BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...
PERAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMINIMALISIR ...
Transcript of PERAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMINIMALISIR ...
PERAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMINIMALISIR
PENYALAHGUNAAN MEDIA SOSIAL DI DESA MATTIROTASI
KECAMATAN WATANG PULU KABUPATEN SIDRAP
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ANDI IHDA SUCI RAMADHANI
NIM: 105270000215
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1442 H / 2020 M
ABSTRAK
ANDI IHDA SUCI RAMADHANI 105 270 000 215. 2015 peran orang tua terhadap anak dalam meminimalisir penyalahgunaan media sosial di desa Mattirotasi kecamatan watang pulu kabupaten sidrap.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu bertujuan mengetahui apa peran orang tua terhadap anak dalam meminimalisir penyalahgunaan media sosial di desa Mattirotasi kecamatan watang pulu kabupaten sidrap. Penelitian ini dilaksanakan di desa Mattirotasi kecamatan watang pulu kabupaten sidrap yang berlangsung selama 4 bulan mulai dari november 2018 sampai dengan bulan februari 2019,
Apa peran orang tua terhadap anak dalam meminimalisir Penyalahgunaan media sosial di Desa mattirotasi kecamatan Watang pulu kabupaten sidrap, Apabila kedua orang tua sibuk dengn pekerjaannya masing-masing, bisa menyebabkan orang tua menjadi lengah untuk mengawasi anaknya. Orang tua menyerahkan pendidikan agama anaknya kepada institusi pendidikan saja dan menganggap hal tersebut sudah cukup, sehingga orang tua menjadi lalai dalam memberikan arahan bimbingan tentang bagaimana cara untuk meminimalisir penggunaan media sosial kepada anak.
Hal tersebut bisa menjadi salah satu faktor penyebab anak bisa miliki dampak negatif dalam penggunaan media sosial atas kelalaian orang tua dalam arahan dan cara orang tua mengontrol anak yang kurang efektif. penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan 1. Apa peran orang tua terhadap anak dalam meminimalisir Penyalahgunaan Media Sosial, 2. . Faktor-Faktor Apa Yang Menghambat Orang tua Terhadap Anak Dalam Meminimalisir Penyalahgunaan Media Sosial. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, Pengumpulan data dilapangan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1. Peranan orangtua terhadap anak dalam memberikan bimbingan yaitu menggunakan metode pembiasaan, nasihat dan cerita, keteladanan, pemeliharaan, partisipasi, disiplin, Orangtua memberikan bimbingan secara bergantian setiap hari, tetapi dalam pelaksanaanya seorang ibu lebih banyak berperan dalam memberikan bimbingan. 2. Kendala yang dihadapi yaitu yang bersal dari anak adalah hampir semua anak malas mendengar perintah orang tua dan lebih sering menyendiri di kamar karena sibuk dengan gadget nya.
Kata kunci: orang tua, anak, media sosial
KATA PENGANTAR
Al-hamdulillahirabbil‟alamin, puji dan syukur senantiasa teriring
dalam setiap hela nafas atas kehadirat da junjungan allah SWT. Bingkisan
salam dan shalawat tercurah kepada kekasih Allah, Naibullah Muhammad
SAW, para sahabat dan keluarganya serta ummat yang senantiasa
istiqomah dalam-nya.Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa
tanjakan, tiada kesuksesan tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan
keyakinan untuk terus melangkah, akhirnya sampai di titik akhir
penyelesaian skripsi, namun semua tak lepas dari uluran tangan berbagai
pihak lewat dukungan, arahan, bimbingan, serta bantual moril dan materil.
Maka melalui kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. AMBO ASSE, M.Ag selaku rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar
2. Bapak Dr. (HC) M.M Thayyib Khoory, selaku Founder dan Donatur
Asia Muslim Charity Foundation (AMCF)
3. Bapak Drs. H, Mawardi Pawangi, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas
Agama Islam
4. Bapak Dr. Abbas Baco Miro, Lc.,MA. Selaku Ketua Prodi
Komunikasi dan Penyiaran Islam .
5. Dr. Sudir Koadhi,S.S. M.Pd.I Selaku Sekertaris Prodi Komunikasi
dan Penyiaran Islam
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................... ii
BERITA ACARA MUNAQASYAH ............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ x
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4 C. Tujuan Masalah .............................................................................. 4 D. Manfaat Penilitian............................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. PERAN ORANG TUA ..................................................................... 6 1. Pengertian Orang Tua .......................................................... 6 2. Fungsi Orang Tua Terhadap Anak ....................................... 7 3. Metode Pendidikan Orang Tua Terhadap Anak Menurut
Islam ............................................................................................. 10
B. MEDIA SOSIAL ............................................................................. 15 1. Pengertian Media Sosial ..................................................... 15 2. Sejarah Media Sosial ......................................................... 17 3. Dampak Media Sosial Bagi Anak ................................... .. 18 4. Cara Meminimalisir Dampak Negatif Media Sosial Terhadap
Anak .................................................................................. 20 5. Jenis – Jenis Media Sosial ........................................................ 21
C. ANAK ........................................................................................... 24 1. Pengertian Anak ......................................................................... 24 2. Definisi Anak Menurut Undang-Undang ................................. 25
viii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penilitian .........................................................................................27 B. Lokasi Penilitian .......................................................................................27 C. Fokus Penilitian ......................................................................................27 D. Deskripsi Fokus ......................................................................................28 E. Sumber Data ............................................................................................28 F. Instrumen Penilitian .................................................................................29 G. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................29 H. Teknik Analisis Data ...............................................................................30
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 31
1. Lokasi penelitian ..................................................................... 31 2. Sejarah lokasi penelitian .......................................................... 32 3. Gambaran Umum Demografis ................................................. 37 4. Gambaran Subjek Penelitian ................................................... 41
B. Hasil dan Analisis Penelitian ......................................................... 43
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 60 B. Saran ............................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1 ......................................................................................................36
Tabel 2........................................................................................................37
Tabel 3........................................................................................................38
Tabel 4........................................................................................................39
Tabel 5........................................................................................................40
Tabel 6........................................................................................................41
Tabel 7........................................................................................................42
Tabel 8........................................................................................................42
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi seperti saat ini telah mengalami perkembangan
yang pesat baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan
salah satunya adalah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Perkembangan penggunaan multimedia dan menyebarkan informasi dan
komunikasi yang berperan penting dalam mengubah tatanan hidup
masyarakat di dunia. Menyebarnya informasi dari waktu ke waktu sudah
menembus di berbagai belahan dunia, hal terebut dapat kita lihat dari segi
wawasan masyarakat dalam melihat perkembangan zaman ini semakin
terbuka, secara langsung maupun tidak langsung hal tersebut
berpengaruh terhadap pergeseran nilai dan norma sehingga terjadi
pergeseran moral bagi masyarakat.1
Di era globalisasi seperti sekarang ini, media terpenting dan
memiliki jaringan paling luas adalah internet, yang di mana internet ini
dapat menghubungkan antara satu dan yang lainnya. Internet ini adalah
1 Hamzah . B. Uno Dan Nina Lamatenggo , Teknologi Komunikasi Dan Informasi
Pembelajaran (Jakarta : Bumi Aksara, 2010),h.13.
1
akses tercepat yang dimana kita dapat mendapatkan informasi dengan
sangat cepat.2
Pemakaian internet saat ini sangatlah mudah dapat di jangkau di
berbagai kalangan baik itu dari anak- anak sampai orang tua sekalipun
dapat dengan mudah menggunakan internet. Contohnya sekarang ini
hampir semua alat komunikasi seperti handphone sudah memiliki aplikasi
yang memudahkan penggunanya menggunakan internet, bahkan dengan
kemajuan teknologi tersebut menyebabkan munculnya berbagi macam
situs jejaring sosial yang selalu di sebut dengan media sosial yaitu:
youtube, facebook, twitter, blog.
Media sosial merupakan salah satu fenomena yang muncul seiring
berkembangnya teknologi dan inovasi di internet. Selain sebagai media
dalam berinteraksi dan bersosialisasi, media sosial juga memiliki pengaruh
yang luar biasa terhadap berbagi aspek, seperti dapat bersoasialisasi
dengan masyarakat tanpa bertatap muka secara langsung.3
Penggunaan media sosial di kalangan anak-anak biasanya di
gunakan untuk memposting tentang kegiatan pribadinya, serta foto-foto
bersama teman dan sahabat mereka yang mengundang siapapun dapat
dengan bebas berkomentar dan menyalurkan pendapatnya tentang
segala hal yang ditemukan dalam media sosial. Dalam perkembangan
2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek,(Bandung PT.
Remaja Rosdakarya,1990),h.20.
3 Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya Dan
Sosioteknologi. (Jakarta: Simbiosa Rekatama Media). h. 1.
anak sangat rentan terhadap prilaku yang meniru dari segala aspek yang
di temukan baik di dalam dunia nyata maupun maya (media sosial). Pola
hidup yang serba cepat dan semakin berkembangnya teknologi,
membawa dampak yang signifikan khususnya prilaku anak.4
Kebiasaan anak dalam menggunakan media sosial secara terus
menerus akan berdampak pada prilaku anak di dalam menjalani
kehidupannya baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Perilaku
anak bisa terlihat pada sikapnya yang cenderung individual yang
berdampak pada kurangnya rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan
teman sebayanya.
Hal terserbut bukan menjadi sebuah alasan menjadikan anak
sebagai objek yang patut di salahkan, melainkan fitrah seorang anak,
dalam pertumbuhan dan perkembangannya, selalu dan terus mencari hal-
hal baru yang ditemukannya tanpa menimbang-nimbang apakah
berdampak baik atau tidak bagi pertumbuhannya. Maka dalam hal ini,
dibutuhkan kehadiran orang-orang dekat seperti keluarga maupun kerabat
untuk meminimalisir dampak negatif yang timbul terhadap anak dalam
penggunaan media sosial.
4 Ardianto Elvinaro Dan Erdinaya Komala Lukiati, Komunikasi Massa Suatu
Pengantar (Bandung PT. Remaja Rosdakarya.1990),h.20.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti dapat menarik
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa peran orang tua terhadap anak dalam meminimalisir
Penyalahgunaan Media Sosial di Desa Mattirotasi kecamatan
Watang pulu kabupaten sidrap.
2. Faktor-Faktor Apa Yang Menghambat Orang tua Terhadap Anak
Dalam Meminimalisir Penyalahgunaan media sosial di Desa
mattirotasi kecamatan Watang pulu kabupaten sidrap.
C. Tujuan Penellitian
Tujuan penilitian ini yaitu :
1. Untuk Mengetahui peran orang tua terhadap anak dalam
meminimalisir Penyalahgunaan media sosial di Desa Mattirotasi
Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap.
2. Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang menghambat Orang Tua
terhadap anak dalam meminimalisir penyalahgunaan Media Sosial di
Desa Mattirotasi Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian selalu dipenuhi dengan manfaat penelitian,
demikian pula dalam penyusunan karya ilmiah ini. Manfaat yang
diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Secara Teoritis
Manfaat secara Teoritis yaitu agar mahasiswa dapat
mengembangkan dan menambah wawasan pengetahuan mengenai peran
orang tua terhadap anak dalam meminimalisir penyalahgunaan media
sosial, di Desa mattirotasi kecamatan Watang pulu kabupaten sidrap.
2. Manfaat Secara Praktis
Manfaat secara Praktis yaitu dengan adanya hasil penelitian
diharapkan dapat menjadi pembelajaran terhadap orang tua agar orang
tua dapat memperhatikan anaknya dalam meminimalisir penyalahgunaan
media sosial di Desa mattirotasi kecamatan Watang pulu kabupaten
sidrap.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Peran Orang Tua
1. Pengertian Peran Orang Tua
Peran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Peran
adalah suatu bagian atau yang memegang pimpinan5 Peran adalah
bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial
tertentu. Bila yang diartikan dengan peran adalah perilaku yang
diharapkan dari seseorang dalam suatu proses tertentu, maka prilaku
peran adalah prilaku yang sesungguhnya dari orang yang melakukan
peran tersebut, hakekatnya peran juga dapat dirumuskan sebagai suatu
rangkaian perilaku tertentu yang ditimbulkan oleh suatu jabatan tertentu.6
Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan
ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang
dapat membentuk sebuah keluarga atau yang identik dengan ornag yang
membimbing anak. Orang tua terbagi atas tiga yaitu orag tua kandung,
orang tua asuh, orang tua tiri, dan semua itu di sebut dengan keluarga.
Sedangkan pengertian keluarga adalah suatu ikatan laki-laki dan
5 W.J.S. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (PT Balai Pustaka,
Jakarta, 1984) h. 735
6 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (PT. Raja Grafindo Persada
Jakarta, 2013,) h.212-213
6
perempuan berdasarkan hukum Undang-undang perkawinan yang sah.7
Sedangkan pengertian orang diatas, tidak lepas dari pengertian keluarga,
karena orang tua bagian dari keluarga. Menurut pandangan sosiologi
keluarga dalam arti luas meliputi semua pihak yang mempunyai hubungan
atau keturunan, sedangkan dalam arti sempit keluarga meliputi orang tua
dan anak - anaknya8
Menurut Ramayulis keluarga adalah unit pertama dan institusi
pertama di dalam masyarakat dimana hubungan – hubungan yang
terdapat di dalamnya sebagian besar sifatnya hubungan langsung.
Disitulah perkembangan individu seorang anak dan disitulah terbentuknya
tahap awala perkembangan seorang anak dari mulai interaksi dengannya,
ia memperoleh pengetahuan, keterampilan, minat dan sikap dalam hidup
seorang anak.9
2. Fungsi Orang Tua Terhadap Anak
Orang tua mempunyai Fungsi yang penting terhadap anak, adapun
Fungsi orang tua terhadap anak secara umum antara lain menurut
Muhibbun syah, M.Ed. Dalam bukunya Psikologi Belajar yaitu:10
7Mansur Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islampustaka Pelajar,(Yogyakarta,
2005) h318
8 Jalaluddin Rakhmat, Keluarga Muslim Dalam Masyarakat Modern (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 1994), Cet. 2, H 20
9 Ramayulis, Pendidikan Islam Dalam Rumah Tangga, (Jakarta: Kalam Mulia,
1987)h 10-11
10Muhibbun Syah, Psikologi Belajar. (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta:2003)
h.45 Cet.1
a) Fungsi Religius
Fungsi Religius atau fungsi agama Artinya orang tua mempunyai
kewajiban memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota lainnya
kepada kehidupan beragama. Memberikan penanaman jiwa agama bagi
anak.orang tua merupakan pendidik pertama bagi anak-anak mereka,
karena dari merekalah anak mulai menerima pendidikan. Seperti Hadist
yang Nabi S.A.W yang mengingatkan para orang tua:11
عن أبي ىري رة رضي اللو عنو قال قال النبي صلى اللو عليو وسلم كل مولود يولد سانو12 رانو أو يمج دانو أو ي نص .على الفطرة فأب واه ي هو
Terjemahan:
Dari Abu Hurairah, r.a. berkata: Rosulullah S.A.W bersabda‖ Tidaklah seseorang yang dilahirkan melainkan merurut fitrahnya, maka kedua orang tuanyalah yang mengyahudikannya atau menasronikannya atau memajusikannya.(HR. Bukhari).
Berdasarkan hadist di atas bahwa yang menjadikan anak menjadi
sosok yang lebih baik, tergantung bagaimana cara orang tua mereka
mendidik seorang anak mereka karena orang tua adalah guru patama
bagi anak-anak mereka.
b) Fungsi Edukatif
Pelaksanaan fungsi edukatif atau fungsi pendidikan yaitu keluarga
merupakan salah satu tanggung jawab yang dipikul oleh orang tua.
11
Muhibbun Syah, Psikologi Belajar. (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta:2003)
h.45 Cet.1 12
Lidwa Shohih Bukhari, 1296
Sebagai salah satu unsur pendidikan keluarga merupakan lingkungan
pendidikan yang pertama bagi anak. selain itu keluarga atau orang tua
menurut hasil penelitian psikologi berfungsi sebagai faktor pemberi
pengaruh utama bagi motivasi belajar anak yang pengaruhnya begitu
mendalam pada setiap langkah perkembangan anak yang dapat bertahan
sehingga ke perguruan tinggi.13
c) Fungsi Protektif
Protektif adalah keterlibatan orang tua dalam setiap aktivitasnya di
lingkungan anak berada. fungsi lingkungan, yaitu dengan cara melarang
atau menghindarkan anak dari perbuatan-perbuatan yang tidak
diharapkan, mengawasi atau membatasi perbuatan anak dalam hal-hal
tertentu menganjurkan atau menyuruh mereka untuk melakukan
perbuatan-perbuatan yang diharapkan mengajak bekerja sama dan saling
membantu, memberikan contoh dan tauladan dalam hal-hal yang
diharapkan.
d) Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi yaitu orang tua memiliki kedudukan sebagai
penghubung anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma sosial, dan
membutuhkan fasilitas yang memadai. Seperti diketahui bahwa manusia
memiliki dua tugas hubungan yang harus dilakukan dalam hidupnya, yaitu
13
Janice J. Beaty Observasi Perkembangan Anak Usia Dini (PT. KENCANA
Prenadamedia Group: Jakarta:2013) h.104
hubungan dengan Allah (habluminallāh), dan hubungan dengan sesama
manusia (habluminannās), dengan pendididkan ini, anak secara langsung
diajarkan bagaimana saling berinteraksi antar sesama, saling tolong
menolong dalam kebaikan.14
e) Fungsi Ekonomis
Meliputi pencarian nafkah, keluarga berusaha menyelenggarakan
kebutuhan pokok, di antaranya kebutuhan makan dan minum, kebutuhan
pakaian dan kebutuhan tempat tinggal. Orang tua harus dapat mendidik
anaknya agar dapat memberikan penghargaan yang tepat terhadap uang
dan pencariannya, disertai pula pengertian kedudukan ekonomi keluarga
secara nyata, bila tahap perkembangan anak telah memungkinkan.15
3. Metode Pendidikan Orang Tua Terhadap Anak Menurut Islam
Adapun pendidikan yang perlu orang tua ajarkan terhadap anak
menurut ajaran islam yaitu: mengajarkan kepada anak apa itu al-qur‘an
dan As-Sunnah , Aqidah, Ibadah, Akhlak yang mulia dan sopan santun
terhadap orang tua.
14
Miftahul Huda, Interaksi Pendidikan 10 Cara Qur‟an Mendidik Anak, (Malang,
UIN Malang Press, 2008),h 29
15 Mawardi Dan Nur Hayati, IAD-ISD-IBD,(Bandung: CV. Pustaka Setia,
2000)Cet. VI.h 217
a) Al-qur’an
Al-qur‘an dalam bahasa mempunyai arti yang berbeda-beda salah
satunya, adalah bacaan atau sesuatu yang harus dibaca, dipelajari.16
Sedangkan menurut istilah para ulama berbeda pendapat dalam
mendefinisikan al-qur‘an, ada yang mengatakan al-qur‘an bersifat mu‘jizat
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W melalui perantara
Malaikat Jibril, yang diturunkan secara mutawatir dan jika membacanya
adalah ibadah.17 Bagi orang yang beriman kecintaanya kepada al-qur‘an
akan bertambah, sebagai bukti cintanya kepada Allah S.W.T maka ia akan
bersemangat untuk membacanya setiap waktu, mempelajari isi
kandungan dan memahaminya dan mengamalkan al-qur‘an di kehidupan
sehari-harinya.
b) Keimanan atau Aqidah
Iman adalah mengucapkan dengan lidah, mengakui benarnya
dengan hati dan mengamalkannya18. Aqidah dalam syari‘at islam meliputi
keyakinan dalam hati tentang allah, tuhan yang wajib di sembah, ucapan
dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadat, yaitu menyatakan
16
Aminudin, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2005), h. 45
17 M. Quraish Shihab, Sejarah Dan Ulum Al-Qur‟An,(Jakarta:Pusatakafirdaus,
2008), h. 13
18 Zainuddin,Dkk, Seluk Beluk Pendidikan Dari Al-Ghazali.I(Jakarta: Bumi
Aksara,1991)h.97
bahwa tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad S.A.W Sebagai
utusannya. Adapun landasan yaitu sebagaimana dalam Firman Allah
dalam: (QS. Al- Baqarah 100)
هم وكلما عاىدوا عه أ بل أكث رىم ل ي ؤمنون دا ن بذه فريق من
Terjemahan:
―Patutkah (mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah), dan setiap kali mereka mengikut janji, segolongan mereka melemparkannya??? Bahkan sebagian besar dari mereka tidak beriman)‖.19
c) Ibadah
Orang tua wajib mendidik anaknya untuk melakukan ibadah yang
bisa dilakukan anak, seperti wudhu, shalat, dan berpuasa ketika anak
masuk usia tujuh tahun, seperti di perintahkan nabi muhammad S.A.W.
ه قال قال رسول اللو صلى اللو عليو وسلم عن عمرو بن شعيب عن أبيو عن جدها وىم أب ناء عشر مروا أولدكم بالصلاة وىم أب ناء سبع سنين واضربوىم علي
ن هم في المضاجع )أخرجو ابوداود في كتاب الصلة20 وف رقوا ب ي
Terjemahan:
‖ Dari „Amar bin Syu‟aib, dari ayahnya dari kakeknya ra., ia berkata: Rasulullah saw. Bersabda: “perintahlah anak-anakmu mengerjakan salat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkan salat bila berumur sepuluh tahun, dan pisahlah
19
Depertemen Agama RI, Al-Qur‟an Dan Terjemahan (Cemani Solo:Penerbit
Fatwa )H.15 20
HR.Abu Daud dalam kitab sholat
tempat tidur mereka (laki-laki dan perempuan)!”. (HR.Abu Daud dalam kitab sholat)‖
Begitu juga orang tua yang mendidik anaknya untuk berpuasa,
dimulai dengan berpuasa setengah hari, hingga anak dapat dengan
mudah mengerjakan ibadah-ibadah yang di perintahkan oleh allah.
Dengan pembelajaran di usia dini, secara tidak langsung kita dapat
membantu anak untuk meringankan amalan-amalan ibadah yang ia
kerjakan, agar anak dapat dengan mudah untuk melaksanakan ibadah
Adapun landasan yaitu sebagaimana dalam Firman Allah dalam (QS. Al-
Baqarah : 21)‖
م لك ع ل م ك ل ب ق ن م ن ي لذ وا م ك ق ل ي خ لذ ا م وا ربك د ب ع ا س نا ل ا ا ه ي أ ا يون ق ت ت
Terjemahan:
―Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.21
d) Akhlak mulia dan sopan santun
Secara etimologi kata akhlak berasal dari bahasa arab yang berarti
―khuluq" yang berarti budi pekerti. Akhlak memberikan peran penting bagi
kehidupan, baik bersifat individual maupun kolektif. Pembinaan akhlak
bagi anak dapat di lakukan dengan cara pembiasaan untuk berbuat baik
sejak dini yang berlangsung secara terus menerus. Imam al-gazali
21
Depertemen Agama RI, Al-Qur‟an Dan Terjemahan (Cemani Solo:Penerbit
Fatwa) h.4
mengatakan bahwa kepribadian manusia itu pada dasarnya dapat
menerima segala usaha pembentukan melalui pembiasaan. Jika manusia
membiasakan berbuat jahat, maka ia akan menjadi orang jahat, begitu
pula sebaliknya. Maka dari itu akhlak mengajarkan kita bagaiman cara
melatih jiwa atau tingkah laku yang bersifat positif.22
Ajarkan kepada anak agar bersikap tawadhu‘ dan tidak sombong.
Kita didik mereka agar bersifat pemurah, menjaga kesucian diri, bekerja
sama dengan orang lain, lebih mengutamakan orang lain dari kepentingan
sendiri, mencintai sesama muslim dan bersikap tulus, menyeru kepada
perbuatan ma‟ruf dan mencegah perbuatan mungkar, dan akhlak–akhlak
mulia lainnya, yang di contohkan oleh nabi muhammad S.A.W.23
Salah satu akhlak mulia yang harus benar-benar ditanamkan oleh
orang tua pada diri anak adalah‖ birrul walidain‖ ( berbakti kepada orang
tua), sebuah prilaku yang mulai di tinggalkan hari ini. Berapa banyak anak
melupakan jasa baik orang tuanya . ini di sebabkan karena kedua orang
tua mereka tidak mengajarkan untuk berbakti kepada kedua orang tua
mereka, berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu amalan yang
paling tingg di sisi allah. Adapun landasan yaitu sebagaimana dalam
Firman Allah dalam .(QS.sad ayat 47)
22
Nata Abuddin ,2011. Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Pers. Dalam Bukum
Imam Al-Ghazali, Kitabul Al-Arba‘in Fi Ushul Al-Din Kairp Al-Maktabah Al-Hindi) Cet 10,
h.190-191
23 Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyatul Aulad Fil Islam, Terj. Emiel Ahmad,
(Jakarta: Khatulistiwa Press, 2015), H. 91
وإن هم عندنا لمن المصطفين الخيار
Terjemahan:
―Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.24
B. Media Sosial
1. Pengertian Media Sosial
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), bahwa Media
dapat diartikan sebagai:alat, atau sarana komunikasi seperti majalah,
radio, televisi film, poster,dan spanduk. Association for Education and
communication technologi (AECT) mendefinisikan media yaitu segala
bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.25
Media Sosial adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara
online di dunia maya (internet) . para pengguna (user) Media Sosial
berkomunikasi berinteraksi dan saling tukar pesan, saling berbagi
(sharing) dan membangun jaringan (networking)26. Menurut wikipedia,
Media Sosial adalah media online dengan para penggunanya (user) bisa
24
Depertemen Agama RI, Al-Qur‟an Dan Terjemahan (Cemani Solo:Penerbit
Fatwa )H.456
25 Rosmawaty.Mengenal Ilmu Komunikasi (Bandung.2010. Widya Padjajaran).h
57
26 Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya Dan
Sosioteknologi. (Jakarta: Simbiosa Rekatama Media). h. 9
dengan mudah berinteraksi antara satu dengan yang lain dan mudah
untuk berpartisipasi antara satu sama lain27
Jaringan sosial merupakan situs dimana setiap orang punya web
page pribadi kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi
informasi dan berkomunikasi. Jaringan sosial terbesar antara lain:
youtube, facebook, twitter, blog. Jika media tradisional mengguakan media
cetak dan media Broadcast, maka Media Sosial menggunakan internet
untuk berbagi dan mendapatkan informasi. Media Sosial mengajak siapa
saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan
feedback secara terbuka, memberi komentar dan membagi informasi
dengan waktu yang tidak terbatas. 28
Saat teknologi internet dan mobilephone semakin maju maka sosial
media pun ikut tumbuh dengan pesat, kini untuk mengakses youtube,
facebook, twitter, blog. Bisa dilakukan dimana dan kapan saja hanya
dengan menggunakan sebuah mobilephone. Besarnya perkembangan
Media Sosial kini di karenakan semua orang bisa memilikinya.29
27
Http://Id .Wikipedia.Org/Wiki/Media.Sosial
28 W.J.S. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (PN Balai Pustaka,
Jakarta, 1984,) h. 576
29 Briggs, ASA Dan Peter Burke, Sejarah Sosial Media Dari Gutenberg Sampai
Internet, Penerjemah:A Rahman Zainuddin, Edisi I (Jakarta:Yayasan Obor Indonesia
2006.)h 10.
2. Sejarah Media Sosial
Sejarah Media Sosial diawali pada era 70-an, yaitu ditemukan
papan buletin yang bernama Ward Chirtensen dan Randy Suess yang
merupakan sosok pencinta komputer. Kemudian dengan perkembangan
teknologi muncul media baru yang dikenal sebagai media interaktif melalui
komputer yang sering di sebut dengan internet (international networks).
Internet adalah sesungguhnya penggabungan antara komputer, telepon
dan televisi30
Penemuan komputer pada tahun 1960-an dan terus berkembang
sampai pada tahun 1990-an sehingga melahirkan teknologi internet.
Internet begitu memukau dan begitu cepat berkembang dengan varian-
varian programnya yang menjadikan bumi ini dalam cengkraman
teknologi.31
Seperti yang dijelaskan oleh Sayling Wen (2001), sekarang ini yang
terpenting dan paling luas adalah internet, yang menghubungkan
komputer-komputer pribadi yang paling sederhana hingga komputer-
komputer super yang saling berhubungan, layanan yang diberikan internet
mencangkup e-mail, netnews, file transfer protocol (ftp) dan world wide
30
Anwar Arifin Opini Publik (Januari 2008 Penerbit Pustaka Indonesia).h 101
31 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi:Teori, Pradigma, Dan Diskursus
Teknologi Komunikasi Di Masyarakat: (Jakarta: Kencana,2011) Cet.5. h.137
web (www) yang dimana yang paling sering digunakan adalah e-mail serta
www.32
Pada tahun 1997, munculnya Media Sosial pertama yaitu
sixdegree,com dan classmates.com. tak hanya itu , di tahun tersebut
muncul juga situs yang membuat blog pribadi yaitu blogger. situs ini
menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri.
Sehingga pengguna dari blogger ini bisa membuat hal tentang apapun.
Pada tahun 2002, berdirilah situs jejaring sosial yang bernama
friendster menjadi Media Sosial yang sangat booming dan kehadirannya
sempat menjadi fenomenal. Setelah itu pada tahun 2003 sampai saat ini
bermunculan berbagai sosial media dengan berbagai karakter dan
kelebihan masing-masing, seperti youtube, facebook, twitter, blog dan lain
sebaginya.33
3. Dampak Media Soisal Bagi Anak
Adapun dampak positif dan dampak negatif Media Sosial adalah:
a) Dampak Positif
Berapa dampak positif pengguna media bagi anak sebagai berikut:
32
Sayling Wen 2001. Future Of The Media, (Batam: Lucky Publishers )h 114
33 Burhan Bungin, sosiologi Komunikasi:Teori, Pradigma, Dan Diskursus
Teknologi Komunikasi Di Masyarakat: (Jakarta: Kencana,2011) Cet.5.h.132
1. beberapa dampak positif pengguna Media Sosial bagi anak. Mereka
dapat belajar bagaimana cara beradaptasi, bersosialisasi dengan
masyarakat.
2. memperluas jaringan pertemanan, anak akan mudah berteman
dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besarnya
mereka belum bertatap muka secara langsung.34
3. Menambah wawasan anak tentang berita yang sedang banyak di
bicarakan untuk bidang pendidikan, kebudayaan dan lain-lain, anak
dapat bertukar pikiran dan belajar dari perkataan orang.
Dari uraian di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Media
Sosial memiliki dampak positif bagi penggunanya, terutama bagi anak,
dengan adanya Media Sosial, anak dapat dengan mudah mendapatkan
informasi tentang perkembangan yang ada di seluruh dunia, dan lebih
mudah untuk menambah pertemanan anak.
b) Dampak Negatif
Berapa dampak negatif pengguna media bagi anak sebagai berikut:
1. Berkurangnya waktu belajar, terlalu lama bermain media sosial akan
mengurangi waktu belajar.
34
Zukhria Budi Ramadhani, ―Makalah Perkembangan Teknologi,Dampak
Positifbdan Negatif Situs Jejaring Sosial Media Di Kalangn Remaja
―.Http://Www.Dampakpositifdannegatifjearingsosialmedia.Blog.Sport.Co.Id./2013/06.Diak
ses Pada Tanggal 20 september 2018.
2. Menganggu kesehatan, terlalu banyak menatap layar handphone
maupun laptop sehingga dapat mengganggu kesehatan mata.
3. Kurangnya sosialisasi dengan lingkungan, hal ini adalah pengaruh
yang sangat negatif terhadap anak karena dapat mengurangi
interaksi langsung dengan masyarakat, baik itu lingkungan sekitar
maupun keluarga, dan lebih banyak menghabiskan waktu mereka di
dunia maya.35
4. Cara Memilimalisir Dampak Negatif Media Sosial Terhadap Anak
Dari paparan dampak Media sosial di atas, adapun langkah
strategis yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif
penggunaan media sosial pada anak yaitu sebagai berikut :
a) Mengawasi Anak Dalam Berinternet Atau Berjejaring Sosial
Pengawasan terhadap pergaulan anak dalam jejaring sosial dunia
maya sangat diperlukan, karena jika anak tidak diawasi mereka akan
dengan mudah mengakses situs jejaring sosial tersebut dan
menggunakannya kearah yang tidak baik.
35
Apriadi Tamburaka Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media
Massa:(Jakarta: April 2013 PT.Grafindo Persada.)h.30
b) Memberitahukan Kepada Anak Dampak Menggunakan Media
Sosial
Peran orang tua sangatlah penting, orang tua perlu mengarahkan
dan juga memberi tahukan kepada anak dampak dan bahayanya media
sosial. Orang tua perlu mengarahkan agar anak tidak terlalu terbuka pada
media sosial. seperti anak sebaiknya tidak update status mengenai
masalah keluarga atau kegiatan sehari-harinya.
c) Bertemanlah Dengan Anak Di Media Sosial
Orang tua perlu mengetahui dan mengontrol apa saja yang anak
lakukan di media sosial atau apa saja yang ia tulis di media sosial. Oleh
karena itu, orang tua harus berteman dengan anak di media sosial, bunda
perlu mengetahui siapa saja temannya di media sosial.36
5. Jenis-Jenis Media Sosial
Media Sosial adalah teknologi yang berbasis internet sebagai alat
komunikasi maupun sebagai Media komunikasi & Bisnis. Adapun jenis-
jenis Sosial Media yaitu:37
a) Blog
Blog merupakan aplikasi Web yang menyerupai tulisan-tulisan
36
H Hendi Dan Rahmadani Wahyu Suhendi, Pengantar Studi Sosiologi
Keluarga,(Bandung: CV Pustaka Setia,2000)h. 41
37 Firrar Utdirartatno Ancaman Internet Hacking Dan Trik Menanganinya.(2006
C.V. Andi Offset) h.70
(yang di muat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Media
Blog pertama kali dipopulerkan oleh Blogger.com, yang dimiliki oleh pyra
labs sebelum akhirnya pyralab diakusisi oleh Google.com pada akhirr thun
2002 yang lalu.
Perkembangan internet menyebabkan orang dapat melakukan
chatting,‖ ngobrol‖ berjam-jam dengan seseorang atau kelompok orang di
dunia maya. Seseorang dapat saja dapat menulis tentang dirinya dan
dapat di akses oleh siapa saja, walaupun secara privasi blog tidak
memberi jaminan keagamaan namun paling tidak dengan memiliki blog
sesorang telah memiliki identitas pribadi di dunia maya38
b) Facebook
Facebook didirikan oleh Mark zuckerberg bersama teman
sekamarnya dan sesama mahasiswa ilmu komputer Eduardo Saverin,
Dustin Moskovitz dan Chris Hughes. Facebook adalah sebuah layanan
Media sosial dan situs web yang di luncurkan pada bulan februari pada
tahun 2004 kini telah memiliki pengguna hingga mencapai 600 juta
pengguna aktif. Pengguna dapat membuat profil pribadi, meminta dan
menambahkan pengguna lain sebagai teman, melakukan pertukaran
pesan lewat chat atau mailbox.39
38
H.Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Pradigma, Dan Diskursus
Teknologi Komunikasi Di Masyarakat: (Jakarta: Kencana,2011) Cet.5. h.139
39 Eni Maryani. Media Dan Perubahan Sosial (Bandung: Remaja Rosdakarya.)h
56
c) Twitter
Twitter Sebagai sebuah situs web yang dioperasikan oleh Twitter
Inc, twitter, menawarkan jejaring sosial berupa microblog sehingga
memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan
disebut kicauan (tweets) kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter
yang di tampillkan pada halaman profil pengguna. Kicauan bisa di lihat
secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke
daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis
lain yang di kenal dengan sebutan pengikut atau (follower) .40
d) YouTube
Youtube adalah sebuah situs web video sharing ( berbagi video)
populer di mana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi
video klip video secara gratis. Youtube telah memantapkan dirinya
sebagai saluran media sosial dalam benak konsumen. Menurut
perusahaan penilitian internet hitwise, pada mei 2006 youtube memiliki
pangsa pasar sebesar 43 persen .41
40
Prima Mulyasari Agustini A Guise To Csr Communications On Cyber Media
(Tahun 2004 PT. Graha Ilmu Yogyakarta) h.85 Cet. Ke I
41 Syamsul Qomar Internet Masuk Sekolah Desa (2009. C.V. Cipta Dea Pustaka)
h. 28 Cet:1
C. Anak
1. Pengertian Anak
Merujuk dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengenai
pengertian anak secara etimologis diartikan dengan manusia yang masih
kecil ataupun manusia yang belum dewasa42. Anak ( jamak:anak-anak)
adalah seseorang laki-laki atau perempuan yang belum dewasa atau
belum mengalami masa pubertas.43 Menurut psikologi anak, anak adalah
priode perkembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima
atau enam tahun, priode ini disebut dengan priode pra sekolah. Dalam
konsideran undang-undang No. 23 tahun 2002, tentang perlindungan
anak, dikatakan bahwa anak adalah amanah dan karunia tuhan yang
maha esa.
Menurut R.A. kosnan ―anak–anak yaitu manusia muda dalam
umur muda dalam juwa dan perjalanan hidupnya karena mudah
terpengaruh untuk keadaan sekitarnya.44 oleh karena itu anak-anak dapat
diperhatikan secara sungguh-sungguh, akan tetapi sebagai makhluk
sosial yang paling rentan dan lemah, ironisnya anak-anak seringkali di
tempatkan dalam posisi yang paling dirugikan, tidak memiliki hak untuk
42
W.J.S Poerwadarminta.Kamus Umum Bahasa Indonesia ,(Balai Pustaka :
Amirko, 1984 ) h. 25
43 Id. Wikipedia.Org:2018
44 R.A Koesnan ,Susunan Pidana Dalam Negara Sosialis Indonesia ,(Bandung :
Sumur,2005)h, 113
bersuara, dan bahkan mereka sering menjadi korban tindak kekerasan
dan pelanggaran terhadap hak-haknya.45
“Children are the living messages we send to a time we will not see”
( anak adalah pesan hidup yang kita kirim untuk masa yang kita lihat )
begitulah Jhon W Whitehend dalam lenny N, Rosalin menggambarkan
pentingnya anak sebagai generasi penerus sekaligus aset terbesar untuk
masa depan, dalam pandangan yang visioner, anak merupakan bentuk
investasi yang menjadi indikator keberhasilan dalam suatu bangsa.46
2. Definisi Anak Menurut Undang-Undang
a) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979 tetang anak
Pasal 1 angka 2 menyebutkan bahwa anak adalah seseorang yang
belum mencapai umur 21 (dua puluh satu ) tahun dan belum pernah
kawin.47
b) Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
1999 tentang Ratifikasi Konvensi Hak Anak, anak adalah setiap
manusia yang berusia dibawah 18(delapan belas) tahun 48
45
Arif Gosita, Masalah Perlindungan Anak ,(Jakarta : Sinar Grafik ,1992), h 28
46 Solehuddin,Pelaksanaan Perlindungan Hukumterhadap Pekerja Anak Yang
Bekerja Di Bidang Konstruksi (Study Di Proyek Pembangunan CV Karya Sejati) Jurnal
Universitas Brawijaya, Malang,2013 h.5
47 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979 Tetang
Kesejahteraan Anak
48 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang
Ratifikasi Konvensi Hak Anak
c) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Pengadilan Anak dalam Pasal 1 angka 1 menyebutkan anak adalah
orang yang dalam pekara anak nakal telah mencapai umur 8(delapan)
tahun tetapi belim mencapai 18 (delapan belas) tahun dan belum
pernah kawin.49
Dengan demikian pengertian anak pada umumnya adalah seorang
yang masih di bawah umur, yang belum dewasa dan belum pernah kawin.
Pada beberapa peratuuran perundang-undangan di Indonesia mengenai
batasan umur berbeda-beda. Perbedaan tersebut tergantung dari sudut
manakah pengertian anak dilihat dan ditafsirkan. Hal ini tentu ada
pertimbangan aspek psikis yang menyangkut kematangan jiwa seorang
anak.50
49
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan
Anak
50 Abintoro Prakoso,2016, Hukum Perlindungan Anak , (Yogyakarta:Laksbang
Pressindo) .h 42-43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu peneliti
memaparkan atau menggambarkan objek penelitian secara objektif
sebagai realita social. Serta memaparkan bagaimana pengaruh media
sosial terhadap perilaku anak.51
B. Lokasi penelitian.
Lokasi penelitian adalah dimana tempat penelitian akan di lakukan,
dan peneliti mengambil lokasi di Desa mattirotasi kecamatan Watang pulu
kabupaten sidrap adapun sasarannya yaitu orang tua dan anak-anak di
Desa mattirotasi kecamatan Watang pulu kabupaten sidrap.
C. Fokus Penelitian
Fokus Penelitian adalah pemusatan fokus kepada intisari penelitian
yang akan dilakukan. Fokus penelitian adalah garis terbesar dalam
penelitian yang akan dilakukan agar penelitian lebih terarah. Adapun fokus
penelitian yang akan dilakukan adalah peran orang tua terhadap anak
dalam meminimalisir penyalahgunaan media sosial di Desa mattirotasi
kecamatan Watang pulu kabupaten sidrap.
51
Sugiono Metode Penelitian Pendidikan , [ Bandung : Alfabeta, 2012 ], h 14-15
27
D. Deskripsi Fokus
Fokus dari penelitian ini adalah peran orang tua terhadap anak
dalam meminimalisir penyalahgunaan media sosial di Desa mattirotasi
kecamatan Watang pulu kabupaten sidrap. Adapun deskripsi fokus
penelitian ini adalah:
1. peran orang tua terhadap anak adalah bagaimana peran orang tua
dapat membimbing seorang anak agar dalam perkembangannya
dapat tumbuh besar menjadi pribadi yang baik sesuai dengan nilai-
nilai yang berlaku, baik dalam nilai agama maupun di dalam
lingkungan masyarakat yang di pahami.
2. dalam hal ini peneliti lebih fokus kepada bagaimana peran orang tua
terhadap anak yang berumur 5-16 tahun untuk meminimalisir
penyalahgunaan media sosial. Di era modern ini, peneliti melihat
akses untuk masuk ke sosial media bagi anak sangatlah mudah,
sehingga orang tua sebagai penanggung jawab terhadap anak agar
dapat meminimalisir penyalahgunaan media sosial.
E. Sumber data.
Sumber data terdidri dari dua sumber, yaitu sumber data primer
dan sumber data sekunder :
1. Sumber data primer atau pokok yang di butuhkan yang di peroleh
secara langsung dari tangan pertama atau di peroleh secara
langsung dari informan yang erat kaitannya dengan masalah yang
akan di teliti yaitu Peran Orang Tua Terhadap Anak Dalam
Meminimalisir Penyalahgunaan Media Sosial di Desa mattirotasi
kecamatan Watang pulu kabupaten sidrap. Dalam penelitian ini yang
termasuk data primer adalah hasil wawancara dengan orang tua dan
anak yang berumur 5-16 Tahun.
2. Sumber data sekunder adalah sumber data pelengkap yang di
butuhkan dalam penelitian ini, adapun sumber data sekunder terbagi
atas 2 yaitu: yang pertama adalah data pustaka yang bersifat
normatif. Data ini dihimpun dari literatur, buku-buku, jurnal-jurnal,
surat kabar-surat kabar, dokumentasi-dokumentasi, undang-undang,
website, yang kedua adalah data lapangan yang bersifat empiris
yang melalui observasi, wawancara kepada responden.
F. instrumen penelitian
penelitian ini yakni penelitian ini menggunakan metode kualitatif,
karena megandalkan hasil, dokumentasi, observasi, wawancara dengan
didasarkan pada hasil penyebaran angket kepada responden.
G. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 3 teknik
instrumen sebagai berikut :
1. dokumentasi
Sebagai instrumen penting untuk mengetahui bahwa peneliti benar-
benar dalam mengumpulkan data itu sesuai dengan bukti dokumen
yang ada.
2. Observasi lokasi
Agar penelitian lapangan ini membutuhkan hasil yang optimal.
Melakukan observasi langsung terhadap objek peneliti yaitu di Desa
Mattirotasi kecamatan Watang pulu kabupaten sidrap.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan secara terbatas baik kepada informan yang
menjadi fokus penelitian ini yaitu keluarga dan anak-anak di Desa
Mattirotasi Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap.
H. Teknik Analisis
Prosedur dalam penelitian ini yaitu diawali dengan bahan
kepustakaan, UU yang terkait dengan anak dan keluarga. Hasil
kepustakaan dijadikan sebagai landasan teori pemikiran dalam
operasional penelitian ini.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
C. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Lokasi penelitian
Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian di Desa
Mattirotasi Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap yang dimana Desa
Mattirotasi merupakan salah satu Desa dari 10 ( sepuluh) Desa yang ada
di Kecamatan Watang Pulu, Kecamatan Watang Pulu ini adalah salah
satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Sidrap. Di kecamatan
Watang Pulu ini terdapat PLTB ( Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) yang
dimana pembangkit listrik ini menggunakan tega angin, dan merupakan
pembangkit litrik tenaga angin pertama di indonesia.
Di Kecamatan Watang Pulu ini terdapat sungai yang panjangnya
39 KM, yang di mana sungai ini di namakan sungai Bateo. Desa
Mattirotasi ini terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Kampung Baru, Dusun
Pabbaresseng, dan Dusun Kamire. Desa Mattirotasi ini kaya akan hasil
pertanian dan di hiasi dengan Panorama – panorama indah dari
Pegunungan yang dapat kita jumpai di sekeliling Desa Mattirotasi
Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap. 52
52
Hasil Wawancara Pribadi Bersama Bapak Kepala Desa Ma`ttirotasi Drs. Zainuddin Makkerennu, Pada Tanggal 23 november 2018.
31
2. Sejarah lokasi penelitian
Berdasarkan Lontara‘ Mula Ri Timpakenna Tana‘e Ri Sidenreng,
dikisahkan tentang seorang raja bernama Sangalla. Ia adalah seorang
raja di Tana Toraja. Konon, Sangalla memiliki sembilan orang anak yaitu
La Maddarammeng, La Wewanriru, La Togellipu, La Pasampoi, La
Pakolongi, La Pababbari, La Panaungi, La Mampasessu, dan La
Mappatunru. Sebagai saudara sulung, La Maddaremmeng selalu
menekan dan mengintimidasi kedelapan adik-adiknya, bahkan daerah
kerajaan adik-adiknya ia rampas semua. Karena semua adiknya tidak
tahan lagi dengan perlakuan kakaknya, mereka pun sepakat
meninggalkan Tana Toraja.
Karena perjalanan yang melelahkan, mereka kehausan lalu
mencari jalan ke tepi genangan air di pinggir danau. Namun, danau itu
ternyata berada di hutan yang lebat, sehingga sulit bagi mereka untuk
mencapainya. Karena harus menembus semak belukar yang lebat,
mereka pun sirenreng-renreng (saling berpegangan tangan).Sesampainya
di sana, mereka minum sepuas-puasnya dan duduk beristirahat kemudian
mandi. Setelah itu, mereka berdiskusi bertukar pikiran tentang nasib yang
mereka jalani. Akhirnya, mereka sepakat untuk bermukim di tempat itu. Di
sanalah mereka memulai kehidupan baru untuk bertani, berkebun,
menangkap ikan, dan beternak. Semakin hari, pengikut-pengikutnya pun
semakin banyak. Tempat itulah yang kemudian dikenal ―Sidenreng―, yang
berasal dari kata sirenreng-renreng mencari jalan ke tepi danau, dan
danau itulah yang sekarang dikenal dengan danau Sidenreng. Dari situ,
terbentuk kerajaan Sidenreng53
Adapun sejarah penamaan Desa Mattirotasi Kecamatan Watang
Pulu Kabupaten Sidrap yaitu berasal dari kisah tiga laki-laki, yang dimana
tiga orang laki –laki ini sudah berteman sangat dekat, dan kemudia
mereka masuk di suatu perkampungan, ketiga laki-laki tersebut bernama
Wa Icing, Wa Peggeta, Wa Becci.
Salah satu dari mereka naik di satu pohon dan mengamati di
sekelilingnya, dia melihat pemandangan laut dengan jelas yang sangat
indah yang belum pernah ia lihat sebelumnya, kemudian dia turun dari
pohon dan menceritakan pemandangan yang ia lihat, ketiga orang
temannya tersebut penasaran dengan apa yang merak dengar, dan
kemuadia meraka pun naik ke atas pohon untuk melihat pemandangan
indah yang ia dengart itu, dan meraka pun merasa kaget, kaget karena
mereka belum melihat pemandangan se indah itu sebelumnya, akhirnya
mereka turun dan melakukan musyawarah untuk memberikan nama pada
perkampungan tersebut, maka mereka memberikan nama kampung itu
dengan Mattirotasi.
53
Hasil Wawancara Pribadi Bersama Bapak Kepala Desa Mattirotasi Drs. Zainuddin Makkerennu, Pada Tanggal 23 november 2018.
Terbentuknya Desa Mattirotasi ini Pada tahun 1994, Mattirotasi ini
yang dulunya disebut dengan Desa lainungan kemudian berubah menjadi
Desa Mattirotasi pada tahun 1995 setelah mengalami pemekaran. Adapun
sejarah pemerintahan Desa Mattirotasi ini yaitu, pada tahun 1984, Nohong
B sebagai kepala desa pertama yang pada saat itu nama Desa Mattirotasi
masih bernama Desa Lainungan, yang kemudian Nohong B menduduki
jabatan sebagai Kepala Desa pada tahun 1984 sampai dengan 1994. 54
Dan kemudian Desa Lainungan ini di mekarkan menjadi dua (2)
Desa yaitu Desa Lainungan dan Desa Mattirotasi dan pemekaran itu
terjadi pada tahun 1995. Kepala Desa pertama setelah pemekarkan
bernama H. Ahmad Dani, pada periode 1995 sampai dengan 2003.
Selanjutnya digantikan oleh Drs. Zainuddin Makkarennu sebagai kepala
Desa kedua pada priode 2003 – 2008, yang dimana proses pemilihannya
di pilih secara langsung oleh masyarakat setempat.
Setelah itu digantikan oleh bapak Irwan sebagai Kepala Desa
ketiga pada Priode 2008 sampai dengan 2015, dan setelah masa jabatan
Irwan berakhir sebagai Kepala Desa, diajukanlah pelaksana tugas (PLT)
Desa Mattirotasi yang bernama A. Ansar. S.E pada tanggal 21 November
2015 sampai pada tanggal 14 september 2015.
54
Hasil Wawancara Pribadi Bersama Bapak Kepala Desa Ma`ttirotasi Drs. Zainuddin Makkerennu, Pada Tanggal 23 november 2018
Dan setelah masa jabatan A. Ansar sebagai pelaksana tugas
(PLT), maka di adakanlah proses pemilihan sebagai Kepala Desa yang
dimana hal ini para pemilihnya adalah seluruh masyarakat Desa
Mattirotasi yang sudah memenuhi syarat untuk ikut dalam pemilihan
Kepala Desa, yang kemudian terpilih menjadi kepala Desa Mattirotasi
yaitu Drs. Zainuddin Makkarennu pada tanggal 14 september, 2015
sampai sakarang.
a) Kondisi geografis Desa Mattirotasi Kecamatan Watang Pulu
Kabupaten Sidrap
Adapun kondisi umum Desa Mattirotasi Kecamatan Watang Pulu
Kabupaten Sidrap Terdiri dari batas wilayah, orbitasi, waktu tempuh letak
desa, iklim, jumlah penduduk , pendidikan sarana dan prasarana.
1. Batas wilayah Desa
Batas wilayah Desa Mattirotasi Kecamatan Watang Pulu
Kabupaten Sidrap sebagai berikut:55
Batas wilayah Desa Mattirotasi Kecamatan Watang Pulu
Kabupaten Sidrap yang memiliki luas wilayah 20 KM ( 1 km = 100) dan di
sebelah utara desa Mattirotasi terdapat Desa Lainungan, di sebelah
Selatan Desa Mattirotasi terdapat kota pare –pare, sebelah Barat Desa
55
Hasil Wawancara Pribadi Bersama Bapak Kepala Desa Ma`ttirotasi Drs. Zainuddin Makkerennu, Pada Tanggal 23 november 2018.
Mattirotasi terdapat Kabupaten pinrang dan Pare – Pare, dan sebelah
Timur Desa Mattirotasi terdapat Desa Buae.
Desa Mattirotasi terbagi menjadi tiga (3) Dusun, yaitu Dusun I
Kampung Baru terdiri dari dua (2) Rukun Warga (RW) dan dua (2) Rukun
Tetangga (RT), Dusun II Pabbaresseng terdiri dari dua (2) Rukun Warga
(RW) dan dua (2) Rukun Tetangga( RT), dan Dusun III Kamirie terdiri dari
dua (2) Rukun Warga (RW) dan Dua (2) Rukun Tetangga(RT). 56
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat di tabel berikut ini:
Tabel.1
Luas wilayah 20 km (1km= 100 H)
Sebelah utara Desa lainungan
Sebelah selatan Kota pare-pare
Sebelah barat Kabupaten pinrang dan pare-pare
Sebelah timur Desa Buae
Sumber data : Profil Desa Mattirotasi
2. Orbitasi Waktu Tempuh dan Letak Desa.
Orbitasi, waktu tempuh dan letak Desa Mattirotasi Kecamatan
Watang Pulu Kabupaten Sidrap menuju Ibu Kota Kecamatan Memiliki
jarak tempuh sejauh 11 Km, jarak dari Desa Mattirotasi ke Ibu Kota
Kabupaten memiliki jarak tempuh sejauh 20 Km, Jarak dari Desa
Mattirotasi ke Ibu Kota Provinsi memiliki jarak tempuh sejauh 165 Km,
56
Hasil Wawancara Pribadi Bersama Bapak Kepala Desa Ma`ttirotasi Drs. Zainuddin Makkerennu, Pada Tanggal 23 november 2018.
Waktu tempuh Dari Desa Mattirotasi ke Ibu Kota Kecamatan memiliki
waktu tempuh Selama 30 menit dari Desa, dan Waktu tempuh dari Desa
Mattirotasi ke Ibu Kota Kabupaten Memiliki waktu tempuh selama 60 Menit
dari Desa.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat di tabel berikut ini:
Tabel.2
NO Orbitasi dan jarak Tempuh Keterangan
1 Jarak ke Ibukota Kecamatan 11 Km
2 Jarak ke Ibukota Kabupaten 20 Km
3 Jarak ke Ibukota Proviinsi 165 Km
4 Waktu Tempuh Ke Ibukota Kecamatan 30 Menit
5 Waktu Tempuh Ke Ibukota Kabupaten 60 Menit
Sumber data : Profil Desa Mattirotasi
3. Gambaran Umum Demografis
Gambaran umum Demografis Desa Mattirotasi Kecamatan Watang
Pulu Kabupaten Sidrap, adapun Jumlah Penduduk Desa Mattirotasi
Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap berjumlah 2.060 jiwa yang
dimana terbagi menjadi Perempuan !.038 jiwa dan laki –laki berjumlah
1.022 jiwa,57 adapun jumlah menurut kepala keluarga berjumlah 563 jiwa.
Jumlah penduduk pendatang yang berjumlah 45 jiwa, dimana
penduduk pendatang ini berasal dari berbagai daerah yang berada di
57
Hasil Wawancara Pribadi Bersama Bapak Kepala Desa Ma`ttirotasi Drs. Zainuddin Makkerennu, Pada Tanggal 23 november 2018.
sulawesi selatan, yang dimana mereka datang ke desa ini di karenakn
kebanyakan dari mereka yang menikah dengan warga setempat, dan
sebagian dari mereka menetap di desa akan tetapi tempat tanggal lahir
mereka berasal dari luar kabupaten.
Jumlah penduduk yang keluar dari Desa Mattirotasi berjumlah 20
jiwa, hal ini di sebabkan karena sebagian masyarakat desa yang telah
menikah dengan warga yang berasal dari luar kabupaten, akhirnya
mereka ikut bersama keluarganya.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat di tabel berikut ini:
Tabel.3
NO TINGKAT PENDUDUK JUMLAH (JIWA)
1 Jumlah Penduduk Desa Mattirotasi 2.060 jiwa
2
Jumalah Menurut Jenis Kelamin
- Laki-Laki
- Perempuan
1.022 jiwa
1.038 jiwa
3 Jumlah Menurut Kepala Keluarga 563 jiwa
4 Jumlah Penduduk Pendatang 45 jiwa
5 Jumlah Penduduk yang Pergi 20 jiwa
Total 4.748 jiwa
Sumber data : Profil Desa Mattirotasi
Adapun Jumlah penduduk Desa Mattirotasi Kecamatan Watang
Pulu Kabupaten Sidrap menurut jenis pekerjaan yang rata – rata
penduduk Desa Mattirotasi memiliki Mata Pencaharian sebagi petani yang
dimana berjumlah 945 jiwa yatu perempuan berjumlah 45 jiwa dan laki –
laki berjumlah 900 jiwa,.
tidak hanya itu perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah
tangga berjumlah 200 jiwa, sedangkan penduduk yang memiliki mata
pencaharian sebagai Pegawai Negeri Sipil ( PNS) berjumlah 12 orang. 58
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada Tebel berikut ini:
Tabel.4
NO Pekerjaan Jumlah
1 Petani
- Perempuan
- Laki-laki
- 45 jiwa
- 900 jiwa
2 Pelajar/Mahasiswa -
3 Ibu Rumah Tangga 200 jiwa
4
Pedagang/wirasuwasta
- Perempuan
- Laki-laki
- 36 jiwa
- 47 jiwa
5 PNS
- Perempuan
- Laki-laki
- 3 jiwa
- 9 jiwa
6 Guru/Dosen
- Perempuan
- Laki-laki
- 7 jiwa
- 9 jiwa
7 TNI 1
8 Nelayan -
58
Hasil Wawancara Pribadi Bersama Bapak Kepala Desa Ma`ttirotasi Drs. Zainuddin Makkerennu, Pada Tanggal 23 november 2018.
9 Pegawai Swasta
- Perempuan
- Laki-laki
- 12 jiwa
- 15 jiwa
10 Buruh Pabrik
- Perempuan
- Laki-laki
- 31 jiwa
- 250 jiwa
Total 1. 548 jiwa
Sumber data : Profil Desa Mattirotasi
Jumlah penyandang kebutuhan khusus:
- Perempuan : 10 jiwa
- Laki-laki : 5 jiwa
Jumlah penduduk Mattirotasi menurut agama yang dianut oleh
masyarakat di Desa Mattirotasi yaitu penduduk yang beragama Islam
sebanyak 2. 045 Jiwa, penduduk yang beragama Kristen (-) dan
penduduk yang beraga Hindu sebanyak 15 jiwa.59
Untk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel.5
NO AGAMA JUMLAH
1 Islam 2.045
2 Kristen -
3 Hindu 15
TOTAL 2.060
Sumber data : Profil Desa Mattirotasi
59
Hasil Wawancara Pribadi Bersama Bapak Kepala Desa Ma`ttirotasi Drs. Zainuddin Makkerennu, Pada Tanggal 23 november 2018.
4. Gambaran Subjek Penelitian
Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian adalah orang tua (ibu
dan ayah) yang mempunyai anak yang berumur 5-16 tahun yang sedang
duduk di bangku sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah
keatas (SMA) yang berjumlah 5 KK. Usia subjek penelitian paling tua
berusia 46 tahun dan yang paling muda berusia 25 tahun.60
Tabel.6
DATA IDENTITAS SUBJEK PENELITIAN
No Nama subjek Usia
subjek
Pendidikan Jumlah
anak
1 YULI 37 SMA 1
2 SURIADI / MASNAH 35 / 37 SMA / S1 2
3 NURUL/ MUNAWWAR 30 / 26 S1 / S1 3
4 FATMAWATI /
BAMBANG
39 / 39 SD / SMK 2
5 RISNA / NUDZULDIN 45 / 46 S1/ S2 3
Sumber data : Observasi awal dan wawancara
60
Hasil Wawancara Pribadi Bersama Warga Desa Mattirotasi, Pada Tanggal 24 November 2018
Tabel.7
DATA PEKERJAAN SUBJEK PENELITIAN
No Nama Bapak Pekerjaan
Bapak
Nama
Ibu
Pekerjaan ibu
1 - - YULI Staf desa
2 SURIADI Wiraswasta MASNAH Staf desa
3 MUNAWWAR Pimpinan pondok NURUL Ibu rumah tangga
4 BAMBANG Wiraswasta FATIMAH Tukang jahit
5 NUDZULDIN PNS RISNA Guru
Sumber data : Observasi awal dan wawancara
Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa dari 5 keluarga
yang menjadi subjek penelitian baik suami / bapak dan istri / ibu sama-
sama mempunyai pekerjaan yang semuanya berbeda, ada yang bekerja
sebagai Staf Desa 2 Orang, ibu Rumah Tangga 1 Orang, Tukang Jahit 1
Orang, Pimpinan Pondok 1 Orang, PNS 1 Orang, Wiraswasta 1 Orang,61
Untuk mengetahui data usia anak dan tingkatan sekolah yang ada
dalam rumah tangga subjek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel.8
DATA USIA ANAK DAN TINGKATAN SEKOLAH
NO Nama
Anak
Nama
Orangtua
Usia
Anak
Kelas
1 AFIQAH YULI 13 Tahun 2 SMP
61
Hasil Wawancara Pribadi Bersama Warga Desa Mattirotasi, Pada Tanggal 24 November 2018
2 SAUSAN SURIADI / MASNAH 9 Tahun 5 SD
3 NITA NURUL/ MUNAWWAR 14 Tahun 2 SMP
4 RAIHAN FATMAWATI /
BAMBANG
15 Tahun 3 SMP
5 ATTAR RISNA / NUZULDIN 10 Tahun 6 SD
Sumber data : Observasi awal dan wawancara
D. Hasil dan Analisis Penelitian
Berdasarkan hasil Observasi, wawancara serta dokumentasi yang
penulis lakukan bahwa peran orang tua terhadap anak dalam
meminimalisir penyalahgunaan media sosial Di Desa Mattirotasi
Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap berkaitan dengan apa peran
orang tua terhadap anak dalam meminimalisir penyalahgunaan media
sosial, apa kendala bagi orang tua terhadap anak dalam meminimalisir
penggunaan media sosial di Desa Mattirotasi Kecamatan Watang Pulu
Kabupaten Sidrap. Maka di peroleh hasil penelitian sebagai berikut 62
1. Peran Orang Tua Terhadap Anak Dalam Meminilmalisir
Penyalahgunaan Media Sosial Di Desa Mattirotasi Kecamatan
Watang Pulu Kabupaten Sidrap.
Pada sebuah keluarga, orang tua bertanggung jawab memberikan
pendidikan bagi anak - anaknya karna orang tualah sebagai pendidik
pertama bagai anak. maka orang tua memliki peran penting dalam
62
Hasil Wawancara Pribadi Bersama Warga Desa Mattirotasi, Pada Tanggal 24 November 2018
mengawasi dan mengontrol anak dalam setiap tingkah laku di lingkungan
keluarga. Pendidikan pertama yang diberikan kepada anak yaitu
pendidikan agama, pendidikan agama mencakup seluruh aspek
kehidupan manusia, baik di dunia maupun di akhirat, bila agamanya baik
maka baik pula kualitas manusia itu.63
Berhasil atau gagalnya proses pendidikan orang terhadap anak
lingkungan keluarga sepenuhnya tergantung pada peranan orang tua
dalam memahami dan menciptakan hubungan yang baik dengan anak
dalam lingkungan keluarga yang berdasarkan pada Al-Quran dan AS-
Sunnah.
Orang tua sebagai pendidik utama bagi anak di harapkan mampu
menciptakan pendidikan yang kondusif sehingga anak dapat menjalani
kehidupan dengan positif, dapat terarah dengan baik, setiap orang tua
tentunya mempunyai metode yang berbeda-beda dalam memberikan
bimbingan kepada anak mereka masing-masing, terutama bagaimana
orang tua dapat mengawasi dan mengontrol anak mereka agar terhindar
dari dapak negatif penggunaan media sosial.
Pendidikan dan pengawasan yang baik melalui jalur keluarga
memang sangat penting, karena keluarga merupakan adalah sekolah
pertama bagi anak yang mengajarkan segala hal yang ada dalam
kehidupan ini. Yang mengawasi anak dalam setiap tingkah laku yang anak
63
H. Dr. PROF Nawawi Hadari., Pendidikan Dalam Islam, Surabaya: Al – Ikhlas,1993
lakukan dan kerjakan, mengarahkan anak kedalam hal-hal yang bersifat
positif dan membimbing anak agar anak dapat terarah dengan baik dan
benar, untuk terhindar dari pengaruh global, media sosial yang semakin
mengubah tingkah laku seorang anak. 64
Oleh karena itu orang tua wajib mengajarkan tentang hal- hal yang
bersifat postif cohtohnya: mengajarkan sholat tepat waktu, dan
mengajarkan anak tentang dampak dari penggunaan media sosial. Orang
tua harus bisa berperan dengan baik dan aktif, agar berhasil dalam
memberikan bimbingan kepada anak-anaknya yang kemudian bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada sebuah keluarga orang tua harus berperan dengan baik
dalam mengontrol dan meminimalisir penggunaan media sosial pada
anak, dalam hal ini peran yang di lakukan orang tua dalam keluarga dapat
diterapkan dan dimulai dari cara orang tua membimbing anak, kendala
orang tua dalam membimbing anak.
Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan metode
wawancara dan observasi terhadap warga di Desa Mattirotasi Kecamatan
Watang Pulu Kabupaten Sidrap yang menjadi responden dalam penelitian
ini, maka di peroleh hasil penenlitian sebagai berikut :
64
Rifa‟i, Melly Sulastri, Bimbingan Perawatan Anak, Jakarta: Rineka cipta, 1993
a) Keluarga Yuli
Berdasarkan wawancara yang penulis dapatkan dari keluarga Yuli
mengatakan bahwa :
―untuk mengontrol penggunaan media sosial anak saya di rumah, bagaimana dia dapat menggunakan media sosial dengan baik yaitu dengan cara mengawasi dan mengontrol status – status Whatsapp ( WA ) atau facebook ( FB ) anak saya dan berteman di Media Sosial yang ia miliki agar lebih mudah untuk mengawasi anak‖.65
Berdasarkan Observasi yang penulis lakukan, bahwa peran
keluarga Yuli terhadap anak dalam meminimalisir penggunaan media
sosial yaitu dengan cara mengawasi penggunaan media sosial dan
berteman di media sosial yang anak gunakan dan mengamati
perkembangan dalam penggunaan media sosial, cara yang digunakan Ibu
Yuli dengan tujuan agar anak dapat terarah dengan baik, dan
menggunakan media sosial Sesuai dengan standar penggunaan anak
yang masih muda untuk mengakses konten yang menurut Ibu Yuli sangat
berpengaruh pada tingkah laku anak. 66
Dari wawancara dan hasil obeservasi yang informan berikan maka
penulis dapat menganalisis peran orang tua terhadap anak dalam
meminimalisir penggunaan media sosial pada keluarga Yuli ,menurut
penulis langkah yang dilakukan orang tua terhadap anak utuk mengurangi
penggunaan media sosial sudah baik, karena dengan cara orang tua
mengamati perkembangan anak di media sosial.
65
Wawancara dengan Yuli, pada tanggal 24 November 2018 66
Observasi di rumah Yuli, pada tanggal 25 November 2018
Memantau anak melalui status - status yang anak posting di media
sosial seperti facebook, whatsApp, berarti orang tua sudah melakukan
cara agar penggunaan media sosial terhadap anak dapat terkendali dan
orang tua dapat mengawasi penggunaan media sosial dengan baik, dan
apabila Ibu Yuli melihat anaknya menggunakan media sosial yang sifatnya
kurang mendidik bagi diri anaknya, maka orang tua menegur anaknya
dengan cara memberikan nasehat – nasehat, agar menggunakan media
sosial dengan baik dan benar. Karena dengan memberikan nasehat
kepada anak, akan mewujudkan interaksi yang baik pula kepada anak dan
dapat menimbulkan kesadaran diri bagi anak itu sendiri.
b) Keluarga Masnah / Suriadi
Berdasarkan wawancara yang penulis dapatkan dari keluarga
Masnah / Suriadi mengatakan bahwa :
―Dalam mengontrol anak terhadap penggunaan media sosial, saya memberikan jadwal penggunaan gadget67 agar tidak terlalu sering menggunakan gadget, dan tidak boleh membawa gadget ke sekolah, karena saya takut anak tidak memperhatikan pelajaran di sekolah, maka dengan cara ini upaya kami untuk meminimalisir penggunaan media sosial terhadap anak.”68
Data yang diperoleh dari subjek penelitian tersebut dapat didukung
oleh pernyataan informan ( anak ) Masnah / Suriadi yang mengatakan
bahwa:
67
Gadget yang di maksud di sini adalah handphone 68
Observasi di rumah Masnah / Suriadi, pada tanggal 24 november 2018
―Bapak memberikan jadwal penggunan gadget agar tidak merusak mata dan bapak sangat menekankan saya untuk sholat tepat waktu , gadget tidak boleh di bawah ke sekolah karena takut menganggu proses belajar di sekolah, dan apabila saya di dapat membawa gadget kesekolah maka gadget saya di sita dan tidak di berikan selama beberapa hari.‖69
Berdasarkan Observasi yang penulis lakukan pada waktu siang hari
yang di mana Masnah / Suriadi telah berada di rumah, bahwa peran
keluarga Masnah / Suriadi terhadap anak dalam meminimalisir
penggunaan media sosial yaitu dengan cara memberikan jadwal
penggunaan gadget, karena orang tua takut, dengan tidak di berikannya
jadwal penggunaan gadget, hal itu dapat merusak mata, karena terlalu
seringnya berhadapan dengan gadget , dan dapat memicu pada hal – hal
yang bisa membuatnya lalai akan sholat dan mengerjakan tugas – tugas
yang di berikan oleh sekolah, maka dari itu Masnah / Suriadi mengatur
penggunaan gadget.
Dari wawancara dan hasil observasi yang informan berikan maka
penulis dapat menganalisis peran orang tua terhadap anak dalam
meminimalisir penggunaan media sosial pada keluarga Masnah / Suriadi,
bahwa upaya yang di lakukan orang tua terhadap anak dalam
menggunakan media sosial dengan cara mengontrol dan memberikan
jadwal kepada anak dalam penggunaan gedget agar hal-hal yang bersifat
negatif yang dapat memicu pada perubahan prilaku anak dapat terhindar
dari dampak negatif penggunaan media sosial, selain itu dengan cara
69
Hasil wawancara bersama anak dari keluarga Masnah / Suriadi pada tanggal 25 november 2018
orang tua memberikan peraturan terlalu keras terhadap anak, anak
merasa tertekan, sehingga anak merasa tidak nyaman dengan peraturan
dari orang tua anak.
c) Keluarga Nurul / Munawwar
Berdasarkan wawancara yang penulis dapatkan dari keluarga
Nurul / Munawwar mengatakan bahwa:
―Saya dan istri membuat kesepakatan dengan anak-anak kapan mereka bisa menggunakan gadgetnya, misalnya seminggu dua kali, atau sekali pada hari libur saja, termasuk batas waktu penggunaan gangetnya, kami usahakan anak-anak tidak mengakses gadget setiap hari, dan itu upaya yang kami lakukan untuk meminimalisir penggunaan Media Sosial seperti: BBM, Line, Whatsapp (WA), Facebook(FB) dan Youtube(YT), karna kami tahu bahwa tidak semua isi di dalam Media Sosial itu bersifat mendidik untuk anak-anak‖. 70
Berdasarkan Observasi yang penulis lakukan, bahwa peran
keluarga Nurul / Muawwar terhadap anak dalam meminimalisir
penggunaan Media Sosial yaitu dengan cara memberikan batasan waktu
dalam penggunaan gadget, seperti menggunakan gadget seminggu dua
kali yaitu hari sabtu dan hari ahad, dan setiap masuk waktu sholat anak
tidak boleh main gadget lagi. Hal ini kami lakukan agar anak tidak
kecanduan dengan menggunakan gadget, karna kami takut, hal – hal
negatif yang terdapat di media sosial dapat memincu pada tingkah laku
anak, dan cara ini juga kami gunakan agar membiasakan anak sholat
70
Wawancara dengan Nurul / Munawwar, pada tanggal 25 November, 2018
tepat pada waktunya, dan mengajarkan anak bahwa Sholat lebih baik dari
pada segala bentuk perbutan yang di lakukan.71
Dari wawancara dan hasil observasi dari informan berikan maka
penulis dapat manganalisis bahwa peran orang tua terhadap anak dalam
meminimalisir penggunaan media sosial pada keluarga Nurul / munawwar
yaitu sudah baik, karena orang tua telah mengajarkan kepada anak,
bahwa sholat lebih di utamakan dari pekerjaan apapun, dan hal ini
membuat anak dapat terbina dengan baik, dan dapat mengurasi pengaruh
– pengaruh negatif yang dapat beresiko pada tingkah laku anak yang
membuat orang tua khawatir dengan hal ini, sehingga keluarga Nurul /
Munawwar, membatasi anak dalam penggunaan media sosial berlebihan.
d) Keluarga Fatmawati / Bambang
Berdasarkan wawancara yang penulis dapatkan dari keluarga
Fatmawati / Bambang mengatakan bahwa:
―Saya Dan Suami saya dalam mengontrol anak terhadap penggunaan media sosial, dengan mengawasi penggunaan gadget terhadap anak dengan cara, memberikan gedget pada saat di gunakan untuk kepentingan sekolah seperti mencari tugas – tugas sekolah yang menggunkan internet mencari informasi tentang kegiatan sekolah‖72
Berdasarkan Observasi yang penulis lakukan, bahwa peran
keluarga Fatmawati / Bambang terhadap anak dalam meminimalisir
penggunaan media sosial yaitu dengan cara mengawasi anak dalam
71
Observasi di rumah Nurul / Muawwar pada tanggal 24, november 2018 72
Wawancara dengan Fatmawati / Bambang, pada tanggal 25 November 2018
penggunaan gadget dan memberikan gadget pada saat mencari tugas -
tugas yang di berikan sekolah.73
Dari wawancara dan hasil observasi dari informan maka penulis
dapat manganalisis peran orang tua terhadap anak dalam meminimalisir
penggunaan media sosial pada keluarga Fatmawati / Bambang, menurut
penulis bahwa cara orang tua dalam meminimalisir penggunaan media
sosial pada anak kurang baik, karena orang tua tidak terlalu mengawasi
anak dalam penggunaan media sosial, hal ini dapat memicu anak untuk
mengakses situs –situs yang sifatnya kurang mendidik bagi anak, yang
mengakibatkan anak terjerumus kepada hal- hal negatif, yang membuat
anak menjadi prilaku yang kurang baik.
e) Keluarga Risna / Nudzuldin
Berdasarkan wawancara yang penulis dapatkan dari keluarga
Risna / Nudzuldin mengatakan bahwa:
―Saya Dan Istri Membuat kesepakatan dengan anak-anak kapan mereka bisa menggunakan gadgetnya, karena kami juga tidak dapat menekan dan melarang anak untuk menggunakan gadget karna zaman sekarang semua orang, pasti membutuhkan gadget, dan kami sebagai orang tua bertugas untuk mengarahkan anak dalam penggunaan gadget dengan benar, dan menentukan aplikasi - aplikasi yang mereka bisa gunakan,.74
Media Sosial yang anak gunakan, semua harus tetap dalam pantauan kami selaku orang tua, selain itu kami mengatur durasi penggunaan gadget, yang di mana hal ini dapat memicu pada kurangnya interaksi dengan orang lain karena sibuk dengan gadget yang ia gunakan”.
73
Observasi di rumah Fatmawati / Bambang pada tanggal 24, november 2018 74
Wawancara dengan Risna / Nuzuldin, pada tanggal 25 November 2018
Berdasarkan Observasi yang penulis lakukan, bahwa peran
keluarga Risna / Nuzuldin terhadap anak dalam meminimalisir
penggunaan Media Sosial yaitu dengan cara membuat kesepakatan
kapan anak-anak mereka menggunakan gadget dan mengawasi dan
mengontol anak mereka dengan cara orang tua berteman di media sosial
anak mereka.75
Data yang diperoleh dari subjek penelitian tersebut dapat didukung
oleh pernyataan informan ( anak ) Risna / Nuzuldin yang mengatakan
bahwa :
―Bapak dan Mama saya selalu mengecek status status yang saya upload di media sosial saya, seperti Whatsapp dan Facebook, dan setiap sayang mengupload status saya pasti Bapak atau Mama saya berkomentar di status saya‖. 76
Dari wawancara dan hasil observasi dari informan maka penulis
dapat manganalisis peran orang tua terhadap anak dalam meminimalisir
penggunaan media sosial pada keluarga Risna / Nudzuldin bahwa cara
orang tua meminimalisir penggunaan media sosial sudah baik, karena
dalam pengarahan dan cara orang tua memberikan anak dalam
penggunaan media sosial sudah terarah dengan baik, orang tua tetap
memberikan waktu dalam penggunaan media sosial, dan orang tua tetap
membimbing anak dalam menggunakana media sosial dengan baik, tanpa
ada tekanan yang anak rasakan.
75
Observasi di rumah Risna / Nuzuldin pada tanggal 24 november 2018 76
Wawancara dengan Anak Risna / Nuzuldin, pada tanggal 25 November 2018
Berdasarkan wawancara dan hasil observasi dalam peran orang
tua terhadap anak dalam meminimalisir penyalahgunaan media sosial,
sudah dilaksanakan oleh 5 keluarga yang berbeda, walaupun dalam cara
memberikan arahan dan cara mengontrol anak dalam pengguaan media
sosial berbeda- beda. Untuk membimbing, rata-rata orang tua lebih sering
mengawasi penggunaan gadget agar anak mereka terhindar dari dampak
- dampak negatif penggunaan media sosial.
Sebagian orang tua mengontol anak mereka dengan cara
memberikan tekanan – tekanan seperti orang tua memberikan sangsi
yang berat kepada anak ketika anak melanggar peraturan yang keluarga
mereka sepakati dalam penggunaan media sosial, sehingga anak merasa
tertekan dengan hal tersebut, dan ada sebagian orang tua yang
memberikan kebebasan dalam pengguaan media sosial, hal ini dapat
memicu kepada tingkah laku anak yang berujung pada hal yang negatif
akibat pengawasan orang tua dalam meminimalisir penggunaan media
sosial kurang bagus.
Sehubungan dengan peran orang tua terhadap anak dalam
meminimalisir penyalahgunaan media sosial, orang tua harus memiliki
kemampuan tentang cara membimbing anak melalui beberapa hal yaitu
dengan menggunakan metode - metode pendidikan yang baik dan sesuai
syariat islam agar anak dapat terarah dengan baik, dan dapat terhindar
dari dampak negatif penggunaan Media Sosial.
Metode-metode yang digunakan oleh subjek penelitian sesuai
dengan pendapat Hadari Nawawi bahwa pendidikan islam dalam rumah
tangga terbagi menjadi 6 cara ( 6 metode ), yaitu :77
a) Mendidik melalui keteladanan.
dalam metode keteladanan ini orang tua diharapkan dapat
mencontoh untuk mendekati sedekat - dekatnya pribadi teladan seperti
yang diteladankan Rasulullah SAW. Keteladanan sangat penting artinya,
karena dalam interaksi pendidikan seorang anak tidak hanya sekedar
menangkap/memperoleh makna sesuatu dari ucapan orang tuanya, akan
tetapi justru melalui atau dari kesuluruhan pribadi yang tergambar pada
sikap dan tingkah laku para orangtuanya.
b) Mendidik melalui kebiasaan.
Pendidikan dengan membentuk kebiasaan harus dilakukan secara
berulang-ulang dalam arti tidak menjemu - jemunya, untuk itu orangtua
harus mampu memilih kebiasaan-kebiasaan yang baik sifatnya dan
menjauhkan kebiasaan yang buruk untuk dilatih sejak dini pad anak-
anaknya.
c) Mendidik melalui nasihat dan cerita.
Pendidikan dengan cara ini mengandalkan bahasa baik berbentuk
lisan maupun tertulis dalam mewujudkan interaksi antara orangtua dengan
77
Muhammad Kautsar Al-Mainawi, Hak Anak Dalam Keluarga Muslim, Jakarta: Pustaka Alkutsar, 1996, hal,2
anak. Cara ini banyak sekali ditemui di dalam Alquran, karena nasihat dan
cerita pada dasarnya bersifat penyampaian pesan/informasi dari
sumbernya kepada pihak yang memerlukan atau dipandang
memerlukannya, yang dimaksud menimbulkan kesadaran bagi yang
mendengar atau membacanya, sehingga meningkatkan iman dan berbuat
amal kebaikan dalam menjalani kehidupan.
d) Mendidik melalui disiplin.
Orang tua sejak dini harus mengenalkan dan mengajarkan tata
tertib yang berlaku dalam keluarga, agama, masyarakat dan negara
kepada anak-anaknya, agar dapat membedakan antara norma/aturan
yang baik dan yang tidak baik. Proses pendidikan melalui disiplin
memerlukan ketegasan dan kebijaksanaan, yang akan menyadarkan anak
pada hak dan kewajiban serta tanggung jawabnya terhadap keluarga,
masyarakat, berbangsa, bernegara dan beragama.
e) Mendidik melalui partisipasi.
dalam rangka interaksi pendidikan yang bermaskud untuk
mewujudkan kepribadian yang baik, orangtua memberikan kesempatan
kepada anak untuk berpartisipasi melalui proses bertukar pikiran dan
mengikut sertakan anak agar memperoleh pengalaman secara langsung.
Pengikut sertaan itu harus mengutamakan untuk memberikan
pengalaman dan orangtua tidak menutut proses serta hasil yang baik.
Partsipasi ini menjadi sangat penting artinya dalam membantu anak-anak
mempergunakan waktu senggangnya dengan kegiatan yang positif, kreatif
dan juga untuk melaksanakan kegiatan beribadah kepada Allah SWT.
f) Mendidik melalui pemeliharaan.
Pendidikan melalui pemeliharaan dan perlindungan, satu pihak
memerlukan cinta kasih saying yang tulus, kerelaan berbuat sesuatu
secara ikhlas dengan melepaskan kepentingan pribadi dan kewibawaan
karena mampu berbuat obyektif.
Di pihak lain pendidikan melalui pemeliharaan akan menimbulkan
kepercayaan, rasa hormat dan segan, kepatuhan dan ketaatan. Kasih
saying yang diberikan secara tulus, sehingga menampilkan kerelaan
dalam memelihara dan melindungi anak, akan menimbulkan kewibawaan
dalam interaksi anak dengan orangtua. Kewibawaan diartikan sebagai
rasa hormat dan segan menimbulkan kepatuhan.
2. Faktor-faktor apa yang menghambat orang tua terhadap anak
dalam meminimalisir penyalahgunaan media sosial di desa
mattirotasi kecamatan watang pulu kabupaten sidrap.
Anak adalah amanah yang di berikan Allah SWT bagi setiap orang
tua, maka dari itu anak berhak untuk mendapatkan pendidikanyang layak
dan kasih adalam memberikan pendidikan yang pertama kali akan
diterima anak melalui keluarganya.
Berbagai cara akan dilakukan orang tua agar anak-anak mereka
menjadi anak yang sholeh dan sholehah serta berguna bagi keluarga ,
agama, masyarakat, dan bangsanya, yang memiliki prilaku yang baik
dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari orang tua akan berusaha
memberikan pendidikan kepada anak-anaknnya dengan berbagai macam
cara dan metode yang tidak sama, guna bertujuan untuk kebaikan anak.78
Segala sesuatu yang sedang di berikan dan diusahakan oleh para
orang tua terhadap keluarganya masing-masing tentunya tidak mutlak
berjalan dengan baik dan lancar, pastinya ada saja hambatan / kendala
masalah yang akan dihadapi oleh para orang tua.
Kendala atau disebut juga dengan hambatan / masalah adalah
sesuatu yang bisa menghalangi seseorang untuk mencapai sebuah tujuan
yang diharapkan baik berupa perkataan, perbuatan. Dalam hal ini cara-
cara yang dilakukan oleh orang tua dalam memberikan bimbingan kepada
anak tentu tidak selalu berjalan dengan baik dan lancar, orang tua bisa
saja menemui kendala yang berasal dari orang tua itu sendiri, atau
kendala yang bersal dari anak itu sendiri, kendala yang bersal dari anak,
kemudian kendala yang datangnya dari dalam maupun dari luar keluarga.
Kendala-kendala tersebut bisa datang dari mana saja, baik yang
datang dari orang tua itu sendiri maupun dari anak, guna mengetahui
kendala yang di hadapi orang tua terhadap anak dalam meminimalisir
78
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007
penyalahgunaan media sosial di desa mattirotasi kecamatan watang pulu
kabupaten sidrap baik dari kendala ekstern dan intern bagi orang tua
dalam meminimalisir penyalahgunaan media sosial terhadap anak.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat diketahui
bahwa hambatan orang tua terhadap anak dalam meminimalisir
penyalahgunaan media sosial di Desa Mattirotasi Kecamatan Watangpulu
Kabupaten Sidrap terhadap 5 keluarga memiliki hambatan yang berbeda-
beda yaitu seperti pada keluarga YULI, keluarga MASNAH/ SURIADI,
keluarga FATMAWATI/BAMBANG, RISNA/NUZULDIN yang di mana
keempat keluarga ini memiliki kendala atau hambatan dalam
meminimalisir penyalahgunaan media sosial yaitu karena mereka di
sibukkan dengan pekerjaan mereka ada yang sebagai staf desa dan
sebagai tukang jahit, sehingga kurang mengawasi penggunaan media
sosial terhadap anak mereka. beda halnya dengan keluarga
NURUL/MUNAWWAR walaupun keluarga ini sibuk dengan pekerjaan
mereka akan tetapi nurul/munawwar tetap mengawasi anak mereka dalam
penggunaan media sosial dengan cara mereka memberikan batasan
waktu dalam penggunaan media sosial. 79
Berdasarkan wawancara pada subjek penelitian dapat peneliti
simpulkan bahwa kendala dalam meminimalisir penggunaan media sosial
terhadap anak pada setiap keluarga mempunyai Kendala baik yang
79
Hasil observasi dan wawancara pada tanggal dengan informan pada tanggal 24-25 november 2018
datangnya dari orang tua maupun kendala yang datangnya anak-anak
sendiri. Kendala atau disebut juga dengan hambatan / masalah adalah
sesuatu yang bisa menghalangi seseorang untuk mencapai sebuah tujuan
yang diharapkan baik berupa perkataan, perbuatan. Dalam hal ini cara-
cara yang dilakukan oleh orang tua dalam memberikan bimbingan kepada
anak tentu tidak selalu berjalan dengan baik dan lancar, orang tua bisa
saja menemui kendala yang berasal dari orang tua itu sendiri, atau
kendala yang bersal dari anak itu sendiri, kendala yang bersal dari anak,
kemudian kendala yang datangnya dari dalam maupun dari luar keluarga.
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dapat di
ketahui bahwa kendala yang dialami oleh orang tua terhadap anak dalam
meminimalisir penyalahgunaan media sosial di Desa Mattirotasi
Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap, yang bersal dari orang tua
yaitu karena kesibukan pekerjaan dari orang tua tersebut yang berprofesi
berbeda - beda, sebagian orang tua menjadikan hal itu sebagai alasan
mendasar sehingga tidak semua orang tua memberikan bimbingan dan
dapat mengawasi anak dalam meminimalisir penggunaan media sosial,
karena tidak bisa membagi waktu dengan pekerjaannya.
Kendala yang berasal dari anak yaitu anak malas mendengar
perintah orang tua dan lebih sering menyendiri di kamar karena sibuk
dengan gadget nya. Sedangkan pengaruh dari luar keluarga yang dialami
hampir semua anak termotivasi untuk kecanduan menggunakan gadget
yaitu di sebabkan karena pengaruh teman mereka.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang peranan orang tua terhadap
anak dalam meminimalisir penyalahgunaan Media Sosial Di Desa
Mattirotasi Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidra dapat di ambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Peranan orang tua terhadap anak dalam meminimalisir Media Sosial
Di Desa Mattirotasi Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap,
adalah dengan menggunakan metode pembiasaan, nasihat dan
cerita, keteladanan, pemeliharaan, partisipasi, disiplin, Orang tua
memberikan bimbingan kepada anaknya setiap hari, tetapi yang
lebih banyak berperan memberikan bimbingan adalah ibu. Yang
memberikan arah kepada anak dan memberikan bimbingan dan
nasehat pentingnya menggunakan Media Sosial dengan baik agar
anak dapat terarah dalam penggunaan Media Sosial, dan dapat
terhidar dari dampak negatif penggunaan Media Sosial. Dan orang
tua sebiknya ikut berperan aktif dalam setiap kegiatan anak, agar
orang tua dapat mengetahui perkembangan anak dalam aktivitas
yang anak lakukan, karna keberhasilan anak dan anak dapat terarah
ke hal – hal yang bernilai positif itu terlihat ketika orang tua dapat
60
membmerikan contoh dan pelajaran yang positif pula, begitupun
sebaliknya kegagalan orang tua terlihat ketika anaknya sering
melakukan hal – hal yang bersifat negatif pula. Maka dari hasil
penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa peran orang tua
terhadap anak dalam meminimalisir penyalahgunaan media sosial itu
terlihat ketika orang tua dapat berperan aktif terhadap tingkah laku
anak dalam penggunaan Media Sosial.
2. Kendala orang tua terhadap anak dalam meminimalisir Media Sosial
Di Desa Mattirotasi Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap.
Yaitu kesibukan pekerjaan dari kedua orang tua yang rata-rata
memiliki pekerjaan yang berbeda-beda, sehingga dalam mengawasi
anak dalam penggunaan media sosial kurang efektif. Sedangkan
kendala dari anak adalah sering malas dan lebih sering menyendiri di
kamar di karenakan sibuk dengan gedgetnya masing-masing.
Perkembangan teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat
pesat. Saat ini komunikasi dapat dilakukan dengan sangat real tanpa
terhambat ruang dan waktu. Teknologi seperti gadget saat ini semkain
canggih tidak hanya dalam mengirim suara untuk mengirim gambar lebih
mudah tanpa mengeluarkan biaya yang sangat banyak. Pengguna
teknologi tidak dibatasi usia.
Kini kehidupan sosial bagi anak-anak lebih terpengaruh oleh
teknologi. Lebih sering anak usia dini berinteraksi dengan gadget dan juga
media sosial yang mempengaruhi daya pikir anak terhadap sesuatu di luar
hal tersebut.
Menjadi orang tua dari anak-anak yang hidup di era globalisasi
informasi seperti sekarang ini memang tidaklah mudah. Tidak saja
dibutuhkan keteguhan. kecakapan. kesabaran dan kearifan dalam
bersikap tetapi juga dalam bertindak. Apalagi dalam zaman sekarang
yang serba membutuhkan teknologi untuk melakukan kegiatan apapun. Ini
menyebabkan peran orangtua penting terhadap perkembangan anak-
anaknya yang semakin canggih dengan gadget yang mereka punya.
Gadget memang dibutuhkan untuk sarana komunikasi terhadap
segalanya. tetapi pengawasan serta bimbingan orang tua terhadap anak
harus selalu dilakukan.
Jika orang tua terlena dengan anak yang bisa bermain gadget dan
media sosial lama-lama anak hanya bisa bermain gadget dan berinteraksi
dengan teman yang tidak nyata dan tidak bisa berkomunikasi dengan
lingkungan sekitarnya. Sebaiknya orangtua mengenalkan gadget pada
anak dan juga mengenalkan budaya atau tradisi dalam arti cara
menghormati dan sopan santun dalam bermasyarakat. Sehingga peran
anak di masa yang akan datang menjadi lebih baik
B. Saran - saran
1. Kepada Orang tua agar bisa memberikan contoh teladan yang baik
bagi anak-anaknya, sesuai dengan yang di teladankan rosulullah
SAW. Keteladanan otangbtua sangat penting dan sangat
berpengaruh terhadap tingkah laku anak, keteladanan yang di
maksud yaitu dengan cara mengarahkan anak ke arah yang lebih
positif dalam penggunaan Media Sosial, agar terhindar dari dampak-
dampak negatif.
2. Kepada orang tua diharapkan agar bisa membagi waktu dengan baik
antara pekerjaan dan keluarga, sehingga bisa memberikan
bimbingan yang baik kepada anak dalam penggunaan Media
Sosial.ikut berpartipasi dalam setiap kegiatan anak agar orang tua
dapat mengetahui keribadian anak dengan baik, orang tua
memberikan kesempatan kepada anak untuk saling bertukar fikiran
dalam hal kebaikan, dan mengikut sertakan anak agar memperoleh
pengalaman secara langsung.
3. Kepada orang tua agar mendidik anak lebih disiplin lagi orang tua
harus mengenalkan dan mengajarkan tat tertib dan berprilaku yaik di
dalam keluarga, proses pendidikan melalui kedisiplinan memerlukan
ketegasan dan kebijaksanaan bukan dengan kekerasan terhadap
anak, dengan cara jangan terlalu memanjakan anak dan
membiarkan anak dalam penggunaan Media Sosial terlalu lama
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, Mulyasari, Prima, 2004, A Guise To Csr Communications On Cyber Media Yogyakarta:PT. Graha Ilmu.
Aminudin, 2005, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, Bogor: Ghalia Indonesia.
Arifin, Anwar, 2008, Opini Publik ,penerbit pustaka indonesia .
Beaty, J, Janice, 2013, Observasi Perkembangan Anak Usia Dini Jakarta :PT. Kencana Prenadamedia Group.
Burhan, Burhan,2011, sosiologi Komunikasi Teori, Pradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: Kencana
Burke, Peter ,dan Asa ,Briggs, 2006, Sejarah Sosial Media Dari Gutenberg Sampai Internet, Penerjemah:A Rahman Zainuddin, Jakarta:yayasan Obor Indonesia.
Depertemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahan Cemani Solo :Penerbit Fatwa
Dkk, Zainuddin, 1991, Seluk Beluk Pendidikan Dari Al-Ghazali, jakarta:PT. Bumi Aksara
Effendy, Uchjana Onong, 1990) Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Elvinaro, Ardianto, dan Lukiati, Komala, Erdinaya, 1990, Komunikasi Massa Suatu Pengantar , Bandung :PT, Remaja Rosdakarya.
Gosita ,Arif, 1992, Masalah Perlindungan Anak ,Jakarta: Sinar Grafik
Hayati, Nur, dan, Mawardi,2000, IAD-ISD-IBD, Bandung: CV. Pustaka Setia.
http://id .wikipedia.org/wiki/media.sosial
Huda, Miftahul, 2008,Interaksi Pendidikan 10 Cara Qur‟an Mendidik Anak, Malang:UIN Malang Press,
Id. Wikipedia.org:2014
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi Hak Anak
Koesnan ,R.A, 2005 , Susunan Pidana Dalam Negara Sosialis Indonesia ,Bandung : Sumur
Lamatenggo, Nina, dan, Uno, B, 2010 Teknologi Komunikasi Dan Informasi Pembelajaran jakarta :PT. Bumi Aksara
Mansur, 2005, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam Pustaka Pelajar,Yogyakarta.
Maryani, Eni, Media Dan Perubahan Sosial, Bandung:Remaja Rosdakarya.
Nata, Abuddin, 2011. Akhlak Tasawuf, dalam bukum imam al-ghazali, kitabul al-arba‘in fi ushul al-din(kairp al-maktabah al-hindi, Jakarta: Rajawali
Poerwadarminta, W.j.S, 1984, kamus umum Bahasa Indonesia PT:Balai Pustaka.
Prakoso,Abintoro ,2016, Hukum Perlindungan Anak , Yogyakarta:Laksbang Pressindo.
Qomar, Syamsul, 2009, Internet Masuk Sekolah Desa C.V. Cipta Dea Pustaka.
Rakhmat, Jalaluddin, 1994, Keluarga Muslim Dalam Masyarakat Modern, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ramadhani, Budi, Zukhria, 2016, Makalah Perkembangan Teknologi,Dampak Positifbdan Negatif Situs Jejaring Sosial Media Di Kalangn Remaja ―.http://www.dampakpositifdannegatifjearing sosial media.blog.sport.co.id./2013/06.
Ramayulis, 1987, Pendidikan Islam dalam Rumah Tangga, Jakarta: Kalam Mulia.
Rosmawaty, 2010, Mengenal Ilmu Komunikasi: Bandung: Widya Padjajaran
Rulli, Nasrullah, 2015. Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya Dan Sosioteknologi, Jakarta: Simbiosa Rekatama Media.
Shihab, Quraish, M, 2008, Sejarah dan Ulum Al-Qur‟an,Jakarta:PusatakaFirdaus.
Soekanto ,Soerjono, 2013,Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
Solehuddin, 2013, Pelaksanaan Perlindungan Hukumterhadap Pekerja Anak Yang Bekerja Di Bidang Konstruksi (Study di proyek pembangunan Jurnal Universitas Brawijaya), Malang: CV Karya Sejati.
Sugiono,2012, Metode penelitian pendidikan, Bandung : Alfabeta
Suhendi, Wahyu, Rahmadani, Hendi, H, 2000, Pengantar Studi Sosiologi Keluarga, Bandung: CV Pustaka Setia.
Syah, Muhibbun, 2003 ,Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tamburaka, Apriadi, 2013, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa, Jakarta: PT.Grafindo Persada.
Ulwan, Nashih, Abdullah, 2015 ,Tarbiyatul Aulad Fil Islam, Terj. Emiel Ahmad, Jakarta: Khatulistiwa Press.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979 tetang Kesejahteraan Anak
Utdirartatno, Firrar, 2006, Ancaman Internet Hacking Dan Trik Menanganinya,C.V. Andi offset
Wen ,Sayling ,2001. Future Of The Media, Batam: lucky publishers
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Kantor desa Mattirotasi kecamatan Watang Pulu kabupaten Sidrap
67
Wawancara bersama ibu Masnah
Wawancara bersama ibu Nurul dan bapak Munawwar
Wawancara bersama ibu Yuli
A.HADIST ILMU HADIST Penguji Prof.Dr Abbas Baco Miro Lc.MA
1. Pengertian Hadist , ilmu hadist dan manfaatnya ?
Menurut bahasa artinya berita, atau yang baru dan hadits dalam istilah
adalah segala sesuatu yang diberitakan dari Nabi Saw baik berupa sabda,
perbuatan, taqrir, sifat-sifat dan hal ihwal Nabi.
Ilmu hadits adalah ilmu yang mempelajari tentang hadits
Manfaatnya 1. Penuntut Ilmu hadist adalah orang yang paling banyak
bershalawat kepada Nabi Saw. 2. Mendapatkan Berkah Dunia Akhirat. 3.
Wajahnya Berseri-Seri
2. Perbedaan hadit, khobar ?
SUNNAH : hadits adalah istilah khusus untuk sabda nabi, sedangkan
sunnah lebih umum, yaitu segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi
SAW
KHABAR :adalah berita yang datangnya bukan dari Nabi SAW ( yang
datang dari sahabat nabi), tetapi disandarkan kepada Nabi SAW
atsar berbeda dengan hadits, yaitu apa yang disandarkan kepada shahabat dan tabi‘in, baik berupa perkataan dan perbuatan mereka.
3. Pembagian hadist?
Dari segi kuantitasnya. Hadist mutawatir : Hadist yang diriwayatkan oleh
sejumlah orang yang menurut adat mustahil mereka bersepakat terlebih
dahulu untuk berdusta,dan hadist Ahad: jumlah perawi tersebut tidak
mencapai jumlah perawi hadist mutawatir
Dari segi Kualitas . hadist sohih: hadistt shahih adalah hadistt yang
sanadnyabersambung, diriwayatkan oleh perawi yang adil dan dhabit dari
sejak awalhingga akhir sanad, tanpa adanya syadz dan illat , hadist hasan
: hadis yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh rawiyang adil, yang
rendah tingkat kekeuatan daya hafalnya, tidak rancu dan tidak bercacat
dan hadist dhoif : hadist yang didalamya tidak terdapat syarat-syarat
hadist shahih dan syarat-syarat hadist hasan
4. Kriteria ksohihan hadist?
―Setiap hadis yang rangkaian sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh
perawi yang adil dan dhabit dari awal sampai akhir sanad, tidak terdapat di
dalamnya syadz dan ‗illah.‖
Ketersambungan Sanad :Ketersambungan sanad (ittishalul sanad) berati masing-masing perawi bertemu antara satu sama lainnya. Salah satu cara yang digunakan untuk membuktikan masing-masing rawi bertemu ialah dengan cara melihat sejarah kehidupan masing-masing perawi, mulai dari
biografi guru dan muridnya, tahun lahir dan tahun wafat, sampai rekaman perjalanannya. Perawi Adil :Setelah mengetahui ketersambungan sanad, langkah berikutnya adalah meneliti satu per satu biografi perawi dan melihat bagaimana komentar ulama hadis terhadap pribadi mereka. Perlu diketahui, adil („adalah) yang dimaksud di sini berkaitan dengan muruah
atau nama baik.Perawi yang semasa hidupnya pernah melakukan perbuatan yang melanggar moral dan merusak muruah, hadis yang diriwayatkannya tidak bisa diterima dan kualitasnya rendah.
Hafalan Perawi Kuat: Selain mengetahui muruah perawi, kualitas
hafalannya juga perlu diperhatikan. Kalau hafalannya kuat, kemungkinan besar hadisnya shahih. Tapi kalau tidak kuat, ada kemungkinan hadis tersebut hasan, bahkan dhaif.
Tidak Ada Syadz :Syadz berati perawi tsiqah bertentangan dengan rawi
lain yang lebih tsiqah darinya. Misalkan, ada dua hadis yang saling bertentangan maknanya. Untuk mencari mana kualitas hadis yang paling kuat, kualitas masing-masing perawi perlu diuji, meskipun secara umum sama-sama tsiqah. Dalam hal ini, perawi yang paling tsiqah dan kuat hafalannya lebih diprioritaskan. Dengan demikian, untuk memastikan keshahihan hadis, perlu dikonfirmasi dengan riwayat lain, apakah tidak bertentangan dengan hadis lain atau tidak.
Tidak ada ‘illah :llah yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang dapat
merusak keshahihan hadis, namun tidak terlalu kelihatan. Maksudnya, ada hadis yang dilihat sekilas terkesan shahih dan tidak ditemukan cacatnya. Namun setelah diteliti lebih dalam, ternyata di situ ada sesuatu yang membuat kualitas hadis menjadi lemah. Hal ini dalam musthalah hadis diistilahkan dengan „illah.
5. Jenis2 hadist Dhoif?
Hadits munqathi’ : adalah hadits yang gugur sanadnya di satu tempat
atau lebih atau pada sanadnyan disebutkan nama seseorang yang tidak dikenal namanya.
Hadits muallaq :adalah hadits yangg rawinya digugurkan seorang atau
lebih di awal sanadnya secara berturut-turut.
Hadits mursal:adalah hadits yang gugur sanadnya setelah tabi‘in. Yang
dimaksud dengan gugur disisi adalah nama sanad terakhirnya tidak disebutkan.
Hadits mu’dhal adalah hadits yang gugur dua orang sanadnya atau
lebih secara berturut-turut.
Hadits mudallas :adalah hadits yang diriwayatkan menurut cara yang
diperkirakan bahwa hadits tersebut tidak bernoda.
6. Hadist yang berkaitan dengan dakwah?
ش عي ده مه ش مث و في خ أج (مسيم ساي) فبعي
―Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya‖
م سأ مه ى نشا مى ن ي م زطع ىم فان ثذي في غش س زطع ىم فان فجيسبو س رىل فجقي ج عف مبن أض ال
(مسيم صحح ساي ).Rasulullah pernah bersabda: ―Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman‖
TAFSIR WA ULUMUL QURAN
Penguji Prof Hasan Juhanis Lc.M.Si
1. Pengertian Al-Quran ?
Pengertian Al-Qur’an Menurut Bahasa (Etimologi)
Ditinjau dari segi bahasa, Al-Qur‘an berasal dari bahasa arab
yakni bentuk jamak dari isim masdar dari kata قشأ – قشأ –
atau qara‘a-yaqro‘u-qur‘anan yang mengandung arti bacaan قشآوب
atau sesuatu yang di baca berulang-ulang.
Pengertian Al-Qur’an Menurut Istilah (Terminologi)
Ditinjau dari segi istilah, Al-Qur‘an berarti kalam Allah SWT yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai mukjizat, dan
disampaikan dengan jalan mutawatir dari Allah SWT atas
perantara malaikat jibril. Membaca Al-qur‘an juga dinilai sebagai
ibadah kepada Allah SWT.
Pengertian Al-Qur’an Secara Umum
Al-Qur‘an secara umum dapat diartikan sebagai kitab suci utama
dalam agama Islam yang diturunkan oleh Allah SWT kepada
Nabi Muhammad saw yang terbagi kedalam beberapa bab
(Surah) dan setiap surat terbagi dalam beberapa sajak (ayat).
2. Nama dan Sifat Al-Quran ?
Nama Al Quran
al-Quran ,al-Kitab ,adz-Dzikr ,al-Furqan (pembeda) ,an-Nur
(cahaya)
Sifat-sifat Al-Quran
Mubarak (diberkahi),Petunjuk dan Rahmat , Karim (mulia)
,Hakiim (mengandung hikmah,Ucapan terbaik
3. Munasabat Al-Quran?
Kata munasabah secara etimologi (bahasa), menurut As-Suyuthi
bearti Al- musyakalah (keserupaan)dan al-
muqarabah (kedekatan).Menurut istilah Munasabah merupakan sisi
keterikatan antara beberapa ungkapan dalam satu ayat atau antara
ayat diantara beberapa ayat, atau antar surat (di dalam Al-qur‘an).
3. Contoh munasabat : Munasabah antar bagian suatu ayat
Munasabah antara bagian surat selalu membentuk pola
munasabah Al-tadhadat (perlawanan) seperti terlihat dalam surat
Al-Hadid ayat 4. Yang artinya: “Dialah yang menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, Lalu dia bersemayam di atas arsy dia
mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar
daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik
kepada-Nya. dan dia bersama kamu di mana saja kamu tinggal.
Dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Hadid:
4). Antara kala ―yaliju‖ (masuk) dan kata ―yakhruju‖ (keluar), serta
kata ―yanzilu‖ (turun) dengan kata ―ya‟ruju‖ (naik) terdapat
hubungan pertawanan. Contoh lainnya yaitu kata ―Al-‗adzab‘ dan
Ar-rahmah‖ dan janji baik setelah ancaman. Munasabah seperti ini
dapat ditemukan dalam surat Al-Baqarah, An-Nisa dan Surat Al-
Mai‘dah.
4. Sumpah dalam al Quran?
Sumpah dalam Al Qur‘an adalah salah satu dari ilmu-ilmu tentang
al-Qur‘an yang mengkaji tentang arti, maksud, hikmah, dan
rahasia sumapah-sumpah Allah yang terdapat dalam al-Qur‘an.
Selain pengertian diatas, Sumpah dapat pula diartikan dengan
gaya bahasa Al-Qur‘an menegaskan atau mengukuhkan suatu
pesan atau pernyataan menyebut nama Allah atau ciptaan-Nya
sebagai muqsam bih.
Contoh sumpah dalam Al quran
Dia bersumpah dengan Diri-Nya yang menunjukkan
kebesaran-Nya
:"Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka
semua." (Al-Hijr: 92).
"Katakanlah: 'Pasti datang, demi Tuhanku yang mengetahui
yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang
kepadamu ...'." (Saba‘: 3).
Dia bersumpah dengan makhluk-Nya
"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) (1), dan siang
apabila terang benderang (2), dan penciptaan laki-laki dan
perempuan (3)." (Al-Lail: 3-1).
"Demi fajar (1) dan malam yang sepuluh (2) dan yang genap
dan yang ganjil (3) dan malam bila berlalu (4)." (Al-Fajr: 1-4).
5. Kisah dalam Al-Quran?
Alquran mengisahkan tentang dua orang lelaki di zaman
dulu. Keduanya bersahabat. Yang satu beriman. Dan temannya
ingkar. Alquran tak menerangkan siapa mereka. Namanya. Di
zaman siapa mereka hidup. Dimana tempat mereka hidup. Semua
disamarkan. Jadi, kita tak tahu siapa mereka. dimana mereka
hidup. Dan di zaman apa mereka ada.
Orang yang beriman dalam kisah ini, Allah جل جلاله uji dengan
kesempitan hidup. Sedikit rezeki, harta, dan barang yang ia miliki.
Tapi Allah memberinya nikmat terbesar, yaitu nikmat iman, yakin,
dan ridha dengan takdir Allah. Serta berharap surga yang ada di
sisi-Nya. Nikmat ini lebih utama dari harta dan materi yang fana.
Temannya yang ingkar, Allah uji dengan kelapangan rezeki.
Kemudahan duniawi. Dan Allah beri untuknya harta dan materi
yang melimpah. Allah uji dia, apakah bersyukur atau malah kufur.
Apakah rendah hati atau malah menyombongkan diri.
Allah mengaruniai yang ingkar dengan dua kebun. Alquran
menyebutkan tentang dua kebunnya sebagai berikut:
مب جعي ىب ه لأحذ و حفف ىب مب أعىبة مه جى ز عب ثىمب جعي ىب ثىخ ميزب* صس
هاىجى وب شئب مى رظ يم ىم أ م يب آرذ ز ش ثمش ى مبن* وشا خلاىمب فج
―Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua
buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan
pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan
ladang. Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun
itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di
celah-celah kedua kebun itu, dan dia mempunyai kekayaan
besar.‖ (QS:Al-Kahfi | Ayat: 32-34).
Si kafir memiliki dua buah kebun anggur. Pohon-pohon
kurma mengelilingi kebunnya sebagai pagar. Di antara dua kebun
itu, ada ladang. Allah alirkan air ke kebun itu. Saat panen, ia
merasakan limpahan anggur, kurma, dan hasil ladang. Ia kaya,
menikmati hasil panennya.
Dengan penataan kebun yang hebat ini, ia pun berbangga.
Ia memiliki ilmu dalam mengatur dan memaksimalkan lahan. Ia
mampu menggabungkan tanaman yang berbeda dengan susunan
rapi, serta irigasi yang baik. Ditambah lagi, dengan perawatannya,
ia bisa panen dengan maksimal. Ia pun masuk ke dalam kebun
dengan congkak, padahal ia menzhalimi dirinya sendiri. Ia ingkar
dengan anugerah Rabbnya. Dan sombong pada orang lain.
Ia berkata,
فقبه ىصبحج ي س ثش أوب حب أعض مبل مى ل أم وفشا
―Maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika
bercakap-cakap dengan dia: ―Hartaku lebih banyak dari pada
hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat.‖ (QS:Al-Kahfi | Ayat:
34).
Tak hanya itu, kenikmatan harta dan pengikut telah
membuatnya lupa. Ia sangka miliknya itu kekal. Padahal
bagaimana bisa sesuatu yang fana menjadi abadi. Ia berkata,
دخو جى ز ظبىم زي رجذ أن أظ ه مب قبه ىىف س أثذا
―Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya
sendiri; ia berkata: ―Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-
lamanya.‖ (QS:Al-Kahfi | Ayat: 35).
Harta dan materi yang ia miliki benar-benar membuatnya
tenggelam.
مب ىئه قبئمخ اىس بعخ أظ ه د دد س شا لأجذن سث ئى ى قيجب مى ب خ م
―Dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika
sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan
mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun
itu.‖ (QS:Al-Kahfi | Ayat: 36).
Demikianlah perasaan seseorang ketika merasakan puncak
kuasa dan kaya. Ia pongah. Menyangka karunia harta adalah bukti
Allah sayang padanya. Sehingga ia mengira di akhirat akan
mendapatkan kedudukan serupa. Atau lebih baik lagi.
Temannya yang beriman mengajaknya ingat kepada Allah.
Berusaha menyelamatkan sang teman yang merasa sudah di
awang-awang. Terbang, lupa daratan.
صبحج ى قبه ي س د حب فخ مه ث م ر شاة مه خيقل ثبى ز أمفش اك ث م و ط لا س سج
Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya — sedang dia
bercakap-cakap dengannya: ―Apakah kamu kafir kepada (Tuhan)
yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air
mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?
(QS:Al-Kahfi | Ayat: 37).
Temannya berusaha mengingatkan agar beriman kepada
Allah. Bersandar dan berserah diri pada-Nya. Bukan berserah diri,
mengandalkan harta dan pengikut yang ia miliki. Terkadang,
seorang yang memiliki kelebihan harta dan popularitas
mengatakan, ―Mudah, bisa diurus.‖ Karena apa? Karena ia
menganggap dengan materi semuanya bisa diselesaikan dan
diatur karena bisa menundukkan orang lain.
Temannya melanjutkan,
ل ى ح ل الل شبء مب ق ي ذ جى زل دخي ذ ئر ق ئل ىذا مبل مى ل أقو أوب رشن ئن ثبلل
―Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki
kebunmu ―maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas
kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan
pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit
darimu dalam hal harta dan keturunan.‖ (QS:Al-Kahfi | Ayat: 39).
Manusia itu asalnya sama. Pengaturan banyak sedikitnya harta,
bukan hasil daya upaya manusia. Di dunia, manusia hanya
memainkan peran sebagai orang kaya atau orang miskin. Ketika
berperan sebagai orang kaya, gunakan untuk kebaikan, bukan
malah sombong, karena ini cuma peranan. Ketika miskin, jangan
sampai kehilangan iman. Dan bersabar. Nanti ada ‗upah‘ setelah
memainkan peranan dengan baik.
ره أن سث فعس شا إ سو جى زل مه خ ش ب جبوب عي س مبء مه ح جح اىس صعذا فز ص
* صىقب جح أ ب ص سا مبؤ زطع فيه غ طيجب ى رس
―Maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku
(kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu (ini); dan mudah-
mudahan Dia mengirimkan ketentuan (petir) dari langit kepada
kebunmu; hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin. atau airnya
menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat
menemukannya lagi‖. (QS:Al-Kahfi | Ayat: 40-41).
―Sesuatu yang lebih baik dari kebunmu‖ ini maksudnya adalah
bagian di akhirat kelak. Dan engkau karena kesombonganmu,
yang menyangka kebunmu ini abadi, berbuat congkak tapi malah
menyangka dapat bagian lebih baik di akhirat, semoga Allah
memberi pelajaran dengan membuat kebunmu hancur. Mudah-
mudahan engkau tersadar, sehingga membuatmu kembali
mengingat Allah.
أ حط جح ثثمشي قيت فأص مف فب أو فق مب عي خ خب شب عي ع ش
ه ق زى ب شك ىم ى أحذا ثشث أ ش
―Dan harta kekayaannya dibinasakan; lalu ia membulak-balikkan
kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah
belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama
para-paranya dan dia berkata: ―Aduhai kiranya dulu aku tidak
mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku‖. (QS:Al-Kahfi |
Ayat: 42).
Tak ada yang mustahil bagi Allah. Tak ada seorang pun yang
mampu mencegah Allah melakukan kehendak-Nya. Anak, istri,
atau siapapun, takkan mampu menolong seseorang dari hukuman
Allah.
ىم و فئخ ى رن ه ش د ن مه ى ص مب الل ى زصش مبن م
―Dan tidak ada bagi dia segolonganpun yang akan menolongnya
selain Allah; dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya.‖
(QS:Al-Kahfi | Ayat: 43).
Demikianlah kisah yang penuh hikmah ini. Kisah nyata yang
pernah terjadi. Agar kita tidak meniru yang salah dan tidak lagi
mengulangi. Sesungguhnya Allah Maha Mampu dan Maha
Perkasa. Kami tutup kisah ini dengan hadits Nabi جل جلاله agar kita bisa
memahami perbandingan nikmat iman dan nikmat dunia.
حت مه ئل اىذه عط ل حت ل مه حت مه اىذوب عط الل ئن
―Sesungguhnya Allah memberi dunia kepada siapa yang Dia cinta
dan juga pada yang Dia benci. Tapi Dia tidak memberi nikmat
agama ini (Islam dan iman), kecuali hanya pada orang yang Dia
cintai.‖ (HR. al-Hakim dalam al-Mustadrak-nya)
6. Urgensi Asbab Nuzul dalam Al Quran?
Asbābun Nuzūl Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat))
adalah ilmu Al-Qur'an yang membahas mengenai latar belakang
atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-
Qur'an diturunkan.Pada umumnya, sehingga urgensi Asbabun
Nuzul memudahkan memudahkan para Mufassir untuk
menemukan tafsir dan pemahaman suatu ayat dari balik kisah
diturunkannya ayat itu. Selain itu, ada juga yang memahami ilmu
ini untuk menetapkan hukum dari hikmah di balik kisah
diturunkannya suatu ayat. Ibnu Taimiyyah mengemukakan bahwa
mengetahui Asbabun Nuzul suatu ayat dapat membantu Mufassir
memahami makna ayat. Pengetahuan tentang Asbabun Nuzul
suatu ayat dapat memberikan dasar yang kukuh untuk menyelami
makna suatu ayat Al-Qur‘an.
7. Ayat Makiyah dan Madaniyah?
Makkiyah adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi
Muhamamd Shallallahu ‗alaihi wa sallam sebelum berhijrah ke
Madinah dan Contohnya surat Al Mudatstsir dan Al Qomar,
Ath-Thuur
Madaniyah adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Shallallahu ‗alaihi wa sallam setelah berhijrah ke
Madinah. Exp surat Al Maidah, Al Baqaroh
8. Syaraf Mufassir?
1. Shahihnya aqidah si mufassir
2. Menguasai ilmu bahasa Arab
Ilmu bahasa Arab memiliki beberapa cabang, dan yang terpenting di
antaranya adalah: Ilmu nahwu,Ilmu sharaf, Isytiqaq,Ilmu balaghah
3. Menguasai ilmu ushul fiqih
4. Menguasai ilmu ushuluddin
5. Menguasai ulumul Qur‘an
Di antara cabang ulumul Qur‘an yang wajib dikuasai oleh seorang
mufassir adalah: Ilmu qiraat, Ilmu asbabun nuzul,Ilmu nasikh-
mansukh,Ilmu qashashul Qur‘an
6. Mengetahui hadits-hadits Nabi yang berisi tafsir terhadap ayat-
ayat al-Qur‘an
7. Mengetahui tafsir shahabat
9. Ayat Dakwah dan Faidahnya?
بعني وسبحان الله و مآ أنا من المش ين قل هذه سبيلي أدعوا إلى الله على بصيرة أنا ومن ات ر
―Katakanlah: ―Inilah jalanku (agamaku). Aku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang
nyata (ilmu dan keyakinan). Maha suci Allah, dan aku tiada termasuk
orang-orang yang musyrik‖. [Yusuf:108].
Karena dakwah merupakan ibadah, maka harus dilakukan dengan
keikhlasan dan mengikuti Sunnah Nabi. Sebagaimana telah maklum,
dua perkara ini merupakan syarat diterimanya ibadah.
ILMU DAKWAH
Penguji: Wiwik M,Pd . Lc.
1. Definisi dan hukum dakwah ?
Secara bahasa perkataan da‟wah berasal dari kata kerja دعا يدعو
,yang berarti mengajak, menyeru ,(da‟a, yad‟u, da‟watan) دعوة
memanggil, mengundang
Secara Istilah dakwah adalah sebuah aktifitas atau kegiatan yang
bersifat menyeru atau mengajak kepada orang lain untuk
mengamalkan ajaran Islam
Hukumnya, telah ditunjukkan oleh Al-Kitab dan As-Sunnah
tentang wajibnya berdakwah mengajak menusia ke jalan Allah
Subhanahu wa Ta‘ala yaitu bahwa berdakwah termasuk
kewajiban. Dalilnya sangat banyak, di antaranya, firman Allah
Subhanahu wa Ta‘ala.
ئك المنكر عه وينهىن ببلمعروف ويأمرون الخير إلى يدعىن أمة منكم ولتكه هم وأول
المفلحىن
―Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma‘ruf dan
mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang
beruntung.‖ [Ali Imran/3 : 104]
Para ulama menjelaskan, bahwa mengajak manusia ke jalan
Allah Subhanahu wa Ta‘ala hukumnya fardhu kifayah di negeri-
negeri atau wilayah-wilayah yang sudah ada para da‘inya yang
melaksanakannya
2. Keutamaan dakwah?
1. Meneladani para rasul
2. Amal yang terbaik
3. Mendapat pahala yang besar
4. Penyelamat dari azab Allah SWT
5. Jalan menuju khairu ummah
3. Sifat2 dai?
1. Ilmu yang mendalam untuk menyampaikan dalil-dalil dan bukti dari
Allah.
2. Tidak berharap sesuatu dari manusia.
3 Tidak melakukan apa yang dia larang untuk orang lain. Jangan
sampai ia melanggar sesuatu diharamkan oleh Allah.
4. Berusaha dengan serius untuk memperbaiki kondisi masyarakat
atas dasar kepedulian dan kecintaan kepada mereka.
5. Meyakini bahwa ia tidak akan mendapatkan taufik untuk
melakukan dakwah itu kecuali dari Allah swt.
6. Tawakal dan pasrah kepada Allah swt.
7, Selalu kembali kepada Allah dengan menambah ketaatan dan
beristighfar
4. Siapa yang berhak di dakwahi?
Yang berhak di dakwahi pertama kali adalah saudara dan
kerabat keluarga sebagaimana Rosul memulai dakwah pada
keluarganya terlebih dahulu walaupun secara sembunyi-sembunyi.
Perhatikan beberapa ayat berikut:
أو زس } ق شثه عششرل [412: اىشعشاء{ ] الأ
Artinya: ―Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang
terdekat.‖ QS. Asy Syu‘ara: 214.
ا اى زه أ ب ب} ا آمى م ق م أو ف سن ين أ [6: اىزحشم{ ] وبسا
Artinya: ―Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka
5. Pentingnya sikap tawadhu dalam berdakwah?
Tawadhu‘ mutlak dimiliki bagi para pendakwah yang sedang
berjuang meninggikan Kalimatullah di muka bumi ini, maka sifat
tawadhu‘ mutlak diperlukan untuk kesuksesan misi dakwahnya. Karena
bila tidak, maka disaat seorang pendakwah mendapatkan pujian,
mendapatkan banyak jemaah, dikagumi orang dan ketenaran mulai
menghampirinya, tanpa ketawadhu‘an, maka seorang pendakwah pun
tidak akan luput dari berbangga diri atas keberhasilannya.
Sedangkan dalam konteks dakwah, Tawadhu‘ bisa menjadi formula
ajaib untuk melunakkan hati objek dakwah.Maka Tawadhu‘, menjadi
sebuah kemestian yang harus diupayakan keberhasilannya.
6. Wasilah dakwah dan macam2nya?
Macam-Macam Media yang digunakan untuk Berdakwah
Dakwah akan sukses apabila menggunaka bermacam-macam
media sesuai situasi dan kondisi. Sedangkan media yang dapat
dipergunakan sebagai berikut:
Exp :Mimbar,Media Cetak,Radio,Film ,Televisi
,Celluler,Lembaga ,Pendidikan Organisasi Keagamaan ,Partai
Politik
7. Bagaimana anda berdakwah?
Pengalaman lhoo Brooooo……………………..
8. Apa pengaruh dakwah kalian?
Lhoo jawab sendiri brooooooooooo………..
9. Apa itu metode komunikasi dakwah?
Metode Komunikasi Dakwah adalah cara-cara yang dilakukan
oleh seseorang untuk merubah sikap, pendapat, atau perilaku sesuai
ajaran islam. Atau Metode komunikasi dakwah ialah cara-cara yang
dilakukan oleh seorang mubaligh (komuniator) untuk mencapai suatu
tujuan tertentu atas dasar hikmah dan kasih sayang.
KEMUHAMMADIYAHAN
Penguji Prof.Dr Abdul Fattah .M.Sos
1. Latar belakang berdirinya Muhammadiyah ?
Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di
Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912. Asas
perjuangannya adalah Islam dan kebangsaan Indonesia. Sifat
organisasi Muhammadiyah bergerak di bidang keagamaan,
pendidikan, dan sosial budaya yang menjurus kepada tercapainya
kebahagian lahir dan batin.
Maksud atau latar belakang berdirinya Muhammadiyah dalam
anggaran dasar disebutkan untuk menegakkan dan menjunjung
tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
2. Tujuan Muhammadiyah ?
1. Pengembalian ajaran Islam pada ajaran murni menurut Al-Qur‘an
dan hadist.
2. Peningkatan pendidikan dan pengajaran yang berlandaskan
agama Islam.
3. Pendorong umat Islam untuk hidup selaras dengan ajaran agama
Islam.
4. Pembinaan dan penyiapan generasi muda agar kelak dapat
menjadi pemimpin masyarakat, agama, dan bangsa yang adil dan
makmur.
5. Berusaha meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia pada
umumnya dan umat Islam pada khususnya
6. Ikut menyantuni anak-anak yatim piatu.
3. Maksud muhamadiyah gerakan islam?
segi bahasa
Muhammadiyah berasal dari kata bahasa Arab ―Muhammad‖ yaitu
nama Nabi dan Rasul Allah yang terakhir. Kemudian
mendapatkan ―Ya Nisbah‖ yang artinya menjeniskan. Jadi
Muhammadiyah berarti Ummat ―Muhammad Shallallahu alaihi wa
sallam‖ atau pengikut Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.
segi istilah
Muhammadiyah adalah gerakan Islam dakwah amar ma‘ruf nahi
munkar, beraqidah Islam dan bersumber Al Qur‘an dan Sunah.
Gerakan tersebut diberi nama Muhammadiyah dengan maksud
untuk bertafaul. Tafaul yaitu pengharapan yang baik dapat
mencontoh jejak perjuangan dalam rangka menegakkan dan
menjunjung tinggi agama Islam. Hal tersebut demi terwujudnya
―‗Izzul Islam Wal Muslimin‖, kejayaan Islam sebagai cita-cita dan
kemuliaan hidup umat Islam sebagai realitas.
4. Maksud muhamadiyah gerakan dakwah?
Muhammadiyah Gerakan Dakwah ,maksudnya adalah bahwa
muhammadiyah selalu berpegang teguh pada Al Qur‘an yang
mencerahkan dan menyelamatkan, dan Sunnah Rasul sebagai suri
tauladan yang penuh kemuliaan. Pemurniaan yang dilakukan ini
bertujuan untuk menyingkirkan berbagai bentuk penyimpangan,
sehingga ajaran Islam tidak terkotori oleh berbagai bentuk
kerendahan yang menghinakan. Upaya gerakan purifikasi
Muhammadiyah difokuskan pada masalah aqidah, dimana upaya
menyelamatkan umat Islam dari belenggu Tahayul, Bid‘ah dan
Churofat (TBC) yang mentradisi dan mencampuri keotentikan ajaran
Islam.
5. Sruktur Organisasi Muhammadiyah?
6. Matan dan keyakinan Muhammadiyah?
1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf
Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan
Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat
utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk
malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan
khalifah Allah di muka bumi.
2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah
yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup
Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada
umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan
hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan Al-
Qur'an dan Sunnah Rasul.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam
yang meliputi bidang-bidang: Aqidah ,Akhlak,Ibadah,Muamalah
Duniawiyah
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia
yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang
mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan
Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama
menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah
SWT:"BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR"
7. Manhaj Tarjih Muhammadiyah?
Menurut bahasa kata Tarjih berasal dari kata ―rajaha‖yang berarti
memberikan pertimbangan lebih dari yang lainnya.
Menurut Istilah , tarjih adalah usaha yang di lakukan mujtahid
untuk mengemukakan satu diantara dua jalan yang bertentangan ,
karena adanya kelebihan yang nyata untuk di lakukan tarjih
tersebut.
Adapun arti dari Manhaj Tarjih adalah pedoman berinstimbat yang
di gunakan oleh para ulama muhammadiyah
8. Gerakan Muslimah aisyiyah ?
'Aisyiyah, organisasi perempuan persyarikatan Muhammadiyah,
merupakan gerakan Islam dan dakwah amar makruf nahi mungkar,
yang berasaskan Islam serta bersumber pada Al Quran dan As-
sunnah. Aisyiyah sebagai salah satu organisasi ortonom bagi
Wanita Muhammadiyah yang didirikan di Yogyakarta pada 27 Rajab
1335 H bertepatan dengan 19 Mei 1917 oleh Nyai Ahmad Dahlan.
Menjelang usia seabad, 'Aisyiyah yang merupakan komponen
perempuan Persyarikatan Muhammadiyah telah memberikan corak
tersendiri dalam ranah sosial, pendidikan, kesehatan, dan
keagamaan yang selama ini menjadi titik tolak gerakannya.
SIROH NABAWIYAH
Penguji Prof.Lukman Abdul Somad Lc.
1. Pentingnya Siroh Nabawiyah ?
Mengenal teladan terbaik bagi seluruh manusia dalam aqidah,
ibadah dan akhlak.
Siroh Nabi SAW menjadi mizan (timbangan) amal perbuatan
manusia.
Mempelajari Siroh Nabi SAW membantu dalam memahami
Kitabullah, karena kehidupan Nabi Muhammad SAW merupakan
pengamalan nyata terhadap al-Qur`an.
Mempelajari Siroh Nabi SAW memperkuat cinta seorang Muslim
kepada Nabi Muhammad SAW
Mempelajari Siroh Nabi SAW merupakan pintu menuju
peningkatan keimanan.
Mempelajari Siroh Nabi SAW membantu memudahkan memahami
Islam dengan baik dalam aspek aqidah, ibadah dan akhlak.
2. Hikmah dari kisah nabi menerima wahyu pertama?
Nabi جل جلاله tidak mencari wahyu sebagaimana yang diklaim oleh Ibnu
Sina bahwasanya kenabian adalah perkara yang bisa dicari.
Seandainya Nabi جل جلاله mencari wahyu, tentunya ini adalah momen
yang ditunggu-tunggu oleh beliau. Tetapi Nabi جل جلاله ketika didatangi
malaikat, beliau malah ketakutan.
Pentingnya memiliki istri yang shālihah. Lihatlah bagaimana peran
Khadījah radhiyallāhu Ta‘āla ‗anhā. Seorang suami tatkala
mendapat masalah maka seorang istri berusaha menenangkan
suaminya.
Orang yang selalu melakukan kebaikan karena Allāh Subhānahu
wa Ta‟āla niscaya Allāh tidak akan menghinakan dia selamanya.
Ini adalah sunnatullāh yang tidak akan mungkin berubah
Kisah ini juga menjadi dalil bolehnya memuji orang lain jika ada
maslahatnya. Karena Khadijah memuji Nabi جل جلاله.
Dakwah kebenaran itu pasti selalu memiliki musuh. Saat
Rasūlullāh جل جلاله bertanya ―Apakah aku akan dimusuhi?‖, maka kata
Waraqah Bin Naufal ―Tidak ada seorang pun yang datang dengan
seperti apa yang kau bawa, kecuali akan dimusuhi.‖
Waraqah bin Naufal adalah lelaki yang pertama masuk Islam
sebelum Nabi berdakwah, sedangkan setelah berdakwah, lelaki
pertama adalah Abu Bakar radiyallahuanhu
3. Kapan dakwah nabi terang-terangan?
Menurut keterangan Ibnu Hisyam, kemudian secara berturut-
turut manusia, wanita, dan lelaki memeluk Islam sehingga berita
Islam telah tersiar di Makkah dan menjadi bahan pembicaraan orang.
Allah lalu memerintahkan Rasul-Nya menyampaikan Islam dan
mengajak orang kepadanya secara terang-terangan setelah selama
tiga tahun Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam melakukan
dakwah secara tersembunyi. Allah kemudian berfirman kepadanya,
ين فاصدع بما تؤمر وأعرض عن المشر
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa
yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang
yang musyrik.” (QS. Al-Hijr: 94)
Pada waktu itu pula, Rasulullah shallallahu „alaihi wa
sallam segera melaksanakan perintah Allah kemudian menyambut
firman Allah, ―Maka siarkanlah apa yang diperintahkan kepadamu
dan janganlah kamu pedulikan orang-orang musyrik”, dengan pergi
ke atas bukit Shafa lalu memanggil, ―Wahai Bani Fihr, wahai Bani
‗Adi,‖ sehingga mereka berkumpul dan orang yang tidak bisa hadir
mengirimkan orang untuk melihat apa yang terjadi. Nabi shallallahu
„alaihi wa sallam berkata, ―Bagaimanakah pendapatmu jika aku
kabarkan bahwa di belakang gunung ini ada sepasukan kuda musuh
yang datang akan menyerangmu, apakah kamu mempercayaiku?‖
Jawab mereka, ―Ya, kami belum pernah melihat kamu berdusta,.‖
Kata Nabi, ―Ketahuilah, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi
peringatan kepada kalian dari siksa yang pedih.‖ Abu Lahab
kemudian memprotes, ―Sungguh celaka kamu sepanjang hari. Hanya
untuk inikah kamu mengumpulkan kami.‖ Selanjutnya, turunlah
firman Allah dalam surat Al-Lahab. (HR. Bukhari, no. 4972 dan
Muslim, no. 208
4. Maksud ayamul Huzn?
‗Amul Huzni adalah tahun Kesedihan bagi Rasulullah SAW karena
pada tahun tersebut 691 M bersamaan , dua orang yang ia kasihi
dalam hidupnya wafat yakni istrinya Khadijah binti Khuwailid dan
pamannya yang bernama Abū Ṭālib ibn ‗Abdul Muṭṭalib atau yang
lebih dikenal dengan Abu Thalib
5. Latar belakang hijrah nabi?
Para sahabat Nabi SAW yang nota bene generasi pertama
yang memeluk agama Islam di Makkah merasakan banyak
penderitaan dan gangguan dari kaum mereka sendiri akibat
keyakinan mereka yang benar akan agama yang dibawa beliau.
Hal inilah yang menjadi faktor mereka melakukan hijrah dari
Makkah menuju Madinah. Mengapa ke Madinah? Karena saat itu
Islam berawal dari pertemuaan nabi di "aqobah (Lokasi antar Mina
dan Makkah) dengan 6 orang Arab Khazraj, salah satu suku Arab di
Madinah. Dari pertemuan ini lalu terjadi baiat 'Aqabah pertama dan
kedua. Berkat mereka yang menyatakan bai'at inilah Islam
diperkenalkan kepada penduduk Madinah.
Saat mengizinkan para sahabat yang tinggal di Makkah untuk
hijrah ke Madinah, beliau berkata yang artinya: "Sesungguhnya
Allah telah memberi kalian kawan dan daerah yang kalian akan
merasa aman di dalamnya". Akhirnya para sahabat hijrah menuju
ke Madinah. Mereka pergi meninggalkan tanah kelahiran, harta dan
asset mereka semata- mata untuk mempertahankan agama yang
telah diyakini kebenarannya.
Tidak ada satupun sahabat yang mampu hijrah ke Madinah
mau bertahan di Makkah kecuali sahabat yang ditahaan keluarganya
atau yang tidak berdaya melakukannya kecuali Abu Bakar dan Ali
Bin Abi Thalib.
Warga Madinah atau disebut sahabat Anshor menyambut
kedatangan sahabat yang hijrah dari Madinah (Muhajirin) sebagai
saudara dengan memberi mereka tempat tinggal dan bantuan
materi. Sahabat Anshor telah menunjukkan contoh yang benar
tentang persaudaraan Islam dan kecintaan karena Allah SWT.
6. Jelaskan pembinaan pertama nabi di madinah?
1. Pertama, menjadikan masjid sebagai pusat semua kegiatan
(center of activities). Usai tiba di Madinah, Rasulullah membangun
sebuah masjid, Masjid Nabi (Nabawi)
2. Kedua, membangun persaudaraan antar sesama Muslim
(ukhuwah islamiyah). Pada fase Madinah, ada dua kelompok umat
Islam yakni kaum Muhajirin (umat Islam Makkah yang hijrah ke
Madinah) dan kaum Anshar (umat Islam yang asli penduduk
Madinah). Rasulullah mempersaudarakan mereka satu persatu,
satu Muhajirin dengan satu Anshar. Rasulullah juga selalu
menegaskan bahwa sesama Muslim itu bersaudara.
3. Ketiga, membangun persaudaraan dengan umat agama lain
(ukhuwan insaniyah). Rasulullah sadar betul bahwa Madinah
memiliki masyarakat yang majemuk. Ada umat Islam, ada umat
Nasrani, ada umat Yahudi, dan yang lainnya. Untuk membangun
sebuah kota yang kuat dan damai, tidak ada jalan bagi Rasulullah
kecuali ‗mempersatukan‘ masyarakat yang berbeda itu.
7. Kenapa dakwah nabi di awal priode banyak di terima kalangan
budak?
Karena Para budak banyak yang tertarik dengan prinsip yang
diajarkan oleh Islam, yaitu tentang kesetaraan manusia di hadapan
Allah, rasulallah mempersaudarakan sebagian muslim dari golongan
aristokrat Quraisy dengan sekelompok muslim lain yang dari
golongan budak. Tidak ada perbedaan antara yang kaya dan miskin,
kuat maupun lemah, merdeka maupun budak, Arab maupun non-
Arab, semua setara. Menurut kacamata Islam, Allah tidak pernah
melihat umat-Nya berdasarkan profesi/ pangkat dan jabatan
seseorang, yang Allah nilai hanya iman dan taqwa hamba-Nya.
8. Perang2 nabi dan satu kisah singkat perang RASULULLAH
SAW?
Perang Uhud (Syakban 3 H)
Perang Uhud terjadi di Bukit Uhud. Perang Uhud dilatarbelakangi
kekalahan kaum Quraisy pada Perang Badar sehingga timbul
keinginan untuk membalas dendam kepada kaum muslim. Pasukan
Quraisy yang dipimpin Khalid bin Walid mendapat bantuan dari
kabilah Saqib, Tihamah, dan Kinanah. Nabi Muhammad SAW segera
mengadakan musyawarah untuk mencari strategi perang yang tepat
dalam menghadapi musuh. Kaum Quraisy akan disongsong di luar
Madinah. Akan tetapi, Abdullah bin Ubay membelot dan membawa
300 orang Yahudi kembali pulang. Dengan membawa 700 orang
yang tersisa, Nabi SAW melanjutkan perjalanan sampai ke Bukit
Uhud. Perang Uhud dimulai dengan perang tanding yang
dimenangkan tentara Islam tetapi kemenangan tersebut digagalkan
oleh godaan harta, yakni prajurit Islam sibut memungut harta
rampasan. Pasukan Khalid bin Walid memanfaatkan keadaan ini dan
menyerang balik tentara Islam. Tentara Islam menjadi terjepit dan
porak-poranda, sedangkan Nabi SAW sendiri terkena serangan
musuh. Pasukan Quraisy kemudian mengakhiri pertempuran setelah
mengira Nabi SAW terbunuh. Dalam perang ini, Hamzah bin Abdul
Muthalib (paman Nabi SAW) meninggal terbunuh.
Perang Badar, Khondak, Hunain, Khaibar, Mu‘tah,Tabuk
RIWAYAT HIDUP
Andi Ihda Suci Ramadhani dilahirkan di Ujung Pandang
pada tanggal 20 januari 1998 dari Ayah Andi Resmi yang
bekerja sebagai Wiraswasta dan Ibu Ir. Rahmawati Aspar
S.Pi yang bekerja sebagai PNS di kabupaten jeneponto dan penulis
adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Tinggal di Desa Boronglamu
Kecamatan Arungkeke Kabupaten Jeneponto. Adapun pendidikan yang
telah ditempuh oleh penulis adalah: SDN No.200 bontosunggu kota
kabupaten jeneponto, Sulawesi Selatan, lulus pada tahun 2009. SMP
Pondok Pesantren Ummul Mukminin kota makassar, Sulawesi Selatan,
lulus tahun 2012. SMAS Pondok Pesantren Ummul Mukminin kota
makassar, Sulawesi Selatan, Lulus tahun 2015. Dan penulis melanjutkan
pendidikan pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Makassar / Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Dan Lulus pada Tahun
2019.