PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

93
PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA TIRTA KENCANA KECAMATAN RIMBO BUJANG KABUPATEN TEBO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah Oleh: UMI FARIDA NINGSIH 303171307 PROGAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

Page 1: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

i

PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

ANAK PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA TIRTA KENCANA

KECAMATAN RIMBO BUJANG KABUPATEN TEBO

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

(S.1) Bimbingan Penyuluhan Islam

Fakultas Dakwah

Oleh:

UMI FARIDA NINGSIH

303171307

PROGAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

i

Page 3: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

i

Page 4: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

i

Page 5: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

v

TRANSLITERASI1

A. Alfabet

Arab Indonesia Arab Indonesia

Th ط ` ا

Zh ظ B ب

a` ع T ت

Gh غ Ts ث

F ؼ J ج

Q ؽ Ch ح

K ؾ Kh خ

L ؿ D د

M ـ Dz ذ

N ف R ر

W ك Z ز

H ق S س

؍ ء Sy ش

Y ل Sh ص

Dh ض

Page 6: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

vi

B. Vokal dan Harkat

Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia

Aa ال Aa ا A ا

Aw اك Ii ال U ا

Ay ال Uu اك I ا

C. Ta’ Marbutah

Transliterasi untuk ta’ marbutah ini ada dua macam:

1. Ta’ Marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka

transliterasinya adalah /h/.

Contoh:

Arab Indonesia

Salaah صلاة

Mir‟ah مراة

2. Ta’Marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan

dammah, maka transliterasinya adalah /t/.

Contoh:

Arab Indonesia

Wizaarat al-Tarbiyah كزارةالتبية

الزمنمراة Mir‟at al-zaman

3. Ta’ Marbutah yang berharakat tanwin maka transliterasinya adalah

/tan/tin/tun.

Contoh:

Arab Indonesia

Fajannatan فجئة

Page 7: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

vii

MOTTO

اي منىاقى قىدهاالناسوالحجارةعليهاايهاالذينا انفسكمواهليكمناراو

يعصىنالل ٮ كةغلظشدادل

امزهمويفعلىنمايؤمزون مل ما

(٦التحزيم)

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah

terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan

apa yang diperintahkan.” (Q.S At-Tahrim 6)

Page 8: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

viii

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh peran orang tua dalam meningkatkan

motivasi belajar anak pada masa pandemi Covid-19 di Desa Tirta Kencana

Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan motivasi

belajar anak pada masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian yang digunakan

adalah penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan jenis Kualitatif

Deskriptif, dengan menekankan sumber data primer dan data sekunder.

Pengambilan subjek penelitian penulis yaitu menggunakan metode Snowball

Sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

observasi, wawancara serta dokumentasi. Observasi pada penelitian dilakukan

pada bulan Oktober sampai November serta wawancara dengan 18 orang

infroman yang merupakan 9 orang tua dan 9 anak. Subjek pada penelitian ini

merupakan orang tua dan anak yang berada di Desa Tirta Kencana Kecamatan

Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.

Hasilnya penulis menemukan bahwa peran orang tua dalam meningkatkan

motivasi belajar anak yang ada di Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang

Kabupaten Tebo yaitu meliputi penyediaan fasilitas belajar, mengawasi kegiatan

belajar anak, mengawasi penggunaan waktu belajar saat dirumah, mengawasi

kesulitan belajar anak, serta menolong kesulitan belajar anak. Motivasi belajar

anak pada masa pandemi Covid-19 di Desa Tirta Kencana saat ini dapat dilihat

dari beberapa aspek yaitu minat dan perhatian anak terhadap pelajaran, semangat

anak untuk melaksanakan tugas-tugas belajar nya, tanggung jawab serta rasa

senang anak dalam meneyelesaikan tugas dari guru, reaksi yang ditunjukan anak

terhadap stimulus yang diberikan.

Dalam meningkatkan motivasi belajar anak di Desa Tirta Kencana terdapat

faktor penghambat peran orang tua yaitu meliputi kondisi anak, kesibukan orang

tua serta keadaan sekitar. Kemudian terdapat pula faktor pendukung nya yaitu

pemberian reward atau punishment, dan perhatian orang tua. Dalam hal ini peran

orang tua sangat dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi bealajar anak di Desa

Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten tebo agar anak-anak dapat

mencapai hasil belajar yang diinginkan.

Kata Kunci: Peran, Orang Tua, Motivasi Belajar Anak

Page 9: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

ix

PERSEMBAHAN

Dengan hati ikhlas dan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT

yang selalu melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya untuk terus mengiringi langkah dalam

menggapai cita-cita, memberikan kekuatan serta kemudahan,

maka hasil karya ini penulis persembahkan kepada:

Kedua orang tua yang sangat saya cintai dan sayangi

Bapak Suko Dono dan Ibu Istikomariah

yang selalu memberikan semangat, kasih sayang, ketulusan dalam mendidik dengan penuh

kesabaran dan senantiasa berjuang serta selalu mendoakanku.

Saudara kandungku

yang sangat ku cintai dan sayangiadik Akram Said Zuhair

yang selalu menjadi motivasi dan semangat

untuk mencapai keseberhasilan serta menyelesaikan studi dengan tepat waktu. Keluarga

besarku yang tidak henti-hentinya

memberikan semangat dan motivasi sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

Teman-teman seperjuangan

Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) angkatan 2017

sahabatku Lailatul Mutmainah, Elsa Wulandari, Neni Septiana, Misky Yuliandari, Dede

Sartika, Aji Setiawan, dan terkhususnya kelas BPI A yang telah memberikan semangat dan

motivasi dalam penulisan ini.

Bapak dosen pembimbing

yang telah memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan serta mendorong

demi tercapainya penyelesaian tugas akhir ini beserta almamater tercinta yang ku banggakan

UIN STS Jambi.

Page 10: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Selanjutnya sholawat dan salam

penulis haturkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang telah

senantiasa menjadi panutan dan tauladan bagi semua umat islam.

Suka cita serta perjalanan panjang yang telah penulis lalui akan menjadi

suatu kebanggaan tersendiri bagi penulis dalam menyelesaikan karya sederhana

ini. Segala upaya yang telah penulis lewati dalam menyelesaikan Skripsi yang

berjudul “Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada

Masa Pandemi Covid-19 Di Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang

Kabupaten Tebo”, yaitu untuk mendapatkan gelar Strata Satu (S.1) Prodi

Bimbingan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.

Skripsi ini bukanlah hasil karya dari perjuangan diri sendiri, namun dalam

penulisannya terdapat banyak pihak yang turut membantu, memotivasi, dan

memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu ucapan

terimakasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA., Ph.D selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. Zulqarnin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah Universitas Islam

Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr. Abdullah Yunus, M.Pd.I selaku Ketua Prodi Bimbingan

Penyuluhan Islam.

4. Bapak Dr. Abdullah Yunus, M.Pd.I selaku dosen pembimbing I, dan Bapak

Afriansyah, M.Si selaku dosen pembimbing II, yang senantiasa selalu

membimbing dan memotivasi saya dalam penyempurnaan Skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, terimakasih banyak atas

ilmu yang telah diberikan, semoga kelak dapat bermanfaat bagi penulis dan

orang banyak.

Page 11: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

xi

6. Seluruh karyawan dan karyawati dilingkungan Fakultas Dakwah UIN STS

Jambi.

7. Kepala Perpustakaan UIN STS Jambi serta Bapak Kepala Perpustakaan

wilayah Jambi.

8. Bapak Joko Suwondo, S.Pt selaku Kepala Desa Tirta Kencana Kecamatan

Rimbo Bujang Kabupaten Tebo

9. Mayarakat serta anak-anak di Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang

Kabupaten Tebo.

10. Teman-teman seperjuangan BPI angkatan 2017, sahabat Laila, Elsa, Neni,

Dede, Aji, Terimakasih atas semangat dan dukungan kalian, sehingga penulis

dapat terus optimis dan semangat dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini, semoga Allah SWT

membalas semua kebaikan kita serta melimpahkan rahmat dan berkah-Nya

didunia dan akhirat.

Jambi, 16 November 2020

Penulis

Umi Farida Ningsih

303171307

Page 12: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

NOTA DINAS ................................................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN ORIENTASI SKRIPSI ....................................... iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

LITERASI ....................................................................................................... v

MOTTO .......................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Permasalahan.................................................................................. 7

C. Batasan Masalah............................................................................. 7

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 8

E. Kerangka Teori............................................................................... 9

F. Metode Penelitian........................................................................... 22

G. Studi Relevan ................................................................................. 29

BAB II GAMBARAN UMUM

A. Profil Desa Tirta Kencana .............................................................. 32

B. Pemerintahan Desa Tirta Kencana ................................................. 38

BAB III PERAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK PADA

MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA TIRTA KENCANA

A. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada

Masa Pandemi Covid-19 ................................................................ 43

B. Motivasi Belajar Anak Pada Masa Pandemi Covid-19 .................. 49

Page 13: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

xiii

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG ORANG TUA DI

DESA TIRTA KENCANA

A. Faktor Penghambat Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Anak Pada Masa Pandemi Covid-19 ................................ 56

B. Faktor Pendukung Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Anak Pada Masa Pandemi Covid-19 ................................. 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 64

B. Implikasi Penelitian ........................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 14: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Jumlah Penduduk .......................................................................... 35

Tabel 2.2 : Tingkat Pendidikan Masyarakat ................................................... 36

Table 2.3 : Agama Penduduk .......................................................................... 37

Table 2.4 : Lembaga Pendidikan ..................................................................... 38

Page 15: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan

berkaitan dengan manusia. Kegiatan pendidikan memiliki banyak cakupan mulai

dari perkembangan jasmaniah dan rohaniah antara lain perkembangan fisik,

pikiran, perasaan, kemauan, kesehatan, keterampilan, sosial, hati nurani, dan kasih

sayang. Pendidikan adalah kegiatan membudayakan manusia muda atau membuat

manusia muda hidup berbudaya sesuai dengan standar yang diterima oleh

masyarakat. Menurut Insan Kamil pendidikan adalah usaha sadar yang sistematis

dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada di dalam diri manusia untuk

menjadi manusia yang seutuhnya.1

Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat. Pendidikan dapat diperoleh melalui proses belajar, yang mana

belajar adalah sebuah insting yang telah dibawa sejak lahir.2

Peran Orang tua sangat berpengaruh besar pada pendidikan anak karena

orang tua merupakan orang dewasa pertama yang dijumpai seorang anak sejak

masa kecil, seluruh pemikiran, emosi, dan perilaku orang tua merupakan model

yang kuat bagi anak berpikir, berekspresi emosi dan berperilaku tertentu. Dalam

konteks pembelajaran, keterlibatan orang tua dalam pendidikan anaknya

merupakan salah satu strategi yang efektif untuk mendukung keberhasilan belajar

anak. Anak-anak berhak untuk bergantung pada orang tua, sampai mereka siap

mengadakan pilihan serta penilaian diri sendiri.3

1Alex Sobur, Komunikasi Orangtua Dan Anak, (Bandung: PT Angkasa, 1991), hlm 28

2Amoes Neloka, Grace Amalia A Amoeka, Landasan Pendidikan, (Depok : PT Kharisma

Utama , 2017), hlm 1 3Alex Sobur, Komunikasi Orangtua Dan Anak, (Bandung: PT Angkasa, 1991), hlm 31

Page 16: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

2

Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak bertujuan untuk

meningkatkan prestasi akademik maupun sosial anak itu sendiri. Keterlibatan

orang tua memiliki definisi yang bervariasi, mulai dari komunikasi orang tua

dengan anak, komunikasi orang tua dengan guru, partisipasi orang tua dalam

kegiatan sekolah, dan bantuan orang tua dalam pengerjaan pekerjaan rumah anak.

Demikian pula, Rasulullah SAW memikul tanggung jawab pendidikan anak ini

secara utuh kepada kedua orang tua. Dari Ibnu radhiallahu „anhu bahwa dia

berkata, Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:

ـراعكمسئوؿعنرعيتهكالرجلراعف ما أهلهكهومسئوؿكلكمراعككلكممسئوؿعنرعيتهال )٧٧٢٢ :اللبخر (عنرعيته

“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas

kepemimpinannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai

pertanggunjawabannya dan demikian juga seorang pria adalah seorang

pemimpin bagi keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas

kepemimpinannya.” (HR. Bukhari: 2278)4

Proses pendidikan anak tidak serta merta hanya orang tua saja yang

menjadi faktor utama, namun peran serta keterlibatan orang tua dalam pendidikan

anaknya merupakan konsep yang bersifat multidimensial dan memiliki berbagai

bentuk, seperti harapan orang tua terhadap capaian pendidikan anaknya,

keterlibatan orang tua dalam penyelesaian tugas-tugas sekolah yang harus

diselesaikan di rumah, aktivitas stimulus kognitif dirumah, komunikasi orang tua

dengan anak, serta partisipasi orang tua dalam aktivitas sekolah dan keterlibatan

orang tua untuk memotivasi anak agar terus belajar.

Motivasi yang diberikan orang tua dapat menjadikan anak-anak mereka

untuk lebih bersemangat dalam mengembangkan potensi diri dan terus belajar

sehingga nantinya anak dapat tumbuh sebagai seseorang yang dapat memahami

pelajaran-pelajaran hidup dengan baik. Sesuai dengan Al-Qur‟an Surah Luqman

Ayat 13.

4Yan Djoko Pietono, Mendidik Anak Sepenuh Hati, (Jakarta : PT Elex Media Komput

Indo Kelompok Gramedia, 2014), hlm 65

Page 17: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

3

الله ب رؾ ش ت ل ن بػ ا ي ه ظ ع ي و كه ه ن ب ل اف م ق ل اؿ ق ذ ف كإ رؾإ الشم ل ظ يمل ظ (٣١:)اللقمافع

“Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi

pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah,

sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang

besar. (Q.S Luqman ayat 13).5

Orang tua berperan penting dalam motivasi belajar anak. Motivasi

berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada

didalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi

intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc Donald motivasi adalah perubahan

energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya felling dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Sering kali seorang anak kehilangan

motivasi dikarenakan oleh suatu keadaan yang tidak diinginkan.6

Dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak didalam diri anak yang menimbulkan menjamin kelangsungan dan

memberikan arah kegiatan belajar, sehingga tujuan yang diharapkan dapat

tercapai. Motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai

motivasi dalam belajar tidak mungkin melakukan aktivitas belajar. Keberhasilan

belajar anak dapat ditentukan oleh motivasi belajar yang dimilikinya. Anak yang

memiliki motivasi belajar tinggi cenderung mendapatkan prestasi yang tinggi,

tetapi sebaliknya anak yang motivasi belajarnya rendah maka akan mendapatkan

prestasi yang rendah pula.7

Motivasi merupakan kegiatan penggerak atau pendorong untuk menjadi

lebih aktif dilingkungan sekolah maupun masyarakat. Motivasi belajar dan orang

tua memiliki kaitan yang sangat erat, karena peran orang tua dalam motivasi

5Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan-nya (Bandung : Al-Jumanatul „Ali.

2004), hlm 227 6Titik Kristiyani, Self-Regulated Learning (Konsep, Implikasi, Dan Tantangannya Bagi

Siswa Di Indonesia (Yogyakarta: Sanata Dharma University Press, 2016), hlm 97-98 7Yan Djoko Pietono, Mendidik Anak Sepenuh Hati, (Jakarta : PT Elex Media Komput

Indo Kelompok Gramedia, 2014), hlm 69-70

Page 18: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

4

belajar berguna untuk membantu anak agar dapat mencapai potensi maksimalnya

dalam belajar. Semua anak memiliki potensi tidak terbatas, namun faktor-faktor

lah yang akan turut mempengaruhi apakah pada akhirnya anak akan mencapai

potensi tersebut.

Proses pembelajaran sedang dalam keadaan yang mengkhawatirkan.

Dengan adanya wabah Covid-19 yang sedang melanda seluruh dunia termasuk

Indonesia membuat proses pembelajaran anak terganggu. Akibat dari dampak

Covid-19, siswa tidak dapat berkonsentrasi pada studi mereka. Virus Corona atau

Serve Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-Cov-2) adalah virus

yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut

Covid-19 yang dapat menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan,

infeksi paru-paru berat, hingga kematian. Virus Corona ini menular lewat udara

dan dapat menyerang siapa saja seperti lansia (golongan usia lanjut), orang

dewasa, anak-anak, dan bayi.8

Covid-19 pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China pada akhir

Desember 2019. Virus ini menular sangat cepat dan telah menyebar hampir ke

semua negara temasuk Indonesia bahkan telah menyebar keberbagai Desa. Kasus

positif Covid-19 di Indonesia pertama kali di deteksi pada tanggal 02 Maret 2020,

bahkan hingga saat ini kasus Covid-19 terus bertambah. Menjaga jarak dan

mengurangi kontak langsung dengan orang lain adalah salah satu cara untuk

menekan serta menghentikan penyebaran virus Covid-19 ini. Hal tersebut

membuat interaksi dan komunikasi antar manusia diberbagai daerah menjadi

terganggu dan terhambat, terutama pada bidang pendidikan.

Kebijakan belajar anak pada masa pandemi dilaksanakan dengan metode

belajar online maupun dengan metode shift, sehingga merubah pola belajar para

peserta didik di Indonesia yang mana peraturan tersebut telah diterapkan di

berbagai daerah, salah satunya di Provinsi Jambi, dari beberapa Kabupaten atau

Kota di Provinsi Jambi kebijakan belajar tersebut juga dilaksanakan di salah satu

Desa yaitu Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.

8 Mukran H Usman, Covid-19 Perjalanan Akhir Zaman (Sebab, Dampak Dan Anjuran

Syariat Islam Dalam Menghadapinya, Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Islam Dan Bahasa Arab

(STIBA) Makasar Vol. 1 No. 2020, Hlm 141

Page 19: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

5

Dalam hal ini semua guru tidak dapat memberikan materi pembelajaran secara

maksimal.

Dengan adanya peraturan tersebut sehingga membuat seluruh intansi

pendidikan Negeri yang ada di Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang

tidak diperbolehkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka seperti biasanya.

Kegiatan belajar hanya boleh dilakukan dengan metode pembelajaran daring atau

online serta untuk daerah yang masuk dalam kategori zona hijau telah

diperbolehkan melakukan kegiatan secara tatap muka namun hanya boleh

dilaksanakan dengan waktu yang sangat singkat.

Dengan adanya virus Covid-19 kegiatan belajar anak menjadi tidak stabil,

dan berdampak surut pada proses pembelajaran anak-anak yang ada di Desa Tirta

Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo. Salah satu dari pakar

pendidikan Fithra menyampaikan bahwa kegemparan dan kekacauan yang

ditimbulkan oleh Covid-19 menyebabkan keprihatinan secara global. Wabah ini

menimbulkan kemunduran pada berbagai sektor seperi sosial budaya,

perekembangan ekonomi dan pastinya pendidikan.9

Dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang disertai kebijakan Sosial

Distancing dan Pshycal Distancing mengharuskan masyarakat serta anak-anak

untuk tidak melakukan interaksi maupun kegiatan belajar dengan waktu yang

lama diluar rumah. Karena pada saat ini anak banyak memiliki banyak waktu

dirumah, anak-anak harus dapat memaksimalkan metode pembelajaran dirumah

masing-masing dengan baik, sehingga proses belajar tetap terlaksana dengan baik.

Segala ketidak nyamanan yang dirasakan oleh anak-anak harus dapat diatasi guna

keberlangsungan pendidikan anak tersebut. Maka dari itu peran orang tua sangat

dibutuhkan untuk menumbuhkan rasa semangat mereka agar tetap terus belajar

dan menjadi peserta didik yang berprestasi.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di Desa Tirta Kencana

Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo, sistem pembelajaran yang

9 Mukran H Usman, Covid-19 Perjalanan Akhir Zaman (Sebab, Dampak Dan Anjuran

Syariat Islam Dalam Menghadapinya, Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Islam Dan Bahasa Arab

(STIBA) Makasar Vol. 1 No. 2020, Hlm 143

Page 20: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

6

dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19 yaitu dengan cara belajar mandiri

(daring) membuat anak-anak yang ada di Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo

Bujang Kabupaten Tebo sering kali merasa malas untuk belajar serta banyak dari

mereka yang tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dari sekolah. Anak-

anak seperti kehilangan semangat untuk melakukan pembelajaran secara mandiri

karena mereka dibebankan untuk menemukan dan memahami serta

menyimpulkan segala sesuatu yang telah dipelajari dengan mandiri.

Dari hasil wawancara, beberapa dari orang tua dan anak mengungkapkan

keluh kesah yang dirasakan dalam menjalankan kegiatan belajar pada masa

pandemi Covid-19. Beberapa metode yang dilakukan seperti belajar online serta

metode shift yang dijalankan saat ini dirasa masih kurang maksimal karena

kegiatan belajar disekolah hanya dilakukan dengan waktu yang terbatas sehingga

anak-anak kurang memahami materi yang diberikan oleh guru. Anak-anak kurang

berinteraksi serta kurang melakukan komunikasi tentang hal-hal yang

berhubungan dengan pembelajaran yang di berikan oleh guru.

Mayoritas orang tua mengungkapkan bahwa terjadi ketidaksiapan pada

anak-anak dalam melaksanakan kegiatan belajar pada masa pandemi Covid-19,

sehingga menjadi problematika bagi proses belajar anak. Kurangnya keterampilan

untuk melakukan proses belajar secara mandiri serta waktu yang cukup lama

berada dirumah menyebabkan mereka kehilangan motivasi untuk belajar

sedangkan kegiatan belajar harus tetap dilakukan.

Peran orang tua dalam pendidikan anak jelas dan utama bahwa mereka

adalah pendidik yang utama dan pertama. Pertama karena merekalah yang

memberikan pengajaran serta pendidikan. Orang tua memiliki tanggung jawab,

kewajiban, dan kuasa untuk menjadikan anak seperti apa. Mengandalkan hasil

belajar disekolah saja tidak cukup apa lagi dengan keadaan seperti saat ini. Tidak

sedikit anak yang belum mengerti materi yang sedang dipelajari. Oleh karena itu

orang tua harus mengawasi serta membimbing anak. Selain karena waktu belajar

dirumah lebih banyak, jika dilakukan dengan tepat belajar dirumah bisa saja lebih

kondusif. Merujuk pada permasalahan diatas penulis tertarik mengangkat sebuah

judul yaitu “Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Balajar Anak

Page 21: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

7

Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo

Bujang Kabupaten Tebo” untuk mengetahui bagaiamana peran orang tua

terhadap proses belajar anak dirumah.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah pokok yang di angkat sebagai

kajian penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada

masa pandemi Covid-19 di Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang

Kabupaten Tebo?

2. Bagaimana motivasi belajar anak pada masa pandemi Covid-19 di Desa Tirta

Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo?

3. Faktor apa saja yang menjadi pengahambat dan pendukung orang tua dalam

meningkatkan motivasi belajar anak pada masa pandemi Covid-19 di Desa

Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi diatas kemudian mengingat keterbatasan penulis

baik dari segi kemampuan dan waktu maka masalah diatas penulis batasi pada

“Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak di Desa Tirta

Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupten Tebo” penulis hanya memfokuskan

pada peran orang tua terhadap motivasi belajar anak yang berusia 7-12 tahun

karena pada usia tersebut anak-anak masih sangat memerlukan pengawasan serta

bimbingan orang tua dalam kehidupan serta kegiatan pembelajaran setiap hari

guna membentuk karakter yang baik dan bertanggung jawab dalam menjalankan

pendidikannya.

Pada usia 7-12 tahun ini lah awal anak berada pada fase perkembangan

yang konkrit. Secara spesifik, Erik Erikson menyebutkan masa anak-anak sebagai

masa industri. Anak mulai mengembangkan kepribadian seperti pembentukan

konsep diri fisik, sosial, dan akademis guna menopang perkembangan harga diri.

Pada fase ini lah usia yang paling tepat untuk belajar secara aktif, maka dari itu

Page 22: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

8

peran orang tua sangat diperlukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan

perkembangan anak.10

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Pada hakikatnya tujuan penelitian ini akan mengungkapkan apa yang

hendak dicapai oleh peneliti. Adapun tujuan penelitian yang dilakukan dalam

rangka menulis penelitian ini adalah:

a. Mengetahui peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada

masa pandemi Covid-19 di Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang

Kabupaten Tebo.

b. Mengetahui motivasi belajar anak pada masa pandemi Covid-19 di Desa Tirta

Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.

c. Mengetahui faktor penghambat serta pendukung orang tua dalam

meningkatkan motivasi belajar anak pada masa pandemi Covid-19 di Desa

Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini secara umum yaitu untuk menguraikan

bagaimana peran yang dilakukan oleh orang tua dalam meningkatkan motivasi

belajar anak pada masa pandemi Covid-19 di Desa Tirta Kencana Kecamatan

Rimbo Bujang Kabupaten Tebo, serta peneliti pun secara tidak langsung dapat

memberi informasi kepada masyarakat tentang bagaimana peran yang baik yang

perlu dilakukan oleh para orang tua terhadap proses pembelajaran anak.

10

Masganti, Perkembangan Anak Usia Dini, Jurnal Psikologi Perkembangan, Vol. 1 No.

20, Hlm 25

Page 23: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

9

E. Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan sebuah pedoman bagi penulis dalam melakukan

penelitian agar penulisan ini terarah dan lebih baik. Berikut kerangka teori yang

ada:

1. Peran Orang Tua

Peran merupakan seperangkat tingkah laku seseorang yang diharapkan

dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat, seperti peran orang tua

yang merupakan bagian dari masyarakat. Peran orang tua dalam pendidikan

merupakan sesuatu yang sangat penting dan menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi keberhasilan belajar anak.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peran adalah perangkat

tingkah laku seseorang yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan

dalam masyarakat. Seseorang dikatakan telah menjalankan suatu peran apabila

telah melaksanakan suatu hak dan kewajiban dalam suatu masyarakat. Menurut

Hamalik peran adalah pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri khas semua

petugas dari pekerjaan atau jabatan tertentu.11

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak, karena dari

merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk

pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan orang tua. Selain dikenal

dengan pendidikan utama dan pertama bagi anak, orang tua juga disebut sebagai

pendidik kodrati sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitu orang tua

(bapak dan ibu) adalah pendidik kodrati. Mereka pendidik bagi anak-anaknya

karena secara kodrati ibu dan bapak diberi anugrah oleh Tuhan Pencipta berupa

naluri orang tua. Karena naluri ini timbul rasa kasih sayang para orang tua kepada

anak, hingga secara moral keduanya merasa terbeban tanggung jawab untuk

memelihara, melindungi serta membimbing keturunan mereka.

Orang tua menurut M Arifin adalah orang yang menjadi pendidik dan

membina yang berada dikeluarganya. Proses mendidik anak bukan lah proses

yang mudah karena banyak sekali tantangan yang dihadapi orangtua selama

proses mendidik anak. Tantangan tersebut mungkin berasal dari orang tua, dari

11

Jalaluddin, Psikologi Agama , (Jakarta : PT Grafindo Persada 1998), hlm 204

Page 24: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

10

diri anak, bahkan dari lingkungan. Tantangan dari orang tua akan muncul jika

mereka kurang memiliki dasar yang baik dalam mendidik anak. Orang tua akan

kesulitan mendidik anak apabila tidak memiliki akhlak dan ilmu pengetahuan

yang baik.12

Orang tua merupakan komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu,

dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat

membentuk sebuah keluarga. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

arti orang tua adalah ayah dan ibu kandung. Orang tua adalah pendidik sejati,

pendidik karena kodratnya. Sebab secara alami anak pada masa awal

kehidupannya berada di tengah-tengah ibu dan ayahnya. Dalam keluarga, ayah

dan ibu merupakan pendidik alamiah karena pada masa awal kehidupan anak,

orang tua yang secara alamiah dekat dengan anak-anaknya.

Menurut Nirwana, orang tua memiliki peran didalam keluarganya. Peran

orang tua dalam keluarga adalah sebagai berikut:

1. Kedua orang tua mempunyai tugas untuk menyayangi anak-anaknya.

2. Orang tua mempunyai tugas dalam menjaga ketentraman dan ketenangan

lingkungan rumah serta menyiapkan ketenangan jiwa anak-anak.

3. Saling menghormati antara orang tua dan anak dengan kata lain yaitu

mengurangi kritik dan pembicaraan negatif berkaitan dengan kepribadian dan

perilaku mereka serta menciptakan iklim kasih sayang dan keakraban, dan

pada waktu yang bersamaan kedua orang tua harus menjaga akhlak dan

hukum mereka terkait dengan diri mereka dan orang lain.

4. Mewujudkan kepercayaan. Sebagai orang tua memberikan penghargaan dan

kelayakan kepada mereka, karena hal ini akan menjadikan mereka maju dan

berusaha serta berani dalam bersikap.

5. Mengadakan perkumpulan keluarga. Dengan mengadakan perkumpulan atau

pertemuan secara pribadi dengan anak itu, maka sebagai orang tua bisa

mengetahui kebutuhan jiwa anak, mereka selalu ingin tahu tentang dirinya

sendiri. Orang tua merupakan tempat rujukan bagi sejuta permasalahan anak,

jangan sampai anak mendapatkan informasi dalam kehidupan keseharian dari

12

Ridwan Abdullah Sani, Pendidikan Karakter, (Jakarta: PT Bumi Aksara 2016), hlm 308

Page 25: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

11

orang lain, oleh karena itu perlu adanya kedekatan. Orang tua merupakan

teladan bagi anak dalam pembentukan karakter dan kepribadian.13

Peran orang tua terhadap anak di dalam keluarga adalah motivator,

fasilitator, dan mediator, yaitu sebagai berikut:

a. Motivator, orang tua harus senantiasa memberikan dorongan terhadap anak

untuk berbuat kebajikan dan meninggalkan larangan tuhan, termasuk

menuntut ilmu pengetahuan

b. Fasilitator, kunjungan orangtua kesekolah untuk mengetahui perkembangan

anak disekolah dan dirumah orang tua harus memberikan fasilitas, pemenuhan

kebutuhan keluarga anak berupa sandang, pangan, papan termasuk kebutuhan

pendidikan

c. Mediator, peran orang tua dituntut menjadi sebagai mediator, hendaknya

memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang media pendidikan baik jenis

dan bentuknya, baik media material maupun non material

Dalam pengertian Doyle mengemukaan dua peran orang tua dalam

pembelajaran yaitu menciptakan keteraturan (estabilishing order) dan

memfalitisasi proses belajar (facilitating learning). Yang dimaksut keteraturan

disini mencakup hal-hal yang terkait langsung atau tidak langsung dengan proses

pembelajaran, seperti tata letak tempat duduk, disiplin anak, interaksi anak dengan

sesamanya, interaksi anak dengan guru, jam masuk dan keluar untuk setiap sesi

mata pelajaran, pengelolaan sumber belajar, pengelolaan bahan ajar, prosedur dan

sistem yang mendukung proses pembelajaran, lingkungan belajar, dan lain-lain14

Peran orang tua dalam hal pendidikan anak sudah seharusnya berada pada

urutan pertama, para orang tua lah yang paling mengerti benar akan sifat-sifat baik

dan buruk anak-anak nya, apa saja yang mereka sukai dan apa saja yang mereka

tidak sukai. Memantau serta merancang strategi sangat diperlukan adanya dari

13

Nur Aisyatinnaba, Peran Orang Tua dalam Memotivasi Belajar Siswa (Studi Kasus

pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 03 Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes), Skripsi,

(Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2015),hlm 20 14

Makmun Syamsudin, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1999),

hlm 40-43

Page 26: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

12

orang tua terhadap anak untuk meningkatkan perkembangan kemampuan

akademik.

Menurut Hwie Prasetyo, terdapat beberapa aspek peran orang tua dalam

membantu proses belajar anak yaitu:

a. Menyediakan fasilitas belajar, fasilitias yang dimaksud adalah tempat belajar,

alat tulis, buku-buku pelajaran, dan lain sebagainya. Fasilitas belajar ini dapat

membantu memudahkan anak dalam proses belajar sehingga anak tidak

mendapatkan hambatan dalam belajar

b. Mengawasi kegiatan belajar anak dirumah, orang tua perlu mengawasi

kegiatan belajar dirumah karena dengan mengawasi kegiatan belajar anak,

orang tua dapat mengetahui apakah anak sudah belajar dengan baik ataupun

belum. Melalui pengawasan orang tua anak dapat belajar dengan teratur serta

dapat mengerjakan nya tanpa menunda

c. Mengawasi penggunaan waktu belajar dirumah, orang tua perlu mengawasi

kegiatan belajar anak dirumah, apakah anak sudah menggunakan waktu

belajarnya dengan baik atau belum. Orang tua dapat membantu anak

menyusun jadwal belajar

d. Mengawasi kesulitan belajar anak, untuk membantu dalam proses pendidikan,

orang tua ikut serta dalam proses belajar termasuk mengetahui cara yang

digunakan untuk membantu anak dalam belajar. Semakin banyak pengetahuan

orang tua maka akan semakin banyak materi yang diberikan kepada anak.

Bertambahnya pengetahuan orang tua juga akan memudahkan anak dalam

mencari tempat jawaban dari setiap pertanyaan

e. Menolong kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar, orang tua perlu

mengenal atau mengetahui kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar, karena

dengan mengetahui kesulitan tersebut, orang tua mampu membantu

menyelesaikannya. Apabila orang tua tidak mengenali kesulitan yang dihadapi

anak dalam belajar maka proses belajar anak akan terhambat15

15

Ridwan Abdullah Sani, Pendidikan Karakter, (Jakarta: PT Bumi Aksara 2016), hlm 99

Page 27: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

13

Orang tua sebagai pendidik diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam

bertindak dan memberikan teladan yang baik bagi anak. Disamping itu juga anak

harus menghormati dan berbuat baik kepada kedua orang tua mereka.

Sebagaimana yang telah difirmankan Allah SWT dalam Al-Qur‟an surat Luqman

Ayat 14 yaitu sebagai berikut:

ل اشكر أف عامي ف كفصاله كهن على كهنا أمه حلته بوالديه نساف ال نا ككصيػ (٣١:)لقماف كلوالديكإلالمصي

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-

bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-

tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada

dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. (QS. Luqman Ayat

14)16

Maksut Ayat tersebut adalah bahwa Allah SWT memerintahkan kepada

anak-anak agar berbakti kepada kedua orang tuanya terutama kepada ibunya, yaitu

dengan berusaha melaksanakan perintahnya dan mewujudkan segala keinginan

yang diharapkan olehnya.

2. Motivasi Belajar Anak

a. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan sebuah dorongan psikologis pada seseorang sehingga

melakukan tindakan untuk mencapai tujuan tertentu baik secara sadar maupun

tidak sadar. Menurut Kartono motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan

atau menimbulkan perilaku tertentu yang memberi arah dan ketahanan pada

tingkah laku tertentu. Motivasi yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak

mudah patah walaupun didera oleh banyak kesulitan-kesulitan yang di hadapi

demi menggapai kesuksesan yang merupakan tujuan dan citanya-citanya.17

Motivasi dapat dikatakan sebagaai dorongan psikologis yang merupakan

perubahan energi pada diri seseorang anak untuk tetap bersemangat dan bertahan

16

Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan-nya (Bandung : Al-Jumanatul „Ali.

2004), hlm 329 17

Siti Partini Sudirman, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rasda Karya, 1990),

hlm 54

Page 28: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

14

melakukan sesuatu yang sesuai dengan arah dan tujuan yang ingin dicapainya

secara sadar maupun tidak sadar. Sementara dalam pembahasan ini, tujuan yang

dimaksud adalah tujuan belajar.

Menurut Sudjana terdapat beberapa aspek motivasi belajar anak yaitu

sebagai berikut:

1. Minat dan perhatian anak terhadap pelajaran

2. Semangat anak untuk melaksanakan tugas-tugas belajarnya

3. Tanggung jawab anak untuk melaksanakan tugas-tugas belajarnya

4. Rasa senang dalam mengerjakan tugas dari guru

5. Reaksi yang ditunjukkan anak terhadap stimulus yang diberikan18

b. Pengertian Belajar

Menurut Prayitno belajar adalah suatu proses dalam memperoleh

informasi yang baru. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku

individu melalui interaksi dengan lingkungan. Belajar merupakan proses atau

kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Hasil dari belajar bukan penguasaan

hasil latihan melainkan perubahan tingkah laku maka diperlukan pembelajaran

yang bermutu yang langsung menyenangkan dan mencerdaskan.19

Belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan terjadi

dalam diri seseorang banyak sekali, baik sifat maupun jenisnya karena itu, sudah

tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam

arti belajar.

Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia.

Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan dalam dirinya sehingga

tingkah lakunya berkembang. Semua aktifitas dan prestasi hidup manusia tidak

lain adalah hasil belajar. Belajar bukan lah sekedar pengalaman namun belajar

adalah suatu proses, dan bukan suatu hasil. Karena itu berlangsung secara aktif

18

Siti Partini Sudirman.. Psikologi Pendidikan, hlm 61 19

Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, ( Jakarta : Rineka Cipta,

2010), hlm 22

Page 29: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

15

dan intregatif dengan menggunakan berbagai bentuk perubahan untuk mencapai

suatu tujuan.

Belajar bukan lah proses yang terjadi begitu saja tanpa sengaja dalam

mencapai tujuan belajar. Hal ini ditegaskan oleh Aliah B. Purwakania Hasan

bahwa belajar merupakan perubahan permanen dalam perilaku yang disebabkan

karena pengalaman (pengulangan, praktik, menuntut ilmu atau observasi) dan

bukan karena hereditas, kematangan, atau perubahan fisiologis karena cidera.

Menurut Dalyono belajar mempunyai tujuan yaitu sebagai berikut:

1. Mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental serta daya,

panca indera, otak dan anggota tubuh lainnya, demikian pula aspek-aspek

kejiwaan seperti intelegensi, bakat, motivasi, minat dan sebagainya

2. Mengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku

3. Mengubah kebiasaan butuk menjadi baik

4. Mengubah sikap, dari negatif menjadi positif, tidak hormat menjadi hormat,

benci menjadi sayang dan sebagainya

5. Mengubah keterampilan

6. Menambah pengetahuan dalam berbagai ilmu

Dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha, tindakan

atau pengalaman yang terjadi dengan tujuan mendapatkan sesuatu yang baru

berupa pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kemauan, kebiasaan, tingkah

laku dan sikap.20

Motivasi dan belajar adalah dua hal yang sangat mempengaruhi. Belajar

adalah kegiatan yang mengubah tingkah laku melalui latihan dan pengalaman

sehingga menjadi lebih baik sebagai hasil dari penguatan yang dilandasi untuk

mencapai tujuan. Motivasi adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk

melakukan kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta

pengalaman.

Istilah motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada didalam

diri seseorang untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi tercapainya suatu

20

Selfia S Rumbewas, Beatus M Laka dan Naftali Moekbun, Peran Orang Tua Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Di Sd Negeri Saribi, Jurnal Pendidikan Sekolah

Dasar Vol. 2 No. 2, Januari 2018. Hal 209

Page 30: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

16

tujuan. Menurut Donald dalam Sadirman mengemukakan tiga elemen penting

dalam motivasi yaitu sebagai berikut:

1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap

individu manusia

2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/felling, afeksi seseorang. Dalam hal

ini motivasi relevan dengan persoaln-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi

yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

3. Motivasi dirangsang karena adanya tujuan21

Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar, motivasi erat hubungannya

dengan kebutuhan akulturasi diri sehingga motivasi yang paling mewarnai

kebutuhan anak didik dalam belajar adalah untuk mencapai prestasi yang tinggi.

Menurut Surya Brata jika motivasi belajar bertambah, maka hasil belajar pada

siswa umumnya akan meningkat. Menurut Bimo Walgito anak yang motivasi nya

cukup kuat maka, anak akan berusaha untuk belajar pun akan baik.22

Menurut Syaiful, terdapat beberapa prinsip motivasi belajar diantara nya

sebagai berikut:

1. Motivasi sebagai dasar yaitu minat merupakan alat motivasi dalam belajar

sebagai potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi,

apabila seseorang sudah termotivasi dalam belajar maka orang tersebut akan

melakukan aktifitas belajar dalam rintangan tertentu

2. Motivasi intrinsik lebih utama dari pada motivasi ektrinsik dalam belajar,

peserta didik atau anak yang berdasarkan motivasi intrinsik sangat sedikit

terpengaruh dari luar. Semangat belajar nya sangat kuat. Dia belajar bukan

karena ingin mendapatkan pujian orang lain atau mengharapkan hadiah berupa

benda, tertapi karena ingin memperoleh ilmu sebanyak-banyak nya

3. Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada hukuman, setiap orang senang

dihargai dan tidak suka dihukum dalam apapun juga. Memuji orang lain

21

Sadirman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Gravindo Persada,

2012), hlm 73 22

Bimo Walgito, Psikologi Social Sebagai Pengantar, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi

UGM, 1993), hlm 125

Page 31: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

17

berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain. Hal ini akan

memberikan semangat

4. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar, kebutuhan yang

tak dapat diletakkan oleh peserta didik adalah mengembangkan potensi diri.

Dengan memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki apabila tidak

dikembangkan melalui penguasaan illmu pengetahuan. Apabila tidak belajar

maka tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan.

5. Motivasi dapat memupuk optimise dalam belajar, dengan adanya motivasi

belajar pada peserta didik, maka aktifitas belajar bukanlah hal yang sia-sia

baginya. Hasilnya akan berguna hingga kemudian hari.23

6. Motivasi dapat melahirkan prestasi belajar, dari berbagai hasil penelitian

selalu menyimpulkan bahwa motivasi mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi

rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar

seseorang peserta didik.

c. Faktor pendukung motivasi belajar anak

Anak merupakan cikal bakal lahirnya suatu generasi baru yang merupakan

penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan

nasional. Anak adalah aset bangsa. Masa depan bangsa dan negara ada ditangan

anak sekarang. Semakin baik kepribadian dan motivasi belajar yang dimiliki anak

maka akan semakin baik pula masa depan bangsa. Adapun faktor pendukung

motivasi belajar anak sebagai berikut:

1. Adanya kerjasama antar keluarga dalam satu rumah dalam mendidik anak,

tentunya orangtua lah yang paling utama dan paling mengetahui kepribadian

seorang anak. Namun, tidak terkecuali juga adanya keterlibatan orang lain

seperti kakak, nenek ataupun keluarga lainnya yang tinggal bersama dalam

satu rumah24

23

Makmun Syamsudin, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1999),

hlm 56

24Selfia S Rumbewas, Beatus M Laka dan Naftali Moekbun, Peran Orang Tua Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Di Sd Negeri Saribi, Jurnal Pendidikan Sekolah

Dasar Vol. 2 No. 2, Januari 2018. Hal 209

Page 32: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

18

2. Adanya ketegasan dari orang tua. Selain faktor pendukung adanya kerjasana

antar keluarga dalam mendidik anak, adanya ketegasan dari orang tua terhadap

anak itu juga menjadi salah satu faktor yang mampu mendukung

terlaksananya peran orang tua tersebut. Dengan memberikan ketegasan kepada

anak, diharapkan oleh orang tua anak menjadi lebih disiplin serta anak juga

akan lebih bersemangat lagi dalam bersekolah maupun belajar dirumah.

Ketegasan yang diberikan oleh orang tua tersebut dilakukan pada situasi

tertentu ketika anak mulai malas dalam hal belajar.

d. Faktor penghambat motivasi belajar anak

1. faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu dan

dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor internal meliputi faktor

fisiologis dan biologis serta faktor psikologis.

a. Faktor fisiologis dan biologis adalah masa peka merupakan masa mulai

berfungsinya faktor fisiologis pada tubuh manusia. Faktor fisiologis adalah

faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor ini dibedakan

menjadi dua yaitu keadaan fungsi jasmaniah atau fisiologis, dimana keadaan

fungsi ini merupakan anak yang memiliki kecacatan fisik (panca indera atau

fisik) tidak akan dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Meskipun juga

ada anak yang memiliki kecacatan fisik namun nilai akademiknya

memuaskan. Misalnya anak tersebut sulit untuk bergaul karena merasa minder

akan kekuranganya.

b. Faktor psikologis adalah faktor yang berasal dari keadaan psikologis anak

yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis utama

yang mempengaruhi proses belajar anak adalah kecerdasan siswa merupakan

faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar anak, karena

menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi intelegensi seorang

individu, semakin besar peluang individu untuk meraih sukses dalam belajar.

Page 33: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

19

Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain seperti orang tua,

guru,dan sebagainya.25

2. Faktor eksternal

Selain faktor internal, faktor eksternal juga dapat mempengaruhi proses

belajar anak. Faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan

menjadi faktor lingkungan sosial dan non-sosial. Lingkungan sosial anak dapat

menimbulkan kesulitan dalam belajar. Lingkungan sosial ini meliputi lingkungan

sosial sekolah dan faktor lingkungan masyarakat.26

b. Lingkungan sosial sekolah adalah pendidikan disekolah, yang mana bukan

sekedar bertujuan untuk melatih siswa supaya “siap pakai” untuk kerja atau

mampu meneruskan kejenjang pendidikan berikutnya atau mencapai angka

rapor, melainkan untuk membentuk peserta didik manjadi manusia sejati.

Proses pembentukan manusia sejati sudah mulai sejak anak hidup dalam

keluarga, kemudian dilanjutkan disekolah, dimasyarakat, didunia kerja dan

dilingkungan sekitar.

c. Lingkungan sosial masyarakat adalah kondisi lingkungan masyarakat tempat

tinggal siswa juga mempengaruhi proses belajar anak. Misalnya siswa tidak

memiliki teman belajar dan diskusi maka akan merasa kesulitan saat akan

meminjam buku atau alat belajar yang lain.

d. Teman sebaya adalah teman yang dapat mempengaruhi proses belajar anak,

baik teman sebaya dalam lingkup sekolah maupun tempat tinggal masyarakat.

3. Pandemi Covid-19

Dunia saat ini sedang dilanda dengan satu musibah global, petaka

mematikan dan membinasakan, merusak dan merubah tatanan kehidupan

manusia. Semua negara terkena dampaknya, yang menjadi korban pun tidak

mengenal usia, jenis kelamin sampai jabatan dan pangkat. musibah seperti ini

25

Makmun Syamsudin, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1999),

hlm 80 26

Selfia S Rumbewas, Beatus M Laka dan Naftali Moekbun, Peran Orang Tua Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Di Sd Negeri Saribi, Jurnal Pendidikan Sekolah

Dasar Vol. 2 No. 2, Januari 2018. Hal 211

Page 34: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

20

dalam sejarah islam bukan lah sesuatu yang baru. Wabah menular dan mematikan

pernah terjadi di zaman Umar ibn Khattab ra yang pada tahun ke 18 H menimpa

negeri Syam. Setelah ratusan tahun berlalu dari wabah menular dan mematikan

dizaman kekhalifahan Umar ibn Khattab, kembali dizaman modern ini dan

sebelumnya dunia tidak henti-henti nya secara estafet dengan berbagai wabah

menular terjadi dari masa ke masa.

Wabah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti

Penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang

di daerah yang luas (seperti wabah cacar, disentri dan kolera). Dalam bahasa Arab

disebutkan bahwa kata al-Waba‟ memiliki arti penyakit yang menyebar disebuah

tempat. Organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO)

memberikan pengertian tentang wabah adalah keadaan dimana terjadi penyebaran

virus penyakit tertentu, dimana orang yang tertimpa virus penyakit, atau wilayah

penyebaran virus tersebut meliputi orang banyak disebagian besar wilayah negara

yang ada didunia.27

Dalam peraturan UU 4/1984 yang berlaku diIndonesia pengertian wabah

dapat dikatakan sama dengan epidemi, yaitu terjangkitnya penyakit menular

dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi

keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan

malapetaka. Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut

outbreak, yaitu serangan penyakit), lingkup lebih luas yaitu epidemi dan bahkan

saat ini wabah Covid-19 telah dinyatakan sebagai pandemi karena telah tersebar

secara global.

Virus Corona Atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus

(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan yang

menyebabkan ganguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai

kematian. Adapun menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, virus Corona atau

Covid-19 adalah merupakan bagian keluarga besar virus Corona yang

27

Eva Luthfi Fakhru Ahsani, Strategi Orang Tua Dalam Mengajar Dan Mendidik Anak

Dalam Pembelajaran At The Home Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Institut Agama Islam Negri

Kudus, Vol. 3 No. 1, Juni 2020, Hlm 38

Page 35: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

21

menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan, pada manusia biasanya

menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan, mulai flu biasa hingga penyakit

yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan sindrom

pernafasan akut berat/Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), Corona virus

jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di

Wuhan China, dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-

19).28

Wabah Covid-19 adalah satu dari pada ujian untuk orang-orang beriman

agar mereka bersabar dalam menghadapi fitnah (berupa wabah penyakit).

Rasulullah SAW mewasiatkan kepada manusia dikala mendapatkan ujian fitnah

untuk berdiam diri didalam rumah. Ketika wabah mematikan menyebar, sudah

menjadi satu kewajiban untuk manusia menghindarinya bahkan mendekati orang

yang tertimpa wabah pun sesuatu yang dilarang.

Penyebaran virus Corona ini pada awalnya sangat berdampak pada dunia

ekonomi yang mulai lesu, tetapi kini dampaknya juga dirasakan oleh dunia

pendidikan. Aktifitas yang melibatkan orang-orang kini mulai dibatasi seperti

bersekolah, bekerja, beribadah dan lain sebagainya yaitu dengan tujuan untuk

memutus rantai penyebaran Covid-19. Kegiatan belajar mengajar yang semula

dilaksanakan disekolah kini menjadi belajar dirumah melalui daring.

Pembelajaran daring dilakukan dengan disesuaikan kemampuan masing-masing

sekolah, yaitu dapat menggunakan smartphone. Namun yang pasti harus

dilakukan adalah pemberian tugas melalui pemantauan pendampingan oleh guru

melalui whatshap group sehingga anak betul-betul belajar.

Beberapa sekolah yang belum dapat menyelenggarakan kegiatan belajar

secara daring, dapat mengembangkan kretivitas guru untuk memanfaatkan media

belajar alternatif selama anak atau peserta didik belajar dirumah. Mereka dapat

menggunakan sumber belajar yang ada seperti buku sesuai dengan tema-tema

yang diajarkan sesuai jadwal yang telah dibuat sebelumnya. Adanya Covid-19

telah merubah seluruh tatanan kehidupan manusia kemudian mengharuskan

28

Eva Luthfi Fakhru Ahsani, Strategi Orang Tua Dalam Mengajar Dan Mendidik Anak

Dalam Pembelajaran At The Home Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Institut Agama Islam Negri

Kudus, Vol. 3 No. 1, Juni 2020, Hlm 41

Page 36: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

22

pendidikan berubah dan beradaptasi secara cepat untuk tetap dapat melanjutkan

proses pembelajaran.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam hal ini pendekatan penelitian bertujuan untuk menguraikan

pendekatan yang digunakan dalam penelitan. Penelitian ini merupakan sebuah

penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Bogdan dan Taylor

mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai metode penelitian yang menghasilkan

data berupa deskripsi yaitu kata-kata yang ditulis atau lisan dari orang-orang serta

perilaku yang diamati oleh peneliti dari fenomena yang terjadi.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk

mengangkat atau menganalisis sebuah fakta, keadaan serta fenomena yang terjadi

kemudian menampilkan hasil data dengan apa adanya.29

2. Setting Dan Subjek Penelitian

Setting dalam hal ini adalah lokasi tempat penelitian lapangan yang

diilakukan. Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan

penelitian dalam mengungkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya terjadi

dari objek yang sedang diteliti dalam rangka mendapatkan data yang akurat.

Lokasi atau tempat yang diambil dalam penelitian ini ditentukan dengan sengaja

yang dilakukan di Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten

Tebo karena desa tersebut merupakan desa yang telah memiliki beberapa intansi

pendidikan yang lengkap, namun motivasi belajar dari anak-anak terbilang kurang

karena kegiatan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 kurang berjalan

dengan baik, maka dari itu peran orang tua dalam kegiatan belajar dirumah sangat

diperlukan.

Subjek penelitian adalah orang yang memberikan informasi tentang hal-

hal yang akan diteiliti atau orang yang banyak memberikan informasi sekaligus

29

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta : Lkis Yogyakarta, 2007), hlm

84

Page 37: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

23

faham dengan masalah yang akan diteliti. Subjek dalam penelitian kualitatif

umumnya tidak ditentukan. Cara pemilihan subjek penelitian sampai pada titik

jenuh, artinya jumlah informan ditentukan oleh beberapa pertimbangan

informasial dengan tujuan memaksimalkan informasi, maka pemilihan subjek

dapat diakhiri manakala tidak ada lagi informasi baru yang diperoleh dari

penambahan informan. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah 18

orang yang merupakan 9 orang tua dan 9 anak di Desa Tirta Kencana, kemudian

menggunakan cara snowball sampling (bola salju). Snowball sampling adalah

teknik pengambilan sampel sumber data di mana sampel di peroleh melalui proses

bergulir dari satu responden ke responden yang lain.30

Snowball sampling (bola salju) digunakan untuk menjelaskan pola-pola

sosial atau komunikasi suatu komunitas tertentu. Dalam penentuan sampel,

pertama-tama di pilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini

belum merasa lengkap terhadap data atau informasi yang diberikan, maka peneliti

mencari orang lain yang di pandang lebih tahu serta dapat melengkapi data yang

di berikan oleh dua orang sebelumnya, begitu seterusnya sehingga jumlah sampel

semakin banyak. Tujuannya adalah agar dapat mengetahui bagaimana peran yang

dilakukan oleh orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada masa

pandemi Covid-19 di Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten

Tebo.

3. Jenis Dan Sumber Data

a. Jenis Data

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama

(first hand) melalui observasi atau wawancara lapangan, tanpa adanya perantara.

Sumber yang dimaksud dapat berupa benda, situs, atau manusia. Teknik

pengumpulan data primer ini tergantung dari jenis data yang diperlukan.31

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti. Data sekunder ini dilakukan sebagai data

pendukung penelitian, untuk penelitian kualitatif tentu sumber data yang

30

Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

2010), hlm 15 31

Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif…hlm 17

Page 38: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

24

digunakan adalah manusia, peristiwa maupun dokumentasi atau yang telah ada

sebelumnya. Adapun data sekunder yang dimaksud yaitu:

1. Historis dan geografis Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang

Kabupaten Tebo.

2. Orang tua atau masyarakat yang ada Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo

Bujang Kabupaten Tebo.

3. Peserta didik atau anak-anak sekolah yang ada di Desa Tirta Kencana

Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.

b. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh. Sumber data ini digunakan untuk mempemudah proses penelitian.32

Adapun yang menjadi sumber data adalah masyarakat, para orang tua serta anak-

anak atau peserta didik yang bertempat tinggal di Desa Tirta Kencana Kecamatan

Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.

4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan metode seperti melakukan wawancara, observasi dan dokumetasi yang

dilakukan secara berulang-ulang agar dapat dipertanggujawabkan keabsahannya

yaitu:

a. Observasi

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengetahui subjek serta objek

penelitian. Sehingga penelitian dapat memahami kondisi yang sebenarnya. Dalam

hal ini penulis mengamati secara langsung maupun tidak langsung. Metode

pengumpulan data melalui observasi ini dilakukan secara umum terfokus pada

peran orang tua terhadap motivasi belajar anak pada saat pandemi Covid-19 yang

sedang dihadapi. Pengamatan dilakukan untuk menganalisis fenomena tersebut.

Observasi terbagi menjadi dua yaitu observasi non partisipan dan

observasi partisipan. Observasi non partisipan yaitu peneliti mengumpulkan data

yang dibutuhkan tanpa menjadi bagian dari situasi yang terjadi. Peneliti meneliti

32

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung : PT Alpabeta

2016), Hlm 8

Page 39: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

25

memang hadir secara fisik ditempat terjadinya fenomena, namun hanya

mengamati serta melakukan observasi secara sistematis terhadap informasi yang

diperoleh. Sedangkan observasi partisipan merupakan observasi yang mana

peneliti mengambil peran dalam situasi atau fenomena yang sedang terjadi,

peneliti menjadi salah satu orang yang melakukan aktivitas yang diteliti sehingga

mendapatkan pengalaman secara langsung kemudian mendapatkan informasi yang

lebih mendalam. Observasi dalam penelitian ini bersifat non partisipan karena

peneliti tidak ikut berpartisipasi didalamnya, hanya semata-mata sebagai

pengamat saja.

b. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab mengenai suatu topik. Dengan wawancara

peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang informan atau

fenomena yang sedang terjadi. Dalam penelitian ini penulis melakukan interaksi

secara langsung agar mendapatkan data yang valid.33

Teknik wawancara dilakukan dengan cara mendalam agar peneliti dapat

mengetahui secara mendalam tentang berbagai informasi yang terkait dengan

persoalan yang diteliti. Wawancara mendalam ditujukan kepada pihak-pihak yang

dianggap dapat memberikan informasi secara utuh tentang persoalan yang akan

dikaji. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara

terstruktur dan tidak struktur, wawancara terstruktur yaitu dengan mengajukan

sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu sedangkan

wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang pertanyaannya dapat muncul

dari pernyataan narasumber.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan data yang berbentuk tulisan, gambar, catatan,

surat kabar, jurnal. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih

kredibel apabila didukung oleh dokumen-dokumen yang bersangkutan.

Ketiga teknik pengumpulan data diatas digunakan secara simultan dalam

penelitian ini, dalam arti digunakan untuk saling melengkapi antara data satu dan

33

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D…233

Page 40: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

26

data lainnya sehingga data yang diperoleh memiliki tungkat validitas dan

keabsahan yang baik untuk dijadikan sebagai sumber informasi dalam penelitian.

5. Metode / Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

melakukan pengumpulan data secara keseluruhan, serta menyederhanakan seluruh

data yang terkumpul kemudian mengkajinya dalam suatu susunan yang sistematis

untuk selanjutnya dapat diolah dan ditafsirkan atau dimaknai dengan baik.

Aktivitas dalam analisis data kualitatif ada tiga, yaitu tahap reduksi data, display

data, dan kesimpulan atau verifikasi.34

a. Reduksi data

Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.

Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian

rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi tidak perlu diartikan

sebagai kuantifikasi data.

b. Penyajian data

Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga

memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data

kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik,

jaringan dan bagan.

c. Penarikan kesimpulan/verifikasi

Penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan salah satu dari teknik analisis

data kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan

untuk mengambil tindakan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan mengalami perubahan apabila tidak ditemukan buktibukti

yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.35

34

Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif…hlm 6 35

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung : PT Alpabeta

2016), Hlm 38

Page 41: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

27

6. Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk memperoleh data yang terpercaya maka peneliti melakukan teknik

pemeriksaan keabsahan data yang didasarkan pada atas sejumlah kriteria. Dalam

penelitian kualitatif yang sedang penulis lakukan terdapat beberapa upaya dalam

pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan yaitu dengan cara sebagai berikut:

a. Perpanjangan keikutsertaan

Pelaksanaan perpanjangan keikutsertaan dilakukan lewat keikutsertaan

peneliti dilokasi secara langsung dan cukup lama. Dalam upaya mendeteksi dan

memperhitungkan penyimpangan yang memungkinkan mengurangi keabsahan

data, karena kesalahan penilaian data (data distortion) oleh peneliti atau

responden, disengaja atau tidak sengaja. Distorsi data dari peneliti dapat muncul

karena adanya nilai-nilai bawaan dari peneliti atau adanya keterasingan peneliti

dari lapangan yang diteliti. Sedangkan distorsi dari responden dapat timbul secara

tidak sengaja akibat adanya kesalahpahaman terhadap pertanyaan, atau muncul

dengan sengaja, karena responden berupaya memberikan informasi fiktif yang

dapat menyenangkan peneliti, ataupun untuk menutupi fakta yang sebenarnya.

Distorsi data tersebut dapat dihindari melalui perpanjangan keikutsertaan

peneliti di lapangan yang diharapkan dapat menjadikan data yang diperoleh

memiliki derajat reabilitas dan validitas yang tinggi. Perpanjangan keikutsertaan

peneliti pada akhirnya juga akan menjadi semacam motivasi untuk menjalin

hubungan baik yang saling mempercayai antara responden sebagai objek

penelitian dengan peneliti.

Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data.

Keikutertaan tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan

perpanjangan keikutsertaan peneliti pada latar penelitian. Perpanjangan

keikutsertaan peneliti akan memungkinkan meningkatkan derajat kepercayaan

data yang dikumpulkan. Hal tersebut penting artinya karena penelitian kualitatif

berorientasi pada situasi, sehingga dengan perpanjangan keikutsertaaan dapat

memastikan apakah kontek itu dipahami dan dihayati. Disamping itu membangun

kepercayaan antara subjek dan peneliti memerlukan waktu yang cukup lama.

Page 42: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

28

b. Ketekunan pengamatan

Ketekunan pengamatan dimaksudkan menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang

dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan

kata lain jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan

pengamatan menyediakan kedalaman.

Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan

secara rinci dan teliti serta berkesinambungan terhadap strategi maupun faktor-

faktor yang menonjol dari penelitian kemudian selanjutnya ditelaah sehingga

dapat memahami persoalan tersebut. Ketekunan pengamatan dilakukan dalam

upaya mendapatkan karakteristik data yang benar-benar relevan dan terfokus pada

objek penelitian, permasalahan dan fokus penelitian. Hal ini diharapkan pula

dapat mengurangi distorsi data yang mungkin timbul akibat keterburukan peneliti

untuk menilai suatu persoalan, ataupun distortsi data yang timbul dari kesalahan

responden yang memberikan data secara tidak benar misalnya berdusta, menipu,

dan berpura-pura.36

c. Trianggulasi

Trianggulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multimetode yang

dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Ide dasarnya

adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga

diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang.

Memotret fenomena tunggal dari sudut pandang yang berbeda-beda akan

memungkinkan diperoleh tingkat kebenaran yang handal. Karena itu, trianggulasi

ialah usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari

berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin

bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data.

Trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu diluar data pokok, untuk keperluan pengecekan reabilitas

data melalui pemeriksaan silang, yaitu lewat perbandingan berbagai data yang

diperoleh dari berbagai informan. Trianggulasi dengan metode merupakan teknik

36

LexyMoleong, Metode Penelitian Kualitatif…hlm 117

Page 43: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

29

pengecekan keabsahan data dengan meneliti hasil konsistensi, reabilitas, dan

validitas data yang diperoleh melalui metode pengumpulan data tertentu. Terdapat

dua cara yang dapat dilakukan dalam trianggulasi dengan metode, yaitu

pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik

pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data

dengan metode yang sama.

d. Diskusi teman sejawat

Langkah akhir dalam rangka untuk menjamin keabsahan data, peneliti

akan melakukan diskusi dengan teman sejawat guna memastikan bahwa data yang

diterima benar-benar real dan bukan semata-mata persepsi sepihak dari peneliti

atau informan. Melalui cara tersebut peneliti mengharapkan mendapatkan

sumbangan, masukan, dan saran yang berharga dan konstruktif dalam meninjau

keabsahan data.37

G. Studi Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Victor jimmi salah satu Mahasiswa Uin Raden

Fatah Palembang dengan judul “Peranan Orang Tua Dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Palembang“.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan orang tua siswa dalam

meningkatkan motivasi belajar. Persamaan dari penelitian ini yaitu sama-sama

membahas tentang peran orang tua terhadap peningkatan motivasi belajar.

Kesamaan juga terletak pada metode dan teknik penelitian yang digunakan.

Dalam penelitian ini sama-sama menggunakan metode kualitatif deskriptif,

dengan tujuan agar dapat mendeskripsikan fenomena yang terjadi. Teknik

pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan observasi,

wawancara dan dokumentasi. Adapun perbedaannya yaitu terletak pada

setting penelitian. Penelitian tersebut dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul

Huda Palembang, sedangkan penelitian ini dilakukan pada anak-anak serta

orang tua yang ada di Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang

37

LexyMoleong, Metode Penelitian Kualitatif…hlm 120

Page 44: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

30

Kabupaten Tebo. Dari perbedaan tersebut sehingga nantinya akan

menghasilkan penelitian yang berbeda pula.38

2. Penelitian yang dilakukan oleh Setya Ningsih salah satu mahasiswa

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul “Peran

Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Di Sekolah (Studi di SMP

Muhammadiyah 1 Berbah Sleman Yogyakarta)”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui metode orang tua dalam memberikan motivasi belajar

kepada anak. Dalam penelitian ini terdapat beberapa persamaan yaitu diantara

nya sama-sama membahas tentang upaya orang tua dalam meningkatkan

motivasi belajar anak, kemudian persamaan juga terletak pada metode

penelitian yang dilakukan. Metode yang digunakan pada penelitian tersebut

yaitu sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif, namun yang

sedikit membedakan adalah pada penelitian ini menggunakan penelitian

lapangan (field research). Kemudian yang membedakannya lagi adalah latar

belakang setting yang berbeda. Penelitian tersebut dilakukan pada intansi

pendidikan yaitu di SMP Muhammadiyah 1 Berbah Sleman Yogyakarta,

sedangkan lokasi penelitian ini adalah di Desa Tirta Kencana Kecamatan

Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.39

3. Penelitian yang dilakukan oleh Sukran salah satu mahasiswa Uinversitas Islam

Negeri (UIN) Mataram dengan judul “Peran Motivasi Orang Tua Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII/B Mts Al-Madaniyah Jempong

Baru Mataram Tahun Pelajaran 2016/1017”. Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan strategi apa saja yang digunakan orang tua dalam

memberikan motivasi pada siswa. Adapun persamaan dalam penelitian ini

yaitu sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif serta

menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara serta

dokumentasi. Kemudian dalam penelitian ini sama-sama membahas tentang

orang tua dalam memotivasi atau meningkatkan proses belajar anak sehingga

38

Skripsi, Victor Jimmi, Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN

Raden Fatah Palembang, tahun 2017 39

Skripsi, Setya Ningsih, Mahasisiwi Jurusan Bimbingan Dan Konseling Islam Fakultas

Dakwah Dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogykarta, tahun 2013

Page 45: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

31

didapatkan hasil yang diinginkan. Adapun perbedaannya yaitu terletak pada

lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di Mts Al-Madaniyah Jempong

Baru Mataram. Dengan adanya perbedaan setting penelitian maka akan

menghasilkan penelitian yang berbeda pula. 40

Penelitian mengenai peran orang tua terhadap motivasi belajar anak yang

sudah dilakukan beberapa peneliti sebelumnya berbeda dengan penelitian yang

penulis lakukan saat ini, dalam hal ini penulis melakukan penelitian mengenai

peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada masa pandemi

Covid-19. Metode penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya

berbeda dengan metode penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Penelitian yang penulis lakukan yaitu menggunakan metode penelitian

kualitatif deskriptif yang mana bertujuan untuk mengangkat atau menganalisis

sebuah fakta, keadaan serta fenomena yang terjadi kemudian menampilkan hasil

data dengan apa adanya. Setting dalam penelitian yang dilakukan penulis juga

berbeda dengan beberapa peneliti sebelumnya, penulis melakukan penelitian yang

mana bertempat di Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten

Tebo, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam

meningkatkan motivasi belajar anak pada masa pandemi Covid-19 yang sedang

dialami pada saat ini, kemudian penelitian yang penulis lakukan sesuai dengan

situasi dan kondisi yang ada.

40

Skripsi, Sukran, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Islam UIN MATARAM, tahun 2017

Page 46: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

32

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Profil Desa Tirta Kencana

1. Sejarah Desa

Desa Tirta Kencana adalah salah satu dari 8 (delapan) desa dalam

Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo yang merupakan desa eks Unit

Pemukiman Transmigrasi Rimbo Bujang, Desa Tirta Kencana juga mempunyai

sebutan yaitu sebagai desa (Unit 6), penduduk desa yaitu berasal dari

Transmigrasi khusus yangberasal dari Jawa Tengah. Penempatan pada UPT

Rimbo Bujang pada Tahun 1977 dengan jumlah penduduk 1469 jiwa dan keluarga

sebanyak 388 Kepala Keluarga (KK) Transmigrasi Umum atau petani biasa.

UPT Rimbo Bujang pada tahun 1982 diserahkan pembinaannya dari

Departemen Transmigrasi kepada Pemerintah Daerah dengan pengukuhan sebagai

desa Definitif dengan nama Tirta Kencana dengan luas wilayahnya yaitu kurang

lebih 4665 Ha. Semua Kepala Keluarga (KK) mendapatkan lahan seluas lima (5)

Ha dengan rincian sebagai berikut:

a. Untuk lokasi perumahan 2 Ha

b. Untuk lokasi Perkebunan/pertanian seluas 3 Ha

Sejak tahun 1997 sampai dengan saat ini desa Tirta Kencana telah

mengalami 8 (delapan) kali pergantian pemimpin atau kepala desa yaitu sebagai

berikut:

a. Kepala Desa Suradi Hadi Sucipto Tahun 1979 s/d 1982

b. Kepala Desa Definitif Suradi Hadi Sucipto Tahun 1982 s/d 1990

c. Kepala Desa Definitif Sugiman Tahun 1990 s/d 1996

d. Kepala Desa Definitif Suradi Tahun 1996 s/d 2004

e. Kepala Desa Definitif Sutarto Tahun 2004 s/d 2009

f. Kepala Desa Definitif Suradi Tahun 2009 s/d 2012

g. Kepala Desa Definitif Subagiyo, SE Tahun 2012

h. Kepala Desa Definitif Sundari Tahun 2012 s/d 2018

i. Kepala Desa Definitif Joko Suwondo, S.Pt 2018 sampai dengan sekarang

Page 47: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

33

Pertama kali berdiri penduduk desa Tirta Kencana dihuni oleh penduduk

yang berasal dari satu Profinsi yaitu Profinsi Jawa Tengah, namun seiring

berjalannya waktu dari dulu hingga saat ini telah mengalami beberapa

perkembangan. Dalam perkembangannya penduduk saat ini telah terpadu dengan

penduduk asli yang berasal dari daerah Jambi, Jawa Timur, Sumatera Barat,

Sumatera Selatan dan Sematera Barat.41

2. Visi Misi

Desa Tirta Kencana memiliki beberapa visi antara lain yaitu sebagai

berikut:

a. Maju: Menjadi desa yang masyarakatnya mampu menguasai ilmu

pengetahuan teknologi serta dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari

sehingga bisa maju dari pada desa lain

b. Mandiri: Menjadi desa yang masyarakatnya mampu mewujudkan kehidupan

yang mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri

c. Sehat: Menjadi desa yang masyarakatnya mampu mewujudkan kondisi sehat

lahir dan batin

d. Sejahtera: Menjadi desa yang masyarakatnya tercukupi kebutuhan pokok

(sandang, pangan, papan)

Selain visi diatas Desa Tirta Kencana juga memiliki misi antara lain yaitu

sebagai berikut:

a. Optimalisasi kinerja perangkat desa secara maksimal sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi perangkat desa demi tercapainya pelayanan yang baik dan

memuaskan

b. Melaksanakan koordinasi antar mitra kerja

c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memanfaatkan sumber daya

alam secara optimal

d. Meningkatkan kulitas kelembagaan yang ada di Desa Tirta Kencana

e. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

41

Dokumentasi, Sejarah Desa Tirta Kencana, 19 Oktober 2020

Page 48: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

34

f. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Tirta Kencana dengan

melibatkan secara langsung masyarakat desa Tirta Kencana dalam berbagai

bentuk kegiatan

g. Melaksanakan kegiatan pembangunan yang jujur, baik dan transparan serta

dapat di pertanggung jawabkan.

3. Kondisi Geografi

Secara geografis desa Tirta Kencana terletak di:

a. Luas wilayah : 54,81 km2

b. Topografi : Dataran tinggi

c. Curah hujan rata-rata : 2043 mm

d. Suhu udara rata-rata : 28 0C/hari

Desa Tirta Kencana berbatasan langsung dengan desa-desa dalam

kecamatan Rimbo Bujang, adapun batas-batas wilayah desa Tirta Kencana adalah:

a. Utara : Desa Purwoharjo (Unit 4)

b. Selatan : Desa Sapta Mulia (Unit 7)

c. Timur : Desa Tegal Arum (Unit 5)

d. Barat : Kelurahan Wirotho Agung (Unit 2) dan Rimbo Mulyo

Jarak tempuh desa Tirta Kencana dengan wilayah lain dirincikan sebagai

berikut:

a. Dari ibu kota provinsi : 243 km

b. Dari kabupaten/kota : 51 km

c. Dari kecamatan : 7 km

d. Antar desa : 7 km

Desa Tirta Kencana memiliki letak wilayah yang cukup strategis, karena

dilewati oleh jalan lintas kabupaten yang menghubungkan beberapa desa dan

kecamatan ke Kabupaten Tebo. Selain itu, jalan tersebut juga menjadi jalan

alternatif yang menghubungkan antar Kabupaten dari Kabupaten Tebo menuju

Kabupaten Bungo dan provinsi Sumatera Barat. Adanya jalan tersebut bisa

Page 49: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

35

menjadi salah satu potensi untuk mengembangkan desa, terutama perekonomian

masyarakat yaitu yang mempunyai usaha dalam sektor perdagangan.42

Sumber daya alam di Desa Tirta Kencana adalah di bidang perkebunan.

Sebagian besar wilayah di desa ini digunakan sebagai lahan perkebunan karet dan

sawit yang dikelola oleh warga. Selain perkebunan karet dan sawit, warga

megusahakan sektor pertanian pangan dan hortikultular.

4. Kondisi Demografi

Desa Tirta Kencana mempunyai wilayah yang cukup luas serta penduduk

yang beragam. Jumlah penduduk berdasarkan kewilayahan dusun di Desa Tirta

Kencana tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Jumlah Penduduk Desa Tirta Kencana43

NO NAMA DUSUN JUMLAH KK JUMLAH JIWA

LK PR Jumlah LK PR Jumlah

1. Sumber Rejo 297 20 317 574 539 1113

2. Karang Sari 201 18 219 391 367 758

3. Karang Anyar 174 11 185 323 299 622

4. Sari Mulya 299 24 323 593 551 1144

5. Purwo Sari 129 12 141 249 232 481

6. Jati Sari 299 29 328 566 555 1121

7. Tegal Sari 179 14 193 370 315 685

8. Mekar Sari 147 07 154 269 247 516

JUMLAH 1725 135 1860 3335 3105 6440

5. Keadaan pendidikan penduduk

Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia, pendidikan sangat diperlukan pada masa era modern saat ini dengan

tujuan agar masyarakatnya tidak tertinggal dengan kemajuan zaman. Dengan

pendidikan anak dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Masyarakat

42

Dokumentasi, Sejarah Desa Tirta Kencana, 19 Oktober 2020 43

Dokumentasi, Jumlah Penduduk Desa Tirta Kencana, 19 Oktober 2020

Page 50: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

36

Desa Tirta Kencana mayoritas sangat menyadari akan pentingnya pendidikan bagi

anak-anak maupun keluarganya. Keadaan pendduduk Desa Tirta Kencana

berdasarkan tingkat pendidikannya sangat bervariasi. Jumlah penduduk Desa Tirta

Kencana berdasarkan tingkat pendidikan nya adalah sebagai berikut:

Table 2.2

Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Tirta Kencana44

NO TINGKAT

PENDIDIKAN JUMLAH SATUAN KET

1. Belum sekolah 2311 Jiwa

2. SD / sederajat 1529 Jiwa

3. SMP / sederajat 1120 Jiwa

4. SMA / seserajat 1245 Jiwa

5. Diploma / Sarjana 19 Jiwa

6. S1 / Strata 1 81 Jiwa

7. S2 / Strata 2 3 Jiwa

8. Paket B 5 Jiwa

9. Paket C 5 Jiwa

6. Keadaan agama penduduk

Agama adalah suatu kebutuhan bagi manusia, karena manusia tanpa

agama akan hidup dengan sewenang-wenang. Agama merupakan pedoman hidup

manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik secara individu maupun kelompok,

sebagai sumber aturan tata cara hubungan manusia dengan Tuhannya, dan juga

sesama manusia, sebagai pedoman bagi manusia dalam mengungkapkan rasa

kebersamaan dengan sesama manusia, sebagai pedoman perasaan keyakinan

manusia terhadap sesuatu yang luar biasa (supranatural) di luar dirinya. sebagai

cara manusia mengungkapkan estetika/ keindahan alam semesta dan segala isinya,

sebagai cara untuk memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu

agama.

44

Dokumentasi, Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Tirta Kencana, 19 Oktober 2020

Page 51: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

37

Masyarakat di Desa Tirta Kencana sebagian besarnya adalah beragama

islam dan terdapat juga agama lain nya. Masyarakat Desa Tirta Kencana sangat

lah mengedepankan toleransi. Berikut Jumlah penduduk Desa Tirta Kencana

berdasarkan agama yang dianut yaitu:

Table 2.3

Agama Penduduk Desa Tirta Kencana45

NO AGAMA JUMLAH SATUAN KET

1. Islam 6217 Jiwa

2. Kristen Katolik 46 Jiwa

3. Kristen Protestan 55 Jiwa

4. Hindu 0 Jiwa

5. Budha 0 Jiwa

6. Konghucu 0 Jiwa

7. Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan

dengan tujuan mengubah tingkah laku individu kearah yang lebih baik melalui

interaksi dengan lingkungan sekitar. Sebagaimana diketahui bahwa Manusia

membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha

agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran

atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.

Desa Tirta Kencana juga memiliki beberapa lembaga pendidikan formal

negeri yang mana dengan adanya lembaga pendidikan tersebut diharapkan mampu

mendukung pendidikan masyarakat desa serta mampu mengembangkan pola pikir

anak, memberikan pengetahuan yang luas kemudian dapat mengembangkan bakat

anak agar dapat terjun kedalam masyarakat. Berikut lembaga pendidikan formal

negeri yang ada di Desa Tirta Kencana:

Table 2.4

Lembaga Pendidikan Desa Tirta Kencana46

45

Dokumentasi, Agama Penduduk Desa Tirta Kencana, 19 Oktober 2020 46

Dokumentasi, Lembaga Pendidikan Desa Tirta Kencana, 19 Oktober 2020

Page 52: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

38

NO LEMBAGA PENDIDIKAN JUMLAH KET

1. Taman Pendidikan Kanak-Kanak/TK 4

2. Sekolah Dasar/SD 4

3. Sekolah Menengah Pertama/SMP 1

4. Sekolah Menengah Atas/SMA 1

B. Pemerintah Desa

Pemerintah desa adaalah penyelenggara urusan pemerintah dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Berdasarkan tingkat perkembangannya, desa Tirta Kencana

tergolong sebagai desa Swasembada. Berikut mengenai pemerintahan Desa Tirta

Kencana:

1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu diagram yang menggambarkan rantai

perintah, hubungan pekerjaan, tanggung jawab, rentang kendali dan pimpinan

organisasi berfungsi sebagai kerangka kerja dan tugas pekerjaan yang dibagi,

dikelompokkan dan dikoordinasi secara formal. Struktur organisasi memegang

peran penting bagi kelancaran aktivitas sebuah perusahaan, baik yang skala kecil

maupun besar. Hal ini karena pengorganisasian akan menjadikan pekerjaan lebih

efektif dan tidak terpusat dalam satu kendali. Terdapat empat elemen penting

dalam struktur organisasi yaitu sebagai berikut:

a. Adanya spesialisasi kegiatan kerja

b. Adanya standarisasi kegiatan kerja

c. Adanya koordinasi kegiatan kerja

d. Besaran seluruh organisasi

Struktur organisasi menunjjukan kerangka dan susunan perwujudan pola

tetap hubungan dengan menunjjukan kedudukan tugas, fungsi, dan wewenang dan

tanggung jawab yang berbeda. Berikut adalah struktur organisasi yang ada di

Desa Tirta Kencana:

Page 53: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

39

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA TIRTA KENCANA

KEPALA DESA

Joko Suwondo, S.Pt

Kasi Pemerintahan

Suhardi, S.Ag

Kasi Kesejahteraan

Welly Purnamasari

Sekretaris Desa

Agus Purwanto

Kaur Tata Usaha & Umum

Mahendra santoso

Kaur Perencanaan

Saroso

KasiPelayanan

............

Kaur Keuangan

Muslih

Staf Umum

Sutri winda lestari

Staf Sekretariat

BPD M Zamroni

Kepala Dusun

Sumber Rejo

Adi sulistiyo,

SE

Kepala Dusun

Karang Sari

H. Arifin

Kepala Dusun

Karang Anyar

Mulyono

Kepala Dusun

Purwosari

Suwito

Kepala Dusun

Jati Sari

Suparno

Kepala Dusun

Tegal Sari

Casmono

Kepala Dusun

Mekar Sari

Suyamto, SE

Page 54: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

40

2. Tugas dan Fungsi

Kepala desa dan perangkat desa mempunyai tugas dan fungsi yang

diantara nya sebagai berikut:

1. Kepala Desa

a. Kepala desa berkedudukan sebagai kepala pemerintah desa yang

memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa

b. Kepala desa bertugas menyelenggarakan pemerintahan desa,

melaksanakan pembangunan, pembinaan masyarakat, dan pemberdayaan

masyarakat

c. Menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan,

melakukan pembinaan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat, serta

menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan lembaga

lainnya.

2. Sekretaris Desa

a. Sekretariat desa berkudukan sebagai unsur pimpinan sekretariat desa

b. Membantu kepala desa dalam bidang administrasi pemerintahan

c. Melakukan urusan ketatausahaan seperti administrasi surat menyurat,

arsip, ekspedisi, tata naskah

d. Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat desa,

penyediaan prasarana desa dan kantor, penyiapan rapat, pelayanaan umum,

perjalanan dinas, inventarisasi

e. Melaksanakan urusan keuangan seperti kepengurusan administrasi

keuangan, sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi

administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan kepala desa,

perangkat desa, BPD dan lembaga pemerintahan desa lainnya dll

f. Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran

pendapatan dan belanja desa, melakukan monitoring dan evaluasiprogam

serta melakukan penyusunan laporan

3. Kaur dan bidang tata usaha dan umum, keuangan dan perencanaan

a. Kepala urusan berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat

Page 55: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

41

b. Kepala urusan bertugas membantu sekretaris desa dalam urusan

penyelenggaraan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas

pemerintahan

c. Kepala urusan tata usaha dan umum memiliki fungsi melaksanakan urusan

ketatausahaan seperti naskah, administrasi surat menyurat, arsip, ekspedisi

dll

g. Kepala urusan keuangan memiliki fungsi seperti melaksanakan urusan

keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan, administrasi sumber

pendapatan dan pengeluaran, administrasi penghasilan kepala desa,

perangkat desa, BPD dan lembaga pemerintahan desa lainnya dll

d. Kepala urusan perencanaan memiliki fungsi mengkoordinasi urusan

perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan dan desa,

melakukan monitoring dan evaluasi progam serta penyusunan laporan

4. Kepala seksi pemerintahan, kesejahteraan rakyat, dan pelayanan

a. Kepala seksi berkedudukan sebagai unsur pelaksnaan teknis

b. Kepala seksi bertugas membantu kepala desa sebagai pelaksana tugas

operasional

c. Kepala seksi pemerintahan mempunyai fungsi melaksanakan manajemen

tata praja pemerintahan, menyusun rancangan regulasi desa, pembinaan

masalah pertahanan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan

perlindungan masyarakat, penataan dan kependudukan, pendataan serta

pengelolaan profil desa

d. Kepala seksi kesejahteraan mempunyai fungsi melaksanakan

pembangunan sarana prasarana perdesaan, pembangunan bidang

pendidikan, kesehatan, tugas sosialisasi dan motivasi masyarakat dibidang

budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemuda, pemberdayaan

keluarga, pemuda, olahraga dan karang taruna

e. Kepala seksi pelayanan berfungsi melaksanakan penyuluhan dan motivasi

terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat, meningkatkan upaya

partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat, keagamaan dan

ketenagakerjaan

Page 56: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

42

5. Kepala urusan kewilayahan/kepala dusun (kadus)

a. Kepala kewilayahan atau sebutan lainnya berkedudukan sebagai unsur

satuan tugas kewilayahan yang bertugas membantu kepala desa dalam

pelaksanaan tugasnya diwilayah nya

b. Pembinaan ketentraman dan ketertiban

c. Mengawasi pelaksanaan pembangunan diwilayahnya

d. Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan

kemampuan kesadaran mayarakat dalam menjaga lingkungan

e. Melakukan upaya-upaya dan pemberdayaan masyarakat dalam menunjang

kelancaran pemerintah dan pembangunan47

47

Dokumentasi, Struktur Organisasi Beserta Tugas dan Fungsinya Masing-Masing, 19

Oktober 2020

Page 57: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

43

BAB III

PERAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK PADA MASA

PANDEMI COVID-19 DI DESA TIRTA KENCANA

A. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada

Masa Pandemi Covid-19 Di Desa Tirta Kencana

Orang tua adalah guru pertama yang memberikan ilmu kepada anak.

dirumah anak dapat belajar tentang banyak hal yang mendasar, ilmu yang

diperoleh dirumah merupakan fondasi awal bagi hidup anak dimasa depan. Orang

tua memiliki andil dalam mendukung keberhasilan anak terutama dalam hal

memotivasi anak dalam belajar. Motivasi yang diberikan oleh orang tua kepada

anak tidak hanya sebatas ucapan, tetapi juga dalam bentuk lain sehingga mampu

membangkitkan semangat dan motivasi belajar anak.

Pada masa anak-anak atau usia sekolah dasar dibutuhkan lebih banyak

perhatian dan kasih sayang, orang tua tidak dapat menyerahkan kepercayaan

seluruhnya terhadap anak. Artinya orang tua harus banyak melakukan komunikasi

dan interaksi terhadap anak mengenai apapun termasuk dalam hal kegiatan

belajar. Pada masa pandemi seperti ini memberikan suatu tantangan kepada setiap

orang tua untuk menggantikan peran guru, dan manjadi guru sepenuhnya ketika

dirumah. Lingkungan merupakan faktor pembentukan dan perkembangan perilaku

anak. Beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari lingkungan kurang baik yaitu

perkembangan anak itu sendiri.

Berdasarkan hasil penelitian di Desa Tirta Kencana tentang peran orang

tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada masa pandemi Covid-19

dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi maka peneliti akan

memaparkan gambaran umum mengenai peran orang tua dalam meningkatkan

motivasi belajar anak pada masa pandemi Covid-19 di Desa Tirta Kencana yaitu

sebagai berikut:

1. Menyediakan fasilitas belajar

Fasilitas yang dimaksud adalah tempat belajar, alat tulis, buku-buku

pelajaran, dan lain sebagainya. Fasilitas belajar ini dapat membantu memudahkan

Page 58: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

44

anak dalam proses belajar sehingga anak tidak mendapatkan hambatan dalam

belajar. Dalam menyediakan fasilitas belajar anak, orang tua harus mampu

memahami kebutuhan anak. Dengan demikian adanya kesediaan dari orang tua

untuk memenuhi kebutuhan fasilitas belajar anak dapat mendorong anak untuk

lebih giat belajar, sehingga mendapatkan prestasi yang diinginkan.

Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh para orang tua yang ada

di Desa Tirta Kencana. Berikut adalah beberapa pernyataan dari orang tua

mengenai pemberian fasilitas belajar anak di Desa Tirta Kencana:

[Y]a tentu, sebagai orang tua pasti kami akan memberikan apa yang

dibutuhkan anak, apalagi kalau menyangkut tentang fasilitas belajar seperti

buku-buku pelajaran, alat tulis dan yang lainnya. Apalagi saat pandemi

kebutuhan untuk belajar bertambah, saat kegiatan belajar anak dilakukan

melalui handphone kami harus menyediakan paket data, walaupun mahal

pasti akan kami usahakan agar anak tetap bisa belajar.48

[S]aya selalu memberikan segala keperluan yang dibutuhkan anak karena

itu merupakaan tanggung jawab orang tua, selagi saya sanggup

membelinya ya pasti akan saya beli seperti tas, buku, peralatan tulis,

dengan begitu bisa membuat anak menjadi lebih semangat dalam belajar.49

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis terhadap orang tua di

Desa Tirta Kencana bahwa peran mereka sebagai orang tua dalam penyedia

fasilitas belajar dilaksanakan dengan baik. Para orang tua mengungkapkan bahwa

mereka selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan belajar yang dibutuhkan oleh

anak, karena mereka menyadari bahwa hal tersebut adalah bagian dari tanggung

jawab orang tua. Kebutuhan belajar yang dimaksud adalah seperti buku pelajaran,

peralatan tulis, handphone maupun paket data internet yang dimana bertujuan

untuk mendukung berjalannya proses kegiatan belajar anak, sehingga ditengah

situasi pandemi Covid-19 yang membuat motivasi belajar anak menurun, maka

dengan adanya fasilitas belajar yang menunjang maka orang tua berharap anak

dapat tetap belajar dengan baik, serta dari pemenuhan kebutuhan belajar tersebut

48

Ibu Istikomariah, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20

Oktober 2020, Catatan Hasil Wawancara 49

Ibu Ifah, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20 Oktober

2020, Catatan Hasil Wawancara

Page 59: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

45

maka nantinya anak dapat mencapai hasil belajar serta prestasi yang diharapkan

oleh orang tua.

2. Mengawasi kegiatan belajar anak dirumah

Orang tua perlu mengawasi kegiatan belajar dirumah karena dengan

mengawasi kegiatan belajar anak, orang tua dapat mengetahui apakah anak sudah

belajar dengan baik ataupun belum. Melalui pengawasan orang tua, anak dapat

belajar dengan teratur serta dapat mengerjakannya tanpa menunda. Tanpa

pengawasan orang tua anak akan lalai kemudian melupakan tanggung jawab

belajar. Dalam pengawasan ini, sikap orang tua adalah berperilaku tegas dan

memicu anak-anaknya untuk lebih mandiri dalam melakukan segala hal termasuk

dalam hal kegiatan belajar.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan orang tua yang ada di Desa Tirta

Kencana. Berikut adalah pernyataan beberapa orang tua mengenai kegiatan atau

proses pengawasan belajar anak sehari-hari di Desa Tirta Kencana:

[S]aya pasti awasi anak, kalau saya lagi dirumah terus dia waktunya

belajar tapi masih main-main sama temennya ya pasti akan saya ingatkan

saya suruh belajar. Karna kalau udah main sering lalai dan lupa dalam

melakukan kegiatan lainnya termasuk belajar.50

[S]ebagai orang tua kami selalu menuyuruh anak untuk belajar dan

mengerjakan tugas dari sekolah. Tapi kadang anak kalau dibilangin tidak

nurut, apalagi kalau sudah main handphone lihat youtobe dan game pasti

sudah asik sendiri, nanti kalau sudah dimarahin baru nurut.51

Berdasarkan pernyataan yang diungkapkan orang tua di Desa Tirta

Kencana serta observasi yang penulis lakukan bahwa anak mereka tidak pernah

luput dari pengawasan orang tua, ketika anak lebih senang bermain serta dirasa

lalai dalam melaksanakan kegiatan belajar, orang tua segera mengingatkan kepada

anak untuk belajar. Selain bermain dengan teman-teman pada zaman modern saat

ini anak juga lebih suka bermain smarthphone yang mana hal tersebut akan sangat

mengganggu kegiatan belajar anak. Mayoritas orang tua di Desa Tirta Kencana

50

Ibu Triani, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20 Oktiober

2020, Catatan Hasil Wawancara 51

Bapak Suko Dono, Orang Tua Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20

Oktober 2020, Catatan Hasil Wawancara

Page 60: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

46

menyadari bahwa pengawasan dari mereka sangat diperlukan bagi anak, serta

mempunyai pengaruh besar terhadap prestasi belajar anak. Orang tua yang mampu

menjalankan pengaawasan dalam proses belajar anak maka peranannya dapat

menciptakan proses belajar yang efektif.

3. Mengawasi waktu belajar

Kemampuan mengatur waktu pada anak tidak akan muncul begitu saja.

Mayoritas anak-anak sangat sulit untuk dapat mengatur waktu dengan baik, oleh

karena itu orang tua perlu mengajak serta mengajari anak untuk dapat

menggunakan waktu dengan baik, seperti membuat perencanaan, mengatur

prioritas, hingga beraktifitas dengan produktif, kemudian orang tua perlu

mengawasi kegiatan belajar anak dirumah, apakah anak sudah menggunakan

waktu belajarnya dengan baik atau belum. Orang tua dapat membantu anak

menyusun jadwal belajar. Berikut pernyataan orang tua yang ada di Desa Tirta

Kencana:

[K]alau waktu untuk belajar pasti kami buat, jadwal belajar juga pasti ada

kalau malam saya santai tidak ada kerjaan saya bisa memantau anak

dirumah, tapi biasanya tergantung dari anak mau nya kapan, tidak ada

paksaan karna kalau dipaksa terus anak tidak mau sama saja tidak akan

mendapatkan ilmunya. Jadi tidak terlalu dipaksa harus jam berapa

waktunya.52

[S]aya selalu mengawasi anak saya saat belajar, kalau sudah jadwal nya

belajar pasti saya akan ingatkan, kalau bukan saya sebagai orang tuanya

mau siapa lagi yang mengingatkan. Sekarang waktu belajar disekolah

sedikit hanya sekitar dua setengah jam, jadi waktu belajar dirumah harus

lebih banyak, kalau nggak begitu anak tidak akan dapat memahami materi

pelajaran dengan baik.53

Dari pernyataan orang tua di Desa Tirta Kencana bahwa sangat penting

sekali bagi orang tua untuk mengatur waktu belajar anak dirumah. Sebagai mana

dimaklumi bahwa sebagaian besar waktu anak adalah dirumah. Mengatur waktu

adalah pekerjaan yang sulit bagi anak-anak, kadang karena terlalu asik bermain

atau berkegiatan lain anak menjadi lupa waktu. Menurut para orang tua yang ada

52

Ibu Yunita, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20

Oktiober 2020, Catatan Hasil Wawancara 53

Ibu Sri Hidayati, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti, 24

Oktober 2020, Catatan Hasil Wawancara

Page 61: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

47

di Desa Tirta Kencana keteraturan waktu bagi anak penting dalam melaksanakan

kegiatan belajar, didalam belajar anak membutuhkan waktu yang tepat dan cukup

untuk dapat berkonsentrasi terhadap pelajaran yang sedang dipelajari. Ketika

orang tua mempunyai waktu yang luang orang tua selalu memantau serta

mengawasi anak.

4. Mengawasi kesulitan belajar anak

Untuk membantu dalam proses pendidikan, orang tua ikut serta dalam

proses belajar termasuk mengetahui cara yang digunakan untuk membantu anak

dalam belajar. Semakin banyak pengetahuan orang tua maka akan semakin

banyak materi yang diberikan kepada anak. Bertambahnya pengetahuan orang tua

juga akan memudahkan anak dalam mencari tempat jawaban dari setiap

pertanyaan yang akan muncul saat anak sedang belajar. Berikut pernyataan orang

tua:

[S]aat anak belajar kalau pas saya ada pasti saya awasi dan saya selalu

bilang kalau ada yang kurang dipahami saya suruh dia untuk bertanya

kepada saya. Kadang anak sering kesulitan memahami tugas dari guru,

kemudian saya bimbing agar dapat memahami materi atau tugas yang

diberikan oleh guru.54

[S]aya selalu mengawasi proses belajar anak, mengawasi anak sudah

menjadi tanggung jawab saya sebagai orang tua. Apalagi pada situasi

pandemi saat ini kegiatan belajar anak menjadi sangat berkurang, anak

dituntut untuk lebih mandiri dalam memahami materi, kalau tidak diawasi

nanti akan berdampak pada hasil belajar anak.55

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan bahwa orang tua di Desa

Tirta Kencana selalu mengawasi kesulitan belajar yang dihadapi oleh anak.

Sebagai orang tua sekaligus pendidik bagi anak-anaknya dirumah, orang tua di

Desa Tirta Kencana juga menyadari bahwa mereka harus mampu mengenali dan

membantu anak dalam mengenali kesulitan-kesulitan yang dialami anak baik itu

berupa tugas-tugas atau materi pembelajaran. Untuk mengenal kesulitan-kesulitan

54

Ibu Istikomariah, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti, 24

Oktober 2020, Catatan Hasil Wawancara 55

Ibu Ifah, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 24 Oktober

2020, Catatan Hasil Wawancara

Page 62: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

48

tersebut, orang tua dapat menanyakan langsung kepada anak tentang materi, tugas

maupun kesulitan-kesulitan yang sedang dialami anak tersebut.

5. Membantu kesulitan belajar anak

Kesulitan belajar anak adalah ketidakmampuan anak dalam memahami

materi serta tidak dapat mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas yang

diberikan oleh guru. Kesulitan merupakan kondisi dimana anak tidak dapat belajar

dengan baik. Orang tua perlu mengenal atau mengetahui kesulitan belajar anak

dalam belajar, karena dengan mengetahui kesulitan tersebut, orang tua mampu

membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh anak. Apabila orang

tua tidak mengenali kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar maka proses

belajar anak akan terhambat. Berikut pernyataan orang tua yang ada di Desa Tirta

Kencana:

[S]aya sebagai orang tua selalu berusaha meluangkan waktu untuk

menemani dan membantu anak dalam belajar maupun mengerjakan tugas

dari guru. Sebab di malam hari kami selalu berkumpul dengan anak-anak

maka pada saat momen ini kami gunakan untuk menanyakan pelajaran apa

yang sudah dipelajari hari ini dan mengajari anak apabila anak kurang

mengerti.56

[K]alau saya kurang mengawasi dan membantu anak pada saat belajar,

karna pada pagi sampai siang saya kerja dan disore hari anak pergi

mengaji, jadi bertemu hanya pada malam hari. Kemudian paling saya

tanyakan dan ingatkan ada tugas atau tidak, nanti kalau ada tugas saya

suruh kakak nya untuk membantu nya mengerjakan tugas dari guru.57

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan bahwa orang tua di Desa

Tirta Kencana bahwa problem anak yang berkaitan dengan kegiatan belajar selalu

diperhatikan, dipikirkan dan dipecahkan oleh orang tua. Hal tersebut dapat

diwujudkan dengan membimbing anak saat mengalami kesulitan belajar. Untuk

mengatasi kesulitan-kesulitan belajar tersebut orang tua melakukannya dengan

memberikan keterangan serta penjelasan yang diperlukan anak saat anak meminta

bantuan, kemudian pada saat orang tua tidak dapat melakukan nya maka orang tua

56

Ibu Siti,Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti, 27 Oktober

2020, Catatan Hasil Wawancara 57

Ibu Sri Hidayati, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti, 27

Oktober 2020, Catatan Hasil Wawancara

Page 63: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

49

dapat meminta bantuan orang lain yang dipandang mampu mengatasi kesulitan

belajar anak. Disinilah bimbingan orang tua memegang peran penting dalam

keberhasilan anak.

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan bahwa secara keseluruhan

terkait dengan peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada

masa pandemi Covid-19 di Desa Tirta Kencana sudah cukup baik, semua peran

serta perhatian sudah diberikan orang tua seperti menyediakan fasilitas belajar,

mengawasi kegiatan belajar anak dirumah, mengawasi penggunaan waktru belajar

dirumah, mengawasi kesulitan belajar anak, serta orang tua menolong kesulitan

yang dihadapi anak dalam belajar. Orang tua selalu memberi dorongan serta

motivasi didalam kegiatan belajar, karena dorongan tersebut yang mampu

memberikan kekuatan bagi setiap anak untuk menimbulkan kemauan belajar,

hanya saja beberapa yang belum dilakukan dengan maksimal, karena anak

memiliki motivasi yang rendah disebabkan dengan adanya pandemi Covid-19

yang membuat kegiatan belajar menjadi terbatas serta lebih banyak dilakukan

dirumah.

B. Motivasi Belajar Anak Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Desa Tirta

Kencana

Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak didalam diri anak yang

sanggup menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari

kegiatan belajar serta memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan

yang dikehendaki dapat tercapai. Motivasi belajar terbagi menjadi dua bagian,

yaitu sebagai berikut:

1. Motivasi intrinsik, bersumber dari dorongan dari dalam. Anak harus mampu

membangkitkan motivasi dengan menetapkan sendiri tujuan yang ingin

dicapai dan mengelola sendiri upaya untuk mencapainya.

2. Motivasi ekstrinsik, untuk meningkatkan motivasi ektrinsik diperlukan

motivasi kuat dari luar dirinya. Anak harus diberikan pujian, angka yang baik,

rasa keberhasilan, dan sebagainya sehingga anak lebih tertarik oleh pelajaran.

Kesuksesan diraih dalam interaksinya dengan lingkungan belajar dapat

Page 64: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

50

menimbulkan rasa puas. Kondisi ini merupakan sumber motivasi, apabila

terus-menerus muncul pada diri anak maka ia akan sanggup untuk belajar

sepanjang hidupnya.58

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk

menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keiinginan dan kemauan

untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan

tertentu serta meningkatkan rasa kesadaran yang baik. Dalam hal kegiatan belajar

motivasi sangat diperlukan.Belajar tanpa diiringi dengan motivasi maka proses

belajar tersebut tidak akan berjalan dengan baik sehingga nantinya sulit mencapai

hasil belajar yang diinginkan oleh orang tua maupun anak.

Berdasarkan hasil penelitian di Desa Tirta Kencana dengan melakukan

wawancara, observasi, dan dokumentasi maka peneliti akan memaparkan

gambaran umum mengenai motivasi belajar anak pada masa pandemi Covid-19 di

Desa Tirta Kencana dengan melihat beberapa aspek yaitu sebagai berikut:

1. Minat dan perhatian anak terhadap pelajaran

Menurut Winkel minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam

objek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu atau merasa senang

berkecimpung dalam bidang itu. Minat merupakan perasaan atau kecrendungan

yang ada dalam diri individu untuk menentukan suatu pilihan sesuai dengan apa

yang dikehendaki dan disenangi. Minat lahir karena adanya beberapa unsur seperti

perangsang atau motif, suasana hati atau perasaan, perhatian, pembawaan atau

kondisi fisik individu dan keadaan lingkungan.59

Minat dan perhatian terhadap pelajaran sangat dibutuhkan anak agar anak

dapat memahami materi yang diberikan serta anak dapat mengikuti kegiatan

belajar dengan baik. Berikut penyataan anak mengenai minat dan perhatian

terhadap pelajaran pada masa pandemi Covid-19 di Desa Tirta Kencana:

[P]ada masa pandemi saat ini kegiatan belajar dilaksanakan dengan cara

yang berbeda. Proses belajar yang dilakukan secara online membuat saya

merasa bosan, karena tidak bisa bertemu dengan teman-teman sekolah

58

Husdarta Dan Yudha M. Saputra, Belajar Dan Pembelajarannya: Pendidikan Jasmani

Dan Kesehatan, (Bandung: Pt Alfabeta, 2014), Hlm 13 59

Winkel Ws, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Grasindo, 1999), Hlm 30

Page 65: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

51

seperti dulu, setiap hari hanya diberi tugas-tugas saja. Saya juga kurang

memperhatikan dan memahami materi pelajaran.60

[S]aya kurang semangat kalau belajar hanya dilakukan dirumah saja kak,

karena jika guru tidak menjelaskan materi pelajaran secara langsung saya

kurang bisa fokus dan tidak dapat memahami pelajaran yang sedang

dipelajari. Kalaupun sekarang sudah diperbolehkan belajar disekolah tapi

waktunya sangat sebentar.61

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan bahwa anak di Desa Tirta

Kencana seringkali merasa bosan apabila kegiatan belajar hanya dilakukan secara

online. Selain rasa bosan anak juga kurang semangat dalam belajar karena hanya

diberi tugas-tugas, kemudian guru tidak dapat menjelaskan pelajaran secara

langsung. Kemudian belajar yang dilakukan disekolah saat ini dengan adanya

ketetapan zona hijau maka membuat waktu belajar sangat lah singkat. Oleh

karena itu anak kurang dapat memahami pelajaran sehingga menyebabkan minat

dan perhatian anak terhadap pelajaran menjadi menurun.

2. Semangat anak dalam mengerjakan tugas

Motivasi belajar anak dapat dilihat dari seberapa besar semangat yang

dimiliki oleh anak dalam belajar. Semangat adalah hal yang dilakukan yang ada

pada setiap individu tanpa ada menyerah. Semangat dalam pengertian umum

digunakan untuk mengungkapkan minat yang menggebu dan pengorbanan untuk

meraih tujuan. Bukan hal yang menyulitkan untuk mengetahui anak bersemangat

dalam belajar serta mengerjakan tugas atau tidak. Dibawah ini adalah ciri-ciri

perilaku anak yang mempunyai semangat tinggi adalah:

a. Rajin, tekun dan bersungguh-sungguh

b. Bersegara mengerjakan tugas yang diberikan guru

c. Menginginkan tugas tambahan

d. Tidak mudah lelah dan berputus asa62

60

Budi Prastyo, Anak Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti, 27 Oktober

2020, Catatan Hasil Wawancara 61

Via, Anak Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20 Oktober 2020,

Catatan Hasil Wawancara 62

A.M Sudirman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 2006), hlm 83

Page 66: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

52

Berikut pernyataan anak yang ada di Desa Tirta Kencana mengenai

semangat dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru:

[K]arena sekarang waktu belajar disekolah hanya sebentar kak, tugas jadi

bertambah, jam belajar disekolah yang berkurang diganti dengan beberapa

tugas untuk dikerjakan dirumah. Kemudian dengan beberapa tugas

tersebut saya merasa malas kalau harus mengerjakannya sendiri tanpa

dibantu oleh orang tua.63

[K]alau ada tugas dari guru biasanya tidak langsung saya kerjakan kak,

tunggu beberapa hari dulu atau kalau sudah dekat waktunya untuk

dikumpul baru dikerjakan.64

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan bahwa anak di Desa Titra

Kencana kurang semangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Dengan diperbolehkannya kegiatan belajar secara tatap muka namun dengan

waktu yang sangat terbatas sehingga guru memberikan tugas kepada anak-anak

untuk dikerjakan dirumah, tujuannya adalah agar anak belajar. Namun anak-anak

mengungkapkan bahwa mereka seringkali menunda-nunda untuk mengerjakan

tugas serta anak kurang semangat dalam mengerjakan tugas apabila tidak dibantu

oleh orang tua.

3. Tanggung jawab anak untuk melaksanakan kegiatan belajar

Tanggung jawab belajar harus dimiliki oleh setiap anak, agar anak dapat

belajar serta berusaha menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya dengan

mandiri. Anak yang mempunyai motivasi belajar tinggi maka ia akan sangat

bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan belajar baik disekolah maupun

dirumah. Berikut pernyataan anak-anak di Desa Tirta Kencana:

[S]aya selalu melaksanakan kegiatan belajar saat dirumah. Cuma

terkadang saya juga merasakan malas dan bosan, tapi saya bisa mencoba

melawan rasa malas tersebut, karena selalu diingatkan oleh orang tua agar

terus belajar dan mengerjakan tugas supaya dapat memahami materi yang

diajarkan oleh guru dan supaya nilai saya tidak menurun.65

63

Carlo Duta Abimanyu, Anak Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20

Oktober 2020, Catatan Hasil Wawancara 64

Akram, Anak Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20 Oktober 2020,

Catatan Hasil Wawancara 65

Rama, Anak Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 24 Oktober 2020,

Catatan Hasil Wawancara

Page 67: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

53

[K]egiatan belajar disekolah maupun dirumah selalu saya ikuti dengan

baik. Hanya saja semangat dalam belajar sekarang tidak seperti dulu kak.

Karna kegiatan belajar belum kondusif. Berubah-ubah dari yang secara

online sekarang belajar disekolah waktu nya sangat singkat.66

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan bahwa anak yang ada di Desa

Tirta Kencana selalu melaksanakan kegiatan belajar disekolah maupun dirumah

dengan baik. Hanya saja semangat anak dalam belajar menurun dikarenakan

kegiatan belajar yang belum kondusif. Belum kondusif yang dimaksut adalah

waktu dalam belajar hanya sebentar sehingga membuat anak kurang dapaat

memahami materi pelajaraan dengan baik, kemudian berdampak pada motivasi

belajar anak itu sendiri. Tanggung jawab anak dalam melaksanakan kegiatan

belajar tersebut tidak luput dari peran orang tua.

4. Rasa senang dalam mengerjakan tugas dari guru

Tugas merupakan kegiatan anak diluar jam tatap muka yang diberikan

oleh guru kepada anak didiknya agar anak dapat lebih mendalami dan memahami

materi yang diberikan. Tujuan pemberian tugas adalah untuk melatih dan

memperdalam pengetahuan anak terhadap pelajaran-pelajaran yang diterimanya

disekolah. Anak yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi maka akan merasa

senang dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan berupaya

untuk mengerjakannya dengan sebaik mungkin. Berikut pernyataan anak yang ada

di Desa Tirta Kencana:

[K]ami merasa kurang senang kalau harus mengerjakan tugas dengan

jumlah yang banyak, apalagi kalau tugas tersebut sulit untuk dikerjakan.

Apabila saya merasa kesulitan saya bilang kepada orang tua kemudian

dibantu oleh orang tua untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.67

Hal senada juga dikatakan oleh orang tua yang ada di Desa Tirta Kencana,

berikut pernyataan orang tua:

[A]nak sering mengeluh kalau mendapatkan tugas dari gurunya. Dan

dalam mengerjakannya pun selalu ditunda-tunda. Kalau dapat tugas tidak

langsung dikerjakan, dibiarkan saja sampai berhari-hari. Karena saya

66

Anjalia, Anak Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 27 Oktober 2020,

Catatan Hasil Wawancara 67

Lailatun, Anak Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 28 Oktober 2020,

Catatan Hasil Wawancara

Page 68: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

54

khawatir akan berdampak terhadap nilai-nilai nya, maka saya sering

mengingatkan supaya tidak lupa dan membantu anak ketika anak sedang

mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas.68

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan bahwa anak-anak yang ada di

Desa Tirta Kencana merasa kurang senang ketika mendapatkan tugas dari guru

mereka. Pada masa pandemi saat ini kegiatan belajar secara online maupun

disekolah tidak bisa dilakukan dengan waktu yang cukup, sehingga diganti

dengan beberapa tugas untuk dikerjakan dirumah. Selain mengeluh anak juga

menunda-nunda waktu untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Oleh karena itu orang

tua selalu mengingatkan anak untuk tetap melakukan kegiatan belajar dirumah

serta segera mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

5. Respon anak terhadap stimulus yang diberikan orang tua

Stimulus merupakan sesuatu yang dapat merangsang terjadinya kegiatan

belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui

alat indra dengan tujuan untuk mendorong atau memberikan kekuatan.

Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan seseorang anak ketika belajar,

yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan atau tindakan. Dalam hal

kegiatan belajar orang tua seringkali memberikan stimulus terhadap anak agar

anak mempunyai kemauan untuk melakukan kegiatan belajar. Stimulus yang

diberikan orang tua dapaat berupa nasehat, pujian, memberikan angka sebagai

simbol nilai, kemudian juga dapat berupa hadiah. Berikut pernyataan anak yang

ada di Desa Tirta Kencana:

[P]ada saat melakukan kegiatan belajar dirumah saya sering mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan dari sekolah kak. Hal

tersebut yang terkadang membuat saya merasa malas untuk meneruskan

kegiatan belajar. Tapi dengan adanya semangat, dorongan dan bantuan

dari orang tua saya jadi semangat.69

Hal senada juga disampaikan oleh orang tua yang ada di Desa Tirta

Kencana, berikut hasil wawancara:

68

Ibu Tatik Muthoharoh, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti

28 Oktober 2020 69

Lailatun, Anak Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 28 Oktober 2020,

Catatan Hasil Wawancara

Page 69: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

55

[S]aya selalu memberikan nasehat dan dorongan terhadap anak saya agar

anak mau belajar dirumah, kalau tidak diberikan dorongan anak malas dan

lalai tidak mau belajar. Pujian atau pemberian hadiah juga sering saya

berikan agar anak termotivasi.70

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan bahwa anak-anak di Desa

Tirta Kencana dalam melaksanakan kegiatan belajar selalu didukung oleh

stimulus berupa nasehat serta dorongan oleh orang tua. Dengan adanya dorongan

tersebut sehingga ketika anak sedang mangalami kesulitan dalam belajar anak

menjadi tidak mudah menyerah dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya. Hal

yang sama juga disampaikan orang tua bahwa orang tua memberikan stimulus

berupa nasehat, dorongan, pujian maupun pemberian hadiah terhadap anak dengan

tujuan agar anak memiliki semangat dan motivasi yang tinggi dalam

melaksanakan kegiatan belajar sehari-hari.

Berdasarkan pernyataan anak serta observasi yang penulis lakukan bahwa

anak yang ada di Desa Tirta Kencana dalam proses belajar selama masa pandemi

Covid-19 dengan kebijakan belajar online yang diterapkan di Desa Tirta Kencana

kemudian membatasi anak untuk berinteraksi serta berkomunikasi secara

langsung dengan guru. Belajar dari rumah membuat anak memiliki waktu yang

jauh lebih banyak dirumah sehingga anak mudah bosan, kegiatan belajar online

memberikan suasana monoton dan kurang efektif diterapkan pada anak-anak

sehingga menjadi pemicu turunnya motivasi belajar. Dengan beberapa problem

atau permasalahan tersebut seiring dengan penetapan sebagai zona hijau kegiatan

belajar di Desa Tirta Kencana telah diperbolehkan dilakukan secara tatap muka

hanya saja waktu belajar dikurangi dan sangat terbatas. Dari keterbatasan waktu

belajar tersebut terkadang anak kurang memahami materi yang disampaikan oleh

guru. Maka dari itu peran orang tua dalam hal ini sangat dibutuhkan untuk terus

meningkatkan motivasi belajar anak sehingga anak tetap dapat belajar serta

mendapatkan hasil belajar yang baik.

70

Ibu Tatik Muthoharoh, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti

28 Oktober 2020

Page 70: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

56

BAB IV

FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG ORANG TUA DALAM

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK PADA MASA

PANDEMI COVID-19 DI DESA TIRTA KENCANA

Dalam setiap hal yang dilakukan oleh seseorang pastilah tidak terlepas dari

sebuah faktor. Baik itu faktor yang mendukung maupun faktor yang menghambat

berjalannya suatu hal, termasuk juga dalam pelaksaan peran orang tua dalam

meningkatkan motivasi belajar anak. Kondisi tersebut juga dialami oleh para

orang tua yang ada di Desa Tirta Kencana. Faktor-faktor tersebutlah yang akan

mempengaruhi motivasi belajar anak serta hasil belajar yang diperoleh anak

nantinya. Berikut faktor penghambat dan pendukung peran orang tua dalam

meningkatkan motivasi belajar anak pada masa pandemi Covid-19 di Desa Tirta

Kencana.

A. Faktor Penghambat

Dalam pelaksanaan belajar anak, terkadang peran orang tua tidak dapat

berjalan dengan baik seperti sebagaimana mestinya. Berikut faktor penghambat

peran orang tua di Desa Tirta Kencana dalam meningkatkan motivasi belajar anak

pada masa pandemi Covid-19 yaitu:

1. Kondisi anak

Setiap anak memiliki kondisi yang berbeda-beda. Kondisi tersebut yang

akan mempengaruhi kemauan atau motivasi anak dalam belajar. Kondisi fisik

yang kurang sehat ataupun kemampuan belajar yang kurang maka akan

menyebabkan motivasi anak menjadi turun. Hal tersebut yang menjadi faktor

penghambat orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak. Seperti halnya

yang terjadi pada anak yang ada di Desa Tirta Kencana. Berikut merupakan hasil

wawancara serta pernyataan orang tua dan anak di Desa Tirta Kencana:

[A]nak saya malas belajar karena sering bermain. Pada usia nya yang baru

berumur 7 tahun anak memang lagi senang-senang nya bermain. Belum

bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk bagi dirinya

Page 71: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

57

sendiri, yang dia tau senang-senang. Karena sudah kelelahan dan tidur nya

cepat, alhasil tidak sempat lagi untuk belajar.71

[A]nak saya kurang dapat memahami pelajaran dengan baik, dia harus

mendapatkan penjelasan secara berulang-ulang agar dapat memahaminya

dengan baik. Apalagi pada masa pandemi saat ini waktu belajar disekolah

hanya sebentar.72

[M]otivasi belajar anak sepertinya menurun, karena kegiatan belajar anak

belum kembali normal seperti biasanya, sistem kegiatan belajar anak

berubah-ubah. Kegiatan belajar yang mulanya dilakukan secara online

banyak dirasa kurang efektif maka sekarang diperbolehkan melakukan

tatap muka dengan guru disekolah hanya saja waktunya sangat terbatas

sehingga anak saya yang masih pada usia 7 tahun kurang dapat memahami

materi karna kemampuan membaca nya masih rendah.73

Hal senada juga disampaikan oleh anak yang ada di Desa Tirt Kencana,

berikut pernyataan anak:

[S]aya sering tidur lebih awal kak, karena kelelahan setelah bermain

dengan teman-teman. Jadinya tidak sempat untuk belajar karena sudah

ngantuk dan capek. Kemudian juga kurang dapat memahami tugas yang

diberikan dari sekolah karena waktu belajar disekolah sangat sedikit.74

[S]aya sering bosan kalau dirumah terus, jadi saya sering ngajak teman-

teman bermain sepeda. Kalau ada tugas malam nya baru saya kerjakan

minta bantuan sama ibu.75

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan bahwa memang anak yang

ada di Desa Tirta Kencana sebagian memiliki kendala fisik seperti kelelahan

bermain pada siang hari, waktu anak-anak banyak dilakukan dilingkungan rumah

maka anak mempunyai waktu yang cukup luang untuk bermain, serta beberapa

anak memiliki kemampuan belajar yang kurang ditambah lagi dengan

berkurangnya waktu belajar disekolah menyebabkan anak kurang dapat

71

Ibu Ifah, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20 Oktober

2020, Catatan Hasil Wawancara 72

Ibu Yunita, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20

Oktiober 2020, Catatan Hasil Wawancara 73

Ibu Istikomariah, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20

Oktober 2020, Catatan Hasil Wawancara 74

Akram, Anak Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20 Oktober 2020,

Catatan Hasil Wawancara 75

Carlo Duta Abimanyu, Anak Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20

Oktober 2020, Catatan Hasil Wawancara

Page 72: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

58

memahami materi dengan baik. Dari beberapa problem tersebut sehingga

menyebabkan mereka terkadang kurang semangat untuk belajar dan kehilangan

motivasi belajar.

2. Kesibukan orang tua

Dalam pelaksanaan belajar anak dirumah, orang tua sangat berperan

penting. Dukungan orang tua sangat diperlukan dalam mewujudkan

keberhasilan pendidikan buah hatinya. Namun, masih banyak orang tua yang

kurang menyadari akan perannya dalam mendukung pendidikan anak dan

menyerahkan sepenuhnya pada sekolah. Sebagai guru bagi anaknya orang tua

harus mampu mendampingi anak saat belajar. Mendampingi anak saat belajar

merupakan salah satu bentuk perhatian orang tua terhadap anak. Hal tersebutlah

yang mampu meningkatkan motivasi belajar anak. Berikut pernyataan orang tua

yang ada di Desa Tirta Kencana:

[S]aya sering bekerja diluar rumah, jadi untuk mengontrol anak belajar

tidak bisa saya lakukan setiap saat. Paling hanya diwaktu-waktu tertentu

kalau lagi tidak ada pekerjaan.76

[B[eberapa orang tua disini kegiatannya dari pagi sampai sore itu bekerja,

ada yang petani, guru, pedagang dan lain sebagainya, jadi kalau pada

waktu tersebut tidak dapat mendampingi anak belajar. Hanya waktu

malam saja bisa berkumpul dengan anak.77

Selanjutnya hal senada juga disampaikan oleh anak-anak yang ada di Desa

Tirta Kencana, berikut pernyataan anak:

[D]alam kegiatan belajar saya diawasi oleh orang tua, tapi pada saat

malam hari saja, karena dari pagi sampai menjelang sore orang tua masih

sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Pada malam hari lah baru saya

bisa berkumpul dengan orang tua.78

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di Desa Tirta Kencana bahwa

terdapat beberapa orang tua yang kurang meluangkan waktu untuk mendampingi

76

Bapak Suko Dono, Orang Tua Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20

Oktober 2020, Catatan Hasil Wawancara 77

Ibu Istikomariah, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20

Oktober 2020, Catatan Hasil Wawancara 78

Anjalia, Anak Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 27 Oktober 2020,

Catatan Hasil Wawancara

Page 73: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

59

serta mengawasi anak saat melaksanakan kegiatan belajar, hal tersebut terjadi

karena beberapa orang tua tersebut bekerja atau mempunyai kegiatan lain diluar

rumah, sehingga membuat orang tua tidak dapat mendampingi anak untuk

melaksanakan kegiatan belajar setiap saat. Orang tua hanya bisa mendampingi

anak belajar di malam hari. Kemudian anak dan orang tua sudah sama-sama lelah,

sehingga anak sulit untuk diminta belajar bersama orang tua.

3. Keadaan sekitar

Lingkungan belajar merupakan salah satu faktor yang berasal dari luar

(faktor eksternal) yang berpengaruh terhadap hasil belajar anak. Lingkungan

belajar yang nyaman dan efektif akan mendukung kegiatan belajar dapat berjalan

dengan kondusif. Penciptaan kondisi lingkungan belajar yang efektif adalah salah

satu aspek terpenting keberhasilan dalam pembelajaran. Rasa ingin atau tidaknya

anak belajar ditentukan oleh diri anak itu sendiri. Orang tua hanya dapat mengajak

dan membimbingnya saja. Keadaan sekitar dapat mempengaruhi keinginan anak

untuk belajar. Seperti hal nya yang terjadi pada anak di Desa Tirta Kencana.

Berikut pernyataan Orang tua:

[A]nak saya motivasi belajar nya kurang, waktunya lebih sering digunakan

untuk bermain, karena waktu nya banyak dirumah, waktu belajar serta

proses tatap muka langsung dengan guru disekolah terbatas. Kemudian

saat proses belajar masih dilaksanakan dengan online pada saat mati lampu

jaringan sering terganggu sehingga anak terlambat mengikuti kegiatan

belajar online atau terlambat dalam mengumpulkan tugas.79

[A]nak saya ketika melihat teman-temannya bermain pasti cenderung ikut

bermain, karena jarak rumah yang berdekatan maka anak sering

terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya. Terkadang hal tersebut yang

membuat anak menjadi malas belajar karena waktunya habis untuk

bermain.80

Hal senada juga disampaikan oleh anak-anak yang ada di Desa Tirta

Kencana, berikut pernyataan anak:

[P]ada saat belajar masih dilaksanakan secara online kalau pas mati lampu

kak jaringan kami hilang, kadang gak bisa ikut belajar ketinggalan tugas

79

Ibu Istikomariah, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20

Oktober 2020, Catatan Hasil Wawancara 80

Ibu Sri Hidayati, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti, 27

Oktober 2020, Catatan Hasil Wawancara

Page 74: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

60

dan materi hasilnya kadang-kadang gak ikut mengumpulkan tugas, gak

dapat nilai, karna hal-hal tersebut maka sekarang sudah diperbolehkan

belajar disekolah, gakpapa walaupun waktunya sangat singkat.81

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di Desa Tirta Kencana bahwa

saat anak-anak melihat teman lainnya bermain, anak cenderung ingin ikut bermain

sehingga malas untuk belajar dan kurang fokus saat belajar karena perhatian

mereka teralihkan. Kemudian pada saat kegiatan belajar masih dilaksanakan

secara online anak-anak terkendala oleh jaringan internet didesa yang belum

merata sehingga beberapa anak ada yang tidak bisa mengikuti kegitatan belajar

secara efektif, kemudian kegiatan belajar secara tatap muka dengan gurupun

masih dirasa kurang efektif karena waktunya sangat singkat, hal tersebut membuat

anak kurang memahami materi pelajaran. Hal tersebutlah yang dapat membuat

motivasi belajar anak menurun sehingga sangat diperlukan peran orang tua agar

anak tetap dapat memahami materi pelajaran dengan baik.

B. Faktor Pendukung

Terdapat beberapa faktor pendukung pelaksanaan peran orang tua dalam

meningkatkan motivasi belajar anak pada masa pandemi Covid-19 di Desa Tirta

Kencana. Berikut adalah gamabaran umum mengenai faktor pendukung peran

orang tua yaitu sebagai berikut:

1. Pemberian stimulus berupa reward atau punishment

Pemberian reward atau hadiah terhadap anak, atas apa yang telah mereka

lakukan akan meningkatkan motivasi belajar mereka. Reward yang diberikan

dapat berupa pujian maupun hadiah berupa barang atau hal lainnya. Hal tersebut

sesuai dengan Wina Sanjaya untuk meningkatkan motivasi belajar anak dapat

digunakan pujian atau motivasi agar anak mersa terdorong untuk belajar lebih giat

dari sebelumnya.82

81

Anjalia, Anak Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 27 Oktober 2020,

Catatan Hasil Wawancara 82

Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta

Media Group, 2007), hlm 147

Page 75: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

61

Punishment atau hukuman diberikan kepada anak apabila anak tersebut

melakukan sesuatu yang negatif. Punishment digunakan agar anak sadar dan tidak

mengulangi kesalahan yang sama. Misalnya saat anak tidak mau belajar orang tua

akan memberikan punishment sehingga dikemudian hari anak tersebut tidak

mengulanginya dan mau belajar. Berikut merupakan hasil wawancara serta

pernyataan orang tua yang ada di Desa Tirta Kencana:

[S]aya selalu memuji anak saya saat ia mendapatan nilai yang tinggi.

Kemudian saya selalu bilang kepada anak bahwa segala kebutuhan

belajarnya akan saya penuhi kalau mendapatkan nilai yang didapatkan

bagus, agar anak semakin giat dan tidak bermalas-malasan.83

[K]alau anak saya mendapatkan juara pasti saya belikan hadiah sesuai apa

yang diminta. Dengan begitu anak semakin semangat dalam belajar dan

anak akan mempertahankan juaranya. Kemudian saat anak saya

melakukan kesalahan, malas belajar atau tidak mau mengerjakan tugas

maka saya berikan hukuman seperti tidak boleh bermain diluar rumah,

tidak boleh bermain dengan teman-temannya, tidak saya berikan uang

jajan, tidak saya perbolehkan menonton televisi. Dengan demikian anak

tidak akan melakukan hal-hal tersebut atau melakukan kesalahan lagi84

.

Kemudian hal senada juga disampaikan oleh anak-anak yang ada di Desa

Tirta Kencana, berikut pernyataan anak:

[A]papun yang saya minta selalu diberikan oleh orang tua saya, selagi

yang saya minta berkaitan dengan keperluan belajar pasti langsung

dibelikan. Kalau nilai saya bagus saya sering dipuji dan dibelikan hadiah.

Jadinya saya semangat biar nilai saya selalu bagus, kemudian kalau lagi

males belajar dan tidak mau belajar pasti saya dinasehati dan diberi

ancaman akan diberi hukuman seperti tidak boleh bermain bersama teman-

teman, dan tidak boleh menonton tv.85

Adapun berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis

dilapangan yaitu di Desa Tirta Kencana bahwa anak-anak akan memiliki motivasi

belajar yang tinggi apabila didukung dengan adanya pujian yang terus menerus

dari orang tua sehingga anak selalu ingin menjadi yang terbaik. Orang tua

83

Ibu Sri Hidayati, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti, 27

Oktober 2020, Catatan Hasil Wawancara 84

Bapak Suko Dono, Orang Tua Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20

Oktober 2020, Catatan Hasil Wawancara 85

Anjalia, Anak Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 27 Oktober 2020,

Catatan Hasil Wawancara

Page 76: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

62

senantiasa memberikan penghargaan atas apa yang anak peroleh. Kemudian

motivasi belajar anak juga dapat terpacu apabila anak mendapatkan hadiah dari

orang tua atas hasil belajar yang telah ia dapatkan. Selain pujian dan hadiah,

pemberian hukuman juga diterapkan pada anak saat melakukan kesalahan agar

anak tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi dan menjadikannya

pembelajaran untuk menjadi yang lebih baik.

2. Perhatian orang tua

Pemberian perhatian orang tua sangat dibutuhkan anak. Pemberian

perhatian terhadap anak yang dilakukan orang tua dirumah yaitu dengan cara

memahami kondisi anak, mendampingi anak saat belajar, mengajarkan anak

mengenai suatu materi yang sedang dipelajari. Hal tersebut sesuai dengan

Slameto, menurutnya terdapat beberapa bentuk perhatian orang tua terhadap anak

antara lain yaitu mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak, memantau

perkembangan akademik anak dan memantau efektifitas anak.86

Berikut hasil wawancara serta pernyataan orang tua yang ada di Desa Tirta

Kencana:

[S]aya selalu memperhatikan anak karna dengan memberi perhatian saya

bisa mengetahui dan melihat sejauh mana perkembangan yang terjadi pada

anak, dan kegiatan apa saja yang telah dilakukan anak setiap hari.87

[M]enurut saya perhatian orang tua terhadap anak adalah faktor yang

paling utama dalam perkembangan kehidupan anak. Dalam kegiatan

belajar pun apabila anak tidak diperhatikan maka anak akan bertindak

sesuka hati dan melalaikan kegiatan belajarnya, karena pada usia nya yang

masih kecil anak belum bisa mengatur dirinya sesuai dengan apa yang

diharapkan oleh orang tua.

Kemudian senada juga yang disampaikan oleh anak-anak yang ada di Desa

Tirta Kencana, berikut hasil wawancara serta pernyataan anak-anak:

[S]aya selalu diperhatikan oleh ibu, setiap kali saya pulang dari sekolah

selalu ditanya apa yang sudah dipelajari, ada tugas atau tidak. Dan saat

saya belum paham tugasnya selalu dibantu mengerjakan, kemudian selalu

diberi nasehat oleh ibu saya, disuruh rajin belajar nanti kalau mendapatkan

86

Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta, Rineka Cipta,

2010), hlm54 87

Ibu Triani, Orang Tua Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti 20 Oktiober

2020, Catatan Hasil Wawancara

Page 77: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

63

juara atau nilai bagus akan dibelikan barang yang saya suka. Jadi saya

semangat.88

Berdasarkan penelitian serta observasi yang dilakukan penulis terhadap

orang tua yang ada di Desa Tirta Kencana bahwa orang tua memperhatikan anak

dalam kegiataan belajar dirumah, selain itu orang tua juga menanyakan pelajaran

apa yang sudah dipelajari atau diperoleh dari sekolah dan tugas apa yang harus

dikerjakan anak saat dirumah. Hal-hal tersebut dilakukan yaitu dengan tujuan

untuk mengertahui bagaimana perkembangan anak. Menurut para orang tua yang

ada di Desa Tirta Kencana bahwa apabila anak tidak diperhatikan, ia akan

bertindak dengan sesuka hati dan tidak terarah. Maka dari itu perhatian orang tua

sangat berpengaruh besar dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada masa

pandemi saat ini. Dari perhatian tersebut orang tua dapat mengetahui apakah anak

sudah belajar dengan baik ataupun belum serta orang tua dapat membantu anak

untuk dapat memahami apa yang belum dipahami oleh sang anak. Dari perhatian

tersebut orang tua mampu mengetahui seberapa besar kemampuan anak.

88

Budi Prastyo, Anak Di Desa Tirta Kencana, Wawancara Dengan Peneliti, 27 Oktober

2020, Catatan Hasil Wawancara

Page 78: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dengan judul “Peran

Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada Masa Pandemi

Covid-19 Di Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo”.

Dapat diambil kesimpulan bahwa peran orang tua sudah dalam kategori cukup

baik meskipun terdapat beberapa hambatan, namun hambatan tersebut dapat

diatasi sehingga kegiatan belajar anak dirumah tetap terlaksana. Berikut

kesimpulan mengenai peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak

pada masa pandemi Covid-19, bagaimana motivasi belajar anak pada masa

pandemi Covid-19, serta faktor penghambat dan pendukung peran orang tua

dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada masa pandemi Covid-19 di Desa

Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo:

1. Peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada masa

pandemi Covid-19 di Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang telah

terlaksana dengan baik, para orang tua berusaha selalu meningkatkan motivasi

belajar anak yaitu dengan cara menyediakan fasilitas belajar anak, mengawasi

kegiatan belajar anak dirumah, mengawasi waktu belajar anak, mengawasi

kesulitan belajar anak, serta membantu kesulitan belajar anak.

2. Motivasi belajar anak pada masa pandemi Covid-19 di Desa Tirta Kencana

menurun ditandai dengan beberapa hal yaitu minat dan perhatian anak

terhadap pelajaran kurang, semangat anak dalam mengerjakan tugas serta

tanggung jawab anak untuk melaksanakan kegiatan belajar menurun, rasa

senang dalam mengerjakan tugas berkurang serta respon anak terhadap

stimulus yang diberikan orang tua berkurang. Namun motivasi belajar yang

rendah tersebut didampingi dengan peran orang tua yang baik sehingga

kegiatan belajar tetap terlaksana.

3. Faktor penghambat peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar

anak pada masa pandemi Covid-19 yaitu keadaan anak, kesibukan orang tua

Page 79: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

65

serta lingkungan sekitar, sedangkan faktor pendukung peran orang tua adalah

dengan pemberian stimulus berupa reward atau punishment serta perhatian

dari orang tua.

B. Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil dari kesimpulan yang telah dirumuskan, maka penulis

memberikan saran kepada orang tua yang ada di Desa Tirta Kencana Kecamatan

Rimbo Bujang Kabupaten Tebo agar dapat memberikan contoh yang baik kepada

anak-anak serta lebih berperan dan senantiasa meningkatkan motivasi belajar anak

agar tujuan belajar yang diharapkan dapat tercapai, sehingga anak dapat menjadi

generasi penerus bangsa yang baik. Kepada anak-anak diharapkan untuk lebih giat

dalam belajar agar anak dapat mendapatkan hasil belajar yang yang lebih baik.

Pentingnya peran orang tua terhadap pendidikan anak bukanlah hal yang

sepele karena pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap

individu yang hidup agar dapat bertahan menghadapi perkembangan zaman.

Seperti saat ini orang tua semakin menyadari pentingnya memberikan pendidikan

yang terbaik kepada anak-anak mereka sejak dini. Keterlibatan orang tua dalam

pendidikan anak-anak terbukti memberikan banyak dampak positif bagi anak.

Banyak yang mencapai kesuksesan setelah mereka menginjak usia dewasa dan

terjun ke dalam dunia sosial yang sebenarnya.

Hasil penelitian ini belum sepenuhnya sempurna, oleh karena itu penulis

berharap penelitian ini dapat dilanjutkan dan dikaji ulang dengan lebih teliti.

Kritik dan saran sangat diperlukan penulis dalam penelitian ini. semoga karya

yang sangat sederhana ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, serta dapat

membawa manfaat bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Page 80: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

66

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahan, Bandung : Al-Jumanatul „Ali, 2004

A.M Sudirman, 2006, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja

Grafindo Persada

Abdullah Sani Ridwan, 2016, Pendidikan Karakter. Jakarta : PT Bumi Aksara

Amoes Neloka, Grace Amalia A Amoeka, 2017, Landasan Pendidikan. Depok :

PT Kharisma Utama

Eva Luthfi Fakhru Ahsani, Strategi Orang Tua Dalam Mengajar Dan Mendidik

Anak Dalam Pembelajaran At The Home Masa Pandemi Covid-19,

Jurnal Institut Agama Islam Negri Kudus, Vol. 3 No. 1, Juni 2020

Husdarta Dan Yudha M. Saputra, 2014, Belajar Dan Pembelajarannya:

Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan, Bandung: Pt Alfabeta

Kristiyani Titik, 2016, Self-Regulated Learning (Konsep, Implikasi, Dan

Tantangannya Bagi Siswa Di Indonesia. Yogyakarta : Sanata Dharma

University Press

Moleong Lexy, 2010, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

Mukran H Usman, Covid-19 Perjalanan Akhir Zaman (Sebab, Dampak Dan

Anjuran Syariat Islam Dalam Menghadapinya, Jurnal Sekolah Tinggi

Ilmu Islam Dan Bahasa Arab (STIBA) Makasar Vol. 1 No. 2020

Pawito, 2007, Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta : Lkis Yogyakarta

Pietno Yan Djoko, 2014, Mendidik Anak Sepenuh Hati. Jakarta : PT Elex Media

Komput Indo Kelompok Gramedia

Sadirman, 2010, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT

Gravindo Persada

Selfia S Rumbewas, Beatus M Laka dan Naftali Moekbun, Peran Orang Tua

Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Di Sd Negeri Saribi,

Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2 No. 2, Januari 2018

Slameto, 2010, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta :

Rineka Cipta

Page 81: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

67

Sobur Alex, 1999, Komunikasi Orangtua Dan Anak. Bandung : PT Angkasa

Sugiyono, 2016, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung :

PT Alpabeta

Syamsudin Makmun, 1999, Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Umar Husein, 2001, Strategic Managament In Action. (Jakarta : PT Gramedia

Pusaka Utama

Walgito Bimo, 1993, Psikologi Social Sebagai Pengantar. Yogyakarta : Fakultas

Psikologi UGMs

Winkel Ws, 1999, Psikologi Pengajaran,. Jakarta: PT Grasindo

Page 82: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

68

DOKUMENTASI

A. Foto bersama kepala Desa Tirta Kencana

Wawancara dengan Kepala Desa 20-10-20

Wawancara dengan Kepala Desa 20-10-20

Dokumentasi tanggal 20-10-20

Page 83: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

69

B. Foto bersama orang tua dan anak di Desa Tirta Kencana

Wawancara Bapak Suko dan Akram 20-10-21

Dokumentasi Ibu Tatik dan Budi 27-10-21

Dokumentasi Ibu Triani dan Via 20-10-21

Page 84: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

70

Wawancara Bapak Suko dan Akram 20-10-21

Wawancara Ibu Ifah dan Rama 20-10-21

Dokumentasi Ibu Siti dan Anjalia 27-10-20

Page 85: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

71

Dokumentasi Ibu Yunita dan Carlo 20-10-20

Dokumentasi Istikomariah dan Amalia 20-10-20

Dokumentasi Ibu Sri dan Lailatun 24-10-20

Page 86: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

72

Dokumentasi Budi Prasetio 27-10-20 Dokumentasi Akram 20-10-20

Dokumentasi Amalia 20-10-20 Dokumentasi Siti dan Anjalia 27-10-20

Page 87: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

73

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

ANAK PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA TIRTA KENCANA

KECAMATAN RIMBO BUJANG KABUPATEN TEBO

NO Jenis Data Metode Sumber Data

1. Letak Geografis Desa Tirta

Kencana

- Dokumentasi - Setting

- Dokumen

Geografis

2. Sejarah Desa Tirta Kencana - Dokumentasi - Arsip Desa

- Dokumen

Sejarah Desa Tirta

Kencana

3. Visi-Misi Desa Tirta Kencana - Dokumentasi

- Dokumentasi

Visi, Misi dan

Tujuan Desa Tirta

Kencana

4. Struktur Organisasi Desa Tirta

Kencana

- Dokumentasi

- Bagan Struktur

Organisasi Desa

Tirta Kencana

6. Sarana/Fasilitas di Desa Tirta

Kencana

- Observasi

- Wawancara

-Dokumentasi

- Kepala Desa

Tirta Kencana

7. Peran Orang Tua di Desa Tirta

Kencana

-Observasi

-Wawancara

-Orang Tua di

Desa Tirta

Kencana

8. Motivasi Belajar Anak di Desa

Tirta Kencana

-Observasi

-Wawancara

-Orang Tua di

Desa Tirta

Kencana

Page 88: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

74

-Anak di Desa

Tirta Kencana

9. Faktor Penghambat dan Pendukung

Orang Tua Terhadap Motivasi

Belajar Anak di Desa Tirta

Kencana

-Observasi

-Wawancara

-Orang Tua di

Desa Tirta

Kencana

a. Panduan Observasi

NO Jenis Data Observasi

1. Sarana/Fasilitas di Desa Tirta

Kencana

-Sarana dan prasarana yang tersedia

di Desa Tirta Kencana

2. Peran Orang Tua -Melihat dan mengamati bagaimana

peran orang tua dalam meningkatkan

motivasi belajar anak serta melihat

bagaimana interaksi atau komunikasi

antara orang tua dan anak di Desa

Tirta Kencana

3. Anak/Peserta Didik -Melihat bgaimana motivasi belajar

anak serta banyak tidak nya anak-

anak dalam melaksanakan

pembelajaran di rumah

-Melihat dan mengamati tingkah

laku serta kebiasaan anak-anak Desa

Tirta kencana

Page 89: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

75

b. Butir-butir Wawancara

NO Objek Wawancara Instrumen

1. Kepala Lingkungan Desa Tirta

Kencana

1. Bagaimana sejarah dan letak

geografis Desa Tirta Kencana?

2. Bagaimana fasilitas yang ada di

Desa Tirta Kencana?

3. Bagaimana pendidikan anak di

Desa Tirta Kencana?

4. Bagaimana tingkat pendidikan

masyarakat Desa Tirta Kencana?

2. Orang Tua 1. Bagaimana peran orang tua

dalam meningkatkan motivasi

belajar anak?

2. Bagaimana fasilitas belajar yang

diberikan untuk anak?

3. Apakah bapak/ibu mengawasi

proses belajar anak?

4. Bagaimana cara bapak/ibu dalam

memberikan waktu atau jadwal

belajar pada anak?

5. Bagaimana cara bapak/ibu

membimbing anak saat belajar

dirumah?

6. Apakah bapak/ibu membantu

kesulitan belajar anak?

7. Bagaimana sikap bapak/ibu

ketika anak mengalami kesulitan

belajar?

8. Apa saja yang faktor yang

pendukung motivasi belajar

Page 90: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

76

anak?

9. Apa saja faktor yang

penghambat motivasi belajar

anak?

10. Bagaimana cara mengapresiasi

keberhasilan belajar yang telah

diraih oleh anak?

3. Anak/peserta didik 1. Apakah minat belajar dirumah

tinggi?

2. Bagaimana semangat anda dalam

melakukan pembelajaran

dirumah?

3. Bagaimana tanggung jawab anda

untuk mengerjakan tugas-tugas

dari sekolah?

4. Apakah anda senang dalam

mengerjakan tugas?

5. Bagaimana reaksi anda saat

orang tua memberikan semangat

dalam belajar?

6. Bagimana sikap anda saat

mengalami kesulitan belajar?

C. Panduan Dokumentasi

No Jenis Data Dokumentasi

1. Letak Geografis Desa Tirta

Kencana

-Data dokumentasi tentang letak

geografis Desa Tirta Kencana

2. Sejarah Desa Tirta Kencana -Data dokumentasi tentang sejarah

dan perkembangan Desa Tirta

Kencana

Page 91: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

77

3. Visi-Misi Desa Tirta Kencana -Data dokumentasi tentang visi-misi

dan tujuan Desa Tirta Kencana

4. Struktur Organsisasi Desa Tirta

Kencana

-Data dokumentasi tentang struktur

organisasi Desa Tirta Kencana

5. Sarana/Fasilitas Desa Tirta

Kencana

-Data dokumentasi tentang

sarana/fasilitas yang ada di Desa

Tirta Kencana

6. Orang Tua/Masyarakat di Desa

Tirta Kencana

-Data dokumentasi tentang peran

orang tua dalam motivasi belajar

anak di Desa Tirta Kencana

7. Anak/Peserta Didik di Desa Tirta

Kencana

-Data dokumentasi tentang motivasi

belajar anak di Desa Tirta Kencana

Page 92: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

78

JADWAL PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan, mulai dari bulan Juli 2020, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

No

Kegiatan

Juli Agustus September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan judul √

2 Pembuatan proposal √ √

3 Pengajuan dosen pembimbing √

4 Perbaikan proposal √

5 Pengajuan seminar √

6 Pelaksanaan seminar √ √

7 Perbaikan proposal setelah seminar √ √

8 Pengajuan surat izin riset √

9 Riset lapangan √ √ √ √ √ √ √ √ √

10 Penyusunan data √ √

11 Penulisan skripsi √ √ √

12 Perbaikan dari pembimbing √ √

13 Penyempurnaan skripsi √ √

14 Munaqasah √

15 Wisuda √

Page 93: PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR …

79

CURICULUM VITAE

A. Informasi Diri

Nama : Umi Farida Ningsih

Tempat & Tanggal Lahir : Rimbo Bujang, 12 Agustus 1999

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Jl Kruwing Unit 6, Desa Tirta Kencana,

Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo

B. Riwayat Pendidikan

S1 UIN STS Jambi : 2017-2021

SMA N 2 Tebo : 2014-2017

SMP N 13 Tebo : 2011-2014

SD N No. 77/VIII Tebo : 2005-2011