ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewMasih adanya siswa yang tidak mau cuci tangan terlabih...

56
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SDN Pegirian II merupakan salah satu SD yang terletak di Jl. Wonokusumo Kidul III/1 Kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir Surabaya Utara. SD ini memiliki siswa yang berjumlah 307 yang terbagi dalam 12 kelas. Jumlah siswa di masing-masing kelas berkisar antara 25-30 siswa. Berdasarkan informasi yang diperolah dari wawancara kepala sekolah dan pengelola UKS di SDN Pegirian II Surabaya, permasalahan kesehatan yang sering di derita para siswa adalah gatal-gatal, sakit kepala, demam, pilek, batuk, sakit perut, thypus, sulit BAB, sakit gigi, DBD, mimisan, masuk angin, dan sariawan. Data tersebut diperkuat dengan adanya hasil kuisoner yang telah diisi oleh para responden. Berdasarkan hasil survei kuisoner dengan sampel sebanyak 40 responden yang terdiri dari beberapa kelas, yaitu : kelas VA, VB, VIA, VIB yang masing-masing kelas diambil 10 sampel siswa. Data yang diperoleh tentang permasalahan kesehatan yang sering terjadi di SDN tersebut, meliputi typus (27,5%), sulit BAB (25%), demam, pusing, pilek, batuk (20%), sariawan (5%), DBD (5%), mimisan (5%), 1

Transcript of ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewMasih adanya siswa yang tidak mau cuci tangan terlabih...

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

SDN Pegirian II merupakan salah satu SD yang terletak di Jl.

Wonokusumo Kidul III/1 Kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir

Surabaya Utara. SD ini memiliki siswa yang berjumlah 307 yang terbagi

dalam 12 kelas. Jumlah siswa di masing-masing kelas berkisar antara 25-30

siswa.

Berdasarkan informasi yang diperolah dari wawancara kepala

sekolah dan pengelola UKS di SDN Pegirian II Surabaya, permasalahan

kesehatan yang sering di derita para siswa adalah gatal-gatal, sakit kepala,

demam, pilek, batuk, sakit perut, thypus, sulit BAB, sakit gigi, DBD,

mimisan, masuk angin, dan sariawan. Data tersebut diperkuat dengan

adanya hasil kuisoner yang telah diisi oleh para responden.

Berdasarkan hasil survei kuisoner dengan sampel sebanyak 40

responden yang terdiri dari beberapa kelas, yaitu : kelas VA, VB, VIA, VIB

yang masing-masing kelas diambil 10 sampel siswa. Data yang diperoleh

tentang permasalahan kesehatan yang sering terjadi di SDN tersebut,

meliputi typus (27,5%), sulit BAB (25%), demam, pusing, pilek, batuk

(20%), sariawan (5%), DBD (5%), mimisan (5%), sakit gigi (5%), masuk

angin (2,5%), diare (2,5%), maag (2,5%).

Dengan adanya berbagai permasalahan kesehatan yang terjadi di

SDN Pegirian II Surabaya, maka kelompok kami membuat program untuk

mengintervensi permasalahan-permasalahan yang ada di SDN tersebut.

Dengan harapan permasalahan kesehatan yang ada akan dapat teratasi

sehingga terjadi peningkatan derajat kesehatan bagi para siswa SDN

Pegirian II kecamatan Semampir kota Surabaya.

1

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan data hasil survei yang telah dilakukan di SDN

Pegirian II kecamatan Semampir Surabaya, didapatkan beberapa informasi

sebagai berikut :

a. Responden yang selalu sarapan jumlahnya lebih sedikit dari pada yang

tidak selalu sarapan.

b. Jajanan yang paling banyak disukai responden adalah sosis, es, kotak

sereal dan makanan ringan lain.

c. Jumlah responden yang memiliki kebiasaan sikat gigi 3x sehari sebanyak

52,5% dan sisanya kurang dari 3x dalam sehari.

d. Komposisi makanan yang paling banyak dikonsumsi sewaktu sarapan:

nasi, lauk pauk, sayur, susu, roti, buah.

e. 100% siswa jajan disekolah

f. Intensitas orang tua yang masih jarang membawakan bekal anaknya

untuk dibawa ke sekolah.

g. Masih adanya siswa yang tidak mau cuci tangan terlabih dahulu sebelum

makan.

h. Alasan responden tentang jajanan yang disukainya karena rasanya yang

enak lebih banyak dari pada karena alasan kesehatan.

i. Kebiasaan responden yang berbagi makanan atau minuman dengan

teman dalam satu wadah cukup tinggi.

j. Kebiasaan bermain responden jika ada waktu luang adalah di rumah,

lapangan, luar rumah, rumah teman, halaman rumah.

k. Jumlah responden yang pergi ke instansi kesehatan lebih sedikit dari

pada yang tidak di bawa ke instansi kesehatan.

Dari identifikasi masalah di atas dapat disimpulkan bahwa masalah

kesehatan pada usia sekolah yang ada di SDN Pegirian II kecamatan

Semampir Surabaya adalah kurangnya pengetahuan siswa tentang bahaya

jajan sembarangan dan pola hidup sehat sehingga hampir semua siswa di

SDN Pegirian II ini selalu jajan di sekolah. Hal ini dapat memicu adanya

berbagai penyakit yang timbul karena faktor-faktor tersebut. Ditambah lagi

2

kesadaran siswa untuk berobat ke instansi kesehatan ketika mereka sakit

masih kurang.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka masalah yang

dirumuskan adalah bagaimana evaluasi hasil kegiatan intervensi masalah

kesehatan anak usia sekolah, terutama typus di SDN Pegirian II Kecamatan

Semampir Surabaya?

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

a. Melaksanakan upaya pengendalian terhadap masalah kesehatan

yang terjadi di SD Pegirian II kecamatan Semampir Surabaya dan

memahami teknik dalam pengambilan keputusan.

b. Mengevaluasi hasil kegiatan intervensi masalah kesehatan terkait

perilaku anak pada usia sekolah.

1.4.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi faktor penyebab masalah

b. Mencari alternatif pemecahan masalah

c. Merencanakan program upaya pemecahan masalah kesehatan

d. Mengaplikasikan upaya pemecahan masalah kesehatan

e. Pengambilan keputusan

f. Menentukan target dan indikator keberhasilan kegiatan intervensi

g. Melaksanakan kegiatan intervensi masalah kesehatan masyarakat

khususnya di SDN Pegirian II

h. Mengevaluasi hasil kegiatan intervensi

1.5 Manfaat

1.5.1 Manfaat bagi Mahasiswa

a. Memperoleh pengetahuan, pengalaman keterampilan tentang

kesehatan masyarakat khususnya pada anak usia sekolah.

3

b. Meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah kesehatan

anak usia sekolah.

c. Mengimplementasikan materi perkuliahan Perencanaan dan

Evaluasi P2KM.

d. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.

e. Sebagai media pembelajaran dalam melakukan kegiatan intervensi

terhadap masalah kesehatan masyarakat pada anak usia sekolah.

1.5.2 Manfaat bagi Pihak Sekolah

Memperoleh informasi tentang kondisi lingkungan dan

keadaan kesehatannya serta masalah kesehatan yang ada di

lingkungan sekolah.

1.5.3 Manfaat bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat

Sebagai sumber data dan informasi dalam menelaah dan

merumuskan kondisi kesehatan dan masalah kesehatan kesehatan

yang ada di SD Pegirian II kecamatan Semampir, kota Surabaya, yang

berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.

4

BAB II

PERENCANAAN PROGAM

2.1 Diagnosis Sosial

Pada diagnosis sosial hal pertama yang dilakukan adalah

pengumpulan data untuk melakukan analisa komunitas. Pada fase ini

pengumpulan data dilakukan melalui beberapa metode, antara lain :

a. Indepth interview

Dalam indepth interview ini dilakukan wawancara secara

mendalam pada kepala sekolah dan guru pembina UKS SDN Pegirian II

Surabaya. Jenis pertanyaan dibedakan untuk setiap narasumber indepth

interview. Hal ini dikarenakan, setiap narasumber mempunyai kapasitas

dan pengetahuan terhadap bidang yang berbeda.

b. Survei

Pada survei ini dilakukan dengan cara wawancara menggunakan

kuesioner dengan sampel sebanyak 40 siswa, yang terdiri dari 10 siswa

kelas VA, 10 siswa VB, 10 siswa kelas VIA, dan 10 siswa kelas VIB

SDN Pegirian II Surabaya. Kuesioner tersebut berisi tentang karakteristik

responden dan variabel yang mencakup kondisi kesehatan siswa.

c. Observasi

Pada observasi ini dilakukan pengamatan secara langsung

terhadap keadaan lingkungan SDN Pegirian II Surabaya.

Hasil yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

beberapa metode di atas, antara lain :

a. Total populasi siswa SDN pegirian II kelas I-VI (A dan B) adalah 307

siswa.

b. Terdapat fasilitas berupa ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas

yang dipakai bergantian, kantin, kamar mandi, ruang UKS, tempat parkir,

dan halaman.

c. Pekerjaan orang tua siswa di SDN pegirian II tidak menentu/serabutan

(80%) dan hanya 1% dari keseluruhan yang termasuk tingkat menengah

ke atas.

5

d. Kebiasaan sarapan responden, yaitu kadang (50%), selalu (47,5%), dan

tidak pernah (2,5%), dengan makanan yang sering dimakan responden

sewaktu sarapan, antara lain nasi (90%), lauk-pauk (40%), sayur

(32,5%), susu (30%), roti (25%), buah (17,5%) dan lain-lain.

e. Frekuensi makan responden dalam sehari, yaitu sebanyak 3 kali (72,5%),

2 kali (12,5%), 4 kali (12,5%), dan 5 kali (2,5%).

f. Intensitas orang tua membawakan bekal makanan untuk responden di

sekolah, yaitu kadang-kadang (52,5%), tidak pernah (47,5%), selalu

(0%).

g. Kebiasaan jajan, yaitu 80% responden suka jajan di sekolah, 20%

responden kadang-kadang jajan di sekolah, dan tidak ada responden yang

tidak jajan di sekolah. Kebiasaan jajan responden di sekolah, yaitu di

warung sekolah atau kantin (72,5%), luar sekolah (27,5%).

h. Jajanan yang paling disuka responden, yaitu sosis (27,5%), es (12,5%),

kotak sereal (10%), makanan ringan lain (50%), namun dengan jenis

jajanan yang berbeda tiap responden. Alasan responden mengkonsumsi

jajanan yang disukainya adalah karena enak (75%), sehat atau bergizi

(12,5%), higienis atau tidak kotor (5%), sekedar suka (5%), dan ada

hadiahnya (2,5%).

i. Kebiasaan responden berbagi makanan atau minuman dengan teman

dalam satu wadah, yaitu selalu (43%), kadang-kadang (40%), dan tidak

pernah (17,5%).

j. Kebiasaan responden mencuci tangan sebelum makan, yaitu 60%

responden cuci tangan terlebih dahulu sebelum makan, 22,5% responden

kadang-kadang cuci tangan terlebih dahulu sebelum makan dan 17,5%

responden tidak pernah cuci tangan terlebih dahulu sebelum makan.

k. Frekuensi mandi responden dalam sehari, yaitu 3 kali (60%), 2 kali

(35%) dan 4 kali (5%).

l. Keseluruhan (100%) responden mandi dan Buang Air Besar (BAB) di

kamar mandi dan memiliki kebiasaan cuci tangan dan memakai sabun

setelah BAB.

6

m. Kebiasaan gosok gigi responden dalam sehari sebanyak 3 kali (52,5%)

dengan waktu pagi, siang, dan sore sebanyak 3 responden; pagi, sore, dan

malam sebanyak 12 responden; pagi, siang, dan malam sebanyak 4

responden; setelah makan sebanyak 1 responden; setelah mandi sebanyak

1 responden. Sedangkan responden yang gosok gigi 2 kali sehari (40%)

dengan waktu pagi dan malam sebanyak 9 responden; siang dan malam

sebanyak 1 responden; pagi dan sore sebanyak 3 responden; waktu mandi

sebanyak 3 responden, dan 4 kali sehari (5%) dengan waktu pagi, siang,

sore, malam sebanyak 2 responden, serta1 kali (2,5%) dengan waktu pagi

sebanyak 1 responden.

n. Kebiasaan tempat bermain responden pada waktu luang, antara lain

dalam rumah (13 responden = 32,5%), lapangan (6 responden = 15%),

luar rumah (6 responden = 15%), rumah teman (5 responden = 12,5%),

halaman rumah/lingkungan rumah/depan rumah (3 responden = 7,5%),

warnet (3 responden = 7,5%), kuburan depan sekolah (2 responden =

5%), Play Station (1 responden = 2,5%), dan gedung bulutangkis (1

responden = 2,5%), dengan presentase kebiasaan responden memakai

alas kaki saat bermain, yaitu selalu (80%), kadang-kadang (10%) dan

tidak memakai (10%).

o. Kebiasaan orang tua mengingatkan responden untuk makan, yaitu selalu

(82,5%), kadang-kadang (5%), dan tidak pernah (12,5%). Sedangkan

kebiasaan orang tua mengingatkan responden untuk mandi, yaitu selalu

(72,5%), kadang-kadang (2,5%), tidak pernah (25%), serta mengingatkan

untuk sikat gigi, yaitu selalu (65%), kadang-kadang (5%), tidak pernah

(30%).

p. Intensitas sakit responden, yaitu sering (20%), jarang (80%), dan tidak

pernah (0%), dengan jenis penyakit yang sering diderita adalah typus

(27,5%), sulit BAB (25%), demam, pusing, pilek, batuk (20%), sariawan

(5%), DBD (5%), mimisan (5%), sakit gigi (5%), masuk angin (2,5%),

diare (2,5%), dan maag (2,5%).

q. Kebiasaan responden untuk periksa jika sakit, yaitu selalu (87,5%),

kadang-kadang (7,5%), dan tidak periksa/ dibiarkan saja (5%), dimana

7

tempat periksa responden (38 responden ) adalah rumah sakit (34,21%)

dengan proporsi RS Al-Irsyad (23,08%), RS Adi Husada (15,38%), lain-

lain (61,5%), puskesmas (39,47%), dokter gigi (2,63%), dokter/klinik

(2,63%), puskesmas dan rumah sakit (7,89%), dokter dan puskesmas

(5,26%).

Berdasarkan hasil data yang diperoleh tersebut perlu dilakukan

intervensi terhadap permasalahan kesehatan siswa SDN Pegirian II

Surabaya, terutama penyakit typus mengingat penyakit ini memiliki

presentase terbesar yang pernah diderita siswa. Hal yang mendukung untuk

diadakannya program sebagai intervensi yaitu tingkat pendapatan orang tua

yang minim, kebiasaan siswa sarapan masih kurang, kebiasaan orang tua

membawakan bekal masih kurang, kebiasaan jajan di sekolah yang sangat

tinggi, alasan siswa memilih jajanan karena sehat atau bergizi kurang, masih

seringnya berbagi makanan atau minuman dalam satu wadah, serta

kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan.

2.2 Diagnosis Epidemiologi

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari diagnosis sosial pada tahap

sebelumnya, dalam hal ini akan dilanjutkan untuk melakukan diagnosis

epidemiologi yang terdiri dari 2 pendekatan, antara lain:

1. Pendekatan Reduksi

Pendekatan melalui identifikasi masalah kesehatan yang

mungkin muncul dari masalah sosial. Adapun masalah-masalah

kesehatan yang ada meliputi: typus, sulit BAB, demam, pusing, pilek,

batuk, sariawan, DBD, mimisan, sakit gigi, masuk angin, diare dan maag.

2. Pendekatan Ekspansi

Pendekatan yang dimulai dari masalah kesehatan spesifik

menuju ke konteks sosial yang lebih luas, di mana menambahkan

variabel sosial dari masalah kesehatan yang diprioritaskan berdasarkan

karakteristik sosial. Masalah kesehatan yang terjadi ini timbul dari

sasaran yaitu dalam hal ini anak usia Sekolah Dasar dengan karakteristik

sosial antara lain kebiasaan jajan yang kurang sehat atau bergizi dengan

8

pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang kurang dan didukung pula

dengan pendapatan (tingkat ekonomi) orang tua yang minim.

Dalam hal ini yang menjadi health problem yaitu masalah

THYPUS. Sedangkan untuk health objective meliputi:

1. Who

a. Sasaran adalah anak usia Sekolah Dasar yang memiliki riwayat

penyakit thypus dan berisiko terkena typus.

b. Target adalah siswa-siswi SDN Pegirian II Surabaya, para guru,

dan kepala sekolah.

2. How much

Besar masalah typus ini cukup besar karena menjadi masalah yang

sering dialami oleh responden.

3. By when

Sejak kapan masalah terjadi belum diketahui secara pasti.

2.3 Diagnosis perilaku dan lingkungan

2.3.1 Diagnosis Perilaku

Faktor non perilaku yang memengaruhi siswa jajan

sembarangan :

a. Adanya jajan di sekolah yang murah dan banyak.

b. Mudahnya akses siswa untuk keluar dari sekolah dan membeli

jajan di luar sekolah.

c. Tingkat imunitas rentan tidaknya terhadap penyakit

Contoh : karena sering ditemukan diare maka kerentanan terhadap

gangguan kesehatan sangat tinggi

Faktor Perilaku yang mempengaruhi siswa untuk berperilaku

tidak sehat :

a. Kurangnya pengetahuan siswa tentang menjaga kesehatan secara

pribadi.

b. Kurangnya pengetahuan orang tua khususnya ibu tentang

pentingnya komposisi makanan sehari-hari yang dapat memenuhi

kebutuhan gizi setiap hari.

9

c. Pengaruh orang tua yang tidak membawakan bekal untuk anaknya

saat ke sekolah agar tidak jajan sembarangan dengan berbagai

macam makanan yang tidak sehat.

d. Kurangnya kesadaran para ibu untuk memberikan makanan yang

berkualitas untuk anaknya.

Very important Less importantMore changable Pengetahuan siswa

dan orang tua siswa tentang makanan yang sehat dan bergizi baik dari segi kandungan gizi maupun takaran yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi setiap hari.

Orang tua yang jarang membawakan siswa bekal makanan saat pergi ke sekolah.

Less changable Kebiasaan siswa yang tidak menjaga hygiene dan sanitasi pribadi seperti kebiasaan cuci tangan, lingkungan, dan makanan.

Yang dijadikan Obyek Perilaku :

a. Who : para siswa SD Pegirian II Surabaya

b. What : yang diharapkan agar orang tua atau wali murid

memberikan bekal pada anaknya sehingga anaknya tidak jajan

sembarangan di sekolah.

c. How much : yang diharapkan perilaku siswa berubah menjadi lebih

sehat minimal tidak jajan sembarangan di luar sekolah.

2.3.2 Diagnosis Lingkungan

Faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan khususnya

penyakit thypus, antara lain :

a. Sanitasi lingkungan yang buruk, terutama pada tempat tinggal

penduduk yang kumuh dan dekat dengan rel kereta api

10

b. Puskesmas Pegirian kurang berkomitmen untuk melayani warga

yang ingin berobat atau kontrol dan menggunakan fasilitas

pelayanan kesehatan lainnya di puskesmas Pegirian.

c. Jumlah tenaga kesehatan yang masih kurang memadai sehingga

kurang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan yang baik.

2.4 Diagnosis Pendidikan dan Organisasi

1. Faktor-faktor perilaku yang telah ditemukan, diidentifikasi yang

kemudian dibedakan kedalam tiga kategori, yaitu:

a. Predisposing Factor

1) Sebagian besar siswa memiliki kebiasaan jajan di sekolah.

2) Kurangnya pengetahuan siswa dan orang tua siswa tentang

makanan yang sehat dan bergizi baik dari segi kandungan gizi

maupun takaran yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi

setiap hari.

3) Kebiasaan orang tua untuk membawakan bekal masih kurang

sehingga mempengaruhi peningkatan prevalensi anak untuk jajan

sembarangan.

4) Siswa kurang memperhatikan hygiene dan sanitasi makanan yang

mereka makan.

b. Enabling factor

Kurang dimanfaatkannya fasilitas yang ada untuk cuci tangan.

c. Reinforcing factor

1) Terdapat wastafel dan sabun untuk cuci tangan yang kering karena

tidak pernah digunakan.

2) Para guru tidak membiasakan siswa untuk cuci tangan sebelum

makan.

2. Dari ketiga faktor di atas, masing-masing memiliki prioritas antara lain :

a. Predisposing factor

Dari faktor-faktor predisposisi yang menjadi prioritas adalah

kurangnya pengetahuan siswa dan orang tua siswa tentang makanan

11

yang sehat dan bergizi baik dari segi kandungan gizi maupun takaran

yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi setiap hari.

b. Enabling factor

Untuk faktor enabling yang menjadi prioritas adalah perlu

lebih dimanfaatkannya fasilitas dan sarana yang tersedia untuk cuci

tangan di SD Pegirian II kecamatan Semampir.

c. Reinforcing factor

Sedangkan dari faktor reinforcing yang menjadi prioritas

adalah guru-guru di SD Pegirian II kecamatan Semampir tidak

membiasakan siswa untuk cuci tangan sebelum makan.

3. Menentukan prioritas menurut kategori di atas berdasarkan kepentingan

dan kemungkinan untuk dirubah.

Dari ketiga faktor di atas, yang paling penting dan paling

mungkin untuk dirubah adalah faktor predisposing karena pengetahuan

yang dimiliki siswa dan orang tua tentang makanan yang sehat dan

bergizi akan sangat mempengaruhi terpenuhinya kebutuhan gizi siswa

setiap harinya. Untuk itu, perlu dilakukan penyuluhan tentang makanan

yang sehat dan bergizi untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan orang

tua.

4. Menentukan Learning Objective

a. Tujuan pembelajaran :

Peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa dan orang tua

tentang makanan yang sehat dan bergizi, serta berkurangnya

kebiasaan siswa untuk jajan sembarangan.

b. Tujuan organisasi :

Melakukan tindakan advokasi kepada puskesmas kecamatan

Pegirian untuk lebih intensif dan teliti dalam memberikan pelayanan

kesehatan terutama pada siswa SD Pegirian II Surabaya.

12

2.5 Diagnosis Administrasi dan Kebijakan

2.5.1 Diagnosis Administrasi

1. Sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan program

kesehatan sekolah.

Time : Hari aktif sekolah (6 hari)

Personnel : anggota kelompok yang berjumlah 9 orang dan seluruh

civitas akademika SDN Pegirian II Surabaya

Budget : Iuran anggota kelompok = Rp 50.000,- x 9 = Rp 450.000,-

ditambah anggaran sekolah dan dana partisipasi para siswa dan

wali murid sebesar Rp 350.000,-

2. Sumber daya yang ada di organisasi dan masyarakat sekitar

sekolah.

Time : Hari aktif sekolah (6 hari)

Personnel : Puskesmas, Dokter, LSM, Sukarelawan

Budget : dana yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 1.800.000,-

Jadi selain iuran anggota, anggaran sekolah dan dana partisipasi

para siswa dan wali murid, juga memanfaatkan Rp 1.000.000,- dari

dana CSR Frisian Flag dan bantuan obat dari Puskesmas dan

Rumah Sakit setempat.

3. Hambatan pelaksanaan program

Tergantung dari pada komitmen dan sikap seluruh

personal yang terlibat program kesehatan, tingkat dan tahapan

perubahan akibat pelaksanaan program, kompleksitas penyebaran

penyakit typus serta tersedianya ruang (fasilitas) dalam

pelaksanaan program kesehatan, dan hambatan-hambatan dalam

lingkungan sekolah tersebut seperti pedagang jajanan.

2.5.2 Diagnosis Kebijakan

1. Peraturan dan Organisasional yang memfasilitasi program dan

pengembangan lingkungan yang dapat mendukung kegiatan

sekolah yang kondusif bagi kesehatan.

13

a. Mewajibkan para siswa untuk mencuci tangan sebelum

dimulainya pembelajaran dan saat masuk kelas setelah jam

istirahat.

b. Memfasilitasi dengan pembuatan wastafel di setiap kelas dan di

sekitar lingkungan sekolah.

c. Memberikan demonstrasi tentang program PHBS setiap

minggunya di setiap kelas oleh siswa teladan atau guru.

2. Identifikasi dukungan dan hambatan politis.

a. Kebijakan sekolah dalam menaati peraturan dan perundang-

undangan pemerintah dalam penerapan lingkungan bersih dan

sehat di area sekolah.

b. Terdapat UKS di sekolah merupakan dukungan terhadap

kegiatan kesehatan sekolah untuk siswa dalam menerapkan dan

memberikan pengetahuan akan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS).

c. Tidak adanya anggaran dari lembaga pendidikan pemerintah

untuk kegiatan kesehatan terhadap siswa-siswa sekolah.

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam permasalahan

sumber daya (time, personnel, budget), yaitu :

1. Mengidentifikasi komitmen personal dari kepala sekolah, guru,

seluruh siswa maupun karyawan dalam lingkungan sekolah.

2. Memberikan pelatihan kepada seluruh personal baik siswa-

siswi, staff, kepala sekolah, para guru, dan pihak UKS dalam

lingkungan sekolah.

3. Mengeksplorasi potensi dan merekrut sukarelawan-sukarelawan

dari siswa teladan dan para guru yang bisa dijadikan pedoman

dalam berperilaku sehat, dengan mendemokan hal PHBS saat

masuk kelas.

4. Mengeksplorasi potensi koperasi sekolah dan UKS dalam

sekolah.

5. Membuat proposal pengajuan dana kepada lembaga

pemerintahan untuk program kesehatan sekolah.

14

6. Membandingkan secara langsung anggaran fasilitas kesehatan

sekolah dengan sumbangan langsung dari para orang tua siswa

dan masyarakat/umum.

7. Jika tidak ada yang dapat dilakukan dari seluruh point di atas,

segera merevisi atau membenarkan kebijakan sekolah untuk

mengejar perubahan-perubahan terhadap perilaku para siswa

dalam hidup bersih dan sehat yang diinginkan dalam lingkungan

sekolah.

15

BAB III

IMPLEMENTASI PROGRAM

1. Pameran Dokter Cilik (PAMDOCIL)

a. Deskripsi Kegiatan

Kegiatan ini berupa pameran yang diadakan pada hari Minggu

dengan harapan para siswa datang bersama orang tuanya masing-masing

karena surat undangan akan disampaikan juga pengharapan atas datangnya

orang tua agar mereka dapat mengetahui isi dan tujuan acara ini.

Kegiatannya berupa penempelan foto-foto oleh anggota kelompok IV dan

para siswa yang juga ikut berpartisipasi tentang penyakit thypus pada

dinding ruangan UKS dan beberapa di sekitar depan panggung acara yang

berisi pesan mengenai faktor-faktor penyebaran penyakit typus, kebiasaan-

kebiaasaan buruk yang dapat mengakibatkan penyakit typus dan gejala-

gejala atau tanda-tanda mengenal penyakit typus, cara penularannya dan

juga bagaimana cara mencegahnya. Selain itu juga ada acara penampilan

dokter cilik di area UKS dan sepanjang depan UKS. Dimana yang menjadi

dokternya adalah para siswa kelas 6 dan siswa kelas 4 dan 5 sebagai pasien

atau pengunjung acara PAMDOCIL. Harapannya agar penyampaian materi

dokter cilik ini lebih mengakrabkan dengan suasana pertemanan, tentunya

tetap akan ada pendampingan dari anggota kelompok 6 PEP2KM.

b. Tujuan Kegiatan

1) Memberi pengetahuan kepada para siswa mengenai cara pencegahan

penyakit penyakit typus dan semua informasi kesehatan terkait penyakit

typus dengan metode yang lebih menarik dan lebih mengakrabkan.

Sehingga harapannya dapat mereka realisasikan dalam kehidupan sehari-

hari.

2) Menurunkan angka morbiditas karena typus, mengingat hasil data primer

melalui penilaian kuesioner, penyakit typus adalah penyakit yang

prevalensinya tertinggi dan sering terjadi di SDN Pegirian II yaitu

sebesar 27,5%.

16

3) Menjadikan PAMDOCIL sebagai sarana kegiatan rutin yang dapat

dilakukan oleh pihak sekolah, misal: 3 bulan sekali dengan tema yang

berganti-ganti.

c. Target

113 siswa SD dari kelas V dan VI, yang terdiri dari, 28 siswa kelas

VA, 27 siswa kelas VB, 29 siswa kelas VIA, dan 29 siswa kelas VIB.

d. Sasaran

Siswa dan orang tua siswa di SDN Pegirian II Kecamatan

Semampir.

e. Metode Kegiatan

Melibatkan para siswa untuk lebih banyak aktif dan menjalankan

peran sebagai Dokter Cilik pada acara pameran. Anggota kelompok VI dan

para guru yang hadir hanya sebagai pendamping, mengomando dan

membantu jalannya acara.

f. Strategi

Butuh mengkader para siswa kelas VI yang akan berpartisipasi

menjadi Dokter Cilik dan sebagai penyampai pesan kesehatan kepada adik-

adiknya kelas V. Jadi, membutuhkan persiapan berupa briefing dan gladi

bersih sebelum pelaksanaan PAMDOCIL dilaksanakan.

g. Media

1) Gambar-gambar/foto-foto penyakit

2) Leaflet

h. Alat dan Bahan

1) Sound system

2) Kamera untuk dokumentasi

3) Bangku-bangku sekolah

4) Kursi untuk kegiatan inti dan untuk tamu

5) Mading (Majalah Dinding)

6) Lem

7) Paku

8) Pakaian dokter cilik dan pakaian perawat cilik

9) Konsumsi makanan ringan

17

i. Waktu Pelaksanaan

4 Maret 2012

j. Tempat Pelaksanaan

UKS dan di depan UKS sekolah SDN Pegirian II Kecamatan Semampir.

k. Anggaran Dana

Rp 700.000

l. Penanggung Jawab

Yeny Ayu Safitri

m. Kepanitiaan

Sie Acara : Ulfah Abqari, Rizka Kharismatul

Sie Perlengkapan : Khairul Helmi, Syahrir Rahmadi

Sie PUBDEKDOK : Heru Rudiyanto, Luthfida Anisa K

Sie Konsumsi : Elok Faiqoh, Elisa Indah K

2. Pembagian Buku Komik “Si Sakit dan Si Sehat”

a. Deskripsi Kegiatan

Kegiatan ini merupakan kegiatan serangkaian yang berlangsung

pada hari diadakan PAMDOCIL dengan harapan setelah kegiatan

PAMDOCIL selesai, ada proses follow up yang menyertai keseharian

mereka dengan sesuatu yang tetap menarik. Pelaksanaannya di akhir acara

setelah serangkaian pameran dan kegiatan dokter cilik selesai, yaitu berupa

pembagian komik komedi berisi cerita yang dapat menyampaikan

pengetahuan seputar penyakit dan kebiasaan hidup sehat yang diperankan

oleh dua tokoh utama yang saling bertolak belakang bernama “Si Sakit” dan

“Si Sehat”. Komik ini merupakan karangan kelompok VI yang isi ceritanya

disesuaikan dengan usia taraf anak Sekolah Dasar serta gambarnya yang

menarik dan menghibur.

b. Tujuan Kegiatan

1) Memberi pengetahuan sejak dini tentang pola hidup sehat dan pentingnya

menjaga kesehatan kepada para siswa melalui media bacaan yang

menarik.

18

2) Menjadikan komik ini sebagai bahan tambahan pada unit kegiatan

ekstrakurikuler kesehatan yang ada di SD, misal: Dokter Cilik SD.

Sehingga dapat terbit dengan edisi yang selalu diperbarui dan ceritanya

berganti-ganti.

3) Mendukung pembangunan menuju Indonesia Sehat 2015.

c. Target

113 siswa SD dari kelas V dan VI, yang terdiri dari 28 siswa kelas

VA, 27 siswa kelas VB, 29 siswa kelas VIA, dan 29 siswa kelas VIB.

d. Sasaran

Siswa di SDN Pegirian II Kecamatan Semampir

e. Metode Kegiatan

Memperkenalkan komik “Si Sehat dan Si Sakit” pada acara

PAMDOCIL di atas panggung kepada para siswa dan orang tua siswa yang

hadir. Kemudian membagikannya di akhir acara.

f. Strategi

Pada saat launching komik, menampilkan sedikit deskripsi

keunggulan memiliki komik tersebut melalui video active learning yang

ditampilkan di atas panggung dan diadakan semacam game menarik untuk

menguji ketertarikan para siswa dan menciptakan keakraban.

g. Media

1) Video deskripsi komik

2) Slide power point yang berisi penjelasan materi mengenai perkenalan

komik, video yang ada di dalamnya dan musik selama game.

3) Leaflet

h. Alat dan Bahan

1) LCD

2) Laptop

3) Sound System

4) Hadiah menarik untuk game

19

i. Waktu Pelaksanaan

4 Maret 2012 (bersamaan dengan acara PAMDOCIL, untuk

kemudian diadakan pemantauan berkala mengenai keberhasilan program

selama satu kali dalam 2 minggu).

j. Tempat Pelaksanaan

Halaman depan SDN Pegirian II Kecamatan Semampir

k. Anggaran Dana

1) Rp 100.000 untuk leaflet

2) Rp 1.000.000 memanfaatkan dana CSR Susu Frisian Flag untuk

pencetakan komik.

l. Penanggung Jawab

Ulfah Abqari

m. Kepanitiaan

Sie Acara : Luthfida Anisa K, Khairul Helmi

Sie Perlengkapan : Ulfah Abqari, Syahrir Rahmadi

Sie PUBDEKDOK : Heru Rudiyanto, Rizka Kharismatul

Sie Konsumsi : Yeny Ayu Safitri, Elisa Indah K

20

BAB IV

RENCANA EVALUASI PROGRAM

1. Program : Pameran Dokter Cilik (PAMDOCIL)

Process Evaluation:

a. Melihat antusias para peserta PAMDOCIL dan orang tua yang hadir

dengan melihat indikator panilaian pada angket penilaian yang akan

disebarkan di tengah-tengah acara dan dikumpulkan pada panitia di akhir

acara.

b. Baik para siswa maupun orang tua siswa lebih dari 50% menyimak acara

dari awal sampai selesai dan melakukan interaksi yang baik dengan

panitia selama acara berlangsung.

c. Melakukan penilaian terhadap angket yang terkumpul dan telah diisi di

mana 50% dari jumlah peserta menyatakan senang dengan diadakan

acara PAMDOCIL dan menyatakan setuju apabila program ini dilakukan

secara rutin dan berkala.

Impact Evaluation:

a. Meningkatkan pengetahuan para siswa dan orang tua mengenai

pengenalan penyakit dan upaya pencegahan yang baik. Terutama kali ini

adalah penyakit typus.

b. Para siswa mulai menanamkan kebiasaan hidup sehat termasuk tidak

jajan sembarangan.

c. Orang tua akan lebih bijak dalam melakukan pengawasan terhadap

anaknya dalam hal kesehatan.

Outcome Evaluation:

a. Angka morbiditas akibat typus dan penyakit lain yang menyertai menjadi

menurun.

b. Kualitas kesehatan anak SDN Pegirian II Kecamatan Semampir menjadi

baik.

21

2. Program : Pembagian Buku Komik “Si Sakit dan Si Sehat”

Process Evaluation:

a. Lebih dari 50% siswa menyatakan suka terhadap komik tersebut

b. Lebih dari 50% siswa melakukan permintaan komik terbitan terbaru

Impact Evaluation:

a. Memotivasi para siswa untuk berperilaku sehat setiap hari

b. Secara tidak langsung dapat membantu orang tua dan guru dalam

memberikan informasi seputar kesehatan.

Outcome Evaluation:

a. Angka morbiditas akibat typus dan penyakit lain yang menyertai menjadi

menurun.

b. Kualitas kesehatan anak SDN Pegirian II Kecamatan Semampir menjadi

baik.

22

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Permasalahan kesehatan yang menjadi prioritas untuk diintervensi

oleh kelompok kami adalah kurangnya pengetahuan siswa tentang bahaya

jajan sembarangan dan pola hidup sehat pada anak usia sekolah dasar.

Permasalahan ini kami pilih karena perilaku tersebut dapat menjadi pemicu

untuk timbulnya penyakit.

Jajanan dengan berbagai jenis bentuk dan warna memang dikemas

secara menarik untuk memikat anak-anak. Akibatnya, mereka tidak tahu

kandungan gizi atau bahkan jajanan itu berbahaya bagi kesehatan.

Sasaran program kami adalah siswa siswi kelas VA dan VB serta

kelas VIA dan VIB SDN Pegirian II Surabaya. Masing-masing kelas

diambil sampel 10 siswa sebagai responden untuk mengisi kuesioner,

sehingga total sampel yang kami intervensi sebanyak 40 anak.

Program yang kami buat adalah Pameran Dokter Cilik

(PAMDOCIL) yang kemudian dilanjutkan dengan program Pembagian

Buku Komik “Si Sakit dan Si Sehat” sebagai follow up.

5.2 Saran

Untuk mencegah kebiasaan jajan anak yang sembarangan dan

rendahnya pola hidup sehat harus dimulai dari pola kebiasaan di keluarga,

antara lain:

1. Membuat bekal makanan yang tidak kalah enak dari jajanan yang dapat

dibeli di luar rumah.

2. Biasakan anak untuk sarapan pagi sebelum sekolah.

3. Sebagai upaya preventif, anak harus dikenalkan pada pola makan sehat

dan orang tua harus dapat dijadikan contoh atau panutan. Tidak ada

gunanya melarang anak jajan kalau orang tuanya juga sering jajan

dengan alasan tidak sempat memasak karena kesibukannya.

23

4. Ajak buah hati membuat penganan di rumah. Dari sini Anda akan tahu

makanan apa yang menjadi favoritnya, dan cocok untuk bekalnya ke

sekolah.

5. Tegas membatasi permintaan anak untuk jajan. Caranya, membatasi uang

jajan mereka dan frekuensi jajan. Misalnya anak-anak hanya boleh jajan

hari Sabtu atau Minggu.

6. Biasakan anak untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.

24

LAMPIRAN

I. Foto Dokumentasi

1. Keadaan Lingkungan Sekolah

25

Gambar 1. SDN Pegirian II (tampak depan)

Gambar 2.Taman Depan Sekolah

Gambar 3.Parkir Sepeda Siswa

26

Gambar 4. Penghijauan di Depan Kelas (Lantai 2)

Gambar 5. Himbauan atau Slogan Kesehatan

Gambar 6. Tempat Sampah

(Tertutup dan Bersih)

Gambar 7.Tempat sampah

(Tertutup dan Sampah Berserakan)Gambar 8.

Tempat Sampah(Terbuka)

27

Gambar 9. Wastafel (kran tidak berfungsi)

Gambar 10. Toilet (Lembab)

28

Gambar 11. Warung Sekolah (Berantakan dan Kotor)

Gambar 12.Slogan “Bersih itu Sehat”

dan Identitas Jelas “Warung Sekolah”

Gambar 13.Dapur (tampak rapi dan

ada alat kebersihan)

2. PHBS dan Perilaku Jajan Siswa SDN Pegirian II Surabaya

29

Gambar 14.Jadwal Piket Kelas dan Pelaksanaan Piket Kelas

oleh Siswa

Gambar 15.Penjual Jajanan di Luar

Sekolah

30

Gambar 16. Perilaku Jajan Siswa

3. Pelaksanaan Survey Kuesioner

31

Gambar 17. Pendampingan Kelas VI B

Gambar 18.Pendampingan Kelas V B

Gambar 19.Pendampingan Kelas VI A

Gambar 20.Pendampingan Kelas V A

32

Gambar 21. Pembagian PMT

Gambar 22. Diskusi Mahasiswa dengan

Wali Kelas VI

Gambar 23.Ramah Tamah dan Acara

Penutupan

II. Lembar Penilaian

Nama : Elisa Indah Kusumaningrum

NIM : 100911024

Semester : V (Lima)

Kelas : IKM B 2009

Universitas : Airlangga Surabaya

Prodi : S1 Kesehatan Masyarakat

TTL : Sidoarjo, 15 Mei 1991

Alamat Asal : Jl. Kawis No. 10 Madiun

Email : [email protected]

Daftar Penilaian:

No. Nama Penilaian1 Yeny Ayu Safitri Mengerjakan tugas dengan sangat baik, aktif,

cekatan dan mampu mengkoordinir anggota kelompok.

2. Ulfah Abqari Mengerjakan tugas dengan sangat baik, aktif, dan cekatan.

3. Rizka K.M. Mengerjakan tugas dengan baik,aktif, dan cekatan.4. Luthfida Anisa Mengerjakan tugas dengan baik,aktif, dan cekatan.5. Elok Faiqoh Mengerjakan tugas dengan baik,aktif, dan cekatan.6. Heru R. Mengerjakan tugas dengan baik,aktif, dan cekatan.7. Khairul Helmy Mengerjakan tugas dengan baik ,aktif, namun

sedikit kurang cekatan.8. Syahrir Rachmadi Mengerjakan tugas dengan baik ,aktif, namun

sedikit kurang cekatan.

33

Nama : Yeny Ayu Safitri

NIM : 101011140

Semester : V (Lima)

Kelas : IKM B 2009

Universitas : Airlangga Surabaya

Prodi : S1 Kesehatan Masyarakat

TTL : Sidoarjo, 9 Februari 1992

Alamat Asal : Bungurasih Barat 98 Waru-Sidoarjo

Email : [email protected]

Daftar Penilaian

No. Nama Penilaian1 Elisa Indah Tugas Lapangan: Kurang aktif tetapi turut berkontribusi

baik.Tugas Laporan: Mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu.

2. Ulfah Abqari Tugas Lapangan: Sangat aktif dan turut serta dalam pelaksanaan dengan baik.Tugas Laporan: Mengerjakan tugas dengan baik, aktif dan cekatan.

3. Rizka K.M. Tugas Lapangan: Aktif dan turut serta dalam pelaksanaan dengan baik.Tugas Laporan: Mengerjakan tugas dengan baik dan cekatan.

4. Luthfida Anisa Tugas Lapangan: Turut serta dalam pelaksanaan dengan baik.Tugas Laporan: Mengerjakan tugas dengan baik, cekatan dan tepat waktu.

5. Elok Faiqoh Tugas Lapangan: Aktif dan ikut berkontribusi.Tugas Laporan: Mengerjakan tugas dengan baik, cekatan dan tepat waktu.

6. Heru R. Tugas Lapangan: Aktif dan ikut berkontribusi.Tugas Laporan: Mengerjakan tugas dengan baik, cekatan dan tepat waktu.

7. Khairul Helmy Tugas Lapangan: Turut serta dalam pelaksanaan dengan baik.Tugas Laporan: Mengerjakan tugas kurng baik dan tidak tepat waktu.

8. Syahrir Rachmadi

Tugas Lapangan: Aktif dan turut berkontribusi memberikan ide.

34

Tugas Laporan: Lebih sering miss communication, tugas diselesaikan tidak tepat waktu.

Nama : Elok Faiqoh

NIM : 100911217

Semester : V (Lima)

Kelas : IKM B 2009

Universitas : Airlangga Surabaya

Prodi : S1 Kesehatan Masyarakat

TTL : Banyuwangi, 30 April 1991

Alamat Asal : Banyuwangi

Email : [email protected]

Daftar Penilaian

No. Nama Penilaian1 Khairul Helmi          Mengerjakan tugas baik lapangan maupun makalah

dengan baik2. Elisa Indah K          Mengerjakan tugas baik lapangan maupun makalah

dengan baik3. Luthfida Anisa K    Mengerjakan tugas baik lapangan maupun makalah

dengan baik4. Heru Rudiyanto      Mengerjakan tugas baik lapangan maupun makalah

dengan baik5. Ulfah Abqari         Mengerjakan tugas baik lapangan maupun makalah

dengan baik6. Rizka Kharismatul  Mengerjakan tugas baik lapangan maupun makalah

dengan baik7. Yeny Ayu Safitri    Mengerjakan tugas baik lapangan maupun makalah

dengan sangat baik8. Syahrir Rachmadi Mengerjakan tugas baik lapangan maupun makalah

dengan baik

35

3 x 4

Nama : Rizka Kharismatul M

NIM : 100911242

Semester : V (Lima)

Kelas : IKM B 2009

Universitas : Airlangga Surabaya

Prodi : S1 Kesehatan Masyarakat

TTL : Mojokerto, 16 Juli 1990

Alamat Asal : Jl. Watudakon 170, Pulorejo, Mojokerto

Email : [email protected]

Daftar Penilaian

No. Nama Penilaian1 Khairul Helmi Menjalankan tugas dengan kurang baik dan tapi

sudah cukup cekatan2. Elisa Indah K Menjalankan tugas dengan sangat baik dan cekatan3. Luthfida Anisa K Menjalankan tugas dengan sangat baik dan cekatan4. Elok Faiqoh Menjalankan tugas dengan sangat baik dan cekatan5. Heru Rudiyanto Menjalankan tugas dengan sangat baik dan cekatan6. Ulfah Abqari Menjalankan tugas dengan sangat baik dan cekatan7. Yeny Ayu Safitri Menjalankan tugas dengan sangat baik dan cekatan8. Syahrir Rahmadi Menjalankan tugas dengan kurang baik

36

Nama : Heru Rudiyanto

NIM : 100911222

Semester : V (Lima)

Kelas : IKM B 2009

Universitas : Airlangga Surabaya

Prodi : S1 Kesehatan Masyarakat

TTL : Bojonegoro, 7 Januari 1991

Alamat Asal : Bojonegoro

Email : [email protected]

Daftar Penilaian

No. Nama Penilaian1 Khairul Helmi Mengerjakan tugas, sering menghilang saat kerja

kelompok.2. Elisa Indah K Mengerjakan tugas dg baik3. Luthfida Anisa K Mengerjakan tugas dg baik 4. Elok Faiqoh Mengerjakan tugas dg baik 5. Ulfah Abqari Mengerjakan tugas dg baik 6. Rizka Kharismatul Mengerjakan tugas dg baik 7. Yeny Ayu Safitri Mengerjakan tugas dg baik 8. Syahrir Rahmadi Datang Cuma 1 kali saat kerja kelompok

37

Nama : Ulfah Abqari

NIM : 100911236

Semester : V (lima)

Kelas : IKM B 2009

Universitas : Airlangga Surabaya

Prodi : S1 Kesehatan Masyarakat

TTL : Sumenep, 23 September 1990

Alamat Asal : Jl. Raya Gapura VII/15 Paberasan-Sumenep

Email : [email protected]

Daftar Penilaian

No. Nama Penilaian1 Khairul Helmi Selalu memberi masukan yang bersifat solutif.2. Elisa Indah K Tidak banyak berkomentar tetapi tegas dan

menyelesaikan tanggung jawab tugas tepat waktu.3. Luthfida Anisa K Tidak banyak berkomentar tetapi tegas dan

menyelesaikan tanggung jawab tugas tepat waktu.4. Elok Faiqoh Bekerjasama dan berkoordinasi dengan baik.5. Heru Rudiyanto Tidak banyak mengeluarkan pendapat, menerima

masukan dan melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab.

6. Rizka Kharismatul Mampu melaksanakan tanggung jawab dengan baik walaupun aktifnya di awal-awal saja.

7. Yeny Ayu Safitri Bekerjasama dan berkoordinasi dengan baik serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.

8. Syahrir Rahmadi Sulit berkoordinasi terutama bila mengajak mengerjakan tugas kelompok tetapi tetap bisa mengerjakan tanggung jawab yang dibebankan.

38

Nama : Khairul Helmi

NIM : 100911023

Semester : V (Lima)

Kelas : IKM B 2009

Universitas : Airlangga Surabaya

Prodi : S1 Kesehatan Masyarakat

TTL : Banyuwangi,10 Februari 1991

Alamat Asal : Jalan Hadrah Caruk, Banyuwangi

Email : [email protected]

Daftar Penilaian

No. Nama Penilaian1 Rizka Kharismatul  Mengerjakan dengan baik dan telaten2. Ulfah Abqari Mengerjakan dengan baik dan rajin3. Yeny Ayu Safitri    Mengerjakan dengan baik, rajin, sabar dan telaten4. Heru Rudiyanto Mengerjakan dengan baik dan cekatan5. Syahrir Rachmadi   Mengerjakan dengan baik dan rajin6. Elok Faiqoh Mengerjakan dengan baik dan tekun7. Elisa Indah K          Mengerjakan dengan baik dan rajin8. Luthfida Anisa K    Mengerjakan dengan baik dan telaten

39

Nama : Luthfida Anisa K

NIM : 100911057

Semester : 5B

Kelas : IKM B 2009

Universitas : Airlangga Surabaya

Prodi : S1 Kesehatan Masyarakat

TTL : Banyuwangi, 12 Desember 1990

Alamat Asal : Perum GMS AJ-11, Waru-Sidoarjo

Email : [email protected]

Daftar Penilaian

No. Nama Penilaian1. Khairul Helmi Cukup aktif terutama untuk tugas-tugas yang

berhubungan dengan banyak orang (komunikasi) seperti saat presentasi dan memberi pengarahan pada anak-anak SD. Sering terlambat sehingga menghambat kerja kelompok dan anggota yang lain.

2. Elisa Indah Baik terutama untuk tugas-tugas yang banyak teori seperti membuat laporan tetapi kurang bisa mengeluarkan pendapat dan diam.

3. Elok Faiqoh Baik terutama untuk tugas-tugas yang banyak teori seperti membuat laporan tetapi kurang bisa mengeluarkan pendapat dan diam.

4. Heru Rudiyanto Cukup aktif dalam mengerjakan tugas-tugas kelompok, tetapi karena saat itu sedang sakit sehingga tidak dapat berkontribusi dalam beberapa tugas.

5. Ulfah Abqari Sangat Aktif dan berkontribusi cukup banyak dalam mengerjakan tugas-tugas kelompok.

6. Rizka Kharismatul Aktif dan cukup berkontribusi dalam mengerjakan tugas-tugas kelompok.

7. Yeny Ayu S Sangat aktif dan berkontribusi dalam mengerjakan tugas-tugas kelompok serta membagi tugas-tugas yang harus dikerjakan setiap anggota kelompok.

8. Syahrir Rahmadi Aktif membantu mengerjakan tugas-tugas kelompok, tetapi jarang ikut berkumpul dengan kelompok.

40

Nama : Syahrir Rahmadi

NIM : 100710260

Semester : IX

Kelas : IKM B 2009

Universitas : Airlangga Surabaya

Prodi : S1 Kesehatan Masyarakat

TTL : Surabaya, 06-06-1989

Alamat Asal : Perumahan Bluru Permai FH-21, Sidoarjo

Email : [email protected]

Daftar Penilaian

No. Nama Penilaian1 Khairul Helmi   Baik dan Kooperatif2. Elisa Indah K        Baik dan Kooperatif3. Luthfida Anisa K  Baik dan Kooperatif4. Elok Faiqoh       Baik dan Kooperatif5. Heru Rudiyanto     Baik dan Kooperatif6. Ulfah Abqari          Baik dan Kooperatif7. Rizka Kharismatul  Baik dan Kooperatif8. Yeny Ayu Safitri    Baik dan Kooperatif

41