjuk Lengkap Kehamilan. Mitra Utama,Jakarta.

Straus, G. & Sayles, L.R. 1984, Personal Human Problem of Managenent.Prentice - Hall Of India, New Delhi

Supratiknya, A. 1995,Mengenai Perilaku Abnormal, Kanisius, Yogyakarta.

Suryabrata, S. 1993. Psikologi Kepribadian. PT. Raja Grafmdo Persada. Jakarta.

Waston, D. L. et. al , Social Psychology, Scince And Application, ScottFloresman And Company, New York.

ON

NO

©P3

70

IDENTITAS PRIBAM

Usia

Usia Kehamilan

Urutan Kehamilan

Pendidikan

PekerjaanPendidikan Suami

Pekerjaan SuamiKondisi Ibu Sebelum Kehamilan SekarangApakah Pada Saat Melahirkan andaingin didampingi Suami AndaAlasannya

Pernah Keguguran Ya • Tidak •

Ya rj Tidak D

PETUNJUK PENSISIAN

Berikut ini ada beberapa pemyataan mengenai kondisi anda saat ini. Andadiminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengandiri anda, dengan cara memberi tanda silang (x) pada salah satu pilihan jawaban yangtersedia.

Adapun pilihan jawaban tersebut adalah :SS : bila pemyataan tersebut Sangat Sering anda alami.

bi la pertanyaan tersebut Sering anda alami.bila pemyataan tersebut Kadang-Kadang anda alami.bila pemyataan tersebut Jarang anda alami.bila pemyataan tersebut Tidak Pernah anda alami.

Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda-beda, karena itu pililahjawaban yang paling sesuai dengan diri anda, karena tidak ada jawaban yang dianggapsalah. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.

S

KK

J

TP

71

SKALAI

NO.

1 -

PERNYATAAN | PILIHAN JAWABAN "i

SS | S || KK J TP

1 '•I

Suami menanyakan keadaan saya bila sayatampak lemas. 1

1]

Bila saya mau berbincang-bincang tentangkehamilan saya suami berusahamenghindar.

! 1 11 i \i i i! 1

J. Saat-saat tertentu suami mendengarkansuara bayi dalam kandungan saya

! ' 1

ii

4. Suami mengingatkan saya untuk menjagakandungan dan lebih berhati-hati

i

5. Suami saya sibuk bekerja sehingga kamisulit berkomunikasi terutama tentangkehamilan saya.

6. Suami menasehati saya agar saya secararutin memeriksakan diri ke Puskesmas/Klinik i

7. Suami menghargai apa yang saya lakukandalam merawat kehamilan saya.

1 "

i

8. Informasi yang diberikan suami mengenaikehamilan dan persalinan terkadangmembuat saya binggung

!

9. Suami memberikan penilai negatifmengenai kehamilan saya.

10. Suami memberikan pijatan ringan bilasaya tampak kelelahan.

11. Suami menemani saya untuk berjalansantai atau olah senam hamil.

1 12. Suami memenuhi keinginan saya bila sayamenginginkan sesuatu (Ngidam).

!

1 I13. Sapaan suami memberi ketenangan. i i i

j-

14. Suami kurang memiliki waktu luang untukmendengarkan keluh kesah sayamenghadapi masa persalinan ini.

i r

j |i

i

| ,5.j

Suami mendengarkan saat saya berkeluhkesah menggenai kehamilan saya

1

ii

! 16-!

Suami menghargai pendapat saya saatmengutarakan sesuatu.

1 1 ; 1 ii i ; i i

j 17. Suami ikut berbelanja untuk keperluanxiyi.

i i ! I

i , i i

18. Suami saya sering mencari keterangantentang kehamilan dan persalinan padaahli.

19. Suami tidak mempermasalahkan tentangpenampilan saya sekarang.

20. Dalam menghadapi masa persalinan, suamimengingatkat saya bahwa hal tersebutmerupakan tugas wanita.

21. Adanya saling keterbukaan antara sayadan suami, memudahkan saya menghadapimasa kehamilan dan persalinan nant'x

22.

23.

24.

25.

26.

27.

Suami mengingatkan saya untuk makanmakanan yang bergizi dan sehatSuami berusaha mencarikan jalan keluarbila saya memiliki masalah mengenaikehamilan saya.

Suami memberikan dorongan semangatpada saya dalam menghadapi persalinanini.

Suami tidak mau dibebani

pekerjaan rumah tangga.dengan

Selama kehamilan dan menghadapi masapersalinan ini suami memberikanketenangnan.

Jika saya sedih suami akan membantumemecahkan masalah yang saya hadapi.Dengan kepercayaan yang diberikan suamimembantu saya menghadapi masapersalinan nanti.Suami membantu saya mengerjakanpekerjaan rumah tangga bila saya tampakkelelahan.

Saat saya membicarakan kehamilan sayasuami acuh tak acuh.

Suami banyak membantu sayamengerjakan pekerjaan rumah tangga.Suami menganggap masa kehamilan danpersalinan merupakan suatu hal yang biasadan dialami setiap wanita.Saya kesulitan menceritakanpermasalahan yang dihadapi sekarangkepada suami karena suami kurangmemperhatikan kehamilan saya^

72

73

34. Suami mengingatkan saya untuk tidakmakan terlalu banyak agar tidak gemukatau gendut.

i

35 Suami tidak sempat membelikan majalahatau artikel tentang kehamilan danpersalinan karena sibuk berkerja.

36. Suami ikut menggantar bila sayamemeriksakan kandungan.

37. Suami saya menggatakan bahwa sayatampak cantik saat hamil

38. Suami kurang memperhatikan kondisi sayadan kandungan.

39 Suami suka membelikan majalah ataubulletin mengenai kehamilan danpersalinan

40. Suami kurang memperhatikan kehamilansaya.

41. Saat hamil suami kurang memberikanpenghargaan terhadap apa yang sayalakukan selama merawat kandungan saya.

42. Suami mengatakan bahwa orang lain dapatmengatasi masalah kehamilannya sendiri.

43. Ketika saya meminta bantuan, suami sukamenunda-nunda menerjakannya.

44. Ketika saya meminta saran tentang apayang saya lakukan, suami diam saja.

45 Suami keberatan memberikan barangkeperluan kehamilan saya.

46. Suami banga dengan kehamilan saya47. Suami menasehati saya saat persalinan

nanti, saya tidak perlu khawatir karenasemua akan berjalan lancar saja.

48. Suami menyediakan segala kebutuhankehamilan dan persalinan saya.

49 Suami memberikan saran-saran terhadapkekurangan saya dengan cara yangmenyenangkan.

50. 1Suami saya sibuk bekerja sehingga tidak1sempat mengantarkan saya memeriksakanSkandungan i

i

SKALA II

NO. PERNYATAAN

2.

3.

5

6.

7.

8.

9

10.

//.

12.

13.

14.

15.

16.

Selama kehamilan ini saya tidak cepatlelah.

Saya sering mual/sakit

Saya tidak gugup dibandingkan dengan ibuhamil yang lain.Saya sering merasakehamilan pertama ini

tegang pada

Saya merasa tidak tenang untuk dudukterlalu lama bila membayangkanpersalinan nanti

Bila saya memikirkan kelahiran bayi sayanafsu makan saya jadi menurun atauhilangSaya merasa sulit berkonsentrasi padasuatu hal.

Saya sering memikirkan keuangan sayauntuk persiapan persalinan nanti.Meskipun sering memikirkan kelahiranbayi, saya jarang merasa sakit kepala.Saya sering melihat bahwa tangan sayabergetar apabila saya mencobamengerjakan sesuatu.

Saya sering mengalami mimpimenakutkan pada waktu tidur.

yang

Saya mudah berkeringat meskipun haritidak panas.Kadang-kadang apabila saya memikirkanpersalinan nanti, saya menjadiberkeringat.Saya merasa jantung sayaberdebar pada kehamilan ini.

jarang

Saya merasa setiap saat merasa lapar.Saya sering merasa sulit tidur karena

jsaya memikirkan persalinan nanti.mudah17. | Saya merasa

! kehamilan ini.marah pada

18. Saya merasa tenangkelahiran bayi saya.

menghadapi

74

PILIHAN JAWABAN

ss][s1[kk J TP

19

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29

30.

31.

32.

33.

34.

35

36.

37.

Saya merasa senang menunggu kelahiranbayi saya.Terkadang saya menagis tanpa tahualasannyaSaya takut membayangkan kesukaran-kesukaran melahirkan bayi nanti.Saya merasa gelisah saat menantikankelahiran bayi saya.Pada saat tertentu saya merasa tidakberguna.Saya merasa tidak percayamenghadapi persalinan nanti

diri

Selama kehamilan ini saya merasa cepatlelah.

Saya merasa tidak punya tenaga bilamemikirkan kelahiran bayi nantiSaya merasa takut bila tiba-tiba terjadikecelakaan pada saat persalinan nanti.Saya merasa khawatir bila memikirkankeadaan bayi saya nantiSaya merasa panik bila membayangkansaat saya melahirkan nanti.

Saya merasa ragu-ragu apakah saya nantidapat merawat bayi sayaSaya sukar buang air besar atau sembelitbila memikirkan kelahiran bayi saya.Saya berani menghadapi persalinan nantiwalaupun mengalami kesulitan.Kadang-kadang saya merasatersinggung pada kehamilan ini.

mudah

Saya merasa cemas kalau bayi saya lahirdalam keadaan cacat.

Saya mudah buang air kecil/kencing bilamemikirkan saat persalinan nantiBila saya memikirkan persalinan dan bayisaya nanti, kepala saya menjadi pusinq.Otot leher saya merasa tegeng/kakukalau saya memikirkan saat memikirkanpersalinan nanti.

38. Ujung jari saya terasa dingin bila sayamemikirkan kehamilan dan persalinan sayananti.

39. Saya merasa lambung/perut sering sakit

75

40. | Saya merasa nafsu makan saya meningkatpada kehamilan ini

| Saya merasaj kehamilan ini

41.

42

43.

44.

45.

46.

tidak berdaya saat

Saat memikirkan persalinan saya tidakkhawatir akan keselamatan bayi saya.Saya merasa tidak mampu memikirkan hal

Jghvselain kehamilan saya sekarang.Saya merasa mudah lupa dan sulitmengingat sesuatu.

Saya percaya akan dapat melahirkandengan selamat.

Saya tidak merasa binggung menghadapipersalinan ini.

Saya tidak mengalami kesulitan buang airbesar.

Melahirkan suatu hal biasa tidak perludikhawatirkan.

Nafas saya terasa sesak bila memikirkankelahiran bayi nanti.Saya merasa memiliki tenaga menghadapisaat-saat kelahiran bayi saya.

76

77

LAMPIRAN B

Alat Ukur Data Penelitian

IDENTITAS PRIBADI

Usia

Usia Kehamilan

Urutan Kehamilan

Kondisi Ibu Sebelum

Kehamilan SekarangApakah Pada Saat

Melahirkan anda ingindidampingi Suami AndaAlasannya

PETUNJUK PENGISIAN

Pernah Keguguran Ya • Tidak •

: Ya • Tidak •

Berikut ini ada beberapa pemyataan mengenai kondisi anda SGat ini. Andadimmta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pemyataan tersebut sesuai dengandiri anda, dengan cara memberi tanda silang (x) pada salah satu pilihan jawaban yangtersedia.

Adapun pilihan jawaban tersebut adalah :bila pemyataan tersebut Sangat Sering anda alami.bila pertanyaan tersebut Seringandaalami.bila pemyataan tersebut Kadang-kadang anda alami.bila pemyataan tersebut Jarangandaalami.bila pemyataan tersebut Tidak Pernah anda alami.

Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda-beda, karena itu pililahjawaban yang paling sesuai dengan diri anda, karena tidak ada jawaban yangdianggap salah. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.

SS

S

KK

J

TP

78

SKALA I

NO. j PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN'

SS J, S \ KK I J I TP j" /. Suami menanyakan keadaan saya bila saya

tampak lemas.1 1i 1

2. Bila saya mau berbincang-bincang tentangkehamilan saya suami berusahamenghindar.

i i

1 i

I 13. Saat-saat tertentu suami mendengarkan

suarQ bayi dalam kandungan saya1 i

4. Suami mengingatkan saya untuk menjagakandungan dan lebih berhati-hati

i

5. Suami saya sibuk bekerja sehingga kamisulit berkomunikasi terutama tentang

kehamilan saya. |6. Suami menasehati saya agar saya secara

rutin memeriksakan diri ke Puskesmas/

Klinik1I

7. Suami memberikan pijatan ringan bila sayatampak kelelahan.

1 !i

8. Suami menemani saya untuk berjalansantai atau senam hamil.

9 Suami memenuhi keinginan saya bila sayamenginginkan sesuatu (Ngidam).

10. Suami kurang memiliki waktu luang untukmendengarkan keluh kesah sayamenghadapi masa persalinan ini.

11. Suami mendengarkan saat saya berkeluhkesah menggenai kehamilan saya

12. Suami ikut berbelanja untuk keperluanbayi.

13. Suami saya ikut serta mencari keterangantentang kehamilan dan persalinan padaahli.

14. Suami mengingatkan saya untuk makanmakanan yang bergizi dan sehat

i ii

15. Suami berusaha mencarikan jalan keluarbila saya memiliki masalah mengenaikehamilan saya.

l 1i ij !1 I1 ]

isi

16. Suami memberikan dorongan semangat

pada saya dalam menghadapi persalinan ini.i !i i

1i

17 Suami keberatan dibebani denganpekerjaan rumah tangga.

i 1 I

18. | Selama kehamilan dan menghadapi masaj persalinan ini suami memberikanj ketenangan.

i ii |

i i

119. | Jika saya sedih suami akan membantu ; i

1 memecahkan masalah yang saya hadapi. j \ \ :

79

20. Dengan kepercayaan yang diberikan suamimembantu saya menghadapi masapersalinan nanti.

21. Suami membantu saya mengerjakanpekerjaan rumah tangga bila saya tampakkelelahan.

22. Saat saya membicarakan kehamilan sayasuami acuh tak acuh.

23. Suami banyak membantu sayamengerjakan pekerjaan rumah tangga.

24. Saya kesulitan menceritakan permasalahanyang dihadapi sekarang kepada suamikarena suami kurang memperhatikankehamilan saya.

25. Suami keberatan membelikan majalah atauartikel tentang kehamilan dan persalinankarena sibuk berkerja.

26. Suami ikut menggantar bila sayamemeriksakan kandungan.

27. Suami saya menggatakan bahwa sayatampak cantik saat hamil

28. Suami kurang memperhatikan kondisi sayadan kandungan.

29. Suami suka membelikan majalah ataubulletin mengenai kehamilan dan persalinan

30. Suami kurang memperhatikan kehamilansaya.

31. Saat hamil suami kurang memberikanpenghargaan terhadap apa yang sayalakukan selama merawat kandungan saya.

32. Suami mengatakan bahwa orang lain dapatmengatasi masalah kehamilannya sendiri.

33 | Ketika saya meminta bantuan, suami sukamenunda-nunda menerjakannya.

34. Ketika saya meminta saran tentang apayang harus saya lakukan untuk menjagakehamilan, suami diam saja.

35. Suami banga dengan kehamilan saya36. Suami menasehati saya agar tidak

khawatir saat persalinan nanti karenasemua akan berjalan lancar.

37. Suami menyediakan segala kebutuhankehamilan dan persalinan saya.

38. Suami memberikan saran-saran terhadapkekurangan saya dengan cara yangmenyenangkan.

39. Suami saya sibuk bekerja sehingga kurang| sempat mengantarkan saya memeriksakan| kandungan.

!i

80

6.

7.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

SKALA II

Selama kehamilan ini saya tidak cepatlelah.

Saya merasa tegang pada kehamilan iniSaya merasa tidak tenang untuk dudukterlalu lama bila membayangkan persalinannanti

Bila saya memikirkan kelahiran bayi sayanafsu makan saya jadi menurun.Saya merasa sulit berkonsentrasi padasuatu hal.

Saya sering memikirkan keuangan sayauntuk persiapan persalinan nanti.Tangan saya bergetar apabila sayamencoba menger jakon sesuatu.

Saya mengalami mimpi yang menakutkanpada waktu tidur.

Apabila saya memikirkan persalinan, sayamenjadi berkeringat.Saya merasa sulit tidur karena sayamemikirkan persalinan nanti.

Saya merasa mudah marah pada kehamilanini.

Saya merasa tenang menghadapi kelahiranbayi saya.

Terkadang saya menagis tanpa tahualasannyaSaya takut membayangkan kesukaran-kesukaran melahirkan bayi nantiSaya merasa gelisah saat menantikankelahiran bayi saya.

Pada saat tertentu saya merasa tidakberguna.

17. | Saya merasa kurang percayamenghadapi persalinan nanti

18.

19.

20.

21.

22.

Selama kehamilan ini saya merasa cepatlelah.

Saya merasa tidak punya tenaga bilamemikirkan persalinan.

Saya merasa takut bila tiba-tibcTterjadikecelakaan pada saafjpersal'tnan nanti.Saya merasa khawatir bila memikirkankeadaan bayi saya nantiSaya merasa panik bila membayangkansaat saya melahirkan nanti.

PILIHAN JAWABAN |

23

24.

25

26.

27

28.

29.

30.

31.

32.

34.

\ Saya merasa ragu-ragu apakah saya nantidapat merawat bayi sayaSaya sukar buang air besar atau sembelitbilamemikirkan kelahiran bayi saya.Saya merasa mudah tersinggung padakehamilan ini.

Saya merasa cemas kalau bayi saya lahirdalam keadaan cacat.

Saya mudah buang air kecil/kencing bilamemikirkan saat persalinan nantiBila saya memikirkan persalinan dan bayisaya nanti, kepala saya menjadi pusing.Otot leher saya terasa tegang/kaku kalausaya memikirkan saat memikirkanpersalinan nanti.Ujung jari saya terasa dingin bila sayamemikirkan kehamilan dan persalinan sayananti.

Saya merasa lambung/perut sering sakitSaya merasa tidak berdaya saat kehamilan

j ini33. j Saya percaya akan

dengan selamat.dapat melahirkan

Nafas saya terasa sesak bila memikirkankelahiran bayi nanti.

Mohon diperiksa kembali agar tidak ada aitem yang terlewat

© Terima Kasih ©

82

8j

LAMPIRAN C

Hasil Uji Coba Alat Ukur

uu

uw

IN)

OC

OW

MW

MN

)lu

ly00

-J0

)(J

i^.

wpo

-'O

lO

rjS

fB

uiJiC

jW

jL

ocD

oo

^i0

5tn

Aco

ro

-j

*U

UA

co

aro

co

aro

aro

Aco

co

co

ro

Aco

to

co

ro

-'

AA

uA

Ao

.A

toc

2.

A CO

CO

AA

*c

AA

AA

->•

*c-

MA

*to

AA

AA

CO

AA

AA

AA

AA

ro

CO

AC

OC

OrO

AC

OA

ro

**

to

ro

CO

aIN

)A

.C

Oto

AA

ro

CO

CO

ro

A-*

ro

0)

CO

to

-NC

OA

*A

CO

CO

AA

Aro

aA

CO

CO

CO

**

Ato

-A

AA

AA

Ato

Aro

to

OJ

A

AA

AU

WA

N)

AA

co

aN

JA

to

CO

ro

Ato

AA

to

ro

AC

Oro

ro

AC

oro

AA

A0J tn

co

AC

OA

W*

CO

CO

Aa

to

ro

aA

CO

CO

CO

AA

Co

CO

-C

OA

AA

CO

CO

to

Ato

A0

)

to

IN)

CO

AC

OA

CO

CO

A*

co

ro

*A

CO

CO

ro

aC

OC

OA

AA

AA

AC

OfO

to

AA

CO

0)

AC

OrO

N)

AA

CO

A-»

•^^

uro

CO

ro

CO

a-

CO

ro

AA

AC

O

A

A A

CO

CO

ro

ro

CO

Ato

m 00

AA

AA

AA

AA

A*

^a

*C

OC

Oa

ato

*A

.A

AA

AA

AA

AA

A0

)C

O

AA

CO

AA

Aro

CO

Aro

A-

*C

OA

ro

Aro

AA

AA

to

AA

AA

AC

Oro

AA

ro

o

to

CO

IV)

AC

OA

N)

-^

AA

too

oC

Oro

ro

aA

ro

oC

OO

AA

A-

to

ro

—x

AC

O-±

Aco

CO

N)

-t>•

AC

OC

OC

OA

CO

l\j

ro

Aro

aC

OA

ro

AC

OC

OA

AA

AC

oC

OM

AA

to

0)

ro

Aco

CO

A*

>•A

AC

OA

oto

cj

AA

CO

aC

OA

AA

CO

CO

AA

Ato

AA

CO

AC

OC

O0

)

to

AC

OA

Ao.

>A

IN)

AA

AA

NJ

CO

AC

OC

Oro

to

aA

CO

ro

AA

to

ro

AA

ro

Ato

CO

0)

A

CO

AC

OA

A•

CO

CO

CO

A*

*C

i)A

AC

OC

Oto

Aa

AC

OC

OC

OA

CO

Ato

Ato

AC

Oto

00 tn

CO

AC

OC

OA

AC

OC

OA

CO

CO

Cv

CO

AC

OC

Oro

AC

OA

to

to

CO

AA

Ato

ro

CO

Ato

A0J en

AA

CO

A*

Aro

CO

CO

toro

n.

CO

CO

Aro

CO

A*

to

CO

-C

OA

ro

K>

to

CO

ro

Ato

to

DJ

AA

CO

A.

->C

OM

ro

•»

uo

CO

-C

O-

oA

AC

Oro

oto

CO

CO

CO

ro

Aro

AA

to

0J

00

oro

CO

CO

oA

o-*

CO

oO

CO

A

^

ro

oA

CO

O

*

CO

OA

oro

oC

Oro

AA

ro

0J

CD

> > H < o c H O c c z o > z (/> c > 2

<Dwz<ozDOWHDo>t-

<r-

<o

00

COCO

Tf

Tf

Tf

ro

Tf

Tf

CO

Tf

ro

Tf

CO

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

Tf

Tf

oC

OC

OT

fT

fT

fT

fT

fT

fT

fT

fT

fT

fT

f

r--

roCO

CM

CM

CO

CM

CO

CM

CO

ro

*—

CO

-ro

CO

CO

CO

CM

CM

CM

CM

CM

oT

fC

OT

fro

CM

Tf

CM

Tf

Tf

CM

CO

CD

COCO

Tf

Tf

Tf

CM

Tf

Tf

CO

CM

ro

Tf

oC

MT

fT

fT

fro

Tf

Tf

ro

Tf

CM

Tf

Tf

CO

ro

CM

Tf

ro

Tf

Tf

Tf

Tf

in

COCO

CO

Tf

Tf

(NT

fT

fC

Mro

ro

Tf

Tf

Tf

CM

CM

ro

ro

CN

Tf

T—

CM

-T

fC

MC

OT

fC

OT

fro

Tf

Tf

CM

Tf

•tiroCO

Tf

ro

Tf

ro

Tf

Tf

ti

CM

ro

Tf

Tf

Tf

Tf

CO

CO

Tf

Tf

-o

Tf

Tf

Tf

Tf

oT

fT

fT

fro

oC

NI

Tf

Tf

CO

roCO

Tf

ro

Tf

CM

Tf

Tf

ro

Tf

ro

Tf

CM

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

CO

Tf

Tf

Tf

CM

Tf

Tf

Tf

Tf

ro

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

CM

COCO

-C

MC

Or-

CM

OC

M-

ro

Tf

T—

Tf

OC

Mo

CM

CM

CO

oC

Mi—

Tf

Tf

-ro

CM

-C

M(^

ro

'\l

COCO

CM

CM

Tf

CM

Tf

Tf

ro

ro

Ti

CO

CO

T—

Tf

CO

CO

T—

CM

Tf

ro

ro

CM

Tf

CM

Tf

ro

CM

ro

Tf

ro

ro

Tf

CO

oCOCO

CO

CO

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

ro

Tf

CM

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

CO

Tf

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

ro

Tf

Tf

Tf

Tf

CMCO

Tf

fNI

Tf

CM

Tf

Ti

Tf

ro

Tf

CO

CO

-T

fC

OC

OC

OC

MT

fT

fco

CM

Tf

Tf

Tf

CO

ro

Tf

Tf

Tf

ro

CO

Tf

oo

CMCO

ro

Tf

Tf

ro

Tf

ro

Tf

Tf

CO

Tf

CO

ro

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

Tf

Tf

Tf

CM

co

Tf

Tf

ro

ro

Tf

Tf

ro

ro

CO

Tf

CMCO

CO

ro

Tf

CO

•«•ro

Tf

Tf

-T

f-

ro

Tf

CO

Tf

CM

Tf

CO

Tf

CM

CM

Tf

CO

Tf

ro

ro

ro

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

CD

CMCO

CO

CO

Tf

CO

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

oro

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

Tf

Tf

CO

CO

CO

Tf

Tf

ro

ro

Tf

Tf

Tf

CO

ro

Tf

LD

CMCO

CO

CM

Tf

ro

•o-T

fC

MT

fC

OT

f-

Tf

CM

CO

CM

Tf

CM

Tf

ro

CO

CM

Tf

CO

Tf

Tf

ro

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

CMCO

CO

ro

Tf

CM

•vT

fT

fT

fT

fT

fC

OT

fT

fT

fT

fro

Tf

CO

Tf

Tf

CM

CO

Tf

Tf

ro

ro

Tf

CO

Tf

CO

Tf

CO

CO

CMCO

CM

CO

Tf

CM

•o-

Tf

Tf

Tf

ro

CO

ro

rO

-C

MT

fC

MC

Mro

Tf

CO

CM

ro

Tf

Tf

ro

CM

CO

ro

ro

CO

Tf

CO

CM

CMCO

CO

Tf

Tf

ro

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

ro

Tf

Tf

Tf

Tf

ro

Tf

ro

Tf

Tf

CM

Tf

Tf

Tf

ro

ro

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

CO

CMCO

Tf

CO

Tf

ro

ro

•o-ro

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

Tf

Tf

Tf

ro

ro

CO

Tf

Tf

CM

,-

Tf

CO

CO

ro

Tf

ro

CO

ro

ro

ro

oCN

IC

OC

MC

Mo

ro

CM

-C

MC

MO

CM

Tf

Tf

oC

MC

OO

Tf

CM

Tf

Tf

CM

-ro

Tf

oC

M-

Tf

CM

CO

Tf

mC

Dr^-

OO

CT

>O

CM

CO

Tf

mC

Df-^

CO

CD

oCN

Ic\i

CM

04

CO

CM

Tf

CM

if)C

MC

DC

Mr-

CM

00

CM

CO

CM

OCO

CO

CN

CO

_L

DATA TRY OUT SKALA DUKUNGAN SUAMI

a39 a40 a41 a42 a43 a44 a45 a46 a47 a48 a49 a50

1 2 3 3 3 4 2 4 3 2 3 2 4

2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4

3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4

4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2

5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

6 2 4 4 3 4 4 4 1 4 2 3 4

7 2 3 3 3 2 4 4 4 4 2 3 3

8 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2

9 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3

10 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4

11 0 3 4 3 2 2 4 4 0 1 1 0

12 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2

13 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

14 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

15 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 0

16 0 4 2 4 4 2 4 3 3 2 3 4

17 0 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4

18 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4

19 1 2 2 2 2 4 4 3 4 3 3 4

20 0 3 4 2 4 3 3 4 4 3 1 3

21 0 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2

22 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4

23 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4

24 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3

25 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3

26 0 3 3 4 2 2 4 3 3 2 2 2

27 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

28 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2

29 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4

30 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4

31 2 4 j 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4

32 3 4 j4 4 4 4 j4 4 34

3 4

0)

co CD

-o

cda,

-jen

enj:.

loro^o

coco

-jo.

en^

corv.mo

cocoggg£gwg£>

>>

>><

>>

>>

>''coco-jcnui

jiu

roH

P1

l--1

p'

p1

mi-1

SS

SS

SS

S3

SS

3S

SS

SS

SS

3S

SS

S3

3S

SS

SS

3S

S3

SS

SS

3S

3

ocno

encoo

coo

a,eno

coco

enoo

coen

enen

co£££££ggSg£££££g£gg£££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

£-£

££

--

-"

--

-w

wo

ooen

oo«,

m*.

_enco

oco

*..,

a,^

rco

^co*.

32

gg

££

£S

££

££

£g

£g

£

*•^

en-I

cnen

enO

en,r,

o,c

cocn

,-•js

w.a

encn

-jm

en£

£co

gg

££

gg

ii

cnro

a.

co"x

>cd

cocd

co.£

.oo

rooo

oj

tocr

ien

mI-

'O

NC

D~.

lH

-•en

LO

CD

LO

p'

eo

o^

-{cn

cn

-j

-j

-j

>c>

en

en

co

-J

cn

co

pj

—j

ro>

c>co

cd

co

pj

cn

j^co

j=,

h-i

co

oC

DiC

-J

H1

(jl

Lt)

-j

ui

J:>

WC

Oa)

CJ

CO

CO

J:>

HC

D

£>

en

wa,

oen

ro^

-.jm

ooro

co^

lo^

coM

£.c.

on£

£S

gg

gk

££

gp-

mlo

cocv,

j^oi

^m

cnoo

encn

^ro

.c.g

mS

oo

£g

gg

gg

£g

gg

'Nm

mm

"^-W

m^

cn

cD

cO

P-JH

Jw

co

mco

oco

co

oo

co

ro

^

gg

gg

gg

gg

£g

S2

^'D

kD

U3

^'-

0^

lD^

^^

^^

^cfl

cr>

^co

cfl

-o

co

co

McD

co

o^

co

oo

co

iDo

co

^cn

oo

-Jo

oi-

'o-Jro

oco

cD

ro

-JC

OO

OO

OC

Oen

MC

n^N

O-O

OJi

^oC

OC

oen

LO

Jig

Ln

gg

gg

gC

D0

0O

-J

ro

HJ

M

J>.

a)

co

on

oi

Ln

co

CD

CO

CD

CD

CD

CD

CD

CO

CD

CO

-'r

oro

Mi—

ji—

ii—

>i—

ij—

i^i

(-•

(00

co

^J

oo

-J

co

L.J

co

o-J

cn

-J

ro

rr

CD

Jo-

1P

irr

0t1

rt

a-M

h-1

>C

O

rr

tsa

'O

P-

ri

f-H

CDP

iIS

CO

pP

JCD

nen

tr<

CDM

CD

CD

CT

rt

rt

3M

p-

CDCD

CD

00

.3

WH

<O

p-

fuCO

Hi

11U

)p

jp

-n

CDM

CD(U

ctrt3

HCD

CDn

CDD

.3

ID

o 0n

hn

hH

t-^

mC

DO

rt

p1—

'r+

CD

CD

IDC

D3

nrt

M1

rt

P-

CD

u0

.3 «

P-

CD

Pi

>p

jm

CD

hH

nrr

n-

toC

Dm

rna

3

"2'-.

> GO

o > PI

ti:

>

V)

7)

xo

&>

=:

5"

fl)

oS

c a> 3 CO

C ft) 3

t?

RELIABILITY ANALYSIS - SCALE (ALPHA)

Item-total Statistics

Scale

Mean

if Item

Deleted

A42 156,8125A4 3 156,8750

A44 156,7188

A45 156,3438

A4 6 156,7813A47 156,84 38

A48 157,1563

A4 9 157,2813

A50 157,0000

Scale Corrected

Variance Item-

if Item Total

Deleted Correlation

388,8024 ,3847

383,4032 ,5218

376,9829 ,7 620

401,3296 -,0988

388,9506 ,3773

37 7,2 32 9 ,6541

381,0 393 ,5896

37 9,5635 , 6 0 62

378,3871 ,4531

Reliability Coefficients

N of Cases = 32,0 N of Items = 50

Alpha = ,9215

Aipna

if Item

Deleted

,9204

,9193

,9174

,9225

,9204

,9180

,9187

,918 5

,9199

Page 2

p•z

wM

CD

T1

oP

<tr

Pi

P-

SDco

nrr'

IIC

Dp

-

cnP

J

CD

p-

w IIC

Dn

ib

o

CD

CD

cn

l-h

Pi

CO

P-

ro

n p-

oC

D

rt

CO

o Pi

rt

CD 3 cn eo

co

oco

co

^o

nj^

LO

Mh

-oco

ioo

^o

nL

nu

i^o

co

co

^cn

Ln

^L

oiv

co

-jg

gg

gg

>>

;c>

>f)

ON

(Jl

Ji

WM

h

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

£££

g£££

££££

g£££

££cl

£g£^

COcn

OnO

CnO

COOO

CO,„

CO00

cnCO

£g

££

££

££

££

££

££

££

gg

§£

£g

£g

£

££

£,£

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

£w

"g

£g

££

:°.<»

£-

«>-

^^

onco

££

££

££

££

££

££

££

gg

^;S

££

££

J^cn

cn

cn

co

-Jcn

co

j^cn

cn

ro

-Jo

NC

o-jji-o

-Jcjicn

oco

oco

cD

co

ro

cD

P'

J(jio

-JW

(rp

ocD

Ho

oijH

oio

CJlW

CC

cO

^lP

Uli

bC

OJC

OrT

iHC

JC

OC

B,^^

^W

mW

mu

Jm

m^

JW

UiO

Nrj,

(ji

Jo

N(Jic

r,

UK

DIO

lJlU

lCO

CO

CD

HU

Plj

fcM

ClP

OP

M^

UlH

CO

fi

OL

oro

ro

ro

cn

en

o^jL

oj^

ocn

p'L

oi-

'Ln

oen

oo

en

ocn

cfl

CO

OO

PW

PO

lO^C

O^U

ON

JC

Jl^

ON

CO

PU

iPcO

CO

PW

CO

W^

ffiC

joC

joo

Mu

mco

PM

HO

WO

Ofc

Su

Scn

oo

cn

co

^Jcn

cn

-Jcn

cn

cn

^j

OrO

OC

OO

NH

CD

-JO

OJC

OW

CO

OW

M

D CD

Ml

CD

Mrt

rt

CD

CD

a3

oP

-C

D

(DP

iP

CO

I—1

P-

n(D

pi

CD

CD

rt

rt

3M

(DC

Dn

CD

o on

po

pH

PH

pC

D0

rt

pip

jrt

CD

(T>

CD

fl)

3n

rt

M1

rt

P-

CD

un

.3 n

P-

CD

Pi

>p

jM

CD

PI

TS

rt

rt

to-

Cl)

CD

IDC

L3

rt

CD 3 I

rt

O rt

CD

CD rt

O cn

/•*

* *m

7)

PI

t-i

*

ID DP

Hc

£c CQ 0)

^f-

'C

Drt

to-

O

^<

PH

a1

3

CO

-M

C

M

cn3

p]

CD

i<n C

D

cn

>C

D <^

(D p

>^^

t-

p-

Kp

'

p-

CO

tr

h-H

CD

CO 1

C cn CD

a Pi

0 hC

O

rt

()

tr p-

>w

ti

CD 3M

CD

PJ

cn p-

>cn

tr1

*

13

4r

rx

if

>

DATA TRY OUT SCALA KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN

a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15 a16 a17 a18 a19

1 2 1 2 3 2 1 2 2 3 0 1 4 3 2 0 2 3 2 0

2 0 1 0 0 0 0 0 3 0 0 0 4 0 1 2 1 1 0 0

3 1 1 1 2 1 0 1 3 4 4 2 2 1 2 3 4 2 1 0

4 2 1 0 1 0 0 0 1 2 0 0 2 0 3 2 0 2 0 . 1

5 3 2 2 1 1 1 0 3 1 0 0 4 2 3 3 1 3 3 1

6 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 4 3 3 2 2 2

7 2 1 2 1 1 1 2 2 2 0 0 1 1 3 0 1 1 1 1

8 2 2 3 2 1 0 0 3 2 0 0 3 1 3 1 2 0 0 0

9 3 1 3 3 3 1 1 1 3 1 1 3 1 3 1 3 1 1 1

10 3 4 2 1 1 0 1 1 3 0 0 3 1 2 1 0 1 1 1

11 2 2 0 4 3 2 2 4 1 1 1 3 3 4 4 0 2 2 1

12 2 2 1 1 1 0 0 0 4 0 0 0 0 3 2 0 1 0 0

13 2 2 2 2 2 0 2 2 4 0 0 4 2 4 1 0 1 2 0

14 2 2 2 2 1 0 0 0 3 0 0 2 0 4 1 1 1 2 0

15 2 2 3 1 4 3 4 4 3 4 4 2 2 2 1 4 4 1 0

16 2 2 2 0 0 0 0 0 3 0 2 3 0 4 4 1 2 1 1

17 2 2 3 1 2 0 1 1 4 0 0 1 1 3 2 1 1 1 1

18 3 2 2 2 2 2 0 0 2 0 4 4 1 4 2 2 2 2 2

19 1 3 2 0 0 0 0 2 4 0 0 0 0 2 1 0 2 0 3

20 3 0 2 3 3 0 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 0

21 2 1 2 0 2 0 0 3 2 3 0 1 2 3 2 2 2 2 1

22 2 2 4 3 2 0 2 3 2 0 0 0 2 4 0 0 0 2 0

23 3 0 4 0 0 0 0 2 4 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0

24 2 3 4 2 0 0 1 4 0 0 4 1 4 0 1 2 2 1 0

25 2 0 2 2 2 0 0 0 4 0 0 0 0 4 3 0 0 2 1

26 2 3 1 2 1 2 2 1 1 0 1 3 2 2 2 2 2 2 1

27 2 2 3 2 1 0 0 0 1 0 0 0 0 4 2 0 1 1 0

28 2 3 2 0 2 2 1 0 3 0 2 2 1 3 1 2 1 2 0

29 2 2 3 2 2 1 2 3 3 0 0 2 1 4 2 2 1 2 1

30 2 1 2 2 2 0 0 0 4 0 0 3 2 4 2 1 0 1 0

31 2 3 2 0 2 1 1 2 2 0 0 3 •; 4 2 1 2 2 2

32 4 0 4 4 3 0 0 0 4 0 0 0 3 4 0 2 3 1 1

<CO

ai

o_

<a<xoz<co

<UJ

oLU

<owHDo>-

rr

h-

<I-

<Q

CO

COCO

oo

oo

CN

I-

CN

oC

NC

NC

No

oo

•<*o

oo

o-

-O

OC

No

r—

Oo

\—

-C

NC

N

r~-

coCO

(No

oo

o-

oo

-o

-o

oo

-o

CN

oo

oT

—O

oO

o-

o-

OO

-O

CO

coCO

CO

oo

oo

--

T—

v-

oo

oo

o•tf

ot—

-o

T—

•»—C

No

CN

oC

No

^—

-o

-O

IT)

COCO

•st

oo

o-

CN

CN

CN

-C

NC

Oo

oT

•tfC

OC

NC

No

-C

NO

o"tf

oC

No

CN

I-

CN

-C

N

•tfC

OCO

CO

--

CN

•tfC

NC

N-tf

CN

CN

-o

CN

-•tf

oC

N-

oo

CN

CN

IC

Oco

o-

-C

OC

NI

-C

NI

CO

CO

COCO

CN

I-

-C

NI

00

CN

I-

CN

CO

CN

CN

CN

CN

-•tf

o-

CN

o•tf

CN

Oo

•tf-o

CN

o-

CN

o-

CN

I

CN

IC

OCO

oo

or-

-C

N-

CN

--tf

oC

N-

CN

o-

o-

CN

oC

N~

o•tf

-T

—C

O-

CN

-C

NI

CN

COCO

CN

oo

o-

-o

oY

~o

•tfo

oO

•tf

o-

OO

oO

oo

oo

oo

ot—

oC

NOC

N

oCOCO

oo

oo

-C

NT

-C

NC

Oo

oo

CN

IO

•tfC

No

CN

OC

OC

No

o-

oo

oo

CN

o-

oo

CMCO

--

-o

CO

CN

-C

NC

OC

NC

No

CN

-•tf

CN

oO

oC

NC

NC

NI

oC

OC

NC

N1

-C

NC

NC

OC

NC

N

CO

CN

IC

OC

N*

--

CN

CO

CN

-C

OC

N-

oo

CN

CN

vt

O-

CN

oC

NC

NC

N-

CO

o-

CN

CO

CN

CO

CN

CN

I

r-~C

NCO

CN

<N

v—

CN

CO

CM

-C

OC

O-

CN

oC

NC

N-tf

o-

CN

oC

N-

CN

CN

CN

o-

-C

OC

NC

OC

NC

N

CO

CNCO

CN

o<

-o

oC

N1

—-

-o

oo

OO

CN

o-

Oo

--

-o

CO

o-

oT

—v-

CN

"-

CN

CN

IC

O-

CN

-C

NC

OC

OC

N-

1—

--

-C

NC

N•tf

CO

"-

CO

CO

CO

CN

CN

CN

CN

<-

CN

CN

CN

CN

CO

CO

CO

CNCO

oo

o-

CO

-a

oC

O-

-o

O*

-•tf

o-

CO

CO

CN

CN

CN

OC

No

CN

OC

NC

NI

ot^

O

CO

CN

Iro

oo

o-

oo

oo

CN

oo

oO

O•tf

oo

oo

CO

OC

NC

No

o-

OO

1—

o-

O

CN

CNro

CO

--

--

--

-C

OC

N-

•tfC

OC

N•tf

oT

~C

No

•tfC

N•tf

-C

OC

NC

NC

NC

NC

NC

MC

O

CNro

r—

CN

-C

N•a-

CO

-C

NC

OC

NC

No

CN

-•tf

ox

—C

No

•tfC

NC

NI

o•tf

CN

CN

OC

NC

NI

CN

CN

CO

oCNro

CN

o*

-C

Oo

oo

CN

O•tf

oo

O*

—•tf

OC

N•tf

oC

No

CO

CO

OO

CN

CO

tf-m

IDr-

oo

CD

oT

—C

Nro

•tf

in

CO

r-

JOcn

o•N•N

CO

•NC

Nin

CN

CD

CN

CN

IX

)"N

CD

CN

o•o

CO

CN

ro

DATA TRY OUT SCALA KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN

a39 a40 a41 a42 a43 a44 a45 a46 a47 a48 a49 a50

1 3 1 0 1 1 0 0 1 2 0 2 1

2 2 1 0 1 0 0 0 0 2 0 1 0

3 1 0 0 1 2 2 0 1 3 1 1 4

4 1 1 0 2 0 0 1 1 1 1 0 1

5 2 3 1 4 0 2 1 3 3 2 1 1

6 0 3 3 2 0 1 2 2 3 2 0 2

7 1 0 0 1 0 1 0 3 2 1 0 1

8 1 0 2 3 2 0 0 4 4 0 2 1

9 1 0 2 4 0 1 4 3 4 3 1 3

10 2 3 0 2 0 3 1 1 4 4 0 1

11 2 3 0 4 0 1 1 1 1 1 1 2

12 0 1 0 1 3 3 1 1 1 1 0 2

13 0 3 0 2 2 2 1 2 2 1 2 1

14 0 1 0 1 1 0 1 2 4 3 0 1

15 4 0 2 0 4 1 2 1 2 0 4 0

16 0 1 3 4 0 0 1 4 4 1 0 1

17 1 1 1 3 1 0 0 0 2 0 1 0

18 2 2 0 2 0 0 0 2 1 1 0 2

19 2 2 0 4 1 0 0 0 4 4 0 0

20 0 1 0 1 2 2 0 1 0 1 1 0

21 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1

22 2 1 0 2 3 0 0 0 4 0 0 2

23 0 0 0 1 4 1 0 0 0 0 0 0

24 2 0 3 2 4 0 0 2 1 3 1 2

25 0 1 0 0 0 0 1 2 4 2 0

26 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2

27 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1

28 0 1 0 2 1 1 0 1 1 1 2

29 1 2 0 4 0 0 0 2 3 2 0

30 0 1 0 2 0 0 0 2 1 1 1

31 1 1 0 2 1 1 1 2 0 2 1 2

32 3 0 2 4 2 0 0 2 1 2 2 2

0)

CQ CD

onu,^

coro

h-o

coco

-joo

cnjn,w

rop.o

cooog

on£££gg£

ocd

co

>>

>>

>>

>i>•

Oo-co

ai

-j

01

en

£»

co

no

p'

££

££

££

££

££

££

££

g;3

££

££

--

-2

cno"

i0-

1ai

010-

101

cncn

-j

-j

cncn

cn-J

cn

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

^lj

°^

££

££

£-J

cnao

p.a,

coto

noo

roro

ona.

££

££

££

££

££

££

££

£?,'

2u>

^H'

a'OJ

Lnp-

p'co

cnp-

onco

coon

coco

encn

oen

cno>

coeo

cooo

cnco,

££

££

££

££

££

££

££

££

£g

££

££

£

cn

01

01

01

on

cn

on

en

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

;**•*

••*-

--

--

--

*.f,

^...

ooo

5,co

c>r,

ru.

*p.

n,on

cno,

£S

££

££

££

££

££

££

££

££

£-

££

££

££

££

£g

££

£g

-g

£-

--

-3

-^'

-^3

££

££

££

££

££

£g

£g

£01

in.)cn

oro

j;.ui

cn,c

.j=,

on>

oon

oe,

rio

££

££

££

fA?

°^.

aH

wH

-Jul

U1°°

K>~J

N)Cn

-Jcn

coon

com

a,..

onun

.,,0n

en£

c>£

£g

££

£g

££

£S

££

gg

££

££

££

£g

11

1

££

££

££

££

££

££

££

££

££

££

°££

££

££

££

££

££

££

££

££

cna.

cnm

en-j

co00

cnon

££

££

£g

££

££

££

££

££

££

£,

££

££

°^

^M

Mcn

enon

00k,

^p.

no^

k,o

^a,

^..

,,£

a,eo

££

£g

£^

££

£g

£S

££

££

gg

£g

Hig

gg

gg

gg

gg

gg

gg

^H

u'-

-<*

™CT>

«>^

--

^^

>-

ȣ

SS

£S

££

££

££

££

££

gg

££

££

g2:

0 CD

PJ

CD r"

CD

c.

Hp

-a>

ci;

Ph

pC

/lp

jp

-n

(l!

PI

a'

n,

rt

rt

3p

j

IDC

Dn

CD

L).

3C

D

n o a CD

n oPH

Mrt

-1-1

CDCD

3n

Irr

CD a

rt

tf

CD

CD

3

rt

CD

3 o rt

CD

00

rt

CD

ri

p en rt

P-

o cn

V tfl

pi

W coo

O > tr1

P1

> no

te >

2"=

5Ta>

83

<D 3 0)

(A 0)

3 2 CQ 3"

fi)

a •a (A 0> "0 55 Si

5" &>

3

k t, L I A ts l L i t Y ANALYSib - SCALE (ALPHA;

Item-totai Statistics

A4 2

A43

A4 4

A4 5

A4 6

A4 7

A4 8

A4 9

A50

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alphaif Item if Item Total if Item

Deleted Deleted Correlation Deleted

65,7813 476,8861 , 1705 ,898666,6563 477,2006 , 1584 ,898967,0938 482,9264 , 1038 ,898567,1875 473,3831 ,3667 ,895966,2500 474,9677 ,2527 ,8971DO, IOUU 488,7 7 42 -,04 4 8 ,902266,5313 481,418 3 , 1033 ,89916 6,9686 4 64,6764 ,5511 ,893c66,6250 480,4355 , 1683 ,8978

Reliability Coefficients

N of Cases =32,0 N of Items = 50

Alpha = ,8976

Page 2

eS

Ito

Mm

T1

om

tf

Hi

p-

IDCD

nrr

IIC

Dp

-

cnM

CD

P-

CO!

Ct

*<II

ii>

o£=

.o

OC

DP

>P

i

Hi

CO

P-

ro

o p-

oC

Dto rt

o Hi

CD 3 cn

iSSS

SSgg

SSSS

EKBB

BBEE

BEEE

gEEE

>>

>>

>-J

O")Cn

J^

h->

£o

££

££

£g

££

££

££

£g

££

££

££

££

£^

^^

ocx

cD

oen

oo

ao

co

Lo

ao

cn

££

££

££

£S

---g

-S--

oo

££

££

££

££

££

£S

££

£r£

££

££

££

-----

-cD

ocn

cD

oo

oco

co

eo

go

££

££

££

££

-3g

g--

££

££

££

££

££

££

£-

£-

££

£-

^^

"^

°^

££

££

co

io^

^v

oo

oo

^g

gg

gg

gg

gg

gg

^^

^a^

^o

co

^^

^ro

oo

P-c

oro

om

^on

cno,

coco

N)o

on^

Sco

££

££

£g

^^

--

o-

p;on

-o

^Jn

.r>

£.

£,

ji>

PP

HM

Ul

p"

-j

ro

jn,

no

gg

gg

Vg

gg

g^

gS

gg

SS

gg

gg

grg

^^

^^

^^

^^

^^

^^

NO

^C

NO

CO

-Ocn

P^

P.M

gS

gg

g^

gg

gg

gg

^g

^^

^^

^W

cnP

^ro

^C

nC

OO

^aoc

oNO

^CO

^CO

<on

cnC

n£co

£S££

g£££

g££g

--^-

-^3

CD

CO

CD

CO

CD

CD

CO

CD

CD

CD

CD

CO

CD

''j^

U)co

coco

coco

coco

uiloco

colo

coj^co

co

cT)

(T)TiS

r,i"3r:

,",

-^^

^-^

ndcu

coocd-ooct,cocncD(ooaNCo^^^^£0££^^^^^^^^^,^Hww^^

w^

uic

oco

oo

co

co

co

co

co

co

clo

gg

gg

gg

^^

:?^

u.c

naN

^.o

cDo

oM

oco

NN

££

£g

gg

£g

----

^-^

^^

oo

o CD

op

-C

DC

DH

ip

CO

hJ

p-

oC

DP

HC

DC

Drr

rt

toP

^

(1)

CD

OC

DC

O,

3C

D

n On

Po

PH

PI

p(D

CO

rt

pP

Jrt

CD

CD

CD

CD

3n

rt

M1

rt

p-

CD

on

.D n

p-

CD

Ph>

pj

HJ

CD

pi

To-

rt

rt

tf

CD

CD

CD

a3

CD 3 I

rt

O rt

CD

CO

ri-

CD

ri

p en

rt

p-

O cn

50

PI

t-i

P-l

to p3

K

CD

rt

tf

O a 01 CD

o (D

>C

/i

CD

-et-i

< CD

>P

tf

CO

n > IT1

M > tf

tc >

tr

(D c co CD

a o p rt

tf

CD t3 CD

co

QJ

73

(D0

)0)

'A C

Da

;O

—'.

(Tr-t-

3^<

qj

co

0} 3 CD

3 CQ zr

CD

a.

QJ

W 0J "D <D

—\

V)

5'

0)

Z3

nO

96

LAMPIRAN D

Hasil Analisis Data

o

<CO

<ODNr:

DQ

CO

ooCO

COCO

inco

•tfCO

CN

I

oCN

<DCO

Z<oz3•x:Z

>Q

ooo^••tf^

-xt-

Tr^-tfT

t^o

^-^-^^-^^.^

.,,.^^.

CD

cnM

CM

co

<tM

mrN

-O

r-o

oN

co

cio

ro

-o

n

00

CNC

NlC

NiC

NC

NIO

OC

NC

NC

NJrO

CN

IOC

O^C

NC

OO

CO

Ttco

IN

O,*

,lM

,,^^^^,r,0

^(N

Trn

<

uo

CN^^-t^^^^M

-C

NI^^M

^^^^^^^^

-tf

CN^^-1

-^-^-^-tf^

-cO

Tt-

tf^-^o

^^^.^

.^^

CO

CN^O

-C

N^^O

O^-C

NC

C^-^^C

NM

^^^^^

CN

CNC

OC

NJC

NJC

N^-q

-oO

^-cOrM

^.^,,,O

TtcvO

CN

cOO

O^-

<Nn

ffl^n

n,fl^n

n*

o,o

nn

o,n

<

•J-"^C

OC

NC

N^-M

^-CN

CO

^-v-rrro

cO

cO

CN

^CN

^

CO

•J-""^"C

NO

CO

^C

OO

O^O

^O

CO

OC

N^C

Orl-

r~-

r-f*

CM

CM

Tf^

^^ro

nn

rN

irM

CN

in^ro

*tf^

-""^C

OC

N^T

tM-C

O^-^

oO

CO

^-C

OC

OC

O^^^.

-CN

co

^-m

co

r-o

oo

oo

T-r

Nco

^m

co

r-o

oo

o

J-L

JL

SKALA DUKUNGAN SUAMI

a31 a32 a33 a34 a35 a36 a37 a38 a39

1 4 4 3 4 3 3 3 3 4

2 4 4 4 4 3 3 3 3 4

3 4 4 4 3 4 4 4 3 4

4 2 3 4 3 4 3 3 3 4

5 4 4 4 4 2 2 1 2 2

6 4 4 4 4 4 4 4 3 4

7 4 4 4 4 3 3 3 4 4

8 4 4 4 4 3 4 4 4 4

9 4 4 4 4 3 2 3 2 4

10 4 4 4 4 4 3 3 3 4

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4

12 3 0 4 4 2 2 2 0 3

13 4 4 4 4 4 3 4 2 4

14 4 4 3 3 4 4 4 4 1

15 2 3 3 4 4 3 3 2 3

16 4 4 4 4 3 3 3 3 4

17 4 4 2 3 3 4 4 2 2

18 4 4 3 3 3 4 4 4 4

19 4 4 3 3 4 4 4 1 4

20 4 4 4 4 4 4 4 4 4

SKALA KECEMASAN

a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15

1 1 2 1 0 1 2 0 0 0 0 1 1 0 2 1

2 4 3 1 2 0 3 0 0 0 0 0 1 0 0 0

3 3 4 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0 1 0

4 3 3 2 2 3 2 2 0 0 2 2 2 2 3 3

5 0 0 0 0 1 3 0 0 0 0 4 1 0 0 0

6 1 2 0 0 1 2 0 1 0 0 0 1 0 1 1

7 3 1 1 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 2 1

8 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1

9 2 1 2 2 3 2 1 1 2 1 0 1 1 2 3

10 2 2 1 0 1 3 2 0 0 1 2 1 1 1 2

11 1 2 1 1 1 2 0 0 1 1 3 1 3 2 1

12 0 3 3 0 2 4 0 2 0 0 4 2 3 0 4

13 2 2 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 2

14 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1

15 3 3 3 2 0 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2

16 2 2 2 1 1 0 2 1 1 1 2 2 2 2 2

17 3 2 2 0 0 2 0 2 0 2 1 2 0 2 2

18 2 2 1 0 0 1 0 0 0 0 2 1 3 2 2

19 4 2 2 0 0 2 0 2 0 0 2 1 0 0 1

20 2 10 0

00 0

1 0 0 0 0 0 0 0

SKALA KECEMASAN'01

a16 a17 a18 a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25 a26 a27 a28 a29 a30

1 0 1 2 0 2 2 0 0 0 1 2 1 0 0 0

2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 3 0 0 0 0 0

3 0 0 2 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

4 2 2 3 3 3 3 2 3 1 2 2 1 1 2 . 1

5 0 0 4 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0

6 0 0 3 0 2 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0

7 0 1 2 0 1 2 1 0 0 0 2 3 0 0 0

8 0 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 1 1 2 0 0 2 0 0 1 2 3 2 2 0 0

10 0 1 3 2 1 2 1 0 0 1 1 0 0 1 0

11 1 1 3 1 3 3 2 0 2 3 2 1 0 1 1

12 0 2 2 0 0 0 0 0 0 4 0 2 0 0 0

13 1 1 2 1 1 2 1 2 0 0 0 2 1 1 0

14 0 0 2 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0

15 1 2 3 1 3 3 2 1 1 2 3 2 1 1 1

16 0 2 2 1 2 2 2 0 0 3 2 2 1 1 1

17 2 2 3 1 2 2 2 1 0 1 2 1 0 0 1

18 1 2 3 0 2 2 1 0 1 3 2 1 1 0 0

19 0 0 3 0 0 2 0 0 0 3 1 0 0 0 020 0 0

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SKALA KECEMASAN

a31 a32 a33 a34

1 0 0 2 0

2 0 0 1 0

3 3 0 0 0

4 3 2 1 2

5 0 0 0 0

6 2 0 0 0

7 0 0 2 0

8 2 0 0 0

9 0 0 0 1

10 2 1 0 2

11 1 1 1 2

12 0 2 0 2

13 0 0 0 0

14 0 0 1 1

15 3 3 1 1

16 1 1 1 1

17 2 2 2 2

18 2 3 2 0

19 2 2 0 0

20 1 0 0 0

ijj

UJI ASUMSI

UJI NORMALITAS

1 " ' ~1 DUKUNGAN SUAMI KECEMASAN ISTRI MENGHADAPIMASA PERSALINAN

N 41 41

Normal Mean 126,05 36,63

Parameters

Std. Deviation 17,225 17,632

Most Extreme Absolute ,111 ,082

Differences

Positive ,074 ,068

Negative -,111 -,082

Kolmogorov- ,712 ,524

Smimov Z

Asymp. Sig. ,691 ,946

(2-tailed)a Test distribution is Normal,b Calculated from data.

UJI LINIERITAS

KECEMASAN ISTRI MENGHADAPI MASA PERSALINAN * DUKUNGAN SUAMI

Between Groups Within Groups Total

(Combined) Linearity Deviation

from Linearity

Sum of 7405,179 608,482 6796,696 5030,333 12435,512

Squaresdf

Mean

30

246,8391

608,48229

234,36910

503,03340

SquareF

Sig.,491,935

1,210,297

,466,947

(1,4

HASIL ANALISIS

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DUKUNGAN SUAMI 41 72 151 126,05 17,225KECEMASAN ISTRI

MENGHADAPI MASA

PERSALINAN

41 6 72 36,63 17,632

Valid N (listwise) 41

KORELASI

KECEMASAN ISTRI MENGHADAPI

MASA PERSALINAN

DUKUNGAN

SUAMI

KECEMASAN ISTRI Pearson

MENGHADAPI MASA Correlation

PERSALINAN

Sig. (2-tailed)N

1

41

-,221

,16541

DUKUNGAN SUAMI Pearson

Correlation

Sig. (2-tailed)N

-,221

,16541

1

41

DESKRIPSI KATEGORI DATA HIPOTETIK (TEORITIK)

NAMA

VARIABEL Kecemasan Isl

JUMLAH AITEM 34

SKOR

TERENDAH

AITEM 0

SKOR

TERTINGGI

AITEM 4

SKOR MINIMAL

HIPOTETIK 0

SKOR

MAKSIMAL

HIPOTETIK 136

MEAN

HIPOTETIK 68

STANDAR

DEVIASI (SD)HIPOTETIK 22,67

PERHITUNGAN

SKOR TINGGI

(BATAS ATAS) 90,7SKOR RENDAH

(BATAS BAWAH) 45,33

(Jumlah item yang sahih)

(Skor jawaban aitem paling rendah)

(Skor jawaban aitem paling tinggi)

(Jml aitem x skor terendah aitem)

(Jml aitem x skor tertinggi aitem)

(skor mak + skor min ) / 2

(1/6 x (Skor mak - skor min))

(Mean + (1,0 SD))

(Mean-(1,0 SD))

KATEGORI SKOR VARIABEL

KATEGORI Skor f %

TINGGI 90,67 < 136

SEDANG 45,33 < X <= 90,67

RENDAH 0 <= 45,33

DESKRIPSI KATEGORI DATA HIPOTETIK (TEORITIK)

NAMA

VARIABEL Dukungan Suami

JUMLAH AITEM

SKOR

TERENDAH

AITEM

SKOR

TERTINGGI

AITEM

SKOR MINIMAL

HIPOTETIK

SKOR

MAKSIMAL

HIPOTETIK

MEAN

HIPOTETIK

STANDAR

DEVIASI (SD)HIPOTETIK

PERHITUNGAN

SKOR TTNGGI

(BATAS ATAS)SKOR RENDAH

(BATAS BAWAH)

39

4

0

156

78

26,00

104,0

52,00

(Jumlah item yang sahih)

(Skor jawaban aitem paling rendah)

(Skor jawaban aitem paling tinggi)

(Jml aitem x skor terendah aitem)

(Jml aitem x skor tertinggi aitem)

(skor mak + skor min ) / 2

(1/6 x (Skor mak - skor min))

(Mean + (1,0 SD))

(Mean-(1,0 SD))

KATEGORI SKOR VARIABEL

KATEGORI Skor f %

TINGGI 104,00 < 156

SEDANG 52,00 < X <= 104,00

RENDAH 0 <= 52,00

ANALISIS TAMBAHAN

KORELASI

KECEMASAN ISTRI MENGHADAPI USIA

MASA PERSALINAN

KECEMASAN Pearson 1 -,485

ISTRI Correlation

MENGHADAPI

MASA

PERSALINAN

Sig. (2-tailed) , ,001

N 41 41

USIA Pearson

Correlation

-,485 1

Sig. (2-tailed) ,001 ,

N 41 41

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

T- TEST

Group StatisticsURUTAN

KELAHIRAN ANAK

N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

KECEMASAN ISTRI PRIMIGRAVIDA

MENGHADAPI MASA

PERSALINAN

MULTIGRAVIDA

20 41,25 17,423 3,896

21 32,24 17,082 3,728

Independent Samples Test

KECEMASAN ISTRI MENGHADAPI

MASA PERSALINAN

Equal variances Equal variancesassumed not assumed

Levene's Test for F ,024Equality ofVariances

Sig. ,878t-test for Equality t 1,672 1,671

of Means

df 39 38,811Sig. (2-tailed) ,102 ,103Mean Difference 9,01 9,01Std. Error Difference 5,389 5,39295% Confidence Interval of Lower -1,889 -1,896

the Difference

Upper 19,913 19,920

Frekuensi

Valid

TINGKAT KECEMASAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative PercentRENDAH 27 65,9 65,9 65,9SEDANG 14 34,1 34,1 100,0

Total 41 100,0 100,0

TINGKAT DUKUNGAN SUAMI

Frequency PercentValid SEDANG 4 9,8

TINGGI 37 90,2Total 41 100,0

Valid Percent

9,890,2

100,0

Cumulative Percent9,8

100,0

FrequencyValid MUDA 6

MENENGAH 17TUA 18lotal 41

USIA IBU HAMIL

Percent

14,641,543,9

100,0

Valid Percent

14,641,543,9

100,0

Cumulative Percent14,656,1100,0

109

LAMPIRAN E

Surat Ijin Penelitian

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAFAKULTAS PSIKOLOGI

Kampus Terpadu. Jalan Kaliurang Kin. 14,5 Telp. (0274) 896146. Fax. 896147 Yogyakarta 55584

Nomor

Lamp.Hal

*fc/Dek/7O/FP/Y«/&0oa Yogyakarta, S' <&,£*. 2.00^

Permohonan IjinPenelitian untuk Skripsi

Kepada Yth.Bapak/Ibudi

Tempat

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Dengan ini kami memohon bantuan Bapak/Ibu/Sdr untuk memberi ijinpada mahasiswa kami:

Nama \^^.^f.LA^'flfff/ffl.No. Mhs. : #2... &.<?.. ??.<F?.Z,

Agar dapat melakukan penelitian/Burvey/try-out angket/studi kasus *) diInstansi Bapak/Ibu/Sdr.Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan dalam rangkapenyusunan Skripsi sebagai syarat kelulusan study diFakultas kami.Adapunjudul skripsinyaadalah :

Dengan Dosen Pembimbing : \. tfCSZ:..^.:,.^..^^.^..^

Demikian permohonan kami, atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu/Sdrkami ucapkan banyak terima kasih.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Mengetahui,Dosen Pembimbing '

tf

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAFAKULTAS PSIKOLOGI

^Kampus Terpadu. Jalan Kaliurang Km. 14,5 Telp. (0274) 896146, Fax. 896147 Yogyakarta 55584

PERNYATAAN MENJAGA ETIKA AKADEMIK

Bismillahirrahmanirrahiim

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama ::. ./ff'y^ffff. Tf '7^f^^r

No Mahasiswa ; ..'A../.....f'". (-' c~ C~'J3

^lK^ab2SprhaSi8Wa FakUl,aS PSik0l°9i UniVerSitaS 'S,am ,nd°neSia ^ Sedan9 -enyelesaikanSgga^Jtl'TadTmTkTatrm £Z%ZT pr°SeS ,Pu,lsan skr'?si tersebut tidak akan melakukan tindakrtln^Zt IKa akademik dalam bentuk apa pun, seperti penjiplakan, atau pelanggaran lain vana bertentanaandengan etika akademik yang dijunjung tinggi lembaga tempat saya belajar. 9bertentanaan

latrankyn!iaakn^niHSaya fiT den9an sesunQ9uhnya, dan apabila pada waktu karya saya dinyatakan selesai sertaa'rya ^^^a^^LdiT^^^ Pelanggaran etika'akademik, STaya mener^aKarya saya dinyatakan gugur dan membuat kembali sknpsi baru yang merupakan hasil karya saya pribadi.

SSsT^E^^L^ t3nda tan9ani Seba9ai Sa,ah satu ^arat Penulisan skripsi dUniversitas Islam Indonesia.

Kepala Departemen

i Fakultas Psikologi

Alhamdulillahirabbil 'alamin

Jogjakarta ^...A}fffC^. pC'C-

Yang menyatakan .'

Mengetahui

S s*l s^ f

Dekan

s PsikologiIndonesia

Nomor

Lampiran

Hal

YAYASAN ABDI NEGARA KORPRI PROPINSI DIY.RUMAH BERSALIN DAN KLINIK KELUARGA BERENCANA2

Pura RaharjaJl. Sabirin No. 19, Phone (0274) 512939 Yogyakarta

07/ADM-PR/VIII/02

Pemberian Ijin Penelitian

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Islam Indonesia

di- YOGYAKARTA

Dengan hormat,

Sehubungan dengan surat yang kami terima tanggal 7 Agustus 2002,tentang Permohonan ijin penelitian untuk keperluan penyusunan skripsiDengan ini kami mengijinkan :

Nama : Yeyen Fitriani

No. Mhs. : 97.320.002

Untuk melakukan penelitian di Rumah Bersalin dan Klinik KeluargaBerencana Pura Raharja.

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

1. Cara-penelitiannya adalah Quisioner

Penelitian dilakukan di Poliklinik Pura RaharjaTidak mengganggu alur periksa/seijin pasienHasil penelitian/Skripsi diserahkan 1 eksemplar ke Pura Raharja

Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih

\\U

.Yogyakarta ,;-;l^v Agustus 2002... •' Direktur':,

X.-S^rll.wrfi^--'-

No

Hal

Lamp.

™MAH BERSAL.N DAN KLINIK KELUARGA BERENCANA '""RACHME"

Kepada Yth.

Dekan Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesiadi-

Yogyakarta

Dengan hormat

r;:~i™;crz::L—-*—-Nama

No. Mhs

: Yeyen Fitriani

: 97 320 002

Untuk melakukan penelitian di Rumah Bersalin dan KHnilr k iPerhatiannya kami ucapkan tenma kasih. ^ *"""*" "»»

^karta, 6 September 2002

ordinator Unit

Drs. M. Rahman