UNIVERSITAS INDONESIA PERAN ORANG TUA TERHADAP …
Transcript of UNIVERSITAS INDONESIA PERAN ORANG TUA TERHADAP …
UNIVERSITAS INDONESIA
PERAN ORANG TUA TERHADAP PEMILIHAN
BAHAN BACAAN ANAK
STUDI KASUS : PERPUSTAKAAN RIMBA BACA
JURNAL
Ditujukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Humaniora
SITI KHOIRIYAH USWAH
1206253306
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS INDONESIA
JANUARI 2016
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
2
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
3
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
4
Peran Orang Tua Terhadap Pemilihan Bahan Bacaan Anak
Studi Kasus : Perpustakaan Rimba Baca
Siti Khoiriyah Uswah, Taufik Asmiyanto
Program Studi Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia E-mail: [email protected]
Abstrak Penelitian ini membahas mengenai bagaimana peran orang tua dalam pemilihan bahan bacaan anak di Perpustakaan Rimba Baca yang bertujuan untuk menggambarkan bagaimana peran orang tua terkait kebebasan anak dalam memilih bahan bacaan yang disukainya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Fokus pembahasan yaitu dengan menganalisis peran orang tua serta beberapa aspek seperti latar belakang pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, serta cara berkomunikasi orang tua yang kemudian dikaitkan dengan preferensi pemilihan bahan bacaan anak. Hasil penelitian ini yaitu, baik secara langsung maupun tidak langsung, orang tua memiliki peran besar dalam proses pemilihan bahan bacaan anak. Salah satu peran yang dilakukan orang tua yaitu seringnya orang tua mengajak anaknya untuk pergi ke perpustakaan dan memperkenalkan berbagai jenis bahan bacaan. Dalam proses pemilihannya di Perpustakaan Rimba Baca, tidak semua orang tua memberikan kebebasan secara langsung kepada anaknya untuk memilih suatu bahan bacaan tertentu, melainkan dengan membimbing, mengawasi serta memberi saran terhadap suatu bahan bacaan yang bagus menurut orang tua informan. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan peran setiap orang tua menyebabkan perbedaan jenis bahan bacaan yang dipilih dan diminati oleh anak. Kata Kunci: Pemilihan buku; buku anak; orang tua; minat membaca
Abstract
This research discusses the role of parents toward children reading material selection at Rimba Baca Library. The purpose of this research is to describe how the role of parents related to children’s freedom for selecting reading material. This research is done by applying qualitative approach and case study method. The focus of the discussion is to analyze the role of parents as well as some aspects such as the educational background of parents, occupation, and the way they communicate and relate them with the selection of reading material preferences. The result showed that, either directly or indirectly, parents have a major role in the process of children reading material selection. One of the role of the parents is they often encourage their children to go to the library and introduce various types of reading materials. In reading material selection process at Rimba Baca Library, not all parents give the freedom for their children to choose their reading materials, but also by guiding, supervising and providing advice on a good reading materials. It can be concluded that the difference in the role of each parent cause different types of reading materials chosen and preferred by children. Keywords: Book Selection; Children Books; Parents; Reading Interest
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
5
Pendahuluan
Pemilihan bahan bacaan merupakan suatu langkah utama yang dilakukan sebelum
seseorang membaca. Pemilihan bahan bacaan ini tentu didasari karena adanya ketertarikan,
keingintahuan, dan rasa penasaran seseorang terhadap suatu bahan bacaan. Bagi anak-anak,
kegiatan pemilihan bahan bacaan merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan. Hal
tersebut didukung oleh pernyataan Bunanta (2004:11) yaitu, tahap pemilihan buku bacaan
merupakan tahap terpenting untuk membangun rasa cinta anak terhadap buku.
Sebelum melakukan pemilihan bahan bacaan, tentu orang tua harus terlebih dahulu
memperkenalkan bahan-bahan bacaan dan menarik minat anak dalam membaca. Bagaimana
langkah tersebut dilakukan, yaitu tergantung dari masing-masing orang tua. Ada beberapa
orang tua yang memperkenalkannya dengan cara mengajak ke perpustakaan, ke toko buku,
membelikan buku setiap bulannya, bahkan menceritakan isi buku tersebut dengan tujuan
untuk membuat anak penasaran dan pada akhirnya membaca sendiri. Namun, ada pula orang
tua yang melakukannya dengan cara membaca setiap harinya di depan anak agar ditiru,
memberikan nasihat-nasihat, memerintahkan untuk membaca buku ataupun dengan
memaksa.
Sehubungan dengan hal tersebut, untuk menarik minat anak dalam membaca dan
memilih bahan bacaan, beberapa orang tua memilih untuk mengatur serta menentukan bahan-
bahan bacaan untuk anaknya. Sedangkan sebagian lainnya memilih untuk membebaskan
anaknya dalam memilih bahan bacaan yang disukainya. Namun, meskipun orang tua
membebaskan anaknya dalam memilih bahan bacaan, mereka pasti tetap memiliki peran
tersendiri di dalamnya. Secara tidak langsung, keseharian, pekerjaan, latar belakang
pendidikan, cara berkomunikasi orang tua pun memberikan pengaruh yang cukup besar bagi
minat anak dalam memilih bahan bacaan.
Peran orang tua di sini tidak hanya terpaku pada bagaimana orang tua membimbing
anaknya dalam memilih dan menentukan bahan bacaannya, melainkan juga bagaimana orang
tua dapat mengkomunikasikan suatu hal dan membangun minat dan kesukaan anak, sehingga
anak tersebut cenderung untuk memilih bahan bacaan tertentu. Pada penelitian ini, peran
orang tua dalam pemilihan bahan bacaan anak menjadi fokus utamanya. Peran orang tua
dalam penelitian ini dikaitkan dengan latar belakang orang tua, serta komunikasi yang
dilakukan sehingga anak memilih suatu bahan bacaan tertentu.
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Rimba Baca Jakarta Selatan. Alasan
pemilihan lokasi penelitian yaitu karena perpustakaan ini merupakan perpustakaan khusus
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
6
untuk anak yang memiliki banyak kegiatan yang melibatkan orang tua dan anak. Selain itu,
setiap anak yang datang ke perpustakaan ini selalu diantar oleh orang tua mereka. Orang tua
juga aktif dalam mengikuti dan membimbing anaknya ketika berada di Perpustakaan Rimba
Baca. Perpustakaan ini juga cukup menarik karena anggota perpustakaan di sini merupakan
kalangan menengah ke atas, sehingga akan terdapat banyak latar belakang, pekerjaan serta
cara atau peran yang berbeda-beda yang dilakukan orang tua untuk anaknya.
Terkait dengan hal tersebut, tema peran orang tua dalam pemilihan bahan oleh anak
ini sangat perlu untuk dikaji lebih jauh, karena anak masih dalam tahap pertama dalam proses
belajar, dan untuk memperoleh pengetahuan, seorang anak tentu memerlukan media berupa
bahan bacaan. Mengapa dikaitkan dengan peran orang tua yaitu, karena orang tua merupakan
sumber pembelajaran pertama bagi anak dan sebagai tempat pertama kalinya anak memahami
hal-hal baru di sekitarnya. Oleh karena itu, segala tindakan yang dilakukan oleh anak sendiri
merupakan hasil dari apa yang dilakukan serta diajarkan orang tuanya selama ini. Masalah
tersebut kemudian dikemukakan dalam bentuk pertanyaan, yaitu “Bagaimana peran orang tua
dalam membimbing anak untuk memilih suatu bahan bacaan?”, dan dari pertanyaan tersebut
dapat dilihat bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana peran
yang dilakukan orang tua terkait dengan kebebasan anak dalan memilih bahan bacaan yang
disukainya.
Tinjauan Teoritis
Pada Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 60
disebutkan bahwa: (1) Setiap anak berhak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran
dalam rangka pengembangan pribadinya sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat
kecerdasannya. (2) Setiap anak berhak mencari, menerima, dan memberikan informasi sesuai
dengan tingkat intelektualitas dan usianya demi pengembangan dirinya sepanjang sesuai
dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.
Berdasarkan undang-undang tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap anak
merupakan penerus bangsa yang memerlukan bimbingan dan arahan. Orang tua sebagai
orang dewasa pertama yang dikenal oleh anak memiliki tanggung jawab yang besar,
termasuk dalam proses belajarnya. Oleh karena itu, pemilihan bahan bacaan juga merupakan
salah satu hal penting yang dapat dilakukan dalam proses pengembangan intelektualitas anak,
sehingga anak tumbuh dengan karakter yang baik dengan pengetahuan yang tidak terbatas.
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
7
Menurut Edwards, (2004) pemilihan bacaan dan buku anak harus mempertimbangkan
faktor budaya karena anak dibesarkan dan belajar tidak dalam kevakuman budaya. Yang
dimaksudkan budaya disini adalah bagaimana keadaan lingkungan sang anak, misalnya
lingkungan keluarga terutama orang tua.
Dalam pemilihan bahan bacaan anak menurut Mohr (2006), terdapat beberapa
preferensi atau yang lebih sering dikenal sebagai alasan anak untuk memilih suatu bahan
bacaan tertentu, yaitu: (1) Karakteristik bahan bacaan anak, mencakup segala hal yang
terdapat pada fisik suatu bahan bacaan tertentu, misalnya sampul, judul, gambar dan ilustrasi
bahan bacaan, panjang isi bahan bacaan, ukuran, bentuk. (2) Jenis bahan bacaan anak, yang
terdiri dari fiksi dan non fiksi, yang kemudian terbagi lagi menjadi buku bacaan bergambar,
komik, sastra tradisional, fantasi modern, fiksi realistis, fiksi sejarah, puisi, buku informasi
dan buku biografi. (3) Strategi pencarian dan pemilihan bahan bacaan anak, misalnya dengan
melihat siapa nama pengarang yang diinginkan, judul, serta buku seri keberapa yang
dibutuhkan. (4) Perbedaan gender yang mempengaruhi jenis bahan bacaan yang disukai (5)
Aspek-aspek yang berkembang dalam diri anak, seperti aspek kognitif, fisik, bahasa, sosial-
emosi (Piaget dalam Santrock, 2011). (6) Kemampuan anak yang terus berkembang seiring
dengan bertambahnya pengalaman. (7) Motivasi dan minat, yang nantinya akan berkembang
menjadi suatu cita-cita bagi anak.
Mendukung penjelasan yang dibuat oleh Mohr (2006) di atas, Rachman (1985: 20)
mengungkapkan bahwa pemilihan bahan bacaan anak juga dipengaruhi oleh minat yang
dimilikinya, dan minat itu sendiri dipengaruhi oleh aspek-aspek sosiologis, misalnya: (1)
Pekerjaan orang tua atau wali. (2) Pendidikan orang tua atau wali. (3) Kebiasaan dan
perhatian orang tua atau wali yang mengacu pada pembinaan minat baca. (4) Tersedianya
sarana bacaan di lingkungan keluarga. (5) Lingkungan tempat tinggal, dan (6) Kebiasaan
serta kegemaran teman sepergaulan
Berdasarkan penjelasan di atas, meskipun banyak sekali faktor-faktor yang menjadi
alasan mengapa seorang anak memilih suatu bahan bacaan tertentu, orang tua tetap menjadi
orang yang paling berpengaruh bagi anak. Beberapa aspek dalam preferensi pemilihan bahan
bacaan seperti aspek perkembangan anak, kemampuan, serta motivasi dan minat secara
langsung merupakan pengaruh dari peran orang tuanya selama ini.
Menurut Allington (2006: 62) dalam Jensen (2010), pemilihan bahan bacaan yang
dilakukan oleh seseorang dalam kegiatannya membaca sangat terkait dengan minat yang
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
8
dimilikinya. Allington juga mengatakan bahwa kegiatan pemilihan bahan bacaan merupakan
suatu hal yang penting yang dapat mempengaruhi pengembangan minat baca seseorang.
Dengan adanya minat terhadap suatu bahan bacaan tertentu, seorang anak tentu akan lebih
tertarik untuk membaca. Bahkan juga akan membuat anak mampu membaca bahan bacaan
yang lebih rumit untuk anak seusianya. Oleh karena itu, peran orang tua sangat diperlukan.
Peran orang tua tidak hanya berkisar pada pengawasan saja melainkan juga pada motivasi
pemilihan bahan bacaan, bimbingan serta dorongan mengapa seorang anak lebih cenderung
memilih bahan bacaan tertentu. Pengaruh-pengaruh tersebut nantinya akan mendorong
anaknya untuk memilih salah satu jenis bahan bacaan sesuai dengan minat mereka.
Dari beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya, disimpulkan bahwa anak akan
lebih menyukai bahan bacaan yang mengandung humor, cerita hewan, cerita anak-anak yang
mencerminkan dirinya, petualangan, fiksi dongeng, dan dengan jenis bahan baacaan seperti
fiksi modern, fiksi realistis, misteri, buku berseri (semua jenis buku) dan buku informasi
(Childress, 1985; Hall & Coles, 1999) dalam Harris (2008).
Terkait dengan hal tersebut, (Muktiono, 2003:84) menjelaskan bahwa terdapat
beberapa hal utama dalam membangun kecintaan anak terhadap buku:
1. Orang tua perlu memberi contoh dengan menyediakan waktu membaca setiap hari.
2. Diskusikan buku yang baik dengan anak. Luangkan waktu untuk pergi ke toko buku
bersama anak setiap minggu.
3. Pemaksaan anak membaca dengan menentukan jadwal membaca yang kaku sangat
tidak disarankan. Tugas orang tua hanya memberikan kesempatan kepada anak agar
cinta membaca dengan memberinya teladan dan menyediakan buku.
4. Biarkan anak membaca buku yang mereka senangi. Karena anak perlu
mengembangkan kecintaannya membaca terlebih dahulu.
5. Membelikan buku yang sesuai dengan kegemaranya, misalnya jika anak menyukai
playstation, maka orang tua dapat membelikan buku mengenai playstation.
6. Kesukaan anak dalam membaca bisa dimulai dari usia berapa saja. Oleh karena itu
jika anak masih kurang suka membaca maka teruslah dalam memberikan teladan,
karena siapa tahu, anak akan mulai menyukai membaca kelak.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, biasanya seorang anak cenderung meniru orang
tuanya, baik itu tingkah laku, hobi, serta minatnya. Hal tersebut karena orang tualah yang
paling dekat dan sering berinteraksi dengan anak. Selain itu, orang tualah yang pertama
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
9
kalinya mengajarkan berbagai macam hal dalam kehidupan anak sehari-hari. Secara sadar
atau tidak sadar, seorang anak tentu menjadikan orang tua sebagai role model.
Dalam hal pemilihan bahan bacaan, orang tua juga bisa menjadi role model bagi
anaknya. Orang tua yang gemar membaca kemungkinan besar akan menularkan
kegemarannya membaca kepada anak, karena orang tua akan lebih sering mencontohkan
kegiatan membaca kepada anaknya, serta mengajak anaknya untuk pergi mencari bahan
bacaan, baik itu di perpustakaan maupun di toko buku.
Salah satu contoh, misalnya bahan bacaan yang lebih sering dibeli dan disediakan
orang tua merupakan bahan bacaan sains, maka anak kemungkinan besar juga akan menyukai
bahan bacaan sains. Sedangkan apabila orang tua lebih senang membaca bahan bacaan
berupa majalah, maka anak juga akan cenderung memilih bahan bacaan yang ringan seperti
majalah.
Bunanta (2004: 85) menjelaskan bahwa terdapat hal lain yang mampu menjadikan
peran orang tua lebih mempengaruhi anak dalam meningkatkan minat bacanya, yaitu
kegiatan mendongeng. Menurutnya, orang tua harus mau meluangkan waktu untuk bercerita
atau membacakan buku pada anak secara teratur setiap hari, meskipun hanya sebentar. Hal
tersebut nantinya akan menyebabkan anak akan merasa penasaran terhadap bahan bacaan,
dan pada akhirnya akan mencoba untuk membaca sendiri.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif untuk mendeskripsikan
secara jelas bagaimana peran orang tua dalam pemilihan bahan bacaan yang dilakukan oleh
anak. Menurut Creswell (2010), penelitian kualitatif adalah metode-metode untuk
mengeksplorasi dan memahami makna yang berasal dari individu maupun kelompok
mengenai masalah sosial atau masalah seseorang. Metode kualitatif ini menjadikan seorang
peneliti itu menjadi instrumen kunci dalam penelitiannya.
Penelitian ini dilakukan dengan mewawacarai orang tua serta anak dan mengamati
tindakan anak dalam memilih bahan bacaan di Perpustakaan Rimba Baca. Kegiatan
wawancara orang tua secara langsung dilakukan untuk mengetahui bagaimana peran orang
tua dalam pemilihan bahan bacaan. Selain itu, peneliti juga akan melihat serta menganalisis
dokumen terkait, seperti daftar peminjaman bahan bacaan di Perpustakaan Rimba Baca.
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
10
Seluruh hasil penelitian yang berupa laporan kegiatan dideskripsikan secara rinci dengan
metode penelitian kualititatif.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan
secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, institusi atau gejala-gejala
tertetu. Lokasi penelitian ini adalah di Perpustakaan Rimba Baca, Jakarta Selatan selama
kurun waktu dua bulan, yaitu pada bulan Oktober dan November. Dengan melakukan
wawancara kepada informan, peneliti berusaha untuk menganalisis peran yang dilakukan
orang tua dalam pemilihan bahan bacaan. Peran orang tua tersebut merupakan suatu proses
yang dilakukan secara bertahap, mulai anak masih berusia sangat kecil sampai pada saat ini,
peneliti mencoba menganalisis hal tersebut dengan melakukan wawancara secara mendalam
kepada informan. Data tambahan berupa hasil wawancara dengan anak juga membantu
peneliti dalam mengamati dan menanalisis pertanyaan penelitian tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti menentukan informan dengan menggunakan teknik
purposive sampling, artinya dengan memilih narasumber yang terkait secara langsung dan
memiliki karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan peneliti. Peneliti akan memilih
informan yaitu orang tua dan anak yang memiliki interaksi yang baik ketika berada di
Perpustakaan Rimba Baca, yaitu orang tua yang ikut membantu anaknya dalam pemilihan
bahan bacaan dan berada di dekat anaknya untuk mengawasi dan membimbing ketika sedang
membaca. Anak yang menjadi informan yaitu anak-anak berusia 6-12 tahun yang sudah
menjadi anggota dalam Perpustakaan Rimba Baca dan sering mengunjungi perpustakaan
tersebut.
Tabel 1. Data Informan di Perpustakaan Rimba Baca
No. Nama Umur Keterangan Informan 1. Ibu Diana 44 tahun Ibu dari Dion 2. Ibu Anita 40 tahun Ibu dari Riyan 3. Ibu Salma 37 tahun Ibu dari Putri 4. Dion 7 tahun Anak dari Ibu Diana 5. Riyan 12 tahun Anak dari Ibu Anita 6. Putri 6 tahun Anak dari Ibu Salma
Bahasan dan Analisis
Ketika sedang melakukan pemilihan bahan bacaan, seorang anak tentu memiliki
alasan untuk menentukan pilihannya terhadap satu bahan bacaan. Pendapat tersebut
dikemukan oleh Mohr (2006) dalam jurnalnya yang berjudul Children’s Choices for
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
11
Recreational Reading: A Three-Part Investigation of Selection Preferences, Rationales, and
Processes. Dalam jurnal tersebut, dikatakan bahwa seseorang anak memiliki tujuh preferensi
dalam melakukan pemilihan bahan bacaan.
Dari beberapa preferensi terkait pemilihan bahan bacaan yang dilakukan oleh anak,
tentu orang tua tetap memiliki peran yang besar dalam pembentukan minat anaknya terhadap
suatu hal. Hal tersebut dikarenakan orang tua adalah tokoh pembelajaran pertama bagi anak.
Anak bahkan bisa saja menjadikan orang tua sebagai role model untuknya. Untuk mengetahui
bagaimana peran orang tua dari informan tersebut di atas. Peneliti akan membahas satu per
satu sesuai dengan preferensi yang dikemukakan oleh Mohr (2006).
1. Karakteristik bahan bacaan
Bagi Dion, karakteristik suatu bahan bacaan sangat mempengaruhi minatnya untuk
memilih bahan bacaan tersebut. Ia lebih menyukai bahan bacaan yang memiliki banyak
gambar seperti pada komik. Menurutnya, bahan bacaan yang mengandung banyak gambar
akan lebih asik untuk dibaca. Bahan bacaan bergambar yang dipilih Dion juga biasanya
merupakan komik dari tokoh kartun yang ada pada film, misalnya komik Doraemon, komik
Smurf, dan komik Asterix: The Land of the Gods. Ketertarikan Dion dalam memilih komik
dipengaruhi oleh Ibu Diana. Hal tersebut disebabkan karena ketika Dion diajak oleh orang
tuanya pergi ke toko buku, orang tuanya lebih sering mengusulkan Dion untuk membaca
komik. Bahkan untuk buku-buku sains, Ibu Diana juga lebih sering memberikan bahan
bacaan berupa komik.
Jika dikaitkan dengan pendapat Muktiono (2003), Ibu Diana sudah melakukan upaya
penumbuhan minat baca anaknya dengan memanfaatkan waktu luang untuk pergi ke toko
buku, dan memperkenalkan bahan bacaan yang memang disenangi oleh anaknya, yaitu
komik. Ibu Diana berupaya untuk mengembangkan rasa cinta anaknya terhadap kegiatan
membaca terlebih dahulu, baru kemudian mulai diperkenalkan dengan bahan bacaan yang
sedikit lebih rumit, misalnya dengan memperkenakan bahan bacaan sains dengan media
berupa komik.
Berbeda dengan Riyan dan Putri yang tidak terlalu menyukai komik untuk dibaca.
Riyan biasanya memilih bahan bacaan berdasarkan judul dan isinya. Ia tidak terlalu
memikirkan bagaimana gambar yang ada pada bahan bacaan yang dipilihnya. Meskipun
begitu, bukan berarti Riyan tidak memilih bahan bacaan berdasarkan gambar sampul. Bahan
bacaan yang lebih sering dibacanya adalah bahan bacaan berbahasa Inggris. Menurutnya, teks
bahasa Inggris lebih menarik untuk dibaca. Dapat disimpulkan bahwa bahasa Inggris bukan
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
12
masalah untuk dibaca olehnya. Hal tersebut dikarenakan Ia terkadang menggunakan bahasa
Inggris untuk berkomunikasi dengan ibunya.
Orang tua Riyan tidak memiliki peran yang begitu banyak dalam mempengaruhi
pengembangan minat Ryan terhadap suatu bahan bacaan. Orang tua Riyan hanya melakukan
pengenalan bahan bacaan dengan membacakan cerita-cerita dongeng ketika Riyan masih
kecil. Selebihnya, orang tua Riyan hanya memfasilitasi Riyan untuk dapat pergi ke
Perpustakaan Rimba Baca dan mengawasi anaknya untuk beberapa kali. Minat Riyan untuk
membaca suatu buku tertentu lebih banyak dipengaruhi oleh bagaimana cara orang tuanya
mengatur dan membimbing keseharian Riyan, seperti melarang Riyan untuk bermain di
lingkungan rumahnya yang kemudian menyebabkan Riyan lebih memilih bahan bacaan yang
bertemakan petualangan untuk mencari keseruan tersendiri melalui bahan bacaan.
Sedangkan Putri, Ia lebih senang memilih bahan bacaan yang memiliki gambar besar
dan tulisan yang tidak terlalu banyak. Biasanya Putri memilih bahan bacaan dengan gambar
sampul seorang putri atau barbie. Selain berdasarkan gambar, biasanya Putri memilih bahan
bacaan Islami. Orang tua Putri yang mendidiknya secara Islami dan menyekolahkannya ke
sekolah Islam membuat Putri juga tertarik dengan bahan bacaan Islam, misalnya buku cerita
nabi ataupun buku-buku akhlak. Terkadang, Putri juga membaca buku yang menjelaskan
profesi kedokteran, tentunya dengan gambar menarik seperti barbie.
2. Jenis bahan bacaan anak
Jenis-jenis bahan bacaan anak mencakup buku bacaan bergambar, komik, sastra
tradisional/cerita rakyat, fantasi modern, fiksi realistis, fiksi sejarah, puisi, buku informasi
yang berisi pendidikan dan pengetahuan, serta buku biografi. Ketiga anak pada penelitian ini
cenderung menyukai buku-buku fiksi yaitu buku cerita komik, cerita petualangan dan cerita
fantasi.
Berdasarkan analisis peneliti, Dion lebih menyukai buku-buku cerita yang berkaitan
dengan gambar atau dapat dilihat secara visual dengan bentuk dan warna-warna yang
menarik. Pada komik Smurf dan Asterix: The Land of the Gods, ditampilkan bagaimana
kecanggihan komputer dapat menciptakan animasi 3 Dimensi yang begitu menarik. Secara
tidak langsung Dion mengaku bahwa Ia juga merasa cukup antusias dengan segala hal yang
berkaitan dengan teknologi. Bahkan Ia mengaku sudah banyak mengerti mengenai istilah –
istilah pemrograman di komputer.
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
13
Minat yang dimiliki oleh Dion ini dapat dikatakan merupakan pengaruh dari ayahnya
yang memang bekerja sebagai karyawan swasta di bidang Teknologi Informasi. Tidak jarang
ayahnya mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan kantornya di rumah.
Meskipun ayah Dion tidak secara langsung mengajarkan anaknya, Dion mampu mencari tahu
sendiri bagaimana untuk belajar hal-hal yang berkaitan dengan Teknologi Informasi.
Sedikit berbeda dengan Riyan, Ia lebih senang memilih bahan bacaan yang berjenis
fiksi. Bahan bacaan yang lebih diminatinya biasanya berupa cerita petualangan. Hal tersebut
karena orang tua Riyan jarang mengizinkan Riyan bermain di luar bersama teman-temannya.
Jika dikaitkan dengan pernyataan Bunanta (2004) mengenai jenis bahan bacaan, fiksi
petualangan termasuk ke dalam jenis bahan bacaan anak fiksi realistis. Hal tersebut karena
fiksi petualangan cukup dekat dengan kehidupan nyata.
Orang tua Riyan mengakui bahwa mereka sering mengajak Riyan untuk pergi ke luar
negeri. Namun, untuk bermain bersama teman-teman di luar rumah bisa dikatakan jarang
sekali. Lingkungan rumah Riyan yang merupakan kawasan perumahan elit menjadikannya
sulit untuk bersosialisasi dengan tetagga sekitarnya. Bahkan Riyan sendiri tidak mengetahui
apakah ada anak seusianya di lingkungan rumahnya. Riyan lebih sering menghabiskan waktu
di rumah ataupun di Perpustakaan Rimba Baca bersama adiknya, Ilman.
Sedangkan Putri lebih memilih bahan bacaan berjenis fiksi berupa cerita fantasi.
Karena kebanyakan buku berupa cerita fantasi menceritakan kehidupan manusia dengan
tokoh seorang putri ataupun barbie. Selain bahan bacaan fiksi, Putri yang bercita-cita menjadi
seorang dokter ini mulai tertarik dengan buku-buku mengenai apa saja tugas yang dilakukan
oleh dokter ataupun buku-buku mengenai bagaimana cara mengasuh anak dengan tokohnya
yaitu barbie. Minat yang dimiliki Putri ini secara tidak langsung terpengaruh dari ibunya
yang memang bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit.
Ibu Salma sering menceritakan tentang pekerjaaan di rumah, misalnya tugas apa saja
yang biasanya dilakukan seorang perawat. Contohnya yaitu membantu orang yang sedang
sakit, merawat dan mengasuh bayi, dan lain sebainya. Hal tersebut lah yang membuat Putri
ingin menjadi dokter ataupun perawat seperti ibunya. Ibu Salma secara tidak langsung juga
mengarahkan anaknya untuk tertarik dengan dunia kesehatan, sehingga pada akhirnya Putri
bercita-cita menjadi seorang dokter atau perawat. Pernyataan tersebut diketahui dari sikap
dan jawaban Ibu Salma ketika peneliti bertanya mengenai cita-cita Putri. Ibu Salma berusaha
mengarahkan anaknya untuk menjawab cita-citanya adalah menjadi dokter.
3. Strategi pencarian dan pemilihan bahan bacaan
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
14
Rekomendasi dari orang tua dan teman menjadi salah satu pengaruh dalam strategi
pemilihan bahan bacaan. Seperti yang dikemukakan oleh Hiebert, Mervar&Person (1990);
Isaacs (1992), yang dikutip kembali oleh Mohr (2006), bahwa keluarga dan teman-teman
juga memiliki peran yang cukup besar dalam merekomendasikan buku. Seorang anak akan
lebih memilih bahan bacaan dengan penulis dan buku seri yang telah mereka ketahui untuk
kebutuhan membacanya. Namun, selain itu strategi pemilihan bahan bacaan biasanya juga
dipengaruhi oleh letak serta penyusunan bahan bacaan. Seorang anak biasanya memilih
bahan bacaan yang lebih mudah ditemukan ketika dalam proses pencarian.
Informan pada penelitian ini mencari bahan bacaan di Perpustakaan Rimba Baca
dengan menelusur satu per satu rak buku. Apabila mereka menemukan judul yang sesuai
dengan minatnya, mereka akan mengambil buku tersebut. Bagi Dion dan Putri, gambar
menjadi hal yang cukup penting dalam pemilihan bahan bacaan mereka. Sedangkan Riyan,
tidak terlalu memerhatikan gambar dalam pemilihan bahan bacaan untuk pertama kalinya.
Dari informan tersebut, peran orang tua dalam pemilihan bahan bacaan di
Perpustakaan Rimba Baca berbeda-beda. Orang tua Dion sesekali mengikuti Dion dalam
pencarian buku. Tidak jarang juga orang tua Dion memberikan saran untuk memilih bahan
bacaan yang menurutnya bagus. Biasanya orang tua Dion menyarankan buku-buku sains
anak. Namun, pada akhirnya pemilihan bahan bacaan tetap tergantung pada diri Dion sendiri.
Namun, sebelum Dion membaca bahan bacaan yang akan dia baca, biasanya Ibu Diana selalu
membacanya terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan untuk mengawasi konten bahan bacaan
yang dibaca oleh Dion.
Sebaliknya dengan Riyan. Ia justru jarang sekali ditemani orang tuanya ketika berada
di Perpustakaan Rimba Baca. Karena jarak rumahnya yang terbilang cukup dekat, orang
tuanya lebih sering membiarkan Riyan bersama adiknya untuk berada di Perpustakaan Rimba
Baca, membaca dan bermain bersama anak-anak lainnya di Perpustakaan Rimba Baca.
Sesekali Ibu Anita memang datang untuk mengantarkan anaknya, tetapi jika Ibu Anita tidak
dapat mengantarkan Riyan, kakeknya yang akan mengantarkannya ke Perpustakaan Rimba
Baca dan akan menjemputnya lagi ketika Riyan pulang. Ketika berada di Perpustakaan
Rimba Baca, Ibu Anita sesekali ikut melihat-lihat koleksi apa saja yang terdapat di
Perpustakaan Rimba Baca, namun biasanya Ibu Anita lebih terfokus kepada bahan bacaan
berbahasa Inggris. Untuk konten bacaan, Ibu Anita mempercayakan bahwa semua bahan
bacaan di sana aman dan memang sudah disediakan khusus untuk anak-anak. Terpengaruh
dari cara berkomunikasi serta bahan bacaan yang sering dilihat orang tuanya, bahan bacaan
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
15
yang dipilih oleh Riyan lebih banyak menggunakan bahasa Inggris daripada bahasa
Indonesia.
Lain lagi halnya dengan Putri. Rumah Putri yang terbilang cukup jauh, yaitu di daerah
Pasar Rebo, Jakarta Timur, membuat orang tuanya serta adiknya pasti ikut pergi ke
Perpustakaan Rimba Baca. Ketika di Perpustakaan Rimba Baca, orang tua Putri juga
membebaskan anaknya untuk memilih buku apapun yang diminatinya. Orang tua Putri hanya
mengawasi dan membimbing apabila ada hal-hal yang kurang dimengerti di dalam buku
bacaannya. Bahkan tidak jarang orang tua Putri membacakan buku yang dipilih oleh anaknya.
4. Perbedaan Gender
Stereotip yang melekat pada gender ternyata juga memberikan pengaruh terhadap
pemilihan bahan bacaan anak. Pada penelitian sebelumnya, disebutkan bahwa seorang anak
perempuan akan lebih memilih bahan bacaan yang berkaitan dengan keluarga, persahabatan
dan hewan peliharaan pada bahan bacaan, dan sebaliknya, anak laki-laki lebih menyukai
bahan bacaan yang berkaitan dengan petualangan, olahraga, sains dan sejarah. (Barrs &
Pidgeon, 1994) dalam Mohr (2006).
Dari ketiga anak yang dipilih sebagai informan tersebut dapat dilihat secara nyata
bahwa anak laki-laki akan lebih memilih cerita petualangan, olahraga, ataupun sains.
Sedangkan anak perempuan lebih menyukai bahan bacaan fiksi yang menceritakan kehidupan
keluarga, persahabatan, dsb. Hal tersebut terlihat dari buku-buku yang dibaca Dion yang
berupa buku komik Doraemon dengan serinya yang cukup banyak. Komik Doraemon
menceritakan tentang kehidupan seorang anak laki-laki dan petualangannya dengan
Doraemon. Selain itu, Dion juga memilih buku tentang detektif cilik, dengan seri yang juga
banyak. Buku detektif ini menceritakan bagaimana seorang anak dapat mengungkap suatu
kasus. ataupun buku Sains.
5. Aspek-aspek yang berkembang dalam diri anak
Dalam perkembangan anak, tentu orang tua berperan penting di dalamnya. Aspek-
aspek yang berkembang pada anak tentu dipengaruhi oleh pendidikan dan tata cara orang tua
dalam mendidik dan membimbing anaknya. Menurut Piaget dalam Santrock, 2011:144),
Aspek-aspek yang berkembang pada anak mencakup empat aspek yaitu: aspek kognitif,
aspek fisik, aspek bahasa, serta aspek sosial-emosi, yang meliputi perkembangan anak dalam
melakukan sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Jika dikaitkan dengan teori tersebut,
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
16
Informan penelitian ini, yaitu Dion, Riyan, dan Putri memiliki perkembangan dari masa ke
masa. Mulai dari pengetahuannya yang semakin luas, minat dan ketertarikannya yang
berubah-ubah dan sikap sosial serta emosi yang semakin berkembang. Keempat
perkembangan tersebut tentu mempengaruhi cara mereka dalam pemilihan bahan bacaan.
Seperti hal Dion, ketertarikan Dion akan suatu hal berubah-ubah. Saat ini Dion sering
sekali membaca bahan bacaan berupa komik yang ringan dan hanya bersifat hiburan, karena
menurutnya komik sejenis tersebut lebih mudah untuk dibaca. Namun, seiring perkembangan
kemampuan Dion, saat ini Dion sudah mulai mau membaca buku-buku sains. Buku sains
yang dibaca misalnya menjelaskan suatu fenomena alam. Ibu Diana dapat dikatakan aktif
dalam kegiatan membaca Dion. Ia mengatakan bahwa terkadang apabila terjadi kejadian alam
seperti petir, Ia akan bertanya bagaimana proses terjadinya petir kepada Dion, sehingga
membuat Dion merasa penasaran. Karena rasa penasaran tersebut, kemudian Ia akan
mengajak Dion untuk mencari buku tentang terjadinya petir.
Lain halnya dengan Riyan. Umurnya yang lebih dewasa dibandingkan dengan
informan lainnya membuat bahan bacaan yang dipilihnya tergolong lebih rumit. Aspek
kognitif seperti tingkat pemahaman Riyan mempengaruhi bahan bacaan yang dipilihnya.
Riyan mengaku, ketika Ia masih kecil orang tuanya sering membacakan cerita untuknya dan
adiknya. Cerita yang dibacakan orang tuanya merupakan cerita dongeng yang ringan dan
mudah dipahami.
Sejak kecil, orang tua Riyan menularkan kegemaran membacanya dengan selalu
mengajaknya ke perpustakaan. Dari sana lah Riyan menjadi gemar membaca. Seiring
berkembangnya keempat aspek tersebut di atas, Riyan semakin mampu untuk membaca
bahan bacaan yang terbilang rumit. Riyan Mengaku Ia bisa menghabiskan lima buah buku
tipis atau satu buah novel anak ketika sedang berada di Perpustakaan Rimba Baca.
Sedangkan Putri, karena umurnya yang masih enam tahun, Ia lebih sering memilih
bahan bacaan yang tidak terlalu rumit, misalnya jenis bahan baacaan yang memiliki gambar
satu halaman penuh dengan teks yang tidak terlalu banyak, misalnya hanya satu paragraf
dalam satu gambar. Kosa kata yang dimilikinya juga masih terbilang sedikit. Kemampuan
membacanya masih terbatas, yaitu lebih kepada kemampuan menangkap dan memahami
gambar. Oleh karena itu, Ia lebih sering melihat gambar pada sebuah bahan bacaan. Apabila
Putri sudah merasa bosan, Ia akan mengganti bahan bacaannya dengan yang lain. Terkait
perkembangan anaknya, orang tua Putri menyadari bahwa membaca akan meningkatkan
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
17
kemampuan serta wawasannya. Oleh karena itu, orang tua Putri sangat senang mengajak
anaknya untuk pergi ke perpustakaan, sehingga akan timbul rasa cinta terhadap membaca.
6. Kemampuan
Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam membaca dan
memahami suatu bahan bacaan. hal ini juga sangat mempengaruhi bahan bacaan apa yang
nanti akan dipilihnya. Hal pertama yang menjadi pertimbangan seorang anak dalam memilih
bahan bacaan adalah kemampuan bahasanya. Kedua yaitu kemampuannya dalam memahami
maksud suatu bacaan. Dan yang ketiga yaitu kemampuannya dalam membaca cepat dan
tepat.
Dion berkomunikasi dengan orang tua dan teman-temannya menggunakan bahasa
Indonesia. Dalam pemilihan bahan bacaan, Dion biasanya lebih memilih bahan bacaan yang
menggunakan bahasa Indonesia. Menurut Ibu Diana, anaknya masih belum mengetahui
banyak kosa kata bahasa Inggris, sehingga apabila terdapat buku bahasa Inggris, Dion lebih
sering dibacakan oleh ayahnya. Sebaliknya, Riyan justru lebih sering memilih bahan bacaan
yang menggunakan bahasa Inggris. Menurutnya, bahasa Inggris atau bahasa Indonesia bukan
menjadi hambatannya dalam membaca buku. Hal tersebut karena orang tua Ryan seringkali
menggunakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi setiap harinya, sehingga Ia menjadi lebih
terbiasa untuk memahami bahasa Inggris.
Sedangkn Putri lebih sering memilih bahan bacaan berbahasa Indonesia. Sama dengan
Dion, Putri juga berkomunikasi dengan orang tuanya dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Bahan bacaan yang dipilih oleh Putri juga biasanya sangat ringan. Menurut Ibu Salma,
kemampuan anaknya dalam memahami teks yang panjang masih kurang. Oleh karena itu,
saat ini Ia juga memasukkan anaknya ke lembaga pendidikan non formal, yaitu tempat
kursus. Menurutnya, anaknya memang harus mengikuti kegiatan non formal, karena asisten
rumah tangganya di rumah tidak bisa mengajarkan Putri dalam hal pendidikan.
7. Motivasi dan Minat Menurut Mohr (2006), ketertarikan seorang anak untuk membaca suatu bahan bacaan
tertentu merupakan hasil dari pengaruh yang diberikan lingkungan sekitarnya, misalnya guru,
teman sebaya, keluarga, orang tua, dan yang paling utama adalah ibunya. Dari pernyataan
tersebut dapat diketahui bahwa ketertarikan Dion terhadap bahan bacaan yang dipilihnya itu
berasal dari ayahnya. Dion mengatakan bahwa di rumah Ia juga sangat senang bermain game.
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
18
Bahkan ketika ditanya apa cita-cita Dion, Ia menjawab ingin menjadi pembuat permainan
anak di komputer (game maker).
Sedangkan Riyan menyebutkan bahwa Ia bercita-cita menjadi seorang reporter.
Keinginannya untuk menjadi reporter memang bukan merupakan pengaruh dari keluarganya.
Bahkan keluarganya tidak ada yang menjadi seorang repoter. Namun, berdasarkan analisis
peneliti, keinginan Riyan untuk menjadi reporter sejalan dengan bahan bacaan yang biasa
dipilihnya, yaitu mengenai petualangan. Seorang reporter yang dikenal sebagai seorang yang
mampu melaporkan suatu kejadian atau berita tentu memiliki pengalaman yang banyak.
Pekerjaan lapangan yang menuntutnya untuk mencari informasi di luar dan bisa mendapat
pengalaman baru membuat Riyan merasa tertarik. Hal tersebut disebabkan karena Riyan
memang jarang sekali ke luar rumah untuk bermain bersama teman. Oleh karena itu Ia
memiliki cita-cita untuk dapat bekerja di lapangan, memiliki teman baru dan pengalaman
baru.
Selanjutnya yaitu Putri. Ia bercita-cita menjadi seorang guru atau dokter. Menurut
ibunya, Putri termotivasi menjadi seorang guru karena terkadang Putri mengajarkan adiknya
membaca ataupun menulis, sedangkan keinginannya menjadi seorang dokter yaitu karena
melihat ibunya yang bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit. Meskipun tidak begitu besar,
hal tersebut cukup mempengaruhi bahan bacaan yang dipilih oleh Putri. Seperti yang
diucapkan Ibu Salma, anaknya terkadang juga membaca buku-buku yang mendeskripsikan
pekerjaan dokter ataupun perawat.
Dari deskripsi di atas, cita-cita memang berpengaruh terhadap bahan bacaan yang
diminatinya. Namun, bagi anak-anak cita-cita akan terus berubah seiring dengan
perkembangan kognitif dan sosial anak. Begitu pula bahan bacaan yang dipilih akan terus
berubah seiring dengan perkembangan minatnya.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai Peran Orang Tua Terhadap
Pemilihan Bahan Bacaan Anak di Perpustakaan Rimba Baca, dapat disimpulkan beberapa hal
berikut:
Orang tua merupakan pemberi pengaruh terbesar dalam hal membaca terhadap ketiga
anak yang menjadi informan. Sejak kecil orang tua informan sudah memperkenalkan
perpustakaan serta berbagai bahan bacaannya, sehingga anak menjadi tertarik untuk
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
19
membaca. Tidak hanya perpustakaan, orang tua bahkan sering mengajak anak mereka untuk
pergi ke toko buku. Hanya satu informan yang mengaku jarang sekali diajak pergi ke toko
buku oleh orang tuanya dan lebih menyukai perpustakaan karena dapat membaca secara
gratis.
Pada proses pemilihan bahan bacaan, ketiga anak tersebut juga dipengaruhi oleh peran
orang tua. Latar belakang pekerjaan orang tua, cara dan bahasa dalam berkomunikasi, cara
orang tua memperkenalkan bahan bacaan, seperti kegiatan membacakan cerita ketika anak
masih kecil, serta arahan dan pengawasan dalam pemilihan bahan bacaan membuat anak
lebih cenderung pada suatu bahan bacaan tertentu.
Ketiga anak tersebut memiliki minat yang berbeda-beda dalam memilih jenis bahan
bacaan. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh bagaimana orang tua membangun minat dan cita-
cita anak, sehingga anak lebih cenderung memilih bahan bacaan sesuai dengan cita-citanya.
Selain itu, pemilihan bahan bacaan berdasarkan stereotip gender masih dapat dibuktikan
dengan ketiga anak yang menjadi informan pada penelitian ini. Dua anak laki-laki lebih
memilih bahan bacaan dengan tema petualangan, sains ataupun cerita detektif. Sedangkan
anak perempuan lebih memilih bahan bacaan dengan tema kehidupan sehari-hari seperti
keluarga, persahabatan, dan cerita-cerita fantasi lainnya.
Ketika pemilihan bahan bacaan di Perpustakaan Rimba Baca, orang tua kedua anak
ikut turun dan membantu untuk memilih bahan bacaan yang menurutnya bagus. Sesekali juga
orang tua dan anak berdiskusi untuk menentukan pilihan bahan bacaannya. Setelah
melakukan pemilihan, orang tua juga duduk di dekat anaknya untuk membimbing dan
mengawasi anaknya jika ada kata atau kalimat yang kurang dimengerti. Sedangkan satu anak
lainnya lebih mandiri dan tidak dibantu orang tua dalam pemilihan bahan bacaan di
Perpustakaan Rimba Baca. Orang tua membebaskan anaknya untuk membaca apapun yang
ada di koleksi anak, hal tersebut dikarenakan umur anak yang sudah cukup besar dibanding
anak lainnya.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran untuk orang tua
dalam kegiatan pemilihan bahan bacaan untuk anak:
1. Kegemaran anak dalam membaca membuatnya semakin penasaran terhadap suatu bahan
bacaan. Orang tua disaran untuk selalu tetap mengawasi anak, dan membimbing dalam
memahami isi dari suatu bahan bacaan.
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
20
2. Untuk menarik minat baca anak, orang tua dapat memancing dengan pertanyaan-
pertanyaan sederhana, sehingga anak akan merasa penasaran dan kemudian mencari
jawabannya dengan membaca.
3. Orang tua tetap disarankan untuk tidak memaksa anak dalam memilih suatu bahan bacaan
tertentu. Orang tua sebaiknya hanya berperan dalam pembentukan minat, dan karakter
anak.
4. Orang tua sebaiknya memberikan kebebasan anak dalam memilih bahan bacaan yang
disukainya. Orang tua hanya bertugas membimbing, menyarankan dan mengawasi anak
ketika sedang melakukan pemilihan bahan bacaan
Daftar Rujukan
Bunanta, Murti. (2004). Buku Medongeng dan Minat Baca. Jakarta : Pustaka Tangga.
Creswell W. Jhon. (2010). Research Design; Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Edwards, Patricia A. (2004). Children’s Literary Development. Boston: Pearson.
Harris, Violet J. (2008). Children's Books: Selecting Books That Children Will Want to Read.
The Reading Teacher. 61(5), 426-430.
Jensen, Valerie-Bang. (2010). A Children's Choice Program: Insights into Book Selection,
Social Relationships, and Reader Identity. Language Arts, 87(3), 169-176.
Mohr. Kathleen. A.J (2006). Children’s Choices for Recreational Reading: A Three-Part
Investigation of Selection Preferences, Rationales, and Processes. Journal of Literacy
Research. 38(1), 81-104
Muktiono, Joko D. (2003). Aku Cinta Buku : Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Rachman. (1985). Minat Baca Murid Sekolah Dasar di Jawa Timur. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Lembaran Negara RI Tahun 1999. Sekretariat Negara. Jakarta.
Santrock, John W. (2011). Masa Perkembangan Anak. Jakarta : Salemba Humanika
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016
21
Peran Orang ..., Siti Khoiriyah Uswah, FIB UI, 2016