ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu...

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian, saling membutuhkan dan saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan tersebut akan terus dilakukan oleh karena kebutuhan manusia semakin bertambah dengan dihadapkan pada alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Bidang perekonomian merupakan suatu bidang kegiatan manusia dalam rangka mencukupi kebutuhannya disamping alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Tentunya sebagai pemuas kebutuhan beragam masalah muncul di dalam bidang perekonomian ini. Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun 1

Transcript of ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu...

Page 1: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian,

saling membutuhkan dan saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk

memenuhi kebutuhan. Kegiatan tersebut akan terus dilakukan oleh karena

kebutuhan manusia semakin bertambah dengan dihadapkan pada alat pemuas

kebutuhan yang terbatas. Bidang perekonomian merupakan suatu bidang

kegiatan manusia dalam rangka mencukupi kebutuhannya disamping alat

pemuas kebutuhan yang terbatas. Tentunya sebagai pemuas kebutuhan

beragam masalah muncul di dalam bidang perekonomian ini.

Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami

beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai

sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan,

penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran. Elastisitas

permintaan penting dalam pembuatan keputusan managerial, karena tingkat

elastisaitas ini menggunakan sensitivitas dari permintaan konsumen terhadap

perubahan harga. Informasi ini sangat penting bagi manager yang berada

dalam bisnis total, agar mampu membuat keputusan berkaitan dengan strategi

penerapan harga produk.

Di dalam makalah ini kami akan membahas mengenai hal-hal apa saja

yang terdapat di dalam elastisitas demand mulai dari pengertian, jenis, cara

pengukuran, dan faktor yang mempengaruhi elastisitas demand.

1

Page 2: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian elastisitas demand ?

2. Apa saja jenis elastisitas demand ?

3. Bagaimana cara pengukuran elastisitas demand ?

4. Apa saja faktor yang mempengaruhi elastisitas demand ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian elastisitas demand.

2. Mengetahui jenis elastisitas demand.

3. Mengetahui cara pengukuran elastisitas demand.

4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi elastisitas demand.

2

Page 3: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

BAB ll

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Elastisitas Demand

2.1.1 Permintaan

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu

barang pada berbagai tingkat harga selama periode tertentu

(Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, 2002). Jika orang

menyatakan permintaan, maka yang dimaksud adalah permintaan

yang disertai daya beli (purhasing power) terhadap suatu benda.

Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan

tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga

dengan jumlah barang yang diminta. Hukum permintaan

(Samuelson dan Nordhaus, 2001) mengatakan bahwa bila harga

suatu barang atau jasa naik, maka jumlah barang dan jasa yang

diminta konsumen akan mengalami penurunan. Sebaliknya bila

harga dari suatu barang atau jasa turun, maka jumlah barang dan

jasa yang diminta konsumen akan mengalami kenaikan.

(Samuelson dan Nordhaus, 2001).

Sesuai dengan hukum permintaan tersebut, permintaan

akan bertambah. Besarnya pertambahan itu berbeda dari satu

keadaan ke satu keadaan yang lain dan dari satu barang ke barang

lainnya. Pertambahan permintaan mungkin jauh melebihi satu

persen. Apabila perubahan harga yang kecil menimbulkan

3

Page 4: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta maka

dikatakan bahwa permintaan barang tersebut bersifat sangat

responsive terhadap perubahan harga, atau permintaannya adalah

elastis.

Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam

praktek sehari hari, responsif permintaan terhadap perubahan harga

penting untuk diketahui. Oleh sebab itu perlu dikembangkan satu

pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana

besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan

permintaan. Ukuran ini dinamakan elastisitas permintaan.

Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam

jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor-

faktor yang mempengaruhinya (ceteris paribus). Elastisitas

permintaan perlu dibedakan kepada tiga konsep yaitu: elastisitas

permintaan karena harga (price elasticity of demand), elastisitas

permintaan karena pendapatan (income elasticity of demand), dan

elastisitas permintaan karena harga silang (cross price elasticity of

demand). (Pindyck dan Rubinfeld, 2007).

Terkait dengan permintaan kita jumpai beberapa jenis

elastisitas, antara lain:

a. Price elasticity of demand (elastisitas harga)

b. Cross elasticity of demand (elastisitas silang)

c. Income elasticity of demand (elastisitas pendapatan)

4

Page 5: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

2.1.2 Elastisitas Demand

Elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand) atau

sering disebut dengan elastisitas harga, adalah persentase perubahan

jumlah barang diminta yang diakibatkan oleh persentase perubahan harga

barang itu sendiri, atau perubahan proporsional jumlah barang yang

diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga. Selama jumlah

yang diminta berhubungan terbalik dengan harga maka koefisien

elastisitas harga akan selalu bertanda negatif. Agar nilai negatif dapat

dihindarkan, maka tanda negatif seringkali dimasukkan dalam rumus

elastisitas.

Apabila perubahan jumlah yang diminta diwakili oleh ΔQ, dan

perubahan harga diwakili oleh ΔP, sedangkan P dan Q adalah harga awal

maka rumus elastisitas dapat ditulis sebagai berikut :

ed = (ΔQ/Q) : (ΔP/P)

Atau

ed = (ΔQ/ΔP) . (P/Q)

Interpretasi dari nilai koefisien elastisitas adalah sebagai berikut,

koefisien elastisitas harga suatu jenis barang (misalnya komputer) adalah

5. Artinya Penurunan/kenaikan harga komputer sebesar 1 persen akan

menyebabkan jumlah komputer yang diminta akan meningkat/menurun

sebesar 5 persen. Jadi, perubahan harga akan mengakibatkan perubahan

yang lebih lebih besar pada jumlah yang diminta.

Contoh lain misalnya, koefisien elastisitas makanan adalah 0,2.

Artinya apabila terjadi penurunan/kenaikan harga sayuran sebesar 1 persen

5

Page 6: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

maka permintaan akan naik/turun sebesar 0,2 persen. Jadi persentase

perubahan harga akan mengakibatkan persentase perubahan jumlah yang

diminta lebih kecil dari perubahan harga

Untuk barang industri yang tahan lama (misalnya mobil, televisi,

komputer, dan barang elektronik lainnya) umumnya permintaannya adalah

elastis, sedangkan untuk barang yang tidak tahan lama (umumnya

komoditas pertanian) permintaannya adalah inelastis. Terminologi untuk

nilai elastisitas adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Terminologi untuk Nilai Elastisitas

Nilai elastisitas

Terminologi Nilai Elastisitas

e > 1 Elastis (elastic)

e < 1 Inelastis (inelastic)

e = 1 Uniti (unitary elasticity)

e = 0 Inelastis sempurna (perfect inelastic)

e = ∞ Elastis sempurna (perfect elastic)

Sumber : (Sadono, Sukirno 2009)

2.2 Jenis Elastisitas Demand

2.2.1 Jenis Elastisitas Permintaan

1. Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand)

Elastisitas harga permintaan memperlihatkan proporsi

perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat proporsi

perubahan harga barang tersebut.

6

Page 7: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

Elastisitas harga permintaan dapat dihitung dengan rumus

berikut :

Keterangan :

Ep : Elastisitas Harga Permintaan

∆Q : Perubahan jumlah barang yang di minta

Q : Jumlah barang yang di minta

∆P : Perubahan Harga

P : Harga

Nilai elastisitas harga permintaan tersebut bergerak dari nol sampai

tak berhingga atau 0 , dengan uraian sebagai berikut :

a. Bila nilai maka kurva permintaannya bersifat inelastis

sempurna. Permintaan inelastic sempurna terjadi ketika perubahan

harga yang terjadi tidak berpengaruh terhadap jumlah permintaan

(Koefisien E=0)

Gambar1. Kurva Inelastic sempurna

(Sumber : Sadono Sukirno, 2009)

7

Page 8: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

b. Bila nilai maka kurva permintannya bersifat inelastis.

Pemintaan Inelastis terjadi jika perubahan harga kurang

berpengaruh pada perubahan permintaan. Nilai E < 1, artinya

kenaikan harga sebesar 1 persen hanya diikuti penurunan jumlah

yang diminta kurang dari satu persen, sebaliknya penurunan

harga sebesar 1 persen menyebabkan kenaikan jumlah barang

yang diminta kurang dari 1 persen, bentuk kurvanya lebih curam.

Contohnya adalah permintaan masyarakat terhadap beras

atau kebutuhan pokok lainnya . Beras, meskipun harganya naik,

orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan

pokok. Oleh karena itu, meskipun mungkin dapat dihemat

penggunaannya, namun cenderung tindakan sebesar kenaikan

harga yang terjadi. Sebaliknya, jika harga beras turun konsumen

tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga.

Gambar 2. Kurva Permintaan yang Inelastis

Sumber : Sadono Sukirno, 2009

c. Bersifat nilai , kurva permintaannya bersifat elastis.

Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar

dari perubahan harga. Koefisien permintaan elastic bernilai lebih

8

Page 9: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

dari satu ( E >1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen

menyebabkan kenaikan jumlah permintaan lebih dari 1 persen,

dan sebaliknya. Bentuk kurva permintaanya adalah lebih landai.

Contohnya ketika pakaian, makanan ringan, mobil, dan barang

mewah lainnya harganya naik, maka konsumen akan dengan

mudah menemukan barang penggantinya.

Gambar 3. Kurva Permintaan Yang Elastis

Sumber : Sadono Sukirno. Mikro Ekonomi 2009

d. Bersifat nilai , kurva permintaanya bersifat elastisitas kesatuan

(unitary elasticity) Permintaan elastic uniter terjadi jika perubahan

permintaan sebanding dengan perubahan harga. Koefisien elastisitas

permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar

1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan sebesar 1 persen,

dan sebaliknya. Bentuk permintaannya membentuk segi tiga sama

kaki.

Gambar 4. Kurva permintaan elastis uniter

Sumber : Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi 2009

9

Page 10: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

e. Bila nilai , kurva permintaanya bersifat elastis sempurna.

Permintaan elastic sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak

dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga. Kurvanya akan

sejajar dengan sumbu Q (kuantitas barang). Contohnya produk yang

permintaanya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang atau

jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang atau jasa yang memiliki

karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual ditempat berbeda atau

di produksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara

logika barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama

pula. Misalnya saja bolpoin, suatu saat kita pergi ke toko buku untuk

membeli bolpoin, misalnya, kita cenderung tidak memperhatikan

perbedaan merk bolpoin tersebut dan yang menjadi perbandingan

kita yaitu adalah harga. Kita akan memilih harga bolpoin yang

harganya lebih murah karena fungsi dari bolpoin tersebut adalah

sama.

Gambar 5. Kurva Permintaan Elastis Sempurna

Sumber : Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi 2009

10

Page 11: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

Tabel 2. Interpretasi Elastisitas Harga

Sumber : Sadono, Sukirno 2009

2. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity of Demand)

Permintaan(pembelian) Suatu barang atau jasa oleh konsumen

di pengaruhi oleh perubahan penghasilan konsumen yang

bersangkutan, baik dalam pengertian nominal maupun riil. Suatu

konsep untuk mengukir derajat respons perubahan permintaan

terhadap adanya perubahan penghasilan adalah elastisitas pendapatan.

Ket :

Ey : Elastisitas Pendapatan

∆Qx : Perubahan jumlah barang yang diminta

Qx : Jumlah barang yang diminta

∆Y : Perubahan Pendapatan

Y : Pendapatan

Nilai elastisitas pendapatan adalah :

a. . Artinya sifat barang X di mata konsumen adalah barang

yang kurang bernilai (inferior). Barang inferior adalah barang yang

11

Page 12: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

apabila pendapatan konsumen semakin meningkat, maka proporsi

pengeluaran terhadap barang tersebut semakin menurun.

b. . Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah

barang normal atau kebutuhan pokok. Barang normal ini

mempunyai sifat apabila pendapatan konsumen meningkat maka

permintaan terhadap barang normal juga meningkat tetapi dengan

presentase yang lebih rendah, atau sebaliknya.

c. . Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang

superior(barang mewah). Barang superior adalah barang yang

apabila pendapatan konsumen meningkat, maka permintaan

terhadap barang tersebut juga meningkat dengan presentase yang

lebih tinggi.

Tabel 3. Interprestasi Elastisitas Pendapatan

Nilai Sebutan Barang

Kenaikan Y Mengakibatkan Penurunan Y Mengakibatkan

Inferior Qx turun Qx NaikNormal(Keb.

Pokok)

Qx naik dengan % yang lebih rendah

QxTurun dengan % yang lebih rendah

Mewah Qx naik dengan % yang lebih tinggi

Qx Turun dengan % yang lebih

tinggiSumber : Sadono, Sukirno 2009

3. Elastisitas Silang (Cross Elasticity of Demand)

Elastisitas silang menunjukan hubungan antara jumlah barang

yang di minta terhadap perubahan harga barang lain yang mempunyai

12

Page 13: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

hubungan dengan barang tersebut. Hubungan tersebut dapat bersifat

pengganti, dapat pula bersifat pelengkap.

Ket:

EXA : Elastisitas Silang

∆Qx : Perubahan Jumlah barang X yang di minta

Qx : Jumlah barang X yang di minta

∆PA : Perubahan Harga barang A

PA : Perubahan harga A

Nilai elastisitas silang ini adalah:

a. . Artinya peningkatan harga barang A menyebabkan

peningkatan jumlah permintaan barang X yang bersifat subtitusi.

Sebagai contoh, peningkatan harga kopi meningkatkan pemintaan

terhadap teh. Kopi dan teh merupakan dua barang yang dapat

saling menggantikan (barang subtitutif).

b. . Artinya peningkatan harga barang A mengakibatkan

turunnya permintaan barang B yang bersifat komplementer.

Tabel 4. Intrepetasi Elastisitas Silang

Nilai Elastisitas Silang

Hubungan Antar Barang X dan A

Kenaikan PA

MengakibatkanPenurunan PA

MengakibatkanSubtitusi Qx naik Qx turun

Komplementer Qx turun Qx naikQx = Jumlah Permintaan terhadap barang X

PA = Harga Barang A

13

Page 14: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

2.3 Cara Pengukuran Elastisitas Demand

2.3.1 Pengukuran Elastisitas Demand

Nilai perbandingan antara persentase perubahan jumlah yang

diminta dengan persentase perubahan harga. Mengukur berapa persen

permintaan terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah

sebesar satu persen.

Rumus :

Ed = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta

Persentase perubahan harga

Misalkan harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang

diminaberubah dari Q menjadi Q1. Dengan permisalan ini rumus diatas

dapat dinyatakan secara berikut:

Q1 - Q

Ed = Q

P1 - P

P

Atau

Ed = ΔQ x P

ΔP Q

Keterangan:

ΔQ : perubahan jumlah permintaan

ΔP : perubahan harga barang

14

Page 15: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

P : harga mula-mula

Q : jumlah permintaan mula-mula

Ed : elastisitas permintaan

2.3.2 Megukur elastisitas titik dan elastisitas busur

1. Elastisitas Titik (point elasticity)

Mengukur tingkat elastisitas pada titik tertentu. Bila perubahan harga

yang terjadi kecil sekali mendekati nol.

Rumus :

Ed = ΔQ/ ΔP . P/Q

2. Elastisitas Busur (arch elasticity)

Mengukur elastisitas permintaan antara dua titik. Bila perubahan

harga yang terjadi relatif besar.

harga

Elastisitas titik

P2 Elastisitas busur

P1 Elastisitas titik

0 Q1 Q2 kuantitas

Gambar 6. Elastisitas Busur

Sumber : Sadono Sukirno. Mikro Ekonomi: Teori Pengantar

Rumus :

Ed = ΔQ . (P2 + P1) / 2

ΔP (Q2 + Q1) / 215

Page 16: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

Keterangan:

ΔQ : perubahan jumlah permintaan

ΔP : perubahan harga barang

P1 : harga mula-mula

P2 : harga barang yang berubah

Q1 : jumlah permintaan mula-mula

Q2 : jumlah permintaan barang yang berubah

2.3.3 Contoh Soal

1. Satu set komputer mula-mula dijual seharga Rp 5.000.000 kemudian

diturunkan menjadi Rp 4.500.000 (turun 10%) diikuti oleh berubahnya

permintaan dari 10 unit menjadi 13 unit (naik 30%), maka

Ep = [% Δ Qd / % Δ P]

= 30% / 10%

= 3

2. Kenaikan harga barang Y dari Rp. 6.000 menjadi Rp. 10.000 

menyebabkan jumlah barang X yang diminta naik dari 20 unit

menjadi 25 unit. Tentukan besarnya koefisien elastisitas silang antara

barang X dan barang Y pada tingkat harga barang Y sebesar Rp.

10.000. Apakah hubungan antara barang X terhadap barang Y.

Jawab :

Py1 = 6000, Py2 = 10000; ——– 4000

Qx1 = 20, Qx2 = 25 ;——————— -5

(-5 / 4000) = -0,00125

16

Page 17: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

Exy = -0,00125 * (10000 / 25)

Exy = -0,05

3. Masyarakat Jakarta meminta gula pasir 100 ton/th pada saat harga kopi

Rp 10.000 per kg. Jika harga kopi berubah menjadi Rp 12.000 (naik 20%)

maka permintaan gula menjadi 90.000 ton (turun 10%)

Exy = -10%/20% = -1/2

Berarti antara gula dan kopi merupakan barang komplementer

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Demand

2.4.1 Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan

1. Tingkat Kebutuhan

Apabila kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting,

perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah permintaan, maka

permintaan terhadap barang ini bersifat inelastis, sebaliknya bila

kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka

permintaan bersifat elastis.

2. Adanya Barang Substitusi

Banyak atau sedikitnya macam barang substitusi

mempengaruhi jumlah permintaan. Jika barang substitusi banyak

dengan terjadinya kenaikan harga sedikit saja, maka permintaan

ini bersifat elastis. Apabila barang substitusi tidak ada maka

permintaan itu akan bersifat elastis.

3. Pendapatan Konsumsi

17

Page 18: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

Apabila pendapatan konsumen relatif besar bila dibandingkan

dengan harga barang maka permintaan akan bersifat inelastis.

Sebaliknya konsumen yang berpendapatan kecil dengan terjadinya

perubahan harga sedikit saja akan mempengaruhi permintaan

terhadap barang, permintaan ini bersifat inelastis.

4. Perubahan Harga dan Barang yang Diminta

Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta

barang tersebut, sehingga permintaan menjadi elastis.

5. Adanya Barang yang Serbaguna

Barang yang dapat digunakan secara multifungsi maka

permintaan terhadap barang tersebut akan bersifat elastis.

6. Tradisi

Apabila pemakaian sesuatu barang sudah menjadi tradisi

walaupun berapa pun naiknya harga, orang akan tetap membelinya,

maka permintaan ini bersifat inelastis, tetapi apabila tidak

didasarkan tradisi permintaan akan bersifat elastis.

7. Mode

Mode juga mempengaruhi permintaan terhadap sesuatu

barang, apabila barang tersebut sudah diminati oleh masyarakat,

maka berapapun naiknya harga akan tetap dibeli. Maka permintaan

akan bersifat inelastis demikian juga sebaliknya.

2.4.2 Faktor Penentu Elastisitas Permintaan

18

Page 19: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

Ada empat faktor utama dalam menentukan elastisitas permintaan

(Sadono, Sukirno 2009) :

1. Produk Substitusi

Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan

akan semakin elastis. Hal ini karena konsumen dapat dengan mudah

berpindah ke produk substitusi jika terjadi kenaikan harga, sehingga

permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan

harga.

2. Presentase Pendapatan yang Dibelanjakan

Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk

membelanjakan produk tersebut, maka permintaan semakin elastis.

Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen ketika

harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya.

Sebaliknya pada produk yang harganya murah.

3. Produk Mewah Versus Kebutuhan

Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis,

dimana konsumen membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit

mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak

menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk

mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah

kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya,

kenaikan harga akan menurunkan permintaan.

4. Jangka Waktu Permintaan Dianalisis

19

Page 20: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin

elastis permintaan akan suatu produk. Dalam jangka pendek,

kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari oleh

konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa

dikonsumsi. Dalam jangka panjang, konsumen telah menyadari

kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke produk substitusi

yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain

produk juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen

pindah ke produk lain.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

20

Page 21: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

Elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand) atau sering

disebut dengan elastisitas harga, adalah persentase perubahan jumlah barang

diminta yang diakibatkan oleh persentase perubahan harga barang itu sendiri,

atau perubahan proporsional jumlah barang yang diminta dibagi dengan

perubahan proporsional dari harga. Elastisitas demand terdiri dari tiga jenis

yaitu elastisitas harga permintaan, elastisitas pendapatan, dan elastisitas

silang.

Elastisitas demand dapat diukur dengan membandingkan persentase

perubahan jumlah yang diminta dengan persentase perubahan harga.

Pengukuran elastisitas demand terdiri dari pengukuran elastisitas titik dan

elastisitas busur. Pengukuran elastisitas titik adalah pengukuran pada titik

tertentu apabila perubahan harga yang terjadi kecil sekali mendekati nol.

Sedangkan pengukuran elastisitas busur adalah pengukuran elastisitas

permintaan antara dua titik apabila perubahan harga yang terjadi relatif besar.

Faktor yang mempengaruhi elastisitas demand yaitu tingkat kebutuhan,

adanya barang-barang substitusi, pendapatan konsumsi, perubahan harga dan

barang yang diminta, adanya barang yang serbaguna, tradisi, dan mode.

3.2 Saran

Elastisitas demand penting untuk diterapkan di perusahaan karena

tingkat elastisitas ini menggunakan sensitivitas dari permintaan konsumen

terhadap perubahan harga. Informasi ini sangat penting bagi manager yang

berada dalam bisnis total, agar mampu membuat keputusan berkaitan dengan

strategi penerapan harga produk.

21

Page 22: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/defina/modul-8-elastisitas diakses pada 4 maret 2013

22

Page 23: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

http://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=jenis+elastisitas+permintaan&source=web&cd=20&cad=rja&

ved=0CHQQFjAJOAo&url=http%3A%2F%2Fkk.mercubuana.ac.id%2Ffiles

%2F32046584563938844.doc&ei=DV01UenkAqLAiQfNqYCABQ&usg=A

FQjCNF2JegvTufaLnQr_eCrwrb7lUtk0A&bvm=bv.43148975,d.bmk

diakses dapa 4 maret 2013

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/espa4111/menu1/

elastisitas_harga_permintaan.htm diakses pada 4 maret 2013

http://www.google.com/imgres?q=kurva+inelastic&um=1&hl=en&client=firefox-

a&rls=org.mozilla:id:official&biw=663&bih=611&tbm=isch&tbnid=y4soAG

Wl2NZf-M:&imgrefurl=http://waladaltsani.edublogs.org/category/

mikroekonomi/&docid=xilo3eR0ELtbOM&imgurl=http://

walad.blog.usu.ac.id/files/2011/03/kurva-

demand.png&w=492&h=345&ei=Lj81Ufj2JM-

7iAeo2ICQAQ&zoom=1&ved=1t:3588,r:4,s:0,i:91&iact=rc&dur=1228&sig

=113459618429216929218&page=1&tbnh=188&tbnw=268&start=0&ndsp=

10&tx=90&ty=104 diakses pada 4 maret 2013

http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2051321-faktor-faktor-

yang-mempengaruhi-elastisitas/#ixzz2MaQBNJCm diakses pada 3 maret

2013

http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2051321-faktor-faktor-

yang-mempengaruhi-elastisitas/ diakses pada 2 maret 2013

http://yasinta.wordpress.com/2008/07/30/elastisitas-permintaan-dan-penawaran/

diakses pada 3 maret 2013

23

Page 24: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan

http://milayuliani.wordpress.com/2011/04/01/konsep-elastisitas-dalam-ekonomi/

diakses pada 4 maret 2013

Sukirno, Sudono. 2009. Mikro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers.

24