Up melisa.docx

40
PROPOSAL PENELITIAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi baik organisasi bisnis maupun organisasi lainnya. Organisasi yang mempunyai sumber daya melimpah, baik berupa bahan mentah, teknologi maupun modal tidak ada artinya bila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat menentukan tingkat keunggulan bersaing antara perusahaan satu dengan perusahaan lain. Dalam memperoleh sumber daya manusia yang potensial tersebut, diperlukan pengaturan yang memadai agar sumber daya manusia yang diperlukan dapat membantu terlaksananya atau jalannya organisasi atau perusahaan. Dua hal penting yang terkait dengan hal tersebut adalah kompensasi dan lingkungan kerja. Penerapan sistem kompensasi yang baik bukan hanya penting untuk karyawan saja, melainkan juga bagi organisasi atau perusahaan itu sendiri, karena 1

Transcript of Up melisa.docx

Page 1: Up melisa.docx

PROPOSAL PENELITIAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

organisasi baik organisasi bisnis maupun organisasi lainnya. Organisasi yang

mempunyai sumber daya melimpah, baik berupa bahan mentah, teknologi maupun

modal tidak ada artinya bila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang

berkualitas, yang dapat menentukan tingkat keunggulan bersaing antara

perusahaan satu dengan perusahaan lain.

Dalam memperoleh sumber daya manusia yang potensial tersebut,

diperlukan pengaturan yang memadai agar sumber daya manusia yang diperlukan

dapat membantu terlaksananya atau jalannya organisasi atau perusahaan. Dua hal

penting yang terkait dengan hal tersebut adalah kompensasi dan lingkungan kerja.

Penerapan sistem kompensasi yang baik bukan hanya penting untuk

karyawan saja, melainkan juga bagi organisasi atau perusahaan itu sendiri, karena

kebijakan kompensasi merupakan pencerminan dari upaya organisasi untuk

mempertahankan sekaligus mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki.

Bila organisasi tidak memperhatikan kompensasi bagi para pegawainya, maka

kemungkinan organisasi tersebut lambat laun akan kehilangan sumber daya

manusia potensialnya.

Kompensasi dikatakan penting bagi para pegawai karena besarnya

kompensasi merupakan cerminan atau ukuran penilaian dan penghargaan

terhadap kinerja karyawan itu sendiri. Besar kecilnya kompensasi diyakini dapat

1

Page 2: Up melisa.docx

2

mendorong prestasi kerja, motivasi dan kinerja sumber daya manusia pada sebuah

organisasi.

Apabila kompensasi diberikan secara tepat, maka pegawai akan

memperoleh kepuasan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Tetapi bila kompensasi yang diberikan tidak tepat atau kurang memadai, maka

prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja pegawai besar kemungkinan akan

mengalami penurunan.

Demikian pula dengan lingkungan kerja organisasi, oleh banyak pihak

sering dipandang salah satu suatu pekerjaan. Faktor yang penting dalam

mendapatkan keberhasilan, juga dapat menjadi faktor penyebab kegagalan dalam

pelaksanaan suatu pekerjaan. Terutama lingkungan kerja yang bersifat psikologis.

Dampak dari sebuah lingkungan kerja dapat bersifat positif atau dapat pula

bersifat negatif. Apabila para pekerja merasakan adanya pengaruh yang positif

dari lingkungan kerja, maka pekerja tersebut akan terdorong untuk memiliki

moral yang lebih baik dalam melakukan pekerjaannya, dan ini berarti akan

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan organisasi. Sebaliknya

apabila para pekerja merasa tidak nyaman dalam bekerja, maka besar

kemungkinan pekerja tersebut akan kehilangan konsentrasi, bahkan mengalami

kemerosotan moral yang mengakibatkan pemborosan-pemborosan atau

ketidakefektivan dalam bekerja.

Kinerja pada dasarnya adalah perilaku yang diperlihatkan oleh semua

individu sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh mereka. Kinerja merupakan

perwujudan kerja yang dilakukan oleh seseorang yang biasanya dipakai sebagai

Page 3: Up melisa.docx

3

dasar penilaian terhadap prestasi pegawai atau organisasi, oleh karenanya perlu

diupayakan agar kinerja organisasi tetap dapat terjaga bahkan terus meningkat.

Tinggi rendahnya kinerja pada dasarnya berkaitan dengan sistem pemberian

penghargaan yang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat mereka bekerja.

Dalam dunia pendidikan, guru dan pegawai lainnya merupakan sumber

daya manusia yang mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan

pendidikan. Pentingnya peranan guru dan pegawai lainnya dalam proses

pendidikan telah menimbulkan semacam keyakinan, bahwa tinggi rendahnya

kualitas pendidikan anak didik banyak ditentukan oleh kinerja para guru dan

tenaga kependidikan lainnya. Bila kita sepakat bahwa guru dan tenaga

kependidikan memegang peranan yang penting dalam proses pendidikan, maka

perhatian terhadap para guru dan SDM pendidikan lainnya tidak boleh diabaikan,

baik dalam segi kompensasi maupun lingkungan kerja.

Berdasarkan survai pendahuluan yang dilakukan di Yayasan Mathlaul

Ulum, penulis mencatat beberapa indikasi masalah terkait dengan kinerja para

SDM-nya, antara lain : sebagian pegawai merasa kecewa terhadap pemberian

kompensasi dari yayasan, tunjangan yang sering diberikan tidak tepat waktu atau

pembayarannya yang sering terlambat. Selain itu, mereka menilai bahwa sarana

dan fasilitas pembelanjaran yang ada tidak memadai, seperti ruang guru yang

sempit dan lembab, keterbatasan meja dan kursi, sehingga penyimpanan buku-

buku serta LKS tugas murid terpaksa harus berhimpitan. Demikian pula dengan

ruang staff keuangan yang sempit membuat kurang nyaman para pegawai.

Page 4: Up melisa.docx

4

Gambaran tentang sarana dan fasilitas belajar lebih lanjut dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 1.1

Jumlah Data Ruang Kelas

Jenis

Ruang

Jumlah ruang kelas asli (d) Jumlah ruang

yang

kondisinya

baik

Jumlah ruang

yang kondisinya

Rusak RinganUkuran

7x9m2

a

Ukuran

>63m2

b

Ukura

n

>63m2

c

Jumlah

d=a+b+c

Ruang

Kelas15 5 - 20 15 5

Sumber : Yayasan Mathlaul Ulum

Dari data diatas dapat dilihat bahwa terdapat sejumlah ruang kelas yang

kondisinya rusak sehingga berpotensi sebanyak 5 ruangan. Selain itu, ruangan

tersebut berada dekat dengan jalan, sehingga berpotensi mengganggu proses

belajar mengajar karena para guru tidak dapat mengajar dengan nyaman

dikarenakan kebisingan lingkungan.

Dengan melihat pada beberapa fenomena tersebut, maka penulis

memandang, bahwa kompensasi dan lingkungan kerja menjadi masalah yang

cukup menarik dan penting untuk dikaji lebih lanjut.

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis mengambil

judul dalam penelitian ini sebagai berikut: “PENGARUH KOMPENSASI DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA

YAYASAN MATHLAUL ULUM “.

Page 5: Up melisa.docx

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka

penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana kompensasi pada Yayasan Mathlaul Ulum?

2. Bagaimana lingkungan kerja pada Yayasan Mathlaul Ulum?

3. Bagaimana kinerja pegawai pada Yayasan Mathlaul Ulum?

4. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai pada Yayasan

Mathlaul Ulum?

5. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada

Yayasan Mathlaul Ulum?

6. Bagaimana pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja

pegawai pada Yayasan Mathlaul Ulum?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mencari korelasi antara kompensasi

dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai. Adapun tujuan penelitian ini

adalah untuk:

1. Untuk mengetahui kompensasi pada Yayasan Mathlaul Ulum.

2. Untuk mengetahui lingkungan kerja pada Yayasan Mathlaul Ulum.

3. Untuk mengetahui kinerja pegawai pada Yayasan Mathlaul Ulum.

4. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai pada

Yayasan Mathlaul Ulum.

5. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai

pada Yayasan Mathlaul Ulum.

Page 6: Up melisa.docx

6

6. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap

kinerja pegawai pada Yayasan Mathlaul Ulum.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan

tentang manajemen, Khususnya berkenaan dengan Manajemen Sumber Daya

Manusia (SDM) antara lain yang berkaitan dengan kompensasi dan lingkungan

kerja serta kinerja pegawai.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Yayasan

Mathlaul Ulum sehingga mampu mengambil langkah-langkah tepat dalam upaya

meningkatkan kinerja melalui kompensasi dan lingkungan kerja.

1.5 Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini dilakukan agar tidak

menyimpang dari pokok permasalahan dan tujuan penelitian, maka responden

penelitian ini adalah para guru dan staff pegawai yang berada di lingkungan

Yayasan Mathlaul Ulum. Fokus penelitian adalah kompensasi dan lingkungan

kerja terhadap kinerja pegawai.

1.6 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.6.1 Kerangka Pemikiran

Sebuah organisasi memerlukan usaha yang dapat mewujudkan suatu

perubahan terhadap instansi, usaha yang dilakukan tak lepas dari peranan

Page 7: Up melisa.docx

7

manajemen yang baik, pengolahan manajemen yang baik diharapkan tujuan

perusahaan mudah tercapai sebagai mana mestinya.

Menurut Samsudin (2006:19) manajemen sebagai ilmu dan ada pula yang

berpendapat manajemen sebagai seni. Manajemen sebagai ilmu adalah kumpulan

pengetahuan yang logis dan sistematis. Manajemen sebagai seni adalah suatu

kreativitas pribadi yang disertai suatu keterampilan.

Salah satu hal yang penting bagi setiap orang yang bekerja dalam suatu

organisasi perusahaaan adalah kompensasi, kerena dengan kompensasi yang

diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhanya. Terutama pada guru dan

tenaga kependidikan lainnya akan memberikan peran positif dalam menjalankan

tugasnya, ditambah dengan adanya lingkungan kerja yang kondusif akan lebih

meningkatkan kinerja. Hal ini perlu diperhatikan bagi pihak yayasan khususnya

ketua yayasan agar kebutuhan tersebut bisa dirasakan oleh semua guru dan tenaga

kependidikan yang ada, karena jika tidak akan berdampak negatif terhadap kinerja

dan kurang semangat dalam mendidik para siswanya.

Menurut Hasibuan (2002:117), kompensasi adalah semua pendapatan yang

berbentuk uang atau barang, langsung atau tidak langsung yang diterima

karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

Bentuk-bentuk kompensasi adalah : finansial Langsung (direct financial

compensation) yaitu kompensasi yang terdiri dari bayaran (pay) yang diperoleh

seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus dan komisi.

Kompensasi finansial tidak langsung (indirect finansial compensation)

yaitu tunjangan yang meliputi semua imbalan finansial yang tidak tercakup dalam

Page 8: Up melisa.docx

8

kompensasi langsung. Sedangkan yang termasuk kompensasi tidak langsung

(kesejahteraan) dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu kesejahteraan yang

bersifat ekonomis, fasilitas dan pelayanan.

Lingkungan kerja atau kondisi kerja dalam suatu organisasi merupakan

salah satu faktor yang cukup penting dalam upaya peningkatan kinerja sehingga

kepuasan kerja karyawan tercipta. Jadi sewajarnya jika manajemen perusahaan

mempersiapkan kondisi kerja karyawan yang tepat supaya karyawan perusahaan

dapat bekerja dengan baik.

Menurut Sedarmayati (2001:1) mendefinisikan lingkungan kerja adalah

keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya

dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik

sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Lingkungan kerja terbagi

menjadi 2 yakni :

a. Lingkungan tempat kerja/Lingkungan kerja fisik (physical working

environment).

b. Suasana kerja/Lingkungan kerja non fisik (Non phyisical working

environment).

Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang

terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara

langsung maupun scara tidak langsung.

Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni :

1. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan (Seperti: pusat

kerja, kursi, meja dan sebagainya).

Page 9: Up melisa.docx

9

2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut

lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya :

temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, kebersihan, pencahayaan,

kebisingan, musik, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang

berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun

hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan.

Kinerja seorang pegawai merupakan hal yang bersifat individual, karena

setiap Pegawai mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda dalam

mengerjakan tugasnya. Pihak manajemen dapat mengukur pegawai atas unjuk

kerjanya berdasarkan kinerja dari masing-masing pegawai. Kinerja adalah sebuah

aksi, bukan kejadian. Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan

bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Kinerja tergantung

pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh.

Wilson Bangun (2012 : 231) mendefinisikan kinerja adalah hasil pekerjaan

yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan, suatu

pekerjaan mempunyai persyaratan terntentu untuk dapat dilakukan dalam

mencapai tujuan yang disebut juga dengan standar pekerjaan. Kinerja pegawai

yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen sebagai berikut:

kuantitas dari hasil, kualitas dari hasil, ketepatan waktu dari hasil, kehadiran, dan

kemampuan bekerja sama.

Para pimpinan seyogyanya menyadari adanya perbedaan kinerja antara

satu pegawai dengan pegawai lainnya yang berada di bawah pengawasannya.

Page 10: Up melisa.docx

10

Walaupun pegawai-pegawainya bekerja pada tempat yang sama namun kinerja

mereka tidaklah sama, dan kompensasi dan lingkungan kerja adalah salah satu

faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai tersebut.

Untuk itu kompensasi dan lingkungan kerja sebagai dua faktor yang

dapat berpotensi mempengaruhi kinerja pegawai perlu ditegakkan dan dijaga

dengan baik, karena kedua hal ini dapat menentukan kinerja baik itu untuk

pegawai maupun untuk instansi. Jika kedua hal ini mendapat perhatian seksama

akan didapatkan berbagai keuntungan baik untuk masa kini dan masa yang akan

datang, organisasi tau perusahaan akan memperoleh keuntungan berupa

pencapaian tujuan dan bagi pegawai akan memperoleh kinerja yang tinggi.

Berdasarkan kerangka berpikir di muka, penelitian ini bahwa

kompensasi dam lingkungan kerja diduga memiliki pengaruh terhadap kinerja.

Gambar 1.1 Paradigma Penelitian

1.6.2 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Arikunto, 2002: 64). Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis

Lingkungan Kerja (X2)

Kinerja pegawai (Y)

Kompensasi (X1)

Page 11: Up melisa.docx

11

mengajukan hipotesis yaitu “Kompensasi dan Lingkungan Kerja

berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai ”.

Sedangkan yang menjadi sub-Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

a. Terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja.

b. Terdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja.

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Metode yang Digunakan

Penelitian ini merupakan suatu proses yang berawal dari kemauan atau

minat untuk mengetahui permasalahan tertentu yang selanjutnya berkembang

menjadi gagasan, teori dan konseptualisasi. Setiap penelitian mempunyai tujuan

dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga jenis yaitu yang

bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan (Sugiyono, 2012:8).

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Menurut Nasir

(2013:54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status suatu

kelompok manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas

peristiwa pada masa sekatang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah

membuat gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dalam metode

deskriptif prosedur pemecahan masalah diteliti dengan mengembangkan keadaan

subyek atau obyek penelitian pada saat riset dilakukan dengan cara

mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis kemudian menarik sebuah

kesimpulan.

Page 12: Up melisa.docx

12

1.7.2 Variabel Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Kompensasi dan

Lingkungan kerja terhadap Kinerja Pegawai”, maka penulis membedakan variabel

penelitian ini menjadi dua yaitu :

1. Variabel Bebas (independen)

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya.

Dalam hal ini adalah Kompensasi (X1) dan Lingkungan kerja (X2).

2. Variabel Terikat (dependen)

Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Dalam hal ini adalah Kinerja Pegawai (Y) di Yayasan Mathlaul Ulum.

1.7.3 Operasionalisasi Variabel

Variabel yang akan diteliti adalah pengaruh kompensasi dan lingkungan

kerja terhadap kinerja pegawai. Adapun penjabaran operasionalisasi variabel

tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator SkalaKompensasi (X1)Hasibuan (2002:117)

Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang, langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan

Kompensai Finansial Langsung

Kompensasi Finansial Tidak Langsung

- Upah/Gaji- Insentif

- Tunjangan- Fasilitas- Pelayanan

Ordinal

Lingkungan Kerja (X2)Sedarmayanti (2001:1)

Lingkungan Kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,

Lingkungan kerja fisik

- Penerangan cahaya di tempat kerja

- Temperatur/ suhu udara

Ordinal

Page 13: Up melisa.docx

13

lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok

Lingkungan kerja non fisik

- Tingkat Kelembaban di tempat kerja

- Sirkulasi udara di tempat kerja

- Tingkat Kebisingan di tempat kerja

- Bau tidak sedap di tempat kerja

- Tata warna di tempat kerja

- Dekorasi di tempat kerja

- Musik di tempat kerja

- Keamanan di tempat kerja

- Hubungan horizontal (hubungan dengan pimpinan)

- Hubungan vertikal (hubungan sesama antar pegawai)

Kinerja (Y) Wilson Bangun (2012:231)

Kinerja adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan, suatu pekerjaan mempunyai persyaratan terntentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan yang disebut juga dengan standar pekerjaan.

Kuantitas dari hasil

Kualitas dari hasil

Ketepatan

- Kemampuanmencapai target

- Tingkat ketercapaianProgram

- Kesesuaian hasilPekerjaan dengan standar kerja dan gaji

- Tingkat kesalahankerja

Ordinal

Page 14: Up melisa.docx

14

waktu dengan hasil

Kehadiran

Berkemampuan bekerja sama

- Kesesuaian waktudengan rencana

-Tingkatan Capaian target waktu

- Ketepatan waktukehadiran

- Tingkat kehadiran

-Koordinasi kerja

- Hubungan antar pegawai

1.7.4 Jenis Sumber Data

Sugiyono (2011:8) menjelaskan bahwa jenis data dalam penelitian dapat

dikelompokkan menjadi dua hal yang utama, yaitu data kualitatif dan kuantitatif.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data kuantitatif. Menurut Sugiyono

(2011:8) data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif

yang diangkakan. Adapun tahapan, klasifikasi jenis data, sumber data dan teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah :

Untuk mendukung penelitian ini, maka penulis melakukan pengumpulan data baik

primer maupun sekunder dengan cara sebagai berikut:

a. Data primer, yaitu data diperoleh dari penelitian melalui penyebaran

kuisioner kepada para guru mengenai kompensasi dan dan lingkungan kerja

terhadap kinerja pegawai pada Yayasan Mathlaul Ulum.

Page 15: Up melisa.docx

15

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku, literature, dan sumber

lainnya yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian masalah ini.

1.7.5 Tenik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi

yang relevan, akurat dan reliabel. Teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Studi pustaka (Library Research)

Yaitu melakukan penelitian secara langsung terhadap objek yang akan

diteliti sehingga data-data yang diperoleh merupakan sumber dari data yang

diteliti, dengan suatu harapan data ini nantinya dapat dipercaya.

2. Studi lapangan (Field Research)

Yaitu studi yang dilakukan dengan meninjau langsung pada instansi yang

dijadikan objek dalam penelitian ini, adapun cara pengumpulan data yang

dipergunakan adalah sebagai berikut:

a. Observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung di

tempat atau di lokasi instansi dengan melihat, mencatat atau mendata

kegiatan/ aktivitas-aktivitas terutama pada objek yang diteliti dalam

keadaan atau fenomena yang sesungguhnya dilaksanakan oleh instansi

yang terkait.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2007:135). Dalam penelitian ini

Page 16: Up melisa.docx

16

kuesioner digunakan untuk mendapatkan jawaban yang digunakan untuk

keputusan keputusan dalam penelitian.

c. Wawancara

Wawancara merupakan proses pengumpulan data dan informasi dengan

melakukan tanya jawab antara pemberi informasi dan peneliti.Sehingga

memperoleh data yang relevan.

1.7.6 Metode Pengumpulan Data

Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/ subyek tertentu yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian, yang dijadikan

populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Yayasan Mathlaul Ulum

sebanyak 50 orang. Dengan demikian penulis dalam penelitian ini

memakai metode Sensus, karena objek yang diteliti hanya ada 50 orang

responden sehingga seluruh populasi dijadikan sasaran penelitian, hal ini

untuk lebih akurasinya data yang nantinya akan diolah.

Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik

pengumpulan sampel terhadap pegawai Yayasan Mathlaul Ulum ini

menggunakan probability sampling. Probability sampling adalah teknik

penarikan sampel yang memberika peluang atau kesempatan yang sama

bagi setiap unsur atau anggota untuk dipilih menjadi sampel. Mengingat

Page 17: Up melisa.docx

17

jumlah populasi tidak terlalu banyak, maka dalam peneliti ini dilakukan

sampling jenuh atau sensus Menurut Sugiyono (2012:85) sampling jenuh

adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel.

1.7.7 Teknik Pengolahan Data

1.7.7.1 Pengukuran data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data diperoleh dari data primer.

Pengumpulan data primer dengan menggunakan instrument penelitian berupa

kuisoner yang disebar. Untuk mengukur data yang diperoleh dari kuisioner,

menulis menggunakan skala likert. Sekala Likert adalah skala yang digunakan

secara luas yang meminta responden menandai drajat persetujuan atau tidak

terhadap masing-masing item dari serangkaian pertanyaan. Perhitungan bobot

nilai kuisioner menggunakan skela Likert karena tiap jawaban mempunyai bobot

nilai yang bisa dihitung sehingga pegawai menjawab berdasarkan tingkat tertentu.

Begitu pula yang dikemukakan Sugiyono (2013:86) Skala Likert adalah untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang

fenomena sosial.

Berdasarkan penjelasan di atas, variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak ukur untuk menyusun item-item instrument yang berupa pertanyaan.

Page 18: Up melisa.docx

18

Tabel 1.3

Kategori Skala yang digunakan dalam Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

1.7.7.2 Pengujian Validitas

Menurut Sugiono (2007:102) validitas merupakan sejauh mana ketepatan

dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurannya. Dalam

pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor

tiap butir dengan skor total. Total merupakan jumlah tiap skor butir.

Menurut Masrun, dikutip dari Sugiono (2007:106) syarat minimum yang

dianggap memenuhi syarat adalah jika koefisien korelasi ( r ) adalah 0,3. Jadi jika

korelasi antar butir dan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen

dinyatakan tidak valid. Metode korelasi yang digunakan korelasi product moment,

dengan rumus sebagai berikut :

a. Penentuan nilai korelasi ( r )

Untuk menentukan nilai korelasi, digunakan rumus sebagai berikut :

r=n( Σ XY )−ΣXΣY

√ [n( ΣX 2 )−( ΣX )2 ] [n (ΣY 2 )−(ΣY )2 ]

Page 19: Up melisa.docx

19

Dimana : r = Koefisien validitas yang dicari

x = Skor yang diperoleh dari responden tiap item

y = Skor yang diperoleh dari responden

b. Penentuan uji signifikasi korelasi product moment

Untuk menentukan uji signifikasi korelasi product moment

menggunakan persamaan : (t hitung ) = r √n−2

√1−r 2

c. Kaidah Keputusan

Nilai t hitungyang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel

dengan tingkat α tertentu dan derajat bebes sebesar n-2 kaidah keputusan

diambil dengan kaidah sebagai berikut :

Jika t hitung>t tabel maka alat ukur yang digunakan VALID

Jika t hitung< t tabel maka alat ukur yang digunakan TIDAK VALID

1.7.7.3 Pengujian Reliabilitas

Uji Reliabilitas menunjukan adanya suatu pengertian bahwa suatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data

karena instrument tersebut adalah sudah baik (Arikunto, 2002:171). Rumus Alpha

digunakan untuk mencari reliabilitas instrument dan skornya bukan 1 dan 0,

misalnya angket atau soal bentuk uraian (Arikunto, 2002).

Berdasarkan skala pengukuran dari item pertanyaan yang telah

dioperasionalisasikan, maka untuk menguji reliabilitas ini penulis menggunakan

Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach’s (∝ataur s ), dengan rumus sebagai berikut

:

Page 20: Up melisa.docx

20

Penentuan Nilai Korelasi

r= k( k−1 ) [1−

∑i=1

k

❑si2

s t2 ] (Sugiono, 2007)

Persamaan untuk menghitung nilaisi2 dan st

2 menggunakan rumus :

Si2= JKi

n− JKs

n2dan

St2=

∑ X i2

n−

(∑ X t )2

n2......... (Sugiono, 2002:276)

Atau untuk mencari rumus varians, bisa juga dengan menggunakan :

s2= 1(n−1 ) ∑i=1

n

( x i−x )❑2

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden

si2 = Varians dari item ke-i

st2 = Adalah total varians dari keseluruhan

k = Jumlah item pertanyaan

Jki = Jumlah kuadrat dari seluruh skor tiap item

JKs = Jumlah kuadrat dari jumlah skor tiap item

Xt = Skor dari masing-masing responden

x i = Skor yang diperoleh responden ke-i

x = Rata – rata

Penentuan nilai t hitung

Untuk menentukan t hitung menggunakan persamaan :

Page 21: Up melisa.docx

21

(t hitung ) = r √n−2

√1−r 2 ( Sugiono, 2007)

Kaidah Keputusan

Nilai t hitung yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel dengan

tingkat tertentu dan derajat bebas (dk) sebesar n-2. Kaidah keputusan diambil

dengan kaidah sebagai berikut :

a. Jika t hitung>t tabel , maka alat ukur yang digunakan RELIABEL

b. Jika t hitung<t tabel , maka alat ukur yang digunakan TIDAK RELIABEL

1.7.7.4 Teknik Analisis Data regresi berganda

Analisis regresi linier berganda adalah merupakan model hubungan antara

variable terikat (y) dan variable bebas (X1) dan (X2). Analisis regresi berganda ini

menurut Sugiyono (2012:275), adalah :Analisis linier berganda digunakan oleh

peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya)

variable dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai

factor predictor dimanipulasi (diturunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda

akan dilakukan bila jumlah variable independennya minimal dua.

Y = α + b1X1 + bX2 + e

Keterangan :

Y = variable terikat α = konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y (X1, X2

= 0)X1 = variable bebas X1 (kompensasi)

X2 = variable bebas X2 (lingkungan kerja)

b1 = koefisien regersi berganda antara X1 terhadap Y ,X2 dianggap konstan.

Page 22: Up melisa.docx

22

B2 = koefisien regresi berganda antara X2 terhadap Y , X1 dianggap konstan.e = pengaruh factor lain

1.7.8 Pengujian Hipotesis

Untuk keperluan penelitian ini penulis mengajukan rancangan pengujian

hipotesis sebagai berikut:

H 0 : ρ=0 :tidak terdapat pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap

kinerja pegawai pada Yayasan Mathlaul Ulum.

H 1: ρ≠ 0 : Terdapat pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap

kinerja pegawai Yayasan Mathlaul Ulum.

Pengujian atas hipotesis dengan menggunakan uji F dilakukan untuk

menentukan apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak. Dengan

langkah pengujian sebagai berikut:

1. Menentukan Fhitung dengan menggunakan statistik uji F dengan rumus

statistik.

2. Menentukan model keputusan statistik uji F. Asumsi pengujian sebagai

berikut:

Interval keyakinan (level of signification)

Kaidah keputusan:

H0 ditolak, jika |Fhitung|>F tabel (1−0,5 α, n−2)

H0 diterima, jika |Fhitung|<F tabel (1−0,5 α, n−2)

Sedangkan uji t dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Uji signifikan terhadap hipotesis dilakukan dengan rumus :

Page 23: Up melisa.docx

23

2. Menentukan model keputusan dengan statistic uji t, dengan asumsi pengujian

sebagai berikut : H0 ditolak jika thitung> ttabel (0,5α:n-2)

3. Analisis regresi kompensasi terhadap kinerja:

H0 : β = 0, artinya kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

H1 : β ≠ 0, artinya kompensasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

4. Analisis regresi lingkungan kerja :

H0 : β = 0, artinya lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

H1 : β ≠ 0, artinya lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

1.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Yayasan Mathlaul Ulum, waktu yang

digunakan dalam melaksanakan penelitian ini dimulai pada bulan Febuari 2015.

Berikut uraian rencana kegiatan yang akan dilakukan.

Tabel 1.4

Jadwal dan Waktu Penelitian

No Uraian Kegiatan TAHUN2015

BULANFebuari Maret April Mei Juni

1 Memilih masalah penelitian

2 Melaksanakan studi literatur

3 Menyusun usulan penelitian

4 Seminar usulan penelitian

5 Melaksanakan uji validitas dan reliabilitas

6 Pengumpulan dan pengolahan data

7 Penyusunan skripsi dan bimbingan

8 Sidang skripsi

9 Revisi dan penyempurnaan

Page 24: Up melisa.docx

24

1.9 Sistematika Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang yang mendasari penulis

dalam menentukan topik yang akan dibahas dan menjadikannya sebagai judul

skripsi.

Bab ini meliputi uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan

penelitian, kegunaan penelitian, pembatasan masalah, dan kerangka pemikiran dan

hipotesis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tinjauan pustaka, yang menelusuri semua teori-teori yang

mendukung dan relevan dengan topik penelitian mengenai konsep umum

kompensasi, konsep lingkungan kerja, serta kinerja.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab III ini menjelaskan tentang objek penelitian, metode penelitian yang

digunakan, operasionalisasi variabel, jenis dan sumber data, teknik analisis data

serta tahap penelitian yang digunakan.

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai hasil serta pembahasan dari penelitian yang

secara khusus akan membahas mengenai pengaruh kompensasi dan lingkungan

kerja terhadap kinerja pegawai.

Page 25: Up melisa.docx

25

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merangkum penemuan utama penelitian ini dan menarik

kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan. Selain itu dalam bab ini akan

memuat saran-saran bagi pihak terkait khususnya yang berkaitan dengan pengaruh

kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Yayasan

Mathlaul Ulum.