ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS...

26
PROPOSAL P-PROCESS KANKER OTAK UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 2010 I. LATAR BELAKANG Di Indonesia terdapat berbagai macam penyakit. Penyakit- penyakit tersebut dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu penyakit infeksi dan penyakit non infeksi. Penyakit menular atau penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan). Sedangkan penyakit tidak menular adalah Penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan karena adanya problem fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Penyakit-penyakit tersebut contohnya ialah; kanker otak, kanker kulit, hipertensi, anemia, dan sebagainya. Salah satu penyakit non infeksi yang menyumbangkan angka kematian cukup besar di Indonesia adalah kanker otak. Kanker otak adalah akibat dari pertumbuhan abnormal sel-sel di otak. Kanker otak dapat timbul dari sel-serl otak primer, dari sel- sel yang membentuk komponen otak lainnya (misalnya membran, pembuluh darah), atau dari pertumbuhan sel kanker dari organ lain yang telah menyebar ke otak melalui aliran darah. Sebagian besar kanker otak dapat menyebar melalui jaringan otak, tetapi

Transcript of ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS...

Page 1: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap

PROPOSAL P-PROCESS

KANKER OTAK

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

2010

I. LATAR BELAKANG

Di Indonesia terdapat berbagai macam penyakit. Penyakit-penyakit tersebut

dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu penyakit infeksi dan penyakit non infeksi. Penyakit

menular atau penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh agen biologi (seperti

virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka

bakar) atau kimia (seperti keracunan). Sedangkan penyakit tidak menular adalah Penyakit

yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan karena adanya problem fisiologis atau

metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Penyakit-penyakit tersebut contohnya ialah;

kanker otak, kanker kulit, hipertensi, anemia, dan sebagainya.

Salah satu penyakit non infeksi yang menyumbangkan angka kematian cukup besar di

Indonesia adalah kanker otak. Kanker otak adalah akibat dari pertumbuhan abnormal sel-sel

di otak. Kanker otak dapat timbul dari sel-serl otak primer, dari sel-sel yang membentuk

komponen otak lainnya (misalnya membran, pembuluh darah), atau dari pertumbuhan sel

kanker dari organ lain yang telah menyebar ke otak melalui aliran darah. Sebagian besar

kanker otak dapat menyebar melalui jaringan otak, tetapi jarang menyebar ke area lain dari

tubuh. Meskipun banyak pertumbuhan sel-sel abnormal pada otak yang popular disebut

tumor otak, tidak semua tumor otak adalah kanker. Kanker adalah istilah yang digunakan

untuk tumor ganas. Meskipun angka prevalensi di dunia tidak terlalu besar, tetapi

membutuhkan perhatian yang khusus untuk mencegah peningkatan kasus ini. Sedangkan otak

merupakan organ tubuh yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Karena otak berfungsi

sebagai pengatur segala aktivitas, pergerakan tubuh serta reaksi-reaksi kimia yang terjadi di

dalam tubuh. Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil

(cerebellum), dan batang otak (brain stem). Tiap bagian ini terbagi lagi menjadi bagian yang

lebih kecil, di mana masing-masing bagian kecil tersebut terbagi lagi dan seterusnya. Ruang

antar bagian terisi oleh cairan otak (cerebrospinal fluid), sedangkan bagian luarnya terlindungi

oleh tiga lapis selaput otak (meninges) dan tulang tengkorak. Setiap bagian dari otak dapat

Page 2: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap

terkena tumor. Dan akan menjadi masalah yang sangat serius apabila tumor tersebut sudah

berubah menjadi kanker.

II. ANALISIS

A. Analisis Masalah

Otak adalah pusat pengendalian pikiran dan seluruh tubuh. Otak  bertanggung jawab atas

fungsi pengenalan, emosi, ingatan, dan segala bentuk pembelajaran. Otak juga mengatur dan

mengkoordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak

jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Secara umum, otak terbagi

atas tiga bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brain

stem).

Masing-masing bagian otak memiliki fungsi yang berbeda. Otak besar (cerebrum) memiliki

fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya yang berkaitan

dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak kecil

(cerebellum) berfungsi untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi

gerakan otot yang terjadi secara sadar.

Sedangkan batang otak (brain stem), mengendalikan fungsi-fungsi kehidupan dasar misalnya

pernapasan dan laju denyut jantung, mengontrol tingkat kesiagaan, mengendalikan suhu tubuh,

mengendalikan proses pencernaan, dan  menyampaikan informasi dari otak kecil

(cerebellum).Seperti bagian tubuh yang lain, otak juga bisa terkena tumor atau kanker. Tumor di

dalam otak dapat berkembang menjadi kanker. Gejala tumor atau kanker otak sangat variatif,

tergantung di mana tumor atau kanker itu bersarang dalam otak.

Penyebab Kanker Otak

1. Faktor keturunan.

2. Riwayat terkena benturan keras.

3. Pola hidup yang kurang sehat. Misalnya: merokok, konsumsi berlebihan makanan

berlemak, kurang serat, dsb.

Page 3: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap

4. Bahan karsinogenik: minyak goreng yang dipakai berulang-ulang, bahan kimia yang

termakan.

5. Radiasi. Paparan radiasi dalam gelombang tertentu dapat memicu berkembangnya sel

kanker.

Gejala Kanker Otak

1. Sakit kepala (menetap di daerah tertentu) disertai mual sampai muntah yang menyemprot.

2. Daya penglihatan berkurang.

3. Penurunan kesadaran.

4. Gangguan berbicara.

5. Gangguan pendengaran.

6. Gangguan berjalan/keseimbangan tubuh (bila tumor atau kanker terdapat di otak kecil).

7. Gangguan saraf.

8. Anggota gerak melemah atau kejang.

9. Jika terdapat di daerah frontal atau bagian depan otak, di mana banyak terdapat fungsi

intelektual dan perasaan, maka bisa mengalami gangguan dalam fungsi intelektual

termasuk daya ingat.

Komplikasi kanker otak:

Cardiac Tamponade. Komplikasi jantung yang ini terjadi ketikaada cairan yang

menumpuk di dalam struktur berbentuk seperti kantung, misalnya kantung yang mengelilingi

jantung. Cairan ini membuat tekanan pada jantung dan mengganggu kemampuannya untuk

memompa darah.

Superior Vena Cava Syndrome. Terjadi ketika sebagian kanker atau seluruhnya

menyumbat pembuluh (pembuluh cava superior) yang mengeringkan darah dari bagian atas

pembuluh cava superior sehingga menyebabkan pembuluh di bagian atas dada dan leher

menjadi bengkak, Wajah, leher dan bagian atas dada bisa menjadi bengkak karenanya.

Page 4: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap

Spinal Cord Compression. Terjadi ketika kanker menekan tulang belakang atau saraf

tulang belakang, menyebabkan rasa sakit dan kehilangan fungsi seperti berkemih.

Brain Dysfunction. Terjadi ketika fungsi otak tidak berjalan normal karena kanker yang

berkembang di dalamnya, baik jika itu kanker otak primer atau lainnya. Gejala yang muncul

pada kasus seperti ini bisa beragam, seperti pusing, mengantuk, sakit kepala, penglihatan tidak

normal, perasaan tidak nyaman yang tidak jelas, lemah, mual, muntah, dan kejang.

Pendarahan. Ketika kanker berkembang ke dalam dan mengikis pembuluh darah di

sekitarnya, maka pembuluh darah itu menjadi rentan untuk terluka, meradang, atau sobek.

Pendarahan bisa terjadi pada daerah yang mengandung banyak pembuluh darah besar, seperti

leher dan dada. Kanker bisa berdarah karena selnya tidak menempel dengan baik dan pembuluh

darahnya rapuh. Pendarahan ini bisa ringan maupun berat. Awalnya hanya bisa dideteksi dengan

tes. Seperti pada kasus kanker usus tahap pertama. Pada kanker tahap lanjut, pendarahan bisa

sangat parah sehingga mengancam nyawa.

Nyeri. Biasanya kanker tidak menyakitkan. Gejala awalnya seringkali penderita merasa

tidak nyaman. Namun kemudian rasa nyeri menjadi tidak tertahankan. Tetapi tidak semua jenis

kanker menyebabkan rasa nyeri yang hebat.

Kehilangan Berat badan dan Rasa Lelah. Umumnya, penderita kanker akan

kehilangan berat badannya dan merasakan perasaan selalu lelah yang akan semakin buruk seiring

dengan berkembangnya kanker. Apalagi jika sampai terjadi anemia.

Pembengkakan Kelenjar Getah Bening. Ketika kanker mulai terbentuk, organ

pertama yang langsung memberikan reaksi adalah kelenjar getah bening. Biasanya kelenjar getah

bening akan membengkak, tidak terasa sakit, tapi kelenjar ini menjadi keras seperti karet.

Depresi. Kenyataan bahwa kanker merupakan penyakit yang relatif sangat sulit

disembuhkan, maka penderitanya menjadi sangat mudah terserang depresi. Depresi ini biasanya

berkait dengan rasa sakit dan terutama ketakutan pada kematian.

Pencegahan Kanker Otak

1. Pola hidup sehat, seperti menghindari konsumsi alkohol, rokok, dan makanan yang

mengandung zat kimia/pengawet.

2. Melakukan pemeriksaan secara teratur bagi yang memiliki faktor resiko terkena kanker

otak, terutama yang memiliki riwayat penderita kanker otak. (pemeriksaan MRI dan CT-

Scan).

Page 5: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap

3. Konsumsi makanan/minuman yang mengandung antioksidan. Antioksidan dapat

membantu sel-sel tubuh menangkal radikal bebas penyebab kanker.

B. Analisis Sasaran

Dari 2003-2007, median umur diagnosis untuk kanker otak dan sisitem syaraf lainnya

adalah 56 tahun. Sekitar 13,0 % didiagnosis di bawah usia 20 ; 9,0% antara umur 20-34 tahun;

9,7% antara umur 35-44 tahun; 15,3% antara 45-54 tahun; 18,3% antara 55-64 tahun; 16,3%

antara 65-74 tahun; 14,1% antara 75-84 tahun dan 4,3% 85+ tahun.

Pada dasarnya semua jenis kalangan umur sangat memungkinkan untuk terkena kanker

otak, berdasarkan survey serta melihat jumlah kasus sebelumnya diketahui bahwa umur 40 tahun

ke atas sangat rentan terhadap kanker otak. Berbagai faktor menjadi penyebab munculnya tren

kasus kanker otak, bisa karena hereditas (mutasi gen) ataupun radiasi. Untuk menguatkan

argumen bahwa usia dini pun bisa terkena kanker otak adalah dengan melihat prevalensinya,

bayi sebagai contoh usia dini bisa terkena kanker otak dikarenakan adanya mutasi gen yang

diwariskan dari orang tuanya. Mutasi gen sendiri sangat erat hubungannya dengan radiasi.

Pancaran radiasi dapat menembus organ manusia hingga menyebabkan perubahan fisiologis pada

tubuh, terutama pada otak dan syaraf.

Oleh karena itu kami menjadikan sasaran remaja umur 15-22 tahun untuk melakukan

sosialisasi tentang kanker otak. Selain itu kelompok umur ini sangat berkaitan erat dengan gaya

hidup yang tidak sehat misalnya, merokok, penggunaan ponsel, makan-makanan yang

mengandung karsinogenik, sehingga memudahkan pemahaman terhadap informasi yang

diberikan oleh penyuluh.

C. Analisis Budaya atau Kebiasaan

Setiap kasus penyakit pasti diawali oleh kebiasaan atau adat dari suatu komunitas. Adat

pastinya didukung oleh adanya peraturan yang sangat mengikat agar setiap individu harus

melakukannya. Kebiasaan merokok, meminum minuman keras, dan lainnya. Adat – adat tersebut

cenderung bergulat dengan kehidupan kaum pria, contohnya merokok, seiring berjalannya waktu

seorang pria pasti akan beranjak menjadi dewasa dan tidak bisa lepas dari pergaulan, sebagai

Page 6: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap

tanda bahwa mereka masuk dalam suatu pergaulan adalah memperlihatkan keberanian mereka

untuk merokok agar diklaim sebagia pria yang ‘jantan’.

Selain itu, masa-masa remaja sangat berkaitan dengan kebiasaan-kebiasaan

mengkonsumsi makanan maupun minuman yang banyak mengandung bahan-bahan

karsinogenik. Contohnya, fastfood (misalnya mie instant), makanan dan minuman berpengawet

buatan, pemanis buatan, pewarna buatan, serta MSG.

D. Analisis Kebijakan dan Program

Kebijakan secara khusus mengenai kanker otak belum ada, namun yang ada hanyalah

tentang kebijakan mengenai faktor-faktor resikonya, seperti kebijakan merokok, pembatasan

penggunaan bahan pengawet buatan, dan sebagainya.

E. Analisis Media Komunikasi yang Tersedia

Pada sekolah sasaran terdapat beberapa media yang tersedia seperti ruang multi media

yang terdapat juga proyektor dan LCD. Pada ruang multi media juga terdapat media pemutar

video dan seperangkat komputer (PC) yang berada di depan ruangan. Dengan adanya media yang

tersedia dapat menunjang proses penyuluhan dan juga mendukung proses belajar-mengajar. Oleh

karena itu dengan memanfaatkan media yang tersedia diharapkan dapat mendukung kegiatan

penyuluhan.

II.1.1. Analisis Situasi

a. Keparahan dan penyebab masalah

Keparahan :

1. Merupakan silent killer, dengan gejala sakit kepala pada umumnya

sehingga terlihat asymptomatis.

2. Mortalitas 30 –70%

3. Faktor risiko : Semua kalangan umur yang terkena paparan.

4. Belum ada kebijakan tentang kanker otak di Indonesia sehingga penyakit

ini masih belum banyak mendapat perhatian dari semua lapisan

masyarakat.

5. Mayoritas masyarakat sendiri belum paham tentang bahaya kanker otak

serta gejala awal timbulnya penyakit.

Page 7: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap

Penyebab masalah :

1. Faktor keturunan.

2. Riwayat terkena benturan keras.

3. Pola hidup yang kurang sehat. Misalnya: merokok, konsumsi berlebihan

makanan berlemak, kurang serat, dsb.

4. Bahan karsinogenik: minyak goreng yang dipakai berulang-ulang, bahan

kimia yang termakan.

5. Radiasi. Paparan radiasi dalam gelombang tertentu dapat memicu

berkembangnya sel kanker.

b. Halangan terhadap perubahan perilaku yang diinginkan

1. Pengetahuan yang kurang mengenai kanker otak.

2. Kebiasaan masyarakat yang masih jauh dari kriteria pola hidup sehat.

3. Kehidupan manusia yang tidak bisa lepas dari radiasi.

4. Kebiasaan masyarakat yang sering meremehkan apabila merasakan pusing

atau sakit kepala, karena dianggap sebagai sakit kepala yang biasa.

c. Problem statement

Kanker otak merupakan suatu penyakit yang bisa terjadi karena adanya 2

faktor, yaitu internal dan eksternal. Mutasi gen yang terjadi merupakan faktor

hereditas yang tidak bisa dihindari, namun tetap bisa dicegah dengan cara

melakukan pola hidup sehat agar keturunan di masa yang akan datang tetap

terjaga dengan baik keadaan genetikanya. Selain hal tersebut kebiasaan

masyarakat sendiri juga menyumbangkan banyak hal yang dapat memicu

timbulnya kanker otak, seperti kebiasaan merokok, meminum alkohol,

menggunakan minyak goring secara berulang, dan kebiasaan lainnya yang

mengarah pada pola hidup yang tidak sehat. Kehidupan manusia yang tidak

bisa terlepas dari radiasi dapat memudahkan kanker otak menyerang mereka.

Page 8: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap

II.1.2. Analisis audiens

a. Analisis kemungkinan kerjasama

Untuk mensukseskan penyuluhan, tim penyuluh bekerja sama dengan

tokoh masyarakat sekitar seperti kepala sekolah dan para guru, sehingga

sasaran yang dituju mau serta mampu melakukan hal-hal yang diinginkan

peneliti.

b. Analisis sosial dan perilaku

Berdasarkan hasil pengamatan kelompok tim penyuluh, remaja

mempunyai sifat :

1. Mengikuti tren yang ada di masyarakat maupun di media massa.

2. Mudah dipengaruhi, sehingga perilakunya masih bisa diubah, juga

pendirian mudah goyah.

3. Semakin dilarang untuk melakukan sesuatu, maka remaja semakin nekat

untuk melanggarnya.

4. Memiliki rasa ingin tahu yang besar.

5. Suka mencoba hal – hal yang baru.

6. Cenderung tidak memikirkan dampak dari perbuatan yang dilakukan.

7. Kurang peduli terhadap masalah kesehatan.

c. Akses komunikasi

Secara geografis, SMA Ta’miriyah terletak di wilayah Surabaya Utara

dimana kecanggihan dan perkembangan teknologi telah masuk di dalamnya.

Hal ini dapat dilihat dari fasilitas yang ada di SMA Ta’miriyah, yaitu adanya

laboratorium computer, internet, dll. Tim penyuluh menyimpulkan bahwa

siswa-siswa SMA Ta’miriyah bisa mengoperasikan dan memanfaatkan

computer, internet, dan media audiovisual lainnya.

Oleh karena itu, dengan kemudahan akses komunikasi ini, tim penyuluh

akan melakukan penyuluhan dengan menggunakan media audiovisual, yaitu

film. Film ini dibuat dan dimainkan sendiri oleh tim penyuluh agar mudah

dipahami dan menarik.

d. Kebutuhan pelatihan

Page 9: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap

Untuk mensukseskan penyuluhan ini, tim penyuluh memberi briefing

kepada pihak yang diajak bekerjasama yaitu kepala sekolah dan para guru.

II.2.Desain strategi (Strategic Design)

II.2.1. Tujuan komunikasi

a. SMART (Spesific, Measurable, Appropriate, Realistic, Timebound).

Tujuan tim penyuluh dalam melakukan penyuluhan ini adalah mencegah

terjadinya penyakit kanker otak pada remaja selain itu untuk menambah

pengetahuan mengenai kanker otak dan penyebabnya sehingga dapat dihindari

dan secara tidak langsung dapat menurunkan kejadian kanker otak di kemudian

hari. Sehingga sasaran bisa melanjutkan aktivitas mereka yang mendukung

tumbuh kembang mereka.

b. Memilih segmen dan kuantitas sasaran

Tim penyuluh memilih sasaran dari segmen pelajar muda setingkat SMA

sebanyak 30 orang untuk masing-masing kelas.

c. Sasaran primer : murid Kelas X SMA TA’MIRIYAH Surabaya, dengan

pertimbangan sebagai berikut:

Sekolah tersebut terletak di wilayah Surabaya Utara, yang dekat dengan

pusat kota.

Berdasarkan pengamatan, pada sasaran lebih mudah dipengaruhi oleh

pergaulan sekitar dalam perilaku merokok.

Sasaran sekunder: pihak SMA TA’MIRIYAH Surabaya, dengan

pertimbangan sebagai berikut:

Berdasarkan pengamatan, pihak sekolah belum pernah mengadakan

suatu kegiatan mengenai penyuluhan tentang kanker otak.

Pihak sekolah masih belum menerapkan sanksi bagi siswa yang

diketahui merokok dalam lingkungan sekolah.

II.2.2. Pendekatan program & posisioning

a. Model perubahan perilaku

Page 10: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap

Tim penyuluh menggunakan model Lawrence W. Green, yang mempunyai

3 faktor perilaku yaitu :

1. Predisposing Factor, meliputi pemberian tambahan pengetahuan

mengenai Kanker Otak (Penyebab dan cara pencegahannya),

pembiasaaan sikap hidup dan gaya hidup yang sehat, mendorong adanya

perubahan keyakinan ke arah yang lebih baik, serta pemberian hal-hal

yang dapat meningkatkan motivasi bagi sasaran untuk melaksanakan

pola hidup sehat dan gaya hidup yang dapat terhindar dari penyakit

kanker otak.

2. Enabling Factor, dalam hal ini tim penyuluh memberikan tambahan

kemampuan bagi sasaran agar mereka dapat melakukan tindakan

preventif secara mandiri terhadap resiko penyakit kanker otak. Selain

kemampuan internal adanya sarana penunjang merupakan hal penting

yang perlu diperhatikan. Sehinga pengadaan dan pelatihan pengunaan

sarana lingkungan fisik sangat diperlukan. Dan juga menciptakan

kondisi yang mendukung dalam hal hidup sehat dan gaya hidup yang

sehat dalam lingkungan rumah, sekolah dan juga masyarakat sekitar.

3. Reinforcing Factor merupakan faktor pendorong yang menunjang

terlaksananya program yang diinginkan. Faktor ini meliputi perilaku

petugas penyuluh, adanya dorongan dari peraturan sekolah yang bersifat

islami dan juga masih menjunjung tinggi akhlak islami. Namun hal yang

dapat diaplikasikan untuk dilaksanakan pada program tim penyuluh

adalah dorongan dari guru dan dorongan peraturan dari pihak sekolah.

b. Dasar strategi

Dalam penyuluhan kali ini tim penyuluh menggunakan strategi bina

suasana (social support) karena tim penyuluh melibatkan tokoh

pendidikan/guru dalam mendukung tujuan penyuluh. Selain itu, bina suasana

juga bisa menciptakan situasi yang kondusif, santai, sehingga pesan yang

disampaikan oleh penyuluh dapat dipahami sasaran dan juga dengan

menggunakan media penyuluhan melalui pemutaran video mengenai kanker

Page 11: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap

otak dan juga melalui pembagia stiker yang mengajak untuk mengindari

perilaku merokok.

c. Mengapa dan bagaimana mengubah perilaku hidup sehat

Perilaku sasaran yang tidak sehat dan juga gaya hidup mereka yang tidak

sehat misalnya, merokok dan juga sering mengonsumsi makanan yang

mengandung pengawet dan pewarna yang tidak aman untuk dikonsumsi. perlu

diubah untuk mengurangi factor risiko terkena kanker otak sehingga status

kesehatan mereka meningkat. Dengan begitu mereka akan bisa lebih aktif di

sekolah maupun hubungan social yang mendukung tumbuh kembang mereka.

d. Tentukan posisi à keuntungan bagi sasaran

1. Bisa terhindar dari ancaman kanker otak yang sangat mematikan

2. Bisa terhindar dari ancaman penyakit yang disebabkan oleh perilaku yang

tidak sehat.

3. Dapat memberikan pengetahuan akan penyebab dan cara pencegahan dari

penyakit kanker otak.

II.2.3. Saluran komunikasi

Dalam penyuluhan ini tim penyuluh menggunakan media film fiksi dengan

pertimbangan sebagai berikut:

Remaja usia SMA sangat identik dengan film-film yang menceritakan

tentang suatu proses hidup seseorang yang berinteraksi dengan lingkungan

sekitarnya. Direncanakan pada film ini menceritakan tentang proses hidup

seseorang yang pada akhirnya menderita kanker otak, yang pada prosesnya

juga memperlihatkan aktivitas yang dapat mencerminkan hal-hal yang bisa

menyebabkan tingginya risiko terkena kanker otak. Di samping itu, juga

akan dibumbui dengan nuansa humor, cinta, persahabatan, dan sebagainya.

Mayoritas remaja yang suka menonton film, dapat memberikan peluang

yang lebih besar untuk penyampaian pengetahuan tentang kanker otak ini

agar lebih bisa diterima.

Page 12: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap

Program

Judul Program : “2 Days Tribute For Cancer”

Rangkaian kegiatan dalam program ini dilaksanakan selama 2 hari di SMA

Ta’miriyah Surabaya. Kegiatan ini berupa pemutaran film dan diskusi studi

kasus di seluruh kelas. Dengan scenario film yang secara tersirat menyampaikan

pesan tentang gaya hidup seseorang yang menyebabkan penyakit kanker otak.

Film ini dikemas semenarik mungkin untuk memotivasi minat sasaran agar

pesan yang disampaikan dalam film ini lebih mengena. Setelah pemutaran film

yang berdurasi 1 jam, akan dibentuk kelompok kecil sebanyak 4 kelompok untuk

berdiskusi tentang studi kasus yang diberikan. Pemutaran film ini dilaksanakan

setiap jam 14.30-17.00. Untuk memaksimalkan penangkapan isi pesan

komunikator menyediakan waktu 2,5 jam penuh pada tiap kelas.

Selain film, tim komunikator juga menggunakan media poster yang akan

ditempel di mading sekolah dan pembagian stiker yang berfungsi sebagai media

pengingat untuk keberlanjutan program.

II.2.4. Susunan rencana implementasi

Rencana kegiatan:

A. Persiapan penyuluhan Waktu Pelaksana

1. Pertemuan kelompok

membahas tentang

persiapan pertemuan

dengan kepala/guru SMA

TA’MIRIYAH Surabaya.

Minggu I Maret

2011

Tim kelompok

2. Pertemuan dengan kepala

Puskesmas setempat untuk

meminta data penduduk

yang menderita kanker

Minggu II

Maret 2011

Tim kelompok

Page 13: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap

otak. Pertemuan dengan

kepala/guru SMA

Ta’miriyah Surabaya

untuk menentukan jadwal

penyuluhan.

3. Pemberitahuan kepada

murid kelas 1 SMA

Ta’miriyah Surabaya

tentang jadwal

penyuluhan.

Minggu III

Maret 2011

Tim kelompok

dan pihak

sekolah

B. Pelaksanaan penyuluhan Waktu Pelaksana

1. Menyiapkan media dan

alat-alat.

Minggu IV

Maret 2011

Tim kelompok

2. Pelaksanaan penyuluhan

dengan cara:

a. Pemutaran Film

b. Sharing

c. Games

Minggu I April

2011

Tim kelompok

3. Evaluasi hasil penyuluhan

a. Jangka pendek

Wawancara dengan

kepala/guru serta

murid kelas 1 SMA

Ta’miriyah

Surabaya.

Pengamatan

tingkah laku murid

kelas 1 SMA

Ta’miriyah

Surabaya.

b. Jangka panjang

Minggu I Mei

2011

Tim kelompok

Page 14: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap

Laporan tahunan

puskesmas 2011

Biaya:

Pemasukan:

Biaya mandiri : Rp 1.045.500

Pengeluaran :

1. Kesekretariatan

a. Pembuatan proposal Rp. 10.000,-

b. Penggandaan proposal +jilid Rp. 50.000,-

c. Pembuatan LPJ Rp. 20.000,-

d. Penggandaan LPJ Rp. 70.000,-

Rp. 150.000,-

2. Perlengkapan dan dokumentasi

a. Media (film) Rp. 150.000,-

b. Baterai Rp. 50.000,-

c. Kaset handycam Rp. 90.000,-

d. CD kosong Rp. 7.000,-

e. Poster Rp. 45.000,-

f. Stiker Rp. 75.000,-

g. Fee Parkir Rp. 50.000,-

Rp. 467.000,-

3. Konsumsi

a. Snack 360 x @ Rp. 2.000,- Rp. 720.000,-

Rp. 720.000,-

4. Acara

a. Plakat untuk SMA Rp. 80.000,-

Rp. 80.000,-

5. Lain-lain Rp. 8000 ,- +

Rp. 1.425.000 ,-

Page 15: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap

II.2.5. Rencana evaluasi dan monitoring

a. Indikator dan sumber data

Indikator keberhasilan program ini adalah 70% dari sasaran memahami

tentang faktor-faktor penyebab kanker otak sehingga timbul niatan dari dalam

diri masing-masing untuk berperilaku sehat. Selain itu, diperlukan adanya

pencegahan dini dengan melakukan early diagnosis.

b. Ukur hasil dan dampak

II.3. Pengembangan dan uji coba (Development and Testing)

II.3.1. Pengembangan

a. Alat dan bahan yang dibutuhkan

Proyektor, kain putih untuk layar, sound system, pointer, laptop, kamera

digital, dan handycam.

b. Media

Tim penyuluh menggunakan media berupa film buatan sendiri dan poster.

II.3.2. Uji coba

a. Stakeholder yang sesuai dengan target

Tim penyuluh mengujicobakan media tim penyuluh kepada 30 murid

SMA kelas 1 yang berasal dari SMA Ta’miriyah, dengan asumsi bahwa 5

murid tersebut dapat menggambarkan karakteristik yang sama yang dimiliki

oleh 30 murid SMA kelas 1 yang berasal dari SMA Ta’miriyah Surabaya.

b. Isi pesan

1. Anjuran untuk tidak merokok.

2. Anjuran untuk tidak meminum alkohol.

3. Anjuran untuk tidak jajan sembarangan,mengantisipasi penggunaan minyak

goreng berulang yang merupakan pemicu kanker.

4. Anjuran untuk melaksanakan pola hidup sehat.

Page 16: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap

c. Untuk menentukan desain media maupun isi pesan, tim penyuluh melakukan

Expert review kepada mahasiswa UKM Sinematografi.

II.3.3. Revisi

Apabila terdapat kekurangan pada media yang telah tim penyuluh uji

cobakan, maka tim penyuluh melakukan revisi untuk memperbaikinya.

II.3.4. Uji coba ulang

Setelah direvisi, media tersebut tim penyuluh uji coba ulangkan kepada 5

murid kelas 1 SMA yang tidak berasal dari SMA Ta’miriyah Surabaya.

II.4. Implementasi dan monitoring (Implementation and Monitoring)

II.4.1. Produksi dan sebar

Peneliti membuat media penyuluhan dan menyebarluaskannya melalui

penyuluhan yang akan dilaksanakan.

II.4.2. Latih petugas lapangan

Untuk melaksanakan program penyuluhan ini, para penyuluh dan guru

sebagai pihak yang diajak kerja sama diberikan briefing mengenai materi kanker

otak.

II.4.3. Mengerahkan partisipan kunci

Guru-guru di SMA tersebut dirasa mampu untuk membantu mensukseskan

penyuluhan ini karena guru adalah sosok yang dekat dengan siswa yang

merupakan target penyuluhan tim penyuluh.

II.4.4. Manage dan monitoring program

Penyuluhan dikemas dan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran dan

masalah materi kanker otak. Setelah itu, diadakan monitoring pada saat

penyuluhan berlangsung untuk mengetahui apakah prosesnya telah berjalan

sesuai dengan target atau tidak. Selain itu monitoring dilakukan untuk

mengawasi kinerja sumber daya, memberi dukungan, agar acara bisa berjalan

secara efektif dan efisien.

II.4.5. Mengembangkan program berdasar hasil monitoring

Page 17: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap

Penyuluhan yang telah diadakan monitoring atau pengawasan, direvisi

untuk menentukan apakah penyuluhan tersebut akan dilanjutkan atau dihentikan

hanya sampai penyuluhan pertama saja.

II.5. Evaluasi dan rencana ulang (Evaluation and Replanning)

II.5.1. Evaluasi untuk melihat pencapaian tujuan

Setelah diadakannya penyuluhan, dilakukan evaluasi. Aspek-aspek yang

akan dievaluasi meliputi persiapan, proses, dan hasil. Persiapan meliputi

kesiapan panitia, perlengkapan, media. Proses meliputi sepanjang proses

penyuluhan, materi penyuluhan, jalannya acara dan sebagainya. Sedangkan hasil

yang akan dievaluasi adalah meliputi follow up yang akan tim penyuluh lakukan.

Jadi, evaluasi akan dilakukan secara teratur dan berkala , yaitu pada akhir

setiap penyuluhan.

II.5.2. Analisa efek semua aktifitas dan media

Dilakukan analisis pada seluruh aktivitas selama penyuluhan berlangsung

dan media yang digunakan dalam penyuluhan, berpengaruh atau tidak pada

sasaran program.

II.5.3. Program improvement

Setelah dilakukan analisis, dapat diketahui apakah ada yang tidak sesuai

dengan tujuan program. Apabila terdapat tujuan program yang tidak sesuai,

dilakukan revisi dan diterapkan pada program yang selanjutnya.

II.5.4. Masukan bagi program selanjutnya

Setelah dilakukan revisi dan redesign pada program, dan bila ada perubahan,

maka perubahan tersebut dapat dijadikan masukan untuk program yang

selanjutnya agar kekurangan pada program yang pertama tidak terulang kembali

pada program yang berikutnya.

III. PENUTUP

Demikian proposal ini tim penyuluh susun. Besar harapan tim penyuluh kegiatan ini

dapat berjalan dengan baik dan lancar serta bermanfaat bagi semua pihak. Untuk itu tim

penyuluh ucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah mendukung terlaksananya

kegiatan

Page 18: ikma10fkmua.files.wordpress.com€¦ · Web viewPROPOSAL P-PROCESS. KANKER OTAK. UNIVERSITAS AIRLANGGA. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT. 2010. LATAR BELAKANG. ... Sakit kepala (menetap