TUTOR C BLOK 20 (01)

20
Klarifikasi Istilah 1. Komunitas: Sekelompok masyarakat yang memeiliki persamaan nilai, perhatian, yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas dengan norma dan nilai yang telah melembaga. 2. Populasi: Kumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu 3. KK (Kepala Keluarga): Seseorang yang mengepalai satu keluarga dalam rumah tangga. 4. Kebutuhan Domestik 5. PUSTU (Puskesmas Pembantu): Merupakan salah satu jaringan pelayanan atau kegiatan puskesmas yang melaksanakan kegiatan sesuai dengan program pokok puskesmas dalam wilayah lingkup kecil. 6. Puskemas: Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan program kesehatan di suatu wilayah kerja. 7. Mantri: pegawai yang bekerja sebagai pembantu dokter di pelayanan kesehatan. 8. Pengelolaan Sampah: pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaurulangan, pembuangan dari material sampah. 9. ISPA 10. GarisPertama 11. Keracunan Makanan: Timbulnya penyakit atau gejala klinis akibat mengkonsumsi makanan. 12. Indoor Air Quality: Hasil interaksi udara dalam ruangan antara tempat, suhu, system gedung, teknik konstruksi, sumber kontaminan dan pekerja. 13. Kadar Debu Halus: Benda-benda particular yang ukurannya kurang dari 10 mikron

description

education

Transcript of TUTOR C BLOK 20 (01)

Klarifikasi Istilah1. Komunitas: Sekelompok masyarakat yang memeiliki persamaan nilai, perhatian, yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas dengan norma dan nilai yang telah melembaga.2. Populasi: Kumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu3. KK (Kepala Keluarga): Seseorang yang mengepalai satu keluarga dalam rumah tangga.4. Kebutuhan Domestik5. PUSTU (Puskesmas Pembantu): Merupakan salah satu jaringan pelayanan atau kegiatan puskesmas yang melaksanakan kegiatan sesuai dengan program pokok puskesmas dalam wilayah lingkup kecil.6. Puskemas: Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan program kesehatan di suatu wilayah kerja.7. Mantri: pegawai yang bekerja sebagai pembantu dokter di pelayanan kesehatan.8. Pengelolaan Sampah: pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaurulangan, pembuangan dari material sampah.

9. ISPA10. GarisPertama11. Keracunan Makanan: Timbulnya penyakit atau gejala klinis akibat mengkonsumsi makanan.12. Indoor Air Quality: Hasil interaksi udara dalam ruangan antara tempat, suhu, system gedung, teknik konstruksi, sumber kontaminan dan pekerja.13. Kadar Debu Halus: Benda-benda particular yang ukurannya kurang dari 10 mikron14. Kualitas Air Minum:15. SeranganAsap : pencemaran udara yang bersumber dari asam industri, gunung berapi, kebakaran hutan / lahan.

16. Tempat Ideal untukPembuanganSampah17. Bidan18. Lintas SumateraIdentifikasi Masalah1. Sebuah desa di pinggir jalan raya Lintas Sumatra, dengan komunitas 500 KK dan populasi 2000 orang. Mata pencaharian utama di desa MJT adalah pertanian (sawah dan karet alam) dan pertukangan.a. Bagaimana pengaruh mata pencaharian utama terhadap lingkungan desa? (Lina, Wenty)b. Bagaimana pengaruh lokasi desa di pinggir jalan raya Lintas Sumatera terhadap lingkungan? (Vita, Dwi)

2. Rumah penduduk masih banyak yang terbuat dari kayu dan semen, namun masih ada yang barlantai tanah. a. Apa saja kriteria rumah yang sehat? (Dwika, Ira)Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :2,6 Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

b. Apa dampak rumah yang berlantai tanah terhadap kesehatan? (Nadiyah, Kinski)c. Apa upaya yang dilakukan pada masalah ini? (Riezky, Lina)

3. Anak-anak dan orang dewasa kebanyakan masih bertelanjang kaki.a. Apa saja dampak masih bertelanjang kaki pada kesehatan? (Yusep, Vita)Menurut Adnani dan Mahastuti (2006), lantai rumah merupakan faktor risiko terjadinya penyakit TBC Paru. Risiko untuk menderita TBC Paru 3 - 4 kali lebih tinggi pada penduduk yang tinggal pada rumah yang lantainya tidak memenuhi syarat kesehatan. Hal ini sesuai pendapat Fahmi (2005) yang menyatakan bahwa lantai tanah memiliki peran terhadap proses kejadian TBC Paru melalui kelembaban ruangan, karena lantai tanah cenderung menimbulkan kelembaban.Tanah juga merupakan tempat tinggal makhluk hidup yang dapat membahayakan kesehatan manusia, seperti parasit, serangga, dan banyak mikroorganisme lain. Mikroorganisme tersebut dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui kulit, udara, dan makanan yang akhirnya berakibat terhadap timbulnya berbagai macam penyakit.Alas kaki adalah produk sepertisepatudansandalyang dipakai untuk melindungikakiterutama bagiantelapak kaki agar tidak cedera dari kondisi lingkungan seperti permukaan tanah yang berbatu-batu, berair, udara panas, maupun dingin. Selain itu, manfaat yang juga penting adalah agar kita terlindung dari masuknya mikroorganisme seperti parasit yang dapat membahayakan kesehatan. Anak- anak yang tidak memakai alas kaki berkemungkinan terinfeksi cacing yang berasal dari tanah. Penyakit ini dapat mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit dan terhambatnya tumbuh kembang anak, karena cacing mengambil sari makanan yang penting bagi tubuh, misalnya protein, karbohidrat dan zat besi yang dapat menyebabkan anemia.

b. Apa upaya yang dilakukan pada masalah ini? (Vitria, Dwika) Gunakanlah sandal setiap berpergian, dan didalam rumah jika lantai rumahnya masih berupa tanah. Untuk menghindari infeksi cacing tambang yang dapat mengnyebabkan anemia Fe, dan infeksi-infeksi lain serta luka yang dapat disebabkan oleh benda tajam di sekitar lingkungan. Selain itu dapat menyebabkan TBC karena kelembapan yang tinggi. Penyemenan atau memberi alas plastik di lantai.

4. Sumber air utama adalah air dari sungai Ogan dan juga dari rawa yaitu dari sawah disekitar desa. Sebagian KK memiliki sumur sendiri, namun kering saat musim kemarau.a. Bagaimana sumber air yang baik dan aman bagi kesehatan? (Wenty, Nadiyah)b. Apa saja kriteria air bersih dan air minum? (Dwi, Riezky)c. Apa upaya yang dilakukan pada masalah ini? (Ira, Yusep)Sumber air yang digunakan untuk kebutuhan domestik berasal dari sungai ogan, rawa dan sumur sendiri. Namun ketika musim kemarau sumur kering. Hampir semua parameter yang diuji melebihi kadar ambang maksimum, jadi harus dilakukan pembersihan sungai dan rawa. Jadi sampah dan lain sebagainya dapat dibersihkan dan sumber air menjadi lebih bersih dan sehat serta kadar ambangnya dapat ditolelir. Selain itu dalam pengolahanya harus dilakukan dengan benar yaitu dengan dimasak dan didinginkan serta disimpan dengan benar. Pemberian tawas, membuat bak penampungan. Menghimbau kepala desa untuk membangun PDAM Pembuatan sumur sehat Pengelolaan air sumur yang sudah ada dengan cara pengelolaan air bersih, misal dengan pembuatan filtrasi air dari komponen-komponen filtrasi yang sederhana Pengawasan kualitas air minum oleh dinas kesehatan kabupaten/kota dengan cara penggunaan peraturan perundang-undangan untuk kualitas air minum dan air bersih

5. Sebagian besar penduduk masih memasak menggunakan kayu bakar karena kelangkaan minyak tanah, ada pula yang menggunakan briket batubara. Hanya sebagian kecil yang menggunakan gas LPG.a. Apa dampak penggunaan kayu bakar untuk memasak bagi kesehatan dan lingkungan? (Kinski, Vitria)b. Apa upaya yang dilakukan pada masalah ini? (Lina, Wenty) Buat ventilasi yang cukup terutama di dapur. Penambahan ruang terbuka untuk dapur. Memberikan himbauan untuk mengurangi penggunaan batubara dan kayu bakar untuk memasak Penggunaan Bahan Bakar AlternatifUpaya untuk memperbaiki udara dan cuaca global salah satunya adalah dengan memakai sumber energi yang tidak lagi berasal dari dalam bumi seperti bahan bakar minyak, yang hasil pembakarannya berpengaruh buruk terhadap lingkungan Memakai sumber bahan bakar seperti LPG Penambahan Ruang Terbuka HijauPepohonan merupakan filter alami untuk polusi udara. Hal ini dapat dilihat bahwa semakin berkurangnya ruang terbuka hijau di kota-kota besar di Indonesia berdampak secara signifikan pada kenaikan suhu udara dan kualitas udara

6. Kualitas udara di bulan Januari Agustus baik, namun pada bulan September Desember sering kali ada serangan kabut asap yang dapat sampai berminggu-minggu.a. Apa saja yang mempengaruhi kualitas udara? (Vita, Dwi)b. Apa kriteria kualitas udara yang baik? (Dwika, Ira)

c. Apa saja yang dapat menimbulkan serangan kabut asap? (Nadiyah, Kinski)d. Apa dampak kabut asap terhadap kualitas udara dan kesehatan lingkungan? (Riezky, Lina)Dampak kabut asap: Gangguan visibilitas penting dari segi transportasi; Pengaruh terhadap kesehatan: keluhan utama: iritasi (mata berair, bersin, hidung tersumbat, gatal tenggorokan; sesak napas; sakit kepala, kelelahan; gejala seperti flu; bronkitis (e.g. Legionella)

e. Apa upaya yang dilakukan pada masalah ini? (Yusep, Vita) Apabila terjadi serangan kabut asap, hendaknya disarankan kepada masyarakat untuk menggunakan masker apabila keluar dari rumah. Diberikan himbauan untuk mengurangi penggunaan motor, kayu bakar, batubara Hindari Sumber Polusi (kurangi aktivitas di luar rumah) Penambahan Ruang Terbuka Hijau (melakukan penanaman pohon)

7. Pelayanan kesehatan biasanya dilakukan oleh Pustu,dengan petugas kesehatan mantra dan bidan desa. Sedangkan Puskesmas berada 15 km kearah Palembang. Jumlah kelahiran yang di bantu dukun masih lebih banyak dari pada bidan. Peran dukun masih menjadi garis pertama pelayanan orang sakit.Terdapat 10 besar penyakit yang terditeksi di desa, yaitu ISPA, Gastro intestinal dan Diare, Kulit, Malaria, DHF, Tuberkulosis, Asthma, Gigi dan Mulut, Hipertensi, Cidera karena kecelakaan lalu lintas.a. Apa saja peranan dan tugas Pustu? (Vitria, Dwika)Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia.puskesmas pembantu merupakan bagian utama dalam jaringan pelayanan puskesmas, dalam jaringan pelayanan Puskesmas di setiap wilayah Desa dan kelurahan pustu merupakanbagian integral dari puskesmas, dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil dan derajat kecanggihan yang lebih rendah. Di Kabupaten masalah keterbatasan penduduk miskin untuk menjangkau pelayanan kesehataan juga sangat terasa. Dengan berbagai hambatan, letak geografis dan sarana transportasi seharusnya pustu menjadi pilihan masyarakat untuk dimanfaatkan karena merupakan satu-satunya pelayanan kesehatan yang bisa di jangkau oleh masyarakat.fungsinya Puskesmas dan Pustu memiliki tiga fungsi yaitu :1. Pusat penggerak pembanguanan berwawasan kesehatan.2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertamaPuskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi :a. Pelayanan kesehatan peroranganb. Pelayanan kesehatan masyarakatDalam pelayanan kesehatan dan penanganan pasien di pustu apabila tidak bisa di tangani maka dilakukan pertolongan pertama dan di rujuk ke pelayanan kesehatan yang sarana dan prasarananya memadai kepuskesmas atau ke rumah sakit.

b. Apa upaya yang dilakukan pada masalah ini? (Wenty, Nadiyah) Menambah tenaga kesehatan dan kader penyuluhan Meminta koordinasi dengan kepala desa untuk mengajukan dibuatnya puskes yang dekat dengan desa meranjat kepada dinas kesehatan Melakukan pelatihan khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan yaitu sebagai berikut: Pelatihan klinik sanitasi agar petugas tahu dan mampu melaksanakan kegiatan klinik sanitasi, mampu menggali dan menemukan masalah lingkungan dan perilaku yang berkaitan dengan penyakit berbasis lingkungan, mampu memberikan saran tindak lanjut perbaikan lingkungan dan perilaku yang tepat sesuai dengan masalah Para pemuka masyarakat diberikan penyuluhan tentang promosi kesehatan agar mereka dapat: Berperan sebagai panutan dalam mempraktikkan PHBS. Turut menyebarluaskan informasi tentang PHBS dan menciptakan suasana yang kondusif bagi PHBS. Berperan sebagai kelompok penekan (pressure group) guna mempercepat terbentuknya PHBS. Pemuka/tokoh diundang untuk menyampaikan pesan-pesan. Para pemuka/ tokoh berperan sebagai motivator/kelompok pendorong (pressure group) dan juga panutan dalam mempraktikkan PHBS di Puskesmas. Pemanfaatan media seperti billboard di halaman,poster di dinding ruangan, pertunjukan filem,pemuatan makalah/berita di majalah dinding, serta penyelenggaraan diskusi, mengundang pakar atau alim-ulama atau figur publik untuk berceramah, pemanfaatan halaman untuk taman obat/taman gizi dan lain-lain. Musyawarah Desa/Kelurahan diakhiri dengan dibentuknya Forum Desa, yaitu sebuah lembaga kemasyarakatan di mana para pemuka masyarakat desa/kelurahan berkumpul secara rutin untuk membahas perkembangan dan pengembangan kesehatan masyarakat desa/kelurahan. Pelatihan penyuluhan mengenai kesehatan yang ada di desa Mjt Pelatihan pola hidup sehat Pelatihan untuk berperan aktif dalam pengontrolan taraf kebersihan makanan, udara, air, dan limbah di desa Mjt

8. Tidak ada organisasi desa mengenai pembuangan sampah, sehingga rawa menjadi lokasi pembuangan sampah.a. Bagaimana pengelolaan sampah yang baik? (Dwi, Riezky)Berikut ini adalah hal-hal yang wajib diperhatikan dalam mengelola tempat sampah rumah tangga / tempat pembuangan sampah pribadi di rumah-rumah :a. Pisahkan sampah kering / non organik dengan sampah basah / organik dalam wadah plastik.b. Tempat sampah harus terlindung dari sinar matahari langsung, hujan, angin, dan lain sebagainya.c. Hindari tempat sampah menjadi sarang binatang seperti kecoa, lalat, belatung, tikus, kucing, semut, dan lain-laind. Buang sampah dalam kemasan plastik yang tertutup rapat agar tidak mudah berserakan dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Selain itu juga memudahkan tukang sampah dalam mengambil sampah. Jangan biarkan pemulung mengobrak-abrik sampah yang sudah dibungkus rapi.e. Tempat sampah harus tertutup aman dari segala gangguan namun mudah dijangkau petugas kebersihan.f. Jangan membakar sampah di lingkungan padat penduduk karena dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan orang lain.Teknik pengelolaan persampahan secara perasional dapat dilihat pada skema di bawah ini :

Skema Teknik Operasional Pengelolaan PersampahanTimbunan SampahPewadahanPengumpulan Pemindahan dan pengangkutan Pemanfaatan Pembuangan akhir sampah

b. Dampak rawa sebagai lokasi pembuangan sampah? (Ira, Yusep)c. Kriteria TPA? (Kinski, Vitria)Persyaratan umum lokasi pembuangan akhir menurut SK SNI T-13-1990-F adalah sebagai berikut:a. Sudah tercakup dalam perencanaan tata ruang kota dan daerahb. Jenis tanah kedap airc. Daerah yang tidak produktif untuk pertaniand. Dapat dipakai minimal 5-10 tahune. Tidak membahayakan atau mencemarkan sumber airf. Jarak dari daerah pusat pelayanan 10 kmg. Daerah yang bebas banjir

d. Apa upaya yang dilakukan pada masalah ini? (Lina, Wenty) Membentuk petugas pengolahan sampah dan melakukan kerja bakti Pengolahan sampah untuk daur ulang sehingga dapat digunakan kembali Melakukan pemilahan sampah Sampah menjadi KomposSampah biologis, basah atau organik dapat dijadikan kompos dengan cara menimbun sampah tersebut di tanah untuk jangka waktu tertentu hingga membusuk. Pangan dan Makanan TernakSampah yang berupa buah-buahan dan sayur-sayuran yang belum sepenuhnya rusak dapat dijadikan makanan ternak atau binatang lain yang dikembang biakkan. Pembuatan tempat pembuangan akhir Penyuluhan tentang dampak membuang sampah sembarangan Edukasi cara pengolahan sampah (teknik pengelolaan persampahan)

9. Pada tahun 2010-2011 terjadi dua kali keracunan makanan yang melibatkan banyak orang saat diadakannya hajatan perkawinan.a. Apa saja yang dapat menyebabkan keracunan makanan? (Vita, Dwi)b. Manajemen pengolahan makanan? (Dwika, Ira)

c. Apa upaya yang dilakukan pada masalah ini? (Nadiyah, Kinski)10. Pihak kabupaten dan provinsi pernah melakukan pemeriksaan kualitas air minum dan kualitas udara dengan hasil terdapat pada lampiran a. Bagaimana interpretasi dari hasil? (Riezky, Lina)interpretasi kualitas udaraParameterWaktu PengukuranHasil UjiBaku MutuKeterangan

SO224 jam500 micrgr / M3365 ug/Nm3Meningkat / tidak sesuai dengan baku mutu

CO24 jam30000micrgr / M310.000ug/Nm3Meningkat / tidak sesuai dengan baku mutu

Nox24 jam200 micrgr / M3150 ug/Nm3

Meningkat / tidak sesuai dengan baku mutu

O31 jam200 micrgr / M3235 ug/Nm3

Normal

Hidrokarbon3 jam100 micrgr / M3160 ug/Nm3Normal

Total Suspended Particulate (TSP)24 jam500 micrgr / M3230 ug/Nm3

Meningkat / tidak sesuai dengan baku mutu

Pb24 jam5 micrgr / M32 ug/Nm3

Meningkat / tidak sesuai dengan baku mutu

Resiko kandungan zat yang melebihi batas terhadap kesehatan Sulfur DioksidaPencemaran SOx menimbulkan dampak terhadap manusia dan hewan, kerusakan pada tanaman terjadi pada kadar sebesar 0,5 ppm.Pengaruh utama polutan Sox terhadap manusia adalah iritasi sistim pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.Individu dengan gejala penyakit tersebut sangat sensitif terhadap kontak dengan SO2, meskipun dengan kadar yang relative rendah. Karbon MonoksidaKarakteristik biologik yang paling penting dari CO adalah kemampuannya untuk berikatan dengan haemoglobin, pigmen sel darah merah yang mengakut oksigen keseluruh tubuh. Sifat ini menghasilkan pembentukan karboksihaemoglobin (HbCO) yang 200 kali lebih stabil dibandingkan oksihaemoglobin (HbO2). Penguraian HbCO yang relatif lambat menyebabkan terhambatnya kerja molekul sel pigmen tersebut dalam fungsinya membawa oksigen keseluruh tubuh. Kondisi seperti ini bisa berakibat serius, bahkan fatal, karena dapat menyebabkan keracunan. Selain itu, metabolisme otot dan fungsi enzim intra-seluler juga dapat terganggu dengan adanya ikatan CO yang stabil tersebut. Dampat keracunan CO sangat berbahaya bagi orang yang telah menderita gangguan pada otot jantung atau sirkulasi darah periferal yang parah. Nitrogen OksidaOksida nitrogen seperti NO dan NO2 berbahaya bagi manusia. Penelitian menunjukkan bahwa NO2 empat kali lebih beracun daripada NO. Selama ini belum pernah dilaporkan terjadinya keracunan NO yang mengakibatkan kematian. Diudara ambient yang normal, NO dapat mengalami oksidasi menjadi NO2 yang bersifat racun. Pemajanan NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas. OksidanOksidan fotokimia masuk kedalam tubuh dan pada kadar subletal dapat mengganggu proses pernafasan normal, selain itu oksidan fotokimia juga dapat menyebabkan iritasi mata. Pada kadar 0,3 ppm mulai terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan. Kontak dengan Ozon pada kadar 1,03,0 ppm selama 2 jam pada orang-orang yang sensitif dapat mengakibatkan pusing berat dan kehilangan koordinasi. Pada kebanyakan orang, kontak dengan ozon dengan kadar 9,0 ppm selama beberapa waktu akan mengakibatkan edema pulmonari. Pada kadar di udara ambien yang normal, peroksiasetilnitrat (PAN) dan Peroksiabenzoilnitrat (PbzN) mungkin menyebabkan iritasi mata tetapi tidak berbahaya bagi kesehatan. Peroksibenzoilnitrat (PbzN) lebih cepat menyebabkan iritasi mata. HidrokarbonHidrokarbon diudara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalulintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker. KhlorinSelain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif an menyebabkan iritasi dan peradangan. diudara ambien, gas khlorin dapat mengalami proses oksidasi dan membebaskan Oksigen. Dengan adanya sinar matahari atau sinar terang maka HOCl yang terbentuk akan terdekomposisi menjadi asam khlorida dan oksigen. Selain itu gas khlorin juga dapat mencemari atmosfer. Pada kadar antara 3,0 6,0 ppm gas khlorin terasa pedas dan memerahkan mata. Dan bila terpapar dengan kadar sebesar 14,0 21,0 ppm selama 30 60 menit dapat menyebabkan penyakit paru-paru ( pulmonari oedema ) dan bisa menyebabkan emphysema dan radang paru-paru. Partikel DebuPengaruh partikulat debu bentuk padat maupun cair yang berada di udara sangat tergantung kepada ukurannya. Ukuran partikulat debu yang membahayakan kesehatan umumnya berkisar antara 0,1 mikron sampai dengan 10 mikron. Pada umunya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang dapat langsung masuk kedalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikulat yang lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi. Selain itu partikulat debu yang melayang dan berterbangan dibawa angin akan menyebabkan iritasi pada mata dan dapat menghalangi daya tembus pandang mata. Lead (Pb)Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari protein yang menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan haemoglobin, Gejala keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan sakit perut muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan hilang nafsu makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan, Kejang dan gangguan penglihatan.

11. Hasil penelitian mahasiswa unsri mengenai kualitas udara ruangan di tahun 2009 menunjukan akibat bahan bakar kayu dan briket arang, sedangkan ventilasi dapur tidak baik, maka kualitas udara dalam rumah tidak cukup baik, khususnya kadar debu halus (PM10) yang tinggi.a. Apa upaya yang dilakukan pada masalah ini? (Yusep, Vita)

12. Sejak harga karet alam naik, kejadian kecelakaan motor meningkat, dan penduduk mulai mengalami budaya minuman keras dan narkoba. a. Apa upaya yang dilakukan pada masalah ini? (Wenty, Dwika)a. Banyak motor menyebabkan tingkat kecelakaan yang meningkat, selain itu mulai mengalami budaya minuman keras dan narkoba. Akibat: kematian menigkat, kejahatan meningkat Memasang rambu-rambu lalu lintas seperti dilarang berhenti, kecepatan maksimal untuk mengurangi angka kejadian kecelakaan lalu lintas Penyuluhan keselamatan berkendara dan dampak tidak menggunakan helm Memberikan penyuluhan kepada masyarakat setempat mengenai dampak minuman keras dan narkoba bagi kesehatan. Penegakan hukum yang tegas

KesimpulanMasyarakat yang tinggal di desa MJT masih memiliki tingkat pengetahuan dan pendidikan mengenai pola hidup sehat yang rendah. Sehingga masih banyak masalah kesehatan lingkungan yang terjadi di desa MJT.

Learning Issue :1. Rumah Sehat: Lina, Wenty2. Air Bersih: Vita, Dwi3. Kualitas Air Minum: Dwika, Ira4. Kualitas Udara: Nadiyah, Kinski5. Pustu: Riezky, Lina6. TPA (Pengelolaan Sampah): Yusep, Vita7. Keracunan Makanan (Pengelolaan Makanan): Vitria, Dwika

Kirim jawaban analisis sm LI ny dikirim hari rabu ee paling lambat sore jam 3 soalny katonyo kamis pleno... jd jgn dak ngirim eee... ketik yang rapi... tolong kerjosamony... okeee kawan...