Usg Kelinan Ginjal

34
USG KELINAN GINJAL A. PENDAHULUAN USG atau ultrasonografi adalah suatu teknik diagnostik pencitraan yang menggunakan ultrasonik yaitu gelombang suara dengan frekuensi yang lebih tinggi dari kemampuan pendengaran manusia. Teknik ini digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran serta strukturnya. Pemeriksaan USG menggunakan gelombang suara dengan frekuensi 1-10 MHz. Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien. Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transducer/probe. Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal akan menimbulkan tegangan listrik dimana fenomena ini disebut efek Piezo electric. Bentuk kristal juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. Kristal akan mengembang dan mengkerut sesuai dengan pola medan 1

Transcript of Usg Kelinan Ginjal

USG KELINAN GINJAL

A. PENDAHULUAN

USG atau ultrasonografi adalah suatu teknik diagnostik pencitraan yang

menggunakan ultrasonik yaitu gelombang suara dengan frekuensi yang lebih

tinggi dari kemampuan pendengaran manusia. Teknik ini digunakan untuk

mencitrakan organ internal dan otot, ukuran serta strukturnya. Pemeriksaan

USG menggunakan gelombang suara dengan frekuensi 1-10 MHz. Pilihan

frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh

pasien. Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan dari kristal-

kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transducer/probe.

Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal akan menimbulkan

tegangan listrik dimana fenomena ini disebut efek Piezo electric. Bentuk

kristal juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. Kristal akan

mengembang dan mengkerut sesuai dengan pola medan listrik yang

melaluinya sehingga dihasilkan gelombang suara frekuensi tinggi.

Ultrasonografi resolusi tinggi juga penunjang diagnosa yang

berguna untuk pemeriksaan klinis dalam menentukan ukuran nodul, untuk

mendeteksi nodul multiple yang tidak dijumpai dengan palpasi, dan untuk

mengarahkan pada biopsi aspirasi jarum halus (FNAB) nodul. Ultrasonografi

dapat mengidentifikasi suatu lesi apakah kistik atau solid, dan mayoritas lesi

kistik bersifat jinak.

1

Ultrasonografi awalnya dikembangkan sebagai alat militer dan diadopsi

oleh dunia medissetelah Perang Dunia II. Pada tahun 1961, Schlegel dkk

pertama kali dilaporkan kegunaansonografi di urologi, untuk mendeteksi batu

ginjal.Ultrasonografi terutama dilakukan oleh ahli radiologi. Namun, dokter

biasanya melakukannonradiologist dan menafsirkan jenis tertentu USG

(misalnya, dokter kandungan, USG janin;urolog, USG transrectal [TRUS]

prostat). Pemeriksaan USG yang ideal adalah satu di manadokter menafsirkan

secara real time saat itu sedang dilakukan. Oleh karena itu, dokter

harusmengamati penelitian selama pemeriksaan USG.

B. ANATOMI GINJAL

Ginjal terletak di bagian belakang abdomen atas, di belakang peritonium,

d idepan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar (transversus abdominis,

kuadratus lumborum, dan iliopsoas mayor). Ginjal pada orang dewasa

penjangnya sampai 13 cm, lebarnya 6 cm dan berat kedua ginjal kurang dari

1% berat seluruh tubuh atau sekitar 120-150 gram. Bentuknya seperti biji

kacang, jumlahnya ada 2 buah di kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari

ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari pada ginjal

wanita. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan lemak yang

tebal. Potongan longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbeda

yaitu korteks dan medulla. Medulla terbagi menjadi baji segitiga yang disebut

piramid. Piramid-piramid tersebut dikelilingi oleh bagian korteks dan tersusun

dari segmen-segmen tubulus dan duktus pengumpul nefron. Papila atau apeks

2

dari tiap piramid membentuk duktus papilaris bellini yang terbentuk dari

kesatuan bagian terminal dari banyak duktus pengumpul.

Nefron merupakan bagian terkecil dari ginjal yang terdiri dari glomerulus,

tubulus proksimal, lengkung hendle, tubulus distal, dan tubulus urinarius

(papilla vateri). Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1.000.000 nefron, selama

24 jam dapat menyaring darah 170 liter, arteri renalis membawa darah murni

dari aorta ke ginjal. Lubang – lubang yang terdapat pada pyramida renal

masing – masing membentuk simpul dan kapiler suatu badan malphigi yang

disebut glomerulus. Pembuluh afferent bercabang membentuk kapiler

menjadi vena renalis yang membawa darah dari ginjal ke vena cava inferior.

Fungsi ginjal antara lain :

1) Memegang peranan penting dalam mengeluarkan zat – zata toksik atau

racun

2) Mempertahankan suasana keseimbangan cairan

3) Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh

4) Mempertahankan keseimbangan garam–garam dan zat–zat lain dalam

tubuh

5) Menegeluarkan zat sisa–sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum,

kreatinin, dan amonik.

3

C. USG GINJAL NORMAL

Persiapkan alat USG, jelly, tisu, dan handskun, tidak ada persiapan khusus

untuk pasien. Tranducer yang digunakan memeliki kapasitas 3.0 – 5.0 MHz.

Pemeriksaan dilakukan pada kedua ginjal dengan posisi supine, bila

diperlukan dengan posisi LLD/RLD, dan prone.

Pemeriksaan ginjal kanan

longitudinal

Sagital plane / Pendekatan anterior

Mulai dengan transduser tegak lurus, dari inferior ke bagian sudut paling lateral dari margin costae kanan.

Jika ginjal tidak terlihat disini, geser transduser ke medial dan inferior sampai ginjal terlihat.

Jika ginjal sudah terlihat, putar transduser beberapa derajat ( oblik ) untuk menentukan lokasi dari panjang aksis ginjal.

Jika lokasi panjang aksis sudah ditemukan, pindahkan transduser kanan ke kiri geser ke medial untuk menentukan batas ginjal kanan

4

bergerak kembali ke bagian medial ginjal dan geser melalui bagian lateral dari ginjal sampai terasa berada di luar itu.

Gambaran Melintang

Gambaran melintang / pendekatan anterior

masih dalam potongan sagital, cari

panjang axis dari ginjal kanan. putar

transduser 90 derajat melintang ginjal

mulai dengan potongan melintang

dengan transduser tegak lurus,

dibawah tepi kosta dari sudut medial

tulang rusuk. gerakkan transduser di

bagian lateral dan inferior kanan

sampai ginjal

dari hilus, sedikit geser transduser

superior ke inferior dan pada saat

yang sama geser transduser superior

dan medial untuk menemukan kutub

atas ginjal.

Kemudian geser kembali transduser

ke kutub atas ginjal. geser transduser

inferior dan lateral melalui midkidney

untuk menemukan kutub inferior.

5

Pemeriksaan ginjal kiri

Gambaran Longitudinal

Coronal Plane/ Left Lateral Approach

meskipun pendekatan ini dapat dilakukan dengan pasien supine, umumnya lebih mudah dengan pasien dalam posisi right lateral decubitus. Pencitraan kualitas bisa diperbaiki dengan menempatkan handuk spons atau digulung di bawah sisi kanan pasien. ini membuka ruang rusukmulai dengan transduser tegak lurus, pesawat midkoronal diatas dari krista iliaka

sekali panjang aksis ketemu, sedikit geser sisi transduser ke samping dan pada saat yang sama geser transduser ke bagian depan pasien, pemindaian melalui bagian anterior ginjal sampai berada di luar itu

bergerak kembali ke bagian anterior ginjal. geser menuju pasien kembali, scannning melalui bagian posterior dari ginjal sampai Anda berada di luar itusurvei longitudinal ginjal kiri mungkin harus dilakukan intercostal, Dalam beberapa kasus hanya kutub superior yang dapat dievaluasi idi intercostal.

Potongan Transversal

Transverse plane / left lateral approach

6

masih pada bidang pemindaian koronal, cari sumbu panjang dari ginjal kiri. Putar transduser 90 derajat dan melintang ginjal

gerakkan transduser dari superior ke inferior untuk menemukan midportion dan hilus ginjal. Gerakan ringan dan sedikit obliques transduser mungkin diperlukan untuk menemukan hilus

dari hilus sedikit geserkan transduser superior untuk mengetahui kutub atas ginjal.

gerakkan transduser kembali ke kutub atas ginjal. geser transduser ke inferior melalui midkidney untuk menemukan kutub inferior.

Gambaran Longitudinal

Sagittal Plane / Pendekatan Anterior

1. Gambar Panjang axis ginjal kanan dengan pengukuran superior ke inferior.

panjang aksis sagital ginjal kanan

7

2. Gambar Panjang axis ginjal kanan dengan pengukuran superior ke inferior.

panjang aksis sagital ginjal kanan

3. Gambaran melintang kutub atas ginjal kanan

Kutub atas ginjal kanan gambaran melintang

4. Gambaran longitudinal kutub inferior ginjal kanan

Kutub bawah ginjal kiri gambaran sagital

8

5. Gambaran longitudinal ginjal kanan medial dari panjang axis

Ginjal kanan sagittal medial

6. Gambaran longitudinal ginjal kanan pada lateral dengan sumbu panjang

menyertakan bagian dari hati untuk perbandingan parenkim.

Ginjal kanan sagittal lateral

Gambaran Transversal

Transverse Plane / Anterior Approach

7. Gambaran transversal kutup superior ginjal kanan

9

8. Gambaran Transversal midportion ginjal kanan termasuk hilum dengan

pengukuran anterior to posterior.

Gambaran transversal ginjal kanan midportio

9. Gambaran transversal kutub inferior ginjal kanan

Kutub inferior ginjal kanan

Variasi contur ginjal normal

1. Dromedary hump dan fetal lubulasi

Perubahan pada kontur ginjal yang menyerupai neoplasma. Dromedaly

hump adalah pembengkakkan kortek ginjal yang terjadi pada garis lateral

ginjal. Fetal lubulasi dapat terjadi pada imaturitas pembentukan ginjal

dan tampak kontur ireguler yang multipel. Kedau kelainan tersebut

adalah normal. Tidak didapatkan gejala klinis.

Pada USG tanpak penonjolan sepanjang garis ginjal dengan kortek ginjal

yang menebal dan echogenitasnya sama dengan korteks ginjal.

Diagnosis banding adalah neoplasma ginjal, kista, dan abses ginjal.

10

2. Ekstrarenal pelvis

Pelvis ginjal normal digambarkan dengan struktur triangular yang

melayang tanpa sinus ginjal, dengan axis inferior dan medial. Pelvis

ekstrarenal berada diluar dari sinus renal dan dapat menggambarkan

kondisi patologi. Tidak menunjukan gejala klinis.

Diagnosa banding adalah hidronefrosis, kista, vessel, dan aneurisma arteri

renalis.

Gamabran usg menunjukan gambaran sebagian central kista yang

melayang atau diluar dari gijal. tidak tampak aliran darah pada usg

dopler berwarna.

3. Defek junctional perenkim

Didefinisikan sebagai triangular echogenik pada pole atas dari pernkim

ginjal. Defek ini timbul dari perpanjangan sinus normal dimana terdapat

perbedaan yang jelas antara pole atas dan bawah ginjal. Hal tersebut

penting untuk menghilangkan kesalahan dalam membedakan variasi

normal dengan kondisi patologi.

Diagnosis banding cortical scarring, sinus aksesorius ginjal,

angiomiolipoma, infark.

11

Gambaran usg tampak triangular echogenik dengan tipe permukaan

teromedial pada pole atas yang di representasikan sebagai perpanjangan

sinus ginjal ke parenkim. Hubungan dengan sinus ginjal ditunjukan

dengan fokus echogenik sebagai defek junctional parenkim.

4. Duplikasi

Duplikasi dapat terjadi pada ginjal, ureter, atau pelvis renal. Dapat

sebagian atau komplit, unilateral atau bileteral. Bahkan dapat terjadi

duplikasi perdarahan. Tidak terdapat gejala klinis.

Diagnosis bvanding adalah hipertrofi kolum Bertin.

Gambaran usg tampak tampak medula ginjal yang ekogenik yang

dikelilingi area hipoekoik kortek ginjal. Dapat disertai hubungan antara

kedua medula pada bifid ginjal. Regio hillus dapat dilihat pada potongan

sagital dan coronal untuk memvisulisasikan pelvis renal dan ureter.

5. Sinus lipomatosis ginjal

Adalah kondisi benigna dari akumulasi berlebihan dari lemak di sinus

renalis. Kondisi ini sering terjadi pada orang yang obesitas yang

mencetuskan destruksi atau atrofi dari parenkim ginjal seperti infeksi

kronik, kalkulus kronik, dan posthidronefrosis atrofi. Tidak terjadi gejala

klinis.

Diagnosis banding adalah infeksi, atrofi, dan hidronefrosis.

12

Gambaran usg tampak pembesaran dan peningkatan ekogenitas dari

regio sinus ginjal; hipoekoik area dapat tidak disertai dengan komplek

echo medula karena vairasi ekogenitas dari lemak. Perenkim ginjal

mengalami penipisan bahkan tidak dapat dideteksi. Kontur ginjal normal.

6. Hipertrofi kolum bertin

Dapat disebut juga pseudotumor atau pseudomass adalah kelainan

anatomi umum dimana terdapat lapisan dobel pada kortek ginjal yang

melipat ke medula ginjal. Ini menggantikan sinus ginjal yang memberikan

gambaran massa atau duplikasi bifida sistem duktus. Tidak terdapat

gejala klinis.

Diagnosis banding adalah duplikasi atau bifida ginjal.

Gambaran usg tampak massa homogen yang merupakan perpanjangan

dari portio medula ginjal. Massa tersebut berhubungan dengan korteks

ginjal dan ekogenik.

13

D. USG KELAINAN GINJAL

1. Kelainan kongenital

a. Agenesis ginjal

Adalah kegagalan pembentukan ginjal dan ureter. Kondisi ini dapat

terjadi unilateral atau bilateral dan lebih sering terjadi pada laki-laki.

Jika unilateral tidak dijumpai gejala klinis selama ginjal yang ada

berfungsi secara normal. Bila bilateral maka tidak ditemukan urine

output.

Diagnosis banding dari kelainan ini adalah renla hipoplasia atau

ectopioa renal.

Gambaran usg yang ditemukan adalah tidak tampak ginjal pada fossa

renalis, sehingga fossa tampak kosong. Dilakukan juga pemeriksaan ke

bagian bawah abdomen dan pelvis untuk menghilangkan kecurigaan

ektopia ginjal.

14

b. Ektopik ginjal

Kelainan kongenital dimana ginjal gagal naik ke posisi yang normal.

Letak ginjal dapat dimana saja seperti di sekitar pelvis, rongga thorak,

bahkan kedua ginjal menempati satu satu sisi yang sama. Biasanya

disertai dengan kelainan ureter yang pendek.

Tidak menimbulkan gejala yang spesifik, bila ginjal terletak di rongga

thorak maka akan menimbulkan gejala seperti hernia diafragmatika.

Diagnosis banding adalah renal ptosis.

Gambaran usg tidak tampak gambaran ginjal pada posisi normal,

pencarian ginjal harus dilakukan ke seluruh rongga abdomen. Udara

usus dan kandung kemih yang penuh akan menyulitkan pencarian

ginjal.

c. Medulari sponge renal

Merupaka kelainan kongenital atosomal resesive yang mempunyai

ditandai dengan pelebaran duktus pengumpul dengan cavitas yang

mengandung garam kalsium dan batu. Kondisi ini biasanya terjadi

bilateral.

Biasnya tiak menimbulkan gejala spesifik, dapat ditemukan nyeri

pinggang, hidronefrosis, atau infeksi.

15

Diagnosis banding adalah nefrocalcinosis

Gambaran usg ditemukan ekogenitas tinggi dengan bayangan akustik

pada papilae ginjal. Bedanya dengan nefrocalcinosis adalah deposit

kalsium terletak pada regio medulocortikal.

d. Ginjal horseshoe

Adalah kelainan ginjal tipe penyatuan yang umum yang terjadi kira-kira

0,25% dari seluruh populasi. kelainan biasanya dihubungkan dengan

posisi ginjal yang salah, malrotasi, dan penyatuan dari pole ginjal,

sehingga horsehoe renal terletak lebih rendah pada rongga peritoneal,

dengan pelvis dan ureter lebih ventral. Pole dapat terhubung dengna

parenkim atau jaringan ikat.

Biasanya tidak ditemukan gejala klinis, dapat ditemukan batu dan

infeksi atau gejala nyeri dan demam.

Diagnosis banding yaitu retroperitoneal limpadenopati, pembesaran

pancreas karena pancreatitis atau neoplasma, fibrosis retroperitoneal,

retroperitoneal tumor, retroperitoneal hematom.

Gambaran usg tampak masa ekogenik di anterior aoarta yang

berhubungan dengan pole bawah ginjal. Ekogenitas massa hampir

16

mirip dengan kortek tergantung komposisi dari jaringan ikat atau

parenkim. Lebih terlihat sebagai isthmus.

2. Kista

a. Multikistik displastik ginjal

Adalah kelainan pembentukan ginjal karena obstruksi pada awal

embriologi. Biasanya terjadi unilateral tetapi dapat bilateral atau

segmental kemungkinan dapat dihubungkan dengan hipoplastik atau

atretik renal arteri, vena, dan ureter ginjal. Jaringan ginjal digantikan

oleh jaringan kista besar yang dihubungkan dengna jaringan ikat. Kista

tampak sebagai teminal dialtasi portio tubulus pengumpul.

Gejala klinis biasanya nyeri, hipertensi, infeksi, dan teraba massa.

Diagnosis banding adalah hidronefrosis

Gambaran usg tampak ginjal normal atau pelebaran ginjal dengan

kontur kista yang bermacam bentuk dan ukuran.kompleks sinus echo

tidak tampak dan tidak terdapat hubungan dengan masa.

17

b. Kista

Kista ginjal dapat timbul soliter atau multipel dan unilateral dan

bilateral. Kista ginjal sering terjadi pada pasien usia 30-50 tahun. Dapat

dilihat pada pasien dengan sclerosis tuberus, van hipple-lindau

sindrome, hemodialisis, dan gagal ginjal kronik. Kista tersebut dibentuk

di parenkim ginjal. Kista dapat terlihat sebagai terseptal, multiocular,

atau komplek massa. Dapat terdiri dari infektif kista, hemoragik kista,

calcifikasi kista, septal kista, parapelvis kista.

Gejalan klinis tidak muncul kecuali kista membesar dan menekan ginjal

atau jaringan sekitarnya.

Diagnosis banding adalah abses, hipernefroma ginjal, aneurisma besar

arteri ginjal, dan divertikulum kaliks.

Gambaran usg tampak massa soliter atau multipel dengan dinding

yang berbatas tegas. Tidak tedapat echo internal.

3. Nefrolithiasis

Nefrolithiasis adalh penyakit ginjal yang sering dapat soliter atau multpel

dengan berbagai ukuran dari yang kecil sampai batu besar yang mengisi

18

kaliks dan pelvis. Batu dapat menyebabkan obstruksi dan destruksi

parenkim ginjal dan dapat turun ke ureter dan vesika urinaria.

Gejala klinis dapat tidak ditemukan, bial telah menyebabkan obstruksi

dapat menimbulkan nyeri pinggang atau kolik ginjal.

Diagnosis banding yaitu kalsifikasi artery ginjal.

Gambaran usg hiperekogenitas dengan bayangan akustik pada sistem

duktus. Duktus tampak derdilatasi.

4. Obstruksi

a. Obstruksi ureteropelvic junction

Merupakan obstruksi kongenital yang umum dapat unilateral atau

bilateral. Diintepretasikan sebagai cairan yang mengisi pelvis dan kalik

(hidronefrosis). Tidak seperti obstruksi di distal pada obstruksi

ureteropelvico junction tidak terdapat dilatasi ureter.

Gejala klinis yaitu ditemuakn massa melalui palpasi, infeksi traktus

urinarius yang berulang, hematuri, dan gagal tumbuh.

Diagnosis banding adlah multikistik ginjal

Gambaran usg adalah kista multipelk dengan dilatasi pelvis renalis.

Tidak terdapat dilatasi ureter.

19

b. Hidronefrosis

Hidronefrosis adalah akibat dari obstruksi dari sistem urinarius yang

umum. Dapat unilateral atau biateral yang ditunjukan oleh dilatasi

pelvis yang progresif. Kaliks dapat menutupi ginjal bila terlalu besar.

Dapat disertai dilatasi ureter.

Gejala klinis dapat asimptomatis atau terdapat nyeri, infeksi, atau

hematuria.

Diagnosis banding yaitu ekstrarenal pelvis, kongenital megakaliks, kista

parapelvis, multipel renal kista, multi kista ginjal, dilatasi fungsional,

duplikasi sistem duktus, pembuluh darah, divertikulum kaliks.

Gambaran usg tampak cairan yang mengisi sistem kalik, dilatasi kalik,

penipisan parenkim ginjal, dan gambaran hidronefrosis menutupi

gambaran ginjal.

20

5. Infeksi

a. Abses

Adalah cavitas yang berisi pus yang dikelilingi jaringan inflamasi yang

disebabkan supurasi pada infeksi lokal. Infeksi dapat timbul dari

hematogen atau dari limfatik.

Gejala klinis adalah nyeri pada pinggang, menggigil, demam,

peningkatan leukosit, malaise, dan teraba masa.

Diagnosis banding yaitu neoplasma, kista, focal pyelonephritis,

multiocular kista nephroma, dan hematoma.

Gambaran usg tampak massa echogenik oval yang ireguler, dengan

dinding tipis, abses kronik dapat membentuk septal atau kluster.

b. Pyelonefritis

Merupakan inflamasi pada ginjal dapat akut atau kronik disebabkan

karena bakteri piogenik. Kondisi umumnya karena reflak dari traktus

urinarius. Ginjal dapat atropi dengan penipisan sistem duktus.

Gejala klinis yang timbul adalah demam, nyeri, menggigil, gagal ginjal,

azotemia, hipertensi.

Gambaran usg tampak ginjal edema, parenkim hipoekoik, iregular

focal area, dan mikroabses.

21

6. Neoplasma jinak

a. Angiomyolpoma

Dapat disebut juga hamartoma adalah tumor jinak yang jarang, non

agrsif pada mesenkim. Terdiri dari pembuluh darah, lemak, dan otot.

Mempunyai tipikal yang lembut, batas tegas, tetapi tidak memiliki

kapsul. Ada tiga bentuk dari angiomiolipoma yaitu unilateral tunggal

tumor dengan komposisi dari jaringan lemak yang terjadi pada wanita

usia pertengahan, multipel atau bilateral tumor dengan defek jaringan

penghubung, dan fetal hemartoma

Gejala klinis asimptomatik, bila tumor membesar akan menyababkan

nyeri, hematuri, dan hipertensi.

Diagnosis banding yaitu renal lipoma, renal cell carcinoma, defek

parenkim junctional, kronik pyelonefritis, willm’s tumor atipikal, abses

renal, renal teratoma, renal liposarcoma, lympoma, hemangioma

cavernosum.

22

Gambaran usg tampak tumor yang ecogenik dengan komposisi lemak,

otot terlihat hipoekoik. Bila tumor besar dapat terlihat perdarahan dan

kompleks nekrosis.

b. Tumor jinak lain

Tumor jinak ginjal cendrung kecil dan dinding yang berkapsul dan

jarang menimbulkan gejala. Meliputi lipoma, fibroma, adenoma,

oncocytoma, muntiocular kistik nefroma, tumor jukstaglomerulus,

leiomyoma, dan hemangioma.

Gejala klinis asimptomatik

Diagnosis banding carcinoma ginjal, dan colum of bertin

Gambaran usg tampak massa yang tidak mengganggu atau menyerang

ginjal. Lesi memiliki kapsul, lembut, batas tegas, tepi reguler.

23

7. Neoplasma ganas

a. Adenocarcinoma

Merupakan keganasan yang paling sering terjadi di ginjal, terjadi diatas

usia 50 tahun, dan laki-laki 2 kali lebih sering dari wanita. Tumor

berasal dari epitel tubular ginjal dan menyebar melalui ekstensi dari

tumor primer, hematogen, dan limfogen. Biasa bermetastase ke paru-

paru, kelenjar limfa, glandula adrenal, otak dan kontralateral ginjal.

Gejala klinis yaitu teraba massa, nyeri pingang, hematuria.

Diagnosis banding adalah adrenal tumor, neuroblastoma, benign renal

tumor, abses.

Gambaran radiologi memiliki tepi iregular, batas tidak tegas, terdapat

perdarahan dan jaringan nekrotik, dapat terlihat seperti obstruktif,

hidronefrosis, penebalan parenkim, dan bila menggunakan duplex usg

dapat melihat pembuluh darah pada jaringan tumor. Jaringan sekitar

seperti hepar dan limpa juga harus dievaluasi untuk mencari

penyebaran.

24

b. Tumor Wilm’s

Tumor wilm’s atau nephroblastoma adalah keganasan berat yang

sering terjadi pada anak dibawah 5 tahun. Tidak seperti hemartoma,

wilim’s tumor jarang terjadi pada masa fetus. Tumor sering mengubah

sistem duktus, dan mendestruksi parenkim ginjal. Tumor berada

intrarenal tetapi adakalanya berada di ekstrarenal. Metastase dapat

terjadi ke paru, nudus limfatikus, tulang secara hematogen, limfogen

dan lngsung dari lesi primer.

Gejala klinis 47-90% mengalami hipertensi, dan teraba massa pada

pinggang atau abdomen. Penurunan berat badan dan hematuria dapat

timbul.

Daignosis banding adalah neuroblastoma, mesoblastic nephroma,

renal cell carcinoma, retroperitoneal sarcoma, carcinoma kortek

adrenal, multikistik ginjal, hemartoma.

Gambaran usg massa besar, solid, dan berbeda dengan jaringan ginjal.

Tampak ekogenik sering homogen dengan perdarahan atau nekrosis

tumor, batas tajam dengan pinggiran yang hipoechoic atau echogenik

dan dapat timbul pseudokapsul dari jaringan ikat. Kalsifikasi terjadi

pada 25 kasus.

25