ikma10fkmua.files.wordpress.com …  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu...

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu fungsi puskesmas sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 128/Menkes/SK/II/2004 adalah sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama bagi pelayanan kesehatan perorangan maupun pelayanan kesehatan masyarakat. Puskesmas merupakan gerbang pertama yang harus dilalui ketika seseorang merasa sakit sebelum merujuk ke tempat pengobatan lain. Puskesmas di era perkembangan teknologi yang kian pesat seakan menjadi sepi akan pengunjung. Masyarakat tampaknya lebih memilih untuk berobat langsung ke rumah sakit meski dengan keluhan penyakit yang tergolong ringan serta biaya yang jauh lebih mahal dengan alasan fasilitas yang lebih lengkap dan memadai. Padahal, menurut fungsinya, puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan strata pertama. Masyarakat tanpa melalui rujukan dari Puskesmas langsung memilih rumah sakit atau dokter spesialis untuk berobat. Hal ini membuat fungsi tersebut kurang dapat dijalankan dengan maksimal. Sekalipun berbagai hasil telah dicapai, namun dalam pelaksanaannya Puskesmas masih menghadapi berbagai masalah, diantaranya adalah keterlibatan 1

Transcript of ikma10fkmua.files.wordpress.com …  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu...

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu fungsi puskesmas sebagaimana tercantum dalam Keputusan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 128/Menkes/SK/II/2004 adalah

sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama bagi pelayanan kesehatan

perorangan maupun pelayanan kesehatan masyarakat. Puskesmas merupakan

gerbang pertama yang harus dilalui ketika seseorang merasa sakit sebelum

merujuk ke tempat pengobatan lain.

Puskesmas di era perkembangan teknologi yang kian pesat seakan

menjadi sepi akan pengunjung. Masyarakat tampaknya lebih memilih untuk

berobat langsung ke rumah sakit meski dengan keluhan penyakit yang

tergolong ringan serta biaya yang jauh lebih mahal dengan alasan fasilitas

yang lebih lengkap dan memadai. Padahal, menurut fungsinya, puskesmas

adalah unit pelayanan kesehatan strata pertama. Masyarakat tanpa melalui

rujukan dari Puskesmas langsung memilih rumah sakit atau dokter spesialis

untuk berobat. Hal ini membuat fungsi tersebut kurang dapat dijalankan

dengan maksimal.

Sekalipun berbagai hasil telah dicapai, namun dalam pelaksanaannya

Puskesmas masih menghadapi berbagai masalah, diantaranya adalah

keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan penyelenggaraan pelayanan

kesehatan tingkat pertama belum dikembangkan secara optimal. Sampai saat

ini Puskesmas kurang berhasil menumbuhkan inisiatif dan rasa memiliki serta

belum mampu mendorong kontribusi sumber daya dari masyarakat dalam

penyelenggaraan upaya Puskesmas.

Sering kita jumpai banyak isu negatif di masyarakat tentang Puskesmas.

Antara lain adalah pelayanan tidak memuaskan, petugas kurang ramah,

fasilitas yang kurang, dan masih banyak persepsi lainnya. Hal ini membuat

Puskesmas hanya dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Sehingga upaya-

upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan kurang bisa berjalan optimal

karena kurangnya peran serta dari masyarakat.

1

Peran serta yang diberikan masyarakat tergantung dari persepsi awal

mereka terhadap puskesmas. Wikipedia mengartikan persepsi adalah sebuah

proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris

mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Perilaku individu

seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada

kenyataan itu sendiri. Oleh sebab itu sering kita mendengar ungkapan Persepsi

menetukan aksi. Persepsi masyarakat tentang puskesmas akan berpengaruh

kepada sikap masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan

oleh puskesmas. Dalam hal ini persepsi positif sangat dibutuhkan untuk

meningkatkan partisipasi masyarakat untuk kemajuan Puskesmas.

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Puskesmas

2.1.1 Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah unit utama dari penyelenggaraan pembangunan

kesehatan di Indonesia. Pembangunan kesehatan melingkupi pengertian yang

luas, bukan saja dalam hal fisik. Hal ini didasarkan pada pengertian dari

konsep sehat PBB, yaitu kondisi sempurna fisik, mental dan sosial bukan

hanya tidak adanya penyakit dan kelemahan.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan no 128 tahun 2004, definisi dari

puskesmas adalah adalah unit penyelenggara teknis dinas kesehatan

kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja.

1. Unit Pelaksana Teknis

Sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD),

puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat

pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

2. Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh

bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan

hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat

yang optimal.

3. Penanggungjawab Penyelenggaraan

Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan

kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota, sedangkan puskesmas bertanggungjawab hanya sebagian

upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan

kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya.

4. Wilayah Kerja

3

Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan,

tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari dari satu puskesmas, maka

tanggungjawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan

keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing

puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung kepada

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

2.1.2 Fungsi Puskesmas

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau

penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan

dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung

pembangunan kesehatan. Di samping itu puskesmas aktif memantau dan

melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program

pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan,

upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan

kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan

penyakit dan pemulihan kesehatan.

2. Pusat pemberdayaan masyarakat.

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka

masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki

kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat

untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan

kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut menetapkan,

menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.

Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan

dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya

masyarakat setempat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan

tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.

4

Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab

puskesmas meliputi:

a. Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat

pribadi (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit

dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan

kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut

adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat

inap.

b. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat

publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan

masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan, pemberantasan

penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan

keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program

kesehatan masyarakat lainnya.

2.1.3 Tujuan Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarkan oleh puskesmas

adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan

Indonesia Sehat 2010.

2.2 Analisis Persepsi

2.2.1 Definisi dari Persepsi

Perception is the process of attaining awareness or understanding of

the environment by organizing and interpreting sensory information

(wikipedia; 2011). Berdasarkan pengertian diatas, yang disebut sebagai

persepsi adalah suatu proses mencapai suatu kewaspadaan atau pemahaman

5

dari lingkungan dengan mengorganisir dan menginterpretasi informasi

sensorik. Persepsi manusia sangat erat kaitannya dengan alat indera, dan

pengolahan informasi oleh otak.

Bimo Walgito (2001) menjelaskan bahwa persepsi merupakan proses

yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya

rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga

individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya. Hal ini

menjelaskan bahwa persepsi terjadi melalui proses internal seseorang akibat

dari tanggapan akan lingkungan.

Davidoff mengartikan persepsi sebagai proses pengorganisasian dan

penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisme atau individu sehingga

didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam

diri individu.

Lebih lanjut, manusia lebih banyak berperilaku berdasarkan pada

persepsi yang mereka buat dari suatu kenyataan, bukan berdasarkan

kenyataan yang sebenarnya. Persepsi dengan begitu bersifat subjektif, oleh

sebab itu berbeda antara satu orang dan lainnya.

6

BAB III

ISI

Instrumen yang digunakan dalam makalah ini adalah kuesioner dengan

metode wawancara. Jumlah sampel survei yang kami gunakan adalah sebanyak 35

orang. Responden adalah warga kecamatan Mulyorejo dan dipilih secara acak.

Kuesioner tersebut berisi pertanyaan seputar persepsi masyarakat tentang

Puskesmas. Dan berikut adalah tabel hasil wawancara dengan masyarakat.

Simpulan PertanyaanPernah ke

Puskesmas

Tidak pernah ke

Puskesmas

1. Datang ke Puskesmas

2. Tindakan pertama saat sakit

a. Dibiarkan saja dulu

b. Beli obat di warung/

apotek

c. Ke puskesmas

d. Ke praktek dokter swasta

e. Lainnya, sebutkan

3. Alasan berobat ke

Puskesmas

4. Alasan tidak memilih ke

Puskesmas

24

6

12

2

3

Olah raga

-Murah

-Diajak orang tua

-Ada JPS

-Terjangkau

-Dekat

-Obat cocok

-Dosis rendah dulu

-Tidak ada pilihan

-Obat lengkap

-Layanan kurang

memuaskan

-Fasilitas kurang (alat

11

1

3

4

3

-

-Murah

-Mudah dijangkau

-Obat cocok

-Layanan kurang

-Anggota keluarga

dapat pengganti dari

7

5. Anggapan tentang

Puskesmas

a. Puskesmas adalah seperti

rumah sakit tapi kecil

b. Puskesmas adalah

tempat pengobatan

penyakit ringan

c. Puskesmas tempat

pengobatan masyarakat

menengah ke bawah

d. Puskesmas tempat

berobat pertama saat

sakit

6. Kualitas Pelayanan

kesehatan petugas

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup

d. Buruk

e. Sangat Buruk

7. Pendapat tentang program

a. Efektif

b. Kurang efektif

c. Tidak efektif

terbatas)

-Obat kurang bagus

-Obat tidak cocok

-Tidak ada biaya

untuk ke dokter

-Tenaga ahli kurang

-Lama sembuh

-Registrasi antri

4

6

11

4

1

12

9

-

1

10

13

1

kantor

-Efisien waktu

-Ingin cepat sembuh

-Obat tidak cocok

3

5

2

1

3

3

4

1

-

3

5

3

8

8. Waktu penanganan pertama

a. Cepat

b. Lambat

c. Lama

9. Harapan pelayanan dan

program ke depan

11

11

2

-Pasien dilayani

dengan baik walau

sudah siang selama

jam pelayanan belum

selesai.

-Meningkatkan

penanganan pasien.

-Membuat sistem

kerja yang lebih baik.

-Variasi obat

ditambah

-Menambah petugas

medis

-Pelayanan dengan

senyum.

-Pelayanan lebih cepat

-Menambah Pusling

-Tidak diskriminasi

-Realisasikan program

2

5

4

- Pelayanan lebih baik

- Lingkungan

puskesmas yang

bersih dan nyaman

untuk pengunjung

- Peralatan dan

pengobatan yang

lengkap.

Tabel 1: Data hasil wawancara

9

No. Upaya Kesehatan

Mengetahui Upaya Kesehatan oleh

Puskesmas

Pernah ke

Puskesmas

Tidak Pernah ke

Puskesmas

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Promosi kesehatan

Kesehatan Lingkungan

Kesehatan Ibu dan Anak dan

Keluarga Berencana

Perbaikan Gizi

Pengobatan

Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit Menular

Kesehatan Sekolah (UKS)

Kesehatan Olahraga

Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Kerja

Kesehatan Gigi Mulut

Kesehatan Jiwa

Kesehatan Mata

Kesehatan Usia Lanjut

Pembinaan Pengobatan

tradisional

12

14

19

19

21

15

16

7

14

5

17

4

15

15

4

4

2

5

3

4

4

4

2

4

3

3

1

1

2

1

Tabel 2: Pengetahuan masyarakat tentang upaya kesehatan yang dilakukan

Puskesmas

10

BAB IV

PEMBAHASAN

Dari survei yang kami lakukan, mayoritas responden menyatakan pernah

mengunjungi Puskesmas, yaitu 24 dari 35 responden atau sebesar 68,6 %. Akan

tetapi, kebanyakan responden yang mengaku pernah mengunjungi Puskesmas

hanya 17 % yang langsung pergi memeriksakan diri dan berobat ke Puskesmas

apabila sakit. Kebanyakan responden lebih memilih langsung membeli obat di

warung atau apotek (42,9%). Masyarakat beralasan berobat ke Puskesmas karena

murah, dekat (mudah dijangkau), dan penyakit yang diderita adalah penyakit

ringan. Sedangkan mayoritas responden yang tidak memilih berobat ke

Puskesmas beranggapan bahwa proses penyembuhan penyakit memerlukan waktu

yang lama, obat kurang bagus, fasilitas kurang memadai dan memerlukan waktu

yang lama untuk mendapat pelayanan kesehatan.

Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas dinilai belum bisa

memuaskan pasien. Waktu penanganan pasien dari mulai registrasi sampai

mendapatkan pelayanan kesehatan mayoritas dinilai lambat oleh para responden.

Selain itu, beberapa responden sudah memiliki dokter langganan apabila salah

satu anggota keluarganya sakit.

Opini responden tentang Puskesmas bervariasi mulai dari yang menganggap

puskesmas adalah rumah sakit yang kecil, tempat pengobatan penyakit yang

ringan sampai dengan yang terbanyak dipilih yakni sebagai tempat pengobatan

masyarakat menengah ke bawah. Sedangkan responden yang beranggapan bahwa

Puskesmas adalah tempat berobat pertama saat sakit sesuai dengan fungsi

puskesmas yang sebenarnya hanya 14, 3%. Mayoritas masyarakat beranggapan

bahwa Puskesmas adalah tempat pengobatan masyarakat menengah ke bawah

(37,1%).

Responden mengetahui sebagian besar upaya kesehatan yang dilakukan

Puskesmas. Hanya beberapa upaya kesehatan saja yang belum banyak diketahui

oleh responden seperti kesehatan kerja dan kesehatan jiwa. Sebanyak 51%

responden menilai seluruh upaya kesehatan yang menjadi program Puskesmas

kurang efektif dalam penerapannya, sedangkan yang menilai program puskesmas

11

efektif sebanyak 37,1%. Dari keseluruhan responden baik yang pernah atau tidak

pernah mengunjungi puskesmas, sebanyak 42,9% menilai kualitas pelayanan di

Puskesmas sudah baik.

Berdasarkan wawancara yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa

harapan masyarakat tentang puskesmas di masa mendatang diantara lain yaitu

memperbaiki mutu pelayanan, pelaksanaan program yang ada puskesmas lebih

direalisasikan, memperbaiki mutu tenaga medis (jumlah, tingkat keramahan,

kompetensi dan keterampilan) yang tersedia, menambah jumlah variasi obat yang

ada (tidak hanya generik), tidak diskriminasi terhadap pasien yang gakin maupun

yang mampu, serta menambah pusling (puskesmas keliling).

Dari hasil yang didapatkan di lapangan, membuktikan bahwa keberadaan

puskesmas yang merupakan pelayanan kesehatan strata pertama yang berperan

sangat besar dalam kesehatan masyarakat belum terlaksana secara optimal.

Puskesmas yang seharusnya dijadikan tempat rujukan pertama saat ini semakin

dilupakan. Keberadaannya yang jauh di bandingkan praktek-praktek dokter swasta

dan mutu pelayanan yang kurang turut mempengaruhi tingkat kepercayaan

masyarakat.

Peningkatan mutu pelayanan di puskesmas yang diharapkan oleh

masyarakat tidak juga terealisasi. Sekalipun perbaikan dari tahun ke tahun selalu

diupayakan oleh pemerintah maupun petugas kesehatan, hal tersebut tetap tidak

merubah pola pikir masyarakat. Salah satu upaya untuk memperbaiki persepsi

masyarakat tentang puskesmas yaitu dengan mensosialisasikan tugas dan fungsi

puskesmas itu sendiri.

Selain itu, karena faktor yang memperburuk citra puskesmas di masyarakat

salah satunya karena alur registrasi yang dirasa cukup lama, maka inisiatif yang

mungkin dilakukan adalah dengan membuat kartu berobat untuk setiap

pengunjung puskesmas. Ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan tingkat

kepraktisan di mata masyarakat. Faktor pelayanan menjadi titik kunci untuk

menarik minat masyarakat dalam menangani masalah kesehatannya.

12

BAB V

KESIMPULAN

Dari survei yang dilakukan terhadap 35 orang responden di wilayah

kecamatan Mulyorejo dapat disimpulkan bahwa :

Sebagian besar masyarakat pernah berkunjung ke puskesmas. Namun

pemahaman mereka tentang peran dan fungsi puskesmas sebagai pusat pelayanan

kesehatan strata pertama masih rendah. Hal ini menyebabkan rendahnya tingkat

kunjungan masyarakat ke puskesmas.

Untuk meningkatkan tingkat kunjungan masyarakat ke puskesmas, maka

hubungan timbal balik antara masyarakat dengan puskesmas harus terjalin dengan

baik. Masyarakat seharusnya memiliki kesadaran bahwa saran dan kritik yang

mereka berikan dapat meningkatkan mutu pelayanan puskesmas. Sebaliknya,

pihak puskesmas harus bisa menerima setiap masukan dari masyarakat dan

menjadikannya sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah perbaikan

yang akan diambil.

13

DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 128/Menkes/SK/II/2004

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1837978-definisi-

persepsi/#ixzz1ZoiW015Z

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1837978-definisi-

persepsi/#ixzz1ZhvuLz1u

14

LAMPIRAN

1. Lembar kuesioner

Kuesioner

Nama :

Alamat :

1. Pernah ke puskesmas atau tidak?

a. Pernah

b. Tidak

2. Saat merasa sakit, apa yang anda lakukan?

a. Dibiarkan saja dulu

b. Beli obat di warung/ apotek

c. Ke puskesmas

d. Ke praktek dokter swasta

e. Lainnya, sebutkan:………………

3. Menurut anda mengapa orang memilih berobat ke puskesmas?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

4. Menurut anda, mengapa orang tidak memilih berobat ke puskesmas?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

5. Bagaimana anggapan anda tentang puskesmas?

a. Puskesmas adalah seperti rumah sakit tapi kecil

b. Puskesmas adalah tempat pengobatan penyakit ringan

c. Puskesmas tempat pengobatan masyarakat menengah ke bawah

d. Puskesmas tempat berobat pertama saat sakit

6. Bagaimana pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas puskesmas?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup

d. Buruk

15

e. Sangat Buruk

7. Apa yang anda ketahui tentang program-progam yang dilaksanakan oleh

puskesmas? (tabel)

8. Bagaimana komentar anda tentang program yang telah dilaksanakan?

a. Efektif

b. Kurang efektif

c. Tidak efektif

9. Bagaimanakah menurut anda proses penanganan pasien di puskesmas?

a. Cepat

b. Lambat

c. Lama

10. Bagaimana harapan anda untuk pelayanan dan program puskesmas yang

akan

datang? ..........................................................................................................

........................................................................................................................

..............

16

No. Upaya Kesehatan

Mengetahui Upaya Kesehatan oleh

Puskesmas

Pernah ke

Puskesmas

Tidak Pernah ke

Puskesmas

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Promosi kesehatan

Kesehatan Lingkungan

Kesehatan Ibu dan Anak dan

Keluarga Berencana

Perbaikan Gizi

Pengobatan

Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit Menular

Kesehatan Sekolah (UKS)

Kesehatan Olahraga

Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Kerja

Kesehatan Gigi Mulut

Kesehatan Jiwa

Kesehatan Mata

Kesehatan Usia Lanjut

Pembinaan Pengobatan

tradisional

Tabel 2: Pengetahuan masyarakat tentang upaya kesehatan yang dilakukan

Puskesmas

17