Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
-
Upload
anom-pamungkas -
Category
Documents
-
view
578 -
download
34
Transcript of Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
7/14/2019 Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-praktikum-manajemen-sumber-daya-manusia 1/17
TUGAS PRAKTIKUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
NAMA : MEIDITIA PAMUNGKAS
KELAS : H
NPM : 0211U473
7/14/2019 Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-praktikum-manajemen-sumber-daya-manusia 2/17
BAB 1
PEMAHAMAN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah
pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk
dapat
menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia
atau
dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner
manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang
bertujuan
untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain sistem perencanaan,
penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja,
kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya
manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara
langsung sumber daya manusianya.
Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para
ahli:
1. Menurut Melayu SP. Hasibuan.
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2. Menurut Henry Simamora
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasadan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan
personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi
karyawan
dan hubungan perburuhan yang mulus.
7/14/2019 Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-praktikum-manajemen-sumber-daya-manusia 3/17
3. Menurut Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan,
pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif
untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi
tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
4. Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan
pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi
pekerjaan,
pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumberdaya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi
pekerja.
Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja
meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan
pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.
Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian
pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan,
karyawan dan masyarakat.Unsur manajemen (Tool of management), biasa dikenalMarket/marketing, pasar
7/14/2019 Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-praktikum-manajemen-sumber-daya-manusia 4/17
Bab 2
Perencanaan SDM
PENGERTIAN PERENCANAAN SDM
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang
dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya,
sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa:
“Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai
proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan
tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa:
“Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian
dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai,
penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih
bermanfaat”.
Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan
sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
1. Kepentingan Perencanaan SDM
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu:
Kepentingan Individu.
Kepentingan Organisasi.
Kepentingan Nasional.
2. Komponen-komponen Perencanaan SDM
Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan SDM, yaitu:
Tujuan
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu,
organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan
SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk
menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Perencanaan Organisasi
Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan
perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara
drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun
pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan perubahanteknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir.
7/14/2019 Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-praktikum-manajemen-sumber-daya-manusia 5/17
Kesimpulannya, PSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga
kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa
yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat
disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu
organisasi.
Syarat – syarat perencanaan SDM
Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi persediaan
SDM.
Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.
D. SEBAB-SEBAB PERMINTAAN SDM
Faktor internal sebagai sebab permintaan SDM
Faktor internal adalah kondisi persiapan dan kesiapan SDM sebuah organisasi/perusahaan
dalam melakukan operasional bisnis pada masa sekarang dan untuk mengantisipasi
perkembangannya dimasa depan. Dengan kata lain faktor internal adalah alasan permintaan
SDM, yang bersumber dari kekurangan SDM didalam organisasi/perusahaan yang
melaksanakan bisnisnya, yang menyebabkan diperlukan penambahan jumlah SDM. Alasan
ini terdiri dari:
Faktor Rencana Strategik dan rencana operasional
Faktor prediksi produk dan penjualanFaktor pembiayaan (cost) SDM
Faktor pembukaan bisnis baru (pengembangan bisnis)
Faktor desain Organisasi dan Desain Pekerjaan
Faktor keterbukaan dan keikutsertaan manajer
2. Faktor eksternal sebagai sebab permintaan SDM
Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan bisnis yang berada diluar kendali perusahaan
yang berpengaruh pada rencana strategic dan rencana operasional, sehingga langsung atau
tidak langsung berpengaruh pada perencanaan SDM. Faktor eksternal tersebut pada
dasarnya dapat dikategorikan sebagai sebab atau alasan
7/14/2019 Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-praktikum-manajemen-sumber-daya-manusia 6/17
Bab 3
Analisis Jabatan
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam organisasi. Sumber
daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan
eksistensinya. Dalam perkembangannya, organisasi akan menghadapi berbagai
permasalahan SDM yang kompleks, oleh karena itu diperlukan adanya suatu sistem
pengelolaan yang menangani SDM atau dengan kata lain Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM).
Hal yang menjadi fokus utama dalam MSDM yaitu meningkatkan kinerja organisasi baik dari
segi produktivitas, pelayanan maupun kualitas untuk mencapai tujuan utama organisasi.
Maka dalam implementasinya, MSDM akan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang akan
mendukung tercapainya tujuan organisasi. Salah satu kegiatan yang memiliki peranan
penting dalam MSDM yaitu analisis jabatan. Menurut Dale Yonder, analisis jabatan adalah
suatu prosedur untuk memperoleh informasi jabatan secara sistematis. Dalam
melaksanakankan analisis jabatan ada beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan,
yaitu:
1. Proses analisis jabatan dilakukan untuk memahami tanggung jawab pada setiap
jabatan dan kontribusi hasil jabatan tersebut terhadap pencapaian hasil atau tujuan
organisasi.
2. Objek dari kegiatan analisis ini adalah jabatan, bukanlah si pemegang jabatan yang
memangku jabatan tersebut. Meskipun data diperoleh dari si pemegang jabatan
(incumbent ) melalui pengamatan, wawancara atau pun kuesioner/angket, produk
yang menjadi hasil analisis jabatan adalah berupa uraian jabatan (job
description) atau spesifikasi jabatan(specifications of the job), bukan suatu uraian
tentang orang (description of the person).
3. Jabatan yang akan dideskripsikan kedalam uraian jabatan merupakan jabatan yang
sesuai dengan struktur organisasi pada saat ini.
Hasil dari analisis jabatan yaitu berupa uraian jabatan ( job description) dan spesifikasi
jabatan ( job spesification). Uraian jabatan adalah uraian tentang informasi dan karakteristik jabatan yang akan membedakan antara satu jabatan dengan jabatan lainnya, misalnya nama
jabatan, uraian tugas, hasil kerja, bahan kerja, tanggung jawab dan wewenang jabatan.
Sementara spesifikasi jabatan adalah kualifikasi yang harus dipenuhi untuk menduduki suatu
jabatan, seperti pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja, bakat dan temperamen. Uraian
jabatan dan spesifikasi jabatan inilah yang kemudian dijadikan landasan dalam MSDM
lainnya, diantaranya sebagai landasan untuk melakukan evaluasi jabatan, rekruitmen,
seleksi, pelatihan, promosi, penempatan pegawai baru, dan menentukan standar hasil kerja
seseorang serta merencanakan perubahan-perubahan dalam organisasi.
Pelaksanaan analisis jabatan yang tepat akan menghasilkan standar suatu jabatan yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi. Hasil dari analisis jabatan akan membantu SDM dalammemahami jabatan yang akan atau sedang diduduki, selain itu juga memudahkan organisasi
7/14/2019 Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-praktikum-manajemen-sumber-daya-manusia 7/17
dalam menempatkan SDM pada suatu jabatan, serta membantu pelaksanaan pengelolaan
SDM lainnya.
Bab 4
Rekruitmen dan seleksi
REKRUTMEN adalah proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk
dipekerjakan di dalam organisasi. Sedangkan seleksi adalah proses pemilihan dan
penentuan bagi diterima tidaknya atau tetap tidaknya seseorang untuk menduduki posisi
tertentu di dalam organisasi. Untuk proses pemilihan dan penentuan itu, biasanya dilakukan
serangkaian tes tertentu, seperti: tes psikologi, tes kemampuan akademik, tes performansi,
tes kecakapan kerja, tes bidang kerja, dan lain-lain.
Dalam upaya membantu organisasi melaksanakan proses rekrutmen dan seleksi karyawan,kami menyediakan 2 (dua) jenis layanan, yakni:
1. Completely Service (Comser)
Comser adalah jenis layanan yang bersifat menyeluruh yang disediakan bagi organisasi atau
konsumen yang memiliki keterbatasan waktu untuk melakukan proses rekrutmen dan
seleksi secara langsung. Dengan jenis layanan ini, maka organisasi atau konsumen tidak lagi
direpotkan atau disibukkan dengan aktivitas-aktivitas yang bersifat administratif seperti:
penyusunan spesifikasi manusia (man spec) pemasangan paket publikasi/ iklan,
penyeleksian berkas lamaran, pemanggilan calon, wawancara awal, pelaksanaan tes, dan
penetapan calon terpilih, karena seluruh proses atau tahapan rekrutmen dan seleksi di atasakan dilaksanakan oleh kami berdasarkan prinsip profesionalitas, akuntabilitas, dan etika
profesi. Adapun jenis layanan Comser ini akan meliputi paket pelayanan di bidang:
a. Penyusunan spesifikasi dan kualifikasi manusia yang dibutuhkan
b. Pemasangan paket publikasi/ iklan di media cetak lokal/ nasional
c. Penyeleksian berkas lamaran yg masuk sesuai dng spesifikasi & kualifikasi
d. Pemanggilan pelamar yang sesuai dengan spesifikasi dan kualifikasi
e. Pelaksanaan wawancara awal bagi pelamar yang terpanggil
f. Pelaksanaan tes tertulis dan/ psikotes bagi pelamar yang lulus wawancara awal
g. Penetapan calon terpilih yang paling sesuai dengan spesifikasi dan kualifikasi
2. Separated Servise (Sepser)
Sepser adalah jenis layanan yang bersifat terpisah yang disediakan bagi organisasi atau
konsumen yang hanya membutuhkan aspek layanan pada salah satu tahapan seleksi atau
rekrutmen, seperti: pelaksanaan tes tertulis atau psikotest terhadap calon terpilih yang
sudah ditetapkan oleh organisasi atau konsumen.
7/14/2019 Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-praktikum-manajemen-sumber-daya-manusia 8/17
Bab 5
Orientasi, Pelatihan & Pengembangan
Fungsi operasional merupakan dasar dalam pelaksanaan manajemen sumber daya manusia
(SDM) yang efisien dan efektif untuk pencapaian tujuan organisasi/perusahaan tersebut.
Fungsi operasional tersebut terdiri dari orientasi, pelatihan, dan pengembangan SDM.
Sistem orientasi tersebut sangat dibutuhkan sebagai wahana pembinaan ketenagakerjaan
yang mampu beroperasi secara efektif dan menghasilkan tenbaga kerja yang siap pakai.
Orang-orang yang ahli dan kompeten dalam suatu organisasi/perusahaan dapat diperoleh
melalui 2 cara, yaitu :
- Menyeleksi orang-orang terbaik
- Melatih dan mengembangkan orang-orang yang sudah ada secara optimal
I. Pengertian
Pelatihan merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan
keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seseorang.Contohnya
komputerisasi, komunikasi dan lain sebagainya.
Pengembangan merupakan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi dalam organisasi. Pengembangan biasanya
berkaitan dengan peningkatan kemampuan intelektual atau emosional untuk melakukan
pekerjaan lebih baik.
II. Tujuan dan Manfaat
a. Pelatihan
Dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik
pelaksanaan kerja tertentu, rutin dan terinci. Serta menyiapkan karyawan untuk melakukan
pekerjaan sekarang. Dan jika diuraikan tujuan dari pelatihan sebagai berikut :
Memperbaiki kinerja
Memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi
Mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru supaya kompeten dalam pekerjaan
Membantu memecahkan masalah operasional
Mempersiapkan karyawan untuk promosi
Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi
Memenuhi kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan pribadi
Meningkatkan kuantitas dan kualitas kerja
Mencapai standar kinerja yang dapat diterima
Menciptakan sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan
7/14/2019 Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-praktikum-manajemen-sumber-daya-manusia 9/17
Memenuhi kebutuhan perencanaan SDM
Mengurangi jumlah dan biaya kecelakan kerja
Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.
b. Pengembangan Dimaksudkan memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan
sifat-sifat kepribadian. Serta menyiapkan karyawan untuk memegang tanggung jawab
pekerjaan di waktu yang akan datang.
Proses pengembangan terdiri atas tindakan memutuskan kompetensi, ketrampilan atau
pengetahuan yang perlu dikembangkan, dan bagaimana mencapainya
III. Teknik-teknik Latihan dan Pengembangan
a. Metode Pelatihan
1. Metode On the job Training
Pegawai mempelajari pekerjaannya dengan mengamati pekerja lain yang sedang bekerja,
dan kemudian mengobservasi perilakunya.
Pegawai senior memberikan contoh cara mengerjakan pekerjaan dan pegawai baru
memperhatikannya.
Metode ini dapat pula menggunakan peta-peta, gambar-gambar, sample – sampel masalah
dan mendemonstrasikan pekerjaan agar pegawai baru dapat memahaminya dengan jelas
2. Metode Vestibule atau balai
Vestibule adalah suatu ruangan isolasi atau terpisah yang dikhususkan untuk tempat
pelatihan bagi pegawai baru yang akan menduduki suatu pekerjaan.
Pelaksanaan metode ini biasanya dilakukan dalam waktu beberapa hari sampai beberapa
bulan dengan pengawasan instruktur
3. Metode Demonstasi dan Contoh
Suatu demonstrasi menunjukkan dan merencanakan bagaimana suatu pekerjaan atau
bagaimana sesuatu itu dikerjakan
Bedanya dengan on the job training adalah metode demontrasi mensyaratkan pesertanya
untuk melakukan demonstrasinya, sedang OJT hanya membuat peserta pelatihan sekedar
mengamati apa yang diajarkan
4. Metode Simulasi
Metode ini merupakan suatu situasi atau peristiwa menciptakan bentuk realitas atau imitasi
dari realitas
Metode simulasi yang popular adalah permainan bisnis (bussiness games).
Metode ini merupakan metode pelatihan yang sangat mahal, tetapi sangat bermanfaat dan
diperlukan dalam pelatihan
5. Metode Apprenticeship
7/14/2019 Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-praktikum-manajemen-sumber-daya-manusia 10/17
Metode ini adalah suatu cara mengembangkan ketrampilan (skill) pengrajin atau
pertukangan. Metode ini tidak mempunyai standar format. Pegawai peserta mendapatkan
bimbingan umum dan dapat langsung mengerjakan pekerjaannya.
6. Metode Ruang Kelas
Metode ini merupakan metode training yang dilakukan di dalam kelas walaupun dapat
dilakukan di area pekerjaan. Metode ruang kelas adalah kuliah, konferensi, studi kasus,
bermain peran dan pengajaran berprogram (programmed instruction).
Contoh : ODP Bank BNI atau BRI.
b. Metode Pengembangan
1. Metode Understudy
Teknik pengembangan understudy serupa dengan metode on the job.
Peserta diberikan latar belakang masalah dan pengalaman-pengalaman tentang suatu
kejadian, kemudian mereka harus menelitinya dan membuat rekomendasi secara tertulistentang masalah-masalah yang berhubungan dengan tugas-tugas unit kerja
2. Metode Job Rotasi
Job rotasi yang melibatkan perpindahan peserta dari suatu pekerjaan pada pekerjaan
lainnya.
Keuntungan job rotasi adalah antara lain : pegawai peserta mendapatkan gambaran yang
luas mengenai berbagai macam jenis pekerjaan, mengembangkan kerjasama antara
pegawai, menentukan jenis pekerjaan yang sangat diminati oleh pegawai, mempermudah
penyesuaiaan diri dengan lingkungan tempat bekerja, sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan penempatan kerja yang sesuai dengan potensi pegawai.
3. Metode Coaching Counceling
Coaching adalah suatu prosedur mengajarkan pengetahuan dan ketrampilanketrampilan
kepada pegawai bawahan
Counseling merupakan pemberian bantuan kepada pegawai agar dapat menerima diri,
memahami diri dan merealisasikan diri, sehingga potensinya dapat berkembang secara
optimal dan tujuan perusahaan dapat tercapai
IV. Topik-Topik Program Orientasi
Dalam pelatihan dan pengembangan kita juga harus membahas beberapa hal, antara lain
topik-topik berikut :
1. Isu-isu Organisasional
Sejarah organisasi
Organisasi
Nama dan jabatan eksekutif kunci
Jabatan dan departemen karyawan
Tata letak fasilitas fisik
Masa percobaan Lini produk/jasa yang ditawarkan
7/14/2019 Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-praktikum-manajemen-sumber-daya-manusia 11/17
Tinjauan proses produksi
Kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan organisasi
Peraturan-peraturan disipliner
Buku pedoman karyawan
Prosedur keselamatan kerja2. Tunjangan-tunjangan karyawan
Skala pengajian
Cuti dan hari libur
Jam-jam istirahat
Pelatihan dan pendidikan
Konseling
Tunjangan-tunjangan asuransi
Program pensiun
Layanan-layanan yang disediakan oleh organisasi bagi para karyawan
Program-program rehabilitasi
3. Perkenalan-perkenalan
Dengan penyelia (atasan)
Dengan para pelatih
Dengan kerabat-kerabat kerja
Dengan konselor karyawan
4. Tugas-tugas Pekerjaan
Lokasi pekerjaan
Tugas-tugas pekerjaan
Persyaratan keselamatan kerja
Tinjauan pekerjaan
Sasaran-sasaran pekerjaan
Hubungan dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya
V. Tahapan Proses Pelatihan dan Pengembangan
1. Penentuan kebutuhan pelatihan
Tujuan penentuan kebutuhan pelatihan ini adalah untuk mengumpulkan sebanyak
mungkin informasi yang relevan guna mengetahui data atau menentukan apakah perlu
tidaknya pelatihan dalam organisasi tersebut.
Pada tahap ini ada tiga macam kebutuhan akan pelatihan:
General treatment need
Penilaian kebutuhan pelatihan bagi semua pegawai dalam suatu klasifikasi pekerjaan tanpa
memperhatikan data mengenai kinerja dari seseorang pegawai tertentu
Observable performance discrepancies
7/14/2019 Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-praktikum-manajemen-sumber-daya-manusia 12/17
Jenis penilaian kebutuhan pelatihan yang didasarkan pada hasil pengamatan terhadap
berbagai permasalahan, wawancara, daftar pertanyaan, dan evaluasi/penilaian kinerja, dan
dengan cara meminta para pekerja untuk mengawasi sendiri hasil kerjanya sendiri.
Future human resources needs
Jenis keperluan pelatihan ini tidak berkaitan dengan ketidak sesuaian kinerja, tetapi Iebih
berkaitan dengan sumberdaya manusia untuk waktu yang akan datang.
2. Mendesain program pelatihan
Ketepatan metode pelatihan tergantung pada tujuan yang hendak dicapai identifikasi
mengenai apa yang diinginkan agar para pekerja harus mengetahui dan harus melakukan.
Terdapat dua jenis sasaran yaitu Knowledge-centered objectives dan performance-centered
objectives.
a. Metode pelatihan
Bernandin & Russell mengelompokan metode pelatihan menjadi dua kategori, yaitu
(a) Informational methods dan (b) Experiental methods. Informational
methods menggunakan pendekatan satu arah, melalui informasi disampaikan kepada para
peserta oleh para pelatih. Metode ini dipakai untuk mengajarkan hal-hal faktual,
keterampilan, atau sikap tertentu. Experimental methods adalah metode yang
mengutamakan komunikasi yang, fleksibel, dan lebih dinamis, baik dengan instruktur,
dengan sesama peserta, dan langsung menggunakan alat-alat yang tersedia.
b. Prinsip umum bagi metode pelatikan
Metode tersebut harus memenuhi prinsip-prinsip:
Memotivasi para peserta pelatihan untuk belajar keterampilan yang baru
Memperlihatkan keterampilan-keterampilan yang diinginkan untuk dipelajari
Harus konsisten dengan isi
Memungkinkan partisipasi aktif
Memberikan kesempatan berpraktekdan perluasan keterampilan
Memberikan feedback mengenai performansi selama pelatihan
Mendorong adanya pemindahan yang positif dari pelatihan ke pekerjaan
Harus efektif dari segi biaya3. Evaluasi efektifitas program pelatihan
Pelatihan harus merupakan suatu solusi yang tepat bagi permasahan organisasi, yaitu
bahwa pelatihan dimaksudkan untuk memperbaiki kekurangn keterampilan. Tujuan dari
tahap ini adalah untuk menguji apakah pelatihan tersebut efektif di dalam mencapai
sasaran-sasarannya yang telah ditetapkan.
a. Tipe-tipe kriteria efektifitas program pelatihan
Program pelatihan bisa dievaluasi berdasarkan informasi yang bisa diperoleh pada lima
tingkatan:
7/14/2019 Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-praktikum-manajemen-sumber-daya-manusia 13/17
Reactions
Learning
Behavior
Organizational result
Costs efectivityBab 6
Penilaian Kinerja
Dalam masa sekarang ini penilaian kinerja karyawan menjadi salah satu isu penting yang
dijadikan bahan perusahaan untuk berbagai tujuan terutama mengetahui kinerja dari
masing masing karyawan. Secara administratif penilaian kinerja dijadikan perusahaan untuk
acuan dalam membuat keputusan strategis perusahaan berkaitan dengan manajemen sdm
termasuk didalamnya pengembangan karier, pemberian penghargaan atau bahkan
pemecatan.
Penilaian kinerja diartikan sebagai penilaian terhadap baik dan buruknya prestasi kerja
seseorang dalam menjalankan tugasnya di perusahaan atau organisasi. Menurut Rivai
(2009:549) penilaian kinerja seseorang mengacu pada sistem formal dan terstruktur yang
digunakan seseorang untuk mengukur, menilai, perilaku dan hasil dari pekerjaan termasuk
masalah ketidakhariran.
Manajemen penilaian kinerja sangat bermanfaat dilakukan oleh perusahaan dimana
perusahaan dapat mengetahui kondisi karyawan yang dinilai dengan mengetahui apa yangakan dilakukan karyawan dan manajer apa yang harus mereka lakukan untuk meningkatkan
kinerja mereka. Selain itu memberikan informasi dan data mengenai siapa yang berhak
menerima gaji atau sebaliknya. Selain itu juga menentukan promosi, transfer dan atau
pemecatan. Dalam sisi internal karyawan, penilaian kinerja juga bermanfaat apakah
karyawan perlu diberikan training yang bisa meningkatkan kemampuannya atau tidak.
Ringkasnya penilaian kinerja diperlukan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan dari
karyawan dalam menyelesaikan tugasnya
Penilaian kinerja yang baik harus bisa memberikan umpan balik kepada karyawan dan tidakhanya memberikan gambaran mengenai kinerja yang baik dan buruk tetapi lebih dari itu
memberikan dorongan untuk bekerja lebih baik lagi. Berkaitan dengan hal ini, penilaian
kinerja membutuhkan strandard pengukuran, cara penilaian dan analisa data yang dapat
dipercaya serta tindak lanjut yang nyata dan positif.
Namun penilaian kinerja juga menyimpan efek atau masalah yang tidak kecil dan bisa
berdampak negatif bagi karyawan atau bahkan perusahaan itu sendiri. Sebagai salah satu
contoh adalah tidak adanya standard yang tidak jelas dalam skala penilaian dan adanya
kecenderungan pengecualian dalam sisi ras, umur, agama dan lainnya. Bahkan dalam sisi
7/14/2019 Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-praktikum-manajemen-sumber-daya-manusia 14/17
lain penilaian akan bersifat subjektif disebabkan berbagai faktor like and dislike.
Namun penilaian kinerja tetap penting dilakukan. Masalah bias dalam penilaian karyawan
bisa diatasi dengan berbagai metode dan cara. Jika perusahaan anda membutuhkan
konsultan penilaian kinerja atau manajemen kinerja silahkan hubungi kami untuk menjadipartner anda dalam memberikan penilaian karyawan yang objektif
Bab 7
Pengembangan Karir
A. Pengertian Pengembangan Karier
Berikut akan diketengahkan beberapa pengertian pengembangan karier.
1) Pengembangan karier adalah suatu rangkaian (urutan) posisi atau jabatan yang
ditempati seseorang selama masa kehidupan tertentu. Pengertian menempatkan posisi/
jabatan seseorang pekerja di lingkungan suatu organisasi, sebagai bagian rangkaian dari
posisi/ jabatan yang ditempati selama masa kehidupannya. Posisi itu ditempatnya
selama kehidupannya, sejak awal memasuki suatu organisasi/ perusahaan, sampai saat
berhenti, baik karena pension atau berhenti/ diberhentikan maupun karena meninggal
dunia.
2) Pengembangan karier adalah perubahan nilai-nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi
pada seseorang, karena dengan penambahan/ peningkatan usianya akan menjadi
semakin matang. Dari pengertian ini, focus pengembangan karier adalah peningkatan
kemampuan metal, yang terjadi karena pertambahan usia. Perkembangan mental itu
dapat juga berlangsung selama seseorang menjadi pekerja pada sebuah organisasi, yang
terwujud melalui pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas pokoknya.
3) Pekerjaan karier adalah usaha yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan
dengan difokuskan pada peningkatan dan penambahan kemampuan seorang pekerja.
4) Pengembangan karier adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan
seseorang untuk mencapai suatu rencana karier.
5) Pengembangan karier adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-
peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi yang bersangkutan.
.
B. Tujuan dan tanggung jawab pengembangan karier
Pengembangan karier sebagai kegiatan manajemen SDM pada dasarnya bertujuan
untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan pekerjaan oleh pekerjaan
oleh para pekerja, agar semakin mampu memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan
tujuan bisnis organisasi.
Dalam hal tanggung jawab, pengembangan karier dibedakan menjadi 2 pendekatan yaitu:
1) Dengan pendekatan tradisional
2) Dengan pendekatan baru
7/14/2019 Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-praktikum-manajemen-sumber-daya-manusia 15/17
D. Pengembangan karier
1. Pengembangan karier secara individual
1) Prestasi kerja
2) Exprosure
3) Permintaan berhenti
4) Kesetiaan organisasional
5) Mentors dan sponsor
6) Kesempatan-kesempatan untuk tumbuh.
2. Pengembangan karir secara organisasional
Pengembangan karier seharusnya memang tidak tergantung pada usaha-
usaha individual saja, sebab hal itu kadang kala idak sesuai dengan kepentingan
organisasi, untuk memungkinkan sinkronnya dengan kepentingan organisasi, maka
pihak bagian yang berwenang untuk itu, yakni departemen personalia, dapat
mengatur perkembangan karier para karyawan/ anggota organisasi. Misalnya
dengan mengadakan program-program latihan, kursus-kursus pengembangan karier
dan sebagainya. Dalam hal ini lebih mantap lagi apabila pihak pimpinan organisasi
dapat menyetujui dan merestui program-program departemen personalia tersebut.Sehingga dengan demikian pihak menejemen (pimpinan) selalu ”well-informed”
mengenai upaya-upaya karier personalia dalam organisasinya.
A. Pilihan pengembangan karier
Pengembangan karir itu sendir mempunyai arah atau jalur-jalur serta pilihan
yang akan memberikan kepada setiap karyawan untuk mengembangkan karirnya
sepanjang arah itu mencerminkan tujuan dan kemapuannya.
Pilihan arah yang ingin dikembangkan merupakan kesempatan yang baik bagi
karyawan itu sendiri di manapun dan kapanpun. Pilihan arah atau jalur pengembangankarier meliputi.
1) Enrichment
2) Lateral
3) Vertical
4) Relocation
5) Exploration
6) Realignment
Yaitu pergerakan kearah bawah yang mungkin dapat merfleksikan sesuatu peralihan
atau pertukaran prioritaspekerjaan bagi karyawan untuk mengurangi resiko,
tanggung jawab, dan stress, menempatkan posisi karyawan tersebut kearah yang
lebih tepat yang sekaligus sebagai kesempatan atau peluang yang baru.
7/14/2019 Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-praktikum-manajemen-sumber-daya-manusia 16/17
.
B. Peranan dan depertemen personalia dalam pengembangan karier
Pengembangan karir seharusnya tidak hanya tergantung pada usaha-usaha
individu saja, karena tidak selalu sesuai dengan kepentingan organisasi. Sebagai contoh:
karyawan mungkin minta berhenti atau pindah ke perusahaan lain. Atau karyawan bias
tidak acuh terhadap kesempatan-kesematan karier mereka dan kebutuhan-kebutuhan
staffing organisasi.Untuk mengarahkan pengembangan karier agar menguntungkan
organisasi dan karyawan, departemen personalia sering mengadakan program-program
latihan dan pengembangan bagi para karyawan. Di samping itu, departemen personalia
perlu mengusahakan dukungan manajemen, memberikan umpan balik kepada karyawan
dan membangun suatu lingkungan kerja yang kohesif untuk meningkatkan kemampuan
dan keinginan karyawan dalam melaksanakan pengembangan karier.
Calon yang tidak berhasil untuk mengisi lowongan pekerjaan internal harus diberitahu
mengapa mereka tidak memperoleh kesempatan karier. Umpan balik ini mempunyai tiga
tujuan:
1. Untuk menjamin para karyawan yang tidak dipromosikan bahwa mereka masih
bernilai dan akan dipertimbangkan untuk promosi-promosi selanjutnya, bila
mereka “qualified”.
2. Untuk memperjelas mengapa mereka tidak terpilih
3. Untuk menunjukkan apa kegiatan-kegiatan pengembangan karier yang harus
diambil.
Kelompok-kelompok kerja kohesif. Bagi para karyawan yang ingin mencapai suatu
karier dalam organisasai, mereka harus merasa bahwa organisasi adalah lingkungan yang
memuaskan. Bila mereka akan lebih terarah menuju peningkatan kesempatan-kesempatankarier dalam organisasi.
.
C. Manfaat pengembangan karier
Pengembangan karier pada dasarnya memiliki manfaat yang hampir sama
dengan apa yang dikemukakan di atas,namun manfaat pengembangan ini ada
kekhususan karena sudah menyangkut kegiatan pendidikan dan latihan
Manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan karyawan2. Meningkatnya suplay karyawa yang berkemampuan
.
D. Mendesain program pengembangan karier
Desain program pengembangan karier ini akan membantu para manajer dalam
membuat keputusan yang kreatif mengenai pengembangan karier para pekerja. Untuk
itu perlu dibedakan atas tiga fase dalam mendesain program pengembangan karier yang
terdiri dari:
1. Fase perencanaan
7/14/2019 Tugas Praktikum Manajemen Sumber Daya Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-praktikum-manajemen-sumber-daya-manusia 17/17
.
2. Fase pengarahan
a. pengaranan dengan menyelenggarakan konseling karier.
b. Perbedaan dengan menyelenggarakan playanan informasi yang mencakup
kegiatan sebagai berikut:- sisitem pemberitaan pekerjaan sasaran terbuka.
- menyediakan informasi inventarisasikemapuan pekerja, yang dapat dan boleh
diketahui oleh masing-masing pekerja.
- Informasi tentang aliran karier berupa chart yang menunjukan kemungkinan
arah dan kesempatan yang tersedia di dalam organisasi.
- Selenggarakan pusat sumber pengembangan karier merupakan himpunan
bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan jabatan, dan lain-lain.
.
3. Fase pengembangan
Fase ini adalah tenggang waktu yang diperlukan pekerja untuk memenuhi
persyaratan yang memungkinkannya melakukan gerak dari suatu posisi ke posisi
lain yang menginginkanya. Kgiatan-kegitan yang dapat dilakukan antara lain.
a. Menyelenggarakan system mentor
b. Pelatihan
c. Rotasi jabatan
d. Program beasisiwa/ ikatan dinas