BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

28
6 BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1. Orang Tua Orang tua adalah ayah dan /atau ibu seorang anak, baik melaluli hubungan biologis maupun sosial. Umumnya, orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam membesarkan anak, dan panggil ibu/ayah dapat diberikan untuk perempuan/pria yang bukan orang tua kandung(biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini. Contohny adalah pada orang tua anggkat ( karena adopsi) atau ibu tiri ( istri ayah biologis anak ) dan ayah tiri ( suami ibu biologis anak ). Menurut Thamrin Nasution, Orang tua merupakan setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai bapak dan ibu jika menurut Hurlock, orang tua merupakan oarang dewasa yang membawa anak ke dewasa, terutama dalam masa perkembangan tugas orang tua yang melengkapi dan mempersiapkan anak menuju kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan pengarahan yang dapat membantu anak dalam menjalani kehidupan. Dalam memberikan bimbingan dan pengarahan pada anak akan berbeda pada masing-masing orang tua karena setiap keluarga memiliki kondisi-kondisi tertentu yang bebeda corak dan sifatnya antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lain.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

6

BAB II

TINJAUAN PUSAKA

A. Orang tua dan peran orang tua

1. Orang Tua

Orang tua adalah ayah dan /atau ibu seorang anak, baik melaluli hubungan

biologis maupun sosial. Umumnya, orang tua memiliki peranan yang sangat

penting dalam membesarkan anak, dan panggil ibu/ayah dapat diberikan untuk

perempuan/pria yang bukan orang tua kandung(biologis) dari seseorang yang

mengisi peranan ini. Contohny adalah pada orang tua anggkat ( karena adopsi)

atau ibu tiri ( istri ayah biologis anak ) dan ayah tiri ( suami ibu biologis anak ).

Menurut Thamrin Nasution, Orang tua merupakan setiap orang yang bertanggung

jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan

sehari-hari disebut sebagai bapak dan ibu jika menurut Hurlock, orang tua

merupakan oarang dewasa yang membawa anak ke dewasa, terutama dalam masa

perkembangan tugas orang tua yang melengkapi dan mempersiapkan anak menuju

kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan pengarahan yang dapat

membantu anak dalam menjalani kehidupan. Dalam memberikan bimbingan dan

pengarahan pada anak akan berbeda pada masing-masing orang tua karena setiap

keluarga memiliki kondisi-kondisi tertentu yang bebeda corak dan sifatnya antara

keluarga yang satu dengan keluarga yang lain.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

7

Orang tua anak memiliki tanggung jawab dalam melatih, mendidik anak

dalam proses perkembangan anak, selain itu berperan dalam mengambangkan

perilaku adaptif sosial ( lumbantobing 2008 )

Orang tua merupakan peletak dasar perilaku anak karena orang tua

merupakan sasaran utama dalam promosi kesehatan masyarakat Dan berpengaruh

terhadap perkembangan dan kemandrian pada anak ( notoatmodjo 2003 )

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

7

2. Pengertian Peran

Peran merupakan keampuan individu unutk mengontrol atau

mempengaruhi atau mengubah perilaku orang lain, menurut departemen

pendidikan dan kebudayaan RI ( 1994 ) peranan adalah suatu tindakan yang

dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa ( Dep. Pendidikan dan

kebudayaan, 1994 )

Peran berarti tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu

peristiwa atau orang yang menjalankan peranan tertentu dalam suatu peristiwa (

KKBI )

Peran berarti bertindak didalam kamus besar bahasa indonesia peran ialah

perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan

di masyarakat maupun keluarga ( E.St. Harahap, dkk, 2007: 845 )

Peran adalah serangkaian perilaku diharpkan sesuai dengan posisi sosial

yang di berikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu

dalam masyarakat, misalnya status sebagai istri suami, atau anaak ( Muhsilin 2012

)

Secara umum peran adalah suatu sikap dan perilaku yang diharapkan oleh

banyak orang atau sekelompok orng terhadap seseorng yang memilikik status atau

kedudukan tertet. Hal hal yang mencangkup peranan

a. Peran meliputi norma-norma yang dibutuhkan dengan tempat seseorang

dalam masyarakat.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

8

b. Peran adalah suatu konsep tentenag apa yang dapat dilakukan oleh

individu dalam masyarakat sebagai organisasi

c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku yang penting bagi struktur

sosial masyarakat ( soekanto 1995 )

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

9

3. Peran Orang Tua

Peran merupakan kemampuan individu untuk mengontrol atau

memengaruhi atau mengubah perilaku orang lain, orang tua adalah guru yang

paling utama dan yang memberikan pendidikan kepada anaknya dan bertanggung

jawab penuh terhadap proses pertumbuhanya. Perkembangan seorang anak

dipengaruhi oleh lingkungan dan peran orang tua, agar proses tumbuh kembang

anak berjalan optimal maka perlu diterapkan pola asuh dalam setiap aktivitas

merawat dan mengasuhnya, bebrapa metode yang dapat dilakukan orang tua

kepada anak yaitu :

a. Pendidikan melalui pembiasaan

Dengan dilakukan setiap hari anak anak mengalami prose internalisasi,

pembiasaan, dan akhirnya menjadikan bagian dari hidupnya.

b. Pendidikan dengan keteladanan

Anak-anak khususnya usia dini, selalu meniru apa yang dilakukanorang

disekiarnya. Metode keteladananmemerlukan sosok pribadi yang secara visual

dapat dilihat, diamati,dirasakan sendiri oleh anak, sehingga mereka ingin

menirunya.

c. Pendidikan melalui dioalog

Orang tua diharapkan mampu menjelaskan, memberikan pemahaman yang sesuai

dengan tingkat berfikir mereka

d. Pendidikan melalui penghargaan aa hukuman

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

10

Metode ini juga secara tidak langsung menanamkan etika perlunya menghargai

orang lain.

Peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak sangat diperlukan pada

saat mereka masih berada di bawah umur lima tahun, peran aktif orang tua yang

dimaksud adalah membimibing memberikan pengertian mengingatkan dan

menyediakan fasiitsa kepada anak.

Dalam hal ini khsusunya peran orang tua terhadap anaknya dalam hal

kesehatan gigi dan mulut, pemeliharaan kesehata gigi mereka masih bergantung

kepada orag tua sebagai orang terdekat anak, mulai tumbuhnya gigi merupakan

proses penting dari pertumbuhan seorang anak, peran orang tua sangat

berpengaruh dalam merawat dan memelihara kesehatan gigi dan mulut anak

secara teratur seperti menyikat gigi memperhatikan pola makan dan melakukan

pemeriksaan setiap 6 bulan sekali.

Peran orang tua sangat diperlukan dalam membimbing, memberikan

pngertian, mengingatkan, mengajarkan, dan menyediakan fasilitas pada anak anak

agar anak dapat menjaga kesehatan, dan kebersihan gigi dan mulut. Selain itu

orang tua juga mempunyai peran yang cukup beasr di dalam mencegah terjadinya

karies pada anak. Pengetahuan orang tua sangat pentng dalam mencegah terjadnya

karies pada anak, pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami atau dapat

melalui pendidikan. orang tua kurang pendidikan atau pengetahuan mengenai

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

11

kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor predisposisi dari perilaku yang tidak

baik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak ( riyanti e , 2012 )

Pentingnya peranan orang tua dalam mebantu memelihara kesehatan gigi

dan mulut unutk mengurangi terjadinya karies dimaksud agar responden anak usia

dini mampu dan dapat memlihara kesehatan gigi dan mulutnya baik. Peran orang

tua dan pola asuh terhadap responden sejak dini, baik itu berupa bimbingan dan

pengawasan akan dapt memotivasi ini sekaligus sebagai faktor pendukung

keberhasilan kesehatan responden agar kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga

sehat. ( tarigan 1990 , cit nurhayati )

Korelasi antara peranan orang tua terhadap perlaku anak, dimana perilaku

anak menurut pendapat gunarsa ( 2006 ) mengatakan bahwa peran orang tua yang

baik tidak bisa menjamin perilaku yang baik pada seorang anak, karena perubahan

perilaku terjadi disebabkan adanya latihan yang dilakukan dengan sadar tanpa

paksaan dan mempunyai arah dan tujuan aspek serta mencangkup seluruh aspek

perilaku yaitu pengetahuan, sikap maupuntin tindakan. Hal yang berpegaruh

penting disini adalah sikap, karena sikap meurpakan kesiapan atau kesedian unutk

bertindak dan bukan merupakan pelaksaan suatu motif tertentu. Tidak adanya

tinndakan yang dilakukan intensif tanpa terjanya proses pembentukan perilaku.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

12

Menurut green ( 2005 ) orang tua mempunyai peran terhadap perilaku

anak dalam memelihara kesehantanya, termasuk memelihara keehatan gigi. Orang

ua mempunyai peranan penting dalam perawatan gigi anak-anaknya, dengan

peran yang ilakukanoleh orang tua meliputi memberi contoh perawatan gigi,

memotifasi merawat gigi, mengawasi perawatan gigi, dan membawa anak ke

pelayanan kesehatan gigi jika anak sakit gigi, baik melalui rumah maupun jalur

sekolah UKGS ( Depkes RI, 2004 )

Peran orang tua dalam mendidik anak yaitu :

a. Dasar pendidikan

b. Sikap

c. Watak

d. Agama

e. Budi pekerti

f. Sopan santun

g. Estetika

h. Kasih sayang rasa aman

i. Menanamkan kebiasaan yang bai dan

j. Disiplin

( idris dan jamal 1992 )

Peran orang tua dalam menentukan status kesehatan gigi anak di pengaruhi

oleh faktor sikap, dan perilaku serta pendidikan orang tua.

( ismu suharsono suwelo 1992 )

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

13

Peran orang tua sangat penting dalam Membimbing, Meberikan Pengetian,

Mengigatkan dan memberi teladan sehingga anak mampu mengenbangkan

pertumbuhan pribadinya. Tanggung jawab orang tua dan perhatian penuh kasih

sayang serta menyediakan fasilitas kepada anak agar anak dapat memelihara

kesehatan gigi dan mulutnya. Selain itu orang tua juga mempunyai peran yahng

cukup besar dalam mencegah akumulasi plak dan terjadinya karies pada anak (

riyanti ( 2009 ) )

Peranan orang tua memiliki hubungan dalam pencegahan karies gigi,

peran orang tua memiliki hubunga sigifikan dengan perilaku dengan angka

koefisien bernilai positif, maka pelikau memiliki korelasi positif atau searah

dengan peranan orang tua artinya semakin aktif orang tua maka akan semakin

baik pula perilaku anak dalam hal ini orang tua tidak hanya berperan melaikan

juga berindak yang sesuai dengan kesehatan gigi berpengaruh oleh faktor perilaku

kesehtan yang antara lain terdiri dar faktor pegetahuan, sikap dan tindakan (green)

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

14

Peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak sangat diperlukan pada

saat mereka, peran aktif orang tua tersebut yang dimaksud adlah usaha langsung

terhadap anak seperti :

a. Membimbing

b. Memberikan pengetian

c. Mengigatkan

d. Memberikan arahan

e. Serta fasilitas terhadap anak mereka

Depdikbud, kadin p dan k kecamatan/penilik dan penilik agama, Menurut

arikunto (2009 ) peran dikategorikan :

1. Baik apabila 7 – 9 soal benar

2. Cukup apabila 4 – 6 soal benar

3. Buruk apabila 1 – 3 soal benar

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

15

B. Karies

1. Pengertian karies

Gigi karies, juga dikenal sebagai kerusakan gigi atau rongga, adalah

infeksi, biasanya berasal dari bakteri, yang menyebabkan demineralisasi jaringan

keras ( enamel,dentin dan sementum ) dan perusakan materi organik gigi dengn

produksi asam oleh hidrolisis dari akumulasi sisa-sisa liur dan faktor

remineralisasi lain seperti seperti kalsium dan pasta gigi flurodie, jaringan ini

semakin rusak, memproduksi gigi karies ( gigi berlubang, lubangpada gigi ). Dua

bakteri yang paling umum bertanggung jawab untuk gigi berlubang adalah

streptococcus mutans dan lactobacillus. jika dibiarkan tidak di obati, penyakit

dapat menyebabkan rasa sakit, kehilangan gigi dan infeksi saat ini, karies tetap

merupakan salah satu penyakit yang paling umum di seluruh dunia. ( drg.siti

yuandali hongini, Dr Mac Aditiawarman, S.H.,Hum. )

Karies gigi merupakan penyakit kebudayaan yang telah menyebar luas dan

dicegah tetapi besar penduduk dunia beradab pernah terserang penyakit ini.

Prevalensi dan kebutuhan perawatanya menyebabkan timbulnya profesi yang

telah berusaha sekuat tenaga mengusahakan perawatan gigi rusak larena karies

terebut. Pengetahuan etoilogi dan cara penyebarannya seluruh bagian gigi telah

menyediakan dasar dasar ilmiah bagi upaya pencegahan dan memungkinan

dilakukannya pendekatan yang rasional. ( drg. Narlan sumawinata )

Karies adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai dari email

gigi sehingga menjalar ke dentin ( tulang gigi ) stuktur email sangat menentukan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

16

proses terjadinya karies, sekedar unutk diketahui, permukaan email luar lebih

tahan terhadap karies dibanding lapisan di bawahnya, karena lebih pdat dan lebih

keras untuk menjaga kekerasanya ini email sangat membutuhkan ion kimia yang

diseut fluor

2. Tanda dan Gejala Karies

Seseorang mengalami karies mungkin tidak menyadari penyakitnya, tanda

awal dari lesi karies yang baru adalah munculnya bercak putih pada permukaan

gigi, ini menunjukn area demineralisasi enamel. Hal ini disebut sebagai lesi karies

yang baru mulai atau “microcavity”. Sebagai lesi terus demineralize, dapat

berubah menjadi coklat tapi akhirnya akan berubah menjadi sebuah kavitasi

(“rongga”). Sebelum bentuk rongga, proses ini reversibel, dan stuktur gigi hilang

tidak dapat diregenerasi. Sebuah lesi yang muncul coklat dan mengkilat

menunjukan karies gigi pernah hadir tapi prosesnya demineralisasi telah berhenti,

meninggalkan noda. Sebuah bercak coklat yang kusam dalam penampilan

mungkin tnada karies aktif.

Sebagai enamel dan dentin yang hancur, rongga menjadi lebih terlihat.

Daerah yang terkena dampak dari perubahan warna gigi dan menjadi lunak kerika

disentuh. Setelah pembusukan melewati email, tubulus dentin, yang memiliki

bagian-bagian ke saraf gigi, menjadi terbuka dan menyebabkan sait gigi. Ras sakit

dapat memperburuk dengan papran terhadap panas,dinign, atau makanan dan

minuman manis. Gigi karies juga dapat menyebabkan bau muut busuk. Dalam

kasuas yang berkembang, infeksi dapat menyebar dari gigi ke sekitar jaringan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

17

lunak. Komplikasi seperti trombosis kavernousu dan angina ludwig dapat

mengancap jiwa.

( drg.siti yuandali hongini, Dr Mac Aditiawarman, S.H.,Hum. )

3. Proses Terjadinya Karies

SUBSTRAT + PLAK + GIGI

KARIES

( GULA ) ( BAKTERI ) ( EMAIL ATAU DENTIN ) ( METABOLISME (

DEMINERALI OLEH BAKTERI ) SASI )

4. Macam macam karies

1. Karies email/ karies superficialis

Karies yang terjadi pada permukaan email bisanya terdapat pada :

a. Fisur-fisur dan fenomena caecum

b. Permukaan yang datar di bagian :

- Aproximal, dibawah titik kontak

- Pada daerah leher gigi di bagain :

- Vetibular

- Oral

- Sirkular

2. Karies dentin/ karies media

Dimana karies sudah mendekati dentin, tetapi belum mendekati melebihi

setengah dentin

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

18

FURRER ( 1992 ), membagi karies dentin menjadi :

a. Didekat daerah pulpa, terdapat dentin sekunder, yang di bentuk

dari odontblast, karena mendapat pacuan kronis dengan adanya karies.

Sekunder dentin ini lain sidatnya dari dentin primar yaitu warnanya

yang coklat kehitaman, sangat keras lici dan mengkilat

b. Zone reaksi vital, reaksi yang berasal dari pulpa oleh karena

adanya pacuan dari kariesny

3. Karies pulpa/ karies profunda

Dimana karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-

kadang sudah mengenai pulpa.

Karies prfunda ini dapat kita bagi lagi atas :

a. Karies profunda stadium I

Karies telah melewati setengah dentin, bisanya radang pulpa beum

dijumpai

b. Karies profunda satdium II

Masih dijumpai lapisan tipis yang membatasi karies dengan pulpa

biasanya disni telah terjadi radang pulpa

c. Karies profunda stadium III

Pulpa telah terbuka dijumpai bermacam-macam radang pulpa.

( dr. Drg. Rasita tarigan )

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

19

5. Penyebab Karies

Ada empat kriteria utama yang diperlukan unutk pembentukan karies :

permukaan gigi (email atau dentin ) : penyebab bakteri karies difermentasi

karbohidrat ( seperti sukrosa ), dan waktu. Proses karies tidak memiliki hasil yang

tak terelakan, dan setiap individu berbeda terhadap kerentaan tergantung pada

bentuk gigi , kebiasaan kebersihan mulut, dan kapasitas dapar saliva mereka.

Karies gigi dapat terjadi pada setiap permukaan gigi yang terkena rongga muut,

tapi bukan stuktur yang dipertahankan dalam tulang. Semua karies terjadi dari

demineralisasi asam yang melebihi air liur dan remineralisasi fluorida, dan hampir

semmua demineralisasi asa terjadi di mana makanan ( yang mengandung

karbohidrat seperti gula ) yang tersisa pada gigi. Meskipun sebagian besar

makanan terperangkap tersisa antara gigi , lebih 80% dari gigi berlubang terjadi di

dalam pit dan fisura pada permukaan karet dimana menyikat gigi, fluorida, dan air

liur tidak bisa mencapai remineralize gigi seperti pada daerah yang mudah

dijangkau permukaannya. ( drg.siti yuandali hongini, Dr Mac Aditiawarman,

S.H.,Hum. )

6. Faktor Penyebab Karies

Banyak sekali faktor yang menyebabkan karies. Faktor yang utama ,

antara lain :

a. Gigi dan air ludah, bentuk gigi yang tidak beraturan dan air ludah yang

banyak lagi kental, mempermudah terjadinya karies

b. Adanya bakteri penyebab karies, bakteri yang menyebabkan karies adlah

dari jenis streptococcus dan lactobacillus.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

20

c. Makanan yang kita konsumsi, makanan yang mudah lengkat dan

menempel di gigi seperti permen dan coklat, memudahkan terjadinya

karies.

Sementara itu faktor lain yang turut andil adalah tingkat kebersihan mulut,

frekuensi makan, usia dan jenis kelamin, penyakit yang sedang diderita

seperti kencinf manis dan TB, serta sikap/perilaku terhadap pemeliharaan

kesehatan gigi.

( endah kusumawardani 2011 )

7. Waktu

Frekuensi gigi yang terkena kariogenik ( asam ) akan mempengaruhi

pembangunan karies. Setalah makan atau makanan ringan, bakteri di mulut

mengubah memetabolisme gula, menghasilkan amsam prosuk yang menurunkan

pH. Sesuai dengan perjalanan waktu pH kembali normal karena kapasitas

buffering dari air liur dan kandungan mineral terlarut dari permukaan gigi. Setiap

paparan lingkungan asam, bagian dari kandungan mineral anorganik pada

permukaan gigi larut dan dapat tetapterlarut selama dua jam. Sejak gigi rentan

selama periode asam, perkembangan karies gigi sangat tergantung pada frekuensi

paparan asam.

Proses karies dapat mulai dalam beberapa hari gigi tersebut meletus ke

dalam mulut jika diet tersebut cukup kaya karbohidrat yang cocok. Bukti

menunjukan bahwa pengenalan pngobatan fluoride telah memperlambat proses.

Karies proksimal mengambil rata-rata empat thun untuk melewati enamel pada

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

21

gigi permanen. Karena sementum membungkus permukaan akar hampir tidak

tahan lama sebagau enamel membungkus mahkota, karies akar hampir cinderung

berkembang jauh lebih cepat dari pembusukan pada permukaan akar adalah 2,5

kali lebih cepat dari karies pada enamel dalam kasus yang sangat parah di mana

kebersihan mulut yang sangat miskin dan dimana diet sangat kaya akan

karbohidrat difermentasi, karies dapat menyababkan giig berlubang dalam bulan

erupsi. Hal ini teradi misalnya, ketika anak-anak terus minum-minuman dari

botol bayi. . ( drg.siti yuandali hongini, Dr Mac Aditiawarman, S.H.,Hum. )

C. Pencegahan Karies

1. Definisi pencegahan

Pencegahan dapat didefinisikan sebagai timbulnya maupun

berkembangnya suatu penyakit atau memulihkan fungsi tubuh yang menjadi

hilang atau berkurang akibat penyakit. Pencegahan dapat dibagi menurut

tingkatan penyakit dan dikelompokan mejadi pencegahan primer,sekunder, dan

tersier. Misalnya, anjuran diet dapat termasuk ke dalam pencegahan primer untuk

mencegah karies yang belum timbul, atau termasuk ke dalam pencegahan

sekunder untuk mencegah meluasnya atau berkembangnya karies yang sudah

terjadi pada suatu atau beberapa gigi yang terkena. Upaya pencegahan

primer,sekunder. Dan dapat terlihat pada tabel ( Megananda hiranya putri., drg.,

M.kes )

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

22

a. Pencegahan Primer

Pencegahan primer adalah mencegah seseorang terkena suatu penyakit

misalnya seperti imunisasi, dan mencegah timbulnya suatu penyakit, misalnya di

bidang kedokteran gigi yang dapat berupa anjuran diet kan kntrol plak.

Pencegahan primer bertujuan unutk memelihara kesehatan individu dan populasi

masyarakat dan meminimalisasi resiko suatu penyakit atau kecelakaan.

Pada tahap ini diimplementasikan program-program,prosedur,maupun

pengukuran-pengukuran unutk mencegahpenykit, sebelum penyakit tersebut

benar-benar terjadi. Misalnya program yang didesain unutk mencegah seseorang

mulai merokok ( pencegahaan primer ) atay untuk membantu menghentikan

kebiasaan merokok jika mereka sudah melakukanya ( pencegahan sekunder )

dapat membantu mencegah kanker rongga mulut dan penyakit periodontal, dan

juga dapat merupakan strategi promosi kesehatan umum yang efektif. Selain hal

itu, kontroll plak dan pengaturan diet adalah metode pencegahaan primer yang

juga efektif unutk mencegah karies maupun penyakit jaringan periodontal.

Metode pencegahan primer lainya adalah tindakan penutup ceruk dan fisura (

fisure sealant ) , fluoridasi air minum dan pemerikasaan gigi rutin, serta diagnostik

radiografi.

b. Pencegahan sekunder

Pencegaha sekunder bertujuan unutk membatasi perkembangan dan

dampak penyait sedini mungkin setelah penyakit tersebut muncul. Hal ini merujuk

pada pencengentian proses penyakit dan mencegah progrevisitasnya menjadi

tahap yang lanjut, seperti halnya mencegah berulangnya penyakit, dengan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

23

selanjutnya melakukan intervensi dan anjuran unutk pencegahan primer dengan

demikian, untuk menghentikan perkembangan panyakit dan rekuresinya, begitu

kondisi tersebut telah didetiksi, perlu tindakan unutk mengontrol dan

menghilangkan penyebaran penyakit lebih lanjut. Menghilangkan jaringan karies

dan memperbaiki struktur dan fungsi pada tahap awal proses daapat mencegah

kehilangan gigi atau perawatan yang lebih luas. Bentuk intervensi di sini, meliputi

penambalan komposir unutk pencegahan atau melakukan penambalan yang lebih

periodontal meliputi probing periodontal dan diaognostuk radiografi,

menghilangkan deposit lunak keras oleh tenaga profesional, dan aplikasi lokal

bahan-bahan antimikroba. Pemeriksaan jaringan lunak rongga mulut, sebagai

tambahan unutk mendapatkan riwayat sosial yang lebih lengkap unutk

mengetahui kebiasaan merokok dan penggunaan alkohol yang dilakukan pada

masa lalu dan masa sekarang, juga merupakan ukuran-ukuran yang efektif unutk

mendeteksi kanker rongga mulut secara dini yang sebagian besar masih dapat

diobati

c. Pencegahan tersier

Pencegahan tersier merupakan upaya membatasi berkembangnya

kerusakan jaringan atau ketidakmampuan setelah sautu penyakit menyebabkan

terjadinya keterbatasaan fungsi. Pada tahap ini, proses penyakit telah meluas pada

suatu titik ketika status kesehatan pasien telah berubah dan tidak dapat kembali ke

kondisi sebelum terkena penyakit tersebut. Pencegahan tersier merujuk kepada

rehabilitasi seseorang dan berkaitan dengan penyakit rongga mulut, yaitu upaya

mencapai kembali dan memelihara integritas rongga mulut.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

24

Pada proses karies, pencegahn tersier bertujuan bukan unutk merestorasi gigi yang

karies tapi harus juga meliputi pencegahan preimer dan sekunder selanjutnya agar

dapat mencegah serngan karies berikutnya. Hal ini berarti bahwa selain menambal

gigi, penyebab karies harus juga digarisbawahi sebagai bagian dari program

pengolahan karies secara klinis yang efektif. Jika menyangkut penyakit

periodontal,periodontitis dapat ditangani dengan bermacam-macam intervensi dan

prosedur bedah atau dengan pemberian bahan antimikroba, baik secara lokal

maupun sistematik, tapi sekali lagi etiologinya harus diidentifikasi.( Megananda

hiranya putri., drg., M.kes )

d. Pencegahan Karies

Program pencegahan karies merupakan proses yang kompleks dan

melibatkan beragam faktor-faktor yang tidak berkaitan. Tujuan utama program

pencegahan karies adalah untuk mengurangi jumlah bakteria kariogenik,

pencegahan harus dimulai dengan mempertimbangkan keseluruhan daya tahan

pasien akan infeksi yang disebabkan oleh bakteria kariogenik. Meskipun

kesehatan umum pasien, riwayat pemanjaan fluoride, dan fungsi sistem imun serta

kelenjar saliva memiliki suatu dampak signifikan pada risiko pasien akan karies,

namun pasien sendiri dapat memiliki sedikit kontrol atas faktor-faktor ini. Pasien

umumnya mampu mengendalikan faktor-faktor lainnya, seperti pola makan,

kebersihan oral, penggunaan agen-agen antimikroba, serta perawatan gigi ( yang

kemungkinan melibatkan penambalan dan restorasi.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

25

Gigi yang mudah sekali terangsang karies adalah gigi sulung ( gigi anak ). Ini

disebabkan karena stuktur giginya lebih tipis dan lebih kecil dibandingkan dengan

gigi dewasa ( gigi tetap ). Perawatan gigi anak yang rusak termasuk sulit. Di

samping itu juga memrlukan waktu dan dana tidak sedikit, sering dijumpai anak-

anak di sekitar kita yang giginya” dimakan ulat “ apakah ini dibiarkan begitu saja?

Bukankah gigi yang tanggal nanti akan digantikan gigi yang baru ? namun

sayangnya tidak demikian, karena justru perawatan gigi dan mulut pada balita dan

anak anak ikut menentukan kesehatan gigi dan mulut mereka pada tingkat usia

elanjutnya oleh sebeb itu di anjurkan unutk membiasakan merawat gigi sejak dini.

Flour yang sangat dibutuhkan lapisan email tadi, telah lama diyakini dan

digunakan secara luas unutk pencegahan karies gigi. Flour efektif bila diberikan

pada saat pertumbuhan dan perkembangan gigi, mulia dari awal kehamilan hingga

pasca melahirkan.

Di negara kita, pemberian flour melalui air minum masih sulit terwujud,

air minum baik yang berasal dari air tanah air PDAM, dan air kemasan hanya

mempunyai kadar flour di bawah 0,3 ppm. Padahal dari hasil penelitian, kadar

flour dalam air minum yang dapat mengurngai terjadinya karies sekitar 1 ppm.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

26

Selain melalui air minum, masih ada cara lain dalam memberikan fluor

seperti melalui pemberian fluor dalam bentuk tablet, bisa melalui garam, susu,

ataupun vitamin. Bisa juga memalui pasta gigi yang mengandung fluor. Kita juga

masih mempunyai sumber dari alam, secara umum, fluor terdapat pada sayur –

sayuran, buah – buahan, minuman, ikan , dan daging. Namun kadar tertinggi

ditemukan pada ikan teri, sawi, dan teh.

Upaya pencegahan karies dapat dilakukan terhadap masing- masing komponen,

pencegahan bisa dilaksanakan secara umum atau khusus bagi masing- masing

komponen.

1. Kurangi konsumsi makanan manis dan mudah melekat pada gigi seperti

permen dan coklat. Pada anak mungkin melarangnya sam sekali dapat menibulkan

dampak psikis, maka perlu dipikirkan alternatif penyelesaiannya.

2. Menggosok gigi secara benar dan teratur. Sebaiknya dilakukan pada pagi

sore dan menjelang tidur lebih baik lagi bila dilakukan tiap usai makan. Dalam hal

ini pilihlah sikat gigi yang berbulu halus dan pasta gigi yang mengandung

fluoride. Biasakan pula berkumut-kumur setelah makan.

3. Siapkan makanan kaya akan kalsium ( seperti ikan dan susu ), fluor (

sayur, daging, dan teh ) vitamin A ( wortel ), vitamin C ( jeruk ), vitamin D ( susu

) , vitamin E ( kecambah)

4. Menjaga higienis gigi dan mulut, bila ada karang gigi sebaiknya dibawa ke

dokter nutk dibersihkan sebaiknya pula memeriksakan gigi tiap enam bulan

sekali.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

27

5. Pengendalian plak akan membantu mencegah timbulnya karies walaupun

kebanyakan pasien mengabaikanya. Plak akan mudah terlihat jika diwarnai oleh

larutan penjelas ( disclosing solution ) kini larutan tersebut atau dalam bentuk

tablet yang sudah dapatdi beli di toko-toko kimia.

6. Pola makan yang teratur dengan cara sering ada asupan makanan yang

mengandung sukrosa sangat berpotensi menimbulkan kolonisasi streptococuss

mutans, meningkatkan potensi karies pada plak,

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

28

D. Penelitian terkait

“ peran orang tua dalam membimbing menyikat gigi dengan kejadian karies

gigi anak prasekolah “( Ana suciari dkk, program study pendidikan ners,

fakultas keperawatan universitas airlangga )

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 26 orangtua didapatkan 12 orangtua ( 46,2

% )memiliki pern cukup membimbing menyikat gigi. Berdasarkan tabulasi data

orang tua didapatkan data bahwa orang tua yag memiliki peran cukup dalam

membimbing menyikat gigi sebagian besar berpendidikan pengukuran tinggi (

53,8 % ) keadaan ini sesuai dengan pendapat yang dikemukaan oleh nursalam (

2003 ) yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendidika seseong maka makin

mudah mereka menerima informasi dari luar tentang bagaimana cara mendukung

perkembangan anaknya sehingga dari informasi yang diperoleh tersebut orang tua

akan lebih aktif.

“hubungan peran orang tua dengan kerjadian karies gigi pada anak

prasekolah di tk karta rini godean sleman yogyakarta “ ( firmansyah,

mahasiswa program studi ilmu keperawatan stikes jendral achmad yani

yogyakarta )

Berdasarkan penelitian menunjukan bahwa anak didik tk karta rini yang

mangalami karies sebanyak 13 responden ( 56, 6 % ). Sedangkan peran orang tua

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

29

masuk ke dalam kategori berperan cukup sebanyak 12 responden ( 52, 2 % ) .

hasil uji kendall/s tau didapatkan hsail p-valaue ( 0,002 ) koefisien sebesar 0,588

“peran orang tua terhadap keterampilan menyikat gigi dan mulut pada anak

disbeilitas intelektual “ ( lenny pratiwi arie sandy , program studi higiene gigi,

fakultas kedoteran gigi unversitas gadjah mada )

Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan karakteristik orang tua subjek

penelitian utama yaitu 44,8 % usia pada rentang 42-45 tahun, latar belakang

pendidikan 34% orang tua lulusan SMA ( sekolah menengah atas ) serta pekerjaan

sebagian besar76 % sebagai wiraswasta. Responden sebagai besar berjeis kelamin

laki-laki 65% dan pada usia 10-13 tahun.

“ peranan orang tua dan perilaku anak dalam menyikat gigi dengan

kejadian karies anak “ ( asmaul husna , jurusan keperawatan gigi, poltekkes

kemenkes pontianak, jl 28 oktober siantan hulu pontianak )

Berdasarkan penelitian mengenai variabel peranan orang tua diperoleh 31 ( 88,6

% ) responden memiliki peran dengan kategori aktif 4 ( 11,4 % ) responden

memiliki peran dengan kategori cukup aktif, serta tidak ada responden yang

memiliki peran dengan kategori kurang aktif.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

30

E. kerangka teori

adalah visualisai yang biasanya dalam bentuk bagan,dari kesimpilan hasil

telaak pustkayang menggambarkan hubungan ( yang secara teoritis dapat terjadi )

antara variabel satu dengan variabel lainnya berdasarkan telaak pustakayang di

lakukan.

Keterangan :

: yang akan diteliti

Gambar 1 kerangka teori

Karies gigi PERAN ORANG

TUA

PENCEGAHAN KARIES :

a. Membimbing anak dan

memberikan pengertian untuk

mengurangi makan makanan

manis dan lengeket

b. Memberikan arahan unutk anak

bagaimana cara sikat gigi yang

baik dan benar serta mengigatkan

anak untuk sikat pagi,sore, dan

sebelum tidur

c. Memfasilitasi anak seperti

menyediakan makanan yang bnyak

mengandung kalsium,flour, dan

vitamin

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

31

Kerangka teori berdasarkan : ( drg.siti yuandali hongini, Dr Mac Aditiawarman,

S.H.,Hum. ), ( dr. Drg. Rasita tarigan ) ( drg.siti yuandali hongini, Dr Mac

Aditiawarman, S.H.,Hum. ) ( Megananda hiranya putri., drg., M.kes )

F. kerangka konsep

adalah kelanjutan dari kerangka teori atau landasan teori yang disesuaikan

dengan tujuan khusus penelitian yang akan dicapai, yakni sesuai dengan apa yang

telah ditulis dalam rumusan masalah ( ircham machfoedz , 2008 )

Gambar 2 kerangka konsep

PERANAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN KARIES ANAK

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Orang tua dan peran orang tua 1 ...

32

G. Definisi operasional

definisi operasional adalah pembatasan ruang lingkup atau variabel

variabel yang di teliti ( notoatmodjo , 2010 /: 85 )

No variabel DO Alat ukur Cara ukur hasil ukur Skala

ukur

1 Peranan

orang tua

dalam

pencegaha

n karies

Upaya langsung

dalam

melaksanakan

perananya untuk

melakukan

pencegahan

terjadinya karies

pada anak

Kuisioner Wawancar

a

1. Baik

apabila 7-

9 soal

benar

2. Cukup bila

4- 6 soal

benar

3. Buruk bila

1- 3 soal

benar

( arikunto

2009 )

Ordinal