UP BIRMAN

download UP BIRMAN

of 11

description

ujian penelitian

Transcript of UP BIRMAN

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN KHUSUS (P2DTK) DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

DISUSUN OLEH :BIRMAN HEIDHIKA NUGRAHA22.0827C.3

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

BAB IPENDAHULUANSetiap orang mempunyai pemahaman yang berbeda mengenai arti dari pembangunan, namun pada dasarnya maksud dan tujuannya adalah sama yaitu adanya suatu proses perubahan sosial-ekonomi masyarakat menuju ke arah yang lebih baik yang berlangsung secara terus menerus, bertahap yang pada mulanya berpangkal tolak dari pandangan ekonomi tradisional ke arah pandangan ekonomi modern. Arti dari kata pembangunan tersebut sangat luas, pembangunan tidak hanya dilihat dari pembangunan fisik dan ekonomi akan tetapi yang lebih penting adalah pembangunan dari aspek sumber daa manusianya (SDM)Kuncoro (2000:63), menjelaskan bahwa pembangunan suatu daerah haruslah mencakup tiga hal inti nilai, yaitu sebagai berikut.1. Ketahanan, yaitu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan, dan proteksi) untuk mempertahankan hidup.2. Harga diri yaitu pembangunan haruslah memanusiakan orang. Dalam arti luas pembangunan suatu daerah haruslah meningkatkan kebanggan sebagai manusia yang berada di daerah itu.3. Freedom from servitude, yaitu kebebasan bagi setiap individu suatu negara untuk berfikir, berkembang, berperilaku, dan berusaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan;Pembangunan di Indonesia merupakan usaha dalam pembangunan menuju pada suatu keadaan yang lebih maju dan terarah yang meliputi sebagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara serta upaya mewujudkan tujuan nasional sebagaimana dinyatakan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi:melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abagi dan keadilan sosialTujuan nasional tersebut hanya dapat di capai melalui pembangunan nasional yang direncanakan dengan terarah dan nyata serta dilaksanakan secara bertap, terencana, bersungguh-sungguh, berkesinambungan, berkelanjutan, berdaya guna dan berhasil guna.Suatu pembangunan dikatakan berhasil tidak hanya apabila pembangunan itu berhasil mengurangi jumlah orang miskin atau berhasil menyediakan jalan mulus, membangun gedung sekolah, atau berhasil menyediakan berbagai prasarana ekonomi. Namun, juga harus diukur dengan sejauh mana pembangunan itu dapat menimbulkan kemauan dan kemampuan dari masyarakat miskin untuk maju dan mandiri. Dalam arti kemauan dan kemampuan masyarakat itu sendiri untuk menciptakan pembangunan dan melestarikan serta mengembangkan hasil-hasil pembangunan baik yang berasal dari usaha mereka sendiri maupun yang berasal dari prakarsa yang datang dari luar masyarakat itu.Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, sebagai pengganti Undang-Undang Otonomi Daerah sebelumnya yaitu UU Nomor 22 Tahun 1999 tetang

Pemerintahan Daerah yang kemudian didukung dengan dikeluarkannya UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah menjadi lebih terdesentralisasi dari berbagai sudut pandang termasuk dalam hal otoritas, manajemen, dan pendanaan. Pemerintah daerah diberikan kekuasaan dan wewenang yang seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahtraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyrakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan kekhususan suatu daerah.Program Percepatan Pmebangunan Daerah tertinggla dan Khusus (P2DTK) secara umum program P2DTK bertujuan untuk membatu Pemerintah Daerah dalam mempercepat pemuliha dan pertumbuhan sosial ekonomi daerah-daerah tertinggal dan khusus.Kriteria desa sasaran dalam program P2DTK berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, daerah Perbatasa, julah penduduk miskin cukup tinggi, banyaknya jumlah penduduk, aksesibilitas, danpotensi wilayah yang cukup memadai untuk mengembangkan akses ekonomi serta sarana dan prasarana sosial dan ekonomi masih terbatas.Program kegiatan P2DTK di Kabupaten Karanganyar mencakup 3 (tiga) bidang, yaitu sebagai berikut:1. Pendidikan2. Kesehatan3. InfrastrukturHal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Adisasmita (2006:19) mengatakan: ruang lingkuppemngembangan pedesaan meliputi:1. Pembangunan saran dan prasarana pedesaan2. Pemberdayaan masrayakat3. Pengelolaan sumbaer daya alam (SDA) dan sumber daya manusia ( SDM)4. Penciptaan lapangan kerja, kesempatan berusaha, peningkatn pendapatan 5. Penataan keterkaitan antar kawasan pedesaan dengan kawasan perkotaanKurangnya partisipasi masyarakat dalam melancarkan program-program pembangunan sebelumnya, menyebabkan tujuan yang di capai masih belmum sesuai dengan apa yang telah diharpkan. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap program-program permbangunan yang telah disusun pada dasarnya sudah sangat baik akan tetapi keberhasilan dari program-program tersebut tidak akan tercapai apabila masyrakat tidak ikut berpartisipasi atau berperan serta baik dalam hal proses maupun pelaksanaan program tesebut.

Aparat pemerintah harus berperan aktif dalam membantu dan menarik perhatian masyarakat sehubungan dengan tugas dan fungsi untuk menumbuhkan dan menanamkan rasa kesadaran dalam diri masyarakat bahwa sanya sebaik apapun program-program yang dirancang dan diambil oleh pemerintah tidak akan dapat terlaksana dengan baik tanpa pertisipasi masyarakat.Melalui program P2DTK ini diharapkan tingkat partisipasi masyrakat dalam memahami dan mensukseskan keberhasilan suatu program salah satunya melalui program P2DTK ini akan menumbukan tingkat kesadaran masyarakat untuk turut berperan serta dan berpartisipasi sehingga setiap tahapan-tahapan program yang dapat benar-benar di pahami dan dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat.Penelitian ini penulis terfokus pada pelaksanaan program P2DTK di Kecamatan Tasikmadu. Alasannya penulis, memilih lokasi pada kecamatan tersebut dikarenakan kecamatan tersebut terletak tidak jauh dari ibukota kabupaten, sehingga mempermudah dalam pengumpulan data. Kecamatan Duampanua juga merupakan satu dari 15 (lima belas) kecamatan yang ada di Kabupaten Pinrang yang melaksanakan programP2DTK.Dengan memperhatikan masalah tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian yaitu PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN KHUSUS (P2DTK) DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR.1.2 Permasalahan.1.2.1 Identifikasi Masalah.Dengan memperhatikan uraian diatas, penulis mengidentifikasikan masalah-masalah penelitian sebagai berikut:1. Peranan SKPD yang dalam hal ini adalah pemerintah kecamatan sebagai fasilitator, dinamisator, dan stabilisator yang dianggap masih belum maksimal.2. Program-program yang ada sebelumnya mengenai pembangunan desa dianggap masih belum bisa meningkatkan pembangunan khususnya di daerah desa.3. Masih rendahnya kemampuan masyarakat desa4. Masih rendahnya pertisipasi keikutsertaan masyrakat dalam pelaksanaan program percepatan pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus di Kecamatan Karanganyar1.2.2 Pembatasan MasalahUntuk memudahkan terhadap uraian penulis serta menghidari multi tafsir, penulis membatasi permasalahan yaitu Partisipasi Masyrakat dalam Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus di Kecamatan Tasikamdu Kabupaten Karanganyar.

1.2.3 Rumusan MasalahUntuk memperjelas permasalahan yang di hadapi, maka penulis merumuskan penelitian pada permasalahan sebagai berikut:1. faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus di Kecamatan Duampanua?1.3 maksud dan Tujuan Penelitian1.3.1 maksud penelitian.Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuki meneliti dan menganalisa bagaimana partisipasi masyarakat dalam program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) di Kecamatan Tasikmadu

1.3.2 tujuan penelitianBersarkan perumusan penelitian di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah:1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) di kecamatan Tasikmadu

1.4. kegunaan penelitian1.4.1 Kegunaan TeoritisPenelitian ini dihapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran tentang ilmu pemerintahan dan pembangunan, serta menjadi bahan referensi dalam pelaksanaan program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) di Kabupaten Karanganyar..

BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.1 Kajian Teoritis2.1.1 Pemerintahan.Pemerintahan merupakan unsur yang sangat penting dalam pengelolaan pembangunan di daerah. Untuk itu dalam pengambilan kebijakan mengenai strategi pengembangan industri pariwisata dilepas dari peranan pemerintah.Suradinata (1996:63) secara etimologis mengatakan pengertian ilmu pemerintahan dapat dibagi dua yaitu pengertian ilmu dan pengertian pemerintahan dapat dibagi dua yaitu pengertian ilmu dan pengertian pemerintah. Ilmu mengadung pengertian suatu pengetahuan yang di peroleh secara metodologis dan berlaku secara universal. Sedangkan, pemerintahan seperti yang telah diterangkan sebelumnya. Mengandung pengertian kegiatan dari lembaga-lembaga publik dalam fungsinya untuk mencapai tujuan Negara, dimana pengetahuan didapat melalui ilmiah dan berlaku secara universal.Lebih lanjut dikatakan Suradinata (2006:64) secara konsepsional, ilmu pemerintahan itu adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pengaturan lembaga-lebaga publik dan bagaimana lembaga-lembaga itu digungsikan baik yang bersifat intern, maupun ekstern yang ditujukan untuk kepentingan warga.

2.1.2 partisipasi masyarakat.Menurut sastroepotro (1985:34) menyatakan bahwa istilah partisipasi berasal dari bahasa ingris participation. Bahasa belanda participation, yang mengadung pengertian keikutsertaan dalam ambil bagianMenurut Ndraha (2003:34) menyatakan bahwa pertisipasi adalah konsep partisipasi mengandung makna yang sangat luas dana arti yang sangat dalam. Partisipasi dalam pembangunan mempunyai proses pengeluaran dan pemasukan, proses pemasukan terdiri atas penerimaan informasi, pemberiaan tanggapan terhadap informasi, perencanaan, pelaksanaan, penerimaan kembali hasil dan penilaian atau pengawasan. Sedangkan proses pengeluaran adalah penyuluhan dan sosialisasi serta perlombaan antar desa dan kelurahan.Partisipasi menurut Soekanto (1993:355) merupakan setiap proses identifikasi atau menjadi peserta, suatu proses komunikasi atau kegiatan bersama dalam suatu situasi sosial tertentu. Partsipasi itu terdiri dari beberapa jenis diantaranya partipasi sosial dan partisipasi politik. Partisipasi sosial merupakan derajat partisipasi individu dalam kehidupan sosial.

2.1.3 masyarakatSoemardjo dalam Soekanto (1995: 26) mendefinisikan masyarakat sebagai orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Sedangkan menurut linton dan soekanto (1995:26) bahwa masyarakat adalah merupakan setiap kelompok manusia yang masih bekerja cukup

lama sehingga mereka telah dapat mengatur diri mereka dan menganggap dirir mereka suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.d. hendropuspito. O. C. (1998:74) mendefinisikan masyarakat sebagai : kesatuan terbesar dari manusia-manusia yang saling bekerjasama atas dasar kebudayaan yang sama. Definisi nini menekankan pada pendekatan perbandingan antara masyrakat dan kelompok sosial serta pada perbedaan jumlah anggota yang terhimpun dalam kedua fenomena sosial tersebut, dimana jumlah anggota kelompok sisial lebih kecil daripada jumlah anggota masyarakat.2.1.4 program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK)P2DTK adalah suatu program yang telah dirancang dan diluncurkan oleh pemerintah pusat padan tahun 2005 yang berimplikasi terhadap perencanaan pembangunanan yang lebih partisipatif, akuntabel, dan terbuka yang di dasarkan pada pemberdayaan masyrakat dan tata pemerintahan yang lebih baik seperti yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunnan Jangka Menengah 2004-2009. Dengan berlakunya UU diatas, Pemerintah Pusat hanya berfungsi sebagai motivator dan asilitator. Program P2DTK ini sengaja dirancang sedemikian rupa sehingga semua permasalahan yang ada di desa tertinggal yang merupakan masalah yang harus diselesaikan dapat terdeteksi secara cermat dan dapat diselsesaikan secara tepat.2.2 tinjauan Normatif1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah DaerahUndang-undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 126 ayat (1) menjelaskan bahwa kecamatan dibentuk di wilayah kabupaten/kota dengan perda berpedoman pada peraturan pemerintah. Ayat (2). Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh camat yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan sebagian wewenang bupati atau walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang KecamatanDalam Bab I tentang Ketentuan Umum pasal (1) menyebutkan bahwa kecamatan atau sebutan lain adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat daerah Kabupaten/Kota. Camat atau sebutan lain adalah pemimpin dan koordinator penyelenggara pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan wewenang pemerintahan dari Bupati/Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah , dan penyelenggaraan tugas pemerintah.3. Keputusan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor: 001/Kep/M-PDT/02/2005.P2DTK merupakan program stimulasi yang berfungsi untuk melaksanakan percepatan pembangunan sosial ekonomi yang ditujukan kepada masyarakat dan keswadyaan masyarakat. Dalam hal ini, P2DTK menggunakan pendekatan dan prinsip pengelolaan yang sesuai dengan kebutuhan masyrakat penerima manfaat. P2DTK memberi batuan-bantuan pendampingan dan bantuan teknis yang dikoordinasikan baik ditingkat pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan sampat tingkat desa.2.3 kerangka pemikiran.Kerangka pemikiran merupakan usaha dalam menjelaskan konstelasi hubungan antar variabel, konstelasi hubungan tersebut dikuatkan oleh teori atau penelitian sebelumnya. Dalam menyusun kerangka pemikiran penyajiannya dimuli dari variabel yang mewakili masalah penelitian, memudahkan proses penyusunan dan penelitian dilapangan. Kerangka pemikiran ini disusun oleh penulis berdasarkan analisa partisipasi masyarakat dalam program P2DTK di kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.

BAB IIIMETODE PENELITIAN3.1 Disain PenelitianNazir (2005:93) berpendapat bahwa desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.Desain yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah desain atau metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Sesuai dengan pendapat sumadinata (2007:54) bahwa metode deskriptif adalah suatu metode penelitan yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan kondisi apa adanya.Irawan (2000:15) mengatakan bahwa berfikir induktif berangkat dari fakta-fakta, data-data, kasus-kasus individual atau pengetahuan-pengetahuan yang bersifat khusus, menuju pada konklusi-konklusi yang umum.Dengan memperhatikan uraian di atas, jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Alasan penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan induktif dalam penelitian ini karena penulis ingin mengetahui secara jelas tentang partisipasi masyrakat dalam program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK).3.2 lingkup penelitianlingkup penelitian memberikan gambaran tentang konteks yang berkaitan dengan fokus penelitian. Lingkup penelitian membuat tentang aspek-aspek yang akan diteliti dari suatu obyek tertentu dalam rangka menjawab masalah penelitian.3.3 Sumber DataMenurut Arikunto (2006:129) yang dimaksud dengan sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data untuk menentukan subyek penelitia.3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen penelitian.3.4.1. Teknik pengupulan Data.Ada berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam melaksanakan suatu penelitian. Sehubungan dengan itu, untuk mendapatkan data yang relevan, serta mendukung terhadap pemecahan masalah dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data, yang meliputi:

a. WawancaraYaitu teknik pengumpulan data untuk memperoleh keterangan-keterangan dengan cara tanya jawab secara langsung antara penulis dengan responden. Tujuannya adalah untuk memperoleh keterangan yang lebih terperinci sehingga dapat diperoleh data yang akurat. Wawancara ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui mengenai implementasi pelaksanaan program P2DTK di Kecamatan Karanganyar.b. DokumentasiPenulis dalam menggunakan teknik dokumentasi dimaksudkan untuk mengumpukan data sekunder yang di peroleh melalui cara mengumpukan dan mempelajari berbagai dokumen tertulis ( peraturan perundang-undangan, surat keputusan dan ketentuan lain) sebagai bahan pendukung penelitan.3.4.2 Instrumen PenelitianInstrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses pengumpulan data yang berwujud saran/benda (arikunto 2006:126). Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah:1. Peneliti sendri, yang merupakan sarana pengumpul data utama, terutama pada saat proses wawwancara dan analisa data. Serta peneliti menggunakan alat panca indera untuk melakukan pengamatan langsung dan pencatatan terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan.2. Pedoman wawancara, merupakan suatu daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada informan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data dan juga berfungsi sebagai pengaruh dalam proses wawacara dengan informan; dan3. Perangkat penujang lain yang berupa buku catatan dan alat tulis yang digunakan untuk mencatat data yang diperoleh di lokasi penelitian.3.5 Teknik Analisis DataAnalisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan ananlisislah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian (Nazir, 2003346)Teknik yang digunakan penulis untuk menganalisis data yang diperoleh adalah analisis kualitatif. Data yang diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi akan dianalisis sesuai dengan nalar penulis dengan menghubungkan fakta dan teori yang ada. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis data yang diperoleh adalah sebagai berikut:1. Reduksi DataMereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Display DataDalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Yang paling sering digunakna untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kegiatan selanjutnya berdasarkan apa yang sudah difahami tersebut.3. Penarikan kesimpulan dan VerifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Tetapi bila kesimpulan yang dikemukakan pada tap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

3.6 Lokasi Dan Jadwal PenelitianDalam sub bab ini akan dipaparkan tempat atau lokasi pelaksanaan penelitian yang dilakukan penulis, serta waktu atau lamanya penulis melaksanakan penelitian yang berpedoman pada kalender akademis yang telah ditentukan.

3.6.1 Lokasi penelitian Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Tasikmadu di Kabupaten Karanganyar.3.6.2 jadwal penelitianpenelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 18 Agustus 2013 sampai dengan 23 Oktober 2013 sesuai dengan kalender akademik Institut Pemerintahan Dalam Negeri Tahun 2013.