Up melisa.docx
-
Upload
ikawa-harazuku -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
Transcript of Up melisa.docx
PROPOSAL PENELITIAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
organisasi baik organisasi bisnis maupun organisasi lainnya. Organisasi yang
mempunyai sumber daya melimpah, baik berupa bahan mentah, teknologi maupun
modal tidak ada artinya bila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang
berkualitas, yang dapat menentukan tingkat keunggulan bersaing antara
perusahaan satu dengan perusahaan lain.
Dalam memperoleh sumber daya manusia yang potensial tersebut,
diperlukan pengaturan yang memadai agar sumber daya manusia yang diperlukan
dapat membantu terlaksananya atau jalannya organisasi atau perusahaan. Dua hal
penting yang terkait dengan hal tersebut adalah kompensasi dan lingkungan kerja.
Penerapan sistem kompensasi yang baik bukan hanya penting untuk
karyawan saja, melainkan juga bagi organisasi atau perusahaan itu sendiri, karena
kebijakan kompensasi merupakan pencerminan dari upaya organisasi untuk
mempertahankan sekaligus mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki.
Bila organisasi tidak memperhatikan kompensasi bagi para pegawainya, maka
kemungkinan organisasi tersebut lambat laun akan kehilangan sumber daya
manusia potensialnya.
Kompensasi dikatakan penting bagi para pegawai karena besarnya
kompensasi merupakan cerminan atau ukuran penilaian dan penghargaan
terhadap kinerja karyawan itu sendiri. Besar kecilnya kompensasi diyakini dapat
1
2
mendorong prestasi kerja, motivasi dan kinerja sumber daya manusia pada sebuah
organisasi.
Apabila kompensasi diberikan secara tepat, maka pegawai akan
memperoleh kepuasan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Tetapi bila kompensasi yang diberikan tidak tepat atau kurang memadai, maka
prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja pegawai besar kemungkinan akan
mengalami penurunan.
Demikian pula dengan lingkungan kerja organisasi, oleh banyak pihak
sering dipandang salah satu suatu pekerjaan. Faktor yang penting dalam
mendapatkan keberhasilan, juga dapat menjadi faktor penyebab kegagalan dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan. Terutama lingkungan kerja yang bersifat psikologis.
Dampak dari sebuah lingkungan kerja dapat bersifat positif atau dapat pula
bersifat negatif. Apabila para pekerja merasakan adanya pengaruh yang positif
dari lingkungan kerja, maka pekerja tersebut akan terdorong untuk memiliki
moral yang lebih baik dalam melakukan pekerjaannya, dan ini berarti akan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan organisasi. Sebaliknya
apabila para pekerja merasa tidak nyaman dalam bekerja, maka besar
kemungkinan pekerja tersebut akan kehilangan konsentrasi, bahkan mengalami
kemerosotan moral yang mengakibatkan pemborosan-pemborosan atau
ketidakefektivan dalam bekerja.
Kinerja pada dasarnya adalah perilaku yang diperlihatkan oleh semua
individu sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh mereka. Kinerja merupakan
perwujudan kerja yang dilakukan oleh seseorang yang biasanya dipakai sebagai
3
dasar penilaian terhadap prestasi pegawai atau organisasi, oleh karenanya perlu
diupayakan agar kinerja organisasi tetap dapat terjaga bahkan terus meningkat.
Tinggi rendahnya kinerja pada dasarnya berkaitan dengan sistem pemberian
penghargaan yang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat mereka bekerja.
Dalam dunia pendidikan, guru dan pegawai lainnya merupakan sumber
daya manusia yang mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Pentingnya peranan guru dan pegawai lainnya dalam proses
pendidikan telah menimbulkan semacam keyakinan, bahwa tinggi rendahnya
kualitas pendidikan anak didik banyak ditentukan oleh kinerja para guru dan
tenaga kependidikan lainnya. Bila kita sepakat bahwa guru dan tenaga
kependidikan memegang peranan yang penting dalam proses pendidikan, maka
perhatian terhadap para guru dan SDM pendidikan lainnya tidak boleh diabaikan,
baik dalam segi kompensasi maupun lingkungan kerja.
Berdasarkan survai pendahuluan yang dilakukan di Yayasan Mathlaul
Ulum, penulis mencatat beberapa indikasi masalah terkait dengan kinerja para
SDM-nya, antara lain : sebagian pegawai merasa kecewa terhadap pemberian
kompensasi dari yayasan, tunjangan yang sering diberikan tidak tepat waktu atau
pembayarannya yang sering terlambat. Selain itu, mereka menilai bahwa sarana
dan fasilitas pembelanjaran yang ada tidak memadai, seperti ruang guru yang
sempit dan lembab, keterbatasan meja dan kursi, sehingga penyimpanan buku-
buku serta LKS tugas murid terpaksa harus berhimpitan. Demikian pula dengan
ruang staff keuangan yang sempit membuat kurang nyaman para pegawai.
4
Gambaran tentang sarana dan fasilitas belajar lebih lanjut dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 1.1
Jumlah Data Ruang Kelas
Jenis
Ruang
Jumlah ruang kelas asli (d) Jumlah ruang
yang
kondisinya
baik
Jumlah ruang
yang kondisinya
Rusak RinganUkuran
7x9m2
a
Ukuran
>63m2
b
Ukura
n
>63m2
c
Jumlah
d=a+b+c
Ruang
Kelas15 5 - 20 15 5
Sumber : Yayasan Mathlaul Ulum
Dari data diatas dapat dilihat bahwa terdapat sejumlah ruang kelas yang
kondisinya rusak sehingga berpotensi sebanyak 5 ruangan. Selain itu, ruangan
tersebut berada dekat dengan jalan, sehingga berpotensi mengganggu proses
belajar mengajar karena para guru tidak dapat mengajar dengan nyaman
dikarenakan kebisingan lingkungan.
Dengan melihat pada beberapa fenomena tersebut, maka penulis
memandang, bahwa kompensasi dan lingkungan kerja menjadi masalah yang
cukup menarik dan penting untuk dikaji lebih lanjut.
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis mengambil
judul dalam penelitian ini sebagai berikut: “PENGARUH KOMPENSASI DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA
YAYASAN MATHLAUL ULUM “.
5
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka
penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana kompensasi pada Yayasan Mathlaul Ulum?
2. Bagaimana lingkungan kerja pada Yayasan Mathlaul Ulum?
3. Bagaimana kinerja pegawai pada Yayasan Mathlaul Ulum?
4. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai pada Yayasan
Mathlaul Ulum?
5. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada
Yayasan Mathlaul Ulum?
6. Bagaimana pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja
pegawai pada Yayasan Mathlaul Ulum?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk mencari korelasi antara kompensasi
dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai. Adapun tujuan penelitian ini
adalah untuk:
1. Untuk mengetahui kompensasi pada Yayasan Mathlaul Ulum.
2. Untuk mengetahui lingkungan kerja pada Yayasan Mathlaul Ulum.
3. Untuk mengetahui kinerja pegawai pada Yayasan Mathlaul Ulum.
4. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai pada
Yayasan Mathlaul Ulum.
5. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai
pada Yayasan Mathlaul Ulum.
6
6. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap
kinerja pegawai pada Yayasan Mathlaul Ulum.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan
tentang manajemen, Khususnya berkenaan dengan Manajemen Sumber Daya
Manusia (SDM) antara lain yang berkaitan dengan kompensasi dan lingkungan
kerja serta kinerja pegawai.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Yayasan
Mathlaul Ulum sehingga mampu mengambil langkah-langkah tepat dalam upaya
meningkatkan kinerja melalui kompensasi dan lingkungan kerja.
1.5 Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini dilakukan agar tidak
menyimpang dari pokok permasalahan dan tujuan penelitian, maka responden
penelitian ini adalah para guru dan staff pegawai yang berada di lingkungan
Yayasan Mathlaul Ulum. Fokus penelitian adalah kompensasi dan lingkungan
kerja terhadap kinerja pegawai.
1.6 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.6.1 Kerangka Pemikiran
Sebuah organisasi memerlukan usaha yang dapat mewujudkan suatu
perubahan terhadap instansi, usaha yang dilakukan tak lepas dari peranan
7
manajemen yang baik, pengolahan manajemen yang baik diharapkan tujuan
perusahaan mudah tercapai sebagai mana mestinya.
Menurut Samsudin (2006:19) manajemen sebagai ilmu dan ada pula yang
berpendapat manajemen sebagai seni. Manajemen sebagai ilmu adalah kumpulan
pengetahuan yang logis dan sistematis. Manajemen sebagai seni adalah suatu
kreativitas pribadi yang disertai suatu keterampilan.
Salah satu hal yang penting bagi setiap orang yang bekerja dalam suatu
organisasi perusahaaan adalah kompensasi, kerena dengan kompensasi yang
diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhanya. Terutama pada guru dan
tenaga kependidikan lainnya akan memberikan peran positif dalam menjalankan
tugasnya, ditambah dengan adanya lingkungan kerja yang kondusif akan lebih
meningkatkan kinerja. Hal ini perlu diperhatikan bagi pihak yayasan khususnya
ketua yayasan agar kebutuhan tersebut bisa dirasakan oleh semua guru dan tenaga
kependidikan yang ada, karena jika tidak akan berdampak negatif terhadap kinerja
dan kurang semangat dalam mendidik para siswanya.
Menurut Hasibuan (2002:117), kompensasi adalah semua pendapatan yang
berbentuk uang atau barang, langsung atau tidak langsung yang diterima
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Bentuk-bentuk kompensasi adalah : finansial Langsung (direct financial
compensation) yaitu kompensasi yang terdiri dari bayaran (pay) yang diperoleh
seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus dan komisi.
Kompensasi finansial tidak langsung (indirect finansial compensation)
yaitu tunjangan yang meliputi semua imbalan finansial yang tidak tercakup dalam
8
kompensasi langsung. Sedangkan yang termasuk kompensasi tidak langsung
(kesejahteraan) dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu kesejahteraan yang
bersifat ekonomis, fasilitas dan pelayanan.
Lingkungan kerja atau kondisi kerja dalam suatu organisasi merupakan
salah satu faktor yang cukup penting dalam upaya peningkatan kinerja sehingga
kepuasan kerja karyawan tercipta. Jadi sewajarnya jika manajemen perusahaan
mempersiapkan kondisi kerja karyawan yang tepat supaya karyawan perusahaan
dapat bekerja dengan baik.
Menurut Sedarmayati (2001:1) mendefinisikan lingkungan kerja adalah
keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya
dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik
sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Lingkungan kerja terbagi
menjadi 2 yakni :
a. Lingkungan tempat kerja/Lingkungan kerja fisik (physical working
environment).
b. Suasana kerja/Lingkungan kerja non fisik (Non phyisical working
environment).
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang
terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara
langsung maupun scara tidak langsung.
Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni :
1. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan (Seperti: pusat
kerja, kursi, meja dan sebagainya).
9
2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut
lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya :
temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, kebersihan, pencahayaan,
kebisingan, musik, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang
berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun
hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan.
Kinerja seorang pegawai merupakan hal yang bersifat individual, karena
setiap Pegawai mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda dalam
mengerjakan tugasnya. Pihak manajemen dapat mengukur pegawai atas unjuk
kerjanya berdasarkan kinerja dari masing-masing pegawai. Kinerja adalah sebuah
aksi, bukan kejadian. Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan
bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Kinerja tergantung
pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh.
Wilson Bangun (2012 : 231) mendefinisikan kinerja adalah hasil pekerjaan
yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan, suatu
pekerjaan mempunyai persyaratan terntentu untuk dapat dilakukan dalam
mencapai tujuan yang disebut juga dengan standar pekerjaan. Kinerja pegawai
yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen sebagai berikut:
kuantitas dari hasil, kualitas dari hasil, ketepatan waktu dari hasil, kehadiran, dan
kemampuan bekerja sama.
Para pimpinan seyogyanya menyadari adanya perbedaan kinerja antara
satu pegawai dengan pegawai lainnya yang berada di bawah pengawasannya.
10
Walaupun pegawai-pegawainya bekerja pada tempat yang sama namun kinerja
mereka tidaklah sama, dan kompensasi dan lingkungan kerja adalah salah satu
faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai tersebut.
Untuk itu kompensasi dan lingkungan kerja sebagai dua faktor yang
dapat berpotensi mempengaruhi kinerja pegawai perlu ditegakkan dan dijaga
dengan baik, karena kedua hal ini dapat menentukan kinerja baik itu untuk
pegawai maupun untuk instansi. Jika kedua hal ini mendapat perhatian seksama
akan didapatkan berbagai keuntungan baik untuk masa kini dan masa yang akan
datang, organisasi tau perusahaan akan memperoleh keuntungan berupa
pencapaian tujuan dan bagi pegawai akan memperoleh kinerja yang tinggi.
Berdasarkan kerangka berpikir di muka, penelitian ini bahwa
kompensasi dam lingkungan kerja diduga memiliki pengaruh terhadap kinerja.
Gambar 1.1 Paradigma Penelitian
1.6.2 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 2002: 64). Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis
Lingkungan Kerja (X2)
Kinerja pegawai (Y)
Kompensasi (X1)
11
mengajukan hipotesis yaitu “Kompensasi dan Lingkungan Kerja
berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai ”.
Sedangkan yang menjadi sub-Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
a. Terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja.
b. Terdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja.
1.7 Metodologi Penelitian
1.7.1 Metode yang Digunakan
Penelitian ini merupakan suatu proses yang berawal dari kemauan atau
minat untuk mengetahui permasalahan tertentu yang selanjutnya berkembang
menjadi gagasan, teori dan konseptualisasi. Setiap penelitian mempunyai tujuan
dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga jenis yaitu yang
bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan (Sugiyono, 2012:8).
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Menurut Nasir
(2013:54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status suatu
kelompok manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekatang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
membuat gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dalam metode
deskriptif prosedur pemecahan masalah diteliti dengan mengembangkan keadaan
subyek atau obyek penelitian pada saat riset dilakukan dengan cara
mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis kemudian menarik sebuah
kesimpulan.
12
1.7.2 Variabel Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Kompensasi dan
Lingkungan kerja terhadap Kinerja Pegawai”, maka penulis membedakan variabel
penelitian ini menjadi dua yaitu :
1. Variabel Bebas (independen)
Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya.
Dalam hal ini adalah Kompensasi (X1) dan Lingkungan kerja (X2).
2. Variabel Terikat (dependen)
Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya.
Dalam hal ini adalah Kinerja Pegawai (Y) di Yayasan Mathlaul Ulum.
1.7.3 Operasionalisasi Variabel
Variabel yang akan diteliti adalah pengaruh kompensasi dan lingkungan
kerja terhadap kinerja pegawai. Adapun penjabaran operasionalisasi variabel
tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator SkalaKompensasi (X1)Hasibuan (2002:117)
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang, langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan
Kompensai Finansial Langsung
Kompensasi Finansial Tidak Langsung
- Upah/Gaji- Insentif
- Tunjangan- Fasilitas- Pelayanan
Ordinal
Lingkungan Kerja (X2)Sedarmayanti (2001:1)
Lingkungan Kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,
Lingkungan kerja fisik
- Penerangan cahaya di tempat kerja
- Temperatur/ suhu udara
Ordinal
13
lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok
Lingkungan kerja non fisik
- Tingkat Kelembaban di tempat kerja
- Sirkulasi udara di tempat kerja
- Tingkat Kebisingan di tempat kerja
- Bau tidak sedap di tempat kerja
- Tata warna di tempat kerja
- Dekorasi di tempat kerja
- Musik di tempat kerja
- Keamanan di tempat kerja
- Hubungan horizontal (hubungan dengan pimpinan)
- Hubungan vertikal (hubungan sesama antar pegawai)
Kinerja (Y) Wilson Bangun (2012:231)
Kinerja adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan, suatu pekerjaan mempunyai persyaratan terntentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan yang disebut juga dengan standar pekerjaan.
Kuantitas dari hasil
Kualitas dari hasil
Ketepatan
- Kemampuanmencapai target
- Tingkat ketercapaianProgram
- Kesesuaian hasilPekerjaan dengan standar kerja dan gaji
- Tingkat kesalahankerja
Ordinal
14
waktu dengan hasil
Kehadiran
Berkemampuan bekerja sama
- Kesesuaian waktudengan rencana
-Tingkatan Capaian target waktu
- Ketepatan waktukehadiran
- Tingkat kehadiran
-Koordinasi kerja
- Hubungan antar pegawai
1.7.4 Jenis Sumber Data
Sugiyono (2011:8) menjelaskan bahwa jenis data dalam penelitian dapat
dikelompokkan menjadi dua hal yang utama, yaitu data kualitatif dan kuantitatif.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2011:8) data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif
yang diangkakan. Adapun tahapan, klasifikasi jenis data, sumber data dan teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah :
Untuk mendukung penelitian ini, maka penulis melakukan pengumpulan data baik
primer maupun sekunder dengan cara sebagai berikut:
a. Data primer, yaitu data diperoleh dari penelitian melalui penyebaran
kuisioner kepada para guru mengenai kompensasi dan dan lingkungan kerja
terhadap kinerja pegawai pada Yayasan Mathlaul Ulum.
15
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku, literature, dan sumber
lainnya yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian masalah ini.
1.7.5 Tenik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi
yang relevan, akurat dan reliabel. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Studi pustaka (Library Research)
Yaitu melakukan penelitian secara langsung terhadap objek yang akan
diteliti sehingga data-data yang diperoleh merupakan sumber dari data yang
diteliti, dengan suatu harapan data ini nantinya dapat dipercaya.
2. Studi lapangan (Field Research)
Yaitu studi yang dilakukan dengan meninjau langsung pada instansi yang
dijadikan objek dalam penelitian ini, adapun cara pengumpulan data yang
dipergunakan adalah sebagai berikut:
a. Observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung di
tempat atau di lokasi instansi dengan melihat, mencatat atau mendata
kegiatan/ aktivitas-aktivitas terutama pada objek yang diteliti dalam
keadaan atau fenomena yang sesungguhnya dilaksanakan oleh instansi
yang terkait.
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2007:135). Dalam penelitian ini
16
kuesioner digunakan untuk mendapatkan jawaban yang digunakan untuk
keputusan keputusan dalam penelitian.
c. Wawancara
Wawancara merupakan proses pengumpulan data dan informasi dengan
melakukan tanya jawab antara pemberi informasi dan peneliti.Sehingga
memperoleh data yang relevan.
1.7.6 Metode Pengumpulan Data
Populasi
Menurut Sugiyono (2012:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/ subyek tertentu yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian, yang dijadikan
populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Yayasan Mathlaul Ulum
sebanyak 50 orang. Dengan demikian penulis dalam penelitian ini
memakai metode Sensus, karena objek yang diteliti hanya ada 50 orang
responden sehingga seluruh populasi dijadikan sasaran penelitian, hal ini
untuk lebih akurasinya data yang nantinya akan diolah.
Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik
pengumpulan sampel terhadap pegawai Yayasan Mathlaul Ulum ini
menggunakan probability sampling. Probability sampling adalah teknik
penarikan sampel yang memberika peluang atau kesempatan yang sama
bagi setiap unsur atau anggota untuk dipilih menjadi sampel. Mengingat
17
jumlah populasi tidak terlalu banyak, maka dalam peneliti ini dilakukan
sampling jenuh atau sensus Menurut Sugiyono (2012:85) sampling jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel.
1.7.7 Teknik Pengolahan Data
1.7.7.1 Pengukuran data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data diperoleh dari data primer.
Pengumpulan data primer dengan menggunakan instrument penelitian berupa
kuisoner yang disebar. Untuk mengukur data yang diperoleh dari kuisioner,
menulis menggunakan skala likert. Sekala Likert adalah skala yang digunakan
secara luas yang meminta responden menandai drajat persetujuan atau tidak
terhadap masing-masing item dari serangkaian pertanyaan. Perhitungan bobot
nilai kuisioner menggunakan skela Likert karena tiap jawaban mempunyai bobot
nilai yang bisa dihitung sehingga pegawai menjawab berdasarkan tingkat tertentu.
Begitu pula yang dikemukakan Sugiyono (2013:86) Skala Likert adalah untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang
fenomena sosial.
Berdasarkan penjelasan di atas, variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak ukur untuk menyusun item-item instrument yang berupa pertanyaan.
18
Tabel 1.3
Kategori Skala yang digunakan dalam Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
1.7.7.2 Pengujian Validitas
Menurut Sugiono (2007:102) validitas merupakan sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurannya. Dalam
pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor
tiap butir dengan skor total. Total merupakan jumlah tiap skor butir.
Menurut Masrun, dikutip dari Sugiono (2007:106) syarat minimum yang
dianggap memenuhi syarat adalah jika koefisien korelasi ( r ) adalah 0,3. Jadi jika
korelasi antar butir dan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen
dinyatakan tidak valid. Metode korelasi yang digunakan korelasi product moment,
dengan rumus sebagai berikut :
a. Penentuan nilai korelasi ( r )
Untuk menentukan nilai korelasi, digunakan rumus sebagai berikut :
r=n( Σ XY )−ΣXΣY
√ [n( ΣX 2 )−( ΣX )2 ] [n (ΣY 2 )−(ΣY )2 ]
19
Dimana : r = Koefisien validitas yang dicari
x = Skor yang diperoleh dari responden tiap item
y = Skor yang diperoleh dari responden
b. Penentuan uji signifikasi korelasi product moment
Untuk menentukan uji signifikasi korelasi product moment
menggunakan persamaan : (t hitung ) = r √n−2
√1−r 2
c. Kaidah Keputusan
Nilai t hitungyang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel
dengan tingkat α tertentu dan derajat bebes sebesar n-2 kaidah keputusan
diambil dengan kaidah sebagai berikut :
Jika t hitung>t tabel maka alat ukur yang digunakan VALID
Jika t hitung< t tabel maka alat ukur yang digunakan TIDAK VALID
1.7.7.3 Pengujian Reliabilitas
Uji Reliabilitas menunjukan adanya suatu pengertian bahwa suatu
instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data
karena instrument tersebut adalah sudah baik (Arikunto, 2002:171). Rumus Alpha
digunakan untuk mencari reliabilitas instrument dan skornya bukan 1 dan 0,
misalnya angket atau soal bentuk uraian (Arikunto, 2002).
Berdasarkan skala pengukuran dari item pertanyaan yang telah
dioperasionalisasikan, maka untuk menguji reliabilitas ini penulis menggunakan
Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach’s (∝ataur s ), dengan rumus sebagai berikut
:
20
Penentuan Nilai Korelasi
r= k( k−1 ) [1−
∑i=1
k
❑si2
s t2 ] (Sugiono, 2007)
Persamaan untuk menghitung nilaisi2 dan st
2 menggunakan rumus :
Si2= JKi
n− JKs
n2dan
St2=
∑ X i2
n−
(∑ X t )2
n2......... (Sugiono, 2002:276)
Atau untuk mencari rumus varians, bisa juga dengan menggunakan :
s2= 1(n−1 ) ∑i=1
n
( x i−x )❑2
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
si2 = Varians dari item ke-i
st2 = Adalah total varians dari keseluruhan
k = Jumlah item pertanyaan
Jki = Jumlah kuadrat dari seluruh skor tiap item
JKs = Jumlah kuadrat dari jumlah skor tiap item
Xt = Skor dari masing-masing responden
x i = Skor yang diperoleh responden ke-i
x = Rata – rata
Penentuan nilai t hitung
Untuk menentukan t hitung menggunakan persamaan :
21
(t hitung ) = r √n−2
√1−r 2 ( Sugiono, 2007)
Kaidah Keputusan
Nilai t hitung yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel dengan
tingkat tertentu dan derajat bebas (dk) sebesar n-2. Kaidah keputusan diambil
dengan kaidah sebagai berikut :
a. Jika t hitung>t tabel , maka alat ukur yang digunakan RELIABEL
b. Jika t hitung<t tabel , maka alat ukur yang digunakan TIDAK RELIABEL
1.7.7.4 Teknik Analisis Data regresi berganda
Analisis regresi linier berganda adalah merupakan model hubungan antara
variable terikat (y) dan variable bebas (X1) dan (X2). Analisis regresi berganda ini
menurut Sugiyono (2012:275), adalah :Analisis linier berganda digunakan oleh
peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya)
variable dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai
factor predictor dimanipulasi (diturunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda
akan dilakukan bila jumlah variable independennya minimal dua.
Y = α + b1X1 + bX2 + e
Keterangan :
Y = variable terikat α = konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y (X1, X2
= 0)X1 = variable bebas X1 (kompensasi)
X2 = variable bebas X2 (lingkungan kerja)
b1 = koefisien regersi berganda antara X1 terhadap Y ,X2 dianggap konstan.
22
B2 = koefisien regresi berganda antara X2 terhadap Y , X1 dianggap konstan.e = pengaruh factor lain
1.7.8 Pengujian Hipotesis
Untuk keperluan penelitian ini penulis mengajukan rancangan pengujian
hipotesis sebagai berikut:
H 0 : ρ=0 :tidak terdapat pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap
kinerja pegawai pada Yayasan Mathlaul Ulum.
H 1: ρ≠ 0 : Terdapat pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap
kinerja pegawai Yayasan Mathlaul Ulum.
Pengujian atas hipotesis dengan menggunakan uji F dilakukan untuk
menentukan apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak. Dengan
langkah pengujian sebagai berikut:
1. Menentukan Fhitung dengan menggunakan statistik uji F dengan rumus
statistik.
2. Menentukan model keputusan statistik uji F. Asumsi pengujian sebagai
berikut:
Interval keyakinan (level of signification)
Kaidah keputusan:
H0 ditolak, jika |Fhitung|>F tabel (1−0,5 α, n−2)
H0 diterima, jika |Fhitung|<F tabel (1−0,5 α, n−2)
Sedangkan uji t dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Uji signifikan terhadap hipotesis dilakukan dengan rumus :
23
2. Menentukan model keputusan dengan statistic uji t, dengan asumsi pengujian
sebagai berikut : H0 ditolak jika thitung> ttabel (0,5α:n-2)
3. Analisis regresi kompensasi terhadap kinerja:
H0 : β = 0, artinya kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
H1 : β ≠ 0, artinya kompensasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
4. Analisis regresi lingkungan kerja :
H0 : β = 0, artinya lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
H1 : β ≠ 0, artinya lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
1.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Yayasan Mathlaul Ulum, waktu yang
digunakan dalam melaksanakan penelitian ini dimulai pada bulan Febuari 2015.
Berikut uraian rencana kegiatan yang akan dilakukan.
Tabel 1.4
Jadwal dan Waktu Penelitian
No Uraian Kegiatan TAHUN2015
BULANFebuari Maret April Mei Juni
1 Memilih masalah penelitian
2 Melaksanakan studi literatur
3 Menyusun usulan penelitian
4 Seminar usulan penelitian
5 Melaksanakan uji validitas dan reliabilitas
6 Pengumpulan dan pengolahan data
7 Penyusunan skripsi dan bimbingan
8 Sidang skripsi
9 Revisi dan penyempurnaan
24
1.9 Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang yang mendasari penulis
dalam menentukan topik yang akan dibahas dan menjadikannya sebagai judul
skripsi.
Bab ini meliputi uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, pembatasan masalah, dan kerangka pemikiran dan
hipotesis.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tinjauan pustaka, yang menelusuri semua teori-teori yang
mendukung dan relevan dengan topik penelitian mengenai konsep umum
kompensasi, konsep lingkungan kerja, serta kinerja.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Bab III ini menjelaskan tentang objek penelitian, metode penelitian yang
digunakan, operasionalisasi variabel, jenis dan sumber data, teknik analisis data
serta tahap penelitian yang digunakan.
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan mengenai hasil serta pembahasan dari penelitian yang
secara khusus akan membahas mengenai pengaruh kompensasi dan lingkungan
kerja terhadap kinerja pegawai.
25
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merangkum penemuan utama penelitian ini dan menarik
kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan. Selain itu dalam bab ini akan
memuat saran-saran bagi pihak terkait khususnya yang berkaitan dengan pengaruh
kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Yayasan
Mathlaul Ulum.